PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH...

186
PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) (Studi Kasus pada Mitra BMT Mekar Da’wah Serpong) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: SULISTIO NIM. 1113085000081 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439H/2018M

Transcript of PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH...

Page 1: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN

MURABAHAH TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MIKRO

KECIL MENENGAH (UMKM)

(Studi Kasus pada Mitra BMT Mekar Da’wah Serpong)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

SULISTIO

NIM. 1113085000081

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1439H/2018M

Page 2: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

i

Page 3: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

ii

Page 4: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

iii

Page 5: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

iv

Page 6: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. INFORMASI PRIBADI

Nama : Sulistio

Alamat : Jalan Tunggal No.10 RT/RW 06/03, Kelurahan

Pasar Sejantung, Kecamatan Kepahiang,

Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu

Telepon : 081286221040

Email : [email protected]

Tempat, Tanggal Lahir : Kepahiang, 14 Februari 1994

Agama : Islam

Kebangsaan : Indonesia

B. PENDIDIKAN FORMAL

Pendidikan Nama Lembaga Kota Tahun

Masuk

Tahun

Keluar

SD SDN 04 Kepahiang Kepahiang 2000 2006

SMP SMPN 1

Kepahiang

Kepahiang 2006 2009

SMA SMAN 1

Kepahiang

Kepahiang 2009 2012

Perguruan

Tinggi

UIN Syarif

Hidayatullah

Jakarta

Tangeran

Selatan

2013 2018

C. Pengalaman Organisasi

Lembaga/Institusi Tahun

Wakil Ketua 1 Korps Drumband Gita Patria SMAN

1 Kepahiang

2010 – 2012

Wakil Ketua Rohis Al-Fallah SMAN 1 Kepahiang 2011 - 2012

Page 7: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

vi

Anggota Departemen Minat Bakat Himpunan

Mahasiswa Islam Komisariat Ekonomi dan Bisnis

2013 - 2014

Sekretaris Departemen Informasi Komunikasi Badan

Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2014 - 2015

Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Bumi Raflesia

(HIMAMIRA) Bengkulu – UIN Jakarta

2015 - 2016

Anggota Departemen Hubungan Luar Kampus

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan

Syariah

2015 - 2016

D. KEMAMPUAN

Mampu berkerja secara tim maupun individu

Mampu megoperasikan Microsoft Office (Word, Excel dan Powerpoint)

Mampu berkomunikasi dengan baik

E. LATAR BELAKANG KELUARGA

Ayah : Muhammad Rasyid

Tempat, Tanggal Lahir : Malang, 10 November 1940

Pendidikan Terkahir : SLTP

Ibu : Maryam

Temapt, Tanggal Lahir : Jember, 12 Juni 1952

Pendidikan Terakhir : SD

Page 8: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

vii

ABSTRACT

The aim of this study is to test and analyze influence musharaka and

murabaha on development of small and medium sized enterprises in BMT Mekar

Da’wah Serpong. The sample in this study was taken by using the method of

collecting probability sample data. The number of samples used is 64 respondents.

The data obtained were analyze by using multiple linear regression analysis

techniques through SPSS version 23 software and Microsoft Excel 2013. Research

results show that: 1) Musharaka financing has no significant effect on development

of small and medium sized enterprises 2) Murabaha financing has a significant

effect on development of small and medium sized enterprises.

Keywords: Musharaka Financing, Murabaha Financing, Development Small

and Medium Enterprises

Page 9: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh

Pembiayaan Musyarakah dan Murabahah terhadap Perkembangan Usaha Mikro

Kecil Menengah (UMKM) mitra BMT Mekar Da’wah Serpong. Sampel dalam

penelitian ini diambil dengan menggunakan metode pengumpulan data probability

sampling. Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 64 responden. Data

yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi linier

berganda (multiple linear regression) melalui software Statistical Package for the

Social Science (SPSS) versi 23 dan Microsoft Excel 2013. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa: 1) Pembiayaan Musyarakah tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). 2)

Pembiayaan Murabahah berpengaruh secara signifikan terhadap Perkembangan

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Kata Kunci: Pembiayaan Musyarakah, Pembiayaan Murabahah,

Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Page 10: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirobbil’alamiin, puji syukur kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan berkah dan nikmat-Nya kepada penulis serta menganugerahkan

kesehatan dan kemampuan berfikir sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Pengaruh Pembiayaan Musyarakah dan Murabahah terhadap

Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) (studi kasus pada

mitra BMT Mekar Da’wah Serpong)”.

Shalawat serta salam tak lupa selalu terhaturkan kepada Baginda Nabi Besar

Muhammad SAW yang telah membawa ajaran Islam hingga sampai kepada kita

semua, semoga kita semua termasuk umatnya yang kelak mendapat syafa’at dalam

menuntut ilmu. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu

syarat untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak akan

terselesaikan dengan baik tanpa bimbingan dan bantuan berbagai pihak dari mulai

periode perkuliahan sampai penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang berjasa

dalam hidup penulis dan dalam penyusunan skripsi ini, yang terdiri dari:

1. Kedua orang tua tercinta, Ibu Maryam dan Bapak M. Rasyid. Terima kasih

yang tak terhingga atas segala ridho, do’a, kerja keras, bimbingan, nasihat,

arahan, perhatian, semangat dan dukungannya yang selalu kalian berikan

kepada saya, hingga mampu menyelesaikan seluruh tanggung jawab ini.

Untuk saudara-saudariku, ayuk Seh, kak No, mbak Atik, ayuk Win, dan

ayuk Nartik terima kasih untuk dukungan kalian sehingga adik bungsu

kalian ini dapat menyelesaikan tanggung jawabnya dan semoga dapat segera

membanggakan keluarga.

Page 11: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

x

2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA., selaku Ketua Jurusan dan Ibu

Fitrii Damayanti, SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat kepada saya.

4. Ibu Endra Kasni Laila Yuda, S.Ag., M.Si selaku Pembimbing Akademik

yang telah memberikan banyak motivasi dan ilmu untuk saya.

5. Ibu Umiyati, SEI., M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, semangat dan

motivasi penuh kepada saya sehingga skripsi ini dapat saya selesaikan

dengan baik. Teima kasih atas segala saran dan dukungan yang Ibu berikan

selama pembuatan skripsi, semoga Allah SWT membalas kebaikan Ibu.

6. Seluruh jajaran dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan

ilmu yang bermanfaat dan berharga untuk saya selama masa perkuliahan.

7. Rini Astuti, terima kasih atas do’a, semangat dan dukungannya dari awal

pembuatan proposal skripsi sampai tahap akhir skripsi ini saya selesaikan.

Thanks for everything.

8. Saudara seperantauan, Wita Andriani, Puguh, Ridho (jarot), Reca (bebek)

dan Ari (lutek). Terima kasih atas dukungan dan perhatiannya yang selalu

mengingatkan dan mengajak makan bersama selama pengerjaan skripsi ini.

9. Sahabat seperjuangan, Davi dan Rillo terima kasih atas segala motivasi dan

ilmu yang diajarkan kepada saya untuk penulisan skripsi ini. Zakky

(gedong) dan Aldi (pacil), terima kasih atas bantuannya selama menjadi

partner satu atap bersama, serta Danis (cibeng) terima kasih kerja sama dan

bantuannya sebagai partner satu dosen pembimbing.

10. Sahabat seperjuangan, Faris Rahman S. Terima kasih atas tumpangannya,

penginapannya dan jasa lainnya selama proses perkuliahan hingga

penyelesaian skripsi ini.

Page 12: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

xi

11. Sahabat seperjuangan, Anas Danuasa dan Abdurrahman Zein. Terima kasih

telah membantu mengajarkan SPSS dan pengolahan data sehingga skripsi

ini dapat diselesaikan.

12. Seluruh sahabat-sahabat Mahasiswa Perbankan angkatan 2013 khususnya

PSY B 48 yang selalu menghibur, memberikan motivasi dan mendukung

saya selama masa perkuliahan. Terima kasih telah menjadi sahabat

seperjuangan.

13. Segenap pihak BMT Mekar Da’wah Serpong, khususnya Bapak Ismail,

Bapak Irfan, Kak Risma, Kak Shara dan Kak Candra yang telah dapat

memberikan izin penelitian dan meluangkan waktunya untuk membantu

saya dalam pengerjaan skripsi ini.

14. Seluruh responden mitra pembiayaan BMT Mekar Da’wah Serpong, terima

kasih telah meluangkan waktunya untuk bersedia mengisi kuisioner skripsi

ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang tidak

bisa saya sebutkan satu persatu yang telah berjasa dalam penyelesaian

skripsi ini. Terima kasih banyak, semoga Allah SWT membalas kebaiakn

kalian semua.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan

banyak kelemahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan daran dan kritik yang

membangun dari berbagai pihak atas skripsi ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, Januari 2018

Sulistio

Page 13: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

xii

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ iv

ABSTRACT ........................................................................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................................. 13

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................. 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 17

A. Landasan Teori ......................................................................................... 17

B. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 59

C. Keterkaitan Antar Variabel .................................................................... 63

D. Kerangka Berfikir .................................................................................... 66

E. Hipotesis .................................................................................................... 67

Page 14: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

xiii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 68

A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 68

B. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 69

C. Jenis dan Sumber Pengumpulan Data ................................................... 71

D. Metode Analisis Data ............................................................................... 74

E. Operasional Variabel Penelitian ............................................................. 82

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN ........................................................ 85

A. Gambaran Objek Penelitian ................................................................... 84

B. Analisis Deskriptif .................................................................................... 87

C. Hasil Uji Data Penelitian ......................................................................... 91

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 126

A. Kesimpulan ............................................................................................. 126

B. Saran-saran ............................................................................................. 126

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 130

LAMPIRAN ........................................................................................................ 135

Page 15: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

xiv

DAFTAR TABEL

2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 59

3.1 Nilai Skala Likert .......................................................................................... 73

3.2 Kriteria Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ....... 81

3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ...................................................................... 83

4.1 Penyebaran Kuisioner ................................................................................... 88

4.2 Data Karakteristik Responden ...................................................................... 89

4.3 Kerjasama ini dilakukan oleh saya sebagai mitra 1 dan BMT Mekar Da’wah

sebagai mitra 2 .............................................................................................. 91

4.4 Kerjasama ini dilakukan untuk meningkatkan nilai aset usaha (keuntungan)

antara saya dan BMT Mekar Da’wah ........................................................... 92

4.5 Modal kerjasama ini didapat dari kedua mitra antara saya dan BMT Mekar

Da’wah .......................................................................................................... 92

4.6 Modal yang diserahkan dalam bentuk tunai/kas ........................................... 93

4.7 Kontribusi kerja antara saya dan BMT Mekar Da’wah diatur sebagai mitra

aktif dan mitra pasif ...................................................................................... 94

4.8 Saya berperan sebagai mitra aktif dalam kerjasama ini................................ 94

4.9 Keuntungan dari kerjasama ini dibagi sesuai nisbah keuntungan antara saya

dengan BMT Mekar Da’wah ........................................................................ 95

4.10 Kerugian dalam kerjasama ini dibagi sesuai dengan porsi kontribusi modal

yang diserahkan ............................................................................................ 96

4.11 Transaksi jual-beli ini dilakukan oleh saya sebegai pembeli dan BMT Mekar

Da’wah sebagai penjual ................................................................................ 97

4.12 Barang yang diperjualbelikan antara saya dan BMT Mekar Da’wah bukanlah

barang yang diharamkan oleh syariat Islam ................................................. 97

4.13 BMT Mekar Da’wah sebagai penjual mencantumkan harga barang yang akan

di jual beserta margin (keuntungannya) kepada saya ................................... 98

4.14 Margin (keuntungan) yang diambil disepakati oleh saya dan BMT Mekar

Da’wah .......................................................................................................... 99

4.15 Pembayaran yang saya lakukan dapat secara tunai ataupun cicilan ............. 99

4.16 Cara pembayaran yang saya pilih akan menetukan harga pembayaran barang

yang dibeli .................................................................................................. 100

Page 16: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

xv

4.17 Barang yang saya terima sesuai dengan pesanan dan permintaan pembeli 101

4.18 Barang yang saya dibeli dikirim sesuai jadwal dalam kesepakatan ........... 101

4.19 Pendapatan saya saat ini meningkat setelah menerima pembiayaan BMT

Mekar Da’wah ............................................................................................ 102

4.20 Laba usaha saya saat ini meningkat setelah menerima pembiayaan BMT

Mekar Da’wah ............................................................................................ 103

4.21 Jumlah nilai penjualan dari usaha saya meningkat setelah menerima

pembiayaan BMT Mekar Da’wah .............................................................. 104

4.22 Jumlah pelanggan saya saat ini meningkat setelah menerima pembiayaan

BMT Mekar Da’wah Mekar Da’wah ......................................................... 104

4.23 Jumlah barang yang saya jual saat ini tergolong meningkat setelah menerima

pembiayaan BMT Mekar Da’wah .............................................................. 105

4.24 Usaha saya saat ini mengalami perluasan atau peningkatan setelah menerima

pembiayaan BMT Mekar Da’wah .............................................................. 106

4.25 Hasil Uji Validitas Pembiayaan Musyarakah ............................................. 107

4.26 Hasil Uji Validitas Pembiayaan Murabahah............................................... 108

4.27 Hasil Uji Validitas Perkembangan Usaha .................................................. 109

4.28 Hasil Uji Reliabilitas Variabel .................................................................... 110

4.29 Uji One-Sampel Kolmogorov-Smirnov ...................................................... 112

4.30 Uji Multikolinieritas ................................................................................... 113

4.31 Uji Glejser Heterokedastisitas .................................................................... 115

4.32 Uji t (Parsial)............................................................................................... 116

4.33 Uji f (Simultan) ........................................................................................... 117

4.34 Uji F Koefisien Determinasi (R2) ............................................................... 118

4.35 Uji Analisis Regresi Linier Berganda ......................................................... 119

Page 17: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

xvi

DAFTAR GAMBAR

1.1 Data Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ...................... 4

1.2 Peranan Lembaga Keuangan Bagi Perekonomian Indonesia ......................... 5

1.3 Grafik Pembiayaan Perbankan Untuk UMKM se-Indonesia ......................... 6

2.1 Skema Pembiayaan Musyarakah .................................................................. 42

2.2 Skema Pembiayaan Murabahah .................................................................... 53

2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian .................................................................... 66

4.1 Uji Normalitas Hostogram .......................................................................... 111

4.2 Uji Normalitas P-Plot ................................................................................. 112

4.3 Uji Heteroskedastisitas Scatterplot ............................................................. 114

Page 18: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setelah melalui berbagai pergolakan domestik pasca-kemerdekaan,

pertumbuhan ekonomi Indonesia beru melaju relatif cepat mulai tahun 1968. Pada

tahun 1999 pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali ke tingkat pertumbuhan

positif sebesar 0.79% dan terus meningkat lagi pada tahun-tahun selanjutnya. Pada

periode 1999-2003 rataan pertumbuhan ekonomi tercatat sekitar 3.7%. Selanjutnya

pada periode 2004-2006 angka pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan rataan

mencapai 5.4%. Namun secara umum, tren perumbuhan ekonomi Indonesia belum

kembali seperti masa sebelum krisis (Wahyuniarti, 2008).

Krisis ini mengakibatkan kedudukan posisi pelaku sektor ekonomi berubah.

Usaha-usaha besar satu persatu pailit dan mengalami kebangkrutan karena bahan

baku impor meningkat seara drastis, biaya cicilan utang meningkat sebagai akibat

dari nilai tukar rupiah terhadap dollar yang menurun dan berfluktuasi. Banyak

perusahaan yang tidak mampu lagi meneruskan usaha karena tingkat bunga yang

tinggi. Berbeda dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang sebagian

besar tetap bertahan, bahkan cenderung bertambah (Kemenetrian Koperasi &

UKM, 2008).

Adapun alasan-alasan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dapat

bertahan dan cenderung meningkat jumlahnya pada masa krisis yaitu karena,

pertama; sebagian besar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memproduksi

Page 19: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

2

barang konsumsi dan jasa-jasa dengan elastisitas permintaan terhadap pendapatan

yang rendah. Kedua; sebagian besar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

mempergunakan modal sendiri dan tidak mendapat modal dari bank yang memiliki

tingkat suku bunga tinggi. Ketiga; dengan adanya krisis ekonomi yang

berkepanjangan menyebakan sektor formal banyak memberhentikan pekerjanya.

Sehingga para penganggur tersebut memasuki sektor informal dengan malakukan

kegiatan usaha yang berskala kecil, akibanya jumlah Usaha Mikro Kecil Menengah

(UMKM) meningkat (Pratomo, 2002).

Perannya seringkali tidak berarti dalam perekonomian nasional. Ironisnya,

ketika terjadi krisis, terbukti sektor korporasi tidak mampu bertahan dengan baik.

Justru Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), yang tadinya dianggap kurang

berperan dalam perekonomian nasional, terbukti lebih mampu bertahan

menghadapi gejolak perekonomian yang mengarah pada krisis multi dimensi

tersebut. Data penelitian (Singgih, 2007), menunjukan bahwa selama tahun 2003-

2006 peranan usaha mikro, kecil dan menengah dalam penciptaan nilai tambah

terus meningkat dari 54.51% pada tahun 2003 menjadi 56.72% pada tahun 2006.

Sebaliknya perusahaan besar semakin berkurang dari 45.49% pada tahun 2003

menjadi 42.28% pada tahun 2006. Usaha mikro, kecil dan menengah juga menjadi

pemasok kebutuhan barang dan jasa nasional sebanyak 43.8%, sedangkan usaha

besar 42.1% dan impor sebanyak 14.1%.

Jika dilihat dari kontribusi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terhadap

PDB (Produk Domestik Bruto), Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memiliki

peran penting dalam pengembangan usaha di Indonesia. Kontribusi sektor usaha

Page 20: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

3

mikro, kecil, dan menengah terhadap produk domestik bruto meningkat dari

57.84% menjadi 60.34% dalam lima tahun terakhir. Serapan tenaga kerja pada

sektor ini juga meningkat, dari 96.99% menjadi 97.22% pada periode yang sama

(www.kemenperin.go.id, 2017).

Secara umum peran usaha mikro, kecil dan menengah dalam PDB (Produk

Domestik Bruto) mengalami kenaikan dibandingkan sebelum krisis, bersamaan

dengan merosotnya usaha menengah dan besar. Enam tahun setelah krisis, keadaan

usaha menengah belum pulih, sedangkan usaha besar baru pulih mulai tahun 2003.

Perekonomian nasional baru pulih dari kondisi krisis pada akhir tahun 2003, dimana

peran usaha menengah semakin berkurang, namun secara perlahan mulai bangkit

kembali. Usaha mikro dan kecil relatif paling cepat pulih dari krisis ekonomi dan

pernah memberikan kontribusi yang terbesar dalam perekonomian nasional,

terutama pada saat puncak krisis tahun 1998 dan 1999, walaupun kemudian tergeser

kembali oleh usaha besar. Hal ini menunjukan bahwa peran Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM) sangat berdampak pada perekonomian nasional dan mampu

bertahan pada era krisis ekonomi (Siggih, 2007).

Pasca krisis ekonomi yang melanda pertumbuhan perekonomian Indonesia,

sedikit demi sedikit perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

mengalami peningkatan walaupun secara fluktuatif. Sampai saat ini Kementrian

Koperasi dan UKM mencatat terdapat adanya perkembangan Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM) dalam lima tahun terkahir, sebagaimana ditunjukan pada

grafik gambar 1.1 berikut:

Page 21: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

4

Gambar 1.1

Data Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

(dalam lima tahun)

Sumber: www.depkop.go.id

Jika dilihat dari grafik data perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah

(UMKM) pada gambar 1.1, secara umum Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir, mulai dari 2009 sampai dengan

2013. Namun peningkatan ini terjadi secara fluktuatif, hal ini dilihat dari penuruan

perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di tahun 2010 dan 2011.

Pada tahun 2012 secara perlahan perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah

(UMKM) kembali meningkat walaupun sedikit dan dilanjutkan pada tahun 2013

dengan ditunjukannya adanya peningkatan perkembangan Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM) dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang biasa sering dikatakan orang-

orang sebagai motor pertumbuhan ekonomi ini memiliki potensi yang begitu besar

namun kenyataannya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) masih mengalami

berbagai hambatan internal maupun eksternal, salah satu hambatannya adalah

masalah kecukupan modal. Tanpa adanya suntikan modal tambahan maka

kemungkinan akan susah bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk

1,355,138 1,350,071

1,091,623

1,328,147 1,361,129

-

200,000

400,000

600,000

800,000

1,000,000

1,200,000

1,400,000

1,600,000

2009 2010 2011 2012 2013

Page 22: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

5

meningkatkan produktivitasnya. Dalam hal ini peranan dari sektor lembaga

keuangan seperti perbankan juga sangat penting terkait dengan segala hal mengenai

pendanaan, terutama dari sisi pemberian pinjaman, pembiayaan atau penetapan

kebijakan.

Perbankan sebagai sebuah lembaga keuangan yang berfungsi menghimpun

dan menyalurkan dana masyarakat pada akhirnya akan memiliki peranan yang

strategis untuk mendukung pelaksanaan pembangunan nasional, yakni dalam

rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan

ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak.

Sektor perbankan memegang peranan yang cukup penting bagi perekonomian

Indonesia. Hal ini tecermin dari dominasi aset perbankan yang besar dalam sistem

keuangan sebagaimana ditunjukkan dalam Grafik 1.1 Berdasarkan dominasi

tersebut, Indonesia dapat dikategorikan sebagai bank based country (Levine, 2002).

Gambar 1.2

Peranan Lembaga Keuangan Bagi Perekonomian Indonesia

Sumber: www.ojk.go.id

Kelangsungan operasional sektor perbankan Indonesia akan tergantung

pada kemampuan setiap institusi perbankan dalam mempertahankan daya saing

78.6

1.2

10.5

2.66.4 0.1

0.5

Perbankan BPR

Asuransi Dana Pensiun

Perusahaan Pembiayaan Perusahaan Penjaminan

Page 23: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

6

yang tinggi. Daya saing tersebut dapat tecermin dari tingkat efisiensi operasional

serta kemampuan bank dalam menghadapi setiap gangguan yang muncul, baik

secara internal maupun eksternal (Muljawan, 2014). Berdasarkan pada grafik diatas

dapat dilihat bahwa sektor perbankan menjadi lembaga keuangan yang

mendominasi bagi perekonomian Indonesia, hal ini diperjelas dengan pernanan

sektor perbankan pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia.

Gambar 1.3

Pembiayaan Perbankan Untuk UMKM se-Indonesia

Sumber: www.ojk.go.id

Pada gambar 1.2 statistik diatas menunjukan bahwa sektor perbankan telah

cukup maksimal dalam memberikan pembiayaan terhadap Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM) di Indonesia. Tercatat pada tahun 2012 sektor perbankan

memberikan pembiayaan kepada 526.397 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

se-Indonesia. Pada tahun berikutnya yaitu di tahun 2013 pembiayaan yang

diberikan adalah sebanyak 608.823 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) se-

Indonesia, angka ini jelas meningkat dibandingakan pada tahun 2012. Peningkatan

yang diberikan sektor perbankan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

ini terus meningkat di setiap tahunnya hingga diakhir tahun 2016 yang mencapai

hingga 802.113 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) se-Indonesia.

526397608823

671721739801

802113

2012 2013 2014 2015 2016

Page 24: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

7

Walaupun perbankan menjadi lembaga keuangan yang mendominasi bagi

perekonomian Indonesia namun sayangnya hal ini tidak dapat dirasakan oleh Usaha

Mikro Kecil Menengah (UMKM) khususnya usaha mikro. Bank pada prinsipnya

sebagai lembaga intermediasi, menghimpun dana dari masyarakat yang mengalami

surplus dana dan menyalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Akan

tetapi banyaknya syarat yang harus dipenuhi serta diwajibkan dan adanya jaminan

agar mendapatkan pinjaman dana membuat masyarakat berfikir dua kali dalam

melakukan pinjaman tersebut, ditambah dengan beratnya beban bunga yang harus

dibayarkan setiap kalinya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa sekitar 60% rakyat Indonesia masih termasuk

kategori masyarakat unbankable yang artinya sebagian besar masyarakat Indonesia

khususnya pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tidak dapat memenuhi

syarat-syarat untuk mendapatkan pinjaman modal dari bank. Menurut (Primiana,

2009), salah satu pokok pemasalahan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

adalah permodalan, yaitu akses ke Bank dikarenakan ketidakmampuan dalam hal

menyediakan persyaratan bankable. Hal ini menjadi satu masalah terus dihadapi

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), sehingga mereka cenderung

menggunakan pembiayaan usaha dari modal sendiri atau sumber lain seperti

keluarga, kerabat, pedagang perantara, bahkan rentenir. Maka perlu adanya

lembaga keuangan mikro yang mampu menyediakan pembiayaan tanpa

memberatkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Salah satu jenis lembaga yang termasuk kedalam lembaga keuangan non

bank (LKNB) yaitu lembaga keuangan mikro. Dalam perkembangannya, Lembaga

Page 25: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

8

Keuangan Mikro (LKM) semakin banyak jumlahnya, termasuk telah

dikembangkannya Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dengan sistem ekonomi

syariah. Karena masih tergolong lembaga informal, maka bagi keperluan

pengembangannya agar menjadi lembaga keuangan yang baik dan sehat, perlu

didukung oleh tersedianya lembaga yang memadai. Minimal kelembagaan tersebut

memiliki jaringan yang kuat, baik antar-LKM maupun antara LKM dengan

lembaga keuangan lainnya.

Dasar hukum LKM tertulis dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 2013

tenang Lembaga Keuangan Mikro (Undang-undang LKM). Hadirnya LKM

bertujuan untuk (1) meningkatkan akses pendanaan skala mikro bagi masyarakat,

(2) membantu peningkatan pemberdayaan ekonomi dan produktivitas masyarakat,

dan (3) membantu peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat terutama

masyarakat miskin atau berpenghasilan rendah. Kegiatan usaha LKM dapat

dilakukan secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah (Otoritas Jasa

Keuangan (OJK), 2017).

Lembaga Keunagan Mikro Syariah (LKMS) merupakan lembaga keunagan

yang akan menjadi fokus dalam penelitian ini, terkhusus pada Baitul Maal Wa

Tamwil (BMT). BMT merupakan salah satu LKMS yang masih berpayung hukum

pada Kementrian Koperasi dan UKM. Dasar hukum BMT merujuk pada Undang-

undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian dan PP Nomor 9 tahun tahun

1995 tentang Pelaksanaan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi, serta dipertegas

oleh Peraturan Menteri Nomor 16/Per./M.KUKM/IX/2015 tentang Pelaksanaan

Page 26: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

9

Kegiatan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Oleh Koperasi

(Kementrian Koperasi dan UKM, 2015).

BMT terdiri dari dua istilah, baitul maal dan baitul tamwil. Baitul Maal Wa

Tamwil (BMT) merupakan salah satu model lembaga keuangan syariah yang paling

sederhana yang saat ini banyak muncul di Indonesia bahkan hingga ribuan BMT,

yang bergerak dikalangan masyarakat ekonomi bawah dan berupaya

mengembangakan usaha-usaha produktif dan investasi dalam rangka meningkatkan

ekonomi bagi pengusaha kecil yang berdasarkan prinsi-prinsip syariah yang

kemudian disalurkan melalui pembiayaan-pembiayaan (Ilmi, 2002).

Baitul Maal wa Tamwil (BMT) merupakan lembaga keuangan non-bank

yang masih berpayung hukum pada Kementrian Koperasi dan UKM, artinya BMT

sebagai lembaga keuangan non bank yang sifatnya membantu dan mensejahterakan

anggotanya serta dengan berasaskan kekeluargaan. BMT sebagai lembaga

keuangan non bank yang bergerak dibidang ekonomi mikro lebih menekankan

konsep asset & production based system (sistem berbasis aset dan produksi) sebagai

ide utamanya. Salah satu bentuk dari cerminaan utama dari ide tersebut adalah jenis

pembiayaan Musyarakah, Murabahah & Mudharabah. Melalui pola pembiayaan

seperti itu maka sektor ril dan sektor keuangan akan bergerak secara seimbang

(Rama, 2010).

Pembiayaan itu sendiri adalah bentuk penyediaan uang sebagai pinjaman

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan diakad antara lembaga keuangan dengan

pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya dalam

jangka waktu tertentu, dengan nisbah (keuntungan) atau bagi hasil yang sudah

Page 27: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

10

disepakati. Dalam lembaga keuangan, pembiayaan digunakan untuk permodalan

usaha (Widagdo, 2015).

Dalam pembiayaan di Lembaga Keuangan Syariah (LKS) khususnya BMT,

mitra atau masyarakat lebih banyak dan dominan menggunakan jenis pembiayaan

Musyarakah (Bagi Hasil) & Murabahah (Jual Beli). Kedua jenis pembiyaan ini

dianggap mudah dan banyak diminati masyarakat yang sehingga kedua jenis

pembiayaan ini menjadi unggulan hampir di setiap BMT. Kemudahan administrasi

dan persyaaratan dalam proses pelakasanaan pembiayaan menjadi salah satu alasan

masyarakat lebih tertarik menggunakan jenis pembiayaan ini. Dari beberapa alasan

tersebut maka peneliti menjadikan kedua jenis pembiayaan ini sebagai variabel

dalam penelitian.

Pembiayaan musyarakah adalah bentuk pembiayaan yang berprinsip kerja

sama dan bagi hasil serta mudah dalam penerapannya, jelas dalam pembagian

keuntungan yang disepakati oleh keduanya antara lembaga keuangan dan

pengusaha mikro, serta kecilnya risiko yang terjadi didalamnya. Selain pembiayaan

musyarakah, pembiayaan murabahah juga sering digunakan dalam pemberian

modal usaha khususnya dalam pembelian barang sebagai penunjang kebutuhan

usaha. Pembiayaan murabahah merupakan pembiayaan yang paling sering

digunakan dalam pembiayaan di lembaga keuangan syariah baik lembaga keuangan

bank maupun lembaga keuangan mikro non bank yaitu BMT, karena pembiayaan

murabahah ini berprinsip jual-beli dan keuntungan sesuai yang disepakati serta

mudah penerapannya (Widagdo, 2015).

Page 28: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

11

BMT Mekar Da’wah Serpong merupakan salah satu BMT yang

menyediakan jenis pembiayaan musyarakah dan pembiayaan murabahah. Selain

itu, produk pembiayaan lainnya yang diberikan BMT Mekar Da’wah Serpong

berupa; Al-Mudharabah, Al-Ijarah/Ijarah dan Al-Qordhul Hasan (Darwanto,

2017). Pada penelitian ini, BMT Mekar Da’wah Serpong adalah BMT yang akan

menjadi tempat dimana penelitian dilakukan. Hasil wawancara dengan Ibu

(Anggraeni, 2017) sebagai Kepala Bagian Operasional BMT Mekar Da’wah

mengatakan bahwa pembiayaan musyarakah dan pembiyaan murabahah adalah

jenis pembiayaan yang paling banyak digunakan oleh mitra sehingga selaras

dengan tujuan dari penelitian ini.

BMT Mekar Da’wah memiliki pasar yang cukup potensial untuk menarik

minat para mitra/nasabah untuk bergabung dengan BMT ini karena lokasinya dekat

dengan pasar Serpong dan berada pada tempat yang strategis menjadikan BMT ini

menjadi salah satu BMT yang banyak digemari masyarakat serpong khususnya

pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berada dikawasan pasar

Serpong, serta menjadikan BMT ini sebagai solusi masyarakat Serpong agar tidak

terjerat oleh rentenir pasar.

Sebagai salah satu BMT yang ada di Kota Tangerang, BMT Mekar Da’wah

mampu berkembang dengan memiliki jumlah mitra aktif sebanyak 1.782 orang

(tercatat Desember 2016) yang terus bertambah dengan terus berusaha memenuhi

keinginan dan kebutuhan para mitra dengan berbagai program dan pilihan produk

guna membantu para mitra untuk dapat terus meningkatkan usahnya. Karena

tingkat kompleksifitas yang tinggi pada usaha mikro di pasar dan demi melihat

Page 29: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

12

seberapa besar pengaruh lembaga keuangan syariah terhadap ekonomi yang dekat

dengan rakyat atau ekonomi kerakyatan khususnya pada usaha mikro di wilayah

pasar Serpong-Tangerang Selatan, maka penelitian ini dilakukan di BMT Mekar

Da’wah sebagai salah satu lembaga keuangan yang berada diwilayah itu.

Penelitian tentang pengaruh pembiayaan syariah (BMT) terhadap

perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) telah banyak dilakukan

oleh beberapa peneliti sebelumnya. Hasil penelitian Ridwan dan Nurul Qomar

(2015) menunjukan bahwa pembiayaan murabahah berpangaruh signifikan

terhadap perkembangan usaha mikro, sedangkan pembiayaan musyarakah tidak

berpengaruh terhadap perkembangan usaha mikro. Hasil penelitian Fitriani

Prastiawati dan Emile Satia Darma (2016) menunjukan bahwa peran pembiayaan

BMT tidak berpengaruh terhadap perkembangan

Dari uraian yang telah dipaparkan, penulis termotivasi dalam melakukan

penelitian ini karena melihat adanya gejolak pasang surut pertumbuhan ekonomi

Indonesia yang digambarkan oleh kondisi ekonomi saat masa krisis mengakibatkan

usaha besar pailit namun usaha kecil tetap bertahan. Kontribusi Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM) terhadap PDB meningkat namun sektor perbankan sebagai

lembaga keuangan tidak dapat memberikan bantuan permodalan secara

menyeluruh. Kehadirian BMT sebagai lembaga keuangan mikro syariah

memberikan solusi bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berupa bantuan

permodalan dalam bentuk pembiayaan syariah.

Keterbatasan akses perbankan dalam memberikan bantuan permodalan

secara menyeluruh kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadikan

Page 30: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

13

BMT Mekar Da’wah Serpong sebagai solusi bagi para Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM) dalam mengatasi bantuan permodalan. Antusiasme

masyarakat dalam bantuan permodalan syaraiah guna meningatkan perkembangan

usahanya dan terhindar dari transaksi ribawi menjadikan jenis pembiayaan

musyarakah dan murabahah sebagai salah satu pembiayaan paling yang diminati.

Komplektabilitas BMT Mekar Da’wah yang tinggi dan didukung oleh 1.782 mitra

aktif menjadikan BMT ini sebagai salah satu alternantif bantuan permodalan yang

paling diminati di kawasan pasar Serpong Kota Tangerang.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka diambil judul penelitian:

“Pengaruh Pembiayaan Musyarakah dan Murabahah Terhadap

Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) (studi kasus pada

mitra BMT Mekar Da’wah Serpong)”

B. Perumusan Masalah

Untuk memperdalam penelitian ini maka dipilihlah musyarakah sebagai

(X1) dan pembiayaan murabahah sebagai (X2) menjadi variabel

independent/variabel bebas. Sedangkan variabel dependent/variabel terikat (Y)

dalam penelitian ini adalah perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah

(UMKM). Dan tidak menutup kemungkinan semua variabel dapat berubah karena

ada beberapa aspek untuk memperoleh jawaban harus mengubah variabel.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan

permaslahannya. Perumusan masalah ini berguna untuk mengatasi keranuan dalam

Page 31: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

14

pelaksanaan penelitian. Masalah pokok penelitian tersebut dirumuskan sebagai

berikut:

1. Apakah Pembiayaan Musyarakah berpengaruh terhadap Perkembangan Usaha

Mikro Kecil Menengah (UMKM)?

2. Apakah Pembiayaan Murabahah berpengaruh terhadap Perkembangan Usaha

Mikro Kecil Menengah (UMKM)?

3. Apakah Pembiayaan Musyarakah dan Murabahah berpengaruh terhadap

Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Mengetahui pengaruh Pembiayaan Musyarakah terhadap Perkembangan

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pada mitra BMT Mekar Da’wah

Serpong.

b. Mengetahui pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Perkembangan

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pada mitra BMT Mekar Da’wah

Serpong.

c. Mengetahui pengaruh Pembiayaan Musyarakah dan Muarabahah terhadap

Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pada mitra BMT

Mekar Da’wah Serpong.

Page 32: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

15

2. Manfaat Penelitian

Penelitian mengenai pengaruh pembiayaan musyarakah dan pembiayaan

murubahah terhadap perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM),

diharapkan dapat memberi manfaat serta kontribusi kepaada:

a. Kontribusi Teoritis

1) Bagi Peneliti: Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat bagi penulis terlebih dalam penerapannya berdasarkan teori

dan konsep yang telah dipelajari.

2) Bagi Akademisi: Penelitian ini dapat dijadikan sumbang pemikiran atau

studi banding bagi mahasiswa atau pihak yang melakukan penelitian

sejenis. Di samping itu, guna meningkatkan keterampilan, memperluas

wawasan yang akan membentuk mental mahasiswa sebagai bekal

memasuki lapangan kerja.

b. Kontribusi Praktis

1) Bagi BMT: Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai dasar

pertimbangan dalam pemberian pembiayaan syariah khususnya pada

pembiayaan musyarakah dan pembiayaan murabahah untuk Usaha

Mikro Kecil Menengah (UMKM) sehingga dapat membantu

perkembangan usaha nasabah.

2) Bagi Instansi Terkait: Hasil penelitian ini diharapkan mampu

memberikan informasi bagi pihak-pihak terkait dengan permasalahan

ekonomi khususnya Kementrian Koperasi dan UKM dalam

Page 33: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

16

menentukan kebijakan terkait dengan usaha lembaga keuangan mikro

syariah dan pembiayaan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

3) Bagi Masyarakat: Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi

masyarakat khususnya pelaku UMKM untuk beralih ke lembaga

keuangan mikro syariah (BMT) yang telah turut serta dalam membantu

perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan

perekonomian nasional serta merupakan suatu solusi untuk sistem

keuangan tanpa sistem bunga (riba).

Page 34: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kewirausahaan

a. Definisi Kewirausahaan

Kewirausahaan atau Enterpreneurship, berasal dari kata entrepreneur

(wirausahawan) yang menurut Kuratko dan Hodgetts dalam bukunya Muh

Yunus, mengatakan bahwa entrepreneur (wirausahawan) berasal dari bahasa

Prancis enterprende yang berarti mengambil pekerjaan (to undertake). Kata

wirausaha berkaitan dengan kegiatan usaha atau kegiatan bisnis pada

umumnya. Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki kemampuan

menilai peluang-peluang usaha (bisnis) dan mengkombinasikan berbagai

macam sumber daya (resources) yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan

yang tepat untuk meraih keuntunga di masa depan (Yunus, 2008).

Menurut Peter F Drucker dalam bukunya Kasmir mengatakan bahwa

kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru

dan berbeda. Sedangkan Zemmerer mengartikan kewirausahaan sebagai suatu

proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan

menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha) (Kasmir, 2006).

Menurut Suryana, ilmu kewirausahaan berasal dari ilmu dalam bidang

perdagangan. Nemun kemudian dikembangkan dikembangkan dalam bidang-

Page 35: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

18

bidang lainyakni bidang industri, pendidikan, kesehatan, lembaga pemerintah,

perguruan tinggi dan lian-lain (Suryana, 2003).

Kesimpulannya, kewirausahaan adalah sikap, prilaku atau kemampuan

sesorang dalam melihat peluang pasar dan menangani usaha atau kegiatan yang

mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja dengan

meningkatkan efisiensi untuk memperoleh keuntungan.

b. Karakteristik Kewirausahaan

Jiwa kewirausahaan akan mendorong sesorang memanfaatkan peluang

yang ada menjadi sesuatu yang menguntungkan. Untuk mengetahui didalam

diri pengusaha tersebut terbentuk jiwa kewirausahaan atau tidak dapat dilihat

melalui ciri-ciri watak didiri pengusaha tersebut, yang disebut karakteristik

kewirausahaan (Putri, 2014).

Menurut Justin dalam (Purwanti, 2012) karakteristik wirausaha yaitu

kebutuhan akan keberhasilan, setiap orang berbeda dalam tingkat kebutuhan

keberhasilannya. Orang yang memiliki tingkat kebutuhan keberhasilan yang

rendah akan merasa puasa pada status yang dimiliki, sedangkan orang dengan

tingkat kebutuhan keberhasilan yang tinggi senan bersaing dengan standart

keunggulan dan memilih untuk bertanggung jawab secara pribadi atas tugas

yang dibebankan padanya. (Purwanti, 2012)

Menurut McClelland dalam (Wiratomo, 2001), Indikator karakteristik

kewirausahaan; (1) Keinginan berprestasi, (2) Kemampuan manajemen, (3)

Tanggung jawab pribadi, (4) Tingkat keberanian mengambil risiko, (5) Tingkat

Page 36: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

19

ide dan inovasi, (6) Orientasi pada masa depan, dan (7) Tingkat keperayaan

diri (Wiratomo, 2001).

c. Modal Usaha

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam penelitian (Nugraha,

2011) menjelaskan bahwa “modal usaha adalah uang yang dipakai sebagai

pokok (induk) untuk berdagang, melepas uang, dan sebagainya; harta benda

(uang, barang, dan sebagainya) yang dapat digunakan untuk menghasilkan

sesuatu yang menambah kekayaan”.

Modal merupakan suatu faktor yang harus tersedia sebelum melakukan

kegiatan bisnis. Besar kecilnya modal berpengaruh terhadap perkembangan

usaha dalam pencapaian pendapatan (Riyanto, 2001). Beberapa modal yang

dibutuhkan dalam menjalankan bisnis antara lain, niat, tekad, pengetahuan,

keberanian, wawasan, serta modal berupa uang. Modal dalam pengertian ini

dapat diinterpretasikan sebagai sejumlah uang yang digunakan dalam

menjalankan kegiatan-kegiatan bisnis (Putri, 2014).

Sumber modal usaha dapat diperoleh dari modal sendiri, bantuan

pemerintah, lembaga keuangan baik bank dan lembaga keuangan non bank.

Besar kecilnya modal akan mempengaruhi perkembangan usaha dalam

pencapaian pendapatan (Riyanto, 2001). Permasalahan yang menjadi dasar

setiap orang dalam memulai usaha adalah sulitnya akses untuk medapatkan

modal berupa uang tersebut.

Indikator Modal Usaha; (1) Struktur permodalan: modal sendiri dan

modal pinjaman, (2) Pemanfaatan modal pinjaman, (3) Hambatan dalam

Page 37: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

20

mengakses modal eksternal, dan (4) Keadaan usaha setelah menambahkan

modal (Putri, 2014).

2. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

a. Definisi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Banyak definisi atau pendapat para ahli tentang usaha mikro kecil

menengah yang dikemukakan dalam penelitian terdahulu ataupun dari lembaga

atau instansi bahkan dalam Undang-undang. Ada juga yang menyebut

golongan ekonomi lemah (GEL), usaha mikro ada juga yang menggunakan

istilah industri kecil dan sedang, serta ada juga yang menyebut dengan insudtri

rumah tangga.

Kreteria usaha penting dibedakan untuk penentuan kebijakan yang

terkait. Skala usaha dibedakan menjadi usaha mikro, usaha kecil, usaha

menengah dan usaha besar. Penyebutan UMKM adalah untuk ketiga skala

usaha selain usaha besar, yakni menengah, kecil, dan mikro. Dalam kehidupan

ekonomi sehari-hari, usaha mikro dan usaha kecil mudah dikenali dan mudah

dibedakan dari usaha besar (Amalia, 2009).

Menurut (Suryati, 2012), Usaha Mikro dan Kecil merupakan kegiatan

usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan

ekonomi secara luas kepada masyarakat, dan dapat berperan dalam proses

pemeratan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan

ekonomi, dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional. Selain itu, usaha

mikro dan kecil adalah salah satu pilar utama ekonomi nasional yang harus

Page 38: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

21

memperoleh kesempatan utama, dukungan, perlindungan dan pengembangan

seluas-luasnya sebagai wujud keberpihakan yang tegas kepada kelompok

usaha ekonomi rakyat, tanpa mengabaikan peranan usaha besar dan Badan

Usaha Milik Negara.

Berdasarkan Undang-undang No. 20 tahun 2008 Pasal 1 dijelaskan bahwa:

1) Usaha Mikro

Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau

badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini:

a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima

puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;

atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00

(tiga ratus juta rupiah).

2) Usaha Kecil

Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau

menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha atau

usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud

dalam Undang-Undang ini.

Page 39: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

22

a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh

juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima

ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan usaha; atau

b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga

ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00

(dua milyar lima ratus juta rupiah).

3) Usaha Menengah

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri

sendiri, yang dilakukan oleh perseorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,

dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung

dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau

hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini:

a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus

juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00

(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha; atau

b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 (dua

milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp

50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

Menurut kategori Badan Pusat Statistik (BPS), usaha kecil identik

dengan industri kecil dan industri rumah tangga. BPS mengaklasifikasikan

industri berdasarkan jumlah pekerjanya, yaitu: (1) industri rumah tangga

Page 40: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

23

dengan pekerja 1-4 orang, (2) industri keil dengan pekerja 5-19 orang, (3)

industri menengah dengan pekerja 20-99 orang; (4) industri besar dengan

pekerja 100 orang atau lebih.

b. Landasan Hukum Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

1) Surat Edaran Bank Indonesia No. 26/1UKK Tahun 1993

2) Keputusan Mentri Keuangan RI Nomor 316/KMK.616/1994

3) Undang-undang No. 9 Tahun 1995

4) Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1997

5) Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1997

6) Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1998

7) INPRESS No. 10 Tahun 1999

8) Keputusan Presiden No. 127 Tahun 2001

9) Keputusan Presiden No. 56 Tahun 2002

10) Surat Keputusan Mentri Keuangan No. 40/KMK.06/2003

11) Peraturan Menegkop dan UKM No. 10/Per/M.KUKM/VI/2006

12) Peraturan Meneg BUMN Per 05/MBU/2007

13) Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil Menengah

c. Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Menurut Nurrohmah (2015) dalam penelitian Fitriani Prastiawati dan

Emile Satia Darma (2016), menjelaskan bahwa perkembangan usaha suatu

bentuk usaha kepada usaha tersebut agar dapat berkembang menjadi lebih baik

lagi dan mencapai pada satu titik atau puncak menuju kesuksesan (Darma,

2016).

Page 41: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

24

Menurut Purdi E Chandra, perkembangan usaha merupakan suatu

keadaan terjadinya peningkatan omset penjualan. Tolak ukur tingkat

keberhasilan dan perkembangan perusahaan kecil dapat dilihat dari

peningkatan omset penjualan (Chandra, 2000).

Sedangkan menurut Indriyo Gito Sudarmo dalam jurnal Sulastri Rini dan

M. Astihan (2007), ukuran terhadap keberhasilan dari kebijaksanaan bisnis

tersebut dapat berupa besar kecilnya penghasilan (income) atau keuntungan

(profit) yang diperoleh. Alur tolak ukur dalam penelitian ini dilihat dari jumlah

pendapatannya, yaitu akan terjadi peningkatan pendapatan apabila

perkembangan usaha juga meningkat (Astiham, 2007).

Dari sebagian definisi perkembangan usaha diatas, dapat disimpulkan

bahwa perkembangan suatu adalah suatu bentuk usaha kepada usaha tersebut

agar dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan mencapai pada satu titik

atau puncak menuju kesuksesan (Darma, 2016). Teori ini dijadikan peneliti

sebagai indikator dalam penelitian dengan tujuan untuk memperkuat teori

variabel perkembangan usaha yang akan digunakan dalam pembuatan dan

penyebaran kuisioner penelitian.

Adapun indikator dari perkembangan usaha adalah; (1) jumlah

pendapatan (laba kotor), (2) peningkatan laba bersih, (3) jumlah nilai

penjualan, (4) jumlah pelanggan, (5) barang yang terjual, dan (6) perluasan

usaha (Darma, 2016).

Page 42: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

25

d. Permasalahan dalam Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Menurut Tulus Tambunan (2012), perkembangan Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM) di negara sedang berkembang dihalangi oleh banyak

hambatan. Hambatan-hambatan tersebut (atau itensitasnya) bisa berbeda antara

satu daerah dan daerah lain, atau antara pedesaan dan pekotaan, atau antar

sektor, atau antar sesama perusahaan di sektor yang sama. Namun demikian,

ada sejumlah persoalan yang umum untuk semua Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM) di negara manapun juga, khususnya di dalam kelompok

negara sedang berkembang.

Rintangan-rintangan yang umum tersebut termasuk keterbatasan modal

kerja maupun investasi, kesulitan-kesulitan dalam pemasaran, distribusi dan

pengadaan bahan baku dan input lainnya, keterbatsan pekerja dengan keahlian

tinggi (kualitas SDM rendah) dan kemampuan teknologi, biaya transportasi

dan energi yang tinggi; keterbatasan komunikasi, biaya tinggi akibat prosedur

administrasi dan birokrasi yang kompleks khususnya dalam pengurusan izin

usaha, dan ketidakpastian akibat peraturan dan kebijaksanaan ekonomi yang

tidak jelas atau tak menentu arahnya (Tambunan, 2012).

Selain itu, masalah lain pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

yaitu terdapat beberapa faktor eksternal lain yang menyangkut aspek

operasional dan pemberdayaan usaha. Salah satu faktor yang menjadi masalah

dalam berkmebangnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah dari

faktor pendanaan atau permodalan. Kurangnya peran lembaga keuangan dalam

kontribusi permodalan menghambat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Page 43: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

26

dalam melakukan kegiatan operasionalnya, sehingga dalam jangka panjang

akan mempengaruhi perkembangan usaha bahkan dapat menghambat.

Untuk mendorong perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah

(UMKM) supaya bisa tumbuh dan berkembang dan menjadi pendorong utama

perekonomian Indonesia, pemerintah Indonesia mengambil kebijakan baik

melalui sektor perbankan ataupun melalui instansi terkait. Lembaga

pembiayaan berbentuk koperasi simpan pinjam atau unit simpan pinjam

menjadi harapan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam

memberikan pembiayaan permodalan.

Akan tetapi, hadirnya lembaga lainnya yang berbentuk Bank Kredit

Desa, LDKP, credit union maupun lembaga non pemerintah lainnya tidak jelas

kelembagaan dan pembinaannya tersebut memungkinkan akan dapat

mempersulit pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dimasa

mendatang. Padahal secara fakta lembaga keuangan ini mempunyai peranan

yang signifikan dalam mendukung perkembangan Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM).

e. Klasifikasi Usaha Mirko Kecil Menengah (UMKM)

Dalam perspektif perkembangannya, Usaha Mikro Kecil Menengah

(UMKM) dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat) kelompok yaitu:

1) Livelihood Activities, merupakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang

lebih umum dikenal sebagai sektor informal. Contohnya adalah pedagang

kaki lima

Page 44: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

27

2) Micro Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

yang memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan.

3) Small Dynami Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil Menengah

(UMKM) yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima

pekerjaan subkontrak dan ekspor.

4) Fast Moving Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil Menengah

(UMKM) yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan

transformasi menjadi Usaha Besar (UB) (Rahmana, 2009).

f. Ciri-ciri Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

1) Bahan baku mudah diperoleh.

2) Menggunakan teknologi sederhana sehingga mudah dilakukan alih

teknologi.

3) Keterampilan dasar umumnya sudah dimiliki secara turun-temurun.

4) Bersifat padat karya atau menyerap tenaga kerja yang cukup banyak.

5) Peluang pasar cukup luas, sebagian besar produknya terserap dipasar

lokal/domestik dan tidak tertutup sebagian lainnya berpotensi untuk

diekspor.

6) Melibatkan masyarakat ekonomi lemah setempat, secara ekonomis

menguntungkan.

g. Peran Penting Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Secara umum Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam

perekonomian nasional memiliki peran:

1) Sebagai pemeran utama dalam kegiatan ekonomi

Page 45: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

28

2) Penyedia lapangan kerja terbesar

3) Pemain penting dalam pengembangan perekonomian local dan

pemberdayaa masyarakat

4) Pencipta pasar baru dan sumber inovasi

5) Kontribusinya terhadap neraca pembayaran (Kementrian Koperasi dan

UKM, 2008).

3. Akad Pembiayaan

Dalam istilah Fiqih, secara umum akad berarti sesuatu yang menjadi

tekad seseorang untuk melaksanakan, baik yang muncul dari satu pihak,

seperti wakaf, talak, dan sumpah, maupun yang muncul dari dua pihak,

seperti jual beli, sewa, wakalah, dan gadai.

Menurut Santoso dalam buku (Ascarya, 2008) menjelaskan akad

berarti keterkaitan antara ijab (pernyataan penawaran/pemindahan

kepemilikan) dan qabul (pernyataan penerimaan kepemilikan) dalam

lingkup yang disyariatkan dan berpengaruh pada sesuatu.

Menurut (Hasan, 2014), akad adalah kontrak antara dua belah pihak.

Akad mengikat kedua belah pihak yang bersepakat, yakni masing-masing

pihak terkait untuk melaksanakan kewajiban mereka masing-masing yang

telah disepakati terlebih dahulu.

Sementara (Karim, 2013) memaparkan bahwa terdapat perbedaan

antara wa’ad dan akad. Wa’ad adalah janji antara satu pihak ke pihak

lainnya yang hanya bersifat mengikat satu pihak, yakni pihak yang memberi

Page 46: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

29

janji berkewajiban untuk melaksanakan kewajibannya, sedangkan pihak

yang diberi janji tidak memikul kewajiban apa-apa terhadap pihak lainnya.

Dalam wa’ad, terms and condition-nya belum ditetapkan secara rinci dan

spesifik (belum well defined).

Sementara akad adalah kontrak antara dua belah pihak yang bersifat

mengikat kedua belah pihak yang saling bersepakat, yakni masing-masing

pihak terkait untuk melaksanakan kewajiban mereka masing-masing yang

telah disepakati terlebih dahulu. Dalam akad, terms and condition-nya

sudah ditetapkan secara rinci dan spesifik (belum well defined) (Karim,

2013).

Dari segi ada atau tidaknya kompensasi, fiqh muamalat membagi aqad

menjadi dua bagian, yaitu aqad tabbaru’ dan aqad tijarah.

a. Akad Tabbaru’

Akad tabbaru’ (gratuitous contrat) adalah segala macam perjanjian yang

menyangkut not-for profit transaction (transaksi nirlaba). Transaksi ini

pada hakikatnya bukan transaksi bisnis untuk mencari keuntungan komersil.

Akad tabbaru’ dilakukan dengan tujuan tolong-menolong dalam rangka

berbuat kebaikan.

Dalam akad tabbaru’, pihak yang berbuat kebaikan tersebut tidak

berhak mensyaratkan imbalan apa pun pada pihak lainnya. Imbalan dari

akad tabbaru’ adalah dari Allah SWT. Contoh akad-akad tabbaru’ adalah

qard, rahn, hiwalah, wakalah, kafalah, wadi’ah, hibah, waqf, shadaqah,

hadiah dan lain-lain (Karim, 2013).

Page 47: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

30

Bank syariah atau lembaga keuangan syariah yang bertujuan untuk

mendaptkan laba tidak dapat mengandalkan akad-akad tabbaru’ untuk

mencari keuntungan dan mendapatkan laba. Bila tujuannya adalah untuk

mendapatkan laba, maka yang digunakan adalah akad yang bersifat

komersil, yaitu akad tijarah.

b. Akad Tijarah

Akad tijarah/mu’awadah (compensational contract) adalah segala

macam perjanjian yang menyangkut for profit transaction. Akad-akad ini

dilakukan dengan tujuan mencari keuntungan, karena itu bersifat komersil.

Contoh akad tijarah adalah akad-akad investasi, jual-beli, dan sewa-

menyewa. Kemudian, berdasarkan tingkat kepastian dari hasil yang

diperolehnya, akad tijarah pun dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu

Natural Certainty Contracts (NCC) dan Natural Uncertainty Contracts

(NUC) (Karim, 2013).

1) Natural Certainty Contracts (NCC)

Dalam NCC, kedua belah pihak saling mempertukarkan aset yang

dimilikinya, karena itu objek pertukarannya (baik barang maupun jasa)

pun harus ditetapkan diawal akad dengan pasti, baik jumlahnya

(quantity), mutunya (quality), harganya (price), dan waktu

penyerahannya (time of delivery). Kontark-kontrak ini secara

“sunnatullah” (by their nature) menawarkan return yang tetap dan pasti.

Akad yang termasuk dalam kategori ini adalah kontrak-kontrak yang

berbasis jual-beli, upah-mengupah, dan sewa-menyewa, yaitu:

Page 48: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

31

a) Akad Jual-Beli (Al-Bai’ Murabahah, Salam dan Istishna’)

b) Akad Sewa-Menyewa (Ijarah dan IMBT)

2) Natural Uncertainty Contracts (NUC)

Dalam NUC, pihak-pihak yang bertransaksi saling mencampurkan

asetnya (baik real assets maupun financial assets) menjadi satu

kesatuan, dan kemudian menanggung risiko bersama-sama untuk

mendapatkan keuntungan. Kontrak ini tidak memberikan kepastian

pendapatan (return), baik dari segi jumlah (amount) maupun waktu

(timing)-nya. Akad yang termasuk dalam kategori kontrak ini adalah

kontrak-kontrak investasi. Kontrak investasi secara “sunnatullah” (by

their nature) tidak menawarkan return yang tetap dan pasti, jadi

sifatnya tidak fixed and predetermined. Contoh-contoh NUC adalah

sebagai berikut: (Karim, 2013)

a) Musyarakah (wujuh, ‘inan, abdan, muwafadhah, mudharabah)

b) Muzara’ah

c) Musaqah

d) Muqhabarah

Konsep Natural Certainty Contracts (NCC) dan Natural

Uncertainty Contracts (NCC) berkaitan dengan teori percampuran dan

pertukaran. Dalam bentuk yang pertama, cash flow dan timing-nya bisa

diprediksi dengan relatif pasti, karena sudah disepakati oleh kedua

belah pihak yang bertransaksi di awal akad (fixed and predetermined).

Sedangkan dalam bentuk yang kedua sebaliknya, yakni cash flow dan

Page 49: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

32

timing-nya tidak pasti karena tidak bergantung pada hasil investasi.

Tingkat return investasinya bisa positif, negatif, atau nol (not fixed and

not predetermined) (Karim, 2013).

4. Pembiayaan Musyarakah

a. Definisi Pembiayaan Musyarakah

Menurut Adiwarman A. Karim, musyarakah adalah suatu bentuk dari

usaha bagi hasil yang dilandasi adanya keinginan para pihak yang bekerja

sama untuk meningkatkan nilai aset yang mereka miliki secara bersama-

sama (Karim, 2013).

Menurut Afzalur Rahman dalam (Fauzi, 2006), secara bahasa al-syirkah

berarti al-ikhtilath (pecampuran) atau persekutuan dua orang atau lebih,

sehingga antara masing-masing sulit dibedakan atau tidak dapat dipisahkan.

Istilah lain dari musyarakah adalah sharikah atau syirkah atau kemitraan.

Musyarakah merupakan akad kerja sama diantara para pemilik modal yang

mencampurkan modal mereka dengan tujuan mencari keuntungan

Dalam musyarakah, para mitra sama-sama menydiakan modal untuk

membiayai suatu usaha tertentu dan bekerja bersama mengelola usaha

tersebut. Modal yang ada harus digunakan dalam rangka mencapai tujuan

yang telah ditetapkan bersama sehingga tidak boleh digunakan untuk

kepentingan pribadi atau dipinjamkan kepada pihak lain tanpa seizin mitra

lainnya (Wasilah, 2015).

Page 50: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

33

Sedangkan menurut istilah musyarakah adalah akad persekutuan dalam

hal modal, keuntungan dan tasharruf (pengelolaan). Musyarakah juga

diartikn sebagai akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu

usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana

(mal/expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan

ditanggung bersama dengan kesepakatan (Hasan, 2014).

Ascarya dalam bukunya yang berjudul “Akad dan Produk Bank Syariah”

mengatakan pembiayaan musyarakah merupakan akad bagi hasil ketika dua

atau lebih pengusaha pemilik modal/dana bekerja sama sebagai mitra usaha

membiayai investasi usaha baru atau yang sudah berjalan. Mitra usaha

pemilik modal berhak ikut serta dalam manajemen perusahaan, tetapi tidak

merupakan keharusan. Para pihak dapat membagi pekerjaan mengelola

usaha sesuai kesepakatan dan mereka juga dapat meminta gaji/upah untuk

tenaga dan keahlian yang mereka curahkan untuk usaha tertentu (Ascarya,

2008).

PSAK No. 106 mendefinisikan musyarakah sebagai akad kerja sama

antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, di mana masing-

masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa

keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian

berdasarkan porsi kontribusi dana.

Dari sebagian definisi musyarakah diatas, dapat disimpulkan bahwa

musyarakah adalah suatu bentuk dari usaha bagi hasil yang dilandasi adanya

Page 51: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

34

keinginan para pihak yang bekerja sama untuk meningkatkan nilai aset yang

mereka miliki secara bersama-sama. (Karim, 2013).

Indikator pembiayaan musyarakah dalam penelitian ini dilihat dari

definisi, skema, ketentuan, perhitungan dan lain-lain dengan tujuan untuk

memperkuat teori variabel pembiayaan musyarakah yang akan digunakan

dalam pembuatan dan penyebaran kuisioner penelitian. Adapun indikator

yang digunakan dalam variabel pembiayaan musyarakah ini adalah; (1)

kesepakatan kerja sama, (2) Modal, (3) kontribusi kerja, dan (4) bagi hasil

usaha (Karim, 2013).

b. Landasan Hukum Pembiayaan Musyarakah

1) Dasar Hukum Positif

a) Pasal 19 ayat (1) huruf c dan ayat (2) huruf c UU No. 21 Tahun

2008 tentang Perbankan Syariah

b) Pasal 21 huruf b angka 1 UU Perbankan Syariah

c) Peraturan Bank Indonesia No: 9/19/PBI/2007 tentang Pelaksaan

Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan dan Penyaluran

Dana Serta Pelayanan Jasa Bank Syariah, Pasal (1) ayat (3) huruf

a.

2) Dasar Hukum Syariah

Berdasarkan Fatwa DSN MUI Nomor 08/DSN-MUI/IV/2000

Tentang Pembiayaan Musyarakah:

Garis panduan pada produk syariah adalah Fatwa Dewan Syariah

Nasional (DSN). Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) merupakan

Page 52: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

35

peraturan dan ketentuan yang berkenaan dengan semua kegiatan dalam

lembaga keuangan syariah. Fatwa dibuat dengan tujuan mengatur tata

cara pelaksanaan akad-akad sesuai dengan ketentuan syari’ah Islam.

Peraturan dan ketentuan itu disesuaikan dengan jenis pada setiap akad

(Arumingtiyas, 2014).

Secara etimiologi fatwa berasal dari bahasa arab yaitu (االفتاء) yang

merupakan mufrod (tunggal) dan memiliki arti pendapat resmi atau

fatwa. Menurut bahasa Indonesia fatwa berarti “jawaban” atau

keputusan yang diberikan oleh ahli hukum islam atau mufti

(Kamalludin, 2015).

Di dalam dasar hukum yang dipakai dalam menetapkan fatwa DSN

tentang pembiayaan musyarakah, DSN menggunakan sumber hukum

Islam dengan urutan yang sesuai menurut teori fikih dan ushul fikih,

yaitu Al-Qur‟an, Hadits Nabi, Ijma Ulama, dan Kaidah Fikih.

Meskipun substansi fatwa DSN tentang pembiayaan musyarakah saling

melengkapi, tidak semuanya menggunakan dalil yang sama, ada yang

menggunakan dalil yang langsung mengacu kepada maksud dari

substansi fatwa yang dibuat, namun sebagian lagi hanya menggunakan

perbandingan.

Fatwa ekonomi syariah DSN saat ini tidak hanya mengikat bagi

praktisi lembaga ekonomi syariah, tetapi juga bagi masyarakat Islam

Indonesia, apalagi fatwa-fatwa itu kini telah dipositivisasi melalui

Page 53: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

36

Peraturan Bank Indonesia (PBI). Bahkan DPR baru-baru ini, telah

mengamandemen UU No 7/1989 tentang Peradilan Agama yang secara

tegas memasukkan masalah ekonomi syariah sebagai wewenang

Peradilan Agama (Kamalludin, 2015).

Dalam perkembangan ekonomi syariah, fatwa mempunyai peranan

penting dan menjadi aspek organik dalam bangunannya, fatwa juga

menjadi alat ukur bagi kemajuan ekonomi syariah di Indonesia. Secara

teknis fatwa ekonomi syariah tampil menyuguhkan pembaharuan

dalam fiqh muamalah maaliyah (fiqh ekonomi) (Amin, 2008).

Dalam proses penetapan fatwa ekonomi syariah DSN melakukannya

melalui rapat pleno yang dihadiri oleh semua anggota DSN, BI atau

lembaga otoritas keuangan lainnya, dan pelaku usaha baik perbankan,

asuransi, pasar modal, maupun lainnya. Alur penetapan fatwa tentang

ekonomi syariah adalah sebagai berikut:

a) Badan Pelaksana Harian DSN-MUI menerima usulan atau

pertanyaan hukum mengenai suatu produk lembaga keuangan

syariah. Usulan atau pertanyaan hukum ini bisa dilakukan oleh

praktisi lembaga perekonomian melalui Dewan Pengawas Syariah

atau langsung ditujukan pada sekretariat Badan Pelaksana Harian

DSN-MUI.

Page 54: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

37

b) Sekretariat yang dipimpin oleh sekretaris paling lambat satu hari

kerja setelah menerima usulan atau pertanyaan harus menyampaikan

permasalahan kepada ketua.

c) Ketua Badan Pelaksana Harian DSN-MUI bersama anggota BPH

DSN-MUI dan staff ahli selambat-lambatnya 20 hari kerja harus

membuat memorandum khusus yang berisi telaah dan pembahasan

terhadap suatu pertanyaan atau usulan hukum tersebut.

d) Ketua Badan Pelaksana Harian DSN-MUI selanjutnya membawa

hasil pembahasan kedalam rapat pleno DSN-MUI untuk mendapat

pengesahan.

e) Memorandum yang sudah mendapat pengesahan dari rapat pleno

DSN-MUI ditetapkan menjadi fatwa DSN-MUI. Fatwa tersebut

ditandatangani oleh ketua DSN-MUI dan sekretaris DSN-MUI

(Amin, 2008).

Pada dasarnya segala macam bentuk syarat yang dikembangkan dari

syarat umum dalam hukum bisnis Islam diperbolehkan, akan tetapi itu

dibatasi dengan adanya dalil hukum Islam yang melarangnya. Hal ini

sesuai dengan kaidah fiqh sebagai berikut: “Pada dasarnya, semua

bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang

mengharamkan”.

Sejalan dengan berkembangnya lembaga keuangan syariah,

sehingga memacu produk layanan dan jasa agar dapat melayani

keperluan masyarakat. Salah satu produk yang berkembang di BMT

Page 55: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

38

Mekar Da’wah Serpong adalah pembiayaan musyarakah. Pembiayaan

musyarakah adalah akad kerjasama antara dua orang atau lebih dalam

hal modal dengan keuntungan dan kerugian ditanggung bersama-sama

sesuai dengan kesepakatan. Hal ini sesuai dengan Firman Allah dalam

Al-Quran surat Ash-Shad24:

Artinya: “Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang

berserikat itu sebagian mereka berbuat dzalim kepada

sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan

mengerjakan amal yang saleh, dan amat sedikitlah mereka

ini”.

Mengingat pentingnya suatu hukum syariah atas suatu akad, maka

Dewan Syariah Nasional (DSN) merumuskan beberapa sumber hukum

terkait dibuatnya Fatwa tentang pembiayaan musyarakah ini, yang

terdiri dari:

a) Friman Allah Q.S Shad: 24

“…Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang

bersyarikat itu sebagian dari mereka berbuat zalim kepada sebagian

lain, kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh;

dan amat sedikitlah mereka ini…”

b) Firman Allah Q.S Al-Mai’dah: 1

“Hai orang yang beriman! Penuhilah akad-akad itu…”

Page 56: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

39

c) Hadis riwayat Abu Daud dari Abu Hurairah

“Allah swt. berfirman: “Aku adalah pihak ketiga dari dua orang

yang bersyarikat selama salah satu pihak tidak mengkhianati pihak

yang lain. Jika salah satu pihak telah berkhianat, Aku keluar dari

mereka.” (HR. Abu Daud, yang dishahihkan oleh al-Hakim, dari

Abu Hurairah).

d) Hadis Nabi riwayat Tirmidzi dari ‘Amr bin ‘Auf

“Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali

perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan

yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat

mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau

menghalalkan yang haram.”

e) Taqrir Nabi terhadap kegiatan musyarakah yang dilakukan oleh

masyarakat pada saat itu.

f) Ijma’ Ulama atas kebolehan musyarakah

g) Kaidah Fiqh

“Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali

ada dalil yang mengharamkannya.”

Adapun tujuan diterbitkannya fatwa ini adalah guna meningkatkan

kesejahteraan usaha antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha

tententu yang memerlukan dana dari pihak lain, dimana masing-masing

pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan dan risiko

ditanggung sesuai kesepakatan bersama. Fatwa ini diharapkan dapat

Page 57: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

40

dijadikan pedoman bagi Lembaga Keuangan Syari’ah (LKS), agar cara

yang dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip syari’ah Islam.

Fatwa ini dibuat dengan memperhatikan Pendapat peserta Rapat

Pleno Dewan Syari’ah Nasional pada hari Kamis, tanggal 18 Muharram

1421 H/13 April 2000, serta telah disetuji oleh Ketua Dewan Syari’ah

Nasional MUI; Prof. KH. Ali Yafie dan Sekretaris Dewan Syariah

Nasional MUI; Drs.H.A. Nazri Adlani.

c. Jenis-jenis Pembiayaan Musyarakah

1) Syirkah al-‘inan

Adalah kontrak antara dua orang atau lebih. Setiap pihak

memberikan suatu porsi dari keseluruhan dana dan berpartisipasi dalam

kerja. Kedua pihak berbagi dalam keuntungan dan kerugian

sebagaimana yang disepakati. Akan tetapi porsi dari masing-masing

pihak tidak harus sama dan identik.

2) Syirkah Mufawadhah

Adalah kontrak antara dua orang atau lebih. Setiap pihak

memberikan suatu porsi dari keseluruhan dana dan berpartisipasi dalam

kerja. Setiap pihak membagi keuntungan dan kerugian secara sama.

Dengan demikian syarat utama dari jenis musyarakah ini adalah

kesamaan dana yang diberikan. Kerja, tanggungjawab, dan beban utang

dibagi oleh masing-masing pihak.

Page 58: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

41

3) Syirkah A’maal

Adalah kontrak kerja sama dua orang seprofesi untuk menerima

pekerjaan secara bersama dan berbagi keuntungan dari pekerjaan itu.

4) Syirkah Wujuh

Adalah kontrak dua orang atau lebih yang memiliki reputasi dan

prestise baik serta dalam bisnis. Pekerjaan yang dijalankan seperti

membeli barang secara kredit dari suatu perusahaan dan menjual barang

tersebut secara tunai. Keuntungan dan kerugian berdasarkan jaminan

kepada penyuplai yang disediakan oleh tiap mitra (Hasan, 2013).

d. Rukun dan Syarat Ketentuan Pembiayaan Musyarakah

1) Rukun-rukun dalam musyarakah:

a) Pelaku akad, terdapat dua pihak dalam pembiayaan musyarakah

yaitu pihak pertama (mitra aktif) dan pihak kedua (mitra pasif),

yang mana kedua pihak berstirkah

b) Objek akad berupa modal dan kerja

c) Proyek usaha (masyru’)

d) Ijab qabul (sighat)

e) Nisbah bagi hasil

2) Syarat yang harus dipenuhi dalam Musyarakah:

a) Benda (harta dinilai dengan uang)

b) Harta-harta itu sesuai dalam jenis dan macamnya

c) Harta-harta diampur

d) Satu sama lain membolehkan untuk membelanjakan harta itu

Page 59: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

42

e) Untung rugi diterima dengan ukuran harta masing-masing

(Wasilah, 2015).

e. Konsep dan Penerapan Pembiayaan Musyarakah

Gambar 2.1

Skema Pembiayaan Musyarakah

Sumber: (Wasilah, 2015)

1) BMT dan nasabah masing-masing bertindak sebagai mitra usaha dengan

bersama-sama menyediakan dana dan/atau barang untuk membiayai suatu

kegiatan usaha tertentu;

2) Nasabah bertindak sebagai pengelola usaha dan BMT sebagai mitra usaha

dapat ikut serta dalam pengelolaan usaha sesuai dengan tugas dan

wewenang yang disepakati seperti melakukan review, meminta bukti-bukti

dari laporan hasil usaha yang dibuat oleh nasabah berdasarkan bukti

pendukung yang dapat dipertanggungjawabkan;

Mitra Pasif Mitra aktif

Proyek Usaha

Keuntungan

Bagi Hasil

Page 60: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

43

3) Pembagian hasil usaha dari pengelolaan dana dinyatakan dalam bentuk

nisbah yang disepakati;

4) Nisbah bagi hasil yang disepakati tidak dapat diubah sepanjang jangka

waktu investasi, kecuali atas dasar kesepakatan para pihak (Wasilah,

2015).

5. Pembiayaan Murabahah

a. Definisi Pembiayaan Murabahah

Menurut Adiwarman A. Karim, Murabahah adalah akad jual beli barang

dengan menyatakan perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati

oleh penjual dan pembeli. Akad ini merupakan salah satu bentuk natural

certainty contract (yakni memberikan kepastian pembiayaan baik dari segi

jumlah maupun waktu, cash flownya bisa diprediksi dengan relatif pasti,

karena sudah disepakati oleh kedua belah pihak yang bertransaksi di awal

akad). Dikategorikan sebagai natural certainty contract karena dalam

murabahah ditentukan berapa requaired rate of profit-nya (besarnya

keuntungan yang ingin diperoleh) (Karim, 2013).

Menurut (Antonio, 2011), murabahah adalah suatu pembiayaan dengan

akad jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang

disepakati, dimana penjual harus member tahu harga produk yang ia beli

dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya. Sementara

menurut (Dimyauddin, 2010), murabahah merupakan salah satu jual beli

Page 61: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

44

amanan (atas dasar kepercayaan), sehingga harga pokok pembelian dan

tingkat keuntungan harus diketahui secara jelas.

Menurut (Siamat, 2004), pembiayaan murabahah adalah perjanjian jual-

beli antara bank dan nasabah dimana bank syariah membeli barang yang

diperlukan oleh nasabah dan kemudian menjualnya kepada nasabah yang

bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah dengan margin/keuntungan

yang disepakati antara bank syariah dan nasabah.

Selanjutnya Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah juga memberikan definisi tentang murabahah dalam Penjelasan

Pasal 19 ayat (1) huruf D. Menurut Penjelasan Pasal 19 ayat (1) huruf D

tersebut, yang dimaksud dengan akad murabahah adalah Akad Pembiayaan

suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan

pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai keuntungan yang

disepakati.

Dari sebagian definisi musyarakah diatas, dapat disimpulkan bahwa

murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan perolehan dan

keuntungan (margin) yang disepakati yang oleh penjual dan pembeli

(Karim, 2013).

Indikator pembiayaan murabahah dalam penelitian yang dilihat dari

definisi, skema, ketentuan, perhitungan dan lain-lain dengan tujuan untuk

memperkuat teori variabel pembiayaan murabahah yang akan digunakan

dalam pembuatan dan penyebaran kuisioner penelitian.

Page 62: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

45

Adapun indikator yang digunakan dalam pembiayaan murabahah

adalah; (1) kesepakatan jual-beli, (2) margin keuntungan, dan (3) cara

pembayaran (tunai atau cicilan), (4) penerimaan barang (Karim, 2013).

b. Landasan Hukum Pembiayaan Murabahah

1) Dasar Hukum Positif

a) Fatwa DSN MUI No. 04/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Murabahah

b) Pasal 19 ayat (1) huruf d dan ayat (2) huruf d UU No. 21 Tahun

2008 tentang Perbankan Syariah

c) Pasal 21 huruf b angka 2 UU Perbankan Syariah

d) Peraturan Bank Indonesia No: 9/19/PBI/2007 tentang Pelaksaan

Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan dan Penyaluran

Dana Serta Pelayanan Jasa Bank Syariah, Pasal (1) ayat (3) huruf

a.

2) Dasar Hukum Syariah

Berdasarkan Fatwa DSN MUI Nomor 04/DSN-MUI/IV/2000

Tentang Pembiayaan Murabahah:

Garis panduan pada produk syariah adalah Fatwa Dewan Syariah

Nasional (DSN). Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) merupakan

Peraturan dan ketentuan yang berkenaan dengan semua kegiatan dalam

lembaga keuangan syariah. Fatwa dibuat dengan tujuan mengatur tata

cara pelaksanaan akad-akad sesuai dengan ketentuan syari’ah Islam.

Peraturan dan ketentuan itu disesuaikan dengan jenis pada setiap akad

(Arumingtiyas, 2014).

Page 63: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

46

Secara etimiologi fatwa berasal dari bahasa arab yaitu (االفتاء) yang

merupakan mufrod (tunggal) dan memiliki arti pendapat resmi atau

fatwa. Menurut bahasa Indonesia fatwa berarti “jawaban” atau

keputusan yang diberikan oleh ahli hukum islam atau mufti

(Kamalludin, 2015).

Di dalam dasar hukum yang dipakai dalam menetapkan fatwa DSN

tentang murabahah, DSN menggunakan sumber hukum Islam dengan

urutan yang sesuai menurut teori fikih dan ushul fikih, yaitu Al-Qur‟an,

Hadits Nabi, Ijma Ulama, dan Kaidah Fikih. Meskipun substansi fatwa

DSN tentang murabahah saling melengkapi, tidak semuanya

menggunakan dalil yang sama, ada yang menggunakan dalil yang

langsung mengacu kepada maksud dari substansi fatwa yang dibuat,

namun sebagian lagi hanya menggunakan perbandingan.

Fatwa ekonomi syariah DSN saat ini tidak hanya mengikat bagi

praktisi lembaga ekonomi syariah, tetapi juga bagi masyarakat Islam

Indonesia, apalagi fatwa-fatwa itu kini telah dipositivisasi melalui

Peraturan Bank Indonesia (PBI). Bahkan DPR baru-baru ini, telah

mengamandemen UU No 7/1989 tentang Peradilan Agama yang secara

tegas memasukkan masalah ekonomi syariah sebagai wewenang

Peradilan Agama (Kamalludin, 2015).

Dalam perkembangan ekonomi syariah, fatwa mempunyai peranan

penting dan menjadi aspek organik dalam bangunannya, fatwa juga

Page 64: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

47

menjadi alat ukur bagi kemajuan ekonomi syariah di Indonesia. Secara

teknis fatwa ekonomi syariah tampil menyuguhkan pembaharuan

dalam fiqh muamalah maaliyah (fiqh ekonomi) (Amin, 2008).

Dalam proses penetapan fatwa ekonomi syariah DSN melakukannya

melalui rapat pleno yang dihadiri oleh semua anggota DSN, BI atau

lembaga otoritas keuangan lainnya, dan pelaku usaha baik perbankan,

asuransi, pasar modal, maupun lainnya. Alur penetapan fatwa tentang

ekonomi syariah adalah sebagai berikut:

a) Badan Pelaksana Harian DSN-MUI menerima usulan atau

pertanyaan hukum mengenai suatu produk lembaga keuangan

syariah. Usulan atau pertanyaan hukum ini bisa dilakukan oleh

praktisi lembaga perekonomian melalui Dewan Pengawas Syariah

atau langsung ditujukan pada sekretariat Badan Pelaksana Harian

DSN-MUI.

b) Sekretariat yang dipimpin oleh sekretaris paling lambat satu hari

kerja setelah menerima usulan atau pertanyaan harus

menyampaikan permasalahan kepada ketua.

c) Ketua Badan Pelaksana Harian DSN-MUI bersama anggota BPH

DSN-MUI dan staff ahli selambat-lambatnya 20 hari kerja harus

membuat memorandum khusus yang berisi telaah dan pembahasan

terhadap suatu pertanyaan atau usulan hukum tersebut.

Page 65: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

48

d) Ketua Badan Pelaksana Harian DSN-MUI selanjutnya membawa

hasil pembahasan kedalam rapat pleno DSN-MUI untuk mendapat

pengesahan.

e) Memorandum yang sudah mendapat pengesahan dari rapat pleno

DSN-MUI ditetapkan menjadi fatwa DSN-MUI. Fatwa tersebut

ditandatangani oleh ketua DSN-MUI dan sekretaris DSN-MUI

(Amin, 2008).

Pada dasarnya segala macam bentuk syarat yang dikembangkan dari

syarat umum dalam hukum bisnis Islam diperbolehkan, akan tetapi itu

dibatasi dengan adanya dalil hukum Islam yang melarangnya. Hal ini

sesuai dengan kaidah fiqh sebagai berikut: “Pada dasarnya, semua

bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang

mengharamkan”.

Sejalan dengan berkembangnya lembaga keuangan syariah,

sehingga memacu produk layanan dan jasa agar dapat melayani

keperluan masyarakat. Salah satu produk yang berkembang di BMT

Mekar Da’wah Serpong adalah murabahah. Murabahah adalah akad

jual beli barang dengan menyatakan perolehan dan keuntungan

(margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Hal ini sesuai

dengan firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah275:

Artinya: "…Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba…."

Page 66: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

49

Serta hadis Nabi SAW:

Dari Abu Sa’id Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka." (HR. al-

Baihaqi dan Ibnu Majah, dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban).

Mengingat pentingnya suatu hukum syari’ah atas suatu akad, maka

Dewan Syariah Nasional (DSN) merumuskan beberapa sumber hukum

terkait dibuatnya Fatwa tentang murabahah ini, yang terdiri dari:

a) Firman Allah Q.S Al-Nisa’: 29

“Hai orang yang beriman! Janganlah kalian saling memakan

(mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali

dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela di

antaramu…”

b) Firman Allah Q.S Al-Baqarah: 275

"…Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan

riba…."

c) Firman Allah Q.S Al-Ma’idah:1

“Hai orang yang beriman! Penuhilah akad-akad itu…”

d) Firman Allah Q.S Al-Baqarah: 280

“Dan jika (orang berutang itu) dalam kesukaran, maka berilah

tangguh sampai ia berkelapangan…”

Page 67: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

50

e) Hadis Nabi SAW:

Dari Abu Sa’id Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka." (HR.

al-Baihaqi dan Ibnu Majah, dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban).

f) Hadis Nabi riwayat Ibnu Majah:

“Nabi bersabda, ‘Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli

tidak secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur

gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga, bukan

untuk dijual.” (HR. Ibnu Majah dari Shuhaib).

g) Hadis Nabi riwayat Tirmidzi:

“Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali

perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan

yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat

mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau

menghalalkan yang haram” (HR. Tirmizi dari ‘Amr bin ‘Auf).

h) Hadis Nabi riwayat jama’ah:

“Menunda-nunda (pembayaran) yang dilakukan oleh orang mampu

adalah suatu kezaliman…”

i) Hadis Nabi riwayat Nasa’I, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad:

“Menunda-nunda (pembayaran) yang dilakukan oleh orang mampu

menghalalkan harga diri dan pemberian sanksi kepadanya.”

Page 68: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

51

j) Hadis Nabi riwayat ‘Abd al-Raziq dari Zaid Aslam:

“Rasulullah SAW. ditanya tentang ‘urban (uang muka) dalam jual

beli, maka beliau menghalalkannya.”

k) Ijma' Mayoritas ulama tentang kebolehan jual beli dengan cara

Murabahah (Ibnu Rusyd, Bidayah al-Mujtahid, juz 2, hal. 161; lihat

pula al-Kasani, Bada’i as-Sana’i, juz 5 Hal. 220-222).

l) Kaidah Fiqh:

“Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali

ada dalil yang mengharamkannya.”

Adapun tujuan diterbitkannya fatwa ini adalah guna membantu

masyarakat guna melangsungkan dan meningkatkan kesejahteraan dan

berbagai kegiatan dari segi hukum ekonomi syari’ah dalam hal

penyaluran dana dari bank ataupun Lembaga Keuangan Syari’ah (LKS)

berdasarkan prinsip jual-beli.

Fatwa ini dibuat dengan memperhatikan Pendapat peserta Rapat

Pleno Dewan Syari’ah Nasional pada hari Sabtu, tanggal 26 Dzulhijjah

1420 H/1 April 2000, serta telah disetuji oleh Ketua Dewan Syari’ah

Nasional MUI; Prof. KH. Ali Yafie dan Sekretaris Dewan Syariah

Nasional MUI; Drs.H.A. Nazri Adlani.

c. Jenis-jenis Pembiayaan Murabahah

Menurut (Wiroso, 2005) dalam penelitian Asmi Nur Siwi Kusmiyati

mengatakan bahwa Pembiayaan murabahah dapat dibedakan menjadi dua

Page 69: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

52

macam, yaitu: (1) Murabahah berdasarkan pesanan dan (2) Murabahah

tanpa pesanan.

Pembiayaan murabahah berdasarkan pesanan dapat dibedakan menjadi

murabahah berdasarkan pesanan yang bersifat mengikat dan merubahah

berdasarkan pesanan yang bersifat tidak mengikat. Sedangkan jika dilihat

cara pembayarannya, maka murabahah dapa dilakukan dengan cara tunai

atau dengan pembayaran tangguh (Wiroso, 2005).

d. Rukun dan Ketentuan dalam Pembiayaan Murabahah

1) Pelaku cakap hukum dan baligh

2) Objek jual beli harus memenuhi syarat berikut:

a) Barang yang diperjualbelikan adalah barang halal

b) Barang yang diperjualbelikan harus dapat diambil manfaatnya atau

memiliki nilai

c) Barang tersebut dimiliki oelh penjual

d) Barang yang diketahui spesifikasinya, bukan barang yang gharar

e) Barang yang diketahui kualitas dan kuantitasnya

f) Harga barang tersebut jelas

3) Ijab Kabul (Wasilah, 2015).

e. Konsep dan Penerapan Pembiayaan Murabahah

Page 70: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

53

Gambar 2.2

Skema Pembiayaan Murabahah

(1)

(4)

(5)

(2) (3)

Sumber: (Wasilah, 2015)

1) Kedua pelaku (pembeli dan penjual) melakukan akad murabahah

2) Penjual memesan dan membeli barang pada supplier

3) Barang diserahkan dari produsen

4) Barang diserahkan kepada pembeli

5) Pembayaran dilakukan oleh pembeli (Wasilah, 2015).

6. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)

a. Definisi Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)

Menurut Agus Rasidi dalam (Sholahuddin, 2013), Penggunaan

istilah BMT diambil dari katakata Baitul Maal Wa Baitul Tamwil, yang

kemudian dalam perkembangannya menjadi Baitul Maal wa Tamwil

yang disingkat menjadi BMT. Ada dua bagian dari BMT yang keduanya

memiliki fungsi dan pengertian yang berbeda.

Pertama, Baitul Maal merupakan lembaga penerima zakat, infak,

sadaqoh (ZIS) dan sekaligus menjalankannya sesuai dengan peraturan

dan amanahnya. Sedangkan Baitul Tamwil adalah lembaga keuangan

Produsen

Suplier

Pembeli Penjual

Page 71: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

54

yang berorientasi bisnis dengan mengembangkan usaha-usaha produktif

dan investasi dalam meningkatkan kualitas kehidupan ekonomi

masyarakat terutama masyarakat dengan usaha skala kecil

(Sholahuddin, 2013).

Menurut (Muhammad, 2004), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)

merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan

pembiayaan dan jasa-jasa yang tidak menggunakan bunga tetapi

menggunakan sistem bagi hasil yang produknya sendiri berlandaskan

pada Al-Qura’an dan Hadits Nabi SAW.

Menurut (Sumiyanto, 2008), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)

merupakan salah satu jenis lembaga keuangan bukan bank yang

bergerak dalam skala mikro sebagaimana koperasi simpan pinjam

(KSP). Pada dasarnya BMT merupakan suatu lembaga keuangan

syariah yang berupaya mengembangkan dan meningkatkan kegiatan

ekonomi khususnya pengusaha kecil ke bawah. Dalam melaksanakan

operasionalnya, BMT berpedoman pada prinsip syariah.

b. Tujuan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)

Menurut (Muhammad, 2005), pembiayaan yang diberikan BMT

kepada pengusaha mikro dan kecil diberikan dalam rangka untuk:

1) Upaya memaksimalkan laba

Artinya: setiap usaha yang dibuka memiliki tujuan tertinggi, yaitu

menghasilkan laba usaha. Setiap pengusaha menginginkan mampu

Page 72: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

55

mencapai laba maksimal. Untuk dapat menghasilkan laba maksimal

maka mereka perlu dukungan dana yang cukup.

2) Upaya meminimalkan risiko

Artinya: usaha yang dilakukan agar mampu menghasilkan laba

maksimal, maka pengusaha harus mampu meminimalkan risiko

yang mungkin timbul. Risiko kekurangan modal usaha dapat

diperoleh melalui tindakan pembiayaan.

3) Pendayagunaan sumber ekonomi

Artinya: sumber daya ekonomi dapat dikembangkan dengan

melakukan mixing antara sumber daya alam dengan sumber daya

manusia serta sumber daya modal. Jika sumber daya alam dan

sumber daya manusianya ada, dan sumber modal tidak ada. Maka

dipastikan diperlukan pembiayaan. Dengan demikian, pembiayaan

pada dasarnya dapat meningkatkan daya guna sumber daya

ekonomi.

4) Penyaluran kelebihan dana

Artinya: dalam kehidupan masyarakat ini ada pihak yang memiliki

kelebihan sementara ada pihak yang kekurangan. Dalam kaitannya

dengan masalah dana, maka mekanisme pembiayaan dapat menjadi

jembatan dalam penyeimbangan dan penyaluran kelebihan (surplus)

kepada pihak yang kekurangan (minus) dana.

Page 73: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

56

c. Fungsi Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)

Menurut (Muhammad, 2005), dalam rangka mencapai tujuannya,

BMT berfungsi sebagai:

1) Mengidentifikasi, memobilisasi, mengorganisasi, mendorong, dan

mengembangkan potensi serta kemampuan potensi ekonomi

anggota.

2) Meningkatkan kualitas SDM anggota menjadi lebih profesional dan

islami sehingga semakin utuh dan tangguh dalam menghadapi

persaingan global.

3) Menggalang dan memobilisasi potensi masyarakat dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan anggota.

4) Menjadi perantara keuangan (financial intermediary) antara pemilik

dana dengan dhuafa terutama untuk dana-dana sosial seperti zakat,

infaq, sedekah, hibah dan lain-lain.

5) Menjadi perantara keuangan antara pemilik dana, baik sebagai

pemodal maupun sebagai penyimpan dengan pengguna dana untuk

usaha pengembangan produktif.

d. Prinsip Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)

Menurut (Ridwan, 2011), dalam melaksanakan usahanya Baitul

Maal Wat Tamwil (BMT) berpegang teguh pada prinsip utama sebagai

berikut:

Page 74: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

57

1) Keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT dengan

mengimplementasikannya pada prinsip-prinsip Syariah dan

mu’amalah Islam kedalam kehidupan nyata.

2) Keterpaduan, yakni nilai-nilai spiritual dan moral menggerakkan

dan mengarahkan etika bisnis yang dinamis, proaktif, progresif adil,

dan berakhlaq mulia.

3) Kekeluargaan, yakni mengutamakan kepentingan bersama diatas

kepentingan pribadi.

4) Kebersamaan, yakni kesatuan pola pikir, sikap dan cita-cita antar

semua elemen BMT.

5) Kemandirian, yakni mandiri diatas semua golongan politik, tidak

tergantung pada dana-dana pinjaman tetapi senantiasa proaktif untuk

menggalang dana masyarakat sebanyak-banyaknya.

6) Profesionalisme, yakni semangat kerja yang tinggi, dengan bekal

pengetahuan dan keterampilan yang senantiasa ditingkatkan yang

dilandasi keimanan. Kerja yang tidak hanya berorientasi pada

kehidupan dunia saya, tetapi juga kemikmatan dan kepuasan rohani

dan akherat.

7) Istiqimah, yakni konsisten, konsekuen, kontinuitas atau

berkelanjutan tanpa henti dan tanpa pernah putus asa.

Page 75: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

58

e. Sistem Pembiayaan BMT

Menurut (Antonio, 2011), pembiayaan merupakan salah satu tugas

BMT, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi

kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit.

Menurut sifat penggunaanya, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua

hal, yaitu:

1) Pembiayaan Produktif, yaitu pembiayaan yang ditunjukkan untuk

memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk

peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan maupun

investasi.

2) Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk

pemenuhan kebutuhan.

Menurut keperluannya, pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi

dua hal, yaitu:

1) Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan untuk memenuhi

kebutuhan.

2) Pembiaayaan investasi, yaitu untuk memenuhi kebutuhan barang-

barang modal (capital goods) serta fasilitas-fasilitas yang erat

kaitannya dengan itu.

Page 76: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

59

B. Penelitian Terdahulu

Tabel berikut ini merupakan daftar penelitian-penelitian terdahulu yang

digunakan oleh peneliti sebagai acuan dan landasan teori dalam penelitian ini:

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Peneliti /

Tahun

Judul

Penelitian

Variabel Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Fitriani

Prastiawati

dan Emile

Satia

Darma

(2016)

Peran

Pembiayaan

Baitul Maal

Wat Tamwil

Terhadp

Perkembangan

Usaha dan

Peningkatan

Kesejahteraan

Anggotanya

dari Sektor

Mikro

Pedagang

Pasar

Tradsional

Variabel

(X)

Pembiayaan

BMT

Variabel

(Y)

Perkembang

an Usaha,

Peningkatan

Kesejahtera

an

Objek

penelitian

pada BMT

Variabel

yang

digunakan

Perkembang

an Usaha

Metode

yang

digunakan

struktural

equation

model

(SEM)

Responden

dan

jumlahnya

yang

digunakan

dalam

penelitian

Pembiayaan

BMT tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

perkembangan

usaha namun

berpengaruh

signifikan

terhadap

peningkatan

kesejahteraan

2. Riska Putri

Anggraini

(2016)

Peran Kredit

Koperasi Serba

Usaha (KSU)

Nuansa Baru

Terhadap

Perkembangan

Usaha Mikro

di Kecamatan

Karanganyar

Variabel

Penelitian:

Jumlah modal

usaha, Jumlah

omzet

penjualan,

Jumlah laba

usaha dan

Jumlah

tenaga kerja

Variabel

yang

digunakan

untuk

mengukur

tingkat

Perkembang

an Usaha

Teknik

pengambila

n sampel

mengguana

kan simple

random

sampling

Metode

yang

digunakan

uji pangkat

tanda

Wilcoxon

Objek

penelitian

pada

Koperasi

Serba Usaha

Responden

dan

jumlahnya

yang

digunakan

dalam

penelitian

Terdapat

perbedaann

antara jumlah

modal usaha,

omzet penjualan,

laba usaha,

jumlah tenaga

kerja (Variabel

Perkembangan

Usaha) sebelum

dan sesudah

menerima kredit

dari KSU

Nuansa Baru.

Page 77: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

60

No Peneliti /

Tahun

Judul

Penelitian

Variabel Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

3. Siti

Jubaedah

dan Rina

Destiana

(2015)

Implikasi

Pembiayaan

Syariah

Terhadap

Usaha Mikro,

Kecil dan

Menengah

(UMKM) di

Kabupaten

Cirebon

Variabel

(X)

Pembiayaan

Syariah

Variabel

(Y)

Perkembang

an Usaha

(aset, omset

dan laba)

Variabel

yang

digunakan

Perkembang

an Usaha

Mikro Kecil

Menengah

(UMKM)

Variabel

yang

digunakan

Pembiayaan

Syariah

(mudharaba

h dan

musyarakah

)

Metode

yang

digunakan

Analisis

Regresi

Sederhana

Objek

penelitian

pada bank

syariah

Responden

dan

jumlahnya

yang

digunakan

dalam

penelitian

Pembiayaan

Syariah dengan

menggunakan

akad

mudharabah dan

musyarakah

berpengaruh

signifikan

terhadap

perkembangan

(aset, omset,

laba bersih)

UMKM di

Kabupaten

Cirebon

4. Linda

Novita, M.

Kholil

Nawawi

dan Hilman

Hakiem

(2014)

Pengaruh

Pembiayaan

Murabahah

Terhadap

Perkembangan

UMKM di

Kecamatan

Leuwiliang

(Studi Kasusu

BPRS Amanah

Ummah)

Variabel

(X)

Pembiayaan

Murabahah

Variabel

(Y)

Perkembang

an UMKM

Variabel

yang

digunakan

Pembiayaan

Murabahah

Variabel

yang

digunakan

Perkembang

an UMKM

Objek

Penelitian

pada BPRS

Metode

yang

digunakan

analisis

korelasi

Responden

dan

jumlahnya

yang

digunakan

dalam

penelitian

Pemberian

pembiayaan

murabahah

terhadap

perkembangan

usaha nasabah

memiliki

pengaruh dan

positif dan

signifikan, yang

berarti adanya

hubungan positif

antara

pembiayaan

murabahah

dengan

perkembangan

UMKM.

Page 78: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

61

No Peneliti /

Tahun

Judul

Penelitian

Variabel Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

5. Sri

Murwanti

dan

Muhamma

d

Sholahuddi

n

(2013)

Peran

Keuangan

Lembaga

Mikro Syariah

Untuk Usaha

Mikro di

Wonogiri

Variabel

(X)

Pembiayaan

Mudharabah

Variabel

(Y)

Perubahan

Keuntungan

Objek

penelitian

pada BMT

Metode

analisis data

yang

digunakan

analisis

regresi

berganda

Variabel

yang

digunakan

Mudharabah

dan

Perubahan

Keuntungan

Jenis

penelitian

studi

empiris

Responden

dan

jumlahnya

yang

digunakan

dalam

penelitian

Lembaga

keuangan

syariah (BMT)

(pembiayaan

mudharabah)

berpengaruh

terhadap

perkembangan

usaha yang

ditunjukan oleh

variabel

perubahan

keuntungan

6.

Lukytawati

Anggraeni,

Herdiana

Puspitasari,

Salahuddin

El Ayubbi

dan Rani

Wiliasih

(2013)

Akses UMKM

Terhadap

Pembiayaan

Mikro Syariah

dan

Dampaknya

Terhadap

Perkembangan

Usaha: Kasus

BMT Tadbiirul

Ummah

Kabupaten

Bogor

Variabel

(X)

Pembiayaan

Syariah

Variabel

(Y)

Perkembang

an Usaha

Objek

penelitian

pada BMT

Variabel

yang

digunakan

Perkembang

an Usaha

Metode

analisis data

yang

digunakan

analisis

regresi

berganda

Responden

dan

jumlahnya

yang

digunakan

dalam

penelitian

Menggunak

an metode

regresi

logisik

Pembiayaan

mikro syariah

dari BMT

berdampak

positif terhadap

perkembangan

UMKM

Page 79: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

62

No Peneliti /

Tahun

Judul

Penelitian

Variabel Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

7.

Enggar

Pradipta

Widyaresti

dan Achma

Hendra

Setiawan

(2012)

Analisis Peran

BRI Unit

Ketandan

dalam

Pemberian

Kredit Usaha

Rakyat Bagi

Pengusaha

Mikro dan

Kecil di

Kecamatan

Ngawen

Kabupaten

Klaten

Variabel

penelitian:

Modal,

Produksi,

Omzet

Penjualan,

Keuntungan

Variabel

yang

digunakan

untuk

mengukur

tingkat

Perkembang

an Usaha

Teknik

pengambila

n sampel

menggunak

an simple

random

sampling

Objek

penelitian

pada Bank

Metode

yang

digunakan

uji pangkat

tanda

Wilcoxon

Responden

dan

jumlahnya

yang

digunakan

dalam

penelitian

Terjadi

peningkatan

Modal, Produksi,

Omzet Penjualan

dan Keuntungan

setelah

mendapatkan

pinjaman KUR

Sumber: Data diolah oleh Penulis

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang disajikan pada tabel 2.1 diatas,

terdapat 7 penelitian yang meneliti terhadap perkembangan usaha. Dari tujuh

penelitian sebelumnya terdapat tiga penelitian yang meneliti pada BMT, dua

penelitian pada bank, satu penelitian pada BPRS dan satu penelitian pada koperasi

serba usaha (KSU). Namun pada penelitian sebelumnya lokasi penelitian

dilakaukan pada tempat yang berbeda dan didominasi daerah Jawa serta waktu

penelitian paling terbaru pada tahun 2016.

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menyempurnakan dan

mengembangkan penelitian tentenang pengaruh pembiayaan musyarakah dan

murabahah terhadap perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) (studi

kasus pada mitra BMT Mekar Da’wah Serpong).

Page 80: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

63

C. Keterkaitan Antar variabel Independen dengan Variabel Dependen

1. Pengaruh Pembiayaan Musyarakah Terhadap Perkembangan Usaha

Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Pembiayaan Musyarakah merupakan suatu bentuk dari usaha bagi hasil

yang dilandasi adanya keinginan para pihak yang bekerja sama untuk

meningkatkan nilai aset yang mereka miliki secara bersama-sama (Karim,

2013).

Dalam musyarakah, para mitra sama-sama menyediakan modal untuk

membiayai suatu usaha tertentu dan bekerja bersama mengelola usaha tersebut.

Modal yang ada harus digunakan dalam rangkan mencapai tujuan yang telah

ditetapkan bersama sehingga tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi

atau dipinjamkan kepada pihak lain tanpa seizin mitra lainnya (Wasilah, 2015).

Penelitian yang dilakukan oleh Ridwan Widagdo dan Nurul Qomar

(2015) menunjukan hasil bahwa pembiayaan murabahah memiliki pengaruh

signifikan terhadap perkembangan usaha namun pembiayaan musyarakah tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap perkembangan usaha.

Penelitian yang dilakukan oleh Siti Jubaedah dan Rina Destiana (2015)

menunjukan bahwa pembiayaan syariah dengan akad mudharabah dan

musysrakah memiliki pengaruh positif signifikan terhadap perkembangan aset,

omset penjualan dan laba bersih Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di

Kabupaten Cirebon.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitriani Prastiawati dan

Emile Satia Darma (2016) yang menunjukan bahwa pembiayaan BMT

Page 81: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

64

(musyarakah, mudharabah, murabahah, ijarah dan qardh) pada pedagang

pasar tradisional yang menjadi anggota BMT di Bantul tidak berpengaruh

signifikan terhadap persepsi pedagang tersebut tentang perkembangan usaha

dan peningkatan kesejahteraannya.

2. Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Perkembangan Usaha

Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Pembiayaan Murabahah merupakan transaksi jual-beli dimana bank

menyebut jumlah keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual, sementara

nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok

ditambah keuntungan (margin) (Karim, 2013). Murabahah adalah suatu

pembiayaan dengan akad jual beli barang pada harga asal dengan tambahan

keuntungan yang disepakati, dimana penjual harus memberi tahu harga pokok

yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya

(Antonio, 2011).

Penelitian yang dilakukan oleh Ridwan Widagdo dan Nurul Qomar

(2015) menunjukan hasil bahwa pembiayaan murabahah memiliki pengaruh

signifikan terhadap perkembangan usaha namun pembiayaan musyarakah tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap perkembangan usaha. Penelitian yang

dilakukan oleh Linda Novita dkk (2015) menunjukan hasil bahwa pembiayaan

murabahah berpengaruh positf signifikan terhadap perkembangan Usaha Mikro

Kecil Menengah (UMKM).

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitriani Prastiawati dan

Emile Satia Darma (2016) yang menunjukan bahwa pembiayaan BMT

Page 82: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

65

(musyarakah, mudharabah, murabahah, ijarah dan qardh) pada pedagang

pasar tradisional yang menjadi anggota BMT di Bantul tidak berpengaruh

signifikan terhadap persepsi pedagang tersebut tentang perkembangan

usahanya dan peningkatan kesejahteraannya.

3. Pengaruh Pembiayaan Musyarakah dan Murabahah Terhadap

Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Menurut (Ascarya, 2008) musyarakah merupakan akad bagi hasil ketika

dua atau lebih pengusaha pemilik modal/dana bekerja sebagai mitra usaha

membiayai investasi usaha baru atau yang sudah berjalan. Mitra usaha pemilik

modal berhak ikut serta dalam manajemen perusahaan, tetapi tidak merupakan

keharusan.

Menurut (Siamat, 2004) murabahah adalah perjanjian jual-beli antara

bank dan nasabah dimana bank syariah membeli barang yang diperlukan oleh

nasabah dan kemudian menjualnya kepada nasabah yang bersangkutan sebesar

harga perolehan ditambah dengan margin/keuntungan yang disepakati antara

bank syariah dan nasabah.

Selain musyarakah dan murabahah masih banyak jenis pembiayan

syariah lainnya, namun dalam penelitian ini peneliti hanya menggukan dua jenis

pembiayaan yang akan digunakan dalam melihat pengaruhnya terhadap

perkembangan usaha. Menurut (Anggraeni, 2017) selaku kepala bagian

operasional BMT Mekar Da’wah mengatakan bahwa pembiayaan musyarakah

dan murabahah merupakan jenis pembiayaan yang paling banyak digunakan,

sehingga sangat tepat jika jenis pembiayaan ini dijadikan variabel penelitian.

Page 83: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

66

D. Kerangka Berfikir

Dari pemaparan tinjauan pustaka di atas, maka susunan kerangka berpikir

teoritis yang dibangun adalah sebagai berikut:

Gambar 2.3

Kerangka Pemikirian Penelitian

Perkembangan

Usaha (Y)

Pembiayaan

Musyarakah (X1)

Pembiayaan

Murabahah (X2)

Fenomena

Keterbatasan pelaku usaha dalam mendapatkan suntikan modal mendorong

BMT hadir sebagai lembaga keuangan mikro syariah yang fokus beroperasi pada

perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan diharapkan dapat

membantu masalah permodalan bagi pelaku usaha sesuai dengan prinsip syariah.

Manajaemen Kewirausahaan

Uji Kualitas Data

Uji Asumsi Klasik

Uji Hipotesis

Uji Regresi Linier Berganda

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Page 84: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

67

E. Hipotesis

Berdasarkan teori, penelitian sebelumnya, dan kerangka berfikir diatas,

untuk menguji pengaruh antara variabel dependen dan variabel independen, maka

dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H01: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel pembiayaan

musyarakah terhadap perkembangan usaha secara parsial.

Ha1: Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel pembiayaan musyarakah

terhadap perkmebangan usaha secara parsial.

H02: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel pembiayaan

murabahah terhadap perkembangan usaha secara parsial.

Ha2: Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel pembiayaan murabahah

terhadap perkembangan usaha secara parsial.

H03: Tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel pembiayaan

musyarakah dan murabahah terhadap perkembangan usaha secara simultan.

Ha3: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pembiayaan musyarakah

dan murabahah terhadap perkembangan usaha secara simultan.

Page 85: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

68

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan termasuk ke dalam

penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui antara

satu variabel dengan variabel lain (Sugiyono, 2010).

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kausalitas yang

menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Agar

penelitian ini terarah dan mendekati apa yang diharapkan. Maka

pembatasannya dibatasi dalam penelitian ini pembiayaan musyarakah dan

pembiayaan murabahah terhadap perkembangan usaha mikro kecil menengah.

Objek penelitian ini adalah Nasabah/Mitra Usaha BMT Mekar Da’wah

Serpong yang menggunakan jenis pembiayaan musyarakah dan pembiayaan

murabahah. Adapun alasan penulis memilih BMT Mekar Da’wah Serpong

sebagai objek penelitian dikarenakan BMT Mekar Da’wah Serpong merupakan

salah satu dari BMT terbaik yang ada di Kota Tangerang Selatan. Hal ini

dibuktikan dengan diberikannya piagam penghargaan dari Dinas Koperasi dan

UMK Kota Tangerang Selatan kepada BMT Mekar Da’wah sebagai BMT

(kopsyah) berprestasi ke-3 tingkat Kota Tangerang Selatan.

Hasil wawancara dengan Ibu Nurrisma Septia Anggraeni selaku Kepala

Bagian Operasional BMT Mekar Da’wah mengatakan bahwa BMT Mekar

Da’wah Serpong merupakan BMT yang cukup unggul di wilayah Serpong,

Page 86: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

69

yang ditunjukan dari pelaku usaha yang berada di pasar Serpong lebih banyak

menggunakan pembiayaan yang diberikan BMT Mekar Da’wah dibandingkan

BMT atau koperasi syariah lainnya yang ada di wilayah Serpong (Anggraeni,

2017). Ditambah dengan kualitas pelayanan yang diberikan BMT Mekar

Da’wah kepada mitra usaha lebih bersifat kekeluargaan, sehingga hal ini dapat

menjadi nilai lebih serta menjadikan mitra lebih merasa nyaman dan puas

sebagai mitra usaha dari BMT Mekar Da’wah.

Penelitian ini dilakukan dengan memberikan kuisioner kepada

responden dimana kuisioner yang disebar menggunakan 2 variabel independen

yaitu pembiayaan musyarakah dan pembiayaan murabahah serta 1 variabel

dependen yaitu perkembangan usaha.

Tempat penelitian skripsi ini adalah pada BMT Mekar Da’wah Serpong

dan penyebaran kuisioner dilakukan di wilayah Pasar Serpong Tangerang

Selatan. Waktu penelitian ini dilakukan pada Agustus sampai dengan

September 2017.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi menurut (Sugiyono, 2012) adalah “wilayah generelisasi

(umum) yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk mempelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya” Populasi adalah sumber data dalam

penelitian tertentu yang memiliki jumlah banyak dan luas. Populasi yang

Page 87: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

70

akan dijadikan dalam objek penelitian ini adalah nasabah/mitra dari BMT

Mekar Da’wah Serpong yang menggunakan pembiayaan musyarakah dan

murabahah.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah suatu bagian atau proporsi dari populasi tertentu yang

menjadi kajian atau perhatian (Suharyadi, 2007). Teknik pengambilan

sampel yang digunakan adalah teknik sampel probabilitas (probability

sampling), dimana setiap anggota populasi berpeluang untuk menjadi

anggota sampel.

Adapun teknik penentuan sampel menggunakan penarikan sampel

acak sederhana (simple random sampling), artinya cara pengambilan

sampel anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan

strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut (Akdon, 2013).

Menurut Gay dan Diehl menyatakan 30 subjek dipandang sebagai

ukuran sampel yang minimal yang dapat diterima. Begitu juga menurut

Roscoe dalam Sugiono menyatakan bahwa ukuran sampel yang layak dalam

penelitian adalah antara 30 sampai 500 (Sugiyono, 2010). Teknik

pengambilan sampel dalam penelitiain ini menggunakan rumus dari Taro

Yamane atau Slovin sebagai berikut:

Dimana: n = Jumlah sampel

N = Jumlah Populasi

d2 = Presisi yang ditetapkan

Page 88: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

71

Diketahui jumlah populasi mitra yang menggunakan pembiayaan

musyarakah dan murabahah BMT Mekar Da’wah adalah sebanyak N = 175

dan tingkat presisi yang ditetapkan 10% (Akdon, 2013).

𝑛 =𝑛

𝑁.𝑑2+1=

175

(175).0,12 +1=

175

(175).(0.01)+1 =

175

2,75 = 63.63

Maka didapatkan jumlah sampel 63.63 yang dibulatkan menjadi 64

sampel mitra BMT Mekar Da’wah.

C. Jenis dan Sumber Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Adapun jenis dan sumber data yang digunakan oleh penulis adalah

sebagai berikut:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti

langsung melalui objek penelitian berupa wawancara, dan menyebar angket

atau kuesioner. Kuesioner adalah suatu alat pengumpulan data yang

nantinya data tersebut akan diolah untuk menghasilkan informasi tertentu

(Umar, 2002).

Angket/kuesioner ini digunakan bertujuan untuk mengetahui secara

langsung tanggapan responden yang berhubungan dengan topik penelitian.

Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner

kepada nasabah/mitra dari BMT Mekar Da’wah Serpong yang

menggunakan pembiayaan musyarakah dan murabahah yang diperlukan

informasinya dalam mendukung penulisan skripsi.

Page 89: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

72

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan

data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen

(Sugiyono, 2010). Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari

berbagai sumber, diantaranya; data-data yang didapat dari BMT Mekar

Da’wah Serpong, literatur kepustakaan seperti buku, artikel, hasil laporan

atau referensi dari berbegai sumber seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK),

Bank Indonesia (BI), Badan Pusat Statistik (BPS), Kementrian Koperasi

dan UKM serta sumber lainnya yang berkaitan dengan materi skripsi ini.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk melakukan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Field Research

Peneliti ini menggunakan data primer, data primer adalah data yang

didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan

seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kousioner yang biasa

dilakukan oleh peneliti. Data tersebut diperoleh dari hasil pengisian

kousioner.

Alat pengumpul data ini umumnya terdiri dari serangkaian

pernyataan tertulis yang digunakan untuk mengumpulkan informasi

penelitian yang dikehendaki. Dalam kuesioner ini, penulis

menggunakan data interval dengan skala likert yaitu skala yang

Page 90: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

73

berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap

sesuatu.

Untuk mengukur persepsi dari responden yang telah dikumpulkan

digunakan Skala Likert. Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dibuat

dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat para

responden, kuesioner ini dibagikan kepada responden secara langsung.

Tabel 3.1

Nilai Skala Likert

No. Keterangan Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Ragu 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

b. Library Research

Library Research (Studi Kepustakaan), yaitu data yang diperoleh

dari baerbagai literatur, buku-buku, jurnal ilmiah, prosiding, penelitian

terdahulu, dan dari berbagai sumber pustaka lainnya yang sudah

terakreditasi dan berhubungan objek yang diteliti sebagai upaya untuk

memperoleh data yang relevan dengan bahan kajian penulisan skripsi.

c. Internet Research

Terkadang buku referensi atau literature yang kita miliki atau

pinjam di perpustakaan tertinggal selama beberapa waktu atau

kadaluarsa, karena ilmu selalu berkembang seiring berjalannya waktu.

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal tersebut penulis melakukan

penelitian dengan menggunakan teknologi yang berkembang yaitu

internet, sehingga data yang di peroleh merupakan data yang sesuai

Page 91: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

74

dengan perkembangan zaman. Dalam media internet media

menggunakan www.google.com dan www.googlescholar.co.id untuk

mengakses jurnal-jurnal ilmiah maupun prosiding terbaru.

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode data kuantitatif, yaitu dimana data

yang digunakan dalam penelitian ini menganalisis pengaruh antara pembiayaan

musyarakah dan pembiayaan murabahah terhadap perkembangan usaha mikro

kecil menengah. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi liniear

berganda dengan menggunakan program komputer yaitu software statistical

package for the social science (SPSS) versi 23 dan Microsoft excel 2013.

Berikut metode yang digunakan adalah metode yang digunakan dalam

menganalisis data:

1. Uji Kualitas Data

Ada 2 syarat penting yang berlaku pada sebuah angket yaitu keharusan

sebuah angket untuk valid dan reliabel.

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kousioner. Suatu kousioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kousioner mampu untuk mengungkapkan ssesuatu yang akan diukur

oleh kousioner tersebut. Uji signifikansi dilakukan dengan

membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom

(df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung lebih

Page 92: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

75

besar dari r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau

indikator tersebut dinyatakan valid. Dengan menggunakan

correlation coefefficient person (Ghozali, 2016).

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.

Suatu kousiner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban sesorang

terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

SPPS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji

statistik Cronbach Alpha (ά). Suatu konstruk atau variabel dikatakan

reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.70 (Ghozali,

2016).

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan tahapan awal yang digunakan sebelum

analisis linear berganda (Ghozali, 2011). Ketika asumsi tidak terpenuhi,

biasanya peneliti menggunakan berbagai solusi agar asumsinya dapat

terselesaikan. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini

adalah uji normalitas, uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah

residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Nilai residual

berdistribusi normal merupakan suatu kurva berbentuk lonceng (bell

shaped curve) yang kedua sisinya melebar sampai tidak terhingga.

Page 93: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

76

Distribusi data tidak normal karena terdapat nilai ekstrem dalam data

yang diambil (Suliyanto, 2005).

Salah satu cara mudah untuk melihat normalitas residual

adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara

data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.

Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat

menyesatkan khususnya jumlah sampel yang kecil.

Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal

probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari

distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus

diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis

diagonal. Jika distribusi data residual normal maka garis yang

menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis

diagonalnya (Ghozali I. , 2016).

Selain dengan metode grafik, digunakan juga metode uji One

Sampel Kolmogorov-Smirnov. Dalam hal ini untuk mengetahui

apakah distribusi residual terdistribusi normal atau tidak. Residual

berdistribusi normal jika nilai signifikansi > dari 0,05 (Priyatno,

2014).

b. Uji Multikolinieritas

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di

antara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai

Page 94: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

77

Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini

menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh

variabel bebas lainnya.

Dalam pengertian sederhana setiap variabel bebas menjadi

variabel terikat dan diregres terhadap variabel bebas lainnya.

Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang

tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi, nilai tolerance yang

rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance).

Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolonieritas adalah nilai Tolerance > 0.10 atau sama dengan VIF

< 10, maka model dinyatakan tidak terdapat gejala multikolonieritas

(Ghozali, 2016).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas, jika

berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2011).

Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak

terjadi heterokedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung

situasi heterokedastisitas karena data ini menghimpun data yang

mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, besar).

Page 95: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

78

Salah satu cara untuk memprediksi ada atau tidaknya

heterokedastisitas adalah dengan cara melihat grafik plot antara nilai

prediksi variabel terikat (dependent) yaitu ZPRED dengan residualnya

SRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan

dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot

antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah

diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y

sesungguhnya) yang telah di - studentized.

Dengan analisis jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang

ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar

kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heterokedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik

menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2011).

Selain dengan metode grafik, uji heteroskedastisitas juga dapat

menggunakan metode Uji Glejser. Uji glejser merupakan uji stsatistik

yang digunkan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas.

Menurut Gujarati dalam (Ghozali I. , 2016), uji glejser mengusulkan

untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen

dengan persamaan regresi:

|Ut| = α + ßXt + vt

Page 96: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

79

3. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini di uji dengan menggunakan model

regresi liniear berganda. Model regresi liniear berganda bertujuan untuk

memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel

independen yang sudah diketahui besarnya (Santoso, 2010).

Data yang digunakan untuk mengetahui hubungan dari variabel-

variabel yang akan diteliti. Pengolahan data menggunakan software

Microsoft Excel 2013 dan SPSS 23.

a. Uji Parsial (Uji t)

Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-

masing variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali,

2016). Uji t digunakan untuk menguji apakah setiap variabel

(independen) secara masing-masing parsial atau individual memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel terkait (dependen) pada

tingkat signifikasi 0.05 (5%) dengan menggangap variabel bebas

bernilai konstan. Langkah-langkah yang harus dilakukan dengan uji t

yaitu dengan pengujian di bawah ini (Usman, 2006).

Hipotesis:

Ho : βi = 0 artinya masing-masing variabel bebas tidak ada pengaruh

yang signifikan dari variabel terikat.

Ha : βi ≠ 0 artinya masing-masing variabel bebas ada pengaruh yang

signifikan dari variabel terikat.

Page 97: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

80

Bila probabilitas > α 5% variabel bebas tidak signifikan atau

tidak mampu mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Ho

terima, Ha tolak).

Bila probabilitas < α 5% variabel bebas signifikan atau

mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Ho tolak, Ha terima).

Rumus Uji t:

b. Uji Simultan (Uji F)

Uji pengaruh simulatan digunakan untuk mengetahui apakah

variabel independen secara bersama-sama atau simultan

mempengaruhi variabel dependen pada tingkat signifikan 0.05 (5%)

(Ghozali, 2016).

4. Analisis Regresi Linier Berganda

a. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi adalah sebuah koefisien yang

memperlihatkan besarnya variasi yang ditimbulkan oleh variabel

bebas yang dinyatakan dengan presentase. Koefisien determinasi

didefinisikan sebagai kuadrat dari koefisien korelasi. Sehingga untuk

hasil analisis data diatas, koefisien determinasi antara X dan Y adalah

kuadrat dari rxy, yaitu r2xy (Sugiyono, 2012).

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

Page 98: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

81

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai

R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen (Ghozali I. , 2016).

Uji koefisien determinasi berguna mengukur seberapa jauh

kemampuan variabel bebas dalam merangkai variabel terikat, yaitu

mengetahui seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel

dependen, namun untuk regresi linear berganda sebaiknya

menggunakan R square yang telah disesuaikan atau tertulis adjusted

R square, karena telah disesuaikan dengan jumlah variabel

independen yang digunakan dalam penelitian (Bhuono, 2005).

Dengan menggunakan koefisien determinasi yang disesuaikan

dapat naik atau turun akibat adanya penambahan variabel baru dalam

model. Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien

korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat

digunakan kriteria sebagai berikut (Sugiyono, 2012).

Tabel 3.2

Kriteria Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap

Koefisien Korelasi

Interval koefisien Tingkat hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

Page 99: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

82

b. Rigresi Linier Berganda

Regresi linier berganda bertujuan untuk memperoleh gambaran

yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel independen dan

variabel dependen untuk kinerja pada masing-masing perusahaan baik

secara parsial maupun secara simultan. Sebelum melakukan uji linear

berganda, mensyaratkan untuk melakukan uji asumsi klasik guna

menghasilkan hasil yang terbaik (Ghozali, 2011).

Adapun persamaan regresi linear berganda tersebut yaitu:

Y = a+b1x1+b2x2+b3x3=e

Dimana:

Y = Perkembangan usaha mikro kecil memengah

X1 = Pembiayaan musyarakah

X2 = Pembiayaan murabahah

a = Konstanta

e = Standar eror

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Independen

a. Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan musyarakah merupakan salah satu bentuk

umum dari usaha bagi hasil. Transaksi musyarakah dilandasi adanya

keinginan para pihak yang berkerja sama untuk meningkatkan nilai

aset yang mereka miliki secara bersama-sama (Karim A. A., 2013).

Page 100: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

83

b. Pembiayaan Murabahah

Pembiayaan murabahah adalah akad jual beli barang dengan

menyatakan harga perolehan dan keuntungan (marjin) yang

disepakati oleh penjual dan pembeli (Karim A. A., 2013).

2. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam peneltian ini adalah perkembangan

usaha (UMKM). Menurut Nurrohmah (2015) dalam penelitian Fitriani

Prastiawati dan Emile Satia Darma (2016), menjelaskan bahwa

perkembangan usaha adalah suatu bentuk usaha kepada usaha tersebut

agar dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan mencapai pada sau

titik atau puncak menuju kesuksesan (Darma, 2016).

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Variabel

Indikator

No.

Pertanyaan

dalam

angket

Skala

Pengukuran

Pembiayaan

Musyarakah

(X1) dalam

Adiwarman A.

Karim (2013)

1) Kesepakatan

Kerja sama

1 & 2

Interval Likert

(1 – 5)

2) Modal 3 & 4

3) Kontribusi

Kerja

5 & 6

4) Bagi Hasil

Usaha

7 & 8

Pembiayaan

Murabahah

(X2) dalam

Adiwarman A.

Karim (2013)

1) Kesepakatan

Jual-Beli

1 & 2 Interval Likert

(1 – 5)

2) Marjin

Keuntungan

3 & 4

Page 101: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

84

3) Cara

Pembayaran

(tunai atau

cicilan)

5 & 6

4) Penerimaan

Barang

7 & 8

Perkembangan

Usaha (Y)

dalam Fitriani

Prastiawati &

Emile Satia

Darma (2016)

1) Jumlah

Pendapatan

(Laba

Kotor)

1 Interval Likert

(1 – 5)

2) Peningkatan

laba bersih

2

3) Jumlah nilai

penjualan

3

4) Jumlah

pelanggan

4

5) Barang yang

terjual

5

6) Perluasan

usaha

6

Page 102: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

85

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian

1. Sejarah BMT Mekar Da’wah

Ide pembentukan berawal dari pengembangan ekonomi umat

dengan berbasis syariah yang berbentuk lembaga keuangan mikro atau

Baitul Maal wat-Tamwil (BMT). Pada awalnya bernama BMT Taruna

Quran yang memulai kerja atau operasional awal November 2003 dan

resmi berdiri 12 Februari 2004 dengan nama BMT Mekar Da’wah,

manajemen kepengurusan BMT Mekar Da’wah masih dipegang oleh

manajemen BMT Taruna Qur’an Yogyakarta.

Manajemen Taruna Yogyakarta mengalami kendala cukup berat

yang menyebabkan di bulan Juni 2004, sehingga penanganan BMT Mekar

Da’wah terpisah dari BMT Taruna Quran Yogyakarta sebagai induk,

hingga diambil alih sebuah komunitas yang peduli Syariah dari Jakarta.

Pembenahan Manajemen itu dilaksanakan tim Counterpart hingga

mengalami perkembangan yang positif sehingga cukup layak dianggap

sebuah lembaga keuangan mikro yang berbasis syariah Islam.

Meskipun kondisi dari ekstenal dan internal di BMT Mekar

Da’wah mengalami pasang surut tetapi kinerja operasional membaik walau

sering terjadi pergantian pengurus, pengelola dan lokasi usaha. Kinerja

dari BMT baik di Baitul Tamwil tertata rapi dan pada sisi Baitul Maal

menunjukkan peranannya. BMT Mekar Da’wah di Serpong makin diakui

Page 103: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

86

serta dipercaya, bahkan menjadi lembaga yang mendapat tempat tersendiri.

BMT Mekar Da’wah makin berkembang dengan adanya program-program

kemaslahatan umat, didukung oleh lembaga-lembaga yang bersinergi

dengan BMT, baik lembaga keuangan pendidikan, sosial, pemerintahan dan

lainnya (Anggraeni, 2017).

2. Visi dan Misi BMT Mekar Da’wah

BMT Mekar Da’wah dalam pelaksanaan kegiatannya, mengusung

visi dan misi sebagai berikut:

a. Visi BMT Mekar Da’wah

Menjadi Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah yang handal karena kualitas

pelayanan dan kinerja operasional, dalam pengembangan dan

pemberdayaan sumber dayanya hingga berkesinambungan dan selalu

berusaha sesuai prinsip syariah.

b. Misi BMT Mekar Da’wah

1) Meningkatkan taraf hidup dan kemampuan baik sosial maupun

ekonomi masyarakat melalui muamalah sesuai syari’ah.

2) Meningkatkan baik kuantitas maupun kualitas pelayanan dan kinerja

operasional dalam bermuamalah.

3) Membangun kepercayaan dan mengengembangkan kerja sama

dengan berbagai pihak, baik Serpong hingga skala nasional.

4) Usaha yang memiliki keunggulan kompetitif, accountable serta

terpercaya dalam bermuamalah dan tetap dalam koridor yang sesuai

dengan prinsip syariah.

Page 104: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

87

5) Mewujudkan lembaga yang ideal bagi pengembangan diri dan

pembentukan sumber daya yang selalu tetap konsisten dalam

menerapkan kinerjanya sesuai dengan prinsip syariah.

3. Struktur Kepengurusan BMT Mekar Da’wah

Kepengurusan BMT Mekar Da’wah saat ini merupakan kepengurusan

periode 2013-2016 yang memiliki struktur organisasi sebagai berikut:

a. Dewan Pengurus : Drs. Madyo Wratsongko, MM

Dr. Euis Amalia, M.Ag

H. Wiroso, S.E., MBA

b. Ketua Pengurus : Ismail

c. Sekretaris : Azhar Ahmad

d. Bendahara : Mudzakir

e. Pengelola (Manajer) : Irvan Rahmat Riva’i

f. Baitul Tamwil

1) Ka. Bag Pemasaran : Ahmad Fauzi

2) Operasional : Nurisma Septia Anggraeni S.E

3) Teller : Shara Devi M.A

g. Baitul Maal : Chandra Ghufta Kas

B. Analisis Deskriptif

Untuk mendapatkan gambaran umum mengenai latar belakang

sampel penelitian, maka pada sub bab ini akan disampaikan hal-hal penting

dalam penafsiran penelitian. Gamabaran sampel yang akan dibahas berupa

jenis kelamin, usia, alamat, agama, pendidikan terakhir dan jenis usaha.

Page 105: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

88

Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan yaitu Mitra BMT

Mekar Da’wah yang menggunakan pembiayaan musyarakah dan

murabahah. Jumlahnya sebanyak 175 mitra, namun peneliti hanya

menggunakan sampel 64 responden.

1. Penyebaran Kuisioner

Tabel 4.1

Penyebaran Kuisioner

Keterangan Jumlah

Kuisioner yang disebar 64

Kuisioner yang kembali 64

Kuisioner yang tidak kembali 0

Kuisioner yang digunakan 64

Kuisioner yang tidak

digunakan

0

Dari data tabel 4.1 diatas diketahui bahwa penyebaran kuisioner

pada penelitian ini adalah sebanyak 64 dan kuisioner yang kembali

adalah 64 yang artinya semua kuisioner yang disebar dapat kembali ke

peneliti. Kemudian kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini

adalah 64, mengingat sampel yang digunakan adalah sebanyak 64 mitra.

2. Deskripsi Responden

Setiap responden dalam penelitian ini memiliki karakteristik yang

berbeda. Untuk ini peneliti melakukan pengelompokan dengan

karakteristik tertentu. Karakteristik responden ini digunakan untuk

menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat

memberikan informasi tambahan guna membantu memahami hasil

penelitian. Adapun karakteristik responden yang menjadi sampel dalam

penelitian ini diklasifikasikan berdasarkan; jenis kelamin, usia, alamat,

Page 106: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

89

agama, pemdidikan terakhir dan jenis usaha. Klasifikasi karakteristik

responden dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 4.2

Data Karakteristik Responden

No Karakteistik Jumlah Persentase

1 Jenis Kelamiin:

a. Laki-laki

b. Perempuan

21

43

32,8%

67,1%

Total 64 100

2 Usia:

a. 20 – 30 Tahun

b. 31 – 40 Tahun

c. 41 – 50 Tahun

d. > 51 Tahun

24

21

11

8

37,5%

32,3%

17,2%

12,5%

Total 64 100

3 Alamat:

Pasar Serpong

64

100%

Total 64 100

4 Agama:

a. Islam

b. Nasrani

63

1

98,4%

0,2%

Total 64 100

5 Pendidikan Terakhir:

a. SD/SMP

b. SMA

c. Sarjana

29

33

2

45,3%

51,6%

0,3%

Total 64 100

6 Jenis Usaha:

a. Pedagang sayur

b. Pedagang sembako

c. Pedagang pakaian

d. Pedagang makanan

e. Lainnya

33

12

7

11

1

51,6%

18,8%

0.11%

0,17%

0,2

Total 64 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Page 107: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

90

Dari hasil tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah responden

laki-laki (32,8%) lebih sedikit dari reponden perempuan yaitu sebanyak

(67,1%). Proporsi terbesar usia responden (37,5%) yaitu responden yang

berumur 20-30 tahun, yang dibandingkan dengan proporsi usia responden

31-40 tahun (32,3%), proporsi usia responden 41-50 tahun (17,2%), dan

proposri persentase responden (12,5%).

Untuk proporsi responden berdasarkan alamat pada Pasar Serpong

yaitu 100% karena semua responden melakukan usahanya pada lingkungan

Pasar Serpong. Selanjutnya untuk proporsi responden berdasarkan agama,

responden yang beragama Islam sebesar (98,4%) sedangkan sisanya

responden beragama Nasrani sebesar (0,2%). Proporsi responden

berdasarkan riwayat pendidikan terkahir, responden dengan riwayat

pendidikan terakhir SD/SMP sebesar (45,3%), SMA sebesar (51,6%), dan

Sarjana sebesar (0,2%).

Sedangkan untuk proporsi responden berdasarkan jenis usaha,

terdiri responden dengan jenis usaha sebagai pedagang sayur sebesar

(51,6%), responden dengan jenis usaha sebagai pedagang sembako sebesar

(18,8%), responden dengan jenis usaha sebagai pedagang pakaian sebesar

(0,11%), responden dengan jenis usaha sebagai pedagang makanan sebesar

(0,17%), dan responden dengan jenis usaha sebagai lainnya sebesar (0,2%).

Page 108: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

91

C. Hasil Uji Data Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

a. Variabel Independen

1) Variabel Pembiayaan Musyarakah (X1)

Berikut ini adalah hasil jawaban responden mengenai

variabel Pembiayaan Musyarakah (X1). Pada penelitian ini

variabel pembiayaan musyarakah diukur melalui 8 pertanyaan

yang disebarkan kepada 64 responden dan mempresentasikan

indikator-indikator dari variabel tersebut. Indikator dari

variabel pembiayaan musyarakah yaitu (a) kesepakatan kerja

sama, (b) modal, (c) kontribusi kerja, dan (d) bagi hasil usaha.

a) Kesepakatan Kerja sama

Tabel 4.3

Kerja sama ini dilakukan oleh saya sebagai mitra 1

dan BMT Mekar Da’wah sebagai mitra 2

No Jawaban

Responden

Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 21 32,3%

2 Setuju 36 56,2%

3 Ragu 7 10,4%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sagat Tidak Setuju 0 0%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban responden

diatas tentang pernyataan bahwa kerja sama pembiayaan

musyarakah ini dilakukan oleh BMT Mekar Da’wah

sebagai mitra 1 dan saya sebagai mitra 2, sebanyak 21

Page 109: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

92

responden (32,3%) menjawab Sangat Setuju, sebanyak 36

responden (56,2%) menjawab Setuju, dan sebanyak 7

responden (10,4%) menjawab Ragu.

Tabel 4.4

Kerja sama ini dilakukan untuk meningkatkan nilai

aset usaha (keuntungan) antara saya dan BMT Mekar

Da’wah

No Jawaban

Responden

Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 24 37,5%

2 Setuju 32 50,0%

3 Ragu 2 3,1%

4 Tidak Setuju 6 9,3%

5 Sagat Tidak Setuju 0 0%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban responden

diatas tentang pernyataan bahwa kerja sama ini dilakukan

untuk meningkatkan nilai aset usaha (keuntungan) antara

saya dan BMT Mekar Da’wah, sebanyak 24 responden

(37,5%) menjawab Sangat Setuju, sebanyak 32 responden

(50,0%) menjawab Setuju, sebanyak 2 responden (3,1%)

menjawab Ragu, dan sebanyak 6 responden (9,3%)

menjawab Tidak Setuju.

b) Modal

Tabel 4.5

Modal kerja sama ini didapat dari kedua mitra antara

saya dan BMT Mekar Da’wah

No Jawaban

Responden

Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 20 31,5%

2 Setuju 39 60,9%

3 Ragu 4 6,2%

4 Tidak Setuju 1 1,5%

Page 110: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

93

5 Sagat Tidak Setuju 0 0%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban responden

diatas tentang pernyataan bahwa modal kerja sama ini

didapat dari kedua mitra antara saya dan BMT Mekar

Da’wah, sebanyak 20 responden (31,5%) menjawab Sangat

Setuju, sebanyak 39 responden (60,9%) menjawab Setuju,

sebanyak 4 responden (6,2%) menjawab Ragu, dan

sebanyak 1 responden (1,5%) menjawab Tidak Setuju.

Tabel 4.6

Modal yang diserahkan dalam bentuk tunai/kas

No Jawaban

Responden

Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 20 31,5%

2 Setuju 30 46,8%

3 Ragu 13 20,3%

4 Tidak Setuju 1 1,5%

5 Sagat Tidak Setuju 0 0%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban responden

diatas tentang pernyataan bahwa modal yang diserahkan

dalam bentuk tunai/kas, sebanyak 20 responden (31,5%)

menjawab Sangat Setuju, sebanyak 30 responden (46,8%)

menjawab Setuju, sebanyak 13 responden (20,3%)

menjawab Ragu, dan sebanyak 1 responden (1,5%)

menjawab Tidak Setuju.

Page 111: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

94

c) Kontribusi Kerja

Tabel 4.7

Kontribusi kerja antara saya dan BMT Mekar Da’wah

diatur sebagai mitra aktif dan mitra pasif

No Jawaban

Responden

Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 18 28,1%

2 Setuju 36 56,2%

3 Ragu 10 15,6%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sagat Tidak Setuju 0 0%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban responden

diatas tentang pernyataan bahwa kontribusi kerja antara

saya dan BMT Mekar Da’wah diatur sebagai mitra aktif dan

mitra pasif, sebanyak 18 responden (28,1%) menjawab

Sangat Setuju, sebanyak 36 responden (56,2%) menjawab

Setuju, dan sebanyak 10 responden (15,6%) menjawab

Ragu.

Tabel 4.8

Saya berperan sebagai mitra aktif dalam kerja sama

ini

No Jawaban

Responden

Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 19 29,6%

2 Setuju 33 51,6%

3 Ragu 10 15,6%

4 Tidak Setuju 2 3,1%

5 Sagat Tidak Setuju 0 0%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban responden

diatas tentang pernyataan bahwa saya berperan sebagai

Page 112: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

95

mitra aktif dalam kerja sama ini, sebanyak 19 responden

(29,6%) menjawab Sangat Setuju, sebanyak 33 responden

(51,6%) menjawab Setuju, sebanyak 10 responden (15,6%)

menjawab Ragu, dan sebanyak 2 responden (3,1%)

menjawab Tidak Setuju.

d) Bagi Hasil Usaha

Tabel 4.9

Keuntungan dari kerja sama ini dibagi sesuai nisbah

keuntungan antara saya dengan BMT Mekar Da’wah

No Jawaban

Responden

Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 20 31,2%

2 Setuju 38 59,3%

3 Ragu 4 6,2%

4 Tidak Setuju 2 3,1%

5 Sagat Tidak Setuju 0 0%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban responden

diatas tentang pernyataan bahwa Keuntungan dari kerja

sama ini dibagi sesuai nisbah keuntungan antara saya

dengan BMT Mekar Da’wah, sebanyak 20 responden

(31,2%) menjawab Sangat Setuju, sebanyak 38 responden

(59,3%) menjawab Setuju, sebanyak 4 responden (6,2%)

menjawab Ragu, dan sebanyak 2 responden (3,1%)

menjawab Tidak Setuju.

Page 113: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

96

Tabel 4.10

Kerugian dalam kerja sama ini dibagi sesuai dengan

porsi kontribusi modal yang diserahkan

No Jawaban

Responden

Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 19 29,6%

2 Setuju 39 60,9%

3 Ragu 4 6,2%

4 Tidak Setuju 2 3,1%

5 Sagat Tidak Setuju 0 0%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban responden

diatas tentang pernyataan bahwa kerugian dalam kerja sama

ini dibagi sesuai dengan porsi kontribusi modal yang

diserahkan, sebanyak 19 responden (29,6%) menjawab

Sangat Setuju, sebanyak 39 responden (60,9%) menjawab

Setuju, sebanyak 4 responden (6,2%) menjawab Ragu, dan

sebanyak 2 responden (3,1%) menjawab Tidak Setuju.

2) Variabel Pembiayaan Murabahah (X2)

Berikut ini adalah hasil jawaban responden mengenai

variabel Pembiayaan Murabahah (X2). Pada penelitian ini

variabel pembiayaan Murabahah diukur melalui 8 pertanyaan

yang disebarkan kepada 64 responden dan mempresentasikan

indikator-indikator dari variabel tersebut. Indikator dari

variabel pembiayaan Murabahah yaitu (a) kesepakatan jual-

beli, (b) marjin keuntungan, (c) cara pembayaran (tunai atau

cicilan), dan (d) peneriamaan barang.

Page 114: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

97

a) Kesepakatan Jual-Beli

Tabel 4.11

Transaksi jual-beli ini dilakukan oleh saya sebegai

pembeli dan BMT Mekar Da’wah sebagai penjual

No Jawaban

Responden

Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 17 26,5%

2 Setuju 39 60,9%

3 Ragu 6 9,3%

4 Tidak Setuju 2 3,1%

5 Sagat Tidak Setuju 0 0%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban responden

diatas tentang pernyataan bahwa transaksi jual-beli ini

dilakukan oleh saya sebegai pembeli dan BMT Mekar

Da’wah sebagai penjual, sebanyak 17 responden (26,5%)

menjawab Sangat Setuju, sebanyak 39 responden (60,9%)

menjawab Setuju, sebanyak 6 responden (9,3%) menjawab

Ragu, dan sebanyak 2 responden (3,1%) menjawab Tidak

Setuju.

Tabel 4.12

Barang yang diperjualbelikan antara saya dan

BMT Mekar Da’wah bukanlah barang yang

diharamkan oleh syariat Islam

No Jawaban

Responden

Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 25 39,1%

2 Setuju 34 53,1%

3 Ragu 1 1,5%

4 Tidak Setuju 3 4,6%

5 Sagat Tidak Setuju 0 0%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Page 115: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

98

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban responden

diatas tentang pernyataan bahwa Barang yang

diperjualbelikan antara saya dan BMT Mekar Da’wah

bukanlah barang yang diharamkan oleh syariat Islam,

sebanyak 25 responden (39,1%) menjawab Sangat Setuju,

sebanyak 34 responden (53,1%) menjawab Setuju,

sebanyak 1 responden (1,5%) menjawab Ragu, dan

sebanyak 3 responden (4,6%) menjawab Tidak Setuju.

b) Marjin Keuntungan

Tabel 4.13

BMT Mekar Da’wah sebagai penjual mencantumkan

harga barang yang akan di jual beserta margin

(keuntungannya) kepada saya

No Jawaban

Responden

Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 21 32,8%

2 Setuju 35 54,6%

3 Ragu 6 9,3%

4 Tidak Setuju 2 3,1%

5 Sagat Tidak Setuju 0 0%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban responden

diatas tentang pernyataan bahwa BMT Mekar Da’wah

sebagai penjual mencantumkan harga barang yang akan di

jual beserta margin (keuntungannya) kepada saya,

sebanyak 21 responden (32,8%) menjawab Sangat Setuju,

sebanyak 35 responden (54,6%) menjawab Setuju,

Page 116: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

99

sebanyak 6 responden (9,3%) menjawab Ragu, dan

sebanyak 2 responden (3,1%) menjawab Tidak Setuju.

Tabel 4.14

Margin (keuntungan) yang diambil disepakati oleh

saya dan BMT Mekar Da’wah

No Jawaban

Responden

Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 23 35,9%

2 Setuju 37 57,8%

3 Ragu 3 4,6%

4 Tidak Setuju 1 1,5%

5 Sagat Tidak Setuju 0 0%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban responden

diatas tentang pernyataan bahwa margin (keuntungan) yang

diambil disepakati oleh saya dan BMT Mekar Da’wah,

sebanyak 23 responden (35,9%) menjawab Sangat Setuju,

sebanyak 37 responden (57,8%) menjawab Setuju,

sebanyak 3 responden (4,6%) menjawab Ragu, dan

sebanyak 1 responden (1,5%) menjawab Tidak Setuju.

c) Cara Pembayaran (tunai atau cicilan)

Tabel 4.15

Pembayaran yang saya lakukan dapat secara tunai

ataupun cicilan

No Jawaban

Responden

Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 20 31,2%

2 Setuju 37 57,8%

3 Ragu 6 9,3%

4 Tidak Setuju 1 1,5%

5 Sagat Tidak Setuju 0 0%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Page 117: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

100

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban responden

diatas tentang pernyataan bahwa pembayaran yang saya

lakukan dapat secara tunai ataupun cicilan, sebanyak 20

responden (31,2%) menjawab Sangat Setuju, sebanyak 37

responden (57,8%) menjawab Setuju, sebanyak 6 responden

(9,3%) menjawab Ragu, dan sebanyak 1 responden (1,5%)

menjawab Tidak Setuju.

Tabel 4.16

Cara pembayaran yang saya pilih akan menetukan

harga pembayaran barang yang dibeli

No Jawaban

Responden

Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 16 25,0%

2 Setuju 39 60,9%

3 Ragu 8 12,5%

4 Tidak Setuju 1 1,5%

5 Sagat Tidak Setuju 0 0%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban responden

diatas tentang pernyataan bahwa cara pembayaran yang

saya pilih akan menetukan harga pembayaran barang yang

dibeli, sebanyak 16 responden (25,0%) menjawab Sangat

Setuju, sebanyak 39 responden (60,9%) menjawab Setuju,

sebanyak 8 responden (12,5%) menjawab Ragu, dan

sebanyak 1 responden (1,5%) menjawab Tidak Setuju.

Page 118: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

101

d) Penerimaan Barang

Tabel 4.17

Barang yang saya terima sesuai dengan pesanan

dan permintaan pembeli

No Jawaban

Responden

Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 18 28,1%

2 Setuju 36 56,2%

3 Ragu 8 12,5%

4 Tidak Setuju 2 3,1%

5 Sagat Tidak Setuju 0 0%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban responden

diatas tentang pernyataan bahwa barang yang saya terima

sesuai dengan pesanan dan permintaan pembeli, sebanyak

18 responden (28,1%) menjawab Sangat Setuju, sebanyak

36 responden (56,2%) menjawab Setuju, sebanyak 8

responden (12,5%) menjawab Ragu, dan sebanyak 2

responden (3,1%) menjawab Tidak Setuju.

Tabel 4.18

Barang yang saya dibeli dikirim sesuai jadwal dalam

kesepakatan

No Jawaban

Responden

Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 19 29,6%

2 Setuju 35 54,6%

3 Ragu 9 14,1%

4 Tidak Setuju 1 1,5%

5 Sagat Tidak Setuju 0 0%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban responden

diatas tentang pernyataan bahwa barang yang saya dibeli

Page 119: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

102

dikirim sesuai jadwal dalam kesepakatan, sebanyak 19

responden (29,6%) menjawab Sangat Setuju, sebanyak 35

responden (54,6%) menjawab Setuju, sebanyak 9

responden (14,1%) menjawab Ragu, dan sebanyak 1

responden (1,5%) menjawab Tidak Setuju.

b. Variabel Dependen

Berikut ini adalah hasil jawaban responden mengenai

variabel Perkembangan Usaha (Y). Pada penelitian ini variabel

Perkembangan Usaha diukur melalui 6 pertanyaan yang disebarkan

ke 64 responden dan mempresentasikan indikato-indikator dari

variabel tersebut. Indikator dari variabel Perkembangan Usaha yaitu

(1) jumlah pendapatan (laba kotor), (2) peningkatan laba bersih, (3)

jumlah nilai penjualan, (4) jumlah pelanggan, (5) barang yang

terjual, dan (6) perluasan usaha.

1) Jumlah Pendapatan (laba kotor)

Tabel 4.19

Pendapatan saya saat ini meningkat setelah menerima

pembiayaan BMT Mekar Da’wah

No Jawaban

Responden

Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 17 26,5%

2 Setuju 37 57,8%

3 Ragu 2 3,1%

4 Tidak Setuju 8 12,5%

5 Sagat Tidak Setuju 0 0%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban responden

diatas tentang pernyataan bahwa pendapatan saya saat ini

Page 120: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

103

meningkat setelah menerima pembiayaan BMT Mekar

Da’wah, sebanyak 17 responden (26,5%) menjawab Sangat

Setuju, sebanyak 37 responden (57,8%) menjawab Setuju,

sebanyak 2 responden (3,1%) menjawab Ragu, dan

sebanyak 1 responden (12,5%) menjawab Tidak Setuju.

2) Peningkatan Laba Bersih

Tabel 4.20

Laba usaha saya saat ini meningkat setelah menerima

pembiayaan BMT Mekar Da’wah

No Jawaban

Responden

Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 14 21,8%

2 Setuju 37 57,8%

3 Ragu 7 10,9%

4 Tidak Setuju 6 9,3%

5 Sagat Tidak Setuju 0 0%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban responden

diatas tentang pernyataan bahwa laba usaha saya saat ini

meningkat setelah menerima pembiayaan BMT Mekar

Da’wah, sebanyak 14 responden (21,8%) menjawab Sangat

Setuju, sebanyak 37 responden (57,8%) menjawab Setuju,

sebanyak 7 responden (10,9%) menjawab Ragu, dan

sebanyak 6 responden (9,3%) menjawab Tidak Setuju.

Page 121: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

104

3) Jumlah Nilai Penjualan

Tabel 4.21

Jumlah nilai penjualan dari usaha saya meningkat

setelah menerima pembiayaan BMT Mekar Da’wah

No Jawaban

Responden

Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 22 34,4%

2 Setuju 37 57,8%

3 Ragu 2 3,1%

4 Tidak Setuju 3 4,6%

5 Sagat Tidak Setuju 0 0%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban responden

diatas tentang pernyataan bahwa jumlah nilai penjualan dari

usaha saya meningkat setelah menerima pembiayaan BMT

Mekar Da’wah, sebanyak 22 responden (34,4%) menjawab

Sangat Setuju, sebanyak 37 responden (57,8%) menjawab

Setuju, sebanyak 2 responden (3,1%) menjawab Ragu, dan

sebanyak 3 responden (4,6%) menjawab Tidak Setuju.

4) Jumlah Pelanggan

Tabel 4.22

Jumlah pelanggan saya saat ini meningkat setelah

menerima pembiayaan BMT Mekar Da’wah Mekar

Da’wah

No Jawaban

Responden

Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 27 42,2%

2 Setuju 31 48,4%

3 Ragu 3 4,6%

4 Tidak Setuju 3 4,6%

5 Sagat Tidak Setuju 0 0%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Page 122: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

105

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban responden

diatas tentang pernyataan bahwa jumlah pelanggan saya

saat ini meningkat setelah menerima pembiayaan BMT

Mekar Da’wah Mekar Da’wah, sebanyak 27 responden

(42,2%) menjawab Sangat Setuju, sebanyak 31 responden

(48,4%) menjawab Setuju, sebanyak 3 responden (4,6%)

menjawab Ragu, dan sebanyak 3 responden (4,6%)

menjawab Tidak Setuju.

5) Barang Yang Terjual

Tabel 4.23

Jumlah barang yang saya jual saat ini tergolong

meningkat setelah menerima pembiayaan BMT Mekar

Da’wah

No Jawaban

Responden

Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 17 26,5%

2 Setuju 42 65,6%

3 Ragu 0 0%

4 Tidak Setuju 5 7,8%

5 Sagat Tidak Setuju 0 0%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban responden

diatas tentang pernyataan bahwa jumlah barang yang saya

jual saat ini tergolong meningkat setelah menerima

pembiayaan BMT Mekar Da’wah, sebanyak 17 responden

(26,5%) menjawab Sangat Setuju, sebanyak 42 responden

(65,6%) menjawab Setuju, dan sebanyak 5 responden

(7,8%) menjawab Tidak Setuju.

Page 123: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

106

6) Perluasan Usaha

Tabel 4.24

Usaha saya saat ini mengalami perluasan atau

peningkatan setelah menerima pembiayaan BMT

Mekar Da’wah

No Jawaban

Responden

Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 0 0%

2 Setuju 36 56,2%

3 Ragu 0 0%

4 Tidak Setuju 28 42,8%

5 Sagat Tidak Setuju 0 0%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban responden

diatas tentang pernyataan bahwa usaha saya saat ini

mengalami perluasan atau peningkatan setelah menerima

pembiayaan BMT Mekar Da’wah, sebanyak 36 responden

(56,2%) menjawab Setuju dan sebanyak 28 responden

(42,8%) menjawab Tidak Setuju.

2. Analisis Data

a. Uji Validitas

Uji Validitas adalah suatu pengujian yang dilakukan untuk

mengukur valid atau tidaknya suatu kuisioner yang nantinya akan

penulis sebarkan kepada responden. Sebelum kuisioner ini

disebarkan kepada responden, penulis melakukan try out (uji coba)

kuisioner terhadap beberapa pertanyaan untuk menguji tingkat

validitas.

Page 124: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

107

Kuisioner disebarkan kepada 64 responden dengan

memberikan 22 butir pertanyaan yang terdiri dari tiga variabel

penelitian, yaitu pembiayaan musyarakah, pembiayaan murabahah

dan perkembangan usaha. Kemudian setiap variabel dibagi menjadi

beberapa indikator. Variabel pembiayaan musyarakah (X1) dibagi

menjadi 4 indikator dengan 8 butir pertanyaan, variabel pembiayaan

murabahah (X2) dibagi 4 indikator dengaan 8 butir pertanyaan, dan

variabel perkembangan usaha (Y) dibagi menjadi 6 indikator dengan

6 butir pertanyaan.

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson

Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat

signifikansinya sig 2-tailed diatas r-tabel 5% (0.05) maka butir

pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid. Sampel yang digunakan

untuk melakukan uji validitas ini adalah 64 responden dengan

degree of freedom sebesar (df) = 64-2 = 62 dengan alpha = 5% (0.05)

dengan tingkat signifikansi (2-tailed), maka didapat nilai r-tabel =

0,2461.

Berikut adalah rincian tabel hasil uji validitas untuk setiap

variabel yang digunakan dalam penelitian ini:

1) Uji Validitas Variabel Pembiayaan Musyarakah

Tabel 4.25

Hasil Uji Validitas Pembiayaan Musyarakah

No.

Item

Correlation

r-hitung

r-tabel 5% 2-tailed

(62)

Keterangan

X1.1 0,878 0,2461 Valid

Page 125: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

108

X1.2 0,792 0,2461 Valid

X1.3 0,771 0,2461 Valid

X1.4 0,666 0,2461 Valid

X1.5 0,760 0,2461 Valid

X1.6 0,789 0,2461 Valid

X1.7 0,790 0,2461 Valid

X1.8 0,536 0,2461 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Tabel 4.25 menunjukan variabel Pembiayaan Musyarakah

memiliki kreteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai

signifikansi lebih besar dari r-tabel 5% 2-tailed dengan N=64-2=62

(0,2461). Hal ini menunjukan bahwa masing-masing pertanyaan

pada variabel Pembiayaan Musyarakah dapat diandalkan dan layak

sebagai penelitian.

2) Uji Validitas Variabel Pembiayaan Murabahah

Tabel 4.26

Hasil Uji Validitas Pembiayaan Murabahah

No.

Item

Correlation

r-hitung

r-tabel 5% 2-tailed

(62)

Keterangan

X2.1 0,718 0,2461 Valid

X2.2 0,663 0,2461 Valid

X2.3 0,762 0,2461 Valid

X2.4 0,720 0,2461 Valid

X2.5 0,417 0,2461 Valid

X2.6 0,749 0,2461 Valid

X2.7 0,569 0,2461 Valid

X2.8 0,599 0,2461 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Tabel 4.26 menunjukan variabel Pembiayaan Murabahah

memiliki kreteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai

signifikansi lebih besar dari r-tabel 5% 2-tailed dengan N=64-2=62

(0,2461). Hal ini menunjukan bahwa masing-masing pertanyaan

Page 126: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

109

pada variabel Pembiayaan Murabahah dapat diandalkan dan layak

sebagai penelitian.

3) Uji Validitas Perkembangan Usaha

Tabel 4.27

Hasil Uji Validitas Perkembangan Usaha

No.

Item

Correlation

r-hitung

r-tabel 5% 2-tailed

(62)

Keterangan

Y.1 0,628 0,2461 Valid

Y.2 0,669 0,2461 Valid

Y.3 0,676 0,2461 Valid

Y.4 0,692 0,2461 Valid

Y.5 0,693 0,2461 Valid

Y.6 0,527 0,2461 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Tabel 4.27 menunjukan variabel perkembangan usaha

memiliki kreteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai

signifikansi lebih besar dari r-tabel 5% 2-tailed dengan N=64-2=62

(0,2461). Hal ini menunjukan bahwa masing-masing pertanyaan

pada variabel perkembangan usaha dapat diandalkan dan layak

sebagai penelitian.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner

yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu

kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Suatu variabel atau konstruk dapat dikatakan reliabel jika

memberikan nilai cronbach’s alpha dengan kriteria sebagai berikut:

Page 127: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

110

Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,70 maka suatu konstruk

dikatakan reliabel.

Jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,70 maka suatu konstruk

dikatakan tidak reliabel (Ghozali, 2016).

Hasil uji Reliabilitas unutk ketiga variabel adalah sebagai berikut:

Tabel 4.28

Hasil Uji Reliabilitas Variabel

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Pembiayaan

Musyarakah (X1)

0,884 Reliabel

Pembiayaan

Murabahah (X2)

0,804 Reliabel

Perkembangan

Usaha (Y)

0,722 Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Tabel 4.28 menunjukan nilai cronbach’s alpha atas variabel

Pembiayaan Musyarakah sebesar 0,884, Pembiayaan Murabahah

sebesar 0,804, dan Perkembangan Usaha sebesar 0,722. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuisioner ini

reliabel karena memiliki nilai cronbach’s alpha lebih besar dari

0,70. Hal ini menunjukan bahwa setiap item pernyataan yang

digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang

berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban

yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

Page 128: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

111

3. Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai residual

yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi normal

atau tidak. Data distribusi normal jika data akan mengikuti arah garis

diagonal dan menyebar disekitar garis diagonal. Nilai residual

dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual terstandarisasi

tersebut sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan uji normalitas dengan analisis

grafik dan uji Kolmogorov Smirnov. Berikut adalah hasil dari uji

normalitas dalam penelitian ini:

Gambar 4.1

Uji Normalitas Histogram

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan Gambar 4.1 di atas, histogram Regression

Standardized Residual membentuk kurva seperti lonceng, maka

nilai residual tersebut dinyatakan normal atau data berdistribusi

normal.

Page 129: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

112

Gambar 4.2

Uji Normalitas P-Plot

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan Gambar 4.2 di atas, terlihat bahwa penyebaran

data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal yang berarti bahwa data berdistribusi normal atau

model regresi memenuhi asumsi normalitas. Selain dengan melihat

kurva normalitas Histogram dan P-Plot, uji normalitas juga dapat

dilakukan menggunakan uji kolomogrov-smirnov.

Tabel 2.29

Uji One-Sampel Kolmogorov-Smirnov

Berdasarkan tabel 4.29 diatas, dapat diketahui bahwa nilai

signifikansi (Asymp.Sig 2-tailed) sebesar 0,200. Karena nilai

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 64 Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.57781132 Most Extreme Differences Absolute .086

Positive .067 Negative -.086

Test Statistic .086 Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Page 130: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

113

signifikansi lebih dari 0,05, hal ini menunjukkan bahwa pola

distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Hasil Uji Multikolinieritas

Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukan

adanya multikolineritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama

dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2016). Untuk mendeteksi adanya

problem multiko, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai

Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran

korelasi antar variabel independen. Tabel 4.30 menunjukkan hasil

uji multikolonieritas pada penelitian ini.

Tabel 4.30

Uji Multikolonieritas

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan tabel 4.30 diatas terlihat bahwa nilai tolerance

mendekati angka 1 dan nilai variance inflation factor (VIF) disekitar

angka 1 untuk setiap variabel, yang ditunjukkan dengan nilai

tolerance Pembiayaan Musyarakah sebesar 0.972 dan Pembiayaan

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3.147 3.731 .843 .402

X1 .094 .079 .123 1.192 .238 .972 1.029

X2 .521 .093 .576 5.586 .000 .972 1.029

a. Dependent Variable: Y.Perkembangan Usaha

Page 131: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

114

Murabahah sebesar 0.972. Selain itu nilai VIF untuk Pembiayaan

Musyarakah sebesar 1.029 dan Pembiayaan Murabahah sebesar

1.029. Suatu model regresi dikatakan bebas dari problem multiko

apabila memiliki nilai VIF kurang dari 10. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak terdapat problem

multiko dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah

dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Deteksi ada

tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya

pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED,

yang diperlihatkan pada gambar 4.3:

Gambar 4.3

Uji Heteroskedastisitas Scatterplot

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan gambar 4.3, grafik scatterplot menunjukkan

bahwa data tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu

Page 132: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

115

Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data

tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model

persamaan regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk

memprediksi perkembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM)

berdasarkan variabel yang mempengaruhinya, yaitu pembiayaan

musyarakah dan pembiayaan murabahah. Selain dengan melihat

grafik uji heteroskedastisitas scatterplot, uji heteroskedastisitas juga

dapat dilakukan menggunakan uji glejser.

Tabel 4.31

Uji Glejser Heteroskedastisitas

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan tabel 4.31 diatas, dapat dilihat bahwa koefisien

parameter untuk variabel pembiayaan musyarakah dan variabel

pembiayaan murabahah tidak ada yang signifikan secara statistik

mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut (AbsUt), hal ini

terlihat dari probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan

5%, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat

heteroskedastisitas. Hal ini konsisten dengan hasi uji scatterplots.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.978 2.227 3.582 .001

X1 -.125 .047 -.321 -2.650 .101

X2 -.056 .056 -.122 -1.006 .318

a. Dependent Variable: RES2

Page 133: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

116

4. Uji Hipotesis

a. Uji t (Parsial)

Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.32, jika nilai

probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak

H0, sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H0

diterima dan menolak Ha (Ghozali, 2011).

Tabel 4.32

Uji t (Parsial)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.147 3.731 .843 .402

X1 .094 .079 .123 1.192 .238

X2 .521 .093 .576 5.586 .000

a. Dependent Variable: Y

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

1) Uji t terhadap variabel Pembiayaan Musyarakah

Hasil yang di dapat pada Tabel 4.32 diatas, variabel

Pembiayaan Musyarakah secara statistik menunjukan hasil yang

tidak signifikan pada nilai lebih besar dari α (0,238 > 0,05). Maka

H0 diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel Pembiayaan Musyarakah secara parsial tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM).

Page 134: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

117

2) Uji t terhadap variabel Pembiayaan Murabahah

Hasil yang di dapat pada Tabel 4.9 diatas, variabel

Pembiayaan Murabahah secara statistik menunjukan hasil yang

signifikan pada nilai lebih kecil dari α (0,000 > 0,05). Maka H0

ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

Pembiayaan Murabahah secara parsial berpengaruh secara

signifikan terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah

(UMKM).

b. Uji f (Simultan)

Adapun pengujian dalam uji F ini yaitu dengan

menggunakan suatu tabel yang disebut dengan tabel ANNOVA

(Analysis of Variance) apakah secara simultan variabel Pembiayaan

Musyarakah dan Pembiayaan Murabahah memberikan pengaruh

yang signifikan atau tidak terhadap variabel Perkembangan Usaha

Mikro Kecil Menengah (UMKM) melihat nilai signifikan (Sig. <

0,05 atau 5%). Jika nilai signifikan < 0,05 maka H0 ditolak. Berikut

adalah hasil uji F dalam penelitia ini:

Tabel 4.33

Uji F (Simultan)

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 246.092 2 123.046 17.929 .000b

Residual 418.642 61 6.863

Total 664.734 63

a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X2, X1

Page 135: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

118

Berdasarkan tabel 4.33 diatas nilai F-hitung sebesar 17.929

dengan nilai tingkat signifikan 0,000. Karena nilai signifikan lebih

kecil dari 0,000 < 0,05. Maka H0 ditolak atau Ha diterima dan dapat

disimpulkan bahwa variabel Pembiayaan Musyarakah dan

Pembiayaan Murabahah berpengaruh secara simultan (secara

bersama-sama) terhadap variabel Perkembangan Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM).

c. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen

dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-varabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variabel dependen (Ghozali, 2011).

Tabel 4.34

Uji F Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .608a .370 .350 2.620 1.427

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Tabel 4.34 menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar

0,350 atau 35%, ini menunjukkan bahwa variabel perkembangan

usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang dapat dijelaskan oleh

variabel pembiayaan musyarakah dan pembiayaan murabahah

Page 136: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

119

adalah sebesar 35%. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 0 .650 atau

65% dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model, seperti faktor

tenaga kerja, pemasaran, inovasi, manajemen sumber daya manusia

dan faktor lainnya yang tidak dalam cakupan penelitian penulis.

Hasil statistik koefisien determinasi (r2) dengan nilai

Adjusted R Square sebesar 0,350 atau 35% ini artinya koefisien

determinasi dari variabel penelitian menunjukan tingkat korelasi

yang rendah.

5. Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan data-data yang disajikan pada tabel di atas, selanjutnya

akan dianlisis dengan bantuan aplikasi SPSS 23 untuk mengetahui

besarnya pengaruh variabel pembiayaan musyarakah dan murabahah

terhadap perkembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM). Hasil

pengelolaan data dengan SPSS dapat dilihat Tabel 4.12 dibawah ini:

Tabel 4.35

Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3.147 3.731 .843 .402

X1 .094 .079 .123 1.192 .238 .972 1.029

X2 .521 .093 .576 5.586 .000 .972 1.029

a. Dependent Variable: Y.Perkembangan Usaha

Y = 3.147 + 94X1 + 521X2 + e

Page 137: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

120

Keterangan:

Y = Variabel Perkembangan Usaha

X1 = Variabel Pembiayaan Musyarakah

X2 = Variabel Pembiayaan Murabahah

Dari hasil pengujian regresi linier berganda terdapat persamaan yang

menunjukan koefisien regresi dari kedua variabel bebas (β1,β2)

bertanda positif (+) hal ini berarti bahwa bila variabel Pembiayan

Musyarakah dan Pembiayaan Murabahah terpenuhi mengakibatkan

variabel Perkembangan Usaha semakin meningkat, dan sebaliknya jika

bertanda negatif (-) hal ini berarti bahwa bila variabel Pembiayaan

Musyarakah dan Pembiayaan Murabahah tidak terpenuhi akan

mengakibatkan variabel Perkembangan Usaha akan menurun. Dari

persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa:

a. Apabila nilai variabel yang terdiri dari Pembiayaan Musyarakah dan

Pembiayaan Murabahah mempunyai nilai nol, maka variabel

Perkembangan Usaha akan tetap sebesar 3.147, karena nilai

konstanta menjukan nilai sebesar 3.147.

b. Nilai koefisien Pembiayaan Musyarakah (X1) sebesar 0.094 yang

menunjukkan tanda positif (+), artinya semakin besar Pembiayaan

Musyarakah (X1), maka Perkembangan Usaha semakin meningkat

walaupun hanya sedikit.

Page 138: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

121

c. Nilai koefisien Pembiayaan Murabahah (X2) sebesar 0.521 yang

menunjukkan tanda positif (+), artinya semakin besar Pembiayaan

Murabahah (X2), maka Perkembangan Usaha semakin meningkat.

6. Interpretasi Hasil

Interpretasi merupakan bagian penting dalam membuat model

sebagai informasi dari model yang dibuat akan terlihat jelas lewat

interpretasi yang dilakukan (Usman, 2006).

Berdasarkan pengujian hipotesis hasil penelitian yang telah

dilakukan untuk mengetahui pengaruh pembiayaan musyarakah dan

murabahah terhadap perkembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM)

akan dijabarkan sebagai berikut.

a. Pengaruh Pembiayaan Musyarakah Terhadap Perkembangan

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Pembiayaan musyarakah memililki nilai probabilitas sebesar 0.238

lebih besar dari taraf signifikansi 5% atau 0.05, yang berarti pembiayaan

musyarakah tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

perkembangan usaha. Maka, H01 dalam penelitian ini diterima dan

menolak Ha1. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Siti Jubaedah dan Rina Destiana

(2015), menyatakan bahwa pembiayaan musyarakah memiliki pengaruh

signifikan terhadap perkembangan usaha yang ditunjukan oleh

peningkatan aset, omset penjualan dan laba bersih usaha mikro kecil

menengah (UMKM).

Page 139: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

122

Hal ini mungkin terjadi karena dalam transaksinya, pembiayaan

musyarakah merupakan jenis pembiayaan dengan menggunakan akad

tijarah dan berdasarkan tingkat kepastian Natural Uncertainty

Contracks (NUC). Dalam NUC, pihak-pihak yang bertransaksi saling

mencampurkan asetnya (baik real assets maupun financial assets)

menjadi satu kesatuan, dan menanggung risiko bersama-sama untuk

mendapatkan keuntungan. Dalam hal ini, keuntungan dan kerugian

ditaggung bersama sesuai kontribusi modal. Oleh karena itu, kontrak ini

tidak memberikan kepastian pendapatan (return), baik dari segi jumlah

(amount) maupun waktu (timing)-nya (Karim, 2013).

Pembiayaan musyarakah merupakan kegiatan usaha bagi hasil yang

dilandasi adanya keinginan para pihak yang bekerja sama untuk

meningkatkan nilai aset yang mereka miliki secara bersama-sama

(Karim, 2013). Dalam penelitian ini, pembiayaan musyarakah

memberikan arti kerja sama usaha, kesepakatan, perjanjian dan

keuntungan serta kerugian dalam mengembangkan dan meningkatkan

nilai suatu usaha.

Dengan demikian hasil analisis diatas menunjukan bahwa variabel

pembiayaan musyarakah tidak berpengaruh signifikan terhadap

perkembangan usaha mitra BMT Mekar Da’wah. Hal ini dapat terjadi

karena pembiayaan musyarkah merupakan jenis pembiayaan kerja sama

yang keuntungan dan kerugiannya tidak dapat diukur secara pasti.

Page 140: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

123

b. Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Perkembangan

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Pembiayaan murabahah memililki nilai probabilitas sebesar 0.000

lebih kecil dari taraf signifikansi 5% atau 0.05, yang berarti pembiayaan

murabahah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan

usaha. Maka, Ha2 dalam penelitian ini diterima dan menolak H02. Hasil

penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang telah dilakukan

oleh Linda Novita dkk (2014), menyatakan bahwa pembiayaan

murabahah berpengaruh positif signifikan terhadap perkembangan

usaha.

Hasil penelitian ini juga mendukung teori Natural Certainty

Contraks (NCC), yang mana dalam NCC kedua belah pihak saling

mempertukarkan aset yang dimilikinya, karena itu objek pertukaran

(baik barang maupun jasa) pun harus ditetapkan diawal akad dengan

pasti, baik jumlahnya (quantity), mutunya (quality), harganya (price),

dan waktu pembayarannya (time of delivery). Jadi, kontrak-kontrak ini

secara “sunnatullah” (by their nature) menawarkan return yang tetap

dan pasti (Karim, 2013).

Pembiayaan murabahah merupakan suatu akad jual beli barang

dengan menyatakan perolehan dan keuntungan (marjin) yang disepakati

oleh penjual dan pembeli (Karim, 2013). Dalam penelitian ini,

pembiayaan murabahah memberi arti jual beli barang, kesepakatan dan

keuntungan. Semakin banyak pembiayaan murabahah yang dibeirkan

Page 141: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

124

kepada pelaku usaha maka semakin meningkatkan nilai aset usaha yang

akan dijalankan.

Dengan demikian hasil analisis diatas menunjukan bahwa variabel

pembiayaan murabahah berpengaruh signifikan terhadap perkembangan

usaha mitra BMT Mekar Da’wah. Hal ini disebabkan kemudahan yang

diberikan BMT Mekar Da’wah dalam penyedian barang yang

dibutuhkan pelaku usaha. Jual beli dengan jenis pembiayaan murabahah

ini dianggap memberikan kemudahan karena cara pembayarannya dapat

dilakukan tunai ataupun cicilan serta tanpa khawatir akan risiko

kerugian dalam kelangsungan pembiayaan.

c. Pengaruh Pembiayaan Musyarakah (X1) dan Murabahah (X2)

Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

(Y)

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa perkembangan

usaha dipengaruhi oleh pembiayaan musyarakah dan murabahah

dengan tingkat kemampuan sebesar 35%, sedangkan sisanya sebesar

65% dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model, seperti faktor

tenaga kerja, pemasaran, inovasi, manajemen sumber daya manusia dan

faktor lainnya yang tidak dalam cakupan penelitian penulis.

Maka H03 ditolak dan menerima Ha3 yang berarti terdapat pengaruh

yang signifikan antara pembiayaan musyarakah dan murabahah

terhadap perkembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) secara

simultan.

Page 142: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

125

Hal ini berarti bahwa pembiayaan yang dikeluarkan oleh BMT

Mekar Da’wah secara umum turut membantu pelaku usaha dalam

mengambangkan usahanya, namun hanya 35% pembiayaan yang

memberikan sumbangsinya atas perkembangan usaha mitra BMT

Mekar Da’wah. Hal ini dapat disebabkan karena faktor internal ataupun

eksternal dalam pengelolaan usaha, baik dari mitra usaha atau dari BMT

Mekar Da’wah.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa beberpa jenis pebiayaan

syariah yang diberikan BMT Mekar Da’wah kepada pelaku usaha masih

belum cukup signifikan untuk membantu meningkatkan perkembangan

usaha para mitra. Adanya suatu jenis pembiayaan yang fleksibel

diharapkan dapat diberikan kepada pelaku usaha guna membantu

perkembangan usaha serta meningkatkan pendaptan bagi para pelaku

usaha.

Page 143: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

126

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Pengaruh Pembiayaan

Musyarakah dan Murabahah Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM) dengan melalui penyebaran kuisioner pada mitra BMT

Mekar Da’wah Serpong maka didapat sebagai berikut:

1. Pembiayaan Musyarakah tidak berpengaruh signifikan terhadap

perkembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) mitra BMT

Mekar Da’wah Serpong.

2. Pembiayaan Murabahah berpengaruh signifikan terhadap

perkembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) mitra BMT

Mekar Da’wah Serpong.

3. Pembiayaan Musyarakah dan Pembiayaan Murabahah mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan usaha mikro kecil

menengah (UMKM) mitra BMT Mekar Da’wah Serpong.

B. Saran-saran

Berdasarkan penulisan penelitian ini, peneliti menyadari masih

terdapat banyak kekurangan didalamnya. Untuk itu, peneliti memberikan

saran agar mendapat gambaran sebagai bahan bertimbangan dan

penyempurna penelitian selanjutnya yang terkait dengan penelitian serupa.

Maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut:

Page 144: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

127

1. Bagi Masyarakat (Pelaku UMKM)

Pembahasan penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pemahaman kepada masyarakat khususnya pada pelaku usaha mikro

kecil menengah (UMKM) terkait pembiayaan yang diberikan dari

lembaga keuangan mikro syariah seperti BMT, sehingga dapat menjadi

pertimbangan dalam masalah permodalan yang selama ini masih terikat

dana riba oleh rentenir menjadi beralih ke pembiayaan syariah seperti

yang diberikan BMT.

2. Bagi BMT

BMT diharapkan dapat terus meningkatkan promosi dan sosialisasi

terhadap masyarakat tentang apa itu BMT dan bagaimana sistemnya

agar masyarakat untuk dapat bergabung menjadi nasabah/mitra dan

mengambil pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan usahanya. Agar

tujuan dan fungsi BMT sebagai lembaga simpan pinjam yang

berlandaskan prinsip syariah yang tumbuh dari, oleh, dan untuk

masyarakat mempunyai potensi besar sebagai pendorong kemajuan

kegiatan ekonomi masyarakat.

Dilihat dari hasil penelitian, variabel pembiayaan musysrakah tidak

berpengaruh terhadap perkembangan usaha mitra BMT Mekar Da’wah,

sehingga masih menjadi tugas yang harus diselesaikan agar pelaku

usaha dapat meningkatkan dan mengembangakan usahanya melalui

pembiayaan yang diberikan. Selain itu, pemberian pembiayaan ada

Page 145: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

128

baiknya ditingkatkan pada jenis pembiayaan produktif seperti

pembiayaan jual beli yang tidak rentan terhadap risiko kerugian.

Selanjutnya BMT Mekar Da’wah diharapkan dapat memilih calon

mitra pembiayaan dengan baik, hal ini dapat dilakukan dengan

menganalisis kelayakan mitra baik dari karakter, kecukupan modal serta

keseriusan dalam menjalankan kerjasama, sehingga diharapkan dapat

mengurangi risiko tidak terjadinya perkembangan usaha yang

dijalankan.

3. Bagi Regulator

Perkembangan UMKM merupakan suatu tugas penting pemerintah

guna mensejahterakan rakyat serta dapat memberikan sumbangsinya

terhadap PDB. Dalam hal ini, pemerintah diharap dapat mampu

memberikan regulasi yang mudah bagi para pelaku UMKM untuk dapat

memperoleh pinjaman dana guna meningkatkan perkembangan

usahanya sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat unbankable.

4. Bagi Akademisi

Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti tingkat

perkembangan usaha dengan menggunakan variabel pembiayaan

syariah hendaknya terus mengembangkan variabel pembiayaan syariah

dengan berbagai indikator-indikator lain serta perluasan objek dalam

penelitian.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini juga dianjurkan lebih

diperbanyak agar hasil penelitian dapat menyeluruh. Selain itu, penulis

Page 146: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

129

merekomendasikan bagi peneleliti selanjutnya agar dapat menambah

variabel lain yang belum diteliti dalam penelitian ini, mengingat hasil

penelitian ini menunjukan pengaruh dari kedua variabel hanya sebesar

35% sedangkan sisanya dipengaruhi dan dijelaskan oleh faktor-faktor

lain di luar model, seperti faktor tenaga kerja, pemasaran, inovasi,

manajemen sumber daya manusia dan faktor lainnya yang tidak dalam

cakupan penelitian penulis.

Data yang digunakan dalam penelitian ini hanya bersumber pada

satu instansi saja, oleh karena itu dalam penelitian selanjutnya

dianjurkan untuk mengambil data lebih dari satu instansi agar dapat

diketahui hasilnya secara empiris atau cakupan yang lebih besar.

Page 147: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

130

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Euis. "Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam Penguatan Peran LKM

dan UKM di Indonesia". Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2009

Amin, Ma'ruf, "Fatwa dalam Sistem Hukum Islam". Jakarta: eLSAS. 2008

Antonio, Muhammad Syafi'i. "Bank Syariah; dari Teori ke Praktik". Jakarta: Gema

Insani. 2011

Ascarya. "Akad dan Produk Bank Syariah". Jakarta: PT Raja Grafindo. 2008

Bhuono, Nugroho Agung. "Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian

dengan SPSS". Yogyakarta: ANDI. 2005

Chandra, Purdi. "Trik Menuju Sukses". Yogyakarta: Grafika Indah. 2000

Dimyauddin, Djuwaini. "Pengantar Fiqih Muamalah". Yogyakarta: Pustaka

Pelajar. 2010

Ghozali, Imam. "Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 19.

Edisi kelima". Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2011

Ghozali, Imam. "Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 21.

Edisi ketujuh". Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2016

Hasan, Nurul Ichsan. "Perbankan Syariah (sebuah pengantar)". Ciputat: GP Press

Group. 2014

Ilmi, Makhalul. "Teori dan Perkembangan Lembaga Mikro Keuangan Syariah".

Yogyakarta: UII Press. 2002

Karim, Adiwarman A. "Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan". Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada. 2004

Karim, Adiwarman A. ”Bank Islam: Analisi Fiqih dan Keuangan Edisi Ketiga".

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2008

Karim, Adiwarman A. "Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan Edisi Kelima".

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2013

Kasmir, “Kewirausahaan”. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2006

Muhammad. "Manajemen Bank Syariah". Yogyakarta: UPP AMP YKPN. 2005

Nachrowi, Nachrowi. D dan Hardius Usman. "Pendekatan Populer dan Praktis

Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan". Jakarta: Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2006

Pratomo, Tiktik Sartika dan Abd. Ranchman Soejodono. "Ekonomi Skala Kecil

atau Menengah dan Koperasi". Jakarta: Ghalia Indonesia. 2002

Page 148: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

131

Primiana, Ina. "Menggerakan Sektor Riil UKM & Industri". Bandung: Alfabeta.

2009

Priyatno, Duwi. "SPSS 22: Pengolahan Data Terpraktis". Yogyakarta: ANDI. 2014

Riduwan dan Akdon. "Rumus dan Data Aplikasi Statistika". Bandung: Alfabeta.

2013

Ridwan. "Manajemen BMT". Yogyakarta: UII Press. 2011

Riyanto. "Pembelanjaan Perusahaan". Yogyakarta: BPFE. 2001

Sukirno, Sadono. "Makro ekonomi teori pengantar". Jakarta: PT Raja Grafindo

Persaada. 2006

Santoso, Singgih. "Statistik Non Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS".

Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. 2010

Siamat, Dahlan. "Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi Ketiga". Jakarta: FEUI.

2004

Sudarsono. "Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi".

Yogyakarta: Ekonisia. 2003

Sugiyono. "Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Cetakan ke 15".

Bandung: Alfabeta. 2010

Sugiyono. "Metode Penelitian Kuantitatif Kualitiatif Dan R & D. Cetakan ke 17" .

Bandung: Alfabeta. 2012

Suhardi dan Purwanto. "Statistika: Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern, Edisi

2". Jakarta: Salemba Empat. 2007

Sukirno, Sadono. "Makroekonomi Teori Pengantar". Jakarta: Rajawali Press. 2010

Suliyanto. "Metode Riset Bisnis". Bandung: Alfabeta. 2005

Sumiyanto, Ahmad. "BMT Menuju Koperasi Modern" Yogyakarta: ISES

Publishing 2008

Tambunan, Tulus. "Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia". Jakarta:

LP3ES. 2012

Umar, Husein. "Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen". Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama. 2002

Wasilah dan Sri Nurhayati. "Akuntansi Syariah di Indonesia, Edisi 3". Jakarta:

Salemba Empat. 2013

Wasilah dan Sri Nurhayati. "Akuntansi Syariah di Indonesia; Edisi 4". Jakarta:

Salemba Empat. 2015

Wiratomo. "Pengantar Kewirausahaan" Yogyakarta: BPFE. 2001

Page 149: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

132

Wiroso. "Jual Beli Murabahah". Yogyakarta: UII Press. 2005

Wiroso. "Penghimpunan Dana dan Distribusi Bagi Hasil Usaha Bank Syariah".

Jakarta: Grasindo. 2005

Yunus, Muh. “Islam dan Kewirausahaan Inovatif”. Malang: UIN Malang Press.

2008

Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahan. Jakarta

Departemen Koperasidan UKM. (2008)

Anggraeni, Nurisma Septia. Kepala Bagian Operasional BMT Mekar Da’wah

Serpong. (sulistio, Interviewer). Agustus Rabu, 2017

Anggraini, Riska Putri. “Peran Kredit Koperasi Serba Usaha (KSU) Nuansa Baru

Terhadap Perkembangan Usaha Mikro di Kecamatan Karanganyar”.

Jurnal Pendidikan dan Ekonomi, Vol. 5 No. 5. UNY. 2016

Arumingtiyas R.I. “Analisis Fatwa Dewan Syariah Nasionalno: 08/Dsn-

Mui/Iv/2000 Terhadap Penanggungan Risiko Oleh Nasabah Dalam Akad

Pembiayaan MushᾹrakah Di Bmt Muda Kedinding Surabaya”. Skripsi,

UIN Sunan Ampel Surabaya. 2014

Fauzi, Ahmad “Perepsi Masyarakat Ciledug Terhadap Produk Pembiayaan

Musyarakah Pada Bank Syariah Mustindo”. Skripsi Jurusan Mualamat

(Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. 2006

Hakiem, Hilman dkk. “Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap

Perkembangan UMKM di Kecamatan Leuwiliang (Studi Kasusu BPRS

Amanah Ummah)”. Jurnal Ekonomi Islam, Vol. 5 No. 2. FAI-UIKA Bogor.

2014

Jubaedah, Siti dan Rina Destiana. “Implikasi Pembiayaan Syariah Tehadap Usaha

MIkro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Cirebon”. Jurnal

Logika, Volume Xv, No 3 Desember Tahun 2015 Issn: 1978-2560 www.E-

Journal.Unswagati-Crb.Ac.Id. 2015

Kamalludin dkk. “Implementasi Fatwa DSN MUI No: 04/DSN-MUI/IV/2000

Tentang Murabahah Pada Pembiayaan Konsumtif (Studi Kasus BNI

Syariah Cabang Bogor)”. Jurnal Ekonomi Islam, Vol. 6 No. 1 Maret 2015

pp. 69-113. FAI-UIKA Bogor. 2015

Muljawan, Dadang, J. H. “Faktor-faktor Penentu Efisiensi Perbankan Indonesia

serta Dampaknya terhadap Perhitungan Suku Bunga Kredit”. Working

Paper. 2014

Page 150: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

133

Murwanti, Sri dan Muhammad Sholahuddin. “Peran Keuangan Lembaga Mikro

Syariah Untuk Usaha Mikro di Wonogiri”. Jurnal Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Surakarta, ISBN: 978-979-636-147-2. 2013

Nugraha, Ardi. “Pengaruh Modal Usaha, Tingkat Pendapatan, dan Sikap

Kewirausahaan terhadap Pendapatan Usaha Pengusaha Industri”.

Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta. 2011

Nurrohmah, Isnaini. “Analisis Perkembangan Usaha MIkro, Kecil dan Menengah

Sebelum dan Sesudah Menerima Pembiayaan Musyarakah Pada Koperasi

Jasa Keuangan Syariah BMT (Studi Kasus: BMT Beringharjo

Yogyakarta)”. Universitas Negeri Yogyakarta. 2015

Prastiawati, Fitriani dan Emile Satia Darma. “Peran Pembiayaan Baitul Maal Wat

Tamwil TerhadapPerkembangan Usaha dan Peningkatan Kesejahteraan

Anggotanya dari Sektor Mikro Pedagang Pasar Tradisional”. Jurnal

Akuntansi dan Investasi, Vol. 17 No. 2. 2016

Purwanti, Endang. “Pengaruh Karakteristik Wirausaha, Modal Usaha, Strategi

Pemasaran Terhadap Perkembangan Umkm Di Desa Dayaan Dan

Kalilondo Salatiga” Jurnal Among Makarti, Vol.5 No. 9. 2012

Putri, Kartika dkk. “Pengaruh Karakteristik Kewirausahaan, Modal Usaha, dan

Peran Business Developmenr Service Terhadap Pengembangan Usaha

(Studi pada Sentra Industri Kerupuk Desa Kudengerjo Sidoarjo Jawa

Timur)”. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis. 2014

Rahmana, Arief. “Strategi UKM Sektor Manufaktur Provinsi Jawa Barat dalam

Meningkatkan Daya Saing Berdasarkan Diamond Cluster Model”.

Bandung: BPPE, Universitas Widyatama. 2010

Rama, Ali. “Analisis Kontribusi Perbankan Syariah Terhadap Pertumbuhan

Ekonomi Indonesia”. Post-graduate student of International Islamic

University Malaysia. 2010

Rindrayani, Sulastri Rini dan M.Astiham. “Pengaruh Peneapan Strategi

Pemasaran terhadap Perkembangan Usaha Industri Kerajinan

Mamer/Onyx di Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung“. LIPI.

2007

Ross, Levine. “Bank-based Or Market-based Financial Systems: Which Is

Better?”. Journal of Financial Intermediation. 2002

Sahany, Henita. ”Pengaruh Pembiayaan Murabahah dan Mudharabah Terhadap

Perkembangan Usaha MIkro Kecil Menengah (UMKM) BMT El-Syifa

Ciganjur”. Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2015

Setiawan, Achma Hendra dan Enggar Pradipta Widyaresti. “Analisis Peran BRI

Unit Ketandan dalam Pemberian Kredit Usaha Rakyat Bagi Pengusaha

Page 151: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

134

Mikro dan Kecil di Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten”. Diponegoro

Journal of Economics Vol. 1, No. 1. 2012

Singgih, Mohamad Nur. “Strategi Penguatan Usaha Mikro Kecil Menengah

(UMKM) Sebagai Refleksi Pembelajaran Krisis Ekonomi Indonesia”.

Jurnal Ekonomi Modernisasi. 2007

Suryana, “Kewirausahaan, Pedoman Praktis Kiatan Proses Menuju Sukses”.

Bandung: Salemba Empat. 2003

Suryati. “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah BMT Binamas Terhadap

Perkembangan Usaha dan Pendapatan Nasabah Mudharabah di BMT

Binamas Purwerejo”. Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. 2012

Tunas, Aldesta Nurika Perwitasari. “Analisis Pengaruh Pembiayaan Syariah

Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah di Kota Depok”.

Institut Pertanian Bogor. 2014

Wahyuniarti, dkk. “Dampak Perumbuhan Ekonomi Terhadap Penurunan Jumlah

PendudukMiskin”.

http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/PROS_2008_MAK3.pdf.

Diakses pada 7 mei 2017

Widagdo, Ridwan & Nurul Qomar. “Pengaruh Pembiayaan Murabah̟ah dan

Musyarakah Terhadap Perkembangan Usaha Mikro di BMT Gunung Jati”.

Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Syekh Nurjati Cirebon. 2014

Wiliasih, Ranti dkk. “Akses UMKM Terhadap Pembiayaan Mikro Syariah dan

Dampaknya Terhadap Perkembangan Usaha: Kasus BMT Tadbiirul

Ummah Kabupaten Bogor”. Jurnal Al-Muzara’ah, Vol. I, No. 1,

Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut

Pertanian Bogor. 2013

www.bi.go.id/

www.kemenperin.go.id / Kontribusi UMKM naik. Jakarta: Kompas, diakses pada

18 Februari 2017

www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/Pages/Lembaga-Keuangan-Micro.aspx Otoritas Jasa

Keuangan (OJK), diakses pada 22 februarin2017

www.depkop.gi.id Kementerian Koperasi dan UKM, 18 Februari 2017

Page 152: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

135

LAMPIRAN

Lampiran 1: Kuisioner Penelitian

Kepada Yth. Responden Terpilih

Assalamualaikum wr. wb

Dengan Hormat,

Saya Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, sedang mengadakan

penelitian dengan kepentingan penyusunan skripsi untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar sarjana (Strata satu/S-1) dengan judul skripsi saya

yaitu “Pengaruh Pembiayaan Musyarakah dan Murabahah Terhadap

Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)”. Maka dalam rangka

pengumpulan data saya mohon Bapak/Ibu atau Saudara/i bersedia meluangkan

waktunya untuk menjawab kuesioner ini. Semua jawaban Bapak/Ibu dijamin

kerahasiannya oleh kami.

Terimakasih

Peneliti

Sulistio

NIM. 1113085000081

Identitas Responden

1. Nama :

2. Jenis Kelamin : 1. Pria

2. Wanita

3. Alamat : ............................................................

4. Agama : ............................................................

5. Usia : ............................................................

6. Status : a. Menikah

b. Belum menikah

c. Janda/duda

7. Pendidikan terakhir : a. SD/SMP d. Sarjana

b. SMA e. Pasca Sarjana

c. Diploma

8. Jenis Usaha : ............................................................

Page 153: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

136

Petunjuk Pengisihan

1. Jawablah pernyataan dibaawah ini dengan jujur dan benar.

2. Bacalah terlebih dahulu dengan cermat sebelum anda menjawabnya.

3. Pilihlah salah satu jawaban yang tersedia dan berikan tanda ceklis () pada

jawaban yang anda anggap paling benar

Keterangan:

STS = Sangat Tidak Setuju (sangat tidak sesuai dengan kondisi yang di alami)

TS = Tidak Setuju (tidak setuju dengan kondisi yang di alami)

R = Ragu-ragu

S = Setuju (sesuai dengan kondisi yang di alami)

SS = Sangat Setuju (sangat setuju dengan koondisi yang di alami)

Variabel Independen

No. PERNYATAAN

STS

TS

R

S

SS

1. Kerjasama ini dilakukan oleh saya sebagai mitra

1 dan BMT Mekar Da’wah sebagai mitra 2

2.

Kerjasama ini dilakukan untuk meningkatkan

nilai aset usaha (keuntungan) antara saya dan

BMT Mekar Da’wah

3. Modal kerjasama ini didapat dari kedua mitra

antara saya dan BMT Mekar Da’wah

4. Modal yang diserahkan dalam bentuk tunai/kas

5. Kontribusi kerja antara saya dan BMT Mekar

Da’wah diatur sebagai mitra aktif dan mitra pasif

6. Saya berperan sebagai mitra aktif dalam

kerjasama ini

7.

Keuntungan dari kerjasama ini dibagi sesuai

nisbah keuntungan antara saya dengan BMT

Mekar Da’wah

8. Kerugian dalam kerjasama ini dibagi sesuai

dengan porsi kontribusi modal yang diserahkan

Page 154: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

137

Variabel Independen

Variabel Dependen

No. PERNYATAAN

STS

TS

R

S

SS

1.

Transaksi jual-beli ini dilakukan oleh saya sebegai

pembeli dan BMT Mekar Da’wah sebagai

penjual

2.

Barang yang diperjualbelikan antara saya dan

BMT Mekar Da’wah bukanlah barang yang

diharamkan oleh syariat Islam

3.

BMT Mekar Da’wah sebagai penjual

mencantumkan harga barang yang akan di jual

beserta margin (keuntungannya) kepada saya

4. Margin (keuntungan) yang diambil disepakati

oleh saya dan BMT Mekar Da’wah

5. Pembayaran yang saya lakukan dapat secara tunai

ataupun cicilan

6. Cara pembayaran yang saya pilih akan menetukan

harga pembayaran barang yang dibeli

7. Barang yang saya terima sesuai dengan pesanan

dan permintaan pembeli

8. Barang yang saya dibeli dikirim sesuai jadwal

dalam kesepakatan

No. PERNYATAAN

STS

TS

R

S

SS

1. Pendapatan saya saat ini meningkat setelah

menerima pembiayaan BMT Mekar Da’wah.

2. Laba usaha saya saat ini meningkat setelah

menerima pembiayaan BMT Mekar Da’wah.

3.

Jumlah nilai penjualan dari usaha saya meningkat

setelah menerima pembiayaan BMT Mekar

Da’wah.

4.

Jumlah pelanggan saya saat ini meningkat setelah

menerima pembiayaan BMT Mekar Da’wah

Mekar Da’wah.

Page 155: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

138

5.

Jumlah barang yang saya jual saat ini tergolong

meningkat setelah menerima pembiayaan BMT

Mekar Da’wah.

6.

Usaha saya saat ini mengalami perluasan atau

peningkatan setelah menerima pembiayaan BMT

Mekar Da’wah.

Page 156: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

139

Lampiran 2: Data Responden

No

Nama

(Inisial)

Jenis

Kelamin

Alamat

Agama

Usia

Status

Pend.

Terakhir

Jenis

Usaha

1 ER Perempuan

Pasar

Serpong Islam 38 Menikah SMA Pedagang

2 NN Perempuan

Pasar

Serpong Islam 32 Menikah SMA Pedagang

3 AS Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 55 Menikah SD/SMP Pedagang

4 WT Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 25

Belum

Menikah SD/SMP Pedagang

5 SM Perempuan

Pasar

Serpong Islam 52 Menikah SMA Pedagang

6 HW Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 44 Menikah SMA Pedagang

7 SM Perempuan

Pasar

Serpong Islam 30 Menikah SD/SMP Pedagang

8 SMT Perempuan

Pasar

Serpong Islam 42 Menikah SMA Pedagang

9 ST Perempuan

Pasar

Serpong Islam 37 Menikah SMA Pedagang

10 EF Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 50 Menikah SMA Pedagang

11 MT Perempuan

Pasar

Serpong Islam 32 Menikah SMA Pedagang

12 SF Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 27

Belum

Menikah SMA Pedagang

13 RWA Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 34 Menikah SD/SMP Pedagang

14 ZHS Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 29 Menikah SD/SMP Pedagang

15 EK Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 31

Belum

Menikah SMA Pedagang

16 JB Perempuan

Pasar

Serpong Islam 50 Menikah SD/SMP Pedagang

17 HS Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 42 Menikah SD/SMP Pedagang

18 FA Perempuan

Pasar

Serpong Islam 44 Menikah SMA Pedagang

19 MY Perempuan

Pasar

Serpong Islam 25

Belum

Menikah SMA Pedagang

20 BB Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 29

Belum

Menikah SD/SMP Pedagang

Page 157: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

140

21 YSP Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 51 Menikah SD/SMP Pedagang

22 IA Perempuan

Pasar

Serpong Islam 44 Menikah SMA Pedagang

23 WS Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 36 Menikah SMA Pedagang

24 WN Perempuan

Pasar

Serpong Islam 32 Menikah SD/SMP Pedagang

25 ST Perempuan

Pasar

Serpong Islam 27 Menikah SD/SMP Pedagang

26 AS Perempuan

Pasar

Serpong Islam 24

Belum

Menikah SMA Pedagang

27 BS Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 25

Belum

Menikah SMA Pedagang

28 MH Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 55 Duda SMA Pedagang

29 GP Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 36 Duda SD/SMP Pedagang

30 AL Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 27

Belum

Menikah SD/SMP Pedagang

31 HR Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 30

Belum

Menikah SD/SMP Pedagang

32 MS Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 31 Menikah SD/SMP Pedagang

33 US Perempuan

Pasar

Serpong Islam 40 Janda SD/SMP Pedagang

34 HR Perempuan

Pasar

Serpong Islam 29 Menikah SMA Pedagang

35 NS Perempuan

Pasar

Serpong Islam 24

Belum

Menikah SMA Pedagang

36 AL Perempuan

Pasar

Serpong Islam 34 Menikah SD/SMP Pedagang

37 MBU Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 35

Belum

Menikah SD/SMP Pedagang

38 AA Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 55 Menikah SD/SMP Pedagang

39 AH Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 50 Menikah SD/SMP Pedagang

40 IW Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 22

Belum

Menikah SD/SMP Pedagang

41 IN Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 52 Menikah SMA Pedagang

42 LD Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 44 Menikah SMA Pedagang

Page 158: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

141

43 RM Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 23

Belum

Menikah SD/SMP Pedagang

44 MS Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 34 Menikah SD/SMP Pedagang

45 TH Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 25

Belum

Menikah SD/SMP Pedagang

46 GS Perempuan

Pasar

Serpong Islam 25

Belum

Menikah SMA Pedagang

47 KI Perempuan

Pasar

Serpong Islam 33 Menikah SMA Pedagang

48 FS Perempuan

Pasar

Serpong Nasrani 45 Menikah Sarjana Pedagang

49 AF Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 42 Menikah SMA Pedagang

50 DD Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 35 Menikah SMA Pedagang

51 ED Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 31

Belum

Menikah Sarjana Pedagang

52 MK Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 24

Belum

Menikah SMA Pedagang

53 LL Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 30

Belum

Menikah SMA Pedagang

54 RW Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 40 Menikah SMA Pedagang

55 AM Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 33 Menikah SMA Pedagang

56 ST Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 28

Belum

Menikah SD/SMP Pedagang

57 DB Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 25 Menikah SD/SMP Pedagang

58 FRS Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 38 Menikah SD/SMP Pedagang

59 MRR Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 31

Belum

Menikah SMA Pedagang

60 PK Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 25

Belum

Menikah SD/SMP Pedagang

61 IR Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 28

Belum

Menikah SD/SMP Pedagang

62 RR Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 52 Menikah SMA Pedagang

63 AD Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 55 Menikah SMA Pedagang

64 AR Laki-laki

Pasar

Serpong Islam 29

Belum

Menikah SMA Pedagang

Page 159: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

142

Lampiran 3: Hasil Kuisioner (Uji Coba 20 Responden)

Variabel Pembiayaan Musyarakah (X1)

Responden X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1

1 4.0 4.0 4.0 3.0 5.0 4.0 4.0 4.0 32.0

2 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 34.0

3 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 33.0

4 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 33.0

5 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 33.0

6 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 36.0

7 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 35.0

8 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 33.0

9 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 5.0 4.0 5.0 33.0

10 4.0 4.0 4.0 3.0 5.0 4.0 5.0 4.0 33.0

11 4.0 5.0 2.0 2.0 3.0 4.0 3.0 4.0 27.0

12 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 33.0

13 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 30.0

14 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 32.0

15 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 40.0

16 3.0 2.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 25.0

17 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 32.0

18 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 30.0

19 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 5.0 30.0

20 5.0 5.0 5.0 5.0 3.0 3.0 5.0 5.0 36.0

Variabel Pembiayaan Murabahah (X2)

Responden X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2

1 4.0 4.0 5.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 32.0

2 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 34.0

3 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 35.0

4 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 35.0

5 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 35.0

6 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 35.0

7 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 35.0

8 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 35.0

9 4.0 5.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 31.0

10 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 35.0

11 4.0 5.0 2.0 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0 29.0

12 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 32.0

13 4.0 4.0 2.0 2.0 4.0 2.0 4.0 2.0 24.0

Page 160: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

143

14 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 32.0

15 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 35.0

16 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 31.0

17 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 33.0

18 3.0 5.0 5.0 5.0 3.0 4.0 4.0 4.0 33.0

19 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 27.0

20 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 3.0 30.0

Variabel Perkembangan Usaha (Y)

Responden Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y

1 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 22.0

2 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 26.0

3 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 2.0 23.0

4 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 26.0

5 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 2.0 23.0

6 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 2.0 24.0

7 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 2.0 20.0

8 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 25.0

9 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 24.0

10 4.0 2.0 3.0 4.0 4.0 2.0 19.0

11 2.0 2.0 2.0 4.0 2.0 2.0 14.0

12 2.0 2.0 2.0 2.0 4.0 4.0 16.0

13 4.0 2.0 2.0 2.0 4.0 2.0 16.0

14 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 24.0

15 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 23.0

16 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 26.0

17 2.0 3.0 5.0 4.0 4.0 4.0 22.0

18 4.0 3.0 5.0 5.0 5.0 2.0 24.0

19 2.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 21.0

20 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 22.0

Page 161: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

144

Lampiran 4: Hasil Kuisioner

Variabel Pembiayaan Musyarakah (X1)

Responden X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1

1 4.0 4.0 4.0 3.0 5.0 4.0 4.0 4.0 32.0

2 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 34.0

3 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 33.0

4 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 33.0

5 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 33.0

6 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 36.0

7 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 35.0

8 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 33.0

9 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 5.0 4.0 5.0 33.0

10 4.0 4.0 4.0 3.0 5.0 4.0 5.0 4.0 33.0

11 4.0 5.0 2.0 2.0 3.0 4.0 3.0 4.0 27.0

12 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 33.0

13 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 30.0

14 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 32.0

15 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 40.0

16 3.0 2.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 25.0

17 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 32.0

18 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 30.0

19 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 5.0 30.0

20 5.0 5.0 5.0 5.0 3.0 3.0 5.0 5.0 36.0

21 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 28.0

22 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 32.0

23 5.0 5.0 5.0 3.0 4.0 4.0 5.0 5.0 36.0

24 3.0 4.0 3.0 4.0 3.0 2.0 2.0 4.0 25.0

25 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 32.0

26 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 40.0

27 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 40.0

28 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 32.0

29 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 32.0

30 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 37.0

31 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 40.0

32 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 34.0

33 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 32.0

34 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 37.0

35 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 32.0

36 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 3.0 35.0

37 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 32.0

Page 162: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

145

38 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 37.0

39 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 3.0 3.0 33.0

40 3.0 2.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 28.0

41 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 36.0

42 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 35.0

43 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 33.0

44 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 40.0

45 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 38.0

46 4.0 2.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 26.0

47 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 32.0

48 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 30.0

49 4.0 2.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 5.0 28.0

50 3.0 2.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 2.0 24.0

51 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 28.0

52 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 32.0

53 5.0 5.0 5.0 3.0 4.0 4.0 5.0 5.0 36.0

54 3.0 4.0 3.0 4.0 3.0 2.0 2.0 4.0 25.0

55 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 40.0

56 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 40.0

57 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 40.0

58 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 32.0

59 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 34.0

60 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 32.0

61 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 37.0

62 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 40.0

63 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 37.0

64 4.0 2.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 5.0 28.0

Variabel Pembiayaan Murabahah (X2)

Responden X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2

1 4.0 4.0 5.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 32.0

2 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 34.0

3 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 35.0

4 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 35.0

5 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 35.0

6 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 35.0

7 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 35.0

8 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 35.0

9 4.0 5.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 31.0

10 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 35.0

Page 163: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

146

11 4.0 5.0 2.0 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0 29.0

12 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 32.0

13 4.0 4.0 2.0 2.0 4.0 2.0 4.0 2.0 24.0

14 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 32.0

15 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 35.0

16 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 31.0

17 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 33.0

18 3.0 5.0 5.0 5.0 3.0 4.0 4.0 4.0 33.0

19 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 27.0

20 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 3.0 30.0

21 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 37.0

22 2.0 2.0 3.0 4.0 3.0 3.0 2.0 3.0 22.0

23 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 32.0

24 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 38.0

25 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 40.0

26 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 35.0

27 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 35.0

28 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 35.0

29 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 40.0

30 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 3.0 3.0 31.0

31 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 33.0

32 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 3.0 36.0

33 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 33.0

34 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 33.0

35 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 32.0

36 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 3.0 3.0 35.0

37 4.0 3.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 32.0

38 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 30.0

39 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 37.0

40 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 36.0

41 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 33.0

42 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 39.0

43 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 37.0

44 3.0 4.0 4.0 4.0 5.0 3.0 3.0 4.0 30.0

45 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 33.0

46 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 31.0

47 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 35.0

48 3.0 2.0 3.0 4.0 5.0 4.0 3.0 4.0 28.0

49 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 28.0

50 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 29.0

51 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 2.0 3.0 33.0

Page 164: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

147

52 2.0 2.0 3.0 4.0 5.0 3.0 3.0 4.0 26.0

53 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 36.0

54 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 38.0

55 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 40.0

56 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 36.0

57 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 36.0

58 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 32.0

59 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 36.0

60 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 3.0 3.0 35.0

61 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 32.0

62 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 33.0

63 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 3.0 33.0

64 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 36.0

Variabel Perkembangan Usaha (Y)

Responden Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y

1 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 22.0

2 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 26.0

3 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 2.0 23.0

4 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 26.0

5 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 2.0 23.0

6 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 2.0 24.0

7 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 2.0 20.0

8 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 25.0

9 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 24.0

10 4.0 2.0 3.0 4.0 4.0 2.0 19.0

11 2.0 2.0 2.0 4.0 2.0 2.0 14.0

12 2.0 2.0 2.0 2.0 4.0 4.0 16.0

13 4.0 2.0 2.0 2.0 4.0 2.0 16.0

14 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 24.0

15 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 23.0

16 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 26.0

17 2.0 3.0 5.0 4.0 4.0 4.0 22.0

18 4.0 3.0 5.0 5.0 5.0 2.0 24.0

19 2.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 21.0

20 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 22.0

21 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 27.0

22 4.0 2.0 5.0 5.0 5.0 2.0 23.0

23 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 24.0

24 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 28.0

Page 165: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

148

25 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 2.0 27.0

26 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 25.0

27 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 25.0

28 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 27.0

29 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 26.0

30 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 2.0 25.0

31 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 25.0

32 4.0 4.0 5.0 3.0 5.0 4.0 25.0

33 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 2.0 23.0

34 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 25.0

35 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 22.0

36 4.0 5.0 4.0 3.0 4.0 2.0 22.0

37 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 24.0

38 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 24.0

39 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 27.0

40 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 26.0

41 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 22.0

42 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 29.0

43 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 28.0

44 5.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 24.0

45 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 2.0 23.0

46 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 2.0 23.0

47 2.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 23.0

48 3.0 3.0 5.0 5.0 2.0 2.0 20.0

49 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 21.0

50 2.0 4.0 4.0 2.0 2.0 2.0 16.0

51 2.0 4.0 5.0 3.0 2.0 2.0 18.0

52 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0 2.0 20.0

53 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 2.0 23.0

54 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 28.0

55 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 2.0 27.0

56 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 25.0

57 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 26.0

58 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 28.0

59 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 28.0

60 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 28.0

61 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 2.0 23.0

62 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 27.0

63 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 2.0 21.0

64 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 22.0

Page 166: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

149

Lampiran 5: Hasil Output (Uji Coba 20 Responden)

Validitas Variabel Pembiayaan Musyarakah (X1)

Correlations

X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 SKOR

X11 Pearson Correlation

1 .415 .106 .440 .167 .450* .347 .314 .620**

Sig. (2-tailed) .069 .656 .052 .482 .046 .134 .178 .004

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X12 Pearson Correlation

.415 1 .102 .663** .114 .379 .218 .342 .574**

Sig. (2-tailed) .069 .669 .001 .631 .099 .355 .140 .008

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X13 Pearson Correlation

.106 .102 1 .440 .012 .330 .586** .314 .555*

Sig. (2-tailed) .656 .669 .052 .961 .155 .007 .178 .011

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X14 Pearson Correlation

.440 .663** .440 1 .102 .438 .594** .102 .643**

Sig. (2-tailed) .052 .001 .052 .669 .053 .006 .670 .002

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X15 Pearson Correlation

.167 .114 .012 .102 1 .396 .191 .218 .518*

Sig. (2-tailed) .482 .631 .961 .669 .084 .419 .356 .019

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X16 Pearson Correlation

.450* .379 .330 .438 .396 1 .322 .487* .764**

Sig. (2-tailed) .046 .099 .155 .053 .084 .167 .029 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X17 Pearson Correlation

.347 .218 .586** .594** .191 .322 1 .149 .630**

Sig. (2-tailed) .134 .355 .007 .006 .419 .167 .530 .003

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X18 Pearson Correlation

.314 .342 .314 .102 .218 .487* .149 1 .671**

Sig. (2-tailed) .178 .140 .178 .670 .356 .029 .530 .001

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20

SKOR Pearson Correlation

.620** .574** .555* .643** .518* .764** .630** .671** 1

Sig. (2-tailed) .004 .008 .011 .002 .019 .000 .003 .001 N 20 20 20 20 20 20 20 20 20

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliabilitas Variabel Pembiayaan Musyarakah (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.739 8

Page 167: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

150

Validitas Variabel Pembiayaan Murabahah (X2)

Correlations

X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 SKOR

X21 Pearson Correlation

1 .436 .463* .286 .354 .315 .145 .102 .586**

Sig. (2-tailed) .054 .040 .222 .126 .175 .541 .669 .007

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X22 Pearson Correlation

.436 1 .424 .655** .295 .207 .333 .052 .622**

Sig. (2-tailed) .054 .062 .002 .207 .382 .151 .828 .003

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X23 Pearson Correlation

.463* .424 1 .154 .313 .682** .118 -.147 .602**

Sig. (2-tailed) .040 .062 .516 .179 .001 .621 .537 .005

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X24 Pearson Correlation

.286 .655** .154 1 .354 .165 .327 .102 .550*

Sig. (2-tailed) .222 .002 .516 .126 .486 .159 .669 .012

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X25 Pearson Correlation

.354 .295 .313 .354 1 .467* -.025 .260 .637**

Sig. (2-tailed) .126 .207 .179 .126 .038 .918 .268 .003

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X26 Pearson Correlation

.315 .207 .682** .165 .467* 1 .275 .282 .748**

Sig. (2-tailed) .175 .382 .001 .486 .038 .240 .228 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X27 Pearson Correlation

.145 .333 .118 .327 -.025 .275 1 .398 .534*

Sig. (2-tailed) .541 .151 .621 .159 .918 .240 .082 .015

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X28 Pearson Correlation

.102 .052 -.147 .102 .260 .282 .398 1 .523*

Sig. (2-tailed) .669 .828 .537 .669 .268 .228 .082 .018

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20

SKOR Pearson Correlation

.586** .622** .602** .550* .637** .748** .534* .523* 1

Sig. (2-tailed) .007 .003 .005 .012 .003 .000 .015 .018 N 20 20 20 20 20 20 20 20 20

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliabilitas Variabel Pembiayaan Murabahah (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.721 8

Page 168: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

151

Validitas Variabel Perkembangan Usaha (Y)

Correlations

Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 SKOR

Y11 Pearson Correlation

1 .487* .048 .332 .494* .361 .702**

Sig. (2-tailed) .030 .840 .153 .027 .118 .001

N 20 20 20 20 20 20 20

Y12 Pearson Correlation

.487* 1 .309 .643** .301 .231 .756**

Sig. (2-tailed) .030 .186 .002 .198 .327 .000

N 20 20 20 20 20 20 20

Y13 Pearson Correlation

.048 .309 1 .345 .170 .401 .565**

Sig. (2-tailed) .840 .186 .137 .474 .080 .009

N 20 20 20 20 20 20 20

Y14 Pearson Correlation

.332 .643** .345 1 .146 -.059 .598**

Sig. (2-tailed) .153 .002 .137 .540 .806 .005

N 20 20 20 20 20 20 20

Y15 Pearson Correlation

.494* .301 .170 .146 1 .405 .652**

Sig. (2-tailed) .027 .198 .474 .540 .077 .002

N 20 20 20 20 20 20 20

Y16 Pearson Correlation

.361 .231 .401 -.059 .405 1 .625**

Sig. (2-tailed) .118 .327 .080 .806 .077 .003

N 20 20 20 20 20 20 20

SKOR Pearson Correlation

.702** .756** .565** .598** .652** .625** 1

Sig. (2-tailed) .001 .000 .009 .005 .002 .003 N 20 20 20 20 20 20 20

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliabilitas Variabel Perkembangan Usaha (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.724 6

Page 169: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

152

Lampiran 6: Hasil Output

Validitas Variabel Pembiayaan Musyarakah (X1)

Reliabilitas Variabel Pembiayaan Musyarakah (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.884 8

Correlations

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 SKOR

X1.1 Pearson Correlation 1 .743** .679** .460** .588** .626** .675** .505** .878**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 64 64 64 64 64 64 64 64 64

X1.2 Pearson Correlation .743** 1 .484** .456** .491** .599** .504** .354** .792**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .004 .000

N 64 64 64 64 64 64 64 64 64

X1.3 Pearson Correlation .679** .484** 1 .593** .511** .460** .638** .319* .771**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .010 .000

N 64 64 64 64 64 64 64 64 64

X1.4 Pearson Correlation .460** .456** .593** 1 .521** .399** .335** .188 .666**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .007 .137 .000

N 64 64 64 64 64 64 64 64 64

X1.5 Pearson Correlation .588** .491** .511** .521** 1 .743** .512** .201 .760**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .112 .000

N 64 64 64 64 64 64 64 64 64

X1.6 Pearson Correlation .626** .599** .460** .399** .743** 1 .638** .219 .789**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .000 .000 .082 .000

N 64 64 64 64 64 64 64 64 64

X1.7 Pearson Correlation .675** .504** .638** .335** .512** .638** 1 .474** .790**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .007 .000 .000 .000 .000

N 64 64 64 64 64 64 64 64 64

X1.8 Pearson Correlation .505** .354** .319* .188 .201 .219 .474** 1 .536**

Sig. (2-tailed) .000 .004 .010 .137 .112 .082 .000 .000

N 64 64 64 64 64 64 64 64 64

SKOR Pearson Correlation .878** .792** .771** .666** .760** .789** .790** .536** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 64 64 64 64 64 64 64 64 64

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 170: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

153

Validitas Variabel Pembiayaan Murabahah (X2)

Correlations

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 SKOR

X2.1 Pearson Correlation 1 .627** .562** .365** .231 .394** .325** .200 .718**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .003 .066 .001 .009 .113 .000

N 64 64 64 64 64 64 64 64 64

X2.2 Pearson Correlation .627** 1 .534** .543** -.018 .305* .276* .144 .663**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .885 .014 .027 .257 .000

N 64 64 64 64 64 64 64 64 64

X2.3 Pearson Correlation .562** .534** 1 .728** .262* .530** .149 .207 .762**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .037 .000 .239 .101 .000

N 64 64 64 64 64 64 64 64 64

X2.4 Pearson Correlation .365** .543** .728** 1 .214 .547** .080 .315* .720**

Sig. (2-tailed) .003 .000 .000 .090 .000 .529 .011 .000

N 64 64 64 64 64 64 64 64 64

X2.5 Pearson Correlation .231 -.018 .262* .214 1 .249* .062 .222 .417**

Sig. (2-tailed) .066 .885 .037 .090 .047 .629 .078 .001

N 64 64 64 64 64 64 64 64 64

X2.6 Pearson Correlation .394** .305* .530** .547** .249* 1 .444** .454** .749**

Sig. (2-tailed) .001 .014 .000 .000 .047 .000 .000 .000

N 64 64 64 64 64 64 64 64 64

X2.7 Pearson Correlation .325** .276* .149 .080 .062 .444** 1 .567** .569**

Sig. (2-tailed) .009 .027 .239 .529 .629 .000 .000 .000

N 64 64 64 64 64 64 64 64 64

X2.8 Pearson Correlation .200 .144 .207 .315* .222 .454** .567** 1 .599**

Sig. (2-tailed) .113 .257 .101 .011 .078 .000 .000 .000

N 64 64 64 64 64 64 64 64 64

SKOR Pearson Correlation .718** .663** .762** .720** .417** .749** .569** .599** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 N 64 64 64 64 64 64 64 64 64

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliabilitas Variabel Pembiayaan Murabahah (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.804 8

Page 171: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

154

Lampiran 7: Uji Asumsi Klasik

Validitas Variabel Perkembangan Usaha (Y)

Correlations

Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 SKOR

Y.1 Pearson Correlation 1 .334** .298* .444** .514** .090 .682**

Sig. (2-tailed) .007 .017 .000 .000 .477 .000

N 64 64 64 64 64 64 64

Y.2 Pearson Correlation .334** 1 .498** .330** .213 .257* .669**

Sig. (2-tailed) .007 .000 .008 .092 .040 .000

N 64 64 64 64 64 64 64

Y.3 Pearson Correlation .298* .498** 1 .518** .332** .137 .676**

Sig. (2-tailed) .017 .000 .000 .007 .280 .000

N 64 64 64 64 64 64 64

Y.4 Pearson Correlation .444** .330** .518** 1 .411** .119 .692**

Sig. (2-tailed) .000 .008 .000 .001 .348 .000

N 64 64 64 64 64 64 64

Y.5 Pearson Correlation .514** .213 .332** .411** 1 .296* .693**

Sig. (2-tailed) .000 .092 .007 .001 .018 .000

N 64 64 64 64 64 64 64

Y.6 Pearson Correlation .090 .257* .137 .119 .296* 1 .527**

Sig. (2-tailed) .477 .040 .280 .348 .018 .000

N 64 64 64 64 64 64 64

SKOR Pearson Correlation .682** .669** .676** .692** .693** .527** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 64 64 64 64 64 64 64

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliabilitas Variabel Perkembangan Usaha (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.722 6

Page 172: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

155

Uji One-Sampel Kolmogorov-Smirnov

Uji Multikolinieritas

Uji Glejser Heterokedastisitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 64 Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.57781132 Most Extreme Differences Absolute .086

Positive .067 Negative -.086

Test Statistic .086 Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3.147 3.731 .843 .402

X1 .094 .079 .123 1.192 .238 .972 1.029

X2 .521 .093 .576 5.586 .000 .972 1.029

a. Dependent Variable: Y.Perkembangan Usaha

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.978 2.227 3.582 .001

X1 -.125 .047 -.321 -2.650 .101

X2 -.056 .056 -.122 -1.006 .318

a. Dependent Variable: RES2

Page 173: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

156

Koefesien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .608a .370 .350 2.620 1.427

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Hasil Uji F

Hasil Uji t

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 246.092 2 123.046 17.929 .000b

Residual 418.642 61 6.863

Total 664.734 63

a. Dependent Variable: Y

b. Predictors: (Constant), X2, X1

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3.147 3.731 .843 .402

X1 .094 .079 .123 1.192 .238 .972 1.029

X2 .521 .093 .576 5.586 .000 .972 1.029

a. Dependent Variable: Y.Perkembangan Usaha

Page 174: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

157

Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Uji Normalitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3.147 3.731 .843 .402

X1 .094 .079 .123 1.192 .238 .972 1.029

X2 .521 .093 .576 5.586 .000 .972 1.029

a. Dependent Variable: Y.Perkembangan Usaha

Page 175: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

158

Uji Heterokedastisitas

Page 176: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

159

Lampiran 5: Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI

Page 177: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

160

Page 178: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

161

Page 179: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

162

Page 180: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

163

Page 181: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

164

Page 182: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

165

Page 183: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

166

Page 184: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

167

Page 185: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

168

Lampiran 6: Surat Izin Penelitian

Page 186: PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38536/1/... · ini, dan juga terima kasih saya ucapkan kepada segenap pihak yang

169