PENGARUH PENGGUNAAN LKS BERBASIS INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55170/3/SKRIPSI TANPA BAB...

47
PENGARUH PENGGUNAAN LKS BERBASIS INKUIRI TERBIMBING MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (Skripsi) Oleh KARTIKA NURCAHYATI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of PENGARUH PENGGUNAAN LKS BERBASIS INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55170/3/SKRIPSI TANPA BAB...

PENGARUH PENGGUNAAN LKS BERBASIS INKUIRI TERBIMBINGMATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

(Skripsi)

Oleh

KARTIKA NURCAHYATI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN LKS BERBASIS INKUIRI TERBIMBINGMATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Oleh

KARTIKA NURCAHYATI

LKS berbasis inkuiri terbimbing memegang peran penting dala melakukan penyelidikan pada

pembelajaran fisika. Pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis inkuiri terbimbing

membantu siswa untuk menyelesaikan masalah pada materi elastisitas dan hukum Hooke.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh LKS berbasis inkuiri

terbimbing materi elastisitas dan hukum Hooke terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini

menggunakan desain quasy experimental dengan teknik pengambilan data purposive

samping. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 2 Mesuji semester genap tahun ajaran

2016/2017 pada kelas IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas IPA 2 sebagai kelas kontrol.

Data dianalisis melalui uji independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing materi elastisitas dan hukum

Hooke terhadap hasil belajar siswa secara signifikan yang ditunjukkan nilai sign. ≤ 0,05.

Kata kunci : LKS, inkuiri terbimbing, hasil belajar.

PENGARUH PENGGUNAAN LKS BERBASIS INKUIRI TERBIMBINGMATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Oleh

KARTIKA NURCAHYATI

SkripsiSebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan FisikaJurusan Pendidikan Matematika Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Ogan Komering Ilir, pada tanggal 10 September 1995,

sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Sugiyono dan Ibu

Jumiyati.

Penulis mengawali pendidikan formal pada tahun 2000 di TK PKK Sukamukti.

Pada tahun 2001 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri A

Sukamukti, diselesaikan tahun 2007. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan

di SMP Negeri 6 Teladan Kayuagung hingga tahun 2010, kemudian penulis

melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Kayuagung diselesaikan pada tahun

2013. Pada tahun yang sama, penulis diterima dan terdaftar sebagai mahasiswa

program studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional

Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Undangan.

Pada tahun 2016, penulis melaksanakan praktik mengajar melalui Program

Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP IT Bustanul Ulum dan Kuliah Kerja Nyata

(KKN) di Pekon Kecubung, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung

Tengah. Pada tahun 2016 penulis melaksanakan penelitian di SMA Negeri 2

Mesuji.

MOTTO

”Jika sekarang Allah tidak mengabulkan do’amu mungkin besok, ini hanyamasalah waktu saja karena Allah tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya

terutama bagi orang yang ikhlas dan sabar”(Kartika Nurcahyati)

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala yang selalu melimpahkan

nikmat-Nya dan semoga shalawat selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad

SAW, penulis mempersembahkan karya sederhana ini sebagai tanda bakti nan

tulus dan mendalam kepada:

1. Orang tuaku tersayang, Bapak Sugiyono dan Ibu Jumiyati yang telah sepenuh

hati membesarkan, mendidik, mengajari, dan mendo’akan semua kebaikan

kepadaku. Mertuaku, S. Syafaruddin Hasibuan dan Endrawati yang tela

mendukung dan mendoakan setiap langkahku. Semoga Allah memberikan

kesempatan kepadaku untuk membalas dan bisa selalu membahagiakan kalian;

2. Kakakku Rahmad Budi Santoso dan Jupri Saputro Dwi Nugroho yang telah

memberikan doa dan semangatnya untuk keberhasilanku;

3. Suamiku, Syafri Hendy Hasibuan yang telah memberikan dukungan kepadaku;

4. Anakku, Muhammad Gibran AlKasyafani hasibuan yang selalu menemaniku

dan selalu memberikan energi positif;

5. Para pendidik yang telah mengajarkan banyak hal baik berupa ilmu

pengetahuan mupun ilmu agama;

6. Semua sahabatku yang setia menemani dan menyemangati dengan segala

kekurangan yang kumiliki;

7. Almamater tercinta.

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas nikmat dan hidayah-Nya, penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan LKS

Berbasis Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar dan Keterampilan Proses

Sains Siswa” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd. selaku Dekan FKIP Universitas

Lampung;

2. Bapak Dr. Caswita, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA;

3. Bapak Dr. I Wayan Distrik, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika;

4. Bapak Dr. I Wayan Distrik, M.Si. selaku Pembimbing Akademik sekaligus

Pembimbing I atas kesediaan dan keikhlasannya memberikan bimbingan,

arahan dan motivasi yang diberikan selama penyusunan skripsi ini;

5. Bapak Ismu Wahyudi, S.Pd., M.PFis., selaku Pembimbing II atas kesediaan

dan keikhlasannya memberikan bimbingan, arahan dan motivasi yang

diberikan selama penyusunan skripsi ini;

6. Bapak Drs. Feriansyah Sesunan, M.Pd. selaku Pembahas yang selalu

memberikan bimbingan dan saran atas perbaikan skripsi ini;

7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Program Studi Pendidikan Fisika dan Jurusan

Pendidikan MIPA;

8. Bapak Huzairin, S.Pd., M.Si. selaku Kepala SMA Negeri 2 Mesuji yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian;

9. Ibu Ferry Tanjung S.Pd. selaku guru mata pelajaran fisika SMA Negeri 2

Mesuji yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan

penelitian;

10. Siswa-siswi SMA Negeri 2 Mesuji khususnya kelas X MIPA 1 dan X MIPA 5

atas bantuan dan kerja samanya selama penelitian berlangsung;

11. Keluarga besar penulis, Bapak, Ibu, Mas Rahmad, Mas Jupri, Suamiku, dan

anakku atas doa, dukungan, dan motivasi yang telah diberikan selama masa

kuliah. Kalian adalah sebaik-baiknya karunia yang Allah berikan padaku.

12. Teman seperjuangan Riky, Ismal, dan Retno atas saran, kritik, doa dan

bantuannya;

13. Kakak-kakak tingkat serta adik-adik tingkat yang tidak bisa disebutkan satu

persatu;

14. Serta semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah melimpahkan nikmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, serta

berkenan membalas kebaikan yang diberikan kepada Penulis dan semoga skripsi

ini dapat bermanfaat di kemudian hari.

Bandar Lampung, 18 Desember 2018

Penulis,

Kartika Nurcahyati

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR TABEL...................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR.................................................................................. vi

DAFTAR LMPIRAN…………………………………………………… vii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................... 1B. Rumusan Masalah....................................................................... 3C. Tujuan Penelitian........................................................................ 3D. Manfaat Penelitian...................................................................... 3E. Ruang Lingkup Penelitian.......................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritis1. Media Pembelajaran............................................................. 52. Inkuiri Terbimbing………………………………………... 63. Hasil Belajar......................................................................... 94. Lembar Kerja Siswa (LKS).................................................. 13

B. Kerangka Pikir............................................................................ 14C. Anggapan Dasar.......................................................................... 17D. Hipotesis Penelitian.................................................................... 17

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel................................................................... 18B. Metode Penelitian........................................................................ 18C. Variabel Penelitian...................................................................... 19D. Prosedur Penelitian..................................................................... 19E. Instrumen Penelitian................................................................... 20F. Teknik Pengumpulan Data......................................................... 21G. Analisis Instrumen

1. Uji Validitas.......................................................................... 222. Uji Reliabilitas...................................................................... 223. Uji Daya Beda....................................................................... 234. Uji Tingkat Kesukaran.......................................................... 24

H. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

1. Analisis Data......................................................................... 252. Pengujian Hipotesis............................................................... 25

IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Hasil Penelitian1. Posttest Hasil Penelitian ........................................................ 272. Uji Normalitas ....................................................................... 273. Uji Homogenitas .................................................................... 284. Uji Independet Sample T-Test ............................................... 29

B. Pembahasan .................................................................................. 29

V. Kesimpulan

A. Simpulan ....................................................................................... 35B. Saran ............................................................................................. 35

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kata Kerja Operasional Ranah Kognitif ................................. 112. Kriteria Reliabilitas Instrumen ................................................ 223. Hasil Uji Daya Beda…………………………………………. 234. Hasil Uji Tingkat Kesukaran ................................................... 245. Rata-rata nilai posttest……………………………………….. 276. Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar ................................. 287. Hasil Uji Homogenitass Data Hasil Belajar ............................ 288. Hasil Uji Independent Sample T-Test ……………………….. 29

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Diagram Kerangka Pemikiran …………………………… 162. Desain Eksperimen Control Grup Posttest Only ………... 193. Rata-rata Hasil Belajar Siswa…………………………….. 304. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa…………………….. 33

DAFTAR LAMPIRAN

Tabel Halaman

1. Silabus Materi Elastisitas dan Hukum Hooke ......................... 522. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ......... 583. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ................. 764. Kisi-kisi Soal Uji Validitas ...................................................... 925. Kisi-kisi Soal Post-Test ……………………………………… 1036. Soal Uji Validitas dan Reabilitas ............................................. 1117. Soal Post-Test ……………………………………………….. 1178. Kunci Jawaban ……………………………………………… 1189. Data Uji Instrumen ................................................................... 11910. Hasil Uji Validitas .................................................................... 12111. Hasil Uji Validitas Status Soal ……………………………… 12212. Hasil Reabilitas Soal Valid....................................................... 12313. Hasil Uji Daya Beda................................................................. 12414. Hasil Uji Tingkat Kesukaran.................................................... 12515. Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Kelas Eksperimen................. 12616. Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Kelas Kontrol ....................... 12717. Hasil Uji Normalitas................................................................. 12818. Hasil Uji Homogenitas ............................................................. 12919. Hasil Uji Independent Sampel T-Test ...................................... 13020. LKS Berbasis Inkuiri Terbimbing…………………………… 13121. LKS Konvensional………………………………………… ... 15122. Surat Penelitian………………………………………………. 154

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia.

Artinya tidak mungkin dijumpai suatu kehidupan masyarakat tanpa adanya

kegiatan pendidikan. Sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan secara

formal yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk

pengetahuan, keterampilan, perilaku positif, serta mencerdaskan kehidupan

bangsa. Peran guru dalam pendidikan sangat penting. Seorang guru dituntut

untuk mengetahui keberhasilannya dalam menyampaikan ilmu atau materi

pembalajaran kepada siswa yang tidak hanya ditentukan oleh faktor materi

saja tetapi prakteknya juga.

Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah pemilihan

model pembelajaran dan media pembelajaran. Penggunaan model dan media

pembelajaran yang tepat dapat menciptakan suasana belajar menjadi lebih

interaktif sehingga hasil belajar siswa lebih maksimal. Proses pembelajaran di

sekolah seharusnya tidak membosankan dengan melibatkan siswa secara aktif,

hal ini dikarenakan keterlibatan siswa dapat mempengaruhi hasil belajar.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Olatunde dalam Maretasari, dkk.

2

(2012) siswa yang aktif umumnya memiliki hasil belajar yang cenderung lebih

baik dibandingkan dengan siswa yang pasif.

Faktanya, banyak guru yang belum memahami bahwa pemilihan model dan

media pembelajaran yang digunakan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

Ketidaksesuaian model pembelajaran dengan kurikulum 2013 yang digunakan

saat ini menjadi salah satu kendala. Kurikulum 2013 pelajaran IPA lebih

menekankan pada fenomena alam yang bertujuan untuk mendorong siswa

lebih baik dalam kegiatan observasi, bernalar, dan mengkomunikasikan apa

yang telah mereka peroleh setelah pembelajaran. Artinya, kurikulum 2013

lebih menekankan pada peran aktif siswa dalam proses pembelajaran dan

pengembangan diri.

Salah satu model pembelajaran yang menuntut siswa menjadi lebih aktif

adalah inkuiri terbimbing. Proses pembelajaran fisika yang dilakukan di

sekolah saat ini masih didominasi dengan metode ceramah dan tidak

melibatkan siswa secara aktif sehingga lebih banyak siswa pasif dalam

pembelajaran. Media pembelajaran seperti LKS masih menggunakan yang

tersedia di sekolah. Kurangnya pemahaman guru mengenai pengaruh model

dan media pembelajaran yang digunakan ini dapat menyebabkan hasil belajar

dan tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan maksimal. Oleh karena itu

diperlukan suatu penelitian untuk mengetahui pengaruh model dan media

pembelajaran yang digunakan terhadap hasil belajar guna meningkatkan

kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah sehingga memperoleh hasil

belajar yang maksimal.

3

Berdasarkan permasalahan di atas, maka dilakukan penelitian yang bertujuan

untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Siswa Berbasis Inkuiri

Terbimbing Materi Elastisitas dan Hukum Hooke Terhadap Hasil belajar

Siswa.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh

penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing materi elastisitas dan hukum

Hooke terhadap hasil belajar siswa?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah terdapat pengaruh

penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing materi elastisitas dan hukum

Hooke terhadap hasil belajar siswa.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak

diantaranya:

1. Bagi siswa dapat memberikan pengalaman belajar melalui tahap-tahap

pembelajaran dalam inkuiri terbimbing dan dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

2. Bagi guru fisika dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran.

4

3. Bagi peneliti lain akan memberikan gambaran kelebihan dan kekurangan

penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing untuk melakukan penelitian

lebih lanjut.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk membatasi bahasan pada penelitian dan memberikan arahan yang jelas

maka ruang lingkup pada penelitian ini adalah:

1. Pengaruh pembelajaran yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol

2. Evaluasi hasil belajar yang meliputi 3 ranah yaitu kognitif, afektif, dan

psikomotorik, tetapi dalam penelitian ini yang digunakan hanya kognitif.

3. Lembar kerja siswa yang dimaksud disini adalah LKS yang di desain oleh

Sinta Alfionita yang menggunakan model inkuiri terbimbing sesuai

dengan kurikulum 2013.

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritis

1. Media Pembelajaran

Sukiman (2012: 29) menyatakan bahwa media pembelajaran merupakan

sarana yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke

penerima untuk merangsang pikiran, minat, dan kemauan peserta didik

sehingga tercipta proses pembelajaran untuk mencapai tujuan

pempelajaran. Kegunaan media pembelajaran menurut Sukiman (2012: 44)

yaitu media pembelajaran dapat memperjelas penyajian materi sehingga

dapat memperlancar dan meningkatkan proses hasil belajar siswa. Media

pembelajaran juga dapat memusatkan perhatian siswa karena materi

dikemas menarik dan sedemikian rupa sehingga dapat menimbulkan

motivasi belajar, interaksi langsung siswa dan lingkungannya, serta

kemungkinan peserta didik untuk belajar mandiri dengan keampuan dan

minatnya.

Media pembelajaran menurut Daryanto (2013: 5) adalah pesan yang berisi

materi pembelajaran yang disampaikan dalam komunikasi verbal (kata-

kata dan tulisan) maupun non-verbal.

6

Menurut Kemp and Dayton dalam Daryanto (2010: 5-6) terdapat manfaat

media pembelajaran yaitu 1). Pembelajaran dapat lebih menarik; 2).

Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan; 3) Sikap positif siswa terhadap

materi pembelajaran.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa

media pembelajaran merupakan suatu sarana yang digunakan untuk

menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa dalam bentuk verbal

maupun non-verbal yang dapat merangsang siswa selama proses

pembelajaran dan meningkatkan pengalaman siswa untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Media pembelajaran dapat membantu guru dalam

menyampaikan materi pembelajaran, selain itu siswa juga lebih mudah

dalam mencari informasi dan dapat belajar secara mandiri. Siswa juga

semakin termotivasi untuk belajar karena pembelajaran dengan

menggunakan media pembelajaran mempunyai tampilan dan desain yang

menarik sehingga pembelajaran tidak terasa membosankan.

2. Inkuiri terbimbing

Inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa

lebih aktif saat proses pembelajaran, guru berperan sebagai fasilitator

namun tetap membantu siswa dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran

inkuiri terbimbing guru tidak harus melepaskan siswa begitu saja dalam

menyelesaikan permasalahannya, tetapi guru harus memberikan

pengarahan dan bimbingan kepada siswa. (Afnidar: 2015)

7

Inkuiri terbimbing menurut Helmi (2015) menyatakan bahwa pada inkuiri

terbimbing guru banyak mengarahkan dan memberikan petunjuk lewat

prosedur maupun pertanyaan pengarahan selama proses inkuiri.

Sedangkan inkuiri terbimbing menurut Wahyudin, dkk. (2010) adalah

pembelajaran dimana guru tidak lagi berperan aktif dalam pemberi

informasi dan siswa sebagai penerima informasi, tetapi guru membuat

rencana pembelajaran atau langkah - langkah percobaan.

Keunggulan pembelajaran inkuiri menurut Hamruni (2012: 95-99) yaitu

pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri terbimbing mempunyai

kelebihan bagi siswa diantaranya akan membuat semua aspek yang

dimiliki siswa menjadi seimbang terutama dalam aspek psikomotorik,

karena pembelajaran ini mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja

sesuai dengan inisiatifnya sendiri sehingga pembelajaran menjadi lebih

bermakna.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran inkuri

terbimbing merupakan suatu pembelajaran yang memberikan pengalaman

belajar dan mewajibkan siswa berperan aktif dalam pembelajaran.

Kegiatan tersebut menuntun siswa untuk menemukan suatu konsep atau

aturan tertentu tentang materi yang sedang dipelajari melalui kegiatan

pengamatan, pengukuran, pengolahan data serta penarikan kesimpulan

yang memungkinkan siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan,

dan meningkatkan kemampuan berpikirnya.

8

Proses pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing menurut

Hamruni (2012: 95-99) dapat dilakukan dengan 6 tahap sebagai berikut.

Tahap pertama adalah orientasi, pada tahap ini guru merangsang dan

mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Beberapa hal yang

dapat dilakukan dalam tahap ini yaitu menjelaskan pentingnya topik yang

akan dipelajari, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai

siswa, menjelaskan kegiatan yang harus dilakukan pada setiap tahap, serta

guru memberikan motivasi belajar kepada siswa.

Tahap kedua adalah merumuskan masalah, langkah ini mengajak siswa

pada suatu persoalan yang mengandung teka -teki. Persoalan disajikan

untuk menantang siswa berpikir memecahkan teka - teki itu. Dikatakan

teka-teki karena persoalan/permasalahan itu ada jawabannya, dan siswa

didorong mencari jawaban yang benar. Proses mencari jawaban ini yang

penting, karena pada saat itu siswa memperoleh pengalaman belajar yang

sangat berharga sebagai upaya untuk mengembangkan mental dan

keberanian dalam proses berpikir.

Tahap ketiga adalah mengajukan hipotesis, hipotesis merupakan jawaban

sementara dari suatu permasalan yang diberikan. Jawaban sementara ini

perlu diuji kebenarannya. Saat siswa dapat membuktikan hipotesisnya, ia

akan sampai pada posisi yang bisa berpikir lebih lanjut. Kemampuan

berpikir ini dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimiliki serta

keluasan pengalaman.

9

Tahap keempat adalah mengumpulkan data, pada tahap ini terdapat

aktivitas mencari informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang

diajukan. Pada pembelajaran inkuiri terbimbing, tahap ini merupakan

tahap dan proses yang sangat penting untuk mengembangkan kemampuan

intelektual siswa karena pada tahap ini siswa dilatih untuk menggunakan

kemampuan berpikir yang dimiliki siswa. Hal tersebut juga dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa, dimana tidak hanya nilai atau angka

saja yang didapat, tetapi pengalaman belajar dengan meneemukan sendiri

konsep mengenai materi yang sedang dipelajari yang dapat membuat siswa

merasa bangga atas ketercapaiannya.

Tahap kelima adalah menguji hipotesis, tahap ini merupakan proses

menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau

informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Menguji

hipotesis berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional.

Tahap keenam adalah merumusan kesimpulan, tahap ini merupakan tahap

terakhir dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing. Merumuskan

kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh

berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Proses mencapai kesimpulan yang

akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data yang relevan.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan

sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan. Tugas utama guru dalam

10

kegiatan ini adalah merancang instrumen untuk mengumpulkan data

tentang keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Keberhasilan tersebut dapat berupa prestasi belajar, tingkah laku positif,

dll. Wina Sanjaya (2015: 13).

Menurut Ahmad Susanto (2013: 5) adalah hasil belajar siswa merupakan

kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Anak

yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai ttujuan

pembelajaran atau tujuan instruksional. Evaluasi hasil belajar berfungsi

untuk mengetahui kemajuan, perkembangan, dan keberhasilan peserta

didik setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka

waktu tertentu, untuk mengetahui tingkat keberhasilan program

pembelajaran.

Evaluasi hasil belajar mempunyai tiga ranah yang menjadi sasaran yaitu

ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Ranah kognitif

merupakan perilaku positif yang muncul setelah melakukan serangkaian

kegiatan untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Indikator kognitif

produk disusun dengan menggunakan kata kerja operasional. Ranah

kognitif menurut Anderson dan Krathwohl dalam Gunawan (2012) terdiri

dari 6 tingkatan, yaitu 1). Pengetahuan (Knowledge) / (C1) adalah

kemampuan untuk mengingat (remember) informasi yang sudah

dipelajarinya (recall); 2). Pemahaman (understand) / (C2), kemampuan ini

umumnya mendapat penekanan dalam proses belajar -mengajar. Siswa

dituntut memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa

11

yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa

keharusan menghubungkannya dengan hal-hal lain; 3). Penerapan (apply)

/ (C3) penerapan berhubungan dengan kemampuan mengaplikasikan suatu

bahan pelajaran yang sudah dipelajari seperti teori, konsep, ide dan lain

sebagainya ke dalam situasi baru yang lebih konkret; 4). Analisis

(analyze) / (C4), dalam jenjang kemampuan ini seseorang dituntut untuk

dapat menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam unsur-

unsur atau komponen-komponen pembentuknya; 5). Evaluasi (Evaluate) /

(C5), evaluasi berhubungan dengan kemampuan membuat penilaian dan

keputusan tentang nilai pendapat, metode, produk dengan menggunakan

kriteria tertentu; 6). Kreasi (Create) / (C6), kreasi berhubungan dengan

kemampuan menggabungkan unsur-unsur secara bersama untuk

membentuk suatu hubungan yang fungsional, mengorganisasi kembali

bagian-bagian ke dalam pola atau struktur yang baru.

Kata kerja operasional yang dapat dipakai untuk pengembangan indikator,

silabus, dan RPP berdasarkan Taksonomi Bloom dibagi dalam beberapa

pencapaian kompetensi dasar menurut Gunawan, dkk. (2015), dapat dilihat

pada Tabel 1.

Tabel 1. Kata Kerja Operasional Ranah Kognitif

Mengetahui (C1) Memahami (C2) Mengaplikasikan (C3)

(1) (2) (3)MengutipMenyebutkanMenjelaskanMenggambarMembilangMengidentifikasi

MemperkirakanMenjelaskanMengkategorikanMencirikanMengasosiasikanMembandingkan

MenugaskanMengurutkanMenentuanMenerapkan

MenyesuaikanMengkalkulasi

12

(1) (2) (3)MendaftarMenunjukkanMemberi labelMemberi indeksMemasangkanMenamaiMenandaiMembacaMenyadariMenghafalMeniruMencatatMengulangMereproduksiMeninjauMemilihMenyatakanMempelajariMentabulasiMemberi kodeMenelusuri

MenghitungMengkontraksikanMengubahMempertahankanMenguraikanMenjalinMembedakanMendiskusikanMenggaliMencontohkanMenerangkanMengemukakanMempolakanMemperluasMenyimpulkanMeramalkanMerangkumMenjabarkan

MemodifikasiMengklasifikasiMenghitungMembangunMenyesuaikanMembiasakanMencegahMenggambarkanMenggunakanMenilaiMelatihMenggaliMengemukakanMengadaptasiMenyelidikiMengoperasikanMempersoalkanMengkonsepkanMelaksanakanMeramalkanMemproduksiMemprosesMengaitkanMenyusunMensimulasikanMemecahkanMelakukanMentabulasi

Menganalisis (C4) Mengevaluasi (C5) Membuat (C6)

(4) (5) (6)MenganalisisMengauditMemecahkanMenegaskanMendeteksiMendiagnosisMenyeleksiMerinciMenominasikanMendiagramkanMengkorelasikanMerasionalkanMengujiMencerahkanMenjelajahMembagankan

MembandingkanMenyimpulkanMenilaiMengarahkanMengkritikMenimbangMemutuskanMemisahkanMemprediksiMemperjelasMenugaskanMenafsirkanMempertahankanMerinciMengukurMerangkum

MengabstraksiMengaturMenganimasiMengumpulkanMengkategorikanMengkodeMengkombinasikanMenyusunMengarangMembangunMenanggulangiMenghubungkanMenciptakanMengkreasikanMengoreksiMerancang

13

(4) (5) (6)MenyimpulkanMenemukanMenelaahMemaksimalkanMemerintahkanMengeditMengaitkanMemilihMengukurMelatihMentransfer

MembuktikanMemvalidasiMengetesMendukungMemilihMemproyeksikan

MerencanakanMendikteMeningkatkanMemperjelasMemfasilitasiMembentukMerumuskanMenggeneralisasiMenggabungkanMemadukanMembatasiMereparasiMenampilkanMenyiapkanMemproduksiMerangkum

Merekonstruk

4. LKS

LKS menurut Indrianto dalam Yanina, dkk. (2012) adalah lembar kerja

siswa yang berisi pedoman bagi siswa untuk melakukan kegiatan yang

mencerminkan keterampilan proses agar siswa memperoleh pengetahuan

atau keterampilan yang perlu dikuasainya.

Menurut Fahrie dalam Rizky Dezricha dan Fannie (2014) mendefinisikan

bahwa LKS merupakan lembaran-lembaran yang digunakan sebagai

pedoman di dalam pembelajaran serta berisi tugas yang harus dikerjakan

oleh peserta didik. LKS sebagai penunjang untuk meningkatkan aktifitas

siswa dalam proses belajar sehingga dapat mengoptimalkan hasil belajar.

Hendro Darmodjo dalam Salirawati Das (2006: 2) menyatakan manfaat

LKS dalam pembelajaran diantaranya dapat memudahkan guru memantau

keberhasilan siswa untuk mencapai sasaran belajar LKS mempermudah

14

guru mengarahkan siswanya untuk menemukan konsep - konsep melalui

aktivitasnya sendiri atau dalam kelompok. LKS juga dapat digunakan

untuk mengembangkan keterampilan proses, mengembangkan sikap

ilmiah serta membangkitkan minat siswa terhadap alam sekitarnya.

Bandono dalam Feli Setiadewi, dkk. (2015) menyatakan bahwa LKS

mempunyai manfaat diantaranya kegiatan pembelajaran menjadi lebih

menarik, siswa mendapatkan kesempatan belajar secara mandiri, dan

mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru.

Lembar Kegiatan Siswa adalah suatu sarana (media cetak) yang berisi

ringkasan materi, petunjuk, dan langkah - langkah dalam pembelajaran.

LKS mempunyai tampilan yang menarik sehingga dapat memotivasi siswa

untuk belajar. LKS dapat membantu siswa dalam pembelajaran dengan

penyajian materi dan tampilan yang menarik yang dapat memotivasi siswa

dalam menemukan suatu konsep dan guru tidak harus menjelaskan kepada

siswa secara menyeluruh materi pembelajaran kepada siswa tetapi guru

hanya membimbing siswa.

B. Kerangka Pikir

Salah satu media yang dapat membantu guru dalam melaksanakan proses

pembelajaran adalah LKS yang berisi ringkasan materi, latihan soal, dan

panduan percobaan yang digunakan siswa untuk memecahkan suatu

masalah sehingga dapat memudahkan siswa mendalami konsep

pembelajaran. Penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing materi

15

elastisitas dan hukum Hooke akan menciptakan pembelajaran siswa yang

interaktif karena hukum Hooke mudah ditemukan dalam kehidupan sehari

-hari. Siswa dapat merasakan secara langsung pengalaman belajar materi

hukum Hooke sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikirnya.

Guru berperan sebagai fasilitator namun guru masih memberikan sedikit

bimbingan dalam kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen. Guru akan

memberikan LKS berbasis inkuiri terbimbing dan membagi kelompok.

Pada kelompok tersebut siswa dituntut untuk bekerja sama dalam

memecahkan suatu masalah sesuai dengan langkah -langkah dalam inkuiri

terbimbing, siswa dalam kelompok tersebut akan saling bertukar informasi

sehingga menciptakan pembelajaran yang interaktif.

LKS berbasis inkuiri terbimbing terdiri dari enam tahap. Setiap tahap

mempunyai peran masing –masing yang dapat membantu siswa untuk

menunjukkan kemampuannya. Diantaranya yang pertama tahap orientasi,

pada tahap ini guru menjelaskan pentingnya topik yang akan dipelajari,

tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai siswa. Kedua,

tahap merumuskan masalah pada tahap ini guru mengarahkan siswa pada

suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan disajikan untuk

menantang siswa berfikir memecahkan masalah tersebut. Ketiga,

mengajukan hipotesis pada tahap ini siswa diberikan kesempatan untuk

melatih rasa percaya diri siswa dengan mencatat hasil dari hipotesis yang

diperoleh. Keempat, mengumpulkan data pada tahap ini terdapat aktivitas

mencari informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang

16

diajukan. Pada pembelajaran inkuiri terbimbing, tahap ini merupakan

tahap dan proses yang sangat penting untuk mengembangkan kemampuan

intelektual siswa karena pada tahap ini siswa dilatih untuk menggunakan

kemampuan berpikir yang dimiliki siswa untuk membuktikan

hipotesisnya. Kelima, menguji hipotesis tahap ini saat siswa dapat

membuktikan hipotesisnya, siswa merasa bangga atas keberhasilannya dan

dapat meningkatkan kepercayaan diri. Sehingga untuk pembelajaran ke

depannya siswa lebih termotivasi untuk belajar. Keenam, menarik

kesimpulan pada tahap ini siswa mengkomunikasikan hipotesis yang telah

diterima. Kegiatan ini juga diyakini juga dapat meningkatkan kepercayaan

diri siswa.

Rangkaian dari keenam tahap LKS berbasis inkuiri terbimbing tersebut

mempunyai manfaat bagi siswa. Diantaranya dapat meningkatkan

kemampuan berpikir siswa dan kegiatan tersebut dapat menciptakan

suasana belajar menjadi lebih interaktif sehingga hasil belajar yang dicapai

lebih maksimal.

Gambar 1. Diagram kerangka pemikiran.

Keterangan:

X1 : Penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing pada kelaseksperimen

X2 : Penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing pada kelas kontrolY1 : Hasil belajar ranah kognitif siswa kelas eksperimen

17

Y2 : Hasil belajar ranah kognitif siswa kelas kontrol

C. Anggapan Dasar

Anggapan dasar penelitian berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pikir

adalah:

1. Kedua kelas belum pernah mendapatkan materi elastisitas dan hukum

Hooke.

2. Kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama.

3. Kedua kelas mendapatkan perlakuan yang sama pada semester

sebelumnya yaitu, materi yang sama, waktu belajar yang sama.

D. Hipotesis Penelitian

Terdapat pengaruh penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing materi

elastisitas dan hukum Hooke terhadap hasil belajar siswa.

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2

Mesuji semester genap tahun pelajaran 2016/2017 yang terdiri atas 4 kelas

yang berjumlah 128 siswa. Penelitian dilakukan dengan memberikan

perlakuan pembelajaran dari peneliti pada dua kelas yaitu kelas eksperimen

dan kelas kontrol. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan kesetaraan

kemampuan yang dimiliki oleh siswa diantara kedua kelas tersebut dan

mendapatkan perlakuan yang sama pada semester sebelumnya yaitu, materi

yang sama, waktu belajar yang sama sehingga pengambilan sampel pada

penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling.

B. Metode Penelitian

Desain eksperimen pada penelitian ini menggunakan bentuk Quasi

Experimental Design dengan tipe Control Group Posttest Only digunakan

untuk meneliti pada dua kelas, satu kelas sebagai kelas eksperimen untuk

mengetahui pengaruh dari sebuah perlakuan yang diberikan dan kelas yang

kedua sebagai kelas kontrol yang tidak diberi perlakuan. Desain ini dapat

digambarkan sebagai berikut:

19

(eksperimen) dan satu kelompok dijadikan sebagai kelompok kontrol. Secara

diagram rancangan penelitian dapat dilihat pada Gambar berikut:

Gambar 2. Desain eksperimen Control Group Posttest Only

(Sugiyono, 2011: 796)

Keterangan:

KE : Kelas eksperimenKK : Kelas KontrolX : Perlakuan pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis inkuiri

terbimbing materi elastisitas dan hukum hookeC : Pembelajaran dengan menggunakan LKS konvensionalO1 : Posttest hasil belajar kelas eksperimenO2 : Posttest hasil belajar kelas kontrol

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel

bebas dan terikat. Variabel terikat yang akan diukur adalah hasil belajar siswa

sedangkan variabel bebasnya adalah LKS berbasis inkuiri terbimbing materi

elastisitas dan hukum Hooke.

D. Prosedur Penelitian

Langkah - langkah dalam penelitian ini adalah:

1. Menetapkan sampel penelitian.

2. Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan LKS Berbasis

Inkuiri Terbimbing materi elastisitas dan hukum Hooke.

KE X O1

KK C O2

20

3. Mengadakan posttest pada akhir pembelajaran untuk mengetahui dan

memperoleh data mengenai hasil belajar siswa pada ranah kognitif.

4. Menilai hasil posttest untuk mengetahui hasil belajar ranah kognitif siswa .

5. Membuat kesimpulan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Digunakan sebagai acuan guru pada pelaksanaan pembelajaran yang

digunakan selama proses pembelajaran.

2. LKS Berbasis inkuiri terbimbing

Digunakan sebagai panduan siswa dalam kerja kelompok dan akan

diberikan pada kelas eksperimen. Produk LKS inkuiri terbimbing

materi elastisitas dan hukum Hooke dikembangkan oleh Sinta

Alfionita.

3. LKS konvensional

LKS yang biasa digunakan sekolah dan diberikan pada kelas

konvensional.

4. Instrumen tes

Berbentuk soal pilihan ganda yang digunakan untuk mengetahui hasil

belajar kognitif siswa.

21

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk memperoleh data hasil belajar siswa ranah kognitif

adalah:

1. Wawancara

Metode wawancara digunakan pada tahap studi pendahuluan. Dilakukan

untuk mencari informasi mengenai variabel-variabel yang akan diteliti.

Wawancara dilakukan pada seorang guru IPA kelas X di SMA N 2 Mesuji

untuk mengetahui LKS yang digunakan dan pengalaman selama proses

pembelajaran.

2. Tes

Tes yang digunakan pada penelitian ini yaitu tes akhir (posttest) berupa

soal pilihan ganda. Pemberian posttest kepada seluruh siswa setelah

mendapatkan pembelajaran pada kedua kelas tersebut, kemudian

dilakukan penilaian terhadap jawaban siswa. Data posttest yang dimaksud

adalah untuk melihat kemampuan penguasaan akademik siswa sesudah

pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis inkuiri terbimbing pada

kelas eksperimen dan LKS konvensional yang digunakan di sekolah pada

kelas kontrol.

22

G. Analisis Instrumen

1. Uji Validitas

Pengujian instrumen soal menggunakan perangkat lunak komputer

program spss 21.0. Kriteria yang digunakan jika hasil person corellation <

0,05 soal dinyatakan tidak valid, jika hasil person correlation ≥ 0,05 soal

dinyatakan valid.

Pada penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil dengan N = 30, α =

0,05 dan s rtabel = 0,361. Terdapat 12 butir soal valid karena memiliki

Pearson Correlation > 0,361 dan 5 soal tidak valid karena memiliki

Pearson Correlation < 0,361. Dari 12 soal pilihan ganda yang valid,

digunakan 10 soal yang memiliki nilai Pearson Correlation terbesar

perindikator.

2. Uji Reliabilitas

Pengujian instrumen soal menggunakan perangkat lunak komputer

program spss 21.0. Kreteria reabilitas instrumen dapat dilihat dalam tabel

2 berikut:

Tabel 2. Kriteria Reliabilitas Instrumen

Nilai Keterangan0,80 < r11 ≤ 1,00 Reliabilitas sangat tinggi0,60 < r11 ≤ 0,80 Reliabilitas tinggi0,40 < r11 ≤ 0,60 Reliabilitas sedang0,20 < r11 ≤ 0,40 Reliabilitas rendah

r11 ≤ 0,20 Reliabilitas sangat rendah(Arikunto 2012: 319)

23

Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan, terdapat 10 soal yang valid,

soal tersebut kemudian diuji dengan uji reliabilitas. Hasil uji reliabilitas

dari soal yang valid adalah 0,684.

3. Uji Daya Beda

Daya beda instrumen diuji dengan menggunakan perangkat lunak

komputer program Anates.

Kriteria pengujian daya beda menggunakan nilai D (Indeks diskriminasi),

sebagai berikut:

D = 0,00 – 0,20 = JelekD = 0,21 – 0,40 = CukupD = 0,41 – 0,70 = BaikD = 0,71 – 1,00 = Baik sekaliD = Bernilai negatif berarti semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal

yang memiliki nilai D negatif maka harus dibuang.(Arikunto 2012: 226-232)

Hasil uji daya beda 10 soal yang valid dan reliabel disajikan pada Tabel 3.

(secara rinci pada Lampiran 13).

Tabel 3. Hasil Uji Daya Beda

Daya bedaIndeks DB Tafsiran

0,375 Cukup baik0,375 Cukup baik0,250 Cukup baik0,375 Cukup baik0,500 Baik0,500 Baik0,375 Cukup baik0,500 Baik0,375 Cukup baik0,750 Baik sekali

24

Berdasarkan tabel 6 terdapat enam soal memiliki daya beda lebih dari

0,21 kurang dari 0,40 dengan kriteria cukup baik, tiga soal memiliki daya

beda lebih dari 0,41 kurang dari 0,70 dengan kriteria baik dan dua satu

soal memiliki daya beda lebih dari 0,71 dengan kriteria daya beda baik

sekali. Untuk lebih lengkap, dapat dilihat pada lampiran 16.

4. Uji Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran instrumen diuji dengan menggunakan perangkat lunak

komputer program Anates.

Kriteria pengujian tingkat kesukaran:

Soal dengan P = 0,00 – 0,30 = Sukar

Soal dengan P = 0,31 – 0,70 = Sedang

Soal dengan P = 0,71 - 1,00 = Mudah

(Arikunto 2012: 222-225)

Uji tingkat kesukaran dilakukan dengan menggunakan program Anates.

Hasil uji tingkat kesukaran dinyatakan dalam tabel 4 (secara rinci pada

lampiran 14).

Tabel 4. Hasil Uji Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaranIndeks TK Tafsiran

(1) (2)0,267 Sukar0,667 Sedang0,367 Sedang0,233 Sukar0,500 Sedang0,433 Sedang

25

(1) (2)0,333 Sedang0,333 Sedang0,867 Sangat Mudah0,600 Sedang

Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa satu soal memiliki tingkat kesukaran

yang sangat mudah, tujuh soal memiliki tingkat kesukaran yang sedang,

dan dua soal memiliki tingkat kesukaran yang sukar.

H. Teknik Analasis Data dan Pengujian Hipotesis

1. Analisis Data

Pada penelitian ini hasil belajar yang diukur adalah pada ranah kogntif

yang didapat dari nilai akhir atau posttest.

2. Pengujian Hipotesis

Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas diuji dengan menggunakan metode Kolmogorov-

Smirnov dengan ketentuan jika signifikan lebih besar dari 0,05 dapat

disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan menggunakan Kolmogorof Smirnof (uji F),

atau menggunakan uji Homogenitas Levene. Jika kedua kelas

26

mempunyai varians yang tidak jauh berbeda (sama), maka kedua kelas

dikatakan homogen, demikian pula sebaliknya.

Kriteria uji adalah jika kedua data akan homogen, jika signifikansi >

0,05.

c. Uji T (Independent Sample T Test)

Uji ini dilakukan untuk membandingkan dua sampel yang berbeda

digunakan untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan rata-rata antara

dua kelompok sampel. Pengujian sampel menggunakan perangkat

lunak program spss 21.0

Hipotesis yang akan diuji adalah:

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada hasil belajar ranah

kognitif siswa akibat penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing

materi elastisitas dan hukum Hooke.

HI : Terdapat pengaruh yang signifikan pada hasil belajar ranah

kognitif siswa akibat penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing

materi elastisitas dan hukum Hooke.

Kriteria pengujian untuk daerah penerimaan dan penolakan hipotesis

adalah sebagai berikut :

Jika nilai signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

V. SIMPULAN DAN SARAN

B. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa

Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa akibat

digunakannya LKS berbasis inkuiri terbimbing materi elastisitas dan hukum

Hooke dilihat dari hasil uji nilai Independent Sample T-test nilai Sig. kurang

dari 0,05 yaitu 0,000.

C. Saran

Berdasarkan pengamatan selama pembelajaran berlangsung, maka penulis

memberikan saran sebagai berikut :

1. Pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis inkuiri terbimbing

dapat dijadikan salah satu alternatif bagi guru di sekolah dalam upaya

meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Pada penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing diperlukan batasan

waktu kepada siswa, dari awal tahap pembelajaran yaitu tahap orientasi

hingga tahap terakhir yaitu mengkomunikasikan dibutuhkan waktu 3 jam

pelajaran, 2 jam pelajaran pertama tahap orientasi hingga tahap analisis

data, 1 jam pelajaran berikutnya untuk tahap penarikan kesimpulan.

37

3. Terdapat beberapa siswa yang mengalami kesulitan pada tahap

percobaan ketika pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis

inkuiri berlangsung dikarenakan siswa belum terbiasa dengan

menggunakan pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing, oleh karena itu

disarankan kepada guru untuk terus melatih siswa dengan menggunakan

LKS berbasis inkuiri terbimbing agar hasil belajar lebih maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Abelta, G. A. 2017. Pengaruh Penggunaan LKS Berbasis Inkuiri Terbimbingterhadap Hasil Belajar melalui Pemahaman Konsep. (Online) tersedia diJurnal Pembelajaran Fisika. Vol 5 (2): 93-104.

Afnidar. 2015. Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri dan Kepercayaan DiriTerhadap Keterampilan Proses Sains Biologi Siswa Pada TopikPencemaran Lingkungan SMA Negeri 1 Muara Pidie. (Online) tersedia diJurnal Edukasi dan Sains Biologi. Vol 4 (1): 9-11.

Alfionita, S., Ertikanto, C., dan Nyeneng, I. D. P. 2016. ( Produk LKS BerbasisInkuiri Terbimbing Materi Elastisitas dan Hukum Hooke ).

Arikunto, S. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hal:222-225, 226-232, 319.

Daryanto. 2013. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. Hal: 5-6.

Dezricha, Fanni, R., dan Rohati. 2014. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS)Berbasis POE (Predict, Observe, Explain) Pada Materi Program LinearKelas XII SMA. (Onine) tersedia di Jurnal Sainmatika. Vol 8 (1): 96-109.

Gunawan, I., dan Palupi, R. 2015 Taksonomi Bloom-revisi ranah kognitifkerangka landasan untuk pembelajaran, pengajaran, dan penilaian.Premiere Educandum. (Online) tersedia di http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/PE/article/view/50. Vol 2 (2): 17-22.

Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani. Hal: 95-99.

Helmi, S. 2015. Meningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA (Fisika) denganModel Pembelajaran Inkuiri Disertai LKS Terbimbing pada Siswa Kelas8A SMP Negeri 10 Jember Tahun Ajaran 2014/2015. (Online) tersedia diDigital Respository Unej. Vol 1 (1): 1-5

Iryani, Mawardi, dan Andromeda. 2016. Pengaruh Penggunaan LKS BerbasisInkuiri Terbimbing terhadap Hasil Belajar Siswa untuk Materi KoloidKelas XI SMAN 1 Batusangkar. (Online) tersedia di Jurnal Eksakta. Vol 1(1): 82-89.

39

Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Srtifikasi Guru. Jakarta:Raja Gratindo Persada. Hal: 173.

Maretasari, E., Subali, B., dan Hartono. 2012. Penerapan Model PembelajaranInkuiri Terbimbing Berbasis Laboratorium untuk Meningkatkan HasilBelajar dan Sikap Ilmiah Siswa. (Online) tersedia di Jurnal PendidikanFisika Indonesia. Vol 1 (2): 27-31.

Purnamasari, Rezeki. 2014. Meningkatkan Hasil Belajar dengan MenggunakanModel Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan LKS Pada MateriLarutan Penyangga Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri Banjarmasin.(Online) tersedia di Jurnal Inovasi Pendidikan Sains.Vol 5 (3): 13-17.

Rustaman, N. Y. 2005. Perkembangan Penelitian Berbasis Inkuiri dalamPendidikan Sains. Makalah dipresentasikan dalam Seminar NasionalHimpunan Ikatan Sarjada dan Pemerhati Pendidikan IPA IndonesiaBekerjasama dengan FPMIPA. Universitas Pendidikan Indonesia,Bandung. (Online) tersedia dihttp://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/195012311979032-NURYANI_RUSTAMAN/PenPemInkuiri.pdf.

Salirawati, D. 2006. Penyusunan dan Kegunaan LKS dalam Proses Pembelajaran.(Online) tersedia dihttp://staffnew.uny.ac.id/upload/132001805/pengabdian/19penyusunan-dan-kegunaan-lks.pdf.

Sanjaya, W. 2015. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:Kencana Prenada Media Group. (Online) tersedia dihttps://books.google.co.id/books?id=Y9xDDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=Sanjaya,+W.+2015.+Perencanaan+dan+Desain+Sistem+Pembelajaran&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjq9PSDvdHeAhUHvY8KHamxADEQ6AEIKjAA. Hal: 15.

Setiadewi, F., Suryawati, E., dan Mahadi, I. 2015. Pengembangan Lembar KerjaSiswa (LKS) Berorientasi Model Pembelajaran Discovery Lerning (DL)untuk Meningkatan Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa pada MateriVioteknologi Kelas XII SMA. (Online) tersedia di Jurnal OnlineMahasiswa. Vol 2 (2): 1-13.

Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka InsanMadani. Hal: 29, 44.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Hal: 796.

Susanto, A. 2016. Teori Belajar danPembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:Kencana Prenadamedia Group. (Online) tersedia di

40

http://scholar.google.co.id/citations?user=FVHTdF4AAAAJ&hl=id. Hal:5

Wahyudin. 2015. Meningkatkan Hasil Belajar PKN dengan Model PembelajaranInkuiri pada SMP Negeri 14 Bandar Lampung. (Online) tersedia diLentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan. Vol 1 (2): 165-174.

Wahyudin., Sutikno, dan Isa, A. 2010. Keefektifan Pembelajaran BerbantunMultimedia Menggunaan Metode Inkuiri Terbimbing untuk MeningkatanMinat dan Pemahaman Siswa. (Online) tersedia di Jurnal PendidikanFisika Indonesia. Vol 6 (1): 58-62.

Wahyuni, R., Hikmawati, dan Taufik, M. 2016. Pengaruh Model PembelajaranInkuiri Terbimbing dengan Metode Eksperimen Terhadap Hasil BelajarFisika Siswa Kelas XI IPA SMAN 2 Mataram Tahun Pelajaran 2016/2017.(Online) tersedia di Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi. Vol 2 (4):164-169.