PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANrepository.unsri.ac.id/25611/55/RAMA_84204... · 2020. 1....
Transcript of PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANrepository.unsri.ac.id/25611/55/RAMA_84204... · 2020. 1....
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
INDEX CARD MATCH PADA MATERI STRUKTUR
ATOM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X
SMA NEGERI 1 INDRALAYA
SKRIPSI
Oleh
Seally Yohana Virginia
NIM: 06101181520067
Program Studi Pendidikan Kimia
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDERALAYA
2019
ii
iii
iv
v
vi
vii
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 4
BAB II Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 5
2.1 Pembelajaran .................................................................................................. 5
2.2 Model Pembelajaran ..................................................................................... 10
2.2.1 Pengertian Model Pembelajaran Index Card Match .................................. 11
2.2.2 Sintak Model Pembelajaran Index Card Match ......................................... 12
2.2.3 Kelebihan Dan Kelemahan Model Pembelajaran Index Card Match ........ 13
2.3 Hasil Belajar ................................................................................................. 13
2.3.1 Hubungan Model Pembelajaran Index Card Match Terhadap Hasil
Belajar ................................................................................................................. 15
2.3.2 Karakteristik Pokok Bahasan Struktur Atom ............................................. 16
2.4 Metode Penelitian Eksperimen ...................................................................... 19
2.5 Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 23
Bab III Metode Penelitian ................................................................................... 24
3.1 Variabel Penelitian ....................................................................................... 24
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian ..................................................................... 25
3.3 Populasi Dan Sampel ................................................................................... 25
3.4 Prosedur Penelitian ....................................................................................... 26
3.5 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 27
3.8.3 Uji Normalitas Data.................................................................................... 29
3.8.4 Uji Homogenitas Data ................................................................................ 29
3.8.5 Uji Hipotesis Statistik ................................................................................. 29
BAB IV Hasil dan Pembahasan .......................................................................... 31
viii
4.1 Hasil Penelitian.............................................................................................. 31
4.2 Deskripsi Data Observasi ............................................................................. 31
4.3 Deskripsi Analisa Data .................................................................................. 33
4.4 Pembahasan .................................................................................................. 36
BAB V Simpulan Dan Saran ............................................................................... 41
5.1 Simpulan ........................................................................................................ 41
5.2 Saran .............................................................................................................. 41
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 42
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Data Hasil Observasi Aktivitas Kelas Eksperimen ....................................... 32
Tabel 2 Data Hasil Observasi Aktivitas Kelas Kontrol ............................................. 33
Tabel 3 Rata-Rata Nilai Hasil Belajar Siswa ............................................................. 34
Tabel 4 Hasil Uji Normalitas Data Pretest ................................................................ 35
Tabel 5 Hasil Uji Homogenitas pretest Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol ......... 36
Tabel 6 Hasil Uji Hipotesis ........................................................................................ 37
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Diagram Batang Rata-Rata Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
dan kontrol ................................................................................................. 38
x
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, hal utama yang harus
ditempuh pada saat ini untuk segala aspek menuntut tingginya kualitas sumber
daya manusia.Dalam hal ini pendidikan menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi.
Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang
mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia.Dapat
dilihat berkembangnya kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari
pendidikan yang ada. Pendidikan juga dapat menjadi salah satu cara yang tepat
untuk meningkatkan pembangunan manusia di suatu Negara. Begitu juga
Indonesia menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama
(Zahra 2010).
Kalangan pendidik sangat menyadari bahawa kreatiitas berpikir anak-anak
Indonesia masih memprihatinkan (Mangunwijaya,1998). Kondisi anak-anak
Indonesia yang demikian tentu tidak bisa dilepaskan dari sistem pendidikan/
pembelajaran yang kini dilakukan pada berbagai jenjang pendidikan. Rendahnya
hasil belajar anak-anak Indonesia di bidang sains ditengarai berhubungan dengan
proses pembelajaran sains yang belum memberi peluang anak untuk dapat
mengembangkan konsepsinya tentang sains secara benar, yaitu mengkonstruksi.
Seorang pengajar, dimana pun dia mengajar, bertugas menyajikan ilmu yang
dia miliki kepada peserta didiknya. Agar dapat menularkan ilmu tersebut ia
memerlukan pengalaman, pengetahuan tentang siapa peserta didik, serta
bagaimana menyampaikan ilmu tersebut dengan baik. Ia perlu mendalami
kompetensi „kedua‟ yang memberi bekal kepadanya untuk memoles terutama cara
menyajikan topik menjadi lebih menarik, teratur, dan terpadu dengan kompetensi
yang terkandung dalam materi. Hal ini merupakan bagian integral dan teaching
performance (kinerja mengajar) seorang pengajar utuk segala jenjang pendidikan
(Prawiradilaga 2007).
2
Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat dua hal yang ikut menentukan
keberhasilan, yaitu pengaturan proses belajar mengajar, dan pengajaran itu
sendiri, dan keduanya mempunyai saling ketergantungan satu sama lain. Proses
belajar mengajar yang berkembang dikelas umumnya ditentukan oleh peran guru
dan siswa sebagai individu-individu yang terlibat langsung didalam proses
tersebut. Oleh karna itu kemampuan serta kesiapan guru dalam mengajar
memegang peranan penting bagi keberhasilan proses belajar mengajar pada siswa.
Hal ini menunjukan keterkaitan antara hasil belajar siswa dengan model
pembelajaran yang tepat dan efisien, sehingga siswa dapat menerima dan
memahami materi pembelajaran dengan baik. (Rusman, 2003).
Perkembangan pembelajaran dari waktu ke waktu mengalami perubahan
sesuai dengan tuntutan zaman. Karena tututan zaman itulah yang mendorong
manusia untuk berubah menjadi lebih kreatif dalam mengembangkan atau
menerapkan pembelajaran dalam hal ini pembelajaran kimia. Salah satu
perkembangan yang dimaksud adalah masalah model pembelajaran kimia. Hal ini
trkait dengan pemahaman konsep yang akan diperoleh siswa, yang nantinya akan
digunakan dalam kehidupan sehari sehari. Model pembelajaran yang digunakan
dalam pembelajaran kimia di sekolah SMA Negeri 1 Indralaya didominasi dengan
model pembelajaran discovery learning yang dikombinasi dengan media buku
teks. Model ini baik digunakan jika dalam kondisi kelas yang besar, waktu yang
singkat, dan kondisi siswa mudah memahami konsep. Namun pada realitanya
waktu pembelajaran kimia disekolah diberikan cukup lama membuat siswa akan
merasa lebih membosankan jika hanya melihat layar proyektor dan serta kondisi
siswa satu dengan lainnya berbeda dalam memahami konsep pembelajaran. Hal
tersebutlah yang membuat siswa merasa bosan dan memperoleh pemahaman
konsep masih dirasa kurang. Permasalahan tersebut memungkinkan terdapat
kendala seperti sekolah sudah memiliki sarana dan prasana proses pembelajaran
yang cukup namun belum dimanfaatkan secara optimal.
Untuk mengatasi masalah di atas, pemilihan model pembelajaran harus sangat
diperhatikan, mengingat bahwa model pembelajaran sangat mempengaruhi
suasana dan motivasi belajar siswa maka perlu dikembangkan model
3
pembelajaran yang dapat meningkatkan semangat dan aktivitas siswa. Salah
satunya ialah penerapan Model pembelajaran yang aktif pada tipe Index Card
Match (ICM). Pemilihan model pembelajaran harus sangat diperhatikan.
Mengigat bahwa model pembelajaran sangat mempengaruhi suasana dan motivasi
belajar siswa maka pemilihan model pembelajaran haruslah sesuai dengan materi
pelajaran yang akan diajarkan. Salah satu diantaranya adalah model pembelajaran
Index Card Match. Menurut Fathurrohman (2015) pembelajaran Index Card
Match adalah model pembelajaran pemecahan permasalahan yang digunakan
dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Model Index Card Match
dapat memupuk kerja sama siswa dalam menjawab pertanyaan dengan
mencocokan kartu indeks yang ada di tangan mereka. Proses pembelajaran ini
lebih menarik karena siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu
konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Kelebihan dari model
pembelajaran Index Card Match adalah pembelajaran dengan model Index Card
Match dapat dijadikan sebagai strategi alternatif yang dirasa lebih memahami
karakteristik peserta didik, untuk meningkat minat peserta didik, dapat dipakai
untuk mengatasi kebosanan peserta didik pada mata pelajaran atau proses
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan siswa, untuk mengaktifkan peserta
didik dan guru selama proses pembelajaran berlangsung, untuk meningkatkan
interaksi guru dan peserta didik sehingga pembelajaran akan lebih berkualitas, dan
untuk yang tepat untuk mengulangi materi pembelajaran yang telah diberikan
sebelumnya (Khuzaemah,2012).
Beberapa peneliti sebelumnya yang menggunakan model pembelajaran Index
Card Match pada jurnal marlina (2011), menyatakan hasil penelitiannya
berdasarkan data yang dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dan tes
akhir siklus.Rata-rata hasil belajar meningkat. Peningkatan hasil belajar dapat
dilihat dari ketuntasan hasil belajar siswa yang meningkat dari 7,89%.
Berdasarkan uraian - uraian yang telah dijelaskan diatas maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian lebih jauh tentang penelitian yang berjudul:
“Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Index Card Match pada Materi
Struktur Atom Terhadap Hasil Belajar Siswa/I Kelas X SMA Negeri 1 Indralaya”.
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan peryataan latar belakang pada pendahuluan dapat dirumuskan
masalah-masalah yang terjadi, yaitu: Apakah ada pengaruh penerapan model
pembelajaran Index Card Match pada materi struktur atom terhadap hasil belajar
siswa kelas X SMA Negeri 1 Indralaya?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh hasil belajar
siswa/i SMA Negeri 1 Indralaya pada materi struktur atom dengan model
pembelajaran Index Card Match.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
1. Bagi siswa
Dapat memberikan variasi pembelajaran kimia dengan model pembelajaran
yang baru serta dapat membeikan kesempatan kepada siswa untuk
mengoptimalkan potensi dan pemahaman nya dalam belajar kimia agar lebih
aktif dalam proses belajar mengajar.
2. Bagi guru
Dapat menjadikan masukan bagi guru dalam mengembangkan salah satu
alternatif cara mengajar dengan model pembelajaran yang baru dalam
menumbuh kembangkan siswa/i dalam memahami konsep atau materi terutama
dalam bidang ilmu kimia.
3. Bagi sekolah
Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam meninggkatkan mutu
sekolah dari siswa/i yang aktif dalam pembelajaran agar tujuan yang
diharapkan sekolah bisa tercapai.
4. Bagi peneliti lain.
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian kembali serta
sebagai acuan atau referensi dalam melakukan kegiatan penelitian yang serupa.
42
42
DAFTAR PUSTAKA
Agus Suprijono. 2013. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Ahmad, Susanto. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Pernada.
Bungin. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Pernada Media Group.
Dimyati dan Mujiono. 2006. Belajar dan Pembejaran. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Emah Khuzaemah. 2012. Pendidikan Sains. Jakarta: AV Publisher.
Emzir. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada.
Fathurohman. 2015. Model –Model pembelajaran Inovatif. Jakarta: Ar-Ruzz
Media.
Hermawan, dkk. 2008. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Hisyam Zaini. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan Mandiri.
Istarani. 2011. Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Mangunwijaya. 1998. Menuju Indonesia Serba Baru. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Marlina, Zulfadli, Nazar. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Index Card
Match pada Materi Hukum-Hukum Dasar Kimia di Kelas X SMA
Inshafuddin Banda Aceh. Skripsi, Aceh.
Marwan. 2012. Metode Index Card Match. Tersedia pada http://wordpress.com.
Diakses pada 17 Februari 2019.
Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Muslimin. 2009. Teori Belajar. Tersedia pada http://muslimin-40porf-
.wordpress.com/mencoba/. Diakses pada 12 Januari 2019.
Nana Syaodih Sukmadinata. 2017. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Oemar Hamalik. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Prawiradilaga, Dewi Salma. 2007. Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Rahman A.F. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Demonstrasi pada Mata
Pelajaran Desain Grafis untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif
Siswa. Skripsi. Bandung
Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sadiman. 2006. Media Pendidikan. PT Raja Grafindo.
43
43
Samodra, Didik Wira.2008. Pembelajaran Interaktif. http:// didik wirasamodra
.com/wp-content/uploads/2008/05/makalah.pdf. Diakses pada tanggal 20
januari 2019.
Silberman, Melvin L. 2006. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif.
Bandung: Nusamedia.
Sudarwan, danim. 2010. Pengantar Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sudjana. 2006. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosda karya.
Sugiyono, 2010. Metode penelitian pendidikan: pendekatn kuantitatif,
kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Surabaya:
Kencana.
Zahra. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Interaktif Index Card Match
terhadap Hasil Belajar Fisika. Skripsi. UN Jakarta.