PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA HERBARIUM TERHADAP …
Transcript of PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA HERBARIUM TERHADAP …
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA HERBARIUM TERHADAP HASIL
BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM KONSEP BAGIAN-BAGIAN
TUMBUHAN SISWA KELAS IV SD INPRES BONTONOMPO
KECAMATAN BONTONOMPO KABUPATEN GOWA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh :
CINDYA NUR
105401100416
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2020
i
ii
iii
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : CINDYA NUR
NIM : 10540 11054 16
Jurusan : Pendidikan Guru SekolahDasar
Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Media Herbarium terhadap
Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Konsep
Bagian-bagian Tumbuhan Siswa Kelas IV SD Inpres
Bontonompo Kecamatan Bontonompo Kabupaten
Gowa
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan didepan Tim
Penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
dibuatkan oleh siapapun.
Demikianlah pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi
apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, 28 September 2020
Yang Membuat Pernyataan
CINDYA NUR
iv
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : CINDYA NUR
NIM : 10540 11004 16
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruandan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan olehpemimpin fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakkan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya bersedia
menerima sanksi sesuaidengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, 28 September 2020
Yang MembuatPerjanjian
CINDYA NUR
v
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Jika kakimu telah melangkah
Jangan pernah berpikir untuk menyerah
Karena menyerah sama saja menunda keberhasilan
“Allah SWT tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya” (Surah Al-Baqarah ayat 286)”
Karena itu kupersembahkan karya sederhana ini sebagai
ungkapan rasa cinta dan banggaku sebagai seorang anak atas
segala pengorbanan dan kasih sayang Ibundaku dan Ayahandaku.
vi
ABSTRAK
Cindya nur, 2020. Pengaruh Penggunaan Media Herbarium Terhadap Hasil
Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Konsep Bagian-bagian Tumbuhan Siswa Kelas
IV SD Inpres Bontonompo Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa. Skripsi
Jurusan Pendidikan Guru sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar, dibimbing oleh Khaeruddin dan
Syarifuddin Kune.
Berdasarkan hasil prapenelitian yang telah dilakukan diperoleh bahwa hasil
belajar siswa di SD Inpres Bontonompo masih minim, disebabkan oleh faktor-
faktor yang mempengaruhi salah satu diantaranya karena masih terbatasnya media
pembelajaran yang digunakan sehingga berpengaruh pada daya serap siswa dalam
pembelajaran. Maka peneliti ingin mengetahui apakah terdapat pengaruh hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan media herbarium terhadap hasil
belajar siswa kelas IV di SD Inpres Bontonompo Kecamatan Bontonompo
Kabupaten Gowa. Metode penelitian yang digunakan ialah kuantitatif eksperimen
dan jenis penelitian ini ialah Quasy Experimental Design. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan ialah sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel jika
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sampel dalam penelitian ini
ialah kelas IV A sebanyak 22 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas IV B
sebanyak 19 siswa sebagai kelas kontrol. Penelitian ini menggunakan analisis
deskriptif dan analisis statistik inferensial. Uji hipotesis pada penelitian ini
menggunakan uji t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh thitung
sebesar 2,171 sedangkan ttabel 2,023 yang berarti thitung > ttabel dan nilai sig (2-tailed)
diperoleh 0,036 sehingga 0,036<0,05 kesimpulnnya H0 ditolak dan H1diterima.
Demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media
herbarium terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam konsep bagian-bagian
tumbuhan siswa kelas IV SD Inpres bontonompo Kecamatan Bontonompo
Kabupaten Gowa.
Kata kunci: Media Herbarium, Hasil Belajar IPA
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarakaatuh.
Alhamdulillahirabbil’aalamin segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa
memberikan kasih sayang dan karunia-Nya , sholawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat, keluarga dan para
pengikutnya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dalam rangka
memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Dalam menyusun skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan nasehat,
saran, motivasi dan bimbingan, serta informasi-informasi dari berbagai pihak yang
merupakan pengalaman yang tidak bisa terukur baik secara materi dan moril.
Melalui tulisan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga, teristimewa kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Nurdin dan
Ibunda Aminah atas pengorbanan, kasih sayang yang diberikan sejak lahir,
dorongan dan semangat yang tiada henti-hentinya serta do’a yang selalu
dipanjatkan dengan penuh rasa kasih sayang.
Tidak dapat dipungkiri semua pengalaman dan pengetahuan yang
didapatkan secara nyata adalah jendela kehidupan bagi penulis. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan
membantu sehingga terselesaikannya skripsi ini, rasa hormat dan terimakasih
penulis ucapkan kepada:
viii
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Erwin Akib, S. Pd., M. Pd., Ph. D, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr. Khaeruddin, S. Pd., M. Pd, selaku pembimbing I yang telah
memberikan pengarahan dan bimbingan, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Dr. Syarifuddin Kune, M. Si, selaku pembimbing II yang telah
memberikan nasehat, pengarahan dan bimbingan, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah membekali ilmu pengetahuan kepada
peneliti.
6. Bapak Anwarsyah. Ar. S. Pd, selaku Kepala Sekolah SD Inpres Bontonompo,
Ibu Irmawati, S. Pd, selaku pendidik mata pelajaran IPA kelas IV A dan Ibu
Hasnah, S. Pd selaku pendidik mata pelajaran IPA kelas IV B yang telah
membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Sahabat-sahabatku Syahrul Amatullah, Murniati, Zatriani, Nur Rahmi Akil
Saleh terimakasih selalu ada berbagi suka, duka, tawa, canda, nasehat
motivasi, sehingga terselesaikannya skripsi ini.
8. Teman-teman PGSD angkatan 2016, khususnya keluarga besar PGSD A
Universitas Muhammadiyah Makassar, terimakasih telah berbagi suka duka
berjuang, memotivasi, sehingga terselesaikannya skripsi ini. Kalian adalah
orang-orang istimewa yang pernah peneliti temui.
9. Semua pihak yang telah ikut andil dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak
ix
bisa disebutkan satu persatu oleh peneliti.
Peneliti menyadari bahwa di dalam penulisan skripsi ini banyak terdapat
kekurangan, kekeliruan disebabkan karna masih terbatasnya ilmu dan teori
penelitiaan yang peneliti kuasai. Oleh karena itu, kepada para pembaca dapat
memberikan masukan dan saran yang membangun sehingga penelitian ini akan
lebih baik lagi. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan nikmat dan karunia-Nya
bagi kita semua, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semuanya, Aamiin.
Makassar, Juli 2020
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. ii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................ iii
SURAT PERJANJIAN ............................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. v
ABSTRAK ................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................................... x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv
DAFTAR GRAFIK ..................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian .................................................................. 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 9
A. Kajian Pustaka ........................................................................ 9
1. Media Pembelajaran ............................................................ 9
xi
2. Herbarium .......................................................................... 15
3. Pembelajaran IPA ............................................................... 17
4. Hasil Belajar ....................................................................... 27
5. Hasil Penelitian yang Relevan............................................. 31
6. Profil Sekolah .................................................................... 32
B. Kerangka Pikir ........................................................................ 34
C. Hipotesis Penelitian ................................................................. 36
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 38
A. Rancangan Penelitian .............................................................. 38
B. Populasi dan Sampel ............................................................... 39
C. Definisi Operasional Variabel ................................................. 40
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 40
E. Instrumen Penelitian ............................................................... 42
F. Uji Coba Instrument ............................................................... 43
G. Teknik Analisi Data ................................................................. 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 49
A. Hasil Penelitian......................................................................... 49
B. Pembahasan.............................................................................. 65
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 71
A. Simpulan ................................................................................... 71
B. Saran ......................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 73
LAMPIRAN-LAMPRAN
RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
1.1 Data Ulangan Harian IPA Kelas IV SD Inpres Bontonompo Tahun
Pelajaran 2019/2010 .............................................................................. 5
2. 1 Identitas Sekolah SD Inpres Bontonompo ............................................ 33
2. 2 Jumlah Siswa SD Inpres Bontonompo Tahun Ajaran 2019-2020 .......... 34
2. 3 Data Sarana dan Prasarana SD Inpres Bontonompo ............................... 34
3. 1 Desain Penelitian ................................................................................... 38
3. 2 Kisi-kisi Instrumen Penilaian Kognitif ................................................... 43
3. 3 Interpretasi Taraf Kesukaran .................................................................. 44
3. 4 Interpretasi Uji Reliabilitas ..................................................................... 45
3. 5 Kategori Hasil Belajar ........................................................................... 46
3. 6 Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar .......................................................... 46
4. 1 Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ................................................................................................... 49
4. 2 Nilai Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol……………………………………………………………………. 51
4. 3 Hasil Pretest dan Posttest kelas eksperimen…………………………...... 52
4. 4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kategori Hasil Belajar Pretest dan
Posttest Kelas Eksperimen……………………………............................. 54
4. 5 Distrbusi Frekuensi dan Persentase Ketuntasan Klasikal Kelas
Eksperimen……………………………………………………………... 56
4. 6 Hasil Pretest dan Posttest kelas Kontrol……………………………….. 57
4. 7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kategori Hasil Belajar Pretest dan
xiii
Posttest Kelas Kontrol…………………………………………………… 59
4. 8 Distrbusi Frekuensi dan Persentase Ketuntasan Klasikal Kelas Kontrol … 60
4. 9 Ringkasan Uji Normalitas ...................................................................... 62
4. 10 Homogenitas Dua Varians Tes Akhir (Posttest) Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ................................................................................ 63
4. 11 Hasil Uji Independent Sample t Test Pretest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol ....................................................................................... 64
4. 12 Hasil Uji Independent Sample t Test Posttest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol ....................................................................................... 65
xiv
DAFTAR GAMBAR
2. 1 Akar ....................................................................................................... 21
2. 2 Batang ................................................................................................... 23
2. 3 Daun ..................................................................................................... 23
2. 4 Bunga ................................................................................................... 24
2. 5 Buah dan Biji ........................................................................................ 26
2. 6 Kerangka Pikir ...................................................................................... 36
xv
DAFTAR GRAFIK
4. 1 Perbandingan Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol…………………………………………..... 50
4. 2 Perbandingan Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol……………………………………………. 51
4. 3 Distribusi perbandingan statistik hasil belajar pretest dan posttest kelas
eksperimen………………………………………………………………… 53
4. 4 Distribusi perbandingan kategori hasil belajar pretest dan posttest pada
kelas eksperimen…………………………………………………………… 55
4. 5 Perbandingan tingkat ketuntasan hasil belajar pretest dan posttest kelas
eksperimen…………………………………………………………………. 57
4. 6 Distribusi perbandingan statistik hasil belajar pretest dan posttest kelas
kontrol……………………………………………………………………… 58
4. 7 Distribusi perbandingan kategori hasil belajar pretest dan posttest pada
kelas kontrol……………………………………………………………… 59
4. 8 Perbandingan tingkat ketuntasan hasil belajar pretest dan posttest kelas
kontrol……………………………………………………………………... 61
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa
Lampiran 3. Media Pembelajaran
Lampiran 4. Lembar Observasi Guru
Lampiran 5. Lembar Observasi Siswa
Lampiran 6. Daftar Hadir Siswa
Lampiran 7.Daftar Hasil Belajar Pretest Dan Posttest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Lampiran 8. Analisis Data
Lampiran 9. Dokumentasi
Lampiran 10. Surat Keterangan Telah Meneliti
Lampiran 11. Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut UU No. 20/2003 tentang sistem Pendidikan Nasional,
pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memilki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukannya, masyarakat, bangsa, dan Negara (Neolaka dan Grace Amialia,
2017: 12).
Menurut Gagne (1984) “belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses
ketika suatu oragnisasi berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman”(Dahar, 2011:2). Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah
Ar-Ra’ad ayat 11 yang terjemahannya “Sesungguhnya Allah tidak merubah
keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri
mereka sendiri (QS. Ar-Ra’ad: 11). Berdasarkan ayat tersebut dijelaskan
bahwa Allah menganjurkan kepada manusia untuk melakukan suatu
perubahan yang dimulai dari diri manusia itu sendiri, perubahan yang
dimaksud adalah perubahan kepada yang lebih baik dengan melalui proses
belajar agar memperoleh ilmu yang bermanfaat. Dalam mencapai perubahan
yang lebih baik tersebut erat kaitannya dengan peran seorang guru dalam
proses belajar.
2
Pendidik berperan sebagai seorang pengelola atau manajer pembelajaran
(Learning Manager) yang mengelola proses belajar mengajar dengan
mengimplementasikan media pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar.
Seperti yang dikemukakan oleh Rimang (2011: 2) bahwa guru merupakan
manusia yang paling bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan anak didik,
mengubah segala bentuk perilaku dan pola pikir manusia, membebaskan
manusia dari terbelenggu kebodohan. Sedangkan menurut Mudlofir (2014:
119-120) bahwa guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal.
Pendidik memilki tugas yang sangat penting dalam menciptakan suasana
belajar yang menekankan pada keefektifan siswa. Dalam kurikulum 2013
proses belajar terletak pada (student centre). Artinya, siswa yang aktif dalam
proses pembelajaran. Mereka harus mengembangkan potensi yang ada dalam
dirinya dengan mengungkapkan hasil pengalaman mereka agar tercipta
pemikiran baru di dalam pembelajaran.
Chippetta dalam Prasetyo (2013) mengutarakan bahwa hakikat IPA
adalah sebagai a way of thinking (cara berpikir), a way of investigating (cara
penyelidikan) dan a vody of knowledge (sekumpulan pengetahuan). Sebagai
cara berpikir, IPA merupakan aktivitas mental (berpikir) orang-orang yang
bergelut dalam bidang yang dikaji. Para ilmuwan berusaha mengungkap,
menjelaskan serta menggambarkan fenomena alam. Ide-ide dan penjelasan
suatu gejala alam tersebut disusun di dalam pikiran. Kegiatan mental tersebut
didorong oleh rasa ingin tahu (curriousty) untuk memahami fenomena alam.
3
Sebagi cara penyelidikan, IPA memberikan gambaran tentang pendekatan-
pendekatan dalam menyusun pengetahuan.
Sebagai sekumpulan pengetahuan, IPA merupakan susunan sistematis
hasil temuan yang dilakukan para ilmuwan (Wedyawati dan Yasinta Lisa,
2019: 1). Dengan pembelajaran IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi
peserta didik untuk mempelajari alam sekitar dan diri sendiri. Agar hal itu
dapat terwujud, guru harus memilki kreativitas dalam menentukan media
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi ajar.
Media secara etimologis berasal dari kata latin, yaitu medium, yang
artinya antara, dalam arti umum dipakai untuk melanjutkan alat komunikasi.
Secara istilah, kata media menunjukkan segala sesuatu yang membawa atau
menyalurkan informasi antara sumber dan penerima, seperti film, televisi,
radio, alat visual yang diproyeksikan, barang cetakan, dan lain-lain sejenis itu
adalah media komunikasi untuk menyampaikan suatu pesan atau gagasan
(Susanto 2016: 313).
Dari uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa media pembelajaran adalah
alat yang sangat membantu guru dalam menyalurkan materi pelajaran kepada
siswa karena dapat mengkonkritkan yang bersifat abstrak. Dalam
pembelajaran tujuan penggunaan media antara lain adalah untuk
meningkatkan kualitas dan efektivitas pembelajaran, memudahkan guru dalam
melaksanakan pembelajaran, memberikan arahan tentang tujuan yang akan
dicapai, menyediakan evaluasi mandiri, memberi rangsangan kepada guru
untuk kreatif, menyampaikan materi pembelajaran, dan membantu pebelajar
yang memiliki kekhususan tertentu (Sapriati, dkk. 2014: 5.2).
4
Kurangnya sumber informasi belajar dapat mengahambat tercapainya
tujuan proses pembelajaran. Untuk itu diperlukan strategi dalam proses
pembelajaran diantaranya dengan memanfaatkan media pembelajaran sebagai
alat bantu dalam menyampaikannya.
Beberapa penelitian pun telah membuktikan bahwa penggunaan media
pembelajaran dalam proses belajar dapat berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa yaitu penelitian menunjukkan bahwa proses pendidikan akan lebih
berhasil bila anak turut aktif dalam proses pendidikan tersebut. Dengan
perkataan lain, yang menjadi pusat kegiatan dalam kegaiatan pendidikan
bukanlah guru melainkan anak. Hal ini mengandung pengertian perlunya
berbagai fasilitas belajar, termasuk media pendidikan (Muliati Samad dan
Mariyati Z, 2017: 9).
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (2012: 31) menyatakan
bahwa herbarium adalah contoh tumbuhan yang telah diawetkan baik secara
kering maupun basah. Material herbarium yang bernilai ilmiah selalu disertai
identitas pengumpul (nama pengumpul dan nomor koleksi). Koleksi
herbarium dapat berupa kering dan basah. Dalam penelitian ini menggunakan
herbarium kering.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Sekolah SD Inpres
Bontonompo Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa dalam proses
kegiatan belajar mata pelajaran IPA dapat dilihat bahwa kurangnya
ketertarikan siswa terhadap penjelasan yang diberikan guru pada saat proses
belajar berlangsung yang berakibat pada rendahnya hasil belajar IPA, hal
tersebut terbukti dari nilai ulangan harian IPA kelas IV SD Inpres
5
Bontonompo Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa pada tabel di bawah
ini:
Tabel 1. 1 Data ulangan harian IPA kelas IV SD Inpres Bontonompo
Tahun Pelajaran 2019/2020
No. KK
M
Nilai Kelas Jumlah Persentase
%
Keterangan
IV A IV B
1 70 ≥ 70 14 12 26 63, 41 Tuntas
2 70 < 70 8 7 15 36,58 Belum Tuntas
Sumber: Dokumentasi Pendidik kelas IV SD Inpres Bontonompo
Berdasarkan tabel data di atas, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa
kelas IV SD Inpres Bontonompo Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa
masih rendah, hal ini dapat terlihat karena masih banyak nilai siswa yang
belum memenuhi KKM yang ditetapkan yaitu ≥ 70. Siswa kelas IV berjumlah
41 siswa yang terdiri dari kelas IV A sebanyak 22 siswa sedangkan kelas IV B
19 siswa, yang mencapai nilai KKM berjumlah 26 siswa dengan persentase
63,41 %, sedangkan yang belum mencapai nilai KKM berjumlah 15 siswa
dengan persentase 36,58%. Hal ini disebabkan karena dalam proses
pembelajaran guru hanya menggunakan buku cetak sebagai media
pembelajaran. Dalam buku cetak tersebut terdapat gambar dengan ukuran
kecil sehingga siswa melihat media tersebut sebagai suatu hal yang biasa
akibatnya siswa tidak fokus pada pembelajaran.
Salah satu solusi yang dilakukan adalah dengan menggunakan media
pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud dan sesuai dengan konsep
pembelajaran yaitu media pembelajaran herbarium. Media herbarium adalah
media pembelajaran pengawetan tumbuhan yaitu herbarium kering.
Herbarium tersebut ditempelkan ke kertas kemudian disatukan sehingga
6
membentuk album. Media pembelajaran ini membantu siswa dengan mudah
memahami materi pelajaran karena media ini masih tergolong konkrit. Media
pembelajaran ini akan mengarahkan siswa dalam kondisi belajar yang
bermakna.
Beberapa penelitian telah dilakukan bahwa media pembelajaran
herbarium berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, salah satu penelitian yang
dilakukan oleh Gusti Ayu Pt Nova Widiyantini, I Gede Meter, I Wy. Rinda
Suardika (2013-2014). “Penerapan Pembelajaran Inkuiri Dengan Bantuan
Herbarium Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 32
Pemecutan Kecamatan Denpasar Barat. Pada penelitian ini menunjukkan
bahwa penerapan pembelajaran inkuiri dengan bantuan herbarium mampu
memecahkan masalah rendahnya hasil belajar IPA sehingga secara umum
tujuan penelitian ini telah tercapai.
Dengan demikian, adanya media herbarium diharapkan peserta didik
dapat membangun pengetahuan dan mudah memahami materi pembelajaran
sehingga dalam proses belajar mengajar tercipta suasana baru dan siswa dapat
mengubah pemikiran tentang pelajaran IPA yang membosankan menjadi
sesuatu pelajaran yang menarik dan menyenangkan.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik melaksanakan penelitian
untuk melihat pengaruh penggunaan media herbarium terhadap hasil belajar
IPA, yang dituangkan dalam judul: “Pengaruh Penggunaan Media
Herbaarium Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengtahuan Alam Konsep
Bagian-bagian Tumbuhan Siswa Kelas IV SD Inpres Bontonompo
7
Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa” yang diharapkan mampu
mengatasi masalah yang terjadi dalam pembelajaran IPA.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
diteliti adalah apakah terdapat Pengaruh Penggunaan Media Herbarium
Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Konsep Bagian-bagian
Tumbuhan Siswa Kelas IV SD Inpres Bontonompo Kecamatan Bontonompo
Kabupaten Gowa?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Media Herbarium Terhadap Hasil
Belajar IPA Konsep Bagian-agian Tumbuhan Siswa Kelas IV SD Inpres
Bontonompo Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi siswa
Hasil penelitian ini diharapkan siswa mampu memperoleh pengetahuan
yang disampaikan oleh guru mengenai pembelajaran IPA melalui media
pembelajaran sehingga peserta didik dapat dengan mudah memahami
konsep tersebut.
2. Bagi Pendidik
8
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi positif
untuk menggunakan berbagai media pembelajaran yang sesuai dengan
kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi terhadap penggunaan
media pembelajaran mata pelajaran IPA di SD Inpres Bontonompo
Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa sehingga sekolah lebih
berinovasi dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Media Pembelajaran
Berikut akan dijelaskan tentang media pembelajaran, yaitu:
a. Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Kurniawan (2014: 177) media pembelajaran yaitu
penyaluran pesan-pesan pembelajaran sehingga pesan atau materi
pembelajaran tersebut mampu merangsang pikiran, perhatian, perasaan
dan minat siswa sehingga terjadi proses belajar pada siswa secara lebih
efektif.
Menurut Susanto (2016: 313) kata media secara etimologis berasal
dari kata Latin, yaitu medium, yang artinya antara, dalam arti umum
dipakai untuk melajutkan alat komunikasi. Secara istilah, kata media
menunjukkan segala sesuatu yang membawa atau menyalurkan informasi
antara sumber dan penerima, seperti film, televisi, radio, alat visual yang
diproyeksikan, barang cetakan dan lain-lain sejenis itu adalah media
komunikasi untuk menyampaikan suatu pesan atau gagasan.
Menurut Samad dan Maryati Z (2017: 9) media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang digunakan atau disediakan oleh guru yang
penggunaannya diintegrasikan kedalam tujuan dan isi pembelajaran,
sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran
serta mencapai kompetensi pembelajarannya. Selain itu, media dalam
10
pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan
untuk menyampaikan pesan/informasi dari sumber kepada anak didik yang
bertujuan agar dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian
anak didik mengikuti kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas dapat peneliti simpulkan bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan
pesan dari sumber (guru) kepada penerima pesan (siswa) yang sesuai
dengan karakteristik tujuan dan meteri pelajaran sehingga tercipta keadaan
belajar yang efektif guna mencapai kompetensi dasar yang diinginkan.
Setelah kita memahami hakikat media pembelajaran, hal lain yang
harus kita renungkan adalah mengapa media ini sangat penting sehingga
harus dijadikan sebagai bagian yang tak terpisahkan (integral) dalam
proses pembelajaran. Untuk menjawab pertanyaan tersebut coba
perhatikan beberapa alasan di bawah ini:
1) Banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa proses pendidikan
akan lebih berhasil bila anak turut aktif dalam proses pendidikan
tersebut. Dengan perkataan lain, yang menjadi pusat kegiatan dalam
kegiatan pendidikan bukalah guru melainkan anak. Hal ini
mengandung pengertian perlunya berbagai fasilitas belajar, termasuk
media pendidikan.
2) Penelitian yang dilakukan oleh British Audio-Visual Association
menghasilkan temuan bahwa rata-rata jumlah informasi yang diperoleh
seseorang melalui indera menunjukkan komposisi sebagai berikut:
75% melalui indera penglihatan (visual)
11
13% melalui indera pendengaran (auditori)
6% melalui indera sentuhan dan perabaan
6% melalui indera penciuman dan lidah
Dari hasil temuan penelitian tersebut dapat diketahui bahwa
pengetahuan seseorang paling banyak diperoleh secara visual atau melalui
indera penglihatan. Dengan demikian, penggunaan media yang dapat
dilihat (visual) dalam kegiatan pendidikan untuk anak akan lebih
menguntungkan, sedangkan proses pendidikan yang sebagian besar bahan
ajar disampaikan secara verbal dengan mengandalkan indera pendengaran
tidak banyak menguntungkan dalam pencapaian tujuan pendidikan.
a. Tujuan Pemanfaatan Media Dalam Pembelajaran
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa (Susanto, 2016: 320).
Adapun Sudjana dan Riva (1992) mengemukakan tentang tujuan
diterapkannya media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu
sebagai berikut:
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar
2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai
tujuan pembelajaran
12
3) Metode belajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar
pada setiap jam pelajaran
4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatn belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lain-
lain (Susanto, 2016: 322).
b. Prinsip-prinsip Penggunaan Media Dalam Pembelajaran
Menurut Samad dan Maryati Z (2017: 20) bahwa ada beberapa
prinsip yang perlu dipertimbangkan oleh pengajar dalam memilih dan
menggunakan media pembelajaran, yaitu:
1) Tidak ada satu media yang paling unggul untuk semua tujuan. Satu
media hanya cocok untuk tujuan pembelajaran tertentu, tetapi mungkin
tidak ocok untuk yang lain
2) Media adalah bagian integral dari proses pembelajaran. Hal ini berarti
bahwa media bukan hanya sekedar alat bantu mengajar pengajar saja,
tetapi merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari proses
pembelajaran
3) Media apapun yang hendak digunakan, sasaran akhirnya adalah untuk
memudahkan belajar siswa. Kemudahan belajar siswa haruslah
dijadikan acuan utama pemilihan dan penggunaan suatu media
4) Penggunaan berbagai media dalam satu kegiatan pembelajaran bukan
hanya sekedar selingan/pengisi waktu atau hiburan, melainkan
13
mempunyai tujuan yang menyatu dengan pembelajaran yang sedang
berlangsung
5) Pemilihan media hendaknya obyektif (didasrkan pada tujuan
pembelajaran), tidak didasarkan pada kesenangan pribadi
6) Penggunaan beberapa media sekaligus akan dapat membingungkan
siswa. Penggunaan multimedia tidak berarti menggunakan media yang
banyak sekaligus tetapi media tertentu dipilih untuk tujuan tertentu dan
media yang lain untuk tujuan yang lain pula
7) Kebaikan dan keburukan media tidak tergantung pada kekonkritan dan
keabstrakannya. Media yang konkrit wujudnya, mungkin sukar untuk
dipaham karena rumitnya, tetapi media yang abstrak dapat pula
memberikan pengertian yang tepat.
c. Jenis Media dalam Pembelajaran IPA
Menurut Heinich dkk. (1996) dalam Sapriati (2014: 5.5) menyatakan
bahwa media instruksional/pembelajaran antara lain terdiri atas (1) media
tidak diproyeksikan (nonprojected media); (2) media diproyeksikan
(projected visual/media); (3) audio; (4) media gerak (motion media); (5)
computer; dan (6) media radio dan televisi.
1) Media tidak diproyeksikan (nonprojected media)
a) Objek nyata (realia) adalah benda sebenarnya yang digunakan
sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Realia mudah didapat dan
dapat membangkitkan minat belajar, serta dianggap sebagai media
ideal untuk memperkenalkan siswa kepada suatu topik baru.
Contoh media ini untuk pembelajaran IPA adalah (1) bagian dari
14
tumbuh-tumbuhan dan hewan untuk melihat secara dekat tentang
struktur dan fungsinya, (2) spesimen, yaitu tumbuh-tumbuhan,
hewan, atau bagian-bagiannya yang diawetkan, misalnya
insektarium, terarium, herbarium untuk memudahkan pengamatan
dalam pembelajaran topik tertentu, (3) manusia atau bagian
tubuhnya seperti mata, telinga, tangan, (4) batu-batuan dan benda
yang ada di alam sekitar, seperti air, tanah, (5) barang-barang
kehidupan sehari-hari seperti lampu pijar, katrol, timbangan,
neraca, alat untuk menimba air, dan (6) artifak, yaitu hewan atau
tumbuhan bersejarah yang spesiesnya masih ada atau sudah punah
beserta penjelasan tentang koleksi artifak tersebut.
b) Model adalah representasi benda asli dalam bentuk tiga dimensi.
Contoh model untuk pembelajaran IPA adalah torso, model mata,
model telinga, model tata surya, model bagan batang, model bagian
daun.
c) Bahan tercetak adalah buku, majalah, atau bahan bacaan lain yang
berisi penjelasan dan ilustrasi tentang topik-topik dalam
pembelajaran IPA.
d) Bahan ilustrasi yang digunakan dalam pembelajaran dapat berupa
gambar yang bersifat fotografik dan yang bersifat nonfotografik.
2) Media diproyeksikan (projected visual/media)
a) Transparansi digunakan dengan memakai alat yang disebut
overhead projector (OHP).
15
b) Slide adalah suatu format kecil transparansi fotografi yang secara
individual dipasangkan pada suatu alat proyeksi.
3) Media audio untuk mendukung pembelajaran IPA dapat berbentuk
kaset, rekaman fonograf, compact disk, audio cards.
4) Media gerak adalah bentuk media yang menyajikan topik pmbelajaran
dalam bentuk narasi dan gambar yang bergerak. Bentuk media gerak
dapat berupa film dan video. Contoh film atau video untuk
pembelajaran IPA tentang prosedur praktikum IPA.
5) Komputer
6) Media radio
2. Herbarium
a. Pengertian Herbarium
Kadryanto, dkk. (2006: 15) menyatakan bahwa herbarium
pertama kali ditemukan pada tahun 1600-an di Eropa. Cara paling
sederhana membuat herbarium adalah dengan mengeringkan organ
tumbuhan yang selanjutnya ditata, diberi label, lalu disimpan. Namun,
jika ingin hasilnya lebih bagus dan lebih awet, maka kita perlu
melakukan pengawetan. Larutan pengawet yang digunakan untuk
membuat herbarium kering dan basah berbeda.
Karmana (2007: 2) menyatakan bahwa “tempat menyimpan
tumbuhan yang sudah diawetkan”.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (2012: 31)
menyatakan bahwa herbarium adalah contoh tumbuhan yang telah
16
diawetkan baik secara kering maupun basah. Material herbarium yang
bernilai ilmiah selalu disertai identitas pengumpul (nama pengumpul
dan nomor koleksi). Koleksi herbarium dapat berupa kering dan basah.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa herbarium
adalah koleksi tumbuhan kering yang diawetkan yang biasanya terdiri
dari daun, bunga, batang, biji dan sebagainya baik secara kering
maupun basah.
b. Manfaat Penggunaan Herbarium
Adapaun manfaat penggunaan herbarium dalah sebagai berikut:
1) Alat peraga untuk mempelajari tumbuhan artinya pada
pembelajaran, herbarium dapat digunakan sebagai media untuk
membantu pendidik menjelaskan pelajaran.
2) Membantu kegiatan penelitian artinya para ahli botani terus
melakukan penelitian tentang tumbuhan. Jika tumbuhan yang akan
diteliti sudah langka atau sulit dijangkau, maka digunakan sebagai
pengganti bahan penelitian.
3) Menjadi alat untuk menentukan klasifikasi tumbuhan baru artinya
herbarium akan membantu menentukan klasifikasi tumbuhan baru
yang ditemukan .
c. Langkah-Langkah Pembuatan Herbarium Kering
Menurut Maya (2017: 32-33) bahwa adapun langkah-langkah
dalam pembuatan herbarium kering adalah sebagai berikut:
1) Siapkan selembar kertas koran, lalu lipat menjadi dua bagian.
17
2) Letakkan tumbuhan di atas salah satu bagian koran. Jika terlalu
panjang dapat memotongnya sedikit. Usahakan tidak ada bagian
tumbuhan yang terlipat. Kecuali terpaksa melipat.
3) Tutup tumbuhan dengan melipat sisi koran lainnya.
4) Letakkan pemberat sementara di atas koran agar tumbuhan tertekan
dan koran tidak mudah terbuka.
5) Buat label/etiket tumbuhan, lalu tempelkan di atas koran supaya
tumbuhan tidak tertukar.
6) Tumpuk semua koran yang sudah diisi spesimen tumbuhan,
lakukan pengepresan.
7) Setelah 3-7 hari herbarium kering dapat dibingkai.
3. Ilmu Pengetahuan Alam
a. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam terdiri atas tiga suku kata yaitu: Ilmu,
Pengetahuan dan Alam. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Tim
Pustaka Phoenix, 2012: 342) menyatakan bahwa ilmu adalah
pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem
menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu,
sedangkan Pengetahuan adalah ilmu; tahu dan Alam adalah dunia,
alam semesta, syah alam, kerajaan dan sebagainya.
Menurut Sujana (2014: 4) bahwa Ilmu Pengetahuan Alam atau
Sains merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai alam
18
semesta beserta isinya, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di
dalamnya yang dikembangkan oleh para ahli melalui serangkaian
proses ilmiah yang dilakukan secara teliti dan hati-hati.
Chippetta dalam Prasetyo (2013) mengutarakan bahwa hakikat
IPA adalah sebagaia way of thinking (cara berpikir), a way of
investigating (cara penyelidikan) dan a vody of knowledge
(sekumpulan pengetahuan). Sebagai cara berpikir, IPA merupakan
aktivitas mental (berpikir) orang-orang yang bergelut dalam bidang
yang dikaji. Para ilmuwan berusaha mengungkap, menjelaskan serta
menggambarkan fenomena alam. Ide-ide dan penjelasan suatu gejala
alam tersebut disusun di dalam pikiran. Kegiatan mental tersebut
didorong oleh rasa ingin tahu (curriousty) untuk memahami fenomena
alam. Sebagai cara penyelidikan, IPA memberikan gambaran tentang
pendekatan-pendekatan dalam menyusun pengetahuan (Wedyawati
dan Yasinta Lisa, 2019: 1).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Ilmu
Pengetahuan Alam adalah ilmu yang mempelajari tentang alam
semesta beserta isinya, gejala alam, fenomena alam serta peristiwa-
peristiwa alam yang diperoleh melalui metode-metode atau cara ilmiah
yang dilakukan secara teliti.
b. Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Sapriati, dkk. (2014: 2.3) bahwa pendidikan IPA di sekolah dasar
bertujuan agar siswa menguasai pengetahuan, fakta, konsep, prinsip,
proses penemuan, serta memilki sikap ilmiah, yang akan bermanfaat
19
bagi siswa dalam mempelajari diri dan alam sekitar. Pendidikan IPA
menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mencari tahu
dan berbuat sehingga mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar
secara ilmiah.
c. Objek Kajian IPA
Objek kajian sains hanya terbatas pada fenomena atau proses
dalam alam semesta yang dapat diuji scara ilmiah (verifikasi) seperti
melalui observasi atau eksperimen. Masih banyak hal yang tidak dapat
diuji secara ilmiah, seperti: keyakinan atau agama dan kekuatan
supranatural, seperti: mukjizat atau astrologi termasuk keyakinan akan
adanya Tuhan dan setan meskipun sudah sering menjadi bahan diskusi.
d. Konsep Bagian-bagian Tumbuhan
Tumbuhan merupakan salah satu dari klasifikasi makhluk hidup.
Tumbuhan memilki klorofil atau zat hijau daun yang berfungsi sebagai
media pencipta makanan dan untuk proses fotosintesis. Tercatat sekitar
35.000 spesies tumbuhan dari jumlah tersebut 258.650 jenis
merupakan tumbuhan berbunga dan 18.000 jenis termasuk tumbuhan
lumut. Hampir semua anggota tumbuhan bersifat autotrof dan
mendapatkan energi langsung dari cahaya matahari melalui proses
fotosintesis (Amal, 2019: 104).
Seperti halnya manusia dan hewan, tumbuhan juga mempunyai
bagian-bagian tubuh. Bagian-bagian tumbuhan meliputi akar, batang,
daun, bunga, buah, dan biji. Semua bagian tumbuhan secara langsung
ataupun tidak langsung berguna untuk menegakkan kehidupan
20
tumbuhan, antara lain untuk penyerapan, pengolahan, pengangkutan,
dan penimbunan zat-zat makanan. Bagian-bagian tumbuhan yang
digunakan untuk keperluan tersebut, berturut-turut akan diuraikan di
bawah ini:
1. Akar
Gambar 2. 1 Akar
Akar tumbuh kearah pusat bumi. Akar umumnya tumbuh ke
dalam tanah. Akar dibedakan menjadi beberapa bagian, di
antaranya rambut akar (bulu akar) dan tudung akar. Rambut akar
merupakan jalan masuk air dan zat hara dari tanah ke dalam tubuh
tumbuhan. Akar mempunyai susunan dari luar ke dalam yaitu kulit
luar (epidermis), kulit pertama (korteks), dan silinder pusat.
Bagian-bagian akar terdiri dari tudung akar, ujung akar,
batang akar, cabang akar dan pangkal akar. Berdasarkan
strukturnya, terdapat dua jenis akar, yaitu akar serabut dan akar
tunggang. Akar serabut biasanya dimiliki oleh tumbuhan jenis
monokotil (biji berkeping tunggal). Misalnya, padi, jagung, dan
kelapa. Adapun akar tunggang biasanya dimiliki oleh tumbuhan
21
jenis dikotil (biji berkeping dua). Misalnya, mangga, jambu, jeruk,
dan kacang-kacangan.
b) Akar serabut
Akar serabut dimiliki oleh tumbuhan biji berkeping satu
(monokotil), misalnya rumput, padi, jagung, tebu, kelapa, dan
tumbuhan yang dicangkok.
Akar serabut memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1) Berstruktur seperti serabut.
2) Bagian ujung dan pangkal berukuran hamper sama besar.
3) Semua bagian akar keluar dari pangkal batang.
c) Akar tunggang
Akar tunggang memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1) Memiliki akar pokok.
2) Akar pokok bercabang-cabang menjadi bagian akar yang
kecil.
3) Perbedaan akar pokok dan akar cabang sangat nyata.
Fungsi akar bagi tumbuhan adalah :
a) Untuk menguatkan berdirinya batang
b) Menyerap air dan garam mineral
c) Membantu penyerapan oksigen di udara pada tumbuhan
tembakau
d) Menyimpan cadangan makanan misalnya pada tumbuhan
umbi-umbian
22
2. Batang
Gambar 2. 2 Batang
Batang tumbuhan digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu batang
basah, batang berkayu, dan rumput. Batang merupakan bagian
tubuh tumbuhan yang ada di atas tanah, serta tempat melekatnya
daun, bunga dan buah. Fungsi batang yaitu :
a) Untuk penyokong tubuh tumbuhan
b) Mengangkut zat makanan ke seluruh tubuh tumbuhan
c) Mengangkut air dan mineral dari akar ke daun, serta zat
makanan
d) hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh
3. Daun
Gambar 2. 3 Daun
23
Daun merupakan bagian tumbuhan yang hanya tumbuh dari
batang. Daun biasanya berstruktur tipis melebar dan berwarna
hijau. Daun banyak mengandung zat warna hijau yang disebut
klorofil. Daun dibedakan menjadi daun tunggal dan daun majemuk.
Berdasarkan susunannya, tulang daun ada yang menyirip
(mangga dan jambu), menjari (singkong), dan sejajar (jagung. tebu,
padi, dan alang-alang). Setiap jenis tumbuhan memiliki struktur
daun yang khas, hal ini disesuaikan dengan fungsi sesuai tempat
hidupnya. Daun bagi tumbuhan berfungsi antara lain sebagai
berikut:
a) Sebagai tempat berlangsungnya proses pembuatan makanan
tumbuhan (fotosintesis), karena daun mengandung klorofil atau
zat hijau daun.
b) Berperan pada proses penguapan tumbuhan.
c) Merupakan salah alat pernapasan pada tumbuhan, yaitu melalui
bagian daun yang disebut stomata atau mulut daun.
d) Bahan perkembangbiakan, misalnya pada tanaman cocor
bebek.
e) Tempat penyimpanan cadangan makanan, misalnya pada
bawang merah dan lily.
24
4. Bunga
Gambar 2. 4 Bunga
Menurut Anggari (2017: 20) menyatakan bahwa bunga
merupakan bagian tumbuhan yang berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan tumbuhan biji. Bunga mempunyai bagian-
bagian tertentu yang sangat penting untuk perkembangbiakan
tumbuhan. Bunga yang telah mengalami penyerbukan akan tumbuh
menjadi buah dan biji yang kemudian tumbuh menjadi tumbuhan
baru.
Bagian-bagian bunga sempurna meliputi tangkai, mahkota,
kelopak, benang sari dan putik. Benang sari berfungsi sebagai alat
kelamin jantan dan putik berfungsi sebagai alat kelamin betina.
Berikut bagian-bagian bunga :
a) Tangkai bunga merupakan bagian yang berada pada bagian
bawah bunga. Tangkai ini berperan sebagai penopang bunga
dan sebagai penyambung antara bunga dan batang atau ranting.
25
b) Kelopak bunga, merupakan bagian bunga yang paling luar.
Kelopak biasanya berwarna hijau seperti daun atau berwarna
warni seperti mahkota.
c) Kelopak bunga, merupakan bagian bunga yang paling luar.
Kelopak biasanya berwarna hijau seperti daun atau berwarna
warni seperti mahkota.
d) Mahkota bunga, terletak di sebelah dalam kelopak dan biasanya
mempunyai warna yang beraneka ragam. Mahkota bunga
berguna untuk menarik serangga lain untuk datang membantu
penyerbukan.
e) Benang sari, merupakan alat kelamin jantan yang terdiri dari
tangkai sari dan kepala sari. Benang sari biasanya terletak di
tengah-tengah mahkota bunga.
f) Putik, merupakan alat kelamin betina. Pada dasar putik terdapat
bagian yang akan menjadi buah dan biji.
Berdasarkan bagian-bagian yang dimiliki bunga dibedakan
menjadi:
a) Bunga lengkap yaitu bunga yang memiliki kelopak bunga,
mahkota bunga, putik, dan benang sari.
b) Bunga tak lengkap yaitu bunga yang tidak memiliki salah satu
bagian kelopak bunga, mahkota bunga, putik, atau benang sari.
Bunga sempurna yaitu bunga yang memiliki benang sari dan
putik,
26
c) Bunga tak sempurna yaitu bunga yang hanya memiliki putik
atau benang sari saja.
5. Buah dan Biji
Gambar 2. 5 Buah dan Biji
Buah merupakan tumbuhan yang berfungsi untuk melindungi
biji. Buah beraneka ragam struktur, rasa, dan warnanya. Kulit buah
merupakan lapisan yang paling luar. Daging buah adalah bagian
buah biasanya dapat kita makan. Ada yang berdaging, contohnya
buah mangga dan buah apel. Buah terdiri atas daging buah dan biji.
Biji merupakan hasil dari pembuahan yang terjadi akibat
penyerbukan antara serbuk sari dan putik. Biji itu berkeping. Biji
ada yang berkeping satu dan ada yang berkeping dua. Biji
berkeping satu disebut monokotil. Buah bagi tumbuhan
mempunyai kegunaan antara lain sebagai berikut:
a) Buah melindungi bakal tumbuhan baru,
b) Buah merupakan cadangan makanan.
c) Buah menarik organisme lain untuk membantu menyebarkan
tanaman tersebut, misalnya buah kopi.
27
4. Hasil Belajar IPA
a. Pengertian Hasil Belajar IPA
Gagne (Kurniawan, 2014: 14) bahwa lima kategori hasil belajar
yang ingin dibentuk dari proses pembelajaran yaitu: 1) keterampilan
intelektual (intellectual skill), 2) strategi kognitif (cognitive strategy),
3) informasi herbal (verbal information), 4) keterampilan gerak
(motoric skill), 5) sikap (attitude).
Menurut Arifin (2011: 26) bahwa hasil belajar merupakan
gambaran tentang apa yang harus digali, dipahami dan dikerjakan
peserta didik. Hasil belajar ini merefleksikan keluasan, kedalaman,
kerumitan, dan harus digambarkan secara jelas serta dapat diukur
dengan teknik-teknik penilaian tertentu.
Menurut Syafaruddin, dkk. (2019: 80) menyatakan bahwa “hasil
adalah gambaran kemampuan siswa yang diperoleh dari konsekuensi
penilaian proses belajar siswa suatu capaian yang telah diraih
seseorang”.
Menurut Sujana (2014: 4) bahwa Ilmu Pengetahuan Alam atau
Sains merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai alam
semesta beserta isinya, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di
dalamnya yang dikembangkan oleh para ahli melalui serangkaian
proses ilmiah yang dilakukan secara teliti dan hati-hati.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
IPA adalah perubahan yang terjadi pada diri individu sebagai hasil
28
proses belajar IPA yang meliputi bertambahnya ilmu pengetahuan,
afektif maupun psikomotorik.
b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Djamarah (2008) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu: faktor stimulus,
faktor mengajar dan faktor individu. Berikut ini akan dijelaskan secara
garis besar mengenai ketiga faktor tersebut:
1) Faktor stimulus
Yang dimaksud dengan faktor stimulus adalah segala hal di
luar individu yang merangsang untuk mengadakan reaksi atau
perubahan, penegasan serta suasana lingkungan eksternal yang
diterima.
2) Faktor metode mengajar
Metode mengajar guru sangat mempengaruhi terhadap belaar
siswa, dengan kata lain metode yang dipakai guru sangat
menentukan dalam mencapai prestasi belajar siswa. Metode adalah
cara, yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan.
Jadi jelaslah bahwa metode menentukan pencapaian tujuan
pengajaran.
3) Faktor individual
Selain kedua faktor di atas, Faktor individual sangat besar
sekali pengaruhnya terhadap kegiatan belajar siswa, bahwa
pertumbuhan dan usia seiring dengan pertumbuhan dan
29
perkembangannya. Semakin dewasa individu semakin meningkat
pula kematangan berbagai fungsi fisiologisnya.
c. Kriteria Penilaian Hasil Belajar
Menurut Mulyasa (2013: 208-209) bahwa penilaian hasil belajar
hakikatnya merupakan suatu proses untuk mengukur perubahan
perilaku yang terjadi pada peserta didik dan untuk mengukur taraf
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki peserta didik setelah
melewati proses belajar mengajar. Penilaian hasil belajar pada peserta
didik dapat dilakukan terhadap:
1) Penilaian program, proses dan hasil belajar.
Penilaian program bertujuan untuk menilai efektifitas program
yang dilaksanakan.
2) Penilaian proses
Penilaian proses bertujuan untuk mengetahui aktifitas dan
partisipasi peserta didik dalam pembelajaran.
3) penilaian hasil belajar atau pembentukan kompetensi peserta didik.
d. Indikator Hasil Belajar
Menurut Prastowo (2017: 162) bahwa indikator hasil belajar
adalah tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat dimiliki oleh siswa
setelah mereka melakukan proses pembelajaran tertentu. Dengan
demikian, indikator hasil belajar merupakan kemampuan siswa yang
dapat diobservasi (observable). Artinya, apa hasil yang diperoleh siswa
setelah mereka mengikuti proses pembelajaran.
30
Kemampuan siswa yang dapat diobservasi tersebut, menurut
Abdul Majid, mencakup ranah atau dimensi pengetahuan (kognitif),
keterampilan (psikomotorik), dan sikap (afektif ).
a. Ranah kognitif meliputi pemahaman dan pengembangan
keterampilan intelektual, dengan tingkatan: ingatan, pemahaman,
penerapan/aplikasi,analisis, evaluasi, dan kreasi. Indikator kognitif
dapat dipilah menjadi indikator produk dan proses.
b. Ranah psikomotorik berhubungan gerakan sengaja yang
dikendalikan oleh aktivitas otak, umumnya berupa keterampilan
yang memrlukan koordinasi otak dengan beberapa otot.
c. Ranah afektif meliputi aspek-aspek yang berkaitan dengan hal-hal
emosional seperti perasaan, nilai, apresiasi antusiasme, motivasi,
dan sikap. Ranah afektif terentang mulai dari penerimaan terhadap
fenomena, tanggapan terhadap fenomena, penilaian, organisasi,
dan internalisasi atau karakterisasi. Berkaitan dengan hal ini,
karakter merupakan bagian dari indikator pada ranah afektif.
Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwasanya indikator menjadi
operasionalisasi dari kompetensi dasar. Operasionalisasi ini
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan
diobservasi oleh guru. Indikator adalah ukuran tercapai tidaknya suatu
tujuan pembelajaran yang tersurat maupun tersirat dalam kompetensi
dasar. Indikator menjadi acuan dalam penilaian pembelajaran.
Indikator hasil belajar meliputi tiga ranah, yaitu sikap (afektif),
pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotorik), seperti
31
halnya kompetensi dasar. Demikian ini terjadi karena indikator
merupakan pengembangan dari KD.
5. Hasil Penelitian yang Relevan
Berikut akan dijelaskan hasil penelitian yang relevan dengan judul
yang diangkat oleh peneliti:
a. Gusti Ayu Pt Nova Widiyantini, I Gede Meter, I Wy. Rinda Suardika
(2013-2014). “Penerapan Pembelajaran Inkuiri Dengan Bantuan
Herbarium Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV
SDN 32 Pemecutan Kecamatan Denpasar Barat. Pada penelitian ini
menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran inkuiri dengan bantuan
herbarium mampu memecahkan masalah rendahnya hasil belajar IPA
sehingga secara umum tujuan penelitian ini telah tercapai.
b. Martha Saa, Sirojuddin, Sutarjo (2016). “Studi Penerapan Media
Herbarium Pada Pembelajaran Biologi Sub Materi Tumbuhan
Spermatopytha di SMP Kabupaten Sorong”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan media herbarium morfologi daun
efektif digunakan dalam pembelajaran biologi sub materi tumbuhan
spermatophyte.
c. Hermanti Hasugian, Martina Asiati Napitupulu (2016). “Perbedaan
Hasil Belajar Spermatophyte Siswa yang Diajar Menggunakan Media
Herbarium dan Tanpa Herbarium Di Kelas X Sma Negeri 2 Kisaran”.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar
Biologi siswa pada media herbarium dengan tidak menggunakan
32
media herbarium pada materi spermatophyte SMA Negeri 2 Kisaran
Tahun Pembelajaran 2015/2016.
6. Profil Sekolah SD Inpres Bontonompo
a. Visi Misi SD Inpres Bontonompo
Visi
“Terwujudnya peserta didik yang berakhlak mulia, berprestasi,
berwawasan lingkungan disiplin dan bertanggung jawab”
Misi :
1) Meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan mutu
pembelajaran yang aktif kreatif, efektif`kebiasaan disiplin serta
berakhlakul karimah baik di lingkungan sekolah maupun diluar
lingkungan sekolah dengan melibatkan peran serta masyarakat
2) Mengembangkan sikap dan perilaku religiusitas di lingkungan
sekolah dan luar sekolah
3) Mengembangkan budaya gemar membaca, bekerjasama, dan saling
menghargai
4) Mengembangkan lingkungan sekolah menjadi adiwiyata dengan
melibatkan warga sekolah, stake holder dan instansi terkait
5) Menciptakan lingkungan hidup di sekolah yang aman dan rapi,
bersih dan nyaman
6) Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang,
menyenangkan, komunikatif, tanpa takut salah, dan demokratis.
33
7) Mengupayakan pemanfaatan waktu belajar, sumber daya fisik, dan
manusia agar memberikan hasil yang terbaik bagi perkembangan
peserta didik
8) Menanamkan kepedulian sosial di lingkungan sekolah dan
masyarakat
9) Mengupayakan terwujudnya kepedulian terhadap lingkungan
sekolah.
b. Identitas Sekolah
Tabel 2.1 Identitas Sekolah SD Inpres Bontonompo
1.
Identitas Sekolah :
Nama Sekolah :
NPSN : 40313199
Jenjang Pendidikan : SD
Status Sekolah : INPRES
Alamat Sekolah : Tamallaeng
RT/RW : 1 1
Kode Pos : 92153
Kelurahan : Tamallayang
Kecamatan : Bontonompo
Kabupaten : Gowa
Provinsi : Sulawesi Selatan
Negara : Republik Indonesia
PosisiGeografis : -5,3393 Lintang
: 119,4437 Bujur
2 Data Pelengkap :
SK PendirianSekolah : Januari 1973
Tanggal SK Pendirian : 01 Januari 1910
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
SK Izin Operasional :
Tanggal Izin
Operasional
: 06 Desember 1972
Sumber: KTU SD Inpres Bontonompo
SD INPRES BONTONOMPO
34
c. Jumlah Siswa
Tabel 2. 2 Jumlah Siswa SD Inpres Bontonompo
Tahun Ajaran 2019-2020
Kelas Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 A 13 10 23
1 B 12 15 27
II A 14 9 23
II B 12 7 19
III A 8 16 24
III B 8 10 18
IV A 9 13 22
IVB 6 13 19
V A 9 13 22
V B 9 12 21
V C 11 10 21
VI A 14 11 25
VI B 11 10 21
Jumlah Total 136 149 285
Sumber: KTU SD Inpres Bontonompo
d. Data Sarana dan Prasarana
Tabel 2. 3 Data Sarana dan Prasarana SD Inpres Bontonompo
Jumlah siswa Orang 285
Jumlah siswa pria Orang 136
Jumlah siswa wanita Orang 149
Jumlah guru Orang 19
Jumlah rombel Rombel 13
Sumber: KTU SD Inpres Bontonompo
B. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan tindakan yang diambil dalam sebuah
persoalan yang dihadapi dalam penelitian. Penggunaan media pembelajaran
herbarium dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar IPA.
Dalam pembelajaran IPA kelas IV SD Inpres Bontonompo Kecamatan
35
Bontonompo Kabupaten Gowa siswa kurang tertarik dengan proses
pembelajaran yang dilakukan akibatnya hasil belajar siswa rendah dari nilai
KKM yang ditetapkan yaitu 70. Terdapat beberapa siswa hasil belajarnya
rendah dari nilai KKM yang ditetapkan. Hal ini terjadi karena guru hanya
menggunakan buku cetak dalam proses belajar mengajar
Berdasarkan uraian masalah tersebut, maka peneliti akan menggunakan
media herbarium dalam konsep bagian-bagian tumbuhan. Media yang
digunakan tersebut diharapkan dapat memberikan perubahan terhadap hasil
belajar siswa dalam mata pelajara IPA. Sebelum diterapkan perlakuan yaitu
penggunaan media pembelajaran herbarium terlebih dahulu peneliti
manerapkan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk
mengetahui nilai siswa sebelum adanya perlakuan.
Peneliti akan melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan media
herbarium pada kelas eksperimen. Setelah diberikan perlakuan maka peneliti
akan memberikan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai dari
posttest tersebut akan menjadi kesimpulan atau temuan apakah terdapat
pengaruh penggunaan media herbarium atau tidak terhadap hasil belajar IPA
siwa kelas IV SD Inpres Bontonompo Kecamatan Bontonompo Kabupaten
Gowa.
36
Kerangka pikir dapat dilihat melalui bagan berikut:
Gambar 2. 6 Kerangka Pikir
C. HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2018: 96).
Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka berpikir di atas, dapat diambil
suatu hipotesis penelitian yaitu terdapat pengaruh penggunaan media
Pembelajaran IPA kelas IV SD Inpres Bontonompo
Peserta didik kurang tertarik terhadap proses pembelajaran
berakibat pada rendahnya hasil belajar
Media pembelajaran yang digunakan hanya terfokus pada
buku cetak
Pemberian pretest pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol
Penggunaan media herbarium pada kelas
eksperimen konsep bagian-bagian tumbuhan
Pemberian posttest pada kelas ekperimen
dan kontrol
TEMUAN
Terdapat pengaruh terhadap
hasil belajar IPA konsep
bagian-bagian tumbuhan
Tidak berpengaruh terhadap
hasil belajar IPA konsep
bagian-bagian tumbuhan
37
herbarium terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam konsep bagian-
bagian tumbuhan siswa kelas IV SD Inpres Bontonompo Kecamatan
Bontonompo Kabupaten Gowa.. Untuk keperluan pengujian dirumuskan
hipotesis statistik sebagai berikut:
H0 : 𝜇1 = 𝜇2
H1 : 𝜇1 > 𝜇2
H0 : Tidak terdapat pengaruh penggunaan media herbarium terhadap hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Alam konsep bagian-bagian tumbuhan siswa
kelas IV SD Inpres Bontonompo Kecamatan Bontonompo Kabupaten
Gowa.
H1 : Terdapat pengaruh penggunaan media herbarium terhadap hasil belajar
Ilmu Pengetahuan Alam konsep bagian-bagian tumbuhan siswa kelas IV
SD Inpres Bontonompo Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.
Keterangan:
H0 = Hipotesis Nihil
H1 = Hipotesis Alternatif
𝜇1 = Nilai posttest kelas eksperimen (yang diberikan perlakuan)
𝜇2 = Nilai posttest kelas kontrol (tanpa diberikan perlakuan)
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif. Penelitian eksperimen merupakan metode penelitian
yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2018: 107).
2. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Experimental Design
tipe Nonequivalent Control Group Design. Dalam desain ini hampir sama
dengan Pretest-Posttest Control Group design, hanya pada desain ini
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.
(Sugiyono, 2018: 114).
Desain ini dapat digambarkan seperti berikut:
Tabel 3. 1 Desain Penelitian
Keterangan:
O1 : hasil belajar siswa kelas eksperimen sebelum diberi perlakuan
O2 : hasil belajar siswa kelas eksperimen setelah diberi perlakuan
O1 X O2
O3 O4
39
O3 : hasil belajar siswa kelas kontrol sebelum diberi perlakuan
O4 : hasil belajar siswa kelas kontrol yang tidak diberi perlakuan
X : perlakuan yang diberikan, yaitu menggunakan media herbarium
3. Variabel Penelitian
Sugiyono (2018: 60-61) bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a) Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media herbarium.
b) Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dari penelitian ini
adalah hasil belajar IPA konsep bagian-bagian tumbuhan.
B. Populasi dan sampel
1. Populasi
Sugiyono (2018: 117) bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas; obyek /subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IVA dan
IV B SD Inpres Bontonompo.
40
2. Sampel
Sugiyono (2018: 118) bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimuliki oleh populasi tersebut.
Penelitian ini menggunakan Sampling Jenuh adalah teknik penentuan
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, yaitu seluruh
siswa kelas IV A yang berjumlah 22 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki
dan 13 siswa perempuan sebagai kelas eksperimen, sedangkan kelas IV B
berjumlah 19 siswa yang terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 13 siswa
perempuan sebagai kelas kontrol.
C. Definisi Operasional Variabel
1. Media herbarium
Media herbarium yaitu media yang di dalamnya terdapat tumbuhan yang
diawetkan berupa herbarium kering kemudian ditempelkan ke dalam kertas
dan membentuk album.
2. Hasil Belajar IPA
Hasil belajar IPA adalah perubahan yang terjadi pada diri individu
sebagai hasil proses belajar IPA yang meliputi bertambahnya ilmu
pengetahuan, afektif maupun psikomotorik.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2018: 308).
41
1. Observasi
Observasi dalam penelitian ini adalah pengumpulan data yang terkait
aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.
2. Tes
Tes yang digunakan peneliti adalah tes tertulis yang terdiri dari 10 soal
pilihan ganda. Penggunaan tes dalam penelitian bertujuan agar peneliti
mendapatkan data berupa hasil belajar peserta didik baik kelas kontrol
maupun kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
berupa pretest dan posttest dengan soal yang berbeda. Dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Pemberian pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk
mengetahui data awal kelas eksperimen dan kelas kontrol.
b. Memberikan treatment kepada kelas eksperimen sedangkan kelas kontrol
tidak diberikan treatment yaitu dengan menggunakan media herbarium
untuk membantu siswa dalam memahami konsep bagian-bagian
tumbuhan.
c. Memberikan posttest kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang
bertujuan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah diberikan treatment.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini adalah gambar pada saat proses
penelitian berlangsung.
42
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Lembar observasi
Lembar observasi yaitu berupa catatan tentang aktivitas guru dan aktivitas
siswa dalam kegiatan pembelajaran yang bertujuan sebagai pedoman untuk
menentukan tindakan berikutnya.
2. Tes
Dalam penelitian ini hasil belajar siswa yang dinilai adalah kognitif.
Instrumen memiliki kedudukan yang sangat penting karena sebagai alat ukur
sekaligus menjadi gambaran variabel yang diteliti dan berfugsi sebagai
penelitian hipotesis.
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa instrumen tes
dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 10 soal. Tes dilakukan sebelum
pembelajaran pretest dan setelah pembelajaran (posttest). Tes diberikan untuk
mengukur kemampuan belajar IPA peserta didik. Tes yang diberikan kepada
kelas eksperimen berbeda dengan tes yang diberikan kepada kelas kontrol.
Meskipun berbeda tetapi tetap pada indkator yang sesuai dengan soal pretest.
Sebelum digunakan untuk penelitian instrumen, Instrumen terdiri dari 15
soal tersebut terlebih dahulu diuji cobakan kepada peserta didik diluar kelas
eksperimen dan kontrol, guna mengukur validitas dan reliabilitas. Soal tes
yang diberikan berbentuk pilihan ganda. Tes yang akan diberikan bertujuan
untuk mengetahui hasil belajar pada pelajaran IPA peserta didik.
43
Tabel 3. 2 Kisi-kisi Instrument Penilaian
No. Indikator Tujuan
Pembelajaran
Teknik
penilaian
Butir soal
1 3.1.1
Menganalisis
hubungan antara
bentuk dan
fungsi bagian-
bagian tumbuhan
Siswa mampu
mengidentifikasi
bagian-bagian tubuh
tumbuhan
Tes
Tertulis
1, 2,3 4, 5,
6 dan 9
2 Siswa mampu
menjelaskan fungsi
bagian-bagian
tumbuan.
Tes
Tertulis
7, 8 dan 10
Nilai yang didapatkan peserta didik menggunakan formula berikut:
Tes pilihan ganda:
Nilai Persentase =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100
F. Uji Coba Instrumen
Sebelum diujikan dikelas sampel, soal-soal instrumen telah diuji cobakan
diluar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji coba tes bertujuan untuk
mengetahui validitas, tingkat kesukaran, daya beda dan reliabilitas butir soal
tes.
1. Uji Validitas
Validitas merupakan derajat ketetapan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Hasil penelitian
yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data
yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti (Sugiyono, 2018:172). Jadi
penelitian dengan instrument yang valid serta reliabel merupakan syarat yang
mutlak bagi peneliti untuk dapat mengahasilkan penelitian yang valid serta
44
reliabel. Untuk menguji validitas soal pilihan ganda dengan perhitungan
menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 18.
Untuk mengetahui valid atau tidaknya setiap soal, maka hasil perhitungan
dikorelasikan dengan rtabel. Jika rxy > rtabel , maka soal dikatakan valid,
sebaliknya jika rxy < rtabel, maka soal dikatakan tidak valid.
2. Uji Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran soal merupakan suatu cara untuk mengukur butir soal
apakah soal itu sukar, sedang, atau mudah. Untuk menentukan perhitungan
tingkat kesukaran menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Science)
versi 18.
Tolak ukur untuk menginterprestasikan taraf kesukaran tiap butir soal
digunakan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.3
Interpretasi Taraf Kesukaran
Nilai Dp Interprestasi Nilai Dp Interprestasi
TK = 0,00 Terlalu sukar
0,00 < P ≤ 0,30 Sukar
0,30 < P ≤ 0,70 Sedang
0,71 < P ≤ 1,00 Mudah
P = 100 Sangat Mudah
Supriadi (2017: 90)
Soal dapat dikatakan baik apabila soal tidak terlalu sukar dan tidak terlalu
mudah. Alasannya karna apabila peseta didik diberikan soal yang mudah maka
tidak ada tantangan bagi peserta didik untuk memecahkan soal, sedangkan
soal yang terlalu sukar akan menyebabkan peserta didik putus asa karena
pemecahan soal itu berada di luar kemampuannya lalu tidak lagi bersemangat
mencobanya.
45
3. Uji Realibilitas
Realibilitas instrumen ialah suatu ketetapan atau ketelitian sebagai suatu
alat evaluasi. Suatu alat evaluasi atau tes dikatakan reliable jika suatu tes
tersebut dapat dipercaya, konsisten, atau stabil produktif. Untuk menghitung
reliabilitas peneliti menggunakan program SPSS (Statistical Package for
Social Science) versi 18.
Dalam pemberian interprestasi terhadap koefisein reliabilitas tes pada
umumnya menggunakan patokan sebagai berikut:
Tabel 3.4
Intrepetasi Uji Reliabilitas
Nilai Interpretasi
0,00 – 0,20 Reliabilitas kecil
0,21- 0,40 Reliabilitas rendah
0,40 – 0,70 Reliabilitas sedang
0,70 – 0,90 Reliabilitas tinggi
0,90 – 1,00 Reliabilitas sangat tinggi
Supriadi (2017: 89)
G. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul. Dalam penelitian ini teknik analisis data yang
digunakan adalah statistik deskriptif dan inferensial Sugiono (2019: 241).
1. Analisis statistik deskriptif
Analisis statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan hasil
belajar siswa yang telah diberikan treatment yaitu penggunaan media
herbarium. Hasil belajar siswa tersebut akan dibandingkan dengan sebelum
diberikan perlakuan berupa penggunaan media herbarium. Adapun analisis
deskriptif yang dilakukan adalah mencari nilai rata-rata (mean), modus,
46
median dan standar deviasi. Setelah rata-rata skor telah didapat, maka peneliti
mengklasifikasikan hasil tersebut.
Tabel 3. 5 Kategori Hasil Belajar
Tingkat Penguasaan (%) Kategori Hasil Belajar
Kurang dari 60 Sangat rendah
60-69 Rendah
70-79 Sedang
80-89 Baik
90-100 Sangat Baik
Nana Sudjana (2012: 118)
Hasil keterampilan belajar siswa juga diarahkan pada pencapaian hasil
belajar secara individual. Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas apabila
memiliki nilai minimal 70 sesuai dengan KKM yang ditetapkan oleh pihak
sekolah. Kategorisasi ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3. 6 Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar
Nilai Kriteria
<70 Tidak Tuntas
≥70 Tuntas
Sumber: KTU SD Inpres Bontonompo
Tabel 3. 6 dapat dilihat bahwa siswa yang memperoleh nilai <70
dinyatakan tidak tuntas dalam proses pembelajaran, sedangkan siswa yang
tuntas dalam proses pembelajaran.
2. Analisis Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial merupakan teknik statistik yang digunakan
untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang
diambil dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji
47
normalitas ini digunakan aplikasi SPSS (Statistical Package for Social
Science) versi 18. Data hasil belajar siswa akan berdistribusi normal jika
signifikansi > 0,05. Sebaliknya jika tidak berdistribusi normal jika
signifikansi yang diperoleh < 0,05. Adapun taraf kesalahan (a) yang
digunakan adalah 0,05
b. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas variansi adalah pengujian untuk mengetahui
apakah variansi-variansi dari sejumlah populasi sama atau tidak. Pengujian
ini menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Package for Social Science)
versi 18. Adapun taraf kesalahan (taraf siginifikan) yang digunakan adalah
a = 0,05. Kaidah pengujiannya adalah sebagai berikut :
1) Jika nilai Sig > 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima (data homogen)
2) Jika nilai Sig < 0.05 maka H0 diterima dan H1 ditolak (data tidak
homogen).
c. Uji Hipotesis T-Test
Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh penggunaan media herbarium terhadap hasil belajar IPA kelas
IV SD Inpres Bontonompo Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.
Pengujian ini dilakukan dengan metode uji t (t-test) pada program SPSS
(Statistical Package for Social Science) versi 18. Adapaun taraf kesalahan
(a) yang digunakan adalah 0,05 dan df = N-2. Untuk menguji hipotesis
tersebut, diuji secara inferensial yaitu:
H0 : 𝜇1 = 𝜇2
H1 : 𝜇1 > 𝜇2
48
Keterangan:
H0 = Tidak terdapat pengaruh penggunaan media herbarium terhadap hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Alam konsep bagian-bagian tumbuhan
siswa kelas IV SD Inpres Bontonompo Kecamatan Bontonompo
Kabupaten Gowa
H1 = Terdapat pengaruh penggunaan media herbarium terhadap hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Alam konsep bagian-bagian tumbuhan
siswa kelas IV SD Inpres Bontonompo Kecamatan Bontonompo
Kabupaten Gowa
Kaidah Pengujian:
Jika sig > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
Jika sig < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
atau jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti terdapat
pengaruh penggunaan media herbarium terhadap hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Alam konsep bagian-bagian tumbuhan siswa kelas IV SD
Inpres Bontonompo Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.
Sebaliknya jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak, berarti tidak
terdapat pengaruh penggunaan media herbarium terhadap hasil belajar
Ilmu Pengetahuan Alam konsep bagian-bagian tumbuhan siswa kelas IV
SD Inpres Bontonompo Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan desain
nonequivalent control design. Desain ini dipilih karena penelitian ini memilih
suatu kelompok sebagai kelas eksperimen untuk diberi perlakuan yaitu dengan
menggunakan media herbarium, sedangkan kelompok yang lain sebagai kelas
kontrol tidak diberi perlakuan seperti pada kelas eksperimen, akan tetapi
menggunakan metode konvensional yaitu hanya menggunakan buku cetak
dalam proses pembelajaran. Pada penelitian ini memiliki dua variabel yang
menjadi objek penelitian, meliputi variabel bebas yaitu penggunaan media
herbarium dan variabel terikatnya hasil belajar IPA.
1. Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Aktivitas guru diperoleh dari lembar observasi aktivitas guru pada setiap
pertemuan dalam proses pembelajaran. Adapun deskriptif tentang aktivitas
guru dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
Keterangan Skor Perolehan Skor Rata-rata Persentase
Kelas Eksperimen 178 3,4 68%
Kelas Kontrol 149 2,8 56%
Sumber: Lembar observasi aktivitas guru pada kelas eksperimen dan kontrol,
diolah dari lampiran 4
50
Tabel 4. 1 dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru dalam proses
pembelajaran kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol.
Hal tersebut dibuktikan dengan adanya perbedaan persentase. Pada kelas
eksperimen skor perolehan 178 pada kelas kontrol 149, skor rata-rata pada
kelas eksperimen 3,4 pada kelas kontrol 2,8 dan persentase pada kelas
eksperimen 68% pada kelas kontrol 56%.
Grafik 4. 1 Perbandingan Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Grafik 4. 1 dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru dalam proses
pembelajaran pada kelas eksperimen dapat dikatakan lebih baik dari kelas
kontrol dengan skor perolehan 178 pada kelas kontrol 149, skor rata-rata kelas
eksperimen 3,4 pada kelas kontrol 2,8 dan persentase kelas eksperimen 68%
pada kelas kontrol 56%.
2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Selama berlangsungnya penelitian tercatat aktivitas yang terjadi pada
setiap siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Aktivitas siswa tersebut
diperoleh dari lembar observasi pada setiap pertemuan dalam proses belajar
178
3.4
68
149
2.8
56
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
Skor perolehan Skor rata-rata persentase
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
51
mengajar berlangsung yang digunakan untuk mengetahui perubahan aktivitas
siswa di kelas. Adapun deskriptif tentang aktivitas siswa selama mengikuti
proses pembelajaran ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 4. 2 Nilai Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
Keterangan Skor Perolehan Skor Rata-rata Persentase
Kelas Eksperimen 246 11,7 53,18%
Kelas Kontrol 182 8 42,10%
Sumber: Lembar observasi aktivitas siswa pada kelas eksperimen dan kontrol,
diolah dari lampiran 5
Tabel 4. 2 dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol.
Hal tersebut dibuktikan dengan adanya perbedaan persentase. Pada kelas
eksperimen skor perolehan 246 pada kelas kontrol 182, skor rata-rata pada
kelas eksperimen 11,7 pada kelas kontrol 8 dan persentase pada kelas
eksperimen 53,18% pada kelas kontrol 42,10%.
Grafik 4. 2 Perbandingan Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Grafik 4. 2 dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru dalam proses
pembelajaran pada kelas eksperimen dapat dikatakan lebih baik dari kelas
246
11.7
53.18
182
8
42.10
0
50
100
150
200
250
300
Skor perolehan Skor rata-rata Persentase
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
52
kontrol dengan skor perolehan 246 pada kelas kontrol 182, skor rata-rata kelas
eksperimen 11,7 pada kelas kontrol 8 dan persentase kelas eksperimen 53,18%
pada kelas kontrol 42,10%.
3. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Hasil statistik yang berkaitan dengan nila pretest dengan posttest siswa
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
a. Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Hasil belajar siswa didapatkan setelah dilakukan pretest, pemberian
perlakuan dan posttest. Adapun hasil belajar kelas eksperimen pada tabel di
bawah ini:
Tabel 4. 3 Hasil Pretest dan Posttest kelas eksperimen
Keterangan Pretest Posttest
Ukuran sampel 22 22
Mean 39,55 74,55
Median 40,00 70,00
Modus 40 60
Deviasi Standar 15,268 15,653
Variansi 233,117 245,022
Rentang Skor 60 50
Skor Terendah 10 50
Skor Tertinggi 70 100
Sumber: Output SPSS Versi 18, diolah dari lampiran 8
Tabel 4. 3 hasil pretest dan posttest siswa memperlihatkam bahwa nilai
rata-rata pada nilai pretest 39,55 sedangkan nilai posttest 74,55. Berdasarkan
nilai rata-rata pada pretest dan posttest dapat disimpulkan bahwa terdapat
peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan
media herbarium. Nilai median pada nilai pretest 40,00 sedangkan nilai
posttest 70,00. Modus pada nilai Pretest 40 sedangkan pada nilai posttest 60.
Deviasi Standar pada pretest 15,268 sedangkan pada posttest 15,653. Nilai
53
variansi pada pretest 233,117 sedangkan pada posttest 245,022. Rentang skor
pada pretest 60 sedangkan pada posttest 50. Skor terendah dari prestest adalah
10 sedangkan pada posttest 50. Skor tertinggi pada pretest 70 sedangkan pada
posttest 100.
Grafik di bawah ini akan dijelaskan perbandingan statistik hasil belajar
pretest dan posttest pada kelas eksperimen. Adapun grafiknya adalah sebagai
berikut:
Grafik 4. 3 Distribusi perbandingan statistik hasil belajar pretest dan
posttest kelas eksperimen
Grafik 4. 3 adalah hasil penelitian dan analisa data mengenai perbandingan
nilai statistik menunjukkan bahwa jumlah sampel 22 orang. Nilai pretest pada
skor terendah 10 dan skor tertinggi 70. Skor posttest untuk nilai terendah 50
dan skor tertinggi 100. Nilai rata-rata pretest 39,55 dan posttest 74,55 serta
standar deviasi pretest 15,268 pada posttest 15,653.
22
10
70
39.55
15.26822
50
100
74.55
15.653
0
20
40
60
80
100
120
Jumlah Sampel Skor Terendah Skor Tertinggi Nilai Rata-rata Standar Deviasi
Pretest Posttest
54
Tabel 4. 4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kategori Hasil Belajar
Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
No. Interval
Skor
Kategori Pretest Posttest
Frekuen
si
Persenta
se
Frekuen
si
Persenta
se
1 0- 60 Sangat
rendah
18 81,81% 2 9,09%
2 60-69 Rendah 3 13,63% 5 22,72%
3 70-79 Sedang 1 4,54% 5 22,72%
4 80-89 Tinggi 0 0% 4 18,18%
5 90-100 Sangat
tinggi
0 0% 6 27,27%
Jumlah 22 100 22 100
Sumber: Output SPSS Versi 18, diolah dari lampiran 8
Tabel 4. 4 menunjukkan bahwa nilai pretest siswa pada saat sebelum
adanya perlakuan dengan menggunakan media herbarium pada mata pelajaran
IPA materi bagian-bagian tumbuhan terdapat 81,81% pada kategori sangat
rendah, 13,63% pada kategori rendah, 4,54% pada kategori sedang, sementara
pada kategori tinggi dan kategori sangat tinggi tidak ada.
Tabel tersebut juga menunjukkan bahwa hasil belajar setelah diberikan
perlakuan (posttest) yakni penerapan media herbarium pada mata pelajaran
IPA bagian-bagian tumbuhan pada kategori sangat rendah 9,09%, 22,72%
pada kategori rendah, 22,72% pada kategori sedang, 18,18% pada kategori
tinggi dan 27,27% pada kategori sangat tinggi. Dari data di atas dapat
disimpulkan bahwa kemampuan memahami pembelajaran setelah diberikan
perlakuan yaitu media herbarium dengan konsep bagian-bagian tumbuhan
pada mata pelajaran IPA tinggi.
55
Grafik 4. 4 Distribusi persentase kategori hasil belajar pretest dan posttest
pada kelas eksperimen
Grafik 4. 4 menunjukkan bahwa distribusi nilai siswa mengalami
peningkatan dan berpengaruh setelah diberi perlakuan yaitu penggunaan
media herbarium dengan materi bagian-bagian tumbuhan pada mata pelajaran
IPA. Strategi ini bisa meningkatkan dan berpengaruh karena siswa melihat dan
memahami konsep secara nyata. Namun demikian diperlukan adanya
kreativitas dan jiwa inovatif dari para guru untuk memanfaat media yang
disediakan oleha alam.
Perbandingan kategori hasil belajar berdasarkan hasil distribusi persentase
skor nilai pretest dan posttest sebelum dan sesudah penggunaan media
herbarium pada mata pelajaran IPA pada konsep bagian-bagian tumbuhan
menunjukkan bahwa persentase kategori nilai siswa: (1) kategori sangat
rendah (0-60) persentase pretest sebanyak 81,81% pada posttest sebanyak
9,09%. (2) kategori rendah (60-69) persentase pretest 13,63% pada posttest
22,72%. (3) kategori sedang (70-79) persentase pretest 4,54% pada posttest
81.81%
13.63%
4.54%0% 0%
9.09%
22.72% 22.72%18.18%
27.27%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
0-59 Sangat
kurang
60-69 Rendah 70-79 Sedang 80-89 Tinggi 90-100 Sangat
tinggi
Pretest Posttest
56
22,72%. (4) kategori tinggi (80-89) persentase 0% pada posttest 18,18%. (5)
kategori sangat tinggi (90-100) pada pretest persentasenya 0% posttest
27,27%.
Adapun KKM yang berlaku di SD Inpres Bontonompo pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yaitu 70, maka tingkat pencapaian
ketuntasan hasil belajar belajar IPA siswa kelas IVA SD Inpres Bontonompo
pada konsep bagian-bagian tumbuhan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. 5 Distrbusi Frekuensi dan Persentase Ketuntasan Klasikal Kelas
Eksperimen
Tes KKM Frekuensi Persentase
Tuntas Tidak
Tuntas
Tuntas Tidak
Tuntas
Pretest 70 1 21 5% 95%
Posttest 14 8 64% 36%
Sumber: Output SPSS Versi 18, diolah dari lampiran 8
Tabel 4. 5 menunjukkan bahwa pada saat siswa belum diberi perlakuan
yaitu penggunaan media herbarium (pretest) terdapat 1 siswa yang
mendapatkan nilai tuntas dengan persentase 5% dan siswa yang mendapatkan
nilai tidak tuntas sebanyak 21 siswa dengan persentase 95%. Sedangkan hasil
belajar IPA siswa setelah diberi perlakuan yaitu penggunaan media
herbarium terdapat 14 siswa yang tuntas dengan persentase 64% dan siswa
yang memperoleh nilai yang tidak tuntas sebanyak 8 siswa dengan persentase
36%.
Adapaun grafik Perbandingan tingkat ketuntasan hasil belajar pretest dan
posttest kelas eksperimen adalah sebagai berikur:
57
Grafik 4. 5 Perbandingan tingkat ketuntasan hasil belajar pretest dan
posttest kelas eksperimen
Grafik 4. 5 menunjukkan tingkat ketuntasan pada pmbelajaran IPA. pada
pretest lebih besar ketidak tuntasannya yaitu 95% dari pada ketuntasannya 5%,
sebaliknya pada tingkat ketuntasan sesudah perlakuan dan pemberian posttest
lebih besar yang tuntas 64% dari pada tidak tuntas 36%.
b. Hasil Belajar Kelas Kontrol
Adapun hasil belajar kelas eksperimen pada tabel di bawah ini:
Tabel 4. 6 Hasil Pretest dan Posttest kelas Kontrol
Keterangan Pretest Posttest
Ukuran sampel 19 19
Mean 38,42 64,21
Median 40,00 70,00
Modus 20,00 70
Deviasi Standar 18,032 14,650
Variansi 325,146 214,620
Rentang Skor 60 60
Skor Terendah 10 30
Skor Tertinggi 70 90
Sumber: Output SPSS Versi 18, diolah dari lampiran 8
Tabel 4. 6 hasil pretest dan posttest siswa memperlihatkam bahwa nilai
rata-rata pada nilai pretest 38,42 sedangkan nilai posttest 64,21. Nilai median
5%
95%
64%
36%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Tuntas Tidak tuntas
Pretest Posttest
58
pada nilai pretest 40,00 sedangkan nilai posttest 70,00. Modus pada nilai
Pretest 20 sedangkan pada nilai posttest 70. Deviasi Standar pada pretest
18,032 sedangkan pada posttest 14,650. Nilai variansi pada pretest 325,146
sedangkan pada posttest 214,620. Rentang skor pada pretest 60 sedangkan
pada posttest 60. Skor terendah dari prestest adalah 10 sedangkan pada
posttest 30. Skor tertinggi pada pretest 30 sedangkan pada posttest 90.
Grafik 4. 6 Distribusi perbandingan statistik hasil belajar pretest dan
posttest kelas kontrol
Grafik 4. 6 hasil penelitian dan analisa data mengenai perbandingan nilai
statistik menunjukkan bahwa jumlah sampel 19 orang. Nilai pretest pada skor
terendah 10 dan skor tertinggi 70. Skor posttest untuk nilai terendah 30 dan
skor tertinggi 90. Nilai rata-rata pretest 38,42 dan posttest 64,21 serta standar
deviasi pretest 18,032 pada posttest 14,650.
Adapaun distribusi frekuensi dan persentase kategori hasil belajar pretest
dan posttest kelas kontrol sebagai berikut:
19
10
70
38.42
18.03219
30
90
64.21
14.65
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Jumlah sampel Skor terendah Skor tertinggi Skor rata-rata Standar deviasi
Pretest Posttest
59
Tabel 4. 7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kategori Hasil Belajar
Pretest dan Posttest Kelas Kontrol
No. Interval
Skor
Kategori Pretest Posttest
Frekuen
si
Persenta
se
Frekuen
si
Persenta
se
1 0-59 Sangat
rendah
16 84,21% 4 21,05%
2 60-69 Rendah 0 0% 5 26,31%
3 70-79 Sedang 3 15,78% 6 31,57%
4 80-89 Tinggi 0 0% 3 15,78%
5 90-100 Sangat
tinggi
0 0% 1 5,26%
Jumlah 19 100 19 100
Sumber: Output SPSS Versi 18, diolah dari lampiran 8
Tabel 4. 7 menunjukkan bahwa nilai pretest siswa pada mata pelajaran
IPA materi bagian-bagian tumbuhan terdapat 84,21% pada kategori sangat
rendah, 0% pada kategori rendah, 15,78% pada kategori sedang, sementara
pada kategori tinggi dan kategori sangat tinggi tidak ada.
Tabel tersebut juga menunjukkan bahwa hasil belajar (posttest) yakni pada
mata pelajaran IPA materi bagian-bagian tumbuhan pada kategori sangat
rendah 21,05%, 26,31% pada kategori rendah, 31,57% pada kategori sedang,
15,78% pada kategori tinggi dan 5,26% pada kategori sangat tinggi.
Grafik 4. 7 Distribusi persentase kategori hasil belajar pretest dan posttest
pada kelas kontrol
84.21%
0%
15.78%
0% 0%
21.05%26.31%
31.57%
15.78%
5.26%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
0-59 Sangatrendah
60-69 Rendah 70-79 Sedang 80-89 Tinggi 90-100 Sangattinggi
Pretest Posttest
60
Grafik 4. 7 menunjukkan bahwa Perbandingan kategori hasil belajar
berdasarkan hasil distribusi persentase skor nilai pretest dan posttest pada
kelas kontrol menunjukkan bahwa persentase kategori nilai siswa: (1) kategori
sangat rendah (0-59) persentase pretest sebanyak 84,21% pada posttest
sebanyak 21,05%. (2) kategori rendah (60-69) persentase pretest 0% pada
posttest 26,31%. (3) kategori sedang (70-79) persentase pretest 15,78% pada
posttest 31,57%. (4) kategori tinggi (80-89) persentase pretest 0% pada
posttest 15,78%. (5) kategori sangat tinggi (90-100) pada pretest
persentasenya 0% posttest 5,26%.
Adapaun KKM yang berlaku di SD Inpres Bontonompo pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yaitu 70, maka tingkat pencapaian
ketuntasan hasil belajar belajar IPA siswa kelas IVB SD Inpres Bontonompo
pada konsep bagian-bagian tumbuhan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. 8 Distrbusi Frekuensi dan Persentase Ketuntasan Klasikal Kelas
Kontrol
Tes KKM Frekuensi Persentase
Tuntas Tidak
Tuntas
Tuntas Tidak
Tuntas
Pretest 70 3 16 14% 73%
Posttest 10 9 53% 47%
Sumber: Output SPSS Versi 18, diolah dari lampiran 8
Tabel 4. 8 menunjukkan bahwa pada saat siswa belum diberi perlakuan
(pretest) terdapat 3 siswa yang mendapatkan nilai tuntas dengan persentase
14% dan siswa yang mendapatkan nilai tidak tuntas sebanyak 16 siswa dengan
persentase 73%. Sedangkan hasil belajar IPA siswa setelah dengan
menggunakan buku cetak terdapat 10 siswa yang tuntas dengan persentase
61
53% dan siswa yang memperoleh nilai yang tidak tuntas sebanyak 9 siswa
dengan persentase 47%.
Grafik 4. 8 Perbandingan tingkat ketuntasan hasil belajar pretest dan
posttest kelas kontrol
Grafik 4. 8 menunjukkan tingkat ketuntasan pada pmbelajaran IPA. pada
pretest lebih besar ketidak tuntasannya yaitu 73% dari pada ketuntasannya
14%, sebaliknya pada tingkat ketuntasan sesudah pemberian posttest lebih
besar yang tuntas 53% dari pada tidak tuntas 47%.
Hasil uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil
belajar siswa pada mata pelajara IPA kelas IV SD Inpres Bontonompo yaitu
pada kelas eksperimen dengan nilai pretest 39,55 dan nilai posttest 74,55.
Sedangkan pada kelas kontrol hasil belajar yang diperoleh siswa pada nilai
pretest 38, 42 dan nilai posttest 64,21.
4. Hasil Analisis Statistik Inferensial
Adapun hasil analisis statistik inferensial akan diuraikan pada penjelasan
berikut ini:
14%
73%
53%47%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
Tuntas Tidak tuntas
Pretest Posttest
62
a. Pengujian Prasyarat Analisis
Pengujian prasyarat analisis dilakukan sebelum melakukan analisis data.
Prasyarat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji
homogenitas dan uji hipotesis. Hasil uji prasyarat analisis disajikan sebagai
berikut:
1) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah semua variabel
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan rumus
Kolmogorov-Smirnov dalam perhitungan menggunakan program SPSS versi
18. Untuk mengetahui normal tidaknya adalah jika sig > 0,05 maka normal
dan jika sig < 0,05 dapat dikatakan tidak normal.Hasil perhitungan yang
diperoleh sebagai berikut:
Tabel 4. 9 Ringkasan Uji Normalitas
No. Kelompok Sig Kesimpulan
1 Pretest Eksperimen 0,098 Normal
2 Posttest Eksperimen 0,150 Normal
3 Pretest Kontrol 0,200 Normal
4 Posttest Kontrol 0,107 Normal
Sumber: Output SPSS Versi 18, diolah dari lampiran 8
Tabel 4.9 terlihat bahwa data pretest dan posttest hasil belajar baik kelas
eksperimen maupun kelas kontrol memiliki nilai sig > 0,005 yaitu Pretest
eksperimen sebesar 0,098, Posttest eksperimen sebesar 0,150, Pretest kontrol
sebesar 0,200 dan Posttest kontrol sebesar 0,107 maka dapat disimpulkan
kelompok data tersebut berdistribusi normal.
2) Uji Homogenitas
Berdasarkan uji normalitas distribusi data posttest, data skor posttest kedua
kelas berdistribusi normal sehingga analisis dilanjutkan dengan menguji
63
homogenitas dua varians data posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol
menggunakan uji levene dengan menggunakan program SPSS versi 18 dengan
taraf signifikansi 0,05. Setelah dilakukan pengolahan data, tampilan output
dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. 10 Homogenitas Dua Varians Tes Akhir (Posttest) Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
0,458 1 39 0,502
Sumber: Output SPSS Versi 18, diolah dari lampiran 8
Tabel 4. 10 adalah hasil output uji homogenitas varians dengan
menggunakan uji levene pada tabel 4. nilai signifikansinya adalah 0,502.
Karena nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen berasal dari varians yang
sama, atau kedua kelas tersebut homogen.
3) Uji Hipotesis
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Inpres Bontonompo dengan penggunaan
media herbarium. Analisis yang digunakan adalah uji t (Independent Sample t
Test) dengan bantuan SPSS versi 18.
Setelah data dinyatakan terdistribusi normal dan sampel berasal dari
populasi yang homogeny, maka selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis
dengan taraf signifikansi a = 0,05 atau 5% dan hipotesis statistiknya sebagai
berikut:
H0 : 𝜇1 = 𝜇2
H1 : 𝜇1 > 𝜇2
64
H0 : Tidak terdapat pengaruh penggunaan media herbarium terhadap
hasil belajar IPA konsep bagian-bagian tumbuhan siswa kelas IV
SD Inpres Bontonompo Kecamatan Bontonompo Kabupaten
Gowa.
H1 : Terdapat pengaruh penggunaan media herbarium terhadap hasil
belajar IPA konsep bagian-bagian tumbuhan siswa kelas IV SD
Inpres Bontonompo Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.
Kesimpulan penelitian dinyatakan signifikan apabila thitung > ttabel pada taraf
signifikansi 5% dan nilai p < 0,05. Adapun ringkasan uji t pretest dan posttest
kelas eksperimen dan kelas kontrol ditunjukkan pada tabel berikut:
a) Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel 4. 11 Hasil Uji Independent Sample t Test Pretest Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
Kelas Rata-rata thitung ttabel p
Pretest Eksperimen 39,54 0,216 2,023 0,830
Pretest Kontrol 38,42
Sumber: Output SPSS Versi 18, diolah dari lampiran 8
Untuk menentukan harga ttabel dengan mencari ttabel menggunakan tabel
distribusi t dengan taraf signifikan a = 0,05 : 2 = 0,025 dan db = N-2 = 41-2 =
39 maka diperoleh t0,05 = 0,216. Setelah diperoleh thitung 0,216 ttabel = 2, 023
maka diperoleh thitung < ttabel atau 0,216 < 2, 023 dan nilai sig (2-tailed)
diperoleh 0,830 maka diperoleh 0,830 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa H0 diterima dan H1 ditolak.
65
b) Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel 4.12 Hasil Uji Independent Sample t Test Posttest Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
Kelas Rata-rata thitung ttabel p
Posttest eksperimen 74,55
2,171
2, 023
0,036 Posttest kontrol 64,21
Sumber: Output SPSS Versi 18, diolah dari lampiran 8
Untuk menentukan harga ttabel dengan mencari ttabel menggunakan tabel
distribusi t dengan taraf signifikan a = 0,05 : 2 = 0,025 dan db = N-2 = 41-2 =
39 maka diperoleh t0,05 = 2,171. Setelah diperoleh thitung 2,171 ttabel = 2, 023
maka diperoleh thitung > ttabel atau 2,171 > 2,023 dan nilai sig (2-tailed)
diperoleh 0,036 maka diperoleh 0,036 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh
penggunaan media herbarium terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam
konsep bagian-bagian tumbuhan siswa kelas IV SD Inpres Bontonompo
Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.
B. Pembahasan
Penelitian ini ingin membuktikan bahwa apakah dengan menggunakan media
herbarium dalam pembelajaran IPA konsep bagian-bagian tumbuhan lebih baik
dibandingkan pembelajaran konvensional berbantu dengan buku cetak. Pada
penelitian ini memiliki dua variabel yang menjadi objek penelitian, meliputi
variabel bebas yaitu penggunaan media herbarium dan variabel terikatnya hasil
belajar IPA. Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas IV A yang
berjumlah 22 siswa sebagai kelas eksperimen dan IV B berjumlah 19 siswa
sebagai kelas kontrol.
66
Data-data pengujian hasil hipotesis dikumpulkan peneliti dengan mengajarkan
Bagian-bagian tumbuhan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan jumlah
pertemuan sebanyak 6 kali yaitu 3 kali pertemuan di kelas eksperimen dan 3 kali
pertemuan di kelas kontrol. Pertemuan 1 dan 2 di kelas eksperimen diawali
dengan melakukan pretest kemudian dilanjutkan dengan pemberian treatment,
pertemuan ke 3 dilanjutkan dengan proses pembelajaran kemudian dilakukan
posttest. Pertemuan 1 dan 2 pada kelas kontrol diawali dengan pemberian pretest
kemudian diberikan pembelajaran secara konvensional, pertemuan ke 3
dilanjutkan dengan proses pembelajaran kemudian dilakukan posttest. Pretest
dilakukan pada awal pertemuan sebelum memberikan perlakuan dan posttest pada
akhir pertemuan setelah selesai memberikan perlakuan untuk mengetahui hasil
belajar siswa.
Hasil observasi aktivitas guru menunjukkan bahwa dalam melakukan proses
pembelajaran didapatkan data yaitu: pada kelas eksperimen skor perolehan 178
pada kelas kontrol 149, skor rata-rata pada kelas eksperimen 3,4 pada kelas
kontrol 2,8 dan persentase pada kelas eksperimen 68% pada kelas kontrol 56%.
dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru dalam proses pembelajaran kelas
eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol.
Hasil observasi aktivitas siswa menunjukkan bahwa dalam melakukan proses
pembelajaran didapatkan data yaitu: pada kelas eksperimen skor perolehan 246
pada kelas kontrol 182, skor rata-rata pada kelas eksperimen 11,7 pada kelas
kontrol 8 dan persentase pada kelas eksperimen 53,18% pada kelas kontrol
42,10%. dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol.
67
Dari hasil analisis statistik deskriptif diperoleh nilai pada kelas eksperimen
yaitu: Pretest kelas eksperimen nilai rata-ratanya 39,55, nilai minimum 10 dan
nilai maksimum 70. Pada posttest kelas eksperimen nilai rata-rata 74,55, nilai
minimum 50 dan nilai maksimum 100. Pada pretest kelas kontrol nilai rata-rata
38,42, nilai minimum 10 dan nilai maksimum 70. Pada posttest kelas kontrol nilai
rata-rata 64,21, nilai minimum 30 dan nilai maksimum 90.
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini berasal dari uji normalitas
dan uji homogenitas yang dilakukan berdasarkan hasil pretest dan posttest
masing-masing kelas. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov
dengan diketahui bahwa sig = 0.098 untuk pretest kelas eksperimen dan sig =
0,150 untuk posttest kelas eksperimen, nilai sig = 0,200 untuk pretest kelas
kontrol dan nilai sig = 0,107 untuk posttest kelas kontrol, dan taraf signifikansi
yang digunakan ialah a = 0,05 sehingga terdistribusi normal karena nilai sig >
0,05.
Analisis berikutnya ialah uji homogenitas yang memiliki tujuan untuk melihat
apakah variansi-variansi dari populasi sama atau tidak. Uji varian pada uji
homogenitas dilakukan menggunakan program SPSS versi 18. Hasil pengujian uji
homogenitas dengan taraf signifikansi α (5 %) diperoleh data signifikansi hasil
belajar IPA materi bagian-bagian tumbuhan yaitu 0,502. Karena nilai 0,502 > 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki variansi sama atau
homogen.
Setelah melaksanakan pembelajaran yang telah dijelaskan maka hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA konsep bagian-bagian tumbuhan dengan
68
menggunakan media herbarium lebih baik dari hasil belajar menggunakan
pembelajaran konvensional.
Analisis data dan uji hipotesis pada pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol
diperoleh t0,05 = 0,216. Setelah diperoleh thitung 0,216 ttabel = 2, 023 maka diperoleh
thitung < ttabel atau 0,216 < 2, 023 dan nilai sig (2-tailed) diperoleh 0,830 maka
diperoleh 0,830 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1
ditolak.
Analisis data dan uji hipotesis pada posttest kelas eksperimen dan kelas
kontrol diperoleh thitung 2,171 ttabel = 2, 023 maka diperoleh thitung > ttabel atau 2,171
> 2,023 dan nilai sig (2-tailed) diperoleh 0,036 maka diperoleh 0,036 < 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti
bahwa terdapat pengaruh penggunaan media herbarium terhadap hasil belajar
Ilmu Pengetahuan Alam konsep bagian-bagian tumbuhan siswa kelas IV SD
Inpres Bontonompo Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.
Kesimpulan, berdasarkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa melalui
media herbarium lebih baik dari hasil belajar yang menggunakan pembelajaran
konvensional hal ini dipertegas dengan penelitian yang dilakukan oleh Hermanti
Hasugian, Martina Asiati Napitupulu perbedaan hasil belajar spermatophyte siswa
yang diajar menggunakan media herbarium dan tanpa herbarium di kelas X SMA
Negeri 2 Kisaran. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata hasil
belajar Biologi siswa pada media herbarium dengan tidak menggunakan media
herbarium pada materi spermatophyte SMA Negeri 2 Kisaran. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Maryati Z yang mengemukakan bahwa banyak hasil penelitian
yang menunjukkan bahwa proses pendidikan akan lebih berhasil bila anak turut
69
aktif dalam proses pendidikan tersebut. Dengan perkataan lain, yang menjadi
pusat kegiatan dalam kegiatan pendidikan bukalah guru melainkan anak. Hal ini
mengandung pengertian perlunya berbagai fasilitas belajar, termasuk media
pendidikan. Pernyataan lain yang dipertegas dalam penelitian yang dilakukan oleh
British Audio-Visual Association menghasilkan temuan bahwa rata-rata jumlah
informasi yang diperoleh seseorang melalui indera menunjukkan komposisi
sebagai berikut:
75% melalui indera penglihatan (visual)
13% melalui indera pendengaran (auditori)
6% melalui indera sentuhan dan perabaan
6% melalui indera penciuman dan lidah
Dari hasil temuan penelitian tersebut dapat diketahui bahwa pengetahuan
seseorang paling banyak diperoleh secara visual atau melalui indera penglihatan.
Dengan demikian, penggunaan media yang dapat dilihat (visual) dalam kegiatan
pendidikan untuk anak akan lebih menguntungkan, sedangkan proses pendidikan
yang sebagian besar bahan ajar disampaikan secara verbal dengan mengandalkan
indera pendengaran tidak banyak menguntungkan dalam pencapaian tujuan
pendidikan.
Selain itu, ditegaskan juga dengan pernyataan dari Sapriati Objek nyata
(realia) adalah benda sebenarnya yang digunakan sebagai alat bantu dalam
pembelajaran. Realia mudah didapat dan dapat membangkitkan minat belajar,
serta dianggap sebagai media ideal untuk memperkenalkan siswa kepada suatu
topik baru. Contoh media ini untuk pembelajaran IPA adalah (1) bagian dari
tumbuh-tumbuhan dan hewan untuk melihat secara dekat tentang struktur dan
70
fungsinya, (2) spesimen, yaitu tumbuh-tumbuhan, hewan, atau bagian-bagiannya
yang diawetkan, misalnya insektarium, terarium, herbarium untuk memudahkan
pengamatan dalam pembelajaran topik tertentu.
71
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian, uji hipotesis dan analisis data dapat disimpulkan
bahwa penggunaan media herbarium dalam proses pembelajaran pada mata
pelajaran IPA memberikan pengaruh terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas
IV SD Inpres Bontonompo. Pada analisis Uji T yaitu nilai posttest kelas
eksperimen dan kelas kontrol diperoleh thitung = 2,171 dan ttbel = 2, 023 pada taraf
signifikan α = 5% dengan p = 0,036 sehingga 2,171 > 2, 023 atau 0,036 < 0,05 ,
maka t hitung > t tabel dengan demikian H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh penggunaan media heribarium terhadap hasil belajar
Ilmu Pengetahuan Alam konsep bagian-bagian tumbuhan siswa kelas IV SD
Inpres Bontonompo Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diberikan, peneliti memberikan saran
sebagai berikut:
1. Disarankan kepada guru khususnya guru IPA agar memepertimbangkan
penggunaan media herbarium dalam pembelajaran agar pembelajaran lebih
menarik.
72
2. Untuk mempermudah dalam pencapaian kompetensi dasar diharapkan kepada
guru untuk lebih mengoptimalkan penggunaan media dan memilih media
yang relevan dengan pembahasanmateri pelajaran.
3. Bagi peneliti yang berminat mengembangkan lebih lanjut penelitian ini,
diharapkan mencermati keterbatasan penelitian ini, sehingga penelitian
selanjutnya dapat menyempurnakan hasil penelitian ini.
73
DAFTAR PUSTAKA
Amal, Amri. 2019. Bahan Ajar Konsep Dasar IPA. Makassar: Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Anggari, Angi st, dkk. 2017. Buku Siswa Tema 3 Peduli Terhadap Lingkungan.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Arifin, zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosda Karya.
Badan Penelitian Dan Perkembangan Pertanian. 2012. Indigofera Sebagai Pakan
Ternak. Jakarta: IAARD Press.
Dahar, Ratna wilis. 2011. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Erlangga.
Gusti Ayu Pt Nova Widiyantini dkk. Penerapan Pembelajaran Inkuiri dengan
Bantuan Herbarium untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV
SDN 32 Pemecutan Kecamatan Denpasar Barat. E-juornal PGSD, Volume 2
Nomor 1.
Hermanti Hasugian & Martina Asiati Napitupulu. 2016. Perbedaan Hasil Belajar
Spermatophyta Siswa yang Diajar Menggunakan Media Herbarium dan Tanpa
Herbarium di Kelas X SMA Negeri 2 Kisaran. Jurnal Pelita
Pendidikan.Volume. 2 Nomor. 3.
Kadryanto, dkk. 2006. Biologi 1. Yudhistira.
Karmana, Oman. 2007. Cerdas Belajar Biologi. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Kurniawan, Deni. 2014. Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktek, Dan
Penilaian). Bandung: Alfabeta.
Marthaa Saa, dkk. 2016. Studi Penerapan Media Herbarium pada Pembelajaran
Biologi Sub Materi Tumbuhan Spermatopytha di SMP Kabupaten Sorong.
Biolearning Journal. Volume 3 Nomor 2.
Maya A. Pujiati. 2017. Seni Membuat Herbarium. Solo: Tiga Ananda.
Mudlofir, Ali. 2014. Pendidik Nasional. Depok: PT. Rajagrafindo Persada.
74
Mulyasa. 2013. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian
Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Neolaka Amos & Grace Amialia A. Neoloca. Landasan Pendidikan Dasar
Pengenalan Diri Sendiri Menuju Perubahan Hidup. Depok: Kencana.
Rimang, Siti Suwadah. 2011. Meraih Predikat Guru dan Dosen Paripurna. Bandung:
Alfabeta.
Sadiman, Arief S, dkk. 2012. Media Pendidikan. Depok: Rajawali Pers.
Samad Muliati & Maryati Z. 2017. Media Pembelajaran. Makassar: Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Sapriati, Amalia. 2014. Pembelajaran IPA di SD. Banten: Universitas Terbuka.
Sugiyono. 2018a. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
. 2019b: Metodologi Penelitian Pendidikan (Metodologi Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D dan Peneitian Pendidikan). Bandung: CV.
Alfabeta.
Sujana, Atep. 2014. Dasar-dasar IPA . Bandung: UPI Press
Sujana, Nana. 2012. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosda Karya.
Supardi. 2017. Statistika Deskriptif untuk Penelitian Pendidikan. Banten: PGSD UPI
Kampus Serang
Susanto, Ahmad. 2016. Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Syafaruddin, dkk. 2019. Guru, Mari Kita Menulis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Deepublish Publisher.
Tim Pustaka Phoenix. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi terbaru. Jakarta
Barat: PT. Media Pustaka Phoenix.
Prastowo, Andi. 2017. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Tematik Terpadu. Jakarta: Kencana.
75
Wedyawati Nelly & Yasinta Lisa. 2019. Pembelajaran IPA di Sekolah
Dasar.Yogyakarta: CV. Budi Utama
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
(RPP KELAS EKSPERIMEN)
Satuan Pendidikan : SD Inpres Bontonompo
Kelas / Semester : IV / 1 (Satu)
Tema 3 : Peduli Terhadap Makhluk Hidup
Sub Tema 1 : Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku
Muatan Terpadu : IPA
Pembelajaran ke : 3
Alokasi waktu : 6 pertemuan (2 x 35) menit
A. KOMPETENSI INTI (KI)
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
IPA
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Menganalisis hubungan antara
bentuk dan fungsi bagian tubuh
pada hewan dan tumbuhan
3.1.1 Menganalisis hubungan antara
bentuk dan fungsi bagian-bagian
tumbuhan
C. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa mampu mengidentifikasi bagian-bagian tubuh tumbuhan
2. Siswa mampu menjelaskan fungsi bagian-bagian tumbuhan.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya
E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
Metode Pembelajaran : Pembelajaran kooperatif
Model Pembelajaran : Kooperatif learning tipe (STAD)
Teknik : Diskusi, tanya jawab, penugasan, dan ceramah
Pertemuan 1
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan Kelas dibuka dengan salam, menanyakan
kabar, dan mengecek kehadiran siswa.
Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh
salah seorang siswa.
Menyanyikan Lagu Garuda Pancasila.
Guru melakukan apersepsi
Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
tujuan dan aktivitas pembelajaran yang akan
dilakukan.
15 menit
Kegiatan
inti Guru membagi siswa dalam beberapa
kelompok secara heterogen
Guru memberikan kesempatan bagi siswa
untuk mengamati media herbarium materi
bagian-bagian tumbuhan: akar, batang, daun,
bunga, dan buah/biji.
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang
bagian-bagian tumbuhan dan penjelasannya.
Siswa mengerjakan tugas yang berikan guru
secara berkelompok kemudian
mempersentasikannya
Guru memberikan kuis/pertanyaan kepada
seluruh siswa
45 menit
Penutup Siswa bersama guru melakukan refleksi atas
pembelajaran yang telah berlangsung.
Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran.
Kelas ditutup dengan do’a bersama dipimpin
salah seorang siswa.
10 menit
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Sumber Belajar : Buku Guru dan Buku Siswa Kelas IV, Tema 3: Peduli
Terhadap Makhluk Hidup, Subtema 1: Hewan dan Tumbuhan
di Lingkungan Rumahku, Pembelajaran 3. Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Media : Tumbuhan hasil pengawetan (Herbarium).
Pertemuan 2
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan Kelas dibuka dengan salam, menanyakan
kabar, dan mengecek kehadiran siswa.
Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh
salah seorang siswa.
Menyanyikan Lagu Garuda Pancasila.
Guru melakukan apersepsi
Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
tujuan dan aktivitas pembelajaran yang akan
dilakukan.
15 menit
Kegiatan
inti Guru membagi siswa dalam beberapa
kelompok secara heterogen
Guru membuka kegiatan kembali dengan
memperlihatkan jenis-jenis akar, batang, daun,
bunga, dan buah/biji yang telah diawetkan.
Guru menjelaskan materi ajar
Guru membagikan tugas kepada setiap
kelompok kemudian mempresentasikan di
depan kelas
Guru memberikan kuis/pertanyaan kepada
seluruh siswa
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh guru.
45 menit
Penutup Siswa bersama guru melakukan refleksi atas
pembelajaran yang telah berlangsung.
Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran.
Kelas ditutup dengan do’a bersama dipimpin
salah seorang siswa.
10 menit
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Sumber Belajar : Buku Guru dan Buku Siswa Kelas IV, Tema 3: Peduli
Terhadap Makhluk Hidup, Subtema 1: Hewan dan Tumbuhan
di Lingkungan Rumahku, Pembelajaran 3. Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Media : Tumbuhan hasil pengawetan (Herbarium).
Pertemuan 3
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan Kelas dibuka dengan salam, menanyakan
kabar, dan mengecek kehadiran siswa.
Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh
salah seorang siswa.
Menyanyikan Lagu Garuda Pancasila.
Guru melakukan apersepsi
Siswa memperhatikan penjelasan guru
tentang tujuan dan aktivitas pembelajaran
yang akan dilakukan.
15 menit
Kegiatan
inti Guru membagi siswa dalam beberapa
kelompok secara heterogen
Guru membuka kegiatan dengan
memperlihatkan media herbarium materi
bagian-bagian tumbuhan beserta menjelaskan
fungsinya.
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang
bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya.
Siswa mengerjakan tugas yang berikan guru
secara berkelompok kemudian
mempersentasikannya
Guru memberikan kuis/pertanyaan kepada
seluruh siswa
Siswa menjawab pertanyaan dari guru
45 menit
Penutup Siswa bersama guru melakukan refleksi atas
pembelajaran yang telah berlangsung.
Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran.
Kelas ditutup dengan do’a bersama dipimpin
salah seorang siswa.
10 menit
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Sumber Belajar : Buku Guru dan Buku Siswa Kelas IV, Tema 3: Peduli
Terhadap Makhluk Hidup, Subtema 1: Hewan dan Tumbuhan di
Lingkungan Rumahku, Pembelajaran 3. Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta : Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Media : Tumbuhan hasil pengawetan (Herbarium).
H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA
(Pretest)
No Soal Kunci
Jawaban
Kriteria Skor
1 1. Bagian-bagian tumbuhan di bawah ini,
kecuali….
a. Akar, batang, daun, bunga, buah/biji c. Daun
b. Batang
c. Daun
d. Taring d. Taring
e.
d. Taring
Benar
10
Salah
0
2 2. Tulang daun menyirip misalnya pada…
a. Bambu c. Pepaya
b. Jambu
c. Pepaya
d. Ketela d. Ketela
b.Jambu
Benar
10
Salah
0
3 3. Kangkung dan bayam adalah contoh
tumbuhan berbatang…
a. Kayu c. Basah
b. Kulit
c. Basah
d. Daun d. Daun
c. Basah
Benar
10
Salah
0
4
4. Tempat melekatnya daun, bunga dan
buah adalah…..
a. Akar c. Punggung
b. Batang
c. Punggung
d. Taring d. Taring
b.Batang
Benar
10
Salah
0
5 5. Jambu dan mangga adalah tumbuhan
yang memilki akar…
a. Serabut c. Tunggal
b. Tunggang
c. Tunggal
d. Tinggal
d. Tingga
b.Tunggang
Benar
10
Salah
0
6 6. Daun dibedakan menjadi daun…
a. Daun tunggal dan daun majemuk c. Daun sendiri dan daun dua
b. Daun individu dan daun sejajar
c. Daun sendiri dan daun dua
d. Daun semangka dan daun mangga d. Daun semangka dan daun mangga
a.Daun
tunggal dan
daun
majemuk
Benar
10
Salah
0
7 7. Batang berfungsi untuk mengangkut zat
hara dari…
a. Akar ke batang c. Akar ke daun
b. Batang ke daun
c. Akar ke daun
d. Daun ke akar d. Daun ke akar
c.Akar ke
daun
Benar
10
Salah
0
8
8. Salah satu bagian tumbuhan yang
berfungsi sebagai tempat
perkembangbiakan misalnya pada
tanaman cocor bebek adalah…
a. Batang c. Bunga
b. Daun
c. Bunga
d. Akar d. Akar
b.Daun
Benar
10
Salah
0
9
9.Bunga yang memiliki tangkai, kelopak
bunga, mahkota bunga, putik dan benang
sari disebut bunga…
a. Bunga mati c. Bunga sempurna
b. Bunga tak sempurna
a. Bunga sempurna
b. Bunga tak lengkap d. Bunga tak lengkap
c.Bunga
sempurna
Benar
10
Salah
0
10 10. Berikut fungsi daun adalah…
a. Menyerap air dan zat hara
b. Menjadi cikal bakal tumbuhan baru
c. Menyerap cahaya matahari
d. Memperkokoh tumbuhan
c.Menyerap
cahaya
matahari
Benar
10
Salah
0
(posttest)
No Soal Kunci
Jawaban
Kriteri
a
Skor
1 1. Yang termasuk bagian tumbuhan di
bawah ini adalah…
a. Ekor c. Taring
b. Batang
c. Taring
d. Kepala d. Kepala d. Taring
e.
b. Batang
Benar
10
Salah
0
2 2. Daun sejajar misalnya pada tumbuhan…
a. Ketela
b. Pepaya
c. Mangga
d. Jangung
d. Jagung
Benar
10
Salah
0
3 3. Gambar di bawah ini merupakan
tumbuhan yang berbatang…
a. Berkayu
b. Basah
c. Lunak
d. Rumput
a. Basah
Benar
10
Salah
0
4
4. Batang merupakan tempat melekatnya
bagian tumbuhan lainnya yaitu…..
a. Akar c. Daun, bunga dan bu
b. Taring
c. Daun, bunga dan buah
d. Rambut akar d. Rambut akar d. Taring
c. Daun,
bunga dan
buah
Benar
10
Salah
0
5 1. Pohon kelapa merupakan tumbuhan
yang berakar…
b.Serabut
Benar
10
Salah 0
a. Pendek
b. Serabut
c. Tunggang
d. Tinggi
6 2. Batang memilki 3 jenis yaitu…
a. Basah, berkayu dan rumput
b. Lunak, keras dan ringan
c. Berair, menguap dan lurus
d. Ringan, berat dan lurus
d. Daun semangka dan daun mangga
a. Basah,
berkayu, dan
rumput
Benar
10
Salah
0
7 3. Bagian tumbuhan yang berfungsi
mengangkut zat hara dari akar ke daun
adalah…
a. b.
c. d.
b.
Benar
10
Salah
0
8
4. Bagian tumbuhan sebagai tempat
fotosintesis adalah…
a. Daun
b. Bunga
c. Buah
d. Batang
d. Akar
a. Daun
Benar
10
Salah
0
9
5. Bunga sempurna memiliki bagian yang
lengkap yaitu…
b.Tangkai,ke
lopak bunga,
Benar
10
a. Mahkota bunga, putik dan benang
sari
b. Tangkai, kelopak bunga, mahkota
bunga, putik dan benang sari
c. Kelopak bunga, bintik bunga, putik
dan benang sari
d. Putik, benang sari dan kelopak
bunga
d. Bunga tak lengkap
mahkota
bunga, putik
dan benang
sari
Salah
0
Benar
10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
(RPP KELAS KONTROL)
Satuan Pendidikan : SD Inpres Bontonompo
Kelas / Semester : IV / 1 (Satu)
Tema 3 : Peduli Terhadap Makhluk Hidup
Sub Tema 1 : Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku
Muatan Terpadu : IPA
Pembelajaran ke : 3
Alokasi waktu : 6 pertemuan (2 x 35) menit
A. KOMPETENSI INTI (KI)
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
IPA
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Menganalisis hubungan antara
bentuk dan fungsi bagian tubuh
pada hewan dan tumbuhan
3.1.1 Menganalisis hubungan antara
bentuk dan fungsi bagian-bagian
tumbuhan
C. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa mampu mengidentifikasi bagian-bagian tubuh tumbuhan
2. Siswa mampu menjelaskan fungsi bagian-bagian tumbuhan.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya
E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
Metode Pembelajaran : Konvensional
Teknik : Tanya jawab, penugasan, dan ceramah
Pertemuan 1
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan Kelas dibuka dengan salam, menanyakan
kabar, dan mengecek kehadiran siswa.
Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh
salah seorang siswa.
Menyanyikan Lagu Garuda Pancasila.
Guru melakukan apersepsi
Siswa memperhatikan penjelasan guru
tentang tujuan dan aktivitas pembelajaran
yang akan dilakukan.
15 menit
Kegiatan
inti Peserta didik mengamati gambar yang ada
dalam buku.
Peserta didik membaca teks yang terdapat
dalam buku Peserta didik tentang bagian-
bagian tumbuhan
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa
Siswa menjawab pertanyaan secara individu
untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
siswa terhadap materi yang dipelajari
45 menit
Penutup Siswa bersama guru melakukan refleksi atas
pembelajaran yang telah berlangsung.
Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran.Kelas ditutup dengan do’a
bersama dipimpin salah seorang siswa.
10 menit
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Sumber Belajar : Buku Guru dan Buku Siswa Kelas IV, Tema 3: Peduli
Terhadap Makhluk Hidup, Subtema 1: Hewan dan
Tumbuhan di Lingkungan Rumahku, Pembelajaran 3. Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta :
KementerianPendidikan dan Kebudayaan.
Media : Tumbuhan hasil pengawetan (Herbarium)
Pertemuan 2
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan Kelas dibuka dengan salam, menanyakan
kabar, dan mengecek kehadiran siswa.
Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh
salah seorang siswa.
Menyanyikan Lagu Garuda Pancasila.
Guru melakukan apersepsi
Siswa memperhatikan penjelasan guru
tentang tujuan dan aktivitas pembelajaran
yang akan dilakukan.
15 menit
Kegiatan
inti Peserta didik mengamati gambar yang ada
dalam buku.
Peserta didik membaca teks yang terdapat
dalam buku Peserta didik tentang bagian-
bagian tumbuhan
Guru memberikan LKPD kepada siswa
kemudian mempresentasikan di depan kelas
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa
Siswa menjawab pertanyaan secara individu
untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
siswa terhadap materi yang dipelajari
45 menit
Penutup Siswa bersama guru melakukan refleksi atas
pembelajaran yang telah berlangsung.
Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran.
Kelas ditutup dengan do’a bersama dipimpin
salah seorang siswa.
10 menit
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Sumber Belajar : Buku Guru dan Buku Siswa Kelas IV, Tema 3: Peduli
Terhadap Makhluk Hidup, Subtema 1: Hewan dan Tumbuhan
di Lingkungan Rumahku, Pembelajaran 3. Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Media : Tumbuhan hasil pengawetan (Herbarium)
Pertemuan 3
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan Kelas dibuka dengan salam, menanyakan
kabar, dan mengecek kehadiran siswa.
Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh
salah seorang siswa.
Menyanyikan Lagu Garuda Pancasila.
Guru melakukan apersepsi
Siswa memperhatikan penjelasan guru
tentang tujuan dan aktivitas pembelajaran
yang akan dilakukan.
15 menit
Kegiatan
inti Peserta didik mengamati gambar yang ada
dalam buku.
Peserta didik membaca teks yang terdapat
dalam buku Peserta didik tentang bagian-
bagian tumbuhan
Guru memberikan LKPD
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa
Siswa menjawab pertanyaan secara individu
untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
siswa terhadap materi yang dipelajari
45 menit
Penutup Siswa bersama guru melakukan refleksi atas
pembelajaran yang telah berlangsung.
Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran.
Kelas ditutup dengan do’a bersama dipimpin
salah seorang siswa.
10 menit
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Sumber Belajar : Buku Guru dan Buku Siswa Kelas IV, Tema 3: Peduli
Terhadap Makhluk Hidup, Subtema 1: Hewan dan Tumbuhan
di Lingkungan Rumahku, Pembelajaran 3. Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Media : Tumbuhan hasil pengawetan (Herbarium)
H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA
(Pretest)
No Soal Kunci
Jawaban
Kriteria Skor
1 1. Bagian-bagian tumbuhan di bawah ini,
kecuali….
a. Akar, batang, daun, bunga, buah/biji c. Daun
b. Batang
c. Daun
d. Taring d. Taring
a.
d. Taring
Benar
10
Salah
0
2
2. Tulang daun menyirip misalnya pada…
a. Bambu c. Pepaya
b. Jambu
b. Pepaya
c. Ketela d. Ketela
b.Jambu
Benar
10
Salah
0
3 3. Kangkung dan bayam adalah contoh
tumbuhan berbatang…
a. Kayu c. Basah
b. Kulit
c. Basahd
d. Daun d. Daun
c. Basah
Benar
10
Salah
0
4
4. Tempat melekatnya daun, bunga dan
buah adalah…..
a. Akar c. Punggung
b. Batang
c. Punggung
d. Taring d. Taring
b.Batang
Benar
10
Salah
0
5 5. Jambu dan mangga adalah tumbuhan
yang memilki akar…
a. Serabut c. Tunggal
b. Tunggang
c. Tunggal
d. Tinggal d. Tingga
b.Tunggang
Benar
10
Salah
0
6 6 Daun dibedakan menjadi daun… a.Daun
b. Daun tunggal dan daun majemuk c. Daun sendiri dan daun dua
c. Daun individu dan daun sejajar
d. Daun sendiri dan daun dua
e. Daun semangka dan daun mangga d. Daun semangka dan daun mangga
tunggal dan
daun
majemuk
Benar 10
Salah
0
7 7. Batang berfungsi untuk mengangkut zat
hara dari…
a. Akar ke batang c. Akar ke daun
b. Batang ke daun
c. Akar ke daun
d. Daun ke akar d. Daun ke akar
c.Akar ke
daun
Benar
10
Salah
0
8
8. Salah satu bagian tumbuhan yang
berfungsi sebagai tempat
perkembangbiakan misalnya pada
tanaman cocor bebek adalah…
a. Batang c. Bunga
b. Daun
c. Bunga
d. Akar d. Akar
b.Daun
Benar
10
Salah
0
9 9.Bunga yang memiliki tangkai, kelopak
bunga, mahkota bunga, putik dan benang
sari disebut bunga…
a. Bunga mati c. Bunga sempurna
b. Bunga tak sempurna
c. Bunga sempurna
d. Bunga tak lengkap d. Bunga tak lengkap
c.Bunga
sempurna
Benar
10
Salah
0
10 10. Berikut fungsi daun adalah…
a. Menyerap air dan zat hara
b. Menjadi cikal bakal tumbuhan baru
c. Menyerap cahaya matahari
d. Memperkokoh tumbuhan
c.Menyerap
cahaya
matahari
Benar
10
Salah
0
(posttest)
No Soal Kunci
Jawaban
Kriteri
a
Skor
1 1. Yang termasuk bagian tumbuhan di
bawah ini adalah…
a. Ekor c. Taring
b. Batang
c. Taring
d. Kepala d. Kepala d. Taring
e.
b. Batang
Benar
10
Salah
0
2 2. Daun sejajar misalnya pada tumbuhan…
a. Ketela
b. Pepaya
c. Mangga
d. Jangung
d. Jagung
Benar
10
Salah
0
3
3. Gambar di bawah ini merupakan
tumbuhan yang berbatang…
a. Berkayu
b. Basah
c. Lunak
d. Rumput
a. Basah
Benar
10
Salah
0
4
4. Batang merupakan tempat melekatnya
bagian tumbuhan lainnya yaitu…..
a. Akar c. Daun, bunga dan bu
b. Taring
c. Daun, bunga dan buah
d. Rambut akar d. Rambut akar d. Taring
c. Daun,
bunga dan
buah
Benar
10
Salah
0
5 5. Pohon kelapa merupakan tumbuhan
yang berakar…
b.Serabut
Benar
10
Salah 0
a. Pendek
b. Serabut
c. Tunggang
d. Tinggi
6 6. Batang memilki 3 jenis yaitu…
a. Basah, berkayu dan rumput
b. Lunak, keras dan ringan
c. Berair, menguap dan lurus
d. Ringan, berat dan lurus
d. Daun semangka dan daun mangga
a. Basah,
berkayu, dan
rumput
Benar
10
Salah
0
7 7. Bagian tumbuhan yang berfungsi
mengangkut zat hara dari akar ke daun
adalah…
a. b.
c. d.
b.
Benar
10
Salah
0
8
8. Bagian tumbuhan sebagai tempat
fotosintesis adalah…
a. Daun
b. Bunga
c. Buah
d. Batang
d. Akar
a. Daun
Benar
10
Salah
0
9 9. Bunga sempurna memiliki bagian yang
lengkap yaitu…
b.Tangkai,ke
lopak bunga,
Benar
10
a. Mahkota bunga, putik dan benang
sari
b. Tangkai, kelopak bunga, mahkota
bunga, putik dan benang sari
c. Kelopak bunga, bintik bunga, putik
dan benang sari
d. Putik, benang sari dan kelopak
bunga
d. Bunga tak lengkap
mahkota
bunga, putik
dan benang
sari
Salah
0
Benar
10
LAMPIRAN 2
LEMBAR KERJA SISWA
EVALUASI
Pertemuan Pertama
Nama: …………………
Kelas: …………………
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Tuliskan bagian-bagian tumbuhan!
Jawab:
2. Apa yang dimaksud dengan akar?
Jawab:
3. Apa yang dimaksud dengan batang?
Jawab:
4. Jelaskan pengertian buah/biji!
Jawab:
5. Bagian tubuh tumbuhan yang tumbuh kearah pusat bumi adalah……?
Jawab:
KUNCI JAWABAN
1. Akar, batang, daun, bunga dan buah/biji
2. Akar adalah bagian tumbuhan yang umumnya tumbuh ke dalam tanah
3. Batang adalah bagian tumbuhan yang berada di atas tanah, serta tempat
melekatnya daun, bunga dan buah.
4. Buah merupakan organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan
perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium).
5. Akar
EVALUASI
Pertemuan 2
Nama: …………………
Kelas: …………………
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Tuliskan jenis-jenis akar!
Jawab:
2. Tangkai bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik
merupakan jenis-jenis?
Jawab:
3. Tuliskan jenis-jenis biji!
Jawab:
4. Yang termasuk jenis-jenis batang adalah…….?
Jawab:
5. Tulangnya menyirirp, sejajar, dan menjari merupakan jenis-jenis…?
Jawab:
KUNCI JAWABAN
1. Akar serabut dan akar tunggang
2. Bunga
3. Biji berkeping satu (monokotil) dan biji berkeping dua (dikotil)
4. batang berkayu, basah dan rumput
5. Daun
EVALUASI
Pertemuan 3
Nama: …………………
Kelas: …………………
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan fungsi akar!
Jawab:
2. Sebagai tempat berlangsungnya proses fotosintesis, berperan pada proses
penguapan tumbuhan, dan merupakan salahsatu alat pernaafasan pada tumbuhan
merupakan fungsi dari…..?
Jawab:
3. Jelaskan fungsi buah/ biji!
Jawab:
4. Untuk penyokong tubuh tumbuhan, mengangkat zat makanan ke seluruh tubuh
tumbuhan, dan mengankut air dan mineral dari akar ke daun merupakan fungsi
dari…..?
Jawab:
5. Jelaskan fungsi dari bunga!
Jawab:
KUNCI JAWABAN
1. Untuk menguatkan berdirinya batang
2. Daun
3. Buah berfungsi untuk melindungi biji, biji berfungsi sebagai cikal bakal
tumbuhan baru
4. Batang
5. Bunga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan tumbuhan biji
LAMPIRAN 3
MEDIA PEMBELAJARAN
BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN
LAMPIRAN 4
LEMBAR OBSERVASI
GURU
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR KELAS EKSPERIMEN
No. Kode Aspek yang dinilai Pertemuan ke-
1 2 3
1 Pendahuluan a. Membuka Pelajaran 3 3 3
b. Menggali pengetahuan awal
terhadap siswa
3 4 3
c. Memberi motivasi kepada siswa 2 3 3
d. Menyampaikan tujuan
pembeajaran
4 4 4
2 Keg. inti a. Menjelaskan Sub konsep 3 3 4
b. Menggunakan media
pembelajaran
5 5 5
c. Mengoptimalkan interaksi baik
sesama siswa maupun kepada
guru
4 4 4
d. Membimbing siswa dalam
kegiatan pengamatan
4 3 4
e. Membimbing siswa dalam
kegiatan diskusi
3 3 4
f. Menjadi fasilitator 3 4 3
g. Menciptakan pembelajaran yang
mengaktifkan siswa
4 4 5
h. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
3 2 3
3 Penutup a. Membimbing siswa untuk 3 3 3
menyimpulkan
b. Melaksanakan evaluasi 3 4 4
c. Memberi penguatan 3 4 4
d. Mampu mengelola waktu 2 3 3
e. Menutup pelajaran 3 4 4
Skor Perolehan 55 60 63
Nilai rata-rata 3,2 3,5 3,7
Persentase 64% 70% 74%
Keterangan:
Skor 5 = Sangat Baik
Skor 4 = Baik
Skor 3 = Cukup
Skor 2 = Kurang
Skor 1 = Sangat Kurang
Bontonompo, Agustus 2020
Ob
server
Irmawati, S. Pd
NIP. 19811010 20407 2 0001
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR KELAS KONTROL
No. Kode Aspek yang dinilai Pertemuan ke-
1 2 3
1 Pendahuluan a. Membuka Pelajaran 2 3 3
b. Menggali pengetahuan awal
terhadap siswa
3 3 3
c. Memberi motivasi kepada siswa 2 2 3
d. Menyampaikan tujuan
pembeajaran
3 4 3
2 Keg. inti a. Menjelaskan Sub konsep 3 4 4
b. Menggunakan media
pembelajaran
1 2 2
c. Mengoptimalkan interaksi baik
sesama siswa maupun kepada
guru
2 2 3
d. Membimbing siswa dalam
kegiatan pengamatan
3 3 4
e. Membimbing siswa dalam
kegiatan diskusi
3 4 4
f. Menjadi fasilitator 2 2 2
g. Menciptakan pembelajaran yang
mengaktifkan siswa
2 2 3
h. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
3 3 4
3 Penutup a. Membimbing siswa untuk 3 3 3
menyimpulkan
b. Melaksanakan evaluasi 3 3 4
c. Memberi penguatan 3 3 4
d. Mampu mengelola waktu 2 3 3
e. Menutup pelajaran 3 4 4
Skor Perolehan 43 50 56
Nilai rata-rata 2,5 2,9 3,2
Persentase 50% 58% 64%
Keterangan:
Skor 5 = Sangat Baik
Skor 4 = Baik
Skor 3 = Cukup
Skor 2 = Kurang
Skor 1 = Sangat Kurang
Bontonompo, Agustus 2020
Observer
Hasnah. S, S. Pd
Daftar Rekapitulasi Aktivitas Guru
Keterangan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1 2 3 1 2 3
Skor Perolehan 55 60 63 43 50 56
Skor Rata-rata 3.2 3.5 3.7 2.5 2.9 3.2
Persentase 64% 70% 74% 50% 58% 64%
LAMPIRAN 5
LEMBAR OBSERVASI
SISWA
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
PADA KELAS EKSPERIMEN
No. Aspek yang diamati Pertemuan Ke-
1 2 3
1 Kehadiran siswa 22 20 22
2 Kesiapan siswa dalam mengikuti
pembelajaran
15 17 13
3 Siswa yang memperhatikan penjelasan guru 13 18 20
4 Kegiatan lain yang dilakukan siswa pada saat
proses pembelajaran
9 2 3
5 Siswa yang bertanya tentang materi
pembelajaran yang belum dimengerti
5 10 9
6 Keberanian siswa mengemukakan pendapat 9 11 13
7 Siswa yang masih perlu bimbingan dalam
mengerjakan lembar kerja siswa
9 3 3
Skor Perolehan 82 81 83
Nilai rata-rata 11,7 11,6 11,8
Persentase 53% 53% 54%
Bontonompo, Agustus 2020
Observer
Murniati
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
PADA KELAS KONTROL
No. Aspek yang diamati Pertemuan Ke-
1 2 3
1 Kehadiran siswa 18 17 19
2 Kesiapan siswa dalam mengikuti
pembelajaran
10 12 13
3 Siswa yang memperhatikan penjelasan guru 9 8 11
4 Kegiatan lain yang dilakukan siswa pada saat
proses pembelajaran
8 5 8
5 Siswa yang bertanya tentang materi
pembelajaran yang belum dimengerti
3 3 2
6 Keberanian siswa mengemukakan pendapat 5 4 4
7 Siswa yang masih perlu bimbingan dalam
mengerjakan lembar kerja siswa
9 7 7
Skor Perolehan 62 56 64
Nilai rata-rata 8,8 8 9,1
Persentase 46% 42% 48%
Bontonompo, Agustus 2020
Observer
Murniati
Daftar Rekapitulasi Aktivitas Siswa
Keterangan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1 2 3 1 2 3
Skor Perolehan 82 81 83 62 56 64
Skor Rata-rata 11.7 11.6 11.8 8,8 8 9,1
Persentase 53% 53% 54% 46% 42% 48%
LAMPIRAN 6
DAFTAR HADIR SISWA
DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BONTONOMPO
No. Nama Siswa L/
P
Kelas
Eksperimen
Nama Siswa L/
P
Kelas
Kontrol
1 2 3 1 2 3
1 Ahmad Dani L Salsabila P
2 Henri L Rahmi P
3 Hidayat
Nurwahid
L Patur L
4 Nuraulia
Magfirah
P S Aditya Syaputra L S S
5 Nurul Fadila P Fani P
6 Nurhikmah R P Nurhakiki P
7 Nur Ummaira P Muh.Ikhsan L
8 Muh.Rian L St.Nursahara P
9 Nursalsabila P Safirah P
10 Nurannisa P Nuraini P
11 Nurfanesa P A Rahmawati P
12 Sakinah P Nursafahira P
13 Tasya Eka Putri P Akbar L A
14 Yuni Sarah P Muhajir L
15 Erwin L Indi P
16 Serli Marsia P Al Kausar L
17 Aditya L Putri Iwan P
18 Ahmad Suaib L Nurpika P
19 Ibrahim L Nopita sari P
20 Juwita Rezki H P
21 Alif L
22 Ar-tika P
LAMPIRAN 7 DAFTAR HASIL BELAJAR PRETEST DAN
POSTTEST KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS
KONTROL
DAFTAR NILAI IPA KELAS IV SD INPRES BONTONOMPO
No. Nama Siswa Kelas Eksperimen Nama Siswa Kelas Kontrol
Pretest Posttest Pretest Posttest
1 Ahmad Dani 20 60
Salsabila 20 70
2 Henri 40 80
Rahmi 20 90
3 Hidayat Nurwahid 20 50
Patur 30 50
4 Nuraulia Magfirah 30 90
Aditya Syaputra 20 70
5 Nurul Fadila 50 60
Fani 30 60
6 Nurhikmah R 70 80
Nurhakiki 50 70
7 Nur Ummaira 40 70
Muh.Ikhsan 20 60
8 Muh.Rian 50 60
St.Nursahara 50 60
9 Nursalsabila 40 70
Safirah 70 80
10 Nurannisa 30 60
Nuraini 70 80
11 Nurfanesa 50 100
Rahmawati 10 30
12 Sakinah 40 100
Nursafahira 70 80
13 Tasya Eka Putri 60 80
Akbar 30 40
14 Yuni Sarah 60 90
Muhajir 30 60
15 Erwin 40 70
Indi 40 50
16 Serli Marsia 30 80
Al Kausar 50 60
17 Aditya 30 70
Putri Iwan 40 70
18 Ahmad Suaib 20 50
Nurpika 40 70
19 Ibrahim 40 100
Nopita sari 40 70
20 Juwita Rezki H 10 60
20 70
21 Alif 60 70
20 90
22 Ar-tika 40 90
30 50
LAMPIRAN 8
ANALISIS DATA
UJI VALIDITAS
Correlations
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Skor_
total
item_1 Pearson
Correlation
1 .236 -
.599*
*
.000 .514* .23
6
.35
6
.16
7
.13
4
.40
8
.15
3
.28
1
.28
1
.61
2**
.471* .573**
Sig. (2-tailed)
.317 .005 1.00
0
.020 .31
7
.12
3
.48
2
.57
4
.07
4
.51
9
.23
0
.23
0
.00
4
.036 .008
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item_2 Pearson
Correlation
.236 1 .061 .067 .404 .73
3**
.63
0**
.23
6
.37
8
.19
2
.00
0
.39
7
.39
7
.28
9
.200 .720**
Sig. (2-tailed) .317
.800 .780 .077 .00
0
.00
3
.31
7
.10
0
.41
6
1.0
00
.08
3
.08
3
.21
7
.398 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item_3 Pearson
Correlation
-
.599
**
.061 1 .182 -
.308
.06
1
-
.25
2
.04
3
.20
6
-
.24
5
.36
7
-
.16
8
-
.16
8
-
.36
7
-
.424
-.044
Sig. (2-tailed) .005 .800
.444 .186 .80
0
.28
5
.85
8
.38
4
.29
9
.11
2
.47
8
.47
8
.11
2
.063 .855
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item_4 Pearson
Correlation
.000 .067 .182 1 -
.081
.06
7
.12
6
.00
0
-
.12
6
.19
2
.28
9
-
.39
7
.13
2
.28
9
-
.200
.240
Sig. (2-tailed) 1.00
0
.780 .444
.735 .78
0
.59
7
1.0
00
.59
7
.41
6
.21
7
.08
3
.57
8
.21
7
.398 .308
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item_5 Pearson
Correlation
.514
*
.404 -
.308
-
.081
1 .40
4
.33
6
.22
9
.33
6
.79
3**
-
.14
0
.54
6*
.54
6*
.49
0*
.404 .689**
Sig. (2-tailed) .020 .077 .186 .735
.07
7
.14
7
.33
2
.14
7
.00
0
.55
6
.01
3
.01
3
.02
8
.077 .001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item_6 Pearson
Correlation
.236 .733*
*
.061 .067 .404 1 .63
0**
.23
6
.37
8
.19
2
.00
0
.39
7
.39
7
.28
9
.200 .720**
Sig. (2-tailed) .317 .000 .800 .780 .077
.00
3
.31
7
.10
0
.41
6
1.0
00
.08
3
.08
3
.21
7
.398 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item_7 Pearson
Correlation
.356 .630*
*
-
.252
.126 .336 .63
0**
1 .35
6
.28
6
.14
5
.05
5
.35
0
.35
0
.21
8
.126 .657**
Sig. (2-tailed) .123 .003 .285 .597 .147 .00
3
.12
3
.22
2
.54
1
.81
9
.13
0
.13
0
.35
5
.597 .002
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item_8 Pearson
Correlation
.167 .236 .043 .000 .229 .23
6
.35
6
1 .35
6
.06
8
.15
3
.28
1
-
.18
7
.35
7
-
.236
.467*
Sig. (2-tailed) .482 .317 .858 1.00
0
.332 .31
7
.12
3
.12
3
.77
6
.51
9
.23
0
.42
9
.12
2
.317 .038
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item_9 Pearson
Correlation
.134 .378 .206 -
.126
.336 .37
8
.28
6
.35
6
1 .14
5
.05
5
.35
0
.35
0
-
.05
5
.378 .582**
Sig. (2-tailed) .574 .100 .384 .597 .147 .10
0
.22
2
.12
3
.54
1
.81
9
.13
0
.13
0
.81
9
.100 .007
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item_10 Pearson
Correlation
.408 .192 -
.245
.192 .793*
*
.19
2
.14
5
.06
8
.14
5
1 .16
7
-
.07
6
.68
8**
.66
7**
.192 .566**
Sig. (2-tailed) .074 .416 .299 .416 .000 .41
6
.54
1
.77
6
.54
1
.48
2
.74
9
.00
1
.00
1
.416 .009
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item_11 Pearson
Correlation
.153 .000 .367 .289 -
.140
.00
0
.05
5
.15
3
.05
5
.16
7
1 -
.45
9*
.11
5
.25
0
-
.289
.277
Sig. (2-tailed) .519 1.00
0
.112 .217 .556 1.0
00
.81
9
.51
9
.81
9
.48
2
.04
2
.63
0
.28
8
.217 .237
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item_12 Pearson
Correlation
.281 .397 -
.168
-
.397
.546* .39
7
.35
0
.28
1
.35
0
-
.07
6
-
.45
9*
1 -
.05
3
-
.11
5
.397 .350
Sig. (2-tailed) .230 .083 .478 .083 .013 .08
3
.13
0
.23
0
.13
0
.74
9
.04
2
.82
6
.63
0
.083 .131
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item_13 Pearson
Correlation
.281 .397 -
.168
.132 .546* .39
7
.35
0
-
.18
7
.35
0
.68
8**
.11
5
-
.05
3
1 .45
9*
.397 .588**
Sig. (2-tailed) .230 .083 .478 .578 .013 .08
3
.13
0
.42
9
.13
0
.00
1
.63
0
.82
6
.04
2
.083 .006
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item_14 Pearson
Correlation
.612
**
.289 -
.367
.289 .490* .28
9
.21
8
.35
7
-
.05
5
.66
7**
.25
0
-
.11
5
.45
9*
1 .000 .589**
Sig. (2-tailed) .004 .217 .112 .217 .028 .21
7
.35
5
.12
2
.81
9
.00
1
.28
8
.63
0
.04
2
1.00
0
.006
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item_15 Pearson
Correlation
.471
*
.200 -
.424
-
.200
.404 .20
0
.12
6
-
.23
6
.37
8
.19
2
-
.28
9
.39
7
.39
7
.00
0
1 .320
Sig. (2-tailed) .036 .398 .063 .398 .077 .39
8
.59
7
.31
7
.10
0
.41
6
.21
7
.08
3
.08
3
1.0
00
.169
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Skor_total Pearson
Correlation
.573
**
.720*
*
-
.044
.240 .689*
*
.72
0**
.65
7**
.46
7*
.58
2**
.56
6**
.27
7
.35
0
.58
8**
.58
9**
.320 1
Sig. (2-tailed) .008 .000 .855 .308 .001 .00
0
.00
2
.03
8
.00
7
.00
9
.23
7
.13
1
.00
6
.00
6
.169
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
UJI TINGKAT KESUKARAN
UJI RELIABILITAS
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.827 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item_1 7.00 5.579 .488 .815
Item_2 6.85 5.503 .619 .799
Item_3 6.75 5.671 .679 .797
Item_4 6.85 5.503 .619 .799
Item_5 6.90 5.463 .594 .802
Item_6 7.00 5.895 .345 .832
Item_7 6.90 5.884 .388 .825
Item_8 6.70 6.116 .512 .813
Item_9 6.65 6.345 .528 .817
Item_10 6.80 5.747 .546 .808
Statistics
item_
1
item_
2
item_
3
item_
4
item_
5
item_
6
item_
7
item_
8
item_
9
item_
10
item_
11
item_
12
item_
13
item_
14
item_
16
N Valid 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean .60 .75 .65 .25 .85 .75 .70 .60 .70 .90 .20 .95 .95 .80 .75
1. Uji Validitas
Hasil Uji Validitas Soal
Interpretasi Rxy
(Koefisien Korelasi)
Kriteria Banyaknya soal
Rxy > 0,444 Valid 10
Rxy < 0,444 Tidak Valid 5
Hasil perhitungan yang telah diujicobakan hasil validasi butir soal tes
terhadap 15 butir soal pilihan ganda meunjukkan bahwa 10 butir soal
tergolong valid karna nilai interpretasi lebih besar dari 0,444 yaitu pada butir
soal nomor 1, 2, 5, 6 7, 8, 9, 10, 13, dan 14 sedangkan 5 butir soal tergolong
tidak valid karna nilai interpretasi lebih kecil dari 0,444 yaitu 3, 4, 11, 12 dan
15.
2. Uji Tingkat Kesukaran
Uji Tingkat Kesukaran
Tingkat Kesukaran Keterangan Soal Banyaknya Soal
0,00 < P ≤ 0,30 Sukar 2
0,30 < P ≤ 0,70 Sedang 5
0,71 < P ≤ 1,00 Mudah 8
Hasil perhitungan tingkat kesukaran butir tes terhadap 15 soal pilihan
ganda menunjukkan 2 soal masuk kedalam kategori soal yang tingkat
kesukarannya sukar yaitu pada butir soal nomor 4 dan 11. 5 soal masuk
kategori soal yang tingkat kesukarannya sedang yaitu pada butirr soal nomor
1, 3, 7, 8 dan 9. Serta 8 soal masuk kedalam kategori soal yang tingkat
kesukarannya mudah 2, 5, 6, 7, 10, 12, 13, 14 dan 15.
3. Uji Reliabilitas
Instrument yang valid pada uji coba tes hasil belajar IPA terdapat 10
soal yang dapat digunakan yaitu butir soal nomor 1, 2, 5, 6 7, 8, 9, 10, 13, dan
14. Selanjutnya peneliti melakukan uji coba realiabilitas terhadap 10 soal
tersebut dengan menggunakan program SPSS versi 18 (Cronbach's Alpha).
Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut:
Uji Reliabilitas
Statistik
rhitung 0,827
Kesimpulan Tingkat reliabilitas tinggi
Koefisien Alpha telah diketahui sehingga dapat dijadikan tolak ukur
untuk di interpretasikan dengan reliabilitas 0,827 adalah reliabel sehingga bisa
dikatakan 10 soal tersebut dapat digunakan guna mengukur hasil belajar
peserta didik dalam penelitian selanjutnya.
Statistik Deskriptif
PreTest
Eksperimen
PostTest
Eksperimen PreTest Kontrol
PostTest
Kontrol
N 22 22 19 19
Mean 0 0 3 3
Median 39.55 74.55 38.42 64.21
Mode 40.00 70.00 40.00 70.00
Sum 40 60a 20a 70
PreTest Eksperimen
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 10 1 4.5 4.5 4.5
20 3 13.6 13.6 18.2
30 4 18.2 18.2 36.4
40 7 31.8 31.8 68.2
50 3 13.6 13.6 81.8
60 3 13.6 13.6 95.5
70 1 4.5 4.5 100.0
Total 22 100.0 100.0
PostTest Eksperimen
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 50 2 9.1 9.1 9.1
60 5 22.7 22.7 31.8
70 5 22.7 22.7 54.5
80 4 18.2 18.2 72.7
90 3 13.6 13.6 86.4
100 3 13.6 13.6 100.0
Total 22 100.0 100.0
PreTest Kontrol
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Missing
10 1 4.5 5.3 5.3
20 4 18.2 21.1 26.3
30 4 18.2 21.1 47.4
40 4 18.2 21.1 68.4
50 3 13.6 15.8 84.2
70 3 13.6 15.8 100.0
Total 19 86.4 100.0
system 3 13.6
Total 22 100.0
PostTest Kontrol
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Missing
30 1 4.5 5.3 5.3
40 1 4.5 5.3 10.5
50 2 9.1 10.5 21.1
60 5 22.7 26.3 47.4
70 6 27.3 31.6 78.9
80 3 13.6 15.8 94.7
90 1 4.5 5.3 100.0
Total 19 86.4 100.0
system 3 13.6
Total 22 100.0
UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kelas Kolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.
Hasil Belajar
Siswa
PreTest Eksperimen .170 22 .098
PostTest Eksperimen .160 22 .150
PreTest Kontrol .153 19 .200*
PostTest Kontrol .180 19 .107
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
UJI HOMOGENITAS
Test of Homogeneity of Variance
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Hasil belajar
Siswa
Based on Mean .458 1 39 .502
Based on Median .265 1 39 .610
Based on Median and with adjusted df .265 1 38.525 .610
Based on trimmed mean .466 1 39 .499
UJI HIPOTESIS
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Hasil Belajar Siswa
Equal variances assumed
.790 .380 .216 39 .830 1.124 5.199 -9.392 11.641
Equal variances not assumed
.214 35.519 .832 1.124 5.264 -9.556 11.805
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Hasil Belajar Siswa
Equal variances assumed
.458 .502 2.171 39 .036 10.335 4.760 .707 19.963
Equal variances not assumed
2.182 38.725 .035 10.335 4.736 .753 19.917
LAMPIRAN 9
DOKUMENTASI
Gambar 1. Papan sekolah
Gambar 2. Kelas eksperimen
Gambar 3. Kelas kontrol
KELAS EKSPERIMEN
Gambar 4. Membuka Pelajaran
Gambar 5. Membaca do’a sebelum memulai pembelajaran
Gambar 6. Peneliti mengecek kehadiran siswa
Gambar 7. Siswa mengerjakan Pretest
Gambar 8. Siswa menggunakan media herbarium
Gambar 9. Siswa menggunakan media herbarium
Gambar 10. Peneliti menjelaskan materi pembelajaran
Gambar 11. Peneliti mengawasi siswa mengerjakan LKS
Gambar 12. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya
Gambar 13. Siswa mengerjakan evaluasi (Posttest)
Gambar 14. Siswa menyimpulkan pembelajaran
Gambar 15. Guru menutup pelajaran
KELAS KONTROL
Gambar 16. Peneliti membuka pelajaran
Gambar 17. Siswa berdo’a sebelum melakukan pembelajaran
Gambar 18. Peneliti mengecek kehadiran siswa
Gambar 19. Siswa mengerjakan Pretest
Gambar 20. Peneliti mengajar secara konvensional
Gambar 21. Siswa menggunakan buku cetak sebagai media pembelajaran
Gambar 22. Guru mengawasi siswa mengerjakan LKS
Gambar 23. Siswa mempersentasikan hasil kerjanya
Gambar 24. Siswa mengerjakan Posttest
Gambar 25. Guru menutup pembelajaran
LAMPIRAN 10 SURAT KETERANGAN TELAH
MENELITI
LAMPIRAN 11
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
RIWAYAT HIDUP
Cindya nur, lahir di Limbung Kecamatan Bajeng
Kabupaten Gowa, 21 Agustus 1997. Anak pertama dari 2
bersaudara dari pasangan Nurdin dan Aminah. Adapun
jenjang pendidikan yang telah penulis lalui yaitu: Mengikuti
jejang pendidikan Sekolah Dasar di SD Inpres Bontosallang
pada tahun 2003 dan tamat pada tahun 2009. Setelah itu
penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang menengah tepatnya di SMP Negeri 3
Bontonompo pada tahun 2009 dan tamat pada tahun 2012. Kemudian melanjutkan ke
jenjang pendidikaan lanjutan di SMK Negeri 1 Limbung (SMK Negeri 1 Gowa) pada
tahun 2012 dan tamat pada tahun 2015. Di tahun berikutnya penulis melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi dan terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar Program Strata 1 (S1) kependidikan pada tahun 2016 dan pada tahun 2020,
akan menyelesaikan masa perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Makassar
dengan judul skripsi: “Pengaruh Penggunaan Media Herbarium Terhadap Hasil
Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Konsep Bagian-bagian Tumbuhan Siswa Kelas IV
SD Inpres Bontonompo Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa”.