PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...

75
PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KETERAMPILAN METAKOGNISI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN (SKRIPSI) Oleh DIAN PRIYANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2018

Transcript of PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...

Page 1: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAPKETERAMPILAN METAKOGNISI DAN HASIL BELAJAR

PESERTA DIDIK PADA MATERI PENCEMARANLINGKUNGAN

(SKRIPSI)

Oleh

DIAN PRIYANTI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG2018

Page 2: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

ii

ABSTRAK

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAPKETERAMPILAN METAKOGNISI DAN HASIL BELAJAR

PESERTA DIDIK PADA MATERI PENCEMARANLINGKUNGAN

Oleh

DIAN PRIYANTI

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh Problem Based Learning

(PBL) terhadap keterampilan metakognisi dan hasil belajar peserta didik kelas VII

semester genap SMP Negeri 28 Bandar Lampung pada pembelajaran IPA Biologi

materi pencemaran lingkungan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini

adalah nonequivalent pretest-posttest control group design. Sampel penelitian

adalah peserta didik kelas VII A dan VII C berjumlah 60 peserta didik yang

dipilih melalui teknik cluster random sampling. Data rata-rata nilai keterampilan

metakognisi peserta didik dianalisis secara deskriptif menggunakan bantuan

program Microsoft Excel. Data rata-rata nilai pretest, posttest dan N-Gain sebagai

hasil dianalisis dengan uji Independent Sample t-test pada taraf kepercayaan 5%

menggunankan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh dari penggunaan model Problem Based Learning (PBL)

terhadap keterampilan metakognisi dan hasil belajar peserta didik. Keterampilan

Page 3: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

Dian Priyanti

iii

metakognisi peserta didik pada kelas eksperimen memiliki rata-rata pencapaian

skor lebih tinggi dengan kriteria “berkembang sangat baik” dibandingkan dengan

kelas kontrol yang hanya memiliki kriteria “sudah berkembang”. Model PBL

berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar peserta didik. Hasil belajar kognitif

kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini

menunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

metakognisi dan hasil belajar peserta didik pada materi pokok pencemaran

lingkungan dan dampkanya bagi ekosistem.

Kata kunci : Hasil Belajar, Keterampilan Metakognisi, Problem BasedLearning (PBL)

Page 4: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAPKETERAMPILAN METAKOGNISI DAN HASIL BELAJAR

PESERTA DIDIK PADA MATERI PENCEMARANLINGKUNGAN

Oleh

DIAN PRIYANTI

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan BiologiJurusan Pendidikan Matematika Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG2018

Page 5: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan
Page 6: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan
Page 7: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan
Page 8: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Menggala Kabupaten Tulang Bawang,

pada tanggal 23 Agustus 1997, sebagai anak tunggal dari

pasangan Bapak Imam Priyanto dengan Ibu Sudani Rahayu.

Penulis bertempat tinggal di Lingkungan 008 Sukamenanti

II, No. 93, Kelurahan Pasar Liwa, Kecamatan Balik Bukit,

Kota Liwa, Kabupaten Lampung Barat. Nomor Telepon/ Handphone: (0721)

700856 / 082169378261.

Penulis mengawali pendidikan formal pada tahun 2002 di Sekolah Dasar Negeri

03 Liwa, Lampung Barat dan lulus pada tahun 2008. Penulis melanjutkan

pendidikan di SMP Negeri 1 Liwa, Lampung Barat dan lulus tahun 2011.

Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Liwa, Lampung

Barat dan lulus tahun 2014. Pada tahun2014, penulis diterima dan terdaftar

sebagai mahasiswa program studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan MIPA,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung melalui jalur

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN).

Pada tahun 2017, penulis melaksanakan praktik mengajar melalui Program

Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 2 Negari Agung dan Kuliah Kerja

Nyata (KKN) di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negari Agung, Kabupaten Way

Kanan.

Page 9: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

ix

MOTTO

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkautelah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).

Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap”(QS. Al-Insyirah,6-8)

“Lihatlah mereka yang lebih tidak beruntung daripada dirimu sehingga kau tidakmungkin tidak berpuas diri atas keberuntungan yang diberikan Allah SWT

kepadamu”(Nabi Muhammad SAW)

“Tuhan mungkin tidak mengabulkan doa kita, tapi tuhan memberi petunjuk danjalan untuk mendapatkannya”

(John Savique Capone)

Page 10: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

x

Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, Teriring doa dan rasa syukur kehadirat AllahSWT, kupersembahkan karya kecilku ini sebagai tanda bakti dan cinta kasihku

yang tulus kepada:

Ayahku (Imam Priyanto) dan Ibuku (Sudani Rahayu)

Ayah dan ibuku yang tak pernah berhenti mencurahkan cinta, kasih sayang, dankesabarannya dalam merawat, mendidik, dan memperjuangkan serta mendo’akan

putrinya dengan tulus dan ikhlas

Mommyku (Ana Praptiningsih)

Mommyku yang penulis sayangi, yang selalu memberikan semangat, keceriaan,dan mendo’akan agar penulis dapat menyelesaikan kuliah dan seluruh keluarga

besarku yang tidak bisa kusebutkan satu persatu.

Para Pendidikku (Guru dan Dosenku)

Para pendidikku yang selalu memberi bimbingan dan pengajarannya untukmenaklukan dunia dengan belajar.

Sahabat-sahabatku

Sahabat-sahabatku yang senantiasa menemani dikala suka dan duka

Almamater Tercinta Universitas Lampung

Page 11: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

xi

SANWACANA

Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas berkat dan karunia-Nya penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Problem Based

Learning (PBL) terhadap Keterampilan Metakognisi dan Hasil Belajar Peserta

Didik SMP Negeri 28 Bandar Lampung pada Materi Pencemaran Lingkungan”

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi di

FKIP Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas

Lampung.

3. Berti Yolida, S.Pd, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

yang telah memberikan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai.

4. Rini Rita T. Marpaung, S.Pd., M.Pd., selaku Pembimbing I serta Pembimbing

Akademik atas kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran, dan kritik,

serta memotivasi dan mengarahkan penulis dalam proses penyelesaian skripsi

ini.

5. Drs. Arwin Achmad M.Si., selaku Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan motivasi dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Page 12: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

xii

6. Drs. Darlen Sikumbang, M. Biomed., selaku Pembahas yang telah banyak

memberikan saran dan kritik yang bersifat positif dan membangun untuk

penyusunan skripsi ini.

7. Para Dosen dan staff Jurusan Pendidikan MIPA Pendidikan Biologi

Universitas Lampung yang telah membimbing penulis dalam pembelajaran.

8. Drs. M. Hutasoit, M.M., selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 28 Bandar

Lampung yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian .

9. Hj. Mautia,S.Pd., selaku Guru Mitra SMP Negeri 28 Bandar Lampung yang

telah membantu dan mendukung penulis dalam penelitian.

10. Peserta didik kelas VII A dan kelas VII C SMP Negeri 28 Bandar Lampung

yang telah membantu dalam penelitian.

11. Team Skripsi Metakognisi yang telah membantu, memotivasi dan memberi

dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

12. Teman-teman program studi Pendidikan Biologi angkatan 2014, kakak

tingkat, adik tingkat dan alumni terima kasih atas dukungannya.

13. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada kita semua dan

semoga skripsi yang sederhana ini bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, 7 Agustus 2018Penulis,

Dian Priyanti

Page 13: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR............................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................................. 1B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 7C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 8D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 8E. Ruang Lingkup Penelitian.......................................................................... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Model Problem Based Learning (PBL) ..................................................... 11B. Keterampilan Metakognisi 17C. Hasil Belajar .............................................................................................. 22D. Tinjauan Materi.......................................................................................... 25E. Kerangka Pikir ........................................................................................... 27F. Hipotesis Penelitian ................................................................................... 29

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................... 30B. Populasi dan Sampel .................................................................................. 30C. Desain Penelitian ....................................................................................... 31D. Prosedur Penelitian .................................................................................... 33

Page 14: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

xiv

E. Jenis Data dan Teknik Pengambilan Data.................................................. 39F. Uji Instrumen ............................................................................................. 42G. Teknik Analisis Data.................................................................................. 47

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian dan Analisis Data............................................................ 52B. Pembahasan............................................................................................... 55

V. SIMPULAN DAN SARANA. Simpulan .................................................................................................... 63B. Saran ......................................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 65

LAMPIRAN........................................................................................................... 72

Page 15: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Desain Pretest-Posttest Non-ekuivalen....................................... 322. Kisi-Kisi Angket Keterampilan Metakognisi.............................. 413. Angket Kuisioner Keterampilan Metakognisi............................. 414. Hasil Analisis Validitas Soal....................................................... 435. Kriteria Reliabilitas Instrumen Soal ............................................ 446. Kriteria Indeks Daya Pembeda Soal............................................ 457. Hasil Analisis Daya Pembeda Soal ............................................. 468. Klasifikasi Indeks Kesukaran...................................................... 479. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal....................................... 4710. Intrepetasi N-gain ....................................................................... 4811. Skor Jawaban Angket Keterampilan Metakognisi ...................... 5012. Data Kuisioner Keterampilan Metakognisi ................................. 5013. Kriteria Persentase Keterampilan Metakognisi ........................... 5114. Rekapitulasi Keterampilan Metakognisi ..................................... 5315. Data Hasil Hasil Pretest, Posttest, dan N-gain Siswa ................. 54

Page 16: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Hubungan Antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat............. 292. Persentase Angket Keterampilan Metakognisi ........................... 563. Rata-Rata Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol ........................................................................................ 584. Rata-Rata N-gain Kelas Eksperimen danKelas Kontrol ............. 58

Page 17: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus ......................................................................................... 722. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ......... 753. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ................ 1034. Kisi-kisi Uji Coba Soal Tes Materi Pencemaran Lingkungan .... 1225. Uji Coba Soal Tes ....................................................................... 1246. Analisis Uji Coba Soal Tes ......................................................... 1327. Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar ......................... 1348. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar ..................... 1379. Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes Hasil Belajar ............... 13810. HasilUji Tingkat Kesukaran Instrumen Tes Hasil Belajar.......... 13911. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar (Pretest-Posstest)............ 14012. Instrumen Tes Hasil Belajar (Pretest-Posstest)........................... 14213. Tabel Data Hasil (Pretest-Posstest) Peserta Didik Kelas VII A . 14814. Tabel Data Hasil (Pretest-Posstest) Peserta Didik KelasVII C .. 14915. Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest ................................... 15016. Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest ............................... 15117. Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata Pretest dan Posttest............. 15218. Hasil Standar Deviasi Pretest dan Posttest ................................. 15319. Angket Inventory Metakognisi.................................................... 15420. Tabel Data Angket Keterampilan Metakognisi Peserta Didik

Kelas VII A ................................................................................ 15621. Tabel Data Angket Keterampilan Metakognisi Peserta Didik

Kelas VII C.................................................................................. 15822. Foto-Foto Penelitian .................................................................... 166

Page 18: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan

pembangunan karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi antara

pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat. Proses

tersebut memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama

semakin meningkat dalam sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan

keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat,

berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Hal

ini tercantum pada Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang

Pembelajaran Dikdas dan Dikmen.

Proses pembelajaran merupakan proses interaksi antarpeserta didik dan antara

peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajar. Proses pembelajaran demikian akan bermakna jika pembelajaranya

berbasis keilmuan. Pembelajaran berbasis keilmuan atau yang dikenal dengan

pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang memberikan

pengalaman belajar dengan urutan logis meliputi proses pembelajaran

mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba,

Page 19: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

2

menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan (Permendikbud Nomor 103

Tahun 2014). Langkah logis ini sangat strategis untuk mengatur proses

berpikir peserta didik. Oleh karena itu, pembelajaran saintifik dapat

digunakan untuk memberdayakan kesadaran metakognitif peserta didik.

Pembelajaran IPA Biologi memerlukan strategi yang tepat dan bermakna. Hal

ini dikarenakan penggunaan strategi pembelajaran IPA yang tepat dapat

memaksimalkan hasil belajar. Menurut Sabilu (2010: 3) strategi pembelajaran

IPA pada hakekatnya tidak sama dengan ilmu pengetahuan lainnya. Strategi

pembelajaran IPA utamanya diarahkan agar peserta didik dapat

“menemukan” sendiri ilmu dan akhirnya akan dapat menerapkannya untuk

kehidupan sehari-hari. Selanjutnya menurut Kristiani (2008: 61) bahwa IPA

sebagai bagian dari sains merupakan pengetahuan yang diperoleh melalui

tahapan yang sistematis atau yang dikenal dengan metode ilmiah. Dengan

demikian pembelajaran saintifik merupakan salah satu strategi pembelajaran

yang tepat untuk memberdayakan keterampilan metakognitif peserta didik di

samping strategi pembelajaran lain.

Penggunaan pembelajaran saintifik pada pembelajaran IPA Biologi tidak

hanya untuk meningkatkan hasil belajar kognitif saja, tetapi juga untuk

memberdayakan keterampilan metakognitif peserta didik. Keterampilan

metakognisi akan menentukan cara berfikir dalam memahami konsep-konsep

dan memecahkan masalah dalam proses belajar, dengan mengetahui

kesadaran peserta didik akan pengetahuannya sendiri dan kemampuannya

untuk memahami, mengontrol, serta mendorong untuk mempersiapkan diri

Page 20: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

3

dalam belajar, sehingga diharapkan dapat membantu peserta didik dalam

aktifitas belajarnya, maka peningkatan hasil belajar akan lebih mudah

diupayakan oleh peserta didik. Ada tiga komponen pengalaman metakognisi

yaitu perencanaan, evaluasi, dan pemantauan. Perencanaan meliputi

menetapkan tujuan, mengaktifkan sumber daya yang relevan (termasuk waktu

anggaran) dan memilih strategi yang tepat. Pemantauan melibatkan

memeriksa kemajuan seseorang dan memilih strategi perbaikan yang tepat

ketika strategi yang dipilih tidak bekerja. Evaluasi adalah menentukan tingkat

pemahaman seseorang dan bagaimana memilih strategi yang tepat (Schraw

dan Moshman, 1995: 354).

Dalam hubungannya dengan pembelajaran IPA Biologi, pemanfaatan

metakognisi dapat dilihat ketika peserta didik diminta untuk mengemukakan

ide-ide biologi atau berdiskusi dalam kelompok. Ketika peserta didik mampu

merancang, memantau, dan merefleksikan proses belajar mereka secara sadar,

maka mereka akan menjadi lebih percaya diri dan lebih mandiri dalam

belajar. Kemandirian belajar merupakan sebuah kepemilikan pribadi bagi

peserta didik untuk meneruskan perjalanan panjang mereka dalam memenuhi

kebutuhan intelektual dan menemukan dunia informasi tak terbatas.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka metakognisi sangatlah penting

dimiliki oleh peserta didik.

Beberapa hasil survey menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep-

konsep sains peserta didik di Indonesia masih rendah. Hasil studi Program

For International Student Assessment (PISA) tahun 2015 menempatkan

Page 21: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

4

Indonesia di peringkat 69 dari 76 negara dan hasil studi Trends in

International Mathematics and Science Study (TIMSS) menunjukkan peserta

didik Indonesia berada pada peringkat 36 dari 49 negara dalam kemampuan

literasi sains diantaranya mengidentifikasi masalah ilmiah, menggunakan

fakta ilmiah, memahami sistem kehidupan dan memahami penggunaan

peralatan sains. Oleh karena itu, perlu diupayakan penataan pendidikan yang

bermutu dan berkualitas (Sarnapi, 2016: 1).

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan pendidik bidang studi

IPA SMP Negeri 28 Bandar Lampung, diperoleh informasi bahwa

pengetahuan pendidik dan peserta didik mengenai keterampilan metakognisi

masih tergolong rendah. Pendidik belum mampu mendefinisikan

keterampilan metakognisi, indikator keterampilan metakognisi, dan strategi

pengembangan metakognisi yang belum memenuhi kriteria. Hal yang sama

juga terlihat pada hasil belajar speserta didik yang tergolong masih rendah

jika dibandingkan dengan standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata

pelajaran IPA kelas VII. Jika dilihat dari ketuntasan hasil Ujian Tengah

Semester (UTS) pada mata pelajaran IPA kelas VII hanya 20% yang dapat

memenuhi nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), seorang peserta didik

dapat dikatakan berhasil menguasai materi pembelajaran jika telah mencapai

nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu 75.

Rendahnya hasil belajar kognitif peserta didik juga dapat disebabkan oleh

rendahnya kemampuan berpikir dan pemahaman konsep para peserta didik.

Hal ini berhubungan dengan keterampilan metakognitif peserta didik.

Page 22: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

5

Menurut Flavell (1987: 907), keterampilan metakognitif merupakan

kesadaran kognitif atau pengalaman afektif yang mengiringi usaha intelektual

atau secara sederhana disebut sebagai pengetahuan dan kesadaran tentang

kemampuan kognitif (knowledge and cognition about cognitive phenomena).

Kesadaran ini meliputi monitoring terhadap memori, pemahaman, dan usaha

kognitif. Semakin rendah keterampilan metakognisi peserta didik, berarti

semakin rendah pula kesadarannya untuk memonitor kemampuan

kognitifnya, yang berarti peserta didik tersebut tidak akan mampu

mengembangkan kemampuan kognitifnya.

Menyadari bahwa pentingnya suatu strategi pembelajaran dalam upaya

peningkatan hasil belajar, maka diperlukan adanya pembelajaran yang lebih

banyak melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran itu

sendiri. Banyak model pembelajaran yang merangsang peserta didik untuk

belajar mandiri, kreatif, dan lebih aktif lagi dalam mengikuti kegiatan

pebelajaran. Diantaranya adalah dengan model pembelajaran PBL. PBL

adalah salah satu model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik

dengan cara menghadapkan para peserta didik tersebut dengan berbagai

masalah yang dihadapi dalam kehidupannya. Dengan model pembelajaran ini,

peserta didik dari sejak awal sudah dihadapkan kepada berbagai masalah

kehidupan yang mungkin akan ditemuinya kelak setelah lulus dari bangku

sekolah. Dengan demikian, Pembelajaran Berbasis Masalah adalah sebuah

model pembelajaran yang memfokuskan pada pelacakan akar masalah dan

memecahkan masalah tersebut (Taufiq, 2009: 21).

Page 23: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

6

Terdapat beberapa penelitian yang serupa dengan penelitian ini. Salah

satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Sastrawati (2011: 12) yang

sudah berhasil membuktikan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model

PBL pada keterampilan metakognisi yang tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh

hasil belajar peserta didik yang memiliki strategi metakognisi tinggi pada

kelas eksperimen lebih tinggi daripada peserta didik yang memiliki strategi

metakognisi tinggi pada kelas kontrol. PBL banyak digunakan karena model

pembelajarannya menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks

bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berfikir kritis dan keterampilan

pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep dari

materi pelajaran.

Beberapa penelitian telah menunjukkan hasil bahwa strategi-strategi

pembelajaran tertentu dapat memberdayakan hasil belajar maupun

keterampilan metakognitif. Beberapa diantaranya adalah PBL. Arends (2008:

41) menyatakan bahwa PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir

peserta didik melalui keterampilan pemecahan masalah autentik dari

kehidupan sehari-hari. Senada dengan Arends (2008: 41) dan Dasna (2007:

79) berpendapat bahwa dengan pembelajaran yang dimulai dengan adanya

suatu masalah, peserta didik akan berusaha untuk memperdalam

pengetahuannya tentang apa yang telah diketahui dan apa yang perlu

diketahui untuk memecahkan masalah tersebut. Penelitian lain yang menguji

potensi strategi-strategi pembelajaran tersebut terhadap kemampuan berpikir,

pemahaman konsep peserta didik, maupun hasil belajar kognitif dan retensi

telah dilakukan oleh Hadi (2009: 28) menyatakan bahwa PBL dapat

Page 24: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

7

meningkatkan keterampilan metakognitif dan pemahaman konsep peserta

didik pada kemampuan akademik berbeda.

Keberhasilan seseorang dalam belajar dapat dipengaruhi oleh strategi

pembelajaran. Strategi pembelajaran yang sesuai dapat berpengaruh terhadap

keterampilan metakognisi dan hasil belajar peserta didik. Mengembangkan

pengetahuan metakognisi sangatlah penting untuk membantu peserta didik

menentukan bagaimana mereka dapat belajar lebih baik dalam memanfaatkan

sumber daya kognitif mereka. Dengan demikian dibutuhkan suatu strategi

pembelajaran yang sesuai berupa model pembelajaran PBL dalam upaya

peningkatan keterampilan metakognisi dan hasil belajar peserta didik.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut peneliti tertarik melakukan

penelitian yang berjudul “Pengaruh Problem Based Learning (PBL) terhadap

Keterampilan Metakognisi dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VII

Semester Genap SMP Negeri 28 Bandar Lampung pada Pembelajaran IPA

Biologi Materi Pencemaran Lingkungan”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana diungkapkan di atas, maka

peneliti mengambil permasalahan pokok yang akan di angkat dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh PBL terhadap keterampilan metakognisi peserta

didik kelas VII semester genap SMP Negeri 28 Bandar Lampung pada

pembelajaran IPA Biologi materi pencemaran lingkungan?

Page 25: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

8

2. Bagaimana PBL berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar

peserta didik kelas VII semester genap SMP Negeri 28 Bandar Lampung

pada pembelajaran IPA Biologi materi pencemaran lingkungan?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan :

1. Pengaruh PBL terhadap keterampilan metakognisi peserta didik kelas VII

semester genap SMP Negeri 28 Bandar Lampung pada pembelajaran IPA

Biologi materi pencemaran lingkungan.

2. PBL berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar peserta didik

kelas VII semester genap SMP Negeri 28 Bandar Lampung pada

pembelajaran IPA Biologi materi pencemaran lingkungan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini dapat di jadikan sebagai salah satu model pembelajaran

bagi pendidik IPA dalam menerapkan pembelajaran PBL untuk

meningkatkan kemampuan metakognisi dan hasil belajar peserta didik.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi Peneliti

Menyampaikan dan menambah informasi, wawasan, dan pengetahuan

tentang kemampuan pendidik mata pelajaran IPA biologi dalam

penilaian pembelajaran pada kurikulum 2013, sehingga peneliti dapat

Page 26: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

9

belajar sebagai bekal menjadi calon pendidik.

b. Bagi Pendidik

Memberikan masukan/informasi dalam mendesain pembelajaran yang

dapat mengaktifkan peserta didik dan sebagai salah satu alternatif

desain pembelajaran yang dapat diterapkan dalam KBM.

c. Bagi Peserta Didik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada

peserta didik untuk meningkatkan hasil belajarnya.

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam menyusun

rancangan penelitian yang lebih baik lagi.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah:

1. Model pembelajaran PBL merupakan pembelajaran yang berpusat pada

peserta didik dengan cara menghadapkan para peserta didik tersebut

dengan berbagai masalah nyata sebagai sebuah konteks bagi para peserta

didik dalam berlatih bagaimana cara berfikir kritis dan mendapatkan

keterampilan dalam pemecahan masalah, serta tak terlupakan untuk

mendapatkan pengetahuan sekaligus konsep yang penting dari materi ajar

yang dibicarakan. Sintaks pendekatan pembelajaran PBL dalam penelitian

ini adalah : Orientasi peserta didik kepada masalah, Mengorganisasikan

peserta didik untuk belajar, Membimbing penyelidikan individual maupun

Page 27: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

10

kelompok, Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, Menganalisis

dan mengevaluasi proses pemecahan masalah (Trianto, 2007: 67).

2. Keterampilan metakognisi merupakan keterampilan tentang strategi-

strategi kognitif yang meliputi strategi-strategi belajar, mengintregrasikan

pengetahuan, memahami konsep sampai pemecahan permasalahan dalam

pembelajaran. Pada penelitian ini keterampilan metakognisi yang

digunakan adalah peserta didik mampu merencanakan, memantau, dan

mengevaluasi pembelajarannya sendiri (Schraw dan Moshman, 1995:

354).

3. Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar berupa nilai yang dicapai

oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran selama jangka

waktu tertentu. Dalam penelitian ini hasil belajar yang diteliti adalah hasil

belajar aspek kognitif (pengetahuan).

4. Materi pokok pada penelitian ini adalah Pencemaran Lingkungan dan

Dampaknya bagi Ekosistem di kelas VII semester 2 yang terdapat dalam

KD 3.8 Menganalisis terjadinya pencemaran lingkungan dan dampaknya

bagi ekosistem, dan KD 4.8 Membuat tulisan tentang gagasan

penyelesaian masalah pencemaran di lingkungannya berdasarkan hasil

pengamatan.

5. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di SMP

Negeri 28 Bandar Lampung.

Page 28: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Model Problem Based Learning (PBL)

PBL merupakan model pembelajaran pada kurikulum 2013 yang dapat

meningkatkan kemampuan pemecahan masalah bagi peserta didik. Beberapa

ahli mendefinisikan model pembelajaran PBL, salah satunya adalah Arends

(2008: 41) yang menyatakan bahwa PBL merupakan suatu strategi

pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam menghadapi berbagai

permasalahan autentik untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri,

mengembangkan kemandirian, kepercayaan diri serta inkuiri dan

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Pendapat lain dikemukakan oleh Silver

dkk (2004: 7) bahwa PBL dikenal sebagai suatu pendekatan pembelajaran

aktif yang progresif dan berpusat kepada pembelajaran di mana

permasalahan-permasalahan yang tidak terstruktur (dunia nyata atau

problema kompleks yang disimulasi (ditirukan) digunakan sebagai titik awal

dan akhir selama proses pembelajaran. Selain itu Akinoglu dan Tandogan

(2006: 72) menyebutkan bahwa PBL adalah pembelajaran aktif yang

memungkinkan peserta didik untuk sadar dan menentukan kemampuan

memecahkan masalah dan kebutuhan belajarnya, serta melakukan karya

kelompok "dalam menghadapi masalah kehidupan nyata".

Page 29: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

12

Penggunaan masalah kehidupan nyata sebagai hal yang harus dipelajari

peserta didik merupakan ciri dari model PBL. Seperti halnya yang

dikemukakan oleh Taufiq Amir (2009: 21) yang mengatakan bahwa proses

pembelajaran PBL menggunakan pendekatan yang sistemik untuk

memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dalam

pelaksanaan model PBL, pendidik berperan sebagai fasilitator untuk

memfasilitasi peserta didik dalam mendesain pemecahan masalah terkait

materi yang dipelajari. Peserta didik diharapkan mampu berinteraksi dengan

peserta didik lain untuk menghasilkan solusi dari permasalahan (Cennamo,

dkk., 2011: 2).

PBL memiliki beberapa karakteristik yaitu: (1) pembelajaran dimulai dengan

pemberian masalah yang berkaitan dengan kehidupan nyata; (2) masalah yang

dipilih harus sesuai dengan tujuan pembelajaran; (3) penyelidikan autentik

digunakan untuk menyelesaikan masalah; (4) peserta didik melakukan diskusi

kelompok untuk mendapatkan solusi pemecahan masalah; (5) pendidik

sebagai tutor dan fasilitator; (6) pengetahuan dan informasi yang diperoleh

peserta didik harus bervariasi, tidak hanya dari satu sumber; dan (7) hasil

penyelesaian masalah dipresentasikan dalam bentuk produk tertentu (Arends,

2008: 42).

Model PBL dilaksanakan berdasarkan tahapan atau sintaks tertentu. Menurut

Mahanal (2009: 2), pedoman langkah atau tahapan dalam pembelajaran PBL

secara umum terdiri dari: Planning (perencanaan); Creating (mencipta atau

implementasi); Processing (pengolahan). Hal yang berbeda dikemukakan

Page 30: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

13

oleh Trianto (2012: 67) yang menyebutkan bahwa sintaks atau langkah

penerapan model PBL ada 5 yaitu: (1) orientasi peserta didik dalam masalah;

(2) mengorganisasikan peserta didik; (3) membimbing penyelidikan individu

maupun kelompok; (4) mengembangkan dan menyajikan hasil; dan (5)

menganalisis dan mengevaluasi proses dan hasil pemecahan masalah.

Tahap pertama dalam model pembelajaran PBL adalah proses orientasi

peserta didik pada masalah. Pada tahap ini, kegiatan yang bisa dilakukan

pendidik misalnya menjelaskan tujuan pembelajaran, memotivasi peserta

didik untuk terlibat dalam aktivitas pembelajaran, dan mengajukan berbagai

masalah dalam kehidupan nyata. Tahap kedua yaitu mengorganisasi peserta

didik. Pada tahap ini, pembelajaran dapat dilakukan dengan membagi peserta

didik kedalam kelompok-kelompok sehingga pemecahan masalah akan

muncul berdasarkan hasil diskusi kelompok. Tahap ketiga, membimbing

penyelidikan individu maupun kelompok. Kegiatan yang dilakukan pendidik

pada tahap ini adalah membimbing peserta didik dalam mengumpulkan

informasi yang dibutuhkan untuk pemecahan masalah. Peserta didik dapat

melakukan kegiatan berdiskusi atau melaksanakan eksperimen untuk

memecahkan masalah. Tahap keempat, mengembangkan dan menyajikan

hasil. Pada tahap ini pendidik membantu peserta didik dalam merencanakan

dan menyiapkan laporan hasil diskusi atau eksperimen yang telah dilakukan

serta bagaimana cara mempresentasikannya.Tahap kelima, menganalisis dan

mengevaluasi proses dan hasil pemecahan masalah. Pada tahap ini pendidik

membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau melakukan evaluasi

Page 31: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

14

terhadap proses dan hasil penyelidikan atau hasil diskusi yang telah mereka

lakukan (Trianto, 2012: 67).

Menurut Sugiyanto (2010: 137-140) menyatakan bahwa PBL memiliki 5

tahapan.. Tahap pertama yaitu memberikan orientasi tentang

permasalahannya kepada peserta didik. Pembelajaran dimulai dengan

menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan.

Dalam penggunaan PBL, tahapan ini sangat penting dimana pendidik harus

menjelaskan secara rinci apa yang harus dilakukan oleh peserta didik.

Disamping proses yang akan berlangsung, sangat penting juga dijelaskan

bagaimana pendidik akan mengevaluasi proses pembelajaran.

Tahap kedua yaitu mengorganisasikan peserta didik untuk meneliti. Dalam

pemecahan masalah sangat membutuhkan kerjasama. Oleh karena itu,

pendidik harus memulai kegiatan pembelajaran berbasis masalah ini dengan

membentuk kelompok-kelompok kecil untuk secara bersama-sama mencari

solusi atau pemecahan masalah dari permasalahan yang disajikan. Prinsip-

prinsip pengelompokan peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dapat

digunakan dalam konteks ini seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya

interaksi antar anggota, komunikasi yang efektif, adanya tutor sebaya, dan

sebagainya. Pendidik sangat penting memonitor masing-masing kelompok

untuk menjaga kinerja dan dinamika kelompok selama kegiatan pembelajaran

berlangsung. Tantangan utama bagi pendidik pada tahap ini adalah

mengupayakan agar semua peserta didik aktif terlibat dalam kegiatan

penyelidikan (Sugiyanto, 2010: 137-140).

Page 32: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

15

Tahap ketiga yaitu perencanaan kooperatif. Setelah peserta didik mengetahui

orientasi permasalahan dan kelompok-kelompok kecil telah terbentuk,

pendidik dan peserta didik mentapkan sub-subtopik, selanjutnya membentuk

atau membagi tugas-tugas investigasi dan jadwal yang spesifik. Tantangan

bagi pendidik di tahap ini adalah memastikan bahwa perencanaan yang

direncanakan oleh masing-masing kelompok terencana dengan baik dan

memastikan semua peserta didik terlibat dalam investigasi yang akan

dilakukan (Sugiyanto, 2010: 137-140).

Tahap keempat yaitu investigasi, pengumpulan data dan eksperimentasi. Pada

tahap ini peserta didik mulai melakukan investigasi dengan cara

mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber baik dari

buku paket, perpustakaan, internet dan sumber-sumber belajar lainnya.

Tujuannya adalah agar peserta didik memperkaya pengetahuan dan

wawasanya terkait dengan masalah sehingga solusi pemecahan masalah yang

diberikan memiliki dasar yang jelas. Pendidik membantu peserta didik untuk

berinvestigasi dengan sesekali memancing peserta didik untuk mengajukan

pertanyaan yang berhubungan dengan penentuan solusi yang akan mereka

tetapkan sebagai solusi atas pemecahan masalah yang didapatkan. Akan tetapi

peran pendidik di sini hanya sekedar memfasilitasi bukan memberikan

jawaban atas masalah (Sugiyanto, 2010: 137-140).

Tahap kelima dari pembelajaran PBL adalah mengembangkan hipotesis,

menjelaskan dan memberi solusi. Setelah tahap 1-4 terlaksana, peserta didik

telah mengumpulkan data yang cukup dan melaksanakan penyelidikan,

Page 33: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

16

mereka akan menawarkan hipotesis penjelasan ini. Selama tahap ini pendidik

mendorong segala macam ide dan menerima sepenuhnya ide-ide itu. Sembari

itu pendidik terus memberikan berbagai pertanyaan mengenai solusi yang

mereka tawarkan dan kualitas informasi yang telah mereka kumpulkan. Di

sepanjang tahap ini, pendidik memberikan bantuan yang dibutuhkan. Untuk

proyek-proyek tertentu, pendidik perlu siap di dekat peserta didik untuk

membantu menemukan bahan-bahan dan mengingatkan mereka tentang tugas

yang harus mereka selesaikan (Sugiyanto, 2010: 137-140).

PBL memberikan peluang bagi peserta didik untuk membangun kecakapan

hidup (life skill), mengatur diri sendiri (self directed), berpikir metakognitif

(reflektuf dengan pikiran dan tindakannya), berkomunikasi dan berbagai

kecakapan terkait. Dalam PBL, peserta didik akan meningkat kecakapan

pemecahan masalahnya, lebih mudah mengingat, meningkatkan

pemahamannya, meningkatkan pengetahuannya yang relevan dengan dunia

praktek, mendorong mereka penuh pemikiran, membangun kemampuan

kepemimpinan dan kerja sama, kecakapan belajar, dan memotivasi peserta

didik. Berdasarkan pendapat menurut Ratnaningsih (2003: 126)

mengemukakan bahwa kejadian-kejadian yang harus muncul pada waktu

pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah yaitu : (1) Keterlibatan

(engagement) meliputi mempersiapkan peserta didik untuk berperan sebagai

pemecah masalah yang bisa bekerja sama dengan pihak lain, menghadapkan

peserta didik pada situasi yang mendorong peserta didik untuk mampu

menemukan masalah dan meneliti permasalahan sambil mengajukan dugaan

dan rencana penyelesaian; (2) Inkuiri dan investigasi (inquiry dan

Page 34: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

17

investigation) yang mencakup kegiatan mengeksplorasi dan mendistribusikan

informasi; (3) Performansi (performnace) yaitu menyajikan temuan; (4)

Tanya jawab (debriefing) yaitu menguji keakuratan dari solusi dan melakukan

refleksi terhadap proses pemecahan masalah.

Pengaruh strategi-starategi pembelajaran khususnya strategi PBL terhadap

peningkatan keterampilan metakognisi menunjukkan bahwa proses

pembelajaran yang berdasarkan penyelidikan atau pembelajaran yang

berbasis konstruktivistik (yang mana pebelajar aktif mencari informasi dan

membangun pengetahuan mereka) dapat menumbuhkan dan

mengembangkan proses mengetahui dan proses berpikir mereka atau yang

lebih dikenal dengan istilah metakognisi (Arends, 2008: 41). Dengan kata lain

bahwa, strategi PBL memiliki potensi besar untuk mengembangkan dan

meningkatkan keterampilan metakognisi peserta didik. Potensi strategi PBL

untuk meningkatkan metakognisi peserta didik didukung oleh De Grave, dkk

(1996: 321) mengatakan bahwa strategi PBL dapat meningkatkan proses

kognitif dan proses metakognitif peserta didik melalui analisis problem dan

PBL ini merupakan suatu strategi yang sangat sensitif terhadap fenomena.

B. Keterampilan Metakognisi

Istilah metakognisi muncul berdasarkan pemikiran para ahli tentang mengapa

beberapa orang mampu belajar dan memiliki daya ingat yang lebih dari yang

lainnya. Metakognisi terdiri dari awalan ”meta” dan kata ”kognisi”. Anderson

dan Krathwohl (2001: 1) mengemukakan bahwa penambahan awalan “meta”

pada kata kognisi mengartikan bahwa metakognisi adalah “tentang” atau “di

Page 35: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

18

atas” atau “sesudah” kognisi. Hal ini mengartikan bahwa metakognisi

memiliki derajat yang lebih tinggi dibandingkan dengan kognisi. Seperti yang

diungkapkan oleh River dalam Corebima (2006: 10) yang mengungkapkan

bahwa meskipun keterampilan kognitif dan keterampilan metakognitif saling

berhubungan, keduanya adalah hal yang jelas berbeda dimana keterampilan

kognitif dibutuhkan untuk melaksanakan tugas, sedangkan keterampilan

metakognitif diperlukan untuk memahami bagaimana tugas itu dilaksanakan

atau dikerjakan.

Menurut Gredler (2009: 228) mengemukakan bahwa metakognisi meliputi

dua komponen yaitu: (1) pengetahuan metakognisi (metakognitive

knowledge), dan (2) pengalaman/regulasi metakognisi (metakog-nitive

experience or regulation) atau disebut juga strategi metakognisi. Pengetahuan

metakognisi adalah pengetahuan tentang kesadaran berfikir sendiri dan

pengetahuan tentang kapan dan di mana menggunakan strategi. Regulasi atau

pengalaman metakognitif yaitu perbedaan antara strategi metakognitif dan

keterampilan metakognitif. Ada tiga komponen pengalaman metakognisi

yaitu perencanaan, pemantauan dan evaluasi. Perencanaan meliputi

menetapkan tujuan, mengaktifkan sumber daya yang relevan (termasuk waktu

anggaran) dan memilih strategi yang tepat. Pemantauan melibatkan

memeriksa kemajuan seseorang dan memilih strategi perbaikan yang tepat

ketika strategi yang dipilih tidak bekerja. Evaluasi adalah menentukan tingkat

pemahaman seseorang dan bagaimana memilih strategi yang tepat (Schraw

dan Moshman, 1995: 354).

Page 36: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

19

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi metakognisi

merupakan strategi yang didalamnya terdapat tahapan-tahapan yang harus

dilaksanakan agar mendapatkan hasil belajar yang memuaskan. Tahapan-

tahapan dalam strategi metakognisi juga saling berkaitan satu sama lainnya,

dimulai dari menyiapkan bahan atau buku-buku yang berkaitan dengan materi

yang akan dipelajari, kemudian mempertimbangkan waktu yang diperlihatkan

dalam menyelesaikan permasalahan dalam materi tersebut dan tahapan yang

terakhir merupakan tahapan evaluasi dari prosespembelajaran yang telah

berlangsung.

Keterampilan metakognisi merupakan keterampilan untuk memahami dan

megendalikan proses kognitif. Menurut Slavin (2006: 58), metakognisi adalah

pengetahuan tentang pembelajaran diri sendiri atau pengetahuan cara belajar;

sedangkan keterampilan metakognisi adalah metode untuk belajar, menelaah

atau menyelesaikan soal. Pendapat serupa dikemukakan oleh Vacca (1989:

223) bahwa pengetahuan metakognisi merupakan pengetahuan yang

diperoleh peserta didik tentang proses-proses kognitif yaitu pengetahuan yang

bisa digunakan untuk mengontrol proses-proses kognitif. Pengalaman

metakognisi melibatkan strategi atau pengaturan metakognisi. Strategi

metakognisi merupakan proses yang berurutan yang digunakan untuk

mengontrol aktivitas kognitif dan memastikan bahwa tujuan kognitif telah

dicapai.

Definisi keterampilan metakognisi dikemukakan oleh Woolfolk (2009: 35)

yaitu keterampilan yang melibatkan pengetahuan dan kesadaran seseorang

Page 37: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

20

tantang aktivitas kognitifnya sendiri atau segala sesuatu yang berhubungan

dengan aktivitas kognitifnya. Aktivitas metakognitif terjadi saat peserta didik

secara sadar menyesuaikan dan mengelola strategi pemikiran mereka pada

saat memecahkan masalah dan memikirkan sesuatu tujuan (Tamalene, 2010:

32). Sedangkan Anderson dan Krathwohl (2001: 1) mengungkapkan bahwa

ada 3 aspek dalam pengetahuan metakognisi yaitu: (1) pengetahuan strategis;

(2) pengetahuan tentang tugas kognitif, termasuk pengetahuan kontekstual

dan kondisional; dan (3) pengetahuan diri.

Metakognisi pada dasarnya adalah kemampuan belajar bagaimana seharusnya

belajar dilakukan yang didalamnya dipertimbangkan dan dilakukan aktivitas-

aktivitas sebagai berikut (1) Mengembangkan suatu rencana kegiatan belajar;

(2) Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya berkenaan dengan

kegiatan belajar; (3) Memanfaatkan teknologi modern sebagai sumber

belajar; (4) Memimpin dan berperan serta dalam diskusi dan pemecahan

masalah kelompok; (5) Belajar dari dan mengambil manfaatkan pengalaman

orang-orang tertentu yang telah berhasil dalam bidang tertentu; (6)

Memahami faktor-faktor pendukung keberhasilan belajarnya (Project, 2008:

1). Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa keberhasilan seseorang dalam

belajar dapat dipengaruhi oleh kemampuan metakognisinya. Jika setiap

kegiatan belajar dilakukan dengan mengacu pada indikator dari learning how

to learn sebagaimana disebutkan di atas maka hasil optimal akan mudah

dicapai. Pengetahuan metakognisi didapat dari pengetahuan tentang kognisi

secara umum dan kesadaran, serta pengetahuan tentang kognisi diri sendiri.

Page 38: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

21

Pendekatan keterampilan metakognisi menurut Suzana (2003: 29) yaitu

pembelajaran yang menanamkan kesadaran bagaimana merancang,

memonitor, serta mengontrol tentang apa yang mereka ketahui; apa yang

diperlukan untuk mengerjakan dan bagaimana melakukannya. Pembelajaran

dengan pendekatan metakognitif menitikberatkan pada aktivitas belajar

peserta didik; membantu dan membimbing peserta didik jika ada kesulitan;

serta membantu peserta didik untuk mengembangkan konsep diri apa yang

dilakukan saat belajar. Menurut Wahyuni (2008: 14) pendekatan keterampilan

metakognisi meliputi : (1) Pertanyaan pemahaman yaitu pertanyaan yang

didesain untuk mendorong peserta didik menterjemahkan konsep dengan

kata-kata sendiri setelah membaca soal dan memahami; (2) Pertanyaan

strategi yaitu pertanyaan yang didesain untuk mendorong peserta didik

mempertimbangkan strategi yang akan digunakan untuk memecahkan

masalah besserta alasannya; (3) Pertanyaan refleksi yaitu pertanyaan yang

didesain untuk mendorong peserta didik melakukan evaluasi mengenai hasil

pekerjaan.

Menurut pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa metakognisi memainkan

peran yang sangat penting dalam kesuksesan belajar peserta didik.

Mengembangkan pengetahuan metakognisi penting sekali untuk mempelajari

aktivitas dan belajar untuk membantu peserta didik menentukan bagaimana

mereka dapat belajar lebih baik dalam memanfaatkan sumber daya kognitif

mereka yaitu dengan cara meningkatkan keterampilan metakognisinya.

Page 39: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

22

Tujuan pengembangan keterampilan metakognitif adalah agar peserta didik

memahami bagaimana tugas itu dilaksanakan (Rivers, 2001: 279) Sedangkan

dari sumber yang sama pula, Flavell, Gardner, dan Alexander dalam Slavin

(2006: 58) menyebutkan bahwa pengembangan keterampilan metakognitif

peserta didik ditujukan agar peserta didik dapat memantau perkembangan

belajarnya sendiri. Eggen dan Kauchak (1996: 184) menyatakan bahwa

pengembangan kecakapan metakognitif pada para peserta didik adalah suatu

tujuan pendidikan yang berharga, karena kecakapan itu dapat membantu

mereka menjadi self-regulated learners. Self-regulated learners bertanggung

jawab terhadap kemajuan belajarnya sendiri dan mengadaptasi strategi

belajarnya mencapai tuntutan tugas. Berdasarkan pendapat tersebut dapat

disimpulkan bahwa keterampilan metakognitif sangatlah penting dalam

pembelajaran. Dengan memiliki keterampilan metakognitif, peserta didik

akan mampu untuk menyelesaikan tugas belajarnya dengan baik karena

mereka mampu untuk merencanakan pembelajaran, mengatur diri, dan

mengevaluasi pembelajarannya.

C. Hasil Belajar

Setiap proses belajar mengajar keberhasilannya diukur dari seberapa besar

hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik tersebut. Hasil belajar berasal

dari dua kata dasar yaitu hasil dan belajar, istilah hasil dapat diartikan sebagai

sebuah prestasi dari apa yang telah dilakukan. Menurut Hamalik (2006: 155),

hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri

Page 40: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

23

peserta didik, yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan,

sikap dan keterampilan.

Kirkpatrick dalam Harun dan Mansur (2007: 3) menyarankan tiga komponen

yang harus dievaluasi dalam pembelajaran yaitu pengetahuan yang dipelajari,

keterampilan apa yang dikembangkan, dan sikap apa yang perlu diubah.

Untuk mengevaluasi komponen pengetahuan dan atau perubahan sikap, dapat

digunakan paper-and-pencil test (tes tertulis) sebagai alat ukurnya. Evaluasi

hasil belajar untuk meningkatkan keterampilan peserta didik dapat digunakan

tes kinerja sebagai alat ukurnya.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 20), hasil belajar merupakan suatu

puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi

pendidik. Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak

pengiring. Kedua dampak tersebut bermanfaat bagi pendidik dan peserta

didik. Dari sisi peserta didik, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan

mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Hasil

belajar dapat dilihat dari nilai yang diperoleh setelah tes dilakukan. Menurut

Bloom, dalam Dimyati dan Mudjiono (2002: 26), yaitu : Ada tiga taksonomi

yang dipakai untuk mempelajari jenis perilaku dan kemampuan internal

akibat belajar yaitu: (a) Ranah Kognitif yang terdiri dari enam jenis perilaku,

yaitu: ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi; (b)

Ranah afektif terdiri dari lima perilaku, yaitu penerimaan, partisipasi,

penilaian dan penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup; (c)

Ranah psikomotor terdiri dari tujuh jenis perilaku, yaitu persepsi, kesiapan,

Page 41: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

24

gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian

gerakan, dan kreativitas.

Menurut Arikunto (2007: 95), hasil belajar untuk ranah psikomotor dibagi

menjadi beberapa aspek keterampilan pokok, yaitu melakukan percobaan,

menganalisis hasil percobaan, menghubungkan percobaan dengan teori,

mempresentasikan hasil, dan memecahkan prediksi pertanyaan. Berhasil atau

tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang

mempengaruhi pencapaian hasil belajar, yaitu berasal dari dalam diri orang

yang belajar maupun dari luar dirinya. Berdasarkan pendapat Slameto (2003:

54) faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar itu dapat dibagi

menjadi 2 bagian besar yaitu faktor intern dan faktor ekstern yaitu: (1) Faktor

intern: faktor jasmaniah, keadaan jasmani yang perlu diperhatikan, pertama

kondisi fisik yang normal atau tidak memiliki cacat sejak dalam kandungan

sampai sesudah lahir. Kedua, kondisi fisik yang sehat dan segar sangat

mempengaruhi keberhasilan belajar dan faktor psikologis,ada tujuh faktor

yang tergolong dalam faktor psikologis. Faktor- faktor itu meliputi

inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kelelahan; (2)

Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar antara lain: faktor

lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah, faktor lingkungan

masyarakat. Memperhatikan faktor-faktor tersebut diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar seseorang dan dapat mencegah peserta didik dari

penyebab-penyebab terhambatnya pembelajaran.

Page 42: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

25

D. Tinjauan Materi

Pencemaran adalah perubahan yang tak dikehendaki dari lingkungan yang

sebagian besarakibat dari kegiatan manusia (Darmono, 2001: 139). Perubahan

ekosistem atau habitat dapat berupa perubahan fisik, kimia, atau perilaku

biologis yang akan mengganggu kehidupan manusia, spesies, biota

bermanfaat, proses- proses industri, kondisi kehidupan, dan aset kultural.

Selain itu perubahan ekosistem akibat kegiatan manusia yang merusak atau

menghamburkan secara sia-sia sumberdaya yang ada di alam (Palar,2008:

10).

Pencemaran lingkungan hidup menurut undang-undang No.23 tahun 1997,

yaitu masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau

komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga

kualitas lingkungan menurun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan

lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.

Menurut Wardhana (2001: 19) mengemukakan bahwa sumber pencemaran

adalah setiap kegiatan yang membuang bahan pencemar. Bahan pencemar

tersebut dapat berbentuk padat, cair, gas atau partikel tersuspensi dalam kadar

tertentu ke dalam lingkungan, baik melalui udara, air maupun daratan pada

akhirnya akan sampai pada manusia. Daur pencemaran lingkungan akan

memudahkan di dalam melakukan penelitian dan pengambilan contoh

lingkungan serta analisis contoh lingkungan.

Berdasarkan peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor. 82 tahun 2001

menyebutkan bahwa pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya

Page 43: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

26

makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam air dan atau

berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia, sehinnga kualitas air turun

sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi lagi

sesuai peruntukkannya. Menurut Ferdiaz (1992: 58-59) mengemukakan

bahwa pencemaran air dapat semakin luas, tergantung dari kemampuan badan

air penerima polutan untuk mengurangi kadar polutan secara alami. Apabila

kemampuan badan air tersebut rendah dalam mereduksi kadar polutan, maka

akan terjadi akumulasi polutan dalam air sehingga badan air akan menjadi

tropik.

Suatu tatanan lingkungan hidup dapat tercemar atau menjadi rusak

disebabkan oleh banyak hal. Namun yang paling utama dari sekian banyak

penyabab tercemarnya suatu tatanan lingkungan adalah limbah. Limbah

digolongkan atas beberapa kelompok berdasarkan pada jenis, sifat dan

sumbernya. Berdasarkan pada jenis, limbah dikelompokkan atas golongan

limbah padat dan limbah cair. Berdasarkan pada sifat yang dibawanya,

limbah dikelompokkan atas limbah organik dan limbah an-organik.

Sedangkan bila berdasarkan pada sumbernya, limbah dikelompokkan atas

limbah rumah tangga atau limbah domestic dan limbah industri. Limbah cair

adalah semua jenis bahan sisa yang dibuang dalam bentuk larutan atau berupa

zat cair. Limbah cair dapat berupa air bekas pencucian, busa detergen dan lain

(Palar, 2008: 33).

Menurut Depkes (2007: 41), pencemaran udara adalah masuknya atau

dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke udara

Page 44: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

27

dan atau berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses

alam, sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu yang

menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai

dengan peruntukannya. Menurut Hardiyanti (2012: 1) mengemukakan bahwa

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia

masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi

karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas

komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke

dalam lapisan sub-permukaan, kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak,

zat kimia, atau limbah, air limbah dari tempat penimbunan sampah serta

limbah industriyang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat

(illegal dumping).

E. Kerangka Pikir

Proses didalam pembelajaran sangat dibutuhkan suatu strategi pembelajaran

untuk dapat meningkatkan keterampilan metakognisi dan hasil belajar peserta

didik. Namun, pada fakta yang terlihat di SMP Negeri 28 Bandar Lampung

menunjukkan bahwa keterampilan metakognisi dan hasil belajar oleh peserta

didik masih tergolong rendah. Menyadari bahwa pentingnya suatu strategi

pembelajaran dalam upaya peningkatan hasil belajar, maka diperlukan adanya

pembelajaran yang lebih banyak melibatkan peserta didik secara aktif dalam

proses pembelajaran itu sendiri. Banyak model pembelajaran yang

merangsang peserta didik untuk belajar mandiri, kreatif, dan lebih aktif lagi

dalam mengikuti kegiatan pebelajaran. Diantaranya adalah dengan model

Page 45: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

28

pembelajaran PBL yang diduga dapat dapat mengembangkan kemampuan

keterampilan metakognisi. Model PBL memiliki karakteristik yaitu adanya

tiga aspek regulasi keterampilan metakognisi dalam pembelajarannya, berupa

pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi.

Proses belajar di sekolah pada dasarnya bukan hanya proses pemberian materi

pelajaran oleh pendidik kepada peserta didik, tetapi berupa interaksi edukatif

antara pendidik dan peserta didik, dimana pendidik sebagai fasilitator dan

peserta didik dibimbing untuk secara aktif dan kreatif dapat belajar mandiri.

Sehingga peserta didik dapat mengembangkan daya nalarnya dalam

memecahkan permasalahan, mengaplikasikan konsep-konsep yang telah

dipelajari dalam kehidupan nyata, dan peserta didik dapat menyadari akan

kemampuan kognitif yang dimilikinya kemudian melakukan regulasi melalui

keterampilan metakognitif. Hal ini akan melatih keterampilan metakognisi

peserta didik. Dengan kemampuan keterampilan metakognisi diharapkan

hasil belajar peserta didik dapat meningkat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran PBL

terhadap keterampilan dan hasil belajar peserta didik.. Variabel bebas pada

penelitian ini adalah model PBL, sedangkan variabel terikatnya adalah

keterampilan metakognisi dan hasil belajar. Hubungan antara kedua variabel

tersebut digambarkan dalam diagram berikut.

Page 46: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

29

Keterangan:X : Model PBLY1 : Keterampilan metakognitifY2 : Hasil belajar

Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Hipotesis Pertama

H : Tidak ada pengaruh model PBL terhadap peningkatan keterampilan

metakognisi peserta didik.

H :Ada pengaruh model PBL terhadap peningkatan keterampilan

metakognisi peserta didik.

2. Hipotesis Kedua

H : Tidak ada pengaruh model PBL yang signifikan terhadap hasil

belajar peserta didik.

H :Ada pengaruh model PBL yang signifikan terhadap hasil belajar

peserta didik.

Y2

X

Y1

Page 47: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini bertempat di SMP Negeri 28 Bandar Lampung yang beralamat

di Jl. Bukit Kemiling Permai Raya, Kemiling Permai, Kecamatan Kemiling,

Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung (35152). Waktu pelaksanaan

penelitian ini dilaksanakan selama 2 minggu pada semester genap yaitu pada

bulan Mei tahun pelajaran 2017/2018.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik

kelas VII SMP Negeri 28 Bandar Lampung tahun pelajaran 2017/2018

yang berjumlah 243 peserta didik.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2010: 62). Pada penelitian ini sampel akan dicuplik

dengan menggunakan teknik cluster random sampling yaitu teknik yang

digunakan jika populasi yang dijumpai bersifat heterogen, dimana

subpopulasi merupakan suatu kelompok (cluster) yang juga mempunyai

Page 48: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

31

sifat heterogen (Yatim, 1996: 60). Teknik ini digunakan karena sampel

yang akan dicuplik sudah terbentuk dalam cluster berupa kelas-kelas.

Sampel penelitian ini diambil dari populasi sebanyak delapan kelas, yaitu VII

A s/d VII H. Hasil teknik cluster random sampling diperoleh kelas VII A dan

VII C sebagai sampel. Kelas VII A dan VII C merupakan kelas yang

mempunyai rata-rata kemampuan akademis yang relatif sama karena dalam

pendistribusian peserta didik tidak dikelompokkan ke dalam kelas unggulan,

atau tidak ada perbedaan antara kelas yang satu dengan kelas yang lain.

Sampel yang digunakan pada penelitian ini ialah kelas VII A yang

berjumlah 30 peserta didik dan kelas VII C yang berjumlah 30 peserta

didik. Kelas VII A sebagai kelas eksperimen diberi perlakuan pembelajaran

menggunakan model PBL, dan kelas VII C sebagai kelas kontrol diberi

perlakuan pembelajaran diskusi.

C. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain eksperimental semu dengan teknik non

ekuivalen grup kontrol. Pada desain ini digunakan dua kelas, yaitu satu kelas

sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Eksperimen

semu adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh pemberian suatu

perlakuan (treatment) pada suatu objek (kelompok eksperimen) serta melihat

besar pengaruh perlakuannya (Arikunto, 2002: 77).

Page 49: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

32

Penelitian ini menggunakan desain penelitian nonequivalent pretest-posttest

control group design, yaitu jenis desain yang biasanya dipakai pada

eksperimen yang menggunakan kelas-kelas yang sudah ada sebagai

kelompoknya, dengan memilih kelas-kelas yang diperkirakan sama keadaan

atau kondisinya. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol (Sugiyono, 2010: 112).

Alasan peneliti menggunakan desain ini adalah sebagai manipulasi, dimana

peneliti menjadikan variabel bebas untuk menjadi sesuai dengan apa yang

diinginkan oleh peneliti, sehingga variabel lain dipakai sebagai pembanding

yang bisa membedakan antara kelompok yang memperoleh

perlakuan/manipulasi dengan kelompok yang tidak memperoleh

perlakuan/manipulasi (kelompok yang memperoleh perlakuan konvensional).

Desain ini dapat digambarkan menggunakan tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 1. Desain Pretest-Posttest Kelompok Non-ekuivalen

Kelompok Pretest Variabel Bebas Posttest

E Y1 X Y2

C Y1 - Y2

Sumber : diadaptasi dari Ary (2000: 305).

Keterangan:Y1 = PretestE = Kelompok eksperimenC = Kelompok kontrolX = Perlakuan dikelas eksperimen menggunakan model pembelajaran

PBLY2 = Post-test

Pada penelitian ini digunakan teknik non ekuivalen grup kontrol karena

peneliti akan membandingkan skor pretest dan postest kelompok eksperimen

dengan kelompok kontrol untuk menguji proses pembelajaran menggunakan

Page 50: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

33

model PBL. Kedua kelompok diberikan perlakuan pretest dan posttest. Pretest

dilakukan sebelum perlakuan untuk mengetahui keadaan kelompok sebelum

diberi perlakuaan, dan posttest dilakukan setelah perlakuan, setelah itu akan

terlihat pengaruh model PBL terhadap keterampilan metakognitif dan hasil

belajar peserta didik.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan

penelitian. Adapun langkah-langkah dari kedua tahap tersebut yaitu sebagai

berikut:

1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian sebagai berikut :

a. Membuat surat izin penelitian pendahuluan untuk observasi ke

sekolah.

b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian,

untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang diteliti.

c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen yang diberikan

perlakuan dengan pembelajaran menggunakan model PBL serta kelas

kontrol yang diberikan perlakuan dengan pembelajaran menggunakan

metode diskusi.

d. Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD).

Page 51: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

34

e. Membuat instrumen penelitian berupa soal pretest-posttest hasil

belajar kognitif peserta didik yakni tes tertulis dalam bentuk soal

uraian mengenai materi pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi

ekosistem.

f. Melakukan uji validasi perangkat dan instrumen pembelajaran kepada

dosen ahli.

g. Membentuk kelompok diskusi bersifat heterogen pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol yang terdiri dari 4-5 orang. Kelompok

diskusi ditentukan berdasarkan nilai akademik yang diperoleh peserta

didik pada semester ganjil.

2. Pelaksanaan Penelitian

Tahap pelaksanaan penelitian meliputi kegiatan sebagai berikut:

Kelas Eksperimen (Pembelajaran dengan model PBL)

a. Kegiatan awal

1) Peserta didik mengerjakan soal testes awal (pretest) dalam

bentuk uraian untuk materi pokok pencemaran lingkungan dan

dampaknya bagi ekosistem

2) Apersepsi :

a. Pertemuan 1: Pendidik meminta peserta didik untuk

memeriksa kolong meja masing-masing dan mengambil

sampah yang ditemukan, dan meletakkannya di tempatnya.

b. Pertemuan 2 :Pendidik menggali pengetahuan peserta didik

mengenai dampak dari pencemaran lingkungan, seperti

menanyakan apa saja dampak lingkungan tercemar bagi

Page 52: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

35

ekosistem dan makhluk hidup dan menanyakan apakah kalian

tau cara menangani pencemaran lingkungan?

3) Motivasi

a. Pertemuan 1 : Dengan mempelajari materi ini kita dapat

mengetahui berbagai macam upaya agar dapat menjaga

lingkungan tetap bersih, sehingga lingkungan tidak tercemar.

dilakukan oleh peserta didik dengan memperhatikan

penjelasan pendidik mengenai sampah yang terdapat di

kolong meja.

b. Pertemuan 2 : Dengan mempelajari materi ini kita dapat

mengetahui berbagai macam pencemaran lingkungan,

dampak yang ditimbulkan dari pencemaran lingkungan

tersebut, sehingga kita dapat berusaha menjaga lingkungan

sekitar kita.

b. Kegiatan Inti

1. Peserta didik duduk dalam kelompok yang sudah dibagikan, setiap

kelompok terdiri dari tujuh orang yang terdiri dari kelompok

heterogen dalam hal jenis kelamin dan kemampuan akademiknya.

2. Pendidik menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar yang

berhubungan dengan materi pokok peran manusia dalam

pengelolaan lingkungan.

3. Peserta didik dibagikan LKPD yang berisi permasalahan kepada

setiap kelompok dan didiskusikan bersama dengan anggotanya

masing-masing.

Page 53: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

36

4. Pendidik meminta peserta didik untuk berdiskusi mengerjakan

LKPD.

5. Peserta didik dibimbing dalam menemukan jawaban dari

permasalahan yang ada dalam LKPD dan dibantu dalam

menyimpulkan hasil diskusi yang tertera dalam LKPD.

6. Peserta didik mengumpulkan LKPD yang telah dikerjakan.

7. Setiap kelompok memperoleh LKPD yang harus dikerjakan

bersama.

8. Peserta didik berdiskusi, bekerja sama untuk mengobservasi,

mengklasifikasi, menginterpretasi data yang ada dalam LKPD

serta mencari informasi yang sesuai untuk menjawab soal dalam

LKPD.

9. Peserta didik mengumpulkan LKPD yang sudah dikerjakan.

10. Perwakilan dari kelompok maju mempresentasikan hasil

diskusinya, setiap kelompok yang melakukan presentasi hasil

diskusi mereka, kelompok lain dipersilahkan memberikan

tanggapan.

c. Kegiatan Penutup

1) Memberi kesempatan pada peserta didik untuk bertanya

mengenai hal-hal yang belum dipahami ketika pendidik

memberikan konfirmasi.

2) Pendidik bersama dengan peserta didik membuat kesimpulan dari

materi yang telah dibahas.

3) Peserta didik mengerjakan tes akhir (posttest).

Page 54: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

37

4) Peserta didik memperhatikan penyampaian pendidik tentang

umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

Kelas Kontrol ( Pembelajaran dengan metode diskusi)

a. Kegiatan awal

1. Peserta didik mengerjakan soal testes awal (pretest) dalam bentuk

uraian untuk materi pokok pencemaran lingkungan dan

dampaknya bagi ekosistem.

2. Apersepsi :

a. Pertemuan 1: Pendidik meminta peserta didik untuk

memeriksa kolong meja masing-masing dan mengambil

sampah yang ditemukan, dan meletakkannya di tempatnya.

b. Pertemuan 2 : Pendidik menggali pengetahuan peserta didik

mengenai dampak dari pencemaran lingkungan, seperti

menanyakan apa saja dampak lingkungan tercemar bagi

ekosistem dan makhluk hidup dan menanyakan apakah kalian

tau cara menangani pencemaran lingkungan?

3. Motivasi

a. Pertemuan 1 : Dengan mempelajari materi ini kita dapat

mengetahui berbagai macam upaya agar dapat menjaga

lingkungan tetap bersih, sehingga lingkungan tidak tercemar.

dilakukan oleh peserta didik dengan memperhatikan

penjelasan pendidik mengenai sampah yang berserakan

disekitar sekolah.

Page 55: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

38

b. Pertemuan 2 : Dengan mempelajari materi ini kita dapat

mengetahui berbagai macam pencemaran linhgkungan,

dampak yang ditimbulkan dari pencemaran lingkungan

tersebut, sehingga kita dapat berusaha menjaga lingkungan

sekitar kita.

b. Kegiatan Inti

1. Peserta didik duduk dalam kelompok yang sudah dibagikan, setiap

kelompok terdiri dari enam orang yang terdiri dari kelompok

heterogen dalam hal jenis kelamin dan kemampuan akademiknya.

2. Setiap kelompok memperoleh LKPD yang harus dikerjakan

bersama.

3. Peserta didik berdiskusi, bekerja sama untuk mengobservasi,

mengklasifikasi, menginterpretasi data yang ada dalam LKPD

serta mencari informasi yang sesuai untuk menjawab soal dalam

LKPD.

4. Peserta didik mengumpulkan LKPD yang sudah dikerjakan.

5. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya.

6. Peserta didik memperoleh evaluasi dari pendidik mengenai hasil

diskusi LKPD yang telah dikerjakan.

c. Kegiatan Penutup

1. Memberi kesempatan pada peserta didik untuk bertanya

mengenai hal-hal yang belum dipahami ketika pendidik

memberikan konfirmasi.

Page 56: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

39

2. Pendidik bersama dengan peserta didik membuat kesimpulan dari

materi yang telah dibahas.

3. Peserta didik mengerjakan tes akhir (posttest).

4. Peserta didik memperhatikan penyampaian pendidik tentang

umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

E. Jenis Data dan Teknik Pengambilan Data

Jenis dan teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

a. Data Kuantitatif

Data kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dari peningkatan hasil

belajar yang berasal dari pretest dan posttest hasil belajar peserta didik

pada mata pelajaran IPA Biologi materi Pencemaran Lingkungan dan

Dampaknya bagi Ekosistem. Kemudian dihitung selisih antara nilai

pretest dengan posttest dalam bentuk N-gain.Nilai ini digunakan untuk

mengetahui pengaruh PBLterhadap keterampilan metakognisi dan hasil

bealajar peserta didik pada materi pencemanaran lingkungan dan

dampaknya bagi ekosistem.

b. Data Kualitatif

Data kualitatif berupa data angket kuisioner keterampilan metakognisi

peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

Page 57: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

40

2. Teknik Pengambilan Data

a. Metode Tes

Data kuantitatif diperoleh dengan menggunakan tes. Tes yang digunakan

adalah tes tertulis aspek kognitif. Terdapat dua tes yang digunakan yaitu

pretest dan posttest. Pertanyaan pada soal tes pengetahuan tentang

pencemaran lingkungandan dampaknya bagi ekosistem dibuat

berdasarkan materi dan luasannya yang disesuaikan dengan materi IPA

kelas VII tahun ajaran 2017/2018 yang djabarkan ke dalam KD 3.8

Menganalisis terjadinya pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi

ekosistem. Soal yang diberikan berjumlah 10 pertanyaan pilihan ganda

dengan total skor maksimal 100.

Teknik penskoran nilai pretest dan postest yaitu :

S = R x 100N

Keterangan :S = Nilai yang diharapkan (dicari).R = Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar.N = Jumlah skor maksimum dari tes tersebut.(Purwanto, 2008: 112).

b. Angket Kuisioner Keterampilan Metakognisi Peserta Didik

Angket keterampilan metakognisi peserta didik berisi regulasi

metakognisi yang dilakukan peserta didik pada saat proses pembelajaran

di kelas eksperimen. Keterampilan metakognisi setiap peserta didik

diamati melalui tanda ceklis (√) pada setiap soal. Adapun kisi-kisi

angket keterampilan metakognisi sebagai berikut :

Page 58: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

41

Tabel 2. Kisi-kisi Angket Keterampilan MetakognisiDeskriptor Nomor Pernyataan

Indikator keterampilan metakognisi: perencanaan 1, 2, 3, 4, 5 dan 6Indikator keterampilan metakognisi: pemantauan 7, 8, 9, 10, 11, 12 dan 13Indikator keterampilan metakognisi: evaluasi 14, 15, 16, 17 dan 18

Sumber : dimodifikasi dari Schraw dan Denisson (1994: 465-472).

Berikut ini merupakan angket kuisioner keterampilan metakognisi

peserta didik.

Tabel 3. Angket Kuisioner Keterampilan MetakognisiNo Pernyataan SS S R TS STS1 Saya memacu diri saya sendiri ketika

belajar agar tidak meghabiskan waktu saatmengerjakan LKPD dan tes pencemaranlingkungan

2 Sebelum mengerjakan LKPD dan tes, sayaberpikir mengenai materi pencemaranlingkungan yang harus dipelajari.

3 Saya memikirkan beberapa cara danmemilih cara terbaik untuk mengerjakanLKPD dan tes pencemaran lingkungan.

4 Saya membaca perintah atau petunjuk kerjadengan teliti sebelum saya memulaimengerjakan LKPD dan tes pencemaranlingkungan.

5 Saya mengatur waktu saya dengan baikuntuk mencapai tujuan belajar saya.

6 Saya bertanya pada diri saya sendirimengenai pertanyaan-pertanyaan yangmuncul di pemikiran saya sebelummemulai pelajaran.

7 Saya mempunyai tujuan khusus dalammempelajari setiap materi pelajaran.

8 Saya bertanya kepada diri saya sendiriapakah saya telah mencapai tujuanpembelajaran.

9 Saya mempertimbangkan beberapa carauntuk menyelesaikan permasalahan diLKPD dan tes pencemaran lingkungansebelum saya menjawabnya.

10 Saya dapat menggunakan cara belajarketika saya belajar.

11 Saya berhenti belajar sejenak secara teraturuntuk mengecek pemahaman sayamengenai materi pencemaran lingkunganyang dipelajari.

12 Saya bertanya kepada diri saya sendiriapakah saya telah mempertimbangkansemua kemungkinan jawaban ketikamenyelesaikan masalah yang terdapat padaLKPD dan tes pencemaran lingkungan

13 Saya bertanya pada diri saya

Page 59: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

42

sendirimengenai bagaimana tingkatkeberhasilan saya dalam mempelajarimateri pelajaran yang baru.

14 Saya membuat ringkasan setelah sayamempelajari materi pencemaranlingkungan

15 Saya dapat menilai seberapa baik sayamengerjakan LKPD dan tes pencemaranlingkungan

16 Saya bertanya kepada diri saya sendiriapakah saya telah mempertimbangkansemua pilihan setelah saya menyelesaikansuatu masalah pada LKPD dan tespencemaran lingkungan.

17 Saya bertanya kepada diri saya sendirimengenai seberapa berhasilkah tingkatpencapaian target yang ingin saya raihsesaat setelah mengerjakan LKPD dan tespencemaran lingkungan.

18 Saya bertanya pada diri saya sendiri apakahsaya telah belajar segiat yang dapat sayalakukan sesaat setelah saya mengerjakanLKPD dan tes pencemaran lingkungan

Sumber : dimodifikasi dari Schraw dan Denisson (1994: 465-472).

F. Uji Instrumen

1. Uji Validitas

Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk

mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Menurut Arikunto

(2005: 65) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen tertentu. Uji validitas

digunakan untuk menentukan kevalidan butir-butir pada instrumen.

Instrument yang di uji validitas merupakan soal pretest-posttest. Uji

validitas menggunakkan rumus korelasi Point Biserial yaitu:

rpbis =

Page 60: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

43

dimana

thit =√( )

(Arikunto, 2010: 72).

Keterangan :rpbis = koefisien korelasi Point BiserialMp = rerata skor peserta didik yang menjawab benarMt = rerata skor peserta didik totalp = proposri peserta didik yang menjawab benarq = proporsi peserta didik yang menjawab salah (q = 1-p)St = standar deviasi dari skor totaln = jumlah peserta didik

Setelah dihitung thitung dibandingkan dengan ttabel, dengan taraf signifikan

5% dengan dk= n-1. Jika thitung > ttabel maka butir soal dinyatakan valid

(Arikunto,2010: 75).

Tabel 4. Hasil Analisis Validitas Soal

No Kriteria Soal Nomor SoalJumlah

Soal

1 Valid1, 2, 3, 4,5, 7, 8, 10, 11, 12, 14, 16, 17, 18, 19, 20,21, 22, 23, 25, 26, 31, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 40

29

2 Tidak Valid 6, 9, 13, 15, 24, 27, 28, 29, 30, 33, 39 11Jumlah 40

Dari hasil validitas soal terdapat 29 soal valid dan 11 soal tidak valid. Butir

soal yang termasuk dalam kriteria valid digunakan pada penelitian,

sedangkan butir soal yang termasuk dalam kriteria tidak valid tidak

digunakan.

Page 61: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

44

b

b

2. Uji Reliabilitas

Untuk menghitung reabilitas data terhadap butir-butir yang telah

dinyatakan valid, soal digunakan rumus uji reabilitas yaitu Alpha

Cronbach sebagai berikut :

Keterangan :rii : Reabilitask : Banyak butir yang valid

2 : Jumlah Varians butir

2 : Varians total

(Arikunto, 2010: 196).

Untuk mengetahui kriteria reliabilitas instrumen, digunakan pedoman

berikut ini:

Tabel 5. Kriteria Reliabilitas Instrumen SoalKoefesien korelasi Kriteria

0,00 - 0,199 Sangat Rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Cukup

0,60 - 0,799 Tinggi

0,80 - 1,000 Sangat Tinggo

Harga rii yang dihasilkan dibandingkan dengan rtabel. Soal dikatakan

reliabel jika rii > rtabel dengan taraf signifikan 5% (Sugiyono, 2012: 184).

Berdasarkan hasil reliabilitas soal, diperoleh rhitung = 0,832 dan rtabel =

0,355 sehingga dapat disimpulkan bahwa soalyang digunakan termasuk

kriteria reliabel.perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 20.

Page 62: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

45

3. Uji Daya Beda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

peserta didik yang mampu menjawab dengan benar daan peserta didik

yang tidak mampu menjawab dengan benar. Angka yang menunjukkan

besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D. Indeks

deskriminasi berkisar antara 0,00 sampai 1,00.

Keterangan: (Arikunto, 2010: 213).D : indeks diskriminasiBA : banyaknya peserta didik kelompok atas yang menjawab benarBB : banyaknya peserta didik kelompok bawah yang menjawab benarJA : banyaknya peserta didik kelompok atasJB : banyaknya peserta didik kelompok bawahPA : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal benarPB : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal benar

Adapun kriteria indeks daya pembeda dalam Arikunto (2010: 218) adalah

sebagai berikut:

Tabel 6. Kriteria Indeks Daya PembedaIndeks daya pembeda Kualifikasi

D < 0,00 Sangat Jelak0,00 - 0,20 Jelek0,21 - 0,40 Cukup Baik0,41 - 0,70 Baik0,71 – 1,00 Sangat Baik

Hasil analisis daya pembeda soal dapat dilihat pada tabel 7

Page 63: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

46

Tabel 7. Hasil Analisis Daya Pembeda SoalNo Kriteria soal Nomor Soal Jumlah1 Sangat Baik ----------- 0

2 Baik1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 11, 14, 17, 18, 9,20,25, 30,3, 32, 36, 37

20

3 Cukup Baik10, 12, 13, 6, 21, 22, 23, 26, 29, 34, 35, 38,39,40

14

4 Jelek 9, 27, 33 35 Sangat Jelek 15, 24, 28 3

Jumlah 40

Dari tabel 7 Diketahui bahwa soal uji coba tema pencemaran lingkungan

dan dampaknya bagi ekosistem tidak terdapat soal dengan kriteria daya

pembeda sangat baik, terdapat 20 soal baik, 14 soal cukup baik, 3 soal

jelek dan 3 soal sangat jelek. Soal yang memiliki daya beda jelek dan

sangat jelek tidak digunakan dalam penelitian ini. Sedangkan yang

digunakan yaitu soal yang digolongkan kriteria baik dan cukup baik.

4. Tingkat kesukaran soal

Analisis taraf kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal

tersebut mudah atau sukar. Indeks kesukaran (dificult index) adalah

bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya suatu soal (Arikunto,

2010: 207).

Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan persamaan:

P = BJS

Keterangan: (Arikunto, 2010: 208).P : Indeks kesukaranB : banyaknya peserta didik yang menjawab benarJS : jumlah peserta didik yang mengikuti tes

Adapun indeks kesukaran dalam Arikunto (2005: 210) adalah sebagaiberikut:

Page 64: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

47

Tabel 8. Klasifikasi Indeks Kesukaran

Indeks daya pembeda Klasifikasi

0,00 - 0,30 Soal sukar

0,31 - 0,70 Soal sedang

0,71 - 1,00 Soal mudah

Tabel 9 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal

No Kriteria Soal Nomor Soal Jumlah1 Mudah 9, 12, 15, 25, 26, 27, 33, 35, 38 9

2 Sedang1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 10, 13, 14, 16, 17,20,21, 23, 24, 28, 29, 30, 32, 34, 36, 39, 40

26

3 Sukar 18, 19, 22, 31, 37 5Jumlah 40

Dari tabel 9 diketahui bahwa soal uji coba tema pencemaran lingkungan

terdapat 9 soal mudah, 26 soal sedang dan 5 soal sukar. Kriteria soal yang

dipakai adalah soal yang valid, reliabel, mempunyai tingkat kesukaran

baik, mudah sedang, atau sukar serta daya pembeda cukup baik dan baik.

G.Teknik Analisis Data

Data penelitian diambil dari hasil belajar peserta didik yang meliputi data

kuantitatif yaitu data aspek kognitif (berupa nilai pretes, postes dan N-gain

kognitif) dan data kualitatif berupa hasil analisis lembar observasi keterampilan

metakognisi.

1. Data Aspek Kuantitatif (Aspek Kognitif)

Skor N-gain didapatkan dengan menggunakan formula sebagai berikut:

N-gain =–– 100

(Dimodifikasi dari Hake, 2005: 4)

Page 65: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

48

Keterangan:= rata-rata nilai postes= rata-rata nilai pretes

Z= skor maksimum

Tabel 10. Intrepetasi N-gain aspek kuantitatifBesarnya Gain Interpretasi

g ≥70 Tinggi

30 ≤ g < 70 Sedangg <30 Rendah

Sumber: Hake (2005: 1)

Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan

bantuan software analisis statistik yaitu SPSSTM 17.0, yang sebelumnya

dilakukan uji prasyarat berupa uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan salah satu cara untuk memeriksa

keabsahan/normalitas sampel. Pada penelitian ini, pengujian normalitas

data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.

Hipotesis

H0 = Sampel berdistribusi normal.

H1 = Sampel yang tidak berdistribusi normal.

Kriteria Pengujian

H0 diterima jika sig > 0,05 atau L hitung < L tabel.

H0 ditolak jika sig < 0,05 atau L hitung > L tabel (Santoso, 2010: 46).

b. Uji Homogenitas

Data diuji homogenitasnya untuk mengetahui variasi populasi data yang

diuji sama (homogen) atau tidak. Uji homogenitas ini menggunakan uji

Levene Test pada taraf signifikasi 5% atau = 0,05.

Hipotesis

Page 66: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

49

H0 = Data yang diuji homogen.

H1 = Data yang diuji tidak homogen.

Kriteria Pengujian

H0 diterima jika sig. > 0,05 atau F hitung < F tabel.

H0 ditolak jika sig. < 0,05 atau F hitung > F tabel (Trihendradi, 2009: 122-

123).

c. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui perbedaan rata-rata hasil

belajar peserta didik pada aspek kognitif antara peserta didik kelas

kontrol, dan kelas eksperimen. Untuk menguji hipotesis, digunakan uji

kesamaan dua rata-rata dan uji perbedaan dua rata-rata dengan

menggunakan program SPSSTM 17.0.

Uji Perbedaan Dua rata-rata

o Hipotesis

H0 = Rata-rata N-gain pada kelompok eksperimen sama

dengan kelompok kontrol

H1 = Rata-rata N-gain kelompok eksperimen tidak sama dengan

kelompok kontrol

o Kriteria Pengujian

Jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Jika sig. (2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

(Sutiarso, 2011: 41).

Page 67: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

50

2. Data Aspek Kualitatif (Analisis Angket Keterampilan Metakognisi)

Pengolahan data dan angket dilakukan sebagai berikut :

1. Menghitung skor angket pada setiap jawaban yang sesuai pada tabel 8

Tabel 11. Skor Berdasarkan Jawaban Angket

Sifat PernyataanSkor

SS S R TS STSPositif 4 3 2 1 0Negatif 0 1 2 3 4

(Sumber : Sugiyono, 2011: 94).

Keterangan :SS = Sangat Setuju; S= Setuju; R= Ragu-Ragu; TS = Tidak Setuju; STS= Sangat Tidak Setuju

Menghitung persentase setiap indikator keterampilan metakognisi

dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Persentase = 100%

2. Gambaran frekuensi dan kecendrungan dari setiap jawaban berdasarkan

pernyataan angket

Tabel 12. Data Kuisioner Keterampilan Metakognisi Peserta didik

IndikatorNomor

PernyataanNomor Responden

Jumlah Persentase1 2 3 DstPerencanaan 1

sd 6Pemantauan 7

sd 13Evaluasi 14

sd 18Sumber : diadaptasi dari Sugiyono (2011: 94).

Page 68: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

51

3. Menentukan persentase keterampilan metakognisi dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 13. Kriteria persentase keterampilan metakognisi peserta didik

Persentase Kriteria Keterangan

0-25 % Belumberkembang

Belum mampu memisahkan apa yang dipikirkan,bagaimana cara dalam berfikir,dan belummempunyai perencanaan yang baik dalam belajar.

26-50 % Mulaiberkembang

Sudah mampu bagaimana cara melakukansesuatu, dapat dimotivasi dengan memberikandukungan terhadap cara berfikirnya.

51-75 % Sudahberkembang

Mampu memahami cara berpikirnya, sadarsebagai pemikir dan dapat membedakan elaborasiinput dan output dari proses berpikir dan mampubelajar mandiri.

76-100 % Berkembangsangat baik

Menggunakan kemampuan metakognisi secaraateratur untuk mengatur proses berpikir belajarnyasecara mandiri. Dapat merefleksikan prosesberpikirnya. Serta mampu menilai diri dalambelajar.

Sumber : diadaptasi dari Bahri (2010: 54).

Page 69: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh Problem Based

Learning (PBL) terhadap keterampilan metakognisi dan hasil belajar peserta

didik SMP Negeri 28 Bandar Lampung. Maka dapat disimpulkan beberapa hal

sebagai berikut.

1. Model PBL berpengaruh terhadap keterampilan metakognisi peserta didik

kelas VII semester genap SMP 28 Bandar Lampung pada pembelajaran

IPA Biologi materi pencemaran lingkungan. Peningkatan tertinggi terlihat

pada indikator evaluasi dengan kriteria “berkembang sangat baik”.

2. Model PBL berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar peserta didik

kelas VII semester genap SMP 28 Bandar Lampung pada pembelajaran

IPA Biologi materi pencemaran lingkungan. Kelas eksperimen yang

menggunakan model PBL memiliki hasil belajar yang lebih tinggi

dibandingkan dengan kelas kontrol.

Page 70: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

64

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberi saran

sebagai berikut:

1. Pembelajaran menggunakan PBL dapat digunakan oleh pendidik biologi

sebagai salah satu alternatif yang dapat meningkatkan keterampilan

metakognisi dan hasil belajar peserta didik pada materi pencemaran

lingkungan dan dampaknya bagi ekosistem.

2. Pendidik perlu memotivasi dalam pembelajaran di kelas dengan

menggunakan model pembelajaran sehingga siswa tidak jenuh dan terlibat

aktif dalam pembelajaran dikelas.

3. Pendidik hendaknya memperhatikan faktor keterampilan metakognisi yang

dimiliki peserta didik, beserta komponen-komponen yang mempengaruhi

terhadap munculnya keterampilan metakognisi peserta didik. Peserta didik

yang keterampilan metakognisi kurang/rendah, perlu diperhatikan untuk

diperbaiki agar keterampilan metakognisinya dapat lebih baik/tinggi.

4. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya peneliti membuat perencanaan

kegiatan yang lebih matang untuk mengoptimalkan penggunaan waktu,

sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan maksimal, terutama dalam

sintaks mengembangkan dan menyajikan hasil karya yang memerlukan

cukup banyak waktu. Oleh karena itu, sebelum melakukan penelitian

menggunakan model PBL waktu yang digunakan untuk melaksanakan

setiap sintaks harus diperhitungkan terlebih dahulu.

Page 71: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

66

DAFTAR PUSTAKA

Akinoglu, O dan Tandogan, R. O. 2007. The Effects of Problem Based ActiveLearning in Science Education on Student’s Academic Achievement,Attitude, and Concept Learning. Marmara University. Turkey.71-81 hlm.

Amalia. 2011. Efektivitas Penggunaan Lembar Kegiatan Siswa PadaPembelajaran Matematika Materi Keliling dan Luas Lingkaran DitinjauDari Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 3 Yogyakarta. Skripsi TidakDiterbitkan. Jurusan Pendidikan Matematika PMIPA Universitas NegeriYogyakarta. Yogyakarta. 41 hlm.

Anderson, L. R., dan Krathwohl, D. R. 2001. A Taxonomy for Learning,Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of EducationalObjectives.A Bridged Edition. Addision Wesley Longman. New York. 1hlm.

Arends, R.I. 2008. Learning to Teaching. Terjemahan oleh Helly P.S. dan SriMulyantini S. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 41-42 hlm.

Arikunto, S. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. 95hlm.

_________. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta.Jakarta. 65-210 hlm.

Ary, G. 2000. Sosiologi Pendidikan: Suatu Analisis Sosiologi Tentang PelbagaiProblem Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta. 305 hlm.

Bahri, A. 2010. Pengaruh Stratrgi Pembelajaran Reading Questioning AndAnswering (RQA) pada Perkuliahan Fisiologi Hewan Terhadap KesadaranMetakognitif, Keterampilan Metakognitif, dan Hasil Belajar KognitifMahasiswa Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar. Tesistidak diterbitkan. Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.Malang. 54 hlm.

Cennamo. K., Brandt. C., Scott. B., Douglas. S., McGrath. M., Reimer. Y., danVernon. M. 2011.Managing the Complexity of Design Problems throughStudiobased Learning.The Interdisciplinary Journal of Problem-BasedLearning. 2 hlm.

Page 72: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

67

Corebima, A.D. 2006. Jadikan Peserta Didik Pebelajar Mandiri.MakalahDisajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan, Himpunan MahasiswaJurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar. 10 hlm

Coutinho, S. A. & Neuman, G. (2008). A Model of Metacognition, AchievementGoal Orientation, Learning Style and Self-efficacy. Learning EnvironmentResearch. Vol. 11 No. 1. 131-151 hlm.

Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran : HubungannyadenganToksikologi Senyawa Logam. UI-Press. Jakarta. 139 hlm.

Dasna, I.W. 2007. Pembelajaran Berbasis Masalah. Diakses darihttp://lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/19/pembelajaran-berbasismasalah/.html, pada tanggal 22 Februari 2018, jam 19.30 WIB

De Grave, W.S., Boshuizen, H.P.A., dan Schmidt, H.G. 1996. Problem Based-Learning: Cognitive and metacognitive processes during problem analysis.Journal Instructional Science. Springer. Netherlands. 321-341 hlm.

Departemen Kesehatan R.I. 2007. Parameter Pencemar Udara dan DampaknyaTerhadap Kesehatan. Depkes RI. Jakarta. 41 hlm.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Rinneka Cipta. Jakarta.20-26 hlm.

Eggen, P dan Kauchak, D. 1996. Strategies for Teachers. Allyn and Bacon.Boston. 84 hlm.

Fardiaz. 1992. Polusi Air dan Udara. Kanisius. Yogyakarta. 58-59 hlm.

Flavell, J. 1987. Metacognition and cognitive monitoring: A new area ofcognitive-developmental inquiry. American Psychologist. Vol 34 No 11.907 hlm.

Gredler, M. 2009. Learning and Instruction theory into Practice. Pearson. NewJersey. 228 hlm.

Hadi, A.N. 2009. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Problem BasedLearning (PBL) terhadap Keterampilan Metakognitif dan PemahamanKonsep Siswa Kelas X di SMA Negeri 8 Malang pada KemampuanAkademik Berbeda. Skripsi Tidak Diterbitkan. Jurusan Biologi FMIPAUniversitas Negeri Malang. Malang. 28 hlm.

Hake, R.R. 2005. Analyzing Change/Gain Scores. AREA-D American EducationResearch Association’s Devision.D, Measurement and ReasearchMethodology. 4 hlm.

Hamalik, U. 2006. Perancangan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.Bumi Aksara. Jakarta. 155 hlm.

Page 73: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

68

Hardiyanti, T. 2012. Pencemaran Tanah. Diakses dari http://tutut-hardiyanti.blogspot.com/2012/05/dampak-pencemaran-tanah-terhadap.html.pada tanggal 28 Februari 2018, jam 08.03WIB.

Harun, R dan Mansur. 2007. Penilaian Hasil Belajar. CV Wacana Prima.Bandung. 3 hlm.

Karmana, I. Wayan. 2010. Pengaruh Strategi PBLdan Integrasinya dengan STADterhadap Kemampuan Pemecahan Masalah, Kemampuan Berpikir Kritis,Keterampilan Metakognitif, dan Hasil Belajar Kognitif Biologi pada SiswaKelas X SMA Negeri 4 Mataram. Tesis tidak diterbitkan. ProgramPascasarjana Universitas Negeri Malang. Malang. 16 hlm.

Kemendikbud. 2014. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 103Tahun 2014 pasal 2 ayat 7 dan 8 tentang Pembelajaran Pada PendidikanDasar dan Pen-didikan Menengah. Kemendikbud. Jakarta.

Kristiani, N. 2009. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan AkademikSerta Interaksinya Terhadap Kemampuan Metakognisi dan Hasil BelajarKognitif Siswa Kelas X di SMA Negeri 9 Malang. Tesis tidak diterbitkan.Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Malang. 61 hlm.

Livingston, J. A. (1997). Metacognition: Anoverview. American Psycologist, vol.34, pp. 906-911

Mahanal, S. 2009. Penerapan Pembelajaran Lingkungan Hidup Berbasis Proyekuntuk Memberdayakan Kemampuan Berpikir Kritis, Penguasaan Konsep,dan Sikap Siswa (Studi di SMAN 9Malang). Universitas Malang. Malang. 2hlm.

Palar, H. 2008. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Rineka Cipta. Jakarta.10-33 hlm.

Pemerintah Republik Indonesia. 2001. Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.Jakarta.

Project, T. 2008. Metacognition. Artikel Pendidikan. Diakses darihttp://www.hku.hk/cepc/taccasu/ref/metacognition.html. pada tanggal 2Februari 2018, jam 10:11 WIB.

Purwanto. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.112 hlm.

Ratnaningsih, N. 2003. Mengembangkan Kemampuan Berpikir Matematik SiswaSMU melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Universitas PendidikanIndonesia. Bandung. 26 hlm.

Riduwan. 2011. Dasar-Dasar Statistika. Alfabeta. Bandung. 41 hlm.

Page 74: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

69

Rivers, W. Summer. 2001. An Ethnography of Metacognitive Self-Assessmentand Self-Management among Experienced Language Learners. Autonomy atAll Cosis. Modern Language Journal 86 No. 2: 279-290 hlm.

Sabilu, M. 2008. Pengaruh Penggunaan Jurnal Belajar dalam PembelajaranMultistrategi terhadap Kemampuan Kognitif dan Metakognitif Siswa SMANegeri 9 Malang. Tesis tidak diterbitkan. Program Pascasarjana UniversitasNegeri Malang. Malang. 3 hlm.

Santoso, S. 2010. Statistik Nonparametrik. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.46 hlm.

Sarnapi. 2016. Peringkat Pendidikan Indonesia Masih Rendah. Diakses darihttp://www.pikiranrakyat.com/pendidikan/2016/06/18/peringkat-prndidikan-indonesia-masih-rendah-372187, pada tanggal 22 Februari 2018,jam 23.16 WIB

Sastrawati, E., Rusdi. M., dan Syamsyurizal.2011. Problem Based Learning,Strategi Metakognisi, dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa.Tekno-Pedagogi. Vol 1 No 2 : 1-14 hlm.

Schraw, G dan Moshman, D. 1995. Metacognitive Theories. EducationalPsychology Review. Vol 7:No 4. 351-371 hlm

Schraw, G dan Dennison, R.S. 1994. Assesing Metacognitive Awareness.Contemporary Educational Psychology 19, 460-475 hlm.

Silver, C.E.H., Ellina, C., dan Maria C.D. 2004. Psychological Tools in ProblemBased Learning. Enhancing Thinking through Problem Based LearningApproaches: International Perspectives. Thomson Learning. Singapore. 7hlm.

Slameto. 2003. Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester (SKS).Bumi Aksara. Jakarta. 54 hlm.

Slavin, R.E. 2006. Educational Psychology: Theory and Practice. PearsonEducation Inc. Boston. 58 hlm.

Suzana, Y. 2003. Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan PenalaranMatematik Siswa Menengah Umum Melalui Pembelajaran denganPendekatan Metakognitif. Tesis pada Jurusan Pendidikan MatematikaFPMIPA UPI Bandung. Tidak diterbitkan. 29 hlm.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung. 62-94 hlm.

________. 2010. Model-model Pembelajaran Inovatif. Yuma Pustaka. Surkarta.37-140 hlm.

Sutiarso. 2011. Statistika Pendidikan Pengelolahannya dengan SPSS. Aura.Universitas Lampung. 137 hlm.

Page 75: PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (P BL) T …digilib.unila.ac.id/33328/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenunjukkan bahwa penerapan model PBL berpengaruh terhadap keterampilan

70

Tamalene, H. 2010. Pembelajaran Matematika dengan Model CORE melaluiPendekatan Keterampilan Metakognitif untuk meningkatkan KemampuanPenalaran Matematis Siswa SMP. Tesis pada Jurusan PendidikanMatematika FPMIPA UPI Bandung. Tidak diterbitkan. 32 hlm.

Taufiq, M.A. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning:Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pemelajar di Era Pengetahuan.Kencana Prenada Media Group. Jakarta. 21 hlm.

Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Bumi Aksara. Jakarta. 67 hlm.

Trihendradi, C. 2009. Step by Step SPSS 16 Analisis Data Statistik. CV ANDIOFFSET. Yogyakarta. 122-123 hlm.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1997 Tentang PengelolaanLingkungan Hidup.

Uyanto, S.S. 2006. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Graha Ilmu PendidikanMatematika UIN Syarif Hidayatullah. Yogyakarta. 288 hlm.

Vacca, R.T. dan Jo, A.L. 1989. Content Area Reading. Scott Foresman andCompany. London. 223 hlm.

Wahyuni, E. 2008 . Pengaruh Pembelajaran Metakognitif terhadap KemampuanKoneksi Matematika Siswa SMA. Skripsi pada Jurusan PendidikanMatematika FPMIPA UPI Bandung. Tidak diterbitkan. 14 hlm.

Wardhana, W.A. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan. AndiOffset.Yogyakarta. 19 hlm.

Woolfolk, A. 2009. Educational psychology: Active learning edition. Penerjemah:Helly Prajitno Soetjipto & Sri Mulyantini Soetjipto. Pustaka Pelajar.Yogyakarta. 35 hlm.

Yatim, R. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Penerbit SIC. Surabaya. 60hlm.