PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

178
i PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT TERHADAP HASIL BELAJAR KONSEP LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS X MIPA SMA NEGERI 8 GOWA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Saejana Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh SRI WAHYUNI NIM 105440007815 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI TAHUN 2020

Transcript of PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

Page 1: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

i

PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

TERHADAP HASIL BELAJAR KONSEP LINGKUNGAN PADA SISWA

KELAS X MIPA SMA NEGERI 8 GOWA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Saejana Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

SRI WAHYUNI

NIM 105440007815

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

TAHUN 2020

Page 2: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

ii

Page 3: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

iii

Page 4: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

iv

MOTTO dan PERSEMBAHAN

Sesungguhnya sesudah kesulitan pasti akan

datang kemudahan, maka kerjakanlah semua urusanmu

dengansungguh-sungguh dan hanya kepada allah kamu

berharap.

( QS. Al-Insyirah:6-9)

“Waktumu terbatas, jangan habiskan dengan mengurusi hidup orang lain”

(Steve Jobs)

Tiada kasih sayang setulus kasih

Sayangmu Tiada pengorbanan seikhlas pengorbananmu

Kuperuntukkan karya sederhana

ini kepada Kedua orang tuaku dan suamiku, dan seluruh

keluargaku, beserta kepada sahabat-sahabatku sebagai tanda

bakti dan kasih sayangku yang akan abadi selamanya... Semoga

Allah SWT membalas budi baik mereka. Aamiin.....

“Saya datang, saya menunggu, saya bimbingan, saya ujian,

Saya Revisi, dan saya sarjana.”

Page 5: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

v

ABSTRAK

Sri Wahyuni. 2020. Pengaruh Pendekatan Sains Teknologi Dan Masyarakat

Terhadap Hasil Belajar Konsep Lingkungan Pada Siswa Kelas X MIPA SMA

Negeri 8 Gowa. Skripsi. Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Hilmi Hambali

dan Pembimbing II Nurul Magfirah.

Jenis penelitian ini adalah Quasy Eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui

pengaruh Pengaruh Pendekatan Sains Teknologi Dan Masyarakat Terhadap Hasil

Belajar Konsep Lingkungan Pada Siswa Kelas. Populasi pada penelitian ini

adalah siswa kelas X MIPA SMA Negeri 8 Gowa dan sampel yang terdiri dari

kelas eksperimen yang diajar menggunakan Pendekatan STM (Sains, Teknologi,

Masyarakat) X MIPA 1. Sedangkan pada kelas kontrol yang diajar menggunakan

model pembelajaran langsung (model Konvensional) kelas X MIPA 2, tehnik

yang digunakan pengambilan sampel adalah Purposive Sampling. Data Yang

dikumpulkan yaitu data mengenai hasil belajar siswa dianalisis menggunakan

analisis statistik deskriptif dan analisis inferensial. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diajar dengan

menggunakan Pendekatan STM (Sains, Teknologi, Masyarakat) yaitu 86,3 dan

rata-rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran

lansung (Model konvensional) yaitu 79,9. Hasil Uji hipotesis dengan Penerapan

pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat) terhadap hasil belajar Biologi

siswa kelas X MIPA SMAN 8 Gowa pada materi Perubahan lingkungan terdapat

pengaruh. Hal ini berdasarkan pengumpulan dan analisis data melalui pengolahan

data yangn diperoleh dari hasil Uji Independent Samples Test dengan mengunakan

taraf signifikan 0,05 tampak bahwa nilai (sing 2-tailed) 0,002 < 0,05 ini berarti

Hipotesis diterima. Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan maka diperoleh

hasil bahwa hasil belajar konsep perubahan lingkungan pada siswa kelas X MIPA

SMA Negeri 8 Gowa terdapat peningkatan.

.

Kata Kunci : Hasil Belajar, STM (Sains Teknologi Masyarakat)

Page 6: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahma dan

hidayahnya sehingga proses penulisan Proposal Penelitian yang berjudul

“Pengaruh Pendekatan STM ”Sains Teknologi Masyarakat” Terhadap Hasil

Belajar Konsep Lingkungan Siswa Kelas X MIPA SMAN 8 Gowa dapat

diselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis sadar bahwa apa yang telah penulis peroleh tidak semata-mata

hasil dari jerih payah penulis sendiri tetapi hasil dari keterlibatan semua pihak.

Oleh sebab itu, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada Orang tua, Almarhum Ayah (Abd. Rachman), Ibu (Halipah) dan A’jiku

selaku wali (Hj. Hawatiah) yang dengan sabar telah mendidik dan membiayai

sejak kecil sampai sekarang.Suamiku tercinta (Aan Akbar), yang selalu

mendukung dan SIAGA (Siap Antar Jaga) untuk segala aktivitas yang berkaitan

dengan penyelesaian skripsi ini.

Bapak Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Prof. Dr. H Abdul

Rahman Rahim, SE.,MM. Bapak Dekan FKIP Erwin Akib, M.Ps.,Ph.D. Ibu

Irmawati.S.Si.,M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Biologi. Ibu Hilmi Hambali

S.Pd.,M.Pd dan Ibu Nurul Magfirah S.Pd.,M.Pd selaku dosen pembimbing yang

telah membimbing kami selama penulisan proposal. Sahabat-sahabatku

(Amaliah, Yulinar, Widya dan Asriani) yang selalu bersama suka dan duka,

membantu dan men-suport untuk segera menyelesaikan skripsi. Rekan-rekan satu

Page 7: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

vii

bimbingan penelitiaan proposal, yang memberikan masukan dan dorongan

selama menyelesaikan proposal penelitian ini. Pihak-pihak yang tidak dapat kami

sebutkan, atas bantuan, doa serta dukungannya yang berhubungan dengan

penyusunan proposal penelitian ini.

Semoga bantuan dan dukungan yang telah diberikan mendapat pahala dan

hikmah dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam

penyusunan proposal penelitian ini masih banyak kekurangan, karena

keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu kritik dan saran yang

bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan

proposal penelitian ini.Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini

bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, Januari 2020

Penulis

Page 8: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii

SURAT PERNYATAAN...................................................................................... iii

SURAT PERJANJIAN ......................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................... 6

A. Kajian pustaka ......................................................................................... 6

1. Pendekatan pembelajaran ………………………………………... 6

2. STM “Sains Teknologi dan Masyarakat …………………………. 7

3. Tahapan Pembelajaran STM …………………………………… 11

4. Hasil Belajar ……………………………………………………. 13

5. Konsep Pembelajaran Lingkungan ……………………………... 16

6. Penelitian yang Relevan ………………………………………... 25

Page 9: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

ix

B. Kerangka Berpikir ………………………………………………….. 27

C. Hipotesa................................................................................................. 30

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 31

A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 31

B. Desain Penelitian ................................................................................... 31

C. Lokasi Penelitian dan Waktu ................................................................ 32

D. Populasi dan Sampel ............................................................................. 33

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 34

F. Prosedur Penelitian................................................................................ 36

G. Teknik Analisis Data .......................................................................... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 46

A. Hasil Penelitian ...................................................................................

1. Analisis Statistik Deskriptif ..........................................................

2. Analisis Statistik Inferensial .........................................................

B. Pembahasan .........................................................................................

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................

A. Kesimpulan .........................................................................................

B. Saran ....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

LAMPIRAN ..........................................................................................................

RIWAYAT HIDUP

Page 10: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Desain Penelitian ......................................................................... 31

Tabel 3.2 Populasi Peserta Didik Kelas X MIPA SMA Negeri 8 Gowa ............... 32

Tabel 3.3 Sampel Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 8 Gowa ............................ 33

Tabel 3.4 Interval Nilai dan Predikat untuk Penguasaan Materi ........................... 39

Tabel 3.5 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) .................................................... 39

Tabel 3.6 Kategori Nilai Uji Normalitas Gain ....................................................... 40

Tabel 4.1 Data Hasil Statistik Deskriptif Kelas Eksperimen dan Kontrol ............. 44

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Pretest-Posttest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .................................................... 45

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar Siswa pada Pretest-Posttest

Kelas Eksperimen dan Kontrol .............................................................. 47

Tabel 4.4 Hasil Uji Rata-rata Nilai Normalitas N-Gain ......................................... 49

Tabel 4.5 Selisi Kelas Kontrol dan Eksperimen .................................................... 50

Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol .............................................................. 51

Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol .............................................................. 52

Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis ................................................................................. 53

Tabel 4.9 Tabel Hasil Analisis Inferensial Eksperimen ......................................... 54

Page 11: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Interaksi Sains Teknologi Masyarakat ............................................... 11

Gambar 2.2 Bagan Tahapan Pembeljaran Sains Teknologi Masyarakat ............... 11

Gambar 2.3 Akibat Kepadatan Penduduk .............................................................. 17

Gambar 2.4 Penebangan Hutan .............................................................................. 19

Gambar 2.5 Permukiman Padat............................................................................. 20

Gambar 2.6 Kerusakan Lingkungan Akibat Gempa Bumi .................................... 21

Gambar 2.7 Kerusakan Lingkungan Akibat Gunung Meletus ............................... 21

Gambar 2.8 Limbah Industri Cair .......................................................................... 22

Gambar 2.9 Limbah Transportasi .......................................................................... 23

Gambar 2.10 Limbah Rumah Tangga .................................................................... 24

Gambar 2.11 Bagan Kerangka Berpikir ................................................................. 29

Gambar 3.2 Bagan Tahapan Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat ............. 36

Gambar 4.1 Diagram Batang Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas

Eksperimen Dan Kelas Kontrol Pada Materi

Perubahan Lingkungan ....................................................................... 48

Page 12: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

xii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A: Data Penelitian ................................................................... 65

A.1 Nilai Hasil Penelitian Pretest Kelas Eksperimen .................................... 66

A.2 Nilai Hasil Penelitian Posttest Kelas Eksperimen................................... 68

A.3 Nilai Hasil Penelitian Pretest Kelas Kontrol........................................... 70

A.4 Nilai Hasil Penelitian Posttest Kelas Kontrol ......................................... 72

LAMPIRAN B: Analisis Statistik Deskriptif ............................................... 74

B.1 Analisis Statistik Deskriptif Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol .................................................................................................... 75

B.2 Uji Frekuensi Prestest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................. 76

B.3 Uji Frekuensi Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................. 77

LAMPIRAN C: Analisis Statistik Inferensial ............................................. 78

C.1 Hasil Uji Normalitas ................................................................................ 79

C.2 Hasil Uji Homogenitas ............................................................................ 79

C.3 Hasil Uji Normalitas N-Gain ................................................................... 80

C.4 Hasil Uji Hipotesis .................................................................................. 81

LAMPIRAN D: Instrumen Penelitian ......................................................... 82

D.1 Silabus Pembelajaran .............................................................................. 83

D.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................................ 86

D.3 Tes Belajar Pretest .................................................................................. 104

D.4 Tes Hasil Belajar Posttest ....................................................................... 107

D.5 Kisi-Kisi Soal dan kunci jawaban Pretest dan Posttest .......................... 111

Page 13: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

xiii

D.6 Lembar Observasi Guru .......................................................................... 115

D.7 Lembar Observasi Siswa ......................................................................... 119

LAMPIRAN E: Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa ............................. 121

E.1 Rekapitulasi Nilai Pretest dan Posttest Siswa Kelas Eksperimen ........... 122

E.2 Rekapitulasi Nilai Pretest dan Posttest Siswa Kelas Kontrol ................. 126

LAMPIRAN F: Validitasi Instrumen........................................................... 130

F.1 KeteranganValidasi ................................................................................. 131

F.2 Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................... 132

F.3 Hasil Validasi Tes Hasil Belajar Biologi ................................................ 140

F.4 Hasil Validasi Lembar Observasi Guru .................................................. 146

F.5 Hasil Validasi Lembar Observasi Siswa ................................................. 152

LAMPIRAN G: Persuratan dan Dokumentasi ........................................... 158

G.1 Surat Permohonan Izin Penelitian LP3M ................................................ 159

G.2 Surat Izin Penelitian BKPMD Prov. Sul-Sel ........................................... 160

G.3 Surat Pengantar Penelitian Dari Dinas Pendidikan ................................ 161

G.4 Kartu Kontrol Penelitian ......................................................................... 162

G.5 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian ........................................ 164

G.6 Dokumentasi............................................................................................ 165

LAMPIRAN H: PPT Skripsi......................................................................... 166

Page 14: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses pembelajaran biologi melibatkan banyak unsur yang saling

berikatan dan menentukan keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Unsur-

unsur tersebut adalah pendidik (guru), peserta didik (siswa), kurikulum,

pengajaran, tes dan lingkungan. Guru dan siswa merupakan subjek pendidikan

yang sangat menentukan dalam konteks pengembangan di sekolah. Sebaik

apapun kurikulum, jika motivasi guru dan siswa kurang memadai maka proses

pembelajaran seperti yang diharapkan tidak akan terjadi (Trianto.2015)

Berdasarkan peraturan perundang - undangan nomor 14 tahun 2005

bab 2 ayat 4 menyatakan “Kedudukan guru sebagai tenaga profesional

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan

martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk

meningkatkan mutu pendidikan nasional” dalam artian Seorang Guru

memiliki peranan penting untuk meningkatkan mutu pendidikan suatu Negara.

Tugas seorang guru dalam hal ini salah satunya adalah membuat agar proses

pembelajaran pada siswa berlangsung secara efektif dan bermakna yang sesuai

dengan tujuan penerapan kurikulum 2013. Untuk itu diperlukan sebuah

pendekatan belajar yang lebih memberdayakan siswa.

Strategi belajar itu harus dapat membantu peserta didik memahami

teori secara mendalam melalui pengalaman belajar praktik empirik serta

menerapkan pengetahuannya itu dalam kehidupannya. Sekalipun demikian

dalam proses belajar mengajar dikelas masih banyak siswa yang cenderung

tidak bersemangat dalam mencari penyelesaian masalah yang diberikan oleh

1

Page 15: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

2

guru dan lebih sering mengandalakan gadgetnya untuk mencari jawaban.

Akibatnya kegiatan belajar mengajar lebih menekankan pengajaran dan

penemuan jawaban bukan kegiatan pembelajaran dan penyelasaian masalah,

yang sangat tidak sesuai dengan tujuan penerapan kurikulum 2013

(Trianto.2007)

Seperti yang ditemui di SMA Negeri 8 Gowa pada kelas X MIPA.

Dari hasil observasi awal diperoleh informasi kegiatan belajar mengajar

konsep lingkungan juga mendapati, dimana siswa hanya terfokus dengan

penemuan jawaban dari gadget tanpa melakukan proses pembelajaran yang

harusnya diterapkan. Ini berdampak pada interaksi guru dengan siswa

cenderung searah dan hampir semua siswa mengalami kesulitan belajar.

Terbukti dengan hampir 70% siswa belum mampu mencapai nilai standar

KKM (75). Masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari yang dihadirkan

guru belum mampu menarik minat siswa untuk mendiskusikannya karena

keterbatasan waktu yang dialokasikan. Hal ini menunjukkan bahwa

pemahaman siswa masih perlu ditingkatkan.

Hasil wawancara lebih lanjut disimpulkan bahwa perolehan nilai

tersebut disebabkan karena guru belum menemukan metode dan pendekatan

yang tepat. Selama ini guru lebih sering menggunakan ceramah dan

penyelesaian soal ataupun tugas sebagai metode mengajar, media yang

digunakan oleh guru kurang bervariasi, guru kurang memberikan contoh yang

nyata kepada siswa, bahkan lebih sering menggambar di papan tulis untuk

memvisualisasikan materi yang diajarkan.

Page 16: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

3

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan

pembelajaran agar efektif adalah pendekatan sains teknologi dan masyarakat

(STM). Strategi pembelajaran dengan pendekatan ini menuntut Guru untuk

memberikan materi pembelajaran dengan model discovery, dimana siswa di

hadapkan dengan penyelasaian masalah atau isu-isu yang terjadi di

masyarakat dengan konsep sains dan teknologi ataupun sebaliknya. Sehingga

siswa memiliki pengetahuan, keterampilan, dan mempunyai nilai-nilai dasar

yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak dalam lingkungan

sekitar dan kehidupan sehari-harinya.Hal ini juga di dukung oleh National

Science Teachers Association (NSTA:1990) yang memandang STM sebagai

the teaching and learning of science in the context of human experience. STM

dipandang sebagai proses pembelajaran yang senantiasa sesuai dengan

konteks pengalaman manusia. Dalam pendekatan ini siswa diajak untuk

meningkatakan kreativitas, sikap ilmiah, menggunakan konsep dan proses

sains dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan pendekatan tipe STM ini sangat

bergantung pada konsep pembelajaran yang akan di ajarkan oleh Guru,

misalnya saja pada konsep pembelajaran lingkungan. Konsep lingkungan

merupakan bagian dari materi Biologi kelas X MIPA Sekolah Menengah Atas

(SMA). Konsep pembelajaran ini memerlukan pendekatan dan media

pembelajaran yang sesuai untuk mempermudah mempelajarinya. (Suroso,

2003).

Hal ini juga diperkuat oleh Syarifuddin (2015: 250) dalam jurnal

penelitiannya bahwa pendekatan pembelajaran STM mampu meningkatkan

hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 labuan lobo tolitoli pada materi

Page 17: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

4

sumberdaya alam dan lingkungan. Berdasarkan Uraian diatas penelitian ini

memfokuskan untuk mengidentifikasi pengaruh penerapan model

pembelajaran dengan pendekatan STM “Sains Teknologi dan Masyarakat”

terhadap peningkatan hasil belajar konsep Lingkungan pada siswa kelas X

MIPA di SMA Negeri 8 Gowa. Adapun pemilihan sekolah ini di karenakan

peneliti sangat mengenal kondisi internal maupun eksternal dari sekolah

tersebut, sehingga dapat memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian

terkait.

B. Rumusan Masalah

Adapun Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat

terhadap hasil belajar konsep lingkungan pada siswa kelas X MIPA

SMA Negeri 8 Gowa?

2. Bagaimana hasil belajar konsep lingkungan pada siswa kelas X MIPA

SMA Negeri 8 Gowa dengan penerapan pendekatan Sains Teknologi

dan Masyarakat?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh dari pendekatan Sains Teknologi dan

Masyarakat terhadap hasil belajar konsep lingkungan pada siswa kelas X

MIPA di SMA Negeri 8 Gowa.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat di jadikan salah satu referensi untuk penelitian sejenis

selanjutnya.

Page 18: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

5

b. Hasil dari penelitian dapat dijadikan referensi oleh tenaga pendidik

dalam menerapkan pendekatan “Sains Teknologi dan Masyarakat”

dalam pembelajaran Biologi

2. Manfaat praktis

a. Bagi siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X khususnya

dalam konsep materi lingkungan.

b. Bagi Guru dapat menemukan pendekatan yang tepat dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siswa kelas X terkhusus

dalam konsep materi lingkungan.

c. Bagi sekolah penelitian ini dapat di jadikan referensi untuk

meningkatkan mutu pendidikan di sekolah SMA Negeri 8 Gowa.

Page 19: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESA

A. Kajian Pustaka

1. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau

sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada

pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat

umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari

metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Pendekatan

pembelajaran merupakan aktifitas guru dalam memilih kegiatan

pembelajaran. Pendekatan pembelajaran tentu tidak kaku harus

mennggunakan pendekatan tertentu, tetapi sifatnya lugas dan terencana.

Artinya memilih pendekatan disesuaikan dengan kebutuhan materi ajar

yang dituangkan dalam perencanaan pembelajaran. Dilihat dari

pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:

a. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa.

b. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru

(Wina, 2008).

Pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya

diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. adapun unsur strategi dari

setiap usaha, yaitu:

a. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out

put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan

6

Page 20: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

7

mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang

memerlukannya.

b. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way)

yang paling efektif untuk mencapai sasaran.

c. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang

akan ditempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.

d. Mempertimbangkan dan menetapkan tolak ukur (kriteria) dan patokan

ukuran (standar) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan

(achievement) usaha (Abin, 2003).

2. STM “Sains Teknologi dan Masyarakat”

a. Pengertian STM “Sains Teknologi dan Masyarakat”

Pembelajaran STM sebagai suatu program pendidikan untuk

pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1985. Sedangkan

penelitian di kelas baru dilaksanakan pada tahun 1994. Sains teknologi

masyarakat sebagai suatu perubahan yang utama di dalam pendidikan

ilmu pengetahuan. Jadi, dalam pendidikan ilmu pengetahuan sains

teknologi masyarakat merupakan suatu proses pembelajaran yang

dapat mengubah cara berpikir siswa.

Istilah Sains Teknologi Masyarakat (STM) diterjemahkan dari

bahasa Inggris Science Technology Society (STS), yaitu pada awalnya

dikemukakan oleh John Ziman dalam bukunya Teaching and Learning

about Science and Society. Pembelajaran Science Technology Society

(STS) berarti menggunakan teknologi sebagai penghubung antara

sains dan masyarakat. Jadi, dalam pembelajaran menggunakan sains

Page 21: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

8

teknologi masyarakat bahwa teknologi dapat digunakan sebagai

penghubung/penerapan antara sains dan masyarakat sehingga siswa

dapat memahami apa yang telah dipelajari (Elif Bakar, 2006).

STM dipandang sebagai proses pembelajaran yang senantiasa

sesuai dengan konteks pengalaman manusia. Dalam pembelajaran ini

siswa diajak untuk meningkatkan kreatifitas, sikap ilmiah,

menggunakan konsep, dan proses sains dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian, pembelajaran STM haruslah diselenggarakan

dengan cara mengintegrasikan berbagai disiplin (ilmu) dalam rangka

memahami berbagai hubungan yang terjadi diantara sains, teknologi

dan masyarakat. Hal ini berarti bahwa pemahaman kita terhadap

hubungan antara sistem politik, tradisi masyarakat dan bagaimana

pengaruh sains dan teknologi terhadap hubungan-hubungan tersebut

menjadi bagian yang penting dalam pengembangan pembelajaran di

era sekarang ini. Ada 5 bidang dalam pendekatan pembelajaran STM,

yaitu : Konsep, Kreatifitas, Proses, Sikap, dan Aplikasi.

Beberapa pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa

pendekatan STM adalah suatu pembelajaran yang dimaksudkan untuk

mengetahui, dimana ilmu (sains) dapat menghasilkan teknologi untuk

perbaikan lingkungan sehingga bermanfaat bagi masyarakat, dan

bagaimana situasi sosial atau isu yang berkembang di masyarakat

mengenai lingkungan dan teknologi mempengaruhi perkembangan

sains dan teknologi yang, memberikan sumbangan terbaru bagi ilmu

pengetahuan (Robert, 2000).

Page 22: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

9

b. Tujuan & Karakteristik Pembelajaran Sains Teknologi

Masyarakat (STM)

Berdasarkan pengertian STM sebagaimana diungkapkan di

bagian sebelumnya, maka dapat diungkapkan bahwa yang menjadi

tujuan pembelajaran STM adalah untuk menghasilkan lulusan yang

cukup mempunyai bekal pengetahuan sehingga mampu mengambil

keputusan penting tentang masalah-masalah dalam masyarakat dan

sekaligus dapat mengambil tindakan sehubungan dengan keputusan

yang diambilnya (Purwanto, 2008).

Salah satu tujuan dari pembelajaran STM adalah agar sekolah

mengacu pada kurikulum yang dikaikan dengan masalah-masalah

sehari-hari yang ada di masyarakat sebagai dampak dari penerapan

teknologi.Menempatkan pembelajaran sains dalam suatu konteks

lingkungan dan kehidupan masyarakat yang dikaitkan dengan

teknologi akan membuat sains dan teknologi lebih dekat dan relevan

dengan kehidupan nyata siswa. Sedangkan Menurut Yager tujuan

pembelajaran STM adalah sebagai berikut:

1.) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membandingkan

dan mengkontraskan sains dan teknologi serta menghargai

bagaimana sains dan teknologi memberikan kontribusi pada

pengetahuan dan pengaruh baru.

2.) Memberikan contoh-contoh dari masa lalu dan sekarang

mengenai perubahan-perubahan yang sangat besar dalam bidang

Page 23: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

10

sains dan teknologi yang dibawa masyarakat, pertambahan

ekonomi, dan proses-proses politik.

3.) Memberikan/menawarkan pandangan global pada hubungan

sains dan teknologi pada masyarakat, menunjukkan dampaknya

pada pengembangan bangsa dan ekologi bumi (Zhudan, 2006).

Berdasarkan dengan tujuan pembelajaran STM, seperti yang

dikutip oleh La Maronta Golib menyatakan bahwa secara operasional

pembelajaran STM memiliki kararkteristik, yaitu: Diawali dengan isu-

isu/masalah-masalah yang sedang beredar serta relevan dengan ruang

lingkup isi/materi pelajaran dan perhatian, minat atau kepentingan siswa,

mengikutsertakan siswa dalam pengembangan sikap dan keterampilan

dalam pengambilan keputusan serta mendorong mereka untuk

mempertimbangkan informasi tentang isu-isu sains sains dan teknologi,

mengintegrasikan belajar dan pembelajaran dari banyak ruang lingkup

kurikulum, dan memperkembangkan literasi sains, teknologi, dan social.

Pembelajaran STM dalam pembelajaran Biologi khususnya pada

konsep lingkungan merupakan perekat yang mempersatukan sains,

teknologi, dan masyarakat. Isu-isu sosial dan teknologi yang terdapat di

masyarakat merupakan karakteristik kunci dari pembelajaran STM.

Melalui pembelajaran STM, para siswa belajar tentang lingkungan dalam

konteks pemgalaman nyata yang mencakup penerapan sains dan teknologi.

Bentuk korelasi hubungan timbal balik antar unsur-unsur sains-teknologi-

masyarakat dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 24: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

11

Gambar. 2.1 Interaksi Sains Teknologi Masyarakat

(Sumber : Sadia, 2000)

3. Tahapan pembelajaran STM “Sains Teknologi Masyarakat”

Berdasarkan analisis terhadap penelitian-penelitian yang dilakukan

tampak adanya pola tertentu dari langkah-langkah yang dilakukan dalam

proses pembelajaran. Berikut tahapan model pembelajaran Sains

Teknologi Masyarakat (Poedjiadi, 2010: 126)

Gambar 2.2 Bagan Tahapan Pembelajaran Sains Teknologi

Masyarakat

Sumber (Poedjiadi, 2010)

Tahap 1 Pendahuluan: inisiasi/invitasi/apersepsi/eksplorasai Kekhasan

dari model ini adalah bahwa pada pendahuluan dikemukakan isu-isu atau

masalah yang ada di masyarakat yang dapat digali dari siswa, tetapi

Page 25: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

12

apabila guru tidak berhasil memperoleh tanggapan dari siswa dapat saja

dikemukakan oleh guru sendiri. Tahap ini dapat disebut dengan inisiasi

atau mengawali, memulai dan dapat pula disebut tahap invitasi yaitu

undangan agar siswa memusatkan perhatian pada pembelajaran.

Apersepsi dalam kehidupan juga dapat dilakukan, yaitu mengaitkan

peristiwa yang telah diketahui siswa dengan materi yang akan dibahas,

sehingga tampak adanya kesinambungan pengetahuan. Pada tahap

pendahuluan guru juga dapat melakukan eksplorasi terhadap siswa. Pada

awalnya isu atau masalah dikemukakan kepada siswa agar siswa berpikir.

Tahap 2 Pembentukan/pengembangan konsep: Tahap

pembentukan/pengembangan konsep dapat dilakukan melalui berbagai

pendekatan dan metode. Misalnya pendekatan keterampilan proses,

metode demonstrasi, eksperimen di laboratorium, diskusi kelompok dan

bermain peran. Pada akhir tahap 2 diharapkan melalui konstruksi dan

rekonstruksi siswa menemukan konsep-konsep yang benar atau

merupakan konsep para ilmuwan.

Tahap 3 Aplikasi konsep dalam kehidupan : Konsep yang telah dimiliki

oleh siswa pada saat pengembangan konsep dapat diaplikasikan untuk

menyelesaikan masalah atau isu lingkungan serta dikaitkan dengan

perkembangan teknologi dalam masyarakat yang terjadi dalam kehidupan

sehari-hari siswa.

Tahap 4 Pemantapan konsep : Pada tahap pemantapan konsep guru

perlu meluruskan jika ada miskonsepsi yang dialami siswa pada saat

Page 26: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

13

pembelajaran dan memberikan penekanan pada konsep-konsep esensial

yang harus dipahami siswa.

Tahap 5 Penilaian: Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan tes untuk

mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran (Poedjiadi.2010)

Poedjiadi (2010: 131) mengatakan bahwa terdapat enam ranah

dalam model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat antara lain: 1)

Konsep, fakta generalisasi diambil dari bidang ilmu tertentu dan

menunjukkan kekhasan masing-masing bidang ilmu, 2) Proses diartikan

cara dalam memperoleh konsep dalam bidang ilmu tertentu, 3) Kreativitas

meliputi kelancaran fleksibilitas, originalitas, elaborasi, dan sensitivitas,

4) Aplikasi konsep dalam kehidupan sehari-hari, 5) Sikap meliputi adanya

kebesaran Tuhan, menghargai hasil penemuan ilmuwan dan penemu

produk teknologi, peduli terhadap masyarakat dan memelihara kelestarian

lingkungan, 6) Cenderung untuk ikut melakukan tindakan nyata apabila

terjadi sesuatu dalam lingkungan.

4. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri

siswa, baik yang mencakup ranah kognitif, efektif dan psikomotorik

sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian tentang hasil belajar

sebagaimana diuraikan di atas dipertegas oleh Nawawi dalam K. Brahim

(2007: 39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat doartikan sebagai

tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran disekolah

yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal

sejumlah mata pelajaran (Ahmad, 2013).

Page 27: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

14

Hasil Belajar adalah perubahan perilaku individu secara

keseluruhannya yang mencakup aspek kognitif, efektif dan psikomotorik.

(Surya, 2003:25). Jadi, hasil belajar atau sering disebut prestasi belajar

adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, atau diciptakan

secara individu maupun kelompok (Ibrohim, 2918:18)

Menurut Leonard dalam Ai Solihah (2016: 46) menyatakan bahwa

hasil belajar adalah kegiatan yang berhhubungan dengan perubahan

tingkah laku manusia, yang diakibatkan oleh pengalaman. Hal tersebut

diperoleh dari pengetahuan, perilaku dan keterampilan, melalui jalan

latihan yang senantiasa dilandasi oleh itikad dan tujuan tertentu.

a. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan

beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu berasal

dari dalam diri orang yang belajar maupun dari luar dirinya (Dalyono,

1997).

1.) Faktor Internal (dari dalam diri)

a.) Kesehatan. Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar

pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Bila seseorang

selalu tidak sehat dapat mengakibatkan tidak bergairah untuk

belajar. Demikian pula jika kesehatan rohani kurang baik,

dapat mengganggu atau mengurangi semangat belajar.

b.) Intelegensi dan Bakat. Bila seseorang mempunyai intelegensi

dan bakatnya ada dalam bidang yang dipelajari maka proses

belajarnya akan lancar dan sukses bila dibandingkan dengan

Page 28: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

15

orang yang memiliki bakat saja tetapi intelegensinya rendah.

Demikian pula jika dibandingkan dengan orang yang

intelegensinya tinggi tetapi bakatnya tidak ada dalam bidang

tersebut, orang berbakat lagi berintelegensi tinggi biasanya

orang yang sukses dalam kariernya.

c.) Minat dan Motivasi. Minat belajar yang besar cenderung

menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar

yang kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah.

Seseorang yang belajar dengan motivasi yang kuat, akan

melaksanakan semua kegiatan belajarnya dengan sungguh-

sungguh.

d.) Cara Belajar. Cara belajar seseorang juga mempengaruhi

pencapaian hasil belajarnya. Belajar tanpa memperhatikan

teknik seperti bagaimana caranya membaca, mencatat,

menggarisbawahi, membuat ringkasan, apa yang harus

dicatat dan sebagainya akan memperoleh hasil yang kurang

memuaskan.

2.) Faktor Eksternal (dari luar diri)

a.) Keluarga. Keluarga adalah ayah, ibu, dan anak-anak serta

famili yang menjadi penghuni rumah. Faktor orang tua sangat

besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar.

b.) Sekolah. Keadaan sekolah tempat belajar turut

mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar. Kualitas guru,

Page 29: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

16

metode mengajarnya, keadaan fasilitas di sekolah turut

mempengaruhi keberhasilan belajar anak.

c.) Masyarakat. Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi

belajar. Bila di sekitar tempat tinggal keadaan

masyarakatnya terdiri dari orang-orang yang berpendidikan,

hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar.

d.) Lingkungan Sekitar. Keadaan lingkungan yang sepi dengan

iklim yang sejuk akan menunjang proses belajar.

5. Konsep Pembelajaran Perubahan Lingkungan

Lingkungan terdiri dari komponen biotik dan komponen abiotik,

komponen biotik berada dalam komposisi yang proposional dengan

komponen abiotik. Contoh lingkungan alami seimbang adalah hutan, hutan

tumbuhan sebagai produsen ada dalam jumlah yang mencukupi untuk

perlindungan dan makan bagi konsumen tingkat pertama seperti burung

pemakan tumbuhan, rusa dan monyet. Hewan konsumen tingkat pertama

berada dalam jumlah yang mencukupi untuk kehidpan konsumen tingkat

kedua misalnya harimau, musang dan ular. Kemampuan hutan mendukung

kelangsungan hidup kelangsungan hidup harimau dengan adanya hewan

mangsa adalah contoh kemampuan lingkungan mendukung kehidupan

berbagai makhluk hidup di dalamnya, bertambah kembali rusa setelah

berkurangnya pemburuhan adalah contoh daya lenting lingkungan atau

kemampuan lingkungan untuk pulih kembali pada keadaan seimbang jika

mengalami perubahan atau gangguan.

Page 30: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

17

Lingkungan memiliki daya dukung lingkungan. Daya dukung

lingkungan merupakan kamampuan lingkungan untuk mendukung

kelangsungan hidup suatu ukuran jumlah individu dari satu spesies. Di

samudera, keberadaan populasi ikan menipis akibat penangkapan yang

berlebihan, aktivitas ini mendorong lebih banyak spesies menuju

kepunahan.

Gambar 2.3. Akibat kepadatan lingkungan

Lingkungan yang tepat dan sesuai akan dapat menunjang segala

kehidupan organisme yang berada di dalamnya. Untuk kelangsungannya,

suatu sistem harus memelihara kerja setiap komponen yang menyusun

sistem tersebut. Kepincangan kerja suatu komponen menyebabkan tidak

seimbangnya sistem tersebut. Hilangnya satu komponen dapat

menghancurkan keseimbangan sistem.

Perubahan lingkungan dapat terjadi oleh aktivitas manusia atau

kejadian alam, seperti letusan gunung berapi, kebakaran hutan, dan

longsor. Perubahan yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia dapat bersifat

positif artinya bermanfaat bagi kesejahteraan manusia dan lingkungan,

Page 31: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

18

sedangkan bersifat negatif dapat merugikan bagi kehidupan manusia,

seperti limbah dan pencemaran lingkungan.

a. Perubahan lingkungan karena aktivitas manusia

Perubahan lingkungan dapat terjadi karena aktivitas manusia.

Aktivitas manusia yang dapat merubah lingkungan, contohnya penebangan

hutan, pembangunan, dan penggunaan bahan-bahan kimia yang akhirnya

dapat merugikan manusia itu sendiri.

1.) Penebangan hutan

Penebangan pohon-pohon di hutan tanpa perhitungan akan

menimbulkan berbagai akibat saling berkaitan, antara faktor biotik dan

abiotik. Hilangnya pohon akan menyebabkan tanah menjadi terbuka

dan terkena sinar matahari secara langsung. Hal ini mempengaruhi

proses fisiologi tumbuhan. Tumbuhan yang masih ada umngkin dapat

bertahan dengan perubahan suhu tersebut, atau akan mengalami

kematian. Mungkin pula diikuti dengan punahnya jenis hewan yang

memerlukan tumbuhan tersebut.

Gambar 2.4. Penebangan hutan

Page 32: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

19

Jika turun hujan lebat pada tanah yang terbuka tersebut, air

hujan akan jatuh secara langsung ke lapisan atas tanah yang memiliki

kesuburan tinggi (humus). Tidak adanya tumbuhan yang dapat menahan

air hujan mengakibatkan air tidak dapat meresap ke dalam tanah. Hal

ini dapat mengakibatkan banir yang membahayakan manusia. Selain

itu, aliran air akan mengikis lapisan tanah yang subur. Hilangnya

kesuburan tanah akan mengurangi populasi cacing tanah. Kurangnya

resapan air di dalam tanah juga akan menimbulkan kekeringan pada

musim kemarau.

2.) Pembangunan

Pembangunan banyak mendatangkan keuntungan. Akan tetapi,

jika pembangunan itu dilaksanakan tidak memperhatikan lingkungan,

akan menimbulkan dampak negatif. Sebagai contoh, pembangunan

pengembangan sumber air dapat menimbulkan masalah yang cukup

rumit. Misalnya, timbulnya habitat baru bagi berbagai vektor penyakit,

seperti nyamuk yang menjadi vektor malaria dan demam berdarah.

Gambar 2.5. Pemukiman padat

Page 33: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

20

3.) Penggunaan pestisida

Penggunaan pestisida dimaksudkan untuk mematikan makhluk-

makhluk yang tidak dikehendaki keberadaannya pada ladang pertanian

atau tempat lain, seperti serangga, tanaman pengganggu, jamur, tikus

dan bakteri. Akan tetapi, pestisida dapat menimbulkan pencemaran.

Pestisida dapat terakumulasi dalam tubuh tumbuhan, hewan dan

manusia bahkan sampai pada sungai dan tanah. Pestisida sulit terurai,

tetapi mudah larut ke dalam lemak, dan mudah diikat jaringan lemak.

Pestisida dapat berpindah dari satu organisme ke organisme lain melalui

suatu rantai makanan.

b. Perubahan lingkungan akibat faktor alam

Perubahan lingkunngan karena faktor alami disebabkan oleh

bencana alam. Bencana alam tersebut, seperti banjir, gempa bumi dan

gunung meletus.

Gambar 2.6. Kerusakan lingkungan akibat gempa bumi

Page 34: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

21

Gambar 2.7. Kerusakan lingkungan akibat gunung meletus

c. Limbah dan Pencemaran Lingkungan

Limbah merupakan sisa atau sampah suatu produksi. Limbah dapat

menjadi bahan pencemaran atau polutan di suatu lingkungan. Pencemaran

adalah perubahan yang tidak di inginkan pada lingkungan yang meliputi

udara, darat dan air baik secara fisik, kimia maupun biologi dan polutan

adalah zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran terhadap

lingkungan baik pencemaran udara, tanah dan air, makhluk hidup, zat

energi atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan

lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam.

d. Jenis-jenis limbah

Limbah terdiri dari beberapa jenis, tergantung dari mana limbah

tersebut berasal. Setiap jenis limbah memiliki kemampuan merusak

lingkungan yang berbeda-beda. Berikut adalah jenis limbah yang dapat

menyebabkan pencemaran.

1.) Limbah industri

Limbah industri merupakan salah satu penyebab terjadinya

kerusakan lingkungan. Umumnya limbah industri ini berasal dari

Page 35: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

22

pabrik-pabrik yang membuang sisa limbahnya ke sungai dan asap-asap

hasil pembakaran produksi.

Gambar 2.8. Limbah industri cair

2.) Limbah transportasi

Limbah tansportasi berasal dari kendaraan bermotor. Limbah

yang dihasilkannya beurpa asap buangan karbon monoksida (CO).

Limbah transportasi ini dapat menyebabkan polusi udara.

Gambar 2.9. Limbah transportasi

3.) Limbah rumah tangga

Limbah tumah tangga umunya berupa sampah, baik anorganik

maupun organik. Sampah organik yang berasal dari limbah rumah tangga

berupa potongan kayu, dedaunan, dan sayur-sayuran. Limbah organik

Page 36: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

23

yang dibuang ke air dapat mengganggu kehidupan di dalam air. Limbah

yang berupa sampah ini dibusukkan oleh bakteri sehingga oksigen

berkurang dan kehidupan organisme air terganggu.

Sampah anorganik yang merupakan limbah rumah tangga dapat

berupa plastik, kaleng, dan botol. Sampah anorganik oleh penduduk yang

paling sering dibuang, yaitu detergen. Detergen jika dibuang ke perairan

sangatlah berbahaya sebab tidak dapat diuraikan secara alami.

Pencemaran yang ditimbulkan ini dapat mencemari tanah, udara,

dan air. Limbah rumahtangga seperti plastik, jika dibuang ke tanah atau air

memerlukan waktu yang cukup lama agar dapat terurai.

Gambar 2.10. Limbah rumah tangga

4.) Limbah pertanian

Limbah pertanian umumnya berasal dari pupuk yang berlebihan.

Pupuk yang berlebihan ini akan terbawa air menuju sungai. Hal tersebut

dapat mengakibatkan blooming algae. Blooming algae adalah

pertumbuhan alga yang cepat akibat peningkatan kadar nutrien yang cepat

dalam suatu perairan (eutrofikasi).

e. Penanganan Limbah

Banyak jenis limbah yang ada disekitar kita, seperti limbah

yang berasal dari rumaH tangga, industri, dan pertanian. Limbah-limbah ini

Page 37: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

24

jika dibuang ke lingkungan akan menimbulkan pencemaran yang dapat

membahayakan organisme lain. Jenis limbah yang dihasilkan dapat berupa

limbah cair dan limbah padat. Agar limbah ini tidak menimbulkan

pencemaran dan membahayakan organisme lain, diperlukan penanganan yang

tepat.

Penerapan sistem 3R (Reuse, Reduce dan Recycle) menjadi salah satu

solusi dalam menjaga lingkungan di sekitar kita yang murah dan mudah

untuk dilakukan. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih

dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce

berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan recycle

berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk

baru yang bermanfaat (Chambell, 2008).

6. Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang pendekatan STM “Sains Teknologi Masyarakat”

telah banyak peneliti yang meneliti sebelumnya tentang topik yang relevan

dengan penelitian ini. Berikut pengkajian yang relevan dengan model

pembelajaran yang digunakan peneliti pada penelitian ini. Penelitian yang

dilakukan oleh Najmun Majas yang juga menjadi salah satu reverensi saya,

yaitu tentang “Pengaruh Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM)

Terhadap Keterampilan Proses Sains Pada Materi Termokimia Siswa Kelas

XI Sman 1 Simpang Kiri” dengan teknik penelitian yang hamper sama yaitu

dengan menggunakan pretest-posttest. Bedanya penelitian ini juga

mempertimbangkan minat siswa terhadadap pembeljaran menggunakan

pendekatan STM ini. Adapun hasil yang dapat di simpulkan dari penelitian

Page 38: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

25

ini adalah Aktivitas siswa terhadap pembelajaran Sains Teknologi

Masyarakat (STM) terhadap keterampilan proses sains pada materi

termokimia di kelas eksperimen pada pengamat I diperoleh persentase

sebanyak 87,5%, sedangkan siswa yang belajar dengan pembelajaran

konvensional pada penagamat II memperoleh 60%. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam belajar lebih efektif pada pengaruh

pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) terhadap keterampilan

proses sains, dibandingkan dengan aktivitas siswa yang dibelajarkan dengan

pembelajaran konvensional.

Penelitian berikutnya adalah penelitian yang dlakukan oleh

Syarifuddin yang berjudul “Penerapan Pendekatan Pembelajaran STM Materi

Sumberdaya Alam dan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA

Siswa Kelas IV SD Negeri I Labuan Lobo Tolitoli”. penelitian ini adalah

penelitian tindakan kelas, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk

memberikan informasi bagaimana tindakan yang tepat untuk meningkatkan

hasil belajar siswa. Sehingga penelitian ini difokuskan pada tindakan-

tindakan sebagai usaha untuk meningkatkan hasil belajar IPA. Adapun

kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah Hasil belajar materisumber daya

alam dan lingkungan pada siswa kelas IV SDN I Labuanlobo Tolitoli

mengalami peningkatan pada setiap siklusnya yaitu pada siklus 1 siswa yang

tuntas belajar sebanyak 9 siswa atau 45%, sedangkan siswa yang belum

tuntas belajarnya sebanyak 11 orang atau 55%. Pada pada siklus 2 siswa

yang tuntas belajar sebanyak 11 siswa atau 90%, sedangkan siswa yang

belum tuntas belajarnya sebanyak 2 orang atau 10%. Dengan demikian

Page 39: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

26

penerapan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan STM dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Penelitian relevan selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan

oleh Umi Pratiwi dan Nurhidayati yang berjudul “Penerapan Sains

Teknologi Masyarakat (STM) Untuk Peningkatkan Kemampuan

Pedagogik Guru Dan Calon Guru Paud Kec. Panjer Kab. Kebumen”

penelitian ini menngunakan motede yang langsung menerepakan STM

dalam proses penelitiannya, ada tiga tahapan yang dilakukan yaitu tahapan

pertama adalah tahap explorasi, kemudian tahap kedua adalah pemberian

materi, dan tahap ketiga adalah evaluasi. Adapun kesimpulan dari

penelitian ini adalah Penerapan STM (Sains Teknologi Masyarakat)

mampu menambah kompetensi guru PAUD sebesar 30%. Kemampuan

guru PAUD tertinggi dalam menerapakan slide presentasi dalam

pembelajaran. Kemampuan menggunakan TIK dalam penulisan karya

ilmiah (jurnal, paper, makalah, dll) sebesar 69,50%. 4. Mengetahui dan

melakukan berbagai eksperimen sains untuk pembelajaran PAUD

dipadukan dengan TIK sebesar 68,17%.

B. Kerangka Berpikir

Pemilihan sekolah SMA Negeri 8 Gowa dilakukan karena peneliti

mengenal dengan baik kondisi dan keadaan yang ada di lingkungan sekolah

tersebut baik dari eksternal maupun internalnya. Setelah peneliti mengadakan

observasi awal secara langsung peneliti menemukan beberapa masalah salah

satunya adalah masih banyaknya siswa yang tidak memenuhi nilai KKM (75)

pada pembelajaran biologi.

Page 40: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

27

Observasi awal yang dilakukan di SMA Negeri 8 Gowa dilakukan

pada kelas X IPA. diperoleh informasi kegiatan belajar mengajar konsep

lingkungan mendapati, dimana siswa hanya terfokus dengan penemuan

jawaban dari gadget tanpa melakukan proses pembelajaran yang harusnya

diterapkan. Ini berdampak pada interaksi guru dengan siswa cenderung searah

dan hampir semua siswa mengalami kesulitan belajar. Terbukti dengan hampir

70% siswa belum mampu mencapai nilai standar KKM (75) pada konsep

materi pembelajaran Lingkungan ini. Masalah-masalah dalam kehidupan

sehari-hari yang dihadirkan guru belum mampu menarik minat siswa untuk

mendiskusikannya karena keterbatasan waktu yang dialokasikan. Hal ini

menunjukkan bahwa pemahaman siswa masih perlu ditingkatkan.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan

pembelajaran agar efektif adalah melakukan pembelajaran konsep materi

lingkungan dengan menggunakan pendekatan sains teknologi dan masyarakat

(STM). Strategi pembelajaran dengan pendekatan ini menuntut Guru untuk

memberikan materi pembelajaran dengan model Inkuiri dan discovery, dimana

siswa di hadapkan dengan penyelasaian masalah atau isu-isu yang terjadi di

masyarakat dengan konsep sains dan teknologi ataupun sebaliknya. Sehingga

siswa memiliki pengetahuan, keterampilan, dan mempunyai nilai-nilai dasar

yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dalam lingkungan

sekitar dan kehidupan sehari-harinya. Dalam pendekatan ini siswa diajak

untuk meningkatakan kreativitas, sikap ilmiah, menggunakan konsep dan

proses sains dalam kehidupan sehari-hari.

Page 41: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

28

Dengan menggunakan model pembelajaran dengan pendekatan STM

“Sains Teknologi dan Masyarakat” diharapkan mampu meningkatkan hasil

belajar siswa, Sehingga siswa memiliki pengetahuan, keterampilan, dan

mempunyai nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan

bertindak dalam lingkungan sekitar dan kehidupan sehari-harinya. Serta siswa

akan lebih mudah mencerna materi yang di ajarkan karena pendekatan ini

menuntut siswa yang saat ini berada di generasi milenial untuk menggunakan

teknologi sebaik-baiknya.

Gambar Bagan. 2.11 Kerangka Berpikir

Permasalahan pada proses pembelajaran di SMA Negeri 8 Gowa,

dimana kurangnya hasil belajar siswa pada konsep materi

lingkungan Karena metode yang digunakan guru monoton dan

kurang bervariasi

Guru kiranya memberikan pembelajaran yang efektif dan inovatif

kepada siswa

Penggunaan pendekatan STM “Sains Teknologi dan Masyarakat”

dalam proses pembelajaran konsep lingkungan kelas X IPA

Dengan menggunakan model pembelajaran dengan pendekatan STM

“Sains Teknologi dan Masyarakat”diharapkan mampu

meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 42: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

29

C. Hipotesa

Berdasarkan teori dan kerangka pikir diatas, maka perumusan hipotesis

dari penelitian ini yaitu ada pengaruh yang di timbulkan dari menerapan

pendekatan STM (Sains Teknologi dan Masyarakat) yaitu dengan

meningkatnya hasil belajar konsep lingkungan pada siswa kelas X MIPA

SMA Negeri 8 Gowa.

Page 43: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif,

karena menggunakan data-data numerik yang dapat diolah dengan metode

statistik. Jenis penelitian yang penulis lakukan merupakan penelitian

eksperimen, yang berupa Quasi Eksperimental Design dengan menggunakan 2

kelas dengan pembagian 2 kelompok belajar. Satu kelas sebagai kelompok

kontrol dan satu kelas sebagai kelompok pembanding, kelompok pembanding

untuk melihat hasil belajar siswa.

Penelitian quasi eksperimen design ini, desain penelitian yang

digunakan adalah “The nonequivalent control grup design”. Sebelum proses

belajar dimulai dilakukan tes awal (pretest) untuk kedua kelompok, dengan

tujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan konsep siswa. Kemudian setelah

akhir penelitian (selesai peretemuan pokok bahasan) diadakan tes akhir

(posttest) dengan butir yang sama pada kedua kelompok. Dalam hal ini teknik

yang digunakan adalah pembelajaran STM. Setelah mendapatkan data,

kemudian dianalisa untuk mengetahui apakah penggunaan pembelajaran STM

dalam pengajaran biologi berpengaruh terhadap keterampilan proses sains

pada materi lingkungan.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian Quasi eksperimen

ini adalah desain nonequivalent control group design. Kedua kelompok

sampel diberikan pretest untuk mengetahui atau mengukur kemampuan

30

Page 44: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

31

sebelum dilakukan perlakuan. Setelah diberikan perlakuan dengan variabel

berbeda, dilakukan posttest untuk mengetahui pengaruh perbedaan perlakuan

terhadap kedua kelompok sampel. Kelompok eksperimen maupun kontrol

tidak dipilih secara random pada desain ini, desain penelitian dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar. 3.1 Tabel desain penelitian

(Sumber, Sugiyono (2018 : 79)

Keterangan

O1 : Pengukuran awal pada kelompok eksperimen

O2 : Pengukuran akhir pada kelompok eksperimen

O3 : Pengukuran awal pada kelompok kontrol

O4 : Pengukuran akhir pada kelompok kontrol

X : Pendekatan STM “Sains Teknologi Masyarakat”

C. Lokasi Penelitian dan Waktu

1. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian berada di SMA Negeri 8 Gowa yang berada di

Jl. Poros malino KM 8, Kelurahan Romangpolong, Kecamatan

Bontomarannu Kabupaten Gowa.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan selama 1 bulan mulai bulan

Desember- Januari semester genap tahun ajaran 2019/2020.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik SMA

Negeri 8 Gowa ajaran 2019/2020. Sedangkan populasi terjangkau dalam

O1 X O2

O3 O4

Page 45: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

32

penelitian ini adalah seluruh peserta didik SMA Negeri 8 Gowa kelas X

MIPA tahun ajaran 2019/2020 dengan jumlah 140.

Kelas Jumlah Siswa (Orang)

X MIPA 1 35

X MIPA 2 35

X MIPA 3 35

X MIPA 4 35

Jumlah 140

Tabel 3.2 Populasi Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 8 Gowa

Sumber: Dokumentasi SMA Negeri 8 Gowa

2. Sampel

Adapun penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

jenis Non Probability Sampling dimana jenis sampel ini adalah tehnik

pengambilan sampel yang tidak dipilih secara acak dan tidak memberi

peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk

dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2018:84).

Tehnik Non Probability Sampling yang dipilih yaitu dengan

Sampling Porposive tehnik penentuan sampel ini yaitu dengan

pertimbangan pembagian kelas di SMA 8 Gowa berdasarkan dengan

sistem scoring sehingga populasi tidak homogen. Dalam penelitian ini

kelas yang diambil sebagai kelas eksperimen adalah kelas X MIPA 1

dengan jumlah siswa 35 orang dan sebagai kelas kontrol adalah kelas IPA

2 dengan jumlah siswa 35 orang. Dimana kedua kelas tersebut biasa

dikategorikan kelas dengan kemampuan siswa yang hampir setara.

Diharapkan sampel yang terpilih merupakan sampel yang dapat mewakili

dari keseluruhan populasi yang ada di SMA Negeri 8 Gowa.

Page 46: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

33

NO Kelompok Kontrol Jumlah Siswa

(Orang)

1 Eksperimen X MIPA 1 35

2 Kontrol X MIPA 2 35

Jumlah 70

Tabel 3.3 Sampel Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 8 Gowa

Sumber: Dokumentasi SMA Negeri 8 Gowa

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel X atau variabel

bebas (independent variable), yaitu pembelajaran STM dan variabel Y

atau variabel terikat (dependent variable), yaitu hasil belajar siswa kelas X

IPA pada pembelajaran biologi konsep materi lingkungan.

2. Instrumen Penelitian

Untuk kebutuhan dan analisis data di lapangan, maka penulis

menggunakan instrumen penelitian berupa :

a. Observasi aktivitas siswa

Observasi adalah proses penghimpunan data yang dilakukan

dengan cara pengamatan dan wawancara langsung terhadap suatu

gejala yang sedang teliti. Observasi dilakukan dengan mengamati

aktivitas siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Selama

Page 47: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

34

proses kegiatan belajar mengajar dan wawancara langsung dengan

subjek yang terlibat dalam penelitian ini.

b. Tes

Tes adalah cara atau prosedur dalam rangka pengukuran dan

penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau

serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan atau perintah-

perintah (yang harus dikerjakan) oleh siswa sehingga dapat dihasilkan

nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi test. Dalam

penelitian ini, tes diberikan sebanyak dua kali yaitu tes awal (pree-test)

dan tes akhir (post-test). Tes awal merupakan tes yang dilaksanakan

sebelum bahan pelajaran diberikan kepada peserta didik. Tes ini

bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap

materi lingkungan. Adapun tes akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk

mengetahui apakah semua materi pelajaran yang tergolong penting

sudah dapat dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh para peaerta didik.

F. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini di bagi tiga tahap, yaitu:

1. Tahap persiapan

a. Melakukan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian untuk

mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti. Yaitu

di SMA Negeri 8 Gowa.

b. Permintaan izin kepada pihak sekolah SMA Negeri 8 Gowa.

Page 48: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

35

c. Menyusun perangkat pembelajaran berupa rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), materi ajar, serta instrumen-instrumen yang akan

digunakan selama proses pengambilan data.

d. Membuat persiapan mengajar dengan pembelajaran Pendekatan STM

“Sains Teknologi Masyarakat”.

2. Tahap pelaksanaan

Melakukan proses pembelajaran untuk kelas sampel pada semester

ganjil tahun ajaran 2019/2020, yaitu pembelajaran dengan menggunakan

Pendekatan STM “Sains Teknologi Masyarakat”pada kelas X IPA 2

sebagai kelas eksperimen dan pembelajaran metode konvensional

(ceramah) pada kelas X IPA 1 sebagai kelas kontrol.

3. Tahapan pembelajaran STM “Sains Teknologi Masyarakat”

Berdasarkan analisis terhadap penelitian-penelitian yang dilakukan

tampak adanya pola tertentu dari langkah-langkah yang dilakukan dalam

proses pembelajaran. Berikut tahapan model pembelajaran Sains

Teknologi Masyarakat (Poedjiadi, 2010: 126)

Page 49: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

36

Gambar 3.2 Bagan Tahapan Pembelajaran Sains Teknologi

Masyarakat

Sumber (Poedjiadi, 2010)

Tahap 1 Pendahuluan: inisiasi/invitasi/apersepsi/eksplorasai Kekhasan

dari model ini adalah bahwa pada pendahuluan dikemukakan isu-isu atau

masalah yang ada di masyarakat yang dapat digali dari siswa misalnya

dengan mengajukan pertanyaan tentang apa yang siswa pahami tentang

lingkungan serta masalah-masalah lingkungan di sekitar siswa. Tetapi

apabila guru tidak berhasil memperoleh tanggapan dari siswa dapat saja

dikemukakan oleh guru sendiri yaitu dengan menjelaskan pokok utama

tentang perubahan lingkungan, komponen lingkungan serta isu-isu

masyarakat tentang permasalahan lingkungan (misalnya: limbah sampah

organik di pasar balang-balang atau limbah sampah anorganik di sekolah ).

Tahap ini dapat disebut dengan inisiasi atau mengawali, memulai dan

dapat pula disebut tahap invitasi yaitu undangan agar siswa memusatkan

perhatian pada pembelajaran. Apersepsi dalam kehidupan juga dapat

dilakukan, yaitu mengaitkan peristiwa yang telah diketahui siswa

Page 50: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

37

(misalnya aktivitas di pasar balang-balang dan sampah organik yang

dihasilkan, atau aktivitas siswa di sekolah dengan limbah sampah

anorganik yang di hasilkan) dengan materi yang akan dibahas yaitu materi

lingkungan, sehingga tampak adanya kesinambungan pengetahuan. Pada

tahap pendahuluan guru juga dapat melakukan eksplorasi terhadap siswa.

Pada awalnya isu atau masalah dikemukakan kepada siswa agar siswa

berpikir seperti pertanyaan-pertanyaan yang telah di jabarkan di atas..

Tahap 2 Pembentukan/pengembangan konsep: Tahap pembentukan/

pengembangan konsep dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan dan

metode. Misalnya pendekatan diskusi kelompok dan demonstrasi dengan

mengadakan diskusi kelompok (dalam 1 kelompok terdiri 7 orang)

merangkum tentang jurnal-jurnal penelitian ataupun makalah yang

berkaitan dengan keseimbangan lingkungan, pencemaran lingkungan,

limbah, dan daur ulang. Dimana tiap kelompok akan mendapatkan pokok

materi yang berbeda, dengan minimal 4 sumber jurnal penelitian/makalah.

Pada akhir tahap 2 diharapkan melalui konstruksi dan rekonstruksi siswa

menemukan konsep-konsep yang benar atau merupakan konsep para

ilmuwan.

Tahap 3 Aplikasi konsep dalam kehidupan : Konsep yang telah dimiliki

oleh siswa pada saat pengembangan konsep dapat diaplikasikan untuk

menyelesaikan masalah atau isu lingkungan serta dikaitkan dengan

perkembangan teknologi dalam masyarakat yang terjadi dalam kehidupan

sehari-hari siswa. Misalnya dengan mengadakan proyek pengolahan

limbah anorganik (sampah plastik) menjadi barang berguna, ataupun

Page 51: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

38

proyek pengolahan limbah organik (sisa tumbuhan) menjadi pupuk

kompos.

Tahap 4 Pemantapan konsep : Pada tahap pemantapan konsep guru

perlu meluruskan jika ada miskonsepsi yang dialami siswa pada saat

pembelajaran dan memberikan penekanan pada konsep-konsep esensial

yang harus dipahami siswa, dengan cara merangkum seluruh aktivitas

proyek yang dilakukan secara individu dalam bentuk rangkuman.

Tahap 5 Penilaian: Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan tes untuk

mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran (Poedjiadi.2010)

4. Tahap evaluasi

Melakukan posttest pada akhir penelitian pada semua kelas yang

menjadi sampel peneltian

G. Teknik Analisis Data

Upaya mengetahui bagaimana hasil belajar siswa dalam materi konsep

lingkungan setelah digunakannya pendekatan STM “Sains Teknologi

Masyarakat” pada kelas eksperimen, peneliti melakukan teknik analisis data

dengan teknik analisis data statistik deskriptif dan teknik analisis data statistik

inferensial.

1. Teknik Analisis Data Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif membahas cara cara pengumpulan, peringkasan,

penyajian data sehingga diperoleh informasi yang lebih mudah dipahami

(Muchson, 2017). Teknik ini mendeskripsikan data yang sudah ada dan

disajikan dalam bentuk tabel, diagram, grafik, atau disajikan dalam bentuk

lainnya beserta uraian uraian singkat.

Page 52: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

39

Pada teknik analisis data ini yang dianalisis adalah hasil belajar siswa,

untuk mengelompokkan tingkat hasil belajar yang diperoleh siswa,

menggunakan pedoman yang telah ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan

dan Kebudayaan Tahun 2017 yaitu sebagai berikut:

Interval Nilai Predikat Keterangan

93-100 A Sangat Baik

84-92 B Baik

75-83 C Cukup

<75 D Kurang

Tabel 3.4 Interval Nilai dan Predikat untuk Penguasaan Materi

Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017

Kriteria keberhasilan siswa dikatakan tuntas belajar jika memenuhi

kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75. Dapat dilihat pada tabel berikut:

Nilai Hasil Belajar Kategori

< 75 Tidak tuntas

≥ 75 Tuntas

Tabel 3.5 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Sumber: (Dokumen SMAN 8 Gowa)

Uji Normalitas Gain (N-Gain) berguna untuk mengetahui perbandingan

antara nilai Pretest dan Posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang

juga untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan

siswa setelah peroses belajar. Kemudian dilanjutkan dengan Uji Independent

Sampel T-Test SPSS 25.. adapun kategori untuk nilai N-Gain dapat dilihat

pada tabel berikut :

Skor N-Gain Kategori

Nilai G ≥ 0,70 Tinggi

0,30 ≤ Nilai G ≤ 0,70 Sedang

0,00 < Nilaai G < 0,30 Rendah

Tabel 3.6 Kategori Nilai Uji Normalitas Gain Sumber : (Hake,R dalam Nurfadilah 2015)

Page 53: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

40

2. Teknik Analisis Data Statistik Inferensial

Statistik Inferensial membahas mengenai cara menganalisis data serta

mengambil kesimpulan (berkaitan dengan estimasi parameter dan pengujian

hipotesis). Metode ini sering disebut statistika induktif karena kesimpulan

yang ditarik berdasarkan pada informasi dari sebagian data saja. Pada teknil

analisis data statistik inferensial, peneliti menggunakan bantuan software

SPSS 25. Uji yang digunakan yaitu uji normalitas, uji homogenitas dan uji

hipotesis (Muchson, 2017).

a. Uji normalitas

Uji normalitas merupakan uji prasyarat tentang kelayakan data

untuk dianalisis dengan menggunakan statistik parametrik atau non

parametrik. Uji normalitas berfungsi untuk mengetahui sampel yang teliti

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan

menggunakan aplikasi SPSS 25. Uji normalitas Kolmogorov-Smirnov

dengan ketentuan signifikan >0.05 maka data dikatakan berdistribusi

mormal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua

kelompok siswa (eksperimen dan kontrol) dalam penelitian berasal dari

populasi yang homogen atau heterogen. Uji homogenitas dilakukan

dengan menggunakan aplikasi SPSS 25 dari hasil analisis pada tabel

Levene’s Test of Equality of Error Variances yaitu signifikan >0.05 maka

data bersifat homogen.

Page 54: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

41

c. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesisi ini dilakukan untuk mengetahui dugaan

sementara yang dirumuskan kedalam hipotesis penelitian menggunakan

uji dua pihak dengan derajat kesalahan yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sebesar 5% atau α = 0,05. Uji hipotesis dalam penelitian ini

menggunakan program SPSS 25 yaitu teknik Independent Sample t Test,

teknik ini digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata dari dua

kelompok data/sampel yang independen atau tidak berhubungan.

Menurut Sugiono:2018 Uji hipotesis dilakukan dengan cara

perhitungan sehingga pada setiap rumus masalah dapat ditemukan

jawabannya secara kuantitatif Uji ini dilakukan untuk mengetahui

apakah terdapat perbedaan sebelum dan setelah diberikan perlakuan.

Dalam hipotesis ada H1 (adanya pengaruh penelitian) dan H0 (tidak

adanya pengaruh penelitian). Taraf signifikan yang digunakan adalah ɑ

= 0,05. Jika nilai sig>ɑ , maka H0 diterima. Namun, jika nilai sig<ɑ

maka H0 ditolak dan H1 di terima.

Page 55: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Data yang dikumpulkan penulis dalam penelitian ini yaitu berupa

data hasil belajar siswa. Untuk memperoleh data hasil belajar biologi siswa,

maka diberikan tes berupa soal yang berbentuk pilihan ganda sebanyak 30

nomor soal. Semua data yang diperoleh melalui instrument penelitian

dianalisis untuk menjawab pertanyaan peneliti yang ada pada rumusan

masalah. Jawaban atas pertanyaan- pertanyaan tersebut dapat diperoleh

dengan menganalisis data secara deskriptif dan inferensial.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan menggunakan

bantuan SPSS versi 25. Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk

mengetahui nilai rata-rata hasil belajar siswa, interval kelas, standar

deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum.

a. Hasil belajar perubahan lingkungan Siswa kelas eksperimen dan

kelas kontrol

N Nilai

Minimal

Nilai

Maksimal

Rata-Rata Standar

Deviasi

Pretest

Eksperimen

35 30,0 50,0 39,1 5,7

Posttest

Eksperimen

35 73,3 96,6 88,3 6,6

Pretest kelas

kontrol

35 30,0 56,6 40,0 6,6

Posttest

kelas kontrol

35 60,0 93,3 79,9 7,3

Tabel 4.1 Data Hasil Statistik Deskriptif Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

42

Page 56: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

43

Berdasarkan tabel 4.1 di atas diperoleh bahwa, penelitian yang

telah dilaksanakan terhadap kelas X MIPA 1 yang berjumlah 35

siswa sebagai kelas eksperimen dengan perlakuan berupa

pembelajaran STM (Sains Teknologi Masyarakat) diperoleh hasil

belajar pretest yaitu nilai minimal 30,0, nilai maksimal 50,0, rata-rata

39,1 dengan standar deviasi 5,7 dan hasil belajar posttest yaitu nilai

minimal 73,3, nilai maksimal 96,6, nilai rata-ratanya 86,3 dengan

standar deviasinya 6,6. Sedangkan, penelitian yang telah

dilaksanakan terhadap kelas X MIPA 2 yang berjumlah 35 siswa

sebagai kelas kontrol dengan perlakuan berupa model pembelajaran

langsung diperoleh hasil yaitu hasil deskriptif pretest nilai minimal

30,0, nilai maksimal 56,6, rata-rata 39,7 dengan standar deviasi 6,6.

Sedangkan pada nilai hasil posttest kelas kontrol nilai minimalnya

60,0, nilai maksimal 93,3, nilai rata-ratanya 79,9 dan standar

deviasinya 7,3.

Berdasarkan tabel 4.1 tersebut nilai Posttest dapat dilihat

dengan jelas. Nilai rata-rata siswa kelas eksperimen adalah 88,3 hal ini

menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen termasuk dalam kategori

baik. Sedangkan, dapat dilihat nilai rata- rata pada kelas kontrol

Posttest dapat dilihat dengan jelas nilai rata-rata siswa adalah 79,9 hal

ini menunjukkan bahwa pada kelas kontrol termasuk dalam kategori

cukup berdasarkan interval yang telah ditetapkan oleh Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017.

Page 57: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

44

Untuk mempermudah mengetahui kategori siswa berdasarkan

skor yang didapat sesuai dengan interval yang telah ditetapkan.

Berikut tabel distribusi frekuensi dan persentasi pretest dan posttest

kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel 4.2.

Nilai

Hasil

Belajar

Kategori

Eksperimen Kontrol

Pretes Postest Pretest Posttest

N % N % N % N %

93-100 Sangat

Baik 0 0 9 25.7 0 0 1 2,9

84-92 Baik 0 0 12 34.3 0 0 8 22,8

75-83 Cukup 0 0 12 34.3 0 0 17 48,6

0-74 Kurang 35 10

0 2 5.7 35 100 9 25.7

Jumlah 35 10

0 35 100 35 100 35 100

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Pretest

Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui pada tes awal

(Pretest) bahwa siswa kategori kurang dan tidak tuntas di kelas

eksperimen sebanyak 35 siswa dengan persentase 100%, siswa

dengan kategori cukup, baik dan sangat baik tidak ada seorang siswa

yang memperolehnya. Sedangkan hasil nilai awal di kelas kontrol

pada tes awal (Pretest) semua siswa 35 orang berada pada kategori

kurang dengan persentase 100 %.

Kemudian untuk test akhir (Postest ) di kelas eksperimen

dapat diketahui bahwa siswa kategori kurang dan tidak tuntas

sedangkan siswa dengan kategori cukup, baik dan sangat baik dan

Page 58: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

45

termasuk siswa tuntas berturut-turut sebanyak 12 siswa dengan

persentase 34,3,%, 12 siswa dengan persentase 34,3% dan sebanyak 9

siswa dengan persentase 25,7%. Sedangkan pada kelas kontrol siswa

kategori kurang dan tidak tuntas sebanyak 9 siswa dengan persentase

25,7%, siswa dengan kategori cukup, baik dan sangat baik dan

termasuk siswa tuntas berurut sebanyak 17 siswa dengan persentase

48,6%, 8 siswa dengan persentase 22,8% dan 1 siswa yang

memperolehnya dengan presentase 2,9%. Untuk lebih mengetahui

mengenai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) berdasarkan interval

nilai di atas maka dapat dilihat pada tabel 4.3.

Nilai

Hasil

Belajar

Eksperimen Kontrol

Pretest Posttes Pretes Posttes

Kategori N kategori N Kategori N kategori N

˂75 Tidak

tuntas

35 Tidak

tuntas

2 Tidak

tuntas

35 Tidak

tuntas

9

≥ 75 Tuntas 0 tuntas

33 Tuntas 0 tuntas

26

Jumlah Total

35

35

35

35

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar Siswa pada pretes

Posttest Kelas Eksperimen dan kontrol

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa di kelas

eksperimen pada tes awal (pretest) yang berada di kategori tidak

tuntas sebanyak 35 siswa dan dikelas kontrol terdapat 35 siswa juga

tidak tuntas, dan tidak ada siswa pada kategori tuntas di kelas

eksperimen begitupun di kelas kontrol. Pada tes akhir (posttest) pada

kelas eksperimen siswa yang tidak tuntas sebanyak 2 siswa, dan

siswa yang tuntas ada 33 orang siswa, sedangkan di kelas kontrol

Page 59: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

46

terdapat 9 siswa tidak tuntas dan siswa yang berada dikategori tuntas

sebanyak 26 siswa. Data tersebut menunjukkan bahwa siswa kategori

tuntas pada tes hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan siswa yang tidak tuntas. Berbeda pada kelas kontrol

yang berada di kategori tidak tuntas lebih banyak dibandingkan siswa

yang tuntas.

b. Hasil Belajar eksperimen dengan Pembelajaran STM (Sains

Teknologi Masyarakat) dan kelas kontrol yang diajarkan

menggunakan Model Pembelajaran Langsung.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa kedua

perlakuan kelas eksperimen dan kelas kontrol cukup baik dari hasil

belajar siswa. Untuk melihat perbedaan hasil belajar kelas

eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada gambar diagram di

bawah ini :

G

a

m

b

a

r

4

.

1

D

iagram batang perbedaan Hasil belajar siswa Kelas

Eksperimen dengan kelas Kontrol pada materi Perubahan

Lingkungan

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Kurang Cukup Baik SangatBaik

Eksperimen

Kontrol

frek

ue

Interval Nilai Ketuntasan

Page 60: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

47

Diagram batang pada gambar 4.1 dapat dilihat jelas bahwa

kelas kontrol dan eksperimen memiliki hasil yang berbeda, kelas

kontrol siswa dengan jumlah kategori kurang sebanyak 9 siswa

sedangkan pada kelas eksperimen hanya ada 2 siswa. Kelas

eksperimen yang menggunakan pembelajaran STM memiliki hasil

belajar yang lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol yang

menggunakan model pembelajaran langsung.

c. Uji N-Gain

Uji N-Gain berguna untuk mengetahui perbandingan antara

nilai Pretest dan Posttest pada kelas eksperimen dan kelas control juga

bertujuan untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase

keberhasilan siswa setelah peroses belajar.. Adapun hasil perhitungan

uji N-gain adalah sebagai berikut :

Kelas Niai rata-rata N-gain Kategori

Eksperimen 0,77 Tinggi

Kontrol 0,65 Sedang

Tabel 4.4 hasil uji rata-rata nilai normalitas N-gain

Berdasarkan data di atas, dapat dianalisis bahwa untuk kelas

eksperimen porolehan rata-rata nilai N-gain sebesar 0,77 dan masuk

dalam kategori Tinggi sedangkan untuk kelas kontrol perolehan rata-

rata nilai N-gain sebesar 0,65 dan masuk dalam kategori sedang

sehinga disimpulkan bahwa kedua kelas memiliki perbedaan pada hasil

belajar.

Adapun nilai selisi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

dapat dilihat pada tabel 4.5:

Page 61: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

48

Kelas Selisi Rata-rata

Eksperimen 47,2

Kontrol 39,9

Tabel 4.5 Selisi Kelas Kontrol dan Eksperimen

Jika dilihat dari perhitungan data yang telah didapatkan terlihat

kelas eksperimen lebih unggul dibandingkan kelas kontrol dengan

selisi nilai rata-rata pretest dan postest kelas eksperimen adalah 47,2

dan selisi nilai rata-rata postest dan pretest kelas kontrol adalah 39,9.

Hasil tersebut di peroleh setelah mendapatkan nilai pretest dan

postest pada kelas eksperimen dan kontrol.

2. Analisis Statistik Inferensial

Statistik inferensial adalah analisis data yang digunakan untuk

menentukan sejauh mana kesamaan antara hasil yang diperoleh dari suatu

sampel dengan hasil yang akan didapat pada populasi secara keseluruhan.

Terdapat beberapa pengujian pada analisis statistik iferensial, yaitu uji

normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov, uji

homogenitas dengan menggunakan tabel Levene’s Test of Equality , uji

normalitas N-gain dan uji hipotesis dengan menggunakan independent T-

test .

a. Uji normalitas

Sebelum pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji

persyaratan analisis terhadap data penelitian. Uji persyaratan pertama

adalah uji normalitas. Pengujian normalitas bertujuan untuk mengetahui

apakah populasi berdistribusi normal. Statis uji yang digunakan dalam uji

Page 62: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

49

normalitas adalah Kolmogorov smirnov dengan bantuan softwer SPSS

25. Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:

Kelas Nilai Signifikansi

Pretest Eksperimen 0,157

Posttest Eksperimen 0,200

Pretest Kontrol 0,200

Posttest Kontrol 0,200

Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Pretest dan

Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Hasil perhitungan yang diperoleh untuk pretest pada kelas

eksperimen yaitu pembelajaran STM > α (taraf siknivikansi α =0,05)

yaitu 0,157 > 0,05 dan hasil perhitungan yang diperoleh untuk nilai

pretest pada kelas kontrol yaitu 0,200 >0,05 kriteria pengujian adalah

berdistribusi normal jika pvaule> α sehinga disimpulkan bahwa nilai

pretest kedua kelas eksperimen dan kontrol termasuk dalam kategori

normal.

Hasil perhitungan yang diperoleh untuk posttest pada kelas

eksperimen yaitu > α (taraf siknivikansi α =0,05) yaitu 0,200 > 0,05 dan

hasil perhitungan yang diperoleh untuk kontrol yaitu 0,200 > 0,05 kriteria

pengujian adalah berdistribusi normal jika pvaule> α sehinga

disimpulkan bahwa nilai posttest kedua kelas eksperimen dan kontrol

termasuk dalam kategori normal. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran.

Page 63: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

50

b. Uji homogenitas

Berdasarkan hasil pengujian normalitas populasi, ternyata kedua

kelas baik kelas kontrol mempunyai data yang terdistribusi normal, maka

dilanjutkan dengan uji homogenitas pengujian homonegitas bertujuan

untuk mengetahui v ariansi kedua populasi homogen (sama). Uji

homogenitas dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS 25 dari hasil

analisis pada tabel Levene’s Test of Equality of Error Variances. Adapun

hasil yang diuji sebagai berikut:

Statistik Pretest Posttest

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

Sig 0,136 0,136

Taraf Sig (a) 0,05

Kesimpulan Kedua Data Homogen Kedua Data Homogen

Tabel 4.7 Rekapitulasi Uji Homogenitas Pretest dan Posttest

Kelas Eksperimen dan Kontrol

Berdasarkan hasil analisis data pada tabel Levene’s Test of

Equality of Error Variances, diperoleh hasil perhitungan untuk skor

pretest hasil belajar biologi konsep perubahan lingkungan siswa pvalule

> α (taraf signifikan α =0,05) yaitu 0,372 > 0,05 jadi dapat disimpulkan

bahwa tidak ada perbedaan varians diantara kedua kelompok. Untuk skor

postest hasil belajar biologi konsep perubahan lingkungan siswa pvalue>

α (taraf signifikan α= 0,05) yaitu 0,585 > 0,05. Jadi dapat pula

disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan varians diantara kedua

kelompok. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Page 64: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

51

c. Uji hipotesis

Berdasarkan uji persyaratan statistik, di peroleh bahwa data

terdistribusi normal dan kedua sampel homogen. Oleh karena itu dapat

dilakukan uji hipotesis untuk menjawab hipotesis yang ada. Uji

hipotesis yang dilakukan adalah uji t (independent-sample t test) pada

nilai rata-rata N-gain kelas eksperimen dean kelas kontrol yang telah

diperoleh sebelumnya.

Untuk mengetahui terdapat atau tidaknya pengaruh hasil belajar

pretest dan posttest pada kelas kontrol dengan perlakuan pembelajaran

langsung dan pada kelas eksperimen dengan perlakuan pembelajaran

dapat dengan melihat nilai sig yaitu.

Αlfa Sig Data Kesimpulan

0,05 0,002 0,002 < 0,05 H1 di terima

Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis

Berdasarkan tabel 4.8 hasil uji hipotesis dengan menggunakan taraf

siknifikasi (α) yang digunakan adalah 0,05 Pegambilan kesimpulan

hipotesis berdasarkan keretria pengujian, yang jika nilai sig < (α) maka

terdapat pengaruh sedangkan jika nilai sig > (α) maka tidak terdapat

pengaruh. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai sig adalah 0,002

< sehinga dapat di simpulkan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran

STM terhadap hasil belajar siswa.

Page 65: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

52

Uji

Analisis

Sig.

Eksperimen Kontrol

pre Post pre Post

Normalitas Kolmogorov smirnov 0,157 0,200 0,200 0,200

Homogenitas Levene’s Test

Variance

0,372 0,585 0, 372 0, 585

Hipotesis Independent t-test 0,002 0,002 0,002 0,002

Table 4.9. Tabel Hasil Analisis Inferensial eksperimen

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada uji

normalitas dengan ketentuan taraf sig α = 0,05 yaitu ˂ α maka data

tersebut normal sedangkan jika nilai analisis data ˂ α maka data tersebut

tidak normal, data eksperimen pretes 0,157 ˂α = 0,05 sedangkan pada

kelas kontrol adalah 0,200 ˂ α = 0,05 maka kedua data tersebut

dikatakan terdistribusi normal.

Pada uji homogenitas dengan ketentuan taraf sig α = 0,05 yaitu

˂ α maka data tersebut homogen sedangkan jika nilai analisis data ˂ α

maka data tersebut tidak homogen, data eksperimen dan kontrol untuk

pretest adalah 0,372 ˂α = 0,05 serta data eksperimen dan kontrol untuk

posttest adalah 0,585 ˂ α = 0,05 maka kedua data tersebut dikatakan

homogen.

Pada uji hipotesis dengan ketentuan sig α = 0,05 yaitu ˂ α

maka tidak ada perbedaan dua model pembelajaran, ˂ α maka terdapat

perbedaan dua model pembelajaran, data eksperimen dan kontrol adalah

0,002 ˂ α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

terhadap penerapan pembelajaran STM dengan model pembelajaran

langsung. Artinya pada kedua kelas tersebut yaitu kelas kontrol dan

Page 66: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

53

kelas eksperimen sama-sama memiliki pengaruh setelah dilakukan

pembelajaran namun pada kelas eksperimen memiliki pengaruh terhadap

hasil belajar yang lebih besar dibandingkan kelas kontrol dengan nilai

rata-rata Posttest pada kelas eksperimen adalah 86,3 sedangkan nilai

rata-rata Posttest pada kelas kontrol adalah 79,9. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa penerapan pendekatan STM (Sains Teknologi

Masyarakat ) yang diberikan pada kelas eksperimen mempunyai

pengaruh yang lebih besar dibandingkan penggunaan pembelajaran

langsung yang diberikan pada kelas kontrol.

B. Pembahasan

Kondisi kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen dan kontrol

sebelum diberikan perlakuan masih rendah, hal ini dapat dilihat berdasarkan

hasil analisis perolehan data pretest pada kelas eksperimen dimana peneliti

melakukan pengujian analisis statistik deskriptif dengan menggunakan pretest,

dan hasil yang diperoleh peneliti semua siswa tidak memenuhi kriteria standar

kelulusan minimum (KKM) sekolah. Sedangkan pada kelas kontrol

memperoleh data pretest dimana peneliti juga melakukan pengujian analisis

statistik deskriptif dengan menggunakan pretest hasilnya sama, yaitu semua

siswa tidak memenuhi kriteria standar kelulusan minimum (KKM) sekolah.

Dari hasil tersebut, terlihat bahwa hasil prertest pada kedua kelas tersebut

masih rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu belum ada

kesiapan siswa menghadapi pretest, siswa belum mempelajari materi

perubahan lingkungan sebelumnya, dan siswa merasa kesulitan dalam

menerima pembelajaran biologi.

Page 67: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

54

Setelah dilakukan proses pembelajaran dan menerapkan model

pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol selesai, maka dilaksanakan

postest untuk mengetahui kondisi kemampuan akhir setelah kedua kelas

diberikan perlakuan yang berbeda. Perolehan hasil postest yang didapatkan

menunjukkan nilai rata-rata dari kelas eksperimen sudah masuk dalam

predikat baik, sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol untuk posttest masih

dalam kategori predikat cukup. Sehingga dari perhitungan data yang telah

diperoleh terlihat kelas eksperimen jauh lebih unggul dibandingkan kelas

kontrol, yang juga dapat dilihat pada tabel selisih rata-rata pretest dan postest

kelas eksperimen yaitu 47,2 dan selisi nilai rata-rata postest dan pretest kelas

kontrol yaitu 39,9. Setelah mendapatkan nilai pretest dan postest pada kelas

eksperimen dan kontrol selanjutnya dilakukam uji normalitas gain (N-gain)

untuk mengetahui perbandingan nilai pretest dan posttest pada kelas

eksperimen dan kontrol.

Hasil nilai rata-rata N-gain pada kelas eksperimen masuk dalam

kategori tinggi sedangkan nilai rata-rata N-gain pada kelas kontrol masuk

dalam kategori cukup. Hasil uji N-gain tersebut menunjukkan adanya hasil

yang berbeda didapatkan oleh kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Selanjutnya untuk menjawab hipotesis yang telah ada maka dilakukan uji t

(independent-sampel t test) yang dilakukan pada nilai rata-rata N-gain kelas

eksperimen dan kontrol. Sebelum melakukan uji hipotesis, dilakukan uji

normalitas dan uji homogenitas pada kedua kelas. Hasil uji normalitas

menunjukkan bahwa data pretest dan postest pada kelas kontrol maupun kelas

eksperimen berdistribusi normal. Begitu juga dengan uji homegenitas

Page 68: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

55

menunjukkan bahwa data pretest dan postest pada kelas kontrol maupun

kelas eksperimen bersifat homegen. Hasil uji hipotesis yang dilakukan pada

nilai rata-rata N-gain kelas kontrol dan kelas eksperimen memperoleh nilai

0,002 lebih kecil dari taraf signifikan (α) yaitu 0,05 yang dimana hasilnya

menunjukkan bahwa H1 diterima dan dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh terhadap penerapan pendekatan STM terhadap hasil belajar siswa

pada materi Perubahan lingkungan.

Berdasarkan data keseluruhan tersebut disimpulkan bahwa, hasil belajar

biologi siswa kedua kelas tersebut pada kelas eksperimen lebih unggul

dibandingkan kelas kontrol. Hal ini dikarenakan pendekatan STM yang

diterapkan di kelas eksperimen dapat mengaktifkan siswa sehingga hasil

belajar yang diperoleh siswa meningkat, karena dalam proses pembelajaran

menggunakan pendekatan STM siswa dituntut memiliki tanggung jawab

terhadap diri sendiri dengan cara mengerjakan tugas secara mandiri serta

mampu berfikir secara sains, untuk tanggungjawab terhadap teman

tugas/proyeknya dapat mengerjakan tugas secara bersama dan mampu

menerima masukan dari teman yang lain. Serta mampu berkomunikasi dan

melatih siswa bagaimana berfikir kritis dan kreatif dalam memecahkan

persoalan materi pembelajaran di kelas maupun persoalan yang sedang terjadi

di masyarakat, juga mampu memberikan pengaruh positif bagi lingkungan

sekitarnya. Dari banyaknya manfaat melalui pendekatan tersebut akan

berujung pada hasil belajar siswa yang lebih baik saling memberi informasi

dan pengetahuan yang bisa saling mendengarkan dan mengutarakan pendapat

satu sama lain, sehingga dengan pembelajaran yang menarik ini maka hasil

Page 69: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

56

belajar siswa pun akan dapat meningkat. Sedangkan pada kelas kontrol, guru

berperan lebih aktif dalam proses pembelajaran sementara siswa hanya

sebagai pendengar untuk menerima materi, pada kelas kontrol guru juga

kurang melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar. Hal ini yang

menyebabkan siswa kurang memperhatikan pembelajaran dan siswa akan

merasa cepat bosan dalam proses pembelajaran.

Hasil yang didapatkan oleh penelitian ini sejalan dengan penelitian

yang telah dilakukan oleh Najmun Majas (2016) yaitu tentang “Pengaruh

Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Terhadap Keterampilan

Proses Sains Pada Materi Termokimia Siswa Kelas XI Sman 1 Simpang

Kiri” dengan teknik penelitian yang hampir sama yaitu dengan menggunakan

pretest-posttest. Adapun hasil yang dapat di simpulkan dari penelitian yaitu

Adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas XI yang diajarkan dengan

pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) terhadap keterampilan

proses sains pada materi termokimia dengan hasil belajar siswa yang belajar

dengan pemebelajaran Konvensional, yang disebabkan oleh penerapan

pendekatan STM ini memicu siswa untuk berfikir lebih kritis, berfikir secara

sains dan kreatif.

Page 70: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

57

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada deskripsi hasil penelitian dapat disimpulkan

bahwa:

1. Terdapat pengaruh pada penerapan pendekatan STM (Sains Teknologi

Masyarakat) terhadap hasil belajar Biologi siswa kelas X MIPA SMAN 8

Gowa pada materi Perubahan lingkungan. Hal ini berdasarkan

pengumpulan dan analisis data melalui pengolahan data yangn diperoleh

dari hasil Uji Independent Samples Test dengan mengunakan taraf

signifikan 0,05 tampak bahwa nilai (sing 2-tailed) 0,002 < 0,05 ini berarti

Hipotesis diterima.

2. Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan maka diperoleh hasil bahwa

hasil belajar konsep perubahan lingkungan pada siswa kelas X MIPA

SMA Negeri 8 Gowa terdapat peningkatan.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka saran yang

dapat diberikan peneliti yaitu:

1. Guru hendaknya dapat meningkatkan mengelolaan kelas yang baik dan

membagi perhatian pada siswa yang kurang dalam melaksanakan

pembelajaran.

57

Page 71: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

58

2. Pembelajaran dengan pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat)

dapat digunakan sebagai alternatif model pembelajaran untuk

meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran biologi.

3. Bagi peneliti- peneliti Pendidikan yang tertarik untuk mengadakan

penelitian sejenis, agar dapat meneliti lebih mendalam lagi mengenai

pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat) dalam mengajarkan

materi biologi.

Page 72: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

59

DAFTAR PUSTAKA

Adi, kuncoro. 2012. “Upaya Peningkatan Motivasi Belajar IPA melalui

Pendekatan Sain Teknologi Masyarakat (STM) Pada Siswa Kelas IV

SD Negeri Karangasem II Laweyan Surakarta Tahun Pelajaran

2011/2012”. Skripsi Tidak Diterbitkan. Surakarta. Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Ahmad susanto. 2013. Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta:

Prenamedia Group

Campbell, N. A. dan Reece, J. B. 2008. Biologi, Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta:

Erlangga.

Dr. Emzir. 2015. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers.

Ibnu, Trianto. 2015. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan

Konstektual. Jakarta: Prenadamedia.

Ibrohim, A. 2018. Jejak Inovasi Pembelajaran IPS Mengebangkan Profesi Guru

Pembelajar. Yogyakarta: PT. Leutika Nouvalitera.

KEMENDIKBUD. 2014. Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

KEMENDIKBUD. 2017. Panduan Penilaian Oleh Pendidik dan Satuan

Pendidikan Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Kementrian Pendidikan

dan Kebudayaan

Majas, Najmun.2016. “Pengaruh Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat

(STM) Terhadap Keterampilan Proses Sains PAda Materi Termodinamika Siswa

Kelas XI SMAN 1 Simpang kiri”. Skripsi tidak diterbitkan. Banda Aceh.

Universitas Negeri Ar-Raniry Darussalam.

Muchson, M. 2017. Statistik Deskriptif. Bogor: Guepedia.

Nala, Rahmawati. 2018. Hugungan Antara Pengetahuan Lingkungan dengan

Sikap Peduli Lingkungan Siswa Kelas VIII di SMPN 7 Metro Tahun

Ajaran 2017/2018. Skirpi tidak diterbitkan. Bandar Lampung. Universitas

Lampung.

Nurdyansyah, dan Eni Fariyatul Fahyuni. 2016. Inovasi Model Pembelajaran

Sesuai Kurikulum 2013. Sidoarjo: Nizamia Learning Center.

Prafita, Finisha. 2015. Hubungan Pengetahuan Lingkungan Hidup dengan

Perilaku Pelestarian Lingkungan dan Kebersihan Lingkungan Sekolah

Page 73: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

60

Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Pekalongan Tahun 2015, Skripsi tidak

diterbitkan. Semarang. Universitas Semarang.

Pratiwi, Umi & Nurhidayati. 2016. “Penerapan Sains Teknologi Masyarakat

(STM) Untuk Meningkatkan Pedagogik Guru dan Calon Guru PAUD

Kec. Panjer Kab. Kebumen”. Journal Of Dedicators Community. Vol 1

No. 1. Hal 82-93 Rahman, Abd. 2012. Menuju Guru Profesional dan

Beretika. Yogyakarta:Grha Guru.

Senjaya, wina. 2008. “Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses

Pendidikan”. Jakarta: Kencana Media Grup. Hal. 127

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitattif, Kualitatif Dan R& D. bandung:

alfabeta

Syamsudin, M, Abin. 2003. “Psikologi Pendidikan”. Bandung. Rosda Karya

Remaja

Syarifuddin. 2015. “Penerapan Pendekatan Pembelajaran STM Materi

Sumberdaya alam dan Lingkungan untuk Meningkatkan Hasil Belajar

IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Labuan Lobo Tolitoli”. Jurnal Kreatif

Tadulako. Volime 4, Nomor 10. Halaman 143-151.

Rifa, Fitriani. 2017. Perilaku Peduli Lingkungan Pada Siswa Kelas X SMA

Muhammadiyah 1 Yogyakarta”. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta.

Universitas Negeri Yogyakarta.

Tim Penyusun FKIP Unismuh Makassar.2014. Pedoman Penulisan

Skripsi.Makassar:Panrita Press.

Trianto.2007. “Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi

Konstruktivistik”. Jakarta: Prestasi Pustaka

Trianto, 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan

kontekstual, Jakarta : PT. Kharisma Putra Utama

Udin, S. 2005. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Page 74: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

61

LAMPIRAN A

DATA PENELITIAN

Page 75: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

62

A.1 NILAI HASIL PRETEST PENELITIAN KELAS EKSPERIMEN

NO NAMA SISWA L/P

NILAI

KETERANGAN

1 Arya Dwi Saputra L 40 Tidak Lulus

2 Benaya Febriana P 46,6 Tidak Lulus

3 Chacha Syakirah P 40 Tidak Lulus

4 Erni Asriani P 40 Tidak Lulus

5 Fatihah Magfirah P 33,3 Tidak Lulus

6 Fauziah Rizni P 30 Tidak Lulus

7 Febriani Trie P 43,3 Tidak Lulus

8 Febrianti Dwi P 43,3 Tidak Lulus

9 Fira Fajriani P 30 Tidak Lulus

10 Griselda P 40 Tidak Lulus

11 Ilman L 50 Tidak Lulus

12 Indira Suci P 40 Tidak Lulus

13 Intan Nurya P 40 Tidak Lulus

14 Isda Musfira P 36,6 Tidak Lulus

15 Karimatunnisa P 50 Tidak Lulus

16 Liana Uswa P 46,6 Tidak Lulus

17 Muh. Khaidir L 36,6 Tidak Lulus

18 Muh. Adriyudha L 36,6 Tidak Lulus

19 Muh. Alwi L 33,3 Tidak Lulus

20 Muh. Nur Ikhsan L 43,3 Tidak Lulus

21 Muh. Rifat L 36,6 Tidak Lulus

22 Muh. Wali Ikramm L 43,3 Tidak Lulus

23 Nabila Az-zahra P 30 Tidak Lulus

24 Nur Alifiah P 40 Tidak Lulus

Page 76: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

63

25 Nur Indah Pratiwi P 40 Tidak Lulus

26 Nur Resky Amaliah P 30 Tidak Lulus

27 Putri Ayu P 36,6 Tidak Lulus

28 Reski Amalia P 43,3 Tidak Lulus

29 Saenal Syahrir L 33,3 Tidak Lulus

30 Sri Ananda P 36,6 Tidak Lulus

31 Sri Mulyani P 36,6 Tidak Lulus

32 St. Qhania Sajidah P 33,3 Tidak Lulus

33 Wildan Hilmy L 50 Tidak Lulus

34 Wirnu Laksmana L 36,6 Tidak Lulus

35 Wiwi Tri Novia P 43,3 Tidak Lulus

Page 77: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

64

A.2 NILAI HASIL POSTTEST PENELITIAN KELAS EKSPERIMEN

NO NAMA SISWA L/P

NILAI

KETERANGAN

1 Arya Dwi Saputra L 80

Lulus

2 Benaya Febriana P 80

Lulus

3 Chacha Syakirah P 90

Lulus

4 Erni Asriani P 86,6

Lulus

5 Fatihah Magfirah P 80

Lulus

6 Fauziah Rizni P 73,3

Tidak Lulus

7 Febriani Trie P 93,3

Lulus

8 Febrianti Dwi P 90

Lulus

9 Fira Fajriani P 73,3

Tidak Lulus

10 Griselda P 90

Lulus

11 Ilman L 96,6

Lulus

12 Indira Suci P 86,6

Lulus

13 Intan Nurya P 86,6

Lulus

14 Isda Musfira P 83,3

Lulus

15 Karimatunnisa P 96,6

Lulus

16 Liana Uswa P 96,6

Lulus

17 Muh. Khaidir L 83,3

Lulus

18 Muh. Adriyudha L 86,6

Lulus

19 Muh. Alwi L 80

Lulus

20 Muh. Nur Ikhsan L 93,3

Lulus

21 Muh. Rifat L 86,6

Lulus

22 Muh. Wali Ikramm L 93,3

Lulus

23 Nabila Az-zahra P 76,6

Lulus

24 Nur Alifiah P 86,6

Lulus

Page 78: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

65

25 Nur Indah Pratiwi P 90

Lulus

26 Nur Resky Amaliah P 76,6

Lulus

27 Putri Ayu P 86,6

Lulus

28 Reski Amalia P 93,3

Lulus

29 Saenal Syahrir L 83,3

Lulus

30 Sri Ananda P 83,3

Lulus

31 Sri Mulyani P 86,6

Lulus

32 St. Qhania Sajidah P 80

Lulus

33 Wildan Hilmy L 96,6

Lulus

34 Wirnu Laksmana L 83,3

Lulus

35 Wiwi Tri Novia P 93,3

Lulus

Page 79: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

115

115

A.3 NILAI HASIL PRETEST KELAS KONTROL

No Nama Siswa L/P Nilai Keterangan

1

Andi Aditia L 36.6 Tidak Lulus

2

Andi Ainun P 33.3 Tidak Lulus

3

Andi Muhammad L 40 Tidak Lulus

4

Asti Ananda P 43.3 Tidak Lulus

5

Caesar Teofilus L 36.6 Tidak Lulus

6

Dwi Anggita P 43.3 Tidak Lulus

7

Dwi Reski Dea P 46.6 Tidak Lulus

8

Fadhia Zalsabila P 43.3 Tidak Lulus

9

Febi Kirana P 36.6 Tidak Lulus

10

Hardianti Rahman P 33.3 Tidak Lulus

11

Ika Restu Wulandari P 33.3 Tidak Lulus

12

Kardila Tri P 43.3 Tidak Lulus

13

Keyza Latifa P 40 Tidak Lulus

14

Melinda Anastasya P 46.6 Tidak Lulus

15

Muh. Dzaky L 46.6 Tidak Lulus

16

Muh. Fadhil Arib L 30 Tidak Lulus

17

Muh. Faldi L 53.3 Tidak Lulus

18

Muhammad Fathan L 40 Tidak Lulus

19

Muhammad Sophian L 36.6 Tidak Lulus

20

Nur Annisa P 40 Tidak Lulus

21

Nur Hikma P 56.6 Tidak Lulus

Nur Syaifah P 30 Tidak Lulus

Page 80: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

116

116

22

23

Nurhikma Aulia P 46.6 Tidak Lulus

24

Nurul Febrianti P 36.6 Tidak Lulus

25

Pijai Ricardo L 40 Tidak Lulus

26

Putri Cahya P 46.6 Tidak Lulus

27

Putri Lestari P 33.3 Tidak Lulus

28

Radianggi FR P 40 Tidak Lulus

29

Rafizah Rahman P 46.6 Tidak Lulus

30

Siti Alwa Syabina P 36.6 Tidak Lulus

31

Siti Nurkhairani P 43.3 Tidak Lulus

32

Sitti Saleha P 30 Tidak Lulus

33

Sofyan Dwiyanto L 33.3 Tidak Lulus

34

Wafiq Azizah P 46.6 Tidak Lulus

35

Zulfikar Anugrah L 30 Tidak Lulus

Page 81: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

117

117

A.4 NILAI HASIL POSTTEST KELAS KONTROL

No Nama Siswa L/P Nilai Keterangan

1 Andi Aditia L 76,6 Lulus

2 Andi Ainun P 80 Lulus

3 Andi Muhammad L 83,3 Lulus

4 Asti Ananda P 83 Lulus

5 Caesar Teofilus L 86,6 Lulus

6 Dwi Anggita P 93,3 Lulus

7 Dwi Reski Dea P 66,6 Tidak Lulus

8 Fadhia Zalsabila P 73,3 Tidak Lulus

9 Febi Kirana P 83,3 Lulus

10 Hardianti Rahman P 80 Lulus

11 Ika Restu Wulandari P 83,3 Lulus

12 Kardila Tri P 73,3 Tidak Lulus

13 Keyza Latifa P 86,6 Lulus

14 Melinda Anastasya P 80 Lulus

15 Muh. Dzaky L 70 Tidak Lulus

16 Muh. Fadhil Arib L 83.3 Lulus

17 Muh. Faldi L 83,3 Lulus

18 Muhammad Fathan L 80 Lulus

19 Muhammad Sophian L 90 Lulus

20 Nur Annisa P 73,3 Tidak Lulus

21 Nur Hikma P 76,6 Lulus

Nur Syaifah P 90 Lulus

Page 82: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

118

118

22

23 Nurhikma Aulia P 86,6 Lulus

24 Nurul Febrianti P 83,3 Lulus

25 Pijai Ricardo L 73,3 Tidak Lulus

26 Putri Cahya P 86,6 Lulus

27 Putri Lestari P 70 Tidak Lulus

28 Radianggi FR P 86,6 Lulus

29 Rafizah Rahman P 80 Lulus

30 Siti Alwa Syabina P 76,6 Lulus

31 Siti Nurkhairani P 76,6 Lulus

32 Sitti Saleha P 60 Tidak Lulus

33 Sofyan Dwiyanto L 73,3 Tidak Lulus

34 Wafiq Azizah P 76,6 Lulus

35 Zulfikar Anugrah L 90 Lulus

Page 83: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

119

119

LAMPIRAN B

ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF

Page 84: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

120

120

B.1 ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF HASIL BELAJAR SISWA KELAS

EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance

Pre-Test Eksperimen 35 20,0 30,0 50,0 1369,0 39,114 5,6803 32,266

Post-Test Eksperimen 35 23,3 73,3 96,6 3022,0 86,343 6,6297 43,953

Pre-Test Kontrol 35 26,6 30,0 56,6 1398,7 39,963 6,6545 44,282

Post-Test Kontrol 35 33,3 60,0 93,3 2795,2 79,863 7,3368 53,829

Valid N (listwise) 35

Page 85: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

121

121

B.2 UJI FREKUENSI PRE-TEST

Statistics

Pre-Test Eksperimen Pre-Test Kontrol

N Valid 35 35

Missing 0 0

Mean 39,114 39,963

Median 40,000 40,000

Mode 36,6a 46,6

Std. Deviation 5,6803 6,6545

Variance 32,266 44,282

Range 20,0 26,6

Minimum 30,0 30,0

Maximum 50,0 56,6

Sum 1369,0 1398,7

Pre-Test Eksperimen

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 30,0 4 11,4 11,4 11,4

33,3 4 11,4 11,4 22,9

36,6 8 22,9 22,9 45,7

40,0 8 22,9 22,9 68,6

43,3 6 17,1 17,1 85,7

46,6 2 5,7 5,7 91,4

50,0 3 8,6 8,6 100,0

Total 35 100,0 100,0

Page 86: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

122

122

Pre-Test Kontrol

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 30,0 4 11,4 11,4 11,4

33,3 5 14,3 14,3 25,7

36,6 6 17,1 17,1 42,9

40,0 6 17,1 17,1 60,0

43,3 5 14,3 14,3 74,3

46,6 7 20,0 20,0 94,3

53,3 1 2,9 2,9 97,1

56,6 1 2,9 2,9 100,0

Total 35 100,0 100,0

B.3 UJI FREKUENSI POST-TEST

Statistics

Post-Test

Eksperimen Post-Test Kontrol

N Valid 35 35

Missing 0 0

Mean 86,343 79,863

Median 86,600 80,000

Mode 86,6 83,3

Std. Deviation 6,6297 7,3368

Variance 43,953 53,829

Range 23,3 33,3

Minimum 73,3 60,0

Maximum 96,6 93,3

Sum 3022,0 2795,2

Page 87: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

123

123

Post-Test Eksperimen

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 73,3 2 5,7 5,7 5,7

76,6 2 5,7 5,7 11,4

80,0 5 14,3 14,3 25,7

83,3 5 14,3 14,3 40,0

86,6 8 22,9 22,9 62,9

90,0 4 11,4 11,4 74,3

93,3 5 14,3 14,3 88,6

96,6 4 11,4 11,4 100,0

Total 35 100,0 100,0

Post-Test Kontrol

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60,0 1 2,9 2,9 2,9

66,6 1 2,9 2,9 5,7

70,0 2 5,7 5,7 11,4

73,3 5 14,3 14,3 25,7

76,6 5 14,3 14,3 40,0

80,0 5 14,3 14,3 54,3

83,0 1 2,9 2,9 57,1

83,3 6 17,1 17,1 74,3

86,6 5 14,3 14,3 88,6

90,0 3 8,6 8,6 97,1

93,3 1 2,9 2,9 100,0

Total 35 100,0 100,0

Page 88: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

124

124

LAMPIRAN C

ANALISIS STATISTIK INFERENSIAL

Page 89: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

125

125

C.1 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Hasil Pre-Test Eksperimen ,128 35 ,157 ,946 35 ,083

Post-Test Eksperimen ,115 35 ,200* ,952 35 ,132

Pre-Test Kontrol ,122 35 ,200* ,947 35 ,089

Post-Test Kontrol ,123 35 ,200* ,967 35 ,370

C.2 UJI HOMOGENITAS

Homogenitas Pre-Test

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Hasil Based on Mean ,808 1 68 ,372

Based on Median ,907 1 68 ,344

Based on Median and with

adjusted df

,907 1 67,349 ,344

Based on trimmed mean ,894 1 68 ,348

Homogenitas Post-Test

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Hasil Based on Mean ,302 1 68 ,585

Based on Median ,320 1 68 ,574

Based on Median and with

adjusted df

,320 1 67,365 ,574

Based on trimmed mean ,313 1 68 ,577

Page 90: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

126

126

C.3 UJI NORMALITAS N-GAIN

Descriptives

Kelas Statistic Std. Error

NGain_Persen Eksperimen Mean 77,2474 1,94491

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 73,2949

Upper Bound 81,2000

5% Trimmed Mean 77,4486

Median 78,8644

Variance 132,394

Std. Deviation 11,50624

Minimum 52,91

Maximum 95,14

Range 42,23

Interquartile Range 20,38

Skewness -,225 ,398

Kurtosis -,826 ,778

Kontrol Mean 65,9316 2,19579

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 61,4692

Upper Bound 70,3940

5% Trimmed Mean 66,2077

Median 66,6667

Variance 168,752

Std. Deviation 12,99047

Minimum 37,45

Maximum 88,18

Range 50,73

Interquartile Range 19,46

Skewness -,299 ,398

Kurtosis -,556 ,778

Page 91: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

127

127

C.4 UJI HIPOTESIS

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Post_Kurang

_Pre

Equal variances

assumed

,358 ,552 3,145 68 ,002 7,32857 2,32987 2,67939 11,97776

Equal variances

not assumed

3,145 67,37

1

,002 7,32857 2,32987 2,67860 11,97854

Page 92: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

128

128

LAMPIRAN D

INSTRUMEN PENELITIAN

D.2 RPP PERUBAHAN LINGKUNGAN SMS NEGERI 8 GOWA

Page 93: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

129

129

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA NEGERI 8 Gowa

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X/ Genap

Alokasi Waktu : 12 JP (4 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti :

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan

sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem

dan lingkungan hidup. 1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bio proses. 1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan

sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.

2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli

dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan

berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerja sama, cinta damai, berpendapat secara

ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan

pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium. 2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat

melakukan kegiatan pengamatan 3.10 Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan perubahan

tersebut bagi kehidupan.

4.10 Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat deasain produk daur ulang

limbah dan upaya pelestarian lingkungan.

C. Materi Ajar

1. Keimbangan lingkungan

Keseimbangan lingkungan meupakan keseimbangan yang dinamis, artinya

keseimbangan yang dapat mengalami perubahan. Namun, perubahan ini bersifat

untuk menjaga keseimbangan komponen lain, bukan berarti menghilangkan

komponen yang lain sebab perubahan komponen bersifat drastis akan mempengaruhi

Page 94: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

130

130

komponen lainnya. Lingkungan dikatakan seimbang apabila memiliki ciri-ciri sebagai

berrikut :

b. Lingkungan yang di dalamnya terdapat pola-pola interaksi, meliputi arus energi,

daur materi, rantai makanan, jaring-jaring makanan, piramida ekologi,

biogeokimia, dan produktivitas. Memalui interaksi tersebut, pertumbuhan dan

perkembangan makhluk hidup akan berlangsung secara alami sehingga tidak ada

satu organisme yang mendominasi terhadap organisme lain.

c. Lingkungan yang homeostatis, yaitu lingkungan yang mampu mempertahankan

kondisinya terhadap gangguan alam, baik gangguan secara aami maupun buatan.

d. Lingkungan yang memiliki daya dukung lingkungan, yaitu lingkungan yang

mempu mendukung semua kehidupan organisme, karena dalam lingkungan

terdapat berbagai macam sumber daya (hayati dan nonhayati).

e. Terbentuknya lingkungan yang klimaks, yaitu lingkungan yang banyak ditumbuhi

banyak pohon-pohon (terbentuknya hutan).

2. Pencemaran lingkungan.

Menurut UU No. 23 Tahun 1997 pasal 1 ayat 12, Pencemaran lingkungan hidup

adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen

lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun

sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat

bergfungsi sesuai dengan peruntukannya. Bahan penyebab pencemaran disebut

polutan. Pencemaran dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu pencemaran gas,

pencemaran cair, pencemaran padat, dan pencemaran suara.

3. Pelestarian lingkungan.

Manusia merupakan bagian dari lingkungan. Lingkungan berfungsi penting

untuk semua makhluk hidup. Manusia harus menjadi anggota lingkungan yang baik

dan jujur. Sumber daya alam yang terbatas harus dihemat. Manusia harus

melaksanakan kewajiban dalam menjaga kelestarian, kestabilan dan keindahan alam.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengusahakan pembuatan dan penggunaan

bahan yang dapat didaur ulang untuk menjaga kesimbangan lingkungan.

Negara mengatur penggunaan lingkungan dengan UU lingkungan, yaitu UU No.

4 Tahun 1982 yang berisi tentang ketentuan pengelolaan lingkungan hidup, terdiri

atas 9 bab dan 24 pasal. Tujuan undang-undang lingkungan adalah untuk mencegah

kerusakan hutan, meningkatkan kualitas hidup, dan menindak para pelanggar.

4. Limbah

Limbah adalah suatu zat atau benda yang mengandung berbagai bahan yang

membahayakan kehidupan manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya. Limbah juga

dapat merupakan sisa dari bahan yan dikonsumsi oleh manusia. Selain tu limbah juga

dapat berupa sisa metabolisme hewan maupun tumbuhan. Berdasarkan sifat kimianya,

limbah dibedakan menjadi limbah organik dan limbah anorganik. Berdasarkan sifat

fisiknya dibedakan menjadi limbah cair, limbah padat dan limbah gas. Adaoun

berdasarkan asalnya dibedakan menjadi limbah domestik, limbah pabrik, dan limbah

pertanian.

D. Indikator Pencapaian Kompetensi :

Pertemuan 1

Menyebutkan istilah-istilah yang terkait dengan materi.

Mengidentifikasi jenis-jenis pencemaran lingkungan.

Mendiskusikan penyebab pemaran lingkungan.

Mendiskusikan akibat pencemaran lingkungan.

Page 95: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

131

131

Membuat usulan cara pencegahan dan pemulihan kerusakan lingkungan.

Mendiskusikan tentang pemanasan global, penipisan lapisan ozon, hujan asam dan

efek rumah kaca.

E. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

a. Media/Alat : LCD, Laptop dan kertas HVS

b. Bahan : PPT

c. Sumber Belajar : Buku Biologi Kelas X Kurikulum 2013, Bahan bacaan yang

relevan dari internet

F. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 (3 JP)

Langkah

Pembelajaran Sintak Model

Pembelajaran

Deskripsi Alokasi

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan

Guru memberi salam,

dilanjutkan dengan

mengecek kehadiran

siswa.

Guru Mengadakan prestest

terlebihdahulu untuk

mengetahui sejauh

mana pemahaman

siswa.

Guru kemudian mengapersepsi

dengan meminta

siswa menceritakan

pemahamannya

tentang

keseimbangan

lingkungan.

Siswa menjawab

salam, dan

menyatakan dirinya

hadir.

Siswa menjawab pretest yang di

lakukan oleh Guru

dalam tempo waktu

yang telah di

tentukan

Siswa menceritakan pengalamannya

seputar

pemahamannya

tentang

keseimbangan

lingkungan

30 menit

Self

Orientation

(Orientasi)

Guru memotivasi dengan memberi

pertanyaan :

“Bagaimana keadaan

lingkungan dikatakan

seimbang?”

Dilanjutkan dengan

pertanyaan “apa yang

menyebabkan

kerusakan

keseimbangan

lingkungan?”

Guru mengajak siswa mengidentifikasi

indikator

pembelajaran.

Siswa menjawab pertanyaan Guru

mengenai keadaan

lingkungan dan

penyebab

kerusakan

keseimbangan

lingkungan.

Siswa mengidentifikasi

indikator

pembelajaran yang

akan berlangsung

10 menit

Page 96: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

132

132

Langkah Pembelajaran Sintak Model

Pembelajaran

Deskripsi Alokasi

Waktu Guru Siswa

Inti

Stimulating

(stimulasi/

pemberian

rangsangan)

Guru meminta siswa menyebutkan keadaan

lingkungan disekitar

yang termasuk

kerusakan lingkungan.

Siswa menyebutkan keadaan lingkungan

disekitar yang

termasuk kerusakan

lingkungan

5 menit

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi masalah

Guru meminta siswa untuk membentuk

kelompok yang terdiri

dari 5-6 orang.

Guru meminta Siswa bersama

kelompoknya

mengidentifikasi

permasalahan yang

dapat terjadi pada

kerusakan

lingkungan. Misalnya

: Faktor-faktor yang

menjadi penyebab

terjadinya kerusakan

keseimbangan

lingkungan

berdasarkan jurnal

penelitian ataupun

makalah dan artikel

terkait.

Siswa membentuk kelompok yang

terdiri dari 5-6 orang

secara random

Siswa bersama kelompoknya

mengidentifikasi

permasalahan yang

dapat terjadi pada

kerusakan

lingkungan.

Misalnya : Faktor-

faktor yang menjadi

penyebab terjadinya

kerusakan

keseimbangan

lingkungan

berdasarkan jurnal

penelitian ataupun

makalah dan artikel

terkait.

40 menit

Exploration Guru meminta siswa menghubungkan

gejala-gelaka

kerusakan lingkungan

dengan faktor-faktor

yang menyebabkan

terjadinya gejala

tersebut.

Guru meminta siswa mengidentifikasi

istilah-istilah yang

terkait dengan materi

yang di paparkan oleh

Guru

Siswa menghubungkan

gejala-gelaka

kerusakan

lingkungan dengan

faktor-faktor yang

menyebabkan

terjadinya gejala

tersebut.

Siswa mengidentifikasi

istilah-istilah yang

terkait dengan

materi yang di

paparkan oleh Guru

20 menit

Data

collection

(pengumpula

n data)

Guru meminta Siswa untuk mengumpulkan

informasi/data yang

relevan untuk

menjawab pertanyaan

Siswa

mengumpulkan

informasi/data yang

relevan untuk

10 menit

Page 97: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

133

133

Langkah Pembelajaran Sintak Model

Pembelajaran

Deskripsi Alokasi

Waktu Guru Siswa

yang di paparkan Guru

yang memuat :

Komponen-komponen

keseimbangan

lingkungan.

Jenis-jenis pencemaran

lingkungan.

Mengaitkan

masalah perusakan

lingkungan

berdasarkan artikel

dengan

kemungkinan

terjadinya

pemanasan global,

hujan asam,

penipisan lapisan

ozon dan efek

rumah kaca.

menjawab

pertanyaan yang di

paparkan Guru yang

memuat :

Komponen-

komponen

keseimbangan

lingkungan.

Jenis-jenis

pencemaran

lingkungan.

Mengaitkan

masalah

perusakan

lingkungan

berdasarkan

artikel dengan

kemungkinan

terjadinya

pemanasan

global, hujan

asam, penipisan

lapisan ozon dan

efek rumah kaca.

Data

processing

(pengolahan

data)

Guru meminta Setiap kelompok diskusi

mengumpulkan

Siswa didalam kelompoknya diskusi

mengumpulkan

Page 98: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

134

134

Langkah Pembelajaran Sintak Model

Pembelajaran

Deskripsi Alokasi

Waktu Guru Siswa

informasi/data yang

relevan untuk

menjawab sesuai

permasalahan yang

telah dipaparkan

sebelumnya.

Guru meminta Siswa mengasosiasikan dan

menyimpulkan hasil

pengolahan data dan

memverifikasi hasil

pengolahan data-data

atau teori pada buku

sumber, internet

(Jurnal penelitian,

makalah, dan artikel),

guru pembimbing.

Misalnya dengan cara

memeriksa kembali

data hasil diskusi

tentang:

Komponen-komponen

keseimbangan

lingkungan.

Jenis-jenis

pencemaran

lingkungan.

Mengaitkan masalah perusakan

lingkungan

berdasarkan artikel

dengan

kemungkinan

terjadinya

pemanasan global,

hujan asam,

penipisan lapisan

ozon dan efek

rumah kaca.

informasi/data yang

relevan untuk

menjawab sesuai

permasalahan yang

telah dipaparkan

sebelumnya.

Siswa mengasosiasikan

dan menyimpulkan

hasil pengolahan

data dan

memverifikasi hasil

pengolahan data-

data atau teori pada

buku sumber,

internet (Jurnal

penelitian, makalah,

dan artikel), guru

pembimbing.

Misalnya dengan

cara memeriksa

kembali data hasil

diskusi tentang:

Komponen-komponen

keseimbangan

lingkungan.

Jenis-jenis

pencemaran

lingkungan.

Mengaitkan

masalah

perusakan

lingkungan

berdasarkan

artikel dengan

kemungkinan

terjadinya

pemanasan

global, hujan

asam, penipisan

lapisan ozon dan

efek rumah kaca.

Trigerring

Your Memory Guru meminta Setiap

siswa menentukan

penyelesaian masalah

Masing-masing

Siswa menentukan

penyelesaian

10 menit

Page 99: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

135

135

Langkah Pembelajaran Sintak Model

Pembelajaran

Deskripsi Alokasi

Waktu Guru Siswa

perusakan lingkungan

akibat pencemaran

lingkungan

berdasarkan artikel.

masalah perusakan

lingkungan akibat

pencemaran

lingkungan

berdasarkan artikel.

Exhibiting

What You

Know

(menarik

kesimpulan)

Guru meminta siswa

Mendiskusikan

kesimpulan yang

kemudian

mengomunikasikan secara lisan dan

tulisan tentang :

Komponen-

komponen

keseimbangan

lingkungan.

Jenis-jenis pencemaran

lingkungan.

Mengaitkan masalah perusakan

lingkungan

berdasarkan artikel

dengan

kemungkinan

terjadinya

pemanasan global,

hujan asam,

penipisan lapisan

ozon dan efek

rumah kaca.

Penyelesaian

masalah perusakan

lingkungan akibat

pencemaran

lingkungan

berdasarkan

artikel.

Siswa

Mendiskusikan

kesimpulan yang

kemudian

mengomunikasikan

secara lisan dan

tulisan tentang :

Komponen-

komponen

keseimbangan

lingkungan.

Jenis-jenis

pencemaran

lingkungan.

Mengaitkan

masalah

perusakan

lingkungan

berdasarkan

artikel dengan

kemungkinan

terjadinya

pemanasan

global, hujan

asam, penipisan

lapisan ozon dan

efek rumah kaca.

Penyelesaian

masalah

perusakan

lingkungan akibat

pencemaran

lingkungan

berdasarkan

artikel.

20

menit

Page 100: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

136

136

Langkah Pembelajaran Sintak Model

Pembelajaran

Deskripsi Alokasi

Waktu Guru Siswa

Penutup

Reflection

(refleksi) Guru bersama siswa

mereview hasil

pembelajaran

tentang:

Komponen-komponen

keseimbangan

lingkungan.

Jenis-jenis

pencemaran

lingkungan.

Mengaitkan masalah perusakan

lingkungan

berdasarkan

artikel dengan

kemungkinan

terjadinya

pemanasan global,

hujan asam,

penipisan lapisan

ozon dan efek

rumah kaca.

Penyelesaian masalah perusakan

lingkungan akibat

pencemaran

lingkungan

berdasarkan

artikel.

Bersama Guru,

siswa mereview

hasil pembelajaran

tentang:

Komponen-

komponen

keseimbangan

lingkungan.

Jenis-jenis

pencemaran

lingkungan.

Mengaitkan

masalah

perusakan

lingkungan

berdasarkan

artikel dengan

kemungkinan

terjadinya

pemanasan

global, hujan

asam, penipisan

lapisan ozon dan

efek rumah kaca.

Penyelesaian

masalah

perusakan

lingkungan

akibat

pencemaran

lingkungan

berdasarkan

artikel.

5 menit

Guru mengimbau agar mempelajari

materi pertemuan

berikutnya mengenai

limbah.

Siswa mempelajari materi pertemuan

berikutnya

mengenai limbah.

Page 101: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

137

137

Indikator Pencapaian Kompetensi :

Pertemuan 2

Menjelaskan pengertian limbah.

Mengidentifikasi jenis-jenis limbah.

Mendiskusikan pengaruh limbah terhadap perubahan lingkungan.

Mengidentifikasi limbah yang dapat didaur ulang.

Mengidentifikasi jenis daur ulang dari limbah.

Langkah

Pembelajaran Sintak model

Pembelajaran

Deskripsi Alokasi

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan

Guru memberi salam,

dilanjutkan dengan

mengecek kehadiran

siswa.

Guru meminta seorang siswa untuk

memaparkan materi

yang dipelajari

dipertemuan

sebelumnya.

Guru mengapersepsi siswa dengan meminta

siswa memaparkan

pemahamannya

tentang pengertian

limbah.

Guru memotivasi dan

memberi apersepsi

dengan menanyakan :

“Limbah apa sajakah

yang sering kalian

temukan di lingkungan

sekitar anda?”

Dilanjutkan dengan

pertanyaan “Menurut

kalian apakah limbah-

limbah tersebut

berbahaya?

Guru mengajak siswa mengidentifikasi

indikator

pembelajaran.

Siswa menjawab

salam dan

memastikan

kehadirannya.

Siswa memaparkan

materi yang

dipelajari

dipertemuan

sebelumnya

Siswa memaparkan

pemahamannya

tentang

pengertian

limbah.

Siswa menjawab

pertanyaan Guru

tentang jenis

limbah yang ada

di lingkungannya,

dan

mengidentifikasin

ya.

Siswa mengidentifikasi

indikator

pembelajaran.

15

menit

Inti

Stimulating

(stimulasi/

pemberian

rangsangan)

Guru menyajikan

artikel/berita atau

mengungkap masalah

terkait kerusakan

Siswa

mencermati

dengan seksama

artikel/berita

10

menit

Page 102: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

138

138

Langkah Pembelajaran

Sintak model Pembelajaran

Deskripsi Alokasi Waktu Guru Siswa

lingkungan yang

disebabkan oleh limbah.

yang di sajikan

oleh Guru

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah

Guru meminta Siswa

mengidentifikasi

masalah terkait

kerusakan lingkungan

yang disebabkan oleh

limbah, meliputi :

apa saja jenis limbah

berdasarkan asalnya,

sifat kimianya dan

sifat fisiknya.

Bagaimana

pengaruh limbah

terhadap kesehatan

manusia, bidang

ekonomi dan

kerusakan

lingkungan.

Bagaimana limbah

dapat dimanfaatkan

untuk kepentingan

makhluk hidup.

Siswa

mengidentifikasi

masalah terkait

kerusakan

lingkungan yang

disebabkan oleh

limbah, meliputi :

apa saja jenis

limbah

berdasarkan

asalnya, sifat

kimianya dan

sifat fisiknya.

Bagaimana

pengaruh

limbah

terhadap

kesehatan

manusia,

bidang

ekonomi dan

kerusakan

lingkungan.

Bagaimana

limbah dapat

dimanfaatkan

untuk

kepentingan

makhluk

hidup.

45

menit

Data

collection

(pengumpula

n data)

Guru meminta Siswa mengumpulkan

informasi/data yang

relevan untuk menjawab

pertanyaan yang telah di

paparkan guru yang

memuat:

Siswa mengumpulkan

informasi/data

yang relevan

untuk menjawab

pertanyaan yang

telah di paparkan

guru yang

memuat:

Pengertian

limbah.

Jenis limbah

berdasarkan

30

menit

Pengertian limbah.

Jenis limbah

berdasarkan

asalnya.

Jenis limbah

berdasarkan sifat

Page 103: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

139

139

Langkah Pembelajaran

Sintak model Pembelajaran

Deskripsi Alokasi Waktu Guru Siswa

kimianya.

Jenis limbah

berdasarkan sifat

fisiknya.

Bagaimana

pengaruh limbah

terhadap kesehatan

manusia, bidang

ekonomi dan

lingkungan.

Bagaimana limbah

dapat dimanfaatkan

untuk kepentingan

dan keuntungan

manusia.

asalnya.

Jenis limbah

berdasarkan

sifat

kimianya.

Jenis limbah

berdasarkan

sifat fisiknya.

Bagaimana

pengaruh

limbah

terhadap

kesehatan

manusia,

bidang

ekonomi dan

lingkungan.

Bagaimana

limbah dapat

dimanfaatkan

untuk

kepentingan

dan

keuntungan

manusia.

20

menit

Data

processing

(pengolahan

data)

Guru meminta Setiap

siswa mengumpulkan

informasi/data yang

relevan untuk menjawab

sesuai petunjuk yang di

ajukan.

Siswa

mengumpulkan

informasi/data

yang relevan

untuk menjawab

sesuai petunjuk

yang di ajukan

Guru.

Verification

(pembuktian) Guru meminta Siswa

kemudian

mengkomunikasikan

hasil pengolahan

informasi dan

memverifikasi hasil

pengolahan informasi

tersebut atau teori pada

buku sumber, internet,

guru pembimbing

bersama kelompok

asalnya. Misalnya

dengan cara memeriksa

kembali data hasil

Siswa kemudian mengkomunikasik

an hasil

pengolahan

informasi dan

memverifikasi

hasil pengolahan

informasi tersebut

atau teori pada

buku sumber,

internet, guru

pembimbing

bersama

kelompok

Page 104: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

140

140

Langkah Pembelajaran

Sintak model Pembelajaran

Deskripsi Alokasi Waktu Guru Siswa

diskusi tentang :

Pengertian limbah.

Jenis limbah

berdasarkan asalnya.

Jenis limbah

berdasarkan sifat

kimianya.

Jenis limbah

berdasarkan sifat

fisiknya.

Bagaimana

pengaruh limbah

terhadap kesehatan

manusia, bidang

ekonomi dan

lingkungan.

Bagaimana limbah

dapat dimanfaatkan

untuk kepentingan

dan keuntungan

manusia.

asalnya. Misalnya

dengan cara

memeriksa

kembali data hasil

diskusi tentang :

Pengertian

limbah.

Jenis limbah

berdasarkan

asalnya.

Jenis limbah

berdasarkan

sifat kimianya.

Jenis limbah

berdasarkan

sifat fisiknya.

Bagaimana

pengaruh

limbah

terhadap

kesehatan

manusia,

bidang

ekonomi dan

lingkungan.

Bagaimana

limbah dapat

dimanfaatkan

untuk

kepentingan

dan

keuntungan

manusia.

Generalizatio

n (menarik

kesimpulan)

Guru meminta siswa

Mendiskusikan

kesimpulan yang

kemudian

mengomunikasikan

secara lisan dan tulisan

tentang:

Pengertian limbah.

Jenis limbah

berdasarkan

asalnya.

Jenis limbah

berdasarkan sifat

kimianya.

Siswa

Mendiskusikan

kesimpulan yang

kemudian

mengomunikasika

n secara lisan dan

tulisan tentang:

Pengertian

limbah.

Jenis limbah

berdasarkan

asalnya.

Jenis limbah

berdasarkan

10 menit

10 menit

Page 105: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

141

141

Langkah Pembelajaran

Sintak model Pembelajaran

Deskripsi Alokasi Waktu Guru Siswa

Jenis limbah

berdasarkan sifat

fisiknya.

Bagaimana

pengaruh limbah

terhadap kesehatan

manusia, bidang

ekonomi dan

lingkungan.

Bagaimana limbah

dapat dimanfaatkan

untuk kepentingan

dan keuntungan

manusia.

sifat

kimianya.

Jenis limbah

berdasarkan

sifat fisiknya.

Bagaimana

pengaruh

limbah

terhadap

kesehatan

manusia,

bidang

ekonomi dan

lingkungan.

Bagaimana

limbah dapat

dimanfaatkan

untuk

kepentingan

dan

keuntungan

manusia.

Penutup

Guru mereview hasil

pembelajaran yang telah

dilaksanakan.

Guru Mengimbau Siswa agar mempelajari materi

pertemuan berikutnya,

mekanisme pertukaran

oksigen dan

karbondioksida.

Siswa

memperhatikan

dengan seksama

Guru mereview

hasil

pembelajaran

yang telah

dilaksanakan.

Siswa mempelajari

materi pertemuan

berikutnya,

mekanisme

pertukaran

oksigen dan

karbondioksida.

5 menit

Indikator Pencapaian Kompetensi:

Merancang sebuah projek.

Merancang pelaksanaan projek.

Membuat produk hasil pelaksanaan projek.

Page 106: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

142

142

Pertemuan 3 (3 JP)

Langkah

Pembelajaran Sintak Model

Pembelajaran

Deskripsi Alokasi

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan

Guru memberi salam, dilanjutkan dengan

mengecek kehadiran

siswa.

Guru meminta seorang

siswa untuk

memaparkan materi

yang dipelajari

dipertemuan

sebelumnya.

Guru mengapersepsi siswa dengan meminta

siswa memaparkan

pemahamannya

tentang pengertian

limbah.

Guru memotivasi dan memberi apersepsi

dengan menanyakan :

“Materi apa yang telah

kita pelajari pada

pertemuan

sebelumnya?”

Dilanjutkan dengan

pertanyaan “siapa yang

dapat pemprediksi

materi yang akan kita

pelajari hari ini?

Guru mengajak siswa mengidentifikasi

indikator

pembelajaran.

Siswa menjawab salam dan

memastikan

kehadirannya.

Secara aacak

siswa

memaparkan

materi yang di

pelajari

dipertemuan

sebelumnya.

Siswa memaparkan

pemahamannya

tentang

pengertian

limbah.

Siswa meenjawab pertanyaan Guru

tentang

pembelajaran

sebelumnya dan

memprediksi

materi yang akan

di pelajari hari ini

Siswa mengidentifikasi

indikator

pembelajaran.

15

menit

Inti

Esential

question Guru meminta siswa

menyebutkan masalah

lingkungan sekitar yang

disebabkan oleh limbah.

Guru meminta siswa mengidentifikasi

barang-barang berupa

limbah yang dapat

didaur ulang di

lingkungan sekitar.

Guru meminta siswa

merumuskan barang-

Siswa menyebutkan

masalah

lingkungan

sekitar yang

disebabkan oleh

limbah.

Siswa mengidentifikasi

barang-barang

berupa limbah

yang dapat didaur

15

menit

Page 107: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

143

143

Langkah Pembelajaran Sintak Model

Pembelajaran

Deskripsi Alokasi

Waktu Guru Siswa

barang apa saja yang

dapat dibuat dari limbah

tersebut.

ulang di

lingkungan

sekitar.

Siswa menuliskan list

barang-barang

apa saja yang

dapat dibuat dari

limbah tersebut.

Designing

Project Plan

Guru mengajak siswa merancang projek daur

ulang dari limbah,

khususnya limbah

padat yang berkaitan

dengan mata

pelajaran.

Guru memberi infomasi mengenai

tugas projek siswa.

Guru mengajak siswa

mengidentifikasi

fenomena atau masalah

lingkungan sebagai

acuan masalah dalam

pembuatan projek.

Guru mengamati Siswa berdiskusi mengenai

rancangan projek

secara berkelompok

mengenai :

Topik atau ide projek.

Rancangan projek

Informasi terkait

projek.

Desain investigasi projek.

Siswa merancang projek daur ulang

dari limbah,

khususnya

limbah padat

yang berkaitan

dengan mata

pelajaran.

Siswa menyimak informasi yang di

paparkan oleh

Guru

Siswa

mengidentifikasi

fenomena atau

masalah

lingkungan

sebagai acuan

masalah dalam

pembuatan

projek.

Siswa berdiskusi mengenai

rancangan projek

secara

berkelompok

mengenai :

Topik atau ide projek.

Rancangan projek

Informasi

terkait projek.

Desain investigasi

projek.

35

menit

Page 108: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

144

144

Langkah Pembelajaran Sintak Model

Pembelajaran

Deskripsi Alokasi

Waktu Guru Siswa

Creating

Schedule

Guru mengamati Siswa merancang jadwal

perancangan projek,

pelaksanaan projek,

pelaporan projek

kemudian

dikonsultasikan.

Guru mengarahkan

Siswa agar Projek

yang diharapkan

adalah projek

pemanfaatan limbah

padat menjadi sebuah

produk yang berguna

Siswa merancang

jadwal

perancangan

projek,

pelaksanaan

projek, pelaporan

projek kemudian

dikonsultasikan

pada guru.

Siswa membuat

proyek

pemanfaatan

limbah padat

menjadi sebuah

produk yang

berguna.

Monitoring

The Processe

Guru mengajak siswa untuk mendiskusikan

rancangan projek.

Guru mengamati dan

mengontrol diskusi

kelas.

Guru memastikan projek yang dirancang

siswa tetap fokus pada

materi.

Siswa mendiskusikan

rancangan projek.

Siswa focus

merancang

proyek yang

sesuai dengan

materi

15

menit

15

menit

Assess the

outcome Guru memeriksa dan

menilai rancangan

projek siswa.

Siswa menunjukkan dan

berkonsultasi

mengenai projek

pada guru.

Evaluate the

experiment Guru meminta siswa

mempresentasikan hasil

rancangan projek dan

mengomunikasikan

secara lisan dan tulisan

tentang:

Topik atau ide projek.

Alat dan bahan yang digunakan.

Metode pelaksanaan projek.

Cara penggunaan

Siswa

mempresentasikan

hasil rancangan

projek dan

mengomunikasika

n secara lisan dan

tulisan tentang:

Topik atau ide projek.

Alat dan bahan yang

digunakan.

Metode

15

menit

15 menit

Page 109: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

145

145

Langkah Pembelajaran Sintak Model

Pembelajaran

Deskripsi Alokasi

Waktu Guru Siswa

barang hasil projek.

Manfaat projek.

pelaksanaan

projek.

Cara penggunaan

barang hasil

projek.

Manfaat

projek.

Penutup

Guru dan siswa mereview hasil

pembelajaran yang telah

dilaksanakan.

Guru mengimbau siswa

agar mempelajari materi

pertemuan berikutnya,

Siswa bersama guru mereview

hasil

pembelajaran

yang telah

dilaksanakan.

Siswa

mempelajari

materi pertemuan

berikutnya,

5 menit

Pertemuan 4 (3 JP)

Evaluasi materi (posttest)

G. Penilaian

1. Teknik penilaian :

No Aspek Teknik Bentuk Instrumen

Sikap - Observasi Kegiatan Siswa

- Lembar Observasi

- Lembar Observasi

- Catatan

Pengetahuan - Tes tertulis

- Soal Pilihan Ganda

(Posttest)

- Rangkuman

2. Instrumen penilaian

- Penilaian Sikap : Lembar observasi (lampiran 1)

- Penilaian Pengetahuan : Soal Uraian (lampiran 2)

Page 110: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

146

146

Page 111: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

147

147

D.3 SOAL PRETEST

Nama:

Kelas:

Nis:

No. Absen:

Waktu: 40 Menit

Berilah Tanda (X)/ Lingkari (O) pada salah satu huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang

paling tepat, pada soal pilihan ganda di bawah ini!

1. Komponen penyebab pencemaran disebut . . .

a. Polusi

b. Mutan

c. Polutan

d. Salinitas

e. Indikator

2. Berikut yang merupakan upaya pelestarian lingkungan adalah . . .

a. Sanitasi

b. Reboisasi

c. Urbanisasi

d. Denitrifikasi

e. Transmigrasi

3. Berikut yang tidak termasuk polutan zat kimia adalah ….

a. CO2

b. Asbes

c. Radiasi

d. Pestisida

e. Gas CFC

4. Dampak yang timbul jika menggunakan gas CFC pada kulkas, hair spray, dan AC adalah…

a. Efek Rumah Kaca

b. Munculnya lubang ozon di statosfer

c. terjadi pencemaran udara di Iingkungan sekitar perumahan

d. terjadi pencemaran udara di dalam ruangan rumah.

e. Terjadi peningkatan suhu tubuh yang terjadi pada badan kita.

5. Alasan dilarangnya menangkap ikan dengan aliran listrik atau dengan racun tuba adalah ….

a. Menyebabkan erosi

b. meningkatkan CO2 terlarut

c. menurunkan kadar oksigen terlarut

d. meningkatkan kadar racun pada air.

e. mematikan semua biota air baik yang muda maupun yang tua

6. Air yang tercemar bisa diolah dengan cara berikut ini, kecuali ….

a. Pewarnaan

b. penyaringan

c. pengendapan

d. penyerapan baru

e. penyaringan dan pengendapan

7. Alasan berikut ini yang bukan merupakan faktor munculnya permasalahan lingkungan adalah ….

a. perkembangan IPTEK

b. perkembangan ekonomi

c. ledakan populasi manusia

d. perkembangan pendidikan

e. penerapan intensifikasi pertanian

8. Dampak negatif pencemaran alam jika tenjadi proses eutrofikasi di daerah rawa adalah ….

a. ganggang dan eceng gondok mati

Soal Pretest

Page 112: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

148

148

b. meningkatnya konsentrasi CO di air

c. bentos tidak dapat hidup di daerah tersebut

d. meningkatnya kadar CO2 yang terdapat di dalam air.

e. ikan dan hewan lain banyak terdapat di daerah tersebut

9. Penyakit kanker kulit jumlahnya semakin meningkat sebagai akibat hilangnya lapisan ozon

stratosfer. Hal ini disebabkan karena …

a. hilangnya lapisan ozon dapat merangsang pertumbuhan virus penyebab kanker kulit

b. hilangnya lapisan ozon menyebabkan sinar kosmis matahari sampai di bumi cukup

tinggi

c. hilangnya lapisan ozon menyebabkan sinar ultraviolet matahari di bumi cukup tinggi

d. hilangnya lapisan ozon menyebabkan berkembangnya mikroorganisme patogen

yang dapat menimbulkan kanker kulit

e. hilangnya lapisan bumi menyebabkan sinar ultraviolet matahari cukup tinggi di bumi

10. Pernyataan berikut yang benar adalah ….

a. Penggunaan pupuk buatan dapat menyebabkan erosi.

b. Penggunaan pupuk buatan tidak dapat menyuburkan perairan.

c. Penggunaan pupuk buatan harus ditingkatkan agar hasil panen bertambah

d. Penggunaan pupuk buatan harus terus menerus dilakukan agar tanah menjadi subur.

e. Penggunaan pupuk buatan harus diselilingi dengan penggunaan kompos

11. Berikut yang bukan merupakan efek negatif intensifikasi pertanian terhadap lingkungan adalah

….

a. Konversi lahan menjadi pemukiman

b. Munculnya jenis-jenis hama yang resisten

c. pencemaran oleh residu pestisida dan insektisida

d. blooming eceng gondok akibat eutrofikasi

e. hilangnya jenis-jenis hayati akibat pertanian monokultur.

12. Jika terjadi pencemaran insektisida di ekosistem perairan, beberapa tahun kemudian residu bahan

tersebut yang paling banyak akan didapatkan pada ….

a. Tumbuhan air

b. Perairan tersebut

c. Tubuh serangga lain

d tubuh hewan karnivora

e. tubuh hewan herbivora

13. Pada efek rumah kaca, CO2 dapat berkumpul di udara dan membentuk lapisan. Hal yang

menyebabkan CO2 dapat melayang di udara dan berkumpul di atmosfer adalah ….

a. Karena pencemaran udara yang tinggi

b. Tingginya radiasi ultraviolet di atmosfer

c. karena gas CO2 yang lebih ringan dari udara

d. CO2 mudah berikatan di udara dengan gas lainnya

e. CO2 dapat berikatan dengan oksigen bebas udara

14. Meningkatnya kadar karbon dioksida di udara dapat menyebabkan ….

a. Korosi pada logam

b. penurunan suhu udara

c. Rusaknya lapisan ozon

d. terbentuknya hujan asam

e. terjadinya efek rumah kaca

15. penghijauan yang dilakukan dikota besar adalah salah satu cara dalam menanggulangi

pencemaran yang bertujuan ….

a. Meningkatkan suhu udara

b. Mencegah terjadinya penguapan

c. Meningkatkan kadar oksigen di udara

d. Meningkatkan kelembapan lingkungan

e. Meningkatkan keindahan dan kesejukan kota

16. Cara alami yang dapat dilakukan untuk mempertahankan atau meningkatkan kualitas tanah

adalah.

Page 113: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

149

149

a. Sengkedan dan Erosi

b. Erosi dan pemupukan

c. Reboisasi dan rotasi tanaman

d. Sengkedan dan rotasi tanaman

e. Pemupukan dan rotasi tanaman

17. Suatu Lingkungan dikatakan sudah tercemar bila....

a. ditemukan bakteri dan jamur pengurai

b. kuantitas dan kualitasnya menurun

c. mengandung makhluk hidup, zat, dan energi yang tidak dinginkan

d. berfungsi sesuai dengan fungsinya

e. jumlah dan kadar polutan melebihi ambang batas

18. DDT termasuk insekta yang sulit terurai dilingkungan dan dapat masuk kedalam tubuh makhluk

hidup melalui rantai makanan. Akumulasi DDT tertinggi terdapat di....

a. Produsen

b. Lingkungan perairan

c. Mikroorganisme pengurai

d. Konsumen pada tingkat trofik tertinggi

e. Konsumen pada tingkat trofik terendah

19. Hal berikut yang bukan merupakan dampak kebisingan pada tubuh yaitu....

a. telinga mendengung

b. hilang konsentrasi

c. sesak napas

d. sulit tidur

e. tuli

20. Limbah cair yang tidak dapat digunakan untuk menyiram tanaman adalah....

a. air bekas mencuci buah sayuran

b. air kencing hewan ternak

c. air bekas mencuci beras

d. air bekas mencuci baju

e. sisa minuman teh

21. Bila berbelanja ke pasar sebaiknya membawa tas plastik bekas dari rumah. Tindakan tersebut

merupakan salah satu cara meminimalkan limbah padat yaitu....

a. reuse

b. reduce

c. recyle

d. recovery

e. replacement

22. Memanfaatkan sampah batok kelapa untuk dijadikan arang sebagai bahan bakar merupakan salah

satu cara meminimalkan limbah padat yaitu....

a. reconstruct

b. recovery

c. refusal

d. reduce

e. reuse

23. Bangkai tikus, nasi busuk, dan sayuran basi merupakan contoh dari limbah ....

a. Organik

b. industri

c. berbahaya

d. anorganik

e. rumah tangga

24. Bahan berbahaya beracun yang dibuang ke sungai dapat mematikan ikan, karena ....

a. ikan tersebut minum air

b. kandungan oksigen sedikit

c. alga mati sehingga ikan kelaparan

Page 114: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

150

150

d. air sungai merupakan habitat ikan

e. bahan tersebut masuk ke alga yang dimakan ikan

25. Sampah organik di perairan dapat menambah mineral di perairan tersebut dan mengakibatkan

tumbuhan liar/ganging tumbuh subur. Hal ini disebut..

a. Autotrof

b.Nitritasi

c. NItrifikasi

d. Eutrofikasi

e. denitrifikasi

26. Limbah kotoran hewan dapat dimanfaatkan untuk…

a. Biogas

b. melunakkan tanah

c. Memperbanyak zat hara dalam tanah

d. memperbanyak mikroba dalam tanah

e. sumber senua bahan yang di butuhkan tumbuhan

27. zat yang di hasilkan oleh hasil samping industri yang menyebabkan

polusi ialah..

a. COdan H2

b. asbes dan CO2

c. SO2 , CO dan CO

2

d. NH3 , SO

2 , dan CH

4

e. Alkohol, CO2 dan NH

3

28. Limbah berdasarkan sifat fisika di kelompokkan menjadi…

a. bahan kimia dan fisika

b. limbah cair, padat, gas

c. bahan organik dan anorganik

d. limbah hewan dan tumbuhan

e. limbah domestic, limbah pabrik, limbah pertanian

29. Seorang pembuat tahu dan tempe membuang limbahnya ke sungai di dekat tempat usahanya.

Keadaan sungai yang benar sehubungan dengan masuknya limbah tersebut adalah..

a. permukaan sungai ditutupi eceng gondok

b. air sungai mengandung logam berat

c. kandungan oksigen sangat tinggi

d. populasi algae sangat melimpah

e. nilai BOD sangat tinggi

30. Pada suatu acara arisan muda-mudi, Lisa lebih memilih menyajikan air the dengan gelas

dibandingkan air kemasan dalam gelas plastik. Alasan pemilihan ini sesuai dengan prinsip

pengelolaan sampah ramah lingkungan yang di sebut.

a. Recycle

b. Reduce

c. Resend

d. Replace

e. Reuse

Page 115: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

151

151

D.4 SOAL POSTTEST

Nama:

Kelas:

Nis:

No. Absen:

Waktu: 40 Menit

Berilah Tanda (X)/ Lingkari (O) pada salah satu huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang

paling tepat, pada soal pilihan ganda di bawah ini! 1. Pernyataan berikut yang benar adalah ….

a. Penggunaan pupuk buatan dapat menyebabkan erosi.

b. Penggunaan pupuk buatan tidak dapat menyuburkan perairan.

c. Penggunaan pupuk buatan harus ditingkatkan agar hasil panen bertambah

d. Penggunaan pupuk buatan harus terus menerus dilakukan agar tanah menjadi subur.

e. Penggunaan pupuk buatan harus diselilingi dengan penggunaan kompos

2. Berikut yang bukan merupakan efek negatif intensifikasi pertanian terhadap lingkungan adalah

….

a. Konversi lahan menjadi pemukiman

b. Munculnya jenis-jenis hama yang resisten

c. pencemaran oleh residu pestisida dan insektisida

d. blooming eceng gondok akibat eutrofikasi

e. hilangnya jenis-jenis hayati akibat pertanian monokultur.

3. Jika terjadi pencemaran insektisida di ekosistem perairan, beberapa tahun kemudian residu bahan

tersebut yang paling banyak akan didapatkan pada ….

a. Tumbuhan air

b. Perairan tersebut

c. Tubuh serangga lain

d tubuh hewan karnivora

e. tubuh hewan herbivora

4. Pada efek rumah kaca, CO2 dapat berkumpul di udara dan membentuk lapisan. Hal yang

menyebabkan CO2 dapat melayang di udara dan berkumpul di atmosfer adalah ….

a. Karena pencemaran udara yang tinggi

b. Tingginya radiasi ultraviolet di atmosfer

c. karena gas CO2 yang lebih ringan dari udara

d. CO2 mudah berikatan di udara dengan gas lainnya

e. CO2 dapat berikatan dengan oksigen bebas udara

5. Meningkatnya kadar karbon dioksida di udara dapat menyebabkan ….

a. Korosi pada logam

b. penurunan suhu udara

c. Rusaknya lapisan ozon

d. terbentuknya hujan asam

e. terjadinya efek rumah kaca

6. penghijauan yang dilakukan dikota besar adalah salah satu cara dalam menanggulangi

pencemaran yang bertujuan ….

a. Meningkatkan suhu udara

b. Mencegah terjadinya penguapan

c. Meningkatkan kadar oksigen di udara

d. Meningkatkan kelembapan lingkungan

e. Meningkatkan keindahan dan kesejukan kota

7. Cara alami yang dapat dilakukan untuk mempertahankan atau meningkatkan kualitas tanah

adalah.

a. Sengkedan dan Erosi

b. Erosi dan pemupukan

Soal Posttest

Page 116: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

152

152

c. Reboisasi dan rotasi tanaman

d. Sengkedan dan rotasi tanaman

e. Pemupukan dan rotasi tanaman

8. Suatu Lingkungan dikatakan sudah tercemar bila....

a. ditemukan bakteri dan jamur pengurai

b. kuantitas dan kualitasnya menurun

c. mengandung makhluk hidup, zat, dan energi yang tidak dinginkan

d. berfungsi sesuai dengan fungsinya

e. jumlah dan kadar polutan melebihi ambang batas

9. DDT termasuk insekta yang sulit terurai dilingkungan dan dapat masuk kedalam tubuh makhluk

hidup melalui rantai makanan. Akumulasi DDT tertinggi terdapat di....

a. Produsen

b. Lingkungan perairan

c. Mikroorganisme pengurai

d. Konsumen pada tingkat trofik tertinggi

e. Konsumen pada tingkat trofik terendah

10. Hal berikut yang bukan merupakan dampak kebisingan pada tubuh yaitu....

a. telinga mendengung

b. hilang konsentrasi

c. sesak napas

d. sulit tidur

e. tuli

11. Limbah cair yang tidak dapat digunakan untuk menyiram tanaman adalah....

a. air bekas mencuci buah sayuran

b. air kencing hewan ternak

c. air bekas mencuci beras

d. air bekas mencuci baju

e. sisa minuman teh

12. Sampah organik di perairan dapat menambah mineral di perairan tersebut dan mengakibatkan

tumbuhan liar/ganging tumbuh subur. Hal ini disebut..

a. Autotrof

b.Nitritasi

c. NItrifikasi

d. Eutrofikasi

e. denitrifikasi

13. Limbah kotoran hewan dapat dimanfaatkan untuk…

a. Biogas

b. melunakkan tanah

c. Memperbanyak zat hara dalam tanah

d. memperbanyak mikroba dalam tanah

e. sumber senua bahan yang di butuhkan tumbuhan

14. zat yang di hasilkan oleh hasil sampin industri yang menyebabkan polusi ialah..

a. COdan H2

b. asbes dan CO2

c. SO2 , CO dan CO

2

d. NH3 , SO

2 , dan CH

4

e. Alkohol, CO2 dan NH

3

15. Limbah berdasarkan sifat fisika di kelompokkan menjadi…

a. bahan kimia dan fisika

b. limbah cair, padat, gas

c. bahan organik dan anorganik

d. limbah hewan dan tumbuhan

e. limbah domestic, limbah pabrik, limbah pertanian

16. Seorang pembuat tahu dan tempe membuang limbahnya ke sungai di dekat tempat usahanya.

Keadaan sungai yang benar sehubungan dengan masuknya limbah tersebut adalah..

Page 117: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

153

153

a. permukaan sungai ditutupi eceng gondok

b. air sungai mengandung logam berat

c. kandungan oksigen sangat tinggi

d. populasi algae sangat melimpah

e. nilai BOD sangat tinggi

17. Pada suatu acara arisan muda-mudi, Lisa lebih memilih menyajikan air the dengan gelas

dibandingkan air kemasan dalam gelas plastik. Alasan pemilihan ini sesuai dengan prinsip

pengelolaan sampah ramah lingkungan yang di sebut.

a. Recycle

b. Reduce

c. Resend

d. Replace

e. Reuse

18. Bila berbelanja ke pasar sebaiknya membawa tas plastik bekas dari rumah. Tindakan tersebut

merupakan salah satu cara meminimalkan limbah padat yaitu....

a. reuse

b. reduce

c. recyle

d. recovery

e. replacement

19. Memanfaatkan sampah batok kelapa untuk dijadikan arang sebagai bahan bakar merupakan salah

satu cara meminimalkan limbah padat yaitu....

a. reconstruct

b. recovery

c. refusal

d. reduce

e. reuse

20. Bangkai tikus, nasi busuk, dan sayuran basi merupakan contoh dari limbah ....

a. Organik

b. industri

c. berbahaya

d. anorganik

e. rumah tangga

21. Bahan berbahaya beracun yang dibuang ke sungai dapat mematikan ikan, karena ....

a. ikan tersebut minum air

b. kandungan oksigen sedikit

c. alga mati sehingga ikan kelaparan

d. air sungai merupakan habitat ikan

e. bahan tersebut masuk ke alga yang dimakan ikan

22. Air yang tercemar bisa diolah dengan cara berikut ini, kecuali ….

a. Pewarnaan

b. penyaringan

c. pengendapan

d. penyerapan baru

e. penyaringan dan pengendapan

23. Alasan berikut ini yang bukan merupakan faktor munculnya permasalahan lingkungan adalah ….

a. perkembangan IPTEK

b. perkembangan ekonomi

c. ledakan populasi manusia

d. perkembangan pendidikan

e. penerapan intensifikasi pertanian

24. Dampak negatif pencemaran alam jika tenjadi proses eutrofikasi di daerah rawa adalah ….

a. ganggang dan eceng gondok mati

b. meningkatnya konsentrasi CO di air

c. bentos tidak dapat hidup di daerah tersebut

Page 118: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

154

154

d. meningkatnya kadar CO2 yang terdapat di dalam air.

e. ikan dan hewan lain banyak terdapat di daerah tersebut

25. Penyakit kanker kulit jumlahnya semakin meningkat sebagai akibat hilangnya lapisan ozon

stratosfer. Hal ini disebabkan karena …

a. hilangnya lapisan ozon dapat merangsang pertumbuhan virus penyebab kanker kulit

b. hilangnya lapisan ozon menyebabkan sinar kosmis matahari sampai di bumi cukup

tinggi

c. hilangnya lapisan ozon menyebabkan sinar ultraviolet matahari di bumi cukup tinggi

d. hilangnya lapisan ozon menyebabkan berkembangnya mikroorganisme patogen

yang dapat menimbulkan kanker kulit

e. hilangnya lapisan bumi menyebabkan sinar ultraviolet matahari cukup tinggi di bumi

26. Pernyataan berikut yang benar adalah ….

a. Penggunaan pupuk buatan dapat menyebabkan erosi.

b. Penggunaan pupuk buatan tidak dapat menyuburkan perairan.

c. Penggunaan pupuk buatan harus ditingkatkan agar hasil panen bertambah

d. Penggunaan pupuk buatan harus terus menerus dilakukan agar tanah menjadi subur.

e. Penggunaan pupuk buatan harus diselilingi dengan penggunaan kompos

27. Komponen penyebab pencemaran disebut . . .

a. Polusi

b. Mutan

c. Polutan

d. Salinitas

e. Indikator

28. Berikut yang merupakan upaya pelestarian lingkungan adalah . . .

a. Sanitasi

b. Reboisasi

c. Urbanisasi

d. Denitrifikasi

e. Transmigrasi

29. Berikut yang tidak termasuk polutan zat kimia adalah ….

a. CO2

b. Asbes

c. Radiasi

d. Pestisida

e. Gas CFC

30. Dampak yang timbul jika menggunakan gas CFC pada kulkas, hair spray, dan AC adalah…

a. Efek Rumah Kaca

b. Munculnya lubang ozon di statosfer

c. terjadi pencemaran udara di Iingkungan sekitar perumahan

d. terjadi pencemaran udara di dalam ruangan rumah.

e. Terjadi peningkatan suhu tubuh yang terjadi pada badan kita.

Page 119: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

155

155

D,6 LEMBAR OBSERVASI SISWA

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA

(Kelas Esperimen)

Nama Sekolah : SMA Negeri 8 Gowa

Kelas : X MIPA 1

Materi : Perubahan Lingkungan

Petunjuk Pengisian

Isilah pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan.

No ASPEK DIDIK YANG DIAMATI PERTEMUAN

1 2 3 4

1 Kehadiran Siswa 35 34 34 35

2 Siswa menanggapi salam dari guru 31 34 34 34

3 Siswa berdoa dalam bimbingan guru 31 34 34 34

4 Siswa dalam keadaan siap untuk belajar 20 17 21 24

5 Siswa menjawab apersepsi guru 18 22 26 28

6 Siswa memperhatikan motivasi yang

disampaikan guru

22 20 24 26

7 Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran

yang disampaikan guru

20 23 22 28

8 Siswa mendengarkan langkah-langkah

pembelajaran STM (Sains Teknologi

Masyarakat) yang disampaikan oleh guru

22 19 22 27

9 Siswa mendengarkan penjelasan materi yang

disampaikan oleh guru tentang perubahan

lingkungan

15 23 20 25

10 Siswa membentuk kelompok 35 35 35 35

11 Siswa melakukan diskusi kelompok tentang

materi pembelajaran yang telah di berikan oleh

Guru kepada masing-masing kelompok

27 24 26 30

12 Siswa mengerjakan tugas kelompoknya dengan

sikap sains, kreatif dan bertanggung jawab.

15 18 20 26

Page 120: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

156

156

13 Siswa membuat proyek mengenai daur ulang

limbah

- - 32 32

14 Siswa bersama guru mereview pembelajaran 35 35 35 35

15 Siswa mendengarkan penyampaian guru

tentang materi yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya

35 35 35 35

16 Siswa menjawab salam penutup dan

mengucapkan hamdalah

35 35 35 35

Persentase % 70,40 75,55 78,30 84,37

Rata-Rata 77,15

Saran dan komentar pengamat/observer:

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

Keterangan skala penilaian:

(0-25)% = Kurang Baik

(26-50)% = Cukup Baik

(51-75)% = Baik

(76-100)% = Sangat Baik

Makassar, Januari 2020

Observer

Sri Wahyuni

Page 121: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

157

157

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA

(Kelas Kontrol)

Nama Sekolah : SMA Negeri 8 Gowa

Waktu : 3 X 4 Menit

Kelas : X MIPA 2

Materi : Perubahan Lingkungan

Petunjuk Pengisian

Isilah pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan.

No ASPEK DIDIK YANG DIAMATI PERTEMUAN

1 2 3 4

1 Kehadiran Siswa 35 32 34 35

2 Siswa menanggapi salam dari guru 29 32 34 34

3 Siswa berdoa dalam bimbingan guru 29 32 34 34

4 Siswa dalam keadaan siap untuk belajar 14 12 21 24

5 Siswa menjawab apersepsi guru 19 15 24 26

6 Siswa memperhatikan motivasi yang

disampaikan guru

17 15 20 20

7 Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran

yang disampaikan guru

16 18 22 24

8 Siswa mendengarkan penjelasan materi yang

disampaikan oleh guru tentang sistem gerak

manusia

15 13 20 23

9 Siswa membentuk kelompok 29 32 34 34

10 Sisw mendiskusikan LKS yang diberikan oleh

guru

27 24 22 25

11 Siswa memresentasikan hasil diskusinya 7 7 7 7

13 Siswa bersama guru mereview pembelajaran 29 32 34 34

14 Siswa mendengarkan penyampaian guru

tentang materi yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya

29 32 34 34

Page 122: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

158

158

15 Siswa menjawab salam penutup dan

mengucapkan hamdalah

29 32 34 34

Persentase % 62,35 64,31 73,33 75,88

Rata-Rata 68,96

Saran dan komentar pengamat/observer:

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

Keterangan skala penilaian:

(0-25)% = Kurang Baik

(26-50)% = Cukup Baik

(51-75)% = Baik

(76-100)% = Sangat Baik

Makassar, Januari 2020

Observer,

Sri Wahyuni

Page 123: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

119

119

D,6 LEMBAR OBSERVASI GURU

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU

Nama Sekolah : SMA Negeri 8 Gowa

Materi : Perubahan Lingkungan

Petunjuk Pengisian

Berilah tanda checklist () pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan.

No ASPEK YANG DIAMATI

HASIL

PENGMATAN

Ya Tidak

1. Guru mengecek kehadiran siswa

2. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan

salam

3. Guru membimbingan siswa berdoa

4 Guru memeriksa kesiapan siswa untuk belajar

5. Guru melakukan apersepsi sesuai denganmateri ajar

6. Guru memberikan motivasi kepada siwa

7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai

8. Guru menjelaskan langkah-langkah tentang Model

Pembelajaran TGT (Teams Games Tournament)

9. Guru menjelaskan materi secara sistematis

10. Guru memberikan LKS untuk mendiskusikan

bersama kelompok

Page 124: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

120

120

11.

Guru memberikan Games atau pertandingan

akademik cerdas cermat kepada siswa dimana setiap

kelompok mempunyai 3 kartu games wajib yang

berisi soal dan 8 kartu games rebutan yang berlaku

untuk semua siswa

12.

Guru memberikan penghargaan kepada kepada

kelompok yang memperoleh nilai tinggi

13.

Guru bersama siswa mereview pembelajaran

14. Guru menyampaikan tentang materi yang akan

dipelajari pada pertemuan berikutnya

15. Guru menutup kegiatan dengan memberikan salam

dan mengucap hamdalah

Saran dan komentar pengamat/observer:

............................................................................................................................. .......

............................................................................................................................. .......

....................................................................................................................................

Makassar, Januari 2020

Observer,

(Nur Amaliah Saleh)

Page 125: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

121

121

LAMPIRAN F

REKAPITULASI NILAI

Page 126: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

122

122

F.1 REKAPITULASI NILAI PRETEST DAN POSTTEST KELAS EKSPERIMEN

NILAI PRETEST

NO NAMA SISWA L/P

NILAI

JUMLAH SOAL

BENAR SALAH

1 Arya Dwi Saputra L 40 12 18

2 Benaya Febriana P 46,6 14 16

3 Chacha Syakirah P 40 12 18

4 Erni Asriani P 40 12 18

5 Fatihah Magfirah P 33,3 10 20

6 Fauziah Rizni P 30 9 21

7 Febriani Trie P 43,3 13 17

8 Febrianti Dwi P 43,3 13 17

9 Fira Fajriani P 30 9 21

10 Griselda P 40 12 18

11 Ilman L 50 15 15

12 Indira Suci P 40 12 18

13 Intan Nurya P 40 12 18

14 Isda Musfira P 36,6 11 19

15 Karimatunnisa P 50 15 15

16 Liana Uswa P 46,6 14 16

17 Muh. Khaidir L 36,6 11 19

18 Muh. Adriyudha L 36,6 11 19

19 Muh. Alwi L 33,3 10 20

20 Muh. Nur Ikhsan L 43,3 13 17

21 Muh. Rifat L 36,6 11 19

22 Muh. Wali Ikramm L 43,3 13 17

23 Nabila Az-zahra P 30 9 21

Page 127: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

123

123

24 Nur Alifiah P 40 12 18

25 Nur Indah Pratiwi P 40 12 18

26 Nur Resky Amaliah P 30 9 21

27 Putri Ayu P 36,6 11 19

28 Reski Amalia P 43,3 13 17

29 Saenal Syahrir L 33,3 10 20

30 Sri Ananda P 36,6 11 19

31 Sri Mulyani P 36,6 11 19

32 St. Qhania Sajidah P 33,3 10 20

33 Wildan Hilmy L 50 15 15

34 Wirnu Laksmana L 36,6 11 19

35 Wiwi Tri Novia P 43,3 13 17

Page 128: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

124

124

NILAI POSTTEST

NO NAMA SISWA L/P

NILAI

JUMLAH SOAL

BENAR SALAH

1 Arya Dwi Saputra L 80

24 6

2 Benaya Febriana P 80

24 6

3 Chacha Syakirah P 90

27 3

4 Erni Asriani P 86,6

26 4

5 Fatihah Magfirah P 80

24 6

6 Fauziah Rizni P 73,3

22 8

7 Febriani Trie P 93,3

28 2

8 Febrianti Dwi P 90

27 3

9 Fira Fajriani P 73,3

22 8

10 Griselda P 90

27 3

11 Ilman L 96,6

29 1

12 Indira Suci P 86,6

26 4

13 Intan Nurya P 86,6

26 4

14 Isda Musfira P 83,3

25 5

15 Karimatunnisa P 96,6

29 1

16 Liana Uswa P 96,6

29 1

17 Muh. Khaidir L 83,3

25 5

18 Muh. Adriyudha L 86,6

26 4

19 Muh. Alwi L 80

24 6

20 Muh. Nur Ikhsan L 93,3

28 2

21 Muh. Rifat L 86,6

26 4

22 Muh. Wali Ikramm L 93,3

28 2

23 Nabila Az-zahra P 76,6

23 7

24 Nur Alifiah P 86,6

26 4

Page 129: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

125

125

25 Nur Indah Pratiwi P 90

27 3

26 Nur Resky Amaliah P 76,6

23 7

27 Putri Ayu P 86,6

26 4

28 Reski Amalia P 93,3

28 2

29 Saenal Syahrir L 83,3

25 5

30 Sri Ananda P 83,3

25 5

31 Sri Mulyani P 86,6

26 4

32 St. Qhania Sajidah P 80

24 6

33 Wildan Hilmy L 96,6

29 1

34 Wirnu Laksmana L 83,3

25 5

35 Wiwi Tri Novia P 93,3

28 2

Page 130: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

126

126

F.2 REKAPITULASI NILAI PRETEST DAN POSTTEST KELAS KONTROL

NILAI PRETEST

No Nama Siswa L/P Nilai

JUMLAH SOAL

BENAR SALAH

1 Andi Aditia L 36.6 11 19

2 Andi Ainun P 33.3 10 20

3 Andi Muhammad L 40 12 18

4 Asti Ananda P 43.3 13 17

5 Caesar Teofilus L 36.6 11 19

6 Dwi Anggita P 43.3 13 17

7 Dwi Reski Dea P 46.6 14 16

8 Fadhia Zalsabila P 43.3 13 17

9 Febi Kirana P 36.6 11 19

10 Hardianti Rahman P 33.3 10 20

11 Ika Restu Wulandari P 33.3 10 20

12 Kardila Tri P 43.3 13 17

13 Keyza Latifa P 40 12 18

14 Melinda Anastasya P 46.6 14 16

15 Muh. Dzaky L 46.6 14 16

16 Muh. Fadhil Arib L 30 9 21

17 Muh. Faldi L 53.3 16 14

18 Muhammad Fathan L 40 12 18

19 Muhammad Sophian L 36.6 11 19

20 Nur Annisa P 40 12 18

Nur Hikma P 56.6 17 13

Page 131: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

127

127

21

22 Nur Syaifah P 30 9 21

23 Nurhikma Aulia P 46.6 14 16

24 Nurul Febrianti P 36.6 11 19

25 Pijai Ricardo L 40 12 18

26 Putri Cahya P 46.6 14 16

27 Putri Lestari P 33.3 10 20

28 Radianggi FR P 40 12 18

29 Rafizah Rahman P 46.6 14 16

30 Siti Alwa Syabina P 36.6 11 19

31 Siti Nurkhairani P 43.3 13 17

32 Sitti Saleha P 30 9 21

33 Sofyan Dwiyanto L 33.3 10 20

34 Wafiq Azizah P 46.6 14 16

35 Zulfikar Anugrah L 30 9 21

Page 132: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

128

128

NILAI POSTTEST

No Nama Siswa L/P Nilai JUMLAH SOAL

BENAR SALAH

1 Andi Aditia L 76,6 23 7

2 Andi Ainun P 80 24 6

3 Andi Muhammad L 83,3 25 5

4 Asti Ananda P 83,3 25 5

5 Caesar Teofilus L 86,6 26 4

6 Dwi Anggita P 93,3 27 3

7 Dwi Reski Dea P 66,6 20 10

8 Fadhia Zalsabila P 73,3 22 8

9 Febi Kirana P 83,3 25 5

10 Hardianti Rahman P 80 24 6

11 Ika Restu Wulandari P 83,3 25 5

12 Kardila Tri P 73,3 22 8

13 Keyza Latifa P 86,6 26 4

14 Melinda Anastasya P 80 24 6

15 Muh. Dzaky L 70 21 9

16 Muh. Fadhil Arib L 83.3 25 5

17 Muh. Faldi L 83,3 25 5

18 Muhammad Fathan L 80 24 6

19 Muhammad Sophian L 90 27 3

20 Nur Annisa P 73,3 22 8

21 Nur Hikma P 76,6 23 7

Nur Syaifah P 90 27 3

Page 133: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

129

129

22

23 Nurhikma Aulia P 86,6 26 4

24 Nurul Febrianti P 83,3 25 5

25 Pijai Ricardo L 73,3 22 8

26 Putri Cahya P 86,6 26 4

27 Putri Lestari P 70 21 9

28 Radianggi FR P 86,6 26 4

29 Rafizah Rahman P 80 24 6

30 Siti Alwa Syabina P 76,6 23 7

31 Siti Nurkhairani P 76,6 23 7

32 Sitti Saleha P 60 20 10

33 Sofyan Dwiyanto L 73,3 22 8

34 Wafiq Azizah P 76,6 23 7

35 Zulfikar Anugrah L 90 27 3

Page 134: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

130

130

LAMPIRAN F

VALIDASI INSTRUMEN

Page 135: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

131

131

F.1 KETERANGAN VALIDASI

Page 136: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

132

132

F.2 HASIL VALIDASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Page 137: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

133

133

Page 138: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

134

134

Page 139: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

135

135

Page 140: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

136

136

Page 141: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

137

137

Page 142: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

138

138

Page 143: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

139

139

Page 144: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

140

140

F.3 HASIL VALIDASI TES HASIL BELAJAR BIOLOGI

Page 145: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

141

141

Page 146: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

142

142

Page 147: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

143

143

Page 148: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

144

144

Page 149: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

145

145

Page 150: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

146

146

F.4 HASIL VALIDASI LEMBAR OBSERVASI GURU

Page 151: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

147

147

Page 152: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

148

148

Page 153: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

149

149

Page 154: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

150

150

Page 155: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

151

151

Page 156: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

152

152

F.5 HASIL VALIDASI LEMBAR OBSERVASI SISWA

Page 157: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

153

153

Page 158: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

154

154

Page 159: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

155

155

Page 160: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

156

156

Page 161: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

157

157

Page 162: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

158

158

LAMPIRAN G

PERSURATAN DAN DOKUMENTASI

Page 163: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

159

159

G.1 SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN LP3M

Page 164: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

160

160

G.2 SURAT IZIN PENELITIAN BKPMD PROV. SUL-SEL

Page 165: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

161

161

G.3 SURAT PENGANTAR PENELITIAN DARI DINAS PENDIDIKAN

Page 166: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

162

162

G.4 KARTU KONTROL PENELITIAN

Page 167: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

163

163

Page 168: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

164

164

G.5 SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN

Page 169: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

165

165

KELAS EKSPERIMEN

Pengerjaan Pretest dan Posttest

Page 170: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

166

166

Suasana Kelas Saat Pembelajaran Berlangsung

Page 171: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

167

167

Page 172: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

168

168

Produk Daur Ulang Limbah

Page 173: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

169

169

Page 174: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

170

170

Foto Kelas

Page 175: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

171

171

KELAS KONTROL

Pengerjaan Pretest dan Posttest

Page 176: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

172

172

uasana Kelas Saat Pembelajaran Berlangsung

Page 177: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

173

173

Foto Kelas

Page 178: PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT

174

174

RIWAYAT HIDUP

Sri Wahyuni. Dilahirkan di Bontoramba, Kabupaten

Gowa pada tanggal 27 Mei 1997. Merupakan anak ke-

2 dari tiga bersaudara, dari pasangan Ayahanda Alm.

Abd. Rachman Dg. Ngawing dan Ibunda Halipah Dg.

Senga. Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2003

di SD Inpres Bontoramba, Kec. Somba Opu Kab.

Gowa dan tamat tahun 2009, tamat SMP Negeri 1

Sungguminasa tahun 2012 dan tamat SMA Negeri 1 Bontomarannu tahun 2015.

Pada tahun yang sama (2015), penulis melanjutkan pendidikan pada program

Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2020.

Selanjutnya, penulis memilih program studi pendidikan Biologi bukan sekedar

karena ketertarikan semata, namun lebih dari itu penulis berharap dengan menjadi

tenaga pendidik, penulis dapat memberikan konstribusi bagi kemajuan pendidikan

di Indonesia serta ilmu yang di sampaikan dapat memberikan manfaat bagi orang-

orang di sekekeliling dan bagi generasi penerus bangsa.