PENGARUH PENETAPAN HARGA JUAL DAN JUMLAH ...repository.uinjambi.ac.id/2843/1/Faniza...
Transcript of PENGARUH PENETAPAN HARGA JUAL DAN JUMLAH ...repository.uinjambi.ac.id/2843/1/Faniza...
PENGARUH PENETAPAN HARGA JUAL DAN JUMLAH PRODUKSI
KELAPA SAWIT TERHADAP PENDAPATAN ANGGOTA KOPERASI
MAJU BERSAMA DI SUNGAI GELAM
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Dalam Ilmu Ekonomi Syariah
Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
FANNIZA OKTAFIANI
NIM: SES 141302
Pembimbing ;
Dr. Novi Mubyarto, SE.,ME
Bambang Kurniawan, S.P.,M.E
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
1440 H / 2019 M
MOTTO
ا يا الكم تأكلا ل آمىا الذيه أي تكن أن إل بالباطل بيىكم أم
ل مىكم تزاض عه تجارة إن أوفسكم تقتلا ا بكم كان الل (92) رحيم
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dengan perdagangan
yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu
membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu.1
1 An- Nisa (4) : 29.
ABSTRAK
Fanniza Oktafiani; SES 141302; Pengaruh Penetapan Harga Jual dan Jumlah
Produksi Kelapa Sawit terhadap Pendaptan Anggota Koperasi Maju Bersama di
Sungai Gelam.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Harga dan Jumlah Produksi
Kelapa Sawit terhadap Pendapatan Koperasi Maju Bersama di Sungai Gelaam.
Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Jenis data yang digunakan
yaitu data primer dan sekunder. Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
kumpulan data-data dan dokumentasi. Data penelitian ini adalah data-data
pendapatan anggota Koperasi Maju Bersama sebanyak 36 bulan selama 3 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh penetapan harga jual
terhadap pendapatan anggotaKoperasi Maju Bersama, dibuktikan dari thitung > ttabel
sebesar 4,876> 1,697; (2) ada pengaruh signifikan dan positif jumlah produksi
kelapa sawit terhadap pendapatan anggota Koperasi maju Bersama,dibuktikan
dari thitung > ttabel sebesar 6,278 > 1,697; (3) dan ada pengaruh signifikan antara
penetapan harga jual, jumlah produksi kelapa sawit secara bersama-sama terhadap
pendapatan anggota Koperasi Maju Bersama, dibuktikan dari fhitung > ftabel sebesar
41,391 >1,45.
Kata kunci: Penetapan Harga Jual, Jumlah Produksi Kelapa Sawit,
Pendapatan Anggota Koperasi Maju Bersama
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah atas berkat Rahmat Allah yang senantiasa memberikan
nikmat dan karunia-Nya serta Kekuatan Lahir batin kepada penulis. Sholawat
beserta salam mudah-mudahan selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan umatnya yang selalu
taat dengan ajarannya. Semangat pejuang dan harapan untuk selalu berusaha dan
berupaya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan Judul “Pengaruh
Penetapan Harga Jual dan Jumlah Produksi Kelapa Sawit terhadap Pendapatan
Anggota Koperasi Maju Bersama di Sungai Gelam”. Ini dimaksudkan untuk
memenuhi sebagian dari persyaratan guna menyelesaikan program sarjana (S1)
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Jambi.
Penyusun skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan saran yang diberikan
oleh Bapak Dr. Novi Mubyarto, SE.,M.E selaku dosen Pembimbing I dan
Bapak Bambang Kurniawan, SP., M.E selaku dosen Pembimbing II dalam
penulisan skripsi ini. Dan juga kepada Koperasi Maju Bersama di Sungai
Gelam yang telah memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian di kantor
lembaga tersebut dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Berkat
adanya bantuan baik kritik maupun saran dari berbagai pihak dalam
mengumpulkan data, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu, hal yang pantas penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan skripsi ini, teutama kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri
(UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Bapak Prof. Dr. Subhan, M. Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Jambi.
3. Ibu Rafidah, SE., M. EI, Bapak Dr. Novi Mubyarto, SE., ME, Ibu Dr.
Halimah Ja’far, M. Fil. I, Selaku Wakil Dekan I, II, Dan III di Lingkungan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
4. Bapak Dr. Sucipto, S. Ag., MA sebagai Ketua Jurusan Ekonomi Syariah dan
GWI Awal Habibah, SE, M, EI, sebagai Sekretaris Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan bisnis Islam UIN STS Jambi
yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis
6. Bapak dan Ibu Staf TU dan Akademik di Lingkungan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN STS Jambi
7. Teman-teman lokal Perbankan A 2014, Keluarga Rusuh, Rekan Seperjuangan
Resimen Mahasiswa BATALYON 002 Mahawira TA. 2014,serta teman-
teman Kuliah Kerja Nyata posko 09 Desa Baru Kec. Mestong, terima kasih
atas segala dukungannya
8. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung
maupun tidak langsung
Di samping itu, penulis sadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, diharapkan kepada semua pihak untuk dapat
memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Hanya Allah SWT
yang memiliki kesempurnaan sedangkan kehilafan tak lepas dari pemikiran
manusia. Oleh karena itu kita mohon ampunan kepada-Nya dan kepada sesama
manusia kita mohon kemaafanya. Semoga amal kebajika kita dibalas oleh Allah
SWT.
Jambi, 25 November 2018
Penulis
FANNIZA OKTAFIANI
NIM. SES 141302
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
LEMBARAN PERNYATAAN .................................................................... ii
NOTA DINAS ................................................................................................ iii
LEMBARAN PENGESAHAN ..................................................................... iv
MOTTO ......................................................................................................... v
PERSEMBAHAN .......................................................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 7
C. Tujuan Masalah ................................................................................ 7
D. Manfaat Masalah .............................................................................. 7
E. Batasan Masalah .............................................................................. 8
F. Kerangka Teori ................................................................................. 8
G. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 28
H. Kerangaka Pemikiran ....................................................................... 31
I. Hipotesis .......................................................................................... 32
BAB II METODE PENELITIAN ................................................................. 32
A. Pendekatan Penelitian ....................................................................... 32
B. Jenis dan Data Penelitian .................................................................. 32
C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 33
D. Metode AnalisisData ........................................................................ 34
E. Teknik Analisis Data ....................................................................... 36
F. Definisi Variabel Penelitian .............................................................. 40
G. Sisitematika Penulisan ..................................................................... 41
BAB III GAMBARAN UMUM..................................................................... 43
A. SejarahBerdirinya Koperasi ............................................................. 43
B. Dasar Hukum, Pembiayaandan Tujuan Koperasi ............................ 44
C. Visi dan Misi Koperasi .................................................................... 47
D. Stuktur Organisasi ........................................................................... 48
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN .............................. 53
A. Hasil Penelitian ............................................................................... 53
B. Hasil Uji Asumsi Klasik .................................................................. 55
C. Hasil Teknik Analisis Data ............................................................. 60
D. Pembahasan .................................................................................... 67
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 71
A. Kesimpulan ..................................................................................... 71
B. Saran ............................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Penetapan Harga Jual, Jumlah Produksi dan Pendapatan per Tahun
Koperasi Maju Bersama di Sungai Gelam Tahun 2016-1018
Tabel 1.2 : Tinjauan Pustaka
Tabel 4.1 : Data Rata-rata Penetapan Harga JualKelapaSawittahun 2016-2018
Tabel 4.2 : Data Jumlah Produksi Kelapa Sawit tahun 2016-2018
Tabel 4.3 : Pendapatan Koperasi Maju Bersama tahun 2016-2018
Tabel 4.4 : Hasil Uji Multikolinerieritas
Tabel 4.5 : Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Tabel 4.6 : Hasil Uji F (Simultan)
Tabel 4.7 : Hasil Uji T (Parsial)
Tabel 4.8 : Uji Koefisien Determinasi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 : Kerangka Pemikiran
Gambar 3.1 : Stuktur Organisasi
Gambar 4.1 : Hasil Uji Normalitas Metode Diagram Histrogram
Gambar 4.2 : Hasil Uji Normalitas Metode Probability Plot
Gambar 4.3 : Hasil Uji Heterokesdatisitas
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Koperasi merupakan salah satu badan usaha, disamping badan usaha lain
seperti BUMN, BUMD, maupun badan usaha swasta seperti Perseroan terbatas,
CV, UD, dan lainnya. Namun keberadaan koperasi kurang mendapatkan perhatian
yang besar dari pemerintah, pada hal koperasi merupakan badan usaha yang lebih
dekat dengan rakyat. Dan bahkan koperasi merupakan badan usaha yang sangat
demokratis, karena koperasi dibentuk oleh anggota dan berazaskan kekeluargaan.2
Koperasi mempunyai artibekerja sama. Adanya kerja sama dimaksudkan
untuk mencapai tujuan yang semula sukar dicapai oleh orang perseorang, tetapi
akan mudah dicapai bila dilakukan kerja sama antara beberapa orang. Oleh karena
itukoperasi sangat berperan dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional
dalam mensejahterakan ekonomi rakyat. Tujuan koperasi adalah untuk
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya sertaikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur yang berlandaskan
Pancasila dan Undang–Undang Dasar1945.3
Operasional koperasi diarahkan agar mampu mendorong laju pertumbuhan
ekonomi dengan tetap memberikan perhatian dan meningkatkan perannya dalam
membantu para anggota koperasi untuk meningkatkan tarif hidup ke arah yang
2Sigit Puji Winarto. Pengaruh Modal Sendiri, Jumlah Anggota dan Aset Terhadap Sisa
Hasil Usaha Pada Koperasi di Kota Kediri, Jurnal Nusantara Of Research/ Vol.1, No. 2, Oktober
2014. Hlm. 152 3Ayu wandira, I Made Dwita Atmaja,Pengaruh Kridit Simpan Pinjam Terhadap
Pendapatan Koperasi Pada Koperasi Tani Syatya Jaya Kellincong Periode 2006-2011, Jurnal
Riset Akuntansi/ Vol.2 No.1, April 2013. Hlm. 3
lebih makmur. Seiring dengan berkembangnya zaman, koperasi juga ikut
berkembang menuju arah yang tentunya lebih baik lagi.4
Seperti diketahui bahwa usaha koperasi adalah usaha yang berkaitan
langsung dengan kepentingan anggota untuk meningkatkan usaha dari
kesejahteraan anggota. Dalam perkataan lain, usaha koperasi diarahkan pada
bidang usaha yang berkaitan langsung dengankepentingan anggotanya, baik untuk
menunjang usaha maupun kesejahteraannya, dimana dalam melakukan usaha itu
anggota mengajukan permohonan perkebunan padakoperasi demi memenuhi
kebutuhan masing–masing anggota.
Koperasi dan anggotanya memakai simpanan pokok dan simpanan wajib,
didalam hukum syariah pihak Koperasi Maju Bersama dengan pihak anggota
memakai akad Musyarakah dimana akad kerjasama antara dua pihak atau lebih
untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi
dana (atau kompensasi, expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan
risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. akad kerjasama atau
usaha patungan antara dua/lebih pemilik modal atau ahliah, untuk melaksanakan
suatu jenis usaha yang halal dan produktif.
Adapun dasar hukum Musyarakah dari Al-Quran:
إلالذينآمنواوعملواالصالات ب عض وإنكثيرامناللطاءلي بغيب عضهمعلى
Artinya:“ Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang
berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain,
4Ni Luh Pt. Sri Marleni, I Ketut Suwarna, I Wayan Suwendra, pengaruh kredit terhadap
pendapatan pada koperasi pegawai negeri (kpn), Jurnal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen/ Vol. 2 Tahun 2014.
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh” (Q.S.
shaad: 24)
Maksud dari ayat diatas bahwa, Ayat ini merujuk pada dibolehkannya
praktik akad musyarakah. Lafadz “al-khulatha” dalam ayat ini bisa diartikan
saling bersekutu/partnership, bersekutu dalam konteks ini adalah kerjasama dua
atau lebih pihak untuk melakukan usaha perniagaan. Berdasarkan pemahaman ini,
jelas sekali bahwa pembiayaan musyarakah mendapat legalitas dari syariah.
Perkebunan kelapa sawit merupakan sektor yang sangat penting
peranannya didalam perekonomian diberbagai negara berkembang termasuk
Indonesia.Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu produk andalan dari
Indonesia untuk meningkatnya perekonomian Negara. sehingga banyak
persaingan investor di dunia pasar, yang dapat dilihat tidak konstanya harga
kelapa sawit/ harga kelapa sawit berubah ubah sesuai dengan standar dan hukum
Indonesia
Dalam perdagangan, kita mengenal istilah penentuan harga, penentuan
harga merupakan salah satu aspek terpenting dalam kegiatan perdagangan. Harga
menjadi sangat penting diperhatikan, mengingat harga menentukan laku tidaknya
suatu produk dalam perdagangan. Jika salah dalam menentukan harga maka akan
berakibat fatal dalam produk yang ditawarkan nantinya. Harga merupakan satu-
satunya unsur dalam perdagangan yang menghasilkan keuntungan dan pendapatan
jualan barang dan jasa. Oleh karena itu, harga yang ditetapkan penjual harus
sebanding dengan penawaran nilai kepada konsumen.5
Rendahnya tingkat produktivitas dan mutu hasil merupakan masalah
utama dalam perkebunan. Hal ini disebabkan karena belum maksimalnya
5Kurniawan Saifullah, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta : Kencana,2006), Cet Ke-2,
hlm.24.
pengelolaan usaha tani perkebunan dalam penerapan teknologi maju terutama
penggunaan benih unggul yang bermutu, pupuk, pengendalian hama, penyakit dan
gulma, serta penanganan panen dan pasca panen, rendahnya tingkat kemampuan
SDM lemahnya kelembagaan petani yangada dan lemahnya posisi rebut tawar
(bargaining position), sehingga petani pekebun belum dapat menikmati nilai
tambah yang memadai baik dari kegiatan produksi kegiatan pasca produksi.
Adapun harga, jumlah produksi kelapa sawit dan pendapatan Koperasi
Maju Bersama di Sungai Gelam tahun 2016-2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1
Harga, Jumlah Produksi dan Pendapatan Per Tahun Koperasi Maju
Bersama di Sungai Gelam Tahun 2016-2018
NO Tahun Harga kelapa
sawit (Rp)
Jumlah
produksi (Rp)
Pendapatan
(Rp)
1 2016 1731 4.920.613 2.110.644.812
2 2017 1854 4.541.890 2.177.712.999
3 2018 1586 3.190.000 1.321.384.264
Sumber : Data Pendapatan Koperasi Maju Bersama
Berdasarkan dari tabel diatas dapat dilihat bahwa harga kelapa sawit,
jumlah produksi dan pendapatan sangatlah berpengaruh dilihat dari tahun 2016
harga kelapa sawit mengalami penurunan dan jumlah produksi yang diahasilkan
meningkat sedangkan ditahun 2017 harga kelapa sawit mengalami kenaikan dan
jumlah produksi yang dihasilkan mengalami penurunan. Dalam teori penawaran
dan permintaan, menggambarkan hubungan-hubungan di pasar, antara calon
pembeli dan penjual dari suatu barang atau jasa. Ketidakseimbangan yang terjadi
menyebabkan kenaikan harga dan kelangkaan. Dilihat dari tahun 2018 mengalami
penurunan drastis dikarenakan faktor produski yang tidak memungkinkan, cuaca
yang tidak mendukung seperti musim kemarau dan musim hujan, persedian
pabrik-pabrik menumpuk, gagal panen, buah yang belum masak dan nilai rupiah
jatuh terhadap dolar sehingga mengalami penurunan.6
Koperasi Maju Bersama di sungai Gelam menjalankan operasionalnya
mencari pengelolah-pengelolah yang akan mengurus lahan yang akan di buat
untuk perkebunan kelapa sawit karna koperasi maju bersama tidak mampu untuk
mengelolah sendiri. Maka terpilihlah PT. Gudang Garam sebagai yang
mengelolah lahan. Dengan perjanjian akad mukhabarah yang dimana Pihak
koperasi memiliki lahan/ladang pertanian dan pihak PT. Gudang Garam
pengelolah/penggarap lahan. Dengan Koperasi Maju Bersama memberikan lahan
pertanian kepada PT. Gudang Garam untuk mengelolah, ditanani, dan dipelihara
dengan imbalan tertentu (presentasi) dari hasil panen yang benihnya berasal dari
PT. Gudang Garam. Bentuk akad kerjasama antara Koperasi Maju Bersama dan
PT. Gudang Garam dengan perjanjian bahwa hasilnya akan dibagi menjadi
seperdua bagian antara Koperasi Maju Bersama dan PT. Gudang Garam menurut
kesepakatan bersama.
Adapun hadist dari Mukhabarah adalah sebagai berikut :
سر )ا ي ر مسلمم( ا مه ث مز ا ل خيبزط بشزج يخز ما مى م مل عاأ سل عه ابب ان عمز الىبي صلى الله علي
Artinya: Dari Ibnu Umar: “Sesungguhnya Nabi SAW. Telah memberikan
kebun kepada penduduk khaibar agar dipelihara oleh mereka dengan perjanjian
mereka akan diberi sebagian dari penghasilan, baik dari buah – buahan maupun
dari hasil pertahun (palawija)” (H.R Muslim).
6Sumber Koperasi Maju Bersama di Sungai Gelam
Hadits diatas yang dijadikan pijakan ulama untuk menunaikan kebolehan
melakukan mukhabarah. Ulama berpendapat tidak ada larangan untuk melakukan
mukhabarah, pendapat ini dikuatkan oleh Nawawi, Ibnu Mundzir, dan Khatabbi,
mereka mengambil alasan hadist Ibnu Umur yang diriwayatkan oleh Imam
Muslim.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan pihak koperasi maju
bersama, bagi hasil yang didapat sangat ditentukan oleh harga kelapa sawit dan
jumlah produksi.Jika dilihat dari harga kelapa sawit juga mengalami fluktuasi
begitu pula dengan produksi yang juga mengalami fluktuasi. Hal tersebut tentu
berpengaruh pendapatan yang diterima oleh koperasi maju bersama.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul : Pengaruh Penetapan Harga Jual dan Jumlah
Produksi Kelapa Sawit Terhadap Pendapatan AnggotaKoperasi Maju
Bersama di Sungai Gelam.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian rumusan masalah tersebut, maka perlu diajukan
pertanyaan sebagai penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh harga jual dan jumlah produksi kelapa sawit secara
simultan terhadap pendapatan koperasi Maju Bersama di Sungai Gelam ?
2. Bagaimana pengaruh penetapan harga jual dan jumlah produksi kelapa
sawit secara parsial terhadap pendapatan anggota koperasi Maju Bersama
di Sungai Gelam?
C. Tujuan Masalah
Bedasarkan rumusan masalah yang telah disajikan di atas, maka
tujuan dalam penelitian ini adalah untuk:
1. Untuk mengetahui pengaruh penetapan harga jual dan jumlah produksi
kelapa sawit secara simultan terhadap pendapatan anggota koperasi Maju
Bersama di Sungai Gelam.
2. Untuk mengetahui pengaruh penentuan harga jual dan jumlah produksi
kelapa sawit secara parsial terhadap pendapatan Anggota koperasi Maju
Bersama di Sungai Gelam.
D. Manfaat Masalah
Dalam penelitian ini diharapkan memberikan manfaat, di antaranya
untuk:
1. Para Penelitian, yaitu sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh
gelar Strata Satu (S1) pada program Ekonomi Islam.
2. Para Akademisi, yaitu dapat menambah pengetahuan mengenai pengaruh
penetapan harga jual, dan jumlah produksi kelapa sawit terhadap
pendapatan anggota Koperasi maju Bersama di sungai gelam.
E. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini berfokus pada analisis
pengaruh penetapan harga jual, jumlah produksi kelapa sawit terhadap
pendapatan anggota di Koperasi Maju Bersama di Sungai Gelam.
F. Kerangka Teori
1. Pengertian Harga jual
Penentuan harga jual merupakan hal penting dalam suatu perusahaan
karena merupakan dasar dalam penentukan keuntungan yang diharapkan.
Penentuan harga jual juga mempengaruhi kehidupan perusahaan. Penentuan
harga jual yang terlalu tinggi akan menyebabkan konsumen beralih pada
perusahaan pesaing yang menawarkan harga lebih murah dengan kualitas
barang atau jasa yang relatif sama. Hal ini menyebabkan perusahaan
memperoleh kerugian jangka panjang yaitu kehilangan konsumen yang
secara otomatis akan mengurangi perolehan laba perusahaan. Sedangkan
penentuan harga jual yang terlalu rendah menyebabkan perusahaan
mengalami kerugian karena harga jual barang atau jasa tidak bisa menutupi
seluruh biaya produksi.
Harga adalah nilai barang atau jasa yang diungkapkan dalam satuan
rupiah atau satuan uang lainnya. Sedangkan harga jual adalah nilai yang
dibebankan kepada pembeli atau pemakai barang dan jasa. Dalam hal ini
harga jual merupakan suatu yang dapat digunakan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasi dari barang dan jasa serta pelayannya. Dari definisi
diatas dapat disimpulkan bahwa harga harga jual adalah sejumlah biaya
yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa
ditambah dengan persentase laba yang diinginkan perusahaan, karena itu
untuk mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan salah satu cara yang
dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara menentukan
harga yang tepat untuk produk yang terjual.7
2. Metode Penetapan Harga jual
Menurut Herman ada beberapa metode penetapan harga (methods of
price determination) yang dapat dilakukan budgeter dalam perusahaan,
yaitu:
1. Metode taksiran (judgemental method),
7Robby Tri Rizky, Pengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan
Petani Karet(Studi di Desa Muhajjirin Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi),
Skripsi IAIN STS Jambi, (2015) Hlm. 7-8
metode ini biasa digunakan oleh perusahaan yang baru saja berdiri
karena dilakukan dengan menggunakan prediksi tanpa menggunakan
data statistik. Oleh karena itu kekurangan dari metode ini adalah tingkat
keakuratan prediksi sangat rendah.
2. Metode berbasis pasar (market-based pricing)
a. Harga pasar saat ini (current market price), metode ini dipakai
apabila perusahaan mengeluarkan produk baru, yaitu hasil
modifikasi dari produk yang lama. Perusahaan akan menetapkan
produk baru tersebut seharga dengan produk yang lama. Penggunaan
metode ini murah dan cepat. Akan tetapi pangsa pasar yang didapat
pada tahun pertama relatif kecil karena konsumen belum mengetahui
profil produk baru perusahaan tersebut.
b. Harga pesaing (competitor price), metode ini menetapkan harga
produknya dengan mereplikasi langsung harga produk perusahaan
saingannya untuk produk yang sama atau berkaitan. Dengan metode
perusahaan berpotensi mengalami kehilangan pangsa pasar karena
dianggap sebagai pemalsu. Ini dapat terjadi apabila produk
perusahaan tidak mampu menyaingi produk pesaing.
c. Harga pasar yang disesuaikan (adjusted current marker price),
penyesuaian dapat dilakukan berdasarkan pada faktor eksternal dan
internal. Dengan metode ini, perusahaan mengidentifikasi harga
pasar yang berlaku pada saat penyiapan anggaran dengan melakukan
survey pasar atau memperoleh data sekunder. Harga yang berlaku
tersebut dikalikan dengan penyesuaian (price adjustment) setelah
mempertimbangkan faktor internal dan eksternal yang ditetapkan
dalam angka indeks (persentase). Indeks 87 berarti 87/100.
3. Metode berbasis biaya (cost-based pricing)
a. Biaya penuh plus tambahan tertentu (full cost plus mark-up), dalam
metode ini budgeter harus mengetahui berapa proyeksi full cost
untuk produk tertentu. Full cost adalah seluruh biaya yang
dikeluarkan dan atau dibebankan sejak bahan baku mulai diproses
sampai produk jadi siap untuk dijual. Hasil penjumlahan antara full
cost dengan tingkat keuntungan yang diharapkan (required profit
margin) yang ditentukan oleh direktur pemasaran atau personalia
yang diberikan wewenang dalam penetapan harga, akan membentuk
proyeksi harga untuk produk itu pada tahun anggaran mendatang.
b. Required profit margin dapat juga ditetapkan dalam persentase.
Untuk menetapkan profit, budgeter harus mengalikan full cost
dengan persentase required profit margin. Penjumlahan antara profit
dengan full cost akan menghasilkan proyeksi harga.
c. Biaya variabel plus tambahan tertentu (variable cos plus mark-up)
Dengan metode ini budgeter menggunakan basis variblel cost.
Proyeksi harga diperoleh dengan menambahkan mark-up laba yang
diinginkan. Mark-up yang diinginkan pada metode ini lebih tinggi
dari mark-up dengan basis full cost. Hal ini disebabkan biaya
variabel selalu lebih rendah daripada full cost.
3. Fungsi penetapan harga
Harga memiliki fungsi dan peranan penting bagi 3 pihak sekaligus,
yaitu bagi perekonomian, bagi konsumen, dan juga bagi perusahaan.
a. Bagi perekonomian: harga sebuah produk atau jasa mempengaruhi
sewa lahan, upah, bunga dan laba.
b. Bagi konsumen: konsumen mempertimbangkan harga berdasarkan
citra, merek, lokasi toko, layanan, nilai (value) dan kualitas.
c. Bagi perusahaan: harga mempengaruhi posisi bersaing dan pangsa
pasar perusahaan, selain itu harga juga berpengaruh pada
pendapatan dan laba bersih perusahaan.
4. Harga Jual
Harga adalah nilai barang atau jasa yang diungkapkan dalam satuan
rupiah atau satuan uang lainnya. Sedangkan harga jual adalah nilai yang
dibebankan kepada pembeli atau pemakai barang dan jasa. Dalam hal ini
harga jual merupakan suatu yang dapat digunakan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasidari barang dan jasa serta pelayannya. Dari definisi
diatas dapat disimpulkan bahwa harga harga jual adalah sejumlah biaya
yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa
ditambah dengan persentase laba yang diinginkan perusahaan, karena itu
untuk mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan salah satu cara yang
dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara menentukan
harga yang tepat untuk produk yang terjual.8
Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk
suatu barang dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan kepada
konsumen. Harga jual ditetapkan oleh pembeli dan penjual dalam suatu
proses tawar menawar penjual akan meminta harga jual yang lebih tinggi
8Robby Tri Rizky, Pengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan
Petani Karet(Studi di Desa Muhajjirin Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi),
Skripsi IAIN STS Jambi, (2015) Hlm. 7-8
dari yang diharapkan diterimanya, sedangkan pembeli menawarkan lebih
rendah dari yang diharapkan akan dibayarnya. Dengan tawar menawar
mereka akan sampai pada suatu kesepakatan tentang harga.9 Penentuan
harga jual adalah salah satu permasalahan yang penting dalam manajemen
perusahaan. Kesalahan dalam menentukan harga jual akan berdampak
negatif dalam perusahaan.
Apabila perusahaan menentukan harga jual rendahkemungkinan
perusahaan akan mengalami rugi. Sebaliknya apabila perusahaan menjual
barangnya terlalu tinggi, maka akan sulit perusahaan itu menjual
barangnya, hal ini dikarenakan konsumen akan membeli barang kepada
perusahaan pesaing yang menentukan harga jualnya lebih rendah.
5. Harga Pokok Produksi
Menurut Muyadi (ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah
terjadi atau kemungkinan terjadi untuk memperoleh penghasilan dan
merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi
Sedangkan menurut Supriyono (1999:144)) biaya-biaya dalam penentuan
harga pokok produksi terdiri dari tiga unsur :
a. Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku adalah biaya bahan yang dipakai untuk diolah dan
akan menjadi bahan produk jadi.
b. Biaya Tenaga Kerja
9Ibid.
Biaya tenaga kerja merupakan balas jasa yang diberikan kepada
karyawan produksi baik yang secara langsung maupun yang tidak
langsung turut ikut mengerjakan produksi barang yang bersangkutan.
c. Biaya Overhead Pabrik
Merupakan biaya yang tidak dapat dibebankan secara langsung pada
suatu hasil produk. Biayaini meliputi biaya-biaya selain biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja.10
6. Pengertian Produksi
Produksi adalah segala kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan
atau menambah guna atau suatu benda, atau segala kegiatan yang ditujukan
untuk memuaskan orang lain melalui petukaran. Dan semua kegiatan untuk
menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa, dengan
memanfaatkan faktor-faktor produksi yang tersedia.11
produksi juga merupakan kegiatan usaha manusia dalam
menghasilkan barang dan jasa yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia. Sedangkan Joesron et al. berpendapat bahwa produksi
merupakan hasil akhir dari proses ekonomi dengan memanfaatkan masukan
atau input guna menghasilkan suatu output. Disimpulkan bahwa produksi
adalah proses ekonomi yang dilakukan manusia dalam menghasilkan suatu
10
R Bambang DwinWardoyo, DKK. Pengaruh Penentuan Harga Pokok Produksi
Terhadap Harga Jual Pada Industri Krupuk (Studi Kasus di UD. INUN Jaya Sampang, Majalah
Ekonomi ISSN 1411-9501/ Vol.18, No.2 Desember 2014. Hlm. 110. 11
Sumiarti, Murti et, al., Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan, Edisi II, Penerbit Liberty,
Yogyakarta, 1987, Hlm. 60.
output berupa barang atau jasa yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari hidup manusia.12
Suatu perusahaan memerlukan sumber daya yang akan dipergunakan
untuk produksi barang. Sumber daya tersebut berupa bahan mentah, bahan
pembantu, mesin-mesin, pelaratan lain, tenaga kerja, modal, dan tanah.
Selain sumber daya tersebut jumlah permintaan merupakan penentu luas
produksi yang paling menguntungkan. Luas produksi optimal suatu
perusahaan akan terpenuhi oleh beberapa faktor :
a. Tersedianya bahan dasar.
b. Tersedianya kapasitas mesin-mesin yang dimiliki.
c. Tersedianya tenaga kerja.
d. Besarnya permintaan akan hasil produksi.
e. Tersedianya faktor-faktor produksi yang lain.
Luas produksi bukan satu-satunya yang menentukan luas perusahaan,
sebab untuk mengukur luas perusahaan harus berdasarkan pada :
a. Bahan dasar yang dipergunakan.
b. Bahan yanng dihasilkan.
c. Mesin peralatan yang digunakan.
d. Jumlah tenaga kerja yang digunakan.13
Produk memiliki arti penting bagi perusahaan karena tanpa adanya
produk, perusahaan tidak akan dapat melakukan apapun dari usahanya.
Pembeli akan membeli produk kalau merasa cocok, karena itu produk harus
12
Amirus Saleh Mejaya, DKK.Pengaruh Produksi, Harga Internasional, dan Nilai Tukar
Terhadap Volume Ekspor (Studi pada Ekspor Global Teh Indonesia Periode Tahun 2010-
2013),Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 2 Juni 2016. Hlm. 22. 13
Sipit, Pengaruh Produksi, Harga, Lokasi dan Promosi Terhadap Minat Konsumen
Muslim Perabotan Rumah Tangga di Jelutung Kota Jambi, Skripsi IAIN STS Jambi, (2016) Hlm.
12
disesuaikan dengan keinginan ataupun kebutuhan pembeli agar pemasaran
produk berhasil. Dengan kata lain, pembuatan produk lebih baik
diorientasikan pada keinginan pasar atauselera konsumen.
Segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan. Saat ini semua produsen memahami begitu
pentingnya peranan artikualitas produk yang unggul untuk memenuhi
harapan pelanggan pada semua aspek produk yang dijual kepasar. Para
petinggi perusahaan pun semakin menyadari dan mempercayai adanya
keterhubungan langsung antara kualitas produk terhadap keputusan
pembelian konsumen yang pada akhirnya akan meningkatkan pangsa pasar
di pasar sasaran.
Proses produksi,yaitu cara metode atau teknik untuk menciptakan atau
menambah kegunaan suatu barang/jasa dengan mengggunakan faktor-faktor
produksi yang ada. Proses produksi terus menerus ini ditandai dengan aliran
bahan baku yang yang selalu tetap atau mempunyai pola yang selalu sama
sampai produk selesai dikerjakan. Proses ini biasanya untuk membuat
produk secara massa atau dalam jumlah yang besar.14
7. Fungsi Produksi
fungsi produksi, adalah sebuah deskripsi matematis atau kuantitatif
dari berbagai macam kemungkinan-kemungkinan produksi teknis yang
dihadapi oleh suatu perusahaan. Fungsi produksi memberikan output
` 14
Multi sumarni dan John Suprihanto. Pengantar Bisnis(Dasar-Dasar Ekonomi
Perusahaan) Edisi keenam, (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 2014). Hlm. 210-211
maksimum dalam pengertian fisik dari tiap-tiap tingkat input dalam
pengertian fisik.15
Dalam keadaan teknologi tertentu berhubungan antara input dan
outputnya tercermin dalam rumusan funngsi produksinya. Apabila teknologi
berubah, berubah pulalah fungsi produksinya. Suatu fungsi produksi
menggambarkan semua metode produksi yang efisien secara teknis dalam
arti menggunakan kuantitias bahan mentah yang minimal, tenaga kerja
minimal barang-barang modal lain yang minimal. Metode produksi yang
boros tidak diperhitungkan dalam fungsi produksi.16
Ketika konsumen membeli sebuah produk, maka ia memiliki sebuah
harapan bagaimana produk tersebut berfungsi. Selanjutnya menurut Kotler
(dalam Simamora,2001:139) fungsi produk adalahsebagai berikut :
a. Produk berfungsi lebih baik dari yang diharapkan. Inilah yang disebut
dengan diskonfirmasi positif (positif disconfirmasi). Jika ini terjadi
maka konsumen akan merasa puas.
b. Produk berfungsi seperti apa yang diharapkan. Inilah yang disebut
dengan konfirmasi sederhana (simple confirmasi). Jika ini terjadi maka
konsumen akan merasa puas dan tidak mengecewakan konsumen.
Konsumen akan memiliki perasaan netral.
c. Produk berfungsi lebih buruk dari apa yang diharapkan. Inilah yang
disebut dengan diskonfirmasi negative (negative disconfirmasi). Produk
15
Dr. Aulia Tasman, SE.,M,c. Ekonomi Produksi. Teori dan Aplikasi,( Jambi: Chandra
Pratama, 2016). Hlm. 2 16
Ibid, Hlm. 37
yang berfungsi buruk, tidak sesuai dengan harapan konsumen dan akan
menyebabkan kekecewaan sehingga konsumen merasa tidak puas. 17
8. Kualitas Produk
Kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta darisuatu produk atau
pelayanan pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yangdinyatakan/
tersirat”. Sedangkan menurut Lupiyoa dimenyatakan bahwa “Konsumen
akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk
yang mereka gunakan berkualitas “Produk adalah segala sesuatuyang dapat
ditawarkan kesuatu pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan.18
Apabila perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya
dalam pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang
digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual
perusahaan tersebut dengan produk pesaing. Dimensi kualitas produk yaitu:
a. Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi dasar
darisebuah produk.
b. Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk
yangbersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti.
Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka
semakin besar pula dayatahan produk.
c. Conformance to Specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu
sejauhmana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi
17
Dita Amanah. Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen
Pada Majestyk Bakery & Cake Shop Cabang H.M. Yamin Medan, Jurnal Keuangan & Bisnis
Volume 2 No.1, Maret 2010. Hlm 78. 18
Riyono, Gigih Erlik Budiharja.pengaruh kualitas produk, harga, promosi dan brand
image terhadap keputusan pembelian produk aquadi kota pati, Jurnal STIE Semarang/ Vol.8 No.2
Juni 2016. Hlm. 97-99
spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada
produk.
d. Features (fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk
menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan
konsumen terhadap produk.
e. Reliabilty (reliabilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja
dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin
kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat
diandalkan.
f. Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan
produk bisa dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk.
g. Perceived Quality (kesan kualitas), sering dibilang merupakan hasil dari
penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena
terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau
kekurangan informasi atasproduk yang bersangkutan. Jadi, persepsi
konsumen terhadap produk didapatdari harga, merek, periklanan,
reputasi, dan Negara asal.
9. Pengertian Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor-
faktorproduksi yang di gunakan untuk memproduksikan barang dan jasa
dalam sutu periode tertentu. Pendapat terbagi lagi menjadi dua yaitu;
pendapatan pribadi dan pendapatan diposebel. Pendapatan pribadi dapat
diartikan sebagai semua jenis pendapatan yang dipeloreh tanpa memberikan
sesuatu kegiatan apapun, yang diterima oleh penduduk suatu negara.
Pendapatan posebel ialah pendapatan yang digunakan oleh penerimanya,
yaitu semua rumah tangga yang ada dalam perekonomian, untuk membeli
barang-barang dan jasa-jasa yang mereka inginkan. Untuk menghasilkan
barang dan jasa perubahan harus menggunakan faktor produksi. 19
Dalam pengertian umum, pendapatan adalah hasil pencaharian usaha.
Budiono mengumumkan bahwa pendapatan adalah hasil dari penjualan
faktor- faktor produksi yang dimiliki kepada sektor produksi. Sedangkan
menurut Winardi dalam Budiono pendapatan adalah hasil berupa uang atau
materi lainnya yang dapat dicapai dari pada penggunaan faktor- faktor
produksi.20
Berdasarkan kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
pendapatan merupakan nilai dari seluruh barang dan jasa yang dihasilkan
oleh suatu badan usaha dalam suatu periode tertentu. Dengan demikian yang
dimaksud dengan pendapatan jasa adalah nilai dari seluruh jasa yang
dihasilkan suatu badan usaha dalam suatu periode tertentu. Dalam
akuntansi, pendapatan dan beban dijelaskan bahwa pendapatan adalah arus
masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal baik
selama satu periode yang mengakibatkan kenaikan ekuitivitas dan tidak
secara langsung berdasar dari kontribusi penanaman modal.
Pendapatan adalah sebagai arus masuk atau kenaikan-kenaikan
lainnya dari nilai harta suatu satuan usaha atau penghentian hutang-
hutangnya atau kombinasi dari keduanya dalam suatu periode akibat dari
penyerahan atau produksi barang-barang, penyerahan jasa-jasa, atau
19
Dr. Kasmir, SE.,M.M,Kewirausahaan,(jakarta: Rajawali Pers,2012). Hlm. 188-189 20
Budiono, 2004 (1992 :180) pendaptan,), diakses9 Juli 2018
pelaksanaan aktivitas lainnya yang membentuk operasi utama atau sentral
yang berlanjut terus dari satuan usaha tersebut.21
Produsen dianggap akan selalu memilih tingkat output dimana bisa
mendapatkan keuntungan total yang maksimum. Bila produsen telah
mencapai posisi ini dikatakan telah berada pada posisi ekuilibrium, karena
pada posisi ini tidak ada kecenderungan baginya untuk mengubah output
(dan harga output)nya. Sebab bila ia mengurangi atau menambah volume
output (penjualannya), maka keuntungan totalnya justru menurun.
Hal ini terjadi karena pada posisi ekuilibirum telah mencapai jumlah
output dan harga output yang optimal untuk mendapatkan keuntungan
maksimum, bila produsen menambah jumlah outputnya bisa menyebabkan
output tersebut tidak terserap pasar yang akan mengakibatkan penurunan
keuntungan, begitu pula bila produsen mengurangi jumlah output maka
akan menyebabkan hilangnya potensi keuntungan yang bisa dicapai seorang
wirausaha.22
10. Konsep kerjasama dalam syariah
Apabila kita perhatikan kehidupan masyarakat yang agraris.
Praktik pemberian imbalan atas jasa seseorang yang telah menggarap
tanah orang lain masih banyak dilaksanakan oleh para petani yang tidak
memiliki lahan pertanian yang hanya sebagai petani penggarap. Hal
tersebut cenderung pada praktek mukhabrah yang berairtian mengerjakan
tanah (orang lain) seperti sawah atau ladang dengan imbalan sebagian
21
Ikatan Akuntan Indonesia. StandarAkuntansi Keuangan no. 23, Jakarta 2007 22
M. Nur Rianto Al-Arif & Euis Amalia, Teori Mikro Ekonomi,(Jakarta: Prenadamedia
Group,2010) Hlm. 200
hasilnya (seperdua, sepertiga atau seperempat). Sedangkan biaya
pengerjaan dan benihnya ditanggung orang yang mengerjakan.
Maka hal ini pihak koperasi Maju Bersama Dengan Perusahaan
PT. Gudang Garam memakai akad syariah yang disebut dengan akad
mukhabarah yang dimana Pihak koperasi memiliki lahan/ladang
pertanian dan pihak PT. Gudang Garam pengelolah/penggarap lahan.
Dengan Koperasi Maju Bersama memberikan lahan pertanian kepada PT.
Gudang Garam untuk mengelolah, ditanani, dan dipelihara dengan
imbalan tertentu (presentasi) dari hasil panen yang benihnya berasal dari
PT. Gudang Garam. Bentuk akad kerjasama antara Koperasi Maju
Bersama dan PT. Gudang Garam dengan perjanjian bahwa hasilnya akan
dibagi menjadi seperdua bagian antara Koperasi Maju Bersama dan PT.
Gudang Garam menurut kesepakatan bersama.
Adapun hadist dari Mukhabarah adalah sebagai berikut :
Hadist :
س ر )اي ر مسلمم( ا مه ث مز ا ل خيبزط بشزج يخز ما مى م مل عاأ سل عه ابب ان عمز الىبي صلى الله علي
Artinya:Dari Ibnu Umar: “Sesungguhna Nabi SAW. Telah
memberikan kebun kepada penduduk khaibar agar dipelihara oleh
mereka dengan perjanjian mereka akan diberi sebagian dari
penghasilan, baik dari buah – buahan maupun dari hasil pertahun
(palawija)” (H.R Muslim).
Hadits diatas yang dijadikan pijakan ulama untuk menunaikan
kebolehan melakukan mukhabarah. Ualma berpendapat tidak ada
larangan untuk melakukan mukhabarah, pendapat ini dikuatkan oleh
Nawawi, Ibnu Mundzir, dan Khatabbi, mereka mengambil alasan hadist
Ibnu Umur yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Sedangkan Pihak koperasi Maju Bersama dengan anggotanya
memakai akad musyarakah/Syirkah yang mana akad kerjasama antara
kedua belah pihak atau kemungkinan lebih untuk suatu usaha tertentu
dimana masing-masing pihak akan memberikan kontribusi dana atau
biasa disebut expertise, dengan memiliki kesepakatan bahwa keuntungan
dan resiko akan ditanggung oleh bersama.
Adapun dasar hukum Musyarakah dari Al-Quran:
إلالذينآمنواوعملواالصالات ب عض وإنكثيرامناللطاءلي بغيب عضهمعلى
Artinya:“ Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang
berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang
lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang
saleh” (Q.S. shaad: 24)
Maksud dari ayat diatas bahwa, Ayat ini merujuk pada
dibolehkannya praktik akad musyarakah. Lafadz “al-khulatha” dalam
ayat ini bisa diartikan saling bersekutu/partnership, bersekutu dalam
konteks ini adalah kerjasama dua atau lebih pihak untuk melakukan
usaha perniagaan. Berdasarkan pemahaman ini, jelas sekali bahwa
pembiayaan musyarakah mendapat legalitas dari syariah.
11. Hubungan Penetapan Harga Jual Terhadap Pendapatan Anggota
Untuk menstabilkan harga dan pendaptan produsen hasil pertanian
berbagai negara melakukan campur tangan dalam penentuan produksi
dan harga. Campur tangan tersebut dapat dilakukan dengan beberapa
cara. dari cara-cara ini ada tiga yang penting, yaitu:
1. Membatasi (menentukan quota) tingkat produksi yang dapat
dilakukan tiap-tiap produsen.
2. Melakukan pembelian-pembelian barang yang ingin distabilkan
harganya di pasaran bebas.
3. Memberikan subsidi kepada para produsen apabila harga pasar
adalah harga yang dianggap sesuai oleh pemerintah.
Cara lain yang dilaksanakan pemerintah unruk menstabilkan harga
dan menjaga agar petani menerima harga yang wajar adalah dengan
melakukan jual beli hasil pertanian yang harganya menstabilkan. Untuk
melakukan campur tangan ini pemerintah perlu mendirikan badan yang
akan melakukan jual beli barang dan menyimpan stok barang yang akan
diperjualbelikan. Dalam persoalan ini akan dianalisis dua keadaan berikut
:
a. Pemerintah menstabilkan harga pada tingkat yang ditentukan oleh
pasar bebas.
b. Pemerintah menstabilkan harga pada tingkat yang lebih tinggi dari
harga keseimbangan pasar bebas.
12. Hubungan Produksi Kelapa Sawit Terhadap Pendapatan
Pembangunan perkebunan kelapa sawit membawa perubahan besar
terhadap keadaan masyarakat pedesaan. Di samping itu dengan
berkembangnya perkebunan kelapa sawit juga merangsang tumbuhnya
industri pengolahan yang bahan bakunya dari kelapa sawit.
Pembangunan perkebunan kelapa sawit mempunyai dampak ganda
terhadap ekonomi wilayah, terutama sekali dalam menciptakan
kesempatan dan pendapatan masyarakat bertambah. Pembangunan
perkebunan kelapa sawit ini telah memberikan manfaat, sehingga dapat
memperluas daya penyebaran pada masyarakat sekitarnya. Semakin
berkembangnya perkebunan kelapa sawit, semakin terasa dampaknya
terhadap tenaga kerja yang bekerja pada sektor perkebunan dan sektor
turunannya. Dampak tersebut dapat dilihat dari peningkatan pendapatan
masyarakat petani, sehingga meningkatnya daya beli masyarakat
pedesaan, baik untuk kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder.23
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa adanya
pengaruh produksi kelapa sawit terhadap pendapatankarena semakin
banyak atau besar hasil produksi yang didapatkan maka semakin banyak
dan meningkatkan pendapatan.
13. Koperasi Secara Umum
a. Pengertian Koperasi
Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang seorang
atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasar atas asas kekeluargaan. (UU No 25 Tahun 1992
tentangPerkoperasian).24
Perusahaan Koperasi adalah perusahaan yang didirikan bukan
untuk mencari keuntungan tetapi untuk melindungi kepentingan para
23
Syafitri Yanti, Pengaruh Produksi Terhadap Pendapatan Petani Kelapa Sawit di
Gampong Alue Peunawa Kec. Babarot Kab. Aceh Barat Daya. Skripsi Univ Teuku Umar Aceh
(2014). Hlm.17-18 24
Dani Qurbani, Analisis Kinerja Koperasi Simpan Pinjam Berbasis Syariah di
Kabupaten Magelang Tahun 2011-2013,Skripsi Universtas Negeri Yogyakarta, (2015) Hlm. 12-
13.
anggotanya. Koperasi dapat dibedakan menjadi tiga jenis: Koperasi
Konsumsi, Koperasi Produksi, dan Koperasi Kredit. Koperasi konsumsi
menjalankan kegiatan membeli barang-barang dan kemudian
menjualnya kepada para anggota. Koperasi produksi berusaha agar hasil
produksi para anggotanya dapat dijual dengan harga yang tinggi dan
tidak ditindas para tengkulak atau para pembeli. Dan koperasi kridit
adalah badan pinjam-meminjam yang meminjamkan uang kepada para
anggotanya dengan tingkat harga bunga yang relatif rendah.25
b. Landasan Koperasi dan Asas Koperasi
Berdasarkan UU No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian,
koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan.
c. Tujuan Koperasi
Menurut UU No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian,
koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun
tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945.
d. Prinsip Koperasi
Koperasi melaksanakan prinsipnya sesuai dengan UU No 25
Tahun 1992 tentang Perkoperasian yang meliputi:
1. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka.
2. Pengelolaan dilaksanakan secara demokratis.
25
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Tiga, (Jakarta: Rajawali Pers,
2010). Hlm. 191
3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding
denganbesarnya jasa usaha masing-masing anggota.
4. Pemberian balas jasa terbatas pada modal.
5. Kemandirian.
6. Pendidikan.
7. Kerjasama.
e. Jenis Koperasi
Jenis koperasi berdasarkan bidang usahanya terdiri dari
(Revisond Baswir 2000: 78):
1. Koperasi konsumen.
2. Koperasi produsen.
3. Koperasi jasa.
4. Koperasi simpan pinjam.
G. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berisi uraian sistematis tentang hasil-hasil penelitian
yang didapat oleh peneliti terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang
akan dilaksanakan oleh peneliti:
Tabel 3
Tinjauan Pustaka
No Nama
Penelitian
Judul Penelitian MetodePe
nelitian
Hasil Penelitian Sumber
1 Robby Tri
Rizky
(2015).
Pengaruh HargaJual
dan Volume Penjualan
Terhadap Pendapatan
Petani Karet (Studi di
Desa Muhajjirin Kec.
Jambi Luar Kota Kab.
Muaro Jambi).
Kuantitatif
Deskriptif.
Harga jual dan volume
penjualan petani karet
mempunyai pengaruh
yang signifikan yang
diperoleh 0,00.
Skripsi
Institut
Agama Islam
Negeri STS
Jambi.
2 Syafri Yanti
(2014).
pengaruh produksi
terhadap
pendapatanpetani
kelapa sawit di
gampongaluepeunawa
kecamatan
babahrotkabupaten aceh
barat daya.
Kuantitatif
.
terdapat pengaruh yang
signifikan antaraproduksi
dengan pendaptan petani
kelapa sawit di Gampong
Alue Peunawa
diKecamatan Babahrot
Kabupaten Aceh Barat
daya pada tingkat
kepercayaan 95persen.
Dengan tingkat korelasi
antara pendapatan petani
kelapa sawit (Y)
denganProduksi Kelapa
sawit (X) adalah 0,999.
Skripsi
Universitas
Teuku Umar
Aceh.
3 Nisa
Haerunisa
(2016)
Pengaruhharga terhadap
pendapatan menurut
perspektif ekonomi
islam(Studi Kasus pada
Jasa Pengeboran Ridho
Jaya Bor Pandeglang)
Kuantitatif
.
harga diketahui nilai
thitung> ttabel yaitu 8.140 >
1.670 yang berarti
terdapat pengaruh yang
signifikan antara harga
terhadap pendapatan jasa
pengeboran Ridho Jaya
Bor. yang artinya
hubungan harga memiliki
hubungan yang kuat
terhadap pendapatan.
Skripsi IAIN
Sultan
Maulana
Hasanuddin
Banten.
4 Thursina
Mahyuddin
dan Elsa
Riski
Ananda
(2017).
Pengaruh Harga,
Produksi Dan Tenaga
Kerja Terhadap
Pendapatan Usaha
Pengolahan Gula Aren
Di Kecamatan
RantauKabupaten Aceh
Tamiang
Kuantitatif
.
Harga,produksi dan
tenaga kerjaberpengaruh
sangat nyata terhadap
pendapatanusaha
pengolahan gula aren di
Kecamatan Rantau.
Secara terpisah harga dan
tenaga Kerja tidak
berpengaruh nyata
sedangkan produksi
berpengaruh sangat nyata
terhadap pendapatan
usaha pengolahan gula
Jurnal
Agribisnis
Universitas
Samudra,
Langsa-Aceh.
aren di Kecamatan
Rantau.
Dari melihat empat judul skripsi diatas, kajian tentang analisis pengaruh
penetapan harga jual dan jumlah produksi kelapa sawit terhadap pendapatan
anggota koperasi Maju Bersama disungai gelam, peneliti mencoba
memberikan perbedaannya. Yang pertama dari tempat peneliti dan yang
lebih menekankan pada pengaruh penetapan harga jual dan jumlah jumlah
produksi kelapa sawit terhadap pendapatan anggota koperasi Maju Bersama
di Sungai Gelam.
H. Kerangka Pemikiran
Harga jual merupakan salah satu hal terpenting dalam menjalankan
sebuah usaha, dengan adanya harga yang pas, maka usaha yang kita jalankan
akan berjalan seperti yang kita rencanakan sebelum membuka usaha tersebut.
Harga juga dapat mempengaruhi pendapatan, dikarenakan harga adalah
patokan untuk produksi yang akan diperjual belikan dan pendapatan yang
didapat dari hasil harga yang ditawarkan.
Produksi merupakan hal utama untuk berlangsungan dalam usaha
yang dijalankan, produksi mempunyai peranan penting sebagai unsur
penunjang untuk berhasilnya pendapatan yang didapat. Pembeli akan
membeli produk kalau merasa cocok, karena itu produk harus disesuaikan
dengan keinginan ataupun kebutuhan pembeli agar pemasaran produk
berhasil. Dengan kata lain, pembuatan produk lebih baik diorientasikan pada
keinginan pasar atau selera konsumen.
Gambar 1.1
Kerangka Berfikir
I. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan penelitian yang
diajukan terhadap masalah yang telah dirumuskan. Berdasarkan uraian latar
belakang masalah diatas, maka hipotesis yang diambil dalam penelitian ini
adalah :
Ha: Penetapan harga Jual dan Jumlah Produksi kelapa sawit berpengaruh
terhadappendapatan anggota koperasi maju bersama di sungai gelam.
Ho : Penetapan harga Jual dan jumlah produksi kelapa sawit tidak
berpengaruh terhadap pendapatan anggota koperasi maju bersama di
sungai gelam.
Penetapan Harga
Jual (X1) Pendapatan
Anggota
Koperasi (Y) Produksi Kelapa
Sawit (X2)
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini mengkaji pengaruh penentuan harga jual dan jumlah
produksi kelapa sawit terhadap pendapatan anggota koperasi Maju Bersama.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Kuntitatif
Deskriptif.
1. Pendekatan Penelitian
Metode Kuantitatif adalah menganalisis yang disajikan dalam bentuk
angka-angka yang kemudian dijelaskan dan diinterpretasikan dalam suatu
uraian. Sementara metode deskriptif adalah mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah dikumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi.26
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan untuk keperluan penelitian ini adalah data
primer dan data skunder.
1. Data primer
Data primer yang dikumpulkan berbentuk hasil wawancara yang
dilakukan terhadap narasumber yang berasal dari para pelaku yang terkait
dengan persoalan untuk mengetahui pengaruh penetapan harga jual dan
jumlah produksi kelapa sawit terhadap pendapatan anggota Koperasi
Maju Bersama di Sungai Gelam. Beberapa responden yang diwawancarai
dalam penelitian ini ialah sekretaris atau anggota Koperasi Maju Bersama
26
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2013). Hlm. 251.
di Sungai Gelam, dan yang menjadi data primer dalam penelitian ini
adalah hasil dari data wawancara.
2. Data Sekunder
Data sekunder, data yang diperoleh dari studi literaturseperti:
Koperasi Maju Bersama di Sungai Gelam, buku, jurnal, internet, studi
perpustakaan lain yang releven dalam penelitian ini. Data sekunder
tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang
tidak dipublikasikan.data ini diperlukan untuk mendukung analisis dan
pembahasan yang maksimal.
C. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti
untuk mengumpulkan data penelitian, seperti dokumentasi wawancara
dan observasi. Sedangkan instrumen penelitian adalah alat yang
digunakan peneliti agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih
baik.27
Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah:
1. Wawancara
Wawancara yaitu proses atau suatu objek dengan maksud merasakan
dan memahami pengetahuan untuk memperoleh keterangan untuk
bertujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka
antara peneliti dan pewancara Koperasi maju Bersama di Sungai
Gelam berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui
sebelumnya yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.28
2. Dokumentasi
27
Widoyoko,E.P.Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian,(Pustaka Pelajar,
Yogyakarta,2012) hlm. 11 28
Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2012).
Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan informasi non manusia,
sumber informasi (data) non anggota koperasi ini yang berupa catatan,
pengumuman, instruksi, aturan-aturan, laporan, atau catatan-catatan
dan arsip-arsip yang ada kaitannya dengan fokus penelitian. Dokumen
penulis ini digunakan sebagai instrumen utama untuk memperoleh
semua data-data yang berhubungan dengan gambaran umum harga
dan jumlah terhadap pendapatan koperasi maju bersama di sungai
gelam.
D. Metode Analisis Data
Hasil dari regresi berganda akan dapat digunakan sebagai alat prediksi
yang baik dan tidak biasa, bila memenuhi beberapa asumsi yang disebut
sebagai asumsi klasik. Agar mendapatkan regresi yang baik harus memenuhi
asumsi-asumsi yang diisyaratkan untuk memenuhi uji asumsi Normalitas dan
bebas dari multikoleniaritas, serta heteroskedastisitas.29
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni
distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang
mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data yang
tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Untuk melihat data
normal atau tidak, dilakukan dengan uji kolmogrov smirnov. Apabila
signifikan > 0.05 artinya data berdistribusi normal.30
2. Uji Multikolinearitas
29
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Semarang: Badan
penerbit Universitas Diponogoro, 2001. Hlm. 56-57. 30
Singgih Santoso, Statistik Multivariat, (jakarta: PT Elex Media Koputindo,2010), Hlm.
43
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah regresi ditemukan
adanya korelasi atau hubungan kuat antara dua variabel bebas
(independen). Atau lebih dalam sebuah model regresi berganda yang ada
atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas.model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di
dalam model regresi adalah sebagai berikut :
a. Jika R2
sangat tingi tapi variabel independen banyak yang tidak
signifikan maka dalam model regresi terdapat multikolinearitas.
b. Melihat dari tolerance lebih dari 0.1 dan nilai VIF kurang dari 10
berarti tidak ada multikolinearitas.
Bila ternyata dalam model regresi terdapat multikolinearitas, maka harus
menghilangkan variabel independen yang mempunyai korelasi tinggi.
3. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu
periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. harus dipenuhi
syarat tidak adanya heteroskedastisitas31
. Cara memperediksi ada
heteroskedestitas pada suatu model dapat dilihat dengan pola gambar
scatterplot, regresi yang tidak terjadi heteroskedastistasjika32
:
1) Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau sekitar angka 0.
2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja.
31
V. Wiratna Sujarweni, Spss Untuk Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2014),
hlm 186 32
Ibid., hlm 186-187
3) Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola
bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.
Penyebaran titik-titik data tidak berpola.
E. Teknik Analisis Data
1. Uji Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear
antara dua atau lebih variabel independen dengan variabel dependen.
Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel
indipenden dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan
untuk memprediksi nilai dari variabel dependen dinilai variabel
indenpenden mengalami penaikan atau penurunan.
Rumus Regresi Linear Berganda sebagai berikut:
Y= a + b1X1 + b2X2 + e
Y = PendapatanAnggota
X1 = Penetapan Harga Jual
X2 = Jumlah Produksi Kelapa Sawit
a = Konstanta (Nilai Y apabila X = 0)
b = Koefisien Regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
e = Standar error
Demi ketetapan dan mendapatkan kemudahan hasil penelitian, maka
untuk uji regresi linear berganda ini menggunakan program statistik
SPSS yang dapat menjelaskan pesamaan regresi berganda dan uji
signifikannya sehingga hipotesis dapat disimpulakan.
2. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian bertujuan untuk membuktikan
pengaruh penetapanharga jual dan Jumlah Produksi terhadap pendapatan
anggotaKoperasi Maju Bersama di Sungai Gelam. Selanjutnya untuk
mengetahui apakah hipotesis akhir yang diajukan dalam penelitian ini
diterima atau ditolak maka dilakukan uji T dan uji F.
a. Uji F (Simultan)
Analisis regresi Berganda dengan menggunakan uji F
(Fisher) digunakan untuk menguji signifikansi model regresi,
yaitu untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penetapan
harga jual dan jumlah Produksi secara simultan terhadap
pendapatan anggota koperasi maju bersama.
Penarikan kesimpulan dilakukan dengan berdasarkan
probabilitas, jika tingkat signifikannya besar dari 0,05 maka
semua variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap
perubahan variabel dependen. Jika tingkat signifikannya kecil dari
0,05 maka semua variabel independen berpengaruh signifikan
terhadap perubahan nilai variabel dependen. Untuk uji F maka
langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :
a. menentukan hipotesis nihil dan hipotesis alternatif
Ho : β1= β2 > 0, artinya harga dan jumlah produksi tidak
berpengaruh terhadap pendapatan Koperasi Maju Bersama
di Sungai Gelam
Ha : β1≠β2 > 0, artinya harga dan jumlah produksi
berpengaruh terhadap pendapatan Koperasi Maju Bersama
di Sungai Gelam
b. Level of Significance a = 0.05:
Derajat Kebebasan (dk) : k : (n-1-k)
Nilai Ftabel : F = 0,05 : (k) : (n-1)-k)
b. Kriteria dan aturan pengujian :
Apabila nilai FHitung > FTabel maka hipotesis Ha (diterima)
Ho di tolak
Apabila nilai FHitung < FTabel maka hipotesis Ha (ditolak)
Ho di terima
b. Uji T (Parsial)
Merupakan pengujian signifikasi koefisien regresi parsial
dengan kriteria t statistik. Uji 2 arah dengan hipotesis sebagai
berikut:
Ho = β1 = β2
Ha = β1 ≠β2
Thitung =
Dimana :
T = t-hitung
β1 = koefisien regresi
Se = standar error
Dengan perbandingan t-hitung dan t-tabel pada tingkat
keyakinan tertentu, dapat diambil kesimpulan dengan kriteria
sebagai berikut:
a. Jika t-hitung > t-tabel, yang berarti variasi variabel mampu
mengangkat variasi variabel terikat.
b. Jika t-hitung < t-tabel, yang berarti secara individual variasi
variabel bebas tidak mampu menjelaskan variabel-variabel
terikat.33
3. Uji Koefisien Determinasi ( )
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar
presentase perubahan atau variasi dari variabel dependen bisa dijelaskan
oleh perubahan atau variasi dari variabel independen.
Dengan mengetahui nilai koefisien determinasi dapat dijelaskan
kebaikan dari model regresi dalam memprediksi variabel dependen.
Semakin tinggi nilai koefisien determinasi akan semakin baikkemampuan
variabel independen dalam menjelaskan perilaku variabel dependen.
Hasil pengujian koefisien determinasi dapat dilihat dari nilai adjusted R
square pada analisis regresi berganda. Contoh Jika variabel dalam model
hanya menjelaskan 0,4 maka berarti sebesar 0,6 ditentukan oleh variabel
di luar model, nilai diperoleh sebesar R2 = 0,4.
F. Definisi Variabel Penelitian
1. Harga Jual (X1)
Harga adalah nilai barang atau jasa yang diungkapkan dalam satuan
rupiah atau satuan uang lainnya. Sedangkan harga jual adalah nilai yang
33
Andi, Pengelolah Data Statistik dengan SPSS 12, Ed.1,(Yogyakarta: Andi Semarang
Wahana Kompeter, 2014), hal. 121
dibebankan kepada pembeli atau pemakai barang dan jasa. Dalam hal ini
harga jual merupakan suatu yang dapat digunakan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasidari barang dan jasa serta pelayannya. Dari definisi
diatas dapat disimpulkan bahwa harga harga jual adalah sejumlah biaya
yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa
ditambah dengan persentase laba yang diinginkan perusahaan, karena itu
untuk mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan salah satu cara yang
dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara menentukan
harga yang tepat untuk produk yang terjual.34
2. Produksi(X2)
Produksi adalah segala kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan atau menambah guna atau suatu benda, atau segala kegiatan
yang ditujukan untuk memuaskan orang lain melalui petukaran. Dan
semua kegiatan untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang
dan jasa, dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang tersedia.35
3. Pendapatan(Y)
Pendapatan adalah sebagai arus masuk atau kenaikan-kenaikan
lainnya dari nilai harta suatu satuan usaha atau penghentian hutang-
hutangnya atau kombinasi dari keduanya dalam suatu periode akibat dari
penyerahan atau produksi barang-barang, penyerahan jasa-jasa, atau
pelaksanaan aktivitas lainnya yang membentuk operasi utama atau sentral
yang berlanjut terus dari satuan usaha tersebut.36
34
Robby Tri Rizky, Pengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan
Petani Karet(Studi di Desa Muhajjirin Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi),
Skripsi IAIN STS Jambi, (2015) Hlm. 7-8 35
Sumiarti, Murti et, al., Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan, Edisi II, Penerbit Liberty,
Yogyakarta, 1987, Hlm. 60. 36
Ikatan Akuntan Indonesia. StandarAkuntansi Keuangan no. 23, Jakarta 2007
G. Sistematika Penulisan
Untuk lebih memudahkan penulis dan penyusunan serta pemahaman
tentang skripsi ini agar penelitian ini dapat berjalan sesuai dengan sitting
yang telah penulis tentukan sebelumnya, maka terlebih dahulu ditentukan
susunan dan sisitematika penulisan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan,
manfaat, batasan masalah, landasan teori, kerangka teori, kerangka
pemikiran dan hipotesis penelitian.
BAB II : METODE PENELITIAN
Bab ini berisi mengenai pendekatan penelitian, jenis dan sumber
data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, uji asumsi
klasik, uji hipotesis dan sistematika penulisan.
BAB III : GAMBARAN UMUM
Bab ini berisi tentang sejarah Koperasi maju Bersama di Sungai
Gelam.
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang menguraikan atau memaparkan hasil uji
statistik dari data yang telah didapat dan analisis pengaruh harga
dan jumlah produksi kelapa sawit terhadap pendapatan di
koperasi Maju Bersama.
BAB V : PENUTUP
Bab ini bagian akhir dari skripsi berisi tentnag kesimpulan dan
saran serta dilengkapi dengan daftar pustaka.
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Berdirinya Koperasi
Alamat : jl. Buper Pal 8. Kac. Sungai Gelam Kab. Muaro Jambi
Prov. Jambi 36364
Telp/Fax : 0812-7403-8247
Website : -
Lahirnya koperasi maju bersama disungai gelam pada awal tahun
2002 didorongnya oleh masyarakat sungai gelam atau kelompok tani
mengembangkan lahan kosong yang luas. Lahan yang kosong akan
dijadikan perkebunan kelapa sawit. Maka pada tahun 2003 resmi
dibentuknya koperasi maju bersama untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi di masyarakat sungai gelam. Terbentuknya koperasi ini pihak
koperasi mencari anggota untuk modal awal koperasi, modal yang
dikumpulkan seperti simpanan pokok dan simpanan wajib.
Setelah koperasi ini didirikan, kelompok tani mencari pengelolah
yang akan mengurus lahan yanng akan di buat untuk perkebunan kelapa
sawit karna tidak mampu untuk mengelolah sendiri. Maka terpilihlah
dengan pihak PT. Gudang Garam sebagai yang mengelolah lahan. Dengan
perjanjian akad mukhabarah yang dimana Pihak koperasi memiliki
lahan/ladang pertanian dan pihak PT. Gudang Garam
pengelolah/penggarap lahan. Dengan Koperasi Maju Bersama
memberikan lahan pertanian kepada PT. Gudang Garam untuk
mengelolah, ditanani, dan dipelihara dengan imbalan tertentu (presentasi)
dari hasil panen yang benihnya berasal dari PT. Gudang Garam. Bentuk
akad kerjasama antara Koperasi Maju Bersama dan PT. Gudang Garam
dengan perjanjian bahwa hasilnya akan dibagi menjadi seperdua bagian
antara Koperasi Maju Bersama dan PT. Gudang Garam menurut
kesepakatan bersama.
Koperasi dan anggotanya memakai simpanan pokok dan simpanan
wajib, didalam hukum syariah pihak Koperasi Maju Bersama dengan
pihak anggota memakai akad Musyarakah dimana akad kerjasama antara
dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing
pihak memberikan kontribusi dana (atau kompensasi, expertise) dengan
kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai
dengan kesepakatan. akad kerjasama atau usaha patungan antara dua/lebih
pemilik modal atau ahliah, untuk melaksanakan suatu jenis usaha yang
halal dan produktif.
B. Dasar Hukum, Pembiayaan dan Tujuan Koperasi
1. Dasar-dasar Hukum KoperasiIndonesia:
a. Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
b. Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1994 tentang Persyaratan dan
Tata Cara Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran
Dasar Koperasi.
c. Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 1994 tentang Pembubaran
Koperasi oleh Pemerintah.
d. Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan
Kegiatan Simpan Pinjam oleh Koperasi.
e. Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1998 tentang Modal Penyertaan
pada Koperasi.
f. Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan PPK No.
36/Kep/MII/1998 tentang Pedoman Pelaksanaan Penggabungan
dan Peleburan Koperasi.
g. Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan PKM No.
19/KEP/Meneg/III/2000 tentang Pedoman kelembagaan dan Usaha
Koperasi
h. Peraturan Menteri No. 01 tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pembentukan, Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan
Anggaran Dasar Koperasi.
2. Pembiayaan koperasi.
Untuk mengembangkan usaha koperasi, maka para pengurus
harus memiliki stategi pencarian dana, sumber dana dapat diperoleh
dari anggota, pinjaman atau dana-dana yang bersifat hibah atau
sumbungan. Semua jenis sumber dana tersebut dapat di klarifikasikan
sifatnya saja yang komersial, hibah atau sumbangan sekedar titipan
saja. Secara umum dana dikoperasi sebagai berikut :
a. Simpan pokok merupakan modal awal anggota yang disetorkan
dimana besar simpanan pokok tersebut sama dan tidak boleh
dibedakan antara anggota.
b. Simpan wajib masuk dalam katagori modal koperasi sebagaimana
simpanan pokok dimana besar kewajibannya diputuskan
berdasarkan hasil musyawarah anggota serta penyetorannya
dilakukan secara kontiniu setiap bulannya sampai seorang
dinyatakan keluar dari keanggotaan koperasi.
3. Tujuan Koperasi
Tujuan utama Koperasi Indonesia Berdasarkan UU yang
mengatur koperasi pada pasal 3, mengembangkan kesejahteraan
anggota, pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya.Berdasarkan
pasal tersebut, bisa disimpulkan bahwa yang menjadi prioritas untuk
disejahterakan adalah anggota koperasi terlebih dahulu,
kemudian koperasi diharapkan bisa memberikan kontribusi jika
memungkinkan untuk masyarakat sekitar.Karena pada dasarnya,
anggota koperasi adalah anggota masyarakat, maka dengan jalan ini
diharapkan koperasi dapat berperan aktif dalam menaikkan taraf hidup
masyarakat.
Koperasi Indonesia adalah perkumpulan orang-orang, bukan
perkumpulan modal sehingga laba bukan merupakan ukuran utama
kesejahteraan anggota. Manfaat yang diterima anggota lebih
diutamakan daripada laba. Meskipun demikian harus diusahakan agar
koperasi tidak menderita rugi. Tujuan ini dicapai dengan karya dan
jasa yang disumbangkan pada masing-masing anggota. Selain itu
tujuan utama lainnya adalah mewujudkan masyarakat adil makmur
material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang
Dasar 1945.
C. Visi dan Misi Koperasi
1. Visi
Membentuk koperasi yang kuat, mandiri, profesional yang
memberikan, kontribusi bersama dan memiliki sarana dan prasarana
yang baik sesuai dengan nilai-nilai dan azas-azas koperasi.
2. Misi
a. Membentuk SDM staf, karyawan/ti yang jujur dan profesional.
b. Meningkatkan koperasi, menjadi koperasi prestasi, berkualitas
tingkat nasional.
c. Membangun komitmen yang lebih kuat dan terpecaya.
d. Menjalin hubungan baik antar pengurus, karyawan/ti, badan
pengawas dan anggota.
e. Menjadikan koperasi yang transparan dan akuntabel.
f. Meningkatkan usaha dibidang yang releven di lingkungan koperasi
dan mitra kerja.
D. Struktur Organisasi
STUKTUR ORGANISASI
“KOPERASI MAJU BERSAMA”
Desa Sungai Gelam Kec. Sungai Gelam Kab. Muaro Jambi
Sampai Tahun 2020
PELINDUNG
1. Camat
2. Kepala Desa
RAT
SEKRETARIS
1. Tumira
2. Arsita
PENASEHAT
1. Zakaria
2. S.Sunarso
3. Sumardi
BADAN
PENGAWAS
1. Anhar : ketua
2. Sunaryo :Anggota
3. Hanif.P : Anggota
KETUA
Lukman, S.Ag,M.Pd.i
WAKIL KETUA
Junaidi
BENDAHARA
Sarini, S.pd
KARYAWAN/TI
Dina
PENGAWAS LAPANGAN
1. Zakaria : Koordinator
2. Arto : Anggota
3. Andika : Anggota
EKANIK
Misgianto
ANGGOTA
1. Tugas dan Tanggung Jawab
a. Pelindung
1. Pelindung dan penasehat bertindak untuk atas nama pelindung dan
nasehat.
2. Memberikan arak kebijakan, masukan, nasehat dan pertimbangan-
pertimbangan dalam suatu ide dan program dalam pengembangan
organisasi sesuai dengan AD/ART dan visi misi organisasi.
3. Sebagai penampung aspirasi didalam usah-usaha pengembangan
organisasi sesuai dengan AD/ART dan visi misi organisasi.
b. Rapat Anggota Tahunan
1. Membahas dan mengesahkan pertanggung jawaban pengurus dan
pengawas untuk tahun buku yang bersangkutan.
2. Membahas dan mengesahkan rencana kerja dan RAPB tahun buku
berikutnya.
3. Membahas dan menetapkan AD/ART dan atau pembubaran
koperasi.
4. Memilih dan memberentikan pengurus da pengawas.
5. Menetapakan pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU).
c. Pengawas
Jumlah pengawas sekurang-kurangnya tiga orang atau sesuai dengan
AD, unsur pengawas terdiri dari :
1. Ketua merangkap anggota
2. Sekretaris merangkap anggota
3. Anggota
Tugas dan tanggung jawab pengawas :
1. Bertugas melakukan pengawasan dan pemeriksaan sekurang-
kurangnya tiga bulan sekali atas tata kehidupan koperasi yang
meliputi organisasi, manajemen, usaha, keuangan, pembukuan, dan
kebijaksanaan pengurus.
2. Pengawas berfungsi sebagai pengawas dan pemeriksa.
3. Berwenang melakukan pemeriksaan tentang catatan dan atau harta
kekayaan koperasi.
4. Bertanggung jawab kepada anggota.
d. Penasehat
1. Bertugas memberikan pertimbangan dan nasehat baik diminta
maupun tidak diminta untuk kepentingan dan kemajuan koperasi.
2. Berfungsi sebagai penasehat.
3. Dapat menghadiri rapat anggota, rapat gabungan dan rapat
pengurus.
e. Ketua Koperasi
Ketua koperasi memiliki tanggung jawab baik kedalam maupun keluar
organisasi, dengan uraian tugas selengkapnya sebagai berikut:
1. Memimpin Koperasi dan mengkoordinasikan kegiatan seluruh
anggota Pengurus.
2. Mewakili Koperasi di dalam dan di luar pengadilan.
3. Melaksanakan segala perbuatan sesuai dengan Keputusan Rapat
anggota dan Rapat Pengurus.
f. Wakil Ketua Koperasi
Wakil ketua memiliki wewenang untuk bertindak sebagai wakil
penanggung jawab umum, dengan rincian tugas sebagai berikut :
1. Melaksanakan tugas ketua apabila berhalangan.
2. Membina dan mengawasi bidang organisasi dan administrasi.
3. Melaksanakan pendidikan dan penyuluhan.
4. Menyelenggarakan kontrak usaha dengan pihak lain
g. Sekretaris
Tugas utama sekretaris adalah sebagai penanggungjawab administrasi
koperasi, adapun uraian tugasnya sebagai berikut :
1. Bertanggung jawab kegiatan administrasi dan perkantoran.
2. Mengusahakan kelengkapan organisasi.
3. Mengatur jalannya perkantoran.
4. Memimpin dan mengarahkan tugas karyawan.
5. Menghimpun dan menyusun laporan kegiatan bersama bendahara
dan pengawas
6. Menyusun rancangan rencana program kerja organisasi dan idiil.
h. Bendahara
Pada dasarnya tugas pokok bendahara adalah mengurus kekayaan dan
keuangan koperasi, antara lain :
1. Bertanggung jawab masalah keuangan koperasi.
2. Mengatur jalannya pembukuan keuangan.
3. Menyusun anggran setiap bulan.
4. Mengawasi penerimaan dan pengeluaran uang.
5. Menyusun rencana anggaran dan pendapatan koperasi.
6. Menyusun laporan keuangan.
7. Mengendalikan anggaran.
i. Pengawas lapangan
Disamping rapat anggota dan pengurus, salah satu alat perlengkapan
organisasi koperasi adalah pengawas yang antara lain mempunyai
tugas untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan
dan pengelolaan koperasi.
Dengan uraian tugas masing-masing adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan
pengurus menyangkut pengelolaan koperasi, baik yang
menyangkut aspek organisasi idiil maupun aspek usaha.
2. Meneliti catatan yang ada pada koperasi.
3. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada pembahasan berikut disajikan deskripsi data yang telah
dipeloreh dalam penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh
data melalui data sekunder Dari Koperasi Maju Bersama di Sungai Gelam.
Data ini diperoleh mengenai pengaruh penetapan harga jual dan jumlah
produksi terhadap pendapatan anggota Koperasi Maju Bersama di Sungai
gelam.
1. Deskripsi Data
1) Penetapan harga jual kelapa sawit
penetapan harga jual kelapa sawit berdasarkan katagori per tahun
dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu tahun 2016, tahun 2017, dan tahun
2018.
Tabel 4.1
Data rata-rata harga kelapa sawit tahun 2016-2018
No Tahun Harga (Rp)
1 2016 1731
2 2017 1854
3 2018 1586
Sumber : Hasil olahan data 2018
Dapat dilihat dari tabel 4.1 bahwa rata-rata penetapan harga jual
ditahun 2016 sebesar Rp. 1731, ditahun 2017 rata-rata penetapan
hargajual sebesar Rp. 1854, dan tahun 2018 rata-rata penetapan harga
jual sebesar Rp. 1621.
2) Jumlah produksi kelapa sawit
Jumlah produksi kelapa sawit yang menjadikan produk dari
Koperasi Maju Bersama di Sungai Gelam dikatagorikan per tahun dari
2016, 2017, dan 2018.
Tabel 4.2
Data jumlah produksi kelapa sawit tahun 2016-2018
No Tahun Jumlah Produksi (kg)
1 2016 4.920.613
2 2017 4.541.890
3 2018 3.190.000
Sumber : Data olahan 2018
Berdasarkan tabel 4.2 diatas diketahui bahwa jumlah produksi
kelapa sawit di Koperasi Maju Bersamapada tahun 2016 sebanyak
4.920.613 per tahun. Pada tahun 2017 sebanayak 4.541.890 pertahun,
dan di akhir tahun 2018 jumlah kelapa sawit sebanyak 3.175.434 per
tahun.
3) Pendapatan anggota koperasi maju bersama di sungai gelam
Pendapatan anggota Koperasi Maju Bersama di Sungai Gelam
dalam tiga tahun terakhir.
Tabel 4.3
Pendapatan Koperasi Maju Bersama tahun 2016-2018
No Tahun Pendapatan (Rp)
1 2016 2.110.644.812
2 2017 2.177.712.999
3 2018 1.321.384.264
Sumber : Data olahan 2018
Berdasarkan tabel 4.3 diatas diketahui bahwa pendapatan
anggota Koperasi Maju Bersama di Sungai Gelam pada tahun 2016
sebanyak 2.110.644.812. pendapatan anggota di tahun 2017 sebanyak
2.177.712.999. dan pada tahun 2018 pendapatan anggota sebanyak
1.406.932.941.
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
Uji Normalitas berguna untuk menentukan data yang telah
dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal.
Uji normalitas di gunakan untuk menguji apakah data yang
digunakan berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah data
yang berdistribusi normal, dalam penelitian ini dilakukan pengujian
normalitas dengan metode diagram histogram, dengan ketentuan
membentuk lengkungan kurva normal maka residual dinyatakan
normal dan asumsi normal terpenuhi dan metode propability plot,
dengan ketentuan jika titik-titik pada grafik menyebar dan berhimpit
mengikuti sekitar garis diagonal maka data yang digunakan
berdistribusi secara normal.
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalis Metode Diagram Histrogram
Sumber data : Data Sekunder, diolah 2018
Dari Gambar 4.1 diatas dapat dilihat bahwa hasil uji Normalitas
dengan metode diagram histogram membentuk lengkungan kurva
normal dan dapat dilihat gambar diagram histogram sebagian besar
bar/batang berada dibawah kurve maka residual dinyatakan normal
dan asumsi normal terpenuhi.
\
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Metode Probability Plot
Sumber data : Data Sekunder, diolah 2018
Berdasarkan gambar 4.2 diatas dapat dilihat bahwa hasil uji
normalitas dengan metode propability plot sebaran titik-titik
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, yang
berarti data tersebut berdistribusi normal.
2) Uji Multikolineritas
Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya
variabel independen yang memiliki kemiripan antara variabel
independen dalam satu model. Kemiripan antara variabel independen
akan mengakibatkan korelasi yang sangat kuat.
Untuk mengetahui apakah terjadi multikolinieritas dalam suatu
model regresi dapat dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factor).
Apabila nilai tolerance < 0,1 dan VIF > 10 (Variance Inflation
Factor) mengindikasikan terjadi multikolinieritas. Hasil uji
multikolineritas dapat dilihat hasilnya sebagai berikut:
Tabel 4.4
Hasil Uji Multikolinieritas
Dari hasil tabel 4.11 diatas bahwa nilai tolerance dan VIF
menunjukkan tidak ada suatu variabel independen yang memiliki
nilai VIF lebih besar dari 10 dan tidak ada satu nilai tolerance
variabel independen yang memenuhi nilai tolerance yaitu kurang
dari 0,1 yang berarti tidak terjadi multikolinieritas.
3) Uji heterokesdastisitas
Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance
residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain.
Heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui
adanyapenyimpangan dari syarat-syarat asumsi klasik pada model
regresi, di mana dalam model regresi harus dipenuhi syarat tidak
adanya heteroskedastisitas.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -3.302E8 7.183E7
Penetapan Harga
jual 204772.043 41993.760 .471 .942 1.062
Jumlah_Produksi 425.880 67.839 .606 .942 1.062
a. Dependent
Variable:Pendapatan anggota
Cara memperediksi ada heteroskedestitas pada suatu model
dapat dilihat dengan pola gambar scatterplot, regresi yang tidak
terjadi heteroskedastistas jika:
1) Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau sekitar angka 0
2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja
3) Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola
bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar
kembali. Penyebaran titik-titik data tidak berpola.
Gambar 4.3
Hasil Uji Heterokesdastisitas
Sumber data : Data Sekunder, diolah 2018
Dari hasil gambar 4.3 diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
titik-titik menyebar diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y,
yang artinya tidak terjadi heterokesdastisitas atau disebut juga
homokedastisitas karena variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap.
3. Hasil Teknik Analisi Data
1) Hasil Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier
antara dua atau lebih variabel independen dengan variabel
dependen. Analisis berganda digunakan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh variabel bebas yaitu: Penetapan harga jual (X1),
jumlah produksi kelapa sawit (X2) terhadap pendapatan anggota
Koperasi Maju Bersama di Sungai Gelam (Y). Adapun bentuk
persamaan regresi linear berganda yang digunakan dapat
dirumuskan :
Dimana:
Y : Pendapatan anggota Koperasi Maju Bersama(variabel
dependen)
β1 : Koefisien regresi dari variabel X1 (Penetapan harga jual)
β2 : Koefisien regresi dari variabel X2 (Jumlah Produksi)
a : Konstanta.
X1 : Penetapan harga jual
X2 : Jumlah Produksi kelapa sawit
e : Pengganggu (error)
Hasil Regresi Linier berganda sebagai berikut :
Tabel 4.5
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -3.302E8 7.183E7 -4.596 .000
Harga 204772.043 41993.760 .471 4.876 .000
Jumlah_Produksi 425.880 67.839 .606 6.278 .000
a. Dependent Variable: Pendapatan
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda dengan data panel
pada tabel 4.11 diatas diperoleh koefisien untuk variabel bebas X1 =
204772.043 X2 = 425.880 konstanta sebesar -3.302sehingga model
persamaan regresi yang diperoleh adalah:
Y = α + β1X1 + β2X2 +β3X3+ e
Y = (3,302) + 204772.043 X1 + 425.880 X2 + e
Dari persamaan regresi data panel di atas dapat
diinterpretasikan sebagai berikut:
1. Nilai konstanta (α) sebesar -3,302memberikan arti bahwa
apabila penetapan harga jual (X1), dan jumlah produksi
kelapa sawit (X2) tidak ada maka pendapatan anggotaKoperasi
Maju Bersama di Sungai Gelam akan mengalami kerugian
bernilai 3,302.
2. Jika penetapan harga jual (X1) mengalami kenaikan satu
satuan, maka pendapatan anggota Koperasi Maju Bersama (Y)
akan mengalami peningkatan 204772.043koefisien bernilai
positif artinya antara harga (X1) dan pendapatan Koperasi
Maju Bersama (Y) hubungan positif. Kenaikan harga (X1)
akan mengakibatkan kenaikan pada pendapatan anggota
Koperasi Maju Bersama (Y).
3. Jika jumlah produksi kelapa sawit (X2) mengalami kenaikan
satu satuan, maka pendapatan anggota Koperasi Maju Bersama
(Y) akan mengalami peningkatan 425.880koefisien bernilai
positif artinya antara jumlah produksi kelapa sawit (X2) dan
pendapatan anggota Koperasi Maju Bersama (Y) hubungan
positif. Kenaikan jumlah produksi kelapa sawit (X2) akan
mengakibatkan kenaikan pada pendapatan anggota Koperasi
Maju Bersama (Y).
2) Uji Hipotesis
1. Uji F (Simultan)
Uji statistik f pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel bebas dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Formulasi
hipotesis nihil dan hipotesis alternatif :
H0 : Diduga penetapanharga jual dan Jumlah produksi kelapa
sawit tidak berpengaruh terhadap pendapatan anggota
Koperasi Maju Bersama di Sungai Gelam.
Ha : Diduga penetapan harga jual dan jumlah produksi kelapa
sawit berpengaruh terhadap pendapatan anggota Koperasi
Maju Bersama di Sungai Gelam.
Ditentukan signifikan 5% atau 0,05 dengan derajat
kebebasan dfI = (k-1) dan df2=(n-k) dimana n adalah jumlah
observasi. dan, k adalah jumlah variabel independen. Uji ini
dilakukan dengan membandingkan signifikan fhitung dengan
ketentuan:
a. Ho diterima, Ha ditolak, jika: fhitung ≤ftabel atau Sig >α (tidak
terdapat pengaruh yang signifikan).
b. Ho ditolak, Ha diterima, jika: fhitung> ftabel atau Sig <α
(terdapat pengaruh yang signifikan).
Tabel 4.6
H
a
s
i
l
U
j
i
F (Simultan)
Sumber data: Data Sekunder, diolah 2018
Hasil perhitungan dengan membandingkan fhitung dengan ftabel,
dengan taraf signifikan α = 0,05 (5%). Dapat diketahui bahwa fhitung
sebesar 137,104 dengan membandingkan ftabel α = 0,05 dengan derajat
bebas pembilang 2, dan derajat bebas penyebut 34, didapat ftabel sebesar
1,45. fhitung lebih besar dari ftabel (41,391 > 1,45). Berarti dapat dikatakan
bahwa ada pengaruh signifikan antara penetapan harga jual (X1), jumlah
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1.700E17 2 8.502E16 41.391 .000a
Residual 6.368E16 31 2.054E15
Total 2.337E17 33
a. Predictors: (Constant), Jumlah_Produksi, Harga
b. Dependent Variable:
Pendapatan anggota
produksi kelapa sawit (X2) secara bersama-sama terhadap pendapatan
anggota Koperasi Maju Bersama (Y).
Dengan membandingkan besarnya angka taraf signifikan (sig)
penelitian dengan taraf signifikan sebesar 0,05 maka 0,000 < 0,05
sehingga dapat dikatakan berdasarkan kriteria pengujian apabila sig <
0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima maka dapat dikatakan bahwa ada
pengaruh signifikan penetapan harga jual (X1), jumlah produksi kelapa
sawit (X2) secara bersama-sama terhadap pendapatan anggota Koperasi
Maju Bersama (Y).
2. Uji T (Parsial)
Uji parsial bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh
masing-masing variabel independent secara individual (parsial) terhadap
variabel dependen. Hipotesis yang digunakan adalah:
a. Ho diterima, Ha ditolak, jika: thitung ≤ ttabel atau Sig > α (tidak terdapat
pengaruh yang signifikan).
b. Ho ditolak, Ha ditolak, jika: thitung> ttabel atau Sig < α (terdapat
pengaruh yang signifikan).
Tabel 4.7
Hasil Uji T (Parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -3.302E8 7.183E7 -4.596 .000
Penetapan Harga 204772.043 41993.760 .471 4.876 .000
Jumlah_Produksi 425.880 67.839 .606 6.278 .000
a. Dependent Variable: Pendapatan
Sumber data: Data Sekunder, diolah 2018
Dengan nilai ttabel α = 5% dengan derajat kebebasan (df) n-k-1
atau 34-2-1 = 31 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel
independen). Maka ttabel (α = 0,05; df =31) diperoleh sebesar 1,697.
Berdasarkan tabel 4.7 dengan melihat thitung dapat diketahui bahwa
secara parsial besarnya pengaruh variabel penetapanharga jual sebesar
4,876, dan jumlah produksi kelapa sawit sebesar 6,278. Pengujian
statistik t dilakukan dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Dari
pengujian maka dijelaskan sebagai berikut:
a. Pengujian parsial variabel penetapan harga jual terhadap pendapatan
anggota Koperasi Maju Bersama diperoleh hasil uji thitung sebesar
4,876 dan sig 0,000 dan ttabel = 1,697. Oleh karna thitung sebesar
4,876>1,697 dan nilai sig sebesar 0,000 < 0,05maka Ho ditolak dan
Ha diterima dapat disimpulkan bahwa penetapan harga jual
berpengaruh signifikan terhadap pendapatan anggota Koperasi Maju
Bersama.
b. Pengujian parsial variabel jumlah produksi kelapa sawit terhadap
pendapatan anggota Koperasi Maju Bersama diperoleh hasil uji thitung
sebesar 6,278 dan sig 0,000 dan ttabel = 1,697. Oleh karena thitung
sebesar 6,278>1,697 dan nilai sig sebesar 0,000< 0,05 maka Ho
ditolak dan Ha diterima dapat disimpulkan bahwa jumlah produksi
kelapa sawit berpengaruh signifikan dan positif terhadap pendapatan
anggota Koperasi Maju Bersama.
3. Uji Koefisien Determinasi (R²)
Analisis R² (R square) atau koefisien determinasi digunakan untuk
mengetahui seberapa besar presentase sumbangan pengaruh variabel
independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Tabel 4.8
Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .853a .728 .710 4.532E7
a. Predictors: (Constant), Jumlah_Produksi, penetapan harga
Sumber data: Data Sekunder, diolah 2018
Berdasarkan Uji Koefisien Determinasi di atas dapat diperoleh nilai
R Square sebesar 0,728 atau 72,8%. Hal ini menunjukkan bahwa
persentase sumbangan pengaruh variabel independen (penetapan harga
jual, dan jumlah produksi kelapa sawit) terhadap variabel dependen
(pendapatan anggota koperasi maju bersama) sebesar 72,8% sedangkan
sisanya sebesar 27,2% (100% - 72,8%) dipengaruhi oleh sebab-sebab
yang lain diluar model penelitian ini.
B. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis penentuan
harga jual dan jumlah produksi kelapa sawit terhadap pendapatan anggota
Koperas Maju Bersama di Sungai Gelam. Dari analisis yang sudah
dijelaskan di atas, dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pengaruh penetapan harga jual, danjumlah produksi terhadap
pendapatan anggota Koperasi Maju Bersama
. Pernyataan hipotesis ketiga (H3) dapat diterima, maka
penetapanharga jual dan jumlah produksi kelapa sawitberpengaruh
positif dan signifikan terhadap pendapatan anggota Koperasi Maju
Bersama. Kondisi tersebut dapat dilihat darihasil pengujian yang
dilakukan berdasarkan analisis SPSS dari data-data pendapatan
anggota Koperasi Maju bersama yang meliputi 36 bulan data
pendapatan anggota.
Hal ini dibuktikan dari hasil pengujian diperoleh nilai fhitung lebih
besar dari ftabel (41,391 > 1,45) nilai signifikan (sig) penelitian 0,000 <
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan antara
penetapanharga jual dan jumlah produksi kelapa sawit terhadap
pendapatan anggota koperasi Maju Bersama.
Hasil uji R2 pada penelitian ini diperoleh nilai R Square sebesar
0,72,8 angka ini menyatakan bahwa variable penetapanharga jual dan
jumlah produksi kelapa sawit berpengaruh terhadap pendapatan
anggota sebesar 72,8%, sedangkan sisanya 27,2% dijelaskan oleh
faktor lain diluar penelitian.
Nilai koefisien regresi untuk harga (X1) sebesar 204772,043 dan
koefisien regresi diversifikasi produk (X2) sebesar 425,880. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin baik penetapan harga jual yang meliputi
jumalh produksi kelapa sawit maka pendapatan anggota Koperasi
Maju Bersama akan semakin meningkat.
2. Pengaruh PenetapanHarga Jual terhadap Pendapatan Anggota
Koperasi Maju Bersama
Pernyataan hipotesis pertama (H1) dapat diterima, maka
penetapan harga jual berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pendapatan anggota Koperasi Maju Bersama. Kondisi tersebut dapat
dilihat darihasil pengujian yang dilakukan berdasarkan analisis SPSS dari
data sekunder yang diberikan oleh Koperasi Maju Bersama.yang
menyatakan penetapan harga jual, jumlah kelapa sawit dan pendapatan
anggota Koperasi Maju Bersama di Sungai Gelam.
Dalam hal ini, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan penetapan harga jual terhadap pendapatan
anggota Koperasi Maju Bersama, hal ini dibuktikan dari nilai thitung>
ttabelsebesar 41,391 > 1,45 dan nilai sig <alpha sebesar 0,000 < 0,05
dapat disimpulkan bahwa penetapan harga jual berpengaruh signifikan
dan positif terhadap pendapatan anggota Koperasi Maju Bersama. Hal ini
berarti jika penetapan harga jual bisa menstabilkan atas suatu produksi
kelapa sawit akan memiliki peranan dalam membantu Koperasi Maju
Bersama untuk lebih meningkatkan strategi produksi kelapa sawit.
Dari hasil pengujian statistik menunjukkan penetapan harga jual
berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan anggota Koperasi
Maju Bersama di Sungai Gelam. Hal ini sesuai dengan teori penetapan
harga jual yaitu jumlah semua nilai yang diberikan oleh konsumen untuk
memperoleh keuntungan atas kepemilikan atau penggunaan suatu produk
atau jasa.37
3. Pengaruh Jumlah Produksi Kelapa Sawit terhadap Pendapatan
Anggota Koperasi Maju Bersama
Pernyataan hipotesis kedua (H2) dapat diterima, maka jumlah
produksi kelapa sawit berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pendapatan anggota Koperas Maju Bersama.Kondisi tersebut dapat
37
Ari Setiyaningrum, DKK, Prinsip-prinsip Pemasaran,(Yogyakarta:Andi
Yogyakarta,2015). Hlm.128.
dilihat dari hasil pengujian yang dilakukan berdasarkan analisis SPSS
dari data sekunder yang diperoleh dari Kopersi Maju Bersama di Sungai
Gelam
Berdasarkan pernyataan tersebut hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh signifikan dan positif jumlah produksi kelapa
sawit terhadap pendapatan anggota Koperasi Maju Bersama, hal ini
dibuktikan dari hasil uji thitung sebesar 6,278 > 1,697, dan nilai sig sebesar
0,000 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa jumlah produksi kelapa
sawitberpengaruh signifikan dan positif terhadap pendapatan anggota
Koperasi Maju Bersama.
Berdasarakan hasil penelitian sebelumnya, pengaruh jumlah
produksi kelapa sawit terhadap pendapatan anggota Koperasi Maju
Bersama sangat penting bagi kelangsungan hidup koperasi, sehingga
koperasi perlu melakukan produksi kelapa sawit. Produksi punya andil
yang besar dalampertumbuhan dan seringkali merupakan penyumbang
utama bagi laba keseluruhan untuk bisnis yang ditekuni.
Oleh karena itu untuk mendapatkan keuntungan para petani tidak
hanya mengandalkan dari hasil panen buah kelapa sawit saja melainkan
mereka bisa sambil berdagang kecil-kecilan, atau berkebun dengan
mengelolah sayur dan buah karena petani ingin mendapatan kan hasil
pendapatan yang mencukupi perekonomiannya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dilaksanakan, maka dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil perhitungan uji f (simultan) dengan membandingkan fhitung
dengan ftabel, dengan taraf signifikan α = 0,05 (5%). Dapat diketahui
bahwa fhitung sebesar 41,391 dengan membandingkan ftabel α = 0,05
dengan derajat bebas pembilang 2, dan derajat bebas penyebut 34,
didapat ftabel sebesar 1,45. fhitung lebih besar dari ftabel (41,391 > 1,45).
Berarti dapat dikatakan bahwa ada pengaruh signifikan antara
penetapan harga jual(X1), Jumlah produksi kelapa sawit (X2) secara
bersama-sama terhadap pendapatan Anggota Koperasi Maju Bersama
(Y).
2. Hasil perhitungan uji t (parsial)
a. Pengujian parsial variable penetapan harga jual terhadap
pendapatan anggota koperasi maju bersama diperoleh hasil uji thitung
sebesar 4,876 dan sig 0,000 dan ttabel = 1,697. Oleh karna thitung
sebesar 4,876 > 1,697 dan nilai sig sebesar 0,000 <0,05 dapat
disimpulkan bahwa penetapan harga jualberpengaruh signifikan
terhadap pendapatan Anggota koperasi Maju Bersama.
b. Pengujian parsial variabel jumlah produksi kelapa sawit terhadap
penetapan harga jualdiperoleh hasil uji thitung sebesar 6,278 dan sig
0,000 dan ttabel = 1,697. Oleh karena thitung sebesar 6,278 > 1,697
dan nilai sig sebesar 0,000< 0,05 dapat disimpulkan bahwa jumlah
produksi kelapa sawit berpengaruh signifikan dan positif terhadap
pendapatan anggotaKoperasi Maju Bersama.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, selanjutnya dapt diusulkan saran
yang diharapkan akan bermanfaat bagi penelitian selanjutnya berkaitan
dengan harga dan jumlah produksi yang memepengaruhi pendapatan.
1. Bagi Pratisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh pihak terkait
supaya dapat lebih dalam dan lebih paham mengenai pendapatan
anggota koperasi maju Bersama di sungai gelam
2. Bagi Akademis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi
dan dokumentasi bagi pihak kampus dan mahasiswa sebagai acuan
penelitian selanjutnya dalam melakukan penelitian berkaitan dengan
penetapan harga jual dan jumlah produksi di Koperasi Maju Bersama,
meskipun penelitian ini jauh dari kata kesempurnaan dan masih
banyak kekurangan.
3. Bagi Peneliti
Selanjutnya diharapkan bisa menemukan komponen lain yang dapat
mempengaruhi pendapatan anggotaKoperasi Maju Bersama.
DAFTAR PUSTAKA
A. Literature
Albertus Ferry Rostya Adi, Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk,
dan Kualitas Layananterhadap Kepuasan Pelanggan(studi pada
waroeng special lampersari semarang),Skripsi Universitas Semarang,
2012.
Andi, Pengelolah Data Statistik dengan SPSS 12, Ed.1,(Yogyakarta: Andi
Semarang Wahana Kompeter, 2014).
Ari Setiyaningrum, DKK, Prinsip-prinsip Pemasaran,(Yogyakarta:Andi
Yogyakarta,2015).
Dani Qurbani, Analisis Kinerja Koperasi Simpan Pinjam Berbasis Syariah
di Kabupaten Magelang Tahun 2011-2013,Skripsi Universtas Negeri
Yogyakarta, (2015).
Dr. Aulia Tasman, SE.,M,c. Ekonomi Produksi. Teori dan Aplikasi,(
Jambi: Chandra Pratama, 2016).
Dr. Kasmir, SE.,M.M,Kewirausahaan,(jakarta: Rajawali Pers,2012).
Drs. Soemarso SR, Peranan harga pokok dalam penentuan harga
jual,(Jakarta :Rineka Cipta,1990).
Ikatan Akuntan Indonesia. StandarAkuntansi Keuangan no. 23, Jakarta
2007.
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS,
Semarang: Badan penerbit Universitas Diponogoro, 2001.
Kurniawan Saifullah, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta : Kencana,2006),
Cet Ke-2.
M. Afwann Taufiq, Analisis Faktor Harga, Kualitas Produk, Promosi dan
Tidak Adanya Label Halal Terhadap Keputusan Konsumen Dalam
Memberi Minuman YOU C 1000di Swalayan Jamtos Jambi, Skripsi
IAIN STS Jambi, (2015).
M. Nur Rianto Al-Arif & Euis Amalia, Teori Mikro Ekonomi,(Jakarta:
Prenadamedia Group,2010).
Multi sumarni dan John Suprihanto. Pengantar Bisnis(Dasar-Dasar
Ekonomi Perusahaan) Edisi keenam, (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta,
2014).
Robby Tri Rizky, Pengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap
Pendapatan Petani Karet(Studi di Desa Muhajjirin Kecamatan Jambi
Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi), Skripsi IAIN STS Jambi, (2015)
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Tiga, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2010).
Sipit, Pengaruh Produksi, Harga, Lokasi dan Promosi Terhadap Minat
Konsumen Muslim Perabotan Rumah Tangga di Jelutung Kota Jambi,
Skripsi IAIN STS Jambi, (2016).
Singgih Santoso, Statistik Multivariat, (jakarta: PT Elex Media
Koputindo,2010).
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (Bandung:
Alfabeta, 2015).
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (Bandung:
Alfabeta, 2012).
Sumiarti, Murti et, al., Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan, Edisi II,
Penerbit Liberty, Yogyakarta, 1987.
Syafitri Yanti, Pengaruh Produksi Terhadap Pendapatan Petani Kelapa
Sawit di Gampong Alue Peunawa Kec. Babarot Kab. Aceh Barat Daya.
Skripsi Univ Teuku Umar Aceh (2014).
V. Wiratna Sujarweni, Spss Untuk Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Baru
Press, 2014),
Widoyoko,E.P.Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian,(Pustaka Pelajar,
Yogyakarta,2012).
B. Sumber Lain
Amirus Saleh Mejaya, DKK. Pengaruh Produksi, Harga Internasional,
dan Nilai Tukar Terhadap Volume Ekspor (Studi pada Ekspor Global
Teh Indonesia Periode Tahun 2010-2013), Jurnal Administrasi Bisnis
(JAB) Vol. 35 No. 2 Juni 2016.
Ayu wandira, I Made Dwita Atmaja,Pengaruh Kridit Simpan Pinjam
Terhadap Pendapatan Koperasi Pada Koperasi Tani Syatya Jaya
Kellincong Periode 2006-2011, Jurnal Riset Akuntansi/ Vol.2 No.1,
April 2013.
Budiono, 2004 (1992 :180) pendaptan,), diakses 9 Juli 2018.
Dita Amanah. Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan
Konsumen Pada Majestyk Bakery & Cake Shop Cabang H.M. Yamin
Medan, Jurnal Keuangan & Bisnis Volume 2 No.1, Maret 2010.
Ni Luh Pt. Sri Marleni, I Ketut Suwarna, I Wayan Suwendra, pengaruh
kredit terhadap pendapatan pada koperasi pegawai negeri (kpn), Jurnal
Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen/ Vol. 2
Tahun 2014.
R Bambang DwinWardoyo, DKK. Pengaruh Penentuan Harga Pokok
Produksi Terhadap Harga Jual Pada Industri Krupuk (Studi Kasus di
UD. INUN Jaya Sampang, Majalah Ekonomi ISSN 1411-9501/ Vol.18,
No.2 Desember 2014.
Riyono, Gigih Erlik Budiharja. pengaruh kualitas produk, harga, promosi
dan brandimage terhadap keputusan pembelian produk aqua di kota
pati, Jurnal STIE Semarang/ Vol.8 No.2 Juni 2016.
Sigit Puji Winarto. Pengaruh Modal Sendiri, Jumlah Anggota dan Aset
Terhadap Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi di Kota Kediri, Jurnal
Nusantara Of Research/ Vol.1, No. 2, Oktober 2014.
Sumber Koperasi Maju Bersama di Sungai Gelam
Wawancara Awal dengan Sekretaris Koperasi Maju Bersama di Sungai
Gelam pada tanggal 14 April 2018.
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
DATA PENDAPATAN KOPERASI MAJU BERSAMA TAHUN 2016
No Nama Bulan
Tahun 2016
Harga kelapa sawit per Kg Jumlah Produksi per Kg Pendapatan (Rp)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
1.291
1.486
1.590
1.848
1.874
1.823
1.705
1.824
1.743
1.720
1.824
2.048
397.650
372.489
294.857
486.548
477.183
420.921
248.657
275.843
316.742
551.988
547.062
530.673
107.379.565
168.231.089
108. 379.244
312.497.008
306.574. 955
298.732.566
177. 729.865
199.468.044
182.577.395
255.267.900
268.549.002
317.942.243
LAMPIRAN 2
DATA PENDAPATAN KOPERASI MAJU BERSAMA TAHUN 2017
No Nama Bulan
Tahun 2017
Harga kelapa sawit per Kg Jumlah Produksi per Kg Pendapatan
(Rp)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
2.141
2.171
1.884
1.765
1.702
1.768
1.606
1.652
1.850
1.915
1.970
1.828
425.594
317.657
248.617
239.898
205.722
157.427
343.512
400.530
515.485
558.223
573.247
555.978
274.727.079
174.945.085
102.977.318
92.341.308
76.913.205
62.647.259
127.680.852
164.635.574
246.518.233
284.257.800
306.305.172
263.764.114
LAMPIRAN 3
DATA PENDAPATAN KOPERASI MAJU BERSAMA TAHUN 2018
No Nama Bulan Harga kelapa sawit per Kg Jumlah Produksi per Kg Pendapatan
(Rp)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
1.681
1.721
1.747
1.848
1.669
1.580
1.576
1.473
1.473
1.446
1.452
1.372
354.059
312.319
252.705
215.754
337.907
356.258
206.842
297.578
415.980
426.032
358.720
293.854
155.998.668
133.733.288
102.977.318
284.960.245
224.866.028
123.470.539
84.597.259
69.466.820
105.977.380
120.885.396
116.750.341
61.977.835
LAMPIRAN 4
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Jumlah_Produks
i, Hargaa
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Pendapatan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .853a .728 .710 4.532E7
a. Predictors: (Constant), Jumlah_Produksi, Harga
b. Dependent Variable: Pendapatan
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1.700E17 2 8.502E16 41.391 .000a
Residual 6.368E16 31 2.054E15
Total 2.337E17 33
a. Predictors: (Constant), Jumlah_Produksi, Harga
b. Dependent Variable: Pendapatan
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -3.302E8 7.183E7 -4.596 .000
Harga 204772.043 41993.760 .471 4.876 .000 .942 1.062
Jumlah_Produksi 425.880 67.839 .606 6.278 .000 .942 1.062
a. Dependent Variable: Pendapatan
Coefficient Correlationsa
Model
Jumlah_Produks
i Harga
1 Correlations Jumlah_Produksi 1.000 -.241
Harga -.241 1.000
Covariances Jumlah_Produksi 4602.086 -6.874E5
Harga -687406.174 1.763E9
a. Dependent Variable: Pendapatan
Collinearity Diagnosticsa
Model
Dimensi
on Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) Harga
Jumlah_Produks
i
1 1 2.935 1.000 .00 .00 .01
2 .059 7.055 .04 .03 .98
3 .006 22.296 .96 .97 .01
a. Dependent Variable: Pendapatan
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 8.07E7 3.17E8 1.85E8 7.178E7 34
Std. Predicted Value -1.453 1.845 .000 1.000 34
Standard Error of Predicted
Value 8.186E6 2.095E7 1.305E7 3353743.091 34
Adjusted Predicted Value 8.02E7 3.19E8 1.86E8 7.254E7 34
Residual -7.474E7 1.448E8 .000 4.393E7 34
Std. Residual -1.649 3.195 .000 .969 34
Stud. Residual -1.854 3.376 -.008 1.018 34
Deleted Residual -9.451E7 1.617E8 -7.460E5 4.854E7 34
Stud. Deleted Residual -1.935 4.177 .019 1.113 34
Mahal. Distance .106 6.081 1.941 1.512 34
Cook's Distance .000 .443 .036 .089 34
Centered Leverage Value .003 .184 .059 .046 34
a. Dependent Variable: Pendapatan
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -3.302E8 7.183E7 -4.596 .000
Harga 204772.043 41993.760 .471 4.876 .000
Jumlah_Produksi 425.880 67.839 .606 6.278 .000
a. Dependent Variable: Pendapatan
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 8.07E7 3.17E8 1.85E8 7.178E7 34
Residual -7.474E7 1.448E8 .000 4.393E7 34
Std. Predicted Value -1.453 1.845 .000 1.000 34
Std. Residual -1.649 3.195 .000 .969 34
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 8.07E7 3.17E8 1.85E8 7.178E7 34
Residual -7.474E7 1.448E8 .000 4.393E7 34
Std. Predicted Value -1.453 1.845 .000 1.000 34
Std. Residual -1.649 3.195 .000 .969 34
a. Dependent Variable: Pendapatan
DOKUMENTASI
95
CURRICULUM VITAE
(Daftar Riwayat Hidup)
Nama : Fanniza Oktafiani
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Jambi, 30 Oktober 1996
NIM : SES 141302
Alamat Asal : Jln. Dharma Pala Rt. 19 Kel. Talang bakung Kec. Paal
Merah Kota Jambi Provinsi Jambi
Agama : Islam
No.Telp/HP : 0812-2072-8972
E-mail : [email protected]
Nama Orang Tua
Ayah : Amat Iswandi
Ibu : Rusidah
RIWAYAT PENDIDIKAN
TK (Tahun) : 2001 – 2002, TK Dua Putra Pasir Putih
SD(Tahun) : 2002 – 2008, SDN 40 Talang Bakung
MTs(Tahun) : 2008 – 2011, MTs N Talang Bakung
MAN (Tahun) : 2011 – 2014 MAN 1 Muaro Jambi
PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota OSIS MTsN Talang bakung tahun 2009 – 2010
2. Ektrakulikuler PMR sebagai Bendahara Umum tahun 2009 -2010
3. Ektrakulikuler PRAMUKA tahun 2013
4. Resimen Mahasiswa (MENWA) sebagai Kasi set tahun 2017 – 2018
5. Aggota DEMA FEBI sebagai Ketua Sosialisasi pada tahun 2017 – 2018
6. Keikutsertaan menjadi panitia opak 2017 dan acara-acara kampus lainnya