PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka...

92
PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE (Clarias batrachus) TERHADAP KARAKTERISASI NUGGET IKAN KEMBUNG ASIN (Rastrelliger kanagurta) DENGAN SUBTITUSI AMPAS TAHU SKRIPSI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERIKANAN Oleh : YANUAR EKA FIRMANSYAH NIM. 125080300111133 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

Transcript of PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka...

Page 1: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG

TULANG IKAN LELE (Clarias batrachus) TERHADAP KARAKTERISASI

NUGGET IKAN KEMBUNG ASIN (Rastrelliger kanagurta) DENGAN

SUBTITUSI AMPAS TAHU

SKRIPSI

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERIKANAN

Oleh :

YANUAR EKA FIRMANSYAH

NIM. 125080300111133

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG

TULANG IKAN LELE (Clarias batrachus) TERHADAP KARAKTERISASI

NUGGET IKAN KEMBUNG ASIN (Rastrelliger kanagurta) DENGAN

SUBTITUSI AMPAS TAHU

SKRIPSI

POGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

JURUSAN MANAJEMBEN SUMBERDAYA PERAIRAN

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Perikanan

di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Brawijaya

Oleh :

YANUAR EKA FIRMANSYAH

NIM. 125080300111133

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 3: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE
Page 4: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE
Page 5: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jember pada tanggal 29 Januari 1994, merupakan anak

pertama dari dua bersaudara dari Bapak Ir. Harso Triono dan Ibu Ida Eko Purwanti,

SE. Penulis menempuh pendidikan dasar di SD Kepatihan 16 (Jember, Jawa Timur)

pada tahun 2000 sampai tahun 2006, kemudian penulis melanjutkan ke SMPN 1

Jember pada tahun 2006 sampai tahun 2009. Pada tahun 2009 sampai tahun 2012

penulis melanjutkan sekolah di SMAN 2 Jember, dengan jurusan IPA dan lulus pada

tahun 2012, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Strata-1 Program Studi Teknologi

Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya,

Malang, Jawa Timur, melalui jalur SNMPTN Tulis pada tahun 2012. Selama menjadi

mahasiswa Fakultas Perikanan, penulis pernah mengikuti beberapa kepanitiaan,

diantaranya adalah Rangkaian Orientasi Program Studi Teknologi Hasil Perikanan

(CHITOSAN) 2013 sebagai anggota divisi perlengkapan sekaligus kordinator

lapangan. Penulis juga terdaftar sebagai pengurus harian Himpunan Mahasiswa

Teknologi Hasil Perikanan (HIMATRIK) tahun 2015 sebagai anggota Departemen

Informasi dan Komunikasi.

Page 6: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyampaikan ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Hardoko, MS selaku dosen pembimbing I atas saran yang

diberikan dalam setiap kesempatan bimbingan selama proses pengajuan

proposal, penelitian, sehingga penulisan laporan skripsi ini bisa berjalan

lancar.

2. Bapak Dr. Ir. Bambang Budi Sasmito, MS selaku dosen pembimbing II atas

segala motivasi, saran dan juga kritik yang sangat penting dalam penulisan

laporan skripsi ini.

3. Ayah saya Ir. Harso Triono dan Ibu saya Ida Eko Purwanti, SE. Terimakasih

atas doa serta semangat yang terus diberikan kepada saya sehingga tugas

akhir ini bisa berjalan lancar.

4. Tim Nugget (Wildan, Alfin dan Aqni) yang selama ini berjuang bersama dalam

menyelesaikan tugas akhir.

5. Teman-teman semua atas segala bantuan yang sangat berarti bagi penulis.

Page 7: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE (Clarias batrachus) TERHADAP KARAKTERISASI

NUGGET IKAN KEMBUNG ASIN (Rastrelliger kanagurta) DENGAN SUBTITUSI AMPAS TAHU

Yanuar Eka Firmansyah(1) , Hardoko(2) dan Bambang Budi S(2)

(1)Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan universitas Brawijaya (2) Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya

ABSTRAK

Nugget adalah olahan daging halus yang diberi bumbu serta dicampur dengan bahan pengikat yang selanjutnya dibentuk lalu dilumuri dengan tepung panir dan digoreng. Namun nugget ikan memiliki kelemahan yaitu rendah serat serta zat gizi lainnya oleh karena itu dilakukan menambahkan ampas tahu serta tepung tulang ikan kembung asin. Tujuan penelitian ini untuk menentukan ukuran mesh dan presentase tepung tulang ikan lele yang sesuai dalam pembuatan nugget ikan kembung asin subtitusi ampas tahu. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap 2 faktor yang bertujuan untuk menentukan rasio (A) mesh tepung tulang ikan. (60 mesh, 80 mesh dan 100 mesh) dan persen konsentrasi (B) tepung tulang ikan (10%, 20%, dan 30%) Parameter yang diamati diantaranya rendemen, tekstur (penetrometer), kadar air, uji organoleptik dengan uji skoring dan hedonik, dan serat pangan. Nugget ikan kembung asin subtitusi ampas tahu dengan penambahan tepung tulang ikan lele terbaik didapatkan pada perlakuan ukuran 100 mesh dengan konsentrasi 10% tepung tulang ikan. Interaksi ukuran tepung tulang ikan 100 mesh dengan konsentrasi 10% pada nugget ikan kembung asin menghasilkan rendemen 65,42%, tekstur 14,63 N, kadar air 49,79%, kadar protein 7,94%, kadar lemak 13,56%, kadar abu 4.33%, kadar karbohidrat 31,16%, kadar kalsium 13,9 mg/g, kadar fosfor 1,9 mg/g dan karakteristik organoleptik skoring rasa 5,38; skoring aroma 5,15; skoring warna 3,85; skoring tekstur 4,92, skoring kekasaran tepung tulang ikan 6,45, Sedangkan untuk uji hedonik rasa 5,68, hedonik aroma 5,15, hedonik warna 5,55, hedonik tekstur 5,19 dan uji hedonik keseluruhan 5,07.

Kata kunci : ampas tahu, nugget ikan kembung asin, tepung tulang ikan lele.

Page 8: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

INFLUENCE OF ADDITION OF CONCENTRATION AND SIZE OF MESH BELOW FLOW OF LELE (Clarias batrachus) ON CHARACTERIZATION OF

NUGGET FISH ASSEMBLY (Rastrelliger kanagurta) WITH SUBTITUTION TOFU RESIDUE

Yanuar Eka Firmansyah (1), Hardoko (2) and Bambang Budi S (2)

(1) Students of the Faculty Fisheries and of Marine science Brawijaya University (2) Lecturers the Faculty Fisheries and of Marine science Brawijaya University

ABSTRACT

Nugget is smooth meat processing who were given seasoning and mixed with a fastener next formed and smeared by using the panir flour and fried. But, nuggets fish have weaknesses that is low fibers and the nutrients other hence done added tofu residue and flour bone of the tuna fish. The purpose of this study was to determine the mesh size and percentage of catfish bone flour suitable in the manufacture of salted bland nugget of tofu waste substitution. The method used in this research is an experimental method with a complete randomized design of 2 factors that aims to determine the ratio (A) mesh fish bone meal. (60 mesh, 80 mesh and 100 mesh) and percent concentration (B) fish bone meal (10%, 20%, and 30%) Parameters observed include rendement, texture (penetrometer), moisture content, organoleptic test with scoring test and hedonic, and dietary fiber. Salted salted nuggets of salt substitution of tofu with the addition of the best catfish bone flour was obtained in a 100 mesh size treatment with a concentration of 10% fish bone meal. The interaction of fish bone meal size of 100 mesh with 10% concentration in salted fish nugget yields 65.42% yield, texture 14,63 N, water content 49,79%, protein content 7,94%, fat content 13,56%, ash content 4.33%, carbohydrate levels 31.16%, calcium levels 13.9 mg / g, phosphorus 1.9 mg / g and organoleptic characteristics of taste score 5.38, scoring score of 5.15, 3.85 color scoring, texture scoring 4,92, scoring roughness of fish bone meal 6.45, As for the hedonic test of 5.68, hedonic aroma 5.15, hedonic color 5.55, hedonic texture of 5.19 and an overall hedonic test of 5.07. Keyword : catfish bone flour, salty fish nuggets, tofu residue.

Page 9: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.,

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan

skripsi dengan judul “Pengaruh Penambahan Konsentrasi dan Ukuran Mesh

Tepung Tulang Ikan Lele (Clarias batrachus) terhadap Karakterisasi Nugget Ikan

Kembung Asin (Rastrelliger kanagurta) dengan Subtitusi Ampas Tahu”. Penulisan

Skripsi merupakan salah satu syarat yang digunakan untuk memperoleh gelar

sarjana pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Program Studi Teknologi Hasil

Perikanan, Universitas Brawijaya. Dalam penyusunan skripsi penulis tidak lepas

dari bantuan, bimbingan serta dukungan oleh berbagai pihak, Semoga Allah SWT

memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua pihak yang membantu

dalam proses penyusunan laporan skripsi ini. Dalam pengerjaan laporan ini

penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab

itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan-

perbaikan ke depan. Amin yaa Rabbal ‘Alamiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 10 Januari 2016.

Penulis

Page 10: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR JUDUL ............................................................................................ i LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii PERYATAAN ORISINALITAS ........................................................................ iii UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................... iv RINGKASAN ................................................................................................... v KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii DAFTAR ISI .................................................................................................... viii DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 3 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 4 1.4 Hipotesis .......................................................................................... 5 1.5 Tempat dan Waktu ........................................................................... 5

2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 6 2.1 Nugget Ikan...................................................................................... 6 2.2 Ikan Asin .......................................................................................... 8 2.3 Ikan Kembung .................................................................................. 9 2.4 Ampas tahu ...................................................................................... 10 2.5 Ikan Lele .......................................................................................... 12 2.6 Tepung ............................................................................................. 13

2.6.1 Tepung Tulang Ikan ............................................................. 13 2.6.2 Tepung Tapioka .................................................................. 14 2.6.3 Tepung Panir ....................................................................... 15

2.7 Bumbu-Bumbu ................................................................................. 15 2.7.1 Bawang Putih ...................................................................... 15 2.7.2 Merica ................................................................................. 15 2.7.3 Ketumbar ............................................................................ 16 2.7.4 Garam ................................................................................. 16 2.7.5 Gula .................................................................................... 16 2.7.6 Telur ................................................................................... 17 2.7.7 Air Es .................................................................................. 17 2.7.8 Susu Skim ........................................................................... 17 2.7.9 Minyak Goreng .................................................................... 17

2.8 Proses Pembutan Nugget ................................................................ 18

Page 11: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

3. METODE PENELITIAN .......................................................................... 20 3.1 Materi Penelitian ............................................................................... 20

3.1.1 Bahan Penelitian ................................................................. 20 3.1.2 Alat Penelitian ..................................................................... 21

3.2 Metode Penelitian ............................................................................. 22 3.2.1 Perlakuan dan Rancangan Percobaan ................................ 23 3.2.2 Prosedur Percobaan ............................................................ 24

3.2.2.1 Pembuatan Tepung Tulang Ikan ............................ 25 3.2.2.2 Persiapan Ampas Tahu ......................................... 27 3.2.2.3 Persiapan Ikan ....................................................... 28 3.2.2.4 Persiapan Bumbu .................................................. 28 3.2.2.5 Pembuatan Nugget ................................................ 28

3.2.3 Parameter yang diamati ...................................................... 31 3.3 Prosedur Analisis Parameter ........................................................... 31

3.3.1 Uji Organoleptik ................................................................... 31 3.3.2 Rendemen Nugget Ikan ....................................................... 32 3.3.3 Kadar Air .............................................................................. 33 3.3.4 Kadar Protein ....................................................................... 33 3.3.5 Kadar Lemak........................................................................ 34 3.3.6 Kadar Abu ............................................................................ 35 3.3.7 Kadar Karbohidrat ................................................................ 35 3.3.8 Kadar Kalsium ...................................................................... 35 3.3.9 Kadar Fosfor ........................................................................ 36 3.3.10 Kadar Serat Pangan ............................................................. 37 3.3.11 Tekstur ................................................................................. 38

4. Hasil dan Pembahasan. ......................................................................... 39

4.1 Karakteristik Tepung Tulang Ikan Lele .............................................. 39 4.2 Karakteristik Ikan Kembung Asin dan Ampas Tahu ........................... 40 4.3 Karakteristik Fisik Nugget Ikan Kembung Asin .................................. 41

4.3.1 Rendemen ........................................................................... 41 4.3.2 Tekstur ................................................................................. 43

4.4 Karakteristik Kimia Nugget Ikan Kembung Asin ................................ 45 4.4.1 Kadar Air ............................................................................. 45

4.5 Karakteristik Sensori Nugget Ikan Kembung Asin ............................. 47 4.5.1 Uji Skoring .......................................................................... 47

a. Rasa Asin ................................................................... 47 b. Aroma ......................................................................... 49 c. Warna ......................................................................... 51 d. Tekstur ....................................................................... 53 e. Kekasaran Tepung Tulang Ikan .................................. 55

4.5.2 Uji Hedonik ........................................................................ 57 a. Rasa ........................................................................... 57 b. Aroma ......................................................................... 59 c. Warna ......................................................................... 60 d. Tekstur ....................................................................... 62 e. Keseluruhan ............................................................... 64

4.6 Penentuan Nugget Terpilih .............................................................. 65

Page 12: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

5. Kesimpulan dan Saran .......................................................................... 71

5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 71 5.2 Saran ................................................................................................ 71

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 72

LAMPIRAN ..................................................................................................... 77

Page 13: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE
Page 14: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Standart mutu nugget ikan ....................................................................... 7 2. Komposisi kimia ikan kembung asin ........................................................ 10 3. Komposisi kimia ampas tahu ................................................................... 11 4. Rancangan percobaan penelitian ............................................................. 24 5. Formulasi bumbu nugget ikan kembung asin dalam gram ....................... 25 6. Hasil analisa kandungan gizi tepung tulang ikan lele ............................... 40 7. Hasil analisa kandungan gizi ikan asin kembung dan ampas tahu ........... 40 8. Penentuan nugget terbaik ........................................................................ 66 9. Komposisi gizi nugget terpilih ................................................................... 67

Page 15: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Ikan kembung ......................................................................................... 9 2. Ikan lele .................................................................................................. 12 3. Alur proses pembuatan tepung tulang ikan lele ...................................... 26 4. Persiapan ampas tahu ............................................................................ 27 5. Proses pembuatan nugget ikan asin kembung ....................................... 30 6. Grafik hasil uji karakteristik fisik rendemen ............................................. 42 7. Grafik hasil uji karakteristik fisik tekstur ................................................... 44 8. Grafik hasil uji karakteristik kimia kadar air ............................................. 46 9. Grafik hasil uji skoring rasa ..................................................................... 48 10. Grafik hasil uji skoring aroma .................................................................. 50 11. Grafik hasil uji skoring warna .................................................................. 52 12. Grafik hasil uji skoring tekstur ................................................................. 54 13. Grafik hasil uji skoring kekasaran tepung tulang ikan .............................. 56 14. Grafik hasil uji hedonik rasa .................................................................... 58 15. Grafik hasil uji hedonik aroma ................................................................. 60 16. Grafik hasil uji hedonik warna ............................................................... 61 17. Grafik hasil uji hedonik tekstur ................................................................ 62 18. Grafik hasil uji hedonik keseluruhan ....................................................... 65

Page 16: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Penilaian Uji Skoring ................................................................................ 77 2. Penilaian Uji Hedonik ............................................................................... 78 3. Hasil Uji Karakteristik Fisik Rendemen Rendemen .................................. 79 4. Hasil Uji Karakteristik Fisik Tekstur .......................................................... 81 5. Hasil Uji Karakteristik Kimia Kadar Air Nugget ......................................... 83 6. Hasil Uji Skoring Rasa ............................................................................. 85 7. Hasil Uji Skoring Aroma ........................................................................... 87 8. Hasil Uji Skoring Warna ........................................................................... 89 9. Hasil Uji Skoring Tekstur .......................................................................... 91 10. Hasil Uji Skoring kekasaran Tepung Tulang Ikan ..................................... 93 11. Hasil Uji Hedonik Rasa ............................................................................ 95 12. Hasil Uji Hedonik Aroma .......................................................................... 97 13. Hasil Uji Hedonik Warna .......................................................................... 99 14. Hasil Uji Hedonik Tekstur ......................................................................... 101 15. Hasil Uji Hedonik Keseluruhan ................................................................. 103 16. Dokumentasi Proses Pembuatan Tepung Tulang Ikan Lele ..................... 105 17. Dokumentasi Proses Ampas Tahu ........................................................... 106 18. Dokumentasi Proses Pembuatan Nugget ................................................ 107

Page 17: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

1

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nugget merupakan makanan siap saji yang memiliki rasa khas serta

tekstur yang sangat digemari oleh masyarakat. Hampir setiap swalayan dan juga

hypermart menyediakan produk nugget. Hal ini membuat masyarakat tidak asing

lagi pada produk nugget. Nugget biasanya terbuat dari bahan baku daging ayam

namun tak jarang juga para produsen yang bergerak dibidang pengolahan

nugget melakukan inovasi dengan cara mengganti daging ayam sebagai bahan

utama pembuatan nugget dengan daging ikan.

Ikan merupakan suatu bahan pangan yang mudah rusak atau busuk

(Perishable food). Sehingga perlu dilakukan pengawetan. Salah satu jenis

pengawetan tradisional ikan adalah dengan diolah menjadi bentuk ikan asin. Ikan

yang biasanya diolah menjadi produk ikan asin adalah ikan kembung atau sering

disebut ikan peda. Banyaknya kandungan garam yang terdapat pada ikan asin

sangatlah tinggi, sehingga memberikan ketidaknyamanan bagi konsumen yang

mengkonsumsinya terlebih bahaya akan penyakit hipertensi membuat

ketertarikan masyarakat akan ikan asin semakin berkurang. Untuk itulah perlu

dilakukan diversifikasi produk agar dapat meningkatkan kualitas dari ikan

kembung asin tersebut. Salah satunya adalah nugget ikan kembung asin

subtitusi ampas tahu. Subtitusi ampas tahu pada nugget ikan kembung asin

bertujan untuk menambah serat pangan pada produk nugget tersebut, selain

mengurangi rasa asin yang berlebihan pada nugget, subtitusi ampas tahu juga

dapat mengurangi biaya produksi.

Ampas tahu adalah hasil sampingan dari proses pembuatan tahu. Ampas

tahu memiliki kandungan protein dan serat pangan yang cukup tinggi. Namun

pemanfaatan ampas tahu sejauh ini hanya sebatas sebagai campuran bahan

Page 18: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

2

pembuatan pakan ternak. Jika ampas tahu dapat dimanfaatkan dari pakan

menjadi bahan pangan tentunya akan sangat menguntungkan bagi produsen

pangan berbasis kedelai juga memberikan manfaat kesehatan dan pemenuhan

kebutuhan gizi masyarakat (Yustina dan Farid, 2012). Penelitian mengenai

pembuatan nugget menggunakan bahan dasar ikan kembung asin dengan

subtitusi ampas tahu pernah dilakukan sebelumnya oleh Lilyani (2015), yang

menghasilkan perlakuan subtitusi ampas tahu terbaik sebanyak 50% dari 100%

daging ikan kembung asin.

Dalam membuat inovasi produk pangan tentunya kita harus membuat

produk yang tidak hanya digemari oleh masyarakat tetapi juga memiliki

kandungan gizi yang baik. selain serat pangan pada ampas tahu, perlu adanya

bahan tambahan pangan lain untuk meningkatkan jumlah kalsium pada nugget

ikan kembung asin. salah satunya adalah dengan menambahkan nugget ikan

kembung asin subtitusi ampas tahu dengan tepung tulang ikan. Tepung tulang

ikan dapat dijadikan sebagai bahan tambahan pangan yang memiliki kalsium

yang tinggi.

Banyaknya inovasi pangan yang menggunakan bahan dasar daging lele

tersebut tentunya akan menghasilkan limbah dalam jumlah yang banyak, Salah

satunya adalah limbah tulang ikan lele (Handayani dan Kartikawati, 2015).

Kandungan kalsium terbesar dari ikan ada pada tulang ikan. Tingginya kadar

kalsium pada tulang ikan dikarenakan penyusun utama dari tulang ikan adalah

kalsium, fosfor dan karbonat (Trilaksani et al. 2012). Konsumsi kalsium

masyarakat Indonesia saat ini baru mencapai 254 mg per harinya, Hal ini sangat

jauh dari kebutuhan kalsium harian yang seharusnya. Anak-anak membutuhkan

sekitar 500-1.300 mg kalsium untuk setiap harinya, sedangkan kebutuhan

kalsium pada seseorang yang berusia 19-50 tahun mencapai 1.000 mg setiap

harinya. Ditambah lagi dengan kebutuhan kalsium untuk seseorang yang berusia

Page 19: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

3

diatas 50 tahun, tentu membutuhkan asupan kalsium lebih tinggi lagi yakni

sebanyak 1.200 mg. (Yulia dan Darningsih, 2008).

Kandungan kadar kalsium pada tulang ikan berpotensi untuk meningkatkan

kadar kalsium dalam suatu bahan olahan pangan. Namun, karakteristik dari

tepung tulang ikan yang kasar serta memiliki rasa yang sedikit berkapur tentu

akan sangat berpengaruh terhadap karakteristik dari nugget itu sendiri sehingga

perlu dilakukan penelitian mengenai ukuran dan konsentrasi penambahan

tepung tulang ikan lele pada nugget ikan kembung asin agar dapat menghasilkan

nugget yang tidak hanya disukai masyarakat tetapi juga memiliki kandungan

kalsium yang mampu memenuhi kebutuhan kalsium masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian diatas didapatkan permasalahan sebagai berikut :

1. Berapa konsentrasi mesh tepung tulang ikan yang digunakan untuk

mendapatkan nugget ikan kembung asin subtitusi ampas tahu dengan

kualitas terbaik ?

2. Berapa ukuran tepung tulang ikan yang digunakan untuk mendapatkan

nugget ikan kembung asin subtitusi ampas tahu dengan kualitas terbaik ?

3. Berapa campuran konsentrasi dan ukuran mesh tepung tulang ikan yang

digunakan untuk mendapatkan nugget ikan kembung asin subtitusi ampas

tahu dengan kualitas terbaik?

Page 20: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

4

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karekteristik

nugget ikan kembung asin subtitusi ampas tahu dengan penambahan tepung

tulang ikan lele (Clarias Batrachus). Adapun tujuan penelitian secara khusus

adalah:

1. Untuk menentukan konsentrasi mesh tepung tulang ikan yang dapat

menghasilkan nugget ikan kembung asin dengan subtitusi ampas tahu

terbaik.

2. Untuk menentukan ukuran tepung tulang ikan yang dapat menghasilkan

nugget ikan kembung asin dengan subtitusi ampas tahu terbaik.

3. Untuk menentukan campuran konsentrasi dan ukuran mesh tepung tulang

ikan yang digunakan untuk mendapatkan nugget ikan kembung asin

subtitusi ampas tahu dengan kualitas terbaik?

1.4 Hipotesis

Pada penelitian ini diperoleh hipotesa sebagai berikut:

1. Ukuran mesh tepung tulang ikan sebagai bahan tambahan yang sesuai

pada pembuatan nugget ikan kembung asin dengan campuran ampas tahu

dapat menghasilkan produk kualitas nugget terbaik.

2. Presentase konsentrasi tepung tulang ikan sebagai bahan tambahan yang

sesuai pada pembuatan nugget ikan kembung asin dengan campuran

ampas tahu dapat menghasilkan produk kualitas nugget terbaik.

3. Komposisi campuran konsentrasi dan ukuran mesh tepung tulang ikan

yang digunakan untuk mendapatkan nugget ikan kembung asin subtitusi

ampas tahu dengan kualitas terbaik.

Page 21: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

5

1.5 Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Keamanan Hasil Perikanan

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan Laboratorium Nutrisi dan Biokimia

Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya Malang, pada

bulan September sampai Desember 2016.

Page 22: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

6

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Nugget Ikan

Nugget adalah makanan olahan beku berbentuk padat dan memiliki tekstur

yang kenyal. Warna nugget pada umumnya adalah kuning emas. Nugget ikan

sendiri terbuat dari adonan daging ikan yang dipotong-potong dan digiling hingga

halus lalu dicampur air, bumbu beserta tepung. Setelah itu adonan nugget dicetak

kemudian dikukus hingga matang dan mengembang. Setelah matang adonan

nugget dipotong-potong dengan bentuk persegi untuk selanjutnya dilakukan proses

breading yaitu melumuri adonan yang sudah dicetak tadi dengan tepung roti.

Setelah proses breading nugget dibekukan untuk menjaga kesegaran produk.

Proses pembuatan nugget sendiri tergolong sederhana dan tidak terlalu rumit.

Menurut tanoto (1994), Proses pembuatan nugget terdiri dari 5 yaitu: penggilingan

sekaligus pencampuran bumbu, bahan pengikat, emulsifier, es dan bumbu-bumbu,

pencetakan, breading, pre-fraying dan pembekuan.

Nugget merupakan makanan siap saji yang sangat digemari oleh semua

kalangan. Nugget sangat cocok dikonsumsi bagi masyarakat dengan aktivitas padat

dan memiliki keterbatasan waktu dalam menyajikan makanan untuk dikonsumsi

sehari-hari. Fish nugget sendiri berbeda dengan nugget ayam (Chiken nugget).

Perbedaan atara Chiken nugget dengan Fish Nugget terletak pada bahan baku

utamanya untuk nugget ikan terbuat dari bahan baku ikan. Pengembangan nugget

ikan masih belum dijumpai di pasaran. Hal ini dikarenakan formulasi nugget ikan

masih sangat bervariasi sehingga belum mencapai standar mutu yang bisa diterima

oleh konsumen. (Surawan, 2007).

Page 23: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

7

Nugget adalah suatu bentuk produk olahan daging, daging pada umumnya

mudah rusak sehingga perlu diolah guna mempertahankan mutu dari daging. Daging

tersebut digiling kemudian diberi bumbu dan diselimuti oleh perekat tepung dan roti

(breading). kemudian digoreng setengah matang lalu dibekukan untuk

mempertahankan mutunya selama penyimpanan. (Permadi et al, 2012). Selain

makanan cepat saji yang praktis dan mudah untuk disajikan. Nugget juga memiliki

standart mutu yang dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Standart mutu nugget ikan

Parameter Uji Satuan Persyaratan

a. Sensori Min 7 (Skor 3 – 9) b. Kimia - Kadar air - Kadar abu - Kadar protein - Kadar lemak

% % % %

Maks. 60,0 Maks. 2,5 Min 5,0

Maks. 15,0 c. Cemaranmikroba - ALT - Eschherichia coli - Salmonella - Vibrio cholerae* - Staphylococcus aureus*

Koloni/g APM/g

- -

Koloni/g

Maks. 5 x 104

<3 Negative/25 g Negative/25 g Maks. 1 x 102

d. Cemaranlogam - Kadmium (Cd) - Merkuri (Hg) - Timbal (Pb) - Arsen (As) - Timah (sn)

mg/kg mg/kg mg/kg mg/kg mg/kg

maks. 0,1 maks. 0,5 maks. 0,3 maks. 1,0

maks. 40,0 e. Cemaranfisik - Filth

-

0

Sumber: SNI 7758:2013

Page 24: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

8

2.2 Ikan Asin

Ikan asin merupakan hasil pengawetan tradisional yang dilakukan guna

mengurangi kandungan air pada daging ikan. Banyaknya air yang terkandung pada

daging ikan akan menyebabkan ikan mengalami kerusakan dan juga penurunan

kesegaran ikan. Prinsip dari pengasinan ikan adalah penggaraman dan

pengeringan. Menurut Susniawati (2006), Pengeringan terjadi karena kandungan

uap air udara lebih rendah dibandingkan dengan kadar air dalam tubuh ikan.

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pengeringan ikan adalah

kecepatan udara (angin), kelembaban udara, suhu udara, serta keadaan fisik dan

kimia ikan.

Menurut Nurmalia (2006), proses pembuatan ikan asin dimulai dengan cara

menyeragamkan ikan yang akan digunakan untuk bahan ikan asin, hal ini

dimaksudkan untuk menyeragamkan penetrasi garam yang masuk ke dalam tubuh

ikan. Setelah ikan seragam ikan disiangi dikeluarkan isi perutnya dan dicuci air untuk

menghilangkan kotoran pada tubuh ikan. Setelah itu ikan di tiriskan dengan bagian

perut menghadap ke bawah hal ini bertujuan untuk menghilangkan air yang masih

ada pada tubuh ikan. Setelah itu ikan digarami kemudian dicuci kembali untuk

menghilangkan kotoran yang masih melekat pada tubuh ikan. Proses selanjutnya

adalah ikan yang sudah dicuci diletakkan pada rak-rak yang sudah disiapkan untuk

dijemur. Selama ikan dijemur ikan harus dibolak-balik agar proses pengeringan

merata.

Proses penggaraman bertujuan untuk menambah daya simpan produk

tersebut lebih lama. Garam berfungsi sebagai penghambat terjadinya proses

autolisis serta mengurangi bakteri yang ada pada tubuh ikan. Kadar garam yang

Page 25: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

9

digunakan pada ikan kembung asin biasanya sebesar 15-25%. Kemudian produk

direndam selama 12 jam sehingga daya larutnya lebih merata (Amin et al., 2004).

2.3 Ikan Kembung

Menurut huda (2012), Ikan kembung memiliki klasifikasi nama ilmiah sebagaii

berikut :

Kingdom : Animalia

Filim : Chordata

Kelas : Actinopterygii

Ordo : Perciformes

Family : Scombridae

Genus : Restrelliger

Spesies : Restrelliger kanagurta

Gambar 1. Ikan kembung (Ramsish, 2015)

Ikan kembung (Rastrelliger sp.) merupakan ikan laut yang mempunyai

kandungan mineral yang baik dari pada ikan air tawar. Salah satu mineral yang

dihasilkan adalah kalsium. Ikan kembung sering diolah menjadi ikan asin

dikarenakan rasa pada ikan kembung asin sangat khas dan digemari oleh banyak

kalangan masyarakat. Kalsium pada Ikan kembung asin dengan ikan kembung yang

masih segar memiliki perbedaan. Untuk kadar kalsium pada ikan kembung asin lebih

besar dari pada ikan kembung segar, perbedan kadar kalsium itu dipengaruhi olah

Page 26: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

10

pengambilan sampel dan cara pengerjaannya. Ikan kembung basah atau ikan

kembung segar banyak mengandung air yang mempengaruhi tinggi rendahnya

kadar kalsium yang terkandung pada ikan kembung (Miefthawati et al., 2003).

Komposisi kimia dari ikan kembung asin (Rastrelliger kanagurta) dapat dilihat

pada Tabel 2.

Tabel 2. Komposisi kimia ikan kembung asin

Komposisi Kimia Analisa Hasil

Kadar air 45,58

Kadar abu 17,48

Kadar protein 31,91

Kadar lemak 0,64

Kadar karbohidrat 4,39

Sumber: (Marma, 2015).

2.4 Ampas Tahu

Tahu merupakan makanan yang terbuat dari bahan dasar kedelai yang

difermentasikan dan diambil sarinya. menurut Widaningrum (2015), tahu sudah

dijadikan sebagai makanan pengganti ikan. Selain itu tahu dalam proses

pembuatannya memiliki tiga manfaat yakni bahan yang mengental menjadi tahu

untuk dijadikan makanan, air sisa perasan yang didapatkan dari proses pengolahan

tahu yang bisa digunakan untuk minuman yang banyak mengandung zat yang

bagus untuk tubuh dan ampas tahu yang dibuat makanan lain seperti lentho dalam

bahasa Jawa disebut tempe gembus. Tempe gembus juga dapat digunakan untuk

makanan ternak sehingga tak akan ada lagi limbah yang terbuang sia-sia dalam

proses produksi tahu ini.

Ampas tahu merupakan limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan tahu.

Ampas tahu biasanya berbentuk padat dengan warna kuning. Ampas tahu yang

dihasilkan ini juga terlihat lembek teksturnya karena masih mengandung banyak air

Page 27: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

11

selain itu ampas tahu juga memiliki aroma khas kedelai. Ampas tahu oleh para

pengusaha tahu dikumpulkan menjadi satu dalam keadaan yang masih hangat untuk

dijual kepada peternak. Ampas tahu tersebut memiliki kandungan nutrisi yang cukup

bagus. Menurut Putri dan Yuwono (2016), ampas tahu memiliki kandungan protein

dan serat kasar yang tinggi, dalam 100 gr ampas tahu kering diketahui memiliki

kandungan protein kasar sebesar 23.39% dan serat kasar 19.44%.

Ampas tahu memiliki kandungan gizi yang masih cukup tinggi ampas tahu

juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengganti dalam pengolahan makanan

seperti kue kering. Namun, ampas tahu tergolong makanan yang mudah rusak dan

tidak dapat disimpan lama hal ini karena ampas tahu memiliki kandungan kadar air

yang banyak, ampas tahu biasanya hanya mampu bertahan 48 jam dalam suhu

ruang tanpa pengolahan (Handarsari, 2010). Komposisi kimia dari ampas tahu dapat

dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Komposisi kimia ampas tahu

Komposisi Kimia Analisa Hasil

Kadar air 82,00 Kadar abu 0.49 Kadar protein 3,14 Kadar lemak 0,85 Kadar karbohidrat 11,27

Sumber: (Marma, 2015)

Page 28: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

12

2.5 Ikan Lele

Menurut Suryaningsih (2014), Ikan lele (clarias sp.) memiliki ciri kepalanya

pipih dan tidak memiliki sisik, badannya memanjang, serta memiliki kumis. Ikan lele

juga memiliki alat pernafasan tambahan yakni (arborescent organ) yang terletak

pada bagian kepala. Ikan ini aktif pada malam hari. Dalam taksonomi hewan, ikan

Lele diklssifikasikan sebagai berikut:

Regnum : Animalia

Phylum : Vertebrata

Superclassis : Pisces

Classis : Osteichthyes

Ordo : Ostariophysi

Subordo : Siluroidae

Familia : Clariidae

Genus : Clarias

Species : Clarias batrachus

Gambar 2. Ikan lele (Suryaningsih, 2014)

Page 29: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

13

Ikan lele mengandung asam amino essensial yang diperlukan tubuh. Asam

amino essensial merupakan penyusun protein yang diperlukan oleh tubuh. Asam

amino essensial tidak dapat dihasilkan oleh tubuh sehingga memerlukan asupan

asam amino essensial dari makanan maupun dari suplemen. Salah satu asam

amino essensial yang memberikan pasokan terbesar pada tubuh adalah lisin yaitu

sebanyak 10,5%. (Terigan et al., 2016).

2.6 Tepung

2.6.1 Tepung Tulang Ikan

Tulang ikan adalah hasil perikanan yang selama ini belum dimaanfaatkan

secara optimal. Salah satu pemanfaatan limbah tulang ikan adalah menjadikan

limbah tulang ikan menjadi tepung dengan kandungan mineral tinggi yang

dibutuhkan manusia. Pembuatan tepung tulang lele dilakukan dengan cara merebus

tulang ikan tersebut hingga mengalami perubahan warna. Setelah tulang ikan

direbus, tulang ikan dibersihkan untuk menghilangkan kotoran dan daging yang

masih menempel pada tulang ikan. Masukkan tepung tulang ikan pada autoclave

untuk membuat lunak tulang ikan sehingga mudah tuk dibuat tepung. Potong-potong

tulang ikan dalam bentuk yang kecil agar memudahkan proses saat pengeringan.

Setelah bentuk tulang ikan jadi lebih kecil dilakukan proses pengeringan. Lalu

kemudian tulang ikan tersebut haluskan menggunakan blander dan dikeringkan

kembali. Setelah kering, tulang ikan dihancurkan atau digiling agar bisa menjadi

tepung tulang ikan. Setelah digiling tepung tulang ikan diayak menggunakan ayakan

ukuran 120 mesh (Sari et al., 2013).

Tepung tulang ikan merupakan hasil dari limbah pengolahan ikan segar

berupa tulang ikan. Tepung tulang ikan berbentuk bubuk halus berwarna putih

kekuningan menurut Trilaksani et al (2006), warna putih hingga kuning tergantung

Page 30: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

14

pada waktu autoclaving dan frekuensi perebusan yang dilakukan. Pemanfaatan

tepung ikan dinilai mampu memberikan pengaruh terhadap kandungan kalsium pada

suatu produk. Kandungan komposisi proksimat tepung tulang ikan lele yaitu kadar

air 11,34 %, kadar abu 59,49 %, kadar protein 23,86 %, kadar lemak 0,96 %, kadar

karbohidrat 4,35 %, dan kalsium 17,47% (Permitasari, 2013).

Beberapa macam produk olahan dengan menggunakan bahan dasar yang

dilakukan dengan menggunakan limbah tulang ikan lele pernah dilakukan hal ini

dikarenakan tulang ikan merupakan hasil sampingan produk perikanan yang

memiliki kandungan gizi seperti kalsium yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Limbah

tulang ikan biasa digunakan untuk pembuatan tepung agar dapat memperpanjang

daya simpan. Meskipun tepung tulang ikan ini merupakan bahan yang kaya akan

kalsium namun tulang ikan juga memiliki kelemahan yakni memiliki bau yang amis.

Namun bau amis tersebut dapat dihilangkan dengan cara merendam tulang ikan

menggunakan jeruk nipis (Sa’adah, 2013).

2.6.2 Tepung Tapioka

Tepung tapioka biasa disebut tepung kanji. Tepung ini terbuat dari bahan

dasar singkong. Sebagian masyarakat menggunakan tepung tapioka sebagai bahan

perekat adonan dalam pembuatan kue atau bakso. Tepung tapioka memiliki sifat

irreversible dimana molekul-molekul pati saling melekat membentuk suatu gumpalan

sehingga viskositasnya semakin meningkat. Kandungan pati yang dimiliki tepung

tapioka lebih tinggi dari tepung maizena, tepung beras dan tepung ketan. Tepung

tapioka sering digunakan dalam industri pangan sebagai sumber karbohidrat dan

bahan perekat karena memiliki tingkat elastisitas yang tinggi. Tepung tapioka

mengandung 2 macam karbohidat berupa fraksi terlarut amilosa 17% dan tidak

terlarut amilopektin 83% (Setyowati, 2002).

Page 31: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

15

2.6.3 Tepung Panir

Tepung panir adalah tepung yang terbuat dari remah roti yang dipakai untuk

melapisi bahan makanan yang biasanya digoreng, dalam pembuatan nugget tepung

panir berfungsi untuk bahan pengisi. Perbedaan bahan pengisi dan bahan pengikat

adalah pada kandungan proteinnya, bahan pengisi mempunyai kandungan protein

yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan pengikat. Penambahan bahan

pengisi dalam formulasi daging berfungsi memperbaiki hasil pemasakan, menambah

volume dan memperbaiki rasa sehinnga membentuk struktur produk yang lebih baik

serta memiliki warna yang menarik (Pasetyo, 2005).

2.7 Bumbu- Bumbu

2.7.1 Bawang Putih

Bawang putih (Allium sativum L) dikenal sebagai bumbu dapur yang memiliki

bau yang menyengat namun kegunaannya dapat menambah cita rasa pada

masakan. Selain itu juga bawang putih merupakan antioksidan yang dapat

menghambat proses oksidasi dan juga dalam penambahan bawang putih dalam

suatu berfungsi sebagi antimikroba. Salah satunya adalah bakteri Escherichia coli.

jumlah bakteri E. coli cenderung menurun dengan meningkatnya level bawang putih

yang ditambahkan pada proses pembuatan nugget hal ini dikarenakan senyawa lisin

yang terdapat pada bawang putih (Aryanti, 2006).

2.7.2 Merica

Merica atau lada merupakan nama/sebutan daerah untuk tanaman yang

bernama latin (Piper nigrum L) yang berasal dari India. Merica atau lada merupakan

rempah yang dijadikan bumbu masakan yang memiliki rasa pedas dan bau yang

sangat tajam. Menurut Rismunandar (1987), Rasa pedas berasal dari zat piperin,

Page 32: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

16

piperanin, dan chavinin yang merupakan semacam senyawa alkaloida. Aroma biji

merica berasal dari minyak atsiri.

2.7.3 Ketumbar

Ketumbar mempnyai aroma yang khas. Ketumbar baik biji maupun daunnya

dapat dijadikan sebagai bahan penyedap rasa pada makanan. Bijinya kecil seperti

lada jika tidak digerus. Sedangkan daunnya yang berbentuk seperti selidri diiris yang

sering digunakan sebagai taburan pada pembuatan sup di Thailand. Dengan

tambahan bumbu tersebut aroma masakan akan lebih nyata. Ketumbar juga

memiliki manfaat yakni dapat memperlancar pencernaan meredakan pusing,

muntah-muntah dan influenza (Sahara, 2013).

2.7.4 Garam

Garam natrium klorida biasa dikenal dengan garam dapur yang digunakan

sebagai keperluan memasak. Penambahan garam ini bertujuan agar makanan tidak

hambar. Menurut Purawisata dan Yuniati (2010), penambahan garam dalam

makanan harus ada sekitar 0,3 persen agar makanan tidak hambar. Garam juga

mengandung Natrium yang sangat dibutuhkan tubuh agar agar tekanan darah turun.

Namun sebaliknya jika Natrium berlebihan maka dampaknya tekanan darah menjadi

naik.

2.7.5 Gula

Gula yang ditambahkan pada proses pembuatan nugget ini bertujuan untuk

menambah cita rasa pada nugget. Masyarakat pada umumnya menggunakan gula

pasir pada masakan untuk mendapatkan rasa manis pada makan. Menurut Sihobing

et al. (2014), Gula pasir yang sering digunakan sebagai bumbu makanan ini

didapatkan dari sari tebu yang sudah mengalami proses kristalisasi.

Page 33: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

17

2.7.6 Telur

Telur ayam yang biasa dikonsumsi berwarna coklat muda, putih, hingga putih

agak kehijauan. Telur memiliki tiga bagian yaitu: Kulit telur, putih telur dan kuning

telur. Putih telur biasanya memiliki kekentalan dan kuning telur yang segar ketika

dipecahkan bentuknya sangat kompak dan utuh. komponen utama yang terdiri atas

air, protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Telur memiliki kandungan

protein yang cukup tinggi Tingginya protein pada telur ini dikarenakan protein telur

memiliki asam essensial. (Koswara, 2009).

2.7.7 Air Es

Air es memiliki peran yang cukup diperlukan dalam pembentukan adonan.

Menurut Penambahan es juga meningkatkan rendemennya, sebab semakin baik

adonan yang terbentuk akan mengurangi kandungan air pada adonan itu sendiri.

Menurut Alamsyah (2005), penggunan es sebanyak 10% - 15% dari berat daging

atau bahkan 30% dari berat daging .

2.7.8 Susu Skim

Susu skim merupakan susu yang tertinggal dan telah diambil krimnya pada

proses pembuatan susu. Susu skim ini produk susu yang tidak memiliki lemak.

Menurut Herawati dan Wibawa (2013), kandungan lemak susu skim hanya 0,1%.

Rendahnya kandungan lemak pada susu skim membuat produk susu skim cocok

dikonsumsi oleh orang dewasa dan juga orang yang sedang melakukan terapi diet.

2.7.9 Minyak Goreng

Minyak goreng merupakan bahan yang digunakan untuk memasak. Minyak

goreng sangat penting peranannya dalam menentukan hasil akhir suatu bahan

makan yang digoreng seperti warna dan rasa. Ada beberapa banyak merk minyak

kemasan yang dijual dipasar. Namun ada juga minyak tanpa merk yang dijual

Page 34: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

18

dipasar, masyarakat sering menyebutnya dengan minyak curah. Minyak curah ini

mengandung lemak lebih tinggi daripada minyak yang bermerk. Namun

penggunaannya masih diperbolehkan asalkan tidak digunakan secara berulang-

ulang (Indah, 2015).

2.8 Proses Pembuatan Nugget

Nugget ikan atau fish nugget merupakan produk siap saji yang menggunakan

ikan sebagai bahan dasarnya. Menurut Rumainah (2002), Adapun tahapan

pembuatan nugget ikan yakni:

1. Penyiangan dan pencucian

Ikan segar yang diperoleh dibuang bagian yang tidak diperlukan seperti sisik,

kepala, jerohan sirip dan ekor kemudian dicuci hingga bersih tidak ada lender

pada tubuh ikan. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan ikan dari kotoran

serta mengurangi bakteri yang dapat menyebabkan pembusukan.

2. Filleting

Memisahkan daging ikan dengan tulang ikan sehingga didapatkan daging

yang dapat dimakan untuk kemudian dicuci bersih agar kotoran serta tulang

yang masih menempel pada daging ikan benar-benar hilang.

3. Pencucian menggunakan air es

Dimaskudkan agar daging ikan yang akan digunakan sebagai bahan dasar

pembuatan nugget lebih kompak teksturnya.

4. Penggilingan

Daging ikan yang sudah dicuci dengan air es tadi kemudian digiling agar

lebih halus dan lebih mudah dicampur dengan bahan tambahan lain untuk

membentuk adonan.

Page 35: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

19

5. Pengadonan dan pencetakan

Daging yang sudah digiling di homogenkan dengan bahan tambahan lain

seperti tepung beserta bumbu-bumbu lainnya. Setelah benar-benar sudah

homogen adonan tersebut dicetak menggunakan cetakan.

6. Perebusan

Adonan yang sudah dicetak tadi kemudian direbus dengan suhu 40-500C

selama 20-25 menit

7. Penggorengan

Setelah proses perebusan dilakukan proses penggorengan menggunakan

suhu 1800C selama 3 menit. Adapun tujuan dari proses penggorengan ini

yakni meningkatkan cita rasa, mengeringkan serta mematangkan produk.

Penggorengan juga bertujuan untuk membunuh bakteri-bakteri pada nugget.

Page 36: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

20

3. METODE PENELITIAN

3.1 Materi Penelitian

3.1.1 Bahan Penelitian

Bahan utama yang digunakan pada penelitian ini adalah ikan kembung asin

(Rastrelliger kanagurta) yang didapatkan di Pasar Merjosari, Malang. Ampas tahu

yang digunakan pada penelitian ini didapatkan di pabrik tahu Tunggulwulung,

Malang. Sama halnya dengan ikan kembung asin, Ampas tahu yang digunakan juga

harus yang masih segar. Ampas tahu yang didapatkan dari pabrik tahu adalah

ampas tahu yang baru saja di saring, suhu ampas tahu masih hangat dengan warna

kuning dan tidak berbau busuk serta memiliki tekstur yang masih lembek karena

banyaknya kandungan air pada ampas tahu tersebut. Untuk tepung tulang ikan yang

digunakan adalah tepung tulang ikan lele. Tulang ikan lele yang digunakan pada

penelitian ini didapatkan di Farm Fish Boster Center, PT. INDOSCO yang terletak di

Industri Pergudangan Sinar Gedangan Block G-37, Sidoarjo-Jawa Timur. Tulang

ikan lele yang digunakan merupakan hasil sampingan dari olahan produk nugget

lele, otak-otak dan surimi. Tulang ikan hasil dari olahan produk perikanan tersebut

disimpan dalam freezer kemudian dikemas dalam satu plastik dimana dalam satu

plastik berisi satu kilogram tulang ikan lele. Tulang ikan lele sisa olahan tersebut

kemudian dijual dalam bentuk yang masih segar. Ampas tahu dan Tepung tulang

ikan pada penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan kadar serat pangan serta

kalsium pada nugget.

Untuk pemilihan bahan pengikat pada pembuatan nugget menggunakan

tepung tapioka yang didapatkan di pasar merjosari, pemilihan tepung tapioka adalah

untuk mengikat air dan juga membetuk tekstur nugget yang baik. sedangkan untuk

Page 37: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

21

bahan pelapis yang digunakan adalah telur dan tepung panir, telur dan tepung panir

yang digunakan didapatkan di Pasar Merjosari Malang. Tujuan dari penggunaan

tepung panir dan telur adalah melapisi atau sebagai bahan pelapis pada nugget

setelah dicetak dan dipotong kecil-kecil agar mendapatkan tampilan nugget yang

menarik.

Bahan tambahan seperti lada berfungsi sebagai memberikan rasa pedas

pada nugget ketumbar menambah cita rasa dan aroma, garam memberikan rasa

asin gula meberikan rasa manis susu skim, telur dan air berperan dalam

pembentukan adonan nugget, minyak goreng berperan saat proses penggorengan

nugget dan memberikan warna yang menarik setelah nugget selesai digoreng.

Semua bahan tambahan didapatkan di pasar Merjosari, Malang.

Bahan kimia yang digunakan dalam analisis proksimat yaitu H2SO4 pekat,

table Kjeldahl, aquadest, indikator pp, NaOH pekat, H3BO3, H2SO4 dan indikator MO.

3.1.2 Alat Penelitian

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah pisau yang digunakan sebagi

alat untuk memotong daging ikan dan memotong adonan nugget menjadi bentuk

yang lebih kecil, Talenan sebagai alas untuk memotong daging ikan. Chooper untuk

menghancurkan serta menghaluskan daging ikan kembung asin, baskom digunakan

sebagai tempat mencampur adonan nugget. Loyang sebagai alat mencetak adonan

nugget, timbangan analitik dengan ketelitian 0,01 menimbang bahan-bahan yang

digunakan untuk membuat nugget sesuai dengan proporsi, panci sebagai wadah

saat merebus adonan nugget, wajan sebagai wadah untuk menggoreng nugget,

kompor sebagai sumber panas yang digunakan untuk merebus serta menggoreng

nugget, Freezer sebagai alat menyimpan nugget dalam bentuk beku.

Page 38: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

22

Alat yang digunakan saat proses pengolahan ampas tahu adalah bak besar

sebagai tempat ampas tahu yang sudah diperas, kompor sumber panas saat

merebus ampas tahu, panci wadah merebus ampas tahu, bakia alat untuk menjemur

ampas tahu.

Alat yang digunakan untuk membuat tepung tulang ikan adalah bak besar

sebagai wadah yang digunakan untuk membersihkan tulang ikan, sikat untuk

membersihkan daging yang masih menempel pada tulang ikan, bakia sebagai alas

untuk menjemur tulang ikan, autoclave sebagai alat untuk mensterilkan tepung

tulang ikan, mesin penggiling untuk mengaluskan tulang ikan menjadi tepung,

saringan dengan ukuran 60 mesh, 80 mesh dan 100 mesh menyaring tepung tulang

ikan dengan ukuran yang berbeda, oven sebagai alat untuk mengeringkan tepung

tulang ikan.

Peralatan yang digunakan untuk analisa proksimat yaitu timbangan analitik,

timbangan digital, oven, erlenmeyer, crushable tang, separatory funnel, hot plate,

beaker glass, desikator, loyang, soxhlet, labu destilasi, tabung destruksi, pipet

volume, pipet tetes, bola hisab, buret dan statif, spatula, thermometer, spatula, botol

timbang, cawan porselen, gelas ukur, tungku pengabuan, cawan petri, mortar dan

alu, dan tabung reaksi.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan

rancangan acak lengkap 2 faktor yang bertujuan untuk menentukan rasio (A) mesh

tepung tulang ikan. (60 mesh, 80 mesh dan 100 mesh) dan persen konsentrasi (B)

tepung tulang ikan (10%, 20%, dan 30%). Penelitian ini berdasarkan pada hasil

terbaik dari penelitian sebelumnya oleh Lilyani (2015), tentang Karakterisasi Nugget

Page 39: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

23

Ikan Dari Ikan Asin Kembung Dengan Subtitusi Ampas Tahu dimana diperoleh hasil

subtitusi ampas tahu sebesar 50%.

3.2.1 Perlakuan dan Rancangan Percobaan

Perlakuan yang diterapkan terdiri dari 2 faktor yakni faktor pertama untuk

menentukan ukuran mesh tepung tulang ikan (A) yaitu 60 mesh (A1), 80 mesh (A2)

dan 100 mesh (A3) faktor kedua untuk menentukan persen konsentrasi tepung

tulang ikan (B) yaitu 10% (B1) 20% (B2) 30% (B3) terhadap 100 gram daging ikan

asin kembung serta konsentrasi ampas tahu terbaik, yakni 50 %. Berdasarkan

perlakuan yang diterapkan maka penelitian ini dirancang dengan menggunakan

rancangan acak lengkap (RAL) 2 faktorial dan 3 kali ulangan. Model statistika yang

digunakan dalam penelitian tahap pertama sebagai berikut:

Yijk = µ + Ai + Bj + (AB)ij + εijk

Keterangan :

Yijk = Hasil pengamatan untuk faktor A taraf ke-I, faktor B taraf ke-j, pada

ulangan ke –k

µ = Rataan umum

Ai = Pengaruh faktor B(ukuran mesh tepung tulang ikan) pada taraf ke-i

Bj = Pengaruh faktor C (konsentrasi tepung) pada taraf ke-j

(AB)ij = Interaksi antara A (ukuran mesh tepung tulang ikan) dan B (konsentrasi

tepung tulang ikan) pada faktor A taraf ke-i, faktor B taraf ke-j

εijk = Galat percobaan untuk faktor A taraf ke-i, faktor ke B taraf ke-j

padaulangan ke-k

Hasil analisa sidik ragam menyatakan adanya perbedaan nyata atau sangat

nyata kemudian dilanjutkan dengan analisa Duncan. Adapun desain rancangan

percobaan dapat dilihat pada Tabel 4

Page 40: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

24

Adapun desain penelitiannya dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Rancangan percobaan penelitian

Keterangan : Perlakuan A = Ukuran mesh tepung tulang ikan Perlakuan B = Konsentrasi tepung tulang ikan

3.2.2 Prosedur Percobaan

Sebelum dicampur semua bahan, dilakukan pembuatan tepung tulang ikan

terlebih dahulu. Selanjutnya ikan kembung asin substitusi ampas tahu dicampur

dengan tepung tulang ikan serta bumbu tambahan. Adapun formulasi pembuatan

nugget campuran ikan kembung asin dan ampas tahu didapatkan dari penelitian

yang pernah dilakukan sebelumnya yakni penelitian dari Lilyani (2015) tentang

Karakterisasi Nugget Ikan Dari Ikan Asin Kembung Dengan Subtitusi Ampas Tahu.

Untuk formulasi nugget dapat dilihat pada Tabel 5.

Perlakuan B (konsentrasi tepung tulang ikan)

(B1)10% (B2)20% (B3)30%

A1 (60 mesh)

(A1B1).1 (A1B2).1 (A1B3).1

(A1B1).2 (A1B2).2 (A1B3).2

(A1B1).3 (A1B2).3 (A1B3).3

A2 (80 mesh)

(A2B1).1 (A2B2).1 (A2B3).1

(A2B1).2 (A2B2).2 (A2B3).2

(A2B1).3 (A2B2).3 (A2B3).3

A3 (100 mesh)

(A3B1).1 (A3B2).1 (A3B3).1

(A3B1).2 (A3B2).2 (A3B3).2

(A3B1).3 (A3B2).3 (A3B3).3

Page 41: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

25

Tabel 5. Formulasi bumbu nugget ikan kembung asin dalam gram (Lilyani, 2015)

Keterangan : Perlakuan A = Ukuran mesh tepung tulang ikan Perlakuan B = Konsentrasi tepung tulang ikan 3.2.2.1 Pembuatan Tepung Tulang Ikan

Tulang ikan lele (Clarias batrachus) yang diperoleh dari Farm Fish Boster

Center, Gedangan-Sidoarjo dicuci dengan air mengalir agar daging yang masih

menempel pada tulang ikan hilang. setelah itu tulang ikan dikukus pada suhu 100oC

selama 30 menit hal ini bertujuan untuk memudahkan proses selanjutnya yaitu

membersihkan sisa-sisa daging yang masih menempel pada tulang ikan. Setelah

selesai dikukus tulang ikan dibersihkan menggunakan sikat agar daging yang masih

menempel benar-benar hilang. Setelah selesai disikat tulang ikan dicuci kembali

untuk memastikan daging yang masih menempel pada tulang ikan benar-benar

Formulasi Perlakuan / gram

A1B1 A1B2 A1B3 A2B1 A2B2 A2B3 A3B1 A3B2 A3B3

Daging ikan

kembung asin

50 50 50 50 50 50 50 50 50

T. Tapioka 30 30 30 30 30 30 30 30 30 Ampas Tahu

50 50 50 50 50 50 50 50 50

T. tulang ikan

10 20 30 10 20 30 10 20 30

Bawang putih

4 4 4 4 4 4 4 4 4

Ketumbar 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Garam 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Gula 3 3 3 3 3 3 3 3 3 Merica 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Air es 5ml 5ml 5ml 5ml 5ml 5ml 5ml 5ml 5ml Susu skim 7 7 7 7 7 7 7 7 7 Telur 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Total 265 275 285 265 275 285 265 275 285

Page 42: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

26

hilang. Setelah itu tulang ikan diautoclav selama 2 jam dengan suhu 1000C dengan

tekanan 1 ATM agar tulang ikan menjadi lebih lunak, hal ini bertujuan untuk

memudahkan pada saat mengalami proses penggilan. Kemudia tulang ikan digiling

dengan menggunakan mesin penggiling agar menghasilkan tepung tulang ikan.

Setelah menjadi tepung tulang ikan tersebut di keringkan dengan oven dengan suhu

100oC selama 2-3 jam. Proses terakhir adalah menyaring tepung tulang ikan dengan

menggunakan saringan dengan ukuran mesh yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk

menghasilkan tepung tulang ikan dengan ukuran mesh yang berbeda yakni ukuran

60 mesh, 80 mesh dan 100 mesh. Alur proses pembuatan tepung tulang ikan lele

dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Alur proses pembuatan tepung tulang ikan lele

(modifikasi Apriliani, 2010)

Page 43: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

27

Diperas menggunakan kain blacu

Ampas tahu basah

Ampas tahu kering

Dikukus selama 30 menit

Sun drying

3.2.2.2 Persiapan Ampas Tahu

Ampas tahu yang didapat dari pabrik tahu di Tunggul wulung masih memiliki

kandungan air yang masih tinggi sehingga harus dilakukan tahapan untuk

menghilangkan kandungan air tersebut. Ampas tahu diperas dengan menggunakan

kain blancu agar air yang terdapat pada ampas tahu berkurang. Setelah air pada

ampas tahu sudah tidak keluar saat diperas ampas tahu dikukus selama 30 menit

agar ampas tahu bisa lebih tahan lama lagi. Ampas tahu yang sudah dikukus tadi

akan menghasilkan ampas tahu dengan warna kuning kecoklatan dan bau harum

kedelai yang masih melekat pada ampas tahu tersebut. Kemudian setelah selesai di

tiriskan ampas tahu yang sudah di kukus tersebut dijemur dengan bantuan cahaya

matahari. Proses pengolahan ampas tahu dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Persiapan ampas tahu (modifikasi dari Marma, 2015)

Page 44: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

28

3.2.2.3 Persiapan Ikan

Ikan kembung asin yang didapat dari Merjosari Malang difillet untuk

membuang tulang serta kotoran pada ikan kembung asin. Setelah itu ikan kembung

asin di cuci sampai bersih dan tak ada kotoran juga duri yang masih menempel pada

ikan kembung asin. Setelah ikan kembung asin sudah bersih. Haluskan daging ikan

yang sudah difillet tadi dengan menggunakan tangan dan selanjutnya di cooper. Dari

perlakuan diatas, akan didapatkan hasil akhir berupa daging ikan kembung asin

halus yang siap dioleh menjadi nugget ikan.

3.2.2.4 Persiapan Bumbu

Persiapan bumbu adalah mencampur bumbu nugget sesuai dengan

formulasi yang sudah ditentukan. bawang putih yang sudah dihaluskan, lada 2 g

ketumbar bubuk, 3 g gula, garam sebanyak 2 g, susu skim 7 g.

3.2.2.5 Pembuatan Nugget

Bumbu yang sudah disiapkan tadi di campur dengan daging ikan kembung

asin yang sudah dihaluskan dengan cooper, setelah itu ditambahkan tepung tapioka

dan tepung tulang aduk adonan sampai halus dan merata. Setelah membentuk

adonan yang kalis dan padat selanjutnya adonan tersebut ditambahkan ampas tahu

yang sudah diproses. Kemudian diaduk kembali sampai merata. Setelah adonan

nugget selesai. Adonan tersebut dimasukkan ke dalam Loyang. Setelah itu nugget

dikukus. Setelah adonan nugget matang nugget ditiriskan dan didiamkan sejenak

agar suhunya turun setelah mengalami proses perebusan tadi. Setelah nugget agak

dingin adonan nugget dipotong-potong sesuai ukuran yang sudah diinginkan.

Langkah selanjutnya adalah proses penepungan dilakukan dengan cara mencampur

bumbu seperti putih telur dan air dan tepung maizena. Bumbu untuk breading itu

dicampur sampai merata lalu adonan nugget yang sudah matang dan dipotong-

Page 45: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

29

potong kemudian di celupkan dalam bumbu breading tadi celupkan sampai merata

kemudia angkat dan di celupkan kedalam tepung panir sebagai pelapis nugget.

Ratakan sampai semua bagian nugget yang sudah dipotong-potong tadi terlapisi

dengan tepung panir. Dari proses ini bisa dihasilkan nugget yang siap digoreng.

Adapun proses penggorengan meliputi taruh wajan pada kompor yang sudah

menyala lalu memasukan minyak goreng kedalam wajan tersebut tunggu sampai

panas setelah itu nugget dimasukkan. Setelah warna nugget berubah menjadi

keemasan. Tiriskan nugget untuk menghilangkan minyak goreng pada nugget saat

digoreng tadi. Untuk alur proses pembuatan nugget dapat dilihat pada Gambar 5.

Page 46: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

30

Gambar 5. Proses pembuatan nugget ikan asin kembung (modifikasi Lilyani, 2015)

Analisa proksimat

(kadar abu, kadar air, kadar

lemak, kadar protein, kadar karbohidrat,

kadar kalsium), Rendemen,

fisik (tekstur),

Perlakuan

ukuran

tepung

tulang

ikan

60,80,100

mesh

Konsentrasi tepung tulang

ikan 10%, 20%, 30%

Bawang putih Gula

Garam Merica

ketumbar

Dihaluskan

Ampas tahu

Nugget ikan kembung asin

fungsional

Uji organoleptik

(uji skoring dan

uji hedonik

Batter mix Batter mix

Breading

Pre-frying

Dibekukan (Freezer)

Tepung roti

Frying

Dicampur

Air (es

batu)

Telur

Susu skim Adonan nugget

Dicetak individu dengan cetakan

Telur

Tepung

tapioka

Merica

Air

Dicampur

sampai rata

Ikan kembung

asin

Diambil daging

Dihancurkan

Hancuran

daging Ikan

kembung asin Tepung

tapioka

Pengukusan

Page 47: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

31

3.2.3 Parameter yang diamati

Parameter yang diamati pada penelitian utama tentang nugget ikan kembung

asin dengan penambahan tepung tulang ikan dan ampas tahu dilakukan hanya dari

yang terbaik saja melalui uji organoleptik, skoring serta hedonik. Adapun yang akan

diuji adalah rendemen, kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar abu, kadar

karbohidrat (Sudarmadji et al., 1984), kadar kalsium (Sudarmadji et al., 1984), kadar

fosfor (AOAC,1990), kadar serat pangan (AOAC, 1985) dan organoleptik dengan uji

skoring dan hedonik (Soekarto, 1985).

3.3 Prosedur Analisis Parameter

3.3.1 Uji Organoleptik

Uji organoleptik yang akan dilakukan pada produk nugget ikan kembung asin

dengan substitusi ampas tahu meliputi rasa asin, aroma ikan asin dan tekstur. Uji

organoleptik yang dilakukan berdasarkan uji penerimaan scoring dan hedonik

dengan 15 panelis agak terlatih (Mahasiswa). Pada uji scoring, panelis diminta untuk

mengevaluasi semua sampel dengan memberikan tanda pada hasil pengujian yang

dipilih sedangkan pada uji hedonik panelis memberikan penilaian angka sesuai

dengan skala hedonik yang disediakan berdasarkan tingkat kesukaan dengan range

1-7. Uji penerimaan menyangkut penilaian seseorang akan suatu sifat atau kualitas

suatu bahan yang menyebabkan orang menyenangi. Pada uji penerimaan, panelis

mengemukakan tanggapan pribadi yaitu kesan yang berhubungan dengan kesukaan

atau tanggapan senang atau tidaknya terhadap sifat sensorik atau kualitas yang

dinilai (Soekarto, 1985).

Page 48: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

32

3.3.2 Rendemen Nugget Ikan

Rendemen nugget ikan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:

Berat adonan nugget = berat ikan utuh + ampas tahu + bumbu + campuran

tepung + battering + breading

Rendemen tulang ikan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :

Rendemen daging ikan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:

Page 49: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

33

3.3.3 Kadar Air

Penentuan kadar air menurut Sudarmadji et al., (1984), yaitu dengan cara

pemanasan. Prinsip yang digunakan pada metode oven ini adalah sampel

dipanaskan pada suhu 100-105⁰C sampai diperoleh berat yang konstan. Pada suhu

ini semua air bebas dapat dengan mudah diuapkan, tetapi berbeda dengan air

terikat. Sampel dihaluskan dan ditimbang sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang

telah diketahui beratnya. Selanjutnya, sampel dikeringkan di dalam oven dengan

suhu 105⁰C selama 3-5 jam tergantung bahannya. Selanjutnya dimasukkan dalam

desikator dan ditimbang. Dipanaskan lagi dalam oven selama 30 menit, didinginkan

dalam desikator dan ditimbang. Perlakuan diulangi sampai berat konstan (selisih

penimbangan berturut-turut kurang dari 0,2 mg). Pengukuran berat merupakan

banyaknya air dalam bahan.

Keterangan:

Wb = kadar air basah

A = berat botol timbang

B = berat sampel

C = berat botol timbang dan sampel setelah dioven

3.3.4 Kadar Protein

Pengukuran kadar protein menurut Sudarmadji et al., (1984), dapat dilakukan

dengan cara makro Kjeldahl yang dimodifikasi. Sebelumnya terlebih dahulu

dihaluskan bahan dan ditimbang sebanyak 1 g dan dimasukkan dalam labu destilasi.

Kemudian ditambahkan 7,5 g dan 0,35 g HgO dan kemudian ditambahkan

15 ml pekat. Dipanaskan semua bahan pada labu kjeldahl dalam ruang asam

Page 50: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

34

sampai berhenti berasap. Teruskan pemanasan sampai api besar dan mendidih dan

cairan menjadi jernih sekitar 1 jam. Ditunggu bahan sampai dingin. Kemudian

ditambahkan 100 ml aquades dalam labu destilasi yang didinginkan dalam air es

dan tambah beberapa lempeng Zn, juga ditambahkan 15 ml larutan 4% (dalam

air). Selanjutnya ditambahkan secara perlahan-lahan larutan NaOH 50% sebanyak

50 ml yang sudah didinginkan dalam almari es. Dipanaskan labu kjeldahl perlahan-

lahan sampai dua lapisan cairan tercampur, kemudian dipanaskan dengan cepat

sampai mendidih. Distilat kemudian tampung dalam erlenmeyer yang telah diisi 50

ml larutan standar HCl (0,1 N) dan 5 tetes indikator metal merah. Lakukan distilasi

sampai distilat mencapai 75 ml. Dititrasi distilat dengan NaOH 0,1 N sampai warna

kuning. Dilakukan pembuatan larutan blanko dengan cara yang sama tetapi

sampelnya diganti dengan aquades. Kemudian dihitung %N dan % protein dengan

rumus:

3.3.5 Kadar Lemak

Pengukuran kadar lemak total menurut Sudarmadji et al., (1984), dilakukan

dengan metode Goldfisch. Bahan dihaluskan dan ditimbang sebanyak 5 g.

Kemudian dimasukkan dalam kertas saring dan dimasukkan dalam thimble, yaitu

pembungkus bahan yang terbuat alumina yang porous. Dipasang bahan dan timble

pada sample tube, yaitu gelas penyangga yang bagian wadahnya terbuka, tepat

dibawah kondensor alat distilasi Goldfisch. Dimasukka petroleumether (maksimal 75

ml) dalam gelas piala khusus yang diketahui beratnya. Dilakukan ekstraksi selama

Page 51: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

35

3-4 jam. Ekstrak lemak dikeringkan dalam oven dan ditimbang berat minyak dalam

bahan. Kadar lemak dapat dihitung dengan rumus :

3.3.6 Kadar Abu

Pengukuran kadar abu total menurut Sudarmadji et al., (1984), dilakukan

dengan metode drying ash. Sampel sebanyak 2-10 g ditimbang pada krus porselin

yang kering dan sudah diketahui bobotnya. Lalu diarangkan di atas nyala

pembakaran dan diabukan dalam muffle pada suhu 550⁰C hingga pengabuan

sempurna. Setelah itu didinginkan dalam desikator dan ditimbang hingga diperoleh

bobot tetap. Perhitungan kadar abu dilakukan dengan membandingkan berat abu

dan berat sampel dikali 100%.

3.3.7 Kadar Karbohidrat

Pengukuran kadar karbohidrat total menurut Sudarmadji et al., (1984),

menggunakan metode by difference dihitung berdasarkan perhitungan (dalam %):

% karbohidrat = 100% - % (protein + lemak + abu + air).

3.3.8 Kadar Kalsium

Pengukuran kadar kalsium menurut Sudarmadji et al., (1984), dapat

dilakukan dengan mencari berat total dari KCl. Kemudian dilarutkan dengan 70 ml

aquades (dalam hal ini larutan tersebut tidak boleh mengandung K lebih dari 0,5 g

dan apabila ternyata jumlah K lebih besar dari jumlah tersebut maka larutan tersebut

dapat diencerkan sampai volume tertentu, selanjutnya diambil sebanyak 70 ml untuk

ditentukan kadar K yang terkandung). Selanjutnya, kedalam 70 ml larutan tersebut

Page 52: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

36

ditambahkan 5 ml larutan asam perkhlorat ( ) 20% (berat jenis : 1,12), uapkan

diatas penangas air perlahan-lahan. Kemudian ditambahkan 10 ml aquades panas

dan 5 ml 20%, uapkan di atas penangas air. Ulangi perlakuan ini sampai

apabila diuapkan akan timbul uap/kabut asam tersebut yang tebal. Dinginkan

sampai dibawah suhu kamar, lalu tambahkan larutan alkohol pencuci (sebanyak 1

ml 20% dan 2,8 mg dilarutkan dalam 100 ml alkohol 97%, kemudian

disimpan pada suhu dingin sebelum dipakai). Saring dengan krus Gooch yang telah

diketahui beratnya. Cucilah dengan 3 × 10 ml larutan alkohol pencuci, keringkan

dalam oven suu 130⁰C selama 1 jam, akhirnya ditimbang. Residu yang ditimbang

adalah , dengan rumus :

3.3.9 Kadar Fosfor

Pengukuran kadar fosfor dapat dilakukan dengan cara cawan porselin yang

telah bersih di ovenkan pada suhu 105oC selama 2 jam, dinginkan dalam eksikator

selama setengah jam lalu ditimbang, kemudian kedalam cawan poselin ditimbang

kurang lebih 1 gram contoh (cawan porselin + contoh = b gram), cawan porselin

bersama contoh dalam penetapan kadar air dimasukkan kedalam tanur listrik. Suhu

tanur diatur hingga 600oC, kemudian dibiarkan 3 jam samai menjadi abu, biarkan

agak dngin kemudian masukkan kedalam eksikator selama setengah jam, abu (dari

hasil analisa kadar abu) ditambahkan dengan 5 ml HCl pekat kemudian diencerkan

dengan air suling sampai setengah cawan porselin. Kemudian diuapkan sampai

volumenya mencapai 10 ml. Biarkan agak dingin kemudian dituang dalam labu ukur

100 ml melalui corong yang dilapisi kertas saring sambil dibilas dengan aquades lalu

kertas saring dibilas sampai tetes terakhir bebas dari asam. Selanjutnya larutan

Page 53: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

37

dalam labu ukur dihimpitkan dengan tanda garis,, kemudian dikocok sampai

campuran merata, lalu pipet 1 ml larutan tersebut dan masukkan kedalam labu ukur

500 ml kemudian tambahkan 20 ml aquades dan 3 ml larutan ammonium molibdat

serta 5 ml larutan vitamin C, kemudian himpitkan pada tanda garis lalu dikocok

sampai tercampur rata, langkah terakhir yaitu dibiarkan selama 30 menit,

selanjutnya dimasukkan kedalam tabung reaksi dan diamati absorbsinya pada

spektrofotometer (panjang gelombang = 570 mikro meter) (AAOC, 1990).

Keterangan :

A = Pembacaan spektro (absorbance)

10,97 = Nilai regresi (nilai ketetapan)

0,0474 = Nilai regresi (nilai ketetapan)

3.3.10 Kadar Serat Pangan

Prinsip analisis kadar serat pangan menurut AOAC (1985) adalah ekstraksi

lemak, gelatinisasi, hidrolisis, dan pemisahan pati dengan amylase dan

amiloglikosidase, hidrolisis dan pemisahan protein dengan enzim protease,

presipitasi serat pangan dengan ethyl alkohol kemudian didapatkan endapan (total

serat pangan) dan dilakukan pengkoreksian pada kadar protein serta abu. Adapun

cara ujinya yaitu ditimbang 1 gram sampel dal dimasukkan kedalam beaker glass,

lalu ditambahkan 50 ml 0,1 M buffer natrium fosfat pH 6, ditambahkan 0,1 ml enzim

termamyl, diinkubasi kedalam watherbath pada suhu 100oC selama 15 menit dan

digoyangkan setiap 5 menit, selanjutnya ditambahkan 10 ml larutan 0,275 N NaOH

hingga pH menjadi 7,5 lalu ditambahkan 5 gram presentase dan 0,1 ml larutan

enzim, diinkubasi selama 30 menit, selanjutnya ditambahkan 10 ml 0,325 ml

Page 54: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

38

amyloglukosidae, ditutup aluminium foil dan diinkubasi pada suhu 60oC selama 30

menit, ditambahkan 280 ml 95% etanol dan dipanaskan 60oC serta dipresipitasi

pada suhu kamar selama 60 menit, disaring dengan kurs yang diberi celite 0,1 mg

dan diratakann dengan etanol 78% lalu dicuci residu dalam krus dengan 20 ml

etanol 78% (3x), 10 ml etanol 95% (2x) dan 10 ml aseton (1x) terakhir dikeringkan

residu dalam oven vakum 70% selama semalam atau dioven 105oC sampai berat

konstan.

3.3.11 Tekstur

Tekstur nugget ikan asin menurut Suwanto (2012), dianalisis dengan metode

penetrometer. Prinsip kerja pengukuran yang digunakan pada penetrometer yaitu

tekanan dimana suatu bahan ditekan sampai bahan tersebut tertekan oleh jarum

penekan (cone) dan mengalami perubahan jarak tekan.

Page 55: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

39

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian didapatkan karakteristik fisik nugget ikan meliputi

rendemen dan tekstur menggunakan alat penetrometer, karakteristik kimia

meliputi kadar air, karakteristik organoleptik skoring dan hedonik meliputi warna,

rasa asin, aroma tekstur, kekasaran tepung tulang ikan, dan keseluruhan nugget

ikan kembung asin. Penelitian ini juga ditujukan untuk menentukan mesh dan

ukuran persen Konsentrasi campuran tepung tulang ikan dari masing-masing

perlakuan. Sebelum penelitian dilakukan, dilakukan analisis kimia pada tepung

tulang ikan lele. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui karakteristik kimia dari

tulang ikan lele sehingga dapat diketahui kadar kalsium dan fosfor. Penelitian

tentang nugget ikan asin dengan substitusi ampas tahu pernah dilakukan

sebelumnya oleh Lilyani (2015). Dari hasil penelitian tersebut didapatkan hasil

terbaik dari subtitusi campuran daging ikan asin 50% dan ampas tahu sebesar

50% dengan pemilihan tepung tapioka sebesar 30% sebagai tepung terpilih

dalam pembuatan nugget.

4.1 Karakteristik Tepung Tulang Ikan Lele

Tulang ikan yang digunakan pada penelitian ini adalah tepung tulang ikan

lele yang diperoleh dari hasil sampingan pengolah produk lele di Farm Fish

Boaster Center PT. INDOSCO yang terletak di Industri Pergudangan Sinar

Gedangan Block G-37, Sidoarjo-Jawa Timur. Tulang ikan lele tersebut adalah

hasil sampingan dari produksi pembuatan otak-otak lele dan juga nugget lele.

Tulang ikan yang diperoleh dari hasil pengolahan ini kemudian dimasukkan

dalam freezer untuk mempertahankan kesegaran serta mutu dari tulang ikan lele

tersebut. Penggunaan bahan baku yang masih segar diharapkan mampu

menghasilkan suatu produk yang memiliki mutu yang baik. Penambahan tepung

tulang lele ini bertujuan untuk menambah kadar kalsium dan fosfor pada produk

Page 56: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

40

nugget ikan kembung asin dengan subtitusi ampas tahu. Adapun hasil uji

karakteristik tepung ikan lele dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Hasil analisa proksimat tepung tulang ikan lele

Komponen bahan

Tepung tulang ikan lele Tepung tulang ikan lele

Hasil analisis Permitasari (2013)

Kadar air (%) 10,39 *) 11,34 % Kadar abu (%) 47,21 *) 59,49 % Kadar protein (%) 20,07 *) 23,86 % Kadar lemak (%) 9,61 *) 0,96 % Kadar karbohidrat (%)

12,72 *) 4,35 %

Kadar kalsium 135,9 mg/g **) 17,47% Kadar fosfor 50 mg/g **) - Keterangan : *) laboratorium Pengujian dan Keamanan Pangan FTP, UB (2016)

**) Laboratorium Kimia Fakultas Pertanian UB (2016)

4.2 Karakteristik Ikan Kembung Asin dan Ampas Tahu

Bahan baku yang digunakan pada penelitian ini adalah ikan kembung asin.

Ikan kembung asin yang digunakan pada penelitian ini adalah ikan kembung asin

yang didapatkan di Pasar Merjosari, Malang. Sedangkan ampas tahu yang

digunakan didapatkan di Pabrik pengolahan tahu, Tunggul wulung, Malang.

Bahan baku berupa ikan kembung asin dan ampas tahu memiliki karakteristik

yang sama dengan peneliti terdahulu (Marma, 2015). Adapun analisis kimia dari

ikan kembung asin dan ampas tahu dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Hasil analisa proksimat ikan asin kembung dan ampas tahu

Komponen bahan (%)

Ikan kembung asin Ampas tahu

Hasil analisa

Ira, (2008) Hasil analisis

Suliastini (2004)

Kadar air 45,58 43.85 82,00 89,88 Kadar abu 17,48 1,92 0.49 1,32 Kadar protein 31,91 28,44 3,14 2,20 Kadar lemak 0,64 4,73 0,85 0,32 Kadar karbohidrat

4,39 -

11,27 -

6,33 -

Sumber: (Marma, 2015)

Page 57: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

41

4.3 Karakteristik Fisik Nugget Ikan Kembung Asin

4.3.1 Rendemen

Rendemen merupakan presentase berat nugget yang dihasilkan dari

berat bahan baku awal, semakin besar presentase rendemen yang dihasilkan

pada suatu proses maka semakin baik. Rendemen sangat dipengaruhi oleh

tekstur nugget semakin kompak tekstur yang dihasilkan akan semakin

menambah rendemen nugget (Permadi et al., 2012).

Hasil analisis keragaman (ANOVA) rendemen pada nugget ikan kembung

asin subtitusi ampas tahu dengan penambahan tepung tulang ikan menunjukkan

bahwa perlakauan ukuran mesh tepung tulang ikan berpengaruh nyata terhadap

rendemen nugget ikan kembung subtitusi ampas tahu (p<0,05) dan perlakuan

konsentrasi tepung tulang ikan berpengaruh nyata terhadap rendemen nugget

ikan kembung subtitusi ampas tahu (p<0,05), Sedangkan hasil interaksi antara

perlakuan ukuran mesh dan konsentrasi tidak berpengaruh terhadap rendemen

nugget ikan kembung subtitusi ampas tahu dengan penambahan tepung tulang

ikan (p>0,05). Hasil uji Duncan rendemen dapat dilihat pada Lampiran 3 dan

secara ringkas dapat dilihat pada Gambar 6.

Page 58: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

42

Gambar 6. Grafik hasil uji karakteristik fisik rendemen

Berdasarkan Gambar 6, terlihat nilai rendemen tertinggi yaitu pada

perlakuan tepung tulang ikan lele 100 mesh konsentrasi 30% Dengan nilai

sebesar 71,77% dan 60 mesh konsentrasi 30% sebesar 70,05%. Sedangkan

rendemen nugget terendah pada perlakuan 60 mesh 10% sebesar 64,43% dan

80 mesh 10% sebesar 64,51%. Hal ini menunjukkan semakin tinggi konsentrasi

penambahan tepung tulang ikan lele maka semakin tinggi juga rendemen yang

dihasilkan oleh nugget. Menurut Lilyani (2015), penambahan konsentrasi bahan

pengisi akan memperbesar total padatan yang dapat meningkatkan berat produk

atau menaikan rendemen. Sementara semakin halus ukuran mesh yang

digunakan maka semakin tinggi juga rendemen yang dihasilkan. Hal yang sama

juga terjadi pada penelitian yang dilakukan oleh Tafrihi (2017), tentang

penambahan tepung tulang ikan bandeng pada nugget ikan tongkol.

Bertambahnya rendemen nugget ini diduga karena semakin halus ukuran mesh

digunakan dapat menghasilkan permukaan tepung tulang ikan yang lebih luas,

permukaan tepung tulang ikan yang luas tersebut dapat menyerap air lebih

banyak pada saat proses pengukusan dan penggorengan sehingga dapat

menghasilkan nugget dengan tekstur yang lebih kompak. Menurut Permadi et al.,

64.3

1

(64.4

3±0.3

2)

a

(66.8

5±0.3

2)

bc

(70.0

5±0.7

6)

de

(64.5

1±0.2

0)

a

(67.2

3±1.4

0)

bc

(70.7

2±0.6

8)

cd

(65.4

2±0.5

0)

ab

(68.2

3±0.3

0)

cd

(71.7

7±0.3

3)

e

60.00

62.00

64.00

66.00

68.00

70.00

72.00

74.00

0 10 20 30

Re

nd

em

en (

%)

Konsentrasi tepung tulang ikan (%)

0 60 80 100

Page 59: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

43

(2012), Tekstur yang lebih kompak mampu meningkatkan presentase dari

rendemen nugget.

4.3.2 Tekstur

Pada penelitian ini pengamatan tekstur dilakukan dengan dua cara, yang

pertama adalah penentuan secara fisik dengan penetrometer. Sedangkan yang

kedua yaitu penentuan tekstur sensorik berdasarkan penilaian panelis terhadap

tekstur nugget yang meliputi uji skoring tekstur dan hedonik (kesukaan) tekstur

nugget. Semakin tinggi hasil uji tekstur dari Tepung tulang ikan maka semakin

kenyal tekstur dari nugget tersebut.

Hasil analisis keragaman (ANOVA) tekstur pada nugget ikan kembung

asin subtitusi ampas tahu dengan penambahan tepung tulang ikan menunjukkan

bahwa perlakauan ukuran mesh tepung tulang ikan berpengaruh nyata terhadap

tekstur nugget ikan kembung subtitusi ampas tahu (p<0,05) dan perlakuan

konsentrasi tepung tulang ikan berpengaruh nyata terhadap tekstur nugget ikan

kembung subtitusi ampas tahu (p<0,05), Sedangkan hasil interaksi antara

perlakuan menunjukkan hasil yang tidak berpengaruh terhadap tekstur nugget

ikan kembung subtitusi ampas tahu dengan penambahan tepung tulang ikan

(p>0,05). Hasil uji Duncan rendemen dapat dilihat pada Lampiran 4 dan secara

ringkas dapat dilihat pada Gambar 7.

Page 60: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

44

Gambar 7. Grafik hasil uji karakteristik fisik tekstur

Berdasarkan Gambar 7, dapat dilihat bahwa nilai tekstur tertinggi pada

penambahan tepung tulang ikan lele 80 mesh konsentrasi 10% sebesar 13,87 N,

100 mesh konsentrasi 10% sebesar 14,63 N dan 100 mesh konentrasi 20%

sebesar 13,87 N. dengan penambahan konsentrasi tepung tulang ikan lele maka

semakin menurun pula tekstur yang dihasilkan atau nugget semakin keras. hal ini

diduga penambahan konsentrasi tepung tulang ikan dapat meningkatkan tingkat

kekerasan produk. Menurut Rochima et. al. (2015), penambahan tepung tulang

ikan yang terlalu banyak pada produk nugget membuat tekstur nugget

mengalami penurunan gluten hal ini dikarena kandungan kalsium dan fosfor pada

tepung tulang ikan, sehingga daya ikat adonan yang dibentuk kurang menyatu

dan membuat tekstur nugget menjadi keras. Sedangkan semakin kasar ukuran

mesh tepung tulang ikan lele maka semakin menurun pula tekstur yang

dihasilkan atau nilai tekstur semakin keras hal ini diduga ukuran mesh yang

kasar membuat tekstur tepung tulang ikan semakin kasar. Menurut Tafrihi

(2017), apabila tepung tulang ikan dengan ukuran mesh yang kasar dicampurkan

16.1

7

(13.4

0.2

5)

cd

(11.9

0.2

5)

ab

(11.1

0.8

7)

a

(13.8

0.4

2)

de

(12.4

0.2

5)

b

(11.8

0.6

6)

ab

(14.6

0.4

0)

e

(13.8

0.5

9)

de

(12

.63±

0.4

0)

bc

5

7

9

11

13

15

17

19

0 10 20 30

Te

kstu

r (n

)

Konsentrasi Tepung Tulang Ikan (%)

0 60 80 100

Page 61: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

45

dalam formulasi nugget akan menghasilkan adonan nugget kasar pula sehingga

tekstur dari nugget ikan kembung asin juga menjadi kasar. Tekstur juga

dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah formulasi dari produk serta

ketebalan produk. Semakin tebal produk maka daya untuk mengahancurkan

tekstur pada saat pengujian juga semakin keras.

4.4 Karakteristik Kimia Nugget Ikan Kembung Asin

4.4.1 Kadar Air.

Kadar air merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu produk

makan hal ini dikarenakan kadar air berperan penting terhadap ketahanan masa

simpan nugget (Marma, 2015). Semakin banyak kandungan air pada suatu

produk membuat mutu dan masa simpan nugget makin berkurang. Kadar air

pada nugget tidak boleh melebihi 60%. (SNI 7758:2013).

Dari hasil uji analisis keragaman (ANOVA) kadar air nugget ikan kembung

asin subtitusi ampas tahu dengan perlakuan mesh dan konsentrasi tepung tulang

ikan yang berbeda menunjukkan bahwa perlakauan ukuran mesh tepung tulang

ikan berpengaruh nyata terhadap kadar air nugget ikan kembung subtitusi ampas

tahu (p<0,05) dan perlakuan konsentrasi tepung tulang ikan berpengaruh nyata

terhadap kadar air nugget ikan kembung subtitusi ampas tahu (p<0,05),

Sedangkan hasil interaksi antara perlakuan menunjukkan hasil yang tidak

berpengaruh terhadap kadar air nugget ikan kembung subtitusi ampas tahu

dengan penambahan tepung tulang ikan (p>0,05). Hasil uji Duncan rendemen

dapat dilihat pada Lampiran 5 dan untuk grafik hasil uji kadar air dapat dilihat

pada Gambar 8.

Page 62: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

46

Gambar 8. Grafik hasil uji karakteristik kimia kadar air

Berdasarkan Gambar 8 terlihat bahwa kadar air nugget terbaik atau kadar

air yang paling rendah pada perlakuan penambahan tepung tulang ikan 100

mesh konsentrasi 30% sebesar 42,39% Hal ini sesuai dengan (SNI7758:2013)

yang menyatakan bahwa kadar air produk nugget tidak boleh lebih dari 60%.

Sedangkan kadar air tertinggi adalah perlakuan 60 mesh konsentrasi 10% yaitu

sebesar 57,13% dan 60 mesh konsentrasi 20% sebesar 55,79 %. Namun semua

perlakuan pada nugget menghasilkan kadar air yang sesuai dengan

(SNI7758:2013), yakni tidak lebih dari 60%. Jadi, semua perlakuan nugget pada

uji kadar air ini merupakan perlakuan terpilih. Semakin tinggi konsentrasi tepung

tulang ikan yang ditambahkan pada nugget akan dapat mengurangi kadar air

yang terdapat pada nugget ikan kembung asin substitusi ampas tahu. Hal ini juga

terjadi pada penelitian Alfin (2017), dimana penambahan tepung tulang ikan

tongkol pada pembuatan nugget tongkol juga dapat menurunkan kadar air

nugget ikan pindang. Begitu juga dengan penambahan ukuran tepung tulang

ikan lele, semakin halus ukuran tepung tulang ikan lele dapat mengurangi kadar

air pada nugget. Hal ini diduga semakin halus ukuran mesh tepung tulang ikan

61.3

7

(57.1

3±1.2

9)

f

(55.7

9±1.5

9)

ef

(47.2

8±1

.34

) b

(52.9

6±2.2

8)

de

(51.4

6±1.5

4)

cd

(46.6

7±4.5

1)

b

(49.7

9±0.5

7)

bcd

(48.0

3±1.2

4)

bc

(42.3

9±1.3

3)

a

0

10

20

30

40

50

60

70

0 10 20 30

Ka

da

r a

ir (

%)

Konsentrasi tepung tulang ikan (%)

kontrol 60 80 100

Page 63: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

47

lele maka semakin luas permukaan tepung tulang ikan yang digunakan pada

perlakuan nugget, Sehingga penyerapan air pada saat proses perebusan

menjadi semakin baik pula (Permadi et.al., 2014).

4.5 Karakteristik Sensori Nugget Ikan Kembung Asin

4.5.1 Uji Skoring

a. Rasa

Pengujian uji skoring rasa asin yang dilakukan oleh panelis bertujuan

untuk mengetahui tingkat rasa asin yang dihasilkan dari nugget ikan kembung

asin dengan subtitusi ampas tahu setelah ditambahkan tepung tulang ikan lele.

Adapun kriteria uji skoring dari rasa asin tersebut yakni: (1) sangat tidak terasa,

(2) tidak terasa, (3) agak terasa, (4) terasa, (5) agak lebih terasa, (6) sangat

terasa, (7) amat sangat terasa. Dari hasil analisis keragaman (ANOVA) pada

Lampiran 6 menunjukkan bahwa perlakuan ukuran mesh tepung tulang ikan lele

mempengaruhi rasa atau beda nyata (p<0,05) terhadap rasa asin pada nugget.

Begitu juga dengan perlakuan konsentrasi tepung tulang ikan mempengaruhi

rasa atau beda nyata (p<0,05) terhadap rasa asin pada nugget. Hasil interaksi

dari ukuran mesh dan konstentrasi tepung tulang ikan juga menunjukkan adanya

pengaruh terhadap rasa atau beda nyata terhadap rasa asin (p<0,05). Untuk

grafik dari uji skoring rasa asin pada nugget dapat dilihat pada Gambar 9

sedangkan untuk uji Duncan dapat dilihat pada Lampiran 6.

Page 64: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

48

Gambar 9. Grafik hasil uji skoring rasa asin

Keterangan= 1= sangat tidak terasa; 2= tidak terasa; 3= agak terasa; 4= terasa; 5= agak lebih terasa; 6= sangat terasa; 7= amat sangat terasa

Berdasarkan Gambar 9, Penilaian terbaik yang dilakukan oleh panelis

terhadap rasa asin nugget diperoleh perlakuan terbaik pada perlakuan

penambahan tepung tulang ikan ukuran 60 mesh dengan konsentrasi 10% 5.08

(asin), 80 mesh konsentrasi 10% sebesar 5.33 (asin), 80 mesh konsentrasi 20%

sebesar 5.10 (asin),100 mesh dengan konsentrasi 10% sebesar 5.38 (asin), dan

100 mesh konsentrasi 20 sebesar 4.92 (agak asin). Dari hasil uji skoring

menunjukkan bahwa panelis masih merasakan rasa asin pada nugget tersebut.

Rasa asin yang masih dirasakan panelis pada nugget ikan kembung asin dengan

subtitusi ampas tahu diduga karena karakteristik bahan dasar nugget itu sendiri

berasal dari ikan asin.

Dari Gambar 9 hasil uji skoring menunjukkan bahwa panelis merasakan

rasa asin yang berbeda pada setiap perlakuan. Menurut Tafrihi (2017), rasa asin

pada nugget semakin berkurang seiring dengan ditambahkannya konsentrasi

4.7

5

(5.0

0.0

3)

d

(4.0

0.2

5)

bc

(3.0

0.2

3)

a

(5.3

0.2

1)

d

(5.1

0.3

1)

d

(3.8

0.5

2)

b

(5.3

0.0

3)

d

(4.9

0.0

3)

d

(4.3

0.4

7)

c

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

0 10 20 30

Sko

r ra

sa

Konsentrasi tepung tulang ikan (%)

0 60 80 100

Page 65: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

49

tepung tulang ikan lele. Hal ini diduga karena semakin banyak penambahan

tepung tulang ikan lele dapat menutupi rasa ikan asin pada nugget ikan kembung

asin tersebut. hal yang sama juga terjadi pada penelitian Rochima et al. (2015),

dimana penambahan 15% dan 20% tepung tulang ikan mas pada empek-empek

mempengaruhi rasa pada perlakuan kontrol. Perubahan rasa ini dikarenakan

tepung tulang ikan memiliki kandungan kalsium dan fosfor yang tinggi sehingga

rasa empek-empek tersebut menjadi sedikit berkapur.

b. Aroma

Aroma yang dimaksud pada uji skoring ini adalah aroma ikan asin yang

terdapat dalam nugget ikan kembung asin subtitusi ampas tahu dengan

penambahan tepung tulang ikan lele. Para panelis menilai aroma dengan

memberikan skor berdasarkan aroma ikan asin yang terdapat nugget. penilaian

skoring untuk aroma ikan kembung asin adalah: (1) sangat tidak terasa, (2) tidak

terasa, (3) agak terasa, (4) terasa, (5) agak lebih terasa (6) sangat terasa, (7)

amat sangat terasa.

Dari hasil analisis keragaman (ANOVA) pada Lampiran 7 menunjukkan

bahwa perlakuan mesh mempengaruhi aroma pada nugget atau didapatkan hasil

beda nyata (p<0,05). Sementara untuk perlakuan konsentrasi tepung tulang ikan

berpengaruh pada aroma nugget ikan asin kembung subtitusi Ampas tahu

(p<0,05). Sedangkan interaksi antara kedua faktor juga menunjukan pengaruh

pada aroma nugget ikan kembung asin (p<0,05). Untuk grafik skor aroma nugget

ikan kembung asin dapat dilihat pada Gambar 10. Untuk uji Duncan dapat dilihat

pada Lampiran 7.

Page 66: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

50

Gambar 10. Grafik hasil uji skoring aroma ikan asin

Keterangan= 1= sangat tidak terasa; 2= tidak terasa; 3= agak terasa; 4= terasa; 5= agak lebih terasa; 6= sangat terasa; 7= amat sangat terasa.

Berdasarkan Gambar 10. Skor aroma terbaik terdapat pada perlakuan

penambahan tepung tulang ikan 60 mesh dengan konsentrasi 10% sebesar 5,02;

80 mesh konsentrasi 10% dengan skor aroma 5,22 dan 100 mesh dengan

konsentrasi 10% sebesar 5,15. diduga panelis merasakan aroma khas ikan asin

pada perlakuan tersebut. Kuatnya aroma ikan asin pada nugget diduga karena

konsentrasi aroma ikan asin yang khas lebih dominan dari pada konsentrasi

tepung tulang ikan lele pada perlakuaan tersebut. Aroma ikan asin yang terdapat

pada nugget tersebut berasal dari bahan baku nugget yakni ikan kembung asin.

dari Gambar 10, juga diketahui aroma khas ikan asin yang disukai panelis

cenderung menurun seiring dengan ditambahkannya konsentrasi tepung tulang

ikan. Hal ini juga terjadi pada penelitian Wardani et al. (2012), tentang fortifikasi

tepung tulang tuna sebagai penilaian terhadap kesukaan donat. Semakin banyak

penambahan tepung tulang ikan mengurangi aroma donat. diduga semakin

4.9

2

(5.0

0.1

3)

d

(4.4

0.0

8)

c

(3.6

0.1

3)

b

(5.2

0.1

0)

d

(4.2

0.1

3)

c

(3.0

0.3

5)

a(5.1

0.1

5)

d

(4.2

0.1

3)

c

(3.7

0.2

2)

b

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

0 10 20 30

Sko

r a

rom

a

Konsentrasi tepung tulang ikan (%)

kontrol 60 80 100

Page 67: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

51

banyak penambahan tepung tulang ikan dapat menghasilkan aroma asli ikan

yang khas, Sehingga mampu mempengaruhi aroma dari donat yang sebelumnya

belum ditabahkan dengan tepung tulang ikan.

c. Warna

Uji skoring warna pada panelis digunakan untuk menentukan warna

terbaik nugget ikan kembung asin dengan subtitusi ampas tahu yang sudah

ditambahkan tepung tulang ikan. Nugget pada umumnya memiliki warna kuning

emas dan dikemas dengan baik. Kriteria uji skoring warna yang diberikan kepada

panelis adalah: (1) sangat tidak coklat, (2) tidak coklat, (3) agak tidak coklat, (4)

coklat, (5) agak coklat, (6) sangat coklat , (7) amat sangat coklat.

Pada analisis keragaman (ANOVA) menunjukkan bahwa penggunaan

mesh tepung tulang ikan lele berpengaruh nyata terhadap skoring warna nugget

ikan kembung asin ampas tahu (p<0,05). Penggunaan konsentrasi tepung tulang

ikan juga berpengaruh nyata atau mempengaruhi (p<0,05) terhadap skoring

warna. Sedangkan pada interaksi ukuran mesh dan konsentrasi tepung tulang

ikan juga berpengaruh nyata atau mempengaruhi warna nugget ikan kembung

asin ampas tahu (p<0,05). Untuk grafik skoring warna dapat dilihat pada Gambar

11. Untuk uji Duncan dapat dilihat pada Lampiran 8.

Page 68: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

52

Gambar 11. Grafik hasil uji skoring warna

Keterangan= 1= sangat tidak coklat; 2= tidak coklat; 3= agak coklat; 4= coklat; 5= agak lebih coklat; 6= sangat coklat; 7= amat sangat coklat

Pada Gambar 11 menunjukan bahwa semakin bertambahnya konsentrasi

tepung tulang ikan lele dapat mempengaruhi warna dari nugget ikan kembung

asin. Menurut (Maulida, 2005), bahwa semakin banyaknya penambahan tepung

tulang ikan pada kue bagea membuat warna yang dihasilkan semakin rendah

dari para panelis karena warna kue bagea dipengaruhi oleh penambahan tepung

tulang ikan tuna, dimana partikel Ca akan menurunkan tingkat kecerahan warna

dari produk yang dihasilkan. Untuk warna nugget terbaik yang dihasilkan

diperoleh pada nugget dengan nilai terendah yakni pada perlakuaan 80 mesh

dengan konsentrasi 10% sebesar 3,95 (agak tidak coklat) dan 100 mesh dengan

konstrasi 10% 3,85 (agak tidak coklat). Warna juga bisa dipengaruhi dari proses

penggorengan (Winarno,1997).

3.8

5

(4.6

2±0

.03

) b

(4.9

8±0

.10

) cd

(5.2

7±0.0

8)

e

(3.9

5±0.0

5)

a

(4.8

8±0

.03

) c

(5.0

2±0

.10

) d

(3.8

5±0.0

9)

a

(4.4

8±0.1

2)

b

(5.0

7±0.1

8)

d

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

0 10 20 30

Sko

r w

arn

a

Konsentrasi tepung tulang ikan (%)

kontrol 60 80 100

Page 69: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

53

d. Tekstur

Uji tektur yang diberikan kepada panelis digunakan untuk menentukan

tekstur terbaik dari nugget ikan kembung asin dengan subtitusi ampas tahu yang

sudah ditambahakan tepung tulang ikan dengan ukuran dan konsentrasi yang

berbeda. Kriteria uji tekstur nugget yang diberikan kepada panelis adalah,(1)

sangat tidak empuk,(2) tidak empuk,(3) agak tidak empuk,(4) agak empuk; (5)

empuk, (6) sangat empuk,(7) amat sanga tempuk. Semakin tinggi penilaian

panelis terhadap nugget maka semakin baik kekenyalan dari nugget tersebut.

Pada analisis keragaman (ANOVA) menunjukkan bahwa penggunaan

mesh dan konsentrasi tepung tulang ikan lele berpengaruh nyata terhadap

skoring tekstur nugget ikan kembung asin dengan substitusi ampas tahu yang

sudah ditambahkan tepung tulang ikan (p<0,05). Pada interaksi antara mesh

dengan konsentrasi tepung tulang ikan lele juga berpengaruh nyata terhadap

skoring tekstur nugget ikan kembung asin. (p<0,05). Untuk grafik hasil uji skoring

dapat dilihat pada Gambar 12. Sedangkan uji Duncan dapat dilihat pada

Lampiran 9.

Page 70: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

54

Gambar 12. Grafik hasil uji skoring tekstur

Keterangan= 1= sangat tidak empuk; 2= tidak empuk; 3= agak empuk; 4= empuk; 5= agak lebih empuk; 6= sangat empuk; 7= amat sangat empuk.

Berdasarkan Gambar 12, pada perlakuan mesh dan persen konsentrasi

tepung tulang ikan didapatkan hasil berbeda nyata. Skor tekstur tertinggi

diperoleh dari nugget ikan kembung asin dengan substitusi ampas tahu yakni

dengan penambahan tepung tulang ikan ukuran 80 mesh dan konsentrasi 10%

sebesar 5,18 dan perlakuan 100 mesh dengan konsentrasi 10% sebesar 4,92.

Hal ini diduga panelis merasakan tekstur nugget yang empuk pada perlakuan

tersebut. Tesktur nugget yang empuk diduga dipengaruhi oleh penambahan

konsentrasi tepung tulang ikan lele dengan ukuran mesh yang halus sehingga

membuat sturktur nugget menjadi kompak dan mampu mengikat air lebih baik.

dengan demikian kekerasan tekstur pada nugget pun bisa berkurang (Permadi et

al., 2012). Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan Alfin (2017), dimana

3.7

0 (4.3

0.0

8)

d

(4.2

0.0

9)

cd

(3.5

0.3

3)

a

(5.1

0.1

6)

f

(4.1

0.0

3)

cd

(3.8

0.0

8)

ab

(4.9

0..

29

) ef

(4.8

0.1

3)

e

(3.9

0.0

3)

bc

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

0 10 20 30

Sko

r te

ksktu

r

Konsentrasi tepung tulang ikan (%)

kontrol 60 80 100

Page 71: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

55

tekstur yang empuk ini dihasilkan dari perpaduat antara konsentrasi tepung

tulang ikan dan bahan baku nugget yang tepat.

e. Kekasaran Tepung Tulang Ikan

Uji kekasaran tepung tulang ikan pada uji skoring kekasaran tepung

tulang ikan ini dilakukan oleh panelis untuk memberikan nilai terhadap kekasaran

tepung tulang ikan pada nugget ikan kembung asin substitusi ampas tahu.

Dengan dilakukan uji skoring ini dapat menentukan perlakukan penambahan

ukuran dengan konsentrasi tepung tulang ikan yang terbaik pada nugget ikan

kembung asin substitusi ampas tahu. Panelis akan memberikan penilaian pada

nugget dengan kriteria sebagai berikut: (1) amat sangat kasar, (2) sangat kasar,

(3) agak lebih kasar, (4) kasar, (5) agak kasar, (6) tidak kasar, (7) sangat tidak

kasar.

Pada analisis keragaman (ANOVA) menunjukkan bahwa penggunaan

mesh dan konsentrasi tepung tulang ikan berpengaruh nyata terhadap skoring

kekasaran tepung tulang ikan nugget ikan kembung asin substitusi ampas tahu

(p<0,05). Pada interaksi antar mesh dan konsentrasi tepung tulang ikan juga

berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kekasaran tepung tulang ikan nugget ikan

kembung asin substitusi ampas tahu. Untuk grafik uji kekasaran tepung tulang

ikan dapat dilihat pada Gambar 13, sedangkan untuk uji Duncan dapat dilihat

pada Lampiran 10.

Page 72: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

56

Gambar 13. Grafik hasil uji skoring kekasaran tepung tulang ikan dalam nugget ikan kembung asin

Keterangan= 1= sangat tidak kasar; 2= tidak kasar; 3= agak kasar; 4= kasar; 5= agak lebih kasar; 6= sangat kasar; 7= amat sangat kasar.

Berdasarkan Gambar 13, pada perlakuan mesh dan persen konsentrasi

tepung tulang ikan didapatkan hasil berbeda nyata. Hal ini diduga panelis

merasakan kekasaran tepung tulang ikan yang berbeda-beda dari tiap perlakuan.

Skor rasa tertinggi terdapat pada perlakuan penambahan tepung tulang ikan 100

mesh konsentrasi 10% sebesar 5,45. Semakin halus ukuran tepung tulang ikan

maka semakin tinggi nilai yang diperoleh. Hal ini diduga panelis tidak merasakan

kekasaran tepung tulang ikan pada saat tepung tulang ikan ditambahkan pada

nugget tersebut, hal ini juga terjadi pada penelitian (Pratama, 2014) tentang

penambahan tepung tulang ikan jangilus pada biskuit, bahwa tepung tulang ikan

memiliki tekstur yang kasar sehingga semakin banyak ditambahkan kekarasan

biskuit juga meningkat.

3.0

5 (3.6

0.0

.10)

d

(3.0

0.0

8)

b

(3.1

7±0

.10

) c

(2.8

2±0

.03

) a

(4.1

7±0

.03

) e

(4.9

0±0

.09

) g

(5.4

5±0

.05

) h

(4.9

0±0

.05

) g

(4.7

5±0

.13

) f

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

0 10 20 30

Sko

r ke

ka

sara

n te

pu

ng

tu

lang

ika

n

Kosentrasi tepung tulang ikan (%)

kontrol 60 80 100

Page 73: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

57

4.5.2 Uji Hedonik

a. Rasa

Uji hedonik rasa ini dilakukan terhadap panelis untuk menentukan tingkat

kesukaan panelis terhadap rasa nugget ikan kembung asin substitusi ampas tahu

yang sudah ditambahkan tepung tulang ikan dengan ukuran dan konsentrasi

yang berbeda. Kriteria penilaian yang diberikan kepada panelis terhadap nugget

ikan kembung asin subtitusi ampas tahu yang sudah diberi penambahan tepung

tulang ikan dengan penambahan ukuran dan konsentrasi berbeda adalah (1)

sangat tidak suka, (2) tidak suka, (3) agak tidak Suka, (4) agak suka, (5) suka, (6)

sangat suka, (7) amat sangat suka.

Pada analisis keragaman (ANOVA) menunjukkan bahwa perbedaan

mesh serta konsentrasi tepung tulang ikan berpengaruh nyata terhadap tingkat

kesukaan rasa nugget ikan kembung asin substitusi ampas tahu dengan

penambahan tepung tulang ikan (p<0,05). Begitu pula dengan interaksi antara

mesh dan konsentrasi tepung tulang berpengaruh nyata terhadap tingkat

kesukaan rasa nugget ikan kembung asin substitusi ampas tahu dengan

penambahan tepung tulang ikan (p<0,05). Hasil uji Duncan hedonik rasa dapat

dilihat pada Lampiran 11 dan secara ringkas dapat dilihat pada Gambar 14.

Page 74: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

58

Gambar 14. Grafik hasil uji hedonik rasa

Keterangan= 1= sangat tidak suka; 2= tidak suka; 3= agak tidak suka; 4= agak suka; 5= suka; 6= sangat suka; 7= amat sangat suka.

Berdasarkan Gambar 14, hasil analisis menunjukkan perbedaan mesh dan

konsentrasi tepung tulang ikan menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap

tingkat kesukaan panelis. Untuk hasil yang terbaik hedonik rasa terdapat pada

perlakuan tepung tulang ikan 100 mesh konsentrasi 10% sebesar 5,68% (suka).

hal ini menunjukkan panelis menyukai rasa khas ikan asin pada perlakuan

tersebut. Dari Gambar 14 menunjukkan bahwa semakin banyak konsentrasi yang

ditambahkan akan mengurangi tingkat kesukaan panelis pada rasa nugget ikan

tersebut. Menurut Rochima et al. (2015), Menurunnya tingkat kesukaan panelis

terhadap rasa nugget ikan disebabkan oleh penambahan konsentrasi tepung

tulang ikan. Tepung tulang ikan memiliki kandungan kalsium dan fosfor sehingga

dapat menyebabkan rasa yang sedikit berkapur pada nugget (after taste). Hal

tersebut diduga mempengaruhi penilaian panelis terhadap nugget ikan kembung

asin.

4.8

8

(4.7

0.0

6)

d

(3.8

0.1

5)

b

(2.5

0.0

9)

a(4.6

0.2

3)

d

(4.1

0.0

9)

c

(4.6

0.1

0)

d

(5.6

0.0

8)

g

(5.2

0.0

3)

f

(5.0

0.0

3)

e

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

0 10 20 30

He

do

nik

ra

sa

Konsentrasi tepung tulang ikan (%)

kontrol 60 80 100

Page 75: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

59

b. Aroma

Uji hedonik aroma ini dilakukan terhadap panelis untuk menentukan

tingkat kesukaan panelis terhadap aroma nugget ikan kembung asin substitusi

ampas tahu yang sudah ditambahkan tepung tulang ikan dengan ukuran dan

konsentrasi yang berbeda. Kriteria penilaian uji skoring aroma yang diberikan

kepada panelis terhadap nugget ikan kembung asin subtitusi ampas tahu yang

sudah diberi penambahan tepung tulang ikan dengan penambahan ukuran dan

konsentrasi berbeda adalah (1) sangat tidak suka, (2) tidak suka, (3) agak tidak

Suka, (4) agak suka, (5) suka, (6) sangat suka, (7) amat sangat suka.

Pada analisis keragaman (ANOVA) menunjukkan bahwa perbedaan

mesh serta konsentrasi tepung tulang ikan berpengaruh nyata terhadap tingkat

kesukaan aroma nugget ikan kembung asin substitusi ampas tahu dengan

penambahan tepung tulang ikan (p<0,05). Begitu pula dengan interaksi antara

mesh dan konsentrasi tepung tulang berpengaruh nyata terhadap tingkat

kesukaan aroma nugget ikan kembung asin substitusi ampas tahu dengan

penambahan tepung tulang ikan (p<0,05). Hasil uji Duncan hedonik aroma dapat

dilihat pada Lampiran 12 dan secara ringkas dapat dilihat pada Gambar 15.

Page 76: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

60

Gambar 15. Grafik hasil uji hedonik aroma

Keterangan= 1= sangat tidak suka; 2= tidak suka; 3= agak tidak suka; 4= agak suka; 5= suka; 6= sangat suka; 7= amat sangat suka.

Berdasarkan Gambar 15, hasil analisis menunjukkan perbedaan mesh dan

konsentrasi tepung tulang ikan menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap

tingkat kesukaan panelis. Untuk hasil yang terbaik hedonik aroma terdapat pada

perlakuan tepung tulang ikan 100 mesh konsentrasi 10% dengan nilai sebesar

5,15% (suka) dan 100 mesh ukuran 30% dengan nilai sebesar 5,10% (suka) hal

ini menunjukkan bahwa panelis menyukai bau khas ikan asin yang terdapat pada

nugget tersebut. Bau khas ikan asin yang sangat kuat tersebut diduga berasal

dari bahan dasar nugget yakni ikan kembung asin dan tentunya dengan

konsentrasi 10% tepung tulang ikan lele bau ikan khas ikan asin masih terasa

cukup kuat.

c. Warna

Uji hedonik warna ini dilakukan terhadap panelis untuk menentukan

tingkat kesukaan panelis terhadap aroma nugget ikan kembung asin substitusi

ampas tahu yang sudah ditambahkan tepung tulang ikan dengan ukuran dan

konsentrasi yang berbeda. Kriteria penilaian uji skoring warna yang diberikan

4.2

7

(2.5

0.1

0)

a

(4.5

0.0

8)

c

(4.1

0.1

0)

b

(4.7

0.0

8)

d

(4.1

0.0

3)

b

(4.9

0.1

0)

de

(5.1

0.0

9)

f

(4.4

0.1

8)

c

(5.1

0.1

5)

ef

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

0 10 20 30

He

do

nik

aro

ma

Konsentrasi tepung tulang ikan (%)

kontrol 60 80 100

Page 77: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

61

kepada panelis terhadap nugget ikan kembung asin subtitusi ampas tahu yang

sudah diberi penambahan tepung tulang ikan dengan penambahan ukuran dan

konsentrasi berbeda adalah (1) sangat tidak suka, (2) tidak suka, (3) agak tidak

Suka, (4) agak suka, (5) suka, (6) sangat suka, (7) amat sangat suka.

Pada analisis keragaman (ANOVA) menunjukkan bahwa perbedaan

ukuran serta konsentrasi tepung tulang ikan berpengaruh nyata terhadap tingkat

kesukaan warna nugget ikan kembung asin substitusi ampas tahu dengan

penambahan tepung tulang ikan (p<0,05). Begitu pula dengan interaksi antara

mesh dan konsentrasi tepung tulang berpengaruh nyata terhadap tingkat

kesukaan warna nugget ikan kembung asin substitusi ampas tahu dengan

penambahan tepung tulang ikan (p<0,05). Hasil uji Duncan hedonik warna dapat

dilihat pada Lampiran 13 dan secara ringkas dapat dilihat pada Gambar 16.

Gambar 16. Grafik hasil uji hedonik warna

Keterangan= 1= sangat tidak suka; 2= tidak suka; 3= agak tidak suka; 4= agak suka; 5= suka; 6= sangat suka; 7= amat sangat suka.

4.1

8

(4.4

0.0

15)

bc

(4.1

0.0

10)

a

(4.1

0.0

5)

a

(4.4

0.0

5)

c

(4.2

0.0

3)

ab

(4.8

0.0

3)

d

(5.5

0.1

0)

f

(5.2

0.2

0)

e

(5.3

0.0

8)

ef

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

0 10 20 30

He

do

nik

wa

rna

Konsentrasi tepung tulang ikan (%)

kontrol 60 80 100

Page 78: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

62

Berdasarkan Gambar 16, hasil analisis menunjukkan perbedaan mesh dan

konsentrasi tepung tulang ikan menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap

tingkat kesukaan warna oleh panelis. Untuk hasil yang terbaik hedonik warna

terdapat pada perlakuan tepung tulang ikan 100 mesh konsentrasi 10% dengan

nilai sebesar 5,55% (suka) hal ini menunjukkan panelis menyukai warna pada

ikan kembung asin substitusi ampas tahu pada perlakuan tersebut. Hal ini diduga

penambahan mesh tepung tulang ikan lele yang halus mampu menghasilkan

warna nugget yang baik dan penambahan tepung tulang ikan dengan

konsentrasi yang tinggi membuat penilaian warna dari nugget ikan kembung asin

berkurang.

d. Tekstur

Uji hedonik tekstur ini dilakukan terhadap panelis untuk menentukan

tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur nugget ikan kembung asin substitusi

ampas tahu yang sudah ditambahkan tepung tulang ikan dengan ukuran dan

konsentrasi yang berbeda. Kriteria penilaian uji skoring tekstur yang diberikan

kepada panelis terhadap nugget ikan kembung asin subtitusi ampas tahu yang

sudah diberi penambahan tepung tulang ikan dengan penambahan ukuran dan

konsentrasi berbeda adalah (1) sangat tidak suka, (2) tidak suka, (3) agak tidak

Suka, (4) agak suka, (5) suka, (6) sangat suka, (7) amat sangat suka.

Pada analisis keragaman (ANOVA) menunjukkan bahwa perbedaan

mesh serta konsentrasi tepung tulang ikan berpengaruh nyata terhadap tingkat

kesukaan tekstur nugget ikan kembung asin substitusi ampas tahu dengan

penambahan tepung tulang ikan (p<0,05). Begitu pula dengan interaksi antara

mesh dan konsentrasi tepung tulang berpengaruh nyata terhadap tingkat

kesukaan tekstur nugget ikan kembung asin substitusi ampas tahu dengan

penambahan tepung tulang ikan (p<0,05). Hasil uji Duncan hedonik tekstur dapat

dilihat pada Lampiran 14 dan secara ringkas dapat dilihat pada Gambar 17.

Page 79: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

63

Gambar 17. Grafik hasil uji hedonik tekstur

Keterangan= 1= sangat tidak suka; 2= tidak suka; 3= agak tidak suka; 4= agak suka; 5= suka; 6= sangat suka; 7= amat sangat suka.

Berdasarkan Gambar 17, hasil analisis menunjukkan perbedaan mesh dan

konsentrasi tepung tulang ikan menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap

tingkat kesukaan panelis. Untuk hasil yang terbaik hedonik tekstur terdapat pada

perlakuan tepung tulang ikan 80 mesh konsentrasi 30% dengan nilai 5,07%

(suka), 100 mesh konsentrasi 10% dengan nilai sebesar 5,19% (suka), 100 mesh

konsentrasi 20% dengan nilai 5,08% (suka) dan 100 mesh konsentrasi 30%

dengan nilai sebesar 5,17% (suka). hal ini diduga panelis menyukai tekstur pada

perlakuan tersebut dikarenakan ukuran mesh yang halus mampu menghasilkan

nugget dengan tekstur yang baik sehingga pada saat panelis tidak merasakan

kekerasan tepung tulang ikan pada tekstur nugget ikan kembung asin.

4.6

2

(4.2

0±0.1

0)

b

(4.2

8±0.0

8)

b

(3.9

3±0.0

3)

a

(4.9

0±0.0

9)

d

(4.5

7±0.2

0)

c

(5.0

7±0.0

3)

e

(5.1

9±0.0

7)

e

(5.0

8±0.0

8)

e

(5.1

7±0.0

6)

e

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

0 10 20 30

He

do

nik

te

kstu

r

Konsentrasi tepung tulang ikan (%)

kontrol 60 80 100

Page 80: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

64

e. Keseluruhan

Uji hedonik keseluruhan ini dilakukan terhadap panelis untuk menentukan

tingkat kesukaan panelis terhadap keseluruhan penilaian terhadao nugget ikan

kembung asin substitusi ampas tahu yang sudah ditambahkan tepung tulang ikan

dengan ukuran dan konsentrasi yang berbeda. Kriteria penilaian uji skoring

tekstur yang diberikan kepada panelis terhadap nugget ikan kembung asin

subtitusi ampas tahu yang sudah diberi penambahan tepung tulang ikan dengan

penambahan ukuran dan konsentrasi berbeda adalah (1) sangat tidak suka, (2)

tidak suka, (3) agak tidak Suka, (4) agak suka, (5) suka, (6) sangat suka, (7)

amat sangat suka.

Pada analisis keragaman (ANOVA) menunjukkan bahwa perbedaan

mesh serta konsentrasi tepung tulang ikan berpengaruh nyata terhadap tingkat

kesukaan keseluruhan nugget ikan kembung asin substitusi ampas tahu dengan

penambahan tepung tulang ikan (p<0,05). Namun berbeda dengan interaksi

antara mesh dan konsentrasi tepung tulang tidak berpengaruh nyata terhadap

tingkat kesukaan keseluruhan nugget ikan kembung asin substitusi ampas tahu

dengan penambahan tepung tulang ikan (p>0,05). Hasil uji Duncan hedonik

keseluruhan nugget ikan kembung asin dapat dilihat pada Lampiran 15 dan

secara ringkas dapat dilihat pada Gambar 17.

Page 81: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

65

Gambar 17. Grafik hasil uji hedonik keseluruhan

Keterangan= 1= sangat tidak suka; 2= tidak suka; 3= agak tidak suka; 4= agak suka; 5= suka; 6= sangat suka; 7= amat sangat suka.

Berdasarkan Gambar 17, hasil analisis menunjukkan perbedaan mesh

dan konsentrasi tepung tulang ikan menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap

tingkat kesukaan panelis. Untuk hasil yang terbaik hedonik tekstur terdapat pada

perlakuan tepung tulang ikan 100 mesh konsentrasi 10% sebesar 5,07% (suka),

100 mesh konsentrasi 20% sebesar 5,12% (suka) dan 100 mesh konsentrasi

30% sebesar 5,30% (suka). Hal ini menunjukkan panelis menyukai keseluruhan

nugget tersebut mulai dari aroma, warna, tekstur dan rasa.

4.6 Penentuan Nuggget Terpilih

Dari penentuan nugget ikan asin kembung terbaik mulai dari rendemen,

kadar air, tekstur (alat) serta uji skoring (rasa, warna, tekstur, aroma dan

kekasaran tepung tulang ikan) dan uji hedonik (kesukaan terhadap rasa, warna,

tekstur, aroma dan keseluruhan) diperoleh nugget ikan kembung asin substitusi

ampas tahu 50% dengan perlakuaan 100 mesh konsentrasi 30%. Adapun hasil

rincian lebih jelas terkait penentuan nugget terpilih dapat dilihat pada Tabel 8.

4.6

5

(4.2

0.2

0)

a

(4.3

0.1

6)

a

(4.4

0.1

0)

ab

(4.3

0.0

8)

a

(4.6

0.3

5)

b

(4.7

0.0

8)

b

(5.0

0.1

0)

c

(5.1

0.1

0)

c

(5.3

0.0

8)

c

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

0 10 20 30

He

do

nik

ke

selu

ruh

an

Konsentrasi tepung tulang ikan (%)

kontrol 60 80 100

Page 82: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

66

Tabel 8. Penentuan nugget terpilih

Parameter

Perlakuan 60

mesh 10%

60 mesh 20%

60 mesh 30%

80 mesh 10%

80 mesh 20%

80 mesh 30%

100 mesh 10%

100 mesh 20%

100 mesh 30%

Rendemen * *

Tekstur * * *

Kadar Air * * * * * * * * *

Skoring rasa

* * * * *

Skoring aroma

* * *

Skoring warna

* *

Skoring tekstur

* *

Skoring kekasaran

*

Hedonik rasa

*

Hedonik aroma

* *

Hedonik warna

*

Hedonik tekstur

* * *

Hedonik keseluruhan

* * *

Total 3 1 2 6 2 1 12 5 4 Keterangan : (*) = terpilih

Dari perlakuan penambahan dan ukuran mesh tepung tulang ikan pada

nugget ikan kembung asin subtitusi ampas tahu diperoleh perlakuan terpilih

perlakuan tepung tulang ikan ukuran 100 mesh dengan konsentrasi sebesar

10%. Untuk selanjutnya dilakukan pengujian kandungan gizi pada perlakuan

nugget terpilih tersebut.

Page 83: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

67

Adapun hasil dari uji dari komposisi gizi nugget terpilih dapat dilihat pada

Tabel 9.

Tabel 9. Komposisi gizi nugget terpilih

Karakteristik Hasil Analisi

Nugget terbaik SNI (2013)

Kadar air (%) 43.01 *) Maks. 60

Kadar protein (%) 7.94 **) Min. 5.0

Kadar lemak (%) 13.56 **) Maks. 15

Kadar abu (%) 4.33 **) Maks. 2.5

Kadar karbohidrat (%)

31.16 **) Maks. 25

Kadar Kalsium 13.9 mg/g ***) -

Kadar Fosfor 1.9 mg/g ***) -

Serat pangan larut 0,76 ****) -

Serat pangan tidak larut

2,91 ****) -

Keterangan: *)Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya (2016) **)Laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya (2016) ***) Laboratorium Kimia Analisis, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya (2016) ****) Laboratorium Analisa dan Kalibrasi, Balai Besar Industri Agro, Bogor (2016)

Berdasarkan hasil parameter uji gizi nugget terpilih pada Tabel diatas

didapatkan nugget ikan kembung asin subtitusi ampas dengan penambahan

tepung tulang ikan terpilih didapatkan hasil kadar air sebesar 43,01% hasil

tersebut sesuai dengan SNI 7758:2013 dimana maksimal kadar air nugget ikan

adalah 60%. Hal ini sama dengan kandungan kadar air yang terdapat pada

nugget ikan tongkol subtitusi ampas tahu yakni sebesar 40,44% (dibawah 60%).

Tingginya kandungan kadar air pada nugget ikan kembung asin dibandingkan

dengan nugget ikan tongkol subtitusi ampas tebu ini diduga dipengaruhi oleh

perbedaan ampas yang digunakan pada nugget tersebut. Ampas tahu memiliki

kandungan kadar air yang lebih banyak daripada ampas tebu.

Page 84: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

68

Sedangkan untuk protein 7.94% dimana hasil tersebut sesuai dengan SNI

7758:2013 nugget ikan adalah minimal 5%. Hal yang sama juga terjadi pada

hasil analisis kandungan protein penelitian sebelumnya (Marma, 2015). Dimana

kandungan protein pada nugget ikan kembung asin subtitusi ampas tahu yakni

sebanyak 5,29% atau sudah memenuhi ketentuan SNI 7758:2013. Perbedaan

kandungan protein pada nugget ikan kembung asin subtitusi ampas tahu

sebelumnya dengan nugget ikan kembung subtitusi ampas tahu yang sudah

ditambahkan tepung tulang ikan diduga dipengaruhi oleh penambahan tepung

tulang ikan lele itu sendiri sehingga berpengaruh terhadap kandungan protein

nugget. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis dimana terjadi peningkatan

kandungan protein dari nugget ikan kembung asin subtitusi ampas tahu ketika

diberi tambahan tepung tulang ikan.

kadar lemak 13,56% dimana hasil tersebut sesuai dengan SNI 7758:2013

nugget ikan adalah maksimal 20%. Hasil uji dari penelitian sebelumnya didapat

hasil uji sebesar 6.35% (Marma, 2015). Sedangkan nugget ikan tongkol subtitusi

ampas tebu sebesar 12,82% (Tafrihi, 2017). Untuk nugget ikan tongkol subtitusi

ampas tahu sebesar 6,35% (Alfin, 2017). Perbedaan hasil uji kadar lemak ini

disebabkan oleh perbedaan lamanya waktu serta suhu pada saat proses

penggorengan. Hal ini dikarenakan adanya minyak goreng yang terserap pada

saat proses penggorengan. minyak goreng dalam proses penggorengan

digunakan sebagai penghantar panas, hal ini akan mempengaruhi cita rasa serta

warna dari bahan. Namun disisi lain minyak goreng pada saat proses

penggorengan dapat terserap oleh bahan sehingga dapat meningkatkan

kandungan lemak dari bahan yang digoreng tersebut (Sundari, 2015).

kadar abu 5,09% dimana hasil tersebut melebihi maksimal SNI

7758:2013 nugget ikan yang seharusnya kadar abu pada produk nugget

maksimal 2,5%. Hal ini diduga dari karekteristik dari tepung tulang ikan itu sendiri

Page 85: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

69

yang memiliki kandungan kadar abu yang begitu tinggi sehingga menyebabkan

nugget juga memiliki kandungan kadar abu yang tinggi pula. Tingginya kadar abu

suatu bahan pangan dikarenakan kandungan mineral seperti kalsium dan fosfor

yang begitu tinggi (Sundari, 2015)

kadar karbohidrat 26,64% dimana hasil tersebut juga melebihi ketentuan

maksimal SNI 7758:2013 nugget ikan yang seharusnya maksimal 25%. Hal yang

sama juga terjadi pada penelitian nugget ikan tongkol subtitusi ampas tebu dan

tambahan tepung tulang ikan bandeng (Tafrihi, 2017) sebesar 29,71% begitu

juga nugget ikan tongkol subtitusi ampas tahu dengan penambahan tepung

tulang ikan tongkol (Alfin, 2017) sebesar 27,34%. Tingginya kandungan

karbohidrat ini disebabkan banyaknya penggunaan tepung yang digunakan

dalam proses pengolahan nugget ini sehingga hal ini menyebabkan kandungan

karbohidrat pada nugget menjadi begitu tinggi dan melebihi ketentuan SNI

7758:2013.

Kadar Kalsium didapatkan hasil 13,59%, yang berati dalam satu potong

sampel nugget mengandung 340 mg kalsium. sedangkan kebutuhan kalsium

pada anak mencapai 500-1.300 mg/hari. Jadi dengan mengkonsumsi 2 potong

nugget kebutuhan kalsium pada anak-anak sudah terpenuhi. Sedangkan pada

orang dewasa usia 19-50 tahun 1.000 mg/hari. Jadi dengan mengkonsumsi

nugget 4 potong nugget kebutuhan orang dewasa sudah terpenuhi pada usia

diatas 50 tahun membutuhkan kalsium 1.200 mg/hari, dengan mengkonsumsi 5

potong nugget ini perhari kebutuhan kalsium manusia sudah tercukupi. Pada

kadar fosfor didapatkan hasil 3,5%.

Pada kadar serat pangan didapatkan hasil total serat pangan sebesar

3,67% yang berati satu potong nugget ikan kembung asin memiliki kandungan

total serat pangan sebesar 0,92 gram sedangkan serat pangan untuk memenuhi

kebutuhan manusia perhari adalah sebanyak 25-35 g (WNPG, 2012). Berarti

Page 86: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

70

untuk memenuhi kebutuhan serat pangan manusia diperlukan mengkonsumsi

nugget ikan kembung asin sebanyak 21 potong. Hal ini tentu terlalu banyak bagi

manusia untuk mengkonsumsi nugget ikan asin dalam jumlah 21 potong nugget

ikan kembung asin perhari, sehingga untuk memenuhi kebutuhan serat pangan

manusia tidak bisa hanya diperoleh dari konsumsi nugget ikan kembung asin

saja melainkan juga perlu adanya konsumsi bahan makanan lainnya yang

memiliki kandungan serat pangan tinggi pula seperti sayuran juga buah-buahan

Page 87: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

71

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Nugget ikan pindang kembung asin ampas tahu dengan penambahan

tepung tulang ikan tongkol terbaik didapatkan pada perlakuan ukuran 100 mesh

dengan konsentrasi 10% tepung tulang ikan. Interaksi ukuran tepung tulang ikan

100 mesh dengan konsentrasi 10% pada nugget ikan kembung asin

menghasilkan rendemen 65,42%, tekstur 14,63 N, kadar air 49,79%, kadar

protein 7,94%, kadar lemak 13,56%, kadar abu 4.33%, kadar karbohidrat

31,16%, kadar kalsium 13,9 mg/g, kadar fosfor 1,9 mg/g dan karakteristik

organoleptik skoring rasa sebesar 5,38 (asin), skoring aroma sebesarn 5,15

(agak lebih terasa), skoring warna sebesar 3,85 (coklat), skoring tekstur sebesar

4,92 (empuk), skoring kekasaran tepung tulang ikan sebesar 6,45 (tidak kasar),

sedangkan untuk uji hedonik rasa 5,68 (sangat suka), hedonik aroma 5,15

(suka), hedonik warna 5,55 (suka), hedonik tekstur 5,19 (suka) dan uji hedonik

keseluruhan 5,07 (suka).

5.2 Saran

Perlu dilakuakan penelitian terhadap pemanfaatan tulang ikan menjadi

tepung dari jenis ikan yang berbeda untuk kemudian digunakan sebagai bahan

dasar pembuatan Nugget, bakso, sosis dan juga produk-produk perikanan

lainnya. Hal ini bertujuan untuk mengolah limbah pengolahan perikanan yang

memliki kandungan gizi tinggi namun belum dapat dimanfaatkan dengan baik.

Selain sebagai inovasi produk perikanan penelitan tersebut juga dapat

meningkatkan nilai jual suatu bahan olahan. Selain itu perlu adanya penelitian

untuk mengetahui lama daya simpan nugget ikan asin dengan penambahan

tepung tulang ikan.

Page 88: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

72

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, I. 2005. Analisis Nilai Tambah dan Pendapatan Usaha Industri Kemplang

Rumah Tangga Berbahan Baku Utama Sagu dan Ikan. Jurnal Pembangunan Manusia. Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Palembang. halaman 18-27.

Alfin, A. 2017. Karakterisasi Nugget Pindang Ikan Tongkol (Euthynnus affinis)-

Ampas Tahu dengan Penambahan Berbagai Ukuran dan Konsentrasi Tepung Tulang Ikan Tongkol. Skripsi. Program Studi Teknologi Hasil Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Brawijaya Malang 135 Halaman.

AOAC. 1985. Official Methods of Analysis of The Association of Analytical Chemist,

Washington D.C. 1673 halaman. Aryanti, N. 2016. Kualitas Nugget Dangke pada Berbagai Level Bawang Putih

(allium sativum L.) Sebelum dan Setelah Penyimpanan dalam Refrigerator. Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Hasanuddin. Makasar. 38 halaman.

Evanuarini, H. 2010. Kualitas Chicken Nuggets Dengan Penambahan Putih Telur.

Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak. ISSN : 1978-0303. Vol. 5 (2):17-22. Handarsari, E. 2010. Eksperimen Pembuatan Sugar Pastry dengan Subtitusi Tepung

Ampas Tahu. Jurnal Pangan dan Gizi. Vol. 01 (01): 34-42. Handayani, D. dan Kartikawati. 2015. Stiklele Alternatif Diversifikasi Olahan Lele

(Clarias sp.) Tanpa Limbah Berkalsium Tinggi. Serat Actiya: Jurnal Ilmiah UNTAG. Halaman 109-117.

Hendrik. 2010. Analisis Usaha Pengolahan Ikan Asin di Kecamatan Pandan

Kabupaten Tapanuli Tengah Sumatera Utara. Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 15 (1): 83-88.

Herawati, D. A. dan D. A. A. Wibawa. 2013. Pengaruh Konsentrasi Susu Skim dan

Waktu Fermentasi Terhadap Hasil Pembuatan Soyghurt. Jurnal Fakultas Teknik dan Fakultas Biologi. Universitas Setia Budi. halaman 48-58.

Indah, S. P. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Pembelian

Minyak Goreng Curah dan Kemasan di Pasar Tradisional. Skripsi. Program Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan. 133 halaman.

Kaya, W. 2008. Pemanfaatan Tepung Tulang Ikan Patin (Pangasius sp) sebagai

Sumber Kalsium dan Fosfor dalam Pembuatan Biskuit. Tesis. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.

Page 89: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

73

Koswara, S. 2009. Teknologi Pengolahan Telur. eBookPangan.com. Jakarta. 28 halaman.

Lilyani, N. 2015. Karakterisasi Nugget ikan dari Ikan Asin Kembung (Rastrelliger

kanagurta) dengan Subtitusi Ampas Tahu. Skripsi. Program Studi Teknologi Hasil Perikanan. FPIK. Universitas Brawijaya. Malang. 149 halaman.

Maulida, N. 2015. Pemanfaatan Tepung Tulang Ikan Madidihan (Thunnus

albacares) sebagai Suplemen dalam pembuatan Biskuit (Crackers). Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Skripsi.

Marma, A. K. 2015. Pengaruh campuran Tepung dan Ampas Tahu terhadap

Karakterisasi Nugget Ikan Kembung Asin (Rastrelliger kanagurta). Skripsi. Program Studi Teknologi Hasil Perikanan. FPIK. Universitas Brawijaya. Malang. 104 halaman.

Miefthawati, N. P., L, Gusrina dan F. Axela. 2013. Penetapan Kadar Kalsium Pada

Ikan Kembung Segar dan Ikan Kembung Asin Secara Kompleksometri. Jurnal Analis Kesehatan Klinikal Sains. Vol.1 (1): 1-9.

Muchdatul, H, A. 2016. Penambahan Tepung Tulang Ikan Bandeng (Chanos

chanos) Sebagai Sumber Kalsium Dan Fosfor Pembuatan Donat Panggang. Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh. 12 Halaman.

Nurmalia, N. 2006. Pembinaan Wanita Pengolah Ikan Asin di Pesisir Muara Angke

Jakarta Utara. Skripsi. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 64 halaman.

Permadi, S. N., S, Mulyani dan A, Hintono. Kadar Serat, Sifat Organoleptik, Dan

Rendemen Nugget Ayam yang Disubtitusi dengan Jamur Tiram Putih (Plerotus ostreatus). Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. Vol. 1 (4): 115-120.

Permitrasari, W. 2013. Pengaruh Penambahan Tepung Tulang Ikan Lele (Clarias

batrachus) pada Pembuatan Mie Basah Terhadap Kadar Kalsium, Elestisitas dan Daya Terima. Naskah Publikasi. Program Studi Gizi. Fakultas Ilmu Kesahatan. Universitas Muhamadiyah Surakarta. Surakarta. 16 halaman.

Prasetyo, 2005. Penetapan Metode QFD (Quality Function Deployment) Terhadap

Produk Fish Nugget .Skripsi. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Jember. 64 halaman.

Pratama, R. I., I. Rostini dan E. Liviawati. 2014. Karakteristik Biskuit dengan

Penambahan Tepung Tulang Ikan Jangilus (Istiophorus sp.). Jurnal Akuatika ISSN:0853-2532. Vol.VI (1): 30-39.

Purawisastra, S. dan H, Yuniati. 2010. Kandungan Natrium Beberapa Jenis Sambal

Kemasan Serta Uji Tingkat Penerimaannya. Puslitbang Gizi Makanan. Badan Litbang Kesehatan. Kemenkes RI. PGM 2010. Vol. 33 (2): 173-179.

Page 90: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

74

Putri, D. A dan Sudarminto, S. Y. 2016. Pengaruh Penambahan Tepung Ampas

Tahu dan Jenis Koagulan pada Pembuatan Tahu Berserat. Jurnal Pangan dan Argoindustri. Vol. 4 (1): 321-328.

Ramsihs,T. 2015. Ikan kembung terupdate 2015. . Http://www.mazi2.blogspot.com/

2014/11/ikan-kembung-terupdate-2015. html. Diakses pada tanggal 12 Februari 2013.

Rena, D. 2010. Pengaruh Pemakaian Beberapa Jenis Tepung Pada Level Berbeda

Terhadap Nilai Gizi Dan Organoleptik Bakso Itik Afkir. Skripsi. Jurusan Produksi Ternak. Fakultas Peternakan. Universitas Andalas. Padang. 100 halaman.

Rismunandar. 2003. Lada Budidaya dan Tataniaga. Penebar Swadaya. Jakarta. 120

halaman. Rochima, E., R., Pratama dan O. Suhara. 2015. Karakteristik Kimiawi dan

Organoleptik Pempek Dengan Penambahan Tepung Tulang Ikan Mas Asal Waduk Cirata. Jurnal Akuatika ISSN:0853-2532. Vol.VI (1): 79-86.

Rumaniah. 2002. Kajian Proses Pembuatan Fish Nugget Dari Ikan Mas (Cyripinus

Carpio). Skripsi. Fakultas Perikanan. Jurusan Pemanfaatan Hasil Perikanan. IPB. Bogor. 84 halaman.

Sa’adah, U. 2013. Daya Terima dan Komposisi Proksimat Tepung Tulang Ikan Lele

yang Mengalami Proses Perendaman dalam Larutan Jeruk Nipis. Naskah Publikasi. Program Studi Diploma III Gizi. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. 13 halaman.

Sahara, E. 2014. Analisa Ketumbar Asal Bulgaria pada Laboratorium Gulma Balai

Besar Karantina Pertanian Belawan. Karya Tulis Ilmiah. Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian. 25 halaman.

Sari, F. K., D, Ishartani., N, H, Parnanto dan C. Anam. 2013. Pengaruh Penambahan

Tulang Ikan Lele (Clarias sp.) Dan Kacang Tunggak (Vigna unguiculata) Terhadap Kandungan Kalsium dan Protein pada Susu Jagung Manis (Zea mays saccharata). Jurnal Teknosains Pangan ISSN: 2302-0733. Vol. 2 (1): 66-72.

Sihombing, E. S. Y (2014). Analisa Kandungan Rhodamin B dan Formalin pada Gula

Merah Serta Pengetahuan dan Sikap Pedagang di Pasar Tradisional Kecamatan Medan Baru Tahun 2013. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara. 76 halaman.

SNI (Standar Nasional Indonesia). 2013. SNI No. 01-07758-2013. Nugget Ikan.

Jakarta. Badan Standarisasi Nasional. 18 halaman.

Page 91: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

75

Setyowati M. T. 2002. Sifat Fisik, Kimia dan Palatabilitas Nugget Kelinci, Sapi, dan Ayam yang Menggunakan Berbagai Tingkat Konsentrasi Tepung Maizena. SKRIPSI. Program studi teknologi hasil ternak. Jurusan ilmu produksi ternak. Fakultas pertanian. IPB. Bogor.

Soekarto, S. T. 1985. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil

Pertanian. Bhratara Karya Aksara. Jakarta. 121 halaman. Sudarmadji, S., B. Haryono dan Suharti. 1984. Analisa bahan makanan dan

Pertanian. Liberty. Yogyakarta. 172 halaman. Suhendera., M, Syafrianur., Marhaway., M, Ulfah dan S, Offina. 2006. Pembuatan

Nugget Ikan (Fish Nugget) Sebagai Salah Satu Usaha Deferensiasi Pengolahan Ikan di Banda Aceh. Karya Ilmiah. Jurusan Ilmu Kelautan. Fakultas MIPA. Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh. 9 halaman.

Sundari, D., Almasyhuri dan A. Lamid. 2015. Pengaruh Proses Pemasakan

Terhadap Komposisi Zat Gizi Bahan Pangan Sumber Protein. Media Litbangkes, Vol 25 (4): 235:242.

Surawan, F. E. D. 2007. Penggunaan Tepung Terigu, Tepung Beras, Tepung

Tapioka dan Tepung Maizena terhadap Tekstur dan Sifat Sensoris Fish Nugget Ikan Tuna. Jurnal Sain Peternakan Indonesia ISSN 1978-3000 Vol. 2 (2): 78-84.

Suryaningsih, S. 2014. Biologi Ikan Lele. Kementerian Pendidikan Nasional.

Universitas Jendral Sudirman. Fakultas Biologi Purwokerto. Purwokerto. 9 halaman.

Susianawati, R. 2006. Kajian Penerapan GMP SSOP pada Produk Ikan Asin Kering

dalam Upaya Peningkatan Keamanan Pangan di Kabupaten Kendal. Tesis. Program Pascasarjana. Magister Manajemen Sumberdaya Pantai. Universitas Diponegoro. Semarang.141 halaman.

Suwanto. 2006. Pengaruh Komposisi Tepung Tapioka Dan Daging Serpih Tuna

Merah Terhadap Karakteristik Dan Tingkat Kesukaan Fish Nugget. Skripsi. Universitas Andalas.

Tafrihi, W. 2017. Karakterisasi Nugget Campuran Pindang Ikan Tongkol (Euthynnus

affinis) Ampas Tebu dengan Penambahan berbagai Ukuran dan Konsentrasi

Tepung Tulang Ikan Bandeng (Chanos chanos). Skripsi. Program Studi

Teknologi Hasil Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Brawijaya

Malang. 128 Halaman.

Tanoto, E. 1994. Pengolahan Fish Nugget dari Ikan Tengiri (Scomberomorus commersoni). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor. 112 halaman.

Page 92: PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH …repository.ub.ac.id/7350/1/Yanuar Eka Firmansyah.pdf · PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAN UKURAN MESH TEPUNG TULANG IKAN LELE

76

Tarigan, J. F. 2016. Daya Terima Nugget Ikan Lele yang Memanfaatkan Tepung Kacang Merah dan Kandungan Gizinya. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara. Medan. 88 halaman.

Trilaksani, W., E, Salamah., M, Nabil. 2006. Pemanfaatan Limbah Tulang Ikan Tuna

(Thunnus sp.) Sebagai Sumber Kalsium dengan Metode Hidrolisis Protein. Buletin Teknologi Hasil Perikanan. Vol. 9 (2): 34-45.

Widaningrum, I. 2015. Teknologi Pembuatan Tahu yang Ramah Lingkungan (Bebas

Limbah). Jurnal Dedikasi Fakultas Teknik. Universitas Muhamadiyah Ponorogo. ISSN 1 693-324: 14-21.

Widyakarya Pangan dan Gizi X. 2012. Pemantapan Ketahanan Pangan Perbaikan

Gizi Berbasis Kemandirian dan Kearifan Lokal. Jakarta: 20-21 Yustina, I dan F. R, Abadi. 2012. Potensi Tepung dari Ampas Industri Pengolahan

Kedelai Sebagai Bahan Pangan. Kelautan Pangan dan Energi. Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura. 9 halaman.