PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai...

113
PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH (SAKD) TERHADAP AKUNTABILITAS PUBLIK PADA PEMERINTAHAN KABUPATEN BANDUNG BARAT APBD 2015 SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Disusun oleh : Nama : Sri Rahmayani NIM : 01113109 Program Studi : Akuntansi SEKOLAH TINGI ILMU EKONOMI INDONESIA MEMBANGUN (STIE INABA) BANDUNG 2017

Transcript of PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai...

Page 1: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN

DAERAH (SAKD) TERHADAP AKUNTABILITAS PUBLIK

PADA PEMERINTAHAN KABUPATEN BANDUNG BARAT APBD 2015

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh :

Nama : Sri Rahmayani

NIM : 01113109

Program Studi : Akuntansi

SEKOLAH TINGI ILMU EKONOMI INDONESIA MEMBANGUN

(STIE INABA)

BANDUNG

2017

Page 2: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

Judul Skripsi : Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuagan

Daerah (SAKD)Tehadap Akuntabilitas Publik Pada

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat APBD 2015

Nama : Sri Rahmayani

NIM : 01113109

Program Studi : Akuntansi

Bandung, Februari 2017

Menyetujui dan Mengesahkan

Pembimbing

Hj. Devyanthi Sjarif, SE, M.Ak

Ketua STIE INABA Ketua Program Studi Akuntansi

Dr. Yoyo Sudaryo, SE., MM.,Ak.,CA. Hj. Devyanthi Sjarif, SE,

Page 3: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

i

ABSTRAK

SRI RAHMAYANI, Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

Terhadap Akuntabilitas Publik pada Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

(Dibawah bimbingan : Hj. Devyanthi Sjarif)

Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan Sistem

Akuntansi yang baik dalam mengelola keuangan daerah sebagai subjek pemberi

laporan harus mampu memberikan informasi finansial dan infromasi-informasi

lain, sehingga para pemakai laporan keuangan dapat menggunakan infromasi

tersebut untuk melakukan keputusan-keputusan ekonomi, sosial, budaya dan

keputusan politik. Akuntansi sektor publik merupakan salah satu alat bagi

pemerintah daerah dalam melaksanakan akuntabilitas publik. Pemerintah pusat

dan pemerintah daerah dalam melaksanakan akuntabilitas publik. Pemerintah

pusat dan pemerintah daerah bertindak sebagai pelaku pemberi informasi untuk

memenuhi hak-hak publik yaitu hak untuk tahu, hak untuk diberi informasi dan

hak untuk didengar aspirasinya.

Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis yang digunakan adalah

regresi linear sederhana dan korelasi rank spearman dengan bantuan SPSS versi

20. Pengambilan data dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner.

Populasi responden pada penelitian ini adalah Staff Pemerintah Kabupaten

Bandung Barat (KBB). Pengambilan sampel menggunakan RandomSampling

method sehingga diperoleh sampel sebanyak 48 responden.

Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa Sistem Akuntansi

Keuangan Daerah berpengaruh terhadap Akuntabilitas Publik dengan nilai t-

hitung lebih besar dari t-tabel (6,952 > 1,6786). Hasil analisis menunjukkan

bahwa Sistem Akuntansi Keuangan Daerah mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap Akuntabilitas Publik sebesar 0.512 (51,2%) sedangkan sisanya sebesar

0,488 (48,8%) dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar cakupan penelitian yang

dilakukan.

Kata kunci: Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dan

Akuntabilitas Publik.

Page 4: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wata’ala, Zat

yang telah menciptakan manusia, menyempurnakannya dengan memberikan akal,

dan membimbingnya dengan KalamNya yang suci, Al- Quranul Karim. Shalawat

dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasullah Muhammad SAW, uswah

hasanah kita.

Dengan ucapan syukur Alhmadulillah, penulis skripsi dengan judul :

Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Akuntabilitas

Publik Pada Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, untuk memenuhi salah satu

sayarat dalam meraih gelar Sarjana Ekonomi di STIE INABA Bandung, dapat

diselasikan.

Rasa hormat dan ucapan terimakasih yang mendalam atas bantuan

berbagai pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini

terutama kepada Ibu Hj. Devyanthi Sjarif,SE.,M.,Ak selaku dosen pembimbing

sekaligus Ketua Program Studi Akuntansi, yang telah memberikan dorongan dan

perhatian serta pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Selain

itu penulis sampaikan juga ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr.Yoyo Sudaryo,SE.,MM.,Ak.CA., selaku Ketua STIE INABA

Bandung.

2. Bapak Riyandi Nur Sumawidjaya,Drs.,MM., selaku Wakil Ketua Bidang

Akademik.

3. Bapak H.Ismi Iswandi Drs., MM., selaku Wakil Ketua Bidang Operasional.

Page 5: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

iii

4. Seluruh staff pengajar dan staff administrasi STIE INABA, yang telah banyak

memberikan ilmu dan pelayanan selama penulis menempuh perkuliahan.

5. Pimpinan dan Staf Pemerintah Kabupaten Bandung Barat yang telah

membantu penulis dalam pengumpulan data penelitian.

6. Kedua Orang tua dan keluarga penulis yang tiada putusnya mendoakan dan

memberikan dorongan serta dukungan kepada penulis, baik moril maupun

materil dengan penuh kesabaran dan kasih sayangnya.

7. Begitu juga Tante Ghesyka Andini dan Om Ade Dian yang juga memberikan

semangat dan dukungan baik moril maupun materil dengan penuh kesabaran

dan kasih sayangnya kepada penulis.

8. Terlebih kepada Thessa Putri Anzani Indra, Neng Susilawati dan Gita Mutia

Rahayu yang juga memberikan semangat dan dukungan dalam penyelesaian

skripsi ini.

9. Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini, yang tidak dapat disebutkan satu per-satu, semoga Allah Subhanahu

wata’ala memberikan balasan pahala yang setimpal. Aamiin.

Akhir kata, skripsi ini masih jauh dari sempurna dan tidaklah lupu dari cacat

cela. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Bandung, Februari 2017

Penulis

Page 6: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ............................................................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................... 3

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian .................................................................... 4

1.3.1 Maksud Penelitian ............................................................................... 4

1.3.2 Tujuan Penelitian ................................................................................ 4

1.4 Kegunaan Penelitian .................................................................................... 4

1.4.1 Aspek Teoritis ..................................................................................... 5

1.4.2 Aspek Praktis ...................................................................................... 5

1.5 Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis ............................................................. 6

1.5.1 Kerangka Pemikiran ............................................................................ 6

1.5.2 Hipotesis .............................................................................................. 10

1.6 Tempat Dan Waktu Penelitian ..................................................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 12

2.1 Akuntansi Sektor Publik ............................................................................. 12

2.1.1 Pengertian Akuntansi Sektor Publik .................................................. 12

2.1.2 Pengertian Akuntansi Pemerintah ..................................................... 13

2.1.3 Ruang Lingkup Akuntansi Pemerintah .............................................. 14

2.1.4 Tujuan Akuntansi Pemerintah ........................................................... 14

2.1.5 Sifat Karakteristik Akuntansi Pemerintah ......................................... 15

2.2 Sistem Akuntansi Keuangan Daerah .......................................................... 18

2.2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Keuangan Daerah ............................... 19

2.2.2 Ruang Lingkup Akuntansi Keuangan Daerah ................................... 20

2.2.2.1 Kebijakan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah ................... 21

2.2.2.2 Prosedur Sistem Akuntansi Keuangan Daerah ...................... 25

2.2.2.3 Sistem Teknologi Informasi ................................................... 31

2.3 Akuntabilitas Publik ................................................................................... 31

2.3.1 Pengertian Akuntabilitas Publik ........................................................ 32

2.3.2 Jenis Akuntabilitas Publik ................................................................. 33

2.3.3 Macam-macam Akuntabilitas Publik ................................................ 33

2.3.4 Tujuan Akuntabilitas Publik .............................................................. 35

2.3.5 Prinsip Akuntabilitas Publik .............................................................. 35

2.4 Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)

terhadap Akuntabilitas Publik .................................................................... 36

Page 7: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

v

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ..................................................... 37

3.1 Objek Penelitian ......................................................................................... 37

3.1.1 Sejarah Pemerintah Kabupaten Bandung Barat ................................. 37

3.1.2 Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Bandung Barat ........................ 41

3.2 Metode Penelitian ....................................................................................... 46

3.2.1 Metode yang digunakan ..................................................................... 46

3.2.2 Operasionalisasi Variabel .................................................................. 47

3.2.3 Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 48

3.2.3.1 Jenis Data ............................................................................... 48

3.2.3.2 Sumber Data .......................................................................... 49

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 49

3.2.5 Teknik Pengambilan Sampel ............................................................. 50

3.2.6 Pengujian Instrumen Penelitian ......................................................... 52

3.2.6.1 Uji Validitas ........................................................................... 52

3.2.6.2 Uji Reabilitas ......................................................................... 54

3.2.7 Teknik Analisis Data ......................................................................... 54

3.2.7.1 Analisis Deskriptif ................................................................. 54

3.2.7.2 Analisis Regresi Linear Sederhana ........................................ 55

3.2.7.3 Uji Korelasi ............................................................................ 56

3.2.7.2 Uji Determinasi ...................................................................... 57

3.2.8 Teknik Pengujian Hipotesis ............................................................... 57

3.2.8.1 Uji T ....................................................................................... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 59

4.1 Hasil penelitian .......................................................................................... 59

4.1.1 Karakteristik Responden .................................................................. 59

4.1.2 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ............................................ 62

4.1.2.1 Uji Validitas ......................................................................... 62

4.1.2.2 Uji Reliabilitas ..................................................................... 63

4.1.3 Hasil Analisis Deskriptif .................................................................. 64

4.1.3.1 Jawaban Responden terhadap Sistem Akuntansi

Keuangan Daerah ................................................................ 65

4.1.3.2 Jawaban Responden terhadap Akuntabilitas Publik ............ 69

4.1.4 Analisis Regresi Linier Sederhana ................................................... 71

4.1.5 Analisis Rank Spearman .................................................................. 73

4.1.6 Analisis Koefisien Determinasi ....................................................... 75

4.1.7 Pengujian Hipotesis .......................................................................... 76

4.1.7.1 Uji t ...................................................................................... 76

4.2 Pembahasan ............................................................................................... 77

4.2.1 Pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap

Akuntabilitas Publik ......................................................................... 77

Page 8: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

vi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 78

5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 78

5.2 Saran ........................................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 81

LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................................... 84

Page 9: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

vii

DAFTAR TABEL

No Tabel Judul Tabel Hal

Tabel 1.3 Jadwal Kegiatan Penelitian .......................................................................... 11

Tabel 2.1 Perbedaan Sektor Publik dan Sektor Swasta ................................................ 17

Tabel 3.1 Operasional Variabel .................................................................................... 48

Tabel 3.2 Populasi Penelitian ....................................................................................... 50

Tabel 3.3 Skor Penilaian Kuesioner ............................................................................. 52

Tabel 3.4 Kategori Interpretasi Skor ............................................................................. 55

Tabel 3.5 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ..................................................... 57

Tabel 4.1 Sampel Penelitian .......................................................................................... 59

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja .................................. 60

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................................. 60

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................................................. 61

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ........................ 61

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Sistem Akuntansi Keuangan Daerah ............................. 62

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Akuntabilitas Publik ....................................................... 63

Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas ..................................................................................... 63

Tabel 4.9 Kategori Interpretasi Skor .............................................................................. 64

Tabel 4.10 Jawaban Responden terhadap Sistem Akuntansi Keuangan Daerah ........... 65

Tabel 4.11 Jawaban Responden terhadap Akuntabilitas Publik .................................... 69

Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana ..................................................... 72

Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Rank Spearman .............................................................. 74

Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi .................................................... 75

Page 10: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

viii

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Judul Gambar Hal

Gambar 1.1 Paradigma Penelitian ............................................................................. 10

Gambar 3.1 Struktur Organisasi ................................................................................ 41

Gambar 4.1 Garis Kontinum ..................................................................................... 64

Gambar 4.2 Garis Kontinum Kategori Sistem Akuntansi Keuangan Daerah ........... 69

Gambar 4.3 Garis Kontinum Kategori Akuntabilitas Publik .................................... 71

Page 11: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

ix

DAFTAR LAMPIRAN

No Lamp Judul Lampiran Hal

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian .............................................................................. 83

Lampiran 2 Tabulasi Penerapan SAKD .................................................................... 88

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas ................................................................................. 90

Lampiran 4 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................ 97

Lampiran 5 Hasil Uji Statistik Rank Spearman ....................................................... 98

Lampiran 6 Tabel r ................................................................................................... 99

Lampiran 7 Tabel t ................................................................................................... 100

Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian .............................................................................. 101

Lampiran 9 Kartu Bimbingan .................................................................................. 102

Page 12: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Otonomi daerah merupakan upaya pemberdayaan daerah dalam

pengambilan keputusan daerah berkaitan dengan pengelolaan sumber daya yang

dimiliki sesuai dengan kepentingan, prioritas dan potensi daerah tersebut. Sejalan

dengan pelaksanaan otonomi daerah, pengelolaan keuangan sepenuhnya berada di

tangan pemerintah daerah. Oleh karena itu, diperlukan sistem akuntansi daerah

yang baik untuk mengelola keuangan secara transparan, efisien, efektif, dan

akuntabel. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan suatu pemikiran cerdas

melalui inovasi sistem akuntansi daerah

sistem akuntansi keuangan daerah dapat diterapkan secara baik harus

dipenuhi beberapa hal yang merupakan syarat penerapan sistem akuntansi

keuangan daerah. Dengan demikian, dalam sistem akuntansi keuangan daerah

terdapat serangkaian prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai

dengan suatu skema yang menyeluruh yang ditujukan untuk menghasilkan

informasi dalam bentuk laporan keuangan yang akan digunakan baik pihak

internal maupun pihak eksternal dalam pemerintahan daerah untuk mengambil

keputusan ekonomi.

Fenomena perkembangan sektor publik dapat diamati dengan makin

menguatanya tuntutan pelaksanaan akuntabilitas publik. Akuntabilitas merupakan

Page 13: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

2

kata kunci dari sistem tersebut yang dapat diartikan sebagai perwujudan dari

kewajiban seseorang atau instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dapat dipercayakan

kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui media

pertanggungjawaban yang berupa laporan akuntabilitas yang disusun secara

periodik (LAKIP).

Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem

akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga dapat

menghasilkan informasi keuangan yang andal. Keandalan informasi laporan

keuangan merupakan wujud pertanggungjawaban pengelolaan keuangan publik

yang sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Pemerintah

Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yang keduanya

merupakan unsur nilai informasi yang paling terkait dengan pengambilan

keputusan berbagai pihak.

Fenomena yang berlaku saat ini pada Pemerintah Kabuapaten Bandung

Barat adalah sebagai berikut :

1. Mendapat Opini WDP (Wajar Dengan Pengecualian) dari tahun 2011-

2015 dari hasil pemeriksaan oleh BPK (Badan Pengawasan Keuangan).

Sumber: IHPS Semester 1 2016

2. Penilaian Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Pemerintah Kabupaten

Bandung Barat mendapatkan nilai C.

Page 14: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

3

Nilai C berarti 30-50 atau berada di rangking kedua terbawah. Sumber:

http://fokusjabar.com/2016/02/18/holid-kbb-dapat-nilai-c-memalukan/

(04-01-2017: 12:29)

3. Lemahnya Sistem Pengendalian dan Pelaporan Akuntansi dalam Aset

tetap. Aset tetap tidak diketahui keberadaanya dan tidak dukung bukti

kepemilikan, belum didukung pengamanan fisik yang memadai. Selain

itu, aset tetap tanah, gedung dan bangunan, jalan dan saluran irigasi serta

aset tetap yang bersumber dari dana BOS belum dicatat. Sumber: IHPS

Semester 1 2016

4. Kelebihan pembayaran Pajak sebesar 2.1 miliar. Sumber:

http://jabar.pojoksatu.id/bandung/2016/06/28/tak-kembalikan-dana-

pemkab-bandung-barat-terancam-hukuman/

Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan diatas maka penulis

tertarik untuk mengambil judul “Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi

Keuanga Daerah (SAKD) Terhadap Akuntabilitas Publik di Pemerintahan

Kabupaten Bandung Barat APBD 2015”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) di

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat?

Page 15: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

4

2. Bagaimana penerapan Akuntabilitas Publik pada Pemerintahan

Kabupaten Bandung Barat?

3. Seberapa besar pengaruh penerapan sistem Akutansi Keuangan Daerah

(SAKD) terhadap Akuntabilitas publik Pemerintah Kabupaten Bandung

Barat?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk mencari dan

mengetahui data mengenai Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

(SAKD) Dan Pengaruhnya Terhadap Akuntabilitas Publik di Pemerintah

Kabuapten Bandung Barat.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penelitian ini

dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

(SAKD) di Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

2. Untuk mengetahui penerapan Akuntabilitas Publik pada Pemerinath

Kabupaten Bandung Barat.

3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh penerapan Sistem Akuntansi

Keuangan Daerah (SAKD) terhadap Akuntabilitas Publik di Pemerintah

Kabupaten Bandung Barat.

Page 16: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

5

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini mempunyai dua aspek manfaat yaitu aspek manfaat secara

teoritis dan aspek manfaat secara praktis yang akan dijelaskan sebagai berikut :

1.4.1 Aspek Teoritis

1. Bagi Mahasiswa Jurusan Akuntansi

Peneliti ini bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dalam

perkembangan teori terutama yang berkaitan dengan Sistem Akuntansi

dan Akuntansi Sektor Publik.

2. Bagi Masyarakat

Sebagai sarana informasi tentang kinerja Pemerintah Daerah serta dapat

menambah pengetahuan akuntansi khususnya Akuntansi Sektor Publik.

3. Bagi Peneliti Lain

Sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang akan melakukan

penelitian di masa yang akan datang.

1.4.2 Aspek Praktis

1. Bagi Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, diharapkan hasil dari

penelitian ini dijadikan sebagai masukan dan informasi bagi Pemerintah

Kabupaten Bandung Barat untuk mengembangkan dan menyempurnakan

Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) dan Akuntabilitas Publik

Pemerintahan dimasa yang akan datang.

2. Bagi pihak lain yang memrlukan hasil penelitian ini, diharapkan dapat

menjadi referensi lebih lanjut.

Page 17: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

6

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Organisasi sektor publik saat ini tengah menghadapi tekanan untuk lebih

efisien memperhitungkan biaya ekonomi dan biaya sosial, serta dampak negatif

atas aktivitas yang dilakukan. Berbagai tuntutan tersebut menyebabkan akuntansi

dapat dengan cepat diterima dan diakui sebagai ilmu yang diutuhkan untuk

mengelola urusan publik. Akuntansi sektor publik pada awalnya merupakan

aktivitas yang tersepesialisasi dari suatu profesi yang relatif kecil. Namun

demikian, saat ini akuntansi sektor publik sedang mengalami proses untuk

menjadi disiplin ilmu yang lebih dibutuhkan dan substansial keberadaannya.

Besarnya harapan kepada pemerintah untuk mewujudkan system

pemerintah yang baik (good governance) mengharuskan pemerintah untuk secara

positif melakukan perbaikan di dalam tubuh pemerintah sendiri. Perbaikan yang

harus segera dilakukan untuk mendukung pelaksanaan otonomi daerah dan

desentralisasi fiskal salah satunya adalah dibuatnya sistem pengelolaan keuangan

daerah yang baik. Adapun tujuan dalam pengelolaan keuangan daerah menurut

Permendagri No. 13 tahun 2006 pasal 4 adalah :

“Keuangan Daerah dikelola tertib, taat pada peraturan perundang-

undangan efektif, efisien, ekonomis, transparan dan akuntabel dengan

memperhatikan azaz keadilan, kepatuhan, dan manfaat untuk masyarakat

organisasi juga negara”.

Page 18: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

7

Akuntansi merupakan suatu aktivitas yang memiliki tujuan (porpuse

activity), tujuan akuntansi diarahkan untuk mencapai hasil tertentu dan hasil

tersebut harus memiliki manfaat.

Menurut Abdul Halim (2012:35) menyatakan :

“Akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran,

pencatatan dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu

organisasi atau entitas yang dijadikan suatu informasi dalam rangka

mengambil keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan”.

Menurut Harahap (2008:5), “Akuntansi adalah seni pencatatan,

penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter,

transaksi dan kejadian-kejadian yang umunya bersifat keuangan termasuk

menafsirkan hasilnya”.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa akuntansi

adalah suatu kegiatan yang meliputi proses identifikasi, pengukuran, dan

pelaporan informasi ekonomi (keuangan). Akuntansi diharapkan berguna dalam

penilaian dan pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha yang

bersangkutan.

Sebagai salah satu alat yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan

tersebut adalah dengan dikeluarkannya Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

dalam bentuk Sistem Akuntansi Keuangan Daerah.

Permendagri No. 13 Tahun 2006 pasal 232 ayat (1)

“Sistem Akuntansi Keuangan Daerah merupakan serangkaian prosedur

mulai dari proses pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai

dengan pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban

pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara manual atau

menggunakan komputer”.

Page 19: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

8

Menurut Abdul Halim (2012:35)

“Sistem Akuntansi Keuangan Daerah adalah suatu proses identifikasi,

pengukuran, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu

daerah (Provinsi, kabupaten, kota) yang dijadikan sebagai informasi

dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang

memerlukan”.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem

Akuntansi Keuangan Daerah adalah suatu proses identifikasi, pengukuran, dan

pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dalam rangka pertanggungjawaban

pelaksanaan APBD yang dijadikan sebagai informasi dalam pengambilan

keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan. Sehingga dimensi dari

Sistem Akuntansi Keuangan Daerah menurut Permendagri No. 13 tahun 2006

(2006: 57) adalah :

1. Kebijakan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)

2. Prosedur Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)

Akuntansi dibeberapa sumber disebut sebagai Akuntansi Sektor Publik.

Secara organisasi akuntansi, domain publik antara lain meliputi pemerintah,

BUMN/BUMD, yayasan dan organisasi nirlaba lainnya.

Indra Bastian (2007:15) mendefinisikan bahwa :

“Akuntansi sektor publik dapat sebagai mekanisme teknis dan analisis

akuntansi yang diterapkan dalam pengelolaan dana masyarakat di

lembaga-lembaga tinggi Negara dan departemen-departemen di

bawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan yayasan sosial,

maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan swasta”.

Page 20: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

9

Abdul Halim (2012:3) menyatakan bahwa :

“Akuntansi sektor publik adalah suatu proses pengidentifikasian,

pengukuran, penacatatan dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan)

dari suatu organisasi atau entitas publik seperti pemerintah, LSM, dan

lain-lain yang dijadikan sebagai iformasi dalam rangka mengambil

keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan”.

Menurut Soemarso (2004:9)

“Akuntansi pemerintah mengkhususkan diri dalam pencatatan dan

pelaporan transaksi-transaksi yang terjadi di badan pemerintah. Ia

menyediakan laporan akuntansi tentang aspek kepengurusan (business

aspect) dari administrasi keuangan negara. Disamping itu, mencangkupi

pengendalian atas pengeluaran melalui anggaran negara. Termasuk

didalamnya adalah kesesuaian dengan ketentuan undang-undang yang

berlaku”.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa akuntabilitas

sektor Publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk

memberikan pertanggungjawaban kepada publik. Sementara itu, akuntablitas

publik yang harus dilakukan organisasi sektor publik terdiri dari beberapa

dimensi.

Adapun menurut Mahmudi (2015:9) Dimensi Akuntabilitas Publik meliputi :

1. Akuntabilitas Hukum dan Kejujuran

2. Akuntabilitas Manajerial

3. Akuntabilitas Program

4. Akuntabilitas Kebijakan

5. Akuntabilitas Finansia

Indra Bastian (2007:2) menyatakan :

“Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, sistem pengelolaan

keuangan daerah yang baik difokuskan untuk mengelola dana secara

desentralisasi dengan transparan, efisien, efektif, dan akuntabel. Untuk

mewujudkan hal tersebut diperlukan suatu pemikiran cerdas melalui

inovasi sistem akuntansi”.

Page 21: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

10

Menurut Abdul Halim (2012:35) :“Dengan Sistem Akuntansi Keuangan

Daerah (SAKD) diharapkan transparansi dan akuntabilitas yang diharapkan dalam

pengelolaan keuangan daerah dapat tercapai”.

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, menunjukan bahwa setelah

Pemerintah Daerah/Kabupaten dan Kota yang sudah menerapkan SAKD secara

konsisten dan menyeluruh maka akan mewujudkan Akuntabilitas Publik yang

baik dalam pengelolaan keuangan daerah. Paradigma penelitian dapat

digambarkan secara sederhana sebagai berikut ini :

Gambar 1.1 Paradigma Penelitian

1.5.2 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2011:64) Hipotesis merupakan simpulan sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Berdasarkan kerangka pemikiran

dan analisis teoritis tersebut, penulis merumuskan hipotesis dari penelitian ini

adalah sebagai berikut “Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)

berpengaruh terhadap Akuntabilitas Publik”.

SISTEM AKUNTANSI

KEUANGAN DAERAH

(VARIABEL X)

AKUNTABILITAS PUBLIK

(VARIABEL Y)

Page 22: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

11

1.6 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Pemerintah Kabupaten Bandung Barat yang

beralamat di Jl. Padalarang Cisarua km 2 Ds. Mekarsari Kec.Ngamprah Komplek

Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat pada bulan 17 Oktober 2016 s/d 17

Januari 2017.

Tabel 1.3 Jadwal Penelitian

No Keterangan

Waktu

November Desember Januari Februari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan

2 Pengajuan Judul

3 Penyusunan UP

4 Pengumpulan Data

5 Pengolahan Data

6 Dokumentasi

7 Persiapan Ujian

Sidang

Page 23: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Akuntansi Sektor Publik

2.1.1 Pengertian Akuntansi

Akuntansi merupakan suatu aktivitas yang memiliki tujuan (porpuse

activity), tujuan akuntansi diarahkan untuk mencapai hasil tertentu dan hasil

tersebut harus memiliki manfaat.

Abdul Halim (2014:36) mendefinisikan :

“Akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran,

pencatatan dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu

organisasi atau entitas yang dijadikan suatu informasi dalam rangka

mengambil keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan”.

Menurut Harahap (2008:5) : “Akuntansi adalah seni pencatatan,

penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter,

transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan termasuk

menafsirkan hasilnya”.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Akuntansi

adalah suatu kegiatan yang meliputi proses identifikasi, pengukuran, dan

pelaporan informasi ekonomi (keuangan). Akuntansi diharapkan berguna dalam

penilaian dan pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha yang

bersangkutan.

Page 24: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

13

2.1.2 Pengertian Akuntansi Pemerintah

Akuntansi pemerintah dibeberapa sumber disebut sebagai Akuntansi

Sektor Publik. Secara organisasi akuntansi, domain publik antara lain meliputi

pemerintah, BUMN/BUMD, yayasan dan organisasi nirlaba lainnya.

Indra Bastian (2007:15) mendefinisikan bahwa :

“Akuntansi sektor publik dapat sebagai mekanisme teknis dan analisis

akuntansi yang diterapkan dalam pengelolaan dana masyarakat di

lembaga-lembaga tinggi Negara dan departemen-departemen di

bawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan yayasan sosial,

maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan swasta”.

Abdul Halim (2014:36) menyatakan bahwa :

“Akuntansi sektor publik adalah suatu proses pengidentifikasian,

pengukuran, pencatatan dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari

suatu organisasi atau entitas publik seperti pemerintah, LSM, dan lain-

lain yang dijadikan sebagai iformasi dalam rangka mengambil keputusan

ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan”.

Menurut Soemarso (2004:9)

“Akuntansi pemerintah mengkhususkan diri dalam pencatatan dan

pelaporan transaksi-transaksi yang terjadi di badan pemerintah. Ia

menyediakan laporan akuntansi tentang aspek kepengurusan (business

aspect) dari administrasi keuangan negara. Disamping itu, mencakupi

pengendalian atas pengeluaran melalui anggaran negara . termasuk

didalamnya adalah kesesuaian dengan ketentuan undang-undang yang

berlaku”.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan

akuntansi pada pemerintah adalah memberikan informasi sebagai bentuk

pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan dana publik dalam mengelola suatu

operasi dan alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada setiap organisasi

sektor publik.

Page 25: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

14

2.1.3 Ruang Lingkup Akuntansi Pemerintah

Sektor publik sendiri memiliki wilayah yang lebih luas dan kompleks

dibandingkan sektor swasta. Luasnya wilayah publik tidak hanya disebabkan oleh

jenis dan bentuk organisasi yang berbeda di dalamnya, akan tetapi juga karena

kompleksnya lingkungan yang mempengaruhi lembaga-lembaga publik tersebut.

Secara kelembagaan, sektor publik antara lain meliputi badan-badan

pemerintahan (pemerintah pusat dan daerah serta unit kerja pemerintah),

perusahaan milik negara (BUMN dan BUMD), yayasan, organisasi politik dan

organisasi massa, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan organisasi nirlaba

lainnya.

Jika dilihat dari variabel lingkungan, sektor publik dipengaruhi oleh

beberapa faktor tidak hanya faktor ekonomi semata, akan tetapi faktor politik,

sosial, budaya dan historis juga memiliki pengaruh yang signifikan karena sektor

publik itu heterogen/tidak seragam.

2.1.4 Tujuan Akuntansi Pemerintah

Abdul Halim (2014:39) memaparkan beberapa tujuan Akuntansi

Pemerintah yakni :

1. “Tujuan pertanggungjawaban, dalam tujuan pertanggungjawaban

pemerintah harus memeberikan informasi keuangan secara lengkap,

memberikan infomasi keuangan secara cermat, dalam bentuk dan waktu

yang tepat.

2. Tujuan manajerial, dalam tujuan manajerial, memberikan informasi

keuangan untuk perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengambilan

keputusan, dan penilaian kinerja pemerintah adalah tujuan yang

diharapkan dapat dicapai dengan adanya akuntansi pemerintah.

Page 26: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

15

3. Tujuan pengawasan, ,memiliki arti bahwa informasi yang dihasilkan

akuntansi pemerintahan harus memungkinkan untuk terselenggarakan

pemeriksaan oleh aparat pengawasan secara fungsional secara efektif dan

efisien”.

Mardiasmo (2012:14) menambahkan tujuan Akuntansi Pemerintah yaitu :

1. “Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat,

efisien, dan ekonomis atau suatu operasi dan alokasi sumber daya yang

dipercayakan kepada organisasi. Tujuan ini terkait dengan pengendalian

manajemen (management control)

2. Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk

melaporkan pelaksanaan tanggungjawab mengelola secara tetap dan

efektif program dan penggunaan sumber daya yang menjadi

wewenangnya dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk

melaporkan kepada publik atas hasil operasi pemerintah dan penggunaan

dana publik, tujuan ini terkait dengan akuntabilitas (accountability)”.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan

adanya akuntansi pemerintah, dapat membangun hubungan kepercayaan yang

baik antara pemerintah pusat maupun daerah dengan masyarakat melalui

informasi yang disajikan dalam laporan keuangan sebagai alat penilaian kinerja

mengenai sejauh mana dana masyarakat telah dikelola untuk menyejahterakan

masyarakat berdasarkan prinsip ekonomi, efektif dan efisien, transparan dan

akuntabel.

2.1.5 Sifat Karakteristik Akuntansi Pemerintah

Akuntansi merupakan suatu aktivitas yang memiliki tujuan (purpose

activity). Tujuan akuntansi diarahkan untuk mencapai hasil tertentu, dan hasil

tersebut harus memiliki manfaat. Akuntansi digunakan baik pada sektor swasta

maupun sektor publik untuk tujuan-tujuan yang berbeda. Perbedaan sifat dan

karakteristik tersebut karena adanya perbedaan lingkungan yang mempengaruhi.

Page 27: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

16

Menurut Mardiasmo (2012:3), “organisasi sektor publik bergerak dalam

lingkungan kompleks dan trubulance. Komponen lingkungan yang mempengaruhi

organisasi sektor publik meliputi faktor ekonomi. Politik, kultural, dan demografi

”. Lebih lanjut Mardiasmo menjelaskan :

1. Faktor ekonomi

Faktor ekonomi yang mempengaruhi organisasi sektor publik tersebut

adalah pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, perubahan pendapatan

perkapita (GNP/GDP), struktur produksi, tenaga kerja. Arus modal dalam

negeri, cadangan devisa, nilai tukar mata uang, utang dan bantuan luar

negeri, infrastruktur, teknologi, kemisikinan dan kesenjangan ekonomi

dan sektor informal.

2. Faktor Politik

Beberapa faktor politik yang mempengaruhi sektor publik adalah

hubungan Negara dengan masyarakat, legitimasi pemerintah, tipe rezim

yang berkuasa, ideologi Negara, elit politik dan massa, jaringan

internasional dan kelembagaan.

3. Faktor Kultural

Organisasi sektor publik dipengaruhi oleh beberapa farktor kultural yaitu

keragaman suku, ras, agama, bahasa dan budaya. Selain itu, system nilai

di masyarakat, historis, sosiologi masyarakat, karakteristik masyarakat

dengan tingkat pendidikan sangat mempengaruhi.

Page 28: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

17

4. Faktor Demografi

Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi organisasi sektor publik

antara lain pertumbuhan penduduk, struktur usia penduduk, migrasi dan

tingkat kesehatan.

Adapun perbedaan sifat dan karakteristik sektor publik dan sektor swasta

dapat dilihat dengan membandingkan beberapa hal yaitu tujuan organisasi,

sumber pembiayaan, pola pertangungjawaban, struktur organisasi, karakteristik

anggaran dan sistem akuntansi yang digunakan.

Tabel 2.1

Perbedaan Sektor Publik dan Sektor Swasta

Perbedaan Sektor publik Sektor swasta

Tujuan organisasi Nonprofit motive Profit motive

Sumber pendanaan Pajak, retribusi, utang,

obligasi pemerintah, laba

BUMN/BUMD,penjualan

aset negara dsb.

Pembiayaan internal:

modal sendiri, laba ditahan,

penjualan aktiva.

Pembiayaan eksternal :

utang, bank obligasi,

penerbitan saham.

Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban

masyarakat (publik) dan

parlemen (DPR/DPD)

Pertanggugjawaban kepada

pemegang saham dan

kreditor

Struktur organisasi Birokratis, kaku dan

hierarkis

Fleksibel : datar, pyramid,

lintas fungsional, dsb.

Karakteristik anggaran Terbuka untuk publik Tertutu untuk publik

Sistem akuntansi Cash accounting Accrual accounting

Sumber : Mardiasmo (2012:8)

Dari tabel tersebut maka dapat dilihat bahwa setiap organisasi memilki

tujuan spesifik dan unik. Sektor swasta bertujuan untuk memaksimumkan laba

sedangkan sektor pulik bertujuan untuk memberikan pelayanan publik. Untuk

struktur pendanaan sektor publik berbda dengan sektor swasta dalam hal bentuk,

Page 29: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

18

jenis, dan tingkat risikonya. Organisasi sektro publik bertanggungjawab kepada

masyarakat, organisasi sektor swasta bertanggungjawab kepada pemegang saham

atau kreditor. Struktur organisasi pada sektor publik yang bersifat birokratis, kaku

dan hierarkis sedangkan Struktur organisasi sektor swasta lebih fleksibel.

Meskipun sektor publik, akan tetapi dalam beberapa hal terdapat sifat dan

karakteristik yang berbeda dengan sektor swasta, akan tetapi dalam beberapa hal

terdapat persamaan, seperti yang diuraikan oleh Mardiasmo (2012:13) :

1. “Kedua sektor, baik sektor publik maupun sektor swasta merupakan

bagian integral dari sistem ekonomi di suatu negara dan keduanya

menggunakan sumber daya yang sama untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu masalah kelangkaan

sumber daya (scaricity of resources), sehingga baik sektor publik

maupun sektor swasta dituntut untuk menggunakan sumber daya

organisasi ekonomis, efektif, efisien.

3. Proses pengendalian manajemen, termasuk manajemen keuangan, pada

dasarnya sama dikedua sektor sama-sama membutuhkan informasi yang

handal dan relevan untuk melaksanakan fungsi manajemen, yaitu :

perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian.

4. Pada beberapa hal, kedua sektor mengasilkan produk yang sama,

misalnya baik pemerintah maupun swasta sama-sama bergerak dibidang

transportasi massa, pendidikan, kesehatan, penyediaan energy, dan

sebagainya.

5. Kedua sektor terikat pada peraturan perundang-undangan dan ketentuan

hukum lain yang diisyaratkan”.

2.2 Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

Menurut Krismiaji (2013:1) “sebuah sistem dapat didefinisikan sebagai

serangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk merangkai serangkaian

tujuan” sedangkan menurut Widjajanto (2008:2) : “sistem adalah sesuatu yang

memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

melalui tiga tahapan yaitu input, proses dan output”.

Page 30: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

19

Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem merupakan

sekumpulan unsur atau elemen berbeda yang dengan cara tertentu saling berkaitan

dan berproses dalam melakukan kegiatan secara bersama-sama untuk mencapai

tujuan.

2.2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

Besarnya harapan kepada pemerintah untuk mewujudkan sistem

pemerintahan yang baik (good governance) mengharuskan pemerintah untuk

secara positif melakukan perbaikan-perbaikan di dalam tubuh pemerintah sendiri.

Pemerintah Daerah pada saat ini telah dituntut untuk bisa menghasilkan Laporan

Pertanggungjawaban (LPJ) yang memiliki nilai akuntabilitas dan transparansi

yang tinggi. Untuk dapat menghasilkan LPJ tersebut tentunya memerlukan sarana

dan prasarana yang memadai, disertai dengan pembelajaran terhadap sumber daya

manusia yang dimiliki oleh pemerintah daerah agar dapat memahami dan

melaksanakan system dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan

daerah yaitu Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD). SAKD adalah sistem

informasi yang membantu proses pengelolaan pencatatan dan pelaporan anggaran

dan keuangan daerah.

Permendagri No. 13 tahun 2006 pasal 4 adalah : “Keuangan Daerah

dikelola tertib, taat pada peraturan perundang-undangan efektif, efisien,

ekonomis,transparan dan akuntabel dengan memperhatikan azaz keadilan,

kepatuhan, dan manfaat untuk masyarakat organisasi juga negara”.

Page 31: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

20

Sebagai salah satu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut

adalah dengan dikeluarkannya Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang

memuat Sistem Akuntansi Keuangan Daerah.

Permendagri No. 13 Tahun 2006 pasal 232 ayat (1)

“Sistem Akuntansi Keuangan Daerah merupakan serangkaian prosedur

mulai dari proses pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai

dengan pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban

pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara manual atau

menggunakan komputer”.

Menurut Abdul Halim (2012:35)

“Sistem Akuntansi Keuangan Daerah adalah suatu proses identifikasi,

pengukuran, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu

daerah (Provinsi, kabupaten, kota) yang dijadikan sebagai informasi

dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang

memerlukan”.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem

Akuntansi Keuangan Daerah adalah suatu proses identifikasi, pengukuran, dan

pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dalam rangka pertanggungjawaban

pelaksanaan APBD yang dijadikan sebagai informasi dalam pengambilan

keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan.

2.2.2 Ruang Lingkup Akuntansi Keuangan Daerah

Menurut Permedagri 13 tahun 2006 pasal (5) Dalam rangka

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, setiap SKPD menyusun dan melaporkan

pertanggungjawaban dan pelaksanaan APBD tersebut secara periodik yang

meliputi :

Page 32: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

21

1. Laporan Realisasi Anggaran SKPD

2. Neraca SKPD

3. Catatan atas Laporan Keuangan SKPD

Laporan keuangan daerah disusun oleh Pejabat Pengelolaan Keuangan

Daerah (PPKD) sebagai kepala Satuan Kerja Pengelolaan Keuangan Daerah

(SKPKD) sedangkan dalam Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilakukan

oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD atau PPK-SKPD. Terdapat

perbedaan klasifikasi perkiraan antara SKPD dengan SKPKD yaitu, tidak semua

perkiraan yang ada pada akuntansi SKPKD ada pada akuntansi SKPD. Hal ini

disebabkan tidak semua kegiatan yang ada di pemda boleh dilakukan oleh SKPD

sebagai pengguna anggaran. Meskipun memiliki perbedaan dalam kewenangan,

keduanya memiliki sifat yang sama dalam akuntansinya, yaitu sebagai satuan

kerja.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri 13 tahun 2006 Pasal 239

ayat (1) Uraian Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terdiri dari :

1. Kebijakan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)

2. Prosedur Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)

2.2.2.1 Kebijakan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)

Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) memberikan rambu-rambu bagi

pemerintah daerah dalam menyusun laporan keuangan yang berkualitas. SAP

tidak menentukan satu kebijkan yang harus dianut oleh pemerintah daerah,

melainkan memberikan sistem akuntansi yang sesuai dengan karakteristik

keuangan di masing-masing daerah. Oleh karena itu, pemerintah daerah perlu

Page 33: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

22

membuat kebijakan akuntansi yang berisi sistem dan prosedur yang telah dipilih

oleh pemerintah daerah dalam rangka menyajikan laporan keuangan. Dengan kata

lain, kebijakan dari Sistem Akuntansi Keuangan Daerah menurut Permendagri No

13 Tahun 2006 Pasal 239 ayat (2) terdiri atas : Pengakuan Akuntansi, Pengukuran

Akuntansi dan Penyajian Akuntansi.

1. Pengakuan Akuntansi

Pengakuan Akuntansi Menurut Standar Akuntansi Pemerintah paragraf

(78) mendefinisikan Pengakuan yaitu :

“Pengakuan dalam akuntansi adalah proses penetepan terpenuhinya

kriteria pencatatan suatu kejadian atau peristiwa dalam catatan akuntansi

sehingga menjadi bagian yang melengkapi unsur aset, kewajiban, ekuitas

dana, pendapatan, belanja, dan pembiayaan, sebagaimana termuat pada

laporan keuangan entitas pelaporan yang bersangkutan. Pengakuan

diwujudkan dalam pencatatan jumlah uang terhadap pos-pos laporan

keuangan yang terpengaruh oleh kejadian atau peristiwa terkait ”.

Kriteria minimum yang perlu dipenuhi untuk suatu pengakuan menurut

Menurut Standar Akuntansi Pemerintah paragraf 84 yaitu :

1) “Terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan

kejadian atau peristiwa tersebut akan mengalir keluar dari atau masuk ke

dalam entitas pelaporan yang bersangkutan

2) Kejadian atau peristiwa tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat

diukur atau dapat diestimasi dengan andal”.

Pengakuan atas transaksi akuntansi terbagi menjadi 3 basis yaitu Basis

Kas, Basis Akrual dan Basis Kas menuju Akrual. Menurut Standar Akuntansi

Pemerintah paragraf 43 menguraikan basis akuntansi yaitu :

1) “Basis Kas (Cash Basis)

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah

adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan

dan Laporan Realisasi Anggaran. Basis kas untuk Laporan Realisasi

Anggaran berarti bahwa pendapatan diakui pada saat kas diterima di

Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan dan

Page 34: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

23

belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum

Negara/Daerah atau entitas laporan.

2) Basis Akrual (Acrual Basis)

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah

adalah basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam

entitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada

saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan

pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau

dibayar.

3) Basis Kas Menuju Akrual

Basis akuntansi yang mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan

berbasis kas, serta mengakui aset, utang, dan ekuitas dana berbasis

akrual”.

2. Pengukuran Akuntansi

Pengukuran Akuntansi Peraturan Menurut Standar Akuntansi Pemerintah

paragraf (98-99) Mendefinisikan bahwa pengukuran adalah :

“Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan

memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Pengukuran pos-pos

dalam laporan keuangan menggunakan nilai perolehan historis. Aset

dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas atau sebesar nilai wajar

dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban

dicatat sebesar nilai nominal. Pengukuran pos-pos laporan keuangan

menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata

uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang

rupiah”.

3. Penyajian Akuntansi

Penyajian Akuntansi Menurut Permendagri No 13 tahun 2006 Pasal 265

menyatakan bahwa :

“SKPD menyusun dan melaporkan pertanggungjawaban pelaksanaan

APBD secara periodik sesuai dengan peraturan pemerintah yang

mengatur tentang standar akuntansi yang meliputi Laporan Realisasi

Anggaran SKPD, Neraca SKPD dan Catatan atas Laporan Keuangan

SKPD”.

Page 35: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

24

Lebih lanjut Peraturan Pemerintah No 71 tahun 2010 paragraf 61-83,

menguraikan:

1. “Laporan Realisasi Anggaran SKPD Paragraf 61-62

Laporan Realisasi Anggaran mengungkapkan kegiatan keuangan

pemerintah pusat/daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap

APBN/APBD. Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber,

alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh

pemerintah pusat/daerah dalam satu periode pelaporan. Laporan Realisasi

Anggaran menyajikan sekurang kurangnya meliputi pendapatan, belanja,

transfer, surplus/defisit, pembiayaan, dan sisa lebih/kurang pembiayaan

anggaran.

2. Neraca SKPD Paragraf 64-65

Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan

mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. Setiap

entitas akuntansi mengklasifikasikan asetnya dalam aset lancar dan non

lancar serta mengklasifikasikan kewajibannya menjadi kewajiban jangka

pendek dan jangka panjang dalam neraca. Neraca mencantumkan

sekurang-kurangnya pos-pos kas dan star akas, investasi jangka pendek,

piutang pajak dan bukan pajak, persediaan, investasi jangka panjang aset

tetap, kewajiban jangka pendek, kewajiban jangka panjang ekuitas dana.

3. Catatan atas Laporan Keuangan SKPD Paragraf 83

Agar dapat digunakan oleh pengguna dalam memahami dan

membandingkannya dengan laporan keuangan entitas lainnya. Catatan

atas Laporan Keuangan sekurang-kurangnya disajikan dengan susunan

sebagai berikut:

a) Mengungkapkan informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan

Entitas Akuntansi.

b) Menyajikan informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan

ekonomi makro

c) Menyajikan ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun

pelaporan berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam

pencapaian target

d) Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan

dan transaksi dan kejadian-kejadian akuntansi yang dipilih untuk

diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting

lainnya.

e) Menyajikan rincian dan penjelasasn masing-masing pos yang

disajikan pada lembar muka laporan keuangan.

f) Mengungkapkan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar

Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka

laporan keuangan.

g) Menyediakan informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian

yang wajar, yang tidak disajikan dalam lembar muka laporan

keuangan”.

Page 36: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

25

2.2.2.2 Prosedur Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)

Berdasarkan peraturan menteri dalam negeri No 13 tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Prosedur Sistem Akuntansi Keuangan

Daerah terdiri atas : Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas, Prosedur Akuntansi

Pengeluaran Kas, Prosedur Akuntansi Aset/Barang Milik Daerah, Prosedur

Akuntansi Selain Kas

1. Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas menurut Permendagri No 13 tahun

2006 pasal 241, yaitu :

“Prosedur akuntansi penerimaan kas pada SKPD meliputi serangkaian

proses mulai dari pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan

keuangan yang berkaitan dengan penerimaan kas dalam rangka

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara

manual atau menggunakan aplikasi komputer ”.

Prosedur akuntansi penerimaan kas dilaksanakan oleh Pejabat

Pengelolaan Keuangan (PPK-SKPD). Wajib Pajak/Retribusi (WP/WR)

membayarkan sejumlah uang yang tertera dalam Surat Ketetapan Pajak

Daerah/Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKP-Daerah/SKR-Daerah) kepada

Bendahara Penerimaan. Bendahara Penerimaan memverifikasi kesesuaian

jumlah uang yang diterimanya dengan dokumen SKPD/SKRD yang

diterimanya dari Pengguna Anggaran. Setelah diverifikasi, Bendahara

Penerimaan akan menerbitkan STS dan Surat Tanda Bukti Pembayaran/Bukti

lain yang sah serta menyerahkan Tanda Bukti Pembayaran/Bukti Lain yang sah

tersebut kepada WP/WR daerah. Kemudian penerimaan daerah yang ada di

Kas Bendahara Penerimaan disetorkan ke Kas Daerah dengan menggunakan

Surat Tanda Setoran (STS). Secara periodik jurnal atas transaksi penerimaan

Page 37: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

26

kas diposting ke dalam buku besar kemudian setiap akhir periode semua buku

besar ditutup sebagai dasar penyusunan laporan keuangan SKPD.

Proses penerimaan pendapatan di Satuan Kerja dapat dibagi menjadi 3

macam yaitu Pendapatan melalui Bendahara Penerimaan, Pendapatan disetor

langsung ke Kas Daerah oleh pihak ketiga dan Pendapatan disetor langsung ke

Bank oleh pihak ketiga. Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur

akuntansi penerimaan kas mencakup surat tanda bukti pembayaran, Surat

Tanda Setoran (STS), bukti transfer dan nota kredit bank. Bukti transaksi

kemudian dilengkapi dengan Surat Ketetapan pajak Daerah (SKP-Daerah), dan

atau Surat Ketetapan Retribusi( SKR-daerah) serta bukti transaksi penerimaan

kas lainnya

2. Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas Menurut Permendagri No 13 tahun

2006 Pasal 247, yaitu :

“Prosedur akuntansi pengeluaran kas pada SKPD meliputi serangkaian

proses mulai dari pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan

keuangan yang berkaitan dengan penerimaan kas dalam rangka

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara

manual atau menggunakan aplikasi komputer”.

Prosedur akuntansi belanja/pengeluaran kas dilaksanakan oleh Pejabat

Pengelolaan Keuangan (PPK-SKPD). Akuntansi belanja pada satuan kerja ini

meliputi akuntansi belanja UP (uang persediaan)/ GU (ganti uang)/TU

(tambah uang), dan akuntansi belanja LS (langsung).

Permendagri Nomor 13 tahun 2006 pasal 136 menyebutkan bahwa untuk

kelancaran pelaksanaan tugas SKPD, kepala Pengguna Anggaran/Kuasa

Pengguna Anggaran dapat diberikan Uang Persediaan (UP) yang dikelola oleh

Bendahara Pengeluaran. Penerbitan dan pengajuan dokumen Surat Pernintaan

Page 38: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

27

Pembayaran Uang Persediaan (SPP-UP) dilakukan oleh Bendahara

Pengeluaran. Apabbila SPP-UP dinyatakan sah dan lengkap, Pengguna

Anggaran (PA) atau Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) menerbitkan Surat

Perintah Membayar Uang Persediaan (SPM-UP) untuk kemudian diajukan

kepada Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) supaya diterbitkan

Surat Perintah Penncairan Dana (SP2D). PPK-SKPD menerima SP2D dari

Kuasa BUD melalui Pengguna Anggaran. Berdasarkan SP2D, PPK-SKPD

mencatat transaksi penerimaan uang persediaan tersebut dengan menjurnal

“Kas di Bendahara Pengeluaran” di Debit dan “RK-pusat” di kredit. Pengakuan

beban yang menggunakan uang persediaan dilakukan berdasarkan bukti

transaksi beban barang/jasa/persediaan. Bukti transaksi ini menjadi dasar bagi

PKK-SKPD untuk mencatat “Beban Barang/Jasa/Persediaan” di debit dan “Kas

di Bendahara Pengeluaran” di kredit.

Penerbitan dan pengajuan dokumen SPP-GU dilakukan oleh bendahara

pengeluaran untuk memperoleh persetujuan dari pengguna anggaran/kuasa

pengguna anggaran melalui PPK-SKPD dalam rangka ganti uang persediaan.

Pemberian uang panjar/muka kepada PPTK/bendahara pengeluaran pembantu,

cukup dicatat pada buku besar pembantu pengeluaran per bidang/bagian di

bendahara pengeluaran dengan persetujuan PA/KPA. Bendahara Pengeluaran

Pembantu mempertanggungjawabkan pengelolaan uang panjar/muka yang

diterimanya dengan mencatat di buku kas umum, dan menyerahkan bukti

pengeluaran lengkap dan asah atau mengembalikan sebagian/seluruhnya

kepada bendahara pengeluaran. Bendahara pengeluaran secara administrative

Page 39: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

28

wajib mempertanggungjawabkan pengguna UP kepada kepala SKPD melalui

PPK-SKPD. PPK-SKPD berkwajiban melakukan verifikasi atas laporan

pertanggungjawban yang disampaikan Bendahara Pengeluaran. Kepala SKPD

mengesahkan SPJ yang dibuat oleh Bendahara Pengeluaran.

Bendahara Pengeluaran dapat mengajukan SPP TU untuk memperoleh

persetujuan dari PA/KPA melalui PPK-SKPD dalam rangka tambahan uang

persediaan. SPP TU digunakan untuk meminta tambahan uang apabila terdapat

pengeluaran yang cukup besar sehingga saldo UP tidak akan cukup untuk

membiayainya. Pengajuan dana TU harus berdasarkan pada program dan

kegiatan tertentu. Setelah SPM diterbitkan dan ditandatangani, pengguna

anggaran mengajukan SPM tersebut kepada kuasa BUD untuk diterbitkan

SP2D. Jurnal pada saat BUD menerbitkan SP2D TU dilakukan dengan

mencatat penerimaan kas dari kas daerah. Pendebetan RK Pusat dilakukan

sebesar sisa TU yang tidak digunakan/di-SPJ-kan dan harus disetor kembali ke

kas daerah.

Secara periodik jurnal atas transaksi pengeluaran kas diposting ke dalam

buku besar kemudian setiap akhir periode semua buku besar ditutup sebagai

dasar penyusunan laporan keuangan SKPD.

3. Prosedur Akuntansi Aset/Barang Milik Daerah menurut Permendagri

No.13 tahun 2006 Pasal 247, yaitu :

“Prosedur akuntansi aset pada SKPD meliputi pencatatan dan pelaporan

akuntansi atas perolehan, pemeliharaan, rehabilitas, perubahan

klasifikasi, dan penyusutan terhadap aset tetap yang dikuasai/digunakan

SKPD “.

Page 40: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

29

Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih

dari 1 (satu) periode akuntansi untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah

atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset Tetap dapat diperoleh dari

dana yang bersumber dari sebagian atau seluruh APBD melalui pembelian,

pembangunan, hibah atau donasi, pertukaran dengan aset lainnya dan dari

sitaan atau rampasan. Aset Tetap terdiri dari Tanah, Peralatan dan Mesin,

Gedung dan Bangunan, Jalan, irigasi dan Jaringan Aset Tetap Lainnya, dan

Konstruksi dalam Pengerjaan

Prosedur akuntansi aset dilaksanakan oleh PPK-SKPD serta pejabat

pengurus dan penyimpanan barang SKPD. Dalam kasus pembelian aset tetap,

berdasrkan bukti transaksi berupa Berita Acara Penerimaan Barang, PPK-

SKPD akan membuat bukti memorial aset tetap yang kemudian diotorisasi oleh

Pengguna Anggaran. Bukti memorial sekurang-kurangnya memuat informasi

mengenai jenis/nama aset tetap, kode rekening, klasifikasi aset tetap, nilai aset

tetap, tanggal transaksi dan/atau kejadian. Berdasarkan bukti memorial aset

tetap ini, PPK-SKPD mencatat “Aset Tetap” di debit dan “Utang Belanja

Modal” di kredit. Selanjutnya dilaksanakan proses penatausahaan untuk

pemabayaran perolehan aset tetap tersebut mulai dari pengajuan SPP.

Pembuatan SPM hingga penerbitan SP2D. Secara periodic jurnal atas transaksi

dana/atau kejadian aset tetap diposting ke dalam buku besar rekening

berkenaan. Setiap akhir periode semua buku besar ditutup sebagai dasar

penyusunan laporan keuangan SKPD.

Page 41: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

30

4. Prosedur Akuntansi Selain Kas Menurut Permendagri No 13 tahun 2006

Pasal 259, yaitu :

“Prosedur akuntansi selain kas pada SKPD meliputi serangkaian proses

mulai dari pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan

keuangan yang berkaitan dengan penerimaan kas dalam rangka

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara

manual atau menggunakan aplikasi komputer”.

Prosedur akuntansi selain kas mencakup pengesahan

pertanggungjawaban pengeluaran (pengesahan SPJ), koreksi kesalahan

pencatatan, penerimaan/pengeluaran hibah selain kas, pembelian secara kredit,

retur pembelian kredit, pemindahtanganan atas aset tetap/barang milik daerah

tanpa konsekuensi kas dan penerimaan aset tetap/barang milik daerah tanpa

konsekuensi kas.

Prosedur akuntansi selain kas dilaksanakan oleh PPK-SKPD. Untuk

melakukan koreksi atas terjadinya kesalahan pencatatan, PPK-SKPD akan

membuat bukti memorial yang telah diotorisasi, PPK-SKPD langsung

membuat pembetulan atas jurnal yang salah catat tersebut. Missal, transaksi

beban/belanja telepon dicatat pada beban/belanja listril. Untuk melakukan

koreksi atas kesalahan tersebut, PPK-SKPD mencatat “Beban Jasa Telepon” di

debit dan “Beban Jasa Listrik” di kredit. Secara periodic jurnal atas transaksi

dan/atau kejadian selain kas diposting ke dalam buku besar rekening

berkenaan. Setiap akhir periode smua buku besar ditutup sebagai dasar

penyusunan laporan keuangan SKPD

Page 42: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

31

2.2.3.3 Sistem Teknologi Informasi

Azhar Susanto (2008:65) menguraikan Sistem Teknologi Informasi

sebagai berikut :

“Sistem teknologi informasi bermula dari memproses data yang berasal

dari kejadian atau peristiwa dan transaksi ekonomi sebagai akibat dari

operasi atau aktivitas internal pemerintah daerah setelah itu melakukan

editing, verifikasi, dan validasi untuk menjamin bahwa data yang

dimasukkan sudah lengkap, akurat dan sah”.

Sedangkan Permendagri No. 13 Tahun 2006 pasal 232 ayat (1) memuat

penggunaan komputer dalam SAKD yaitu :

“Sistem Akuntansi Keuangan Daerah merupakan serangkaian prosedur

mulai dari proses pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai

dengan pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban

pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara manual atau

menggunakan komputer”.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpukan bahwa pemerintah

dalam mengelola keuangan daerah dapat menggunakan komputer sebagai bentuk

penerapan teknologi informasi untuk mempermudah kegiatan sistem akuntansi di

setiap SKPD dalam menyusun laporan keuangan. Dengan menggunakan

komputer dan penggunaan jaringan baik LAN maupun internet proses akan lebih

efektif dan akuntabel.

2.3 Akuntabilitas Publik

Good governance tidak hanya terkait dengan efisiensi, tetapi berkaitan

dengan akuntabilitas sebagai penyelenggaraan kepentingan publik kepada

Stakeholder-nya. Ide dasar dari akuntabilitas adalah kemampuan seseorang atau

Page 43: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

32

2.3.1 Pengertian Akuntabilitas

organisasi atau penerima amanat untuk memberikan jawaban kepada

pihak yang memberikan amanat atau mandat tersebut. Semua unti organisasi,

apakah dipilih atau ditunjuk, dikatakan akuntabel ketika merea menjelaskan dan

mempertanggungjawabkan semua tindakan atau kegiatan yang mereka lakukan,

dan menerima sanksi untuk tindakan yang tidak layak (tidak dapat

dipertanggungjawabkan).

Kata akuntabilitas berasal dari bahasa Inggris accountability yang berarti

keadaan yang dapat dipertanggungjawabkan. Itulah sebabnya, akuntabilitas

menggambarkan suatu keadaan atau kondisi yang dapat dipertanggungjawabkan.

Pada dasarnya, akuntabilitas adalah pemberian informasi dan pengungkapan

(disclosure) atas aktivitas dan kinerja finansial kepada pihak-pihak yang

berkepentingan. Pemerintah, baik pusat maupun daerah, harus dapat menjadi

subyek pemberi informasi dalam rangka pemenuhan hak-hak publik yaitu hak

untuk tahu, hak untuk diberi informasi, dan hak untuk didengar aspirasinya.

Menurut Mahmudi (2015:9), “Kewajiban agen (pemerintah) untuk

mengelola sumber daya, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan

kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya publik kepada pemberi

mandat (principal)”.

Menurut Mardiasmo (2012:20) menyatakan bahwa :

“Akuntabilitas Publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah (agent)

untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan

mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi

tanggungjawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang

memiliki hak dan kewenangan untuk memintan pertanggungjawaban

tersebut”.

Page 44: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

33

Dapat disimpulkan bahwa Akuntabilitas Sektor Publik adalah kewajiban

pihak pemegang amanah (agent) untuk memberikan pertanggungjawaban kepada

publik melalui media pertanggungjawaban yang disusun secara periodik.

Pertanggungjawaban tersebut berkaitan langsung dengan aktivitas birokrasi dalam

memberikan pelayanan sebagai kontrak prestasi atas hak-hak yang telah dipungut

langsung maupun tidak langsung dari masyarakat.

2.3.2 Jenis Akuntabilitas

Dalam akuntabilitas publik, ada dua jenis akuntabilitas atau

pertanggungjawaban diantaranya pertanggungjawaban vertikal (vertical

accountability) dan pertanggungjawaban horizontal (horizontal accountability)

sebagai berikut :

Mardiasmo (2012:21), menguraikan jenis Akuntabilitas diantarnya:

1. Pertanggungjawaban vertikal (vertical accountability) adalah

pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih

tinggi, misalnya pertanggungjawaban unit-unit kerja (dinas) kepada

pemerintah daerah, pertanggungjawaban pemerintah daerah kepada

pemerintah pusat, dan pemerintah pusat kepada MPR.

2. Pertanggungjawaban horizontal (horizontal accountability) adalah

pertanggung jawaban kepada masyarakat luas.

2.3.3 Macam-macam Akuntabilitas Publik

Akuntablitas publik yang harus dilakukan organisasi sektor publik terdiri

dari beberapa dimensi. Adapun menurut Mahmudi (2015:9) Dimensi

Akuntabilitas Publik terdiri atas :

“1. Akuntabilitas Hukum dan Kejujuran

2. Akuntabilitas Manajerial

3. Akuntabilitas Program

4. Akuntabilitas Kebijakan

5. Akuntabilitas Finansial”.

Page 45: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

34

Selanjutnya Mahmudi menguraikan dimensi akuntabilitas tersebut sebagai

berikut:

1. Akuntabilitas Hukum dan Kejujuran

Akuntabilitas kejujuran dan hukum yang terkait dengan penghindaran

penyalahgunaan jabatan dan jaminan adanya kepatuhan hukum adalah

pertanggungjawaban lembaga-lembaga publik untuk berprilaku jujur

dalam bekerja dalam mentaati hukum yang berlaku.

2. Akuntabilitas Manajerial

Akuntabilitas manajerial adalah pertanggungjawaban lembaga publik

untuk melakukan pengelolaan organisasi secara efektif dan efisien.

Akuntabilitas manajerial juga dapat diartikan sebagai akuntabilitas

kinerja (performance accountability).

3. Akuntabilitas Program

Akuntabilitas program berkaitan dengan pertimbangan apakah tujuan

yang ditetapkan dapat dicapai atau tidak, dan apakah organisasi telah

mempertimbangakan alternatif program yang memberikan hasil yang

optimal dengan biaya yang minimal.

4. Akuntabilitas Kebijakan

Akuntabilitas terkait dengan pertanggungjawaban lembaga publik atas

kebijakan-kebijakan yang diambil. Lembaga-lembaga publik hendaknya

dapat mempertanggungjawabkan kebijakan yang telah ditetapkan dengan

mempertimbangkan dampak di masa depan.

Page 46: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

35

5. Akuntabilitas Finansial

Akuntabilitas yang terkait dengan pertanggungjawaban lembaga-lembaga

publik (public moment) secara ekonomi, efisien, efektif, tidak ada

pemborosan dan kebocoran dana serta korupsi.

2.3.4 Tujuan Akuntabilitas Publik

Pemerintah dasarnya harus dapat menggambarkan kinerja instansi yang

sebenarnya, secara jelas (berdasar data yang tepat dan akurat) dan transparan

kepada publik (pemberi amanah), dan pihak-pihak yang berkepentingan atau

stakeholder, mengenai kemampuan (keberhasilan atau kegagalan) setiap pimpinan

instansi pemerintah/unit kerja dalam melaksanakan misi, tugas pokok,fungsi, dan

kewenangannya. Pada akhir suatu periode, capaian kinerja pemerintah dilaporkan

kepada pihak yang berkepentingan atau yang meminta dalam bentuk Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Tahap terakhir, informasi

yang termuat dalam dalam LAKIP tersebut dimanfaatkan bagi perbaikan kinerja

instansi secara berkesinambungan.

2.3.5 Prinsip Akuntabilitas Publik

Berdasarkan Pedoman penyusunan pelaporan akuntabilitas kinerja

instansi pemerintah yang ditetapkan oleh Kepala lembaga administrasi negara,

pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) harus berdasarkan

antara lain pada prinsip-prinsip yaitu laporan harus disusun secara jujur, objektif,

akurat dan transparan. Di samping itu, perlu diperhatikan hal-hal berikut .

Page 47: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

36

Menurut Deddi Nordiawan (2014:167) :

1. “Prinsip lingkup pertanggungjawaban. Hal-hal yang dilaporkan harus

proposion dengan lingkup kewenangan dan tanggung jawab masing-

masing serta memuat kegagalan dan keberhasilan.

2. Prinsip Prioritas. Hal-hal yang dilaporkan adalah hal-hal pentingg dan

relevaan bagi pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban instansi

yang diperlukan untuk upaya-upaya tindak lanjutnya.

3. Prinsip manfaat, yaitu manfaat laporan harus lebih besar dari pada biaya

penyusunannya, dan laporan harus bermanfaat bagi kepentingan

pencpaian kinerja”.

2.4 Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)

Terhadap Akuntabilitas Publik

Mahmudi (2015:51): “Akuntansi berperan dalam upaya meningkatkan

akuntabilitas dan transparansi organisasi pemerintah bagi masyarakat” sementara

menurut Abdul Halim (2012:35) : “Dengan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

(SAKD) diharapkan transaparansi dan akuntabilitas yang diharapkan dalam

peneglolaan keuangan daerah dapat dicapai”.

Indra Bastian (2007:15) menambahkan :

“Sistem akuntansi dibutuhkan untuk menghasilkan informasi yang

berguna bagi pengambilan keputusan dan sebagai alat untuk

pertanggungjawaban, hal ini berlaku tidak hanya di setor swasta

melainkan juga di sektor publik terlebih sejak era reformasi tuntutan

masyarakat akan transparansi pemerintah pusat maupun daerah dalam

pengelolaan penerimaan dan penggunaan dana semakin besar”.

Berdasarkan teori diatas, menunjukan bahwa setelah Pemerintah

Daerah/Kabupaten dan kota yang sudah menerapkan Sistem Akuntansi Keuangan

Daerah (SAKD) secara konsisten dan menyeluruh maka akan mewujudkan

Akuntabilitas Publik yang baik dalam pengelolaan keuangan daerah.

Page 48: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

37

Page 49: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

37

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2016:38) objek penelitian memiliki pengertian yaitu :

“Suatu atribut atau siafat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya”. Adapun objek dalam penelitian ini adalah

Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) dan Akuntabilitas Publik di

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

3.1.1 Sejarah Pemerintah Kabupaten Bandung Barat

Sebelum terbitnya undang-undang Otonomi Daerah, pamekaran

Kabupaten Bandung sudah menjadi wacana. Saat itu Gubernur Jawa Barat telah

mengeluarkan surat kepada Bupati Bandung untuk mengkaji rencana

pembentukan kabupaten baru. Usulan gubernur waktu itu adalah pembentukan

Kabupaten Padalarang yang mencakup Bandung Barat dan Kota Administratif

Cimahi.

Tuntutan pamekaran wilayah kabupaten Bandung, dilihat dari kondisi

geografis dan faktor lainnya oleh beberapa kalangan dinilai dapat dipahami.

Berdasarkan kondisi itulah pada tanggal 9 agustus 1999 para tokoh masyarakat

Page 50: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

38

Bandung Barat membentuk Forum Pendukung Percepatan Pemekaran

Kabupaten Bandung Barat yang dipimpin ketuanya Drs.H. Endang Anwar,

setahun kemudian terbentuk lagi Forum Peduli Bandung Barat dan Forum

Pemuda Bandung Barat yang kemudian berbagai LSM dan Forum bergabung

dalam satu wadah yaitu Komite Pembentukan Kabupaten Bandung Barat

(KPKBB). KPKBB bersama elemen masyarakat Bandung Barat mengawali upaya

perjuangannya dengan melaksanakan “Deklarasi Bersama” untuk terus berjuang

agar Bandung Barat menjadi Daerah Otonomi terpisah dari Kabupaten Bandung,

di Ngamprah pada tanggal 30 Agustus 2003.

Lahirnya Kabupaten Bandung Barat melalui pertimbangan dan proses yang

panjang disamping memperhatikan aspirasi yang berkembang di masyarakat.

Aspirasi dan keinginan masyarakat itu dituangkan secara formal dalam Surat

Keputusan DPRD Kabupaten Bandung Nomor 11 Tahun 2004 tanggal 20 Agustus

2004 tentang Persetujuan DPRD Kabupaten Bandung terhadap Pembentukan

Kabupaten Bandung Barat. Di tingkat provinsi, dikeluarkannya Surat Keputusan

DPRD Provinsi Jawa Barat Nomor 135/Kep.DPRD-7/2005 tentang persetujuan

DPRD terhadap pembentukan Kabupaten Bandung Barat. Kemudian disusul

dengan surat Gubernur Jawa Barat kepada Menteri Dalam Negeri bernomor

135.1/1197/Desentralisasi tertanggal 11 April 2005 perihal Usul Pembentukan

Kabupaten Bandung Barat di Provinsi Jawa Barat, dan akhirnya ditetapkan

berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan

Kabupaten Bandung Barat di Provinsi Jawa Barat dengan pusat pemerintahan di

Page 51: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

39

Kecamatan Ngamprah yang disahkan oleh Presiden Republik Indonesia pada

tanggal 2 januari 2008.

Penjabat Sementara Bupati Bandung Barat Drs. H. Tjatja Kuswara, SH.

MH selesai menjalankan tugasnya pada tanggal 17 Juli 2008, Bupati dan Wakil

Bupati Bandung Barat pertama Drs. H . Abubakar M. Si dan Drs. Ernawan

Natasaputra hasil pemilihan langsung dilantik pada tanggal tersebut oleh

Gubernur Jawa Barat Achmad Heriawan, Lc atas nama Presiden. (Drs. Ade

Ratmadja, Pimpinan Umum http://www.bandungbaratonline.co.cc/). Kabupaten

Bandung Barat adalah kabupaten baru provinsi Jawa Barat, Indonesia, pemekaran

dari Kabupaten Bandung. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten

Purwakarta dan Kabupaten Subang di sebelah barat dan utara, Kabupaten

Bandung dan Kota Cimahi di sebelah timur, serta Kabupaten Cianjur di sebelah

barat dan timur. Kabupaten Bandung Barat mewarisi sekitar 1,4 juta penduduk

dari 42,9% wilayah lama Kabupaten Bandung. Sedangkan ibu kota Kabupaten

Bandung Barat berlokasi di Kecamatan Ngamprah, yang terletak di jalur

Bandung-Jakarta.

Pada awal pembentukan Kabupaten Bandung Barat tahun 2007, secara

administratif Kabupaten Bandung Barat terbagi menjadi 15 Kecamatan dan 165

Desa, pada tahun 2011 terbentuk kecamatan baru hasil pemekaran Daerah

Nomor 20 tahun 2011 tentang Pembentukan Kecamatan Saguling, sehingga

jumlah kecamatan bertambah menjadi 16 (enam belas), dengan jumlah tetap yaitu

sebanyak 165 Desa yang terbagi menjadi 2.338 RW dan 8.851 RT.

Page 52: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

40

Dalam pelaksanaan tugas pemerintahan, Bupati Bandung Barat selaku

Kepala Daerah Kabupaten Bandung Barat dibantu oleh beberpa Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) yang terdiri atas Sekretariat Daerah, Sekertariat DPRD,

Inspektorat, 12 (dua belas) Dinas, 6 (enam) Badan, 5 (lima) Kantor, dan 16 (enam

belas) Kecamatan.

3.1.2 Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Bandung Barat

Visi dari Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat yakni sebagaimana

tertuang pada RPJMD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2013-2018, adalah :

“Mewujudkan Masyarakat yang Cerdas, Rasional, Maju, Agamis & Sehat

Berbasis pada pengembangan dan Pemberdayaan Potensi Wilayah”. Untuk

mewujudkan visi tersebut maka, dirumuskan 6 (enam) Misi pemerintahan, yaitu

sebagai berikut :

1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui kualitas

birokrasi dalam melayani masyarakat.

2. Meningkatkan kualitas pelayanan prima dalam bidang pendidikan dan

kesehatan yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.

3. Meningkatkan kemandirian dan daya saing ekonomi masyarakat, untuk

optimalisasi penyerapan tenaga kerja dan penanggulangan kemiskinan.

4. Memantapkan pengelolaan prasarana dan sarana, sumberdaya alam dan

lingkungan hidup melalui pembangunan berkelanjutan.

5. Meningkatkan kesalehan dan modal sosial berdasarkan nilai agama dan

kearifan budaya lokal.

6. Meningkatkan pemberdayaan pemerintahan dan masyarakat desa.

Misi pemerintahan tersebut memainkan peran yang menentukan dalam

dinamika perubahan lingkungan, sehingga pemerintah pada umumnya dan instansi

pemerintah pada khususnya, dapat bergerak maju menuju masa depan yang lebih

baik. Visi dan misi Kabupaten Bandung Barat tersebut dapat tercapai apabila

Page 53: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

41

adanya pemahaman dari berbagai pihak, baik aparatur pemerintah maupun

masyarakat Kabupaten Bandung Barat itu sendiri.

Setiap bagian dari

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Bandung Barat

Struktur Organisasi diatas mempunyai fungsi dan tanggungjawab yang

berbeda. Definisi dan fungsinya sebagai berikut :

Sekretariat Daerah

DPRD

Bupati

Wakil Bupati

Kelurahan Dinas

Sekretariat DPRD

1. Dinas Bina Marga Daya Air dan

Pertambangan

2. Dinas Ciopta Karya dan Tata Ruang

3. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

4. Dinas Kependudukan dan Catatan

Sipil

5. Dinas Kesehatan

6. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan

Kuangan

7. Dinas Pendidikan dan Pemuda

8. Dinas Perhubungan Komunikasi dan

Informatika

9. Dinas Perindustrian Perdagangan

Dan UMKM

10. Dinas Perkebunan dan Kehutana

11. Dinas Peternakan dan Perikanan

12. Dians Sosial Tenaga Kerjad

Transmigrasi

1. Badan Kepegewaian Daerah

2. Badan Pemberdayaan Masyarakat

Dan Pemerintah Desa

3. Badan Pemberdayaan Perempuan

Perlindungan Anak dan Keluarga

Berencana

4. Badan Penanaman Modal dan

Pelayanan Perizinan Terpadu

5. Badan Penanggulangan Bencana

Daerahs

6. Badna Perncanaan Pembangunan

Daerah

Lembaga

Teknis

Kecamatan

1. Batujajar

2. Cihampelas

3. Cikalong wetan

4. Cililin

5. Cipatat

6. Cipeundeuy

7. Cipongkor

8. Cisarua

9. Gunung Halu

10. Lembang

11. Ngamprah

12. Padalarang

13. Parongpong

14. Rongga

15. Sindangkerta

16. Kecamatan

Saguling

Page 54: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

42

1. Bupati

sSecara umum bupati memiliki tugas dan tanggungjawab

memimpin penyelenggaraan daerah berdasarkan kebijakan yang

ditetapkan bersama DPRD kabupaten. Bupati dipilih dalam satu

pasangan secara langsung oleh rakyat di kabupaten setempat. Bupati

merupakan jabatan politis (karena diusulkan oleh partai politik).

Memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan

yang ditetapkan bersama DPRD. Bupati sebagai kepala daerah

mempunyai tugas antara lain:

1. Mengajukan rancangan peraturan daerah (perda).

2. Menetapkan peraturan daerah yang telah mendapat persetujuan bersama

DPRD.

3. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan daerah tentang APBD

kepada DPRD untuk dibahas dan ditetapkan bersama.

4. Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah.

5. Mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dapat menunjuk

kuasa hukum untuk mewakili sesuai dengan peraturan perundang -

undangan.

6. Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan

perundang -undangan.

Sementara itu tugas wakil bupati adalah sebagai berikut.

1. Membantu kepala daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah.

2. Membantu kepala daerah dalam mengoordinasikan kegiatan instansi

vertikal di daerah, menindaklanjuti laporan dan atau temuan hasil

pengawasan aparat pengawas, melaksanakan pemberdayaan perempuan

dan pemuda, serta mengupayakan pengembangan dan pelestarian sosial

budaya dan lingkungan hidup.

3. Memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan kabupaten

dan/ kota bagi kepala daerah provinsi.

4. Memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan di wilayah

kecamatan, kelurahan dan atau desa bagi wakil kepala daerah

kabupaten/kota.

5. Memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala daerah dalam

penyelenggaraan kegiatan pemerintah daerah.

Page 55: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

43

6. Melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang diberikan

oleh kepala daerah. Melaksanakan tugas dan wewenang kepala daerah

apabila kepala daerah berhalangan.

2. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah merupakan lembaga perwakilan

rakyat daerah dan berkedudukan sebagai unsur

penyelenggara pemerintahan daerah. Dalam menjalankan tugasnya,

DPRD disebut sebagai lembaga legislatif. DPRD kabupaten/kota

mempunyai tugas mengawasi jalannya pemerintahan di kabupaten/ kota.

Selain itu DPRD juga bertugas untuk membuat peraturan daerah dan

menetapkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(RAPBD).

3. Sekretariat Daerah

Sekretariat daerah dipimpin oleh sekretaris daerah yang tugasnya adalah

membantu kepala daerah dalam menyusun kebijakan dan

mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah. Tugas

pokok sekretariat daerah adalah membantu Bupati dalam melaksanakan

tugas penyelenggaraan administrasi pemerintahan, hukum, organisasi,

pengelolaan barang daerah, keuangan, kepegawaian, umum dan

memberikan pelayanan administratif kepada perangkat daerah.Untuk

melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat Daerah mempunyai fungsi

mengkoordinasikan perumusan kebijaksanaan pemerintah kabupaten;

mengkoordinasikan perangkat daerah; penyelenggaraan administrasi

kepegawaian, hukum, organisasi dan tata laksana, keuangan, barang

Page 56: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

44

daerah dan umum; dan pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sekretaris Daerah membawahi

2 (dua) orang Asisten, yaitu: Asisten Bidang Pemerintahan (Asisten I)

dan Asisten Bidang Umum (Asisten II). Asisten Bidang Pemerintahan

membawahi 2 bagian yaitu Bagian Tata Pemerintahan dan Bagian hukum

organisasi dan tatalaksana, sedangkan Asisten Bidang Umum

membawahi 3 bagian yaitu Bagian Kepegawaian, Bagian Keuangan dan

Bagian Umum.

4. Sekretariat DPRD

Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan DPRD kabupaten, yang

dipimpin oleh seorang Sekretaris yang bertanggung jawab kepada

pimpinan DPRD dan secara administratif dibina oleh Sekretaris Daerah

Kabupaten.Tugas sekretariat DPRD antara lain:

1) Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan DPRD.

2) Menyelenggarakan administrasi keuangan DPRD.

3) Mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD.

4) Menyediakan dan mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan DPRD

dalam pelaksanaan fungsinya sesuai kemampuan daerah.

5. Kecamatan

Kecamatan merupakan bagian dari wilayah kabupaten.

Kecamatan dipimpin oleh seorang camat. Wilayah kecamatan terdiri atas

beberapa desa/kelurahan.

Page 57: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

45

6. Kelurahan

Wilayah kelurahan terdapat di daerah kota. Kelurahan adalah wilayah

kerja lurah. Kelurahan Kelurahan dipimpin oleh seorang lurah yang

memiliki tugas sebagai berikut:

a) Merupakan perangkat kabupaten/kota di bawah kecamatan.

b) Melaksanakan kegiatan pemerintahan di tingkat kelurahan.

c) Memberdayakan masyarakat. Dan menegakkan peraturan daerah

d) Memberi pelayanan kepada masyarakat.

e) Menyelenggarakan ketenteraman dan ketertiban umum.

7. Dinas Daerah

Dinas daerah adalah unsur pelaksanaan otonomi daerah yang dipimpin

oleh Kepala Dinas. Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Kepala

Daerah. Tugas pokok Dinas Daerah adalah menyelenggarakan

kewenangan daerah dan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati.

8. Lembaga Teknis Daerah

Lembaga teknis daerah merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah

dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan daerah yang sifatnya

spesifik yang berbentuk badan, kantor, atau rumah sakit umum daerah.

Lembaga Teknis Daerah merupakan unsur penunjang, pengkoordinasi

pemerintah kabupaten yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam

penyelenggaraan pemerintahan kabupaten sesuai bidang lingkup

tugasnya. Dalam pelaksanaan tugasnya, lembaga teknis daerah memiliki

Page 58: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

46

fungsi perumusan kebijakan teknis sesuai lingkup tugasnya dan

pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Metode yang digunakan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif

verifikatif. Metode penelietian yang relevan perlu ditentukan untuk mencapai

tujuan yang diinginkan. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data mengenai tujuan dan kegunaan tertentu yang didasarkan

pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris dan sistematis. (Sugiyono: 2016 ; 1)

Menurut Moh Nazir (2013:54) metode deskriptif adalah :

“Metode meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set

kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa

sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat

deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang

diselidiki”.

Metode deskriptif digunakan untuk menjawab masalah pertama dan

kedua, yaitu bagaimana Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)

pada Pemerintaha Kabupaten Bandung Barat dan bagaimana Penerapan

Akuntabilitas Publik pada Pemerintahan Kabuptaen Bandung Barat.

Menurut Moh Nazir ( 2013:54) menyatakan “Metode penelitian

verifikatif adalah metode penelitian menguji kebenaran, dengan kata lain metode

verifikatif merupakan metode untuk proses pengujian hipotesis”.

Page 59: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

47

Metode verifikatif digunakan untuk menjawab masalah yang ketiga,

berapa besar pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)

terhadap Akuntabilitas Publik Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

3.2.2 Operasional Variabel

Dalam melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana pengaruh

Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Akuntabilitas Publik, maka penulis

menentukan variabel yang terdiri atas variabel independen (X) dan variabel

dependen (Y).

Menurut Sugiyono (2016:2) mendefinisikan bahwa “Variabel penelitian

adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya”.

Berdasarkan judul penelitian “Pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan

Daerah Terhadap Akuntabilitas Publik”, maka ditentunkan variabel :

1. Variabel Independen (Variabel X) adalah variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah

Sistem Akuntansi Keuangan Daerah .

2. Variabel Dependen (Variabel Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini,

yang menjadi variabel dependen adalah Akuntabilitas Publik.

Page 60: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

48

Tabel 3.1 Indikator Variabel dan Skala Pengukuran

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

Sistem Akuntansi Keuangan

Daerah (X) Permendagri No. 13

Tahun 2006

Serangkaian prosedur proses

pengumpulan data,

pencatatan, pengikhtisaran,

sampai dengan pelaporan

keuangan dalam rangka

pertanggungjawaban

pelaksanaan APBD yang

dapat dilakukan secara

manual atau menggunakan

komputer.

1. Kebijakan Sistem

Akuntansi Keuangan

Daerah

a. Pengakuan Akuntansi

b. Pengukuran

Akuntansi

c. Penyajian Akuntansi

2. Prosedur Sistem

Akuntansi Keuagan

Daerah

a. Prosedur Akuntansi

Penerimaan Kas

b. Prosedur Akuntansi

Pengeluaran Kas

c. Prosedur Akuntansi

Aset/Barang Milik

Daerah

d. Prosedur Akuntansi

Selain Kas

Ordinal

Akuntabilitas Publik (Y)

Mahmudi :2015

Kewajiban agen

(pemerintah) untuk

mengelola sumber daya,

melaporkan, dan

mengungkapkan segala

aktivitas dan kegiatan yang

berkaitan dengan

penggunaan sumber daya

publik kepada pemberi

mandat (principal).

1. Akuntabilitas hukum dan

kejujuran

2. Akuntabilitas Manajerial

3. Akuntabilitas program

4. Akuntabilitas kebijakan

5. Akuntabilitas finansial

Ordinal

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

3.2.3.1 Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini termasuk jenis data primer. Menurut

Danang Sunyoto (2016:21) bahwa “Data primer adalah data asli yang

dikumpulkan sendiri oleh peneliti untuk menjawab masalah penelitiannya secara

khusus”.

Page 61: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

49

Dalam melakukan pengumpulan data, jenis data yang digunakan oleh

penulis adalah jenis data primer, penulis memperoleh data langsung dari pihak

pertama yaitu kepada pegawai Pemerintah Kabupaten Bandung Barat di setiap

Satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

3.2.3.2 Sumber Data

Dalam menganalisa masalah yang penulis temukan serta kumpulkan,

maka penulis menggunakan data kualitatif. Menurut Danang Sunyoto (2016:21)

menyatakan bahwa “Data kualitatif adalah data berupa variasi-variasi persepsi

dari para responden dengan berbagai skala yang diberlakukan untuk menentukan

nilai dari suatu persepsi pilihan responden”.

Jenis data dalam penelitian ini adalah data K berupa hasil pengisian

kuesioner oleh responden mengenai Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi

Keuangan Daerah terhadap Akuntabilitas Publik.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang harus diuji kebernarannya, relevan, dan

lengkap, maka penulis melakukan penelitian lapangan (field research) dengan

teknik pengumpulan data secara langsung melalui penyebaran angket atau

kuesioner yang disebarkan kepada responden untuk variabel X dan variabel Y.

Menurut Sugiyono (2011:142) menyatakan bahwa “Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Page 62: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

50

Jenis skala pengukuran yang digunakan pada kuesioner adalah skala

ordinal. Menurut Sugiyono (2015:4) menyatakan bahwa “Skala ordinal adalah

skala yang berbentuk rangking atau peringkat”.

3.2.5 Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Sugiyono (2011:80) menyatakan bahwa: “Populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan

kemudahan ditarik kesimpulannya”.

Menurut Sugiyono (2011:81) menyatakan bahwa: “Sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Menurut

Sugiyono (2011:91) menyatakan bahwa : “Ukuran sampel yang layak dalam

penelitian adalah antara 30 sampai 50”.

Teknik penarikan sampel yang dilakukan oleh penulis adalah Simple

Random Sampling. Menurut Sugiyono (2016:64) menyatakan bahwa “Simple

Random Sampling adalah metode penarikan sampel dari populasi yang dilakukan

secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu”.

Daftar populasi setiap SKPD (Satuan Kerja Pemerintah Daarah) di

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat :

Tabel 3.2 Populasi Penelitian No. Satuan Kerja Perangkat Daerah Jumlah

1. Badan Kepegawaian Daerah 3

2.

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dan

Keluarga Berencana 3

3. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu 3

4. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 3

5. Badan Pembangunan Daerah 3

Page 63: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

51

6. Badan Masyarakat dan Pemerintah Desa 3

7. Dinas Binamarga Sumber Daya Air dan Pertambangan 3

8. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang 3

9. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 3

10. Dinas Kesehatan 3

11. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah 3

12. Dinas Pendidikan Pemuda dan OlahRaga 3

13. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika 3

14. Dinas Perindustrian Perdagangan dan UMKM 3

15. Dan Pertanian Perkebunan dan Kehutanan 3

16. Dinas Peternakan dan Perikanan 3

17. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi 3

18. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 3

JUMLAH 54

Besarnya sampel dihitung dengan menggunakan rumus Slovin dengan

tingkat keselahan yang diinginkan sebesar 5%. Adapun Rumus Slovin Menurut

Anwar Sanusi (2014:101) sebagai berikut :

n =

Keterangan :

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

α = toleransi ketidaktelitian (dalam persen)

Pada penelitian ini, penulis menggunakan populasi sebanyak 54 orang

dengan perhitungan sebagai berikut :

47,57 =

Atas dasar perhitungan tersebut, maka penulis menggunakan 48

responden (pembulatan dari 47,57) dari populasi sebanyak 54 orang.

Page 64: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

52

3.2.6 Pengujian Instrumen Penelitian

Alat untuk mengkur variabel-variabel dalam penelitian ini adalah

kuesioner yang disebarkan kepada responden. Dalam melakukan pengukuran

skala yang digunakan adalah skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Menurut Sugiyono (2011:93) menyatakan Adapun skor bagi penilaian lewat

kuesioner tersebut dihitung dengan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.3 Skor Penilaian Kuesioner

Kriteria Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Kurang Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Interval diambil menggunakan Skla Likert, dengan nilai tertinggi 5 dan

nilai terendah 1. Jumlah responden dalam penelitian ini 48 orang yang akan diberi

kuesioner.

3.2.6.1 Uji Validitas Instrumen

Uji validitas digunakan untuk mengetahui keakuratan dan ketelitian

anatara hasil pengukuran dari variabel yang diteliti kemudian dibandingkan

dengan teori yang ada.

Page 65: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

53

Menurut Sugiyono (2016:348) :”Hasil penelitian dikatakan valid apabila

terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya

terjadi pada objek yang diteliti”.

Pengujian validitas pada penelitian ini menggunakan pengujian validitas

isi (content validity). Menurut Sugiyono (2016:353) :”Pengujian untuk setiap butir

pertanyaan/pernyataan dilakukan melalui analisis item, yaitu dengan menghitung

korelasi antara skor butir instrument degan skor totalnya”. Rumus yang digunakan

Pearson Product Moment menurut Sugiyono (2016:356) adalah :

Dimana :

r = Koefisien korelasi pearson antara item instrument yang

akan digunakan dengan variabel yang bersangkutan.

X= Skor total pertanyaan variabel X.

Y= Skor total pertanyaan variabel Y.

n= Jumlah respon.

Kemudian nilai korelasi yang dihasilkan dari perhitungan dibandingkan

dengan nilai r kritis. Sugiyono (2011 :134) menyatakan persyaratan minimum

agar dapat dinyatakan valid adalah jika nilai r-hitung lebih besar dari nilai r-kritis

sebesar 0,600.

Page 66: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

54

3.2.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Instrument penelitian disamping harus valid juga harus dapat dipercaya

(reliable). Oleh karena itu digunakan uji reliabilitas yang gunanya untuk

mengetahui ketepatan nilai kuesioner. Pengujian reliabilitas dapat dilakukan

secara eksternal maupun internal, secara eksternal pengujian dapat dilakukan

dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya, secara internal

reliabilitas dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada

instrument dengan teknik tertentu. Pegujian reliabilitas dengan menggunakan

teknik Alfa Cronbach. Menurut Sugiyono (2016:365)

{

}

Dimana : K = mean kuadrat antara subyek

= mean kuadrat kesalahan

= variasi total

3.2.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan teknik yang diguanakan untuk menguji

data yang diperoleh dari hasil jawaban responden yang diterima melaui kuesioner.

Berikut penjelasan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dalam

menjawab identifikasi masalah sebagai berikut :

3.2.7.1 Analisis Deskriptif

Untuk menjawab identifikasi masalah 1 dan 2 Analisis yang akan

digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan analisis deskriptif,

menentukan kategori interval terhadap hasil tabulasi pada kuesioner yang

didasarkan pada rumus berikut Menurut Sugiyono (2016: 33) : Analisis deskriptif

Page 67: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

55

dilakukan melalui tabel distribusi frekuensi dan Kemudian dilakukan perhitungan

untuk menentukan interprestasi skor sebagai berikut:

Jumlah responden adalah 48 orang, dan nilai skala pengukuran terbesar

adalah 5, sedangkan skala pengukuran terkecil adalah 1.Sehingga diperoleh

jumlah kumulatif terbesar adalah 48 X 5= 240, dan jumlah kumulatif terkecil

adalah 48 X 1= 48. Adapun nilai persentase terkecil adalah (48:240) x 100% =

20%

Panjang Kelas

Tabel 3.4 Kategori Interpretasi Skor

No. HasilPerhitungan Kategori

1. 20% - 36% Sangat Tidak Baik / Sangat Tidak setuju

2. 37% - 52% Tidak Baik / Tidak Setuju

3. 53% - 68% Cukup Baik / Cukup Setuju

4. 69% - 84% Baik / Setuju

5. 85% - 100% Sangat Baik / Sangat Setuju

3.2.7.2 Analisis Regresi Linear Sederhana

Untuk menjawab identifikasi masalah ketiga, yaitu sejauh mana pengaruh

variabel X terhadap variabel Y, peneliti melakukan pengujian kuantitatif dengan

analisis regresi linier sederhana dan korelasi rank spearman.

Menurut Sugiyono (2016:261) dikemukana bahwa “Regresi linear

sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal antara variabel

independen dan variabel dependen”.

Page 68: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

56

Persamaan umum regresi linear sederhana menurut Sugiyono (2016:261) :

Rumus :

Keterangan

Y= Variabel Dependen

b= Koefisien regresi

a= Konstanta

X= Variabel Independen

Dimana nilai a dan b dapat dihitung dengan rumus menurut Sugiyono (2016:262):

Keterangan :

n = Banyaknya Sampel

∑ = Jumlah

3.2.7.3 Uji Korelasi

Untuk mengetahui hubungan dan membuktikan hipotesis sumber data

untuk kedua variabel maka penulis menggunkan teknik korelasi Spearman Rank.

Menurut Riduwan (2013:74) menyatakan bahwa :“Korelasi Spearman Rank yaitu

digunakan untuk megukur tingkat atau eratnya hubungan antara dua variabel yaitu

variabel bebas dan variabel terikat yang berskala ordinal”.

Rumus Spearman Rank Menurut (Riduwan: 2013; 74) sebagai berikut :

Dimana : = Koefisien korelasi Rank Spearman

bi = Selisih setiap pasangan rank

n= Jumlah pasangan rank untuk Spearman

Y= a+bX

Page 69: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

57

Untuk dapat mengetahui keeratan korelasi, maka dapat dijelaskan sesuai

dengan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.5 Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat Rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0.80 - 1,000 Sangat Kuat

Sumber: (Riduwan, 2013:81)

Akan tetapi untuk mempermudah perhitungan peneliti menggunakan

program SPSS versi 20.

3.2.7.4 Uji Determinasi

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

hubungan antara Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) dengan

Akuntabilitas Publik (X dan Y) digunakan rumus Menurut Riduwan ( 2013:81)

KP = r² X 100%

Dimana : KP = Nilai Koefisien Determinasi

r² = Nilai Koefisien Korelasi

3.2.8 Teknik Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji ada

tidaknya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.

Adapun hipotesis statistik yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan

penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:

Page 70: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

58

H0 : Tidak terdapat pengaruh positif dari penerapan sistem akuntansi

keuangan daerah (SAKD) terhadap Akuntabilitas publik

H1 : Terdapat pengaruh positif dari penerapan sistem akuntansi

keuangan daerah (SAKD) terhadap Akuntabilitas publik

3.2.8.1 Uji T

Uji t digunakan untuk menguji tingkat signifikan hubungan, yaitu untuk

menguji apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi,

maka perlu diuji signifikansinya. Adapun rumus signifikansi korelasi Product

moment . Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus, menurut Riduwan

(2013:81)

Keterangan :

t = nilai thitung

n = jumlah responden r = koefisien korelasi hasil rhitung

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah :

1. Jika thitung lebih kecil dari tTabel, maka H0 diterima.

2. Jika thitung lebih besar dari tTabel, maka H0 ditolak.

Kriteria uji hipotesis dengan menggunakan bantuan Software Statistical

Program Of Social Science (SPSS) versi 20 for windows, maka pengujian

dilakukan dengan menggunakan angka signifikansi atau Sig dengan ketentuan

sebagai berikut :

1. Jika angka signifikansi penelitian ≥ 0,05 ; H0 diterima dan H1 ditolak.

2. Jika angka signifikansi penelitian ≤ 0,05 ; H0 ditolak dan H1 diterima.

Page 71: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

59

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Karakteristik Responden

Analisis karakteristik responden digunakan untuk memberikan gambaran

terhadap responden apakah dengan karakteristik yang berbeda-beda akan

diperoleh penilaian yang sama atau tidak. Pada penelitian ini, sampel yang

menjadi responden adalah pegawai Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

Responden yang terpilih berjumlah sebanyak 48 orang dan berasal dari 18 SKPD

seperti yang tercantum dalam Tabel 4.1. Data pribadi dari keseluruhan responden

kemudian dikelompokkan ke dalam empat kategori, yaitu usia, jenis kelamin,

lama bekerja, dan pendidikan terakhir (Tabel 4.2).

Tabel 4.1 Sampel Penelitian

No. Satuan Kerja Perangkat Daerah Jumlah

1. Badan Kepegawaian Daerah 3

2. Badan Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana 3

3. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu 3

4. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 3

5. Badan Pembangunan Daerah 3

6. Badan Masyarakat dan Pemerintah Desa 3

7. Dinas Binamarga Sumber Daya Air dan Pertambangan 3

8. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang 1

9. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 3

10. Dinas Kesehatan 3

11. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah 3

12. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga 2

13. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika 3

14. Dinas Perindustrian Perdagangan dan UMKM 3

15. Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan 2

16. Dinas Peternakan dan Perikanan 3

17. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2

18. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 2

Total 48

Page 72: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

60

Terdapat 4 karakteristik responden yang dimasukkan dalam penelitian

ini, yaitu berdasarkan usia, jenis kelamin, lama bekerja, dan pendidikan terakhir.

Untuk memperjelas karakteristik responden yang dimaksud, maka disajikan tabel

mengenai responden seperti berikut :

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

No Usia Jumlah Persentase %

1 ≤ 5 tahun 6 12,5 %

2 6 – 10 tahun 26 54,2 %

3 11 – 15 tahun 11 23, %

4 ≥ 15 tahun 5 10,3 %

TOTAL 48 100%

Sumber: Data Kuesioner

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui 12,5 % responden dengan lama

bekerja ≤ 5 tahun berjumlah 6 orang. Untuk lama bekerja 6 – 10 tahun berjumlah

26 orang dengan persentase 54,2 %. Untuk responden dengan lama bekerja 11 –

15 tahun berjumlah 11 orang dengan persentase 23, %. Untuk lama bekerja ≥ 15

tahun tahun berjumlah 5 orang dengan persentase 10,3 %.

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase %

1 Laki-laki 29 60,42%

2 Perempuan 19 39,58%

Jumlah 48 100%

Sumber: Data Kuesioner

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa mayoritas responden

berjenis kelamin laki-laki sebanyak 29 orang dengan persentase 60,42%

Page 73: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

61

Sedangkan untuk responden berjenis kelamin perempuan lebih sedikit dari laki-

laki yaitu sebanyak 19 orang dengan persentase 39,58%.

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Persentase %

1 18 – 30 tahun 12 25 %

2 31 – 40 tahun 28 58,3%

3 41 – 50 tahun 6 12,5%

4 > 50 tahun 2 4,2%

TOTAL 48 100%

Sumber: Data Kuesioner

Berdasarkan tabel 4.4 dapat terlihat dari 48 responden yang mengisi

kuesioner terdiri dari 25 % responden yang berusia 18-30 tahun, 58,3% responden

yang berusia 31-40 tahun, 12,5% responden berusia 41-50 tahun, dan 4,2%

responden yang berusia >50 tahun.

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase %

1 SMA 3 6,25%

2 D3 3 6,25%

3 S1 33 68.75%

4 S2 9 18,75%

5 S3 0 0

Jumlah 48 100%

Sumber: Data Kuesioner

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui 6,25% pendidikan terakhir

responden adalah SMA dengan jumlah 3 orang. Untuk responden dengan

pendidikan terakhir D3 berjumlah 3 orang, dengan persentase 6,25%. Serta untuk

Page 74: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

62

responden dengan pendidikan terakhir S1 berjumlah 33 orang, dengan persentase

68.75% dan untuk responden pendidikan terakhir S2 berjumlah 9 orang dengan

persentase 18,75%.

4.1.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

4.1.2.1 Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya hasil

kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan yang diajukan mampu

mengungkapkan variabel yang akan diukur. Hasil perhitungan uji validitas dengan

menggunakan alat uji Pearson Product Moment dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

Variabel X rhitung rtabel Keterangan

1 0,333 0,2845 Valid

2 0,408 0,2845 Valid

3 0,294 0,2845 Valid

4 0,415 0,2845 Valid

5 0,315 0,2845 Valid

6 0,376 0,2845 Valid

7 0,595 0,2845 Valid

8 0,613 0,2845 Valid

9 0,499 0,2845 Valid

10 0,481 0,2845 Valid

11 0,338 0,2845 Valid

12 0,639 0,2845 Valid

13 0,587 0,2845 Valid

14 0,337 0,2845 Valid

15 0,548 0,2845 Valid

16 0,527 0,2845 Valid

17 0,672 0,2845 Valid

18 0,623 0,2845 Valid

19 0,581 0,2845 Valid

20 0,727 0,2845 Valid

21 0, 570 0,2845 Valid

22 0,496 0,2845 Valid

23 0,430 0,2845 Valid

Sumber: Data Diolah Menggunakan SPSS

Page 75: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

63

Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa pertanyaan dalam kuesioner

penelitian untuk mengukur SAKD (variabel X) menunjukkan korelasi yang

signifikan karena mempunyai nilai rhitung > rtabel (0,2845). Hal ini

mengindikasikan bahwa pertanyaan kuesioner tersebut valid.

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Akuntabilitas Publik

Variabel Y rhitung rtabel Keterangan

1 0,326 0,2845 Valid

2 0,395 0,2845 Valid

3 0,513 0,2845 Valid

4 0,676 0,2845 Valid

5 0,629 0,2845 Valid

6 0,745 0,2845 Valid

7 0,712 0,2845 Valid

8 0,624 0,2845 Valid

9 0,534 0,2845 Valid

Sumber: Data Diolah Menggunakan SPSS

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa pertanyaan dalam kuesioner

untuk mengukur akuntabilitas publik (variabel Y) menunjukkan semua pernyataan

mempunyai korelasi yang signifikan karena mempunyai nilai rhitung > rtabel

(0,2845). Hal ini mengindikasikan bahwa pernyataan kuesioner tersebut valid.

4.1.2.2 Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana jawaban

responden atas pertanyaan yang diberikan dapat dipercaya dan diandalkan. Hasil

perhitungan uji reliabilitas terhadap setiap variabel dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel rhitung rtabel Keterangan

X 0,861 0,600 Reliabel

Y 0,747 0,600 Reliabel

Sumber: Data Diolah Menggunakan SPSS

Page 76: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

64

4.1.3 Hasil Analisis Deskriptif

Untuk menjawab identifikasi masalah dalam penelitian ini, pada mulanya

setiap jawaban dari responden diberi nilai berdasarkan skala likert kemudian

dilakukan perhitungan untuk menentukan interprestasi skor. Jumlah responden

adalah 48 orang, dan nilai skala pengukuran terbesar adalah 5, sedangkan skala

pengukuran terkecil adalah 1. Sehingga diperoleh jumlah kumulatif terbesar

adalah 48 x 5 = 240, dan jumlah kumulatif terkecil adalah 48 x 1 = 48. Adapun

nilai persentase terkecil adalah (48:240) x 100% = 20%

Melalui perhitungan panjang kelas interval di atas, maka dapat

ditentukan kategori interpretasi skor seperti yang tercantum dalam Tabel 4.9.

Kategori interpretasi skor kemudian dapat dibuat dalam bentuk garis kontinum

seperti pada Gambar 4.1.

Tabel 4.9 Kategori Interpretasi Skor

No. Hasil Perhitungan Kategori

1. 20% - 36% Sangat Tidak Baik (STB) / Sangat Tidak Setuju

(STS)

2. 37% - 52% Tidak Baik (TB) / Tidak Setuju (TS)

3. 53% - 68% Cukup Baik (CB) / Cukup Setuju (CS)

4. 69% - 84% Baik (B) / Setuju (S)

5. 85% - 100% Sangat Baik (SB) / Sangat Setuju (SS)

STB/STS

TB/TS

CB/CS

B/S

SB/ST

20% 36% 52% 68% 84% 100%

Gambar 4.1 Garis Kontinum

Page 77: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

65

4.1.3.1 Jawaban Responden Terhadap Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

Berikut frekuensi untuk pertanyaan/pernyataan mengenai Akuntansi

Pertanggungjawaban :

Tabel 4.10 Tabel Skor Jawaban Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (X)

Indikator Nomor Item Frekuensi Jawaban

Jumlah Skor

total

Skor

ideal %

1 2 3 4 5

Pengakuan

Akuntansi

1. Pemerintah daerah

mengakui aset pada

saat diterima atau

kepemilikannya

berpindah

0 1 6 36 5 48 189 240 78,70%

2. Pemerintah daerah

mengakui

kewajiban pada saat

dana pinjaman atau

kewajiban timbul.

0 0 27 16 5 48 170 240 70,80%

Pengukuran 3. Satuan Kerja

Perangkat Daerah

(SKPD) memahami

dan menerapkan

sistem pencatatan

double entry.

0 0 6 29 13 48 199 240 82,9% Akuntansi

4. SKPD memahami

dan menerapkan

prosedur untuk

perubahan kas basis

ke akrual basis

0 1 2 35 10 48 198 240 82,50%

5. Pemerintah Daerah

menilai aset dan

kewajiban sebesar

harga

perolehan/nominal.

0 0 1 29 18 48 209 240 87,10%

6. Transaksi dalam

setiap SKPD

dilengkapi oleh

bukti yang

mendukung

0 0 1 33 14 48 205 240 85,40%

7. Laporan keuangan

SKPD terdiri atas

laporan realisasi

anggran, neraca dan

catatan atas laporan

keuangan.

0 0 1 36 11 48 202 240 84,20%

8. CALK menyajikan

informasi tentang

kebijakan

fiskal/keuangan

dalam pencapaian

target undang-undang

APBN/Perda APBD.

0 0 3 37 8 48 197 240 82,10%

Page 78: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

66

Prosedur

Penerimaan

Kas

9. Proses penerimaan

kas dapat melalui

bendahara

penerimaan,

pendapatan disetor

langsung ke kas

daerah oleh pihak

ketiga pendapatan

disetor langsung ke

bank oleh pihak

ketiga

0 2 11 32 3 48 180 240 75%

10. Setelah diverifikasi,

bendahara

penerimaan akan

menerbitkan Surat

Tanda Setoran

(STS) dan Surat

Tanda Bukti

Pembayaran/Bukti

Lain yang sah

0 2 3 33 10 48 197 240 82,10%

11. Unit pembukuan

menerima Surat

Tanda Setoran dan

melakukan posting

secara periodik.

0 0 5 37 6 48 193 240 80,40%

12. Akuntansi belanja

pada satuan kerja

ini meliputi

akuntansi belanja

Uang Persediaan

(UP) / Ganti Uang

(GU)/Tanda Uang

(TU) , dan

akuntansi Belanja

Langsung(LS)

0 2 6 31 9 48 191 240 79,60%

Prosedur

Pengeluara

n Kas

13. Penerbitan Surat

Penyediaan Dana

(SPD), Surat

Permintaan

Pembayaran (SPP-

UP/GU/TU/LS),

Surat Perintah

Membayar (SPM),

dan Surat Perintah

Pencairan Dana

(SP2D) sesuai

dengan prosedur

0 1 7 32 8 48 191 240 79,60%

14. Penerbitan Surat

Pertanggungjawaba

n (SPJ) pengeluaran

oleh PPK-SKPD

0 4 13 26 5 48 201 240 83,70%

Page 79: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

67

Prosedur

Akuntansi

Aset/Barang

Milik

Daerah

15. Prosedur akuntansi

aset pada SKPD

meliputi pencatatan

dan pelaporan

akuntansi atas

perolehan,

pemeliharaan,

rehabilitasi,

perubahan

klasifikasi, dan

penyusutan

terhadap aseta2

tetap yang

dikuasai/digunakan

SKPD

0 1 5 32 6 48 175 240 72,90%

16. Bukti transaksi

yang digunakan

dalam prosedur

akuntansi aset

berupa bukti

memorial dilampiri

dengan berita acara

penerimaan barang,

berita acara serah

terima barang dan

berita acara

penyelesaian

pekerjaan

0 2 7 35 4 48 185 240 77,10%

17.Prosedur Akuntansi

aset dilaksanakan

oleh PPK-SKPD

serta pejabat

pengurus dan

penyimpanan

barang SKPD.

0 6 3 33 6 48 183 240 76,20%

Prosedur

Akuntansi

Selain Kas

18. Prosedur akuntansi

selain kas

mencakup,

pengesahan

pertanggungjawaba

n pengeluaran

(pengesahan SPJ)

koreksi kesalahan

pencatatan,

penerimaan/pengelu

aran hibah selain

kas, pembelian

secara kredit, retur

pembelian kredit

pemindahtanganan

atas aset tetap/

barang milik daerah

tanpa konsekuensi

kas dan penerimaan

aset tetap/barang

milik daerah tanpa

konsekuensi kas

0 0 12 28 8 48 188 240 78,30%

Page 80: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

68

Keterangan: a. Skor Ideal = n x 5 = 48 x 5 = 240

b. Persentase = (Skor total/skor ideal) x 100%

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui skor tertinggi terdapat pada

pertanyaan kuesioner nomor 5 dengan persentase sebesar 87,10% menyatakan

bahwa pemerintah daerah menilai aset dan kewajiban sebesar harga

perolehan/nominal. Dan skor terendah terdapat pada pertanyaan kuesioner nomor

2 sebesar 29,2% menyatakan bahwa tidak semua kewajiban diakui pada saat dana

pinjaman atau kewajiban timbul. Selain itu juga skor terendah terdapat pada

pertanyaan kuesioner nomor 23 sebesar 34,6% menyatakan bahwa tidak semua

SKPD difasilitasi internet.

19. Dalam prosedur

akuntansi selain kas

PPK-SKPD

membuat bukti

memorial

berdasarkan bukti

transaksi untuk

dicatat ke jurnal

umum kemudian

secara periodik

diposting ke buku

besar dan pada

akhir periode

ditutup sebagai

laporan keuangan

SKPD

0 3 10 28 7 48 183 240 76,20%

20. Menggunakan

software komputer

khusus dalam

memperoses data

keuangan

0 3 7 28 10 48 183 240 76,20%

21. Program aplikasi

komputer yang

tersedia sudah

menunjang aktivitas

0 1 11 25 11 48 190 240 79,20%

22.Terdapat jaringan

yang

menghubungkan

antar computer

0 5 11 24 8 48 179 240 74,60%

23. Setiap SKPD di

fasilitasi Internet 0 5 8 22 9 48 157 240 65,40%

Rata-rata 180 240

75,98

%

Page 81: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

69

Sangat

tidak baik

Kurang

baik

Cukup baik

Baik

Sangat baik

20% 36% 52% 68% 84% 100%

Gambar 4.2Garis Kontinum Kategori Sistem Akuntansi Keuangan Daerah.

Berdasarkan garis kontinum, dapat dilihat bahwa tingkat Sistem

Akuntansi Keuangan Daerah berada pada kategori Baik. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa Sistem Akuntansi Keuangan Daerah diterapkan dengan baik.

4.1.3.2 Jawaban Responden Terhadap Akuntabilitas Publik (Y)

Berikut frekuensi untuk pertanyaan/pernyataan mengenai Akuntabilitas

Publik:

Tabel 4.11 Tabel Skor Jawaban Penilaian Akuntabilitas Publik

Indikator Nomor Pertanyaan Frekuensi Jawban

Jumlah Skor

Total

Skor

Ideal %

1 2 3 4 5

Akuntabilitas

Hukum dan

Kejujuran

24. Pelaksanaan kebijakan

dipertanggungjawabkan

pemerintah daerah

kepada DPRD dan

masyarakat luas.

0 1 8 30 9 48 191 240 79,6%

25.Anggaran yang

dirancang dan

ditetapkan pemerintah

daerah bersama DPRD

sesuai dengan

realisasinya bagi

kepentingan publik.

0 0 3 39 6 48 195 240 81,2%

Akuntabilitas

Manajerial

26. Program-program

anggaran dirancang

dengan

mempertimbangkan

prinsip efisiensi bahwa

dana masyarakat

0 1 7 35 5 48 208 240 86,7%

75,98%

Page 82: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

70

menghasilkan output

maksimal.

Akuntabilitas

Program

27. Program-program

anggaran dirancang

mempertimbangkan

prinsip efektifitas bahwa

penggunaan anggaran

mencapai target atau

tujuan kepentingan

publik yang diperoleh

menjadi dasar penilaian

kinerja manajer

0 0 10 35 3 48 185 240 77,1%

Akuntabilitas

Kebijakan

28. Pelaksanaan Program-

program APBD benar-

benar dirasakan

manfaatnya oleh

masyarakat

0 3 11 31 3 48 164 240 68,3%

Akuntabilitas

Finansial

29. Anggaran yang

diusulkan

mencerminkan visi,

tujuan, sasaran, dan

hasil yang ditetapkan.

0 7 12 24 5 48 171 240 71,2%

30. Pengalokasian dana

anggaran didasarkan

mengikuti proses-proses

dan prosedur yang

berlaku.

0 2 14 24 8 48 175 182 75,8%

31. Penggunaan dana

anggaran didasarkan

atas hukum dan

peraturan yang berlaku

0 2 5 30 11 48 196 240 81,7%

32. Audit kepatuhan

dilakukan agar setiap

penggunaan dana

dilandasi peraturan dan

hukum yang berlaku

0 1 12 26 9 48 186 240 77,1%

Rata-rata 48 186 240 77,6%

Keterangan: a. Skor Ideal = n x 5 = 48 x 5 = 240

b. Persentase = (Skor total/skor ideal) x 100%

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui skor tertinggi terdapat pada

pertanyaan kuesioner nomor 26 dengan persentase sebesar 86,7% menyatakan

bahwa program-program anggaran dirancang dengan mempertimbangkan prinsip

efisiensi bahwa dana masyarakat menghasilkan output maksimal. Dan skor

terendah terdapat pada pertanyaan kuesioner nomor 28 sebesar 31,7% menyatakan

Page 83: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

71

bahwa tidak semua pelaksanaan program-program APBD benar-benar dirasakan

manfaatnya oleh masyarakat. Selain itu juga skor terendah terdapat pada

pertanyaan kuesioner nomor 29 sebesar 28,8% menyatakan bahwa tidak semua

anggaran yang diusulkan mencerminkan visi, tujuan, sasaran, dan hasil yang

ditetapkan.

tanggapan responden mengenai variabel akuntabilitas publik sebesar

77,6%. Rata-rata persentase tersebut kemudian dipetakan ke dalam garis kontinum

sebagai berikut:

Sangat

tidak baik

Tidak baik

Cukup baik

Baik

Sangat baik

20% 37% 53% 69% 85% 100%

Gambar 4.3 Garis Kontinum Kategori Akuntabilitas Publik

Berdasarkan garis kontinum, dapat dilihat bahwa Akuntabilitas publik

pada Pemerintah Kabupaten Bandung Barat berada pada kategori Baik. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa Akuntabilitas Publik pada Pemerintah

Kabupaten Bandung Barat diterapkan dengan Baik.

4.1.4 Analisis Regresi Linier Sederhana

Sebelum diuji pengaruh penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

(X) terhadap Akuntabilitas Publik (Y), maka terlebih dahulu menentukan

77,6%

Page 84: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

72

persamaan regresi linier sederhana. Persamaan umum regresi linier sederhana

adalah :

Dimana :

Y = Akuntabilitas Publik

a = Bilangan Konstan

b = Koefisien Regresi

X = Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 8,413 5,165 1,629 ,110

SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH

,289 ,056 ,603 5,128 ,000

Sumber: Pengolahan data SPSS versi 20

Berdasarkan tabel 4.12 di atas diperoleh persamaan regresi linier

sederhana sebagai berikut:

Y = 8,413 + 0,289X

Page 85: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

73

Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut:

1. Konstanta (α) sebesar 8,413 jika Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (X)

bernilai 0 maka Akuntabilitas Publik adalah sebesar 8,413%.

2. Koefisien regresi (b) sebesar 0,289 menunjukkan bahwa setiap

peningkatan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah sebesar 1% maka

Akuntabilitas Publik meningkat 0,289%.

4.1.5 Analisis Rank Spearman

Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mencari hubungan dan

membuktikan hipotesis. Adapun sumber data untuk kedua variabel yang akan

dikonversikan dan jenis data yang dikorelasikan adalah data ordinal. Dengan

menggunakan SPSS versi 20, diperoleh hasil Rank Spearman sebagai berikut:

Page 86: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

74

Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Rank Spearman Correlations

Rank of Sistem

Akuntansi Keuangan

daerah x_by

Akuntantabilitas

Publik_y

Rank of AKuntabilitas

Publik Y_by Sistem

akuntansi Keuangan

Daerah_x

Spearman's

rho

Rank_X Correlation

Coefficient

1,000 .716**

Sig. (2-tailed) ,000

N 48 48

Rank_Y Correlation

Coefficient

.716** 1,000

Sig. (2-tailed) ,000

N 48 48

Sumber: Data Diolah Menggunakan SPSS versi 20

Untuk memastikan hasil perhitungan SPSS, maka dilakukan perhitungan

manual sebagai berikut :

Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat hasil pengujian koefisien korelasi

Rank Spearman menunjukkan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,716. Nilai

tersebut mengindikasikan menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat

antara Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dengan Akuntanbilitas Publik pada

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

Page 87: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

75

4.1.6 Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (KD) merupakan kuadrat dari koefisien korelasi

(R) atau disebut juga sebagai R-Square. Koefisien determinasi berfungsi untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan Sistem Akuntansi Keuangan

Daerah dengan Akuntabilitas Publik. Dengan menggunakan SPSS Versi 20,

diperoleh hasil koefisien determinasi sebagai berikut:

Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 .716a ,512 ,502 9,882

a. Predictors: (Constant), Rank_X

Sumber: Data Diolah Menggunakan SPSS Versi 20

Untuk memastikan hasil perhitungan SPSS, maka dilakukan

perhitungan manual, Koefesien Determinasi dihitung dengan rumus :

KP = 0,7162

X 100%

= 0,512 X 100%

KP = 51,2%

Hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa besarnya pengaruh

Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Akuntabilitas Publik adalah

sebesar 51,2%, dan sisanya 48,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak

diteliti.

Page 88: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

76

4.1.7 Pengujian Hipotesis

4.1.7.1 Uji T

Pengujian dilakukan dengan membandingkan antara nilai t hitung

masing-masing variabel bebas dengan nilai t tabel derajat kesalahan 5% (α = 0.05)

dan dk = N-1 Apabila nilai t hitung ≥ t tabel, maka variabel bebasnya memberikan

pengaruh bermakna terhadap variabel terikat. Berdasarkan nilai t hitung, maka

dapat diketahui variabel bebas mana yang mempunyai pengaruh paling signifikan

mempengaruhi variabel terkait.

Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan uji t dengan rumus seperti

berikut:

= √

= 94,262

= √

= 6,952

Berdasarkan perhitungan Pengujian hipotesis diketahui t-hitung sebesar

6,952 dengan nilai t-tabel sebesar 1,6786 artinya t-hitung lebih besar dari t-tabel

(6,952 > 1,6786), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat dikatakan

bahawa Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (X) dan Akuntabilitas Publik (Y)

memiliki pengaruh yang signifikan.

Page 89: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

77

Hipotesis Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

Ho : Tidak terdapat pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

terhadap Akuntabilitas Publik

Ha : Terdapat pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap

Akuntabilitas Publik.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap

Akuntabilitas Publik pada Pemerintah Kabupaten Bandung Barat

Berdasarkan hasil uji koefisien korelasi rank spearman yang

mengungkapkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara SAKD dan

akuntabilitas publik dengan nilai (R) sebesar 0,716. Berdasarkan hasil pengujian

hipotesis mengugkapkan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel (6,952 > 1,6786)

sehingga dapat dikatakan bahwa SAKD dan akuntabilitas pubik memiliki

hubungan yang signifikan.

Berdasarkan hasil uji regresi diperoleh hasil yang mengungkapkan bahwa Sistem

Akuntansi Keuangan Daerah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Akuntabilitas Publik dengan nilai (R square) sebesar 0,512 atau (51,2%). Hal

ini menunjukkan bahwa persentase pengaruh variabel independen Sistem

Akuntansi Keuangan Daerah (X) terhadap variabel dependen Akuntabilitas Publik

(Y) sebesar 51,2%. Sementara itu, sisanya sebesar 48,8% dipengaruhi atau

dijelaskan oleh variabel lain seperti penyusunan anggaran, dan jangkauan

pengendalian.

Page 90: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

78

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di Pemerintah Kabupaten

Bandung Barat mengenai pengaruh penerapan Sistem Akuntansi Keuangan

Daerah terhadap Akuntabilitas Publik, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerapan SAKD di Pemerintah Kabupaten Bandung Barat berdasarkan

hasil analisis deskriptif termasuk kategori Baik dengan rata-rata

persentase penilaian 75,98%. Terdapat dua kelemahan yang ditemukan

dalam penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah yaitu mengenai

kewajiban belum semua diakui pada saat dana pinjaman atau kewajiban

timbul dan mengenai SKPD belum semua difasilitasi internet.

2. Penerapan Akuntabilitas publik di Pemerintah Kabupaten Bandung Barat

termasuk kategori Baik dengan rata-rata persentase penilaian sebesar

77,6%. Terdapat dua kelemahan yang ditemukan dalam penerapan

Akuntabilitas Publik yaitu mengenai program-program APBD belum

benar-benar dirasakan mafaatnya oleh masayarakat dan mengenai

anggaran yang diusulkan belum mencerminkan visi, tujuan, sasaran dan

hasil yang ditetapkan.

3. Sistem Akuntansi Keuangan Daerah berpengaruh terhadap Akuntabilitas

Publik. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil pengujian dimana nilai t-

hitung lebih besar dari t-tabel (6,952 > 1,6786), maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Hasil tersebut menunjukan terdapat pengaruh yang signifikan

Page 91: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

79

antara Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (X) terhadap Akuntabilitas

Publik (Y).

4. Tingkat pengaruh hubungan antara penerapan Sistem Akuntansi

Keuangan Daerah terhadap Akuntabilitas Publik pada Pemerintah

Kabupaten Bandung Barat adalah sebesar 0,716. Hal ini juga

menunjukkan adanya hubungan searah. Artinya dengan adanya

Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah yang semakin baik akan

meningkatkan Akuntabilitas Publik sebesar 51,2% , dan sisanya 48,8%

dipengaruhi oleh faktor lain yaitu penyusunan anggran, jangkauan

pengendalian.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian dan pembahasan mengenai

pengaruh penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap

Akuntabilitas Publik, penulis mengajukan beberapa saran yang dapat

menjadi bahan pertimbangan bagi pihak Pemerintah Kabupaten Bandung

Barat yaitu diantaranya :

1. Bagi pihak Pemerintah Kabupaten Bandung Barat

1) Berdasarkan jawaban responden terdapat dua kelemahan atas

penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah yaitu mengenai

kewajiban belum semua diakui pada saat dana pinjaman atau

kewajiban timbul dan mengenai SKPD belum semua difasilitasi

internet. Untuk memperbaiki kelemahan tersebut penulis

Page 92: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

80

menyarankan dalam pengakuan kewajiban dilakukan sesuai dengan

standar akuntansi pemerintah tentang pengakuan akuntansi. Dalam

memperbaiki kelemahan atas kurangnya penyediaan fasilitas internet

penulis menyarankan untuk dilakukannya peyediaan fasilitias

internet serta dilakukannya sosialisasi dalam penggunaan internet

sehingga memudahkan pelaksanaan program-program kerja.

2) Berdasarkan jawaban responden atas penerapan Akuntabilitas Publik

Terdapat dua kelemahan yang ditemukan dalam penerapan

Akuntabilitas Publik yaitu mengenai program-program APBD belum

benar-benar dirasakan mafaatnya oleh masayarakat dan mengenai

anggaran yang diusulkan belum mencerminkan visi, tujuan, sasaran

dan hasil yang ditetapkan. Untuk memperbaiki kelemahan tersebut

penulis menyarankan supaya kinerja didalam pemerintahan harus

lebih ditingkatkan lagi untuk mencapai tujuan atau target yang

diimginkan. Sehingga program-program kerja yang dilaksanakan

bisa dirasakan manfaatya oleh masyarakat.

3. Bagi pegawai Pemerintah Kabupaten Bandung Barat

Motivasi kerja setiap pegawai dan pemahaman atas fungsi dan tanggung

jawab atas pekerjaan setiap pegawai harus ditingkatkan lagi sehingga

program-program yang dilaksankan sesuai dengan tujuan atau target

yang diinginkan.

Page 93: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

81

4. Bagi peneliti selanjutnya

Dalam penelitian ini penulis hanya meneliti mengenai Penerapan Sistem

Akuntansi Keuangan Daerah yang mempengaruhi Akuntabilitas Publik.

Oleh karena itu, perlu adanya penelitan lebih lanjut dengan mengganti

atau menambah variabel lain.

Page 94: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

82

DAFTAR PUSAKA

Abdul, Halim. 2012. Akuntanmsi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah,

Edisi Ke-4 . Jakarta : Salemba Empat.

Anwar, Sanusi. 2014. Metodologi Penelitian Bisinis. Jakarta : Salemba Empat.

Azhar, Susanto. 2008. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Gramedia

Danang, Sunyoto. 2016. Metode Penelitian Akuntansi. Bandung: PT Refika

Aditama.

Dedi Nordiawan, Hartianti Ayuningtyas. 2014. Akuntansi Sektro Publik. Edisi

dua. Jakarta : Salemba Empat

Harahap, Sofyan Syafri. 2008. Teori Akuntansi. Jakarta : Rajawali Pers

Indra,Bastian. 2007. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Konsep Untk Pemerintah

Daerah. Jakarta. Salemba Empat.

Krismiaji. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Mardiasmo. 2012. Akuntansi Sekto Publik , Yogyakarta : Andi .

Mahmudi. 2015. Manajemen kinerja sektor publik. Yogyakarta :UPP STM YKPN

Moh, Nazir. 2013. Metode penelitian. Bogor. Ghalia Indonesia.

Riduwan. 2013. Pengantar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Soemarso. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta : Salemba Empat.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif fan R&D, Bandung:

CV Alfabeta.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian dan Pengembangan. Bandung: Alfabeta

Sugiyono . 2016. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Widjajanto, Nugroho. 2008. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Erlangga

Widana,Putra. 2014. Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

Terhadap Akuntabilitas Publik Pada Pemerintahan Kabupaten Bandung APBD

2014

Tim Dosen. 2016. Pedoman Penyusunan dan Penulisan Skripsi STIE INABA.

Page 95: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

83

………Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006. Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah.Jakarta

……….Perauran Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Perubahan Atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang .

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.Jakarta. .

………Standar Akuntansi Pemerintah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 24 Tahun 2005 Standar Akuntansi Pemerintah. Jakarta.

........... Standar Akuntansi Pemerintah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 71 Tahun 2010 Stamdar Akuntansi Pemerintah. Jakarta.

http://eprints.ums.ac.id/20062/3/BAB_I.pdf

http://jeyecorner.blogspot.co.id/2011/05/makalah-tentang-akuntabilitas-

publik.html

Pojokjabar.com, bandung barat (Lemahnya sistem pengendalian aset tetap)

http://jabar.pojoksatu.id/bandung/2016/06/28/tak-kembalikan-dana-pemkab-

bandung-barat-terancam-hukuman/

http://jabar.pojoksatu.id/bandung/2016/06/10/masalah-aset-kabupaten-bandung-

barat-sulit-raih-wtp/

http://fokusjabar.com/2016/02/18/holid-kbb-dapat-nilai-c-memalukan/

related:ejournal.unp.ac.id/students/index.php/akt/article/download/85/73 lampiran

kuesioner deki putra 2013

http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/S1ak/article/viewFile/3408/2778

Page 96: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

84

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

KUESIONER

Kepada Yth,

Bapak/Ibu Karyawan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

Di Tempat

Dengan Hormat,

Sebelumnya ijinkan saya memperkenalkan diri:

Nama : Sri Rahmayani

NIM : 01113109

Jurusan : Akuntansi

Sehubungan dengan keperluan Tugas Akhir (Program S1) dan sebagai

salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada STIE INABA, saya bermaksud

mengumpulkan data melalui kuisioner ini untuk mendapatkan informasi mengenai

“Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap

Akuntabilitas Publik”

Saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu dapat meluangkan waktu

untuk mengisi kuisioner ini. Pendapat Bapak/Ibu sangat berguna dan berharga

bagi penelitian ini. Adapun untuk keyakinan Bapak/Ibu dalam menjawab, saya

informasikan bahwa data dan informasi ini semata-mata hanya akan dipergunakan

untuk penelitian, serta semua jawaban akan dijaga kerahasiaannya.

Hormat saya,

Sri Rahmayani

(Peneliti)

Page 97: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

85

Data Responden

Pada tipe pilihan Bapak/Ibu dipersilahkan untuk memberi tanda () pada tipe isian

istilah pada tempat yang disediakan dengan jelas dan singkat.

Jenis Kelamin : L/P (Lingkari salah satu)

Usia :

1. Tingkat pendidikan terakhir:

S2 S1 Diploma

Lainnya (mohon diisi)

2. Latar Belakang Pendidikan:

Akuntansi Manajemen

Lainnya (mohon diisi)

3. Lama Bekerja:

< 5 Tahun 11-15 Tahun

6-10 Tahun > 15 Tahun

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

1. Terdapat 2 bagian pada kuesioner ini, yaitu bagian A merupakan kuesioner

berisikan pernyataan untuk variabel independen (Variabel X) yaitu

Internal Audit dan bagian B (Variabel Y) yaitu Pengendalian Intern

Piutang.

2. Setiap butir pernyataan dan alternatif jawaban harap dibaca teliti.

3. Cara pengisian :

a. Biodata responden diisi sesuai dengan keadaan responden.

b. Isilah salah satu alternatif jawaban yang telah tersedia dengan tanda

checklist (√), satu pertanyaan diisi dengan satu jawaban yang tepat.

Keterangan Jawaban :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

R : Ragu – ragu

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Page 98: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

86

Variabel X

Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

No Pertanyaan

Jawaban

SS S KS TS STS (5) (4) (3) (2) (1)

1 Pemerintah daerah mengakui aset pada saat diterima atau

kepemilikannya berpindah

2 Pemerintah daerah mengakui kewajiban pada saat dana pinjaman

diterima atau kewajiban timbul

3 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) memahami dan

menerapkan sistem pencatatan double entry

4 SKPD memahami dan menerapkan prosedur untuk perubahan kas

basis ke akrual basis

5 Pemerintah Daerah menilai aset dan kewajiban sebesar harga

perolehan/nominal

6 Transaksi keuangan dalam setiap SKPD dilengkapi oleh bukti

yang mendukung

7 Laporan keuangan SKPD terdiri dari laporan realisasi anggran,

neraca dan catatan atas laporan keuangan

8 Catatan atas laporan keuangan (CALK) menyajikan informasi

tentang kebijakan fiskal/ keuangan, perncapaian target dan

hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target Undang-undang

APBN/ Perda APBD, berikut kendala dan hambatan yang dihadapi

dalam pencapaian target

9 Proses penerimaan kas dapat melalui bendahara penerimaan,

pendapatan disetor langsung ke kas daerah oleh pihak ketiga

pendapatan disetor langsung ke bank oleh pihak ketiga

10 Setelah diverifikasi, bendahara penerimaan akan menerbitkan

Surat Tanda Setoran (STS) dan Surat Tanda Bukti

Pembayaran/Bukti Lain yang sah

11 Unit pembukuan penerima Surat Tanda Setoran dan melakukan

posting secara periodic

12 Akuntansi belanja pada satuan kerja ini meliputi akuntansi belanja

Uang Persediaan (UP) / Ganti Uang (GU)/Tanda Uang (TU) , dan

akuntansi Belanja Langsung(LS)

13 Penerbitan Surat Penyediaan Dana (SPD), Surat Permintaan

Pembayaran (SPP-UP/GU/TU/LS), Surat Perintah Membayar

(SPM), dan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) sesuai dengan

prosedur

Page 99: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

87

No Pertanyaan

Jawaban

SS S KS TS STS

(5) (4) (3) (2) (1)

14 Penerbitan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) pengeluaran oleh

PPK-SKPD

15 Prosedur akuntansi aset pada SKPD meliputi pencatatan dan

pelaporan akuntansi atas perolehan, pemeliharaan, rehabilitasi,

perubahan klasifikasi, dan penyusutan terhadap aset tetap yang

dikuasai/digunakan SKPD

16 Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi aset

berupa bukti memorial dilampiri dengan berita acara penerimaan

barang, berita acara serah terima barang dan berita acara

penyelesaian pekerjaan

17 Prosedur akuntansi aset dilaksanakan oleh PPK-SKPD serta

pejabat pengurus dan penyimpanan barang SKPD

18 Prosedur akuntansi selain kas mencakup, pengesahan

pertanggungjawaban pengeluaran (pengesahan SPJ) ,koreksi

kesalahan pencatatn, penerimaan/pengeluaran hibah selain kas,

pembelian secara kredit, retur pembelian kredit

pemindahtanganan atas aset tetap/ barang milik daerah tanpa

konsekuensi kas dan penerimaan aset tetap/barang milik daerah

tanpa konsekuensi kas

19 Dalam prosedur akuntansi selain kas PPK-SKPD membuat bukti

memorial berdasarkan bukti transaksi untuk dicatat ke jurnal

umum kemudian secara periodik diposting ke buku besar dan

pada akhir periode ditutup sebagai laoran keuangan SKPD

20 Menggunakan software komputer khusus dalam memperoses

data keuangan

21 Program aplikasi komputer yang tersedia sudah menunjang

aktivitas

22 Terdapat jaringan yang menghubungkan antar komputer

23 Setiap SKPD di fasilitasi Internet

Page 100: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

88

Variabel Y

Akuntabilitas Publik

No Pertanyaan

Jawaban

SS S KS TS STS

(5) (4) (3) (2) (1)

1.

Pelaksanaan kebijakan dipertanggungjawabkan

pemerintah daerah kepada DPRD dan

masyarakat luas.

2. Anggaran yang dirancang dan ditetapkan

pemerintah daerah bersama DPRD sesuai

dengan realisasinya bagi kepentingan publik.

3. Program-program anggaran dirancang dengan

mempertimbangkan prinsip efisiensi bahwa dana

masyarakat menghasilkan output maksimal.

4. Program-program anggaran dirancang dengan

mempertimbangkan prinsip efektifitas bahwa

penggunaan anggaran mencapai target atau

tujuan kepentingan publik.

5. Pelaksanaan Program-program APBD benar-

benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

6. Anggaran yang diusulkan mencerminkan visi,

tujuan, sasaran, dan hasil yang ditetapkan.

7. Pengalokasian dana anggaran didasarkan

mengikuti proses-proses dan prosedur yang

berlaku.

8. Penggunaan dana anggaran didasarkan atas

hukum dan peraturan yang berlaku

9. Audit kepatuhan dilakukan agar setiap

penggunaan dana dilandasi peraturan dan hukum

yang berlaku.

Page 101: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

89

Lampiran 2. Tabulasi Data Penerapan SAKD (X)

Hasil Tabulasi Sistem Keuangan Akuntansi Daerah (SAKD) Variabel X

No. Pertanyaan

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

1 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 83

2 4 3 3 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 85

3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 89

4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 87

5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 86

6 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 88

7 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88

8 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 86

9 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 86

10 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 3 4 3 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 89

11 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 86

12 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 5 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 5 93

13 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 3 4 4 4 3 5 5 4 3 5 94

14 5 4 4 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5 4 4 5 94

15 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 99

16 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 103

17 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 91

18 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100

19 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 2 96

20 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 2 2 4 4 4 4 5 5 5 2 108

21 5 3 3 2 4 4 4 4 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 2 2 5 5 2 102

22 5 5 4 5 5 4 4 4 3 3 3 2 2 2 4 4 2 2 4 3 3 4 5 103

23 4 4 5 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 2 91

24 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 2 2 5 4 3 2 4 84

25 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 3 89

26 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 77

27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 82

28 5 4 4 3 4 3 5 5 3 4 3 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 3 87

29 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 3 3 83

30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 99

31 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 3 3 4 5 4 2 104

32 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 2 4 92

33 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 2 4 98

34 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 3 3 2 2 3 2 3 100

35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 4 2 3 3 4 91

36 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 85

37 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 83

38 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 3 4 85

39 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 85

40 5 4 3 4 4 4 3 3 2 2 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 81

41 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 101

42 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 99

43 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 85

44 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 94

45 4 4 3 4 4 4 3 3 2 2 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 86

46 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 102

47 3 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 96

48 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 89

Page 102: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

90

Hasil Tabulasi Akuntabilitas Publik (Variabl Y)

No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah

1 3 4 4 4 3 4 4 3 3 32

2 5 4 4 4 4 3 3 4 4 35

3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 32

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

8 4 4 4 4 3 3 3 3 4 32

9 3 4 3 3 3 3 3 4 4 30

10 4 4 3 4 3 3 3 4 3 31

11 4 4 3 3 3 3 3 4 3 30

12 4 4 4 4 3 3 4 4 3 33

13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

15 4 5 4 4 4 5 5 5 5 41

16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

17 2 4 4 4 4 4 5 4 5 36

18 4 4 4 5 5 4 5 5 4 40

19 4 4 4 4 4 5 5 5 3 38

20 3 4 3 4 4 3 4 4 3 32

21 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37

22 5 4 4 4 4 4 5 5 4 39

23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

24 4 3 2 4 4 4 3 2 2 28

25 5 5 5 5 5 5 5 5 3 43

26 5 5 3 3 2 2 4 5 5 34

27 5 5 3 3 2 2 4 5 5 34

28 3 4 4 4 4 4 4 4 4 35

29 4 4 3 3 4 2 3 4 5 32

30 3 3 4 4 4 4 5 3 4 34

31 5 4 4 4 4 5 5 5 5 41

32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

33 3 4 4 4 4 4 4 5 5 37

34 5 5 5 4 5 3 3 2 4 36

35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

36 4 4 4 4 2 3 3 4 3 31

37 4 4 4 3 3 2 3 4 3 30

38 4 4 4 3 3 2 3 4 3 30

39 4 4 5 4 4 3 2 3 4 33

40 3 4 4 3 3 2 4 2 3 28

41 4 4 5 4 4 5 4 4 4 38

42 4 4 5 5 4 4 4 4 5 39

43 4 4 4 3 3 3 2 3 3 29

44 5 4 4 4 4 4 4 5 4 38

45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

46 4 5 4 4 4 4 4 5 5 39

47 4 5 4 4 4 4 3 4 4 36

48 5 4 4 3 3 2 3 4 4 32

Page 103: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

91

Lampiran 3. Hasil Uji Validas

a. Hasil Uji Validasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)

Variable V

X_1 X_2 X_3 X_4 X_5 X_6 X_7 X_8 X_9 X_10 X_11 X_12 X_13 X_14 X_15 X_16 X_17 X_18 X_19 X_20 X_21 X_22 X_23

SISTEM

AKUNTANS

I

KEUANGAN

DAERAH

Pearson

Correlatio

n

1 ,227 -,279 ,077 ,192 ,036 ,210 .325*

-,028 -,178 -,154 ,214 ,117 ,045 ,070 .316*

,048 ,099 ,187 ,187 ,248 .429**

,119 .333*

Sig. (2-

tailed)

,121 ,055 ,603 ,191 ,807 ,151 ,024 ,852 ,226 ,295 ,144 ,427 ,762 ,636 ,029 ,744 ,503 ,204 ,204 ,089 ,002 ,419 ,021

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlatio

n

,227 1 .361*

.396**

,113 ,114 ,212 .289*

.329*

,203 ,184 .348*

,068 ,094 ,154 ,129 ,098 ,154 .399**

,256 ,057 ,037 ,141 .408**

Sig. (2-

tailed)

,121 ,012 ,005 ,443 ,441 ,149 ,046 ,022 ,167 ,210 ,015 ,647 ,525 ,295 ,382 ,509 ,296 ,005 ,079 ,701 ,803 ,338 ,004

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlatio

n

-,279 .361*

1 ,237 ,139 ,209 ,245 ,226 .319*

.330*

,198 ,257 ,062 -,144 ,249 ,106 ,269 ,071 ,239 ,266 ,152 -,032 -,064 .294*

Sig. (2-

tailed)

,055 ,012 ,105 ,345 ,153 ,093 ,122 ,027 ,022 ,178 ,078 ,676 ,329 ,088 ,475 ,065 ,634 ,102 ,068 ,304 ,827 ,667 ,042

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlatio

n

,077 .396**

,237 1 ,275 .425**

,142 ,109 .441**

.372**

.299*

,110 ,125 -,096 ,141 ,102 ,143 -,035 .347*

.287*

-,038 -,145 .550**

.415**

Sig. (2-

tailed)

,603 ,005 ,105 ,058 ,003 ,335 ,462 ,002 ,009 ,039 ,456 ,398 ,518 ,341 ,490 ,332 ,813 ,016 ,048 ,799 ,325 ,000 ,003

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlatio

n

,192 ,113 ,139 ,275 1 ,146 ,129 ,105 ,143 ,057 -,113 -,086 ,086 -,069 ,241 ,134 ,109 ,129 ,152 ,211 .311*

,261 ,222 .315*

Sig. (2-

tailed)

,191 ,443 ,345 ,058 ,321 ,384 ,476 ,331 ,700 ,443 ,560 ,560 ,641 ,100 ,362 ,463 ,382 ,301 ,149 ,031 ,073 ,130 ,029

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlatio

n

,036 ,114 ,209 .425**

,146 1 .527**

,070 ,208 ,281 ,159 ,260 ,225 ,000 ,175 ,241 ,121 -,138 ,058 ,104 ,207 ,063 .349*

.376**

Sig. (2-

tailed)

,807 ,441 ,153 ,003 ,321 ,000 ,637 ,157 ,053 ,280 ,075 ,124 1,000 ,233 ,100 ,412 ,350 ,693 ,482 ,157 ,669 ,015 ,009

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlatio

n

,210 ,212 ,245 ,142 ,129 .527**

1 .584**

,182 .305*

,172 .422**

.453**

,198 .345*

.308*

,163 ,179 .287*

.374**

.400**

.358*

,140 .595**

Sig. (2-

tailed)

,151 ,149 ,093 ,335 ,384 ,000 ,000 ,215 ,035 ,243 ,003 ,001 ,178 ,016 ,033 ,268 ,223 ,048 ,009 ,005 ,013 ,343 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlatio

n

.325*

.289*

,226 ,109 ,105 ,070 .584**

1 ,230 ,250 ,177 .489**

.362*

,212 .407**

.326*

,273 .398**

.349*

.395**

.498**

,278 ,043 .613**

Sig. (2-

tailed)

,024 ,046 ,122 ,462 ,476 ,637 ,000 ,115 ,087 ,229 ,000 ,011 ,149 ,004 ,024 ,061 ,005 ,015 ,005 ,000 ,056 ,774 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlatio

n

-,028 .329*

.319*

.441**

,143 ,208 ,182 ,230 1 .641**

.433**

.487**

,197 ,129 ,044 -,026 ,277 .357*

.355*

,198 ,023 -,048 ,227 .499**

Sig. (2-

tailed)

,852 ,022 ,027 ,002 ,331 ,157 ,215 ,115 ,000 ,002 ,000 ,179 ,384 ,764 ,860 ,057 ,013 ,013 ,178 ,879 ,745 ,120 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlatio

n

-,178 ,203 .330*

.372**

,057 ,281 .305*

,250 .641**

1 .657**

.299*

,204 ,041 ,117 ,069 ,257 .346*

.318*

,236 ,091 -,081 ,127 .481**

Sig. (2-

tailed)

,226 ,167 ,022 ,009 ,700 ,053 ,035 ,087 ,000 ,000 ,039 ,163 ,782 ,429 ,643 ,078 ,016 ,027 ,106 ,536 ,587 ,391 ,001

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

X_5

X_6

X_7

X_8

X_9

X_10

Correlations

X_1

X_2

X_3

X_4

Page 104: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

92

Pearson

Correlatio

n

-,154 ,184 ,198 .299*

-,113 ,159 ,172 ,177 .433**

.657**

1 ,276 ,209 -,038 ,002 -,060 .334*

,232 ,244 ,212 ,002 -,240 ,058 .338*

Sig. (2-

tailed)

,295 ,210 ,178 ,039 ,443 ,280 ,243 ,229 ,002 ,000 ,058 ,153 ,800 ,991 ,684 ,020 ,112 ,095 ,147 ,987 ,101 ,695 ,019

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlatio

n

,214 .348*

,257 ,110 -,086 ,260 .422**

.489**

.487**

.299*

,276 1 .633**

.400**

,179 ,216 .377**

.344*

.407**

.438**

,272 ,088 ,082 .639**

Sig. (2-

tailed)

,144 ,015 ,078 ,456 ,560 ,075 ,003 ,000 ,000 ,039 ,058 ,000 ,005 ,223 ,141 ,008 ,017 ,004 ,002 ,061 ,554 ,579 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlatio

n

,117 ,068 ,062 ,125 ,086 ,225 .453**

.362*

,197 ,204 ,209 .633**

1 .457**

.414**

,150 .361*

.327*

,259 .353*

,178 ,067 .335*

.587**

Sig. (2-

tailed)

,427 ,647 ,676 ,398 ,560 ,124 ,001 ,011 ,179 ,163 ,153 ,000 ,001 ,003 ,308 ,012 ,023 ,075 ,014 ,225 ,653 ,020 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlatio

n

,045 ,094 -,144 -,096 -,069 ,000 ,198 ,212 ,129 ,041 -,038 .400**

.457**

1 .418**

,170 ,234 .364*

,084 -,011 ,012 ,052 -,021 .337*

Sig. (2-

tailed)

,762 ,525 ,329 ,518 ,641 1,000 ,178 ,149 ,384 ,782 ,800 ,005 ,001 ,003 ,247 ,110 ,011 ,568 ,942 ,934 ,724 ,890 ,019

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlatio

n

,070 ,154 ,249 ,141 ,241 ,175 .345*

.407**

,044 ,117 ,002 ,179 .414**

.418**

1 .464**

.545**

.321*

,092 ,263 ,252 .292*

,164 .548**

Sig. (2-

tailed)

,636 ,295 ,088 ,341 ,100 ,233 ,016 ,004 ,764 ,429 ,991 ,223 ,003 ,003 ,001 ,000 ,026 ,535 ,070 ,084 ,044 ,267 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlatio

n

.316*

,129 ,106 ,102 ,134 ,241 .308*

.326*

-,026 ,069 -,060 ,216 ,150 ,170 .464**

1 .606**

.490**

,044 .334*

.302*

.359*

,188 .527**

Sig. (2-

tailed)

,029 ,382 ,475 ,490 ,362 ,100 ,033 ,024 ,860 ,643 ,684 ,141 ,308 ,247 ,001 ,000 ,000 ,766 ,020 ,037 ,012 ,200 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlatio

n

,048 ,098 ,269 ,143 ,109 ,121 ,163 ,273 ,277 ,257 .334*

.377**

.361*

,234 .545**

.606**

1 .625**

,190 .531**

.338*

.377**

,162 .672**

Sig. (2-

tailed)

,744 ,509 ,065 ,332 ,463 ,412 ,268 ,061 ,057 ,078 ,020 ,008 ,012 ,110 ,000 ,000 ,000 ,195 ,000 ,019 ,008 ,270 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlatio

n

,099 ,154 ,071 -,035 ,129 -,138 ,179 .398**

.357*

.346*

,232 .344*

.327*

.364*

.321*

.490**

.625**

1 .295*

.415**

.416**

.377**

,010 .623**

Sig. (2-

tailed)

,503 ,296 ,634 ,813 ,382 ,350 ,223 ,005 ,013 ,016 ,112 ,017 ,023 ,011 ,026 ,000 ,000 ,042 ,003 ,003 ,008 ,946 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlatio

n

,187 .399**

,239 .347*

,152 ,058 .287*

.349*

.355*

.318*

,244 .407**

,259 ,084 ,092 ,044 ,190 .295*

1 .512**

.292*

,190 .341*

.581**

Sig. (2-

tailed)

,204 ,005 ,102 ,016 ,301 ,693 ,048 ,015 ,013 ,027 ,095 ,004 ,075 ,568 ,535 ,766 ,195 ,042 ,000 ,044 ,197 ,018 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlatio

n

,187 ,256 ,266 .287*

,211 ,104 .374**

.395**

,198 ,236 ,212 .438**

.353*

-,011 ,263 .334*

.531**

.415**

.512**

1 .570**

.518**

.351*

.727**

Sig. (2-

tailed)

,204 ,079 ,068 ,048 ,149 ,482 ,009 ,005 ,178 ,106 ,147 ,002 ,014 ,942 ,070 ,020 ,000 ,003 ,000 ,000 ,000 ,014 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlatio

n

,248 ,057 ,152 -,038 .311*

,207 .400**

.498**

,023 ,091 ,002 ,272 ,178 ,012 ,252 .302*

.338*

.416**

.292*

.570**

1 .741**

-,043 .570**

Sig. (2-

tailed)

,089 ,701 ,304 ,799 ,031 ,157 ,005 ,000 ,879 ,536 ,987 ,061 ,225 ,934 ,084 ,037 ,019 ,003 ,044 ,000 ,000 ,770 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlatio

n

.429**

,037 -,032 -,145 ,261 ,063 .358*

,278 -,048 -,081 -,240 ,088 ,067 ,052 .292*

.359*

.377**

.377**

,190 .518**

.741**

1 ,079 .496**

Sig. (2-

tailed)

,002 ,803 ,827 ,325 ,073 ,669 ,013 ,056 ,745 ,587 ,101 ,554 ,653 ,724 ,044 ,012 ,008 ,008 ,197 ,000 ,000 ,596 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlatio

n

,119 ,141 -,064 .550**

,222 .349*

,140 ,043 ,227 ,127 ,058 ,082 .335*

-,021 ,164 ,188 ,162 ,010 .341*

.351*

-,043 ,079 1 .430**

Sig. (2-

tailed)

,419 ,338 ,667 ,000 ,130 ,015 ,343 ,774 ,120 ,391 ,695 ,579 ,020 ,890 ,267 ,200 ,270 ,946 ,018 ,014 ,770 ,596 ,002

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlatio

n

.333*

.408**

.294*

.415**

.315*

.376**

.595**

.613**

.499**

.481**

.338*

.639**

.587**

.337*

.548**

.527**

.672**

.623**

.581**

.727**

.570**

.496**

.430**

1

Sig. (2-

tailed)

,021 ,004 ,042 ,003 ,029 ,009 ,000 ,000 ,000 ,001 ,019 ,000 ,000 ,019 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

X_17

X_18

X_19

X_20

X_11

X_12

X_13

X_14

X_15

X_16

X_23

SISTE

M

AKU

NTA

NSI

KEU

ANG*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

X_21

X_22

Page 105: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

93

b. Hasil Uji Validasi Akuntabilitas Publik Variabel Y

Y_1 Y_2 Y_3 Y_4 Y_5 Y_6 Y_7 Y_8 Y_9

AKUNTABILITAS

PUBLIK

Pearson

Correlati

on

1 .411** ,108 0,000 0,000 -,036 -,040 ,282 ,086 .326

*

Sig. (2-

tailed)

,004 ,466 1,000 1,000 ,810 ,785 ,052 ,560 ,024

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlati

on

.411** 1 ,190 -,039 -,057 -,013 ,112 .365

*.352

*.395

**

Sig. (2-

tailed)

,004 ,197 ,794 ,699 ,928 ,450 ,011 ,014 ,005

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlati

on

,108 ,190 1 .468**

.423**

.348* ,151 ,000 ,183 .513

**

Sig. (2-

tailed)

,466 ,197 ,001 ,003 ,015 ,304 1,000 ,213 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlati

on

0,000 -,039 .468** 1 .676

**.721

**.467

** ,164 ,074 .676**

Sig. (2-

tailed)

1,000 ,794 ,001 ,000 ,000 ,001 ,266 ,616 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlati

on

0,000 -,057 .423**

.676** 1 .638

**.367

* ,040 ,153 .629**

Sig. (2-

tailed)

1,000 ,699 ,003 ,000 ,000 ,010 ,785 ,299 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlati

on

-,036 -,013 .348*

.721**

.638** 1 .621

** ,284 ,129 .745**

Sig. (2-

tailed)

,810 ,928 ,015 ,000 ,000 ,000 ,050 ,383 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlati

on

-,040 ,112 ,151 .467**

.367*

.621** 1 .501

**.304

*.712

**

Sig. (2-

tailed)

,785 ,450 ,304 ,001 ,010 ,000 ,000 ,035 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlati

on

,282 .365* ,000 ,164 ,040 ,284 .501

** 1 .458**

.624**

Sig. (2-

tailed)

,052 ,011 1,000 ,266 ,785 ,050 ,000 ,001 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlati

on

,086 .352* ,183 ,074 ,153 ,129 .304

*.458

** 1 .534**

Sig. (2-

tailed)

,560 ,014 ,213 ,616 ,299 ,383 ,035 ,001 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlati

on

.326*

.395**

.513**

.676**

.629**

.745**

.712**

.624**

.534** 1

Sig. (2-

tailed)

,024 ,005 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Y_5

Y_6

Y_7

Y_8

Y_9

AKUNT

ABILIT

AS

PUBLIK

Correlations

Y_1

Y_2

Y_3

Y_4

Page 106: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

94

Lampiran 4 : Hasil Uji Realibilitas Variable SAKD (X) dan Akuntabilitas

Publik (Y)

a. Hasil Uji Reliabilitas Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (Variabel X)

Case Processing Summary

N %

Reliability Statistics

Cases Valid 48 100,0

Cronbach's Alpha N of Items

Excludeda 0 0,0

,861 23

Total 48 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

b. Hasil Uji Reliabilitas Akuntansi Publik (Variabel Y)

Case Processing Summary

Reliability Statistics

N %

Cronbach's Alpha N of Items

Cases Valid 48 100,0

,747 9

Excludeda 0 0,0

Total 48 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Page 107: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

95

Lampiran 5 : Hasil Uji Statistik Rank Spearman

Rank_X Rank_Y

Correlation

Coef f icient

1,000 .716** Standardized

Coef f icients

Sig. (2-tailed) ,000 B Std. Error Beta

N 48 48 (Constant) 6,963 2,898 2,403 ,020

Correlation

Coef f icient

.716** 1,000 Rank_X ,716 ,103 ,716 6,952 ,000

Sig. (2-tailed) ,000

N 48 48

Correlations

Spearman's rho Rank_X

Rank_Y

1

a. Dependent Variable: Rank_Y

**. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coef f icients

t Sig.

Page 108: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

96

Lampiran 6 : Hasil Tabulasi Rank Spearman

∑ x ∑ y ∑ x2 ∑ y2 ∑ x*y

1 83 32 6889 1024 2656

2 85 35 7225 1225 2975

3 89 32 7921 1024 2848

4 87 36 7569 1296 3132

5 86 36 7396 1296 3096

6 88 36 7744 1296 3168

7 88 36 7744 1296 3168

8 86 32 7396 1024 2752

9 86 30 7396 900 2580

10 89 31 7921 961 2759

11 86 30 7396 900 2580

12 93 33 8649 1089 3069

13 94 36 8836 1296 3384

14 94 36 8836 1296 3384

15 99 41 9801 1681 4059

16 103 36 10609 1296 3708

17 91 36 8281 1296 3276

18 100 40 10000 1600 4000

19 96 38 9216 1444 3648

20 108 32 11664 1024 3456

21 102 37 10404 1369 3774

22 103 39 10609 1521 4017

23 91 36 8281 1296 3276

24 84 28 7056 784 2352

25 89 43 7921 1849 3827

26 77 34 5929 1156 2618

27 82 34 6724 1156 2788

28 87 35 7569 1225 3045

29 83 32 6889 1024 2656

30 99 34 9801 1156 3366

31 104 41 10816 1681 4264

32 92 36 8464 1296 3312

33 98 37 9604 1369 3626

34 100 36 10000 1296 3600

35 91 36 8281 1296 3276

36 85 31 7225 961 2635

37 83 30 6889 900 2490

38 85 30 7225 900 2550

39 85 33 7225 1089 2805

40 81 28 6561 784 2268

41 101 38 10201 1444 3838

42 99 39 9801 1521 3861

43 85 29 7225 841 2465

44 94 38 8836 1444 3572

45 86 36 7396 1296 3096

46 102 39 10404 1521 3978

47 96 36 9216 1296 3456

48 89 32 7921 1024 2848

Jumlah 4384 1671 402962 58759 153357

No.

Responden

Page 109: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

97

Page 110: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

98

Page 111: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

99

Page 112: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

100

Page 113: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN … · Pelaksanaan akuntansi sektor publik dimulai dari penerapan sistem akuntansi yang baik dalam rangka mengelola keuangan daerah sehingga

101