PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN PENJUALAN, STRUKTUR … · Dari beberapa faktor-faktor yang...
Transcript of PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN PENJUALAN, STRUKTUR … · Dari beberapa faktor-faktor yang...
eJournal Administrasi Bisnis, 2018, 6 (2): 607-620 ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2018
PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN
PENJUALAN, STRUKTUR ASET, UKURAN PERUSAHAAN
TERHADAP STRUKTUR MODAL (Studi Kasus Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia periode 2012-2016)
Rosdiana1
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh profitabilitas
(ROI), pertumbuhan penjualan (GOS), struktur aset (SA), dan ukuran perusahaan (SIZE) secara simultan dan parsial terhadap struktur modal (LDER)
pada Perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa hasil perhitungan uji F (simultan) menunjukan
bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel profitabilitas (ROI), pertumbuhan penjualan (GOS), struktur aset (SA), dan ukuran perusahaan
(SIZE) secara simultan dan parsial terhadap struktur modal (LDER) pada
Perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dari hasil uji t
(parsial) menunjukan variabel profitabilitas (ROI) dan ukuran perusahaan
(SIZE) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (LDER)
pada Perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan
variabel pertumbuhan penjualan (GOS) dan Struktur aset (SA) secara parsial
tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (LDER) pada Perusahaan
Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Kata Kunci : Profitabilitas (ROI), Pertumbuhan Penjualan (GOS), Struktur Aset
(SA), Ukuran Perusahaan (SIZE), Struktur Modal (LDER)
Pendahuluan
Latar Belakang
Perkembangan perusahaan dalam upaya mengantisipasi persaingan selalu
dilakukan perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Persaingan merupakan
permasalahan bagi setiap perusahaan karena menyangkut pemenuhan dana yang
dibutuhkan, masalah struktur modal merupakan masalah yang penting bagi
perusahaan karena tinggi rendahnya struktur modal dapat mencerminkan kondisi
finansial suatu perusahaan. Menurrut kementrian perindustrian salah satu sektor
yang menjadi prioritas adalah Perusahaan Farmasi. Kebutuahan Indusri Farmasi
semakin meningkata karena tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
kesehatan juga meningkat. Penjualan atau omset Industri Farmasi pada tahun
2016 mencapai 72 triliun. Penjualan tersebut naik 10% jika dibandingkan dengan
1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: [email protected]
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 607-620
608
penjualan tahun lalu sebesar 62 triliun. Meskipun Industri Farmasi termaksud
industri prioritas tetapi Industri Farmasi masih dihadapkan pada tantangan
terbesar yaitu 90% bahan baku masih di impor dari Korea, Jepang, India dan
Tiongkok. Bahan baku Farmasi sangat bervariasi dan Indonesia belum
mempunyai bahan baku tersebut.
Perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam
memenuhi kebutuhan dananya selain menggunakan modal sendiri juga
menggunakan hutang. Semakin besar hutang akan menyebabkan besar resiko
yang harus dihadapi perusahaan. Faktor-faktor struktur modal diduga dapat
mempengaruhi struktur modal pada perusahaan farmasi, faktor-faktor yang
mempunyai pengaruh terhadap struktur modal antara lain: stabilitas penjualan,
struktur aset, laverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, kendali,
sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman dan lembaga pemeringkat, kondisi
pasar, kondisi internal perusahaan dan fleksibilitas keuangan (Brigham & Houton,
2011:190). Menurut Riyanto (2001), struktur modal dipengaruhi oleh tingkat
bunga, stabilitas earning, susunan aktiva, risiko aktiva, jumlah modal yang
dibutuhkan, keadaan pasar modal, sikap manajemen, dan besarnya perusahaan.
Sedangkan menurut Sartono (2010:248) faktor yang mempengaruhi struktur
modal adalah tingkat penjualan, struktur aktiva, tingkat pertumbuhan perusahaan,
profitabilitas, variabel laba dan pajak, skala perusahaan, kondisi internal
perusahaan dan ekonomi makro.
Dari beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal penulis
membatasi penelitian dengan mengambil empat faktor saja, yaitu profitabilitas,
pertumbuhan penjualan, struktur aset dan ukuran perusahaan. Penulis mengambil
objek perusahaan farmasi didasarkan pada alasan bahwa modal yang digunakan
oleh perusahaan farmasi untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dan belanja
modalnya diperoleh dari modal sendiri dan hutang. Berdasarkan uraian di atas
peneliti ini mengambil judul “Pengaruh Profitabiitas, Pertumbuhan Penjualan,
Struktur Aset, dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan
Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
Rumusan Masalah a. Apakah profitabilitas, pertumbuhan penjualan, struktur aset dan ukuran
perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada
perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
b. Apakah profitabilitas, pertumbuhan penjualan, struktur aset dan ukuran
perusahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada
perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, pertumbuhan penjualan, struktur aset
dan ukuran perusahaan secara simultan terhadap struktur modal pada perusahaan
farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
b. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, pertumbuhan penjualan, struktur aset
dan ukuran perusahaan secara parsial terhadap struktur modal pada perusahaan
farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Pengaruh ROI, GOS, SA, dan SIZE Terhadap LDER (Rosdiana)
609
Kerangka Dasar Teori
Manajemen Keuangan
Menurut Fahmi (2015:2), Manajemen keuangan merupakan
penggabungan dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji dan menganalisis
tentang bagaimana seseorang manager keuangan dengan mempergunakan seluruh
sumber daya perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana, dan membagi dana
dengan tujuan mampu memberikan profit atau kemakmuran bagi para pemegang
saham dan suistainability atau berkelanjutan usaha bagi perusahaaan.
Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Fahmi (2011:2), Laporan keuangan merupakan suatu informasi
yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh
informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan
tersebut.
Rasio Keuangan
Menurut Fahmi (49:2015), Rasio keuangan adalah suatu kajian yang
melihat perbandingan antara jumlah-jumlah yang terdapat pada laporan keuangan
dengan mempergunakan formula-formula yang dianggap representatif untuk
diterapkan.
Profitabilitas
Menurut Fahmi (58:2015), Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
mendapatkan laba melalui semua sumber yang ada, penjualan, kas, aset dan
modal. Profitabilitas dalam penelitian ini diukur mengguakan Return On
Investman (ROI) dengan membandingkan antara laba setelah pajak dan total aset.
Pertumbuhan Penjualan
Menurut Kusuma (2009), Pertumbuan penjualan adalah kenaikan atau
penurunan jumlah penjualan dari tahun ke tahun. Pertumbuan penjualan dalam
penelitian ini diukur dengan menggunakan Growth Of Sales (GOS) dengan
membandingkan antara penjualan pada tahun berjalan setelah dikurangi pada
periode sebelumnya terhadap penjualan pada periode sebelumnya.
Struktur Aset
Menurut Weston dan Brigham (2005), Struktur aset adalah segala sumber
daya atau harta yang dimiliki perusahaan untuk digunakan dalam operasinya.
Struktur aset dalam penelitian ini dirumuskan dengan perbandingan antara aset
tetap dan total aset.
Ukuran Perusahaan
Menurut Sujoko dan Soebiantoro (2007) Ukuran perusahaan merupakan
besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukan oleh total aset, jumlah
penjualan, rata-rata penjualan dan rata-rata total aset. Ukuran perusahaan dalam
penelitian ini dirumuskan dengan log natural total aset (Ln total aset).
Struktur Modal
Menurut Fahmi (2015:184), Struktur modal merupakan gambaran dari
bentuk proporsi finansial perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang
bersumber dari utang jangka panjang (long-term liabilities) dan modal sendiri
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 607-620
610
(shareholder’s equity) yang menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan.
Struktur modal dalam penelitian ini dirumaskan dengan perbandingan antara
hutang jangka panjang dengan modal sendiri.
Metode Penelitian
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011:
160-165).
Uji Multikolinearitas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Independen). Model regresi yang
baik harusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah
regresi yang bebas dari autokorelasi.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas
Analisis Regresi Linear Berganda
Persamaan Regresi
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
linear berganda menggunakan program SPSS. Analisis regresi linear berganda
(Sugiyono, 2010:277), adalah meramalkan bagaimana keadaan keadaan variabel
dependen, bila dua atau lebih variabel variabel independen sebagai faktor
prediktor dimanipulasi. Adapun persamaan regresi linear yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y= a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + e
Keterangan:
Y = struktur modal
A = konstanta
b1,b2,b3,b4 = koefisien regresi
X1 = variabel profitabilitas
X2 = variabel pertumbuhan penjualan
X3 = variabel struktur aset
X4 = variabel ukuran perusahaan
Pengaruh ROI, GOS, SA, dan SIZE Terhadap LDER (Rosdiana)
611
e = error term/ pengganggu
Koefisien Korelasi (R)
Analisis korelasi berganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara
dua atau lebih variabel independen (profitabilitas, pertumbuhan penjualan,
struktur aset, dan ukuran perusahaan) terhadap variabel dependen secara serentak.
Koefisien ini menunjukan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel
independen secara serentak terhadap variabel dependen (struktur modal)
Koefisien Determinasi (R2)
Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan
pengaruh variabel independen (profitabilitas, pertumbuhan penjualan, struktur
aset, dan ukuran perusahaan) secara serentak terhadap variabel dependen
(struktur modal)
Uji Simultan (Uji F)
Pengujian hipotesis secara simultan (bersama-sama) dengan
menggunakan uji F. Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan apakah
pengaruh dari variabel independen secara simultan memilikipengaruh signifikan
atau tidak signifikan terhadap variabel dependen.
Adapun yang menjadi hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (HA) dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0 : b1, b2, b3, b4 = 0
Berarti profitabilitas, pertumbuhan penjualan, struktur aset dan ukuran
perusahaan secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap
struktur modal.
H0 : b1, b2, b3, b4 ≠ 0
Berarti profitabilitas, pertumbuhan penjualan, struktur aset dan ukuran
perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur
modal.
Dengan penggunaan tingkat signifikan a = 0,05 dengan kriteria penerimaan dan
penolakan hipotesis adalah:
- Jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak
- Jika nilai signifikansi <0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima
Uji Parsial (Uji t)
Pengujian hipotesis secara parsial (individu) dengan menggunakan uji-t.
Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan apakah pengaruh dari variabel
independen secara parsial memiliki pengaruh signifikan atau tidak siignifikan
dengan variabel dependen.
Adapun yang menjadi hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (HA) dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0 : b1, b2, b3, b4 = 0
Berarti profitabilitas atau pertumbuhan penjualan atau struktur aset atau
ukuran perusahaan secara simultan tidak berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal.
H0 : b1, b2, b3, b4 ≠ 0
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 607-620
612
Berarti profitabilita atau pertumbuhan penjualan atau struktur aset atau
ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
struktur modal.
Dengan penggunaan tingkat signifikan a = 0,05 dengan kriteria penerimaan dan
penolakan hipotesis adalah:
- Jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak
- Jika nilai signifikansi <0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Uji Kolmogorov- Smirnov test
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel Uji Kolmogorov Smirnov (K-S)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 35
Normal
Parametersa,b
Mean 0E-7
Std.
Deviation ,33491891
Most Extreme
Differences
Absolute ,117
Positive ,117
Negative -,084
Kolmogorov-Smirnov Z ,690
Asymp. Sig. (2-tailed) ,728
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: hasil output SPPS versi 20
Berdasarkan table diatas, menunjukan bajwa nilai signifikan 0,728 lebih
besar dibandingkan dengan nilai sig. 0,05. sehingga dapat disimpulkan bahwa
data berdistribusi normal.
Uji Multikolinearitas
Hasil uji multikolinearitas dengan menggunakan nilai tolerance dan nilai
variance inflation factor (VIF) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel Nilai VIF dan Tolerance
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
ROI ,560 1,784
GOS ,973 1,027
Pengaruh ROI, GOS, SA, dan SIZE Terhadap LDER (Rosdiana)
613
SA ,496 2,016
SIZE ,723 1,383
a. Dependent Variable: LDER
Sumber: hasil output SPSS versi 20
Berdasarkan table di atas, diketahui bahwa tidak ada variabel independen
yang memiliki nilai VIF tidak lebih besar dari 10 dan nilai tolenrance kurang dari
0,1, berarti tidak terjadi multikolinearitas.
Uji Autokorelasi
Hasil uji autokorelasi menggunakan uji DW (Durbin- Watson) dapat
dilihat pada table berikut:
Tabel Uji Durbin-Watson
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 ,860a ,739 ,705 ,04730 1,953
a. Predictors: (Constant), SIZE, ROI, GOS, SA
b. Dependent Variable: LDER
Sumber: hasil output SPSS versi 20
Berdasarkan table diatas hasil uji Durbin Watson didapati nilai DW
sebesar 1,953 yang mana lebih besar dari nilai dU= 1,7259 dan lebih kecil dari 4-
dU= 2,2741. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah
autokorelasi positif atau negatif pada modal regesi.
Uji Heteroskedastisitas
Hasil uji heteroskedastisitas dengan pola scatter plot dan uji Glejser dapat
dilihat pada tabel berikut:
Gambar scatter plot
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 607-620
614
Tabel Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser)
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2,103 2,362 ,890 ,381
LN_ROI -,095 ,066 -,396 -1,449 ,158
GOS ,003 ,003 ,133 ,774 ,445
SA -,002 ,005 -,138 -,482 ,633
LN_SIZE -,602 ,703 -,159 -,857 ,398
a. Dependent Variable: ABS_LDER
Sumber: hasil output SPSS versi 20
Berdasarkan gambar scatter plot di atas dapat dilihat bahwa penyebaran
titik-titik data menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah
angka 0 (nol). Pada table uji glajser didapati nilai signifikansi masing-masing
variabel independen lebih dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Persamaan Regresi
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar pegaruh dari
variabel independen profitabilitas (ROI), pertumbuhan penjualan (GOS), struktur
aset (SA) dan ukran perusahaan (SIZE) terhadap variabel dependen (LDER).
Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda diperoleh hasil persamaan
regresi sebagai berikut:
Tabel Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,922 ,207 4,455 ,000
ROI -,504 ,106 -,590 -4,742 ,000
GOS ,000 ,001 ,054 ,570 ,573
SA ,001 ,001 ,194 1,464 ,154
SIZE -,028 ,007 -,466 -4,249 ,000
a. Dependent Variable: LDER
Sumber: hasil output SPSS versi 20
Berdasarkan tebel diatas, diperoleh persamaa regresi linear berganda dari
variabel profitabilitas (ROI), pertumbuhan penjualan (GOS), struktur aset (SA),
ukuran perusahaan (SIZE) dan dependen (LDER) sebagai berikut:
Pengaruh ROI, GOS, SA, dan SIZE Terhadap LDER (Rosdiana)
615
Y = 0,992 –0,504X1 + 0,000X2 + 0,001X3 -0,028X4 + e
Persamaan regresi linear berganda diatas memiliki pengertian sebagai berikut:
Koefisien Regresi Variabel Profitabilitas (ROI)
Variabel profitabilitas (ROI) mempengaruhi struktur modal (LDER)
sebesar -0,504 atau berpengaruh negatif terhadap struktur modal (LDER), yang
artinya jika variabel profitabilitas (ROI) ditingkatkan 1 satuan maka struktur
modal (LDER) pada perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI akan mengalami
penurunan sebesar 0,504% dengan asumsi variabel independen lainnya konstan.
Koefisien Regresi Variabel Pertumbuhan Penjualan (GOS)
Variabel pertumbuhan penjualan (GOS) mempengaruhi struktur modal
(LDER) sebesar 0,000 atau berpengaruh positif terhadap struktur modal (LDER),
yang artinya jika variabel pertumbuhan penjualan (GOS) ditingkatkan 1 satuan
maka struktur modal (LDER) pada perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI akan
mengalami peningkatan sebesar 0,000% dengan asumsi variabel independen
lainnya konstan.
Koefisien Regresi Variabel Struktur Aset (SA)
Variabel struktur aset (SA) mempengaruhi struktur modal (LDER)
sebesar 0,001 atau berpengaruh positif terhadap struktur modal (LDER), yang
artinya jika variabel struktur aset (SA)) ditingkatkan 1 satuan maka struktur
modal (LDER) pada perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI akan mengalami
peningkatan sebesar 0,001% dengan asumsi variabel independen lainnya konstan.
Koefisien Regresi Variabel Ukuran Perusahaan (SIZE)
Variabel ukuran perusahaan (SIZE) mempengaruhi struktur modal
(LDER) sebesar-0,028 atau berpengaruh negatif terhadap struktur modal (LDER),
yang artinya jika variabel ukuran perusahaan (SIZE) ditingkatkan 1 satuan maka
struktur modal (LDER) pada perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI akan
mengalami penurunan sebesar 0,028% dengan asumsi variabel independen
lainnya konstan.
Koefisien Korelasi (R)
Koefisien korelasi (R) menunjukan hubungan antara variabel independen
yang terdiri dari variabel profitabilitas (ROI), pertumbuhan penjualan (GOS),
struktur aset (SA) dan ukran perusahaan (SIZE) terhadap variabel dependen
(LDER), perusahaan farmasi di BEI dalam output SPSS sebagai berikut:
Tabel Hasil Koefisien Korelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,860a ,739 ,705 ,04730
a. Predictors: (Constant), SIZE, ROI, GOS, SA
b.Dependent Variable: LDER
Sumber: hasil output SPSS versi 20
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 607-620
616
Dalam output SPSS pada table model summary diperoleh nilai koefisien
korelasi (R) sebesar 0,860 atau 80,6% yang berarti tingat hubungan antara
variabel profitabilitas (ROI), pertumbuhan penjualan (GOS), struktur aset (SA)
dan ukran perusahaan (SIZE) terhadap variabel dependen (LDER), perusahaan
farmasi di BEI termasuk pada tingkat hubungan sangat kuat (dalam interval 0,80-
1,000).
Koefisien Determinasi (R2)
Dalam output SPSS table model Summery diperoleh nilai koefisien
determinasi adalah 0,705 atau 70,5%, menunjukan bahwa variabel profitabilitas
(ROI), pertumbuhan penjualan (GOS), struktur aset (SA) dan ukran perusahaan
(SIZE) mempengaruhi struktur modal sebesar 70,5% sedangkan sisanya 29,5%
dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
Uji Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk menguji apakah perubahan variabel profitabilitas
(ROI), pertumbuhan penjualan (GOS), struktur aset (SA) dan ukran perusahaan
(SIZE) berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan Farmasi
di Bursa Efek Indonesia yakni dengan membandingkan nilai signifikansi dengan
tingkat kepercayaan sebesar 95% (a=0,05)
Tabel Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression ,190 4 ,048 21,282 ,000b
Residual ,067 30 ,002
Total ,258 34
a. Dependent Variable: LDER
b. Predictors: (Constant), SIZE, ROI, GOS, SA
Sumber : Hasil SPSS Versi 20
Berdasarkan table diatas, didapatkan nilai probabilitasnya sebesar 0,000.
Hasil perbandingan menunjukan bahwa nilai probabilitas 0,000 < 0,05, dengan
demikian menunjukan bahwa variabel independen yaitu profitabiltas (ROI),
pertumbuhan penjualan (GOS), struktur aset (SA) dan ukuran perusahaan (SIZE)
secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikansi terhadap variabel
dependen struktur modal (LDER) sehingga dapat dinyatakan H0 ditolak dan Ha
diterima.
Uji Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (LDER), dengan cara
membandingkan nilai signifikansi dengan tingkat kepercayaan sebsar 95%
(a=0,05).
Pengaruh ROI, GOS, SA, dan SIZE Terhadap LDER (Rosdiana)
617
Tabel Hasil Uji Parsial (Uji t)
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,922 ,207 4,455 ,000
ROI -,504 ,106 -,590 -4,742 ,000
GOS ,000 ,001 ,054 ,570 ,573
SA ,001 ,001 ,194 1,464 ,154
SIZE -,028 ,007 -,466 -4,249 ,000
Dependent Variable: LDER
Sumber: hasil outpus SPSS versi 20
Berdasarkan hasil perhitungan pada table diatas dapat dapat dijelaskan
bahwa pengaruh antara proofitabilitas, pertumbuhan penjualan, struktur aset,
ukuran perusahaan terhadap struktur modal perusahaan farmasi di BEI adalah
sebagai berikut:
Variabel Profitabilitas (ROI)
Nilai signifikansi variabel profitabilitas sebesar 0,000. Karena nilai
signifikansinya sebesarnya 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H0
ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel ptofitabilitas (ROI) secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (LDER).
Variabel Pertumbuhan Penjualan (GOS)
Nilai signifikansi variabel pertumbuhan penjualan (GOS) sebesar 0,573.
karena nilai signifikansinya sebesar 0,573 > 0,05, maka dapat sidimpulkan bahwa
H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya variabel pertumbuhan penjualan secara
parsial tidak berpengauh signifikan terhadap struktur modal.
Variabel Struktur Aset (SA)
Nilai signifikansi variabel struktur aset (GOS) sebesar 0,154. karena nilai
signifikansinya sebesar 0,154 > 0,05, maka dapat sidimpulkan bahwa H0 diterima
dan Ha ditolak. Artinya variabel struktur aset secara parsial tidak berpengauh
signifikan terhadap struktur modal.
Ukuran Perusahaan (SIZE)
Nilai signifikansi variabel ukuran perusahaan sebesar 0,000. Karena nilai
signifikansinya sebesarnya 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H0
ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel ukuran perusahaan secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (LDER).
Pembahasan
Pengaruh Profitabilitas (ROI), Pertumbuhan Penjualan (GOS), Struktur Aset
(SA), dan Ukuran Perusahaan (SIZE) Secara Simultan Terhadap Struktur
Modal (LDER)
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 607-620
618
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa profitabilitas (ROI),
pertumbuhan penjualan (GOS), struktur aset (SA), dan ukuran perusahaan (SIZE)
berpengaruh simultan terhadap struktur modal (LDER).
Dengan demikian keempat variabel (profitabilitas, pertumbuhan
penjualan, struktur aset, ukuran perusahaan) secara simultasn dapat digunakan
investor atau masyarakat sebagai pedoman dalam melakukan penilain terhadap
struktur modal perusahaan (khususnya perusahaan farmasi di bursa efek
indonesia) sebagai keputusan investasi.
Pengaruh Profitabilitas (ROI) Secara Parsial Terhadap Struktur Modal
(LDER)
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
variabel profitabilitas (ROI) berpengaruh secara signifikan terhadap struktur
modal (LDER) pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hasil penelitian ini sesuai dengan landasan teori yaitu Pecking Order Theory yang
menyimpulkan bahwa apabila dana internal telah memenuhi kebutuhan sebagian
besar dana maka perusahaan dapat menekan hutang ke tingkat yang lebih rendah.
Hubungan antara Profitabilitas (ROI) dengan struktur modal (LDER)
adalah negatif dan signifikan yang artinya bahwa perusahaan yang mempunyai
tingkat profitabilitas yang tinggi akan mengurangi ketergantungan modal dari
pihak luar, karena tingkat keuntungan yang tinggi memungkinkan perusahaan
untuk memperoleh sebagian besar pendanaannya yang dihasilkan secara
internal yang berupa laba ditahan sebelum perusahaan menggunakan sumber
dana eksternal seperti hutang.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Angga Ayu (2017); Kanita (2014); Agustini (2015); Nadzirah (2016) dimana
masing-masing hasil penelitian terdahulu juga memberikan bukti empiris bahwa
profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal
Pengaruh Pertumbuhan Penjualan (GOS) Secara Parsial Terhadap Struktur
Modal (LDER)
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa variabel pertumbuhan penjualan (GOS) tidak berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal (LDER) pada perusahaan farmasi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Hubungan antara pertumbuhan penjualan (GOS) dengan
struktur modal (LDER) adalah tidak berpengaruh signifikan yang artinya naik
atau turunnya pertumbuhan penjualan tidak terlalu berpengaruh terhadap hutang
karena perusahaan tidak menggunakan dana dari luar tetapi perusahaan
menggunakan laba dari dalam perusahaan yaitu laba yang di peroleh dari hasil
penjualan yang digunakan untuk operasional perusahaan sehingga perusahaan
tidak menggunakan hutang.
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Maulia Habibah
(2015), Maryanti (2016), dan Galih Dwi Kurniawan (2013) bahwa pertumbuhan
penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
Pengaruh ROI, GOS, SA, dan SIZE Terhadap LDER (Rosdiana)
619
Pengaruh Struktur Aset (SA) Secara Parsial Terhadap Struktur Modal (LDER)
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa variabel struktur aset (SA) tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur
modal (LDER) pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hubungan antara variabel struktur aset (SA) dengan struktur modal (LDER)
adalah tidak berpengaruh signifikan yang artinya besar kecilnya struktur aset
tidak terlalu berpengaruh terhadap hutang karena perusahaan yang memiliki
proporsi aset tetap yang lebih tinggi dibanding aset lancar akan mengurangi
penggunaan dana dari luar atau cenderung tidak menggunakan hutang, karena
perusahaan menganggap sumber pendanaan internal memiliki risiko yang relatif
kecil dan dana tersebut juga sudah mampu mencukupi kebutuhan dananya
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Maryanti
(2016) dan Angga Ayu Hapsari (2017) yang menunjukkan bahwa struktur aset
tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Karena sumber pendanaan
intern memiliki resiko yang lebih kecil dibandingkan sumber pendanaan ekstern
yang memiliki resiko atas bunga dan biaya-biaya lain yang harus dikeluarkan.
Pengaruh Ukuran Perusahaan (SIZE) Secara Parsial Terhadap Struktur
Modal (LDER)
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan variabel ukuran
perusahan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada
perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-
2016.
Hubungan antara variabel ukuran perusahaan (SIZE) dengan struktur
modal (LDER) adalah negatif signifikan yang artinya semakin besar ukuran
perusahaan maka akan mengurangi ketergantungan modal dari pihak luar.
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang di lakukan oleh Fith
Yuniar Ichwan dan Dini Widyawati (2011) bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Hal ini dikarenakan
semakin besar ukuran sebuah perusahaan maka semakin besar struktur modalnya
dengan menambah aset yang berasal dari hutang jangka panjang, ini terkait
rendahnya resiko perusahaan besar.
Kemungkinan yang terjadi dalam penelitian ini adalah bahwa perusahaan
besar mempunyai akses lebih mudah ke pasar modal dibandingkan dengan
perusahaan kecil belum tentu dapat memperoleh dana dengan mudah di pasar
modal. Hal ini disebabkan karena para investor akan membeli saham atau
menanamkan modalnya pada perusahaan yang lebih besar dimana sahamnya
tersebar luas.
Penutup
Variabel profitabilitas(ROI), pertumbuhan penjualan (GOS), struktur aset
(SA) dan ukuran perusahaan (SIZE) secara bersama-sama atau simultan
mempunyai pengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan farmasi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 607-620
620
Variabel profitabilitas (ROI) dan ukuran perusahaan (SIZE) secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan variabel pertumbuhan
penjualan (GOS) dan struktur aset (SA) secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan farmasi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.
Bagi pihak perusahaan dalam penetapan kebijakan struktur modal yang
akan dilakukan perusahaan, terlebih dahulu manager perusahaan memperhatikan
variabel profitabilitas dan ukuran perusahaan. Jika perusahaan memperoleh
tingkat profitabilitas yang tinggi sebaiknya manager perusahaan menggunakan
dana internal terlebih dahulu yang bersumber dari laba yang ditahan sebelum
menggunakan hutang untuk mendanaai kegiatan perusahaanya, sehingga tingkat
hutang yang digunakan oleh perusahaan relatif rendah dan akan memperkecil
risiko timbunya kebangkrutan, jika perusahaan mempunyai ukuran perusahaan
yang besar sebaiknya perusahaan mengeluarkan saham-saham baru untuk
membiayai operasi perusahaan dibandingkan dengan menggunakan hutang.
Bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian mengenai
variabel keuangan lainnya yang memilki pengaruh lebih besar terhadap struktur
modal selain variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini dan
memperluas sampel perusahaan yang mencakup semua jenis perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Daftar Pustaka
Brigham, E. F. dan J. F. Houston. 2011. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan
Buku 2 Edisi 11. Jakarta : Salemba Empat.
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Fahmi, Irham. 2015. Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung : Alfabeta
Bandung.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19.Edisi kelima. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Munawir. 2012. Analisis laporan keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta :
Penerbit Liberty,Yogyakarta. Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Stattistik Data dengan SPSS. Yogyakarta: Mediakom.
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi 4.
Yogyakarta: Bagian Penerbit FE.
Sartono,Agus.2008. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat.
Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta Bandung.
Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta :
Ekonisia.
Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan (Ed. Pertama) Cetakan Kedelapan.
Yogyakarta: Ekonisia.
www.beritasatu.com
www.idx.co.id