PENGARUH PENGGUNAAN MODEL RADEC TERHADAP ......Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : NURUL...
Transcript of PENGARUH PENGGUNAAN MODEL RADEC TERHADAP ......Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : NURUL...
i
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL RADEC TERHADAP
KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPLANASI PADA MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SDN 226
PATANDE KABUPATEN LUWU TIMUR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruandan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
NURUL FAHIRA
NIM 10540 11195 16
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2020
ii
iii
iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259, Telp. (0411)-866132, Fax: (0411)-860132
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : NURUL FAHIRA
Nim : 10540 1119516
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Judul Skripsi :Pengaruh Penggunaan Model RADEC Terhadap
Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDN 226
Patande Kabupaten Luwu Timur
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim
penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
dibuatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi
apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Oktober 2020
Yang Membuat Permohonan
Nurul Fahira
v
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259, Telp. (0411)-866132, Fax: (0411)-860132
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : NURUL FAHIRA
Nim : 10540 11195 16
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini,
saya akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan
skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3 saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Makassar, Oktober 2020
Yang Membuat Perjanjian
Nurul Fahira
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Cukuplah Allah menjadi pelindung bagi kami dan dia sebaik-baiknya
pelindung”
(QS. Aali ‘Imraan: 173)
“Hisablah dirimu sendiri sebelum kau dihisab.Timbanglah dirimu sendiri
sebelum kau ditimbang. Dan bersiaplah untuk hari besar
ditampakkannya amal”
Dengan segala berkah-Mu, dengan tulus ku persembahkan untukmu salah
satu kunci surgaku Ayahanda Usman.M dan Ibunda Rahmawati atas doa dan
ridho-Mu sebagai lampu penuntun jalanku menuju ridho-Nya.
Kakakku dan adikku tersayang serta keluargaku yang selalu memberikan
semangat. Terimakasih tak terhingga atas segala doa, pengorbanan,
dandukungandari kalian setiap perjuanganku dalam menyelesaikan studiku
ini.
vii
ABSTRAK
Nurul Fahira, 2020. Pengaruh Penggunaan Model RADEC terhadap
Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Siswa Kelas V SDN 226 Patande Kabupaten Luwu Timur.Skripsi.Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.Pembimbing I H. Bahrun Amin dan Pembimbing II Tarman A Arif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh signifikan penggunaan model RADEC terhadap kemampuan menulis teks eksplanasi pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 226 Patande Kabupaten Luwu Timur. Penelitian ini adalah penelitian pre-eksperimental dalam bentuk penelitian One
Group Pretest-Posttest.Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 226 Patande Kabupaten Luwu Timur yang terdiri dari satu kelas yaitu sebanyak 11 siswa.Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kemampuan menulis teks eksplanasi.Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan analisis data statistik deskriptif dan analisis data statistik inferensial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil pretest, nilai rata-rata belajar siswa adalah 64,54 dengan kategori, sangat tinggi 0%, tinggi 0%, sedang, 27,27%, dan rendah 72,72% dan nilai rata-rata hasil posttest setelah menggunakan model RADEC adalah 83,63 dengan kategori sangat tinggi 27,27%, tinggi 36,36%, sedang 18,18%, dan rendah 18,18%. Angka tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan penggunaan model RADEC terhadap kemampuan menulis teks eksplanasi. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa model RADEC efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi pada siswa kelas V SDN 226 Patande Kabupaten Luwu Timur.
Kata Kunci : Model RADEC, Menulis Teks Eksplanasi
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ‘alamin puji dan syukur ke hadirat Allah Swt atas
segala limpahan dan segala nikmat yang selalu tercurhakan kepada penulis,
shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad saw.
Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan skripsiini
dengan judul “Pengaruh Penggunaan Model RADEC terhadap Kemampuan
Menulis Teks Eksplanasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V
SDN 226 Patande Kabupaten Luwu Timur”.Skripsiini disusun untuk memenuhi
salah satu syarat gunamengikuti ujian skripsi pada Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Manusia memang diciptakan paling mulia di antara yang lain, namun
bukan berarti dia juga sempurna. Kesempurnaan hanyalah milik-Nya, tetapi jika
kita dapat menerima kekurangan menjadi kelebihan, itulah kesempurnaanyang
sesungguhnya. Demikian juga dengan skripsi ini, kehendak hati ingin mencapai
kesempurnaan, tetapi kapasitas penulis dalam keterbatasan. Segala daya dan
upaya telah penulis kerahkan untuk membuat skripsi ini selesai dengan baik dan
bermanfaat dalam dunia pendidikan, khususnya dalam ruang lingkup Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuannya baik berupa tenaga maupun materi dalam penyelesaian skripsi ini
ix
mulai dari awal sampai selesai. Ucapan terimakasih yang tak terhingga dan
teristimewa untuk yang penulis cintai dengan ucapan sepenuh hati kepada kedua
orang tua, Ayah Usman.M dan Ibunda Rahmawati atas pengorbanannya yang tak
akan pernah bisa penulis balas. Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya dan
penghargaan terkhusus kepada Dr. H. Bahrun Amin, M.Hum., selaku Dosen
Pembimbing I dan Dr. Tarman A. Arif, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II, yang
ditengah kesibukannya masih dapat meluangkan waktunya membantu dan
membimbing penulis.
Demikian juga penulis sampaikan terimakasih tidak terhingga kepada
Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd., selaku ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Bapak dan Ibu Dosen pada
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Muhammadiyah
Makassar.Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh
rekan mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Angkatan 2016 serta kepada
Bendini atas motivasi, saran dan bantuannya dan juga kepada pihak-pihak lain
yang telah banyak membantu penulis sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Tiada imbalan yang dapat diberikan, hanya kepada Allah Swt penulis
menyerahkan segalanya dan semoga bantuan yang diberikan selama ini bernilai
ibadah di sisi-Nya Aamiin.
Makassar, 2020
Penulis
ix
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL. ........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN. .............................................................................ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING. ..................................................................iii
SURAT PERNYATAAN. .................................................................................iv
SURAT PERJANJIAN. ....................................................................................v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN. ...................................................................vi
ABSTRAK. ........................................................................................................vii
KATA PENGANTAR. ......................................................................................viii
DAFTAR ISI. .....................................................................................................x
DAFTAR TABEL. ............................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR. ........................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN. ....................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN. .................................................................................1
A. Latar Belakang. ...................................................................................1
B. Rumusan Masalah. .............................................................................4
C. Tujuan Penelitian. ...............................................................................4
D. Manfaat Penelitian. .............................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
PENELITIAN. ....................................................................................................6
A. Kajian Pustaka. ...................................................................................6
1. Penelitian yang Relevan. ..............................................................6
2. Belajar dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. ...6
xi
3. Pengertian Model Pembelajaran. ..................................................10
4. Model RADEC. ............................................................................11
5. Hakikat Menulis. ..........................................................................16
6. Teks Eksplanasi. ...........................................................................17
B. Kerangka Pikir. ...................................................................................22
C. Hipotesis Penelitian. ...........................................................................23
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................24
A. Rancangan Penelitian. ........................................................................24
B. Populasi dan Sampel. ..........................................................................25
C. Defenisi Opeasional Variabel. ............................................................26
D. Instrumen Penelitian. ..........................................................................27
E. Teknik Pengumpulan Data. ................................................................27
F. Teknik Analisis Data. .........................................................................28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ...................................32
A. Hasil Penelitian. ......................................................................................32
B. Pembahasan . ...........................................................................................41
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...................................................................44
A. Simpulan. ................................................................................................44
B. Saran. .......................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA. ........................................................................................46
LAMPIRAN. .......................................................................................................48
RIWAYAT HIDUP
xi
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas V SDN Bawakaraeng 1 Kota Makassar. .........26
Tabel 3.2. Tingkat Penguasaan Materi. ...............................................................29
Tabel 4.1.Tingkat Penguasaan Materi Pretest. . ................................................33
Tabel 4.2.Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia. ......................34
Tabel 4.3 Deskripsi Aktivitas Belajar Selama Menggunakan Model RADEC. ..35
Tabel 4.4.Tingkat Penguasaan Materi Posttest. .................................................38
Tabel 4.5.Deskripsi Ketuntatasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia.. ..................39
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pikir.................................................................................23
Gambar 3.1 Desain One Group Pretest-Posttest. ...............................................25
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. RPP Posttest. ..............................................................................................48
2. Contoh Teks Eksplanasi. ..............................................................................60
3. Soal Pra-pembelajarar. .................................................................................61
4. Tugas Menulis Teks Eksplanasi (Posttest). .................................................63
5. Daftar Hadir Siswa kelas V . .......................................................................64
6. Lembar Penilaian Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi (pretest). ........... 65
7. Lembar Penilaian Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi (posttest). .......... 66
8. Analisis Skor pretest-posttest. ......................................................................67
9. Instrumen Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi. ......................................68
10. Nilai distribusi t Tabel. ................................................................................70
11. Dokumentasi. ...............................................................................................71
12. Surat Pengantar Penelitian. ..........................................................................74
13. Surat Permohonan Izin Penelitian. ...............................................................75
14. Kartu Kontrol Penelitian . ............................................................................76
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan interaksi antara guru dan siswa, dimana terjadi
komunikais yang intens dan terarah dalam rangka mencapai tujuan yang akan
dicapai. Proses pembelajaran yang baik memerlukan proses interaksi oleh semua
komponen yang terlibat dalam pembelajaran baik antara guru dengan siswa
maupun siswa dengan siswa. Pada masa pandemi (Covid-19) ini tidak
menghalangi proses pembelajaran, kegiatan mengajar dilaksanakan tatap muka
dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Keterampilan menulis di sekolah dasar memuat materi yang cukup
beragam salah satunya adalah menulis teks eksplanasi.Menulis teks eksplanasi
merupakan salah satu materi baru yang diajarkan di sekolah dasar sejak
Kurikulum 2013 diberlakukan. Teks eksplanasi merupakan teks yang
menjelaskan tentang proses terjadinya sesuatu dan mengapa sesuatu tersebut
terjadi, sesuatu yang dijelaskan dalam teks eksplanasi ini berupa fenomena alam,
sosial, maupun budaya. Teks eksplanasi merupakan teks yang lebih rumit
dibandingkan dengan teks lainnya.Oleh karena itu, tidak jarang siswa merasa
kesulitan dalam menulis teks eksplanasi dan masih dipandang sulit karena materi
baru.Akibatnya, pembelajaran menulis tidak menarik dan tidak bermakna,
keterampilan siswa dalam menulis teks eksplanasi harus terus ditingkatkan
dengan tahapan belajar yang tepat.Pada kemampuan menulis harus dipelajari
1
2
dan dilatih secara sungguh-sungguh sehingga dapat meningkatkan mutu
pendidikan terutama pada pendidikan bahasa Indonesia (Tarman A.Arief, dkk).
Pada saat ini, menulis masih belum menjadi suatu hal yang digemari oleh
siswa, bahkan kegiatan menulis masih dianggap menjadi kegiatan yang
sukar.Rendahnya keterampilan menulis disebabkan oleh beberapa faktor
diantarannya ialah minimnya peran guru dalam membina siswa agar terampil
dalam menulis (Abidin, 2012).Selain itu, faktor yang menyebabkan rendahnya
kemampuan menulis siswa adalah penerapan strategi atau model pembelajaran
yang kurang tepat.Penerapan model pembelajaran yang kurang tepat dapat
berdampak pada kemampuan dan prestasi belajar siswa. Model pembelajaran
yang digunakan pada pembelajaran bahasa Indonesia harus lebih kreatif,
inovatif, dapat menumbuhkan potensi peserta didik agar dapat berfikir kritis, dan
menghindari cara pengajaran yang hanya memberikan penjelasan secara verbal.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti berusaha untuk mengatasi kesulitan-kesulitan
yang dialami siswa dalam menulis teks eksplanasi, salah satu cara untuk
mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan model
pembelajaran inovatif dalam model Read, Answer, Discuss, Explain, and Create
(RADEC).
Model RADEC adalah salah satu alternatif model pembelajaran yang
berorientasi pada penguasaan kompetensi dan keterampilan sesuai dengan
kondisi Indonesia (Sopandi, 2017). Model pembelajaran RADEC merupakan
model yang inovatif di Indonesia, model ini hadir atas sistem pendidikan
Indonesia yang menuntuk siswa untuk memahami banyak konsep ilmu dalam
waktu yang terbatas. Model RADEC memiliki beberapa keunggulan diantaranya
3
yaitu mengembangkan keterampilan berkomunikasi, bekerjasama, dan
membantu siswa beroleh pemahaman konseptual.Dengan keunggulan model
RADEC tersebut, diharapkan model ini dapat mengembangkan kemampuan
siswa dalam menulis teks eksplanasi.
Berdasarkan hasil observasi di SDN 226 Patande Kabupaten Luwu Timur,
bahwa pembelajaran bahasa Indonesia pada kemampuan menulis di kelas V
masih kurang baik dan harus diperbaiki. Dalam menulis teks eksplanasi siswa
cenderung tidak memiliki minat dan merasa jenuh dengan kegiatan tersebut,
siswa kurang memahami materi tentang menulis teks eksplanasi, serta siswa
masih belum bisa menggunakan bagaimana penulisan yang baik dan benar dari
segi ejaan, tanda baca, dan pilihan kata. Dalam menulis, banyak siswa yang
menganggap menulis adalah sesuatu yang menjenuhkan, sebagai guru
seharusnya menerapkan model pembelajaran yang merangsang daya imajinasi
dan semangat siswa terhadap pembelajaran menulis teks eksplanasi seperti
model RADEC. Dengan menggunakan model RADEC, siswa akan lebih aktif
dan mendorong siswa untuk memahami materi.
Kesimpulan tersebut diperkuat dengan peneliti yang lain, yaitu penelitian
dari Khaerul Fadhil Tahun 2018 Pengaruh Model RADEC terhadap Membaca
Pemahaman pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa pengaruh model RADEC mempunyai hasil belajar yang
lebih baik dibanding dengan sebelum penerapan model RADEC, dibuktikan
dengan nilai rata-rata hasil posttest siswa adalah 83,75 %.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti
“Pengaruh Penggunaan Model RADEC Terhadap Kemampuan Menulis Teks
4
Eksplanasi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDN 226
Patande Kabupaten Luwu Timur”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh signifikan penggunaan model
RADEC terhadap kemampuan menulis teks eksplanasi pada mata pelajaran
bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 226 Patande Kabupaten Luwu Timur ?”.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh signifikan
penggunaan model RADEC terhadap kemampuan menulis teks eksplanasi pada
mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 226 Patande Kabupaten
Luwu Timur.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
bagi pengembangan keilmuan khususnya dalam kemapuan menulis teks
eksplanasi.
2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi penelitian selanjutnya
yang lebih mendalam.
5
b. Sebagai pertimbangan bagi guru Sekolah Dasar agar dapat menciptakan
proses belajar mengajar secara optimal melalui pengembangan kemampuan
siswa yang sesuai dengan pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam
menggunakan model RADEC.
c. Dapat menjadi suatu pengalaman yang berharga bagi peneliti sebagai realisasi
dari teori-teori yang diperoleh.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
A. Kajian Pustaka
1. Penelitian yang Relevan
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan dengan
menggunakan model pembelajaran RADEC oleh Khaerul Fadhil Tahun 2018
dengan judul “Pengaruh Model RADEC terhadap Membaca Pemahaman pada
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siwa Kelas IV SDN Ballewe Kecamatan Balusu
Kabupaten Barru”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan model
RADEC keterampilan berbicara murid setelah diterapkan model RADEC
mempunyai hasil belajar yang lebih baik dibanding dengan sebelum penerapan
model lain. Selain itu, persentase katagori hasil belajar Bahasa Indonesia murid
juga meningkat yakni sangat tinggi yaitu 6,25%, tinggi 75%, sedang 18,75%, dan
sangat rendah berada pada persentase 0,00%. Melihat dari hasil persentase yang
ada dapat dikatakan bahwa tingkat keterampilan siswa dalam berbicara setelah
diterapkan model RADEC tergolong tinggi.
2. Belajar dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah kegiatan individu memperoleh pengetahuan, perilaku, dan
keterampilan dengan cara mengolah bahan ajar. Para ahli psikologis dan guru-
6
7
guru pada umumnya memandang belajar sebagai kelakuan yang berubah,
pandangan ini memisahkan pengertian tegas antara pengertian proses belajar
dengan kegiatan yang semata-mata bersifat hapalan (Komara, 2014: 1).
Menurut Gagne (Suprijono, 2009: 2) belajar adalah perubahan disposisi
atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi
tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara
alamiah.
Selanjutnya menurut Rohayani (dalam Suardi, 2012: 9) mengatakan
belajar adalah “perubahan perilaku sebagai hasil pengalaman, dan perubahan
perilaku disebabkan oleh proses menjadi matangnya seseorang serta tidak bersifat
temporer”.
Berdasarkan uraian diatas, maka belajar dapat diartikan sebagai proses
perubahan tingkah laku individu secara keseluruhan baik dari segi pengetahuan,
keterampilan, kecakapan, sikap dan kebiasaan sebagai akibat dari pengalaman
interaksi antara individu dengan individu maupun dengan lingkungannya.
b. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
Didalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia
berfungsi sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, identitas nasional, alat
perhubungan antar warga dan alat penyatuan berbagai suku bangsa (Rahim,
Paelori, 2013: 10). Bahasa adalah salah satu kebutuhan pokok di antara sejumlah
kebutuhan manusia sehari-hari, betapa pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi
yang primer yang dapat dirasakan oleh setiap pengguna bahasa (Junus dan
Fatimah Junus, 2012: 1). Mengingat fungsi yang diemban oleh bahasa Indonesia
sangat banyak, maka kita perlu mengadakan pembinaan dan pengembangan
8
terhadap bahasa Indonesia sehingga peserta didik dapat berbahasa Indonesia yang
baik dan benar.
Jadi, bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah bahasa Indonesia yang
digunakan sesuai norma kemasyarakatan yang berlaku dan sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia yang baku. Tanpa adanya pembinaan dan pengembangan
tersebut, bahasa Indonesia tidak akan dapat berkembang, sehingga dikhawatirkan
bahasa Indonesia tidak dapat mengemban fungsi-fungsinya. Salah satu cara dalam
melaksanakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia itu adalah melalui
mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah khususnya di Sekolah Dasar (SD).
Pembinaan dan pengembangan kemampuan dan keterampilan berbahasa yang
diupayakan di sekolah berorientasi pada empat jenis keterampilan berbahasa,
yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca,
dan keterampilanmenulis (Tarigan, 2008). Keempat keterampilan berbahasa
tersebut berhubungan erat satu dengan yang lain.
Menurut Akhadiah (Tarman & Iskandar, 2018), menyatakan bahwa sesuai
dengan teori belajar, perkembangan kognitif serta perkembangan bahasa pada
anak usia lima sampai delapan tahun atau anak kelas awal SD mempunyai
karakteristik sebagai berikut: 1) kemampuan kognitif dan bahasa anak usia
tersebut telah memadai untuk belajar dalam situasi yang lebih formal, 2) anak-
anak seusia itu masih memandang sesuatu lebih sebagai keseluruhan, 3) sesuatu
lebih mudah mereka pahami jika diperoleh melalui interaksi sosial dengan
mengalaminya secara nyata dalam situasi yang menyenangkan; 4) situasi akrab,
dilandasi penghargaan, pengertian, dan kasih sayang, serta lingkungan belajar
kondusif dan terencaan sangat membantu proses belajar yang efektif.
9
Kenyataan ini menuntut agar guru sebagai pengelola pembelajaran dapat
menyediakan lingkungan belajar yang kondusif dan pendekatan pembelajaran
yang bermuatan keterkaitan atau keterpaduan sehingga membuat anak secara aktif
terlibat dalam proses pembelajaran dan pembuat keputusan (Tarman & Iskandar,
2018).
Pembelajaran adalah proses yang secara kreatif menuntut siswa melakukan
sejumlah kegiatan sehingga siswa benar-benar membangun pengetahuannya
secara mandiri dan berkembang pula kreatifitasnya (Abidin, 2012:3). Sedangkan
menurut Komara (2014: 30) menarik kesimpulan pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkunganbelajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik
agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran
dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran adalah proses untuk
membantu peserta didik agar dapat berjalan dengan baik, mempunyai perhatian
dan rasa ingin tahu yang kuat untuk ikut serta dalam kegiatan belajar sehingga
tugas-tugasya dapat terselesaikan tepat waktu. Dari uraian di atas, maka
dapatdisimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses dan upaya yang diatur
sedemikian rupa oleh pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan
belajar sehingga tercipta hubungan timbal balik antara pendidik dan peserta didik,
peserta didik dengan lingkungan belajarnya untuk mencapai tujuan tersebut.
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dengan baik, baik secara lisan
maupun tulis. Pembelajaran bahasa Indonesia juga diharapkan daapt
10
menumbuhkan apresiasi peserta didik terhadap hasil karya kesastraan manusia
Indonesia (Munirah, 2012:2). Disamping itu, pembelajaran bahasa Indonesia
dapat membantu siswa mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain,
menyampaikan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang
menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan
analisis dan imaginasi yang ada dalam dirinya (Tarman & Iskandar, 2018).
Pembelajaran bahasa Indonesia mencakupaspek mendengarkan, berbicara,
membaca, dan menulis.Keempat aspek tersebut sebaiknya mendapat porsi yang
seimbang.
3. Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran sebagaimana dimaksud pada Permendikbud Nomor
103 Tahun 2014 dan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 adalah model
pembelajaran yang menonjolkan aktivitas dan kreativitas, menginspirasi,
menyenangkan dan berprakarsa, berpusat pada siswa, otentik, konsektual, dan
bermakna bagi kehidupan siswa sehari-hari. Model pembelajaran yang diharapkan
dalam Kurikulum 2013 adalah pembelajaran yang memperkaya pengalaman
belajar siswa dengan menggunakan pendekatan berbasis keilmuan atau santifik.
Menurut Harjanto (2008) didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang
digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam melakukan kegiatan pembelajaran.
Senada dengan definisi ini, Murtadlo (2011:34) menjelaskan bahwa model
pembelajaran di sini dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan
sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran. Model pembelajaran dalam
bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara
11
khas oleh pendidik di kelas. Dalam model pembelajaran terdapat strategi
pencapaian kompetensi peserta didik dengan pendekatan, metode, dan teknik
pembelajaran.
Model pembelajaran juga dapat diartikan sebagai cara, contoh ataupun
pola yang mempunyai tujuan menyajikan pesan kepada peserta didik yang harus
diketahui, dimengerti, dan dipahami yaitu dengan cara membuat suatu pola atau
contoh dengan bahan-bahan yang dipilih oleh para pendidik sesuai dengan materi
yang diberikan dan kondisi di dalam kelas.
4. Model RADEC
a. Pengertian model RADEC
Model RADEC dikembangkan oleh Sopandi (2017) model ini pertama kali
diperkenalkan Sopandi dalam suatu konferensi Internasional di Kuala Lumpur,
Malaysia. Tujuan model ini untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan
mendorong siswa untuk menguasai kompetensi dan keterampilan abad ke-21 yang
dibutuhkan. Model ini merupakan model yang sudah disesuiakan dengan konteks
ke Indonesiaan. Model ini memiliki langkah-langkah pembelajaran yang dapat
mendorong siswa untuk belajar secara aktif dan produktif.
Model RADEC dikembangkan atas dasar beberapa hal yaitu: Pertama,
model ini didasarkan pada tujuan pendidikan nasional yakni untuk
mengembangkan segenap potensi yang dimiliki siswa menjadi manusia yang
beriman kepada Tuhan, luhur, sehat, berpengetahuan, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Kedua, model
ini dikembangkan atas dasar teori kontruktivisme. Menurut Vygotski (dalam
12
Sopandi, 2017) mengemukakan bahwa kemampuan kognitif pada anak-anak dapat
berkembang melalui interaksi dengan lingkungan sosial. Pada teori ini, dikenal
dengan istilah Zona Pengembangan Proksimal (ZPD). Jadi dalam proses
pembelajaran, ada masa dimana siswa perlu belajar secara mandiri tentang suatu
konsep materi pelajaran tanpa bantuan oleh orang lain. Hal ini bertujuan untuk
melihat kemampuan sebenarnya siswa dan ada masa dimana siswa perlu bantuan
orang lain untuk mengembangkan kempuan potensialnya.
Model RADEC memiliki beberapa keunggulan diantaranya yaitu dapat
mendorong siswa untuk beroleh keterampilan. Keunggulan model RADEC adalah
tahapan dari model ini mudah untuk dipahami dan diingat oleh guru. Hal ini
terbukti dari penelitian yang dilakukan oleh Handayani & Sopandi (2018) yang
hasilnya adalah sebanyak 97,2% guru yang mengikuti pelatihan tertarik untuk
mengimplementasikan model RADEC di sekolah karena mudah untuk dipahami
dan hasil implementasi di sekolahnya pun dapat membantu siswa untuk
membangun karakter, meningkatkan pemahaman konseptual siswa dan
mendorong siswa untuk mengembangkan kompetensi abad ke-21.
Dalam menulis, komponen kognitif berpengaruh dalam meningkatkan
kemampuan siswa dalam menulis. Hal ini dikarenakan menulis adalah kegiatan
berfikir tingkat tinggi yang melibatkan sistem yang kompleks, sehingga untuk
bisa menulis teks eksplanasi dengan baik, siswa harus berupaya dengan keras
diiringi intensitas membaca yang tinggi.
Dengan model RADEC memberikan dampat positif kepada siswa dalam
menulis teks eksplanasi, karena siswa sudah memiliki kemampuan awal dengan
materi yang akan dibahas sehingga siswa mampu menjawab, menjelaskan,
13
berdiskusi dan menciptakan suatu produk yaitu mampu menulis teks eksplanasi
yang berkaitan dengan fenomena alam atau fenomena sosial budaya yang terjadi
disekitar mereka. Dalam penggunaan model RADEC, siswa dituntut untuk aktif
dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang mendorong siswa untuk terlibat
secara aktif akan membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna. Dalam proses
menentukan permasalahan dan topik yang akan dijelaskan oleh siswa dalam
bentuk teks eksplanasinya juga melibatkan siswa dalam pengambilan keputusan.
Hal tersebut berdampak pada meningkatnya motivasidan tanggung jawab siswa
dalam proses pembelajaran.
b. Langkah-langkah model RADEC
Langkah-langkh model RADEC dikemukan oleh Sopandi (2017) yaitu
Read, Answer, Disscuss, Explain, and Create. Secara lebih rinci penjelasan dari
setiap tahapan model RADEC adalah sebagai berikut.
a. Read (Baca)
Pada langkah ini, siswa membaca informasi dari berbagai sumber. Sumber
yang dibaca siswa bisa berupa buku, sumber informasi cetak maupun dari internet.
Upaya mendorong siswa untuk memahami informasi, siswa diberikan pertanyaan
prapembelajaran. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa adalah
pertanyaan yang berkaitan dengan bahan yang akan dipelajari. Pertanyaan
prapembelajaran yang diberikan tentu bukanlah pertanyaan yang hanya bersifat
low order thinking (LOT) akan tetapi akan tetapi pertanyaan yang diberikan
adalah pertanyaan-pertanyaan yang menuntut siswa untuk berfikir tingkat tinggi.
Kegiatan membaca ini dilakukan oleh siswa diluar kelas atau di rumah sebelum
proses pembelajaran dilakukan. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya efektivitas
14
proses belajar mengajar yang selama ini menjadi hambatan bagi guru dalam
menerapkan model pembelajaran tertentu. Selain itu kegiatan membaca
prapembelajaran diluar waktu pembelajaran ini didasarkan pada siswa dapat
memperoleh sendiri beberapa informasi yang dibutuhkan tanpa harus dijelaskan
oleh guru atau bantuan dari orang lain.
b. Answer (Jawab)
Pada tahap ini, siswa menjawab pertanyaan prapembelajaran pada lembar
kerja siswa. Melalui kegiatan ini siswa dapat membuktikan bahwa siswa mampu
belajar secara mandiri dan siswa pun dapat mengidentifikasi hal apa saja yang
menjadi kesulitan siswa dalam menjawab pertanyaan prapembelajaran.
Pertanyaan-pertanyaan prapembelajaran yang diberikan guru kepada siswa dapat
mendorong siswa untuk beroleh pemahaman yang lebih terhadap informasi yang
dibacanya.
c. Disscuss (Diskusi)
Pada tahap diskusi, siswa belajar secara berkelompok untuk
mendiskusikan jawaban siswa dari pertanyaan prapembelajaran. Pada kegiatan ini,
guru mendorong siswa untuk berdiskusi secara aktif. Guru juga memberikan
motivasi kepada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas dan menjawabnya
dengan baik. Pada siswa yang belum berhasil menyelesaikan tugasnya guru
memberikan motivasi dan guru memberikan kesempatan kepada siswa yang
belum menguasai matari pembelajaran untuk bertanya kepada siswa yang sudah
menguasainya.
d. Explain (Menjelaskan)
15
Pada tahap ini, siswa diminta untuk menjelaskan secara klasikal terkait
materi yang telah didiskusikan. Dalam kegiatan ini, guru memastikan bahwa apa
yang dijelaskan oleh penyaji secara ilmiah benar dan dapat dipahami oleh siswa
lain. selain itu, guru juga mendorong siswa lain untuk bertanya, menyanggah, atau
menambah apa yang telah disampaikan oleh temannya dari kelompok lain. Selain
siswa yang melakukan presentasi. Pada tahap ini, guru juga dapat menjelaskan
materi penting yang esensial.
e. Create (Mencipta)
Pada tahap ini, guru memberikan dorongan dan menginspirasi siswa agar
menggunakan pengetahuan yang dikuasainya untuk menghasilkan ide penelitian
dan pemecahan masalah yang kemudian hasil akhir dari pemecahan masalah
tersebut dapat berupa produk. Produk yang dihasilkan bisa berupa karya tulis,
poster, membuat teknologi sederhana dan lain sebagainya. Sebagai upaya
merangsang ide-ide kreatif siswa guru dapat menginspirasi siswa dengan
memberikan contoh rencana kreatif yang mungkin tidak terpikirkan oleh siswa
padahal hal tersebut sangat dekat dengan lingkungannya.
Dengan model RADEC dapat menjembatani guru dalam memfasilitasi
pengembangan keterampilan yaitu salah satunya teks eksplanasi. Kemampuan
inilah yang akan menjadi modal untuk hasil belajar siswa pada materi menulis
teks eksplanasi.
5. Hakikat Menulis
Menurut Byrne (Elina, 2009: 5), mengatakan bahwa menulis tidak hanya
membuat satu kalimat atau hany beberapa hal yang tidak berhubungan, tetapi
16
menghasilkan serangkaian hal yang teratur, yang berhubungan satu dengan yang
lain, dan dalam gaya tertentu. Rangkaian kalimat itu bisa pendek, mungkin hanya
dua atau tiga kalimat, tetapi kalimat itu diletakkan secara teratur dan
berhubungan satu dengan yang lain.
Menurut Rusyana (1984:191), memberikan batasan bahwa kemampuan
menulis atau mengarang adalah kemampuan menggunakan pola-pola bahasa
dalam tampilan tertulis untuk mengungkapkan gagasan atau pesan. Kemampuan
menulis mencangkup berbagai kemampuan, seperti kemampuan menguasai
gagasan yang dikemukakan, kemampuan menggunakan unsur-unsur bahasa,
kemampuan menggunakan gaya, dan kemampuan menggunakan ejaan serta tanda
baca.
Lebih lanjut Tarman, dkk (2017), bahwa menulis dapat terjadi komunikasi
antara penulis dan pembaca memahami lambang-lambang grafik yang
dipergunakan untuk menulis tersebut. Misalnya seseorang dapat dikatakan sedang
menulis huruf latin jika seseorang tersebut memahami lambang grafik dari huruf
latin tersebut, demikian pula seseorang dapat dikatakan sedang menulis huruf
arab apabila orang tersebut memahami lambang dan grafik dari huruf arab.
Dalam hal ini seseorang tidak dapat dikatakn sedang menulis huruf latin atau
huruf arab jika orang tersebut tidak memahami lambang grafik dari kedua huruf
tersebut.
Berdasarkam dari beberapa teori diatas, maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa menulis adalah suatu penyampaian gagasan, ide, pendapat
dan perasaan kepada pembaca, seseorang dapat dikatakan mampu menulis jika
memiliki kemampuan menggunakan unsur-unsur bahasa dan mampu
17
menggunakan ejaan dan tanda baca yang benar agar dapat dimengerti oleh
pembaca.
6. Teks Eksplanasi
a. Hakikat Teks Eksplanasi
Derewianka (dalam Josua 2009:33) maksud dari teks eksplanasi adalah
untuk memberi sebuah penjelasan dari bagaimana sesuatu itu terjadi atau memberi
beberapa alasan dari fenomena yang terjadi. Mereka memberikan penjelasan yang
lebih umum dari perilaku atau fenomena. Penjelasan yang dimaksud adalah
menggambarkan urutan yang diamati dari kegiatan yang berlangsung secara
teratur dan alami dari suatu fenomena (Veel dalam Josua 2009:33).
Teks eksplanasi pada hakikatnya merupakan teks yang menjelaskan
proses. Proses tersebut dapat terjadi secara alamiah, baik yang berkaitan dengan
fenomena (gejala) alam maupun fenomena sosial budaya. Pada umumnya, teks
eksplanasi dibentuk dengan struktur (suasana), yaitu pernyataan umum,
penjelasan, dan penutup atau simpulan (Wahono, dkk. 2013:107).
Menurut Pardiyono (dalam Gultom 2013:5) menjelaskan bahwa teks
eksplanasi adalah sebuah teks yang menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena
alam atau sosial. Selanjutnya, Hammoond (dalam Gultom 2013:5) mengatakan
bahwa teks eksplanasi merupakan jenis teks yang mampu menjawab pertanyaan
bagaimana dan mengapa fenomena alam itu terjadi. Berdasarkan pendapat para
ahli, dapat disimpulkan bahwa teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang
penjelasan atau suatu proses yang berkaitan dengan bagaimana dan mengapa
suatu peristiwa itu terjadi, baik dari peristiwa alam maupun dari peristiwa sosial.
18
b. Fungsi Teks Eksplanasi
Teks Eksplanasi memiliki fungsi sebagai alat atau metode untuk
meningkatkan pemahaman siswa pada kejadian sebuah peristiwa secara logis.
Penyampaian yang jelas dengan struktur menjawab “mengapa” dan “bagaimana”
ini dapat membuat masyarakat memahami sebuah peristiwa terjadi tidak dengan
alasan sederhana, melainkan ada faktor kompleks yang mempengaruhinya.
Harapannya dengan adanya teks eksplanasi masyarakat menjadi lebih bijak untuk
menilai dan menghadapi sebuah peristiwa
c. Struktur dan Ciri-ciri Teks Ekspalanasi
Struktur dan ciri-ciri teks eksplanasi ialah dibuat dengan struktur sebab-
akibat menjawab pertanyaan “mengapa” dan “bagaimana” di dalam paragrafnya.
Struktur teks eksplanasi dibuat dengan tiga tahapan mulai dari pernyataan umum,
deretan penjelasan, dan ditutup dengan interpretasi. Berikut penjelasan secara
lebih terperinci:
1. Pernyataan umum, pada bagaian ini dalam teks eksplanasi harus memuat
deskripsi umum mengenai topik yang sedang dibahas. Dalam pernyataan
umum, penulis teks eksplanasi harus dapat mengenalkan persitiwa atau
fenomena yang dibahas secara singkat namun jelas, enak dibaca, dan mudah
dimengerti.
2. Deretan penjelasan, dibagian ini penulis musti menyampaikan informasi
tentang sebab-akibat fenomena yang menjadi topik utama dalam teks.
Deretan penjelas harus disusun dengan baik, jelas, dan enak dibaca untuk
memudahkan pembaca mengenali peristiwa yang sedang dijelaskan.
19
3. Interpretasi dalam teks eksplanasi merupakan bagian penting yang tidak boleh
ditinggalkan penulis. Dalam teks eksplanasi, interpretasi merupakan paragraf
penutup. Pada bagian interpretasi para penulis menuliskan kesimpulan atau
intisari umum dari setiap deretan penjelas yang sudah dideskripsikan di
pargraf sebelumnya oleh penulis. Penulis tidak boleh melewatkan satupun
paragraf dalam deretan penjelas tanpa interpretasi. Sementara itu, dalam
penulisan interpretasi penulis juga diharapkan dapat menghindarkan diri dari
pembentukan opini pribadi. Penulis harus membuat kesimpulan berdasarkan
fakta dan data yang ditemukan.
Adapun ciri-ciri teks eksplanasi dapat dijabarkan sebagai berikut:
1) Seluruh informasi yang terkandung dalam teks merupakan informasi yang
sesuai fakta tanpa ada opini dari penulis.
2) Topik yang terkandung dalam teks ekplanasi merupakan sebuah peristiwa
nyata yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan atau kasus-kasus lain
yang bersifat ilmiah.
3) Teks bersifat informatif dan di dalamnya tidak terkandung usaha untuk
mempengaruhi pembaca dengan gaya persuasif hingga pembaca
mempercayai dan menjadi fanatik terhadap hal-hal yang dibahas.
4) Penjelasan teks eksplanasi memanfaatkan sequence markers, yaitu
pemanfaatan diksi pertama, kedua, ketiga dan seterusnya selama
menjelaskan tahap sebab-akibat.
5) Unsur kebahasaan teks ekplanasi sangat unik, harus menggunakan kalimat
pasif, dalam penulisannya penulis akan kerap memanfaatkan verba
material dan verba relasinal atau kata kerja aktif.
20
d. Langkah-langkah Menulis Teks Eksplanasi.
Menurut Priyatni (2014:87), langkah-langkah dalam menulis teks
eksplanasi, yakni:
1) Menentukan topik atau tema
2) Menentukan tujuan karangan
3) Mengumpulkan data dari berbagai sumber
4) Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih agar
menjadi suatu urutan pernyataan umum, deretan penjelas, dan penutup
atau interpretasi
5) Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksplanasi
e. Kriteria Penilaian Menulis Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi merupakan materi baru di SD dalam kurikulum 2013.
Materi menulis teks eksplanasi merupakan materi yang berisi penjelasan tentang
proses-proses terjadinya fenomena alam atau sosial, siswa tidak hanya sekedar
membuat suatu tulisan, namun tetap harus berpedoman terhadap struktur dari teks
eksplanasi.
Menurut Kemendikbud (2013) dalam menulis teks eksplanasi, diperlukan
suatu kriteria penilaian sehingga dihasilkan sebuah teks yang baik dan layak untuk
dibaca oleh pembaca, diantaranya:
1. Aspek isi
Kriteria penilaian pada aspek isi adalah penguasaan siswa dalam menulis
teks eksplanasi sesuai dengan tema yang diberikan, kelengkapan
pengembangan teks eksplanasi, dan tulisan relevan dengan tema.
2. Aspek organisasi ( pernyataan umum, penjelasan, dan kesimpulan)
21
Kriteria penilaian pada aspek organisasi adalah gagasan dapat
diungkapkan dengan jelas, padat, dan tertata baik. Selain itu, hal
terpenting dalam penilaian aspek organisasi adalah adanya struktur teks
eksplanasi yang berurut dan logis.
3. Aspek kosakata
Kriteria penilaian pada aspek kosakata adalah penguasaan siswa dalam
menguasai pembentukan kata, pemilihan kata dan ungkapan yang efektif.
Kriteria penilaian pada aspek penggunaan bahasa adalah siswa
menggunakan ciri kebahasaa pada teks eksplanasi.
4. Aspek penggunaan bahasa
Kriteria penilaian pada aspek penggunaan bahasa adalah penggunaan
bahasa yang efektif dalam menulis teks eksplanasi dan konstruksi lengkap
terdapat hanya sedikit kesalahan penggunaan bahasa (urutan atau fungsi
kata),
5. Aspek Mekanik
Kriteria penilaian teks eksplanasi dari aspek mekanik, yaitu menguasai
aturan penulisan teks eksplanasi, aturan berkaitan dengan ejaan, tanda
baca, penggunaan huruf kapital, dan penaataan paragraf yang benar.
B. Kerangka Pikir
Proses pembelajaran dipandang berkualitas jika berlangsung efektif,
bermakna dan ditunjang oleh sumber daya yang baik. Proses pembelajaran dapat
dikatakan berhasil dan efektif ditinjau dari ketuntasan belajar siswa, aktivitas
siswa dalam mengikuti pembelajaran, kemampuan guru dalam mengelola
22
pembelajaran, dan respon siswa terhadap pembelajaran. Oleh karena itu guru
sebagai pendidik bertanggung jawab merencanakan dan mengelola kegiatan-
kegiatan pembelajaran sesuai dengan tuntutan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai pada setiap mata pelajaran dalam hal ini pelajaran Bahasa Indonesia.
Model RADEC adalah suatu cara atau teknik pembelajaran yang
digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan ajar yang menuntut guru
menciptakan suasana interaktif yang edukatif,yakni interaksi antara guru dengan
siswa, siswa dengan siswa dan dengan sumber pembelajaran dalam menunjang
tercapainya tujuan belajar dan juga menuntuk siswa untuk memahami banyak
konsep ilmu dalam waktu yang terbatas, model ini juga menuntut siswa
mengembangkan keterampilan berkomunikas dan bekerjasama.
Model RADEC diharapkan dapat meningkatkan minat maupun partisipasi
siswa dalam proses pembelajaran, mampu berifkir kritis dan sebagai motivasi
belajar siswa untuk mengembangkan potensi yang dimiliki serta mengasah
pemahaman konsep yang sudah diketahui, sehingga akan berdampak pada
meningkatnya hasil belajar bahasa Indonesia siswa.
23
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pikir diatas, maka hipotesis
dalam penelitian ini adalah penggunaa model RADEC yang dirumuskan:
Ho: Tidak ada pengaruh penggunaan model RADEC terhadap pembelajaran
bahasa Indonesia.
Ha : Ada pengaruh penggunaan model RADEC terhadap pembelajaran bahasa
Indonesia.
Pembelajaran Bahasa Indonesia
Sebelum menggunakan
model RADEC (pre-test)
Sudah menggunakan
model RADEC (post-test)
Hasil belajar bahasa Indonesia
Analisis
Menulis teks eksplanasi
Hasil belajar bahasa Indonesia
Kurikulum 2013
Temuan
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah penelitian pre-eksperimental, yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap
yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono 2015: 72). Menurut Gay
(dalam Emzir 2007: 63) Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode
penelitian yang dapat menguji secara benar hipotesis menyangkut hubungan
kausal (sebab akibat).
2. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dalam penelitian ini, yaitu
model pembelajaran RADEC sebagai variabel X (bebas), dan kemampuan menulis
teks eksplanasi sebagai variabel Y (terikat).
3. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah One-Group Pretest-Posttest
Design yaitu eksperimen yang dilakukan pada satu kelompok tanpa kelompok
pembanding. Pada desain ini terdapat pretest, sebelum diberi perlakuan. Dengan
demikian perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan
24
25
dengan keadaan sebelum diberi perlakuan (Sugiyono,2017). Desain ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Desain One Group Pretest-Posttest
O� = tes awal (pretest)
O� = tes akhir (posttest)
X = perlakuan dengan menggunakan model RADEC
Model eksperimen ini melalui tiga langkah :
a. Memberikan pretest untuk mengukur variabel terikat (hasil belajar) sebelum
perlakuan dilakukan.
b. Memberikan perlakuan kepada kelas subjek penelitian dengan menerapkan
model RADEC.
c. Memberikan posstest untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan
dilakukan.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2015). Jadi populasi
bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi
juga bukan sekedar jumlah ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
0� X 0�
26
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 226 Patande
Kabupaten Luwu Timur sebanyak 11 siswa yang terdiri dari satu kelas.
Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas V SDN 226 Patande Kabupaten Luwu Timur
Kelas V 11 Orang
Total 11 Orang
Sumber: Tata Usaha SDN 226 Patande Kabupaten Luwu Timur
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2017). Pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik sampling total ( total sampling). Artinya seluruh populasi
dijadikan sampel dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini sampelnya terdiri dari
atas semua populasi kelas V (11 siswa) SDN 226 Patande Kabupaten Luwu
Timur.
C. Definisi Operasional Variabel
Variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini secara operasional
didefenisikan sebagai berikut :
1. Hasil belajar bahasa Indonesia murid yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah nilai yang diperoleh murid pada tes awal (pretest) terhadap
kemampuan menulis teks eksplanasi sebelum menggunakan model RADEC
dan nilai yang diperoleh murid pada saat tes akhir (posttest) terhadap
kemampuan menulis teks eksplanasi setelah menggunakan model RADEC.
27
2. Model RADEC adalah model pembelajaran yang inovatif di Indonesia yang
berorientasi pada penguasaan kompetensi dan. Model ini memiliki langkah-
langkah pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk belajar secara aktif
dan produktif.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar
dengan menggunakan model RADEC terhadap kemampuan menulis teks
eksplansi, adapun bentuk alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
instrumen kemampuan menulis teks eksplanasi siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan oleh peneliti adalah
instrumen berupa tes berbentuk soal dalam penelitian ini adalah tes awal (pretest)
dan tes akhir (posttest), adapun langkah-langkah (prosedur) pengumpulan data
yang akan dilakukan sebagai berikut:
1. Tes Awal (Pretest)
Tes awal dilakukan sebelum treatment, Pretest dilakukan untuk
mengetahui kemampuan bahasa indonesia yang dimiliki oleh murid sebelum
diterapkannya model RADEC.
2. Treatment (Pemberian perlakuan)
Dalam hal ini peneliti menerapakan model pembelajaran RADEC pada
pembelajaran Bahasa Indonesia.
3. Tes Akhir (Posttest)
28
Setelah treatment, tindakan selanjutnya adalah posttest untuk mengetahui
pengaruh penggunaan model RADEC.
F. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan
digunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Data yang terkumpul
berupa nilai pretest dan nilai posttest kemudian dibandingkan. Membandingkan
kedua nilai tersebut dengan mengajukkan pertanyaan apakah ada perbedaan
antara nilai yang didapatkan antara nilai pretest dengan nilai posttest. Pengujian
perbedaan nilai hanya dilakukan terhadap rerata kedua nilai saja, dan untuk
keperluan itu digunakan teknik yang disebut dengan uji-t (t-test). Dengan
demikian langkah-langkah analisis data eksperimen dengan model eksperimen
dengan One Group Pretest-Posttest Design adalah sebagai berikut:
1. Analisis Data Statistik Deskriptif
Merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul selama
prosespenelitian dan bersifat kuantitatif. Adapun langkah-langkah dalam
penyusunan melalui analisis ini adalah sebagai berikut:
a) Rata-rata (Mean)
�̅ = ∑ �� � ��
�
b) Persentase (%) Nilai Rata-rata
� = ��x 100%
Dimana:
29
P = angka persentase
f = frekuensi yang dicari persentasenya
N= banyaknya sampel responden.
Dalam ini peneliti menetapkan tingkat kemampuan siswa dalam
penguasaan materi pelajaran sesuai dengan prosedur yang dicanangkan oleh
Depdikbud (2013) (Sumber Anwar 2012:29) yaitu:
Tabel 3.2. Tingkat Penguasaan Materi
Tingkat Penguasaan (%) Kategori Hasil Belajar
55 – 74
75 - 84
85 - 94
95 – 100
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
Kriteria siswa dikatakan tuntas apabila memiliki nilai paling sedikit 75 dari
skor ideal 100 berdasarkan kriteria kuntatasan minimal (KKM) yang telah
ditetapkan oleh sekolah dengan rata-rata ketuntasan hasil belajar lebih dari 75.
2. Analisi Data Statistik Inferensial
Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti menggunakan teknik
statistik t (uji t).Dengan tahapan sebagai berikut :
t = ��
� ∑ ����(���)
Keterangan :
Md = mean dari perbedaan pretest dan posttest
X1 = hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
30
X2 = hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
d = deviasi masing-masing subjek
∑ ��� = jumlah kuadrat deviasi
N = subjek pada sampel
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :
a) Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:
Md = ∑ ��
Keterangan:
Md = mean dari perbedaan pretest dengan posttest
= jumlah dari gain (posttest – pretest)
N = subjek pada sampel
b) Mencari harga “ ∑ ���” dengan menggunakan rumus:
∑ ��� = ∑ � (∑ �)��
Keterangan :
∑ ��� = jumlah kuadrat deviasi
= jumlah dari gain (posttest – pretest)
N = subjek pada sampel.
c) Menentukan harga t Hitung dengan menggunakan rumus:
t = ��
� ∑ ����(���)
Keterangan :
Md = mean dari perbedaan pretest dan posttest
X1 = hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
31
D = deviasi masing-masing subjek
∑ ��� = jumlah kuadrat deviasi
N = subjek pada sampel
d) Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan
kaidah pengujian signifikan:
Jika t Hitung> t Tabel maka H o ditolak dan H a diterima, berarti penerapan
model RADEC berpengaruh terhadap hasil belajar murid kelas V SDN 226
Patande Kabupaten Luwu Timur.
Jika t Hitung< t Tabel maka H o ditolak, berarti penerapan model RADEC tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar murid kelas V SDN 226 Patande Kabupaten
Luwu Timur harga t Tabel Mencari t Tabel dengan menggunakan tabel distribusi t
dengan taraf signifikan ! = 0,05 dan �' = ( 1=0,05 dk=N-1
Membuat kesimpulan apakah model pembelajaran RADEC berpengaruh
terhadap hasil belajar murid kelas V SDN 226 Patande Kabupaten Luwu Timur.
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 226 Patande Kabupaten Luwu
Timur. Penelitian ini dilakukan dengan pokok bahasan teks eksplanasi dengan
menggunakan model RADEC pada siswa kelas V SDN 226 Patande. Peneliti
telah mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen pretest dan
posttest. Adapun hasil statistik deskriptif dan statistik inferensial diuraikan
sebagai berikut:
1. Deskripsi Hasil Pretest Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDN 226
Patande Kabupaten Luwu Timur sebelum Menggunakan Model
RADEC
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SDN 226
Patande Kabupaten Luwu Timur mulai tanggal 26 Agustus - 4 September
2020, maka diperoleh data-data yang dikumpulkan melalui instrumen tes
sehingga dapat diketahui hasil belajar siswa berupa nilai dari kelas V SDN
226 Patande Kabupaten Luwu Timur.
Dari hasil belajar kelas V SDN 226 Patande Kabupaten Luwu Timur
dapat diketahui, nilai mean (rata-rata) nilai pretest dari siswa kelas V SDN
226 Patande Kabupaten Luwu Timur adalah dari 11 siswa dapat diketahui
terdapat 3 siswa (X) yang memperoleh nilai 55 (F) maka diperoleh hasil F.X
yakni 165, terdapat 3 siswa (X) yang memperoleh nilai 60 (F) maka diperoleh
32
33
hasil F.X yakni 180, selanjutnya terdapat 2 siswa (X) yang memperoleh nilai
70 (F) maka diperoleh hasil F.X yakni 140 dan kemudian 3 siswa (X) yang
memperoleh nilai 75 (F) maka didapatkan nilai F.X yakni 225. Maka jumlah
keseluruhan nilai F.X adalah 710
Dari data di atas, dapat diketahui bahwa nilai dari Ʃ-� = 710,
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 11. Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut:
�̅ = ∑ �� � ��
�
= .�/��
= 64,54
Dari hasil perhitungan di atas, maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil
belajar kelas V SDN 226 Patande sebelum menggunakan model pembelajaran
RADEC yaitu 64,54 tergolong rendah. Hal ini disebabkan karena masih
kurangnya perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang diajarkan. Adapun
dikategorikan pada pedoman Departemen pendidikan dan kebudayaan
(Depdikbud), maka keterangan murid dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1. Tingkat Penguasaan Materi Pretest
No. Interval Frekuensi Persentase (%) Kategori Hasil Belajar
1 55-74 8 72,72 Rendah
2 75-84 3 27,27 Sedang
3 85-94 0 0 Tinggi
4 95-100 0 0 Sangat Tinggi
Jumlah 11 100
34
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada tahap pretest dengan
menggunakan instrumen menulis teks eksplanasi dikategorikan rendah
72,72%, sedang 27,27%, tinggi 0%, dan sangat tinggi 0%. Melihat dari hasil
presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam
menulis teks eksplanasi sebelum menggunakan model RADEC tergolong
rendah.
Tabel 4.2 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Skor Kategori Frekuensi %
0 ≤ × < 75 Tidak Tuntas 8 72,72%
75 ≤ × ≤ 100 Tuntas 3 27,27%
Jumlah 11 100
Apabila Tabel 4.2 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil
belajar siswa yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah siswa yang
mencapai atau melebihi KKM (75) ≥ 75%, sehingga dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar siswa kelas V SDN 226 Patande belum memenuhi kriteria
ketuntasan hasil belajar secara klasikal dimana siswa yang tuntas hanya
27,27% ≤ 75%.
2. Deskripsi Aktivitas Belajar Kelas V SDN 226 Patande Kabupaten
Luwu Timur Selama Menggunakan Model RADEC terhadap Hasil
Belajar Bahasa Indonesia
35
Hasil pengamatan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan model RADEC sebanyak 2 kali pertemuan dinyatakan dalam
persentase sebagai berikut:
Tabel 4.3. Deskripsi Aktivitas Belajar Selama Menggunakan Model
RADEC
No Komponen yang diamati Pertemuan Ke- Rata-
rata
Persentase
I II III IV
1 Siswa yang hadir pada saat
kegiatan pembelajaran
11 11
11 100 %
2 Siswa yang memperhatikan
pada saat guru menjelaskan
materi
8 9 5,66 51,45 %
3 Siswa yang melakukan
aktifitas negatif selama
proses pembelajaran (main-
main, rebut, dll)
2 - 1 5 %
4 Siswa yang bertanya tentang
materi yang belum dipahami
6 8 7 63,63 %
5 Siswa yang mampu
menjawab soal
8 11 9,5 86,36%
6 Siswa yang bekerja sama
dan berpartisipasi dalam
kelompok
7 11 9 81,81 %
36
7 Keaktifan siswa
memberikan tanggapan
terhadap pertanyaan guru
10 11 10,5 95,45 %
8 Siswa yang mampu
menyimpukan materi
pembelajaran pada akhir
pembelajaran
6 10 8 72,72 %
Hasil pengamatan untuk pertemuan I sampai II menunjukkan bahwa:
a. Persentase kehadiran siswa sebesar 100 %
b. Perentase siswa yang memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi
51,45 %
c. Persentas siswa yang melakukan aktifitas negatif selama proses
pembelajaran (main-main,dll) 5 %
d. Persentase siswa yang bertanya tentang materi yang belum dipahami
63,63%
e. Persentase siswa yang mampu menjawab soal 86,36 %
f. Persentase siswa yang bekerja sama dan berpartisipasi dalam kelompok
81,81 %
g. Keaktifan siswa memberikan tanggapan terhadap pertanyaan guru 95,45 %
h. Persentase siswa yang mampu menyimpulkan mtaeri pembelajaran pada
akhir pembelajaran 72,72%
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa kelas V
SDN 226 Patande Kabupaten Luwu Timur dalam menggunakan model
RADEC dikategorikan efektif
37
3. Deskripsi Hasil Belajar (posttest) Kelas V SDN 226 Patande dengan
Menggunakan Model RADEC
Selama penelitian berlangsung terjadi perubahan terhadap kelas
setelah diberikan perlakuan. Perubahan tersebut berupa hasil belajar yang
datanya diperoleh setelah diberikan posttest. Perubahan tersebut dapat dilihat
dari data berikut ini.
Nilai mean (rata-rata) nilai posttest dari siswa kelas V SDN 226
Patande Kabupaten Luwu Timur adalah dari 11 siswa dapat diketahui
terdapat 2 siswa (X) yang memperoleh nilai 65 (F) di dapatkan hasil F.X
yakni 130, terdapat 1 siswa (X) yang memperoleh nilai 75 (F) maka diperoleh
hasil F.X yakni 75, terdapat 1 siswa (X) yang memperoleh nilai 80 (F) maka
diperoleh hasil F.X yakni 80, terdapat 2 siswa (X) yang memperoleh nilai 85
(F) maka diperoleh hasil F.X 170, selanjutnya terdapat 2 siswa (X) yang
memperoleh nilai 90 (F) maka diperoleh hasil F.X yakni 180 dan kemudian 3
siswa (X) yang memperoleh nilai 95 (F) maka didapatkan nilai F.X yakni
285. Maka jumlah keseluruhan nilai F.X adalah 920.
Dari data hasil post-test di atas dapat diketahui bahwa nilai Ʃ-� =920 dan nilai dari N sendiri adalah 11. Kemudian dapat diperoleh nilai rata-
rata (mean) sebagai berikut:
�̅ = ∑ �� � ��
�
= 9�/��
= 83,63
38
Dari hasil perhitungan di atas, maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil
belajar kelas V SDN 226 Patande setelah menggunakan model RADEC yaitu
83,63 tergolong tinggi dari skor ideal 100. Hal ini disebabkan karena
meningkatnya perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang diajarkan.
Adapaun di kategorikan pada pedoman Departemen pendidikan dan
kebudayaan (Depdikbud), maka keterangan siswa dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.4. Tingkat Penguasaan Materi Post-test
No. Interval Frekuensi Persentase
(%)
Kategori hasil belajar
1 55-74 2 18,18 Rendah
2 75-84 2 18,18 Sedang
3 85-94 4 36,36 Tinggi
4 95-100 3 27,27 Sangat Tinggi
Jumlah 11 100
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel 4.3 diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar pada tahap posttest dengan menggunakan
instrumen menulis teks eksplanasi dikategorikan sangat tinggi yaitu 27,27%,
tinggi 36,36%, sedang 18,18%, dan rendah, 18,18%. Melihat dari hasil
presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam
memahami serta penguasaan materi pelajaran Bahasa Indonesia setelah
menggunakan model RADEC tergolong tinggi.
39
Tabel 4.5. Deskripsi Ketuntatasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Skor Kategori Frekuensi %
0 ≤ × < 75 Tidak Tuntas 2 18,18%
75 ≤ × ≤ 100 Tuntas 9 82%
Jumlah 11 100
Apabila Tabel 4.4 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil
belajar siswa yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah siswa yang
mencapai atau melebihi KKM (75) ≥ 75%, sehingga dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar siswa kelas V SDN 226 Patande pokok bahasan menulis
teks eksplanasi telah memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara
klasikal dimana murid yang tuntas adalah 82% ≥ 75%.
4. Pengaruh Penggunaan Model RADEC terhadap Kemampuan Menulis
Teks Eksplanasi pada Siswa Kelas V SDN 226 Patande
Sesuai dengan hipotesis penelitian yakni “Penggunaan model RADEC
memiliki pengaruh hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 226
Patande Kabupaten Luwu Timur”. Maka teknik yang digunakan untuk
menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik inferensial dengan
menggunakan uji-t.
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
1. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus :
Md = ∑ ��
= ��/��
40
= 19,09
2. Mencari harga “∑ ���” dengan menggunakan rumus :
∑ ��� = ∑ �� (∑ �)��
= 4600 (210)�11
= 4600 4410011
= 4600 4009
= 591
3. Menentukan harga t Hitung
t = ��
� ∑ ����(���)
t = �9,/9
� <=���(����)
t = �9,/9�<=�
��>
t = �9,/9√@,A.
t = �9,/9�,A�
t = 8,26
4. Menentukan harga t Tabel
Untuk mencari t tabel peneliti menggunakan tabel distribusi t
dengan taraf signifikan ! = 0,05 dan �. ' = ( 1 11 – 1 = 10 maka
diperoleh t 0,05 = 2,22814.
41
Setelah diperoleh t hitung = 8,26 dan t tabel = 2,22814 maka
diperoleh t hitung > t tabel atau 8,26 > 2,22814. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Ini berarti penerapan
model RADEC berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
B. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan pada kelas V SDN 226 Patande Kabupaten Luwu
Timur dengan jumlah sampel 11 siswa. Desaian penelitian yang digunakan
adalah pre-eksperimental dengan bentuk desain One group pretest-posttest
dan model pembelajaran yang digunakan adalah model RADEC.
Model RADEC merupakan model yang dinamis dimana siswa dapat
mendapatkan informasi tentang materi yang sedang dipelajari secara mandiri.
Proses pembelajaran dengan menggunakan model RADEC ini memiliki
langkah-langkah pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk belajar
secara aktif dan produktif dalam proses pembelajaran (Sopandi, 2017), yaitu
siswa terlebih dahulu membaca materi teks eksplanasi, upaya ini mendorong
siswa untuk memahami materi yang dipelajari dan tahap ini juga siswa diberi
pertanyaan pra-pembelajaran, selanjutnya siswa menjawab pertanyaan
prapembelajaran pada lembar kerja siswa. Melalui kegiatan ini siswa dapat
membuktikan bahwa siswa mampu belajar secara mandiri dan siswa pun
dapat mengidentifikasi hal apa saja yang menjadi kesulitan siswa dalam
menjawab pertanyaan prapembelajaran, selanjutnya tahap berdiskusi terkait
pertanyaan prapembelajaran pada kegiatan ini, guru mendorong siswa untuk
berdiskusi secara aktif. Selanjutnya tahap menjelaskan disini siswa diminta
untuk menjelaskan secara klasikal terkait materi yang telah didiskusikan dan
42
dapat dipahami oleh siswa lain, kemudian tahap mencipta, pada tahap ini
siswa mampu menulis teks eksplanasi.
Teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan proses yang terjadi
secara alamiah, baik yang berkaitan dengan fenomena (gejala) alam maupun
fenomena sosial budaya (Wahono, dkk. 2013:107). Dengan model RADEC
memberikan dampak positif kepada siswa dalam menulis teks eksplanasi,
karena siswa sudah memiliki kemampuan awal terhadap materi yang dibahas.
Proses penerapan model RADEC mendapat respon positif kepada
siswa dibuktikan dari hasil pretest, nilai rata-rata belajar siswa 64,54 dengan
dikategorikan, sangat tinggi 0%, tinggi 0%, sedang 27,27% dan rendah
72,72%. Melihat dari hasil persentase yang ada dapat dikatakan bahwa
tingkat kemampuan siswa dalam menulis teks eksplanasi sebelum diterapkan
model RADEC tergolong rendah
Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa dalam menggunakan
model RADEC dari awal pertemuan sampai akhir pertemuan, dimana
persentase kehadiran siswa sebesar 100%. Persetanse siswa yamg
memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi 51,45%. Persentase siswa
yang melakukan aktifitas negatif selam proses pembelajaran, 5%. Siswa yang
bertanya tentang materi yang belum dipahami 63,63%. Persentase siswa yang
mampu menjawab soal 83,36%. Siswa yang bekerja sama dan berpartisipasi
dalam kelompok 81,81%. Keaktifan siswa memberikan tanggapan terhadap
pertanyaan guru 95,45% dan siswa yang mampu menyimpulkan materi
pembelajaran pada akhir pembelajaran 72,72%.
43
Selanjutnya nilai rata-rata hasil posttest adalah 83,63 tergolong tinggi
jadi kemampuan siswa dalam menulis teks eksplanasi setelah diterapkan
model RADEC mempunyai hasil belajar yang lebih baik dibanding dengan
sebelum penerapan model RADEC. Selain itu persentase kategori hasil belajar
bahasa Indonesia murid juga meningkat yakni sangat tinggi yaitu 27,27%,
tinggi 36,36%, sedang 18,18%, dan rendah, 18,18%. Melihat dari hasil
persentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam
menulis teks eksplanasi setelah diterapkan model RADEC tergolong tinggi.
Berdasarkan hasil analisi statistik inferensial dengan menggunakan
rumus uji t, dapat diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 8,26, dengan frekuensi
(dk) sebesar 11-1 = 10 pada taraf signifikan 5% diperoleh T tabel = 2,22814.
Oleh karena t hitung > t tabel pada taraf signifikan 5% maka hipotesis nol (H0)
ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima yang berarti bahwa terdapat
pengaruh penggunaan model RADEC terhadap kemampuan menulis teks
eksplanasi pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 226
Patande Kabupaten Luwu Timur.
Hasil analisis diatas menunjukkan adanya pengaruh penggunaan
model RADEC terhadap kemampuan menulis teks eksplanasi pada pelajaran
bahasa Indonesia.
Berdasarkan nilai analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial
yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model RADEC
memiliki pengaruh terhadap kemampuan menulis teks eksplanasi pada siswa
kelas V SDN 226 Patande.
44
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, hasil belajar siswa sebelum diberikan
perlakuan yaitu dari 11 siswa terdapat 3 siswa (27,27) yang tuntas dan 8
siswa (72,72) yang tidak tuntas skor rata-rata pretest yaitu 64,54 berada pada
kategori rendah. Adapun setelah diberikan perlakuan dari 11 siswa terdapat 9
siswa yang tuntas (82%) dan 2 siswa yang tidak tuntas (18%). Skor rata-rata
posttest 83,63 berada pada ketegori tinggi. Hasil analisis statistik inferensial
dengan menggunakan rumus uji t, dapat diketahui bahwa nilai t hitung sebesar
8,26 dengan frekuensi (dk) sebesar 11-1 = 10 pada taraf signifikan 5%
diperoleh T tabel = 2,22814. Oleh karena t hitung > t tabel pada taraf signifikan 5%
maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan model RADEC
berpengaruh terhadap kemampuan menulis teks eksplanasi pada mata
pelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas V SDN 226 Patande Kabupaten
Luwu Timur.
B. Saran
Berdasarkan temuan yang berkaitan hasil penelitian bahwa penerapan
model RADEC berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan menulis teks
eksplanasi pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 226
44
45
Patande Kabupaten Luwu Timur, maka dikemukakan beberapan saran
sebagai berikut:
1. Kepada para pendidik khususnya guru SDN 226 Patande Kabupaten Luwu
Timur, disarankan untuk menerapkan model RADEC yang tidak hanya
menjelaskan secara verbal tetapi juga membimbing siswa yang mengalami
kesulitan, meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
2. Kepada peneliti, diharapkan mampu mengembangkan model RADEC ini
dengan menerapkan pada materi lain untuk mengetahui apakah pada
materi lain cocok dengan model pembelajaran ini demi tercapainya tujuan
yang diharapkan.
3. Kepada calon peneliti, akan dapat mengembangkan dan memperkuat
model RADEC ini serta memperkuat hasil penelitian ini dengan cara
mengkaji terlebih dahulu dan mampu mengadakan penelitian yang lebih
sukses.
46
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, Aliem dan Syakur, Abdan. Keterampilan Berbahasa Indonesia dan
Apresiasi Sastra Indonesia di SD. Universitas Muhammadiyah Makassar.
Elina, Zulkarnaini, & Sumarmo. 2009. Pembelajaran Menulis. Departemen Pendidikan Nasional.
Kemendikbud. 2013. Buku Guru Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan.
Jakarta: Kemendikbud. Komara, Endang. 2014. Belajar dan Pembelajaran Interaktif. Bandung: Refika
Aditama. Gultom, Pestuli. 2013. “Penerapan Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis
Masalah terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi Siswa Kelas VII
SMP Santo Ignasius Medan Tahun Pelajaran 2013/2014”. Jurnal Pendidikan. Vol. 3, No.4.
Harjanto.2008. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Munirah. 2012. Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Awal. Makassar.
Universitas Muhammadiyah Makassar
Pemerintah Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sekretariat NegaraRepublik Indonesia. Jakarta.
Rahim, Paelori, 2013. Seluk Beluk Bahasa dan Sastra. Indonesia Surakarta Sarpika, Evi, Hambali, Tarman A. Arif. 2017. Pengaruh Pembelajaran
Konstruktivisme terhadap Kemampuan Menulis Siswa pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Kelas V SD Negeri Mangasa 1 Kecamatan Somba Opu
Kabupaten Gowa. Jurnal Kajian Pendidikan Dasar. 204-218. Setiawan, D., Sopandi, W., & Hartati, T. (2019). Kemampuan menulis teks
eksplanasi dan penguasaan konsep siswa sekolah dasar melalui implementasi model pembelajaran RADEC. In Premiere Educandum: Jurnal …. core.ac.uk. https://core.ac.uk/download/pdf/276545401.pdf
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
46
47
Sopandi, W.2019. … Model Pembelajaran RADEC Bagi Guru-Guru Pendidikan Dasar dan Menengah (Dissemination and Implementation Workshop of RADEC Learning Models for …. Pedagogia: Jurnal
Sopandi W, Pratama YA & Handayani H. 2019. Model Pembelajaran RADEC
(Read-Answer-Discuss-Explain And Create): Pentingya Membangun
Keterampilan Berfikir Kritis Dalam Konteks Ke Indonesiaan. Indonesia Journal of Learning Education and Counselinh. Vol. 2.
Tarman, A.A., Iskandar. 2018. Teknik Penyusunan Bahan Ajar Bahasa Indonesia
Bagi Guru di Sekolah Dasar. Jurnal Prosiding Seminar Nasional Pendidikan. 597-606
Tarigan. 2008. Menyimak sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Josua , Helena Megameno N. 2009. Improving explanation writing skill of Junior
Secondary Learners in Life Sciences: A case study. Rhodes University. Junus A.M & Andi Fatimah J. 2012. Pembentukan Paragraf Bahasa Indonesia
Makassar : Badan Penerbit UNM Wahono, dkk. 2013. Mahir Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Zainal Aqib & Ali Murtadlo. 2016. Kumpulan Metode Pembelajaran Kreatif dan
Inovatif. Bandung: Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
____. 2019. Gudang Materi Bahasa dan Sastra Indonesia: Teks Eksplanasi. Ilmu Bahasa.
48
49
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SDN 226 Patande
Kelas /Semester : V
Tema : Panas dan Perpindahannya
Sub tema 1 : Suhu dan Kalor
Pembelajaran ke- : 3
Alokasi Waktu :
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis
dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
50
B. KOMPETENSI DASAR DAN PENCAPAIAN KOMPETENSI
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Meringkas teks penjelasan
(eksplanasi) dari media cetak
atau elektronik.
3.3.1 Membuat ringkasan narasi teks
video/gambar yang disajikan
membuat kesimpulan bacaan, siswa
mampu menyajikan ringkasan teks
secara tepat.
4.3 Menyajikan ringkasan teks
penjelasan (eksplanasi) dari
media cetak atau elektronik
dengan menggunakan
kosakata baku dan kalimat
efektif secara lisan, tulis, dan
visual
4.3.1 Menuliskan kata-kata kunci
yang ditemukan dalam tiap
paragraph bacaan, siswa mampu
meringkas teks eksplanasi pada
media cetak secara tepat.
PPKn
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
1.2 Menghargai kewajiban,hak,
dan tanggug jawab sebagai
warga masyarakatdan umat
beragama dalam kehidupan
sehari-hari.
2.2Menunjukkan sikaptanggung
jawab dalam memenuhi
kewajibandan hak sebagai
warga masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari.
3.2 Memahami hak, kewajiban
dan tanggung jawab sebagai
1.2.1 Mengidentifikasi
pelaksanaan kewajiban dan
hak sebagai warga
masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari
2.2.2 Menjelaskan manfaat
keberagaman karakteristik
individu dalam kehidupan
sehari- hari
51
warga dalam kehidupan
sehari-hari.
4.2 Menjelaskan hak,kewajiban,
dan tanggungjawab sebagai
margamasyarakat dalam
kehidupan sehari-hari.
4.2.1 Menyajikan hasil identifikasi
pelaksanaan kewajiban dan hak
sebagai warga masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari
IPS
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
3.2 Menganalisis bentuk bentuk interaksi
manusia dengan lingkungan dan
pengaruhnya terhadap pembangunan
sosial,budaya, dan ekonomi
masyarakat Indonesia.
3.2.1 Mengamati gambar/foto/video/
teks bacaan tentang interaksi
sosial dan hasil- hasil
pembangunan di lingkungan
masyarakat, serta
pengaruhnya terhadap
pembangunan sosial, budaya,
dan ekonomi masyarakat
4.2 Menyajikan hasil analisis tentang
interaksi manusia dengan lingkungan
dan pengaruhnya terhadap
pembangunan sosial,budaya, dan
ekonomi masyarakat Indonesia
4.2.1 Menyajikan hasil analisis
tentang interaksi manusia
dengan lingkungan dan
pengaruhnya terhadap
pembangunan sosial, budaya
dan ekonomi masyarakat
Indonesia
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan membuat kesimpulan dari bacaan “Banjir”, siswa
mampu menyajikan ringkasan teks penjelasan secara benar.
2. Dengan melakukan kegiatan pengamatan, siswa mampu
mengidentifikasi interaksi manusia dengan lingkungan dan
pengaruhnya secara benar.
52
3. Dengan menuliskan hasil pengamatannya, siswa mampu membuat
laporan hasil observasi di lingkungan sekitar tentang interaksi
manusia dengan lingkungan secara tepat dan jelas.
4. Dengan kegiatan berdiskusi, siswa mampu menjelaskan makna
hak sebagai siswa dan warga negara secara benar.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Teks Eksplanasi
2. Ringkasan
3. Kewajiban, hak, dan tanggung jawab sebagai sebagai warga
masyarakat
4. Interaksi sosial budaya Sosialisasi/ enkulturasi
5. Pembangunan sosial budaya Pembangunan ekonomi
E. METODE PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran : Simulasi, percobaan, diskusi, tanya jawab,
penugasan, dan ceramah.
Model Pembelajaran : RADEC
F. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
Media/Alat : 1. Teks eksplanasi “Banjir”
2. Beragam benda di kelas dan lingkungan sekitar.
Sumber Belajar : 1. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema 6: Panas
dan Perpindahannya. Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Kelas dibuka dengan salam,
menanyakan kabar, dan mengecek
kehadiran siswa.
15 Menit
53
2. Kelas dilanjutkan dengan doa
dipimpin oleh ketua kelas.
3. siswa diminta memeriksa kerapihan
diri dan kebersihan kelas.
4. Siswa memperhatikan penjelasan
guru tentang tujuan, manfaat, dan
aktivitas pembelajaran yang akan
dilakukan.
5. Siswa menyimak penjelasan guru
tentang pentingnya sikap
6. Pembiasaan membaca. Siswa dan
guru mendiskusikan perkembangan
kegiatan literasi yang telah dilakukan
Kegiatan
Inti
Ayo Berdiskusi
1. Siswa membaca bacaan teks
eksplanasi “Banjir” dengan saksama.
2. Siswa dapat menggaris bawahi kata-
kata baru yang didapatnya dan
menanyakan artinya.
3. Setelah selesai membaca, siswa
diperbolehkan untuk menuliskan
kata-kata baru yang ia temukan dari
bacaan, lalu menuliskan 3 informasi
penting.
4. Siswa menjawab beberapa pertanyaan
yang disajikan di LKS terkait materi
teks eksplanasi
5. Untuk memupuk rasa ingin
tahu siswa, siswa dibagi kelompok
dan kemudian berdiskusi terkait
jawaban LKS.
Ayo Menulis
54
1. Siswa menuangkan pemahamannya
tentang bacaan melalui kegiatan
menulis.
2. Siswa mengidentifikasikan pokok
pikiran dan informasi penting yang ia
temukan dalam setiap paragraf.
3. Siswa menggunakan pokok pikiran
dan informasi yang ia temukan,
sebagai bahan untuk membuat sebuah
tulisan dalam satu paragraf yang
menjelaskan tentang bacaan yang ia
baca sebelumnya
4. Siswa mempresentasikan hasil
tulisannya kepada teman
sekelompoknya.
Ayo Mencoba
1. Siswa akan melakukan pengamatan
terhadap lingkungan sekitarnya
dengan menggunakan pertanyaan-
pertanyaan yang tersedia sebagai
petunjuknya.
2. Siswa dapat melakukan ini di
rumah dengan bantuan orang tua.
3. Siswa mengisi tabel tentang bentuk
interaksi masyarakat sekitar dengan
lingkungan alamnya.
4. Di akhir kegiatan, siswa membuat
kesimpulan.
Ayo Berdiskusi
1. Guru menggunakan teks bacaan yang
disajikan pada buku siswa, untuk
membuka pembicaraan mengenai hak
55
dan kewajiban.
2. Guru memberikan penjelasan bahwa
setiap manusia yang hidup di dalam
masyarakat mempunyai hak yang
dilindungi oleh undangundang negara.
3. Siswa dan guru berdiskusi mengenai
hak-hak yang dimiliki orang sebagai
anak dan juga sebagai pelajar.
4. Guru dapat menanyakan pengetahuan
siswa tentang hak-haknya sebagai anak
dan juga sebagai pelajar.
5. Diskusi ini dapat memberikan
gambaran kepada guru, sejauh mana
siswa memiliki pengetahuan mengenai
topik yang akan
Ayo Membaca
1. Guru dapat menjelaskan terlebih
dahulu bahwa ada sebuah organisasi
dunia yang peduli terhadap hak-hak
anak sedunia, yaitu PBB.
2. Siswa membaca bacaan tentang
Konvensi Hak-Hak Anak.
3. Siswa dapat menggarisbawahi kata-
kata yang baru dan menanyakan
artinya.
4. Guru dan siswa bisa membahas satu
per satu 4 golongan hak anak agar
siswa lebih paham maknanya. • Untuk
membantu siswa mengingat
hakhaknya sebagai anak, siswa akan
menuliskan 4 golongan hak anak di
dalam Buku Siswa.
56
5. Kemudian, siswa memberikan
centang untuk hak-hak yang sudah
diterimanya dan menjelaskan
bagaimana ia memperoleh haknya.
6. Setelah siswa dapat memahami hak-
haknya sebagai anak, siswa membaca
bacaan: Hakhak Seorang Siswa.
7. Hak-hak seorang siswa seperti
tercantum di dalam bacaan terdiri dari
8 poin. Siswa diharapkan memahami
setiap poin yang ada.
8. Guru dan siswa dapat berdiskusi
mengenai makna dari setiap hak yang
ada dalam bacaan.
Ayo Berdiskusi
1. Siswa mencoba menuliskan kembali
hak-hak anak sebagai pelajar dengan
menggunakan bahasanya sendiri,
sehingga mudah dipahami oleh dirinya
sendiri dan oleh orang lain.
2. Setelah selesai, siswa dapat bertukar
pikiran dengan teman sebangkunya
tentang hak-hak seorang pelajar. Jika
siswa menemukan hal-hal yang
menarik dari diskusi, siswa dapat
membagikannya kepada teman-teman
di kelasnya.
3. Di akhir kegiatan, siswa membuat
kesimpulan tentang hak dengan
bahasanya sendiri.
Penutup 1. Siswa bersama guru melakukan
refleksi atas pembelajaran yang telah
15 Menit
57
berlangsung.
2. Siswa bersama guru menyimpulkan
hasil pembelajaran pada hari ini
3. Siswa menyimak penjelasan guru
tentang aktivitas pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya
4. Kelas ditutup dengan doa bersama
dipimpin salah seorang siswa
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
Penilaian sikap
Mencatat hal-hal menonjol (positif atau negative) yang ditunjukkan
siswa dalam sikap disiplin
2. Penilaian pengetahuan
a. Menentukan pokok pikiran dan informasi penting
b. Bentuk penilaian : tertulis
c. Instrumen penilaian : rubrik
d. KD IPS 3.2 dan 4.2
3. Mengisi Tabel Pengamatan
a. Bentuk penilaian : Tertulis
b. Instrument penilaian: Rubrik
c. KD IPS 3.2 dan 4.2
4. Membuat Diagram tentang Hak-Hak Seorang Pelajar
a. Bentuk Penilaian : Tertulis
b. Instrumen Penilaian : Centang
c. KD PPKn 3.2 dan 4.2
a. Remedial
Siswa yang belum terampil dalam menulis dapat diberikan contoh-
contoh tambahan teks sebagai latihan tambahan. Siswa dapat dibantu
oleh siswa lain yang telah sangat terampil dalam menulis teks
58
eksplanasi.
b. Pengayaan
Apabila memiliki waktu, siswa dapat memainkan ansambel bunyi
mereka kepada kelas lain.
2. Bentuk Instrumen Penilaian
Jurnal Penilaian Sikap
No Tanggal Nama Siswa Catatan
Perilaku
Sikap Tindak
Lanjut
59
Refleksi Guru
Malili, 2020
Peneliti
NURUL FAHIRA NIM. 105401119516
Mengetahui
Kepala SDN 226 Patande Guru Kelas V
DJUITA NAIM, S.Pd. WAHYUNI, S.Pd. NIP. 19711001 199504 2 002 NIP. 19881117 201404 2 001
60
Lampiran 2
Contoh Teks Eksplanasi
BANJIR
Banjir di Indonesia merupakan masalah yang kompleks, terutama di kota
besar seperti Jakarta. Masalah banjir harus dicarikan solusi sehingga efeknya tidak
merusak dan merugikan masyarakat. Tapi kita tidak dapat memberikan tanggung
jawab hanya kepada pemerintah. Karena masyarakat memiliki peran besar dalam
menyelesaikan masalah banjir.
Banjir di Jakarta dikarenakan lokasi geografis Jakarta yang lebih rendah.
Selain itu, kepadatan penduduk di Jakarta juga tergolong tinggi. Hal ini
mengakibatkan lahan perumahan, sehingga tidak ada tempat untuk penyerapan air.
Tidak hanya itu, warga masih banyak yang membuang sampah ke sungai sehingga
menghalangi aliran subgai. Poin tersebut merupakan penyebab utama banjir di
Jakarta saat hujan datang.
Untuk mencegah dan menanggulangi banjir harus dengan kolbaris antara
pemerintah dan masyarakat pada umumnya. Dibutuhkan komitmen dan kerjasama
dari berbagai pihak untuk menghindari Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia dari
terjadinya banjir.
Tindakan yang dapat dilakukan di antaranya adalah (1) Membuat lubang
serapan air, (2) Menambah ruang terbuka hijau dan (3) Mengubah perilaku
masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya.
Partisipasi seluruh elemen masyarakat harus dilakukan dengan koordinasi
yang baik agar dapat berjalan efektif. Penanggulan banjir dilakukan secara
bertahap, mulai dari pencegahan, selama banjir dan pemulihan pasca banjir.
61
Lampiran 3
SOAL PRA-PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Nama :
Kelas : V (Lima)
Hari / Tanggal :
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Dibawah ini urutan struktur teks eksplanasi yang benar adalah…
a. Pernyataan umum-kesimpulan-deretan penjelas
b. Deretan penjelas-pernyataan umum-kesimpulan
c. Peryantaan umum-deretan penjelas-kesimpulan
d. Kesimupulan-pernyatan umum-deretan penjelas
2. Karateristik atau ciri dari teks eksplanasi adalah…
a. Isinya memuat fakta
b. Isinya didasarkan pada pendapat atau opini
c. Adanya langkah prosedur
d. Memuat unsure kelucuan
Perhatikan paragraf berikut untuk mengerjakan soal nomor 3-4
Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan budaya. Kita sebagai
warga harus prihatin bahwa orang Indonesia tidak dapat memegang
erat budayanya dari genggamannya. Meskipun budaya kita adalah
budaya yang non-modern, kita harus melestarikannya dan
memberitahukan kepada bangsa lain. kebudayaan Indonesia mulai
62
tersisihkan oleh kebudayaan yang datang dari Barat. Sehingga budaya
Indonesia banyak yang diakui oleh negara lain.
3. Pada teks eksplanasi, paragraph di atas termasuk…
a. Pernyataan penjelas
b. Pernyataan umum
c. Kesimpulan
d. Deretan penjelas
4. Teks tersebut berisi informasi tentang…
a. Budaya barat
b. Budaya Indonesia
c. Kepulauan indonesia
d. Pelestarian
5. Pada teks eksplanasi, pendapat atau opini penulis dicantumkan di
bagian..
a. Kesimpulan
b. Deretan penjelas
c. Pernyataan penjelas
d. Pernyataan umum
63
Lampiran 4
Tugas Menulis Teks Eksplanasi (Posttest)
64
Lampiran 5
Daftar Hadir Siswa Kelas V SDN 226 Patande Kabupaten Luwu Timur
No. Nama Siswa L/P Pertemuan
1 2 3 4 5 6
1. Adil Ramadhan L √ √ √ √ √ √
2. Amelia P √ √ √ √ √ √
3. Fatir L √ √ √ √ √ √
4. Inayah P √ √ √ √ √ √
5. Khairunnisa Muchtar P √ √ √ √ √ √
6. Muh. Furqha’an. R L √ √ √ √ √ √
7. Nurhaeda P √ √ √ √ √ √
8. Reski Anugrah L √ √ √ √ √ √
9. Rifka Hidayah P √ √ √ √ √ √
10. Tiara Regina Putri P √ √ √ √ √ √
11. Windi Samsuryadi P √ √ √ √ √ √
Luwu Timur, 2020
Peneliti
Nurul Fahira
NIM. 105401119516
65
Lampiran 6
66
Lampiran 7
67
Lampiran 8
Analisis skor Pretest dan Posttest
No. X1 (Pre-test) X2 (Post-test) d = X2 - X1 d²
1 55 65 10 100
2 60 90 30 900
3 75 80 5 25
4 70 95 25 625
5 75 95 20 400
6 55 65 10 100
7 60 85 25 625
8 60 85 25 625
9 70 90 20 400
10 75 95 20 400
11 55 75 20 400
Jumlah 710 920 210 4.600
68
Lampiran 9
Instrumen Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi
No. Aspek dan Kriteria Skor
1 Aspek Isi
a. Isi relevan dengan tema yang dibahas.
b. Isi relevan dengan tema yang dibahas tetapi penjelasannya
kurang terperinci
c. Isi relevan dengan tema yang dibahas tetapi pengembangan
terbatas
d. Isi tidak relevan dengan tema yang dibahas.
4
3
2
1
2 Aspek Organisasi
a. Struktur teks lengkap dan berurutan (pernyataan umum, deret
penjelasan, interpretasi)
b. Struktur teks lengkap, kurang terorganisasi tetapi ide utama
ternyatakan
c. Struktur teks tidak lengkap tetapi berurutan
d. Struktur teks tidak lengkap dan tidak berurutan
4
3
2
1
3 Aspek Kosakata
a. Pemilihan kata tepat tepat dang ungkapan yanf efektif
b. Pemilihan kata baik tetapi terdapat kesalahan yang tidak
menganggu
c. Pemilihan kata baik tetapi terdapat kata yang membingungkan
d. Pemilihan kata tidak tepat
4
3
2
1
69
4 Aspek Penggunaan Bahasa
a. Pembentukan kalimat tepat
b. Terjadi sejumlah kesalahan penggunaan bahasa dalam
pembentukan kalimat
c. Terjadi kesalahan serius dalam pembentukan kalimat
d. Terdapat banyak kesalahan dalam pembentukan kalimat
4
3
2
1
5 Aspek Mekanik
a. Menguasai aturan penulisan
b. Masih terdapat sedikit kesalahan dalam penulisan
c. Sering terjadi kesalahan dalam penulisan
d. Tidak menguasai aturan penulisan
4
3
2
1
Skor Maksimal 20
Nilai = D
D� � 100
Keterangan:
S = skor yang diperoleh siswa
SM = skor maksimal
70
Lampiran 10
Nilai distribusi t Tabel
71
Lampiran 11
Dokumentasi
Gambar. Proses Pembelajaran (pretest)
Gambar. Proses Pembelajaran (post-test)
Gambar. Siswa membaca materi dan contoh teks eksplanasi
72
Gambar. Siswa menjawab pertanyaan pra-pembelajaran
Gambar. Siswa mengerjakan tugas menulis teks eksplanasi
73
74
Lampiran 12
Surat Pengantar Penelitian
75
Lampiran 13
Surat Permohonan Izin Penelitian
76
Lampiran 14
Kartu Kontrol Penelitian
77
RIWAYAT HIDUP
Nurul Fahira. Lahir di Malili pada tanggal 22 Desember
1997, buah kasih dari pasangan Ayahanda Usman. M
dengan Rahmawati. Anak keempat dari lima bersaudara.
Penulis mulai masuk ke jenjang pendidikan sekolah dasar
pada tahun 2004 dan tamat tahun 2010. Kemudian pada
tahun yang sama masuk di SMPN 1 Malili Kecamatan Malili Kabupaten Luwu
Timur dan tamat pada tahun 2013. Pada tahun yang sama masuk di SMAN 1
Malili Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur dan tamat pada tahun 2016.
Kemudian pada tahun yang sama pula penulis melanjutkan pendidikan di
Universitas Muhammadiyah Makassar pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar program Strata satu (S1). Pada tahun 2020 penulis menyelesaikan studi
dengan karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Model RADEC
terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Siswa Kelas V SDN 226 Patande”.