PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

228
PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V DI MI JAM’IYYATUL KHAIR Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh Roayati Maftuhatul Jannah NIM 1112018300007 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017 M/1438 H

Transcript of PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Page 1: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON

EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA

KELAS V DI MI JAM’IYYATUL KHAIR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

Roayati Maftuhatul Jannah

NIM 1112018300007

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2017 M/1438 H

Page 2: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …
Page 3: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …
Page 4: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …
Page 5: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …
Page 6: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

ABSTRAK

Roayati Maftuhatul Jannah (1112018300007). Pengaruh Penerapan Metode

Examples Non Examples Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V di MI

Jam’iyyatul Khair.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode

examples non examples terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V di MI Jamiyyatul

Khair. Penelitian ini dilaksanakan di MI Jam‟iyyatul Khair Kampung Utan,

Tangerang Selatan bulan April-Mei 2016. Metode penelitian yang digunakan pada

penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan Nonequivalent Control Group

Design. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive

sampling. Sampel penelitian kelas A (kelas kontrol) sejumlah 32 siswa dan kelas

B (kelas eksperimen) sejumlah 32 siswa. Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini berupa pilihan ganda dan lembar observasi untuk mengamati

kegiatan proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini dengan uji normalitas yang menggunakan uji Saphiro Wilk, uji

homogenitas dengan menggunakan One Way Anova. Kemudian dilanjutkan

dengan uji hipotesis menggunakan T-test. Setelah semua pengujian dilakukan

dapat diperoleh thitung sebesar 3,477. Sedangkan ttabel 1,998. Dengan kata lain

thitung>ttabel. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan metode

examples non examples terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V di MI

Jam‟iyyatul Khair.

Kata kunci : Metode Examples Non Examples, Hasil Belajar IPS.

Page 7: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

ABSTRACT

Roayati Maftuhatul Jannah (1112018300007). Influence of Non-Examples

Examples Methods Against IPS Learning Outcomes Student Class V in MI

Jam'iyyatul Khair.

This study aims to determine the effect of using the method of examples non

examples on the results of social studies students of class V in MI Jamiyyatul

Khair. This research was conducted in MI Jam'iyyatul Khair Kampung Utan,

South Tangerang months of April-May 2016. The method has used in this study is

quasi-experiment with Nonequivalent Control Group Design. Sampling is done

by using purposive sampling technique. The research sample class B (experiment

group) of 32 students and class A (control group) of 32 students. The instrument

has used in this research is of multiple choice and observation sheet to observe

the activities of the learning process. The Analysis Techniques has used in this

research using test normality by Shapiro Wilk test, homogeneity test by using One

Way Anova. Then continue to test the hypothesis using T-test. After all the testing

is done can be obtained t of 3,477. While ttabel 1,998. In other words thitung> ttabel.

It can be concluded that there are significant examples of non examples

application of the method to the learning outcomes IPS fifth grade students in MI

Jam'iyyatul Khair.

Keywords: Non Examples Examples Methods, Results Learning IPS.

Page 8: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahiroobil ‘alamin, puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat

Allah SWT yang telah melimpahkan kekuatan lahir dan bathin kepada diri

penulis, sehingga setelah melalui proses yang cukup panjang penulis mampu

menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Penerapan Metode Examples Non

Examples Terhadap Hasil Belajar IPS siswa kelas V di Mi Jam‟iyyatul Khair”

Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memeroleh gelar

sarjana Strata 1 (S1).

Shalawat serta salam tak lupa penulis sanjungkan kepada junjungan kita

baginda nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman

kebodohan ke zaman yang penuh dengan teknologi seperti saat ini dan tak lupa

juga untuk para keluarga dan sahabatnya.

Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan dan

tidak terlepas pula dari dukungan, motivasi dan doa yang telah diberikan dari

pihak-pihak tertentu. Semoga Allah SWT membalas dengan surga-Nya kelak.

Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih yang

tak terhingga kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Prof. Dr. Ahmad Thib

Raya, MA., yang selalu memberikan motivasi, semangat, dan pengalaman

yang sangat inspiratif kepada seluruh mahasiswa FITK.

2. Ketua Jurusan (Kajur) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Bapak

Dr. Khalimi, M.Ag., yang sangat memotivasi, membimbing dan memberikan

semangat kepada penulis agar dapat menyelesaikan jenjang S1, terima kasih

banyak pak, semoga Allah SWT senantiasa menjaga bapak dan keluarga

dalam naungan kasih sayang-Nya.

3. Dosen pembimbing I, Takiddin, M.Pd, yang selalu bersedia meluangkan

waktu di tengah kesibukan untuk dapat memberikan bimbingan, motivasi,

semangat, dorongan, serta mengarahkan penulis agar dapat menyelesaikan

skripsi dengan baik. Jazakumullah, Pak.

Page 9: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

4. Dosen pembimbing II, Anis Fuadah Z., M.Pd.I., yang telah mengarahkan

penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi dengan baik dan benar, serta

memberikan motivasi dan pengalaman kepada penulis.

5. Seluruh jajaran dosen PGMI yang selama ini memberikan dan berbagi ilmu

serta pengalaman kepada mahasiswa PGMI angkatan 2012 dari awal

perkuliahan hingga saat ini, teruntuk: Asep Ediana Latip, M.Pd, Dindin

Ridwanudin, M.Pd, Dr. Fery Muhammad Firdaus, M.Pd, Dr. Sita

Ratnaningsih, M.Pd, Dina Fadhlillah, M.Si, Heny Narendrani Hidayati, M.Pd.

InsyaAllah ilmu yang sudah bapak/ibu sampaikan bisa penulis terapkan

kembali kepada anak didik.

6. Dosen penguji skripsi penulis, Ibu Dr. Sita Ratnaningsih, M.Pd, dan Ibu Dra.

Zikri Neni Iska, M.Psi, yang bersedia meluangkan waktunya ditengah

kesibukan ibu sekalian, memberikan masukan, arahan, saran, dan kritik yang

membangun.

7. Kepala MI Jam‟iyyatul Khair, Kampung Utan, Ibu Carnati, S.Pd,yang telah

mengizinkan penulis untuk dapat melakukan penelitian di madrasah yang Ibu

pimpin dengan segala pelayanan terbaik yang sudah diberikan.

8. Wali kelas VA dan VB, Samsiah, S.Pd.I, dan Ismail HR, S.Pd.I yang telah

mengizinkan dan membantu penulis dalam proses penelitian, terimakasih atas

saran, bimbingan dan bantuan, dan keramahtamahannya.

9. Keluarga tercinta, kedua orang tua penulis ibu Saebah dan bapak Gufron yang

dengan tulus ikhlas memberikan dukungan baik moril maupun materil, serta

tiada henti memberikan kasih sayangnya kepada penulis, ketulusan mimi dan

mama akan selalu membekas sampai kapanpun. Kakak-kakak penulis, Jamiah

Nurhalimah, Taufiq Hidayatullah, Isnaeni Muyassaroh yang telah memberikan

doa, menghibur dan tidak jarang untuk selalu mensupport penulis hingga saat

ini. Keponakan tersayang, adinda Nur‟Azizah dan Ghiza Rif‟ana Humairah,

kalian selalu mewarnai hidup Biati.

10. Sahabat seperjuangan PGMI A dan B angkatan 2012. Teruntuk: Ilma Amalia,

Rahmawati, Uswatun Khasanah, Suci Kurniawati, Nusaibah. Terlebih untuk

Irniyanti, yang sampai saat ini masih membantu penulis mengarahkan dan

Page 10: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

rela meluangkan waktu di tengah kesibukannya untuk mengoreksi skripsi

penulis dari awal sampai akhir halaman. Jazakillah, ukhti.

11. Organisasi baik internal maupun eksternal kampus, teruntuk : KMSGD

(Keluarga Mahasiswa Sunan Gunung Djati) Jabodetabek, organisasi

primordial pertama yang memberikan pengalaman, kekeluargaan, dan

kebersamaan, Permai-Ayu (Persatuan Mahasiswa Indramayu) DKI Jakarta,

yang sudah memberikan pengalaman berorganisasi yang baik,

kekeluargaanpun sangat kental terasa, dengan serentetan kegiatan yang

dilaksanakan memberikan pengalaman tersendiri bagi penulis untuk menjadi

insan yang lebih baik lagi, terima kasih indrawan/wati. Reang Wong

Dermayu! HMI Komisariat Tarbiyah, Pramuka UIN Jakarta terutama

angkatan Cueks (Cuaca Ekstrim) 2013.

12. Sahabat kosan Abu : Puput, Luluk, Umi, Jannah, Nida, Chika, Aisyah, yang

senantiasa memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga tulisan ini

memberikan manfaat bagi pembaca dan menjadi ibadah bagi penulis.

Demikianlah ucapan rasa terima kasih penulis. Semoga segala kebaikan

yang diberikan di balas oleh Allah SWT. Penulis sangat menyadari bahwa

dalam penyusunan skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh karenanya penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi skripsi yang lebih lagi.

Besar harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

yang membacanya.

Jakarta, 05 Agustus 2016

Penulis

Page 11: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................... i

ABSTRACT .................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ................................................................................. iii

DAFTAR ISI ................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... x

DAFTAR BAGAN ...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................. 6

C. Pembatasan Masalah ................................................................. 6

D. Rumusan Masalah ..................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian .................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Hasil Belajar .............................................................................. 8

1. Pengertian Hasil Belajar ........................................................ 8

2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Belajar ............................. 10

3. Pengukuran Hasil Belajar ...................................................... 14

B. Ilmu Pengetahuan Sosial ........................................................... 16

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ..................................... 16

2. Tujuan IPS ............................................................................ 17

3. Ruang Lingkup Kajian IPS .................................................. 20

Page 12: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

4. Prinsip-Prinsip Pembelajaran IPS ......................................... 21

C. Metode Examples Non Examples .............................................. 22

1. Pengertian Metode Examples Non Examples ...................... 22

2. Karakteristik Metode Examples Non Examples .................. 24

3. Langkah-langkah Metode Examples Non Examples ........... 24

4. Kelebihan Kekurangan Metode Examples Non Examples .. 26

D. Bahasan Hasil Penelitian yang Relevan ................................... 28

E. Kerangka Berpikir .................................................................... 31

F. Hipotesis Penelitian ................................................................. 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 33

1. Tempat Penelitian ............................................................... 33

2. Waktu Penelitian ................................................................ 33

B. Metode dan Desain Penelitian .................................................... 34

C. Populasi dan Sampel ................................................................... 35

1. Populasi Penelitian ............................................................... 35

2. Sampel Penelitian ................................................................. 35

D. Variabel Penelitian ...................................................................... 35

E. Instrumen Penelitian .................................................................... 36

1. Tes ......................................................................................... 36

2. Non Tes ................................................................................. 38

a. Wawancara ...................................................................... 38

b. Observasi ......................................................................... 40

F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 42

1. Tes ........................................................................................ 42

2. Non Tes ................................................................................ 43

G. Uji Coba Instrumen .................................................................... 44

1. Uji Validitas ......................................................................... 44

2. Uji Reliabilitas ...................................................................... 44

Page 13: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

3. Pengujian Taraf Kesukaran .................................................. 45

4. Daya Pembeda ...................................................................... 46

H. Teknik Analisis Data ................................................................... 47

a. Uji Normalitas ..................................................................... 47

b. Uji Homogenitas ................................................................. 48

c. Uji Hipotesis ....................................................................... 48

I. Hipotesis Statistik ........................................................................ 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil MI Jam‟iyyatul Khair ........................................................ 50

B. Deskripsi Data ............................................................................ 51

1. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran ................................... 51

a. Pertemuan Pertama ........................................................ 52

b. Pertemuan Kedua .......................................................... 54

c. Pertemuan Ketiga ........................................................... 56

d. Pertemuan Keempat ....................................................... 58

2. Hasil Belajar IPS .................................................................. 60

a. Analisis Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol .... 61

b. Analisis Data Posttest Eksperimen dan Kontrol ............. 64

C. Pengujian Prasyarat Analisis ...................................................... 66

1. Uji Normalitas ....................................................................... 66

a. Uji Normalitas Pretest Eksperimen dan Kontrol ............ 66

b. Uji Normalitas Posttest Eksperimen dan Kontrol ........... 67

2. Uji Homogenitas .................................................................. 68

a. Uji Homogenitas Pretest Eksperimen dan Kontrol ........ 68

b. Uji Homogenitas Posttest Eksperimen dan Kontrol ....... 69

D. Uji Hipotesis ............................................................................... 69

E. Analisis Data Hasil Observasi .................................................... 71

F. Analisis Data Hasil Wawancara ................................................. 72

G. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................... 75

Page 14: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 78

B. Saran ........................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA

Page 15: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Relevan .............................................................. 28

Tabel 3.1 Kegiatan dan Waktu Penelitian ........................................... 33

Tabel 3.2 Desain Penelitian Kelas Eksperimen & Kelas Kontrol ...... 34

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes ...................................................... 36

Tabel 3.4 Kisi-kisi Wawancara Guru.................................................. 38

Tabel 3.5 Kisi-kisi Wawancara Siswa................................................. 39

Tabel 3.6 Pedoman Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam

Penerapan Metode Examples Non Examples ..................... 41

Tabel 3.7 Kriteria Interpretasi Angket ................................................ 42

Tabel 3.8 Teknik Pengumpulan Data ................................................. 42

Tabel 3.9 Kriteria Reliabilitas ............................................................. 45

Tabel 3.10 Kriteria Tingkat Kesukaran ................................................ 46

Tabel 3.11 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Butir Soal .......................... 46

Tabel 3.12 Klasifikasi Daya Pembeda .................................................. 47

Tabel 4.1 Rincian Sampel Penelitian .................................................. 51

Tabel 4.2 Rincian Jadwal Pelaksanaan Penelitian .............................. 52

Tabel 4.3 Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen

dan Kontrol ........................................................... ............ 60

Tabel 4.4 Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen dan

Kontrol ............................................................................... 62

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pretest Kelompok Kontrol ................ 63

Tabel 4.6 Deskripsi Frekuensi PerolehanNilai Pretest Kelompok

Kontrol ................................................................................ 63

Page 16: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Tabel 4.7 Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan

Kontrol............................................................................... 64

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Kelompok

Kontrol ............................................................................ 65

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Kelompok

Eksperimen ......................................................................... 59

Tabel 4.10 Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen dan

Kontrol .............................................................................. 67

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Posttest Eksperimen dan Kontrol.... 67

Tabel 4.12 Uji Homogenitas Pretest Kelompok Eksperimen dan

Kontrol .............................................................................. 61

Tabel 4.13 Uji Homogenitas Posttest Eksperimen dan Kontrol .......... 69

Tabel 4.14 Hasil Uji T-Test Posttest Eksperimen dan Kontrol............. 70

Tabel 4.15 Hasil Observasi Aktivitas Guru (Peneliti) dalam

Penerapan Metode Examples Non Examples ...................... 71

Tabel 4.16 Hasil Wawancara Guru di Kelas Eksperimen .................... 72

Tabel 4.17 Hasil Wawancara Siswa di Kelas Eksperimen ................... 73

Page 17: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Eksperimen

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kontrol

Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Tes

Lampiran 4 Soal Uji Coba Instrumen Penelitian

Lampiran 5 Kisi-kisi Jawaban Soal Uji Coba Instrumen

Lampiran 6 Anates

Lampiran 7 Kisi-kisi Pretest

Lampiran 8 Instrumen Penelitian

Lampiran 9 Kunci Jawaban Pretest

Lampiran 10 Wawancara Guru IPS Setelah Pelaksanaan Penelitian

Lampiran 11 Wawancara Siswa Setelah Pelaksanaan Penelitian

Lampiran 12 Wawancara Guru IPS Sebelum Pelaksanaan Penelitian

Lampiran 13 Wawancara Siswa Sebelum Pelaksanaan Tindakan

Lampiran 14 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Lampiran 15 Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

Lampiran 16 Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

Lampiran 17 Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

Lampiran 18 Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest Kelas

Eksperimen dan Kontrol

Lampiran 19 Uji Hipotesis Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

dan Kontrol

Page 18: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Lampiran 20 Permohonan Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 21 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 22 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 23 Uji Referensi

Lampiran 24 Tentang Penulis

Page 19: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 2

menjelaskan bahwa pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan

Pancasila dan UUD 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan

nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.1

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang

dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat nanti.

Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan

tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut

perubahan, baik bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor) dan

perubahan yang menyangkut nilai dan sikap (afektif).2

Seiring dengan perkembangan zaman dan didukung oleh teknologi yang

semakin canggih, maka pelaksanaan pendidikan harus selalu ditingkatkan

mengikuti perkembangan zaman guna membentuk dan menciptakan generasi

penerus bangsa yang semakin berkualitas. Salah satu upaya yang dilakukan untuk

meningkatkan pendidikan yang berkualitas yaitu dengan cara memaksimalkan

proses pendidikan melalui keprofesionalan seorang guru dalam mengemban

amanah dan tugas yang diberikan.

Guru sebagai tenaga pendidik yang berhubungan langsung dengan peserta

didik, seyogianya harus mampu memaksimalkan perannya dalam misi besar

pembangunan generasi bangsa ini. Guru yang profesional akan mampu

meningkatkan mutu kualitas pendidikan suatu bangsa ke arah yang lebih baik.

Salah satu tugas yang berdampak langsung kepada peserta didik adalah

bagaimana upaya guru dalam mengembangkan pengelolaan proses pembelajaran

sehari-hari di dalam kelas.

1 Abd Kadir, Ahmad Fauzi, M.Endri Julianto, dkk., Dasar-dasar Pendidikan, Edisi

Pertama (Buku Lapis PGMI paket 8-14), h. 8. 2 Arief S. Sadiman, M.Sc, dkk., Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatannya, Rajawali Pers., hal. 2

Page 20: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Meskipun pembelajaran dapat terjadi di lingkungan manapun, namun satu-

satunya pembelajaran yang dilakukan secara sistematis yaitu dilakukan di sekolah.

Satu-satunya perbedaan antar pembelajaran yang dilakukan di sekolah dan di

rumah adalah adanya tujuan pendidikan yang direncanakan untuk membuat

perubahan perilaku.3

Guru juga dituntut untuk menyadari apa yang sebaiknya dilakukan untuk

menciptakan kondisi belajar yang dapat mengantarkan anak didik ke tujuan.4

Dalam mengelola proses pembelajaran, seorang guru harus mampu membuat ide-

ide kreatif dan inovatif dalam mengembangkan setiap proses pembelajaran,

mampu memaksimalkan semua komponen yang relevan dengan proses

pembelajaran seperti metode mengajar, media, alat evaluasi, dan sebagainya

sesuai dengan tujuan pengajaran yang berlangsung. Tentu saja tugas guru

berusaha menciptakan suasana belajar yang aktif, menyenangkan bagi siswa dan

hasil belajar yang diraih pun mengalami peningkatan.

Keterlibatan siswa secara aktif pada proses pembelajaran sangat dibutuhkan,

guna meningkatkan potensi dan menumbuhkan rasa percaya diri siswa yang sudah

seharusnya dilatih sejak dini. Selain itu, perkembangan zaman yang semakin maju

saat ini menghendaki siswa dituntut untuk lebih dominan dalam proses

pembelajaran dibandingkan dengan guru yang seharusnya sebagai fasilitator atau

memfasilitasi kebutuhan belajar siswa.

Oleh karenanya, menyadari akan hal seperti yang disebutkan di atas, perlu

adanya upaya guru merealisasikan proses pembelajaran yang variatif,

menyenangkan, dan mengaktifkan peserta didik sehingga potensi peserta didik

dapat ditingkatkan dan proses pembelajaran sehari-haripun tidak monoton. Siswa

perlu mendapatkan proses pembelajaran yang memudahkannya dalam memahami

materi yang disampaikan oleh guru. Maka dari itu dalam proses pembelajaran,

guru sebaiknya memiliki gaya pembelajaran yang menarik, kreatif, serta

menekankan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam pembelajaran, yakni

untuk menciptakan siswa yang bukan hanya duduk manis mendengarkan

3 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), cet. VI h. 47.

4 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:Rineka Cipta, 2010), h. 37.

Page 21: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

penjelasan dari gurunya saja, akan tetapi bisa aktif di kelas, hal ini ditujukan demi

tercapainya pembelajaran yang aktif dan menyenangkan agar hasil belajar yang

diharapkan bisa tercapai.

Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan ini sangat mungkin diterapkan

untuk seluruh mata pelajaran di berbagai tingkat kelas pada jenjang sekolah dasar,

salah satunya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Menurut Nu‟man Soemantri dalam buku Iwan Purwanto menyatakan bahwa

“IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk

pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA. Penyederhanaan mengandung arti

menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di

universitas menjadi pelajaran yang sesuai dengan kematangan berfikir siswa-siswi

sekolah dasar dan lanjutan”.5

Proses pembelajaran IPS selalu melibatkan segala sesuatu dalam kehidupan

sehari-hari, karena materi dalam pelajaran IPS selalu berkaitan dengan kehidupan

bermasyarakat seperti halnya manusia dengan lingkungan, manusia dengan

masyarakat sekitar dan aktifitasnya. Berbagai permasalahan-permasalahan yang

menyangkut kehidupan bermasyarakat di bahas dalam pelajaran IPS. Oleh karena

itu, kaitannya dengan proses pembelajaran guru harus mampu memotivasi siswa

siswi untuk aktif, kreatif dan inovatif, juga harus disesuaikan dengan tingkat

perkembangan siswa.6 Untuk menciptakan pembelajaran yang memotivasi siswa

siswi untuk aktif perlu diterapkannya metode pembelajaran yang berbeda dari

biasanya agar siswa tertarik dan termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran

dengan lebih aktif lagi.

Kenyataan yang ada sampai saat ini masih banyak guru yang masih

menerapkan pembelajaran konvensional dalam pembelajaran IPS. Proses

pembelajaran IPS di jenjang persekolahan, tidak terlihat adanya improvisasi

dalam pembelajaran. Selama ini pengajaran IPS di sekolah masih menggunakan

pendekatan tradisional seperti ceramah, diskusi, dan lain-lain, serta lebih

5 Iwan Purwanto, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, (FITK : 2014), h. 4.

6 Agung Eko Purwana, Bahri Musthofa, Nadlir., dkk., Pembelajaran IPS MI/SD Edisi

Pertama, (Surabaya : AprintA : 2009 LAPIS PGMI) h. 1.

Page 22: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

menekankan pada aspek-aspek kognitif dan mengabaikan keterampilan-

keterampilan sosial.7

Pembelajaran IPS khususnya di tingkat MI/SD seringkali membuat siswa

merasakan kesulitan dengan berbagai macam permasalahan belajar yang ada.

Adapun permasalahan yang terjadi salah satu faktornya disebabkan oleh

penggunaan metode yang monoton sehingga menyebabkan siswa cepat

mengalami kebosanan pada saat belajar.

Kondisi yang sama seperti disebutkan di atas juga masih terjadi dalam

proses pembelajaran IPS di MI Jam‟iyyatul Khair Cempaka Putih, Ciputat Timur.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPS di kelas V MI

Jam‟iyyatul Khair, diketahui bahwa siswa masih mengalami kesulitan ketika

harus menerima materi dengan metode belajar yang hanya menuliskan materi di

buku tulis masing-masing dan kemudian diadakan tanya jawab sederhana antara

siswa dengan guru, selain itu juga siswa cenderung sibuk dengan kegiatannya

masing-masing seperti mengobrol dengan teman sebangku, melamun, dan tidak

jarang siswa mengantuk di kelas, terlebih siswa yang duduk di barisan paling

belakang. Kendatipun demikian, guru berusaha agar siswanya tetap fokus ketika

sedang menyampaikan materi pelajaran.

Berkaitan dengan masalah yang terjadi di kelas seperti yang telah

disebutkan diatas, diantaranya siswa kurang berperan aktif dalam proses

pembelajaran dikarenakan siswa kurang memiliki rasa percaya diri untuk

mengemukakan pendapat serta kurangnya kesempatan mereka untuk bertanya

seputar materi dan masih pasifnya siswa untuk dapat mengemukakan pendapat.

Hambatan tidak hanya pada siswa, tetapi juga pada guru. Berdasarkan hasil

pengamatan peneliti terhadap proses pembelajaran IPS, guru seringkali hanya

menggunakan metode menulis dan tanya jawab. Pembelajaran masih didominasi

oleh guru, sementara siswa masih terbilang pasif di kelas dengan hanya

mendengarkan apa yang guru jelaskan. Metode pembelajaran seperti ini sering

digunakan mengingat masih terbatasnya pemahaman serta belum terbiasanya guru

7 Nana Supriatna, dkk, Pendidikan IPS di SD, (Bandung: UPI Press, 2007), h. 39.

Page 23: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

untuk melakukan berbagai varian metode pembelajaran yang kekinian dan

variatif.

Adapun hasil belajar yang diraih siswa kelas V B, tidak sesuai dengan

harapan, yakni dibawah KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yakni 70.

Berdasarkan informasi yang didapat, dari 32 jumlah siswa yang ada di kelas VB

hanya ada beberapa anak yang mendapatkan nilai minimal tersebut. Oleh

karenanya, tugas seorang guru adalah menciptakan suatu proses pembelajaran

yang menyenangkan guna menumbuhkan minat belajar siswa pada mata pelajaran

IPS, agar hasil belajar yang dicapai lebih baik lagi.

Agar tujuan pendidikan IPS tercapai, Schuncke menekankan bahwa

program pembelajaran pendidikan IPS harus mampu memberikan pengalaman-

pengalaman belajar yang berorientasi pada aktivitas belajar siswa (activity

oriented learning experiences). Kurikulum IPS di SD dalam pelaksanaannya,

selain menuntut para guru memiliki wawasan pengetahuan yang luas dalam

mengembangkan materi, juga mampu menentukan teknik dan strategi

pembelajaran yang beragam sehingga pembelajaran lebih bermakna dan berguna

dalam kehidupan sehari-hari. 8

Untuk mendapatkan hasil akhir yang maksimal, perlu adanya perubahan

terhadap metode yang digunakan oleh guru, dengan harapan siswa bisa

menangkap materi dengan lebih mudah. Upaya yang guru lakukan agar siswa bisa

mengatasi kesulitan belajar yang ada yaitu perlu adanya suasana belajar mengajar

yang bervariasi seperti pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan

misalnya dengan menggunakan metode examples non examples.

Metode examples non examples adalah metode belajar yang menggunakan

contoh-contoh. Contoh-contoh dapat dari kasus/gambar yang relevan dengan

KD.9 Examples non examples dapat diartikan juga sebagai strategi pembelajaran

yang menggunakan gambar sebagai media untuk menyampaikan materi

8 Ibid., h. 24-25.

9 Iif Khoiru Ahmadi, Sofan Amri, Tatik Elisah, Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu

Pengaruhnya Terhadap Konsep Pembelajaran Sekolah Swasta dan Negeri, (Jakarta : Prestasi

Pustaka Publisher, 2011), h. 65.

Page 24: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

pembelajaran.10

Dengan demikian, diharapkan siswa memahami materi bukan

hanya sebatas teori akan tetapi dilengkapi dengan contoh berupa gambar-gambar

untuk memudahkan siswa dalam menerima materi.

Atas dasar latar belakang masalah tersebut, maka penulis berinisiatif untuk

melakukan penelitian dan mengangkatnya menjadi sebuah judul penelitian yaitu :

“Pengaruh Penerapan Metode Examples Non Examples Terhadap Hasil

Belajar IPS Siswa kelas V di MI Jam’iyyatul Khair”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi

permasalahan sebagai berikut :

a. Proses pembelajaran IPS masih didominasi oleh guru.

b. Penerapan metode pembelajaran yang kurang kreatif yakni menulis dan

tanya jawab sehingga siswa cenderung bosan.

c. Banyak siswa yang masih pasif di dalam kelas.

d. Hasil belajar siswa masih rendah.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, penelitian ini dibatasi pada hasil belajar

IPS yang relatif rendah. Berdasarkan masalah di atas, peneliti tertarik untuk

melakukan eksperimen dengan menerapkan metode examples non examples untuk

melihat pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah terdapat pengaruh

penggunaan metode examples non examples terhadap hasil belajar IPS siswa kelas

V MI Jam‟iyyatul Khair?

10

Miftahul Huda, Model-model Pengajaran dan Pembelajaran, (Yogyakarta : Pustaka

Belajar, 2014) hal. 234

Page 25: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui pengaruh penerapan metode examples non examples terhadap

hasil belajar siswa kelas V MI Jam‟iyyatul Khair.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain :

1. Bagi guru

a. Memberikan informasi tentang metode examples non nxamples dan

penerapannya.

b. Penerapan metode examples non examples dalam proses

pembelajaran.

c. Menciptakan suasana belajar yang efektif dan menyenangkan.

2. Bagi siswa

a. Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi dan memudahkan siswa

dalam proses pembelajaran, sehingga siswa mudah memahami

materi yang disampaikan oleh guru dengan baik.

b. Penelitian ini juga diharapkan siswa bisa menerapkan materi yang

diajarkan oleh guru dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

3. Bagi pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi para

pembaca khususnya calon guru terkait cara mengembangkan metode

pada pembelajaran di sekolah.

Page 26: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Islam sebagai agama universal dan berlaku sepanjang zamanbukan

hanya mengatur urusan akhirat, tetapi juga urusan dunia. Demikian pula

Islam mengatur ilmu-ilmu yang berkaitan dengan hubungan terhadap Tuhan,

dan ilmu-ilmu yang berhubungan dengan keduniaan. Islam mengatur

keduanya secara integrated, yaitu bahwa apa yang disebut dengan ilmu

agama sebenarnya didalamnya juga mengatur ajaran tentang bagaimana

sesunguhnya hidup yang baik dan beradab di dunia ini. Juga apa yang

sebenarnya disebut ilmu umum.11

Sebagaimana dijelaskan diatas, bahwa keterkaitan antara ilmu agama

dan ilmu umum berjalan beriringan, salah satukategori ilmu umum adalah

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dimana dalam IPS juga mengajarkan

bagaimana menjalin hubungan yang baik antara manusia dengan

manusia(khabluminannas), disamping juga memelajari disiplin-disiplin ilmu

lainnya.

Oleh karenanya, dalam mengimplementasikan IPS pada suatu

pembelajaran, maka perlu dilakukannya sebuah tahapan belajar yakni

pemberian soal ataupun latihan yang bermuara pada hasil belajar. Hal ini

berguna untuk mengukur sejauhmana siswa memahami dan mengerti hal-hal

yang berkenaan dengan materi yang telah diajarkan oleh guru.

Untuk mengaktualisasikan hasil belajar tersebut diperlukan serangkaian

pengukuran menggunakan alat evaluasi yang baik dan memenuhi syarat.

Pengukuran demikian dimungkinkan karena pengukuran merupakan kegiatan

ilmiah yang dapat diterapkan pada berbagai bidang temasuk pendidikan.12

11

Azyumardi Azra, “ Kata Pengantar” dalam Abdurrahman Kasdi, Integrasi Ilmu Agama

dan Ilmu Umum: Mencari Format Islamisasi Ilmu Pengetahuan (Jakarta: UIN Jakarta Press,

2003), viii 12

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), cet.IV h. 44.

Page 27: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang

mengikuti proses belajar mengajar. Hasil belajar juga juga merupakan

realisasi tercapainya tujuan pendidikan, sehingga hasil belajar yang diukur

sangat tergantung kepada tujuan pendidikannya.13

Menurut Suprijono, hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,

pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan.14

Sedangkan

hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. 15

a. Domain Kognitif

1) Knowledge (Pengetahuan, ingatan);

2) Comprehention (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh);

3) Application (menerapkan);

4) Analysis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk,

bangunan baru);

5) Evaluating (menilai);

b. Domain Afektif mencakup :

1) Receiving (sikap menerima);

2) Responding (memberikan respons);

3) Valuing (nilai);

4) Organization (organisasi);

5) Characterization (karakterisasi);

c. Domain Psikomotor mencakup :

1) Initiatory;

2) Pre-routine;

3) Rountinized;

13

Ibid., h. 46-47. 14

Muhammad Thobroni & Arif Mustofa, Belajar dan Pembelajaran:

PengembanganWacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional, (Yogyakarta:

Ar-ruzzi, 2011), cet I, h. 22 15

Ibid., h.. 23-24.

Page 28: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Menurut Abdurahman hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh

anak setelah melalui kegiatan belajar. Setelah melalui proses belajar maka

siswa diharapkan dapat mencapai tujuan belajar yang disebut juga sebagai

hasil belajar yaitu kemampuan yang dimiliki siswa setelah menjalani proses

belajar. Sedangkan Sudjana berpendapat, hasil belajarr adalah kemampuan-

kemampuan yang dimilki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya.16

Hasil belajar dapat disimpulkan sebagai kemampuan yang diperoleh

anak setelah mengalami proses belajar. Hasil belajar dapat diperoleh dengan

melakukan evaluasi. Penampilan-penampilan yang dapat diamati sebagai

hasil-hasil belajar disebut kemampuan. Ditinjau dari segi-segi yang

diharapkan dari suatu pengajaran atau nstruksi, kemampuan itu perlu

dibedakan karena kemampuan itu memungkinkan berbagai macam

penampilan manusia dan juga karena kondisi-kondisi untuk memperoleh

berbagai kemampuan itu berbeda.17

2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Belajar

Faktor-faktor yang memengaruhi belajar itu adalah banyak sekali

macamnya, di antaranya dapat diklasifikasikan demikian18

:

a. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar, dan ini masih lagi

dapat digolongkan menjadi dua golongan dengan catatan bahwa

overlapping tetap ada, yaitu;

1) Faktor-faktor non sosial dalam belajar, dan

Kelompok faktor-faktor ini boleh dikatakan juga tak terbilang

jumlahnya, seperti misalnya: keadaan udara, suhu udara, cuaca,

waktu (pagi, siang, ataupun malam), tempat (letaknya,

16

Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajara, (Yogjakarta: Multi Pressindo,

2012), cet. 1, h. 14-15 17

Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Pembelajaran, (Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama,

2011), h.118 18

Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2008),

h. 233-237

Page 29: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

pergedungannya), alat-alat yang dipakai untuk belajar (seperti alat

tulis menulis, buku-buku, alat-alat peraga, dan sebagainya yang biasa

kita sebut sebagai alat-alat pelajaran).

2) Faktor-faktor sosial dalam belajar

Faktor-faktor sosial disini adalah faktor manusia (sesama

manusia), baik manusia itu ada (hadir) maupun kehadirannya itu

dapat disimpulkan, jadi tidak langsung hadir.

b. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri si pelajar, dan inipun dapat

digolongkan lagi menjadi dua golongan, yaitu;

1) Faktor-faktor fisiologis, dan

Faktor fisiologis ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

a) Tonus jasmani pada umumnya

Keadaan tonus jasmani pada umumnya ini dapat dikatakan

melatarbelakangi aktivitas belajar, keadaan jasmani yang segar

akan lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang

segar, keadaan jasmani yang lelah lain pengaruhnya daripada

yang tidak lelah.

b) Keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu terutama fungsi-

fungsi pancaindera. Pancaindera merupakan syarat dapatnya

belajar itu berlangsung dengan baik.

2) Faktor-faktor psikologis.

Arden N Fransen mengatakan bahwa hal yang mendorong

seseorang untuk belajar itu adalah sebagai berikut :

a) Adanya sifat ingin tahu dan menyelidiki dunis yang lebih luas.

b) Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan

keinginan untuk selalu maju.

c) Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua,

guru dan teman-teman.

d) Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu

dengan usaha yang baru, baik dengan koperasi maupun

dengan kompetisi.

Page 30: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

e) Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir daripada

belajar.

Faktor-faktor di atas dalam banyak hal sering saling berkaitan dan

memengaruhi satu sama lain. Seorang siswa yang bersikap conserving

terhadap ilmu pengetahuan atau bermotif ekstrinsik (faktor eksternal)

umpamanya, biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar yang

sederhana dan tidak mendalam. Sebaliknya, seorang siswa yang berinteligensi

tinggi (faktor internal) dan mendapat dorongan positif dari orang tuanya

(faktor eksternal), mungkin akan memilih pendekatan belajar yang lebih

mementingkan kualitas hasil belajar.Jadi, karena pengaruh faktor-faktor

tersebut di atas, muncul siswa-siswa yang high-achievers (berprestasi tinggi)

dan underachieves (berprestasi rendah) atau gagal sama sekali.Dalam hal ini,

seorang guru yang kompeten dan professional diharapkan mampu

mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan munculnya kelompok siswa yang

menunjukkan gejala kegagalan dengan berusaha mengetahui dan mengatasi

faktor yang menghabat proses belajar mereka.19

Adapun faktor-faktor yang memengaruhi proses dan hasil belajar

menurut Yudhi Munadi, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.20

1) Faktor Internal

a. Faktor Fisiologi

Secara umum kondisi fisiologi, seperti kesehatan yang prima,

tidak daam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat

jasmani, dn sebagainya, semuanya akan membantu dalam proses dan

hasil belajar. Disamping kondisi tersebut, merupakan hal yang

penting juga memperhatikan kondisi panca indra. Bahkan dikatakan

oleh Aminudin Rasyad, panca indra merupakan pintu gerbang ilmu

pengetahuan (Five sense are the golden gate of knowledge). Artinya,

19

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010), cet.15, h.129-136 20

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta, Gaung Persada Press, 2012), cet.IV, h.

24-25

Page 31: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

kondisi panca indra tersebut akan memberikan pengaruh pada proses

dan hasil belajar.

Dengan memahami kelebihan dan kelemahan panca indra

dalam memperoleh pengetahuan atau pengalaman akan

mempermudah dalam memilih dan menentukan jenis rangsangan

atau stimuli dalam proses belajar.

b. Faktor Psikologis

Faktor kedua dari faktor internal adalah faktor psikologis.

Setiap manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi

psikologis yang berbeda-beda, terutama dalam hal kadar bukan

dalam hal jenis, tentuna perbedaan-perbedaan ini akan berpengaruh

pada proses dan hasil belajarnya masing-masing. Beberapa faktor

psikologis yang dapat diuraikan diantaranya meliputi intelegensi,

perhatian, minat dan bakat, motif dan motivasi, dan kognitif dan

daya nalar.

2) Faktor Ekternal

a. Faktor Lingkungan

Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil

belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan

dapat pula berupa lingkungan sosial. Lingkungan alam misalnya

keadaan suhu, kelembaban, kepengapan udara, dan sebagainya.

Sedangkan lingkungan sosial baik yang berwujud manusia hal-hal

lainnya, juga dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar.

b. Faktor Instrumental

Faktor-faktor instrumen adalah faktor yang keberadaan dan

penggunaanya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang

diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai

sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah

direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini dapat berupa

kurikulum, saran dan fasilitas dan guru.

Page 32: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

3. Pengukuran Hasil Belajar

Pengukuran adalah proses pemberian angka atau usaha memperoleh

deskripsi numerik dari suatu tingkatan di mana seorang peserta didik telah

mencapai karakteristik tertentu. Cara mengukur hasil belajar yang selama ini

digunakan adalah dengan mengukur tes-tes yang biasa disebut dengan

ulangan. Tes dibagi menjadi dua yaitu: tes formatis dan tes sumatif. Tes

formatif adalah tes yang diadakan sebelum atau selama pengajaran

berlangsung, sedangkan tes sumatif adalah tes yang diselenggarakan pada

saat keseluruhan kegiatan belajar mengajar, tes sumatif merupakan ujian

akhir semester.

Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya Evaluasi Pendidikan

menyebutkan‟‟Tes dibedakan menjadi tiga macam yaitu tes diagnostik, tes

formatif, tes sumative‟‟.

a. Tes diagnostik

Tes diagnotik adalah tes yang digunakan untuk menentukan

kelemahan dan kelebihan siswa dengan melihat gejala-gejalanya

sehingga diketahui kelemahan dan kelebihan tersebut pada siswa dapat

dilakukan perlakuan yang tepat.

b. Tes formatif

Tes formatif adalah untuk mengetahui sejauh mana siswa telah

memahami suatu satuan pelajaran tertentu. Tes ini diberikan sebagai

usaha memperbaiki proses belajar.

c. Tes sumatif

Dapat digunakan pada ulangan umum yang biasanya dilaksanakan

pada akhir catur wulan atau semester. Dari tes sumatif inilah prestasi

belajar siswa diketahui. Dalam penelitian ini evaluasi yang digunakan

adalah dalam jenis yang di titik beratkan pada evaluasi belajar siswa di

sekolah yang dilaksanakan oleh guru untuk mengetahui prestasi belajar.

Berdasarkan penjabaran di atas dapat diketahui bahwa tes pada

umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa,

Page 33: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

terutama hasil belajar kognitif yang berkenaan dengan tujuan pendidikan dan

pengajaran. Sungguhpun demikian, tes dapat pula digunakan untuk menilai

hasil belajar dibidang afektif dan psikomotoris.21

Pada penelitian ini,

penilaian pada mata pelajaran IPS terbatas hanya pada penilaian ranah

kognitif. Pedoman penskoran dalam penelitian ini dibatasi pada penskoran

soal bentuk pilihan ganda.

Menurut Ainur Rofieq, cara penskoran tes bentuk pilihan ganda ada

tiga macam, yaitu:

1) Penskoran tanpa koreksi, yaitu penskoran dengan cara setiap butir

soal yang dijawab benar mendapat nilai satu (bergantung pada

bobot butir soal). Skor peserta didik diperoleh dengan cara

menghitung banyknya butir soal yang dijawab benar.

Rumus:

Skor =

x 100 (skala 0-100)

Keterangan:

B = Jumlah jawaban benar

N = Jumlah soal

2) Penskoran ada koreksi jawaban, yaitu pemberian skor dengan

memberikan pertimbangan pada butir soal yang dijawab salah dan

tidak.

Rumus:

Skor =*(

) +

Keterangan:

B = Jumlah soal yang dijawab benar

S = Jumlah soal yang dijawab salah

P = Jumlah pilihan jawaban tiap soal

1 = Bilangan tetap

21

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2013), h. 35.

Page 34: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

N = Jumlah soal

3) Penskoran dengan butir beda bobot, yaitu pemberian skor dengan

memberi bobot berbeda untuk sejumlah soal. Biasanya bobot butir

soal menyesuaikan dengan tingkatan kognitif (pengetahuan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi), yang telah

ditetapkan guru.

Rumus:

Skor =

x 100%

Keterangan:

B : Jumlah soal yang dijawab benar

b : Bobot setiap soal

Si: Skor ideal (skor yang mungkin dicapai jika semua soal dapat

dijawab dengan benar).22

B. Ilmu Pengetahuan Sosial

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Menurut Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa IPS merupakan

bidang studi yang menghormati, mempelajari, mengolah, dan membahas hal-

hal yang berhubungan dengan masalah-masalah human relationship hingga

benar-benar dapat dipahami dan diperoleh pemecahannya. Penyajiannya

harus merupakan bentuk yang terpadu dari berbagai ilmu sosial yang telah

terpilih, kemudian disederhanakan sesuai dengan kepentingan sekolah-

sekolah.23

Oleh karena itu IPS sangat penting untuk dipelajari, mengingat ilmu

IPS adalah ilmu yang berkaitan dengan kehidupan sosial siswa, IPS

mengajarkan kepada siswa tingkat dasar untuk bisa berinteraksi dengan

lingkungan sekitar, membiasakan mereka bersosialisasi dengan orang tua,

guru, teman.

22

Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), cet.

2, h. 229-230. 23

Nadlir, Irfan Tamwifi, Yaqub Cikusin, dalam Buku Lapis PGMI Ilmu Pengetahuan

Sosial 1 Edisi Pertama, 2009 (Surabaya : Amanah Pustaka) Edisi Pertama h. 10

Page 35: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Dengan pertimbangan bahwa manusia dalam konteks sosial demikian

luas, pengajaran IPS pada jenjang pendidikan harus dibatasi sesuai dengan

kemampuan peserta didik tiap jenjang, sehingga ruang lingkup pengajaran

IPS pada jenjang pendidikan dasar berbeda dengan jenjang pendidikan

menengah dan pendidikan tinggi. Pada jenjang pendidikan dasar, ruang

lingkup pengajaran IPS dibatasi sampai pada gejala dan masalah sosial yang

dapat dijangkau pada geografi dan sejarah. Terutama gejala dan masalah

sosial kehidupan sehari-hari yang ada di lingkungan sekitar peserta didik

MI/SD.24

Prinsip-prinsip dasar pembelajaran IPS MI/SD dalam kegiatan

pembelajaran IPS MI lebih identik dengan kegiatan demonstrasi, dengan

memperhatikan hal-hal sebagai berikut:25

a. Integrated (Terpadu)

Istilah ini identik dengan integrasi atau keterpaduan, dalam

pembelajaran IPS dapat dilakukan berdasarkan topik yang terkait,

misalnya kegiatan ekonomi penduduk dalam hal ini ditinjau dari

persebaran dan kondisi fisik-geografis yang tercakup dalam disiplin

geografi.

b. Interaksi

Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai naluri untuk

berinteraksi dengan sesamanya.

c. Kesinambungan dan perubahan

Manusia di dalam kehidupan masyarakat terikat dengan adat dan

tradisi dalam masyarakat yang diwariskan dari satu generasi ke

generasi berikutnya.

2. Tujuan IPS

Tujuan utama IPS ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik

agar peduli terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki

24

Ibid.,hal 11 25

Agung Eko Purwana, Bahri Musthofa, Nadlir., Pembelajaran IPS MI Edisi Pertama

(Surabaya: Aprinta) hal. 12-13

Page 36: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan

terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari, baik yang terjadi

pada dirinya sendiri maupun yang terjadi di masyarakat. Tujuan tersebut

dicapai manakala program-program pelajaran IPS di sekolah diorganisasikan

secara baik. Berdasarkan rumusan tujuan tersebut dapat dirinci sebagai

berikut:

a. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau

lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan

kebudayaan masyarakat.

b. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan

metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat

digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.

c. Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat

keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di

masyarakat.

d. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah-masalah

sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu

mengambil tindakan yang tepat.

e. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu

membangun diri sendiri agar survive yang kemudian

bertanggungjawab membangun masyarakat.

f. Memotivasi seseorang untuk bertindak berdasarkan moral.

g. Fasilitator di dalam suatu lingkungan yang terbuka dan tidak bersifat

menghakimi.

h. Memersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik dalam

kehidupannya “to prepare students to be well-functioning citizens in a

democratic society” dan mengambangkan kemampuan siswa

menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan pada setiap

persoalan yang dihadapinya.

Page 37: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Adapun tujuan pembelajaran pada tingkat MI/SD antara lain sebagai

berikut:

a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat dan lingkungan.

b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin

tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam

kehidupan sosial.

c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial

kemanusiaan, dan memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama

dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,

nasional, dan global. 26

Permendiknas RI Nomor 22 tahun 2006 menegaskan bahwa Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang

diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji

seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan

isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi,

Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik

diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan

bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.

Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif dan

terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan

dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan

peserta didik akan memeroleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam

pada bidang ilmu yang berkaitan.

Adapun tujuan pembelajaran IPS yang harus dicapai sekurang-

kurangnya meliputi hal-hal berikut:27

26

Iwan Purwanto, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, (Jakarta: FITK UIN Jakarta,

2014) , h. 8 27

Ibid., hal 7

Page 38: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

a. Membekali siswa dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam

kehidupan masyarakat.

b. Membekali peserta didik dengan kemampuan mengidentifikasi,

menganalisa dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang

terjadi dalam kehdupan di masyarakat.

c. membekali siswa dengan kemampuan berkomunikasi antar sesama

warga masyarakat dan dengan berbagai bidang keilmuan serta berbagai

keahlian.

d. Membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif,

dan keterampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi bagian

kehidupannya yang tidak terpisahkan.

e. Membekali siswa dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan

dan kelimuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan,

perkembangan masyarakat, dan perkembangan ilmu dan teknologi.

3. Ruang lingkup Kajian IPS

Secara mendasar, pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan

manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS

berkenaan dengan manusia memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan untuk

memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan untuk memenuhi materi, budaya,

dan kejiwaannya, memanfaatkan sumber daya yang ada dipermukaan bumi,

mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya maupun kebutuhan lainnya

dalam rangka mempertahankan kehidupan masyarakat manusia. Singkatnya

IPS mempelajari, menelaah, dan mengkaji sistem kehidupan manusia di

permukaan bumi ini dala konteks sosialnya atau manusia sebagai anggota

masyarakat.28

Adapun ruang lingkup mata pelajaran IPS di MI/SD meliputi beberapa

aspek, yaitu:

a. Manusia, tempat dan lingkungan.

28

Iwan Purwanto, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, (Jakarta: FITK UIN Jakarta),

h. 5.

Page 39: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

b. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan,

c. Sistem sosial dan budaya.

d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.

IPS adalah manusia sebagai anggota masyarakat dalam konteks

sosialnya, adapun ruang lingkup kajian IPS meliputi :

a. Substansi materi ilmu-ilmu sosial yang bersentuhan dengan

masyarakat.

b. Gejala, masalah, dan perisiwa sosial tentang kehidupan masyarakat.

Kedua lingkup pengajaran IPS ini harus diajarkan secara terpadu

karena pengajaran IPS tidak hanya menyajikan materi-materi yang akan

memenuhi ingatan peserta didik tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan

sendiri sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Oleh karena itu,

pengajaran IPS harus menggali materi-materi yang bersumber pada

masyarakat atau dengan kata lain, pengajaran IPS yang melupakan

masyarakat atau yang tidak berpijak pada kenyataan di dalam masyarakat

tidak akan mencapai tujuannya.29

4. Prinsip-Prinsip Pembelajaran IPS

Prinsip-prinsip dasar pembelajaran IPS MI diharapkan dapat

menjawab tantangan dari permasalahan kehidupan yang dihadapi siswa-siswi.

Dengan demikian prinsip yang dikembangkan dapat digunakan untuk

menjawab permasalahan kehidupan melalui penumbuhkembangkan

kemampuan siswa-siswi pada aspek kognitif, afektif dan interaktif.Secara

umum prinsip pembelajaran IPS MI yang dikembangkan dalam IPS

berpatokan pada prinsip-prinsip di bawah ini:30

a. Memberikan kesempatan kepada siswa-siswi, dan mendorongnya

untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran baik secara

mental maupun secara psikomotorik, afektif dan interaktif.

29

Ibid., h. 6. 30

Agung Eko Purwana, dkk, Pembelajaran IPS MI, (Jakarta: Learning Assistance

Program for Islmic Schools Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2009), h. 1-11

Page 40: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

b. Memungkinkan siswa-siswi untuk menentukan sendiri konsep,

prinsip, dan teknik-teknik interaksi dengan lingkungannya.

c. Memiliki relevansi dengan kehidupan sehari-hari siswa-siswi.

d. Memposisikan dosen sebagai fasilitator belajar.

e. Memberikan rasa aman dan senang untuk siswa-siswi, sehingga dapat

belajar dengan merangsang berfikir kreatif.

C. Metode Examples Non Examples

1. Pengertian Metode Examples Non Examples

Metode adalahsuatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Seperti halnya dalam kegiatan belajar mengajar,

metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan

tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Seorang guru tidak

akan dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai satu pun metode

mengajar yang dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan

pendidikan.31

Masih berkaitan dengan metode, sumberlain mengatakan bahwa

metode adalah jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat dijabarkan ke

dalam berbagai metode pembelajaran. Dapat pula dikatakan bahwa metode

adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan.32

Seiring dengan proses pembelajaran, metode didefinisikan sebagai

cara-cara menyajikan bahan pelajaran pada siswa untuk tercapainya tujuan

yang telah ditetapkan. Makin tepat metode yang digunakan oleh guru dalam

mengajar, maka akan semakin efektif kegiatan pembelajarannya. Tentunya

ada juga faktor-faktor lain yang harus diperhatikan, seperti: faktor guru, anak,

situasi (lingkungan belajar), media, dll,33

31

Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta : Rineka Cipta, 2006), h.

46. 32

Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga

Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011) Edisi Pertama, h. 186. 33

Iif Khoiru Ahmadi, dkk., Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu Pengaruhnya

Terhadap Konsep, Mekanisme, dan Proses Pembelajaran Sekolah Swasta dan Negeri, (Jakarta :

Prestasi Pustakaraya, 2011) hal. 15

Page 41: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Oleh karena itu dalam proses kegiatan belajar mengajar, guru tidak

harus terpaku dengan menggunakan satu metode, tetapi guru sebaiknya

menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran tidak

membosankan akan tetapi menarik perhatian anak didik. Namun, ada juga

penggunaan metode yang bervariasi tidak akan menguntungkan kegiatan

belajar mengajar bila penggunaannya tidak tepat dan sesuai dengan situasi

yang mendukungnya serta kondisi psikologis anak didik.34

Berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan, dimana peneliti

akan menerapkan salah satu metode, yakni metode examples non examples,

Metode examples non examples adalah metode belajar yang menggunakan

contoh-contoh. Contoh-contoh tersebut didapat dari kasus/gambar yang

relevan dengan KD.35

Selain itu juga metode Examples non examples merupakan metode

pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media untuk

menyampaikan materi pelajaran. Strategi ini bertujuan guna mendorong siswa

untuk belajar berpikir kritis dengan memecahkan permasalahan-permasalahan

yang termuat dalam contoh-contoh gambar yang disajikan. Penggunaan

media gambar dirancang agar siswa dapat menganalisis gambar tersebut

untuk kemudian dideskripsikan secara singkat perihal isi dari sebuah

gambar.36

Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode examples non examples adalah

metode yang dalam penerapan pembelajaran di kelas guru menyediakan

gambar-gambar yang berkaitan dengan materi, untuk kemudian siswa mampu

mengidentifikasi gambar tersebut dan siswa mampu menyampaikan pendapat

sesuai dengan hasil pengamatan pada gambar tersebut. Hal ini bertujuan agar

siswa dengan mudah mempelajari materi sehingga ini akan menjadi salah satu

pembelajaran aktif yang menyenangkan.

34

Ibid.,hal. 46 35

Iif Khoiru Ahmadi, Sofan Amri, Tatik Elisah, Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu:

Pengaruhnya Terhadap Konsep Pembelajaran Sekolah Swasta dan Negeri, (Jakarta : Prestasi

Pustaka Publisher, 2011) hal. 65 36

Miftahul Huda, Model-model Pengajaran dan Pembelajaran, (Yogyakarta : Pustaka

Belajar, 2014) Cet. Pertama hal 234

Page 42: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Dengan demikian metode ini menekankan pada konteks analisis

siswa. Gambar yang digunakan dalam metode ini dapat ditampilkan melalui

proyektor, ataupun guru bisa menyedaiakan gambar secara hard atau lembar

fotocopian yang terlihat dari jarak jauh, sehingga siswa yang berada di

bangku paling belakang dapat juga melihatnya dengan jelas, selain dengan

menggunakan proyektor, guru juga bisa membagikan siswa gambar-gambar

yang berkaitan dengan materi. Metode examples non examples juga ditujukan

untuk mengajarkan siswa dalam belajar memahami dan menganalisis sebuah

konsep. Konsep pada umumnya dipelajari melalui dua cara, yakni dengan

pengamatan dan definisi. Examples non examples adalah metode yang dapat

digunakan untuk mengajarkan definisi konsep.

Gambar yang dijadikan contoh dapat membuat pembelajaran menarik.

Hal ini gambar berfungsi sebagai alat bantu untuk menghadirkan fakta atau

konsep yang abstrak menjadi konkrit.

2. Karakteristik Metode Examples non Examples

Metode ini diterapkan dengan menggunakan contoh dari kasus atau

gambar yang relevan dengan tujuan pembelajaran.37

Berdasarkan

karakteristik dari metode examples non examples adalah dengan

menggunakan contoh berupa gambar-gambar yang berkaitan dengan materi

yang disampaikan.

3. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Examples Non Examples

Sebelum kita membahas langkah – langkah, perlu disampakan juga

terkait dengan perbedaan antara metode dan media dalam suatu pembelajaran.

Jika metode diartikan seluruh perencanaan dan prosedur maupun langkah-

langkah kegiatan pembelajaran termasuk cara penilaian yang akan

dilaksanakan.38

37

Aziz Fachrurrazi, Pembelajaran Bahasa Asing, media Tradisional, dan Kontemporer

(Bania Publishing Komplek Era Mas 2000) hal. 209 38

Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,

2011). H.19

Page 43: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Sedangkan media adalah berasal dari bahasa Latin dan merupakan

bentuk jamak dari kata medium yang secara bahasa berarti perantara atau

pengantar. Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education

Association/NEA) mengatakan bahwa media merupakan segala sesuatu yang

dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta

perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.39

Media juga berasal dari kata mediusyang secara harfiahnya berarti

„tengah‟, „pengantar‟ atau „perantara‟. Dalam bahasa arab media disebut

„wasail‟ bentuk jama‟ dari kata „wasilah‟ yakni sinonim al-wasthyang artinya

juga „tengah‟. Kata „tengah‟ itu sendiri berarti berada diantara dua sisi, maka

disebut juga sebagai „perantara‟ (wasilah) atau yang mengantarai kedua sisi

tersebut. Karena posisinya berada di tengah ia bisa juga disebut sebagai

pengantar atau penghubung, yakni yang mengantarkan atau menghubungkan

atau menyalurkan sesuatu hal dari sisi satu ke sisi lainnya.40

Dalam metode pembelajaran terdapat prosedur, urutan, langkah-langkah,

dan cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran.41

Dapat dikatakan bahwa examples non examples adalah sebuah metode

yang didalamnya terdapat langkah, prosedur, dan tata cara penyampaiannya.

Adapun langkah-langkah dalam metode examples non examples

adalah sebagai berikut :42

a. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

b. Guru menempelkan gambar di papan atau membagikan gambar

kepada siswa.

39

Arief S. Sadiman, dkk., Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Rajawali Pers. Hal. 6-7 40

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta : PT GP Press)

hal. 6 41

Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter : Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga

Pendidikan Edisi Pertama. Kencana Prenada Media Group. Hal. 185 - 186 42

Ibid., hal. 209

Page 44: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

c. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk

memerhatikan dan menganalisa gambar.

d. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa

gambar tersebut dicatat pada kertas.

e. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.

f. Mulai dari komentar hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan

materi sesuai tujuan yang dicapai.

g. Kesimpulan.

4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Examples non Examples

Metode examples non examples adalah salah satu cara yang digunakan

dalam menyiapkan materi dalam proses belajar mengajar. Kaitannya dengan

kegiatan belajar mengajar, anak adalah subjek dan sebagai objek dari kegiatan

pengajaran. Karena itu, inti proses pengajaran tidak lain adalah kegiatan

belajar anak didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran.

Adapun kelebihan metode pembelajaran examples non examples

yaitu:43

a. Siswa lebih kritis dalam menganalisis gambar.

b. Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar.

c. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.

Disamping memiliki kelebihan, Metode pembelajaran examples non

examples juga memiliki kekurangan, seperti:

a. Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan dalam bentuk gambar,

karena selain persiapannya yang terkadang membutuhkan waktu

lama.

b. Kurangnya efektifitas waktu karena memakan waktu yang lama.

Menurut metode examples non examples melibatkan siswa untuk:44

43

Iif Khoiru Ahmadi, Sofan Amri, Tatik Elisah, Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu:

Pengaruhnya Terhadap Konsep Pembelajaran Sekolah Swasta dan Negeri, (Jakarta : Prestasi

Pustaka Publisher, 2011) hal. 66

Page 45: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

a. Menggunakan sebuah contoh untuk memperluas pemahaman sebuah

konsep dengan lebih mendalam dan lebih kompleks.

b. Melakukan proses discovery (penemuan) yang mendorong mereka

membangun konsep secara progresif melalui pengalaman langsung

terhadap contoh-contoh yang mereka pelajari.

c. Mengeksplorasi karakteristik dari suatu konsep dengan

mempertimbangkan bagian non-Examples yang dimungkinkan masih

memiliki karakteristik konsep yang telah dipaparkan pada bagian

examples.

44

Miftahul Huda, Model-model Pengajaran dan Pembelajaran, (Yogyakarta : Pustaka

Belajar, 2014) hal. 235

Page 46: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

D. Bahasan Hasil Penelitian yang Relevan

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan hasil penelitian sebelumnya

yang dianggap relevan sebagai acuan penelitian.

Tabel 2.1

Penelitian Relevan

No Nama dan Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian

1 Siti Nursilah

/Skripsi/ 2013

Penerapan Model

Pembelajaran

Examples Non

Examples untuk

Meningkatkan Hasil

Belajar IPS

(Tindakan Penelitian

Kelas pada kelas

VIII di SMPN 7

Tangerang)

Hasil belajar siswa

mengalami peningkatan.

Peningkatan terebut dapat

dilihat melalui siklus yang

telah dilakukan. Nilai rata-

rata pretest siswa pada

siklus I sebesar 55 dengan

presentase ketuntasan

sebesar 11,36%. Sedangkan

pada nilai posttest siswa

sebesar 75 dengan

presentase ketuntasan

sebesar 63,64%. Masih ada

16 siswa yang mendapat

nilai dibawah KKM yaitu

70 dari 44 siswa. Sedangkan

pada siklus II terjadi

peningkatan hasil belajar

IPS siswa. Nilai rata-rata

pretest siswa sebesar 65%

dengan presentase

ketuntasan sebesar 30%.

Hanya ada 13 siswa yang

mencapai

Page 47: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

2 Siti Mariyam

/Skripsi/ 2013

Peningkatan Hasil

Belajar IPS siswa

melalui metode

Examples Non

Examples di kelas

IV MI Al-Ihsan

Condet Tahun

Ajaran 2012-2013

Hasil ulangan IPS siswa

pada siklus I adalah 11

siswa belum tuntas (28,94

%) dan 27 siswa tuntas

(71,05 %) dan rata-rata hasil

belajar IPS siswa adalah

70,79 (KKM 61)

3 Irhan Inranda

Marpid/Skripsi/2015

Peningkatkan

Keterampilan

Menulis Narasi

Dengan

Penggunaan Metode

Example Non

Example Siswa SDN

Kampung Bambu

Iii, Kabupaten

Tangerang

Berdasarkan analisis data

yang telah dilakukan terjadi

peningkatan hasil belajar

siswa setelah menggunakan

metode example non

example. Pada siklus ke-1,

skor ratarata

yang diperoleh siswa adalah

61,53. Dan pada siklus ke-2,

skor rata-rata yang

diperoleh siswa adalah

73,33. Dapat disimpulkan

bahwa terdapat dampak

positif dari

penggunaan metode

Example Non Example

sehingga terjadi

peningkatan hasil belajar

menulis siswa.

4 Aan Surya

Putra/Jurnal/2012

Penerapan Metode

Pembelajaran

Example

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa meode

pembelajaran Example Non

Page 48: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

NonExamplePada

Mata Pelajaran

Pekerjaan Mekanik

Dasar Kelistrikan

Kelas X Di SMK

Negeri 2 Yogyakarta

Example dapat : 1)

meningkatkan aktivitas

positif siswa siklus I ke

siklus II, yaitu 12,50% dan

menurunnya aktivitas

negatif siswa siklus I ke

siklus II, yaitu 6,67%. 2)

dapat mengingkatkan hasil

belajar siswa, aktivitas

siswa memengaruhi hasil

belajar siswa, dilihat dari

peningkatan nilai siswa

pada siklus II. Nilai siswa

yang tuntas pada siklus I,

yaitu pretest sebanyak 5

siswa (16,67%), posttest I

sebanyak 18 siswa atau

(60%) , dan siklus II , yaitu

posttest II menjadi 26 siswa

atau 86,67% . nilai rata-rata

kelas pada tes siklus I, yaitu

saat prtesr adalah 71,33 %,

posttest I adalah 75,50 dan

pada tes siklus II menjadi

8,67.

Page 49: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

E. Kerangka Berpikir

Serentetan kesulitan belajar yang dialami siswa khususnya pada mata

pelajaran IPS merupakan salah satu tantangan yang harus bisa dihadapi seorang

guru dengan berbagai cara yang digunakan, termasuk adanya terobosan

penggunaan metode dan cara penyampaian materi yang berbeda guna

meningkatkan hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan.

IPS merupakan salah satu ilmu yang didalamnya terdapat cara bagaimana

kita berinteraksi dengan baik terhadap sesama manusia sosial. Oleh karenanya,

proses pembelajaran harus selalu ditingkatkan baik dari segi penyampaian pesan

maupun cara memodifikasi pembelajaran dengan menggunakan cara yang kreatif,

agar dengan mudah diterima oleh siswa.

Oleh karenanya, peneliti tertarik untuk menggunakan metode examples

non examples di kelas V B. Dengan menggunakan metode ini diharapkan siswa

mengikuti pembelajaran dengan baik dan hasil belajar yang dicapai sesuai dengan

yang diharapkan.

Hasil kerangka berpikir dalam peneitian ini didasarkan pada hasil

identifikasi masalah dan tujuan penelitian. Adapun kerangka berpikir pada

penelitian ini dapat dilihat melalui bagan alur penelitian dibawah ini:

Bagan 2.1

Bagan Alur Penelitian

Pembela

Pembelajaran

IPS

didominasi

oleh guru

Metode yang

digunakan

menulis

dan tanya

jawab

Hasil belajar

siswa masih

rendah

Siswa yang

masih pasif di

dalam kelas.

Penggunaan Metode

Examples Non Examples

Pembuatan instrumen

penelitian

Page 50: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

p

F. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berpikir, dapat diajukan

hipotesis sebagai berikut:

H0 : Penerapan metode examples non examplestidak berpengaruh

terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V MI Jam‟iyyatul Khair.

H1 : Penerapan metode examples non examplesberpengaruh terhadap

hasil belajar IPS siswa kelas V MI Jam‟iyyatul Khair.

Uji coba instrumen

Penerapan

metode examples

non examples di

kelas eksperimen

Pretest

Posttest

Penerapan

metode

pengajaran

langsung di kelas

kontrol

Penarikan

kesimpulan

Page 51: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Jam‟iyyatul Khair pada semester

ganjil yang berlokasi di Jl. Wr. Supratman No. 35 RT. 002/06 Kelurahan

Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat Timur,Kabupaten/Kota Tangerang

Selatan. Berikut ini adalah tabel kegiatan dan waktu penelitian yang akan

dilaksanakan pada :

Tabel 3.1

Kegiatan dan Waktu Penelitian

No Keterangan Bulan Ke-

I II III IV V VI VII

1 Penyusunan Proposal √

2 Seminar Proposal √

3 Revisi Proposal √

4 Pembukaan Bab 1,2, dan

3 skripsi √

5 Pembuatan instrumen

penelitian √

6 Uji coba instrumen

penelitian √

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini mulai dilaksanakan pada tanggal 5 April sampai 3 Mei

2016. Adapun Proses penelitian ini dilakukan secara bertahap mulai dari

persiapan instrumen, uji coba instrumen penelitian yang dilanjutkan dengan

pengumpulan data lapangan sebagai kegiatan inti penelitian.

Page 52: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah quasieksperimen

(eksperimen semu). Pengertian quasi ekperimen adalah metode penelitian yang

bertujuan untuk menjelaskan dan meramalkan yang akan terjadi pada suatu

variabel manakala diberikan suatu perlakuan tertentu pada variabel lainnya.

Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu

perlakuan.45

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Nonequivalent Control Group Design. Pada desain ini ada dua kelompok subjek,

satu mendapatkan perlakuan dan satu kelompok sebagai kelompok kontrol.

Keduanya memperoleh pretest dan posttest.46

Desain penelitian ini digambarkan

sebagai berikut:

Tabel 3.2

Desain Penelitian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Grup Pretest Variabel Terikat Posttest

Eksperimen (R) T1 X T2

Kontrol (R) Y3 - T2

Keterangan :

T1 : Pretest kelas eksperimen

T2 : Posttestkelas eksperimen

T3 : Pretest kelas kontrol

T4 : Posttest kelas kontrol

X : Pembelajaran IPS dengan menggunakan metode examples non

examples

- : Pembelajaran IPS dengan menggunakan metode konvensional

45

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2002), h. 3 46

Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan Edisi Ketiga,

(Jakarta: Kencana, 2013), h. 185

Page 53: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.47

Oleh karena itu,

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa MI Jam‟iyyatul Khair.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.48

Pada

penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel yakni sampel

bertujuan atau purposive sample. Purposive sample dilakukan dengan cara

mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah, akan

tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.49

Teknik ini dilakukan karena

beberapa pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga dan dana

sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan

metode examples non examples terhadap hasil belajar siswa kelas V MI

Jam‟iyyatul Khair. Oleh karenanya sampel dalam penelitian ini adalah siswa

kelas V MI Jam‟iyyatul Khair yang berjumlah 2 rombongan belajar (rombel),

yang akan diuraikan sebagai berikut:

a. Kelas VB yang berjumlah 32 siswasebagai kelompok eksperimen,

yaitu kelompok siswa yang mendapat perlakuan menggunakan

metode examples non examplesdalampembelajaran IPS.

b. Kelas VA yang berjumlah 32 siswasebagai kelompok kontrol, yaitu

kelompok yang mendapat

perlakuanmenggunakanpembelajarankonvensional tanpa

menggunakan metode examples non examples.

D. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel penelitian yaitu variabel bebas

dan variabel terikat. Sebagaimana penjelasan berikut:

47

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta), h. 108 48

Ibid., hal 109 49

Ibid., hal 117

Page 54: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Variabel bebas (X) : Metode Examples Non Examples

Variabel Terikat (Y) : Hasil Belajar IPS

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tes dan nontes,

yang akan diuraikan sebagai berikut:

1. Tes

Tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka

pengukuran dan penilaian.50

Instrumen tesyang

digunakandalampenelitianiniadalah testertulispilihan ganda sebanyak 35 butir

soaldengan 4 alternatif jawaban. Instrumentes digunakan untuk mengukur

kemampuan kognitif siswa terhadap materi ajar penelitian.Ranah kognitif

yang dimaksudmeliputi aspek pengetahuan (C1), Pemahaman (C2),

Penerapan (C3).

Tabel 3.3

Kisi – Kisi Instrumen Tes

Sub pokok

Bahasan Indikator

Jenjang Kognitif Jumlah

C1 C2 C3

Masa

persiapan

kemerdekaan.

Mengidentifikasi

berbagai peristiwa

seputar

kemerdekaan.

23*,

13*

2*,4*,

9*,26,

27*,

28,

8

Peristiwa

menjelang

Proklamasi.

Menceritakan

peristiwa sejarah

sebelum

kemerdekaan.

1*,

3*,

5*,

6*,7*,

10*,

11*,

12*,

24*,

25*,

33*,

13

50

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidkan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada), h. 66

Page 55: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

34*, 35

Tokoh-tokoh

kemerdekaan.

Mengidentifikasi

tokoh yang berperan

dalam peristiwa

sebelum

kemerdekaan.

17*,

18*,

19*,

15*,

20*,

22*,

30*,

31,32*

9

Menghargai

Jasa-jasa

Tokoh

Pahlawan.

Siswa dapat

menghargai jasa-jasa

tokoh pahlawan.

8,

16*,21

*,29,

4

Siswa dapat

menerapkan perilaku

pahlawan dalam

kehidupan sehari-

hari.

14*, 1

Keterangan : * = signifikan atau valid

Berdasarkan tabel kisi-kisi instrumen tes diatas, dapat diketahui bahwa

ada 29 dari 35 soal yang valid atau signifikan. Soal dikatakan valid jika tes

tersebut mengukur apa yang hendak diukur, dapat dikatakan bahwa semakin

tinggi validitas suatu tes, maka alat tersebut semakin mengenai pada

sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur51

.

Adapun soal yang valid diantaranya, nomor 23, 13, 2, 4, 9, 27, 1, 3, 5, 6, 7,

10, 11, 12, 24, 25, 33, 34, 17, 18, 15, 20, 19, 22, 30, 32, 16, 21, 14. Suatu tes

dikatakan valid kalau hanya mengungkap hasil belajar tertentu saja. Validitas

menunjukkan tingkat ketepatan suatu alat (tes) atau tingkat keabsahan. Dalam

mengukur spek yang hendak diukur, atau dalam mengungkap data yang

51

Putra-najab.blogspot.com., diakses pada Senin, 07 Agustus 2017 pkl. 13:45

Page 56: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

hendak diungkap. Setiap alat ukur hanya mengukur satu dimensi atau aspek

saja.52

Adapun soal yang tidak valid, adalah nomor 26, 28, 35, 31, 8, 29. Soal

dikatakan tidak valid karena tidak menunjukkan tingkat keepatan suatu alat

(tes) dalam mengukur aspek yang hendak diukur.

2. Nontes

Teknik non-tes yang digunakan dalampenelitian ini terdiri atas:

a. Wawancara

Wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan

yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak,

berhadapan muka, dan dengan arah serta tujun yang telah

ditentukan.53

Wawancara ini ditujukan kepada Guru Kelas V dan

beberapa responden siswa baiksebelum dan sesudah dilakukannya

penelitian.

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Wawancara Guru

No Aspek Indikator Pertanyaan Jumlah

Sebelum Penelitian

1 Proses

pembelajaran

Membuat RPP sebelum

pembelajaran berlangsung.

1

Metode yang diterapkan

disetiap pembelajaran IPS.

2

Kendala dalam proses

pembelajaran.

1

Reward and punishment 2

Tindakan ketika siswa

mengalami kesulitan belajar.

2

52

Uyu Wahyudin, dkk. Evaluasi Pembelajaran SD, (Bandung : UPI Press,) hal. 146 53

Ibid., h. 82

Page 57: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

2 Kondisi

Siswa

Respon siswa ketika guru

sedang menyampaikan materi

1

Keaktifanbelajar siswa. 1

Kesulitan belajar siswa. 1

3 Hasil belajar

siswa

Nilai rata-rata hasil belajar. 1

Skor KKM mata pelajaran IPS. 2

Tindak lanjut nilai dibawah

KKM.

1

Sesudah Penelitian

1 Proses

pembelajaran

Kesesuaian metode examples

non examplesdalam

pembelajaran IPS.

1

Kekurangan metode examples

non examples.

1

2 Kondisi

Siswa

Keaktifan belajar siswa proses

pembelajaranmetode examples

non examples.

1

Respons siswa terhadap

metode examples non

examples.

1

Jumlah 19

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Wawancara Siswa

No Aspek Indikator Pertanyaan Jumlah

Sebelum Penelitian

1 Proses

pembelajaran

Respon terhadap proses

pembelajaran.

1

Metode yang diterapkan

disetiap pembelajaran IPS.

1

Page 58: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Sumber belajar. 1

2 Pemahaman

Materi

Memahami materi yang

dijelaskan guru.

1

3 Hasil belajar

siswa

Nilai hasil belajar. 1

Setelah Penelitian

1 Proses

pembelajaran

Respon terhadap proses

pembelajaran.

2

Kemudahan untuk menerima

materi yang diajarkan

1

2 Kondisi

Siswa

Tanggapan siswa mengenai

meode examples non

examples.

1

3 Hasil belajar

siswa

Hasil belajar 1

Jumlah 10

b. Observasi

Observasi sebagai alat evaluasi banyak digunakan untuk menilai

tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapa

diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi

buatan.54

Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses

belajar.55

Observasi dilakukan oleh guru kelas terhadap peneliti di kelas

eksperimen terkait aktivitas peneliti dalam penerapan metode example

non example.

54

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada), h. 76 55

Ibid., h. 76

Page 59: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Tabel 3.6

Pedoman Lembar Observasi Aktivitas Guru

dalam Penerapan Metode Examples Non Examples

No. Indikator (Aspek yang

diamati)

Penilaian Keterangan

4 3 2 1

1 Mempersiapkan gambar-gambar

sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

2 Menempelkan gambar di papan

atau membagikan gambar

kepada siswa.

3 Memberi petunjuk dan memberi

kesempatan pada siswa untuk

memerhatikan dan menganalisa

gambar.

4 Membagi siswa ke dalam 5

kelompok yang masing-masing

terdiri dari 5-6 orang

5 Membimbing siswa untuk

melakukan diskusi dan

menganalisa gambar

6 Memberikan kesempatan kepada

setiap kelompok untuk

membacakan hasil diskusinya.

7 Mengomentari hasil diskusi

siswa

8 Menjelaskan materi sesuai tujuan

yang dicapai.

7 Memberikan kesimpulan.

Data yang diperoleh dari lembar observasi kemudian diolah

dalam bentuk persentase dengan rumus sebagai berikut.

x100%idealskor

diperoleh yangskor jumlah presentase Angka

maksimalskor x itemjumlah idealSkor

Kemudian angka presentase yang diperoleh diinterpretasikan

dalam kategori tertentu sebagai berikut.

Page 60: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Tabel 3.7

Kriteria Interpretasi Angket

Skor Kategori

0 – 20% Sangat Kurang

21% – 40% Kurang

41% – 60% Cukup

61% – 80% Baik

81% – 100% Baik Sekali

F. Teknik Pengumpulan Data

Pada teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti, akan dijelaskan

dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.8

Teknik Pengumpulan Data

No Data Sumber Data Teknik

Pengumpulan

1 Nilai Pretest dan Posttest Siswa Tes

2

Informasi hasil belajar IPS dan

penggunaan metode pembelajaran

IPS.

Guru dan siswa Wawancara

3

Proses aktivitas guru dalam

penerapan metode Example Non

Example

Guru Peneliti Observasi

Berikutiniakandiuraikanlebihjelasteknikpengumpulan data yang dimaksud.

1. Tes

Teknik tes adalah cara yang digunakan atau prosedur yang

ditempuh dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan,

yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas atau serangkaian

Page 61: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

tugas sehingga dapat diketahui atau dinilai tingkah laku dari subyek yang

dinilai (testee).56

Teknik tessebagaialatpengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini untukmengetahui hasil belajar IPS yang diberikan sebelum

dan sesudah diterapkan metode pembelajaran examples non examples

pada kelas eksperimen dan metode pembelajaran konvensional pada kelas

kontrol. Ataudengan kata laindisebutjugadenganpretest dan posttest.

Adapun jenis tes yang digunakan adalah berupa tes pilihan ganda sebanyak

25 butirsoalyang terdiri atas 4 pilihan jawaban yaitu a, b, c, dan d.

2. Nontes

a) Teknik Wawancara

Wawancara ini dilakukan kepada wali kelas VB yang dijadikan

sebagai kelas eksperimen. Hal ini dilakukan guna mendapatkan

informasi untuk mengetahui proses pengaruh metode examples non

examples. Wawancara dilakukan secara langsung kepada responden

yaitu Guru Kelas VB dan beberapa responden siswa VB terkait

sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan penelitian ini.

b) TeknikObservasi

Teknik observasi yang dilakukan yaitu guru kelas mengamati

peneliti terkait aktivitas mengajar pada saat dilaksanakannya

perlakuandi kelas eksperimen dengan menggunakan lembar observasi.

Teknik yang digunakan adalah observasi sistemik. Observasi sistemik

merupakan pengamatan yang bersifat kuantitatif dengan mengunakan

skala-skala.57

Dengan teknik ini butir-buir instrument pengamatan

diukur menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsiseseorang atau kelompok

tentang kejadian atau gejala sosial.58

Pada instrumenlembar observasi

56

Lilik Nofijanti, dkk., Buku Lapis PGMI Evaluasi Pembelajaran Edisi Pertama,

(Jakarta: 2008), h. 8 57

Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2010), h.

149. 58

Riduwan, Belajar Mudah Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 87.

Page 62: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

dan angket digunakan skala likert yang terdiri dari empatkategori

skala yakni (4) Baik Sekali, (3) Baik, (2) Cukup, (1) Kurang.

G. Uji Coba Instrumen

Ujicobainstrumentesbertujuan untuk mengetahui apakah instrumenlayak

digunakan sebagai alat pengumpul data atau tidak.Tes yang baik adalah tes yang

mempunyai tingkat validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran

yang mantap.59

Ujicobainstrumentesiniditujukankepada siswa yang

telahmenerimamateriajar yang diujicobakandalamtes, dalamhalinikelas VI yang

berjumlah sebanyak22 responden.

1. Uji Validitas

Suatu teknik evaluasi dikatakan mempunyai validitas (disebut valid)

jika teknik evaluasi atau tes itu dapat mengukur apa yang sebenarnya akan

diukur.60

Uji validitas dan reliabilitas ini digunakan untuk mengetahui butir

yang valid dan butir yang tidak valid.61

Salah satu cara untuk menentukan validitas alat ukur adalah dengan

menggunakan ANATES. Berdasarkan uji validitas instrumen tespenelitian,

dari 35 soal yang diujicobakan, soal yang valid sebanyak28butirsedangkan soal

yang tidak valid sebanyak7butir.

2. Uji Reliabilitas

Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut

menunjukkan ketetapan, dengan kata lain, jika kepada para siswa diberikan tes

yang sama pada waktu yang berlainan, maka setiap siswa akan tetap berada

dalam urutan (ranking) yang sama dalam kelompoknya.62

59Sapriya,dkk, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, (Bandung: UPI Press,

2006), h. 111. 60

Op.Cit., hal 8 61

Wahyu Agung, Panduan SPSS 17.0 Untuk Mnegolah Penelitian Kuatitatif,

(Yogyakarta: Garailmu) hal. 89 62

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Penddikan, (Jakarta : PT Bumi Aksara,

2005) hal. 59

Page 63: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Dalampenelitianini teknik yang digunakan untuk mengukur tingkat

reliabilitas suatu tes adalah dengan menggunakan ANATES.Tolak ukur untuk

menginterpretasikan reliabilitas suatu tes adalah menggunakan skala berikut.63

Tabel 3.9

Kriteria Reliabilitas

Rentang Nilai Korelasi Kategori

r < 0,20 Sangat rendah

0,20 < r < 0,40 Rendah

0,40 < r < 0,70 Sedang

0,70 < r < 0,90 Tinggi

0,90 < r < 1,00 Sangat tinggi

Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas instrumen tes menggunakan

ANATES, diperolehhasilbahwa untuk n= 22 reliabilitas dari 35 soal yang telah

diujicobakan tergolong memiliki reliabilitas sangattinggi yaitu 0,93.

3. Pengujian Taraf Kesukaran

Tingkat kesukaran tes adalah pernyataan tentang seberapa mudah atau

seberapa sukar sebuah butir tes itu bagi testee atau siswa terkait. Tingkat

kesukaran itu dapat dilihat dari jawaban siswa. Semakin sedikit jumlah siswa

yang dapat menjawab soal itu dengan benar, berarti soal itu termasuk sukar dan

sebaliknya, semakin banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar,

berarti itu mengindikasikan soal itu tidak sukar atau mudah.64

Teknik untuk

menentukan tingkat kesukaran butirsoaldalam instrument tespenelitianini

adalah dengan ANATES. Penentuan kriteria taraf kesukaran diklasifikasikan

sebagai berikut.65

63Op. Cit., Sapriya, dkk h. 122.

64Lilik Nofijanti, dkk., Evaluasi Pembelajaran, 2008 (Buku Lapis PGMI) hal. 11

65Op. Cit., Sapriya, dkk, h. 140

Page 64: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Tabel 3.10

Kriteria Tingkat Kesukaran

Nilai P Tingkat Kesukaran

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

Berdasarkan hasil dari perhitungan uji tingkat kesukaran butir soal

instrumen penelitianmelalui ANATES, tidak diperoleh butir soal dengan

tingkat “sangat sukar”. Akan tetapi soal dengan tingkat “sukar” terdapat 3

(tiga) butir soal pada nomor 29, 31, 34, sedangkan soal dengan tingkat

“sedang” terdapat 16 soal yakni terdapat pada soal nomor 3, 4, 5, 6, 8, 11, 12,

18, 19, 26, 27, 28, 30, 32, 33, 35. Sedangkan untuk soal dengan tingkat

“mudah” terdapat 8 (delapan) butir soal pada nomor 2, 8, 9, 16, 22, 23, 24, 25,

dan 8 (delapan) soal dengan tingkat “sangat mudah” terdapat pada nomor 1, 7,

13, 14, 15, 17, 20, 21.

Tabel 3.11

Klasifikasi Tingkat Kesukaran Butir Soal

Kategori Nomor Soal Jumlah

Sangat Sukar 0 0

Sukar 29, 31, 34 3

Sedang 3, 4, 5, 6, 8, 11, 12, 18, 19, 26, 27,

28, 30, 32, 33, 35

16

Mudah 2, 8, 9, 16, 22, 23, 24, 25 8

Sangat Mudah 1, 7, 13, 14, 15, 17, 20, 21 8

4. Daya Pembeda

Daya pembeda pada suatu soal test ialah bagaimana kemampuan soal

itu untuk membedakan siswa yang termasuk kelompok pandai (upper group)

Page 65: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

dengan siswa yang termasuk kelompok kurang (lower group). Adapun

klasifikasi daya pembeda sebagai berikut.66

Tabel 3.12

Klasifikasi Daya Pembeda

Klasifikasi Daya Pembeda Indeks Daya Pembeda

0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup Baik

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 0,100 Baik Sekali

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan ANATES

diperoleh bahwa daya pembeda masing-masing butir soal terendah sebesar 0,00

termasuk dalam kategori jelek dan tertinggi sebesar 0,667 termasuk dalam

kategori baik.

H. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data kuantitatif,

yaitu data yang dapat diwujudkan dengan angka yang diperoleh dari lapangan.

Adapun data kuantitatif ini dianalisis oleh peneliti dengan menggunakan statistik.

Sebelum data dianalisi dengan uji-t, terlebih dahulu dilakukan pengujian awal

yaitu uji normalitas data dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil

berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Pengujiannormaltas

data dalampenelitianinidengan menggunakan program SPSS 22. Penentuan

kriteria uji normalitas didasarkan pada hipotesis sebagai berikut:67

H0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal, jika

probabilitas > 0,05, H0 diterima

66

Ibid., h. 141 67

Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program

SPSS/LISREL dalam Penelitian, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015) hal. 156

Page 66: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

H1 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal, jika

probabilitas 0,05, H0 ditolak.

b. Uji Homogenitas

Homogenitas data mempunyai makna bahwa data memiliki variasi atau

keragaman nilai sama atau secara statistik sama, homogenitas data merupakan

salah satu persyaratan yang direkomendasikan untuk diuji secara statistik

terutama bila menggunakan statistik uji parametrik, misalnya uji-t dan uji-F.

Pengujianhomogenitas data dalampenelitianinidengan menggunakan program

SPSS 22. Adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut.

H0 : (Homogen) 2

2

2

1 , jika probabilitas > 0,05, H0 diterima

H1 : Bukan H0, jika probabilitas 0,05, H0 ditolak

c. Uji Hipotesis

Setelah melakukan pengujian normalitas dan homogenitas, langkah

selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis. Uji hipotesis ini dilakukan untuk

membuktikan adanya pengaruh terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V jika

dibandingkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional.

Dalam pengujian ini, peneliti menggunakan program SPSS 22 yaitu

dengan teknik analisis Independent Samples T-test. Uji t (T-Test) adalah tes

statistik yang dapat dipakai untuk menguji perbedaan atau kesamaan dua

kondisi/perlakuan atau dua kelompok yang berbeda dengan prinsip

membandingkan rata-rata (Mean) Kedua Kelompok/perlakuan itu.68

Permasalahan yang hendak diuji melalui penelitian dengan bantuan

analisis uji t adalah yang bersifat membandingkan dua perlakuan, maka

perumusan hipotesis yang benar akan dapat membantu mempermudah

pengujian. Dalam hal ini, uji t digunakan untuk menguji hipotesis nol suatu

penelitian yang menyatakan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara dua

rata-rata (mean) kondisi sampel yang dibandingkan.69

Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat

68

Subana, Sudrajat., Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung : CV Pustaka Setia, 2001)

hal. 158 69

Ibid., hal 159

Page 67: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

perbedaan rata-rata secara signifikan antara hasil posttest dua sampel

penelitian.

Adapun kriteria penguji hipotesis:

Jika signifikan >0,05 maka H0diterima

Jika signifikan <0,05 maka H0ditolak

Selain itu, pengambilan keputusan uji t jugadapat dilihat dari nilai thitung

dan ttabel. Jika thitung lebih besar daripada ttabel maka H0 ditolak dan H1diterima,

jika thitung lebih kecil daripada ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak.70

I. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik yang akan diuji dalam penelitian ini adalah:

H0 : μE = μC

H1 : μE ≠ μC

Keterangan:

H0 : Hipotesis nol, tidak terdapat pengaruh penggunaan metode

Examples non examples terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V

MI Jamiyyatul Khair.

H1 : Hipotesis alternatif, terdapat pengaruh penggunaan metode

Examples non examples terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V

MI Jamiyyatul Khair.

: Rata-rata hasil belajar IPS siswa pada kelas eksperimen.

: Rata-rata hasil belajar IPS siswa pada kelas kontrol.

70

Husaini, Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2008), h. 141-142

Page 68: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil MI Jam’iyyatul Khair

1. Visi, Misi dan Tujuan

d. Visi

Menjadi lembaga pendidikan dasar yang unggul dalam pembinaan

keIslaman, keilmuan, kemandirian dan ke Indonesiaan

e. Misi

1) Menyelenggarakan pendidikan yang akan melahirkan lulusan

yang beriman, bertaqwa, berakhlakul karimah dan

berkepribadian Indonesia dengan kemampuan kompetitif.

2) Melakukan inovasi kurikulum dengan penekanan pada

pembinaan keIslaman, sains dan teknologi serta menyikapi

kecenderungan globalisasi dengan tetap komitmen pada

kepribadian Indonesia.

3) Mengoptimalkan sarana dan pra sarana pendidikan sebagai

sumber belajar siswa, sehingga madrasah benar-benar berfungsi

sebagai pusat belajar.

4) Memiliki bersama, mulai dari manajmen puncak hingga seluruh

jajaran pegawai dalam mewujudkan lembaga pendidikan yang

dimaksud dalam visi.

5) Melakukan pembinaan bagi tenaga kependidikan, baik dalam

aspek keilmuan, skil keguruan maupun kemampuan adaptasi

dengan globalisasi.

6) Melakukan pembinaan kemandirian melalui berbagai aktifitas

belajar intra dan ekstra kulikuler.

7) Peduli terhadap lingkungan setempat, sebagai wujud dari

pengabdian lembaga pada masyarakat.

Page 69: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

f. Tujuan

1) Membantu pemerintah dalam mensukseskan Program Wajib

Belajar 9 tahun.

2) Mengantarkan peserta didik ke jenjang pendidikan berikutnya.

3) Mendorong masyarakat untuk lebih mencintai ilmu pengetahuan.

B. Deskripsi Data

1. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran

Peneliti melaksanakan penelitian di MI Jam‟iyyatul Khair pada bulan

April–Mei 2016. Adapun sampel yang diteliti yaitu siswa kelas V MI

Jam‟iyyatul Khairsebagaimana diuraikan dalam tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1

Rincian Sampel Penelitian

No Kelas Kelompok L/P N % Jumlah

1 VA Kontrol Laki-laki 16 57%

32 Perempuan 12 43%

2 VB Eksperimen Laki-laki 18 64%

32 Perempuan 10 36%

Jumlah 64 64

Pembelajaran dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan di kelas

eksperimen dan 4 kali pertemuan di kelas kontrol. Berikut ini adalah rincian

sub pokok bahasan yang diajarkan pada kedua kelas penelitian.

Tabel 4.2

Rincian Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Pertemuan Kegiatan Pokok Bahasan

1 KBM Masa Persiapan Kemerdekaan

2 KBM Peristiwa Menjelang Proklamasi

3 KBM Tokoh-Tokoh Pahlawan

4 KBM Menghargai Jasa-jasa Pahlawan

Page 70: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Adapun deskripsi pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh

peneliti di kelas eksperimen terkait dengan penerapan metode example non

example adalah sebagai berikut :

a. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada Selasa, 5 april 2016. Kegiatan

pembelajaran diawali dengan berdoamembaca surat Al-Fatihahdilanjut

dengan surat Al-Ikhlas secara bersama-sama.

Pada kegiatan inti pembelajaran guru membagi siswa menjadi 5

kelompok yang terdiri atas 6-7 orang. Siswa diminta mempersiapkan buku

paket mengenai pokok bahasan “Peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan”

dengan subtema“Masa Persiapan Kemerdekaan”. Kemudian, masing-masing

kelompoksecara bergantian membaca materi perparagraf sambil dipandu oleh

guru. Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada

siswa mengenai materi yang baru saja siswa baca bersama-sama.

Tahap selanjutnya, guru memberikan pada masing-masing kelompok

contoh Lembar Kerja Siswa diantaranya gambar peta Indonesia pada masa

penjajahan Jepang. Lalu siswa diminta memperhatikan contoh yang disertai

dengan gambar, kemudian masing-masing kelompok mengerjakan LKS

tersebut. Dengan antusias, siswa pun mengerjakan dengan semangat dan rasa

ingin tahu. Gambar tersebut lah yang peneliti anggap sebagai bagian dari

penerapan metode examples non examples. Guru mengamati proses diskusi

tersebut. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan, guru

memintaperwakilan anggota perkelompok untuk maju dan menjelaskan

kepada siswa lain mengenai hasil kerja kelompoknya. Guru membimbing dan

meluruskanpemahaman siswa atas penjelasan siswa yang masih kurang tepat.

Kegiatan penutup, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

dapat menyampaikan pendapat atau kesimpulan mengenai pembelajaran yang

telah dilakukan. Guru memberikan kesimpulan akhir tentang materi. Guru

mengingatkan siswa untuk membaca materi yang akan diajarkan pada

pertemuan selanjutnya. Guru memotivasi siswa untuk selalu rajin belajar dan

Page 71: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

bersungguh-sungguh dalam belajar. Kemudian diakhir pembelajaran siswa

membaca doa yang dipimpin oleh ketua kelas.

Bagan 4.1

Pertemuan Ke-1 Kelas Eksperimen

Selasa, 5 April 2016

Siswa terdapat 5

kelompok terdiri

6-7 orang

Pokok bahasan

“Masa Persiapan

Kemerdekaan”

Guru memberikan LKS

berupa gambar peta

Indonesia pada masa

penjajahan Jepang

Perkelompok

mengerjakan,

dipandu guru

Setiap kelompok ke

depan kelas guna

menjelaskan hasil kerja

kelompoknya

Siswa

menyampaikan

kesimpulan

Guru menutup

pembelajaran

Page 72: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

b. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada Selasa, 26 April 2016. Dalam

mengawali proses pembelajaran, guru mengkondisikan siswa untuk tetap

tenang dan kondusif, kemudian guru meminta ketua kelas untuk memimpin

doa dan dilanjut dengan membaca surat An-Nas. Guru mengabsen kehadiran

siswa.

Memasuki kegiatan inti pembelajaran, guru membagi siswa menjadi 5

kelompok yang terdiri atas 6-7 orang. Siswa diminta mempersiapkan buku

paket mengenai pokok bahasan “Peristiwa Menjelang Proklamasi”. Masing-

masing kelompok secara bergantian membaca materi perparagraf yang

dibimbing oleh guru dengan disiplin. Setelah itu, guru membagikan lembar

kerja siswa yang berisikan materi dalam bentuk gambar, nantinya siswa

diminta untuk mendeskripsikan gambar sesuai dengan peristiwa yang terjadi.

Guru mengingatkan siswa untukmendeskripsikan dengan rinci sesuai

denganpemahaman sendiri, namun tetap didasarkan pada referensi yang ada

di buku paket. Adapun kelompok 1 mendapatkan gambar yang berkaitan

dengan peristiwa ketika Kota Nagasaki dan Hiroshima dijatuhi bom oleh

Amerika, kelompok 2 mendapatkan gambar yang berkaitan peristiwa ketika

para pemuda mengadakan rapat yang isinya mengenai agar secepatnya

memproklamasikan kemerdekaan, kelompok 3 (tiga) mendapatkan gambar

yang berkaitan dengan kesepakatan yang didapat dari hasil diskusi antara

golongan tua dan golongan muda, dan kelompok 4 mendapatkan gambar

ketika Bung Karno memimpin rapat PPKI di rumah Laksamana Tadashi

Meida, dan terakhir kelompok 5 (lima) mendapatkan gambar yang kaitannya

dengan peristiwa saat Ir. Soekarno membacakan teks proklamasi.

Guru mengamati prosesdiskusi masing-masing kelompok. Langkah

selanjutnya adalah semua hasil kerja siswa dikumpulkan dan guru memanggil

masing-masing kelompok beradasarkan sistem acak. Masing-masing

kelompok membacakan hasil kerja kelompoknya secara bersama-sama, dan

guru memberikan penguatan postif berupa pujian terhadap siswa.

Page 73: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Di akhir kegiatan pembelajaran, guru memberikan kesimpulan tentang

materi yang diajarkan pada hari ini, kemudian meluruskanpemahamansiswa

yang masih kurang tepat.

Bagan 4.2

Pertemuan Ke-2 Kelas Eksperimen

Kamis, 26 April 2016

Terdapat 4 kelompok,

masing-masing 4 orang

Materi “Tokoh-tokoh

Kemerdekaan”

Siswa berdiskusi

Siswa membaca hasil

diskusi kelompoknya

di depan kelas

Guru memberikan LKS

yakni gambar-gambar

pahlawan

Sesi tanya jawab guru

– siswa

Guru mengakhiri

pembelajaran

Page 74: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

c. Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada Kamis, 28 April 2016. Pada

langkah awal guru mengucapkan salam kepada siswa dengan dilanjut

mengabsen kehadiran siswa. Guru membimbing siswa untuk membaca doa

sebelum belajar dilanjut dengan membaca surat Al-Fatihah secara bersama-

sama. Sebelum pembelajaran dilaksanakan guru mengondisikan kesiapan

belajar siswa.

Kegiatan inti diawali dengan membagi siswa menjadi beberapa

kelompok yang terdiri atas 4 orang. Pada pertemuan kali ini sub bab yang

akan diajarkan adalah mengenai “Tokoh-tokoh Kemerdekaan” Guru

mengarahkan siswa secara berkelompok membacakan materi secara

bergantian dengan penuh antusias, hal ini dilakukan guna memancing

semangat siswa untuk belajar, dan dengan demikian diharapkan siswa

memahami materi yang akan diajarkan. Setelah itu guru membagikan tiap-

tiap kelompok lembar kerja siswayang berisikan gambar-gambar pahlawan,

dalam hal ini pahlawan yang dimaksud adalahIr.Soekarno dan Mohammad

Hatta. Tak hanya itu, siswa diminta menjodohkan hal-hal yang berkaitan

dengan biografi pahlawan seperti, dimana Ir.Soekarno dilahirkan? Siapa

pahlawan yang menyandang gelar sebagai proklamator kemerdekaan

Indonesia ? dan masih banyak lagi. Diharapkan dengan ini juga siswa dengan

mudah lebih memahami materi.

Melalui diskusi kelompok tersebut, diharapkan siswa mampu belajar

untuk bekerjasama, berinteraksi satu sama lain, dan memupuk kekompakan

pada masing-masing kelompok. Oleh karenanya untuk mengurangi hal-hal

yang tidak diinginkan, seperti antar kelompok saling menyontek, peran guru

disini adalah mengawasi tiap-tiap kelompok untuk tidak melakukan hal

tersebut. Guru meminta setiap kelompok untuk membacakan hasil diskusinya

didepan kelas. Adapun kelompok lain mengamati dan memberikan

tanggapan.

Pada kegiatan penutup, guru melakukan sesi tanya jawab sederhana

dengan siswa, ini berguna untuk mengingatkan kembali kepada siswa agar

Page 75: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

tidak lupa akan materi yang baru saja disampaikan. Sikap yang ditunjukkan

siswa adalah memerhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru, emudian

dengan serentak siswa menjawab pertanyaan tersebut, dan guru pun

memberikan motivasi kepada siswa, pembelajaran pun dakhiri dengan

membaca salam dan hamdallah.

Bagan 4.3

Pertemuan ke-3 Kelas Eksperimen

Kamis, 28April

2016

Siswa membaca

doa belajar

Siswa dibagi

menjadi 8

kelompok

Materi “Tokoh-

tokoh

Kemerdekaan”

Siswa membacakan

materi bergantian

Guru membagikan

LKS

Diskusi kelompok

Membacakan hasil

diskusi d depan

kelas

Penutup oleh guru

Page 76: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

d. Pertemuan Keempat

Pada pertemuan keempat ini merupakan pertemuan terakhir.

Pembelajaran dilaksanakan pada Selasa, 3 Mei 2016. Peneliti mengawali

dengan mengucapkan salam dan membuat siswa kondusif untuk dapat

menerima pelajaran dengan baik, kemudian dilanjut dengan berdoa dan

memeriksa kehadiran siswa serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang

harus dicapai.

Pada kegiatan inti, peneliti membagikan kepada siswa gambar bintang

dengan beraneka ragam warna, inilah yang nantinya akan digunakan sebagai

penentu kelompok mereka, siswa berkumpul sesuai dengan warna bintangnya

yang sama dan membentuknya menjadi 5 (lima) kelompok yang ditentukan

berdasarkan cara tersebut.

Setelah kelompok sudah terbentuk, maka langkah selanjutnya adalah

masing-masing kelompok membacakan materi perparagraf secara bergantian

dengan dipandu oleh guru. Guru menginstruksikan kepada perwakilan dari

masing-masing kelompok maju ke depan kelas untuk menjelaskan materi

yang baru saja mereka baca, akan tetapi sebelum itu, guru memberikan

beberapa pertanyaan seputar materi yang akan diajarkan pada hari ini

mengenai “Menghargai Jasa-jasa Pahlawan” diantara pertanyaannya adalah

menyangkut kehidupan sosial yang mencerminkan sikap menghargai jasa

para pahlawan, siswa pun menjawabnya dengan penuh antusias. Kemudian

guru menginstruksikan kepada beberapa perwakilan siswa dari setiap

kelompok untuk dapat menjelaskannya didepan kelas.

Awalnya mereka enggan untuk maju ke depan kelas, akan tetapi guru

menegaskan kepada masing-masing kelompok bahwa jika kelompoknya tidak

mau ke depan kelas maka poin perkelompok yang awalnya 100 akan

berkurang menjadi 60 poin, dengan begitu perwakilan siswa pun terpacu

untuk mempertahankan poin tersebut dengan cara menjelaskan materi ke

depan kelas.

Pada tahap selanjutnya, peneliti menjelaskan dengan detail materi

yang akan diajarkan dengan mengaitkannya pada materi yang telah diajarkan

Page 77: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

sebelumnya, setelah itu peneliti menginstruksikan kepada siswa untuk

memberikan gambar yang berkaitan dengan menghargai jasa pahlawan, setiap

kelompok berdiskusi untuk mendapatkan jawaban yang sesuai.

Guru meminta setiap kelompok untuk dapat membawa hasil diskusi

kelompoknya ke depan kelas dan mencontohkan perilaku menghargai jasa

pahlawan dalam kehidupan seharu-hari. Peneliti memberikan penguatan

terhadap jawaban yang sesuai dan meluruskan jawaban siswa yang kurang

tepat.

Pada tahap akhir pembelajaranm peneliti mengulas materi yang telah

diajarkan agar siswa lebih memahami. Peneliti mengucapkan terimakasih

kepada dan menutupnya dengan berdoa bersama.

Bagan 4.4

Pertemuan ke-4 Kelas Eksperimen

Selasa, 3 Mei

2016

Guru

mempersiapkan

gambar

Memilih

kelompok

dengan warna

bintang

Guru

membentuk

kelompok

Diskusi

perkelompok

Siswa

menganalisis

gambar

Guru

memberikan

gambar

Siswa

menganalisa

gambar

Membacakan

hasil diskusi

Penutup

Page 78: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

2. Hasil Belajar IPS

Berdasarkan nilai pretest dan posttest pada kelas eksperimen (VB) dan

kelas kontrol (VA) MI Jamiyyatul Khair diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 4.3

Daftar Nilai Pretest dan Posttest

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

No

Nama

Kelompok

Eksperimen

No

Nama

Kelompok

Kontrol

Pretest Posttest Pretest Posttest

1 A 64 80 1 A 60 84

2 B 52 68 2 B 64 76

3 C 60 76 3 C 68 72

4 D 60 72 4 D 60 32

5 E 64 80 5 E 52 56

6 F 60 72 6 F 64 84

7 G 44 84 7 G 56 56

8 H 88 92 8 H 48 68

9 I 76 84 9 I 76 84

10 J 72 64 10 J 76 80

11 K 56 84 11 K 64 84

12 L 88 84 12 L 60 68

13 M 44 84 13 M 76 68

14 N 56 72 14 N 68 72

15 O 44 80 15 O 70 64

16 P 40 76 16 P 48 72

17 Q 72 96 17 Q 64 80

18 R 60 72 18 R 72 82

19 S 56 88 19 S 68 88

20 T 32 72 20 T 64 80

21 U 56 92 21 U 56 80

22 V 48 72 22 V 48 60

23 W 44 68 23 W 52 60

24 X 60 88 24 X 68 88

Page 79: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

25 Y 60 72 25 Y 76 72

26 Z 60 84 26 Z 72 68

27 AA 48 96 27 AA 48 60

28 BB 52 88 28 BB 56 68

29 CC 52 84 29 CC 72 68

30 DD 60 84 30 DD 44 52

31 EE 56 88 31 EE 64 84

32 FF 32 84 32 FF 52 76

Jumlah 1.816 2.580 Jumlah 1.986 2.286

Rata-rata 56,75 80,63 Rata-rata 62,06 71,44

Ketuntasan

KKM 16% 91%

Ketuntasan

KKM 25% 57%

Berdasarkan tabel 4.3 di atas diperoleh hasil bahwa pretest dan

posttestkelaseksperimen mengalami peningkatan yang signifikan setelah

diterapkannya metode examples non examplesdalam pembelajaran IPS. Hal

ini dapat dilihat pada perolehan nilai rata-ratapretes sebesar56,75, sedangkan

pada posttest memperoleh nilai rata-rata sebesar 80,63. Dengan demikian

pada kelas eskperimen terdapat peningkatan nilai sebesar 23,88.

Adapun pada kelas kontrol perolehan nilai rata-ratapretes

sebesar62,06,sedangkan pada posttest memperoleh nilai rata-rata sebesar

71,44. Dengan demikian kelas kontrol juga mengalami peningkatan nilai

sebesar 9,38. Akan tetapi, jumlah nilai peningkatan ini masih jauh dibawah

perolehan nilai peningkatan kelas eksperimen. Oleh karenanya, rata-rata kelas

eksperimen pun jauh lebih unggul dibanding rata-rata kelas kontrol.

a. Analisis Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Kelompok eksperimen adalah kelas yang mendapatkan perlakuan

berupa penerapan metode example non example yang diterapkan pada saat

pembelajaran IPS berlangsung. Sedangkan kelompok kontrol adalah kelas

yang tidak mendapatkan perlakuan berupa tidak diterapkannya metode

example non example pada pembelajaran IPS.

Page 80: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Pretest diberikan pada saat kedua kelompok belum diberikan

perlakuan yang berbeda pada materi pembelajaran yang sama. Hasil

analisis data pretest kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.

Tabel 4.4

Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

N Valid Eksperimen Kontrol

32 32

Mean (rata-rata) 56,75 62,06

Median 56 64

Modus 60 64

Minimum 32 44

Maximum 88 76

Sum 1.816 1.986

Ketuntasan KKM 16% 25%

Dari tabel 4.4 diatas, diketahui bahwa pretest untuk kelompok

eksperimen mendapatkan jumlah total sebesar 1.816 dengan nilai rata-rata

56,75 median 56dan modus60. Adapun nilai maksimum yaitu 88,

sedangkan nilai minimumyaitu 32. Sedangkan untuk kelompok kontrol

hasil pretest diperoleh jumlah total sebesar1.986 dengan nilai rata-rata

pretestsebesar 62,06, median 64, dan modus 64. Adapun nilai

maksimumnya adalah 76 dan nilai minimumnya adalah 44.

Dilihat dari ketuntasan belajar siswa yang mencapai KKM,

kelompok kontrol sebesar 25% lebih unggul dibandingkan kelompok

eksperimen sebesar 16%.Untuk lebih jelasnya sebaran data pretest

kelompok eksperimen dan kontrol disajikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi sebagai berikut.

Page 81: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Tabel4.5

Distribusi Frekuensi PretestKelompok Eksperimen

Eksperimen Frequency Percent Cumulative

Percent

Valid 32 2 6,3 6,3

40 1 3,1 9,4

44 4 12,5 21,9

48 2 6,3 28,1

52 3 9,4 37,5

56 5 15,6 53,1

60 8 25,0 78,1

64 2 6,3 84,4

72 2 6,3 90,6

76 1 3,1 93,8

88 2 6,3 100,0

Total 32 100,0

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, dapat diketahui frekuensi tertinggi

perolehan nilai pretest kelompok eksperimen terdapat pada nilai 60 dengan

jumlah 8 siswa, sedangkan frekuensi terendah pada nilai 40 dan 76 dengan

jumlah masing-masing 1 siswa.

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai PretestKelompok Kontrol

Kontrol Frequency Percent Cumulative

Percent

Valid 44 1 3,1 3,1

48 4 12,5 15,6

52 3 9,4 25,0

56 3 9,4 34,4

60 3 9,4 43,8

64 6 18,8 62,5

68 4 12,5 75,0

70 1 3,1 78,1

72 3 9,4 87,5

76 4 12,5 100,0

Total 32 100,0

Page 82: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Berdasarkan tabel 4.6 diatas, dapat diketahui frekuensi tertinggi

perolehan nilai pretest kelompok kontrolterdapat pada nilai 64 dengan

jumlah 6 siswa, sedangkan frekuensi terendah terdapat pada nilai 44 dan

70 dengan jumlah masing-masing 1 siswa.

b. Analisis Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Posttest atau tes akhirdiberikan kepada siswa pada akhir pokok

materi yang diajarkan, tujuannya untuk mengukur hasil belajar siswa

berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran setelah diterapkannya

metode example non exampledi kelas eksperimen dan pembelajaran

konvensional di kelas kontrol.Adapun hasil analisis deskripsi data posttest

kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat dari tabel di bawah ini.

Tabel 4.7

Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

N Valid Eksperimen Kontrol

32 32

Mean (rata-rata) 80,63 71,44

Median 84,00 72,00

Modus 84 68

Minimum 64 32

Maximum 96 88

Sum 2.580 2.286

Ketuntasan KKM 91% 56%

Dari tabel 4.7 diatas, diketahui bahwa posttestuntuk kelompok

eksperimen mendapatkan jumlah total sebesar2.580 dengan nilai rata-rata

80,63median 84dan modus84. Adapun nilai maksimum yaitu96,

sedangkan nilai minimumyaitu64. Sedangkan untuk kelompok kontrol

hasil posttest diperoleh jumlah total sebesar2.286 dengan nilai rata-rata

sebesar 71,44, median 72, dan modus68. Adapun nilai maksimumnya

adalah 88 dan nilai minimumnya adalah 32.

Page 83: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Dilihat dari ketuntasan belajar siswa yang mencapai KKM,

kelompok eksperimen sebesar 91% jauh mengungguli kelompok

kontrolyang hanya sebesar 56%.Untuk lebih jelasnya sebaran data

posttestkelompok eksperimen dan kontrol disajikan dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi sebagai berikut.

Tabel 4.8

Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai PosttestKelompok Kontrol

Kontrol Frequency Percent Cumulative

Percent

Valid 32 1 3,1 3,1

52 1 3,1 6,3

56 2 6,3 12,5

60 3 9,4 21,9

64 1 3,1 25,0

68 6 18,8 43,8

72 4 12,5 56,3

76 2 6,3 62,5

80 4 12,5 75,0

82 1 3,1 78,1

84 5 15,6 93,8

88 2 6,3 100,0

Total 32 100,0

Berdasarkan tabel 4.8 di atas, dapat diketahui frekuensi tertinggi

perolehan nilai posttest kelompok kontrol terdapat pada nilai 68 dengan

jumlah 6 siswa, sedangkan frekuensi terendah pada nilai 32, 52, 64 dan 82

dengan jumlah masing-masing 1 siswa.

Page 84: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Tabel 4.9

Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest

Kelompok Eksperimen

Eksperimen Frequency Percent Cumulative

Percent

Valid 64 1 3,1 3,1

68 2 6,3 9,4

72 7 21,9 31,3

76 2 6,3 37,5

80 3 9,4 46,9

84 9 28,1 75,0

88 4 12,5 87,5

92 2 6,3 93,8

96 2 6,3 100,0

Total 32 100,0

Berdasarkan tabel 4.9 di atas, dapat diketahui frekuensi

tertinggi perolehan nilai posttest kelompok eksperimen terdapat pada

nilai 84 dengan jumlah 9 siswa, sedangkan frekuensi terendah pada

nilai 64 dengan jumlah 1 siswa.

C. Pengujian Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

a. Uji Normalitas Pretest Eksperimen dan Kontrol

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sampel yang diteliti

berdistribusi normal atau tidak. Analisis dilakukan dengan menggunakan

program SPSS melalui hasil uji normalitas SaphiroWilk, dimana syarat

suatu data dikatakan berdistribusi normal adalah jika nilai signifikansi

atausig. .

Page 85: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Tabel 4.10

Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Kelompok Saphiro-Wilk

Statistics Df Sig.

Pretest Kontrol .143 32 .082

Eksperimen .148 32 .112

Berdasarkan tabel 4.10 diatas, dapat diketahui bahwa hasil uji

normalitas Shapiro-wilk pretest kelompok eksperimen memperoleh taraf

signifikansebesar 0,112, hal ini menunjukkan bahwa data tersebut

berdistribusi normal karena nilai signifikansi = 0,112 > 0,05. Begitupun

dengan hasil pretest kelompok kontrolyang memiliki taraf sgnifikansi

sebesar 0,082, hal ini pun menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi

normal, karena taraf signifikansinya adalah 0,082 > 0,05. Oleh karena

itu, dapat disimpulkan bahwa kedua data pretest kelompok eksperimen

dan kontrol berdistribusi normal.

b. Uji NormalitasPosttest Eksperimen dan Kontrol

Uji normalitas posttestdilakukan untuk memenuhi persyaratan

analisis data statistik parametrik yang mengharuskan data berdistribusi

normal.Analisis dilakukan dengan menggunakan program SPSS melalui

hasil uji normalitas SaphiroWilk. Syarat suatu data dikatakan berdistrbusi

normal adalah jika memiliki nilai .

Tabel 4.11

Hasil Uji Normalitas Posttest Eksperimen dan Kontrol

Kelompok Saphiro Wilk

Statistic df Sig.

Posttest Eksperimen .947 32 .117

Kontrol .917 32 .017

Hasil uji normalitas Shapiro-wilk menunjukkan bahwa posttest

kelompok eksperimen memiliki nilai signifikansi sebesar 0,117, hal ini

menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena nilai

Page 86: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

signifikansi = 0,117 > 0,05. Begitu pula dengan dataposttest kelompok

kontrol signifikansinya 0,017, hal ini menunjukkan bahwa data tersebut

berdistribusi normal karena signifikansinya 0,017 > 0,05. Maka dari itu

dapat disimpulkan bahwa kedua data posttest kelompok eksperimen

maupun kontrol berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

a. Uji Homogenitas Pretest Eksperimen dan Kontrol

Uji homogenitas pretest dilakukan untuk mengetahui hasil dari 2

kelompok, yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki

keragaman nilai yang sama secara statistik. Berikut ini disajikan tabel

hasil uji homogenitas data pretest yang didasarkan pada pengujian

homogenitas melalui program SPSS 22 melalui analisis One Way Anova.

Tabel 4.12

Uji Homogenitas Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Test of Homogeneity of Variances

Nilai Pretes Gabungan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

0,688 1 62 0,410

Berdasarkan hasil uji homogenitas pretest data gabungan

kelompok eksperimen dan kontrol pada tabel 4.12 di atas, diketahui

bahwa hasil dari pretestkedua kelompok memiliki nilai

signifikansisebesar 0,410 maka dapat disimpulkan bahwa varian yang

dimiliki kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak jauh berbeda,

dengan kata lain data posttest ini termasuk data yang homogen karena

nilai signifikansi = 0,410 > 0,05.

b. Uji Homogenitas Posttest Eksperimen dan Kontrol

Ujihomogenitas bermakna untuk menjaga komparabilitas

terutama dalam pengujian hipotesis terkait perbedaan dua rata-rata

Page 87: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

sampel melalui uji-t. Pada uji homogenitas kali ini peneliti juga

menggunakan bantuan SPSS 22 yaitu melalui analisis One Way

Anova.Kriteria pengambilan keputusan adalah jika signifikansinya lebih

dari 0,05.

Tabel 4.13

Uji Homogenitas Posttest Eksperimen dan Kontrol

Test of Homogeneity of Variances

Nilai Posttest Gabungan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2,399 1 62 0,127

Berdasarkan tabel 4.12 di atas, dapat diketahui bahwa data posttest

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki nilai

signifikansisebesar 0,127. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

varian yang dimiliki kelompok eksperimen dan kontrol tidak jauh

berbeda atau homogen karena nilai signifikansi = 0,127 > 0,05.

D. Uji Hipotesis

Berdasarkan uji prasyarat analisis data posttest dari kedua kelas

menunjukkan bahwa data telah terbukti memenuhi asumsi normal dan homogen.

Dengan demikian, pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan teknik analisis uji

statistik parametrik.

Pengujian hipotesis penelitian ini berkaitan dengan analisis perbedaan dua

rata-rata skor hasil belajar IPS antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tujuannya untuk mengetahui apakah metode example non examples memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa jika membandingkan

dua skor rata-rata dari kedua kelas yang diberi perlakuan yang berbeda antara

yang diberi metode example non example dan tidak menggunakan metode

example non examples.

Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan program SPSS 22 dengan

analisis independent sample t-test. Adapun hipotesis yang diujikan adalah

H0 : μE = μC

Page 88: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

H1 : μE ≠ μC

Kriteria pengujian hipotesis:

Menerima H0 jika harga thitung ≤ ttabel dan menolak H0 jika harga thitung>

ttabel. Dengan taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = 62,

maka harga ttabel untuk uji dua pihak adalah 1,998.

Menerima H0 jika jika signifikansi>0,05, sedangkan menolak H0 jika

signifikan <0,05.

Berikut ini disajikan hasil ouput SPSS 22 dari pengujian hiptesis

independent sample t-test.

Tabel 4.14

HasilUji T-TestPosttestEksperimendanKontrol

Kelas Mean

Independent Sample Test

Keputusan Df

Sig. atau

p-value thitung ttabel

Eksperimen 80,63 (N-2)

62 0,001 3,477 1,998 H0 Ditolak

Kontrol 71,44

Berdasarkan hasil output di atas terdapat perbedaan harga thitung dengan

ttabel, dimana thitung >ttabel atau 3,477 >1,998. Begitupun melihat nilai siginifikansi

yang diperoleh yakni sebesar 0,001< 0,05. Dengan demikian dapat dinyatakan H0

ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode example non

examplesmemiliki pengaruh yangsignifikan terhadap hasil belajar IPS siswa di

kelas V MI Jam‟iyyatul Khair.

E. Analisis Data Hasil Observasi

Proses analisis data hasil observasi menggunakan analisis data kuantitatif.

Observasi dilakukan oleh guru kelas terhadap peneliti di kelas eksperimen terkait

Page 89: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

aktivitas peneliti dalam penerapan metode example non example.Berikut adalah

gambaran data hasil observasi aktivitas peneliti pada penelitian ini.

Tabel 4.15

Hasil Observasi Aktivitas Guru (Peneliti)

dalam Penerapan Metode Example Non Example

No. Indikator (Aspek yang diamati) Pertemuan

I II III IV

1 Mempersiapkan gambar-gambar

sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2 3 4 4

2 Menempelkan gambar di papan atau

membagikan gambar kepada siswa.

3 4 4 4

3 Memberi petunjuk dan memberi

kesempatan pada siswa untuk

memerhatikan dan menganalisa

gambar.

3 3 4 4

4 Membagi siswa ke dalam 5

kelompok yang masing-masing

terdiri dari 5-6 orang

2 2 3 3

5 Membimbing siswa untuk

melakukan diskusi dan menganalisa

gambar

3 3 3 4

6 Memberikan kesempatan kepada

setiap kelompok untuk membacakan

hasil diskusinya.

3 3 3 3

7 Mengomentari hasil diskusi siswa 3 3 4 4

8 Menjelaskan materi sesuai tujuan

yang dicapai.

3 3 4 4

9 Memberikan kesimpulan. 3 3 4 4

Total 25 27 33 34

Persentase 69% 75% 91% 94%

Interpretasi Baik Baik Baik

Sekali

Baik

Sekali

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan observer terhadap

kegiatan/aktifitas guru (peneliti) dalam proses pembelajaran, diketahui bahwa

terjadi peningkatan aktivitas mengajar guru dari pertemuan pertama sampai

Page 90: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

pertemuan terakhir di kelas eksperimen dalam penerapan metode examples non

examples.

F. Analisis Data Hasil Wawancara

Berikut ini data hasil wawancara yang dilaksanakan dengan melakukan

tanya jawab lisankepada guru kelas V (eksperimen) dan beberapa responden siswa

sesudah dilakukannya penelitian.

Tabel 4.16

Hasil Wawancara Guru di Kelas Eksperimen

No Pertanyaan Jawaban

1

Apakah metode examples non examples

ini cocok digunakan dalam

pembelajaran IPS untuk kelas V?

Kaitannya dengan proses

pembelajaran, saya kira semua

metode cocok dan sesuai jika

digunakan dengan sebaik

mungkin oleh guru itu sendiri,

dan bisa membuat siswa

belajar dengan lebih semangat

lagi.

2

Apakah siswa menjadi lebih aktif saat

proses pembelajaran terutama

pembelajaran IPS?

Pasti iya, siswa sudah mulai

aktif saat pembelajaran

berlangsung dan termotivasi

untuk belajar lebih giat lagi.

3

Apakah siswa senang ketika belajar

dengan menggunakan metode examples

non examples?

Ya, mereka senang dan

antusias.

4 Adakah kekurangan yang perlu

diperbaiki dalam pembelajaran ini?

Diharapkan gambar yang

digunakan lebih variatif.

5 Apakah kelebihan yang dapat

dipertahankan dari penerapan metode

Semua siswa dapat berperan

aktif dan hasil belajar yang

Page 91: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

examples non examples di kelas V-B? diraih meningkat.

Tabel 4.17

Hasil Wawancara Siswa di Kelas Eksperimen

No Pertanyaan Jawaban

1

Bagaimana pendapat kalian tentang

pembelajaran IPS yang telah kalian

ikuti dengan menerapkan metode

examples non examples?

Siswa 1 Menyenangkan

Siswa 2 Senang

Siswa 3 Lebih asyik

Siswa 4 Lebih fokus

Siswa 5 Tidak membosankan

2

Apakah belajar dengan menggunakan

metode examples non examples lebih

mudah untuk mempelajari materi

yang ada?

Siswa 1

Iya, karena dalam

pembelajarannya

menggunakan

metode examples

non examples.

Siswa 2 Ya, lebih mudah

memahami materi.

Siswa 3

Ya, jadi tidak

banyak bertanya,

karena sudah

paham.

Siswa 4 Sangat mudah.

Siswa 5 Jadi lebih paham

3

Apakah kalian senang belajar dengan

menggunakan metode examples non

examples?

Siswa 1 Senang sekali.

Siswa 2 Ya, jadi cepat

paham meterinya.

Page 92: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Siswa 3 Ya, karena

pembelajarannya

asik.

Siswa 4

Tentu, sangat

senang sekali,

karena menggunkan

gambar-gambar.

Siswa 5 Ya, aku senang

banget.

4

Apakah kamu belajar dengan

menggunakan metode examples non

examples menjadi jenuh?

Siswa 1 Tidak sama sekali.

Siswa 2 Tidak.

Siswa 3 Awalnya iya karena

belum mengerti

dengan

pembelajarannya,

tapi sekarang sudah

tidak jenuh lagi

Siswa 4 Tidak sama sekali.

Siswa 5 Tidak.

5

Bagaimana nilai yang didapat pada

mata pelajaran IPS setelah dalam

pembelajarannya menggunakan

metode examples non examples?

Siswa 1 Sangat bagus.

Siswa 2 Lebih bagus dari

yang kemarin.

Siswa 3 Meningkat

Siswa 4 Bagus sekali

Siswa 5 Meningkat

Berdasarkan keterangan yang ada pada tabel 4.16 dan 4.17 di atas,

diketahui bahwa penerapanmetode examples non examplestelah memberi

pengaruh positif bagi siswa. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan

hasil belajar. Selain itu, siswa merasa senang, mudah memahami materi dan

Page 93: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

tidak jenuh sehingga di akhir pembelajaran siswa mendapatkan hasil belajar

yag meningkat dan lebih bagus dari yang sebelumnya.

G. Pembahasan Hasil Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh

metode example non examplesmemiliki pengaruh yangsignifikan terhadap hasil

belajar IPS siswa di kelas V MI Jam‟iyyatul Khair. Hasil uji hipotesis

menunjukkan bahwa metode example non examplesmemiliki pengaruh

yangsignifikan terhadap hasil belajar IPS siswa di kelas V MI Jam‟iyyatul Khair.

Hal ini didasarkan pada hasil perhitungan terdapat perbedaan harga thitung dengan

ttabel, dimana thitung >ttabel atau 3,477 >1,998. Begitupun melihat nilai siginifikansi

yang diperoleh yakni sebesar 0,001< 0,05.

Dilihat dari nilai rata-rata (mean) posttest siswa kelompok eksperimen

yang diberi perlakuan metode example non examplesdalam pembelajaran IPS

lebih tinggi dibandingkan siswa pada kelas kontrol yang tidak diberi perlakuan

metode example non examplesdalam pembelajaran IPS. Hasil rata-rata posttest

pada kelas eksperimen yaitu sebesar 80,63 dan pada kelas kontrol hasil rata-rata

yang dperoleh adalah 71,44. Dengan demikian terdapat selisih nilai rata-rata

posttest siswa kelompok eksperimen dengan siswa kelompok kontrol sebesar

9,19. Keadaan ini menunjukkan bahwa hasil belajar IPS siswa pada pokok

bahasan Peristiwa Menjelang Proklamasi lebih baik menggunakan metode

example non examples dibandingkan dengan pembelajaran konvensional tanpa

menggunakan metode example non examples.

Berdasarkan hasil wawancara kepada guru kelas V (eksperimen) dan

beberapa responden siswa baiksesudah dilakukannya penelitian.diketahui bahwa

penerapan metode examples non examples telah memberi pengaruh positif bagi

siswa. Menurut guru penerapan metode examples non examples memiliki

kelebihan yaitu siswa menjadi lebih aktif saat pembelajaran berlangsung dan

termotivasi untuk belajar lebih giat. Sedangkan kekurangan dari penerapan

Page 94: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

metode ini adalah dari aspek gambar yang digunakan, guru mengharapkan harus

lebih variatif.

Adapun hasil wawancara dengan beberapa responden siswa diketahui

bahwa siswa merasa senang, mudah memahami materi dan tidak jenuh sehingga

di akhir pembelajaran siswa mendapatkan hasil belajar yag meningkat dan lebih

bagus dari sebelum diberikan penerapan metode examples non examples yang

sebelumnya.

Metode examples non examplesadalah metode belajar yang menggunakan

contoh-contoh. Contoh-contoh tersebut didapat dari kasus/gambar yang relevan

dengan KD.71

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Siti Nursilah yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Examples Non

Examples untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS, dalam penelitiannya

menyimpulkan bahwa Hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Peningkatan

tersebut dapat dilihat melalui siklus yang telah dilakukan. Nilai rata-rata pretest

siswa pada siklus I sebesar 55 dengan presentase ketuntasan sebesar 11,36%.

Sedangkan pada nilai posttest siswa sebesar 75 dengan presentase ketuntasan

sebesar 63,64%.72

Hal ini juga sejalan dengan penelitan yang dilakukan oleh Siti Mariyam

yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar IPS siswa melalui metode Examples Non

Examples di kelas IV MI Al-Ihsan Condet, dalam penelitiannya beliau

menyimpulkan bahwa Hasil ulangan IPS siswa pada siklus I adalah 11 siswa

belum tuntas (28,94 %) dan 27 siswa tuntas (71,05 %) dan rata-rata hasil belajar

IPS siswa adalah 70,79 (KKM 61). 73

71

Miftahul Huda, Model-model pengajaran dan pembelajaran, isu-isu metodis dan

paradigmatis (Yogyakarta : Pustaka Belajar) hal. 234 72

Siti Nursilah, Penerapan Model Pembelajaran Examples Non Examples untuk

Meningkatkan Hasil Belajar IPS (Tindakan Penelitian Kelas pada kelas VIII di SMPN 7

Tangerang), (Skripsi S1 Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013) 73

Siti Mariyam, Peningkatan Hasil Belajar IPS siswa melalui metode Examples Non

Examples di kelas IV MI Al-Ihsan Condet Tahun Ajaran 2012-2013, (Skripsi S1 Jurusan

Page 95: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh penggunaan metode examples non examples terhadap hasil belajar IPS

siswa kelas V di MI Jamiyyatul Khair.

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2013)

Page 96: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

H. Profil MI Jam’iyyatul Khair

2. Visi, Misi dan Tujuan

g. Visi

Menjadi lembaga pendidikan dasar yang unggul dalam pembinaan

keIslaman, keilmuan, kemandirian dan ke Indonesiaan

h. Misi

1) Menyelenggarakan pendidikan yang akan melahirkan lulusan

yang beriman, bertaqwa, berakhlakul karimah dan

berkepribadian Indonesia dengan kemampuan kompetitif.

2) Melakukan inovasi kurikulum dengan penekanan pada

pembinaan keIslaman, sains dan teknologi serta menyikapi

kecenderungan globalisasi dengan tetap komitmen pada

kepribadian Indonesia.

3) Mengoptimalkan sarana dan pra sarana pendidikan sebagai

sumber belajar siswa, sehingga madrasah benar-benar berfungsi

sebagai pusat belajar.

4) Memiliki bersama, mulai dari manajmen puncak hingga seluruh

jajaran pegawai dalam mewujudkan lembaga pendidikan yang

dimaksud dalam visi.

5) Melakukan pembinaan bagi tenaga kependidikan, baik dalam

aspek keilmuan, skil keguruan maupun kemampuan adaptasi

dengan globalisasi.

6) Melakukan pembinaan kemandirian melalui berbagai aktifitas

belajar intra dan ekstra kulikuler.

7) Peduli terhadap lingkungan setempat, sebagai wujud dari

pengabdian lembaga pada masyarakat.

Page 97: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

i. Tujuan

1) Membantu pemerintah dalam mensukseskan Program Wajib

Belajar 9 tahun.

2) Mengantarkan peserta didik ke jenjang pendidikan berikutnya.

3) Mendorong masyarakat untuk lebih mencintai ilmu pengetahuan.

I. Deskripsi Data

3. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran

Peneliti melaksanakan penelitian di MI Jam‟iyyatul Khair pada bulan

April–Mei 2016. Adapun sampel yang diteliti yaitu siswa kelas V MI

Jam‟iyyatul Khairsebagaimana diuraikan dalam tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1

Rincian Sampel Penelitian

No Kelas Kelompok L/P N % Jumlah

1 VA Kontrol Laki-laki 16 57%

32 Perempuan 12 43%

2 VB Eksperimen Laki-laki 18 64%

32 Perempuan 10 36%

Jumlah 64 64

Pembelajaran dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan di kelas

eksperimen dan 4 kali pertemuan di kelas kontrol. Berikut ini adalah rincian

sub pokok bahasan yang diajarkan pada kedua kelas penelitian.

Tabel 4.2

Rincian Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Pertemuan Kegiatan Pokok Bahasan

1 KBM Masa Persiapan Kemerdekaan

2 KBM Peristiwa Menjelang Proklamasi

3 KBM Tokoh-Tokoh Pahlawan

4 KBM Menghargai Jasa-jasa Pahlawan

Page 98: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Adapun deskripsi pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh

peneliti di kelas eksperimen terkait dengan penerapan metode example non

example adalah sebagai berikut :

e. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada Selasa, 5 april 2016. Kegiatan

pembelajaran diawali dengan berdoamembaca surat Al-Fatihahdilanjut

dengan surat Al-Ikhlas secara bersama-sama.

Pada kegiatan inti pembelajaran guru membagi siswa menjadi 5

kelompok yang terdiri atas 6-7 orang. Siswa diminta mempersiapkan buku

paket mengenai pokok bahasan “Peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan”

dengan subtema“Masa Persiapan Kemerdekaan”. Kemudian, masing-masing

kelompoksecara bergantian membaca materi perparagraf sambil dipandu oleh

guru. Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada

siswa mengenai materi yang baru saja siswa baca bersama-sama.

Tahap selanjutnya, guru memberikan pada masing-masing kelompok

contoh Lembar Kerja Siswa diantaranya gambar peta Indonesia pada masa

penjajahan Jepang. Lalu siswa diminta memperhatikan contoh yang disertai

dengan gambar, kemudian masing-masing kelompok mengerjakan LKS

tersebut. Dengan antusias, siswa pun mengerjakan dengan semangat dan rasa

ingin tahu. Gambar tersebut lah yang peneliti anggap sebagai bagian dari

penerapan metode examples non examples. Guru mengamati proses diskusi

tersebut. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan, guru

memintaperwakilan anggota perkelompok untuk maju dan menjelaskan

kepada siswa lain mengenai hasil kerja kelompoknya. Guru membimbing dan

meluruskanpemahaman siswa atas penjelasan siswa yang masih kurang tepat.

Kegiatan penutup, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

dapat menyampaikan pendapat atau kesimpulan mengenai pembelajaran yang

telah dilakukan. Guru memberikan kesimpulan akhir tentang materi. Guru

mengingatkan siswa untuk membaca materi yang akan diajarkan pada

pertemuan selanjutnya. Guru memotivasi siswa untuk selalu rajin belajar dan

Page 99: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

bersungguh-sungguh dalam belajar. Kemudian diakhir pembelajaran siswa

membaca doa yang dipimpin oleh ketua kelas.

Bagan 4.1

Pertemuan Ke-1 Kelas Eksperimen

Selasa, 5 April 2016

Siswa terdapat 5

kelompok terdiri

6-7 orang

Pokok bahasan

“Masa Persiapan

Kemerdekaan”

Guru memberikan LKS

berupa gambar peta

Indonesia pada masa

penjajahan Jepang

Perkelompok

mengerjakan,

dipandu guru

Setiap kelompok ke

depan kelas guna

menjelaskan hasil kerja

kelompoknya

Siswa

menyampaikan

kesimpulan

Guru menutup

pembelajaran

Page 100: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

f. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada Selasa, 26 April 2016. Dalam

mengawali proses pembelajaran, guru mengkondisikan siswa untuk tetap

tenang dan kondusif, kemudian guru meminta ketua kelas untuk memimpin

doa dan dilanjut dengan membaca surat An-Nas. Guru mengabsen kehadiran

siswa.

Memasuki kegiatan inti pembelajaran, guru membagi siswa menjadi 5

kelompok yang terdiri atas 6-7 orang. Siswa diminta mempersiapkan buku

paket mengenai pokok bahasan “Peristiwa Menjelang Proklamasi”. Masing-

masing kelompok secara bergantian membaca materi perparagraf yang

dibimbing oleh guru dengan disiplin. Setelah itu, guru membagikan lembar

kerja siswa yang berisikan materi dalam bentuk gambar, nantinya siswa

diminta untuk mendeskripsikan gambar sesuai dengan peristiwa yang terjadi.

Guru mengingatkan siswa untukmendeskripsikan dengan rinci sesuai

denganpemahaman sendiri, namun tetap didasarkan pada referensi yang ada

di buku paket. Adapun kelompok 1 mendapatkan gambar yang berkaitan

dengan peristiwa ketika Kota Nagasaki dan Hiroshima dijatuhi bom oleh

Amerika, kelompok 2 mendapatkan gambar yang berkaitan peristiwa ketika

para pemuda mengadakan rapat yang isinya mengenai agar secepatnya

memproklamasikan kemerdekaan, kelompok 3 (tiga) mendapatkan gambar

yang berkaitan dengan kesepakatan yang didapat dari hasil diskusi antara

golongan tua dan golongan muda, dan kelompok 4 mendapatkan gambar

ketika Bung Karno memimpin rapat PPKI di rumah Laksamana Tadashi

Meida, dan terakhir kelompok 5 (lima) mendapatkan gambar yang kaitannya

dengan peristiwa saat Ir. Soekarno membacakan teks proklamasi.

Guru mengamati prosesdiskusi masing-masing kelompok. Langkah

selanjutnya adalah semua hasil kerja siswa dikumpulkan dan guru memanggil

masing-masing kelompok beradasarkan sistem acak. Masing-masing

kelompok membacakan hasil kerja kelompoknya secara bersama-sama, dan

guru memberikan penguatan postif berupa pujian terhadap siswa.

Page 101: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Di akhir kegiatan pembelajaran, guru memberikan kesimpulan tentang

materi yang diajarkan pada hari ini, kemudian meluruskanpemahamansiswa

yang masih kurang tepat.

Bagan 4.2

Pertemuan Ke-2 Kelas Eksperimen

Kamis, 26 April 2016

Terdapat 4 kelompok,

masing-masing 4 orang

Materi “Tokoh-tokoh

Kemerdekaan”

Siswa berdiskusi

Siswa membaca hasil

diskusi kelompoknya

di depan kelas

Guru memberikan LKS

yakni gambar-gambar

pahlawan

Sesi tanya jawab guru

– siswa

Guru mengakhiri

pembelajaran

Page 102: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

g. Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada Kamis, 28 April 2016. Pada

langkah awal guru mengucapkan salam kepada siswa dengan dilanjut

mengabsen kehadiran siswa. Guru membimbing siswa untuk membaca doa

sebelum belajar dilanjut dengan membaca surat Al-Fatihah secara bersama-

sama. Sebelum pembelajaran dilaksanakan guru mengondisikan kesiapan

belajar siswa.

Kegiatan inti diawali dengan membagi siswa menjadi beberapa

kelompok yang terdiri atas 4 orang. Pada pertemuan kali ini sub bab yang

akan diajarkan adalah mengenai “Tokoh-tokoh Kemerdekaan” Guru

mengarahkan siswa secara berkelompok membacakan materi secara

bergantian dengan penuh antusias, hal ini dilakukan guna memancing

semangat siswa untuk belajar, dan dengan demikian diharapkan siswa

memahami materi yang akan diajarkan. Setelah itu guru membagikan tiap-

tiap kelompok lembar kerja siswayang berisikan gambar-gambar pahlawan,

dalam hal ini pahlawan yang dimaksud adalahIr.Soekarno dan Mohammad

Hatta. Tak hanya itu, siswa diminta menjodohkan hal-hal yang berkaitan

dengan biografi pahlawan seperti, dimana Ir.Soekarno dilahirkan? Siapa

pahlawan yang menyandang gelar sebagai proklamator kemerdekaan

Indonesia ? dan masih banyak lagi. Diharapkan dengan ini juga siswa dengan

mudah lebih memahami materi.

Melalui diskusi kelompok tersebut, diharapkan siswa mampu belajar

untuk bekerjasama, berinteraksi satu sama lain, dan memupuk kekompakan

pada masing-masing kelompok. Oleh karenanya untuk mengurangi hal-hal

yang tidak diinginkan, seperti antar kelompok saling menyontek, peran guru

disini adalah mengawasi tiap-tiap kelompok untuk tidak melakukan hal

tersebut. Guru meminta setiap kelompok untuk membacakan hasil diskusinya

didepan kelas. Adapun kelompok lain mengamati dan memberikan

tanggapan.

Pada kegiatan penutup, guru melakukan sesi tanya jawab sederhana

dengan siswa, ini berguna untuk mengingatkan kembali kepada siswa agar

Page 103: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

tidak lupa akan materi yang baru saja disampaikan. Sikap yang ditunjukkan

siswa adalah memerhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru, emudian

dengan serentak siswa menjawab pertanyaan tersebut, dan guru pun

memberikan motivasi kepada siswa, pembelajaran pun dakhiri dengan

membaca salam dan hamdallah.

Bagan 4.3

Pertemuan ke-3 Kelas Eksperimen

Kamis, 28April

2016

Siswa membaca

doa belajar

Siswa dibagi

menjadi 8

kelompok

Materi “Tokoh-

tokoh

Kemerdekaan”

Siswa membacakan

materi bergantian

Guru membagikan

LKS

Diskusi kelompok

Membacakan hasil

diskusi d depan

kelas

Penutup oleh guru

Page 104: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

h. Pertemuan Keempat

Pada pertemuan keempat ini merupakan pertemuan terakhir.

Pembelajaran dilaksanakan pada Selasa, 3 Mei 2016. Peneliti mengawali

dengan mengucapkan salam dan membuat siswa kondusif untuk dapat

menerima pelajaran dengan baik, kemudian dilanjut dengan berdoa dan

memeriksa kehadiran siswa serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang

harus dicapai.

Pada kegiatan inti, peneliti membagikan kepada siswa gambar bintang

dengan beraneka ragam warna, inilah yang nantinya akan digunakan sebagai

penentu kelompok mereka, siswa berkumpul sesuai dengan warna bintangnya

yang sama dan membentuknya menjadi 5 (lima) kelompok yang ditentukan

berdasarkan cara tersebut.

Setelah kelompok sudah terbentuk, maka langkah selanjutnya adalah

masing-masing kelompok membacakan materi perparagraf secara bergantian

dengan dipandu oleh guru. Guru menginstruksikan kepada perwakilan dari

masing-masing kelompok maju ke depan kelas untuk menjelaskan materi

yang baru saja mereka baca, akan tetapi sebelum itu, guru memberikan

beberapa pertanyaan seputar materi yang akan diajarkan pada hari ini

mengenai “Menghargai Jasa-jasa Pahlawan” diantara pertanyaannya adalah

menyangkut kehidupan sosial yang mencerminkan sikap menghargai jasa

para pahlawan, siswa pun menjawabnya dengan penuh antusias. Kemudian

guru menginstruksikan kepada beberapa perwakilan siswa dari setiap

kelompok untuk dapat menjelaskannya didepan kelas.

Awalnya mereka enggan untuk maju ke depan kelas, akan tetapi guru

menegaskan kepada masing-masing kelompok bahwa jika kelompoknya tidak

mau ke depan kelas maka poin perkelompok yang awalnya 100 akan

berkurang menjadi 60 poin, dengan begitu perwakilan siswa pun terpacu

untuk mempertahankan poin tersebut dengan cara menjelaskan materi ke

depan kelas.

Pada tahap selanjutnya, peneliti menjelaskan dengan detail materi

yang akan diajarkan dengan mengaitkannya pada materi yang telah diajarkan

Page 105: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

sebelumnya, setelah itu peneliti menginstruksikan kepada siswa untuk

memberikan gambar yang berkaitan dengan menghargai jasa pahlawan, setiap

kelompok berdiskusi untuk mendapatkan jawaban yang sesuai.

Guru meminta setiap kelompok untuk dapat membawa hasil diskusi

kelompoknya ke depan kelas dan mencontohkan perilaku menghargai jasa

pahlawan dalam kehidupan seharu-hari. Peneliti memberikan penguatan

terhadap jawaban yang sesuai dan meluruskan jawaban siswa yang kurang

tepat.

Pada tahap akhir pembelajaranm peneliti mengulas materi yang telah

diajarkan agar siswa lebih memahami. Peneliti mengucapkan terimakasih

kepada dan menutupnya dengan berdoa bersama.

Bagan 4.4

Pertemuan ke-4 Kelas Eksperimen

Selasa, 3 Mei

2016

Guru

mempersiapkan

gambar

Memilih

kelompok

dengan warna

bintang

Guru

membentuk

kelompok

Diskusi

perkelompok

Siswa

menganalisis

gambar

Guru

memberikan

gambar

Siswa

menganalisa

gambar

Membacakan

hasil diskusi

Penutup

Page 106: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

4. Hasil Belajar IPS

Berdasarkan nilai pretest dan posttest pada kelas eksperimen (VB) dan

kelas kontrol (VA) MI Jamiyyatul Khair diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 4.3

Daftar Nilai Pretest dan Posttest

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

No

Nama

Kelompok

Eksperimen

No

Nama

Kelompok

Kontrol

Pretest Posttest Pretest Posttest

1 A 64 80 1 A 60 84

2 B 52 68 2 B 64 76

3 C 60 76 3 C 68 72

4 D 60 72 4 D 60 32

5 E 64 80 5 E 52 56

6 F 60 72 6 F 64 84

7 G 44 84 7 G 56 56

8 H 88 92 8 H 48 68

9 I 76 84 9 I 76 84

10 J 72 64 10 J 76 80

11 K 56 84 11 K 64 84

12 L 88 84 12 L 60 68

13 M 44 84 13 M 76 68

14 N 56 72 14 N 68 72

15 O 44 80 15 O 70 64

16 P 40 76 16 P 48 72

17 Q 72 96 17 Q 64 80

18 R 60 72 18 R 72 82

19 S 56 88 19 S 68 88

20 T 32 72 20 T 64 80

21 U 56 92 21 U 56 80

22 V 48 72 22 V 48 60

23 W 44 68 23 W 52 60

24 X 60 88 24 X 68 88

Page 107: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

25 Y 60 72 25 Y 76 72

26 Z 60 84 26 Z 72 68

27 AA 48 96 27 AA 48 60

28 BB 52 88 28 BB 56 68

29 CC 52 84 29 CC 72 68

30 DD 60 84 30 DD 44 52

31 EE 56 88 31 EE 64 84

32 FF 32 84 32 FF 52 76

Jumlah 1.816 2.580 Jumlah 1.986 2.286

Rata-rata 56,75 80,63 Rata-rata 62,06 71,44

Ketuntasan

KKM 16% 91%

Ketuntasan

KKM 25% 57%

Berdasarkan tabel 4.3 di atas diperoleh hasil bahwa pretest dan

posttestkelaseksperimen mengalami peningkatan yang signifikan setelah

diterapkannya metode examples non examplesdalam pembelajaran IPS. Hal

ini dapat dilihat pada perolehan nilai rata-ratapretes sebesar56,75, sedangkan

pada posttest memperoleh nilai rata-rata sebesar 80,63. Dengan demikian

pada kelas eskperimen terdapat peningkatan nilai sebesar 23,88.

Adapun pada kelas kontrol perolehan nilai rata-ratapretes

sebesar62,06,sedangkan pada posttest memperoleh nilai rata-rata sebesar

71,44. Dengan demikian kelas kontrol juga mengalami peningkatan nilai

sebesar 9,38. Akan tetapi, jumlah nilai peningkatan ini masih jauh dibawah

perolehan nilai peningkatan kelas eksperimen. Oleh karenanya, rata-rata kelas

eksperimen pun jauh lebih unggul dibanding rata-rata kelas kontrol.

c. Analisis Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Kelompok eksperimen adalah kelas yang mendapatkan perlakuan

berupa penerapan metode example non example yang diterapkan pada saat

pembelajaran IPS berlangsung. Sedangkan kelompok kontrol adalah kelas

yang tidak mendapatkan perlakuan berupa tidak diterapkannya metode

example non example pada pembelajaran IPS.

Page 108: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Pretest diberikan pada saat kedua kelompok belum diberikan

perlakuan yang berbeda pada materi pembelajaran yang sama. Hasil

analisis data pretest kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.

Tabel 4.4

Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

N Valid Eksperimen Kontrol

32 32

Mean (rata-rata) 56,75 62,06

Median 56 64

Modus 60 64

Minimum 32 44

Maximum 88 76

Sum 1.816 1.986

Ketuntasan KKM 16% 25%

Dari tabel 4.4 diatas, diketahui bahwa pretest untuk kelompok

eksperimen mendapatkan jumlah total sebesar 1.816 dengan nilai rata-rata

56,75 median 56dan modus60. Adapun nilai maksimum yaitu 88,

sedangkan nilai minimumyaitu 32. Sedangkan untuk kelompok kontrol

hasil pretest diperoleh jumlah total sebesar1.986 dengan nilai rata-rata

pretestsebesar 62,06, median 64, dan modus 64. Adapun nilai

maksimumnya adalah 76 dan nilai minimumnya adalah 44.

Dilihat dari ketuntasan belajar siswa yang mencapai KKM,

kelompok kontrol sebesar 25% lebih unggul dibandingkan kelompok

eksperimen sebesar 16%.Untuk lebih jelasnya sebaran data pretest

kelompok eksperimen dan kontrol disajikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi sebagai berikut.

Page 109: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Tabel4.5

Distribusi Frekuensi PretestKelompok Eksperimen

Eksperimen Frequency Percent Cumulative

Percent

Valid 32 2 6,3 6,3

40 1 3,1 9,4

44 4 12,5 21,9

48 2 6,3 28,1

52 3 9,4 37,5

56 5 15,6 53,1

60 8 25,0 78,1

64 2 6,3 84,4

72 2 6,3 90,6

76 1 3,1 93,8

88 2 6,3 100,0

Total 32 100,0

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, dapat diketahui frekuensi tertinggi

perolehan nilai pretest kelompok eksperimen terdapat pada nilai 60 dengan

jumlah 8 siswa, sedangkan frekuensi terendah pada nilai 40 dan 76 dengan

jumlah masing-masing 1 siswa.

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai PretestKelompok Kontrol

Kontrol Frequency Percent Cumulative

Percent

Valid 44 1 3,1 3,1

48 4 12,5 15,6

52 3 9,4 25,0

56 3 9,4 34,4

60 3 9,4 43,8

64 6 18,8 62,5

68 4 12,5 75,0

70 1 3,1 78,1

72 3 9,4 87,5

76 4 12,5 100,0

Total 32 100,0

Page 110: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Berdasarkan tabel 4.6 diatas, dapat diketahui frekuensi tertinggi

perolehan nilai pretest kelompok kontrolterdapat pada nilai 64 dengan

jumlah 6 siswa, sedangkan frekuensi terendah terdapat pada nilai 44 dan

70 dengan jumlah masing-masing 1 siswa.

d. Analisis Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Posttest atau tes akhirdiberikan kepada siswa pada akhir pokok

materi yang diajarkan, tujuannya untuk mengukur hasil belajar siswa

berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran setelah diterapkannya

metode example non exampledi kelas eksperimen dan pembelajaran

konvensional di kelas kontrol.Adapun hasil analisis deskripsi data posttest

kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat dari tabel di bawah ini.

Tabel 4.7

Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

N Valid Eksperimen Kontrol

32 32

Mean (rata-rata) 80,63 71,44

Median 84,00 72,00

Modus 84 68

Minimum 64 32

Maximum 96 88

Sum 2.580 2.286

Ketuntasan KKM 91% 56%

Dari tabel 4.7 diatas, diketahui bahwa posttestuntuk kelompok

eksperimen mendapatkan jumlah total sebesar2.580 dengan nilai rata-rata

80,63median 84dan modus84. Adapun nilai maksimum yaitu96,

sedangkan nilai minimumyaitu64. Sedangkan untuk kelompok kontrol

hasil posttest diperoleh jumlah total sebesar2.286 dengan nilai rata-rata

sebesar 71,44, median 72, dan modus68. Adapun nilai maksimumnya

adalah 88 dan nilai minimumnya adalah 32.

Page 111: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Dilihat dari ketuntasan belajar siswa yang mencapai KKM,

kelompok eksperimen sebesar 91% jauh mengungguli kelompok

kontrolyang hanya sebesar 56%.Untuk lebih jelasnya sebaran data

posttestkelompok eksperimen dan kontrol disajikan dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi sebagai berikut.

Tabel 4.8

Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai PosttestKelompok Kontrol

Kontrol Frequency Percent Cumulative

Percent

Valid 32 1 3,1 3,1

52 1 3,1 6,3

56 2 6,3 12,5

60 3 9,4 21,9

64 1 3,1 25,0

68 6 18,8 43,8

72 4 12,5 56,3

76 2 6,3 62,5

80 4 12,5 75,0

82 1 3,1 78,1

84 5 15,6 93,8

88 2 6,3 100,0

Total 32 100,0

Berdasarkan tabel 4.8 di atas, dapat diketahui frekuensi tertinggi

perolehan nilai posttest kelompok kontrol terdapat pada nilai 68 dengan

jumlah 6 siswa, sedangkan frekuensi terendah pada nilai 32, 52, 64 dan 82

dengan jumlah masing-masing 1 siswa.

Page 112: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Tabel 4.9

Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest

Kelompok Eksperimen

Eksperimen Frequency Percent Cumulative

Percent

Valid 64 1 3,1 3,1

68 2 6,3 9,4

72 7 21,9 31,3

76 2 6,3 37,5

80 3 9,4 46,9

84 9 28,1 75,0

88 4 12,5 87,5

92 2 6,3 93,8

96 2 6,3 100,0

Total 32 100,0

Berdasarkan tabel 4.9 di atas, dapat diketahui frekuensi

tertinggi perolehan nilai posttest kelompok eksperimen terdapat pada

nilai 84 dengan jumlah 9 siswa, sedangkan frekuensi terendah pada

nilai 64 dengan jumlah 1 siswa.

J. Pengujian Prasyarat Analisis

3. Uji Normalitas

c. Uji Normalitas Pretest Eksperimen dan Kontrol

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sampel yang diteliti

berdistribusi normal atau tidak. Analisis dilakukan dengan menggunakan

program SPSS melalui hasil uji normalitas SaphiroWilk, dimana syarat

suatu data dikatakan berdistribusi normal adalah jika nilai signifikansi

atausig. .

Page 113: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Tabel 4.10

Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Kelompok Saphiro-Wilk

Statistics Df Sig.

Pretest Kontrol .143 32 .082

Eksperimen .148 32 .112

Berdasarkan tabel 4.10 diatas, dapat diketahui bahwa hasil uji

normalitas Shapiro-wilk pretest kelompok eksperimen memperoleh taraf

signifikansebesar 0,112, hal ini menunjukkan bahwa data tersebut

berdistribusi normal karena nilai signifikansi = 0,112 > 0,05. Begitupun

dengan hasil pretest kelompok kontrolyang memiliki taraf sgnifikansi

sebesar 0,082, hal ini pun menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi

normal, karena taraf signifikansinya adalah 0,082 > 0,05. Oleh karena

itu, dapat disimpulkan bahwa kedua data pretest kelompok eksperimen

dan kontrol berdistribusi normal.

d. Uji NormalitasPosttest Eksperimen dan Kontrol

Uji normalitas posttestdilakukan untuk memenuhi persyaratan

analisis data statistik parametrik yang mengharuskan data berdistribusi

normal.Analisis dilakukan dengan menggunakan program SPSS melalui

hasil uji normalitas SaphiroWilk. Syarat suatu data dikatakan berdistrbusi

normal adalah jika memiliki nilai .

Tabel 4.11

Hasil Uji Normalitas Posttest Eksperimen dan Kontrol

Kelompok Saphiro Wilk

Statistic df Sig.

Posttest Eksperimen .947 32 .117

Kontrol .917 32 .017

Hasil uji normalitas Shapiro-wilk menunjukkan bahwa posttest

kelompok eksperimen memiliki nilai signifikansi sebesar 0,117, hal ini

menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena nilai

Page 114: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

signifikansi = 0,117 > 0,05. Begitu pula dengan dataposttest kelompok

kontrol signifikansinya 0,017, hal ini menunjukkan bahwa data tersebut

berdistribusi normal karena signifikansinya 0,017 > 0,05. Maka dari itu

dapat disimpulkan bahwa kedua data posttest kelompok eksperimen

maupun kontrol berdistribusi normal.

4. Uji Homogenitas

c. Uji Homogenitas Pretest Eksperimen dan Kontrol

Uji homogenitas pretest dilakukan untuk mengetahui hasil dari 2

kelompok, yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki

keragaman nilai yang sama secara statistik. Berikut ini disajikan tabel

hasil uji homogenitas data pretest yang didasarkan pada pengujian

homogenitas melalui program SPSS 22 melalui analisis One Way Anova.

Tabel 4.12

Uji Homogenitas Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Test of Homogeneity of Variances

Nilai Pretes Gabungan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

0,688 1 62 0,410

Berdasarkan hasil uji homogenitas pretest data gabungan

kelompok eksperimen dan kontrol pada tabel 4.12 di atas, diketahui

bahwa hasil dari pretestkedua kelompok memiliki nilai

signifikansisebesar 0,410 maka dapat disimpulkan bahwa varian yang

dimiliki kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak jauh berbeda,

dengan kata lain data posttest ini termasuk data yang homogen karena

nilai signifikansi = 0,410 > 0,05.

d. Uji Homogenitas Posttest Eksperimen dan Kontrol

Ujihomogenitas bermakna untuk menjaga komparabilitas

terutama dalam pengujian hipotesis terkait perbedaan dua rata-rata

Page 115: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

sampel melalui uji-t. Pada uji homogenitas kali ini peneliti juga

menggunakan bantuan SPSS 22 yaitu melalui analisis One Way

Anova.Kriteria pengambilan keputusan adalah jika signifikansinya lebih

dari 0,05.

Tabel 4.13

Uji Homogenitas Posttest Eksperimen dan Kontrol

Test of Homogeneity of Variances

Nilai Posttest Gabungan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2,399 1 62 0,127

Berdasarkan tabel 4.12 di atas, dapat diketahui bahwa data posttest

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki nilai

signifikansisebesar 0,127. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

varian yang dimiliki kelompok eksperimen dan kontrol tidak jauh

berbeda atau homogen karena nilai signifikansi = 0,127 > 0,05.

K. Uji Hipotesis

Berdasarkan uji prasyarat analisis data posttest dari kedua kelas

menunjukkan bahwa data telah terbukti memenuhi asumsi normal dan homogen.

Dengan demikian, pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan teknik analisis uji

statistik parametrik.

Pengujian hipotesis penelitian ini berkaitan dengan analisis perbedaan dua

rata-rata skor hasil belajar IPS antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tujuannya untuk mengetahui apakah metode example non examples memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa jika membandingkan

dua skor rata-rata dari kedua kelas yang diberi perlakuan yang berbeda antara

yang diberi metode example non example dan tidak menggunakan metode

example non examples.

Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan program SPSS 22 dengan

analisis independent sample t-test. Adapun hipotesis yang diujikan adalah

H0 : μE = μC

Page 116: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

H1 : μE ≠ μC

Kriteria pengujian hipotesis:

Menerima H0 jika harga thitung ≤ ttabel dan menolak H0 jika harga thitung>

ttabel. Dengan taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = 62,

maka harga ttabel untuk uji dua pihak adalah 1,998.

Menerima H0 jika jika signifikansi>0,05, sedangkan menolak H0 jika

signifikan <0,05.

Berikut ini disajikan hasil ouput SPSS 22 dari pengujian hiptesis

independent sample t-test.

Tabel 4.14

HasilUji T-TestPosttestEksperimendanKontrol

Kelas Mean

Independent Sample Test

Keputusan Df

Sig. atau

p-value thitung ttabel

Eksperimen 80,63 (N-2)

62 0,001 3,477 1,998 H0 Ditolak

Kontrol 71,44

Berdasarkan hasil output di atas terdapat perbedaan harga thitung dengan

ttabel, dimana thitung >ttabel atau 3,477 >1,998. Begitupun melihat nilai siginifikansi

yang diperoleh yakni sebesar 0,001< 0,05. Dengan demikian dapat dinyatakan H0

ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode example non

examplesmemiliki pengaruh yangsignifikan terhadap hasil belajar IPS siswa di

kelas V MI Jam‟iyyatul Khair.

L. Analisis Data Hasil Observasi

Proses analisis data hasil observasi menggunakan analisis data kuantitatif.

Observasi dilakukan oleh guru kelas terhadap peneliti di kelas eksperimen terkait

Page 117: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

aktivitas peneliti dalam penerapan metode example non example.Berikut adalah

gambaran data hasil observasi aktivitas peneliti pada penelitian ini.

Tabel 4.15

Hasil Observasi Aktivitas Guru (Peneliti)

dalam Penerapan Metode Example Non Example

No. Indikator (Aspek yang diamati) Pertemuan

I II III IV

1 Mempersiapkan gambar-gambar

sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2 3 4 4

2 Menempelkan gambar di papan atau

membagikan gambar kepada siswa.

3 4 4 4

3 Memberi petunjuk dan memberi

kesempatan pada siswa untuk

memerhatikan dan menganalisa

gambar.

3 3 4 4

4 Membagi siswa ke dalam 5

kelompok yang masing-masing

terdiri dari 5-6 orang

2 2 3 3

5 Membimbing siswa untuk

melakukan diskusi dan menganalisa

gambar

3 3 3 4

6 Memberikan kesempatan kepada

setiap kelompok untuk membacakan

hasil diskusinya.

3 3 3 3

7 Mengomentari hasil diskusi siswa 3 3 4 4

8 Menjelaskan materi sesuai tujuan

yang dicapai.

3 3 4 4

9 Memberikan kesimpulan. 3 3 4 4

Total 25 27 33 34

Persentase 69% 75% 91% 94%

Interpretasi Baik Baik Baik

Sekali

Baik

Sekali

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan observer terhadap

kegiatan/aktifitas guru (peneliti) dalam proses pembelajaran, diketahui bahwa

terjadi peningkatan aktivitas mengajar guru dari pertemuan pertama sampai

Page 118: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

pertemuan terakhir di kelas eksperimen dalam penerapan metode examples non

examples.

M. Analisis Data Hasil Wawancara

Berikut ini data hasil wawancara yang dilaksanakan dengan melakukan

tanya jawab lisankepada guru kelas V (eksperimen) dan beberapa responden siswa

sesudah dilakukannya penelitian.

Tabel 4.16

Hasil Wawancara Guru di Kelas Eksperimen

No Pertanyaan Jawaban

1

Apakah metode examples non examples

ini cocok digunakan dalam

pembelajaran IPS untuk kelas V?

Kaitannya dengan proses

pembelajaran, saya kira semua

metode cocok dan sesuai jika

digunakan dengan sebaik

mungkin oleh guru itu sendiri,

dan bisa membuat siswa

belajar dengan lebih semangat

lagi.

2

Apakah siswa menjadi lebih aktif saat

proses pembelajaran terutama

pembelajaran IPS?

Pasti iya, siswa sudah mulai

aktif saat pembelajaran

berlangsung dan termotivasi

untuk belajar lebih giat lagi.

3

Apakah siswa senang ketika belajar

dengan menggunakan metode examples

non examples?

Ya, mereka senang dan

antusias.

4 Adakah kekurangan yang perlu

diperbaiki dalam pembelajaran ini?

Diharapkan gambar yang

digunakan lebih variatif.

5 Apakah kelebihan yang dapat

dipertahankan dari penerapan metode

Semua siswa dapat berperan

aktif dan hasil belajar yang

Page 119: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

examples non examples di kelas V-B? diraih meningkat.

Tabel 4.17

Hasil Wawancara Siswa di Kelas Eksperimen

No Pertanyaan Jawaban

1

Bagaimana pendapat kalian tentang

pembelajaran IPS yang telah kalian

ikuti dengan menerapkan metode

examples non examples?

Siswa 1 Menyenangkan

Siswa 2 Senang

Siswa 3 Lebih asyik

Siswa 4 Lebih fokus

Siswa 5 Tidak membosankan

2

Apakah belajar dengan menggunakan

metode examples non examples lebih

mudah untuk mempelajari materi

yang ada?

Siswa 1

Iya, karena dalam

pembelajarannya

menggunakan

metode examples

non examples.

Siswa 2 Ya, lebih mudah

memahami materi.

Siswa 3

Ya, jadi tidak

banyak bertanya,

karena sudah

paham.

Siswa 4 Sangat mudah.

Siswa 5 Jadi lebih paham

3

Apakah kalian senang belajar dengan

menggunakan metode examples non

examples?

Siswa 1 Senang sekali.

Siswa 2 Ya, jadi cepat

paham meterinya.

Page 120: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Siswa 3 Ya, karena

pembelajarannya

asik.

Siswa 4

Tentu, sangat

senang sekali,

karena menggunkan

gambar-gambar.

Siswa 5 Ya, aku senang

banget.

4

Apakah kamu belajar dengan

menggunakan metode examples non

examples menjadi jenuh?

Siswa 1 Tidak sama sekali.

Siswa 2 Tidak.

Siswa 3 Awalnya iya karena

belum mengerti

dengan

pembelajarannya,

tapi sekarang sudah

tidak jenuh lagi

Siswa 4 Tidak sama sekali.

Siswa 5 Tidak.

5

Bagaimana nilai yang didapat pada

mata pelajaran IPS setelah dalam

pembelajarannya menggunakan

metode examples non examples?

Siswa 1 Sangat bagus.

Siswa 2 Lebih bagus dari

yang kemarin.

Siswa 3 Meningkat

Siswa 4 Bagus sekali

Siswa 5 Meningkat

Berdasarkan keterangan yang ada pada tabel 4.16 dan 4.17 di atas,

diketahui bahwa penerapanmetode examples non examplestelah memberi

pengaruh positif bagi siswa. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan

hasil belajar. Selain itu, siswa merasa senang, mudah memahami materi dan

Page 121: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

tidak jenuh sehingga di akhir pembelajaran siswa mendapatkan hasil belajar

yag meningkat dan lebih bagus dari yang sebelumnya.

N. Pembahasan Hasil Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh

metode example non examplesmemiliki pengaruh yangsignifikan terhadap hasil

belajar IPS siswa di kelas V MI Jam‟iyyatul Khair. Hasil uji hipotesis

menunjukkan bahwa metode example non examplesmemiliki pengaruh

yangsignifikan terhadap hasil belajar IPS siswa di kelas V MI Jam‟iyyatul Khair.

Hal ini didasarkan pada hasil perhitungan terdapat perbedaan harga thitung dengan

ttabel, dimana thitung >ttabel atau 3,477 >1,998. Begitupun melihat nilai siginifikansi

yang diperoleh yakni sebesar 0,001< 0,05.

Dilihat dari nilai rata-rata (mean) posttest siswa kelompok eksperimen

yang diberi perlakuan metode example non examplesdalam pembelajaran IPS

lebih tinggi dibandingkan siswa pada kelas kontrol yang tidak diberi perlakuan

metode example non examplesdalam pembelajaran IPS. Hasil rata-rata posttest

pada kelas eksperimen yaitu sebesar 80,63 dan pada kelas kontrol hasil rata-rata

yang dperoleh adalah 71,44. Dengan demikian terdapat selisih nilai rata-rata

posttest siswa kelompok eksperimen dengan siswa kelompok kontrol sebesar

9,19. Keadaan ini menunjukkan bahwa hasil belajar IPS siswa pada pokok

bahasan Peristiwa Menjelang Proklamasi lebih baik menggunakan metode

example non examples dibandingkan dengan pembelajaran konvensional tanpa

menggunakan metode example non examples.

Berdasarkan hasil wawancara kepada guru kelas V (eksperimen) dan

beberapa responden siswa baiksesudah dilakukannya penelitian.diketahui bahwa

penerapan metode examples non examples telah memberi pengaruh positif bagi

siswa. Menurut guru penerapan metode examples non examples memiliki

kelebihan yaitu siswa menjadi lebih aktif saat pembelajaran berlangsung dan

termotivasi untuk belajar lebih giat. Sedangkan kekurangan dari penerapan

Page 122: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

metode ini adalah dari aspek gambar yang digunakan, guru mengharapkan harus

lebih variatif.

Adapun hasil wawancara dengan beberapa responden siswa diketahui

bahwa siswa merasa senang, mudah memahami materi dan tidak jenuh sehingga

di akhir pembelajaran siswa mendapatkan hasil belajar yag meningkat dan lebih

bagus dari sebelum diberikan penerapan metode examples non examples yang

sebelumnya.

Metode examples non examplesadalah metode belajar yang menggunakan

contoh-contoh. Contoh-contoh tersebut didapat dari kasus/gambar yang relevan

dengan KD.74

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Siti Nursilah yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Examples Non

Examples untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS, dalam penelitiannya

menyimpulkan bahwa Hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Peningkatan

tersebut dapat dilihat melalui siklus yang telah dilakukan. Nilai rata-rata pretest

siswa pada siklus I sebesar 55 dengan presentase ketuntasan sebesar 11,36%.

Sedangkan pada nilai posttest siswa sebesar 75 dengan presentase ketuntasan

sebesar 63,64%.75

Hal ini juga sejalan dengan penelitan yang dilakukan oleh Siti Mariyam

yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar IPS siswa melalui metode Examples Non

Examples di kelas IV MI Al-Ihsan Condet, dalam penelitiannya beliau

menyimpulkan bahwa Hasil ulangan IPS siswa pada siklus I adalah 11 siswa

belum tuntas (28,94 %) dan 27 siswa tuntas (71,05 %) dan rata-rata hasil belajar

IPS siswa adalah 70,79 (KKM 61). 76

74

Miftahul Huda, Model-model pengajaran dan pembelajaran, isu-isu metodis dan

paradigmatis (Yogyakarta : Pustaka Belajar) hal. 234 75

Siti Nursilah, Penerapan Model Pembelajaran Examples Non Examples untuk

Meningkatkan Hasil Belajar IPS (Tindakan Penelitian Kelas pada kelas VIII di SMPN 7

Tangerang), (Skripsi S1 Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013) 76

Siti Mariyam, Peningkatan Hasil Belajar IPS siswa melalui metode Examples Non

Examples di kelas IV MI Al-Ihsan Condet Tahun Ajaran 2012-2013, (Skripsi S1 Jurusan

Page 123: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh penggunaan metode examples non examples terhadap hasil belajar IPS

siswa kelas V di MI Jamiyyatul Khair.

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2013)

Page 124: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat dilihat

perbedaan antara metode dengan media, dimana metode adalah seluruh

perencanaan dan prosedur maupun langkah-langkah kegiatan pembelajaran

termasuk cara penilaian yang akan dilaksanakan,sedangkan media adalah segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke

penerima tanpa adanya langkah maupun tata cara penilaian yang digunakan.

Selain itu, dapat disimpulkan juga bahwa terdapat pengaruh terhadap hasil belajar

IPS siswa kelas V di MI Jam‟iyyatul Khair. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata

posttest siswa yaitu 80,63, sedangkan untuk rata-rata kelas kontrol yaitu 71,44.

Perbedaan ini diperkuat berdasarkan hasil uji t, yakni diperoleh nilai thitung sebesar

3,477 dan ttabel 1,998. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai

thitung lebih besar dari ttabel.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat peneliti berikan

adalah sebagai berikut :

1. Bagi guru

Diharapkan guru mampu menerapkan beberapa metode salah satunya

adalah metode examples non examples, dengan menerapkannya diharapkan

siswa lebih mudah menerima materi yang disampaikan oleh guru, membuat

siswa lebih aktif di kelas, dan lebih berinteraksi secara intensif lagi kaitannya

dengan memecahkan masalah pembelajaran dengan teman sekelas ataupun

rekan sekelompok.

2. Bagi siswa

a. Proses pembelajaran sebaiknya dapat membuat siswa rajin dan

berani mengungkapkan pendapatnya, sehingga siswa tidak selalu

mendengarkan apa yang guru jelaskan.

Page 125: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

b. Pembelajaran dengan metode examples non examples sebaiknya

perlu di coba oleh guru, mengingat pembelajaran yang

menyenangkan sangat dibutuhkan siswa.

Page 126: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Nama Sekolah : MI Jam‟iyyatul Khair

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas/Semester : V/I

Pertemuan ke : 1 (satu)

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan

dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

B. Kompetensi Dasar

2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mem-

proklamasikan kemerdekaan.

C. Indikator

2.3.1 Mengidentifikasi berbagai peristiwa seputar kemerdekaan.

2.3.2 Menganalisis gambar peta Indonesia pada masa penjajahan Jepang.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menguraikan peristiwa di sekitar proklamasi kemerdekaan.

2. Siswa mampu memahami makna perjuangan mempertahankan

kemerdekaan.

3. Siswa dapat menghargai perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan.

E. Karakter siswa yang diterapkan :

a. Religius.

b. Semangat Kebangsaan.

Page 127: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

c. Cinta tanah air.

F. Materi Pembelajaran

1. Materi Pokok

Peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan.

2. Sub Materi Pokok

Masa persiapan kemerdekaan.

G. Metode Pembelajaran

1. Examples non examples

2. Ceramah

3. Tanya jawab

4. Pengamatan gambar

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Keterangan Alokasi

Waktu

1 Pendahuluan

(Kegiatan Awal)

Guru memberi

salam dan memulai

pembelajaran

dengan membaca

basmalah, doa dan

Juz‟Amma.

Pendahuluan

Siswa dengan

serentak

menjawab

salam dari

guru.

Apersepsi

10 Menit

Guru mengabsen

kehadiran siswa.

Siswa

menyimak

dengan baik

ketika guru

Page 128: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

mengabsen.

Guru menjelaskan

tujuan

pembelajaran.

Siswa

menyiapkan

perlengkapa

n

pembelajara

nnya.

Siswa

memperhatik

an

penjelasan

guru

mengenai

tujuan

pembelajara

n yang akan

dibahas pada

materi hari

ini.

2 Kegiatan Inti

Guru membagikan

kepada siswa

gambar peta

Indonesia pada

masa wilayah

penjajahan Jepang.

Kegiatan Inti

Siswa

dibentuk

menjadi 6

kelompok

yang terdiri

dari 5 orang.

Eksplorasi

50 Menit

Page 129: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Guru memberikan

waktu kepada siswa

untuk membacakan

materi secara

bergantian.

Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

memerhatikan dan

menganalisa

gambar.

Siswa secara

berkelompok

membacakan

materi

secara

bergantian

dengan

penuh

antusias.

siswa

diberikan

gambar peta

Indonesia

pada masa

wilayah

penjajahan

Jepang.

Melalui

diskusi

tersebut,

siswa bisa

menuliskan

pada kertas

peta wilayah

penjajahan

wilayah

Jepang.

Elaborasi

Page 130: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Guru menjelaskan

materi mengenai

masa persiapan

kemerdekaan

dengan disertai

gambar peta

indonesia yang

menggambarkan

kondisi wilayah RI

sebelum

kemerdekaan.

Guru menjelaskan

dengan detail pulau

mana saja yang

dikuasai penjajah.

Setiap

kelompok

diberikan

kesempatan

membacakan

hasil

diskusinya

didepan

kelas.

Kelompok

siswa yang

lain

mengamati

dan

memberikan

tanggapan.

Diadakan

taya Jawab

sederhana

dengan

siswa.

Penutup

Guru memberikan

umpan balik kepada

siswa untuk

mengetahui sejauh

mana siswa

memahami materi.

Penutup

Siswa

memerhatika

n penjelasan

guru

Siswa

menjawab

Konfirmasi

5 Menit

Page 131: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Guru memberikan

motivasi kepada

siswa.

Guru mengucapkan

salam penutup.

pertanyaan

dari guru.

Siswa

menjawab

salam dari

guru.

I. Sumber Belajar dan Media/Alat

a. Sumber Belajar

Buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas V MI/SD.

b. Media

Gambar pada kertas HVS, lem, kertas, pulpen, spidol.

J. Indikator Penilaian

1. Teknik Penilaian

Tes tertulis atau quis.

Tangerang, 5 April 2016

Wali Kelas Peneliti

Syamsiah Roayati Maftuhatul J.

Page 132: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

MATERI PERTEMUAN KE-1.

Dibawah ini merupakan Peta Indonesia pada masa penjajahan

Jepang (Masa Persiapan Kemerdekaan)

Keterangan :

8

Pulau Sumatera 2

Pulau Jawa

Pulau

Kalimanta

n

Pulau Madura

Sulawesi

Pulau Nusa Tenggara Timur

Pulau Maluku Pulau Papua

Page 133: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Lembar Kerja Siswa

Pertemuan ke-1

Petunjuk pengisisan :

1. Berilah keterangan nama pulau yang dijadikan sebagai

Wilayah Komando Angkatan Laut dan Angkatan Udara.

2. Berilah warna dengan menggunakan crayon hijau untuk

Wilayah Komando Angkatan Laut

3. Berilah warna dengan menggunakan crayon biru untuk

Wilayah Angkatan Udara.

Nama kelompok : 1 2. 3. 4.

Kelas :

Tanggal :

Page 134: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

1. Apa nama pulau di bawah ini !

2. Peristiwa apa yang terjadi dengan pulau tersebut pada tanggal

20 Oktober 1944. Jelaskan !

3. Ditengah keterpurukan, Jepang berusaha untuk menarik

perhatian rakyat Indonesia. Apa usaha yang dilakukan Jepang

agar mendapatkan perhatian rakyat Indonesia?

Page 135: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Nama sekolah : MI Jam‟iyyatul Khair

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester : V/II

Alokasi waktu : 2x35 menit

Pertemuan : ke-2

1. Standar Kompetensi :

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan

dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

2. Kompetensi Dasar :

2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan

kemerdekaan Indonesia.

3. Indikator :

2.3.1.Menceritakan peristiwa sejarah sebelum kemerdekaan.

2.3.2.Mengidentifikasi tokoh yang berperan dalam peristiwa sebelum

kemerdekaan.

4. Tujuan Pembelajaran :

a. Menguraikan peristiwa di sekitar proklamasi kemerdekaan.

b. Menjelaskan perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

c. Menghargai perjuanga untuk memperoleh kemerdekaan.

5. Karakter yang diharapkan :

Disiplin, tanggung jawab, percaya diri, sopan dan santun, aktif, saling

menghargai, semnagat kebangsaan dan Cinta tanah air.

6. Materi ajar

Peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan.

Sub Materi

Peristiwa menjelang Proklamasi.

7. Metode, dan Strategi pembelajaran

Metode : ceramah, tanya-jawab, diskusi, Example non example

Page 136: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

8. Langkah-langkah kegiatan

Aktifitas Guru Aktivitas Siswa Nilai Karakter

Kegiatan Awal

Guru memulai

pelajarandengan

mengucap salamdan

berdoa.

Siswa dengan

serentak menjawab

salam dari guru.

Sopan dansantun

Guru mengabsen

kehadiran siswa.

Siswa menyimak dan

memperhatikan

dengan baik ketika

guru mengabsen.

Saling menghargai

Guru menjelaskan

tujuan pembelajaran.

Percaya diri

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Gurumembagi siswa

menjadi 5 keompok.

Guru

menginstruksikan

kepada siswa untuk

membaca materi

secara bergantian

dan perkelompok.

Siswa membaca

materi secara

perkelompok dengan

bersemangat.

Page 137: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Elaborasi

Guru menjelaskan

kepada siswa

mengenai materi

yang akan di ajarkan

pada hari pertemuan

ini.

Guru memberikan

lembar latihan

kepada tiap

kelompok untuk

mengidentifikasi

peristiwa yang

terjadi sebelum

kemerdekaan.

Guru mengarahkan

prosesdiskusi

kelompok.

Siswa menyimak

dengan baik

penjelasan guru

Siswa bertanya

kepada guru

mengenai hal yang

kurang dipahaminya

Siswa mengerjakan

tugas yang diberikan

guru

Siswa mengikuti

arahan guru

Konfirmasi

Guru mengarahkan

siswauntuk

membacakan

hasildiskusi

kelompoknya

Guru

meluruskankekelirua

n yang terjadiselama

pembelajaran

Perwakilan tiap

kelompokmembacaka

n hasilpekerjaannya

Siswa menyimak

denganseksama dan

penuhperhatian, serta

mencatathal-hal

penting yang

disampaikan guru

Page 138: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Kegiatan Penutup

Guru mengulas

secarasingkat

kegiatanpembelajara

n yang

telahdilakukan

Guru bersama

siswamemberi

kesimpulan

Guru bersama siswa

berdoauntuk

mengahkiri kegiatan

pembelajaran.

Siswa memperhatikan

ulasan singkat guru

Siswa bersama guru

meyimpulkan

pembelajaran

Siswa bersama guru

berdoauntuk

mengahkiri kegiatan

pembelajaran.

9. Alat dan sumber belajar :

1. Buku Paket IPS Kelas V

2. Pengalaman guru

3. Gambar

10. Penilaian :

Lembar Kerja Siswa

a. Penilaian proses diskusi

No Indikator Penilaian Skor

1 Kerjasama a. Sangat bekerjasama

b. Bekerjasama

c. Cukup bekerjasama

d. Kurang bekerjasama

e. Tidak bekerjasama

5

4

3

2

1

2 Keaktifan a. Sangat aktif

b. Aktif

c. Cukup aktif

d. Kurang aktif

e. Tidak aktif

5

4

3

2

1

3 Partisipasi a. Sangat berpartisipasi

b. Berpartisipasi

c. Cukup berpartisipasi

d. Kurang berpartisipasi

e. Tidak berpartisipasi

5

4

3

2

1

Page 139: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Tangerang, 26 April 2016

Wali kelas Guru Mapel IPS

Syamsiah Roayati Maftuhatul Jannah

Page 140: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

KELOMPOK 1

(Peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan)

Nama anggota kelompok : 1. 4.

2. 5.

3. 6.

BERILAH KETERANGAN PERISTIWA PADA GAMBAR DI BAWAH INI

DENGAN CERMAT.

1

Kota Nagasaki Kota Hiroshima

Gambar di atas adalah peristiwa

ketika Kota Nagasaki dan Hiroshima di

jatuhi bom oleh Amerika, Jelaskan

lebih rinci sesuai bacaan yang ada di

buku, dan menurut pemahaman

kalian.

1 ...............................................

...............................................

...............................................

...............................................

..........................................

2 Apa pendapat kalian mengenai

penyerangan yang dilakukan

pasukan sekutu terhadap kota

Nagasaki dan Hiroshima, Jepang.

.......................................

.......................................

.......................................

.......................................

.......................................

.........................

Page 141: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

3 Apa alasan pasukan sekutu

menyerang kota Hiroshima dan

Nagasaki, Jepang

.......................

.......................

.......................

.......................

.......................

...........

Page 142: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

KELOMPOK 2

Nama anggota kelompok : 1. 4.

2. 5.

3. 6.

BERILAH KETERANGAN PERISTIWA PADA GAMBAR DI BAWAH INI

DENGAN CERMAT.

Gambar di atas adalah ketika para pemuda mengadakan

rapat untuk secepatnya memproklamasikan kemerdekaan.

Jelaskan lebih rinci sesuai

bacaan yang ada di buku

Hal apa yang dirapatkan

pada saat itu ?

Apa alasan pemuda untuk

secepatnya memproklamasikan

kemerdekaan?

Sebutkan nama –nama dari

golongan pemuda tersebut

yang kalian ketahui ?

...........................................................

...........................................................

..........................................................

..........................................................

........................................

..........................................................

..........................................................

........

...........................................................

....................................................

Page 143: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Dimana tempat pemuda

mengadakan rapat ?

...........................................................

...........................................................

....

Page 144: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

KELOMPOK 3

Nama anggota kelompok : 1. 4.

2. 5.

3. 6.

PERHATIKAN GAMBAR INI DENGAN BAIK. BERILAH KETERANGAN

PERISTIWA PADA GAMBAR DI BAWAH INI DENGAN CERMAT.

Ketua golongan tua Ketua golongan muda

Kesepakatan

mengenai apa

yang mereka

sepakati

bersama ?

Sebutkan

anggota

golongan

tua ?

Sebutkan

anggota

golongan

muda ?

Mengapa

dinamakan

golongan

tua dan

muda ?

Kesepakatan apa

yang didapat dari

hasil diskusi antara

golongan tua dan

muda ?

..................

..................

..................

..................

..................

.........

...............

...............

...............

...............

...............

...............

..

..................

..................

..................

..................

.................

..................

..................

..................

..................

..................

.

.........

.........

.........

.........

.........

.........

.........

.........

.........

.........

....

Page 145: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

KELOMPOK 4

Nama anggota kelompok : 1. 4.

2. 5.

3. 6.

BERILAH KETERANGAN PERISTIWA PADA GAMBAR DI BAWAH INI

DENGAN CERMAT.

Gambar di atas adalah ketika bung karno memimpin rapat PPKI di rumah Laksamana

Tadashi Maeda, coba jelaskan lebih rinci sesuai bacaan yang ada di buku ....

PERTANYAAN JAWABAN

Apa pokok bahasan yang sedang

disampaikan bung Karno ?

jelaskan

Apa kepanjangan dari PPKI ?

Kesepakatan apa yang telah

disetujui bersama ?

Berilah pendapat kalian

mengenai rapat diatas ?

Page 146: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

KELOMPOK 5

Nama anggota kelompok : 1. 4.

2. 5.

3. 6.

BERILAH KETERANGAN PERISTIWA PADA GAMBAR DI BAWAH INI

DENGAN CERMAT.

Peristiwa di atas adalah saat Ir. Soekarno membacakan teks Proklamasi,

jelaskan lebih rinci sesuai bacaan yang ada di buku, berikan pendapat

kelompok kalian mengenai peristiwa ini, Jawablah dengan tepat di

bawa ini!

Page 147: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : MI Jam‟iyyatul Khair

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester : V / II

Pertemuan ke : III

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan

dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

B. Kompetensi Dasar

2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan

kemerdekaan.

C. Indikator:

1. Mengidentifikasi tokoh-tokoh yang berperan dalam kemerdekaan.

C. Tujuan Pembelajaran

a. Menguraikan peristiwa di sekitar proklamasi kemerdekaan.

b. Menjelaskan perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

c. Menghargai perjuanga untuk memperoleh kemerdekaan.

D. Materi Pembelajaran

Peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan.

Sub materi

Tokoh-tokoh kemerdekaan.

E. Karakter yang dkembangkan

Religius, semangat kebangsaan, Cinta tanah air.

Page 148: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

F. Metode Pembelajaran

1. Examples non examples.

2. Ceramah

3. Tanya jawab

4. Menjodohkan gambar dengan keterangan disampingnya

G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

Media dan Alat : Gambar-gambar, kertas HVS.

Sumber Belajar : Buku guru, buku siswa

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu

1

Pendahuluan

Guru memberi

salam dan memulai

pembelajaran

dengan membaca

basmalah, doa dan

Juz‟Amma.

Pendahuluan

Siswa dengan

serentak menjawab

salam dari guru.

10 Menit

Guru mengabsen

kehadiran siswa.

Siswa menyimak

dengan baik ketika

guru mengabsen.

Guru menjelaskan

tujuan

pembelajaran.

Siswa menyiapkan

perlengkapan

pembelajarannya.

Page 149: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Siswa

memperhatikan

penjelasan guru

mengenai tujuan

pembelajaran yang

akan dibahas pada

materi hari ini.

2

Kegiatan Inti

Guru membagikan

kepada siswa

gambar pahlawan

Indonesia.

Kegiatan Inti

Siswa dibentuk

kelompok kecil

yang terdiri atas 4

orang.

50 Menit

Guru memberikan

waktu kepada siswa

untuk membacakan

materi secara

bergantian.

Siswa secara

berkelompok

membacakan materi

secara bergantian

dengan penuh

antusias.

siswa diberikan

LKS.

Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

memerhatikan dan

menganalisa

gambar.

Melalui diskusi

tersebut, siswa bisa

menjodohkan hal-

hal yang berkaitan

dengan Soekarno

dan Moh. Hatta.

Page 150: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Guru menjelaskan

materi mengenai

tokoh-tokoh

Kemerdekaan

seperti Soekarno

dan Moh. Hatta.

Guru menjelaskan

kembali dengan

detail sejarah

Soekarno dan Moh.

Hatta.

Setiap kelompok

diberikan

kesempatan

membacakan hasil

diskusinya didepan

kelas.

Kelompok siswa

yang lain

mengamati dan

memberikan

tanggapan.

Diadakan tanya

jawab sederhana

dengan siswa.

Penutup

Guru memberikan

umpan balik kepada

siswa untuk

mengetahui sejauh

mana siswa

memahami materi.

Guru memberikan

motivasi kepada

siswa.

Guru mengucapkan

salam penutup.

Penutup

Siswa

memerhatikan

penjelasan guru

Siswa menjawab

pertanyaan dari

guru.

Siswa menjawab

salam dari guru.

5 Menit

Page 151: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

I. Penilaian

1. Teknik Penilaian

a. Penilaian Sikap : Rasa ingin tahu, percaya diri, Cinta tanah air,

Semangat kebangsaan.

b. Penilaian Pengetahuan: Tes tertulis

c. Penilaian Keterampilan: Unjuk kerja

a. Penilaian Pengetahuan

Menggali kemampuan siswa dengan cara memberikan umpan balik sesuai

dengan materi yang diajarkan.

b. Penilaian keterampilan

Menjodohkan hal-hal yang berkaitan dengan Tokoh-tokoh kemerdekaan

yang yang sesuai dengan LKS.

c. Penilaian Unjuk Kerja

Kerapihan : dilihat dari bagaimana menghubungkan gambar dengan

keterangan.

Ketelitian : apakah mereka teliti dalam mengerjakan tugas yang

diberikan oleh gurunya berupa memberikan garis hubung.

Tangerang, 28 April 2016

Wali Kelas Guru Mata Pelajaran

Syamsiah Roayati Maftuhatul J.

Page 152: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Nama anggota kelompok : 1. 2. 3. 4.

Berilah tanda panah sesuai dengan kedua pahlawan dibawah ini dengan cermat

dan teliti.

Lahir di Surabaya

Mendirikan Partindo sebagai pengganti PNI

Lahir di Bukittinggi

Karena kegiatan politiknya, ia ditangkap

Belanda dan dibuang ke Digul (Papua )

Pernah ditunjuk sebagai ketua PPKI

pernah tinggal di rumah H. Omar Said

Cokroaminoto

Mendirikan Perhimpunan Indonesia

Wakil presiden pertama

Mendirikan PNI

Menyusun teks proklamasi bersama Bung

Hatta dan Ahmad Subardjo

Pernah ditangkap oleh pemerintah

Belanda karena kritikannya yang tajam.

Proklamator Kemerdekaan Indonesia

Page 153: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Nama sekolah : MI Jam‟iyyatul Khair

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester : V/II

Alokasi waktu : 2x35 menit

Pertemuan : ke-4

1. Standar Kompetensi :

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan

dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

2. Kompetensi Dasar :

2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan

kemerdekaan Indonesia.

3. Indikator :

1. Siswa dapat menghargai jasa-jasa tokoh pahlawan.

2. Siswa dapat menerapkan perilaku pahlawan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Tujuan Pembelajaran :

a. Menguraikan peristiwa di sekitar proklamasi kemerdekaan.

b. Menjelaskan perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

c. Menghargai perjuanga untuk memperoleh kemerdekaan.

5. Karakter yang diharapkan :

Disiplin, tanggung jawab, percaya diri, sopan dan santun, aktif, saling

menghargai, semnagat kebangsaan dan Cinta tanah air.

6. Materi ajar

Peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan.

Sub Materi

Menghargai Jasa-jasa Tokoh Pahlawan.

7. Metode, dan Strategi pembelajaran

Metode : ceramah, Tanya-jawab, diskusi, Example non example

8. Langkah-langkah kegiatan

Page 154: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Aktifitas Guru Aktivitas Siswa Nilai Karakter

Kegiatan Awal

Guru memulai

pelajaran dengan

mengucap salam dan

berdoa.

Siswa dengan

serentak menjawab

salam dari guru.

Sopan dan santun

Guru mengabsen

kehadiran siswa.

Siswa menyimak dan

memperhatikan

dengan baik ketika

guru mengabsen.

Saling menghargai

Guru menjelaskan

tujuan pembelajaran.

Percaya diri

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Guru menjelaskan

secara detail materi

yang akan diajarkan

pada hari ini, dan

mengaitkannya

dengan materi yang

sebelumnya.

Guru

menginstruksikan

kepada siswa untuk

membaca materi

secara bergantian

dan perkelompok.

Guru meminta

sebagian siswa

untuk dapat

Siswa membaca

materi secara

bersama-sama dengan

penuh antusias.

Siswa menyimak

dengan baik

penjelasan guru

Siswa bertanya

kepada guru

mengenai hal yang

kurang dipahaminya

Siswa mengikuti

arahan guru

Page 155: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

mencontohkan

perilaku yang

menghargai jasa-jasa

pahlawan.

Konfirmasi

Guru meminta

pendapat siswa

mengenai jasa

pahlawan.

Guru meluruskan

kekeliruan yang

terjadi selama

pembelajaran

Kegiatan Penutup

Guru mengulas

secara singkat

kegiatan

pembelajaran yang

telah dilakukan

Guru bersama siswa

memberi kesimpulan

Guru bersama siswa

berdoa untuk

mengahkiri kegiatan

pembelajaran.

Perwakilan tiap

kelompok

membacakan hasil

pekerjaannya

Siswa menyimak

dengan seksama dan

penuh perhatian, serta

mencatat hal-hal

penting yang

disampaikan guru

Siswa memperhatikan

ulasan singkat guru

Siswa bersama guru

meyimpulkan

pembelajaran

Siswa bersama guru

berdoa untuk

mengahkiri kegiatan

pembelajaran.

Page 156: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

9. Alat dan sumber belajar :

1. Buku Paket IPS Kelas V

2. Pengalaman guru

3. Gambar

10. Penilaian :

Lembar Kerja Siswa

b. Penilaian proses diskusi

No Indikator Penilaian Skor

1

Kerjasama a. Sangat bekerjasama

b. Bekerjasama

c. Cukup bekerjasama

d. Kurang bekerjasama

e. Tidak bekerjasama

5

4

3

2

1

2

Keaktifan a. Sangat aktif

b. Aktif

c. Cukup aktif

d. Kurang aktif

e. Tidak aktif

5

4

3

2

1

3

Partisipasi a. Sangat berpartisipasi

b. Berpartisipasi

c. Cukup berpartisipasi

d. Kurang berpartisipasi

e. Tidak berpartisipasi

5

4

3

2

1

Tangerang, 3 Mei 2016

Wali kelas Guru Mapel IPS

Syamsiah Roayati Maftuhatul Jannah

Page 157: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

LEMBAR KERJA SISWA

Diskusikan bersama teman sekelompokmu mengenai sikap

menghargai jasa pahlawan dan berilah pendapatmu mengenai gambar

yang yang tertera di bawah ini !

Gambar 1.1

Nama Kelompok :

Nama anggota kelompok :

Kelas :

Mata Pelajaran :

Page 158: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

1. Apa makna dari pengibaran bendera ?

2. Siapakah yang pertama kali menjahit bendera merah putih?

3. Nilai-nilai moral apa yang dapat diambil dari gambar diatas?

Jelaskan !

4. Mengapa ketika penaikan bendera merah putih harus disertai

dengan hormat?

5. Apa makna yang terkandung pada saat mengheningkan cipta?

Gambar 2.1

Gambar diatas adalah berziarah ke makam pahlawan, berziarah

makam merupakan salah satu contoh menghargai jasa pahlawan

kemerdekaan Indonesia.

Page 159: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

1. Apa yang bisa kalian lakukan guna mengenang jasa pahlawan? .................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

....................

2. Sebutkan contoh lain dari menghargai jasa pahlawan?

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

...............

3. Hikmah apa yang bisa diambil dari perjuanagn para pahlawan

mendapatkan kemerdekaan yang diraih dari hasil kerja keras?

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

...............

Apa tanggapan kalian mengenai gambar di atas yang

berkaitan dengan menghargai jasa pahlawan !

Gambar 1.1

Gambar 2.1

Page 160: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS KONTROL)

Satuan Pendidikan : MI Jam’iyyatul Khair

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas/Semester : V/II

Pertemuan ke : 1

Alokasi Waktu : 2 JP (2x35 menit)

A. Standar Kompetensi

Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan

mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

B. Kompetensi Dasar

Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan

kemerdekaan.

C. Indikator

1. Menjelaskan peristiwa seputar kemerdekaan.

2. Menyebutkan wilayah yang dikuasai pada masa penjajahan Jepang di

Indonesia.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menjelaskan kejadian atau peristiwa yang dialami warga

negara Indonesia sebelum kemerdekaan.

2. Siswa dapat mengurutkan secara kronologis peristiwa yang terjadi pada

masa persiapan kemerdekaan.

Page 161: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

3. Siswa mampu menyampaikan wilayah yang dikuasai Jepang.

E. Metode Pembelajaran

Metode ceramah, tanya jawab.

F. Materi Pembelajaran

1. Materi Pokok

Peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan.

2. Sub Materi Pokok

Masa persiapan kemerdekaan.

G. Langkah-LangkahPembelajaran

Langkah-langkah kegiatan

Alokasi

Waktu

Guru Siswa

Pendahuluan (Kegiatan Awal)

Guru membuka pembelajaran

dengan salam dan membaca

basmalah dilanjut membaca doa

sebelum belajar.

Pendahuluan

Siswa dengan serentak

menjawab salam dari

guru.

10 menit

Page 162: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Guru mengisi kehadiran siswa.

Guru memerintahkan kepada

siswa untuk menyiapkan buku

tulis.

Siswa menyimak

dengan baik ketika

guru memanggil nama

mereka satu persatu.

Siswa memerhatikan

informasi yang

disampaikan guru.

10 menit

Kegiatan Inti

Guru menginformasikan kepada

siswa untuk menyiapkan buku

tulis.

Kegiatan Inti

Siswa mendengarkan

dengan seksama

perintah guru

30 Menit

Guru memberikan beberapa

pertanyaan yang berkaitan

dengan materi yang diajarkan

pada minggu lalu.

Siswa menjawab

dengan mengangkat

tangan terlebih dahulu.

Guru menuliskan materi yang

berkaitan dengan materi pada

pertemuan hari ini, mengenai

Masa Persiapan Kemerdekaan di

papan tulis.

Selesai menulis materi, guru

mengelilingi siswa sambil

mengecek siswa yang tidak

mencatat.

Guru memberikan penjelasan

mengenai materi tersebut

Guru memberikan contoh Masa.

Persiapan Kemerdekaan.

Guru mengajukan beberapa

pertanyaan yang berkaitan.

Siswa diminta kembali untuk

Dengan antusias dan

semangat yang tinggi,

siswa mencatat di buku

tulis masing-masing.

Page 163: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

menyebutkan contoh Persiapan

Kemerdekaan.

Penutup

Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya.

Guru mengakhiri pembelajaran

dengan mengucapkan hamdallah.

Penutup

Siswa memerhatikan

penjelasan guru

Siswa menjawab

pertanyaan dari guru.

Siswa menjawab salam

dari guru.

10 menit

F. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran

1. Sumber Belajar

a) Buku Ilmu Pengetahuan Sosial MI/SD Kelas V.

2.Media Pembelajaran

a) Buku tulis

b) Spidol, papan tulis, dll.

G.Penilaian

1. Pedoman penilaian peridividu

2. Keaktifan siswa menjawab pertanyaan dari guru

Page 164: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

a. Penilaian Keaktifan Siswa Ketika Menjawab Pertanyaan dari Guru

Nomor Nama Siswa Keaktifan di kelas

Belum Cukup Baik Baik Sekali

1 Alfian

2 Alfito

3 Anisa

4 Ariel Juli

5 Arrum

6 Desi

7 Dimas

8 Elke

9 Fathona

10 Hanna

11 IbnuSabil

12 Intan

13 Intan

14 Jehan

15 Leonard

16 M. Ikhsan

17 M. Iqbal

18 Manggala

19 Marshya

20 Marsya

21 Nabeel

22 Nataya

23 Nisfa

24 Pratama

25 Rafi Arya

Page 165: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

26 Restu

27 Riska

28 Saitati

29 Suci

30 Sulthan

31 Syahrul

32 Adam

Tangerang,

April 2016

Wali Kelas Peneliti

Ismail HR., S.Pd.I Roayati Maftuhatul J.

Page 166: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS KONTROL)

Satuan Pendidikan : MI Jam’iyyatul Khair

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas/Semester : V/II

Pertemuan ke : II

Alokasi Waktu : 2 JP (2x35 menit)

C. Standar Kompetensi

Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan

mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

D. Kompetensi Dasar

Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan

kemerdekaan.

C. Indikator

1. Mengidentifikasi tokoh-tokoh yang berperan dalam kemerdekaan.

2. Mengenal tokoh-tokoh kemerdekaan

H. Tujuan Pembelajaran

i. Siswa mampu menyebutkan nama pahlawan kemerdekaan.

ii. Siswa mampu menjelaskan peran tokoh pahlawan dalam kemerdekaan.

Page 167: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

I. Metode Pembelajaran

Metode ceramah, tanya jawab.

J. Materi Pembelajaran

i.Materi Pokok

Peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan.

ii. Sub Materi Pokok

Persiapan menjelang proklamasi.

K. Langkah-LangkahPembelajaran

Langkah-langkah kegiatan

Alokasi

Waktu

Guru Siswa

Pendahuluan (Kegiatan Awal)

Guru mengucapkan salam

kepada siswa dan mengabsen

siswa.

Guru meminta ketua kelas

untuk memimpin doa sebelum

belajar.

Guru secara umum mengulas

kembali materi yang diajarkan

sebelumnya.

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang ingin

dicapai.

Guru meminta siswa untuk

menyiapkan buku paket serta

buku tulis (perlengkapan

belajar).

Pendahuluan

Siswa dengan serentak

menjawab salam dari

guru.

Dengan antusias, siswa

memerhatikan ketika

guru sedang mengabsen

kehadiran.

Siswa terdorong untuk

menjawab pertanyaan

dari guru.

10 Menit

Kegiatan Inti

Guru meminta siswa untuk

membaca buku paket pada

pembahasan Persiapan

Kegiatan Inti

Siswa dengan antusias

membaca materi

Persiapan Menjelang

30 Menit

Page 168: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Menjelang Proklamasi.

Guru menjalaskan kepada siswa

mengenai pembahasan tersebut.

Guru menuliskan materi

tersebut di papan tulis dengan

cara merangkum, agar

pembahasan yang ada di buku

bisa dipahami siswa dengan

baik.

Guru memberikan 10 buah soal

yang guru ambil dari

pembahasan materi tersebut.

Guru mengoreksi jawaban

siswa dengan cara siswa

bertukar buku dengan teman

disamping, untuk kemudian

dikerjakan secara bersama-

sama.

Guru memberikan penguatan

dan pujian serta motivasi

kepada siswa.

Proklamasi.

Guru menyimak dengan

baik.

Siswa menuliskan

materi.

Siswa mengerjakan

dengan bimbingan guru.

Kegiatan Akhir

Guru memberikan kesimpulan

tentang pembelajaran hari ini,

yakni Persiapan Menjelang

Proklamasi.

Guru memberikan tugas kepada

siswa untuk membaca materi

yang akan dibahas pada

pertemuan selanjutnya.

Guru memberikan motivasi

Siswa menyimak

Siswa berdoa sebelum

belajar.

10 Menit

Page 169: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

kepada siswa untuk terus

semangat belajar.

Ketua kelas memimpin doa

untuk mengakhiri pertemuan

pada hari ini.

Penutup

Guru memberikan kepada siswa

untuk bertanya.

Guru mengakhiri pembelajaran

dengan mengucapkan

hamdallah.

Penutup

Siswa memerhatikan

penjelasan guru

Siswa menjawab

pertanyaan dari guru.

Siswa menjawab salam

dari guru.

10 Menit

F. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran

1. Sumber Belajar

a) Buku Ilmu Pengetahuan Sosial MI/SD Kelas V.

2.Media Pembelajaran

a) Buku tulis

b) Spidol, papan tulis, dll.

G.Penilaian

Penilaian Keaktifan Siswa

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Materi : Persiapan Menjelang Proklamasi.

Aspek yang diukur : Keaktifan siswa selama proses pembelajaran

No Keaktifan Siswa 1 2 3 4 5

1 Menulis materi

Page 170: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

2 Mengerjakan latihan soal

3 Menjawab pertanyaan dari

guru

Keterangan :

1 : tidak aktif,

2 : kurang aktif

3 : cukup aktif

4 : sangat aktif

Kampung Utan, April 2016

Wali Kelas Peneliti

Ismail HR, S.Pd.I Roayati Maftuhatul J.

Page 171: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS KONTROL)

Satuan Pendidikan : MI Jam’iyyatul Khair

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas/Semester : V/II

Pertemuan ke : III

Alokasi Waktu : 2 JP (2x35 menit)

E. Standar Kompetensi

Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan

mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

F. Kompetensi Dasar

Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan

kemerdekaan.

C. Indikator

1. Memahami cara menghargai jasa para pahlawan

2. Menjelaskan jasa para pahlawan

L. Tujuan Pembelajaran

i. Siswa mampu memberikan contoh cara menghargai jasa pahlawan

ii. Siswa mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari

iii. Siswa mampu menyebutkan contoh menghargai jasa pahlawan.

Page 172: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

M. Metode Pembelajaran

Metode ceramah, mengerjakan soal, tanya jawab, diskusi.

N. Materi Pembelajaran

Materi Pokok

Peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan.

Sub Materi Pokok

Tokoh-tokoh kemerdekaan.

O. Langkah-Langkah Pembelajaran

Langkah-langkah kegiatan

Waktu

Guru Siswa

Pendahuluan (Kegiatan Awal)

Guru membuka pembelajaran

dengan salam dan membaca

basmalah.

Guru meminta ketua siswa untuk

memimpin doa sebelum belajar.

Guru membimbing siswa untuk

membaca juz‟ammah dar QS. An-

Nas sampai dengan QS. An-Nashr

Pendahuluan

Siswa dengan serentak

menjawab salam dari

guru.

Siswa membaca Juz

ammah dengan tidak

melihat Juz‟ammah

(hafal).

5 Menit

Guru mengisi kehadiran siswa.

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

Guru memberikan umpan

mengenai materi yang akan

Siswa menyimak

dengan baik ketika

guru memanggil

nama mereka satu

persatu.

Page 173: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

diajarkan hari ini, yakni Tokoh-

tokoh kemerdekaan.

Sebagian siswa

menjawab

Kegiatan Inti

Guru meminta siswa secara

bersama-sama untuk membaca

materi yang akan diajarkan pada

hari ini.

Guru menuliskan hal-hal penting

di papan tulis, agar siswa cepat

memami point-point penting pada

hari ini.

Guru meminta siswa untuk

berkelompok dengan 6 orang pada

tiap-tiap kelompok.

Guru meminta setiap kelompok

untuk membuat mind map

mengenai Tokoh-tokoh

kemerdekaan.

Guru meminta setiap kelompok

untuk ke depan kelas dan

memperlihatkan mind map yang

berisi nama-nama tokoh

kemerdekaan kepada kelompok

lain.

Setelah semua kelompok maju,

kemudian guru memberikan

Kegiatan Inti

Siswa mendengarkan

dengan seksama

perintah guru

15 Menit

Page 174: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

apresiasi kepada setiap kelompok

atas hasil kerja kelompoknya.

Kegiatan Akhir

Guru memberikan kesimpulan

tetang materi yang hari ini

diajarkan.

Guru memotivasi siswa dengan

terus belajar, semangat dan tidak

putus asa, serta menjadi anak yang

sholeh/sholehah.

Guru meminta ketua kelas untuk

menyiapkan doa sesudah belajar

dan doa sebelum pulang.

Siswa menyimak

dengan baik apa yang

dijelaskan guru.

10 Menit

F. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran

1. Sumber Belajar

a) Buku Ilmu Pengetahuan Sosial MI/SD Kelas V.

2.Media Pembelajaran

a) Buku tulis

b) Spidol, papan tulis, dll.

Kampun Utan, April 2016

Wali Kelas Peneliti

Ismail HR, S.Pd.I Roayati Maftuhatul J.

Page 175: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS KONTROL)

Satuan Pendidikan : MI Jam’iyyatul Khair

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas/Semester : V/II

Pertemuan ke : IV

Alokasi Waktu : 2 JP (2x35 menit)

G. Standar Kompetensi

Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan

mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

H. Kompetensi Dasar

Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan

kemerdekaan.

C. Indikator

Memahami cara menghargai jasa para pahlawan

P. Tujuan Pembelajaran

i. Siswa mampu memberikan contoh cara menghargai jasa pahlawan

ii. Siswa mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari

Q. Metode Pembelajaran

Metode ceramah, tanya jawab.

Page 176: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

R. Materi Pembelajaran

Materi Pokok

Peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan.

Sub Materi Pokok

Menghargai jasa-jasa tokoh pahlawan.

S. Langkah-Langkah Pembelajaran

Langkah-langkah kegiatan

Waktu

Guru Siswa

Pendahuluan (Kegiatan Awal)

Guru membuka pembelajaran

dengan salam dan membaca

basmalah dilanjut membaca doa

sebelum belajar.

Pendahuluan

Siswa dengan

serentak

menjawab salam

dari guru.

10 Menit Guru mengisi kehadiran siswa.

Guru memerintahkan kepada siswa

untuk menyiapkan buku tulis.

Siswa menyimak

dengan baik

ketika guru

memanggil nama

mereka satu

persatu.

Siswa

memerhatikan

informasi yang

disampaikan

guru.

Kegiatan Inti Kegiatan Inti

Page 177: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Guru menginformasikan kepada

siswa untuk menyiapkan buku

tulis.

Siswa

mendengarkan

dengan seksama

perintah guru

5 Menit

Guru menuliskan materi yang

berkaitan dengan materi pada

pertemuan hari ini, mengenai Jasa-

Jasa Tokoh Pahlawan.

30 Menit

Selesai menulis materi, guru

mengelilingi siswa sambil

mengecek siswa yang tidak

mencatat.

Guru memberikan penjelasan

mengenai materi tersebut

Guru memberikan contoh

Menghargai Jasa Toko Pahlawan.

Guru mengajukan beberapa

pertanyaan yang berkaitan.

Dengan antusias

dan siswa

mencatat di buku

tulis masing-

masing.

Penutup

Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya.

Guru mengakhiri pembelajaran

dengan mengucapkan hamdallah.

Penutup

Siswa

memerhatikan

penjelasan guru

Siswa menjawab

pertanyaan dari

guru.

Siswa menjawab

salam dari guru.

15 Menit

Page 178: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

F. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran

1. Sumber Belajar

a) Buku Ilmu Pengetahuan Sosial MI/SD Kelas V.

2.Media Pembelajaran

a) Buku tulis

b) Spidol, papan tulis, dll.

Kampun Utan, Mei 2016

Wali Kelas Peneliti

Ismail HR, S.Pd.I Roayati Maftuhatul J.

Page 179: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

KISI-KISI INSTRUMEN TES

Jenis Sekolah : MI

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kurikulum : KTSP

Jumlah Soal : 35

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Penyusun : Roayati Maftuhatul Jannah

Kelas / Semester : V/II

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Materi

Pokok

Indikator

Soal

Nomor

Soal

4. Menghargai

peranan tokoh

pejuang dan

masyarakat

dalam

mempersiapkan

dan

mempertahanka

n kemerdekaan

Indonesia.

Menghargai

jasa dan

peranan

tokoh

perjuangan

dalam

memproklam

asikan

kemerdekaan.

Peristiwa

sekitar

proklamasi

kemerdekaan.

Mengidentifi

kasi berbagai

peristiwa

seputar

kemerdekaan.

23, 13, 2,4,

9, 26, 27,

28.

Menganalisis

gambar peta

Indonesia

pada masa

penjajahan

Jepang secara

berkelompok

dengan baik

dan benar.

V/II Peristiwa Menceritakan 1, 3,5, 6,7,

Page 180: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

menjelang

Proklamasi.

peristiwa

sejarah

sebelum

kemerdekaan.

Mengidentifi

kasi tokoh

yang

berperan

dalam

peristiwa

sebelum

kemerdekaan.

10, 11, 12,

24, 25, 33,

34, 35

V/II

Tokoh-tokoh

kemerdekaan.

Mengidentifi

kasi tokoh-

tokoh yang

berperan

dalam

kemerdekaan.

17, 18,

19,15, 20,

22, 30,

31,32

V/II

Menghargai

Jasa-jasa

Tokoh

Pahlawan.

Siswa dapat

menghargai

jasa-jasa

tokoh

pahlawan.

menerapkan

perilaku

pahlawan

dalam

kehidupan

sehari-hari.

8,

16,21,29,14.

Page 181: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Nama :

Kelas :

Soal Uji Coba Instrumen Penelitian

(Diberikan Kepada Kelas VI)

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat !

1. Upacara pembukaan BPUPKI diadakan pada tanggal ....

a. 28 Mei 1945 c. 30 Mei 1945

b. 29 Mei 1945 d. 1 April 1945

2. Pusat komando untuk seluruh kawasan Asia Tenggara terdapat di kota

....

a. Malaysia c. Filipina

b. Vietnam d. Singapura

3. BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan

Indonesia) dibentuk pada tanggal....

a. 1 Maret 1945 c. 3 Maret 1945

b. 2 Maret 1945 d. 1 Maret 1955

4. Selama masa pendudukan Jepang di Indonesia tahun 1942-1945,

Indonesia dibagi dalam...wilayah kekuasaan.

a. tiga wilayah kekuasaan c. empat wilayah

kekuasaan

b. dua wilayah kekuasaan d. jawabannya benar

semua

5. BPUPKI berhasil membuat sebuah panitia, yang dikenal dengan

sebutan ....

a. Panitia persiapan kemerdekaan

b. Panitia Sembilan

c. Panitia proklamasi kemerdekaan

d. Panitia pembentukan kemerdekaan

6. Tugas pokok BPUPKI adalah....

Page 182: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

a. mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang dibutuhkan dalam usaha

pembentukan negara Indonesia merdeka

b. menyiapkan kemerdekaan Indonesia yang bebas dari belenggu

penjajah

c. menyiapkan organisasi pemerintah yang akan menerima

kemerdekaan dari pemerintah Jepang

d. menyusun teks proklamasi

7. Dasar negara Republik Indonesia adalah ....

a. Bhinneka Tunggal Ika c. Pancasila

b. Tut wuri handayani d. Satu nusa satu

bangsa

8. Bangsa Indonesia selalu menyambut bulan Agutus dengan penuh

semangat, karena bulan tersebut adalah ....

a. Hari Sumpah Pemuda

b. Hari Pahlawan

c. Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

d. Hari Ibu

9. Siapakah pahlawan nasional yang membacakan teks proklamasi

kemerdekaan ....

a.

c.

Page 183: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

b. d.

10. Siapa nama tokoh pahlawan Indonesia yang memeroleh berita bahwa

Jepang sudah mengakui kekalahan dari pasukan sekutu ....

a. Soekarno c. Soeharto

b. Sutan Syahrir d. Moh. Hatta

11. Alasan Bung Karno menolak usulan untuk segera memproklamasikan

kemerdekaan Indonesia adalah ....

a. Bung Karno harus bermusyawarah terlebih dahulu dengan pihak

Jepang

b. Bung Karno harus bermusyawarah terlebih dahulu dengan anggota

lainnya

c. Bung Karno dan Bung Hatta masih berada di Rengasdengklok

d. Karena Bung Karno tidak mau membacakan proklamasi

12. Alasan Bung Karno dan Bung Hatta dibawa ke Rengasdengklok

adalah ....

a. agar tidak dipengaruhi oleh pihak Jepang

b. supaya Bung Karno bertemu pihak Jepang

c. agar cepat memproklamasikan kemerdekaan

d. Bung Karno menghindari pasukan sekutu

13. Teks proklamasi kemerdekaan untuk yang pertama kali dibacakan oleh

....

a. Soeharto c. Soekarno

b. Moh. Yamin d. Bung Hatta

14. Kemerdekaan Indonesia disahkan pada tanggal ....

a. 16 Agustus 1945 c. 17 Agustus 1945

b. 18 Agustus 1945 d. 19 Agustus 1945

Page 184: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

15.

Nama ketiga tokoh pahlawan di atas adalah ....

a. Ir. Soekarno, Muhammad Yamin dan Haji Agus Salim.

b. Ir. Soekarno, Muhammad Yamin dan Dr. Radjiman

Wediodiningrat

c. Mr. Ahmad Subardjo, KH. Wahid Hasyim dan Moh. Hatta

d. Ir. Soekarno, Dr. Radjiman Wediodiningrat, dan Moh. Hatta

16. Hari Sumpah pemuda diikrarkan pada ....

a. 25 Oktober 1928 c. 27 Oktober 1928

b. 26 Oktober 1928 d. 28 Oktober 1928

17. Soekarno dilahirkan di ....

a. Mojokerto c. Kediri

b. Surabaya d. Bandung

18. Presiden pertama Republik Indonesia adalah ....

a. Moh Hatta c. Soekarno

b. Soeharto d. Susilo Bambang

Yudhoyono

19. Mohammad Hatta berperan dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan

Indonesia (PPKI) sebagai ....

a. ketua c. sekretaris

b. wakil ketua d. anggota

20. Mohammad Hatta bergelar ....

a. Presiden Pertama Indonesia c.PanitiaKemerdekaan

b. Proklamator Kemerdekaan Indonesia d. Panitia Sembilan

21. Salah satu sikap menghargai jasa para pahlawan adalah ....

a. mengobrol dengan teman ketika upacara berlangsung

Page 185: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

b. malas belajar

c. tidak ikut serta dalam memperingati hari-hari besar negara

d. pada waktu upacara di sekolah, dilakukan mengheningkan cipta

22.

Tokoh pada gambar disamping adalah seorang

anggota Panitia Sembilan, Beliau bernama ....

a. Muhammad Yamin

b. Mr. Ahmad Subardjo

c. Haji Agus Salim

d. K.H. Wahid Hasyim

23. Kota Hiroshima, Jepang dijatuhi bom atom oleh Amerika pada tanggal

....

a. 5 Agustus 1945 c. 7 Agustus 1945

b. 6 Agustus 1945 d. 8 Agustus 1945

24. PPKI kependekan dari ....

a. Panitia Pembentukan Persiapan Kemerdekaan Indonesia

b. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia

c. Panitia Penyambutan Kemerdekaan Indonesia

d. Panitia Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

25. Hasil yang didapat ketika Panitia Sembilan mengadakan rapat adalah

....

a. lahirnya Piagam Jakarta (Jakarta Charter)

b. dibentuknya UUD 1945

c. dibacakannya teks proklamasi

d. mengesahkan rancangan Undang Undang Dasar

26. Lagu kebangsaan Jepang adalah ....

a. Kimigayo c. Kizarasu

Page 186: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

b. Kimono d. Kimu Taku

27. Pahlawan Nasional yang mendapat julukan sebagai Bapak Proklamator

Kemerdekaan Indonesia adalah ....

a. Ir. Soekarno dan Muhammad Yamin

b. Ir. Soekarno dan Moh. Hatta

c. Moh. Hatta dan Dr. Radjiman Wediodiningrat

d. KH. Wahid Hasyim dan Moh. Hatta

28. Pembicaraan tentang persiapan kemerdekaan bangsa Indonesia

dilakukan di ....

a. Hanoi c. Dalat

b. Saigon d. Manila

29. Bapak proklamator kemerdekaan Indonesia sering juga diberi julukan

....

a. Dwidarma c. Dwisila

b. Dwikora d. Dwitunggal

30. Pada tanggal 16 Agustus 1945, para pemuda membawa Bung Karno

dan Bung Hatta ke kota ....

a. Rengasdengklok c. Bekasi

b. Karawang d. Purwakarta

31. Selain Soekarno, tokoh yang juga menyampaikan pemikirannya

tentang dasar negara Republik Indonesia ialah ....

a. Haji Agus Salim c. Moh. Yamin

b. Moh. Hatta d. Mr. AA. Maramis

32. Sebagai usaha mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, dibentuklah ....

a. BPUPKI c. PPKI

b. Konstituante d. DPR

33. Rakyat Indonesia tidak mau membantu Jepang dalam perang karena ....

a. rakyat Indonesia sadar bahwa janji Jepang tidak akan ditepati

b. gaji tentara Jepang sangat kecil

c. tugas tentara Jepang terlalu berat

d. lagu “Indonesia Raya” tidak boleh dinyanyikan

Page 187: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

34. Apakah tujuan para pemuda membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke

Rengasdengklok ....

a. mengatur siasat untuk menyerang pasukan Jepang dari kota

tersebut

b. para pemuda ingin menyingkirkan Bung Karno dan Bung Hatta

c. agar Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan

kemerdekaan Indonesia tanpa pengaruh Jepang

d. para pemuda ingin berkuasa

35. Dasar negara yang disampaikan oleh Bung Karno dalam rapat

BPUPKI ialah ....

a. Trisila c. Dasasila

b. Ekasila d. Pancasila

Page 188: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

KISI-KISI JAWABAN SOAL UJI COBA INSTRUMEN YANG

DIBERIKAN DIKELAS VI

1. A 11. B 21. D 31. C

2. B 12. A 22. C 32. A

3. A 13. C 23. B 33. A

4. B 14. C 24. B 34. C

5. B 15. D 25. A 35. D

6. C 16. D 26. A

7. C 17. B 27. B

8. C 18. C 28. C

9. D 19. B 29. D

10. B 20. B 30. A

Page 189: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

KISI-KISI PRETEST

Jenis Sekolah : MI

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kurikulum : KTSP

Jumlah Soal : 25

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Penyusun : Roayati Maftuhatul Jannah

Kelas/Semester : V/II

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok Indikator

Soal

Nomor

Soal

Menghargai

peranan tokoh

pejuang dan

masyarakat

dalam

mempersiapka

n dan

mempertahank

an

kemerdekaan

Indonesia.

Menghargai

jasa dan

peranan

tokoh

perjuangan

dalam mem-

proklamasika

n

kemerdekaan.

Peristiwa sekitar

proklamasi

kemerdekaan.

Mengidentif

ikasi

berbagai

peristiwa

seputar

kemerdekaa

n.

3, 20

Menganalisi

s gambar

peta

Indonesia

pada masa

penjajahan

Jepang

secara

berkelompo

k dengan

baik dan

Page 190: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

benar.

Peristiwa

menjelang

Proklamasi.

menceritaka

n peristiwa

sejarah

sebelum

kemerdekaa

n.

2, 1, 4, 7

Tokoh-tokoh

kemerdekaan.

Mengidentif

ikasi tokoh-

tokoh yang

berperan

dalam

kemerdekaa

n

9, 14, 15,

16, 17, 19,

23

Menghargai

Jasa-jasa Tokoh

Pahlawan.

Menghargai

jasa-jasa

tokoh

pahlawan.

5, 6, 8, 6,

11, 12, 13,

18, 21, 22

Page 191: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Nama :

Kelas :

Instrumen Penelitian

(Soal Pre-Test yang diberikan kepada kelas VA/B MI Jam’iyyatul Khair)

B. Pilihlah jawaban yang paling tepat !

1. BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan

Indonesia) dibentuk pada tanggal....

a. 1 Maret 1945 c. 3 Maret 1945

b. 2 Maret 1945 d. 1 Maret 1955

2. Tugas pokok BPUPKI adalah....

a. mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang dibutuhkan dalam usaha

pembentukan negara Indonesia merdeka

b. menyiapkan kemerdekaan Indonesia yang bebas dari belenggu

penjajah

c. menyiapkan organisasi pemerintah yang akan menerima kemerdekaan

dari pemerintah Jepang

d. menyusun teks proklamasi

3. Selama masa pendudukan Jepang di Indonesia tahun 1942-1945, Indonesia

dibagi dalam...wilayah kekuasaan.

a. tiga wilayah kekuasaan c. empat wilayah kekuasaan

b. dua wilayah kekuasaan d. jawabannya benar semua

4. Upacara pembukaan BPUPKI diadakan pada tanggal....

a. 28 Mei 1945 c. 30 Mei 1945

b. 29 Mei 1945 d. 1 April 1945

5. Dasar negara Republik Indonesia adalah ....

a. Bhinneka Tunggal Ika c. Pancasila

b. Tut wuri handayani d. Satu nusa satu bangsa

6. Bangsa Indonesia selalu menyambut bulan Agutus dengan penuh

semangat, karena bulan tersebut adalah ....

Page 192: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

a. Hari Sumpah Pemuda

b. Hari Pahlawan

c. Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

d. Hari Ibu

7. BPUPKI berhasil membuat sebuah panitia, yang dikenal dengan sebutan

....

a. Panitia persiapan kemerdekaan

b. Panitia Sembilan

c. Panitia proklamasi kemerdekaan

d. Panitia pembentukan kemerdekaan

8. Siapa nama tokoh pahlawan Indonesia yang memeroleh berita bahwa

Jepang sudah mengakui kekalahan dari pasukan sekutu ....

a. Soekarno c. Soeharto

b. Sutan Syahrir d. Moh. Hatta

9. Alasan Bung Karno menolak usulan untuk segera memproklamasikan

kemerdekaan Indonesia adalah ....

a. Bung Karno harus bermusyawarah terlebih dahulu dengan pihak

Jepang

b. Bung Karno harus bermusyawarah terlebih dahulu dengan anggota

lainnya

c. Bung Karno dan Bung Hatta masih berada di Rengasdengklok

d. Karena Bung Karno tidak mau membacakan proklamasi

10. Alasan Bung Karno dan Bung Hatta dibawa ke Rengasdengklok adalah ....

a. agar tidak dipengaruhi oleh pihak Jepang

b. supaya Bung Karno bertemu pihak Jepang

c. agar cepat memproklamasikan kemerdekaan

d. Bung Karno menghindari pasukan sekutu

11. Teks proklamasi kemerdekaan untuk yang pertama kali dibacakan oleh ....

a. Soeharto c. Soekarno

b. Moh. Yamin d. Bung Hatta

12. Kemerdekaan Indonesia disahkan pada tanggal ....

Page 193: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

a. 16 Agustus 1945 c. 17 Agustus 1945

b. 18 Agustus 1945 d. 19 Agustus 1945

13. Hari Sumpah pemuda diikrarkan pada ....

a. 25 Oktober 1928 c. 27 Oktober 1928

b. 26 Oktober 1928 d. 28 Oktober 1928

14. Soekarno dilahirkan di ....

a. Mojokerto c. Kediri

b. Surabaya d. Bandung

15. Presiden pertama Republik Indonesia adalah ....

a. Moh Hatta c. Soekarno

b. Soeharto d. Susilo Bambang Yudhoyono

16. Mohammad Hatta berperan dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan

Indonesia (PPKI) sebagai ....

a. ketua c. sekretaris

b. wakil ketua d. anggota

17. Mohammad Hatta bergelar ....

a. Presiden Pertama Indonesia c.Panitia Kemerdekaan

b. Proklamator Kemerdekaan Indonesia d. Panitia Sembilan

18. Salah satu sikap menghargai jasa para pahlawan adalah ....

a. mengobrol dengan teman ketika upacara berlangsung

b. malas belajar

c. tidak ikut serta dalam memperingati hari-hari besar negara

d. pada waktu upacara di sekolah, dilakukan mengheningkan cipta

19.

Tokoh pada gambar disamping adalah seorang

anggota Panitia Sembilan, Beliau bernama ....

a. Muhammad Yamin

Page 194: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

b. Mr. Ahmad Subardjo

c. Haji Agus Salim

d. K.H. Wahid Hasyim

20. Kota Hiroshima, Jepang dijatuhi bom atom oleh Amerika pada tanggal ....

a. 5 Agustus 1945 c. 7 Agustus 1945

b. 6 Agustus 1945 d. 8 Agustus 1945

21. PPKI kependekan dari ....

a. Panitia Pembentukan Persiapan Kemerdekaan Indonesia

b. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia

c. Panitia Penyambutan Kemerdekaan Indonesia

d. Panitia Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

22. Hasil yang didapat ketika Panitia Sembilan mengadakan rapat adalah ....

a. lahirnya Piagam Jakarta (Jakarta Charter)

b. dibentuknya UUD 1945

c. dibacakannya teks proklamasi

d. mengesahkan rancangan Undang Undang Dasar

23.

Nama ketiga tokoh pahlawan di atas adalah ....

a. Ir. Soekarno, Muhammad Yamin dan Haji Agus Salim.

b. Ir. Soekarno, Muhammad Yamin dan Dr. Radjiman Wediodiningrat

c. Mr. Ahmad Subardjo, KH. Wahid Hasyim dan Moh. Hatta

e. Ir. Soekarno, Dr. Radjiman Wediodiningrat, dan Moh. Hatta

24. Siapakah pahlawan nasional yang membacakan teks proklamasi

kemerdekaan ....

Page 195: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

.

a. c.

b. d.

25. Pahlawan Nasional yang mendapat julukan sebagai Bapak Proklamator

Kemerdekaan Indonesia adalah ....

e. Ir. Soekarno dan Muhammad Yamin

f. Ir. Soekarno dan Moh. Hatta

g. Moh. Hatta dan Dr. Radjiman Wediodiningrat

h. KH. Wahid Hasyim dan Moh. Hatta

Page 196: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

KUNCI JAWABAN PRETEST

No

KUNCI JAWABAN SOAL

PRETEST

1 A

2 C

3 B

4 A

5 C

6 C

7 B

8 B

9 B

10 A

11 C

12 C

13 D

14 B

15 C

16 B

17 B

18 D

19 C

20 B

21 B

22 A

23 D

24 D

25 B

Page 197: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Nama :

Kelas :

Tanggal :

Instrumen Penelitian

(Soal Post-Test yang diberikan kepada kelas VA/B MI Jam’iyyatul Khair)

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat !

1. Tugas pokok BPUPKI adalah....

a. mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang dibutuhkan dalam usaha

pembentukan negara Indonesia merdeka

b. menyiapkan kemerdekaan Indonesia yang bebas dari belenggu

penjajah

c. menyiapkan organisasi pemerintah yang akan menerima

kemerdekaan dari pemerintah Jepang

d. menyusun teks proklamasi

2. BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan

Indonesia) dibentuk pada tanggal....

a. 1 Maret 1945 c. 3 Maret 1945

b. 2 Maret 1945 d. 1 Maret 1955

3. Upacara pembukaan BPUPKI diadakan pada tanggal....

a. 28 Mei 1945 c. 30 Mei 1945

b. 29 Mei 1945 d. 1 April 1945

4. Dasar negara Republik Indonesia adalah ....

a. Bhinneka Tunggal Ika c. Pancasila

b. Tut wuri handayani d. Satu nusa satu bangsa

5. Selama masa pendudukan Jepang di Indonesia tahun 1942-1945,

Indonesia dibagi dalam...wilayah kekuasaan.

a. tiga wilayah kekuasaan c. empat wilayah kekuasaan

b. dua wilayah kekuasaan d. jawabannya benar semua

Page 198: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

6. Bangsa Indonesia selalu menyambut bulan Agutus dengan penuh

semangat, karena bulan tersebut adalah ....

a. Hari Sumpah Pemuda

b. Hari Pahlawan

c. Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

d. Hari Ibu

7. Siapa nama tokoh pahlawan Indonesia yang memeroleh berita bahwa

Jepang sudah mengakui kekalahan dari pasukan sekutu ....

a. Soekarno c. Soeharto

b. Sutan Syahrir d. Moh. Hatta

8. Alasan Bung Karno menolak usulan untuk segera memproklamasikan

kemerdekaan Indonesia adalah ....

a. Bung Karno harus bermusyawarah terlebih dahulu dengan pihak

Jepang

b. Bung Karno harus bermusyawarah terlebih dahulu dengan anggota

lainnya

c. Bung Karno dan Bung Hatta masih berada di Rengasdengklok

d. Karena Bung Karno tidak mau membacakan proklamasi

9. BPUPKI berhasil membuat sebuah panitia, yang dikenal dengan sebutan

....

a. Panitia persiapan kemerdekaan

b. Panitia Sembilan

c. Panitia proklamasi kemerdekaan

d. Panitia pembentukan kemerdekaan

10. Teks proklamasi kemerdekaan untuk yang pertama kali dibacakan oleh

....

a. Soeharto c. Soekarno

b. Moh. Yamin d. Bung Hatta

11. Alasan Bung Karno dan Bung Hatta dibawa ke Rengasdengklok adalah

....

a. agar tidak dipengaruhi oleh pihak Jepang

Page 199: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

b. supaya Bung Karno bertemu pihak Jepang

c. agar cepat memproklamasikan kemerdekaan

d. Bung Karno menghindari pasukan sekutu

12. Hari Sumpah pemuda diikrarkan pada ....

a. 25 Oktober 1928 c. 27 Oktober 1928

b. 26 Oktober 1928 d. 28 Oktober 1928

13. Soekarno dilahirkan di ....

a. Mojokerto c. Kediri

b. Surabaya d. Bandung

14. Kemerdekaan Indonesia disahkan pada tanggal ....

a. 16 Agustus 1945 c. 17 Agustus 1945

b. 18 Agustus 1945 d. 19 Agustus 1945

15. Presiden pertama Republik Indonesia adalah ....

a. Moh Hatta c. Soekarno

b. Soeharto d. Susilo Bambang

Yudhoyono

16. Mohammad Hatta bergelar ....

a. Presiden Pertama Indonesia c. Panitia Kemerdekaan

b. Proklamator Kemerdekaan Indonesia d. Panitia Sembilan

17. Mohammad Hatta berperan dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan

Indonesia (PPKI) sebagai ....

a. ketua c. sekretaris

b. wakil ketua d. anggota

18. Salah satu sikap menghargai jasa para pahlawan adalah ....

a. mengobrol dengan teman ketika upacara berlangsung

b. malas belajar

c. tidak ikut serta dalam memperingati hari-hari besar negara

d. pada waktu upacara di sekolah, dilakukan mengheningkan cipta

Page 200: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

19.

Tokoh pada gambar disamping adalah seorang

anggota Panitia Sembilan, Beliau bernama ....

a. Muhammad Yamin

b. Mr. Ahmad Subardjo

c. Haji Agus Salim

d. K.H. Wahid Hasyim

20. PPKI kependekan dari ....

a. Panitia Pembentukan Persiapan Kemerdekaan Indonesia

b. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia

c. Panitia Penyambutan Kemerdekaan Indonesia

d. Panitia Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

21. Kota Hiroshima, Jepang dijatuhi bom atom oleh Amerika pada tanggal

....

a. 5 Agustus 1945 c. 7 Agustus 1945

b. 6 Agustus 1945 d. 8 Agustus 1945

22. Hasil yang didapat ketika Panitia Sembilan mengadakan rapat adalah ....

a. lahirnya Piagam Jakarta (Jakarta Charter)

b. dibentuknya UUD 1945

c. dibacakannya teks proklamasi

d. mengesahkan rancangan Undang Undang Dasar

23. Pahlawan Nasional yang mendapat julukan sebagai Bapak Proklamator

Kemerdekaan Indonesia adalah ....

a. Ir. Soekarno dan Muhammad Yamin

b. Ir. Soekarno dan Moh. Hatta

c. Moh. Hatta dan Dr. Radjiman Wediodiningrat

d. KH. Wahid Hasyim dan Moh. Hatta

Page 201: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

24.

Nama ketiga tokoh pahlawan di atas adalah ....

a. Ir. Soekarno, Muhammad Yamin dan Haji Agus Salim.

b. Ir. Soekarno, Muhammad Yamin dan Dr. Radjiman

Wediodiningrat

c. Mr. Ahmad Subardjo, KH. Wahid Hasyim dan Moh. Hatta

d. Ir. Soekarno, Dr. Radjiman Wediodiningrat, dan Moh. Hatta

25. Siapakah pahlawan nasional yang membacakan teks proklamasi

kemerdekaan ....

a. c.

b. d.

Page 202: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

WAWANCARA DENGAN GURU KELAS V SETELAH PELAKSANAAN

TINDAKAN PENELITIAN

Pewawancara : Roayati Maftuhatul Jannah

Responden : Ibu Samsiah, S.Pd.I

Jabatan : Guru Kelas

Tempat : MI Jam‟iyyatul Khair

Hari/Tanggal : Selasa, 03 Mei 2016

Waktu : 13.00 s.d. selesai

1. Menurut ibu, apakah metode examples non examples ini sesuaiini cocok

digunakan dalam pembelajaran IPS untuk kelas V?

Jawab: Kaitannya dengan proses pembelajaran, saya kira semua metode

cocok dan sesuai jika digunakan dengan sebaik mungkin oleh guru itu sendiri,

dan bisa membuat siswa belajar dengan lebih semangat lagi.

2. Apakah siswa menjadi lebih aktif saat proses pembelajaran terutama

pembelajaran IPS?

Jawab: Pasti iya, siswa sudah mulai aktif saat pembelajaran berlangsung dan

termotivasi untuk belajar lebih giat lagi, jika ada sesuatu yang belum mereka

pahami, setidaknya ada 1-2 siswa yang berani bertanya.

3. Menurut ibu, apakah siswa senang ketika belajar dengan menggunakan

metode examples non examples?

Jawab: Ya, mereka senang dan antusias karena seperti yang tadi sudah saya

katakan pembelajaran dengan menggunakanmetode examples non examples.

Page 203: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

4. Adakah kekurangan yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran ini?

Jawab:Diharapkan gambar yang digunakan lebih variatif lagi agar siswa

semakin bersemangat lagi.

5. Apakah kelebihan yang dapat dipertahankan dari penerapan metode examples

non examples di kelas V-B?

Jawab : Semua siswa dapat berperan aktif dan hasil belajar yang diraih sudah

lebih baik.

Page 204: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS V SETELAH PELAKSANAAN

PENELITIAN

Pewawancara : Roayati Maftuhatul Jannah

Responden : Siswa Kelas V

Jabatan : Siswa

Tempat : MI Jam‟iyyatul Khair

Hari/Tanggal : Selasa, 3 Mei 2016

Waktu : 13.00 s.d. selesai

1. Bagaimana pendapat kalian tentang pembelajaran IPS yang telah kalian ikuti?

Jawab:

Siswa 1 : Menyenangkan

Siswa 2 : Senang

Siswa 3 : Menjadi lebih asik tidak mengantuk

Siswa 4 : Tidak mengantuk lagi jadi lebih fokus

Siswa 5 : Tidak membosankan

2. Apakah belajar dengan menggunakan metode examples non examples lebih

mudah untuk mempelajari materi yang ada?

Jawab:

Siswa 1 : Ya, karena dalam proses pembelajarannya menggunakan contoh

berupa gambar yang diberikan.

Siswa 2 : Ya, lebih mudah dalam memahami materi.

Siswa 3 : Tentu Ya, jadi tidak perlu bertanya karena sudah sedikit paham.

Siswa 4 : Sangat mudah.

Siswa 5 : Jadi lebih paham.

Page 205: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

3. Apakah kalian senang belajar dengan menggunakan metode examples non

examples?

Jawab:

Siswa 1 : Senang sekali.

Siswa 2 : Ya, jadi cepat paham materinya.

Siswa 3 : Ya, karena gurunya baik dan kreatif.

Siswa 4 : Tentu sangat senang.

Siswa 5 : Ya, sangat senang.

4. Apakah kalian belajar dengan menggunakan metode examples non examples

menjadi jenuh?

Jawab:

Siswa 1 : Tidak sama sekali

Siswa 2 : Tidak

Siswa 3 : Awalnya iya karena belum paham dengan pembelajarannya, tapi

sekarang senang banget

Siswa 4 : Tidak sama sekali

Siswa 5 : Tidak

5. Bagaimana nilai yang didapat pada mata pelajaran IPS setelah dalam

pembelajarannya menggunakan metode examples non examples?

Jawab:

Siswa 1 : Sangat bagus

Siswa 2 : Lumayan

Siswa 3 : Meningkat sekali

Siswa 4 : Lebih bagus dari yang kemarin

Siswa 5 : jadi lebih paham dan nilainya jadi bagus

Page 206: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

WAWANCARA DENGAN GURU KELAS V SEBELUM PELAKSANAAN

PENELITIAN

Pewawancara : Roayati Maftuhatul Jannah

Responden : Ibu Samsiah, S.Pd.I

Jabatan : Guru Kelas

Tempat : MI Jam‟iyyatul Khair

Hari/Tanggal : Jumat, 01 April 2016

Waktu : 13.00 s.d. selesai

1. Apakah Ibu selalu membuat RPP sebelum pembelajaran berlangsung?

Jawab: ya, saya selalu membuat RPP sebelum pembelajaran berlangsung.

2. Metode apa saja yang biasa Ibu terapkan disetiap pembelajaran IPS?

Jawab:metode yang biasa saya gunakan salama pembelajaran adalah

ceramah, pendalaman materi dan sesekali menggunakan gambar-gambar.

3. Adakah metode atau strategi lain yang biasa ibu terapkan di kelas terkait

dengan pembelajaran IPS?

Jawab:metode pembelajaran demonstrasi setelah pembelajaran dan tanya

jawab.

4. Adakah kendala ketika Ibu mengembangkan proses pembelajaran?Jika ada,

kendala apa saja sering terjadi?

Jawab:kendala yang sering terjadi adalah ketika siswa tidak memperhatikan

guru pada saat pembelajaran berlangsung.

5. Apa respon siswa ketika guru sedang menyampaikan materi?

Jawab:respon siswa adalah menyimak dengan baik ketika proses

pembelajaran berlangsung. Akan tetapi tergantung guru.

6. Berapa prosentase siswa yang menyimak penjelasan guru dari seluruh jumlah

siswa pada kelas tersebut?

Jawab:Jika dipresesntasikan siswa yang menyimak pembelajaran adalah

sebesar 90 %.

Page 207: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

7. Apakah siswa sudah banyak berperan aktif di dalam kelas, terkait dengan

proses tanya jawab guru dengan siswa?

Jawab:ketika siswa yang lain ke depan, maka respon siswa adalah

memperhatikan dan menyimak dengan baik.

8. Reward atau penghargaan apa yang diberikan guru ketika siswanya aktif di

kelas?

Jawab:untuk siswa aktif, saya memberikan penilaian lebih di buku harian.

9. Hukuman apa yang diberikan guru ketika melihat siswanya tidak mengikuti

pembelajaran dengan baik?

Jawab:siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dengan baik, saya panggil ke

depan untuk mengerjakan latihan.

10. Apakah terdapat kesulitan belajar pada siswa?

Jawab:siswa yang tidak memiliki buku ajar.

11. Bagaimana tindakan Bapak/Ibu ketika siswanya mengalami kesulitan belajar?

Jawab:untuk siswa yang belum mengalami kesuliatn belajar, maka guru akan

mengajarkan kepada siswa tersebut secara intensif.

12. Berapa nilai rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Kelas V?

Jawab:untuk IPS rata-rata 79.

13. Berapa skor KKM mata pelajaran IPS yang telah ditentukan oleh pihak

Madrasah?

Jawab:untuk skor KKM ditentukan sendiri oleh guru. Skor KKM untuk mata

pelajaran IPS adalah 65.

14. Berapa jumlah siswa yang mendapat nilai diatas KKM?

Jawab:25 dari 32 siswa yang mendapat nilai di atas KKM.

15. Langkah apa yang ditempuh guru setelah mendapati siswanya banyak yang

mendapatkan nilai di bawah KKM?

Jawab:diadakan remedial.

Page 208: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS V SEBELUM PELAKSANAAN

PENELITIAN

Pewawancara : Roayati Maftuhatul Jannah

Responden : Siswa Kelas V

Jabatan : Siswa

Tempat : MI Jam‟iyyatul Khair

Hari/Tanggal : Jumat, 1 April 2016

Waktu : 13.00 s.d. selesai

1. Bagaimana pendapat kalian tentang pembelajaran IPS di kelas V ini?

Jawab:

Siswa 1 : Melelahkan

Siswa 2 : Biasa saja

Siswa 3 : Bikin Mengantuk

Siswa 4 : Menyenangkan

Siswa 5 : Membosankan

2. Strategi atau metode apa yang pernah digunakan oeh ibu guru saat

mengajarkan IPS?

Jawab:

Siswa 1 : Membaca nyaring buku paket

Siswa 2 : Diskusi

Siswa 3 : Ceramah

Siswa 4 : Baca buku

Siswa 5 : Ceramah

Page 209: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

3. Apakah kalian dapat memahami materi IPS yang telah dijelaskan oleh ibu

guru?

Jawab:

Siswa 1 : Biasa saja

Siswa 2 : Paham

Siswa 3 : Sedikit

Siswa 4 : Kurang mengerti

Siswa 5 : Biasa saja

4. Sumber apa saja yang digunaka ibu guru dalam pembelajaran IPS di kelas?

Jawab:

Siswa 1 : Hanya buku paket

Siswa 2 : Hanya buku paket

Siswa 3 : Hanya buku paket

Siswa 4 : Buku paket dan lks

Siswa 5 : Hanya buku paket

5. Bagaimana nilai yang kalian dapatkan pada mata pelajaran IPS?

Jawab:

Siswa 1 : Sedang-sedang saja

Siswa 2 : Lumayan

Siswa 3 : Nilainya di bawah KKM

Siswa 4 : Tidak tentu nilainya

Siswa 5 : Lumayan

Page 210: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

No. ASPEK YANG DIAMATI DESKRIPSI

I Pra Pembelajaran

1. Pengaturan tempat duduk

masing-masing siswa

Pengaturan tempat duduk sangat baik,

karena siswa ditempatkan secara leter

U dan menyilang, misalnya siswa laki-

laki dekat dengan siswa perempuan.

2. Pengkondisian kesiapan

pelaksanaan pembelajaran

Guru sangat baik dalam

mengkondisikan kesiapan siswa,

dengan membaca juz amma terlebih

dahulu dan siswa diminta untuk

menyiapkan buku terkait materi yang

akan dipelajari

II Kegiatan Membuka

Pelajaran

1. Mengajukan pertanyaan

atau apersepsi

Guru terkadang mengajukan

pertanyaan atau apersepsi yang

berkaitan dengan materi yang akan

dipelajari.

2. Memberikan penjelasan

tentang kompetensi yang

hendak dicapai

Penjelasan tentang kompetensi kurang

disampaikan oleh guru.

III Kegiatan Inti Pembelajaran

A. Penjelasan materi

pembelajaran

1. Memberikan penjelasan

materi pelajaran

Materi disampaikan dengan jelas.

2. Mengajukan pertanyaan

saat proses penjelasan

materi

Pertanyaan yang diajukan guru sudah

cukup jelas, sehingga siswa dapat

menjawab pertanyaan dengan baik.

3. Memfasilitasi adanya

interaksi antar siswa

Kurang terjadinya interaksi antar

siswa dengan guru, dimana siswa

masih pasif di kelas.

B. Pendekatan/strategi

belajar

1. Melaksanakan

pembelajaran yang kurang

aktif

Pembelajaran dilaksanakan belum

sepenuhnya melibatkan siswa.

2. Memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

bertanya

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya.

3. Memberikan respon

terhadap pertanyaan dan

jawaban siswa

Guru merespon pertanyaan dan

jawaban siswa yaitu dengan menjawab

pertanyaan siswa dan merespon

jawaban siswa.

Page 211: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

4. Memotivasi siswa untuk

bertanya

Guru memotivasi siswa untuk

bertanya, yaitu dengan memberikan

penjelasan yang menarik untuk

dipertanyakan lebih lanjut.

C. Pemanfaatan media

pembelajaran/sumber

belajar

1. Kemampuan menggunakan

media pembelajaran

Guru menggunakan sumber belajar

sesuai dengan materi yang dipelajari.

2. Kesesuaian metode dengan

materi

Metode yang digunakan cukup sesuai

dengan materi

3. Penggunaan sumber belajar

selain buku ajar dan LKS

Sumber belajar menggunakan buku

ajar dan LKS.

D. Penilaian proses

1. Memberikan tugas/latihan

Guru memberikan tugas/latihan sesuai

materi yang dipelajari

2. Melakukan penilaian

Guru melakukan penilaian secara

objektif

E. Penggunaan bahasa

1. Ketepatan penggunaan

bahasa yang sesuai dengan

perkembangan peserta

didik

Guru mengunakan bahasa yang baik

dan mudah dipahami siswa sesuai

dengan usia perkembangan siswa.

2. Ketepatan penggunaan

bahasa peserta didik

dengan kaidah

Penggunaan bahasa peserta didik

sudah sesuai dengan kaidah.

IV Penutup

1. Melakukan konfirmasi

Guru melakukan konfirmasi dengan

baik.

2. Memberikan kesimpulan

dan tindak lanjut

Kesimpulan yang diberikan oleh guru

sudah mencakup materi yang telah

dipelajari, selain itu juga guru

memberikan tindak lanjut dengan

memberikan tugas yang sesuai.

Page 212: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

DAFTAR NILAI PRETEST DAN POSTTEST KELAS EKSPERIMEN

KELAS V MI Jam’iyyatul Khair

Tahun Ajaran 2015/2016

No

Nama Kelompok Eksperimen

Pretest Posttest

1 A 64 80

2 B 52 68

3 C 60 76

4 D 60 72

5 E 64 80

6 F 60 72

7 G 44 84

8 H 88 92

9 I 76 84

10 J 72 64

11 K 56 84

12 L 88 84

13 M 44 84

14 N 56 72

15 O 44 80

16 P 40 76

17 Q 72 96

18 R 60 72

19 S 56 88

20 T 32 72

21 U 56 92

22 V 48 72

23 W 44 68

Page 213: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

24 X 60 88

25 Y 60 72

26 Z 60 84

27 AA 48 96

28 BB 52 88

29 CC 52 84

30 DD 60 84

31 EE 56 88

32 FF 32 84

Jumlah 1,816 2,580

Rata-rata 56,75 80,63

Page 214: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

DAFTAR NILAI PRETEST DAN POSTEST KELAS KONTROL

KELAS V A MI Jam’iyyatul Khair

Tahun Ajaran 2015/2016

No

Nama

Kelompok Kontrol

Pretest Posttest

1 A 60 84

2 B 64 76

3 C 68 72

4 D 60 32

5 E 52 56

6 F 64 84

7 G 56 56

8 H 48 68

9 I 76 84

10 J 76 80

11 K 64 84

12 L 60 68

13 M 76 68

14 N 68 72

15 O 70 64

16 P 48 72

17 Q 64 80

18 R 72 82

19 S 68 88

20 T 64 80

21 U 56 80

22 V 48 60

23 W 52 60

Page 215: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

24 X 68 88

25 Y 76 72

26 Z 72 68

27 AA 48 60

28 BB 56 68

29 CC 72 68

30 DD 44 52

31 EE 64 84

32 FF 52 76

Jumlah 1,986 2,286

Rata-rata 62,06 71,44

Page 216: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol

A. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol

Kelompok Saphiro-Wilk

Statistics Df Sig.

Pretest Kontrol .143 32 .082

Eksperimen .148 32 .112

B. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol

Kelompok Saphiro Wilk

Statistic df Sig.

Posttest Eksperimen .947 32 .117

Kontrol .917 32 .017

Page 217: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan

Kontrol

A. Uji Homogenitas Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Test of Homogeneity of Variances

Nilai Pretes Gabungan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

,688 1 62 ,410

B. Uji Homogenitas Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Test of Homogeneity of Variances

Nilai Posttest Gabungan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2,399 1 62 ,127

Page 218: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Uji Hipotesis Data Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol

A. Uji Hipotesis Pretest Kelompok Eksperien dan Kontrol

Pretest

Mean Std.

deviation Df thitung ttabel

Sig. (2-

tailed) Kesimpulan

Eksperimen 56,75 13,147 64 -

1,848

1.99897 0.069 Ho diterima

Kontrol 62,06 9,478

B. Uji Hipotesis Posttest Eksperimen dan Kontrol

Pretest

Mean Std.

deviation Df thitung ttabel

Sig. (2-

tailed)

Kesim

pulan

Eksperimen 80,63 8,446 64 3,477 1.99897 0.001 Ho

ditolak Kontrol 71,44 12,331

Page 219: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …
Page 220: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …
Page 221: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …
Page 222: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …
Page 223: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …
Page 224: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …
Page 225: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …
Page 226: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …
Page 227: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …
Page 228: PENGARUH PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES …

Tentang Penulis

Roayati Maftuhatul Jannah. Penulis lahir di Indramayu, pada

25 November 1994.

Pada tahun 2000 – 2006 penulis duduk di bangku Madrasah

Ibtidaiyah Al-Basyariyah Kedokanbunderwetan-Indramayu.

Kemudian pada tahun 2006 – 2009 penulis melanjutkan

pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Al-Basyariyah. Belum

cukup dengan ilmu yang didapat pada tahun 2009 – 2012 penulis melanjutkan

pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri Karangampel, pada tahun 2012-2016

penulis melanjutkan studi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

dengan memilih jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

Membaca buku astronomi, sejarah, dan ilmu yang berkaitan dengan Tata Surya

adalah hobi penulis dari masih duduk di bangku MI.