PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

149
i PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MUATAN PELAJARAN IPA TENTANG SISTEM PERNAPASAN MANUSIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh : Andhytho Sudini Hardiwiyono NIM: 141134223 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

Page 1: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

i

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MUATAN PELAJARAN

IPA TENTANG SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Andhytho Sudini Hardiwiyono

NIM: 141134223

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

iv

PERSEMBAHAN

Karya tulis ilmiah Penulis persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan berkat serta karunianya dalam

kehidupan.

2. Ayah, Ibu, kakak, dan keponakan saya yang selalu mendukung saya

3. Dosen pembimbing yang senantiasa memberikan bimbingan hingga

terselesaikannya karya tulis ini.

4. Kepala Sekolah dan wali kelas V A dan V B SD Tarakanita Bumijo

Yogyakarta.

5. Temanku baikku Kristal, Ryan Ade, Lusia Kusumaningtyas, Agustina Niki,

Dyan Enggar, Carolina Rani, Agnis Livia, Minul, dan Fajar Rizky, Supri,

Julyo, Andri, Ecek, Emak, Waluyo, Agung dan teman-teman yang lain.

6. Teman-teman satu payung skripsi.

7. Teman-teman PPL di SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta.

8. Teman-teman kelas E angkatan 2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

v

MOTTO

Berusaha dan Bersyukur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

viii

ABSTRAK

“PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MUATAN PELAJARAN

IPA TENTANG SISTEM PERNAPASAN MANUSIA”

Andhytho Sudini Hardiwiyono

Universitas Sanata Dharma

2018

Latar belakang penelitian ini adalah untuk menguji keefektifan model Problem

Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar

siswa kelas V muatan pelajaran IPA tentang sistem pernapasan manusia di SD

Tarakanita Bumijo Yogyakarta pada semester gasal tahun ajaran 2017/2018.

Penelitian ini menggunakan penelitian metode quasi eksperimental tipe non

equeivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V

SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta. Sampel penelitian ini terdiri dari 32 siswa kelas V

A sebagai kelompok eksperimen dan 33 siswa kelas V B sebagai kelompok kontrol.

Perlakuan diterapkan di kelompok eksperimen dengan model Problem Based Learning

(PBL) sedangkan pada kelompok kontrol adalah metode ceramah. Terdapat 4 langkah

dalam model Problem Based Learning (PBL) yaitu (1) orientasi siswa dalam masalah,

(2) mengorganisasikan siswa untuk belajar, (3) membimbing penyelidikan individu

maupun kelompok, (4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya, (5) menganalisis

dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Hasil Penelitian menunjukan bahwa model pembelajarn Problem Based

Learning (PBL) berpengaruh terhadap hasil belajar siswa V muatan pelajaran IPA

tentang sistem pernapasan manusia di SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta. Hasil dari

selisih nilai pada kelompok eksperimen (SE= 2,44, M= 47,18) lebih tinggi dari

kelompok kontrol (SE= 2,84, M= 38,33). Besar pengaruh r (effect size) = 0,31 setara

dengan 9% masuk dalam kategori menengah.

Kata kunci: Problem Based Learning (PBL), hasil belajar, muatan IPA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

ix

ABSTRACT

THE EFFECT OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL ON THE

STUDENT LEARNING OUT COMES FIFTH GRADE STUDENT IN SCIENCE

SUBJECT THE HUMAN RESPIRATORY SYSTEM

Andhytho Sudini Hardiwiyono

University of Sanata Dharma

2018

The background of this research is testing the effectiveness of problem based

learning model on student learning outcomes. The purpose of this research is to know

the effect of learning Probelm Based Learning (PBL) model to the learning outcomes

of grade V students of science lesson about human respiration system in SD Tarakanita

Bumijo Yogyakarta in the academic year of 2017/2018.

The research uses quasi experimental research type non equevalent control

group design. The population of this research is all students of grade V SD Tarakanita

Bumijo Yogyakarta. The sample of this study consisted of 32 students of class V A as

experiment group and 33 students of class V B as control group. The treatment was

applied in experimental group with Problem Based Learning (PBL) model while

control group was lecture. There are four steps in the Problem Based Learning (PBL)

model of learning (1) student orientation in the problem, (2) organizing students to

learn, (3) guiding individual and group investigations, (4) developing and presenting

the work, (5) analyze and evaluate the problem-solving process.

The result of the research was shows that the model of learning based learning

(PBL) has an effect on the students' learning outcomes in the science of human

breathing system in SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta. The results of the difference in

values on the experimental group (SE = 2.44, M = 47.18) were higher than the control

group (SE = 2.84, M = 38.33). The effect of r (effect size) = 0.31 equal to 9% fall into

the middle category.

Keywords: Problem Based Learning (PBL), learning outcomes, IPA content.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan

karuniaNYA sehingga skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Model Problem

Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Muatan IPA tentang

sistem pernapasan manusia dapat terselesaikan. Peneliti menyadari bahwa tanpa ada

bantuan dari berbagai pihak pada skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik.

Kritik dan saran angat peneliti harapkan demi menyempurnakan skripsi ini. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan banyak terima kasih:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan FKIP Universitas Sanata

Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.S.i., M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD.

3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi PGSD

4. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. selaku dosen pembimbing satu yang

telah senantiasa memberikan bimbingan serta arahan selama kegiatan

penelitian.

5. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. selaku dosen pembimbing dua yang selalu

memberikan semangat dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi.

6. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd selaku dosen penguji.

7. Keluarga yang memberikan dukungan dan do’a.

8. Teman-teman satu payung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

xii

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. iii

HALAMAN MOTTO .................................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................... Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ............................................................................................................... viii

ABSTRACT ................................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR .................................................................................................. x

DAFTAR ISI .............................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 4

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................................. 5

1.5 Definisi Operasional............................................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................................... 7

2.1 Kajian Pustaka ........................................................................................................ 7

2.1.1 Teori-teori yang mendukung ............................................................................... 7

2.1.2 Penelitian yang Relevan .................................................................................... 21

2.2 Kerangka Berpikir ................................................................................................ 23

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................. 26

3.1 JenisPenelitian ..................................................................................................... 26

3.2 Setting Penelitian ................................................................................................. 28

3.2.1 Tempat Penelitian.............................................................................................. 28

3.2.2 Subjek Penelitian ............................................................................................... 28

3.2.3 Waktu Penelitian ............................................................................................... 28

3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................................ 29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

xii

3.3.1 Populasi ............................................................................................................. 29

3.3.2 Sampel ............................................................................................................... 29

3.4 Variabel Penelitian ............................................................................................... 30

3.4.1 Variabel Independen (Bebas) ............................................................................ 30

3.4.2 Variabel Dependen (Terikat)............................................................................. 30

3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................... 31

3.5.1 Tes ..................................................................................................................... 31

3.5.2 Non Tes ............................................................................................................. 31

3.6 Instrumen Penelitian............................................................................................. 32

3.6.1 Tes ..................................................................................................................... 32

3.6.2 Non Tes ............................................................................................................. 33

3.7 Teknik Pengujian Instrument ............................................................................... 34

3.7.1 Validitas ............................................................................................................ 34

3.7.2 Reliabilitas ........................................................................................................ 38

3.8 Teknik Analisis Data ............................................................................................ 40

3.8.1 Uji Asumsi ........................................................................................................ 41

3.8.2 Uji Pengaruh Perlakuan..................................................................................... 44

3.8.3 Analisis Lebih Lanjut ........................................................................................ 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 50

4.1 Hasil Penelitian .................................................................................................... 50

4.1.1 Uji Asumsi ........................................................................................................ 50

4.1.2 Uji Pengaruh Perlakuan..................................................................................... 54

4.1.3 Analisis Lebih Lanjut ........................................................................................ 57

4.2 Pembahasan .......................................................................................................... 58

BAB V PENUTUP ...................................................................................................... 62

5.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 62

5.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................................................ 62

5.3 Saran ..................................................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 64

LAMPIRAN ................................................................................................................ 67

CURRICULUM VITAE .......................................................................................... 136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sintaks Model Problem Based Learning (PBL) ........................................ 14

Tabel 3.1 Jadwal Pengambilan Data .......................................................................... 28

Tabel 3.2 Pemetaan Instrumen Penelitian .................................................................. 31

Tabel 3.3 Matriks Pengembangan Instrumen............................................................. 33

Tabel 3.4 Pedoman Wawancara ................................................................................. 33

Tabel 3.5 Kuesioner Keterbacaan .............................................................................. 34

Tabel 3.6 Expert Judgment Instrumen Soal ............................................................... 35

Tabel 3.7 Expert Judgment Instrumen RPP ............................................................... 36

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Posttest ........................................................................ 38

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Pretest ......................................................................... 38

Tabel 3.10 Kriteria Koefisien Reliabilitas ................................................................. 39

Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Posttest .................................................................. 39

Tabel 3.12 Hasil Uji Reliabilitas Pretest.................................................................... 40

Tabel 3.13 Kriteria Besar Efek Pengaruh Perlakuan ................................................. 47

Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Siswa .................................................. 50

Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar ......................................................... 52

Tabel 4.3 Hasil Uji Perbedaan Kemampuan Awal .................................................... 53

Tabel 4.4 Hasil Uji Selisih Skor Pretest ke Posttest .................................................. 54

Tabel 4.5 Hasil Uji r (Effect Size) .............................................................................. 56

Tabel 4.6 Hasil Uji Persentase Peningkatan Rerata Skor Pretest ke Postest ............. 57

Tabel 4.7 Hasil Uji Besar Efek Peningkatan Skor Pretest ke Postest ....................... 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Organ Pernapasan Manusia .................................................................... 17

Gambar 2.2 Bagian Paru-Paru Manusia ..................................................................... 19

Gambar 2.3 Literatur Map ......................................................................................... 23

Gambar 3.1 Desain Penelitian .................................................................................... 27

Gambar 3.2 Variabel Independen, Variabel Dependen ............................................. 30

Gambar 3.3 Rumus Besar Efek Data Normal ............................................................ 46

Gambar 3.4 Rumus Besar Efek data Tidak Normal ................................................... 46

Gambar 3.5 Koefesien Determinasi ........................................................................... 47

Gambar 3.6 Rumus Persentase Peningkatan Nilai Pretest ke Posttest ...................... 48

Gambar 4.1 Grafik Normalitas ................................................................................... 51

Gambar 4.2 Diagram Rerata Selisih Nilai Pretest ke Posttest ................................... 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Surat Telah Melaksanakan Penelitian.................................................. 68

Lampiran 2.1 Silabus Eksperimen ............................................................................. 69

Lampiran 2.2 Silabus Kontrol .................................................................................... 80

Lampiran 2.3 RPP Eksperimen .................................................................................. 88

Lampiran 2.5 RPP Kontrol ......................................................................................... 95

Lampiran 2.6 LKS Kelompok Eksperimen .............................................................. 101

Lampiran 2.7 LKS Kelompok Kontrol .................................................................... 104

Lampiran 3.1 Soal Pretest ........................................................................................ 107

Lampiran 3.2 Kunci Jawaban Pretest ...................................................................... 109

Lampiran 3.3 Soal Posttest ...................................................................................... 111

Lampiran 3.4 Kunci Jawaban Posttest ..................................................................... 113

Lampiran 3.5 Rubrik Penilaian ................................................................................ 115

Lampiran 3.6 Hasil Analisis SPSS Uji Validitas ..................................................... 118

Lampiran 3.7 Hasil Analisis SPSS uji Reliabilitas .................................................. 120

Lampiran 3.8 Hasil Rekap Nilai Expert Judgement Intrumen Soal ......................... 121

Lampiran 3.9 Hasil Rekap Nilai Expert Judgement RPP ........................................ 123

Lampiran 3.10 Rekap Kuesioner Keterbacaan Penelitian ........................................ 125

Lampiran 4.1 Tabulasi Skor Hasil Belajar ............................................................... 128

Lampiran 4.2 Hasil SPSS Uji Normalitas ................................................................ 129

Lampiran 4.3 Hasil SPSS Uji Perbedaan Kemampuan Awal .................................. 130

Lampiran 4.4 Hasil SPSS Uji Signifikan Perngaruh Perlakuan ............................... 131

Lampiran 4.5 Perhitungan Manual Besar Perngaruh Perlakuan .............................. 132

Lampiran 4.6 Perhitungan Persentase Peningkatan Skor Pretest ke Posttest .......... 134

Lampiran 4.7 Perhitungan Manual Besar Efek Peningkatan Skor

Pretest ke Posttest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ...... 135

Lampiran 5.1 Foto-foto Kegiatan ............................................................................. 136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah proses untuk memberikan manusia berbagai macam situasi

yang bertujuan memberdayakan diri (Soyomukti, 2015: 21). Menurut Shulman (dalam

Rusman, 2010: 231) mengatakan Pendidikan adalah proses membantu orang

mengembangkan kapasitas untuk belajar bagaimana menghubungkan kesulitan mereka

dengan teka-teki yang berguna untuk membentuk masalah. Pendidikan sekolah dasar

merupakan pendidikan yang mampu mengembangkan kemampuan potensi dan

kognitif anak. Suparno (2001: 69) mengatakan kemampuan kognitif siswa usia 7-11

tahun masuk dalam tahap operasional konkret yang ditandai dengan kemampuan logis

dan menyelesaikan persoalan konkret. Tahap operasional konkret akan terjadi bila

dilakukannya proses pembelajaran dan model pembelajaran yang dapat membantu

siswa mengembangkan kemampuan kognitifnya.

Rahyudi (2014: 1) mengatakan di dalam pendidikan terdapat proses

pembelajaran yang akan memberikan ilmu ke pada peserta didik. Peranan siswa dalam

proses pembelajaran juga sangat dibutuhkan. Siswa yang aktif dalam pembelajaran

memungkinkan proses belajar menjadi menyenangkan dan pastinya hasil belajar yang

mereka dapatkan bertambah. Rahyudi (2014: 6) mengatakan bahwa pembelajaran

adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar. Sebagian besar proses pembelajaran yang digunakan di sekolah

dasar masih menggunakan model pembelajaran konvensional atau teacher center

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

2

dengan metode ceramah. Trianto (2007: 1) mengatakan pembelajaran yang suasana

kelas cenderung berpusat pada guru akan membuat siswa menjadi pasif dikarenakan

tidak mendapatkan model pembelajaran untuk memahami bagaimana belajar, berpikir

dan memotivasi diri. Pengunaan model belajar konvensioal atau teacher center dengan

metode ceramah dirasa kurang cocok digunakan untuk pembelajaran IPA dikarenakan

mata pelajaran IPA tentang sistem pernapasan manusia membutuhkan kreativitas dan

penekanan pada peserta didik untuk menyeselaikan masalah yang diberikan guru

sehingga pengetahuan yang didapatkan benar-benar tercapai sehingga hasil belajar

peserta didik meningkat dengan menggunakan model pembelajaran lain.

Ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah usaha manusia dalam memahami alam

semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur,

dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan (Susanto,

2013: 165). Wahyana (dalam Trianto, 2010: 136) mengatakan bahwa IPA merupakan

suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya

secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Pengetahuan tentang IPA tersebut

diperoleh melalui pengamatan dan eksperimen untuk menggambarkan serta

menjelaskan mengenai fenomena-fenomena yang terjadi di alam. Dalam pembelajaran

IPA diharapkan siswa dapat mengalami pembelajaran yang utuh dengan menggunakan

rasa ingin tahunya untuk memahami fenomena alam melalui kegiatan pemecahan

masalah yang menerapkan langkah-langkah metode ilmiah (Wisudawati & Eka, 2014:

24). Siswa dapat terlibat dalam suatu proses pemahaman tentang alam dengan

mengembangkan suatu pemasalahan untuk mendorong rasa ingin tahu mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

3

Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan di SD Tarakanita

Bumijo Yoyakarta kelas V pada mata pelajaran IPA, didapatkan hasil bahwa

penggunaan model pembelajaran yang digunakan guru yaitu hanya menggunakan

model pembelajaran konvensional . Peran guru hanya sebagai pusat atau pengendali

dalam proses pembelajaran (teacher center). Pembelajaran yang diberikan guru yaitu

memberikan ceramah untuk menjelaskan materi, kemudian memberikan tugas kepada

siswa sesuai buku pegangan. Pemberian tugas diharapkan oleh guru agar materi yang

diberikan dapat dipahami siswa. Namun pada kenyataannya belum terlalu efektif,

dikarenakan ketika guru melakukan kuis hasil yang didapatkan 40 dari 60 siswa masih

di bawah kriteria ketuntasan maksimal (KKM) 75. Terbatasnya pengetahuan dan waktu

penggunaan model-model pembelajaran yang lain juga merupakan hambatan bagi

guru. Bila pelajaran IPA dilakukan dengan model pembelajaran konvesional metode

ceramah, peserta didik mudah bosan dan mengantuk sehingga pengetahuan yang

mereka dapat tidak maksimal dan berpengaruh pada hasil belajar. Susanto (2013: 5)

mengatakan hasil belajar anak yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.

Kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar dapat menentukan

hasil belajar siswa karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang

yang berusaha memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.

Salah satu model pembelajaran yang dapat memaksimalkan hasil belajar siswa

adalah model Problem Based Learning (PBL). Model tersebut dapat digunakan untuk

pembelajaran IPA di SD kelas V pada materi sistem pernapasan manusia agar membuat

siswa lebih dapat berpatisipasi dalam proses pembelajaran sehingga berdampak positif

terhadap hasil belajar. Sanjaya (2009: 14) mengatakan model Problem Based Learning

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

4

(PBL) merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan pada proses

penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Tan (dalam Rusman, 2011: 29)

mengatakan Problem Based Leraning (PBL) merupakan inovasi dalam pembelajaran

karena dalam PBL kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui

proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan,

mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara

berkisinambungan. Para siswa diharapkan dapat memahami materi pelajaran secara

utuh, sempurna dan aktif dalam proses pembelajaran, sehingga tidak hanya menguasai

pelajaran secara teoritis, tetapi juga mengenal secara operasional. Peserta didik

diharapkan mampu menguasai mata pelajaran sehingga hasil belajar mereka

melampaui KKM yang telah ditetapkan.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan melakukan penelitian untuk menguji

keefektifan pada pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil

belajar siswa kelas V muatan pelajaran IPA tentang sistem pernapasan manusia.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apakah menerapkan model Problem Based Learning (PBL) dapat berpengaruh

terhadap hasil belajar peserta didik kelas V muatan pelajaran IPA tentang sistem

pernapasan manusia?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Untuk mengetahui pengaruh penerapan model Problem Based Learning (PBL)

terhadap hasil belajar peserta didik kelas V muatan pelajaran IPA tentang

sistem pernapasan manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

5

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Dapat meningkatkan kemampuan peneliti dalam menyusun metologi penelitian

kuantitatif.

1.4.2 Bagi Peserta didik

Untuk memberikan pengalaman baru dalam kegiatan pembelajaran sehingga

dapat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran.

1.4.3 Bagi Guru

Guru dapat menggunakan model Problem Based Learning (PBL) sebagai

referensi penggunaan model pembelajaran yang bervariasi dalam proses

pembelajaran.

1.5 Definisi Operasional

1.5.1 Model Problem Based Learning (PBL) adalah aktivitas belajar berdasarkan pada

permasalahan tertentu secara nyata yang mengajak peserta didik untuk berpikir

kritis dalam memecahkan masalah secara berkelompok.

1.5.2 Hasil belajar adalah perubahan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor anak

yang ditentukan dalam mengikuti proses belajar mengajar untuk mengukur

kesesuaian hasil yang didapatkan. Dalam penelitian ini hasil belajar dibatasi pada

aspek kognitif.

1.5.3 IPA adalah pemahaman gejala-gejala alam melalui pengamatan yang tersusun

secara sistematik dengan menggunakan metode ilmiah dan sikap ilmiah yang

terbatas pada gejala-gejala alam serta berupa kumpulan data hasil observasi dan

eksperimen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

6

1.5.4 Siswa SD adalah Siswa yang berumur 7-12 tahun yang masuk dalam tahap

operasi konkret.

1.5.5 Sistem pernapasan adalah materi pembelajaran IPA kelas V di Sekolah Dasar

yang mempelajari organ-organ pernapasan, sistem kerja pernapasan, dan

gangguan pernapasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Teori-teori yang mendukung

2.1.1.1 Teori Perkembangan

A. Pengertian Teori Perkembangan

Menurut Piaget (dalam Hurlock, 1988: 39) kemampuan kognitif yang

memungkinkan pembentukan pengertian, berkembang dalam dua periode utama yang

mencakup empat tahapan-tahap sensori motor, tahap praoperasional, tahap operasi

konkret, dan tahap operasi. Berikut penjelasan tahap-tahap perkembangan kognitif

piaget (Suparno, 2001: 25):

a. Tahap Sensorimotor

Tahap paling awal perkembangan kognitif terjadi pada waktu bayi lahir sampai

sekitar berumur 2 tahun. Pada tahap ini, inteligensi anak lebih didasarkan pada

tindakan inderawi anak tehadap lingkungan, seperti meraba, melihat, menjamah,

mendengarkan, membau, dan lain-lain. Pada tahap ini anak belum bisa berbicara

dalam bahasa.

b. Tahap Praoperasi

Pada tahan ini, perkembangan kognitif berlangsung pada umur 2 sampai 7 tahun.

Tahap pemikiran praoperasi dicirikan dengan adanya fungsi semiotik, yaitu

penggunaan simbol atau tanda untuk menyatakan atau menjelaskan suatu objek

yang saat itu tidak berada pada subjek. Dengan adanya penggunaan simbol itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

8

seorang anak dapat mengungkapkan dan membicarakan suatu hal yang sudah

terjadi.

c. Tahap Operasi Konkret

Pada tahap ini, perkembangan kognitif anak berlangsung pada umur 7 sampai 12

tahun. Tahap operasi konkret tetap ditandai dangan adanya sistem operasi

berdasarkan apa yang kelihatan/konkret.

d. Tahap Operasi Formal

Tahap operasi formal merupakan tahap akhir dalam perkembangan kognitif

menurut Piaget. Ini terjadi pada umur sekitar 12 tahun ke atas. pada tahap ini,

logika remaja mulai berkembang dan digunakan. Cara berpikir abstrak mulai

dimengerti. Ia mulai suka teori tentang segala sesuatu yang dihadapi.

Berdasarkan uraian di atas pada tahap perkembangan kognitif Piaget anak SD

kelas 5 masuk dalam tahap operasi konkret karena berlangsung pada umur 7-12 tahun.

Anak telah mengembangkan sistem pemikiran logis yang dapat diterapkan dalam

memecahkan persoalan-persoalan kelihatan/konkret yang dihadapinya.

2.1.1.2 Hasil Belajar

A. Pengertian Hasil Belajar

Rusmono (2012: 10) mengatakan hasil belajar adalah perubahan perilaku

individu yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Perubahan perilaku

tersebut diperoleh setelah siswa menyelesaikan progam pembelajaran melalui

interaksi dengan berbagai sumber belajar dan lingkungan belajar. Susanto (2013: 5)

mengemukakan kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar

dapat menentukan hasil belajar siswa karena belajar itu sendiri merupakan suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

9

proses dari seseorang yang berusaha memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku

yang relatif menetap. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang mencapi tujuan-

tujuan pembelajaran.

Purwanto (2009: 54) mengatakan hasil belajar adalah perubahan perilaku yang

terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan.

Muslich (2011: 38) mengemukakan hasil belajar yang dilakukan lewat penilaian perlu

dilakukan secara seimbang antara aspek pengetahuan (kogintif), sikap (afektif), dan

keterampilan (psikomotor).

Berdasarkan para ahli, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan

kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor anak yang ditentukan dalam mengikuti

proses belajar mengajar untuk mengukur kesesuaian hasil yang didapatkan. Hasil

belajar yang akan digunakan dalam peneliti adalah hasil belajar yang penilaiannya

berupa tes yang dibatasi pada aspek pengetahuan (kognitif).

B. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Wasliman (dalam Susanto 2012:12) terdapat 2 pengaruh yang

mempengaruhi hasil belajar pada perserta didik, diantaranya:

1. Faktor Internal

Faktor ini bersumber dari dalam peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan

belajarnya. Faktor ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar,

ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

10

2. Faktor Eksternal

Faktor ini bersumber dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar.

Faktor ini meliputi: keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas pengaruh faktor internal dan eksternal sangat

berpengaruh pada hasil belajar siswa kerena beberapa faktor mempengaruhi

kecerdasan, minat, motivasi belajar, faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat

berpengaruh terhadap hasil belajar.

C. Penilaian Hasil Belajar

Cronbach (dalam Siregar dan Nara, 2011: 156) mengatakan tes hasil digunakan

untuk menentukan kemampuan perorangan siswa. Secara garis besar, penilaian dapat

dibagi dua, yaitu sebagai berikut:

1. Penilaian Formatif

Memantau sejauh manakah suatu proses pendidikan telah berjalan sebagaimana

yang telah direncanakan. Biasanya diberikan secara periodik selama pembelajaran

untuk memantau kemajuan belajar siswa dan memperoleh balikan dari guru.

2. Penilaian Sumatif

Mengetahui sejauh manakah peserta didik dapat berpindah dari satu unit

pembelajaran ke unit berikutnya. Biasanya diberikan pada akhir progam

pembelajaran atau satu unit pembelajaran dan hasilnya digunakan untuk

menentukan seberapa jauh siswa menguasai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas terdapat dua penilaian dalam hasil belajar yaitu

penilaian formatif dan sumatif. Penilaian formatif dilakukan secara periodik selama

pembelajaran dan penilaian sumatif dilakukan pada akhir pembelajaran untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

11

menentukan seberapa jauh siswa menguasai tujuan pembelajaran. Penelitian ini

menggunakan penilaian sumatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

2.1.1.3 Model Problem Based Learning (PBL)

A. Pengertian Model Pembalajaran Problem Based Learning (PBL)

Sanjaya (2009: 14) mengatakan model Problem Based Learning (PBL)

merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan pada proses

penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Duch (dalam Shoimin 2014: 130)

mengatakan Problem Based Learning (PBL) adalah model pengajaran yang bercirikan

adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar kritis dan

keterampilan memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan.

Finkle dan Torp (dalam Shomin 2014: 130) mengungkapkan pengembangan

kurikulum dan sistem pengajaran yang mengembangkan secara simultan strategi

pemecahan masalah dan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan dengan

menempatkan para peserta didik dalam peran aktif sebagai pemecah permasalahan

sehari-hari yang tidak terstruktur dengan baik. Tan (dalam Rusman, 2011: 29)

mengatakan Problem Based Leraning (PBL) merupakan inovasi dalam pembelajaran

karena dalam PBL kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui

proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan,

mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara

berkesinambungan.

Berdasarkan para ahli, dapat disimpulkan bahwa model Problem Based

Learning (PBL) merupakan aktivitas belajar berdasarkan pada permasalahan tertentu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

12

secara nyata yang mengajak peserta didik untuk berpikir kritis dalam memecahkan

masalah secara berkelompok.

B. Karakteristik Model Problem Based Learning (PBL)

Trianto (2014: 68) mengatakan terdapat 11 karakteristik model Problem Based

Learning (PBL), diantaranya:

1. Mengorentasikan siswa kepada masalah autentik

2. Berpusat pada siswa dalam jangka waktu lama.

3. Menciptakan pembelajaran interdisiplin.

4. Penyelidikan malasah auntentik yang terintegrasi dengan nyata dan pengalaman

praktis.

5. Menghasilkan produk/karya dan memamerkan.

6. Mengajarkan kepada siswa untuk mampu menerapkan apa yang mereka pelajari di

sekolah dalam kehidupan yang panjang.

7. Pembelajaran terjadi pada kelompok kecil.

8. Guru berperan sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing.

9. Masalah diformulasikan untuk memfokuskan dan merangsang pembelajaran.

10. Masalah adalah kesadaran untuk pengembangan keterampilan.

11. Informasi baru diperoleh lewat belajar mandiri.

Berdasarkan uraian diatas karakteristik model Problem Based Learning (PBL)

mengajarkan siswa untuk memecahkan masalah yang autentik dengan mengajarkan

siswa untuk mempu menerapkan apa yang mereka pelajari kemudian di sekolah dalam

kehidupan panjang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

13

C. Kelebihan Model Problem Based Learning (PBL)

Trianto (2014: 68) terdapat 6 kelebihan model Problem Based Learning (PBL),

diantaranya:

1. Siswa lebih memahami konsep yang diajarkan, sebab mereka sendiri yang

menemukan konsep tersebut.

2. Melibatkan secara aktif memecahkan masalah dan menuntut keterampilan berpikir

siswa lebih tinggi.

3. Pengetahuan tertanam berdasarkan skemata yang dimiliki siswa sehingga

pembelajaran lebih bermakna.

4. Siswa dapat merasakan manfaat pembelajaran sebab masalah yang diselesaikan

langsung dikaitkan dangan kehidupan nyata, hal ini dapat meningkatkan motivasi

dan keterkaitan siswa terhadap bahan yang dipelajari.

5. Menjadikan siswa lebih mantab dan dewasa, mampu memberi aspirasi dan

menerima pendapat orang lain, menanamkan sikap sosial yang positif di antara

siswa.

6. Pengondisian siswa dalam belajar kelompok yang saling berinteraksi terhadap

pembelajaran dan temannya, sehingga pencapaian ketuntasan belajar siswa dapat

diharapkan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan kelebihan model PBL melibatkan

secara aktif siswa dalam pemecahan masalah dengan menuntut keterampilan berpikir

yang menjadikan siswa dapat mampu memberikan aspirasi dan menerima pendapat

orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

14

E. Sintaks Pengajaran Model Problem Based Learning (PBL)

Ibrahim & Nur (dalam Trianto, 2014: 72) mengatakan sintaks suatau

pembelajaran berisi langkah-langkah praktis yang harus dilakukan oleh guru dan siswa

dalam suatu kegiatan. Terdiri dari lima pengajaran menggunakan model Problem

Based Learning (PBL), diantaranya:

Tabel 2.1 Sintaks Model Problem Based Learning (PBL)

Fase-fase Perilaku Guru

Fase 1

Orientasi siswa pada masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan

logistik yang dibutuhkan, mengajukan fenomena atau

demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah,

memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan

masalah yang dipilih.

Fase 2

Mengorganisasiakan siswa untuk belajar

Membantu siswa mendefinisikan dan

mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan

dengan masalah tersebut.

Fase 3

Membimbing penyelidikan individu

maupun kelompok

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan

informasi yang sesuai, melaksanakan eksperiment

untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan

masalah.

Fase 4

Mengembangkan dan menyajikan hasil

karya

Guru membantu siswa dalam merencanakan dan

menyiapkan karya yang seuai seperti laporan, video,

dan model serta membantu mereka untuk berbagai

tugas dengan temannya.

Fase 5

Menganalisis dan mengevaluasi proses

pemecahan masalah

Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau

evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-

proses yang mereka gunakan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat 5 fase model PBL

yaitu orientasi pada masalah, mengorganisasikan siswa untuk belajar, membimbing

penyelidikan individu maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil

karya, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

15

2.1.1.3 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

A. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Susanto (2013: 165) mengatakan IPA adalah usaha manusia dalam memahami

alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan

prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan.

Wahyana (dalam Trianto, 2010: 136) mengatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan

pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum

terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh adanya

kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah. IPA merupakan

ilmu pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum, dan

berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen (Carin & Sund dalam

Wisudawati dan Susilowati, 2014: 24).

Berdasarkan para ahli, dapat disimpulkan bahwa IPA adalah pemahaman

gejala-gejala alam melalui pengamatan yang tersusun secara sitematik dengan

menggunakan metode ilmiah dan sikap ilmiah yang terbatas pada gejala-gejala alam

serta berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen.

Wisudawati & Eka (2014: 24) mengatakan IPA memiliki empat unsur sebagai

berikut:

1. Sikap: IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk

hidup, serta hubungan sebab akibat. Persoalan IPA dapat dipecahkan dengan

menggunakan prosedur yang bersifat open ended.

2. Proses: Proses memcahkan masalah pada IPA memungkinkan adanya prosedur

yang runtut dan sistematis melalui metode ilmiah. Metode ilmiah meliputi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

16

penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi,

pengukuran, dan penarikan kesimpulan.

3. Produk: IPA menghasilkan produk berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum.

4. Aplikasi: Penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam Pembelajaran IPA keempat unsur tersebut diharapkan dapat muncul

pada siswa sehingga mengalami proses pembelajaran secara utuh dan menggunakan

rasa ingin tahunya untuk memahami fenomena alam melalui kegiatan pemecahan

masalah yang menerapkan langkah-langkah metode ilmiah

B. Tujuan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Badan Nasional Standar Pendidikan (dalam Susanto, 2013: 171) mengatakan

adapun tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar, diantaranya:

1. Memperoleh kayakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan

keberadaan, keindahan, dan keteraturan.

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya

hubungan saling memengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memcahkan masalah, dan membuat keputusan.

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memlihara, menjaga, dan

melestarikan lingkungan alam.

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya

sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

17

7. Memperolah bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar

untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.

Bedasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA di sekolah

dasar bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan

yang berkaitan dengan konsep-konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari.

2.1.1.4 Muatan Pelajaran Sistem Pernapasan Pada Manusia

A. Organ-organ dan Sistem Pernapasan pada Manusia

(Sumber: Kemendikbud, 2014: 14)

Gambar 2.1 Organ Pernapasan Manusia

Manusia bernapas untuk memasukkan udara ke dalam tubuh. Udara

mengandung oksigen. Oksigen dibutuhkan untuk mendapatkan energi dari

makanan. Energi itu menggerakkan semua proses kehidupan yang sangat penting

pada tubuh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

18

Berikut ini adalah organ-organ pernapasan pada manusia yaitu:

1. Hidung

Udara masuk melalui lubang hidung ke dalam rongga hidung. Di dalam

rongga hidung terdapat rambut-rambut pendek dan tebal untuk menyaring dan

menangkap kotoran yang masuk bersama udara. Selain disaring udara yang

masuk dilembapkan oleh selaput hidung.

2. Faring

Faring merupakan persimpangan antara saluran pernapasan pada bagian

depan dan saluran pencernaan pada bagian belakang.

3. Laring

Laring atau tekak (jakun) terdapat di bagian belakang faring. Laring terdiri

atas sembilan susunan tulang rawan berbentuk kotak.

4. Trakea (batang tenggorokan)

Pada trakea terdapat jaringan yang disebut silia yang akan bergerak dan

mendorong keluar debu-debu dan bakteri yang masuk.

5. Bronkus

Bronkus merupakan percabangan dari trakea serta terdiri atas bronkus kiri dan

bronkus kanan.

6. Bronkiolus

Bronkiolus merupakan percabangan dari bronkus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

19

7. Alveolus

Alveolus terdapat di dalam paru-paru merupakan tempat terjadinya pertukaran

oksigen dan karbon dioksida. Alveolus dikelilingi kapiler-kapiler darah.

Alveolus berbentuk seperti buah anggur.

(Sumber: Kemendikbud 2017:15)

Gambar 2.2 Bagian Paru-Paru Manusia

Udara masuk ke dalam tubuh melalui lubang hidung, lalu masuk ke dalam

batang tenggorokan. Batang tenggorokan adalah sebuah pipa mulai dari belakang

hidung dan mulut, lalu turun ke paru-paru. Dari batang tenggorokan udara masuk ke

dalam paru-paru. Di dalam paru-paru, oksigen terserap ke dalam pembuluh darah

halus. Sebaliknya, gas karbon dioksida dari pembuluh darah masuk ke dalam paru-paru

dan selanjutnya dibuang saat kita mengembuskan napas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

20

B. Gangguan Pernapasan Manusia

Penyakit pernapasan juga dapat disebabkan oleh kuman dan gangguan pada

saluran pernapasan. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh kuman yaitu:

1. Influenza

Penyakit ini paling sering menyerang kita. Kita mudah terserang influenza jika

kondisi tubuh sedang lemah. Influenza ditularkan oleh kuman melalui udara.

Kuman ini mudah berpindah ke orang lain jika penderita bersin. Oleh karena itu,

tutuplah hidungmu sewaktu kamu bersin. Hal ini agar kuman tidak menyebar dan

menulari orang lain.

2. Tuberkulosis (TBC)

Penyakit TBC paling sering menyerang paru-paru. Penyakit ini disebabkan oleh

bakteri. Penyakit ini ditandai dengan batuk-batuk berdahak disertai darah.

3. Pneumonia

Penyakit pneumonia dikenal juga dengan radang paru-paru. Penyakit ini

disebabkan oleh bakteri. Gejalanya adalah penderita sulit bernapas, timbul batuk

yang disertai darah, serta dada terasa nyeri. Penyakit yang disebabkan gangguan

pada saluran pernapasan, antara lain polip, amandel, bronkitis, dan asma.

a. Polip, yaitu pembengkakan di rongga hidung.

b. Amandel, yaitu pembengkakan di daerah tekak (faring).

c. Bronkitis, yaitu peradangan dinding bronkus (cabang tenggorok).

d. Asma, yaitu penyempitan saluran pernapasan.

Beberapa hal yang dapat kita lakukan adalah sebagai berikut.

a. Menghindari asap rokok dan tempat-tempat berpolusi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

21

b. Berolahraga secara teratur.

c. Makan makanan bergizi agar daya tahan tubuh tetap terjaga.

d. Menjaga kebersihan agar lingkungan tidak kotor dan berdebu.

2.1.2 Penelitian yang Relevan

Andini, Jampel dan Sudarna, (2012) meneliti pengaruh model Problem Based

Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa kelas IV di SD gugus 2 kecamatan

Rendang Karangasem. Dijelaskan bahwa pengaruh model PBL terhadap hasil belajar

sisw kelas IV SD gugus 2 Kecamatan Rendang Karangasem menunjukan pengaruh

positif. Dengan mengunakan uji kesetaraan sampel nilai rata-rata ujian tengah semester

mata pelajaran IPA dan analisis diuji dengan ANAVA untuk melihat nilai kesetaraan

ujian tengah semester setiap SD di gugus 2 Kecamatan. Rendang dan pengumpulan

data menggunakan tes yang kemudian dianalisis statistik deskriptif dan statistik

inferensial. Dari hasil analisis terlihat dari perbedaan hasil belajar antara dua kelas

yaitu kelas menggunkan model PBL dan konvensional. Kelas yang menggunakan

model PBL lebih cepat dimengerti oleh peserta didik, dibandingkan dengan kelas yang

menggunakan model pembelajaran kovensioanal. Interaksi antara guru dan peserta

didik meningkat saat melakukan sebuah proyek dengan bimbingan dan arahan yang

dilakukan oleh guru sehinga dominasi guru berkurang. Keterlibatan langsung peserta

didik juga meningkat ditandai dengan memberikan arahan kepada peserta didik untuk

melakukan tugas praktik yang berhubungan langsung dengan lapangan dan

mempresentasikanya didepan kelas. Hasil analisis Uji-T dibuktikan dengan thitung

lebih besar dari ttabel 39,8 > 2,011 sehingga PBL berpengaruh positif terhadap mata

pelajaran IPA Peserta didik kelas IV SD gugus 2 Kecamatan Rendang Karangasem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

22

Sudarna, Dantes, dan Tika, (2014) meneliti pengaruh model pembelajaran

berbasis masalah terhadap aktivitas dan hasil belajar IPA peserta didik kelas V SD

gugus II kecamatan Kuta. Dijelakan bahwa pengaruh model pembelajaran berbasis

masalah terhadap aktivitas dan hasil belajar IPA peserta didik kelas V SD Gudus II

Kecamatan Kuta berpengaruh positif dengan menggunakan rancangan penelitian Non

Equivalent Posttest Only Control Group Design. Data hasil pembelajaran

menggunakan tes obyektif dan untuk aktivitas menggunakan observasi. Uji validitas

dan realibilitas dilakukan oleh judges terlebih dahulu sebelum diuji cobakan. Analisis

data menggunakan statistik deskriptif dan MANOVA. Dari hasil analisis terlihat

perbedaan antara model pembelajaran berbasis masalah dengan model pembelajaran

konvensional untuk aktivitas belajar dan hasil belajar. Untuk aktivitas belajar dimana

harga p 0,019 < 0,05 dan untuk hasil belajar yang diuji dengan test of between-subjects

effects menghasilkan harga p 0,005 < 0,05 pada taraf signifikansi 0,05. Perbedaan

aktivitas belajar dan hasil belajar simultan dengan uji MANOVA pada taraf 0,021

dengan menghasilkan harga p < 0,05

Dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pengaruh model Problem

Based Learning (PBL) berpengaruh positif terhadap hasil belajar peserta didik pada

mata pelajaran IPA. Meskipun demikian, belum banyak penelitian yang menggunakan

variabel dependen hasil belajar siswa mata pelajaran IPA tentang sistem pernapasan

manusia. Maka peneliti akan melakukan pembaharuan materi dan lokasi penelitian

yang berbeda dari peneliti sebelumnya dengan judul “Pengaruh Model Problem Based

Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Muatan IPA Tentang Sistem

Pernapasan Manusia”. Adapun literatur map yang dibuat peneliti sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

23

Gambar 2.3 Literatur Map

2.2 Kerangka Berpikir

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah pemahaman gejala-gejala alam melalui

pengamatan yang tersusun secara sistematik dengan menggunakan metode ilmiah dan

sikap ilmiah yang terbatas pada gejala-gejala alam serta berupa kumpulan data hasil

observasi dan eksperimen. Tujuan pembelajaran IPA untuk sekolah dasar adalah

mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan yang berkaitan dengan

konsep-konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari. Adanya empat unsur utama dalam

IPA (sikap, proses, produk, aplikasi) sehingga dalam pembelajaran IPA siswa

mengalami proses pembelajaran secara utuh dan menggunakan rasa ingin tahunya

untuk memahami fenomena alam melalui kegiatan pemacahan masalah yang

menerapkan langkah-langkah metode ilmiah. Siswa akan menjadi aktif mencari tahu

melalui percobaan dan pengetahuan yang diadapatkan akan menjadi berkesan,

sehingga siswa akan lebih memahami materi yang diberikan guru. Melalui

pembelajaran IPA siswa dikhususkan memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan

keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP. Dalam

Andini, Jampel, dan

Sudarma (2016) Model

Pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) –

Hasil Belajar

Sudarma, Dantes, dan Tika

(2014) Model

Pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) –

Aktivitas dan Hasil Belajar

Penelitian yang akan diteliti pada tahun

2017: Model Pembelajaran Problem

Based Learning – Hasil Belajar Siswa

(PBL)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

24

penerapannya peneliti dapat menggunakan alternatif model pembelajaran yang inovatif

dalam melakukan pembelajaran.

Alternatif model pembelajaran yang digunakan peneliti adalah Problem Based

Learning (PBL) yang dapat digunakan untuk pengajaran materi sistem pernapasan

manusia. Model Problem Based Learning (PBL) adalah model pengajaran yang

bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar

kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan.

Penggunaan model permbelajaran Problem Based Learning (PBL) diharapkan siswa

akan lebih memahami materi IPA dan hasil belajar akan naik.. Adapun kelebihan

model Problem Based Learning (PBL) adalah (1) siswa lebih memahami konsep yang

diajarkan, (2) melibatkan secara aktif memecahkan masalah dan menuntut

keterampilan berpikir siswa lebih tinggi, (3) pengetahuan tertanam berdasarkan

skemata yang dimiliki siswa sehingga pembelajaran lebih bermakna, (4) siswa dapat

merasakan manfaat pembelajaran sebab masalah yang diselesaikan langsung dikaitkan

dangan kehidupan nyata (5) menanamkan sikap sosial yang positif di antara siswa.(6)

pengondisian siswa dalam belajar kelompok yang saling berinteraksi terhadap

pembelajaran dan temannya

Dengan demikian, peneliti berharap model Problem Based Learning (PBL)

dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas V muatan IPA tentang sistem

pernapasa manusia.

2.3 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir seperti yang disebutkan di atas,

maka dapat diajukan rumusan hipotesis yaitu “penggunaan model Problem Based

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

25

Learning (PBL) dapat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik kelas V muatan

IPA tentang sistem pernapasan manusia”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

26

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini mengunakan jenis penelitian quasi experimental desingn

experimental dengan tipe nonequivalent control group desingn (Sugiyono, 2016: 116).

Menurut Sugiyono (2016: 107) menjelaskan bahwa penelitian eksperimen dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Selanjutnya, Sugiyono

(2016: 114) menjelaskan bahwa penelitian quasi experimental design adalah penelitian

eksperimen yang mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan

eksperimen. Desain ini dilakukan karena pemilihan masing-masing anggota tidak

dipilih secara random atau acak.

Kedua kelompok terdiri dari kelompok eksperimen dan kontrol. Kelompok

eksperimen merupakan kelompok yang akan diberi perlakuan karena menggunakan

model Problem Based Learning (PBL), sedangkan kelompok kontrol tidak akan diberi

perlakuan karena menggunakan model pembelajaran konvensional. Pemberian pretest

diberikan pada kelompok kontrol dan ekperimen karena untuk mengetahui kondisi

awal apakah terdapat perbedaan. Posttest diberikan di akhir pembelajaran pada

kelompok kontrol dan eksperimen untuk mengetahui pengaruh perlakuan model

Problem Based Learning (PBL).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

27

Campbell dan stanley (dalam Cohen, 2007: 276) menjelaskan hasil pengaruh

perlakuan dapat diketahui dari hasil pretest dan posttest atau pengaruh kausal dan

intervensi yang diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Perhitungan dari hasil pengaruh perlakuan dapat dihitung menggunakan tiga langkah,

yaitu (1) skor posttest dikurangi skor pretest pada kelompok eksperimen untuk

menghasilkan skor 1, (2) skor posttest dikurangi skor pretest pada kelompok kontrol

untuk menghasilkan skor 2, dan (3) skor 1 dikurangi skor 2 (Campbell dan Stanley

dalam Cohen, 2007: 317). Selanjutnya, Cohen (2007: 277) mengatakan hasil dari

pengaruh perlakuan dihitung menggunakan rumus (O2-O1) – (O4-O3). Jika hasilnya

negatif, maka pengaruhnya juga negatif dan jika hasilnya positif, maka ada

pengaruhnya. Selanjutnya, Cohen (2007: 283) mengatakan rancangan penelitian

dengan tipe non-equivalent control group design dapat dilihat melalui gambar berikut

(Cohen, 2007: 283):

Experimental O1 X O2

----------------------

Kontrol O3 O4

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Keterangan:

X = treatment atau perlakuan menggunakan model Problem Based

Learning (PBL)

O1 = rerata skor pretest kelompok eksperimen

O2 = rerata skor posttest kelompok eksperimen

O3 = rerata skor pretest kelompok kontrol

O4 = rerata skor posttest kelompok kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

28

Garis putus-putus pada desain penelitian menunjukkan bahwa cara penentuan

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak secara random, tetapi dengan

mengambil kelas klasikal yang sudah ada (Cohen, 2007: 283). Selain itu garis putus-

putus juga sebagai pemisah antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang

disebut dengan non-equivalent group design (Cohen, 2007: 283).

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta yang terletak di

Jalan Sindunegaran, Bumijo, Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta

55231. Peneliti memilih sekolah ini karena memiliki kelas pararel A, B, C, dan D.

Kelas yang digunakan peneliti yaitu kelas A dan B yang dapat digunakan untuk kelas

kontrol dan eksperimen.

3.2.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas V A dan V B SD Tarakanita

Bumijo Yogyakarta dengan jumlah 65 siswa.

3.2.3 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018 yaitu pada

11 September-15 September 2017. Jadwal pengambilan data peneliti sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jadwal Pengambilan Data

Kelompok Kegiatan Alokasi Waktu Hari, Tangal

Kelompok Kontrol Pretest 1 x 35 menit 11 September 2017

Pembelajaran Ceramah 4 x 35 menit 11 dan 12 September 2017

Posttest 1 x 35 menit 12 September 2017

Kelompok

Eksperimen

Pretest 1 x 35 menit 15 November 2017

Pembelajaran PBL 4 x 35 menit 15 November 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

29

Posttest 1 x 35 menit 15 November 2017

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Sugiyono (2016:117) mengatakan populasi adalah generalisasi yang terdiri dari

atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan

hanya orang, tetapi obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan

sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh

karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi dari penelitian ini

adalah seluruh siswa kelas V SD Tarakanita Bumijo, Yogyakarta yang berjumlah 132

3.3.2 Sampel

Sugiyono (2016:118) mengatakan sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel merupakan suatu prosedur

pengambilan data dimana hanya sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan

untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki suatu populasi (Siregar, 2013: 30).

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik non probability

sampling dengan tipe convenience sampling (Cohen, 2007: 133). Best & Kahn (2006:

18) mengatakan convenience sampling terdiri atas orang-orang yang tersedia untuk

penelitian karena keterbatasan administratif dalam pemilihan sampel secara acak,

tetapi menggunakan kelas yang sudah ada. Peneliti tidak menggunakan sampel secara

acak, namun menggunakan kelas yang sudah ada. Sampel dari penelitian ini adalah

siswa kelas V A sebagai kelompok eksperimen yang berjumlah 32 dan V B sebagai

kelompok kontrol yang berjumlah 33.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

30

3.4 Variabel Penelitian

Sugiyono (2016: 38) mengatakan variabel adalah sesuatu yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu

variabel Independen (Bebas) dan variabel dependen (terikat).

3.4.1 Variabel Independen (Bebas)

Sugiyono (2016: 61) mengatakan variabel independen (bebas) adalah variabel

yang mempengaruhi yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen

(terikat). Variabel independen (bebas) dalam penelitian ini adalah model Problem

Based Learning (PBL).

3.4.2 Variabel Dependen (Terikat)

Sugiyono (2016: 61) mengatakan variabel dependen (terikat) adalah variabel

yang dipengaruhi atau menjadi akibat, kerena adanya variabel bebas. Variabel

dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Berikut ini merupakan

bagan variabel penelitian ini:

Gambar. 3.2 Variabel Independen, variabel Dependen

Variabel Independen

Problem Based

Learning (PBL)

Variabel Dependen

Hasil Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

31

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Tes

Kusumah & Dwitagama (2009: 78) mengatakan tes yaitu seperangkat

rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk

mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka. Sanjaya (2009:

99) mengatakan tes merupakan pengumpulan data bertujuan untuk mengukur

kemampuan peserta didik dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi

pembelajaran

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes berupa soal pretest dan

posttest yang dilakukan sekali. Kelas kontrol akan diberikan pretest dan posttest

sebanyak satu kali dengan model konvensional dan kelas eksperimen akan diberikan

pretest dan posttest sebanyak satu kali juga dengan model Problem Based Learning

(PBL). Berikut ini pemetaan instrumen pengumpulan data yang akan digunakan.

Tabel 3.2 Pemetaan Instrumen Penelitian

No Kelompok Pengukuran Data Instrumen

1 Kontrol Pretest Soal esai

Eksperimen Posttest Soal esai

2 Kontrol Pretest Soal esai

Eksperimen Posttets Soal esai

3.5.2 Non Tes

3.5.2.1 Wawancara

Sugiyono (2016:194) menjelaskan wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menentukan permasalahan yang harus diteliti, dan apabila peneliti ingin mengetahui

hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah responden sedikit. Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

32

dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui secara mendalam mengenai metode dan

proses pembelajaran yang telah dilakukan.

3.5.2.2 Kuesioner

Sugiyono (2016:199) menjelaskan kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada

responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien

bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang diukur dan tahu apa yang diharapkan dari

responden. Kuesioner dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui seberapa tingkat

kesulitan soal pretest dan posttest.

3.5.2.2 Observasi

Sugiyono (2016:203) menjelaskan observasi sebagai pengumpulan data

mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik lain, yaitu wawancara

dan kuesioner. Teknik pengumpulan data observasi digunakan bila, penelitian

berkenan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden

yang diamati tidak terlalu besar. Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara

pengamatan mengenai pelaksanaan proses belajar belajar.

3.6 Instrumen Penelitian

3.6.1 Tes

Instrumen penelitian tes digunakan untuk mengumpulkan data yang akan

digunakan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan tes berupa pretest dan posttest

sebanyak satu kali dengan bentuk saol uraian berjumlah 6 soal yang dibuat dan

dikembangkan oleh 2 rekan peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

33

Tabel 3.3 Matriks Pengembangan Instrumen

No Variabel Indikator No Soal

1

Hasil

Belajar

Menyebutkan organ pernapasan manusia melalui media

yang digunakan

1

2 Menjelaskan fungsi organ pernapasan pada manusia 2

3 Menganalisis proses pernapasan pada manusia 4&5

4 Mengidentifikasi gangguan pernapasan pada manusia 6

3.6.2 Non Tes

3.6.2.1 Wawancara

Instrumen penelitian wawancara digunakan untuk mengumpulkan data secara

mendalam mengenai metode dan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Berikut

ini adalah pedoman wawancara yang ditujukan kepada guru, diantaranya:

Tabel 3.4 Pedoman Wawancara dengan Guru Mitra

No. Pertanyaan

1. Metode apakah yang biasanya digunakan pada pembelajaran IPA ? Mengapa memilih metode

tersebut ?

2. Apakah sebelumnya Bapak/Ibu pernah menggunakan dengan model Problem Based Learning

(PBL) ?

3. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai proses pembelajaran dengan menggunakan model

Problem Based Learning ?

4. Apakah model Problem Based Learning efektif jika diterapkan pada mata pelajara IPA ?

5. Apakah saran Bapak/Ibu untuk pembelajaran IPA dengan menggunakan model Problem

Based Learning ?

3.6.2.2 Kuesioner

Instrumen penelitian kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data secara

mendalam mengenai tingkat kesulitan soal pretest dan posttest. Kuesioner yang

digunakan yaitu berupa kuesioner keterbacaan yang berjumlah 7 nomor. Berikut ini

adalah kuesoner keterbacaan yang dilakukan oleh siswa, diantaranya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

34

Tabel 3.5 Kuisioner keterbacaan

No Keterangan Skala Penialian

1 2 3 4 5

1 Bahasa yang digunakan mudah dipahami

2 Petunjuk pengerjaan jelas

3 Soal yang diberikan sesuai dengan materi

4 Soal yang diberikan membuat saya paham dengan materi

5 Soal yang diberikan mampu mengungkapkan kelebihandan kekurangan

saya terhadap materi yang dipelajari

6 Batasan pertanyaan jelas

7 Jumlah soal sesuai dengan alokasi waktu

Keterangan:

1: tidak baik, 2 :kurang baik, 3: cukup, 4: baik, 5: sangat baik

3.7 Teknik Pengujian Instrument

Sebelum soal pretast dan posttest tersebut diujicobakan, maka peneliti terlebih

dahulu melakukan uji coba di SD Tarakanita BumijoYogyakarta di kelas VI C dan VI

untuk menghindari pertanyaan atau kalimat yang yang sulit dipahami.

3.7.1 Validitas

Dengan uji validitas, maka dapat dilihat ukuran menunjukan tingkat

kevalidan/kesahihan suatu instrumen. Azwar (2016:10) mengatakan validitas adalah

pertimbangan yang paling utama dalam mengevaluasi hasil tes sebagai instrument

ukur. Pengukuran dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila menghasilkan

data yang secara akurat memberikan gambaran mengenai variabel yang diukur.

Sugiyono (2016:173) mengatakan instrumen yang valid berarti alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Berdasarkan para ahli

validitas digunakan untuk memerikas secara langsung seberapa jauh suatu alat telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

35

berfungsi, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud

dikenakannya tes tersebut. Penelitian ini menggunakan validitas isi, validitas muka,

dan validitas konstruk.

3.7.1.1 Validitas Isi

Sugiyono (2016: 182) menjelaskan untuk pengujian instrumen test, pengujian

validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan

materi pelajaran yang telah diajarkan. Validitas isi berkaitan dengan kemampuan suatu

instrumen mengukur isi (konsep) yang harus diukur (Suharsaptra, 2014: 99). Azwar

(2016: 42) mengatakan bahwa validitas isi merupakan validitas yang diestimilasi lewat

pengujian terhadap kelayakan atau relevansi isi tes melalui analisis rasional oleh panel

yang berkompeten atau melalui expert judgment. Pengujian expert judgment dilakukan

oleh satu dosen ahli pengembang alat ukur tes dan dua guru kelas (lihat lampiran 3.8

dan 3.9).

Berdasarkan hasil validitas isi tersebut, dapat disimpulkan bahwa rerata skor

hasil uji validitas untuk soal pretest dan posttest dengan guru I sebesar 3,7 dengan saran

“baik” sehingga soal dapat digunakandan dilanjutkan. Guru II sebesar 4 dengan saran

“baik” sehingga soal dapat dilanjutkan dan digunakan. Dosen sebesar 3,7 dengan saran

“baik” . Validitas untuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menunjukan skor

11,1 bahwa intrumen penelitian tersebut layak digunakan. Berikut ini adalah tabel

validitas isi:

Tabel 3.6 Expert Judgment Instrument Soal

No Variabel Validator Total Skor Rata-rata

1 Hasil Belajar

Siswa

Guru 1 22 3,7

2 Guru 2 24 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

36

3 Dosen 22 3,7

68 4,1

Berdasarkan tabel di atas, rerata skor expert judgment instrument soal sebesar

4,1 menunjukkan bahawa instrumen soal tersebut layak dilanjutkan dan digunakan

untuk penelitian.

Tabel 3.7 Expert Judgement RPP

Validator Total

Guru 1 Guru 2 Dosen

4 3,7 3,6 11,1

Berdasarkan tabel di atas rerata skor expert judgement RPP sebesar 11,1

menunjukkan bahwa validitas untuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

tersebut layak digunakan untuk penelitian.

3.7.1.2 Validitas Muka

Cohen (2007: 163) mengatakan validitas muka adalah uji yang dilakukan secara

pendek dengan menguji cobakan pada nilai tes yang digunakan untuk menguji masalah

soal tes tersebut. Validitas muka merupakan bukti validitas yang walaupun penting

namun paling rendah signifikansinya dikarenakan hanya didsarkan pada penilaian

terhadap format penampilan tes dan kesesuaian konteks aitem dengan tujuan mengukur

tes (Azwar, 2016: 43). Validitas muka pada penelitian ini mengambil 5 orang siswa

kelas VI SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta yang telah mengerjakan soal pretest dan

posttest untuk mengerjakan kuisioner keterbacaan sejauh mana soal dapat dipahami.

Berdasarkan hasil validitas muka pada item yang sudah diujikan dapat

disimpulkan mendapatkan rerata skor item no 1 dan 5 sebesar 4,8 dengan saran “soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

37

mudah dipahami”, item 2 sebesar 4,4 dengan saran “ soal mudah dipahami”, Item 3

sebesar 3,6 dengan saran “soal mudah”, item 4 dan 6 sebesar 4,6 dengan saran “soal

mudah dipahami dan sudah jelas”, item 7 sebesar 5 dengan saran “sudah jelas” (lihat

lampiran 3.10).

3.7.1.3 Validitas konstruksi

Allen dan Yen (dalam Azwar 016: 45) mengatakan validitas konstruk adalah

tipe validitas yang menunjukan sejauh mana alat ukur mengungkapkan suatu trait atau

konstruk teoritis yang hendak diukurnya. Cohen (2007: 163) mengungkapkan validitas

konstruk dicapai dengan menggunakan uji empiris untuk memastikan adanya

keterkaitan yang jelas dari item tes. Pengujian uji empiris dilakukan di SD Tarakanita

Bumijo Yogyakarta dengan menyebarkan soal pretest dan posttest pada siswa kelas VI

C (pretest) dan VI D (posttest) di SD Tarakanita Yogyakarta. Jumlah siswa pada kelas

VI C berjumlah 31 dan siswa kelas VI D berjumlah 30. Soal uji coba tersebut terdiri

dari 6 butir soal uraian pretest dan posttest.

Uji validitas diukur menggunakan program komputer IBM SPSS 16.0 for

Windows dengan tingkat kepercayaan 95% menggunakan rumus korelasi Pearson

untuk mengetahui R hitung. Setelah diketahui, R hitung dibandingkan dengan R tabel.

Sugiyono (2016:183) mengungkapkan bahwa kriteria yang digunakan jika R hitung <

R tabel maka item soal yang diujikan tidak valid, namun jika harga R hitung > R tabel

maka item soal yang diujikan valid. R tabel untuk N= 30 yaitu 0,374 pada taraf nyata

uji = 5% dan N=31 yaitu 0,361. Berikut ini adalah uji validitas konstruk :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

38

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Posttest

No Item r hitung r tabel Keputusan

1 Item 1 0,451 0,374 Valid

2 Item 2 0,667 0,374 Valid

3 Item 3 0,336 0,374 Tidak valid

4 Item 4 0,440 0,374 Valid

5 Item 5 0,529 0,374 Valid

6 Item 6 0,558 0,374 Valid

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Pretest

No Item r hitung r tabel Keputusan

1 Item 1 O,523 0,367 Valid

2 Item 2 0,724 0,367 Valid

3 Item 3 0,264 0,367 Tidak valid

4 Item 4 0,610 0,367 Valid

5 Item 5 0,444 0,367 Valid

6 Item 6 0,454 0,367 Valid

Dari tabel 3.11 dan 3.12 memperlihatkan bahwa dari 6 item, hanya ada 5 item

yang dinyakatakan valid dimana r hitung > r tabel. Item soal 1, 2, 4, 5, 6 dapat dapat

digunakan karena sesuai dengan indikator yang telah dibuat dan telah mewakili semua

indikator. Item soal no 3 tidak valid dan tidak dapat digunakan karena r hitung < r tabel

(0,374 dan 0,367).

3.7.2 Reliabilitas

Azwar (2016: 7) reliabilitas merupakan suatu ukuran yang mampu

menghasilkaan data yang dimiliki tingkat reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran

yang reliabel. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali

pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil relatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

39

sama, selama aspek yang diukur dari subjek memang belum berubah. Dalam hal ini,

relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil yang

biasanya terjadi di antara hasil beberapa kali pengukuran. Sugiyono (2016: 173)

instrumen yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk

mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

Hasil perhitungan reliabilitas seluruh instrumen diketegorikan berdasarkan

tabel kriteria koefisien. Sugiyono (2016:157) pedoman untuk memberikan interprestasi

koefesien korelasi sebagai berikut:

Tabel 3.10 Kriteria Koefesien Reliabilitas

Interval Koefesien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

Setelah melakukan uji validasi, maka uji selanjutnya yang dilakukan yaitu

reliabilitas. Perhitungan reliabilitas menggunakan program komputer IBM SPSS 16.0

for windows dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan hasil sebagai

berikut:

Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Posttest

Alpha Cronbach Kualitas

Reliabilitas instrumen posttest 0,446 Sedang

Dari tabel di atas menunjukan nilai Alpha Cronbach instrumen yang digunakan

untuk posttest sebesar 0,446 dengan kriteria sedang karena berada interval koefisien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

40

0,41-0,70. Sehingga instrumen yang digunakan sudah memenuhi syarat instrument

valid dan reliabilitas.

Tabel 3.12 Hasil Uji Reliabilitas Pretest

Alpha Cronbach Kualitas

Reliabilitas instrument pretest 0,551 Sedang

Dari tabel diatas menunjukan nilai Alpha Cronbach instrumen yang digunakan

untuk posttest sebesar 0,551 dengan kriteria sedang karena berada interval koefisien

0,41-0,70. Sehingga instrumen yang digunakan sudah memenuhi syarat instrument

valid, reliabilitas dan layak digunakan.

3.8 Teknik Analisis Data

Priyanto (2012: 1) mengatakan teknik analisis data dapat dilakukan untuk

menghitung data agar dapat disajikan secara sistematis dan memperoleh gambar yang

rinci. Penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu

diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah

dirumuskan dalam proposal. Kerana datanya kuantitatif, maka analisis data

menggunakan metode statistik yang sudah tersedia (Sugiyono 2016: 335). Teknik

analisis data menggunakan program komputer IBM SPSS Statistic 16.0 for Windows

yang digunakan untuk menganalisis data statistik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

41

3.8.1 Uji Asumsi

3.8.1.1 Uji Normalitas

Priyatno (2008: 28) mengatakan uji normalitas dapat dilakukan untuk

mengetahui apakah data-data yang didapat terdistribusi normal atau tidak. Sugiyono

(2016: 172) mengatakan penggunaan statistik parametis mensyaratkan bahwa data

setiap variabel yang akan dianalisis harus terdistribusi normal. Oleh karena itu sebelum

pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas

data. Penelitian ini menggunakan program IBM SPSS Statistics 16.0 for windows

dengan menggunakan One Samples Kolmogorov Smirnov Test dengan tingkat

kepercayaan 95%. Sarwono (2010: 25) memaparkan kriteria yang diguanakan untuk

normalitas data sebagai berikut:

a. Jika harga Sig. (2-tailed) > 0,05 maka distribusi data normal.

b. Jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05 maka distribusi data tidak normal.

Priyanto (2012: 57) memaparkan analisis data uji normalitas data menggunakan

hipotesis statistik berikut ini:

Hnull : Tidak ada devisiasi dari normalitas data

Hi : Ada devisiasi dari normalitas data

Kriteria yang digunakan:

1) Jika harga Sig. (2-tailed) > 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak

ada devisiasi (penyimpangan) dari normalitas data maka dengan kata lain data

terdistribusi normal.

2) Jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05 maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada

devisasi (penyimpangan) dari normalitas data maka data tidak terdistribusi normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

42

Ghozali (2011: 163) mengatakan uji normalitas diperlukan karena untuk

melakukan pengujian-pengujian varibel lainnya dengan mengasumsikan bahwa nilai

residual mengikuti distribusi normal. Untuk menguji suatu data berdistribusi normal

atau tidak, dapat diketahui dengan grafik normal plot. Dengan melihat histogram

residualnya. Dasar pengambilan keputusan

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal atau grafik

histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi

asumsi normalitas

b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau

grafik histogramnya tidak menunjukan pola distibusi normal, maka model regresi

tidak memenuhi asumsi normalitan

Jika data terdistribusi normal, maka teknik analisis selanjutnya menggunakan

statistik parametrik dengan independent samples t-test atau Paired samples t-test.

Apabila data tidak terdistribusi normal maka teknik analisis selanjutnya menggunakan

statistik non parametrik menggunakan Wilcoxon atau Mann-Whitney U-test.

3.8.1.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas data dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok data

memiliki varians (keragaman) yang sama atau tidak (Sugiyono, 2016: 336). Perhitugan

uji homogenitas menggunakan program IBM SPSS Statistics 16.0 for windows dengan

levene’s test. Priyatno (2012: 49) mengatakan suatu data dikatakan homogen apabila

signifikansi levene’s test > 0,05 (p>0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

43

3.8.1.3 Uji Perbedaan Kemampuan Awal

Priyatno (2008: 31) mengatakan uji perbedaan kemampuan awal dilakukan

unuk mengetahui apakah kedua data memiliki dasar yang sama atau tidak sehingga

dimungkinkan untuk melakukan perbandingan. Uji perbedaan kemampuan awal

dilakukan dengan menganalisis skor rerata pretest kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen untuk mengetahui perbandingan kemampuan kedua kelompok apakah

sama atau tidak terhadap hasil belajar.

Analisis dilakukan menggunakan IBM SPSS 16.0 for Windows dengan tingkat

kepercayaan 95%. Analisis data uji perbedaan kemampuan awal dengan menguji data

pretest menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut:

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara rerata skor pretest kelompok kontrol

dan skor pretest kelompok eksperimen.

H𝑛𝑢𝑙𝑙 : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara rerata skor pretest kelompok

kontrol dan skor pretest kelompok eksperimen.

Santoso (2012: 100) memaparkan bahwa dalam mengambil keputusan untuk

menyimpulkan yaitu

1. Jika Sig.(2-tailed) > 0,05 maka H𝑛𝑢𝑙𝑙 diterima dan H𝑖 ditolak, berarti tidak ada

perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok kontrol dan pretest kelompok

eksperimen. Dengan kata lain kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

memiliki kemampuan awal yang sama.

2. Jika Sig.(2-tailed) < 0,05 maka H𝑛𝑢𝑙𝑙 ditolak dan H𝑖 diterima, berarti ada

perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok kontrol dan pretest kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

44

eksperimen. Dengan kata lain kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

memiliki kemampuan awal yang tidak sama.

3.8.2 Uji Pengaruh Perlakuan

3.8.2.1 Uji Selisih Skor Pretest dan Posttest

Uji selisih skor pretest dan posttest dilakukan untuk mengetahui apakah model

Probelm Based Learning (PBL) berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Uji selisih

ini diambil dengan rerata selisih skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan

eksperimen. Analisis data untuk uji signifikasi menggunakan IBM SPSS 16.0 for

Windows dengan tingkat kepercayaan 95%. Jika data terdistribusi normal, maka teknik

analisis selanjutnya menggunakan statistik parametrik dengan independent samples t-

test atau paired samples t-test (Field, 2009: 326). Apabila data tidak terdistribusi

normal maka teknik analisis selanjutnya menggunakan statistik non parametrik

menggunakan Wilcoxon atau Mann-Whitney U-test (Field, 2009: 345). Setelah

diketahui bahwa data terdistribusi normal dan memiliki varians yang sama, uji selisih

skor pretest dan posttest dilakukan dengan menggunakan uji statistik parametik

independent samples t-test. Priyatno (2012: 24) mengatakan jika nilai Sig. (2-tailed) >

0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 maka Hnull

ditolak dan Hi diterima. Cohen (2007: 283) mengatakan uji selisih skor pretest dan

posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menggunakan rumus (02 – 01) –

(04 -03) yaitu dengan mengurangi selisih nilai posttest – pretest kelompok eksperimen

dengan selisih nilai posttest – pretest pada kelompok kontrol.

Analisis data uji selisih skor dengan menguji data pretest dan posttest kedua

kelompok menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

45

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara rerata selisih skor pretest-posttest

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

H𝑛𝑢𝑙𝑙 : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara rerata selisih skor pretest- posttest

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Santoso (2012: 100) memaparkan bahwa dalam mengambil keputusan untuk

menyimpulkan yaitu

1. Jika Sig.(2-tailed) > 0,05 maka H𝑛𝑢𝑙𝑙 diterima dan H𝑖 ditolak, berarti tidak ada

perbedaan yang signifikan antara rerata selisih skor pretest-posttest kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen.

2. Jika Sig.(2-tailed) < 0,05 maka H𝑛𝑢𝑙𝑙 ditolak dan H𝑖 diterima, berarti ada

perbedaan yang signifikan antara rerata selisih skor pretest-posttest kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen.

3.8.2.2 Uji Besar Pengaruh Perlakuan (Effect Size)

Uji besar pengaruh perlakuan ini dilakukan untuk menguji seberapa besar

pengaruh perlakuan terhadap hasil belajar siswa dengan model Problem Based

Learning (PBL). Field (2009: 56) mengatakan effcet size adalah suatu ukuran objektif

dan ukuran standar dari besarnya efek yang diamati. independent samples t-test

digunakan untuk mengambil t dalam melakukan uji pengaruh perlakuan. Field (2009:

179) mengatakan persentase pengaruh perlakuan didapat dengan menghitung koefesien

determinasi (R2) dengan mengkuadratkan r (harga koefesien korelasi pearson yang

didapat) selanjutnya dikalikan 100%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

46

Field (2009: 332) memaparkan bahwa uji besar pengaruh perlakuan jika data

terdistribusi normal dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

𝑟 = √𝑡2

𝑡2 + 𝑑𝑓

Gambar 3.3 Rumus Besar Efek Data Normal

Keterangan:

r : Besar pengaruh (effect size)

t : harga uji t

df : degree of freedom / derajat kebebasan

Field (2009:550) mengatakan untuk distribusi data tidak normal menggunakan

rumus sebagai berikut:

𝑟 =𝑍

√𝑁

Gambar 3.4 Rumus Besar Efek Data Tidak Normal

Keterangan:

r = Besar pengaruh (effect size)

Z = harga Z yang diambil dari uji statistik non-parametrik program SPSS

N = 2 x jumlah responden yang bersangkutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

47

Field (2009: 57) memaparkan kriteria menentukan besar efek pengaruh

perlakuan sebagai berikut:

Tabel 3.13 Kriteria Besar Efek Pengaruh Perlakuan

r (effect size) Kategori Persentase

0,10 Kecil 1% pengaruh perlakuan

0,30 Menengah 9% pengaruh perlakuan

0,50 Besar 25% pengaruh perlakuan

Persentase pengaruh perlakuan dapat dihitung dengan menghitung koefisien

determinasi dengan rumus sebagai berikut:

𝑅2 = 𝑟2x 100%

Gambar 3.5 Rumus Koefisien Determinasi

Keterangan

𝑅2 = Koefisien determinasi

𝑟2 = effect size dikuadratkan

3.8.3 Analisis Lebih Lanjut

3.8.3.1 Perhitungan Persentase Peningkatan Skor Rerata Pretest ke Posttest

Perhitungan persentase peningkatan rerata pretest ke posttest untuk mengetahui

apakah ada peningkatan skor rerata yang signifikan atara pretest ke posttest kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen. Jika data terdistribusi normal maka digunakan

statistik parametrik Paired sample t-test. Sedangkan jika data terdistribusi dengan tidak

normal digunakan statistik non parametrik yaitu Wilcoxon signed ranks test.

Perhitungan persentase ini dilakukan dengan mengambil mean pretest dan postest pada

kelompok kontrol dan ekspereimen. Berikut ini adalah hipotesis statistiknya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

48

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara rerata skor pretest kelompok kontrol

dan skor pretest kelompok eksperimen.

H𝑛𝑢𝑙𝑙 : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara rerata skor pretest kelompok

kontrol dan skor pretest kelompok eksperimen.

Santoso (2012: 100) memaparkan bahwa dalam mengambil keputusan untuk

menyimpulkan yaitu

1. Jika Sig.(2-tailed) > 0,05 maka H𝑛𝑢𝑙𝑙 diterima dan H𝑖 ditolak, berarti tidak ada

perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok kontrol dan pretest kelompok

eksperimen. Dengan kata lain tidak terdapat peningkatan skor yang signifikan dari

pretest ke posttest.

2. Jika Sig.(2-tailed) < 0,05 maka H𝑛𝑢𝑙𝑙 ditolak dan H𝑖 diterima, berarti ada

perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok kontrol dan pretest kelompok

eksperimen. Dengan kata lain terdapat peningkatan skor yang signifikan dari

pretest ke posttest.

Gunawan (2006: 257) memaparkan rumus perhitungan persentase peningkatan

skor pretest ke posttest sebagai berikut:

Peningkatan =(𝑝𝑜𝑠𝑡𝑒𝑡𝑠 − 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡)

𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡× 100%

Gambar 3.6 Rumus Persentase Peningkatan Skor Pretest ke Posttest

3.8.3.2 Uji Besar Efek Peningkatan Pretest ke Posttest

Uji besar pengaruh perlakuan ini dilakukan untuk menguji seberapa besar efek

peningkatan skor pretest ke posttest pada kedua kelompok. Uji besar efek peningkatan

skor ini menggunakan data analisis paired sample t-test. Analisis statistik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

49

menggunakan IBM SPSS 16.0 for Windows dengan tingkat kepercayaan 95%. Cara

menghitung besar efek dan kriteria yang digunakan sama dengan cara menghitung

besar efek pada uji besar pengaruh perlakuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Uji Asumsi

4.1.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data-data yang didapat

terdistribusi normal atau tidak (Priyatno, 2008: 28). Data yang diperoleh dari hasil

pengerjaan pretest kelas kontrol dan eksperimen untuk mengukur hasil belajar dengan

dianalisis terlebih dahulu dengan menggunakan uji normalitas menggunakan uji One

Sample Kolmogrof-Smirnov Test. Uji normalitas tersebut untuk menentukan jenis uji

statistik yang akan digunakan dalam analisis data selanjutnya. Jika Sig. (2-tailed) >

0,05 maka distribusi data normal, sedangkan Sig. (2-tailed) < 0,05 maka distriusi data

tidak normal (Sarwono, 2010: 25). Berdasarkan uji analisis normalitas dengan

menggunakan One Sample Kolmogrof-Smirnov Test diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 4.1 Hasil Uji Normaslitas Hasil Belajar Siswa

Kelompok Aspek Sig. (2-tailed) Keputusan

Kontrol Pretest 0,215 Normal

Posttest 0,325 Normal

Selisih Pretets-Posttest 0,357 Normal

Eksperimen Pretest 0,285 Normal

Posttest 0,627 Normal

Selisih Pretets-Posttest 0,506 Normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

51

Berdasarkan hasil analisis normalitas, aspek hasil belajar. Menunjukan harga

Sig. (2-tailed) sebesar 0,215 (p > 0,05) pada aspek pretest kelompok kontrol, dan harga

Sig. (2-tailed) sebesar 0,325 (p > 0,05) pada aspek posttest kelompok kontrol. Aspek

selisis skor pretest dan posttest kelompok kontrol memiliki harga Sig. (2-tailed)

sebesar 0,357 (p > 0,05). Aspek pretest pada kelompok eksperimen memiliki harga Sig.

(2-tailed) sebesar 0,285 (p > 0,05), dan harga Sig. (2-tailed) pada posttest kelompok

eksperimen sebesar 0,627 (p > 0,05). Aspek selisih skor pretest dan posttest kelompok

eksperimen meiliki harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,506 (p > 0,05). Berdasarkan hasil uji

normalitas semua aspek kelompok kontrol dan eksperimen memiliki harga Sig. (2-

tailed) > 0,05 yang berarti Hnull diterima dan Hi ditolak maka tidak ada deviasi

(penyimpangan dari normalitas data). Kemudian uji normalitas dilakukan kembali

dengan menggunakan grafik normal plot untuk melakukan pengujian-pengujian varibel

lainnya dengan mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal

(Ghozali, 2011: 163). Berikut adalah gambar grafik plot:

Gambar 4.1 Grafik Plot Normalitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

52

Berdasarkan gambar 4.1 terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal

dan mengikuti arah garis diagonalnya, makan variabel regresi memenuhi asumsi

normalitas. Sehingga diperoleh hasil bahwa skor pada hasil belajar siswa kelompok

kontrol dan eksperimen tersebut terdistribusi normal, maka uji statistik selanjutnya

adalah uji stastistik parametik Independent Sample T-Test.

4.1.1.2 Uji Homogenitas

Setelah melakukan uji normalitas langkah selanjutnya melakukan analisis

mengenai data yang memiliki varians sama atau tidak dengan menggunakan data dari

pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen. Sebelum melakukan uji Independent

Sample T-Test, dilakukan uji Levene Statistic Test terlebih dahulu untuk mengetahui

homogenitas varians data. Priyatno (2012: 37) mengatakan data dikatakan homogenitas

jika nilai signifikansi pada levene’s > 0,05 (atau p > 0,05). Berikut adalah hasil uji

homogenitas yang telah dilakukan.

Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Siswa

No Aspek F Sig. (2-tailed) Keterangan

1 Levene’s Test for Equality

of Variances

3,874 0,053 Homogen

Berdasarkan uji Levene Statistic Test pada data pretest yang telah dilakukan

kepada siswa diperoleh nilai F = 3,874 dengan signifikan sebesar 0,053 (atau p > 0,05)

berarti tidak ada perbedaan varianssi dua data antara kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen, dengan demikian kedua kelompok memiliki varianssi yang sama sehingga

dapat dinyatakan homogen. Kemudian analisis selanjutnya menggunakan analisis

Independent Sample T-Test.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

53

4.1.1.3 Uji Perbedaan Kemampuan Awal

Uji perbedaan kemampuan awal dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok

kontrol dan eksperimen memiliki dasar yang sama atau tidak sehingga dimungkinkan

untuk melakukan perbandingan (priyatno 2008: 31). Analisis ini menggunakan progam

IBM SPSS Versi 16.0 For Windows dengan tingkat kepercayaan 95% menggunakan

Independent Samples T-Test karena data terdistribusi normal. Santoso (2012: 100)

mengatakan kriteria yang digunakan jika Sig.(2-tailed) < 0,05 maka H𝑛𝑢𝑙𝑙 ditolak dan

H𝑖 diterima, berarti ada perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok kontrol dan

pretest kelompok eksperimen. Jika Sig.(2-tailed) > 0,05 maka H𝑛𝑢𝑙𝑙 diterima dan H𝑖

ditolak, berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok kontrol

dan pretest kelompok eksperimen . Berikut uji dari hasil uji perbedaan kemampuan

awal hasil belajar kelompok kontrol dan eksperimen dapat dilihat dari tabel di bawah

ini.

Tabel 4.3 Hasil Uji Perbedaan Kemampuan Awal Hasil Bejalar

Uji Statistik Sig. (2-tailed) Keterangan

Independent Samples T-Test 0,167 Tidak Perbedaan

Hasil Analisis dari data statistik menunjukkan skor yang diperoleh kelompok

kontrol menunjukkan nilai M= 7,93; SE= 0,91 lebih besar dari kelompok eksperiment

menunjukkan nilai M= 8,68; SE=0,43. Hasil analis statistik kedua kelompok Sig. (2-

tailed) yaitu 0,167 (p > 0,05). Nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 maka Hnull diterima dan Hi

ditolak, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara rerata skor pretest pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

54

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sehingga kedua kelompok memiliki

kemampuan yang sama.

4.1.2 Uji Pengaruh Perlakuan

4.1.2.1 Uji Selisih Skor Pretest ke Posttest

Uji hipotesis korelatif dilakukan oleh untuk mengetahui pengaruh perlakuan

atau penerapan menggunakan model pembelaran Problem Based Learning (PBL) pada

hasil belajar pelajaran muatan IPA. Analisis ini menggunakan progam IBM SPSS Versi

16.0 For Windows dengan tingkat kepercayaan 95% menggunakan Independent

Samples T-Test karena data terdistribusi normal dan homogen. Kriteria yang digunakan

untuk menarik kesimpulan adalah jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05 maka tidak ada

pengaruh antara selisih nilai pretest – posttest pada kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen. Jika nilai sig. (2-tailed) < 0,05 maka ada pengaruh antara selisih nilai

pretest - posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Berikut adalah

nilai dari hasil uji selisih skor kelompok kontrol dan skor kelompok eksperimen.

Tabel 4.4 Hasil Uji Selisih Skor Pretest dan Posttest

Aspek Sig. (2-tailed) Keputusan

Selisih skor pretest – posttest kelompok

kontrol dan eksperimen

0,01 Ada perbedaan

Hasil analisis dari hasil korelasi Independent Sample T-Test pada kelompok

kontrol siswa diperoleh selisih skor nilai Std. Error= 2,38 Mean= 38,33. Pada

kelompok eksperimen diperoleh selisih skor nilai Std. Error= 2,44 Mean= 47,18.

Kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada kelompok kontrol, nilai sig. Perbedaan

tersebut signifikan dengan df(63) = -2,593 dan p = 0,012. Harga Sig. (2-tailed) yaitu

0,000 kurang dari 0,05 (p < 0,05) sehingga Hnull ditolak Hi diterima. Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

55

menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara nilai pretest-posttest pada hasil

belajar kelompok kontrol dan eksperimen. Hasil perbandingan rerata skor pretest dan

posttest untuk hasil belajar siswa pada kelompok kontrol dan eksperimen ditunjukan

pada grafik dibawah ini:

Gambar 4.2 Diagram rerata selisih skor pretest ke posttest

Dari grafik di atas skor pretest dan posttest kelompok eksperimen yang lebih

tinggi dengan M=9,438 dari pada kelompok kontrol dengan M=7,667. Selanjutnya,

perhitungan hasil pengaruh perlakuan dapat dihitung menggunakan tiga langkah, yaitu

(1) skor posttest dikurangi skor pretest pada kelompok eksperimen untuk menghasilkan

skor 1, (2) skor posttest dikurangi skor pretest pada kelompok kontrol untuk

menghasilkan skor 2, dan (3) skor 1 dikurangi skor 2 (Campbell dan Stanley dalam

Cohen, 2007: 317). Selanjutnya, Cohen (2007: 277) mengatakan hasil dari pengaruh

perlakuan dihitung menggunakan rumus (O2-O1) – (O4-O3). Jika hasilnya negatif,

maka pengaruhnya juga negatif dan jika hasilnya positif, maka ada pengaruhnya. Hasil

perhitungan pengaruh perlakuan adalah 1,77 bernilai positif dan hasilnya dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

56

disimpulkan bahwa model Problem Based Learning berpengaruh terhadap hasil

belajar.

4.1.2.2 Uji Besar Pengaruh Perlakuan

Uji pengaruh perlakuan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar model

Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar muatan Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA) pada materi sistem pernapasan manusia. Rumus yang digunakan yaitu rumus

untuk data normal. Independent samples t-test digunakan untuk mengambil r dalam

melakukan uji besar pengaruh perlakuan. Persentase pengaruh perlakuan didapat

dengan menghitung koefisien determinasi (R2) dengan cara mengkuadratkan harga r

(harga koefisien korelasi Pearson yang didapat) kemudian dikalikan dengan 100%

(Field 2009: 179). Berikut ini hasil perhitungan besar pengaruh perlakuan terhadap

hasil belajar siswa.

Tabel 4.5 Hasil Uji r (effect size)

No. Variabel t t2 Df r(effect

Size)

R2 % Kategori Efek

1. Hasil

Belajar

-2,59 6,72 63 0,31 0,09 9% Menengah

Berdasarkan tabel di atas, harga r (effect size) terhadap hasil belajar siswa

sebesar 0,31 yang setara dengan efek menengah. Harga R2 yaitu 0,09 sehingga jika

dikalikan dengan 100% maka persentase besar pengaruh perlakuan terhadapt hasil

belajar yaitu 9%. Model Problem Based Learning (PBL) memberikan pengaruh

sebesar 9% terhadap hasil belajar siswa, sedangkan 91% sisanya merupakan pengaruh

dari variabel-variabel lain diluar variabel yang diteliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

57

4.1.3 Analisis Lebih Lanjut

4.1.3.1 Perhitungan Persentase Peningkatan Rerata Pretest ke Posttest

Perhitungan persentase peningkatan rerata pretest ke posttest untuk mengetahui

apakah ada peningkatan skor rerata yang signifikan atara pretest ke posttest kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen. Analisis statistik dilakukan dengan progam

komputer SPSS Statistic 16.0 for windows dengan tingkat kepercayaan 95% dengan

menggunakan analisis parametik yaitu Paired Sample T-test. Hasil perhitungan

persentase peningkatan skor pretest ke posttest hasil belajar siswa dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Persentase Peningkatan Rerata Skor Pretest ke Posttest

No Kelompok Rerata Peningkatan (%)

Pretest Posttest

1 Kontrol 39,70 78,03 98%

2 Eksperimen 43,44 90,62 104%

Berdasarkan tabel di atas skor selisih rerata pretest pada kelompok kontrol

sebesar 39,70 dan skor selisih rerata posttest sebesar 78,03. Persentase peningkatan

pretest ke posttest pada kelompok kontrol berperngaruh sebesar 98%. Sedangkan skor

selisih rerata pretest pada eksperimen sebesar 43,44 dan skor selisih rerata posttest

sebesar 90,62. Persentase peningkatan pretest ke posttest pada kelompok eksperimen

berpengaruh sebesar 104%. Persentase peningkatan kedua kelompok mengalami

peningkatan tetapi kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol.

4.1.3.2 Uji Besar Efek Peningkatan Skor Pretest ke Posttest

Uji besar efek peningkatan skor pretest ke posttest dilakukan dengan tujuan

untuk dapat mengetahui besar efek peningkatan skor pretest ke posttest. Rumus yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

58

digunakan yaitu rumus untuk data normal. Paired Samples t-test digunakan untuk

mengambil r dalam melakukan uji besar pengaruh perlakuan. Persentase pengaruh

perlakuan didapat dengan menghitung koefisien determinasi (R2) dengan cara

mengkuadratkan harga r (harga koefisien korelasi Pearson yang didapat) kemudian

dikalian dengan 100% (Field 2009: 179). Berikut ini adalah hasil uji besar efek

peningkatan nilai pretest ke posttest.

Tabel 4.7 Hasil Uji Besar Efek Peningkatan Skor Pretest ke Posttest

No. Kelompok T t2 df r R2 % Efek

1. Kontrol -16,10 259,21 32 0,94 0,88 88% Besar

2 Eksperimen -19,27 371,33 31 0,96 0,92 92% Besar

Berdasarkan tabel di atas, Besar efek peningkatan skor pretest ke posttest pada

kelompok kontrol sebesar 0,88 yang setara dengan 88% berefek besar. Sedangkan

kelompok eksperimen sebesar 0,92 yang setara dengan 92 berefek besar. Kedua

kelompok memiliki efek yang besar terhadap hasil belajar, tetapi kelompok eksperimen

memiliki efek yang lebih besar dari kelompok kontrol.

4.2 Pembahasan

Hipotesis dari penelitian ini adalah adanya pengaruh model Problem Based

Learning (PBL) terhadap muatan pelajaran IPA kelas V di SD Tarakanita Bumijo

Yogyakarta tahun 2017/2018. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa hasil belajar

siswa kelas V terhadap model Problem Based Learning (PBL) memiliki pengaruh

signifikan. Kriteria untuk menolak Hnull jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05 dan Hi

diterima. Dengan kata lain, ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest

dan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Berdasarkan uji

normalitas, diperoleh hasil data terdistribusi normal terhadap hasil belajar pretest dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

59

posttest pada kelompok kontrol dan eksperimen. Uji homogenitas data memiliki

varians yang sama dengan menunjukan hasil Levene Statistic Test dengan tingkat

kepercayaan 95% pada data pretest yang telah dilakukan kepada siswa diperoleh nilai

F = 3,874 dengan signifikan sebesar 0,053 (atau p > 0,05). Uji perbedaan kemampuan

awal, siswa memiliki kemampuan yang sama pada kelompok kontrol dan eksperimen.

Hal tersebut ditunjukan dengan harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,167 (p > 0,05) maka

H𝑛𝑢𝑙𝑙 diterima dan H𝑖 ditolak, berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara pretest

kelompok kontrol dan pretest kelompok eksperimen.

Model Problem Based Learning (PBL) memberikan pengaruh menengah

terhadap hasil belajar siswa. Pengaruh perlakuan dapat dihitung dengan menggunakan

rumus (O2 - O1) – (O4 - O3). Selisih nilai posttest – pretest pada kelompok eksperimen

dengan selisih skor posttest – pretest pada kelompok kontrol. Bila hasil yang

didapatkan lebih besar dari 0,05 maka berpengaruh. Hasil perhitungan selisih skor

posttest - pretest pada kelompok eksperimen sebesar 9,438 dan pada kelompok kontrol

sebesar 7,667. Hasil perhitungan selisih skor dari kelompok eksperimen dengan

kelompok kontrol diperoleh hasil 1,77 atau positif. Uji besar pengaruh model Problem

Based Learning (PBL) memberikan pengaruh sebesar r = 0,31 atau sama dengan 9%

dengan kategori menengah. Model Problem Based Learning (PBL) memberikan

pengaruh sebesar 9% terhadap hasil belajar siswa, sedangkan 91% sisanya merupakan

pengaruh dari variabel-variabel lain diluar variabel yang diteliti. Variabel lain tersebut

misalnya kecerdasan, minat, motivasi belajar, faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat

(Wasliman, dalam Susanto 2012:12)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

60

Pada perhitungan persentase peningkatan selisih skor pretest ke posttest

terhadap hasil belajar diperoleh rerata selisih skor pretest pada kelompok kontrol

sebesar 39,70 dan rerata selisih skor posttest sebesar 78,03. Persentase peningkatan

pretest ke posttest pada kelompok kontrol berpengaruh sebesar 98%. Sedangkan selisih

skor rerata pretest pada kelompok eksperimen sebesar 43,44 dan selisih skor rerata

posttest sebesar 90,62. Persentase peningkatan skor pretest ke posttest pada kelompok

eksperimen berpengaruh sebesar 104%. Persentase peningkatan kedua kelompok

mengalami peningkatan tetapi kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok

kontrol.

Pada uji besar efek peningkatan skor pretest ke posttest kelompok kontrol

sebesar 0,88 yang setara dengan 88% berefek besar, sedangkan kelompok eksperimen

sebesar 0,92 yang setara dengan 92% berefek besar. Kedua kelompok memiliki efek

yang besar terhadap hasil belajar dikarenakan adanya variabel-variabel lain dari luar

yang diteliti seperti kecerdasan, minat, motivasi belajar, faktor keluarga, sekolah, dan

masyarakat (Wasliman dalam Susanto, 2012:12). Pada penelitian ini variabel diluar

penelitian berupa pengkondisian kelas yang kurang maksimal pada kelompok

eksperimen, karena perlakuan dilakukan pada setelah jam istirahat dan olahraga

sehingga siswa kurang aktif dan lama menangkap pembelajaran. Pada kelompok

kontrol perlakuan diberikan pada pagi hari sehingga kondisi siswa masih terlihat segar

dan besemangat. Sebagian siswa lebih aktif dan dapat dengan cepat menangkap

pelajaran. Pada kelompok kontrol dan eksperimen mendapatkan bimbingan tambahan

yang membuat mereka sudah mendapatkan pelajaran tersebut diluat pengetahuan

peneliti dan diluar jam sekolah. Meskipun, demikian besar efek peningkatan pretest ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

61

posttest kelompok eksperimen yang menggunakan model Problem Based Learning

(PBL) lebih besar dari pada kelompok kontrol. Langkah-langkah pembelajaran juga

berpengaruh terhadap besarnya hasil belajar siswa kelompok kontrol. Langkah-langkah

pembelajaran kelompok kontrol yang seharusnya hanya menggunakan metode

ceramah, tetapi peneliti menambahkan langkah-langkah pembelajaran menggunakan

pendekatan tematik integratif dan saintifik.

Kegiatan pembelajaran kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran

konvensional dengan metode ceramah serta tanya jawab. Guru memberikan penjelasan

kemudian siswa diminta untuk mendengarkan dan menulisnya. Berbeda dengan

kolompok eksperimen yang menggunakan model Problem Based Learning (PBL).

Siswa dihadapkan dengan permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik

belajar kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan.

kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja

kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dan mengembangkan kemampuan

berpikirnya. Fungsi guru disini hanya membimbing dan menjadi fasilitator.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

62

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Terdapat pengaruh hasil belajar pada model Problem Based Learning (PBL) kelas

V muatan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD Tarakanita Bumijo

Yogyakarta tahun 2017/2018. Hal itu ditunjukan pada hasil analisis uji signifikan

menggunkan statistik parametrik SPSS 16.0 For Windows Independent samples

t-test menunjukkan bahwa harga Sig. (2-tailed) yaitu 0,01 atau p < 0,05), maka

𝐻𝑛𝑢𝑙𝑙 ditolak dan 𝐻𝑖 diterima. Hal tersebut berarti ada perbedaan yang signifikan

antara rerata selisih skor pretest – posttest pada hasil belajar kelompok kontrol

dan kelompok eksperimen. Rerata selisih skor pretest – posttest terhadap hasil

belajar pada kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontorl. Kelompok

eksperimen dengan mean = 9,438 dan kelompok kontrol dengan mean = 7,667.

Besar pengaruh yang didapatkan dari model Problem Based Learning (PBL)

terhadap hasil belajar sebesar 0,31 atau 9% yang setara dengan efek menengah.

5.2 Keterbatasan Penelitian

5.2.1 Hasil penelitian ini hanya bisa digunakan di kelas V SD Tarakanita Bumijo dan

tidak bisa digunakan di SD lain.

5.2.2 Peneliti membutuhkan bantuan orang lain untuk pengkondisian kelas, dan

memastikan agar setiap langkah-langkah Problem Based Learning (PBL) sesuai

dengan RPP yang telah direncanakan sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

63

5.2.3 Penerapan model Problem Based Learning (PBL) membutuhkan waktu yang

lebih. Sehingga dalam penerapannya dilakukan secara benar dan tidak tergesa-

gesa.

5.2.4 Pada penelitian ini tingkat reliabilitas instrument masih dalam kategori cukup.

5.2.5 Pemilihan waktu pelaksanaan penelitian yang tidak tepat, sehingga konsentrasi

siswa dan semangat belajar siswa kurang maksaimal.

5.2.6 Setelah dikaji ulang, peneliti menyadari bahwa langkah-langkah pembelajaran

pada kelompok kontrol tidak menggunakan pendekatan tematik integratif dan

saintifik.

5.3 Saran

5.3.1 Peneliti selanjutnya, sebaiknya melakukan penelitian serupa di SD lain

5.3.2 Dalam pengondisian kelas, keterlibatan guru kelas sangat penting sehingga

pelaksanan model pembelajaran berjalan lancar.

5.3.3 Peneliti perlu membuat perencanaan yang matang sesusai dengan waktu dan

materi yang disampaikan agar dapat tersampaikan kepada siswa.

5.3.4 Peneliti selanjutnya, sebaiknya dapat meningkatkan reliabilitas instrumen hingga

masuk ke dalam kategori tinggi.

5.3.5 Pengambilan waktu penelitian sebaiknya dilakukan pada pagi hari, karena

kosentrasi siswa dan semangat belajar masih termaksimalkan.

5.3.6 Langkah-langkah pembelajaran pada kelompok kontrol sebaiknya hanya

menggunakan metode ceramah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

64

DAFTAR PUSTAKA

Andini, Jampel, & Sudarna. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Probelm Based

Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV di SD Gugus 2

Kecamatan Rendang Karangasem. Bali: Universitas Pendidikan Ganesha.

Azwar, S. (2016). Realibilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Best, J. W., & Kahn, J. V. (2006). Research in Education (tenth edition). Boston:

Pearson Education Inc.

Cohen, L., Manion, L., & Morrison, K. (2007). Research Method in Education (sixth

Edition). New York: Routledge.

Darmodjo, H., & Kaligis, J. (1991). Pendidikan IPA II. Jakarta: Dekdikbud.

Field, A. (2009). Discovering Statistics Using SPSS, Third Edition. London: SAGE.

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Progam SPSS.

Semarang: Universitas Diponegoro

Gunawan, A. (2006). Buku Pintar Sekolah Dasar. Jakarta: Lima Bintang.

Hurlock, E. (1988). Perkembangan Anak (Edisi 6/ Jilib 1). Jakarta: Erlangga.

Kemendikbud. (2017). Buku Guru Tema 2 Kelas V: Udara Bersih Bagi Kesehatan.

Jakarta: Kemendikbud.

___________. (2017). Buku Siswa Tema 2 Kelas V: Udara Bersih Bagi Kesehatan.

Jakarta: Kemendikbud.

Kusumah, W., & Dwitagama, D. (2009). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:

Permata Putri Media.

Muslich, M. (2011). Autentic Assesment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi.

Bandung: PT Refika Aditama.

Priyatno. (2012). Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik dengan

SPSS. Yogyakarta: Gava Media.

_______, D. (2008). Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta: Media Kom.

_______, D. (2010). Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian

Menggunakan SPSS dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran. Yogyakarta: Gava

Media.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

65

Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Putra, S. R. (2013). Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Yogyakarta:

Diva Press.

Rahyudi, H. (2014). Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Jawa

Barat: Nusa Media.

Rusman. (2010). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.

Jakarta: Rajawali Pers.

_______. (2011). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Rusmono. (2012). Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu Perlu.

Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana Prenada Media.

Santoso, S. (2012). Aplikasi SPSS pada Statistik Non Parametrik. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo.

Sarwono, J. (2010). Belajar Statistik Menjadi Mudah dan cepat PASW Statistics 18.

Yogyakarta: CV. Andi.

Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam kurikulum 2013.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Siregar. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan

Manual & SPSS. Jakarta: Kencana.

______, E., & Nara, H. (2011). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Sudarna, Dantes, & Tika. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Barbasis Masalah

Terhadap Aktifitas dan Hasil Belajar IPA Peserta Didik Kelas V SD Gugus II

Kecamatan Kuta. Bali: Universitas Pendidikan Ganesha.

Sugiyono. (2016). Metode penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsaputra. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.

Bandung: PT Refika Aditama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

66

Suparno, P. (2001). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisius.

Susanto, A. (2013). Teori Belajar & Pembelajaran Dasar. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Thobroni, M. (2015). Belajar& Pembelajaran . Yogyakarta: A-R Ruzz Media.

Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara.

______. (2014). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual.

Jakarta: Prenadamedia Group.

Wisudawati, A. W., & Eka, S. (2014). Meteologi Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi

Aksara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

67

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

68

Lampiran 1.1 Surat Telah Melakukan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

69

Lampiran 2.1 Silabus Eksperimen

SILABUS PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Tarakanita Bumijo

Kelas/Semester : VA/ 1 (satu)

Tema : 2. Udara Bersih Bagi Kesehatan

Subtema : 1. Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Pembelajaran ke : 2

Muatan Pelajaran : IPA, Bahasa Indonesia

Alokasi Waktu : 4 X 35 menit

Kompetensi Dasar Materi

Pokok Indikator

Kegiatan

Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber/Ba

han Alat

3.2 Menjelaskan

organ pernapasan

dan fungsinya pada

hewan dan manusia,

serta cara

memelihara

kesehatan organ

pernapasan manusia

4.2 Membuat model

sederhana organ

pernapasan manusia

Organ

pernapasa

n manusi

serta

gangguan

pernapasa

n pada

manusia

3.2.1 Menyebutkan

organ pernapasan

manusia melalui

media yang

digunakan (c1)

3.2.2 Menjelaskan

fungsi organ

pernapasan pada

manusia (c2)

3.2.3 Menganalisis

proses pernapasan

pada manusia. (c4)

3.2.4

Mengidentifikasi

Kegiatan awal

1. Guru mengucapkan

salam.

2. Siswa memimpin

doa pembuka

menurut agama dan

keyakinan masing-

masing.

3. Guru melakukan

presensi.

4. Guru membagikan

soal preetest

5. Siswa mengerjkan

soal pretest

Tes tertulis:

Soal Uraian

1 Hari ( 4

x 35

menit)

- https://w

ww.yout

ube.com

/watch?v

=wR5Tg

d84kQs

- Indriati,

dkk.

2010.

IPA 5:

Uuntuk

SD/MI

Kelas 5.

Jakarta:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

70

gangguan

pernapasan pada

manusia (c1)

4.2.1

Mendemonstrasika

n model sederhana

organ pernapasan

manusia

6. Motivasi

7. Apersepsi

8. Orientasi

Kegiatan Inti

a. Tahap 1 PBL: Fase

orientasi siswa

kepada masalah

1. Siswa diaja oleh

guru untuk

menghirup

oksigen dan

mengeluarkan

karbondioksida

(Mengamati) 2. Siswa

melakukan

menghirup

oksigen dan

mengeluarkan

karbondioksida

3. Guru

memberikan

pertanyaan

kepada siswa

“Apa yang

kamu rasakan?”,

“Mengapa

manusia

menghirup

Pusat

Perbuku

an,

Kementr

ian

Pendidik

an

Nasional

.

- Kemendi

kbud.

2017.

Buku

Guru

Tema 2

Kelas

V:Udara

Bersih

Bagi

Kesehata

n .

Jakarta:

Kemendi

kbud.

- Kemendi

kbud.

2017.

Buku

Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

71

oksigen dan

mengeluarkan

karbondioksida?

”, Bagaimana

prosesnya?”

4. Siswa

menjawab

pertanyaan yang

diberikan guru

5. Siswa

mengamati

gambar dan

video “Polusi

Asap”

6. Guru

memberikan

pertanyaan

kepada siswa “

Apa yang kalian

dapatkan dari

gambar dan

video tersebut?

7. Siswa

menjawab

pertanyaan yang

diberikan guru

Tema 2

Kelas V:

Udara

Bersih

Bagi

Kesehata

n.

Jakarta:

Kemendi

kbud.

- Maryant

o, dan

Purwant

o. Ilmu

Pengetah

uan

Alam 5:

Untuk

SD/MI

Kelas 5.

Jakarta:

Pusat

Perbuku

an,

kementri

an

Pendidik

an

Nasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

72

b. (Tahap 2 PBL: Fase

Mengorganisasikan

siswa)

8. Guru membagi

siswa menjadi

17 kelompok,

setiap kelompok

terdiri dari 2

siswa

9. Siswa diberikan

LKS pada siswa

10. Guru meminta

siswa untuk

berdiskusi

dengan teman

sekelompoknya

(Mengeksplora

si) 11. Siswa

melakukan

diskusi

12. Siswa

mengerjakan

LKS

13. Guru berkeliling

dan mengamati

siswa yang

bekerja,

menemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

73

kesulitan yang

dialami, dan

memberikan

kesempatan

mengenai hal-

hal yang belum

dimengerti

14. Siswa diberikan

bentuan oleh

guru

c. (Tahap 3 PBL: Fase

Membimbing

penyelidikan

individu dan

kelompok)

15. Guru

mendorong

siswa untuk

mengumpulkan

data dan

informasi

sebanyak-

banyaknya

16. Siswa diminta

untuk

mengaitkan

hubungan

berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

74

informasi yang

didapatkan

d. Tahap 4 PBL: Fase

mengembangkan

dan menyajikan

hasil karya)

17. Siswa

menyiapkan

laporan hasil

diskusi

kelompok

(Mengasosiasi) 18. Siswa

menyiapkan

laporan hasil

diskusi

kelompok

19. Guru meminta 3

perwakilan

kelompok untuk

mempresentasik

an hasil

diskusinya di

depan kelas

dengan

memilihnya

secara acak

(Mengkomunik

asikan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

75

20. Kelompok

melakukan

presentasi

e. (Tahap 5 PBL: Fase

Menganalisis dan

Mengevaluasi

proses

pemecahan

masalah)

21. Kelompok lain

diberikan

tanggapan

kepada

kelompok yang

presentasi di

depan kelas

22. Guru meminta

kepada

kelompok

presentasi untuk

menanggapi

tanggapan dari

kelompok yang

memberikan

tanggapan

kepada

kelompok

presentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

76

23. Kelompok lain

diberikan

kesempatan

untuk

memberikan

tanggapan yang

berbeda kepada

kelompok

presentasi

24. Guru meminta

kepada

kelompok

presentasi untuk

menanggapi

pertanyaan/sara

n dari kelompok

yang

memberikan

tanggapan

kepada

kelompok

presentasi

25. Guru

meluruskan

pemahaman

siswa yang

berkaitan

dengan hasil

presentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

77

26. Siswa mengamati

alat peraga sistem

pernapasan manusia

27. Siswa mengamati

cara penggunaan alat

peraga yang benar

28. Siswa diminta untuk

berdikusi kembali

bersama

kelompoknya untuk

menemukan apa saja

hasil yang diperoleh

dari penggunaan alat

peraga sistem

pernapasan manusia

29. Siswa diminta untuk

aktif dalam berdikusi

dengan teman

kelompoknya

30. Guru meminta 2

kelompok untuk

mempresentasikan

hasil diskusinya di

depan kelas serta

mempratekkan alat

peraga sistem

pernapasan manusia

31. Siswa menanggapi

hasil yang di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

78

presentasiakan

kepada kelompok

yang presentasi

32. Guru meluruskan

pemahaman siswa

yang berkaitan

dengan hasil

presentasi

.Kegiatan Penutup

a. Menyimpulkan

1. Siswa bersama guru

membuat

kesimpulan tentang

kegiatan

pembelajaran yang

telah dilakukan hari

ini.

b. Evaluasi

2. Guru memberikan

soal Posttest

3. Siswa mengerjakan

soal posttest

c. Refleksi

4. Guru memberikan

refleksi secara lisan

kepada siswa

“Bagaimana

perasaan setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

79

melakukan

pembelajaran?”

d. Tindak lanjut

5. Siswa diminta untuk

membuat bagan

pernapasan manusia

di rumah.

6. Siswa bersiap-siap

untuk pulang.

7. Guru meminta salah

satu siswa untuk

menyiapkan dan

memimpin doa.

8. Siswa berpamitan

dan memberi salam

kepada guru saat

pulang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

80

Lampiran 2.2 Silabus Kontrol

SILABUS PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Tarakanita Bumijo

Kelas/Semester : VB/ 1 (satu)

Tema : 2. Udara Bersih Bagi Kesehatan

Subtema : 1. Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Pembelajaran ke : 2

Muatan Pelajaran : IPA, Bahasa Indonesia

Alokasi Waktu : 4 X 35 menit

Kompetensi

Dasar

Materi

Pokok Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu Sumber/Bahan Alat

3.2

Menjelaskan

organ

pernapasan

dan fungsinya

pada hewan

dan manusia,

serta cara

memelihara

kesehatan

organ

pernapasan

manusia

Organ

pernapas

an

manusi

serta

ganggua

n

pernapas

an pada

manusia

3.2.1

Menyebutkan

organ pernapasan

manusia melalui

media yang

digunakan (c1)

3.2.2

Menjelaskan

fungsi organ

pernapasan pada

manusia (c2)

3.2.3

Menganalisis

proses

Kegiatan awal

1. Guru mengucapkan

salam.

2. Siswa memimpin doa

pembuka menurut

agama dan keyakinan

masing-masing.

3. Guru mengecek

kehadiran siswa.

4. Guru membagikan soal

preetest.

5. Motivasi

6. Apersepsi

7. Orientasi

Tes

tertulis:

Soal

Uraian

1 Hari ( 4 x

35 menit)

- https://www.youtub

e.com/watch?v=wR

5Tgd84kQs

- Indriati, dkk. 2010.

IPA 5: Uuntuk

SD/MI Kelas 5.

Jakarta: Pusat

Perbukuan,

Kementrian

Pendidikan

Nasional.

- Kemendikbud. 2017.

Buku Guru Tema 2

Kelas V:Udara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

81

4.2 Membuat

model

sederhana

organ

pernapasan

manusia

pernapasan pada

manusia. (c4)

3.2.4

Mengidentifikasi

gangguan

pernapasan pada

manusia (c1)

4.2.1

Mendemonstrasi

kan model

sederhana organ

pernapasan

manusia

Kegiatan Inti

1. Siswa membuka buku

paket tema 2 halaman

13.

2. Siswa menggali

informasi tentang

organ-organ

pernapasan manusia

melalui teks bacaan

yang disediakan.

3. Siswa menggaris

bawahi kata-kata

penting dalam bacaan

dengan bimbingan

guru

4. Siswa mendengarkan

penjelasan dari guru

tentang organ-organ

pernapasan manusia

dan fungsinya.

5. Siswa dengan

bimbingan guru

mencermati gambar

organ-organ

pernapasan manusia

dan membaca fungsi

tiap-tiap organ dengan

rinci.

Bersih Bagi

Kesehatan . Jakarta:

Kemendikbud.

- Kemendikbud. 2017.

Buku Siswa Tema 2

Kelas V: Udara

Bersih Bagi

Kesehatan. Jakarta:

Kemendikbud.

- Maryanto, dan

Purwanto. Ilmu

Pengetahuan Alam

5: Untuk SD/MI

Kelas 5. Jakarta:

Pusat Perbukuan,

kementrian

Pendidikan Nasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

82

6. Guru memberikan

pertanyaan mengenai

setiap fungsi organ

kepada siswa.

7. Siswa menjawab

pertanyaan guru.

8. Guru meluruskan

jawaban siswa yang

kurang tepat

9. Guru membagikan

LKS

10. Siswa diminta untuk

mengerjakan soal LKS

yang sudah dibagikan

mengenai organ

pernapasan dan

mengenai teks

informasi melalui buku

paket yang ada.

11. 5 orang siswa diminta

untuk

mempresentasikan

hasil mengerjakan

LKS

12. Siswa lain diminta

untuk memperhatikan

kelompok yang sedang

presentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

83

13. Siswa lain menanggapi

presentasi temannya.

14. Guru meluruskan

pemahaman siswa

mengenai pemahaman

siswa yang belum tepat

Kegiatan Penutup

a. Menyimpulkan

1. Guru bersama siswa

membuat kesimpulan

tentang kegiatan

pembelajaran yang

telah dilakukan hari

ini.

b. Evaluasi

2. Guru membagika soal

posttest.

3. Siswa mengerjakan

posttest.

c. Refleksi

4. Guru memberikan

refleksi secara lisan

kepada siswa

“Bagaimana perasaan

setelah melakukan

pembelajaran?”

d. Tindak lanjut

5. Siswa diminta untuk

membuat bagan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

84

pernapasan manusia di

rumah.

6. Guru meminta salah

satu siswa untuk

menyiapkan dan

memimpin doa.

7. Siswa berpamitan dan

memberi salam kepada

guru saat pulang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

88

Lampiran 2.3 RPP Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Tarakanita Bumijo

Kelas/Semester : V / 1 (satu)

Tema : 2. Udara Bersih Bagi Kesehatan

Subtema : 1. Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Pembelajaran ke : 2

Muatan Pelajaran : IPA, Bahasa Indonesia

Alokasi Waktu : 4 X 35

A. Kompetensi Inti (KI):

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya

diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,

membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk

ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

di sekolah, dan tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam

karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam

tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

89

B. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar No Indikator No Tujuan Pembelajaran

IPA

3.2 Menjelaskan organ

pernapasan dan fungsinya

pada hewan dan manusia,

serta cara memelihara

kesehatan organ pernapasan

manusia

3.2.1

Menyebutkan organ pernapasan

manusia melalui media yang

digunakan (c1)

3.2.1.1 Melalui pengamatan, siswa

mampu menyebutkan organ

pernapasan manusia melalui

media yang digunakan (c1)

3.2.2 Menjelaskan fungsi organ

pernapasan pada manusia (c2) 3.2.2.1 Melalui diskusi, siswa mampu

menjelaskan fungsi organ

pernapasan pada manusia

3.2.3 Menganalisis proses pernapasan

pada manusia. (c4) 3.2.3.1 Melalui diskusi, siswa mampu

menganalisis proses

pernapasan ada manusia

3.2.4 Mengidentifikasi gangguan

pernapasan pada manusia (c1) 3.2.4.1 Melalui pengamatan, siswa

mampu mengidentifikasi

gangguan pernapasan

4.2 Membuat model sederhana

organ pernapasan manusia 4.2.1 Mendemonstrasikan model

sederhana organ pernapasan

manusia

4.2.1.1 Melalui presentasi, siswa

mampu mendemonstrasikan

model sederhana organ

pernapasan manusia

Bahasa Indonesia

3.2 Mengklasifikasi informasi

yang didapat dari buku ke

dalam aspek: apa, di mana,

kapan, siapa, mengapa, dan

bagaimana

3.2.1 Mendeskripsikan informasi yang

didapat dari buku ke dalam aspek

apa, dimana, kapan, siapa,

mengapa, dan bagaimana.

3.2.1.1 Melalui tanya jawab, siswa

mampu mendeskripsikan

informasi yang didapat dari

buku ke dalam aspek apa,

dimana, kapan, siapa,

mengapa, dan bagaimana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

90

4.2 Menyajikan hasil klasifikasi

informasi yang didapat dari

buku yang dikelompokkan

dalam aspek: apa, di mana,

kapan, siapa, mengapa, dan

bagaimana menggunakan

kosakata baku

4.2.1 Membuat pertanyaan dan

jawaban berdasarkan teks yang

terdapat dibuku.

4.2.1.1 Melalui diskusi, siswa mampu

membuat pertanyaan dan

jawaban berdasarkan teks

yang terdapat pada buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

91

C. Materi Pembelajaran

IPA

Sistem pernapasan manusia

Bahasa Indonesia

Menulis informasi menggunakan 5W+1H

D. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Tematik Integratif, Saintifik

2. Model : PBL (Problem Based Learning)

3. Metode : Diskusi, tanya-jawab, pengamatan, penugasan, dll

E. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Pembelajaran

1. Media : ICT, LKS, dan toples pernapasan manusia.

2. Alat/Bahan : toples, cutter, selang, balon.

3. Sumber Belajar:

https://www.youtube.com/watch?v=wR5Tgd84kQs

Indriati, dkk. 2010. IPA 5: Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional.

Kemendikbud. 2017. Buku Guru Tema 2 Kelas V:Udara Bersih

Bagi Kesehatan . Jakarta: Kemendikbud.

Kemendikbud. 2017. Buku Siswa Tema 2 Kelas V: Udara Bersih

Bagi Kesehatan. Jakarta: Kemendikbud.

Maryanto, dan Purwanto. Ilmu Pengetahuan Alam 5: Untuk SD/MI

Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, kementrian Pendidikan

Nasional

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Penggalan 1 (4 x 35 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

waktu

Penda-

huluan

1. Guru mengucapkan salam.

2. Siswa memimpin doa pembuka menurut agama dan

keyakinan masing-masing.

3. Guru melakukan presensi.

4. Guru membagikan soal pretest

5. Siswa mengerjakan soal pretest

a. Motivasi :

6. Guru mengajak siswa untuk melakukan ‘tepuk semangat’

agar siswa bersemangat dalam mengikuti pelajaran hari ini.

b. Apersepsi :

7. Guru melakukan tanya jawab mengenai materi

sebelumnya. (alat pernapasan pada manusia dan hewan).

c. Orientasi :

8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai serta pembelajaran yang akan dilaksanakan.

35 menit

Kegiatan

Inti

b. Tahap 1 PBL: Fase orientasi siswa kepada masalah

1. Siswa diajak oleh guru untuk menghirup oksigen dan

mengeluarkan karbondioksida (Mengamati) 60 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

92

2. Siswa melakukan menghirup oksigen dan

mengeluarkan karbondioksida

3. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa “Apa yang

kamu rasakan?”, “Mengapa manusia menghirup

oksigen dan mengeluarkan karbondioksida?”,

Bagaimana prosesnya?”

4. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru

5. Siswa mengamati gambar dan video “Polusi Asap”

6. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa “ Apa yang

kalian dapatkan dari gambar dan video tersebut?

7. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru

c. (Tahap 2 PBL: Fase Mengorganisasikan siswa)

8. Guru membagi siswa menjadi 17 kelompok, setiap

kelompok terdiri dari 2 siswa

9. Siswa berkumpul membentuk kelompok

10. Siswa diberikan LKS pada siswa

11. Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan teman

sekelompoknya (Mengeksplorasi)

12. Siswa melakukan diskusi

13. Siswa mengerjakan LKS

14. Guru berkeliling dan mengamati siswa yang bekerja,

menemukan kesulitan yang dialami, dan memberikan

kesempatan mengenai hal-hal yang belum dimengerti

15. Siswa diberikan bentuan oleh guru

d. (Tahap 3 PBL: Fase Membimbing penyelidikan

individu dan kelompok)

16. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan data dan

informasi sebanyak-banyaknya

17. Siswa diminta untuk mengaitkan hubungan

berdasarkan informasi yang didapatkan

e. Tahap 4 PBL: Fase mengembangkan dan menyajikan

hasil karya)

18. Siswa menyiapkan laporan hasil diskusi kelompok

(Mengasosiasi) 19. Siswa menyiapkan laporan hasil diskusi kelompok

20. Guru meminta 3 perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas

dengan memilihnya secara acak

(Mengkomunikasikan) 21. Kelompok melakukan presentasi

f. (Tahap 5 PBL: Fase Menganalisis dan Mengevaluasi

proses pemecahan masalah)

22. Kelompok lain diberikan tanggapan kepada kelompok

yang presentasi di depan kelas

23. Guru meminta kepada kelompok presentasi untuk

menanggapi tanggapan dari kelompok yang

memberikan tanggapan kepada kelompok presentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

93

24. Kelompok lain diberikan kesempatan untuk

memberikan tanggapan yang berbeda kepada kelompok

presentasi

25. Guru meminta kepada kelompok presentasi untuk

menanggapi pertanyaan/saran dari kelompok yang

memberikan tanggapan kepada kelompok presentasi

26. Guru meluruskan pemahaman siswa yang berkaitan

dengan hasil presentasi

27. Siswa mengamati alat peraga sistem pernapasan manusia

28. Siswa mengamati cara penggunaan alat peraga yang benar

29. Siswa diminta untuk berdikusi kembali bersama

kelompoknya untuk menemukan apa saja hasil yang

diperoleh dari penggunaan alat peraga sistem pernapasan

manusia

30. Siswa diminta untuk aktif dalam berdikusi dengan teman

kelompoknya

31. Guru meminta 2 kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusinya di depan kelas serta mempratekkan alat peraga

sistem pernapasan manusia

32. Siswa menanggapi hasil yang di presentasiakan kepada

kelompok yang presentasi

33. Guru meluruskan pemahaman siswa yang berkaitan dengan

hasil presentasi.

Penutup

a. Menyimpulkan

1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan hari ini.

b. Evaluasi

2. Guru memberikan soal Posttest

3. Siswa mengerjakan soal posttest

e. Refleksi

4. Guru memberikan refleksi secara lisan kepada siswa

“Bagaimana perasaan setelah melakukan pembelajaran?”

f. Tindak lanjut

5. Siswa diminta untuk membuat bagan pernapasan manusia

di rumah.

6. Siswa bersiap-siap untuk pulang.

7. Guru meminta salah satu siswa untuk menyiapkan dan

memimpin doa.

8. Siswa berpamitan dan memberi salam kepada guru saat

pulang.

35 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

94

G. Teknik Penilaian

Ranah Indikator Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Instrumen

Pengetahuan IPA

3.2.1Menyebutkan organ pernapasan manusia

melalui media yang digunakan (c1)

3.2.2 Menjelaskan fungsi organ pernapasan pada

(c2)

3.2.3 Menganalisis proses pernapasan pada manusia.

(c4)

3.2.4 Mengidentifikasi gangguan pernapasan pada

manusia (c1)

Tes tertulis Soal pretest dan

posttest

Soal esay

Keterampilan IPA

4.2.1 Mendemonstrasikan model sederhana organ

pernapasan manusia

Bahasa Indonesia

4.2.1 Membuat pertanyaan dan jawaban berdasarkan

teks yang terdapat di buku.

- Praktek

- Produk

Isian Skor Lembar

penilaian

praktik dan

produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

95

Lampiran 2.4 RPP Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SD Tarakanita Bumijo

Kelas/Semester : V / 1 (satu)

Tema : 2. Udara Bersih Bagi Kesehatan

Subtema : 1. Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Pembelajaran ke : 2

Muatan Pelajaran : IPA, Bahasa Indonesia

Alokasi Waktu : 4 X 35 menit

B. Kompetensi Inti (KI):

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan

tetangganya.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam

karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan

dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak

mulia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

96

B. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar No Indikator No Tujuan Pembelajaran

IPA

3.2 Menjelaskan organ

pernapasan dan fungsinya

pada hewan dan manusia,

serta cara memelihara

kesehatan organ pernapasan

manusia

3.2.1

Menyebutkan organ

pernapasan manusia melalui

media yang digunakan (c1)

3.2.1.1 Melalui tanya jawab, siswa mampu

menyebutkan organ pernapasan

manusia melalui media yang

digunakan (c1)

3.2.2 Menjelaskan fungsi organ

pernapasan pada manusia (c2) 3.2.2.1 Melalui pengamatan, siswa mampu

menjelaskan fungsi organ

pernapasan pada manusia

3.2.3 Menganalisis proses

pernapasan pada manusia.

(c4)

3.2.3.1 Melalui pengamatan, siswa mampu

mengalisis proses pernapasan ada

manusia

3.2.4 Mengidentifikasi gangguan

pernapasan pada manusia (c1) 3.2.4.1 Melalui pengamatan, siswa mampu

mengidentifikasi gangguan

pernapasan

4.2 Membuat model sederhana

organ pernapasan manusia 4.2.1 Mendemonstrasikan model

sederhana organ pernapasan

manusia

4.2.1.1 Melalui presentasi, siswa mampu

mendemonstrasikan model

sederhana organ pernapasan

manusia

Bahasa Indonesia

3.2 Mengklasifikasi informasi

yang didapat dari buku ke

dalam aspek: apa, di mana,

kapan, siapa, mengapa, dan

bagaimana

3.2.1 Mendeskripsikan informasi

yang didapat dari buku ke

dalam aspek apa, dimana,

kapan, siapa, mengapa, dan

bagaimana.

3.2.1.1 Melalui pengamatan, siswa mampu

mendeskripsikan informasi yang

didapat dari buku ke dalam aspek

apa, dimana, kapan, siapa, mengapa,

dan bagaimana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

97

4.2 Menyajikan hasil klasifikasi

informasi yang didapat dari

buku yang dikelompokkan

dalam aspek: apa, di mana,

kapan, siapa, mengapa, dan

bagaimana menggunakan

kosakata baku

4.2.1 Membuat pertanyaan dan

jawaban berdasarkan teks

yang terdapat dibuku.

4.2.1.1 Melalui diskusi, siswa mampu

membuat pertanyaan dan jawaban

berdasarkan teks yang terdapat pada

buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

98

C. Materi Pembelajaran

IPA

Sistem pernapasan manusia

Bahasa Indonesia

Menulis informasi menggunakan 5W+1H

D. Metode

Ceramah

E. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Pembelajaran

1. Media : LKS

2. Alat/Bahan : Bolpoin dan pensil

3. Sumber Belajar:

Indriati, dkk. 2010. IPA 5: Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta:

Pusat Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional.

Kemendikbud. 2017. Buku Guru Tema 2 Kelas V:Udara

Bersih Bagi Kesehatan . Jakarta: Kemendikbud.

Kemendikbud. 2017. Buku Siswa Tema 2 Kelas V: Udara

Bersih Bagi Kesehatan. Jakarta: Kemendikbud.

Maryanto, dan Purwanto. Ilmu Pengetahuan Alam 5: Untuk

SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, kementrian

Pendidikan Nasional

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Penggalan 1 (4 x 35 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

waktu

Penda-

huluan

1. Guru mengucapkan salam.

2. Siswa memimpin doa pembuka menurut agama dan

keyakinan masing-masing.

3. Guru mengecek kehadiran siswa.

4. Guru membagikan soal preetest.

a. Motivasi :

5. Siswa diajak untuk untuk melakukan ‘tepuk semangat’

agar siswa bersemangat dalam mengikuti pelajaran hari

ini.

b. Apersepsi :

6. Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai materi

sebelumnya.

c. Orientasi :

7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai serta pembelajaran yang akan dilaksanakan.

35 menit

Kegiatan

Inti

1. Siswa membuka buku paket tema 2 halaman 13.

2. Siswa menggali informasi tentang organ-organ

pernapasan manusia melalui teks bacaan yang disediakan.

3. Siswa menggaris bawahi kata-kata penting dalam bacaan

dengan bimbingan guru

4. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang organ-

organ pernapasan manusia dan fungsinya.

60 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

99

5. Siswa dengan bimbingan guru mencermati gambar organ-

organ pernapasan manusia dan membaca fungsi tiap-tiap

organ dengan rinci.

6. Guru memberikan pertanyaan mengenai setiap fungsi

organ kepada siswa.

7. Siswa menjawab pertanyaan guru.

8. Guru meluruskan jawaban siswa yang kurang tepat

9. Guru membagikan LKS

10. Siswa diminta untuk mengerjakan soal LKS yang sudah

dibagikan mengenai organ pernapasan dan mengenai teks

informasi melalui buku paket yang ada.

11. 5 orang siswa diminta untuk mempresentasikan hasil

mengerjakan LKS

12. Siswa lain diminta untuk memperhatikan kelompok yang

sedang presentasi

13. Siswa lain menanggapi presentasi temannya.

14. Guru meluruskan pemahaman siswa mengenai

pemahaman siswa yang belum tepat

Penutup

a. Menyimpulkan

1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang

kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan hari ini.

b. Evaluasi

2. Guru membagika soal posttest.

3. Siswa mengerjakan posttest.

c. Refleksi

4. Guru memberikan refleksi secara lisan kepada siswa

“Bagaimana perasaan setelah melakukan pembelajaran?”

d. Tindak lanjut

5. Siswa diminta untuk membuat bagan pernapasan manusia

di rumah.

6. Guru meminta salah satu siswa untuk menyiapkan dan

memimpin doa.

7. Siswa berpamitan dan memberi salam kepada guru saat

pulang.

35 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

100

Teknik Penilaian

Ranah Indikator Teknik

Penilaian

Bentuk Penilaian Instrumen

Pengetahuan IPA

3.2.1Menyebutkan organ pernapasan manusia melalui

media yang digunakan (c1)

3.2.2 Menjelaskan fungsi organ pernapasan pada (c2)

3.2.3 Menganalisis proses pernapasan pada manusia.

(c4)

3.2.4 Mengidentifikasi gangguan pernapasan pada

manusia (c1)

Tes tertulis Soal pretest dan

posttest

Soal esay

Keterampilan IPA

4.2.1 Mendemonstrasikan model sederhana organ

pernapasan manusia

Bahasa Indonesia

4.2.1 Membuat pertanyaan dan jawaban berdasarkan

teks yang terdapat di buku.

- Praktek

- Produk

Isian Skor Lembar penilaian

praktik dan

produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

101

Lampiran 2.5 LKS Kelompok Eksperimen

LEMBAR KERJA SISWA

Nama:

1.

2.

Kelas:

A. Langkah-langkah

1. Berdoalah sebelum mengerjakan

2. Kerjakan bersama teman kelompokmu

3. Mengerjakan sesuai dengan petunjuk yang diberikan guru

B. Kegiatan belajar

Kegiatan belajar 1 “Berpikir”

Ulangi kembali praktik menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida.

Jawablah soal-soal di bawah ini

1. Ceritakan yang kalian rasakan saat melakukan praktik mengirup oksigen

dan mengeluarkan karbondioksida

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

2. Diskusikan dengan teman kelompok. Organ pernapasan apa saja yang

membantu dalam proses menghirup oksigen dan mengeluarkan

karbondioksida. Coba kalian jelaskan setiap organ yang kalian sebutkan!

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

102

3. Isilah bagan pada gambar 1 dan 2 di bawah ini

Gambar 1 Gambar 2

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

4. Diskusikan dengan teman kelompokmu. Bagaimana proses oksigen yang

kalian hirup sampai mengeluarkan karbondioksida? Jelaskan!

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

Kegiatan belajar 2 “Berpikir”

Budi sangat senang sekali berolahraga. Olahraga yang sering melakukan

olahraga lari yang dilakukan setiap pagi hari bersama temannya. Selesai lari

pagi pernapasan Budi menjadi cepat dan jantungnya berdenyut dengan

kencang.

Dari pemasalahan di atas, diskusikan dengan teman kelompokmu.

1. Mengapa setiap selesai lari pagi pernapasan Budi menjadi cepat dan

jantungnya berdenyut kencang? Jelaskan!

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

2. Bagamana hubungan pernapasan yang cepat dengan jantung yang

berdenyut dengan kencang? Jelaskan!

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

103

Kegiatan belajar 3 “Berpikir”

Dari gambar diatas jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

1. Apa pengaruh gambar di atas dengan penyakit yang mengganggu organ

pernapasan manusia? Jelaskan!

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

2. Sebutkan penyakit yang mengganggu organ pernapasan manusia dan

bagaimana cara pencegahannya?

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

Kegiatan belajar 4 “Berlatih”

Buatlah 5 pertanyaan beserta jawabannya mengenai sisterm pernapasan

manusia (organ pernapasan, proses pernapasan, penyakit gangguan

pernapasan, dan pencegahannya). Pertanyaan harus mengandung unsur-unsur

5W+1H.

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

104

Lampiran 2.6 Lampiran Kelompok Kontrol

LEMBAR KERJA SISWA

Nama:

Kelas:

A. Langkah-langkah

1. Berdoalah sebelum mengerjakan

2. Mengerjakan sesuai dengan petunjuk yang diberikan guru

B. Kegiatan belajar

Kegiatan belajar 1 “Menulis”

Kamu telah membaca bacaan ”Sistem Pernapasan pada Manusia”.

1. Dari bacaan tersebut buatlah pertanyaan menggunakan kata tanya: apa, di

mana, kapan, mengapa, dan bagaimana. Tuliskan pertanyaan sebanyak-

banyaknya.

2. Dari pertanyaan tersebut, tuliskan jawabannya.

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

105

Kegiatan belajar 2 “Berkreasi”

Buatlah bagan organ pernapasan pada manusia!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

106

Kegiatan belajar 3 “Berpikir”

Cara Kerja

1. Carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang kebiasaan yang dapat

memengaruhi kesehatan alat pernapasan manusia.

2. Isilah tabel seperti berikut.

Tabel Kebiasaan yang Memengaruhi Alat Pernapasan

No Kebiasaan yang Baik Kebiasaan yang Tidak Baik

1

2

3

4

5

Pertanyaan

1. Bagaimana cara memelihara kesehatan alat pernapasanmu?

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

2. Penyakit apa sajakah yang dapat menyerang alat pernapasan manusia?

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

107

Lampiran 3.1 Soal Pretest

PRETEST

Nama :

Kelas :

1. Sebutkan nama organ pernapasan pada nomor 1, 6, 8, 10!

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………………….………………………………………………

………………....……………………………………………………………

2. Tulislah apa yang kamu ketahui tentang organ pernapsan trakea, bronkus, dan

alveolus!

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

……………………….…………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

3. Jelaskan secara singkat proses pernapasan pada manusia!

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

……………………….…………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

108

4. Pada saat kita selesai berolahraga, frekuensi bernapas kita akan lebih cepat dari

dibandingkan dengan pada waktu kita tidak berolahraga. Mengapa demikian?

jelaskan!

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

……………………….…………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

5. Sebutkan 3 penyakit yang menyerang paru-paru dan bagaimana mencegahnya!

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

……………………….…………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

109

Lampiran 3.2 Kunci Jawaban Pretest

Kunci Jawaban Pretest

1. Organ pada gambar (skor 4)

1 (Hidung), 6 (Tenggorokan), 8 (paru-paru), 10 (bronkus)

2. Organ pernapasan trakea, brokus, dan alveolus (skor 4)

Trakea, Pada trakea terdapat jaringan yang disebut silia yang akan bergerak

dan mendorong keluar debu-debu dan bakteri yang masuk.

Brokus, Bronkus merupakan percabangan dari trakea serta terdiri atas

bronkus kiri dan bronkus kanan.

Alveolus, terdapat di dalam paru-paru merupakan tempat terjadinya

pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Alveolus dikelilingi kapiler-

kapiler darah. Alveolus berbentuk seperti buah anggur.

3. Proses pernapasan pada manusia (skor 4)

Udara masuk ke dalam tubuh melalui lubang hidung, lalu masuk ke dalam

batang tenggorokan. Batang tenggorokan adalah sebuah pipa mulai dari

belakang hidung dan mulut, lalu turun ke paru-paru. Dari batang tenggorokan

udara masuk ke dalam paru-paru. Di dalam paru-paru, oksigen terserap ke

dalam pembuluh darah halus. Sebaliknya, gas karbon dioksida dari pembuluh

darah masuk ke dalam paru-paru dan selanjutnya dibuang saat kita

mengembuskan napas.

4. Frekuensi pernapasan akan lebih cepat sehabis napas (skor 4)

Kita menghirup udara dan mesukannya ke paru-paru. Paru-paru mengambil

oksigen dari udara dan kemudian diedarkan keseluruh tubuh. Saat berlari kita

memerlukan lebih banyak oksigen karena bertambahnya karbondioksida dalam

darah ketika berlari. Reaksi yang dilakukan oleh pusat pernapasan ini adalah

dengan cara mempercepat pernapasan, agar oksigen dihirup lebih banyak. Saat

frekuensi napas kita meningkat maka denyut nadi pun bertambah cepat

dikarenakan jumlah oksigen dalam darah yang bertambah banyak sehingga

memperkeras kerja jantung dalam memompa darah, ini menyebabkan

frekuensi jantung juga meningkat ketika berlari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

110

5. Gangguan pernapasan manusia (skor 4)

Sesak napas merupakan gangguan pernapasan karena udara yang tercemar

oleh asap. Asap dapat berasal dari pembakaran sampah, kendaraan

bermotor, dan rokok. Selain asap, debu juga dapat mengakibatkan sesak

napas.

Asma yaitu gangguan pernapasan karena penyempitan saluran pernapasan.

Menyempitnya saluran pernapasan dapat terjadi karena beberapa hal yaitu:

1) Udara yang tercemar oleh asap dan debu, 2) Udara yang terlalu dingin,

3) Keadaan jiwa penderita, misalnya stres dan tekanan emosi.

Radang paru-paru karena bakteri Tuberkulosis. Radang yang disebabkan

oleh bakteri ini biasa disebut TBC paru-paru.

Bronkitis yaitu adanya peradangan pada batang tenggorok (bronkus).

Cara mencegahnya gangguan pernapasan

Jaga kebersihan udara

Hindari kebiasaan merokok

Berolahraga teratur

Banyak minum air putih

Istirahat yang cukup

Imunisasi BCG

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

111

Lampiran 3.3 Soal Posttest

POSTTEST

Nama :

Kelas :

1.

Tuliskan 4 organ pernapasan pada gambar diatas!

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

2. Jelaskan 3 organ pernapasan pada manusia!

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

3. Jelaskan proses pernapasan yang terjadi di dalam tubuh manusia?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

4. Mengapa pada saat berlari atau selesai berolahraga kita memerlukan banyak

oksigen? Jelaskan!

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

5. Berikanlah 3 contoh cara mencegah gangguan pernapasan pada manusia!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

112

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

113

Lampiran 3.4 Kunci Jawaban Posttest

Kunci jawaban Posttest

1. Organ pernapasan pada gambar. (skor 4)

a. Hidung

b. Faring

c. Laring

d. Trakea

e. Bronkus

f. Paru-paru

g. Diafragma

2. Organ pernapasan pada manusia (skor 4)

Faring, merupakan persimpangan antara saluran pernapasan pada bagian

depan dan saluran pencernaan pada bagian belakang.

Laring, laring atau tekak (jakun) terdapat di bagian belakang faring.

Laring terdiri atas sembilan susunan tulang rawan berbentuk kotak.

Trakea, pada trakea terdapat jaringan yang disebut silia yang akan

bergerak dan mendorong keluar debu-debu dan bakteri yang masuk.

Brokus, merupakan percabangan dari trakea serta terdiri atas bronkus kiri

dan bronkus kanan.

Bronkiolus, merupakan percabangan dari bronkus.

Alveolus, terdapat di dalam paru-paru merupakan tempat terjadinya

pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Alveolus dikelilingi kapiler-

kapiler darah. Alveolus berbentuk seperti buah anggur.

3. Proses pernapasan pada manusia (skor 4)

Udara masuk ke dalam tubuh melalui lubang hidung, lalu masuk ke dalam

batang tenggorokan. Batang tenggorokan adalah sebuah pipa mulai dari

belakang hidung dan mulut, lalu turun ke paru-paru. Dari batang tenggorokan

udara masuk ke dalam paru-paru. Di dalam paru-paru, oksigen terserap ke

dalam pembuluh darah halus. Sebaliknya, gas karbon dioksida dari pembuluh

darah masuk ke dalam paru-paru dan selanjutnya dibuang saat kita

mengembuskan napas.

4. Penyebab frekuensi pernapasan menjadi cepat setelah berolahraga (skor 4)

Kita menghirup udara dan mesukannya ke paru-paru. Paru-paru mengambil

oksigen dari udara dan kemudian diedarkan keseluruh tubuh. Saat berlari kita

memerlukan lebih banyak oksigen karena bertambahnya karbondioksida dalam

darah ketika berlari. Reaksi yang dilakukan oleh pusat pernapasan ini adalah

dengan cara mempercepat pernapasan, agar oksigen dihirup lebih banyak. Saat

frekuensi napas kita meningkat maka denyut nadi pun bertambah cepat

dikarenakan jumlah oksigen dalam darah yang bertambah banyak sehingga

memperkeras kerja jantung dalam memompa darah, ini menyebabkan

frekuensi jantung juga meningkat ketika berlari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

114

5. 3 contoh cara mencegah gangguan pernapasan (skor 4)

Menghindari asap rokok, debu, polusi, dll.

Gunakan masker ketika berada dilingkungan yang membahayakan

kesehatan

Mendapatkan imunisasi atau vaksin

Mnghindari kontak langsung dnegan penderita penyakit pernapasan lainnya

agar tidak menular

Menjaga pola tidur yang teratur dan makan makanan yang bergizi

Lakukan pemerikasaan kesehatan secara teratur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

115

Lampiran 3.5 Rubrik Penilaian dan Pedoman Penskoran

Rubrik Penilaian dan Pedoman Penskoran

Soal Pretest dan Posttest

No. Variabel Indikator Soal Kriteria Skor

1. Hasil

belajar

Menyebutkan organ

pernapasan manusia

melalui media yang

digunakan (c1)

1 Jika menuliskan

4 organ

pernapasan

dengan benar

4

Jika menuliskan

3 organ dengan

benar

3

Jika menuliskan

2 organ dengan

benar

2

Jika memberikan

1, menjawab

benar dan tidak

menjawab.

1

Menjelaskan fungsi

organ pernapasan

pada manusia (c2)

2 Jika menjelaskan

3 organ

pernapasan

manusia dengan

benar

4

Jika menjelaskan

2 organ

pernapasan

dengan benar

3

Jika menjelaskan

1 organ

pernapasan

manusia dengan

benar

2

Jika menjelaskan

organ pernapasan

kurang benar,

menjawab salah

dan tidak

menjawab.

1

Menganalisis proses

pernapasan pada

manusia. (c4)

3 Jika menjelaskan

proses

pernapasan

dengan benar,

jelas dan

lengkap.

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

116

Jika menjelaskan

proses

pernapasan

dengan benar,

jelas tetapi tidak

lengkap.

3

Jika menjelaskan

proses

pernapasan

dengan benar

tetapi tidak tepat

dan jelas

2

Jika menjawab

salah dan tidak

menjawab.

1

Menganalisis proses

pernapasan pada

manusia. (c4)

4 Jika menjelaskan

perbedaan proses

pernapasan pada

manusia benar

dan jelas.

4

Jika menjelaskan

perbedaan proses

pernapasan pada

manusia dengan

benar tetapi

kurang jelas.

3

Jika menjelaskan

perbedaaan

proses perapasan

manusia dengan

benar tetapi tidak

tepat dan jelas.

2

Jika menjelaskan

perbedaan proses

pernapasan

manusia

menjawab salah

dan tidak

menjawab.

1

Mengidentifikasi

gangguan pernapasan

pada manusia (c1)

5 Jika memberikan

3 contoh cara

mencegah

gangguan

pernapasan

dengan benar dan

dijelaskan.

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

117

Jika memberikan

2 contoh cara

mencegah

gangguan

pernapasan

dengan benar

tetapi belum

dijelaskan.

3

Jika memberikan

1 contoh cara

mencegah

gangguan

pernapasan

dengan benar dan

dijelaskan.

2

Jika

menyebutkan

gangguan

pernapasan tetapi

kurang benar,

menjawab salah

dan tidak

menjawab

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

118

Lampiran 3.6 Hasil Analisis SPSS Uji Validitas

3.6.1 Hasil Analisis Validitas Soal Pretest

Correlations

Soal1 Soal2 Soal3 Soal4 Soal5 Soal6 Total

Soal1 Pearson Correlation 1 .282 -.260 .261 .072 .127 .523**

Sig. (2-tailed) .111 .144 .143 .692 .483 .003

N 33 33 33 33 33 33 30

Soal2 Pearson Correlation .282 1 .515** .786** .346*

-

.562** .724**

Sig. (2-tailed) .111 .002 .000 .049 .001 .000

N 33 33 33 33 33 33 30

Soal3 Pearson Correlation -.260 .515** 1 .331 .266

-

.562** .264

Sig. (2-tailed) .144 .002 .060 .135 .001 .159

N 33 33 33 33 33 33 30

Soal4 Pearson Correlation .261 .786** .331 1 .479**

-

.602** .610**

Sig. (2-tailed) .143 .000 .060 .005 .000 .000

N 33 33 33 33 33 33 30

Soal5 Pearson Correlation .072 .346* .266 .479** 1 -.436* .444*

Sig. (2-tailed) .692 .049 .135 .005 .011 .014

N 33 33 33 33 33 33 30

Soal6 Pearson Correlation .127

-

.562**

-

.562**

-

.602** -.436* 1 .454*

Sig. (2-tailed) .483 .001 .001 .000 .011 .012

N 33 33 33 33 33 33 30

Total Pearson Correlation .523** .724** .264 .610** .444* .454* 1

Sig. (2-tailed) .003 .000 .159 .000 .014 .012

N 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-

tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-

tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

119

3.6.1 Hasil Analisis Validitas Soal Posttest

Correlations

Soal1 Soal2 Soal3 Soal4 Soal5 Soal6 Total

Soal1 Pearson Correlation 1 .153 -.060 -.265 -.163 .330 .451*

Sig. (2-tailed) .395 .741 .136 .364 .061 .012

N 33 33 33 33 33 33 30

Soal2 Pearson Correlation .153 1 .329 .462** .238 -.287 .667**

Sig. (2-tailed) .395 .062 .007 .183 .105 .000

N 33 33 33 33 33 33 30

Soal3 Pearson Correlation -.060 .329 1 .224 .346*

-

.537** .336

Sig. (2-tailed) .741 .062 .210 .048 .001 .069

N 33 33 33 33 33 33 30

Soal4 Pearson Correlation -.265 .462** .224 1 .351* -.378* .440*

Sig. (2-tailed) .136 .007 .210 .045 .030 .015

N 33 33 33 33 33 33 30

Soal5 Pearson Correlation -.163 .238 .346* .351* 1 -.191 .529**

Sig. (2-tailed) .364 .183 .048 .045 .286 .003

N 33 33 33 33 33 33 30

Soal6 Pearson Correlation .330 -.287

-

.537** -.378* -.191 1 .558**

Sig. (2-tailed) .061 .105 .001 .030 .286 .001

N 33 33 33 33 33 33 30

Total Pearson Correlation .451* .667** .336 .440* .529** .558** 1

Sig. (2-tailed) .012 .000 .069 .015 .003 .001

N 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-

tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-

tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

120

Lampiran 3.7 Hasil Analisis SPSS Uji Reliabilitas

3.7.1 Hasil Analisis Reliabilitas Soal Pretest

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 90.9

Excludeda 3 9.1

Total 33 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.551 5

3.7.2 Hasil Analisis Soal Reliabilitas Posttest

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 90.9

Excludeda 3 9.1

Total 33 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.446 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

121

Lampiran 3.8 Hasil Rekap Nilai Expert Judgement Instrument Soal

No.

Soal

Validator

Komentar (Saran Perbaikan) Guru

1 Guru 2 Dosen Rerata

1 4 4 4 4 Guru 1

Gambar lebih diperbesar lagi.

Guru 2

Soal sudah sangat baik.

Dosen

Soal sudah sangat baik.

2 4 4 4 4 Guru 1

Soal sudah sangat baik.

Guru 2

Soal sudah baik.

Dosen

Soal sudah sangat baik.

3 4 4 3 3,7 Guru 1

Soal sudah baik.

Guru 2

Soal sudah baik.

Dosen

Soal sudah baikl

4 3 4 3 3,3 Guru 1

Soal sudah baik.

Guru 2

Soal sudah baik.

Dosen

Soal lebih spesifik lagi

5 3 4 4 3,7 Guru 1

Soal lebih di fokuskan pada

permasalahan kehidupan sehari-

hari

Guru 2

Soal sudah baik

Dosen

Soal sudah baik

6 4 4 4 4 Guru 1

Soal sudah sangat baik

Guru 2

Soal sudah sangat baik

Dosen

Soal sudah baik

Total

skor

22 24 22 Guru 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

122

Rata

-rata

3,7 4 3,7 Instrumen penelitian layak

diimplementasikan dengan perbaikan kecil.

Guru 2

Instrumen penelitian sangat layak

diimplementasikan.

Dosen

Instrumen penelitian sangat layak

diimplementasikan.

Keterangan:

4 : Sangat baik

3 : Baik

2 : Kurang baik

1 : Tidak baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

123

Lampiran 3.9 Hasil Rekap Nilai Expert Judgement RPP

Rekap Nilai Expert Judgement RPP

No Aspek yang Dinilai Expert Judgement

Total Guru I Guru II Dosen

I PERUMUSAN TUJUAN

PEMBELAJARAN

1. Kejelasan Kompetensi

Inti dan Kompetensi

Dasar.

4 4 4 12

2. Ketepatan penjabaran

Kompetensi Dasar

kedalam indikator.

4 4 4 12

3. Kesesuaian

Kompetensi Inti dan

Kompetensi Dasar

dengan tujuan

pembelajaran.

4 4 4 12

4. Kesesuaian indicator

dengan tujuan

pembelajaran.

3 4 4 11

5. Kesesuaian indicator

dengan tingkat

perkembangan siswa.

4 4 3 11

II ISI YANG DISAJIKAN

1. Sistematika

penyusunan RPP.

4 4 4 12

2. Kesuaian urutan

kegiatan pembelajaran

model PBL (Problem

Based Learning).

4 4 3 11

3. Kesuaian uraian

kegiatan siswa dan

guru untuk setiap

tahap pembelajaran

dengan aktivitas

pembelajaran PBL

(Problem Based

Learning).

4 4 3 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

124

4. Kejelasan scenario

pembelajaran (tahap-

tahap kegiatan

pembelajaran; awal,

inti, penutup).

4 4 3 11

5. Kelengkapan

instrumenevaluasi

(soal, kunci, pedoman

penskoran).

4 4 4 12

III BAHASA

1. Penggunaan bahasa

sesuaidengan EYD.

4 4 3 11

2. Bahasa yang

digunakan

komunikatif.

3 4 3 10

3. Kesederhanaan

struktur kalimat.

3 4 3 10

IV WAKTU

1. Kesesuaian alokasi

yang digunakan.

3 4 3 10

2. Rincian waktu untuk

setiap tahap

pembelajaran.

4 4 3 11

Total 167

Rata-rata 4 3,7 3,6 11,1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

125

Lampiran 3.10 Rekap Kuesioner Keterbacaan Instrumen Penelitian

Rekap Kuesioner Keterbacaan Instrumen Penelitian

NO Keterangan

Validator Reta

-

rata

Saran 1 2 3 4 5

1 Bahasa yang digunakan

mudah dipahami

5 4 5 5 5 4,8 Soal mudah

dipahami

2 Petunjuk pengerjaan jelas 5 4 4 5 4 4,4 Soal mudah

dipahami

3 Soal yang diberikan sesuai

dengan materi

3 5 3 3 4 3,6 Soal mudah

dipahami

4 Soal yang diberikan

membuat saya paham

dengan materi

4 5 4 5 5 4,6 Sudah jelas

5 Soal yang diberikan mampu

mengungkapkan kelebihan

dan kekurangan saya

terhadap materi yang

dipelajari

5 5 4 5 5 4,8 Soal mudah

dipahami

6 Batasan pertanyaan jelas 5 5 5 4 4 4,6 Soal mudah

dipahami

7 Jumlah soal sesuai dengan

alokasi waktu

5 5 5 5 5 5 Sudah jelas

Total 33 33 30 32 32

Rata-rata 4,7 4,7 4,2 4,6 4,6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

126

Lampiran 4.1 Tabulasi Skor Hasil Belajar

4.1.1 Kelompok Kontrol

No Respoden Pretest Posttest Selisih Kontrol

1 7 15 8

2 11 16 5

3 7 17 10

4 7 15 8

5 10 18 8

6 8 15 7

7 8 20 12

8 7 16 9

9 7 14 7

10 11 17 6

11 8 9 1

12 6 14 8

13 7 18 11

14 8 16 8

15 8 18 10

16 8 15 7

17 9 16 7

18 7 17 10

19 6 12 6

20 7 15 8

21 6 14 8

22 10 17 7

23 9 18 9

24 8 18 10

25 10 20 10

26 8 15 7

27 12 16 4

28 7 9 2

29 9 17 8

30 10 14 4

31 7 15 8

32 7 11 4

33 8 18 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

127

4.1.2 Kelompok Eksperimen

No Responden Pretest Posttest Selisih Eksperimen

1 10 19 9

2 6 17 11

3 10 18 8

4 12 20 8

5 6 16 10

6 6 19 13

7 11 17 6

8 11 19 8

9 10 17 7

10 9 17 8

11 9 20 11

12 8 17 9

13 9 18 9

14 8 17 9

15 9 19 10

16 6 20 14

17 5 19 14

18 6 14 8

19 6 20 14

20 8 18 10

21 10 20 10

22 6 18 12

23 13 17 4

24 10 20 10

25 6 19 13

26 11 16 5

27 15 18 3

28 10 18 8

29 7 17 10

30 10 18 8

31 10 20 10

32 5 18 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

128

Lampiran 4.2 Hasil SPSS Uji Normalitas

PreKon PostKon SelisihKon PreEks PosEks SelisihEks

N 33 33 33 32 32 32

Normal

Parametersa

Mean 7.94 15.61 7.67 8.69 18.12 9.44

Std.

Deviati

on

1.802 2.609 2.735 2.468 1.454 2.770

Most

Extreme

Difference

s

Absolut

e .184 .166 .161 .174 .133 .146

Positive .184 .119 .088 .174 .128 .138

Negativ

e -.111 -.166 -.161 -.140 -.133 -.146

Kolmogorov-

Smirnov Z 1.056 .952 .926 .986 .750 .824

Asymp. Sig. (2-

tailed) .215 .325 .357 .285 .627 .506

a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

129

Lanpiran 4.3 Hasil SPS Uji Perbedaan Kemampuan Awal

Group Statistics

Kelompok N Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Pretest Kontrol 33 7.9394 1.80172 .31364

Eksperiment 32 8.6875 2.46835 .43635

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed

)

Mean

Differ

ence

Std.

Error

Differe

nce

95%

Confidence

Interval of

the

Difference

Low

er

Uppe

r

Prete

st

Equal

variances

assumed

3.87

4 .053 -1.399 63 .167

-

.7481

1

.53482

-

1.81

685

.3206

4

Equal

variances not

assumed

-1.392 56.65

7 .169

-

.7481

1

.53737

-

1.82

432

.3281

0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

130

Lampiran 4.4 Hasil SPSS Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan

Group Statistics

Kelompok N Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

NilaiSelisisKonEk

s

Kontrol 33 38.3333 13.67403 2.38034

Eksperimen 32 47.1875 13.85044 2.44843

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality

of

Varianc

es

t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

taile

d)

Mean

Differe

nce

Std.

Error

Differen

ce

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lowe

r Upper

NilaiSeli

sisKonE

ks

Equal

variances

assumed

.02

2 .882

-

2.59

3

63 .012 -

8.85417 3.41412

-

15.67

674

-2.03160

Equal

variances

not

assumed

-

2.59

3

62.8

78 .012

-

8.85417 3.41480

-

15.67

836

-2.02997

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

131

Lampiran 4.5 Perhitungan Manual Besar Pengaruh Perlakuan

Effect size terhadap hasil belajar siswa:

r = √𝑡2

𝑡2+ 𝑑𝑓

r = √(−2,59)2

(−2,59)2+ 63

r = √6,72

6,72 + 63

r = √6,72

69,72

r = √0,096

r = 0,31

Persentase pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar pada

kelompok kontrol:

𝑅2 = 𝑟2

= 0,312

= 0,09

Persentase = 𝑅2 x 100%

= 0,09 x 100%

= 9%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

132

Lampiran 4.6 Perhitungan Persentase Peningkatan Skor Pretest ke Posttest

4.6.1 Perhitungan Persentase Peningkatan Nilai Pretest ke Posttest

Persentase Peningkatan Skor Pretest-Postest Hasil Belajar

Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen

Persentase

= √(𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡)

𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 × 100%

= √78.03 − 39.70

39.70× 100%

= 0,98 × 100 = 98%

Persentase

= √(𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡)

𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 × 100%

= √90.62 − 43.44

43.44× 100%

= 1,04 × 100 = 104%

4.6.2 Hasil SPSS Uji Signifikansi Peningkatan Skor Pretest ke Posttest

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 PostKON 78.03 33 13.047 2.271

PreKON 39.70 33 9.009 1.568

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 PostKON &

PreKON 33 .274 .123

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviati

on

Std.

Error

Mean

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 PostKON -

PreKON

38.33

3 13.674 2.380 33.485 43.182 16.104 32 .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

133

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 PostEKS 90.62 32 7.268 1.285

PreEKS 43.44 32 12.342 2.182

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 PostEKS &

PreEKS 32 .074 .687

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-

tailed) Mea

n

Std.

Deviati

on

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 PostEKS -

PreEKS

47.1

88 13.850 2.448 42.194 52.181

19.2

73 31 .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

134

Lampiran 4.7 Perhitungan Manual Besar Efek Peningkatan Skor Pretest ke

Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

kelompok kontrol:

r = √𝑡2

𝑡2+ 𝑑𝑓

r = √(−16,10)2

259,212+ 32

r = √259,21

259,21 + 32

r = √155,45

291,21

r = √0,89

r = 0,94

Persentase pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar pada

kelompok kontrol:

𝑅2 = 𝑟2

= 0,942

= 0,88

Persentase = 𝑅2 x 100%

= 0,88 x 100%

= 88%

Kelompok eksperimen:

r = √𝑡2

𝑡2+ 𝑑𝑓

r = √(−19,27)2

(−19,27)2+ 31

r = √371,33

371,33 + 31

r = √371,33

402,33

r = √0,92

r = 0,96

Persentase pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar pada

kelompok kontrol:

𝑅2 = 𝑟2

= 0,962

= 0,92

Persentase = 𝑅2 x 100%

= 0,92 x 100%

= 92%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

135

Lampiran 5.1 Foto-foto Kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING …

136

CURRICULUM VITAE

Andhytho Sudini Hardiwiyono merupakan anak keempat dari

pasangan Yohanes Sudini dan Adolfina. Lahir di Ambon pada

tanggal 26 Oktober 1996. Pendidikan dimulai dari Sekolah Dasar

Negeri Pagerharjo, Yogyakarta tahun 2001-2008 kemudian pendidikan dilanjutkan

di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Samigaluh, Yogyakarta tahun 2008-2009

dan pindah sekolah ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kokap, Yogyakarta

tahun 2009-2011. Kemudian Peneliti menempuh pendidikan di Sekolah Menengah

Atas Negeri 1 Sentolo, Yogyakarta tahun 2011-2014. Peneliti melanjutkan

pendidikan di Program Studi Guru Sekolah Dasar di Universitas Sanata Dharma

pada tahun 2014 hingga sekarang. Selama menempuh pendidikan di Universitas

Sanata Dharma banyak kegiatan mahasiswa yang sudah peneliti ikuti. Kegiatan-

kegiatan tersebut diantaranya sebagai berikut:

No Nama Kegiatan Tahun Peran

1 Inisiasi Fakultas 2014 Peserta

2 Inisiasi Prodi PGSD 2014 Peserta

3 Pelatihan Pengembangan

Kepribadian Mahasiswa I dan II

2014-2015 Peserta

4 English Club 2014-2016 Peserta

5 Inisiasi Universitas Sanata

Dharma

2015 Peserta

6 Weekend Moral 2015 Peserta

7 Kursus Pembina Pramuka 2015 Peserta

8 Inisiasi Prodi PGSD 2015 Div. Perlengkapan

9 Inisiasi Fakultas 2015 Div. Perlengkapan

10 Inisiasi Prodi 2016 Div. Keamanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI