Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap...

19
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 3, Edisi Oktober 2013 (ISSN : 2252-7826) 93 PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN KUALITAS APARATUR PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PEMERINTAH KOTA TUAL) Daniel Kartika Adhi danYohanes Suhardjo Dosen Tetap STIE AKA Semarang Dosen Tetap Universitas Semarang Abstraksi Penelitian ini merupakan replikasi penelitian yang dilakukan oleh Purwaniati Nugraheni dan Imam Subaweh (2008) yang berjudul Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Replikasi dilakukan dengan menambahkan variabel Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah sebagai variabel independen. Penelitian replikasi ini bertujuan untuk memperoleh bukti bahwa pengaruh penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan juga dipengaruhi secara langsung oleh Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah. Obyek penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kota Tual. Sampel penelitian sebanyak 38 respoden. Metode pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Data yang berhasil dikumpulkan diolah menggunakan Statistical Package for the Social Science (SPSS). Dalam melakukan analisis data penelitian, digunakan analisis regresi linier berganda dengan variabel Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah sebagai variabel independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Hasil penelitian juga memberikan bukti bahwa Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Melalui uji F diketahui bahwa Penerapan SAP dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Adapun koefisien determinasinya sebesar 0,957 yang berarti bahwa model regresi yang dibangun mampu menjelaskan sebesar 95,7% variabilitas Kualitas Laporan Keuangan. Dalam penelitian ini juga dilakukan pengujian untuk mengetahui ada tidaknya hubungan moderasi antara penerapan SAP dan kualitas aparatur pemerintah daerah dalam pengaruhnya terhadap kualitas laporan keuangan. Hasil uji interaksi menunjukkan bahwa tidak ada hubungan moderasi antara penerapan SAP dan kualitas aparatur pemerintah daerah dalam pengaruhnya terhadap kualitas laporan keuangan. Kata Kunci: Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan; Kalitas Aparatur; Kualitas Laporan Keuangan.

description

,

Transcript of Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap...

Page 1: Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Tual)

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 3, Edisi Oktober 2013 (ISSN : 2252-7826)

93

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHANDAN KUALITAS APARATUR PEMERINTAH DAERAH

TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN(STUDI KASUS PADA PEMERINTAH KOTA TUAL)

Daniel Kartika Adhi danYohanes SuhardjoDosen Tetap STIE AKA SemarangDosen Tetap Universitas Semarang

AbstraksiPenelitian ini merupakan replikasi penelitian yang dilakukan oleh

Purwaniati Nugraheni dan Imam Subaweh (2008) yang berjudul PengaruhPenerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan.Replikasi dilakukan dengan menambahkan variabel Kualitas Aparatur PemerintahDaerah sebagai variabel independen. Penelitian replikasi ini bertujuan untukmemperoleh bukti bahwa pengaruh penerapan Standar Akuntansi Pemerintahanterhadap Kualitas Laporan Keuangan juga dipengaruhi secara langsung olehKualitas Aparatur Pemerintah Daerah.

Obyek penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kota Tual.Sampel penelitian sebanyak 38 respoden. Metode pengambilan sampel menggunakanPurposive Sampling. Data yang berhasil dikumpulkan diolah menggunakanStatistical Package for the Social Science (SPSS).

Dalam melakukan analisis data penelitian, digunakan analisis regresi linierberganda dengan variabel Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan KualitasAparatur Pemerintah Daerah sebagai variabel independen. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Hasil penelitian jugamemberikan bukti bahwa Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah berpengaruhterhadap Kualitas Laporan Keuangan. Melalui uji F diketahui bahwa PenerapanSAP dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah secara bersama-sama berpengaruhterhadap Kualitas Laporan Keuangan. Adapun koefisien determinasinya sebesar0,957 yang berarti bahwa model regresi yang dibangun mampu menjelaskan sebesar95,7% variabilitas Kualitas Laporan Keuangan.

Dalam penelitian ini juga dilakukan pengujian untuk mengetahui adatidaknya hubungan moderasi antara penerapan SAP dan kualitas aparaturpemerintah daerah dalam pengaruhnya terhadap kualitas laporan keuangan. Hasiluji interaksi menunjukkan bahwa tidak ada hubungan moderasi antara penerapanSAP dan kualitas aparatur pemerintah daerah dalam pengaruhnya terhadap kualitaslaporan keuangan.

Kata Kunci: Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan; Kalitas Aparatur;Kualitas Laporan Keuangan.

Page 2: Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Tual)

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 3, Edisi Oktober 2013 (ISSN : 2252-7826)

94

PENDAHULUAN

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan laporan yang

terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh

suatu entitas pelaporan. Hal ini ditegaskan dalam Pernyataan Standar Akuntansi

Pemerintahan Nomor 1 paragraf 9. Tujuan umum laporan keuangan adalah

menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan

kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam

membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Laporan

keuangan pemerintah pada hakekatnya merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban

pemerintah kepada rakyat atas pengelolaan dana publik baik dari pajak, retribusi atau

transaksi lainnya (Mahmudi, 2003).

Laporan keuangan pemerintah harus menyajikan informasi yang bermanfaat

bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik

keputusan ekonomi, sosial, maupun politik. Hal ini sesuai dengan penjelasan dalam

Standar Akuntansi Pemerintahan, yaitu:

1. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan

untuk membiayai seluruh pengeluaran.

2. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya

ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan

perundang-undangan.

3. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang

digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah

dicapai.

4. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai

seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.

5. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas

pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka

pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak

dan pinjaman.

6. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas

pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat

kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.

Page 3: Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Tual)

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 3, Edisi Oktober 2013 (ISSN : 2252-7826)

95

Dengan demikian laporan keuangan pemerintah harus memenuhi karakteristik

kualitatif laporan keuangans. Adapun karakteristik kualitatif laporan keuangan

meliputi relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami.

Bagi pemerintah daerah menjadi suatu keharusan untuk menyusun laporan

keuangan yang berkualitas. Kualitas laporan keuangan pemerintah daerah

mencerminkan tertib pengelolaan keuangan pemerintah daerah, yang mencakup

tertib administrasi dan taat asas. Indikator bahwa laporan keuangan pemerintah

daerah sudah berkualitas yaitu opini Wajar Tanpa Pengecualian yang diberikan

Badan Pemeriksa Keuangan terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahan (SAP) memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas laporan

keuangan. Penelitian yang dilakukan Purwaniati Nugraheni dan Imam Subaweh

(2008) menunjukkan bahwa penerapan SAP berpengaruh signifikan terhadap kualitas

laporan keuangan. Demikian juga penelitian yang dilakukan oleh Arif Ardi

Kusumah (2012), hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penerapan SAP

berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Adapun Ikin Solikin dan

Memen Kustiawan (2012) menegaskan bahwa pemberdayaan aparatur pemerintah

merupakan faktor penting dalam mewujudkan kualitas laporan keuangan.

Berdasarkan hasil-hasil penelitian seperti diuraikan dimuka, maka dilakukan

penelitian ini yang merupakan penelitian replikasi dengan pengembangan model

regresi dari regresi sederhana menjadi regresi berganda yaitu menambahkan kualitas

aparatur pemerintah daerah sebagai variabel independen.

PERMASALAHAN

Berdasarkan uraian di muka, permasalahan yang akan diteliti yaitu:

1) Apakah penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan kualitas aparatur

pemerintah daerah secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap kualitas

laporan keuangan.

2) Apakah ada hubungan moderasi antara penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahan dengan kualitas aparatur pemerintah daerah dalam

pengaruhnya terhadap kualitas laporan keuangan.

Page 4: Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Tual)

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 3, Edisi Oktober 2013 (ISSN : 2252-7826)

96

TELAAH PUSTAKA

Pengertian Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan

Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) harus mengacu pada

Peraturan Pemerintah yang berlaku, dalam hal ini Peraturan Pemerintah Nomor 71

Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yang merupakan pengganti

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan. Sampai dengan tahun anggaran 2013, pemerintah daerah masih

menerapkan SAP berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang

Standar Akuntansi Pemerintahan. Perbedaan fundamental Peraturan Pemerintah

Nomor 71 Tahun 2010 dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 terletak

pada basis pencatatan transaksi dan jenis laporan keuangan.

Standar Akuntansi Pemerintahan mengatur mengatur penyajian laporan

keuangan untuk tujuan umum dalam rangka meningkatkan keterbandingan laporan

keuangan baik terhadap anggaran, antar periode, maupun antar entitas. Laporan

Keuangan untuk tujuan umum adalah laporan keuangan yang ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan. Untuk mencapai

hal tersebut, Standar Akuntansi Pemerintahan menetapkan seluruh pertimbangan

dalam rangka penyajian laporan keuangan, pedoman struktur laporan keuangan dan

persyaratan minimum isi laporan keuangan (Zeyn, 2011).

Penerapan SAP mewajibkan setiap entitas pelaporan, yang dalam hal ini

termasuk pemerintah daerah untuk melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan

serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur

pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan akuntabilitas, manajemen,

transparansi, keseimbangan antara generasi dan evaluasi kinerja. Melalui penerapan

SAP akan dapat disusun laporan keuangan yang useful. Kegunaan laporan keuangan

ditentukan oleh isi informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut. Agar

laporan keuangan berisi informasi yang bermakna maka laporan keuangan harus

disusun berpedoman pada SAP.

Kualitas Laporan Keuangan

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) Nomor 1 paragraf 9

sebagaimana terdapat di Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang

Standar Akuntansi Pemerintahan menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan

Page 5: Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Tual)

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 3, Edisi Oktober 2013 (ISSN : 2252-7826)

97

laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang

dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Tujuan umum laporan keuangan adalah

menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan

kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam

membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Pada

dasarnya laporan keuangan pemerintah adalah asersi dari pihak manajemen

pemerintah yang menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan

dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang

dipercayakan kepadanya.

Laporan keuangan terutama digunakan untuk membandingkan realisasi

pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan dengan anggaran yang telah

ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu

entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan

perundang-undangan. Menurut Mardiasmo (2004) secara umum, tujuan dan fungsi

laporan keuangan sektor publik adalah: 1) Kepatuhan dan pengelolaan (compliance

and stewardship); 2) Akuntabilitas dan pelaporan retrospektif (accountability and

restrospective reporting); 3) Perencanaan dan informasi otorisasi (planning and

authorization information); 4) Kelangsungan organisasi (viability); 5) Hubungan

masyarakat (public relation); dan 6) Sumber fakta dan gambaran (source of facts and

figures). Laporan keuangan memainkan peran penting untuk memenuhi kewajiban

pemerintah kepada publiknya dalam masyarakat yang demokratis.

Laporan keuangan pemerintah seharusnya menyajikan informasi yang

bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan

baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik. Laporan keuangan yang berguna

(useful) memiliki makna laporan keuangan tersebut memuat isi informasi

(information content). Laporan keuangan akan berguna (useful) apabila laporan

keuangan tersebut memenuhi standar kualitatif. Dalam Standar Akuntansi

Pemerintahan dijelaskan bahwa karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah:

1. Relevan, yaitu informasi yang termuat di dalamnya dapat mempengaruhi

keputusan pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa

lalu atau masa kini dan memprediksi masa depan, serta mengoreksi hasil

evaluasi mereka di masa lalu. Informasi yang relevan memiliki unsur-unsur

berikut :

Page 6: Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Tual)

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 3, Edisi Oktober 2013 (ISSN : 2252-7826)

98

a. Manfaat umpan balik (feedback value).

Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan alat mengoreksi

ekspektasi mereka di masa lalu.

b. Manfaat prediktif (predictive value).

Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang akan

datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini.

c. Tepat waktu (timeliness).

Informasi yang disajikan secara tepat waktu dapat berpengaruh dan

berguna dalam pengambilan keputusan.

d. Lengkap.

Informasi yang disajikan mencakup semua informasi akuntansi yang

dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. Informasi yang

melatarbelakangi setiap butir informasi utama yang termuat dalam

laporan keuangan diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan dalam

penggunaan informasi tersebut dapat dicegah.

2. Andal, yaitu informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang

menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur,

serta dapat diverifikasi. Informasi yang andal memenuhi karakteristik berikut:

a. Penyajian jujur.

Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya

yang seharusnya disajikan atau secara wajar dapat diharapkan untuk

disajikan.

b. Dapat diverifikasi (verifiability).

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, dan apabila

pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya

tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh.

c. Netralitas.

Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada

kebutuhan pihak tertentu.

3. Dapat dibandingkan, yaitu informasi yang termuat dalam laporan keuangan

akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode

sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya.

Page 7: Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Tual)

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 3, Edisi Oktober 2013 (ISSN : 2252-7826)

99

4. Dapat dipahami Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat

dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang

disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna.

Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah

Dalam suatu organisasi terutama organisasi pemerintahan terkait upaya

mencapai tujuan yang telah ditetapkan, tidak bisa terlepas dari adanya unsur sumber

daya manusia sebagai penggerak jalannya organisasi. Sumber daya manusia menjadi

penentu berjalan tidaknya suatu, selain ketersediaan sarana maupun prasarananya.

Organisasi membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk dapat

mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Agar terdapat manusia-manusia yang

berkualitas atau manusia yang berdaya guna dan berhasil guna perlu adanya

manajemen sumber daya manusia (MSDM).

Dengan adanya otonomi daerah, penyelenggaraan pemerintahan dilimpahkan

kepada pemerintah daerah masing-masing. Implikasinya adalah pemerintah daerah

harus memberikan penekanan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia yaitu

pegawai negeri sipil daerah (PNSD). Pemerintah daerah sangat membutuhkan PNSD

yang profesional dengan wawasan yang luas, memiliki kompetensi di bidangnya dan

memiliki jiwa berkompetisi yang sportif.

PNSD yang profesional akan mampu menyelesaikan tugas dan pekerjaannya

secara tuntas. Dengan kompetensi yang dimilikinya, PNSD dapat melaksanakan

tugas pokok dan fungsinya secara optimal. PNSD yang berkualitas dan kompeten

dalam bidang akuntansi (keuangan) menjadi penyangga utama untuk dapat

tersusunnya laporan keuangan yang berkualitas. Hal ini berarti kualitas PNSD di

bidang akuntansi (keuangan) merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kualitas

laporan keuangan yang disusun pemerintah daerah.

PERUMUSAN HIPOTESIS

Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan menjamin bahwa laporan keuangan

disusun sesuai ketentuan yang berlaku. SAP merupakan standar yang menjamin

laporan keuangan disusun memenuhi kualifikasi informasi keuangan yang

berguna bagi para penggunanya. Informasi yang berguna merupakan indikator

bahwa laporan keuangan memenuhi kualifikasi informasi.

Page 8: Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Tual)

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 3, Edisi Oktober 2013 (ISSN : 2252-7826)

100

Berdasarkan uraian ini maka hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

H1 : Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah berpengaruh terhadap

kualitas laporan keuangan.

Pengaruh Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah terhadap Kualitas Laporan

Keuangan

Pegawai negeri sipil daerah (PNSD) yang profesional dibutuhkan pemerintah

daerah dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan. PNSD yang profesional

akan melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara tuntas. Dengan kompetensi

yang dimilikinya, PNSD yang professional akan dapat memenuhi standar dan

target kinerja yang telah ditetapkan. PNSD yang kompeten di bidang akuntansi

(keuangan) mampu menyusun laporan keuangan sesuai SAP. Penerapan SAP

membutuhkan kompetensi PNSD agar laporan keuangan yang disusun memenuhi

kualifikasi informasi yang useful,

Berdasarkan uraian di muka, maka hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

H2 : Kualitas aparatur pemerintah daerah berpengaruh terhadap

kualitas laporan keuangan.

METODE PENELITIAN

Dalam rangka meneliti pengaruh penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan

dan kualitas aparatur pemerintah daerah terhadap kualitas laporan keuangan

dibangun model model regresi berganda seperti berikut:

Gambar 1Model Regresi Berganda

PENERAPAN SAP

KUALITASLAPORAN KEUANGAN

KUALITAS APARATURPEMERINTAH DAERAH

Page 9: Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Tual)

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 3, Edisi Oktober 2013 (ISSN : 2252-7826)

101

Data penelitian dikumpulkan menggunakan teknik survey yaitu dengan cara

menyebar kuesioner kepada responden. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai

negeri sipil di lingkungan Pemerintah Kota Tual Adapun metode pengambilan

sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling, yaitu pemilihan sampel

menggunakan kriteria bahwa anggota populasi yang menjadi sampel adalah pegawai

negeri sipil daerah Kota Tual yang menjadi bendahara Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD), staf akuntasi/pembukuan/keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD), kepala sub bagian keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD),

kepala bagian Tata Usaha/Sekretariat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Pengambilan data dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan Bimbingan Teknis

Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual yang diselenggarakan

di Surabaya pada bulan Februari 2013. Jumlah responden yang mengisi kuesioner

sebanyak 38 orang. Isian kuesioner yang sudah diisi oleh responden tersebut

semuanya layak diolah.

Analisis data menggunakan analisis regresi. Persamaan regresinya sebagai

berikut:

Y = α + β1X1 + β2 X2 + e

Keterangan:

α : Konstanta

Y : Kualitas Laporan Keuangan

X1 : Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan

X2 : Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah

β1, β2 : Koefisien regresi

e : Error

Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen kueioner, dilakukan

pengujian instrumen penelitian. Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui

bahwa instrumen yang digunakan sudah mampu mengukur apa yang seharusnya

diukur. Sedangkan pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui bahwa

instrumen tersebut menghasilkan pengukuran yang konsisten meskipun instrumen

digunakan oleh peneliti yang berbeda pada waktu dan tempat yang berbeda pula.

Karena menggunakan model regresi berganda, maka perlu dilakukan

pengujian asumsi klasik untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan terhadap

Page 10: Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Tual)

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 3, Edisi Oktober 2013 (ISSN : 2252-7826)

102

asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik meliputi: a) Uji Normalitas Data; b) Uji

Heteroskedastisitas; dan c) Uji Multikolinieritas.

Setelah memperoleh bukti bahwa instrumen valid dan reliabel serta tidak ada

penyimpangan asumsi klasik, dilakukan pengujian hipotesis yang meliputi: a) Uji

parsial atau uji t; dan b) Uji simultan (uji F). Uji parsial (Uji t) dilakukan untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen secara parsial terhadap

variabel dependen. Uji simultan (uji F) untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Dalam penelitian ini juga dilakukan uji interaksi untuk mengetahui apakah

ada hubungan moderasi antara variabel penerapan SAP dengan variabel kualitas

aparatur pemerintah daerah dalam pengaruhnya terhadap variabel kualitas laporan

keuangan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau tidaknya indikator atau

instrument kuesioner dari masing-masing variabel. Pengujian dilakukan

dengan membandingkan r hitung dan r tabel. Nilai r hitung merupakan hasil

korelasi jawaban responden pada masing-masing pertanyaan dengan total

jawaban untuk masing-masing variabel setiap item pertanyaan/instrumen

disebut valid apabila r hitung lebih besar dibandingkan r tabel. Hasil uji

validitas instrumen kuesioner tampak pada Tabel 1.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah indikator atau kuesioner

yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat ukur variabel. Reliabilitas suatu

indikator atau kuesioner dapat dilihat dari nilai Cronbach’s Alpha (α), yaitu

apabila nilai cronbach’s Alpha (α) lebih besar (>) 0,60 maka indikator atau

kuesioner adalah reliabel, sedangkan apabila nilai Cronbach’s Alpha (α) lebih

kecil (<) 0,60 maka indikator atau kuesioner tidak reliabel. Nilai Cronbach’s

Alpha dari Variabel Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (X1) sebesar

0,794, Variabel Kualitas Aparatur Pemerintahan (X2) sebesar 0,824 dan

Variabel Kualitas Laporan Keuangan (Y) sebesar 0,791. Semua variabel

Page 11: Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Tual)

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 3, Edisi Oktober 2013 (ISSN : 2252-7826)

103

memiliki nilai Cronbach’s Alpha (α) lebih besar dari 0,60, sehingga dapat

disimpulkan indikator atau intsrumen kuesioner andal atau dapat dipercaya

sebagai alat ukur variabel.

Hasil uji reliabiltas tampak pada Tabel 2.

Tabel 1Tabel Hasil Uji Validitas

Uraian r Hitung r Tabel KeteranganVariabel Penerapan SAP:

- Item 1- Item 2- Item 3- Item 4- Item 5

0,4530,4670,3450,3740,707

0,32020,32020,32020,32020,3202

ValidValidValidValidValid

Variabel Kualitas AparaturPemerintah Daerah:

- Item 1- Item 2- Item 3- Item 4- Item 5

0,5930,3280,6510,4530,784

0,32020,32020,32020,32020,3202

ValidValidValidValidValid

Variabel Kualitas LaporanKeuangan:

- Item 1- Item 2- Item 3- Item 4- Item 5

0,6300,5080,5570,5400,873

0,32020,3200,32020,32020,3202

ValidValidValidValidValid

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

Tabel 2Tabel Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha KeteranganPenerapan SAP 0,794 ReliabelKualitas Aparatur Pemda 0,7824 ReliabelKualitas Laporan Keuangan 0,791 Reliabel

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang dikumpulkan untuk

dianalisis memiliki distribusi normal ataukah tidak. Melalui Uji One Sample

Kolmogorov Smirnov diketahui bahwa nilai signifikasi dari unstandardized

residual sebesar 0,741 atau lebih besar dari 0,05 yang berarti tidak signifikan,

Page 12: Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Tual)

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 3, Edisi Oktober 2013 (ISSN : 2252-7826)

104

dengan demikian bisa disimpulkan data terdistribusi normal untuk variabel

independen maupun variabel dependen.

Hasil uji normalitas tampak pada Tabel 3 berikut ini:

Tabel 3Tabel Hasil Uji Normalitas

Signifikansi Keterangan0,741 Data Terdistribusi Normal

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Hasil uji

multikolinearitas menunjukkan bahwa variabel-variabel independen yang

digunakan memiliki nilai VIF antara 1-10 dan nilai tolerance lebih dari 10%

(0,1). Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terdapat masalah

multikolinearitas pada variabel yang digunakan.

Hasil uji Multikolinieritas tampak pada Tabel 4 berikut ini:

Tabel 4Tabel Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel Toleransi VIF Keterangan

Penerapan SAPKualitas Aparatur Pemda

0,1570,157

6,3656,365

Bebas MultikolinearitasBebas Multikolinearitas

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lainnya. Uji heteroskedastititas menggunakan uji Glesjer dengan

cara mengabsolutkan nilai residual. Absolut dari nilai residual tersebut

dijadikan sebagai variabel dependen kemudian diregresikan. Hasil uji

heterokedastisitas menunjukkan bahwa nilai signifikansi regresi antara

variabel Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dengan absolut residual

lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,478 yang berarti tidak signifikan, dengan

demikian bisa disimpulkan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas. Juga

nilai signifikansi regresi antara variabel Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah

Page 13: Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Tual)

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 3, Edisi Oktober 2013 (ISSN : 2252-7826)

105

dengan absolute residual sebesar 0,397 atau lebih besar dari 0,05 yang berarti

tidak signifikan, dengan demikian bisa disimpulkan bahwa tidak terdapat

heteroskedastisitas.

Tabel 5 berikut ini menunjukkan hasil uji Heteroskedastisitas:

Tabel 5Uji Heteroskedastisitas

Variabel t Hitung Signifikansi Keterangan

Penerapan SAP 0,717 0,478 Tidak ada HeteroskedastisitasKualitas Lap Keu -0,857 0,397 Tidak ada Heteroskedastisitas

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

3. Persamaan Regresi Linear Berganda

Tabel 6Tabel Analisis Regresi Linier Berganda

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

Persamaan regresi bergandanya yaitu:

Y = 1,211 + 0,577 X1 + 0,391 X2 + e

4. Uji Hipotesis

a. Uji Hipotesis Pertama

Dari tabel 6 diketahui bahwa angka signifikansi untuk variabel penerapan

SAP sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 yang berarti signifikan. Hal ini

bermakna Hipotesis pertama diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh terhadap

Kualitas Laporan Keuangan.

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.211 .741 1.634 .111

Tot.SAP .577 .090 .550 6.396 .000

Tot.KltsPeg .391 .075 .450 5.233 .000

a. Dependent Variable: Tot.KltsLapKeu

Page 14: Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Tual)

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 3, Edisi Oktober 2013 (ISSN : 2252-7826)

106

b. Uji Hipotesis Kedua

Dari tabel 6 diketahui bahwa angka signifikansi untuk variabel kualitas

aparatur pemerintah daerah sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 yang

berarti signifikan. Hal ini bermakna Hipotesis kedua diterima. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas aparatur pemerintah daerah

berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan.

5. Uji Model

Hasil uji model menunjukkan nilai F sebesar 412,972 dengan signifikansi sebesar

0,000 atau lebih kecil dari taraf signifikasi 0,05. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa Variabel Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan

Variabel Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah secara bersama-sama berpengaruh

terhadap Kualitas Laporan Keuangan.

Hasil uji F tampak pada Tabel 7 berikut ini:

Tabel 7

Uji F

ModelSum ofSquares df Mean Square F Sig.

1 Regression 204.593 2 102.297 412.972 .000a

Residual 8.670 35 .248

Total 213.263 37

a. Predictors: (Constant), Tot.SAP,Tot.KltsPeg

b. Dependent Variable: Tot.KltsLapKeuSumber: Data primer yang diolah, 2013

6. Koefisien Determinasi (R²)

Dari hasil perhitungan regresi dapat diketahui angka koefisien determinasi.

Adapun koefisien determinasi (adjusted R square)menunjukan sebesar 0,957. Hal

ini berarti Variabel Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Variabel

Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah dapat menjelaskan sebesar 95,7 %

variabilitas variabel Kualitas Laporan Keuangan, sedangkan sisanya sebesar

4,3% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak terdapat dalam model

penelitian ini.

Page 15: Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Tual)

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 3, Edisi Oktober 2013 (ISSN : 2252-7826)

107

Tabel 8 berikut ini menunjukkan hasil perhitungan koefisien Determinasi (R²):

Tabel 8Koefisien Determinasi (R²)

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

1 .979a .959 .957 .49770 2.318

a. Predictors: (Constant), Tot.SAP, Tot.KltsPeg

b. Dependent Variable: Tot.KltsLapKeuSumber: Data primer yang diolah, 2013

7. Uji Interaksi

Untuk menguji apakah terdapat hubungan moderasi antara variabel penerapan

Standar Akuntansi Pemerintahan dengan kualitas aparatur pemerintah daerah

dalam pengaruhnya terhadap Kualitas Laporan Keuangan dilakukan Uji Interaksi

yaitu dengan menambahkan variabel interaksi ke dalam model regresi berganda.

Variabel interaksi tersebut dihitung dengan cara mengalikan variabel penerapan

Standar Akuntansi Pemerintahan dengan variabel Kualitas Aparatur Pemerintah

Daerah yang menggambarkan adanya interaksi antara variabel penerapan Standar

Akuntansi Pemerintahan dengan variabel Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah.

Hasil uji interaksi menunjukkan angka signifikansi variabel interaksi (perkalian

variabel penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dengan variabel Kualitas

Aparatur Pemerintah Daerah) sebesar 0,829 atau lebih besar dari 0,05 yang

berarti tidak signifikan. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa tidak ada

hubungan moderasi antara variabel penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan

dengan variabel Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah dalam pengaruhnya

terhadap variabel kualitas laporan keuangan.

Tabel 9 berikut ini menunjukkan hasil pengujian interaksi.

Page 16: Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Tual)

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 3, Edisi Oktober 2013 (ISSN : 2252-7826)

108

Tabel 9Hasil Uji Interaksi

PEMBAHASAN

1. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas

Laporan Keuangan

Pengujian secara statistik memberikan bukti bahwa penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahan (SAP) berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

Artinya bahwa ada pengaruh antara penerapan SAP terhadap kualitas laporan

keuangan Pemerintah Kota Tual. Dari hasil penelitian memberikan bukti bahwa

dengan adanya kejelasan standar akuntansi pemerintahan yang dipakai, maka

akan dihasilkan laporan keuangan yang berkualitas. Standar akuntansi

pemerintahan menjadi acuan yang digunakan pegawai negeri sipili daerah

(PNSD) Kota Tual dalam menyusun laporan keuangan pemerintah kota Tual.

Dengan telah diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005

tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yang telah diganti dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

maka ada kejelasan dan ketegasan standar yang bisa dipakai pemerintah kota

Tual. Dan tidak ada alasan lagi untuk tidak menerapkan SAP. Implementasi SAP

menjadi suatu keharusan agar laporan keuangan pemerintah kota Tual bisa

berkualitas artinya memenuhi kualifikasi informasi yang useful.

2. Pengaruh Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah terhadap Kualitas

Laporan Keuangan

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.657 6.689 .397 .694

Tot.SAP .509 .325 .485 1.564 .127

Tot.KltsPegVar.Interaksi

.3140.004

.3620.016

.3610.151

.867

.218.392.829

a. Dependent Variable: Tot.KltsLapKeu

Page 17: Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Tual)

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 3, Edisi Oktober 2013 (ISSN : 2252-7826)

109

Pengujian secara statistik memberikan bukti bahwa Kualitas Aparatur Pemerintah

Daerah berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Artinya

bahwa ada pengaruh antara variabel kualitas aparatur Pemerintah Kota Tual

(Pegawai Negeri Sipil Daerah Kota Tual) terhadap kualitas Laporan Keuangan

Pemerintah Kota Tual. PNSD yang memahami dan memiliki kompetensi di

bidang akuntansi (keuangan) dibutuhkan oleh Pemerintah Kota Tual agar mampu

menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tual yang berkualitas.

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tual belum memperoleh opini WTP (Wajar

Tanpa Pengecualian) dari Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi Maluku. Hal ini

berarti PNSD Kota Tual perlu meningkatkan kemampuan dan kompetensinya di

bidang akuntansi (pembukuan) agar dapat menyusun laporan keuangan yang

memenuhi kriteri opini WTP. Untuk meningkatan kemampuan tersebut, PNSD

Kota Tual perlu mengikuti bimbingan teknis, workshop dan pendidikan dan

pelatihan (diklat) mengenai keuangan pemerintahan secara rutin dan tekun.

Melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan diperoleh pengetahuan dan

pemahaman yang semakin baik mengenai praktik pengelolaan keuangan

pemerintahan khususnya penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah.

PENUTUP

1. SIMPULAN

Dari pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai

berikut:

a) Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh signifikan terhadap

Kualitas Laporan Keuangan.;

b) Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah berpengaruh signifikan terhadap

Kualitas Laporan Keuangan.; dan

c) Tidak ada hubungan moderasi antara Penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahan dengan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah dalam

pengaruhnya terhadap Kualitas Laporan Keuangan.

Page 18: Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Tual)

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 3, Edisi Oktober 2013 (ISSN : 2252-7826)

110

2. SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat, maka saran yang dapat diberikan

adalah:

- Pemerintah Kota Tual sebaiknya menerapkan Standar Akuntansi

Pemerintahan dengan konsisten dan melakukan sosialisasi ke seluruh Satuan

Kerja Perangkah Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kota Tual.

- Pemerintah Kota Tual sebaiknya membuat kebijakan yang menekankan pada

peningkatan kualitas PNSD Kota Tual khususnya mengenai penyusunan

laporan keuangan pemerintah daerah.

DAFTAR PUSTAKA

Deki Akbar. 2013. Penerapan Akuntansi Sektor Publik Sesuai Dengan PeraturanPemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah(SAP) ( Studi Kasus Pada Kantor Walikota Padang). Padang: UniversitasPutra Indonesia “YPTK”.

Ferdy Van Beest, Geert Braam, and Suzanne Boelens. 2009. Quality of FinancialReporting: Measuring Qualitative Characteristics. Nijmegen Center forEconomics (NiCE). Working Paper 09-108 April.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisikeempat. Semarang : Badan Penerbit UNDIP.

Ghozali, Imam. 2008. Structural Equation Modeling Metode Alternatif denganPartial Least Square. Edisi 2. Semarang : Badan Penerbit UNDIP.

Solikin, Ikin dan Kustiawan, Memen. 2012. Meningkatkan Kualitas InformasiAkuntansi Melalui Pemberdayan Aparatur Pemerintah Dalam MewujudkanGood Governance. Jurnal Ekonomi Akuntansi.

Kusumah, Arif Ardi. 2012. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi PemerintahanTerhadap Kualitas Laporan Keuangan (Survei pada SKPD/OPDPemerintahan Kota Tasikmalaya). Tasikmalaya: FE Universitas Siliwangi.

Lasoma, Vicky Agustiawan. 2013. Pengaruh Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dada DinasPendapatan dan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah KabupatenGorontalo Utara. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.

Mardiasmo. 2004. Akuntansi Sektor Publik (Edisi Kedua). Yogyakarta: Andi.

Page 19: Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Tual)

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 3, Edisi Oktober 2013 (ISSN : 2252-7826)

111

Masmudi. 2003. Laporan Keuangan Sektor Publik, antara Konsep dan Praktek.Jurnal Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik, Volume 3 nomor 1

McDaniel. Linda, Roger D Mrtin and Laureen A. Maines. 2002. EvaluatingFinancial Reporting Quality. Accounting Review. Desember 1

Nugraheni, Purwaniati dan Subaweh, Imam. 2008. Pengaruh Penerapan StandarAkuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. JurnalEkonomi Bisnis No. 1 Vol. 13, April 2008.

Pemerinth Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentangStandar Akuntansi Pemerintahan

Ramadhan, Eka Danofi. 2013. Pengaruh Pemahaman atas Penerapan SAP terhadapKualitas Laporan Keuangan (Penelitian pada Kantor PelayananPerbendaharaan Negara di Priangan Timur). Bandung: UniversitasPendidikan Indonesia.

Silviana. 2012. Pengaruh Komitmen Kepala Daerah Terhadap Kualitas LaporanKeuangan Pemerintah Daerah di Provinsi Jawa Barat. Bandung:Perkembangan Peran Akuntansi Dalam Bisnis Yang Profesional, Maret2012.

Syafri Adnan Baharuddin. 2011. Peran hasil audit BPK dalam memberikankeyakinan atas penyajian laporan keuangan sebagai dasar pengambilankeputusan. Materi disampaikan pada RA Ke-5 IAI-KASP Juli 2011.

Zeyn, Elvira. 2011. Pengaruh Good Governance dan Standar AkuntansiPemerintahan Terhadap Akuntabilitas Keuangan dengan KomitmenOrganisasi Sebagai Pemoderasi. JurnalAkuntansi. Universitas PasundanBandung, Jawa Barat.