PENGARUH PRICE TO BOOK VALUE, LIKUIDITAS SAHAM...
Transcript of PENGARUH PRICE TO BOOK VALUE, LIKUIDITAS SAHAM...
PENGARUH PRICE TO BOOK VALUE, LIKUIDITAS SAHAM DAN INFLASI
TERHADAP RETURN SAHAM SYARIAH PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX
PERIODE 2010 – 2014
SKRIPSI
DISUSUN OLEH:
DINA FADHILLAH
NIM : 1111046100086
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437/2015 M
iv
ABSTRAK
Dina Fadhillah, 1111046100086, Pengaruh Price to Book Value, Likuiditas danInflasi Terhadap Return Saham Syariah pada Jakarta Islamic Index periode 2010 –2014. Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum,Universitas Islam Negeri (UIN) Syaif Hidayatullah Jakarta, 2015.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh price to book value,likuiditas saham dan inflasi terhadap return saham syariah pada Jakarta Islamic Indexperiode 2010 – 2014. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah return sahmsyariah. Sedangkan variabel bebas adalah price to book value, likuiditas saham daninflasi. Metode analisis yang digunakan adalah regresi data panel.Sampel penelitianini menggunakan metode purposive sampling, sampel dari 10 perusahaan yangterdaftar di JII yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, data yang diperolehdari publikasi Bursa Efek Indonesia, Badan Pusat Statistik dan ICAMEL (IndonesiaCapital Market Electronic Library).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa price to book value, likuiditas ahamdan inflasi berpengaruh secara simultan terhadap return saham syariah. Uji parsialyang telah dilakukan menunjukkan bahwa ketiga variabel independen berpengaruhsecara signifikan terhadap return saham syariah yang mana bermakna bahwa setiapkenaikan/penurunan nilai price to book value, likuiditas saham dan inflasi akanmenyebabkan kenaikan/penurunan return saham syariah.
Kata Kunci : Price to Book Value, Likuiditas Saham, Inflasi , Return Saham Syariahdan Data Panel.
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirahim
Alhamdulillah wa syukurillah. Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah
Subhanahu wa ta’ala karena atas karunia dan rahmat serta hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan penulisan tugas akhir ini. Shalawat serta salam senantiasa penulis
haturkan kehadirat suri tauladan umat manusia, Nabi Muhammad Sallahu’alaihi wa
sallam dari zaman jahiliyah menuju jalan yang dipenuhi dengan ilmu sehingga
menjadi terang benderang seperti saat ini.
Penelitian penulis sebagai tugas akhir masa kuliah yang berjudul “Pengaruh
Pay To Book Value, Likuiditas Saham dan Inflasi Terhadap Return Saham
Syariah di Jakarta Islamic Index Periode 2010 – 2014” telah penulis selesaikan
dengan segenap kemampuan penulis dengan sebaik-baiknya sebagai salah satu syarat
dalam menyelsaikan program studi Muamalat Strata Satu (S1), Konsentrasi
Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat
kekurangan yang mungkin perlu untuk dilakukan penelitian lebih lanjut terkait
dengan tema yang sama dan juga penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan
skripsi ini penulis mendapatkan banyak bantuan baik secara langsung maupun tdak
langsung dari pihak lain.
Pada kesempatan ini, penulis bermaksud untuk mengucapkan rasa terima kasih
yang teramat dalam kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis, baik yang
tertulis maupun tidak tertulis dalam kesempatan kali ini.
1. Kepada ayahanda tercinta Chaidir dan ibunda terkasih Candra Ayu Permana
Dewi yang selalu mendo’akan yang terbaik bagi putra putrinya dan juga
memberikan semangat dan dukungan selama proses penyusunan skripsi ini.
2. Dr. Asep Saepudin Jabar, M.A., selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
(FSH) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
vi
3. Bapak M. Nur Rianto Al Arif, M.Si. selaku Dosen Pembimbing skripsi
yang telah memberikan arahan, saran, ilmu serta meluangkan waktunya
hingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
4. Bapak Dr. H. Umar Al Haddad, M.A., selaku dosen penasihat akademik
yang telah memberikan bantuan dan arahan dalam banyak hal.
5. Bapak AM. Hasan Ali, M.A. dan Bapak H. Abdurrauf, Lc., M.A selaku
ketua dan sekretaris program studi Muamalat (Ekonomi Islam) FSH UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak membantu dan berjasa dalam
penulisan skripsi ini.
6. Kepada Ibu Rr. Tini Anggraini, ST, M.Si, selaku dosenn yang telah banyak
memberikan ilmu dan arahan selama proses penyusunan skripsi ini.
7. selaku Dosen Penguji yang baik hatinya
8. Kepada kakakku Rizky Amalia dan adikku Azka Muhammad Firdaus serta
keluarga besar H. Hanna yang telah memberikan bantuan dan semangat
baik moril maupun materil kepada penulis sampai dengan skripsi ini
rampung.
9. Untuk teman-teman seperjuang LDK Syahid dan KomDa FSH , Firda, Kak
Syifa, Kak Yayan, Triana, Aifah, Kak Nancy, Kak Rani, Kak Anwar, Kak
Zahro, Kak Zahidah, Kak Jiah, Kak Nabel dan lainnya yang tidak dapat
saya sebutkan satu per satu.
10. Untuk Laskar LiSEnSi (Lingkar Studi Ekonomi Syariah) baik kakak-kakak
, adik-adik dan teman-teman seperjuangan, Ayu, Mutia, Rika, Nur, Tia,
Nida, Ni’ma, Ika, Latief, Ken, Aprian yang telah memberikan semangat
kepada penulis untuk tidak menyerah dalam merampungkan skripsi ini.
11. Teman-teman tercinta dan guru terkasih Bu Citra, Kak Ulfa, Kak Dila,
Nida, Kak Hilma, Mutiara, Fida, Dita, Kak Furo dan Icha yang telah banyak
mendoakan agar skripsi ini sukses.
vii
12. Teman-teman seperjuangan KKN Glory Desa Sukawali, Hima, Icha,
Andien, Tazki, Utih, Elfi, Anggit,Fahmi, Kak Manan, Abdillah, Hendri,
Pandu, Rizky serta warga desa atas dukungan dan doa yang telah diberikan
kepada penulis.
13. Keluarga Besar Perbankan Syariah C angkatan 2011 yang telah
memberikan dorongan kepada penulis untuk memulai penelitian ini dan
memberikan inspirasi penulis selama masa studi di UIN Jakarta ini.
14. Seluruh dosen dan staff akademik Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pengetahuan yang bermanfaat
dan bantuan selama penulis menuntun ilmu di UIN Jakarta ini.
15. Serta seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu dalam
karya sederhana ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
keterbatasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki penulis. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan segala bentuk saran dan masukan bahkan kritikan
yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca dan semua pihak.
Jakarta, September 2015
Penulis,
Dina Fadhillah
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ...................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA SIDANG...................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. .iii
ABSTRAK ............................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................. v
DAFTAR ISI..........................................................................................................viii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xiv
DAFTAR RUMUS ................................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................................ 9
C. Pembatasan Masalah ....................................................................................... 9
D. Rumusan Masalah ......................................................................................... 10
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian...................................................................... 10
ix
F. Sistematika Penulisan .................................................................................... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 14
A. Pasar Modal................................................................................................... 14
1. Konsep Pasar Modal Secara Umum ....................................................... 14
2. Pasar Modal Syariah............................................................................... 18
B. Macam-macam Indeks .................................................................................. 20
C. Return Saham ................................................................................................ 25
D. Price to Book Value ...................................................................................... 27
1. Konsep Price to Book Value ....................................................................27
2. Pengaruh Price to Book Value terhadap Return Saham........................... 29
E. Likuiditas Saham ........................................................................................... 29
1. Konsep Likuiditas Saham ........................................................................ 29
2. Turnover Rate Sebagai Alat Ukur Likuiditas Saham............................... 30
3. Pengaruh Likuiditas Saham terhadap Return Saham............................... 30
F. Inflasi ............................................................................................................. 30
1. Konsep Inflasi............................................................................................ 33
2. Dampak Inflasi .......................................................................................... 34
G. Review Studi Terdahulu................................................................................ 34
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 44
A. Ruang Lingkup Penelitian............................................................................. 44
x
B. Populasi dan Sampel ..................................................................................... 44
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ...................................................... 46
D. Jenis dan Sumber Data .................................................................................. 48
E. Teknik Pengolahan Data................................................................................ 48
F. Metode Analisis Data..................................................................................... 49
1. Analisis Model Regresi Data Panel ........................................................... 49
a. Common Effect/Regresi Pooling ........................................................... 51
b. Fixed Effect Model ................................................................................ 52
c. Random Effect Model ............................................................................ 53
2. Tahapan Analisis Data............................................................................... 54
a. Uji Chow ............................................................................................... 54
b. Uji Hausman ......................................................................................... 55
3. Pengujian Statistik ..................................................................................... 55
a. Uji t........................................................................................................ 55
b. Uji F ...................................................................................................... 56
c. Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................................. 57
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ......................................................... 58
A. Analisis Deskriptif Statistik .......................................................................... 58
B. Pemilihan Model Regresi Data Panel............................................................ 62
C. Hasil Estimasi Model .................................................................................... 69
D. Uji Statistik ................................................................................................... 70
xi
1. Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................................. 71
2. Uji Pengaruh Simultan (F)......................................................................... 71
3. Uji Pengaruh Parsial (t) ............................................................................. 72
E. Pembahasan Hasil Penelitian......................................................................... 74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 78
A. Kesimpulan ................................................................................................... 78
B. Saran.............................................................................................................. 79
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 81
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nilai Market Return, Inflasi dan Likuiditas Saham Periode Desember 2010
– Desember 2014........................................................................................................ 8
Tabel 2.1 Jumlah Saham Syariah dalam DES Periode 2010 – 2014 ....................... 19
Tabel 2.2 Perbandingan Indeks Saham Syariah dengan Indeks Seluruh Saham ..... 24
Tabel 3.1 Daftar Sampel Saham Syariah yang Konsisten JII tahun 2010 – 2014 ... 45
Tabel 3.2 Deskripsi Variabel Dependen dan Independen Penelitian ....................... 46
Tabel 4.1 Daftar Sampel Perusahaan yang Konsisten Terdaftar di JII Periode 2010-
2014.......................................................................................................................... 58
Tabel 4.2 Data Price to Book Value periode 2010 – 2014...................................... 59
Tabel 4.3 Data Nilai Likuiditas Saham Periode 2010 – 2014................................. 60
Tabel 4.4 Data Inflasi Indonesia 2010 – 2014 ........................................................ 61
Tabel 4.5 Hasil Regresi Data Panel Common Effect (PLS) ..................................... 63
Tabel 4.6 Hasil Regresi Data Panel Fixed Effect ..................................................... 64
Tabel 4.7 Hasil Uji Chow......................................................................................... 65
xiii
Tabel 4.8 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Random Effect ......................... 67
Tabel 4.9 Hasil Uji Hausman ................................................................................... 68
Tabel 4.10 Hubungan Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen ........... 75
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik IHSG dan Indeks Bursa Global .................................................. 3
Gambar 1.2 Perkembangan Saham Syariah ............................................................... 5
Gambar 1.3 Variabel-variabel Penelitian................................................................. 10
xv
DAFTAR RUMUS
Rumus 2.1 Rumus Return ....................................................................................... 25
Rumus 2.2 Rumus Market Return............................................................................ 26
Rumus 2.3 Rumus Price To Book Value (PBV) ...................................................... 28
Rumus 2.4 Rumus Likuiditas Saham....................................................................... 30
Rumus 3.1 Model Regresi Data Panel ..................................................................... 50
Rumus 3.2 Model Regresi Data Panel Common Effect/OLS................................... 51
Rumus 3.3 Model Regresi Data Panel Fixed Effect Model......................................52
Rumus 3.4 Model Regresi Data Panel Random Effect Model .................................53
Rumus 3.5 Rumus Uji Chow ................................................................................... 54
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pada saat – saat awal, prinsip syariah diterapkan pada industri
perbankan, yaitu ditandai dengan berdirinya bank Islam pertama di Kairo pada
sekitar tahun 1971 dengan nama Nasser Social Bank, yang operasionalnya
berdasarkan sistem bagi hasil. 1 Kemunculan industri perbankan syariah
tersebut mendorong kemunculan industri keuangan lainnya termasuk industri
pasar modal khususnya di Indonesia. Yordania dan Pakistan adalah negara-
negara yang paling awal mengimplementasikan prinsip syariah di sektor pasar
modal bahkan telah menyusun dasar hukum penerbitan instrumen keuangan
syariah yakni obligasi syariah. Menurut Achsien2 , pengembangan pertama
indeks syariah dan aquity fund, seperti reksadana adalah Amerika Serikat,
setelah The Amana Fund diluncurkan oleh The North American Islamic Trust
sebagai equity fund pertama di dunia tahun 1986, tiga tahun kemudian Dow
Jones Index meluncurkan Dow Jones Ismic Market Index (DJIMI).
Perkembangan pasar modal berbasis syariah sampai kondisi seperti
saat ini tidak terlepas dari momentum bersejarah yakni secara resmi
1 Adrian Sutedi, Pasar Modal Syariah: Sarana Investasi Keuangan Berdasarkan PrinsipSyariah (Jakarta: Sinar Grafika,2011) h.18
2 Iggi H, Achsien, Investasi Syariah di Pasar Modal, (Jakarta: Gramedia PustakaUtama,2000) h. 45
2
diluncurkan untuk pertama kalinya pasar modal syariah di Indonesia pada 14
Maret 2003 yang diikuti oleh penandatanganan MoU antara Bapepam-LK
dengan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan pasar modal syariah
di Indonesia terus mengalami perkembangan signifikan. Sampai dengan
pertengahan Desember 2014, jumlah investor syariah meningkat 190,7 persen
menjadi 2.334 investor, jika dibandingkan dengan raihan di akhir tahun 2012
yang hanya mencapai 803 investor.3
Peningkatan jumlah investor sampai tahun 2014 ini menandakan
bahwa kepercayaan pemodal di Indonesia cukup baik karena sudah menjadi
suatu pilihan dalam kehidupan bahwa setiap orang dihadapkan pada berbagai
pilihan dalam menentukan proporsi sejumlah dana atau sumber dana yang
mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan di masa yang akan datang. Dengan
kata lain, investasi merupakan komitmen untuk mengorbankan kosumsi saat
ini dengan tujuan memperbesar konsumsi di masa datang.4 Hal inilah yang
sedang menjadi tren di Indonesia. Investasi dapat berkaitan dengan
penanaman sejumlah dana pada aset real seperti : tanah, emas, rumah dan aset
real lainnya atau pada aset finansial seperti deposito, saham, obligasi dan surat
berharga lainnya. Kondisi pasar modal terkini dapat dikatakan dalam posisi
3 Dian Ihsan Siregar, “ Investor Syariah di Pasar Modal RI Melejit 190%” berita ini diaksespada tanggal 28 Juni 2015, http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2014/12/31/339132/investor-syariah-di-pasar-modal-ri-melejit-190
4 Pidato pengukuhan Guru Besar, Prof. Dr. Eduardus Tnadelilin, M.B.A pada FakultasEkonomi UGM pada tanggal 23 Agustus 2003 di Yogyakarta
3
stabil dan dilihat secara global, pasar modal Indonesia menempati peringkat
keempat dengan peringkat pertama diduduki oleh pasar modal Shanghai
(SHCOMP) dan posisi kedua dan ketiga ditempati oleh negara Philipina dan
Jepang. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 1.1
IHSG dan Indeks Bursa Global
Sumber : LKTM BI April 2015
Setiap investor di pasar modal, baik yang berbasis syariah maupun
yang masih berbasis konvensional, sangat membutuhkan informasi yang
relevan dengan perkembangan transaksi di bursa, hal ini sangat penting untuk
dijadikan bahan pertimbangan dalam menyusun strategi dan pengembalian
keputusan investasi di pasar modal.5 Mereka pun mengharapkan return yang
5 Achmad Ath Thobbarry,“ Analisis Pengatuh Nilai Tukar, Suku Bunga, Laju Inflasi danPertumbuhan GDP Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Properti),”(Thesis S2 PascaSarjana.Universitas Diponegoro, 2009) h.3.
4
tinggi dari investasi yang dilakukannya. Ditambah dengan kondisi pasar
modal yang saat ini dalam kondisi baik. Namun untuk mendapat return yang
tinggi investor dihadapkan pada risiko yang tinggi pula. Markowitz dan Roy
mengemukakan bahwa dengan melakukan diversifikasi atau membentuk
portofolio, investor dapat mengurangi risiko tanpa harus mengorbankan return
harapan. Ajaran markowitz yang paling berharga adalah “don’t put all you
eggs in one basket.” Ajaran ini pula yang mengantar beliau meraih perhargaan
Nobel di bidang ekonomi dan keuangan pada tahun 1990.
Salah satu instrumen syariah yang memiliki tingkat keamanan dan
keuntungan yang relatif stabil adalah saham syariah. Perkembangan pada
saham syariah pun cukup menjanjikan terbukti dari pengumpulan dan analisis
data yang dilakukan menyatakan bahwa perkembangan saham syariah di
Indonesia sampai dengan tahun 2014. Informasi ini dapat dilihat pada Gambar
1.1 sebagai berikut :
Gambar 1.2
Perkembangan Saham Syariah tahun 2009 - 2014
5
Review atas DES inilah yang menjelaskan sifat pergerakan jumlah
saham syariah yang dinamis. Berdasarkan Gambar 1.2 menunjukkan bahwa
jumlah saham syariah setiap periode berfluktuatif namun cenderung
meningkat setiap tahunnya. Hal ini menggambarkan bentuk positif dari para
investor, emiten dan perusahaan publik terhadap salah satu instrumen syariah
ini.
Terdapat berbagai macam aspek yang perlu masyarakat ketahui
terutama bagi para investor yang ingin terjun di dunia pasar modal, yakni dari
sisi internal perusahaan maupun dari ekstenal perusahaan atau emiten terkait.
Salah satu dari sisi internal emiten yang perlu dijadikan fokus analisis adalah
likuiditas saham. Nilai likuiditas saham dapat dijadikan pertimbangan dalam
melakukan investasi untuk memperoleh tingkat pengembalian yang optimal.
Menurut Koetin, likuiditas saham merupakan kemudahan saham yang dimiliki
seseorang untuk diubah kembali menjadi uang tunai melalui mekanisme pasar.
Untuk menarik pembeli dan penjual untuk berpartisipasi, pasar modal harus
bersifat likuid dan efesien. Menurut Jogianto, suatu pasar modal dikatakan
likuid jika penjual dapat menjual dan membeli surat-surat berharga
mencerminkan nilai dari perusahaan secara akurat.6
6 Jogianto Hartono, Teori Portopolio dan Analisis Investas-Edisi Ketiga (Yogyakarta: BPFE -YOGYAKARTA 2003). h.18
6
Saham yang likuid tidak hanya menguntungkan bagi investor saja
tetapi juga emiten, dengan tingkat likuiditas yang tinggi setidaknya
mendongkrak reputasi emiten dimata publik. Investor percaya terhadap
kinerja emiten dan pertumbuhan kedepan. Oleh karena itu likuiditas saham
penting untuk diperhatikan emiten, karena likuiditas saham menunjukkan baik
buruknya kinerja perusahaan.
Lebih lanjutnya, aspek internal yang ingin diangkat dan dijadikan
fokus penelitian ini agar dapat mengerti secara mendalam mengenai pasar
modal khususnya saham, yakni adalah nilai dari price to book value yang
terdapat di setiap laporan keuangan yang emiten terbitkan. Hal ini
dikarenakan rasio ini menjelaskan penilaian pasar akan suatu saham yang ada
di lantai bursa yang mana akan memudahkan para investor dalam mengatur
portofolio mereka. Menurut peneliti, rasio ini merupakan pertimbangan
pertama dari semua alat ukur penilaian saham. Alasannya adalah karena
dengan menilai PBV suatu saham, investor akan dapat memastikan margin
yang akan didapatkannya aman sehingga investor dapat meminimalisir
kerugian yang akan ia dapatkan sedini mungkin. Sumber lain mengatakan
bahwa sisi menarik dari rasio ini adalah PBV dapat memberikan sinyak
kepada investor apakah harga yang kita bayar.investasikan kepada perusahaan
7
tersebut terlalu tinggi atau tidak jika diasumsikan perusahaan bangkrut tiba-
tiba (bankrupt immediately)7
Sisi eksternal yang tak jauh pentingnya diperlukan untuk dianalisis
adalah faktor inflasi. Tingginya tingkat inflasi akan sangat berpotensi
menyebabkan arus modal keluar dan hal ini juga menunjukkan bahwa dalam
kegiatan investasi, risiko yang akan terjadi juga cukup besar sebab dengan
tingkat inflasi yang tinggi akan mengurangi tingkat pengembalian (return)
bagi investor. Hal ini akan berdampak pula pada kinerja perusahaan/emiten
yang pada akhirnya akan berimbas pada turunnnya pengembalian/return yang
akan diperoleh investor.
Pada kenyataannya, tidak semua teori sejalan dengan bukti empiris
yang sudah dijabarkan sebelumnya. Adapun besarnya rata-rata return pasar
pada Jakarta Islamic Index periode desember 2010 sampai dengan desember
2014 sebagai berikut :
7Perdana Wahyu Sentosa, “Memahami Price to Booj Value”, artikel diakses pada 20 September2015 dari http://www.imq21.com/news/read/44419/20111104/121318/Memahami-Price-to-Book-Value-P-BV-.html
8
Tabel 1.1
Nilai Market Return, Inflasi dan Likuiditas Saham Periode Des
2010 – Des 2014
Sumber: Data diolah
Menurut Tabel 1.1 diatas terlihat bahwa perkembangan return saham
pada sepuluh saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode desember
2010 – desember 2014 mengalami fluktuasi. Besarnya return saham tertinggi
terjadi pada tahun 2012 yakni sebesar 5%. Kondisi yang tidak konsisten
dengan teori ini terlihat pada tahun 2013 -2014 yang mana nilai return naik
dari posisi 0,02 menjadi 0,3 dengan kondisi nilai inflasi naik dari 0,55 menjadi
2,46 pada periode yang sama.
Berdasarkan latar belakang tersebut dan terdapat perbedaan penelitian
terdahulu yang saling bertentangan maka penulis tertarik untuk meneliti
pengaruh yang ditimbulkan terhadap return saham, yang kemudian
dituangkan dalam sebuah skripsi yang berjudul : “PENGARUH PRICE TO
BOOK VALUE, LIKUIDITAS SAHAM DAN INFLASI TERHADAP
2010 2011 2012 2013 2014
Return 0,03 -0,10 0,05 0,02 0,3
Inflasi 0,092 0,57 0,54 0,55 2,46
Likuiditas 0,0043 0,0014 0,0019 0,010 0,015
9
RETURN SAHAM SYARIAH ( Studi Empiris Pada Perusahaan yang
Tercatat dalam Jakarta Islamic Index periode 2010 - 2014).
B. Identifikasi Masalah
Tema yang menjadi fokus bahasan penulis terkait dengan banyak
faktor yang mempengaruhinya. Faktor yang mempengaruhi pembahasan
tersebut yakni:
1. Apakah return saham syariah sudah dinilai kompetitif dengan
return saham konvensional di Bursa Efek Indonesia?
2. Bagaimana faktor price to book value, likuiditas saham, dan inflasi
mempengaruhi perhitungan return saham syariah pada indeks JII?
3. Seberapa besar pengaruh price to book value, likuiditas dan inflasi
terhadap return saham syariah?
C. Pembatasan dan Rumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti membatasi
permasalahan yang akan diteliti antaranya:
a. Variabel-variabel yang diteliti hanya price to book, likuiditas,
inflasi dan return saham syariah
b. Saham-saham yang diteliti hanya yang sudah listing di Jakarta
Islamic Indeks
10
Gambar 1.3
Variabel-variabel Penelitian
2. Rumusan Masalah
Melalui pembatasan masalah di atas, maka untuk mempermudah
penulisan skripsi ini, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai
berikut:
a. Apakah terdapat pengaruh price to book value, likuiditas dan
inflasi secara parsial terhadap return saham perusahaan yang
terdaftar di JII?
b. Apakah terdapat pengaruh price to book value, likuiditas dan
inflasi secara simultan terhadap return saham perusahaan yang
terdaftar di JII?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
Price to Book Value(X1)
Likuiditas Saham(X2)
Inflasi(X3)
Return Saham Syaria(Y)
11
a. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh price to book value,
likuiditas dan inflasi secara parsial terhadap return saham perusahaan
yang terdaftar di JII
b. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh price to book value,
likuiditas dan inflasi secara simultan terhadap return saham
perusahaan yang terdaftar di JII
2. Manfaat Penelitian
Dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsi
sebagai berikut :
a. Secara teoritis, berguna bagi kalangan industri dan praktisi di bidang
Pasar Modal Syariah untuk lebih memahami mengenai rasio price to
book value, likuiditas saham, inflasi dan pengaruhnya terhadap return
saham syariah
b. Kegunaan bagi masyarakat yang diharapkan oleh peneliti adalah
penelitian ini dapat dijadikan media edukasi tentang berinvestasi
dengan baik di Pasar Modal Syariah
c. Secara praktis diharapkan dapat digunaan kalangan mahasiswa
Perbankan Syariah, akademisi dan praktisi ekonomi syariah untuk
lebih memahami saham syariah secara mendalam dan tertarik menjadi
salah satu pelaku dalam pasar modal syariah di Indonesia.
12
E. Sistematika Penulisan
Penulisan pada penelitian ini terdiri dari lima bab utama, yaitu:
BAB I: Pendahuluan
Bab ini menguraikan latar belakang permasalahan, rumusan
permasalahan ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian serta
sistematika penulisan. Bab ini bertujuan untuk memberikan ambaran untuk
mengenai isi keseluruhan dari tulisan.
BAB II : Landasan Teori
Bab ini akan menguraikan mngenai landasaran teori yang dipakai yaitu
mengenai tinjauan umum tentang rasio price to book value, likuiditas saham
dan inflasi serta return saham syariah pada Jakarta Islamic Index
BAB III : Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan metode penelitian kuantitatif yang digunakan
seperti studi pustaka, dan pemaparan tentang data dan metode analisis untuk
data.
BAB IV : Pembahasan
Bab ini berisi analisis yang dilakukan dan juga penjelasan temuan
yang didapat dari hasil penelitian tersebut, yaitu mengenai pengaruh price to
book value, likuiditas saham dan inflasi terhadap return saham syariah yang
terdaftar pada Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia.
13
BAB V : Kesimpulan dan Saran
Bab ini menyimpulkan atas penelitian yang telah dilakukan. Pada bab
ini juga akan diuraikan mengenai keterbatasan dari penelitian dan saran-saran
yang dapat dijadikan pertimbangan bagi penelitian-penelitian mendatang.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab tinjauan pustaka akan dijelaskan mengenai teori-teori yang terkait
dengan penelitian yang akan dibahas.
A. Pasar Modal
1. Konsep Pasar Modal Secara Umum
Harta merupakan amanah dari Allah. Konsekuensinya, ia memiliki
hak untuk mengelola dan mengembangkannya sesuai dengan ajaran
syariah. Namun, untuk mengelola hartanya tersebut ia harus memiliki
ilmu sehingga harta itu bermanfaat bagi dirinya sendiri, orang lain dan
masyarakat luas.1
Banyak cara untuk mengelola harta yang miliki contohnya dengan
jalur perdagangan. Di era modern sekarang ini, perdagangan yang
dilakukan tidak hanya memperjualbelikan barang real namun juga dapat
dilakukan dengan financial asset seperti saham, obligasi, sukuk dan lain
sebagainya. Tempat berkumpulnya semua financial asset / surat-surat
berharga tersebut dinamakan pasar modal (bursa efek).
1 Muhammad Nafik HR, Bursa Efek dan Investasi Syariah, (Jakarta : Serambi Ilmu Semesta,2009). H.176
15
Secara umum pengertian pasar modal adalah suatu wadah/sarana
yang bertujuan memudahkan para pemilik modal atau pihak yang
kelebihan dana yang menginginkan untuk dananya tersebut lebih
bermanfaat daripada harus didiamkan saja, dengan para pihak yang
membutuhkan dana bagi bisnis yang sedang ia jalani. Maka dari itulah
disebut dengan pasar, bertemunya permintaan dan penawaran. Sumber
lain mengatakan bahwa pasar modal adalah pasar abstrak dimana penjual
dan pembeli dalam melakukan transaksinya diwakili pialang atau broker.2
Agar dapat lebih efektif, maka didirikanlah sebuah sistem yang
bernamakan Bursa Efek. Bursa Efek atau stock exchange adalah suatu
sistem yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek
yang dilakukan baik secara langsung maupun dengan melalui wakil-
wakilnya3. Transaksi perdagangan yang dilakukan oleh wakil-wakilnya
atau yang sering disebut dengan pialang sekuritas pun tidak dianggap
sesuatu yang melanggar kaidah fikih4
Berdasarkan undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar
Modal (UUPM) adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran
Umum dan perdagangan efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan
2Slamet Riyadi, Banking Assets and Liability Manahgement Edisi Ketiga,(Jakarta:FEUI,2006),h.47.
3 Kashmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta : Rajawali Pers, 2005), h.193.4 Muhammad Nafik HR, Bursa Efek dan Investasi Syariah, (Jakarta : Serambi Ilmu Semesta,
2009). H.178
16
efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan Efek.
Instrumen atau surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal
dapat berbentuk:5
a. Utang (obligasi), yaitu satu bentuk pendanaan dalam entitas
(badan usaha) yang dilakukan dengan cara menerbitkan surat
berharga yang dijual kepada para pemilik dana. Penerbitan surat
berharga dilakukan dengan cara mengeluarkan jani secara
tertulis (notes) kepada para pihak untuk meminjam dana yang
disertai kewajiban membayar sejumlah balas jasa berupa bunga.
b. Penyertaan (saham), yaitu bentuk penanaman modal pada suatu
entitas yang dilakukan dengan menyetorkan sejumlah dana
dengan tujuan untuk menguasai sebagian hak kepemilikan atas
perusahaan. Para pemegangnya atau investor mendapatkan hasil
pembagian deviden dan capital gain.
c. Future index adalah futures contract terbaru yang
diperkenalkan di pasar modal Indonesia. Stock index futures
adalah penjanjian untuk membeli suatu indeks tertentu pada
harga tertentu saat kontrak jatuh tempo. Nilai indeks ditentukan
oleh pergerakan harga rata-rata tertimbang (weighted average
5 Ibid,h.146
17
price movement) pada sebuah portofolio saham. Singkatnya,
index future adalah kontrak untuk membeli atau menjual suatu
indeks sesuai dengan harga yang terjadi di bursa pada saat
kontrak jatuh tempo.
d. Instrumen lain-lain, yaitu jenis sekuritas yang biasanya disebut
sekuritas kredit atau instrumen yang timbul karena adanya
ikatan yang diperjanjiakn atas instrumen lain. Contohnya seperti
option, warrant dan right.
Pasar modal sebagai sarana pertemuan antar berbagai macam
pelaku usaha memiliki beberapa peranan penting dalam aktivitas
perekonomian suatu negara. Penjelasannya sebagai berikut:6
a. Sebagai fasilitas interaksi antara pembeli dan penjual untuk
menentukan harga surat berharga yang dijualbelikan;
b. Alternatif penghimpunan dana masyarakat di lauar perbankan;
c. Memungkinkan para investor untuk melakukan diversifikasi
secara efektif sesuai dengan preferensi risiko;
d. Memberikan kesempatan kepada investor untuk menjual
kembali surat berharga yang dimiliki;
e. Memberikan kesempatan kepada investor untuk memperoleh
return yang diharapkan;
6 Ibid, h.148.
18
f. Menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk
berpartisipasi dalam perkembangan ekonomi;
g. Mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga;
h. Memungkinkan terjadinya alokasi dana dan sumber daya secara
efesien.
2. Pasar Modal Syariah
Islam sebagai suatu agama yang kaffah (menyeluruh) sudah
membuat segala peraturan untuk dijalankan umat manusia, tak terkecuali
peraturan dalam bermuamalah khususnya dalam melakukan perdagangan
di pasar keuangan/pasar modal. Para investor yang ingin menghindari
aktivitas yang haram atau syubhat, Dewan Syariah Nasional (DSN) dan
BAPEPAM meluncurkan pasar modal syariah dengan pendekatan
produk.7
Pasar modal syariah adalah segala kegiatan yang ada di pasar modal
sebagaimana yang telah diatur UUPM seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, yang tidak bertentangan dengan hukum Islam. UUPM tidak
membedakan apakah kegiatan pasar modal tersebut dilakukan denga
prisip-prinsip syariah atau tidak.
Di Indonesia, perkembangan instrumen syariah di pasar modal
sudah terjadi sejak tahun 1997. Diawali dengan reksadana syariah yang
7 Ibid, h.178.
19
diprakarsai dana reksa. Selanjutnya PT BEJ (Bursa Efek Jakarta) bersama
dengan PT Danareksa Invesment Management (DIM) meluncurkan Jakarta
Islamic Index (JII) yang mencakup 30 jenis saham dari emiten-emiten
yang kegiatan usahanya memenuhi ketentuan hukum syariah.8
Berikut perkembangan jumlah saham yang terdaftar dalam Daftar
Efek Syariah (DES) pada Bursa Efek Indonesia lima tahun belakangan:
Tabel 2.1
Jumalah Saham Syariah dalam Daftar Efek Syariah (DES)
Periode 2010 - 2014
Sumber: Roadmap PMS 2015-2019 –OJK
8 Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nation. Investasi Pada Pasar Modal Syariah. (Jakarta :Kencana,2008), h.55
20
Pada lima tahun terakhir, jumlah saham syariah mengalami
peningkatan sebagaimana yang terlihat pada tabel 2.1. Peningkatan
jumlah saham syariah ini seiring dengan peningkatan jumlah
perusahaan yang melakukan penawaran umur saham serta
bertambahnya emiten yang sahamnya memenuhi kriteria sebagai
saham syariah. Pada tahun 2014, total saham syariah pada DES
periode I terdiri dari 326 saham yang dimuat dalam DES periodik dan
penambahan jumlah saham syariah baru sebanyak empat saham.
Selanjutnya, pada penerbitan DES periode II jumlah saham syariah
meningkan sebanyak 329 saham. Jumlah ini meningkat menjadi 336
saham syariah setelah adanya penambahan tujuh saham yang
pernyataan pendaftaranyya efektif dan memenuhi kriteria saham
syariah.
B. Macam-macam Indeks
Terdapat bermacam-macam indeks yang sudah diluncurkan oleh
Bursa Efek Indonesia, diantaranya:
a. Indeks Harga Saham Gabungan/IHSG (Composite Stock Price
Indeks)
IHSG menggunakan semua saham yang tercatat sebagai
komponen perhitungan indeks. IHSG pertama kali
diperkenalkan pada tanggal 1 April 1983 sebagai indikator
21
pergerakan harga saham yang tercatat di Bursa, baik saham
biasa (common stock) ataupun saham preferen.
b. Indeks LQ-45
Indeks LQ-45 adalah indeks yang terdiri dari 45 saham yang
memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar.
Indeks ini pertama kali diluncurkan pada tanggal 24 Februari
1997 .
c. Jakarta Islamic Indeks (JII)
JII merupakan indeks yang terdiri dari 30 saham yang dipilih
dari saham yang sesuai dengan syariah Islam. Pada awal
peluncurannya, pemilihan saham yang masuk dalam kriteria
syariah melibatkan pihak Dewan Pengawas Syariah PT
Danareksa Investment Management. Akan tetapi seiring
perkembangan pasar, tugas pemilihan saham-saham tersebut
dilakukan oleh Bapepam-LK yang saat ini sudah dilebur di
OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dengan bekerja sama dengan
Dewan Syariah Nasional.
JII dimaksudkan untuk menjadi benchmark untuk mengukur
kinerja suatu investasi pada saham dengan berbass syariah.
Melalui indeks ini diharapkan depat meningkatkan
kepercayaan investor untuk melakukan investasi pada saham
yang berbasis syariah dan memberikan manfaat bagi pemodal
22
dalam menjalankan syariat Islam untuk melakukan investasi di
Bursa Efek. Berdasarkan peraturan yang sudah ditentukan oleh
DPS PT. DIM, terdapat empat ketentuan yang harus dipenuhi
agar bisa terdaftar dalam indeks ini, antara lain:
1) Emiten tidak menjalankan usaha perjudian dan permainan
yang tergolong judi atau perdagangan yag dilarang.
2) Bukan lembaga keuangan konvensional yang menerapkan
sistem riba, termasuk perbankan dan asuransi
konvensional.
3) Usaha yang dilakukan bukan memproduksi,
mendistribusikan dan memperdagangkan makanan atau
minuman yang haram.
4) Tidak menjalankan usaha memproduksi, memdistribusikan
dan menyediakan barang dan jasa yang merusak moral dan
bersifat mudharat.
Selain itu ada beberapa ketentuan tambahan yakni9:
1) Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang
tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan sudah
tercatat lebih dari 3 bulan, kecuali termasuk dalam 10
kapitalisasi besar.
9 Muhammad Nafik HR. Bursa Efek dan Investasi Syariah, (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta,2009), h.261.
23
2) Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan
atau tengah tahun berakhir yang memiliki rasio kewajiban
terhadap aktiva maksimal sebesar 90%.
3) Memilih 60 saham dari susunan saham di atas berdasarkan
urutan rata-rata kapitalisasi pasar terbesar selama 1 tahun
terakhir.
4) Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat
likuiditas rata-rata nilai perdagangan reguler selama satu
tahun terakhir.
Pengkajian ulang akan dilakukan 6 (enam) bulan sekali dengan
penentuan komponen indeks pada awal Juli tiap tahunnya.
Sedangkan perubahan pada jenis uasaha emiten akan di-
monitoring secara terus-menerus berdasarkan data publik yang
tersedia.10
10 Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nation. Investasi Pada Pasar Modal Syariah. (Jakarta :Kencana,2008), h.56
24
Berikut adalah data perbandingan indeks saham syariah dengan
indeks lainnya yang ada di Pasar Modal Indonesia.
Tabel 2.2
Perbandingan Indeks Saham Syariah
dengan Indeks Seluruh Saham
Sumber : Roadmaps PMS Periode 2015-2019 –OJK
Pada tabel 2.2 menunjukkan pertumbuhan indeks saham syariah
dalam periode lima tahun terakhir adalah sebesar 34,52% untuk ISSI dan
29,68%. Dibandingkan tahun sebelumnya, pada penutupan bursa 2014,
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) meningkat 17,35% ke level
168,64 dan nilai kapitalisasi pasar sahamnya meningkat 15,21% menjadi
sebesar Rp 2.946,9 triliun. Pada periode yang sama, JII mengalami
25
peningkatan sebesar 18,10% ke level 691,04. Nilai kapitalisasi pasar
saham JII juga meningkat 16,29% dibandingkan akhit tahun 2013 menjadi
sebesar Rp 1.944,5 triliun atau sekitar 37,19% dari total kapitalisasi pasar
saham.
C. Return Saham
Secara praktis, return (pengembalian) merupakan keuntungan yang
didapatkan oleh investor atas modal/dana yang telah ia berikan kepada
perusahaan untuk diputarkan kembali. Pada kegiatan investasi yang
dilakukan di pasar modal, terdapat dua hal yang diharapkan untuk
didapatkan para investor yakni pendapatan yang diharapkan (expected
return) dan risiko (risk) yang terkandung dalam kegiatan ini. Komponen
return terdiri dari dua macam yakni capital gain (keuntungan dari selisih
harga) dan current income (perdagangan lancar). Capital gain merupakan
keuntungan yang didapatkan investor dari selisih harga ketika ia
membelinya dengan ketika ia menjual kembali instrumen investasinya
karena pada dasarnya akan terdapat perubahan harga dikarenakan adanya
perdagangan di pasar. Capital gain dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
(Rumus 2.1)
26
Dimana :
Rt = Return saham pada periode t
Pt = Closing Price sekarang (periode t)
Pt-1 = Closing Price sebelumnya (periode t-1)
Sedangkan jika berdasarkan pasar atau biasa disebut dengan market
return atau return pasar dapat dirumuskan sebagai berikut:
(Rumus 2.2)
Dimana :
Rm = Return pasar pada periode t
JIIt = Indeks JII sekarang (periode t)
JIIt-1 = Indeks JII sebelumnya (periode t-1)
Komponen berikutnya adalah current income yakni keuntungan
yang diperoleh oleh investor melalui pembayaran yang bersifat periodik
baik yang bersumber dari pembayaran bunga deposito, deviden, bunga
obligasi dan sebagainya disebut sebagai pendapatan lancar, maksudnya
adalah keuntungan yang diterima biasanya dalam bentuk kas atau setara
kas, sehingga dapat diubah menjadi uang secara cepat seperti bunga atas
jasa giro dan dividen tunai. Lebih lanjutnya setara kas adalah saham
27
bonus atau deviden saham atau dividen yang dibayarakan dalam bentuk
saham-saham dan dapat dikonversikan menjadi uang kas.11
Pengklasifikasian return dapat dibedakan menjadi dua macam yakni
return realisasi (realized return) meruapakn return yang telah terjadi.
Dihitung menggunakan data historis. Return jenis ini sangat penting
karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan,
Return ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi
(expected return) dan risiko di masa yang akan datang. Selanjutnya,
expected return adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh
investor dimasa yang akan datang. Berbeda dengan return realisasi yang
sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi.12
D. Price to Book Value (PBV)
1. Konsep Price to Book Value (PBV)
Price to Book Value adalah perhitungan atau perbandingan antara
market value dengan book value suatu saham. Dengan rasio PBV ini,
investor dapat mengetahui langsung berapa kali market value suatu
saham dihargai dari book value-nya. Rasio ini dapat memberikan
11 Asbi Rachmad Faried , “Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Nilai Kapitalisasi PasarTerhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur di BEI tahun 2002-2006,” (Thesis , Pasca SarjanaManajemen, Universitas Diponegoro,2008), h.25.
12 Jogiyanto Hartono, Teori Portopolio dan Analisis Investasi ed.ketujuh (Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARATA,2010), h.205.
28
gambaran potensi pergerakan harga suatu saham sehingga dari gambaran
tersebut, secara tidak langsung rasio PBV ini juga memberikan pengaruh
terhadap harga saham.
Sihombing berpendapat bahwa Price to Book Value (PBV)
merupakan suatu nilai yang dapat digunakan apakah sebuah saham lebih
mahal atau lebih murah dibandingkan dengan saham lainnya.13 Suatu
perusahaan yang berjalan baik dengan staf manajemen yang kuat dan
organisasi yang berfungsi kurang lebihnya sama dengan nilai buku aktiva
fisiknya. Rumus untuk menghitung Price to Book Value atau PBV adalah
sebagai berikut:
(Rumus 2.3)
Dimana :
PBV = Price to Book Value
Ps = Price Stock/ Harga pasar per saham
BVS = Book Value Per Share
13 Gregius Sihombing, Kaya dan Pinter Jadi Treder dan Investor Saham (Yogyakarta:Indonesia Cerdas,2008), h.95.
29
2. Pengaruh Price to Book Value (PBV) Terhadap Return Saham
Perusahaan yang berkinerja baik biasanya rasio PBV-nya di atas
satu. Ini menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar satu dari nilai
bukunya. Semakin besar ratio PBV, semakin tinggi nilai perusahaan di
mata pasar karena PBV yang semakin besar menunjukkan harga pasar
dari saham tersebut semakin meningkat. Oleh karena harga pasar dinilai
besar, maka return misalkan dalam bentuk capital gain yang dihasilkan
juga besar. Dengan demikian PBV berpengaruh positif terhadap return
saham.
E. Likuiditas Saham
1. Konsep Likuiditas Saham
Likuiditas saham dapat diartikan mudahnya suatu saham yang
dimiki seseorang untuk dapat diubah menjadi uang tunai melalui
mekanisme pasar modal14. Hal inilah yang dapat dijadikan patokan dasar
bagi para investor dalam memilih saham-saham yang akan dibelinya.
Semakin likuid suatu saham, maka investor akan semakin tertarik.
14 Koetin E.A, Suatu Pedoman Investasi Indonesia (Jakarta : Sinar Harapan,2000).h.106
30
2. Turnover Rate Sebagai Alat Ukur Likuiditas Saham
Pengukuran likuiditas bagi suatu surat berharga atau sekuritas dapat
menggunakan indikator turnover rate.
Rumus untuk menghitung nilai dari turnover rate adalah sebagai
berikut:
(Rumus 2.4)
Dimana :
Tjt = Turnover Rate dari saham j pada periode t
Xjt = Total jumlah saham yang diperdagangkan dari saham j
pada periode t
Nj = Total jumlah saham yang beredar dari saham j
3. Pengaruh Likuiditas Saham terhadap Return Saham
Semakin likuid suatu saham, maka investor akan semakin tertarik.
Hal ini akan menyebabkan harga saham tersebut akan naik dan menghasil
return yang baik juga. Dapat dikatakan korelasi antara likuiditas saham
dengan return saham berpengaruh positif satu sama lain.
F. Inflasi
1. Konsep Inflasi
Secara umumnya, inflasi adalah suatu kondisi dimana harga baik
naik secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang relatif panjang di
31
sebagian besar wilayah. Inflasi tidak terlalu membahayakan apabila bisa
diprediksikan, karena setiap orang akan mempertimbangkan prospeok
harga yang lebih tinggi di masa yang akan datang. Namun dalam
kenyataannya, inflasi sulit diprediksikan. Sebagai langkah preventif, bank
sentral Indonesia dalam hal ini Bank Indonesia telah merumuskan
beberapa indikator inflasi adalah sebagai berikut15 :
a. Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan indikator yang
umum digunakan untuk menggambarkan pergerakan harga.
Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan
harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat.
Tingkat inflasi di Indonesia biasanya diukur dengan IHK.
b. Indeks Harga Perdagangan Besar merupakan indikator yang
menggambarkan pergerakan harga dari komoditi-komoditi yang
diperdagangkan di suatu daerah.
Berdasarkan kepada sumber atau penyebab kenaikan harga-hara
yang berlaku, inflasi biasanya dibedakan keadaan tiga bentuk yakni
sebagai berikut16:
a. Inflasi Tarikan Permintaan (Demand Pull Inflation)
15 www.bi.go.id
16 Sadano Sukirna, Makroekonomi: Teori Pengantar (Jakarta : Raja Grafindo,2011), h.333 -336.
32
Inflasi ini biasanya terjadi karena pada masa
perekonomian berkembang dengan pesat. Kesempatan kerja
yang tinggi menciptakan tingkat pendapatan yang tinggi dan
selanjutnya menimbulkan pengeluaran yang melebihi
kemampuan ekonomi. Pengeluaran yang berlebih ini yang
mengakibatkan inflasi. Di samping dalam masa perekonomian
yang dalam keadaan berkembang pesat, inflasi jenis ini dapat
berlaku pada masa perang atau ketidakstabilan politik yang
terus-menerus. Dalam masa seperti ini pemerintah berbelanja
jauh melebihi pajak yang diperolehnya.
b. Inflasi Desakan Biaya (Cost Push Inflation)
Inflasi ini terutama dalam masa perekonomian
berkembang dengan pesar ketika tingkat pengangguran adalah
sangat rendah. Apabila perusahaan-perusahaan masih
menghadapi permintaan yang bertambah, mereka akan
berusaha menaikkan produksi dengan cara memberikan gaji
dan upah yang lebih tinggi ini. Langkah ini yang
mengakibatkan biaya produksi meningkat, yang akhirnya akan
menyebabkan kenaikan harga-harga berbagai barang.
c. Inflasi Diimpor (Import Inflation)
Inflasi dapat juga bersumber dari kenaikan harga-harga
barang yang diimpor. Inflasi ini akan terjadi apabila barang-
33
barang yang diimpor yang mengalami kenaikan harga
mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan pengeluaran
perusahaan-perusahaan.
2. Dampak Inflasi
Inflasi atau kenaikan harga-harga yang tinggi dan terus-menerus
telah menimbulkan beberapa dampak buruk kepada individu dan
masyarakat para penabung, kreditor/debitor dan produsen, ataupun pada
kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Dampak inflasi terhadap
individu dan masyarakat:17
a. Menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat
Inflasi menyebabkan daya beli masyarakat menjadi berkurang
atau malah semakin rendah, apalagi bagi orang-orang yang
berpendapatan tetap, kenaikan upah tidak secepat kenaikan
harga-harga, maka inflasi ini akan menurunkan upah riil setiap
individu yang berpendapatan tetap.
b. Memperburuk distribusi pendapatan
Bagi masyarakat yang berpendapatan tetap akan menghadapi
kemerosotan nilai riil dari pendapatannya dan pemilik kekayaan
dalam bentuk uang akan mengalami penurunan juga. Akan
17 Nurul Huda, dkk. Ekonomi Makro Islam : Pendekatan Teoritis. (Jakarta : Kencana, 2008). h.180
34
tetapi, bagi pemilik kekayaan tetap seperti tanah atau bangunan
dapat mempertahankan atau justru menambah nilai riil
kekayaannya. Dengan demikian inflasi akan menyebabkan
pembagian pendapatan diantara golongan yang berpendapatan
tetap dengan para pemilik kekayaan tetap akan semakin tidak
merata
Sedangkan dampak inflasi bagi perekonomian secara keseluruhan
antara lain prosepek pembangunan ekonomi jangka panjang akan semakin
memburuk, inflasi mengganggu stabilisasi ekonomi dengan merusak
rencana jangka panjang para pelaku ekonomi.
G. Review Studi Terdahulu
No Judul Penelitian Metode Hasil
Penelitian
Perbedaan
1. Analisis faktor
fundamental dan
risiko sistematis
terhadap harga
saham properti di
Metode
pengambilan
sampel
menggunakan
purposive
Hasil Penelitian
menunjukkan
bahwa Book
Value (BV)
yang
Penulis
menggunakan
saham yang
terdaftar di JII
dengan metode
35
BEJ oleh Njo
Anastasia dkk.
Jurnal akuntansi
& keuangan Vol.
5 No. 2.
November 2003:
123-132
sampling
method. Dari
30 perusahaan
hanya 13
perusahaan
yang diambil
karena
memiliki
laporan
keuangan
secara lengkap
tahun 1996 –
2001. Faktor
fundamental
yang digunakan
yaitu ROA,
ROE, BV,
Priceout Ratio,
DER, Require
Rate of
Return.Teknik
mempengaruhi
harga saham
secara parsial
sedangkan
faktor
fundamental
yang lainnya
tidak
berpengaruh.
regresi data
panel
36
analisis yang
digunakan
2. Akhyar,
Mohamad
“Analisis
Pengaruh Risiko
Sistematis dan
Luikiditas
terhadap
ekspetasi
pengembalian 14
saham LQ-45 di
BEI dengan
menggunakan
Path Analysis”
Skripsi S1
Fakultas
Ekonomi dan
Bisnis, UIN
Jakarta, 2010
Metode
menggunakan
analisis jalur,
dengan
mengguakan
trimming dan
uji goodness
Fit yang mana
setiap variabel
menggunakan
tingkat
signifikan 5%.
Variabel yang
digunkaan
adalah Current
Ratio dan
Quick Ratio
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa besar
pengaruh Beta,
CR, dan QR
terhadap harga
saham sebelum
timming
sebersar 30,6%.
Sedangkan
setelah proses
timming
sebesar 28,6% .
Kemudian besar
pengaruh Beta,
CR dan QR
terhadap return
saham sebesar
Penulis
menggunakan
saham yang
termasuk
kedalam
indeks JII dan
menggunakan
metode regresi
data panel
37
27,7%
3. Titman and
Warga “Stock
Return as
Predictors of
Interest Rates
and Inflation
pada periode
November 1979
dan Oktober
1982
Metode yang
digunakan
adalah regresi
berganda.
Variabel yang
digunakan
adalah return
saham, tingkat
suku bunga dan
inflasi.
Hasilnya adalah
tingkat suku
bunga dan
inflasi memiliki
pengaruh yang
positif terhadap
return saham
Penulis
menggunakan
variabel PBV
dan Likuiditas
saham selain
inflasi dan
membuang
variabel
tingkat suku
bunga dan
menggunakan
digunakan
indeks JII serta
menggunakan
metode regresi
data panel
4. Siti Marifah
“Pengaruh Faktor
Fundamental dan
Metode yang
digunakan
Regresi Data
Hasil penelitian
ini adalah
variabel DPR,
Penulis
menggunakan
variabel yang
38
Risiko Sistematis
terhadap Retun
Saham
Perusahaan Pada
JII. 2014
Panel dengan
variabel yang
digunakan
DPR,
EPS,ROA,
ROE, DER,
Return saham,
dan Beta
saham
PER, EPS, dan
ROA memiliki
pengaruh positif
yang signifikan
terhadap return
saham secara
parsial.
Sedangkan
DER, PER,
ROA, ROE dan
risiko sistematis
tidak memiliki
pengaruh yang
signifikan
secara parsial.
Hasil analisis
regresi secara
simultan
variabel DER,
DPR, EPS,
PER, ROA,
berbeda yakni
likuiditas
39
ROE dan risiko
sistematis
secara bersama-
sama
mempengaruhi
return saham
5. Rivail Davesta
“Pengaruh Risiko
Sistematis dan
Likuidtas saham
terhadap return
saham pada
industri
pertambangan
yang terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia
Periode 2010 –
2012. Skripsi S1
Fakultas
Metode yang
digunkaan non-
probability
sampling.
Variabel yang
digunakan
adalah
likuiditas dan
resiko
sistematis dan
return saham
Kesimpulan
secara parsial
risiko sistemtis
berpengaruh
positid dan
sgnifikan
terhadap return
saham dan
likuiditas saham
berpengaruh
negatif dan
tidak signifikan
terhadap return
saham. Namun
secara simultan
Penulis
menggunakan
saham yang
terdaftar di JII
40
Ekonomi likuiditas dan
risiko sistematis
secara
signifikan
berpengaruh
terhadap return
saham.
6. Pancawati
Hardiningsih, L.
Suryanto, Anas
Chairiri, “
Pengaruh Faktor
fundamental dan
resiko ekonomi
terhadap return
saham pada
perusahaan di
BEJ
Metode yang
digunkan
adalah analisis
regresi linier
berganda denga
variabel yang
digunakan
antara lain :
ROA, PBV,
Inflasi, Nilai
Tukar Rupiah
dan Return
Saham.
ROA, PBV dan
Inflasi
berpengaruh
positif terhadap
return saham
sedangkan nilai
tukar rupiah
berpengaruh
negatif terhadap
return saham.
Penelitian ini
tidak
menggunakan
ROA dan nilai
tukar tetapi
menggantinya
denga variabel
likuiditas
saham dan
menggunakan
metode regresi
data panel serta
menggunakan
indeks JII
41
sebagai
populasi
penelitian.
7. Fredy Hermawan
Mulia dan
Nurdhiana,
“Pengaruh BV,
PBV, EPS dan
PER Terhadap
Harga Saham
Perusahaan Food
and Beverage
yang Terdaftar di
BEI Tahun 2007
-2010”
Metode yang
digunakan
adalah analisis
linear
berganda.
Variabel yang
digunakan
antara lain: BV,
PBV, EPS dan
PER
Hasil penelitian
ini mengatakan
bahwa PBV,
EPS, dam PER
berpengaruh
secara bersama-
sama terhadap
harga saham,
namun secara
parsial hanya
EPS yang
berpengaruh
signifikan
terhadap harga
saham
Pada penelitian
ini variabel
yang
digunakan
adlah PBV ,
Likuiditas
saham dan
Inflasi dengan
metode analisis
regresi data
panel dan serta
menggunakan
indeks JII.
8. Gautam
Kaul,”Stock
Metode yang
digunakan
Hasil yang
diperoleh
Variabel yang
digunakan
42
Return and
Inflation: The
Role of the
Monetary
Sector” Jurnal
Finansial
Ekonomi 18,253-
276 Universitas
Michigan, U.S.A
ARIMA bahwa terdapat
hubungan
negatif antara
stock return dan
inflasi pada
negara yang
memiliki
karakteristik
perekonomian
yang sama.
selain inflasi
adalan PBV
dan Likuiditas
saham dengan
menggunakan
analisis regresi
data panel dan
menggunakan
indeks JII.
9. Taofik
Mohammed
Ibrahim dan
Omosola M.
Agbaje, “The
relatioship
between stock
return and
inflation in
Nigeria”. Jurnal
European
Metode analisis
menggunakan
Autoregressive
Distributin Lag
(ARDL)
Hasil yang
diperoleh
adalah
terdapatnya
hubungan
kointegrasi
diantara return
saham dengan
inflasi.
Membuktikan
bahwa inflasi
Studi yang
dilakukan di
Indonesia dan
menggunakan
teknik analisis
regresi data
panel dengan
variabel selain
inflasi dan
return saham,
penelitian ini
43
Scientific
Februari 2013
vol. 9 No. 4
adalah faktor
penting dalam
makroekonomi
yang
mempengaruhi
investment flow
dan
menentukan
arah dan
perubahan
dalam return
saham di
Nigeria
menggunakan
faktor internal
perusahaan
yakni likuiditas
dan price to
book value.
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh
Price to Book Value, likuiditas saham dan inflasi terhadap return saham
syariah yang terdapat pada Jakarta Islamic Index. Objek penelitian ini
adalah laporan harga saham per bulan dari perusahaan-perusahaan yang
terdaftar pada Jakarta Islamic Index selama tahun 2010 – 2014.
Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif deskriptif dari data-data
harga saham per lembar (closing price), Indeks Harga Saham JII, jumlah
saham yang diperdagangkan, jumlah saham yang beredar pada waktu
tertentu, data PBV dari laporan keuangan emiten yang diterbitkan serta
data inflasi tahunan.
B. Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham-saham
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagian saham-saham yang terdaftar di Jakarta
Islamic Index periode 2010-2014. Teknik pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling, yakni menentukan sampel dengan
kriteria:
1. Saham-saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode
2010-2014
45
2. Saham-saham yang konsisten secara berturut-turut selama
periode tahun 2010 - 2014 masuk dalam saham Jakarta Islamic
Index.
3. Saham – saham yang mempunyai kelengkapan data-data yang
dibutuhkan.
Berdasarkan kriteria tersebut, maka terpilihlah 10 saham yang
digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini yang disajikan dalam
tabel berikut :
Tabel 3.1
Daftar Sampel Saham Syariah yang Konsisten di Jakarta
Islamic Indeks Tahun 2010 – 2014
No Kode Saham Nama Perusahaan
1. AALI Astra Agro Lestari
2. INTP Indocement Tunggal Prakasa
3. UNTR United Tractors
4. UNVR Unilever Indonesia
5. TLKM Telkom Indonesia Persero
6. PTBA Tambang Batubara Bukit
7. SMGR Semen Gresik Indonesia
46
8. KLBF Kalbe Farma
9. LSIP PP London Sumatra Indonesia
10. ITMG Indo Tambangraya Mega
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang menjadi objek penelitian ini adalah:
a. Variabel Terikat ( Dependent Variabel)
Variabel terikat adalah yang merupakan hasil dari pengamatan dan
pengolahan bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
return saham syariah periode 2010 – 2014.
b. Variabel Bebas (Independent Variabel)
Variabel bebas merupakan variabel yang dipilih dan diolah oleh
peneliti untuk dicari keterkaitan atau pengaruhnya dengan variabel
terikat. Pada penelitian ini variabel bebasnya adalah Price to Book
Value (PBV)(X1), Likuiditas Saham (X2) dan Inflasi (X3).
Tabel 3.2
Deskripsi Variabel Dependen dan Independen
Penelitian
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
PBV
(X1)
PBV adalahperhitungan atauperbandinganantara marketvalue dengan
Rasio
47
book value suatusaham
LikuiditasSaham(X2)
Merupakanmudahnya suatusaham yangdimilikiseseorang untukdapat diubahmenjadi uangtunai melaluimekanismepasar modal
Rasio
Inflasi(X3)
inflasi adalahsuatu kondisidimana hargabaik naik secaraterus menerusdan dalamjangka waktuyang relatifpanjang disebagian besarwilayah
Rasio
ReturnSaham (Y)
return(pengembalian)merupakankeuntunganyang didapatkanoleh investoratas modal/danayang telah iaberikan kepadaperusahaanuntukdiputarkankembali
Rasio
48
D. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang
diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara yang dicatat
oleh pihak lain. Data sekunder pada umumnya berupa bukti catatan atau
laporan historis yang tersusun dalam data dokumenter yang
dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan1. Peneliti memperoleh
data-data penelitian yang bersumber dari :
Daftar saham yang tergabung dalam JII periode 2010 sampai
dengan 2014, diperoleh dari website ww.idx.co.id
Data bulanan harga penutupan (closing price) saham-saham syariah
yang konsisten terdaftar dalam JII dan indeks JII periode 2010
sampai dengan 2014, diperoleh dari Perpustakaan IDX dan
yahoofinance.com
Data jumlah saham yang diperdangangkan dan jumlah saham yang
beredar periode 2010 sampai dengan 2014, diperoleh dari website
www.yahoofinance.co.id
E. Teknik Pengolahan Data
Demi menunjang kesempurnaanya penelitian ini, serangkaian
kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan seluruh data dan
informasi yang dibutuhkan, antara lain:
1Nur Indriantoro dan Bambang Soepomo, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansidan Manajemen. Edisi Pertama(Yogyakarta.BFFE, 2002), h. 147
49
1. Pengumpulan Data Secara Kepustakaan (Library Research)
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data yang bersifat
teoritis dan dapat menunjang materi pembahasan penelitian melalui
beberapa sumber rujukan, seperti buku, jurnal, artikel dan sumber
informasi yang terkait dengan penelitian ini.
2. Pengumpulkan Data Melalui Internet (Internet Research)
Pengumpulan data closing price, indeks JII dan lainnya periode
2010 - 2014 melalui website yahoofinance.com dan www.idx.com.
Data –data historis yang sudah terkumpul ini akan diolah dengan
menggunakan Microsoft Excel, dan Eviews
F. Metode Analisis Data
1. Analisis Model Regresi Data Panel
Penelitian ini mengguankan bentuk data panel (pool) yang
merupakan gabungan antara data runtun waktu (time series) dengan
seksi silang (cross section). Oleh karenanya, data panel memiliki
gabungan karakteristik yaitu data yang terdiri atas beberapa obyek
dan meliputi beberapa waktu2.
Uji regresi data panel ini digunakan untuk mengetahui
hubungan antara variabel independen yang terdiri atas price to book
value, likuiditas saham dan inflasi terhadap variabel dependen yakni
return saham syariah perusahan di JII. Pengolahan data dalam
penelitian ini menggunakan software Eviews 6 untuk menjelaskan
2 Wing Wahyu Winarno., Analisis Ekonometrika dan Statitika dengan Eviews. (Yogyakarta:UPP STIM YKPN.2011), h. 9
50
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen melalui
data panel. Penggunaan software ini dirasa tepat mengingat analisis
dengan data panel sudah disediakan Eviews sejak versi awal dan
selama ini sudah menjadi satu keunggulan program Eviews
dibanding program-program statistik lainnya. Software Microsoft
Excel 2006 juga dipakai untuk mempermudah pengolaan data seperti
pembuatan grafik, tabel dan lain-lain.
Data semacam ini memiliki keunggulan terutama karena
bersifat robust (kuat) terhadap beberapa tipe pelanggaran yakni
heterokedastisitas dan normalitas. Disamping itu, dengan perlakuan
tertentu struktur data seperti ini dapat diharapkan untuk memberikan
informasi yang lebih banyak (high informatinal content)3
Analisis statistik dekriptif menjelaskan gambaran umum data-
data penelitian, materi-materi dan variabel-variabel yang
berhubungan dengan judul penelitian. Analisis deskriptif
memberikan gambaran mengenai mean, sum d, nilai maksimum,
nilai minimum dan standar deviasi dari hasil pengolahan data yang
telah dilakukan.
Model regresi panel dalam penelitian ini adalah:
Yit = α + b1X1it + b2X2it+ b3X3it + e (Rumus 3.1)
Keterangan :
Y = Variabel dependen ( return saham syariah)
3 Moch. Doddy Ariefianto. Ekonometrika Esensi dan Aplikasi dengan MenggunakanEVIEWS (Jakarta: Erlangga.2012),h.148
51
α = Konstanta
b = Koefisien Regresi
X1 = Price to Book Value
X2 = Likuiditas
X3 = Inflasi
e = Error term, diasumsikan 0
t = waktu
i = perusahaan
Metode estimasi model regresi dengan menggunakan data panel
dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, antara lain4:
a. Common effect/ Regresi Pooling
Estimasi untuk model ini dapat dilakukan dengan
metode OLS ( Ordinary least square) biasa. Untuk model data
panel, sering diasumsikan βit = β yakni pengaruh dari
perubahan dalam X diasumsikan bersifat konstan dalam waktu
kategori cross section.
Secara umum, bentuk model linier yang dapat
digunakan untuk memodelkan data panel adalah:
Yit = Xitβit + eit (Rumus 3.2)
Dimana:
4 Dedi Rosadi, Ekonometrika dan Analisis Runtun Waktu Terapan. (Yogyakarta: AndiOffset,2012), h.271
52
Yit adalah observasi dari unit ke-i dan diamati pada periode
waktu ke-t (yakni variabel dependen yang merupakan suatu
data panel).
Xit adalah variabel independen dari unit ke-i dan diamati pada
periode waktu ke-t disini diasumsikan Xit memuat variabel
konstanta.
eit adalah komponen eror yang diasumsikan memiliki harga
mean 0 dan variansi homogen dalam waktu serta independen
dengan Xit
b. Model Fixed Effect
Model fixed effect adalah teknik mengestimasikan data
panel dengan menggunakan variabel dummy untuk menangkap
adanya perbedaan intercept. Pengertian fixed effect ini
didasarkan perbedaan intercept antara perusahaan namun
intercept sama antara waktu (time in variant). Di samping itu,
model ini juga mengasumsikan bahwa koefisensi regresi tetap
antara perusahaan dan waktu. Pendekatan dengan variabel
dummy ini dikenal dengan sebutan least square dummy
variables (LSDV). Persamaan fixed effect model dapat ditulis
sebagai berikut:
Yit = Xitβit + Ci +....+ eit (Rumus 3.3)
Dimana:
Ci = variabel dummy
53
c. Model Random Effect
Model random effect digunakan untuk mengatasi
kelemahan model fixed effect yang menggunakan varibel
dummy, sehingga model mengalami ketidakpastian. Tanpa
menggunakan dummy, metode random effect menggunakan
residual, yang diduga memiliki hubungan antar waktu dan
antar obyek.
Model yang tepat digunakan untuk
mengestimasikan random effect adalah Generalized least
square (GLS) sebagai estimatornya. Bentuk persamaannya
adalah:
Yit = Xitβit + Vit (Rumus 3.4)
Dimana Vit = Ci + Dt + εit
Ci diasumsikan bersifat independent dan identically distributed
(iid) normal dengan mean 0 dan variansi σ2c (komponen cross
section error)
Dt diasumsikan bersifat iid normal dengan mean 0 dan variansi
σ2c (komponen cross section error)
εit diasumsikan bersifat iid dengan mean 0 dan variansi σ2ε
Dan εit ,Ci dan Dt diasumsikan independen satu dengan lainnya
(komponen error kombinasi)
54
2. Tahapan Analisis Data
Untuk menganalisis data panel diperlukan uji spesifikasi
model yang tepat untuk menggambarkan data. Uji tersebut yaitu:
a. Uji Chow
Uji chow adalah pengujian untuk menentukan model
apa yang akan dipilih antara common effect model atau fixed
effect model. Hipotesis uji chow adalah:
H0 : intercept konstan pada setiap i dan t
H1 : intercept tidak konstan paa setiap i dan t
Nilai F statistik ditentukan oleh:
Fn -1.nt, n-k = (Rumus 3.5)
Dimana:
SSE1 = Sum Square Error dari model common
effect
SSE2 = Sum Square Error dari model fixed effect
n = jumlah individual (cross section)
t = jumlah series waktu (time series)
k = jumlah variabel bebas
Kriteria pengujian bagi uji F adalah jika nilai Fstatistik
lebih besar dari Ftabel dimana Ftabel mengikuti distribusi Fn-1, nt
- n-k (α%), dengan n-1 adalah derajat keabsahan (numerator),
nt - n-t adalah derajat keabsahan (denominator) dan α adalah
tingkat signifikansi, maka H0 ditolak dan model yang
55
digunakan adalah model analisis data panel denga fixed
effect.
b. Uji Hausman
Uji Hausman adalah uji yang digunakan untuk
memilih model yang terbaik antara fixed effect model atau
random effect model yaitu dengan menguji hipotesis
berbentuk:
H0 : E(Ci | X) = E(u) = 0 atau terdapat random effect
model
H1 : fixed effect model
Dalam perhitungan statistik uji Hausman
diperlukan asumsi bahwa banyaknya kategori cross section
lebih besar dibandingkan jumlah varibel independen
(termasuk konstanta) dalam model. Lebih lanjut, dalam
estimasi statistik uji Hausman diperlukan estimasi variansi
model. Apakah kondisi-kondisi ini tidak dipenuhi maka
hanya dapat digunakan model fixed effect.
3. Pengujian Statistik
Uji t
Uji parsial ini digunakan untuk mengetahui
pengaruh masing-masing variabel independen terhadap
variabel dependen. Uji t-test ini pada dasarnya untuk
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
56
penjelas/independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen5. Kriteria pengambilan keputusan
dilakukan dengan tingkat signifikansi 5%. H1 diterima jika
tingkat signifikansi <5% (kurang dari 0,05) dan H1 ditolak
apabila tingkat signifikansi >5%.
Apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1
diterima, artinya variabel independen secara parsial
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen. Apabila thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1
ditolak, artinya variabel independen secara parsial tidak
mempunyai pengaruh yang disignifikan terhadap variabel
dependen.
Uji F
Pengujian ini untuk mengetahui apakah variabel
independen yakni price to book value, likuiditas saham dan
inflasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen yakni return saham. Pengujian ini
dilakukan dengan uji F pada tingkat keyakinan 95% dan
tingkat kesalahan (α) 5% dengan degree of freedom (df1)
= k – 1, degree of freedom (df2) = n-k. Dasar pengambilan
keputusan adalah:
5 Ety Rocheaty, dkk. Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS (Jakarta: MitraWacana Media, 2007). h. 99
57
Jika fhitung ≤ ftabel : H0 diterima dan H1 ditolak
Jika fhitung ≥ ftabel : H0 ditolak dan H1 diterima
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai
yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara
umum koefisien determinasi untuk data silang (cross
section) relatif rendah karena adanya variasi yang besar
antara masing-masing pengamatan.
Kelemahan mendasar dalam menggunakan koefisien
determinasi adalah biasa terhadap jumlah variabel
independen yang dimasukkan dalam model. Apabila satu
variabel independen ditambah, R2 akan meningkat tanpa
memperdulikan apakah variabel tersebut berpengaruh
secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen.
Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan adjust R2
untuk mengevaluasi model.
58
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini, akan diuraikan tentang hal-hal yang mengenai data-data yang
berhasil dikumpulkan, hasil olahan data tersebut beserta pembahasannya.
A. Analisis Deskriptif Statistik
Bab ini penulis menganalisis data yang akan diunakan. Data yang
digunakan berupa variabel return saham, price to book value, likuiditas dan
inflasi. Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahan yang terdaftar pada
Jakarta Islamic Index periode 2010 – 2014 dan memenuhi kriteria yang
diperlukan guna penerapan operasional variabel dengan teknik purposive
sampling yang cocok digunakan bagi penelitian ini.
Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah:
Tabel 4.1
Daftar Sampel Perusahaan yang Konsisten Terdaftar
di Jakarta Islamic Index Periode 2010 – 2014
No Kode Saham Nama Perusahaan
1. AALI Astra Agro Lestari
2. INTP Indocement Tunggal Prakasa
59
3. UNTR United Tractors
4. UNVR Unilever Indonesia
5. TLKM Telkom Indonesia Persero
6. PTBA Tambang Batubara Bukit
7. SMGR Semen Gresik Indonesia
8. KLBF Kalbe Farma
9. LSIP PP London Sumatra Indonesia
10. ITMG Indo Tambangraya Mega
Sumber : Data diolah
Data-data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari situs
resmi Indonesia Stock Exchange yakni www.idx.go.id dan situs pendukung
seperti yahoo finance dan situs resmi badan pusat statistik. Berikut penjabaran
data-data yang digunakan :
Tabel 4.2
Data Price to Book Value periode 2010 – 2014
Emiten Tahun PBV Emiten Tahun PBV
AALI
2010 6,14
ITMG
2010 8,962011 4,06 2011 4,462012 3,31 2012 4,842013 3,85 2013 2,72
60
2014 3,41 2014 1,47
UNTR
2010 5,04
KLBF
2010 6,622011 3,57 2011 5,32012 2,27 2012 7,32013 1,99 2013 6,892014 1,68 2014 9,3
UNVR
2010 31,69
LSIP
2010 4,212011 38,97 2011 2,632012 40,09 2012 2,52013 46,63 2013 1,992014 45,03 2014 1,84
TLKM
2010 3,75
PTBA
2010 8,952011 2,33 2011 4,92012 2,72 2012 4,092013 2,8 2013 3,112014 3,57 2014 3,53
INTP
2010 4,8
SMGR
2010 5,012011 3,99 2011 4,652012 4,26 2012 5,182013 3,2 2013 3,852014 3,96 2014 4,09
Sumber : www.idx.go.id
Selanjutnya adalah data dari nilai likuiditas saham kesepuluh emiten
yang menjadi sampel penelitian ini, yakni :
Tabel 4.3
Data Nilai Likuiditas Saham Periode 2010 – 2014
Emiten Tahun TVA Emiten Tahun TVA
AALI
2010 0,001044
ITMG
2010 0,0015372011 0,000245 2011 0,00112012 0,00065 2012 0,0005382013 0,00075 2013 0,0006132014 0,000683 2014 0,002062
UNTR 2010 0,000746 KLBF 2010 0,014645
61
2011 0,000776 2011 0,0021232012 0,001293 2012 0,0013312013 0,000494 2013 0,000962014 0,000926 2014 0,000648
UNVR
2010 0,00027
LSIP
2010 0,0118412011 0,000197 2011 0,0009052012 0,000819 2012 0,0023212013 0,000207 2013 0,003462014 0,00017 2014 0,002258
TLKM
2010 0,00918
PTBA
2010 0,0010932011 0,005745 2011 0,0006392012 0,009765 2012 0,0008982013 0,001152 2013 0,0009582014 0,005594 2014 0,00068
INTP
2010 0,001322
SMGR
2010 0,0010452011 0,000959 2011 0,0012332012 0,000614 2012 0,0012412013 0,000464 2013 0,0009242014 0,000661 2014 0,00084
Sumber : Indonesian Capital Market Dictionary
Data terakhir yang akan ditampilkan adalah data inflasi pada periode
2010 – 2014, yakni sebagai berikut:
Tabel 4.4
Data Inflasi Indonesia 2010 – 2014
Tahun Inflasi
2010 0,92
2011 0,57
2012 0,54
2013 0,55
2014 2,46Sumber : BPS
62
B. Pemilihan model regresi data panel
Analisis regresi yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis
regresi data panel. Data panel memiliki gabungan karakteristik yaitu data yang
terdiri atas beberapa objek dan meliputi waktu.1Ada beberapa keuntungan
yang diperoleh dengan menggunakan data panel. Pertama, data panel yang
merupakan gabungan dua data time series dan cross section mampu
menyediakan data yang lebih banyak sehingga akan menghasilkan degree of
freedom yang lebih besar. Kedua, menggabungkan informasi dari data time
series dan cross section dapat mengatasi masalah yang timbul ketika terdapat
maslaah penghilangan variabel (ommited-variabel).2 Dalam sumber lain
mengatakan, data semacam ini memiliki keunggulan terutama karena bersifat
robust (kuat) terhadap beberapa tipe pelanggaran yakni heterokedastisitas dan
normalitas. Disamping itu, dengan perlakuan tertentu strutur data seperti ini
dapat diharapkan untuk memberikan informasi yang lebih banyak (high
infomational content).3
Terdapat beberapa metode/pendekatan yang biasa digunakan untuk
mengestimasi model regresi dengan data panel yakni pendeketan Common
1 Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews(Yogyakarta:UPP STIM YKPN, 2011). h. 9.1.
2 Agus Widarjono, Ph.D, Ekonometrika: Pengantar dan Aplikasinya Disertai Panduan Eviews(Yogyakarta: UPP STIM YKPN,2013).h.353.
3 Moch. Daddy Arefianto, Ekonometrika Esensi dan Aplikasi dengan Menggunakan EVIEWS(Jakartaa: Erlangga, 2012). h.148.
63
Effect, Fixed Effect dan Random Effect.4 Ketiga pendekatan tersebut masing
masing memiliki kelebihan dan kekurangannya dan pemilihannya pun
tergantung dari asumsi yang diterapkan oleh peneliti dan pemenuhan syarat-
syarat pengolahan data statistik yang benar, sehingga dapat
dipertanggungjawabkan secara statistik.
Langkah pertama adalah setelah data panel yang dibutuhkan
terkumpul, dengan menggunakan aplikasi eviews 6, data tersebut diregresikan
dengan menggunakan model common effect terlebih dahulu. Hasil olahan
tersebut dapat dilihat dalam tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.5
Hasil Regresi Data Panel Common Effect (PLS)
Dependent Variable: RETURNMethod: Panel Least SquaresDate: 09/14/15 Time: 12:30Sample: 2010 2014Periods included: 5Cross-sections included: 10Total panel (balanced) observations: 50
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.805061 0.317964 2.531925 0.0148LN_PBV 0.262425 0.061395 4.274401 0.0001
LN_INFLASI 0.147653 0.077355 1.908766 0.0625LN_LIKUIDITAS 0.164694 0.050720 3.247124 0.0022
R-squared 0.342883 Mean dependent var 0.068373Adjusted R-squared 0.300027 S.D. dependent var 0.379391S.E. of regression 0.317415 Akaike info criterion 0.619408Sum squared resid 4.634617 Schwarz criterion 0.772370
4 Agus Widarjono, Ph.D, Ekonometrika: Pengantar dan Aplikasinya Disertai Panduan Eviews(Yogyakarta: UPP STIM YKPN,2013). h.355.
64
Log likelihood -11.48519 Hannan-Quinn criter. 0.677656F-statistic 8.000904 Durbin-Watson stat 1.818170Prob(F-statistic) 0.000214
Sumber : output eviews
Selanjutnya hal yang sama dilakukan dengan model fixed effect. Hasil
regresinya sebagai berikut:
Tabel 4.6
Hasil Regresi Data Panel Model Fixed Effect
Dependent Variable: RETURNMethod: Panel Least SquaresDate: 09/14/15 Time: 12:34Sample: 2010 2014Periods included: 5Cross-sections included: 10Total panel (balanced) observations: 50
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 1.354842 0.506476 2.675040 0.0111LN_PBV 0.498556 0.130960 3.806923 0.0005
LN_INFLASI 0.151698 0.068091 2.227864 0.0321LN_LIKUIDITAS 0.299918 0.065700 4.564945 0.0001
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.594660 Mean dependent var 0.068373Adjusted R-squared 0.463199 S.D. dependent var 0.379391S.E. of regression 0.277968 Akaike info criterion 0.496270Sum squared resid 2.858841 Schwarz criterion 0.993396Log likelihood 0.593239 Hannan-Quinn criter. 0.685579F-statistic 4.523455 Durbin-Watson stat 2.408936Prob(F-statistic) 0.000188
Sumber : output eviwes
65
Setelah hasil dari model common effect dan fixed effect diperoleh
maka selanjutnya dilakukan uji likehood ratio atau uji chow. Untuk memilih
model mana yang terbaik antara model common effect dan fixed effect
dilakukan uji Chow. Dalam melakukan uji Chow, dibuat hipotesis untuk
selanjutnya diuji. Hipotesis tersebut adalah sebagai berikut:
Ho: Intercept konstan pada setiap i dan t
Ha: Intercept tidak konstan pada setiap i dan t
Dasar penolakan terhadap hipotesis diatas adalah dengan
membandingkan perhitungan F-statistik dengan F-tabel. Perbandingan dipakai
apabila hasil F hitung lebih besar (>) dari F tabel, maka (Ho) ditolak yang
berarti model yang lebih tepat digunakan adalah fixed effect model. Begitupun
sebaliknya, jika F hitung lebih kecil (<) dari F tabel, maka Ho diterima dan
model yang digunakan adalah common effect mode.l 5 Hasil dari uji likehood
ratio atau uji chow dapat dilihat pada tabel 4.4
Tabel 4.7
Hasil Uji Chow
Effects Test Statistic d.f. Prob.
5 Gujarati, N Damodor dan Dawn C Porter, Basic Econometrics, Foufth Edition (Mc Graw HillInternational Edition, Singapore, 2009). h.257.
66
Cross-section F 2.553627 (9,37) 0.0215Cross-section Chi-square 24.156863 9 0.0041
Sumber : output eviews
Berdasarkan hasil output diatas menunjukkan nilai probabilitas 0.0215
untuk cross section F, yang artinya nilainya kurang dari 0.05, maka Ho
ditolak. Oleh karena itu model yang terpilih berdasarkan uji Chow ini adalah
fixed effect.
Uji chow juga dapat dilakukan dengan membandingkan perhitungan F
statistik dengan F tabel atau disebut dengan uji F. Sebagaimana dengan uji
chow, uji F kita gunakan untuk mengetahui apakah teknik regresi data panel
dengan model fixed effect lebih baik dari model regresi data panel tanpa
variabel dummy (common effect) dengan melihat sum of squared residual
(RSS).6 Adapun uji F statistiknya adalah sebagai berikut:
F= (RRS1 – RRS2) / (N-1)
RRS2 / (N.T- N- K)
= (4.634617– 2.858841 ) / (10-1)
2.858841/ (5.10 –10-4)
= 26.181
Dimana RRS1 merupakan sum of squared teknik tanpa variabel
dummy (common effect) yaitu sebagai restricted model dan teknik fixed effect
6 Agus Widarjono, Ph.D, Ekonometrika: Pengantar dan Aplikasinya Disertai Panduan Eviews(Yogyakarta: UPP STIM YKPN,2013). h.362.
67
dengan variabel dummy sebagai unrestricted model. Berdasarkan perhitungan
diatas diperoleh F statistik untuk uji chow adalah 26.181, kemudian hasil ini
akan dibandingkan dengan F tabel df: α, (N-1), (N.T – N –K) atau 0.05,(10-1),
(10.5 – 10 – 3) yang dihitung dengan formula Microsoft Excel yaitu:
(=FINV(prpbability; deg_freedom1;deg_freedom2). Hasil outputnya F tabel
nya adalah sebesar 2,144853353 yang artinya F statistik > F tabel . Dengan
demikian Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya model fixed effect lebih
tepat digunakan daripada model common effect
Selanjutnya, sebelum kita melakukan uji Hausman untuk menguji
model fixed effect atau model random effect yang lebih tepat untuk penelitian
ini, kita lakukan regresi terlebih dahulu dengan model random effect. Hasilnya
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.8
Hasil Regresi Data Panel Model Random Effect (REM)
Dependent Variable: RETURNMethod: Panel EGLS (Cross-section random effects)Date: 09/14/15 Time: 12:40Sample: 2010 2014Periods included: 5Cross-sections included: 10Total panel (balanced) observations: 50Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.805061 0.278448 2.891244 0.0058LN_PBV 0.262425 0.053765 4.881003 0.0000
68
LN_INFLASI 0.147653 0.067742 2.179649 0.0344LN_LIKUIDITAS 0.164694 0.044416 3.707940 0.0006
Effects SpecificationS.D. Rho
Cross-section random 0.000000 0.0000Idiosyncratic random 0.277968 1.0000
Weighted Statistics
R-squared 0.342883 Mean dependent var 0.068373Adjusted R-squared 0.300027 S.D. dependent var 0.379391S.E. of regression 0.317415 Sum squared resid 4.634617F-statistic 8.000904 Durbin-Watson stat 1.818170Prob(F-statistic) 0.000214
Unweighted Statistics
R-squared 0.342883 Mean dependent var 0.068373Sum squared resid 4.634617 Durbin-Watson stat 1.818170
Sumber : Output Eviews
Langkah selanjutnya setelah mengetahui ouput dengan model random
effect, kita lakukan Uji Hausman. Berikut hasil dari uji Hausman:
Tabel 4.9
Hasil Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman TestEquation: UntitledTest cross-section random effects
Test SummaryChi-Sq.Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 16.210395 3 0.0010
Sumber : Ouput Eviews
69
Untuk menentukan apakah model random effect atau fixed effect yang
akan digunakan selanjutnya, kita harus membandingkan nilai uji Hausman
dengan nilai chisquare. Nilai chi-square dengan degree of freedom sebanyak
independen variabel yakni tiga variabel dan menggunakan nilai signifikansi
5% maka kita dapat memperoleh 7,1847. Jika hasil uji Hausman lebih besar
dari chi-square maka model yang digunkan adalah fixed effect dan begitupun
sebaliknya, jika hasil dari uji Hausman lebih kecil dari nilai chi-square, maka
model yang dipilih adalah model random effect.
Sekarang berdasarkan hasil output dengan menggunakan eviews,
diperoleh nilai chi-square statistic bernilai 16,210395 yang mana nilai
tersebut lebih besar daripada 7,1847. Maka model yang dipakai untuk
dilakukan uji statistik adalah model fixed effect karena hasil uji Hausman
lebih besar dari chi-square (14,991>7,1847) dengan tiga degree of freedom.
C. Hasil Estimasi Model
Hasil estimasi model dapat dilihat dari hasil uji regresi dengan model
fixed effect yang telah terpilih sebelumnya berdasarkan hasil uji Hausman
yang telah dilakukan. Berdasarkan ouput model fixed effect,diperoleh
persamaan model regresi data panel dengan menggunakan perangkat lunak
eviews 6 adalah RS = 1,354842 + 0,498556PBVit + 0,151698Iit +
0,299918Lit
70
Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa intersep adalah
1,354842 artinya ketika variabel-variabel independen pada observasi ke i dan
ke t, maka RS adalah sebesar 1,354842. Lalu jika masing-masing variabel
independen meningkat sebesar 1% maka:
a. Jika nilai PBV (Price to Book Value ) pada observasi ke i dan
periode ke t akan menaikan nilai return saham syariah pada
observasi ke i dan pada periode ke t sebesar 0,498556 apabila nilai
variabel independen lainnya dianggap konstan.
b. Jika nilai Inflasi pada observasi ke i dan periode ke t akan
menaikan nilai return saham syariah pada observasi ke i dan pada
periode ke t sebesar 0,151698 apabila nilai variabel independen
lainnya dianggap konstan.
c. Jika nilai Likuidasi pada observasi ke i dan periode ke t akan
menaikan nilai return saham syariah pada observasi ke i dan pada
periode ke t sebesar 0,299918 apabila nilai variabel independen
lainnya dianggap konstan.
D. Uji Statistik
Berdasarkan uji yang telah dilakukan yakni uji chow dan uji Hausman
maka model estimasi data yang terpilih adalah fixed effect model. Langkah
berikutnya adalah uji signifikansi dari model yang terpilih.
71
1. Adjusted R-Square (Koefisien Determinasi)
Nilai R2 mempunyai interval antara 0 sampai 1 (0 < R2 < 1).
Semakin besar nilai R2 (mendekati 1), maka semakin baik hasil
untuk model regresi tersebut, dan semakin mendekati 0, maka
variabel independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan
variabel dependen7. Dari tabel 4.3 fixed effect model menilai
Adjusted R Square pada model regresi dalam penelitian ini adalah
sebesar 0,463199 yang artinya kemampuan variabel independen
(Price to Book Value, Inflasi dan Likuiditas) dalam menjelaskan
variabel dependen adalah sebesar 46,32% sedangkan sisanya
sebesar 53,68% dijelaskan variabel lain yang tidak termasuk dalam
penelitian ini.
2. Uji Pengaruh Simultan (F)
Dalam menyimpulkan apakah model masuk dalam kategori
cocok (fit) atau tidak, kita harus membandingkan nilai F hitung
dengan nilai F tabel. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika F
hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti
bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen, tetapi jika F hitung < F
7 Gujarati, N Damodor dan Dawn C Porter, Basic Econometrics, Fourth Edition (Mc Graw HillInternational Edition, Singapore, 2009). h.76.
72
tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti bahwa variabel
independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen.8
Pada hasil regresi fixed effect model yang terdapat pada tabel
4.3, dapat dinyatakan bahwa 4,523455 sementara F tabel dengan
tingkat α=5% dan df1 (k-1) = 2 dan df2 (n-k) = 47, didapat F tabel
adalah sebesar 3,1950. Dengan demikian F hitung > F tabel
(4,523455 > 3,1950), kemudian juga terlihat dari nilai
probabilitasnya yakni sebesar 0,000188 yang lebih kecil dari tingkat
signifikansi 0,05%, sehingga H0 ditolak. Hal ini menunjukkan
bahwa variabel PBV (Price to Book Value), Inflasi dan Likuiditas
secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap return saham syariah, sehingga model regresi
dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen (return).
3. Uji Pengaruh Parsial (t)
Besarnya pengaruh secara parsial setiap variabel dependen
pada penelitian ini dapat menggunakan uji t.
Apabila nilai t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan dapat
disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh secara nyata
8 Suliyanto, Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS (Yogyakarta: CV. AndiOffset 2011), h. 61-62.
73
terhadap variabel deoendennya. Maka begitupula sebaliknya,
apabila nilai t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan dapat
disimpulkan variabel independen tersebut tidak berpengaruh nyata
terhadap variabel dependennya. Selain itu dapat digunakan
indikator lain yakni apabili probabilitasnya lebih kecil dari 0,05
maka hasil signifikan artinya terdapat pengaruh dari variabel
independen secara individual terhadap variabel dependennya.
Hasil perhitungan T tabel dengan signifikansi α = 0,05, didapat
t tabel dengan berhitungan sebagai berikut, α: df = (n-k) atau 0,05;
df = (50-3) adalah sebesar 2,01174.
Berikut adalah hasil uji t dari masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen:
a. Pengaruh PBV (Price to Book Value) terhadap Return
Saham Syariah
Melihat tabel 4.3, nilai t hitung pada PBV didapati nilai
sebesar 3,806923, oleh karena itu karena t hitung > t tabel
(3,806923 > 2,01174), maka H0 ditolak dan Ha diterima
dan nilai probabilitasnya 0,0005 yang nilainya lebh kecil
dari 0,05. Hal ini berarti bahwa PBV tmemiliki pengaruh
yang signifikan terhadap return saham syariah.
74
b. Pengaruh Inflasi terhadap Return Saham Syariah
Melihat tabel 4.3, nilai t hitung pada inflasi didapati nilai
sebesar 2,227864, oleh karena itu karena t hitung < t tabel
(2,227864 < 2,01174), maka H0 ditolak dan Ha diterima
dan nilai probabilitasnya 0,0321 yang nilainya lebh kecil
dari 0,05. Hal ini berarti bahwa inflasi memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap return saham syariah.
c. Pengaruh Likuiditas terhadap Return Saham Syariah
Melihat tabel 4.3, nilai t hitung pada inflasi didapati nilai
sebesar 4,564945, oleh karena itu karena t hitung > t tabel
(4,564945 >2,01174), maka H0 ditolak dan Ha diterima dan
nilai probabilitasnya 0,0001 yang nilainya lebih kecil dari
0,05. Hal ini berarti bahwa likuiditas memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap return saham syariah.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Analisis regresi data panel yang telah dilakukan bertujuan untuk
menginvestigasi hubungan yang dapat diukur dari PBV (Price to Book Value),
Inflasi dan Likuiditas terhadap return saham syariah. Pada uji Hausman yang
merupakan uji terakhir yang dilakukan untuk menentukan model mana yang
tepat unruk penelitian ini yakni diantara model fixed effect atau model random
75
effect dan terpilihlah model fixed effect yang paling cocok untuk penelitian ini.
Berikut ini tabel yang merangkum hubungan yang terjadi pada variabel
dependen dengan variabel independennya.
Tabel 4.10
Hubungan Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen
Variabel Hubungan yang
Ditemukan
Signifikansi
Price to Book Value
(PBV)
Ada pengaruh Signifikan
Inflasi Ada pengaruh Signifikan
Likuiditas Ada Pengaruh Signifikan
Sumber : Hasil ouput eviews 6 dan olahan Ms. Excel
1. Variabel Price to Book Value (PBV)
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa PBV memiliki pengaruh
dengan return saham syariah sehingga baik peningkatan maupun
penurunan PBV pengaruh terhadap return saham syariah. Hal ini
mengidentifikasikan bahwa para investor pada periode penelitian ini
76
memperhitungkan nilai PBV dari suatu saham sebagai suatu patokan,
karena dengan nilai PBV lah para investor dapat mengetahui seberapa
besar dan mahalnya suatu pasar menilai saham yang akan dibelinya. Hasil
ini sejalan dengan penelitian ditunjukkan oleh penelitian Ika dan Ardiani
(2008) yang menyatakan bahwa besarnya nilai perusahaan akan
sepenuhnya diperhitungkan oleh para investor dalam pembelian saham
karena besarnya nilai PBV yang lebih besar menunjukkan bahwa
perusahaan sedang mengalami pertumbuhan, sehingga investor juga
berpendapat bahwa kondisi perusahaan akan menguntungkan untuk
dimiliki sahamnya.
Perbedaan hasil penelitian ditunjukkan oleh Raharjo (2005) dan
Meythi (2012) yang menyatakan bahwa PBV tidak memiliki pengaruh
signfikan terhadap return saham.
2. Variabel Inflasi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Inflasi memiliki pengaruh
positif signifikan mempengaruhi return saham. Hal ini menjelaskan bahwa
meningkatnya inflasi akan juga meningkatkan return. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian Titman dan Warga (2000) dan Pancawati
Hardiningsih, et all (2001) yang mengatakan bahwa inflasi memiliki
pengaruh positif signifikan terhadap peningkatan return. Lebih lanjutnya,
77
hasil ini sesuai dengan hipotesis Fisher yang mengatakan bahwa saham
biasa berfungsi sebagai inflation hedge , maka returnn riilnya independen
terhadap inflasi dan return nominalnya berhubungan positif dengan inflasi.
3. Variabel Likuiditas
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa likuiditas saham syariah
memiliki pengaruh positif signifikan terhadap return saham syariah. Hal ini
menjelaskan bahwa meningkatnya nilai likuiditas suatu saham syariah akan
menaikan return saham tersebut. Pemodal akan memperoleh return yang
lebih tinggi apabila perusahan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya semankin tinngi. Kesamaan dari hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian Elly dan Leng (2002) yang menyatakan bahwa secara
individu likuiditas mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
return saham. Ditambah dengan penelitian Alfred (2005) dan Muhardi
(2013) dimana hasil penelitian mereka menyatakan bahwa secara parsial
likuiditas saham berpengaruh posisitf dan signifikan terhadap return saham.
Sebaliknya, perbedaan hasil penelitian ditunjukkan oleh penelitian
Rivail (2010) menyatakan bahwa likuiditas saham berpengaruh negatif
terhadap return saham.Hal senada diungkapkan oleh penelitian Nur Aida
(2013) yang menyatakan bahwa likuiditas yang diukur oleh current ratio
berpengaruh negatif signifikan terhadap return saham.
78
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan tujuan
meneliti pengaruh Price to Book Value (PBV), Likuiditas dan Inflasi
terhadap Return Saham Syariah pada Jakarta Islamic Index, dengan
menggunakan uji regresi data panel dengan model fixed effect dengan
software Eviews 6.01 maka didapatkan kesimpulan hasil penelitian ini,
yakni:
1. Berdasarkan hasil pengujian nilai koefisien determinasi
(Adjusted R Square ) senilai 0,463199 atau sebesar 46,3199%,
ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen (Price
to Book Value, Likuiditas dan Inflasi) sebesar 46,3199%
terhadap variabel dependen (Return) sedangkan sisanya sebesar
53,6801% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan
dalam penelitian ini dan hasil uji simultan (uji F) yang
dilakukan menunjukkan bahwa semua variabel
independen/bebas yang terdiri dari Price to Book Value (PBV),
Likuiditas dan Inflasi berpengaruh secara simultan terhadap
return saham pada taraf α (error) sebesar lima persen.
2. Berdasarkan hasil pengujian parsial (uji t) yang dilakukan hasil
menunjukkan sebagai berikut :
79
a. Variabel Price to Book Value (PBV) berpengaruh positif
signifikan terhadap return saham syariah pada Jakarta
Islamic Index. Jadi setiap kenaikan nilai PBV akan
berpengaruh terhadap kenaikan return saham syariah,
b. Variabel Likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap
return saham syariah pada Jakarta Islamic Index. Jadi
setiap kenaikan nilai likuiditas saham JII akan
menyebabkan kenaikan nilai return saham syariah.
c. Variabel Inflasi berpengaruh positif signifikan terhadap
return saham syariah pada Jakarta Islamic Index. Jadi
setiap kenaikan angka inflasi di Indonesia akan
mengakibatkan kenaikan return saham syariah.
B. Saran
Dari hasil penelitian ini dan pembahasan diatas, maka penulis
menyarankan beberapa hal berikut :
1. Untuk para pemodal dan bagi yang berniat untuk terjun ke
pasar modal syariah khususnya dalam ranah saham agar
memperhatikan secara teliti setiap laporan keuangan yang
diterbitkan oleh para emiten khususnya nilai PBV dari saham
dan juga likuiditas dari saham tersebut. Lebih lanjutnya, para
investor juga diharapkan memperhatikan informasi mengenai
kondisi inflasi di Indonesia sehingga dapat memperoleh return
yang optimal dari saham yang miliki.
80
2. Untuk para perusahaan/emiten agar terus memantau faktor
internal dan ekstenal perusahaannya agar kondisi perusahaan
dapat terus stabil dan menarik para investor di tengah
perekonomian yang kurang menentu seperti saat ini.
3. Untuk para peneliti selanjutnya agar dapat menambah variabel
rasio-rasio keuangan lainnya maupun variabel makroekonomi
lainnya. Hal ini dikarenakan berdasarkan penelitian ini masih
lebih dari setengah dari keseluruhan faktor yang mempengaruhi
return saham syariah.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DATA MENTAH
RETURN PBV Inflasi TVA
AALI
2010 0,151648352 6,14 0,92 0,0010442011 -0,171755725 4,06 0,57 0,0002452012 -0,119815668 3,31 0,54 0,000652013 0,314136126 3,85 0,55 0,000752014 -0,033864542 3,41 2,46 0,000683
UNTR
2010 0,535488287 5,04 0,92 0,0007462011 0,151560178 3,57 0,57 0,0007762012 -0,256166983 2,27 0,54 0,0012932013 -0,030612245 1,99 0,55 0,0004942014 -0,086842105 1,68 2,46 0,000926
UNVR
2010 0,49321267 31,69 0,92 0,000272011 0,139393939 38,97 0,57 0,0001972012 0,127659574 40,09 0,54 0,0008192013 0,226415094 46,63 0,55 0,0002072014 0,242307692 45,03 2,46 0,00017
TLKM
2010 -0,158730159 3,75 0,92 0,009182011 -0,113207547 2,33 0,57 0,0057452012 0,269503546 2,72 0,54 0,0097652013 -0,759776536 2,8 0,55 0,0011522014 0,33255814 3,57 2,46 0,005594
INTP
2010 0,164233577 4,8 0,92 0,0013222011 0,068965517 3,99 0,57 0,0009592012 0,328445748 4,26 0,54 0,0006142013 -0,116997792 3,2 0,55 0,0004642014 0,25 3,96 2,46 0,000661
ITMG
2010 0,59591195 8,96 0,92 0,0015372011 -0,238423645 4,46 0,57 0,00112012 0,069857697 4,84 0,54 0,0005382013 -0,31076179 2,72 0,55 0,0006132014 -0,460526316 1,47 2,46 0,002062
KLBF
2010 1,5 6,62 0,92 0,0146452011 0,046153846 5,3 0,57 0,0021232012 -0,697058824 7,3 0,54 0,0013312013 0,213592233 6,89 0,55 0,000962014 0,464 9,3 2,46 0,000648
LSIP
2010 0,538922156 4,21 0,92 0,0118412011 -0,824902724 2,63 0,57 0,0009052012 0 2,5 0,54 0,0023212013 -0,142222222 1,99 0,55 0,003462014 -0,020725389 1,84 2,46 0,002258
PTBA
2010 0,330434783 8,95 0,92 0,0010932011 -0,244008715 4,9 0,57 0,0006392012 -0,135446686 4,09 0,54 0,0008982013 -0,32 3,11 0,55 0,0009582014 0,225490196 3,53 2,46 0,00068
SMGR
2010 0,251655629 5,01 0,92 0,0010452011 0,211640212 4,65 0,57 0,0012332012 0,371179039 5,18 0,54 0,0012412013 -0,098726115 3,85 0,55 0,0009242014 0,144876325 4,09 2,46 0,00084
DATA DIOLAH
RETURN LN_PBV LN_INFLASI LN_LIKUIDITASAALI 2010 0,151648352 1,814824742 -0,083381609 -6,86469579
2011 -0,171755725 1,401182974 -0,562118918 -8,3142523472012 -0,119815668 1,196948189 -0,616186139 -7,3385381952013 0,314136126 1,348073148 -0,597837001 -7,1954373512014 -0,033864542 1,226712291 0,90016135 -7,289015698
UNTR 2010 0,535488287 1,617406082 -0,083381609 -7,2007849582011 0,151560178 1,272565596 -0,562118918 -7,1613580382012 -0,256166983 0,819779831 -0,616186139 -6,6507901792013 -0,030612245 0,688134639 -0,597837001 -7,6129750412014 -0,086842105 0,518793793 0,90016135 -6,984636323
UNVR 2010 0,49321267 3,456001174 -0,083381609 -8,2170885992011 0,139393939 3,662792119 -0,562118918 -8,5323068292012 0,127659574 3,691126927 -0,616186139 -7,1074264742013 0,226415094 3,842244111 -0,597837001 -8,4827917652014 0,242307692 3,807328934 0,90016135 -8,679712121
TLKM 2010 -0,158730159 1,32175584 -0,083381609 -4,6907280742011 -0,113207547 0,845868268 -0,562118918 -5,1594253682012 0,269503546 1,00063188 -0,616186139 -4,6289507152013 -0,759776536 1,029619417 -0,597837001 -6,7662557172014 0,33255814 1,272565596 0,90016135 -5,186060684
INTP 2010 0,164233577 1,568615918 -0,083381609 -6,6286095382011 0,068965517 1,383791231 -0,562118918 -6,9496194832012 0,328445748 1,44926916 -0,616186139 -7,395515632013 -0,116997792 1,16315081 -0,597837001 -7,6756260062014 0,25 1,376244025 0,90016135 -7,321756718
ITMG 2010 0,59591195 2,192770227 -0,083381609 -6,4779228142011 -0,238423645 1,495148766 -0,562118918 -6,8124450992012 0,069857697 1,576914721 -0,616186139 -7,5276519982013 -0,31076179 1,00063188 -0,597837001 -7,397145622
2014 -0,460526316 0,385262401 0,90016135 -6,184078893KLBF 2010 1,5 1,89009537 -0,083381609 -4,223656299
2011 0,046153846 1,667706821 -0,562118918 -6,1549250962012 -0,697058824 1,987874348 -0,616186139 -6,621824742013 0,213592233 1,930071085 -0,597837001 -6,9485772742014 0,464 2,2300144 0,90016135 -7,341619862
LSIP 2010 0,538922156 1,437462648 -0,083381609 -4,4361871942011 -0,824902724 0,966983846 -0,562118918 -7,0075756142012 0 0,916290732 -0,616186139 -6,0657571522013 -0,142222222 0,688134639 -0,597837001 -5,666486692014 -0,020725389 0,609765572 0,90016135 -6,093275813
PTBA 2010 0,330434783 2,191653532 -0,083381609 -6,818829072011 -0,244008715 1,589235205 -0,562118918 -7,3556061042012 -0,135446686 1,40854497 -0,616186139 -7,015340492013 -0,32 1,134622726 -0,597837001 -6,950662782014 0,225490196 1,261297871 0,90016135 -7,29341776
SMGR 2010 0,251655629 1,611435915 -0,083381609 -6,8637383942011 0,211640212 1,53686722 -0,562118918 -6,6983050552012 0,371179039 1,644805056 -0,616186139 -6,6918377732013 -0,098726115 1,348073148 -0,597837001 -6,9867984862014 0,144876325 1,40854497 0,90016135 -7,082108666