PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LABA DITAHAN ...repository.umrah.ac.id/532/1/JURNAL...

23
1 PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LABA DITAHAN, STRUKTUR ASET, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2016 Hendri Andryanto 1 , Jack Febriand Adel 2 , Fatahurrazak 3 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Tanjungpinang, Kepulauan Riau. E-mail : [email protected] ABSTRAK Kebijakan hutang merupakan salah satu keputusan pendanaan yang diperlukan perusahaan untuk mendanai kegiatan operasionalnya yang diperoleh melalui hutang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, laba ditahan, struktur aset, dan struktur kepemilikan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016. Metode pengambilan sampel penelitian ini adalah purposive sampling dan didapatkan 23 sampel yang memenuhi kriteria, sehingga diperoleh sebanyak 92 perusahaan yang menjadi data observasi. Teknik analisis yang digunakan didalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel profitabilitas, likuiditas, laba ditahan, struktur aset, dan struktur kepemilikan berpengaruh terhadap kebijakan hutang. Secara parsial variabel profitabilitas, likuiditas, laba ditahan, struktur aset, dan struktur kepemilikan berpengaruh terhadap kebijakan hutang. Nilai uji determinasi (Adjusted R Square) adalah sebesar 0.577. ini berarti variabel independen (profitabilitas, likuiditas, laba ditahan, struktur aset dan struktur kepemilikan) dapat menjelaskan variabel dependen (kebijakan hutang) sebesar 57,7%. Sedangkan, sisanya 42,3% dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian. Kata Kunci : Kebijakan hutang, profitabilitas, likuiditas, laba ditahan, strukrur aset, struktur kepemilikan. PENDAHULUAN Tingginya persaingan dunia usaha mengharuskan perusahaan menghadapi banyak tantangan. Salah satu tantangan yang harus dihadapi yaitu masalah pendanaan. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan perusahaan maka semakin besar pula dana yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dalam hal ini keputusan pendanaan merupakan suatu keputusan yang sangat vital dan akan berpengaruh pada perkembangan perusahaan. Perusahaan harus tepat dalam memutuskan keputusan pendanaan tersebut, dikarenakan menyangkut terhadap risiko yang akan dihadapi oleh perusahaan. Hutang merupakan salah satu alternatif perusahaan untuk dapat menambah dana yang dibutuhkan oleh perusahaan. Banyak perusahaan yang sukses dan berhasil dalam mengambil keputusan tersebut dikarenakan hutang dianggap mampu untuk meminimalisir risiko

Transcript of PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LABA DITAHAN ...repository.umrah.ac.id/532/1/JURNAL...

Page 1: PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LABA DITAHAN ...repository.umrah.ac.id/532/1/JURNAL HENDRI.pdf · Pengaruh laba ditahan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur Penelitian

1

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LABA DITAHAN, STRUKTUR

ASET, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA PERIODE 2013-2016

Hendri Andryanto1, Jack Febriand Adel

2, Fatahurrazak

3

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH),

Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

E-mail : [email protected]

ABSTRAK

Kebijakan hutang merupakan salah satu keputusan pendanaan yang diperlukan perusahaan

untuk mendanai kegiatan operasionalnya yang diperoleh melalui hutang. Tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, laba ditahan, struktur aset,

dan struktur kepemilikan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016. Metode pengambilan sampel penelitian

ini adalah purposive sampling dan didapatkan 23 sampel yang memenuhi kriteria, sehingga

diperoleh sebanyak 92 perusahaan yang menjadi data observasi. Teknik analisis yang

digunakan didalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa secara simultan variabel profitabilitas, likuiditas, laba ditahan, struktur

aset, dan struktur kepemilikan berpengaruh terhadap kebijakan hutang. Secara parsial

variabel profitabilitas, likuiditas, laba ditahan, struktur aset, dan struktur kepemilikan

berpengaruh terhadap kebijakan hutang. Nilai uji determinasi (Adjusted R Square) adalah

sebesar 0.577. ini berarti variabel independen (profitabilitas, likuiditas, laba ditahan, struktur

aset dan struktur kepemilikan) dapat menjelaskan variabel dependen (kebijakan hutang)

sebesar 57,7%. Sedangkan, sisanya 42,3% dijelaskan oleh variabel lain di luar model

penelitian.

Kata Kunci : Kebijakan hutang, profitabilitas, likuiditas, laba ditahan, strukrur aset, struktur

kepemilikan.

PENDAHULUAN

Tingginya persaingan dunia usaha mengharuskan perusahaan menghadapi banyak

tantangan. Salah satu tantangan yang harus dihadapi yaitu masalah pendanaan. Semakin

tinggi tingkat pertumbuhan perusahaan maka semakin besar pula dana yang dibutuhkan oleh

perusahaan. Dalam hal ini keputusan pendanaan merupakan suatu keputusan yang sangat

vital dan akan berpengaruh pada perkembangan perusahaan. Perusahaan harus tepat dalam

memutuskan keputusan pendanaan tersebut, dikarenakan menyangkut terhadap risiko yang

akan dihadapi oleh perusahaan.

Hutang merupakan salah satu alternatif perusahaan untuk dapat menambah dana yang

dibutuhkan oleh perusahaan. Banyak perusahaan yang sukses dan berhasil dalam mengambil

keputusan tersebut dikarenakan hutang dianggap mampu untuk meminimalisir risiko

Page 2: PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LABA DITAHAN ...repository.umrah.ac.id/532/1/JURNAL HENDRI.pdf · Pengaruh laba ditahan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur Penelitian

2

terjadinya konflik antara pemegang saham dan pihak manajemen atau yang biasa disebut

konflik keagenan. Dengan bertambahnya hutang maka adanya kewajiban yang harus

dibayarkan oleh perusahaan sehingga perusahaan lebih efektif dalam penggunaan hutang

tersebut. Namun banyak juga perusahaan yang harus mengalami kebangkrutan akibat

penggunaan hutang yang terlalu tinggi. Dampaknya terhadap perusahaan mengakibatkan

naiknya risiko keuangan perusahaan dan akhirnya perusahaan masuk ke dalam krisis finansial

(financial distress).

Kebijakan hutang merupakan suatu kebijakan yang memungkinkan untuk memperoleh

dana yang efektif dibandingkan dengan menerbitkan saham baru. Penawaran saham biasanya

dianggap sebagai suatu sinyal bahwa prospek perusahaan kurang cerah menurut penilaian

manajamennya (Brigham dan Houston, 2011:186). Menerbitkan saham akan menjadi

pertanda negatif dan cenderung akan menyebabkan menurunya harga saham perusahaan.

Kebijakan hutang akan sangat dibutuhkan oleh seorang manajer dalam pemanfaatan

tambahan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan untuk meningkatkan kegiatan

operasional perusahaan. Namun demikian dengan kebijakan ini perusahaan harus

menanggung beban risiko tingkat kebangkrutan yang sangat tinggi jika tidak mampu untuk

membayar kewajibannya seperti pembayaran bunga yang akan muncul dari hutang tersebut.

Disisi lain keunggulan dengan adanya hutang maka perusahaan akan menghemat pajak

karena dengan timbulya biaya pembayaran bunga akan mengurangi beban pajak.

Pengurangan ini akan bernilai bagi perusahaan yang memiliki tarif pajak yang tinggi.

Penelitian menggunakan 5 variabel yang digunakan untuk menilai Kebijakan Hutang

yaitu Profitabilitas menggunakan proksi return on asset (ROA), Likuiditas menggunakan

proksi Current Ratio, Laba Ditahan diproksikan menggunakan logaritma natural laba ditahan,

Struktur Aset menggunakan proksi membandingkan aset tetap dengan total aset, dan Struktur

Kepemilikan diproksikan menggunakan kepemilikan manajerial yaitu dengan

membandingkan jumlah saham yang dimiliki manajemen dengan jumlah saham yang

beredar.

Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu apakah profitabilitas, likuiditas, laba ditahan,

struktur aset, dan struktur kepemilikan memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2013-2016. Sedangkan tujuan

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, laba ditahan,

struktur aset, dan struktur kepemilikan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.

Page 3: PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LABA DITAHAN ...repository.umrah.ac.id/532/1/JURNAL HENDRI.pdf · Pengaruh laba ditahan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur Penelitian

3

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Hutang

Definisi hutang menurut Munawir (2014:18), hutang adalah semua kewajiban keuangan

perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber

dana atau modal yang berasal dari kreditor. Hutang sendiri dibedakan menjadi dua yaitu

hutang jangka pendek atau hutang lancar dan hutang jangka panjang.

Kebijakan Hutang

Kebijakan hutang merupakan salah satu keputusan penting dalam perusahaan.

Kebijakan hutang merupakan salah satu bagian dari kebijakan pendanaan (debt policy).

Kebijakan ini diperlukan untuk mendanai kegiatan operasional perusahaan yang berasal dari

hutang. Dalam penelitian ini kebijakan hutang di proksikan dengan menggunakan rasio utang

terhadap ekuitas atau debt to equity ratio (DER). Rumus yang digunakan untuk mengukur

rasio ini adalah sebagai berikut :

Sumber: Hery, 2016:14

Profitabilitas

Rasio profitabilitas yaitu rasio yang menggambarkan perusahaan dalam menghasilkan

laba dari aktivitas normal bisnisnya (Hery, 2016:192). Sedangkan menurut penelitian yang

dilakukan oleh Susilawati dkk (2012), mengemukakan bahwa profitabilitas merupakan

tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan saat menjalankan

operasionalnya. Rasio ini dapat dihitung dengan membagi laba bersih terhadap total aset

(Hery, 2016:193). Rumusnya adalah sebagai berikut:

Sumber: Hery, 2016:193

Likuiditas

Likuiditas merujuk pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi keuangan jangka

pendeknya (Subramanyam dan Wild, 2010:45). Sedangkan menurut Hery (2016:146), rasio

likuiditas adalah rasio yang dapat digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh tingkat

kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya yang akan segera jatuh

tempo. Dalam penelitian ini rasio likuiditas diproksikan dengan menggunakan rasio lancar

(current ratio). Rasio lancar (current ratio) dihitung sebagai hasil bagi antara total aset lancar

dengan total kewajiban lancar (Hery, 2016:152). Rasio ini menunjukkan seberapa besar

Page 4: PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LABA DITAHAN ...repository.umrah.ac.id/532/1/JURNAL HENDRI.pdf · Pengaruh laba ditahan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur Penelitian

4

ketersediaan aset lancar perusahan terhadap total kewajiban lancar. Berikut rumus untuk

menghitung rasio lancar (current ratio):

Sumber: Hery, 2016:152

Laba ditahan

Laba ditahan timbul sebagai hasil dari kegiatan perusahaan, yaitu laba bersih. Sebagian

laba dari laba bersih ini akan ditahan atau diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan (Hery,

2016:43). Mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Natasia (2015), mengatakan bahwa

laba ditahan bukan ukuran rasio sehingga diproksikan dengan menggunakan logaritma

natural laba ditahan.

Struktur Aset

Menurut Riyanto dalam Anam dkk (2015), struktur aset adalah penentuan berapa besar

alokasi untuk masing-masing komponen aset, baik dalam aset lancar maupun aset tetap.

Pengukuran struktur aset dapat dilakukan dengan melihat komposisi jumlah aset tetap yang

dimiliki perusahaan terhadap total aset secara keseluruhan. Menurut penelitian yang

dilakukan oleh Yenietie dan Destriana (2010), struktur aset dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Sumber: Yenietie dan Destriana, 2010

Struktur Kepemilikan

Menurut sujoko dan Soebiantoro dalam syadeli (2013), menyatakan bahwa struktur

kepemilikan saham adalah proporsi kepemilikan institusional dan manajemen dalam

kepemilikan saham perusahaan. Kepemilikan manajerial merupakan jumlah saham yang

dimiliki oleh manajemen dari keseluruhan saham perusahaan. Menurut penelitian yang

dilakukan oleh Natasia (2015), mengatakan bahwa pengukuran yang dapat digunakan untuk

mengukur kepemilikan manajerial adalah membagi jumlah saham yang dimiliki oleh pihak

manajemen dengan seluruh jumlah saham yang beredar dengan rumus sebagai berikut:

Sumber: Natasia, 2015

Page 5: PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LABA DITAHAN ...repository.umrah.ac.id/532/1/JURNAL HENDRI.pdf · Pengaruh laba ditahan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur Penelitian

5

Profitabilitas

(X1)

Likuiditas

(X2)

Laba Ditahan

(X3)

Struktur Aset

(X4)

Struktur Kepemilikan

(X5)

H6

Kerangka Pemikiran

Pengembangan Hipotesis

Pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur

Penelitian Trisnawati (2016), membuktikan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap

kebijakan hutang. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar tingkat profitabilitas yang

dimiliki oleh perusahaan maka perusahaan akan menurunkan penggunaan hutangnya. Artinya

perusahaan akan mampu menghasilkan dana yang lebih banyak untuk perusahaannya

sehingga perusahaan akan mengalokasikan keuntungan pada laba ditahan, maka perusahaan

akan terlebih dahulu menggunakan dana internalnya daripada harus menggunakan dana

eksternal yaitu hutang untuk kegiatan operasional perusahaan. Berdasarkan uraian di atas,

maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H1: Diduga profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan hutang.

Pengaruh likuiditas terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Natasia (2015), likuiditas berpengaruh

terhadap kebijakan hutang. Hal ini menunjukkan semakin tinggi likuiditas maka akan

menurunkan penggunaan hutang perusahaan. Perusahaan dengan likuiditas yang besar artinya

perusahaan mampu menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi

kewajiban jangka pendeknya. Perusahaan dapat menggunakan aset lancar sebagai sumber

pembiayaan perusahaan sehingga perusahaan tidak membutuhkan pendanaan eksternal atau

dapat dikatakan akan menggunakan rasio hutang yang rendah. Berdasarkan uraian di atas,

maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H2: Diduga likuiditas berpengaruh terhadap kebijakan hutang.

H2

H1

H1

Kebijakan Hutang

(Y) H3

H4

H5

Page 6: PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LABA DITAHAN ...repository.umrah.ac.id/532/1/JURNAL HENDRI.pdf · Pengaruh laba ditahan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur Penelitian

6

Pengaruh laba ditahan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur

Penelitian dilakukan oleh Hardiningsih dan Oktaviani (2012), membuktikan bahwa laba

ditahan berpengaruh terhadap kebijakan hutang. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan

yang mampu menghasilkan laba yang besar akan menarik kreditur untuk memberikan

pinjaman karena mempunyai kemampuan membayar cukup tinggi. Maka semakin tinggi laba

ditahan yang dimiliki oleh perusahaan, kreditur akan tertarik untuk memberikan pinjaman.

Namun perusahaan belum tentu akan memutuskan untuk menggunakan hutang tersebut

dikarenakan perusahaan merasa akan mampu mencukupi kebutuhan dananya sendiri melalui

laba ditahan yang dimilikinya, sehingga besar kemungkinan perusahaan akan menggunakan

hutang relatif rendah. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H3: Diduga laba ditahan bepengaruh terhadap kebijakan hutang.

Pengaruh struktur aset terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur

Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2016), menyatakan bahwa struktur aset tidak

berpengaruh terhadap kebijakan hutang. Salah satu syarat mengajukan pinjaman hutang yaitu

dengan adanya aset tetap berwujud yang dapat dijaminkan, karena investor akan

memberikan pinjaman apabila mempunyai jaminan. Artinya jika struktur aset yang dimiliki

perusahaan rendah maka akan menjadi indikator penyebab tidak berpengaruhnya terhadap

kebijakan hutang.

Sementara penelitian juga dilakukan oleh Taufik (2017), mendapatkan hasil bahwa

struktur aset memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang. Perusahaan yang memiliki aset

tetap yang besar, maka perusahaan tersebut dapat menghasilkan laba yang besar pula. Hal ini

menunjukkan bahwa perusahaan akan menggunakan aset tetapnya sebagai sumber

pendanaannya sehingga perusahaan akan menggunakan hutang lebih kecil bahkan tidak

perlu menggunakan hutang sebagai tambahan modal. Berdasarkan uraian di atas, maka

hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H4: Diduga struktur aset berpengaruh terhadap kebijakan hutang.

Pengaruh struktur kepemilikan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan

manufaktur

Penelitian dilakukan oleh Hardiningsih dan Oktaviani (2012), membuktikan bahwa

kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang. Rendahnya

tingkat kepemilikan manajerial dibandingkan kepemilikan lainnya di dalam perusahaan akan

membuat seorang manajer tidak dapat mengambil kebijakan pendanaan berdasarkan

keinginannya sendiri.

Page 7: PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LABA DITAHAN ...repository.umrah.ac.id/532/1/JURNAL HENDRI.pdf · Pengaruh laba ditahan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur Penelitian

7

Namun tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Natasia (2015),

membuktikan bahwa kepemilikan manajerial memiliki pengaruh signifikan terhadap

kebijakan hutang. Kepemilikan saham manajerial yang besar akan memotivasi para manajer

untuk menjamin memaksimalkan nilai para pemegang saham dengan mensejajarkan

kepentingan para pemegang saham dengan kepentingan manajerial sehingga dapat

meminimalisir biaya keagenan.

H5: Diduga struktur kepemilikan berpengaruh terhadap kebijakan hutang.

H6: Diduga profitabilitas, likuiditas, laba ditahan, struktur Aset, dan struktur

kepemilikan berpengaruh terhadap kebijakan hutang.

METODE PENELITIAN

Objek dan Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2013-2016. Objek dari penelitian ini yaitu laporan keuangan akhir tahun

yang dilaporkan oleh setiap perusahaan manufaktur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

menemukan pengaruh profitabilitas, likuiditas, laba ditahan, struktur aset, dan struktur

kepemilikan terhadap kebijakan hutang. Penelitian ini dibatasi pada perusahaan yang laporan

keuangannya telah memenuhi beberapa kriteria yang akan dijelaskan pada kriteria pemilihan

sampel.

Metode Penelitian

Metode pada penelitian ini adalah metode kuantitatif, dan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data sekunder yang meliputi variabel - variabel independen yaitu

profitabilitas, likuiditas, laba ditahan, struktur aset dan struktur kepemilikan serta variabel

dependennya yaitu kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2013-2016. Informasi data yang diperlukan diperoleh dari Laporan

Keuangan dan Catatan Atas Laporan Keuangan yang diunduh melalui website resmi Bursa

Efek Indonesia (www.idx.co.id).

Metode Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2013-2016 sebanyak 138 perusahaan. Metode yang digunakan untuk

penentuan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Purposive Sampling

adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013:85).

Penelitian ini menggunakan sampel yang terdapat di Bursa Efek Indonesia periode 2013-

2016. Kriteria yang ditetapkan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Page 8: PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LABA DITAHAN ...repository.umrah.ac.id/532/1/JURNAL HENDRI.pdf · Pengaruh laba ditahan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur Penelitian

8

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.

2. Perusahaan manufaktur yang melaporkan laporan keuangan secara lengkap per 31

desember yang telah di audit periode 2013-2016.

3. Perusahaan manufaktur yang melaporkan laporan keuangan dengan menggunakan satuan

mata uang rupiah selama periode 2013-2016.

4. Perusahaan manufaktur yang memperoleh laba selama periode 2013-2016.

5. Perusahaan manufaktur yang memiliki kepemilikan manajerial selama periode 2013-

2016.

6. Perusahaan manufaktur yang memiliki laba ditahan selama periode 2013-2016.

Jumlah perusahaan yang dijadikan populasi adalah 127 perusahaan, dan setelah

dilakukan seleksi sampel, maka diperoleh sampel sebanyak 23 perusahaan dan 92 data

observasi.

Metode Analisis

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji Analisis Statistik Deskriptif

Tabel 1 Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

Kebijakan_Hutang 92 ,00094 2,38386 ,6797653 ,49009304

Profitabilitas 92 ,00076 ,26404 ,0789211 ,05605099

Likuiditas 92 1,04732 15,16460 3,4451242 3,27620681

Laba_Ditahan 92 24,09643 32,25248 27,0478839 2,06067958

Struktur_Aset 92 ,04028 ,63947 ,3354301 ,14403467

Struktur_Kepemilikan 92 ,00002 ,33581 ,0719984 ,09593002

Valid N (listwise) 92

Sumber: Data Olahan Penulis, 2017

Page 9: PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LABA DITAHAN ...repository.umrah.ac.id/532/1/JURNAL HENDRI.pdf · Pengaruh laba ditahan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur Penelitian

9

Uji Normalitas

Gambar 1 Hasil Uji Normalitas – Normal Probability Plot

Sumber : Data Olahan Penulis, 2017

Berdasarkan uji normalitas normal probability plot pada gambar 4.1 menunjukkan

bahwa titik-titik menyebar berhimpit mendekati garis diagonal, maka dapat disimpulkan

bahwa model regresi normal karena telah memenuhi asusumsi normalitas.

Tabel 2 Hasil Uji Normalitas One Sample Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 92

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation ,30969537

Most Extreme

Differences

Absolute ,051

Positive ,051

Negative -,050

Kolmogorov-Smirnov Z ,493

Asymp. Sig. (2-tailed) ,968

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Data Olahan Penulis, 2017

Berdasarkan diatas dapat diketahui bahwa nilai kolmogorov-smirnov adalah 0,493 dan

signifikan sebesar 0,968 karena p-value = 0,968 > 0.05, maka Ho diterima yang berarti data

residual terdistribusi secara normal.

Page 10: PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LABA DITAHAN ...repository.umrah.ac.id/532/1/JURNAL HENDRI.pdf · Pengaruh laba ditahan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur Penelitian

10

Uji Asumsi Klasik

Uji Multikolinearitas

Tabel 3 Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

Profitabilitas ,801 1,248

Likuiditas ,685 1,459

Laba_Ditahan ,764 1,309

Struktur_Aset ,767 1,304

Struktur_Kepemilikan ,796 1,256

a. Dependent Variable: Kebijakan_Hutang

Sumber: Data Olahan Penulis, 2017

Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel diatas dapat dilihat bahwa dapat

disimpulkan masing - masing variabel independen yaitu profitabilitas, likuiditas, laba ditahan,

struktur aset, dan struktur kepemilikan yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai

tolerance di atas 0,10 dan nilai VIF (variance inflation factor) di bawah 10 yang berarti

model regresi tidak terjadi masalah multikolinearitas.

Uji Autokorelasi

Tabel 4 Hasil Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea ,00053

Cases < Test Value 46

Cases >= Test Value 46

Total Cases 92

Number of Runs 50

Z ,629

Asymp. Sig. (2-tailed) ,529

a. Median

Sumber: Data Olahan Penulis, 2017

Page 11: PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LABA DITAHAN ...repository.umrah.ac.id/532/1/JURNAL HENDRI.pdf · Pengaruh laba ditahan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur Penelitian

11

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.5 dapat diketahui bahwa nilai test adalah

0.00053 dengan tingkat signifikan 0.529 > 0.05 yang berarti bahwa residual data bersifat

random atau tidak terjadi autokorelasi antar anggota sampel.

Uji Heteroskedastisitas

Gambar 2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Scatterplot

Sumber : Data Olahan Penulis, 2017

Berdasarkan grafik scatterplot pada gambar 4.2 diatas terlihat bahwa titik-titik

menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi.

Tabel 5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Glejser

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,597 ,330 1,809 ,074

Profitabilitas -,782 ,411 -,220 -1,901 ,061

Likuiditas -,006 ,008 -,106 -,847 ,399

Laba_Ditahan -,006 ,011 -,067 -,562 ,576

Struktur_Aset -,284 ,164 -,205 -1,736 ,086

Struktur_Kepemilikan -,116 ,241 -,056 -,482 ,631

a. Dependent Variable: AbsUt

Sumber: Data Olahan Penulis, 2017

Page 12: PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LABA DITAHAN ...repository.umrah.ac.id/532/1/JURNAL HENDRI.pdf · Pengaruh laba ditahan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur Penelitian

12

Berdasarkan hasil uji heterokedastisitas pada tabel 4.6 diatas, dapat dilihat bahwa tidak

ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi dependen

nilai Absolut Ut (AbsUt). Hal ini terlihat dari nilai signifikansi masing - masing variabel

independen di atas tingkat kepercayaan 5% atau 0,05. Profitabilitas 0,061, likuiditas 0,399,

laba ditahan 0,576, struktur aset 0,086, dan struktur kepemilikan 0,631. Jadi dapat

disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heterokedastisitas.

Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 6 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 3,756 ,535 7,026 ,000

Profitabilitas -1,515 ,666 -,173 -2,276 ,025

Likuiditas -,109 ,012 -,729 -8,852 ,000

Laba_Ditahan -,082 ,019 -,346 -4,442 ,000

Struktur_Aset -,841 ,265 -,247 -3,178 ,002

Struktur_Kepemili

kan -,991 ,390 -,194 -2,540 ,013

a. Dependent Variable: Kebijakan_Hutang

Sumber: Data Olahan Penulis, 2017

Berdasarkan tabel 4.7 maka dapat disusun persamaan regresi linear berganda sebagai

berikut:

Kebijakan Hutang = 3,756 – 1,515X1 – 0,109X2 – 0,082X3 – 0,841X4 – 0,991X5 + e

Dari persamaan model regresi linear tersebut dapat diinterprestasikan sebagai berikut:

1. Konstanta (a)

Nilai konstanta (a) sebesar 3,756 menunjukkan bahwa apabila nilai variabel profitabilitas,

likuiditas, laba ditahan, struktur aset, dan struktur kepemilikan konstan, maka nilai

variabel kebijakan hutang sebesar 3,756.

2. Koefisien β1 untuk variabel profitabilitas

Besarnya nilai koefisien regresi (β1) sebesar -1,515. Nilai β1 yang negatif menunjukkan

adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel kebijakan hutang dengan variabel

Page 13: PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LABA DITAHAN ...repository.umrah.ac.id/532/1/JURNAL HENDRI.pdf · Pengaruh laba ditahan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur Penelitian

13

profitabilitas yang artinya jika nilai variabel profitabilitas naik sebesar Rp 1, maka nilai

kebijakan hutang akan turun sebesar Rp 1,515. Dengan asumsi variabel bebas lainnya

konstan.

3. Koefisien β2 untuk variabel likuiditas

Besarnya nilai koefisien regresi (β2) sebesar -0,109. Nilai β2 yang negatif menunjukkan

adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel kebijakan hutang dengan variabel

likuiditas yang artinya jika nilai variabel likuiditas naik sebesar Rp 1, maka nilai kebijakan

hutang akan turun sebesar Rp 0,109. Dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.

4. Koefisien β3 untuk variabel laba ditahan

Besarnya nilai koefisien regresi (β3) sebesar -0,082. Nilai β3 yang negatif menunjukkan

adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel kebijakan hutang dengan variabel

laba ditahan yang artinya jika nilai variabel laba ditahan naik sebesar Rp 1, maka nilai

kebijakan hutang akan turun sebesar Rp 0,082. Dengan asumsi variabel bebas lainnya

konstan.

5. Koefisien β4 untuk variabel struktur aset

Besarnya nilai koefisien regresi (β4) sebesar -0,841. Nilai β4 yang negatif menunjukkan

adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel kebijakan hutang dengan variabel

struktur aset yang artinya jika nilai variabel struktur aset naik sebesar Rp 1, maka nilai

kebijakan hutang akan turun sebesar Rp 0,841. Dengan asumsi variabel bebas lainnya

konstan.

6. Koefisien β5 untuk variabel struktur kepemilikan

Besarnya nilai koefisien regresi (β5) sebesar -0,991. Nilai β5 yang negatif menunjukkan

adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel kebijakan hutang dengan variabel

struktur kepemilikan yang artinya jika nilai variabel struktur kepemilikan naik sebesar Rp

1, maka nilai kebijakan hutang akan turun sebesar Rp 0,991. Dengan asumsi variabel

bebas lainnya konstan.

Page 14: PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LABA DITAHAN ...repository.umrah.ac.id/532/1/JURNAL HENDRI.pdf · Pengaruh laba ditahan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur Penelitian

14

Uji Signifikansi Simultan (Uji-f)

Tabel 7 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-f)

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 13,129 5 2,626 25,874 ,000b

Residual 8,728 86 ,101

Total 21,857 91

a.Dependent Variable: Kebijakan_Hutang

b.Predictors: (Constant), Struktur_Kepemilikan, Struktur_Aset, Laba_Ditahan,

Profitabilitas, Likuiditas

Sumber : Data Olahan Penulis, 2017

Berdasarkan hasil uji signifikansi simultan (uji-f) pada tabel 4.7 dapat diketahui bahwa

tingkat signifikansi yaitu 0,000 < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa Ha diterima dan Ho

ditolak. Sementara itu dapat juga dilihat nilai Fhitung dibanding dengan nilai Ftabel. Fhitung

memiliki nilai sebesar 25,874. Nilai Ftabel pada tingkat kesalahan α = 5% dengan derajat

kebebasan (df) = df pembilang (k-1) ; df penyebut (n-k). Jumlah variabel penelitian (k)

berjumlah 6, dan jumlah sampel (n) sebanyak 92. Jadi df pembilang (6-1) = 5 dan df

penyebut (92-6) = 86, sehingga Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 5%) adalah 2,32.

Jadi Fhitung > Ftabel (25,874 > 2,32) dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Maka dapat

disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak artinya profitabilitas, likuiditas, laba ditahan,

struktur aset, dan struktur kepemilikan secara simultan berpengaruh secara signifikan

terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2013-2016.

Page 15: PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LABA DITAHAN ...repository.umrah.ac.id/532/1/JURNAL HENDRI.pdf · Pengaruh laba ditahan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur Penelitian

15

Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-t)

Tabel 8 Hasil Uji Parameter Individual

a. Dependent Variable: Kebijakan_Hutang

Sumber : Data Olahan Penulis, 2017

Berdasarkan hasil uji signifikansi parameter individual (uji-t) pada tabel 4.9 dapat

dijelaskan sebagai berikut:

a. Variabel profitabilitas yang diproksikan dengan menggunakan ROA (Return of Assets)

memiliki tingkat signifikansi 0,025 < 0,05. Variabel profitabilitas ini juga memiliki nilai

thitung sebesar -2,276 < -1,98827 (ttabel α = 0,05, df = (92-6-1) = 85). Hal ini dapat

disimpulkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak, yang berarti variabel profitabilitas secara

parsial berpengaruh terhadap kebijakan hutang.

b. Variabel likuiditas yang diproksikan dengan menggunakan current ratio memiliki tingkat

signifikansi 0,000 < 0,05. Variabel likuiditas ini juga memiliki nilai thitung sebesar -8,852

< -1,98827 (ttabel α = 0,05, df = (92-6-1) = 85). Hal ini dapat disimpulkan bahwa H2

diterima dan H0 ditolak, yang berarti likuiditas secara parsial berpengaruh terhadap

kebijakan hutang.

c. Variabel laba ditahan yang diproksikan dengan menggunakan logaritma natural laba

ditahan memiliki tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Variabel likuiditas ini juga memiliki

nilai thitung sebesar -4,442 < -1,98827 (ttabel α = 0,05, df = (92-6-1) = 85). Hal ini dapat

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std.

Error

Beta

1

(Constant) 3,756 ,535 7,026 ,000

Profitabilitas -1,515 ,666 -,173 -2,276 ,025

Likuiditas -,109 ,012 -,729 -8,852 ,000

Laba_Ditahan -,082 ,019 -,346 -4,442 ,000

Struktur_Aset -,841 ,265 -,247 -3,178 ,002

Struktur_Kepemili

kan -,991 ,390 -,194 -2,540 ,013

Page 16: PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LABA DITAHAN ...repository.umrah.ac.id/532/1/JURNAL HENDRI.pdf · Pengaruh laba ditahan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur Penelitian

16

disimpulkan bahwa H3 diterima dan H0 ditolak, yang berarti laba ditahan secara parsial

berpengaruh terhadap kebijakan hutang.

d. Variabel struktur aset yang diproksikan dengan membandingkan aset tetap dan total aset

memiliki tingkat signifikansi 0,002 < 0,05. Variabel struktur aset ini juga memiliki nilai

thitung sebesar -3,178 < -1,98827 (ttabel α = 0,05, df = (92-6-1) = 85). Hal ini dapat

disimpulkan bahwa H4 diterima dan H0 ditolak, yang berarti struktur aset secara parsial

berpengaruh terhadap kebijakan hutang.

e. Variabel struktur kepemilikan yaitu kepemilikan manajerial yang diproksikan dengan

membandingkan jumlah saham yang dimiliki manajemen dengan saham yang beredar

memiliki tingkat signifikansi 0,013 < 0,05. Variabel likuiditas ini juga memiliki nilai thitung

sebesar -2,540 < -1,98827 (ttabel α = 0,05, df = (92-6-1) = 85). Hal ini dapat disimpulkan

bahwa H5 diterima dan H0 ditolak, yang berarti struktur kepemilikan secara parsial

berpengaruh terhadap kebijakan hutang.

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 9 Hasil Uji Koefisien Derterminasi ( R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 ,775a ,601 ,577 ,3185710 1,854

a. Predictors: (Constant), Struktur_Kepemilikan, Struktur_Aset, Laba_Ditahan,

Profitabilitas, Likuiditas

b. Dependent Variable: Kebijakan_Hutang

Sumber : Data Olahan Penulis, 2017

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa

nilai adjusted R square sebesar 0,577 atau 57,7%. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa

variabel dependen yaitu kebijakan hutang dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu

profitabilitas, likuiditas, laba ditahan, struktur aset, dan struktur kepemilikan sebesar 57,7%,

sedangkan sisanya yaitu 42,3% dijelaskan oleh variabel - variabel lain yang tidak dijelaskan

dalam penelitian ini.

Pembahasan

Pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Hutang

Berdasarkan uji hipotesis signifikansi parameter individual (uji-t) variabel profitabilitas

memiliki nilai signifikansi 0,025 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Nilai thitung sebesar -

Page 17: PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LABA DITAHAN ...repository.umrah.ac.id/532/1/JURNAL HENDRI.pdf · Pengaruh laba ditahan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur Penelitian

17

2,276 sedangkan ttabel sebesar -1,98827 sehingga -thitung < -ttabel, maka dapat disimpulkan

bahwa H1 diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian, berdasarkan uji hipotesis (uji-t) dapat

dinyatakan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.

Berdasarkan arah koefisien regresi, variabel profitabilitas menunjukkan arah negatif

atau hubungan yang berlawanan arah terhadap kebijakan hutang yang artinya jika

profitabilitas mengalami kenaikan maka akan berpengaruh terhadap kebijakan hutang, yang

menyebabkan kebijakan hutang mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa

perusahaan yang mempunyai tingkat profitabilitas yang tinggi mampu untuk menghasilkan

keuntungan yang besar bagi perusahaan sehingga perusahaan akan cenderung menggunakan

hutang lebih sedikit. Perusahaan akan mengalokasikan keuntungannya tersebut pada laba

ditahan, dan perusahaan akan mempergunakan laba ditahan terlebih dahulu sebagai sumber

pendanaan untuk kegiatan operasionalnya daripada menggunakan hutang yang akan

menimbulkan risiko bagi perusahaan.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Trisnawati

(2016) dan penelitian oleh Yenietie dan Destriana (2010), menyatakan bahwa profitabilitas

berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang. Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi

akan menggunakan hutang lebih kecil karena perusahaan mampu menyediakan dana yang

cukup melalui retained earnings (Yenietie dan Destriana, 2010).

Pengaruh Likuiditas terhadap Kebijakan Hutang

Berdasarkan uji hipotesis signifikansi parameter individual (uji-t) variabel likuiditas

memiliki nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Nilai thitung sebesar -

8,852 sedangkan nilai ttabel sebesar -1,98827 sehingga -thitung < -ttabel, maka dapat disimpulkan

bahwa H2 diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian, berdasarkan uji hipotesis (uji-t) dapat

dinyatakan bahwa variabel likuiditas berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.

Berdasarkan arah koefisien regresi, variabel likuiditas memiliki arah negatif atau tidak

searah terhadap kebijakan hutang yang berarti jika likuiditas mengalami peningkatan maka

kebijakan hutang akan mengalami penurunan. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan

yang memiliki tingkat likuiditas yang cukup baik dapat menggunakan aset lancarnya sebagai

sumber pembiayaan perusahaan sehingga dapat dikatakan perusahaan tidak memerlukan dana

dari pihak luar dan memiliki tingkat hutang yang relatif rendah. Tingginya tingkat likuiditas

yang dimiliki oleh perusahaan menggambarkan adanya saldo kas yang masih menganggur,

Page 18: PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LABA DITAHAN ...repository.umrah.ac.id/532/1/JURNAL HENDRI.pdf · Pengaruh laba ditahan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur Penelitian

18

sehingga perusahaan dapat menggunakan kas tersebut untuk pembiayaannya dan akan

menurunkan penggunaan hutang.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Natasia (2015),

mendapatkan hasil bahwa likuiditas berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang.

Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi berarti perusahaan mempunyai

kemampuan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya dengan sangat baik, sehingga

perusahaan akan menurunkan penggunanaan hutangnya.

Pengaruh Laba Ditahan terhadap Kebijakan Hutang

Berdasarkan uji hipotesis signifikansi parameter individual (uji-t) variabel laba ditahan

memiliki nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Nilai thitung sebesar -

4,442 sedangkan nilai ttabel sebesar -1,98827 sehingga -thitung < -ttabel, maka dapat disimpulkan

bahwa H3 diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian, berdasarkan uji hipotesis (uji-t) dapat

dinyatakan bahwa variabel laba ditahan berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.

Berdasarkan arah koefisien regresi, variabel laba ditahan memiliki arah negatif atau

tidak searah terhadap kebijakan hutang, yang berarti jika laba ditahan mengalami peningkatan

maka kebijakan hutang akan mengalami penurunan. Laba ditahan menunjukkan bahwa

perusahaan menunda pembagian deviden kepada para pemegang saham untuk digunakan

sebagai investasi. Sehingga semakin besar laba ditahan suatu perusahaan dapat disimpulkan

bahwa penggunaan dana internal perusahaan sebagai investasi akan semakin besar, sehingga

perusahaan tidak terlalu banyak untuk memerlukan dana eksternal.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Hardiningsih dan

Oktaviani (2012), dan penelitian yang dilakukan oleh Natasia (2015), yang menyatakan

bahwa laba ditahan berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang. Perusahaan yang

memiliki dana internal yang besar maka kebijakan hutangnyapun akan menurun karena

perusahaan akan lebih memilih pendanaan dari laba ditahan terlebih dahulu sebelum

menggunakan sumber pendanaan eksternal dalam hal ini adalah hutang (Natasia,2015).

Pengaruh Struktur Aset terhadap Kebijakan Hutang

Berdasarkan uji hipotesis signifikansi parameter individual (uji-t) variabel struktur aset

memiliki nilai signifikansi 0,002 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Nilai thitung sebesar -

3,178 sedangkan nilai ttabel sebesar -1,98827 sehingga -thitung < -ttabel, maka dapat disimpulkan

bahwa H4 diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian, berdasarkan uji hipotesis (uji-t) dapat

dinyatakan bahwa variabel struktur aset berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.

Page 19: PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LABA DITAHAN ...repository.umrah.ac.id/532/1/JURNAL HENDRI.pdf · Pengaruh laba ditahan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur Penelitian

19

Berdasarkan arah koefisien regresi, struktur aset memiliki arah yang negatif atau tidak

searah terhadap kebijakan hutang. Hal ini menunjukkan bahwa jika struktur aset mengalami

peningkatan maka akan terjadi penurunan terhadap kebijakan hutang. Artinya jika semakin

besar proporsi aset tetap yang dimiliki perusahaan cukup besar, perusahaan akan

menggunakan aset tetap tersebut sebagai investasi perusahaan sehingga penggunaan hutang

oleh perusahaan akan relatif semakin kecil.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Taufik

(2017), dan Linda dkk (2017), menyatakan bahwa struktur aset berpengaruh negatif terhadap

kebijakan hutang. Perusahaan lebih menggunakan aset perusahaan untuk kegiatan operasional

dan investasi perusahaan, sehingga akan mengurangi penggunaan hutang (DER), dan juga

aset perusahaan hanya sedikit yang dibiayai oleh hutang (Linda dkk, 2017).

Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Kebijakan Hutang

Berdasarkan uji hipotesis signifikansi parameter individual (uji-t) variabel struktur

kepemilikian memiliki nilai signifikansi 0,013 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Nilai

thitung sebesar -2,540 sedangkan nilai ttabel sebesar -1,98827 sehingga -thitung < -ttabel, maka dapat

disimpulkan bahwa H5 diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian, berdasarkan uji hipotesis

(uji-t) dapat dinyatakan bahwa variabel struktur kepemilikan berpengaruh terhadap kebijakan

hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-

2016.

Berdasarkan arah koefisien regresi, variabel struktur kepemilikan memiliki arah negatif

atau memiliki hubungan tidak searah terhadap kebijakan hutang, yang berarti jika struktur

kepemilikan mengalami peningkatan maka kebijakan hutang akan penurunan. Hal ini

menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial di dalam perusahaan akan memberikan

tanggung jawab tersendiri kepada pihak manajemen yang ikut serta menjadi pemegang

saham. Oleh sebab itu, apabila peranan manajer untuk mengendalikan perusahaan cukup

besar maka manajer yang sekaligus pemegang saham akan menggunakan dana secara efektif

untuk meningkatkan nilai perusahaan, dan dapat dipastikan akan menurunkan rasio

penggunaan hutang perusahaan.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Natasia (2015),

yang mendapatkan hasil bahwa struktur kepemilikan berpengaruh signifikan negatif terhadap

kebijakan hutang. kepemilikan manajerial yang besar akan memotivasi para manajer untuk

menjamin memaksimalkan nilai para pemegang saham dengan mensejajarkan kepentingan

para pemegang saham dengan kepentingan manajerial sehingga dapat meminimalisir biaya

keagenan (Natasia, 2015). Dan penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Page 20: PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LABA DITAHAN ...repository.umrah.ac.id/532/1/JURNAL HENDRI.pdf · Pengaruh laba ditahan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur Penelitian

20

Syadeli (2013), mengatakan bahwa diperkirakan adanya rasio hutang yang lebih rendah

ketika manajer mengendalikan perusahaan dan sebagai pengambil keputusan.

Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia selama tahun 2013-2016 dan bertujuan untuk melihat apakah profitabilitas,

likuiditas, laba ditahan, struktur aset, dan struktur kepemilikan berpengaruh terhadap

kebijakan hutang. Adapun populasi dalam penelitian ini berjumlah 138 perusahaan dan

perusahaan yang menjadi sampel sebanyak 23 sehingga data observasi dalam penelitian ini

sebanyak 92 data.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan hasil

penelitian sebagai berikut:

1. Profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.

2. Likuiditas berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.

3. Laba ditahan berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.

4. Struktur aset berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.

5. Struktur kepemilikan berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.

6. Profitabilitas, likuiditas, laba ditahan, struktur aset, dan struktur kepemilikan berpengaruh

secara simultan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan

saran sebagai berikut:

1. Bagi Manajer Perusahaan

Sebaiknya para manajer lebih memerhatikan dan menganalisis faktor -faktor apa saja yang

dapat mempengaruhi tingkat penggunaan jumlah hutang. Apabila perusahaan

menggunakan hutang yang terlalu tinggi, maka risiko yang akan dihadapi perusahaan

cukup besar dan besar kemungkinan investor tidak mau untuk berinvestasi kedalam

perusahaan.

Page 21: PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LABA DITAHAN ...repository.umrah.ac.id/532/1/JURNAL HENDRI.pdf · Pengaruh laba ditahan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur Penelitian

21

2. Bagi Investor

Sebaiknya investor mencari informasi yang cukup dan menganalisis terlebih dahulu

keuangan perusahaan sebelum melakukan investasi. Karena perusahaan yang

menggunakan jumlah hutang yang terlalu tinggi dapat menimbulkan risiko yang cukup

besar terhadap investor yang berinvestasi dalam perusahaan tersebut.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Adapun saran peneliti untuk penelitian selanjutnya adalah, peneliti selanjutnya dapat

menambahkan variabel - variabel independen lain yang mempengaruhi kebijakan hutang.

Selain itu peneliti selanjutnya dapat menambah jumlah periode tahun yang diteliti

dikarenakan tahun penelitian ini hanya menggunakan periode 4 tahun saja dan diharapkan

peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian pada sektor lainnya seperti sektor food

and beverages, sektor properti dan real estate, ataupun sektor otomotif.

Page 22: PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LABA DITAHAN ...repository.umrah.ac.id/532/1/JURNAL HENDRI.pdf · Pengaruh laba ditahan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur Penelitian

22

DAFTAR PUSTAKA

Anam, Hairul, Rihfenti Ernayani dan Cahyono Dwi. 2015. Pengaruh Struktur Aset, Ukuran

Perusahaan, dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang (Studi

pada Perusahaan Farmasi Periode 2010-2014). Jurnal Akuntansi (Fakultas

Ekonomi Universitas Balikpapan) Vol.5, No.1.

Brigham, Eugene F, and Joel F Houston, 2011. Dasar - Dasar Manajemen Keuangan:

essentials of financial management. Edisi 11 Buku 2. Jakarta:Salemba Empat.

Bursa Efek Indonesia. www.idx.co.id.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 21. Semarang :

Universitas Diponegoro.

Hardiningsih, Pancawati, dan Rachmawati Meita Oktaviani. 2012. Determinan Kebijakan

Hutang (Dalam Agency Theory dan Pecking Order Theory). Dinamika Akuntansi,

Keuangan dan Perbankan (Program Studi Akuntansi Universitas Stikubank)

Vol.1,No.1 Mei, hlm. 11-24.

Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan: Integrated and Comprehensive Edition.

Jakarta:PT.Grasindo.

Julita. 2012. Pengaruh Kebijakan Deviden, Investasi dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan

Hutang Pada Perusahaan Otomotif yang Terdapat di Bursa Efek Indonesia. Jurnal

Dosen (Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara) Vol.1, No.2.

Linda, Maya Febrianty Lautania, dan Muhammad Arfandynata. 2017. Determinan Kebijakan

Hutang: Bukti Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis (Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Syiah Kuala) Vol.4(1) Maret.

Munawir, S. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta:Liberty.

Nabela, Yoandhika. 2012. Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen dan

Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Properti dan Real

Estate Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen (Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Padang) Vol.1, No.1 September.

Nengsi, Widya Hesti. 2013. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Kebijakan Deviden

Terhadap Kebijakan Hutang Dalam Perspektif Agency Theory Pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen (Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Padang) Vol.2, No.1.

Natasia, Weka. 2015. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang Perusahaan

yang Terdaftar di BEI. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi (Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya) Vol.4 No.12.

Page 23: PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LABA DITAHAN ...repository.umrah.ac.id/532/1/JURNAL HENDRI.pdf · Pengaruh laba ditahan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur Penelitian

23

Subramanyam, K.R, dan John J. Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 10 Buku 1.

Jakarta:Salemba Empat.

Susilawati, Crhistine Dwi Karya, Lidya Agustina, dan Se Tin. 2012. Faktor - Faktor yang

Mempengaruhi Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankan ( Fakultas Ekonomi Jurusan

Akuntansi Universitas Kristen Maranatha) Vol.16, No.2 Mei, hlm.178-187.

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Edisi 18. Bandung :

Alfabeta.

Syadeli, Moh. 2013. Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap

Kebijakan Hutang Perusahaan Pemanufakturan di Bursa Efek Indonesia. Jurnal

Manajemen dan Akuntansi ( STIE Malangkucucwara Malang) Vol.2, No.2

Agustus, hlm.79-94.

Susanti, Faria. 2016. Pengaruh Likuiditas, Kebijakan Deviden, Struktur Aset, Ukuran

Perusahaan dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Kebijakan Hutang Pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-

2013. Jurnal Akuntansi (Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Maritim Raja Ali Haji).

Saputra, Doni Hendra. 2017. Pengaruh Free Cash Flow, Kebijakan Deviden, Struktur Aktiva,

Blockholder Ownership, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan

Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. Jurnal Akuntansi (Fakultas Ekonomi

Universitas Maritim Raja Ali Haji).

Taufik, Mochammad. 2017. Pengaruh Kebijakan Deviden, Struktur Aset, Profitabilitas, dan

Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang (Study pada perusahaan LQ-45

yang terdaftar di BEI 2011-2015). Jurnal Akuntansi (Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Perbanas Surabaya).

Trisnawati, Ita. 2016. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang Pada

Perusahaan Non-Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis

dan Akuntansi (STIE Trisakti) Vol.18, No.1 Juni, hlm. 33-42.

Wiyono, Gendro dan Hadri Kusuma. 2017. Manajemen Keuangan Lanjutan.

Yogyakarta:UPP STIM YKPN.

Yenietie, dan Nicken Destriana. 2010. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan

Hutang Pada Perusahaan Nonkeuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

Jurnal Bisnis dan Akuntansi (STIE Trisakti) Vol.12, No.1 April, hlm. 1-16.