PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA...

17
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS III Basiska Winda Arifina PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya ([email protected] ) Sri Hariani PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran quantum teaching terhadap keterampilan menulis puisi siswa kelas III SDN Jatiwates II Tembelang Jombang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Pre Eksperimen dan menggunakan desain Pretest and Posttest One Group Design. Pengambilan data yang digunakan adalah teknik tes yang meliputi pretest dan posstest, data yang diperoleh berupa hasil tes. Analisis data yang digunakan yaitu uji validitas, uji reliabilitas, dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada uji validitas terdapat tiga butir soal yang valid dengan harga r xy = 0,45; 0,75; dan 0,92. Sedangkan pada uji reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen tes reliabel dengan harga r 11 = 0,555. Dari hasil uji t diketahui bahwa harga t hitung lebih besar daripada harga t tabel yaitu 11,61 > 2,064. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penerapan model pembelajaran quantum teaching terhadap keterampilan menulis puisi siswa. Kata Kunci: model pembelajaran quantum teaching, keterampilan menulis, puisi. Abstract This research aimed to know the influence of implementing quantum teaching learning model in writing a poetry to the third graders of SDN Jatiwates II Tembelang Jombang. The design of this research used Pre Eksperimental and uses pretest and posttest of one group design. In collecting the data, the researcher uses pretest and posttest, and the data obtained was the result of the tests. Analysis of the data used was validity test, reliabilty test, and t test. The result of this research showed that in validity tests there were three valid questions with the price of r xy = 0,45; 0,75; and 0,92. While the reliability test showed that test of instrument was reliable with the price of r 11 = 0,555. From the result of t test known that t count value was greater than t table value was 11,61 > 2,064. Based of the result, the researcher concluded that there was a significant effect on the implementation of quantum teaching learning model in writing a poetry of the students. Keywords: quantum teaching learning model, writing skill, poetry. PENDAHULUAN Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi dan interaksi yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Hal tersebut sejalan dengan yang diungkapkan oleh Faisal, dkk. (2008:7) yang menyatakan, “Bahasa sebagai wahana komunikasi bagi manusia, baik 1135

description

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : Basiska Winda Arifina

Transcript of PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA...

Page 1: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS III

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS III

Basiska Winda Arifina PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya ([email protected])

Sri HarianiPGSD FIP Universitas Negeri Surabaya

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran quantum teaching terhadap keterampilan menulis puisi siswa kelas III SDN Jatiwates II Tembelang Jombang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Pre Eksperimen dan menggunakan desain Pretest and Posttest One Group Design. Pengambilan data yang digunakan adalah teknik tes yang meliputi pretest dan posstest, data yang diperoleh berupa hasil tes. Analisis data yang digunakan yaitu uji validitas, uji reliabilitas, dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada uji validitas terdapat tiga butir soal yang valid dengan harga rxy = 0,45; 0,75; dan 0,92. Sedangkan pada uji reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen tes reliabel dengan harga r11 = 0,555. Dari hasil uji t diketahui bahwa harga thitung lebih besar daripada harga ttabel yaitu 11,61 > 2,064. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penerapan model pembelajaran quantum teaching terhadap keterampilan menulis puisi siswa. Kata Kunci: model pembelajaran quantum teaching, keterampilan menulis, puisi.

AbstractThis research aimed to know the influence of implementing quantum teaching learning model in writing a poetry to the third graders of SDN Jatiwates II Tembelang Jombang. The design of this research used Pre Eksperimental and uses pretest and posttest of one group design. In collecting the data, the researcher uses pretest and posttest, and the data obtained was the result of the tests. Analysis of the data used was validity test, reliabilty test, and t test. The result of this research showed that in validity tests there were three valid questions with the price of rxy = 0,45; 0,75; and 0,92. While the reliability test showed that test of instrument was reliable with the price of r11 = 0,555. From the result of t test known that t count value was greater than t table value was 11,61 > 2,064. Based of the result, the researcher concluded that there was a significant effect on the implementation of quantum teaching learning model in writing a poetry of the students. Keywords: quantum teaching learning model, writing skill, poetry.

PENDAHULUANBahasa berfungsi sebagai alat komunikasi dan

interaksi yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Hal tersebut sejalan dengan yang diungkapkan oleh Faisal, dkk. (2008:7) yang menyatakan, “Bahasa sebagai wahana komunikasi bagi manusia, baik komunikasi lisan maupun komunikasi tulis”. Bahasa dapat digunakan sarana berkomunikasi secara langsung melalui pengucapan kata-kata yang dikemukakan oleh seorang manusia kepada manusia lainnya yang diajak berinteraksi dengan saling bertatap muka. Selain itu, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi tidak langsung yaitu mengungkapkan pikiran, perasaan yang dimiliki oleh seorang manusia untuk disampaikan kepada manusia lain dalam bentuk tulisan.

Dalam berkomunikasi diperlukan kemampuan menguasai bahasa dengan baik. Untuk mendapatkan

kemampuan berbahasa yang baik, maka manusia harus mempelajari bahasa. Bahasa dipelajari oleh manusia sejak mereka masih bayi dengan melihat dan mendengar dari orang-orang di sekitarnya. Kemampuan berbahasa yang dimiliki manusia akan meningkat seiring dengan usia perkembangannya dan pengalaman hidupnya. Setelah memasuki usia sekolah, mereka akan mempelajari bahasa di sekolah, salah satunya yaitu Bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran pokok di Sekolah Dasar. Mata pelajaran bahasa Indonsia sangat penting diajarkan di sekolah agar siswa memiliki kemampuan berbahasa yang baik. Hal tersebut akan berguna bagi kehidupan siswa kelak di masa depan, baik untuk berkomunikasi dengan orang dari berbagai suku di Indonesia maupun untuk menunjang kariernya. Kemampuan berbahasa dengan baik juga bukan hanya

1135

Page 2: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS III

JPGSD, Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015

bermanfaat untuk menunjang keberhasilan memahami pelajaran Bahasa Indonesia saja, melainkan dibutuhkan juga pada mata pelajaran lain, seperti mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, Ilmu Pengetahuan Alam, dan sebagainya. Hal tersebut disebabkan karena berbagai informasi yang terdapat pada mata pelajaran lain menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantarnya. Pernyataan tersebut senada dengan pendapat Ahmadi, dkk. (2011:3) yang menyatakan fungsi bahasa sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan.

Ruang lingkup pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup aspek keterampilan berbahasa dan aspek kebahasaan. Terdapat empat macam keterampilan berbahasa yang meliputi keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis (Tarigan, 2008:1). Sedangkan aspek kebahasaan meliputi penggunaan ejaan, struktur kata, pilihan kata, dan lain sebagainya. Aspek kebahasaan dibutuhkan dalam penguasaan keterampilan berbahasa.

Menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa. Menulis adalah menuangkan segala informasi yang didapat dari proses menyimak dan membaca secara tertulis yang kemudian dapat diungkapkan secara lisan. Salah satu kompetensi menulis di kelas III adalah menulis puisi pada KD 8.2. Puisi dibuat berasal dari pengalaman imajinatif, emosional, dan intelektual pengarangnya yang didapat dari kehidupannya dengan memperhatikan bunyi-bunyi yang indah dalam pembuatannya.

Pembelajaran menulis puisi bukanlah pembelajaran yang mudah bagi siswa. Dalam belajar menulis puisi dibutuhkan langkah-langkah atau cara-cara yang memudahkan siswa dalam mengungkapkan pemikiran, perasaan, dan imajinasi mereka untuk dituangkan dalam untaian kata-kata yang indah. Siswa memerlukan pengalaman belajar yang nyata dengan belajar menulis puisi tahap demi tahap. Untuk mendapatkan pengalaman belajar yang nyata dan terstruktur dapat digunakan model pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan diujicobakan model pembelajaran. Model pembelajaran yang dimaksud adalah model pembelajaran quantum teaching.

Model pembelajaran quantum teaching merupakan model pembelajaran yang dapat menciptakan kondisi tertentu agar siswa selalu butuh dan ingin belajar. Untuk menciptakan kondisi agar siswa mau belajar, model pembelajaran quantum teaching menyediakan enam langkah-langkah pembelajaran yang terkenal dengan istilah TANDUR. TANDUR merupakan akronim dari Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan.

Penggunaan model pembelajaran quantum teaching akan diujicobakan pada pembelajaran menulis puisi di kelas III. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat mengalami pengalaman belajar menulis puisi secara langsung, nyata dan terstruktur sehingga memudahkan mereka dalam membuat puisi secara mandiri. Langkah-langkah pembuatan dalam menulis puisi berdasarkan langkah pembelajaran TANDUR.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh penerapan model pembelajaran quantum teaching terhadap keterampilan menulis puisi siswa kelas III SDN Jatiwates II Tembelang Jombang?.

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran quantum teaching terhadap keterampilan menulis puisi siswa kelas III SDN Jatiwates II Tembelang Jombang.

Menurut Joyce & Weil (dalam Rusman, 2011:133) berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Rusman (2011:133) mengatakan model pembelajaran merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Dari beberapa pendapat ahli yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu pola atau kerangka yang digunakan untuk merancang rencana pembelajaran, bahan-bahan pembelajaran, dan penciptaan situasi lingkungan belajar yang dapat memungkinkan siswa mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Model pembelajaran bertujuan membantu guru dalam menyetting jalannya proses pembelajaran agar berjalan dengan baik dan lancar.

Quantum teaching adalah penggubahan belajar yang meriah, dengan segala nuansanya. Quantum teaching berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas, interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka untuk belajar (DePorter, 2000:3). Menurut Sholeh (2012:97-98) quantum teaching adalah interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya, yang mencakup beberapa hal, seperti pengubahan bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan sekitar proses belajar, menguraikan cara-cara baru yang memudahkan proses belajar melalui perpaduan unsur-unsur seni dan pencapaian-pencapaian terarah, serta fokus pada hubungan yang dinamis di dalam kelas.

Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran quantum

1136

Page 3: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS III

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching

teaching merupakan suatu pola pembelajaran yang mengutamakan interaksi di dalam proses pembelajaran, hubungan dinamis dalam lingkungan kelas, dan perpaduan unsur-unsur seni, desain kurikulum, dan gaya belajar siswa. Unsur-unsur pembelajaran tersebut dirancang dan dibangun sedemikian rupa oleh guru untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan. Model quantum teaching juga mengajari guru bagaimana orang belajar dan mengapa siswa bertindak dan bereaksi terhadap sesuatu sebagaimana yang telah terjadi selama ini.

Asas dari quantum teaching adalah Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka (DePorter, 2000:6). Arti dari pernyataan tersebut yaitu guru harus mampu masuk ke dunia siswa. Jika telah masuk dalam dunia siswa, maka guru lebih mudah menerapkan berbagai metode dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan keinginannya dan mampu menjaga siswa untuk tetap mau belajar.

Quantum teaching memiliki lima prinsip yang menunjang keberhasilan suatu pembelajaran. Kelima prinsip tersebut dikemukakan oleh DePorter (dalam A’la, 2012:29-32) yaitu: (1) segalanya berbicara, (2) segalanya bertujuan, (3) pengalaman sebelum pemberian nama, (4) akui setiap usaha, dan (5) jika layak dipelajari maka layak pula dirayakan.

Menurut De Porter (dalam A’la, 2012:34-40) dalam pelaksanaan pembelajarannya, model pembelajaran quantum teaching memiliki enam sintaks (langkah pengajaran) yang tercermin dalam istilah TANDUR (Tanamkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan).

Beberapa kenggulan model pembelajaran quantum teaching menurut Hamid (2012:104), yaitu: (1) melatih sikap integritas yang tinggi, (2) mengajarkan bahwa kegagalan merupakan awal kesuksesan, (3) melatih berbicara dengan niat baik, (4) memusatkan perhatian pada saat sekarang dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, (5) belajar memiliki komitmen, (6) melatih bertanggung jawab atas segala tindakan yang telah dilakukan, (7) melatih bersikap luwes/fleksibel, dan (8) melatih keseimbangan.

Tarigan (2008:22) mengatakan menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu”. Selain itu ada pendapat ahli lain, yaitu Rosidi (dalam Wicaksono 2013:2), menyatakan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk

berkomunikasi secara tidak langsung, dan tidak secara tatap muka dengan orang lain.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah kemampuan seseorang dalam mengkomunikasikan gagasan, pemikiran, dan perasaannya kepada orang lain dalam bentuk lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa. Lambang-lambang bahasa yang digunakan tentunya lambang yang sudah disepakati bersama dan dipahami oleh semua orang yang berada di sekitar penulis.

Menurut Mulyati, dkk. (2009:78) secara garis besar tulisan dikelompokkan menjadi dua, yaitu fiksi dan nonfiksi. Tulisan fiksi adalah tulisan yang bersifat imajinatif. Artinya, penulis atau pengarang tulisan fiksi menggunakan kekuatan atau daya imajinasinya ketika menulis. Namun demikian, bukan berarti seluruh isi tulisan fiksi merupakan khayalan pengarang.

Pada umumnya tulisan atau karya tulis imajinasi yang baik adalah karya tulis yang didasari oleh fakta/data yang ada. Fakta dan data ini diolah dengan sangat cermat, menggunakan gaya bahasa yang sangat menarik, sehingga menjadi bumbu-bumbu penyedap atau tambahan yang bersifat imajinatif. Contoh tulisan fiksi antara lain: cerita pendek, novel, drama, puisi, dan jenis karya sastra yang lain.

Tulisan nonfiksi adalah tulisan yang bersifat faktual. Fakta dan data pada tulisan nonfiksi harus akurat. Di samping itu, penulis tulisan jenis nonfiksi tidak diperkenankan menyertakan/menggunakan daya imajinasinya. Penulis justru harus bersifat objektif, menggunakan bahasa formal atau baku, tidak menggunakan gaya bahasa sastra. Contoh tulisan nonfiksi antara lain: artikel, resensi, laporan, karya ilmiah, dan sebagainya.

Secara etimologis, istilah puisi berasal dari bahasa Yunani yang disebut ‘peoima’ (membuat) atau ‘poesis’ (pembuatan) dan dalam bahasa Inggris disebut ‘poem atau poetry’. Puisi diartikan “membuat” dan “pembuatan” karena lewat puisi pada dasarnya seseorang telah menciptakan dunia tersendiri yang mungkin berisi pesan atau gambaran suasana tertentu baik fisik maupun batinnya (Sutedjo, dkk., 2009:1).

Pengertian puisi menurut Waluyo (dalam Sutedjo, dkk., 2009:2) adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya. Sedangkan Pradopo (dalam Ampera, 2010:50). menyatakan bahwa puisi sebagai karya seni puitis. Kata puitis sudah mengandung nilai keindahan yang khusus untuk puisi.

1137

Page 4: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS III

JPGSD, Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015

Dari berbagai definisi puisi yang diungkapkan para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa puisi merupakan ungkapan pengalaman imajinatif, pengetahuan, dan emosional seseorang. Ungkapan tersebut mengandung nilai keindahan dan berisi pesan atau gambaran suasana tertentu baik fisik maupun batin dari pengarangnya.

Menurut Richard (dalam Faisal, dkk., 2008:31) ada dua hal pokok yang membangun puisi, yaitu hakikat puisi (unsur batiniah) dan metode puisi (unsur lahiriah puisi). Metode puisi (unsur lahiriah) meliputi: (1) diksi, (2) gaya bahasa, (3) kata konkret, (4) daya bayang, (5) irama dan rima. Sedangkan hakikat puisi (unsur batiniah puisi) meliputi: (1) tema, (2) rasa, (3) nada, dan (4) amanat.

METODEJenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

kuantitatif. Dikatakan penelitian kuantitatif karena banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2010:27). Selain itu penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan dengan menganalisis data yang bersifat statistik.

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen karena penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan adanya pengaruh dari penerapan model pembelajaran quantum teaching terhadap keterampilan menulis puisi jika dibandingkan dengan pembelajaran menulis puisi yang menerapkan model pembelajaran konvensional.

Metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis Pre Eksperimen dengan desain pre-test and post-test one group design. Desain ini digunakan untuk penelitian yang dilakukan pada satu kelompok saja tanpa adanya kelompok pembanding (kelompok kontrol). Secara umum desain penelitian pre-test and post-test one group design dirumuskan seperti pola di bawah ini:

Keterangan:01 = observasi yang dilakukan sebelum eksperimen

(pretest)X = perlakuan (treatment) diberikan kepada siswa

dengan menggunakan model pembelajaran quantum teaching

02 = observasi yang dilakukan sesudah eksperimen (posttest)

(Arikunto, 2010:124)Penelitian ini direncanakan dua kali pertemuan.

Penelitian ini akan berlangsung dalam tiga tahap yang

terdiri atas: (1) pemberian tes awal (pretest) untuk mengukur kemampuan awal siswa dalam menulis puisi, (2) pemberian perlakuan (treatment) berupa penerapan model pembelajaran quantum teaching dalam pembelajaran menulis puisi siswa, dan (3) pemberian tes akhir (posttest) untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis puisi setelah mendapat perlakuan atau treatment.

Populasi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SDN se-kecamatan Tembelang Jombang tahun ajaran 2014/2015. Pada penelitian ini yang menjadi sampel adalah siswa kelas III SDN Jatiwates II Tembelang Jombang yang berjumlah 25 siswa. Penelitian ini mengambil sampel menggunakan teknik purposive sampling, (teknik sampel bertujuan) yaitu sampel yang dipilih bertujuan sebagai subjek untuk mengujicobakan model pembelajaran quantum teaching yang selama ini belum digunakan guru di SDN Jatiwates II Tembelang Jombang dalam pembelajaran menulis puisi. Selain itu alasan pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan keterbatasan waktu, biaya, dan tempat penelitian.

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah lembar tes prestasi. Instumen tes prestasi tersebut adalah instumen soal tes yang berupa lembar tes soal.

Lembar tes soal yang digunakan berupa soal uraian yang berkaitan dengan menulis puisi, mulai dari menentukan judul puisi berdasarkan tema dan gambar, membuat kerangka puisi dengan menyebutkan atau mendeskripsikan berbagai hal dari sebuah objek gambar untuk dijadikan bahan dalam membuat puisi, dan mengembangkan kerangka puisi menjadi puisi. Data yang didapatkan dari instrumen penelitian ini berupa hasil tes.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes. Tes yang dilakukan berupa pretest dan posttest.

Pemberian pretest bertujuan untuk mengetahui kemampuan dan pemahaman awal siswa terhadap materi menulis puisi sebelum mendapatkan perlakuan. Peneliti memberikan soal pretest dalam bentuk uraian. Soal pretest tersebut berisi tentang menulis puisi berdasarkan tema dan gambar yang telah ditentukan.

Pemberian posttest bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan pemahamana siswa dalam keterampilan menulis pusi setelah mendapatkan perlakuan yakni dengan diterapkannya model pembelajaran quantum teaching. Soal posttest yang diberikan kepada siswa bersifat subjektif yang berbentuk uraian dengan jumlah soal sebanyak tiga butir. Siswa diminta menentukan judul puisi berdasarkan gambar yang ada, menyebutkan bagian-bagian/isi gambar, dan membuat kerangka puisi. Kemudian siswa diminta

1138

01 x 02

Page 5: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS III

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching

menulis sebuah puisi dengan mengembangkan kerangka puisi yang telah dibuat.

Untuk mendapatkan sebuah kesimpulan dari sebuah penelitian, dibutuhkan sebuah teknik analisis data untuk menganalisis data yang telah didapatkan dari hasil instrumen pengumpulan data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasional yang bertujuan untuk menggambarkan dan menentukan hubungan dua variabel atau lebih. Agar hasil penelitian yang didapatkan bermutu sangat dipengaruhi oleh benar atau tidaknya data yang diperoleh dari instrumen pengumpulan data. Untuk mendapatkan data yang baik, maka instrumen pengumpulan data penelitian perlu diuji instrumen terlebih dahulu dan harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2010:211). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini bukan instrumen yang sudah teruji validitasnya. Oleh karena instrumen itu perlu dilakukan uji validitas agar tidak menghasilkan data yang tidak valid atau sahih. Adapun langkah-langkah penentuan uji validitas instrumen yaitu: menggunakan rumus korelasi product moment untuk menentukan harga korelasi sebagai berikut:

Keterangan:rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel

YN = jumlah siswaX = nilai hasil uji cobaY = skor total

(Riduwan, 2013:227)Untuk menginterpretasikan nilai rxy, maka dipergunakan tabel interpretasi berikut.

Tabel 1. Interpretasi Nilai rxyBesarnya Nilai r Interpretasi

0,80 -1,00 Sangat Kuat 0,60 - 0,799 Kuat0,40 - 0,599 Cukup0,20 - 0,399 Rendah0,00 - 0,199 Sangat rendah (tak

berkorelasi)(Riduwan, 2013:228)

Arikunto (2010:221) mengatakan reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu, reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan

beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2011:121). Sehingga dapat dikatakan tujuan menguji reliabilitas suatu instrumen yaitu untuk mendapatkan instrumen yang baik yang mampu mendapatkan data yang bisa dipercaya.

Untuk menguji reliabilitas pada instrumen penelitian ini, digunakan rumus Alpha seperti berikut ini:

r11 =

Keterangan:r11 = reliabilitas instrumenk = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya

soal∑𝛔b

2 = jumlah varians butir𝛔12 = varians total

(Arikunto, 2010:239)Pedoman kriteria penafsiran r11 sebagai berikut:

Tabel 2Interpretasi Reliabilitas

Besarnya Koefisien Kriteria0,800 – 1,000 Sangat tinggi0,600 – 0,799 Tinggi0,400 – 0,599 Cukup0,200 – 0,399 Rendah< 0,200 Sangat rendah

Untuk menganalisis hasil penelitian yang menggunakan desain pre-test dan post-test one group design, maka rumus uji t-test yang digunakan sebagai berikut:

Keterangan:Md = mean dari perbedaan pretest dengan posttestxd = deviasi masing-masing subjek∑x2d = jumlah kuadrat deviasiN = banyaknya subjek pada sampeld.b. = ditentukan dengan N-1

(Arikunto, 2010:349-350)Setelah diperoleh hasil dari penghitungan

menggunakan rumus uji t-test tersebut, kemudian dikonsultasikan dengan tabel nilai t (dengan taraf signifikansi 5%). Jika hasil t hitung lebih besar daripada t tabel (thitung ≥ ttabel ) maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan secara signifikan setelah diterapkan model quantum teaching pada pembelajaran menulis puisi. Sebaliknya apabila t hitung pada uji coba lebih kecil daripada t tabel maka hasil belajar siswa mengalami penurunan.

1139

rxy =

Page 6: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS III

JPGSD, Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015

HASIL DAN PEMBAHASANHasil Penelitian

Adapun tahapan penelitian yang dilakukan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan penelitian, tahap penyajian data, dan tahap pembahasan. Pada tahap persiapan, dilakukan penelitian langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data terkait dengan penelitian. Beberapa hal yang dilakukan antara lain: (1) mengadakan studi pendahuluan, (2) merumuskan judul penelitian, (3) penyusunan proposal, dan (4) pembuatan surat ijin penelitian.

Pada tahap studi pendahuluan, kegiatan yang dilakukan adalah mendatangi lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian, yaitu SDN Jatiwates II Tembelang Jombang. Studi pendahuluan dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran menulis puisi di SDN Jatiwates II Tembelang Jombang. Kegiatan ini dilakukan pada 15 Desember 2014 dengan mewawancarai guru kelas III.

Pada kegiatan studi pendahuluan, dicari tahu model dan metode pembelajaran yang digunakan guru kelas III SDN Jatiwates II Tembelang Jombang saat proses pembelajaran menulis puisi. Kemudian didapatkan data bahwa pembelajaran menulis puisi kelas III SDN Jatiwates II Tembelang belum pernah menerapkan model pembelajaran quantum teaching. Oleh karena itu kemudian dirumuskan judul penelitian yaitu Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching terhadap Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas III SDN Jatiwates II Tembelang Jombang.

Penyusunan proposal yang berjudul Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching terhadap Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas III SDN Jatiwates II Tembelang Jombang ini bertujuan untuk diseminarkan yang kemudian akan dilanjutkan ke tahap penelitian dan kemudian dilanjutkan ke tahap penyusunan skripsi. Kemudian tahap selanjutnya yaitui mengurus surat ijin penelitian untuk memenuhi persyaratan administrasi guna memperlancar proses penelitian.

Pada tahap pelaksanaan penelitian, kegiatan yang dilakukan antara lain: (1) melaksanakan tes uji validitas dan reliabilitas, (2) melaksanakan pretest, (3) proses pemberian perlakuan (treatment), dan (4) melaksanakan posttes.

Pada tahap uji validitas dan reliabilitas dilakukan kepada 26 siswa kelas III di SDN Sentul II Tembelang Jombang untuk mendapatkan instrumen soal tes yang valid. Kegiatan ini dilakukan pada Selasa, 28 April 2015 pukul 07.00-08.00 WIB dengan menjawab soal berbentuk uraian sebanyak 4 soal. Dari pelaksanaan kegiatan

tersebut, didapatkan validasi dan reliabilitas dari soal-soal yang ada.

Pada tahap pelaksanaan pretest, dilakukan uji pretest di kelas III SDN Jatiwates Tembelang Jombang dengan jumlah siswa sebanyak 25. Kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menulis puisi sebelum siswa diberi treatment (perlakuan). Kegiatan ini dilakukan pada Rabu, 29 April 2015 pukul 07.00-07.20 WIB. Pretes dilakukan secara tertulis dengan soal berbentuk subjektif. Soal berbentuk uraian tentang menulis puisi. Pada soal pretest, siswa langsung disuruh menulis puis berdasarkan gambar tanpa diminta menulis kerangka terlebih dahulu. Dari pelaksanaan uji pretest, diperoleh data kemampuan awal siswa sebelum diberikan treatment (perlakuan) atau pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran quantum teaching.

Proses pembelajaran menulis puisi dengan memberikan perlakuan dilaksanakan kepada siswa kelas III SDN Jatiwates Tembelang Jombang yang berlangsung selama 2 hari (2 x pertemuan) yaitu pada Rabu, 29 April 2015 dan Kamis, 30 April 2015 pukul 07.00-09.00 WIB. Pemberian perlakuan dilaksanakan setelah siswa mengerjakan tes awal (pretest) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi menulis puisi. Perlakuan yang diberikan berupa penerapan model pembelajaran quantum teaching.

Pelaksanaan uji posttest (tes akhir) menulis puisi dilaksanakan setelah diberikan perlakuan (treatment) dengan pembelajaran menerapkan model pembelajaran quantum teaching. Posttest dilakukan untuk mengetahui keterampilan menulis puisi siswa setelah diberikan perlakuan. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 30 April 2015 pukul 08.30-09.00 WIB. Posttest dilakukan secara tertulis yang soalnya bersifat subjektif. Soal posttest berbentuk uraian yang terdiri atas 3 soal meliputi: menentukan judul puisi, membuat kerangka puisi berdasarkan bagian-bagian gambar, dan menulis puisi dari kerangka yang telah dibuat. Dari kegiatan ini, akan diperoleh data keterampilan menulis puisi siswa setelah diberikan perlakuan atau pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran quantum teaching.

Dari hasil penelitian pada kelas III SDN Jatiwates II Tembelang Jombang diperoleh data yang signifikan. Pada pelaksanaan penelitian, digunakan teknik tes untuk melihat hasil pembelajaran menulis puisi siswa kelas III yang menerapkan model pembelajaran quantum teaching.

Pelaksanaan uji validitas dan reliabilitas, dilakukan sebelum penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang materi yang akan diajarkan pada waktu penelitian. Dari hasil uji validitas dan reliabilitas maka diperoleh hasil soal yang valid dan tidak

1140

Page 7: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS III

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching

valid yang akan digunakan untuk mengukur keterampilan menulis puisi siswa pada uji pretest dan posttest. Soal yang valid dan reliabel dari hasil uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada siswa pada saat pretest dan posttest untuk mengetahui keterampilan menulis puisi.

Untuk mengetahui validitas atau kesahihan suatu instrumen tes, maka digunakan data hasil tes yang dihitung dengan rumus korelasi product moment dengan angka kasar. Jika harga rxy > rtabel maka soal dikatakan valid dengan taraf signifikansi 5%.

Tabel 3Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Soal No.1

No. Jumlah Skor Soal No.1(X)

Skor Total Jawaban Benar (Y)

X2 Y2 XY

1. 230 1678 2128 114532 15186Setelah itu data tersebut dimasukkan ke dalam rumus product moment sebagai berikut:

rxy =

=

=

=

=

=

= 0,45Dari hasil perhitungan di atas dapat dikonsultasikan

dengan tabel korelasi product moment untuk N = 26 diketahui harga rtabel untuk taraf signifikansi 5% adalah 0,388 dan diketahui harga rhitung adalah 0,45. Dari hasil tersebut diketahui bahwa harga rhitung lebih besar daripada harga rtabel yaitu 0,45 > 0,388, maka soal no.1 dinyatakan valid atau ada korelasi dengan klasifikasi sedang.

Selanjutnya dengan cara yang sama untuk soal no. 2, 3, dan 4 ada di lampiran. Untuk keseluruhan dari uji validitas instrumen tes diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4

Hasil Uji Validitas Instrumen TesNomor Soal Hasil Korelasi

HitungStatus

1 0,45 Valid2 0,75 Valid3 0,92 Valid4 0,33 Tidak Valid

Untuk mengetahui reliabilitas suatu instrumen tes, digunakan data hasil tes yang dihitung dengan rumus Alpha Cronbach. Jika harga r11 > rtabel maka soal dikatakan reliabel dengan taraf signifikansi 5 %. Setelah data diketahui, lalu dihitung korelasinya dan dimasukkan ke rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:

r11= ( 1 - )

Keterangan:k = jumlah butir soal yang validVarian total = varian dari totalVarian valid = varian dari butir soal yang valid

Tabel 5Perhitungan Reliabilitas Instrumen Tes

No. No. Item Instrumen

𝛔i2 ∑𝛔i

2 𝛔t2

1. 1 3,59147,41 235,062. 2 41,70

3. 3 102,12Dari perhitungan data menggunakan rumus Alpha

Cronbach diperoleh r11 = 0,555 dan dapat dikonsultasikan dengan tabel untuk N = 26-2 = 24 diketahui harga rtabel

untuk taraf signifikansi 5% adalah 0,409. Dari hasil tersebut diketahui bahwa harga r11 lebih besar daripada rtabel yaitu 0,555 > 0,409, maka instrumen tes dinyatakan reliabel.

Setelah mengumpulkan data yang diperoleh melalui instrumen tes, maka kegiatan selanjutnya adalah menyajikan data. Data-data yang telah terkumpul dalam penelitian ini adalah data hasil pretest dan posttest siswa seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 6Hasil Pretest dan Posttest

No. Jumlah Siswa

Jumlah Nilai Pretest (∑X)

Jumlah Nilai Posttest (∑Y)

∑d ∑d2

1. 25 1192 1791 599 16907

Dari data di atas, kemudian dianalisis seperti berikut:Md = (∑d)/N

=599/25= 23,96

1141

Page 8: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS III

JPGSD, Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015

= 16907 – 14352,04

2554,96

Kemudian dimasukkan ke dalam rumus t-test sebagai berikut:

= 11,61Dari hasil perhitungan di atas dapat dikonsultasikan

dengan tabel nilai t untuk db = N - 1 = 25-1 = 24 diketahui harga ttabel untuk taraf signifikansi 5% adalah 2,064 dan diketahui harga thitung adalah 11,61. Dari hasil tersebut diketahui bahwa harga thitung lebih besar daripada harga ttabel yaitu 11,61 > 2,064. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran quantum teaching terhadap keterampilan menulis puisi siswa kelas III SDN Jatiwates II Tembelang Jombang.

PembahasanHasil wawancara dengan guru kelas III SDN

Jatiwates II Tembelang Jombang menyatakan bahwa selama ini penyampaian materi menulis puisi menggunakan model pembelajaran konvensional. Guru belum pernah mencoba menggunakan model pembelajaran inovatif dalam pembelajaran menulis puisi. Sehingga,pada penelitian eksperimen ini, peneliti ingin mengujicobakan sebuah model pembelajaran inovatif yaitu model pembelajaran quantum teaching pada pembelajaran menulis puisi.

Penelitian eksperimen ini dilaksanakan di SDN Jatiwates II Tembelang Jombang. Penelitian dilaksanakan di satu kelas yaitu kelas III SDN Jatiwates II Tembelang.

Hal ini dikarenakan dalam penelitian ini menggunakan metode Pre Eksperimen dengan desain pretest and posttest one group design. Jadi siswa diberi soal pretest dulu sebelum diberi perlakuan. Kemudian diberi soal posttest setelah diberi perlakuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran quantum teaching terhadap keterampilan menulis puisi siswa. Perlakuan (treatment) tersebut berupa penerapan model pembelajaran quantum teaching dalam pembelajaran menulis puisi.

Model pembelajaran quantum teaching memiliki enam sintaks (langkah pengajaran) yang tercermin dalam istilah TANDUR (Tanamkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan). Menurut DePorter (dalam A’la, 2012:29-32), model pembelajaran quantum teaching memiliki lima prinsip-prinsip pembelajaran yaitu segalanya berbicara, segalanya bertujuan, pengalaman sebelum pemberian nama, akui setiap usaha, dan jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan (diberi reward). Kelima prinsip pembelajaran tersebut memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa dan membangkitkan motivasi mereka dalam belajar menulis puisi.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes uraian yang terdiri atas tiga pertanyaan meliputi menentukan judul, menentukan kerangka puisi, serta menuliskan puisi. Tes yang digunakan bersifat tes subjektif. Tes ini diberikan di awal pembelajaran (pretest) dan di akhir pembelajaran (posttest).

Hasil analisis penghitungan uji validitas menunjukkan bahwa instrumen tes yang terdiri atas empat butir soal, hanya ada tiga butir soal yang valid atau memiliki korelasi. Tiga butir soal tersebut adalah soal nomor 1, 2, dan 3. Data hasil uji validitas instrumen tes soal nomor 1 diperoleh harga rxy= 0,45. Harga rhitung tersebut lebih besar dari harga rtabel yaitu 0,388 sehingga instrumen tes soal nomor 1 dinyatakan valid atau memiliki korelasi dengan klasifikasi sedang. Data hasil uji validitas instrumen tes soal nomor 2 diperoleh harga rxy= 0,75. Harga rhitung

tersebut lebih besar dari harga rtabel yaitu 0,388 sehingga instrumen tes soal nomor 2 dinyatakan valid atau memiliki korelasi dengan klasifikasi tinggi. Data hasil uji validitas instrumen tes soal nomor 3 diperoleh harga rxy= 0,92. Harga rhitung tersebut lebih besar dari harga rtabel yaitu 0,388 sehingga instrumen tes soal nomor 3 dinyatakan valid atau memiliki korelasi dengan klasifikasi tinggi sekali. Data hasil uji validitas instrumen tes soal nomor 4 diperoleh harga rxy= 0,33. Harga rhitung tersebut lebih kecil dari harga rtabel yaitu 0,388 sehingga instrumen tes soal nomor 4 dinyatakan tidak valid. Untuk itu instrumen tes yang digunakan dalam penelitian di kelas III SDN

1142

Page 9: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS III

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching

Jatiwates II Tembelang adalah instrumen tes soal nomor 1, 2, dan 3.

Hasil analisis perhitungan uji reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen tes yang digunakan adalah reliabel atau dapat dipercaya. Data hasil uji reliabilitas instrumen tes diperoleh harga r11= 0,555. Harga rhitung tersebut lebih besar dari harga rtabel yaitu 0,409 sehingga instrumen tes soal dinyatakan reliabel atau dapat dipercaya. Untuk itu instrumen tes tersebut dapat digunakan dalam penelitian ini.

Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen, selanjutnya dilakukan penelitian di SDN Jatiwates II Tembelang Jombang. Penelitian dilakukan dengan mengambil data menggunakan teknik pretest dan posttest. Hasil pretest dan posttest tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus uji t.

Pelaksanaan pretest dilakukan sebelum diterapkannya model pembelajaran quantum teaching. Soal pretest berisi tentang menulis puisi berdasarkan gambar yang dipilih oleh siswa. Di soal pretest disediakan dua gambar tentang permainan tradisional yaitu gambar permainan layang-layang dan boneka. Kemudian dilaksanakan pembelajaran menulis puisi dengan diberi perlakuan berupa penerapan model pembelajaran quantum teaching. Guru menerapkan sintaks model pembelajaran quantum teaching yaitu TANDUR. Guru membimbing siswa menulis puisi secara tahap demi tahap dan memberikan pengalaman belajar yang nyata bagi siswa. Di akhir proses pembelajaran dilaksanakan evaluasi (posttest) tentang menulis puisi yang terdiri atas tiga butir soal yaitu menentukan judul, membuat kerangka puisi berdasarkan gambar, dan menulis puisi berdasarkan kerangka yang telah dibuat.

Dalam penelitian ini untuk mendukung keberhasilan penerapan model pembelajaran quantum teaching digunakan media gambar karena mengacu pada Kompetensi Dasar (KD) yang diambil yaitu menulis puisi berdasarkan gambar dengan pilihan kata yang menarik. Walaupun digunakan media gambar permainan tradisional tetapi yang memengaruhi keberhasilan penelitian ini adalah diterapkannya model pembelajaran quantum teaching. Hal itu karena siswa dapat menulis puisi saat pelaksanaan posttest setelah guru mendemonstrasikan cara-cara menulis puisi kepada siswa melalui sintaks TANDUR.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran quantum teaching mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pembelajaran menulis puisi. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan rata-rata nilai pretest dan posttest siswa. Berikut adalah rekapitulasi data pretest dan posttest yang tersaji dalam diagram batang di bawah ini:

Diagram 4.1 menunjukkan rata-rata nilai pretest dan posttest siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Rata-rata nilai pretest menulis puisi siswa sebelum diberi perlakuan (treatment) adalah 47,7. Sedangkan rata-rata nilai posttest siswa sesudah diberi perlakuan (treatment) adalah 71,64. Hal tersebut menunjukkan bahwa rata-rata nilai posttest lebih tinggi daripada rata-rata nilai pretest. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan.

Berdasarkan hasil analisis data tes diketahui harga thitung = 11,61dengan taraf signifikansi 5% dan db= 25-1 = 24 diperoleh harga ttabel = 2,064. Hal ini menunjukkan bahwa thitung lebih besar daripada ttabel yaitu 11,61 > 2,064. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil uji beda (uji t) pembelajaran menerapkan model pembelajaran quantum teaching berpengaruh atau memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan menulis puisi siswa. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan nilai yang diperoleh siswa dalam menulis puisi setelah pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran quantum teaching.

Berdasarkan hasil penelitian keseluruhan, dapat diketahui adanya pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran quantum teaching dengan keterampilan menulis puisi siswa. Penerapan model pembelajaran quantum teaching ini baik digunakan dalam pembelajaran menulis puisi karena membantu guru dalam menyampaikan materi dan memberikan pengalaman belajar yang nyata dan bermakna bagi siswa sehingga memudahkan siswa menuangkan ide, gagasan, perasaannya dalam bentuk puisi. Selain itu juga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa sehingga mereka antusias dalam mengikuti proses pembelajaran.

PENUTUPSimpulan

1143

Page 10: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS III

JPGSD, Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran quantum teaching terhadap keterampilan menulis puisi siswa kelas III SDN Jatiwates II Tembelang Jombang. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan yang signifikan terhadap nilai yang diperoleh siswa sebelum diberi perlakuan (pretest) dan sesudah diberi perlakuan (posttest). Hasil rata-rata kelas nilai pretest yang diperoleh siswa kelas III SDN Jatiwates II Tembelang Jombang adalah 47,7 dan rata-rata nilai posttest siswa adalah 71,64. Dari hasil uji beda (uji t) diketahui bahwa harga thitung lebih besar daripada harga ttabel yaitu 11,61> 2,064.

Dengan diterapkannya model pembelajaran quantum teaching ini siswa mendapatkan pengalaman belajar yang baru, nyata, dan bermakna sehingga siswa lebih mudah dalam menulis puisi. Selain itu dengan penerapan model pembelajaran quantum teaching ini juga membantu siswa dalam meningkatkan rasa antusiasme dan gairah belajar mereka sehingga mereka lebih mudah mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

SaranBerdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka

peneliti memberikan saran untuk berbagai pihak yaitu:bagi guru, bagi sekolah, dan bagi peneliti lain. Bagi guru: (1) sebaiknya guru menerapkan model pembelajaran yang inovatif yang sesuai dengan materi menulis puisi sehingga siswa lebih mudah memahami materi pelajaran dan membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan serta bermakna dan (2) penerapan model pembelajaran quantum teaching pada terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan menulis puisi siswa, sehingga dapat direkomendasikan sebagai alternatif yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

Saran bagi sekolah yaitu: (1) hendaknya model pembelajaran quantum teaching dimanfaatkan dalam pembelajaran menulis puisi karena model pembelajaran quantum teaching dapat memberikan pengalaman belajar yang nyata dan bermakna sehingga memudahkan siswa dalam menulis puisi, (2) hendaknya sekolah membekali guru untuk menguasai dan menerapkan model pembelajaran yang inovatif dalam menulis puisi, sehingga pembelajaran akan lebih menarik, bermakna, dan siswa lebih termotivasi dan antusias dalam proses pembelajaran.

Saran bagi peneliti lain yaitu penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitian tentang pembelajaran menulis puisi dengan menerapkan model pembelajaran inovatif yang berbeda

sehingga siswa dapat menemukan pengalaman baru dan pengetahuan baru dalam pembelajaran menulis puisi.

DAFTAR PUSTAKA

A’la, Miftahul. 2012. QuantumTeaching. Yogyakarta: Diva Press.

Ahmadi, Anas, dkk. 2011. Menulis Ilmiah: Buku Ajar MPK Bahasa Indonesia. Surabaya: Unesa University Press.

Ampera, Taufik. 2010. Pengajaran Sastra: Teknik Mengajar Sastra Anak Berbasis Aktivitas. Bandung: Widya Padjadjaran.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

De Porter, Bobby, dkk. 2000. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa.

Didin. 2012. Hakikat Menulis. Online. dalam http://didin.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Hakikat-Menulis.pdf. diakses 2 Januari 2015 pukul 13.52 WIB.

Faisal, M, dkk. 2008. Kajian Bahasa Indonesia SD. Surabaya: Departemen Pendidikan Nasional.

Hamid, Sholeh. 2012. Metode Edutainment. Yogyakarta: Diva Press.

Heppy, Yohanes. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Narasi Siswa Kelas V SDN Tembok Dukuh Surabaya. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: JPGSD Unesa.

Jabrohim, dkk. 2009. Cara Menulis Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Komaidi, Didik. 2011. Menulis Kreatif: Teori dan Praktek. Yogyakarta: Sabda Media.

Kusmiatun, Ari. 2012. Konsep Dasar Menulis. Online. dalamhttp://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Kusmiatun,S.Pd.,M.Hum./KONSEPDASARMENULIS.pdf. diakses 2 Januari 2015 pukul 13.55 WIB.

Mulyati,Yeti, dkk. 2009. Bahasa Indonesia. Jakarta:Universitas Terbuka.

Musfiroh, Tadkiroatun. 2004. Multiple Intelligences. Online. dalam default/files/tmp/MULTIPLE INTELLIGENCES III.pdf. diakses pada 28 Maret 2015 pukul 22.49 WIB.

Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

1144

Page 11: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS III

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nursalim, Mochamad, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Surabaya: Unesa University Press.

Riduwan. 2013. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Selan, Megawati. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Langsung untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas V SDN Kebraon II/437 Surabaya. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: JPGSD Unesa.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukino. 2010. Menulis itu Mudah. Yogyakarta:Pustaka Populer LKiS Yogyakarta.

Suryanti, dkk. 2008. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Sutejo dan Kasnadi. 2009. Menulis Kreatif: Kiat Cepat Menulis Puisi dan Cerpen. Yogyakarta: Pustaka Felicha.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Yusuf,Syamsu. 2005. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Zulela. 2013. Pembelajaran Bahasa Indonesia: Apresiasi Sastra di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

1145