PENGARUH PENGETAHUAN KETERAMPILAN DAN SIKAP TERHADAP...
Transcript of PENGARUH PENGETAHUAN KETERAMPILAN DAN SIKAP TERHADAP...
PENGARUH PENGETAHUAN, KETERAMPILAN DAN SIKAP TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM PENATALAKSANAAN KASUS FLU BURUNG
DI RSUP. H. ADAM MALIK TAHUN 2007
DISUSUN
O
L
E
H
IING YULIASTUTI NIM : 057012016
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2007
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
PENGARUH PENGETAHUAN, KETERAMPILAN DAN SIKAP TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM PENATALAKSANAAN KASUS FLU BURUNG
DI RSUP. H. ADAM MALIK TAHUN 2007
TESIS
Untuk memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M. Kes) Dalam Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Konsentrasi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
OLEH
IING YULIASTUTI 057012016
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2007
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
PERNYATAAN
PENGARUH PENGETAHUAN, KETERAMPILAN DAN SIKAP TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM PENATALAKSANAAN KASUS FLU BURUNG
DI RSUP. H. ADAM MALIK TAHUN 2007
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau d terbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Medan, 09 Januari 2008 ( IING YULIASTUTI )
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
Telah diuji Pada tanggal : 9 Januari 2008 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Prof. dr. Sutomo Kasiman, SpPd, SpJp
Anggota : dr. Yulianti, SpP,MARS
Dr. Dra. Ida Yustina, MSi
Teguh Supriadi, SKM, MPH
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
ABSTRAK
Memasuki abad XXI, masyarakat dunia, khususnya kawasan Asia Tenggara
diguncang oleh Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit unggas menular. Penyakit ini mempunyai kemampuan bermutasi kepada orang dan dapat memicu munculnya pandemik influenza. Sejak ditemukannya pertama kali sampai dengan sekarang jumlah kasus terus mengalami peningkatan, angka kematian pada orang juga terus meningkat secara tajam. Indonesia merupakan negara terparah terjangkit wabah flu burung dengan angka kematian yang tinggi (CFR 75%). Sementara RSUP H. Adam Malik telah merawat beberapa pasien suspek flu burung dan sebagian diantaranya dinyatakan positif terinfeksi flu burung, dengan angka kematiannya (CFR 83%), sebagian besar pasien (68%) pulang atas permintaan sendiri. Tujuan penelitian untuk menganalisa pengaruh pengetahuan, keterampilan dan sikap terhadap kinerja perawat dalam penatalaksanaan kasus flu burung. Untuk mengetahui kinerja perawat dilakukan penelitian dengan studi survey eksplanatory. Populasi penelitian adalah seluruh perawat yang sudah pernah memberikan pelayanan langsung kepada pasien flu burung berjumlah 97 orang.
Analisa data dengan menggunakan regresi linier berganda diketahui bahwa variabel pengetahuan (p = 0,045), variabel keterampilan (p = 0,043) dan variabel sikap (p = 0,001) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perawat dalam penatalaksanaan kasus flu burung (p < 0,05). Persamaan regresi yang terbentuk adalah
= 0.102 + 0.244 + 0. 293 + 0.661 . Variabel yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kinerja perawat adalah variabel sikap dengan koefisien regresi 0.661 dan p value 0.001.
y ix 2x 3x
3x
Penelitian ini menyimpulkan bahwa kinerja perawat dalam penata laksanaan kasus flu burung dipengaruhi oleh pengetahuan, ketarampilan dan sikap. Kata kunci : Kinerja, Pengetahuan, Keterampilan, Sikap.
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
ABSTRACT
Entering the 21"` century, the world community, especially that of Southeast Asia region, were shocked by the Extraordinary Incident (KLB) of contagious fowl disease. This kind of disease can mutate to human being and trigger the incident of pandemic influenza. Since it was firstly discovered, the number of avian influenza cases keeps increasing and the mortality rate in human being is also increasingly rising. Indonesia is the country with the spread of the worst avian influenza epidemic with high mortality rate (CFR of 75%). In the North Sumatera Province, till 31th Oktober 2006, recorded 7 cases of aviab influenza, with 6 of them were died. Adam Malik General Hospital has treated several patient suspected of developing. Avian influenza and a few of them were officially stated that they were positively infected by aviab influenza with mortality rate (CFR) of 83% and most of them (68%) used to be the PAPS patients.
The purpose of this explanatory survey study with cross-sectional design is to analyze the influence of knowledge, skill and attitude on the performance of nurses in managing the flu hurung case. The respondents of this study consist of 95 nurses who used to be involved in handling the case of flu burung, one head of ward and one head of working group assigned in the speciall ward for the treatment of flu burung.
The result of multiple linear regression analysis shows that the variables of knowledge, skill and attitude have an influence on the performance of nurses in managing the, flu burung case with p = 0.001 and regression equation y = 0.102 + 0.244; + 0293,E + 0.661,3. Of the three variables, attitude has a stronger influence on the performance of nurses with p = 0.001 and regression coefficient x3 = 0.661. Key words: Performance, Knowledge, Skill, Attitude
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Saya panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
ridhoNya, penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Penulisan tesis ini
dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai derajat S2 pada
Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Sekolah Pascasarjana Universitas
Sumatera Utara Medan.
Penulis menyadari, begitu banyak dukungan, bimbingan, bantuan dan
kemudahan yang diberikan oleh berbagai pihak kepada penulis dari memulai penulisan
tesis ini sehingga dapat diselesaikan.
Dengan penuh ketulusan hati, penulis menyampaikan terima kasih, semoga
sukses dan bahagia selalu dalam lindunganNya kepada : Bapak Prof. dr. Sutomo
Kasiman, Sp.PD, Sp.JP dan Ibu dr. Yulianti, Sp.P, MARS selaku pembimbing yang
telah memberikan perhatian, dukungan dan pengarahan sejak mulai hingga selesai tesis
ini.
Disamping itu, penulis mengucapkan terim kasih yang sebesar–besarnya kepada
:
1. Bapak Prof. dr. Chaeruddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K), selaku Rektor
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa, M.Sc, selaku Direktur Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Dr. Drs. Surya Utama, MS, selaku Ketua Program Studi
Adminitrasi dan Kebijakan Kesehatan Sekolah Pascasarjana Universitas
Sumatera Utara.
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
4. Ibu Dr.Dra. Ida Yustina, MSi Dosen Pembimbing dan Penguji Tesis.
5. Bapak Teguh Supriadi, SKM, MPH selaku anggota Komisi Pembimbing
dan penguji dalam penulisan tesis ini.
6. Bapak Drg.H. Armand P. Daulay.M.Kes. Direktur RSUP H. Adam
Malik Medan.
7. Ayahanda dan Ibunda tercinta Chaidir (Alm), dan Hj. Sukarni Yarnis.
Doa, harapan, dan perjuangan Bapak dan Ibu tidak ada yang sia-sia.
8. Bapak dan Ibu Mertua Iwan Suroto Achmadi dan Lailan Sofia, atas doa,
perhatian dan dukungan selama masa pendidikan.
9. Adik-adikku tercinta, Dedi Dwi Putra, Nora Trisna, SE, dan Asih
Widiastuti, Apt, dan semua keluarga besar yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu.
10. Rekan – rekan penulis di Peminatan Administrasi dan Kebijakan
Kesehatan Angkatan 2005, atas dukungan yang diberikan selama
pendidikan.
11. Staf Administrasi Program AKK Sekolah Pasca Sarjana USU (Rosihan,
Saiful, Husni dan Iin), yang membantu penulis mengurus penyelesaian
administrasi perkuliahan hingga penyelesaian tesis ini.
12. Proyek PHP-II Pusat sebagai penyandang dana pendidikan.
Semoga hasil penelitian ini bermanfaat dan dapat memberi masukan guna
meningkatkan wawasan keilmuan khususnya bagi RSUP H. Adam Malik Medan dalam
menciptakan SDM keperawatan yang terampil sehingga berkinerja yang tinggi. Kiranya
Allah SWT yang membalas budi baik kepada semua orang yang telah memberikan
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
bantuan dan dukungan kepada penulis. Akhirnya penulis berharap kritik dan masukan
dari pembaca, karena masih jauh dari sempurna baik isi maupun penyajiannya.
Medan, Desember 2007
Penulis
Iing Yuliastuti
Rasa cinta yang dalam dan dengan kasih sayang yang tulus, saya persembahkan semuanya ini kepada suamiku tercinta Ade Wedhasmara, SE. Ak dan ketiga anakku tersayang yang merupakan sumber motivasi dan inspirasiku : Fathurrahman, Nurul Fatiya dan Hanifah Rizkia terima kasih ya yah.. atas dukungan dan pengorbananmu, semoga keluarga kita semakin berbahagia dengan selesainya sekolah ini.
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
N a m a : Iing Yuliastuti
Tempat/Tanggal Lahir : Batusangkar / 18 Juni 1971
Alamat : Jln. Prona I Gg, Keluarga No 2. Psr III Tj. Sari
Medan, Telp (061) 8224170.
Riwayat Pendidikan :
1. SD Negeri 2 Lima Kaum, Lulus tahun 1984.
2. SMP Negeri 1 Batusangkar, lulus tahun 1987.
4. SMA Negeri 1 Batusangkar, lulus tahun 1990.
5. S-1 Kesehatan Masyarakat FKM USU, lulus tahun 1994.
Riwayat Pekerjaan :
1. Kepala tata Usaha di Puskesmas Lubuak Aluang Kabupaten Padang
Pariaman, tahun 1995 – 1997.
2. Staf Puskesmas Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat, tahun 1998–
1999.
3. Staf Organisasi Hukum dan Masyarakat Kantor Wilayah Kesehatan
Sumatera Utara, tahun 1999 – 2000.
4. Staf Bagian Keuangan RSUP H. Adam Malik Medan, tahun 2001 –
2003.
5. Sekretaris Direktur RSUP H. Adam Malik, tahun 2003 s/d sekarang.
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN PERSETUJUAN ABSTRAK ...................................................................................................... vi KATA PENGANTAR ................................................................................... vii DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................. ix DAFTAR TABEL .......................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ...................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah............................................................... 6 1.3. Tujuan Penelitian................................................................... 6 1.4. Manfaat Penelitian................................................................. 6 1.5. Hipotesa Penelitian................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 8
2.1. Flu Burung ................................................................................ 8 2.1.1. Defenisi Kasus............................................................... 8 2.1.2. Tata Laksana Penanganan Kasus................................... 10
2.2. Tugas Tim Penanganan Kasus Luar Biasa (Flu Burung) .......... 12 2.3. Penatalaksanaan Keperawatan Pasien Flu Burung.................... 13
2.3.1. Pengkajian ..................................................................... 13 2.3.2. Diagnosa Keperawatan.................................................. 14 2.3.3. Perencanaan Pulang (Discharge Planning).................... 14 2.3.4. Evaluasi ......................................................................... 15
2.4. Perilaku...................................................................................... 15 2.5. Pengetahuan (Knowledge)......................................................... 17 2.6. Sikap (Attitude) ......................................................................... 19
2.6.1. Tingkatan Sikap............................................................. 19 2.6.2. Praktek atau Tindakan Sikap ......................................... 20
2.7. Ketrampilan ............................................................................... 21 2.8. Kinerja ....................................................................................... 21
2.8.1. Kinerja Perawat ............................................................. 24 2.8.2. Konsep Keperawatan..................................................... 25 2.8.3. Kualitas Pelayanan Keperawatan .................................. 26 2.8.4. Indikator Kinerja ........................................................... 27 2.8.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja................. 29 2.8.6. Manfaat Penilaian Kinerja ............................................. 31
2.9. Landasan Teori .......................................................................... 32 2.10.Kerangka Konsep ..................................................................... 34
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 35
3.1. Jenis Penelitian .......................................................................... 35 3.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian.................................... 35
3.2.1. Lokasi Penelitian ........................................................... 35 3.2.2. Waktu Penelitian ........................................................... 35
3.3. Populasi dan Sampel.................................................................. 35 3.4. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 36
3.4.1. Jenis dan Sumber Data .................................................. 36 3.4.2. Teknik Pengumpulan Data ............................................ 36
3.5. Definisi Operasional .................................................................. 36 3.5.1. Variabel Bebas............................................................... 37 3.5.2. Variabel Terikat............................................................. 37
3.6. Aspek Pengukuran .................................................................... 37 3.6.1. Variabel Bebas............................................................... 37 3.6.2. Variabel Terikat............................................................. 38
3.7. Instrumen Penelitian.................................................................. 39 3.8. Pengolahan dan Teknik Analisa Data........................................ 40
3.8.1. Pengolahan Data ............................................................ 40 3.8.2. Tehnik Analisa Data ...................................................... 40
3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas..................................................... 40 3.9.1. Uji Validitas Instrumen ................................................. 40 3.9.2. Uji Reliabilitas Instrumen.............................................. 41
BAB IV HASIL PENELITIAN..................................................................... 44
4.1. Gambaran Umum RSUP H. Adam Malik ................................. 44 4.1.1. Sejarah Perkembangan ................................................ 44 4.1.2. Visi ............................................................................... 45 4.1.3. Misi............................................................................... 45 4.1.4. Fungsi ........................................................................... 45 4.1.5. Jenis Rumah Sakit ........................................................ 46 4.1.6. Struktur Organisasi ...................................................... 46 4.1.7. Jenis Pelayanan ............................................................ 47 4.1.8. Ketenagaan ................................................................... 47
4.2. Analisa Univariat....................................................................... 48 4.2.1. Karakteristik Subjek Penelitian ..................................... 48
4.2.1.1.Umur................................................................. 48 4.2.1.2.Jenis Kelamin ................................................... 48 4.2.1.3.Latar belakang pendidikan ............................... 49 4.2.1.4.Masa Kerja ....................................................... 49
4.2.2. Deksriptif Tingkat Pengetahuan Keterampilan dan sikap Responden ................................................................... 50
4.2.2.1.Pengetahuan....................................................... 50 4.2.2.2.Keterampilan ..................................................... 52 4.2.2.3.Sikap .................................................................. 54 4.2.2.4.Kinerja Perawat ................................................. 56
4.3. Analisis Multivariat ................................................................... 59
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
BAB V PEMBAHASAN .............................................................................. 62
5.1. Karakteristik Responden .......................................................... 62 5.2. Deskripsi Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap ..................... 63 5.3. Pengaruh Pengetahuan dan Keterampilan dan Sikap Terhadap Kinerja
Perawat ...................................................................................... 67 5.4. Keterbatasan Penelitian ............................................................. 69
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 70
6.1. Kesimpulan................................................................................ 70 6.2. Saran .......................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 72
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Kinerja Perawat (Mutu Pekerjaan, Jumlah Pekerjaan dan Inisiatif).................................... 42
2. Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Pengetahuan
Perawat ..................................................................................................... 42 3. Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Keterampilan
Perawat ..................................................................................................... 43 4. Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Sikap Perawat 43 5. Tabel 4.1. Distribusi Tempat Tidur di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2007 46 6. Tabel 4.2. Distribusi Karyawan Berdasarkan Jenis Ketenagaan di RSUP. H.
Adam Malik Tahun 2007.......................................................................... 47 7. Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur di RSUP. H.
Adam Malik Tahun 2007.......................................................................... 48 8. Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di RSUP. H.
Adam Malik Tahun 2007.......................................................................... 48 9. Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di RSUP.
H. Adam Malik Tahun 2007..................................................................... 49 10. Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja di RSUP. H. Adam
Malik Tahun 2007 .................................................................................... 50 11. Tabel 4.7. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan di RSUP.
H. Adam Malik Tahun 2007..................................................................... 51 12. Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Tingkat Pengetahuan
di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2007..................................................... 52 13. Tabel 4.9. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Keterampilan di
RSUP. H. Adam Malik Tahun 2007......................................................... 53 14. Tabel 4.10. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kategori
Keterampilan di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2007.............................. 54 15. Tabel 4.11. Distribusi Responden BerdasarkanTingkatan Sikap di RSUP. H.
Adam Malik Tahun 2007.......................................................................... 55
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
16. Tabel 4.12. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Tingkatan Sikap di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2007......................................................... 56
17. Tabel 4.13. Distribusi Kinerja Responden ............................................... 57 18. Tabel 4.14. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Tingkatan Kinerja 58 19. Tabel 4.15. Hasil Regresi dari Pengetahuan, Ketrampilan dan Sikap
Terhadap Kinerja Perawat di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2007.......... 59 20. Tabel 4.16. Hasil Uji Serempak Terhadap Kinerja Perawat di RSUP. H.
Adam Malik Tahun 2007.......................................................................... 60 21. Tabel 4.17. Hasil Uji Parsial Terhadap Kinerja Perawat di RSUP. H. Adam
Malik Tahun 2007 .................................................................................... 61 22. Tabel 4.18 Hasil Uji Determinasi Terhadap Kinerja Perawat di RSUP. H.
Adam Malik Tahun 2007.......................................................................... 61
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian...................................................... 34
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 : Kuesioner 2. Lampiran 2 : Kuesioner Kinerja Perawat 3. Lampiran 3 : Print Out SPSS 4. Lampiran 4 : Struktur Organisasi Rumah Sakit
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
B A B I
P E N D A H U L U A N
1.1. Latar Belakang
Memasuki abab XXI, masyarakat dunia, khususnya kawasan Asia Tenggara,
diguncang oleh Kejadian Luar Biasa penyakit unggas menular yang bersifat zoonosis
yang menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat dan Negara karena penularannya
cepat dan luas serta menimbulkan kematian yang tinggi pada unggas. Apalagi penyakit
ini memiliki kemampuan bermutasi untuk menular kepada orang dan dapat memicu
munculnya pandemic influenza. Penyakit flu burung atau Avian Influenza adalah suatu
penyakit yang disebabkan oleh sejenis virus H5N1 yang secara alami menginfeksi
bangsa burung.
Dalam dokumentasi pertama, pada bulan Desember 1997, virus H5N1 telah
menyebabkan kasus penyakit yang serius pada 18 orang dan 6 orang di antaranya
meninggal di Hongkong. Tindakan cepat memutus rantai penularan dengan
memusnahkan seluruh populasi unggas sejumlah 1,5 juta ekor dalam waktu 3 hari telah
mampu mencegah pandemi dan menghilangkan kemungkinan untuk terjadi penularan
keorang selanjutnya. Kasus virus avian influenza pada orang terjadi lagi di Hongkong
pada tahun 2003, 2 orang meninggal dunia dan 1 orang dapat disembuhkan
(http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2007).
Pada tanggal 5 Januari 2004 ditemukan lagi pada 11 orang anak di Hanoi
Vietnam, 7 orang diantaranya meninggal dunia, 2 orang dalam kondisi gawat. Pada
bulan Oktober 2005 ditemukan lagi gejala yang sama pada seorang wanita di Provinsi
Liaoning (China), dan mengalami kesembuhan pada bulan November 2005 setelah
dilakukan pengobatan secara intensif dirumah sakit. Kejadian ini merupakan kasus
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
kelima di China yang dipastikan positif terinfeksi virus flu burung. Perkembangan kasus
flu burung pada orang menuntut perhatian dan kesiap siagaan yang tinggi, kematian
pada orang yang awalnya hanya merenggut nyawa tiga orang di Vietnam pada tahun
2003, ternyata meningkat secara tajam menjadi 32 orang di tahun 2004 yaitu 20 orang
di Vietnam dan 12 orang di Thailand. Dari yang semula hanya terjadi disatu negara
menjadi 2 negara. Jumlah kasus tahun 2003 yang semula 3 kasus meningkat menjadi 46
kasus atau terjadi peningkatan sebesar 15 kali . Begitu pula jumlah kematian pada
orang meningkat dari 3 orang menjadi 32 orang atau terjadi peningkatan sebesar 11 kali.
Suatu peningkatan jumlah kasus dan kematian yang luar biasa dalam kurun waktu satu
tahun (Akoso,2006).
Kejadian tahun 2005 tidak terjadi penurunan tetapi bahkan menjadi lebih
memprihatinkan baik ditinjau dari jumlah kasus yang terjadi, banyaknya kematian pada
orang dan jumlah negara yang mengalami musibah. Negara-negara antara lain
Cambodia, China, dan Indonesia yang sejak tahun 2003 sampai tahun 2004 tidak terjadi
kasus pada manusia, tetapi ternyata tahun 2005 mulai dijumpai kasus dan kematian pada
orang yang semakin menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya situasi lebih parah.
Secara total di Asia, jumlah kasus tahun 2005 meningkat menjadi 95 orang dari 46
orang tahun 2004 atau terjadi kenaikan sebesar 2 kali. Jumlah kematian meningkat dari
32 orang menjadi 41 orang atau naik 78 % di tahun 2005 (Akoso,2006).
Data terakhir diperoleh, bahwa bulan September 2006, kasus pada orang masih
berlanjut dan mengkhawatirkan, jumlah kasus dan kematian pada orang di berbagai
negara sudah mencapai 248 kasus dan 146 mengalami kematian. Jumlah negara yang
terlibatpun bertambah yaitu Irak dan Turkey. Total kejadian tersebar di 7 negara yaitu :
Cambodia, China, Indonesia, Irak, Thailand, Turkey, dan Vietnam. Untuk sementara
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
waktu 3 negara ASEAN yaitu Cambodia, Vienam dan Thailand di awal tahun 2006
telah menunjukkan prestasi bahwa bebas dari munculnya kasus penularan dan kematian
oleh flu burung pada orang. Tahun 2006 di Irak ditemukan 2 kasus flu burung dan
keduanya meninggal, sedangkan Turkey terdapat 12 kasus dan 4 diantaranya meninggal.
Sementara ini Indonesia sampai dengan bulan September 2006 kasus flu burung sudah
mencapai 80 kasus dan 60 diantaranya mengalami kematian (CFR 75 %), dengan
demikian Indonesia menggusur Vietnam sebagai negara paling parah menjadi korban
wabah flu burung dengan tingkat kematian paling tinggi di dunia
(http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2007). Perkembangan flu burung di
Indonesia telah memasuki babak baru, dengan sejumlah ahli mensinyalir penularan
antar manusia sebenarnya sudah terjadi dalam beberapa klaster seperti di Tanah Karo, 7
terinfeksi, 6 orang meninggal, 1 orang dinyataakan sembuh setelah menjalani
pengobatan secara intensif di RSUP H. Adam Malik (Yanmed, RSUP H. Adam Malik,
2006).
Dalam rangka penanggulanngan kasus dan menurunkan kematian akibat flu
burung di Indonesia pemerintah telah mengambil langkah-langkah di antaranya, dengan
dikeluarkannya Surat Keputusan oleh Menteri Kesehatan pada tanggal 19 September
2005 Nomor 372/MENKES/SK/IX/2005 menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB)
Nasional flu burung di Indonesia, dan melalui Surat Keputusan Nomor
1371/MENKES/SK/IX/2005 ditetapkan 44 rumah sakit rujukan perawatan penderita flu
burung, dan salah satu di antaranya adalah RSUP H. Adam Malik Medan.
Propinsi Sumatera Utara sampai dengan akhir Oktober 2006 sudah tercatat 7
kasus flu burung, 6 orang diantaranya meninggal dunia, dan enam dari tujuh pasien
tersebut di rawat di RSUP H. Adam Malik.
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik sampai dengan Oktober 2006 sudah
merawat 19 orang pasien suspect flu burung, 6 diantaranya dinyatakan positif (5
meninggal), dengan demikian angka kematian akibat flu burung di RSUP H. Adam
Malik adalah 83%, 1 orang dinyatakan sembuh setelah mendapat perawatan yang
intensif. Keenam pasien tersebut termasuk dalam kriteria terkonfirmasi dengan kata lain
hasil pemeriksaan H5N1nya diterima oleh WHO sebagai konfirmasi, 6 orang
dinyatakan negatif, dan sisanya sebanyak 7 orang sampai saat ini belum diketahui
hasilnya (Yanmed, RSUP H. Adam Malik, 2006). Dari survey awal yang dilakukan
peneliti diperoleh informai bahwa dari 19 pasien yang dirawat, 13 orang (68%),
diantaranya Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS) dengan alasan pelayanan yang
kurang baik. Rumah sakit telah berusaha memberikan pelayanan sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan, namun kenyataan dilapangan masih banyak dijumpai kendala-
kendala, misal dari segi tenaga. Rumah sakit saat ini memiliki sepuluh tenaga dokter
spesialis yang memberikan pelayanan langsung kepada pasien, 5 orang diantaranya
sudah pernah mengikuti pelatihan khusus sebanyak satu kali. Untuk tenaga perawat
setiap bulannya rumah sakit menugaskan 40 orang, dan semua perawat mempunyai
kesempatan yang sama untuk memberikan pelayanan langsung kepada pasien flu
burung, sementara jumlah perawat yang sudah mendapatkan pelatihan khusus baru 20
orang, (Bidang Keperawatan RSUP H.Adam Malik, 2007). Menurut informasi yang
diperoleh di lapangan, bahwa ada diantara perawat yang tidak bersedia memberikan
pelayanan dengan alasan takut tertular, dikarenakan minimnya pengetahuan,
keterampilan dan pemahaman mereka tentang tatacara penanganan kasus flu burung di
rumah sakit. Disamping itu belum cukupnya Alat Pelindung Diri (APD), misalnya
apron, sarung tangan DTT (Desinfektan Tingkat Tinggi), masker N95 dan kaca mata
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
pelindung bagi petugas, juga merupakan sauatu masalah yang dihadapi rumah sakit.
Informasi yang diperoleh dari salah seorang perawat, karena keterbatasan jumlahnya
dan harga yang cukup mahal terpaksa alat dimaksud didaur ulang, yang seharusnya
dibuang (disposable).
Pada penelitian terdahulu di beberapa tempat pelayanan kesehatan didapat hasil
bahwa ada hubungan kemampuan (pengetahuan dan keterampilan) dengan kinerja
perawat (Pitoyo;2000). Minaria (2005) dengan judul tesis hubungan faktor individu,
organisasi dan psikologis dengan kinerja pegawai BPFK Medan, membuktikan bahwa
terdapat hubungan faktor individu (pengetahuan, keterampilan), faktor psikologi (sikap)
terhadap kinerja pegawai BPFK Medan tahun 2005. Mukhlis, Kristiani (2006), juga
membuktikan bahwa terdapat hubungan faktor individu (pengetahuan dan keterampilan)
dengan kinerja petugas vaksinasi di Kabupaten Aceh Timur.
Tingginya angka kematian akibat flu burung di RSUP H. Adam Malik (83%)
dibandingkan dengan angka kematian nasional (75%), serta banyaknya pasien yang
pulang atas permintaan sendiri (68%) dengan alasan pelayanan yang kurang baik, antara
lain menggambarkan bahwa kinerja perawat dalam menangani kasus flu burung masih
rendah, hal ini mungkin disebabkan karena kurangnya pengetahuan, keterampilan dan
sikap petugas yang kurang baik dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
Mengingat pasien flu burung memerlukan penanganan yang khusus, maka hal ini dapat
menjadi suatu kajian ilmiah dan harus dianggap sebagai suatu proses pembelajaran guna
meningkatkan kinerja petugas pelayan, sehingga mutu pelayanan yang diharapkan dapat
tercapai khususnya dalam penanganan kasus flu burung.
1.2. Perumusan Masalah
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
Berdasarkan latar belakang diatas, yang menjadi permasalahan dalam penelitian
ini adalah : ”Bagaimana pengaruh pengetahuan, keterampilan dan sikap terhadap
kinerja perawat dalam penatalaksanaana kasus flu burung di RSUP H. Adam Malik”.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Menganalisa pengaruh pengetahuan terhadap kinerja perawat dalam
penatalaksanaan kasus flu burung.
2. Menganalisa pengaruh keterampilan terhadap kinerja perawat dalam
penatalaksanaan kasus flu burung.
3. Menganalisa pengaruh sikap terhadap kinerja perawat dalam penatalaksanaan
kasus flu burung.
1.4. Manfaat Penelitian
a. Untuk memberikan rekomendasi kepada pihak manajemen rumah sakit untuk
meningkatkan kinerja petugas kesehatan, khususnya dalam penanganan kasus
flu burung
b. Sebagai rekomendasi untuk membuat kebijakan dalam penangan kasus flu
burung sesuai dengan standar operasional (SOP).
c. Sebagai bahan acuan bagi instansi yang terkait (Dinas Kesehatan, Dinas
Peternakan dan Instansi terkait) untuk menjadi bahan pertimbangan dalam
penanggulangan kasus.
1.5. Hipotesis
1. Ada pengaruh pengetahuan terhadap kinerja perawat dalam penatalaksanaan
kasus flu burung.
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
2. Ada pengaruh keterampilan terhadap kinerja perawat dalam penatalaksanaan
kasus flu burung.
3. Ada pengaruh sikap terhadap kinerja perawat dalam penatalaksanaan kasus flu
burung.
B A B II
TINJAUAN PUSTAKA
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
2.1. Flu Burung
Influenza (flu) merupakan penyakit virus yang menyerang saluran napas dan
datang mendadak. Ia paling sering terjadi sewaktu perubahan musim atau cuaca. Dalam
bentuk yang lengkap ia disertai demam, batuk dan pilek-bersin, juga rasa pegal diotot
dan tulang. Kadang-kadang dibarengi sakit kepala, diare atau mual. Flu burung adalah
suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza A sub tipe H5N1 yang
ditularkan oleh unggas yang dapat menyerang manusia. Nama lain dari penyakit ini
adalah avian influenza (Akoso, 2006).
2.1.1. Definisi kasus
Dilihat dari definisi kasus, flu burung digolongkan kepada :
A. Kasus suspek AI
Kasus suspek adalah seseorang yang menderita ISPA dengan gejala demam
(suhu > 38 °C), batuk dan atau sakit tenggorokan dan atau ber-ingus serta dengan salah
satu keadaan : a. seminggu terakhir mengunjungi peternakan yang sedang berjangkit
KLB flu burung ; b. kontak dengan kasus konfirmasi flu burung dalam masa penularan ;
c. bekerja pada salah laboratorium yang sedang memproses spesimen manusia atau
binatang yang dicurigai menderita flu burung (RSPI Sulianti Saroso, 2005).
B. Kasus Probable
Kasus probable adalah kasus suspek disertai salah satu keadaan : a. bukti
laboratorium terbatas yang mengarah kepada virus influenza A ( H5N1 ), missal Tes HI
8
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
yang menggunakan antigen H5N1 ; b. dalam waktu singkat berlanjut menjadi
pnemonia/gagal pernafasan/meniggal ; c. terbukti tidak terdapat penyebab lain.
C. Kasus Konfirmasi.
Kasus konfirmasi adalah kasus suspek atau probable didukung oleh salah satu
hasil pemeriksaan laborotorium : a. kultur virus H5N1 positip ; b.PCR influenza positip
; c. peningkatan titer antibody H5 sebesar 4 kali .
Gejala klinis yang ditemui seperti gejala flu pada umumnya , yaitu demam, sakit
tenggorokan, batuk, ber-ingus, nyeri otot, sakit kepala, lemas. Dalam waktu singkat
penyakit ini dapat menjadi lebih berat berupa peradangan diparu-paru (pnemonia),
dan apabila tidak dilakukan tatalaksana dengan baik dapat menyebabkan kematian .
Etiologi penyakit ini adalah virus influenza, adapun sifat virus ini dapat bertahan
hidup di air sampai 4 hari pada suhu 22°C dan lebih dari 30 hari pada 0°C. Di dalam
tinja unggas dan dalam tubuh unggas yang sakit dapat bertahan lebih lama, tetapi mati
pada pemanasan 60 °C selama 30 menit.
Dikenal beberapa tipe influenza tipe A terdiri dari beberapa strain, yaitu : H1N1,
H3N2, H5N1, H7N7, H9N2 dan lain-lain. Saat ini penyebab flu burung adalah Highly
Pathogenic Avian influenza Virus, tarin H5N1 (H = hemagglutinin ; N =
neuraminidase). Hal ini terlihat dari hasil studi yang ada menunjukkan unggas yang
sakit mengeluarkan virus influenza A (H5N1) dengan jumlah besar dalam kotorannya.
Secara umum, virus flu burung tidak menyerang manusia, namun beberapa tipe tertentu
dapat mengalami mutasi lebih ganas dan menyerang manusia (Depkes, 2004).
2.1.2. Tata Laksana Penanganan Kasus
Penderita yang dirujuk ke RSUP H. Adam Malik adalah penderita yang oleh
Petugas Kesehatan dari rumah sakit yang merujuk sudah dapat diidentifikasi bahwa
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
penderita tersebut adalah kasus flu burung. Rumah sakit yang melakukan rujukan
sebaiknya menghubungi petugas Triage RSUP H. Adam Malik untuk mempersiapkan
segala sesuatunya dalam rangka penerimaan penderita tersebut termasuk pengiriman
kendaraan ambulans untuk penangan kasus ini ke rumah sakit yang merujuk tersebut.
Prosedur selanjutnya akan ditangani oleh petugas yang menjemput pasien tersebut
hingga masuk ruang isolasi .
Penderita yang datang sendiri dan diduga menderita gejala-gejala flu burung
diarahkan untuk ke ruang Triage Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP H. Adam Malik.
Penderita yang datang sendiri ke poliklinik penyakit paru / penyakit dalam / penyakit
anak, setelah dilakukan pemeriksaan dan diduga menderita flu burung dirujuk ke Triage
IGD .
Tempat Pendaftaran Penderita (TPP), adalah tempat yang disediakan oleh rumah
sakit untuk melakukan pendaftaran penderita dalam rangka pemeriksaan kesehatan oleh
tim medis rumah sakit. Pada TPP tersebut harus ditempatkan petugas yang telah dilatih
untuk melakukan seleksi terhadap seluruh penderita yang mengalami gejala sesuai
gejala flu burung. Petugas TPP akan mengarahkan penderita yang telah dicurigai
menderita gejala flu burung tersebut untuk diperiksa di ruang Triage IGD .
Triage adalah ruangan yang mempunyai fungsi untuk melakukan seleksi
terhadap penderita flu burung, dimana petugas telah melakukan Standard Universal
Precaution. Seleksi pertama dilakukan oleh perawat yang telah dilatih dengan
berpedoman pada gejala-gejala flu burung dan faktor resikonya, sekaligus melakukan
pemeriksaan awal sebelum dokter yang bertugas melakukan pemeriksaan lanjutan (SMF
Paru, RSUP HAM, 2006).
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
Seleksi kedua adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter Triage, yang
melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik sesuai standar pelayanan medik mengenai
flu burung yang ada. Jika diperlukan pemeriksaan penunjang diagnostik, maka dokter
segera melakukan (oleh petugas khusus) pemeriksaan laboratorium sederhana dan foto
Toraks pada penderita tersebut. Dari hasil pemeriksaan fisik dan penunjang, dokter
dapat memulangkan atau segera merawat penderita tersebut sesuai indikasi. Untuk
penderita yang akan dirawat, maka dokter Triage segera melaporkan rencana perawatan
penderita tersebut pada dokter konsulen jaga pada hari itu, dan dokter Triage harus
mencatat kasus tersebut dalam formulir AI-1.
Pemeriksaan di laboratorium dilakukan oleh petugas laboratorium. Spesimen
darah ( EDTA, Serum ) dapat diambil di Triage Instalasi Gawat Darurat atau di ruang
perawatan. Spesimen darah, usap tenggorokan dikirim oleh petugas laboratorium atau
oleh petugas yang ditunjuk ke Badan Litbangkes untuk konfirmasi diagnosa.
Pemeriksaan Radiologi dilakukan oleh petugas Instalasi Radiologi setelah
mempersiapkan diri dengan Standard Universal Precaution, pemeriksaan dilakukan
selama 24 jam dengan menggunakan dua pesawat radiologi, satu pada ruang Instalasi
Radiologi dan satu lagi adalah pesawat radiologi yang bergerak dan berada dalam
ruangan perawatan (untuk kasus rawat inap).
2.2. Tugas Tim Penanganan Kasus Luar Biasa (Flu Burung)
Sebagaimana tertuang dalam Surat keputusan Menteri Kesehatan Nomor
372/MENKES/SK/IX/2005 yang menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) Nasional flu
burung di Indonesia, dan Surat Keputusan Nomor 1371/MENKES/SK/IX/2005
ditetapkan 44 rumah sakit rujukan perawatan penderita flu burung, dan salah satu
diantaranya adalah RSUP H. Adam Malik Medan. Untuk menindak lajuti Surat
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
Keputusan tersebut rumah sakit mengeluarkan Surat Keputusan tentang Pembentukan
Penangan Kasus Luar Biasa (Flu Burung dan SARS) No.PM.04.03.5.3.2984, yang
terdiri dari : a) Penanggung jawab yang beranggotan semua Direksi rumah sakit; b)
Ketua dan wakil ketua ; c) Skretaris dan Wakil Sekretaris; d) Kelompok Tim Ahli yang
dibantu oleh para anggota yaitu perawat yang sudah dijadwal.
Sebagaimana yang tertuang dalam SK No.PM.04.03.5.3.2984, tugas dan
tanggung jawab dari tim ini adalah sebagai berikut : a) bertanggung jawab terhadap
seluruh kegiatan dalam penanganan kasus luar biasa; b) melaksanakan urusan surat
menyurat dan mendokumentasikan seluruh kegiatan dalam penangan kasus luar biasa;
c) menyusun prosedur pelayanan dan menyusun tindakan pengobatan serta merawat
pasien; d) memberikan keterangan kepada masyarakat dan instansi yang berkepentingan
tentang penanggulangan kasus luar biasa; e) mempersiapkan dan melaksanakan
prosedur dan fasilitas dalam perawatan pasien.
2.3. Penata Laksanaan Keperawatan Pasien Flu Burung
Penatalaksanaan pasien flu burung (A1) pada dasarnya sama dengan
penatalaksanaan keperawatan pasien pnemonia.
Asuhan keperawatan dilakukan dengan pendekatan proses keperawatan mulai
dari pengkajian sampai evaluasi dilengkapi dengan rencana pasien pulang (discharge
planning). Diagnosa keperawatan yang mungkin timbul pada pasien flu burung antara
lain pola nafas tidak efektif, gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi, cairan dan
elektrolit, gangguan Activity Daily Living (ADL) dan komunikasi verbal, risiko
penyebaran infeksi dan cemas. Rencana tindakatan keperawatan yang dilakukan
berdasarkan masalah/diagnosa keperawatan yang ditegakkan antara lain manajemen
cairan, manajemen asam basa dan manajemen ventilasi mekanik dengan menerapkan
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi. Evaluasi dilakukan untuk menilai
keberhasilan tindakan keperawatan pada pasien flu burung.
2.3.1. Pengkajian
Dalam penatalaksanaan pasien flu burung dilakukan pengkajian terhadap :
1. Identitas pasien (nama, umur, alamat, pekerjaan, pendidikan, jenis kelamin dan
penanggung jawab).
2. Riwayat kesehatan sekarang (demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, diare).
3. Riwayat penyakit masa lalu (pernah sakit paru).
4. Riwayat kesehatan keluarga (riwayat sakit tahunan, riwayat sakit paru dalam
keluarga).
5. Riwayat perjalanan, dalam waktu 7 hari sebelum timbul gejala, melakukan
kunjungan ke daerah atau bertempat tinggal di daerah terjangkit flu burung,
mengkonsumsi unggas sakit, kontak dengan unggas/orang yang positif flu
burung.
2.3.2. Diagnosa Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan yang mungkin timbul pada pasien flu burung tanpa ABN
yang dirawat di ruang isolasi.
2. Dignosa keperawatan yang mungkin timbul pada pasien flu burung dengan ABN
ventilator yang dirawat diruang ICU.
2.3.3. Perencanaan Pulang (Discharge Planning)
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
1. Jelaskan tentang perjalanan penyakit dan tanda-tanda terjangkit flu burung
serta cara pencegahannya.
2. Informasikan kepada pasien dan keluarga menganai hasil akhir dan
pemeriksaan laboratorium dan foto toraks.
3. Informasikan cara pencegahan dan tempat yang memiliki risiko tinggi untuk
penyebaran flu burung.
4. Informasikan kepada pasien dan keluarga untuk kontrol 1 (satu) minggu
setelah pulang atau datang setiap saat bila dirasa ada keluhan.
5. Jelaskan kepada pasien dan keluarga tentang tata cara minum obat/terapi yang
dibawa pulang.
6. Ajarkan teknik mencuci tangan yang baik dan benar.
7. Informasikan mengenai diet dan intake nutrisi sesuai kontra indikasi.
8. Bekali pasien dengan surat keterangan yang memberitahukan bahwa yang
bersangkutan saat ini bukan pengidap/sembuh dari penyakit flu burung.
2.3.4. Evaluasi
1. Jalan napas efektif dengan bunyi napas bersih.
2. Tidak menunjukkan terjadinya perubahan pertukaran gas.
3. Tanda-tanda vital dalam batas normal.
4. Tidak menunjukkan adanya gangguan nutrisi, cairan dan elektrolit.
5. Aktivitas kembali normal.
6. Tidak menunjukkan kecemasan.
7. tidak terjadi penyebaran infeksi baik di dalam tubuh pasien maupun orang lain.
2.4. Perilaku
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
Perilaku merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta interaksi manusia
dengan lingkungannya yang terbentuk dalam wujud pengetahuan, sikap dan tindakan.
Dengan kata lain perilaku manusia merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap
stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. Respon ini bersifat pasif dan
aktif (tindakan: berfikir, berpendapat, bersikap). Sesuai batasan, perilaku kesehatan
dapat dirumuskan segala bentuk pengalaman dan interaksi individu dengan
lingkungannya. (Sarwono 1997).
Menurut Bloom dalam Notoadmodjo 1993 perilaku dibagi dalam 3 domain
yang terdiri dari: domain kognitif, domain Afektif dan domain psikomotor. Ketiga
domain ini diukur dalam pengetahuan, sikap dan tindakan. Pengetahuan merupakan
domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.
Menurut Notoadmodjo (1993), unsur-unsur dalam pengetahuan pada diri
manusia terdiri dari :
1. Pengertian dan pemahaman tentang apa yang dilakukan.
2. Keyakinan dan kepercayaan tentang manfaat kebenaran dari apa yang dilakukannya.
3. Sarana yang diperlukan untuk melakukannya.
4. Dorongan atau motivasi untuk berbuat yang dilandasi oleh kebutuhan yang
dirasakannya.
Makmuri (2004) menyatakan bahwa sebelum seseorang melakukan suatu tindakan,
ia harus tahu terlebih dahulu apa arti atau manfaat yang dilakukannnya bagi dirinya
atau keluarganya.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang. Karena itu dari pengalaman dan penelitian ternyata
berlaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langsung dari pada perilaku yang
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
tidak didasari oleh pengetahuan (Notoadmodjo, 2002). Mengungkapkan pendapat
Rogers bahwa sebelum mengadopsi perilaku baru di dalam diri orang tersebut terjadi
proses yang berurutan yakni:
a. Awarness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui
terlebih dahulu terhadap stimulus.
b. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap subjek
mulai terbentuk
c. Evaluation (menimbang- nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut
bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
d. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang
dikehendaki oleh stimulus.
e. Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,
kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
2.5. Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan adalah merupakan
domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Overt behavior).
Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari pengetahuan
akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan.
Menurut Notoatdmojo (2003), pengetahuan yang tercakup dalam domain
kognitif mempunyai 6 tingkatan yakni :
a. Tahu (Know)
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) suatu
yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar
tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara
benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,
meyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek
yang dipelajari.
c. Aplikasi (Aplikation)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi dan kondisi real (sebenarnya).
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan analisis atau suatu objek
kedalam komponen, tetapi masih didalam struktur organisasi, dan masih ada
kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan
kata kerja seperti menggambarkan (membuat bagan) membedakan memisahkan,
mengelompokkan dan lain sebagainya.
e. Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjukkan suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan
bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain
sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian ini didasarkan pada suatu
kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteri-kriteria yang telah ada.
2.6. Sikap (Attitude)
Sikap merupakan materi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek.
Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya penyesuaian reaksi terhadap
stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat
emosional terhadap stimulus sosial.
2.6.1. Tingkatan Sikap
Menurut Notoatdmojo (2003), sikap terdiri dari berbagai tingkatan yakni :
a. Menerima (receiving)
Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang
diberikan (objek).
b. Merespon (responding)
Memberikan jawaban apakah ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang
diberikan.
c. Menghargai (valuing)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah.
d. Bertanggung jawab (responsible)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala risiko
adalah merupakan sikap yang paling tinggi.
2.6.2. Praktek atau Tindakan Sikap.
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior)
untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan faktor
pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain fasilitas dan faktor
dukungan (support) dari pihak lain. Praktek ini mempunyai beberapa tingkatan :
a. Persepsi (perception)
Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan
diambil adalah merupakan praktek tingkatan pertama.
b. Respon terpimpin (guided response)
Dapat melakukan sesuatu sesuai urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah
merupakan indikator praktek tingkat dua.
c. Mekanisme (Mechanism)
Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis atau
sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan maka ia sudah mencapai praktek tingkat
ketiga.
d. Adaptasi (adaptation)
Adaptasi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik.
Artinya tindakan itu sudah dimodifikasikannya sendiri tanpa mengurangi kebenaran
tindakannya tersebut.
2.7. Keterampilan
Keterampilan adalah kemampuan seseorang menerapkan pengetahuan kedalam
bentuk tindakan. Keterampilan seorang karyawan diperoleh melalui pendidikan dan
latihan. Menurut Garry Dessler, pelatihan memberikan pegawai baru atau yang ada
sekarang keterampilan yang mereka butuhkan untuk melaksanakan pekerjaan. Ada
beberapa manfaat yang diperoleh dengan adanya pendidikan dan latihan yakni : a)
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
membantu individu untuk dapat membuat keputusan dan pemecahan masalah secara
lebih baik; b) internalisasi dan operasionalisasi motivasi kerja, prestasi, tanggung jawab,
dan kemajuan; c) mempertinggi rasa percaya diri dan pengembangan diri; d) membantu
untuk mengurangi rasa takut dalam menghadapi tugas-tugas baru (Justine Sirait, 2006).
2.8. K i n e r j a
Kinerja merupakan suatu kesuksesan di dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
Kinerja sendiri dalam pekerjaan yang sesungguhnya tergantung kepada kombinasi
antara kemampuan dan iklim kerja yang mendukungnya (Prihadi 2004).
Pendapat lain yang dikemukan oleh permana (2005) dimana kinerja adalah
penampilan hasil karya personel baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi.
Kinerja dapat merupakan penampilan individu atau kelompok kerja personel,
penampilan hasil karya maupun struktur, tetapi juga pada keseluruhan jajaran personel
dalam organisasi.
Dalam organisasi pelayanan kesehatan, sangatlah penting untuk memiliki
instrumen penilaian kinerja yang efektif bagi tenaga kerja profesional. Proses evaluasi
kinerja bagi profesional menjadi bagian terpenting dalam upaya manajemen untuk
meningkatkan kinerja organisasi yang efektif.
Pada organisasi rumah sakit perawat adalah salah satu pemegang peran utama
dalam penentuan keberhasilan organisasi pelayanan rumah sakit yang ditentukan oleh
kinerja perawat sebagai faktor penentu keberhasilan akhir dari pelayanan yang diterima
oleh pasien. Tugas utama seorang perawat sesuai dengan ketentuan yang diisyaratkan
oleh organisasi adalah melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung atau tidak
langsung kepada pasien.
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
Menurut Muhammad (2003), bahwa faktor-faktor tingkat kinerja perawat
meliputi: mutu pekerjaan, jumlah pekerjaan, efektifitas biaya dan inisiatif. Sementara
karakteristik individu yang mempengaruhi kinerja meliputi: umur, jenis kelamin,
pendidikan, lama kerja, penempatan kerja dan lingkungan kerja (rekan kerja, atasan,
organisasi, penghargaan dan imbalan).
Gibson (1988), menyatakan terdapat tiga kelompok variabel yang
mempengaruhi kinerja dan perilaku yaitu :
a. Variabel individu, yang meliputi kemampuan dan keterampilan, fisik maupun
mental, latar belakang, pengalaman dan demografi, umur dan jenis kelamin, asal
usul dan sebagainya. Kemampuan dan keterampilan merupakan faktor utama yang
mempengaruhi kinerja individu, sedangkan demografi mempunyai hubungan tidak
langsung pada perilaku dan kinerja.
b. Variabel organisasi, yakni sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur dan
desain pekerjaan.
c. Variabel psikologis, yakni persepsi, sikap, kepribadian, belajar, kepuasan kerja dan
motivasi.
Persepsi, sikap, kepribadian dan belajar merupakan hal yang komplek dan sulit
diukur serta kesempatan tentang pengertiannya sukar dicapai, karena seseorang individu
masuk dan bergabung kedalam suatu organisasi kerja pada usia, etnis, latar belakang,
budaya dan keterampilan yang berbeda satu sama lainnya.
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
Hubungan ketiga variabel tersebut dapat digambarkan seperti berikut :
Variabel Individu • Kemampuan • Keterampilan • Latar Belakang
- Keluarga - Pengalaman - Tingkat sosial
• Demografi - Umur - Asal Ususl - Jenis Kelamin
Perilaku Individu (apa yang dikerjakan
orang)
Prestasi (Hasil yang di
harapkan)
Variabel Psikologi • Persepsi • Sikap • Kepribadian • Belajar • Motivasi
Variabel Organisasi • Sumber Daya • Kepemimpinan • Imbalan • Struktur • Desain Pekerjaan
Gambar 2.1. Hubungan variabel yang mempengaruhi kinerja individu. (Gibson, 1988).
2.8.1. Kinerja perawat
Menurut Ilyas (2001), kinerja adalah penampilan hasil karya personel dalam
suatu organisasi. Sementara hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawab masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan
secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.
Sedangkan perawat dalam melaksanakan tugasnya dapat dinilai dari kinerjanya.
Yang dimaksud kinerja perawat adalah penampilan hasil karya dari perawat dalam
memberikan pelayanan keperawatan berupa asuhan keperawatan. Yang dimaksud
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
asuhan keperawatan adalah suatu proses rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan
yang langsung berpedoman pada standar dan etika keperawatan, dalam lingkup dan
wewenang tanggung jawab keperawatan.
2.8.2. Konsep Keperawatan
Keperawatan adalah suatu profesi yang mengabdi kepada manusia dan
kemanusiaan, artinya profesi keperawatan lebih mendahulukan kepentingan kesehatan
masyarakat di atas kepentingannya sendiri. Keperawatan sebagai pelayan kepada
individu dan keluarga, yang berarti pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan
keperawatan yang diberikan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang
mengintegrasikan sikap, kemampuan intelektual, serta keterampilan teknikal dari
perawat menjadi keinginan dan kemampuan untuk menolong sesama baik sakit maupun
sehat agar mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya (Aditama, 1999).
Sebagai pelayan propesional, keperawatan mempunyai karakteristrik sebagai
berikut (Scein E 1972; dalam PPNI 2001) : 1). Profesional, berbeda dengan amatir,
terikat dengan pekerjaan seumur hidup dan merupakan sumber penghasilan utama ; 2).
Mempunyai motivasi yang kuat atau panggilan sebagai landasan bagi pemilihan karier
profesionalnya, dan mempunyai komitmen seumur hidup yang mantap terhadap
kariernya ; 3). memiliki kelompok ilmu pengetahuan yang mantap kokoh serta
keterampilan khusus, yang diperoleh melalaui pendidikan dan latihan yang lama ; 4).
profesional mengambil keputusan demi kliennya berdasarkan aplikasi prinsip-prinsip
dan teori-teori ; 5). Berorientasi kepada pelayanan, menggunakan keahlian demi
kebutuhan klien ; 6). Pelayanan yang diberikan kepada klien didasarkan kebutuhan
objektif klien ; 7). Mengetahui apa yang baik untuk klien, dan mempunyai otonomi
dalam mempertimbangkan tindakannya ; 8). Mempunyai kekuatan dan status dalam
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
bidang keahlianya, dan pengetahuan mereka dianggap khusus (http://www)
damandiri.or.id).
Keperawatan merupakan suatu profesi maka tenaga keperawatan harus dapat
berperilaku profesional. Perilaku profesioanal keperawatan dapat ditunjukkan dari
memiliki/menerapkan ilmu pengetahuan ilmiah dan teknologi keperawatan,
memiliki/menerapkan ketrampilan profesioanl keperawatan serta menggunakan etika
keperawatan sebagai tuntunan dalam melaksanakan praktek keperawatan dan kehidupan
keprofesian (Roeles, 1997).
2.8.3. Kualitas Pelayanan Keperawatan
Penilaian kualitas pelayanan keperawatan di rumah sakit banyak dilakukan
pendekatan dengan membuat disain standar-standar kualitas, yang bisa berjumlah ribuan
yang pada akhirnya menjadi suatu standar mutu pasien, dimana kualitas perawatan
harus diukur dengan konsisten dan dibandingkan dengan kemampuan (Brown,1999).
Penilaian kualitas pelayanan keperawatan juga dapat dilihat dengan cara
kepuasan pasien rawat inap dan tanggapan pasien tentang mutu pelayanan keperawatan
(Aditama,2003).
Hafizurrahman dalam Hasan (2003), menyebutkan ada 5 (lima) dari sisi pemberi
pelayanan, yaitu kecepatan (waktu tunggu tidak lebih dari 10-20 menit),
kompetensi/keahlian, kenyamanan, kemudahan, dan penanganan keluhan secara
responsif. Pernyataan di atas di dukung oleh teori yang diungkapkan oleh Donabedian
dalam Heather dan Hamnie (2001), bahwa mutu asuhan keperawan mempunyai tiga
komponen antara lain :
1. Kinerja Teknik dengan atribut: efektifitas, keahlian kemampuan, keamanan, kehati-
hatian, indikator-indikator dalam pengobatan.
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
2. Perawatan interpersonal/sikap profesional dengan atribut: menghormati orang lain,
kerahasiaan, penyediaan informasi yang mencukupi, pembentukan suatu hubungan,
minat personel, otonomi pasien kesetaraan.
3. Aspek-aspek organisasi dengan atribut: aspek lingkungan, keaman, kenyamanan,
perlengkapan, kesinambungan, efisiensi.
2.8.4. Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan
tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan (LAN RI, 2000). Menurut
Sudiman (2001), indikator kinerja dikategorikan kedalam enam kelompok :
1. Masukan (inputs) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan
kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output.
Indikator ini dapat berupa dana, personil yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan,
data/informasi, kebijakan/peraturan perundangan dan sebagainya.
2. Indikator proses, adalah berbagai aktifitas yang menunjukkan upaya yang
dilakukan dalam rangka mengolah masukan menjadi keluaran. Indikator ini
menggambarkan perkembangan pelaksanaan pengolahan masukan menjadi
keluaran.
3. Keluaran (outputs) adalah segala sesuatu yang diharapkan lansung dapat
diperoleh/dicapai dari suatu kegiatan, baik kegiatan berupa fisik maupun non fisik.
4. Hasil (outcomes) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran
kegiatan pada jangka menengah. Outcomes merupakan ukuran seberapa jauh setiap
produk/jasa memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
5. Manfaat (Benefits) adalah kegunaan suatu keluaran (outcomes) yang dirasakan
lansung oleh masyarakat. Dapat berupa tersedianya fasilitas yang dapat diakses
oleh publik.
6. Dampak (Impact) adalah ukuran tingkat pengaruh sosial, ekonomi, lingkungan atau
kepentingan umum lainnya yang dimulai oleh capaian kinerja setiap indikator
dalam suatu kegiatan.
Indikator-indikator tersebut secara lansung atau tidak lansung dapat
mengindikasikan sejauhmana keberhasilan pencapaian sasaran. Penetapan indikator
kinerja kegiatan harus didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan
tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta data pendukung yang harus diorganisasikan.
Indikator kinerja dimaksud hendaknya : spesifik dan jelas, dapat diukur secara objektif,
relevan dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, tidak bias (LAN RI, 2000).
2.8.5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Gomes (1999), analisis mengenai kinerja akan berkaitan dangan dua
faktor utama, yaitu kemampuan kerja dan motivasi perawatan untuk melaksanakannya.
Kinerja merupakan fungsi dari kemampuan kerja dan motivasi. Muchlas (1998),
menyebutkan peluang dalam miningkatkan kinerja disamping kemampuan dan motivasi
sedangkan Lowler dan Porter (dalam As’ad,1998), dan Mulyadi (1998), menambahkan
faktor bakat sebagai faktor yang mempengaruhi kinerja.
Bernardin dan russel dalam bukunya Human Resources Management (1998),
menyebutkan 6 aspek yang dapat dinilai sebagai kriteria kinerja yaitu: mutu (quality),
jumlah (quantity), batas waktu (timeliness), effectivitas biaya (cost effectiveness),
inisiatif (initiatve) dan dampak sosial (social impact). Bernard (dalam Thomson,1992)
melihat 5 aspek kinerja seorang manager yaitu inteleqence, vitality and endurance,
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
decisiveness, persuasiveness dan responsibilty. Sedangkan Mitchell (1984),
menyebutkan 5 aspek kinerja seorang perawat, yaitu quality of work, promtness,
initiatif, capability dan communication. Menurut Mitchell (1984) perbedaan sudut
pandang dalam penilaian kinerja perawat karena pada dasarnya terdapat perbedaan dari
setiap orang, baik yang bersifat fisik, psikologis, biologis, emosi maupun karakter
perilakunya. Oleh karena itu dalam menilai kinerja perawat, penilaian ini memilih
variabel sesuai kebutuhan dan objek penelitian yaitu penilaian dari segi teknis dan segi
individu.
Secara garis besar ke-2 variabel yang diukur adalah sebagai berikut :
a. Segi Teknis
Dari segi teknis pelaksanaan adalah efektifitas dan efisiensi perawat dalam
memberikan pelayanan kepada pasien sesuai dengan asuhan keperawatan pasien flu
burung.
b. Segi Individu
Segi individu adalah kedisiplinan dan ketaatan perawat dalam memberikan
pelayanan kepada pasien sesuai dengan asuhan keperawatan pasien flu burung
2.8.6. Manfaat Penilaian Kinerja.
Dengan melaksanakn penilaian kerja terhadap karyawan (perawat), ada beberapa
manfaat diperoleh oleh rumah sakit (WHO, 2000) :
a. Meningkatkan prestasi staf baik secara individu atau kelompok dengan
memberikan kesempatan pada mereka untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri
dalam rangka pencapaina tujuan pelayanan rumah sakit.
b. Peningkatan yang terjadi pada prestasi staf secara perorangan pada gilirannya akan
mempengaruhi atau mendorong SDM secara keseluruhan.
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
c. Merangsang minat dalam pengembangan pribadi dengan tujuan meningkatkan
hasil karya dan prestasi dengan cara memberikan umpan balik kepada mereka
tentang prestasinya.
d. Membantu rumah sakit untuk dapat menyusun program pengembangan dan
pelatihan staf yang lebih tepat guna.
e. Menyediakan alat dan sarana untuk membandingkan prestasi kerja dengan
meningkatkan gajinya atau imbalan yang baik.
f. Memberikan kesempatan kepada pegawai atau staf untuk mengeluarkan
perasaannya tentang pekerjaannya atau hal lain yang ada kaitannya melalui jalur
komunikasi dan dialog.
2.9. Landasan Teori
Ali (2002), menegaskan bahwa keperawatan adalah pelayanan profesional yang
merupakan bagian dari pelayanan kesehatan, berdasarkan ilmu dan kiat, keperawatan,
berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprenhensif dan ditujukan
kepada individu, kelompok dan masyarakat baik sakit maupun sehat. Pelayanan
keperawatan adalah upaya untuk membantu individu baik sakit maupun sehat, dari lahir
sampai meninggal dunia dalam bentuk peningkatan pengetahuan dan kemampuan yang
dimulai individu tersebut dapat secara optimal melakukan kegiatan sehari-hari secara
mandiri.
Praktek keperawatan menurut persatuan perawat nasional Indonesia adalah
tindakan pemberian asuhan keperawatan profesional baik secara mandiri maupun
kolaborasi, yang disesuaikan dengan lingkup wewenang dan tanggung jawabnya
berdasarkan ilmu keperawatan.
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
Asuhan keperawatan adalah proses atau rangkaian kegiatan pada praktek
keperawatan yang diberikan secara langsung kepada pasien diberbagai tatanan
pelayanan kesehatan (Gillies,200).
Menurut Ilyas (2001), kinerja adalah penampilan hasil karya personel dalam
suatu organisasi. Sementara hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawab masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan
secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.
Menurut Gomes (1999), analisis mengenai kinerja akan berkaitan dangan dua
faktor utama, yaitu kemampuan kerja dan motivasi perawatan untuk melaksanakannya.
Kinerja merupakan fungsi dari kemampuan kerja dan motivasi. Muchlas (1998),
menyebutkan peluang dalam miningkatkan kinerja disamping kemampuan dan motivasi
sedangkan Lowler dan Porter (dalam As’ad,1998), dan Mulyadi (1998), menambahkan
faktor bakat sebagai faktor yang mempengaruhi kinerja.
Bernardin dan Russel dalam bukunya Human Resources Management (1998),
menyebutkan 6 aspek yang dapat dinilai sebagai kriteria kinerja yaitu: mutu (quality),
jumlah (quantity), batas waktu (timeliness), effectivitas biaya (cost effectiveness),
inisiatif (initiatve) dan dampak sosial (social impact).
Menururt Gibson (1987) bahwa kinerja individu dapat diartikan sebagai perilaku
dan prestasi kerja individu dipengaruhi oleh variabel individu, variabel organisasi, dan
variabel psikologis.
Pada penelitian ini tiori Gibson akan dijadikan landasan tiori utama untuk
mengkaji hubungan, pengetahuan, ketrampilan dan sikap terhadap kinerja perawat
dalam penanganan kasus flu Burung RSUP H. Adam Malik.
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
2.10. Kerangka Konsep
Berdasarkan latar belakang permasalahan dan tujuan penelitian maka dapat
digambarkan kerangka konsep penelitian sebagai berikut:
Pengetahuan • Penyebab flu burung • Cara penularan • Penatalaksanaan
pasien
Keterampilan dalam penatalaksanaan pasien
S i k a p
Kinerja Perawat • Teknis • Individu
Gambar 2.1. Kerangka konsep penelitian
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
B A B III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian survey ekplanatory. Variabel bebas dan
variable terikat yang terjadi pada subjek penelitian diukur atau dikumpulkan dalam
waktu bersamaan.
3.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H. Adam Malik
dengan pertimbangan bahwa RSUP H. Adam Malik merupakan salah satu rumah sakit
rujukan perawatan kasus flu burung.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian diperkirakan membutuhkan waktu selama 3 (tiga) bulan, yaitu mulai
dari bulan Juni sampai dengan Agustus 2007 atau sampai diperolehnya data yang
diperlukan terhadap sejumlah sampel yang ditetapkan dan data sekunder sebagai data
pendukung.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat yang sudah pernah
memberikan pelayanan langsung kepada pasien flu burung, yang berjumlah 95 orang,
untuk penilaian kenerja responden dinerikan oleh satu orang kepala ruangan dan satu
orang kepela kelompok kerja pada ruangan flu burung yang berjumlah 2 orang.
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
Mengingat populasi sejumlah ini masih dapat dijangkau oleh peneliti, maka
seluruh populasi akan dijadikan sample dalam penelitian ini.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Jenis dan sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah :
a. Data primer : Data yang langsung diperoleh dari responden melalui kuesioner,
wawancara dan observasi yang dikumpulkan oleh peneliti.
b. Data sekunder : Data yang mendukung data preimer yang diperoleh dari
dokumen di bidang keperawatan dan bagian Perencaaan dan Informasi.
3.3.1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Untuk mengetahui apakah instrumen kuesioner yang dipakai cukup layak
digunakan sehingga mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan
ukurannya, maka dilakukan uji validitas. Ghozali (2005), menyatakan bahwa
pengukuran validitas internal menggunakan uji validitas setiap setiap butir pertanyaan
(content validity) dengan total konstruk atau variabel. Dalam hal ini melakukan korelasi
masing-masing skor pertanyaan dengan skor pertanyaan. Untuk perincian dari uji
validitas masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Setelah uji validitas dilakukan, maka selanjutnya terhadap kuesione yang aan
disebarkan kepada responden dilakukan uji reliabilitas untuk melihat konsistensi
jawaban. Menurut Ghozali (2005), suatu kuesioner dikatakan reliable atau kehandan
jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. Untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach alpha (α). Suatu
konstruk suatu variable diakatakan reliable jika mempunyai nilai Cronbach alpha >
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
0.60. Untuk perincian dari uji reliabilitas masing-masing variable dapat dilihat pada
Tabel di bawah ini.
Tabel 3.1.
Hasil Uji Validitas & Reliabelitias Kuesioner Kinerja Perawat (Mutu Pekerjaan, Jumlah Pekerjaan dan Inisiatif).
Kinerja Perawat
Butir Pertanyaan
Corrected Item-Total Correlation
Status
Cronbach alpha
Status
1 .9357 Valid 2 .9269 Valid 3 .9473 Valid 4 .8866 Valid 5 .6472 Valid
Segi Teknis
6 .6472 Valid
.9698
Reliabel
7 .7877 Valid 8 .7253 Valid 9 .7561 Valid
Segi
Individu 10 .7404 Valid
.8844
Reliabel
Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas & Reliabilitas Kuesione Pengetahuan Perawat
Variabel Butir
Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation
Status
Cronbach alpha
Status
1 .6935 Valid 2 .6904 Valid 3 .6904 Valid 4 .6904 Valid 5 .3849 Valid 6 .6934 Valid 7 .6904 Valid 8 .6904 Valid 9 .6904 Valid 10 .6821 Valid 11 .7415 Valid 12 .8155 Valid
Pengetahuan
13 .8358 Valid
.6718
Reliabel
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas & Reliabilitas Kuesione Keterampilan Perawat
Variabel
Butir Pertanyaan
Corrected Item-Total Correlation
Status
Cronbach alpha
Status
1 .8784 Valid 2 .8113 Valid 3 .6160 Valid 4 .6676 Valid 5 .6120 Valid
Keterampilan
6 .4801 Valid
.7525
Reliabel
Tabel 3.4.
Hasil Uji Validitas & Reliabilitas Sikap Perawat
Variabel
Butir Pertanyaan
Corrected Item-Total Correlation
Status
Cronbach alpha
Status
1 .8245 Valid 2 .8632 Valid 3 .7901 Valid 4 .5193 Valid 5 .6976 Valid
S i k a p
6 .6345 Valid
.8952
Reliabel
Tabel 3.4.
Hasil Uji Validitas & Reliabilitas Tindakan Perawat
Variabel
Butir Pertanyaan
Corrected Item-Total Correlation
Status
Cronbach alpha
Status
1 .8245 Valid 2 .8632 Valid 3 .7901 Valid 4 .5193 Valid 5 .6976 Valid
Tindakan
6 .6345 Valid
.8952
Reliabel
3.4. Definisi Operasional
Untuk memudahkan memahami pengertian dari variabel-variabel dalam
penelitian ini, akan dijelaskan dalam defenisi operasional sebagai berikut :
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
3.4.1. Variabel Bebas
a. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh perawat tentang penyebab,
cara penularan dan penatalaksanaan perawatan pasien flu burung di rumah sakit.
b. Keterampilan adalah kesanggupan perawat dalam menerapkan pengetahuan yang
diperoleh melalui pelatihan ke dalam bentuk tindakan perawatan, dalam
penatalaksanaan passien flu burung berdasarkan standar yang ada.
c. Sikap adalah respon positif atau negatif yang tejadi dalam diri perawat sampai
timbul suatu keputusan apakah menerima atau menolak keputusan tersebut.
3.4.2. Variabel Terikat
Kinerja perawat adalah keberhasilan seorang perawat yang memberikan
pelayanan langsung kepada pasien flu burung yang ditinjau dari segi teknis pelaksnaan
dan segi individu, agar organisasi berjalan secara efektif dan efisien.
3.5. Aspek Pengukuran
3.5.1. Variabel Bebas
1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh perawat tentang penyebab,
cara penularan dan penatalaksanaan perawatan pasien flu burung di rumah sakit,
diukur dengan 13 pertanyaan dengan skor tertinggi 26. Selanjutnya nilai skoring
dikategorikan sebagai berikut :
- Baik, apabila responden memperoleh nilai 13 - 17
- Sedang , apabila respondejn memperoleh nilai 18 – 22
- Kurang Baik, apabila responden memperoleh nilai 22 - 26
2. Keterampilan adalah kesanggupan perawat dalam menerapkan pengetahuan yang
diperoleh melalui pelatihan ke dalam bentuk tindakan perawatan, pengobatan dan
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
pencegahan berdasarkan standar yang ada, diukur dengan 6 pertanyaan, dengan skor
tertinggi 12. Selanjutnya nilai skoring dikategorikan sebagai berikut :
- Baik, apabila responden mendapat nilai 6 - 7
- Sedang , apabila responden mendapat nilai 8 – 10
- Kurang Baik, apabila responden mendapat nilai 11 – 12
3. Sikap adalah respon positif atau negatif yang tejadi dalam diri perawat sampai
timbul suatu keputusan apakah menerima atau menolak keputusan tersebut, diukur
dengan 6 pernyataan, dengan skor tertinggi 18. Selanjutnya nilai skoring
dikategorikan sebagai berikut :
- Baik, apabila responden mendapat nilai 6 - 9
- Sedang , apabila responden mendapat nilai 10 - 13
- Kurang Baik, apabila responden mendapat nilai 14 – 18
3.5.2. Variabel Terikat
Kinerja perawat terdiri dari dua sub variabel yaitu : segi teknis dan segi
individu.
a. Segi Teknis: diukur dalam 6 item peryataan dan jawaban disusun dengan
pembobotan (skoring). Bobot penilaian untuk setiap pernyataan nilai terendah
dengan skor 1 dan nilai tertinggi dengan skor 10.
Selanjutnya nilai skoring dikategorikan sebagai berikut :
- Baik, apabila responden mendapat nilai 6- 22
- Sedang , apabila responden mendapat nilai 23 - 40
- Kurang Baik, apabila responden mendapat nilai 41 – 60
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
b. Segi individu : diukur dalam 4 item peryataan dan jawaban disusun dengan
pembobotan (skoring). Bobot penilaian untuk setiap pertanyaan nilai terendah
dengan skor 1 dan nilai tertinggi dengan skor 10.
Selanjutnya nilai skoring dikategorikan sebagai berikut :
- Baik, apabila responden mendapat nilai 4 – 15
- Sedang , apabila responden mendapat nilai 16 – 27
- Kurang Baik, apabila responden mendapat nilai 28 – 40
3.6. Instrumen Penelitian
Peralatan yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini adalah:
kuesioner untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, sikap dan kinerja perawat
RSUP H. Adam Malik.
3.7. Pengolahan dan Teknik Analisa Data
3.7.1. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan menggunakan bantuan komputer dengan tahapan sebagai
berikut :
a. Editing : guna memeriksa ulang kelengkapan, kejelasan, kesesuaian,
kemungkinan kesalahan dan melihat konsistensi jawaban.
b. Koding : melakukan konversi data ke dalam angka atau kode guna memudahkan
pengolahan data.
c. Penetapan skor : yaitu skor untuk variabel bebas (pengetahuan, keterampilan dan
sikap) dan variabel terikat yaitu kinerja perawat (mutu pekerjaan, jumlah
pekerjaan dan inisiatif).
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
3.7.2. Teknik Analisa Data
Data yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah berupa data kategorik, yang
berskala nominal, ordinal dan interval. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka
pendekatan analisis yang digunakan adalah analisa statistik. Teknik analisis statistik
yang digunakan adalah regresi linear berganda.
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum RSUP. H. Adam Malik
4.1.1. Sejarah perkembangan
Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik resmi berdiri pada tanggal 21 Juli
1993 dengan tujuan sebagaimana misi dan fungsi rumah sakit pada umumnya, antara
lain memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi : preventif, promotif, kuratif dan
rehabilitatif.
RSUP. H. Adam Malik terletak di jalan Bunga Lau No. 17 Medan Tuntungan.
Dengan adanya suatu rumah sakit dengan pelayanan paripurna, peralatan memadai,
tenaga ahli lengkap (Spesialistik dan Sub spesialistik) dan berdedikasi tinggi serta
ditunjang oleh tenaga paramedis yang trampil, profesional, etis, dan berwawasan
nasional diharapkan akan memberikan persepsi penampilan rumah sakit yang bermutu,
efisien dan efektif.
Sejak diresmikannya RSUP. H. Adam Malik tertanggal 21 Juli 1993 oleh Bapak
Presiden RI Soeharto, terlihat perkembangan pelayanan yang awalnya pelayanan rawat
jalan yang telah dioperasionalkan 15 Juni 1991, kemudian rawat inap dioperasionalkan
pada tahun 1992 dengan jumlah tempat tidur 100 TT, kemudian 200 TT, tahun 1993
dengan 300 TT, Tahun 1994 sampai tahun 2006 jumlah tempat tidur 450 TT dan tahun
2007 jumlah tempat tidur 600 TT.
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
42
4.1.2. Visi
Visi RSUP. H. Adam Malik adalah “Sebagai Pusat unggulan pelayanan
kesehatan dan pendidikan serta pusat rujukan kesehatan wilayah Sumatera Bagian Utara
dan Tengah pada tahun 2010 yang bertumpu pada kemandirian”.
4.1.3. Misi
Misi RSUP. H. Adam Malik adalah :
1. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna, bermutu dan terjangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat.
2. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan yang bermutu untuk menghasilkan
sumber daya manusia yang Profesional dibidang kesehatan.
3. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan dibidang kesehatan dalam
rangka meningkatkan mutu pelayanan.
4. Menyelenggarakan pelayanan yang menunjang peningkatan mutu pelayanan
kesehatan.
4.1.4. Fungsi
Fungsi dari RSUP. H. Adam Malik adalah sebagai berikut : (1)
Menyelenggarakan pelayanan medis, (2) Menyelenggarakan pelayanan penunjang
medis dan non medis, (3) Menyelenggarakan pelayanan asuhan keperawatan, (4)
Menyelenggarakan pelayanan rujukan, (5) Menyelenggarakan Pendidikan dan
Pelatihan, (6) Menyelenggara Penelitian dan pengembangan, (7) Menyelenggarakan
administrasi umum dan Keuangan
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
4.1.5. Jenis rumah sakit
RSUP. H. Adam Malik adalah sebuah rumah sakit pemerintah kelas A dengan
600 tempat tidur. Penyebaran tempat tidur adalah sebagai berikut untuk golongan
menengah keatas dan golongan menengah kebawah yaitu 89 tempat tidur, Suit Room,
Super VIP, VIP dan kelas I serta 511 tempat tidur untuk kelas II dan Kelas III.
Tabel 4.1. Distribusi Tempat Tidur RSUP. H. Adam Malik Tahun 2007
Tipe Ruangan Tempat Tidur
Suit Room 1
Super VIP 14
VIP 20
Kelas I 54
Kelas II 136
Kelas III 375
Total 600
Sumber data : Dari Bidang Pelayanan Medis dan Pendidikan RSUP. H. Adam Malik 4.1.6. Struktur organisasi
Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik dipimpin oleh seorang direktur
rumah sakit yang bertanggungjawab kepada Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medis
Depkes RI pusat. Direktur membawahi : wakil direktur pelayanan medik dan
pendidikan, wakil direktur penunjang medik dan penelitian dan wakil direktur umum
dan keuangan beserta sub bagiannya masing-masing ( lihat Lampiran 3).
4.1.7. Jenis Pelayanan
Jenis pelayanan yang diberikan RSUP. H. Adam Malik meliputi : (1)Rawat jalan
(2) Rawat inap (3) Pelayanan intensif (4) Pelayanan gawat darurat (5) Farmasi (6)
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
Radiologi (7) Laboratorium (8) Patologi Anatomi (9) Gizi (10) IDT (11) Cath Lab (12)
CVCU (13) Breast Clinic (14) dll.
4.1.8. Ketenagaan
Persentase jumlah tenaga RSUP. H. Adam Malik pada tahun 2006, lebih dari
setengah (61,1%) karyawan RSUP. H. Adam Malik adalah Medis dan paramedik
(37,8%). Berarti medis merupakan jenis karyawan potensial yang perlu mendapat
perhatian dari manajemen rumah sakit.
Tabel 4.2. Distribusi karyawan berdasarkan jenis ketenagaan
RSUP. H. Adam Malik tahun 2006
Jenis Karyawan Jumlah %
Pejabat Struktural 41 2,5
Kepala Instalasi 24 1,4
Kepala SMF 17 1,0
Medis 396 24,3
Paramedis perawatan 585 35,9
Paramedis non perawatan 302 18,5
Non Medis 262 16,1
Total 1.627 100,0
Sumber : Profil RSUP. H. Adam Malik tahun 2006
4.2. Analisis Univariat
4.2.1. Karakteristik Subjek Penelitian
4.2.1.1.Umur
Untuk mendapatkan distribusi umur responden dibagi ke dalam tiga kelompok,
berdasarkan kategori umur dapat diketahui sebaran kelompok umur 30-39 tahun
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
jumlahnya lebih banyak (51.6%) kemudian diikuti kelompok umur >40 tahun (28.4%)
dan kelompok umur 20-29 tahun (20.0%).
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur
Di RSUP H. Adam Malik Tahun 2007
No U m u r ( T a h u n ) Frekuensi %
1 20 – 29 19 20.0
2 30 - 39 49 51.6
3 > 40 27 28.4
J u m l a h 95 100.0 4.2.1.2.Jenis Kelamin
Jenis kelamin responden dalam penelitian ini lebih banyak perempuan (82.1%)
dibanding laki-laki.
Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Di RSUP H. Adam Malik Tahun 2007
No Jenis Kelamin Frekuensi %
1 Perempuan 78 82.1
2 Laki-laki 17 17.9
J u m l a h 95 100.0
4.2.1.3.Latar Belakang Pendidikan
Untuk melihat tingkat pendidikan responden dikategorikan ke dalam tiga
kelompok yaitu jenjang pendidikan perawat menengah (SPK), jenjang pendidikan tinggi
DIII dan Sarjana. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa lebih banyak responden
dengan latar belakang pendidikan DIII (82.1%) kemudian diikuti Sarjana (14.7%).
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Di RSUP H. Adam Malik Tahun 2007
No Tingkat Pendidikan Frekuensi %
1 S a r j a n a 14 14.7
2 D III 78 82.1
3 S P K 3 3.2
J u m l a h 95 100.0 4.2.1.4. Masa Kerja
Lama kerja responden dibagi ke dalam tiga kategori yaitu responden dengan
lama kerja < 5 tahun, 5-10 tahun dan > 10 tahun. Hasil yang diperoleh menunjukkan
bahwa lebih banyak responden dengan masa kerja > 10 tahun (56.8%), kemudian diikuti
masa kerja 5-10 tahun (23.2%).
Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja
Di RSUP H. Adam Malik Tahun 2007
No Masa Kerja Frekuensi %
1 > 10 tahun 54 56.8
2 5 – 10 tahun 22 23.2
3 < 5 tahun 19 20.0
J u m l a h 95 100.0 4.2.2. Deskripsi Tingkat Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap
4.2.2.1. Pengetahuan
Pengetahuan responden yang akan dianalisis meliputi pengetauan tentang virus
penyebab flu burung, penatalaksanaan perawatan pasien flu burung dan penularan flu
burung.
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
Pengetahuan perawat dalam hal penyebab flu burung adalah disebabkan virus
influenza A subtype H5N1, 65.3% menjawab dengan benar. Pengetahuan responden
tentang penatalaksanaan pasien flu burung dalam hal melepaskan semua perhiasan
yang ada di tangan, melepaskan pakaian luar, memakai baju operasi sebagai lapisan
pertama pakaian pelindung, memakai sarung tangan sebatas pergelangan tangan,
memakai sepatu bot karet sebelum ruangan isolasi 100% menjawab dengan benar,
sementara membilas kedua belah tangan dibawah air mengalir sebelum masuk ruangan
isolasi, 97,9% menjawab dengan benar. Penatalaksanaan dalam hal setelah pasien
disapih dan diekstubasi tanpa adanya kelainan baru maka pasien dapat dipindahkan ke
ruangan 71.6% menjawab salah. Pengetahuan perawat pada penatalaksanaan perawatan
pasien flu burung dalam hal keperawatan pasien flu burung pada dasarnya sama dengan
penatalaksanaan pasien pneumonia 78.9% menjawab salah.
Pengetahuan responden pada penularan flu burung dalam hal kontak dengan
unggas atau binatang lain yang sakit 98,9% menjawab dengan benar, lingkungan yang
tercemar virus H5N1, kontak dengan manusia yang terinfeksi flu burung,
mengkonsumsi makanan/produk unggas mentah 100% menjawab dengan benar,
pengetahuan perawat pada penularan flu burung dalam hal kontak dengan manusia yang
terinfeksi flu burung, 81,1% menjawab dengan benar
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
Tabel 4.7. Distribusi Responden Menurut Tingkat Pengetahuan
No Tingkat Pengetahuan Kategori F %
Baik Kurang baik
62 33
63.5 34.7
1 Penyebab Flu Burung
Total 95 100.0 Penatalaksanaan Pasien Flu Burung dalam hal :
Baik 95 100.0 - melepaskan semua perhiasan yang ada di tangan Total 95 100.0
Baik 95 100.0 - melepaskan pakaian luar Total 95 100.0 Baik 95 100.0 - memakai baju operasi sebagai
lapisan pertama pakaian pelindung Total 95 100.0 Baik Kurang baik
93 2
97.9 2.1
- membilas kedua belah tangan
Total 95 100.0 Baik 95 100.0 - memakai sarung tangan sebatas
pergelangan tangan Total 95 100.0
2
- memakai sepatu bot karet Baik 95 100.0 - Total 95 100.0 - setelah pasien disapih dan
diekstubasi tanpa adanya kelainan baru maka pasien dapat dipindahkan ke ruangan
Baik Kurang baik
27 68
28.4 71.6
Total 95 100.0 - keperawatan pasien flu burung pada
dasarnya sama dengan piñatalaksa-naan pasien pneumonia
Baik Kurang baik
20 75
21.1 78.9
Total 95 100.0 3 Penularan Flu Burung : - kontak dengan unggas atau binatang
lain yang sakit Baik Kurang baik
94 1
98.9 1.1
Total 95 100.0 - lingkungan yang tercemar virus
H5N1 Baik 95 100.0
Total 95 100.0 - kontak dengan manusia yang
terinfeksi flu burung Baik Kurang baik
77 18
81.1 13.9
Total 95 100.0
- mengkonsumsi makanan/ produk unggas mentah
Baik 95 100.0
Total 95 100.0
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
Uraian pengetahuan pada Tabel 4.7 selanjutnya diakumulasikan dan untuk
selanjutnya dikategorikan, yang hasilnya terdapat pada Tabel 4.8. Berdasarkan Tabel
tersebut terlihat sebanyak 65.3% responden mempunyai tingkat pengetahuan yang baik,
sedangkan 34.7% lainya berada pada kategori sedang.
Tabel 4.8 Distribusi Responden Menurut Kategori Tingkat Pengetahuan
No
Pengetahuan F %
1 Sedang 33 34.7 2 Baik 62 65.3 Total 95 100.0
4.2.2.2. Keterampilan
Keterampilan perawat yang akan dianalisis meliputi, responden yang sudah
mendapatkan pelatihan khusus flu burung, penerapan ilmu dalam memberikan
pelayanan, 78.9% belum pernah mendapatkan pelatihan khusus flu burung. Pemakaian
alat pelindung diri yaitu memakai sarung tangan selama kontak dengan pasien 96.8%,
menjawab ya, pemakaian gaun pelindung selama kontak dengan pasien 97.9%
menjawab ya, melepaskan semua perhiasan sebelum masuk ruangan isolasi 78.5%
menjawab ya, memberikan informasi kepada pasien/keluarga tentang perkembangan
kondisi pasien, 51.6% menjawab ya.
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
Tabel 4.9 Distribusi Responden Menurut Tingkat Keterampilan
No Tingkat Keterampilan Kategori F %
Baik Kurang baik
20 75
78.9 21.1
1 Pernah mengikuti pelatihan khusus flu burung
Total 95 100.0 Baik Kurang baik
20 75
78.9 21.1
2 Penerapan ilmu dalam memberikan pelayanan
Total 95 100.0 Baik Kurang baik
3 92
3.2 96.8
3 Memakai sarung tangan selama kontak dengan pasien flu burung
Total 95 100.0 Baik Kurang baik
93 2
97.9 2.1
4 Memakai gaun pelindung selama kontak dengan pasien
Total 95 100.0 Baik Kurang baik
67 28
78.5 29.5
5 Melepaskan Perhiasan Sebelum Masuk Ruangan Isolasi
Total 95 100.0 6 Memberikan Informasi Kepada Pasien /
Keluarga TentangPerkembangan Pasien Baik Kurang baik
49 46
51.6 48.4
Total 95 100.0
Uraian keterampilan pada Tabel 4.9 selanjutnya diakumulasikan dan untuk
selanjutnya dikategorikan, yang hasilnya terdapat pada Tabel 4.10. Berdasarkan Tabel
tersebut terlihat sebanyak 23.2% responden mempunyai tingkat keterampilan yang baik,
74.7% lainya berada pada kategori sedang sedangkan 2.1% lainnya berada dalam
kategori kurang baik.
Tabel 4.10 Distribusi Responden Menurut Kategori Tingkat Keterampilan
No
Keterampilan F %
1 Kurang baik 2 2.1 2 Sedang 71 74.7 3 Baik 22 23.2 Total 95 100.0
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
4.2.2.3. S i k a p
Sikap perawat dalam memberikan pelayanan kepada pasien flu burung yang
akan dianalisis meliputi pemberian informasi kepada pasien/keluarga, menjawab sangat
setuju 54 (56.8%) orang, ragu-ragu 23 (24.2%) orang dan tidak setuju 18 (19.0%) orang.
Dalam hal tugas dan tanggung jawab sebagai perawat, 24 (25.3%) menjawab sangat
setuju, 16 (16.8%) menjawab ragu-ragu dan 55 (56.8%) orang menjawab tidak setuju.
Pernyataan kerja sama tim dalam memberikan pelayanan, 24 (25.3%) menjawab sangat
setuju, 26 (27.4%) menjawab ragu-ragu dan 45 (47.3%) menjawab tidak setuju.
Pernyataan tindakan hati-hati dalam memberiakan pelayanan, 46 (48.4%) menjawab
sangat setuju, 42 (44.2%) menjawab ragu-ragu dan 7 (7.4%) menjawab tidak setuju.
Pernyataan menjaga hak dan martabat pasien menjawan sangat setuju sebanyak 29
(30.5%) orang, 48 (50.5%) menyatakan ragu-ragu dan 18 (14.0%) menyatakan tidak
setuju, dan pernyataan mempersiapkan diri sebelum memberikan pelayanan kepada
pasien 46 (48.4%) orang menyatakan sangat setuju, 45 (47.6%) menyatakan ragu-ragu
dan 4 (4.0%) menyatakan tidak setuju
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
Tabel 4.11. Distribusi Responden Menurut Tingkatan Sikap
No Tingkatan Sikap Kategori F %
Baik Sedang Kurang baik
54 23 16
56.8 24.2 16.9
1 Memberikan Informasi Kepada Pasien / Keluarga TentangPerkembangan Pasien
Total 95 100.0 Baik Sedang Kurang baik
24 18 55
25.3 19.0 56.8
2 Tugas dan tanggung jawab sebagai seorang perawat
Total 95 100.0 Baik Sedang Kurang baik
24 26 45
25.3 27.4 47.3
3 Kerjasama tim dalam memberikan pelayanan
Total 95 100.0 Baik Sedang Kurang baik
46 42 7
48.4 44.2 7.4
4 Tindakan hati-hati dalam memberikan pelayanan
Total 95 100.0 Baik Sedang Kurang baik
29 48 18
30.5 50.5 14.0
5 Menjaga hak dan martabat pasien
Total 95 100.0 Baik Sedang Kurang baik
46 45 4
48.4 47.6 4.0
6 Mempersiapkan diri sebelum memberikan pelayanan kepada pasien
Total 95 100.0
Uraian sikap pada Tabel 4.11 selanjutnya diakumulasikan dan untuk selanjutnya
dikategorikan, yang hasilnya terdapat pada Tabel 4.12. Berdasarkan Tabel tersebut
terlihat sebanyak 30.5% responden mempunyai sikap yang baik, 50.5% pada kategori
sedang sedangkan 4.0% lainnya berada dalam kategori kurang baik.
Tabel 4.12 Distribusi Responden Menurut Kategori Tingkatan Sikap
No
Sikap F %
1 Kurang baik 29 30.5 2 Sedang 48 50.5 3 Baik 18 4.0 Total 95 100.0
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
4.2.2.4. Kinerja Perawat
Kinerja perawat yang akan dianalisis meliputi kinerja dari segi teknis
pelaksanaan : ketelitian dalam pengumpulan data, kurang baik sebesar 53 orang
(55,8%) kemudian diikuti dengan kategori baik sebesar 22 orang (23,2%) dan sisanya
dengan kategori sedang : persiapan diri sebelum memberikan pelayanan, dikategori
kurang baik sebesar 52 orang (54,7%) kemudian diikuti dengan kategori baik sebesar 23
orang (24,2%) dan sisanya dengan kategori sedang : pengecekan ulang sebelum
pekerjaan dinyatakan selesai, dikategori kurang baik sebesar 49 orang (51,6%)
kemudian diikuti dengan kategori baik sebesar 25 orang (26,3%) dan sisanya dengan
kategori sedang : serta tindakan hati-hati, baik sebesar 46 orang (48,4%) kemudian
diikuti kategori sedang sebesar 42 orang (44,2%) dan kategori kurang baik 7 orang
(7,4%). ketepatan waktu dalam bekerja, dikategori sedang sebesar 48 orang (50,5%)
kemudian diikuti dengan kategori baik sebesar 26 orang (27,4%) dan kurang baik
sebesar 21 orang (22,1%) : penambahan volume pekerjaan, dikategori sedang sebesar
59 orang (62,1%) kemudian diikuti dengan kategori baik sebesar 28 orang (29,5%) dan
kurang baik sebesar 8 orang (8,4%)
Kinerja dari segi individu : membantu rekan kerja, dikategori sedang 54 orang
(56,8%) kemudian diikuti dengan kategori baik sebanyak 30 orang (31,6%) dan kurang
baik sebesar 11 orang (11,6%) : kemampuan bekerjasama, dikategori sedang sebanyak
59 orang (62,1%) kemudian diikuti dengan kategori baik sebanyak 29 orang (30,5%)
dan kurang baik sebesar 7 orang (7,4%) : kesediaan membantu dalam pemecahan
masalah, dikategori sedang sebanyak 62 orang (65,3%) kemudian diikuti dengan
kategori baik sebanyak 28 orang (29,5%) dan kurang baik sebanyak 5 orang (5,2%) :
diskusi dengan atasan masalah pekerjaaan, dikategori sedang sebanyak 66 orang
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
(69,5%) kemudian diikuti dengan kategori baik sebanyak 26 orang (27,4%) dan kurang
baik sebanyak 3 orang (3,2%).
Tabel 4.13 Distribusi Kinerja Responden
No Kinerja Kategori F %
Baik Sedang Kurang baik
22 20 53
23.2 21.1 55.8
A. 1
Segi Teknis Pelaksanaan Ketelitian dalam pengumpulan data yang berkaitan dengan pasien flu burung.
Total 95 100.0 Baik Sedang Kurang baik
23 20 52
24.2 21.1 54.7
2 Persiapan diri sebelum memberikan pelayanan kepada pasien
Total 95 100.0 3 Pengecekan ulang sebelum tugas
dinyatakan selesai Baik Sedang Kurang baik
21 25 49
22.1 26.3 51.6
Total 95 100.0 4 Kemampuan dalam pencegahan
penyebaran infeksi dari pasien lain, keluarga dan petugas kesehatan.
Baik Sedang Kurang baik
46 42 7
48.4 44.2 7.4
Total 95 100.0 5
Usaha dalam menciptakan lingkungan yang tenang dan membatasi pengunjung selama fase akut sesuai ndikasi.
Baik Sedang Kurang baik
21 48 26
22.1 50.5 27.4
Total 95 100.0 6 Kemampuan dalam membantu perawatan
diri yang tidak dapat dilakukan pasien. Baik Sedang Kurang baik
28 59 8
29.5 621 8.4
Total 95 100.0
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
Tabel 4.13 (lanjutan)
B 7
Segi Individu Konsistensi dalam memncuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
Baik Sedang Kurang baik
30 54 11
31.6 56.8 11.6
Total 95 100.0 8 Kemampuan berkomunikasi melalui
bahasa isyarat dengan pasien. Baik Sedang Kurang baik
29 59 7
30.5 62.1 7.4
Total 95 100.0 9 Kemampuan dalam menggali dan
memberi pemahaman tentang pemakaian alat kepada keluarga.
Baik Sedang Kurang baik
28 62 5
29.5 65.3 5.2
Total 95 100.0 10 Kemampuan membantu pasien memilih
posisi nyaman untuk istirahat/tidur. Baik Sedang Kurang baik
26 66 3
27.4 69.5 3.1
Total 95 100.0
Uraian kinerja pada Tabel 4.12 selanjutnya diakumulasikan dan untuk
selanjutnya dikategorikan, yang hasilnya terdapat pada Tabel 4.12. Berdasarkan Tabel
tersebut terlihat sebanyak 37.9% responden mempunyai kinerja yang baik, 49.5% pada
kategori sedang sedangkan 12.6% lainnya berada dalam kategori kurang baik.
Tabel 4.14 Distribusi Responden Menurut Kategori Tingkatan Kinerja
No
Sikap F %
1 Kurang baik 12 12.6 2 Sedang 47 49.5 3 Baik 36 37.9 Total 95 100.0
4.3. Analisis Multivariat.
Analisis multivariat dimaksudkan untuk menguji hubungan nyata antara
beberapa variabel bebas terhadap satu variabel terikat digunakan analisis regresi linear
berganda. Dalam penelitian ini uji regresi linear berganda dilakukan untuk menguji
hipotesis pengetahuan, keterampilan dan sikap terhadap kinerja perawat dalam
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
penatalaksanaan kasus flu burung di RSUP H. Adam Malik. Untuk perincian dari
analisis regresi kinerja sebagai berikut :
Hasil regresi dan determinasi dari data primer yang diolah menggunakan
perangkat SPSS versi 11.5 diperoleh hasil sebagi berikut
Tabel 4.15 Hasil regresi dari pengetahuan, keterampilan dan sikap terhadap kinerja perawat
Di RSUP H. Adam Malik Tahun 2007
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) .102 .343 .298 .766 K_TPENG .244 .120 .165 2.033 .045 .849 1.178 K_KTRA .293 .143 .198 2.048 .043 .644 1.553 K_TSIKAP .661 .142 .455 4.671 .000 .636 1.573
a Dependent Variable: K_TKIN Berdasarkan tabel 4.15 tersebut, maka persamaan regresi dalam penelitian adalah sebagai berikut : = 0.102 + 0.244 + 0. 293 + 0.661 y ix 2x 3x
dimana : y = Kinerja perawat
ix = Pengetahuan
2x = Keterampilan
3x = Sikap
Koefisien regresi (pengetahuan) bernilai positif (0.102) menyatakan
hubungan yang bersifat searah terahadap kinerja perawat dengan kata lain bahwa
semakin tinggi pengetahuan yang dimiliki seorang perawat maka akan berpengaruh
positif terhadap kinerja mereka. Koofisien regresi untuk (keterampilan) bernilai
positif (0.244) menyatakan hubungan yang bersifat searah terhadap kinerja perawat
dengan kata lain bahwa semakin tinggi keterampilan yang dimiliki seorang perawat
maka akan berpengaruh positif terhadap kinerja mereka. Koofisien regresi untuk
(sikap) bernilai positif (0.0.661) menyatakan hubungan yang bersifat searah terhadap
ix
2x
3x
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
kinerja perawat dengan kata lain bahwa semakin baik sikap yang dimiliki seorang
perawat maka akan berpengaruh positif terhadap kinerja mereka.
Tabel 4.16 Hasil Uji Serempak terhadap Kinerja Perawat Di RSUP H.
Adam Malik Tahun 2007
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 19.643 3 6.548 25.047 .000(a) Residual 23.789 91 .261 Total 43.432 94
a Predictors: (Constant), K_TSIKAP, K_TPENG, K_KTRA b Dependent Variable: K_TKIN
Dari tabel 4.16, dapat diketahui bahwa Fhitung sebesar 25,047 sedangkan nilai
Ftabel pada tingkat signifikansi (α) 5% adalah 3,09. Karena Fhitung > Ftabel dapat
disimpulkan menolak H0 dengan demikian secara serempak variabel pengetahuan dan
ketrampilan secara statistic berpengaruh siknifikan terhadap kinerja perawat. Atau bisa
juga dilihat pada nilai Sig. Bila Sig < α maka H0 ditolak. Berdasarkan tabel 4.48
ternyata nilai Sig < α maka dapat disimpulkan menolak H0 yang artinya bahwa secara
serempak variabel pengetahuan, ketrampilan dan sikap berpengaruh terhadap kinerja
perawat.
Tabel 4.17 Hasil uji Parsial terhadap Kinerja Perawat Di RSUP H.
Adam Malik Tahun 2007
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) .102 .343 .298 .766 K_TPENG .244 .120 .165 2.033 .045 .849 1.178 K_KTRA .293 .143 .198 2.048 .043 .644 1.553 K_TSIKAP .661 .142 .455 4.671 .000 .636 1.573
a Dependent Variable: K_TKIN
Dari tabel 4.17, dapat diketahui bahwa nilai ttabel pada tingkat signifikansi (α)
5% adalah 2,00. Dengan demikian bila nilai thitung dengan nilai > 2,00 maka variabel
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
pengetahuan, ketrampilan dan sikap berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
perawat Atau bisa juga dilihat pada nilai Sig. Bila Sig < α maka H0 ditolak. Dari tabel
4.49 ternyata variabel pengetahuan, ketrampilan dan sikap berpengaruh secara
signifikan secara statistik terhadap kinerja perawat.
Tabel 4.18 Hasil Uji Determinasi terhadap Kinerja Perawat Di RSUP H.
Adam Malik Tahun 2007
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .867(a) .752 .434 .51129 1.969a Predictors: (Constant), K_TSIKAP, K_TPENG, K_KTRA b Dependent Variable: K_TKIN
Dari tabel 4.50 dapat diketahui bahwa besarnya koefisien determinasi (R2)
sebesar 0,752. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas yaitu pengetahuan
dan ketrampilan dapat menjelaskan sebesar 75.2% terhadap variabel terikatnya yaitu
kinerja perawat. Sedangkan sisanya sebesar 24.8% dijelaskan oleh variabel-variabel
bebas lain yang tidak diteliti.
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
BAB V
PEMBAHASAN
5.1. Pengaruh Pengetahuan terhadap Kinerja
Pengetahuan tentang tugas merupakan domain yang sangat penting bagi setiap
perawat untuk memberikan pelayanan kepada pasien. Pengetahuan yang baik tentang
tugas dan tanggung jawab di dalam suatu organisasi cenderung akan meningkatkan
kualitas pekerjaannya.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa pengetahuan perawat dalam
hal penyebab flu burung pada umumnya dikategorikan baik, dimana dari 95 responden,
100 % menjawab dengan benar. Sewaktu pengisian kuesioner, responden mengatakan
bahwa informasi ini bukan mereka dapat dari pelatihan/sosialisasi tentang flu burung,
melainkan dari media cetak maupun media elektromik. Pengetahuan responden dalam
hal penatalaksanaan pasien flu burung yaitu melepaskan semua perhiasan yang ada
ditangan sebelum masuk keruangan isolasi, juga dikategorikan baik, dimana 100%
menjawab dengan benar, karena menurut responden dalam memberikan pelayanan
kepada pasien seharusnya melepaskan semua perhiasan, apalagi pasien flu burung yang
mempunyai resiko penularan cukup tinggi.
Pengetahuan responden dalam hal melepaskan pakaian luar sebelum masuk
keruangan isolasi, dan memakai alat pelindung diri sebelum masuk ruangan isolasi
juga sudah baik, karena menurut mereka semua persyaratan itu adalah kewaspadaan
standar (universal precautions) yang harus dilaksanakan. Pengetahuan responden
dalam hal penatalaksanaan pasien flu burung, yaitu setelah 24 jam, setelah pasien
disapih dan ekstubasi tanpa adanya kelaianan baru dan pengetahuan responden dalam
hal penatalaksanaan pasien flu burung pada dasarnya sama seperti pasien pnemonia
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008 61
sebagian besar menjawab salah. Karena menurut mereka perawatan pasien flu burung
harus secara khusus dan dirawat di ruangan isolasi khusus flu burung sampai mereka
dinyatakan sembuh. Departemen Kesehatan dalam buku Pedoman Penatalaksanaan Flu
Burung di Rumah Sakit menyebutkan bahwa pada dasarnya perawatan flu burung sama
seperti pasien pneumonia karena mempunyai gejala yang sama, disamping itu pasien
juga dapat dipindahkan ke ruangan setelah pasien disapih dan ekstubasi tanpa adanya
kelaianan baru.
Uraian di atas menunjukkan bahwa kurangnya sosialisasi tentang penatalaksanaan
paien flu burung kepada perawat, disamping itu karena tidak adanya perawat khusus
yang ditugaskan memberikan pelayanan kepada pasien flu burung sehingga
berpengaruh terhadap kinerja mereka, kenyataan ini merupakan sesuatu yang harus
dipertimbangkan oleh manajemen rumah sakit. Pengetahuan responden dalam hal
penularan flu burung juga sudah baik, masing-masing kueseioner 100% dijawab dengan
benar. Informasi mengenai hal ini juga banyak mereka dapatkan dari media massa.
Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden sebagain besar
dikategorikan baik (65.3%).
Pengaruh variabel pengetahuan terhadap kinerja, sesuai dengan pendapat
Gibson (1988) yang mengatakan bahwa pengetahuan merupakan pemahaman lisan
seseorang pegawai tentang apa yang dia ketahui dari pengalaman dan proses belajar.
Apabila pegawai tersebut memiliki pengetahuan yang baik tentang pekerjaannya, maka
dia akan dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik, dan demikian sebaliknya.
Berdasarkan hasil analisis multivariat, didapat persamaan regresi =
0.102+0.244 +0.293 +0.661 , ini menunjukkan bahwa variabel pengetahuan,
berpengaruh terhadap kinerja perawat dalam penatalaksanaan pasien flu burung. Hasil
y
ix 2x 3x
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pitoyo (2000), yang
membuktikan bahwa terdapat hubungan kemampuan (pengetahuan dan keterampilan)
dengan kinerja perawat, juga sinergis dengan penelitian Purba di Pontianak yang
membuktikan bahwa tingkat pengetahuan petugas puskesmas berhubungan dengan
kinerjanya. Mukhlis, Kristiani (2006), juga membuktikan bahwa terdapat hubungan
faktor individu (pengetahuan) dengan kinerja petugas vakisnasi di Kabupaten Aceh
Timur.
5.2. Pengaruh Keterampilan terhadap Kinerja
Keterampilan adalah kecakapan yang berhubungan dengan tugas yang dimiliki
dan dipergunakan oleh seseorang pada waktu yang tepat (Gibson,1988). Perawat yang
bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat harus dapat berperilaku
profesional. Perilaku profesional dapat ditunjukkan dari memiliki/menerapkan ilmu
pengetahuan ilmiah dan teknologi keperawatan, memiliki/menerapkan keterampilan
profesional keperawatan serta menggunakan etika keperawatan sebagai tuntunan dalam
melaksanakan praktek keperawatan dan kehidupan profesional (Roeles,1997).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan responden sebagian besar
dikategorikan sedang (74.7%). Menurut keterangan yang diperoleh pada waktu
pengisian kuesioner, minimnya pelatihan yang mereka dapat tentang flu burung,
membuat mereka merasa was-was dan takut memberikan pelayanan kepada pasien,
mengingat flu burung membutuhkan penanganan khusus. Untuk itu responden sangat
mengharapkan pihak manajemen rumah sakit memberikan kesempatan kepada mereka
untuk mengikuti pelatihan khusus flu burung. Sebagian dari responden ada yang
mengusulkan untuk melakukan studi banding ke Rumah Sakit khusus infeksi Dr.
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
Sulianti Saroso guna melihat langsung bagaimana penatalaksanaan pasien flu burung
yang sesuai dengan standar.
Persamaan regresi = 0.102+0.244 +0.293 +0.661 , menunjukkan bahwa
variabel keterampilan (0.293 ) berpengaruh terhadap kinerja perawat dalam
penatalaksanaan pasien flu burung. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Pitoyo (2000), yang membuktikan bahwa terdapat hubungan
kemampuan (pengetahuan dan keterampilan) dengan kinerja perawat, juga penelitian
Minaria (2005), yang membuktikan bahwa terdapat hubungan faktor individu
(pengetahuan dan keterampilan) dengan kinerja petugas BPFK Medan.
y ix 2x 3x
2x
Notoadmmojo (1996) mengutarakan bahwa semakin tinggi keterampilan yang
dimiliki oleh tenaga kerja, semakin efisien badan, tenaga, dan pemikirannya dalam
melaksanakan pekerjaan. Sirait (2006) dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa
pendidikan dan latihan memberikan pegawai keterampilan yang mereka butuhkan dan
dengan adanya keterampilan dapat mengurangi rasa takut mereka dalam menghadapi
tugas-tugas baru.
5.3. Pengaruh Sikap Terhadap Kinerja
Sikap merupakan faktor penentu perilaku, karena sikap berhubungan dengan
persepsi, keperibadian, dan motivasi. Sikap diartikan sebagai kesiapsiagaan mental,
yang dipelajari dan diorganisasi melalui pengalaman, dan mempunyai pengaruh tertentu
atas cara tanggap seseorang terhadap orang lain, objek, dan situasi yang berhubungan
dengannya (Gibson,1988). Sikap selalu berkaitan dengan komponen emosional,
komponen kognitif (persepsi, pendapat, keyakinan) dan perilaku. Artinya perawat akan
melakukan pekerjaaan dengan baik apabila ketiga komponen tersebut sesuai dengan
keperibadiaannya.
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior)
untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan faktor
pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain fasilitas dan faktor
dukungan (support) dari pihak lain. Tingkatan sikap yang paling tinggi adalah adaptasi
(adaptation) yaitu suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik,
artinya tindakan itu sudah dimodifikasinya sendiri tanpa mengurangi kebenaran
tindakan tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, sikap responden dalam penatalaksanaan
kasus flu brung sebagian besar dikategorikan sedang (50.5%). Informasi yang diperoleh
dilapangan menunjukkan bahwa karena flu burung merupakan kasus luar biasa dan
memerlukan penanganan yang khusus, mereka juga berharap adanya perlakuan khusus
bagi mereka, misalnya adanya pemberian insentif khusus yang bersifat insidentil bagi
mereka, pemberian angka kredit yang lebih ataupun kebijakan lain yang dapat memacu
semangat kerja mereka.
Uraian di atas diharapkan dapat memberikan masukan kepada manajemen
rumah sakit agar betul-betul memperhatikan hal-hal di atas, sehingga nantinya dapat
menciptakan sikap yang lebih baik dalam melayani pasien sehingga kinerja yang
dihasilkan betul-betul sesuai dengan harapan.
Persamaan regresi yang terbentuk = 0.102+0.244 +0.293 +0.661 ,
membuktikan bahwa dari variabel-variabel tersebut diatas yang mempunyai pengaruh
paling kuat adalah variabel sikap. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Gibson
(1988) yang menemukan hubungan antara sikap dengan motivasi dan kepuasan kerja
seorang pekerja. Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt
behavior), untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan
y ix 2x 3x
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain fasilitas dan
faktor pendukung (support) dari pihak lain. Sikap pegawai terhadap organisasi dan
pekerjaannya berbeda-beda dan tergantung dari perasaan dan tunjangan yang mereka
peroleh. Seorang perawat akan melakukan pekerjaaan dengan baik apabila emosional,
komponen kognitif (persepsi, pendapat, keyakinan) dan perilaku sesuai dengan
keperibadiannya. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Minaria (2005), yang
mengatakan adanya hubungan faktor psikologi (sikap) terhadap kinerja pegawai BPFK
Medan.
5.2. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini memiliki berbagai kekurangan, diantaranya :
1. Penilaian kinerja perawat dalam penelitian ini tidak mencakup semua aspek dari
kinerja.
2. Dalam penilaian kinerja belum sepenuhnya menunjukkan hasil yang
sesungguhnya, karena penilaian kinerja perawat dalam penelitian ini, dilakukan
oleh Kepala Kelompok Kerja dan Kepala Ruangan flu burung, yang masih
dipengaruhi oleh perasaan suka atau tidak terhadap seseorang.
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
B A B VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh pengetahuan, keterampilan dan
sikap terhadap kinerja perawat dalam penatalaksanaan kasus flu burung di RSUP H.
Adam Malik Medan, serta hasil uraian pada pembahasan, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan penelitian antara lain :
1. Pengetahuan perawat tentang flu burung dalam penelitian ini dikategorikan 65.3%
baik, 34.7% dikategorikan sedang, sementara untuk keterampilan 74.7%
dikategorikan sedang, 23.2% dikategorilan baik, 2.1% diketagorikan kurang baik
dan untuk variabel sikap 50.5% dikategorikan sedang, 30.5% dikategorilam
kurang, 4.0% dikategorikan baik.
2. Kinerja perawat dalam penanganan kasus flu burung masih dikategorikan 49.5%
sedang, 37.9% dikategorikan baik, 12.6% dikategorikan kurang baik.
3. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan, keterampilan dan sikap
berpengaruh terhadap kinerja perawat dalam penatalaksanaan pasien flu burung di
RSUP H. Adam Malik.
4. Dari variabel pengetahuan, keterampilan dan sikap, yang mempunyai pengaruh
yang paling dominan adalah variabel sikap.
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008 68
6.2. S a r a n
1. Bagi Perawat
a. Perlu ditingkatkan pengetahuan dan keterampilan terutama dalam
penatalalaksanaan pasien flu burung, melalui pendidikan dan latihan.
b. Diperlukan sikap yang lebih terbuka dari pihak perawat dalam memberikan
informasi dan kepedulian yang dibutuhkan oleh pasien maupun keluarga.
2. Bagi Manajemen RSUP H. Adam Malik Medan
a. Dibutuhkan kebijakan dari pihak manajemen untuk memberikan perioritas
pelatihan bagi perawat yang terlibat langsung dalam penanganan kasus flu burung.
b. Perlu segera memberikan kesempatan kepada para perawat yang menangani kasus
flu burung untuk melakukan studi banding ke rumah sakit khusus infeksi Dr.
Sulianti Suroso Jakarta, ke rumah sakit rujukan flu burung lainnya.
c. Diperlukan ketegasan pihak manajemen dalam menetapkan perawat yang ditunjuk
secara khusus menangani pasien flu burung. Bagi perawat yang tidak
melaksanakan tugasnya diberikan sanksi dan bagi perawat yang bekerja dengan
baik supaya diberikan penghargaan yang setimpal.
3. Bagi Peneliti Lain
Mengingat penelitian ini memiliki keterbatasan dan belum mampu untuk
menuntaskan masalah kinerja perawat dalam penanganan kasus flu burung, maka
disarankan kepada para calon peneliti sejenis agar variabel : psikologi, organisasi dan
desain pekerjaan.
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA
Budi tri Akoso.2006. Penyakit Menular Pada Hewan dan Manusia.Jakarta : Kanisius. Barry Harapan.2002. Kepuasan Kerja dan Hubungannya dengan Kinerja Perawat
Ruangan di RS Permata Bunda.MARS-USU. Depkes RI, Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.372/Menkes/SK/IX/2005, tentang
Kejadian Luar Biasa Flu Burung. -------------, Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 1371/Menkes/SK/IX/2005,
tentang Rumah Sakit Rujukan Perawatan Pasien Flu Burung -------------,2004.Pengendalian Infeksi Pada Perawatan Flu Burung.
Davis, K., and J.W. Newstrom. 1985. Organizational Behaviour : Human Behaviour at work, Seventh Edition. Singapore: Mc Graw Hill , Inc.
Gibson, J.L., Ivancevich, dan Donnely.1997. Organization. Terjemahan. Edisi Kelima.
Cetakan Kedelapan.Jakarta:Erlangga. Gilles, D.A. 1994. Nursing Management: A System Approach. Third
edition.Philadelphia: W.B.Sauders Company. Google.http:/www.damandiri.kinerja perawat.or.id.
-------------:/www.bbc.co.uk./indonesian/news/story/2007: Korban Flu Burung Bertambah.
-------------:/www.Jurnal Kienerja Perawat/Mukhlis,Kristiani. 2006. Hubungan Faktor
Individu Dengan Kinerja Petugas Vaksinasi Kabupaten Aceh Timur. -------------:/www.Jurnal Kienerja Perawat/Pitoyo.2000. Hubungan Kemampuan dengan
kinerja Perawat. -------------:/www.Jurnal Kienerja Perawat/Purba.2002. Hubungan Pengetahuan
dengan Kinerja Petugas Puskesmas. Hasibuan, M.S.P., 1995. Organisasi dan Motivasi. Cetakan Pertama. Jakarta: Jakarta.
Bumi Aksara. Ilyas, 2001. Teori, penilaian dan penelitian, Kinerja. Cetakan kedua. Jakarta. Pusat
Kajian Ekonomi Kesehatan FKM UI.
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
Istijanto.2006. Riset Sumber Daya Manusia : Cara Parktis Mendeteksi Dimensi-dimensi Kinerja Karyawan. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
Justine T.Sirait. 2006. Memahami Aspek-Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Dalam Organisasi. Jakarta. Grasindo. LAN. 2000 Modul Sosialisasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah..
Jakarta. Minaria,2003.Hubungan Faktor Individu,Organisasi dan Psikologi dengan Kinerja
BPFK Medan,AKK-USU Moss,R.,and C.J.Rowles 1997.Nursing Management:Staff Nurse Job Satisfaction and
Management Style.Philadelphia:W.B.Saunders Company. Notoamodjo, S. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Cetakan ketiga. Jakarta:
Rineka Cipta. Rivai Vethrizal.2003. Manajemen sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan.Jakarta.
Murni Kencana. Robbins,S.P., 1996. Perilaku Organisasi. Jilid I. Terjemahan . Jakarta. Prehallindo. --------- , S.P. 1996 . Perilaku Organisasi. Jilid II. Terjemahan. Jakarta. Prehallindo. RSPI Sulianti Saroso, 2005. Prtosedur Tetap Penganan Flu Burung. Jakarta.
Singgih Santoso,2000.Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik.Jakarta.Gramedia.
---------,2000.Buku Latihan SPSS Statisti Non Paramentrik.Jakarta.Gramedia. Sugiyono.2005.Metode Penelitian Adminstrasi.Cetakan ke dua belas.Bandung.Alfabeta. Suharsimi Arikunto.2002.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Edisi
V.Jakarta Rineka Cipta. Tjandra Yoga Aditama.2003.Manajemen administrasi Rumah Sakit.Edisis
kedua.Jakarta.Universitas Indonesia. Zainuddin Amir.2006.Penatalaksanaan Flu Burung.SMF Ilmu Penyakit Paru FKUSU
RSUP H.Adam Malik.
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
Lampiran 1
Kuesioner
Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap terhadap Kinerja Perawat
Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung di RSUP H. Adam Malik
Tahun 2007
IDENTITAS RESPONDEN :
1. No. Responden : ................................................
2. Nama Responden : ……………………………….
3. Umur : …………… Tahun
4. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan
5. Pendidikan : 1. Sarjana ( S1 ) 2. D III 3. SPK
6. Pangkat / golongan : 1. II a - II d 2. III a – III d 3. III d
7. Masa kerja : …………. Tahun
8. Tanggal Pengisian : ................. . 2007
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda cek (v) pada kolom pilihan jawaban yang tersedia disebelah pernytaan
sesuai yang saudara lakukan. Kriteria memilki skala mulai 1 s/d 2 menurut skala
kepentingannya (untuk pertanyaan pengetahuan, keterampilan, sarana dan imbalan),
skala 1 s/d 5 untuk pernyataan sikap.
Skoring : 2 .......... = Benar 1........... = Salah
2 .......... = Ya 1........... = Tidak
3 .......... = SS (Sangat setuju) 2 .......... = R (Ragu-ragu)
1 .......... = TS (Tidak Setuju)
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
NO Pernyatan Benar Salah A Pengetahuan
1
Penyebab Flu burung Flu burung (Avian Influenza) merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus infulenza A subtipe H5N1 yang pada umumnya menyerang unggas (burung dan ayam).
2
Penatalaksanaan perawatan pasien flu burung Melepaskan semua perhiasan yang ada di tangan sebelum masuk ruangan isolasi
3 Melepaskan pakain luar sebelum masuk ruangan isolasi 4 Memakai baju operasi sebagai lapisan pertama pakaian
pelindung sebelum masuk ruangan isolasi.
5 Membilas kedua belah tangan di bawah air mengalir sebelum masuk ruangan isolasi.
6 Memakai sarung tangan sebatas pergelangan tangan sebelum masuk ruangan isolasi
7 Memakai sepatu bot karet sebelum masuk ke ruangan perawatan pasien flu burung.
8 Setelah 24 jam, setelah pasien disapih dan diekstubasi tanpa adanya kelainan baru maka pasien dapat dipindahkan ke ruangan.
9 Penatalaksanaan keperawatan pasien flu burung (A1) pada dasarnya sama dengan penatalaksanaan pasien pneumonia.
10
Penularan flu burung Kontak dengan unggas atau binatang lain yang sakit
11 Lingkungan yang tercemar virus H5N1 12 Kontak dengan manusia yang terinfeksi flu burung 13 Mengkonsumsi makanan/ produk unggas mentah.
B Keterampilan Ya Tidak
14 Apakah anda sudah pernah mengikuti pelatihan khusus flu
burung.
15 Apakah anda dapat menerapkan ilmu yang didapat dari pelatihan dalam memberikan pelayanan kepada pasien, khususnya pasien flu burung.
16 Apakah anda selalu memakai sarung tangan selama kontak dengan pasien flu burung.
17 Apakah anda selalu memakai gaun pelindung selama kontak dengan pasien flu burung.
18 Apakan anda selalu melepaskan perhiasan sebelum masuk keruangan isolasi flu burung.
19 Apakah anda selalu memberikan informasi kepada pasien/keluarga tentang perkembangan kondisi pasien flu burung
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
C Sikap SS R TS
20 Memberikan informasi kepada pasien & keluarga tentang kondisi pasien merupakan tugas seorang perawat.
21 Memberikana pelayanan kepada pasien flu burung merupakan tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan sebagai seorang perawat.
22 Kerjasama tim dalam pelayanan kasus flu burung sangat diperlukan.
23 Dalam penanganan flu burung, perlu tindakan hati-hati agar terhindar dari resiko penularan pada diri sendiri, keluarga pasien maupun teman kerja.
24 Menjaga hak dan martabat serta menjaga kerahasiaan pasien adalah suatu keharusan.
25 Sebelum mulai memberikan pelayanan kepada pasien flu burung, harus betul-betul mempersiapkan diri.
TERIMA KASIH
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
Lampiran 2
Kuesioner Kinerja Perawat
Berikanlah penilaian atas setiap pertanyaan berukut ini sesuai dengan suasana
yang anda rasakan dan lihat di ruangan perawatan flu burung. Kinerja perawat
menunjukkan mutu pekerjaan, jumlah pekerjaan dan inisiatif yang dilakukan oleh
seorang perawat agar penanganan kasus flu burung berjalan dengan efektif dan efisien.
Penilaian terhadap kinerja perawat terendah dengan skor nilai 1 (Sangat tidak
Baik) dan penilaian tertinggi dengan skor nilai 10 (Sangat Baik). Digambarkan sebagai
berikut :
S k a l a
Contoh : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sangat tidak baik Sangat Baik
No Pertanyaan
Skala Nilai
1 Teknis Ketelitian dalam pengumpulan seluruh data yang berkaiatan dengan pasien flu burung.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 Persiapan diri sebelum memberikan pelayanan kepada pasien flu burung
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 Pengecekan ulang saat sebelum tugas perawatan pasien flu burung tersebut dinyatakan selesai.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 Kemampuan pencegahan penye-baran infeksi dari pasien lain, keluarga dan petugas kesehatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008
5 Usaha dalam menciptakan lingkungan yang tenang dan membatasi pengunjung selama fase akut sesuai indikasi.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
6 Kemampuan dalam membantu perawatan diri yang tidak dapat dilakukan pasien.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7 Individu Konsistensi dalam mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
8 Kemampuan berkomunikasi melalui bahasa isyarat dengan pasien.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
9 Kemampuan dalam menggali dan memberi pemahaman tentang pemakaian alat kepada keluarga.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
10 Kemampuan membantu pasien memilih posisi nyaman untuk istirahat/tidur.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007 USU Repository © 2008