PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT …eprints.ums.ac.id/66814/13/NASKAH...

18
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KUAITAS HIDUP PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAJANG SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Progam Studi Strata I pada Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh : NISA AISAH MURTI J 210.144.011 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Transcript of PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT …eprints.ums.ac.id/66814/13/NASKAH...

Page 1: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT …eprints.ums.ac.id/66814/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018-08-18 · tentang kualitas hidup pada penderita hipertensi. Penelitian ini

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KUAITAS HIDUP PADA PASIEN

HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAJANG SURAKARTA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Progam Studi Strata I pada Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh : NISA AISAH MURTI

J 210.144.011

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018 

Page 2: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT …eprints.ums.ac.id/66814/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018-08-18 · tentang kualitas hidup pada penderita hipertensi. Penelitian ini

i

 

   

Page 3: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT …eprints.ums.ac.id/66814/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018-08-18 · tentang kualitas hidup pada penderita hipertensi. Penelitian ini

ii

 

   

Page 4: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT …eprints.ums.ac.id/66814/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018-08-18 · tentang kualitas hidup pada penderita hipertensi. Penelitian ini

iii

 

Page 5: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT …eprints.ums.ac.id/66814/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018-08-18 · tentang kualitas hidup pada penderita hipertensi. Penelitian ini

1

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA

HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAJANG SURAKARTA

Abstrak

Kondisi kesehatan, penyakit kronis, seperti Hipertensi dapat mengganggu kualitas hidup, maka perlu adanya pendidikan kesehatan guna memberikan pengetahuan, meningkatkan & merubah pola hidup yang berhubungan dengan peningkatan kualitas hidup dan pemeliharaan kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan tentang kualitas hidup pada penderita hipertensi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasi experiment one group pretest postest. Populasi adalah seluruh penderita hipertensi yang tercatat di puskesmas pajang kota surakarta yang berjumlah 1.391 orang. Sample penelitian sebanyak 96 responden yang diperoleh dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan dengan skala Guttman, analisis data menggunakan T Test. Hasil penelitian menunjukkan angka yag signifikan antara sebelum dan sesudah diberikanya pendidikan kesehatan. Berawal dari 36,5% untuk kategori baik menjadi 64,6%. , kategori sedang 36,5% menjadi 20,8%, dan kategori kurang 27,1% menjadi 15,6%. Hasil uji Paired Samples Test diperoleh nilai p value adalah 0,001. Nilai 0,001 < 0,05, yang mana disimpulkan bahwa ada pengaruh antara pengetahuan sebelum pendidikan kesehatan dengan pengetahuan setelah diberi pendidikan kesehatan. Kemudian peneliti menyarankan kepada penyedia layanan kesehatan untuk selalu memberikan informasi terkait kiat-kiat meningkatkan kualitas hidup. Begitupun dengan pasien penderita hipertensi untuk senantiasa berusaha meingkatkan pengetahuan guna peningkatan status kesehatan da kualitas hidup. Kata kunci : kualitas hidup, pendidikan kesehatan, tingkat pengetahuan, hipertensi.

Abstract Health conditions, chronic diseases, such as hypertension can interfere with the quality of life, it is necessary to have health education in order to provide knowledge, improve & change the lifestyle associated with improving the quality of life and health care. The purpose of this study is to find out whether there is an effect of health education on the level of knowledge about quality of life in patients with hypertension. This research is a quantitative study with a quasi experiment design of one group pretest postest. The population is all hypertensive patients who are recorded in the Pajang health center in Surakarta city, totaling 1,391 people. Sample research as many as 96 respondents were obtained by simple random sampling technique. Data collection using a knowledge questionnaire with Guttman scale, data analysis using T Test. The results of the

Page 6: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT …eprints.ums.ac.id/66814/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018-08-18 · tentang kualitas hidup pada penderita hipertensi. Penelitian ini

2

study show significant numbers between before and after health education is given. Starting from 36.5% for the good category to 64.6%. , the medium category was 36.5% to 20.8%, and the category was 27.1% to 15.6%. The results of the Paired Samples Test test obtained the value of p value is 0.001. The value is 0.001 <0.05, which is concluded that there is an influence between knowledge before health education with knowledge after being given health education. Then the researchers suggested to health care providers to always provide information related to tips to improve quality of life. Likewise with patients with hypertension to always try to improve knowledge in order to improve health status and quality of life. Keywords: quality of life, health education, level of knowledge, hypertension. 1. PENDAHULUAN

Hipertensi merupakan tekanan darah atau denyut jantung yang lebih tinggi

dibandingkan dengan normal dikarenakan penyempitan pembuluh darah

ataupun gangguan lainya. Karena peningkatan tekanan darah yang terjadi

terus menerus dan kondisi yang tidak terdiagnosis dalam jangka panjang

kemudian tidak diobati akan menimbulkan masalah kesehatan yang lebih

buruk seperti Stroke, Penyakit jantung Koroner, Gagal Ginjal dan kebutaan.

Stroke (51%) dan penyakit jantung coroner (45%) merupakan penyebab

kematian tertinggi (Kemenkes 2017).

Data Riskesdas 2013 prevalensi Hipertensi nasional adalah sebesar 28% ,

dengan wilayah Hipertensi tertinggi terdapat di kepulauan Bangka Belitung

sebanyak 30,9%,. Menurut data Dinas Kesehatan Kota Surakarta tahun 2015

terdapat sejumlah 107.272 orang laki-laki dan perempuan segala usia di lima

kecamatan yang telah mengidap penyakit Hipertensi. Angka tertinggi terdapat

di Kecamatan Laweyan Puskesmas Pajang dengan total kejadian Hipertensi

sebanyak 79.26%. Kualitas hidup dan kondisi kesehatan adalah dua hal yang

saling mempengaruhi, tidak menutup kemungkinan kualitas hidup yang

buruk akan memperburuk kondisi penyakit yang diderita, terutama pada

penyait-penyakit yang sulit disembuhkan dan membutuhkan pengobatan

jangka panjang seperti Hipertensi. Dengan demikian, maka perlu adanya

peran perawat selaku edukator untuk dapat memberikan pengetahuan yang

memungkinkan pasien dapat membuat pilihan, dan memotivasi pasien untuk

Page 7: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT …eprints.ums.ac.id/66814/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018-08-18 · tentang kualitas hidup pada penderita hipertensi. Penelitian ini

3

apat meningkatkan kualitas hidupnya. Lawrence Green (1984) mengatakan

bahwa kualitas hidup dapat dicapai jika seseorang telah mencapai status

kesehatan yang baik, kemudian status kesehatan individu atau masyarakat itu

sendiri dipengaruhi oleh dua hal yaitu perilaku individu dan

lingkungan.Perilaku individu dipengaruhi oleh tiga hal yang salah satu

diantaranya memuat aspek pengetahuan. Karena tujuan pendidikan kesehatan

pada umumnya adalah memberikan pengetahuan tentang kesehatan maka

diharapkan pengetahuan masyarakat dapat meningkat sehingga lebih aware

terhadap kesehatan, dengan demikian pengetahuan yang diberikan oleh

petugas kesehatan dalam pendidikan kesehatan sedikit demi sedikit dapat

mempengaruhi perilaku individu dan masyarakat menjadi lebih baik,

kemudian akan mempengaruhi status kesehatan masyarakat yang akan

merubah kualitas hidup individu dan masyarakat menjadi lebih baik.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, perlunya

pendidikan kesehatan tentang kualitas hidup guna mengetahui sejauh mana

perbedaan tingkat pengetahuan penderita hipertensi sebelum dan sesudah

pndidikan kesehatan. Berdasarkan hal tersebut, maka peneiliti terdorong

untuk melakukan penelitian mengenai “Pegaruh Pendidikan Kesehatan

Terhadap Pengetahuan Tentang Kualitas Hidup Pada Penerita Hipertensi Di

Wilayah Kerja Pusksmas Pajang Surakarta”.

2. METODE

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ialah penelitian kuantitatif

dengan rancangan eksperimen semu atau Quasi Experiment Design, one

group pretest postest, disebut eksperimen semu karena eksperimen ini belum

atau tidak memiliki ciri-ciri rancangan esperimen sebenarnya karena variabel-

variabel yang seharusnya dikontrol tidak dapat atau sulit dilakukan.

(Notoatmodjo.2010)

Populasi dalam penelitian ini adalah peduduk desa Pajang kecamatan

Laweyan Surakarta yang menderita penyakit Hipertensi sebanyak 1.391

orang. Sedangkan sampel yang digunakan menurut perhitungan Lameshow

(1997) adalah sebnyak 96 orang.

Page 8: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT …eprints.ums.ac.id/66814/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018-08-18 · tentang kualitas hidup pada penderita hipertensi. Penelitian ini

4

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner tingkat

pengetahuan yang diadopsi dari kuisioner WHOQOL-BREF yang telah

dimodifikasi menjadi skala Guttman sehingga dapat menjadi sebuah kuisioner

pengetahuan. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random

sampling yaitu peneliti meminta data penderita hipertensi yang tercatat di

puskesmas pajang kemudian melakukan pengocokan sebanyak 96 kali,

setelah sampel ditentukan, peneliti mencari pasien sesuai alamat dan meminta

persetujuan untuk menjadi responden sekaligus memberikan surat undangan

untuk datang ke tempat penyuluhan yang telah disiapkan peneliti. Di tempat

penelitian responden diminta untuk mengisi kuisioner pretest sebelum

dilakukan penyuluhan kesehatan tentang kualitas hidup selama 45 menit

setelah penyuluhan dilakuan, responden diminta untuk mengisi kuisioner

yang sama untuk post test.

Data diolah menggunakan uji statistik T test atau uji T, sebelum

dilakukan uji pengaruh, uji normalitas dan homogenitas harus dilakukan

terlebih dahulu.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Tabel 1 Distribusi Karakteristik Responden

Karakteristik Frekuensi % Umur >51 tahun 26 27,1% 36-50 tahun 40 41,7% <36 tahun 30 31,3% 96 100% Pendidikan Tidak sekolah 2 2,1% SD 17 17,7% SMP 17 17,7% SMA 41 42,7% Pendidikan akademi 5 5,2% Perguruan tinggi 14 14,6% 96 100% Pekerjaan PNS 12 12,5% Karyawan 34 35,4% Wiraswasta 18 18,8% IRT 32 33,3% 96 100%

Page 9: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT …eprints.ums.ac.id/66814/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018-08-18 · tentang kualitas hidup pada penderita hipertensi. Penelitian ini

5

Karakteristik Frekuensi % Informasi Layanan kesehatan 46 47,9% Media elektronik 35 36,5% Media catak 15 15,6% 96 100%

Distribusi responden menurut umur menunjukkan sebagian besar berumur 36-

50 tahun yaitu sebesar 40 orang (41,7%), menengah berumur <35 tahun yaitu

sebesar 30 orang (31,3%), dan terendah berumur >51 tahun yaitu sebesar 26

orang (27,1%).

Distribusi responden menurut pendidikan menunjukkan sebagian

besar tingkat SMA yaitu sebesar 41 orang (42,7%), sebagian menengah

tingkat SD yaitu sebesar 17 orang (17,7%), sebagian menengah tingkat SMP

yaitu sebesar 17 orang (17,7%), sebagian menengah tingkat perguruan tinggi

yaitu sebesar 14 orang (14,6%), sebagian menengah tingkat pendidikan

akademi yaitu sebesar 5 orang (5,2%)dan sebagian kecil tidak sekolah yaitu

sebesar 2 orang (2,1%).

Distribusi responden menurut pekerjaan menunjukkan sebagian besar

karyawan yaitu sebesar 34 orang (35,4%), sebagian menengah petani yaitu

sebesar 32 orang (33,3%), sebagian menengah wiraswasta yaitu sebesar 18

orang (18,8%), dan sebagian kecil PNS yaitu sebesar 12 orang (12,5%).

Distribusi responden menurut informasi menunjukkan sebagian besar

layanan kesehatan yaitu sebesar 46 orang (47,9%), sebagian menengah media

elektronik yaitu sebesar 35 orang (36,5%), dan sebagian kecil media cetak

yaitu yaitu sebesar 15 orang (15,6%).

3.2.1 Analisis Univariat

Tabel. 2 Distribusi Karakteristik Responden Pengetahuan Sebelum Dilakukan Pendidikan Kesehatan Tentang Kualitas Hidup Penderita Hipertensi Di

Puskesmas Pajang Surakarta

No Pengetahuan Sebelum Frekuensi Persentase (%) 1 Baik 35 36,5% 2 Sedang 35 36,5% 3 Kurang 26 27,1% 96 100%

Page 10: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT …eprints.ums.ac.id/66814/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018-08-18 · tentang kualitas hidup pada penderita hipertensi. Penelitian ini

6

Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukkan nilai pengetahuan sebelum

dilakukan pendidikan kesehatan menunjukkan kategori baik 35 orang (36,5%),

kategori sedang 35 orang (36,5%), dan kategori kurang 25 orang (27,1%).

Tabel. 3 Distribusi Karakteristik Responden Pengetahuan Sesudah Dilakukan Pendidikan Kesehatan Tentang Kualitas Hidup Penderita Hipertensi Di

Puskesmas Pajang Surakarta

No Pengetahuan Sesudah Frekuensi Persentase (%) 1 Baik 62 64,6% 2 Sedang 20 20,8% 3 Kurang 15 15,6% 96 100%

Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukkan nilai pengetahuan sesudah

dilakukan pendidikan kesehatan menunjukan kategori baik 62 orang (64,6%),

kategori sedang 20 orang (20,8%), dan kategori kurang 15 orang (15,6%).

Tabel. 4 Distribusi Karakteristik Responden Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Dilakukan Pendidikan Kesehatan Tentang Kualitas Hidup Penderita Hipertensi Di

Puskesmas Pajang Surakarta

No Pengetahuan Sebelum Sesudah

Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase

(%) 1 Baik 35 36,5% 62 64,6% 2 Sedang 35 36,5% 20 20,8% 3 Kurang 26 27,1% 15 14,6% 96 100% 96 100%

Berdasarkan tabel 4.4 diatas menunjukkan nilai pengetahuan sebelum

dilakukan pendidikan kesehatan menunjukkan kategori baik 35 orang

(36,5%), kategori sedang 35 orang (36,5%), dan kategori kurang 25 orang

(27,1%), sedangkan pengetahuan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan

menunjukan kategori baik 62 orang (64,6%), kategori sedang 20 orang

(20,8%), dan kategori kurang 15 orang (15,6%), sehinggan terjadi kenaikan

pengetahuan yang signifikan dari sebelum ke sesudah.

Page 11: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT …eprints.ums.ac.id/66814/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018-08-18 · tentang kualitas hidup pada penderita hipertensi. Penelitian ini

7

3.2.2 Analisis Bivariat

3.2.2.1 Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 96 Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation

3.24693767

Most Extreme Differences

Absolute .085 Positive .080 Negative -.085

Kolmogorov-Smirnov Z .829 Asymp. Sig. (2-tailed) .498 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil uji normalitas data menggunakan Kolmogorov-Smirnov

pada tabel 4.5 diketahui bahwa data memiliki nilai probabiliti (p value)

0.498 yakni lebih dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua data

tersebut berdistribusi normal sehingga penggujian data menggunakan

dapat menggunakan uji T atau T test.

3.2.2.2 Uji Homogenitas

Tabel 5. Hasil Homogenity of variance

Levene statistic df1. df.2 sig 2.832 13 80 0.002

3.2.2.3 Uji Paired Samples Test

Tabel 6. Hasil Uji Paired Samples Test

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

Page 12: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT …eprints.ums.ac.id/66814/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018-08-18 · tentang kualitas hidup pada penderita hipertensi. Penelitian ini

8

Pair 1 Pretest - Postest

-3.740 3.284 .335 -11.157 95 .001

Berdasarkan hasil uji Paired Samples Test diperoleh nilai p value

adalah 0,001. Nilai 0,001 < 0,05, maka diputuskan H0 ditolak H1 diterima.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara

pengetahuan sebelum diberi pendidikan kesehatan dengan pengetahuan

setelah diberi pendidikan kesehatan.

3.2 Pembahasan

3.2.1 Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata responden berumur

36-50 tahun sebanyak 40 orang dengan prosentase 41,7%. Usia merupakan

salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang dan

seiring bertambahnya umur seseorang maka akan terjadi perkembangan

baik perkembangan fisik maupun psikologis. Menurut (Notoatmojo, 2007),

umur merupakan indikator kedewasaan seseorang, semakin bertambah

pengetahuan yang dimiliki, serta perilaku yang sesuai untuk mengasuh,

medidik, membimbing serta mengajarkan anak.

Pendidikan responden sebagian besar adalah lulusan SMA yaitu

sebanyak 41 orang dengan prosentase 42,7%. Menurut Berggren (2018)

pendidikan mempengaruhi proses belajar, semakin tinggi seseorang

memperoleh pendidikan maka akan semakin mudah ia dalam memperoleh

dan memproses informasi atau pengetahuan.

Dilihat dari jenis pekerjaan diketahui sebagian besar responden

bekerja sebagai karyawan yaitu sebanyak 34 orang dengan prosentase

35,4%. Menurut Notoadmodjo (2011), pekerjaan adalah hal yang harus

dilakukan terutama untuk menunjang kehidupanya dan kehidupan

keluarga. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak

merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak

tantangan.

Page 13: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT …eprints.ums.ac.id/66814/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018-08-18 · tentang kualitas hidup pada penderita hipertensi. Penelitian ini

9

Berdasarkan cara responden memperoleh informasi kesehatan

sebagian besar responden mendapatkan informasi melalui pelayanan

kesehatan sebanyak 47,9%, 36,5% adalah media elektronik dan 15,6%

bersumber dari media cetak. Hal ini didukung oleh Swardt (2017), ia

menjelaskan bahwa peran perawat komunitas adalah membantu klien

dalam meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan. Banyaknya media

informasi saat ini yang menyediakan segala kebutuhan informasi klien pun

semakin memudahkan pelayanan kesehatan dalam memberikan peromosi

kesehatan.

3.2.2 Pengetahuan pasien sebelum dilakukan pendidikan kesehatan tentang

kualitas hidup penderita hipertensi

Berdasarkan hasil pengmpulan data pengetahuan pasien tentang

kualitas hidup penderita hipertensi sebelum diberi pendidikan kesehatan

menunjukkan kategori baik 35 orang (36,5%), kategori sedang 35 orang

(36,5%), dan kategori kurang 25 orang (27,1%). Berdasarkan hasil

penelitian ini dari keterangan para pasien bahwa pasien masih belum

mengetahui tentang kualitas hidup. Chenli Wang (2017) dalam risetnya

menyatakan bahwa usia, tingkat pendidikan, menejemen kesehatan yang

baik dan pengetahuan tentang kesehatan adalah faktor yang tekait dengan

kualitas hidup pada pasien dengan hipertensi yang berarti bahwa tingkat

pengetahuan kesehatan penderita hipetrensi akan berbanding lurus dengan

tingkat kualitas hidupnya.

3.2.3 Pengetahuan pasien sesudah dilakukan pendidikan kesehatan tentang

kualitas hidup penderita hipertensi

Berdasarkan hasil pengumpulan data pengetahuan pasien tentang

kualitas hidup penderita hipertensi sesudah diberi pendidikan kesehatan

menunjukkan kategori baik 62 orang (64,6%), kategori sedang 20 orang

(20,8%), dan kategori kurang 15 orang (15,6%). Berdasarkan hasil

penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan melalui pendidikan

kesehatan dengan metode ceramah yang dilakukan oleh peneliti sehingga

responden mendapatkan informasi dan pengalaman khusunya tentang

Page 14: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT …eprints.ums.ac.id/66814/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018-08-18 · tentang kualitas hidup pada penderita hipertensi. Penelitian ini

10

kualitas hidup penderita hipertensi. Francika Bošnjak (2012).Pendidikan

kesehatan adalah bagian dari seluruh upaya kesehatan, yang

menitikberatkan kepada upaya untuk meningkatkan pola hidup sehat. Hal

ini bertujuan untuk mengubah kebiasaan yang merugikan kesehatan,

menanamkan kebiasaan yang baik, dan memberikan pengetahuan tentang

kesehatan pada umumnya.

3.2.4 Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan tentang

kualitas hidup penderita hipertensi

Berdasarkan hasil uji Paired Samples Test diperoleh nilai p value

adalah 0,001. Nilai 0,001 < 0,05, maka diputuskan H0 ditolak H1 diterima.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara

pengetahuan sebelum diberi pendidikan kesehatan dengan pengetahuan

setelah diberi pendidikan kesehatan.

Hasil diatas menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan terbukti

mampu meningkatkan pengetahuan tentang kualitas hidup penderita

hipertensi. Hal tersebut terjadi karena dengan dilakukan pendidikan maka

pengetahuan para pasien tentang kualitas hidup penderita hipertensi

meningkat. Karena pendidikan sangat erat kaitanya dengan bertambahnya

pengetahuan para pasien sehingga dapat mempengaruhi pengetahuan para

pasien khususnya tentang kualitas hidup penderita hipertensi.

Hal ini sesuai dengan penelitian Fadelella (2015), yang menyajikan

hasil yang signifikan dengan kata lain terdapat perubahan terhadap tingkat

pengetahuan staff keperawatan dan sanitasi setelah dilakukanya

pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan manajemen limbah (HCW)

di White Nile State Sudan.

4. PENUTUP

4.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti tentang pengaruh

pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan tentang kualitas hidup

penderita hipertensi diperoleh hasil sebagai berikut :

Page 15: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT …eprints.ums.ac.id/66814/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018-08-18 · tentang kualitas hidup pada penderita hipertensi. Penelitian ini

11

4.1.1 Terdapat perbedaan nilai tingkat pengetahuan sebelum dan setelah

diberikanya pendidikan kesehatan tentang kualitas hidup pada

penderita hipertensi

4.1.2 Ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan

tentang kualitas hidup penderita hipertensi di puskesmas Pajang

kecamatan Laweyan kota Surakarta.

4.2 Saran

Dalam menindak lanjuti hasil penelitian, berikut saran yang diperlukan :

4.2.1 Bagi Puskesmas

Diharapkan bagi petugas puskesmas untuk memberi informasi-

informasi yang berkelanjutan dengan cara penyuluhan dan dorongan

kepada para pasien agar dapat mengetahui pengetahuan tentang

kualitas hidup agar menjadi lebih baik.

4.2.2 Bagi para Pasien

Diharapkan para pasien agar meningkatkan pengetahuan dan lebih

memperhatikan lagi pentingnya dilakukan pendidikan kesehatan

tentang kualitas hidup, sehingga diharapkan terjadi perubahan

perilaku yang lebih baik yang dapat meningkatkan status kesehatan

dan kualitas hidup.

4.2.3 Bagi Ilmu Keperawatan

Dapat dijadikan sebagai referensi dalam memberikan pengetahuan

pendidikan kesehatan tentang kualitas hidup penderita hipertensi.

4.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat memanfaatkan penelitian

ini sebagai bahan masukan dan dapat melanjutkan penelitian ini

dengan variabel dan metode yang berbeda di kemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA A, B. &. (2013). Kuisioner Pengetahuan Dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan.

Jakarta: Salemba Medika pp 66-69.

Page 16: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT …eprints.ums.ac.id/66814/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018-08-18 · tentang kualitas hidup pada penderita hipertensi. Penelitian ini

12

Ahmed Mohammed Elnour, M. M.-B. (2015). 'Impacts Of Health Education On Knowledge And Practice Of Hospital Staff With Regard To Healthcare Waste Management at White Nile State main hospitals, Sudan'. International Journal of Health Sciences, Qassim University, Vol. 9, No. 3.

Asikin M, N. M. (2016). Keperawatan Medikal Bedah Sistem Kardiovaskular. Jakarta: Erlangga.

Bukada, Y. (2017). Hubugan Aktifitas Fisik Dengan Kualitas Hidup manusia Lanjut Usia di Panti Werdha Griya Usia Lanjut Santo yosef Surabaya. Skripsi.

Chasanah, N. (2017). Hubungan kualitas Tidur Dengan Kualitas Hidup pada Lansia di Kelurahan Karangansem Kecamatan Laweyan Surakarta. Skripsi.

Chenli Wang, J. L. (2017). The effect of health literacy and self-management efficacy on the health related quality of life gypertensive patients in a western rural area of china: a cross-sectional study. International Journal for Equity in Health, Volume 6:58.

Fitriana, N. A. (2012). Kualitas hidup pada penderita kangker servis yang menjalani pengobatan radioterapi. Fakultas psikologi klinis dan kesehatan mental airlangga surabaya, vol.1 no.2.

Francika Bošnjak, N. P. (2012). The influence of health education on life quality of patients with hypertension. Original Article, 1-7.

Glenys Yulanda, R. L. (2017). Penatalaksanaan Hipertensi Primer. Fakultas Kedokteran, Volume 6. No.1.

Green, L. (1984). Modifyng and Developing Health Behavior. Center for Health Promotion Research and Development, The University of Texas,, 1984.5:215-36.

Imamah, N. F. (2012). Pengaruh Self-Management Guidance Hipertensi Terhadap Kuaitas Hidup Pasien Hieprtensi Di Posyandu lansia Dk III Ngebel, Kecamatan Kasihan Bantul . FKIK UMY.

Jianfang Zhou, N. H. (2016). Health related quality of life of among elderls in rural China : the effect of widowhood. Qual Life Res, 25:3087-3095.

Maryam, S. (2015). Promosi Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan. Jakarta: EGC.

Masri Singarimbun, S. E. (1995). Metode Penelitian Survei, Eidisi Revisi. Jakarta: PT.Pustaka LP3ES .

Page 17: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT …eprints.ums.ac.id/66814/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018-08-18 · tentang kualitas hidup pada penderita hipertensi. Penelitian ini

13

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Pramono, N. K. (2014). Status gizi, Penyakit kronis, dan konsumsi Obat terhadap Kualitas Hidup Dimensi kesehatan Fisik Lansia. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, volume 3, Nomor 1.

Prasetyo, Y. (2011). Olahraga Bagi Penderita Hipertensi. Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY.

Putri, P. K. (2013). Pengaruh Tingkat pendidikan, Pengetahuan, Sikap dan Terpaan Iklan Layanan Masyarakat KB Versi Shireen Sungkar dan teuku Wisnu di TV Terhadap perilaku KB pada Wanita atau Pria usia subur. Jurnal Interaksi.

Rasmus Berggren, J. N. (2018). Education Does Not Affect Cognitive Decline in Aging: A Bayesian Assessment of the Association Between Education and Change in Cognitive Performance. Aging Research Center, Karolinska Institutet, Stockholm University, Stockholm, Sweden, Volume 9. Article 1138.

RI, K. K. (2011). Acuan Diit Hipertensi.

S.Tinartayu, B. U. (2015). SF-36 sebagai Instrumen Penilai Kualitas Hidup Penderita Tuberkulosis ( TB ) Paru SF-36 as an Instrument for Quality of Life on Lung Tuberculosis ( TB ) Patient. Mutiara Medika, 7-14.

Seokidjo, N. d. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RND. Bandung: Alfabeta.

Sulistiyarini, I. (2013). Terapi Relaksasi Untuk Menurunkan Tekanan Darah dan Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien Penderita Hipertensi. Jurnal Psikologi, Volume 40. no: 28-38.

Supratman, T. K. (2014). Physical activity and quality of life among community-dwelling older people in Indonesia : an intervention study. Journal of the Tsuruma Health Science Society Kanazawa University, Volume 38. 57-66.

Triana Sari Devi, S. (2017). Hubungan Antara Indeks Makan Sehat Dengan Kualitas Hidup Lansia Penderita Hipertensi di wilayah Puskesmas Dadapayam Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Fakultas Ilmu Kesehatan.

Udjianti, W. J. (2010). Keperawatan Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika.

Wei Liu, Y.-L. P.-X.-J. (2013). Breathing exercises improve post-operative pulmonary function and quality of life in patients with lung cancer: A

Page 18: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT …eprints.ums.ac.id/66814/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018-08-18 · tentang kualitas hidup pada penderita hipertensi. Penelitian ini

14

meta-analysis. Experimental and tTherapeutic Medicine, Volume.5: 1194-1200.

X. Xu, Y. R. (2016). Hypertension Impact on Health-Related Quality of Life: A Cross-Sectional Survey among Middle-Aged Adults in Chongqing, China. International journal of hypertension, 7404957.