PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE DAN ...digilib.unila.ac.id/29929/3/SKRIPSI...
Transcript of PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE DAN ...digilib.unila.ac.id/29929/3/SKRIPSI...
PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE,DAN ARUS KAS BEBAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN
(Skripsi)
Oleh
ARDYATAMA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
ABSTRAK
PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE,DAN ARUS KAS BEBAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN
Oleh
ARDYATAMA
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan,leverage, dan arus kas bebas terhadap kebijakan dividen. Variabel independendalam penelitian ini adalah profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Asset(ROA), ukuran perusahaan yang diproksikan dengan size, leverage yangdiproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER), dan arus kas bebas yangdiproksikan dengan Free Cash Flow (FCF). Sedangkan variabel dependen dalampenelitian ini adalah kebijakan dividen yang di proksikan dengan Dividend PayoutRatio (DPR).
Dalam penelitian ini, metode pengambilan sampel dilakukan denganmenggunakan purposive sampling dan diperoleh sebanyak 20 perusahaanmanufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2014-2016. Dengan demikian,jumlah data yang diamati dalam penelitian ini berjumlah 60 data. Kemudian, datayang ada dianalisis menggunakan software Statistical Package for SocialSciences (SPSS) 23 dengan metode analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikanterhadap kebijakan dividen, sedangkan ukuran perusahaan, leverage, dan arus kasbebas dalam penelitian ini tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen.
Kata Kunci: Kebijakan Dividen, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan,Leverage, Arus Kas Bebas
ABSTRACT
THE EFFECT OF PROFITABILITY, SIZE OF COMPANIES,LEVERAGE, AND FREE CASH FLOWS ON DIVIDEND POLICY
By
ARDYATAMA
This study aims to examine the effect of profitability, firm size, leverage, andfree cash flow on dividend policy. The independent variables in this study areprofitability proxied with Return on Assets (ROA), firm size proxies to size,leverage proxied with Debt to Equity Ratio (DER), and free cash flow proxieswith Free Cash Flow (FCF). While the dependent variable in this research isdividend policy which proxies with Dividend Payout Ratio (DPR).
In this research, sampling method is done by using purposive sampling andobtained as many as 20 manufacturing companies listed in BEI during 2014-2016.Thus, the amount of data observed in this study amounted to 60 data. Then, theexisting data were analyzed using Statistical Package for Social Sciences (SPSS)23 software with multiple linear regression analysis method.
The results showed that profitability had a significant positive effect on thedividend policy, while firm size, leverage, and free cash flow in this study did notaffect the dividend policy.
Keywords: Dividend Policy, Profitability, Company Size, Leverage, FreeCash Flow
PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE,DAN ARUS KAS BEBAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN
Oleh
ARDYATAMA
SkripsiSebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan AkuntansiFakultas Ekonomi dan Bisnis
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandarlampung, 15 Mei 1995 sebagai
satu-satunya putra dari tiga bersaudara, buah hati dari
pasangan Thoriq Basyuni, Bsc. dan Dra. Zubaidah Yahya.
Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-kanak di
TK Sari Teladan pada tahun 2001. Kemudian pendidikan
dasar di SD Negeri 2 Rawa Laut Bandar Lampung pada tahun 2001-2007. Lalu
melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 1 Bandar Lampung
sampai tahun 2010 dan sekolah menengah atas di SMA Negeri 7 Bandar
Lampung sampai dengan tahun 2013.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswa S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional
Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Selama menjadi mahasiswa, penulis terdaftar
sebagai anggota aktif Himakta (Himpunan Mahasiswa Akuntansi) FEB Unila, dan
pernah menjadi pengurus UKM-F EBEC (Economic and Business Entrepreneur
Club) FEB Unila selama 2 tahun, sebagai Divisi Operasional Sarana dan
Prasarana, dan di tahun berikutnya sebagai Ketua Umum UKM-F EBEC FEB
Unila. Selain itu, penulis juga pernah diamanahkan menjadi Wakil Gubernur
Badan Eksekutif Mahasiswa pada tahun 2016-2017.
MOTTO
“Barangsiapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu adalahuntuk dirinya sendiri.”
(QS Al-Ankabut [29]: 6)
“Tabu dalam tindakan, ambigu dalam pikiran.”
(Goebahan T)
“Perjalanan ribuan mil dimulai dari satu langkah.”
(Lau Tzu)
“Percaya diri membuatmu menang sebelum memulai.”
(Marcus Garvey)
“Always believe in yourself.”
(Goebahan T)
PERSEMBAHAN
Teriring rasa syukur kepada Allah SWT yang membimbingku selama ini, karya
ini kupersembahkan kepada:
Kedua orang tuaku tercinta Bapak Thoriq Basyuni, Bsc. dan Ibu Dra.
Zubaidah Yahya.
Kedua kakak perempuanku, Septarida dan Tia Lidarni.
Teman-teman seperjuangan, S1 Akuntansi 2013.
Almamaterku tercinta, Universitas Lampung.
SANWACANA
Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Arus Kas
Bebas terhadap Kebijakan Dividen” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua
pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan selama proses
penyusunan dan penyelesaian skripsi ini. Secara khusus, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Bapak Dr. Tri Joko Prasetyo, S.E., M.Si., Akt. selaku Dosen Pembimbing
Utama atas waktu, perhatian, serta nasihat yang telah diberikan dengan penuh
kesabaran selama proses penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Kedua atas
waktu, bimbingan, saran, serta nasihat yang telah diberikan selama proses
penyelesaian skripsi ini.
6. Ibu Dr. Ratna Septiyani, S.E., M.Si., Akt. selaku Dosen Penguji Utama yang
telah memberikan evaluasi, masukan serta saran yang membangun dalam
proses penyempurnaan skripsi ini.
7. Bapak Yuliansyah, S.E., M.S.A., Ph.D., Akt., C.A. selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah memberikan bimbingan, masukan, arahan dan nasihat
sehingga penulis dapat menyelesaikan proses belajar.
8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan, serta pembelajaran
selama penulis menyelesaikan pendidikan di Universitas Lampung.
9. Seluruh karyawan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih telah memberikan
bantuan dan pelayanan terbaik selama penulis menempuh pendidikan di
Universitas Lampung.
10. Kedua orang tuaku tercinta; Bapak Thoriq Basyuni, Bsc. dan Ibu Dra.
Zubaidah Yahya. Terimakasih yang tak terhingga untuk segala bentuk
pengorbanan, perjuangan, kasih sayang, serta kesabaran Bapak dan Ibu dalam
membimbing anak-anakmu sampai sekarang. Doakan anakmu berjuang dan
sehat terus pak, bu.
11. Kakak-kakak kandungku; Septarida dan Tia Lidarni. Terimakasih atas segala
nasihat dan dukungan dalam keadaan suka maupun duka.
12. Keluarga besar Basyuni dan Yahya. Terimakasih atas segala pembelajaran
yang diberikan dalam hidup ini, semoga menjadi refleksi diri untuk senantiasa
memperbaiki diri.
13. Keluarga Akuntansi 2013. Terimakasih telah menjadi lukisan indah dalam
hidup. Semoga kesuksesan senantiasa dilimpahkan untuk kita semua.
14. Seluruh Presidium UKM-F EBEC FEB Unila periode 2015-2016. Boy, Adit,
Fajar, Vickry, Sayid, Keke, Serli, Elshinta, Ayi, Nuris, Roslina, Sendy, Umi,
Sisca, Dhini. Terimakasih atas kerja keras selama menjadi pengurus, semoga
menjadi amal ibadah untuk kita semua.
15. Seluruh Presidium BEM FEB Unila periode 2016-2017 Kabinet Eksodia. Arif,
Boy, Walfi, Adit, Dimas, Ferdinan, Sion, Arbud, Furqon, Inun, Amel, Ria,
Nures, Gessy, Vita, April, Citra. Terimakasih atas susah dan senang yang telah
diberikan dalam proses pendewasaan diri.
16. Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Bandarlampung
Komisariat Ekonomi Unila. Terimakasih atas pengalaman dan pelajaran yang
diberikan, sehingga terus berusaha untuk menjadi insan yang lebih baik. Iman,
Ilmu, Amal. Yakin usaha sampai.
17. Keluarga KKN Desa Joharan Kecamatan Putra Rumbia. Kak fakih, Icay,
Agung, Fitri, Tege, Nurul. Terimakasih telah menjadi keluargaku di desa
tempat kita mengabdi. See you on top.
18. Keluarga Besar SALAM SALUT. Amin, Yoga, Dasa, Dinyo, Dew, Rio,
Temmy. Terimakasih telah menjadi teman, saudara dan tempat untuk bercerita
suka dan duka.
19. Sahabat AFI. Fatma dan Cepe. Terimakasih atas segala bantuan selama ini di
masa masa kuliahku.
20. Sahabat SMA de best. Wira, Suci, Yola. Terimakasih atas waktu luang yang
diberikan untuk tertawa bersama-sama.
21. Satu hobi satu visi. Kawan-kawan bengkel Vespa dan CB. Bang rendy, Om
Rudi, Pemaw, Dika. Terimakasih untuk senantiasa menjadi wadah untuk
kedua motorku.
22. Seseorang yang selalu di dalam pikiranku, dan senantiasa bertaut dengan hati.
Seseorang yang bisa menjadi apa saja dalam hidupku, dan senantiasa
memberikan kesan yang menggugah hati. Dia adalah Anistia Haq.
Terimakasih dalam penuh syukur, karena Tuhan telah mempertemukan kita.
Atas bantuan dan dukungannya, penulis mengucapkan terimakasih, semoga
mendapat balasan dari Allah SWT. Demikianlah, semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi yang membacanya.
Bandar Lampung, 19 Januari 2018Penulis,
Ardyatama
DAFTAR ISI
HalamanHALAMAN SAMPUL ..................................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
ABSTRACT ...................................................................................................... iii
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... v
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................ vii
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... viii
MOTTO ............................................................................................................. ix
PERSEMBAHAN.............................................................................................. . x
SANWACANA ................................................................................................. xi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xviii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xx
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 11.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 61.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 71.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori .................................................................................. . 92.1.1 Teori Keagenan ........................................................................ . 9
2.2 Dividen .............................................................................................. . 102.2.1 Pengertian Dividen ................................................................... . 10
2.2.2 Jenis Dividen .............................................................................. 112.3 Kebijakan Dividen ............................................................................. 12
2.3.1 Teori Kebijakan Dividen ........................................................... 132.4 Profitabilitas ....................................................................................... 152.5 Ukuran Perusahaan ............................................................................ 162.6 Leverage.............................................................................................. 172.7 Arus Kas Bebas................................................................................... 182.8 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 192.9 Kerangka Pemikiran............................................................................ 222.10 Pengembangan Hipotesis ................................................................. 23
2.10.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen ............ 232.10.2 PengaruhUkuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen ... 242.10.3 Pengaruh Leverage terhadap Kebijakan Dividen .................. 252.10.4 Pengaruh Arus Kas Bebas terhadap Kebijakan Dividen ....... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel .......................................................................... 283.2 Jenis dan Sumber Data........................................................................ 293.3 Variabel Penelitian ............................................................................ 29
3.3.1 Variabel Dependen .................................................................... 293.3.2 Variabel Independen .................................................................. 30
3.4 Alat Analisis Data ............................................................................... 323.4.1 Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 323.4.2 Analisis Regresi Berganda ......................................................... 343.4.3 Uji Hipotesis ............................................................................. 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ................................................................ 374.2 Analisis Statistik Deskriptif ............................................................... 38
4.2.1 Dividend Payout Ratio (DPR) ................................................... 394.2.2 Return On Asset (ROA) ............................................................ 394.2.3 Size ............................................................................................ 394.2.4 Debt Equity Ratio (DER) ........................................................... 404.2.5 Free Cash Flow (FCF) .............................................................. 40
4.3 Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 414.3.1 Uji Normalitas............................................................................ 414.3.2 Uji Multikolinearitas ................................................................. 434.3.3 Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 444.3.4 Uji Autokorelasi ........................................................................ 45
4.4 Uji Hipotesis ....................................................................................... 464.4.1 Koefisien Determinasi................................................................ 464.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ................................ 474.4.3 Uji Signifikansi Paramater Individual (Uji t)............................. 48
4.5 Pembahasan......................................................................................... 504.5.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen................. 50
4.5.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen...... 514.5.3 Pengaruh Leverage terhadap Kebijakan Dividen....................... 524.5.4 Pengaruh Arus Kas Bebas terhadap Kebijakan Dividen............ 53
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ............................................................................................ 545.2 Keterbatasan........................................................................................ 555.3 Saran .................................................................................................. 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 19
4.1 Prosedur Pemilihan Sampel ................................................................. 37
4.2 Hasil Statistik Deskriptif ...................................................................... 38
4.3 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Z (1 Sample K-S) ............................ 41
4.4 Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................... 43
4.5 Hasil Uji Autokorelasi.......................................................................... 45
4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi ......................................................... 46
4.7 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F).................................. 47
4.8 Hasil Uji Statistik t ............................................................................... 48
4.9 Hasil Hipotesis ..................................................................................... 49
DAFTAR GAMBAR
Tabel Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ............................................................... 22
4.1 Hasil Uji Normalitas P-Plot ................................................................. 42
4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas................................................................ 44
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
1. Daftar Nama Perusahaan Sampel
2. Data Dividend Payout Ratio (DPR)
3. Data Return on Asset (ROA)
4. Data Size
5. Data Debt Equity Ratio (DER)
6. Data Free Cash Flow (FCF)
7. Deskripsi Objek Penelitian
8. Hasil Uji Statistik Deskriptif
9. Hasil Uji Asumsi Klasik
10. Hasil Uji Hipotesis
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia bisnis di era globalisasi ini sangatlah pesat, sehingga
transaksi jual-beli antara produsen dan konsumen semakin luas. Hal ini memiliki
dampak positif dan negatif untuk perusahaan yang ada di Indoneisa. Negara yang
memiliki sumber daya alam yang melimpah ini, menjadikan salah satu negara
yang menjadi sasaran negara lain untuk menjalankan sebuah bisnis. Banyak
perusahaan yang tumbuh dan berkembang di masing-masing bidang usaha yang
mereka jalani. Berbagai cara dilakukan oleh perusahaan untuk menjadi yang
terbaik. Salah satu cara agar lebih unggul dibandingkan perusahaan lain adalah
dengan meningkatkan nilai perusahaan dan kemakmuran pemilik perusahaan.
Dengan demikian, perusahaan harus memiliki perencanaan strategis mengenai
aspek keuangannya (Yuliati, 2011).
Meningkatkan nilai perusahaan bukanlah perkerjaan yang mudah, salah satu
faktor penting yang harus diperhatikan yaitu dibutuhkannya dana untuk
menunjang tujuan dari perusahaan. Dana yang didapat berasal dari internal dan
eksternal perusahaan. Dana yang berasal dari internal diperoleh dari laba ditahan.
Sumber dana eksternal dapat berupa pinjaman dari bank atau lembaga keuangan
2
lainnya, menjual obligasi atau menjual saham baru. Berkaitan dengan saham,
perusahaan tidak bisa lepas dari investor. Perusahaan membutuhkan investor
untuk memberikan tambahan dana yang berasal dari eksternal untuk menjalankan
operasional perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Kedua sumber dana
tersebut harus dipikirkan secara matang oleh pihak perusahaan, manakah yang
akan diutamakan untuk dijadikan penunjang operasional perusahaan.
Dalam berinvestasi saham, pemegang saham sebagai investor mengharapkan
imbal hasil dari perusahaan dalam bentuk dividen dan capital gain. Pilihan atas
dividen dan capital gain bergantung pada kebutuhan dan tujuan investor. Dalam
teori clientele effect, dijelaskan bahwa investor, yang memiliki preferensi lebih
besar terhadap dividen, melihat dividen sebagai hal yang lebih pasti daripada
capital gain (Keown et al., 2003). Investor yang lebih memilih dividen berharap
tingkat pembagian dan pertumbuhan dividen tersebut disesuaikan dengan
keuntungan yang diperoleh perusahaan. Dilain pihak, perusahaan juga diharapkan
mengalami pertumbuhan sekaligus dapat mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan dan memberikan kesejahteraan pemegang saham. Untuk mencapai
tujuan tersebut, pemilik perusahaan menyerahkan tanggung jawab pengelolaan
perusahaan kepada manajer. Hal ini dikarenakan keterbatasan pemilik untuk
mengendalikan perusahaan yang semakin besar dan komplek, sehingga
mendorong manajer untuk dapat bertindak efisien dan efektif dalam mengelola
perusahaan.
Jensen dan Meckling (1976) dalam Puspitasari (2014), menyatakan bahwa
penyerahan tanggung jawab pengelolaan perusahan kepada manajer akan
3
menimbulkan perbedaan kepentingan antara manajer dan pemegang saham.
Manajer cenderung mengambil keputusan untuk menginvestasikan kembali
keuntungan yang diperolehnya dengan tujuan agar perusahaan mengalami
pertumbuhan tinggi. Kepentingan ini seringkali tidak sejalan dengan keinginan
pemegang saham yang menginginkan keuntungan dibagi dalam bentuk dividen.
Hal ini dikarenakan, semakin tinggi dividen yang dibagikan, maka semakin
sedikit laba yang ditahan, akibatnya menghambat tingkat pertumbuhan
perusahaan. Perbedaan kepentingan antara manajer dan pemegang saham sangat
mungkin terjadi karena para pengambil keputusan tidak perlu menanggung risiko
sebagai akibat adanya kesalahan dalam pengambilan keputusan bisnis. Begitu
pula jika manajer tidak dapat meningkatkan nilai perusahaan, maka risiko
sepenuhnya ditanggung oleh para pemilik. Oleh karena itu, pihak manajemen
cenderung membuat keputusan yang tidak optimal, sehingga akan mengakibatkan
masalah keanggenan atau agency conflict. Agency conflict adalah masalah yang
muncul ketika terjadi perbedaan kepentingan antara pemegang saham dengan
manajer (Kouki dan Guizani, 2009). Para pemegang saham hanya tertarik pada
hasil keuangan atau pertumbuhan investasi pada perusahaan sedangkan manajer
menginginkan insentif yang sebesar-besarnya atas kinerjanya. Guna memperkecil
konflik keagenan tersebut perusahaan harus mengeluarkan biaya-biaya yang
kemudian disebut dengan agency cost.
Biaya keagenan dapat diminimalkan dengan suatu mekanisme pengawasan yang
dapat menyejajarkan kepentingan yang terkait tersebut. Kebijakan dividen kas
dapat menjadi salah satu bentuk mekanisme pengawasan pemegang saham
terhadap pihak manajemen. Pemegang saham berusaha menjaga agar pihak
4
manajemen tidak terlalu banyak memegang kas karena kas yang banyak akan
menstimulus pihak manajemen untuk menikmati kas tersebut bagi kepentingan
dirinya sendiri. Kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba yang
diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen
atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa
datang (Sartono, 2008). Kebijakan dividen yang optimal adalah kebijakan dividen
yang bisa menciptakan keseimbangan di antara dividen saat ini dan pertumbuhan
di masa mendatang yang bisa memaksimumkan harga saham perusahaan. Alasan
lainnya adalah kebijakan dividen berhubungan dengan nilai perusahaan. Bila
perusahaan membayarkan dividen kepada para pemegang saham, maka nilai
perusahaan akan meningkat, karena dengan meningkatnya pembayaran dividen
maka kemakmuran pemegang saham akan meningkat pula (Darminto, 2008).
Namun, besar kecilnya dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham
tergantung pada kebijakan dividen masing-masing perusahaan dan dilakukan
berdasarkan pertimbangan berbagai faktor. Berdasarkan faktor-faktor yang
dipertimbangkan oleh manajemen dan keputusan investor yang didasarkan pada
kinerja keuangan maka penelitian ini mengidentifikasi variabel-variabel yang
diduga berpengaruh terhadap rasio pembayaran dividen.
Profitabilitas merupakan suatu indikator kinerja yang dilakukan manajemen dalam
mengelola kekayaan perusahaan yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan.
Secara garis besar, laba yang dihasilkan perusahaan berasal dari penjualan dan
investasi yang dilakukan oleh perusahaan (Sudarmadji et al., 2007). Semakin
tinggi kemampuan memperoleh laba, maka semakin besar return yang diharapkan
investor, dan menjadikan nilai perusahaan menjadi lebih baik. Dengan demikian
5
dapat dikatakan profitabilitas perusahaan merupakan kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba bersih dari aktivitas yang dilakukan pada periode
akuntansi.
Ukuran perusahaan merupakan nilai yang menunjukkan besar kecilnya
perusahaan. Dijelaskan dalam Sudarmadji et al. (2007) ukuran perusahaan dapat
dinyatakan dalam total aktiva, penjualan, dan kapitalisasi pasar. Semakin besar
total aktiva, penjualan, dan kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ukuran
perusahaan tersebut. Menurut Rahmawati dan Akram (2007), perusahaan besar
memiliki kemudahan daripada perusahaan kecil untuk menghasilkan keuntungan
dan memperoleh sumber pendanaan. Oleh karena itu, semakin besar ukuran
perusahaan, besarnya dividen yang dibayarkan semestinya juga ikut meningkat.
Leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya
dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut. Rasio ini
dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai
oleh hutang. Peningkatan hutang pada gilirannya akan mempengaruhi besar
kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para pemegang saham termasuk dividend
yang akan diterima, karena kewajiban tersebut lebih diprioritaskan daripada
pembagian dividend. Prihantoro (2003) mengungkapkan semakin tinggi tingkat
rasio leverage, berarti komposisi hutang juga semakin tinggi, sehingga akan
berakibat pada semakin rendahnya kemampuan perusahaan untuk membayarkan
deviden kepada pemegang saham, sehingga rasio pembayaran deviden semakin
rendah.
6
Kieso et al. (2007) mendefinisikan free cash flow sebagai jumlah arus kas
diskresioner suatu perusahaan yang dapat digunakan untuk tambahan investasi,
melunasi hutang, membeli kembali saham perusahaan sendiri (treasury stock),
atau menambah likuiditas perusahaan. Free cash flow pada perusahaan
menunjukkan efek tambahan pada investasi atau disinvestment pada aset operasi.
Penampakan free cash flow pada perusahaan menunjukkan kas yang bebas untuk
digunakan sebagai pelunasan hutang atau imbal hasil ke pemegang saham.
Penelitian ini bertujuan melakukan kajian empiris terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi kebijakan dividen perusahaan, khususnya perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI. Beberapa penelitian yang menguji tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi kebijakan dividen telah dilakukan dan hasilnyapun berbeda-
beda. Hal tersebutlah yang mendorong dilakukannnya penelitian lanjutan, yang
menguji faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen. Berdasarkan latar
belakang dan permasalahan diatas maka judul yang diketengahkan dalam
penelitian ini adalah “Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Leverage,
dan Arus Kas Bebas (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 – 2016)”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka
diidentifikasikan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2014-2016?
7
2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2014-2016?
3. Apakah leverage berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2014-2016?
4. Apakah arus kas bebas berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2014-2016?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan adapun dengan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2014-2016.
2. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap kebijakan
dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2014-
2016.
3. Untuk mengetahui pengaruh leverage terhadap kebijakan dividen pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2014-2016.
4. Untuk mengetahui pengaruh arus kas bebas terhadap kebijakan dividen
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2014-2016.
8
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
Dilihat secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
masukan dan sumbangan pemikiran yang menambah pengetahuan
besarnya pengaruh antara profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage dan
arus kas bebas terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur
yang terdapat di Bursa Efek Indonesia.
2. Manfaat Praktis
Selain dilihat dari segi teoritis, penelitian ini juga dapat berguna:
a. Bagi Perusahaan, penelitian ini diharapkan bisa digunakan sebagai
bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan kebijakan
dividen yang akan diambil.
b. Bagi Investor, dalam kaitannya dengan keputusan memilih investasi,
diharapkan dapat membantu dan menjadi bahan pertimbangan untuk
proses menggambil keputusan dalam berinvestasi.
c. Bagi Akademisi, menambah pengetahuan dan pemahaman tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Keagenan
Dalam penelitian ini menggunakan landasan teori yang dikemukakan oleh Jensen
dan Meckling (1976) yaitu teori keagenan (agency theory) yang menjelaskan
hubungan yang timbul karena adanya kontrak antara pemegang saham (prinsipal)
yang mendelegasikan tanggung jawab pengelolaan perusahaan kepada manajemen
(agen). Asumsi yang digunakan dalam agency theory adalah bahwa masing-
masing individu (prinsipal dan agen) termotivasi untuk memperoleh kepuasan
dirinya sendiri, sehingga dapat menyebabkan konflik antara prinsipal dan agen.
Agen termotivasi untuk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan ekonomi,
sedangkan pihak prinsipal termotivasi mengadakan kontrak untuk
menyejahterakan dirinya dengan profitabilitas yang maksimal atau peningkatan
nilai investasi dalam perusahaan.
Perbedaan kepentingan antara manajer dan pemegang saham sangat mungkin
terjadi karena agen tidak perlu menanggung risiko sebagai akibat adanya
kesalahan dalam pengambilan keputusan bisnis. Begitu pula jika manajer tidak
dapat meningkatkan nilai perusahaan, maka risiko sepenuhnya ditanggung oleh
10
pemilik perusahaan. Dengan demikian, pihak manajemen cenderung membuat
keputusan yang tidak optimal.
Konflik kepentingan semakin meningkat karena prinsipal tidak dapat mengawasi
aktivitas agen sehari-hari untuk memastikan bahwa agen bekerja sesuai dengan
keinginan prinsipal. Oleh karena itu, prinsipal tidak memiliki informasi yang
cukup tentang kinerja agen, sedangkan agen mempunyai lebih banyak informasi
mengenai lingkungan kerja dan perusahaan secara keseluruhan karena manajer
yang melakukan aktivitas transaksi perusahaan. Hal inilah yang mengakibatkan
adanya asimetri informasi. Adanya asimetri tersebut mendorong agen untuk
menyajikan informasi yang tidak sebenarnya kepada prinsipal, terutama informasi
berkaitan dengan pengukuran kinerja agen.
2.2 Dividen
2.2.1 Pengertian Dividen
Definisi umum dari dividen adalah bagian dari keuntungan atau laba bersih yang
diberikan kepada pemegang saham (Djohanputro, 2008). Laba atau keuntungan
yang didapat perusahaan dibagikan kepada pemegang saham. Jumlah yang
diperoleh sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimiliki pemegang saham
dan disesuaikan dengan keuntungan yang diperoleh perusahaan. Dalam
hubunganya dengan jumlah pajak yang dibayarkan, maka pembayaran dividen
berbeda dengan pembayaran bunga karena dividen tidak dapat mengurangi jumlah
pajak yang dibayar oleh perusahaan, melainkan dividen merupakan pembayaran
11
yang diberikan kepada pemilik perusahaan atau pemegang saham atas modal yang
mereka tanamkan di dalam perusahaan (Syamsuddin, 2011).
2.2.2 Jenis Dividen
Menurut Kieso et al. (2007) dividen yang dibagikan oleh perusahaan dapat
mempunyai beberapa bentuk sebagai berikut:
1. Dividen Tunai
Dividen yang paling umum dibagikan adalah dalam bentuk kas. Faktor penting
yang harus diperhatikan dalam dividen tunai adalah apakah jumlah uang kas yang
ada mencukupi untuk pembagian dividen dan tingkat pertumbuhan perusahaan.
Hal ini karena jika perusahaan sedang mengalami pertumbuhan maka akan
membayar dividen kecil.
2. Dividen Properti
Hutang dividen dalam bentuk aset perusahaan selain kas disebut dividen properti.
Dividen properti dapat berupa barang dagang, real estat, investasi, atau dalam
bentuk lainnya yang dirancang oleh dewan direksi.
3. Dividen Likuidasi
Dividen yang tidak didasarkan pada laba ditahan disebut dividen likuidasi, yang
menyiratkan bahwa dividen ini merupakan pengembalian dari investasi pemegang
saham dan bukan laba.
12
4. Dividen Aset
Dividen dapat juga dibagikan dalam bentuk aset selain kas. Aset yang dibagikan
bisa berbentuk surat-surat berharga, sediaan barang atau asset lainnya yang
dimiliki oleh perusahaan.
5. Dividen Saham
Dividen saham adalah dividen yang dibayarkan oleh perusahaan kepada para
pemagang saham dalam bentuk saham. Tujuannya untuk mempertahankan tingkat
modal perusahaan. Dividen ini memberikan keuntungan kepada penerimanya
karena mengurangi jumlah pajak yang harus dibayarkan.
2.3 Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen menyangkut keputusan mengenai apakah laba yang diperoleh
perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham atau akan ditahan untuk
reinvestasi dalam perusahaan (Halim, 2007). Kebijakan dividen merupakan
penggunaan laba bersih setelah pajak yang akan dibagikan kepada para pemegang
saham dan berapa besar bagian laba bersih yang akan digunakan untuk membiaya
investasi perusahaan. Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba yang
diperolehnya dalam bentuk dividen, maka akan mengurangi retained earnings dan
selanjutnya mengurangi total sumber dana internal. Sebaliknya, jika perusahaan
memilih untuk menahan laba yang diperolehnya, maka kemampuan pembentukan
dana internal akan semakin besar. Kebijakan dividen yang optimal adalah
kebijakan dividen yang menciptakan keseimbangan diantara dividen saat ini dan
pertumbuhan di masa mendatang sehingga dapat memaksimumkan harga saham
perusahaan (Rosdini, 2009).
13
Kebijakan dividen dapat diperoleh dengan membandingkan antara Dividend per
share dengan Earning per share. Earning per share dapat diperoleh dengan
pengurangan laba bersih dengan dividen yang dibagikan kepada pemilik saham
preferen lalu dibagi dengn jumlah lembar saham yang beredar (Tampubolon,
2005). Kebijakan dividen adalah penting karena beberapa alasan. Pertama,
perusahaan dapat menggunakan dividen sebagai alat untuk sinyal keuangan orang
luar tentang stabilitas dan prospek pertumbuhan perusahaan. Dan kedua, dividen
memainkan peran penting dalam struktur modal perusahaan (Imran, 2011).
2.3.1 Teori Kebijakan Dividen
Seperti yang dikemukakan oleh Ressy dan Chariri (2013), bahwa terdapat
beberapa pendapat dan teori yang mengemukakan tentang preferensi investor
terhadap kebijakan dividen, yaitu:
1. The Bird in Hand Theory
Teori ini sependapat dengan Gordon dan Lintner (1992) yang berpendapat bahwa
investor lebih merasa aman untuk memperoleh pendapatan berupa pembayaran
dividen daripada menunggu capital gain.
2. Dividend signalling theory
Teori ini pertama kali dicetuskan oleh Bhattacharya (1979). mendasari dugaan
bahwa pengumuman perubahan cash dividend mempunyai kandungan informasi
yang mengakibatkan munculnya reaksi harga saham. Teori ini menjelaskan bahwa
informasi tentang cash dividend yang dibayarkan dianggap investor sebagai sinyal
prospek perusahaan di masa mendatang. Adanya anggapan ini disebabkan
terjadinya asymetric information antara manajer dan investor, sehingga para
14
investor menggunakan kebijakan dividen sebagai sinyal tentang prospek
perusahaan. Apabila terjadi peningkatan dividen akan dianggap sebagai sinyal
positif yang berarti perusahaan mempunyai prospek yang baik, sehingga
menimbulkan reaksi harga saham yang positif. Sebaliknya, jika terjadi penurunan
dividen akan dianggap sebagai sinyal negatif yang berarti perusahaan mempunyai
prospek yang tidak begitu baik, sehingga menimbulkan reaksi harga saham yang
negatif.
3. Teori Clientele Effect
Teori ini menyatakan bahwa kelompok pemegang saham yang berbeda akan
memiliki preferensi yang berbeda terhadap kebijakan dividen perusahaan.
Kelompok pemegang saham yang membutuhkan penghasilan pada saat ini lebih
menyukai suatu dividend payout ratio yang tinggi. Sebaliknya kelompok
pemegang saham yang tidak begitu membutuhkan uang saat ini lebih menyukai
jika perusahaan menahan sebagian besar laba bersih perusahaan. Begitu juga
dengan pembebanan pajak, dimana adanya perbedaan pajak bagi individu maka
pemegang saham yang dikenai pajak tinggi lebih menyukai capital gains. Hal
tersebut dikarenakan pemegang saham tersebut dapat menunda pembayaran pajak.
Kelompok ini lebih senang jika perusahaan membagi dividen yang kecil.
Sebalinya kelompok pemegang saham yang dikenai pajak relatif ringan cenderung
menyukai dividen yang besar.
15
2.4 Profitabilitas
Menurut Riyanto (2001) profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba dibanding dengan modal perusahaan yang digunakan selama
periode tertentu. Laba yang diperoleh perusahaan inilah yang akan menjadi dasar
dalam membuat kebijakan untuk menentukan jumlah pembayaran dividen kepada
pemegang saham dan jumlah laba yang akan diinvestasikan kembali pada
perusahaan sebagai laba ditahan. Hal ini berarti profitabilitas pasti dibutuhkan
oleh perusahaan apabila perusahaan akan melakukan pembayaran dividen.
Ditinjau dari sudut pandang investor, salah satu indikator penting untuk menilai
prospek perusahaan dimasa datang adalah dengan melihat sejauh mana
pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Indikator ini sangat penting diperhatikan
untuk mengetahui sejauh mana investasi yang akan dilakukan investor di suatu
perusahaan mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat yang
disyaratkan investor.
Pemilihan rasio profitabilitas didasarkan pada alasan bahwa rasio profitabilitas
menunjukan efektifitas atau kinerja perusahaan dalam menghasilkan tingkat
keuntungan dengan menggunakan modal yang dimilikinya. Rasio ini
mencerminkan seberapa efektif perusahaan dikelola dan mencerminkan hasil
bersih dari serangkaian kebijakan pengelolaan modal perusahaan. Profitabilitas
merupakan daya tarik utama bagi pemilik perusahaan (pemegang saham) karena
profitabilitas adalah hasil yang diperoleh melalui usaha manajemen atas dana
yang di investasikan para pemegang saham dan juga mencerminkan pembagian
laba yang menjadi haknya yaitu seberapa banyak yang di investasikan kembali
16
dan seberapa banyak yang dibayarkan sebagai dividen tunai ataupun dividen
saham kepada mereka. Sehingga, rasio profitabilitas merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatka laba melalui semua
kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah
karyawan, jumlah cabang dan sebagainya (Harahap, 2008).
2.5 Ukuran Perusahaan
Menurut Machfoedz (1999), pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi
dalam 3 kategori, yaitu : perusahaan besar (large firm), perusahaan sedang
(medium firm), dan perusahaan kecil (small firm). Skala ukuran perusahaan dapat
diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan dengan berbagai cara, antara lain: total
aktiva, log size, nilai pasar saham. Total aktiva merupakan salah satu dasar
penentu ukuran perusahaan. Total aktiva adalah harta yang dimiliki perusahaaan
yang berperan penting dalam operasional sesuai dengan kelompok dari aktiva
tersebut.
Besar kecilnya perusahaaan dapat mempengaruhi kemampuan manajemen untuk
mengoperasikan perusahaan dengan berbagai situasi dan kondisi yang
dihadapinya. Perusahaan yang memiliki ukuran besar akan lebih mudah
memasuki pasar modal sehingga dengan kesempatan ini perusahaan membayar
dividen besar kepada pemegang saham. Sementara perusahaan yang baru dan
masih kecil akan mengalami banyak kesulitan untuk memiliki akses ke pasar
modal sehingga kemampuannya untuk mendapatkan modal dan memperoleh
pinjaman dari pasar modal juga terbatas. Oleh karena itu maka mereka cenderung
17
untuk menahan labanya guna membiayai operasinya, dan ini berarti dividen yang
akan diterima oleh pemegang saham akan semakin kecil (Handayani dan
Hadinugroho, 2009). Jadi semakin besar perusahaan maka, semakin tinggi pula
tingkat kepercayaan investor untuk melakukan investasi pada perusahaan tersebut,
dan diharapkan perusahaan membayar dividen lebih tinggi.
2.6 Leverage
Leverage mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang, dimana
semakin tinggi rasio ini menggambarkan gejala yang kurang baik bagi perusahaan
(Sartono, 2008). Leverage menunjukan proporsi atas penggunaan hutang untuk
membiayai investasinya. Leverage diukur dengan debt to equity ratio, yang
merupakan rasio hutang terhadap modal. Debt to Equity Ratio (DER)
menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-
hutang kepada pihak luar dan merupakan rasio yang mengukur hingga sejauh
mana perusahaan dibiayai dari hutang. Semakin tinggi debt to equity ratio
menunjukkan semakin besar tingkat ketergantungan perusahaan terhadap pihak
eksternal (kreditur) dan semakin besar pula beban biaya hutang (biaya bunga)
yang harus dibayar oleh perusahaan (Andriyani, 2008). Selain itu, semakin besar
rasio ini menunjukkan semakin besar kewajibannya dan rasio yang semakin
rendah akan menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajibannya (Deitiana, 2009).
Peningkatan hutang pada gilirannya akan mempengaruhi besaran laba bersih yang
tersedia bagi para pemegang saham termasuk dividen yang diterima (Marlina dan
18
Danica, 2009). Dari sini bisa terlihat bahwa leverage akan berpengaruh terhadap
besar kecilnya pembayaran dividen. Peningkatan hutang pada suatu perusahaan
akan mempengaruhi besar kecilnya dividen yang akan dibagikan kepada para
pemegang saham, karena manajemen cenderung lebih memprioritaskan
pemenuhan kewajiban daripada pembagian dividen.
2.7 Arus Kas Bebas
Arus kas bebas adalah jumlah arus kas diskresioner suatu perusahaan yang dapat
digunakan untuk tambahan investasi, melunasi hutang, membeli kembali saham
perusahaan sendiri (treasury stock) dan menambah likuiditas perusahaan (Kieso et
al., 2007). Arus kas bebas dapat menggambarkan kondisi perusahaan. Perusahaan
dengan arus kas bebas berlebih akan memiliki kinerja yang lebih baik
dibandingkan perusahaan lainnya karena mereka dapat memperoleh keuntungan
atas berbagai kesempatan yang mungkin tidak dapat diperoleh perusahaan lain.
Perusahaan dengan arus kas bebas tinggi bisa diduga lebih survive dalam situasi
yang buruk. Sebaliknya, jika arus kas bebas negatif berarti sumber dana internal
tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan investasi perusahaan, sehingga
memerlukan tambahan dana eksternal baik dalam bentuk hutang maupun
penerbitan saham baru (Rosdini, 2009).
Free cash flow dikatakan mempunyai kandungan informasi bila free cash flow
memberi signal bagi pemegang saham. Dapat dikatakan pula bahwa free cash flow
yang mempunyai kandungan informasi menunjukkan bahwa free cash flow
mampu mempengaruhi hubungan antara rasio pembayaran dividen dan
19
pengeluaran modal dengan earnings response coefficients (Uyara dan Tuasikal,
2003). Free cash flow sebagai kas perusahaan yang dapat didistribusi kepada
kreditur atau pemegang saham yang tidak digunakan untuk modal kerja (working
capital) atau investasi pada aset tetap. Free cash flow menunjukkan gambaran
bagi investor bahwa dividen yang dibagikan oleh perusahaan tidak sekedar
“strategi” menyiasati pasar dengan maksud meningkatkan nilai perusahaan Ross
et al. (2000).
Bagi perusahaan yang melakukan pengeluaran modal, free cash flow akan
mencerminkan dengan jelas mengenai perusahaan manakah yang masih
mempunyai kemampuan di masa depan dan yang tidak (Uyara dan Tuasikal,
2003). Adanya arus kas bebas yang tinggi memicu tekanan dari investor untuk
membagikan dalam bentuk dividen. Oleh karena itu, perusahaan yang memiliki
arus kas bebas tinggi akan membagikan dividen yang tinggi pula.
2.8 Penelitian Terdahulu
Ringkasan dari penelitian terdahulu disajikan pada tabel berikut:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No. Judul Peneliti Variabel Hasil Penelitian1. Pengaruh
KebijakanHutang danProfitabilitasTerhadap
Thaib danTaroreh(2015)
X1: KebijakanHutangX2: ProfitabilitasY: KebijakanDividen
1. Kebijakan hutang danprofitabilitas secara simultanberpengaruh terhadap kebijakandividen pada perusahaan foodsand beverages yang terdaftar diBEI tahun 2010-2014.
20
KebijakanDividen (Studipada PerusahaanFood andBeverages yangTerdaftar di BEITahun 2010-2014).
2. Kebijakan Hutang memilikipengaruh secara negatif dansignifikan terhadap kebijakandividen pada perusahaan foodsand beverages yang terdaftar diBEI tahun 2010-2014.
3. Profitabilitas memiliki pengaruhsecara positif dan signifikanterhadap kebijakan dividen padaperusahaan foods and beveragesyang terdaftar di BEI tahun2010-2014.
2. Analisis Faktor-Faktor yangMempengaruhiKebijakanDividen diBursa EfekIndonesia
PramanadanSukartha(Tahun2015)
X1: Debt toEquityX2:Cash RatioX3: Return onAsset
1. Debt to equity ratio memberikanpengaruh negatif pada dividendpayout ratio di Bursa EfekIndonesia.
2. Cash ratio menghasilkanpengaruh positif pada dividendpayout ratio di Bursa EfekIndonesia.
3. Return on asset menghasilkanpengaruh positif pada dividendpayout ratio di Bursa EfekIndonesia.
3. Faktor-FaktoryangBerpengaruhTerhadapKebijakanDividen
PuspitasaridanDarsono(2014)
X1: Arus KasBebasX2: CollateralAssetsX3: LeverageX4: Profitabilitas
1. Arus Kas Bebas tidakberpengaruh terhadap kebijakandividen.
2. Collateral Assets tidakberpengaruh terhadap kebijakandividen.
3. Leverage berpengaruh negatifterhadap kebijakan dividen.
4. Profitabilitas berpengaruhpositif terhadap kebijakandividen.
4. PengaruhKinerjaKeuanganTerhadapKebijakanDividen diBursa EfekIndonesia.
Ressy danChariri(2013)
X1: ProfitabilitasX2: Arus KasX3: UkuranPerusahaanX4: PertumbuhanPerusahaanX5: KebijakanHutang
1. Profitabilitas berpengaruhpositfif dan signifikan terhadapkebijakan dividen.
2. Arus kas tidak berpengaruhterhadap kebijakan dividen.
3. Ukuran perusahaan tidakberpengaruh terhadap kebijakandividen.
4. Pertumbuhan perusahaan tidakberpengaruh terhadap kebijakandividen.
21
5. Kebijakan hutang tidakberpengaruh terhadap kebijakandividen.
5. Pengaruh FreeCash Flow danStrukturKepemilikanterhadapDividend PayoutRatio
Jurica danLilyana(2012)
X1: Free CashFlowX2: KepemilikanInstitusionalX3: KepemilikanKeluargaX4: KepemilikanAsing
1. Free cash flow berpengaruhpositif terhadap dividend payoutratio.
2. Presentase kepemilikaninstitusional berpengaruhnegatif terhadap dividend payoutratio.
3. Kepemilikan keluarga tidakberpengaruh secara signifikanterhadap dividend payout ratio.
4. Kepemilikan asing tidakberpengaruh secara signifikanterhadap dividend payout ratio.
6. PengaruhKepemilikanManagerial,KepemilikanInstitusional,KebijakanHutang,Profitabilitasdan UkuranPerusahaanTerhadapKebijakanDividen
Dewi(2008)
X1: KepemilikanManagerialX2: KepemilikanInstitusionalX3: KebijakanHutangX4: ProfitabilitasX5: UkuranPerusahaan
1. Perusahaan dengan kepemilikansaham oleh managerial,kepemilikan saham olehinstitusional, kebijakan hutang,dan profitabilitas yang semakintinggi akan menurunkankebijakan dividen.
2. Perusahaan besar lebihcenderung untuk menaikankebijakan dividen daripadaperusahaan kecil.
22
2.9 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen
yang telah diuraikan diatas, maka dapat digambarkan kerangka pemikiran
teoritis sebagai berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Teoritis
Ha1 (+)
Ha2 (+)
Ha3 (-)
Ha4 (+)
Profitabilitas
(X1)
Ukuran Perusahaan
(X2)
Leverage
(X3)
Arus Kas Bebas
(X4)
Kebijakan Dividen
(Y)
23
2.10 Pengembangan Hipotesis
2.10.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen
Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui
semua kemampuan dan sumber yang ada. Investor melakukan investasi dengan
tujuan mendapatkan return yang diharapkan untuk itu investor akan melihat
tingkat pertumbuhan investasi yang dilakukannya. Menurut Sartono (2008),
investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisis profitabilitas
ini, misalnya bagi pemegang saham akan melihat keuntungan yang benar-benar
akan diterima dalam bentuk dividen.
Keputusan untuk membayar dividen dimulai dengan keuntungan. Oleh karena itu,
suatu hal yang logis mempertimbangkan profitabilitas sebagai salah satu faktor
penting yang dapat mempengaruhi kebijakan dividen perusahaan (Al-Malkawi,
2007). Kenaikan dividen merupakan suatu sinyal kepada para investor bahwa
manajemen meramalkan suatu penghasilan yang baik dimasa yang akan datang,
berdasarkan teori tersebut menunjukkan bahwa penghasilan yang tinggi melalui
asset yang dimiliki yang tercermin dalam profitabilitas yang tinggi, yang diukur
dengan return on asset (ROA) menunjukkan pengaruh positif terhadap kebijakan
dividen yang tercermin dalam dividend payout ratio (Laksono, 2006).
Jika perusahaan mempunyai tingkat profitabilitas yang tinggi, maka mendapatkan
laba yang tinggi juga dan pada akhirnya laba yang tersedia untuk dibagikan
kepada para pemegang saham akan semakin besar pula. Semakin besar laba yang
tersedia bagi pemegang saham maka pembayaran dividen kepada pemegang
24
saham atau alokasi untuk laba ditahan akan semakin besar pula (Darminto, 2008).
Hubungan positif antara profitabilitas dengan kebijakan dividen didukung oleh
hasil penelitian Ressy dan Chariri (2013), Thaib dan Taroreh (2015), serta
Pramana dan Sukartha (2015). Berdasarkan penjelasan tersebut, maka rumusan
hipotesis untuk H1 adalah sebagai berikut :
Ha1 : Profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan dividen.
2.10.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen
Size adalah skala besar kecilnya perusahaan ditentukan oleh total aset. Besar
kecilnya perusahaan merupakan salah satu faktor yang dapat dipertimbangkan
investor dalam melakukan investasi. Size berpengaruh signifikan terhadap
kebijakan dividen karena perusahaan yang memiliki ukuran yang besar akan lebih
mudah memasuki pasar modal sehingga dengan kesempatan ini perusahaan
membayar dividen dengan jumlah besar kepada pemegang saham. Sementara,
perusahaan yang baru dan yang masih kecil akan mengalami banyak kesulitan
untuk memiliki akses ke pasar modal, sehingga semakin besar ukuran perusahaan
semakin mudah untuk mendapatkan modal eksternal dalam jumlah yang lebih
besar terutama dari hutang (Handayani dan Hadinugroho, 2009).
Ukuran perusahaan merupakan simbol ukuran perusahaan yang berhubungan
dengan peluang dan kemampuan untuk masuk ke pasar modal dan jenis
pembiayaan eksternal lainnya yang menunjukkan kemampuan meminjam. Hal ini
menunjukkaan hubungan, bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka semakin
besar pula dividen yang akan dibagikan. Hal ini didukung oleh penelitian Dewi
25
(2008) dan Ramli (2010). Berdasarkan penjelasan tersebut, maka rumusan
hipotesis untuk H2 adalah sebagai berikut :
Ha2 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan dividen.
2.10.3 Pengaruh Leverage terhadap Kebijakan Dividen
Leverage memiliki pengaruh negatif terhadap kebijakan dividen. Hal ini
dikarenakan penggunaan hutang yang terlalu tinggi akan menyebabkan penurunan
dividen yang mana sebagian besar keuntungan akan dialokasikan sebagai
cadangan pelunasan hutang. Selain itu, adanya hutang yang tinggi membuat
perusahaan berusaha untuk mengurangi agency cost of debt dengan mengurangi
hutangnya, sehingga pemegang saham akan merelakan dividennya untuk
membiayai investasi. Sebaliknya, pada tingkat hutang yang rendah, perusahaan
akan membagikan dividen yang tinggi sehingga sebagian besar laba digunakan
untuk kesejahteraan pemegang saham Dewi (2008).
Dengan dugaan ini terdapat pengaruh negatif dari leverage terhadap kebijakan
dividen. Kemampuan perusahaan didalam membayar utang yang didanai oleh
modal sendiri dapat diukur dengan menggunakan debt to equity ratio. Sutrisno
(2008) mengungkapkan Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, yang ditunjukkan oleh berapa
bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Oleh karena itu
semakin rendah DER akan semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk
membayar seluruh kewajibannya. Peningkatan hutang pada gilirannya akan
mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para pemegang
26
saham termasuk dividend yang akan diterima, karena kewajiban tersebut lebih
diprioritaskan daripada pembagian dividend.
Hal ini didukung oleh penelitian Dewi (2008), Puspitasari dan Darsono (2014),
serta Pramana dan Sukartha (2015). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
variabel leverage yang diwakili oleh debt to equity ratio berpengaruh negatif
terhadap dividend payout ratio (DPR). Berdasarkan penjelasan tersebut, maka
rumusan hipotesis untuk H3 adalah sebagai berikut :
Ha3 : Leverage berpengaruh terhadap kebijakan dividen.
2.10.4 Pengaruh Arus Kas Bebas terhadap Kebijakan Dividen
Arus kas bebas dapat menggambarkan kondisi perusahaan. Perusahaan dengan
arus kas bebas berlebih akan memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan
perusahaan lainnya karena mereka dapat memperoleh keuntungan atas berbagai
kesempatan yang mungkin tidak dapat diperoleh perusahaan lain. Perusahaan
dengan arus kas bebas tinggi bisa diduga lebih survive dalam situasi yang buruk.
Sebaliknya, jika arus kas bebas negatif berarti sumber dana internal tidak
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan investasi perusahaan, sehingga
memerlukan tambahan dana eksternal baik dalam bentuk hutang maupun
penerbitan saham baru (Rosdini, 2009).
Konflik keagenan muncul ketika perusahaan menghasilkan arus kas besar yang
sangat besar (Sartono, 2008). Konflik kepentingan terjadi ketika manajer
menginginkan kas tersebut diinvestasikan kembali pada aset-aset perusahaan,
sedangkan pemegang saham menginginkan kas tersebut dibagikan sebagai
27
dividen. Adanya arus kas bebas juga akan menimbulkan tekanan dari pihak
pemegang saham untuk membagikannya dalam bentuk dividen.
Perusahaan yang memiliki arus kas bebas dalam jumlah yang memadai akan lebih
baik dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen untuk menghindari
agency problem, hal ini dimaksudkan agar arus kas bebas yang ada tidak
digunakan untuk proyek-proyek yang tidak menguntungkan (wisted on
unprofitable). Dengan demikian, ketersediaan dana dapat dipakai untuk
kemakmuran pemegang saham (Mollah, 2011). Hal ini didukung oleh penelitian
Dewi (2008), Rosdini (2009), dan Thanatawee (2011) hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa variabel arus kas bebas berpengaruh positif terhadap
dividend payout ratio (DPR). Berdasarkan penjelasan tersebut, maka rumusan
hipotesis untuk H4 adalah sebagai berikut :
Ha4 : Arus kas bebas berpengaruh terhadap kebijakan dividen.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2014 sampai tahun 2016. Dipilih pada perusahaan
manufaktur karena perusahaan manufkatur memiliki populasi yang besar di
Indonesia dan hampir semua perusahaan manufaktur melaporkan laporan
keuangannya di BEI. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode purposive sampling. Kriteria perusahaan yang dijadikan
sampel dalam penelitian ini adalah:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan menerbitkan laporan
keuangan dari tahun 2014 – 2016.
2. Perusahaan manufaktur menggunakan mata uang rupiah dalam data
laporan keuangannya.
3. Perusahaan manufaktur yang mengalami keuntungan selama tahun
penelitian 2014-2016.
4. Perusahaan yang membagikan dividen secara konsisten selama tahun
penelitian 2014 – 2016.
5. Perusahaan yang memiliki seluruh data yang dibutuhkan penelitian.
29
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Sumber data
dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016 yang diunduh sesuai dengan
perusahaan yang bersangkutan.
3.3 Variabel Penelitian
3.3.1 Variabel Dependen
Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen (Variabel Y).
Kebijakan dividen menentukan berapa besar laba yang akan diatahan untuk
investasi perusahaan atau dibagikan kepada para pemegang saham. Kebijakan
dividen dapat diperoleh dengan membandingkan antara Dividend per share
dengan Earning per share. Earning per share dapat diperoleh dengan
pengurangan laba bersih dengan dividen yang dibagikan kepada pemilik saham
preferen lalu dibagi dengan jumlah lembar saham yang beredar (Tampubolon,
2005). Rumus yang digunakan pada penelitian ini, menggunakan rumus yang
sama dengan Tampubolon (2005), Chasanah (2008), dan Puspita (2014), yaitu:
Dividend Payout Ratio =
30
3.3.2 Variabel Independen
Variabel Independen dalam penelitian ini yaitu:
a. Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Indikator
yang digunakan untuk mengukur profitabilitas yaitu return on asset (ROA) yang
merupakan suatu ukuran menyeluruh dari prestasi perusahaan, sebab rasio ini
menunjukkan laba atas seluruh dana yang diinvestasikan (Jannati, 2012). Oleh
karena itu, dividen diambil dari keuntungan bersih yang berhasil diperoleh
perusahaan, maka keuntungan tersebut akan mempengaruhi besarnya dividend
payout ratio yang dibagikan perusahaan. ROA dapat dihitung dengan persentase
laba bersih dibagi dengan total aset. Rumus yang digunakan pada penelitian ini,
menggunakan rumus yang sama dengan Chasanah (2008), Dewi (2008), dan
Pramana (2015):
ROA =
b. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dalam penelitian ini dinyatakan dengan total aset. Hal ini
dikarenakan, semakin besar semakin besar total aset perusahaan, maka akan
semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Hal ini menandakan perusahaan
tersebut telah mapan, akan lebih mempermudah perusahaan tersebut memiliki
akses dan jaringan luas pada pasar modal dibandingkan perusahaan yang memiliki
ukuran perusahaan tidak besar. Oleh karena itu size diukur dengan log natural
dari total asset (Sutrisno, 2008). Rumus yang sama juga dilakukan (Puspita,
31
2014), untuk mengukur ukuran perusahaan. Maka, secara matematis ukuran
perusahaan dapat dirumuskan sebagai berikut:
Size = Total Aset
c. Leverage
Leverage menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua
kewajiban perusahaan. Leverage diproksikan dengan debt to equity ratio. Debt to
Equity Ratio (DER), berartikan suatu perbagian rasio total hutang dan modal
sendiri Chasanah (2008). Peningkatan utang pada gilirannya akan mempengaruhi
besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para pemegang saham, termasuk
dividen yang akan diterima, karena kewajiban tersebut lebih diprioritaskan
daripada pembagian dividen dan jika utang semakin tinggi maka kemampuan
perusahaan untuk membagi dividen akan semakin rendah. Rumus yang digunakan
pada penelitian ini menggunakan rumus yang sama dengan penelitian Chasanah
(2008), Puspita (2014), dan Pramana (2015). Debt to equity ratio dapat dihitung
dengan rumus berikut:
Debt to Equity Ratio =
d. Arus Kas Bebas
Sesuai dengan obyek penelitian, arus kas bebas berfungsi sebagai variabel
independen. Ross et al. (2000) mendefinisikan arus kas bebas sebagai kas
perusahaan yang dapat didistribusikan kepada kreditur atau pemegang saham yang
tidak digunakan untuk modal kerja (working capital) atau investasi pada asset
32
tetap. Rumus yang digunakan dalam mengukur arus kas bebas sebagaimana
merujuk kepada Ross et al. (2000) dan Puspita (2014) adalah:
Free Cash Flow = cash flow from operations – (net capital expenditure +
change in working capital)
3.4 Alat Analisis Data
3.4.1 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah
memenuhi ketentuan dalam model regresi. Pengujian ini meliputi:
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal (Ghozali, 2013:160). Uji normalitas
data akan dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov. Pengambilan keputusan
mengenai normalitas adalah sebagai berikut:
a. Apabila hasil signifikan > 0,05 maka data terdistribusi normal.
b. Apabila hasil signifikan < 0,05 maka data tersebut tidak terdistribusi
secara normal.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi yang cukup kuat antara variabel bebas. Seperti yang
diutarakan oleh Ghozali (2013), metode untuk mendiagnosa adanya
multikolinearitas dilakukan dengan uji Variance Inflation Factor (VIF). Jika VIF
33
>10, maka terjadi multikolinearitas. Sebaliknya jika VIF <10 maka tidak terjadi
multikolinearitas. VIF dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
VIF = 1/Tolerance.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain
(Ghozali, 2013:139). Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam
penelitian ini digunakan uji analisis varians melalui pengujian secara statistik.
Apabila nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. Sedangkan jika nilai signifikan > 0,05, maka terjadi
heteroskedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
Autokorelasi bisa didefinisikan sebagai korelasi diantara anggota observasi yang
diurut menurut waktu (seperti kata deret berskala) atau ruang (seperti data lintas
sektoral). Secara sederhana autokorelasi adalah keadaan dimana variabel
gangguan pada periode tertentu berkorelasi dengan variabel gangguan pada
periode lain.
Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi tersebut biasanya digunakan uji Durbin-
Watson (DW). Uji DW diperoleh dua nilai kritis sebagai batasan yaitu dL batas
bawah dan dU batas atas. Sehingga dapat diperoleh suatu aturan dalam
menentukan diterima atau ditolaknya hipotesis nol sebagai berikut:
34
1. Jika 0 < d < dL, berarti ada autokorelasi positif.
2. Jika dL ≤ d ≤ dU, berarti tidak bisa mengambil keputusan apapun.
3. Jika 4 – dL< d <4, berarti ada autokorelasi yang negatif.
4. Jika 4 – dU ≤ d ≤ 4 – dL, berarti tidak bisa mengambil keputusan apapun.
5. Jika dU < d < 4 – dU, berarti tidak ada autokorelasi negatif maupun
positif.
3.4.2 Analisis Regresi Berganda
Teknik analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh
variabel independen yang lebih dari dua variabel terhadap variabel dependen.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah profitabilitas, ukuran perusahaan,
leverage dan arus kas bebas. Sedangkan variabel dependennya adalah kebijakan
dividen. Persamaan regresi dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y = α + + + + + e
Keterangan:
Y = kebijakan dividen
α = konstanta
= profitabilitas
= ukuran perusahaan
= leverage
= arus kas bebas
- = koefisien regresi dari masing-masing variabel independen
e = error term
35
3.4.3 Uji Hipotesis
a. Uji Ketepatan Perkiraan Model (R2)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013). Nilai R2
mempunyai interval antara 0 sampai 1 (0 ≤ R2 ≤ 1). Jika nilai R2 mendekati 1,
maka dapat dikatakan semakin kuat kemampuan variabel independen dalam
menerangkan variasi variabel dependennya. Sedangkan jika R2 mendekati 0, maka
semakin lemah kemampuan variabel inependen dalam menerangkan variasi
variabel dependennya.
b. Uji Statistik F
Pengujian ini untuk mengetahui variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Widarjono, 2013).
Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk
memprediksikan variabel dependen atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang
terjadi dapat berlaku untuk populasi. Adapaun dasar kriteria penerimaan dalam uji
statistik F adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai F hitung > F tabel atau nilai signifikansi < 0.05 maka dapat
disimpulkan seluruh variabel independen yang diuji merupakan variabel
yang tepat dalam memprediksi variabel dependen.
2. Jika nilai F hitung < F tabel atau nilai signifikansi > 0.05 maka dapat
disimpulkan seluruh variabel independen yang diuji merupakan variabel
yang tidak tepat dalam memprediksi variabel dependen.
36
c. Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variable
penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi dependen.
Dalam penelitian ini pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program
komputer SPSS21. Jika nilai sifnifikan uji t < 0,05, maka dapat disimpulkan
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variable
dependen. Sebaliknya jika nilai signifikan uji t > 0,05 maka tidak ada pengaruh
antara variabel independen dengan variabel dependen.
54
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji apakah terdapat pengaruh
profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage, dan arus kas bebas terhadap kebijakan
dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2014-2016. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
a. Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan
dividen. Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham
adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban
tetapnya yaitu bunga dan pajak, sehingga deviden yang diambil dari
keuntungan bersih akan mempengaruhi dividend payout ratio.
b. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Hal ini
menunjukkan bahwa ukuran suatu perusahaan belum bisa menjamin
perusahaan tersebut membagikan laba kepada pemilik perusahaan dalam
bentuk dividen yang lebih tinggi.
c. Leverage tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Hasil ini
menunjukan bahwa perusahaan belum mampu menahan biaya-biaya yang
55
terjadi dari rasio utang, sehingga peningkatan rasio utang tidak
berpengaruh terhadap kebijakan dividen perusahaannya.
d. Arus kas bebas tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Hubungan
arus kas bebas tidak signifikannya dengan kebijakan dividen dikarenakan
arus kas bebas di Indonesia kurang mendapat perhatian karena
keberadaannya tidak dilaporkan secara eksplisit
5.2 Keterbatasan
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan diantaranya sebagai berikut:
a. Penelitian ini hanya menggunakan periode selama 3 tahun dan hanya
mendapatan 20 sampel perusahaan untuk dijadikan objek penelitian.
b. Variabel dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel profitabilitas,
ukuran perusahaan, leverage, dan arus kas bebas padahal masih banyak
faktor yang memengaruhi kebijakan dividen seperti struktur modal,
struktur kepemilikan, dll.
c. Pemilihan sampel tidak dilakukan secara acak tetapi dengan purposive
sampling, yaitu hanya pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia sehingga temuan penelitian ini tidak dapat
digeneralisasikan.
d. Hasil uji koefisien determinasi (Adjusted R2) tersebut, dapat diketahui
bahwa besarnya Adjusted R2 adalah 0,115, hal ini berarti kemampuan
variabel independen dalam menjelaskan varians variabel dependen masih
sangat terbatas yaitu sebesar 11,5%. Terdapat 88,5% faktor-faktor lain
56
yang dapat mempengaruhi kebijakan dividen di perusahaan yang tidak
dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam penelitian ini.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai
berikut:
a. Pertimbangan investor untuk menanamkan modalnya ke perusahaan dan
menginginkan pembagian dividen yang jumlahnya relatif besar sebaiknya
melihat laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Agar investor dapat
memilih perusahaan mana yang akan dipilih untuk berinvestasi.
b. Perusahaan yang digunakan sebagai sampel masih terbatas pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan sampel penelitian
yang berbeda dalam waktu pengamatan yang lebih lama sehingga
diharapkan hasil yang diperoleh dapat digeneralisasikan.
c. Penelitian lebih lanjut perlu menambahkan variabel yang lebih luas,
seperti penggabungan variabel keuangan maupun variabel non keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Malkawi, Husam-Aldin Nizar. 2007. Determinants of Corporate Dividend Policy in Jordan:An Application of the Tobit Model. Journal of Economic & Administrative Sciences. Vol.23, No.2, December.
Arilaha, A.M. 2007. “Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas, Likuiditas, Leverage terhadapKebijakan Dividen”. Jurnal Keuangan dan Perbankan. Vol. 13 No.1.
Andriyani, Maria. 2008. Analisis Pengaruh Cash Ratio, Debt To Equity Ratio, InsiderOwnership, Investment Opportunity Set dan Profitability Terhadap Kebijakan Dividen(Studi Empiris pada perusahaan Automotive di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun2004-2006). Universitas Diponegoro. Semarang.
Chasanah, Amalia Nur. 2008. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio (DPR)pada Perusahaan yang Listed di Bursa Efek Indonesia (Perbandingan Pada PerusahaanYang Sebagian Sahamnya dimiliki oleh Manajemen dan yang Tidak dimiliki olehManajemen). Universitas Diponogoro.
Darminto. 2008. Pengaruh Profitabilitas, Likuditas, Struktur Modal dan Struktu KepemilikanSaham, Terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial (Social Sciense). Vol. 20.No. 2. Agustus 2008. Universitas Brawijaya. Malang.
Deitiana, Tita. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan PembayaranDividen Kas. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 11, No. 1.
Dewi, Sisca Christianty. 2008. Pengaruh Kepemilikan Managerial, Kepemilikan Institusional,Kebijakan Hutang, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen.Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 10, No. 1. Trisakti School of Management.
Djohanputro, Bramantyo. 2008. Manajemen Keuangan Korporat. Jakarta. PPM.
Fauz, A. dan Rosidi. 2007. Pengaruh Aliran Kas Bebas, Kepemilikan Manajerial, KepemilikanInstitusional, Kebijakan Utang dan Collateral Asset terhadap Kebijakan Dividen. JurnalEkonomi dan Manajemen. Vol. 8, No. 2.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 21. Edisi 7.Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Hadianto, B. dan Herlina. 2011. Prediksi Arus Kas Bebas, Kebijakan Hutang dan Profitabilirasterhadap Kemungkinan Dibayarkan Dividen. Jurnal Manajemen Bisnis. Vol. 3, No. 1.
Halim, Abdul. 2007. Manajemen Keuangan Bisnis. Bogor: Ghalia Indonesia.
Handayani, Dwi R. dan Bambang Hadinugroho. 2009. Analisis Pengaruh KepemilikanManajerial, Kebijakan Hutang, ROA, Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen.Jurnal Fokus Manajerial. Vol.7, No. 1, 64- 71.
Harahap, Sofyan Syafri. 2008. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi I. PT. Raja GrafindoPersada. Jakarta.
Imran, Kashif. 2011. Determinants of Dividend Payout Policy: A Case of Pakistan EngineeringSector. The Romanian Economic Journal No. 41 Year XIV.
Jannati, Attina, 2012. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Growth terhadap KebijakanDividen. Universitas Siliwangi.
Jensen, M.C. dan W.H. Meckling. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behaviour, AgencyCosts and Ownership Structure. Journal of Finance Economics.
Jurica, Lucyanda dan Lilyana. 2012. Pengaruh Free Cash Flow dan Struktur KepemilikanTerhadap Dividend Payout Ratio. Jurnal Dinamika Akuntansi. Vol. 4, No. 2. ISSN 2085-4277. Jakarta.
Keown, Arthur J., John D. Martin, J. William Petty, dan David F. Scott, JR. 2003. FinancialManagement: Principles and Applications 10th ed. New Jersey: Prentice Hall.
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, dan Terry D. Warfield. 2007. Intermediate Accounting12th ed. Asia: John Wiley & Sons (Asia) Pte Ltd.
Kouki, Mondher dan Moncef Guizani. 2009. Ownership Structure and Dividend Policy Evidencefrom the Tunisian Stock Market. European Journal of Scientific Research. ISSN 1450-216X. Vol. 25, No. 1.
Laksono, Bagus. 2006. Analisis Pengaruh Return On Asset, Sales Growth, Asset Growth, CashFlow dan Likuiditas terhadap Dividend Payout Ratio. Universitas Diponegoro.
Machfoedz, 1999. Financial Ratio Analysis and the Prediction of Earning Change In Indonesia.Gajah Mada University Business Review, no.7/III/1999.
Marlina, Lisa dan Clara Danica. 2009. Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio,dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio. Jurnal Manajemen Bisnis. Vol. 2,No. Januari 2009: 1-6.
Mollah, Sabur. 2011. Do Emerging Market Firms Follow Different Dividend Policies? EmpiricalInvestigation on the Pre and Post Reform Dividend Policy and Behavior of Dhaka StockExchange Listed Firms. Studiesin Economics and Finance. Vol. 12, No. 2.
Pramana, Gede Ryan Aditya dan I Made Sukartha. 2015. Analisis Faktor-Faktor yangMempengaruhi Kebijakan Dividen di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal AkuntansiUniversitas Udayana. ISSN: 2302 – 8556.
Prihantoro. 2003. Estimasi Pengaruh Deviden Payout Ratio pada Perusahaan Publik Indonesia.Jurnal Ekonomi dan Bisnis. No. 1, Jilid 8.
Puspitasari, Novia Ayu dan Darsono. 2014. Faktor-Faktor yang Berpengaruh TerhadapKebijakan Dividen. Jurnal Akuntansi Universitas Diponegoro.
Ramli, Nathasa Mazna. 2010. Ownership Structure and Dividend Policy: Evidance fromMalaysian Companies. International Review of Business Research Papers. Vol. 6, No. 1.February 2010.
Rahmawati, Intan dan Akram. 2007. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividend danPengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan- Perusahaan di BEJ Periode2000-2004. Jurnal Riset Akuntansi Aksioma. Vol. 6, No.1. Juni 2007.
Ressy, Aggy Eka dan Anis Chariri. 2013. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap KebijakanDividen di Bursa Efek Indonesia. Diponegoro of Journal Accounting. Volume 2 Nomor 4Tahun 2013. ISSN (Online): 2337-3806.
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. CetakanKetujuh. Yogyakarta. BPFE.
Rosdini, Dini. 2009. Pengaruh Free Cash Flow terhadap Dividend Policy. Journal FinancialAccounting. Universitas Padjajaran.
Ross, Stephen A., Randolph.Westerfield, dan Bradford Jordan. 2000. Fundamentals OfCorporate Finance. New York: Mc Graw-Hill.
Sartono, Agus. 2008. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta. BPFE.
Simorangkir, Indra Gabe dan Isfenti Sadalia. 2010. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan danPotensi Pertumbuhan serta Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen (Studi KasusDi Bursa Efek Indonesia).
Sudarmadji, Ardi Murdoko dan Lana Sularto. 2007. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,Leverage, dan Tipe Kepemilikan Perusahaan Terhadap Luas Voluntary DisclosureLaporan Keuangan Tahunan. Proceeding PESAT. Agustus 2007.
Suroto. 2013. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada Perusahaan yangTerdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2012. Untag Semarang.
Sutrisno. 2008. Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Yogyakarta: EKONISIA.
Syamsuddin, Lukman. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Raja GrafindoPersada.
Tampubolon, Manahan. 2005. Manajemen Keuangan (Finance Management). Cetakan Pertama.Bogor: Ghalia Indonesia.
Thaib, Chaidir dan Rita Taroreh. 2015. Pengaruh Kebijakan Hutang dan Profitabilitas terhadapKebijakan Dividen (Studi Pada Perusahaan Foods And Beverages Yang Terdaftar Di BeiTahun 2010-2014). ISSN 2303-1174. Universitas Sam Ratulangi. Manado.
Thanatawee, Yordying. 2011. Life-Cycle Theory and Free Cash Flow Hypothesis: EvidencePolicy in Thailand. International Journal of Financial Research. Vol 2, No. 2. July 2011.
Uyara, Ali Sani dan Askam Tuasikal. 2003. Moderasi Aliran Kas Bebas terhadap HubunganRasio Pembayaran Dividen dan Pengeluaran Modal dengan Earnings ResponseCoefficients. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol 6, No. 2.
Widarjono, Agus. 2013. Ekonometrika: Pengantar dan aplikasinya. Jakarta: EKONISIA.
Yulianti, Sri. 2011. Pengujian Pecking Order Theory: Analisis Faktor-Faktor YangMempengaruhi Struktur Modal Industri Manufaktur Di Bei Periode Setelah KrisisMoneter. Politeknosains Vol. X, No.1.
Zaiupul, Achmad. 2012. Analisis Cash Position, Growth Potential, Return On Equity, Debt ToEquity Ratio, Firm Size, Investment Terhadap Dividend Payout Ratio pada PerusahaanManufaktur Sektor Barang Konsumsi yang Listing di BEI.