PENGARUH PERILAKU HERDING DAN HEURISTIC TERHADAP ...repository.stieykpn.ac.id/90/1/RINGKASAN SKRIPSI...

21
i PENGARUH PERILAKU HERDING DAN HEURISTIC TERHADAP INVESTMENT DECISION MAKING DI PASAR MODAL (Studi Kasus pada Perilaku Investor Pasar Modal Individual) RINGKASAN SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Sarjana S1 pada Program Studi Akuntansi Disusun Oleh: ERDO DWI PUTRA 11.14.26702 PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA YOGYAKARTA 2018

Transcript of PENGARUH PERILAKU HERDING DAN HEURISTIC TERHADAP ...repository.stieykpn.ac.id/90/1/RINGKASAN SKRIPSI...

Page 1: PENGARUH PERILAKU HERDING DAN HEURISTIC TERHADAP ...repository.stieykpn.ac.id/90/1/RINGKASAN SKRIPSI Erdo Dwi Putra... · yang kebanyakan orang lakukan, walaupun informasi pribadi

i

PENGARUH PERILAKU HERDING DAN HEURISTIC TERHADAP INVESTMENT DECISION MAKING DI PASAR MODAL

(Studi Kasus pada Perilaku Investor Pasar Modal Individual)

RINGKASAN SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Sarjana S1 pada Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh:

ERDO DWI PUTRA 11.14.26702

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA

YOGYAKARTA

2018

Page 2: PENGARUH PERILAKU HERDING DAN HEURISTIC TERHADAP ...repository.stieykpn.ac.id/90/1/RINGKASAN SKRIPSI Erdo Dwi Putra... · yang kebanyakan orang lakukan, walaupun informasi pribadi

ii

PENGARUH PERILAKU HERDING DAN HEURISTIC TERHADAP INVESTMENT

DECISION MAKING DI PASAR MODAL

(Studi Kasus pada Perilaku Investor Pasar Modal Individual)

Erdo Dwi Putra

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YKPN Yogyakarta, e-mail: [email protected]

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the influence of herding and heuristic

(overconfidence, representativeness, anchoring, loss aversion, optimism) behavior toward

investment decision making. Judging from its purpose, this research uses descriptive study to

explain the relevant aspects to the observed phenomenon as well as explain the characteristics

of phenomena or problems that exist. This research uses purposive sampling technique with

primary data source in the form of questionnaire. The questionnaire was distributed to

individual investors with one year minimum experience in capital market at Mini Seminar with

the theme “Investment Psychology”. Data technique analysis used in this research is double

linear regression. The result of this research that by partial analysis with alpha (α) 0.05

showed overconfidence and optimism significantly affect the investment decision making.

While, herding and representativeness have no significant effect on investment decision

making. The result of simultaneous test with alpha 0.05 showed at once four independent

variables have a significant positive effect on investment decision making.

Keyword: herding, heuristic, investment decision making, behavioral finance, investor

behavior.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 3: PENGARUH PERILAKU HERDING DAN HEURISTIC TERHADAP ...repository.stieykpn.ac.id/90/1/RINGKASAN SKRIPSI Erdo Dwi Putra... · yang kebanyakan orang lakukan, walaupun informasi pribadi

iii

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perilaku herding dan heuristic

(overconfidence, representativeness, anchoring, loss aversion, optimism) terhadap investment

decision making. Ditinjau dari tujuannya, penelitian ini menggunakan studi deskriptif untuk

menjelaskan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati serta menjelaskan

karakteristik fenomena atau masalah yang ada. Penelitian ini menggunakan teknik purposive

sampling dengan sumber data primer berupa kuesioner. Kuesioner tersebut disebar ke investor-

investor individual dengan minimal pengalaman di pasar modal satu tahun pada acara Mini

Seminar dengan tema “Psikologi Investasi”. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi

linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial dengan alpha 0.05

bahwa overconfidence dan optimism secara signifikan berpengaruh terhadap investment

decision making. Sedangkan, herding dan representativeness tidak berpengaruh signifikan

terhadap investment decision making. Hasil uji secara simultan dengan alpha 0.05

menunjukkan bahwa secara bersama keempat variabel independen berpengaruh signifikan

positif terhadap investment decision making.

Kata kunci: herding, heuristic, investment decision making, behavioural finance, perilaku

investor.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 4: PENGARUH PERILAKU HERDING DAN HEURISTIC TERHADAP ...repository.stieykpn.ac.id/90/1/RINGKASAN SKRIPSI Erdo Dwi Putra... · yang kebanyakan orang lakukan, walaupun informasi pribadi

1

PENDAHULUAN

Investasi kini semakin menarik bagi masyarakat modern. Data yang dirilis www.ksei.co.id

(27/12/2017) menunjukkan bahwa ada sebanyak 1.118.913 investor hingga akhir Desember

2017 seperti yang dicatat oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melalui Single

Investor Identification (SID). Meningkatnya investor mendorong pula perkembangan edukasi

yang secara mudah dapat diperoleh para investor dan calon investor dengan berbagai latar

belakang profesi. Kebanyakan edukasi yang didapatkan investor dan calon investor ada berupa

analisis teknikal dan analisis fundamental. Padahal, kebanyakan permasalahan bagi investor

dan calon investor bukan pada kemampuannya dalam menganalisis secara teknikal dan

fundamental, melainkan kesiapan mental dalam menghadapi ketidakpastian dalam investasi.

Investor bisa saja mendasarkan investasi pada analisis fundamental atau analisis

teknikal. Tetapi, sebenarnya pada semua bagian investasi akan terpengaruh oleh aspek

psikologi. Ada beberapa alasan mengapa kebanyakan investor tidak peduli pada faktor

psikologi investasi. Alasan pertama karena faktor psikologi tidak memiliki tolak ukur yang

pasti atau tidak bisa digeneralisasi. Belajar analisis teknikal atau analisis fundamental serta

menerapkannya akan lebih mudah karena analisis pada umumnya bisa dihitung, tetapi tidak

pada psikologi investasi. Alasan kedua karena faktor psikologi tidak dipahami dengan benar

oleh sebagian besar investor. Beberapa investor meskipun sudah mengetahui psikologi

investasi belum tentu dapat memahami tanpa menerapkannya dan menikmati prosesnya.

Alasan ketiga, investor tidak memahami dunia investasi yang sebenarnya, yaitu tidak mudah

diprediksi (Wira, 2017). Padahal, para investor membuat keputusan investasi menurut emosi,

seperti perasaan, suasana hati, fantasi dan sentimental (Anthony, 2012). Hal ini menunjukkan

adanya pengaruh psikologis investor terhadap keputusan investasi. Ketika berhubungan

dengan masalah uang, investasi ternyata tidak selalu berlaku rasional seperti yang kita pikir.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 5: PENGARUH PERILAKU HERDING DAN HEURISTIC TERHADAP ...repository.stieykpn.ac.id/90/1/RINGKASAN SKRIPSI Erdo Dwi Putra... · yang kebanyakan orang lakukan, walaupun informasi pribadi

2

Terdapat dua asumsi dalam pengambilan keputusan investasi atau investment decision

making, yaitu keputusan rasional dan keputusan tidak rasional yang diambil berdasarkan

prediksi masa depan. Investor yang rasional akan mengambil keputusan investasi berdasarkan

analisis informasi yang diperolehnya, sedangkan investor yang tidak rasional mengambil

keputusan investasi berdasarkan prediksi masa depan dan cenderung mengambil keputusan

berdasarkan faktor psikologi. Teori yang berkaitan tentang psikologi investasi adalah

Behavioral Finance Theory. Menurut Barberis & Thaler (2003), teori Behavioral Finance

menjelaskan investor bertindak irasional dalam proses pengambilan keputusan. Faktor

psikologi yang mempengaruhi pada setiap keputusan investasi antara lain herding effect dan

heuristic theory. Perilaku herding dalam pasar modal merupakan tindakan mengikuti

keputusan investasi sekumpulan investor lainnya tanpa memahami apa yang sedang dilakukan

baik tujuan serta risikonya. Seperti yang sudah dikutip sebelumnya, faktor psikologi lainnya

yaitu heuristic yang merupakan proses berpikir yang melibatkan pengalaman dan pengetahuan

di masa lalu untuk memperkirakan probabilitas yang akan terjadi selanjutnya. Pada penelitian

ini menggunakan lima model berpikir induktif yang disebut sebagai cara berpikir cognitive

heuristic. Sedangkan cognitive heuristic dimaknai sebagai proses penyederhanaan berpikir

dalam menghadapi masalah yang kompleks sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama

serta tidak menguras pikiran, namun cara berpikir seperti ini memiliki probabilitas kesalahan

yang lebih tinggi atau ketidaktepatan. Maka, untuk mendapatkan hasil yang lebih detail,

penelitian ini menjabarkan variabel heuristic menjadi lima model yaitu overconfidence,

representativeness, anchoring, loss aversion, dan optimism yang masing-masing model

tersebut akan dijelaskan pada bab selanjutnya. Perilaku herding dan heuristic (overconfidence,

representativeness, anchoring, loss aversion, optimism) digunakan sebagai variabel yang diuji

pengaruhnya terhadap investment decision making.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 6: PENGARUH PERILAKU HERDING DAN HEURISTIC TERHADAP ...repository.stieykpn.ac.id/90/1/RINGKASAN SKRIPSI Erdo Dwi Putra... · yang kebanyakan orang lakukan, walaupun informasi pribadi

3

LANDASAN TEORI

Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan

untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang (Halim, 2005).

Behavioral finance menjelaskan dan mengembangkan pemahaman tentang pola pikir investor,

termasuk proses emosional yang terlibat di dalamnya dan mengukur seberapa besar

pengaruhnya dalam pengambilan keputusan (Ricciardo & Simon, 2000).

Banerjee (1992), mendeskripsikan herding behaviour seperti “semua orang melakukan apa

yang kebanyakan orang lakukan, walaupun informasi pribadi yang mereka terima adalah untuk

melakukan sesuatu yang berbeda dari yang dilakukan semua orang”.

Heuristic adalah sebagai rule of thumb (aturan sederhana), yaitu kondisi orang dalam membuat

keputusan di saat yang rumit, lingkungan yang tidak pasti. Kahneman & Tversky (1979)

melihat bahwa saat menentukan keputusan, investor tidak bersikap rasional.

Overconfidence merupakan kecenderungan untuk terlalu yakin atas kemampuan dan prediksi

untuk berhasil. investor yang kurang berpengalaman baru saja menjual propertinya dengan

harga yang tinggi. Setelah itu, ia cenderung lebih percaya diri dalam mencari properti

berikutnya, sehingga terdapat kemungkinan ia akan membeli properti dengan harga terlalu

mahal atau kehilangan suatu kesempatan investasi yang bagus (Beracha & Skiba, 2014).

Representativeness adalah penilaian terhadap sampel yang didasarkan atas kemiripan dan

penampakan yang dimiliki oleh populasinya. Tversky & Kahneman (1974) menyatakan bahwa

menggunakan representativeness dalam membuat keputusan memiliki beberapa akibat, antara

lain bias sampel.

Anchoring adalah fenomena bawah sadar dimana kita membuat perkiraan berdasar “acuan”

sebelumnya. Dalam konteks investasi, investor cenderung mengacu pada harga pembelian

saham sebagai anchor (Wira, 2017).

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 7: PENGARUH PERILAKU HERDING DAN HEURISTIC TERHADAP ...repository.stieykpn.ac.id/90/1/RINGKASAN SKRIPSI Erdo Dwi Putra... · yang kebanyakan orang lakukan, walaupun informasi pribadi

4

Loss Aversion merupakan ekspresi seseorang yang digambarkan dengan emosi untuk

menghindari kerugian. Pada kondisi yang normal, manusia cenderung menghindari risiko (risk

averse) (Wira, 2017).

Optimism menurut Wira (2017) yaitu suatu kecenderungan pikiran untuk menjadi terlalu

optimis, melebih-lebihkan hasil yang baik dan menyenangkan. Optimisme yang terjadi adalah

optimism yang palsu tanpa dasar yang kuat. Ia begitu yakin pada skenario terbaik tanpa

mempertimbangkan terjadinya skenario terburuk.

Menurut Subash (2012), decision making dapat didefinisikan sebagai proses memilih alternatif

tertentu dari banyak alternatif yang tersedia. Sedangkan pengertian investment decision making

yaitu tindakan untuk menentukan alokasi dana pada instrumen investasi yang dapat

memberikan manfaat pada masa mendatang.

Hasil penelitian yang dilakukan Rifatin Cholidia (2017) mengatakan bahwa investor cenderung

tidak menggunakan analisis fundamental dalam pengambilan keputusannya. Investor

menggunakan kelompok referensi, pengalaman dan mengikuti pergerakan bandar (spekulasi)

dalam berinvestasi, menunjukan bahwa faktor psikologi dari investor mengambil peranan yang

cukup penting dalam pengambilan keputusan investasi. Fakta ini menggambarkan gaya

pengambilan keputusan investasi investor individu di Bandar Lampung yang cenderung

irasional.

Lalu, penelitian dari Peter Garlans Sina (2014) menyimpulkan bahwa Ada kecenderungan

mengalami representativeness bias, tepatnya yaitu mayoritas responden cenderung mengalami

representativeness bias ketika membuat keputusan keuangan. Pengujian faktor demografi

ditemukan tidak ada perbedaan untuk jenis kelamin, status perkawinan, dan usia. Dengan

demikian, diketahui bahwa faktor demografi bukan faktor pembeda seseorang mengalami

representativeness bias dalam membuat keputusan keuangan.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 8: PENGARUH PERILAKU HERDING DAN HEURISTIC TERHADAP ...repository.stieykpn.ac.id/90/1/RINGKASAN SKRIPSI Erdo Dwi Putra... · yang kebanyakan orang lakukan, walaupun informasi pribadi

5

Kerangka Pemikiran

Penelitian ini menguji pengaruh perilaku herding dan heuristic terhadap investment decision

making di pasar modal. Oleh karena itu, variabel yang terkait dalam penelitian ini dapat

dirumuskan dalam kerangka pemikiran sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Berpikir

METODE PENELITIAN

Untuk mendapatkan data yang akurat dan terpercaya, pengumpulan data penelitian ini

dilakukan dengan mengadakan acara Mini Seminar di ruang GKT 102 STIE YKPN

Yogyakarta dengan diawali edukasi tentang psikologi investasi dan dilanjutkan dengan

distribusi kuesioner, langkah ini dilakukan dengan tujuan memberi wawasan tentang

pentingnya psikologi dalam berinvestasi dan mengurangi risiko tidak kembalinya kuesioner

tersebut. Sampel yang dapat dikumpulkan berjumlah 120 responden, tetapi sampel yang dapat

digunakan sesuai kriteria dalam penelitian ini sebanyak 95 responden.

Definisi Operasional

Herding

Di pasar, semua investor, baik langsung maupun tidak langsung dengan diwakili robot trading,

berkumpul membentuk kerumunan besar. Setiap harga yang terbentuk mewakili 5onsensus

dari kerumunan tersebut. Pasar bisa bergerak dari situasi optimis dan pesimis membentuk

fluktuasi harga. Perilaku kerumunan atau perilaku pasar inilah yang akhirnya membentuk harga

Investment decision making

Overconfidence

Herding

Anchoring

Optimism

Loss Aversion

Representativeness

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 9: PENGARUH PERILAKU HERDING DAN HEURISTIC TERHADAP ...repository.stieykpn.ac.id/90/1/RINGKASAN SKRIPSI Erdo Dwi Putra... · yang kebanyakan orang lakukan, walaupun informasi pribadi

6

yang disepakati bersama. Fenomena investor bergerak bersama-sama membentuk kerumunan

ini dinamakan herding (Wira, 2017). Indikator yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Ketidakyakinan membuat keputusan sendiri

2. Mengikuti opini orang lain

Overconfidence

Overconfidence adalah perasaan percaya pada diri sendiri secara berlebihan. Overconfidence

terjadi ketika investor melebih-lebihkan kemampuan dalam memprediksi suatu investasi dan

mengabaikan dampak yang akan terjadi , dalam hal ini adalah risiko. Indikator yang digunakan

sebagai berikut:

1. Pengetahuan investor

2. Kemampuan investor

3. Risiko tidak menjadi pertimbangan dalam berinvestasi

4. Pendapat orang lain tidak berarti bagi investor

Representativeness

Investor mengambil keputusan berdasarkan pemikiran stereotip yaitu investor akan melakukan

transaksi berdasarkan pengalaman investor terhadap image perusahaan (hanya tindakan

perusahaan yang dapat dilihat pada kehidupan sehari-hari) dan juga yang sesuai dengan

gambaran mentalnya. Indikator yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Tanggung jawab perusahaan menjadi indikator kredibilitas perusahaan

2. Company Size menjadi indikator untuk menetukan investasi

Anchoring

Anchoring adalah fenomena bawah sadar saat investor membuat perkiraan berdasar “acuan”

sebelumnya. Ketika kita memperkirakan sesuatu, biasanya kita menggunakan acuan, karena

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 10: PENGARUH PERILAKU HERDING DAN HEURISTIC TERHADAP ...repository.stieykpn.ac.id/90/1/RINGKASAN SKRIPSI Erdo Dwi Putra... · yang kebanyakan orang lakukan, walaupun informasi pribadi

7

dengan adanya acuan kita memiliki tujuan dan juga tolak ukur dalam mencapainya. Indikator

yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Menilai saham berdasarkan history

2. Pendapat analis mejadi acuan dalam keputusan

Loss Aversion

Loss aversion bias adalah kondisi seseorang yang tidak menyukai kerugian dan memilih

menghindari kerugian. Secara psikologis, setiap orang memandang nilai uang secara subyektif,

tergantung dari seberapa besar kekayaan mereka (Wira, 2017). Dengan alasan tersebut,

manusia dalam kondisi normal adalah cenderung risk averse (menghindari risiko). Indikator

yang digunakan yaitu tidak memiliki wawasan saham yang dimiliki

Optimism

Optimism bias adalah yaitu suatu kecenderungan pikiran untuk menjadi terlalu optimis,

melebih-lebihkan hasil yang baik dan menyenangkan. Keinginan seseorang untuk memperoleh

hal-hal baik menjadikannya untuk membesar-besarkan nilai positif dan merendahkan

kemungkinan buruk yang terjadi pada dirinya. Indikator yang digunakan adalah sebagai

berikut:

1. Target yang tidak diukur berdasarkan kemampuan

2. Kebutuhan dan keinginan yang tinggi di masa depan

Uji Hipotesis dan Analisis Data

Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Jika r hitung

> dari r table dan bernilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan

valid (Ghozali, 2013). Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau construct. Cronbach Alpha merupakan indikator untuk

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 11: PENGARUH PERILAKU HERDING DAN HEURISTIC TERHADAP ...repository.stieykpn.ac.id/90/1/RINGKASAN SKRIPSI Erdo Dwi Putra... · yang kebanyakan orang lakukan, walaupun informasi pribadi

8

menilai dari uji reliabilitas, maka variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach

alpha > 0,6 (Nunally, 1969).

Pengujian Asumsi Klasik

Pada penelitian ini dilakukan pengujian penyimpangan asumsi klasik yang meliputi uji

normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas.

Analisis Regresi Linier Berganda

Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda.

Analisis ini dilakukan untuk meneliti apakah ada hubungan sebab akibat antara kedua variabel

atau meneliti seberapa besar pengaruh herding, overconfidence, representativeness, anchoring,

loss aversion dan optimism terhadap variabel dependen yaitu investment decision making di

pasar modal. Adapun rumus yang digunakan adalah:

Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4+e

Keterangan :

Y= Investment Decision Making

a= Bilangan konstanta

X1= Herding

X2= Overconfidence

X3= Representativeness

X4= Achoring

X5= Loss aversion

X6= Optimism

e = Standart error

b1, b2, b3, b4=Koefisien regresi untuk masing-masing variabel independen

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 12: PENGARUH PERILAKU HERDING DAN HEURISTIC TERHADAP ...repository.stieykpn.ac.id/90/1/RINGKASAN SKRIPSI Erdo Dwi Putra... · yang kebanyakan orang lakukan, walaupun informasi pribadi

9

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menggunakan data primer berupa kuesioner yang disebar kepada investor yang

mengikuti acara Mini Seminar Pasar Modal pada tanggal 3 April 2018 di ruang GKT 102

Kampus STIE YKPN Yogyakarta dan disebar kepada rekan peneliti yang tidak mengikuti acara

mini seminar dengan minimal pengalaman di pasar modal yaitu 1 (satu) tahun. Acara mini

seminar tersebut diikuti oleh investor-investor yang tergabung dalam Kelompok Studi Pasar

Modal (KSPM) yang dimiliki oleh beberapa kampus di Yogyakarta dan investor yang sudah

lulus pendidikan D3 maupun S1. Dalam menjalankan acara tersebut, peneliti bekerjasama

dengan Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Yogyakarta dan KSPM STIE YKPN

Yogyakarta (BEST Community) dalam menyediakan fasilitas tempat dan kebutuhan acara

lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh perilaku herding dan heuristic

terhadap investment decision making di pasar modal. Peneliti dapat mengumpulkan 120

responden untuk mengisi kuesioner, tetapi hanya 95 kuesioner yang memenuhi kriteria.

Penyebaran kuesioner dilakukan sebanyak 2 kali, pertama pada acara mini seminar dan kedua

disebar dengan cara peneliti bertemu responden dari tanggal 4 April 2018 hingga 6 April 2018.

Dari kuesioner yang memenuhi kriteria maka terdapat 58 responden pria dan 37 responden

wanita serta informasi demografis lainnya sebagai berikut:

Tabel 1. Agama Responden

Sumber: Pengolahan Data

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Islam 77 81.1 81.1 81.1 Kristen 5 5.3 5.3 86.3 Katholik 6 6.3 6.3 92.6 Hindu 4 4.2 4.2 96.8 Budha 3 3.2 3.2 100.0 Total 95 100.0 100.0

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 13: PENGARUH PERILAKU HERDING DAN HEURISTIC TERHADAP ...repository.stieykpn.ac.id/90/1/RINGKASAN SKRIPSI Erdo Dwi Putra... · yang kebanyakan orang lakukan, walaupun informasi pribadi

10

Tabel 2. Asal Responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Jawa & Madura 70 73.7 73.7 73.7 Sumatera & Kep. Riau 14 14.7 14.7 88.4 Kalimantan 5 5.3 5.3 93.7 Bali, Sumbawa & Flores 4 4.2 4.2 97.9 Sulawesi, Papua & Kep.

Maluku 2 2.1 2.1 100.0

Total 95 100.0 100.0 Sumber: Pengolahan Data

Tabel 3. Pendidikan Responden

Sumber: Pengolahan Data

Tabel 4. Pendapatan Responden

Sumber: Pengolahan Data

Tabel 5. Jenis Investasi Responden

Sumber: Pengolahan Data

Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Formula yang digunakan untuk menguji validitas setiap item kuesioner adalah dengan cara

membandingkan koefisien korelasi interval antara nilai skor jawaban setiap butir lebih besar

dari nilai tabelnya berarti signifikan, yang berarti pula item kuesioner tersebut adalah valid.

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid SMA 78 82.1 82.1 82.1 D3 4 4.2 4.2 86.3 S1 13 13.7 13.7 100.0 Total 95 100.0 100.0

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Rp0-Rp500.000,00 38 40.0 40.0 40.0 Rp500.001,00-Rp1.000.000,00 23 24.2 24.2 64.2

Rp1.000.001,00-Rp2.000.000,00 7 7.4 7.4 71.6

Rp2.000.001,00-Rp5.000.000,00 25 26.3 26.3 97.9

>Rp5.000.000,00 2 2.1 2.1 100.0 Total 95 100.0 100.0

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Saham 91 95.8 95.8 95.8 Saham dan Reksadana 3 3.2 3.2 98.9 Sukuk 1 1.1 1.1 100.0 Total 95 100.0 100.0

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 14: PENGARUH PERILAKU HERDING DAN HEURISTIC TERHADAP ...repository.stieykpn.ac.id/90/1/RINGKASAN SKRIPSI Erdo Dwi Putra... · yang kebanyakan orang lakukan, walaupun informasi pribadi

11

Sebaliknya apabila nilai koefisien korelasi hitung lebih kecil dari nilai tabelnya berarti tidak

signifikan yang bermakna tidak valid. Nilai dari r tabel dengan tingkat signifikansi 0.01%

adalah 0.2631, sehingga jika nilai setiap item kuesioner > 0.2631 maka data item tersebut dapat

dikatakan valid. Item yang tidak valid yaitu HRB7.

Uji reliabilitas yang digunakan yaitu teknik cronbach’s alpha. Variabel atau construct

dikatakan reliabel jika nilai cronbach’s alpha > 0.60. Dari data yang peneliti kumpulkan, ada

beberapa item yang tidak reliabel karena nilai alpanya < 0.6, item-item tersebut yaitu HD4,

DM2, DM6, HRC1, HRC2, HRC3, HRC4, HRC5, HRD1, HRD2, HRD3, HRD4, dan HRD5.

Tabel di bawah ini adalah tabel untuk data yang sudah memenuhi uji validitas dan reliabilitas.

Tabel 6. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Indikator

Empirik Validitas (Corrected item – Total Corelation)

>0.2631

Reliabilitas (Cronbach’s – Alpha)

>0.6

Herding HD1 0.594 Valid 0.629 Reliabel HD2 0.629 Valid HD3 0.727 Valid HD5 0.690 Valid

Overconfidence HRA1 0.494 Valid 0.829 Reliabel HRA2 0.656 Valid HRA3 0.554 Valid HRA4 0.833 Valid HRA5 0.860 Valid HRA6 0.753 Valid HRA7 0.763 Valid

Representativeness HRB1 0.481 Valid 0.722 Reliabel HRB2 0.728 Valid HRB3 0.601 Valid HRB4 0.646 Valid HRB5 0.708 Valid HRB6 0.597 Valid

Optimism HRE1 0.782 Valid 0.692 Reliabel HRE2 0.677 Valid HRE3 0.678 Valid HRE4 0.717 Valid HRE5 0.295 Valid HRE6 0.435 Valid HRE7 0.479 Valid

Investment decision making

DM1 0.381 Valid 0.658 Reliabel DM3 0.641 Valid DM4 0.385 Valid DM5 0.590 Valid DM7 0.622 Valid

Sumber: Pengolahan Data

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 15: PENGARUH PERILAKU HERDING DAN HEURISTIC TERHADAP ...repository.stieykpn.ac.id/90/1/RINGKASAN SKRIPSI Erdo Dwi Putra... · yang kebanyakan orang lakukan, walaupun informasi pribadi

12

Pengujian Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Hasil pengujian normalitas data dengan uji one sample kolmogorov-smirnov test ditunjukkan

dengan nilai kolmogorov-smirnov mempunyai nilai signifikan 0,888. Hasil pengolahan

menunjukkan bahwa tingkat signifikansi pada penelitian tersebut diatas α = 5% atau 0,05

(0,888 > 0,05). Hal ini berarti data yang ada pada semua variabel yang digunakan terdistribusi

secara normal. Untuk hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 7. Uji Normalitas

Sumber: Pengolahan Data

Uji Multikolonieritas

Pada tabel coefficients menunjukkan bahwa nilai VIF pada setiap variabel independen < 10,

maka dapat disimpulkan tidak terdapat gejala multikolinearitas dalam model penelitian ini.

Tabel coefficients dapat dilihat dibawah ini :

Tabel 8. Uji Mulrikolonieritas

Sumber: Pengolahan Data

Uji Heteroskedastisitas

Pada tabel coefficients menunjukkan bahwa nilai sig pada setiap variabel independen > 0,05,

Unstandardized Residual

N 95

Normal Parameters(a,b) Mean .0000000 Std. Deviation 2.02272177

Most Extreme Differences

Absolute .060 Positive .048 Negative -.060

Kolmogorov-Smirnov Z .582 Asymp. Sig. (2-tailed) .888

Model t Sig.

Tolerance VIF 1 (Constant) 5.869 .000 HD -.569 .571 HRA 2.614 .010 HRB -1.403 .164 HRE 2.163 .033

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 16: PENGARUH PERILAKU HERDING DAN HEURISTIC TERHADAP ...repository.stieykpn.ac.id/90/1/RINGKASAN SKRIPSI Erdo Dwi Putra... · yang kebanyakan orang lakukan, walaupun informasi pribadi

13

maka dapat disimpulkan model penelitian terbebas dari heterokedastisitas. Hasil uji

heterokedastisitas dapat dilihat pada tingkat signifikansi tabel coefficients di bawah ini :

Tabel 9. Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Pengolahan Data

Uji Statistik T

Hasil uji t pada tabel coefficient menunjukkan hipotesis dua variabel independen dapat diterima

dan dua hipotesis variabel independen ditolak. Hasil uji ini dapat dilihat pada tabel di berikut:

Tabel 10. Uji Statistik T

Sumber: Pengolahan Data

Dari hasil hasil pengujian hipotesis di atas maka dapat disimpulkan bahwa overconfidence

(HRA) dan optimism (HRE) memiliki signifikan < 0.05, maka secara signifikan berpengaruh

terhadap investment decision making (DM) atau hipotesis ini dapat diterima. Overconfidence

dan optimism dapat mempengaruhi investment decision making karena investor memiliki

berbagai tujuan yang positif sehingga dalam mengambil keputusannya investor cenderung

lebih percaya diri dan optimis dengan harapan ekspektasinya sesuai dengan rencananya. Ketika

investor optimis, maka sugesti yang kuat itu akan mempengaruhi tindakan dalam berinvestasi.

Lalu, ketika investor percaya diri, investor akan merasakan rasa aman dan tenang sehingga

tidak gelisah dalam mengambil keputusan investasi. Sedangkan herding (HD) dan

representativeness (HRB) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap investment decision

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta B Std. Error 1 (Constant) 2.067 1.412 1.464 .147

HD -.013 .053 -.026 -.248 .804 HRA -.059 .035 -.190 -1.709 .091 HRB -.041 .038 -.113 -1.057 .293 HRE .062 .048 .148 1.297 .198

Variabel t hitung Sig. HD -0.569 0.571 HRA 2.614 0.010 HRB -1.403 0.164 HRE 2.163 0.033

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 17: PENGARUH PERILAKU HERDING DAN HEURISTIC TERHADAP ...repository.stieykpn.ac.id/90/1/RINGKASAN SKRIPSI Erdo Dwi Putra... · yang kebanyakan orang lakukan, walaupun informasi pribadi

14

making (DM) atau hipotesis ditolak karena nilai sig > 0,05 yaitu 0.571 dan 0.164. Seiring

berjalannya perkembangan teknologi dan informasi, investor lebih mudah mendapatkan

pelbagai informasi keuangan dan informasi lainnya yang berkaitan dengan bisnis saham yang

dimilikinya, maka dengan perkembangan tersebut investor kini tidak hanya mengikuti saran

dari broker melainkan mengonfirmasikan saran tersebut dengan pelbagai berita yang tersedia.

Representativeness tidak mempengaruhi investment decision making karena investor dalam

mengambil keputusannya tidak mempertimbangkan kegiatan non-operational perusahaan

tersebut, melainkan menganalisis harga history dan hasil dari kegiatan utamanya yang

dilaporkan melalui laporan keuangan setiap periodenya.

Uji Statistik F

Uji nilai F pada dasarnya untuk menunjukan apakah semua variabel independen dalam model

penelitian mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependennya.

Pengujian hipotesis uji F ini digunakan untuk mengetahui apakah secara keseluruhan variabel

bebas mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap variabel terikat. Hasil uji nilai F dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 11. Uji Statistik F

Sumber: Pengolahan Data

Hasil tabel diatas dapat dilihat bahwa model persamaan ini memiliki nilai F hitung sebesar

4.526 dengan tingkat signifikansi 0,002. Nilai signifikansi sebesar 0,002 lebih kecil dari alpha

0,05 maka menunjukan bahwa investment decision making dapat dijelaskan oleh perilaku

herding, overconfidence, representativeness, dan optimism. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa variabel independen yang berupa herding, overconfidence,

representativeness, dan optimism dalam penelitian ini secara bersama-sama berpengaruh

Koefisien Regresi

Fhitung 4.526

Sig. F 0.002

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 18: PENGARUH PERILAKU HERDING DAN HEURISTIC TERHADAP ...repository.stieykpn.ac.id/90/1/RINGKASAN SKRIPSI Erdo Dwi Putra... · yang kebanyakan orang lakukan, walaupun informasi pribadi

15

terhadap variabel dependen yaitu investment decision making.

Koefisien Determinasi

Hasil analisis koefisien determinasi pada kolom adjusted R square menunjukkan nilai 0,167.

Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel independen mampu menerangkan variabel

dependen investment decision making sebesar 16.7%. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 83,3%

dijelaskan oleh faktor-faktor lain selain variabel yang diteliti. Hasil uji ini dapat dilihat pada

tabel summary model di bawah ini :

Tabel 12. Koefisien Determinasi

Sumber: Pengolahan Data

PENUTUP

Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah perilaku investor berdasarkan aspek-aspek

herding dan heuristic (overconfidence, representativeness, anchoring, loss aversion, optimism)

berpengaruh terhadap investment decision making di pasar modal. Setelah dilakukan penelitian

dengan menyebarkan kuesioner pada investor yang yang memiliki pengalaman investasi

minimal 1 (satu) tahun maka kesimpulannya sebagai berikut:

1. Hasil pengujian statistik atas pengaruh variabel bebas (herding, overconfidence,

representativeness, dan optimism) terhadap variabel terikat (investment decision making)

menghasilkan kesimpulan secara parsial bahwa variabel bebas (herding dan

representativeness) tidak mampu mempengaruhi variabel terikat secara signifikan.

Sedangkan variabel bebas (overconfidence dan optimism) mampu mempengaruhi variabel

terikat secara signifikan. Hasil penelitian ini tidak selaras dengan penelitian terdahulu oleh

Sina (2014) bahwa mayoritas responden cenderung memiliki representativeness bias dalam

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .409(a) .167 .130 2.06718

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 19: PENGARUH PERILAKU HERDING DAN HEURISTIC TERHADAP ...repository.stieykpn.ac.id/90/1/RINGKASAN SKRIPSI Erdo Dwi Putra... · yang kebanyakan orang lakukan, walaupun informasi pribadi

16

melakukan keputusan keuangan serta secara spesifiknya mayoritas responden menggunakan

jalan pintas atau heuristic sehingga menarik keputusan keuangan yang keliru.

2. Berdasarkan hasil uji simultan, variabel bebas dapat menjelaskan bahwa secara bersama-

sama dapat mempengaruhi variabel terikat secara signifikan.

3. Hasil uji koefisien determinasi menunjukan bahwa pengaruh herding, oveconfidence,

representativeness, dan optimism mempengaruhi variabel investment decision making

sebesar 16,7%. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 83,3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain

selain variabel yang diteliti.

Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukakn penelitian, penelitian ini tidak lepas dari kendala-kendala yang terjadi di

lapangan, sehingga memberikan keterbatasan bagi penelitian tersebut. Keterbatasan-

keterbatasan tersebut antara lain:

1. Kurangnya sumber buku dari dalam negeri maupun luar negeri sehingga referensi teori

menjadi terbatas. Hal tersebut terjadi karena memang hingga saat ini masih jarang buku

yang membahas tentang perilaku investor dalam pengambilan keputusan.

2. Rata-rata investor yang menjadi responden merupakan investor dengan tingkat pendidikan

menengah ke bawah, sehingga rata-rata investor yang berada di sekitar lingkungan peneliti

belum memiliki pengalaman yang cukup banyak atau masih kurang dari 1 (satu) tahun.

Saran

Berdasarkan analisis dan pembahasan mengenai perilaku investor terhadap pengambilan

keputusan, sehingga peneliti ingin mengajukan saran dengan harapan dapat dijadikan sebagai

acuan dalam pemilihan jenis saham perusahaan, yaitu:

1. Peneliti menghimbau kepada investor agar kedepannya tidak melakukan tindakan spekulasi

(mengikuti trend, membeli saham hanya dikarenakan sedang ramai atau mengikuti

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 20: PENGARUH PERILAKU HERDING DAN HEURISTIC TERHADAP ...repository.stieykpn.ac.id/90/1/RINGKASAN SKRIPSI Erdo Dwi Putra... · yang kebanyakan orang lakukan, walaupun informasi pribadi

17

pergerakan bandar). Diharapkan investor juga mempertimbangkan risiko yang dihadapi

dengan mempertimbangkan keadaan ekonomi dan fundamental perusahaan pada setiap

transaksi yang akan dilakukan. Hal ini dilakukan supaya investor mengetahui potensi dan

kondisi dari perusahan yang sahamnya akan dibeli, sehingga kedepannya dapat menghindari

kerugian yang tidak diharapkan.

2. Seluruh variabel bebas dalam penelitian ini hanya menyumbang 16,7% dari keseluruhan

variabel independen, artinya masih terdapat 83,3% variabel-variabel bebas lain yang belum

diketahui dan diteliti secara ilmiah mempengaruhi pengambilan keputusan investasi di pasar

modal.

3. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti memberi saran untuk menambahkan butir-butir

pertanyaan supaya data yang terkumpul menjadi lebih valid dan reliabel.

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, M. (2012). Effects of Investor Psychology on Real Estate Market Prices in Nairobi,

Kenya. Banerjee, A. V. (1992). A Simple Model of Herd Behavior. Barberis, N., & Thaler, R. (2003). A Survey of Behavioral Finance. Beracha, E., & Skiba, A. (2014). Investor Behaviior: The Psychology of Financial Planning

and Investing. (H. K. Baker and Ricciardi V.) New Jersey: John Wiley & Sons, Inc., 2014.

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Semarang, Jawa Tengah, Indonesia: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Halim, A. (2005). Manajemen Investasi. Jakarta: Salemba Empat. Kahneman, D., & Tversky, A. (1979). Prospect Theory: An Analysis of Decision under Risk.

47. Nunally. (1969). Using Mutivariate Statistics (Third Edition ed.). New York: Harper Collin. Ricciardo, V., & Simon, H. (2000). What is Behavioral Finance? Rifatin, C. (2017). Perilaku Investor dalam Pengambilan Keputusan Investasi di Pasar Modal

(Studi Kasus pada Investor Saham Individu di Bandar Lampung). Sina, P. G. (2014). Representativeness Bias dan Demografi dalam Membuat Keputusan

Keuangan. Subash, R. (2012). Role of Behavioral Finance in Portfolio Investment Decisions: Evidence

from India. Tversky, A., & Kahneman, D. (1974). Judgment under Uncertainty: Heuristic and Biases.

185. Wira, D. (2017). Psikologi Trading. Indonesia: Exceed.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 21: PENGARUH PERILAKU HERDING DAN HEURISTIC TERHADAP ...repository.stieykpn.ac.id/90/1/RINGKASAN SKRIPSI Erdo Dwi Putra... · yang kebanyakan orang lakukan, walaupun informasi pribadi

18

http://www.ksei.co.id/files/uploads/press_releases/press_file/idid/143_berita_pers_terobo

san_20_tahun_ksei_dua_dasawarsa_berinovasi_untuk_negeri_20180220085522.pdf (17

Mei2018,10.21W.I.B)

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id