PENGARUH PORSI KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK,...

19
1 PENGARUH PORSI KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK, LEVERAGE, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN UMUR LISTING PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2014. Noni Fitriani Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Abstrak Tujuan penelitian ini adalah memberi gambaran tentang pengungkapan sukarela yang dilakukan oleh perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan mengetahui pengaruh Porsi Kepemilikan Saham Publik, Leverage, Likuiditas, Profitabilitas, dan Umur Listing terhadap Pengungkapan Sukarela pada periode 2012-2014. Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada periode tersebut diketahui bahwa jumlah perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar sebanyak 37 perusahaan. Sebanyak 17 perusahaan menjadi sampel dalam penelitian ini. Berdasarkan analisis regresi berganda hasilnya adalah Porsi Kepemilikan Saham Publik secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sukarela. Namun Leverage, Likuiditas, dan Profitabilitas berpengaruh secara negatif terhadap pengungkapan sukarela perusahaan. Sedangkan Umur Listing berpengaruh secara positif terhadap pengungkapan sukarela. Secara simultan Porsi Kepemilikan Saham Publik, Leverage, Likuiditas, Profitabilitas, dan Umur Listing berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan sukarela. Kata Kunci : Pengungkapan Sukarela, Porsi Kepemilikan Saham Publik, Leverage, Likuiditas, Profitabilitas, dan Umur Listing perusahaan.

Transcript of PENGARUH PORSI KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK,...

Page 1: PENGARUH PORSI KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2016/08/Noni-FItrianai.pdf · tentang porsi kepemilikan saham publik, leverage, likuiditas, profitabilitas,

1

PENGARUH PORSI KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK, LEVERAGE,

LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN UMUR LISTING PERUSAHAAN

TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR SEKTOR BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2014.

Noni Fitriani

Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah memberi gambaran tentang pengungkapan sukarela

yang dilakukan oleh perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia dan mengetahui pengaruh Porsi Kepemilikan Saham Publik,

Leverage, Likuiditas, Profitabilitas, dan Umur Listing terhadap Pengungkapan

Sukarela pada periode 2012-2014. Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan

Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada periode

tersebut diketahui bahwa jumlah perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar

sebanyak 37 perusahaan. Sebanyak 17 perusahaan menjadi sampel dalam penelitian

ini.

Berdasarkan analisis regresi berganda hasilnya adalah Porsi Kepemilikan

Saham Publik secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan

sukarela. Namun Leverage, Likuiditas, dan Profitabilitas berpengaruh secara negatif

terhadap pengungkapan sukarela perusahaan. Sedangkan Umur Listing berpengaruh

secara positif terhadap pengungkapan sukarela. Secara simultan Porsi Kepemilikan

Saham Publik, Leverage, Likuiditas, Profitabilitas, dan Umur Listing berpengaruh

secara signifikan terhadap pengungkapan sukarela.

Kata Kunci : Pengungkapan Sukarela, Porsi Kepemilikan Saham Publik, Leverage,

Likuiditas, Profitabilitas, dan Umur Listing perusahaan.

Page 2: PENGARUH PORSI KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2016/08/Noni-FItrianai.pdf · tentang porsi kepemilikan saham publik, leverage, likuiditas, profitabilitas,

2

Pendahuluan

1. Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan merupakan media dan bentuk pertanggungjawaban untuk

mengungkapkan informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan

sebagai pengguna informasi dalam mengambil keputusan ekonomi. Bagi manajemen,

laporan keuangan dijadikan sebagai alat pertanggungjawaban atas wewenang yang

dimilikinya. Munawir (2004: 2) menyatakan bahwa laporan keuangan pada dasarnya

adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk

berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-

pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.

Pengungkapan sukarela dalam laporan keuangan adalah cara yang tepat untuk

memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan stakeholder, tetapi tidak semua

perusahaan mengungkapkan informasi-informasi yang sama dalam pengungkapan

mereka dikarenakan perbedaan karakteristik dari masing-masing perusahaan.

Pemegang saham publik merupakan bagian dari stakeholder yang

membutuhkan informasi untuk menganalisis imbal hasil atas investasi saham yang

ditanamkan terhadap perusahaan tersebut, sehingga pemegang saham publik juga

memiliki kepentingan terhadap informasi kelangsungan usaha perusahaan, Faktor lain

yang juga dapat mendukung kelangsungan usaha perusahaan adalah leverage.

Leverage merupakan pengukur besarnya aktiva yang dibiayai dengan hutang, hutang

yang digunakan untuk membiayai aktiva berasal dari kreditor, bukan dari pemegang

saham ataupun investor.

Selain leverage, likuiditas juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi

kelangsungan usaha perusahaan, likuiditas mengacu pada kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Selain likuiditas, profitabilitas juga

merupakan faktor pendukung kelangsungan usaha perusahaan. Profitabilitas

menunjukkan keberhasilan perusahaan didalam menghasilkan keuntungan perusahaan

sehingga mempengaruhi tingkat pengungkapan. Selain faktor-faktor diatas tersebut,

faktor lain yang juga dapat mempengaruhi kelangsungan usaha perusahaan adalah

mengenai umur listing perusahaan.

Dari uraian latar belakang tersebut, masalah penelitian ini dirumuskan dengan

pertanyaan berikut: apakah porsi kepemilikan saham publik, leverage, likuiditas,

profitabilitas, dan umur listing perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan

sukarela pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2012-2014.

Sesuai dengan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis

pengaruh porsi kepemilikan saham publik, leverage, likuiditas, profitabilitas, dan

Page 3: PENGARUH PORSI KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2016/08/Noni-FItrianai.pdf · tentang porsi kepemilikan saham publik, leverage, likuiditas, profitabilitas,

3

umur listing perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela pada

perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2012-2014.

Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memperoleh beberapa manfaat

antara lain, dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan di bidang akuntansi

tentang porsi kepemilikan saham publik, leverage, likuiditas, profitabilitas, dan umur

listing perusahaan terhadap pengungkapan sukarela yang diperlukan oleh stakeholder

untuk menganalisis kelangsungan usaha perusahaan, dan mampu memberi

pengetahuan mengenai jenis-jenis informasi yang bersifat sukarela (voluntary), dan

juga membantu perusahaan dalam mengidentifikasi item-item pengungkapan sukarela

yang memadai bagi penggunanya.

2. Landasan Teori

2.1 Pengungkapan Laporan Keuangan

Menurut Suwardjono (2005:578) pengungkapan adalah mengkomunikasikan

atau menjelaskan tentang posisi dan kondisi keuangan perusahaan kepada pihak-

pihak eksternal atau pengguna laporan keuangan. Pengungkapan informasi dalam

laporan keuangan dilakukan untuk melindungi hak pemegang saham yang cenderung

terabaikan akibat terpisahnya pihak manajemen yang mengelola perusahaan dan

pemegang saham yang memiliki modal. Informasi dalam laporan keuangan harus

disajikan dengan memadai untuk memungkinkan dilakukannya sebuah prediksi

kondisi keuangan, arus kas, dan profitabilitas perusahaan dimasa depan.

2.2 Keluasan dan Kerincian Pengungkapan

Hal ini berkaitan dengan masalah seberapa banyak informasi harus

diungkapkan yang disebut dengan tingkat pengungkapan (levels of disclosure). Evans

(2003:336) dalam Suwardjono (2005:581) mengidentifikasi tiga tingkat

pengungkapan yaitu:

1. Memadai (Adequate Disclosure)

2. Wajar (Fair Disclosure)

3. Penuh (Full Disclosure)

Informasi dalam laporan tahunan dapat dikelompokkan menjadi dua

kelompok,yaitu:

1. Pengungkapan Wajib (Mandatory Disclosure)

2. Pengungkapan Sukarela (Voluntary Disclosure)

2.3 Pengungkapan Sukarela

Pengungkapan sukarela adalah pengungkapan yang dilakukan perusahaan di

luar dari apa yang diwajibkan oleh standar akuntansi atau badan pengawas,

Suwardjono (2005:583). Teori pensignalan (signalling theory) melandasi

Page 4: PENGARUH PORSI KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2016/08/Noni-FItrianai.pdf · tentang porsi kepemilikan saham publik, leverage, likuiditas, profitabilitas,

4

pengungkapan sukarela. Manajemen selalu berusaha untuk mengungkapkan

informasi privat yang menurut pertimbangannya sangat diminati oleh investor dan

pemegang saham khususnya kalau informasi tersebut merupakan berita baik.

Manajemen juga berminat menyampaikan informasi yang dapat meningkatkan

kredibilitasnya dan kesuksesan perusahaan meskipun informasi tersebut tidak

diwajibkan.

Adapun rumus yang digunakan dalam penelitian ini menurut Wardani (2012)

adalah sebagai berikut:

IPS = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑖𝑛𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑢𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑖𝑛𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑖

2.4 Porsi Kepemilikan Saham Publik

Kepemilikan saham oleh publik memberikan arti bahwa publik ikut ambil

bagian memiliki perusahaan sebesar porsi saham yang dimilikinya terhadap

perusahaan tersebut. Simanjuntak dan Widiastuti (2004) dalam Wardani (2012)

menyatakan bahwa semakin banyak kepemilikan saham yang dimiliki oleh publik,

maka perusahaan kemungkinan akan melakukan pengungkapan yang lebih luas

karena berhubungan dengan kepercayaan publik terhadap perusahaan.

Adapun rumus untuk mengukur porsi saham publik menurut Indriani dkk

(2014) adalah sebagai berikut:

Porsi Kepemilikan Saham Publik = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑃𝑢𝑏𝑙𝑖𝑘

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟

2.5 Leverage

Leverage menunjukkan seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang.

Leverage diukur dengan menggunakan rasio debt to total assets atau debt ratio, rasio

ini disebut juga sebagai rasio yang melihat perbandingan utang perusahaan. Dimana

rasio ini membandingkan antara total utang dengan total aset, Irham Fahmi (2012).

Dengan rumus sebagai berikut:

Debt to Total Assets = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

2.6 Likuiditas

Rasio likuiditas atau rasio kelancaran menunjukkan tingkat kelancaran

suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini

memberikan gambaran tentang seberapa mampu perusahaan membayar semua

kewajibannya yang jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun. Biasanya rasio-

rasio dalam kelompok ini berkaitan dengan unsur aset lancar dan kewajiban lancar,

Gumanty (2011: 112). Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan

Page 5: PENGARUH PORSI KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2016/08/Noni-FItrianai.pdf · tentang porsi kepemilikan saham publik, leverage, likuiditas, profitabilitas,

5

perusahaan memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek, Wahyudiono (2014: 78).

Tingkat likuiditas diukur dengan menggunakan current ratio yang merupakan

perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar, dengan rumus sebagai

berikut:

Current Ratio =𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

2.7 Profitabilitas

Rasio profitabilitas mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang

ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya

dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik rasio profitablitas maka semakin

baik menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan,

Irham Fahmi (2012: 135).

Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba

melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas,

modal, dan sebagainya, Harahap (2010). Tingkat profitabilitas diukur dengan

menggunakan return on assets yang merupakan perbandingan antara laba setelah

pajak dengan total aset yang dimiliki oleh perusahaan, dengan rumus sebagai berikut:

Return on Assets = 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥 (𝐸𝐴𝑇)

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

2.8 Umur Listing Perusahaan

Umur listing perusahaan menunjukkan seberapa lama perusahaan mampu

bertahan di bursa. Umur listing perusahaan adalah pengelompokkan perusahaan

berdasarkan kriteria lamanya perusahaan tersebut listing di Bursa Efek Indonesia.

Semakin panjang umur listing perusahaan akan memberikan pengungkapan lebih luas

dibandingkan perusahaan lain yang umurnya lebih pendek dengan alasan perusahaan

tersebut memiliki pengungkapan laporan tahunan (annual report) dengan pengalaman

lebih dalam.

Dalam penelitian ini, pengukuran umur perusahaan sama seperti pengukuran

yang digunakan dalam penelitian Indriani (2014) yaitu diukur dengan lamanya waktu

perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak listing sampai tahun 2013 yang

merupakan periode penelitian.

Umur Listing = Tahun penelitian yang diambil – Tahun awal listing

(Periode penelitian tahun 2012-2014)

Page 6: PENGARUH PORSI KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2016/08/Noni-FItrianai.pdf · tentang porsi kepemilikan saham publik, leverage, likuiditas, profitabilitas,

6

1. Pengaruh Porsi Kepemilikan Saham Publik terhadap Pengungkapan Sukarela

Sutomo (2004) dalam Indriani dkk (2014) menyatakan bahwa semakin besar

porsi kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh publik, maka akan semakin

banyak pihak yang akan membutuhkan informasi mengenai perusahaan, sehingga

semakin banyak item-item yang harus diungkapkan dalam laporan tahunan.

Pengertian publik dalam hal ini adalah masyarakat yang berada di luar manajemen

dan tidak memiliki hubungan istimewa terhadap perusahaan. Dari penjelasan tersebut

diatas maka hipotesis pertama yang diajukan adalah sebagai berikut:

H1: Porsi kepemilikan saham publik berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela.

2. Pengaruh Leverage terhadap Pengungkapan Sukarela

Semakin tinggi tingkat leverage perusahaan semakin besar pula agency cost,

atau dengan kata lain, semakin besar kemungkinan terjadinya transfer kemakmuran

dari kreditor jangka panjang kepada pemegang saham dan manajer, sehingga untuk

mengurangi hal tersebut perusahaan dituntut untuk melakukan pengungkapan yang

lebih luas guna memenuhi kebutuhan informasi kreditor jangka panjang, Fitriany

(2001) dalam budianto (2009). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hipotesis

kedua adalah:

H2: Leverage berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela.

3. Pengaruh Likuiditas terhadap Pengungkapan Sukarela

Penilaian kinerja perusahaan melalui tingkat likuiditas yang lemah cenderung

memotivasi pihak manajemen perusahaan untuk menyajikan pengungkapan informasi

yang lebih rinci dalam rangka usahanya memberi penjelasan lemahnya kinerja.

Indriani dkk (2014) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa likuiditas perusahaan

memiliki pengaruh terhadap luas pengungkapan sukarela, namun pengaruh tersebut

memiliki arah pengaruh negatif. Berdasarkan uraian tersebut di atas hipotesis ketiga

yang diajukan adalah :

H3: Likuiditas berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela.

4. Pengaruh Profitabilitas terhadap Pengungkapan Sukarela

Wardani (2012) dalam penelitiannya menyatakan bahwa semakin tinggi

profitabilitas, maka semakin luas pengungkapan yang dipublikasikan oleh

perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut di atas hipotesis keempat adalah :

H4: Profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela.

5. Pengaruh Umur Listing Perusahaan terhadap Pengungkapan Sukarela

Wardani (2012) dalam penelitiannya menguji pengaruh umur listing perusahaan

terhadap luas pengungkapan sukarela pada perusahaan sektor riil yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia tahun 2009 yang menyimpulkan bahwa umur perusahaan

berpengaruh terhadap luas pengungkapan sukarela perusahaan, namun pengaruhnya

Page 7: PENGARUH PORSI KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2016/08/Noni-FItrianai.pdf · tentang porsi kepemilikan saham publik, leverage, likuiditas, profitabilitas,

7

menunjukkan arah yang negatif. Artinya, semakin lama suatu perusahaan terdaftar di

Bursa Efek Indonesia, maka akan semakin sedikit pengungkapan sukarela yang

dilakukan oleh perusahaan. Sehingga hipotesis kelima yang diajukan adalah sebagai

berikut

H5: Umur listing perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela.

6. Pengaruh Porsi Kepemilikan Saham Publik, Leverage, Likuiditas,

Profitabilitas, dan Umur Listing Perusahaan terhadap Pengungkapan

Sukarela.

Baskaraningrum dan Merkusiwati (2013) menyatakan bahwa secara bersama-

sama variabel bebas profitabilitas, leverage, dan likuiditas mempunyai pengaruh

terhadap luas pengungkapan sukarela. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa hipotesis yang keenam adalah sebagai berikut:

H6: Porsi kepemilikan saham publik, likuiditas, leverage, profitabilitas, dan umur

listing perusahaan berpengaruh simultan terhadap pengungkapan sukarela.

3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan sumber data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data

yang tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain yang bersumber dari data laporan

tahunan perusahaan industri barang konsumsi pada periode tahun 2012, 2013 dan

2014 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dokumenter, dengan cara menelusuri laporan tahunan yang terpilih menjadi sampel,

yaitu perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) secara berturut – turut untuk periode 2012, 2013 dan 2014. Data tersebut

diperoleh dari situs www.idx.co.id. Pengumpulan data juga dilakukan dengan cara

studi kepustakaan, yaitu melalui pengumpulan dan data sekunder. Studi kepustakaan

diperoleh dari buku, jurnal terdahulu dan situs internet.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan sektor barang konsumsi yang

terdaftar di BEI yang berjumlah 37 perusahaan. Penentuan sampel menggunakan

metode purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

atau kriteria tertentu, Sugiyono (1999). Kriteria yang telah ditentukan adalah sebagai

berikut :

1. Perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

secara berturut – turut untuk periode 2012, 2013, dan 2014.

Page 8: PENGARUH PORSI KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2016/08/Noni-FItrianai.pdf · tentang porsi kepemilikan saham publik, leverage, likuiditas, profitabilitas,

8

2. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan secara lengkap

untuk periode 2012, 2013, dan 2014.

3. Perusahaan yang tidak mengalami delisting selama periode 2012, 2013, dan 2014.

4. Perusahaan yang tidak mengalami kerugian selama periode 2012,2013, dan 2104.

Dari kriteria tersebut diperoleh sampel sebagai berikut:

Tabel 3.1

Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan Tanggal Listing

1 ADES PT Akasha Wira International Tbk 14 Juli 1994

2 CEKA PT Cahaya Kalbar Tbk 09 Juli 1996

3 DLTA PT Delta Djakarta Tbk 27 Februari 1984

4 HMSP Handjaya Mandala Sampoerna Tbk 15 Agustus 1990

5 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk 14 Juli 1994

6 KAEF PT Kimia Farma (Persero) Tbk 04 Juli 2001

7 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk 29 Juli 1996

8 KICI PT Kedaung Indah Can Tbk 28 Oktober 1993

9 KLBF PT Kalbe Farma Tbk 30 Juli 1991

10 MERK PT Merck Tbk 23 Juli 1981

11 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk 13 Januari 2011

12 MYOR PT Mayora Indah Tbk 04 Juli 1990

13 PYFA PT Pyridam Farma Tbk 16 Oktober 2001

14 ROTI PT Nippon Indosari Corporindo Tbk 28 Juni 2010

15 TCID PT Mandom Indonesia Tbk 30 September 1993

16 ULTJ PT Ultrajaya Milk Industry and Trading

Company Tbk 2 Juli 1990

17 UNVR PT Unilever Indonesia Tbk 11 Januari 1982

Sumber: http://www.idx.co.id

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel dependen yaitu

pengungkapan sukarela, dan lima variabel independen yaitu porsi kepemilikan saham

publik (X1), leverage (X2), Likuiditas (X3), Profitabilitas (X4), dan Umur Listing

Perusahaan (X5).

Page 9: PENGARUH PORSI KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2016/08/Noni-FItrianai.pdf · tentang porsi kepemilikan saham publik, leverage, likuiditas, profitabilitas,

9

3.4 Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan meliputi:

a. Analisis Statistik Deskriptif

b. Uji Asumsi Klasik yang terdiri dari: uji normalitas, uji multikolinieritas, uji

heteroskedastisitas, uji autokorelasi.

c. Analisis Regresi Berganda

Adapun bentuk persamaan regresi dalam penelitian adalah sebagai berikut:

DISCL = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X15 + ε

Dimana:

DISCL = Disclosure atau pengungkapan sukarela yang dilakukan oleh

perusahaan.

X1 = Porsi saham publik

X2 = Likuiditas

X3 = Leverage

X4 = Profitabilitas

X5 = Umur Listing

α = Konstanta

𝜀 = Variabel Pengganggu

b1, b2, b3, b4, b5 = Koefisien Regresi

d. Uji Hipotesis yang terdiri dari Uji Statistik F, Uji Statistik t, dan Uji Koefisien

Determinasi.

4 . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada penenlitian ini hipotesis dikembangkan dengan menggunakan analisis

regresi berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS

20.0 diperoleh keluaran regresi liniear berganda sebagai berikut:

Tabel 4.1

Uji Regresi Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std.

Error

Beta

1

(Constant) ,620 ,077 8,093 ,000

PORSI ,048 ,078 ,090 ,618 ,540

LEV -,300 ,124 -,552 -2,430 ,019

LIKUID -,027 ,012 -,496 -2,154 ,037

Page 10: PENGARUH PORSI KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2016/08/Noni-FItrianai.pdf · tentang porsi kepemilikan saham publik, leverage, likuiditas, profitabilitas,

10

PROFIT -,298 ,125 -,474 -2,386 ,021

LISTING ,007 ,002 ,549 2,883 ,006

Sumber: Output pengolahan data SPSS.V.20.0(2015)

Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil persamaan regresi linier sebagai

berikut:

Y = 0.620 + 0.048 X1– 0. 300 X2 – 0. 027 X3 – 0. 298 X4 + 0.007 X5 + e

Dari persamaan model regresi linier tersebut , dapat diinterpretasikan sebagai

berikut:

1. Konstanta (α)

Nilai konstanta (α) sebesar 0.620 menunjukkan bahwa apabila variabel porsi

kepemilikan saham publik, leverage, likuiditas, profitabilitas, dan umur listing

konstan, maka nilai variabel pengungkapan sukarela 0.620.

2. Koefisien β1 untuk variabel porsi kepemilikan saham publik

Besarnya nilai koefisien regresi β1 sebesar 0.048, nilai β1 yang positif

menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel pengungkapan sukarela

dengan variabel porsi kepemilikan saham publik yang artinya jka nilai porsi

kepemilikan saham publik naik sebesar 1 satuan, maka nilai pengungkapan sukarela

akan naik sebesar 0.048 satuan. Dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.

3. Koefisien β2 untuk variabel leverage

Besarnya nilai koefisien regresi β2 sebesar – 0. 300, nilai β2 yang negatif

menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel pengungkapan

sukarela dengan variabel leverage yang artinya jka nilai leverage naik sebesar 1

satuan, maka nilai pengungkapan sukarela akan turun sebesar 0. 300 satuan. Dengan

asumsi variabel bebas lainnya konstan.

4. Koefisien β3 untuk variabel likuiditas

Besarnya nilai koefisien regresi β3 sebesar – 0. 027, nilai β3 yang negatif

menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel pengungkapan

sukarela dengan variabel likuiditas yang artinya jka nilai likuiditas naik sebesar 1

satuan, maka nilai pengungkapan sukarela akan turun sebesar 0. 027 satuan. Dengan

asumsi variabel bebas lainnya konstan.

5. Koefisien β4 untuk variabel profitabilitas

Besarnya nilai koefisien regresi β4 sebesar – 0. 298, nilai β4 yang negatif

menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel pengungkapan

sukarela dengan variabel profitabilitas yang artinya jka nilai profitabilitas naik

sebesar 1 satuan, maka nilai pengungkapan sukarela akan turun sebesar 0. 274 satuan.

Dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.

6. Koefisien β5 untuk variabel umur listing

Page 11: PENGARUH PORSI KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2016/08/Noni-FItrianai.pdf · tentang porsi kepemilikan saham publik, leverage, likuiditas, profitabilitas,

11

Besarnya nilai koefisien regresi β5 sebesar 0.007, nilai β5 yang positif

menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel pengungkapan sukarela

dengan variabel umur listing yang artinya jka nilai umur listing naik sebesar 1 satuan,

maka nilai pengungkapan sukarela akan naik sebesar 0.007 satuan. Dengan asumsi

variabel bebas lainnya konstan.

Uji Statistik Deskriptif

Untuk memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari rata-rata,

standar deviasi, maksimum, dan minimum adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

IPS 51 ,32 ,65 ,5276 ,09010

PORSI 51 ,02 ,67 ,2153 ,16929

LEV 51 ,13 ,75 ,4186 ,16554

LIKUID 51 ,51 7,90 2,5188 1,67605

PROFIT 51 ,02 ,66 ,1669 ,14343

LISTING 51 2,50 33,40 21,2094 7,53093

Valid N

(listwise) 51

Sumber: Output pengolahan data SPSS.V.20.0(2015)

Berdasarkan hasil data dari tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa:

1. Jumlah data (N) sebanyak 51 data, ini berdasarkan jumlah sampel sebanyak 15

perusahaan dan periode penelitian selama 3 tahun (17x3=51).

2. Variabel pengungkapan sukarela dengan nilai n=51, memiliki nilai

minimum=0.32, nilai maksimum=0.65, mean=0.5276, standar deviation=0.09010.

3. Variabel porsi kepemilikan saham publik dengan nilai n=51, memiliki nilai

minimum=0.02, nilai maksimum=0.67, mean=0.2153 , standar deviation=0.16929.

4. Variabel leverage dengan nilai n=51, memiliki nilai minimum=0,13, nilai

maksimum=0.75, mean=0.4186, standar deviation=0.16554.

5. Variabel likuiditas dengan n=51, memiliki nilai minimum=0.51, nilai

maksimum=7.90 mean=2.5188, standar deviation=1.67605

6. Variabel profitabilitas dengan nilai n=51, memiliki nilai minimum=0.02, nilai

maksimum=0.66, mean=0.1669, standar deviation=0.14343.

7. Variabel umur listing dengan nilai n=51, memiliki nilai minimum=2.50, nilai

maksimum=33.40 , mean=21.2094, standar deviation=7.53093.

Page 12: PENGARUH PORSI KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2016/08/Noni-FItrianai.pdf · tentang porsi kepemilikan saham publik, leverage, likuiditas, profitabilitas,

12

Uji Hipotesis

a. Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui kontribusi dari variabel independen terhadap

variabel dependen dapat dilihat dari Adjusted R Square. Koefisien determinasi

pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi seperti terlihat pada

tabel berikut.

Tabel 4.3

Hasil Uji Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,491a ,241 ,157 ,08272

a. Predictors: (Constant), LISTING, LEV, PORSI, PROFIT, LIKUID

b. Dependent Variable: IPS

Sumber: Output pengolahan data SPSS.V.20.0(2015)

Berdasarkan hasil pengujian dari tabel diatas menghasilkan nilai Adjusted R

Square sebesar 0.157 atau 15.7%. Nilai Adjusted R Square ini menunjukkan bahwa

besarnya kontribusi variabel independen (porsi kepemilikan saham publik, leverage,

likuiditas, profitabilitas, dan umur listing) terhadap variabel dependen (pengungkapan

sukarela) adalah sebesar 15.7% sedangkan sisanya sebesar 84.3% ditentukan oleh

variabel lain yang yang tidak diteliti dalam model.

b. Uji Parsial (Uji t)

Untuk melihat pengaruh antar variabel independen secara parsial terhadap

variabel dependen dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.4

Uji Parsial

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,620 ,077 8,093 ,000

PORSI ,048 ,078 ,090 ,618 ,540

LEV -,300 ,124 -,552 -2,430 ,019

LIKUID -,027 ,012 -,496 -2,154 ,037

PROFIT -,298 ,125 -,474 -2,386 ,021

Page 13: PENGARUH PORSI KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2016/08/Noni-FItrianai.pdf · tentang porsi kepemilikan saham publik, leverage, likuiditas, profitabilitas,

13

LISTING ,007 ,002 ,549 2,883 ,006

a. Dependent Variable: IPS

b. Sumber: Output pengolahan data SPSS.V.20.0(2015)

Berdasarkan hasil uji t, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Untuk variabel porsi kepemilikan saham publik menunjukkan nilai thitung 0.618 <

ttabel 2.01410 dengan derajat kebebasan n – k – 1 = 51 – 5 – 1 = 45 dan nilai

signifikansi 0.540 yang lebih besar dari 𝛼 = 0.05 (0.540 > 0.05), maka hipotesis

ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel independen yang berupa

porsi kepemilikan saham publik tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

pengungkapan sukarela.

2. Untuk variabel leverage menunjukkan nilai thitung -2.430 < ttabel -2.01410

dengan derajat kebebasan n – k – 1 = 51 – 5 – 1 = 45 dan nilai signifikansi 0.019

yang lebih kecil dari 𝛼 = 0.05 (0.019 < 0.05), maka hipotesis diterima. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa variabel independen yang berupa leverage

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan sukarela.

3. Untuk variabel likuiditas menunjukkan nilai thitung -2.154 < ttabel -2.01410

dengan derajat kebebasan n – k – 1 = 51 – 5 – 1 = 45 dan nilai signifikansi 0.037

yang lebih kecil dari 𝛼 = 0.05 (0.037 < 0.05), maka hipotesis diterima. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa variabel independen yang berupa likuiditas

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan sukarela.

4. Untuk variabel profitabilitas menunjukkan nilai thitung -2.386 < ttabel -2.01410

dengan derajat kebebasan n – k – 1 = 51 – 5 – 1 = 45 dan nilai signifikansi 0.021

yang lebih kecil dari 𝛼 = 0.05 (0.021 < 0.05), maka hipotesis diterima. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa variabel independen yang berupa profitabilitas

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan sukarela.

5. Untuk variabel umur listing menunjukkan nilai thitung 2.883 > ttabel 2.01410

dengan derajat kebebasan n – k – 1 = 51 – 5 – 1 = 45 dan nilai signifikansi 0.006

yang lebih kecil dari 𝛼 = 0.05 (0.006 < 0.05), maka hipotesis diterima. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa variabel independen yang berupa umur listing

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan sukarela.

Page 14: PENGARUH PORSI KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2016/08/Noni-FItrianai.pdf · tentang porsi kepemilikan saham publik, leverage, likuiditas, profitabilitas,

14

c. Uji Simultan (Uji F)

Tabel 4.5

Uji Simultan

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1

Regression ,098 5 ,020 2,864 ,025b

Residual ,308 45 ,007

Total ,406 50

a. Dependent Variable: IPS

b. Predictors: (Constant), LISTING, LEV, PORSI, PROFIT, LIKUID

Sumber: Output pengolahan data SPSS.V.20.0(2015)

Dari uji ANOVA atau uji F test diatas didapat nilai Fhitung sebesar 2.864

dengan signifikansi 0.025. Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel,

dengan derajat kebebasan n – k - 1= 51 – 5 – 1 = 45, dengan 𝛼 = 0.05 dimana 0.025 <

0.05. Dari Fhitung 2.996 dan Ftabel 2.42, maka Fhitung > Ftabel (2.996 > 2.42),

dengan demikian secara bersama-sama porsi kepemilikan saham publik, leverage,

likuiditas, profitabilitas, dan umur listing berpengaruh signifikan terhadap

pengungkapan sukarela pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi.

Uji Asumsi Klasik

Tabel 4.6

Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 51

Normal

Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation ,07847674

Most Extreme

Differences

Absolute ,122

Positive ,051

Negative -,122

Kolmogorov-Smirnov Z ,874

Asymp. Sig. (2-tailed) ,430

a. Test distribution is Normal.

Sumber: Output pengolahan data SPSS.V.20.0(2015)

Page 15: PENGARUH PORSI KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2016/08/Noni-FItrianai.pdf · tentang porsi kepemilikan saham publik, leverage, likuiditas, profitabilitas,

15

Dari gambar normalitas pada grafik normal probility plots titik-titik menyebar

berhimpit disekitar garis diagonal dan hal ini menunjukkan bahwa residual

terdistribusi secara normal. Selain itu juga digunakan uji Kolmogorof – Smirnov Test

dimana signifikansi pada hasil uji normalitas tersebut adalah 0.430 > 0.05, maka

dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Tabel 4.7

Uji Multikolinieritas

Coefficients

Model Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std.

Error

Beta Toleranc

e

VIF

1

(Constant) ,620 ,077 8,093 ,000

PORSI ,048 ,078 ,090 ,618 ,540 ,785 1,274

LEV -,300 ,124 -,552 -2,430 ,019 ,327 3,055

LIKUID -,027 ,012 -,496 -2,154 ,037 ,318 3,147

PROFIT -,298 ,125 -,474 -2,386 ,021 ,428 2,339

LISTING ,007 ,002 ,549 2,883 ,006 ,464 2,154

a. Dependent Variable: IPS

Sumber: Output pengolahan data SPSS.V.20.0(2015)

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat hasil perhitungan nilai VIF dan

tolerance. Nilai VIF pada sampel penelitian ini tidak ada yang melebihi 10 dan nilai

tolerance tidak ada yang kurang dari 0,10. Hal ini berarti bahwa hasil nilai

menunjukkan tidak adanya masalah multikolinearitis.

Hasil pengujian autokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.8

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-Watson

1 ,491a ,241 ,157 ,08272 2,136

Page 16: PENGARUH PORSI KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2016/08/Noni-FItrianai.pdf · tentang porsi kepemilikan saham publik, leverage, likuiditas, profitabilitas,

16

a. Predictors: (Constant), LISTING, LEV, PORSI, PROFIT, LIKUID

b. Dependent Variable: IPS

Sumber: Output pengolahan data SPSS. V. 20. 0(2015)

Nilai DW adalah 2.136, nilai ini akan kita bandingkan dengan menggunakan

nilai signifikansi 0.05, jumlah sampel (n=51) dan jumlah variabel independen (k=5).

Nilai du pada tabel Durbin Watson adalah 1.770, oleh karena nilai DW sebesar 2.136

lebih besar dari batas atas (du) dan kurang dari 4 – 1.770, maka dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi autokorelasi.

Tabel 4.9

Uji Spearmen’s Rho

Correlations

Unstanda

rdized

Residual

PORSI LEV LIKUID PROFI

T

LISTIN

G

Spearma

n's rho

Unstand

ardized

Residual

Correlation

Coefficient 1,000 -,187 -,043 ,196 ,037 -,017

Sig. (2-

tailed) . ,190 ,766 ,168 ,796 ,906

N 51 51 51 51 51 51

PORSI

Correlation

Coefficient -,187 1,000 ,092 ,050 -,402** -,239

Sig. (2-

tailed) ,190 . ,521 ,727 ,003 ,091

N 51 51 51 51 51 51

LEV

Correlation

Coefficient -,043 ,092 1,000 -,840** -,030 -,035

Sig. (2-

tailed) ,766 ,521 . ,000 ,833 ,808

N 51 51 51 51 51 51

LIKUID

Correlation

Coefficient ,196 ,050 -,840** 1,000 -,066 ,123

Sig. (2-

tailed) ,168 ,727 ,000 . ,644 ,389

Page 17: PENGARUH PORSI KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2016/08/Noni-FItrianai.pdf · tentang porsi kepemilikan saham publik, leverage, likuiditas, profitabilitas,

17

N 51 51 51 51 51 51

PROFIT

Correlation

Coefficient ,037 -,402** -,030 -,066 1,000 ,702**

Sig. (2-

tailed) ,796 ,003 ,833 ,644 . ,000

N 51 51 51 51 51 51

LISTIN

G

Correlation

Coefficient -,017 -,239 -,035 ,123 ,702** 1,000

Sig. (2-

tailed) ,906 ,091 ,808 ,389 ,000 .

N 51 51 51 51 51 51

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Output pengolahan data SPSS. V. 20. 0(2015)

Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi.

5 .KESIMPULAN DAN SARAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh porsi kepemilikan saham

publik, likuiditas, leverage, profitabilitas, dan umur listing terhadap pengungkapan

sukarela pada perusahaan industri sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2012-2014. Berdasarkan hasil temuan dan pengujian hipotesis

yang telah diajukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Besarnya pengaruh yang diberikan porsi kepemilikan saham publik, leverage,

likuiditas, profitabilitas, dan umur listing terhadap pengungkapan sukarela adalah

0.278 atau 27.8% variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini

mempengaruhi variabel dependen. Sedangkan sisanya sebesar 0.722 atau 72.2%

dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukkan kedalam penelitian ini.

2. Secara parsial porsi kepemilikan saham publik tidak berpengaruh signifikan

terhadap pengungkapan sukarela pada perusahaan manufaktur sektor barang

konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.

3. Secara parsial leverage berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sukarela

pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2012-2014.

4. Secara parsial likuiditas berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sukarela

pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2012-2014.

Page 18: PENGARUH PORSI KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2016/08/Noni-FItrianai.pdf · tentang porsi kepemilikan saham publik, leverage, likuiditas, profitabilitas,

18

5. Secara parsial profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan

sukarela pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.

6. Secara parsial umur listing berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan

sukarela pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.

7. Secara simultan porsi kepemilikan saham publik, leverage, likuiditas,

profitabilitas, dan umur listing berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan

sukarela pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat disampaikan beberapa saran yaitu

sebagai berikut:

1. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan menambah sampel penelitian dan

memperpanjang periode penelitian untuk memprediksi luasnya pengungkapan

sukarela di tahun yang akan datang.

2. Dalam merancang penelitian selanjutnya perlu mempertimbangkan penambahan

variabel lain yang dimungkinkan memiliki pengaruh lebih pada pengungkapan

sukarela.

3. Untuk perusahaan agar lebih detail menerbitkan item-item pengungkapan sukarela.

DAFTAR PUSTAKA

Adhi, Nurseto. 2012. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Luas

Pengungkapan Sukarela dan Implikasinya terhadap Asimetri Informasi Studi

pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

2009”. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang.

Budianto, Arief Satrya. 2009. “Pengaruh Faktor- faktor Fundamental terhadap

Kualitas Pengungkapan sukarela dalam Laporan Tahunan pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di BEI”. Jurnal Akuntansi Kontemporer. Vol. 1.

No. 2.

Baskaraningrum, M.R. dan Merkusiwati. 2013. Pengungkapan Sukarela Laporan

Keuangan Tahunan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi (Studi pada

Saham-saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2011). Jurnal.

Universitas Udayana Indonesia.

Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Kedua. Bandung: Penerbit

Alfabeta.

Gumanty, Tatang Ari. 2011. Manajemen Investasi. Edisi Pertama. Jakarta: Mitra

Wacana Media.

Page 19: PENGARUH PORSI KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2016/08/Noni-FItrianai.pdf · tentang porsi kepemilikan saham publik, leverage, likuiditas, profitabilitas,

19

Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21.

Edisi Tujuh. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Harmono. 2009. Manajemen Keuangan. Cetakan Pertama. Jakarta: Penerbit Bumi

Aksara.

Horngren, Charles T., Walter T. Harrison., dan Linda S. Bamber. 2006. Akuntansi.

Edisi Keenam Jilid Satu. Jakarta: Penerbit Indeks.

Indriani, Ernawati., Muhammad Khafid., dan Indah Anisykurillah. 2014. “Faktor-

faktor yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Sukarela dan Implikasinya

terhadap Asimetri Informasi”. Simposuim Nasional Akuntansi 1.

Munawir, Ak. Drs. H. S. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat Cetakan

Ketigabelas. Yogyakarta: Liberty.

Mujiyono dan Magdalena Nany. 2006. “Pengaruh Leverage, Likuiditas, Profitabilitas,

dan Saham Publik terhadap Luas Pengungkapan Sukarela dalam Laporan

Tahunan”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol. 6, No. 1, februari 2006: 23-28.

Priyatno, Dwi. 2011. SPSS Analisis statistik Data. Yogyakarta: mediakom

Raharjaputra, Hendra S. 2009. Manajemen Keuangan dan Akuntansi. Cetakan

Pertama. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Riahi, Ahmed Belkaoui. 2011. Teori Akuntansi. Edisi Kelima Buku Satu. Jakarta.

Penerbit Salemba Empat.

Saragih, Analisa Rosiah. 2014. “Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan , Tipe

Kepemilikan, Profitabilitas, dan Likuiditas terhadap Luas Pengungkapan

Laporan Tahunan Perushaan Tambang yang Terdaftar di BEI periode 2010-

2012”. Jurnal Audit dan Akuntansi FE-Universitas Tanjungpura. Vol. 3. No.

1.

Simatupang, Mangasa. 2010. Pengetahuan Praktis Investasi Saham dan Reksa Dana.

Edisi Pertama. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sudarmadji dan Sularto. 2007. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage,

dan Tipe Kepemilikan Perusahaan terhadap Luas Voluntary Disclosure

Laporan Keuangan Tahunan. Dalam Proceeding PESAT (Psikologi,

Ekonomi, Sastra, Arsitek, dan Sipil). Vol. 2.

Sutanto, F. D dan Supatmi. 2012. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap

Tingkat Pengungkapan Informasi Intellectual Capital didalam Laporan

Tahunan (Studi pada Industri Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2009)”. Jurnal. Universitas Kristen Satya Wacana.

Wahyudiono, Bambang. 2014. Laporan Keuangan. Cetakan Pertama. Jakarta: Raih

Asa Sukses.

Wardani, Puruwita. 2012. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan

Sukarela”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 14. No. 1.

www. idx. co. id