PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, KOMPLEKSITAS …eprints.ums.ac.id/37237/20/NASKAH...
Transcript of PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, KOMPLEKSITAS …eprints.ums.ac.id/37237/20/NASKAH...
PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, KOMPLEKSITAS
OPERASI, REPUTASI KAP DAN KOMITE AUDIT
TERHADAP AUDIT DELAY
(Studi Empiris pada Perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2012-2013)
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh :
FAUZIAH LUTHFIANY LATIFA
B200110385
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
2
ABSTRAKSI
Laporan keuangan merupakan proses akhir dari proses akuntansi dan
menjadi media bagi perusahaan untuk mengkomunikasikan berbagai informasi
dan pengukuran secara ekonomis mengenai sumber daya yang di miliki serta
kinerjanya kepada calon investor, calon kreditor, dan para pengguna laporan
keuangan lainnya yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan.
Penyampaian laporan keuangan secara berkala dari segi regulasi di Indonesia
menyatakan bahwa tepat waktu merupakan kewajiban bagi perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 di
Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2012-2013. Metode pengambilan
sampel dengan cara purposive sampling sesuai kriteria yang telah ditentukan.
Jumlah sampel penelitian sebanyak 75 perusahaan. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) profitabilitas tidak
berpengaruh signifikan terhadap audit delay, dengan tingkat signifikansi sebesar
0,603 > α 0,05. (2) leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay,
dengan tingkat signifikansi 0,216 > α 0,05. (3) kompleksitas operasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap audit delay, dengan tingkat signifikansi 0,095 >
α 0,05. (4) reputasi KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay,
dengan tingkat signifikansi 0,171 > α 0,05. (5) komite audit berpengaruh
signifikan terhadap audit delay, dengan tingkat signifikansi 0,042 < α 0,05.
Kata kunci: audit delay, profitabilitas, leverage, kompleksitas operasi, Reputasi
KAP dan komite audit
3
4
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan merupakan proses akhir dari proses akuntansi dan
menjadi media bagi perusahaan untuk mengkomunikasikan berbagai informasi
dan pengukuran secara ekonomis mengenai sumber daya yang di miliki serta
kinerjanya kepada para pengguna laporan keuangan yang berkepentingan dalam
pengambilan keputusan. Informasi dikatakan berguna apabila disajikan tepat
waktu atau ada pada saat dibutuhkan oleh penggunanya.
Penelitian ini dimotivasi oleh beberapa alasan yaitu, pertama pentingnya
menyampaikan laporan keuangan dengan tepat waktu agar informasi yang
terkandung dalam laporan keuangan dapat dijadikan dasar untuk pengambilan
keputusan. Kedua, objek penelitiaan pada perusahaan LQ 45 dikarenakan
perusahaan–perusahaan yang termasuk didalamnya yaitu perusahaan yang saham–
sahamnya memiliki tingkat likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Ketiga,
dari penelitian sebelumnya menunjukkan adanya keanekaragaman dari hasil
penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay.
Penelitian ini merupakan replikasi atas penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh (Angruningrum dan Wirakusuma, 2013). Penelitian ini
mempunyai persamaan dan perbedaan dengan peneliti. Persamaannya terletak
pada variabel dependen dan independennya. Perbedaan terletak pada periode yang
digunakan untuk pengambilan sampel, perusahaan yang dijadikan penelitian dan
pengukuran variabel kompleksitas operasi dan komite audit. Berdasarkan latar
belakang tersebut, maka peneliti mengambil judul “PENGARUH
5
PROFITABILITAS, LEVERAGE, KOMPLEKSITAS OPERASI,
REPUTASI KAP DAN KOMITE AUDIT TERHADAP AUDIT DELAY
(Studi Empiris Pada Perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia Tahun
2012-2013)”.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh profitabilitas terhadap audit
delay.
2. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh leverage terhadap audit delay.
3. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh kompleksitas operasi terhadap
audit delay.
4. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh reputasi KAP terhadap audit
delay.
5. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh komite audit terhadap audit
delay.
LANDASAN TEORI
Menurut (Subekti, 2005 dalam Aryaningsih dan Budiartha, 2014), Audit
Delay merupakan rentang waktu yang dibutuhkan auditor dalam menyelesaikan
auditnya. Dengan kata lain, Audit Delay disini diasumsikan sebagai jumlah hari
dari akhir periode tahun buku sebuah perusahaan hingga ditandatanganinya
laporan keuangan yang telah diaudit sebagai akhir dari standar pekerjaan lapangan
yang dilakukan.
6
Menurut (Rachmawati, 2008 dalam Angruningrum dan Wirakusuma, 2013)
profitabilitas menggambarkan tingkat efektivitas kegiatan operasional yang dapat
dicapai perusahaan. Apabila profitabilitas perusahaan rendah, maka auditor akan
melakukan tugas auditnya dengan lebih hati-hati karena adanya resiko bisnis yang
lebih tinggi sehingga akan memperlambat proses audit dan menyebabkan
penerbitan laporan auditan yang lebih panjang.
Menurut (Febrianty, 2011) rasio leverage merupakan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi liabilitynya. Apabila perusahaan memiliki rasio leverage yang
tinggi maka resiko kerugian perusahaan tersbut akan bertambah. Oleh sebab itu,
untuk memperoleh keyakinan akan laporan keuangan perusahaan maka auditor
akan meningkatkan kehati-hatiannya sehingga rentang audit delay akan lebih
panjang.
Jumlah anak perusahaan suatu perusahaan mewakili kompleksitas jasa audit
yang diberikan yang merupakan ukuran rumit atau tidaknya transaksi yanng
dimiliki oleh klien KAP untuk di audit (Widosari dan Rahardja, 2012). Menurut
(Widosari dan Rahardja, 2012), apabila perusahaan memiliki anak perusahaan
didalam negeri maka transaksi yang dimiliki klien semakin rumit karena ada
laporan konsolidasi yang perlu di audit oleh auditor. Selain itu apabila perusahaan
memiliki anak perusahaan diluar negeri maka laporan tambahan yang perlu di
audit adalah laporan reasurement. Perusahaan yang memiliki unit operasi (cabang)
lebih banyak akan memerlukan waktu yang lebih lama bagi auditor untuk
melakukan pekerjan auditnya.
7
(Lee, 2008 dalam Angruningrum dan Wirakusuma, 2013) yang menemukan
bahwa KAP yang berafiliasi dengan Big Four lebih awal menyelesaikan auditnya
daripada KAP non-Big Four. Karena, KAP Big Four diperkirakan memiliki
ketersediaan teknologi yang lebih maju dan staf spesialis sehingga, akan lebih
efisien dalam melakukan pelayanan mereka.
Komite audit merupakan komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris
dengan tujuan membantu Komisaris Independen dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawab pengawasan. Komite audit bertugas untuk memantau perencanaan
dan pelaksanaan kemudian mengevaluasi hasil audit guna menilai kelayakan dan
kemampuan pengendalian interen termasuk mengawasi proses penyusunan
laporan keuangan. Berdasarkan peraturan Bapepam, setiap perusahaan go public
diwajibkan membentuk komite audit yang beranggotakan minimal 3 orang.
Semakin banyak jumlah komite audit maka audit delay akan semakin singkat.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan populasi yang
digunakan adalah perusahaan yang termasuk dalam perusahaan LQ45 di Bursa
Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2013. Populasi dalam penelitian ini sebanyak
112 perusahaan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode purposive sampling sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi berganda. Uji hipotesisnya menggunakan analisis regresi linier
berganda yaitu :
AUD = a + b1PROF +b2LEV+b3KOMPLEK + b4KAP + b5KOMAU + e
8
HASIL PENELITIAN
Analisis Statistik Deskriptif
Tabel 1
Statistik Deskriptif
N Minimu
m
Maximu
m
Mean Std.
Deviation
AUD 75 31,00 87,00 67,3733 15,57438
PROF 75 0,29 40,38 11,1407 8,18493
LEV 75 16,00 753,00 98,7867 96,94040
KOMPLEK 75 0,00 352,00 30,0133 52,34101
KAP 75 0,00 1,00 0,7733 0,42149
KOMAU 75 0,30 1,50 0,6721 0,26293
Valid N
(listwise)
Sumber : data sekunder diolah, 2015(Terlampir)
Berdasarkan tabel tersebut menunjukan bahwa mean (rata-rata) dari audit
delay yang terjadi pada perusahaan LQ 45 tahun 2012-2013 adalah sebesar
67,3733 hari dengan standar deviasi 15,57438. Audit delay minimum yang terjadi
adalah 31 hari dan maksimum 87 hari.
Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Tabel 2
Hasil Uji Normalitas
Model K–S Asymp. Sig.
(2-tailed) Kriteria Kesimpulan
Unstandardized
Residual
0,922 0,363 P>0,05 Normal
Sumber : data sekunder diolah, 2015(Terlampir)
Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi
pengujian diperoleh sebesar 0,363 yang lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti
data tersebut memenuhi syarat untuk berdistribusi normal.
9
b. Uji Multikolinearitas
Tabel 3
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Interpretasi
PROF 0,878 1,139 Bebas Multikolinearitas
LEV 0,882 1,134 Bebas Multikolinearitas
KOMPLEK 0,891 1,122 Bebas Multikolinearitas
KAP 0,865 1,156 Bebas Multikolinearitas
KOMAU 0,904 1,106 Bebas Multikolinearitas
Sumber : data sekunder diolah, 2015(Terlampir)
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa penelitian ini tidak terjadi
multikolinearitas. Hal ini dilihat nilai tolerance variabel-variabel bebas > 0,10
dan VIF (Variance Inflation Factor)<10.
c. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel T Sig Kriteria Keterangan
PROF 0,146 0,884 p >0,05 Bebas Heteroskedastisitas
LEV -1,441 0,154 p >0,05 Bebas Heteroskedastisitas
KOMPLEK -1,479 0,144 p >0,05 Bebas Heteroskedastisitas
KAP -0,477 0,635 p >0,05 Bebas Heteroskedastisitas
KOMAU 0,676 0,501 p >0,05 Bebas Heteroskedastisitas
Sumber : data sekunder diolah, 2015(Terlampir)
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa dari masing-masing variabel
menunjukkan bahwa level signifikan α>0,05. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa penelitian ini bebas dari gejala heteroskedastisitas dan layak
digunakan dalam analisis regresi linier berganda.
d. Uji Autokorelasi
Tabel 5
Hasil Uji Autokorelasi
Nilai du D-W 4-du Kesimpulan
1,7688 1,907 2,2312 Bebas autokorelasi
10
Sumber: data diolah, 2015(Terlampir)
Hasil uji autokorelasi diperoleh sebesar 1,907. Sedangkan nilai du
diperoleh dari tabel sebesar 1,7688. Dengan demikian nilai DW tersebut
berada diantara du dan 4-du (1,7688<1,907<2,2312) hal ini berarti tidak ada
masalah autokorelasi.
Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 6
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Variabel Koefisien T hitung Sig
(Constant) 57,029 8,432 0,000
PROF 0,118 0,523 0,603
LEV 0,024 1,249 0,216
KOMPLEK 0,059 1,695 0,095
KAP -6,086 -1,383 0,145
KOMAU 14,324 2,076 0,042
Sumber : data sekunder diolah, 2015(Terlampir)
Berdasarkan pengujian diatas diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut:
AUD = 57,029 + 0,118 PROF + 0,024 LEV + 0,059 KOMPLEK – 6,086
KAP + 14,324 KOMAU +e
Uji Koefisien Determinasi (𝐑𝟐)
Tabel 7
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 0,392 0,154 0,092 14,83847
Sumber : data sekunder diolah, 2015 (Terlampir)
Dari perhitungan koefisien determinasi menggunakan program SPSS ver.21
menunjukkan bahwa R square sebesar 0,154, hal ini berarti 15,4% variasi dari
audit delay bisa dijelaskan oleh ke lima variabel independen. Sedangkan 84,6 %
dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
11
Uji Anova (Uji F)
Tabel 8
Hasil Uji F
ANOVA
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1 Regression 2757,112 5 551,422 2,504 0,038
Residual 15192,434 69 220,180
Total 17949,547 74
Sumber : data sekunder diolah, 2015(Terlampir)
Dari hasil uji ANOVA atau F test pada tabel menunjukkan bahwa F hitung
2,504 dengan tingkat signifikan 0,038. Karena nilai signifikansinya 0,038 kurang
dari 0,05, maka model regresi sudah fit dan dapat dipakai untuk memprediksi
audit delay. Artinya variabel-variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh terhadap audit delay.
Uji t
Berdasarkan tabel 6 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : Profitabilitas
tidak berpengaruh terhadap audit delay. Berdasarkan Tabel 6 diperoleh nilai t
hitung 0,523<1,669 dan signifikansi sebesar 0,062 > 0,05. Jadi, hipotesis yang
diajukan ditolak. Hal ini sejalan dengan penelitian (Kartika, 2009) yang
menyatakan audit delay dipengaruhi oleh profitabilitas. Namun, berbanding
terbalik dengan penelitian (Angruningrum dan Wirakusuma, 2013).
Leverage tidak berpengaruh terhadap audit delay. Berdasarkan Tabel 6
diperoleh nilai t hitung 1,249<1,669 dan signifikansi sebesar 0,216>0,05. Jadi,
hipotesis yang diajukan ditolak.Hal ini sejalan dengan penelitian (Yuliyanti,
2011). Namun bertentangan dengan hasil (Angruningrum dan Wirakusuma, 2013)
menunjukan bahwa variabel leverage berpengaruh terhadap lamanya audit delay.
12
Kompleksitas operasi tidak berpengaruh terhadap audit delay. Berdasarkan
Tabel 6 diperoleh nilai t hitung 1,695 < 1,669 dan signifikansi sebesar
0,095>0,05. Sehingga, H3 ditolak atau hipotesis yang diajukan ditolak. Hasil ini
sejalan dengan penelitian (Widosari dan Rahardja, 2012) yang memproleh hasil
bahwa kompleksitas operasi tidak berpengaruh terhadap audit delay. Dan
berbanding terbalik dengan penelitian (Sulistyo, 2010).
Reputasi KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay. Berdasarkan Tabel 6
diperoleh nilai t hitung -1,383 < 1,669 dan signifikansi sebesar 0,145<0,05.
Sehingga, H4 atau hipotesis yang diajukan ditolak.Hal ini sejalan dengan
penelitian (Febriyanti, 2011). Namun, berbanding terbalik denganpenelitian
(Shultoni, 2012).
Komite audit berpengaruh terhadap audit delay. Berdasarkan Tabel 6
diperoleh nilai t hitung 2,076 < 1,669 dan signifikansi sebesar 0,042 < 0,05.
Sehingga H5 diterima. Hal ini sejalan dengan penelitian (Mumpuni, 2011).
Namun, hasil ini bertentangan dengan (Widosari dan Rahardja, 2012).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa mean/rata-rata dari audit delay
yang terjadi pada perusahaan LQ 45 tahun 2012-2013 adalah sebesar 67,373 hari.
Audit delay minimum yang terjadi adalah 31 hari dan maksimum 87 hari. Variabel
yang berpengaruh hanya komite audit. Hal ini berdasarkan Tabel 6 diperoleh
probabilitas signifikansi sebesar 0,042 < 0,05. Sehingga H5 diterima. Hal ini
sejalan dengan penelitian (Mumpuni, 2011). Namun, hasil ini bertentangan
dengan (Widosari dan Rahardja, 2012).
13
SARAN
Untuk penelitian selanjutnya disarankan antara lain bagi perusahaan agar
memperhatikan ketepatan dan ketelitian dalam membuat laporan keuangan karena
berguna dalam penilaian kinerja suatu perusahaan. Perluasan variabel yang
diperkirakan mempengaruhi audit delay guna memperoleh penjelasan lebih baik
mengenai fenomena tersebut. Menambah tahun pengamatan sehingga hasil yang
diperoleh lebih dapat dijadikan dasar prediksi lama audit delay perusahaan.
Menggunakan variabel independen lainnya seperti kepemilikan publik,
karakteristik kompleksitas Electronic Data Processing (EDP), klasifikasi industri,
sistem informasi perusahaan, keberadaan financial expert/internal auditor, proxy
dari rasio-rasio kinerja keuangan selain ROA (profitabilitas), dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Angruningrum, Silvia dan Made Gede Wirakusuma. 2013. Pengaruh
Profitabilitas, Leverage, Kompleksitas Operasi, Reputasi KAP Dan Komite
Audit Pada Audit Delay. ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana 5.2 (2013): 251-270
Aryaningsih, Ni Nengah Devi dan I Ketut Budiartha. 2014. Pengaruh Total Aset,
Tingkat Solvabilitas dan Opini Audit pada Audit Delay. ISSN: 2302-8556 E-
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 7.3 (2014): 747-647
Bustamam., Maulana Kamal. 2010. Pengaruh Leverage, Subsidiaries dan Audit
Complexity Terhadap Audit Delay. Jurnal Telaah dan Riset Akuntansi. Vol. 3,
No. 2, hal: 110-122
Dewi, Karina Mutiara dan Sugeng Pamudji. 2013. “Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Ketepatan Waktu dan Audit Delay Penyampaian Laporan
Keuangan”. DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2,
Nomor 2, Tahun 2013, Halaman 1-13 ISSN (Online): 2337-3806.
http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/accounting
Dyer, J.C. and McHugh, A.L. 1975, “The timeliness of the Australian annual
report”, Journal of Accounting Research, 13(3): 206-219.
14
Fahmi, Irham. 2012. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung. Alfabeta
Febrianty. 2011. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay
Perusahaan Sektor Perdagangan yang Terdaftar di BEI Periode 2007-2009.
VOL. 1 NO. 3 JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI
(JENIUS)
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS19, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro.
Halim, Abdul dan Totok Budi Santoso. 2004. Auditing 2. Edisi Ketiga. Akademi
Manajemen Perusahaan YKPN. Yogyakarta
Hanafi, M. M., dan A. Halim. 1996. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta:
UPP-AMP YKPN.
Haryani, Jumratul dan I Dewa Nyoman Wiratmaja. 2014. Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Komite Audit, Penerapan International Financial Reporting
Standards dan Kepemilikan Publik pada Audit Delay. ISSN: 2302-8556 E-
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.1 (2014):63-78
Hersugondo dan Andi Kartika. 2013. “Predikai Probabilitas Audit Delay dan
Faktor Determinannya”. JURNAL EKONOMI – MANAJEMEN –
AKUNTANSI No. 35 / Th.XX / Oktober 2013 ISSN:0853-8778 Fakultas
Ekonomi Universitas Stikubank Semarang
Kartika, Andi. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay di
Indonesia. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Maret 2009, Hal. 1 - 17 Vol. 16,
No.1 ISSN: 1412-3126 Fakultas Ekonomi Universitas Stikubank Semarang
Lucyanda, Jurica dan Sabrina Paramitha Nura’ni. 2013. Pengujian Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Audit Delay. Jurnal. Universitas Bakrie.
Mumpuni, Rahayu. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit
Delay Pada Perusahaan Nonkeuangan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006–
2008. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang.
Puspitasari, Elen dan Anggraeni Nurmala Sari. 2012. “Pengaruh Karakteristik
Perusahaan Terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay)
Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”
Universitas STIKUBANK Semarang. Jurnal Akuntansi & Auditing Volume
9/No.1/November 2012: 1-96
Raharjapura, Hendra Sumantri. 2011. Manajemen Keuangan dan Akuntansi.
Salemba Empat. Jakarta
15
Saputri, Oviek Dewi. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit
Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia). Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang.
Sari, Hesti Candra. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap
Jangka Waktu Penyelesaian Audit. Skripsi. Universitas Diponegoro
Sulistiyo, Wahyu Adhi N. 2010. “Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh
Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan pada
Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2008”.
Skripsi, Universitas Diponegoro Semarang.
Sulthoni, Moch. 2013. Determinan Audit Delay dan Pengaruhnya Terhadap
Reaksi Investor. 10 Jurnal Akuntansi Aktual, Vol. 2, Nomor 1, Januari 2013,
hlm. 9–18 Jurusan Akuntansi Politeknik kediri Jl. Mayor Bismo No. 27
Kediri
Suwardjono. 2002 . Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi
Ketiga. Jakarta. Salemba Empat.
Turel, Aslı. 2010. Timeliness of financial reporting in emerging capital markets:
Evidence from Turkey. Istanbul University Journal of the School of Business
Administration Cilt, 39 (2). pp: 227-240.
Widosari, Shinta Altia dan Rahardja. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang
Berpengaruh Terhadap Audit Delay pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2008-2010. DIPONEGORO JOURNAL OF
ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-13
www.idx.co.id diakses pada tanggal 2 Januari 2015
Yuliyanti, Ani. 2010. “Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada Tahun 2007-2008). Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta.