PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji...

34
i PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS BAMBANGLIPURO BANTUL SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan STIKES A. Yani Yogyakarta Disusun oleh: PUJI HARTONO NPM. 32115011 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDRAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2013

Transcript of PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji...

Page 1: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

i

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN

KELUARGA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN

DI PUSKESMAS BAMBANGLIPURO BANTUL

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan

STIKES A. Yani Yogyakarta

Disusun oleh:

PUJI HARTONO

NPM. 32115011

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDRAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA

2013

Page 2: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN

KELUARGA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN

DI PUSKESMAS BAMBANGLIPURO BANTUL

SKRIPSI

Diajuhkan Oleh :

PUJI HARTONO

NPM. 32115011

Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Dan Diterima Sebagai Salah

Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Keperawatan

Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani

Yogyakarta

Tanggal : 05 April 2013

Menyetujui :

Penguji,

Induniasih, S.Kp.,M.Kes.

NIP.195712201986032001

Pembimbing I,

Ida Nursanti, S.Kep.,Ns.,MPH

NIDN. 0619047702

Pembimbing II,

Sulistyaningsih, S.Kep.,Ns

NIDN. 0525097901

Mengesahkan,

Ketua Proram Studi Keperawatan

STIKES A. Yani Yogyakarta

Dwi Susanti,S.Kep.,Ns

NIDN. 0530058401

Page 3: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

iii

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Keluarga

Tentang Tanda Bahaya Kehamilan

Di Puskesmas Bambanglipuro Bantul

Puji Hartono1, Ida Nursanti

2, Sulistyaningsih

3

INTISARI

Latar Belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan perhatian negara-negara

di dunia. Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 AKI di

Indonesia merupakan kasus tertinggi diantara Negara ASEAN. Pendidikan

kesehatan pada keluarga sangat penting diberikan untuk meningkatkan

pengetahuan, mencegah terjadinya penyakit, dan perbaikan kesehatan. Keluarga

diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

segera membawa ibu untuk mendapatkan pertolongan di fasilitas kesehatan.

Tujuan Penelitian: Diketahuinya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap

pengetahuan keluarga tentang tanda bahaya kehamilan di Puskesmas

Bambanglipuro Bantul.

Metode Penelitian: Rancangan penelitian ini adalah eksperimen semu dengan

static group comparison. Pengambilan sampel dengan metode systematic random

sampling. Sampel adalah keluarga ibu hamil berjumlah 80 orang, terdiri dari 40

orang sebagai kelompok intervensi dan 40 orang sebagai kelompok kontrol.

Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat

menggunakan Mann Whitney U Test dengan tingkat kemaknaan α<0.05.

Hasil: Mayoritas keluarga kelompok intervensi mempunyai pengetahuan baik

60% dan mayoritas keluarga kelompok kontrol mempunyai pengetahuan cukup

55%. Ada perbedaan signifikan antara pengetahuan keluarga yang diberikan

pendidikan kesehatan dengan keluarga yang tidak diberikan pendidikan kesehatan.

Keluarga yang diberikan pendidikan kesehatan mempunyai nilai rata-rata

peringkat lebih baik (51.48) apabila dibandingkan dengan keluarga yang tidak

diberikan pendidikan kesehatan (29.53). Tingkat signifikansi, Z hitung<Z tabel (-

4.598<-1.96). Nilai signifikansi α hitung 0.000 < α tabel 0.05.

Kesimpulan: Keluarga yang diberikan pendidikan kesehatan mempunyai

pengetahuan yang lebih baik apabila dibandingkan dengan keluarga yang tidak

diberikan pendidikan kesehatan.

Kata Kunci: Pendidikan kesehatan, pengetahuan, tanda bahaya kehamilan. 1. Mahasiswa S1 Keperawatan STIKES A. Yani Yogyakarta 2. Dosen STIKES A. Yani Yogyakarta 3. Dosen STIKES A. Yani Yogyakarta

Page 4: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

iv

The Influence the Health Education for Family Knowledge

About the Signs of Dangering Pregnancy

At The Public Health Center Bambanglipuro Bantul

Puji Hartono1, Ida Nursanti

2, Sulistyaningsih

3

ABSTRACT

Background: Maternal Mortality Rate (MMR) is a concern of the countries in all

over the world. Indonesia Demographic Health Survey (IDHS) in 2007 MMR in

Indonesia is the highest case among ASEAN countries. The Health education for

family is very important for improving the knowledge, disease prevention, and

health improvement. Families are expected to know and recognize the signs of

dangering pregnancy so that they can bring the mother to get help at the health

facility as fast as possible.

Objective: Knowing the influence of the health education for family knowledge

about the signs of dangering pregnancy at the Public Health Center

Bambanglipuro Bantul.

Methods: The study design was quasi-experimental with a static group

comparison. The Sampling was used of systematic random sampling method.

Samples are pregnant families with totaling 80 people, consisting of 40 people as

the intervention group and 40 others as the control group. Analysis of the data are

used univariate and bivariate analysis by using the Mann Whitney U Test with a

significance level of α <0.05.

Results: The majority of families have a good knowledge of the intervention

group 60% and the majority of the control group families have sufficient

knowledge of 55%. There are significant difference between the families which

are given of health education and the families who are not given health education.

Families were given health education have the better average rank (51.48) when

compared with families who were not given health education (29.53). The level of

significance, Z count <Z tables (-4598 <-1.96). 0.000 the value of significance

count α <α table 0.05.

Conclusion: Families are given health education have better knowledge when

compared with families which are not given health education.

Keywords: health education, knowledge, the signs of dangering pregnancy.

1. Nursing Students S1 STIKES A. Yani Yogyakarta

2. Lecturer STIKES A. Yani Yogyakarta

3. Lecturer STIKES A. Yani Yogyakarta

Page 5: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

v

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya tulis

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan

tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, April 2013

Puji Hartono

Page 6: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rakhmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul :

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Keluarga Tentang Tanda

Bahaya Kehamilan di Puskesmas Bambanglipuro Bantul Yogyakarta.

Penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

Sarjana Keperawatan di STIKES A. Yani Yogyakarta. Selama proses penyusunan

penelitian ini, peneliti mendapatkan bimbingan, arahan, bantuan dan dukungan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti menyampaikan

terima kasih kepada :

1. Dr. I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua STIKES A. Yani Yogyakarta.

2. Ibu Dwi Susanti, S.Kep.,Ns. selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

STIKES A. Yani Yogyakarta.

3. Ibu Ida Nursanti, S.Kep.,Ns.,MPH selaku pembimbing I penelitian.

4. Ibu Sulistyaningsih, S.Kep.,Ns selaku pembimbing II penelitian.

5. Seluruh Staf Pengajar Jurusan Keperawatan STIKES A. Yani Yogyakarta.

6. Kepala dan Staf Puskesmas Pundong Bantul.

7. Kepala dan Staf Puskesmas Bambanglipuro Bantul.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan penelitian ini.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan pada kita semua.

Akhirnya dengan harapan, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak.

Yogyakarta, April 2013

Penulis

Page 7: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

vii

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... 1

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ 1

INTISARI ........................................................................................................... 1

ABSTRACT ......................................................................................................... 1

PERNYATAAN ................................................................................................. 1

KATA PENGANTAR ....................................................................................... 1

DAFTAR ISI ...................................................................................................... 1

DAFTAR TABEL .............................................................................................. 1

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... 1

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... 1

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

x

xi

BAB I. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 1

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 1

E. Keaslian Penelitian .................................................................................... 1

1

4

4

5

5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 7

A. Landasan Teori .......................................................................................... 24

B. Kerangka Teori ........................................................................................... 26

C. Kerangka Konsep ........................................................................................ 27

D. Hipotesis .....................................................................................................

7

25

26

26

BAB III. METODE PENELITIAN 27

A. Desain Penelitian ........................................................................................ 28

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................... 28

C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................. 28

D. Variabel Penelitian ...................................................................................... 29

E. Definisi Operasional ................................................................................... 30

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data .......................................................... 31

G. Validitas dan Reliabilitas ............................................................................ 33

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ...................................................... 33

I. Etika Penelitian ...........................................................................................

J. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................ 36

27

27

27

29

30

31

32

33

35

36

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38

A. Hasil Penelitian ...........................................................................................

B. Pembahasan ................................................................................................

C. Keterbatasan Penelitian ..............................................................................

38

42

51

Page 8: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

viii

BAB V. PENUTUP 52

A. Kesimpulan .................................................................................................

B. Saran ...........................................................................................................

52

52

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 9: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

ix

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 3.1.

Tabel 3.2.

Tabel 4.1.

Tabel 4.2.

Tabel 4.3.

Tabel 4.4.

Definisi Operasional …………………………………………...

Kisi-kisi Kuesioner Penelitian …………………………………

Karakteristik Responden Penelitian ……………..…………….

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Keluarga Tentang Tanda

Bahaya Kehamilan ……………………………………………..

Perbandingan Pengetahuan Keluarga Tentang Tanda Bahaya

Kehamilan ……………………………………………………...

Uji Statistik Pengaruh Pengetahuan Keluarga Tentang Tanda

Bahaya Kehamilan ……………………………………………..

30

31

39

41

41

42

Page 10: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

x

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1.

Gambar 2.2.

Gambar 3.1.

Kerangka Teori……………………………………………….

Kerangka Konsep.............. …………………………………..

Rancangan Penelitian ………………………………………...

25

26

27

Page 11: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Izin Penelitian

Lampiran 3. Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Lampiran 4. Leaflet Tanda Bahaya Kehamilan

Lampiran 5. Permohonan Menjadi Responden Penelitian

Lampiran 6. Persetujuan Menjadi Responden Penelitian

Lampiran 7. Kuesioner Penelitian

Lampiran 8. Kisi-Kisi Kuesioner

Page 12: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka kematian ibu (AKI) merupakan perhatian negara-negara di dunia

sehingga merupakan salah satu diantara 8 tujuan yang tertuang dalam komitmen

bersama dalam Millenium Development Goals (MDGs). Komitmen ini

merupakan salah satu variabel untuk mengukur Indeks Pembangunan Manusia

(IPM) suatu negara dan merupakan salah satu indikator status kesehatan di

masyarakat. Sesuai kesepakatan MDGs, AKI di Indonesia diharapkan mencapai

102 per 100.000 kelahiran hidup sebelum tahun 2015 (Kemenkes RI, 2011).

Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007

menunjukkan AKI di Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup dan

merupakan kasus kematian ibu yang paling tinggi diantara Negara ASEAN

lainnya. Berdasarkan penelitian beberapa penyebabnya ada yang secara langsung

yaitu perdarahan pasca persalinan, infeksi dan eklampsia. Penyebab tidak

langsung antara lain status gizi dan Empat Terlalu (terlalu muda, terlalu tua,

terlalu dekat dan terlalu sering). Hal tersebut menjadi latar belakang kematian ibu

yang mengalami komplikasi obstetri. Kejadian selanjutnya terjadi Tiga Terlambat,

yakni terlambat mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan,

dan terlambat mendapat penanganan yang memadai di tempat pelayanan

kesehatan (Kemenkes RI, 2011).

Gambaran AKI di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2010 sebesar 90 per

100.000 kelahiran hidup, artinya angka kejadian lebih rendah bila dibandingkan

dengan rata-rata nasional. Kematian ibu disebabkan pre-eklamsi dan eklamsi

25.58%, perdarahan 34.88%, sepsis atau infeksi 4.65%, penyakit jantung 2.32%

dan penyebab lain 32.56%. Kabupaten Bantul pada tahun 2010 AKI sebesar 82

per 100.000 kelahiran hidup, lebih rendah bila dibandingkan dengan rata-rata

nasional dan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penyebab kematian ibu di

Kabupaten Bantul adalah pre-eklamsi dan eklamsi 40%, perdarahan 30%, sepsis

Page 13: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

2

atau infeksi 10%, serta penyebab lain 20% (SIGA Propinsi DIY., Dinkes

Kab.Bantul, 2011).

Upaya pemerintah daerah dalam menekan AKI antara lain melalui Making

Pregnancy Safer (MPS) pada tahun 2001 dengan menyiapkan tenaga kesehatan

terampil dan fasilitas pelayanan yang memadahi. Program pemerintah berikutnya

adalah pemberdayaan masyarakat dan swasta, dengan melibatkan, memantapkan

peran serta perempuan, suami, anggota keluarga lainya serta masyarakat. Sejak

tahun 2006 pemeritah mencanangkan Program Desa Siaga sesuai dengan

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 564/Menkes/SK/VIII/2006, dilanjutkan

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1529/Menkes/SK/2010 tentang Pedoman

Umum Pengembangan Desa Siaga Aktif. Upaya ini sebagai bentuk

pengembangan Program Desa Siaga. Wujud pelaksanaan di lapangan melalui

Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). P4K

mempunyai tujuan memberdayakan ibu hamil, suami, keluarga dan masyarakat

melalui peningkatan pengetahuan tentang kehamilan, tanda bahaya dan

komplikasinya (Kemenkes RI, Kemendagri, 2011).

Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai nilai strategis

dalam pembangunan kesehatan, karena setiap masalah individu merupakan

masalah keluarga oleh karena itu, untuk menanganinya perlu pendekatan secara

holistik. Pendidikan kesehatan pada keluarga sangat penting diberikan karena

bertujuan meningkatkan pengetahuan dan mencegah terjadinya penyakit, serta

perbaikan kesehatan. Keluarga diharapkan mengetahui dan mengenali tanda-tanda

bahaya pada kehamilan sehingga keluarga dapat segera membawa ibu untuk

mendapatkan pertolongan di fasilitas kesehatan terdekat tepat waktu (Kemenkes

RI, 2011).

Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan sangat penting untuk

diketahui oleh keluarga terutama oleh ibu hamil trimester III, agar dapat segera

minta pertolongan apabila menemui tanda-tanda bahaya tersebut. Keterlambatan

dalam mengenal tanda-tanda bahaya akan sangat membahayakan jiwa ibu maupun

janin. Deteksi dini sangat diperlukan untuk menemukan ibu hamil yang

kemungkinan mengalami tanda bahaya atau komplikasi kehamilan sehingga dapat

Page 14: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

3

menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu. Buku Kesehatan Ibu dan Anak

(KIA) adalah sarana yang tepat dalam upaya meningkatkan pengetahuan ibu

hamil dan keluarganya. Pada dasarnya pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh

umur, pendidikan, pengalaman, pekerjaan dan intelegensia. Faktor-faktor tersebut

akan mempengaruhi tingkat pemahaman seseorang terhadap suatu informasi

(Depkes RI, 2006). Penelitian yang dilakukan Ina (2008) membuktikan bahwa

pendidikan kesehatan berpengaruh pada pengetahuan ibu primigravida tentang

tanda bahaya kehamilan. Penelitian Suharni (2011) juga membuktikan bahwa

pendidikan kesehatan berpengaruh pada pengetahuan ibu hamil menjadi lebih baik

dan mempengaruhi sikap ibu hamil menjadi positif dalam menyikapi

kehamilannya.

Berdasarkan profil Puskesmas Bambanglipuro tahun 2011 terdapat satu

kematian ibu, hasil audit maternal perinatal di Dinas Kesehatan Bantul kematian

tersebut disebabkan karena post laparatomi explorasi atas indikasi atonía uteri,

penurunan kesadaran, suspek sepsis, gagal nafas, dan syok hipovolemik. Kasus

ibu hamil beresiko di Bambanglipuro sebesar 51.49% dan merupakan kasus

terbesar apabila dibandingkan dengan puskesmas lain di wilayah Kabupaten

Bantul. Kasus ibu hamil beresiko tersebut terdiri dari anemia ibu hamil 32.94%,

status gizi Kurang Energi Protein (KEK) 28.41%, multigravida kurang dari 35

tahun 24.54%, primigravida kurang dari 20 tahun 15.38%, dan hipertensi

kehamilan 0.51%.

Hasil pengamatan pada pelayanan kesehatan ibu hamil di Puskesmas

Bambanglipuro menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan tidak dijelaskan secara

lengkap tentang isi pesan seperti pada buku KIA. Petugas kesehatan hanya

menyarankan ibu dan keluarga untuk membacanya, apabila ada yang tidak jelas

supaya menanyakan pada petugas. Hal tersebut terjadi karena jumlah ibu hamil

yang periksa di Puskesmas terlalu banyak. Berdasarkan hasil wawancara pada 10

ibu hamil dan keluarganya yang melakukan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas

Bambanglipuro tanggal 1-6 Juni 2011 mendapatkan data 40% dapat menyebutkan

4 tanda bahaya, 50% dapat menyebutkan 5 tanda bahaya dan 10% menyebutkan

6 tanda bahaya kehamilan. Keluarga masih belum faham tentang informasi tanda

Page 15: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

4

bahaya kehamilan di buku KIA dan menganggap terlalu singkat, terutama masalah

demam, gerak janin dan penyakit yang menyertai saat kehamilan. Ibu hamil dan

keluarga juga mengaku informasi yang di dengar tentang tanda bahaya kehamilan

berbeda-beda antara petugas kesehatan dan media massa.

Kebijakan Departemen Kesehatan tentang operasional pelayanan pada ibu

hamil di wilayah puskesmas sejak tahun 2010 adalah pemberian penyuluhan

tentang tanda bahaya kehamilan. Bentuk penyuluhan berupa Komunikasi

Informasi dan Edukasi (KIE) pada keluarga, ibu hamil dan suami dengan

pemberian buku KIA (Kemenkes RI, 2011).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka dapat dikemukakan

perumusan masalah penelitian ini sebagai berikut: ”Bagaimanakah pengaruh

pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan keluarga tentang tanda bahaya

kehamilan di Puskesmas Bambanglipuro Bantul ?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahuinya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan

keluarga tentang tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Bambanglipuro Bantul.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya gambaran pengetahuan keluarga yang diberikan pendidikan

kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan.

b. Diketahuinya gambaran pengetahuan keluarga yang tidak diberikan

pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan.

c. Diketahuinya perbandingan tingkat pengetahuan antara keluarga yang

diberikan pendidikan kesehatan dengan keluarga yang tidak diberikan

pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan.

Page 16: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

5

D. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

1. Bagi masyarakat

Sebagai informasi yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya keluarga agar

dapat lebih memahami tentang tanda bahaya kehamilan.

2. Bagi pelayanan kesehatan

Sebagai masukan bagi tenaga kesehatan untuk mengembangkan dan

meningkatkan pelayanan kesehatan pada ibu hamil terutama pada upaya

pendidikan kesehatan.

3. Bagi peneliti lain

Sebagai informasi untuk mengembangkan penelitian tentang pengetahuan

tanda bahaya kehamilan.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya antara lain sebagai berikut:

1. Ina (2008), judul penelitian Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Tanda-

tanda Bahaya Selama Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Primigravida Di

Semarang. Tujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap

tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang tanda-tanda bahaya selama

kehamilan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan pre-

eksperimen menggunakan One group pretest-Post test design. Hasil penelitian

menunjukkan ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat

pengetahuan ibu primigravida tentang tanda-tanda bahaya selama kehamilan.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian di atas adalah, desain penelitian,

subjek penelitian adalah Ibu primigravida dan lokasi serta waktu penelitian.

Persamaanya pada variabel pendidikan kesehatan dan pengetahuan tentang

tanda-tanda bahaya kehamilan.

2. Mulyasari (2009), judul penelitian Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Dengan

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Di

Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi. Tujuan penelitian ini untuk

mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan

Page 17: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

6

tentang tanda bahaya kehamilan. Desain penelitian ini adalah deskriptif

korelatif dengan pendekatan cross sectional. Secara keseluruhan disimpulkan

adanya hubungan yang signifikan karakteristik ibu hamil dengan tingkat

pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan di kelurahan Tanjung Marulak

Kota Tebing Tinggi.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian di atas adalah pada desain

penelitian, subjek penelitian adalah ibu hamil, variabel tentang karakteristik

dan lokasi serta waktu penelitian. Persamaanya pada variabel pengetahuan

tentang tanda bahaya kehamilan.

3. Suharni ( 2011), judul penelitian Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang

Kehamilan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Di Kecamatan

Mantingan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan

kesehatan kehamilan terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil di Kecamatan

Mantingan. Metode penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experimen.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan kehamilan dapat

mempengaruhi pengetahuan tentang kehamilan pada ibu hamil menjadi lebih

baik dan pendidikan kesehatan tentang kehamilan dapat menpengaruhi sikap

ibu hamil menjadi positif dalam menyikapi kehamilannya.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian di atas adalah subjek penelitian

adalah ibu, terdiri dari tiga variabel penelitian tentang kehamilan dan lokasi

serta waktu penelitian. Persamaanya pada metode penelitian, variabel

pendidikan kesehatan dan pengetahuan.

Page 18: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

38

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kecamatan Bambanglipuro terletak di sebelah selatan Kabupaten Bantul

Daerah Istimewa Yogyakarta. Wilayah kerja Puskesmas Bambanglipuro terdiri

dari 3 desa yaitu Desa Sidomulyo, Desa Mulyodadi, dan Desa Sumbermulyo.

Batas wilayah kerja Puskesmas Bambanglipuro meliputi: sebelah utara

berbatasan dengan Kecamatan Bantul, sebelah timur dengan Kecamatan

Pundong, sebelah selatan dengan Kecamatan Kretek, dan sebelah Barat dengan

Kecamatan Pandak.

Jumlah penduduk Kecamatan Bambanglipuro mencapai 45.613 jiwa

terdiri dari laki-laki 21.994 jiwa (48.22%), perempuan 23.619 jiwa (51.78%).

Jumlah rumah tangga ada 15.887. Mayoritas mata pencaharian penduduk

adalah petani (30.04%), Mayoritas penduduk berpendidikan SD (37.15%).

Penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan ada 28.94%.

Fasilitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Bambanglipuro antara lain:

pelayanan rawat jalan dan rawat inap dengan kapasitas 10 tempat tidur untuk

kasus umum dan ibu bersalin atau nifas. Jumlah tenaga di Puskesmas ada 50

orang terdiri dari tenaga dokter umum 2 orang, 1 dokter gigi, 14 bidan, 9

perawat, 1 apoteker, 2 laboran, 2 nutrisionis, 2 sanitarian, 2 perawat gigi, 1

fisioterapis dan selebihnya adalah tenaga administrasi.

Cakupan program pelayanan kesehatan berdasarkan penilaian kinerja

Puskesmas Bambanglipuro tahun 2012 meliputi: program promosi kesehatan

77.89%. Bentuk promosi kesehatan pada pelayanan ibu hamil yakni dengan

pendidikan kesehatan pada ibu hamil, diberikan secara perseorangan di

poliklinik KIA dan secara berkelompok setiap 3 bulan sekali dalam kelas ibu

hamil dan setiap 6 bulan sekali dalam program suami siaga. Cakupan program

pelayanan kesehatan Ibu dan Anak (KIA) 85.67%, keluarga berencana 87.63%,

kesehatan lingkungan 74.95%, perbaikan gizi 88.12%, pencegahan dan

pemberantasan penyakit menular 89.26%, serta pengobatan dasar 85.04%.

Page 19: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

39

2. Gambaran Karakteristik Responden

Subjek pada penelitian ini adalah keluarga dengan ibu hamil normal

berjumlah 80 orang. Keluarga yang diberikan perlakuan sejumlah 40 orang

sedangkan kelompok yang tidak diberikan perlakuan sebanyak 40 orang.

Gambaran karakteristik subjek penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.1.

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Penelitian

di Puskesmas Bambanglipuro

Tahun 2013

Variabel

Kelompok

Intervensi

Kelompok

Kontrol

Frekuensi % Frekuensi %

Umur

20-29 13 32.5 12 30

30-39 22 55 18 45

40-49 5 12.5 10 25

Jenis Kelamin

laki-laki 36 90 38 95

Perempuan 4 10 2 5

Tingkat Pendidikan

SD 2 5 2 5

SLTP 6 15 11 27.5

SLTA 28 70 25 62.5

Diploma 2 5 2 5

Sarjana/Pasca Sarjana 2 5 0 0

Pekerjaan

Wira usaha 12 30 4 10

Petani 3 7.5 2 5

Karyawan swasta 15 37.5 15 37.5

PNS 3 7.5 2 5

Buruh 7 17.5 17 42.5

Hubungan Keluarga

Suami 36 90 37 92.5

Saudara 2 5 0 0

Orang tua 2 5 3 7.5

Total 40 100 40 100

Sumber : Data Primer, 2013

Page 20: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

40

Tabel 4.1. menggambarkan mayoritas responden berumur 30-39 tahun,

kelompok intervensi sejumlah 22 orang (55%) dan kelompok kontrol sejumlah

18 orang (45%). Jumlah responden laki-laki lebih banyak apabila dibandingkan

dengan responden perempuan. Responden laki-laki kelompok intervensi

sebanyak 36 orang (90%) dan kelompok kontrol berjumlah 38 orang (95%).

Tingkat pendidikan responden paling banyak adalah SLTA, kelompok

intervensi berjumlah 28 orang (70%) dan kelompok kontrol berjumlah 25

orang (62.5%). Pekerjaan reponden kelompok intervensi mayoritas adalah

karyawan swasta sebanyak 15 orang (37.5%) dan mayoritas pekerjaan

reponden kelompok kontrol adalah buruh sebanyak 17 orang (42.5%).

Berdasarkan hubungan keluarga, responden penelitian ini paling banyak adalah

suami ibu hamil, pada kelompok intervensi berjumlah 36 orang (90%) dan

kelompok kontrol berjumlah 37 orang (92.5%).

3. Analisis Hasil Penelitian

Pengambilan data pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol,

selanjutnya dilakukan analisis secara bertahap untuk mendapatkan makna atau

arti dari hasil penelitian. Adapun tahap analisis penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Analisis univariat

Analisis ini bertujuan untuk dapat mendeskrepsikan karakteristik

variabel dan menginterpretasikan data melalui distribusi frekuensi dan

persentase. Variabel yang diukur adalah pengetahuan pada 2 kelompok

keluarga, yakni keluarga yang diberikan pendidikan kesehatan (kelompok

intervensi) dan keluarga yang tidak diberikan pendidikan kesehatan

(kelompok kontrol). Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Page 21: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

41

Tabel 4.2.

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Keluarga

Tentang Tanda Bahaya Kehamilan

di Puskesmas Bambanglipuro

Tahun 2013

Pengetahuan Intervensi Kontrol

n % n %

Kurang 1 2.5 12 30

Cukup 15 37.5 22 55

Baik 24 60 6 15

Total 40 100 40 100

Sumber : Data Primer, 2013

Berdasarkan tabel 4.2. keluarga kelompok intervensi mayoritas

mempunyai tingkat pengetahuan baik, berjumlah 24 orang (60%). Mayoritas

keluarga kelompok kontrol mempunyai tingkat pengetahuan cukup 22 orang

(55%).

b. Analisis bivariat

Untuk mengetahui perbedaan dan pengaruh variabel pendidikan

kesehatan dan pengetahuan keluarga tentang tanda bahaya kehamilan pada

penelitian ini, maka dapat dilihat pada tabel 4.3. sebagai berikut :

Tabel 4.3.

Perbandingan Pengetahuan Keluarga

Tentang Tanda Bahaya Kehamilan

di Puskesmas Bambanglipuro

Tahun 2013

Kelompok n Mean Rank Sum of ranks

Intervensi 40 51.48 2059.00

Kontrol 40 29.53 1181.00

Total 80

Sumber : Data Primer, 2013

Hasil uji statistik non parametrik mann whitney pada mean rank

menunjukkan bahwa nilai rata-rata peringkat keluarga kelompok intervensi

Page 22: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

42

lebih tinggi atau lebih baik (51.48) apabila dibandingkan dengan nilai rata-

rata peringkat keluarga kelompok kontrol (29.53).

Untuk membuktikan bahwa pendidikan kesehatan dapat berpengaruh

pada pengetahuan keluarga tentang tanda bahaya kehamilan, maka dapat

dilihat hasil uji statistik seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.4.

Uji Statistik Pengaruh Pengetahuan Keluarga

Tentang Tanda Bahaya Kehamilan

di Puskesmas Bambanglipuro

Tahun 2013

Nilai

Mann-Whitney U 361.000

Wilcoxon W 1181.000

Z -4.598

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Sumber : Data Primer, 2013

Berdasarkan tabel 4.4. Z hitung = -4.598, apabila menggunakan taraf

signifikansi α 0.05 maka Z tabel nilai kritisnya adalah -1.96, artinya bahwa

Z hitung < Z tabel (-4.598 < -1.96). Nilai signifikansi 2-tailed menunjukkan

0.000 < 0.05. Hasil uji tersebut dapat disimpulkan signifikan secara statistik.

Berdasarkan hasil uji statistik diatas, maka dapat di interpretasikan bahwa

secara signifikan pendidikan kesehatan berpengaruh pada pengetahuan

keluarga. Pengaruh tersebut berupa keluarga yang diberikan pendidikan

kesehatan mempunyai pengetahuan yang lebih baik apabila dibandingkan

dengan keluarga yang tidak diberikan pendidikan kesehatan.

B. Pembahasan

1. Gambaran tingkat pengetahuan keluarga kelompok intervensi

Tabel 4.2. menggambarkan bahwa mayoritas keluarga yang diberikan

pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan mempunyai tingkat

pengetahuan yang baik dengan jumlah 24 orang (60%). Hasil penelitian ini

Page 23: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

43

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Suharni (2011) tentang

pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu hamil, dimana diketahui ibu

hamil yang mendapatkan pendidikan kesehatan 60.8% mempunyai

pengetahuan baik.

Pendidikan kesehatan pada penelitian ini menggunakan metode

pendidikan kelompok dengan ceramah. Metode tersebut ditujukan agar

keluarga akan mengingat materi yang telah dipelajari dan diterima berupa

tanda bahaya kehamilan sehingga keluarga dapat memahaminya. Pada

akhirnya keluarga dapat menjelaskan dan menyimpulkan, selanjutnya dapat

mengambil keputusan serta tindakan yang positif apabila menemukan adanya

tanda bahaya pada kehamilan.

Beberapa faktor yang mempengaruhi baiknya pengetahuan adalah

pendidikan kesehatan antara lain dengan perencanaan atau persiapan dalam

memberikan pendidikan kesehatan, metode penyampaian yang lebih jelas,

terarah dan sistematis, adanya masukan dan pertanyaan dari peserta pada saat

sesi tanya jawab sehingga mempermudah peserta memahami materi yang

disampaikan. Materi pesan yang lengkap dan sistematis mulai dari macam–

macam, pengertian, gejala, penyebab dan dampak tanda bahaya kehamilan

dianggap menarik terutama pada keluarga dengan kehamilan ibu yang pertama.

Alat bantu seperti pemaparan dengan power point disertai contoh gambar

sangat membantu responden dalam memahami materi yang diberikan. Alat

bantu berupa leaflet diberikan pada peserta setelah selesai proses pembelajaran.

Fasilitas pendukung lainya seperti suasana ruangan yang nyaman juga

mempengaruhi penerimaan pesan pada responden menjadi lebih baik. Hal

tersebut didukung teori Notoadmojo (2003) bahwa pendidikan kesehatan dapat

tercapai secara optimal apabila faktor-faktor yang mempengaruhi proses

pendidikan kesehatan dapat bekerjasama secara harmonis. Faktor- faktor

tersebut antara lain masukan, metode, materi pesan, kemampuan pendidik,

kemampuan penerima, besarnya kelompok, waktu pelaksanaan pendidikan

kesehatan dan alat-alat bantu atau alat peraga serta ketersediaan fasilitas

pendukung. Notoatmojo (2003) juga menambahkan bahwa pendidikan

Page 24: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

44

kesehatan pada kelompok sasaran yang besar atau berjumlah lebih dari 15

orang, metode yang baik salah satunya adalah ceramah.

Hasil penelitian ini tidak dapat diketahui kemampuan responden yang

berhubungan dengan tingkat intelektual. Hal tersebut karena pada penelitian ini

tidak dilakukan pengukuran hubungan antara karakteristik responden dengan

tingkat pengetahuan.

Tabel 4.1. memperlihatkan karakteristik umur responden mayoritas adalah

umur 30 – 39 tahun sebesar 55%. Responden penelitian ini mayoritas adalah

usia produktif. Hasil ini sesuai dengan penelitian Mulyasari (2009) tentang

hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan ibu hamil

tentang tanda bahaya kehamilan, dimana mayoritas responden berusia 28 – 39

tahun (produktif) sebesar 57.9%. Bertambahnya umur seseorang maka

pengetahuan yang diperolehnya juga akan bertambah dan menjelang usia lanjut

kemampuan penerimaan suatu pengetahuan akan berkurang. Umur merupakan

salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman seseorang terhadap

suatu informasi (Depkes RI, 2006).

Berdasarkan karakteristik jenis kelamin responden paling banyak adalah

laki-laki yaitu sebesar 90% yang juga suami ibu hamil. Suami sangat

berkepentingan terhadap kesehatan reproduksi pasangannya. Saling pengertian

serta keseimbangan peranan antara kedua pasangan dapat membantu

meningkatkan perilaku yang kondusif terhadap peningkatan kesehatan

reproduksi (Kemenkes RI, Kemendagri, 2011).

Karakteristik tingkat pendidikan responden penelitian ini menunjukkan

mayoritas adalah SLTA yaitu sebesar 70%. Tingkat pendidikan responden

penelitian ini juga mempunyai kontribusi dalam pengetahuan responden

menjadi baik. Notoatmojo (2003) menyatakan bahwa tingkat pendidikan

seseorang akan berpengaruh dalam memberi respon terhadap sesuatu yang

datang dari luar. Orang yang berpendidikan tinggi akan memberi respon yang

lebih baik. Dapat dikatakan pula semakin tinggi pendidikan seseorang maka

semakin mudah seseorang tersebut menerima informasi sehingga akan semakin

baik pula pengetahuannya.

Page 25: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

45

Berdasarkan karakteristik pekerjaan responden terbanyak adalah karyawan

swasta yaitu sebesar 37.5%. Jenis pekerjaan responden pada penelitian ini

jumlahnya tidak sama antara karyawan swasta, wira usaha, PNS, petani dan

buruh. Pengetahuan yang baik pada karyawan swasta dapat disebabkan karena

intensitas interaksi yang kontinyu sehingga sering terpapar informasi. Menurut

Depkes RI (2006) individu yang bekerja di sektor formal memiliki akses yang

lebih baik terhadap informasi termasuk kesehatan.

Karakteristik responden menurut hubungan keluarga diketahui mayoritas

responden pada kelompok intervensi adalah suami yaitu sebesar 90%. Artinya

bahwa banyak suami yang mempunyai pengetahuan yang baik tentang tanda

bahaya kehamilan. Hal ini sesuai dengan program desa siaga aktif bahwa suami

memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya perlindungan kesehatan

ibu. Salah satu tugas suami sebagai kepala rumah tangga adalah pengambilan

keputusan. Keputusan yang baik didukung oleh pengetahuan terhadap masalah.

Salah satu pengetahuan yang penting dimiliki oleh suami tentang kesehatan ibu

yaitu mengetahui tanda bahaya pada masa kehamilan, dengan harapan dapat

mencegah terjadinya keterlambatan mengenal tanda bahaya gawat darurat serta

mendapat pertolongan kesehatan yang memadai (Kemenkes RI, Kemendagri,

2011).

2. Gambaran tingkat pengetahuan keluarga kelompok kontrol

Keluarga yang tidak diberikan pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya

kehamilan mayoritas mempunyai tingkat pengetahuan cukup (55%). Hasil

penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Ina (2008) tentang pengaruh

pendidikan kesehatan tentang tanda-tanda bahaya selama kehamilan terhadap

pengetahuan ibu primigravida, begitu juga penelitian Suharni (2011) tentang

pengaruh pendidikan kesehatan tentang kehamilan terhadap pengetahuan dan

sikap ibu hamil. Penelitian keduanya menyebutkan bahwa kelompok yang

tidak diberikan pendidikan kesehatan mempunyai tingkat pengetahuan yang

lebih rendah apabila dibandingkan dengan kelompok yang mendapatkan

pendidikan kesehatan.

Page 26: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

46

Kelompok kontrol pada penelitian ini tidak diberikan pendidikan

kesehatan secara khusus. Informasi tentang tanda bahaya kehamilan dapat

diperoleh dari informasi media seperti buku KIA, televisi, radio surat kabar,

selebaran atau petugas kesehatan. Notoatmojo (2003) menyatakan melalui

berbagai media baik cetak maupun elektronik berbagai informasi dapat

diterima oleh masyarakat. Berdasarkan penelitian ini terdapat 5 (12.5%)

responden yang mengatakan belum pernah mendapatkan informasi tentang

tanda bahaya kehamilan. Responden tersebut berusia dibawah 30 tahun, 3

orang mempunyai pekerjaan buruh dan 2 orang karyawan swasta serta

merupakan kehamilan anak pertama. Kenyataan ini dapat mempengaruhi

pengetahuan keluarga kelompok kontrol, dimana tingkat pengetahuan tentang

tanda bahaya kehamilan dikategorikan cukup. Hal ini sesuai dengan penjelasan

lebih lanjut Notoatmojo (2003) bahwa seseorang yang lebih sering terpapar

media massa akan memperoleh informasi lebih banyak dibandingkan dengan

orang yang tidak pernah terpapar informasi media.

Tabel 4.1. menunjukkan karaktersitik responden menurut umur, mayoritas

adalah umur 30 – 39 tahun sebesar 45%. Umur berhubungan dengan maturitas

(Bobak dkk, 2011). Rendahnya pengetahuan anggota keluarga tentang tanda

bahaya kehamilan dapat berakibat terlambat mengambil keputusan, terlambat

mencapai fasilitas kesehatan, dan terlambat mendapat penanganan yang

memadai di tempat pelayanan kesehatan (Kemenkes RI, 2011). Responden usia

40 – 49 tahun kelompok kontrol persentasenya lebih besar yaitu 25% apabila

dibandingkan kelompok intervensi (12.5%). Bertambahnya usia akan

berpengaruh pada pengetahuan seseorang karena menjelang usia lanjut

kemampuan penerimaan suatu pengetahuan pada seseorang akan berkurang

(Depkes RI, 2006).

Karakteristik responden menurut jenis kelamin kelompok kontrol paling

banyak adalah laki-laki sebesar 95% dan merupakan suami ibu hamil, artinya

persentasenya lebih besar dibandingkan dengan kelompok intervensi (90%).

Pengetahuan yang cukup atau lebih rendah dibandingkan dengan kelompok

intervensi dapat disebabkan karena kurangnya akses informasi, dapat juga

Page 27: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

47

disebabkan oleh pengalaman mengikuti kegiatan pendidikan yang berhubungan

dengan tanda bahaya kehamilan. Hal ini didukung pendapat Notoatmojo (2003)

bahwa faktor yang mempengaruhi pengetahuan diantaranya akses informasi

dan pengalaman.

Berdasarkan tingkat pendidikan responden maka mayoritas adalah

berpendidikan SLTA sebesar 62.5%. Persentase responden pada kelompok

kontrol yang berpendidikan SLTP lebih besar dari kelompok intervensi yakni

27.5% dan tidak ada responden yang setingkat sarjana seperti pada kelompok

intervensi. Keadan ini dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan keluarga

mengingat pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan

seseorang, makin mudah orang tersebut menerima informasi (Notoatmojo,

2003).

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan menunjukkan bahwa

mayoritas responden penelitian adalah buruh yaitu sebesar 42.5%, terdiri dari

buruh tani, bangunan, pabrik dan buruh lepas. Salah satu faktor yang

mempengaruhi pengetahuan menurut Notoatmojo (2003) adalah faktor

ekonomi, dimana pekerjaan buruh berhubungan dengan faktor ekonomi.

Keluarga dengan status ekonomi rendah lebih sulit memenuhi kebutuhan

sekunder seperti informasi. Hal ini dapat disebabkan daya beli rendah, waktu

dan kesempatan yang kurang, sehingga akan berpengaruh pada tingkat

pengetahuanya.

Bedasarkan hubungan keluarga, maka mayoritas responden adalah suami

ibu hamil yakni sebesar 92.5%. Pengetahuan yang rendah pada kelompok

kontrol dapat disebabkan karena suami belum berpengalaman menghadapi

kehamilan sebelumnya atau kehamilan yang pertama dalam keluarga.

Notoatmojo (2003) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi

pengetahuan adalah pengalaman, yaitu pengalaman individu tentang berbagai

hal yang biasa diperoleh dari tingkat kehidupan dalam proses

perkembangannya.

Page 28: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

48

3. Perbandingan tingkat pengetahuan antara keluarga kelompok intervensi dengan

kelompok kontrol

Hasil distribusi frekuensi dapat diinterpretasikan keluarga yang mendapat

pendidikan kesehatan mempunyai tingkat pengetahuan yang baik apabila

dibandingkan dengan keluarga yang tidak diberikan pendidikan kesehatan.

Berdasarkan hasil analisis uji beda 2 kelompok seperti pada tabel 4.3.

kelompok intervensi mempunyai nilai rata – rata peringkat sebesar 51.48

sedangkan kelompok kontrol mempunyai nilai rata – rata peringkat 29.53.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keluarga yang diberikan pendidikan

kesehatan mempunyai rata-rata yang lebih tinggi atau lebih baik apabila

dibandingkan dengan keluarga yang tidak diberikan pendidikan kesehatan.

Output uji statistik dari hasil rata-rata peringkat kelompok intervensi dan

kelompok kontrol pada tabel 4.4. menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan

secara signifikan berpengaruh terhadap pengetahuan keluarga tentang tanda

bahaya kehamilan di Puskesmas Bambanglipuro. Nilai signifikansi 0.000 dan Z

hitung -4.598. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Ina (2008) dan

Suharni (2011) yang membuktikan adanya pengaruh pendidikan kesehatan

terhadap pengetahuan. Besaran nilai hasil penelitianya juga sama dengan

penelitian ini yakni α hitung 0.000 < 0,05.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Notoatmodjo

(2003) antara lain : pendidikan, akses informasi, ekonomi, hubungan sosial dan

pengalaman. Hasil penelitian menunjukkan beberapa faktor tersebut memang

berpengaruh pada pengetahuan keluarga yang menjadi subjek penelitian.

Tingkat pendidikan keluarga pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol

paling banyak adalah SLTA. Tingkat pendidikan menentukan mudah tidaknya

seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh. Orang

yang berpendidikan tinggi akan memberikan respon yang lebih baik artinya

bahwa makin tinggi pendidikan seseorang, makin mudah orang tersebut

menerima informasi, akan tetapi bukan berarti orang yang berpendidikan

rendah pasti mempunyai pengetahuan kurang. Pengetahuan yang baik tidak

harus didapatkan dari pendidikan formal namun dapat diperoleh dari paparan

Page 29: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

49

media massa. Media massa dapat berupa cetak maupun elektronik seperti buku

KIA, selebaran, poster, radio, TV, surat kabar dan sebagainya. Semakin sering

seseorang terpapar media massa maka akan semakin banyak informasi yang

diperoleh (Notoatmodjo, 2003).

Faktor ekonomi keluarga dalam penelitian ini berhubungan dengan

pekerjaan walaupun peneliti tidak menganalisis secara khusus besarnya

penghasilan. Mayoritas responden kelompok intervensi adalah karyawan

swasta dan mayoritas kelompok kontrol adalah buruh, dimana penghasilan

karyawan swasta lebih besar dan lebih pasti apabila dibandingkan dengan

buruh. Menurut Notoatmojo (2003) pendapatan keluarga yang lebih besar akan

lebih mudah mencukupi kebutuhan primer maupun sekunder. Pada keluarga

dengan pendapatan kecil untuk mencukupi kebutuhan sekunder akan lebih sulit

salah satunya adalah informasi. Hal ini disebabkan daya beli rendah terhadap

sumber informasi misalnya: buku, internet, majalah dan surat kabar. Penyebab

lainya karena tidak ada waktu dan kesempatan atau tidak tertarik tentang

informasi karena kebutuhan primer menjadi prioritas.

Faktor yang berpengaruh pada pengetahuan selanjutnya menurut

Notoatmojo (2003) adalah hubungan sosial. Responden kelompok intervensi

dan kelompok kontrol mayoritas adalah suami ibu hamil. Suami mempunyai

kepentingan terhadap pasanganya dan merupakan pengambil keputusan.

Keputusan yang baik didukung oleh pengetahuan terhadap masalah (Kemenkes

RI, Kemendagri, 2011). Hal ini didukung pula oleh KPR RI (2011) bahwa

untuk meningkatkan pengetahuan tentang kehamilan perlu keterlibatan suami

dalam kehamilan istrinya dengan melalui KIE. Suami adalah anggota keluarga

yang juga merupakan anggota masyarakat dengan pekerjaan bervariasi.

Interaksi antar individu dan akses informasi sangat tinggi sehingga informasi

yang berhubungan dengan tanda bahaya kehamilan dapat juga diperoleh dari

interaksi dengan petugas kesehatan atau pengalaman orang lain. Sesuai

Notoatmojo (2003) individu yang dapat berinteraksi secara kontinyu akan lebih

besar terpapar informasi, sementara faktor hubungan sosial juga mempengaruhi

kemampuan individu untuk menerima pesan menurut model komunikasi media

Page 30: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

50

misalnya teknologi informasi. Pengaruh dari hubungan sosial ini peneliti tidak

dapat mencegah dan mengendalikanya sepenuhnya.

Baik dan tidaknya pengetahuan responden kelompok intervensi dan

kelompok kontrol tentang tanda bahaya kehamilan dapat pula dipengaruhi oleh

pengalaman antara lain mengikuti penyuluhan yang diberikan petugas

kesehatan atau dapat juga dari pengalaman merawat ibu hamil sebelumnya.

Rendahnya pengetahuan kelompok kontrol tentang tanda bahaya kehamilan

dibandingkan kelompok intervensi dapat disebabkan karena saat ini merupakan

kehamilan pertama ibu dalam keluarga tersebut, terbatasnya atau minimnya

mendapat informasi tentang kehamilan. Hal ini juga diperkuat oleh pendapat

Notoatmojo (2010) bahwa pengalaman pribadi dapat dijadikan sebagai upaya

untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang

kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan persoalan yang

dihadapi pada masa lalu.

Upaya meningkatkan pengetahuan keluarga tentang tanda bahaya

kehamilan pada penelitian ini dilakukan dengan pendidikan kesehatan. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa keluarga yang diberikan pendidikan kesehatan

mempunyai pengetahuan yang lebih baik apabila dibandingkan dengan

keluarga yang tidak diberikan pendidikan kesehatan. Hal tersebut didukung

pendapat Suliha (2002) bahwa pendidikan kesehatan bertujuan untuk

mengubah pemahaman individu, kelompok, dan masyarakat di bidang

kesehatan menjadi lebih baik. Pengetahuan keluarga yang baik tersebut tidak

terlepas dari proses pendidikan kesehatan yang dilaksanakan dengan

perencanaan atau persiapan dengan menyusun Satuan Acara Pembelajaran

(SAP) serta memilih metode pembelajaran yang sesuai. Hal tersebut didukung

pendapat Bastable (2002) bahwa persiapan sebelum pendidikan kesehatan

sangat membantu kerja perawat dalam memberikan pendidikan kesehatan dan

diperkuat teori Notoatmojo (2003) bahwa salah satu faktor yang

mempengaruhi proses pendidikan kesehatan adalah metode pembelajaran.

Page 31: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

51

C. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini terdapat pada faktor pengganggu yang tidak

sepenuhnya dapat dicegah dan dikendalikan. Faktor-faktor tersebut antara lain:

tingkat pendidikan responden yang heterogen, informasi dari media massa tentang

tanda bahaya kehamilan, keadaan ekonomi keluarga atau pendapatan yang dapat

mempengaruhi akses informasi, dan hubungan social responden, serta

pengalaman responden memperoleh informasi tentang tanda bahaya kehamilan.

Page 32: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

52

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Keluarga yang diberikan pendidikan kesehatan mayoritas mempunyai

pengetahuan baik.

2. Keluarga yang tidak diberikan pendidikan kesehatan mayoritas berpengetahuan

cukup.

3. Ada perbedaan yang bermakna antara tingkat pengetahuan keluarga yang

diberikan pendidikan kesehatan dengan keluarga yang tidak diberikan

pendidikan kesehatan.

4. Pendidikan kesehatan berpengaruh secara signifikan terhadap pengetahuan

keluarga tentang tanda bahaya kehamilan.

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan penelitian tentang pengaruh

pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan keluarga tentang tanda bahaya

kehamilan, ada beberapa saran yang diajukan sebagai bahan pertimbangan,

sebagai berikut :

1. Bagi keluarga agar lebih aktif dalam mencari informasi untuk meningkatkan

pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan sehingga dapat meningkatkan

derajat kesehatan keluarga.

2. Bagi petugas kesehatan agar memberikan pendidikan kesehatan pada ibu hamil

dan keluarganya dengan memberikan penjelasan tidak hanya diberikan buku

KIA.

3. Bagi penelitian selanjutnya yang ingin mengembangkan penelitian tentang

pengetahuan agar mengendalikan faktor – faktor pengganggu atau yang

mempengaruhi pengetahuan.

Page 33: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

DAFTAR PUSTAKA

Alhusin, S. (2002). Aplikasi Statistik Praktis dengan SPSS. Yogyakarta : J&J

Learning.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Azwar, S. (2008). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Bastable, Susan, B. (2002). Perawat Sebagai Pendidik Prinsip-Prinsip

Pengajaran dan Pembelajaran. Jakarta : EGC.

Bobak, Lowdermilk, Jensen. (2011). Dasar Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi

18. Jakarta : EGC.

Depkes RI. (2003). Pedoman Teknis Audit Maternal-Perinatal di Tingkat

Kabupaten/Kota. Jakarta : Dit.Jen. Pelayanan Medik dan Bina Kesehatan

Masyarakat, Depkes RI.

. (2006a). Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu. Jakarta : Dit.Jen. Bina

Kesehatan Masyarakat, Depkes RI.

. (2006b). Pedoman Sistem Rujukan Maternal dan Neonatal di Tingkat

Kabupaten/Kota. Jakarta : Dit.Jen. Bina Kesehatan Masyarakat, Depkes

RI.

Dinkes Kabupaten Bantul. (2010). Profil Kesehatan Kabupaten Bantul.

. (2011a). Laporan Program Sub Dinas Kesehatan Keluarga Kabupaten

Bantul, Dinkes Kabupaten Bantul.

. (2011b). Modul DB4MK Plus. Desa Bebas Masalah Kesehatan Plus.

Jakarta : PT. Gunatomo Manunggal.

Ina, A. (2008) Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Tanda-tanda Bahaya

Selama Kehamilan terhadap Pengetahuan Ibu Primigravida. Nursing

Study Program Medical Faculty Diponegoro University Semarang dalam

http://eprints.undip.ac.id/10320. diakses tanggal 14 Mei 2012 pukul

16.45 WIB.

KPP RI. (2004). Gerakan Sayang Ibu. Pedoman Kegiatan Tingkat

Kabupaten/Kota. Jakarta : Kementerian Pemberdayaan Perempuan RI.

Kemenkes RI. (2011a). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Kemenkes RI dan

JICA.

Page 34: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2668/2/Puji Hartono_32115011_nonfull.pdf · diharapkan mengetahui dan mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga dapat

53

. (2011b). Buku Pedoman Pengenalan Tanda Bahaya pada Kehamilan

Persalinan dan Nifas. Jakarta : Dit.Jen. Bina Gizi Kesehatan Ibu dan

Anak, Kemenkes RI.

Kemenkes RI. Kemendagri. (2011). Pedoman Umum Pengembangan Desa dan

Kelurahan Siaga Aktif. Jakarta : Pusat Promosi Kesehatan. Kemenkes RI.

Mulyasari, F. (2010). Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Dengan Tingkat

Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan di Kelurahan

Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi Tahun 2009. Program D-IV Bidan

Pendidik. Dalam http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/16572.

diakses tanggal 16 Mei 2012 pukul 01.15. WIB.

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka

Cipta.

. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Pemerintah Propinsi DIY. (2011). Sistem Informasi Gender dan Anak (SIGA).

Prawirohardjo, S. (2007). Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta :

Yayasan Bina Pustaka.

Puskesmas Bambanglipuro. (2011). Profil Kesehatan Puskesmas Bambanglipuro.

Saifudin, A.B., Wiknjosastro, H., Affandi, B. Waspodo, D. (2002). Buku Acuan

Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Edisi I. Cetakan

II. Jakarta : YBP – SP.

Sugiyono. (2007). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Suharni, S. (2012). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Kehamilan

terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil di Kecamatan Mantingan.

Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret dalam

http://etd.eprints.ums.ac.id/9515/1/J210060100. diakses tanggal 16 Mei

2012 pukul 01.15. WIB.

Suliha, Herawati, Sumiati. (2002). Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan.

Jakarta : EGC.

Wiknjosastro, H., Saifudin, A.B., Rachimhadi, T. (2006). Ilmu Kebidanan. Edisi

III. Cetakan VIII. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

. (2007). Ilmu Kandungan. Edisi II. Cetakan V. Jakarta : Yayasan Bina

Pustaka.