PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

114
PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS MURID KELAS IV SDN PARANGIA KECAMATAN BONTOMATE’NE KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh WINDI APRIANTI NIM : 105409586 15 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019

Transcript of PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

Page 1: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL

BELAJAR IPS MURID KELAS IV SDN PARANGIA

KECAMATAN BONTOMATE’NE KABUPATEN

KEPULAUAN SELAYAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

WINDI APRIANTI

NIM : 105409586 15

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019

Page 2: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

iv

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Windi Aprianti

NIM : 105 40958615

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1

Dengan Judul : Pengaruh Penggunaan Ice Breaking Terhadap Hasil

Belajar IPS Murid Kelas IV SDN Parangia

Kecamatan Bontomate’ne Kabupaten Kepulauan

Selayar

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim

penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau

dibuatkan oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi

apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, September 2019

Yang Mebuat Pernyataan

Windi Aprianti

Page 3: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

v

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Windi Aprianti

NIM : 105 40958615

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut :

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, Saya

yang menyusun sendiri skripsi ini (tidak dibuat oleh siapapun).

2. Dalam penyusunan skripsi ini saya akan selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada no. 1, 2, dan 3 maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian pernjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran

Makassar, September 2019

Yang Mebuat Perjanjian

Windi Aprianti

NIM: 10540958615

Page 4: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Bukanlah ilmu yang seharusnya mendatangimu, Tetapi kamulah

yang harus mendatangi ilmu itu.

﴾٦ ﴿ إن مع العسر يسرا

[94:6] sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

﴾٧ ﴿ فإذا فرغت فانصب

[94:7] Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan

sungguh-sungguh (urusan) yang lain,

﴾٨ ﴿ وإلى ربك فارغب

[94:8] dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

Kupersembahkan

Karya ini sebagai tanda baktiku kepada ayahanda dan ibunda

tercinta, serta kakak dan adikku atas segala tetesan keringat, doa,

semangat, pengorbanan serta kasih sayang yang menunjang

kesuksesanku dalam meraih cita-cita.

Serta sahabat yang telah hadir menghiasi perjalanan hidupku.

Page 5: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

vii

ABSTRAK

Windi Aprianti, 2019. Pengaruh Penggunaan Ice Breaking Terhadapa Hasil

Belajar IPS Murid Kelas IV SDN Parangia Kecamatan Bontomate’ne Kabupaten

Kepulauan Selayar. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Pembimbing I Muhammad Nawir dan Pembimbing II Syarifah Aeni Rahman.

Masalah utama penelitian ini adalah apakah penggunaan Ice Breaking

berpengaruh terhadap hasil belajar IPS murid kelas IV SDN Parangia Kecamatan

Bontomate‟ne Kabupaten Kepulauan Selayar? penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh penggunaan Ice Breaking terhadap hasil belajar murid kelas

IV SDN Parangia Kecamatan Bontomate‟ne Kabupaten Kepulauan Selayar.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pre-eksperimental. Rancangan yang

digunakan adalah One Group Pretes-Postes Design yaitu sebuah eksperimen yang

dalam pelaksanaanya hanya melibatkan satu kelas sebagai kelas eksperimen tanpa

adanya kelas pembanding (Kelas Kontrol) yang bertujuan untuk mengetahui

apakah penggunaan Ice Breaking berpengaruh terhadap hasil belajar murid kelas

IV SDN Parangia Kecamatan Bontomate‟ne Kabupaten Kepulauan Selayar.

Dimana murid kelas IV SDN Parangia Kecamatan Bontomate‟ne Kabupaten

Kepulauan Selayar berjumlah 18 orang yaitu 7 orang laki-laki dan 11 orang

perempuan. Keberhasilan proses pembelajaran ditinjau dari aspek, yaitu:

ketercapaian ketuntasan hasil belajar IPS murid secara klasikal, aktivitas murid

dalam pembelajaran IPS. Pembelajaran dikatakan berhasil jika aspek diatas

terpenuhi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah data hasil belajar IPS

murid yang dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi aktivitas belajar

murid.

Hasil analisis statistik deskriptif penggunaan Ice Breaking terhadap hasil

belajar murid positif, kemampuan belajar murid dengan menggunakan Ice

Breaking menunjukkan hasil belajar yang lebih baik daripada sebelum diterapkan

Ice Breaking. Hasil analisis statistik inferensial menggunakan uji t, diketahui

bahwa nilai yang diperoleh adalah 8,05 dengan db = 18 – 1 = 17, pada

taraf signifikan 0,05% diperoleh = 2,110. Jadi > atau

hipotesis nol ( ) ditolak dan hipotesis alternative ( diterima. Hal ini

membuktikan bahwa penggunaan Ice Breaking berpengaruh terhadap hasil belajar

IPS murid kelas IV SDN Parangia Kecamatan Bontomate‟ne Kabupaten

Kepulauan Selayar.

Kata Kunci: Ice Breaking, Hasil Belajar Murid dan IPS.

Page 6: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah Swt, Tuhan semesta alam. Allah

yang paling agung untuk membuka jalan bagi setiap makhluk hambanya, Allah

yang paling suci untuk menjadi energi bagi petunjuk hidup dan kesuksesan

hambanya. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan bimbingan dari-Nya sehingga

skripsi dengan judul “Pengaruh Penggunaan Ice Breaking Terhadap Hasil

Belajar IPS Murid Kelas IV SDN Parangia Kecamatan Bontomate’ne

Kabupaten Kepulauan Selayar” dapat diselesaikan.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu prasyarat akademik guna

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Dasar (PGSD) Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas

Muhammadiyah Makassar. Beragam kendala dan hambatan yang dilalui oleh

penulis dalam penyusunan skripsi ini, namun berkat usaha yang optimal dan

dukungan berbgai pihak hingga akhirnya penulis dapat melewati rintangan

tersebut.

Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih yang tak

terhingga kepada kedua orang tua, Ayahanda Ruddin dan Ibunda Sumi Atun, serta

keluarga besarku yang telah berdo‟a, berjuang, rela berjuang tanpa pamrih dalam

mengasuh, membesarkan, mendidik, memberikan semangat, perhatian dan

dukungan dan membiayai penulis dalam proses pemcarian ilmu.

Page 7: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

ix

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Dr.

Muhammad Nawir, M.Pd pembimbing I dan Syarifah Aeni Rahman, S.Pd., M.Pd.

pembimbing II, yang telah meluangkan waktu, fikiran dan tenaga serta

memberikan bimbingan, arahan, motivasi, petunjuk mulai penyusunan proposal

penelitian hingga perampungan menyelesaikan skripsi. saran-saran, serta motivasi

sejak awal penyusunan proposal penelitian hingga selesainya skripsi ini.

Penulis hanturkan rasa hormat dan menyampaikan terima kasih kepada

Prof. Dr. H. Abdul Rahman Rahim, M.M, Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar, Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, Alim Bahri, S.Pd., M.pd.,

Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah

Makassar. Bapak-bapak dan Ibu-ibu Dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Dasar yang telah ikhlas mentransfer ilmunya kepada penulis, serta seluruh staf

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan bantuan dan

motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan studi.

Ucapan terima kasih juga kepada Kepala Sekolah SDN Parangia

Kabupaten Kepulauan Selayar dan Bapak/ibu guru serta seluruh staf atas segala

bimbingan, kerjasama dan bantuanya selama penulis mengadakan penelitian.

Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada murid-murid SDN

Parangia Kabupaten Kepulauan Selayar khususnya kelas IV atas kerjasama,

motivasi serta semangatnya dalam mengikuti proses pembelajaran.

Page 8: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

x

Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya

kepada sahabat-sahabatku tercinta Nurhakiki, Nurwahidatuljannah, dan Usrawati,

rekan seperjuangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar angkatan 2015 terkhusus

kelas B Univesitas Muhammadiyah Makassar, terima kasih atas dukungan dan

solidaritas yang diberikan selama menjalani perkuliahan, semoga keakraban dan

kebersamaan kita tidak berakhir sampai di sini, serta semua pihak yang telah

memberikan bantuan yang tidak sempat disebutkan satu persatu, semoga segala

bantuan dan pengorbanannya bernilai ibadah dan mendapat imbalan dari-Nya.

Akhirnya, dengan segala keredahan hati, penulis senantiasa

mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan

tersebut sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak

akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberi

manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis. Aamiin

Makassar, September 2019

Penulis

Page 9: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. iii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................ iv

SURAT PERJANJIAN ............................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. vi

ABSTRAK ................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................... x

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian........................................................................ 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka.............................................................................. 9

1. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................ 9

2. Ice Breaking ........................................................................... 11

Page 10: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

xii

a. Pengertian Ice Breaking .................................................... 11

b. Karakteristik Ice Breaking ................................................ 13

c. Jenis Ice Breaking ............................................................. 14

d. Manfaat Ice Breaking ........................................................ 15

3. Hakikat Hasil Belajar .............................................................. 15

a. Pengertian Hasil Belajar.................................................... 15

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............... 17

4. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ................................................ 23

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ........................ 23

b. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ............................. 24

c. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ........ 25

d. Ruang Lingkup Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 27

e. Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ..................... 28

B. Kerangka Pikir ............................................................................. 30

C. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................. 33

B. Populasi dan Sampel .................................................................... 34

C. Defenisi Operasional Variabel ...................................................... 34

D. Instrument Penelitian .................................................................... 35

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 36

F. Rancangan Analisa Data ............................................................... 37

Page 11: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

xiii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ........................................................................... 43

B. Pembahasan ................................................................................ 52

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan .................................................................................... 52

B. Saran .......................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 12: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel

3.1. Jumlah Siswa Kelas IV SDN Parangia ................................................... 34

3.2. Tingkat Penguasaan Materi .................................................................... 39

3.3. Kriteria Ketuntasan Minimal .................................................................. 39

4.1. Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pre-test ................. 43

4.2. Tingkat Hasil Belajar Pre-test ................................................................ 44

4.3. Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPS .................................................. 44

4.4. Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Post-tes ................. 45

4.5. Tingkat Hasil Belajar Post-tes ................................................................ 46

4.6. Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPS .................................................. 47

4.7. Hasil Analisis Data Observasi Aktivitas Murid ....................................... 47

4.8. Analisis Skor Pre-tes dan Pos-ttes .......................................................... 50

Page 13: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar

2.1. Bagan Kerangka Pikir ............................................................................ 31

Page 14: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

3. Soal Pre-test dan Post-test

4. Analisis Nilai

5. Daftar Nilai Murid Kelas IV SDN Parangia

6. Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Parangia

7. Hasil Analisis Data Aktivitas Murid Kelas IV SDN Parangia

8. Dokumentasi

9. Tabel Nilai Distribusi t

10. Persuratan

Page 15: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial yang tumbuh dan

berkembang serta berkeinginan untuk mencapai suatu kehidupan yang

optimal. Selama proses peningkatan dan pengembangan pengetahuan

kepribadian maupun keterampilannya, manusia perlu membangun hubungan

sosial satu sama lain.

Manusia yang mudah bersosialisasi yakni manusia yang dapat

menjalankan komunikasi dengan baik. Setiap yang dialami manusia dalam

hidupnya akan membentuk pengetahuan sosial. Mengingat kehidupan masyarakat

dengan segala permasalahan yang semakin kompleks, maka diperlukan

pengetahuan berupa pendidikan formal. Sekolah merupakan pendidikan formal

yang diharapakan dapat memberikan pengetahuan, kecakapan, keterampilan, dan

sikap-sikap dasar yang diperlukan untuk pembentukan dan pengembangan pribadi

yang utuh.

Lingkupan sosial budaya dengan perkembangan yang sangat pesat seiring

perubahan zaman menjadi tantangan mendasar dalam pembelajaran IPS. Hal

tersebut sesuai dengan tujuan utama pembelajaran IPS yakni mengembangkan

potensi murid agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat,

memiliki mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, serta

terampil dalam mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari, baik yang

menimpa dirinya sendiri, maupun yang menimpa masyarakat yang cepat

Page 16: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

2

berkembang dan mengalami perubahan. Guru dalam mata pelajaran IPS perlu

mengembangkan kompetensi profesionalisme sesuai dengan tututan dalam dunia

pendidikan yang berkembang pesat.

Kenyataannya, proses pembelajaran IPS masih sebatas transfer ilmu dari

guru kepada murid (teaching oriented learning), mata pelajaran IPS dipandang

sebagai mata pelajaran berbasis textbook yang dalam pengimplementasiannya

murid sering kali ditugaskan untuk membaca materi yang ada pada buku

pelajaran, sementara rasionalisasi mempelajari IPS untuk jenjang pendidikan

dasar yakni agar murid dapat mensistematisasikan bahan, informasi, agar lebih

peka terhadap berbagai masalah sosial serta mempertinggi rasa toleransi dan

persaudaraan di lingkungannya. Pembelajaran merupakan kegiatan yang sangat

fundamental (penting) dalam dunia pendidikan. Pembelajaran mengandung makna

adanya kegiatan belajar mengajar antara siswa dan guru yang berorientasi pada

pengembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Pengertian belajar sendiri

adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dengan

lingkungannya (Slameto, 2003:20).

Proses interaksi belajar mengajar disadari atau tidak, banyak siswa yang

menjadi lelah, malas, jenuh, dan tidak tertarik atau tegang saat mengikuti suatu

proses pembelajaran, terutama jika: (1) Murid sudah lelah; (2) Murid mengantuk;

(3) Murid dalam kondisi lapar; (4) Sifat pertemuan sangat formal, sehingga

menegangkan.

Page 17: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

3

Hal-hal semacam itu, tidak dapat dipungkiri akan mengakibatkan

kebosanan dan kejenuhan yang akhirnya akan membawa suasana menjadi tidak

dinamis, tidak ada gairah, maupun malas untuk berpikir lebih dalam. Tidak jarang

juga pertemuan menjadi tidak efektif, tidak hidup, hanya satu arah sehingga tidak

mendapatkan tanggapan atau respon yang positif dari murid. Akibat terbesar dari

kondisi tersebut adalah: (1) Materi tidak dapat dipahami; (2) Seluruh

pembelajaran menjadi sia-sia; (3) Penolakan terhadap setiap ide, (4) Tidak

bergairah dalam belajar.

Ada banyak cara yang dilakukan untuk menciptakan suasana belajar yang

kondusif, efektif dan menyenangkan salah satunya yakni dengan menggunakan

Ice Breaking. Menurut Said (2010) Ice Breaking adalah permainan atau kegiatan

yang berfungsi untuk mengubah suasana kebekuan dalam kelompok.

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 21-23 januari 2019 dengan guru

kelas IV SDN Parangia Kecamatan Bontomate‟ne Kabupaten Kepulauan Selayar

pada mata pelajaran IPS dengan standar kompetensi pentingnya sikap

kepahlawanan dan patriotisme dalam kehidupan sehari-hari, terdapat masalah.

Murid pasif dan tidak aktif selama proses pembelajaran sehingga hasil belajar

murid belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu

70. Dari jumlah murid 18 orang, yang masih di bawah KKM sebanyak 77,78%

(14 orang murid) dan yang sudah melewati KKM sebanyak 22,22% (4 orang

murid). Hal ini di akibatkan karena terdapat beberapa masalah yang diduga

sebagai penyebab belum optimalnya pencapaian hasil belajar murid, yaitu proses

pembelajaran di kelas tersebut berlangsung hanya sebatas guru menerangkan dan

Page 18: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

4

murid mendengarkan kemudian mencatat yang diberikan sehingga keterlibatannya

sangat rendah, media yang digunakan dalam pembelajaran hanya sebatas papan

tulis, tidak terdapat kegitan belajar yang menarik seperti memberikan permainan,

hanya sebagian kecil murid yang bertanya atau mengutarakan pendapatnya jika

ada hal-hal yang kurang dimengerti. Ketika guru bertanya hanya beberapa murid

yang menjawab. Dan pada kenyataannya banyak murid yang terlihat tidak percaya

diri mengerjakan soal-soal latihan dan menjelaskan materi yang telah dipelajari,

sehingga hasil belajar kurang memuaskan.

Menurut Soenarno (2005:1) ice breaking adalah peralihan situasi yang

membosankan, membuat mengantuk, menjenuhkan dan tegang menjadi rileks,

bersemangat, tidak membuat mengantuk, serta ada perhatian dan rasa senang

untuk melihat orang yang berbicara di depan kelas atau ruang pertemuan. Ice

Breaking dalam pembelajaran IPS dapat dilakukan pada saat kegiatan membuka

pelajaran, jeda pada saat pertengahan penyampaian materi dan pada kegiatan

penutup pelajaran. Ice Breaking ini dapat dikondisikan dengan keadaan murid

jenis Ice Breaking sangat beragam akan tetapi dalam penelitian ini peneliti

menggunakan Ice Breaking berupa jenis Gerak Lagu dan jenis Tepuk. Gerak Lagu

dan Tepuk yang digunakan untuk tujuan ini adalah Marina menari diatas menara,

Pundak lutut kaki, dan tepuk konsentrasi. cara ini dapat diselipkan disela-sela

proses belajar mengajar.

Hasil penelitian Ramantika pada tahun 2015 dengan judul penelitian

Pengaruh permainan Ice Breaking terhadap motivasi belajar siswa dalam

pembelajaran IPS kelas IV di SD Islam Al-Amanah Tangerang Selatan. Metode

Page 19: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

5

yang digunakan adalah Quasi Eksperimen denga penelitian One Group Pretest-

Postest design. Hasil penelian mengungkapkan bahwa permaina Ice Breaking

berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS sebelum

diberi perlakuan sebesar 38,2 sedangkan rata-rata motivasi belajar siswa dalam

pembelajaran IPS sesudah diberi perlakuan sebesar 46,89. Berdasarkan thitung>ttabel

(8,5>2.05), sehingga rata-rata motivasi siswa dalam pembelajaran IPS sesudah

diberi perlakuan lebih tinggi dari rata-rata motivasi belajar siswa dalam

pembelajaran IPS sebelum diberi perlakuan.

Hasil penelitian pada murid kelas VII SMP swasta Pahlawan Sukaramai

pada tahun 2013 yang dilakukan oleh Wulandari dengan mengangkat judul

Pengaruh Penggunaan Teknik Pembelajaran Ice Breaking Terhadap kemampuan

menulis pantun Siswa Kelas VII SMP swasta Pahlawan Sukaramai. Untuk

penelitian tersebut data diambil dari 68 sampel yang berasal dari 128 populsi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan

desain Two Group Postest Desain. Instrument yang digunakan adalah tes menulis

pantun dalam bentuk tes essai. Dari perhitungan uji hipotesis diperoleh to = 5,02

yang dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikan 5% dan 1% dengan df =

(N1+N2) – 2 = (34+34) – 2 = 66. Pada tabel t dengan df 66 diperoleh taraf

signifikan 5% = 2,00 dan taraf signifikan 1% = 2,65. Dengan demikian, Ha

diterima artinya teknik pembelajaran Ice Breaking berpengaruh terhadap

kemampuan menulis pantun siswa kelas VII SMP swasta Pahlawan Sukaramai.

Hasil penelitian pada murid kelas III MI Masyariqul Anwar 4 Sukabumi

Bandar Lampung pada tahun 2017 yang dilakukan oleh Angraeni dengan

Page 20: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

6

mengangkat judul Pengaruh Teknik Pembelajaran Ice Breaking Terhadap

Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas III Mi Masyariqul Anwar

4 Sukabumi Bandar Lampung. Populasi penelitian ini seluruh siswa kelas III Mi

Masyariqul Anwar dengan jumlah siswa sebanyak 40 siswa. Instrument yang

digunakan dalam penelitian ini berupa angket yang dipakai untuk mengukur

bagaimana tingkat motivasi siswa dalam belajar apakah terdapat pengaruh atau

tidak dengan menggunakn ice breaking pada saat proses pembelajaran. Metode

penelitian ini menggunakan quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini

seluruh siswa kelas III A sebanyak 23 murid. Dalam menggunakan analisis data

peneliti menggunakan uji normalitas, hormonogenitas dan uji t dalam penelitian

ini. Dan dengan menggunakan teknik ice breaking lebih tinggi daripada nilai rata-

rata motivasi dengan menggunakan teknik lain yaitu di kelas kontrol

menggunakan teknik pembelajaran tutorial/bimbingan dengan nilai perhitungan

dari nilai rata-rata kelas eksperimen 90,77 dengan jumlah responden 17siswa.

Selamjutnya pada kelas kontrol memiliki rata-rata 88,38 dengan jumlah responden

23 siswa.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu menunjukkan pengaruh ice

breaking berpengaruh untuk meningkatkan murid dalam proses pembelajaran

murid dimulai dari mata pelajaran yang berbeda-beda pada kajian terdahulu. Ada

sedikit yang membedakan penelitian terdahulu dengan peneliti yang akan peneliti

lakukan. Oleh karena itu peneliti akan melaksanakan penelitian ini dengan jenis

penelitian pre-eksperimental untuk melihat pengaruh hasil belajar murid dengan

menggunakan teknik ice breaking di kelas IV SDN Parangia Kecamatan

Page 21: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

7

Bontomate‟ne Kabupaten Kepulauan Selayar. Persamaan dalam penelitian ini

dengan terdahulu yaitu dengan digunakan ice breaking, sedangkan perbedaan

dalam penelitian ini yaitu terletak pada mata pelajaran.

Berkaitan dengan hal tersebut di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai pengaruh penggunaan Ice Breaking terhadap hasil belajar IPS

murid kelas IV SDN Parangia Kecamatan Bontomate‟ne Kabupaten Kepulauan

Selayar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah pengaruh penggunaan Ice Breaking

terhadap hasil belajar IPS murid kelas IV SDN Parangia Kecamatan

Bontomate‟ne Kabupaten Kepulauan Selayar?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah: Untuk

mengetahui pengaruh penggunaan Ice Breaking terhadap hasil belajar IPS

murid kelas IV SDN Parangia Kecamatan Bontomate‟ne Kabupaten Kepulauan

Selayar.

D. Manfaat Penelitian

1. Mafaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan terhadap ilmu

pengetahuan khususnya bidang ilmu pendidikan jurusan pendidikan guru sekolah

dasar dan perkembangan mengenai pengaruh penggunaan Ice Breaking terhadap

Page 22: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

8

hasil belajar IPS murid kelas IV SDN Parangia Kecamatan Bontomate‟ne

Kabupaten Kepulauan Selayar.

2.Manfaat Praktis

a. Bagi Murid

Aktivitas Ice Breaking ini diharapakan dapat meningkatkan minat dan

hasil belajar mata pelajaran IPS dan tidak merasa jenuh atau bosan dalam belajar.

b. Bagi Guru

Aktivitas Ice Breaking ini diharapkan dapat diaplikasikan dalam

proses pembelajaran di kelas, agar murid lebih bersemagat dalam menerima

pelajaran yang berlangsung, sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran

dapat tercapai.

c. Bagi Sekolah

Memberikan masukan bagi sekolah dalam rangka mengefektifkan

pembinaan dan pengelolaan materi mengajar dalam pelaksanaan pendidikan.

d. Bagi Instansi Terkait

Diharapakan bisa memberikan masukan yang bermanfaat dalam

menentukan langkah instansi selanjutnya kedepan lebih baik.

e. Bagi Peneliti

Penelitian diharapakan mampu memberikan tambahan referensi mengenai

pengaruh penggunaan Ice Breaking terhadap hasil belajar IPS murid kelas IV

SDN Parangia Kecamatan Bontomate‟ne Kabupaten Kepulauan Selayar. Selain

itu sebagai latihan penulisan karya ilmiah selanjutnya bagi peneliti.

Page 23: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Hasil Penelitian yang Relevan

Hal ini relevan dengan hasil penelitian Riskawati tahun 2017, dengan

judul penelitiaan Pengaruh Teknik Ice Breaking Terhadap Hasil Belajar IPS siswa

kelas IV SD Negeri 87 Manipi Kecamatan Sinjai Barat. Jenis penelitian yang

diambil dalam penelitian ini pra-eksperimen bentuk One Group Pretest Post-test

Design. Hasil analisis statistik deskriptif terhadap hasil belajar siswa terhadap

teknik ice breaking positif, pemahaman materi dan konsep dari IPS dengan teknik

ice breaking ini menunjukkan hasil belajar yang lebih baik daripada sebelum

diterapkan ice breaking. Hasil analisis statistik inferensial menggunakan rumus uji

t, diketahui bahwa nilai t Hitung yang diperoleh adalah 5,75 dengan frekuensi db =

20 – 1 = 19, pada taraf signifikan 5% diperoleh t Tabel 2,09 jadi t Tabel atau

hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternative (H1) diterima. Hal ini

membuktikan bahwa aplikasi teknik ice breaking dalam pembelajaran IPS

mempunyai pengaruh daripada sebelum menggunakan teknik ice breaking.

Hasil penelitian Wahyuni tahun 2017 dengan judul penelitian Pengaruh

Penggunaan Ice Breaking Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Siswa

Kelas IV SD Inpres Tamarunang Kecamatan Somba Opu Kab. Gowa. Dalam

penelitian ini terdapat 24 siswa kelas kontrol dan 24 siswa kelas eksperimen di

mana hasil belajar siswa kelas kontrol mencapai nilai rata-rata sedang dan hasil

Page 24: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

10

belajar kelas eksperimen mencapai kategori tinggi berdasarkan hasil analisis data

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol

dan eksperimen, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode

Ice Breaking jenis tepuk tangan dan humor memiliki pengaruh positif terhadap

hasil belajar siswa SD Inpres Tamarunang.

Hasil penelitian Sumardani tahun 2014, dengan judul penelitian Pengaruh

Teknik Ice Breaking Pada Pembelajaran Matematika Terhadap Hasil Belajar

Peserta Didik kelas III Sekolah Dasar Negeri 20 Pontianak Selatan. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Eksperimen dengan bentuk penelitian

Quasi Eksperimen Design dengan rancangan penelitian non equivalent control

group design. Sampel penelitian ini adalah peserta didik kelas III B yang

berjumlah 30 orang. Hasil analisis data, diperoleh rata-rata post-test pada kelas

eksperimen diperoleh sebesar 72,27 sedangkan kelas kontrol sebesar 62,93. Hasil

perhitungan effect size data hasil belajar peserta didik kelas eksperimen dan kelas

kontrol diperoleh sebesar 0,59 diklasifikasikan dalam kategori sedang, yang

berarti bahwa penerapan teknik ice breaking memberikan pengaruh yang sedang

terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Matematika di kelas III

Sekolah Dasar Negeri 20 Pontianak.

Berdasarkan penelitian-penelitian relevan tersebut, penulis berpendapat

bahwa penggunaan Ice Breaking terhadap hasil belajar murid dapat meningkatkan

minat belajar murid pada proses pembelajaran. Sehingga penulis bermaksud untuk

mengetahui hasil belajar murid dengan menggunakan Ice Breaking pada mata

pelajaran IPS.

Page 25: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

11

2. Ice Breaking

a. Pengertian Ice Breaking

Kesan pertama adalah daya pikat yang luar biasa yang bisa mempengaruhi

suasana pembelajaran di kelas. Seorang guru harus dapat memulai pembelajaran

dengan awal yang baik, penuh semangat dan menyenangkan maka konsentrasi dan

perhatian murid akan terfokus pada guru, sehingga diharapkan murid dapat

mengerti materi pembelajaran yang dilaksanakan. Belajar tentunya akan

melibatkan otak dalam proses berpikir. Menurut Roger (Yanuarita, 2013:18) “otak

manusia terdiri dari dua hemisfer (bagian), yakni otak kiri dan otak kanan yang

mempunyai fungsi yang berbeda”. Fungsi inilah yang mempengaruhi kepribadian

seseorang, seperti yang dikemukakan Doug Hall (Yanuarita, 2013:21) bahawa

“dominasi kerja otak kiri atau otak kanan seseorang mempengaruhi

kepribadiaannya”. Bertolak dari pendapat tersebut guru dalam suatu pembelajaran

berfungsi membantu murid menyeimbangkan kedua belahan otak ini.

Berdasarkan penelitian para ahli tentang cara kerja otak ditemukan bahwa

ketika murid merasa senang maka hormon nerotransmitter dopamine akan

dilepaskan dalam otak sehingga murid lebih bersemangat dan bergairah. Senada

dengan itu, Juddy Willis (Rudiana, 2012:22) mengemukakan bahwa, “ agar anak-

anak lebih bersemangat dan bergembira dalam belajar maka mereka

membutuhkan dopamine dalam otak mereka”. Selanjutnya ditegaskan lebih jauh

oleh Boby deporter (Rudiana, 2012:22) bahwa “ pada saat anak belajar menjadi

menyenangkan maka otak akan mekar dan berkembang seperti spons yang dapat

membuat murid menyerap pelajaran dengan mudah dan cepat”. Hal inilah yang

Page 26: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

12

diharapakan muncul dalam setiap kegiatan pebelajaran di kelas karena apabila

murid senang dalam belajar mereka akan semakin aktif. Semakin aktif para murid

terlibat dalam kegiatan pembelajaran maka kemampuan otak mereka dalam

menangkap materi pembelajaran juga akan semakin berkembang. Salah satu cara

yang tepat untuk mewujudkan hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan

Ice Breaking dalam setiap proses belajar mengajar.

Supriadi mengemukakan pengertian Ice Breaking adalah: suatu cara untuk

memecahkan suatu yang dingin, beku, dan kaku menjadi hangat, mencair dan

rileks. Sehingga kebekuan yang menjadi faktor pencegah berlangsungnya proses

belajar mengajar dapat teratasi (Pratiwi, 2013:4 http://ejournal.unesa.ac.id diakses

20 Mei 2019).

Ice Breaking dapat mencairkan suasana kebekuan yang akan menjadi

faktor pencegah berlangsungnya proses belajar mengajar dapat diatasi. Hal yang

sama juga dikemukakan oleh Soenarno (2005:1) menyebutkan bahwa Ice

Breaking adalah “cara untuk membuat peserta pelatihan, seminar, pertemuan, atau

meeting menjadi terkonsentrasi. Selanjunya Pratiwi (2013:4) mengartikan bahwa:

Ice Breaking adalah sebuah kegiatan yang dimaksudkan untuk membangun

motivasi dan suasana belajar yang sangat dinamis, penuh semangat dan

antusiasme yang berfungsi untuk memecah kebekuan dan untuk membangkitkan

motivasi belajar sehingga terciptanya suatu kondisi pembelajaran yang

menyenangkan.

Ditinjau dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

Ice Breaking adalah salah satu cara yang dapat digunakan dalam suatu

Page 27: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

13

pembelajaran untuk menjadikan suasana belajar menjadi kondusif dan

menyenangkan sehingga murid dapat berkonsentrasi, tidak lagi mengantuk,

tercipta rasa senang dalam dirinya sehingga dapat menerima materi pembelajaran

dengan baik.

b. Kerakteristik Ice Breaking

Soenarno (2005:4) mengemukakan kerakteristik dari Ice Breaking yaitu:

(1) Kalimat yang bisa menarik perhatian audiens dalam 11 menit

pertama; (2) Adanya gerakan fisik yang mengandung perhatian

peserta; (3) Peserta seminar atau peserta pelatihan dilibatkan dalam satu

topik; (4) Adanya bunyi-bunyian yang merangsang pendengar peserta.

(5) Anekdot yang bisa membuat semua peserta tertawa; (6) Perenungan

yang menghendaki jawaban bersama; (7) Gerakan fisik yang bisa

membangunkan peserta; (8) Momen yang bisa mengubah jalan pikiran

peserta; ( 9) Aksentuasi suara yang menyedot perhatian peserta.

Selanjutnya Soenarno (2005) menambahkan bahwa kerakteristik dari

Ice Breaking yaitu:

1) Murid dapat berkonsentrasi dalam kegiatan pembelajaran,

2) Murid lebih interktif dalam kegiatan pembelajaran,

3) Murid merasa senang mengikuti pembelajaran,

4) Keragaman yang muncul dikalangan murid dapat dihilangkan,

5) Suasana pembelajaran dapat dicairkan.

Berdasarkan dari kerakteristik tersebut Ice Breaking sangat diperlukan

dalam proses pembelajaran di kelas dengan tujuan dapat mengarahkan otak agar

berada pada kondisi gelombang alpha, yaitu kondisi relaks yang dapat mendorong

aliran energi kreativitas, perasaan segar dan sehat sehingga suasana akan kembali

santai dan menyenangkan disamping itu juga menjaga stabiltas kondisi fisik dan

psikis murid dalam memahami suatu informasi ketika belajar

Page 28: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

14

c. Jenis-jenis Ice Breaking

Ada banyak macam Ice Breaking yang dapat digunakan dalam proses

pembelajaran, akan tetapi dalam penelitian ini memfokuskan pada penggunaan Ice

Breaking berupa gerak dan lagu, dan melatih konsentrasi. Adapun penjelasan jenis

yel-yel sebagai berikut:

1) Jenis Gerak dan Lagu

Jenis ice Breaking gerak dan lagu adalah jenis lagu yang di ikuti dengan

gerakan untuk membangkitkan semangat atau membuat murid berkonsentrasi

kembaili ketika guru mengajar. Jenis gerak lagu yang digunakan yaitu marina menari

di atas menara dan pundak lutut kaki. Dengan diterapkannya ice breaking gerak dan

lagu ini akan menghilangkan kebosanan pada anak saat pembelajaran.

2). Jenis Tepuk

Jenis ice Breaking jenis tepuk adalah ekspresi sebuah kegembiraan. Di dalam

kepanduan tepuk menjadi sebuah metode untuk ice breaking dan pemicu semangat.

Tepuk yang digunakan untuk tujuan ini adalah tepuk konsentrasi.

(tepuk konsentrasi, prok, prok, prok, kon sen tra si. prok, prok, prok, kon sen tra si, di

mu lai, TING)

3). Bernyanyi Ceria

Jenis ice Breaking jenis bernyanyi ceria adalah sebuah lagu yang diberikan

kepada anak-anak yang dapat membangkitkan keceriaan murid. Jenis lagu yang

digunakan untuk tujuan ini yaitu pagi ceria.

4). Tebakan Lucu dan Kata Mutiara

Tebakan lucu dan kata mutiara adalah salah satu hiburan yang dapat diberikan

kepada murid untuk membangkitkan semagat belajar murid. jenis tebakan yang

Page 29: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

15

digunakan yaitu hewan apa yang terdiri dari satu huruf? lemari apa yang bisa masuk

ke dalam saku celana? Sebutkan nama-nama buah dalam satu detik?

5). Humor Segar

Humor segar adalah humor yang membuat pikiran menjadi santai dan

bertambah segar yang dapat diberikan kepada murid sehingga murid tidak merasa

jenuh dan bosan selama proses pembelajaran. Humor segar yang digunakan yaitu

tidak gososk gigi, alas an terlambat sekolah.

d. Manfaat Ice Breaking

Manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan teknik Ice Breaking

menurut Fanani (2010:69) adalah:

(1) Menghilangkan kebosanan, kejemuan, kecemasan, dan keletihan karena

bisa keluar dari rutinitas pelajaran dengan melakukan aktivitas gerak bebas

dan cerita; (2) Melatih berpikir murid secara kreatif; (3) Mengembangkan dan

mengoptimalkan otak dan kreativitas murid; (4) Melatih murid berinteraksi

dalam kelompok dan bekerja sama dalam satu tim; (5) Melatih berpikir

sistematis dan kreatif untuk memecahkan masalah. (6) Meningkatkan rasa

percaya diri; (7) Melatih menentukan strategi matang; (8) Melatih kreativitas

dengan bahan terbatas, konsentrasi, merekatkan hubungan interpersonal, dan;

(10) Melatih untuk menghargai orang lain.

Melihat manfaat tersebut sedikit banyaknya akan menghilangkan stigma

negatif dari proses belajar sehingga pembelajaran yang terjadi tidak lagi menjadi

momok bagi murid melainkan suatu hal yang menjadi kebutuhan dan sebagai

aktivitas yang menyenangkan.

3. Hakikat Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Belajar merupakan suatu proses dari seorang individu yang berupaya

mencapai tujuan belajar atau bisa disebut hasil belajar. Terciptanya proses belajar

Page 30: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

16

yang menyenangkan dapat meningkatkan motivasi belajar yang tinggi sehingga

dapat menghasilkan hasil belajar yang berkualitas. Sejalan dengan hal tersebut

Bloom (Sudjana, 2006) memaparkan lebih lanjut mengenai ranah pembelajaran

(domain) dari hasil belajar , yaitu:

(1) Ranah afektif, merupakan aspek yang berkaitan dengan perasaan,

emosi, sikap, derajat penerimaan atau penolakan terhadap suatu objek; (2)

Ranah psikomotor, merupakan aspek yang berkaitan dengan kemampuan

melakukan pekerjaan yang melibatkan anggota badan, kemampuan yang

berkaitan dengan gerak fisik; (3) Ranah kognitif, merupakan aspek yang

berkaitan dengan kemapuan berpikir, kemampuan memperoleh

pengetahuan, kemampuan yang berkaitan dengan perolehan pengetahuan,

pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan penalaran.

Hasil belajar yakni prestasi yang dicapai oleh murid sekolah dasar setelah

mengikuti proses belajar yang berkenaan dengan materi suatu mata pelajaran yang

mencakup tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil belajar

tersebut dapat diukur dengan menggunakan instrument hasil belajar.

Hasil belajar yang akan dinilai dari penelitian ini yaitu hasil belajar yang

berorientasi pada ranah kognitif murid yang dapat diukur dengan menggunakan

instrument tes hasil belajar. Tes sebagai instrument penilain adalah pertanyaan-

pertanyaan yang diberikan pada peserta didik untuk mendapatkan jawaban dari

siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulis (tes tulis), dan dalam

bentuk perbuatan (tes tindakan).

Belajar merupakan suatu proses aktivitas manusia yang berlangsung

secara sadar dan bertujuan untuk memenuhi sesuatu sehingga terjadi perubahan

yang positif dan tetap dalam tingkah laku yang diwujudkan dalam

kepribadiaan seseorang. Belajar juga dapat dikatakan sebagai masalah yang

sangat esensial, dikatakan esensial karena aktivitas tersebut merupakan

Page 31: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

17

modifikasi dari hasil pengetahuan dan keterampilan dan sikap seseorang.

Berikut pandangan ahli tentang belajar.

Sardiman (2011:20) menjelaskan bahwa belajar merupakan perubahan

tingkah laku atau penampilan, serta rangkaian kegiatan, misalnya dengan membaca,

mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Belajar adalah suatu

proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya (Slameto, 2003:2).

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013:7) “Belajar merupakan tindakan

dan perilaku yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami

oleh siswa sendiri. siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses

belajar.

Hasil belajar adalah perolehan dari proses belajar murid sesuai dengan

tujuan pengajaran. Tujuan pengajaran menjadi hasil belajar potensial yang

akan dicapai oleh murid melalui kegiatan belajarnya.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

hasil belajar murid pada mata pelajaran IPS dalam penelitian ini adalah skor

total yang menggambarkan tingkat penguasaan murid terhadap materi

pembelajaran IPS pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Skor tersebut

dapat diperoleh dari hasil pemberian tes hasil belajar pada mata pelajaran IPS.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Wasliman dalam Susanto (2013:12) hasil belajar yang dicapai oleh peserta

didik merupakan hasil interksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik

Page 32: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

18

faktor internal maupun eksternal”. Secara perinci, uraian mengenai fakotor

internal dan eksternal sebagai berikut:

1). Faktor internal:

Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam murid, yang

mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi

kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap kebiasaan

belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

2). Faktor eksternal:

Faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil

belajar yaitu, keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keadaan keluarga

berpengaruh terhadap hasil belajar murid. Keluarga yang morat-marit keadaan

ekonominya, pertengkaran suami istri, perhatian orang tua yang kurang

terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baik

dari orang tua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar

peserta didik.

Menurut Dunkin dalam Sanjaya (2006:51), terdapat sejumlah aspek yang

dapat mempengaruhi kualitas proses pembelajaran dilihat dari faktor guru yaitu :

(1) Teacher formatif experience, meliputi jenis kelamin serta semua pengalaman

hidup guru yang menjadi latar belakang sosial mereka. Yang termasuk ke dalam

aspek ini diantaranya tepat asal kelahiran guru, termasuk suku, latar belakang

budaya dan adat istiadat; (2) Teacher training experience, meliputi pengalaman-

pengalaman yang terhubung dengan aktivitas dan latar belakang pendidikan guru,

misalnya pengalaman latihan professional, tingkat pendidikan dan pengalaman

Page 33: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

19

jabatan; (3) Teacher properties, adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan

sifat yang dimiliki guru, misalnya sikap guru terhadap profesinya, sikap guru

terhadap murid, kemampuan dan intelegensi guru, motivasi dan kemampuan

mereka baik kemampuan dalam mengelola pembelajaran termasuk di dalamnya

kemampuan dalam merencanakan dan evaluasi pembelajaran maupun kemampuan

dalam menguasai materi.

Effendi dalam Susanto, (2013:14) mengidentifikasi faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar ke dalam sepuluh macam, yaitu: kecerdasan,

kesiapan anak, bakat anak, kemampuan belajar, minat anak, model penyajian

materi, pribadi dan sikap guru, suasana belajar, kompetensi guru, dan kondisi

masyarakat.

Dari sepuluh faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan murid

belajar, terdapat faktor yang dapat dikatakan hampir sepenuhnya tergantung

pada murid. Faktor-faktor itu adalah kecerdasan anak, kesiapan anak dan bakat

anak. Faktor yang sebagian penyebabnya hampir sepenuhnya tergantung pada

guru, yaitu : kemapuan (kompetensi), suasana belajar, dan kepribadian guru.

Kiranya dapat dikatakan bahwa keberhasilan murid dalam belajar tergantung

pada faktor dari dalam murid dan faktor dari luar murid. Hal ini sejalan dengan

yang dikatakan oleh Sudjana dalam Susanto (2013:15), bahwa hasil belajar

yang dicapai oleh murid dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu: faktor

dalam diri murid dan faktor yang datang dari luar diri murid atau faktor

lingkungan.

Page 34: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

20

a. Faktor dalam diri murid, meliputi:

1) Kecerdasan Anak

Kemampuan intelegensi seseorang sangat mempengaruhi terhadap cepat

lambatnya penerimaan informasi serta terpecahnya atau tidaknya suatu

permasalahan. Kecerdasan murid sangat membantu pengajar untuk menentukan

apakah murid itu mampu mengikuti pelajaran yang diberikan dan untuk

meramalkan keberhasilan murid setelah mengikuti pelajaran yang diberikan

meskipun tidak akan terlepas dari faktor lainnya.

Kemampuan merupkan potensi dasar bagi pencapaian hasil belajar yang

dibawa sejak lahir. Albert Binnet membagi intelegensi kedalam tiga aspek

kemampuan, yaitu: direction, adaptation, dan criticism. Pertama, direction artinya

kemampuan untuk memusatkan kepada suatu masalah yang dipecahkan. Kedua,

adaptation, artinya kemampuan untuk mengadakan fleksibel dalam menghadapi

masalah. Ketiga, criticism, artinya kemapuan untuk mengadakan kritik baik

terhadap masalah yang dihadapi maupun terhadap dirinya sendiri.

2) Kesiapan atau Kematangan

Kesiapan atau kematangan adalah tingkatan pengembangan dimana

individu atau organ-organ sudah berfungsi sebagai mana mestinya. Dalam proses

belajar, kematangan atau kesiapan ini sangat menentukan keberhasilan dalam

belajar tersebut. Oleh karena itu, setiap upaya belajar akan lebih berhasil jika

dilakukan bersamaan dengan tingkat kematangan individu karena kematangan ini

erat hubungannya dengan masalah minat dan kebutuhan anak.

Page 35: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

21

3) Bakat Anak

Menurut Chaplin, yang dimaksud dengan bakat adalah kemampuan

potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa

yang akan datang. Dengan demikian, setiap orang memiliki bakat dalam arti

berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat tertentu. Sehubungan

dengan hal tersebut, maka bakat akan dapat mempengaruhi tinggi rendahnya

prestasi belajar.

4) Kemauan Belajar

Salah satu tugas guru yang kerap sukar dilaksanakan ialah membuat

anak menjadi mau belajar atau menjadi giat untuk belajar. Keengganan murid

untuk belajar mungkin disebabkan karena ia belum mengerti bahwa belajar

sangat penting untuk kehidupannya kelak. Kemampuan belajar yang tinggi

disertai dengan rasa tanggung jawab yang besar tentunya berpengaruh positif

terhadap hasil belajar yang diraihnya. Karena kemauan belajar menjadi salah

satu penentu dalam mencapai keberhasilan belajar.

5) Minat

Secara sederhana, minat berarti kecenderungan dan gairah yang tinggi

atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Seorang murid yang menaruh

minat besar terhadap pelajaran akan memusatkan perhatiaanya lebih banyak

daripada murid lainnya. Kemudian karena pemusatan perhatian yang intensif

terhadap materi itulah yang memungkinkan murid tadi untuk belajar lebih

giat lagi dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.

Page 36: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

22

b. Faktor yang datang dari luar diri murid atau faktor lingkungan, meliputi:

1) Model Penyajian Materi Pembelajaran

Keberhasilan murid dalam belajar tergantung pula pada model

penyajian materi. Model penyajian materi yang menyenangkan, tidak

membosankan, menarik, dan mudah dimengerti oleh para murid tentunya

berpengaruh secara positif terhadap keberhasilan belajar.

2) Pribadi dan Sikap Guru

Murid begitu juga manusia pada umumnya dalam melakukan belajar tidak

hanya untuk melalui bacaan atau melalui guru saja, tetapi bisa juga melalui

contoh-contoh dari yang dari sikap, tingkah laku dan perbuatan. Kepribadian dan

sikap guru yang kreatif dan penuh inovatif dalam perilakunya, maka murid akan

meniru gurunya yang aktif dan kreatif ini. Pribadi dan sikap guru yang baik ini

tercermin dari sikap yang ramah, lemah lembut, penuh kasih sayang, membimbing

dengan penuh perhatian, tidak cepat marah, tanggap terhadap keluhan dan

kesulitan murid, antusias dalam belajar dan mengajar, memberikan penilaian yang

objektif, rajin, disiplin, serta bekerja penuh dedikasi dan bertanggung jawab dalam

segala tindakan yang dilakukan.

3) Suasana Pengajaran

Faktor lain yang ikut menentukan keberhasilan murid dalam belajar adalah

suasana pengajaran. Suasana pengajaran yang tenang, terjadi dialog yang kritis

antara murid dan guru, dan menumbuhkan suasana yang aktif diantara murid

tentunya akan memberikan nilai lebih pada proses pengajaran. Sehingga

keberhasilan murid dalam belajar dapat meningkat secara maksimal.

Page 37: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

23

4) Kompetensi Guru

Guru professional memiliki kemampuan-kemampuan tertentu.

Kemampuan-kemampuan itu diperlukan dalam membantu murid dalam belajar.

Keberhasilan murid belajar akan banyak dipengaruhi oleh kemampuan guru yang

professional. Guru yang professional adalah guru yang memiliki kompoten dalam

bidangnya dan menguasai dengan baik bahan yang akan diajarkan serta mampu

memilih metode belajar mengajar yang tepat sehingga pendekatan itu bisa

berjalan dengan semestinya.

5) Masyarakat

Dalam masyarakat terdapat berbagai macam tingkah laku manusia dan

berbagai macam latar belakang pendidikan. Oleh karena itu, pantaslah dalam

dunia pendidikan lingkungan masyarakat pun akan ini ikut mempengaruhi

kepribadian murid.

4. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang-

cabang ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum

dan budaya. IPS dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang

mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu

sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya). IPS

berinduk kepada ilmu-ilmu Sosial dengan pengertian bahwa teori, konsep, prinsip

yang diterapkan pada IPS adalah teori, konsep, dan prinsip yang ada dan berlaku

pada ilmu-ilmu sosial yang mana ilmu-ilmu Sosial digunakan untuk melakukan

Page 38: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

24

pendekatan, analisis, dan penyusunan alternatif pemecahan sosial yang

dilaksanakan pada pengajaran IPS. Karena sifatnya yang berupa penyerderhanaan

dari ilmu-ilmu sosial, di Indonesia IPS dijadikan sebagia mata pelajaran wajib

untuk murid sekolah dasar.

Nasution dalam Hayati (2008:10) IPS adalah suatu program pendidikan

yang merupakan suatu keseluruhan, yang pada pokoknya mempersoalkan manusia

dalam lingkungan alam fisik, maupun dalam lingkungan sosialnya yang bahannya

diambil dari berbagai ilmu-ilmu seperti geografi, sejarah, ekonomi, antropologi,

sosiologi, politik, dan psikologi sosial.

Djahiri (Yaba, 2006:5) menyatakan bahwa IPS adalah ilmu pengetahuan

yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang ilmu sosial dan ilmu

lainnya serta kemudian diolah berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan dan

dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan.

b. Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial

IPS adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu

pengetahuan sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas

secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam

kepada murid, khususnya ditingkat dasar dan menengah. Luasnya kajian IPS

mencakup berbagai kehidupan yang beraspek majemuk baik hubungan sosial,

ekonomi, psikologi, budaya, sejarah, maupun politik, semuanya dipelajari dalam

ilmu sosial ini. Segala sesuatu yang berhubungan dengan aspek sosial yang

meliputi perkembangan, faktor, dan permasalahannya dipelajari dalam ilmu

ekonomi. Aspek budaya dengan segala perkembangan dan permasalahannya

Page 39: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

25

dipelajari dalam antropologi. Aspek sejarah yang tidak dapat dipisahkan dengan

kehidupan manusia dipelajari dalam ilmu sejarah.

Zuraik dalam Susanto (2013:137) IPS adalah harapan untuk mampu mebina

suatu masyarakat yang baik di mana para anggotanya benar-benar berkembang

sebagai insan sosial yang rasional dan penuh tanggung jawab, sehingga oleh

karenanya diciptakan nilai-nilai. Hakekat IPS ini di sekolah dasar memberikan

pengetahuan dasar dan keterampilan sebagai media pelatihan bagi murid sebagai

warga negara sedini mungkin. Karena pendidikan IPS tidak hanaya memberikan ilmu

semata, tetapi harus berorientasi pada pengembanagan keterampilan berpikir kritis,

sikap, dan kecakapan-kecakapan dasar murid yang berpijak pada kenyataan

kehidupan sosial kemasyarakatan sehari-hari dan memenuhi kebutuhan bagi

kehidupan sosial murid di masyarakat.

Jadi, IPS adalah untuk mengembangkan konsep pemikiran yang berdasarkan

realita kondisi sosial yang ada di lingkungan murid, sehingga dengan memberikan

pendidikan IPS diharapkan dapat melahirkan warga negara yang baik dan

bertanggung jawab terhadap bangsa dan negaranya. IPS saat ini dihadapkan pada

upaya peningkatan kualitas pendidikan khususnya kualitas sumber daya manusia,

sehingga eksistensi pendidikan IPS benar-benar dapat mengembangkan pemahaman

konsep dan keterampilan berpikir kritis.

c. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar

IPS sebagai bidang studi yang diberikan pada jenjang pendidikan di

lingkungan persekolahan, bukan hanya memberikan bekal pengetahuan saja, tetapi

juga memberikan bekal nilai dan sikap serta keterampilan dalam kehidupan peserta

didik di masyarakat, bangsa, dan negara dalam berbagai kerakteristik. Lebih jauh lagi

Page 40: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

26

dalam pendidikan IPS dikembangkan dalam tiga aspek atau tiga ranah pembelajaran,

yaitu: aspek pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), sikap (afektif).

Ketiga aspek ini merupakan acuan yang berorientasi untuk mengembangkan

pemilihan materi, strategi, dan model pembelajaran.

Ada beberapa tujuan pendidikan IPS merupakan bentuk pengetahuan,

keterampilan, nilai, dan sikap yang memungkinkan anak berpartisipasi dalam

kelompoknya, baik itu keluarga, teman bermain, sekolah, masyarakat yang lebih luas,

bangsa dan negara. Tujuan pendidikan ilmu sosial dikembangkan atas dasar

pemikiran bahwa pendidikan ilmu-ilmu sosial dikembangkan atas dasar pemikiran

suatu disiplin ilmu, sehingga tujuan pendidikan nasional dan tujuan pendidikan

institusional menjadi landasan pemikiran mengenai tujuan pendidikan ilmu sosial.

Trianto (2010:176) tujuan utama IPS ialah untuk mengembangkan potensi

peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang yang terjadi di masyarakat,

memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi

sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.

Secara perinci, Mutakin dalam Susanto (2013:143) merumuskan

pembelajaran IPS di sekolah, sebagai berikut:

(1) Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat dan

lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan

kebudayaan masyarakat; (2) Mengetahui dan memahami konsep dasar dan

mampu menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang

kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial;

(3) Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir dan membuat

keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di

masyarakat; (4) Menaruh perhatian setiap isu-isu dan masalah-masalah

sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu

mengambil tindakan yang tepat; (5) Mampu mengembangkan berbagai

potensi sehingga mampu membangun diri sendiri agar survive yang

kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat.

Page 41: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

27

Pendidikan IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat

memberikan wawasan pengetahuan yang luas mengenai masyarakat lokal maupun

global sehingga mampu hidup bersama-sama dengan masyarakat lainnya. Untuk

mencapai tujuan tersebut, sekolah dasar sebagai lembaga formal dapat

mengembangkan dan melatih potensi murid yang mampu melahirkan manusia

yang handal, baik dalam bidang akademik maupun dalam aspek moralnya.

Demikian pula kaitannya dengan Departemen Pendidikan Nasional

(2008:162), permainan telah memberikan arah yang jelas pada tujuan dan ruang

lingkup pembelajaran IPS, yaitu :

1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan

lingkungannya.

2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,

inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusian.

4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam

masyarakat yang majemuk ditingkat lokal, nasional, dan global.

d. Ruang Lingkup Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar

Ruang lingkup IPS dilihat dari materi dan strategi penyampaiannya. Dalam

mempelajari IPS pada hakekatnya adalah menelaah interaksi antara individu dan

masyarakat dengan lingkungan (fisik dan sosial-budaya). Materi IPS digali dari

segala aspek kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran

IPS yang merupakan masyarakat sebagai sumber dan objeknya merupakan suatu

bidang ilmu yang tidak berpijak pada kenyataan. Menurut Mulyono dalam Hayati

(2008:37), ada lima macam materi sumber IPS, antara lain:

Page 42: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

28

(1) Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi disekitar anak sejak

dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan, sampai lingkungan yang luas

negara dan dunia dengan berbagai permasalahannya; (2) Kegiatan manusia

misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi,

komunikasi, dan transportasi; (3) Lingungan geografi dan budaya meliputi

segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan

anak yang terdekat sampai yang terjauh; (4) Kehidupan masa lampau,

perkembangan kehidupan manusia, sejarah lingkungan yang terdekat

sampai yang terjauh, tentang tokoh-tokoh dan kejadian yang besar; (5)

Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi makanan, pakaian,

permainan, dan keluarga.

Dengan demikian masyarakat dan lingkungannya, selain menjadi

sumber materi IPS sekaligus juga labolatoriumnya. Pengetahuan konsep

teori-teori IPS pengembangan pendidikan yang diperoleh murid di dalam

kelas dapat dicocokkan dan dicobakan sekaligus diterapkan dalam

kehidupannya sehari-hari di masyarakat.

e. Hasil Belajar ilmu Pengetahuan Sosial

IPS merupakan bidang ilmu yang terintegrasi dari mata pelajaran

Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya. IPS

merupakan mata pelajaran yang merupakan perpaduan dengan ilmu-ilmu lain

seperti Geografi, Ekonomi, Sejarah, Antropologi, Politik dan ilmu sosial

lainnya dalam mengakaji peristiwa, fakta, konsep, generalisasi yang

berkaitan dengan isu atau masalah-masalah sosial yang hadir di dalam

masyarakat. Dengan demikian pelajaran IPS di sekolah dasar di laksanakan

secara terpadu dengan memperhatikan kerakteristik siswa dengan taraf

kemampuan berpikir holistik.

Page 43: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

29

IPS merupakan salah satu mata pelajaran pokok pada jenjang

pendidikan dasar. Keberadaan siswa dengan status dan kondisi sosial yang

berbeda-beda tentunya akan menghadapi masalah yang berbeda pula dalam

perjalanan hidupnya. Oleh karena itu, pembelajaran IPS sangatlah penting

karena materi-materi yang di dapatkan siswa di sekolah dapat di kembangkan

dan di integrasikan menjadi sesuatu yang lebih bermakna ketika siswa berada

di lingkungan masyarakat, baik dimasa sekarang ataupun dimasa yang akan

datang. Sesuai dengan tingkat perkembangannya, siswa SD belum mampu

memahami dan memecahkan masalah sosial secara mendalam dan utuh dalam

kehidupan sosial masyarakat. Dengan demikian, pembelajaran IPS di sekolah

dimaksudkan agar siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan

contoh sikap sebagai bekal untuk mengdapi hidup dengan segala

tantangannya. Selain itu, diharapakan melalui pembelajaran IPS kelak siswa

mampu mengembangkan kemampuan berpikir logis dan kritis dalam

memecahkan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat.

Menurut Hidayati (2004: 16-17) alasan pentingnya membelajari IPS

pada pendidikan dasar adalah agar murid mampu memadukan bahan,

informasi dan kemampuan yang dimiliki untuk menjadi lebih bermakna.

Selain alasan tersebut, siswa diharapkan lebih peka dan tanggap dalam

berbagai masalah sosial secara rasional dan bertanggung jawab. Alasan

penting lainnya agar siswa dapat meningkatkan rasa toleransi dan

persaudaraan sesama manusia.

Page 44: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

30

Tujuan diberikannya mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar untuk

mengembangkan kemampuan berpikir siswa terhadap masalah-masalah sosial

yang berkaitan dengan masyarakat setempat. Tujuan tersebut diharapkan agar

siswa mampu memecahkan masalah-masalah sosial lainnya sebagai bentuk

pengembangan atas pengetahuan yang telah dipelajari, sehingga siswa

mampu menghadapi tantangan kehidupan dengan baik, baik di masa sekarang

ataupun di masa mendatang dengan peran yang semakin komplek.

B. Kerangka Pikir

Guru dituntut untuk dapat melibatkan murid secara aktif dalam suatu

proses pembelajaran dengan harapan murid dapat mencapai tujuan

pembelajaran secara maksimal. IPS merupakan mata pelajaran yang berbasis

hafalan yang dapat membuat murid merasa jenuh atau bosan dalam

mempelajarinya, karena pada pembelajaran ini guru masih menggunakan

teknik pembelajaran konvensional, sehingga guru akan terkesan lebih aktif

selama proses pembelajaran berlangsung akibatnya pembelajaran menjadi

kaku, tidak bervariasi dan kurang menyenangkan. Sementara pembelajaran

dengan teknik Ice Breaking menawarkan suasana pembelajaran yang lebih

variatif, kreatif dan menyenangkan sehingga murid tidak akan merasa bosan

atau mengantuk dalam mengikuti pembelajaran tersebut.

Dalam penelitian ini, peneliti membuat skema kerangka pikir

penggunaan Ice Breaking terhadap hasil belajar IPS murid kelas IV. Adapun

kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 45: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

31

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

Murid kelas IV SD Negeri

Parangia

Sudah

menggunakan Ice

Breaking

Belum

menggunakan Ice

Breaking

Posttest Pretest

Hasil belajar IPS

Temuan

IPS

Kurangnya semangat belajar

murid.

Page 46: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

32

C. Uji Hipotesis

Hipotesis diartikan suatu jawaban yang sementara. Dikatakan sementara

karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum

didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data

terhadap suatu permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang

terkumpul.

Adapun hipotesis dalam penelitian adalah terdapat pengaruh penggunaan

Ice Breaking terhadap hasil belajar IPS murid kelas IV di SDN Parangia

Kecamatan Bontomate‟ne Kabupaten Kepulauan Selayar.

H0 : µ1 = µ2

Ha : µ1 ≠ µ2

Page 47: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang tepat sangat diperlukan dalam pelaksanaan suatu

penelitian. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan

penelitian sehingga dengan menggunakan metode yang tepat, tujuan penelitian

dapat tercapai.

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen atau

(Pre Eksperimen Desing) yaitu rancangan penelitian yang hanya menggunakan

kelompok eksperimen saja tanpa menggunakan kelompok kontrol (pembanding)

sampel subjek tanpa menggunakan randomisasi. Rancangan yang digunakan

adalah One Group Pretest-Postest Design, skor hasil belajar diukur sebelum dan

sesudah perlakuan (pemberian penggunaan Ice Breaking). Desain penelitian ini

dapat digambarkan sebagai berikut:

Design Penelitian One Group Pretest-Posttest Design

Sumber: Emzir, 2014

Keterangan :

O1 = Tes awal (pretest) sebelum perlakuan diberikan

O2 = Tes akhir (posttest) setelah perlakuan diberikan

X = Perlakuan dengan menggunakan Ice Breaking

O1 X O2

Page 48: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

34

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek subjek yang

mempunyai kualitas dan kerakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017:117). Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh murid kelas IV SDN Parangia Kecamatan

Bontomate‟ne Kabupaten Kepulauan Selayar berjumlah 18 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan kerakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2017:118). Sampel pada penelitian ini yaitu seluruh

murid kelas IV SDN Parangia Kecamatan Bontomate‟ne Kabupaten Kepulauan

Selayar berjumlah 18 orang. Teknik pengambilan sampel ini disebut sampel

jenuh. Sampel jenuh adalah penentuan sampel bila semua anggota populasi

relative kecil, kurang 30 orang, atau peneliti yang ingin membuat generalisasi

dengan kesalahan yang sangat kecil (Sugiyono, 2017: 124-125).

Tabel 3.1 Jumlah Murid Kelas IV SDN Parangia

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1. IV 7 11 18

Sumber : (Data SDN Parangia Kabupaten Kepulauan Selayar tahun

2018/2019)

C. Defenisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

Page 49: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

35

tersebut, kemudian dapat diketahui kesimpulannya (Sugiyono, 2013:60). Variabel

merupakan sebuah karekteristik yang terdapat pada individu atau benda yang

menunjukkan adanya perbedaan (variasi) nilai atau kondisi yang dimiliki.

Variabel dalam penelitian ini terdiri atas variabel bebas dan variabel

terikat, yaitu:

1. Variabel terikat: Hasil Belajar (Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Hasil belajar

yakni prestasi yang dicapai oleh murid sekolah dasar setelah mengikuti proses

belajar yang berkenaan dengan materi suatu mata pelajaran yang mencakup tiga

ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil belajar yang dimaksud di sini

adalah hasil belajar murid dari SD Negeri Parangia Kecamatan Bontomate‟ne

Kabupaten Kepulauan Sealayar.

2. Variabel bebas: Ice Breaking (X)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Ice Breaking. Jenis ice

breaking yang digunakan dalam penlitian ini yaitu jenis Gerak dan Lagu, jenis

Tepuk, Bernyanyi Ceria, Tebakan lucu, dan Humor.

1. Gerak dan lagu adalah jenis lagu yang di ikuti dengan gerakan untuk

membangkitkan semangat atau membuat murid berkonsentrasi kembali ketika

guru mengajar. Jenis gerak lagu yang digunakan yaitu Marina menari di atas

menara dan pundak lutut kaki.

2. Jenis Tepuk adalah ekspresi sebuah kegembiraan dan pemicu semangat. Jenis

tepuk yang di gunakan adalah tepuk konsentrasi. (tepuk konsentrasi, prok, prok,

prok, kon sen tra si. prok, prok, prok, kon sen tra si, di mu lai, TING).

Page 50: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

36

3. Bernyanyi Ceria adalah sebuah lagu yang diberikan kepada anak-anak yang dapat

membangkitkan keceriaan murid. Jenis lagu yang digunakan untuk tujuan ini yaitu

pagi ceria.

4. Tebakan Lucu adalah salah satu hiburan yang dapat diberikan kepada murid untuk

membangkitkan semagat belajar murid. jenis tebakan yang digunakan yaitu hewan

apa yang terdiri dari satu huruf? lemari apa yang bisa masuk ke dalam saku celana?

Sebutkan nama-nama buah dalam satu detik?

5. Humor Segar adalah humor yang membuat pikiran menjadi santai dan

bertambah segar yang dapat diberikan kepada murid sehingga murid tidak merasa

jenuh dan bosan selama proses pembelajaran. Humor segar yang digunakan yaitu

Tidak gososk gigi, Alasan terlambat sekolah.

D. Instrument Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Lembar Observasi

Lembar observasi yang digunakan untuk mengamati aktivitas murid dalam

mengikuti pembelajaran dengan menggunakan Ice Breaking. Lembar observasi

merupakan gambaran keseluruhan aspek yang dengan kurikulum yang menjadi

pedoman dalam pembelajaran.

2. Tes

Jenis tes yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah pretes dan

posttes. Pretes digunakan sebelum pembelajaran Ice Breaking di terapkan,

sedangkan posttes digunakan setelah murid mengikuti pembelajaran dengan

Page 51: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

37

menerapkan Ice Breaking. Tes tersebut dimaksudkan untuk mengukur hasil

belajar murid kelas IV.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini digunakan

jenis instrument yaitu (1) Tes Hasil Belajar, (2) Observasi, (3) Dokumentasi.

1. Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar dengan jenis pretest dan posttest. Pretest dilakukan

sebelum penggunaan Ice Breaking. sedangkan posttest dilakukan setelah murid

mengikuti pembelajaran dengan menerapkan Ice Breaking. Tes yang diberikan

pada peserta didik dalam penelitian ini berbentuk pilihan ganda dan isian sehingga

dapat diketahui sejauh mana tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi

pembelajaran. Tes ini diberikan pada akhir pembelajaran. Hasil tes itulah yang

kemudian akan digunakan sebagai acuan untuk menarik kesimpulan pada akhir

penelitian.

2. Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk melihat hasil belajar murid sebelum peneliti

datang. Dokumentasi ini didapatkan melalui buku nilai wali kelas IV SDN

Parangia Kecamatan Bontomate‟ne Kabupaten Kepulauan Selayar selama belajar

di sekolah. Nilai yang dapat diamati adalah nilai harian murid, nilai tugas, nilai

pekerjaan rumah dalam mata pelajaran IPS.

F. Rancangan Analisis Data

Pada saat menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan

digunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Data yang terkumpul berupa

Page 52: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

38

nilai pretest dan posttest kemudian dibandingkan. Membandingkan kedua nilai

tersebut dengan mengajukan pertanyaan apakah ada perbedaan anatara nilai yang

didapatkan nilai pretest dengan nilai posttest. Pengujian perbedaan nilai hanya

dilakukan terhadap rata-rata kedua nilai saja, dan untuk keperluan itu digunakan

teknik yang disebut dengan uji-t (t-test). Dengan demikian langkah-langkah

analisis data eksperimen dengan model eksperimen One Group Pretest Posttest

Design adalah sebagai berikut:

1. Analisis Data Statistik Deskriptif

Merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul selama proses

penelitian dan bersifat kualitatif. Adapun langkah-langkah dalam penyusunan

melalui analisis ini adalah sebagai berikut:

a) Rata-rata (Mean)

x =

keterangan:

X = mean (rata-rata)

∑X = jumlah nilai seluruh murid

n = jumlah murid

b) Persentase (%) nilai rata-rata

keterangan:

P = angka Persentase

F = frekuensi yang dicari persentasenya

n = banyaknya sampel responden

Page 53: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

39

Dalam analisis ini peneliti menetapkan tingkat kemampuan murid dalam

penguasaan materi pelajaran sesuai dengan prosedur yang dicanangkan oleh

Depdikbud (2013) yaitu:

Tabel 3.2 Tingkat Penguasaan Materi

Tingkat Penguasaan (%) Kategori Hasil Belajar

0-54

55-69

70-79

80-89

90-100

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tinggi

Sumber: Standar Ketuntasan Hasil Belajar IPS Depdikbud (2013)

Adapun kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang digunakan untuk mata

pelajaran IPS di SDN Parangia Kecamatan Bontomate‟ne Kabupaten Kepulauan

Selayar.

Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Skor Kategori

0-69

70-100

Tidak Tuntas

Tuntas

Sumber : (Data SDN Parangia Kecamatan Bontomate’ne Kabupaten

Kepulauan Selayar tahun 2019)

Ketuntasan Minimal hasil belajar murid diarahkan pada pencapaian hasil

belajar secara individual. Kriteria seorang murid dikatakan tuntas belajar apabilah

memenuhi kriteria ketuntuasan minimal yang ditentukan oleh sekolah yakni 70.

Sedangkan ketuntasan klasikal tercapai apabilah minimal 80% murid kelas

Page 54: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

40

tersebut telah mencapai skor ketuntasan minimal. Untuk mencapai ketuntasan

secara klasikal.

Ketuntasan Belajar Klasikal =

x 100%

Rata-rata (Mean)

x =

keterangan:

X = mean (rata-rata)

∑X = jumlah nilai seluruh murid

n = jumlah murid

2. Analisis Data Statisktik Inferensial

Penggunaan statistik inferensial ini peneliti menggunakan teknik statistik

t-test (uji-t), dengan tahapan sebagai berikut:

(Arikunto, 2007:238)

keterangan:

Md = mean dari perbedaan pretest dan Posttest

X1 = hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

d = deviasi masing-masing subjek

∑X2d = jumlah kuadrat deviasi

N = subjek pada sampel

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah adalah sebagai berikut:

a) Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:

Page 55: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

41

Keterangan:

Md = mean dari perbedaan pretest dan posttest

∑d = jumlah dari gain (posttest-pretes)

N = subjek pada sampel

b) Mencari harga “ ∑X2d ” dengan menggunakan rumus:

Keterangan :

∑X2d = jumlah kuadrat deviasi

∑d = jumlah dari gain (posttest-pretes)

N = subjek pada sampel

c) Menentukan harga tHitung dengan menggunakan rumus:

keterangan :

Md = mean dari perbedaan pretest dan Posttest

X1 = hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

d = deviasi masing-masing subjek

∑ X2d = jumlah kuadrat deviasi

N = subjek pada sample

d) Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan kaidah

pengujian signifikan:

1. Jika THitung> 1 TTabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, berarti penerapan

Ice Breaking berpengaruh terhadap hasil belajar IPS murid kelas IV SDN

Parangia Kecamatan Bontomate‟ne Kabupaten Kepulauan Selayar.

2. Jika THitung< 1 Tabel maka H0 ditolak, berarti penerapan Ice Breaking tidak

berpengaruh terhadap hasil belajar IPS murid kelas IV SDN Parangia

Kecamatan Bontomate‟ne Kabupaten Kepulauan Selayar, harga t Tabel

Page 56: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

42

mencari Tabel dengan menggunakan tabel distribusi t dengan taraf

signifikan a = 0,05 dan dk = N-1

e) Membuat kesimpulan apakah Ice Breaking berpengaruh terhadap hasil belajar

IPS murid kelas IV SDN Parangia Kecamatan Bontomate‟ne Kabupaten

Kepulauan Selayar.

Page 57: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Hasil Belajar Pretest IPS Kelas IV SDN Parangia Kabupaten

Kepulauan Selayar sebelum diterapkan Ice Breaking.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penelitian di SDN

Parangia Kabupaten Kepulauan Selayar mulai bulan Agustus-Oktober 2019, maka

diperoleh data-data yang dikumpulkan melalui instrument tes sehingga dapat

diketahui kemampuan belajar murid kelas IV pada mata pelajaran IPS di SDN

Parangia Kabupaten Kepulauan Selayar.

Cara mencari mean (rata-rata) nilai Pre-test dari murid SDN Parangia

Kabupaten Kepulauan Selayar, dapat dilihat melalui tabel di bawah ini:

Tabel 4.1. Perhitungan Untuk Mencari Mean (rata-rata) Nilai Pretes

X F FX

54 1 54

55 3 165

60 3 180

65 5 325

70 2 140

75 2 150

80 2 160

Jumlah 18 1.174

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari ∑fX = 1.174

sedangkan nilai n sendiri adalah 18 karena itu dapat diperoleh rata-rata (mean)

sebagai berikut:

Page 58: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

44

x =

=

= 65,22

Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka diperoleh nila rata-rata dari

hasil belajar murid kelas IV SDN Parangia Kabupaten Kepulauan Selayar,

sebelum menerapkan Ice Breaking yaitu 65,22. Adapun dikategorikan pada

pedoman Depatemen Pendidikan dan kebudayaan (Depdikbud), maka keterangan

murid dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.2 Tingkat Hasil Belajar Pretest

No. Interval Frekuensi Persentase (%) Katergori Hasil

Belajar

1. 0-54 1 5,56 Sangat rendah

2. 55-69 11 61,11 Rendah

3. 70-79 4 22,22 Sedang

4. 80-89 2 11,11 Tinggi

5. 90-100 - - -

Jumlah 18 100

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel maka dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar pada tahap pretest dengan menggunakan instrument test

dikategorikan sangat rendah yaitu 5,56%, rendah 61,11%, sedang 22,22%, tinggi

11,11%. Melihat hasil persentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat hasil

belajar murid sebelum diterapkan Ice Breaking tergolong rendah.

Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPS

Skor Kategori Frekuensi %

0-69 Tidak Tuntas 12 66,67

70-100 Tuntas 6 33,33

Jumlah 18 100

Page 59: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

45

Apabila tabel 4.4 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil

belajar IPS murid yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah murid 75% yang

mencapai atau melebihi nilai KKM 70, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar pada mata pelajaran IPS murid kelas IV SDN Parangia Kabupaten

Kepulauan Selayar, belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara

klasikal dimana murid yang tuntas hanya 33,33%.

2. Deskripsi Hasil Belajar Post-test IPS Kelas IV SDN Parangia Kabupaten

Kepulauan Selayar setelah diterapkan Ice Breaking.

Selama penelitian berlangsung terjadi perubahan terhadap kelas setelah

diberikan perlakuan. Perubahan tersebut berupa hasil belajar yang datanya

dipeoleh setelah diberikan post-tes. Perubahan tersebut dapat dilihat dari data

berikut ini.

Cara mencari rata-rata (mean) nilai post-test dari murid kelas IV SDN

Parangia Kabupaten Kepulauan Selayar.

Tabel 4.4 Perhitungan Untuk Mencari Mean (rata-rata) Nilai Post-Tes

X F FX

55 1 55

60 1 60

65 1 65

70 1 70

75 1 75

80 2 160

85 6 510

90 5 450

Jumlah 18 1.445

Page 60: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

46

Berdasarkan data hasil post-test di atas dapa diketahui bahwa nilai dari

∑fx = 1.445 dan nilai n sendiri 18. Kemudian dapat diperoleh nilai rata-rata

(mean) sebagai berikut:

x =

=

= 80,28

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari

hasil belajar murid kelas IV SDN Parangia Kabupaten Kepulauan Selayar, setelah

penerapan Ice Breaking yaitu 80,28 dari skor ideal 100.

Adapun dikategorikan pada pedoman Departemen Pendidikan dan

kebudayaan (Depdikbud), maka keterangan murid dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5 Tingkat Hasil Belajar Pos-tes

No. Interval Frekuensi Persentase (%) Katergori Hasil

Belajar

1. 0-54 - 0,00 Sangat rendah

2. 55-69 3 16,67 Rendah

3. 70-79 2 11,11 Sedang

4. 80-89 8 44,44 Tinggi

5. 90-100 5 27,78 Sangat Tinggi

Jumlah 18 100

Berdasarkan data yang dapat dilihat dari pada tabel diatas maka dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar murid pada tahap post-test dengan menggunakan

instrument test dikategorikan sangat tinggi yaitu 27,78%, tinggi 44,44%, sedang

11,11%, rendah 16,67%, dan sangat rendah berada pada persentase 0,00%.

Melihat dari hasil persentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat hasil belajar

murid dalam mata pelajar IPS setelah diterapkan Ice Breaking tergolong tinggi.

Page 61: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

47

Tabel 4.6 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPS

Skor Kategori Frekuensi %

0-69 Tidak Tuntas 3 16,67

70-100 Tuntas 15 83,33

Jumlah 18 100

Apabila tabel 4.8 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil

belajar murid yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah murid 75% mencapai

atau melebihi KKM 70, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPS

murid kelas IV SDN Parangia Kabupaten Kepulauan Selayar, telah memenuhi

kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal karena murid yang tuntas adalah

83,33%.

3. Deskripsi Aktivitas Belajar IPS Murid Kelas IV SDN Parangia Kabupaten

Kepulauan Selayar selama diterapkan Ice Breaking.

Hasil pengamatan aktivitas murid dalam mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan Ice Breaking selama 2 kali pertemuan dinyatakan dalam persentase

sebagai berikut:

Tabel 4.7 Hasil Analisis Data Observasi Aktivitas Murid

Hasil Analisis Data Aktivitas Murid

No

Aktivitas Murid

Jumlah murid yang

aktif pada pertemuan

ke-

Rata-

rata

%

Katego

ri

1 2 3 4 5

1. Murid yang hadir

pada saat

pembelajaran

18 18 18

18 100

Aktif

2.

Murid yang tidak

memperhatikan pada

3

2

2

2,33

12,96

Tidak

Page 62: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

48

saat guru

menjelaskan materi

P

R

E

T

E

S

P

O

S

T

T

E

S

Aktif

3.

Murid yang

memperhatikan pada

saat guru

menjelaskan materi

15

16

16

16,33

87,03

Aktif

4.

Murid yang

menjawab pertanyaan

guru baik secara lisan

maupun tulisan

13

14

15

14

77,77

Aktif

5.

Murid yang bertanya

pada saat proses

pembelajaran

berlangsung

10

15

16

13,66

75,92

Aktif

6.

Murid yang

mengajukan diri

untuk mengerjakan

soal di papan tulis

11

13

16

13,33

74,07

Aktif

7.

Murid yang

mengerjakan soal

dengan benar

14

16

17

15,66

87,03

Aktif

8.

Murid yang mampu

mengungkapkan

perasaan dan

pendapatnya pada

saat pembelajaran

berlangsung

10

16

17

14,33

79,63

Tidak

Aktif

9.

Murid yang mampu

menyimpulkan

materi pembelajaran

pada akhir

pembelajaran

12

15

17

14,66

81,48

Aktif

Rata-rata 75,49 Aktif

Hasil pengamatan untuk pertemuan I samapai dengan pertemuan III

menunjukkan bahwa:Hasil pengamatan untuk pertemuan I sampai dengan

pertemuan II menunjukkan bahwa:

a. Presentase kehadiran murid sebesar 100%

b. Presentase murid yang tidak memperhatikan pada saat guru menjekaskan

materi 12,96%

Page 63: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

49

c. Presentase murid yang memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi

87,03%

d. Presentase murid yang menjawab pertanyaan guru baik secara lisan maupun

tulisan 77,77%

e. Presentase murid yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung

75,92%

f. Presentase murid yang mengajukan diri untuk mengerjakan soal di papan tulis

74,07%

g. Presentase murid yang mengerjakan soal dengan benar 87,03%

h. Presentase murid yang mampu mengungkapkan perasaan dan pendapatnya

pada saat pembelajaran berlangsung 79,63%

i. Presentase murid yang mampu menyimpulkan materi pembelajaran pada akhir

pemebelajaran 81,48%

Sesuai dengan kriteria aktivitas murid yang telah ditentukan peneliti pada

murid dikatakan aktif dalam proses pembelajaran jika jumlah yang aktif 75% baik

aktivitas murid per indikator maupun rata-rata aktivitas murid, dari hasil

pengamatan rata-rata persentase jumlah murid yang aktif melakukan aktivitas

yang diharapkan yaitu mencapai 75,49% sehingga dapat disimpulkan bahwa

aktivitas murid dalam proses pembelajara IPS telah mencapai kriteria aktif.

4. Pengaruh Ice Breaking Pada Mata Pelajaran IPS Murid Kelas IV SDN

Parangia Kabupaten Kepulauan Selayar

Sesuai dengan hipotesis penelitian yakni “ada pengaruh penggunaan Ice

Breaking terhadap hasil belajar IPS murid kelas IV di SDN Parangia Kabupaten

Page 64: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

50

Kepulauan Selayar, maka teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut

adalah teknik statistik inferensial dengan menggunakan uji-t.

Tabel 4.8 Analisis Skor Pre-tes dan Post-tes

N0. X1 (Pre-test) X2 (Post-test) d = X2 – X1 d2

1. 80 90 10 100

2. 75 85 10 100

3. 60 90 30 900

4. 55 80 25 625

5. 75 90 15 225

6. 65 85 20 400

7. 54 55 1 1

8. 70 90 20 400

9. 65 75 10 100

10. 55 80 25 625

11. 65 85 20 400

12. 65 85 20 400

13. 80 90 10 100

14. 70 85 15 225

15. 60 65 5 25

16. 55 60 5 25

17. 65 85 20 400

18. 60 70 10 100

Jumlah 1.174 1.445 271 5.151

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

1. mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:

2. Mencari harga “ ∑X2d ” dengan menggunakan rumus:

Page 65: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

51

4.080,05

1.070,94

3. Menentukan harga tHitung dengan menggunakan rumus:

8,05

4. Menentukan harga t Tabel

Untuk mencari t Tabel peneliti menggunakan tabel distribusi t dengan taraf

signifikan a = 0,05 dan db = N – 1 = 18 – 1 = 17 maka diperoleh t 0,05 = 2,110

Setelah diperoleh tHitung = 8,05 dan t Tabel = 2,110 maka diperoleh tHitung >

tTabel atau 8,05>2,110. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha

diterima. Ini berarti bahwa Ice Breaking berpengaruh terhadapa hasil belajar IPS

murid kelas IV di SDN Parangia Kabupaten Kepulauan Selayar.

Page 66: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

52

B. Pembahasan

Ice Breaking merupakan strategi pembelajaran yang sering digunakan saat

proses belajar mengajar dapat disisipkan pada waktu awal pembelajaran,

pertengahan pembelajaran, dan akhir pembelajaran. Dengan menyisipkan sedikit

Ice Breaking dalam pembelajaran maka murid akan lebih maksimal dan suasana

belajar di kelas pun menjadi selalu segar.

Kelebihan Ice Breaking menurut soenarno (2005:217) merupakan strategi

pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif,

dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini

dianggap lebih bermakna.

Berdasarkan hasil pre-test, nilai rata-rata hasil belajar murid 65,22%

dengan kategori yakni sangat rendah yaitu 5,56%, rendah 61,11%, sedang

22,22%, tinggi 11,11%. Melihat dari hasil persentase yang ada dapat dikatakan

bahwa tingkat kemampuan murid dalam IPS serta penguasaan materi IPS sebelum

diterapkan Ice Breaking tergolong rendah.

Selanjutnya nilai rata-rata hasil post-test adalah 80,28%. Jadi hasil belajar

IPS setelah diterapkan Ice Breaking mempunyai hasil belajar yang lebih baik

dibandingkan sebelum penerapan Ice Breaking. Selain itu persentase kategori

hasil belajar IPS murid juga meningkat yakni sangat tinggi yaitu 27,78%, tinggi

44,44%, sedang 11,11%, rendah 16,67%, dan sangat rendah berada pada

persentase 0,00%.

Page 67: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

53

Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan rumus

uji t, dapat diketahui bahwa nilai tHitung sebesar 8,05. Dengan frekuensi (dk)

sebesar 18 – 1 = 17, pada taraf signifikan 5% diperoleh tTabel = 2,110 oleh karena

tHitung > tTabel pada taraf signifikan 0,05 maka hipotesis nol (H0) ditolak dan

hipotesis alternative (Ha) diterima yang berarti bahwa penerapan Ice Breaking

mempengaruhi hasil belajar IPS.

Hasil analisis diatas menunjukkan bahwa adanya pengaruh penerapan Ice

Breaking terhadap hasil belajar IPS, sejalan dengan hasil observasi yang

dilakukan. Berdasarkan hasil observasi terdapat perubahan pada murid dimana

pada awal kegiatan pembelajaran ada beberapa murid yang melakukan kegiatan

lain atau bersifat cuek selama pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat dilihat

pada pertemuan pertama murid yang melakukan kegiatan lain sebanyak 3 siswa,

sedangkan pada pertemuan terakhir hanya ada 1 murid yang melakukan kegiatan

lain pada saat guru menjelaskan materi. Pada awal pertemuan, hanya sedikit murid

yang aktif pada saat pembelajaran berlangsung. Akan tetapi sejalan dengan

diterapkannya Ice Breaking murid mulai aktif pada pertemuan selanjutnya.

Hasil observasi menunjukkan banyaknya jumlah murid yang menjawab

pada saat diajukan pertanyaan dan murid yang mengajukan diri untuk

mengerjakan soal di papan tulis. Murid juga mulai aktif dan percaya diri untuk

menanggapi jawaban dari murid lain sehingga murid lain ikut termotivasi untuk

mengikuti pelajaran. Proses pembelajaran yang menyenangkan membuat murid

tidak lagi keluar masuk pada saat proses pembelajaran.

Page 68: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

54

Berdsarkan hasil analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yang

diperoleh serta hasil hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

bahwa penerapan Ice Breaking memiliki pengaruh terhadap hasil belajar IPS

murid kelas IV SDN Parangia Kabupaten Kepulauan Selayar.

Page 69: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

55

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data hasil penelitian dalam pembahasan disimpulkan bahwa

penerapan Ice Breaking berpengaruh terhadap hasil belajar. hal ini dapat dilihat

dari nilai rata-rata murid sebelum menggunakan Ice Breaking tergolong rendah

yaitu 65,22% dan setelah menggunakan Ice Breaking nilai rata-rata yang

diperoleh siswa tergolong tinggi yaitu 80,28%.

Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan analisis data statistik

inferensial dan uji t maka diperoleh nilai tHitung = 8,05 dan tTabel = 2,110 maka

diperoleh tHitung > tTabel atau 8,05 > 2,110. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan

Ice Breaking berpengaruh terhadap hasil belajar murid kelas IV SDN Parangia

Kecamatan Bontomate‟ne Kabupaten Kepulauan Selayar.

B. Saran

Dari hasil penelitian, diajukan beberapa saran dalam upaya meningkatkan

mutu pendidikan antara lain:

1. Kepada para pendidik khususnya guru SDN Parangia Kabupaten Kepulauan

Selayar, disarankan untuk menerapkan Ice Breaking agar murid tidak

mengantuk atau cepat merasa bosan dalam menerima pelajaran.

2. Kepada peneliti diharapakan mampu mengembangkan Ice Breaking ini dengan

menerapkan pada materi untuk mengetahui apakah pada materi lain cocok

dengan strategi pembelajaran ini, demi tercapai tujuan yang diharapakan.

Page 70: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

56

3. Kepada calon peneliti, untuk dapat mengembangkan dan memperkuat strategi

ini serta memperkuat hasil penelitian ini dengan cara mengkaji terlebih dahulu

agar mampu mengadakan penelitian yang lebih sukses.

Page 71: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

57

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-dasar Evalusi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah. 2000. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha

Nasional.

Emzir. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo

Persada.

Fanani. 2010. Ice Breaking Dalam Proses Belajar Mengajar. Jurnal Pendidikan,

(Online), Vol. 6, No. 11 (http://repositori.uin-

alauddin.ac.id/6297/1Skripsi%20Fatwal%20Harsyad.pdf/,diakses 20 Mei

2019).

Hayati. 2008. Pengembangan Belajar IPS SD. Jakarta: Dirjendikti Depdiknas.

Hidayati. 2004. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar.

Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional

Pratiwi. 2013. Pengaruh Penggunaan Ice Breaking terhadap Motivasi Belajar

Anak Kelompok B. TK Laboratorium PG-PAUD. FIP UNESA

Ridwan. 2014. Kerangka Pikir Penelitian dan Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.Remaja Rosadah Karya.

Rudiana. 2012. Genius Teaching: 9 Kerakter Guru Menyenangkan Berbasis

Ramah Otak. Bandung: Smile‟s Indonesia Institut.

Riskawati. 2017. Pengaruh Teknik Ice Breaking terhadap hasil belajar IPS siswa

kelas IV SD Negeri 87 Manipi Kecamatan Sinjai Barat. Skripsi tidak

diterbitkan. Makassar: FKIP. Unismuh Makassar.

Said. M. 2010. 80+ Ice Breaking Games. Kumpulan Permainan Penggugah

Semagat. Yogakarta: Andi Publisher.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta

Soenarno. Adi. 2005. Ice Breaking. Permainan Atraktif-Interktif Untuk Pelatihan

Manajemen. Yogyakarta: Andi

Sudjana. 2006. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipasif. Bandung: Falah

Production.

Page 72: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

58

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana

Susanto. Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Prenada media Group.

Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo.

Sumardani. 2014. Pengaruh Teknik Ice Breaker pada pembelajaran Matematika

terhadap hasil belajar peserta didik kelas II SD Negeri 20 Pontianak

Selatan. Skripsi tidak diterbitkan. Makassar: FKIP. Unismuh Makassar.

Saroya. 2014. Skripsi Alaena Soraya@watermack. Jurnal Pendidikan, (Online),

Vol. 2, No. 22 (http://repositori.uinjkt.ac.id,diakses 21 Mei 2019).

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT.Bumi Aksara.

Tiro Arif. 2008. Pengantar Teori Peluang. Makassar: Andira Publiser

Tim Penyusun FKIP Unismuh Makassar. 2018. Pedoman Penulisan Skripsi.

Makassar : Panrita Pers Unismuh Makassar

Tim Penyusun. 2013. Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Depdiknas. Jakarta

Yanuarita, Franc Andri. 2013. Memaksimalkan Otak Melalui senam Otak (Brain

Gym). Yogyakarta: TeranovaBooks.

Yaba. 2006. Materi Pokok IPS 1. Makassar: Universitas Negeri Makassar.

Yunsirno. 2010. Keajaiban Bealajar. Pontianak: Pustaka: Jenius Publishing.

Wahyuni. 2017. Pengaruh Penggunaan Ice Breaking terhadap hasil belajar pada

mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD Inpres Tamarunang Kecamatan

Somba Opu Kab. Gowa. Skripsi tidak diterbitkan. Makassar: FKIP.

Unismuh Makassar.

Page 73: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

59

Page 74: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

60

Lampiran 1

JADWAL PELAKSANAAN

PENELITIAN

Page 75: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

61

JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN KELAS IV SDN PARANGIA

KECAMATAN BONTOMATE’NE KABUPATEN KEPULAUAN

SELAYAR TAHUN AJARAN 2019

Kegiatan Hari/Tanggal Jam

Pertemuan pertama

(pre-test)

Selasa

06 Agustus 2019

07.15 – 12.30

pertemuan II

Rabu

07 Agustus 2019

07.15 – 12.30

Pertemuan III

Kamis

08 Agustus 2019

07.15 – 12.30

Pertemuan IV

Jum‟at

09 Agustus 2019

07.15 – 12.30

Pertemuan V

(poat-test)

Sabtu

10 Agustus 2019

07.15 – 12.30

Parangia, Agustus 2019

Guru Kelas

Andi Alang S.Pd

NIP. 19641009 198511 2 003

Page 76: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

62

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

Page 77: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

63

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SDN Parangia

Kelas / Semester : IV / 1 (Satu)

Tema 1 : Indahnya Kebersamaan

Sub Tema 1 : Keberagaman Budaya Bangsaku

Muatan Pelajaran : IPS

Pembelajaran ke : 5

Alokasi waktu : 5 x 35 menit

A. Kompetensi Inti (KI)

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangga.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan

logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

IPS

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial,

ekonomi, budaya, etnis, dan agama

di provinsi setempat sebagai

identitas bangsa indonesia, serta

3.2.2 Menjelaskan keragaman sosial

dan budaya provinsi setempat

sebagai identitas bangsa

indonesia secara terulis dan

Page 78: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

64

hubungannya dengan kerakteristik

ruang.

lisan.

4.2Menyajikan hasil identufikasi

mengenai keragaman sosial,

ekonomi, budaya, etnis , dan agama

di provinsi setempat sebagai

identitas bangsa indinesia, serta

hubungannya dengan kerakteristi

ruang.

4.2.2 Menyajikan keragaman sosial

dan budaya provinsi setempat

sebagai identitas bangsa

Indonesia secara tertulis dan

lisan.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan membaca teks tentang suku Minang, siswa mampu menjelaskan

keragaman sosial dan budaya provinsi setempat sebagai identitas bangsa

Indonesia secara tertulis dan lisan secara terperinci.

2. Dengan membaca teks tentang suku Minang, siswa mampu menyajikan

keragaman sosial dan budaya provinsi setempat sebagai identitas bangsa

Indonesia secara tertulis dan lisan secara terperinci.

D. Materi Pembelajaran

1. Keragaman sosial dan budaya di Indonesia.

E. Strategi, Pendekatan dan Metode Pembelajaran

1. Strategi : Strategi Pembelajaran Ice Breaking

2. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik.

3. Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, penugasan, dan ceramah.

F. Media/Alat, dan Sumber Belajar

Media/Alat : Teks bacaan tentang suku di Indonesia

Sumber Belajar : Buku Guru dan Buku Siswa Kelas 4, Tema 1: Indahnya

Kebersamaan, Subtema 1: Keberagaman Budaya

Bangsaku, Pembelajaran 5. Buku Tematik Terpadu

Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan.

Page 79: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

65

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru membuka dengan salam, menanyakan

kabar, dan mengecek kehadiran murid.

2. Guru meminta salah seorang murid meminpin

do‟a belajar

3. Guru memfasilitasi untuk bertanya jawab

pentingnya mengawali setiap kegiatan dengan

doa. Selain berdoa, guru dapat memberikan

penguatan tentang sikap syukur.

4. Guru mengajak murid menyanyikan Lagu

Indonesia Raya.

5. Guru meminta murid memeriksa kerapian diri

dan kebersihan kelas.

6. Guru meminta murid memperhatikan penjelasan

guru tentang tujuan, manfaat, dan aktivitas

pembelajaran yang akan dilakukan.

7. Guru meminta murid menyimak penjelasan guru

tentang pentingnya sikap santun yang akan

dikembangkan dalam pembelajaran.

8. Pembiasaan membaca. Murid dan guru

mendiskusikan perkembangan kegiatan literasi

yang telah dilakukan.

9. Untuk membangkitkan semangat murid, guru

mengajak murid Bernyanyi Ceria (Pagi Ceria).

10. Guru bertanya pada murid tentang materi yang

akan diajarkan, bisa dalam bentuk games,

dimana murid ditunjuk secara acak. (guru

bertanya tentang keragaman sosial dan budaya di

Indonesia.

15

menit

Page 80: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

66

Inti 1. Guru meminta murid menyimak saat guru

menjelaskan bahwa warga yang baik adalah warga

yang mampu memahami dan menghargai

keragaman serta perbedaan yang ada di sekitar

mereka, baik keragaman sosial, ekonomi, budaya,

etnis, dan agama.

2. Guru mengajak murid membaca teks „Suku

Minang‟ pada Buku Siswa (BS) T1 ST1 P5

halaman 58-59 dalam hati (membaca senyap).

3. Guru meminta murid secara mandiri menuliskan

pertanyaan tentang hal yang ingin mereka ketahui

lagi tentang Suku Minang. Murid menuliskan

pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang suku

Minang.

4. Untuk meningkatkan konsentrasi murid, guru

memberikan tepuk konsentrasi kepada murid.

(tepuk konsentrasi, prok, prok, prok, kon sen tra

si. prok, prok, prok, kon sen tra si, di mu lai,

TING).

5. Guru membagi murid dalam kelompok kecil yang

terdiri dari 3-4 murid. Murid diminta

mendiskusikan jawaban dari pertanyaan yang

telah ditulis dengan teman satu kelompok.

6. Guru meminta murid menyimak saat guru

menjelaskan bahwa keragaman yang ada di sekitar

tidak terbatas pada suku tetapi mencakup

keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan

agama.

7. Guru memandu murid untuk mencari informasi

lebih lanjut tentang keragaman sosial dan budaya

yang terdapat di lingkungan provinsi mereka

145

menit

Page 81: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

67

masing-masing.

8. Guru meminta murid menuliskan hasil temuan

mereka dalam kolom yang disediakan pada BS

halaman 60.

9. Setelah mendapat informasi yang cukup, guru

meminta murid mempresentasikan informasi yang

mereka peroleh dalam kelompok.

10. Untuk meghilangkan kejenuhan murid, guru

membrikan gerak lagu, tebakan lucu. Dan humor

segar.

Penutup 1. Guru bersama murid melakukan refleksi atas

pembelajaran yang telah berlangsung:

a. Seberapa sering kita bekerja sama dengan

orang yang berbeda suku, budaya, dan

agama?

b. Apa yang akan dilakukan setelah mengetahui

bahwa terdapat keberagaman di lingkungan

sekitar?

2. Guru meminta murid menyimpulkan hasil

pembelajaran pada hari ini.

3. Guru meminta murid menyimak penjelasan guru

tentang aktivitas pembelajaran pada pertemuan

selanjutnya.

4. Guru meminta murid menutup pelajaran dengan

do‟a bersama dipimpin salah seorang murid.

15

menit

H. Penilaian

1. Teknik Penilaian

a. Penilaian Sikap

Mencatat hal-hal menonjol (positif atau negatif) yang ditunjukkan siswa

dalam sikap santun.

Page 82: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

68

b. Penilaian Pengetahuan

Muatan Indikator Teknik Penilaian Bentuk Instumen

IPS 3.2.2 Menjelaskan

keragaman sosial

dan budaya

provinsi

setempat sebagai

identitas bangsa

Indonesia secara

tertulis dan lisan.

Tes tertulis Soal pilihan ganda

Soal isian

Soal uraian

c. Unjuk Kerja

Muatan Indikator Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

IPS 4.2.2 Menyajikan keragaman

sosial dan budaya

provinsi setempat

sebagai identitas

bangsa indonesia

secara tertulis dan

lisan

Unjuk kerja

dan hasil

Rubrik penilaian

pada BG halaman

57.

2. Bentuk Instrumen Penilaian

a. Jurnal Penilaian Sikap

No. Tanggal Nama Siswa Catatan

Perilaku

Butir

Sikap

Tindak

Lanjut

1.

2.

3.

4.

Page 83: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

69

5.

6.

b. Rubrik penilaian IPS

Tulisan dan presentasi tentang keragaman sosial dan budaya di provinsi

masing-masing dinilai dengan rubrik.

Kriteria Baik Sekali

(4)

Baik

(3)

Cukup

(2)

Perlu

Pendampingan

(1)

Struktur

presentasi

Presentasi

memuat

pembukaan,

inti, dan

penutup serta

dikomunikasik

an secara

runtut.

Presentasi

memuat

pembukaan

atau penutup

dan inti serta

dikomunikasik

an secara

runtut.

Presentasi

hanya

memuat inti

serta

disampaikan

secara runtut.

Presentasi

hanya

memiliki

pembuka atau

penutup saja.

Tema Seluruh

gagasan pokok

dan gagasan

pendukung

sesuai dengan

tema.

Sebagian besar

gagasan pokok

dan gagasan

pendukung

sesuai dengan

tema.

Sebagian

kecil gagasan

pokok dan

gagasan

pendukung

sesuai

dengan tema.

Gagasan

pokok dan

gagasan

pendukung

tidak sesuai

tema.

Fakta

pendukung

Seluruh fakta

tentang

keragaman

sosial dan

budaya yang

terdapat di

Sebagian besar

fakta tentang

keragaman

sosial dan

budaya yang

terdapat di

Sebagian

kecil fakta

tentang

keragaman

sosial dan

budaya yang

Fakta tentang

keragaman

sosial dan

budaya yang

terdapat di

lingkungan

Page 84: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

70

lingkungan

provinsi

masing-masing

disajikan

dengan benar.

lingkungan

provinsi

masing-

masing

disajikan

dengan benar.

terdapat di

lingkungan

provinsi

masing-

masing

disajikan

dengan

benar.

provinsi

masing-

masing tidak

benar.

Penilaian (penskoran):

Refleksi Guru:

1.Masalah :

2. Ide Baru :

3. Momen Spesial :

Parangia, Agustus 2019

Mahasiswa

Windi Aprianti

NIM: 10540958615

Mengetahui

Kepala SDN Parangia Guru Kelas IV

Andi Akhmad S.Pd Andi Alang S.Pd

NIP. 19670205 199106 1 002 NIP. 19641009 198511 2 003

Page 85: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

71

Materi:

Keragaman sosial dan budaya di Indonesia

Keragaman sosial adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan

keanekaragaman atau perbedaan dalam suatu masyarakat atau lingkup tertentu.

Keragaman sosial terjadi karena beribu-ribu jenis suku, agama yang ada di

Indonesia bercampur menjadi satu. Karena kita hidup dengan berbagai macam

orang dari beberapa daerah dan suku. Suku bangsa merupakan sekumpulan

masyarakat yang memiliki kebiasaan dan budaya yang sama. Sebagai contoh suku

yang ada di Indonesia antara lain suku Jawa, suku Sunda, suku Tengger, suku

Aceh, suku Batak, suku Asmat, suku Dayak, suku Bali, suku Sasak, suku Minang

dan lain sebagainya. Suku-suku tersebut ada yang belum banyak mendapat

pengaruh budaya lain, mereka sering dikenal suku terasing.

Budaya dan kebudayaan adalah semua hasil pengolahan pikiran, perasaan

dan kehendak dari manusia. Akal pikiran, perasaan dan kehendak disebut dengan

istilah cipta, rasa, dan karsa budaya ada yang berbentuk fisik dan jasmani.

Contohnya pakaian rumah adat dan alat musik. Ada pula budaya yang berbentuk

nonfisik atau rohani contohnya kepercayaan, bahasa, adat istiadat atau tradisi dan

pengetahuan.

Bentuk-bentuk budaya yang biasa terdapat ditiap suku bangsa antara lain:

Bahasa, hampir setiap daerah memiliki bahasa daerah yang berbeda satu dengan

yang lainnya. Bahasa daerah merupakan bahasa yang digunakan dalam pergaulan

sehari-hari di suatu daerah tertentu, di Indonesia memiliki bahasa nasional yakni

Page 86: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

72

bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia ini berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa.

Terdapat sekitar 665 bahasa daerah contohnya bahasa daerah adalah Bahasa Bali,

Bahasa Madura, bahasa Batak, Bahasa Jawa, Bahasa Bugis dan bahasa daerah

lainnya.

System Kemasyarakatan, system kemasyarakatan meliputi kelompok atau

organisasi, hubungan kekerabatan, peraturan-peraturan dan hukum. Rumah adat,

disetiap daerah atau bangsa biasanya memiliki rumah adat khas. Namun seiring

dengan perkembangan zaman, rumah-rumah adat ini biasanya sulit kita temukan

di daerah perkotaan. Kita dapat melihat seluruh rumah adat yang ada di Indonesia

di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.

Upacara adat merupakan upacara yang berhubungan dengan adat istiadat

atau tradisi masyarkat. Upacara adat berkaitan erat dengan kepercayaan suatu

masyarakat. Contoh upacara Lompat Batu (Suku Nias). Pakaian Adat untuk saat

ini banyak yang tidak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya

pakaian adat digunakan saat upacara adat, upacara perkawinan, dan saat

memperagkan tarian, atau pertunjukan daerah. Senjata tradisinal, dahulu senjata

tradisional digunakan untuk memotong, berburu dan berperang. Saat ini senjata

tradisional lebih banyak digunakan sebagai hiasan atau pelengkap pakaian adat.

Contoh senjata tradisional adalah Senjata Badik (Betawi). Rencong (Aceh).

Kesenian contohnya tarian tradisioanl,seni musik tradisional,seni pertunjukan,

lagu daerah, dan cerita rakyat.

Page 87: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

73

Lampiran 3

Pre-test dan Post-test

Page 88: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

74

Soal Pre Test

Petunjuk Mengerjakan:

1. Tulislah nama dan kelas pada kolom yang di sediakan.

2. Bacalah soal dengan cermat dan teliti. Kerjakan dahulu soal yang kamu anggap

lebih muda.

3. Silang (X) salah satu dari jawaban A, B, C dan D pada lembar jawaban yang

sudah disediakan.

4. Dilarang membuka catatan dan bekerja sama dengan teman.

A. Berilaha tanda silang (X) pada salah satu dari jawaban yang paling

benar!

1. Warisan budaya Indonesia yang sangat beragam perlu kita ….

a). Asingkan

b). Hilangkan

c). Berikan

d). Lestarikan

Nama :

Kelas :

Page 89: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

75

2. Rumah adat papua adalah ….

a). Honai

b). Juglo

c). Gapura

d). Gadang

3. Makanan khas asal Madura adalah ….

a). Pecel

b). Lendra

c). Sate

d). Rendang

4. Kerja sama dapat dilakukan di lingkungan ….

a). Rumah

b). Sekolah

c). Tetangga

d). Rumah, sekolah, dan kelurahan/desa

5. Adanya kerja sama pekerjaan menjadi ….

a). Ringan

b). Berat

c). Biasa

d). Tak Biasa

Page 90: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

76

6. Semboyang negara kita adalah ….

a). Bhineka Tunggal Ika

b). Pancasila

c). UUd 1945

d). Undang-undang

7. Suku sunda berasal dari provinsi ….

a). Jawa Barat

b). Sumatera Selatan

c). kalimantan Timur

d). Bali

8. Rumah gadang berasal dari …

a). Dayak

b). Sunda

c). Minangkabau

d). Nias

9. Jenis tarian yang gerakannya perpaduan antara gerak tari tradisional dan gerak

tari klasik disebut ….

a). Tari kreasi

b). Tari adat

c). Tari Klasik

d). Tari inovasi

Page 91: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

77

10. Salah satu ciri tari kipas diperagakan oleh perempuan dengan gerakan secara

lembut, yang memiliki arti ….

a). Hidup itu selalu berputar

b). Hidup itu kadang di bawah kadang di atas

c). Manusia itu harus bersyukur

d). Perempuan itu harus sopan

B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan tepat!

1. Suku Dayak berasal dari ….

2. Legenda yang sangat terkenal dari suku Minang adalah ….

3. Ada beberapa cara yang digunakan untuk mengenal suatu suku bangsa, yaitu

….

4. Bersatu kita teguh, bercerai kita ….

5. Sebutkan 2 contoh menghargai keberagaman ….

Page 92: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

78

Soal Post Test

Petunjuk Mengerjakan:

1. Tulislah nama dan kelas pada kolom yang di sediakan.

2. Bacalah soal dengan cermat dan teliti. Kerjakan dahulu soal yang kamu anggap

lebih muda.

3. Silang (X) salah satu dari jawaban A, B, C dan D pada lembar jawaban yang

sudah disediakan.

4. Dilarang membuka catatan dan bekerja sama dengan teman.

A. Berilaha tanda silang (X) pada salah satu dari jawaban yang paling

benar!

1. Keragaman suku dan budaya yang kita miliki merupakan satu kesatuan untuk

….

a). Berselisih

b). Bertengkar

c). Beradu

d). Bersatu

Nama :

Kelas :

Page 93: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

79

2. Bahasa yang dimiliki suatu suku bangsa dan hanya digunakan oleh suku bangsa

tersebut disebut dengan ….

a). Dialek

b). Prokem

c). Idiolek

d). Lingue pranca

3. Berikut ini yang bukan merupakan hal-hal yang dapat memupuk kerjasama

adalah ….

a). Peran dan tanggung jawab yang keras

b). Ingin berbagi ide dan pikiran

c). Berburuk sangka kepada orang lain

d). Keinginan untuk mencapai tujuan

4. Berikut ini kegiatan kerja sama yang baik, kecuali ….

a). Pada hari minggu, Desa Mojo Kampung melaksanakan kerjasama

membangun Pos Kamling.

b). Keluarga pak somat bekerjasama membersihkan rumahnya

c). Aku dan adik bekerjasama membuat kue ulang tahun Ibu

d). Andhika dan Danu bekerjasama memberikan jawaban saat ulangan.

5. Sikap yang harus dikembangkan dalam mewujudkan persatuan dalam

keberagaman adalah ….

a). Menghapuskan semua perbedaan

b). Memandang rendah suku dan budaya lain

Page 94: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

80

c). Menganggap suku dan budaya sendiri sebagai yang paling baik

d). Menerima keberagaman suku dan budaya sebagai kekayaan bangsa

6. Senjata tradisional yang dimiliki suatu suku bangsa termasuk kedalam unsur

budaya ….

a). Reliji

b). Tekhnolgi

c). Kesenian

d). Mata pencaharian

7. Perkawinan dan kekerabatan termasuk unsur budaya ….

a). Pengetahuan

b). Kesenian

c). Bahasa

d). Kemasyarakatan

8. Istilah Marga merupakan kekerabatan dalam suku bangsa ….

a). Batak

b). Lampung

c). Kalimantan

d). Sulawesi

9. Suku Asmat dapat kita jumpai diwilayah ….

a). Sumatra

b). Kalimantan

Page 95: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

81

c). Irian jaya

d). Jawa barat

10. pekerjaan akan menjadi cepat selesai jika dikerjakan dengan cara….

a). Sendiri-sendiri

b). Diam-diam

c). Kerja lembur

d). Kerja sama

B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan tepat!

1. Menghargai perbedaan agama, suku, ras, budaya, adalah jenis sikap ….

2. Setiap suku bangsa memiliki adat istiadat dan budaya yang harus kita ….

3.Saat berkomunikasi dengan orang yang berlainan suku, sebaiknya kita

menggunakan bahasa ….

4. Bahasa Daerah yang banyak diserap ke dalam bahasa Indonesia adalah ….

5. Masyarakat Alor mendiami provinsi ….

Page 96: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

82

Kunci Jawaban Pre Test

A. Pilihan Ganda

1. D. Lestrikan

2. A. Honai

3. C. Sate

4. D. Rumah, sekolah dan kelurahan desa

5. A. Ringan

6. A. Bhineka Tunggal Ika

7. A. Jawa Barat

8. C. Minangkabau

9. A. Tari Kreasi

10. D. Perempuan harus sopan

B. Isian

1. Kalimantan

2. Maling Kundang

3. Bahasa, warna kulit, rambut, kebiasaan/adat istiadat

4. Runtuh

5. a. Tidak menghina suku, ras, agama orang lain.

b. Tidak mengganggu orang lain ketika beribadah

Page 97: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

83

Kunci Jawaban Post Test

A. Pilihan Ganda

1. D. Bersatu

2. A. Dialek

3. C. Berburuk sangka kepada orang lain

4. D. Andhika dan Danu bekerja sama memberikan jawaban saat ulangan

5. D. Menerima keberagaman suku dan budaya sebagai kekayaan bangsa

6. B. Tekhnolgi

7. D. Kemasyarakatan

8. B. Lampung

9. C. Irian jaya

10. D. Kerja Sama

B. Isian

1. Sikap saling menghargai antar warga negara

2. Tetap mempertahankan kelestariannya

3. Bahasa Indonesia

4. Bahasa Melayu

5. Nusa Tenggara Timur

Page 98: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

84

Tabel Skor Nilai Pre-tes

No. Nama Murid Nilai

1. Aldi Pratama 80

2. Aan Suranda 75

3. Ilham Hidayat 60

4. Amalia Ramadani 55

5. Aprilia 75

6. Nurul Ayuni 65

7. Nadia 54

8. Muh. Zulfikar 70

9. Haswina Mariyana 65

10. Dzikra Nabila 55

11. Andi Ayuandira 65

12. Muh. Fairus 65

13. Andi Najwah 80

14. Naufal Nas 70

15. Aulia Ramadani 60

16. Sri Reski 55

17. Fitra Alfiansa 65

18. Salsa Dwi Aulia 60

Page 99: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

85

Tabel Skor Nilai Post-tes

No. Nama Murid Nilai

1. Aldi Pratama 90

2. Aan Suranda 85

3. Ilham Hidayat 90

4. Amalia Ramadani 80

5. Aprilia 90

6. Nurul Ayuni 85

7. Nadia 55

8. Muh. Zulfikar 90

9. Haswina Mariyana 75

10. Dzikra Nabila 80

11. Andi Ayuandira 85

12. Muh. Fairus 85

13. Andi Najwah 90

14. Naufal Nas 85

15. Aulia Ramadani 65

16. Sri Reski 60

17. Fitra Alfiansa 85

18. Salsa Dwi Aulia 70

Page 100: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

86

Lampiran 4

Analisis Nilai

Page 101: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

87

HASIL ANALISISI NILAI

No. Nama Siswa X1

(Pre-

test)

X2 (Post-

test)

d = X2 –

X1

d2

1. Aldi Pratama 80 90 10 100

2. Aan Suranda 75 85 10 100

3. Ilham Hidayat 60 90 30 900

4. Amalia Ramadani 55 80 25 625

5. Aprilia 75 90 15 225

6. Nurul Ayuni 65 85 20 400

7. Nadia 54 55 1 1

8. Muh. Zulfikar 70 90 20 400

9. Haswina Mariyana 65 75 10 100

10. Dzikra Nabila 55 80 25 625

11. Andi Ayuandira 65 85 20 400

12. Muh. Fairus 65 85 20 400

13. Andi Najwah 80 90 10 100

14. Naufal Nas 70 85 15 225

15. Aulia Ramadani 60 65 5 25

16. Sri Reski 55 60 5 25

17. Fitra Alfiansa 65 85 20 400

18. Salsa Dwi Aulia 60 70 10 100

Jumlah. 1.174 1.445 271 5.151

Page 102: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

88

Lampiran 5

Daftar Nilai

Page 103: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

89

DAFTAR NILAI MURID

SDN PARANGIA

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

KELAS : IV

SEMESTER : Ganjil

No. L/P Nama Murid Nilai

Pre-test Post-test

1. L Aldi Pratama 80 90

2. L Aan Suranda 75 85

3. L Ilham Hidayat 60 90

4. P Amalia Ramadani 55 80

5. P Aprilia 75 90

6. P Nurul Ayuni 65 85

7. P Nadia 54 55

8. L Muh. Zulfikar 70 90

9. P Haswina Mariyana 65 75

10. P Dzikra Nabila 55 80

11. P Andi Ayuandira 65 85

12. L Muh. Fairus 65 85

13. P Andi Najwah 80 90

14. L Naufal Nas 70 85

15. P Aulia Ramadani 60 65

16. P Sri Reski 55 60

17. L Fitra Alfiansa 65 85

18. P Salsa Dwi Aulia 60 70

Rara-Rata 65,22 80,28

Page 104: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

90

Lampiran 6

Absen Murid

Page 105: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

91

DAFTAR HADIR MURID

SDN PARANGIA

TAHUN PELAJARAN 2019

KELAS : IV

SEMESTER : Ganjil

No

Nama Murid

L/P

Pertemuan

Ket

1 2 3 4 5

1. Aldi Pratama L

P

R

E

T

E

S

P

O

S

T

T

E

S

2. Aan Suranda L

3. Ilham Hidayat L

4. Amalia Ramadani P

5. Aprilia P

6. Nurul Ayuni P

7. Nadia P

8. Muh. Zulfikar L

9. Haswina Mariyana P

10. Dzikra Nabila P

11. Andi Ayuandira P

12. Muh. Fairus L

13. Andi Najwah P

14. Naufal Nas L

15. Aulia Ramadani P

16. Sri Reski P

17. Fitra Alfiansa L

18. Salsa Dwi Aulia P

keterangan : a : alpa (tanpa keterangan)

s : sakit

i : izin

laki-laki = 7

perempuan = 11

jumlah Siswa = 18

Page 106: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

92

Parangia, Agustus 2019

Peneliti

Windi Aprianti

Page 107: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

93

Lampiran 7

Analisis Data

Page 108: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

94

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS MURID

No

Aktivitas Murid

Jumlah murid yang

aktif pada pertemuan

ke-

Rata-

rata

%

Katego

ri

1 2 3 4 5

1. Murid yang hadir

pada saat

pembelajaran

P

R

E

T

E

S

18 18 18

P

O

S

T

T

E

S

18 100

Aktif

2.

Murid yang tidak

memperhatikan pada

saat guru

menjelaskan materi

3

2

2

2,33

12,96

Tidak

Aktif

3.

Murid yang

memperhatikan pada

saat guru

menjelaskan materi

15

16

16

16,33

87,03

Aktif

4.

Murid yang

menjawab pertanyaan

guru baik secara lisan

maupun tulisan

13

14

15

14

77,77

Aktif

5.

Murid yang bertanya

pada saat proses

pembelajaran

berlangsung

10

15

16

13,66

75,92

Aktif

6.

Murid yang

mengajukan diri

untuk mengerjakan

soal di papan tulis

11

13

16

13,33

74,07

Aktif

7.

Murid yang

mengerjakan soal

dengan benar

14

16

17

15,66

87,03

Aktif

8.

Murid yang mampu

mengungkapkan

perasaan dan

pendapatnya pada

saat pembelajaran

berlangsung

10

16

17

14,33

79,63

Tidak

Aktif

9.

Murid yang mampu

menyimpulkan

materi pembelajaran

pada akhir

pembelajaran

12

15

17

14,66

81,48

Aktif

Rata-rata 75,49 Aktif

Page 109: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

95

Lampiran 8

Dokumentasi

Page 110: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

96

Penggunaan Ice Breaking pada saat pembukaan pembelajarn.

Penggunaan ice breaking untuk menghilangkan ketegangan pada saat proses

pembelajaran.

Penggunaan ice breaking untuk menghilangkan kebosanan pada saat akhir

pembelajaran.

Page 111: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

97

Lampiran 9

t Tabel

Page 112: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

98

untuk uji dua fihak (two tail test) 0,50 0,20 0,10 0,05 0,02 O,01

Dk untuk uji satu fihak (one tail test)

0,25 0,01 0,05 0,025 0,01 0,005

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

1,000 0,816 0,765 0,741 0,727 0,718 0,711 0,706 0,703 0,700 0,697 0,695 0,692 0,691 0,690 0,689 0,688 0,688 0,687 0,687 0,686 0,686 0,685 0,685 0,684 0,684 0,684 0,683 0,683 0,683 0,682 0,682 0,682 0,681 0,681 0,681 0,681 0,681 0,680 0,680

3,078 1,886 1,638 1,533 1,476

1,440 1,415 1,397 1,383 1,372 1,363 1,356 1,350 1,345 1,341 1,337 1,333 1,330 1,328 1,325 1,323 1,321 1,319 1,318 1,316 1,315 1,314 1,313 1,311 1,310 1,309 1,308 1,307 1,306 1,306 1,305 1,304 1,304 1,303 1,303

6,314 2,920 2,353 2,132 2,015 1,943 1,895 1,860 1,833 1,812 1,796 1,782 1,771 1,761 1,753 1,746 1,740 1,734 1,729 1,725 1,721 1,717 1,714 1,711 1,708 1,706 1,703 1,701 1,699 1,697 1,695 1,693 1,692 1,690 1,689 1,687 1,685 1,685 1,684 1,683

12,706 4,303 3,182 2,776 2,571 2,447 2,365 2,306 2,262 2,228 2,201 2,179 2,160 2,145 2,131 2,120 2,110 2,101 2,093 2,086 2,080 2,074 2,069 2,064 2,060 2,056 2,052 2,048 2,045 2,042 2,039 2,036 2,034 2,032 2,030 2,028 2,026 2,024 2,022 2,021

31,821 6,965 4,541 3,747 3,365 3,143 2,998 2,896 2,821 2,764 2,718 2,681 2,650 2,624 2,602 2,583 2,567 2,552 2,539 2,528 2,518 2,508 2,500 2,492 2,485 2,479 2,473 2,467 2,462 2,457 2,452 2,448 2,444 2,441 2,437 2,434 2,431 2,428 2,425 2,423

63,657 9,925 5,841 4,604 4,032 3,707 3,499 3,355 3,250 3,169 3,106 3,055 3,012 2,977 2,947 2,921 2,898 2,878 2,861 2,845 2,831 2,819 2,807 2,797 2,787 2,779 2,771 2,763 2,756 2,750 2,744 2,738 2,733 2,728 2,723 2,719 2,715 2,711 2,707 2,704

Page 113: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

99

Lampiran 10

Persuratan

Page 114: PENGARUH PENGGUNAAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL …

100

RIWAYAT HIDUP

Windi Aprianti lahir pada tanggal 23 April 1996, merupakan

anak kedua dari tiga bersaudara, pasangan Ruddin dan Sumi

Atun. Penyusun mengenyam pendidikan dasar pada tahun 2002

di SD Negeri Parangia Kecamatan Bontomate‟ne Kabupaten

Kepulauan Selayar Provinsi Sulawesi Selatan, kemudian

melanjutkan pendidikan tingkat pertama pada tahun 2009 di SMP Negeri 3

Bontomate‟ne dan tamat pada tahun 2012, setelah tamat dari SMP penyusun

melanjutkan sekolahnya di SMA Negeri 1 Bontomate‟ne dan tamat pada tahun

2015.

Setelah tamat SMA, penyusun melanjutkan kuliah di Universitas

Muhammadiyah Makassar, mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar di

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan pada tahun 2015.

Pada tahun 2019, penyusun menyusun karya ilmiah yang berjudul

Pengaruh Penggunaan Ice Breaking Terhadap Hasil Belajar IPS Murid Kelas IV

SDN Parangia Kecamatan Bontomate‟ne Kabupaten Kepulauan Selayar.