PENGARUH PENGALAMAN, REPUTASI, PRIVASI, DAN …eprints.ums.ac.id/54874/1/NASKAH PUBLIKASI...

19
PENGARUH PENGALAMAN, REPUTASI, PRIVASI, DAN KEAMANAN TERHADAP KEPERCAYAAN (TRUST) PENGGUNA INTERNET DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE (studi empiris masyarakat di Surakarta) Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh: DIYAN FIRMANSYAH B 200 120 312 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Transcript of PENGARUH PENGALAMAN, REPUTASI, PRIVASI, DAN …eprints.ums.ac.id/54874/1/NASKAH PUBLIKASI...

PENGARUH PENGALAMAN, REPUTASI, PRIVASI, DAN KEAMANAN

TERHADAP KEPERCAYAAN (TRUST) PENGGUNA INTERNET DALAM

MELAKUKAN TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

(studi empiris masyarakat di Surakarta)

Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

DIYAN FIRMANSYAH

B 200 120 312

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH PENGALAMAN, REPUTASI, PRIVASI, DAN KEAMANAN

TERHADAP KEPERCAYAAN (TRUST) PENGGUNA INTERNET DALAM

MELAKUKAN TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

(studi empiris masyarakat di Surakarta)

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

Diyan Firmansyah

B200120312

Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Dosen pembimbing

(Drs. Agus Endro Suwarno,M.Si)

ii

iii

PERYANTAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat

karya yang pernah di ajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan

tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan

disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas, maka

akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 15 Juli 2017

Penulis

Diyan Firmansyah

B200120312

1

PENGARUH PENGALAMAN, REPUTASI, PRIVASI, DAN KEAMANAN

TERHADAP KEPERCAYAAN (TRUST) PENGGUNA INTERNET DALAM

MELAKUKAN TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

(studi empiris masyarakat di Surakarta)

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pengalaman, privasi,

reputasi, dan keamanan terhadap kepercayaan (trust) konsumen dalam melakukan

transaksi jual beli online (e-commerce). Populasi dalam penelitian ini adalah

masyarakat di surakarta. Sample ditentukan dengan metode purposive sampling

sehingga diperoleh sampel sebanyak 96 responden. Data yang diperoleh kemudian

dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dengan uji t, uji f, dan

uji koefisien determinasi (R2). Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel

pengalaman, privasi, reputasi, dan keamanan berpengaruh terhadap kepercayaan (trust)

konsumen dalam melakukan transaksi jual beli online (e-commerce).

Kata Kunci : Pengalaman, Privasi, Reputasi, Keamanan, dan Kepercayaan (Trust)

ABSTRACT

The purpose of this study was to examine the influence of experience, reputation,

privacy, and security against consumer confidence in the transaction of buying and

selling online. The population in this research is a community in the surakarta. The

sample is determined by the method of purposive sampling so that the retrieved sample

as many as 96 respondent. The data obtained are then analyzed by using multiple linear

regression analysis with t test, f test, and test the coefficient of determination (R2).The

results of this study indicate that a variable experience, reputation, privacy, and

security influemce on consumer confidence in the transaction of buying and selling

online.

Key Word: experience, reputation, privacy, security and trust

1. PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi saat ini khususnya internet telah

menciptakan jenis-jenis dan peluang-peluang bisnis yang baru di mana transaksi-

transaksi bisnis makin banyak dilakukan secara elektronik atau sering disebut juga e-

commerce. Hal ini disebabkan internet merupakan platfrom terbuka sehingga

2

menghilangkan ketergantungan perusahaan pada vendor tertentu seperti jika

menggunakan sistem yang tertutup (proprietary systems) (Probo, 2010). E-commerce

adalah perilaku bisnis di internet, tidak hanya membeli dan menjual tetapi juga

melayani pelanggan dan bekerja sama dengan mitra bisnis. Dengan e-commerce setiap

transaksi tidak memerlukan pertemuan dalam tahap negoisasi (Mei ie dan Denny,2013).

Istilah E-commerce mulai muncul di tahun 1990-an melalui adanya insiatif

untuk mengubah paradigma transaksi jual beli dan pembayaran dari car konvensional ke

bentuk digital elektronik (I Putu, 2015:1). Menurut Rachadian (2012) peluang

berkembangnya e-commerce sangat terbuka di indonesia. Pertama, jumlah penduduk

yang banyak, sehingga menjadi potensi pasar yang sangat luas. Kedua, geografis

indonesia yang berbentuk kepulauan dan tersebar membuat e-commerce berkembang

menjadi sistem yang memungkinkan setiap orang dapat melakukan transaksi e-

commerce.

Masyarakat memilih bertransaksi dengan menggunakan e-commerce karena

berbagai macam alasan. Masyarakat sebagai pengguna eksternal merasa nyaman saat

tidak perlu membuang waktunya untuk memilih suatu produk (Leung, 2005). Bagi

pengguna eksternal, melakukan e-commerce dapat membuat waktu bertransaksi menjadi

lebih singkat. Gaya hidup yang praktis dan jadwal yang padat merupakan beberapa

faktor pendorong penggunaan e-commerce (Hardanti dan Saraswati 2013). Selain itu

barang-barang yang diperoleh melalui e-commerce lebih murah dibandingkan dengan

cara konvensional, karena distribusi dari produsen ke pengguna eksternal menjadi lebih

singkat.

Penelitian utomo, et al. (2011) menyatakan bahwa pelayanan penjualan secara

elektronik menjadi lahan baru bagi para pelaku kejahatan untuk melakukan tindak

kriminal dengan melakukan penipuan, bahkan sebagian pengguna online takut

melakukan transaksi secara online karena berbagai pertimbangan, yaitu : (1) Kejahatan

komputer yang tinggi, seperti maraknya pembobolan kartu kredit; (2) Perlindungan

terhadap data konsumen yang melakukan pembelian secara online; (3) Penipuan yang

dilakukan secara online.

3

Hartiwi, et al. (2014) menjelaskan bahwa pengguna baru dalam e-commerce

sering merasa bingung ketika berkunjung ke sebuah situs, ada kekhawatiran bahwa

informasi yang pengguna berikan kepada situs akan disebarluaskan ke umum. Untuk

memasarkan barang maupun jasa di internet diperlukan reputasi bagi organisasi dalam

peningkatan kepercayaan pengguna terhadap e-commerce sangat penting karena

mempengaruhi jumlah transaksi online.

Eli, et al. (2014) menyatakan bahwa tidak akan ada transaksi yang terjadi dalam

perdagangan online tanpa adanya kepercayaan. Karena kepercayaan pada perdagangan

online lebih dibutuhkan daripada perdagangan offline (nyata). Transaksi melalui e-

commerce memiliki potensi resiko yang cukup tinggi. Tetapi mengapa transaksi e-

commerce hingga saat ini masih berlangsung dan cenderung meningkat? Apakah

manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya? Berkaitan dengan hal ini

penelitian yang dilakukan oleh yoseph (2013) Pengguna tidak terlalu memperhatikan

reputasi suatu situs ketika mempertimbangkan trust dalam sistem online.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti mereplikasi dari penelitian probo

(2010) yang berjudul “Pengaruh reputasi, privasi, dan keamanan terhadap kepercayaan

(Trust) pengguna internet di semarang dalam sistem “e-commerce”. Dalam penelitannya

dijelaskan bahwa reputasi, privasi, dan keamanan berpengaruh positif terhadap

kepercayaan pengguna internet di Semarang ketika melakukan transaksi e-commerce.

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menambahkan 1 variabel penelitian

yaitu pengalaman sebagai variabel independen serta mengganti populasi dan sampel

yang sebelumnya di Semarang diganti menjadi di Surakarta. Sehingga penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “pengaruh pengalaman, reputasi,

privasi, dan keamanan terhadap kepercayaan (trust) pengguna internet dalam melakukan

transaksi jual beli online (studi empiris pada masyarakat di Surakarta)”.

2. METODE PENELITIAN

2.1. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dan

kemudian ditarik simpulannya Sugiyono (2010:80). Populasi dari penelitian ini adalah

4

masyarakat di surakarta yang sering mengakses internet untuk transaksi online. Menurut

Sugiyono (2010:81), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian

masyarakat atau mahasiswa yang sering mengakses internet untuk melakukan transaksi

e-commerce di wilayah surakarta. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini

menggunaka sampel profbability sampling dengan kategori sampel bertujuan (purposive

sampling).

kriteria responden adalah sebagai berikut:

a. Responden dengan usia minimal 17 tahun

b. Mahasiswa aktif Universitas Muhammadiyah Surakarta

c. Masyarakat di Surakarta

Jumlah sampel yang layak menurut sugiyono (2010:90) adalah minimum

berjumlah 30. Karena jumlah populasi dari penelitian ini tersebar dan sulit diketahui

secara pasti, maka penentuan jumlah sampel menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan:

N = Jumlah sampel

z = Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penelitian sampel

moe = Margin of error ataun tingkat kesalahan maksimum yang dapat ditoleransi

Tingkat keyakinan dalam penentuan sampel yang digunakan adalah 95 persen atau z =

1.96 dan moe ditetapkan sebesar 10% (0.1). Jumlah sampel minimal yang dapat diambil

di penelitian ini adalah sebesar:

5

Berdasarkan perhitungan di atas maka jumlah sampel minimal yang diteliti adalah 96,04

(96) responden. Untuk memudahkan penelitian maka peneliti mengambil sampel

minimal 96 masyarakat di solo yang sering melakukan transaksi jual-beli online.

2.2. Data dan sumber

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yang mana

data ini didapatkan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Menurut

sugiyono (2010), sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpulan data. Sumber diperoleh dari masyarakat dan mahasiswa aktif di

universitas muhammadiyah surakarta yang sering mengakses internet untuk

bertransaksi online. Peneliti akan memberikan kuesioner kepada responden untuk

mengisi kuesioner tersebut. Jika ada pertanyaan yang belum dipahami dapat langsung

ditanyakan kepada peneliti.

Penyebaran dan pengumpulan kuesioner dilakukan secara langsung oleh peneliti

dengan cara langsung mendatangi responden untuk menjawab pertanyaan yang peneliti

berikan. Bentuk kuesioner ini yaitu memberikan daftar pertanyaan kepada responden

tentang pengaruh pengalaman, reputasi, privasi dan keamanan terhadap kepercayaan

konsumen di dalam melakukan transaksi jual beli online (e-commerce). Seluruh

variabel dalam penelitian ini diukur berdasarkan skala likert 5 poin dengan skala

tertinggi dan 1 poin dengan skala tertinggi. Adapun pengukurannya sebagai berikut:

a. Skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS)

b. Skor 2 untuk jawaban tidak setuju (TS)

c. Skor 3 untuk jawaban netral (N)

d. Skor 4 untuk jawaban setuju (S)

e. Skor 5 untuk jawaban sangat setuju (SS)

2.3.Metode Analisis

Model pengujian yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini

adalah menggunakan analisis regresi berganda (multiple regression). Alat analisis ini

digunakan karena sesuai dengan rumusan masalah, tujuan penelitian yaitu ingin menguji

pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen. Metode regresi

berganda dipandang mampu menghubungkan satu variabel dependen dengan

6

variabel independen dalam suatu model prediktif tunggal. Persamaan regresinya sebagai

berikut :

KP = a + b1PGM + b2RPS + b3PVS + b4KMN + e

KP = Kepercayaan

a = Konstanta

b1-b5 = Koefisien regresi

PGM = Pengalaman

RPS = Reputasi

PVS = Privasi

KMN = Keamanaan

e = Standar error

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil Analisis Regresi Berganda

Tabel 2

Hasil Analisis Regresi Berganda Variabel Standardized

Coefficients

T Sig Ket

B

(Constant) 2,106 1,042 0,300

PGM (X1) 0.526 5,099 0.000 Sig

RPS ( X2) 0.132 2,045 0.044 Sig

PVS (X3) 0.189 2,621 0.010 Sig

KMN (X4) 0.174 2,472 0.015 Sig

R2 = 0,708 F hit = 22,811

Adjusted R2 = 0,479 F tab = 2,31

t table = 1,986

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari hasil analisis regresi berganda di atas, dapat diperoleh persamaan sebagai

berikut:

KP=2,106 +0,526PGM + 0,132RPS + 0,189PVS + 0,174KMN + e

Berdasarkan persamaan diperoleh ß1 sebesar 0,526 artinya setiap kenaikan

variabel pengalaman sebesar satu maka kepercayaan (trust) pengguna dalam melakukan

transaksi jual beli online akan meningkat sebesar 52,6% dengan asumsi variabel yang

lain dianggap tetap (cateris paribus). Variabel pengalaman secara parsial mempunyai

thitung sebesar 5,099> ttabel (1,986) dengan nilai probabilitas 0,000 yang nilainya lebih

7

kecil dari 0,05. Hal ini berarti secara parsial variabel pengalaman berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kepercayaan (trust) pengguna internet dalam melakukan

transaksi jual beli online. Sehingga hipotesis pertama diterima.

Nilai ß2 sebesar 0,132 berarti setiap kenaikan variabel reputasi sebesar satu

maka kepercayaan (trust) pengguna dalam melakukan transaksi jual beli online akan

meningkat sebesar 13,2% dengan asumsi variabel yang lain dianggap tetap (cateris

paribus). Variabel reputasi secara parsial mempunyai thitung sebesar 2,045 > ttabel

(1,986) dengan nilai probabilitas 0,044 yang nilainya lebih kecil dari 0,05. Hal ini

berarti secara parsial variabel reputasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepercayaan (trust) pengguna internet dalam melakukan transaksi jual beli online.

Sehingga hipotesis kedua diterima.

Nilai ß3 sebesar 0,189 berarti setiap kenaikan variabel privasi sebesar satu maka

kepercayaan (trust) pengguna dalam melakukan transaksi jual beli online akan

meningkat sebesar 18,9% dengan asumsi variabel yang lain dianggap tetap (cateris

paribus). Variabel privasi secara parsial mempunyai thitung sebesar 2,621 > ttabel (1,986)

dengan nilai probabilitas 0,010 yang nilainya lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti secara

parsial variabel privasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan (trust)

pengguna internet dalam melakukan transaksi jual beli online. Sehingga hipotesis ketiga

diterima.

Nilai ß4 sebesar 0,174 berarti setiap kenaikan variabel keamanan sebesar satu

maka kepercayaan (trust) pengguna dalam melakukan transaksi jual beli online akan

meningkat sebesar 17,4% dengan asumsi variabel yang lain dianggap tetap (cateris

paribus). Variabel keamanan secara parsial mempunyai thitung sebesar 2,572 > ttabel

(1,986) dengan nilai probabilitas 0,015 yang nilainya lebih kecil dari 0,05. Hal ini

berarti secara parsial variabel keamanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepercayaan (trust) pengguna internet dalam melakukan transaksi jual beli online.

Sehingga hipotesis keempat diterima.

Hasil uji simultan menunjukkan besarnya nilai Fhitung sebesar 22,811> Ftabel

(2,31) dengan nilai signifikansinya sebesar 0,000 pada tingkat signifikan 0,05, hal ini

menunjukkan bahwa variabel pengalaman, reputasi, privasi, dan keamanan secara

8

bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan (trust)

pengguna internet dalam melakukan transaksi jual beli online.

Nilai Adjusted R2 sebesar 0,479 menunjukkan bahwa kepercayaan (trust)

pengguna dalam melakukan transaksi jual beli online dipengaruhi oleh variabel variabel

pengalaman, reputasi, privasi, dan keamanan sebesar 47,9% sedangkan sisanya 52,1%

(100% - 47,9%) dipengaruhi oleh faktor lain diluar model.

3.2 Pembahasan

3.2.1 Pengaruh pengalaman terhadap kepercayaan (trust) pengguna internet dalam

melakukan transaksi jual beli online.

Penelitian ini menunjukkan bahwa pengalaman memiliki nilai thitung sebesar

5,099 > ttabel (1,986) dengan nilai probabilitas 0,000 yang nilainya lebih kecil dari 0,05

sehingga Ha diterima. Artinya pengalaman berpengaruh signifikan terhadap

kepercayaan (trust) konsumen dalam melakukan transaksi jual beli online, sehingga H1

diterima kebenarannya.

Konsumen yang telah berpengalaman melakukan transaksi jual beli online

melalui internet akan jauh lebih berhati-hati ketika memilih situs jual beli online, dari

pada yang tidak berpengalaman melakukan transaksi jual beli melalui internet.

Konsumen yang berpengalaman telah belajar bagaimana menghindari perilaku situs jual

beli yang tidak dapat dipercaya dan bagaimana memilih situs jual beli yang perlayanan

keamanan yang terbaik bagi konsumen. Konsumen akan belajar dari masa lalu ketika

akan memilih vendor penyedia jasa jual beli online. Intinya adalah bahwa kepercayaan

muncul dengan tingkat pengetahuan tertentu, dimana pengetahuan diperoleh dari

pengalaman konsumen itu sendiri.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Pappas (2014), Marsono

(2013), Eli, at al (2014), dan Hartiwi, et al. (2014) yang membuktikan bahwa

pengalaman berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan (trust) pengguna internet

dalam melakukan transaksi jual beli online.

3.2.2 Pengaruh reputasi terhadap kepercayaan (trust) pengguna internet dalam

melakukan transaksi jual beli online.

9

Penelitian ini menunjukkan bahwa reputasi memiliki nilai thitung 2,045 > dari ttabel

(1,986) dengan nilai probabilitas 0,044 yang nilainya lebih kecil 0,05 sehingga Ha

diterima. Artinya reputasi berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan (trust)

pengguna internet dalam melakukan transaksi jual beli online, sehingga H2 diterima

kebenarannya.

Reputasi berpengaruh terhadap kepercayaan (trust) pengguna internet dalam

melakukan transaksi jual beli online terjadi karena adanya reputasi dari situs jual beli

online itu sendiri, informasi orang lain yang digunakan seseorang untuk menjadikan

acuan memilih situs jual beli online tertentu, ranting dari konsumen, tanggapan

konsumen setelah mengunjungi atau bertransaksi melalui situs jual beli online tertentu,

dan juga forum diskusi yang biasanya menjadi pertimbangan seseorang menggunakan

layanan dari situs jual beli online tertentu akan menimbulkan kepercayaan (trust)

konsumen dalam melakukan transaksi jual beli online.

Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Probo (2010),

Sihwahjoeni (2016), Marsyel (2016) dan Eli, at al (2014). yang berpendapat bahwa

reputasi berpengaruh terhadap kepercayaan (trust) konsumen dalam transaksi jual beli

online. namun hasil ini berkebalikan dari penelitian yang dilakukan oleh Hendrata

(2013) dan Marsono (2013) yang mendapatkan bahwa reputasi situs dinilai memililki

pengaruh yang tidak signifikan terhadap kepercayaan (trust) pada sistem e-commerce.

3.2.3 Pengaruh privasi terhadap kepercayaan (trust) pengguna internet dalam

melakukan transaksi jual beli online.

Penelitian ini menunjukkan bahwa privasi memiliki nilai thitung sebesar 2,621 >

dari ttabel (1,986) dengan nilai probabilitas 0,010 yang nilainya lebih kecil dari 0,05

sehingga Ha diterima. Artimya privasi berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan

(trust) pengguna internet dalam melakukan transaksi jual beli online, sehingga H3

diterima kebenarannya.

Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Hendrata (2013), Eli,

at al (2014), Agung (2009) dan Probo (2010). Hal tersebut menyangkut jaminan ketika

akan melakukan transaksi secara online, resiko yang dihadapi oleh konsumen cenderung

10

lebih besar dibandingkan dengan membeli secara langsung. Untuk menjamin transaksi

yang dilakukan konsumen situs jual beli online melindungi konsumen secara hukum.

3.2.4 Pengaruh keamanan terhadap kepercayaan (trust) pengguna internet dalam

melakukan transaksi jual beli online.

Penelitian ini menunjukkan bahwa keamanan memiliki nilai thitung sebesar 2,472

> dari ttabel (1,986) dengan nilai probabilitas 0,015 yang nilainya lebih kecil dari 0,05

sehingga Ha diterima. Artinya keamanan berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan

(trust) pengguna internet dalam melakukan transaksi jual beli online, sehingga H4

diterima kebenarannya.

Vendor penyedia jasa jual beli online harus mampu menawarkan keamanan yang

setara dengan keamanan bertransaksi di dunia nyata. Keamanan yang disediakan bisa

berupa keaslian produk yang dijual, ketepatan pengiriman barang, melindungi hak

konsumen dan sebagainnya. Jika keamanan yang diberikan oleh vendor penyedia jasa

jual beli dianggap bagus, maka hal tersebut dapat meningkat rasa kepercayaan (trust)

konsumen dalam melakukan transaksi jual beli online.

Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Probo (2010), Eli, et

al (2014), Fitra (2006), Sihwahjoeni (2016) serta Mei dan Denny (2013). Hasil

penelitian mereka menunjukkan hasil bahwa keamanan berpengaruh terhadap

kepercayaan (trust) pengguna e-commerce. Hal ini menunjukan bahwa perangkat

pedukung yang menjamin situs jual beli seperti perangkat lunak (antivirus, firewall, dan

anti spyware) yang digunakan untuk menghindari penyusup, OS (Operating System)

yang selalu update, jaringan yang digunakan untuk transaksi secara online, pembocoran

data, serta penyalahgunaan data mempengaruhi konsumen dalam melakukan transaksi

jual beli online. Hal tersebut menujukan prosedur keamanan yang memadai terhadap

situs e-commerce akan menimbulkan kepercayaan pengguna internet dalam situs e-

commerce.

4. PENUTUP

4.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

11

1. Variabel pengalaman berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan (trust)

konsumen dalam melakukan transaksi jual beli online. Hal itu ditunjukkan

dengan nilai thitung 5,099> ttabel (1,986) dengan nilai probabilitas 0,000 yang

nilainya lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian hipotesis H1 diterima. Hasil

penelitian ini mendukung penelitian Pappas (2014), Marsono (2013), Eli, at al

(2014) dan Hartiwi, et al. (2014).

2. Variabel reputasi berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan (trust) konsumen

dalam melakukan transaksi jual beli online. Hal itu ditunjukkan dengan nilai

thitung sebesar 2,045 > ttabel (1,986) dengan nilai probabilitas 0,044 yang nilainya

lebih kecil 0,05. Dengan demikian hipotesis H2 diterima.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Probo (2010), Sihwahjoeni (2016),

Marsyel (2016) dan Eli, at al (2014). Namun hasil ini tidak mendukung

penelitian Hendrata (2013) dan Marsono (2013).

3. Variabel privasi berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan (trust) konsumen

dalam melakukan transaksi jual beli online. Hal itu ditunjukkan dengan nilai

thitung sebesar 2,621 > ttabel (1,986) dengan nilai probabilitas 0,010 yang nilainya

lebih kecil 0,05. Dengan demikian hipotesis H3 diterima.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Hendrata (2013), Eli, at al (2014),

Agung (2009) dan Probo (2010).

4. Variabel keamanan berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan (trust)

konsumen dalam melakukan transaksi jual beli online. Hal itu ditunjukkan

dengan nilai thitung sebesar 2,472 > ttabel (1,986) dengan nilai probabilitas 0,015

yang nilainya lebih kecil 0,05. Dengan demikian hipotesis H4 diterima.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Probo (2010), Eli et al (2014), Fitra

(2006), Sihwahjoeni (2016), serta Mei dan Denny (2013).

4.2. Keterbatasan penelitian

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

melemahkan hasilnya, namun diharapkan keterbatasan ini tidak mengurangi manfaat

yang ingin dicapai. Beberapa keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut:

12

1. Penelitian ini hanya terbatas pada masyarakat di surakarta yang merupakan

sebagian gambaran kecil dari konsumen yang sering berbelanja melalui media

internet (e-commerce), sehingga akan menimbulkan perbedaaan hasil dan

simpulan jika dilakukan dengan sampel yang lebih luas.

2. Indikator pertanyaan yang dipakai mengalami pengalih bahasaan sehingga

memunginkan pemahaman responden satu dengan yang lain akan berbeda.

3. Data yang dianalisis dalam penelitian ini menggunakan metode survei, yang

mengandung kelemahan yaitu kemungkinan tidak tercerminkan keadaan

sesungguhnya. Hal ini dikarenakan responden yang tidak serius dalam mengisi

kuesioner, sehingga kemungkinan dapat menimbulkan hasil yang bias atau

menyesatkan.

4. Variabel independen pada penelitian ini hanya empat, sehingga nilai koefisien

determinasi hanya sebesar 47,9%.

4.2 Saran

Berdasarkan simpulan diatas, penulis akan memberikan saran yang bermanfaat

Untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut :

1. Bagi penelitian selanjutnya dapat memperluas wilayah sampel penelitian bukan

hanya masyarakat di wilayah surakarta saja, namun dapat memperluas sampel

penelitian pada wilayah-wilayah lain, sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih

representative dan dapat digeneralisir.

2. Peneliti selanjutnya hendaknya menjelaskan terlebih dahulu isi kuesioner serta

indikatornya, sehingga tidak ada perbedaan pemahaman indikator antara satu

responden dengan yang lainnya.

3. Peneliti selanjutnya diharapkan mengawasi pengisian kuesioner dalam

pengambilan jawaban dari responden, sehingga hasil yang diperoleh sesuai

dengan kondisi yang sebenar-benarnya. Penelitian selanjutnya perlu

ditambahkan menghindari kemungkinan responden tidak objektif dalam mengisi

kuesioner.

4. Bagi penelitian selanjutnya hendaknya menambahkan varabel independen agar

koefisien determinasi lebih dari 47,9%.

13

DAFTAR PUSTAKA

Adliyani Nurlita, Marsono. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan

(Trust) Pengguna Internet dalam Bertransaksi Online. Diponegoro Journal

Accounting. Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 1-10.

http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/accounting.

Ajzen I. 1991. The Theory of Planned Behaviour. Organizational Behaviour and

Human Decision Processes, 50(2),179-221.

Al Latif, As Syifa. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Dapat Meningkatkan

Kepercayaan Konsumen Serta Dampaknya Pada Prespsi Resiko Konsumen

Terhadap Online Shopping (Studi Kasus Pada Situs www.kaskus.us. Yang

menyediakan Situs Online Shopping). Skripsi. Universitas Diponegoro 2014.

Aribowo, Dwi Putra Jati dan Nugroho, Mahendra Adhi. 2013. Pengaruh Trust dan

Perceived of Risk Terhadap Niat untuk Bertransaksi Menggunakan E-

Commerce. Jurnal Nominal Volume II Nomor I Tahun 2013. Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Arwiedya, Mochamad Ridzky. 2011. Analisis Pengaruh Harga, Jenis Media Promosi,

Resiko Kinerja, dan Keragaman Produk Terhadap Keputusan Pembelian Via

Internet pada Toko Online (Studi Kasus Pada Konsumen Toko Fashion

Online yang Bertindak sebagai Reseller yang Ada di Indonesia). Skripsi.

Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro Semarang.

Belanger, France et al. 2002. Trustworthiness in Electronic Commerce: The Role of Privacy,

Security, and Site Attributes. Journal of Strategic Information Systems 11. (Online),

USA.

Crespo, Angel Herrero, and Ignacio Rodriguez Del Bosque. 2010. The Influence of the

Commercial Features of the Internet on the Adoption of E-Commerce by

Consumers. Electronic Commerce Research and Applications Journal

Homepage: www.elsevier.com/locate/ecra.

Deshinta, Risani Atia. 2014. Determinan Tindakan Individu dalam Penggunaan Pembelian

Secara Online. Skripsi. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya Malang.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:

Universitas Diponegoro Semarang.

Hardanti dan Saraswati, Erwin. 2013. Faktor Minat Perilaku Menggunakan Sistem

Informasi Akuntansi Berbasis E-Commerce. Simposium Nasional Akuntansi

XVI.

14

Hendrata, Yoseph Kus, Theresia Purbandari dan Mujilan. 2013. Pengaruh Structural

Assurance dan Perceived Reputation Terhadap Trust Pengguna Internet di

Sistem E-Commerce. Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Katolik Widya Mandala Madiun

Vol. 1 No. 1, Febuari 2013.

Himawan, Asep Saefullah, dan Santoso, Sugeng. 2014. Analisa dan Perancangan

Sistem Informasi Penjuala Online (E-Commerce) pada Cv Selaras Batik.

Simposium Nasional RAPI XIII-2014 FT UMS. ISSN 1412-9612.

http://ditjenkpi.kemendag.go.id/website_kpi/ Indonesia E-Commerce Asean Free

Trande Area (Afta) 2015. Diakses Tanggal 16-03-2016, 04:52 Pm.

http://www.apjii.or.id/ Survei Penggunaan Internet Sektor Bisnis 2013.

Ie, Mei dan Denny. 2013. Analisis Perilaku Konsumen dan Situs Web Terhadap

Kepercayaan dalam Electronic Busines (E-Busines). Proceeding Seminar

Nasional dan Call For Papers Sancall 2013. Surakarta, 23 Maret 2013. Isbn:

978-979-636-247-3.

Lee etal. 2010. Investigatingthe on-line shopping intentions of Vietname sestudents:

anextension of thetheory of planned behaviour. World Transactions on

Engineeringand Technology Education Vol.8, No.4.

Lubis, Arfan Ikhsan. 2010. Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Salemba Empat.

Mcleod Jr, Raymond and Schell, George P. 2008. Management Informasi System Edisi

10. Jakarta: Salemba Empat.

O. Pappas, I., G.Pateli, A., N. Giannakos, M., and Chrissikopoulos, V. 2014.

Moderating effects of Online Shopping experience on customer satisfaction

and repurchase intentions. International journal.

Park, Chung-Hoon, and Young-Gul Kim, 2006. The Effect of Information Satisfaction

and Relational Benefit on Consumers Online Site Commitmennt. Journal of

Electronic Commerce in Organizations, 4 (1), Hal.70-90.

Prabowo, Hartiwi, Darman dan Noegraheni, Enny. 2014. Analisis Kepercayaan dalam

C2C E-Commerce terhadap Keputusan Pembelian dan Dampaknya terhadap

Repurchase pada Kaskus. Binus Business Review Vol. 5 No. 1 Mei 2014:

301-314.

Pratama, I Putu Agus Eka. 2015. E-Commerce, E-Business dan Mobile Commerce.

Bandung: Informatika.

15

Priska Windhy, Sihwahjoeni dan Wahyuni, Tri. 2016. Analisis Hubungan Kontrol

Keamanan, Reputasi E-Vendor dan Keakraban dengan Kepercayaan di

Dalam Penerimaan E-Commerce. SNA XIX, Lampung 2016.

Pujastuti, Eli, Wing Wahyu Winarso dan Sudarmawan. 2014. Pengaruh E-Commerce

toko Online Fashion Terhadap Kepercayaan Konsumen. STIE YKPN

Yogyakarta. Citec Journal, Vol. 1, no. 2, Febuari 2014-April 2014 ISSN:

2354-5771.

R.A. Marlien, Probo. 2010. Pengaruh Reputasi, Privasi, dan Keamanan Terhadap

Kepercayaan (Trust) Pengguna Internet di Semarang dalam Sistem E-

Commerce. Benefit Journal Manajemen dan Bisnis Volume 14, Nomor 2,

Desember 2010, hlm.92-99.

Ullah, Ilham Akmal Dhiya. 2014. Analisis Kepercayaan Konsumen dan Risiko E-

Commerce Terhadap Keputusan Pembelian Secara Elektronik (Survei pada

Komunitas Kaskus Regional Solo. Naskah Publikasi. Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Utomo, Pudji dan Endanga Lestariningsih, Yohanes Suhari. 2011. Kepercayaan

Terhadap Internet serta Pengaruhnya pada Pencarian Informasi dan

Keinginan Membeli secara Online. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.

Utomo, Yuni Prihadi. 2013. Eksplorasi dan Analisis Regresi dengan Spss. Bandung:

Elexpedia.