PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI...

157

Click here to load reader

Transcript of PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI...

Page 1: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI

LEMBAGA KALIGRAFI AL-QURAN (LEMKA) TERHADAP

KEMAMPUAN MENULIS AYAT-AYAT AL-QURAN

Studi Kasus Di Pesantren Lemka Sukabumi

Disusun oleh:

YUSUF FIRDAUS HASIBUAN

NIM: 206011000093

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM NON REGULER

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2009

Page 2: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syariff Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 28 November 2008

Yusuf Firdaus Hsb

Page 3: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau
Page 4: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau
Page 5: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

i

ABSTRAK

Yusuf Firdaus HsbPengaruh Pendidikan dan Latihan (Diklat) Kaligrafi Lemka TerhadapMinat Menulis Ayat-ayat al-Quran: Studi Kasus di Pesantren Kaligrafi al-Quran Lemka Sukabumi

Kata kunci: Diklat, Peningkatan Minat, Behavioral Modificatioan.

Pendidikan dan latihan, atau yang biasa disebut dengan diklat dalamkhazanah pendidikan Islam sebenarnya bertujuan mengembangkan potensijasmani dan ruhani manusia agar menjadi insan yang berpengetahuan, kreatif,beriman dan bertaqwa kepada Sang Pencipta. Pernyataan yang terlalu umum, dansangat luas, bahkan terlalu dalam. Penulis tidak mampu membuktikan, apakah adamanusia yang sesempurna dengan pernyataan diatas. Memang hasilnya relatif dandinamis. Oleh karenanya, perwujudan, penerapan, kontrol, dan pengembangandiklat masih terus dilakukan tiada hentinya. Inilah hakikat diklat menurut hematpenulis.

Dalam program diklat pesantren Lemka, pelatihan dan latihanmerupakan kegiatan garda depan dalam membentuk kepribadian santri sesuaidengan tujuan adiluhung diklat yang diungkapkan tadi. Dan dalam prakteknya,segala kegiatan perkaligrafian selalu bernuansa performans, bukan verbalistis.Memikirkan, memperhatikan, menganalisa, berimajinasi, menggambarkan, atausegala aktifitas kognisi sering dilakukan. Setelah itu, merasakan, merindukan,menyukai, berniat, menghayati, meyakini, merefleksikan atau mencerminkan,bahkan sampai ke taraf yang lebih tinggi, yaitu mencintai selalu mewarnai emosiseseorang. Dengan warna ini, mampu menerangi kognisi seseorang secarasimultan tanpa henti jika sudah ke taraf suka/ cinta tadi. Maka, tindakan, ataukegiatan, atau mempraktekkan, atau boleh dikatakan dengan melakukan, atau apasaja yang bersifat gerak/ motor skill adalah pencetus kognisi plus emosi. Inilahtriangulasi minat santri yang bekerja secara simultan.

Namun, manusia adalah manusia, bukan robot yang senantiasa harusmelakukan tanpa memikirkan dan merasakan secara terus-menerus. Kegiatan yangdilakukan secara terus-menerus akan menimbulkan rasa bosan juga. Karena itulah,minat terkadang menggebu-gebu sehingga gerak motor skill selalu dicetuskan, danmenurun, naik lagi, menurun lagi, atau bahkan turun ke standar zero, tidaksemangat lagi. Untuk itu, usaha-usaha peningkatan minat perlu dilakukan danterus dievaluasi, kemudian diterapkan. Usaha peningkatan minat itu kerap kalidilakukan dengan memodifikasi sikap santri pesantren Lemka dalam menulisayat-ayat al-Quran. Sebab, tujuan utama diklat ini—selain tujuan pendidikan yang

Dra

ft O

nly

Page 6: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

ii

telanh disebutkan pada paragraf pertama di atas—adalah membentuk karaktersantri menjadi seorang khattat yang mampu memvisualisasikan pesan-pesan Ilahimelalui kaligrafi. Inilah substansi penting dalam tulisan ini.

Penelitian ini berusaha ingin mengetahui dan membuktikan, apakahusaha-usaha pengembangan diklat dalam meningkatkan minat santri benar-benarberhasil, efektif, atau tidak sesuai dengan idealisme tersebut. Pencarian data danfakta merupakan jantung pembuktian yang penulis garap dalam skripsi ini, yangdidasari dari beberapa akar permasalahan khusus dan telah dirumuskan.

Melalui penyebaran kuesioner, observasi, perolehan dokumentasi danwawancara, serta analisis data yang telah dilakukan—sesuai kebutuhan—telahdiperoleh kesimpulan efektifitas atau keberhasilan diklat kaligrafi al-QuranLemka.

Subjek yang dilakukan adalah 40 orang santri pesantren Lemka yangmuqim dan belajar kaligrafi. Dengan populasi yang homogen (sama-samaberminat kaligrafi), kesatuan, keseragaman, kesadaran, dan kekompakan adalahprinsip yang harus diterapkan pesantren ini, walaupun seni yang satu ini terkadangharus serius tapi harus lebih banyak santai.

Dra

ft O

nly

Page 7: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

iii

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT atas

rampungnya penggarapan skripsi ini. Dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya

kepada seluruh hamba, akhirnya saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini

yang berjudul: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI

LEMBAGA KALIGRAFI AL-QURAN (LEMKA) TERHADAP

KEMAMPUAN MENULIS AYAT-AYAT AL-QURAN; Studi Kasus Di

Pesantren Lemka Sukabumi

Salawat dan salam, selalu tetap dilimpahkan kepada sang pendidik kedua

setelah Allah, yaitu Rasulullah SAW, beserta keluarganya, sahabatnya,

pengikutnya, dan umatnya. Rasa syukur yang tak terperikan ini juga sebagai

ungkapan atas ditemukannya jawaban segala permasalahan yang menjadi tanda

tanya penulis selama ini sejak nyantri di pesantren Lemka hingga sekarang.

Penulis menyadari adanya berbagai kekurangan dan kekeliruan. Oleh

karena itu tanpa bantuan dari berbagai pihak yang turut membantu dalam

menyelesaikan proses penulisan skripsi ini, penulis akan selalu kesulitan dalam

menyelesaikannya untuk memperoleh “Gelar Sarjana Pendidikan Islam” (S.Pdi).

Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan rasa terima kasih

yang tak terhingga kepada:

1. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat,

MA yang sedang mengembangkan kampus ini menjadi kampus pusat studi

dan khazanah peradaban Islam di Indonesia.

2. Dekan Fak. Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) selaku Dekan yang

selalu berusaha mengembangkan fakultas ini dengan kebijakan-kebijakan

baru dalam memenuhi kebutuhan masyaratakat akan pendidikan Islam

yang up to date.

Dra

ft O

nly

LISMAWARNI DEWI
Cross-Out
LISMAWARNI DEWI
Cross-Out
LISMAWARNI DEWI
Replacement Text
Page 8: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

iv

3. Dr. A.F. Wibisono, M.Ag selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Drs. Safiudin Siddiq M.Ag sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Prof. Dr. Salman Harun yang telah membimbing saya dari segi

konten skripsi. Keterbukaan dan kesiapan beliau menyambut permintaan

penulis untuk dibimbing sangat ekspresif sekali.

6. Rasa terima kasih yang tak terperikan penulis haturkan kepada Bapak

Abdul Ghafur, M.A selaku pembimbing kedua yang telah memberikan

kontribusi berarti atas penyusunan sistematika penulisan skripsi ini.

7. Ibunda Elfrida Siregar yang telah berjuang keras membesarkan dan

mendidik saya bagaimana menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain.

Atas kerelaan beliau melepas saya untuk menggali ilmu ke Jakarta,

keahlian kaligrafi, dan berbagai pengalaman di tempat yang jauh kota

Jakarta ini sekali lagi saya ucapkan terima kasih. Baktiku kepadamu wahai

ibu. Aku akan pulang segera.

8. Bapak Didin Sirojuddin AR, M.Ag selaku direktur umum pesantren

Lemka, guru besar Kaligrafi al-Quran di Indonesia dan Asia Tenggara,

yang telah mendidik dan melatih penulis untuk menjadi khattat yang

“selalu harus mahir”. Atas kesempatan beliau membina penulis

menyongsong MTQ Nasional 2008 di Banten, ternyata memberikan

sensasi sendiri bagi penulis bagaimana berbicara dan membaca situasi

lewat bahasa kaligrafi al-Quran.

9. Kepada santri Lemka angkatan per angkatan, yang siap membaca skripsi

ini demi kemajuan pesantren tercinta.

Jakarta, 28 November 2008

Penulis

Dra

ft O

nly

Page 9: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................... ` iKATA PENGANTAR ...................................................................................... iiiDAFTAR ISI ..................................................................................................... vDAFTAR GAMBAR ........................................................................................ viiDAFTAR TABEL ............................................................................................ viiiPEDOMAN TRANSLITERASI ..................................................................... ix

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1B. Identifikasi Masalah ............................................................. 7C. Batasan Masalah ................................................................... 7D. Rumusan Masalah ................................................................ 7E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 8

1. Tujuan Penelitian ...........................................................2. Manfaat Penelitian .........................................................

F. Tinjauan Pustaka .................................................................. 9G. Pendekatan Dalam Penelitian ............................................... 9H. Defenisi Operasional ............................................................ 10I. Pengajuan Hipotesa .............................................................. 13

BAB II LANDASAN TEORIA. Pengertian Pendidikan Seni Kaligrafi al-Quran ................... 14B. Dasar Pendidikan Seni Kaligrafi al-Quran ........................... 19C. Tujuan Pendidikan Seni Kaligrafi al-Quran ......................... 24D. Pendidikan Seni Kaligrafi al-Quran dalam Perspektif

Pendidikan Islam .................................................................. 26E. Pengertian Minat Menulis Kaligrafi al-Quran ..................... 28F. Jenis Minat Menulis Kaligrafi al-Quran .............................. 32G. Minat dan Term Interest, Attention, Motivation, Desire, Liking:

Persamaan dan Perbedaan .................................................... 32H. Komponen Minat: Perspektif Kajian Psikologi ................... 35I. Aspek-aspek Minat: Perspektif Psikologi Pendidikan dan

Psikologi Belajar .................................................................. 37J. Aspek Minat dan Teori Peningkatannya: Perspektif

Psikologi ............................................................................... 42K. Faktor-Faktor yang Menimbulkan Minat ............................. 43L. Faktor-faktor yang Meningkatkan Minat ............................. 44M. Kerangka Berfikir ................................................................. 60N. Pertanyaan Penelitian dan Pengajuan Hipotesa ................... 65

BAB III METODOLOGI PENELITIANA. Jenis dan Bentuk Penelitian ................................................. 66

Dra

ft O

nly

Page 10: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

vi

B. Populasi dan Sampel ............................................................ 66C. Defenisi Konsep dan Variabel penelitian ............................ 67D. Teknik Pengumpulan Data, Penyajian, dan Analisis Data ... 68E. Model Penyajian Data .......................................................... 72F. Teknik Analisis Data ............................................................ 72G. Analisis Variabel X, Dimensi, Indikator dan Item Pertanyaan

............................................................................................... 77H. Analisis Variabel X, Dimensi, Indikator dan Item Pertanyaan

............................................................................................... 80BAB IV ANALISIS DATA

A. Penyajian Data ..................................................................... 83B. Analisa dan Interpretasi Data ............................................... 86C. Analisa dan Interpretasi Data Observasi .............................. 92D. Analisa dan Interpretasi Data Item Skala Bertingkat ........... 97

BAB V PENUTUPA. Kesimpulan .......................................................................... 118B. Saran ..................................................................................... 120

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................122LAMPIRAN

Dra

ft O

nly

Page 11: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

vii

DAFTAR GAMBAR (ILUSTRASI)

Siklus minat menulis ayat al-Quran .................................................... 32

Perhatian sebagai variabel X terhadap objek ...................................... 33

Motivasi dan objek sebagai variabel X minat ..................................... 34

Hubungan tiga komponen dan dinamika minat .................................. 36

Mekanisme peningkatan minat ........................................................... 60

Dra

ft O

nly

Page 12: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

viii

DAFTAR TABEL

Analisis variabel X, dimensi, sub dimensi, indikator, instrumen .............. 77

Analisis variabel Y, dimensi, sub dimensi, indikator, instrumen .............. 80

Tabulasi angket ......................................................................................... 83

Tabulasi Skala Sikap ................................................................................. 85

Perhitungan untuk memperoleh indeks korelasi antara X dan Y .............. 87

Hasil perhitungan (r) melalui program SPSS ............................................ 89

Perolehan data observasi ........................................................................... 93

Total penilaian pengamatan santri atas efektifitas diklat (fo) ................... 94

Tabel frekwensi yang diharapkan dari pengamatan santri (ft) .................. 94

Tabel perbedaan (fo) dan (ft) ..................................................................... 94

Tabel hasil perhitungan data observasi ..................................................... 95

Dra

ft O

nly

Page 13: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Identifikasi Masalah

Secara historis al-Quran diturunkan kepada rasul Allah agar dapat

menyampaikan risalah-Nya sesuai dengan bahasa kaumnya. Lebih dari itu

hikmah diturunkannya al-Quran dengan berbahasa Arab agar manusia tidak

mampu menyaingi kehebatan dan keindahan al-Quran. Sebab kemajuan dan

kehebatan sastra pada masa itu dimiliki oleh bangsa Arab. Namun, Allah

menurunkan al-Quran dengan berbahasa Arab agar manusia dapat memahami

ajaran keilahian, dengan mengeksplorasinya dari berbagai kajian. Di samping

itu samudera hikmah al-Quran sangat luas. Sebagaimana firman Allah SWT

dalam Surah Yusuf: 2 sebagai berikut:

“Sesungguhnya Kami menurunkan wahyu itu berupa al-Quran dengan

berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.

Diantara mukjizat al-Quran yang lain adalah indahnya struktur tata

bahasa, baik mantiq, balâghah, ma’âni dan bayân. Para penyair yang

adiluhung dari zaman dahulu hingga sekarang tidak ada yang sanggup

menirunya. Selain tata bahasa, keunggulan al-Quran terletak pada keindahan

aksara-aksara kalimatnya yang berbahasa Arab. Naskah penyair Arab yang

Dra

ft O

nly

Page 14: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

2

ditulis dengan memakai aksara Arab tidak seindah tata kalimat ayat-ayat al-

Quran. Baik dari segi potongan huruf-perhuruf, sambungan antar huruf,

kalimat, antar kalimat sehingga menjadi satu ayat yang utuh. Lebih dari itu,

satu huruf saja dari sekian banyak ayat al-Quran memiliki makna yang sangat

luas, tidak terdefinisi secara pasti. Keunggulan seperti ini telah dibuktikan

dalam banyak kajian keislaman.

Al-Quran menjadi landasan dan pandangan hidup kaum muslimin. Ia

ditulis dengan tulisan yang bagus dan indah, dicetak dan disebarkan ke seluruh

dunia.1 Kaum muslimin yang membacanya dinilai suatu ibadah, begitu juga

menulisnya. Karena seluruh umat membacanya maka al-Quran harus ditulis

dengan tulisan yang baik dan indah sehingga memberikan kesan estetis dan

menarik secara visual. Agar tidak terjadi kesalahan (khata jaly dan khafy),

maka umat muslim melakukan usaha-usaha preservatif dan preventif dengan

mengembangkan tradisi menghafal dan menulis.2

Usaha-usaha tersebut telah dibudayakan di Indonesia. Selain maraknya

pesantren-pesantren tahfidz al-Quran, maka usaha pengembangan tulisan al-

Quran dibudayakan lewat beberapa lembaga pendidikan di sekolah dan

madrasah.

Tidak semarak pesantren tahfidz al-Quran, pengembangan tradisi

menulis al-Quran masih terbilang pasif. Sebab menghafal dan membaca

melibatkan aspek kognitif. Sementara menulis lebih dari itu. Selain

melibatkan aspek kognitif, menulis kaligrafi melibatkan aspek psikomotorik

juga. Bahkan menulis kaligrafi membutuhkan adanya minat yang besar dan

bakat yang perlu dikembangkan.

Dalam kurikulum madrasah, kaligrafi masuk sebagai mata pelajaran

ekstrakurikuler. Dan sebagian besar lembaga pesantren menjadikan kaligrafi

sebagai mata pelajaran pokok, atau sebagai bagian dari pelajaran ilmu al-

Quran, namun jarang dijumpai orang yang benar dan mampu menulis ayat al-

1M. Quraih Shihab, et.all, Sejarah dan Ulumul Quran, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2001),cet.ke-3, h. 28

2H.D. Sirojuddin AR, Seni Kaligrafi islam, (Bandung: Remaja Rosda karya, 1992), cet.ke-6, hal. 3

Dra

ft O

nly

Page 15: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

3

Quran dengan indah.3 Oleh karenanya banyak kita jumpai kaligrafi yang telah

menghiasi dinding-dinding masjid, manuskrip-manuskrip atau tulisan-tulisan

berbahasa Arab di berbagai media, tapi tidak sedikit terdapat kesalahan pada

penulisan dan sangat susah membacanya. Jadi, pengembangan kaligrafi masih

membutuhkan penanganan yang cukup serius dan profesional.

Salah satu lembaga pendidikan yang berkecimpung dalam

mengembangkan tradisi tulis-menulis kaligrafi al-Quran adalah Pesantren

Kaligrafi al-Quran Lemka Sukabumi. Program utama pesantren ini disebut

Pendidikan dan Latihan (diklat) Kemahiran Menulis Kaligrafi Al-Quran, atau

disingkat dengan PLKKA. Pesantren ini diwujudkan dan diasuh oleh Bapak

Drs. Didin Sirojuddin AR M.Ag. Menurut D. Sirojuddin AR, pengembangan

tradisi menulis kaligrafi al-Quran di Indonesia membutuhkan waktu yang

cukup lama dan penanganannya membutuhkan keseriusan dan manajemen

yang rapi dan terkontrol.4

Didaktik dan metodik pengajaran juga harus relevan untuk program

diklat ini. Dalam teori didaktik umum, belajar tidak akan bisa dinikmati jika

tidak ada upaya-upaya yang membangkitkan minat, yaitu membangkitkan rasa

senang terhadap kaligrafi. Maka pendidikan dan pelatihan seni kaligrafi harus

bernuansa rekreatif, dan metode pengajarannya harus mengandung faktor

novelty.5

Menurut pengalaman penulis dan beberapa teman lainnya, dengan

latihan seperti ini secara kontinu akan muncul rasa bosan dan letih.6 Oleh

karenanya, porsi latihan seharusnya lebih utama juga. Sebab, untuk

memperoleh kemampuan dan kualitas menulis ayat-ayat al-Quran dibutuhkan

3Kaligrafi al-Quran telah diakui keberadaannya sebagai wujud mengembangkan tradisitulis-menulis ayat-ayat al-Quran dengan tulisan yang bagus dan indah (kaligrafi), dan padaakhirnya diakui sebagai kaligrafi Islam. Disarikan dari MoU antara ALESCO dengan IRCICA(International Research Centre of Islamic Culture and Art) sebagaimana yang diungkapkan olehDirektur Umum ALESCO, Dr. Mongi Bousnina, “The International Symposium on IslamicCivilization in Shouthern Africa, Johannesburg, 1-3 September 2006”, ed., IRCICA Activities,Nesletter May-August 2006, No. 70, (Istambul: IRCICA Publishing, 2006), h. 10.

4Tim 7 Lemka, Pak Didin Sirojuddin Menabur Ombak Kaligrafi: Cuplikan Media,(Jakarta: Studio Lemka, 2002), h. 17

5Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), cet. ke-3,h.186

6Tim 7 Lemka, Pak Didin Sirojuddin Menabur Ombak Kaligrafi,...., h. 17.

Dra

ft O

nly

Page 16: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

4

waktu yang cukup lama, ketekunan, dan konsistensi peserta diklat. Ketekunan

di sini tidak bisa diasah terus-menerus sebelum ada upaya-upaya yang intens,

seperti membangkitkan minat peserta diklat.

Permasalahan yang terjadi selama ini adalah minat sifatnya labil.

Karena ia melibatkan perasaan, sedangkan latihan melibatkan psikomotorik

peserta diklat. Bukan itu saja, kecermatan dan ketelitian seorang yang ingin

menjadi khattat sangat dibutuhkan untuk menerima keterangan dan gambaran

materi pelajaran kaligrafi.

Tidak sedikit teman seminat di pesantren yang tidak melanjutkan

latihan kaligrafi, walaupun masih mengaguminya. Berbagai alasan yang

diungkapkan, seperti bosan, lelah, banyak kegiatan lain sehingga tidak punya

waktu untuk belajar kaligrafi, atau mungkin juga ada kebutuhan-kebutuhan

yang dianggap penting belum terpenuhi, kecewa karena tidak mengalami

peningkatan kualitas tulisan, atau bahkan kalah dalam ajang kompetisi, dan

berbagai alasan lainnya.7

Bapak Didin Sirojuddin AR selalu memberikan wejangan atau nasihat

yang menjadi motivasi sendiri bagi saya, dengan berkata:

“seorang penulis ayat-ayat Tuhan atau tepatnya khattat al-Quran seharusnya

mendapatkan keuntungan spiritual, walaupun dari sisi skill dan materi akan ia

peroleh.8 Keuntungan yang diperoleh berupa materi (maksudnya kekayaan)

adalah kausalitas dari skill yang diperoleh dan telah dikuasai, sedangkan

keuntungan spiritual dari tiap-tiap ayat-Nya merupakan kausalitas pendidikan

dan latihan yang khattat tempuh dalam waktu yang diprogramkan”9

Untuk itulah, harapan pesantren dari diadakannya diklat kaligrafi al-

Quran agar santri mampu menjunjung tinggi keindahan tulisan al-Quran, baik

menanamkan kecintaan santri untuk tetap mempelajari, berlatih, dan

7Menurut pengalaman penulis ketika nyantri periode 2005-2006. Saya melihat beberapasenior, atau teman seangkatan, sepertinya minat untuk latihan makin menurun. Bahkan, padaperiode ke depannya sebagian dari mereka masih tetap ingin dan belajar di pesantren, tetapi tetapjuga tidak semangat. Inilah yang menjadi inspirasi pribadi penulis untuk melakukan penelitian.

8Tim 7 Lemka, Pak Didin Sirojuddin Menabur Ombak Kaligrafi: Cuplikan Media, ..., h.19.

9Ucapan ini sering sekali terngiang dalam ingatan penulis, dan selalu disampaikandalam tiap pembukaan dan penutupan diklat perangkatan. Kebetulan, terekam lewat tulisan media,lihat Tim 7 Lemka, Pak Didin Sirojuddin Menabur Ombak Kaligrafi: Cuplikan Media, ..., h. 43.

Dra

ft O

nly

Page 17: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

5

mengajarkan al-Quran kepada setiap generasi muda atau umat muslim di tanah

air.

Kecintaan ini tidak akan bisa lahir sebelum santri tetap konsisten

menggeluti segala aktifitas yang berhubungan dengan dunia perkaligrafian,

baik senantiasa latihan memperindah tulisan kaligrafi al-Quran murni serta

mengajarkannya. Mengingat materi yang disajikan terlalu banyak, sedangkan

waktu program sangat singkat. Oleh karenanya, upaya peningkatan minat

santri yang telah ada dalam proses pelatihan kaligrafi sangat penting

dirasakan. Untuk itulah Rasulullah bersabda mengutip dari Sirojuddin yang

artinya: “muliakan (ajarkan) anak-anakmu dengan menulis, maka

sesungguhnya menulis itu termasuk perkara yang penting dan sebesar-

besarnya kebahagiaan”.10

Disamping itu, dalam perspektif agama Islam menulis kaligrafi

merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting untuk memperjuangkan

agama Allah dari sisi keindahan tulisan. Sehubungan dengan itu Rasulullah

selalu memotivasi kepada segenap umat muslim agar minat menulis al-Quran

tetap lestari sepanjang masa, Rasullah bersabda mengutip dari Sirojuddin

dengan riwayat al-Dailami yang artinya: “barang siapa yang menulis

‘Bismillâh al-Rahmân al-Rahîmi’ dengan tulisan indah (kaligrafi) maka ia

berhak masuk surga”. 11

Adapun minat yang dimaksud disini adalah kecenderungan dalam diri

santri untuk tertarik menulis ayat-ayat al-Quran sebagai proses latihan yang

kompeten. Sedangkan pengertian latihan dari pelaksanaan diklat ini adalah

proses mental dan fisik yang mengarah kepada penguasaan pengetahuan,

kecakapan, skill, kebiasaan atau sikap yang semuanya diperoleh, disimpan,

dan dilaksanakan sehingga menimbulkan tingkah laku belajar/ latihan yang

progresif dan adaptif. Sedangkan yang penulis maksudkan dengan minat

menulis ayat-ayat al-Quran disini, adalah suatu kemampuan umum yang harus

10Sirojuddin, Seni Kaligrafi Islam,..., h. 25011Dikutip dari Tim 7 Lemka, Pak Didin Menabur Ombak Kaligrafi, ....., h. 52

Dra

ft O

nly

Page 18: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

6

dimiliki satri untuk mencapai tujuan latihan optimal yang dapat ditunjukkan

dengan kegiatan pendidikan dan pelatihan.

Dalam teori didaktik umum, minat adalah salah satu prinsip utama

dalam pendidikan, termasuk diklat ini. Prinsip ini menjadi kajian penting

dalam kajian ilmu psikologi terapan, yaitu psikologi pendidikan, tentang

bagaimana caranya meningkatkan minat, dan mempertahankannya pasca

diklat. Dalam teori pendididikan, belajar adalah usaha untuk memperoleh

pengetahuan atau keterampilan baru, atau mengembangkan keterampilan baru

untuk menampilkan tingkah laku yang baru pula, dan atau lebih baik dari

sebelumnya.12

Teori psikologi pendidikan membicarakan bagaimana caranya

mengembangkan dan menerapkan prinsip-prinsip atau teori-teori, atau

beberapa teknik yang berkaitan dengan proses belajar-mengajar yang mampu

membimbing perkembangan kecakapan ke sasaran yang tepat tujuan. Tentu

saja sesuai dengan karakter pendidikan dan materi pelajarannya.

Minat, adalah salah satu prinsip didaktik umum pelatihan. Tanpa

adanya minat seseorang tidak akan latihan, dan tanpa latihan tidak akan

mampu menulis ayat-ayat al-Quran dengan indah dan konsisten. Atau bahkan

minat yang sudah ada, menjadi stabil dan terkadang labil. Tergantung faktor X

yang mempengaruhinya.

Bagaimanakah cara membangkitkan minat yang sudah ada? Dan

bagaimanakah meningkatkan minat santri agar memiliki kemampuan menulis

ayat-ayat al-Quran?

Karena pendidikan dan latihan kaligrafi Pesantren Lemka

membutuhkan minat santri yang mendalam, dan minat tidak akan meningkat

tanpa memodifikasi tingkah laku latihan santri, dan dengan upaya peningkatan

minat ini diharapkan santri memiliki kecakapan/kemampuan (skill/capability)

menulis ayat-ayat al-Quran dengan baik dan indah sesuai dengan kaidah

penulisan yang baku, maka penulis bermaksud menyusun skripsi dengan judul

“Pengaruh Pendidikan dan Latihan Lembaga Kaligrafi al-Quran

12James E.Mazur, "Learning",...

Dra

ft O

nly

Page 19: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

7

(Lemka) Terhadap Kemampuan Menulis Ayat-ayat al-Quran: Studi

Kasus di Pesantren Lemka Sukabumi”.

B. Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi permasalahan yang telah dijelaskan diatas secara

garis besar penulis rincikan sebagai berikut:

1. Banyak santri yang tulisan kaligrafinya belum mencapai predikat bagus/

indah.

2. Pendidikan dan latihan kaligrafi Pesantren Lemka membutuhkan strategi

peningkatan minat menulis santri.

3. Minat sifatnya labil, jadi perlu memodifikasi tingkah laku belajar santri.

4. Dengan upaya peningkatan minat ini diharapkan santri memiliki

kecakapan/kemampuan (skill/capability) menulis ayat-ayat al-Quran

dengan baik dan indah sesuai dengan kaidah penulisan yang baku

C. Batasan Masalah

Mengingat terlalu luasnya permasalahan yang akan dibahas berkaitan

dengan judul skripsi diatas, maka penulis membatasi pada program pelatihan

kaligrafi al-Quran, yaitu:

1. Bagaimana pengaruh diklat pesantren kaligrafi al-Quran Lemka dalam

meningkatkan kemampuan menulis kaligrafi ayat-ayat al-Quran.

2. Bagaimana membentuk sikap belajar yang positif (behavioral modification)

dalam program diklat pesantren Lemka.

D. Rumusan Masalah

Untuk memudahkan proses penelitian lebih lanjut, penulis berusaha

menentukan rumusan masalah diatas, diantaranya adalah:

1. Apakah ada pengaruh signifikan diklat kaligrafi al-Quran Lemka terhadap

peningkatan kemampuan santri dalam menulis kaligrafi ayat-ayat al-

Quran?

Dra

ft O

nly

Page 20: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

8

2. Apakah program diklat dalam meningkatkan minat menulis ayat-ayat al-

Quran mampu membentuk sikap belajar yang positif (behavioral

modification)?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Mengukur efektifitas strategi program pelatihan terhadap peningkatan

minat santri.

b. Mengukur sikap reflektif yang dimiliki santri agar melakukan latihan

mandiri dalam program pelatihan yang singkat.

c. Membuktikan apakah program diklat ini mampu mengadakan usaha

preservatif dan preventif al-Quran dari sisi budaya kaligrafi.

d. Meyakinkan penulis bahwa program pelatihan atau pengembangan

kaligrafi al-Quran harus ditangani secara profesional di tiap lembaga

pendidikan Islam.

2. Manfaat Penelitian

a. Memberi kontribusi pemikiran faktor-faktor sentral apa saja dalam

mengembangkan diklat kaligrafi al-Quran.

b. Memberi kontribusi pemikiran bagi setiap santri baru, lama, atau pun

santri yang akan datang, bagaimana meningkatkan minat yang sudah

ada agar lebih tekun latihan.

c. Memberi pemahaman kepada semua umat Islam, khususnya santri

bahwa dengan mempelajari kaligrafi mampu membentuk insan yang

kreatif dengan menjunjung tinggi al-Quran sebagai falsafah hidupnya.

d. Memberikan sumbangan pemikiran bahwa pentingnya kaligrafi

sebagai salah satu materi pendidikan agama Islam yang membutuhkan

penanganan serius dan profesional di setiap lembaga pendidikan Islam.

e. Memotivasi masyarakat untuk mengadakan program serupa di

beberapa daerah di tanah air.

Dra

ft O

nly

Page 21: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

9

f. Sebagai bahan kelengkapan wawasan ilmu pengetahuan dan

keterampilan bagi peneliti.

g. Sebagai salah satu syarat kelulusan Strata 1 Pendidikan Agama Islam

F. Tinjauan Pustaka

Hasil penelitian oleh saudari Nunung Mufarrihah, mahasiswi FITK

UIN syarif Hidayatullah Jurusan Kependidikan Islam tahun 2004

membuktikan bahwa program diklat kaligrafi pesantren kaligrafi al-Quran

Lemka telah menjadikan santrinya berprestasi dalam beberapa even kompetisi

menulis kaligrafi al-Quran. Ia menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara

minat santri terhadap prestasi sebagai indikator kesuksesan dalam ajang

kompetisi. 13 Tetapi tidak satu pun mengungkapkan bagaimana meningkatkan

kemampuan santri dalam proses pelatihan ini secara signifikan, walaupun

semua santri ingin memiliki prestasi dalam kancah kompetisi.

Tujuan program diklat ini sebenarnya ingin memupuk minat atau

kecintaan mendalam untuk memperindah tulisan al-Quran, bukan semata-mata

agar sukses dalam dunia kompetisi. Sebab, prestasi yang diperoleh dalam

kompetisi merupakan salah satu indikator kesuksesan sebagian kecil santri,

walaupun semua santri ingin berprestasi.

G. Pendekatan Dalam Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini memakai pendekatan analisa deskriptif

empiristik, yaitu menganalisa pola peningkatan minat yang diterapkan

pesantren kepada santri dan menghubungkannya dengan kajian teori psikologi

pendidikan dan psikologi belajar sebagai tolok ukurnya.

Dalam menjelaskan konsep antara diklat kaligrafi dan minat, terlalu

banyak istilah-istilah atau kata-kata asing yang dikonversi dari bahasa Inggris

ke bahasa Indonesia, khususnya istilah atau kata-kata asing dalam konsep

minat. Untuk itu, penulis perlu menjelaskan term tersebut secara bahasa

13Nunung Mufarrihah, “Hubungan Antara Minat dengan Prestasi: Studi Kasus diPesantren Kaligrafi Al-Quran Lemka Sukabumi,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah danKeguruan Jurusan Kependidikan Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2004), h. 83

Dra

ft O

nly

Page 22: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

10

dengan menjadikan kamus elektronik program aplikasi komputer The New

Oxford Dictionary of English sebagai referensi bahasa yang lengkap dan

praktis,14 begitu juga kamus elektronik bahasa Indonesia dengan menjadikan

kamus Indonesia-Inggris Inggris-Indonesia (IndoDic E-Kamus) sebagai

referensi.15

Untuk menjelaskan karakteristik materi diklat kaligrafi al-Quran,

penulis akan menyertakan seluruh contoh-contoh materi yang diajarkan dalam

program ini. Sebagai referensi yang mendukung adalah buku-buku atau modul

yang dijadikan standar latihan penulisan kaligrafi murni yang memiliki kaidah

baku, dan gaya-gaya yang dipelajari oleh santri.

Penulis juga akan menyertakan gambar, skema, ataupun ilustrasi yang

akan digambarkan untuk memudahkan penjelasan yang dianggap terlalu sulit

untuk dipahami.

Pada bagian akhir pembahasan di bab dua ini, penulis mengajukan

pertanyaan penelitian, dan hipotesa sebelum masuk ke bab metode penelitian

dan analisa data.

H. Defenisi Operasional

Menurut UU Sisdiknas tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

14The New Oxford Dictionary of English merupakan sebuah program aplikasi komputeriFinger 3.0. Penulis membutuhkan program ini sebab pencarian data lebih mudah dan sangatlengkap. Selain sebagai kamus, program ini mirip dengan direktori yang mengklasifikasikan katadengan penggunaannya dalam istilah bidang tertentu, contoh: “aspect”: astrology...;photography...; dan sebagainya. Jika pencarian kata secara bahasa tidak ditemukan, maka secaraotomatis entri data akan masuk ke situs www.wikipedia.com

15Thomas Gilson, IndoDic e-kamus Versi 1.0, Copyright 2007. Indodic Media dibuatdengan memakai TruAlfa oleh Wayne B. Krause. Dengan menggunakan kamus ini penulis lebihleluasa mencari arti kata secara bahasa, karena praktis dan lebih luas cakupannya dari pada kemusyang tersedia di perpustakaan, selain itu secara otomatis dapat dikonversi ke dua bahasa Indonesia-Inggris atau Inggris-Indonesia. Sebagai pendukungnya penulis juga mencoba entri data ke kamusbahasa Inggris program aplikasi i-Finger, The New Oxford Dictionary of English.

Dra

ft O

nly

Page 23: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

11

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

dan negara.16

Menurut Hasan Muarif Ambary bahwa seni adalah produk aktifitas

yang dilakukan secara sadar, bertujuan untuk mendapatkan atau mencapai

estetika sekaligus berfungsi sebagai salah satu cara menerjemahkan lambang-

lambang atau simbol.17

Syaikh Syamsuddin al-Afkani dalam kitabnya “Irsyâd Al-Qasyîd”

sebagaimana dinukil oleh Sirojuddin mengatakan bahwa kaligrafi sebagai

suatu ilmu yang memperkenalkan bentuk huruf-huruf tunggal, letak-letaknya,

dan cara-cara merangkainya menjadi sebuah tulisan yang tersusun, atau apa

saja yang ditulis diatas garis-garis, bagaimana cara menulisnya, dan

menentukan mana yang tidak perlu ditulis, mengubah ejaan yang perlu diubah,

atau menentukan bagaimana cara mengubahnya”.18

Pelatihan menurut bahasa adalah pendidikan; didikan; gemblengan;

penggemblengan; training. Dalam arti sempit, pelatihan adalah

penggemblengan jasmani, atau mengolah gerak badan, atau mengolah

kecakapan motorik.19 Dalam literatur pendidikan, pelatihan juga disebut

pendidikan, hanya saja lebih mengarahkan bagaimana seorang anak didik

memperoleh kecakapan motorik atau kemampuan dalam melakukan suatu

pekerjaan (acquiring skill). Perbedaan ini sungguh sangat prinsipil sekali dari

pendidikan yang diselenggarakan pada umumnya di lembaga-lembaga

pendidikan.20

Jadi, secara substansial definisi pendidikan seni kaligrafi al-Quran

adalah adalah usaha bimbingan dan pelatihan (training) seorang guru atau

16Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Pengaturan

Pelaksanaannya: UURI No. 20 Th. 2003, artikel PDF diakses pada hari Jum’at 26 Juni 2008 dariwww.google.com, h. 1.

17Ambary, Menemukan Peradaban Jejak Arkeologis dan Historis Islam Indonesia,(Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001), cet.ke-2, h. 181

18Sirojuddin, Seni Kaligrafi Islam,..., h. 3.19IndoDick e-Kamus20James E.Mazur, "Learning." Microsoft® Encarta® 2009 [DVD]. Redmond, WA:

Microsoft Corporation, 2008. Artikel diakses pada 30 Oktober 2009 dari Microsoft ® Encarta ®2009. © 1993-2008 Microsoft Corporation.

Dra

ft O

nly

Page 24: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

12

ustad (di pesantren) yang dilakukan secara sadar dan terencana dalam rangka

mengembangkan potensi anak didik agar mampu menulis aksara al-Quran

yang berbahasa Arab dengan benar dan indah, melalui latihan yang intensif

dengan menggunakan alat-alat, media, dan bahan tertentu.

Minat menurut bahasa artinya kecenderungan hati yang tinggi terhadap

sesuatu, gairah, keinginan, dan suka terhadap sesuatu.21 Sedangkan dalam

kamus lengkap Indonesia-Inggris, minat disebut dengan term “interest, liking,

desire, attention”. Jika seseorang berminat terhadap sesuatu dikatakan

“someone to be interested...; have an interested to...; have a liking ...”.

Adapun subjek atau peminat disebut dengan “devoote, amateur, fan, admirer,

supporter, dan interested person”. Sedangkan peminatan (dalam tingkat

pendidikan tinggi) disebut dengan concentration atau majority.22

Jadi, minat menulis ayat-ayat al-Quran adalah kecenderungan hati

yang tinggi yang diwujudkan dengan keingingan, kesenangan, dan kecintaan

untuk mempelajari dan menulis ayat-ayat al-Quran dengan tulisan yang indah

sesuai dengan norma-norma estetika atau kaidah penulisan huruf yang baku.

Minat ini dibuktikan dengan memberikan perhatian yang tinggi dan usaha

yang besar dalam memperoleh kecakapan motorik menulis kaligrafi, seperti

konsisten latihan dengan menggunakan peralatan yang relevan. Disamping itu,

konsep meningkatkan dan mempertahankan minat menulis ayat-ayat al-Quran

mampu membentuk karakter ruhani yang baik pula. Untuk itulah master

kaligrafi al-khattat Yaqut al-Musta’shimi mengutip dari Sirojuddin berkata

yang artinya: “kaligrafi adalah seni arsitektur Ruhani yang lahir melalui

peralatan jasmani/ kebendaan”.23

Untuk meningkatkan kualitas karya, dan mengasah ketajaman dan

kehalusan karya, seorang santri hendaknya tekun latihan, dan selalu

21Frista Arimanda W, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jombang, Lintas Media, tt),h. 816

22Alan M. Steven & A. Ed Schimidgall Tellings, Kamus Lengkap Indonesia-Inggris,terj. A Comprehensive Indonesia-english Dictionary, (Jakarta: Mizan, 2008), cet.ke-2, h. 635.

23Sirojuddin AR, Seni Kaligrafi islam,..., h. 4-5.

Dra

ft O

nly

Page 25: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

13

melakukan umpan balik dengan gurunya, sebagaimana yang dikatakan oleh

Ali bin Abi Thalib R.A mengutip dari Sirojuddin bahwa khat (kaligrafi) itu

rahasianya dalam bimbingan guru, tegaknya tergantung banyaknya latihan

(maysq), dan kekekalannya ada pada pengamalan ajaran Islam.24

I. Pengajuan Hipotesa

Hipotesis pada dasarnya anggapan sementara atas kerangka berfikir

yang dibangun dengan kajian-kajian teori sebagai landasannya. Dengan

mengajukan hipotesa ini akan mempermudah penulis dalam melakukan

penelitian dilapangan dan mengadakan analisa data untuk memberikan

interpretasi dan kesimpulan penting dari penelitian ini. Adapun rumusan

hipotesa yang penulis ajukan adalah sebagai berikut.

Apakah ada pengaruh pelatihan kaligrafi Lemka terhadap minat

menulis ayat-ayat al-Quran?

Ha: Ada pengaruh pelatihan kaligrafi Lembaga Kaligrafi al-Quran (Lemka)

terhadap kemampuan menulis ayat-ayat al-Quran

Ho: Tidak ada pengaruh pelatihan kaligrafi Lembaga Kaligrafi al-Quran

(Lemka) terhadap kemampuan menulis ayat-ayat al-Quran

24 Ibid.

Dra

ft O

nly

Page 26: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pendidikan dan Latihan (Diklat) Seni Kaligrafi Al-Quran

Untuk memberikan batasan definisi yang jelas dari kalimat pendidikan

seni kaligrafi al-Quran, berikut saya uraikan defenisi dasar kata tersebut satu

persatu.

Secara bahasa, kata pendidikan berarti (1), perbuatan atau hal cara

mendidik, (2), pengetahuan tentang mendidik, atau (3), pemeliharaan atau

latihan-latihan badan, batin.1 Adapun kata pendidikan secara istilah sebagai

berikut:

1. Menurut UU Sisdiknas tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.2

2. Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara berarti daya dan upaya untuk

memajukan pertumbuhan budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran

(intellect) dan tubuh anak antara satu dengan yang lainnya saling

1W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,1991), cet.ke-2, h. 250.

2Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Pengaturan Pelaksanaannya:

UURI No. 20 Th. 2003, artikel PDF diakses pada hari Jum’at 26 Juni 2008 dari www.google.com,h. 1.

Dra

ft O

nly

Page 27: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

15

berhubungan agar dapat memajukan kesempurnaan hidup, yakni

kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik agar selaras dengan

dunianya.3

3. Menurut Ramayulis, pendidikan merupakan bimbingan atau pertolongan

yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh seorang dewasa

agar ia menjadi dewasa.4

4. Menurut Marimba sebagaimana dikutip oleh Ahmad Tafsir bahwa

pendidikan adalah dipandang sebagai bimbingan secara sadar oleh

pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju

terbentuknya kepribadian yang utama.5

Dari beberapa definisi yang dikemukakan beberapa pakar pendidikan

diatas, penulis menyimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu usaha yang

dilakukan secara sadar dan terencana oleh pendidik melalui bimbingan,

pengajaran, dan latihan dalam rangka mengembangkan segenap potensi

jasmani dan rohani si murid agar dapat berperan dalam kehidupannya kelak

sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, dan berguna bagi bangsa dan negaranya.

Adapun seni secara istilah sebagaimana dikemukakan oleh beberapa

pakar sebagai berikut.

1. Menurut Ramayulis seni adalah ekspresi ruh dan daya manusia untuk

mengungkapkan keindahan intristik suatu objek. Seni merupakan bagian

dari hidup manusia. Seni itu salah satu potensi ruhani yang dapat

diungkapkan seseorang sesuai dengan kecenderungan atau oleh

masyarakat sesuai dengan budayanya.6

2. Menurut Hasan Muarif Ambary bahwa seni adalah produk aktifitas yang

dilakukan secara sadar, bertujuan untuk mendapatkan atau mencapai

3Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998) cet.ke-1.h. 290.

4Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), cet.ke-3, h. 1.5Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung; Remaja Rosda Karya,

1997), h. 66 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam,..., h. 118

Dra

ft O

nly

Page 28: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

16

estetika sekaligus berfungsi sebagai salah satu cara menerjemahkan

lambang-lambang atau simbol.7

3. Menurut Sidi Gazalba bahwa seni adalah objek yang diciptakan untuk

melahirkan kesenangan sebagai tujuannya.8 Seni adalah fitrah manusia dan

termasuk ajaran ad-Din yang lahir dari agama , sedangkan agama erat

hubungan dengan etika. Dengan demikian ada hubungan antara agama,

seni (estetika), dan etika.

4. Menurut Ismail al-Faruqi bahwa seni adalah keindahan atau estetika.

Dalam ajaran Islam seni merupakan sublimasi bukti ke-Ilahian. Seperti

i’jaz dan kualitas al-Quran yang tidak dapat ditiru atau ditandingi oleh

manusia, baik secara sastra, komposisi, irama, keindahan, balâghah,

kesempurnaan gaya dan kekuasaan dalam menampilkan makna Allah. Ini

adalah sentral nilai-nilai estetika yang sejati dan abadi.9

Menurut beberapa pakar diatas, dapat penulis simpulkan bahwa seni

adalah segala daya cipta, rasa, karsa manusia yang mengandung nilai

keindahan sebagai ekspresi jiwa dan perasaan dalam bentuk karya adiluhung

yang sanggup membangkitkan jiwa dan perasaan orang yang menikmatinya.

Atau seni adalah segala hasil kerja jasmani dan rohani yang dimanifestasikan

dalam keindahan yang dapat dinikmati oleh indrawi manusia. Misalnya

melalui ujud rupa (seni lukis, seni rupa, dan sebagainya), melalui ujud suara

(seni suara/musik) dan melalui ujud gerak (seni tari, seni drama).

Adapun kata kaligrafi, secara bahasa berarti seni penulisan indah.10

Kata kaligrafi berasal dari bahasa Inggris, “calligraphy”, yaitu adaptasi dari

dua kata, “calios” (Yunani) yang berarti indah, dan “graph” yang berarti

tulisan atau aksara. Abdul Karim Husain menukilkan dari Webster’s New

American Dictionary, bahwa kaligrafi (calligraphy) diartikan dengan ‘good

penmanship, atau ‘the art of penmanship’, yaitu seni menggunakan pena agar

7Hasan Muarif Ambary, Menemukan Peradaban Jejak Arkeologis dan Historis IslamIndonesia, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001), cet.ke-2, h. 181

8Sidi Gazalba, Mesjid Pusat Ibadat dan Kebudayaan Islam, (Jakarta: Zikra Al-Husna,2001), cet.ke-7, h. 223

9Ambary, Menemukan Peradaban..., h. 181.10Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 649.

Dra

ft O

nly

Page 29: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

17

dapat menghasilkan tulisan yang indah.11 Al-Faruqi dalam bukunya ‘Atlas

Budaya Islam’ mengatakan kaligrafi secara bahasa adalah seni tulisan indah.12

Menurut Muarif Ambary bahwa kaligrafi secara bahasa adalah seni menulis

indah dalam huruf Arab.13

Adapun defenisi kaligrafi secara istilah menurut para pakar kaligrafi

terkemuka adalah sebagai berikut:

1. D.Sirojuddin AR menjelaskan bahwa kaligrafi mempunyai makna tulisan

yang indah, arti lainnya adalah kemampuan menulis indah atau elok

(tulisan elok). Dalam bahasa Arab, tulisan indah disebut khat yang berarti

garis atau secara verbal disebut tulisan indah.14

2. Syaikh Syamsuddin al-Afkani dalam kitabnya “Irsyâd Al-Qasyîd”

sebagaimana dinukil oleh Sirojuddin mengatakan bahwa kaligrafi adalah

suatu ilmu yang memperkenalkan bentuk huruf-huruf tunggal, letak-

letaknya, dan cara-cara merangkainya menjadi sebuah tulisan yang

tersusun, atau apa-apa yang ditulis diatas garis-garis, bagaimana cara

menulisnya, dan menentukan mana yang tidak perlu ditulis, mengubah

ejaan yang perlu diubah, dan menentukan bagaimana cara

mengubahnya”.15

3. Menurut Yaqut Al-Musta’shimi sebagaimana dinukilkan oleh Naji

Zaynuddin dalam kitabnya Musawwar Khat Al-‘Araby yang dikutip

Sirojuddin AR bahwa kaligrafi itu diungkapkan dengan seni arsitektur

Ruhani yang lahir melalui peralatan jasmani/kebendaan”.16

4. Menurut Ugur Derman dalam ‘Jurnal Art and The Islamic World’ volume

4 Th. 1987 bahwa kaligrafi “is a spiritual geometry brought about with

material tools”. Pakar kaligrafi ternama Indonesia Drs. Didin Sirojuddin

AR mengartikan defenisi diatas, bahwa kaligrafi adalah suatu ilmu ukur

11Abdul Karim Husain, Seni Kaligrafi, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1985), cet.ke-4, h. 1.12Ismail R. al-Faruqi dan Louis Lamya al-Faruqi, Atlas Budaya Islam. Penerjemah Ilyas

Hasan (Bandung: Mizan, 2001), cet.ke-3, h. 2007.13Ambary, Menemukan Peradaban...,h. 183.14D. Sirojuddin AR, Seni Kaligrafi Islam, (Bandung: Remaja Rosda karya, 1992), cet.ke-

4, h. 315Sirojuddin, Seni Kaligrafi Islam,..., h. 3.16Sirojuddin, Seni Kaligrafi Islam,...,h. 4-5.

Dra

ft O

nly

Page 30: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

18

spiritual yang diwujudkan atau divisualisasikan dengan peralatan-

peralatannya. Selanjutnya kata-kata ini menjadi defenisi yang diakui

banyak pihak.17

Dengan demikian, dari beberapa definisi diatas penulis menyimpulkan

bahwa kaligrafi adalah ilmu tata cara menulis huruf-huruf Arab dengan benar

sesuai dengan kaidah-kaidah baku yang yang telah menjadi standar umum.

Kaidah yang dimaksud adalah ukuran dan aturan yang harus dipatuhi oleh

seorang penulis kaligrafi agar tulisannya memenuhi standar sebagai tulisan

yang indah, dan diakui kebenaran bentuk-bentuk dan potongan hurufnya.

Dengan kaidah ini kalimat yang disusun menjadi selaras, serasi, dan indah

secara utuh.18

Jadi, secara substansial definisi pendidikan seni kaligrafi al-Quran

adalah adalah usaha bimbingan dan pelatihan (training) seorang guru atau

ustad—di pesantren—yang dilakukan secara sadar dan terencana dalam

rangka mengembangkan potensi anak didik agar mampu menulis aksara al-

Quran yang berbahasa Arab dengan benar dan indah, melalui latihan yang

intensif dengan menggunakan perangkat kaligrafi dan bahan tertentu.

Peranan guru sangat menentukan keberhasilan seorang murid dalam

membimbing dan melatih kaligrafi. Disamping itu juga murid sendiri harus

gencar latihan. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Ali bin Abi Thalib R.A

mengutip dari Sirojuddin bahwa khat (kaligrafi) itu rahasianya dalam

bimbingan guru, tegaknya tergantung banyaknya latihan (masyq), dan

kekekalannya ada pada pengamalan ajaran Islam.19

Pendidikan dan pelatihan pada dasarnya berbeda. Pendidikan tanpa ada

batas dan ukuran waktu (tenure) yang ditentukan, seperti halnya mengikuti

seminar atau kuliah 4 tahun di kampus. Pendidikan itu pun berlaku selama

hayat, walaupun dalam pengadaannya terprogram menurut jangka waktu yang

17Sirojuddin, Gores Kalam (Butir-butir Pemikiran Sekitar PengembanganPengembangan Seni Kaligrafi Islam di Indonesia), (Jakarta: Lemka, 1994), hal. 3

18Penjelasan standarisasi kaidah murni kaligrafi al-Quran dapat dilihat pada pembahasan‘Karakteristik Materi: Ragam Gaya, Kaidah, dan Kriteria’

19Sirojuddin, Seni Kaligrafi Islam,...,h. 5.

Dra

ft O

nly

Page 31: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

19

ditentukan. Pelatihan (training) diukur dari apa yang dapat seorang lakukan

setelah dia menyelesaikan masa pelatihan itu, dan biasanya diadakan dalam

waktu yang singkat. Training merupakan kegiatan untuk meningkatkan dan

keahlian, kompetensi sebagai lanjutan dari pengajaran vocational sebelumnya

dan latihan yang berhubungan dengan keahlian yang spesifik.20 Dahulu,

bentuknya dapat berupa magang seperti yang dilakukan pada kampus teknik

dan politeknik. Namun sekarang sering diartikan sebagai pengembangan

profesional yang dikelola oleh pemerintah ataupun badan-badan yayasan

tertentu oleh masyarakat, contohnya badan yayasan badan wakaf atau

pesantren.

Pendidikan kaligrafi al-Quran bertujuan membentuk sikap santri yang

Qurani dengan penguasaan ajaran-ajaran-Nya secara utuh dan diharapkan

menjadi pandangan hidup selamanya. Sedangkan pelatihan kaligrafi al-Quran

adalah upaya peningkatan minat dan mengembangkan bakat secara khusus

sesuai dengan kebutuhannya dalam jangka waktu program yang telah

ditentukan. Tujuan pelatihan disini adalah to do something, bukan hanya to

know something, dan ragam pembelajarannya (pelatihan dan latihan) lebih

memfokuskan performance dan kreatifitas.

Dalam setiap program pelatihan hasilnya tidak bisa langsung dirasakan

dalam satu periode atau satu waktu yang diprogramkan. Setiap pelatihan,

termasuk pelatihan kaligrafi membutuhkan proses dan persiapan yang matang

dan terencana. Kebiasaan positif itu harus selalu diulang kembali jika

meinginkan materi pelatihan itu terus melekat dalam diri individu.

B. Dasar Pendidikan Seni Kaligrafi Islam

Dasar yang dimaksud disini adalah landasan, atau alasan mengapa

perlu adanya pendidikan dan latihan kaligrafi. Sehingga dengan landasan

tersebut dirasakan perlunya mempelajari dan menekuni ilmu seni kaligrafi

sebagai disiplin ilmu tersendiri, atau memiliki rujukan yang jelas.

20Maydina, “Tuker Pikiran: Pilih Mana... Pendidikan atau Pelatihan”, artikel diaksespada 30 Oktober 2008 dari http://maydina.multiply.com

Dra

ft O

nly

Page 32: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

20

Sebagaimana dasar pelaksanaan pendidikan Islam yang bersumber

kepada dua sumber pokok, yaitu Al-Quran dan sunnah Rasul, maka dalam

membicarakan dasar pelaksanaan diklat seni kaligrafi pun mengikuti sumber

yang sama. Azyumardi Azra menambahkan dasar pendidikan Islam selain Al-

Quran dan as-Sunnah, ‘uruf juga bisa dijadikan landasan hukum pendidikan

Islam atau maslahah yang menjauhkan kemudharatan bagi kelangsungan

hidup manusia.21

Rasulullah SAW menerima wahyu yang pertama turun, yaitu surah Al-

‘Alaq: 1-5, Allah berfirman:

“Bacalah! Dengan nama Tuhanmu yang menciptakan, (Dia)menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah danTuhanmu yang MahaPemurah, yang mengajar menulis dengan kalam. Mengajar manusia apa yangbelum diketahuinya.” (QS. 96:1-5).

Sirojuddin AR berpendapat bahwa dalam ayat tersebut mengandung

perintah membaca (iqra’) dan menulis, lebih jelas beliau berkata:

”Yang lebih mengagumkan bahwa ternyata membaca dan ‘menulis’ merupakan

perintah pertama dalam wahyu tersebut. Dapat dipastikan bahwa kalam atau pena

memiliki kaitan erat dengan seni penulisan kaligrafi. Jika kalam disebut-sebut sebagai

alat penunjang pengetahuan maka ia adalah sarana sang Khaliq dalam rangka

memberikan petunjuk kepada manusia. Ini merupakan suatu gambaran yang tegas, bahwa

kaligrafi mendominasi posisi tertua dalam percaturan sejarah Islam itu sendiri.22

Hamka dalam tafsirnya ‘al-Azhar’ mengatakan bahwa dalam lima ayat

Surah al-‘Alaq itu terkandung kemuliaan Allah SWT. Allah mengajarkan

manusia berbagai ilmu, membuka berbagai rahasia, menyerahkan berbagai

kunci untuk membuka perbendaharaan Allah, dengan kalam atau pena. Di

samping lidah untuk membaca, Allah pun menegaskan pula bahwa dengan

21Azyumardi Azra, Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Millenium Baru,(Jakarta: Kalimah, 2001), cet.ke-3, hal. 9

22Sirojuddin, Seni Kaligrafi Islam,...,h.. 5-6.

Dra

ft O

nly

Page 33: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

21

pena ilmu pengetahuan dapat ditulis. Pena itu material beku dan kaku, tidak

hidup, namun apa saja yang dituliskan dengan pena itu memberikan dan

membuka cakrawala pengetahuan bagi manusia.23

Sehubungan dengan itu, perangkat-perangkat tulis yang lazim

mendapat pernyataan tegas dalam proses seni kaligrafi adalah pena. Allah

berfirman dalam al-Quran surah al-Qalam: 2 sebagai berikut:

“Nun. Demi pena dan apa saja yang mereka tulis (dengan pena itu”.(QS. 68)

Ada ulama yang menafsirkan ‘Nun’ sebagai dawat (tinta), berdasarkan

hadis yang dikeluarkan oleh Abu Hatim dari Riwayat Abu Hurairah RA

mengutip dari Sirojuddin, ia menyebutkan bahwa nabi Muhammad SAW

pernah bersabda: “ Allah telah menciptakan nun, yaitu dawat.” 24

Dalam riwayat lain, Ibnu Jarir dari Ibnu Abbas RA mengutip dari

Sirojuddin bahwa nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya: “setelah

Allah menciptakan nun, yakni dawat dan telah menciptakan pula kalam.

Lantas dia bertitah: “tulislah!”, “Ya Robbi, apa yang hamba tulis?” Allah

menjawab: “tulislah semua yang ada sampai hari kiamat".”25

Lebih jelas lagi Allah berfirman sebagai penegasan istilah tinta ini

dengan kata ‘midad’ dalam al-Quran surah al-Kahfi: 109 berikut ini:

“Katakanlah! Seandainya air lautan dijadikan tinta untuk (menulis)kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis)kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itupula”.

Kemudian dalam ayat lain, Allah berfirman tentang penyebutan pena

(qalam) dan tinta, berikut sabda-Nya di surah Luqman: 27 sebagai berikut:

23Sirojuddin,Tafsir Al-Qalam, (Jakarta: Studio Lemka, 2002), cet. II, h. 33.24Sirojuddin, Seni Kaligrafi Islam,...,h. 247.25Sirojuddin, Seni Kaligrafi Islam,...,h. 247.

Dra

ft O

nly

Page 34: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

22

“Dan sekiranya pohon-pohon di bumi adalah pena, dan samudera(menjadi tintanya), ditambah kepadanya tujuh laut (lagi), sesudah(kering)nya, niscaya tidak ada habis-habisnya (untuk dituliskan) kalimatAllah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

Demikian juga dalam mengisyaratkan media tulisan, seperti kertas atau

alas untuk menulis. Allah berfirman dalam al-Quran surah al-Buruj: 21-22

sebagai berikut:

“Bahkan ia Al-Quran yang mulia. Di Lauh Al-Mahfûz”.

Dan dalam surah al-A’raf: 145 Allah berfirman:

“Dan Kami telah tuliskan baginya di alwah itu segala sesuatu sebagainasehat dan penerangan bagi segala sesuatu”

Menurut Sirojuddin AR, kata ‘lauh’ bermakna papan (segi bahasa)

atau sabak untuk menulis, jamak dari kata ‘lauh’ adalah ‘alwâh’.26

Dengan memperhatikan keterangan beberapa ayat di atas jelaslah

perngkat-perangkat untuk kegiatan menulis kaligrafi memiliki penegasan

langsung dari Allah. Penulis berkesimpulan bahwa ini merupakan landasan

atau dasar yang dapat memberikan dorongan bagi kegiatan pendidikan seni

kaligrafi.

Menurut Sirojuddin AR, banyak juga ayat-ayat al-Quran mendorong

kreatifitas dan keleluasaan para kaligrafer dalam berkarya, yang didukung

dengan sabda-sabda Nabi SAW. Intinya seakan-akan memanjakan kaligrafi

sebagai seni Islam yang hadir tanpa hambatan hukum. Anjuran untuk menulis

26Sirojuddin, Seni Kaligrafi Islam,..., h. 250.

Dra

ft O

nly

Page 35: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

23

tulisan yang indah selalu disabdakan Nabi SAW berulang-ulang, seperti

riwayat Dailami mengutip dari Sirojuddin yang artinya: “tulisan yang bagus

akan menambah kebenaran tampak nyata karena keunggulan.”27

Dalam kesempatan lain terdapat ‘atsar’ dari Ali RA yang menekankan

bahwa kaligrafi tidak hanya berbicara konteks ilmu dan ibadah saja, tapi juga

merupakan salah satu sumber usaha, sebagaimana arti hadisnya mengutip dari

Sirojuddin “hendaknya kalian mempercantik tulisan, karena itu adalah

sebagian dari kunci-kunci rezeki” Dan ini telah banyak dibuktikan oleh

beberapa kalangan seniman dan pengrajin muslim di Indonesia.

Dalam hal ini, Rasulullah juga menekankan kepada orang tua agar

mendidik sekaligus melatih anaknya menulis, memperbagus namanya, dan

mengawinkannya kalau sudah dewasa. Hal ini berdasarkan dari hadis yang

diriwayatkan oleh Ibnu Najjar mengutip dari Sirojuddin.28

Hal senada juga diucapkan beliau, seperti hadis yang artinya

“muliakan (ajarkan) anak-anakmu dengan menulis, maka sesungguhnya

menulis itu termasuk perkara yang penting dan sebesar-besarnya

kebahagiaan.” Memuliakan generasi muslim dengan kaligrafi al-Quran

menurut hadits tersebut memberikan suatu wasilah bagaimana menjadi

seorang muslim yang bertanggung jawab atas agamanya, dan dengan

mempelajari kaligrafi seseorang dapat berinteraksi dengan makna-makna al-

Quran secara ekspresif.

Bahkan, Nabi SAW membina seorang sahabat untuk menulis dengan

trik-trik jitu agar tulisan itu indah. Ketika itu beliau melihat Abdullah menulis,

dan menjelaskan sambil melatihnya dengan mengutip terjemahan dari

Sirojuddin: “wahai Abdullah, rengkangkanlah jarak spasi, susunlah huruf

dalam komposisi, peliharalah proporsi (ukuran), dan berilah huruf-huruf

27Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar As-Suyuthy, Al-Jami’ Ash-Shaghir.,(Indonesia: Daar Ihya al-Kutub al-Arabiyah, tth), Juz II, hal. 99.

28Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar As-Suyuthy, Al-Jami’ Ash-Shaghir, ..., h. 99.

Dra

ft O

nly

Page 36: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

24

akan haknya.”29 Hadits ini tidak lain sebagai landasan hukum metode-metode

dan asas didaktik pelatihan kaligrafi.

Dengan demikian maka jelaslah bahwa baik al-Quran maupun al-

Hadits sama-sama menekankan dan memberikan motivasi yang kuat

pentingnya belajar dan latihan menulis kaligrafi. Dan belajar atau latihan

kaligrafi bukanlah persoalan yang biasa, namun butuh perhatian dan

penanganan khusus

Ada juga sebagian orang mengambil maslahat dengan mempelajari

kaligrafi untuk bekal hidupnya kelak. Dengan anggapan estetika kaligrafi

memberikan peluang secara ekonomi. Seperti kata seorang penyair yang

artinya dikutip dari Sirojuddin sebagai berikut:

“Pelajarilah kaligrafiWahai orang yang memiliki akal budi,Karena kaligrafi itu tiada lain,Dari hiasan orang yang berbudi pekerti,Jika engkau memiliki kekayaan,Maka kaligrafimu adalah kekayaan,Namun jika engkau membutuhkan,Maka kaligrafimu adalah sebaik-baik sumber usaha,Tulisan indah akan abadi, melampaui umur penulisnya

Sementara sang penulis telah istirahat di dalam bumi”.30

C. Tujuan Pendidikan Seni Kaligrafi al-Quran

Secara umum, Indra Djali Sidi menjelaskan bahwa tujuan pendidikan

seni adalah berusaha untuk mengarahkan siswa agar mampu berkreasi dengan

bakat seninya, yaitu memupuk kreatifitas siswa, karena seni banyak berkaitan

dengan olah rasa dan perasaan. Pendidkan dan latihan seni kaligrafi akan

memupuk seseorang untuk berjiwa halus dan berbudi pekerti luhur.31

Menurut Fauzi Salim Afifi, tujuan pendidikan dan pelatihan seni

kaligrafi pada umumnya adalah untuk:

29Sirojuddin, Sekeliling Festival Istiqlal II Kaligrafi dan Ide-ide pengembanannya,(Jakarta: Lemka Studio, 1995), h. 75.

30Sirojuddin, Mengembangkan Seni Kaligrafi: Melalui Pembinaan Intensif danTerstruktur, disampaikan pada pembinaan para pembina LPTQ Kab/Kota dan Propinsi Banten,(Rangkasbitung: 9-10 Maret 2005), h. 3.

31Indra Djali Sidi, Menuju Masyarakat Belajar:Menggagas Paradigma Baru PendidikanIslam, (Jakarta: Paramadina dan Logos Wacana Ilmu, 2001), cet.ke-1, hal. 105.

Dra

ft O

nly

Page 37: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

25

1. Mendidik berbagai kemampuan, diantaranya pengawasan, kecermatan

memandang, dan kehalusan dalam segala hal.

2. Membentuk rupa-rupa watak dan kebiasaan, seperti disiplin, ketertiban

kebersihan, kesabaran dan ketekunan.

3. Memperoleh kemahiran dan keterampilan tangan saat memperbagus

tulisan dalam latihan.

4. Menumbuhkan kemampuan mengkritik dan menyelami rasa seni setelah

mengetahui unsur-unsur keindahan dalam kaligrafi yang bagus.

5. Memperoleh rasa senang dan memperdalam rasa tenteram dalam jiwa bila

memperoleh kemajuan dalam latihan.

6. Meningkatkan minat dalam jiwa murid untuk menambah kecintaan,

perhatian, pemeliharaan, dan karir dalam seni kaligrafi. 32

Oleh karena itu, Sirojuddin AR berpendapat bahwa pendidikan seni

kaligrafi itu membimbing perasaan seseorang agar dekat dengan-Nya, rasa

bahagia menelusuri firman-firman-Nya, dan rasa bangga diberi kesempatan

memvisualisasikan lantunan wahyu-Nya.33

Lebih dari itu kaligrafi memiliki peranan yang begitu penting dalam

dunia pendidikan, antara lain:

1. Salah satu sarana komunikasi antar manusia yang telah berhasil membawa

warisan budaya.

2. Salah satu medium kebudayaan yang lahir dari agama, sosial, dan

ekonomi.

3. Sebagai media ilmu dan penelitian ilmiah, seperti bahasa dan agama,

sastra, nahwu, balaghah, dan sejarah.34

32Fauzi Salim Afifi, Cara Mengajar Kaligrafi:Pedoman Guru, Penerjemah D. SirojuddinAR, (Jakarta: Darul Ulum Press), h. 20.

33Sirojuddin AR, “Di Depan Kesempurnaan Wahyu” , Panji Masyarakat. II, (13-01-1999), h. 48.

34Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam, (Jakarta: Al-Husna Zikra, 2000),cet.ke-1, h. 130.

Dra

ft O

nly

Page 38: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

26

D. Pendidikan Seni Kaligrafi Dalam Perspektif Pendidikan Islam

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya dalam subbab II pembahasan

tentang landasan hukum menulis kaligrafi dinyatakan bahwa pendidikan

kaligrafi yang berisi pengajaran tulis-menulis mendapatkan posisi terpenting.

Sebagaimana tersirat makna dalam kandungan wahyu pertama, yakni surah al-

‘Alaq tadi. Intinya kaligrafi mendominasi sebagai salah satu komponen dalam

sejarah pendidikan Islam yang tertua. Pendidikan seni kaligrafi pada awalnya

memang berjalan sejalan dengan perkembangan pendidikan Islam. Bila proses

pendidikan Islam yang dimulai sejak Nabi SAW berdakwah, maka sejak itu

pula proses pendidikan baca tulis telah dimulai,bahkan setelah Nabi hijrah ke

Madinah.35

Kegiatan tulis-menulis memang mendapatkan ruh dari al-Quran, dan

semangat mempelajari kandungan al-Quran menyebabkan kegiatan baca dan

tulis mendapat perhatian penting dari Nabi SAW. Sehingga pernah Nabi SAW

mewajibkan kepada tawanan perang ketika selesai berperang setiap tawanan

harus mengajarkan sepuluh anak/pemuda Madinah untuk membaca dan

menulis.36

Pendidikan seni kaligrafi bila dilihat dari esensinya jelas masuk dalam

kelompok ilmu-ilmu agama, karena penerapannya memang dalam ruang

lingkup tulis-menulis huruf-huruf al-Quran (huruf Arab). Maka dalam konsep

pendidikan Islam ilmu ini merupakan alat yang mesti digunakan dalam proses

penelusuran dan penggalian ilmu-ilmu yang lainnya. Jika demikian, maka

pendidikan seni kaligrafi sangatlah mutlak diperlukan. Karenanya, Imam Al-

Ghazali mengelompokkan diantara ilmu-ilmu itu terbagi menjadi tiga bagian;

(1), ilmu-ilmu terpuji, (2), ilmu-ilmu tercela, (3), Ilmu-ilmu yang berada

diantara keduanya.

Beliau juga menjelaskan bahwa ilmu-ilmu terpuji itu adalah ilmu yang

membawa kepada kesucian jiwa, kunci untuk mengetahui hikmah dan

35Sirojuddin, Gores Kalam; Al-Quran dan Reformasi Kaligrafi Arab,..., h. 1.36Sirojuddin, Gores Kalam; Al-Quran dan Reformasi Kaligrafi Arab,..., h. 1.

Dra

ft O

nly

Page 39: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

27

kebaikan sekaligus mengamalkannya.37 Sebab tujuan pendidikan Islam

menurutnya adalah kesempurnaan insan di dunia dan akhirat.

Namun, kaligrafi bukanlah semata-mata seni dan keindahan, tetapi

esensi yang paling pokok adalah pemahaman nilai-nilai al-Quran melalui

keindahan tulisan. Dengan konsep ini, maka sejalanlah dengan pemikiran al-

Ghazali yang mengatakan ilmu itu harus dilihat dari segi tujuan dan

kegunaannya dalam bentuk amaliyah.38

Ibnu Sina memandang bahwa tujuan pendidikan harus diarahkan pada

mengembangan seluruh potensi yang dimiliki seseorang ke arah

perkembangan jiwa yang sempurna, yaitu perkembangan fisik, intelektual, dan

budi pekerti. Disamping itu tujuan pelatihan harus diarahkan pada upaya

mempersiapkan seseorang agar dapat hidup dengan melakukan performans

atau keahlian yang dikuasainya sesuai dengan bakat, kesiapan, dan minat yang

dimilikinya.39

Memahami pendapat Ibnu Sina diatas bila dihubungkan dengan tujuan

dan manfaat yang ada pada pendidikan seni kaligrafi dalam konteks

pendidikan Islam tentu sangat sinkron. Hal ini dapat dibuktikan dalam konsep

kurikulum yang disusunnya, yaitu menekankan indikator pelajaran membaca,

menulis, menghafal al-Quran, dan kesenian pada awal usia perkembangan

anak.40

Pandangan pendidikan Islam terhadap diklat seni kaligrafi artinya juga

pandangan para pemikir pendidikan Islam terhadap kaligrafi. Sebab

pendidikan Islam itu sendiri sangat signifikan dengan proses pemikiran-

pemikiran yang muncul dari para tokoh pemikiran pendidikan Islam sekian

lamanya, dan keberadaanya sama tuanya dengan sejarah peradaban Islam itu

sendiri. Al-Faruqi, sebagaimana dikutip oleh Sirojuddin AR, menyebut

kaligrafi dengan ungkapan ‘Art of Islamic Art’ (seninya seni Islam). Al-

37Abuddin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, (Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2000), cet.ke-1, h. 13.

38Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam,..., h. 93.39Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam,..., h. 67.40Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam,..., h.71.

Dra

ft O

nly

Page 40: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

28

Haidari menyebut al-Quran sebagai juz’un asasiyyun min al-fann al-Islâmy

(bagian paling mendasar dari seni Islam). Sementara D. Sirojuddin AR sendiri

menyebut kaligrafi itu merupakan khasanah kebudayaan Islam, yang secara

tradisional terus hadir sepanjang ruh perkembangan agama Islam, karena ia

berfungsi sebagai bahasa visual dari ayat-ayat al-Quran.41

Hamka dalam tafsir al-Azhar, sebagaimana dikutip Sirojuddin AR

mengatakan dengan kalam (pena) ilmu pengetahuan dicatat, bahkan kitab-

kitab suci yang diturunkan Allah ta’ala kepada nabi-nabinya baru menjadi

dokumentasi agama setelah semuanya dicatat. Kitab suci al-Quran sendiri

yang mulanya hafalan, kemudian catatan yang berserakan itu dibukukan

menjadi mushaf, setelah itu terciptalah berbagai ilmu-ilmu agama yang lain

seperti tafsir al-Quran, ilmu hadits, dan sebagainya.42 Semuanya

dikembangkan dengan “Nun, wa alqalami wa ma yasturûn”.

Dengan tinta, pena dan apa yang manusia tuliskan diatas media

berbagai ragam terciptalah kesempurnaan wahyu sejak 14 abad yang lalu.

Maka dari itu, peranan kaligrafi memang sangat penting, karena ia mampu

mengikat ilmu pengetahuan. Ini tentu sejalan dengan sabda Nabi SAW

diriwayatkan dari Tabrani mengutip dari Sirojuddin yang artinya: “ikatlah

ilmu dengan tulisan.”43

E. Pengertian Minat Menulis Kaligrafi al-Quran

Minat menurut bahasa artinya kecenderungan hati yang tinggi terhadap

sesuatu; gairah; keinginan; dan suka terhadap sesuatu.44 Dalam Ensiklopedi

Umum disebutkan bahwa minat adalah kecenderungan bertingkah laku yang

terarah pada objek kegiatan atau pengalaman tertentu.45 Sedangkan dalam

kamus lengkap Indonesia-Inggris, minat disebut dengan term “interest; liking;

41Sirojuddin, Gores Kalam,..., h. 35.42Sirojuddin, Tafsir Al-Qalam,..., h. 70.43Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar As-Suyuthi, al-Jami’ As-Saghir, Juz 2., h. 8844Frista Arimanda W, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia,(Jombang: Lintas Media, tt), h.

81645Hasan Shadily, Ensiklopedi Umum, (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1983), jilid.4, h.

2252

Dra

ft O

nly

Page 41: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

29

desire; attention”. Jika seseorang berminat terhadap sesuatu, maka dikatakan

“someone to be interested...; have an interested to...; have a liking ...”.

Adapun subjek atau peminat disebut dengan “devoote, amateur, fan, admirer,

supporter, dan interested person”. Sedangkan peminatan (dalam tingkat

pendidikan tinggi) disebut dengan concentration atau majority.46

Minat secara istilah menurut beberapa pakar psikologi dan pendidikan

adalah sebagai berikut:

a. Menurut Slameto, minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan

serta keterikatan pada sesuatu hal atau aktifitas tanpa ada yang

menyuruh.47

b. Menurut Muhibbin Syah, minat adalah kecenderungan dan kegairahan

yang tinggi, atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.48

c. Crow & Crow mengatakan minat atau interest bisa berhubungan dengan

daya gerak yang mendorong kita untuk cenderung atau merasa tertarik

pada orang, benda, kegiatan, ataupun bisa berupa pengalaman efektif yang

dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.49

d. Menurut Doyles Fryer minat adalah gejala psikis yang berkaitan dengan

objek atau aktifitas yang menstimulir perasaan senang kepada individu.50

e. Sedang Witherington berpendapat bahwa minat adalah kesadaran

seseorang pada sesuatu, seseorang, suatu soal atau situasi yang bersangkut

paut dengan dirinya. Tanpa kesadaran seseorang pada suatu objek, maka

individu tidak akan pernah mempunyai minat terhadap sesuatu.51

f. Herbart mengartikan minat sebagai sumber motivasi yang akan

mengarahkan seseorang pada apa yang akan mereka lakukan bila diberi

46Alan M. Steven & A. Ed Schimidgall Tellings, Kamus Lengkap Indonesia-Inggris, terj.A Comprehensive Indonesia-english Dictionary, (Jakarta: Mizan, 2008), cet.ke-2, h. 635.

47Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. AdiMahasatya, 2002), cet. 4, h. 180

48Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2001) cet. Ke-6, h. 136

49Abdul Rahman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogya: PT. Tiara Wacana, 1993), cet.,ke-1, h. 122.

50Wayan Nurkanca dan P.P.N. Sumartana, Evaluasi Pendidikan, (Surabaya: UsahaNasional, 1986), cet.ke-4, h. 229

51Witherington, H.C., , Psikologi Pendidikan, penerj. Buchairi. (Jakarta: Aksara Baru,1989), h. 87

Dra

ft O

nly

Page 42: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

30

kebebasan untuk memilihnya. Bila mereka melihat sesuatu itu mempunyai

arti bagi dirinya, maka mereka akan tertarik terhadap sesuatu itu yang pada

akhirnya nanti akan menimbulkan kepuasan bagi dirinya.52

g. Sedangkan Drever mengartikan minat (interest) ke dalam dua pengertian,

baik fungsional maupun struktural. Minat dalam pengertian fungsional

menunjukan suatu jenis pengalaman perasaan yang disebut kegunaan

(worthwhileness) yang dihubungkan dengan perhatian pada objek atau

tindakan. Sedang minat dalam pengertian struktural adalah elemen atau hal

dalam sikap individu, baik bawaan ataupun karena perolehan, sehingga

seseorang itu cenderung memenuhi perasaan worthwhileness dalam

hubungannya dengan objek-objek atau hal-hal yang berhubungan dengan

subjek khusus, atau bidang pengetahuan khusus. Apa yang disebut sebagai

“doctrine of interest” dalam pendidikan harus berdasarkan pada minat

anak, dan selanjutnya minat baru dikembangkan berdasarkan minat yang

sudah ada tersebut.53

h. Dalam kamus psikologi, Chaplin menyebutkan bahwa interest atau minat

dapat diartikan sebagai:

- Suatu sikap yang berlangsung terus menerus yang memberi

pola pada perhatian seseorang sehingga membuat dirinya

selektif terhadap objek minatnya.

- Perasaan yang menyatakan bahwa satu aktivitas pekerjaan atau

objek itu berharga atau berarti bagi individu.

- Satu keadaan motivasi atau satu set motivasi yang menuntut

tingkah laku menuju satu arah tertentu.54

i. Dalam “Encyclopedia of Psychology”, minat adalah kecenderungan

tingkah laku yang mengarah pada tujuan yang pasti, berupa aktivitas-

aktivitas atau pengalaman yang menarik dari tiap individu. Apabila

52Howard C. Warren, Dictionary of Psychology, (Massachussets: Houghton MifflinCompany, 1934), h. 141

53Stephen J, The Penguin Dictionary of Psychology, (Great Britain: Hazell Watson &Viney Ltd, 1981), h. 142

54J.P Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, terj. Dictionary of Psychology, (Jakarta:Rajawali Grafindo Persada, 2006), cet. Ke-8, h. 225

Dra

ft O

nly

Page 43: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

31

individu atau seseorang menaruh minat terhadap sesuatu, maka itu berarti

ia telah menetapkan tujuan sebelumnya.

Dari beberapa defenisi yang dikemukan oleh pakar diatas,

tampaknya pengertian minat pada prinsipnya sama, hanya sedikit terdapat

perbedaan.

Minat menurut istilah adalah kecenderungan jiwa atau perasaan

yang tinggi seseorang atau subjek terhadap suatu objek untuk mengingat

dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh. Seseorang yang menaruh

minat terhadap suatu objek merasakan adanya kebutuhan penting bagi

kehidupannya, dan melakukan usaha-usaha yang teguh tanpa ada paksaan

dari orang lain. Untuk mendapatkan objek yang diminatinya, subjek harus

mengidentifikasi sejauh mana keuntungan dan kebutuhan yang diinginkan

dari objek tersebut, bagaimana cara memenuhi keinginannya, dan disikapi

dengan membuat suatu keputusan (making a decition).

Menulis adalah kegiatan motorik untuk menciptakan suatu catatan

atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara (huruf).

Menulis lazimnya diatas kertas dengan menggunakan peralatan seperti

pena atau sejenisnya. Semakin berkembangnya zaman, defenisi menulis

juga semakin luas, tergantung situasi dan kondisi. Zaman Mesir kuno,

orang-orang menulis dengan menggunakan peralatan yang tidak secanggih

sekarang. Zaman sekarang orang-orang telah mencatat atau

mengekspresikan idenya lewat tulisan dengan menggunakan komputer

atau note book, atau media yang relevan dengan kebutuhan.55

Minat menulis ayat al-Quran diartikan suatu perasaan suka, gemar,

bahkan senang mengeksplorasi, berekspresi, dan mengkreasikan aksara

kalimat Ilahi dengan indah, termasuk keselarasan, keseimbangan,

kesempurnaan, dan kehalusan tulisan yang mampu menggugah rasa

estetika dirinya dan orang yang melihatnya. Semakin senang menulis ayat

al-Quran, maka semakin giat kegiatan motorik ini dilakukan, dan semakin

55“Tulis”, artikel dakses pada tanggal 17 Oktober 2008 dari www. wikipedia.org

Dra

ft O

nly

Page 44: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

32

tinggi kecintaannya terhadap kaligrafi al-Quran.56 Bagaimanakah

pengaruh diklat seni kaligrafi al-Quran terhadap minat? Untuk penjelasan

ini kita harus memahami komponen minat, jenisnya, aspeknya, selanjutnya

baru kita dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Gambar 1. Siklus minat menulis ayat al-Quran

F. Jenis Minat Menulis Kaligrafi al-Quran

Wayan Kuncara dan P.P.N Sumartana dalam buku Evaluasi

Pendidikan, mengutip dari Kuder bahwa salah satu jenis minat adalah

minat seni,yaitu kecenderungan atau rasa suka terhadap aktifitas apa saja

yang berhubungan dengan kesenian, kerajinan, dan kreasi tangan, atau

keindahan.57 Maka, kaligrafi termasuk jenis minat terhadap seni, dan

individu atau orang yang menyukai seni dapat kita sebut peminat seni,

walau dia seorang penikmat seni.

G. Minat dan Term Interest, Attention, Motivation, Desire, Liking:

Persamaan Dan Perbedaan

Dari uraian beberapa definisi diatas, minat dalam bahasa Inggris

disebut dengan interest, attention, dan motovation. Ada juga yang

mengatakan desire atau like/ liking. Dalam beberapa literatur psikologi

56Definisi ini sangat relevan dengan uraian diatas, sesuai dengan perkataan Ali bin AbiThalib dan sang Maestro dan Master kaligrafi al-Quran ternama Yaqut al-Musta’shimi dalampembahasan definisi pendidikan seni kaligrafi al-Quran.

57Wayan Nurkanca & P.P.N Sumartana, Evaluasi Pendidikan Islam, (Surabaya: UsahaNasional, 1998), cet.ke-4, h. 238.

Dra

ft O

nly

Page 45: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

33

pendidikan atau psikologi belajar yang penulis telusuri, kajian minat bukan

materi yang sentral dan hangat untuk dibahas. Padahal ini sangat perlu

sekali disajikan secara tematis. Untuk itu penulis berusaha mencari

indikator-indikator apa saja yang termasuk minat dan mengungkapkan

sisi-sisi perbedaannya, sehingga kita dapat memetakan dan meletakkan

pemahaman dasar atas substansi minat lebih lanjut.

Minat dengan term “interest” disamakan dengan “attention”, dan

“motivation”, padahal keempat term tersebut sebenarnya berbeda.

Menurut A.M Arifin Temyang, minat tidaklah sama dengan perhatian

(interest). Minat merupakan gejala jiwa yang melibatkan perasaan.

Sedangkan perhatian itu cakupannya ranah kognitif yang melibatkan

akal.58

Berikut ini penulis deskripsikan pola hubungan minat terhadap

objek dengan perhatian sebagai faktor X yang mempengaruhi munculnya

minat awal intrinsik seseorang.

Gambar 2. Perhatian sebagai variabel X terhadap objek

Adapun “attention” secara bahasa berarti (1), konsentrasi penuh

terhadap stimulus objek tertentu, (2), objek yang memberikan rasa sensasi,

ide, imajinasi, atau aktivitas, yang dapat memberikan sistem proses

informasi penting dan berguna dengan kapasitas yang terbatas untuk

mengakomodir sejumlah informasi yang tersedia dari memori.59 Attention

58Temyang, A.M Arifin, Risalah Didaktif Umum Seri Pertama, (Jakarta, Sapta Darma, tt),h. 38

59Budiharjo dkk., Kamus Psikologi, (Semarang: Dahara Prize, 1991), cet. Ke-2, h. 41

Dra

ft O

nly

Page 46: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

34

dan interest berada sama-sama menempati komponen kognisi minat, akan

tetapi attention merupakan penegasan untuk memperhatikan objek,

contohnya seseorang berkata “pay attention, please!” yang diartikan

“tolong perhatikan!”.

Term yang ketiga adalah motovasi (motivation). Secara bahasa,

motivation berasal dari kata dasar “motive”, yaitu gerak yang bersifat

impuls. Motivasi secara istilah menurut J.P Chaplin adalah suatu variabel

penyelang (mempengaruhi) sebagai salah satu faktor yang menimbulkan

faktor lain dalam suatu organisme. Sifatnya membangkitkan kekuatan

dalam diri, mempertahankan (to defend), menyalurkan tingkah laku, dan

tertuju kepada suatu sasaran atau objek.60

Persamaan minat dengan motivasi adalah konsentrasi pada suatu

objek tertentu dan melibatkan aspek perasaan, atau memberikan efek

stimulan atas satu objek kepada emosi seseorang. Perbedaannya, motivasi

merupakan stimulus yang datang dari luar, sedangkan minat dari dalam

diri yang telah terpatri. Minat itu sifatnya labil, sehingga membutuhkan

motivasi sebagai stimulus agar frekwensi minat meningkat dan dapat

dipertahankan dalam waktu yang lama.

Gambar 3. Motivasi dan objek sebagai variabel X minat

Gambar diatas penulis deskripsikan pola hubungan minat terhadap

objek dari teori dan analisis Temyang diatas, dan pengaruh motivasi

60J.P Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi,..., h. 310.

Dra

ft O

nly

Page 47: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

35

sebagai variabel X (mempengaruhi) dalam membangkitkan atau

mempertahankan minat terhadap objek dalam suatu organisme.

“Desire” adalah ungkapan yang paling sering kita dengar dari

orang yang merasakan sesuatu yang menggugah emosi seseorang. Dalam

kamus The New Oxford Dictionary of English, desire dikatakan dengan

(1), longing yang artinya kerinduan; keinginan; hasrat; niat, (2), craving

yang diartikan dengan idaman; keinginan; kerinduan; ketagihan, (3), need,

yang diartikan dengan kebutuhan, (4), eagerness yang diartikan dengan

semangat; antusiasme; keinginan; hasrat, atau (5), preference yang berarti

kesukaan; pilihan. Penulis berasumsi bahwa desire adalah ungkapan

perasaan emosional seseorang atas objek yang dinilai sebagai suatu

kebutuhan sehingga membuatnya menjadi antusias atau semangat yang

tinggi. Namun jika kebutuhan emosi itu tidak terpenuhi ia akan merasakan

ada sesuatu yang beda atau hilang sampai kerinduan itu terobati dengan

cara melakukan tindakan tertentu. Jadi, hasrat atau desire adalah ekspresi

kejiwaan, sama dengan kecintaan (like/ love) terhadap suatu objek.

Dengan meletakkan sisi-sisi persamaan dan perbedaan keenam

term diatas akan membantu kita memahami apa saja komponen minat dan

bagaimana ekspresi kejiwaan seseorang atas objek yang ditujunya.

H. Komponen Minat: Perspektif Kajian Psikologi

Komponen secara bahasa artinya suatu bagian. Dalam bahasa

Inggris komponen sering dikatakan dengan “part; piece; bit; constituent;

element; ingredient; unit; module; item; section; portion; dan rare

integrant”. Bila dihubungkan dengan kata sifat, komponen disebut dengan

constituent, dengan arti dasarnya hakikat (esence), atau inti objek yang

berasal dari dalam.61

Tiga komponen minat itu adalah kognisi dengan akal sebagai

instrumennya, (2), emosi dengan perasaan sebagai ekspresinya, dan (3),

61The New Oxford Dictionary of English, artikel diakses pada 25 Oktober 2008 dariprogram aplikasi komputer iFinger 3.0.

Dra

ft O

nly

Page 48: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

36

konasi dengan kerja fisik atau motorik sebagai manifestasi atau

wujudnya.62 Jika kognisi dan emosi saling mempengaruhi, akan

mewujudkan komponen ketiga, yaitu konasi.63 Ketiga komponen tersebut

merupakan esensi minat yang harus selalu distimulus, dan menjadi suatu

sistem terkecil dalam minat itu sendiri.

Gambar 4. Hubungan tiga komponen minat

Kognisi adalah komponen minat yang didahului oleh adanya

pengetahuan dan informasi mengenai objek yang dituju, dengan akal

sebagai instrumennya. Komponen emosi adalah esensi minat yang

distimuli oleh komponen kognisi, dengan mengetahui suatu objek

(knowing something) sehingga muncul rasa senang. Rasa senang ini

mengakibatkan perasaan yang enjoy, sensasional, kagum, gemar, dan

cinta, atau apa saja ungkapan yang relevan dengan objek itu.

Adapun komponen konasi adalah esensi hasil sintesa pengaruh

kognisi dan emosi yang diapresiasikan dalam bentuk kemauan dan hasrat

untuk melakukan suatu tindakan. Pada komponen ini, kemauan untuk

melakukan suatu tindakan menjadikan seseorang aktif dan giat melakukan

suatu aktifitas. Semakin aktif seseorang, maka semakin kreatif dan terbuka

peluang memperoleh skill bagi dirinya. Dengan menguasai kecakapan,

selanjutnya komponen kognisi memberikan efek terhadap komponen

62Sebelumnya telah dijelaskan bahwa perhatian adalah salah satu komponen intrinsikminat seseorang menurut Temyang, sedangkan motivasi faktor ekstrinsik yang mempengaruhiminat. Dalam penjelasan ini, terdapat dua komponen intrinsik lagi yang bekerja secara sistemik.Sistemik maksudnya antara satu komponen dengan komponen lainnya saling berhubungan dansaling mempengaruhi dalam suatu organisme yang disebut minat. Pembahasan ini akan dijabarkanselanjutnya dalam minat dan teori peningkatannya menurut pakar psikologi.

63Abdul Rahman Abror, Psikologi Pendidikan..., h. 69.

Dra

ft O

nly

Page 49: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

37

emosi, dan memicu komponen konasi lagi. Begitu seterusnya. Inilah yang

dikatakan A.M Arifin Temyang bahwa minat ini sebagai motor bagi

perhatian, dan membutuhkan motivasi lagi untuk menstimulus minat.

I. Aspek-aspek Minat: Perspektif Psikologi Pendidikan dan Psikologi

Belajar

Aspek berasal dari kata bahasa Inggris yang di-Indonesiakan, yaitu

“aspect”. Dalam bahasa Inggris aspect berarti (1), segi (kata benda),

contohnya “consider every aspect the situation! : pertimbangkanlah situasi

itu dari tiap segi”, (2), roman, muka, contohnya “of aspect person”.

Dalam kamus bahasa Inggris The New Oxfor Dictionary of English

dicontohkan dengan kalimat “a particular way in wich something may be

considered”. Term derivatifnya adalah “aspectual” yang berhubungan

dengan kata sifat (adjective). Kata aspect berasal dari bahasa Latin, yaitu

aspectus, yang berarti indikasi tindakan/aksi, atau suatu cara melihat

sesuatu (denoting the action or a way of looking at something). 64

Aspek-aspek minat menurut taksonomi Bloom menekankan pola

hubungan yang kuat antara individu terhadap objek dengan melibatkan

ekspresi afektif diri seseorang, yang terdiri dari (1), penerimaan

(receiving) yang terdiri dari sub-kesadaran dan kemauan untuk menerima

perhatian yang terpilih, (2), menanggapi (responding) yang terdiri dari

sub-kategori persetujuan untuk menanggapi kemauan dan kepuasan, (3),

penilaian (valuing) yang terdiri dari sub-kategori peneriman, pemilihan

dan komitmen terhadap nilai-nilai tertentu, (4), organisasi (organization)

yang terdiri dari sub-kategori penggambaran dan pengorganisasian

terhadap nilai, (5), pencirian (characterization) yang terdiri dari sub-

kategori pencirian dan pemasyarakatan nilai.65

Sub pertama dan kedua merupakan dimensi minat “Acceptance

Rejection” mengadopsi dari Fryer, bahwa keberadaan minat itu

64The New Oxford Dictionary of English, artikel diakses pada 24 Oktober 2008 dariprogram aplikasi komputer iFinger 3.0.

65“Minat dan Aktifitas Mahasiswa Baru IAIN Sunan Kalijaga”, artikel dikutip padatanggal 15 Oktober 2008 dari http.//www.uin- suka. info/index. php? option= com. Frontpage&Itemid=1.

Dra

ft O

nly

Page 50: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

38

berdasarkan pada orientasi suka dan tidak sukanya individu terhadap

objek, subjek atau aktivitas. 66 Orientasi ini pada gilirannya akan

mempengaruhi penerimaan individu. Jika individu suka terhadap objek,

atau aktivitas tersebut maka individu akan menerimanya. Jika individu

tidak suka kepada objek, subjek atau aktivitas tersebut, maka ia akan

menolaknya. Penentuan minat ini didasarkan pada reaksi individu;

menolak atau menerima. Contohnya seorang santri lemka, jika ia

menerima secara utuh berarti ia berminat, dan jika menolak berarti ia tidak

berminat atau kurang berminat atas stimulus faktor-faktor atau fenomena

situasi yang terjadi antara subjek dengan objeknya.67

Teori Drever menguatkan pernyataan diatas, bahwa hubungan

minat dengan komponen kognisi dan emosi terbagi dalam dua pengertian,

yaitu fungsional dan struktural.68 Secara fungsional, minat menunjukkan

suatu pengalaman perasaan terhadap suatu objek yang dianggap berguna

bagi dirinya. Kegunaan yang dibutuhkan ini dalam istilah Psikologi

disebut “worthwhileness”. Selanjutnya, individu melakukan sejumlah

tindakan-tindakan tertentu untuk mendapatkan worthwhileness tersebut.

Biasanya pola ini pemenuhan kebutuhan kecakapan skill dan pengalaman-

pengalaman atas objek yang diminatinya. Sebagai contoh, latihan menulis

ayat-ayat al-Quran dianggap sebagai skill dan bekal penghidupan di masa

yang akan datang.

Secara struktural, minat menunjukkan suatu sikap individu baik

bawaan atau karena perolehan terhadap objek khusus yang cenderung

memenuhi kebutuhan perasaan. Kebutuhan perasaan ini dinilai

memberikan kesenangan dan sensasi bagi dirinya. Jadi, minat menurut

teori Drever ini secara struktural adalah pemenuhan kebutuhan emosional.

Kebutuhan yang diharapkan dapat berupa kesenangan atau keasyikan

66Bernstein & Peggy,Essencial of Psychology,..., h. 23667Menerima yang dimaksud disini adalah mengikuti program diklat yang dirancang untuk

memenuhi minat awal dan kebutuhan dasar santri dalam memperoleh pendidikan dan skill daripesantren Lemka.

68Stephen J, The Penguin Dictionary of Psychology,..., h. 142

Dra

ft O

nly

Page 51: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

39

(pleasure). Sebagai contoh, menulis ayat-ayat al-Quran atas anjuran Nabi

SAW seperti yang dikatakan oleh D. Sirojuddin AR tidak lain

menanamkan kecintaan terhadap Tuhan dan agamanya, dan menawarkan

suasana penyejuk hati bagi sang khattat, sekaligus memberikan maslahat

atas kemandirian masa depan secara ekonomi.69

Teori minat diatas tidak jauh berbeda dengan teori minat menurut

Lefrancois. Lefrancois mengatakan bahwa pola hubungan minat

komponen kognisi dan emosi disebut dengan “need-drive theory”. Teori

ini menjelaskan bahwa untuk menanamkan minat dan

mempertahankannya, seseorang harus berusaha atau bertindak secara

fokus dan kontinu. Lebih lanjut, ia berkata: “need-drive theory offers one

way to define pain and pleasure. A need is a specific or general state of

deficiency or lack, within an organism. Drives, however are the energies

or the tendencies to react that arre aroused by needs. Example, hungry,

food, and gaining the food”.70

Seseorang yang berminat terhadap suatu objek akan menaruh

perhatian fokus. Objek tersebut memberikan suatu kesan yang membekas

pada dirinya. Tanggapan terhadap kesan tersebut menimbulkan kesadaran,

selanjutnya ia menyadari bahwa objek itu memberikan keuntungan

baginya. Hal ini ditandai dengan adanya persetujuan untuk memenuhi

kemauan dan kepuasan. Setelah itu, ia memberikan penilaian baik dan

buruknya, berarti atau tidaknya, dan berguna atau tidaknya objek tersebut

bagi dirinya. Hal ini dilakukan secara berulang-ulang. Dalam istilah

psikologi, penilaian ini disebut utility.71 Pada tahap ini seseorang

menetapkan sebuah komitmen terhadap nilai-nilai (meaningfull/

meaningfullness) tersebut. Pada tahap ini disebut dengan “making a

decitions”.

69Tim 7 Lemka, Pak Didin Sirojuddin Menabur Ombak Kaligrafi: Cuplikan Media,(Jakarta: Studio Lemka, 2002), h. 17.

70Guy R. Lefrancois, Psychology of Teaching, 5th. Edition, (California: WadworthPublishing Comp., 1985), h. 310.

71Doughlas a. Bernstein & Peggy W. Nash, Essencial of Psycholgy, (New York:Houghton Mifflin Company, 1999), h. 235.

Dra

ft O

nly

Page 52: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

40

“Making a decitions” adalah dimensi minat sub ketiga dari teori

taksonomi Bloom diatas, yang merupakan suatu aspek minat dalam

penetapan keputusan atau komitmen atas beberapa pertimbangan yang

pada akhirnya memberikan keuntungan bagi dirinya. Menurut Dr.

Jalaluddin Rahmat M.Sc, penetapan keputusan memberikan implikasi

jangka panjang bagi kehidupan seseorang. Komponen kognisi dan

emosilah yang bekerja didalam aspek minat ini (dimulai dari receiving

hingga making a decition).72

Pada tahap selanjutnya disebut valuing, yaitu dimensi minat sub

keempat dan kelima teori aspek minat taksonomi Bloom diatas. Valuing

mencakup keyakinan sebagai manifestasi antar emosi seorang khattat

terhadap kaligrafi yang didukung penuh atas ajaran Islam, yang pada

akhirnya menjadi landasan atau falsafah hidupnya.

Hamid Abu al-A’la dalam syairnya yang berjudul Huzn al-Khat

Min Asma al-Funun (kaligrafi adalah seni yang paling unggul) dalam

kitabnya Nas’at wa Thatawwur al-Kitabat al-Khattiyyah dalam tulisan

Fauzi Salim Afifi mengutip dari Makin mengekspresikan kaligrafi sebagai

keyakinan dan falsafah hidup dalam bait-baitnya sebagai berikut:

“Aku telah meminum seni dari mata air yang paling manis, dan kaligrafi adalah

seni yang tertinggi”

“Eloknya tulisan adalah bersinarnya tiap hati, enaknya badan, dan nikmatnya

mata”

“Indahnya tulisan bagi orang-orang fasih bak mahkota bersinar, karena

kecantikannya di atas batok kepala”

“kaligrafi adalah ucapan dimana huruf kaf berbangga, dimana Allah telah

menitahkan dari huruf kaf dan nun”

“Dan telah kuperindah tulisan, supaya bagus para makhluk sepanjang hari

ayat-ayat seni”

”Telah kutulis sebuah mushaf mahal dengan khat naskhi yang diukir dengan

tangan kanan”

“Hafiz Usman telah mengangkat kaligrafi ini dalam seninya yang menyinari,

laksna mentari pagi hari yang benderang”

“Mukjizat menambahkan keindahan atas malam-malam, tiap waktu dan masa”

72Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 2001),cet., ke-16, h. 70.

Dra

ft O

nly

Page 53: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

41

“Antusiasku pada khat ketika usiaku 10 tahun, dan menjadi kecenderungan dan

esok menjadi keyakinanku”

“Mata di depannya menjadi bingung, adakah yang terlihat sekelompok

pengendara ataukah penyebar agama?”

“Dengan kaligrafi kehidupan berlalu dengan cepat, maka kaligrafi berada di

bagian depan perahu itu”

“Dengan kaligrafi kuarungi lautan ilmu, dengan seni ucapan berpagarkan

hiasan nan manis”

“Esok, perbendaharaanku yang amat berharga, tanganku banyak berhias

permata, gedung yang mahal harganya”73

Syair diatas seolah-olah menjadikan kaligrafi sebagai

kecenderungan jiwa yang tiada habisnya, sebab begitu kuatnya keyakinan

itu dilandasi dengan ajaran al-Quran dengan mukjizatnya yang teragung.

Hal senada didukung kuat oleh Hamid Abu al-A’la dalam syairnya yang

begitu mencintai kaligafi, dan tertanam kuat di jiwanya. Ia berkata:

“Ghirahku pada kaligrafi bagaikan dilukai musuh, dan kan kutebus dengan jiwa

dan tangisan”

“Kepayanganku pada kaligrafi seakan-akan daku bagai Kais Laila, namun

bukan pula karena kerasukan jin atau pun sakit ingatan”

“Dan kujaga sepenuh hatiku kesucian kaligrafi, untuk kekuatan dan kesucian

yang terjaga”

“Hai orang yang berilmu, sesungguhnya khat adalah seni tersendiri bagai

sesuatu yang diikat dalam bui”

“Kapan semuanya sepi darinya, hingga kita dapat melihatnya dengan suasana

hati yang asih”

“Ketika engkau menghendaki kesuksesan bagusnya tulisan dan martabat di

alam ini, maka berhiaslah”

“Pilihlah tiga hal, berpedomanlah pada tiga hal ini, karena ketiganya adalah

dasar tertentu kilau dan indahnya tulisan”

“Yaitu tulisan, tulisan yang tepat, dan keindahan, ketiga hal ini bersatu maka

mata akan senang memandang”74

“Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan

nama, dan kaligrafi yang indah menjadi penolog di hari kiamat”. Inilah

ungkapan atau ekspresi emosi Abu al-A’la dalam syairnya sebagai berikut:

73Nurul Makin, Kapita Selekta Kaligrafi,.., h. 167-169.74Nurul Makin, Kapita Selekta Kaligrafi,.., h. 169-170.

Dra

ft O

nly

Page 54: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

42

“Tulisan tetap indah setelah ditulis, sementara penulis kaligrafi telah terkubur

di bumi”

“Sebutan yang baik selalu lalu terngiang setelah mengkreasikannya, dan

abadinya diiringi nama baik sekaligus puji sanjungan”

“Tiada hari dari seorang penulis kecuali akan musnah, dan sesuatu yang ditulis

dengan tangannya akan abadi sepanjang masa”

“Maka janganlah engkau tulis khatmu, kecuali sesuatu yang

menggembirakanmu ketika engkau melihatnya di hari kiamat”

“Maka semua amal Perbuatan manusia akan ditemuinya esok hari, ketika

bertemu dengan tulisan yang digelar”

“Bergembiralah! Karena cukup bagimu, jari-jari itu menulis”75

Demikianlah bait-bait syair yang telah diungkapkan seorang

khattat yang merindukan kecintaan kaligrafi, dengan keyakinan kuat

bahwa mempelajari kaligrafi senantiasa menambah kecintaannya kepada

al-Quran atau ajaran Islam. Allah memandang itu sebagai amal ibadah

yang dinilai dengan pahala sebagaimana kita membaca al-Quran. Jadi,

keyakinan untuk memperindah tulisan ayat-ayat al-Quran merupakan

stimulus akhir tahap ketiga yang kuat terhadap minat atau kecintaan pada

kaligrafi al-Quran.

J. Aspek Minat dan Teori Peningkatannya: Perspektif Psikologi

Frekwensi minat antara individu yang satu dengan yang lainnya

berbeda-beda, walaupun objek minatnya sama. Sifat minat itu gradual dan

labil, karena minat adalah salah satu aspek kejiwaan setiap individu.

Secara bahasa gradual berarti bertahap atau bertingkat.76

Hubungan minat dengan motivasi itu bersifat gradual, maksudnya

frekwensi minat dikembangkan tidak sekaligus, melainkan bertahap.

Karena minat bagian dari aktifitas kejiwaan, maka minat itu terkadang

naik dan turun, tergantung seberapa besar motivasi yang

mempengaruhinya. Motivasi mempengaruhi perhatian (attention/interest)

75Nurul Makin, Kapita Selekta Kaligrafi,.., h. 171-172.76Dalam kamus The New Oxford Dictionary of English, “gradual” berarti “taking place

or progressing slowly or by degrees”. Defenisi secara bahasa diakses pada 28 Oktober 2008 dariThe New Oxford Dictionary of English program aplikasi i-Finger

Dra

ft O

nly

Page 55: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

43

dan perasaan suka (liking) sehingga menimbulkan hasrat yang mendalam.

Komponen kognisi dan emosilah yang dipengaruhi oleh motivasi ini. Dan

terkadang minat timbul bersamaan dengan motivasi. Pola hubungan ini

disebut dengan “direct current”, dan akan dijelaskan dalam pembahasan

pengaruh pelatihan terhadap minat tentang internalisasi.

Sebagai penegasan atas penjelasan sebelumnya, ada beberapa

pendapat yang mengatakan minat sama dengan motivasi. Padahal minat itu

muncul dari dalam setelah rasa takjub dan suka seseorang muncul,

sedangkan motivasi datang dari luar yang berfungsi sebagai stimulan bagi

minat.77 Misalnya, apabila timbul minat terhadap suatu aktivitas kaligrafi

seseorang melakukan serangkaian aktifitas yang berhubungan dengan

kaligrafi. Dalam setiap aktifitas kaligrafi, pasti ada tantangan dan

hambatan yang menjadikan minat tinggi menjadi turun, bahkan hilang.

Berdasarkan pengalaman penulis, latihan kaligrafi murni ayat-ayat al-

Quran sangat menjemukan dan butuh waktu yang sangat lama. Disinilah

peran motivasi dibutuhkan.

Jadi, minat cakupannya luas dan pada prinsipnya tidak sama

dengan perhatian. Dengan adanya pola hubungan seperti ini diharapkan

mampu memupuk minat santri dalam jangka waktu yang lebih lama.

Menurut Alisuf, minat harus punya peranan penting dalam pembelajaran

sebagai “motivating force”, yaitu suatu organisme yang mampu

memberikan kekuatan (drive) dalam pembelajaran sehingga terus tekun

latihan.78

K. Faktor-Faktor Yang Menimbulkan Minat

Timbulnya minat seseorang menurut Crow & Crow, terdiri dari

tiga faktor79, antara lain:

77George G. Thompson & Eric F. Gard, Educational Psychology, (New York: AppletonCentury Crofts. Inc, 1959), h. 361

78Alisuf, Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 2007), h. 85.79Lihat “minat” halaman berbahasa Indonesia, artikel diakses pada 8 Oktober 2008 pada

pukul 15:30 dari www.wikipedia.com.

Dra

ft O

nly

Page 56: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

44

a. Faktor dorongan dari dalam yang bersifat rasa ingin tahu (curiosity) ,

atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda.

Dorongan dari dalam ini dapat membuat seseorang berminat untuk

mempelajari sesuatu yang dirasakan baru, atau memberikan sensasi

berbeda dari yang lain. Rasa ingin tahu menimbulkan tantangan untuk

mengetahui apa dan bagaimana sebenarnya objek yang

diperhatikannya tersebut.

b. Faktor motif sosial, yakni minat ada dan dikembangkan dalam upaya

mengembangkan diri. Faktor ini dipengaruhi oleh hasrat kuat untuk

mendapatkan skill sebagai suatu kebutuhan penting sehingga

seseorang memperoleh pujian, materi, dan kepentingan dari orang lain.

c. Faktor emosional, yakni minat yang berkaitan dengan perasaan.

Misalnya, keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas yang dapat

meningkatkan frekwensi minat, sedangkan kegagalan dapat

menurunkan dan menghilangkan frekwensi minat seseorang.

Andi Mappiare menawarkan ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi minat belajar siswa, diantaranya adalah situasi belajar,

motivasi, bahan pelajaran dan guru, lingkungan, dan pengalaman.80

Minat akan timbul dari sesuatu yang diketahui dan diperoleh

seseorang dari pengalaman belajar sebelumnya. Dengan pengalaman

belajar itu mampu membentuk pola tingkah laku yang agresif, sehingga ia

makin memfokuskan tujuannya itu dengan intensitas yang sangat tinggi

dan terarah. Semakin meningkat pengetahuan dan pengalamannya, minat

pun semakin besar.81

L. Faktor-faktor yang Meningkatkan Minat

Segala sesuatu yang menarik minat orang lain belum tentu menarik

minat kita selama objek itu tidak bersentuhan dengan kebutuhannya.

Untuk menarik minat dan mengembangkannya, seseorang butuh motivasi.

80Andi Mappiare, Psikologi Orang Dewasa, (Surabaya: Usaha Nasional, 1993), h. 63.81James M. Sawrey & C.W Telford, Educational Psychology, 3rd edition, (Boston: Allyn

& Bacon Incorporation, 1969), h. 154

Dra

ft O

nly

Page 57: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

45

Sebagaimana kita ketahui, minat dasar diekspresikan dengan kekaguman

(adority) dan rasa senang (fan). Untuk mendongkrak minat dasar tersebut

butuh stimulus dari luar.82

Dalam pendidikan, para pakar psikologi pendidikan sepakat bahwa

meningkatkan minat dan memupuknya agar tetap bertahan membutuhkan

pengulangan dan eksperimen. Asas pengulangan dalam pelatihan dan

pengembangan kecakapan profesional harus dikemas dengan praktis

sehingga efisiensi jangka waktu tercapai dengan baik pula. Selain itu,

pihak pelaksana program harus menganalisa segala kebutuhan yang

diperlukan, sehingga ketika bereksperimen atau mengerjakan tugas lebih

terarah. Manfaatnya adalah ketika program pelatihan, hasil eksperimen

baik dalam bentuk karya dan kerja terukur dengan baik.

Berikut ini, penulis akan menjabarkan secara rinci dan tematis

bagaimana pengaruh antara faktor-faktor X dalam meningkatkan minat.

1. Guru/ Ustad

Guru sangat memiliki peran yang begitu berarti dalam program

pendidikan. Oleh karena itu seorang guru harus mampu menguasai

asas didaktik dan metodik pengajaran. Begitu juga diklat kaligrafi

Lemka, seorang ustad hendaknya memahami dan menerapkan asas

didaktik dan metodik pelatihan dengan tepat.

Dalam memilih metode pelatihan, ada beberapa hal yang harus

dipertimbangkan oleh seorang ustad, diantaranya adalah (1), apakah

metode tersebut memiliki relevansi dengan tujuan instruksional, (2),

apakah metode itu memiliki relevansi dengan materi pelajaran, dan (3),

apakah metode itu memiliki relevansi dengan guru dan perangkat

pelatihan83

Dalam pembahasan ustad sebagai faktor yang mempengaruhi

meningkat atau menurunnya minat santri, penulis hanya membatasi

82Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta, PT. Adi Mahasatya, 2002), cet.,ke-1, h. 115

83Syaharuddin, Kaligrafi al-Quran dan Metodologi Pengajarannya, (Jakarta: StudioLemka Depbinkat, 2000), h. 52-53.

Dra

ft O

nly

Page 58: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

46

pada dua dimensi pokok, yaitu (1), asas dan metode pelatihan dan (2),

motivasi sebagai internalisasi kepribadian ustad.

a. didaktik dan metodik pelatihan

Istilah didaktik metodik populer dalam dunia pendidikan.

Menurut D.H.Queljoe mengutip dari M. Basyiruddin Usman M.Pd,

didaktik secara istilah adalah menanamkan pengetahuan kepada

seseorang dengan singkat dan praktis, atau memberikan prinsip-prinsip

dalam penyampaian bahan pelajaran sehingga dapat dikuasai anak

didik.84 Komponen-komponen didaktik umum adalah minat, perhatian,

motivasi, apersepsi, lingkungan, individualitas.

Adapun didaktik khusus disebut juga metodik atau metodologi

pengajaran. Metodik umum membahas cara-cara mengajar sesuai

dengan karakteristiknya, baik materi, maupun faktor-faktor

pendukungnya. Metodik terbagi dua, yaitu metodik umum dan metodik

khusus. Metodik umum membicarakan cara-cara mengajarkan materi

dengan mempertimbangkan beberapa aspek, yaitu rencana pelajaran,

jalannya pelajaran, sikap dan gaya mengajar, bentuk pengajaran dan

metode-metodenya, serta alat atau media yang akan digunakan dalam

kegiatan mengajar.85

Mengadopsi dari asas didaktik paedagogis umum belajar, yang

dimaksud dengan asas-asas adalah prinsip-prinsip umum yang harus

dikuasai oleh guru atau pembina kaligrafi dalam setiap penyajian

materi kaligrafi.86 Kenner menawarkan 4 asas dalam peningkatan

minat ini, yaitu showing (displaying or evincing), imitation, practicing,

dan adapting.87

84M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: CiputatPress, 2002), cet.ke-1, h. 1.

85Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran,..., h. 3.86Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran,..., h. 7.87Peter Newsam, “Training and Trainee: The Principles and Methods in Transforming

Skills”, Microsoft® Encarta® 2009 [DVD]. Redmond, WA: Microsoft Corporation, 2008. Artikeldiakses pada 17 Oktober 2009 dari Microsoft ® Encarta ® 2009. © 1993-2008 MicrosoftCorporation.

Dra

ft O

nly

Page 59: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

47

Showing yang dimaksud adalah pelatih atau pembina

memperlihatkan suatu objek yang dapat memberikan penjelasan materi

secara detail, baik berupa teknik, instrument, dan segala sesuatu yang

membutuhkan peragaan dan pameran.88

Imitation atau imitasi adalah meniru suatu objek sama seperti

objek aslinya. Kegiatan imitasi biasanya dilakukan setelah mengamati

suatu objek. Peran pembina dalam hal ini tidak ubahnya menirukan

teknik-teknik penulisan, menirukan contoh tulisan kaligrafi dengan

detil, jelas, praktis dan seketika itu juga santri melakukan aktifitas

pengamatan (observing). Kedua asas diatas antara ustad dan santri

terjadi secara simultan, dan pada akhirnya santri mampu

mempraktikkan apa yang telah ia amati dan ia tirukan.89

Practicing adalah mempraktekkan suatu kerja atau karya

setelah melakukan imitasi, yaitu peniruan teknik, atau karya sang

expert.90 Setelah pembina (expert of calligraphy) memperlihatkan dan

menirukan teknik penulisan kaligrafi tersebut, selanjutnya santri

mempraktekkan apa yang telah dilakukan pembina. Dengan

mengimitasi dan mempraktekkan teknik menulis atau karya sang

expert, diharapkan minat peserta pelatihan meningkat, merasa

tertantang, sehingga tertanam kesan yang mendalam dan kesenangan

yang begitu berarti. Ketika program pelatihan usai, ia tetap memiliki

minat yang tinggi, dan tetap semangat untuk latihan kaligrafi secara

mandiri. Jika pembina mampu menerapkan ketiga asas diatas, maka

setiap individu boleh jadi semangat latihan, sehingga memungkinkan

88Peter Newsam, “Training and Trainee: The Principles and Methods in TransformingSkills”,....

89Peter Newsam, “Training and Trainee: The Principles and Methods in TransformingSkills”,....

90Peter Newsam, “Training and Trainee: The Principles and Methods in TransformingSkills”,....

Dra

ft O

nly

Page 60: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

48

terjadinya lingkungan latihan (belajar) yang sudah terkontrol. Inilah

yang disebut adapting. 91

Sebagai tambahan, Stone & Neilsen menawarkan dalam

pelatihan sebaiknya menggunakan asas pengulangan (repeatition).

Asas pengulangan ini memelihara usaha-usaha mandiri murid atau

santri dalam belajar mandiri, dan mengontrol kelas. Dapat dikatakan

asas ini adalah lanjutan dari asas adapting. Gunanya adalah memicu

aspek afektif (maksudnya minat) dan memotivasi. Dengan adanya asas

kelima ini, akan terciptanya timbal balik antara santri dengan pembina,

santri dengan program pelatihan, santri dengan praktek dan karyanya.

Lebih lanjut, Stone & Neilsen menjelaskan bahwa asas pengulangan

akan membuka peluang tercapainya tujuan pelatihan dengan tepat, dan

minat semakin meningkat.92

Jika disesuaikan dengan asas-asas diatas, Syaharuddin

menentukan ada 8 metode yang seusai diterapkan dalam pelatihan ini.

Diantaranya adalah metode ceramah, demonstrasi, tanya jawab,

permainan, drill, SAS, pemberian tugas, dan karya wisata. Penulis

berpendapat, ustad tidak mungkin melakukan semuanya. Oleh karena

itu metode yang memiliki relevansi kuat adalah metode demonstrasi,

SAS, tanya jawab, dan metode ceramah.93

Pertama, metode demonstrasi merupakan pilihan pertama yang

membantu transformasi pengetahuan dan skill dengan efektif, sebab

sangat membantu santri mengamati suatu proses atau peristiwa

tertentu. Sesuai dengan asas observing diatas, seorang ustad hendaknya

menyajikan materi dengan memperagakan dan menirukan teknik atau

cara-cara menulis dengan baik dan benar.

Dalam penerapannya, terkadang metode ini membutuhkan

seorang ustad sebagai pembina utama yang memperagakan di depan,

91David R. Stone & Elwin C. Neilsen, Educational Psychology: The Developpment ofTeaching Skills, (New York: Harper & Row Publisher, 1982), h. 286.

92Stone & Neilsen, Educational Psychology,..., h. 286.93Syaharuddin, Kaligrafi al-Quran dan Metodologi Pengajarannya,..., h. 43.

Dra

ft O

nly

Page 61: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

49

serta dibantu oleh dua atau tiga orang asisten yang keliling

memberikan bimbingan persuasif tiap-tiap santri yang masih dirasa

perlu diperhatikan. Metode ini kerapkali diselingi dengan metode

ceramah yang membutuhkan penjelasan secara verbal.94 Kalau

memperagakan menstimulir mata atau pandangan, penjelasan

menstimulir pendengaran, semakin efektif dan baiknya guru

menerapkan dua metode tadi maka semakin utuhnya perhatian

(interest/ attention) santri.

Proses transformasi materi diatas terbagi atas 2 tahap,

sebagaimana berikut:

1) pengenalan hakikat khat, yang terdiri dari gaya, kaidah penulisan,

dan teknik penulisan yang muktabar, sebagaimana yang

dikemukakan oleh Syekh Syamsuddin al-Afkani dalam kitabnya

Irsyâd Al-Qasyîd bab “Hasyr al-‘Ulûm” mengutip dari Sirojuddin,

yaitu:

“khat adalah suatu ilmu yang memperkenalkan bentuk-bentukhuruf tunggal, letak-letaknya, dan cara-cara merangkaikannya menjadisebuah tulisan yang tersusun, atau huruf apa saja yang ditulis diatasgaris, bagaimana cara mengolahnya (menulisnya) dan menentukan apasaja yang tidak perlu ditulis; menggubah ejaan yang perlu digubah danmenentukan cara bagaimana menggubahnya.”

2) Menunjukkan dan menguraikan secara detail poin-poin yang

termaktub dalam definisi diatas, diantranya adalah:

a. khat sebagai ilmu atau sains yang memiliki ukuran-ukuran

yang matematis (bermetode), oleh karena itu tidak boleh asal

gores tanpa menerapkan kaidah atau aturan penulisan yang

diakui.

b. Pengenalan huruf tunggal secara detail, lalu beralih pada huruf

sambung dengan menggunakan standar alif, titik belah ketupat,

dan lingkaran rumusan Ibnu Muqlah.

c. Sistem tata letak (lay out) yang menentukan kelayakan huruf-

huruf diposisikan pada tempatnya.

94Syaharuddin, Kaligrafi al-Quran dan Metodologi Pengajarannya,..., h. 46-47.

Dra

ft O

nly

Page 62: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

50

d. Tata susun atau komposisi yang membentuk harmoni rangkaian

khat yang tersusun secara proporsional.

e. Penggunaan garis sebagai pedoman mana huruf yang berada

diatas garis, dan meluncur ke bawah menabrak garis.

f. Cara menggorekan huruf, yang dibarengi penjelasan. Misalnya

cara menuliskan huruf ‘ain mulai dari kepalanya yang

berbentuk alis atau bulan sabit—sebagai ilustrasi—dan cara

menggerakkan tangan dan ujung kalam, dan sebagainya.

g. Menentukan beberapa larangan dalam penulisan, misalnya

larangan mencampur-baurkan kaidah khat naskhi atas khat

sulus, nibrah naskhi ditulis dengan khat sulus, dan sebagainya.

Oleh karenanya, ustad harus membimbing bagaimana presisi

dan penentuan hak huruf sesuai dengan kaidah dan gaya khat

masing-masing, karena semua gaya khat itu memiliki karakter

tersendiri.

h. Teknik penguasaan menggubah huruf dengan matang, misalnya

penulisan variasi huruf mim atau jim baik di awal, tengah, atau

akhir.

3) Mengingatkan kembali prinsip-prinsip pembinaan huruf

sebagaimana hadis Rasulullah ketika membina Abdullah dengan

mengutip dari Sirojuddin yang artinya “wahai Abdullah,

renggangkan jarak spasi, susunlah huruf dalam komposisi,

peliharalah proporsi dalam bentuk-bentuknya, dan berilah hak-

hak setiap huruf.”95

Kedua, metode tanya jawab. Metode ini menekankan aspek

umpan balik dua arah antara santri dengan ustadnya secara aktif.

Tradisi dalam pembelajaran pada umumnya murid bertanya lalu guru

menjawab.96 Santri yang perhatiannya fokus terhadap demonstrasi dan

penjelasan ustad diatas biasanya berperan lebih aktif dan kritis,

95Sirojuddin, Pelatihan Kaligrafi Menyongsong MTQ, (Jakarta:Studio Lemka, tt), h. 1-4.96Syaharuddin, Kaligrafi al-Quran dan Metodologi Pengajarannya,..., h. 48.

Dra

ft O

nly

Page 63: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

51

sehingga persepsi dan perkembangan kognisinya dapat terukur.

Metode ini membantu santri untuk mengatasi kekurangan-kekurangan

atas ketidakpahaman dan kelemahannya dalam teknik menggores

secara deatil.

Ketiga, metode SAS, yaitu Struktur Analisa dan Sintesa. SAS

merupakan aktifitas yang harus ditanamkan kepada santri agar mereka

mampu (1), menganalisa penguasaan huruf secara detail setelah

demonstrasi, penjelasan, dan tanya jawab dengan ustad, (2),

menerapkan teori dengan menghubungkan konsep, (3), menggunakan

kaidah penulisan baik format susunan, menggubahnya, menyusunnya

kembali (analyze, construct, syntheza). Manfaatnya adalah agar santri

mampu mencoba bentuk-bentuk sehingga mengarahkan mereka dalam

menemukan gaya baru dan teknik baru.97 Dalam penerapannya, guru

harus melakukan struktur, menganalisa, dan menyusunnya kembali,

kemudian santri dituntut untuk lebih mandiri menerapkan cara-cara

diatas. Boleh jadi ustad menginstruksikan santri mencontohkan

goresan di hadapan santri lain, kemudian menganalisis, menggubah,

merekonstruksi dalam berbagai format yang ia sukai. Model seperti ini

lebih cocok diterapkan bagaimana santri seolah-olah mengajar di

depan teman-temannya (teaching simulation).

Keempat, metode ceramah, walau pun metode ini banyak

kekurangan akan tetapi metode ini merupakan pengantar atau

penyeling ketiga metode diatas. Metode ceramah sangat umum

dipakai, oleh karena itu penguasaan bahasa harus sesuai dengan

audiens agar tidak terjadi kekeliruan pemahaman. Keunggulan metode

ini adalah (1), materi dapat disampaikan dalam relatif waktu yang

singkat, (2), penguasaan kelas jangkauannya luas, (3) waktunya

fleksibel. Kekuragannya adalah sebagian santri boleh jadi pasif sebab

ustad tidak mengkombinasikan ketiga metode seperti diatas.98

97Syaharuddin, Kaligrafi al-Quran dan Metodologi Pengajarannya,..., h. 49.98Syaharuddin, Kaligrafi al-Quran dan Metodologi Pengajarannya,..., h. 45.

Dra

ft O

nly

Page 64: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

52

b. Motivasi: Internalisasi Kepribadian Santri

Motivasi sangat dibutuhkan dalam belajar, sebab seseorang

yang tidak memiliki motivasi dalam belajar tidak akan mungkin

melakukan aktifitas belajar. Dan segala sesuatu yang menarik minat

orang lain belum tentu menarik minat kita selama sesuatu itu tidak

bersentuhan dengan kebutuhan kita. Seseorang yang melakukan

aktivitas belajar tanpa adanya motivasi dari luar dirinya maka motivasi

intristik merupakan faktor yang sangat penting dalam aktifitas belajar,

dorongan dari luar dirinya, merupakan faktor ekstrinsik yang

diharapkan. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik diperlukan jika

motivasi instrinsik tidak ada dalam diri seseorang.99

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, apakah minat bisa

menjadi motivasi? Bisa. Alisuf Sabri menjelaskan bahwa minat

menjadi pendorong timbulnya tingkah laku dan tingkah laku itu terjadi

secara simultan. Motivasi sebenarnya terbagi dua, (1), intrinsik dan

(2), ekstrinsik.

Minat intrinsik erat hubungannya dengan tujuan individu

mempelajari sesuatu, misalnya ingin mengetahui, ingin memahami,

ingin memperoleh, ingin menguasai, ingin mencoba, ingin melakukan,

dan sebagainya. Berarti, minat itu adalah salah satu motivasi yang ada

dari dalam individu, dan pengaruhnya sangat besar dalam belajar

sebagai “motivating force”.100

Adapun motivasi yang berasal dari luar diri individu, disebut

motivasi eksterinsik. Motivasi ini tidak ada hubungannya dengan

kecenderungan individu (minat) sebab ia berasal dari luar.101 Faktor-

faktor yang berasal dari luar individu merupakan organisme yang

saling mempengaruhi antara satu dan yang lainnya terhadap minat

99Syaiful Bahri, Psikologi Belajar,..., h. 115100Alisuf, Psikologi Pendidikan,..., h. 39101Alisuf, Psikologi Pendidikan,..., h. 85.

Dra

ft O

nly

Page 65: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

53

(motivasi intrinsik). Jadi, kedua motivasi ini mempengaruhi minat

belajar atau latihan santri.102

Mengenai motivasi terhadap minat ini, Skinner mengatakan

bahwa untuk memperkuat hubungan S – R dengan menciptakan

operant atau reinforcement, yaitu stimulus yang dapat memberikan

penguatan baik berupa hadiah, pujian, atau sejenisnya untuk sikap

pembelajaran yang baik. Adapun hukuman—sesuai dengan etika—

sebagai ganjaran untuk sikap yang negatif. Oleh karena itu, dalam

literatur psikologi teori ini penting dikembangkan dengan tujuan untuk

membentuk sikap belajar/latihan yang positif (behavioral

modification).103 Ini telah lama diterapkan dalam ajaran Islam,

sebagaimana dalam al-Quran dinyatakan bahwa siapa saja yang

melakukan kebaikan akan diberi ganjaran yang baik, dan siapa saja

yang melakukan tindakan negatif akan diberikan ganjaran yang tidak

baik.104

Hal senada sebenarnya telah diperkuat Rasulullah SAW, bahwa

dengan mempelajari kaligrafi mudah-mudahan kita memperoleh

kehidupan yang baik, dan dosa-dosa diampuni. Inilah prinsip

metafisika yang diajarkan Rasulullah dengan sabdanya mengutip dari

Tim 7 Lemka yang artinnya:“Barang siapa yang menulis ‘Bismillâh

al-Rahmân al-Rahîm’ dengan tulisan indah (kaligrafi) maka ia berhak

masuk surga”.105

Yang tak kalah pentingnya adalah seorang guru atau ustad

melakukan internalisasi kepada santri sebagai motivasi yang tepat

sesuai ideologi asas didaktik dan metodik yang telah diungkapkan

tadi.106 Ada tiga tahapan proses internalisasi dalam pendidikan dan

102Alisuf, Psikologi Pendidikan,..., h. 86.103Muhibbin Syah, Psikologi Belajar,..., h. 92-98.104Alisuf, Psikologi Pendidikan,..., h. 65.105Dikutip dari Tim 7 Lemka, Pak Didin Menabur Ombak Kaligrafi, ....., h. 52

106Kata internalisasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu “internalization”, yang berartipenghayatan. Kata penghayatan (peng+hayat+an) dalam kamus elektronik Indonesia-Inggris dan

Dra

ft O

nly

Page 66: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

54

pelatihan, yaitu (1), transformasi nilai, (2), transaksi nilai, (3),

transinternalisasi.107

Secara sederhana dapat penulis simpulkan bahwa internalisasi

atau penghayatan adalah proses penanaman nilai-nilai berupa sikap

dan tingkah laku secara alamiah oleh seorang guru atau pembina

kaligrafi terhadap santri yang terjadi dalam proses pembinaan kaligrafi

al-Quran baik berupa gagasan, kepribadian, dan kultur yang berlaku di

sekitarnya, yang pada akhirnya timbul kesadaran untuk

menghayatinya. Berikut ini penulis uraikan tahapan internalisasi

kepribadian ustad

Pertama, transformasi nilai adalah penanaman dan

memahamkan kepada santri akan nilai-nilai baik buruk, indah jelek,

berharga atau tidak, terpuji dan tercelanya suatu objek.108 Dengan

mengadopsi diklat kaligrafi, seorang pembina hendaknya

mencerminkan kepribadian yang baik menurut tata etika sebagai

seorang guru, menunjukkan karyanya yang indah sebagai bukti bahwa

ia ahli, menjelaskan betapa berharganya belajar dan latihan kaligrafi

bagi kehidupan murid, atau terpujinya orang yang senang memuliakan

kalam Allah. Secara alami, santri akan termotivasi untuk tetap

semangat latihan, semakin banyak yang latihan mandiri, maka semakin

terciptanya lingkungan belajar yang kondusif.109

Kedua, transaksi nilai adalah penanaman nilai-nilai diatas

secara dua arah (direct current) antara pembina dan santri dengan

mengharapkan adanya timbal balik (feed back) sebagai konsekwensi

Inggris-Indonesia berarti (1), “understanding, comprehencion, experiencing oneself”, (2), dan ataupenghayatan. Dan dalam kamus The New Oxford Dictionary of English, “internalization” berarti:[verb+obj] internalize make (attitudes or behaviour) part of one's nature by learning orunconscious assimilation, incorporate (costs) as part of.

107Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan standar KompetensiGuru,..., h. 163.

108Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan standar Kompetensi Guru,..., h.163.

109Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan standar Kompetensi Guru,..., h.163.

Dra

ft O

nly

Page 67: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

55

atas program yang ditekuni. Penekanan setelah teknik transformasi

diatas lebih memantapkan minat santri untuk latihan menulis kaligrafi

al-Quran. Dalam hal ini, seorang santri dapat berinteraksi dengan

pembinanya secara pribadi, atau pembina berinisiatif memberikan

arahan dan penanaman nilai-nilai tersebut. Teknik belajar seperti ini

dalam lingkungan pesantren dikenal dengan “musâfahah”.

Ketiga, transinternalisasi merupakan penanaman nilai-nilai

pokok dan menjadi tujuan utama dalam memupuk minat santri secara

emosi. Transinternalisasi adalah hasil sintesa antara transformasi dan

transaksi nilai yang disebutkan diatas.110 Contohnya dengan

menyusupkan ilmu-ilmu hikmah mengapa kaligrafi penting dipelajari,

adab seorang khattat, kepribadian guru, dan sekaligus memotivasi dan

mengarahkan santri agar menjadi seorang khattat yang ulung, cerdas,

berakhlak baik, dan mandiri dalam kehidupan dan ekonomi.

Dengan adanya internalisasi dalam program latihan kaligrafi al-Quran,

santri mampu memahami kaligrafi secara komprehensif, sehingga

menjadi pengalaman tersendiri yang tidak dimiliki oleh banyak orang.

Pada tahap inilah motivasi seorang pembina berperan. Dengan

transinternalisasi, seorang santri diklat kaligrafi merasa bangga dan

senang atas bakat yang dimilikinya. Dengan internalisasi ini,

diharapkan mampu membentuk sikap pembelajaran yang

mandiri,kepribadian santri yang matang, jiwa yang tenang, dan prestasi

yang gemilang.

Dapat penulis simpulkan, bahwa motivasi itu berfungsi

sebagai:

a) membentuk sikap yang pasti untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

b) mendorong orang untuk berbuat mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

110Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan standar Kompetensi Guru,..., h.164.

Dra

ft O

nly

Page 68: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

56

c) penentu arah atau perbuatan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

d) Menyeleksi tindakan atau usaha atas tujuan yang telah

ditetapkan.111

2. Pesantren: Penerapan Metode Belajar di Pesantren

“Bagaimana cara belajar kaligrafi dalam lingkungan pesantren

kaligrafi al-Quran Lemka?”112 Pertanyaan ini kerap kali penulis dengar

ketika seseorang bertanya tentang pengalaman belajar kaligrafi di

pesantren tersebut, atau ketika open dialoge pada perhelatan MTQ baik

tingkat I ataupun Nasional. Dalam buku “Mengenal Pesantren

Kaligrafi al-Quran Lemka Sukabumi, Jawa Barat: Mengaji dan

Berkreasi di Kampus Seniman Muslim” dirincikan bahwa cara atau

penerapan metode belajar kaligrafi yang berlaku adalah:

a. Pengajaran diberikan dalam bentuk bimbingan dan pengarahan.

b. Kegiatan harian terfokus pada tugas-tugas mandiri

c. Menguasai seluruh aliran dan gaya kaligrafi secara bertahap.

d. Bimbingan penguasaan huruf diberikan kepada santri yang

memiliki modal dasar atau nol, dan bimbingan pendalaman dan

kreatifitas pengolahan karya kepada santri yang sudah memiliki

dasar kuat.

e. Belajar dan praktik menulis dan melukis di berbagai media.

f. Praktik mengajar melalui latihan pembinaan/ pelatihan dan

mengajar orang lain.

111Alisuf, Psikologi Pendidikan,..., h. 86.112Dalam penelitian Cliffort Geertz disimpulkan bahwa kata santri memiliki arti yang

sempit dan luas. Dalam arti sempit santri adalah seorang murid satu sekolah agama yang disebutpondok pesantren atau pesantren. Oleh sebab itu perkataan pesantren diambil dari kata santri yangberarti tempat untuk santri. Dalam arti luas dan umum santri adalah populasi penduduk Jawa yangmemeluk Islam dengan benar, sholat ke masjid, dan berbagai aktifitas keagamaan lainnya. Jadi,seseorang yang menimba ilmu di pesantren kaligrafi al-Quran Lemka disebut santri Lemka,sedangkan pesantrennya disebut pesantren Lemka oleh masyarakat luas. Untuk definisi pesantrenlebih lengkap lihat, Cliffort Geertz, Abangan Santri, Priyayi Dalam Masyarakat Jawa, penerjemahAswab Mahasin [(judul asli: The Relegion of Java), Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1983)], cet.ke-2,h. 256.

Dra

ft O

nly

Page 69: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

57

g. Mengikuti aneka lomba kaligrafi di pelbagai instansi dan

kesempatan.

h. Latihan mengembangkan wawasan dan apresiasi.

i. Mengikuti program ekstravaganza dan safari seni.

j. Latihan kesanggaran.

k. Membuat karya-karya master untuk program pameran dan

pemasaran.113

Menurut teori ilmu jiwa asosiasi, belajar hakikatnya

memperkuat hubungan stimulus dengan respon, dengan rumus S-R =

Bond, yang dikenal dengan dua macam teori, yaitu (1),

Connectionisme theory oleh Thorndike, (2), Conditioning Theory.

Conditioning theory juga terbagi tiga, antara lain (1), classical

conditioning theory oleh Pavlov, (2), Operant Conditioning Theory

oleh Skinner, dan Conditioning Theory oleh Guthrie. Pada intinya

semua teori diatas sama-sama memperkuat hubungan stimulus atas

respon, perbedaannya hanya terletak bagaimana cara

menerapkannya.114

Khusus diklat kaligrafi manapun, hubungan stimulus dan

respon dalam situasi pembelajaran menurut connectionisme theory

menekankan Law of Exercise atau Law of Use and Disuse, yaitu

memperbanyak latihan, ulangan dan pembiasaan untuk meningkatkan

kecakapan motorik menulis kalligrafi, yang pada akhirnya

meningkatkan kualitas karya.115

Secara umum penulis kelompokkan penerapan gaya belajar

diatas menjadi tiga bagian, (1), latihan mandiri, (2), pemberian tugas,

(3), karya wisata.

113Departemen Informatika dan Kontak Kelembagaan Lemka, Mengenal PesantrenKaligrafi al-Quran Lemka sukabumi, Jawa Barat: Mengaji, dan Berkreasi di Kampus SenimanMuslim, (Jakarta: Studio lemka, 2002), h. 16.

114James E.Mazur, "Learning." Microsoft® Encarta® 2009 [DVD]. Redmond, WA:Microsoft Corporation, 2008. Artikel diakses pada 30 Oktober 2009 dari Microsoft ® Encarta ®2009. © 1993-2008 Microsoft Corporation.

115Alisuf, Psikologi Pendidikan,..., h. 64-65.

Dra

ft O

nly

Page 70: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

58

Pertama, metode latihan mandiri adalah metode yang paling

tepat. Latihan mandiri menggunakan perangkat yang sesuai dengan

kebutuhannya lebih banyak melibatkan santri dengan cara mengulang-

ulang terus apa yang telah diperoleh dari ustad ketika penyampaian

materi.116 Metode ini sangat cocok sekali diterapkan pada tiap pribadi

santri agar mereka memiliki kecakapan psikomotorik. Meminjam

istilah John E. Colman, latihan mandiri disebut juga “the self activity

and sense realism method”, yaitu kegiatan mengekspresikan atau

mengalirkan energi emosi positif agar seseorang memperoleh pelatihan

yang sempurna, dan anjuran-anjuran teknisnya.117 Oleh karenanya,

gaya belajar pola ini menekankan keseriusan dan berusaha menguasai

materi secara mendalam, serta memikirkan bagaimana cara

mengaplikasikannya.

Pendekatan gaya belajar yang cocok diterapkan dalam metode

latihan mandiri ini adalah achieving, yang pada umumnya dilandasi

oleh faktor ekstrinsik yang berciri khusus dengan menekankan ego

enhancement. “Ego enhancement” adalah ambisi pribadi yang besar

dalam meningkatkan prestasi keakuan dirinya dengan cara meraih

prestasi setinggi-tingginya. Gaya belajar ini lebih serius lagi, sebab

faktor intrinsik sebagai pengaruh kuat yang mampu membentuk

dynamic force seseorang atau penggerak segala daya yang ada pada

diri individu.118

Pendekatan metode belajar ini harus diciptakan dalam

lingkungan atau situasi belajar, sebab lingkungan yang memiliki ragam

minat dalam beberapa faktor yang mempengaruhi menjadi suatu sistem

kekuatan dinamika antara beberapa individu terhadap individu

lainnya.119 Sistem ini akan membentuk kebiasaan dalam tingkah laku

116Syaharuddin, Kaligrafi al-Quran dan Metodologi Pengajarannya,..., h. 49.117John E. Colman, The Master Teaching and the Art of Teaching, (USA: Pitman

Publishing Corp., 1967), h. 86118 Muhibbin, Psikologi Belajar,..., h. 139.119Muhibbin, Psikologi Belajar,..., h. 140.

Dra

ft O

nly

Page 71: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

59

belajar yang terkontrol secara autoplastis. Oleh karena itu, pesantren

hendaknya menciptakan lingkungan seperti ini.

Apakah efek yang terjadi? Ambil saja asumsi bahwa santri

memiliki keterampilan belajar (study skills), yaitu sangat cerdik dan

efisien dalam mengatur waktu, ruang kerja, dan menyesuaikan

kebutuhan-kebutuhan belajarnya. Baginya, berkompetisi dengan

teman-teman dalam meraih prestasi adalah sangat penting, sehingga ia

sangat disiplin dalam menentukan jadwal, rapi menyusun lembaran-

lembaran tugasnya, serta berencana untuk terus maju ke depan (plans

ahead) walaupun rintangan menghadang.120

Kedua, metode pemberian tugas. Menurut Nana Sujana dalam

bukunya Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar mengutip dari

Syaharuddin bahwa metode pemberian tugas adalah memberikan tugas

yang bertujuan merangsang siswa lebih aktif lagi dengan memberikan

pekerjaan mandiri di luar jadwal penyampaian materi, dan harus

mempertanggungjawabkannya kepada ustad atau pembimbingnya.121

Penerapan metode ini terdiri dari tiga tahapan, antara lain: (1),

ustad memberikan tugas, (2), santri melaksanakan tugas sesuai

instruksi ustad, (3), santri mempertanggungjawabkan kepada guru apa

yang telah mereka pelajari.122

Ketiga, metode karya wisata. Metode karya wisata adalah salah

satu metode yang dirancang untuk melatih saraf otak dan otot santri

agar rileks dari segenap kegiatan latihan yang mungkin dirasakan

sangat monoton dan melelahkan.123 Karena itu, metode karya wisata

ini mampu menyegarkan (refreshing) tubuh dan fikiran. Bentuk

kegiatan ini merupakan selingan dalam belajar (intermezzo), ada juga

yang menyebutnya safari seni, atau ekstravaganza seni. Ini dapat

120Muhibbin, Psikologi Belajar,..., h. 140.121Syaharuddin, Kaligrafi al-Quran dan Metodologi Pengajarannya,..., h. 50.122Syaharuddin, Kaligrafi al-Quran dan Metodologi Pengajarannya,..., h. 50.123John E. Colman, The Master Teaching and the Art of Teaching, (USA: Pitman

Publishing Corp., 1967), h. 86

Dra

ft O

nly

Page 72: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

60

dilakukan dengan mengunjungi pameran-pameran kaligrafi dan

lukisan, kampung seniman lukis, atau ke situs-situs kebudayaan Islam

terjangkau. Atau bisa juga ke pantai sambil mengadakan kegiatan

demo kaligrafi, ke pegunungan.124

Gambar 5. Mekanisme peningkatan minat

Perlu kita ketahui, banyak orang nyaris menyamakan antara

minat dengan bakat. Menurut definisinya, bakat adalah kemampuan

potensial dalam diri seseorang, baik yang belum dikembangkan, yang

akan dikembangkan, sedang dikembangkan dan terus dikembangkan.

Seringkali bakat seseorang jelas terlihat bila ia melakukan suatu

aktivitas belajar dengan cepat (accelerated learning) dan berhasil pada

bidang tersebut. Bakat seringkali terlepas dari pengaruh lingkungan,

walaupun ada pengaruhnya. Secara umum bakat ditandai oleh

cepatnya seseorang menguasai suatu aktivitas pelatihan, sedangkan

minat ditunjukkan dengan keinginan kuat dan bertahan lama terhadap

objek.125

M. Kerangka Berfikir

Setiap program pelatihan bertujuan meningkatkan kecakapan motorik,

yaitu penguasaan keterampilan (acquiring skills) sesuai dengan bidang-bidang

124Syaharuddin, Kaligrafi al-Quran dan Metodologi Pengajarannya,..., h. 51.125“Minat dan Aktifitas Mahasiswa Baru IAIN Sunan Kalijaga”, artikel dikutip pada

tanggal 15 Oktober 2008 dari http.//www.uin-suka.info /index.php? option=com.frontpage&temid=1.

Dra

ft O

nly

Page 73: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

61

tertentu. Model pelatihan itu ditandai dengan serangkaian aktifitas yang

diprogramkan. Dalam pelatihan kaligrafi—tentunya pelatihan pada

umumnya—melibatkan peran tenaga ahli atau expert sebagai trainer yang

mampu mentransformasi skill yang dimilikinya kepada santri.

Dalam program diklat, tenaga ahli—dalam hal ini ustad—tidak hanya

sebagai pelatih, melainkan pembina. Mengapa disebut pembina? Menurut

hemat penulis—berdasarkan hadits landasan hukum yang telah diungkapkan

dalam sub bahasan diatas—selain memberikan materi kaligrafi yang bersifat

performans atau praktek seorang trainer kaligrafi berperan sebagai sosok yang

mampu mengarahkan dan membimbing santri pada kepribadian yang agamais

dengan membuktikan kegunaan (worthwileness) menulis kaligrafi al-Quran.

Tentu saja pembina mengarahkan santri untuk menjadi insan yang bertaqwa

kepada Allah SWT, kreatif dan innovatif. Untuk itulah naluri atau sense of art

santri dan ketauhidan terhadap sang Pencipta Rabb al-‘Alamin diasah melalui

pelatihan kaligrafi ini, sehingga nilai-nilai ajaran agama mengkristal dalam

jiwanya.

Salah satu aspek kejiwaan—dalam kajian kesehatan mental—adalah

minat, sedangkan dalam banyak kajian psikologi pendidikan minat merupakan

salah satu dari beberapa prinsip asas-asas didaktik umum pendidikan. Dalam

prinsip didaktik umum pendidikan mengindikasikan penekanan atas

pemahaman setiap guru terhadap minat murid atau santri dan bagaimana

meningkatkan sekaligus mempertahankan minatnya agar tujuan diklat diatas

tercapai sesuai yang diharapkan. Tentu saja peran ustad sangat berpengaruh

atas minat santri sebagai salah satu faktor independen yang urgen ketika

pelatihan.

Meningkatkan minat santri untuk latihan atau menulis ayat-ayat al-

Quran membutuhkan kesabaran yang besar, dan penanganan yang cukup

serius oleh praktisi diklat terkait. Untuk itu, pesantren kaligrafi al-Quran

Lemka harus jeli menerapkan langkah-langkah jitu. Selain terus

mempertahankan dan mengembangkan sistem pelatihan yang sudah ada,

pesantren hendaknya melakukan terobosan-terobosan baru yang dianggap

Dra

ft O

nly

Page 74: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

62

sebagai kebijakan baru demi menigkatkan performa pelatihan kaligrafi al-

Quran yang diharapkan mampu memberikan stimulus yang kuat atas minat

santri.

Minat menjadi unsur utama dalam didaktik diklat ini, dan menjadi

motor atau penggerak aktifitas perhatian (interest/ attention) selama kegiatan

berlangsung. Minat sifatnya labil, dan berada dalam jiwa setiap individu

santri. Cara kerja minat dengan tiga komponen asasi (esensi minat) yang

terdiri dari kognisi, emosi, dan konasi saling mempengaruhi sesuai dengan

fungsi-fungsinya. Komponen kognisi tiap individu santri mempengaruhi

emosi, dan komponen emosi tiap individu santri mempengaruhi konasi dalam

melakukan kegiatan fokusnya—latihan menulis ayat-ayat al-Quran—dan

begitulah seterusnya. Untuk itu, pemilihan metode pelatihan yang tepat

menjadi kebutuhan yang tidak ada habisnya. Jadi, pemahaman atas kebutuhan

peningkatan minat santri untuk menulis ayat-ayat al-Quran sangat prioritas.

Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, ada beberapa hal yang

harus kita pahami garis besar faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat

santri untuk menulis ayat-ayat al-Quran. Secara garis besar penulis rincikan

sebagai berikut:

1. Guru/ ustad, sebagai trainer yang banyak sekali memainkan peran. Ada

beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang ustad, diantaranya

adalah:

a. Tranformasi pengetahuan dan wawasan dalam bidang skill menulis

kaligarafi al-Quran murni.

b. Internalisasi kepribadian bagaimana seharusnya menjadi khattat yang

sukses merupakan kelanjutan dari transformasi. Dalam hal ini tak

ubahnya antara guru sebagai motivator—dibahas terpisah—dalam

melakukan interaksi di dalam dan luar kegiatan.

c. Transinternalisasi harus menjadi landasan teguh bagaimana

mencerminkan seorang khattat yang baik. Tentu saja ukuran semua itu

adalah nilai-nilai dalam ajaran agama yang pada akhirnya menjadi

falsafah hidupnya.

Dra

ft O

nly

Page 75: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

63

d. Memahami metodik umum diklat kaligrafi sesuai dengan prinsip-

prinsipnya.

e. Pendekatan belajar, yaitu menyesuaikan materi dengan teknik-teknik

belajar santri. Menurut lazimnya, melakukan praktikum di lapangan

baik terkontrol atau mandiri adalah kegiatan paling utama

dibandingkan penjejalan materi yang harus terus-menerus dihafal.

Diklat kaligrafi ini menjadikan perogram pelatihan kemahiran menulis

ayat-ayat al-Quran sebagai kegiatan garda depan dalam mewujudkan

tujuannya. Oleh karena itu, porsi latihan santri diharapkan mampu

membentuk sikap agar memenuhi tujuan yang telah ditetapkan diatas

(baehavioral modification).

f. Motivasi, yaitu organisme abstrak yang kerap kali mempengaruhi

minat. Dalam tulisan ini menekankan bagaimana motivasi ekstrinsik

mampu mempengaruhi minat yang berfungsi sebagai motivasi intrinsik

juga. Dengan pengaruh ini diharapkan minat sebagai motor yang kuat

untuk tetap semangat dalam latihan menulis ayat-ayat al-Quran. Tentu

saja motivasi tidak pernah lepas dari hubungan antara ustad dengan

santri.

2. Pesantren, yaitu sebagai lembaga penyelenggara diklat, yang meliputi :

a. Metode penerapan belajar, seperti: (1), drill yang membentuk karakter

kemandirian santri agar memperoleh performans sesuai dengan tujuan

yang telah ditetapkan oleh pesantren, (2), pemberian tugas,yang

berfungsi sebagai stimulus setelah penyampaian materi, disamping itu

berfungsi sebagai umpan balik dan mengukur sejauh mana

perkembangan santri, (3), karya wisata, yaitu suatu metode belajar

yang berfungsi untuk melatih syaraf-syaraf otak dan otot yang

menegang setelah serius latihan.

Berdasarkan pemaparan diatas, Robert W. Richey dalam bukunya

Planning for Teaching: an Introduction to Education berpendapat bahwa

menganalisis kebutuhan peningkatan minat sebenarnya bertujuan

menentukan tingkah laku belajar agar lebih terarah untuk meningkatkan

Dra

ft O

nly

Page 76: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

64

performansnya. Mengadopsi dari istilahnya attention needed”, ada

beberapa langkah-langkah yang tepat ia tawarkan kepada praktisi

pendidikan dan latihan. Diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Close observation, yaitu senantiasa memperhatikan kekurangan

kebutuhan belajar yang akan diterapkan pada tatap muka selanjutnya.

Robert membuat suatu contoh, serang trainer hendaknya membuat

beberapa lembar formulir kuesioner yang disebarkan kepada murid,

yang isinya meliputi apa yang diiginkan oleh peserta didik.126

Disamping itu, guru memperhatikan pola tingkah laku aktifitas belajar

dimana saja mereka berada guna mengidentifikasi kebutuhan minat

tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengasah kemampuan mereka.127

b. Memahami kebutuhan emosional, seperti senantiasa memotivasi dan

meningkatkan efektifitas asas observing dan imitation agar minat

mereka terus terstimulus.128

c. Mengadakan lingkungan belajar dan latihan yang kondusif,

menyenangkan dan kompetitif, gunanya memberikan pengaruh yang

besar dalam menciptakan pola latihan work & enjoy.129

d. Mencari alternatif-alternatif lain, seperti menentukan dan menerapkan

instruksi yang praktis dan teknik-teknik terbaru dalam meningkatkan

efektifitas latihan.130

Berdasarkan pemaparan diatas, diharapkan adanya terobosan-

terobosan baru dalam perencanaan ke depan yang dalam memantapkan

minat siswa. Contohnya mengadakan perlombaan antar sesama santri, atau

menyisipi materi manajemen seni agar santri dapat mengelola keahliannya

secara mandiri pasca pelatihan.

126W. Richey, Planning and Teaching: an Introduction to Education, 4th edition (USA:

Mc. Graw-Hill Inc, 1968), h. 179127

W. Richey, Planning and Teaching…, h. 177128

W. Richey, Planning and Teaching…, h. 180129

W. Richey, Planning and Teaching…, h. 192

130Robert W. Richey, Planning and Teaching…, h. 193

Dra

ft O

nly

Page 77: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

65

N. Pertanyaan Penelitian dan Pengajuan Hipotesis

Hipotesis pada dasarnya anggapan sementara atas kerangka berfikir

yang dibangun dengan kajian-kajian teori sebagai landasannya. Dengan

mengajukan hipotesa ini akan mempermudah penulis dalam melakukan

penelitian dilapangan dan mengadakan analisa data untuk memberikan

interpretasi dan kesimpulan penting dari penelitian ini. Adapun rumusan

hipotesa yang penulis ajukan adalah sebagai berikut.

Apakah ada pengaruh pelatihan kaligrafi Lemka terhadap minat

menulis ayat-ayat al-Quran?

Ha: Ada pengaruh pelatihan kaligrafi Lemka terhadap minat menulis ayat-

ayat al-Quran

Ho: Tidak ada ada pengaruh pelatihan kaligrafi Lemka terhadap minat

menulis ayat-ayat al-Quran.

Dra

ft O

nly

Page 78: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

66

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Bentuk Penelitian

Dilihat dari bentuknya, penelitian ini merupakan penelitian assosiatif,

yaitu penelitian yang memfokuskan pada kajian hubungan antar variabel yang

bersifat kausalitas, yaitu hubungan sebab akibat variabel X terhadap Y.1

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari

manusia, benda, hewan, tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data

yang memiliki karakteristik tertetu dalam sebuah penelitian.2

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah beberapa santri

yang belajar di pesantren Lemka Sukabumi yang berasal dari berbagai

provinsi di Indonesia, dengan jumlah 110 santri baik yang lama maupun yang

baru.3

1Nuraida, Diktat Kuliah Metodologi Penelitian: pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif,(Ciputat: Aulia Com, 2007), cet.ke-1, h. 25.

2Hermawan Rasito, Pengantar Metodologi Penelitian,(Jakarta, Gramedia PustakaUtama, 1992), h.49.

3Dalam penelitian Cliffort Geertz disimpulkan bahwa kata santri memiliki arti yangsempit dan luas. Dalam arti sempit santri adalah seorang murid satu sekolah agama yang disebutpondok pesantren atau pesantren. Oleh sebab itu perkataan pesantren diambil dari kata santri yangberarti tempat untuk santri. Dalam arti luas dan umum santri adalah populasi penduduk Jawa yangmemeluk Islam dengan benar, sholat ke masjid, dan berbagai aktifitas keagamaan lainnya. Lihat,Cliffort Geertz, Abangan Santri, Priyayi Dalam Masyarakat Jawa, penerjemah Aswab Mahasin[(judul asli: The Relegion of Java), Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1983)], cet.ke-2, h. 256.

Dra

ft O

nly

Page 79: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

67

Sampel adalah sebagian populasi yang memiliki sifat dan karakteristik

yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi.4 Teknik pengambilan

sampelnya menggunakan teknik random, sebanyak 40 orang (36,36%) dari

keseluruhan populasi. Adapun pengambilan secara sampling dimaksudkan

agar jumlah populasi datanya dapat terwakili.

C. Definisi Konsep dan Variabel Penelitian

Konsep merupakan definisi dari sekelompok fakta atau gejala (yang

akan diteliti). Konsep ada yang sederhana dan dapat dilihat seperti konsep

meja, kursi dan sebagainya dan ada konsep yang abstrak dan tak dapat dilihat

seperti konsep partisipasi, peranan, atau pengaruh. Konsep yang tak dapat

dilihat disebut construct. Karena construct bergerak di alam abstrak maka

perlu diubah dalam bentuk yang dapat diukur secara empiris, atau dalam kata

lain perlu ada definisi operasional.5

Definisi operasional variabel adalah mengubah konsep dengan kata-

kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan dapat

diuji kebenarannya oleh orang lain.

Konsep yang mempunyai variasi nilai yang disebut variabel. Variabel

dibagi menjadi dua:

1. Variabel deskrit/katagorikal misalnya : variabel jenis kelamin.

2. Variabel Continues misal : variabel umur.6

Proses pengukuran variabel merupakan rangkaian dari empat aktivitas

pokok yaitu:

1. Menentukan dimensi variabel penelitian. Variabel-variabel penelitian

sosial sering kali memiliki lebih dari satu dimensi. Semakin lengkap

dimensi suatu variabel yang dapat diukur, semakin baik ukuran yang

dihasilkan.

4Nana Sudjana, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung, Sinar Biru, 1989),h.84.

5Suharsimi, Prosedur Penelitian,...h. 116.6Suharsimi, Prosedur Penelitian,...h. 118.

Dra

ft O

nly

Page 80: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

68

2. Merumuskan dimensi variabel. Setelah dimensi-dimensi suatu variabel

dapat ditentukan, barulah dirumuskan ukuran untuk masing-masing

dimensi. Ukuran ini biasanya berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang

relevan dengan dimensi tadi.

3. Menentukan tingkat ukuran yang akan digunakan dalam pengukuran.

Apakah skala: nominal, ordinal, interval, atau ratio.

4. Menguji tingkat validitas dan reliabilitas dari alat pengukur apabila yang

dipakai adalah alat ukur yang baru.7

Untuk mencari definisi konsep tersebut dapat ditempuh dengan

berbagai cara sebagai berikut :

1. Mencari definisi konsep yang dikemukakan para ahli. Untuk ini perlu

dipelajari buku-buku referensi yang relevan.

2. Kalau dalam literatur tidak dapat diperoleh definisi konsep-konsep

penelitian, maka peneliti harus mendefinisikan sendiri konsep tersebut.

Untuk tujuan ini peneliti dapat mendiskusikan dengan ahli-ahli yang

kompeten dibidang konsep yang akan diukur.

Dalam penelitian ini penulis telah menyusun konsep dari kajian teori

diatas, dan menentukan dua variabel. Dua variabel itu terdiri dari variabel

bebas (independent variable) yaitu variabel yang dapat mempengaruhi dan

variabel terikat (dependent variable) yaitu variabel yang dipengaruhi. Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah diklat kaligrafi Lemka,

dan yang menjadi variabel terikat (Y) adalah minat menulis ayat-ayat al-

Quran. Penjabaran variabel, dimensi, sub dimensi, dan indikatornya telah

penulis analisis, dan dapat dilihat sebagai berikut.

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini bersifat field research, yaitu penelitian yang dilakukan

dengan meneliti secara langsung objek penelitian yang ditentukan.8 Adapun

teknik yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

7Suharsimi, Prosedur Penelitian,...h. 120-125.8Nuraida, Diktat Kuliah Metodologi Penelitian,..., h. 22

Dra

ft O

nly

Page 81: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

69

1. Observasi

Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan dengan sistematis atas

segala fenomena-fenomena lapangan penelitian diteliti.9 Santri juga

menjadi unit objek observasi, dengan melihat beberapa aktifitas mereka,

terutama latihan mandirinya. Observasi disini berfungsi sebagai

a. kroscek dan pendukung jawaban sikap santri apakah benar sesuai

dengan fakta, atau tidak sesuai dengan faktanya.

b. kroscek dan pendukung atas kegiatan pelatihan ustad ketika

menyampaikan materi di saung.

Peneliti selalu menggalami kesulitan untuk menyusun instrumen

angket yang berkenaan dengan metode penelitian secara rinci. Hal ini

disebabkan sering sekali jawaban responden menunjukkan hasil yang sama

pada butir tertentu ketika melakukan analisis butir angket untuk menguji

validitasnya. Menurut Suharsimi Suharsimi, perolehan keseragaman

jawaban walaupun pada butir yang memiliki skor tertinggi sehingga hasil

perhitungan validitas (rxy) tinggi, belum tentu kenyataannya valid juga.

Dalam hal ini, pertanyaan itu bersifat tendensius dan berusaha menggiring

responden untuk memilih jawaban tertentu.10 Oleh karena itu, item

tersebut penulis batalkan, dan dialihkan kepada metode observasi. Tujuan

pengalihan dan pemilihan metode observasi ini agar mencari data dan

fakta objektifitas, tanpa memerlukan jawaban responden di angket. Sebab,

pengalaman tiap individu jelas berbeda-beda.11 Hasil observasi terlampir.

2. Kuesioner

a. Angket tertutup

Angket adalah salah satu instrumen atau teknik pengumpulan data

melalui penyebaran quesioner atau sejumlah pertanyaan dalam bentuk

daftar agar diisi langsug oleh responden untuk menghimpun pendapat

umum. Penulis memilih angket sebagai instrumen yang tepat sebab angket

9Nuraida, Diktat Kuliah Metodologi Penelitian,... h. 1310Suharsimi, Prosedur Penelitian,...h.176-178.11Suharsimi, Prosedur Penelitian,...h.12.

Dra

ft O

nly

Page 82: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

70

digunakan untuk penelitian yang sifatnya kausal komparatif, yaitu

membandingkan dua atau tiga peristiwa yang sedang dan sudah terjadi dari

sebab dan akibat yang dialami oleh responden. 12

Angket ini dirumuskan berdasarkan rumusan masalah yang telah

ditetapkan sebelumnya, dan dengan cara mengidentifikasi variabel X yang

akan dijadikan sasaran penelitian berdasarkan atas indikator-indikator

landasan teori yang dibangun. Disini penulis telah mengidentifikasi jenis

data apa dan bagaimana teknik analisis yang tepat. Sebelum menyebarkan

angket perlu kiranya penulis menguji validitas angket per item agar

mempermudah analisa data setelah diuji-coba terlebih dahulu.

Untuk mengukur atau menganalisis data per item variabel “X”

penulis menentukan 3 pilihan untuk meminta kenyataan pendapat (fact

finding) dengan memilih jawaban yang tersedia sesuai pertanyaan yang

diberikan. Oleh karenanya angket ini sifatnya tertutup, yaitu responden

tidak diberikan kesempatan untuk memberikan alternatif-alternatif yang

lain, sehingga penjaringan data lebih spesifik dan tunggal. Skor dan item

instrumen terlampir

b. Skala Bertingkat

Adapun model atau teknik pengumpulan data yang digunakan

untuk variabel Y menggunakan model atau skala bertingkat, yaitu

mengukur atau menentukan:

a. Penerimaan atas fenomena-fenomena yang terjadi (receiving

phenomena)

b. Tanggapan atas fenomena-fenomena yang dirasakan (responding

to phenomena)

c. Perasaan, keyakinan atau anggapan bahwa suatu gagasan atau

objek tertentu mempunyai nilai (valuing) hingga pada akhirnya

pengintegasian nilai-nilai ke dalam pribadi atau subjek

(internalizing values).13

12Nuraida, Diktat Kuliah Metodologi Penelitian,..., h. 51.13Nuraida, Diktat Kuliah Metodologi Penelitian,..., h. 53.

Dra

ft O

nly

Page 83: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

71

Skala bertingkat ini diberikan langsung pada responden, dan

diminta untuk memilih salah satu jawaban yang tersedia yang paling

sesuai dengan keadaan dirinya dengan modifikasi empat pilihan yaitu :

Sangat setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat tidak setuju

(STS). Responden atau subjek angket penelitian adalah para santri yang

sedang belajar di Lemka. Penjabaran item dan skor terlampir.

3. Wawancara

Wawancara adalah suatu teknik utuk mendapatkan data dengan

mengadakan hubungan langsung bertatap muka dengan informan dengan

mengajukan beberapa pertanyaan yang relevan. Pertanyaan ini merupakan

pertanyaan terstruktur.14

Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang

kegiatan diklat sebagai kegiatan garda depannya, yang mana akan diajukan

kepada ketua program diklat, dan 2 orang ustad yang aktif memberikan

bimbingan dan mengontrol kelas. Untuk menunjang keabsahan dan

kejujuran perolehan data, penulis menggunakan voice recorder dari laptop

yang telah disimpan dalam format WMA (Windows Media Audio file).

Setelah itu penulis akan menjabarkannya secara naratif tanpa mengurangi

substansi isi wawancara. Selain itu penulis juga penulis akan melakukan

participatory research untuk mengetahui lebih dekat kegiatan santri

sebagai manifestasi sikapnya, kemudian peneliti melakukan crosscheck

apakah sesuai dengan fakta.

Laporan hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran, dan peneliti

mencoba menyusun narasi tersebut tanpa mengurangi substansi penting

atas jawaban informan.

4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data pendukung yang membantu

perolehan data tentang segala yang berkaitan dengan pesntren kaligrafi al-

Quran Lemka, baik berupa catatan-catatan, kurikulum diklat, dan segala

yang berhubungan dengan pesantren sekaligus kegiatannya. Perolehan

14Slameto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001, cet. 3), h. 91

Dra

ft O

nly

Page 84: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

72

data dari dokumentasi ini secara khusus disertai dengan foto-foto yang

relevan yang akan dijabarkan dalam bab empat, yaitu Potret Singkat

Pesantren Kaligrafi al-Quran Lemka: Menguak Sisi Dalam Pesantren.

E. Model Penyajian Data

Model penyajian data kedua variabel diatas menggunakan skala

pengukuran ordinal, yaitu data hasil kategorisasi yang sifatnya tidak setara

dan tidak dapat dilakukan perhitungan aritmatika. Angka yang diberikan

menunjukkan peringkat dan tingkatan tertentu. Tipe data ini

tidakmemperhatikan jarak data seperti penyajian data interval, jadi jarak data

bisa berbeda-beda.15

Dalam penelitian ini, setiap butir jawaban dari item pertanyaan

variabel X menggunakan skoring 3 tingkatan data, yaitu nilai A diberi skor 1,

B skor 2, C skor 3. Begitu juga skala bertingkat, untuk kategori vafourable

diberi skor setiap gradasi dimulai dari 4, 3, 2, 1, untuk sikap sangat setuju,

setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Begitu juga sebaliknya, untuk

kategori unvafourable diberi skor gradasi dimulai dari 1, 2, 3, 4, untuk sikap

sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.

F. Teknik Analisis Data

Pertanyaan-pertanyaan merupakan satuan unit pengukur, dan

sebelumnya uji validitas dan reliabilitas harus dilakukan. Bila instrumen/alat

ukur tersebut tidak valid maupun reliabel, maka tidak akan diperoleh hasil

penelitian yang baik. Oleh karena itu harus harus dibuang. Jadi, validitas

adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur betul-betul

mengukur apa yang akan diukur.

Ada beberapa jenis validitas, namun yang paling banyak dibahas

adalah validitas konstruk. Konstruk atau kerangka konsep adalah istilah dan

definisi yang digunakan untuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok

atau individu secara abstrak yang menjadi pusat perhatian penelitian. Konsep

15Dwi Prayitno, Mandiri Belajar SPSS, (Yogyakarta: Mediakom, 2008), h.8.

Dra

ft O

nly

Page 85: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

73

itu kemudian seringkali masih harus diubah menjadi definisi yang

operasional, yang menggambarkan bagaimana mengukur suatu gejala.

Langkah selanjutnya adalah menyusun pertanyaan-pertanyaan/ pernyataan-

pernyataan yang sesuai dengan definisi itu.16

Cara yang paling banyak dipakai untuk mengetahui validitas konstruk

suatu instrumen/alat pengukur ialah dengan mengkorelasikan skor/nilai yang

diperoleh pada masing-masing pertanyaan/pernyataan dari semua responden

dengan skor/nilai total semua pertanyaan/pernyataan dari semua responden.

Korelasi antara skor/nilai setiap pertanyaan/pernyataan dan skor/nilai total

haruslah signifikan berdasarkan ukuran statistik tertentu misalnya dengan

menggunakan teknik korelasi product moment.17

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengkur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas menunjukkan

kemantapan/konsistensi hasil pengukuran. Suatu alat pengukur dikatakan

mantap atau konsisten, apabila untuk mengukur sesuatu berulang kali, alat

pengukur itu menunjukkan hasil yang sama, dalam kondisi yang sama juga.18

Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuhan untuk

memberikan hasil pengukuran yang mantap atau konsisten. Pada alat

pengukur fenomena fisik seperti berat dan panjang suatu benda, kemantapan

atau konsistensi hasil pengukuran bukanlah sesuatu yang sulit diperoleh.

Tetapi untuk pengukuran fenomena sosial, seperti sikap, pendapat, persepsi,

kesadaran beragama, pengukuran yang mantap atau konsisten, agak sulit

dicapai.

Berhubung gejala sosial tidak semantap fenomena fisik, maka dalam

pengukuran fenomena sosial selalu diperhitungkan unsur kesalahan

pengukuran. Dalam penelitian sosial kesalahan pengukuran ini cukup besar.

Karena itu untuk mengetahui hasil pengukuran yang sebenarnya, kesalahan

pengukuran ini perlu diperhitungkan. Makin kecil kesalahan pengukuran,

16Suharsimi, Prosedur Penelitian,...h. 168.17Suharsimi, Prosedur Penelitian,...h. 169.18Suharsimi, Prosedur Penelitian,...h. 178-179.

Dra

ft O

nly

Page 86: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

74

semakin reliabel alat pengukurnya. Semakin besar kesalahan pengukuran,

semakin tidak reliabel alat pengukur tersebut.

Teknik-teknik untuk menentukan reliabilitas ada tiga yaitu: a. teknik

ulangan, b. teknik bentuk pararel dan c. teknik belah dua. Dalam tulisan ini

akan dijelaskan satu teknik saja yaitu teknik belah dua.

Teknik belah dua merupakan cara mengukur reliabilitas suatu alat

ukur dengan membagi alat ukur menjadi dua kelompok. Adapun langkah-

langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Peneliti telah mengajukan instrumen kepada 14 responden, kemudian

telah menghitung validitas itemnya. Item yang valid dikumpulkan

menjadi satu, item yang tidak valid dibuang. Uji coba pertama hanya

menyisakan angket yang valid dalam jumlah yang sangat sedikit

sekali. Kemudian menyusun item instrumen yang lebih spesifik lagi,

agar jumlah itemnya bisa lebih banyak. Kemudian mengujicoba angket

kedua kepada 14 responden yang sama, ternyata menyisakan 10 item

angket, dan 15 skala sikap. Kemudian, peneliti berusaha mencoba

menyusun kembali sehingga angket yang akan diujicoba untuk tahap

ketiga sebanyak 42 intem, sementara skala sikap berjumlah 39. Setelah

menghitung validitasnya, ternyata 19 item angket telah terkumpul, dan

25 item skala bertingkat yang terkumpul. Jumlah item kuesioener ini

telah memadai, lalu masuk pada tahap menguji realibitas instrumen

tersebut.

b. Untuk menguji realibilitas, peneliti telah membagi item yang valid

tersebut menjadi beberapa belahan. Dalam menguji instrumen yang

reabil, instrumen angket dan skala sikap dibelah menjadi beberapa

bagian, langkah-langkahnya sebagai berikut. Pertama, Membagi item

angket sesuai dengan sub dimensinya yang menjadi 4 faktor, dan skala

bertingkat 6 faktor. Ternyata subdimensi—atau faktor inheren angket

sendiri—hanya 3 sub dimensi yang valid, sedangkan skala bertingkat 5

Dra

ft O

nly

Page 87: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

75

faktor yang valid. Kedua, skor total dari beberapa faktor tesebut

dikorelasikan.19

Untuk menghitung validitas dan relibilitas diatas, penulis

menggunakan program aplikasi SPSS, sebab penghitungan lebih akurat

dan cepat. Adapun penghitungan per item angket dan skala sikap memakai

teknik manual baik menggunakan kalkulator atau tulis tangan tingkat

kesalahan sering kali terjadi.

Rumus-rumus teknik pegolahan dan analisis data diatas

berdasarkan rumus sebagai berikut.

1) Untuk uji validitas alat, dengan digunakan rumus korelasi Product

Moment Pearson menggunakan rumus

Atau menggunakan rumus yang lebih singkat sebagai berikut:

2) untuk mengukur reliabilitas instrumen digunakan rumus Spearman-

Brown sebagai berikut:

19Suharsimi, Prosedur Penelitian,...h. 178-179.

22 YX

xyrXY

Ket:

x : X- X

y : Y – Y

X : skor rata-rata dari X

Y : skor rata-rata dari Y

Dra

ft O

nly

Page 88: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

76

3) Untuk uji hipotesis dapat diperoleh dengan menggunakan rumus

korelasi pearson product moment, yaitu korelasi kausalitas atau

pengaruh antara variabel X dengan Y. Rumusnya adalah sebagai

berikut:20

4) Untuk uji data deskriptif, yaitu observasi dapat diperoleh dengan

menggunakan rumus:

Ket:

X2o = Kai kuadrat deskriptif

fo = frekwensi objek yang diamati

ft = frekwensi objek yang diharapkan.21

20Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,1987), h. 19121

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan,..., h. 287.

2/21/1

2/21/111

1

2

r

xrr

Ket:r11 : reliabilitas instrumen

r1/21/2 : rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan

instrumen

X2o

= (fo - ft)2 / ftD

raft O

nly

Page 89: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

77

G. Analisis variabel X, dimensi, sub dimensi, indikator, dan item instrumen

Berikut ini adalah tabel analisis variabel X, dimensi, sub dimensi, indikator, dan item instrumen. Hal ini penulis lakukan agar

memudahkan dalam mengidentifikasi dan menentukan instrumen, dan juga memudahkan dalam menganalisis.

Tabel 1. Tabel analisis variabel X

NoFakt

orDimensi Sub dimensi Indikator Ket

Item

an

gk

etk

ei

Item

ob

serv

asi

keg

iata

np

elati

han

ke

iIt

emob

serv

asi

pen

erap

an

met

od

eb

elaja

rk

ei

I

Ust

ad

1.

Metode

Pelatihan

a.

Demonstrasi

Mengenalkan,

memperlihatka

n,

menunjukkan,

memperagakan

, menirukan

Penanaman materi kepada santri dengan

memperlihatkan objek dan memperagakan

teknik yang mampu menstimulus perhatian

(interest/attention) ketika kegiatan berlangsung.

1, 2, 3,

19

5, 6,

13,

b. SAS Menguraikan,

menganalisa,

merekonstruksi

Penanaman materi kepada santri dengan

menguraikan, menganalisa, dan merekonstriksi

huruf tunggal, huruf sambung, dengan

4, 5 8, 9,

10, 11,

12,

Dra

ft O

nly

Page 90: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

78

kan standarisasi rumusan kaidah, lay out, susunan,

penggunaan garis, larangan goresan, gubahan

huruf.

c. Tanya

Jawab

Melakukan

tanya jawab

Penanaman materi kepada santri sebagai

umpan balik setelah metode demonstrasi dan

SAS untuk mengatasi kelemahan atau apa saja

yang dibutuhkan santri

7,

d. Ceramah Menjelaskan Penanaman materi kepada santri dengan bahasa

pengantar yang dapat dipahami santri.

6 1, 2, 3,

4, 14,

15

2.

Motivasi

:

Internalis

asi

Kepribad

ian Ustad

a.

Transformasi

nilai

Memahamkan

nilai kegunaan

Penanaman nilai (worthwhileness) secara

emosional akan baik atau buruknya sesuatu

7, 8 16, 17,

18,

b. transaksi

nilai

Mengarahkan,

menanamkan

kegunaan

Penanaman nilai yang disertakan feedback

sebagai konsekwensi logis untuk

mengklasifikasikan sikap atau tindakan sesuai

dengan tujuan diklat

9,

10,11,

16

19, 20,

c. Menyusupkan Penanaman nilai secara emosi dengan 12, 13, 21, 22,

Dra

ft O

nly

Page 91: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

79

transinternali

sasi nilai

nilai,

membentuk

kepribadian

menjadikannya sebagai falsafah atau

pandangan hidup.

14, 23, 24

Pes

an

tren

Penerapa

n Metode

Belajar

a. Drill Melatih

berulang-

ulang,

memperkaya

dan

memperdalam

kemampuan.

Penanaman materi dengan menciptakan

manifestasi perilaku belajar adapting, dan

keterampilan.

1, 2, 3,

11, 16,

19,

III b. Pemberian

tugas

Membuat

karya jadi

sesuai dengan

komposisi

proporsional

dan lay out

pada

tempatnya

Penerapan gaya belajar dengan menerapkan

ego enhachement santri sebagai feedback

setelah pemberian tugas oleh pesantren

15, 20, 21,

23, 24,

25,

Dra

ft O

nly

Page 92: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

80

c. Karya

wisata

Mengunjungi

situs seni

budaya Islam,

pameran, atau

tempat wisata

sambil

berkreasi

Penanaman materi di luar lingkungan pesantren

untuk menambah wawasan dan memberikan

efek rileks setelah jenuh mengikuti setangkaian

kegiatan diklat.

17, 18, 26, 27

Jumlah item instrumen 19 24 13

H. Analisis variabel Y, dimensi, sub dimensi, indikator, dan item instrumen

No

Ko

mpo

nen

Dimensi Sub dimensi Indikator Ket

Item

skala

ber

tin

gk

at

ke

i

Item

ob

serv

asi

keg

iata

nsa

ntr

i

seb

agai

reak

si

refl

ekti

fan

tara

dik

lat

dan

sik

ap

Dra

ft O

nly

Page 93: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

81

I

Kogn

isi

dan

Kon

asi

Acceptan

ce

Rejection

a. kesadaran Konsentrasi,

memikirkan,

berimajinasi

Kesadaran atas objek yang terjadi dalam situasi

fenomena-fenomena yang terjadi di faktor-

faktor independen (X)

1, 2, 3,

4, 5, 6,

7

11, 12, 13, 14, 15

b. kemauan Menyadari,

menerapkan,

meniru,

terkesan,

melakukan

berulang-ulang

Kemauan atas kesadaran untuk menerima

dengan menggambarkan tingkah laku santri

menerima stimulus dari fenomena faktor-faktor

independen (X)

8, 9,

10, 11,

12

1, 2, 3, 16, 17, 18

II

Kogn

isi

Making a

decition

a.

memutuskan

Berkomitmen Menetapkan suatu keputusan teguh sebagai

raksi reflektif atas fenomena faktor-faktor

independen

13, 14,

15

b. menyetujui Menaati tanpa

ada paksaan

Persetujuan untuk menanggapi aturan-aturan

fenomena faktor-faktor independen (X) yang

dimanifestasikan dengan ketaatan atau kerelaan

individu tanpa paksaan

III E m Valuing a. menerima Merasa Penerimaan nilai secara emosional atas 16, 17,

Dra

ft O

nly

Page 94: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

82

nilai senang, merasa

yakin, merasa

puas,

merindukan

stimulus faktor-faktor independen (X) sebagai

kepercayaan atas menulis ayat al-Quran.

18

b. Organisasi

nilai

Bersikap,

menghayati,

mengutamakan

Menyikapi dan bertindak sebagai respon atas

fenomena faktor-faktor independen (X) untuk

mengklasifikasikan gambaran pembentukan

suatu nilai

19, 20,

21

9, 10,

c. pencirian Memegang

teguh

Pencirian atas nilai yang diperoleh dari

stimulus faktor-faktor independen (X) dengan

menjadikannya sebagai falsafah atau

pandangan hidup.

22, 23,

24, 25

4, 5, 6, 7

Jumlah item 25 18

Dra

ft O

nly

Page 95: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

83

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Penyajian Data

Model penyajian data kedua variabel adalah tabulasi data yang bersifat

data ordinal, yaitu data hasil kategorisasi yang sifatnya tidak setara dan tidak

dapat dilakukan perhitungan aritmatika. Angka yang diberikan menunjukkan

peringkat dan tingkatan tertentu. Tipe data ini tidakmemperhatikan jarak data, jadi

jarak data bisa berbeda-beda.

Dalam penelitian ini, setiap butir jawaban dari item pertanyaan variabel X

menggunakan skoring 3 tingkatan data, yaitu nilai A diberi skor 1, B skor 2, C

skor 3. Begitu juga skala bertingkat, untuk kategori vafourable diberi skor setiap

gradasi dimulai dari 4, 3, 2, 1, untuk sikap sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan

sangat tidak setuju. Begitu juga sebaliknya, untuk kategori unvafourable diberi

skor gradasi dimulai dari 1, 2, 3, 4, untuk sikap sangat setuju, setuju, tidak setuju,

dan sangat tidak setuju.

Berikut ini perolehan data angket yang disajikan dalam bentuk tabulasi,

yang terdiri dari 40 jawaban responden atas 19 item pertanyaan.

Tabel 3. Tabulasi Angket

N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 ∑X

1 2 3 2 2 1 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 47

2 3 1 3 1 2 1 1 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 43

3 3 2 3 2 1 3 3 2 1 2 3 2 3 3 3 2 3 1 1 43

4 1 3 3 2 2 2 3 3 1 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 48

Dra

ft O

nly

Page 96: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

84

5 2 1 3 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 1 42

6 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54

7 2 2 3 1 1 2 3 3 1 2 3 3 2 2 2 3 3 3 1 42

8 1 2 3 1 1 2 1 3 3 1 2 3 2 1 2 3 3 3 1 38

9 3 3 3 2 1 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 48

10 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 52

11 2 2 3 1 1 2 3 3 1 2 3 3 2 2 2 3 3 3 1 42

12 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 48

13 3 3 3 2 1 3 3 3 2 1 2 3 2 3 3 2 3 3 2 47

14 3 2 3 1 2 3 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 46

15 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 51

16 1 3 3 3 2 3 2 3 1 1 2 2 3 3 3 3 3 3 1 45

17 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 50

18 3 2 1 2 2 1 1 1 3 1 2 1 2 1 2 2 1 1 3 32

19 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 52

20 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 53

21 3 2 2 2 1 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 1 45

22 1 3 3 3 1 2 2 1 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 1 41

23 1 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 46

24 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 49

25 3 1 3 2 1 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 44

26 2 3 3 2 2 3 3 2 1 3 2 2 2 3 3 3 3 3 1 46

27 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 1 47

28 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 50

29 1 2 3 1 1 3 3 3 1 3 3 3 2 2 2 3 3 3 1 43

30 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 2 51

31 3 2 3 1 1 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 47

32 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 53

33 3 3 3 2 1 1 2 3 1 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 45

34 2 3 3 2 1 2 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 47

35 1 3 3 1 1 2 2 1 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 43

36 3 2 3 2 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 50

37 4 3 3 2 2 1 1 3 1 2 3 2 3 3 3 3 3 3 1 46

38 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 49

39 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 53

40 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 53

Dra

ft O

nly

Page 97: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

85

Berikut ini perolehan data skala bertingkat variabel Y yang disajikan

dalam bentuk tabulasi, yang terdiri dari 40 jawaban responden atas 25 item

pertanyaan.

Tabel 4. Tabulasi Skala Sikap

N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 ∑Y

1 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 85

2 3 4 4 4 4 2 2 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 3 4 4 4 4 86

3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 83

4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 73

5 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 4 4 74

6 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 88

7 2 4 3 4 2 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75

8 3 4 1 4 3 2 3 3 2 3 3 3 4 2 1 1 1 4 3 2 4 4 2 3 3 68

9 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 95

10 2 4 3 3 2 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 2 4 3 4 3 4 2 79

11 2 4 3 4 2 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 74

12 3 1 1 4 4 4 4 4 3 1 3 3 3 4 3 4 2 4 1 2 4 4 3 3 1 73

13 2 4 2 4 3 3 3 4 2 1 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3 4 3 4 3 77

14 1 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 77

15 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 2 1 4 3 3 3 3 4 3 3 74

16 2 4 3 4 3 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 89

17 2 3 2 4 3 2 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 2 1 3 2 3 4 4 4 1 76

18 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 1 4 3 4 4 3 3 4 73

19 2 4 3 4 4 3 3 4 3 1 3 3 4 4 3 2 3 4 2 3 3 4 3 4 3 79

20 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 96

21 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 77

22 2 1 3 1 1 1 3 1 3 2 3 2 1 1 3 4 4 4 4 4 1 1 4 1 4 59

23 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 78

24 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 4 1 76

25 1 4 1 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 2 3 1 3 3 4 4 3 4 1 77

26 2 4 3 4 3 3 4 3 3 1 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 3 2 2 2 4 75

27 4 4 3 3 3 3 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92

28 3 3 1 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1 2 2 3 3 3 3 1 64

29 2 4 2 4 2 2 3 3 3 2 4 3 4 4 2 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 78

30 1 4 2 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 2 2 3 3 4 4 81

31 1 4 1 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 1 3 4 3 3 4 3 4 4 1 78

32 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 86

Dra

ft O

nly

Page 98: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

86

33 2 4 1 4 4 1 3 4 3 2 4 3 4 4 4 2 1 1 3 1 4 4 4 4 1 72

34 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3 2 3 4 3 1 4 4 4 4 4 82

35 2 4 3 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 3 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 88

36 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 1 1 4 3 4 3 4 3 4 4 4 79

37 2 4 2 3 3 4 3 2 2 3 4 2 4 4 4 2 1 4 4 3 4 4 4 3 4 79

38 1 4 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 87

39 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 93

40 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 92

B. Analisa dan Interpretasi Data

Setelah penulis mengolah data dan mengklasifikasikannya dalam bentuk

tabulasi, langkah penting selanjutnya adalah menganalisa data memakai rumus

analisa product moment dengan mencari angka indeks korelasi “r” product

moment yang berdasarkan pada skor aslinya atau angka kasarnya.

Dalam statistik, penggunaan analisa ini disebut dengan analisa korelasi

sederhana (bivariate correlation) yang digunakan untuk mengetahui keeratan

hubungan antar dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi.

Nilai korelasi (r) berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1

berarti hubungan antara dua variabel semakin kuat, sebaliknya nilai mendekati 0

berarti hubungan antara dua variabel semakin lemah. Nilai positif menunjukkan

hubungan searah (X naik maka Y naik), dan nilai negatif menunjukkan hubungan

terbalik (X naik maka Y turun).

Menurut Sugiyono mengutip dari Dwi Priyatno, pedoman untuk

memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

0,00 - 0,199 = sangat rendah

0,20 - 0,399 = rendah

0,40 - 0,599 = sedang

0,60 - 0,799 = kuat

0,80 - 1,000 = sangat kuat

Koefisien korelasi Pearson dapat dicari dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

Dra

ft O

nly

Page 99: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

87

Tabel 5.

Perhitungan untuk memperoleh Indeks korelasi antara X dan Y

N X Y (∑x)2 (∑y)2 XY

1 47 85 2209 7225 3995

2 43 86 1849 7396 3698

3 43 83 1849 6889 3569

4 48 73 2304 5329 3504

5 42 74 1764 5476 3108

6 54 88 2916 7744 4752

7 42 75 1764 5625 3150

8 38 68 1444 4624 2584

9 48 95 2304 9025 4560

10 52 79 2704 6241 4108

11 42 74 1764 5476 3108

12 48 73 2304 5329 3504

13 47 77 2209 5929 3619

14 46 77 2116 5929 3542

15 51 74 2601 5476 3774

16 45 89 2025 7921 4005

17 50 76 2500 5776 3800

18 32 73 1024 5329 2336

19 52 79 2704 6241 4108

20 53 96 2809 9216 5088

21 45 77 2025 5929 3465

22 41 59 1681 3481 2419

23 46 78 2116 6084 3588

24 49 76 2401 5776 3724

25 44 77 1936 5929 3388

26 46 75 2116 5625 3450

27 47 92 2209 8464 4324

28 50 64 2500 4096 3200

29 43 78 1849 6084 3354

30 51 81 2601 6561 4131

31 47 78 2209 6084 3666

32 53 86 2809 7396 4558

33 45 72 2025 5184 3240

34 47 82 2209 6724 3854

35 43 88 1849 7744 3784

Dra

ft O

nly

Page 100: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

88

36 50 79 2500 6241 3950

37 46 79 2116 6241 3634

38 49 87 2401 7569 4263

39 53 93 2809 8649 4929

40 53 92 2809 8464 4876

∑ 1871 3187 3500641 10156969 88333 256521 149709

Setelah diketahui ∑X, ∑Y, ∑XY, ∑X2, ∑Y2, (∑X)2, dan (∑Y)2, langkah

selanjutnya adalah mencari nilai rxy dengan menggunakan rumus Pearson diatas,

sebagai berikut.

rxy = 40. 149710 – (1871) (3187)

√{40. 88333 – (3500641)} {40. 256515 – (10156969)}

5988360 – 5962877

√(3533320 – 3500641) (10260840 – 10156969)

25483

√(32679) (103871)

25483

√3394400409

25483

58261,48307

= 0,43739017,atau dibulatkan tiga desimal dibelakang koma menjadi 0,437

Jika dilihat dari r tabel, pada uji 1 sisi taraf signifikansi 5% dengan

menentukan df = N–nr. Oleh karena itu, N 40-2 = 38. Telah diperoleh nilai

sebesar 0,271, dan 2 sisi sebesar 0,320. Untuk memberikan interpretasi apakah

ada pengaruh diklat kaligrafi al-Quran terhadap minat menulis santri, peneliti

membandingkan nilai antara r hitung dengan r tabel, yaitu:

a. r hit > r tab 1 sisi atau r hit > r tab 2 sisi.

b. Atau dinyatakan dengan angka, 0,437 lebih besar dari 0,271 atau 0,320.

Dra

ft O

nly

Page 101: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

89

c. Atau disimpulkan, bahwa ada pengaruh diklat yang signifikan terhadap

minat menulis santri, karena r hit lebih besar dari r tab.

Untuk memastikan kebenaran perhitungan peneliti secara manual, disini

peneliti menggunakan program aplikasi komputer SPSS, ternyata didapati

kesamaan perhitungan sebagai berikut.

Tabel 6. Hasil perhitungan (r) melalui program SPSS

Correlations

X Y

X Pearson Correlation 1 .437**

Sig. (2-tailed) .005

Sum of Squares and Cross-

products816.975 637.075

Covariance 20.948 16.335

N 40 40

Y Pearson Correlation .437**

1

Sig. (2-tailed) .005

Sum of Squares and Cross-

products637.075 2596.775

Covariance 16.335 66.584

N 40 40

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari hasil analisis korelasi sederhana (r) diatas telah diperoleh korelasi

antara diklat kaligrafi al-Quran dan pengaruhnya terhadap peningkatan minat

santri untuk menulis ayat-ayat al-Quran adalah 0,437. Hal ini menunjukkan bahwa

terjadi hubungan yang sedang atau tidak terlalu kuat pengaruh diklat yang

diselenggarakan terhadap meningkatnya minat santri. Sedangkan arah hubungan

adalah positif, karena nilai r positif pada level sedang diantara 0,40 - 0,599.

Untuk lebih meyakinkan lagi, penulis ingin menguji signifikansi koefisien

korelasi sederhana (uji t), apakah korelasi diatas—yang digunakan—berlaku bagi

Dra

ft O

nly

Page 102: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

90

populasi atau dapat digeneralisasikan. Berikut ini adalah langkah-langkah

pengujiannya

1. Menentukan hipotesis

Ho: tidak ada pengaruh yang signifikan diklat kaligrafi al-Quran Lemka

terhadap minat menulis ayat-ayat al-Quran.

Ha: ada pengaruh yang signifikan diklat kaligrafi al-Quran Lemka terhadap

minat menulis ayat-ayat al-Quran.

2. Menentukan tingkat signifikasi

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi a =

5% (uji dilakukan dua sisi karena untuk mengetahui ada atau tidaknya

hubunga yang signifikan , jika 1 sisi digunakan untuk mengetahui hubungan

lebih kecil atau lebih besar).

Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti penulis mengambil resiko

salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesa yang benar

sebanyak-banyaknya 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar

yang sering digunakan dala penelitian).

3. Menentukan t hitung

Rumus mencari t hitung adalah:

t hit =

ket:

r = koefisien korelasi sederhana Pearson

n = jumlah data atau kasus

jadi, t hitung dapat dicari sebagai berikut:

t hit = 0,437 √ 40 – 2

√1 – 0,192

0,437 √ 38

√ 1 - 0,190969

r √n - 2√ 1 – r2

Dra

ft O

nly

Page 103: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

91

(0,437) (6,164)

√ 0,809031

2,693668

0,899

2,994756288

4. Menentukan tabel

Tabel distribusi t, dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji dua sisi) dengan

derajat kebebasan (df) n-2 atau 40 – 2 = 38. Dengan pengujian dua sisi

(signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,024394 (lihat

pada lampiran).

5. Kriteria pengujian

Ho diterima jika -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel

Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel

6. Membandingkan t hitung dengan t tabel dan probabilitas

Nilai t hitung > t tabel (2,994 > 2,024), maka Ho ditolak.

7. Gambar

8. Kesimpulan

Oleh karena nilai t hitung > t tabel (2,994 > 2,024) maka Ho ditolak,

artinya bahwa ada pengaruh secara signifikan diklat penyelenggaraan diklat

kaligrafi al-Quran Lemka terhadap peningkatan minat menulis santri, dan

dapat digeneralisasikan. Karena t hitung nilainya positif, maka berarti diklat

Dra

ft O

nly

LISMAWARNI DEWI
Cross-Out
Page 104: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

92

berpengaruh positif dan signifikan terhadap meningkatnya minat santri

dalam menulis ayat-ayat al-Quran. Jadi, dalam kasus ini dapat penulis

simpulkan bahwa diklat berpengaruh positif terhadap minat menulis ayat-ayat

al-Quran pada santri Pesantren Kaligrafi al-Quran Lemka Sukabumi.

C. Analisis Dan Interpretasi Data Observasi

Berkut ini adalah uraian penggunaan Tes Kai Kuadrat, unutk

mengetes perbedaan frekwensi yang variabelnya tunggal, yaitu menguji

variabel X. Dalam bab III metode penenlitian, penulis telah menjelaskan

ketika melakukan uji validitas, sering sekali ditemukan hambatan dalam

menyusun instrumen angket. Seringkali pada butir item tertentu jawaban

semua responden sama, walaupun ada sebagian praktisi penelitian sepakat

bahwa hal itu tidak jadi masalah. Tetapi, peneliti tetap berpihak kepada

Suharsimi, bahwa kesamaan jawaban subjek uji coba instrumen pada butir

item tertentu perlu dipertanyakan. Jadi, peneliti mengambil metode observasi

sebagai alternatifnya. Kesimpulan metode ini berfungsi sebagai pendukung

apakah kegiatan diklat yang menjadi faktor meningkatnya minat santri pada

jawaban analisis diatas melalui sebaran angket benar-benar sesuai dengan

fakta di lapangan, atau tidak.

Yang menjadi unit objek penggunaan metode pengamatan/ observasi

penelitian ini adalah kegiatan diklat, yang terdiri dari 1). Penerapan metode

pelatihan yang dipraktekkan ustad, 2). Penerapan internalisasi kepribadian

ustad, 3). Penerapan metode belajar di lingkungan pesantren.

Setelah melakukan pengamatan dengan menggunakan jasa observer/

pengamat 10 orang santri (5 putra dan 5 putri) yang benar-benar paham

bagaimana sesungguhnya pelatihan itu harus diadakan secara efektif, ternyata

telah didapati hasilnya sebagai berikut.

Dra

ft O

nly

Page 105: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

93

Tabel 7. Perolehan data observasi

PA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24Skor

1 4 3 2 3 3 4 4 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 1 2 3 3 2 65

2 3 4 3 3 4 3 2 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 2 78

3 3 3 4 3 2 3 4 2 4 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 2 78

4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 1 2 69

5 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 85

PI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24Skor

1 4 4 4 4 3 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 85

2 3 4 4 4 3 4 4 2 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 82

3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 2 3 4 4 4 2 75

4 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 80

5 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 79

Penilaian subjek/ pengamat santri PA dan PI menggunakan skor

bergradasi sbb:

4 = sangat baik/ sangat efektif

3 = baik/ efektif

2= tidak baik/ tidak efektif

1= sangat tidak baik/ sangat tidak efektif

Telah diperoleh skor total pengamatan santri atas efektifitas atau baik

tidaknya metode yang diterapkan dalam program diklat yang berlangsung.

Sebelumnya, peneliti menggolongkan skor total itu menggunakan skala

besarnya penilaian sebagai berikut:

A = 67 – 99, adalah aktif.

B = 34 – 66, adalah netral.

C = 1 – 33, adalah pasif.

Kemudian, peneliti menggolongkan data hasil penelitian pengamatan

yang telah diperoleh diatas dalam tabel sebagai berikut:

Dra

ft O

nly

Page 106: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

94

Tabel 8. Total penilaian pengamatan santri atas efektifitas diklat (fo)

Penilaian efektifitasdiklat

Reaktif Netral Pasif Total/rN

Observer/ santri

1 2 3

Putra 4 1 0 5

4 5 6

Putri 5 0 0 5

Total/ CN 9 1 0 10

Langkah selanjutnya adalah menentukan tabel frekwensi yang

diharapkan atau theoritical frequency. Lihat tabelnya sebagai berikut:

Tabel 9. Tabel frekwensi yang diharapkan dari pengamatan santri (ft)

Penilaian efektifitasdiklat

Reaktif Netral Pasif Total/rN

Observer/ santri

1 2 3

Putra 4,5 0,5 0 5

4 5 6

Putri 4,5 0,5 0 5

Total/ CN 9 1 0 10

Untuk menguji apakah harga Kai Kuadrat (X2) dari data yang telah

ditabulasi diatas, maka peneliti harus menentukan tabel perbedaan atau selisih

antara penilaian efektifitas diklat melalui kegiatan pengamatan dengan

frekwensi yang diharapkan. Perhatikan tabel berikut!

Tabel 10. Tabel perbedaan (fo) dan (ft)

No.Sel

(fo) (ft) Selisih/ (fo - ft)

1 4 4,5 -0,5

2 1 0,5 0,5

3 0 0 0

4 5 4,5 0,5

5 0 0,5 -0,5

6 0 0 0

∑N 10 10 0

Dra

ft O

nly

Page 107: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

95

Selanjutnya adalah menentukan skor (X2), yang umumnya diperoleh

dengan rumus :

Untuk memudahkan pemahaman membaca perhitungan (X2), penulis

telah membuat tabel sebagai pengembangan dari penghitungan diatas,

perhatikan tabel dibawah ini.

Tabel 11. Hasil perhitungan data observasi

No.Sel

(fo) (ft) Selisih/ (fo -ft)

(fo - ft)2 X2o = (fo - ft)2 / ft

1 4 4,5 -0,5 0,25 0,055555556

2 1 0,5 0,5 0,25 0,5

3 0 0 0 0 0

4 5 4,5 0,5 0,25 0,055555556

5 0 0,5 -0,5 0,25 0,5

6 0 0 0 0 0

∑N 10 10 0 1,111111111

Dari tabel diatas, telah kita peroleh nilai harga Kai Kuadrat (X2o)

sebesar 1,111. Sebelum memutuskan pernyataan apakah nilai observasi diatas

apakah benar-benar signifikan efektifitasnya, maka terlebih dahulu peneliti

membandingkan harga Kai Kuadrat hitung diatas dengan harga kritik Kai

Kuadrat yang tercantum pada tabel nilai kritik atau dilambangkan (X2t),

dengan menentukan derajat kebebasannya (db), yaitu (C – 1) dan (r – 1). Jadi;

(dbC) = 3 – 1 = 2

(dbr) = 2 – 1 = 1

Jadi, (X2t) = 2 x 1 = 2.

Peneliti menggunakan taraf signifikansi 5 % (t.s.5%), maka pada tabel

nilai harga kritik Kai Kuadrat (X2t.ts5%) sebesar 5,991. Kemudian perhatikan

kesimpulan berikut.

Dengan memperhatikan dan membandingkan besarnya harga (X2o) dan (X2

t),

maka dapat dikatakan (X2o) < (X2

t.ts5%), atau 1,111 lebih kecil dari 5,991. Jadi,

X2o

= (fo - ft)2 / ft

Dra

ft O

nly

LISMAWARNI DEWI
Cross-Out
LISMAWARNI DEWI
Replacement Text
Page 108: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

96

dapat peneliti simpulkan bahwa efektifitas pelatihan belum menunjukkan

keefektifitasan yang signifikan. Untuk itu, pesantren harus benar-benar

memperhatikan:

a. mengadakan evaluasi, kemudian meningkatkan efektifitas keahlian seluruh

ustad di pesantren Lemka

b. untuk meningkatkan efektifitas itu, pesantren hendaknya mengadakan

program pelatihan ustad, agar mereka menguasai metode bagaimana cara

membina huruf yang baik dan benar, sehingga perhatian santri dapat

diakomodir kebutuhannya, sehingga ada umpan balik yang positif antara

santri dan ustad, atau sebaliknya.

c. Untuk meningkatkan efektifitas keahlian ustad dalam melakukan

internalisasi—dalam hal ini disebut bimbingan koreksian karya, dan

segala keluhan santri—maka pesantren hendaknya mengadakan program

bimbingan konseling yang terstruktur atau yang diprogramkan dengan

baik, dan dijalankan dengan baik pula. Gunanya adalah agar rasa emosi

santri dapat dimodifikasi sehingga 1). Membentuk sikap positif untuk

menerima segala stimulus dari pesantren, baik tugas, peraturan atau

kedisiplinan, 2). Membentuk kesadaran atas stumulus-stimulus tadi, 3).

Merasa bahwa kaligrafi merupakan seni Ilahi, dan memperolehnya harus

dengan hati yang bersih, dengan cara mengamalkan ajaran agama dengan

benar, baik yang bersifat amal dan etika.

Adapun hubungan kesimpulan analisa data angket dengan observasi

adalah, telah dibuktikan bahwa:

a. Pesantren telah menerapkan atau menjalankan program dengan

baik, dan dibuktikan dengan arah korelasi yang positif. Akan

tetapi pengaruhnya tidak begitu signifikan dalam meningkatkan

minat santri, yang dibuktikan dengan perhitungan korelasi

bivariate memakai rumus Pearson Product Moment (rxy).

b. Pengaruh atas dijalankannya program diklat yang tidak signifikan

selama ini telah dibuktikan secara khusus melalui penghitungan

Kai Kuadrat {(X2o) < (X2

t.ts5%)}, yaitu rumus yang secara khusus

Dra

ft O

nly

LISMAWARNI DEWI
Comment on Text
Asli
LISMAWARNI DEWI
Sticky Note
Page 109: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

97

menganalisa data deskriptif pengamatan atas suatu uniit objek

kegiatan.

D. Analisis Dan Interpretasi Soal Skala Bertingkat/ Item

1.Tabel skala sikap acceptance rejection dengan sub dimensi kesadaran

Sebagaimana telah dibahas pada kajian teori sebelumnya, dimensi

Acceptance Rejection dengan sub dimensi kesadaran maksudnya kesadaran

santri atas objek yang terjadi dalam situasi fenomena faktor-faktor

independen.

No ITEM PERTANYAAN Jumlah Prosentase

1 U

Bangunan pesantren ini bukan salah satu

faktor yang membuat saya semangat latihan

- Sangat setuju

- Setuju

- Tidak setuju

- Sangat tidak setuju

5

15

15

5

12, 50%

37,50%

37,50%

12,50%

40 100%

Item skala bertingkat no. 1 pada tabel diatas menunjukkan bahwa

50% santri Lemka merasa bangunan di pesantren tersebut bukan salah satu

faktor yang menyebabkan semangat latihan, sementara sisanya menganggap

bangunan di pesantren tersebut salah satu faktor yang menyebabkan

semangat latihan. 50% yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju

memposisikan dirinya pada kematangan berfikir dengan menerima kondisi

pesantren yang pada kenyataannya cocok sebagai bangunan untuk pelatihan.

Sesuai dengan yang diusahakan Sirojuddin bahwa pesantren seni identik

dengan kenyamanan lokasi yang pada akhirnya ditemukan di Sukabumi,

sementara bangunan bukanlah salah satu faktor yang menghalang minat

latihan menulis, sebab bangunan terus direnovasi jika dana telah tercukupi.

Dan dari pengamatan dan pengalaman peneliti ketika nyantri di sana pada

tahun 2005-2006, bangunan pesantren dan suasananya sangat cocok sekali

Dra

ft O

nly

Page 110: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

98

sebagai ‘kampungnya seniman kaligrafi untuk berkreasi sambil berekreasi’

juga.

2 V

Kekaguman saya pada ustad atau senior

mampu memotivasi saya untuk bisa seperti

mereka

- Sangat setuju

- Setuju

- Tidak setuju

- Sangat tidak setuju

31

7

0

2

77,50%

17,50%

00,00%

05,00%

40 100%

Item skala bertingkat no.2 pada tabel diatas menunjukkan bahwa 39

orang atau 95% merasa kagum dan terkesan terhadap ustad/ senior sehingga

dapat memotivasi minat intrinsik mereka. Kekaguman itu dibuktikan dengan

membuat suatu keputusan dalam diri individu untuk mengimitasi sang

ustad, yaitu kesadaran dan kamauan menggambarkan tingkah laku santri

secara alami.

3 U

Saya tidak termotivasi dengan diklat di sini,

justru MKQ tiap tahun yang menambah

motivasi saya

- Sangat setuju

- Setuju

- Tidak setuju

- Sangat tidak setuju

6

8

20

6

15,00%

20,00%

50,00%

15,00%

40 100%

Item skala bertingkat no.3 pada tabel diatas menunjukkan bahwa 26

orang atau 65% menunjukkan sikap tidak setuju mereka atas faktor

diadakanya MKQ yang menambah motivasi santri. Walaupun MKQ

Dra

ft O

nly

Page 111: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

99

diadakan sebagai ajang mengukur sampai mana kemampuan yang telah

dicapai setelah proses diklat, tapi bukanlah penyebab utama untuk

meningkatkan minat. Sementara 14 santri atau 35% merasa tidak

termotivasi dengan diadakannya diklat, oleh karena itu mereka disebut

sebagai santri yang salah niat masuk program diklat pesantren. Perlu

diketahui, bahwa kesadaran dan kemauan untuk menerima dengan

menggambarkan tingkah laku bahwa diklat dan lingkungan belajar

pesantrenlah sebagai faktor yang telah diset sedemikian rupa untuk

meningkatkan minat, perbaikannya tetap terus dilakukan, dan memang

motif tiap santri berbeda. Ketika peresmian dan pembukaan diklat, ketua

diklat tidak henti-hentinya mengatakan santri yang hendak belajar di

pesantren ini hendaknya membuang jauh-jauh niat masuk pesantren karena

faktor MKQ, atau ingin mengalahkan seseorang dalam ajang kompetisi.

Sebab niat yang keliru tidak ada faedahnya.

4 V

Tersedianya buku panduan latihan kaligrafi

(jiplakan atau sejenisnya) disini

mempermudah proses latihan saya secara

mandiri

- Sangat setuju

- Setuju

- Tidak setuju

- Sangat tidak setuju

27

11

1

1

67,50%

27,50%

02,50%

02,50%

40 100%

Item skala bertingkat no.4 pada tabel diatas menunjukkan bahwa 38

santri atau 95% santri menyadari bahwa tersedianya buku panduan latihan

kaligrafi (jiplakan atau sejenisnya) mempermudah proses latihan secara

mandiri. Dengan menyadari hal ini, penulis telah melakukan crosscheck

melalui pengamatan, bahwa mereka benar-benar latihan mandiri dengan:

Dra

ft O

nly

Page 112: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

100

a. Melatih/ menggoreskan berulang-ulang materi khat (skor 4)

b. Memperkaya bentuk huruf dan format (skor 3)

c. Latihan yang tekun sesuai dengan jadwal pribadi tiap santri (skor 5)

5 V

Semua ustad yang mengajar disini

bertanggung jawab sesuai dengan tugasnya

- Sangat setuju

- Setuju

- Tidak setuju

- Sangat tidak setuju

14

21

4

1

35,00%

52,50%

10,00%

02,50%

40 100%

Item skala bertingkat no.5 pada tabel diatas menunjukkan bahwa 35

santri atau 87,5% santri menyadari bahwa semua ustad yang membina di

pesantren tersebut bertanggung jawab atas tugasnya, antara lain penggunaan

metode dan internalisasi kepribadian ustad. Hal ini dibuktikan dengan

pengamatan yang penulis lakukan untuk mencocokkan jawaban santri

dengan fakta di lapangan melalui kegiatan pelatihan oleh ustad terhadap

santri. Lihat tabel pengamatan.

6 U

Saya merasa tidak pernah atau jarang

mendapatkan perhatian dari ustad atau pun

senior disini

- Sangat setuju

- Setuju

- Tidak setuju

- Sangat tidak setuju

2

10

15

13

05,00%

25,00%

37,50%

32,50%

40 100%

Item skala bertingkat no.6 pada tabel diatas menunjukkan bahwa 12

santri atau 30% merasa tidak pernah atau jarang mendapatkan perhatian dari

Dra

ft O

nly

Page 113: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

101

ustad maupun seniornya, padahal ketika wawancara dan menelisik banyak

literatur kelemkaan bahwa masing-masing santri ditangani oleh

pembimbingnya yang dinilai kompeten. Jadi, tingkat kesadaran santri harus

dibentuk dari kedewasaan individu. Maksudnya santri harus mengerti juga.

Kesadaran atas merasa tidak pernah atau jarang mendapatkan

perhatianl ini dibuktikan dengan pengaruh diklat pada korelasi Pearson

0,439 yang berada pada level sedang (tidak kuat pengaruhnya) diantara 0,40

- 0,599. Walau 30% santri merasa tidak mendapatkan perhatian, hal ini

harus diwaspadai oleh pihak pesantren, khususnya ketua diklat dan ustad

maupun senior yang ditugaskan untuk membimbing santri. Jika perlu,

program teacher training harus diadakan—belajar dari pengalaman

beberapa tahun lalu di Lemka Ciputat—untuk maslahat program diklat

pesantren mendatang.

7 V

Saya sering mengoreksi tulisan saya sendiri

apakah sudah tepat dengan kaidah atau belum

- Sangat setuju

- Setuju

- Tidak setuju

- Sangat tidak setuju

8

26

5

1

20,00%

65,00%

12,50%

05,00%

40 100%

Item skala bertingkat no.7 pada tabel diatas menunjukkan bahwa 34

santri atau 85% santri menunjukkan tingkat kesadaran dan kemauan untuk

latihan mandiri, dengan mengoreksi tulisan sendiri seperti menentukan skala

titik, atau melihat buku panduan latihan, meniru karya ustad atau master

kaligrafi, dan sebagainya.

Jadi, peneliti menyimpulkan bahwa sikap santri dalam menyadari

objek yang terjadi dalam fenomena faktor-faktor independen (X) sangat

tinggi, jika dilihat dari rata-rata persentase sikap positif santri dari item 1

Dra

ft O

nly

Page 114: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

102

dampai 7 dengan perolehan nilai 50 + 95 + 65 + 95 + 87, 5 + 70 + 85 =

547,5 / 7 = 78,21%.

2. Tabel Skala Sikap “Acceptance Rejection” dengan Sub Dimensi

Kemauan

Berikut ini merupakan analisis skala sikap dimensi acceptance

rejection dengan sub dimensi kemauan, yaitu suatu sikap mau/ kemauan

atas kesadaran untuk menerima dengan menggambarkan tingkah laku santri

menerima stimulus dari fenomena faktor-faktor independen/diklat kaligrafi

al-Quran.

8 V

Latihan kaligrafi lebih mengasyikkan

daripada sering terlibat nogkrong di warung

- Sangat setuju

- Setuju

- Tidak setuju

- Sangat tidak setuju

21

17

1

1

52,50%

42,50%

02,50%

02,50%

40 100%

Item skala bertingkat no.8 pada tabel diatas menunjukkan bahwa 38

santri atau 95% santri menunjukkan tingkat kesadaran bahwa terlalu sering

nongkrong di warung (walaupun dengan alasan bersantai sejenak) bukanlah

sebagai suatu cara yang efektif mengusir rasa bosan dan mengobati rasa

lelah. Kesadaran yang matang dapat ditunjukkan dengan hal ini, sedangkan

keinginan latihan kaligrafi sebagai prioritas yang harus dilakukan

merupakan sikap kemauan yang kuat. Oleh sebab itu, mereka tidak menyia-

nyiakan program yang diterapkan.

Mungkin santri sekarang sangat berbeda dari tahun-tahun

sebelumnya. Menurut hasil wawancara peneliti kepada ketua diklat, 2 tahun

belakangan ini penerapan frekwensi latihan mandiri lebih banyak

dibandingkan jadwal pelatihan, jadi sekarang 3 hari dalam seminggu, 3 jam

sekali pertemuan. Setelah pesantren mengevaluasi, ternyata santri banyak

Dra

ft O

nly

Page 115: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

103

mengeluh karena bosan dan lelah karena terlalu banyak jejalan materi di

saung, mereka hanya ingin latihan mandiri saja. Oleh karena itu, pesantren

lebih mempertajam persaingan latihan mandiri santri dengan menerapkan

gaya belajar ego enhancment.

9 V

Mengekspresikan kaligrafi membuat beban

fikiran saya ringan

- Sangat setuju

- Setuju

- Tidak setuju

- Sangat tidak setuju

7

30

3

0

17,50%

75,00%

07,50%

00,00%

40 100%

Item skala bertingkat no.9 pada tabel diatas menunjukkan bahwa 37

santri atau 92,50% santri menyatakan kalau mereka setuju mengekspresikan

kaligrafi membuat beban fikirannya ringan. Bagi mereka, mengekspresikan

kaligrafi merupakan suatu bentuk tingkah laku positif untuk mengalirkan

energi negatif menjadi kreatif. Inilah yang diungkapan pelukis terkenal AD

Pirous mengutip dari Ust. Husaini ketika wawancara.

10 U

Mengikuti contoh kaidah huruf lebih penting

dan sering saya lakukan daripada selalu

memperhatikan penjelasan ustad senior disini

ketika memberi contoh di depan, tidak ada

faedahnya

- Sangat setuju

- Setuju

- Tidak setuju

- Sangat tidak setuju

5

8

19

8

12,50%

20,00%

47,50%

20,00%

Dra

ft O

nly

Page 116: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

104

40 100%

Item skala bertingkat no.10 pada tabel diatas menunjukkan bahwa

27 santri atau 67,50% santri tidak menunjukkan sikap ketidaksetujuan atas

pernyataan item tersebut. Jadi, mereka menunjukkan kemauan untuk

memperhatikan penjelasan ustad ketika memberi contoh di depan, karena

mereka menilai itu sangat bermanfaat. Sementara sisanya 13 santri atau

32,50% santri setuju untuk tidak memperhatikan penjelasan ustad ketika

memberi contoh, karena mereka menilai tidak ada faedahnya. Mereka hanya

mau mengikuti contoh kaidah huruf lebih penting dan sering mereka

lakukan. Namun, angka ini harus diwaspadai, karena penulis berasumsi bisa

jadi kemampuan mengajar ustad yang ada disana kurang memenuhi dan

kurang mampu mengakomodir kognisi dan emosi santri. Untuk itu,

mewujudkan teacher training perlu juga diwujudkan, walaupun perekrutan

ustad yang handal dan sukses di ajang kompetisi menjadi langkah utama

dalam memilih siapa yang berhak menjadi ustad.

11 V

Saya selalu menjiplak tulisan dari modul

kaidah huruf kaligrafi

- Sangat setuju

- Setuju

- Tidak setuju

- Sangat tidak setuju

15

24

1

0

37,50%

60,00%

02,50%

00,00%

40 100%

Item skala bertingkat no.11 pada tabel diatas menunjukkan bahwa

39 santri atau 97,50% santri menunjukkan kemauan untuk menjiplak tulisan

dari modul kaidah huruf kaligrafi. Ternyata, tersedianya modul di koperasi

atau hand by hand dari santri ke santri yang beredar di pesanten turut

membantu proses belajar mandiri.

Dra

ft O

nly

Page 117: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

105

12 V

Setelah penjelasan materi kaidah huruf, saya

langsung mempraktekkan.

- Sangat setuju

- Setuju

- Tidak setuju

- Sangat tidak setuju

15

23

2

0

37,50%

57,50%

05,00%

00,00%

40 100%

Item skala bertingkat no.12 pada tabel diatas menunjukkan bahwa

38 santri atau 95,00% santri menyatakan sikap kemauan untuk

mempraktekkan langsung apa yang disampaikan ustad ketika penyampaian

materi di saung atau pun bimbingan koreksian karya. Dan ini sangat sesuai

dengan hasil wawancara peneliti kepada Ust. Ohan, bahwa terdapat

keefektifan metode pelatihan yang diterapkan terhadap minat menulis/

praktek santri. Hanya saja, perbedaan antara item skala sikap no. 10 dengn

no.12 ini terletak pada perhatian intensitas perhatian santri yang berbeda-

beda, sementara kecenderungan mereka untuk selalu praktek menulis lebih

besar dibandingkan perhatian tadi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ust.

Ohan, strategi untuk mengantisipasi hal ini dengan cara mengurangi jadwal

tatap muka dari seminggu 6 kali menjadi 3 kali tatap muka, setiap tatap

muka berdurasi sekitar 2-3 jam. Namun, perwujudan dan penerapan teacher

training tidak kalah pentingnya bila dibandingkan dengan strategi baru

tersebut.

Jadi, peneliti menyimpulkan bahwa sikap santri dalam kemauan

atas kesadaran untuk menerima dengan menggambarkan tingkah laku santri

menerima stimulus dari fenomena faktor-faktor independen (X) adalah

sangat tinggi, jika dilihat dari rata-rata persentase sikap positif santri dari

item 8 sampai 12. Atau dengan menghitung total persentase dari tiap-tiap

skor 95 + 92,5 + 67,5 + 97,5 + 95 = 447,5 / 5 = 89,4%. Terbuktilah bahwa

sikap santri positif pada sub dimensi ini.

Dra

ft O

nly

Page 118: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

106

3. Tabel Skala Sikap “Making a Decition” Dengan Sub Dimensi

Menanggapi Dan Menyetujui

13 V

Menurut saya, kaligrafi itu banyak rahasianya.

Semakin banyak mengetahui rahasia

tekniknya maka semakin cepat perubahan

kualitas tulisan saya

- Sangat setuju

- Setuju

- Tidak setuju

- Sangat tidak setuju

32

6

1

1

80,00%

15,00%

02,50%

02,50%

40 100%

Item skala bertingkat no.13 pada tabel diatas menunjukkan bahwa

38 santri atau 95% santri menunjukkan sikap membuat suatu keputusan

sebagai reaksi reflektif atas komitmen dan menaati tanpa ada unsur

paksaan. Untuk menyesuaikan jawaban responden, peneliti melakukan

crosscheck melalui pengamatan, bahwa banyak sekali santri yang:

a. Memperhatikan dengan seksama ketika ustad menjelaskan (skor 5)

b. Mendengarkan penjelasan dengan baik ketika memperhatikan (skor 3)

c. Berkonsentrasi ketika ustad memperagakan teknik penggoresan (skor 5)

Dengan adanya tanggapan dan ketaatan secara alamiah diatas,

maka dapat dipastikan 95% santri mengakui bahwa kaligrafi itu banyak

rahasianya, semakin sering santri memperhatikan, menanggapi, dan

membuat keputusan diatas, maka semakin banyak ia mengetahui rahasia

tekniknya, sehingga semakin cepat pula perubahan kualitas karyanya.

Untuk mengetahui penguasaan teknik santri dan semakin

meningkatnya kualitas karya santri, peneliti melakukan crosscheck melalui

pengamatan terhadap kegiatan santri baik ketika pelatihan/ penyampaian

materi di saung maupun kegiatan mandiri, dan didapati manifestasi atas

reaksi reflektif tersebut sebagai berikut:

Dra

ft O

nly

Page 119: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

107

a. Memperkaya bentuk huruf dan format ketika latihan mandiri (skor 3)

b. Senantiasa memperbagus potongan kalam (skor 4)

c. Memperbagus lay out dan susunan tulisan yang proporsional (skor 4)

d. Meniru teknik yang telah dicontohkan ustad (skor 4)

e. Mengoreksi tulisan sendiri ketika latihan atau sedang mengerjakan tugas

(skor 3)

f.Memperbaiki tulisan sendiri setelah mengoreksinya (skor 4)

14 U

Sebenarnya saya tidak tahu latihan kaligrafi itu

menerapkan kedisiplinan, kebersihan, kehalusan

tulisan, dan keindahan karya. Makanya semua ini

tidak saya lakukan

- Sangat setuju

- Setuju

- Tidak setuju

- Sangat tidak setuju

1

1

24

14

02,50%

02,50%

60,00%

35,00%

40 100%

Item skala bertingkat no.14 pada tabel diatas menunjukkan bahwa

37 santri atau 92,50% santri menyatakan bahwa mereka tidak setuju/ sangat

tidak setuju atas ketidaktahuan santri (berarti mereka tahu, dan

menerapkannya) bahwa latihan kaligrafi menerapkan kedisiplinan,

kebersihan, kehalusan tulisan, dan keindahan karya. Justru mereka tahu.

Sementara 3 santri atau sisanya 07,50% merupakan angka paling kecil, yang

menyatakan ketidaktahuan mereka bahwa latihan kaligrafi itu menerapkan

kedisiplinan, kebersihan, kehalusan tulisan, dan keindahan karya. Untuk hal

ini, peneliti melakukan crosscheck melalui pengamatan atas kegiatan santri

baik ketika pelatihan/ penyampaian materi di saung maupun kegiatan

mandiri, dan didapati manifestasi atas reaksi reflektif tersebut sebagai

berikut:

a. Mempersiapkan perangkat, kertas, tinta, dan segala yang dibutuhkan (4)

Dra

ft O

nly

Page 120: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

108

b. Melatih atau menggoreskan berulang-ulang materi khat (skor 4)

c. Latihan dengan tekun sesuai dengan jadwal pribadi masing-masing

santri (skor 5)

d. Memperbagus potongan kalam, menyediakan stok kertas sendiri, dan

mempersiapkan tinta/ meramu tinta (skor 4)

e. Memperbagus lay out dan susunan tulisan yang proporsional (skor 4)

f.Membuat dan memperkaya format dan susunan (skor 3)

15 V

Saya setuju dengan setiap kebijakan pesantren,

karena itu menjadikan saya disiplin dalam setiap

kegiatan

- Sangat setuju

- Setuju

- Tidak setuju

- Sangat tidak setuju

12

23

2

3

30,00%

57,50%

05,00%

07,50%

40 100%

Item skala bertingkat no.15 pada tabel diatas menunjukkan bahwa

27 santri atau 67% santri menunjukkan sikap menerima dan menaati suatu

keputusan sebagai reaksi reflektif atas komitmen tanpa ada unsur paksaan.

Untuk menyesuaikan jawaban responden, peneliti melakukan crosscheck

melalui pengamatan, dan ternyata bahwa tidak banyak juga santri yang

menerapkan kedisiplinan atas peraturan yang ditetapkan pesantren:

a. Disiplin sholat subuh berjamaah di masjid (skor 3)\

b. Disiplin sholat 5 waktu (selain subuh) berjamaah di masjid (skor 4)

c. Mengikuti materi kajian kitab atau keagamaan

d. Aktif mengikuti kajian seni dan budaya

e. Aktif mengoreksi karya (skor 3)

f.Masuk ke saung tepat pada waktunya (3)

g. Membuat karya tulisan sesuai dengan tugas yang diberikan (skor 3)

Dra

ft O

nly

Page 121: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

109

Jadi, peneliti menyimpulkan bahwa sikap santri dalam menetapkan

suatu keputusan sebagai raksi reflektif atas fenomena faktor-faktor

independen adalah sangat tinggi, jika dilihat dari rata-rata persentase sikap

psitif santri dari item 13 sampai 15. Atau dengan menghitung total

persentase dari tiap-tiap skor 95 + 92,5 + 67 = 254,5 / 3 = 84,84%.

Terbuktilah bahwa sikap santri positif pada sub dimensi ini.

4. Tabel Skala Sikap “valuing” dengan sub dimensi menerima nilai

16 V

Ketika hati dan fikiran tidak tenang, latihan atau

menulis kaligrafi membuat hati dan fikiran saya

segar kembali

- Sangat setuju

- Setuju

- Tidak setuju

- Sangat tidak setuju

10

12

14

4

25,00%

30,00%

35,00%

10,00%

40 100%

Item skala bertingkat no.16 pada tabel diatas menunjukkan bahwa

22 santri atau 55,00% santri merasa latihan kaligrafi mampu membuat hati

dan fikiran yang tidak tenang menjadi tenang kembali. Santri tersebut

merasakan adanya kesenangan, sensasi tersendiri, sehingga aktifitas tersebut

dinilai sebagai salah satu metode alternatif, yaitu latihan atau

mengekspresikan kaligrafi. Jika rasa ini dinilai positif, selanjutnya santri

merasa puas, bahkan rindu jika kegiatan ini lama tidak digeluti lagi.

Namun, 18 santri lagi atau 45,00% menyatakan sikap

ketidaksetujuan mereka. Hal ini harus kita perhatikan juga, dengan

memahamkan kepada mereka bahwa walaupun kaligrafi dengan tekun atau

terus menerus, namun kaligrafi mampu menjadi mediasi eksprsi kegalauan

hati dan fikiran. Bisa jadi, kebanyakan ustad belum memotivasi santri

hubungan antara hal ini dengan latihan kaligrafi. sebab, hasil wawancara

Dra

ft O

nly

Page 122: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

110

tidak ada intens kepada fungsi latihan kaligrafi terhadap ketenangan hati dan

fikiran, yang ada hanya pengaruh metode (khususnya karya wisata) terhadap

minat menulis kaligrafi santri.

17 U

Kalau sudah lama tidak menulis (misalnya

sebulan), saya tidak semangat, walaupun saya

ingin sekali menulis kaligrafi

- Sangat setuju

- Setuju

- Tidak setuju

- Sangat tidak setuju

5

5

18

12

12,50%

12,50%

45,00%

30,00%

40 100%

Item skala bertingkat no.17 pada tabel diatas menunjukkan bahwa

10 orang santri atau 25,00% santri tidak semangat menulis lagi kalau

kegiatan ini sudah lama tidak dilakukan, walau pun hanya sebatas

keinginan. Untuk itu, peran motivasi ustad sangat diharapkan kehadirannya

(sebagaimana no. 16 diatas). Adapun sisanya, 30 santri atau 75% santri

masih menunjukkan antusias mereka, walau sudah lama tidak menulis

mereka tetap semangat, dan dibuktikan dengan tindakan, bukan semata-

mata keinginan belaka. Penilaian atas sikap ini memberikan pengaruh

emosional santri sebagai sikap teguh untuk tetap konsisten menulis ayat-

ayat dengan kaligrafi al-Quran. Hal ini merupakan pengaruh dari metode

pelatihan yang diterapkan pesantren, khususnya latihan mandiri dengan

pendekatan ego enhancement sebagaimana kajian teori sebelumnya, dan

hasil pengamtan kegiatan santri dan wawancara dengan Ust. Ohan dan Ustz.

Rabiatul Adawiyah.

18 UKalau saya merasa puas karena tulisan saya

bagus, tidak perlu latihan lagi, percuma saja

Dra

ft O

nly

Page 123: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

111

- Sangat setuju

- Setuju

- Tidak setuju

- Sangat tidak setuju

6

1

10

23

15,00%

02,50%

25,00%

57,50%

40 100%

Item skala bertingkat no.18 pada tabel unvafourable diatas

menunjukkan bahwa 7 santri atau 17,50% santri memiliki sikap yang tidak

konsisten atas niatnya, yaitu jika tulisannya sudah bagus tidak perlu latihan

lagi. Sebenarnya, tujuan dalam diklat ini tidak semata-mata hanya

memperbagus tulisan sampai pada taraf kepuasan tertentu, akan tetapi

kepuasan yang tiada taranya adalah jika santri atau seorang khattat merasa

rindu dan ingin/ tetap berkreasi sepanjang masa. Jadi, ukuran memperbagus

hanya dinilai dari aspek visual saja, akan tetapi ukuran kepuasan batin atau

emosional—seperti yang diungkapkan pak Didin pada bab I studi

pendahuluan skripsi ini—dinilai dari ungkapan dan rasa keuntungan seorang

khattat atas diberinya anugrah dan kesempatan mampu memvisualisasikan

pesan Ilahi melalui kaligrafi secara metafisika.

Adapun 33 dantri atau 82,50% santri menunjukkan sikap positif

mereka, bahwa latihan kaligrafi tiada puasnya, sebagaimana penilaian

positif mereka terhadap tulisan diatas yang tercantum dalam referensi-

referensi utama Lemka—umumnya tulisan dan buku pak Didin—yang

dikaji melalui forum mubahasah seni dan budaya. Begitu juga ketika kata

sambutan yang disampaikan pada pembukaan diklat dan pelepasan santri

ketika penutupan program tahunan.

Jadi, peneliti menyimpulkan bahwa sikap santri dalam penerimaan

nilai secara emosional dari stimulus faktor-faktor independen (X) sebagai

kepercayaan menulis ayat al-Quran adalah sangat tinggi, jika dilihat dari

rata-rata persentase sikap positif dari item 16 sampai 18. Atau dengan

menghitung total persentase dari tiap-tiap skor 55 + 75 + 82,5 = 212,5 / 3 =

70,83%. Terbuktilah bahwa sikap santri positif pada sub dimensi ini.

Dra

ft O

nly

Page 124: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

112

5. Tabel skala sikap “valuing” dengan sub dimensi organisasi nilai

19 V

Jika saya punya uang, maka sebagiannya

langsung saya belikan kebutuhan kaligrafi,

walau dirasa belum membutuhkannya

- Sangat setuju

- Setuju

- Tidak setuju

- Sangat tidak setuju

10

24

5

1

25,00%

60,00%

12,50%

02,50%

40 100%

Item skala bertingkat no.19 pada tabel diatas menunjukkan sikap

positif, dan bertindak sebagai respon atas keteguhannya untuk konsisten

latihan menulis ayat-ayat al-Quran dengan mandiri. Oleh karena itu, 34

santri atau 75% santri dari sampel yang diambil mengklasifikasikan

gambaran sikap mereka dengan membeli kebutuhan kaligrafi, walau mereka

kira belum terlalu perlu. Dengan sikap ini, dapat kita nilai mereka benar-

benar bukan hanya menerima nilai semata—sesuai kaitannya dengan skala

sikap no.17 – 18 diatas—tetapi benar-benar mengamalkannya secara

konsisten, termasuk tindakan atas pemenuhan kebutuhan menulis kaligrafi.

20 U

Disiplin latihan mandiri dan mengerjakan tugas

bukan termasuk cerminan khattat yang baik,

karena santri kaligrafi atau khattat yang baik

diukur dari bagus tidaknya tulisan.

- Sangat setuju

- Setuju

- Tidak setuju

- Sangat tidak setuju

2

7

18

13

05,00%

17,50%

45,00%

32,50%

Dra

ft O

nly

Page 125: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

113

40 100%

Item skala bertingkat no.20 pada tabel unvaforable diatas

menunjukkan bahwa 9 santri atau 22,50% santri bersikap, dan bertindak

kurang memenuhi kriteria sebagai santri yang baik. Mereka menilai bahwa

ketaatan dan disiplin mengerjakan tugas, latihan mandiri bukan termasuk

santri atau khattat yang baik. Khattat atau santri yang baik itu diukur dari

tulisannya yang bagus. Padahal, untuk mencapai pada tahap tersebut, santri

hendaknya memiliki sikap dan penilaian yang lebih rasional dan realistis,

bahwa untuk menjadi santri/ khattat yang baik, hendaknya menyadari,

menyikapi, bertindak, dan memberikan penilaian atas pentingnya latihan

mandiri dan mengerjakan tugas yang diberikan. Upaya ini harus

dimemanifestasikan dalam tindakan untuk mencerminkan yang baik.

Pertanyaan ini penulis ulangi lagi untuk kedua kalinya—tetapi tidak sama—

gunanya hanya menguji kesahihan pernyataan santri sebagai penegas atas

pertanyaan-pernyataan sebelumnya. Inilah bentuk klasifikasi gambaran

pembentukan suatu nilai yang positif sebagaimana yang dinyatakan oleh 31

atau 77,50% santri.

21 V

Kaligrafi yang indah itu bukan hanya dilihat saja

(visual), tetapi akhlaknya juga walau tulisan saya

rasanya belum indah.

- Sangat setuju

- Setuju

- Tidak setuju

- Sangat tidak setuju

20

18

1

1

50,00%

45,00%

02,50%

02,50%

40 100%

Item skala bertingkat no.21 pada tabel diatas membuktikan bahwa

38 santri atau 95,00% santri menyatakan bahwa kaligrafi yang indah itu

bukan hanya secara visual saja, tetapi akhlaknya juga walau tulisan rasanya

Dra

ft O

nly

Page 126: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

114

belum indah—padahal orang lain menyatakan tulisannya indah. Sikap ini

muncul sebagai stimulus yang kuat atas emosi santri, sehingga santri terus

konsisten untuk latihan mandiri, mengerjakan tugas, dan mematuhi semua

peraturan yang diterapkan pesantren. Mereka menilai, sikap ini ada baiknya

diterima dan diterapkan dalam setiap pribadi santri agar menjadi cerminan

bahwa ia seorang berbudi luhur mudah memperoleh pengetahuan dan

keahlian. Karena ia juga menilai, skill kaligrafi merupakan seni yang

menyangkut agama/ al-Quran, dan ajaran-ajarannya, siapa saja yang ingin

memperolehnya hendaknya berakhlak baik.

Jadi, peneliti menyimpulkan bahwa sikap santri dalam menyikapi

dan bertindak sebagai respon atas fenomena faktor-faktor independen (X)

untuk mengklasifikasikan gambaran pembentukan suatu nilai adalah sangat

tinggi, jika dilihat dari rata-rata persentase sikap positif santri dari item 19

sampai 21. Atau dengan menghitung total persentase dari tiap-tiap skor 75

+ 77,5 + 95 = 247,5 / 3 = 82,5%. Terbuktilah bahwa sikap santri positif pada

sub dimensi ini.

6. Tabel skala sikap “valuing”dengan sub dimensi pencirian nilai

22 V

Saya yakin kaligrafi menganjurkan kebersihan

hati dan fikiran, dan ini selalu saya buktikan

dalam keadaan suci dari hadats ketika sedang

latihan

- Sangat setuju

- Setuju

- Tidak setuju

- Sangat tidak setuju

24

14

1

1

60,00%

35,00%

02,50%

02,50%

40 100%

Item skala bertingkat no.22 pada tabel diatas membuktikan bahwa

38 santri atau 95,00% santri berkeyakinan bahwa kaligrafi menganjurkan

Dra

ft O

nly

Page 127: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

115

kebersihan hati dan fikiran, dan mereka buktikan dalam keadaan suci dari

hadats ketika akan dan sedang latihan. Peneliti juga terkadang mengamati,

sebelum materi di saung, sebagian besar santri ada yang sholat duha di

masjid, atau mungkin zikir walau tidak bersuara. Keyakinan ini menjadi

falsafah hidupnya.

23 V

Saya yakin kaligrafi yang diperoleh dari diklat

ini membentuk sikap disiplin dalam kehidupan

sehari-hari

- Sangat setuju

- Setuju

- Tidak setuju

- Sangat tidak setuju

17

21

2

0

42,50%

52,50

05,00

00,00%

40 100%

Item skala bertingkat no.23 pada tabel diatas membuktikan bahwa

38 santri atau 95,00% santri ternyata tidak hanya disiplin dalam latihan dan

pelatihan kaligrafi—seperti pernyataan mereka pada no.14 diatas—

melainkan kehidupan sehari-hari. Seperti mengatur jadwal pribadi, misalnya

mandi sebelum pelatihan, belanja kebutuhan sesuai dengan izin pesantren,

tidur dan sholat pada waktunya, makan di dapur dengan tertib dan

bertanggung jawab atas perangkat makan pribadinya, tidur dan memakai

semua haknya sesuai dengan proposinya. Peneliti berasumsi, mungkin

faktor kedewasaan individu santri turut mempengaruhi terbentuknya

falsafah hidup ini semenjak di pesantren.

24 V

Doa dan tekun latihan adalah faktor utama

semakin meningkatnya kualitas tulisan saya, dan

ini selalu saya lakukan

- Sangat setuju 23 57,50%

Dra

ft O

nly

Page 128: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

116

- Setuju

- Tidak setuju

- Sangat tidak setuju

15

1

1

37,50%

02,50%

02,50%

40 100%

Item skala bertingkat no.24 pada tabel diatas membuktikan bahwa

38 santri atau 95,00% santri memang benar-benar memantapkan

kepribadiannya dengan berpandangan teguh bahwa doa dan tekun latihan

merupakan faktor utama semakin meningkatnya kualitas tulisan mereka.

Latihan mandiri dan mengerjakan tugas dapat peneliti ukur melalui

pengamatan sebagaimana yang diungkapkan diatas, akan tetapi aktifitas

konkret santri berdoa sebelum atau ketika pelatihan dan latihan mandiri

tidak mudah diperoleh datanya. Cukup dengan perolehan data melalui skala

sikap ini saja. Akan tetapi, peneliti mencari kebenaran sikap mereka bahwa

dengan berdoa (dan latihan mandiri) menjadi falsafah hidup santri ketika

mengikuti program diklat, jawaban Ust. Mukhtar ternyata cocok dengan

pernyataan sikap santri (lihat lampiran wawancara).

25 U

Saya tidak yakin, belajar kaligrafi menambah

keimanan saya kepada Allah SWT

- Sangat setuju

- Setuju

- Tidak setuju

- Sangat tidak setuju

5

1

11

21

12,50%

02,50%

27,50%

52,50%

40 100%

Item skala bertingkat no.25 pada tabel diatas membuktikan bahwa

6 santri atau 15,00% santri tidak yakin kaligrafi menambah keimanan

mereka kepada Allah SWT, sementara 34 santri atau 85,00% sisanya yakin

bahwa belajar kaligrafi menambah keimanan kepada Allah SWT. Untuk

skala sikap item ini, peneliti kesulitan mencari data pendukung sebagai

Dra

ft O

nly

Page 129: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

117

bahan crosscheck untuk menilai keabsahan pernyataan mereka. Tetapi,

manifestasi dan pandangan hidup tertinggi ini merupakan titik kulminasi

yang tidak dapat terukur secara konkret, sebab ia pengalaman batin santri,

dan santri sendiri yang merasakannya. Peneliti hanya memperoleh sebatas

ini saja. Akan tetapi, pandangan hidup ini dapat kita pertimbangkan dari

sikap dan reaksi positif santri atas segala yang berkenaan dengan diklat

pesantren Lemka (mulai dari nomor pertama hingga nomor 24 skala sikap

ini).

Jadi, peneliti menyimpulkan bahwa sikap santri dalam pencirian

atas nilai yang diperoleh dari stimulus faktor-faktor independen (X) dengan

menjadikannya sebagai falsafah atau pandangan hidup adalah sangat tinggi,

jika dilihat dari rata-rata persentase sikap positif santri dari item 22 sampai

25. Atau dengan menghitung total persentase dari tiap-tiap skor 95 + 95 +

95 + 85 = 370 / 4 = 92,5. Terbuktilah bahwa sikap santri positif pada sub

dimensi ini.

Dra

ft O

nly

Page 130: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

118

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh Diklat Kaligrafi al-

Quran Lemka Terhadap Minat Menulis Ayat-ayat al-Quran: Studi Kasus di

Pesantren Kaligrafi al-Quran, maka dapat peneliti simpulkan bahwa:

1. Ada pengaruh diklat kaligrafi al-Quran Lemka secara signifikan terhadap

peningkatan minat santri untuk menulis ayat-ayat al-Quran. Karena nilai t

hitung Pearson Product Moment positif dan lebih besar dari r tabel, yaitu

0,437 > 0,320. Jadi, Ho ditolak.

2. Walaupun terdapat pengaruh yang signifikan, tetapi pengaruhnya sedang

atau tidak terlalu kuat dalam meningkatkan minat santri. Hal ini

dibuktikan karena nilai r positifnya pada level sedang diantara 0,400 -

0,599.

3. Dengan melakukan metode observasi atas unit objek kegiatan diklat

(variabel X), dan menghubungkannya dengan angket santri maka

diperoleh (X2o) < (X2

t.ts5%), atau 1,111 lebih kecil dari 5,991. Dapat

peneliti simpulkan bahwa efektifitas pelatihan belum kuat pengaruhnya

(sedang) sesuai dengan pernyataan no.2 diatas.

4. Sikap santri dalam menyadari objek yang terjadi dalam fenomena faktor-

faktor independen (X) sangat tinggi, jika dilihat dari rata-rata persentase

sikap positif santri dari item 1 dampai 7 dengan perolehan nilai 50 + 95 +

65 + 95 + 87, 5 + 70 + 85 = 547,5 / 7 = 78,21%.

Dra

ft O

nly

Page 131: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

119

5. Sikap santri dalam kemauan atas kesadaran untuk menerima dengan

menggambarkan tingkah laku santri menerima stimulus dari fenomena

faktor-faktor independen (X) adalah sangat tinggi, jika dilihat dari rata-

rata persentase sikap positif santri dari item 8 sampai 12. Atau dengan

menghitung total persentase dari tiap-tiap skor 95 + 92,5 + 67,5 + 97,5 +

95 = 447,5 / 5 = 89,4%. Terbuktilah bahwa sikap santri positif pada sub

dimensi ini.

6. Sikap santri dalam menetapkan suatu keputusan sebagai raksi reflektif atas

fenomena faktor-faktor independen adalah sangat tinggi, jika dilihat dari

rata-rata persentase sikap psitif santri dari item 13 sampai 15. Atau

dengan menghitung total persentase dari tiap-tiap skor 95 + 92,5 + 67 =

254,5 / 3 = 84,84%. Terbuktilah bahwa sikap santri positif pada sub

dimensi ini.

7. Sikap santri dalam penerimaan nilai secara emosional dari stimulus faktor-

faktor independen (X) sebagai kepercayaan menulis ayat al-Quran adalah

sangat tinggi, jika dilihat dari rata-rata persentase sikap positif dari item

16 sampai 18. Atau dengan menghitung total persentase dari tiap-tiap skor

55 + 75 + 82,5 = 212,5 / 3 = 70,83%. Terbuktilah bahwa sikap santri

positif pada sub dimensi ini.

8. Sikap santri dalam menyikapi dan bertindak sebagai respon atas fenomena

faktor-faktor independen (X) untuk mengklasifikasikan gambaran

pembentukan suatu nilai adalah sangat tinggi, jika dilihat dari rata-rata

persentase sikap positif santri dari item 19 sampai 21. Atau dengan

menghitung total persentase dari tiap-tiap skor 75 + 77,5 + 95 = 247,5 / 3

= 82,5%. Terbuktilah bahwa sikap santri positif pada sub dimensi ini.

9. Sikap santri dalam pencirian atas nilai yang diperoleh dari stimulus faktor-

faktor independen (X) dengan menjadikannya sebagai falsafah atau

pandangan hidup adalah sangat tinggi, jika dilihat dari rata-rata persentase

sikap positif santri dari item 22 sampai 25. Atau dengan menghitung total

persentase dari tiap-tiap skor 95 + 95 + 95 + 85 = 370 / 4 = 92,5.

Terbuktilah bahwa sikap santri positif pada sub dimensi ini.

Dra

ft O

nly

Page 132: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

120

10. Secara umum, telah terbukti minat menulis ayat-ayat al-Quran dengan

kaligrafi meningkat, sesuai dengan kajian teori sebelumnya bahwa minat

yang ditingkatkan/ dipengaruhi itu mampu membentuk sikap belajar

yang positif (behavioral modification).

B. Saran

Walaupun ada pengaruh diklat yang positif dan signifikan, namun

pengaruh yang belum kuat itu juga harus menjadi point of interest pihak

praktisi diklat pesantren Lemka beserta jajarannya. Untuk itu, pesantren harus

benar-benar memperhatikan dan menindaklanjuti saran-saran berikut ini:

1. Selalu terus mengadakan evaluasi, dan kalau perlu evaluasi yang bersifat

statistikal.

2. Untuk meningkatkan efektifitas itu, pesantren hendaknya mengadakan

program pelatihan ustad, agar mereka menguasai metode bagaimana cara

membina huruf yang baik dan benar, sehingga perhatian santri dapat

diakomodir lebih intens. Mengapa hal ini perlu dilakukan? Karena yang

kita harapkan adalah adanya umpan balik yang positif antara santri dan

ustad, atau sebaliknya. Walau pun secara fakta, sikap santri telah terbentuk

dan minatnya makin meningkat, boleh jadi karena faktor pengalaman

santri yang kuat, atau kedewasaan individu/ pribadi santri, atau adanya

hasrat yang besar karena ingin mengikuti MTQ semata. Sementara

pesantren hanya dijadikan sebagai ‘penambah label dirinya’ dengan

pengakuan dari orang lain bahwa dia dicap ‘anak Lemka’. Memang hal ini

dipandang sebagai hal yang baik dan wajar, tetapi lebih baik lagi jika tiap

santri menjadi benar-benar anak gemblengan Lemka.

3. Untuk meningkatkan efektifitas keahlian ustad dalam melakukan

internalisasi—dalam hal ini disebut bimbingan koreksian karya, dan

konsultasi segala keluhan santri—maka pesantren hendaknya mengadakan

program bimbingan konseling yang terstruktur atau yang diprogramkan

dengan baik, dan dijalankan dengan baik pula. Gunanya adalah agar rasa

emosi santri dapat dimodifikasi sehingga 1). Membentuk sikap positif

Dra

ft O

nly

Page 133: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

121

untuk menerima segala stimulus dari pesantren, baik tugas, peraturan atau

kedisiplinan, 2). Membentuk kesadaran atas stumulus-stimulus tadi, 3).

Merasa bahwa kaligrafi merupakan seni Ilahi, dan memperolehnya harus

dengan hati yang bersih, dengan cara mengamalkan ajaran agama dengan

benar, baik yang bersifat amal dan etika.

Sebagai akhir dari tulisan ini, penulis memberikan saran kepada

khalayak umum bahwa:

1. Dalam mewujudkan diklat kaligrafi dalam bentuk apapun (kursus,

ekstrakurikuler, dsb) hendaknya melakukan manajemen yang baik dan

trstruktur, dan tulisan ini cukup memberikan kontribusi pemikiran,

mungkin juga wawasan.

2. Untuk memanajemen pelatihan yang serupa, hal yang paling utama

hendaknya belajar dari kesuksesan Pondok Pesantren Lemka Sukabumi.

Dra

ft O

nly

Page 134: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

122

DAFTAR PUSTAKA

Abror, Abdul Rahman, Psikologi Pendidikan, Yogya: PT. Tiara Wacana, 1993

Abuddin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2000

Afifi, Fauzi Salim Cara Mengajar Kaligrafi:Pedoman Guru, Penerjemah D.

Sirojuddin AR, Jakarta: Darul Ulum Press, tt

Al-Faruqi Ismail R. dan al-Faruqi, Louis Lamya, Atlas Budaya Islam. Penerjemah

Ilyas Hasan Bandung: Mizan, 2001.

Ambary, Hasan Muarif, Menemukan Peradaban Jejak Arkeologis dan Historis

Islam Indonesia, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001

Arimanda W Frista, , Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jombang: Lintas

Media, tt

As-Suyuthy, Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar, Al-Jami’ Ash-Shaghir.,

(Indonesia: Daar Ihya al-Kutub al-Arabiyah, tth

Azra, Azyumardi, Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Millenium

Baru, (Jakarta: Kalimah, 2001

Bernstein, Doughlas A. & Nash, Peggy W, Essencial of Psycholgy, New York:

Houghton Mifflin Company, 1999

Bousnina, Mongi, “The International Symposium on Islamic Civilization in

Shouthern Africa, Johannesburg, 1-3 September 2006”, ed., IRCICA

Activities, Nesletter May-August 2006, No. 70, Istambul: IRCICA

Publishing, 2006, h. 10.

Budiharjo dkk., Kamus Psikologi, Semarang: Dahara Prize, 1991

Chaplin, J.P, Kamus Lengkap Psikologi, terj. Dictionary of Psychology, Jakarta:

Rajawali Grafindo Persada, 2006

Colman, John E, The Master Teaching and the Art of Teaching, USA: Pitman

Publishing Corp., 1967

Dra

ft O

nly

Page 135: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

123

Departemen Informatika dan Kontak Kelembagaan Lemka, Mengenal Pesantren

Kaligrafi al-Quran Lemka sukabumi, Jawa Barat: Mengaji, dan

Berkreasi di Kampus Seniman Muslim, Jakarta: Studio lemka, 2002

Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta, PT. Adi Mahasatya, 2002

El-Iskandar, Boby Es-syawal, “Mengembangkan Seni Baca Tulis Al-Quran

(BTQ), Mengaji dan Berkreasi (Spesifikasi Kitabah): Usaha

Memasukkan BTQ ke Dalam Kurikulum Sekolah,” disampaikan pada

kegiatan Pesantren Kilat Gema Ramadhan di Graha Masjid Qolbun

Salim Masjid Agung Kota Sukabumi, November 2003/1424

Gazalba, Sidi, Mesjid Pusat Ibadat dan Kebudayaan Islam, Jakarta: Zikra Al-

Husna, 2001

Geertz,Cliffort, Abangan Santri, Priyayi Dalam Masyarakat Jawa, penerjemah

Aswab Mahasin (judul asli: The Relegion of Java), Jakarta: Dunia

Pustaka Jaya, 1983

Gilson, Thomas, IndoDic e-kamus Versi 1.0, Indodic Media, Copyright 2007.

Karim Husain, Abdul, Seni Kaligrafi, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1985

Khalid, Amru, Romantika Nabi Yusuf: Meneladani Adversity Quotient (AQ) Nabi

Yusuf, penerjemah Sarwedi Lc & Heri Effendi dari judul asli Yusuf

Alaihissalam, Jakarta: Pustaka Maghfirah, 2004

Langgulung, Hasan, Asas-asas Pendidikan Islam, Jakarta: Al-Husna Zikra, 2000

Makin, Nurul, Kapita Selekta Kaligrafi Islami, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1995

Mappiare,Andi, Psikologi Orang Dewasa, Surabaya: Usaha Nasional, 1993

Maydina, “Tuker Pikiran: Pilih Mana... Pendidikan atau Pelatihan”, artikel

diakses pada 30 Oktober 2008 dari http://maydina.multiply.com

Mazur, James E, "Learning." Microsoft® Encarta® 2009 [DVD]. Redmond, WA:

Microsoft Corporation, 2008. Artikel diakses pada 30 Oktober 2009

dari Microsoft ® Encarta ® 2009. © 1993-2008 Microsoft

Corporation.

Mufarrihah, Nunung, “Hubungan Antara Minat dengan Prestasi: Studi Kasus di

Pesantren Kaligrafi Al-Quran Lemka Sukabumi,” Skripsi S1 Fakultas

Dra

ft O

nly

Page 136: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

124

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta: 2004

Nata, Abuddin, Metodologi Studi Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998

Newsam, Peter, “Training and Trainee: The Principles and Methods in

Transforming Skills”, Microsoft® Encarta® 2009 [DVD]. Redmond,

WA: Microsoft Corporation, 2008.

Nuraida, Diktat Kuliah Metodologi Penelitian: pendekatan Kuantitatif dan

Kualitatif, Ciputat: Aulia Com, 2007

Nurkanca, Wayan, & Sumartana,P.P.N, Evaluasi Pendidikan Islam, Surabaya:

Usaha Nasional, 1998.

Prayitno, Dwi, Mandiri Belajar SPSS, Yogyakarta: Mediakom, 2008

Rahmat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya,

2001

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2002.

Rasito, Hermawan, Pengantar Metodologi Penelitian, Jakarta, Gramedia Pustaka

Utama, 1992

Richey, Robert W, Planning and Teaching: an Introduction to Education, 4th

edition USA: Mc. Graw-Hill Inc, 1968

Sabri, Alisuf, Psikologi Pendidikan, Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 2007

Sawrey, James M, & Telford, C.W, Educational Psychology, 3rd edition, Boston:

Allyn & Bacon Incorporation, 1969

Shadily, Hasan, Ensiklopedi Umum, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1983

Shihab, M. Quraih, et.all, Sejarah dan Ulumul Quran, Jakarta: Pustaka Firdaus,

2001

Sidi, Indra Djali, Menuju Masyarakat Belajar:Menggagas Paradigma Baru

Pendidikan Islam, Jakarta: Paramadina dan Logos Wacana Ilmu, 2001

Sirojuddin AR, Didin, “Di Depan Kesempurnaan Wahyu” , Panji Masyarakat. II,

13-01-1999

___________, Koleksi Karya-karya Kaligrafi Master, Jakarta, Darul Ulum Press,

2008

Dra

ft O

nly

Page 137: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

125

___________, Seni Kaligrafi Islam, Bandung: Remaja Rosda karya, 1992

___________, Seni Kaligrafi Islam, Bandung: Remaja Rosda karya, 1992

___________, Tentang Lemka; dan Desain Pengembangan Seni Kaligrafi Islam

di Indonesia, Jakarta, Studio Lemka Fakultas Adab IAIN Syahid

Jakarta, 1992

___________, Gores Kalam Butir-butir Pemikiran Sekitar Pengembangan

Pengembangan Seni Kaligrafi Islam di Indonesia, Jakarta: Lemka,

1994

___________, Koleksi Karya Master Kaligrafi Islam, Jakarta: Darul Ulum Press,

2007

___________, Mengembangkan Seni Kaligrafi: Melalui Pembinaan Intensif dan

Terstruktur, disampaikan pada pembinaan para pembina LPTQ

Kab/Kota dan Propinsi Banten, Rangkasbitung: 9-10 Maret 2005

___________, Pelatihan Kaligrafi Menyongsong MTQ, Jakarta:Studio Lemka, tt

___________, Sekeliling Festival Istiqlal II Kaligrafi dan Ide-ide

pengembanannya, Jakarta: Lemka Studio, 1995

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT. Adi

Mahasatya, 2002

___________, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001

Stephen J, The Penguin Dictionary of Psychology, Great Britain: Hazell Watson

& Viney Ltd, 1981

Steven, Alan M. & Tellings, A. Ed Schimidgall, Kamus Lengkap Indonesia-

Inggris, terj. A Comprehensive Indonesia-english Dictionary, Jakarta:

Mizan, 2008

Stone, David R. & Neilsen, Elwin C, Educational Psychology: The Developpment

of Teaching Skills, (New York: Harper & Row Publisher, 1982

Sudijono,Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 1987

Sudjana, Nana, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung, Sinar Biru, 1989

Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004

Dra

ft O

nly

Page 138: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

126

___________, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2001

Syaharuddin, Kaligrafi al-Quran dan Metodologi Pengajarannya, Jakarta: Studio

Lemka Depbinkat, 2000

Tafsir, Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung; Remaja Rosda

Karya, 1997

Temyang, A.M Arifin, Risalah Didaktif Umum Seri Pertama, Jakarta, Sapta

Darma, tt

The New Oxford Dictionary of English, program aplikasi komputer dari i-Finger

Corp, 2006

Thompson, George G. & Gard, Eric F, Educational Psychology, New York:

Appleton Century Crofts. Inc, 1959

Tim 7 Lemka, Pak Didin Sirojuddin Menabur Ombak Kaligrafi: Cuplikan Media,

Jakarta: Studio Lemka, 2002

Tim Penyusun Direktori Depag, Direktori Pesantren Jawa Barat, Jakarta:

Departemen Agama RI, 2007

Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Pengaturan

Pelaksanaannya: UURI No. 2 Th. 1989, Jakarta: Sinar Grafika, 1993

Usman, M. Basyiruddin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat

Press, 2002

Warren, Howard C, Dictionary of Psychology, Massachussets: Houghton Mifflin

Company, 1934

Witherington, H.C., , Psikologi Pendidikan, penerj. Buchairi. Jakarta: Aksara

Baru, 1989

www. wikipedia.org

“Minat dan Aktifitas Mahasiswa Baru IAIN Sunan Kalijaga”, artikel dikutip pada

tanggal 15 Oktober 2008 dari http.//www.uin- suka. info/index. php?

option= com. Frontpage &Itemid=1.

Dra

ft O

nly

Page 139: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

127

Lampiran 1. Kata pengantar kuesioener

INSTRUMENT PENGUMPULAN DATA

PENGARUH DIKLAT KALIGRAFI LEMKA

TERHADAP MINAT MENULIS AYAT-AYAT AL-QURAN:

STUDI KASUS DI PESANTREN KALIGRAFI AL-QURAN LEMKA

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dalam rangka menyelesaikan tugas skripsi, saya sangat mengharapkan bantuan

saudara/i untuk bekerja sama dalam menjawab daftar isian ini dengan objektif,

tanpa ada pengaruh dari manapun. Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah,

sebab jawaban yang diharapkan adalah sesuai dengan pendapat, kondisi, atau

pengalaman anda.

Atas bantuan dan kerjasama anda yang baik, saya ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Sukabumi, 21 November

2008

Mahasiswa FITK/PAI

UIN Syahid JakartaDra

ft O

nly

Page 140: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

128

Lampiran 2. Angket variabel X

ANGKET DIKLAT KALIGRAFI AL-QURAN PESANTREN LEMKA

Petunjuk:

1. Dibawah ini terdapat sejumlah pertanyaan dan jawaban yang tersedia.

2. Perhatikan dengan cermat pertanyaan demi pertanyaan.

3. Isilah pada kolom jawaban yang tersedia di hal. 4.

4. Tentukan pertanyaan sesuai dengan fakta yang kamu alami dengan sebenar-

benarnya.

5. Tentukan pernyataan sesuai dengan apa yang kamu alami dan sebenar-

benarnya.

6. Kemudian berilah tanda silang ( X ) pada alternatif kolom jawaban yang

tersedia pada lembar jawaban.

7. Tidak dibenarkan memberikan alternatif jawaban yang lain kecuali yang telah

tersedia.

8. Terima kasih atas perhatiannya.

No Item Pertanyaan

1. Apakah semua ustad memperlihatkan contoh karyanya sendiri (atau karya

master) kepada anda ketika menyampaikan materi kaligrafi di saung?

a. Sering sekali, setiap kali pertemuan

b. Jarang sekali, seminggu 2 kali

c. Hampir tidak pernah

2. Apakah semua ustad membandingkan contoh huruf yang tepat kaidahnya

dan yang tidak tepat?

a. Ya, Sering sekali setiap tatap muka

Dra

ft O

nly

Page 141: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

129

b. Ya, Jarang sekali setiap tatap muka

c. Hampir tidak pernah

3. Setiap kali koreksian karya, apakah semua ustad menggoreskan huruf

dengan indah dan bentuk hurufnya wajar, baik putaran, lengkungan,

terlentang?

a. Ya, Sering sekali setiap tatap muka

b. Ya, Jarang sekali setiap tatap muka

c. Hampir tidak pernah

4. Dalam teori pendidikan dan pelatihan, pesantren berkewajiban memenuhi

kebutuhan santri, termasuk bagaimana teknik menguraikan huruf,

kemudian menganalisa huruf tunggal, sambung, dan bagaimana

menyusunnya kembali. Apakah hal inisering dilakukan oleh semua ustad

yang pernah menyampaikan materi disini?

a. ya, sangat sering

b. ya, tapi jarang

c. ya, sekali-kali saja

5. Pelatihan tentunya membutuhkan peran ustad atau senior untuk membina

anda ketika penyampaian materi di saung. Minimal 3 orang untuk

memperagakan teknik agar semuanya kebagian arahan. Apakah di

pesantren ini menerapkan hal diatas?

a. Ya, diterapkan

b. Ya, tetapi kadang-kadang

c. Ya, hanya sesekali saja

6. Apakah ustad/ pembimbing yang pernah menyampaikan materi di saung

memiliki wawasan kaligrafi yang luas sehingga anda dapat memahami

penjelasan ustad?

a. Ya, hampir semuanya

Dra

ft O

nly

Page 142: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

130

b. Ya, hanya beberapa orang saja

c. Cuma satu atau dua orang saja

7. Apakah ustad/ pembimbing yang pernah menyampaikan materi di saung

benar-benar mahir menguasai 7 gaya khat, sehingga anda merasakan kesan

yang mendalam?

a. Ya, hampir semuanya

b. Ya, hanya beberapa orang saja

c. Cuma satu atau dua orang saja

8. Anda pasti pernah mendengar, dan memahami hadits yang artinya: “khat

itu rahasianya ada pada pengajaran ustad...”

Hadits diatas menganjurkan kita harus koreksian tulisan agar diberikan

rahasia-rahasia baik berupa teknik, saran, atau tips tertentu.

Apakah hal tersebut pernah dilakukan oleh semua ustad yang pernah

membimbing anda?

a. Ya, sering sekali

b. Ya, kadang-kadang

c. Cuma 1 kali atau 3 kali menurut pengalaman saya

9. Apakah pesantren meyediakan pelayanan bimbingan dan konseling untuk

memahami kebutuhan psikologis anda dalam diklat ini?

a. Ya, ada dan diprogramkan

b. Ya, walaupun tidak diprogramkan cukup konsultasi saja dengan ustad

atau senior

c. Tidak ada

10. Apakah pesantren benar-benar menerapkan peraturan dan mengontrol agar

santri disiplin menghadiri jadwal materi tepat pada waktunya? (bukan

hanya kaligrafi saja loh...)

a. Ya, selalu diterapkan dengan baik

Dra

ft O

nly

Page 143: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

131

b. Ya, kadang-kadang

c. Tidak berjalan

11. Apakah anda memperoleh teknik-teknik baru dari lingkungan belajar di

pesantren?

a. Ya, selalu saya dapatkan dan saya terapkan dalam latihan

b. Ya, tapi susah sekali mendapatkannya

c. Saya tidak pernah berfikir demikian, apalagi menerapkannya

12. Apakah ustad atau tradisi di pesantren menganjurkan setiap kali latihan

hendaknya anda berwudhu?

a. Ya, dan sering saya lakukan

b. Ya, jarang sekali saya lakukan

c. Tidak pernah dianjurkan, makanya tidak saya lakukan

13. Bagaimana menurut anda, jika materi kajian seni budaya diterapkan di

pesantren ini?

a. Bagus sekali, sebab sesuai dengan materi kaligrafi

b. Sebaiknya jangan terlalu sering, sekali dalam sebulan saja

c. Tidak sesuai, karena saya masuk ke sini hanya mempelajari kaligrafi

saja

14. Bagaimana menurut anda, jika materi kajian kitab klasik atau nahwu

sharaf dan materi al-Quran diterapkan di pesantren ini?

a. Bagus sekali, sebab sesuai dengan materi kaligrafi

b. Sebaiknya jangan terlalu sering, sekali dalam sebulan saja

c. Tidak sesuai, karena saya masuk ke sini hanya mempelajari kaligrafi

saja

Dra

ft O

nly

Page 144: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

132

15. Apakah pesantren menerapkan evaluasi di kalangan santri secara berkala

(misalnya perbulan, dwi bulanan, atau triwulan) untuk meningkatkan

kemampuan anda?

a. Ya, diterapkan dan berjalan dengan baik

b. Ya, penerapannya kurang maksimal

c. Tidak berjalan

16. Pesantren menghadirkan seniman kaligrafi atau pelukis terkenal agar dapat

menambah wawasan dan memotivasi anda, apakah usaha ini bermanfaat

bagi anda?

a. Ya, sangat bermanfaat

b. Ya, cukup bermanfaat

c. Tidak bermanfaat sama sekali

17. Apakah program mengunjungi tempat-tempat seni yang diadakan oleh

pesantren mampu menambah inspirasi anda?

a. Ya, sangat memotivasi

b. Ya, tetapi tidak begitu berarti

c. Tidak memotivasi sama sekali

18. Apakah program mengunjungi alam yang indah (contohnya di PH atau

mana saja) sambil berkreasi kaligrafi kaligrafi menambah motivasi anda?

a. Ya, sangat memotivasi

b. Ya, tetapi tidak begitu berarti

c. Tidak memotivasi sama sekali

19. Apakah penggunaan media papan tulis cukup memadai dalam

penyampaian materi?

a. Tidak, justru harus memakai media teknologi juga

b. Ya, kurang memadai

c. Ya, sangat memadai

Dra

ft O

nly

Page 145: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

133

Lampiran 3. Angket skala sikap

ANGKET SKALA BERTINGKAT

MINAT AKIBAT DIKLAT KALIGRAFI AL-QURAN

Petunjuk:

1. Dibawah ini terdapat sejumlah pernyataan mengenai diri anda selama

mengikuti program diklat.

2. Pahami dan rasakan dengan cermat setiap pernyataan.

3. Tidak ada penilaian baik dan buruk, benar dan salah.

4. Tentukan pernyataan sesuai dengan apa yang kamu alami dengan sebenar-

benarnya.

5. Kemudian berilah tanda silang ( √ ) pada alternatif kolom jawaban SS (sangat

setuju, S (setuju), TS (tidak setuju), dan STS (sangat tidak setuju).

6. Tidak dibenarkan memberikan alternatif jawaban yang lain kecuali yang telah

tersedia.

7. Terima kasih atas perhatiannya.

N

o

ITEM PERTANYAAN SS S TS STS

1 U Bangunan pesantren ini bukan salah satu faktor

yang membuat saya semangat latihan

2 V Kekaguman saya pada ustad atau senior mampu

memotivasi saya untuk bisa seperti mereka

3 U Saya tidak termotivasi dengan diklat di sini,

justru MKQ tiap tahun lhoo... yang yang

Dra

ft O

nly

Page 146: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

134

menambah motivasi saya

4 V Tersedianya buku panduan latihan kaligrafi

(jiplakan atau sejenisnya) disini mempermudah

proses latihan saya secara mandiri

5 V Semua ustad yang mengajar disini bertanggung

jawab sesuai dengan tugasnya

6 U Saya merasa tidak pernah atau jarang

mendapatkan perhatian dari ustad atau pun senior

disini

7 V Saya sering mengoreksi tulisan saya sendiri

apakah sudah tepat dengan kaidah atau belum

8 V Latihan kaligrafi lebih mengasyikkan daripada

sering terlibat nogkrong di warung

9 V Mengekspresikan kaligrafi membuat beban

fikiran saya ringan

10 U Mengikuti contoh kaidah huruf lebih penting dan

sering saya lakukan daripada selalu

memperhatikan penjelasan ustad senior disini

ketika memberi contoh di depan, tidak ada

faedahnya

11 V Saya selalu menjiplak tulisan dari modul kaidah

huruf kaligrafi

12 V Setelah penjelasan materi kaidah huruf, saya

langsung mempraktekkan

13 V Menurut saya, kaligrafi itu banyak rahasianya.

Semakin banyak mengetahui rahasia tekniknya

maka semakin cepat perubahan kualitas tulisan

saya

14 U Sebenarnya saya tidak tahu latihan kaligrafi itu

menerapkan kedisiplinan, kebersihan, kehalusan

Dra

ft O

nly

Page 147: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

135

tulisan, dan keindahan karya. Makanya semua ini

tidak saya lakukan

15 V Saya setuju dengan setiap kebijakan pesantren,

karena itu menjadikan saya disiplin dalam setiap

kegiatan

16 V Ketika hati tidak tenang, latihan atau menulis

kaligrafi membuat fikiran saya segar kembali

17 U Kalau sudah lama tidak menulis (misalnya

sebulan), saya tidak semangat, walaupun saya

ingin sekali menulis kaligrafi

18 U Kalau saya merasa puas karena tulisan saya

bagus, tidak perlu latihan lagi, percuma saja

19 V Jika saya punya uang, maka sebagiannya

langsung saya belikan kebutuhan kaligrafi, walau

dirasa belum membutuhkannya

20 U Terlalu memperhatikan bagaimana teknik

menulis ustad ketika penyampaian materi tidak

begitu berarti bagi saya, cukup dengan melihat

buku dan perbanyak latihan.

21 V Kaligrafi yang indah itu bukan hanya dilihat saja

(visual), tetapi akhlaknya juga walau tulisan saya

rasanya belum indah.

22 V Saya yakin kaligrafi menganjurkan kebersihan

hati dan fikiran, dan ini selalu saya buktikan

dalam keadaan suci dari hadats ketika sedang

latihan

23 V Saya yakin kaligrafi yang diperoleh dari diklat ini

membentuk sikap disiplin dalam kehidupan

sehari-hari

24 V Doa dan tekun latihan adalah faktor utama

Dra

ft O

nly

Page 148: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

136

semakin meningkatnya kualitas tulisan saya, dan

ini selalu saya lakukan

25 U Saya tidak yakin, belajar kaligrafi menambah

keimanan saya kepada Allah SWT

Lampiran 4. Pedoman Kegiatan dan Jadwal Pelajaran Semester I

PA PI

23 Sabtu Muqodimah Mukhozin/Hilmi Rahmawati/ Rabiatul A

24 Minggu Kreasi Santri Koprasi

26 Selasa أ -ك Ridwan/ Hilmi Mukhozin/ Rahmawati Madrasah/28 Kamis Evaluasi/Komposisi Mukhozin/ Ohan Zaenudin R/ Rabiatul A Saung Ekspresi

30 Sabtu ل -ب Zaenudin R/ Iman HusnulKhotimah/ Nurul

31 Minggu Kreasi Santri Koprasi

2 Selasa Evaluasi/Komposisi Zaenudin R/ Ohan Hilmi/ Rahmawati Madrasah/

4 Kamis ع ج - Mukhozin/ Iman Zaenudin R/ Rabiatul A Saung Ekspresi6 Sabtu Evaluasi/Komposisi Hilmi/ Samsul HusnulKhotimah/ Nurul

7 Minggu Kreasi Santri Koprasi9 Selasa د -ر -و Zaenudin R/ Hilmi Mukhozin/ Rabiatul A Madrasah/

11 Kamis Evaluasi/Komposisi Mukhozin/ Walkhotimi Zaenudin R/ Nurul Saung Ekspresi13 Sabtu س -ص Hilmi/ Iman Husnul Khotimah/ Rahmawati

14 Minggu Kreasi Santri Koprasi16 Selasa Evaluasi/Komposisi Zaenudin R/ Ohan Hilmi/ Nurul Madrasah/

18 Kamis ف -ق Mukhozin/Walkhotimi Zaenudin R/ Rahmawati Saung Ekspresi

20 Sabtu Evaluasi/Komposisi Hilmi/ Iman HusnulKhotimah/ Rabiatul A

21 Minggu Kreasi Santri Koprasi23 Selasa ط -م Hilmi/ Samsul Zaenudin R/ Rabiatul A Madrasah/

18 Sabtu Evaluasi/Komposisi Zaenudin R/ Ohan HusnulKhotimah/ Nurul Saung Ekspresi

20 Minggu Kreasi Santri Koprasi21 Selasa ھـ ن - Hilmi/ Iman Mukhozin/ Rabiatul A Madrasah/

23 Kamis Evaluasi/Komposisi Mukhozin/ Walkhotimi Zaenudin R/ Nurul Saung Ekspresi

25 Sabtu ال -ء -ى Zaenudin R/ Samsul Husnul Khotimah/ Rahmawati

27 Minggu Kreasi Santri Koprasi28 Selasa Komposisi Hilmi/ Iman Mukhozin/ Nurul Madrasah/

30 Kamis Ujian Naskhi Pengurus Ramawati/ Rabiatul A Saung Ekspresi

Ardiyanto, S.S

Boby El-Syawal, S.Ag

Ardiyanto, S.SOk

tobe

r

JADWAL MATERI KHAT NASKHI

SANTRI DIKLAT 2008-2009

PENGAJAR

Ardiyanto, S.S

Boby El-Syawal, S.Ag

TGL BLN HARI MATERI

Sep

tem

ber

Ag

ustu

s2

008

Samsul / Abd. Rahman

Boby El-Syawal, S.Ag

Dra

ft O

nly

Page 149: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

137

Lampiran 5. Jadwal pengajar santri diklat

A+ B C PI

8 Sabtu أ -ك Ridwan/Hilmi Walkhatimi/ Nurul

9 Minggu Kreasi Santri11 Selasa Evaluasi/Komposisi Walkhatimi/Hilmi Ridwan Rahmawti

13 Kamis ل -ب Hilmi/Ridwan Walkhotimi Nurul15 Sabtu

16 Minggu Kreasi Santri Santri18 Selasa Evaluasi/Komposisi Ridwan/Walkhotimi Hilmi Rabiatul Adawiyah

20 Kamis ع ج - Hilmi/ Ridwan Walkhotimi Rahmawti22 Sabtu Evaluasi/Komposisi Walkhatimi/Hilmi Ridwan Nurul

23 Minggu Kreasi Santri25 Selasa ر -و د - Walkhatimi/Hilmi Ridwan Rahmawti

27 Kamis Evaluasi/Komposisi Ridwan/Walkhotimi Hilmi Nurul29 Sabtu س -ص Hilmi/ Ridwan Walkhotimi Rabiatul Adawiyah

30 Minggu Kreasi Santri2 Selasa Evaluasi/Komposisi Hilmi/ Ridwan Walkhotimi Rabiatul Adawiyah

4 Kamis ف -ق Walkhatimi/Hilmi Ridwan Rahmawti6 Sabtu Evaluasi/Komposisi Ridwan/Walkhotimi Hilmi Nurul7 Minggu Kreasi Santri

9 Selasa ط -م Ridwan/Walkhotimi Hilmi Rahmawti11 Kamis Evaluasi/Komposisi Hilmi/ Ridwan Walkhotimi Nurul

13 Sabtu ھـ ن - Walkhatimi/Hilmi Ridwan Rabiatul Adawiyah14 Minggu Kreasi Santri

16 Selasa Evaluasi/Komposisi Walkhatimi/Hilmi Ridwan Nurul18 Kamis ء -ى ال - Ridwan/Walkhotimi Hilmi Rabiatul Adawiyah

20 Sabtu Evaluasi/Komposisi Hilmi/ Ridwan Walkhotimi Rahmawti21 Minggu Kreasi Santri

23 Selasa Evaluasi/Komposisi Walkhatimi/Hilmi Ridwan Rahmawti

24 Kamis Ujian Tsulus

Santri

Boby El-Syawal, S.Ag

Panitia

JADWAL PENGAJARSANTRI DIKLAT 2008

MATERI TSULUS

Des

ember

Nov

emb

er

TGL BLN HARI MATERIPENGAJAR

Ardiyanto, S.S

Boby El-Syawal, S.Ag

Safari Seni Jelekong

Ardiyanto, S.S

Boby El-Syawal, S.Ag

Dra

ft O

nly

Page 150: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

138

Lampiran 6. Jadwal Hari Efektif Pelatihan

05.15-06.15 09.00-11.00 19.00-20.30

JUM'AT

SABTU Bahtsul Masail Kaligrafi Teaching Simulation

MINGGU Olah Raga Kreasi Santri Diskusi Budaya

SENIN Bahtsul Masail Kreasi Mandiri * Kreasi Mandiri *

SELASA Tilawah Kaligrafi Teacing Simulastion

RABU Bahtsul Masail Kreasi Mandiri * Kreasi Mandiri *

KAMIS Kreasi Mandiri * Kaligrafi Yasin Jamaah

Keterangan: * Bukan tatap muka/ belajar berkarya masing-masing

Wajib hadir 10 menit sebelum dimulaiJawal sewaktu-waktu bisa berubah sesuai sikon

JADWAL KEGIATAN BELAJAR EFEKTIF SANTRI

ANGKATAN 2008-2009

HARIWAKTU

Jumsih

Dra

ft O

nly

Page 151: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

139

Lampiran 7. Tugas Mandiri Menuju Persiapan MTQ

Dra

ft O

nly

Page 152: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

140

MATERI JADWAL PELATIHAN MENUJU MTQ

NO TANGGAL

M A T E R I

Naskah Mushaf Dekorasi

1 2 –4 Jan. QS. 9:53-54 QS. 7:1-5 QS.13:27-28

2 5-7 Jan. QS. 8:41 QS. 99:1-8 QS.13:30

3 8-10 Jan. QS. 8:42 QS. 102:1-8 QS. 14:35-36

4 11-13 Jan. QS. 10:14-15 QS. 104:1-9 QS. 14:37

5 14-16 Jan. QS. 11:84-85 QS. 107:1-7 QS. 18:28

6 17-19 Jan. QS.12: 39-40 QS. 109:1-6 QS. 18:29

7 20-22 Jan. QS. 12: 103-106 QS. 97:1-5 QS. 19:16-18

8 23-25 Jan. QS. 13:6-7 QS. 95: 1-8 QS. 19:30-32

9 26-28 Jan. QS.13:8-10 QS. 93:1-8 QS. 19:59-60

10 29-31 Jan. QS. 13:17 QS. 88:1-8 QS. 21:4-5

11 1-3 Feb. QS. 14:32-33 QS. 83:1-8 QS. 21:10-12

12 4-6 Feb. QS. 14:38-40 QS. 82:1-8 QS. 22:25

13 7-9 Feb. QS. 16:92 QS.81:1-10 QS. 22:30

14 10-12 Feb. QS. 16:94-95 QS. 78:1-13 QS. 24:43

15 13-15 Feb. QS. 16:105-106 QS. 76:1-6 QS. 24:46-47

16 16-18 Feb. QS. 18:28 QS. 73:1-9 QS. 7:75

17 19-21 Feb. QS.18:29 QS. 71:1-6 QS. 7:76-77

18 22-24 Feb. QS. 21:46-47 QS. 67:1-4 QS. 7:71

19 25-27 Feb. QS. 21:51-54 QS. 62:1-3 QS. 4:47

20 28/2-1/3 QS. 22:26-27 QS. 23:1-7 QS. 4:48-49

21 2-4 Mar. QS.22:28-29 QS. 61:1-4 QS. 4:148-149

22 5-7 Mar. QS.24:36-37 QS.40:1-4 QS. 6:54

23 8-10 Mar. QS. 27:27-30 QS. 27:1-4 QS. 6:59

Catatan: - Harap dilaksanakan dengan baik untuk mencapai kualitas terbaik..!!!

- Kesempatan tidak terulang 2x..!!!

Lampiran 8. Daftar Nama-Nama Pembimbing Santri 2008

Dra

ft O

nly

Page 153: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

141

Pemb: Ust. Ohan Pemb: Ust. Iman Pemb: Ust. Husaeni

Hendri Junaedi Abd. Rohim Zekrianto

Ahmadi Asnur Ali Barokah Hidayat Zul 'Aqli

Azri Rohim Ahmad Murtadho Zainurrahman

Bagus Priyanto Afrizal Hairil Anwar

Budi Darmaja Kusuma Ahmadi Ismail Al-Latif

Didin Farihin Asri Rahman Ikhwan Hanafi

Imam Syafi'i Abd. Malik Pellu Kadarisman

Suwito Bisri Mustofa Asep Kartawijaya

Pemb: Ust. Mukhozin Pemb: Ust. Hilmi Pemb: Ust. Samsul

Ahmad Yani Abd. Muis M. Arifin

Anggi Farhan Arie Johar Alamsyah M. Dery Aldiansyah

Dedi Mustofa Jajang Afif Munadian Nur

Mustafid Sahula Muhammad Khoiruli Muftaridi

Syamsul Ma'arif Safruddin M Nurul Anwar

Yusuf Muslih Sahlun Nurul Azmi

Yusuf Febrianto Khozinatul Asror Julansyah

Muhammad Rajiman Lukman Hakim Aa Nugraha

Pemb: Ust. Rizwan Pemb: Ust. Zaenudin Rais

Umaruzzaman Firmansyah

Iskandar Husnul Mujahidi

Suherman Hikromin

Syukron Makmun Muhib Ali Hasan Ristia

Supriatno Saputra Rudi Muhammad

Tohari Darwan Sulaiman

Wahyudin Santoso

Zahari

Pemb: Ustz. Rahmawati

Dra

ft O

nly

Page 154: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

142

Pemb: Ustz. Husnul

Asmahwati Inoeng Fonna

Dewi Puspa Jahratul Haim Ivo Milawati

Dian Suryana Jumiati

Eka Rahmawati Khotimatul Husna

Hafifah Lisnur Azizah Mitra

Pemb: Ustz. Nurul Hikmah Pemb: Ustz. Rabiatul Adawiyah

Nurreni Revina Zaini Restia

Nurhabibah Siti Mahmudah

Putriani Ulya Agustina Marzuqoh

Ru'yatul Uyun Wartiningsih

Lampiran 9. Dokumentasi kegiatan santri

Dra

ft O

nly

Page 155: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

143

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3 Gambar 4

Gambar 5 Gambar 6

Ket:Gbr 1. Kunjungan dekan Fak. Adab &HumanioraGbr 2. Dialog/ diskusi wawasan seniGbr 3. Kunjungan seni Islami dariBrunei Darussalam

Gbr 4. Kunjungan seni Islami dariBrunei DarussalamGbr 5. Suasana pelatihan di saungekspresiGbr 6. Suasana pelatihan, tampak duaorang pembimbing sedangmengontrol kelas

Dra

ft O

nly

Page 156: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

144

Gambar 7 Gambar 8

Gambar 9 Gambar 10

Gambar 11 Gambar 12

Dra

ft O

nly

Page 157: PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12529/1/YUSUF... · PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KALIGRAFI ... Maka, tindakan, atau

145

Ket:Gbr 7 Kegiatan mengunjungi Iranian& Islamic Art ExhibitionGbr. 8 kegiatan pelatihan, tampakseorang ustad/ pembimbing sedangmengontrol kelasGbr. 9 kegiatan latihan mandirisecara kelompok

Gbr. 10 kegiatan latihan mandirisecara kelompokGbr. 11 kegiatan koreksian karyakepada pembimbing tertentuGbr. 12 kegiatan koreksian dalamnuansa ekspresif dan santai

Dra

ft O

nly