PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA ... -...

28
PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA OPERASIOANAL, PERPUTARAN PERSEDIAN, TERHADAP LABA BERSIH PADA SPBU Se-PULAU BINTAN Hj. ASmaul Husna, Jack Febriand Adel, Inge Lengga S Munthe, Prima Aprilyani Universitas Maritim Raja Ali Haji, Fakultas Ekonomi Tanjungpinang, Kepulauan Riau 2016 ABSTRAK ENNY SUSILAWATI. 2016. PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA OPERASIOANAL, PERPUTARAN PERSEDIAN, TERHADAP LABA BERSIH PADA SPBU Se-PULAU BINTAN Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan apakah variabel pengaruh pendapatan, biaya operasional, perputaran persediaan, berpengaruh terhadapa laba bersih pada SPBU Se-Pulau Bintan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara mengambil data dari perusahaan di SPBU Se-Pulau Bintan. Metode analisis yang digunakan adalah Metode Kuantitatif yang rumus yaitu uji Reliabilitas, uji Normalitas, uji Multikoliniearitas, uji Heteroskedastisitas, Analisa Regresi Berganda, Uji T-test, Uji F serta Uji Koefisien Determinasi (R2) dengan bantuan software SPSS 22.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan, biaya operasional, perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pada SPBU Se- Pulau Bintan. Kata Kunci : Pendapatan, Biaya Operasional, Perputaran Persediaan Terhadap Laba Bersih PENDAHULUAN Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong perusahaan untuk semakin memperluas usaha nya dengan meraih pangsa pasar. Hal tersebut mendorong terjadinya persaingan ketat antar perusahaan. Perusahaan adalah suatu instansi yang terorganisir, berdiri dan berjalan yang tidak dapat terlepas dari hukum ekonomi dan prinsip dasar perusahaan pada umumnya. Tujuan utama dari perusahaan adalah memperoleh laba seoptimal mungkin serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Salah satu tujuan dari sebuah perusahaan adalah mendapatkan laba yang maksimal. Laba merupakan salah satu tujuan dari didirikannya suatu perusahaan. Laba terdapat pada laporan

Transcript of PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA ... -...

Page 1: PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · meningkatkan laba bersih perusahaan kemudian besar pengaruh

PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA OPERASIOANAL, PERPUTARAN

PERSEDIAN, TERHADAP LABA BERSIH PADA SPBU Se-PULAU

BINTAN

Hj. ASmaul Husna, Jack Febriand Adel, Inge Lengga S Munthe,

Prima Aprilyani

Universitas Maritim Raja Ali Haji, Fakultas Ekonomi

Tanjungpinang, Kepulauan Riau 2016

ABSTRAK

ENNY SUSILAWATI. 2016. PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA

OPERASIOANAL, PERPUTARAN PERSEDIAN, TERHADAP LABA BERSIH

PADA SPBU Se-PULAU BINTAN

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan apakah variabel pengaruh pendapatan,

biaya operasional, perputaran persediaan, berpengaruh terhadapa laba bersih pada

SPBU Se-Pulau Bintan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan

cara mengambil data dari perusahaan di SPBU Se-Pulau Bintan. Metode analisis

yang digunakan adalah Metode Kuantitatif yang rumus yaitu uji Reliabilitas, uji

Normalitas, uji Multikoliniearitas, uji Heteroskedastisitas, Analisa Regresi

Berganda, Uji T-test, Uji F serta Uji Koefisien Determinasi (R2) dengan bantuan

software SPSS 22.0 for windows.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan, biaya operasional,

perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pada SPBU Se-

Pulau Bintan.

Kata Kunci : Pendapatan, Biaya Operasional, Perputaran Persediaan

Terhadap Laba Bersih

PENDAHULUAN

Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong

perusahaan untuk semakin memperluas usaha nya dengan meraih pangsa pasar.

Hal tersebut mendorong terjadinya persaingan ketat antar perusahaan. Perusahaan

adalah suatu instansi yang terorganisir, berdiri dan berjalan yang tidak dapat

terlepas dari hukum ekonomi dan prinsip dasar perusahaan pada umumnya.

Tujuan utama dari perusahaan adalah memperoleh laba seoptimal mungkin

serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Salah satu tujuan dari

sebuah perusahaan adalah mendapatkan laba yang maksimal. Laba merupakan

salah satu tujuan dari didirikannya suatu perusahaan. Laba terdapat pada laporan

Page 2: PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · meningkatkan laba bersih perusahaan kemudian besar pengaruh

laba rugi, dimana laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang

menunjukkan hasil kegiatan perusahaan pada suatu periode tertentu.

Laba biasanya dihitung secara berkala, yaitu sebulan atau setahun sekali.

Penetapan laba secara periodik memerlukan perhatian yang serius, sebab laba atau

rugi harus benar-benar mencerminkan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita

pada periode yang bersangkutan. Penetapan laba secara periodik mengandung

konsekuensi bahwa didalamnya terdapat unsur-unsur taksiran bukan merupakan

angka yang pasti. Oleh karena laba adalah hasil pengurangan biaya terhadap

pendapatan maka menentukan jumlah pendapatan yang dihasilkan dan jumlah

biaya yang terjadi dalam periode yang bersangkutan akan merupakan kunci

kelayakan penetapan laba.

Pendapatan merupakan pos yang penting dari laporan keuangan dan

mempunyai penggunaan yang bermacam-macam untuk sebagai tujuan.

Penggunaan informasi pendapatan yang paling utama adalah untuk tujuan

pengambilan keputusan, baik itu keputusan untuk pembayaran deviden, keputusan

investasi dan keputusan penting lainnya. Dengan meningkatnya tingkat

pendapatan pada akhirnya akan meningkatkan laba bersih (net income), kemudian

dengan laba bersih yang besar bank akan mampu menghadapi persaingan

sekaligus melakukan ekspansi pasar dan kontinuitas usaha.

Biaya adalah semua pegeluaran mulai dari (untuk) mendapatkan barang

dagangan, baik yang diproduksi sendiri maupun hasil pembelian dari pihak lain

(pemasok) hingga barang tersebut dapat terjual kepada pembeli (pelanggan) baik

yang berkaitan dengan maupun diluar usaha pokok perusahaan.

Perputaran persediaan menentukan berkali persediaan terjual atau

digantikan dengan persediaan yang baru selama satu tahun, dan memberikan

beberapa pengukuran mengenai likuiditas dan kemampuan suatu perusahaan

untuk mengkonversikan barang persediaannya menjadi uang secara cepat.

SPBU Sepulau Bintan adalah salah satu perusahaan yang dimana jenis

kegiatan operasional usaha yang dijalankan adalah bergerak dibidang

perdagangan BBM, khususnya minyak solar, premium dan pertamax plus.

Perusahaan - perusahaan ini mensuplay bahan bakar minyak dari PT. Pertamina

(persero)-UPMS I Instalasi Tanjung Uban dan PT. Pertamina (persero) Depot

kijang. Yang kemudian disalurkan kepada konsumen berkendaraan yang ada di

sekitar Tanjung pinang dan Bintan.

Penelitian ini merupakan reflika dari penelitian sumaya (2011) yang

berjudul pengaruh volume penjualan dan biaya produksi terhadap laba bersih pada

PT. Metrodata Elektronik,Tbk. Hasil penelitiannya adalah dengan menggunakan

teknik regresi linier berganda ,terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan

antara volume penjualan, biaya produksi dan laba usaha hal ini disebabkan

semakin tinggi penjualan serta diikuti biaya produksi yang seimbang maka laba

Page 3: PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · meningkatkan laba bersih perusahaan kemudian besar pengaruh

bersih akan meningkat. Artinya hubungan volume penjualan dan laba bersih

termasuk sangat kuat ketika biaya produksi tidak mengalami perubahan.dan ketika

biaya produksi menurun, selama volume penjualan tidak berubah maka akan

meningkatkan laba bersih perusahaan kemudian besar pengaruh biaya produksi

terhadap laba bersih perusahaan ketika volume penjualan tetap.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan suatu

penelitian mengenai permasalahan akan disajikan dalam bentuk proposal dengan

judul : “PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA OPERASIONAL DAN

PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA BERSIH PADA SPBU

SE-PULAU BINTA.”

Tinjauan Pustaka, Kerangka Pemikiran, Hipotesis

Laba

Laba merupakan pos dasar dan penting dari ikhtisar keuangan yang

memiliki berbagai macam kegunaan dalam berbagai konteks, pengertian laba itu

sendiri merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan.

Laba perusahaan dalam hal ini dapat dilakukan dijadikan sebagai ukuran

dari efisiensi dan efektifitas dalam sebuah unit kerja dikarenakan tujuan utama

dari pendirian perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya

dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Laba merupakan tujuan

perusahaan, dimana dengan laba perusahaan dapat memperluas usahanya.

Kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba merupakan salah satu petunjuk

tentang kualitas manajemen serta operasi perusahaan tersebut, yang berarti

mencerminkan nilai perusahaan.

Pendapatan

Pendapatan merupakan unsur yang sangat penting dalam laporan keuangan,

karena dalam melakukan suatu aktivitas usaha, manajemen perusahaan tentu ingin

mengetahui nilai atau jumlah pendapatan yang diperoleh dalam suatu periode

akuntansi yang diakui sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku umum.

Menurut Toto Prihadi (2012: 32) pendapatan adalah barang atau jasa yang

sudah diserahkan kepada pembeli. Artinya hak atas barang tersebut sudah pindah

kepembeli, terlepas apakah sudah dibayar oleh pembeli ataupun belum. Sekali lagi

perlu diingat bahwa cara pengakuan semacam ini adalah karena kita

menggunakan konsep akrual.

Biaya Operasional

Menurut Mulyadi (2005: 76) “Biaya operasional adalah biaya usaha pokok

perusahaan selain harga pokok penjualan. Biaya usaha terdiri dari biaya

penjualan, biaya administrasi dan umum”.Ongkosadalah jumlah aktiva yang

terpakai atau jasa yang digunakan dalam proses menghasilkan pendapatan,

Page 4: PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · meningkatkan laba bersih perusahaan kemudian besar pengaruh

sedangkan biaya adalah pengeluaran kas ( komitmen membayar kas dimasa

depan) dengan tujuan menghasilkan pendapatan. Jumlah yang terpakai itu

maksudnya adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh

penghasilan selain dari biaya untuk memperoleh barang dan jasa (produksi),

misalnya biaya penjualan, biaya gaji, dan penyusutan.

Perputaran Persediaan

Perputaran persediaan merupakan indikasi perusahaan untuk menyediakan

persediaan dalam mendukung tercapainya penjualan. Tentu saja rasio ini terutama

cocok untuk perusahaan yang menjual barang. Dan jenis usaha yang bisa diukur

perputaran persediaannya adalah perusahaan perdagangan dan manufaktur.

Menurut Munawir (2010: 77) perputaran persediaan merupakan rasio antara

jumlah harga pokok barang yang dijual dengan nilai rata-rata persediaan yang

dimiliki oleh perusahaan.

Kerangka Pemikiran

Untuk lebih menjelaskan hubungan antara variabel dependen dan variabel

independen yang digunakan dalam penelitian ini, maka digambarkan model

penelitian sebagai berikut :

Pendapatan merupakan hasil yang diperoleh atas kegiatan-kegiatan

perusahaan dalam suatu periode atau merupakan kenaikan gross/kotor dari

keuntungan ekonomi selama suatu periode dari aktivitas utama perusahaan yang

menyebabkan kenaikan laba. Pendapatan timbul dari peristiwa ekonomi antara

lain penjualan barang maupun jasa dan penggunaan aktiva perusahaan. Sedangkan

biaya operasional merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam

satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan

tertentu.

Perputaran persediaan merupakan rasio antara jumlah harga pokok barang

yang dijual dengan nilai rata-rata persediaan yang dimiliki oleh perusahaan.

Laba merupakan pertambahan kekayaan dari suatu badan usaha dalam

periode tertentu. Sedangkan pengertian lain, laba dapat didefinisikan sebagai

peningkatan dalam kesejahteraan dalam hal suatu perusahaan dapat

dioperasionalkan sebagai satuan usaha perubahan dalam nilai perusahaan tersebut.

Pengembangan Hipotesis

Menurut Admaja (2009: 111) Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang

parameter suatu populasi. Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang

didasarkan pada bukti sampel dan teori propabilitas yang digunakan untuk

menetukan apakah suatu hipotesis adalah pernyataan beralasan atau tidak

beralasan.

Page 5: PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · meningkatkan laba bersih perusahaan kemudian besar pengaruh

Berdasarkan masalah pokok yang telah dilakukan sebelumnya, maka

dapatdisajikan hipotesis sebagai jawaban sementara atas masalah pokok yaitu:

Ha : Pendapatan tidak berpengaruh terhadap laba bersih pada SPBU

Sepulau Bintan.

H0 : Pendapatan berpengaruh terhadap laba bersih pada SPBU Sepulau

Bintan.

Ha : Biaya operasional tidak berpengaruh terhadap laba bersih pada SPBU

Sepulau Bintan.

H1 : Biaya operasional berpengaruh terhadap laba bersih pada SPBU

Sepulau Bintan.

Ha : Perputaran persediaan tidak berpengaruh terhadap laba bersih pada

SPBU Sepulau Bintan.

H1 : Perputaran persediaan berpengaruh terhadap laba bersih pada SPBU

Sepulau Bintan.

Ha : Pendapatan, biaya operasional, perputaran persediaan tidak

berpengaruh terhadap laba bersih pada SPBU Sepulau Bintan.

H1 : Pendapatan, biaya operasional, perputaran persediaan berpengaruh

terhadap laba bersih pada SPBU Sepulau Bintan.

METODE PENELITIAN

Objek dan Ruang Lingkup Penelitian

Adapun objek penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan

skripsi ini adalah mengenai pengaruh pendapatan, biaya oprasioanal, dan

perputaran persediaan terhadap laba bersih. Dimana lokasi yang dijadikan tempat

penelitian adalah pada SPBU Sepulau Bintan.Penelitian ini dilakukan pada SPBU

Sepulau Bintan yaitu di Tanjung pinang dan Bintan yang bergerak sebagai

perusahaan dagang yang menjual Bahan Bakar Minyak (BBM). Data yang

digunakan dalam penelitian adalah Laporan L/R SPBU Se-pulau Bintan periode 1

Januari 2009 – 31 Desember 2013.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Kuantitatif. Menurut Danang Sunyoto (2011:29) analisis kuantitatif adalah

analisis yang menggunakan bantuan statistik untuk membantu dalam penelitian

dalam penghitungan angka-angka untuk menganalisis data yang diperoleh.

Menurut Sugiyono (2010:8) metode penelitian kuantitatif adalah sebagai

berikut: Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

yang berlandaskan pada sample filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

pada populasi atau sample tertentu, pengumpulan data menggunkan istrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik, dengan tujuan untuk menguji

Page 6: PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · meningkatkan laba bersih perusahaan kemudian besar pengaruh

hipotesis yang telah ditetapkan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskritip kuantitatif. Menurut Kuncoro

(2009: 145), data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik

(angka) yang dapat dibedakan menjadi :

1. Data interval, yaitu data yang diukur dengan jarak diantara dua titik pada

skala yang sudah diketahui.

2. Data rasio, yaitu data yang diukur dengan proporsi.

Penelitian yang menggunakan pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk

memberikan kepada peneliti sebuah riwayat atau untuk menggambarkan aspek-

aspek relevan dengan fenomena perhatian perspektif seseorang.

Jenis dan Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah Data Sekunder. Data sekunder

adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan

penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.

Operasionalisasi Variabel Penelitian

1. Pendapatan

pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari

aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk dan/atau jasa kepada

pelanggan. Bagi investor, pendapatan kurang penting

dibanding keuntungan, yang merupakan jumlah uang yang diterima setelah

dikurangi pengeluaran.

Pendapatan dalam penelitian ini adalah pendapatan yang dihitung dan

diukur dalam jutaan rupiah.

2. Biaya Operasional

Biaya operasional sebagai biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah

bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya adalah

biaya depresiasi mesin, equipmen, biaya bahan baku, biaya bahan penolong,

biaya gaji karyawan yang bekerja dalam bagian-bagian baik yang langsung

maupun tidak langsung berhubungan dengan proses produksi.

Biaya operasional dalam penelitian ini adalah biaya operasional yang

dihitung dan diukur dalam jutaan rupiah.

3. Perputaran Persediaan

Perputaran persediaan adalah cara untuk mengetahui berapa kali dalam

suatu periode tertentu sebuah perusahaan menjual persediaannya.

Perusahaan-perusahaan menggunakan perputaran persediaan untuk menilai

Page 7: PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · meningkatkan laba bersih perusahaan kemudian besar pengaruh

kemampuan mereka dalam menghadapi persaingan, merencanakan laba

usaha, dan secara umum mengetahui seberapa baiknya mereka menjalankan

kegiatan perusahaan mereka.

Perputaran persediaan dalam penelitian ini adalah perputaran persediaan

yang dihitung dan diukur dalam kali

4. Laba

Laba adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi

sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan

dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempunyai badan usaha

selama satu periode, kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau

investasi pemilik.

Laba dalam penelitian ini adalah laba yang dihitung dan diukur dalam jutaan

rupiah

Teknik Analisis Data

Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

terdiri dari pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis dengan bantuan

komputer yang menggunakan software SPSS 22.0.

1. Uji Normalitas

MenurutGhozali (2005:110) Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam suatu model regresi linier variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal.Untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan melalui

metode statistik yakni Kolmogorov- smirnov dan analisis grafik.

a. Analisis Statistik

Untuk menentukan uji ini, didasarkan pada Kolmogorov_smirnov dengan

melakukan pengujian pada unstandardize residual pada model penelitian.

Pedoman untuk pengambilan keputusannya didasarka pada:

1) Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, maka distribusi data

normal.

2) Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, maka distribusi data

tidak normal.

b. Analisis Grafik

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data

(titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari

residualnya. Dasar pengambilan kesimpulan:

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Page 8: PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · meningkatkan laba bersih perusahaan kemudian besar pengaruh

2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal,

maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali,

2006:112).

2. Uji Multikolonieritas

Uji multikolinearitas bertujuan menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) (Ghozali, 2006:

91).Jika dalam model regresi yang terbentuk terdapat korelasi yang tinggi atau

sempurna di antara variabel bebas berarti terjadi masalah multikolinieritas. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.

Uji ini dilakukan dengan menggunakan metode Variance Inflation Factor (VIF).

Ghozali (2005:91)

mengemukakanbahwapengujianmultikolinieritasdapatdilakukandenganmelihatvar

ians Inflation Factor (VIF) dankorelasidiantara variable independen.JikanilaiVIF

< 10 ataunilaitolerance > 0.10,makatidakterjadimultikolinieritas. Disampingitu,

suatu model dikatakanterdapatgejalamultikolonieritasyaitujikakorelasidiantara

variable indenpendenlebihbesardari 0.9.

3. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2006:95) uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam

suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena

observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang

lainnya.

Menurut Ghozali (2006:96) terdapat beberapa cara untuk mendeteksi

masalah autokorelasi, yaitu: Durbin Watson Test, LM Test, uji Statistik Q: Box

Pierce dan Ljung Box, serta Run Test. Penelitian ini menggunakan uji Durbin

Watsonuntuk menguji ada tidaknya autokolerasi.

Durbin Watson digunakan untuk aotokorelasi tingkat satu (firs order

autocorrelastion) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model

regresi dan tidak ada variabel lag di antara variabel indepenen. Model yang baik

adalah model yang tidak terdapat autokorelasi dengan melihat (du < d < 4-du)

maka tidak ada autokorelasi positif dan negatif (Ghozali, 2006:96).

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variabel dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap,

makadisebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut dengan

Page 9: PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · meningkatkan laba bersih perusahaan kemudian besar pengaruh

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau

tidak terjasi heteroskedastisitas.

Untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

melihat grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen dengan

residualnya. Dasar analisis:

Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. (Ghozali,

2005:105).

Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dari Debt

To Equity Ratio (DER), Debt To Asset Ratio (DAR), Longterm Debt to Asset

Ratio (LDAR),Longterm Debt to Equity Ratio (LDER), dan Equity to Asset Ratio

(EAR)terhadap Return On Equity (ROE). Persamaan regresi berganda yang

dipakai adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 +e

Dimana:

Y = Laba Bersih

a = Konstanta

b1 danb2 = Koefisien Regresi

X1 = Pendapatan

X2 = Biaya Operasional

X = Perputaran Persediaan

e = Faktor lain diluar model

Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis berguna untuk memeriksa atau menguji apakah

koefisienregresi yang didapat signifikan. Ada dua jenis koefisien regresi yang

dapat dilakukan yaitu uji F dan uji t.

Uji t (t-test)

Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara

simultan(bersama-sama) terhadap variabel dependen. Tingkat signifikansi yang

digunakan adalah sebesar 5%, dengan level of confidence 95% (α = 0.05) dan

degree of freedom (n-k) dan (k-1), dimana (n) adalah jumlah observasi dan (k)

adalah jumlah variabel. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:

Ho = Pendapatan, biaya operasional dan perputaran persediaan tidak

berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pada SPBU se-Pulau Bintan

Page 10: PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · meningkatkan laba bersih perusahaan kemudian besar pengaruh

Ha = Pendapatan, biaya operasional dan perputaran persediaan berpengaruh

signifikan terhadap laba bersih pada SPBU se-Pulau Bintan

Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi Fhitung dengan Ftabel

dengan ketentuan:

a. Jika Fhitung< Ftabel, maka H0 tidak dapat ditolak dan Ha tidak dapat diterima

untuk α = 5%,

b. Jika Fhitung> Ftabel, maka Ha diterima dan H0 ditolak untuk α.= 5%.

Uji F (F-test)

Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara

parsial (individu) terhadap variabel dependen. Untuk menentukan nilai ttabel

ditentukan dengan tingkat signifikasi 5% dengan derajat kebebasan df= (n-k-1)

dimana n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel. Hipotesis yang

akan diuji adalah sebagai berikut:

Ho = Pendapatan, biaya operasional dan perputaran persediaan tidak

berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pada SPBU se-Pulau Bintan

Ha = Pendapatan, biaya operasional dan perputaran persediaan berpengaruh

signifikan terhadap laba bersih pada SPBU se-Pulau Bintan

Uji ini dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel dengan

ketentuan sebagai berikut:

a. Jika thitung< ttabel, atau -thitung> -ttabel maka H0 tidak dapat ditolak dan Ha tidak

dapat diterima untuk α = 5%,

b. Jika thitung> ttabel, atau -thitung< -ttabel maka Ha diterima dan H0 ditolak untuk α

= 5%.

Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Besarnya

koefisien determinasi ini adalah 0 sampai dengan 1 Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi-variabel

dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali 2005:169).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sejarah Singkat Perusahaan

Setiap perusahaan dagang, sudah tentu kegiatan utamanya adalah jual beli

barang dagangan karena dari kegiatan trsebut merupakan dasar untuk dapat

merelisir tujuan didirikanya perusahaan. Demikian juga halnya dengan SPBU,

dimana jenis kegiatan operasional usaha dijalankan adalah bergerak dibidang

Page 11: PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · meningkatkan laba bersih perusahaan kemudian besar pengaruh

perdagangan BBM, khususnya minyak solar,pre,ium dan pertamax plus. BBM

yang disalurkan kepada masyarakat merupakan bahan bakar yang disubsidi oleh

pemerintah.

Perusahaan ini mensuplay bahan bakar minyak dari PT. Pertamina

(persero)-UPMS I Istalasi Tanjung Uban dan PT. Pertamina (persero) Depot

Kijang. Yang kemudian disalurkan kepada konsumen kendaraan bermotor yang

ada disekitar Tanjungpinang,Bintan dan sekitarnya.

Penjualan yang diberikan kepada konsumen pemakai kendaraan bermotor

sudah sesuai dengan takarannya dimana konsumen tidak akan mengeluh

kekurangan dalam pengisian kedalam tangki konsumen SPBU tanjungpinang dan

bintan sudah mendapatkan predikat Pasti PAS dari PT. Pertamina (persero)

dimana yang memberikan peredikat tersebut adalah PT. Pertamina (persero).

Tidak semua SPBU yang ada bisa mengikuti program tersebut karena ada syarat

tertentu yang harus dipenuhi. Adapun syarat-syarat tersebut secara keseluruhan

adalah sebagi berikut :

1. Kondisi fisik bangunan harus sesuai format fisik SPBU tahun 2006 keatas.

2. Operator yang terlatih

3. Kebersihan

4. Perawatan fisik berkala

5. Takaran pas

6. Pelayanan

Didalam aktifitas tersebut, hal yang dilakukan mencakup beberapa tahap

yaitu:

1. Konfirmasi Pembelian

Pihak perusahaan melakukan transaksi pembelian kepada pihak Pertamina

dengan menstransfer sejumlah dana yang dibutuhkan melalui pihak Bank.

2. Proses Pengangkutan

Sehari setelah diselesaikannya proses administrasi baru dilakukan

pengangkutan BBM dari pertamina / instalasi yang kemudian menuju

lokasi SPBU dengan menggunakan truk tangki dr pertamina.

3. Proses Pembongkaran

Setelah minyak tiba di SPBU dialnjutakan dengan pembongkaran dari truk

tangki persediaan. Pemindahan minyak ini dilakukan dengan

menggunakan meteran.

4. Proses Penjualan

Penjualan minyak kepada konsumen harus sesuai yang tertera pada surat

rekomendasi. Konsumen yang telah melakukan pembelian langsung

membayarnya melalui operator.

Page 12: PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · meningkatkan laba bersih perusahaan kemudian besar pengaruh

Struktur Organisasi Perusahaan

Setiap perusahaan yang berorganisasi baik perusahaan negara maupun

swasta haruslah mempunyai struktur organisasi. Karena dengan adanya struktur

organisasi memungkinkan orang-orang yang terlibat didalamnya dapat

bekerjasama dengan baikagar pekerjaan tersebut lebih mudah untuk dilaksanakan.

Dalam mengorganisir suatu kegiatan langkah pertama yang harus dilakukan

adalah menetapkan pekerjaan-pekerjaan yang harus dikerjakan oleh masing-

masing karyawan agar dapat merealisir apa yang menjaditujusn perusahaan.

Pola yang ditetapkan disusun dalam bentuk suatu organisasi perusahaan

yang merupakan alat untuk membantu pihak manajemen dalam upaya

merelisasikan tujuan perusahaan. Struktur organisasi yang tepat bagi suatu

perusahaan belum tentu baik bagi perusahaan lain, perbedaan struktur organisasi

diantara berbagai perusahaan disebabkan oleh beberapa hal seperti jenis usaha

yang dijalankan,luasnya perusahaan, banyaknya bagian-bagian / departemen yang

sesuai dengan jenis usaha yang dijalankan,dan sebagainya.

Penyusunan organisasi digambarkan dalam suatu hubungan antara fungsi

dan wewenang serta tanggung jawab setiap orang atas pekerjaan yang diberikan

kepadanya. Adapun struktur organisasi garis (line organisazation). Pada bentuk

orgaisasi ini disebut juga bentuklurus, dimana bentuk struktur organisasi ini

adalah struktur organisasi yang sangat sederhana, praktis karena tata

hubungannya sangat sederhana.

Didalam upaya merelisasikan tujuan yang ditetapkan oleh SPBU,

pemberian tugas wewenag serta tanggungjawab kepada anggotanya. Adapun

uraian tugas dan tanggungjawab dari setiap bagian dalam struktur perusahaan

pada SPBUsebagai berikut :

1. Pemilik / Direktur

SPBU memiliki seorang pemilik. Pemilikini merupakan pemegang saham

yang mempunyai peran sebagai penanam modal secara umum dan atau

khusus serta memberikan nasehat kepada manager dalam menjalankan

perusahaan.

2. Manager

Perusahaan ini dipimpin oleh seorang pengurus atau di sebut juga dengan

manager. Adapun tugas dan tanggungjawab manager diantaranya :

a. Mewakili perusahaan dalam komunikasi dengan pihak luar dan

senantiasa memelihara hubungan yang baik dengan instansi

pemerintah, pemasok,pelanggan dan pihak perbankan.

b. Merencanakan jadwal pekerjaan disemua aktifitas organisasi.

c. Memimpin semua kegiatan yang ada dalam organisasi agar terdapat

suatu keharmonisan untuk mencapai tujuan perusahaan.

d. Memutuskan kebijaksanaan perusahaan.

Page 13: PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · meningkatkan laba bersih perusahaan kemudian besar pengaruh

3. Supervisor

Bertugas menangani BBM, mengontrol catatan perawatan harian dari bagian

administrasi dan keuangan dan mengukur kualitas BBM disaat penerimaan.

4. Bagian administrasi dan keuangan

a. Bagian akuntansi dan pajak

Bagian ini memiliki tugas menyelenggarakan aktivitas

pengadministrasian perusahaan dalam rangka mengujikan tata tertip

administrasi yang baik, antara lain :

1). Membuat surat pengantar pembelian BBM untuk disetor ke

Bank maupun pertamina / Instalasi.

2). Menyelnggarakan buku-buku kas berdasarkan bukti-bukti

penerimaan dan pengeluaran Bank.

3). Membuat laporan tentang keadaan persediaan minyak.

4). Bertanggungjawabatas laporan pajak dan menangani semua

masalah yang berhubungan dengan pajak.

b. Kasir

1). Bertugas dalam menangani penjualan.

2). Bertanggungjawab atas penggunaan keuangan perusahaan

secara keseluruhan dan melaksanakan prosedur administrasi

keuangan dalam rangka operasional perusahaan.

3). Membuat atau menyusun laporan keuangan bulanan.

4). Bagian Pemesanan (Delivery Order )

Bertugas melaksanakan setoran dan pengurusan / penyelesaian

administrasi yang berhubungan dengan realisai BBM SPBU

baik di Pertamina Depot Kijang maupun Pertamina Tanjung

uban.

5. Bagian Lapangan / Pengawasan

Bagian lapangan ini mempunyai tugas mengurus DO penebusan atau

pembelian BBM kedepot pertamina. Dan juga mempunyai tugas

menyalurkan BBM kepada konsumen.Dan bertugas juga mengawasi keluar

masuknya BBM yang didistribusikan kepada masyarakat.

6. Bagian Pengangkutan

Bertanggung jawab melaksanakan pengisian dan pengangkutan dari instalasi

/ Depot pertamina sesuai dengan yag tertera /tercantum pada Dokumen /

Faktur / PNPB serta muatan tidak untukdikurangi / dipindahkan ataupun

diperjual belikan selama dalam perjalanan sampai ketempat tujuan.

Apabilaternyata terbukti melakukan penyimpangan / pelanggaran

perusahaan ini akan menerima resiko sansi serta tindakan hukum yang

berlaku.

Page 14: PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · meningkatkan laba bersih perusahaan kemudian besar pengaruh

7. Operator

Bertanggungjawab melaksanakan pengisian BBM kepada kendaraan

bermotor dimana langsung menerima uang dan disetorkan kepada kasir saat

pertukaran jam kerja. Dimana pembagian jam kerja operator dibagi dua pagi

hari 07.00 s.d 14.00, 14.00 s.d 21.00.

8. Security

Bertanggung jawab atas keamanan dankelancaran pengisian BBM dan

mengatur keluar masuknya kendaraan bermotor masyarakat / konsumen

yang akan mengisi bahan bakar minyak ke kendaraan di SPBU.

9. Clening Service

Bertanggung jawab memberikan SPBU dan semua yang berhubungan

dengan kebersihan mengelap, mengepel, memotong rumput dan lain

sebagainya.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berdasarkan data penelitian diatas, untuk selanjutnya akan dilakukan

pengujian statistic dengan menggunakan alat bantu statistic SPSS Versi 22 dengan

tujuan untuk mengetahui pengaruh antar variable penelitian didalam penelitian ini.

Berikut ini akan disajikan hasil pengujian tersebut.

4.2.1. Penelitian

Berikut ini akan disajikan data penelitian untuk keseluruhan variabel dalam

penelitian ini pada SPBU se-Pulau Bintan, sebagai berikut:

1. Pendapatan

Pendapatan

( dalam jutaan rupiah )

Nama

Perusahaan

Tahun

2009

Tahun

2010

Tahun

2011

Tahun

2012

Tahun

2013

PT.Sinar

Mustika Bintan 38.451 34.282 38.331 38.346 38.224

PT.Bintan Bakti

Putra 36.340 41.266 33.572 30.981 34.411

PT.Sarana

Rusel Pictori 30.819 32.569 28.761 29.165 33.830

PT.Bintan Inti

Sukses 39.010 43.004 43.292 40.366 39.897

PT.Cahaya

Belawan Inhil 42.490 41.010 48.027 44.183 44.714

PT.Kharisma

Petro Gemilang 45.161 45.612 46.068 46.529 47.087

Sumber : SPBU Se-Pulau Bintan

Page 15: PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · meningkatkan laba bersih perusahaan kemudian besar pengaruh

-

20,000

40,000

60,000

1 4 7 10131619222528

Pendapatan X1

Pendapatan X1

Dari tabel diatas menunjukkan adanya fluktuasi untuk pendapatan yang

diterima SPBU se-Pulau Bintan, namun untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

gambar dibawah ini:

Pendapatan

Sumber: Data penelitian diolah

Dari data diatas menunjukkan adanya fluktuasi perolehan pendapatan pada

perusahaan, jika dilihat hal-hal yang menyebabkan berfluktuasi pendapatan

tersebut adalah dikarenakan tingkat volume pemakaian kendaraan untuk wilayah

kabupaten bintan tidak banyak dan volume tertinggi dirasakan oleh perusahaan

adalah apabila ada acara-acara atau adanya hari liburan yang meningkatkan

pengunjung ke arah bintan. Disamping itu juga menurunnya pendapatan BBM

juga dikarenakan terkadang adanya stok BBM yang terbatas.

2. Biaya Operasional

Biaya Operasional

( dalam jutaan rupiah )

Nama

Perusahaan

Tahun

2009

Tahun

2010

Tahun

2011

Tahun

20012

Tahun

2013

PT.Sinar

Mustika

Bintan

168 173 184 182 159

PT.Bintan

Bakti Putra 116 133 122 146 110

PT.Sarana

Rusel Pictori

155

152

188

170

188

PT.Bintan

Inti Sukses

169

187

163

130

126

PT.Cahaya

Belawan

147

149

171

165

167

Page 16: PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · meningkatkan laba bersih perusahaan kemudian besar pengaruh

-

200

1 6 11 16 21 26 31

Biaya Operasional X2

BiayaOperasional X2

Inhil

PT.Kharisma

Petro

Gemilang

169

171

172

174

176

Sumber : SPBU Se-Pulau Bintan

Dari tabel diatas menunjukkan adanya fluktuasi untuk biaya operasional

yang diterima SPBU se-Pulau Bintan, namun untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada gambar dibawah ini:

Biaya Operasional

Sumber: Data penelitian diolah

Dari data diatas menunjukkan adanya fluktuasi perolehan biaya operasional

pada perusahaan, jika dilihat hal-hal yang menyebabkan berfluktuasi biaya

operasional tersebut adalah dikarenakan adanya perubahan atas biaya pemasaran

dan biaya administrasi dan umum yang dikeluarkan

3. Perputaran Persediaan

Perputaran Persediaan

Tahun Pendapatan Persediaan Perputaran

Persediaan

2009 38.451.405.358 3.466.521.109 11

2010 34.282.443.225 2.937.220.217 12

2011 38.330.860.422 3.362.123.328 11

2012 38.346.151.649 3.300.039.797 12

2013 38.224.266.628 4.299.266.157 9

2009 36.340.337.858 4.489.917.302 8

2010 41.265.595.578 5.149.139.959 8

Page 17: PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · meningkatkan laba bersih perusahaan kemudian besar pengaruh

2011 33.572.266.526 4.729.856.195 7

2012 30.981.334.492 3.794.067.518 8

2013 34.410.729.292 4.260.810.936 8

2009 30.818.508.444 4.124.660.425 7

2010 32.568.579.815 4.008.753.238 8

2011 28.761.326.622 3.525.625.722 8

2012 29.165.402.212 4.720.445.498 6

2013 33.830.369.777 3.527.995.340 10

2009 39.010.252.230 4.688.692.866 8

2010 43.004.475.813 5.392.260.903 8

2011 43.291.536.308 6.313.087.214 7

2012 40.366.073.401 5.045.012.989 8

2013 39.896.538.928 4.897.488.428 8

2009 42.489.606.544 5.684.872.532 7

2010 41.009.622.207 5.776.542.209 7

2011 48.026.989.500 6.637.654.705 7

2012 44.183.308.802 6.411.797.969 7

2013 44.713.509.215 6.488.739.542 7

2009 45.160.644.307 6.553.627.033 7

2010 45.612.250.151 6.619.163.327 7

2011 46.068.372.367 6.685.354.926 7

2012 46.529.056.576 6.752.208.528 7

2013 47.087.404.479 6.833.235.019 7

Sumber : SPBU Se-Pulau Bintan

Dari tabel diatas menunjukkan adanya fluktuasi untuk perputaran persediaan

yang diterima SPBU se-Pulau Bintan, namun untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada gambar dibawah ini:

Page 18: PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · meningkatkan laba bersih perusahaan kemudian besar pengaruh

-

20

1 6 11 16 21 26

Perputaran Persediaan

PerputaranPersediaan

Perputaran Persediaan

Sumber: Data penelitian diolah

Dari data diatas menunjukkan adanya fluktuasi perolehan perputaran

persediaan pada perusahaan, jika dilihat hal-hal yang menyebabkan berfluktuasi

perputaran persediaan tersebut adalah dikarenakan turunnya jumlah harga pokok

penjualan dan jumlah rata-rata persediaan.

4. Laba

Laba

(dalam jutaan rupiah)

Nama

Perusahaan

Tahun

2009

Tahun

2010

Tahun

2011

Tahun

2012

Tahun

2013

PT.Sinar

Mustika Bintan

4.529

4.038

4.514

4.516

4.502

PT.Bintan

Bakti Putra

4.280

4.860

3.954

3.649

4.053

PT.Sarana

Rusel Pictori

3.630

3.836

3.387

3.435

3.984

PT.Bintan Inti

Sukses

4.594

5.065

5.099

4.754

4.699

PT.Cahaya

Belawan Inhil

5.004

4.830

4.656

4.204

4.266

PT.Kharisma

Petro Gemilang

4.319

4.372

4.426

4.480

4.546

Sumber : SPBU Se-Pulau Bintan

Dari tabel diatas menunjukkan adanya fluktuasi untuk laba yang diterima

SPBU se-Pulau Bintan, namun untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar

dibawah ini:

Page 19: PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · meningkatkan laba bersih perusahaan kemudian besar pengaruh

-

10,000

1 6 11 16 21 26

Laba Bersih Y

Laba BersihY

Laba

Sumber: Data penelitian diolah

Dari data diatas menunjukkan adanya fluktuasi perolehan laba perusahaan,

jika dilihat hal-hal yang menyebabkan berfluktuasi laba tersebut adalah

dikarenakan adanya flukuasi dari aktivitas penjualan yang diterima oleh

perusahaan dan biaya-biaya usaha yang dikeluarkan

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah

data penelitian mengikuti atau mendekati normal, yakni distribusi data penelitian

dengan bentuk lonceng. Cara yang paling sederhana adalah dengan melihat

histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang

mendekati normal sebagaimana dapat dilihat dibawah ini:

Uji Normalitas (Histogram)

Sumber: Data penelitian diolah

Dari gambar histogram diatas dapat pula disimpulkan bahwa grafik

histogram menunjukkan pola distribusi normal. Yang mana jika dilihat polygon

kecenderungan dalam keadaan seimbang dan tidak menceng ke kiri maupun ke

kanan. Namun jika hanya melihat grafik histogram, hal ini dapat memberikan

hasil yang meragukan, adapun metode lain yang lebih handal adalah dengan

melihat normal probability plot, dimana pada grafik normal plot terlihat titik-titik

menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis

diagonal, sebagaimana ditampilkan pada gambar dibawah ini:

Page 20: PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · meningkatkan laba bersih perusahaan kemudian besar pengaruh

Gambar 4.7.

Uji Normalitas (Probability Plot)

Sumber: Data penelitian diolah

Berdasarkan grafik normal probability plot, menunjukkan bahwa data

berdistribusi normal yang terlihat dari titik-titik plot menyebar disekitar garis

diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Model regresi ini

layak dipakai dalam penelitian ini karena memenuhi asumsi normalitas. Untuk

menentukan data dengan uji Kolmogrov-Smirnov, nilai signifikansi harus diatas

0,050 atau 5%. Pengujian terhadap normalitas data dengan menggunakan

Kolmogrov-Smirnov dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Uji Normalitas (Kolmogorov Smirnov)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 30

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation 265,01376406

Most Extreme Differences

Absolute ,119

Positive ,119

Negative -,083

Kolmogorov-Smirnov Z ,654

Asymp. Sig. (2-tailed) ,786

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Data penelitian diolah

Untuk memastikan apakah data berdistribusi normal maka pengambilan

keputusan data terdistribusi normal dapat dilihat dari nilai Asymp. Sig. (2-Tailed)

jika nilai sig > 0,05 maka data terdistribusi normal. Pada table diatas

menunjukkan bahwa nilai asymp sig. (2-tailed) diatas menunjukkan nilai 0,786 >

0,05. Dengan kata lain variable dalam penelitian ini dengan uji kolmogorov

smirnov tersebut berdistribusi normal.

Page 21: PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · meningkatkan laba bersih perusahaan kemudian besar pengaruh

2. Uji Multikolonieritas

Tujuan uji ini adalah untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi di antara variabel bebasnya. pengujian terhadap ada tidaknya

multikolonieritas dalam model regresi dapat dilakukan dengan melihat nilai

tolerance dan lawannya, serta Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai

tolerance value lebih tinggi daripada 0,10 atau VIF lebih kecil daripada 10 maka

dapat disimpulkan tidak terjadi multikolonieritas, adapun hasil pengujian ini dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Uji Multikolonieritas Coefficients

a

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

X1 ,858 1,165

X2 ,842 1,188

X3 ,808 1,237

a. Dependent Variable: Y

Sumber: Data penelitian diolah

Dari table diatas diketahui bahwa nilai tolerance semua variable independen

yaitu pendapatan 0.858, biaya operasional 0.842 dan perputaran persediaan

0.808> 0,10 sedangkan nilai VIF variable independen yaitu pendapatan 1.165,

biaya operasional 1.188 dan perputaran persediaan 1.237< 10. Dari hasil nilai

tolerance dan VIF tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

multikolonieritas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk melihat apakah di dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variabel pengganggu dari satu pengamatan dengan

pengamatan yang lain. Suatu model regresi yang baik adalah tidak terjadi

heterokedastisitas., yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Page 22: PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · meningkatkan laba bersih perusahaan kemudian besar pengaruh

Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data penelitian diolah

Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas pada gambar diatas menunjukkan

bahwa data tersebar secara acak dan tidak memmbentuk suatu pola tertentu. Data

tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini

menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas dalam model regresi yang

digunakan.

4. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1. persamaan regresi yang baik adalah yang tidak

memiliki masalah autokorelasi.Uji Autokorelasi pada penelitian ini dapat dilihat

dari nilai Durbin Watson, seperti terlihat pada Tabel dibawah ini:

Uji Autokorelasi Model Summary

b

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 ,818a ,669 ,631 279,886 1,724

a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

b. Dependent Variable: Y

Sumber: Data penelitian diolah

Hasil uji autokorelasi diatas menunjukkan tidak adanya autokorelasi dengan

nilai hitung Durbin Watson sebesar 1,724 atau mendekati dan berada diangka 2.

Persamaan Regresi Linier Berganda

Tahapan selanjutnya setelah penulis melakukan uji asumsi klasik adalah

melakukan analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil pengujian, adapun

persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 23: PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · meningkatkan laba bersih perusahaan kemudian besar pengaruh

Persamaan Regresi

Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1674,521 554,346

3,021 ,006

X1 ,072 ,010 ,882 7,237 ,000

X2 -5,798 2,523 -,283 -2,298 ,030

X3 99,132 36,723 ,339 2,699 ,012

a. Dependent Variable: Y

Sumber: Data penelitian diolah

Dari table diatas dapat dibentuk persamaan regresi seperti dibawah ini:

Y = 1.674,521+ 0,072X1 -5,798X2 + 99,132X3 + e

Penjelasan tersebut dapat dijelaskan dibawah ini:

a. Nilai B Constant =1.674,521

Nilai konstanta ini menunjukkan bahwa apabila tidak ada nilai variable

bebas yaitu pendapatan, biaya operasional dan perputaran persediaan maka

laba bersih sebesar 1.674,521

b. Nilai X1=0,072= Pendapatan

Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa setiap perubahan pendapatan

sebesar 1 satuan, maka laba bersih akan meningkat sebesar 0,072 satuan

dengan asumsi variable lain dianggap tetap.

c. Nilai X2=5,798= Biaya Operasional

Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa setiap perubahan biaya

operasional sebesar 1 satuan, maka laba bersih akan menurun sebesar 5,798

satuan dengan asumsi variable lain dianggap tetap.

d. Nilai X3=99,132= Perputaran Persediaan

Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa setiap perubahan perputaran

persediaan sebesar 1 satuan, maka laba bersih akan meningkat sebesar

99,132 satuan dengan asumsi variable lain dianggap tetap.

Page 24: PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · meningkatkan laba bersih perusahaan kemudian besar pengaruh

Uji Hipotesis

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan

metode analisis regrei berganda. Adapun untuk menguji signifikan tidaknya

hipotesis tersebut digunakan Uji t dan Uji F. Yang mana dapat dijelaskan dibawah

ini:

1. Uji t (Parsial)

Uji statistik t bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel independen. Uji t digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial

pendapatan (X1), biaya operasional (X2) dan perputaran persediaan (X3)

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laba bersih (Y), dan hasil

penelitian tersebut dapat dilihat dibawah ini sebagai berikut:

Uji t (Parsial)

Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1674,521 554,346

3,021 ,006

X1 ,072 ,010 ,882 7,237 ,000

X2 -5,798 2,523 -,283 -2,298 ,030

X3 99,132 36,723 ,339 2,699 ,012

a. Dependent Variable: Y

Sumber: Data penelitian diolah

1. Pengaruh pendapatan (X1) terhadap laba bersih (Y).

Berdasarkan table diatas menunjukkan variabel pendapatan (X1) memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap laba bersih (Y) pada SPBU se-Pulau

Bintan,hal ini ditunjukkan dengan probability siginikan 0,000 lebih kecil

dari 0,050 dan nilai thitung 7,237> ttabel 2,04523. Untuk uji koefisien korelasi

(r1) dari masing-masing variabel bebas menunjukkan pendapatan(X1)

memiliki pengaruh terhadap laba bersih sebesar 77.79% yang manadapat

Page 25: PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · meningkatkan laba bersih perusahaan kemudian besar pengaruh

diartikan variabel pendapatan mempengaruhi laba bersih sebesar 77,79%,

sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya.

2. Pengaruh biaya operasional (X2) terhadap laba bersih(Y).

Berdasarkan table diatas menunjukkan variabel biaya operasional (X2)

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba bersih (Y) pada SPBU se-

Pulau Bintan, hal ini ditunjukkan dengan probability siginikan 0,030 lebih

kecil dari 0,050 dan nilai thitung-2,298> ttabel-2,04523. Selain itu koefisien

korelasi (r2) untuk variabel biaya operasional (X2) menunjukan pengaruh

terhadap laba bersih sebesar 8.01% yang artinya variabel biaya operasional

dapat mempengaruhi laba bersih sebesar 8,01% dan sisanya dipengaruhi

variabel lainnya.

3. Pengaruh perputaran persediaan (X3) terhadap laba bersih (Y).

Berdasarkan table diatas menunjukkan variabel perputaran persediaan (X3)

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba bersih (Y) pada SPBU se-

Pulau Bintan, hal ini ditunjukkan dengan probability siginikan 0,012 lebih

kecil dari 0,050 dan nilai thitung2,699> ttabel 2,04523. Selain itu koefisien

korelasi (r3) untuk variabel perputaran persediaan (X3) menunjukan

pengaruh terhadap laba bersih sebesar 11.49% yang artinya variabel

perputaran persediaan dapat mempengaruhi laba bersih sebesar 11,49% dan

sisanya dipengaruhi variabel lainnya.

2. Uji F (Simultan)

Uji signifikan simultan (Uji F) pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji F

digunakan untuk mengetahui apakah secara simultan pendapatan (X1), biaya

operasional (X2) dan perputaran persediaan (X3) mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap laba bersih (Y). Hasil Uji F dapat juga dilihat pada tabel

dibawah ini:

Uji F (Simultan)

ANOVA

a

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 4112204,408 3 1370734,803 17,498 ,000b

Residual 2036736,559 26 78336,022

Total 6148940,967 29

a. Dependent Variable: Y

b. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

Dari table diatas menunjukkan pendapatan (X1), biaya operasional (X2) dan

perputaran persediaan (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laba

Page 26: PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · meningkatkan laba bersih perusahaan kemudian besar pengaruh

bersih (Y) karena probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 (0,000<

0,05) dan nilai Fhitung17,498> Ftabel 2.98 maka Ho ditolak dan H1 diterima yang

dapat disimpulkan bahwa secara simultan pendapatan (X1), biaya operasional (X2)

dan perputaran persediaan (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

laba bersih (Y) pada SPBU se-Pulau Bintan.

3. Koefisien Determinasai (R2)

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui kontribusi seberapa besar

pengaruh pendapatan (X1), biaya operasional (X2) dan perputaran persediaan (X3)

terhadap laba bersih (Y) sebagaimana dapat dilihat pada table dibawah ini:

Uji Koefisien Determinasi (R-Square) Model Summary

b

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 ,818a ,669 ,631 279,886 1,724

a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

b. Dependent Variable: Y

Sumber: Data penelitian diolah

Dilihat dari nilai R Square diatas yaitu sebesar 0,669 atau 67%, artinya

pengaruh pendapatan, biaya operasional dan perputaran persediaan secara

simultan terhadap laba bersih sebesar 67%, sedangkan sisanya yaitu 33%

merupakan dipengaruhi variable lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.

Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat pula ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pendapatan berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pada SPBU se-

Pulau Bintan.

2. Biaya operasional berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pada SPBU

se-Pulau Bintan.

3. Perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pada

SPBU se-Pulau Bintan.

4. Pendapatan, biaya operasional dan perputaran persediaan

berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pada SPBU se-Pulau Bintan.

Saran

Dari pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat pula diberi saran

sebagai berikut:

Page 27: PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · meningkatkan laba bersih perusahaan kemudian besar pengaruh

1. SPBU Sepulau Bintan sebaiknya memperbaiki sistem biaya perusahaan

khususnya biaya operasional. Agar biaya yang telah dikeluarkan dapat

efektif dan efisien atau tidak ada pemborosan serta menghasilkan laba

bersih yang optimal. Maka perusahaan harus mengoptimalkan biaya yang

telah dikeluarkan sehingga tidak ada pemborosan. Mengoptimalkan biaya

yang telah dikeluarkan sehingga dapat menghasilkan laba bersih yang

optimal.

2. Agar laba bersih yang diperoleh maksimal, maka perusahaan hendaknya

lebih memperhatikan perputaran persediaan bahan bakar minyak. Agar

hal-hal yang menyebabkan perputaran persediaan berjalan tidak baik dapat

diketahui sehingga dampaknya terhadap laba bersih dikontrol.

3. Hasil penelitian ini perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut untuk

mengetahui adanya beda pengaruh antara ketiga variabel independen

tersebut terhadap laba bersih SPBU Sepulau Bintan danuntuk mengetahui

adanya faktor lain yang mempengaruhi laba bersih SPBU Sepulau Bintan.

DAFTAR PUSTAKA

Admaja, Lukas Setia, 2009. Statistika Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Andi

Ahmed Riahi, Belkaoui, 2006. Teori Akuntansi. Edisi Lima. Jakarta : Salemba

Empat.

Dewi Roseeha, 2010. Sukses Menulis Proposal Skripsi, Tesis, Disertasi. Jakarta.

Keen Books.

Danang Sunyoto, 2011. Metodologi Penelitian Ekonomi. Cetakan Pertama.

Yogyakarta. CAPS.

Dergibson Siagian dan Sugiarto, 2006. Metode statistic. Jakarta. PT. Gramedia

pustaka Utama.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Keuangan: Per 1 September

2007. Jakarta. Salemba Empat.

Jumingan, 2008. Analisis Laporan Keuangan. Surakarta: Bumi Aksara.

Jusup, Al Haryono, 2005. Dasar-dasar Akuntansi. Edisi keenam. Jakarta: YKPN.

Kuncoro, Murajad, 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Edisi ke tiga.

Jakarta: Erlangga.

Page 28: PENGARUH PENDAPATAN, BIAYA ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · meningkatkan laba bersih perusahaan kemudian besar pengaruh

Kuswadi, 2009. Pencatatan Keuangan Untuk Orang-orang Awam. Jakarta: PT.

Elex Media Komputndo.

Mulyadi, 2005. Akuntansi Biaya. Edisi kelima. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu

Manajemen YKPN.

Munawir,S, 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi keempat. Yogyakarta:

Liberty.

Ristono, Agus, 2009. Manajemen Persediaan Edisi 1. Jakarta : Graham Ilmu.

Sofyan Syafri Harahap, 2011. Teori Akuntansi. Edisi Revisi. Jakarta. Rajawali

Pers.

Sofyan Syafri Harahap, 2011. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi 1.

Rajawali Pers.

Subramanyam, K.R dan Wild, John J, 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:

Salemba Empat

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R & D. Bandung. Alfabeta.

Toto Prihadi, 2012. Memahami Laporan Keuangan sesuai IFRS dan PSAK.

Cetakan I. Jakarta. PPM.