PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH...

94
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah Sakit Islam se-Eks Karesidenan Surakarta) SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : NOVI EKA RAHMAWATI F0307017 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH...

Page 1: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD

TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

(Studi Empiris pada Rumah Sakit Islam se-Eks Karesidenan Surakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk

Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

NOVI EKA RAHMAWATI

F0307017

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dipersembahkan untuk:

Keluargaku,

KEI FE UNS,

HMJ-Akt FE UNS,

Almamaterku –UNS–.

Page 5: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (urusan dunia) maka bersungguh-sungguhlah (dalam beribadah) dan hanya pada Tuhanmulah hendaknya kamu

berharap.”

(QS. Al Insyiroh: 6-8)

“Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?”

(QS. Ar Rahman)

“Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak sanggup

menghitungnya.”

(QS. Ibrahim: 34)

“Dan, Dia telah mengajarkan kepadamau apa yang belum kamu

ketahui. Dan adalah karunia Allah itu sangat besar.”

(QS. An-Nisa: 113)

“Sesungguhnya, Aku mengingatkan kepadamu supaya kamu tidak

termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.”

(QS. Hud: 46)

“Orang yang sukses adalah orang yang mampu menghadapai

masalah.”

(Anonim)

Page 6: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur hanya milik Allah SWT. Sujud syukur

penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan

rahmat, nikmat, karunia, kasih sayang, dan kekuatan, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul ”PENGARUH PENERAPAN

BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi

Empiris pada Rumah Sakit Islam se-Eks Karesidenan Surakarta)” sebagai

tugas akhir guna memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana

Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sebelas Maret.

Hambatan, rintangan, dan tantangan senantiasa mengiringi setiap aktivitas,

sehingga untuk menyelesaikan skripsi ini dibutuhkan sedemikian besar kekuatan

dan semangat. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini tidak

terlepas dari dorongan dan bantuan banyak pihak. Oleh karenanya, penulis

dengan ini mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Yacob Suparno, MSi.,Ak. pembimbing skripsiku. Terimah kasih atas

bimbingannya mulai dari awal sampai akhir skripsi ini selesai.

2. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com., Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret.

3. Drs. Jaka Winarna M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

4. Para pegawai dan dokter di rumah sakit Islam se-eks-Karesidenan Surakarta

yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam

Page 7: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

pengisian kuesioner sehingga penulis dapat memperoleh data untuk

menyelesaikan skripsi ini.

5. Keluargaku, ibu dan bapak atas doa yang tak lupa dipanjatkan untuk anakmu

ini dalam setiap doa yang terucap.. Kedua adikku, Rouf dan Rofiq yang selalu

memberikan semangat tersendiri bagiku untuk terus berusaha menjadi yang

lebih baik.. Meskipun sering berantem, aku kangen kalian…

6. Dosen-dosen FE UNS terutama dosen Akuntansi atas ilmu dan naehat-

nasehatnya.. Pak Bambang, Pak Anis, dan Bu Murni, terima kasih telah

memberiku kesempatan cukup sekali kompre.. Insya Allah pesan itu slalu

kuingat..

7. Karyawan-karyawan FE UNS yang senantiasa memberikan pelayanan kepada

kami dengan ciri khas masing-masing. Ada yang ramah, jutek, perfect, sampai

membuat pusing, haduh…;-)

8. Adhi, yang senantiasa mendoakanku, membantu dalam keluhku,

mendengarkan keceriaanku… Makasih banget buat semuanya, kutunggu

janjimu…^_^

9. Teman-teman lotizers.. Dewilis, maaf mungkin aku bukan teman yang baik

buat kamu, makasih buat nasehat2mu.. Della yang penuh semangat, makasih

dah menularkan semangatmu.. Tia, makasih buak kegokilanmu selama ini,

senang bisa jadi temanmu.. Aniz, teman dari waktu osmaru, makasih ya dah

banyak membantuku… Makasih banget buat persahabatan kita selama ini dan

kuharap untuk selamanya.. Maaf kalau aku sering marah-marah sama kalian,

hehe...

Page 8: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

10. Hermin dan Dewilis.. Penelitian payung kita penuh kekacauan, tapi akhirnya

bisa mengantarkan kita pada skripsi.. Makasih buat semuanya, saling

mengingatkan, memberi semangat…

11. Ela dan Eka, makasih dah nganterin nyebar kuesioner.. Makasih juga buat

doa dan support yang kalian berikan, kalian tempat curhatku di kost, yang

kena semprot waktu aku stress, tapi aku pun tak lupa berbagai kebahagiaan

pada kalian, hihi…

12. Lely, makasih mau membantuku nyebar kuesioner.. Makasih juga buat

semuanya, kapan maen kostku lagi?hehe.. Jaga hamster-hamstermu dengan

baik ya….

13. Irla dan Endah, makasih buat ilmu yang kalian bagi-bagiakan, semua itu pasti

membuat kalian tambah cling, hehehe..

14. Dewi Indrias, teman seperjuangan kompreku.. Selamat buat kesuksesan kita

menghadapi tantangan.. Ngumpulin bareng, maju bareng, satu tim,

dan……alhamdulillah kita langsung sekali lulus kompre bareng.. Kekonyolan

kita pasti tak terlupa, wkwkwk…

15. Mia dan Sari, teman magangku di Moewardi.. Kangen kantin di sana

ga?hehe.. Makasih buat pengalaman magang kita..

16. Teman-teman Akuntansi 2007 (AGEN 007 FE UNS), maksih buat

persahabatan dan kekompakan kita.. Semoga akan terjaga sampai akhir

nanti…

17. Teman-teman C98.. Ucha, aku belum jadi berguru padamu kamu dah mau

jadi coass, hikz.., semangat bu dokter C98.. Fhariz, maksih buat tips2 dan

Page 9: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

dukunganmu, kangen sharing2 denganmu, hehe.. Tri, sekarang udah jadi bu

pajak nih, wkwkwk..,harus jadi orang pajak yang jujur ya, jangan ngajari

yang ga baik, nanti Indonesia tambah kacau.. Weni, Gendro, Atin, Eli, Rini,

Dewi, dan Asro, kapan kita semua bisa reuni…!??!!! Meskipun kini jarak

memisahkan kita bukan berarti silaturahim kita putus, kalian sahabat-sahabat

terbaikku, jarang banget nemuin orang-orang kaya kalian… I miss u…

18. Teman-teman kostku di Shima 1, terima kasih dah menerimaku sebagai

bagian dari keluarga besar Shima 1…

19. Teman-teman KEI FE UNS.. Maaf aku tak bisa membersamai kalian dengan

maksimal.. Riesa, makasih dah sering nemenin kemana-mana, semangat deh,

hehe…; Lisa, makasih buat nasehatnya, aku nyusul kamu ya..;-); Retna, kata-

katamu sangat menghibur; Fia yang selalu memberi semangat; Dewi Ut yang

selalu membuat keceriaan; Efi dan Bilqist, makasih banget dah banyak

membantu; Hafid, makasih dah jadi ketua kelompok, Rizal, cepet lulus trus

mbangun kota kita, Lestyo, maaf tak bisa membantu…

20. Teman-teman HMJA; terutama P&L 2008, mb Finik dkk, makasih dah

mengajariku banyak hal, tentang kerja keras, tenatng perjuangan; Finance

2009, mb Hanny dkk, blanja bareng, jalan-jalan bareng, foto bareng,

mengajariku bagaimana cara menjalani hidup sebagai orang ekonomi, hehe..

21. Kakak-kakak Akuntansi 2006 dan 2005, makasih buat bantuannya baik dalam

persiapan kompre maupun skripsi, semua kesuksesanku juga berkat kalian…

Kami 2007 segera menyusul kesuksesan kalian…

Page 10: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

22. Ucapan terima kasih terakhir buat pembaca sebuah hasil karya kecil ini.

Semoga bermanfaat untuk Anda.

Penulis menyadarai bahwa dalam penulisan skripsi ini belum sempurna.

Untuk itu saran dan kritik yang membangun penulis harapkan demi perbaikan

yang berkelanjutan. Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pihak-pihak yang berkepentingan. Terima kasih.

Surakarta, Februari 2011

Penulis

Page 11: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

ABSTRAK ................................................................................................................. ii

ABSTRACT ............................................................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ vi

HALAMAN MOTTO ................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ............................................................................................... viii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .............................................................................. 6

C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 6

D. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 7

E. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 7

F. Sistematika Penulisan .................................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 9

1. Konsep Pengaruh dan Penerapan ................................................................... 9

Page 12: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

2. Balanced Scorecard ........................................................................................ 9

3. Penilaian Kinerja ............................................................................................ 18

4. Kinerja Manajer ............................................................................................. 20

5. Hubungan Penerapan Balanced Scorecard dengan Kinerja Manajer ............ 21

6. Kelembagaan Syariah .................................................................................... 22

7. Manajemen Syariah ....................................................................................... 27

8. Rumah Sakit Islam ......................................................................................... 28

B. .................................................................................................................. P

eneliti terdahulu ................................................................................................... 30

C. .................................................................................................................. P

engembangan Hipotesis ....................................................................................... 32

D. ................................................................................................................. K

erangka Pemikiran Teoritis .................................................................................. 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian ................................................................................................. 35

B. Populasi, Sampel, dan Cara Pengambilan Sampel............................................... 35

1. ............................................................................................................ P

opulasi ............................................................................................................ 35

2. ............................................................................................................ S

ampel .............................................................................................................. 36

3. ............................................................................................................ C

ara Pengambilan Sampel ................................................................................ 36

C. Pengukuran Variabel ............................................................................................ 36

Page 13: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

1. ............................................................................................................ V

ariabel Independen ......................................................................................... 37

2. ............................................................................................................ V

ariabel Dependen ........................................................................................... 39

D. Sumber Data......................................................................................................... 41

E. Metode Pengumpulan Data .................................................................................. 41

F. Statistik Deskriptif ............................................................................................... 41

G. Pengujian Aspek Penelitian ................................................................................. 42

1. Uji Validitas ................................................................................................... 42

2. Uji Reliabilitas ............................................................................................... 42

H. ................................................................................................................. T

eknik Pengolahan dan Analisis Data .................................................................... 43

1. ............................................................................................................ U

ji Asumsi Klasik ............................................................................................. 42

2. ............................................................................................................ P

engujian Hipotesis .......................................................................................... 45

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif ............................................................................................... 47

1. ............................................................................................................. D

ata Deskriptif ................................................................................................... 47

2. ............................................................................................................. S

tatistik Deskriptif ............................................................................................. 53

Page 14: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

B. Analisis dan Pengujian Aspek Penelitian ...................................................... 60

1. Uji Validitas ................................................................................................... 60

2. Uji Reliabilitas ............................................................................................... 64

C. Pengolahan dan Analisis Data .......................................................................... 65

1. Uji Autokorelasi ............................................................................................. 65

2. Uji Heteroskesdastisitas ................................................................................. 65

3. Uji Normalitas ................................................................................................ 65

4. Uji Linieritas .................................................................................................. 69

D. Pengujian Hipotesis ....................................................................................... 70

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 73

B. Keterbatasan…………………………….. ..................................................….. 73

C. Saran ................................................................................................................. 74

D. Implikasi ........................................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

IV.1 Jumlah Kuesioner yang Disebar, Kuesioner yang Kembali, dan

Kuesioner yang Dapat Dianalisis ................................................................... 49

IV.2 Jenis Kelamin Responden ................................................................................. 50

IV.3 Usia Responden ................................................................................................ 50

IV.4 Kegiatan Utama Bagian Responden ................................................................. 51

IV.5 Lama bekerja responden pada jabatan sekarang ................................................ 52

IV.6 Lama kekerja responden pada instansi .............................................................. 52

IV.7 Jumlah bawahan responden ............................................................................... 53

Page 16: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

IV.8 Komunikasi dan penejelasan Balanced Scorecard ........................................... 53

IV.9 Ukuran Keuangan .............................................................................................. 54

IV.10 Ukuran Pasien .................................................................................................. 55

IV.11 Ukuran Bisnis Internal ..................................................................................... 56

IV.12 Ukuran Pembelajaran dan Pertumbuhan ......................................................... 57

IV.13 Sikap Manajer .................................................................................................. 57

IV.14 Persepsi Manajer .............................................................................................. 58

IV.15 Motivasi Manajer ............................................................................................. 59

IV.16 Aktualisasi Sikap Manajer ............................................................................... 59

IV.17 Uji Validitas Balanced Scorecard .................................................................... 60

IV. 18 Uji Validitas Kinerja Manajerial .................................................................... 62

IV.19 Uji Validitas Kedua Kinerja Manajerial .......................................................... 63

IV.20 Uji Reabilitas Balanced Scorecard .................................................................. 64

IV.21 Uji Reliabilitas Kinerja Manajerial .................................................................. 64

IV.22 Uji Autokorelasi............................................................................................... 65

IV.23 Uji Normalitas ................................................................................................. 69

IV.24 Uji Linieritas .................................................................................................... 69

IV.25 Uji Hipotesis .................................................................................................... 70

IV.26 Uji Hipotesis .................................................................................................... 71

IV.27 Uji Hipotesis .................................................................................................... 71

Page 17: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

II.1 Kerangka Kerja Balanced Scorecard .................................................................. 11

II.2 Kerangka Pikir Penelitian.................................................................................... 33

III.1 Model Hipotesis ................................................................................................. 46

IV.1 Uji Heteroskedastisitas ..................................................................................... 66

IV.2 Uji Normalitas .................................................................................................. 67

IV.3 Uji Normalitas ................................................................................................... 68

Page 18: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ABSTRAKSI

PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

(Studi Empiris pada Rumah Sakit Islam se-Eks Karesidenan Surakarta)

NOVI EKA RAHMAWATI NIM. F0307017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan balanced scorecard terhadap kinerja manajerial berbasis manajemen syariah. Populasi dalam penelitian ini adalah manajer rumah sakit Islam se-Eks Karesidenan Surakarta, sedangkan sampelnya adalah midlle manager rumah sakit Islam se-Eks Karesidenan Surakarta. Teknik pengambilan sampel ini dilakukan dengan cara purposive sampling. Pengujian instrumen penelitian menggunakan uji validitas, reliabilitas, serta pengujian asumsi klasik sebelum dilakukan pengujian hipotesis. Hasil penelitian ini adalah penerapan balanced scorecard perpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah belum adanya standar pengukuran manajemen syariah dan sampel belum menggunakn balanced scorecard secara maksimal.

Kata Kunci : balanced scorecard, kinerja manajerial, rumah sakit Islam.

Page 19: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ABSTRACT

THE EFFECTS OF BALANCED SCORECARD TOWARD MANAGERIAL PERFORMANCE

(An Empirical Study from Islamic Hospital in Surakarta)

NOVI EKA RAHMAWATI NIM. F0307017

This research objective is to provide empirical evidence of the effect of

balanced scorecard application toward managerial performance which based on sharia system. Population of this research is manager of Islamic hospital in Surakarta, however the sample is middle manager of Islamic hospital in Surakarta. The sampling method of this research instrument use validity, reliability, and classical assumptions before hypothesis test. The result is indicates balanced scorecard has positively influence the managerial performance. The limitation of this research is there is no standard in sharia management yet and the sample doesn’t use balanced scorecard effectively. Key words : balanced scorecard, managerial performance, Islamic hospital.

Page 20: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan era globalisasi yang sangat maju ini membuat sebuah

perusahaan harus mampu bertahan dan bersaing. Perubahan dan

perkembangan pesat dalam berbagai hal pun menuntut perusahaan untuk

selalu memperbaiki kinerjanya supaya dapat bersaing (Hui, 2010). Manajemen

yang baik dibutuhkan agar perusahaan mampu bertahan dan bersaing.

Manajemen yang baik itu dapat dicapai oleh perusahaan dengan cara

mengetahui dan mengevaluasi kinerjanya selama ini untuk perbaikan

selanjutnya (Burney dan Swanson, 2010). Cara yang tepat untuk mengetahui

dan mengevaluasi kinerjanya selama ini adalah dengan melakukan penilaian

kinerja. Adanya sistem pengukuran kinerja akan memungkinkan suatu

organisasi untuk merencanakan, mengukur dan mengendalikan kinerjanya

berdasarkan strategi yang telah dilaksanakan sebelumnya (Suprapto dkk,

2009).

Persaingan dalam menghadapi era globalisasi ini juga terjadi pada

rumah sakit. Adanya perubahan dalam berbagai bidang akan mendorong

permintaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang terutama

dilakukan oleh rumah sakit. Adanya permintaan ini membuat rumah sakit pun

berusaha untuk memperbaiki kinerjanya (Silva dan Prochnik, 2005).

Page 21: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (Undang-

Undang No. 44 tahun 2009). Selain itu dalam Undang-Undang No. 44 Tahun

2009 juga menyebutkan bahwa rumah sakit merupakan institusi pelayanan

kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi

oleh hal-hal seperti ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan

kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu untuk

meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat

sehingga terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Rumah sakit Islam merupakan rumah sakit yang didirikan dan

diselenggarakan berdasarkan ajaran Islam (Suwardi, 2006). Ramdjanberg

(2007) menyebutkan bahwa berdasarkan survei yang dilakukan terhadap

karakteristik rumah sakit Islam yang paling menonjol adalah pemisahan

departemen bagi laki-laki dan perempuan. Dalam suatu negara yang mayoritas

penduduknya muslim, keberadaan rumah sakit Islam sangat diperlukan

(www.anneahira.com).

Jacobalis (2000) dalam Romel (2005) mengatakan bahwa untuk

memenangkan persaingan maka rumah sakit harus memperhatikan mutu

karena hal tersebut merupakan faktor yang sangat penting. Undang-Undang

No. 44 tahun 2009 pun menganjurkan agar rumah sakit harus memiliki

srtuktur organisasi yang efektif, efisien, dan akuntabel serta adanya pemisahan

Page 22: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

antara pemilik dan pimpinan rumah sakit sehingga dapat tercipta good

governance.

Penilaian atau penilaian kinerja telah banyak dilakukan oleh penulis

terdahulu dan dianggap penting bagi pihak-pihak terkait. Penelitian itu antara

lain dilakukan oleh Brooman dan Brush (1993); Johnson et al, (1997),

Marcus et al, (2007). Dengan adanya penilaian kinerja maka suatu perusahaan

dapat menilai pencapaian tujuan dan sasarannya.

Penilaian kinerja selama ini lebih banyak yang hanya menggunakan

aspek keuangan, padahal aspek keuangan saja tidak cukup untuk menilai

kinerja sebuah perusahaan. Masih banyak faktor lain yang dapat digunkaan

untuk mengukur kinerja sebuah perusahaan. Banker et al (2000) mengatakan

bahwa pengukuran kinerja yang tidak hanya menggunakan aspek keuangan

akan memberikan dampak jangka panjang yang lebih baik.

Balanced scorecard hadir sebagai konsep penilaian kinerja yang tidak

hanya menggunakan aspek keuangan (Atkinson, 2006). Balanced scorecard

memperluas ukuran kinerja yang selama ini sering digunakan. Menurut sistem

penilaian ini, sebuah perusahaan dapat diukur kinerjanya dengan

menggunakan empat aspek yaitu keuangan, pelanggan, bisnis internal, serta

inovasi dan pembelajaran (Atkinson, 2006; Tayler, 2010). Balanced scorecard

bukan suatu sistem yang mampu untuk membuat sebuah strategi melainkan

sistem yang mampu menerjemahkan strategi yang ada untuk diukur dengan

menggunakan aspek-aspek tersebut (Tayler, 2010).

Page 23: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Beberapa peneliti terdahulu melakukan penelitian terkait dengan

pengaruh penerapan balanced scorecard terhadap kinerja manajer. Decoene

(2006) melakukan penelitian terhadap pengaruh strategi balanced scorecard

terhadap kinerja manajer tingkat menengah di sebuah perusahaan swasta.

Hasil dari penelitian itu menjelaskan bahwa penerapan balanced scorecard

memberikan motivasi yang positif tehadap kinerja manajer. Greatbanks (2008)

juga melakukan penelitian sejenis yaitu tentang pengaruh balanced scorecard

pada sektor publik. Hasil dari penelitian itu dapat diambil kesimpulan bahwa

penggunaan balanced scorecard berpengaruh baik terhadap perusahaan

karena kinerja karyawan lebih fokus sesuai tujuan yang ditetapkan.

Di Indonesia juga ada penelitian yang sejenis. Lestari (2008) yang

melakukan penelitian tentang pengaruh penerapan balanced scorecard

terhadap kinerja manajer pada suatu perusahaan swasta di Indonesia. Hasil

dari penelitian itu adalah ada pengaruh yang positif dan signifikansi antara

penerapan balanced scorecard terhadap kinerja manajer.

Balanced scorecard tidak hanya digunakan di perusahaan-perusahaan

saja, tetapi bisa diterapkan di rumah sakit (Silva dan Prochnik, 2005; Chen et

al, 2006). Rumah sakit dapat dikatakan sebagai perusahaan dalam bidang jasa

yang memberikan pelayanan kesehatan. Rumah sakit mempunyai banyak

aktivitas yang dilakukan dimana aktivitas itu dilakukan oleh petugas medik,

paramedik, maupun non-medik (Silva dan Prochnik, 2005; Chen et al, 2006).

Aktivitas yang dilakukan tersebut sangat membutuhkan sebuah manajemen

Page 24: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

yang baik agar tercapai sebuah sistem yang baik sesuai dengan visi dan

misinya.

Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara

balanced scorecard dengan kinerja manajerial karena balanced scorecard

merupakan salah satu alat ukur dari kinerja manajerial sehingga dapat memacu

kinerja manajer untuk semakin baik (Gurd dan Gao, 2007). Pada penelitian

lain, balanced scorecard dapat digunakan untuk mengetahui masalah dan

menemukan peluang untuk peningkatan kinerja. Balanced scorecard juga

dapat menunjukkan kinerja yang dimiliki sebuah rumah sakit (Chen et al,

2006).

Penelitian mengenai balanced scorecard dan kinerja manajerial di

rumah sakit pernah dilakukan di Indonesia seperti Romel (2005) dan Nimphar

(2008). Namun, penelitian sejenis pada rumah sakit Islam di Indonesia masih

jarang sehingga penulis mencoba melakukan penelitian ini dengan mengacu

pada penelitian Lestari (2008). Penelitian pada sektor perusahaan swasta ini

menunjukkan hasil bahwa penerapan balanced scorecard sebagai penilaian

kinerja mempengaruhi kinerja manajerial. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya adalah populasi dan sampel yang berbeda.

Penulis memilih melakukan penelitian pada rumah sakit karena rumah

sakit mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat sebagai

penyedia pelayanan kesehatan (Undang-Undang no 4 Tahun 2009). Pemilihan

rumah sakit Islam karena sebagai negara yang penduduknya mayoritas muslim

Page 25: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

maka keberadaan rumah sakit Islam di Indonesia sangat dibutuhkan oleh

masyarakat (www.anneahira.com).

Berdasar latar belakang tersebut maka penulis ingin mengadakan

penelitian tentang pengaruh penerapan penilaian kinerja balanced scorecard

terhadap kinerja manajerial pada sektor rumah sakit Islam yang berjudul

”PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP

KINERJA MANAJERIAL”.

B. Perumusan Masalah

Penilaian kinerja dengan menggunakan balanced scorecard memiliki

kelebihan dibanding penilaian kinerja yang lain karena menggunakan berbagai

aspek sehingga dinilai efektif digunakan dalam menilai kinerja perusahaan.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dari penelitian ini

adalah ”Apakah penerapan balanced scorecard berpengaruh terhadap kinerja

manajerial?”

C. Pembatasan Masalah

Penulis membuat batasan masalah ini untuk mempermudah fokus pada

bahasan yang diteliti. Pembatasan masalah ini adalah penulis melakukan

telaah terhadap kinerja manajerial dari perilaku kerjanya dalam perpektif

balanced scorecard tanpa membahas secara mendalam tentang isi dari

balanced scorecard.

Page 26: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan

balanced scorecard berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat seperti berikut

ini.

1. Bagi penulis

Penulis dapat mengetahui lebih lanjut mengenai balanced scorecard

sebgai suatu sistem penilaian kinerja perusahaan.

2. Bagi rumah sakit Islam

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan evaluasi kinerja selama ini dan

mampu mendorong ke arah perkembangan yang semakin baik.

3. Bagi pembaca

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan wawasan bagi para

pembaca tentang penggunaan balanced scorecard sebagai penilaian

kinerja perusahaan dan memungkinkan adanya penelitian lanjut dalam hal

bidang yang sama.

F. Sistematika Penelitian

Penelitian dalam penelitian ini disusun secara teratur dalam bab per

bab. Masing-masing bab dibagi menjadi beberapa subbab dengan tujuan

memudahkan pembahasan dan pembaca dalam memahami penelitian ini.

Penelitian dalam penelitian ini disajikan dalam sistematika sebagai berikut ini.

Page 27: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB I : Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat peneitian, dan

sistematika penelitian.

BAB II : Landasan Teori

Bab ini berisi tentang teori-teori mengenai definisi pengaruh dan

penerapan, balanced scorecard, penilaian kinerja, kinerja manajer,

hubungan antara penerapan balanced scorecard dengan kinerja

manajer, rumah sakit Islam, serta pengembangan hipotesis.

BAB III : Metode Penelitian

Bab ini berisi tentang kerangka pendekatan dan metode yang

digunakan dalam penelitian, meliputi subjek penelitian, metode yang

digunakan dalam memilih dan menggumpulkan data penelitian,

penilaian serta metode statistik yang digunakan dalam menganalisis

data.

BAB IV: Analisis Data

Bab ini berisi uraian tentang analisis deskripsi statistik mengenai

sampel penelitian, penelitian, data identitas responden, variabel-

variabel penelitian, dan pengujian-pengujian yang dilakukan dalam

penelitian ini.

BAB V : Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan yang didapat dari masalah yang diteliti,

keterbatasan, saran-saran, serta implikasinya.

Page 28: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Konsep Pengaruh dan Penerapan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) definisi pengaruh

adalah “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut

membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang”. Definisi

penerapan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) adalah “proses,

cara, perbuatan menerapkan”. Berdasarkan definisi tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa pengaruh penerapan adalah daya yang timbul karena

adanya tindakan sesuatu terhadap sesuatu yang menjadi tujuannya.

2. Balanced Scorecard

a. Definisi Balanced Scorecard

Definisi balanced scorecard menurut Kaplan dan Norton

(1996) adalah suatu kerangka kerja baru untuk mengintegrasikan

berbagai ukuran yang diturunkan dari strategi perusahaan. Balanced

scorecard tidak hanya menggunakan ukuran kinerja keuangan masa

lalu, tetapi juga memperkenalkan pendorong kinerja masa depan.

Pendorong kinerja yang dimaksud adalah perspektif pelanggan,

proses bisnis internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan yang

diturunkan dari proses penerjemahan strategi perusahaan yang

Page 29: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

dilaksanakan secara eksplisit dan ketat ke dalam berbagai tujuan dan

ukuran yang nyata.

Balanced scorecard memberi para eksekutif perusahaan

suatu kerangka kerja yang komprehensif untuk menerjemahkan visi

dan strategi perusahaan ke dalam seperangkat ukuran kinerja yang

terpadu. Telah banyak perusahaan yang mengadopsi pernyataan misi

dalam rangka mengkomunikasikan misi kepada semua pekerja

(Kaplan dan Norton, 1996).

b. Konsep Balanced Scorecard

Balanced scorecard menerjemahkan misi dan strategi ke

dalam berbagai tujuan dan ukuran. Berbagai tujuan dan ukuran

tersebut tersusun ke dalam empat perspektif yaitu keuangan,

pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan

pertumbuhan. Scorecard memberikan kerangka kerja, bahasa, untuk

mengkomunikasikan misi dan strategi. Selain itu scorecard juga

menggunakan penilaian untuk memberi informasi kepada para

pekerja tentang faktor yang mendorong keberhasilan saat ini dan

yang akan datang. Keempat perspektif ini member keseimbangan

antara tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang, antara hasil

yang diinginkan dengan faktor pendorongnya, dan antara ukuran

objektif dengan ukuran subjektif (Kaplan dan Norton, 1996).

Kaplan dan Norton (1996) menyatakan bahwa balanced

scorecard tidak hanya penilaian taktis yang operasional, tetapi

Page 30: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

balanced scorecard merupakan sebuah sistem manajemen strategis.

Balanced scorecard dapat digunakan untuk menghasilkan berbagai

proses manajemen yang penting seperti pada gambar berikut ini.

Gambar II.1

Kerangka Kerja Balanced Scorecard

c. Perspektif Balanced Scorecard

1). Perspektif Keuangan

Tujuan keuangan tetap mendapat perhatian dalam balanced

scorecard. Hal ini dikarenakan tujuan keuangan merupakan hasil

sebab akibat dari setiap ukuran yang diambil. Dalam perspektif

keuangan ukuran yang ditetapkan tidak hanya untuk

mengevaluasi keberhasilan jangka panjang tetapi juga faktor-

faktor yang mendukungnya. Setiap tahap siklus bisnis

Page 31: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

dimungkinkan memiliki tujuan keuangan yang berbeda-beda.

Kaplan dan Norton (1996) mengategorikan tujuan keuangan

dalam tahap siklus bisnis sebagai berikut ini.

a). Growth (Bertumbuh)

Tujuan keuangan dalam tahap ini adalah persentase

tingkat pertumbuhan pendapatan dan penjualan di berbagai

sasaran. Dalam tahap ini biasanya beroperasi pada arus kas

yang negatif dengan tingkat pengembalian investasi yang

rendah.

b). Sustain (Bertahan)

Dalam tahap ini tujuan keuangan berubah menjadi

tujuan yang terkait dengan profitabilitas. Ukuran yang

digunakan dalam tahap ini lebih kepada laba akuntansi

seperti laba operasi dan marjin kotor, serta menganggap

bahwa investasi yang ada telah bersifat tetap.

c). Harvest (Menuai)

Tujuan keuangan utama dalam tahap ini adalah

memaksimalkan pengembalian arus kas, yaitu arus kas

operasi dan penghematan kebutuhan modal kerja. Pada tahap

ini tidak lagi membutuhkan investasi yang besar karena

investasi yang dibutuhkan cukup hanya untuk pemeliharaan

peralatan dan kapabilitas.

Page 32: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

2). Perspektif Pelanggan

Perusahaan yang tahu kebutuhan pelanggannya akan

lebih mampu bersaing dengan para pesaingnya. Kinerja

keuangan jangka panjang yang baik dapat diperoleh dengan

memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggannya. Kaplan

dan Norton (1996) memberikan gambaran aspek yang dapat

digunakan dalam penilaian perspektif pelanggan, yaitu:

a). Pangsa Pasar

Pangsa pasar menggambarkan cakupan bisnis yang

ditawarkan oleh sebuah perusahaan di lingkup tertentu.

Pangsa pasar dapat meliputi volume produk yang dijual atau

pelanggan yang menjadi sasaran.

b). Retensi Pelanggan

Retensi pelanggan menggambarkan besar kecilnya

kemampuan perusahaan mempertahankan pelanggannya

terhadap produknya.

c). Akuisisi Pelanggan

Akuisisi pelanggan menggambarkan besar kecilnya

perusahaan mampu menarik pelanggan barunya.

d). Kepuasan pelanggan

Kepuasan pelanggan menggambarkan tingkat

kepuasan pelanggan terhadap produk dan pelayanan yang

diberikan.

Page 33: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

e). Profitabilitas Pelanggan

Profitabilitas menggambarkan keuntungan bersih

yang diperoleh dari pelanggan.

3). Perspektif Bisnis Internal

Dalam perspektif ini para manajer mengidentifikasikan

proses-proses yang penting yang berkaitan dengan bisnis internal

seperti inovasi, mengenali kebutuhan pelanggan, proses operasi,

menyampaikan produk kepada pelanggan, dan memberikan

layanan purna jual. Kaplan dan Norton (1996) menyebutkan ada

tiga proses bisnis utama, yaitu sebagai berikut ini.

a). Inovasi

Dalam tahap ini sebuah perusahaan melakukan

penelitian mengenai produk-produk yang diinginkan oleh

pelanggan dan kemudian menciptakan produk tersebut.

b). Operasi

Dalam tahap ini produk yang dihasilkan diberikan

kepada pelanggan dengan memperhatikan pelaksanaan

operasi dan penghematan biaya.

c). Layanan Purna Jual

Layanan purna jual merupakan tahap akhir dalam

perspektif ini, di mana setelah produk diberikan kepada

pelanggan masih ada pelayanan kepada pelanggan dalam

beberapa bentuk.

Page 34: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

4). Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Tujuan yang tertuang dalam perspektif ini adalah

mendorong ketiga perspektif lainnya mendapatkan hasil yang

baik. Kaplan dan Norton (1996) menyatakan bahwa dalam

perspektif ini ada tiga kategori utama yaitu sebagai berikut ini.

a). Kapabilitas Pekerja

Kapabilitas pekerja dapat diukur dengan kepuasan

pekerja, retensi pekerja, dan produktivitas pekerja.

Peningkatan kapabilitas pekerja dapat dilakukan dengan

senantiasa berpedoman dengan standar proses internal dan

tanggapan kepada pelanggan yang telah dilaksanakan.

b). Kapabilitas Sistem Informasi

Sebuah perusahaan yang ingin mampu bersaing dengan

para pesaingnya harus mempunyai kemampuan mendapatkan

informasi yang baik terkait dengan pelanggan mengenai

kebutuhan para pelanggan sehingga dapat memenuhi

kebutuhan tersebut.

c). Motivasi, Pemberdayaan, dan Keselarasan

Meskipun perusahaan mempunyai kapabilitas pekerja

yang baik serta tercukupinya kebutuhan informasi, tidak

akan membuat perusahaan itu mencapai hasil yang baik

tanpa adanya motivasi mereka untuk bertindak demi

Page 35: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

kepentingan perusahaan, atau tanpa adanya kebebasan

pekerja dalam mengambil keputusan serta tindakan.

d. Keunggulan Balanced Scorecard

Mulyadi (2007) menyatakan bahwa keunggulan balanced

scorecard terdiri dari dua aspek sebagai berikut ini.

1). Meningkatkan Kualitas Perencanaan Secara Signifikan

Balanced scorecard mampu meningkatkan kualitas

perencanaan dengan menjadikan perencanaan strategi menjadi

tiga tahap yang terpisah dan terpadu. Tiga tahapan tersebut: (a)

sistem perumusan strategi, (b) sistem perencanaan strategik, dan

(c) sistem penyusunan program. Selain itu balanced scorecard

mempunyai keunggulan dibanding manajemen tradisional.

Keunggulan itu karena pendekatan yang digunakan dalam

balanced scorecard mampu menghasilkan rencana strategik

dengan karakteristik sebagai berikut ini.

a). Komprehensif

Balanced scorecard memberikan tambahan cakupan

perpektif yang digunakan dalam perencanaan strategik.

Adanya tambahan tersebut memberikan manfaat yaitu kinerja

keuangan yang dihasilkan dapat berlipat ganda dalam jangka

waktu panjang dan membuat perusahaan mampu memasuki

dunia bisnis yang lebih kompleks.

Page 36: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

b). Koheren

Dalam menjalankan manajemen strategik, balanced

scorecard mengharuskan personel membangun hubungan

sebab akibat diantara berbagai sasaran strategik yang

dihasilkan dari perencanaan strategik. Dengan adanya

kekoherenan ini akan menjanjikan pelipatgandaan kinerja

keuangan dalam jangka panjang.

c). Berimbang

Balanced scorecard mampu memberikan keseimbangan

dalam sasaran starategik yang dihasilkan oleh sistem

perencanaan strategik. Hal ini sangat penting dalam

pencapaian kinerja keuangan yang berkesinambungan.

d). Terukur

Pespektif nonkeuangan merupakan perspektif yang sulit

diukur. Namun dengan pendekatan balanced scorecard

ketiga perspektif nonkeuangan tersebut dapat ditentukan

ukuranya sehingga memudahkan dalam pengelolaannya.

2). Meningkatkan kualitas pengelolaan kinerja personel

Tujuan pengelolaan kinerja personel adalah untuk

meningkatkan akuntanbilitas personel dalam memanfaatkan

berbagai sumber daya dalam mewujudkan visi dan misi

perusahaan. Tahapan pengelolaan kinerja personel adalah sebagai

berikut :

Page 37: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

a). Perencaan kinerja yang akan dicapai oleh perusahaan,

b). Penerapan peran dan kompetensi inti personel,

c). Pendesainan sistem pengharagaan berbasis kinerja,

d). Penilaian dan penilaian kinerja personel,

e). Pendistribusian penghargaan berbasis hasil penilaian dan

penilaian kinerja personel.

e. Balanced Scorecard pada Rumah Sakit

Balanced scorecard pada rumah sakit masih dalam masa

pertumbuhan (Rahmawati, 2010). Silva dan Prochnik (2005) melakukan

survei tentang tantangan dalam menerapkan balanced scorecard di

rumah sakit. Romel (2005) melakukan studi kasus tentang pengukuran

kinerja suatu rumah sakit dengan menggunakan balanced scorecard dan

menyatakan bahwa apabila diukur dengan menggunakan balanced

scorecard, kinerja rumah sakit tersebut telah baik. Penelitian lain tentang

balanced scorecard di rumah sakit antara lain telah dilakukan oleh

Tamtama (2006), Frenny (2009), Romel (2005), Nimphar (2008), Silva

dan Prochnik (2005), Chen et al (2006), Suprapto dkk (2009), dan

Rahmawati (2010).

3. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja menurut Mulyadi (2007) adalah “penentuan

secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian

organisasi, dan personelnya, berdasarkan sasaran strategik, standar, dan

kriteria yang ditetapkan sebelumnya.”

Page 38: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Tujuan Penilaian Kinerja menurut Robbins (1999) adalah sebagai

berikut:

a. penilaian kinerja digunakan sebagai pengambilan keputusan personalia

secara umum,

b. penilaian kinerja memberikan penjelasan tentang pelatihan dan

pengembangan yang dibutuhkan oleh perusahaan,

c. penilaian kinerja dapat dijadikan sebagai kriteria dalam seleksi dan

pengembangan karyawan,

d. penilaian kinerja dapat dijadikan sebagi umpan balik sebagai

pendangan tentang kinerja yang telah dilakukan,

e. penialain kinerja dapat dijadikan sebagi dasar dalam memberikan

penghargaan,

Berdasarkan definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

tujuan dari penilaian kinerja adalah untuk mengevaluasi tindakan dari

masing-masing personel berdasarkan tujuan yang diinginkan oleh

perusahaan. Kinerja dapat diukur dengan melihat apakah tujuan-tujuan

yang ingin dicapai oleh perusahaan telah tercapai.

Menurut Mulyadi (2007) manfaat penilaian kinerja bagi perusahan

adalah sebagai berikut:

a. mengelola operasi perusahaan dengan efektif dan efisien melalui

pemberian motivasi kepada personel secara maksimal,

b. membantu pengambilan keputusan tentang hal-hal yang berkaitan

dengan penghargaan personel,

Page 39: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

c. mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan denagn personel mulai dari

kebutuhan pelatihan dan pengembangan personel sampai pada kreteria

sleksi dan evaluasi,

d. menyediakan dasar pendistribusian penghargaan,

4. Kinerja Manajer

a. Definisi Kinerja

Kinerja menurut Muyadi (2007) adalah keberhasilan

personel, tim, atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran

startegis yang diterapkan sebelumnya dengan perilaku yang

diharapkan. Jadi dapat dikatakan sebagai hasil dari tindakan atau

pelaksanaan kerja individu dalam menjalankan tugasnya di suatu

perusahaan.

b. Kinerja Manajer

Robbins (1999) menyatakan bahwa manajer adalah seorang

anggota organisasi yang memadukan dan mengkoordinasikan

pekerjaan orang-orang lain.

Tingkatan manajer dapat dibagi menjadi tiga (Robbins,

1999), yaitu sebagai beikut ini.

a. Manajer lini pertama, yaitu tingakatan manajer tingkat paling

rendah yang biasanya disebut penyelia.

b. Manajer menengah, yaitu tingkatan manajer yang mencakup

semua tingkatan antara manajer tingkat lini pertama sampai

manajer puncak.

Page 40: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

c. Manajer puncak, yaitu penanggung jawab atas pengambilan

keputusan seluruh organisasi tersebut.

Dari definisi kinerja dan manajer di atas maka dapat diambil

kesimpulan bahwa kinerja manajerial merupakan hasil kerja atau

tindakan individu dalam tingkatan manajer-manajer atau manajerial.

5. Hubungan Penerapan Balanced Scorecard dengan Kinerja Manajer

Pengukuran kinerja terdahulu dengan sekarang telah mengalami

perubahan. Pengukuran kinerja sekarang tidak hanya memperhatikan

ukuran kinerja keuangan saja. Pengukuran kinerja dengan hanya

menggunakan kinerja keuangan dirasakan mempunyai banyak

kelemahan. Selain hanya untuk jangka pendek, pengukuran hanya

dengan menggunakan kinerja keuangan juga menimbulkan adanya

ketidakselaran dengan tujuan perusahaan.

Munculnya sistem pengukuran kinerja denagn konsep balanced

scorecard yang diperkenalkan oleh Kaplan dan Norton telah membawa

banyaj manfaat bagi perusahaan. Pengukuran kinerja dengan

menggunakan balanced scorecard dinilai lebih baik karena

mengikutsertakan faktor lain selain keuangan, seperti proses bisnis

internal, pelanggan, dan inovasi.

Dengan menggunakan balanced scorecard maka para manajer

akan lebih dapat menilai kinerjanya dengan tepat dalam berbagai

perspektif yang ada di balanced scorecard. Kelebihan tersebut membuat

Page 41: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

kinerja manajer semakin membaik karena mereka lebih mudah

mengukur kinerjanya.

6. Kelembagaan Syariah

Definisi kelembagaan menurut North (1900) dalam Nawawi

(2009) adalah aturan baik formal maupun konvensional informal, serta

tata perilaku (codes of behavior), yang mengatur larangan (prohibition)

dan persyaratan (conditional mission). Kelembagaan syariah mencakup

kondisi yang harus dipenuhi atau kewajiban dan kondisi yang harus

ditinggalkan atau larangan dalam sistem ekonomi menurut Nawawi

(2009).

a. Konsep Dasar Ekonomi Kelembagaan Syariah

Keberhasilan dalam sebuah aktivitas ditentukan oleh

kekuatan yang terbangun dari kebersamaan. Kebersamaan itu ada

bila saling menghargai peran dan profesi masing-masing orang, dan

orang yang saling menghargai itu berpedoman dengan aturan. Pada

suatu kegiatan ekonomi, aturan kelembagaan akan menentukan

seberapa efisien hasil ekonomi yang didapatkan sekaligus akan

menentukan seberapa besar distribusi ekonomi yang akan diperoleh

oleh masing-masing partisipan. Dalam jangka waktu tertentu,

pencapaian ekonomi yang diperoleh partisipannya akan menetukan

pandangan terhadap aturan main yang digunakan selama ini. Aturan

main berinteraksi dalam perekonomian yang mendasari dari ekonomi

Page 42: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

kelembagaan syariah adalah bersumber dari Al-Quran dan Al-Hadish

dan Ijma’ para ulama (Nawawi, 2009).

b. Kondisi yang Harus Dilaksanakan dalam Kelembagaan Islam

Nawawi (2009) menjelaskan bahwa alam perekonomian

kelembagaan syariah, beberapa hal yan harus dipenuhi atau

kewajiban yang harus ditaati oleh pelakunya yaitu sebagai berikut

ini.

1). Kebebasan dalam Berekonomi

Kebebasan dalam berekonomi dibedakan menjadi dua

hal, yaitu kebebasan eksistensial yang berkaitan dengan

kemampuan seseorang untuk menentukan tindakan sendiri yang

terfokus pada penentuan untuk apa bukan dari apa dan kebebasan

sosial yang menekankan kebebasan dari apa atau siapa.

Kebebasan yang pertama berwujud positif dan disengaja,

sedangkan kebebasan kedua berwujud negatif karena seseorang

disebut bebas apabila kemungkinan-kemungkinannya bertindak

tidak dibatasi oleh orang lain.

Kebebasan dalam ekonomi Islam dapat dibedakan dalam

beberapa kategori. Kebebasan itu adalah kebebasan dalam

berinteraksi, kebebasan dalam berproduksi, kebebasan dalam

berbelanja, memiliki dan mengkonsumsi, kebebasan dalam

memilih, melanjutkan atau membatalkan dalam transaksi, dan

kebebasan dalam menentukan harga barang. Meskipun Islam

Page 43: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

memberikan kebebasan dalam ekonomi, tetapi ada pengontrolnya

yaitu Al-Quran dan As-Sunnah.

2). Keseimbangan Hak Individu dan Kolektif

Konsep keseimbangan merupakan karakteristik dasar

ekonomi Islam. Perwujudan keseimbangan kepemilikan manusia

salah satunya adalah adanya kepemilikan publik sebagai

penyeimbang kepemilikan individu. Kepemilikan publik

merupakan kepemilikan yang secara asal telah ditentukan oleh

syar’i. Asas dan pijakan kepemilikan publik terletak pada

kemaslahatan bersama.

3). Berorientasi pada kemaslahatan dan manfaat

Hal terpenting dalam kehidupan ekonomi adalah

kemaslahatan dan kemanfaat bagi individu dan masyarakat.

Kemasalahatan individu tidak boleh dikorbankan demi

kemasalahatan bersama, begitu juga sebaliknya. Sebuah instutusi

diperlukan untuk mengatur dan menjaga kemaslahatan dan

kemanfaatan masyarakat.

4). Etika ekonomi dan bisnis

Berkaitan dengan etika ekonomi dan bisnis, Al Ghazali,

Qardawi (1997), (Chapra, 2001) dalam Nawawi (2009)

mengemukakan mengenai etika ekonomi pada umumnya. Prinsip

etika antara lain prinsip otonomi, prinsip kejujuran, prinsip tidak

Page 44: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

berbuat jahat dan prinsip berbuat baik, serta prinsip hormat pada

diri sendiri

5). Keadilan berbisnis

Adil pada hakikatnya adalah bahwa seseorang

memberikan kepada diri dan orang lain apa yang menjadi

haknya. Wujud keadilan dalam ekonomi setidaknya terkait

dengan empat hal, yaitu keadilan tukar-menukar, keadilan

distributif, keadilan sosial, dan keadilan hukum.

c. Beberapa Kondisi yang Ditinggalkan

Dalam melakukan kegiatan ekonomi bisnis dan investasi,

Allah SWT dan Rasul-Nya memberikan petunjuk dan rambu-rambu

pokok yang harus ditnggalkan oleh setiap muslim yang beriman. Hal

tersebut diungkapkan Satrio (2005) dalam Nawawi (2009) sebagai

berikut ini.

1). Terbebas dari unsur riba

Riba merupakan kelebihan yang tidak ada padanan

pengganti yang tidak dibenarkan syariah yang disyaratkan oleh

salah satu dari dua orang yang berakad.

2). Terhindar dari unsur gharar

Gharar merupakan sesuatu yang bersifat tidak pasti. Jual

beli gharar berarti dalam jual beli tersebut mengandung unsur

ketidaktahuan atau ketidakpastian antara dua pihak yang

bertransaksi.

Page 45: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

3). Terhindar dari unsur judi.

Judi merupakan bentuk objek yang diartikan sebagai

tempat untuk memudahkan sesuatu. Dikatakan memudahkan

sesuatu karena seseorang yang seharusnya menempuh jalan yang

susah payah akan tetapi mencari jalan pintas dengan harapan

dapat mencapai apa yang dikehendaki, walaupun jalan pintas

tersebut bertentangan dengan nilai syariah.

4). Terhindar dari unsur haram

Kaidah ushul fiqh haram mendefinisikan haram sebagai

sesuatu yang disediakan hukuman bagi yang melakukan dan

disediakan pahala bagi yang meninggalkan karena diniatkan

untuk menjalankan syariatnya.

5). Terhindar dari unsur syubhat .

Syubhat dalam termonologi syariah diartikan suatu

perkara yang tercampur (antara halal dan haram), akan tetapi

tidak diketahui secara pasti apakah ia sesuatu yang halal atau

haram dan apakah ia hak ataukah batil.

d. Implementasi Ekonomi Kelembagaan Syariah

Implementasi ekonomi kelembagaan syariah selalu

menciptakan keseimbagan sistem ekonomi yang mengedepankan

masalah jasmani dan rohani atau kebaikan di dunia dan kebaikan di

akhirat.

Page 46: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

7. Manajemen Syariah

Manajemen syariah menurut Didin dan Hendri (2003) dalam

Fauzan (2009) terjadi apabila manajemen tersebut telah melaksanakan

hal-hal berikut ini. Pertama, manajemen ini mementingkan perilaku yang

terkait dengan nilai-nilai keimanan dan ketauhidan. Kedua, manajemen

syariah pun mementingkan adanya struktur organisasi. Hal ini

menjelaskan bahwa dalam mengatur dunia, peranan manusi tidak akan

sama. Ketiga, manajemen syariah membahas soal sistem. Sistem ini

disusun agar perilaku pelaku di dalamnya berjalan dengan baik. Sistem

ini berkaitan dengan perencanaan, organisasi dan kontrol, Islam pun

telah mengajarkan jauh sebelum adanya konsep itu lahir, yang dipelajari

sebagai manajemen ala barat.

Karebet dan Yusanto (2002) dalam Fauzan (2009), syari’ah

memandang manajemen dari dua sisi, yaitu manajemen sebagai ilmu dan

manajemen sebagai aktivitas. Sebagai ilmu, manajemen dipandang

sebagai salah satu dari ilmu umum yang lahir berdasarkan fakta empiris

yang tidak berkaitan dengan nilai, peradaban (hadharah) manapun.

Namun sebagai aktivitas, maka manajemen dipandang sebagai sebuah

amal yang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT,

sehingga ia harus terikat pada aturan syara’, nilai dan hadharah Islam.

Manajemen Islami (syariah) berpijak pada aqidah Islam karena aqidah

Islam merupakan dasar Ilmu pengetahuan.

Page 47: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

8. Rumah Sakit Islam

a. Pengertian Rumah Sakit Islam

Menurut Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 rumah sakit

adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan

pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Keberadaan rumah sakit Islam bukanlah sebuah konsep yang

baru. Rumah sakit Islam telah ada sejak masa kekhalifahan Harun Al

Rasyid (786 - 809 M) di Bahgdad, Irak. Pada masa itulah rumah

sakit Islam pertma kali didirikan kemudian disusul olah rumah sakit

Islam lainnya. Rumah sakit Islam merupakan rumah sakit yang

diselenggarakan berdasarkan ajaran Islam. Pelaksanaan rumah sakit

Islam tidak hanya sekedar pemberian nama-nama Islam pada rumah

sakit atau pun ruangannya. Selain manajemennya yang mewajibkan

pengenaan pakaian yang sesuai syarah bagi karyawannya, tetapi

pelaksanaan rumah sakit Islam mempunyai makna yang luas dengan

melaksanakan ajaran Islam mulai sejak rumah sakit Islam itu

didirikan sampai dengan pelaksanaannya (Suwardi, 2006).

b. Karakteristik Rumah Sakit Islam (www.anneahira.com)

1). Melayani semua orang tanpa membeda-bedakan latar belakang,

termasuk latar belakang agama.

Rumah sakit Islam melayani pasien dengan latar belakang

apa pun, meskipun pasien tersebut bukan beragama Islam.

Page 48: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

2). Memisahkan pasien perempuan dan laki-laki.

Pada rumah sakit Islam antara pasien perempuan dan

laki-laki dipisah ditempatkan dalam ruang yang terpisah baik

rawat jalan maupun rawat inap.

3). Pasien perempuan dirawat oleh perawat perempuan, sementara

pasien laki-laki dirawat oleh perawat laki-laki.

Perawat merupakan tenaga medis yang paling sering

berhubungan dengan paien sehingga dilakukan pemisahan, yaitu

perawat perempuan menangani pasien perempuan dan pasien

laki-laki menangani pasien laki-laki.

4). Menyediakan fasilitas shalat, termasuk air bersih untuk

berwudhu.

Pada rumah sakit Islam telah suatu keharusan bahwa

dalam pemberian fasilitas ibadah harus memadai terutama untuk

keperluan ibadah. Selain itu terdapat rohaniawan yang bertugas

memberikan doa-doa dan adanya pengajian rutin.

5). Menerapkan seleksi ketat dalam pengadaan dokter.

Seleksi yang ketat terhadap calon dokter sangat penting

supaya dokter yang diperoleh benar-benar dokter yang

berkualitas.

Page 49: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

6). Menjadi tempat belajar mengenai ilmu kesehatan dan

kedokteran.

Selain memberikan pelayanan terhadap pasien, rumah

sakit Islam juga memberikan pelayanan pendidikan mengenai

kesehatan dan kedokteran.

7). Tidak mematok biaya.

Dana rumah sakit Islam berasal dari dana wakaf sehingga

penggunaannya pun diperuntukkan bagi masyarakat secara

maksimal.

B. Peneliti Terdahulu

Lestari (2008) melakukan penelitian mengenai pengaruh balanced

scorecard terhadap kinerja manajerial pada perusahaan swasta. Sampel dalam

penelitian tersebut adalah manajer perusahaan. Variabel yang digunakan

adalah balanced scorecard dan kinerja manajerial. Variabel balanced

scorecard meliputi empat perspektif yaitu keuangan, perspektif pelanggan,

perspektif bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

Variabel kinerja manajerial diwakili oleh sikap manajer, persepsi manajer,

motivasi manajer, dan aktualisasi sikap manajer. Hasil dari penelitian tersebut

menyebautkan bahwa balanced scorecard mempunyai pengaruh positif

terhadap kinerja manajerial.

Greatbank dan Tapp (2007) melakukan penelitian mengenai pengaruh

penerapan balanced scorecard pada instansi pemerintah. Penelitian ini

dilakukan dengan cara melakukan wawancara dan analisis dokumen untuk

Page 50: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

mengetahui dampak balanced scorecard tersebut. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa dengan penggunaan balanced scorecard membuat

karyawan lebih memahami tugas-tugas mereka dan peraturan yang ada

sehingga prestasi kinerja meningkat.

O’Connor (2005) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja seorang manajer. Faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja manajer tersebut antara lain adalah motivasi untuk berprestasi,

komitmen anggota, status, identitas individu, hasil yang dicapai, ukuran

kelompok, dan perbedaan aturan anggota.

Analoui dan Karami (2001) melakukan penelitian tentang persepsi

manajer dalam memahami dan menganalisis lingkungan pada industri

elektronika di Inggris. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat

hubungan signifikan antara persepsi manajer dengan kesuksesan kinerja

perusahaan.

Crossman dan Zaki (2003) melakukan penelitian tentang kepuasan

kerja yang merupakan faktor kinerja. Penelitian ini memberikan hasil bahwa

kepusan kerja akan mempengaruhi seseorang dalam pekerjaannya. Oleh

karena itu perusahaan yang memberikan kepuasan kerja kepada karyawannya

akan memperolah hasil yang baik karena kinerja karyawannya cenderung

baik.

Nimphar (2008) melakukan penelitian mengenai pengaruh partisipasi

manajer dalam penganggaran terhadap kinerja manajerial pada manajer

manajer-manajer di sebuah rumah sakit. Hasil dari penelitian ini menunjukkan

Page 51: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

bahwa partisipasi manajer dalam penganggaran berpengaruh terhadap kinerja

manajerial responden.

Chen et al (2006) melakukan perbandingan kinerja rumah sakit di

Jepang dan Cina dengan menggunakn balanced scorecard. Hasil dari

penelitian ini dalam beberapa aspek ada perbedaan dalam kinerja rumah sakit

di kedua negara tersebut. Hasil lain menyatakan bahwa balanced scorecard

dapat digunkan untuk mendorong pengembangan dan implementasi kebijakan

nasional dalam bidang kesehatan.

C. Pengembangan Hipotesis

Penulis-penulis terdahulu telah banyak yang melakukan penelitian

yang terkait dengan pengaruh balanced scorecard terhadap kinerja manjerial.

Decoene dan Bruggeman (2006) melakukan penelitian terhadap pengaruh

strategi balanced scorecard terhadap kinerja manajer tingkat menengah di

sebuah perusahaan swasta. Hasil dari penelitian itu menjelaskan bahwa

penerapan balanced scorecard memberikan motivasi yang positif tehadap

kinerja manajer. Greatbanks (2008) juga melakukan penelitian sejenis yaitu

tentang pengaruh balanced scorecard pada instansi pemerintah. Hasil dari

penelitian itu menyatakan bahwa penggunaan balanced scorecard

berpengaruh baik terhadap perusahaan karena kinerja karyawan lebih fokus

sesuai tujuan yang ditetapkan.

Lee (2006) menyatakan bahwa pengukuran menggunakan balanced

scorecard menggunakan empat elemen yaitu orientasi pelanggan,

pembelajaran dan pertumbuhan, proses internal, dan manajemen keuangan.

Page 52: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Lestari (2008) melakukan penelitian tentang pengaruh penerapan

balanced scorecard terhadap kinerja manajer pada perusahaan swasta. Hasil

dari penelitian itu adalah ada pengaruh yang positif dan signifikansi antara

penerapan balanced scorecard terhadap kinerja manajer.

Berdasarkan beberapa penelitian tersebut maka penulis membuat

hipotesis sebagai berikut:

H0: Tidak terdapat pengaruh penerapan balanced scorecard terhadap kinerja

manajerial.

H1: Terdapat pengaruh penerapan balanced scorecard terhadap kinerja

manajerial.

D. Kerangka Pemikiran Teoritis

Berdasarkan uraian diatas mengenai pengaruh penerapan balanced

scorecard terhadap kinerja manajerial maka model penelitian yang diajukan

dapat dilihat pada gambar di bawa ini.

Gambar II.2

Kerangka Pikir Penelitian

Dalam penelitian perspektif yang ada di dalam balanced scorecard

diakumulasikan. Begitu juga dengan item-item yang digunakan dalam

pengukuran kinerja manajerial diakumulasikan. Total dari balanced

Page 53: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

scorecard dan kinerja manajerial kemudian diuji sesuai dengan model yang

dibuat. Sesuai dengan gambar maka model dalam penelitian ini adalah

balanced scorecard mempengaruhi kinerja manajerial.

Page 54: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan

menggunakan metode survei. Sekaran (2003) menyatakan bahwa penelitian

deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjelaskan karakteristik variabel

yang diteliti dalam suatu situasi. Penelitian ini menggunakan dimensi waktu

cross sectional, yaitu pengambilan data hanya dilakukan satu kali

pengumpulan dalam menjawab pertanyaan penelitian (Sekaran, 2003).

B. Populasi, Sampel, dan Cara Pengambilan Sampel

1. Populasi

Sekaran (2003) menyatakan bahwa populasi mengacu pada

keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin diuji

oleh penulis. Populasi dalam penelitian ini adalah manajer rumah sakit

Islam di wilayah eks-Karesidenan Surakarta.

Rumah sakit yang dijadikan populasi dalam penelitian ini sudah

memenuhi indikator-indikator sebagai instansi yang menerapkan

manajeman syariah seperti yang disebutkan oleh Didin dan Hendri (2003)

dalam Fauzan (2009). Terkait dengan perilaku personelnya maka rumah

sakit yang dipilih menjadi populasi adalah rumah sakit yang menunjukkan

nilai-nilai keimanan dan ketauhidan. Populasi yang dipilh juga memiliki

struktur orgaisasi yang jelas sebagai cara pertanggungjawaban. Selain itu

Page 55: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

sistem yang dimiliki oleh populasi menunjukkan sistem yang berlandaskan

syariah.

2. Sampel

Sampel menurut Sekaran (2003) merupakan bagian dari populasi

yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah manajer menengah di

rumah sakit Islam se-eks-Karesidenan Surakarta, yaitu wakil direktur dan

kepala bagian rumah sakit Islam se-eks-Karesidenan Surakarta.

3. Cara Pengambilan Sampel

Sampel dalam penelitian ini diambil berdasarkan metode purposive

sampling. Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling

dilakukan dengan cara mengambil sampel dari populasi berdasarkan

kriteria tertentu. Kriteria yang diambil ini dapat berdasarkan pertimbangan

tertentu atau jumlah tertentu (Sekaran, 2003).

Penelitian ini menggunakan kriteria jabatan responden dalam

pemilihan sampel. Responden yang diambil adalah responden yang

mempunyai jabatan sebagai manajer menengah (middle manager).

Manajer menengah diambil dengan alasan responden selain melakukan

evaluasi terhadap bawahannya juga dievaluasi kinerjanya oleh atasannya.

Selain itu jumlah manajer menengah jumlahnya lebih banyak dibanding

manajer puncak.

C. Pengukuran Variabel

Variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau membawa

variasi pada nilai (Sekaran, 2003). Cooper dan Schindler (2000) mengatakan

Page 56: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

bahwa variabel merupakan padanan kata untuk variabel atau sifat yang sedang

diteliti atau dipelajari. Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel

independen dan variabel dependen dengan penjelasan sebagai berikut.

1. Variabel Independen

Varibel independen menurut Sekaran (2003) merupakan variabel

yang mempengaruhi variabel terikat baik secara positif maupun negatif.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah penerapan balanced

scorecard pada rumah sakit Islam se-eks-Karesidenan Surakarta.

Penelitian mengenai balanced scorecard sebagai pengukuran

kinerja telah banyak dilakukan oleh penulis sebelumnya. Greatbanks dan

Tapp (2007) meneliti tentang pengaruh penerapan balanced scorecard

pada instansi pemerintah. Hasil dari peneltian ini adalah bahwa balanced

scorecard dapat meningkatkan kinerja dan karyawannya dapat

menjalankan pekerjaan denagn lebih fokus. Decoene dan Bruggeman

(2006) menjelaskan hasil penelitiannya bahwa balanced scorecard

memberikan pengaruh yang positif terhadap perusahaan manufaktur yang

dijadikannya sampel penelitian.

Selain itu penelitian tentang balanced scorecard juga telah banyak

dilakukan di Indonesia. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan

oleh Lestari (2008), yaitu studi kasus pada sebuah perusahaan. Hasil dari

penelitian ini menujukkan bahwa ada hubungan positif antara balanced

scorecard dengan kinerja manajer. Romel (2005) mengadakan penelitian

mengenai penerapan balanced scorecard di rumah sakit. Penelitian ini

Page 57: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

mencoba mengembangkan penelitian sebelumnya yaitu dengan beberapa

modifikasi terutama dalam populasi dan sampel yang digunakan.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini mengambil instrumen

penelitian dari penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2008) dengan

beberapa modifikasi. Modifikasi itu antara lain tentang aspek-aspek dalam

balanced scorecard di rumah sakit karena berbagai perbedaan antara

rumah sakit dengan perusahaan lainnya. Menurut Tamtama (2006) dan

Frenny (2009) aspek-aspek yang digunakan dalam perspektif balanced

scorecard di rumah sakit antara lain adalah sebagai berikut ini.

a. Perspektif keuangan meliputi pertumbuhan pendapatan, perubahan

biaya, efektifitas, dan efisiensi.

b. Pengukuran kinerja perspektif pelanggan atau konsumen meliputi

market share, tingkat kepuasan konsumen, brand equity, dan

meningkatkan kualitas layanan (customer stasfaction).

c. Pengukuran kinerja perspektif proses internal bisnis meliputi

pengembangan program layanan (innovation), proses operasional, dan

meningkatkan kualitas proses layanan (postables service).

d. Pengukuran kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan meliputi

peningkatan kapabilitas karyawan dan peningkatan komitmen

karyawan (retensi karyawan).

Para responden diberi beberapa pertanyaan dengan menggunakan

kuesioner yang terdiri dari dua bagian yaitu penerapan balanced

scorecard dan kinerja manajer. Aspek dalam penelitian ini menggunakan

skala likert dalam jawaban semua pertanyaannya. Skala likert

merupakan skala yang didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek

Page 58: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

setuju dengan pernyataan pada skala 5 titik dengan susunan sebagai

berikut ini.

Sangat tidak setuju 1

Tidak setuju 2

Kurang Setuju 3

Setuju 4

Sangat setuju 5

2. Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh

variabel independen. Dengan menganalisis variebl dependen suatu

permasalahan dapat diketahui jawabannya (Sekaran, 2003).

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja manajerial.

Aspek-aspek yang digunakan dalam penelitian ini terkait kinerja

manajerial adalah aspek sikap manajerial, persepsi manajer, motivasi

manajer, dan aktualisasi sikap manajer. Aspek-aspek tersebut diambil

dari kuesioner Lestari (2008) dan berdasarkan penelitian terdahulu

lainnya.

Penelitian terdahulu menunjukkan kinerja seorang manajer

dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti motivasi berprestasi, identitas

sosial, dan komitmen. Perusahaan yang mampu memberikan faktor-

faktor tersebut akan lebih mudah untuk meningkatkan kinerja

manajernya (O’Connor, 2005).

Page 59: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Kemampuan persepsi manajer dalam memahami dan

menganalisis lingkungan untuk merancang strategi bisnisnya merupakan

salah satu kunci sukses perusahaan. Selain itu kemampuan tersebut juga

membuat perusahaan dapat beradaptasi dengan lingkungannya yang

mengalami perubahan (Analoui dan Karami, 2001).

Motivasi seseorang dapat meningkatkan kinerjanya dalam

perusahaan karena dengan adanya motivasi seseorang akan berusaha

untuk bekerja dengan lebih baik untuk mendapatkan sesuatu yang ingin

dicapainya (Amaratunga dan Baldry, 2002; Reijonen dan Komppula,

2007).

Berdasarkan penelitian terdahulu didapatkan hasil bahwa

kepuasan kerja akan mempengaruhi seseorang dalam melakukan

pekerjaannya. Kepuasan kerja dibentuk karena rasa senang yang

didapatkan dari pekerjaan yang dilakukan. Oleh karena itu perusahaan

yang bisa memberikan kepuasan kerja pada karyawan akan mendapatkan

kinerja yang baik dari karyawannya (Crossman dan Zaki, 2003; Wilson

dan Frimpong, 2004).

Sama halnya dengan variabel independen, variabel dependen

juga menggunakan skala likert dengan sklala yang sama yaitu sebagai

berikut.

Sangat tidak setuju 1

Tidak setuju 2

Kurang Setuju 3

Page 60: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Setuju 4

Sangat setuju 5

D. Sumber Data

Penulis menggunakan sumber data primer dalam penelitian ini. Data

primer merupakan data yang dipeoleh secara langsung dari sampel sehingga

mempunyai tingkat kedekatannya denagn kebenaran semakin besar (Cooper

dan Schindler, 2000). Menurut Sekaran (2003), data primer adalah data yang

mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan penulis yang berkaitan

dengan variable yang diuji.

E. Metode Pengumpulan Data

Data primer yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

kuesioner yang bersifat tertutup. Para responden tinggal menjawab dengan

memilih jawaban yang telah tersedia pada setiap item pertanyaan. Penulis

mendistribusikan dan mengambil kuesioner tersebut secara langsung dengan

mendatangi para responden. Penulis melakukan langkah tersebut dengan

tujuan tingkat pengembalian kuesioner lebih tinggi. Pendistribusian kuesioner

dilakukan dengan cara mendatangi para responden di tempat kerjanya, yaitu di

rumah sakit Islam di wilayah eks-Karesidenan Surakarta.

F. Statistik Deskriptif

Analisis ini merupakan analisis mengenai gambaran umum responden,

yaitu meliputi: jenis kelamin, usia, bagian utama bekerja, lama bekerja di

rumah sakit Islam, lama bekerja pada jabatannya sekarang. Selain itu juga

Page 61: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

memberikan gambaran mengenai item-item balanced scorecard yang

digunakan dan pengukuran kinerja manajerial yang digunakan.

G. Pengujian Aspek Penelitian

1. Uji Validitas

Menurut Sekaran (2003) uji validitas merupakan pengujian

terhadap aspek penelitian apakah benar-benar mampu mengukur variabel

yang digunakan. Kuesioner dianggap valid apabila pertanyaan yang ada

dapat mengungkapkan sesuatu yang akan diukur (Ghozali,2006). Validitas

kuesioner yang baik dititikberatkan pada validitas isinya. Dalam penelitian

ini validitas diukur dengan cara membuat korelasi bivariate antara masing-

masing skor aspek dengan total variabel. Item-item kuesioner yang

digunakan dalam penelitian ini merupakan modifikasi dari penelitian

terdahulu. Modifikasi ini perlu dilakukan karena ada perbedaan setting

penelitian, waktu, dan objek penelitian dengan penelitian terdahulu.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan pengujian terhadap konsistensi aspek

dalam penelitian. Ghozali (2006) mengatakan bahwa reliabilitas kuesioner

terjadi apabila jawaban responden terhadap pertanyaan stabil atau

konsisten dari waktu ke waktu. Suatu variabel dinyatakan reliabel apabila

nilai Cronbach alpha > 0,60 (Sekaran, 2006).

Page 62: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah pengujian terhadap model regresi linear

apakah ada korelasi antara kesalahan pengganngu pada periode t

dengan kesalahan pada periode t-1 atau dapat dikatakan selam runtun

waktu (Ghozali, 2006). Model regresi yang baik adalah regresi yang

bebas dari autokorelasi. Uji Durbin-Watson (Statistik-d) dapat

digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi. Uji

autokorelasi dilakukan dengan membandingkan nilai Durbin-Waston

tabel yaitu batas lebih tinggi (upper bond atau du) dan batas lebih

rendah (lower bond atau di). Kriteria pengujiannya autokorelasi adalah

sebagai berikut (Ghozali, 2006):

1). 0 < d < d1; terjadi autokorelasi positif,

2). d1 < d < du; tidak ada kepastian apakah terjadi autokorelasi atau

tidak (ragu-ragu),

3). 4 – d1 < d< 4; terjadi autokorelasi negatif,

4). 4 – du < d < 4 – d1, tidak ada kepastian apakah terjadi autokorelasi

atau tidak (ragu-ragu), dan

5). du < d < 4 – du; tidak terjadi autokorelasi baik positif maupun

negatif.

Page 63: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Berdasarkan kriteria terbebut maka model baik adalah yang

memiliki nilai Durbin-Watson berada diantara nilai du dan 4- du

sehingga tidak terjadi autokorelasi.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual atau

pengamatan ke pengamatan lainnya (Ghozali, 2006). Pengujiaan ini

menggunakan uji scatterplot, di mana ada atau tidak adanya

heteroskedastisitas dilihat dengan ada atau tidaknya pola tertentu pada

grafik scatterplot. Jika tidak ada pola yang jelas dan titik menyebar di

atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak dapat dikatakan

terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2006).

c. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji kenormalan

distribusi pada model regresi. Pengujian ini dilakukan dengan uji

Kolmogorov-Smirnov. Model regresi dikatakan terdistribusi normal

apabila nilai signifikansi (p-value) hitung > 0,05 (Sekaran, 2006).

Apabila uji normalitas ini tidak terpenihi maka hasil pengujian tidak

valid.

Cara lain untuk melakukan uji normalitas adalah dengan cara

melakukan analisis grafik, baik grafik histogram maupun grafik

normal plot. Analisis ini dilakukan dengan melihat grafik histrogram

yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang

Page 64: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

mendekati distribusi normal. Sedangkan melalui grafik normal plot

dapat dilihat dengan melihat pola distribusi titik-titik yang ada

(Ghozali, 2006).

d. Uji Linieritas

Uji linieritas merupakan pengujian terhadap model yang

digunakan apakah persamaan yang digunakan berbentuk linier. Hasil

dari uji linearitas ini akan diperoleh informasi apakah fungsi yang

digunakan dalam suatu penelitian sebaiknya berbentuk linier, kuadrat

atau kubik. Cara melakukan pengujian ini adalah dengan uji langrange

multiplier. Model persamaan berbentuk linier jika c2 hitung lebih kecil

dari c2 tabelnya.

2. Pengujian Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah mengenai pengaruh

penererapan balanced scorecard terhadap kinerja manjerial. Berdasarkan

kerangka balanced scorecard yang dijelaskan oleh Kaplan dan Norton

(1996), Lee (2006), dan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis

terdahulu mengenai pengaruh balanced scorecard terhadap kinerja

manajerial (Greatbank dan Tapp, 2007; Decoene dan Bruggeman, 2006;

Lestari 2008) maka hipotesis yang disusun dalam penelitian ini adalah

seperti kerangka pemikiran berikut ini.

Page 65: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Gambar III.1

Model Hipotes

Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan pengujian regresi sederhana yaitu untuk mengetahui

penerapan balanced scorecard terhadap kinerja manajerial. Semua

pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan software SPSS

for windows version 16.

Page 66: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif

1. Data Deskriptif

Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan

instrument kuesioner yang didistribusikan ke rumah sakit Islam se-eks-

Karesidenan Surakarta. Sasaran responden yang dituju adalah jajaran

manajer menengah (midlle manager) di setiap rumah sakit Islam se-eks-

Karesidenan Surakarta. Manajer menengah tersebut meliputi semua kepala

bagian yang ada di rumah sakit tersebut baik yang medis maupun

nonmedis.

Rumah sakit Islam yang manajernya dijadikan sampel telah

memenuhi kriteria rumah sakit yang menggunakn manajemen syariah

meskipun belum sepenuhnya tercapai. Hal ini dikarenakan manajemen

syariah itu sendiri sedang dalm masa transisi dan belum ada tolak ukur

yang baku. Namun, selama tidak bertentangan dengan syrariah Islam maka

dapat dikatakan manajemen yang berasaskan syariah. Contoh dari

implementasi manajemn syariah dapat dilihat dari periaku personelnya

yang menggunakan pakaian dan tingkah lakunya sesuai syariah Islam.

Selain itu dalam penanganan terhadap pasien sudah menunjukkan adanya

perawatan yang menangani pasien yang sam jenis kelaminya. Perilaku

sesuai syariah juga ditunjukkan pada setiap waktu sholat tiba maka seluruh

Page 67: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

karyawan laki-laki yang sedang tidak jaga maka wajib sholat di masjid

yang disediakan. Adanya rohaniawan dan rohaniwati yang bertugas, serta

adanya pengajian rutin juga merupakan salah satu indikator manajemen

syariah.

Indikator lainnya dapat dilihat dari penggunaan obat, makanan, dan

minuman yang terbebas dari unsur haram. Dana dalam pengelolaan rumah

sakit juga terbebas dari riba terlebih pihak-pihak yang dijadikan rekan

dalam penanganan masalah keuangan adalah lembaga yang berbasis

syariah sepeti pengunaan bank syariah untuk semua transaksi. Tanpa

adanya manajemen yng mengatur itu maka sulit hal-hal semacam itu dapat

terlaksana dengan baik.

Proses pengumpulan data dimulai dengan permohonan ijin kepada

instansi terkait. Setelah mendapat ijin maka kuesioner pun mulai

didistribusikan ke responden. Pendistribusian kuesioner ini ada yang

secara langsung kepada responden, ada juga yang dititipkan pada orang

yang menangani masalah penelitian pada rumah sakit Islam yang

berkaitan. Setelah didistribusikan kuesioner diambil sesuai kesepakatan

dengan pihak terkait dengan pihak terkait. Pengumpulan data ini dilakukan

selama bulan November 2010. Banyaknya rumah sakit Islam yang

menolak menjadi responden menyebabkan sampel dalam penelitian ini

relatif sedikit.

Page 68: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Deskripsi dari kuesioner yang disebar, kuesioner yang kembali,

dan kuesioner yang dapat diolah dapat dilihat pada tabel IV.1 berikut ini.

Tabel IV.1 Jumlah Kuesioner yang Disebar, Kuesioner yang Kembali, dan

Kuesioner yang Dapat Dianalisis

No Nama Rumah Sakit Islam Kuesioner yang

Didistribusikan

Kuesioner yang

Kembali

Kuesioner yang Dapat Diolah

F % F % F %

1 RS PKU Muhammadiyah Sragen 11 18.97 11 24.44 11 25.58 2 RS PKU Aisyiyah Boyolali 8 13.79 4 8.89 4 9.30 3 RS PKU Karanganyar 14 24.14 14 31.11 14 32.56 4 RS PKU Surakarta 10 17.24 9 20.00 8 18.60 5 RSI Kustati Surakarta 15 25.86 7 15.56 6 13.95

Total 58 100 45 100 43 100

Sumber: data primer yang diolah

Total kuesioner yang disebar dalam penelitian ini sebanyak 58

ekslempar yang terdiri dari lima rumah sakit Islam yang bersedia menjadi

responden. Total kuesioner yang kembali 45 ekslempar sehingga response

rate-nya sebesar 77,58%. Dua dari total ekslempar kuesioner yang

kembali hanya 43 ekslempar kuesioner yang datanya lengkap, sehingga

hanya 43 ekslempar kuesioner tersebut yang dapat dianalisis.

Deskripsi data mengenai demografi responden (jenis kelamin, usia,

kegiatan utama bagian, lama bekerja di bagian, lama kerja di instansi, dan

jumlah bawahan) ditampilkan dalam tabel IV.2 sampai tabel IV.7 berikut

ini.

Page 69: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Tabel IV.2 Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase

Laki-laki 13 30.23 Perempuan 30 69.77

Total 43 100 Sumber: data primer yang diolah

Berdasarkan data yang diperoleh dan disajikan dalam tabel di atas

dapat dilihat bahwa hanya 13 orang responden atau 30,23% yang berjenis

kelamin laki-laki sedangkan persentase yang lebih besar ada pada

responden perempuan yaitu 30 orang atau 69,77%.

Tabel IV.3 Usia Responden

Usia Frekuensi Presentase

≤30 tahun 10 23.26 31-40 tahun 21 48.84 41-50 tahun 11 25.58 51-60 tahun 1 2.33 >60 tahun 0 0.00

Total 43 100 Sumber: data primer yang diolah

Tabel di atas menyajikan data tentang usia responden dalam

penelitian ini. Responden yang berusia kurang atau sama dengan 30 tahun

berjumlah 10 orang atau 23,26%, responden yang berusia 31-40 tahun

sebanyak 21 orang atau 48,84%, responden yang berusia 41-50 tahun

sebanyak 11 orang atau 25,58%, hanya seorang responden yang berusia

51-60 tahun, sedangkan tidak ada responden yang berusia di atas 60 tahun.

Page 70: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Tabel IV.4 Kegiatan Utama Bagian Responden

Kegiatan utama bagian Frekuensi Presentase

Kesekretariatan 5 11.63 Akuntansi 2 4.65 Anggaran dan Perbendaharaan 0 0.00 Pengelolaan Pendapatan 0 0.00 Pendidikan 0 0.00 Pelatihan 0 0.00 Perencanaan 0 0.00 Humas 2 4.65 Penunjang Medis 9 20.93 Medis 5 11.63 Perawatan 11 25.58 Rekam Medis 1 2.33 Umum 4 9.30 Lainnya 4 9.30

Total 43 100 Sumber: data primer yang diolah

Tabel IV. 4 menyajikan data frekuensi dan persentase kegiatan

bagian utama responden. Frekuensi terbanyak ditempati oleh para kepala

perawat yaitu sebanyak 11 orang atau 25,58%. Selain itu ada 5 orang atau

11,63% di bagian kesekretariatan, masing-masing 2 orang atau 4,65% di

bagian akuntansi dan humas. Responden yang bekerja di bagian medis

sebanyak 5 orang atau 11,63%, penunjang medis 9 orang atau 20,93%,

serta 1 orang di bagian rekam medis atau dengan persentase 2,33%.

Sedangkan responden yang di bagian umum dan lainnya masing-masing 4

orang atau sebesar 9,30%.

Page 71: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Tabel IV.5 Lama bekerja responden pada jabatan sekarang

Sumber: data primer yang diolah

Menurut data yang disajikan dalam tabel di atas dapat dilihat

bahwa 16 responden atau 37,21% memegang jabatan yang sekarang

selama kurang dari 3 tahun, responden yang memegang jabatan sekarang

antara 4-6 tahun 14 orang atau 32,56%, 6 orang atau 13,95% memegang

jabatan sekarang antara 7-9 tahun dan sisanya 7 orang memegang jabatan

sekarang lebih dari 9 tahun.

Tabel IV.6 Lama kekerja responden pada instansi

Lama bekerja pada instansi Frekuensi Persentase

≤3 tahun 6 13.95 4-6 tahun 8 18.60 7-9 tahun 6 13.95 >9 tahun 23 53.49

Total 43 100 Sumber: data primer yang diolah

Frekuensi atau pun persentase dari lama responden memegang

jabatan sekarang dengan lama responden bekerja pada instansi berbeda.

Hal ini dapat dilihat bahwa sebagian besar yaitu 53,49% atau sebanyak 23

orang telah bekerja pada instansi lebih dari 9 tahun. Selain itu jumlah

responden yang bekerja pada intansi selama kurang dari 3 tahun ada 6

Lama bekerja pada jabatan sekarang Frekuensi Persentase

≤3 tahun 16 37.21 4-6 tahun 14 32.56 7-9 tahun 6 13.95 >9 tahun 7 16.28

Total 43 100

Page 72: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

orang atau 13,95%, 4-6 tahun ada 8 orang atau 18,60%, dan 7-9 tahun

sebanyak 6 orang atau 13,96%.

Tabel IV.7 Jumlah bawahan responden

Jumlah bawahan Frekuensi Persentase

≤10 orang 31 72.09 11-20 orang 3 6.98 21-50 orang 4 9.30 >50 orang 5 11.63

Total 43 100 Sumber: data primer yang diolah

Berdasar data yang ada pada tabel IV.7 dapat dijelaskan bahwa

mayoritas responden yaitu sebesar 72,09% mempunyai bawahan kurang

dari 10 orang, 3 orang atau 6,98% mempunyai bawahan 11-20 orang, 4

orang atau 9,30% mempunyai bawahan 21-50 orang, serta responden yang

mempunyai bawahan lebih dari 50 orang sebanyak 5 orang atau 11,63%.

2. Statistik Deskriptif

a. Komunikasi dan penjelasan Balanced Scorecard

Tabel IV.8 Komunikasi dan Penjelasan balanced Scorecard

Pengertian Konsep

BSC

Sosialisasi Konsep

BSC

Komunikasi tentang

BSC

Pelibatan Kerja

Karyawan

Kesesuaian Tujuan dan

Sasaran

F % F % F % F % F %

Sangat Setuju 15 34.88 14 32.56 19 44.19 18 41.86 14 32.56 Setuju 27 62.79 23 53.49 20 46.51 20 46.51 27 62.79 Kurang Setuju 1 2.33 5 11.63 4 9.30 3 6.98 2 4.65 Tidak Setuju 0 0.00 1 2.33 0 0.00 2 4.65 0 0.00 Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00

Total 43 100 43 100 43 100 43 100 43 100 Sumber: data primer yang diolah

Page 73: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Dalam penelitian ini pertanyaan mengenai komunikasi dan

penjelasan balanced scorecard tidak diikutsertakan dalam pengujian

hipotesis tetapi hanya sebagai penjelasan mengenai penerapan

balanced scorecard. Data di atas menunjukkan bahwa sebagian besar

responden mengerti konsep tentang balanced scorecard. Meskipun

istilah itu masih belum terlalu dikenal tetapi dalam prakteknya

penerapan balanced scorecard telah dilakukan di rumah sakit Islam.

Atas aspek pengertian tentang balanced scorecard responden secara

dominan menjawab setuju atau mengerti tentang konsep tersebut. Atas

aspek sosialisasi balanced scorecard di rumah sakit Islam 23 orang

menjawab setuju dan frekuensi di bawahnya sebanyak 14 orang

menjawab setuju. Jawaban responden atas aspek komunikasi tentang

balanced scorecard 19 orang menyatakan sangat setuju dan 20 orang

menyatakan setuju. Pelibatan kerja karyawan mendapatkan 18

responden menjawab sangat setuju dan 20 responden menjawab setuju.

b. Balanced Scorecard

Tabel IV.9 Ukuran Keuangan

Pertambahan Pendapatan

Perubahan Biaya

Efektifitas dan Efisiensi

F % F % F %

Sangat Setuju 9 20.93 9 20.93 32 74.42 Setuju 29 67.44 27 62.79 7 16.28 Kurang Setuju 4 9.30 4 9.30 1 0.00 Tidak Setuju 1 0.00 3 6.98 3 6.98 Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0 0.00 0 0.00

Total 43 100 43 100 43 100 Sumber: data primer yang diolah

Page 74: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Tabel IV.9 menunjukkan data bahwa ukuran keuangan telah

digunakan dalam rumah sakit sebagai salah satu indikator penilaian

kinerja. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata responden

menjawab bahwa rumah sakit telah menggunakan aspek pertambahan

pendapatan, perubahan biaya, serta efektifitas dan efisiensi. Jika dilihat

dari tabel di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek

efektifitas dan efisiensi merupakan aspek yang paling dominan

digunakan dibandingkan kedua aspek lainnya karena sebesar 74,42%

responden menyatakan sangat setuju.

Tabel IV.10 Ukuran Pasien

Target Pasien

Daya Tarik Terhadap

Pasien Lama

Daya Tarik Terhadap

Pasien Baru

Tanggapan Terhadap Keluhan Pasien

F % F % F % F %

Sangat Setuju 7 16.28 17 39.53 18 41.86 19 44.19 Setuju 22 51.16 21 48.84 18 41.86 21 48.84 Kurang Setuju 11 0.00 3 6.98 4 9.30 2 4.65 Tidak Setuju 3 6.98 2 4.65 3 0.00 1 2.33 Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00

Total 43 100 43 100 43 100 43 100 Sumber: data primer yang diolah

Tabel di atas menyajikan data bahwa rumah sakit Islam telah

cukup memenuhi target pangsa pasar yang dalam hal ini target pangsa

pasarnya adalah pasien. Terhadap pasien yang lama maupun yang baru

pun rumah sakit telah melakukan cara agar mereka dipandang mampu

dalam memberikan pelayanan kesehatan. Apabila ada keluhan pun

mereka telah menanggapinya dengan baik.

Page 75: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

IV.11 Ukuran Bisnis Internal

Inovasi Penambahan Sarana dan Prasarana

Penyuluhan Kesehatan

F % F % F % Sangat Setuju 15 40.54 24 64.86 16 13.00 Setuju 18 48.65 11 29.73 18 19.00 Kurang Setuju 2 5.41 1 2.70 3 4.00 Tidak Setuju 2 5.41 1 2.70 0 1.00 Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0 0.00 0 0.00 Total 37 100 37 100 37 100

Sumber: data primer yang diolah

Tabel di atas menunjukkan bahwa rumah sakit Islam juga telah

menggunakan aspek bisnis internal seperti inovasi, penambahan sarana

dan prasarana, serta penyuluhan kesehatan kepada masyarakat umum.

Responden yang menyatakan sangat setuju bila proses inovasi telah

dilakukan sebanyak 15 orang dan 18 responden menyatakan setuju

dengan pernyataan itu. Pada aspek penambahan sarana dan prasarana

sebanyak 24 responden menyatakan sangat setuju dan 11 responden

menyatakan setuju. Sedangkan dalam aspek penyuluhan kesehatan

sebanayk 16 responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan

itu dan 18 responden menyatakan setuju.

Aspek terkahir dalam balanced scorecard adalah perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan. Berdasarkan table IV.12 dapat dilihat

bahwa dalam rumah sakit Islam menggunakan ukuran pembelajaran

dan pertumbuhan pun telah digunakan dalam mengukur kinerjanya

selama ini. Ukuran pembelajaran dan pertumbuhan itu antara lain

Page 76: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

diwakili oleh partisipasi karyawan, penghargaan terhadap karyawan,

serta produktivitas karyawan pun ikut dinilai. Frekuensi terbanyak

ditempati oleh responden yang menjawab setuju terhadap ketiga

pernyataan tersebut, yaitu 26 responden untuk aspek partisipasi

karyawan, 17 responden untuk aspek penghargaan karyawan, serta 23

responden untuk aspek produktivitas karyawan.

Tabel IV.12 Ukuran Pembelajaran dan Pertumbuhan

Partisipasi Karyawan

Penghargaan Karyawan

Produktivitas Karyawan

F % F % F %

Sangat Setuju 8 18.60 19 44.19 6 13.00 Setuju 26 60.47 17 39.53 23 19.00 Kurang Setuju 3 6.98 5 11.63 11 4.00 Tidak Setuju 6 13.95 0 0.00 2 1.00 Sangat Tidak Setuju 0 0.00 2 4.65 1 0.00

Total 43 100 43 100 43 100 Sumber: data primer yang diolah

c. Kinerja Manajerial

Tabel IV.13 Sikap Manajer

Kepuasan Kerja

Keterlibatan Kerja

Komitmen Organisasi

F % F % F %

Sangat Setuju 6 13.95 4 9.30 25 13.00 Setuju 26 60.47 31 72.09 16 19.00 Kurang Setuju 10 23.26 7 16.28 2 4.00 Tidak Setuju 1 2.33 1 2.33 0 1.00 Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0 0.00 0 0.00

Total 43 100 43 100 43 100 Sumber: data primer yang diolah

Page 77: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Tabel IV.13 menyajikan data tanggapan responden terhadap

kuesioner yang diberikan dalam variabel kinerja manajerial aspek

sikap manajer. Dalam tabel ini disajikan data bahwa sebagian besar

responden menyatakan setuju bahwa penilaian kinerja menggunakan

balanced scorecard membuat kepuasan kerja manajer meningkat,

keterlibatan manajer semakin baik, dan manajer lebih memiliki

komitmen untuk bekerja pada rumah sakit Islam secara optimal.

Tabel IV.14 Persepsi Manajer

Pengamat Target Situasi

F % F % F % Sangat Setuju 15 34.88 8 18.60 8 13.00 Setuju 23 53.49 30 69.77 28 19.00 Kurang Setuju 4 9.30 3 6.98 4 4.00 Tidak Setuju 1 2.33 2 4.65 2 1.00 Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0 0.00 1 0.00 Total 43 100 43 100 43 100

Sumber: data primer yang diolah

Penerapan balanced scorecard sebagai pengukuran kinerja

membuat persepsi para manajer terhadap rumah sakit Islam meningkat.

Kedekatan manajer dengan rumah sakit Islam ini berpengaruh baik

terhadap rumah sakit Islam itu sendiri. Pengaruh yang baik ini

menjadikan rumah sakit islam menjadi semakin baik.

Page 78: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Tabel IV.15 Motivasi Manajer

Pelatihan Kompensasi

yang Memadai

Peningkatan Kompensasi

Peningkatan Penghargaan

F % F % F % F % Sangat Setuju 20 46.51 12 27.91 1 2.33 12 27.91 Setuju 18 41.86 25 58.14 24 55.81 26 60.47 Kurang Setuju 4 9.30 5 11.63 15 34.88 3 6.98 Tidak Setuju 1 2.33 1 2.33 3 6.98 2 4.65 Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 TOTAL 43 100 43 100 43 100 43 100

Sumber: data primer yang diolah

Tabel di atas menunjukkan bahwa dengan diterapkannya

balanced scorecard mempengaruhi kinerja manajer dalam aspek

motivasi berprestasi. Adanya aspek pelatiahn, pemberian kompensasi

dan penghargaan tersebut membuat manajer lebih termotivasi untuk

berprestasi dalam kinerjanya.

Tabel IV.16 Aktualisasi Sikap Manajer

Keterlibat

an Pekerjaan

Hubungan dengan Bawahan

Orientasi Sasaran

Orientasi Kerja

Kesesuaian Target

Hasil Aktual

F % F % F % F % F % F %

Sangat Setuju 4 9.3 18

41.9 9 20.9 13

30.2 12

27.9 8 18.6

Setuju 27 62.8 23

53.5 31

72.1 29

67.4 28

65.1 27

62.8

Kurang Setuju 10 23.3 2 4.7 2 4.7 1 2.3 3 7.0 7 16.3

Tidak Setuju 2 4.7 0 0.0 1 2.3 0 0.0 0 0.0 1 2.3

Sangat Tidak Setuju

0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0

Total 43 100.0 43

100.0

43

100.0

43

100.0

43

100.0

43

100.0

Sumber: data primer yang diolah

Aspek kinerja manajerial terakhir yang digunakan dalam

penelitian ini adalah aktualisasi sikap. Penerapan balanced scorecard

Page 79: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

didapatkan hasil bahwa aktualisasi sikap manajer terhadap

lingkungannya mengalami peningkatan.

B. Analisis dan Pengujian Aspek Penelitian

1. Uji Validitas

a. Uji Validitas Balanced Scorecard

Tabel IV.17 Uji Validitas Balanced scorecard

Item Item

Pertanyaan Nilai Sig

Nilai PC Status

Perspektif Keuangan

BSC 1 0.000 0.606 Valid

BSC 2 0.002 0.700 Valid

BSC 3 0.000 0.666 Valid

Persepsi Pasien

BSC 4 0.000 0.696 Valid

BSC 5 0.000 0.806 Valid

BSC 6 0.000 0.851 Valid

BSC 7 0.000 0.858 Valid

Perspektif Bisnis Internal

BSC 8 0.000 0.860 Valid

BSC 9 0.000 0.799 Valid

BSC 10 0.000 0.800 Valid

Perspektif Pembelajaran dan

Pertumbuhan

BSC 11 0.000 0.740 Valid

BSC 12 0.000 0.787 Valid

BSC 13 0.000 0.685 Valid

Sumber: hasil uji SPSS

Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur valid

atau tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2005). Uji validitas yang

Page 80: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan korelasi bivariate

antara masing-masing skor aspek dengan total skornya.

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa semua pertanyaan dalam

variabel balanced scorecard berada pada tingkat signifikansi kurang

dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel balanced

scorecard setelah dilakukan uji validitas dinyatakan valid. Oleh karena

itu semua data yang ada dapat diteruskan pada proses pengujian

selanjutnya.

b. Uji Validitas Kinerja Manajerial

Pada IV.18 dapat dilihat bahwa seperti halnya balanced

scorecard, semua pertanyaan kecuali KM9 mempunyai nilai

signifikansi lebih dari 0,05. Sehingga dapat dikatakan bahwa semua

pertanyaan tersebut selain KM9 adalah valid. Pertanyaan KM tidak

dapat digunakan dalam pengujian selanjutnya karena tidak valid.

Untuk mengatasi pertanyaan KM9 yang tidak valid tersebut diambil

keputusan untuk menghilangkan item pertanyaan tersebut. Setelah

pertanyaan tersebut dihilangkan dan dilakukan uji ulang tanda item

pertanyaan tersebut maka semua item pertanyaan dinyatakan valid.

Perbedaan pengujian validitas denagn atau tanpa item pertanyaan KM

9 dapat dilihat pada table IV.18 dan tabel IV.19.

Page 81: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Tabel IV.18 Uji Validitas Kinerja Manajerial

Item Item

Pertanyaan Nilai Sig

Nilai PC

Status

Sikap Manajer (Kepuasan Kerja,

Keterlibatan Kerja, dan Komitmen

Organisasi)

KM 1 0.000 0.793 Valid

KM 2 0.000 0.669 Valid

KM 3 0.000 0.625 Valid

Persepsi Manajer (Pengamat, Target,

dan Situasi)

KM 4 0.000 0.730 Valid

KM 5 0.000 0.613 Valid

KM 6 0.000 0.758 Valid

Motivasi Manajer (Training/Pelatihan, Kompensasi yang

memadai dan motivasi karyawan)

KM 7 0.000 0.653 Valid

KM 8 0.000 0.753 Valid

KM 9 0.058 0.291 Tidak Valid

KM 10 0.000 0.529 Valid

Aktualisasi Sikap Manajer

(Keterlibatan Pekerjaan, Hubungan

dengan Bawahan, Orientasi Sasaran dalam Bertindak, Orientasi Kerja,

Kesesuaian Target dan Hasil Aktual)

KM 11 0.000 0.655 Valid

KM 12 0.000 0.486 Valid

KM 13 0.000 0.460 Valid

KM 14 0.000 0.529 Valid

KM 15 0.000 0.685 Valid

KM 16 0.000 0.621 Valid

Sumber: hasil uji SPSS

Page 82: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Tabel IV.19 Uji Validitas Kedua Kinerja Manajerial

Item Item

Pertanyaan Nilai Sig

Nilai PC

Status

Sikap Manajer (Kepuasan Kerja,

Keterlibatan Kerja, dan Komitmen

Organisasi)

KM 1 0.000 0.801 Valid

KM 2 0.000 0.695 Valid

KM 3 0.000 0.611 Valid

Persepsi Manajer (Pengamat, Target,

dan Situasi)

KM 4 0.000 0.727 Valid

KM 5 0.000 0.581 Valid

KM 6 0.000 0.761 Valid

Motivasi Manajer (Training/Pelatihan, Kompensasi yang

memadai dan motivasi karyawan)

KM 7 0.000 0.632 Valid

KM 8 0.000 0.739 Valid

KM 10 0.000 0.505 Valid

Aktualisasi Sikap Manajer

(Keterlibatan Pekerjaan, Hubungan

dengan Bawahan, Orientasi Sasaran dalam Bertindak, Orientasi Kerja,

Kesesuaian Target dan Hasil Aktual)

KM 11 0.000 0.675 Valid

KM 12 0.000 0.528 Valid

KM 13 0.000 0.476 Valid

KM 14 0.000 0.548 Valid

KM 15 0.000 0.708 Valid

KM 16 0.000 0.629 Valid

Sumber: hasil uji SPSS

Page 83: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Hasil pengujian kedua terhadap kinerja manajerial memperlihatkan

hasil bahwa semua item pertanyaan telah memiliki status valid sehingga

dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya.

2. Uji Reliabilitas

a. Uji Reliabilitas Untuk Variabel Balanced Scorecard

Tabel IV.20 Uji Reliabilitas Balanced scorecard

Variabel Cronbach Alpha on Standardized Items

Balanced Scorecard 0.913 Sumber: hasil uji SPSS

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai dari

Cronbach Alpha on Standardized Items sebesar 0,913 atau sebesar

91,3%. Nilai ini melebihi batas suatu variabel dikatakan reliabel

menurut Nunnally (1960) dalam Ghozali (2006) yaitu data dapat

dikatakan reliabel jika nilainya ≥60%. Oleh karena itu data dari

variabel ini dapat dikatakan reliabel.

b. Uji Validitas Untuk Variabel Kinerja Manajerial

Tabel IV.21 Uji Reliabilitas Kinerja Manajerial

Variabel Cronbach Alpha on Standardized Items

Page 84: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Kinerja Manajerial 0.899 Sumber: hasil uji SPSS

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai dari

Cronbach Alpha on Standardized Items sebesar 0,899 atau sebesar

89,9%. Oleh karena itu seperti halnya variabel balanced scorecard,

variabel kinerja manajerial juga dapat dikatakan reliabel.

C. Pengolahan dan Analisis Data

1. Uji Autokorelasi

Tabel IV.22 Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .680a .463 .450 4.71268 1.867

Sumber: hasil uji SPSS

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai d yang terlihat

pada tabel di atas sebesar 1,867. Sedangkan nilai du dengan k2 yang dapat

dilihat pada table Durbin Watson tingkat signifikansi 0.05 adalah 1,615.

Dengan demikian maka du<d<4-du atau 1,615 < 1,867 < 2,400. Oleh

karena itu data dalam penelitian ini memenuhi kriteria tidak ada

autokerelasi antarvariabel.

2. Uji Heteroskesdastisitas

Page 85: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Berdasarkan gambar IV.1 dapat dilihat bahwa titik-titik yang ada

tersebar secara acak di beberapa arah sehingga memenuhi asumsi tidak

terjadi heteroskesdastisitas. Oleh karena itu model regresi pun layak untuk

memprediksikan pengaruh balanced scorecard terhadap kinerja

manajerial.

Gambar IV.1 Uji Heteroskesdastisitas

Sumber: hasil uji SPSS

Page 86: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

3. Uji Normalitas

Berdasarkan gambar IV.2 dapat dilihat bahwa titik puncak tertinggi

berada di tengah-tengah, tidak memiliki kemencengan baik ke kanan atau

ke kiri. Hal ini mengindikasikan bahwa data ini memenuhi asumsi bahwa

data yang ada normal.

Gambar IV.2 Uji Normalitas

Sumber: hasil uji SPSS

Page 87: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Cara lain untuk menguji normalitas adalah dengan melihat grafik

plotnya. Berdasarkan IV.3 dapat dilihat bahwa titik-titik tersebut tersebar

mengikuti garis yang berada di tengah. Cara pengujian ini pun

membuktikan bahwa data yang ada terbukti lolos uji normalitas.

Gambar IV.3 Uji Normalitas

Sumber: hasil uji SPSS

Selain kedua cara tersebut masih ada cara lain untuk menguji

normalitas yaitu dengan pengujian One Sample Kolmogrov Smirnov.

Page 88: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Asumsi dalam pengujian ini adalah bahwa apabila H0=data yang

berdistribusi normal dan HA=data yang berdistribusi tidak normal. Hasil

pengujian menujukkan nilai sinifikansi sebesar 0.758. Hal ini

menunjukkan nilainya di atas signifikansi 0,05 maka HA ditolak dan data

berdistribusi normal.

Tabel IV.23 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N

Normal Parametersa Mean

Std. Devination

Most Extreme Differences Absolute

Positive

Negative

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

43

.0000000

4.65624000

.102

.102

-.086

.672

.758

Sumber: hasil uji SPSS

4. Uji Linieritas

Tabel IV.24

Page 89: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Uji Linieritas Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .002a .000 -0.24 4.71266690 1.869

Sumber: hasil uji SPSS

Berdasarkan data di atas dapat dilhat bahwa nilai R Square (R2)

adalah 0,000. Sedangkan nilai c2 tabel untuk n=43 adalah 61,65. Jika

digunakan c2 hitung=nxR2 maka nilainya 43x0,000= 0,000. Nilai c2

hitung lebih kecil dari c2 tabel sehingga memenuhi asumsi model linear

benar untuk digunakan dalam penelitian ini.

D. Pengujian Hipotesis

Uji regresi dilakukan dalam pengujian hipotesis untuk menguji apakah

balanced scorecard berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Pengujian

hipotesis digunakan regresi sederhana yang diformulasikan dengan KM = β0

+ β1bsc + e.

Tabel IV.25 Uji Hipotesis

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefisients

Standardized Coefisients

t

Sig. B Std.

Error Beta

1 (Constant) TOTAL_BSC

29.935 .597

5.398 .101

.680

5.546 5.942

0.000 0.000

Sumber: hail uji SPSS

Page 90: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Berdasarkan hasil pengujian SPSS tersebut diperoleh nilai signifikasi

yang jauh lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa

penerapan balanced scorecard berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Nilai

positif tersebut menunjukkan bahwa pengaruh balanced scorecard terhadap

kinerja manajerial bersifat searah. Sifat yang searah ini menandakan bahwa

semakin baik penerapan balanced scorecard maka kinerja manajerial semakin

baik.

Tabel IV.26 Uji Hipotesis

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 BSCa . Enter

Sumber: hail uji SPSS

Pada tabel di atas kolom kedua variables entered dinyatakan bahwa

variabel independen yaitu kinerja manajerial tidak ada yang dikeluarkan dari

persamaan yang ditunjukkan dari kolom variables removed yang kosong.

Variabel independen dimasukkan dalam persamaan yang ditunjukkan pada

kolom keempat enter. Setelah mengetahui bahwa seluruh variabel dimasukkan

dalam analisis persamaan maka dilakukan pengujian koefisien determinasi

untuk mengukur kemampuan variabel independen untuk menjelaskan variabel

dependen.

Page 91: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Tabel IV.27 Uji Hipotesis

Model Summaryb

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .680a .463 .450 4.71268 Sumber: hasil uji SPSS

Selain itu hasil yang diperoleh dari pengujian ini adalah nilai Adjusted

R Square-nya sebesar 0,450. Hasil tersebut menjelaskan bahwa sebesar 45%

variabel dependen kinerja manajer dijelaskan oleh variabel independen

balanced scorecard. Sisanya sebesar 55% dijelaskan oleh faktor lain yang

tidak digunakan dalam penelitian ini.

Hasil penelitian ini memperkuat penelitian terdahulu bahwa penerapan

balanced scorecard mempengaruhi kinerja manajerial seperti yang

diungkapkan oleh Greatbanks dan Tapp (2007), Decoene dan Bruggeman

(2006), serta Lestari (2008). Jadi, semakin baik penerapan balanced

scorecard sebagai pengukuran kinerja maka semakin baik kinerja manajerial.

Page 92: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh

penerapan balanced scorecard terhadap kinerja manajerial. Responden dalam

penelitian ini adalah midlle manager rumah sakit Islam di wilayah eks-

Karesidenan Surakarta. Beberapa pengujian dilakukan untuk menganalisis

data yang diperoleh sampai pengujian hipotesis yang dibuat.

Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi menunjukkan

tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menujukkan hipotesis dalam

penelitian ini diterima, yaitu penerapan balanced scorecard berpengaruh

terhadap kinerja manajerial. Selain itu nilai dari Adjusted R Square sebesar

45%, menjelaskan bahwa variabel dependen kinerja manajer dijelaskan oleh

Page 93: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

variabel independen balanced scorecard sebesar 45% dan sisanya dijelaskan

oleh faktor lain yang tidak ada dalam penelitian. Penerapan balanced

scorecard berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial, sehingga semakin

baik penerapan balanced scorecard sebagai pengukuran kinerja semakin baik

kinerja manajerial.

B. Keterbatasan

Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini masih ada keterbatasan.

Keterbatasan itu adalah sebagai berikut ini.

1. Rumah sakit Islam yang dijadikan objek penelitian belum menggunakan

balanced scorecard sebagai pengukuran kinerjanya secara maksimal.

2. Belum ada standar jelas yang mengukur kinerja berdasarkan manajemen

syariah termasuk kinerja manajemen syariah di rumah sakit Islam.

C. Saran

1. Penulis selanjutnya melakukan penelitian pada sektor yang telah

melakukan pengukuran kinerja dengan menggunakan balanced scorecard

secara maksimal.

2. Penulis selanjutnya menetapakan standar-standar yang jelas dalam

pengukuran kinerja yang dijadikan objek penelitian.

D. Implikasi

1. Implikasi Teoritis

Page 94: PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARDeprints.uns.ac.id/10423/1/187101011201110221.pdf · PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah teori-teori sebelumnya

dalam bidang yang terkait. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai

bahan panduan dalam melakukan dan memperluas penelitian selanjutnya.

Untuk itu dapat dilakukan denagn cara memperluas faktor-faktor yang

digunakan, memodifikasi model, dan sebagainya.

2. Implikasi Praktis

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai rekomendasi bagi

praktek rumah sakit Islam terutama yang berhubungan dengan penilaian

kinerja dengan menggunakan balanced scorecard. Penerapan balanced

scorecard yang baik maka kinerja manajer yang dalam penelitian ini

diwakili oleh midlle manager akan menjadi lebih baik, sehingga kinerja

rumah sakit pun akan meningkat lebih baik.