PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH,...

112
PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE RATIO BANK SYARIAH PERIODE 2013-2015 (Studi pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh: TENDI KOMARA NIM: 1112046100111 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 M./1438 H

Transcript of PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH,...

Page 1: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH,

MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE RATIO

BANK SYARIAH PERIODE 2013-2015

(Studi pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

TENDI KOMARA

NIM: 1112046100111

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016 M./1438 H

Page 2: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE
Page 3: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE
Page 4: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE
Page 5: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

v

ABSTRAK

Tendi Komara. 1112046100111. Pengaruh Pembiayaan Murabahah,

Mudharabah, Musyarakah dan BOPO terhadap Profit Expense Ratio Bank Syariah

Periode 2013-2015 (Studi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah).

Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas

Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

2016.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan menguji pengaruh ketiga

pembiayaan dominan yang ada dibank syariah yaitu murabahah, mudharabah, dan

musyarakah serta rasio BOPO terhadap Profit Expense Ratio Bank Syariah yang ada

di Indonesia. Permasalahan besar nya beban bank syariah saat ini perlu dibahas dan

diteliti kembali.

Penelitian ini menggunakan metode regresi berganda. Data yang digunakan

bersumber dari www.bi.go.id dan www.ojk.go.id dengan menggunakan data statistik

bank syariah periode 2013-2015.Penelitian ini dianalisis menggunakan metode

regresi berganda dengan aplikasi SPSS 22.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Variabel murabahah berpengaruh

negatif terhadap Profit Expense Ratio. (2) Variabel mudharabah tidak berpengaruh

terhadap Profit Expense Ratio. (3) Variabel musyarakah berpengaruh negatif

terhadap Profit Expense Ratio`(4) Variabel BOPO berpengaruh negatif terhadap

Profit Expense Ratio (5) secara simultan variabel Pembiayaan murabahah,

mudharabah, musyarakah dan BOPO berpengaruh Terhadap Profit Expense Ratio Bank Syariah Periode 2013-2015 (Studi Pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah) .

Kata Kunci : murabahah, mudharabah, musyarakah, BOPO dan Profit Expense

Ratio

Pembimbing : Ahmad Chairul Hadi, MA

Page 6: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW

beserta keluarga, dan para sahabatnya yang telah menuntun umatnya dari peradaban

Jahiliyah kepada peradaban Islam yang mulia.

Dalam penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari berbagai pihak yang

telah memberikan bantuan. Hasil yang diperoleh saat ini berkat bimbingan, dorongan,

dukungan yang tiada penulis peroleh dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-

tingginya kepada:

1. Bapak Dr Asep Saepudin Jahar, MA., Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak A.M. Hasan Ali, M.A dan Bapak Abdurrauf, Lc, MA, Ketua Program

Studi Muamalat dan Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan

Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Ahmad Chairul Hadi, MA, Dosen Pembimbing yang telah bersedia

meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan ilmu dan

bimbingan serta pengarahan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

Page 7: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

vii

4. Seluruh Dosen serta civitas akademika Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik dan

memberikan ilmunya kepada penulis.

5. Segenap pimpinan dan karyawan Kebersihan yaitu bang Anwar dan kawan-

kawan, karyawan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum serta

Perpustakaan Umum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Kedua orang tua penulis yang bernama Bapak Karsa Sasmita dan Rohayah

yang senantiasa mendoakan anaknya dan memberikan dukungan yang tiada

henti baik moril maupun materil. Tak lupa kepada adik Tera Komala, Rima

arestiana, dan Rama Wijaya serta keluarga besar lainnya, terimakasih atas

dukungan yang diberikan.

7. Terimakasih kepada Peni Rahmadani, Taufik Kurohman, Maya Andyka Sari ,

Siska Puspita Sari Dwiki Surahman, Nanda Pipit Nurjannah, Annisa Farida,

Imam Gunadi, Andi Khaerunnisa dan kawan-kawan lainya dari Center for

Islamic Economics Studies (C.O.I.N.S) yang telah menjadi keluarga kecil di

kampus ini dan menjadi tempat penulis mendapat pengalaman dan ilmu yang

sangat berharga.

8. Kawan-kawan Perbankan Syariah Angkatan 2012, Kelas PS-C 2012 dan

kawan-kawan yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu, terimakasih atas

kebersamaannya selama ini, semoga silaturahim kita dapat tetap terjaga dan

sukses untuk kita semua.

Page 8: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

viii

Dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua

pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu

terselesaikannya skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga

Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat menjadi langkah awal untuk

melakukan studi lanjutan dimasa yang akan datang dan khususnya yang berkaitan,

Aamiin.

Jakarta, Oktober 2016

Penulis

Page 9: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………..i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING…..…...………………………………..ii

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN………………...…..…………………….………………………iv

ABSTRAK ............................................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ vi

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………....ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah………..……………………………………………………….…..….9

C. Batasan Masalah .................................................................................................................. 9

D. Rumusan Masalah………………………………………………………………………...10

E. Tujuan Penelitian ............................................................................................................... 10

F. Manfaat Penelitian ............................................................................................................. 11

G. Sistematika penulisan ....................................................................................................... 12

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................................. 15

A. Bank Syariah ..................................................................................................................... 15

1. Pengertian ..................................................................................................................... 15

2. Landasan Syariah .......................................................................................................... 16

B. Pembiayaan Bank Syariah ................................................................................................. 17

1. Pengertian ..................................................................................................................... 17

2. Fungsi pembiayaan ...................................................................................................... 20

C. Pembiayaan Murabahah .................................................................................................... 21

1. Pengertian ..................................................................................................................... 21

2. Syarat dalam Murabahah .............................................................................................. 22

D. Pembiayaan Mudharabah .................................................................................................. 23

1. Pengertian ..................................................................................................................... 23

Page 10: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

x

2. Landasan Dasar ............................................................................................................. 24

E. Pembiayaan Musyarakah ................................................................................................... 25

1. Pengertian ..................................................................................................................... 25

2. Rukun dan Syarat .......................................................................................................... 25

3. Bagi Hasil dalam Musyarakah ..................................................................................... 26

F. BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional) ....................................................... 27

G. Prosedur atau skema Pembiayaan ..................................................................................... 28

H. Analisis Laporan Keuangan .............................................................................................. 29

I. Metode dan Teknik Analisis Rasio Keuangan .................................................................... 30

1. Metode Analisa Pertumbuhan ....................................................................................... 30

2. Metode Trend dan Indeks ............................................................................................. 31

3. Metode Analisis Rasio .................................................................................................. 31

J. Rasio Profitabilitas Bank Syariah ....................................................................................... 31

1. Pengertian ..................................................................................................................... 31

2. Return on Total Assets .................................................................................................. 32

3. Return on Total Equity ................................................................................................. 32

4. Profit Expense Ratio ..................................................................................................... 33

K. Penelitian Terdahulu ......................................................................................................... 36

L. Kerangka Pemikiran .......................................................................................................... 46

BAB III METODELOGI PENELITIAN ........................................................................... 48

A. Jenis dan Sifat Penelitian ................................................................................................. 48\

B. Data dan Sumber Data ....................................................................................................... 49

C. Populasi ............................................................................................................................. 49

D. Definisi dan Pengukuran Variabel .................................................................................... 50

E. Metode Analisa Data ......................................................................................................... 53

1. Metode Regresi ............................................................................................................. 53

2. Uji Asumsi Klasik ......................................................................................................... 54

a. Uji Normalitas .......................................................................................................... 55

b. Uji Multikolinearitas ................................................................................................ 57

c. Uji Heteroskedastisitas ............................................................................................. 58

d. Uji Autokorelasi....................................................................................................... 59

F. Hipotesis ............................................................................................................................ 60

Page 11: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

xi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 62

A. Analisis Deskriptif ............................................................................................................ 62

1. Profit Expense Ratio ..................................................................................................... 63

2. Variabel Murabahah ..................................................................................................... 63

3. Variabel Mudharabah ................................................................................................... 64

4. Variabel Musyarakah .................................................................................................... 65

5. Variabel BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional) .................................... 66

B. Uji Asumsi Klasik ............................................................................................................. 66

1. Uji Normalitas............................................................................................................... 67

2. Uji Multikolinearitas ..................................................................................................... 68

3. Uji Autokorelasi ............................................................................................................ 69

4. Uji Heterokedastisitas ................................................................................................... 70

C. Hasil Pengujian Hipotesis ................................................................................................. 71

1. Uji koefisien determinasi(R Square) ............................................................................. 71

2. Uji Simultan (Uji F) ...................................................................................................... 72

3. Uji T .............................................................................................................................. 73

D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................................................ 76

1. Pengaruh variabel pembiayaan Murabahah terhadap Profit Expense Ratio ............. 76

2. Pengaruh variabel pembiayaan Mudharabah terhadap Profit Expense Ratio .............. 79

3. Pengaruh variabel pembiayaan Musyarakah terhadap Profit Expense Ratio ............... 80

4. Pengaruh variabel BOPO terhadap Profit Expense Ratio ………..……………….…..83

5. Pengaruh variabel pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah

dan BOPO terhadap Profit Expense Ratio ..……..…………………………….…………84

BAB V PENUTUP ................................................................................................................ 88

A. KESIMPULAN ................................................................................................................. 88

B. SARAN ............................................................................................................................. 89

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 91

LAMPIRAN

Page 12: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Review Terdahulu...................................................................................39

Tabel 1.1 Deskriptif Data.....................................................................................61

Tabel 1.2 Profit Expense Ratio............................................................................62

Tabel 1.3 Pembiayaan Murabahah.....................................................................63

Tabel 1.4 Pembiayaan Mudharabah....................................................................64

Tabel 1.5 Pembiayaan Musyarakah.....................................................................65

Tabel 1.2 Uji Multikolinearitas............................................................................67

Tabel 1.3 Uji Autokorelasi....................................................................................68

Tabel 1.4 Uji Koefiseiens determinasi.................................................................70

Tabel 1.5 Uji simultan...........................................................................................71

Tabel 1.6 Uji T.......................................................................................................72

Page 13: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Diagram Persentase Pembiayaan..................................................3

Gambar 1.1 Skema Pembiayaan....................................................................28

Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran.................................................................46

Gambar 1.3 Tingkat Profit Expense Ratio Bank Syariah...........................63

Gambar 1.4 Pembiayaan Murabahah...........................................................63

Gambar 1.5 Pembiayaan Mudharabah........................................................64

Gambar 1.6 Pembiayaan Musyarakah.........................................................65

Gambar 1.7 Normal P.....................................................................................66

Gambar 1.7 Scatterplot.................................................................................69

Page 14: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kondisi global yang penuh tantangan membuat manajemen ekonomi

Indonesia lebih sulit tapi tindakan pemerintah yang pro-aktif bisa membantu

pertumbuhan ditengah ketidakpastian ekonomi global.

Suku bunga acuan yang stabil memberikan gairah serta iklim bisnis

yang sangat baik. Kondisi ekonomi Indonesia triwulan III-2015 terhadap triwulan

III-2014 (y-on-y) tumbuh 4,73 % meningkat dibanding triwulan II-2015 yang

tumbuh 4,67 %, namun melambat dibanding capaian triwulan III-2014 yang

tumbuh 4,92%.1Begitu juga dengan sektor perbankan syariah yang terus

menunjukkan pertumbuhan.

Di Indonesia, Bank Syariah yang didirikan pertama kali adalah Bank

Muamalat Indonesia pada tahun 1992. Pertumbuhan industri Perbankan Syariah

dari waktu kewaktu semakin baik hal ini ditandai dengan semakin terus

bermunculan Bank Syariah dan semakin banyaknya Bank Konvensional yang

membuka sub sektor usaha syariah.Hingga November 2014 jumlah industri Bank

1Bank Indonesia,”Tabel Suku Bunga” , diakses dari www.bi.go.id pada tanggal 21 Januari

2016 pukul 19.00

1

Page 15: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

2

Umum Syariah (BUS) tercatat sebanyak 12 bank, jumlah Unit Usaha Syariah

(UUS) sebanyak 22 bank, BPRS sebanyak 163 bank dan jaringan kantor sebanyak

2.939. Saat ini market share bank syariah di Indonesia sekitar 5% dari total aset

bank secara nasional.2

Bank syariah menawarkan alternatif produk dan jasa perbankan tanpa

mengandung riba. Salah satu bentuk jasa perbankan syariah yang paling sering

digunakan adalah sistem pembiayaan dengan akad mudharabah dan musyarakah,

serta akad jual beli seperti Murabahah, istishna dan ijarah. Menurut M. Syafi’I

Antonio menjelaskan bahwa pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank

yaitu pemberian fasilitas dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang

merupakan defisit unit.3

Perbankan syariah mengalami pertumbuhan ditengah lesunya ekonomi

dunia. Dari data Bank Indonesia (BI), tercatat aset perbankan syariah per

Desember 2015 meningkat menjadi Rp 296 triliun (yoy) dibanding Desember

2014 yaitu 272 triliun.4

Peningkatan yang cukup signifikan dari perkembangan Bank Syariah

dapat juga dilihat dari jumlah dana pihak ketiga dan pembiayaan yang diberikan,

2Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah 2015( Jakarta : Otoritas Jasa

Keuangan, 2015), h.5. 3Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik (Jakarta : Gema Insani

Press, 2001), h. 160. 4 Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah 2015( Jakarta : Otoritas Jasa

Keuangan, 2015), h.4.

Page 16: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

3

57%

7%

7%

29%

Tingkat Pembiayaan Bank Syariah

Desember 2015

murabahah'

mudharabah'

musyarakah'

Lain-lain

yaitu pembiayaan mayoritas disalurkan pada pembiayaan jual beli(debt

financing) yaitu sebesar Rp.126 triliun pada periode 2015 dengan komposisi

murabahah Rp.122 triliun, lainnya Rp. 18 triliun, sedangkan pembiayaan bagi

hasil (equity financing) hanya sebesar Rp.75 triliun, dengan komposisi

mudharabah Rp.15 triliun dan musyarakah Rp. 60 triliun.5 Sedangkan Rasio

pembiayaan bermasalah perbankan (NPF) mengalami penurunan dari 4,95 % pada

desember 2014 menjadi 4,84 % pada desember 2015. Secara nominal, pembiayaan

perbankan syariah yang berstatus kredit bermasalah menurun dari Rp.7,32 triliun

menjadi Rp.7,26 triliun.6

Diagram Persentase Pembiayaan Perbankan Syariah Desember Tahun 2015

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan “Statistik Perbankan Syariah, 2015”

Gambar 1

5 Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah 2015( Jakarta : Otoritas Jasa

Keuangan, 2015), h.9. 6Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah 2015( Jakarta : Otoritas Jasa Keuangan,

2015), h.5.

Page 17: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

4

Bank Syariah memiliki prospek yang sangat cerah di masa yang akan

datang, tujuan pengembangan sistem perbankan syariah adalah terutama untuk

memenuhi7: (1) Kebutuhan jasa perbankan bagi masyarakat yang tidak dapat

menerima konsep bunga. Dengan diterapkannya sistem perbankan syariah yang

berdampingan dengan sistem perbankan konvensional, mobilisasi dana masyarakat

dapat dilakukan secara labih luas terutama dari segmen yang selama ini belum

dapat tersentuh oleh sistem perbankan konvensional, (2) Peluang pembiayaan bagi

pengembangan usaha berdasarkan prinsip kemitraan. Dalam prinsip ini konsep

yang diterapkan adalah hubungan kerjasama investasi yang harmonis (mutual

investor relationship). Sementara dalam bank konvensional konsep yang

diterapkan adalah hubungan debitur dan kreditur, yang antagonis (debitor to

creditor relationship).

Namun pada kenyataannya pembiayaan jual beli lebih menjadi

perhatian khusus dari bank syariah terlihat dari data diatas, Melihat fenomena yang

terjadi pada bank syariah selama ini penulis melihat bahwa bank syariah belum

mampu mengembangkan secara maksimal pembiayaan bagi hasil yang

diharapkan mampu menggerakan sektor Rill di Indonesia, ini terlihat masih

besarnya porsi pembiayaan murabahah yang bersifat konsumtif dibandingkan

pembiayaan musyarakah dan mudharabah yang menjadi ciri khas pada bank

7Cecep K.Halim, Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia, Seminar

Nasional Perbankan Syariah, Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Negeri Mataram, 21 September 2000,

hal.3

Page 18: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

5

syariah serta kebutuhan masyarakat indonesia terhadap bantuan permodalan bebas

bunga.

Selama ini market share Bank syariah belum mampu menembus

angka 5% dari total asset nasional dan bahkan cenderung mengalami perlambatan,

jika berbicara tentang asset maka berbicara juga tentang kinerja bank dan kinerja

bank salah satunya dapat diukur dari bagaimana bank mampu mendapatkan

keuntungan dari hasil kegiatan opersionalnya atau yang kita sebut profitabilitas.

Sebagai lembaga yang mengedepankan kepercayaan, Bank syariah

harus menjaga kinerja atas kesehatan aset keuanganya. Oleh karena itu dalam hal

ini bank syariah harus mampu mengolah keuangannya agar tetap stabil dengan

mencari keuntungan yang wajar. Pendapatan yang diperoleh Bank bisa ditentukan

oleh berapa banyak pembiayaan yang disalurkan. Semakin banyak pembiayaan

murabahah, mudharabah dan musyarakah yang disalurkan diharapkan semakin

meningkat pula pendapatan bank syariah.8

Masing-masing produk perbankan syariah tentunya akan memberikan

pendapatan bagi Bank, tak terkecuali produk pembiayaan murabahah,

mudharabah dan musyarakah yang merupakan 3 jenis pembiayaan mayoritas

didalam Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah. Namun seberapa besar

pembiayaan murabahah, mudharabah dan musyarakah menyumbangkan

8Reinissa R. D. P, “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Dan Murabahah

Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Mandiri Tbk,” (Jurnal Ilmiah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis,

Universitas BrawijayaMalang, 2015), h.2.

Page 19: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

6

keuntungan bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, melihat tingkat

biaya yang harus ditanggung bank cenderung meningkat setiap bulannya.

Mungkinkah komposisi penyaluran pembiayaan di Bank syariah

selama ini kurang tepat sehingga pertumbuhan market share belum mampu

menembus angka 5% sejak awal didirikanya Bank syariah yang mana pembiayaan

Murabahah masih menjadi yang dominan. Walaupun pembiayaan ini memiliki

resiko yang kecil dan cukup besar menyumbangkan pendapatan bagi bank namun

pembiayaan ini juga memiliki beban yang harus dikeluarkannya yang pasti akan

mengurangi pendapatan bank itu sendiri.

PER(Profit Expense Ratio) adalah salah satu indikator profitabilitas

yang bertujuan untuk menilai kemampuan bank dalam menghasilkan profit dengan

beban-beban yang harus ditanggungnya. Selain profit, tingkat beban bank sangat

berpengaruh terhadap besar kecilnya PER(Profit Expense Ratio) suatu bank.

Ketiga pembiayaan yang penulis jadikan variabel dependent merupakan

pembiayaan yang menghasilkan beban selain menghasilkan keuntungan, semakin

tinggi beban yang dihasilkan dari salah satu dari ketiga pembiayaan tersebut maka

akan dapat mengurangi profit yang didapat oleh bank jika pendapatan kotor

dianggap tetap. Walaupun masih banyak faktor lain yang mempengaruhinya.

PER(Profit Expense Ratio) menjadi cukup penting untuk

mengindikasi dan menunjukkan nilai biaya yang dikeluarkan secara efisien oleh

bank syariah sehingga mendapatkan pendapatan yang tinggi. Mengukur tingkat

Page 20: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

7

PER(Profit Expense Ratio) dengan menggunakan income statement approach

karena pada laporan tersebut memperlihatkan berapa besar profit yang dihasilkan

dan berapa beban yang ditanggung oleh bank syariah pada periode tertentu.9 PER

(Profit Expense Ratio) dari tahun 2013-2015 menunjukan tren negatif dengan rata-

rata besarnya 15 %, ini mengindikasiskan bahwa bank syariah belum mampu

mengefisienkan biaya-biaya operasionalnya dan beban cenderung meningkat.

BOPO Bank Syariah di Indonesia saat ini masih tinggi. Berdasarkan

Statistik Perbankan Syariah Yang Diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per

Juli 2015 angka BOPO Bank Syariah berada di level 96,98 % (angka sementara)10

.

Direktur Utama BNI Syariah Dinno Indiano mengatakan level BOPO yang tinggi

ini selain disebabkan oleh Operasional Expense, juga disebabkan oleh

pencadangan yang terbentuk oleh pembiayaan bermasalah, ini terlihat dari Beban

operasional yang dikeluarkan bank syariah saat ini masih sangat tinggi yaitu pada

Juli 2015 sebesar Rp 15 triliun meningkat dibandingkan Juli 2014 sebesar Rp 14

triliun11

. Salah satu penyumbang beban terbesar yaitu pada CKPN (Cadangan

Kerugian Penurunan Nilai) dalam laporan laba rugi bank syariah, sedangkan

9 Ascarya, “Dominasi Pembiayaan Non Bagi Hasil di Perbankan Syariah Di Indonesia ;

Masalah dan Alternatif Solusi”, Majalah Ekonomi Syariah, Jakarta:EKABA Universitas Trisakti

2005, h.85. 10

Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah 2015( Jakarta : Otoritas Jasa

Keuangan, 2015). 11

Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah 2015( Jakarta : Otoritas Jasa

Keuangan, 2015), h.18.

Page 21: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

8

pendapatan dari bank syariah pun belum begitu besar dan tentunya ini akan

mempengaruhi tingkat keuntungan bank.

Dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/7/DPNP tanggal 8 Maret

2013, ditetapkan benchmark BOPO bagi bank umum kelompok 33 usaha (BUKU)

I maksimal 85%. BUKU II kisaran 78% - 80%, BUKU III 70-75% dan BUKU IV

60% - 65%. Benchmark merupakan rata-rata BOPO bank berdasarkan

kelompoknya. Adapun BUKU adalah pengelompokan bank berdasarkan modal

inti. Ini artinya bahwa rasio BOPO yang harus dijaga bank umum adalah tidak

lebih dari 85%.12

. . Tepatkah komposisi pembiayaan di bank syariah selama ini, dimana

pembiayaan murabahah masih menjadi pembiayaan yang paling dominan dengan

persentase 57 % dari total pembiayaan yang disalurkan. Hal ini sangat penting

untuk meningkatkan kinerja bank syariah dilihat dari profitabilitas yang

diproaksikan dengan PER(Profit Expense Ratio). Namun hal ini perlu dilakukan

penelitian terlebih dahulu dan diharapkan penelitian ini menjadi bahan

pertimbangan dalam penyaluran pembiayaan di bank syariah yang pada akhir akan

berpengaruh juga terhadap kinerja bank syariah yang akan semakin membaik.

Melihat realita yang ada saat ini maka membuat penulis ingin

melakukan penelitian yang berjudul : Pengaruh Pembiayaan Murabahah,

Mudharabah, Musyarakah dan BOPO terhadap Profit Expense Ratio Bank

12

Bank Indonesia, “Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/7/DPNP tanggal 8 Maret 2013”

Page 22: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

9

Syariah Periode 2013-2015 (Studi pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah)

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah diperlukan untuk memaparkan permasalahan

yang ada pada objek sebelum dibuat batasan dan perumusan masalah, antara lain :

1. Perkembangan dan dominasi murabahah dari pembiayaan mudharabah dan

musyarakah.

2. Beban bank atau BOPO bank syariah masih diatas standar Bank Indonesia

yaitu 85 %.

3. Pembiayaan murabahah, mudharabah dan musyarakah menyumbangkan

pendapatan dan juga beban operasional.

4. Pengaruh murabahah, mudharabah, musyarakah dan BOPO terhadap Profit

Expense Ratio.

5. Hasil penelitian tentang analisis rasio keuangan terhadap profitabilitas Bank yang

selama ini belum konsisten.

C. Batasan Masalah

Untuk memfokuskan penulisan dan mempermudah analisa, maka

penulis perlu membuat batasan-batasan masalah. Batasan masalah dalam

penulisam ini adalah :

Page 23: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

10

1. Hanya menggunakan tiga pembiayaan dominan murabahah, mudharabah,

musyarakah dan rasio BOPO sebagai variabel independent .

2. Menggunakan data Profit Expense Ratio sebagai variablel dependent.

3. Data yang digunakan adalah data dengan jangka waktu januari 2013-

Desember 2015.

4. Menggunakan SPSS 22 sebagai alat untuk memecahkan rumusan masalah.

D. Rumusan Masalah

1. Apakah murabahah, mudharabah, musyarakah dan BOPO berpengaruh

secara parsial terhadap Profit Expense Ratio Bank Syariah (Studi pada Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah)?

2. Apakah murabahah, mudharabah, musyarakah dan BOPO berpengaruh

simultan terhadap Profit Expense Ratio Bank Syariah (Studi pada Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah)?

3. Variabel mana yang paling berpengaruh terhadap Profit Expense Ratio Bank

Syariah (Studi pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah)?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

Page 24: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

11

1. Melihat pengaruh murabahah, mudharabah, musyarakah dan BOPO secara

parsial dan simultan terhadap Profit Expense Ratio Bank Syariah (Studi pada

Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah).

2. Melihat variabel mana yang lebih berpengaruh besar terhadap Profit Expense

Ratio Bank Syariah (Studi pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah).

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Penyusun

Penelitian ini diharapkan menjadi sebuah jawaban atas pertanyaan pribadi

terhadap fenomena yang ada terkait pembiayaan bank syariah yang ada di

Indonesia.

2. Bagi Pihak Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan dan referensi

bagi pihak akademisi dalam mengkaji permasalahan bank syariah.

3. Bagi Pihak Praktisi.

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pihak praktisi khususnya

bagian manajemen untuk meningkatkan keuntungan bank syariah.

4. Bagi Pihak Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat

sebagai sumber informasi, gambaran dan referensi apabila ingin melakukan

Page 25: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

12

penelitian lebih lanjut mengenai pembahasan yang bersangkutan, baik bersifat

melanjutkan ataupun melengkapi.

G. Sistematika penulisan

Untuk mempermudah penulisan skripsi ini, maka disusun sistematika

penulisan yang terdiri dari 5 (lima) bab yaitu sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas latar belakang masalah dalam penelitian yaitu beban

yang dikeluarkan bank syariah saat ini masih sangat tinggi dan terus meningkat

dibandingkan bank konvensional sedangkan pendapatan dari bank syariah pun

belum begitu besar dan tentunya ini akan mempengaruhi tingkat keuntungan

bank.

Pembiayaan adalah salah satu yang berkontribusi besar untuk menyumbang

pendapatan dan biaya-biaya operasional bank. Profit Expense Rasio dianggap

alat ukur yang tepat untuk menggambarkan kondisi bank dimana harus

mendapatkan keuntungan dengan beban yang harus ditanggungnya.

Dari pembiyaan yang sering digunakan bank syariah yaitu murabahah,

mudharabah, musyarakah dan BOPO mana yang paling berpengaruh terhadap

PER dan bagaimana pengaruhnya, positif atau negatif terhadap PER.

Penelitian ini hanya terbatas hanya mengukur Pengaruh Komposisi Pembiayaan

murabahah, mudharabah, musyarakah Dan BOPO Terhadap Profit Expense

Page 26: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

13

Ratio Bank Syariah(Studi pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah)dari data statistik perbankan syariah Januari 2013 hingga Desember

2015. Serta review studi terdahulu dan sistematika penulisan penelitian.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan landasan teori, di lihat dari tinjauan pustaka yang

dibutuhkan untuk menjelaskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai cara

untuk melihat perbedaan dan mengembangkan permasalahan yang belum diteliti

dari penelitian sebelumnya. Serta menjelaskan tentang kerangka teori dan

hipotesis dalam membahas penelitian yang diangkat. Teori yang digunakan yaitu

Profitabilitas bank syariah, pembiayaan yang ada di bank syariah serta studi

terdahulu yang relevan dengan penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang ruang lingkup penelitian, jenis penelitian, metode

penentuan sampel, dan metode analisis data.

BAB IV : ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang hasil penelitian yang berasal dari analisis data-data yang

telah dikumpulkan, yang kemudian dilakukan pembahasan terhadap hasil guna

mendapatkan kesimpulan.

BAB V: PENUTUP

Page 27: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

14

Bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian dan

berisi saran-saran yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti.

Page 28: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Bank Syariah

1. Pengertian

Bank secara bahasa diambil dari bahasa Itali, yakni banco yang

mempunyai arti meja. Penggunaan istilah ini disebabkan dalam realita

kesehariannya bahwa setiap proses dan transaksi sejak dahulu dan mungkin di

masa yang datang dilaksanakan di atas meja. Dalam bahasa arab, bank biasa

disebut dengan mashrof yang berarti tempat berlangsung saling menukar harta,

baik dengan cara mengambil ataupun menyimpan atau selain untuk melakukan

muamalat.13

Bank islam atau selanjutnya disebut dengan Bank Syariah, adalah

bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Atau sebuah

lembaga keuangan yang operasional dan produknya dikembangkan

berlandaskan pada Al-quran dan Hadits Nabi SAW.14

Menurut Zaenal Arifin menyatakan :

13

A. Djazuli dan Yadi Yanuari, Lembaga-lembaga Perekonomian Umat (Sebuah

Pengenalan), (Jakarta: Rajawali Press, 2001), h.53 14

Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta : UPP AMP YKPN, 2005) h.13

Page 29: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

16

“Bank Syariah yaitu bank yang aktivitasnya, baik menghimpun dana maupun

dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan mengenakan imbalan atas

dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi hasil”

Dari beberapa pengertian diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa

bank syariah adalah sebuah lembaga intermediasi atau perantara yang

menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana dan menyalurkan dana

kepada pihak yang membutuhkan dana dengan berlandaskan prinsip-

prinsipsyariah islam.

2. Landasan Syariah

Landasan syariah sebagaimana tersirat didalam Al Qur’an,

adalah sebagai berikut :

a. Surat Luqman(31) : 34,

هٱإ لل ۥعده خٱعهى نع بعه ل هص ثهٱه بفنغه يه هعههى بو ٱه بلهزحه يه ه

دا غه اتهكعت بذه بتهدزيهفطي يه ه إ

د أهزضته ثأهي هٱتهدزيهفط لل جس هىخه ٤٣عه

Artinya : “Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti)

apa yang akan diusahakannya besok”. (34:31/Luqman)

b. Surat Ali Imran (3): 130

هب أه هٱه ان ر ه تهأك اله ايه اٱءه ثه هنس فهخ عه ضه فبي اٱأهضعه هٱت ق لل ه ىت فهح ه ك ٠٤١نهعه

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan

riba dengan berlipat ganda dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya

kamu mendapat keuntungan”. (130:3/Ali Imran)

c. Surat Ar-Ruum (30) : 39

Page 30: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

17

ب يه له ه أهي اف ه هسث ثبن ز ت ىي اته ن بضٱءه اعده هسث ٱفهله جهلل ه ه حت سد كه شه ت ىي اته بءه يه ٱه لل

ى ئكه نه هٱفهأ ضعف ٤٣ن

Artinya : “Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia

bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi

Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan

untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah

orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya)”. (39:30/Ar-Ruum)

B. Pembiayaan Bank Syariah

1. Pengertian

Menurut UU No. 7 Tahun 1992 yang dimaksud pembiayaan adalah

“Penyediaan uang atau tagihan atau dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan

tujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu

tertentu ditambah dengan jumlah bunga, imbalan atau bagi hasil.15

Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang

dipersamakan dengan itu berupa ;

a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah

b. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk

ijarah muntahiya bitamlik;

c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna.

15

Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil (BMT). (Yogyakarta: UII Press,

2004), h.163.

Page 31: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

18

d. Dan lain-lain.16

Menurut Antonio pembiayaan didefinisikan sebagai suatu

pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak

yang merupakan defisit unit.17

Pembiayaan menjadi sangat penting bagi bank dalam menjalankan

operasionalnya. Karena hal ini menjadi bagian dari fungsi bank yaitu

menghimpun dan menyalurkan dana. Harapan yang muncul adalah semakin

banyak pembiayaan yang disalurkan maka akan semakin banyak juga

keuntungan yang didapatkan oleh bank. Namun perlu diingat bahwa setiap

pembiayaan memiliki resiko tersendiri yang akan menjadi kerugian bank dan

itu dapat mengurangi keuntungan dari bank.

Oleh karena itu pengelolaan resiko kredit atau financing risk akan

berdampak kepada kinerja bank syariah, bank harus mengetahui dengan baik

pembiayaan mana saja yang menghasilkan income yang maksimal dengan

risiko yang kecil.

Bank syariah menggunakan sistem bagi hasil dan tidak

menggunakan sistem bunga, hal ini didasarkan pada ;18

16

Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bisnis Pembiyaan Bank Syariah (Jakarta : Ikatan

Bankir Indonesia, 2005), h.29. 17

Muhammad Syafi’I Antonio,Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik (Jakarta : Gema Insani

Press, 2001) h.16. 18

Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta:UPP AMP YKPN, 2005) hal 107

Page 32: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

19

a. Doktrin kerjasama dalam ekonomi Islam dapat menciptakan kerja produktif

sehari-hari dari masyarakat.

b. Meningkatkan kesejahteraan dan mencegah kesengsaraan sosial

c. Mencegah penindasan ekonomi dan distribusi kekayaan yang tidak merata

d. Melindungi kepentingan ekonomi lemah

e. Membangun organisasi yang berprinsip syarikat, sehingga terjadi proses yang

kuat untuk membantu yang lemah

f. Pembagian kerja atau spesialisasi berdasarkan saling ketergantungan, serta

pertukaran barang dan jasa karena tidak mungkin berdiri sendiri.

Tujuan dibentuknya bank syariah yaitu diharapkan dapat

meminimalisir kerusakan system yang digunakan saat ini yang mana ketamakan

dan keserakahan menjadi hal yang biasa, serta makin banyaknya praktek riba

digunakan pada hampir semua bank yang ada di dunia. Menurut sifat

penggunannya, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua hal :

a. Pembiayaan produktif yaitu pembiayaan yang disalurkan untuk memenuhi

kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu peningkatan usaha, baik usaha

produksi, perdagangan maupun investasi.

Page 33: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

20

b. Pembiayaan konsumtif yaitu pembiayaan yang disalurkan untuk memenuhi

kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi

kebutuhan.

2. Fungsi pembiayaan

Terdapat dua fungsi dari pembiayaan pada bank syariah, yaitu :

a. Profitability, yaitu kemampuan bank untuk memperoleh hasil dari

pembiayaan yang dikeluarkan, hasil berupa keuntungan yang diraih dari

pembiayaan bagi hasil atau marjin jual beli yang dikelola bersama nasabah.

Oleh krena itu bank hanya akan menyalurkana pembiayan kepada nasabah

yang diyakiki mampu untuk mengembalikan pembiayaan yang telah

diterimanya.

b. Safety, keamanan dari prestasi atau faasilitas yang diberikan harus benar-

benar terjamin sehingga tujuan profitability dapat benar benar tercapai tanpa

hambatan.19

Bank Syariah melakukan pembiayaan melalui :

a. Transaksi jual beli berdasar prinsip :

1) Murabahah

2) Istishna

3) Ijarah

4) Salam

19

Rivai dan Veithzal, Islamic Management ( Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2008), h.5.

Page 34: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

21

5) Jual beli lainnya

b. Pembiayaan Bagi Hasil berdasar :

1) Mudharabah

2) Musyarakah

3) Bagi hasil lainnya

c. Pembiayaan lainnya berdasar prinsip :

1) Hiwalah

2) Rahn

3) Qard

C. Pembiayaan Murabahah

1. Pengertian

Murabahah adalah transaksi jual beli barang pada harga asal

dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam murabahah, penjual

harus memberi tahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat

keuntungan sebagai tambahannya.20

Dalam PSAK 102 murabahah adalah akad jual beli barang dengan

menyatakan harga perolehan dan keuntungan yang disepakati oleh penjual dan

pembeli. Pembiayaan berdasarkan murabahah yang harus dilunasi pada jangka

20

Muhammad Syafi’I Antonio,Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik (Jakarta : Gema Insani

Press, 2001) h. 165.

Page 35: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

22

waktu tertentu tidak jauh berbeda dengan pembiayaan kongsi berdasarkan suku

bunga tetap. Pembiayaan seperti ini dapat disamakan dengan hutang. 21

Jadi, pembiayaan murabahah adalah akad jual beli barang yang

dilakukan oleh bank dengan nasabah, bank menetapkan harga sekaligus

tambahan atas harga pokok barang tersebut. Keuntungan yang bank dapatkan

dari selisih harga jual dikurangi dengan harga pokok barang.

2. Syarat dalam Murabahah

Adapun syarat dalam akad murabahah yaitu

a. Para pihak

1) Berwenang secara hukum

2) Ridha atau suka sama suka

b. Objek

1) Ada secara fisik

2) Memiliki kepemilikan yang jelas

3) Bukan barang haram

4) Harga

21

Muhammad, Manajemen Bank Syariah (Yogyakarta : UPP AMP YKPN, 2005), h.129.

Page 36: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

23

D. Pembiayaan Mudharabah

1. Pengertian

Mudharabah adalah bentuk kerjasama antara dua atau lebih pihak

dimana pihak pertama sebagai pemilik modal (shahibul maal) dan pihak kedua

sebagai pengelola modal, sedangkan keuntungan dibagi kedua belah pihak

sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam perjanjian.22

Bentuk produk yang berdasarkan prinsip bagi hasil yaitu

mudharabah yang artinya akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak

pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya

menjadi pengelola (mudharib). Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi

menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi

ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalailan si

pengelola. Seandainya kerugian ini diakibatkan karena kecurangan atau

kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian

tersebut.

Al mudharabah dibagi dua jenis, yakni yang sifat tidak

terbatas(muthlaqah) dan yang bersifat terbatas(muqayadah) :

a. Mudharabah Mutlaqah

22

Muhammad Syafi’I Antonio,Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik (Jakarta : Gema Insani

Press, 2001) h. 95.

Page 37: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

24

Pemilik dana memberikan otoritas dan hak sepenuhnya kepada mudharib

untuk menginvestasikan atau memutar uangnya

b. Mudharabah Muqayyadah

Pemilik dana amemberi batasan kepada mudharib misalnya jenis investasi,

tempat investasi dan lainya.23

2. Landasan Dasar

Landasan dasar syariah Al-mudharabah mencerminkan anjuran untuk

melakukan usaha. Hal ini tampak dalam ayat-ayat Al-Quran dan Al Hadits, berikut

ini :

a. Al Qur’an

1) Al-Qur’an Surat Al-Muzammil (73) ayat 20

ثهيث ه أهدهى و تهق أه كه هعههى ث كه زه مٱ۞إ صفه ن ث ه ثه ۥه ۥه ه طهبئفهخي هٱه هن ر كه عه لل ٱيه ز مهٱ قهد ن

هبزهٱه فهن ى ك هه عه فهتهبةه ت حص ن أه هىه اٱعه ء قسه ه ي هع سه بته نٱيه ى سضه يك ىي هك ظه أه هىه عه ا ق سءه

ف ه هضسث ه س اخه ءه يفهضملهزضٱه ه ٱهجتهغ لل جم فظه ه ته قه ه س اخه ءه ٱه اٱفهلل ء بقسه يه

ا أهق ه ي هع سه حهٱته هه نص ا ات ءه حهٱه كه أهقسنص ه ا هٱض سلل خه ي ف عك ى له ا ي ت قهد ب يه ه

ب عه حه قهسضب

ٱتهجد عده هلل أهجسا أهعظهىه ه سا خه ه اٱ ه ٱظتهغفس لل هٱإ لل حى زز ف ٢غه

Artinya : “Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri

(sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau

sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang

bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah

mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas

waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu

bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui

bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-

orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan

orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, maka

bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan dirikanlah

sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah

23

Muhammad, Manajemen Bank Syariah (Yogyakarta : UPP AMP YKPN, 2005), h.108.

Page 38: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

25

pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk

dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai

balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan

mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha

Pengampun lagi Maha Penyayang”. (20:73/Al-Muzammil)

E. Pembiayaan Musyarakah

1. Pengertian

Musyarakah atau syirkah yaitu suatu perjanjian usaha antar dua atau

beberapa pemilik modal untuk menyertakan modalnya pada suatu proyek

dimana masing-masing pihak mempunyai hak untuk ikut serta, mewakilkan

atau menggunakan haknya dalam proyek.24

Akad kerjasama musyarakah bisa diartikan sebagai sebuah bentuk

kerjasama bisnis dalam pengumpulan modal yang tujuannya untuk membuat

atau mengembangkan sebuah usaha. Untuk zaman sekarang ini kita mengenal

istilah salah satunya adalah saham, yaitu sebuah instrumen keuangan yang

mertakan modal dari berbagai macam masyarakat. Keuntungan dari perusahaan

akan dibagikan kepada pemilik saham sesuai porsi kontribusi modal yang

masyarakat berikan.

2. Rukun dan Syarat

Adapun rukun dari akad musyarakah yaitu :

a. Pemodal

24

Ahmad Ghazali, Serba Serbi Kredit Syariah Jangan Ada Bunga Diantara Kita, (Jakarta: PT

EIF X Media Komputindo Kelompok Gramedia, 2005), h.29.

Page 39: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

26

b. Pengelola

c. Modal

d. Nisbah keuntungan

e. Akad

Syarat dalam akad musyarakah yaitu :

a. Pemodal dan pengelola merupakan orang yang cakap hukum

b. Sighat penawaran dan penerimaan(ijab dan qabul)

c. Modal harus berbentuk uang tunai yang jelas jumlahnya

3. Bagi Hasil dalam Musyarakah

Dalam pembagian keuntungan dan pertanggunjawaban kerugian,

dalam musyarakah ditentukan prinsip-prinsip sebagai berikut:25

a. Kerugian merupakan bagian modal yang hilang, karena kerugian akan

dibagi ke dalam bagian modal yang diinvestasikan dan akan ditanggung

oleh para pemilik modal, hal ini menunjukkan bahwa tidak seorangpun dari

penyedia modal yang dapat menghindar dari tanggung jawabnya terhadap

kerugian pada seluruh bagian modalnya, dan bagi pihak yang tidak

menanamkan modalnya tidak akan bertanggungjawab terhadap kerugian

apapun.

b. Keuntungan akan dibagi di antara para mitra usaha dengan bagian yang

telah ditentukan oleh mereka. Pembagian keuntungan tersebut bagi setiap

25

M. Nejatullah Siddiqi, Kemitraan Usaha dan Bagi Hasil dalam Hukum Islam, diterjemahkan oleh

Fakhriyah Mumtihani, (Yogyakarta: PT Dana Bhakti Prima Yasa, 1996), h.9.

Page 40: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

27

mitra usaha harus ditentukan sesuai bagian tertentu atau prosentase. Tidak

ada jumlah yang pasti yang dapat ditentukan bagi pihak manapun.

c. Dalam suatu kerugian usaha yang berlangsung terus, akan menjadi baik

melalui keuntungan sampai usaha tersebut menjadi seimbang dan akhirnya

jumlah nilainya dapat ditentukan. Pada saat penentuan nilai tersebut, modal

awal akan disisihkan terlebih dahulu. Setelah itu jumlah yang tersisa akan

dianggap keuntungan atau kerugian.

d. Pihak-pihak yang berhak atas pembagian keuntungan usaha boleh meminta

bagian mereka hanya jika para penanam modal awal telah memperoleh

kembali investasi mereka, juga apabila sebagai pemilik modal yang

sebenarnya atau suatu transfer yang sah sebagai hadiah mereka.

F. BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional)

Rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya operasional

dan pendapatan operasional. Rasio ini sering juga disebut sebagai rasio efisiensi

yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam

mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional.

Dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/7/DPNP tanggal 8 Maret

2013, ditetapkan benchmark BOPO bagi bank umum kelompok 33 usaha (BUKU)

I maksimal 85%. BUKU II kisaran 78% - 80%, BUKU III 70-75% dan BUKU IV

60% - 65%. Benchmark merupakan rata-rata BOPO bank berdasarkan

kelompoknya. Adapun BUKU adalah pengelompokan bank berdasarkan modal

Page 41: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

28

inti. Ini artinya bahwa rasio BOPO yang harus dijaga bank umum adalah tidak

lebih dari 85%.Berdasarkan SE BI Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011

perhitungan BOPO dapat diperoleh sebagai berikut:

BOPO = %100tan

xlOperasionaPendapa

sionalBebanOpera

Rasio BOPO menunjukkan seberapa besar bank dapat menekan biaya

operasionalnya di satu pihak, dan seberapa besar kemampuan untuk meningkatkan

pendapatan operasionalnya di lain pihak. BOPO memiliki pengaruh terhadap

profitabilitas bank karena menunjukkan seberapa besar bank dapat melakukan

efisiensi biaya yang dikeluarkan.26

G. Prosedur atau skema Pembiayaan

Prosedur pembiayaan yang kompleks melibatkan proses yang berawal

dari pengumpulan informasi dan verifikasi nasabah serta objek pembiayaan, proses

analisis dan persetujuan pembiayaan, proses adminitrasi dan pembukuan

pembiayaan, proses pemantauan pembiayaan, hingga pelunasan dan penyelamatan

pembiayaan. Proses pembiayaan merupakan sebuah proses yang terukur dari sisi

prosedur yang digunakan pembiayaan, serta risiko yang harus dihadapi bank.27

Gambar 1.1

26

Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan.( Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), h. 112. 27

Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bisnis Pembiyaan Bank Syariah (Jakarta : Ikatan

Bankir Indonesia, 2005), h.104.

Page 42: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

29

Skema pembiayaan

H. Analisis Laporan Keuangan

Analisis Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah merupakan suatu

alat analisa yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan

berdasarkan data perbandingan masing-masing pos yang terdapat di laporan

keuangan seperti Laporan Neraca, Rugi / Laba, dan Arus Kas dalam periode

tertentu. Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan gambaran informasi

mengenai posisi keuangan dan kinerja perusahaan yang dapat dijadikan pedoman

dalam mengambil keputusan bisnis.

Analisis Data Laporan Keuangan dilakukan dengan menganalisa

masing - masing pos yang terdapat di dalam laporan keuangan dalam bentuk rasio

Page 43: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

30

posisi keuangan dengan tujuan agar dapat memaksimalkan kinerja perusahaan

untuk masa yang akan datang.

Rasio penting dalam membeikan gambaran berkenaan dengan

efektivitas maupun efisiensi melalui kebijakan yang diambil manajemen yang

akhirnya bermuara dalam laporan keuangan.28

I. Metode dan Teknik Analisis Rasio Keuangan

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang

bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:29

1. Metode Analisa Pertumbuhan

Teknik analisa yang disusun dengan membandingkan kenaikan atau

penurunan posisi laporan keuangan pada suatu periode tertentu dengan periode

lainnya dari masing-masing pos yang terdapat di dalam laporan keuangan

tersebut dengan menggunakan nilai persentase.Data yang disajikan bisa dengan

membandingkan kenaikan atau penurunan masing-masing pos laporan

keuangan bulan lalu dengan bulan sekarang, atau periode Year to Date periode

yang sama tahun lalu dengan sekarang.

28

Budi Raharjo, Laporan Keuangan Perusahaan(Membaca, memahami, dan menganalisis),

(Yogjakarta:Gajah Mada University Press, 2003), h.119. 29

Analisis Laporan dan Rasio Keuangan diakses dari http://www.kembar.pro/2015/04/analisis-

laporan-dan-rasio-keuangan.html pada 12 agustustus 2016 pukul 14.00

Page 44: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

31

2. Metode Trend dan Indeks

Teknik analisa hampir sama dengan Metode Analisa Pertumbuhan

namun angka pembanding adalah laporan keuangan periode tertentu yang

dijadikan indeks dan dipilih sebagai tahun dasar. Teknik tren ini sangat berguna

untuk memproyeksikan laporan keuangan di masa yang akan datang dengan

menggunakan data historis.

3. Metode Analisis Rasio

Teknik analisis dengan membandingkan masing-masing pos laporan

keuangan yang relevan atau data yang signifikan.

J. Rasio Profitabilitas Bank Syariah

1. Pengertian

Rasio profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan dengan menggunakan modal yang tertanam

didalamnya. Bila yang digunakan adalah keseluruhan modal yang tertanam di

dalamnya, dalam hal ini seluruh aktiva atau kekayaan perusahaan perhitungan

profitabilitas membutuhkan data dari perhitungan Rugi Laba.30

Hal ini, dapat

diketahui dengan beberapa rumus sebagai berikut :

30

Budi Raharjo, Laporan Keuangan Perusahaan(Membaca, memahami, dan menganalisis),

(Yogjakarta:Gajah Mada University Press, 2003), h.122.

Page 45: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

32

2. Return on Total Assets

ROA = %100xssetsrataTotalARata

Laba

Perbandingan antara laba sebelum biaya bunga dan pajak dengan

seluruh aktiva atau kekayaan perusahaan. Rasio ini menunjukan kemampuan

perusahan dengan seluruh aktiva yang ada di dalamnya untuk menghasilkan

keuntungan.31 semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank

tersebut dan semakin baik juga posisi bank tersebut dari sisi penggunaan aset.

3. Return on Total Equity

ROE = %100xyTotalEquit

Laba

Ratio ini menunjukan berapa % diperoleh laba bersih perusahan bila

diukur dari modal yang ada atau rasio ini menunjukkan kemampuan

manajement bank dalam mengolah capital yang ada untuk mendapatkan net

income.32

31

Budi Raharjo, Laporan Keuangan Perusahaan(Membaca, memahami, dan menganalisis),

(Yogjakarta:Gajah Mada University Press, 2003), h.122. 32

Kasmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h.298.

Page 46: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

33

Indikator ROE digunakan oleh calon investor untuk mengukur

kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih dan akan berdampak juga

pada pembagian deviden.

4. Profit Expense Ratio

PER= %100xBebanBank

Lababersih

Rasio ini menunjukan kemampuan perusahan dengan seluruh beban

yang ada di dalamnya dapat menghasilkan keuntungan. PER(Profit Expense

Ratio) merupakan rasio yang mengindikasi dan menunjukkan nilai biaya yang

dikeluarkan secara efisien oleh bank syariah sehingga mendapatkan pendapatan

yang tinggi. Mengukur tingkat PER(Profit Expense Ratio) dengan

menggunakan income statement approach karena pada laporan tersebut

memperlihatkan berapa besar profit yang dihasilkan dan berapa beban yang

ditanggung oleh bank syariah pada periode tertentu.33

Rasio ini menghasilkan sebuah perbandingan antara nilai

keuntungan dengan beban yang ada. Tinggi rendahnya PER(Profit Expense

Ratio) bisa disebabkan: Pertama yaitu keuntungan meningkat, sedangkan beban

33

Ascarya, “Dominasi Pembiayaan Non Bagi Hasil di Perbankan Syariah Di Indonesia ;

Masalah dan Alternatif Solusi”, Majalah Ekonomi Syariah, Jakarta:EKABA Universitas Trisakti 2005,

h.85.

Page 47: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

34

tetap atau berkurang. Kedua yaitu keuntungan tetap, sedangkan beban

meningkat.

Hal yang diharapkan tentunya adalah yang pertama yaitu

keuntungan meningkat dan beban menurun. tinggi rendahnya keuntungan

ditentukan oleh pendapatan dikurangi dengan beban yang ada, salah satu

penyumbang pendapatan terbesar Bank adalah pada pembiayaan. Namun dari

kedua hal itu memiliki risiko dan beban tersendiri. Sehingga bank harus mampu

mengatasi peningkatan beban dan risiko jika ingin mendapatkan keuntungan

maksimal.

Artinya bila rasio ini menunjukkan nilai yang tinggi mengindikasikan

bahwa bank menggunakan biaya secara efisiensi dan menghasilkan profit yang

tinggi dengan beban-beban yang harus ditanggungnya.34

Profitabilitas bank ditentukan oleh faktor-faktor yang dapat

dikendalikan oleh manajemen dan faktor-faktor diluar kendali manajemen.

Faktor-faktor yang dapat dikendalikan manajemen merupakan faktor-faktor

yang menggambarkan kebijakan dan keputusan manajemen bank itu sendiri,

seperti penghimpunan dana, manajemen modal, manajemen likuiditas, dan

manajemen biaya. Sedangkan faktor-faktor diluar kendali manajemen

mencakup faktor lingkungan dan karakteristik bank, faktor lingkungan meliputi

34

Ascarya, “Dominasi Pembiayaan Non Bagi Hasil di Perbankan Syariah Di Indonesia ;

Masalah dan Alternatif Solusi”, Majalah Ekonomi Syariah, Jakarta:EKABA Universitas Trisakti 2005,

h.84.

Page 48: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

35

struktur pasar, regulasi, inflasi, tingkat suku bunga, dan pertumbuhan pasar.

Faktor karakteristik bank meliputi: ukuran perusahaan dan kepemilikan.35

Pada hal ini, profitabilitas perbankan syariah diproaksikan dengan

PER (Profit Expense Ratio). Menurut Samad dan M. Khabir Hassan,

PER(Profit Expense Ratio) adalah rasio untuk mengukur efisiensi biaya dimana

menilai kemampuan bank menghasilkan profit tinggi dengan beban-beban yang

harus ditanggungnya.36

Peningkatan PER (Profit Expense Ratio) dapat dicapai dengan 2 cara :

a. Meningkatkan laba neto dengan menurunkan beban. Hal ini dapat dicapai

dengan menurunkan biaya-biaya operasinal.

b. Meningkatkan laba neto dengan beban tetap. Hal ini bisa dicapai dengan

meningkatkan penerimaan operasional dan fee.

Kedua cara diatas berada dibawah payung konsep umum manajemen

perbankan, yaitu37

:

a. manajemen spread

b. pengendalian overhead

c. memperbanyak penerimaan fee dan biaya pelayanan.

35

Guru Balanhandher, dkk, “Determinan of Commercial Bank Profitability in Malaysia”.

Asian Academy of Management Journal. USM Malaysia. Vol 5, No. 2 (Juli 2000):, h. 30. 36

Abdus Samad, dan M. Khabir Hassan. “Islamic International Jurnal Of Financial Service,

The Performance Of Malaysian Islamic Bank During 1984-1997, An Exploratoty Study”, 1999,

Volume 1 no 3, 37

Herman Darmawi, Manajemen Perbankan, (Jakarta, Bumi Aksara, 2011), h.207

Page 49: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

36

d. pengendalian kualitas kredit

K. Penelitian Terdahulu

Permasalahan dalam penelitian ini berkaitan dengan pengelolaan

BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional) dan komposisi penyaluran

pembiayaan bank syariah yang selama ini masih menjadikan pembiayaan debt

financing atau murabahah sebagai pembiayaan yang mendominasi, dominasi ini

menunjukan bahwa bank syariah masih belum mampu untuk mengembangkan

pembiayaan bagi hasil yang merupakan ciri khas dari bank syariah itu sendiri.

Pembiayaan yang disalurkan bank tentunya akan ada resiko yang harus

dihadapi oleh sebuah bank. Semakin banyak pembiayaan yang disalurkan maka

kemukinan resiko atau kerugian juga akan banyak. Resiko atau kerugian bank

syariah akan menambah nilai beban operasional dan tentunya akan mengurangi

keuntungan bersih yang didapat.

Hingga saat ini telah banyak penelitian yang dilakukan sehubungan

dengan masalah-masalah tersebut. Oleh karena itu, untuk menunjang penelitian ini

penulis menyajikan beberapa hasil penelitian sebelumnya yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti, antara lain:

Hidayat dalam penelitiannya yang bertujuan untuk mengetahui

pengaruh debt financing dan equity financing terhadap profit expense ratio pada

perbankan syariah. Variabel independen yang digunakan adalah debt financing dan

equity financing dan variabel dependen PER, yang membuktikan bahwa

Page 50: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

37

berdasarkan analisis regresi berganda dapat diketahui hasil penelitian secara

simultan dan parsial menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari

debt dinancing dan equity financing terhadap profit expense ratio dengan equity

financing sebagai variabel yang dominan.38

Samad dan Hassan dalam jurnalnya “The Performance Of Malaysian

Islamic Bank During 1984-1997” menilai profitabilitas dengan kriteria ROA

(Return On Asset), ROE (Return On Equity) dimana kedua rasio ini menilai

efisiensi manajemen, juga menggunakan PER yang menilai efisiensi biaya dimana

menilai kemampuan bank menghasilkan profit tinggi dengan beban-beban yang

harus ditanggungnya, tingkat likuiditas menggunakan CDR (Cash Deposit Ratio),

LDR (Loan to Deposit Ratio), Current Ratio: tingkat solvabilitas dan risiko

menggunakan DER (Debt to Equity Ratio), DTAR (Debt to Total Asset Ratio),

mereka juga menilai komitmen bank terhadap perekonomian dan komunitas

muslim. Penilaian ini berdasarkan pada seberapa besar bank syariah tersebut

melakukan pembiayaan bersifat bagi hasil (mudharabah dan musyarakah),

menggunakan MMR (Mudharabah-Musyarakah Ratio) dimana semakin besar

dana digunakan untuk pembiayaan bagi hasil maka menujukkan bahwa bank

38

Muhammad Dika Hidayat, “Pengaruh Debt Financing Dan Equity Financing Terhadap

Profit Expense Ratio Perbankan Syariah,”(Skipsi S1 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Brawijaya, Malang, 2013)

Page 51: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

38

tersebut memiliki komitmen kuat dalam turut serta membangun kualitas umat

muslim.39

Reysha melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui

pengaruh tingkat debt financing dan tingkat equity financing terhadap profit

expense ratio (PER) pada Bank Syariah Mandiri (BSM). Dengan variabel

independen debt financing dan equity financing sedangkan variabel dependen

adalah PER. Bahwa berdasarkan analisis regresi yang digunakan, dapat

disimpulkan secara parsial debt financing dan equity financing tidak mempunyai

pengaruh signifikan terhadap profit expense ratio yang diberikan bank syariah

kepada nasabahnya. Dan penelitinnya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

yang signifikan dari debt financing dan equity financing secara bersama-sama

(simultan) terhadap profit expense ratio yang diberikan Bank Syariah Mandiri

kepada nasabahnya.40

Artinya, ketika debt financing dan equity financing

dilakukan seimbang maka akan terjadi pengaruh yang signifikan terhadap PER.

Febrina Rizka Zaibah Melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh

Debt Financing, Equty Financing dan NPF terhadap Profitabilitas(ROA dan ROE)

periode 2010-2015. Berdasarkan analisis path yang dilakukan dapat disimpulkan

bahwa secara parsial variable debt financing berpengaruh langsung terhadap dan

equty fianancing pun berpengaruh langsung dengan ROA dan ROE serta NPF

.39

Abdus Samad, dan M. Khabir Hassan. “Islamic International Jurnal Of Financial Service,

The Performance Of Malaysian Islamic Bank During 1984-1997, An Exploratoty Study”, 1999,

Volume 1 no 3 40

Reysha Utami, “Pengaruh Tingkat Debt Financing Dan Equity Financing Terhadap Profit

Expense Ratio Pada Bank Syariah Mandiri (Bsm),” ( Skripsi S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Gunadarma, Depok, 2011)

Page 52: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

39

berpengaruh langsung dengan ROA dan ROE. Dan secara simultan pun Debt

Financing, Equty Financing dan NPF berpengaruh signifikanterhadap ROA dan

ROE41

.

Reinissa R. D. P Melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh

Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Dan Murabahah Terhadap Profitabilitas

Bank Syariah Mandiri, Tbk. Dengan variabel independen Murabahah,

mudharabah,dan musyarakah sedangkan variabel dependen adalah Profitabilitas

yang diproksikan oleh ROA (Return on Assets), ROE (Return on Equity), dan

return on mudharabah, musyarakah, dan murabahah financing. Berdasarkan

analisis regresi yang digunakan, dapat disimpulkan bahwa bahwa pembiayaan

mudharabah tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA dan ROF tetapi

berpengaruh signifikan dan positif terhadap ROE (Return on Equity), pembiayaan

musyarakah berpengaruh signifikan dan positif terhadap ROA dan

ROE tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap ROF (Return on Mudharabah,

Musyarakah, and Murabahah Financing), dan pembiayaan murabahah

berpengaruh signifikan dan negatif terhadap ROA dan ROE tetapi tidak

berpengaruh signifikan terhadap ROF (Return on Mudharabah, Musyarakah, and

Murabahah Financing).42

41

Febriana Rizka Zaibah, ” Pengaruh Debt Financing, Equty Financing dan NPF terhadap

Profitabilitas(ROA dan ROE) periode 2010-2015”, Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum,

Universitas Islam Negeri Jakarta, 2015) 42

Reinissa R. D. P, “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Dan Murabahah

Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Mandiri, Tbk,” ( Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Brawijaya Malang, 2015)

Page 53: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

40

Tabel 1

No

Nama

Penulis/Judul/Tahun

Hasil Penelitian

Perbedaan

Dengan Penulis

1

1

Muhammad Dika

Hidayat/ Pengaruh

Debt Financing dan

Equity Financing

terhadap Profit

Expense Ratio/

Jurnal

Ilmiah/Fakultas

Ekonomi Dan

Bisnis, Universitas

Brawijaya/2013

Dari pengujian

regresi

menunjukan debt

financing dan

Equity Financing

mempunyai

pengaruh yang

signifikan

terhadap Profit

Expense Ratio.

Penulis

Menggunakan

variable

independent

pembiayaan yang

lebih detail yaitu

akad dari

pembiayaan dan

mengunakan

BOPO serta objek

penelitian yaitu

BUS dan UUS

periode 2013-

2015 mengunakan

data bulanan

Page 54: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

41

2

2

Abdus Samad dan

M. Khabir

Hassan/The

Performance of

Malaysian Islamic

Bank During 1984-

1997 : An

Exploratory

Study/Jurnal Ilmiah

Internasional/

PER berpengaruh

terhadap Efisiensi

biaya

Penulis

menggunakan

PER sebagai

variable

independent serta

objek penelitian

beda negara

3

3

Reysha Utami/

pengaruh

tingkat debt

financing dan

tingkat equity

financing terhadap

profit expense ratio

(PER) pada Bank

Syariah Mandiri

(BSM)/Skripsi/

Universitas

Secara parsial

debt financing

dan equity

financing tidak

mempunyai

pengaruh

signifikan

terhadap profit

expense ratio

yang diberikan

bank.

Penulis

Menggunakan

variable

independent

pembiayaan yang

lebih detail yaitu

akad dari

pembiayaan dan

mengunakan

BOPO serta

objek penelitian

Page 55: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

42

Batanghari,

Jambi/2011

Namun terdapat

pengaruh yang

signifikan dari

debt financing

dan equity

financing secara

bersama-sama

(simultan)

terhadap profit

expense ratio

yang diberikan

Bank Syariah

Mandiri.

yaitu BUS dan

UUS periode

2013-2015

mengunakan data

bulanan

4

4

Febrina Rizka

Zaibah/ Pengaruh

Debt Financing,

Equty Financing dan

NPF terhadap

Profitabilitas(ROA

dan ROE) 2010-

2015/Skipsi/Universi

Variable Debt

Financing,

Equty Financing

dan NPF

berpengaruh

terhadap

profitabilitas

Penulis

Menggunakan

variable

independent

pembiayaan yang

lebih detail yaitu

akad dari

pembiayaan dan

Page 56: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

43

tas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah

Jakarta/2015

mengunakan

BOPO serta

variable dependen

mengunakan

profitabilitas

(PER ) dengan

serta objek

penelitian yaitu

BUS dan UUS

periode 2013-

2015 mengunakan

sata bulanan

5

5

Reinissa R. D. P/

Pengaruh

Pembiayaan

Mudharabah,

Musyarakah, Dan

Murabahah

Terhadap

Profitabilitas Bank

Syariah Mandiri,

Pembiayaan

mudharabah

tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap ROA

dan ROF tetapi

berpengaruh

signifikan dan

Objek penelitian

berbeda

Variable

dependen

Mengunakan

ROA,ROE, dan

ROF

Page 57: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

44

Tbk/Skripsi/Universi

tas Brawijaya

Malang/2015

positif terhadap

ROE (Return on

Equity),

pembiayaan

musyarakah

berpengaruh

signifikan dan

positif terhadap

ROA dan ROE

tetapi tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap ROF

(Return on

Mudharabah,

Musyarakah,

and

MurabahahFina

ncing, dan

pembiayaan

murabahah

Page 58: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

45

Review Terdahulu

berpengaruh

signifikan dan

negatif terhadap

ROA dan ROE

tetapi tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap ROF

(Return on

Mudharabah,

Musyarakah,

and Murabahah

Financing)

Page 59: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

46

L. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan rumusan masalah, landasan teori dan diperkuat oleh

penelitian terdahulu. Pembiayaan merupakan salah satu asset yang dapat

menghasilkan keuntungan untuk bank. Namun jika tidak dapat dikelola dengan

baik maka akan menghasilkan kerugian untuk bank dan tentunya akan mengurangi

profit yang didapatkan, karena setiap pembiayaan memiliki resiko dan beban

tersendiri yang harus dihadapi oleh bank syariah.

Profit Expense Ratio menjadi indikator dalam melihat profitabilitas

bank syariah, indikator ini digunakan juga oleh Samad dan Hassan dalam

jurnalnya “The Performance Of Malaysian Islamic Bank During 1984-1997”. Hal

ini menjadi dasar digunakanya Profit Expense Ratio pada penelitian ini, yang

melihat dari kemampuan bank dalam mengasilkan keuntungan dengan beban yang

harus ditanggungnya.

Gambar 1.2

Kerangka Pemikiran

Page 60: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

47

Pengaruh murabagah, mudharabah,

musyarakah, dan Bopo terhadap PER

BOPO

Page 61: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

48

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Sifat Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena

penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Penelitian ini dilakukan di Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah dengan melihat tingkat keuntungan

terhadap biaya yang ditanggung, dilihat dari laporan keuangan bulanan Bank

Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah tahun 2013-2015.

Dengan memakai statistik inferensial parametrik, yakni merupakan

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau

lebih maka setelah data dikumpulkan dilakukan berbagai metode statistik untuk

mengolah data dan kemudian menganalisisnya. Hasil penelitian ini akan dapat

membangun suatu kesimpulan yang dapat berfungsi untuk menjelaskan,

meramalkan dan mengontrol suatu gejala yang muncul.

Variabel bebas (X) yang digunakan ada 4 yaitu pembiayaan

murabahah (X1), pembiayaan mudharabah (X2), pembiayaan musyarakah (X3),

BOPO(X4). Pembiayaan ini diukur dari berapa jumlah pembiayaan yang

dikeluarkan dari masing-masing akad murabahah, mudharabah, dan musyarakah

Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah serta rasio BOPO, dilihat dari

Laporan Keuangan yang dipublikasikan OJK(Otoritas Jasa Keuangan).

48

Page 62: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

49

Sedangkan, variabel Terikat (Y) yaitu PER (Profit Expense Ratio) yang

merupakan salah satu rasio dalam mengukur profitabilitas bank syariah.

B. Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data Sekunder adalah

data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari

subjek penelitiannya. Data sekunder ini disebut juga dengan Data Tangan Kedua.

Data Sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah

tersedia. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data time

series. Data primer dan data sekunder, dapat pula digolongkan menurut jenisnya

sebagai data kuantitatif yang berupa angka-angka dan data kualitatif yang berupa

kategori-kategori.43

C. Populasi

Populasi adalah himpunan semua individu atau objek yang menjadi

bahan pembicaraan atau bahan penelitian yang telah memenuhi syarat – syarat

tertentu.Adapun populasi dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan Bulanan

yang telah dipublikasikan Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah sesuai

standar akuntansi keuangan dari awal publikasi Januari 2013 hingga Desember

2015.

43

“Data primer dan data sekunder”, diakses dari http://prasko17.blogspot.co.id/2012/07/data-

primer-dan-data-sekunder.html pada tanggal 21 januari pukul 17.37

Page 63: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

50

Kriteria sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Laporan keuangan yang telah dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

dalam Statistik Perbankan Syariah periode tahun 2013-2015.

2. Laporan keuangan yang dipublikasikan merupakan laporan keuangan

bulanan periode tahun 2013-2015.

3. Peraturan Bank Indonesia serta surat edaran Bank Indonesia.

D. Definisi dan Pengukuran Variabel

Variabel merupakan objek penelitian atau sesuatu yang menjadi fokus

didalam suatu penelitian sehingga mempermudah pemahaman permasalahan serta

membantu dalam kegiatan penelitian karena variabel bagian penting yang tak bisa

dihilangkan. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian tentang pengaruh

pembiayaan dengan sistem bagi hasil dan pembiayaan dengan sistem jual beli ini

adalah :

1. Profit Expense Ratio (Y) adalah rasio yang mengindikasi dan menunjukkan

nilai biaya yang dikeluarkan secara efisien oleh bank syariah sehingga

mendapatkan income yang tinggi. Mengukur tingkat PER dengan

menggunakan income statement approach karena pada laporan tersebut

Page 64: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

51

memperlihatkan berapa besar profit yang dihasilkan dan berapa beban yang

ditanggung oleh bank syariah pada periode tertentu.44

2. Murabahah (X1), adalah pembiayaan dengan akad jual beli barang pada harga

asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam murabahah, Bank

harus memberi tahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat

keuntungan sebagai tambahannya.45

3. Mudharabah (X2) adalah pembiayaan akad kerjasama antara dua atau lebih

pihak dimana pihak pertama sebagai pemilik modal (shahibul maal) yaitu

Bank Syariah dan pihak kedua sebagai pengelola modal yaitu nasabah,

sedangkan keuntungan dibagi kedua belah pihak sesuai dengan kesepakatan

yang tertuang dalam perjanjian.46

4. Musyarakah(X3) adalah Bentuk umum dari usaha bagi hasil adalah

Musyarakah (shirkah atau sharikah atau serikat atau kongsi). Dalam artian

semua modal disatukan untuk dijadikan modal proyek Musyarakah dan

dikelola bersama-sama.47

5. BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional)(X4) adalah perbandingan

antara biaya operasional dan pendapatan operasional. Rasio ini sering juga

44

Ascarya. Majalah Ekonomi Syariah : “Dominasi Pembiayaan Non Bagi Hasil di Perbankan

Syariah Di Indonesia : Masalah dan Alternatif Solusi”.Jakarta:EKABA Universitas Trisakti 2005. Hal.

85 45

Muhammad Syafi’I Antonio, Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke

Praktik (Jakarta : Gema Insani Press, 2001), Hal. 165 46

Muhammad Syafi’I Antonio,Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik (Jakarta : Gema Insani

Press, 2001) h. 95. 47

T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Pengantar Fiqh Mu’amalah, cet. II (Jakarta: Bulan Bintang,

1984), Hal. 24.

Page 65: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

52

disebut sebagai rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap

pendapatan operasional.

Dalam pengukuran variabel ini menggunakan rasio yang dapat melihat

presentasi dana mampu memberikan nilai yang absolute dari objek yang diteliti.

1. Profit Expense Ratio sebagai variabel Y

PER = %100xBebanBank

Lababersih

Ket :

Beban bank : berisi biaya operasional, non operasional dan potongan pajak

2. Murabahah sebagai variabel X1

Pembiayaan Murabahah = %100xiayaanjumlahpemb

abahahTotalpbmur

3. Mudharabah sebagai variabel X2

Pembiayaan Mudharabah = %100xiayaanjumlahpemb

harabahTotalpbmud

4. Musyarakah sebagai variabel X3

Pembiayaan Musyarakah= %100xiayaanjumlahpemb

yarakahTotalpbmus

5. BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional) sebagai variable X4

BOPO = %100tan

xlOperasionaPendapa

sionalBebanOpera

Page 66: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

53

E. Metode Analisa Data

1. Metode Regresi

Penelitian ini menggunakan metode analisa Regresi Linear.

Regresi Linear adalah metode statistika yang digunakan untuk membentuk

model hubungan antara variabel terikat (dependen; respon; Y) dengan satu atau

lebih variabel bebas (independen, prediktor, X). Apabila banyaknya variabel

bebas hanya ada satu, disebut sebagai regresi linier sederhana, sedangkan

apabila terdapat lebih dari 1 variabel bebas, disebut sebagai regresi linier

berganda.

Analisis regresi setidak-tidaknya memiliki 3 kegunaan, yaitu untuk

tujuan deskripsi dari fenomena data atau kasus yang sedang diteliti, untuk

tujuan kontrol, serta untuk tujuan prediksi. Regresi mampu mendeskripsikan

fenomena data melalui terbentuknya suatu model hubungan yang bersifatnya

numerik. Regresi juga dapat digunakan untuk melakukan pengendalian

(kontrol) terhadap suatu kasus atau hal-hal yang sedang diamati melalui

penggunaan model regresi yang diperoleh. Selain itu, model regresi juga dapat

dimanfaatkan untuk melakukan prediksi untuk variabel terikat. Namun yang

perlu diingat, prediksi di dalam konsep regresi hanya boleh dilakukan dalam

rentang data dari variabel-variabel bebas yang digunakan untuk membentuk

model regresi tersebut. Misal, suatu model regresi diperoleh dengan

mempergunakan data variabel bebas yang memiliki rentang antara 5 s.d. 25,

Page 67: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

54

maka prediksi hanya boleh dilakukan bila suatu nilai yang digunakan sebagai

input untuk variabel X berada di dalam rentang tersebut. Konsep ini disebut

sebagai interpolasi.48

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi

pada analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square (OLS).

Jadi analisis regresi yang tidak berdasarkan OLS tidak memerlukan persyaratan

asumsi klasik, misalnya regresi logistik atau regresi ordinal. Demikian juga

tidak semua uji asumsi klasik harus dilakukan pada analisis regresi linear,

misalnya uji multikolinearitas tidak dilakukan pada analisis regresi linear

sederhana dan uji autokorelasi tidak perlu diterapkan pada data cross sectional.

Uji asumsi klasik juga tidak perlu dilakukan untuk analisis regresi

linear yang bertujuan untuk menghitung nilai pada variabel tertentu. Misalnya

nilai return saham yang dihitung dengan market model, atau market adjusted

model. Perhitungan nilai return yang diharapkan dapat dilakukan dengan

persamaan regresi, tetapi tidak perlu diuji asumsi klasik.

Uji asumsi klasik yang sering digunakan yaitu uji multikolinearitas,

uji heteroskedastisitas, uji normalitas, uji autokorelasi dan uji linearitas. Tidak

ada ketentuan yang pasti tentang urutan uji mana dulu yang harus dipenuhi.

48

R Foundation for Statistical Computing “ Regresi Linear”, (Vienna : R Development Core Team. R:

A language and environment for statistical computing, 2008), h.3.

Page 68: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

55

Analisis dapat dilakukan tergantung pada data yang ada. Sebagai contoh,

dilakukan analisis terhadap semua uji asumsi klasik, lalu dilihat mana yang

tidak memenuhi persyaratan. Kemudian dilakukan perbaikan pada uji tersebut,

dan setelah memenuhi persyaratan, dilakukan pengujian pada uji yang lain yaitu

:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual

terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki

nilai residual yang terdistribusi normal. Jadi uji normalitas bukan dilakukan

pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Sering terjadi

kesalahan yang jamak yaitu bahwa uji normalitas dilakukan pada masing-

masing variabel. Hal ini tidak dilarang tetapi model regresi memerlukan

normalitas pada nilai residualnya bukan pada masing-masing variabel

penelitian.

Pengertian normal secara sederhana dapat dianalogikan dengan

sebuah kelas. Dalam kelas siswa yang bodoh sekali dan pandai sekali

jumlahnya hanya sedikit dan sebagian besar berada pada kategori sedang

atau rata-rata. Jika kelas tersebut bodoh semua maka tidak normal, atau

sekolah luar biasa. Dan sebaliknya jika suatu kelas banyak yang pandai

maka kelas tersebut tidak normal atau merupakan kelas unggulan.

Pengamatan data yang normal akan memberikan nilai ekstrim rendah dan

Page 69: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

56

ekstrim tinggi yang sedikit dan kebanyakan mengumpul di tengah.

Demikian juga nilai rata-rata, modus dan median relatif dekat.

Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji histogram, uji normal

P Plot, uji Chi Square, Skewness dan Kurtosis atau uji Kolmogorov

Smirnov. Tidak ada metode yang paling baik atau paling tepat. Tipsnya

adalah bahwa pengujian dengan metode grafik sering menimbulkan

perbedaan persepsi di antara beberapa pengamat, sehingga penggunaan uji

normalitas dengan uji statistik bebas dari keragu-raguan, meskipun tidak

ada jaminan bahwa pengujian dengan uji statistik lebih baik dari pada

pengujian dengan metode grafik.

Jika residual tidak normal tetapi dekat dengan nilai kritis

(misalnya signifikansi Kolmogorov Smirnov sebesar 0,049) maka dapat

dicoba dengan metode lain yang mungkin memberikan justifikasi normal.

Tetapi jika jauh dari nilai normal, maka dapat dilakukan beberapa langkah

yaitu: melakukan transformasi data, melakukan trimming data outliers atau

menambah data observasi. Transformasi dapat dilakukan ke dalam bentuk

Logaritma natural, akar kuadrat, inverse, atau bentuk yang lain tergantung

dari bentuk kurva normalnya, apakah condong ke kiri, ke kanan,

mengumpul di tengah atau menyebar ke samping kanan dan kiri.

Page 70: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

57

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi

yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear

berganda. Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel

bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel

terikatnya menjadi terganggu. Sebagai ilustrasi, adalah model regresi

dengan variabel bebasnya motivasi, kepemimpinan dan kepuasan kerja

dengan variabel terikatnya adalah kinerja. Logika sederhananya adalah

bahwa model tersebut untuk mencari pengaruh antara motivasi,

kepemimpinan dan kepuasan kerja terhadap kinerja. Jadi tidak boleh ada

korelasi yang tinggi antara motivasi dengan kepemimpinan, motivasi

dengan kepuasan kerja atau antara kepemimpinan dengan kepuasan kerja.

Alat statistik yang sering dipergunakan untuk menguji

gangguan multikolinearitas adalah dengan variance inflation factor (VIF),

korelasi pearson antara variabel-variabel bebas, atau dengan melihat

eigenvalues dan condition index (CI).Beberapa alternatif cara untuk

mengatasi masalah multikolinearitas adalah sebagai berikut:

1. Mengganti atau mengeluarkan variabel yang mempunyai korelasi yang

tinggi.

2. Menambah jumlah observasi.

Page 71: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

58

3. Mentransformasikan data ke dalam bentuk lain, misalnya logaritma

natural, akar kuadrat atau bentuk first difference delta.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat

ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan

yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah di mana

terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain tetap atau disebut homoskedastisitas.

Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode

scatter plot dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan

SRESID (nilai residualnya). Model yang baik didapatkan jika tidak

terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah,

menyempit kemudian melebar atau sebaliknya melebar kemudian

menyempit. Uji statistik yang dapat digunakan adalah uji Glejser, uji Park

atau uji White.

Beberapa alternatif solusi jika model menyalahi asumsi

heteroskedastisitas adalah dengan mentransformasikan ke dalam bentuk

logaritma, yang hanya dapat dilakukan jika semua data bernilai positif.

Atau dapat juga dilakukan dengan membagi semua variabel dengan

variabel yang mengalami gangguan heteroskedastisitas.

Page 72: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

59

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah terjadi korelasi

antara suatu periode t dengan periode sebelumnya (t -1). Secara sederhana

adalah bahwa analisis regresi adalah untuk melihat pengaruh antara

variabel bebas terhadap variabel terikat, jadi tidak boleh ada korelasi antara

observasi dengan data observasi sebelumnya. Sebagai contoh adalah

pengaruh antara tingkat inflasi bulanan terhadap nilai tukar rupiah terhadap

dollar. Data tingkat inflasi pada bulan tertentu, katakanlah bulan Februari,

akan dipengaruhi oleh tingkat inflasi bulan Januari. Berarti terdapat

gangguan autokorelasi pada model tersebut. Contoh lain, pengeluaran rutin

dalam suatu rumah tangga. Ketika pada bulan Januari suatu keluarga

mengeluarkan belanja bulanan yang relatif tinggi, maka tanpa ada pengaruh

dari apapun, pengeluaran pada bulan Februari akan rendah.

Uji autokorelasi hanya dilakukan pada data time series (runtut

waktu) dan tidak perlu dilakukan pada data cross section seperti pada

kuesioner di mana pengukuran semua variabel dilakukan secara serempak

pada saat yang bersamaan. Model regresi pada penelitian di Bursa Efek

Indonesia di mana periodenya lebih dari satu tahun biasanya memerlukan

uji autokorelasi.

Beberapa uji statistik yang sering dipergunakan adalah uji

Durbin-Watson, uji dengan Run Test dan jika data observasi di atas 100

Page 73: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

60

data sebaiknya menggunakan uji Lagrange Multiplier. Beberapa cara untuk

menanggulangi masalah autokorelasi adalah dengan mentransformasikan

data atau bisa juga dengan mengubah model regresi ke dalam bentuk

persamaan beda umum (generalized difference equation). Selain itu juga

dapat dilakukan dengan memasukkan variabel lag dari variabel terikatnya

menjadi salah satu variabel bebas, sehingga data observasi menjadi

berkurang 1.49

F. Hipotesis

Hipotesis merupakan kesimpulan atau jawaban sementara dari

permasalahan yang akan dibuktikan dengan data empiris. Data empiris ini penting

sebagai bukti dari hipotesis yanag diberikan dalam penelitiana.50

Hipotesis penelitian

H0 : Murabahah tidak berpengaruh terhadapProfit Expense Ratio

Ha : Murabahah berpengaruh terhadapProfit Expense Ratio

H0 : Mudharabah tidak berpengaruh terhadap Profit Expense Ratio

Ha : Mudharabah berpengaruh terhadapProfit Expense Ratio

H0 : Musyarakah tidak berpengaruh terhadap Profit Expense Ratio

Ha : Musyarakah berpengaruh signifikan terhadap Profit Expense Ratio

H0 : BOPO tidak berpengaruh terhadap Profit Expense Ratio

49

“Konsultan Statistik” diakses dari http://www.konsultanstatistik.com/2009/03/uji-asumsi-klasik.html

pada 12 agustus 2016 pukul 13.00 50

Page 74: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

61

Ha : BOPO berpengaruh signifikan terhadap Profit Expense Ratio

H0 : murabahah, mudharabah, musyarakah dan BOPO tidak berpengaruh

terhadap Profit Expense Ratio

Ha : murabahah, mudharabah, musyarakah dan BOPO berpengaruh terhadap

Profit Expense Ratio

Dari rumus hipotesis diatas, dapat diketahui persamaan struktur model penelitian

ini yaitu : Y=a+b1X1+b2X2+b3X+b4X

Page 75: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

62

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data dari Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah pada periode 2013-2015 yang diambil

dari Statistik Perbankan Syariah- Otoritas Jasa Keuangan. Pengolahan data pada

penelitian ini menggunakan Aplikasi SPSS 22 dan Microsoft Excel. Variabel-

variabel yang diteliti yaitu murabahah, mudharabah, musyarakah, BOPO dan

Profit Expense Ratio (PER). Statistik deskriptif digunakan untuk

menggambarkan suatu data secara khusus dalam statistik. Untuk

menginterpresentasikan hasil statistik deskriptif dari Profit Expense Ratio,

pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah dan BOPO dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 1.1

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Murabahah 36 .573302 .605412 .59036839 .010545775

Mudharabah 36 .069579 .080356 .07384611 .002310453

Musyarakah 36 .187549 .285043 .23481854 .028826301

BOPO 36 70 97 86.95 8.682

Profit Expense Ratio 36 .044301 .274675 .14401349 .053510965

Valid N (listwise) 36

62

Page 76: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

63

0

5

10

15

20

25

30

Profit Expense Ratio (%)

1. Profit Expense Ratio

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 1.1 diatas dapat diketahui n

atau jumlah total data setiap variabel yaitu 36 buah yang merupakan sampel data

laporan keuangan bulanan BUS dan UUS periode 2013-2015. Variabel (PER)

Profit Expense Ratio mempunyai nilai minimum 0,044 dan nilai maximum sebesar

0,275. Standar deviasi lebih kecil dari nilai mean-nya, hal ini menunjukkan bahwa

rendahnya variasi antara nilai maksimum dan minimum selama periode

pengamatan, atau dengan kata lain tidak ada kesenjangan yang cukup besar dari

PER(Profit Expense Ratio) terendah dan tertinggi.

Gambar 1.2

Tingkat Profit Expense Ratio Bank Syariah

2. Variabel Murabahah

Pada tabel 1.1 diatas, variabel pembiayaan murabahah mempunyai

nilai minimum 0,573 dan nilai maksimum 0,605. Standar deviasi lebih kecil

Page 77: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

64

0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

140000

Murabahah (Miliar Rupiah)

dari nilai mean-nya, hal ini menunjukkan bahwa rendahnya variasi antara nilai

maksimum dan minimum selama periode pengamatan, atau dengan kata lain

tidak ada kesenjangan yang cukup besar dari pembiayaan dengan sistem bagi

hasil terendah dan tertinggi. Nilai ini hasil dari total pembiayaan dibagi dengan

pembiayaan murabahah.

Gambar 1.3

Pembiayaan Murabahah

3. Variabel Mudharabah

Variabel pembiayaan mudharabah dilihat pada tabel 1.1

mempunyai nilai minimum 0,070 dan nilai maksimum 0,80. Standar deviasi

lebih kecil dari nilai mean-nya, hal ini menunjukkan bahwa rendahnya variasi

antara nilai maksimum dan minimum selama periode pengamatan, atau dengan

kata lain tidak ada kesenjangan yang cukup besar dari pembiayaan mudharabah

terendah dan tertinggi. Nilai ini hasil dari total pembiayaan dibagi dengan

pembiayaan mudharabah.

Page 78: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

65

0

5000

10000

15000

20000Ja

n-1

3

Mar

-13

May

-13

Jul-

13

Sep

-13

No

v-1

3

Jan

-14

Mar

-14

May

-14

Jul-

14

Sep

-14

No

v-1

4

Jan

-15

Mar

-15

May

-15

Jul-

15

Sep

-15

No

v-1

5

Mudharabah (Miliar Rupiah)

Gambar 1.4

Pembiayaan Mudharabah

4. Variabel Musyarakah

Variabel pembiayaan musyarakah dilihat pada tabel 1.1 mempunyai

nilai minimum 0,188 dan nilai maksimum 0,589. Standar deviasi lebih kecil

dari nilai mean-nya, hal ini menunjukkan bahwa rendahnya variasi antara nilai

maksimum dan minimum selama periode pengamatan, atau dengan kata lain

tidak ada kesenjangan yang cukup besar dari pembiayaan dengan sistem jual

beli terendah dan tertinggi.Nilai ini hasil dari total pembiayaan dibagi dengan

pembiayaan musyarakah.

Page 79: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

66

0

20000

40000

60000

80000

Jan

-13

Mar

-13

May

-13

Jul-

13

Sep

-13

No

v-1

3

Jan

-14

Mar

-14

May

-14

Jul-

14

Sep

-14

No

v-1

4

Jan

-15

Mar

-15

May

-15

Jul-

15

Sep

-15

No

v-1

5

Musyarakah( Miliar Rupiah)

Gambar 1.5

Pembiayaan Musyarakah

5. Variabel BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional)

Variabel BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional) dilihat pada

tabel 1.1 mempunyai nilai minimum 0,70 dan nilai maksimum 0,80. Standar

deviasi lebih kecil dari nilai mean-nya, hal ini menunjukkan bahwa rendahnya

variasi antara nilai maksimum dan minimum selama periode pengamatan, atau

dengan kata lain tidak ada kesenjangan yang cukup besar dari Rasio BOPO dari

waktu kewaktu.Nilai ini hasil dari total beban operasional dibagi dengan

pendapatan opersional.

B. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada

analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square (OLS). Uji

asumsi klasik juga tidak perlu dilakukan untuk analisis regresi linear yang

Page 80: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

67

bertujuan untuk menghitung nilai pada variabel tertentu. Uji asumsi klasik yang

sering digunakan yaitu uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas,

uji autokorelasi dan uji linearitas. Tidak ada ketentuan yang pasti tentang urutan

uji mana dulu yang harus dipenuhi.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel

dependen dan variabel independen, keduanya memiliki distribusi normal atau

tidak.

Gambar 1.7

Uji Normalitas

Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa data yang ada tersebar

dengan normal, sebab tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas

dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. sehingga dapat dikatakan uji normalitas

terpenuhi.

Page 81: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

68

2. Uji Multikolinearitas

Salah satu asumsi klasik adalah tidak terjadi multikolonieritas di antara

variabel-variabel independen yang berada dalam satu model, sebab model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Salah

satu cara untuk mendeteksi multikolonieritas dilakukan dengan melihat nilai

tolerance dan lawannya VIF. Tolerance mengukur variabilitas-variabel independen

yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai

tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi (VIF=1/tolerance) dan

menunjukkan adanya kolonieritas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai

adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF di atas 10. Tingkat

kolinearitas yang dapat ditolerir adalah nilai 0,10 sama dengan tingkat.

Tabel 1.2

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 4.022 .961 4.186 .000

Murabahah -4.789 1.247 -.944 -3.839 .001 .588 2.405

Mudharaba

h -3.011 2.490 -.130 -1.209 .236 .458 2.181

Musyaraka

h -2.565 .724 -1.382 -3.544 .001 .235 7.688

Page 82: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

69

BOPO -.003 .001 -.422 -1.829 .004 .199 9.075

a. Dependent Variable: Profit Expense Ratio

Berdasarkan tabel hasil uji multikolinieritas, terlihat dari nilai

tolerance yang lebih dari 0,10 dan nilai VIF yang lebih dari 10. Jadi dapat

disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam

regresi ini .

3. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah untuk melihat apakah terjadi korelasi antara suatu

periode t dengan periode sebelumnya (t -1). Secara sederhana adalah bahwa

analisis regresi adalah untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap

variabel terikat.Untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala autokorelasi dilakukan

dengan membandingkan nilai statistik hitung durbin-watson (D-W) pada

perhitungan regresi dengan data statistik pada tabel durbin-watson.

Tabel 1.3

Model Summaryb

Mod

el R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .914

a .836 .815

.0230430

29 .836 39.436 4 31 .000 1.265

a. Predictors: (Constant), BOPO, Mudharabah,

Murabahah, Musyarakah

b. Dependent Variable: Profit Expense

Ratio

Page 83: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

70

Berdasarkan hasil pengujian dengan SPSS dapat dilihat bahwa nilai

Durbin-Watson sebesar 1,265 dan jika DW berada di antara -2 dan +2 atau -2 <

DW +2 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi pada penelitian

ini.

4. Uji Heterokedastisitas

Dalam persamaan regresi berganda perlu diuji mengenai sama atau

tidak varians dari residual dari observasi yang satu dengan observasi lainnya. Jika

residual mempunyai varians yang sama, disebut homoskedastisitas. dan jika

varoansnya tidak sama disebut terjadi heteroskedastisitas. Persamaan regresi

yang baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas.

Gambar 1.7

Uji Heterokedastisitas

Page 84: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

71

Gambar diatas menunjukkan bahwa grafik plot antara nilai prediksi

variabel independen (ZEPRED) dengan residualnya (SRESID) tersebut tidak

terdapat pola tertentu yang teratur maka diidentifikasi tidak terdapat

heteroskedistisitas pada model regresi ini.

C. Hasil Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan melalui

tahap pengujian model regresi secara parsial atau (uji t), pengujian hipotesis

simultan atau (uji F), pengujian koefisien determinasi (R Square) dan pengujian

analisis regresi berganda.

1. Uji koefisien determinasi(R Square)

Tabel 1.4

Model Summaryb

Mode

l R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .914a .836 .815 .023043029 .836 39.436 4 31 .000

a. Predictors: (Constant), Mudharabah, Murabahah,

Musyarakah, BOPO

b. Dependent Variable: Profit Expense Ratio

Page 85: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

72

Dilihat pada tabel menunjukkan nilai Adjusted R square (0,815). Nilai

Ajusted R square ini menunjukkan bahwa 81,5 % pembiayaan murabahah,

mudharabah, dan musyarakah memberikan kontribusi terhadap PER. Sedangkan

18,5 % yang memberikan kontribusi terhadap PER yaitu dari variabel lain yang

tidak diteliti pada penelitian ini.

2. Uji Simultan (Uji F)

Tabel 1.5

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .084 4 .021 39.436 .000a

Residual .016 31 .001

Total .100 35

a. Predictors: (Constant, Mudharabah, Murabahah, Musyarakah), BOPO

b. Dependent Variable: Profit Expense Ratio

Hasil penghitungan uji F pada tabel diatas dapat diketahui bahwa f-

tabel 39,436 dengan nilai signifikan 0,00 yang lebih besar dari 0,05 dan nilai f

hitung adalah 3,098 atau lebih kecil dari f tabel. Hal ini menunjukkan bahwa

pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah dan BOPO berpengaruh

secara bersama-sama (simultan) terhadap PER(Profit Expense Ratio).

Page 86: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

73

3. Uji T

Tabel 1.6

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.022 .961 4.186 .000

Murabahah -4.789 1.247 -.944 -3.839 .001

Mudharabah -3.011 2.490 -.130 -1.209 .236

Musyarakah -2.565 .724 -1.382 -3.544 .001

BOPO -.003 .001 -.422 -2.829 .004

a. Dependent Variable: Profit Expense Ratio

Dari hasil perhitungan regresi linier berganda pada tabel diatas, dapat

diketahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependen yang dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Y = 4.022– 4.789X1– 3.011X2 – 2.565X3–003X4+e

Membandingankan nilai thitung dengan ttabel

1. Dari tabel diatas nilai Konstanta sebesar 4.022, artinya jika pembiayaan

murabahah, mudharabah, musyarakah dan BOPO tidak ada maka PER 4.022

sebesar satu-satuan.

2. Koefisien regresi X1, sebesar -4.789 menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu

satuan dari pembiayaan murabahah akan menurunkan 4.789 satuan dari pada

Page 87: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

74

PER. Dan sebaliknya setiap penurunan satu satuan pembiayaan murabahah

akan menaikan PER sebesar 4.789 dengan anggapan X1 tetap. Dilihat dari

tabel diatas, pembiayaan murabahah memiliki pengaruh negatif, artinya setiap

kenaikan pembiayaan murabahah akan menurunkan PER. dilihat dari nilai

ttabel yaitu 4.789 dan thitung sebesar 2.138 artinya ttabel > thitung (4.789>2.138)

maka ho ditolak dan ha diterima. Dan jika dilihat pada nilai signifikan

variabel X1. Untuk variabel murabahah nilai signifikan sebesar 0.001, jika

menggunakan α 5% maka hasilnya akan berpengaruh signifikan terhadap

PER.

3. Koefisien regresi X2, sebesar -3.011 menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu

satuan pembiayaan mudharabah akan menurunkan 3.011satuan pada PER.

Dan sebaliknya setiap penurunan satu persen pembiayaan mudharabah akan

menaikan PER sebesar 2,803 dengan anggapan X2 tetap. Dilihat dari tabel

diatas, pembiayaan mudharabah memiliki pengaruh negatif, artinya setiap

kenaikan pembiayaan mudharabah akan menurunkan PER. dilihat dari nilai

ttabel yaitu 1.209 dan didapat thitung sebesar 2.138 artinya ttabel < thitung

(1,209<2.138) maka ho diterima dan ha ditolak. dan jika dilihat pada nilai

signifikan variabel X2. Untuk variabel mudharabah nilai signifikan sebesar

0.236, jika menggunakan α 5% maka hasilnya tidak berpengaruh signifikan

terhadap PER.

4. Koefisien regresi X3, sebesar -2.565 menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu

satuan pembiayaan musyarakah akan menurunkan 2.565 satuan pada PER.

Page 88: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

75

Dan sebaliknya setiap penurunan satu persen pembiayaan musyarakah akan

menaikan PER sebesar 2.565 satu satuan dengan anggapan X3 tetap. Dilihat

dari tabel diatas, pembiayaan musyarakah memiliki pengaruh negatif, artinya

setiap kenaikan pembiayaan musyarakah akan menurunkan PER. Dilihat dari

nilai ttabel yaitu 3.544 dan didapat thitung sebesar 2.138 artinya ttabel > thitung

(3.544>2.138) maka ho ditolak dan ha diterima. Dan jika dilihat pada nilai

signifikan variabel X3. Untuk variabel musyarakah nilai signifikan sebesar

0.001, jika menggunakan α 5% maka hasilnya berpengaruh signifikan

terhadap PER (Profit Expense Ratio).

5. Koefisien regresi X4, sebesar -0.003 menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu

satuan pembiayaan BOPO akan menurunkan 0.003 satuan pada PER(Profit

Expense Ratio). Dan sebaliknya setiap penurunan satu persen BOPO akan

menaikan PER sebesar 0.003 satu satuan dengan anggapan X4 tetap. Dilihat

dari tabel diatas, BOPO memiliki pengaruh negatif, artinya setiap kenaikan

BOPO akan menurunkan PER(Profit Expense Ratio). Dilihat dari nilai ttabel

yaitu 2.829 dan didapat thitung sebesar 2.138 artinya ttabel > thitung (2.829>2.138)

maka ho ditolak dan ha diterima. Dan jika dilihat pada nilai signifikan

variabel X3. Untuk variabel BOPO nilai signifikan sebesar 0.004, jika

menggunakan α 5% maka hasilnya berpengaruh signifikan terhadap PER.

Page 89: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

76

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh variabel pembiayaan murabahah terhadap PER pada BUS dan UUS

periode 2013-2015

Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah

dilakukan dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa pembiayaan murabahah

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap PER(Profit Expense Ratio).

Artinya, semakin tinggi pembiayaan murabahah, maka akan menurunkan Profit

Expense Ratio atau sulit untuk menekan nilai efisiensi beban-beban yang

dikeluarkan bank dalam pembiayaan. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah

pembiayaan murabahah, maka akan menekan nilai efisiensi beban-beban yang

dikeluarkan bank dalam pembiayaan, variable ini menjadi yang paling dominan

berpengaruh terhadap PER(Profit Expense Ratio).

Murabahah adalah transaksi jual beli barang pada harga asal

dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam murabahah, penjual

harus memberi tahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat

keuntungan sebagai tambahannya.51

Mengapa pembiayaan murabahah berpengaruh terbalik? Bukankah

semakin banyak pembiayaan yang disalurkan akan semakin mendapatkan

keuntungan lebih banyak lagi ? Benar, semakin banyak pembiayaan yang

disalurkan maka akan berpeluang meningkatnya Keuntungan bank, namun

51

Muhammad Syafi’I Antonio,Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik (Jakarta : Gema Insani

Press, 2001) h. 165.

Page 90: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

77

perlu diingat bahwa setiap pembiayaan memiliki resiko yang harus ditanggung

oleh bank dan hal ini juga akan mempengaruhi tingkat PPAP yang dikeluarkan

bank syariah jika banyak yang macet maka akan menjadi tambahan beban

operasional atau biaya-biaya yang akan mengurangi pendapatan bank sehingga

berpengaruh juga terhadap profit bank itu sendiri.

Murabahah merupakan pembiayaan yang paling banyak disalurkan

oleh bank syariah, tingkat pembiayaan murabahah pada bulan Des 2015

sebesar 57 % dari total pembiayaan yang diberikanRp. 213 triliun dengan NPF

bulan Des 2015 sebesar 4.5 % atau sekitar Rp.5,49 triliun yang macet dari

Rp.122 triliun pembiayaan murabahah yang disalurkan.

Pertumbuhan pendapatan bank syariah tidak begitu besar sedangkan

pertumbuhan beban operasional cukup besar dan bahkan terus meningkat setiap

bulannya, kondisi bank syariah yang terbilang baru di indonesia mengharuskan

melakukan investasi besar-besaran seperti mendirikan kantor cabang,

infrastruktur serta masih membutuhkannya banyak SDM yang membuat beban

operasional bank syariah semakin membesar ditambah pertumbuhan kredit

yang tinggi (overheating) dan meningkatnya PPAP (Penyisihan Penghapusan

Aktiva Produktif) juga menambah besar beban operasional bank syariah.

Direktur Bisnis PT BNI Syariah Imam Teguh Saptono mengatakan

bank syariah menghadapi dua masalah yang menyebabkan peningkatan beban

Page 91: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

78

operasional bank, yakni pertumbuhan kredit yang melesat (overheating) dan

Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Bank (PPAP).52

Selain itu pembiayaan murabahah juga menggunakan system run

off atau penurunan kewajiban murabahah. Misal nasabah memiliki kewajiban

Rp 10.000.000 kepada bank dengan membayar angsuran Rp 1.000.000 dan

margin bulan berjalan sebesar Rp 200.000 namun nasabah ingin langsung

melunasi seluruh kewajibannya kepada bank yang disebut dengan percepatan

pelunasan, sehingga yang seharusnya nasabah membayar sebesar Rp

11.000.000 jadi hanya membayar sebesar Rp 10.600.000 yaitu pokok dan

margin bulan berjalan saja. Margin yang seharusnya akan menambah profit

tetapi hilang karena adanya percepatan pelunasan yang akan mengurangi

pendapatan bank dan tentunya ini akan mempengaruhi Profit Expense Ratio.

Oleh karena itu hasil dari penelitian ini, pembiayaan murabahah

berpengaruh negatif terhadap PER(Profit Expense Ratio) atau jika

meningkatnya pembiayaan murabahah maka akan membuat bank makin

kurang efisien. Dengan kata lain BUS dan UUS pada periode penelitian ini

belum bisa meminimalisir beban-beban yang harus dikeluarkan dan cenderung

meningkat setiap bulannya sehingga profit yang didapatkan bank syariah kecil

52

Bisnis.com”beban operasional bank syariah masih tinggi” diakses dari

http://syariah.bisnis.com/read/20150722/232/455549/beban-operasional-bank-syariah-masih-

tinggi.com pada 8 agustustus 2016 pukul 1:41

Page 92: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

79

dan tingkat rasio PER pun mengalami tren negatif dengan rata-rata sebesar 14

%.

2. Pengaruh variabel pembiayaan mudharabah terhadap PER pada BUS dan UUS

periode 2013-2015

Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah

dilakukan dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa pembiayaan mudharabah

tidak berpengaruh signifikan terhadap PER(Profit Expense Ratio).

Mudharabah adalah akad kerjasama antara dua pihak dimana pihak

pertama (Shahibul Maal) dalam hal ini Bank Syariah menyediakan modal

100%, sedangkan pihak lainnya sebagai pengelola. Keuntungan dibagi

berdasarkan kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak. Apabila terdapat

kerugian akan ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat

kelalaian si pengelola. Namun bila pengelola punya andil dalam kerugian maka

pengelola wajib menanggungnya.53

Mudharabah merupakan pembiayaan bagi hasil yang masih sedikit

disalurkan oleh bank syariah ini terlihatpada tahun 2013-2015, porsi

pembiayaan sebesar 6 % dari Rp.213 triliun pada Des 2015 dengan NPF

sebesar 2 % atau sekitar 323 miliar rupiah dana yang macet dari 15 triliun

pembiayaan mudharabah yang disalurkan.

53

Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik (Jakarta : Gema Insani Press,

2001) h. 365.

Page 93: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

80

Dalam pembiayaan ini Keuntungan atau nisbah bagi hasil dari

pembiayaan mudharabah bersifat tidak pasti dikarenakan nisbah bagi hasil

ditentukan oleh bank syariah sesuai dengan omset usaha yang diperoleh.

Ditambah lagi ketidakpastian usaha menimbulkan kekhawatiran terjadinya

kerugian atau bangkrut dan ini tentunya akan menambah beban operasional

bank. Melihat jumlah pembiayaan mudharabah pun masih tergolong kecil

sehingga mudharabah tidak berpengaruh terhadap Profit Expense Ratio

(PER).

3. Pengaruh variabel pembiayaan musyarakah terhadap PER pada BUS dan UUS

periode 2013-2015

Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah

dilakukan dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa pembiayaan musyarakah

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap PER(Profit Expense Ratio)

Artinya, semakin tinggi pembiayaan musyarakah, maka akan sulit menekan

nilai efisiensi beban-beban yang dikeluarkan bank dalam pembiayaan. Begitu

juga sebaliknya. Semakin rendah pembiayaan musyarakah, maka akan

menekan nilai efisiensi beban-beban yang dikeluarkan bank dalam pembiayaan

namun lebih efisien dibanding murabahah.

Musyarakah merupakan pembiayaan bagi hasil yang memiliki

resiko yang tinggi, terbukti bank memberikan porsi pembiayaan musyarakah

rata-rata hanya sebesar 26 % . Pada periode penelitian ini tahun 2013-2015.

Page 94: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

81

Tingkat pembiayaan musyarakah pada Des 2015 sebesar 28 % dari Rp.213

triliun dengan NPF sebesar 5% atau sekitar 3 triliun rupiah dana yang macet

dari 61 triliun rupiah yang disalurkan.

Musyarakah atau syirkah merupakan suatu perjanjian usaha antar

dua atau beberapa pemilik modal untuk menyertakan modalnya pada suatu

proyek dimana masing-masing pihak mempunyai hak untuk ikut serta,

meakilkan atau menggunakan haknya dalam proyek.54

Prinsip bagi hasil pada Bank Syariah didasarkan pada kepercayaan

terhadap nasabah dan apabila terjadi kerugian maupun mendapat keuntungan

dalam pembiayaan terhadap nasabah, maka resiko akan ditanggung bersama

antara pihak Bank Syariah dengan nasabah. Konsep Bank Syariah berpegang

pada prinsip-prinsip ekonomi Islam, sehingga investor maupun peminjam

berperan serta atas dasar mitra usaha. Bukan sebagai hubungan debitur dan

kreditur, sehingga bank dari mitra usahanya sama-sama memperoleh

pembagian hasil atau keuntungan dan bersama-sama pula memikul resiko

kerugian.55

Ketidakpastian dalam pembiayaan musyarakah masih menjadi

kekhawatiran bagi bank syariah, secara internal sumber daya insani yang ada

masih sangat kurang lalu secara eksternal moral hazard dan fluktuasi ekonomi

54

Ahmad Ghazali, Serba Serbi Kredit Syariah Jangan Ada Bunga Diantara Kita, (Jakarta: PT

EIF X Media Komputindo Kelompok Gramedia, 2005), h.29. 55

Rastono, SH, “Penerapan Prinsip Bagi Hasil Dalam Pembiayaan Terhadap Nasabah

Bank Syariah“, (Tesis S2Program Magister Ilmu Hukum Universitas Diponegoro Semarang, 2008)

Page 95: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

82

yang tidak menentu masih menjadi pertimbangan bank dalam menyalurkan

pembiayaan musyarakah.

Sehingga bank harus menjaga kinerja keuanganya dengan

menggunakan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit. Manajemen resiko

khususnya resiko kredit atau pembiayaan menjadi sorotan penting dalam

operasional bank syariah, karena tentunya bank tidak ingin nasabah yang

menabung panik dan menarik besar-besaran uangnya karena disebabkan kondisi

bank yang memburuk. Jika hal ini terjadi maka bank syariah bisa bangkrut

karena kekurangan liquiditas yang disebabkan oleh banyaknya kerugian akibat

kurang tepatnya penyaluran pembiayaan.

Bank harus membayar kerugian akibat pembiayaan yang macet

dengan mengeluarkan beban pada cadangan kerugian penurunan nilai yang

akan nanti menambah beban operasional dan pasti mengurangi keuntungan

yang didapatkan. Bank harus memikirkan dan mencari solusi untuk hal tersebut

agar bank mampu mentargetkan income yang lebih maksimal dengan biaya

yang minimal dan kedepanya bank tidak akan mengalami kesulitan dalam

meraih tujuan yang diinginkan.

Jika melihat situasi perbankan syariah pada periode penelitian ini

yaitu pertumbuhan pendapatan bank syariah tidak begitu besar sedangkan

beban operasional bank cukup besar dan terus akan meningkat, kondisi bank

syariah yang terbilang baru di indonesia mengharuskan melakukan investasi

Page 96: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

83

besar-besaran seperti mendirikan kantor cabang, infrastruktur serta masih

membutuhkannya banyak SDM yang membuat beban operasional bank syariah

semakin membesar. Ditambah pertumbuhan kredit yang tinggi(overheating)

dan meningkatnya PPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif) juga

menambah besar beban operasional bank syariah. Sehingga pada penelitian ini

musyarakah berpengaruh negatif terhadap PER atau meningkatnya pembiayaan

musyarakah akan membuat bank kurang efisien. Dengan kata lain bank syariah

BUS dan UUS pada periode penelitian ini belum bisa meminimalisir beban-

beban yang harus dikeluarkan dan cenderung beban operasional meningkat

setiap bulannya sehingga profit yang didapatkan bank syariah kecil.

4. Pengaruh variabel BOPO terhadap PER pada BUS dan UUS periode 2013-2015

Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah

dilakukan dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa BOPO berpengaruh

negatif sebesar 0,03 % terhadap PER(Profit Expense Ratio), artinya jika satu

satuan kenaikan BOPO maka akan menurunkan satuan PER(Profit Expense

Ratio). BOPO (Beban Operasional Pendapatan Operasional) menunjukkan

adanya risiko operasional yang ditanggung bank. Risiko operasional terjadi

karena adanya ketidakpastian mengenai usaha bank, antara lain kemungkinan

kerugian dari operasi bila terjadi penurunan keuntungan yang dipengaruhi oleh

struktur biaya operasional bank dan kemungkinan terjadinya kegagalan atas

jasa-jasa dan produk-produk baru yang ditawarkan.

Page 97: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

84

BOPO perbankan syariah di Indonesia saat ini masih tinggi.

Berdasarkan Statistik Perbankan Syariah Yang Diterbitkan Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) per Juli 2015 angka BOPO Bank Syariah berada di level

96,98 % (angka sementara). Direktur Utama BNI Syariah Dinno Indiano

mengatakan level BOPO yang tinggi ini selain disebabkan oleh operasional

expense, juga disebabkan oleh pencadangan yang terbentuk oleh pembiayaan

bermasalah.

Semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan oleh bank maka

kemampuan menghasilkan keuntungan akan semakin besar. Sebaliknya

semakin besar biaya yang dikeluarkan bank maka keuntungan yang diperoleh

akan semakin kecil. Dengan kata lain, bank yang mampu mengelola biaya

sampai ke tingkat yang paling efisien akan mampu menghasilkan keuntungan

yang lebih besar sehungga akan berpengaruh positif juga terhadap PER(Profit

Expense Ratio).

5. Pengaruh variabel pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah dan

BOPO terhadap PER pada BUS dan UUS periode 2013-2015

Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah

dilakukan dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa pembiayaan murabahah,

mudharabah, musyarakah dan BOPO secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap (PER)Profit Expense Ratio pada bank syariah. Dalam tabel anova

Page 98: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

85

(sig) 0.000 adalah 0,000>0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak dan terlihat

pula F tabel> F hitung( 45.955>8,601)variabel murabahah, mudharabah,

musyarakah dan BOPO tersebut secara bersama-sama kurang dalam

melakukan efisiensi beban-beban yang dikeluarkan Bank Syariah dalam

pembiayaan tersebut. Sehingga bank harus memikirkan hal tersebut agar bank

mampu mentargetkan income yang lebih maksimal sehingga bank tidak

mengalami kesulitan dalam meraih tujuan yang diinginkan.

Salah satu kegiatan utama bank syariah ialah menyalurkan dana

kepada Debitur dalam bentuk Pembiayaan, dimana dana dalam bentuk Dana

Pihak Ketiga tersebut diperoleh dari nasabah. Lalu apa yang akan terjadi

apabila Debitur tidak dapat membayar tunggakan pembiayaannya? Tentu saja

Bank akan mengambil alih jaminan atas kredit debitur tersebut. Jika jaminan

atas pembiayaan tersebut tidak dapat menutupi tunggakannya, maka apa lagi

yang harus dilakukan oleh bank? Bagaimana cara Bank untuk mengatasi

kerugian pembiayaannya? Oleh karena itu, untuk mengatasinya maka Bank

wajib membentuk atau menyisihkan dana untuk menutupi risiko atas kerugian

pembiayaan bank tersebut.

Dalam Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.

31/147/KEP/DIR tanggal 12 November 1998, pembentukan atau penyisihan

dana itu disebut dengan istilah PPAP atau Penyisihan Penghapusan Aktiva

Produktif. Dalam PPAP, menurut Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.

31/148/KEP/DIR tentang Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva

Page 99: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

86

Produktif, pembentukan cadangan atau penyisihan tersebut dinilai berdasarkan

tingkat kolektibilitas dari kredit debitur dengan ketentuan sebagai berikut :56

1. Cadangan Umum PPAP : Kredit Kategori Lancar 1%

2. Cadangan Khusus PPAP :

a. 5 % x Kredit Kategori Dalam Perhatian Khusus

b. 15% x (Kredit Kategori Kurang Lancar – Nilai Agunan)

c. 50% x (Kredit Kategori Diragukan – Nilai Agunan)

d. 100% x (Kredit Kategori Macet – Nilai Agunan)

Setelah adanya revisi PSAK 55 pada tahun 2006, maka istilah dari

PPAP pun diganti menjadi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atau yang

sering disebut dengan istilah CKPN.

Pada tahun 2015 rata-rata pendapatan bank syariah sebesar Rp.15

triliun dengan rata-rata beban operasional sebesar Rp. 12 triliun yang

didalamnya terdapat pos CKPN dengan rata-rata sebesar Rp. 5 triliun. Jika

dihitung-hitung rata-rata keuntungan hanya sebesar 1,2 triliun.

Hal ini mengindikasikan bahwa pembiayaan murabahah,

mudharabah, musyarakah dan BOPO berpengaruh terhadap Profit Expense

Ratio (PER) pada bank syariah. Dimana untuk mendapatkan rasio PER

menghitung dari profit dibagi dengan beban bank dan setiap pembiayaan yang

dikeluarkan akan menyumbangkan beban tersendiri selain menyumbangkan

56

Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 31/148/KEP/DIR tentang” Pembentukan Penyisihan

Penghapusan Aktiva Produktif”

Page 100: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

87

pendapatan. Dari data diatas menujukan bahwa bank syariah masih

kurang dalam melakukan efisiensi beban-beban yang dikeluarkan kepada

pembiayaan tersebut. Sehingga bank harus memikirkan dan solusi untuk hal

tersebut agar bank mampu mentargetkan income yang lebih maksimal dengan

biaya yang minimal dan kedepanya bank tidak akan mengalami kesulitan dalam

meraih tujuan yang diinginkan.

Page 101: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

88

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah disajikan pada bab

sebelumnya, maka penulis membuat kesimpulan sebagai berikut.

1. Variabel murabahah memiliki pengaruh negatif sebesar 5,2 % dengan nilai

signifikansi sebesar 0.000 terhadap Profit Expense Ratio. Artinya jika Rp.1

miliiar(satuan) pembiayaan murabahah disalurkan maka akan mengurangi

tingkat Profit Expense Ratio sebesar 5,2% begitu juga sebaliknya. Variabel

mudharabah tidak memiliki pengaruh terhadap Profit Expense Ratio. Dengan

nilai signifikansi sebesar 0.236, penelitian ini menggunakan α 5% maka

hasilnya tidak berpengaruh signifikan terhadap Profit Expense Ratio. Variabel

musyarakah memiliki pengaruh negatif sebesar 3,6 % dengan nilai signifikansi

sebesar 0.000 terhadap Profit Expense Ratio. Artinya jika Rp.1 miliyiar(satuan)

pembiayaan musyarakah disalurkan maka akan mengurangi tingkat Profit

Expense Ratio sebesar 3,6 %. Variabel BOPO memiliki Pengaruh negatif

sebesar 0.003 atau 0,003%. terhadap Profit Expense Ratio. Artinya jika BOPO

meningkat maka akan mengurangi tingkat Profit Expense Ratio sebesar

0,003%.

2. Variabel murabahah, mudharabah, musyarakah dan BOPO secara simultan

memiliki pengaruh terhadap Profit Expense Ratio. Hal ini terlihat dari f-tabel

88

Page 102: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

89

39.436 dengan nilai signifikan 0.000 dan diperoleh nilai R2 sebesar 0.815 yang

berarti bahwa kemampuan model regresi yang terdiri dari murabahah,

mudharabah, musyarakah dan BOPO sebagai variabel independen mampu

dalam menjelaskan variasi perubahan Profit Expense Ratio sebagai variabel X

sebesar 81,5% dan sisanya sebesar 18,5% dijelaskan oleh variabel lain di luar

model.

3. Variabel murabahah menjadi yang paling dominan berpengaruh terhadap Profit

Expense Ratio Bank Syariah dengan koefisien regresi murabahah sebesar -

4.789 atau 4,78%, ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu satuan dari

pembiayaan murabahah akan menurunkan 4.789 atau 4.78% satuan dari pada

Profit Expense Ratio. Dan sebaliknya setiap penurunan satu satuan pembiayaan

murabahah akan menaikan Profit Expense Ratio sebesar 4.789 atau 4,78% .

B. SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka saran dari peneliti adalah :

1. Bagi Perusahaan (bank syariah) agar selalu menjaga prinsip kehati-hatian dalam

penyaluran produk pembiayaan dan menurunkan tingkat penyaluran

pembiayaan yang memiliki beban yang cukup besar.

2. Bank syariah harus mampu melihat potensi resiko dengan baik dalam

menyalurkan pembiayaan dan juga melihat kemungkinan biaya-biaya yang

harus dikeluarkan dari setiap produk pembiayaan yang disalurkan.

Page 103: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

90

3. Bagi yang ingin melanjutkan penelitian ini dapat menambahkan variabel lain

yang dapat menghasilkan pendapatan bagi bank syariah. Dan menambah

rentang waktu penelitian lebih lama lagi.

Page 104: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

91

DAFTAR PUSTAKA

Analisis Laporan dan Rasio Keuangan diakses dari

http://www.kembar.pro/2015/04/analisis-laporan-dan-rasio-keuangan.html

pada 12 agustustus 2016 pukul 14.00

Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Jakarta : Gema

Insani Press, 2001.

Ascarya, Dominasi Pembiayaan Non Bagi Hasil di Perbankan SyariahDi Indonesia,

Majalah Ekonomi Syariah: Masalah dan Alternatif Solusi, , Jakarta : EKABA

Universitas Trisakti 2005.

Ascarya, Majalah Ekonomi Syariah : “Dominasi Pembiayaan Non Bagi Hasil di

Perbankan Syariah Di Indonesia : Masalah dan Alternatif Solusi”.Jakarta:

EKABA Universitas Trisakti 2005.

Ash-Shiddieqy,T.M. Hasbi,Pengantar Fiqh Mu’amalah, cet. II, Jakarta: Bulan

Bintang, 1984.

Balanhandher, Guru dkk, Determinan of Commercial Bank Profitability in Malaysia.

Asian Academy of Management Journal. USM Malaysia, 2000.

Bank Indonesia, Tabel Suku Bunga, diakses dari www.bi.go.idpada tanggal 21

Januari 2016 pukul 19.00

Bisnis.com, beban operasional bank syariah masih tinggi, diakses dari

http://syariah.bisnis.com/read/20150722/232/455549/beban-operasional-bank-

syariah-masih-tinggi.com pada 8 agustustus 2016 pukul 1:41

Darmawi, Herman, Manajemen Perbankan, Jakarta:Bumi Aksara, 2011.

Djazuli, A dan Yadi Yanuari, Lembaga-lembaga Perekonomian Umat (Sebuah

Pengenalan), Jakarta: Rajawali Press, 2001.

Febriana Rizka Zaibah, ” Pengaruh Debt Financing, Equty Financing dan NPF

terhadap Profitabilitas (ROA dan ROE) periode 2010-2015”, Skripsi S1

Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2015.

Ghazali, Ahmad, Serba Serbi Kredit Syariah Jangan Ada Bunga Diantara Kita,

Jakarta: PT EIF X Media Komputindo Kelompok Gramedia, 2005

Page 105: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

92

Halim, Cecep K, Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia, Seminar

Nasional Perbankan Syariah, Mataram: Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam

Negeri Mataram, 2000

Hidayat , Muhammad Dika, “Pengaruh Debt Financing Dan Equity Financing

Terhadap Profit Expense Ratio Perbankan Syariah,” Skipsi S1 Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang, 2013.

Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bisnis Pembiyaan Bank Syariah, Jakarta : Ikatan

Bankir Indonesia, 2005.

Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: Rajawali Pers, 2010

Konsultan Statistik, Uji Asumsi Klasik diakses dari

http://www.konsultanstatistik.com/2009/03/uji-asumsi-klasik.html pada 12

agustus 2016 pukul 13.00

Muhammad, Manajemen Bank Syariah , Yogyakarta : UPP AMP YKPN, 2005.

Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah 2015, Jakarta : Otoritas Jasa

Keuangan, 2015.

Prasko17.blogspot.co.id “Data primer dan data sekunder”, diakses dari

http://prasko17.blogspot.co.id/2012/07/data-primer-dan-data-sekunder.html

pada tanggal 21 januari 2016 pukul 17.37

R Foundation for Statistical Computing ,Regresi Linear, Vienna : R Development

Core Team. R: A language and environment for statistical computing, 2008

R. D. P , Reinissa, “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Dan

Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Mandiri, Tbk,”Skripsi S1

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang, 2015.

Raharjo , Budi, Laporan Keuangan PerusahaanMembaca, memahami, dan

menganalisis, Yogjakarta:Gajah Mada University Press, 2003.

Rastono, SH, Penerapan Prinsip Bagi Hasil Dalam Pembiayaan Terhadap Nasabah

Bank Syariah, Tesis S2 Program Magister Ilmu Hukum Universitas

Diponegoro Semarang, 2008)

Ridwan, Muhammad, Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil (BMT), Yogyakarta: UII

Press, 2004.

Rivai dan Veithzal, Islamic Management, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2008.

Page 106: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

93

Samad, Abdus dan M. Khabir Hassan. Islamic International Jurnal Of Financial

Service, The Performance Of Malaysian Islamic Bank During 1984-1997, An

Exploratoty Study, www.google .com diakses 8 juli 2016.

Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 31/148/KEP/DIR tentang”

Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif”

Tanjung, Hendri dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, Jakarta :

Gramata Publishing, 2013.

Utami, Reysha, “Pengaruh Tingkat Debt Financing Dan Equity Financing Terhadap

Profit Expense Ratio Pada Bank Syariah Mandiri (BSM),” Skripsi S1 Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, Depok, 2011.

Page 107: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

94

LAMPIRAN

Page 108: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

95

Model Summaryb

Mod

el R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .914a .836 .815 .023043029 .836 39.436 4 31 .000

a. Predictors: (Constant), BOPO, Mudharabah, Murabahah,

Musyarakah

b. Dependent Variable: Profit Expense Ratio

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .084 4 .021 39.436 .000a

Residual .016 31 .001

Total .100 35

a. Predictors: (Constant), BOPO, Mudharabah, Murabahah, Musyarakah

b. Dependent Variable: Profit Expense Ratio

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.022 .961 4.186 .000

Murabahah -4.789 1.247 -.944 -3.839 .001

Mudharabah -3.011 2.490 -.130 -1.209 .236

Page 109: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

96

Musyarakah -2.565 .724 -1.382 -3.544 .001

BOPO -.003 .001 -.422 -2.829 .004

a. Dependent Variable: Profit Expense Ratio

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value .08359163 .27858484 .14401349 .048919585 36

Std. Predicted Value -1.235 2.751 .000 1.000 36

Standard Error of Predicted

Value .004 .018 .008 .003 36

Adjusted Predicted Value .08349098 .28190276 .14519927 .050237374 36

Residual -

7.72255882

6E-2

.037572913

-

1.3109208

93E-16

.021686346 36

Std. Residual -3.351 1.631 .000 .941 36

Stud. Residual -3.530 1.696 -.020 1.026 36

Deleted Residual -

8.56804847

7E-2

.040655158

-

1.1857817

48E-3

.026559750 36

Stud. Deleted Residual -4.491 1.752 -.052 1.145 36

Mahal. Distance .156 19.241 3.889 3.830 36

Cook's Distance .000 1.209 .054 .204 36

Centered Leverage Value .004 .550 .111 .109 36

a. Dependent Variable: Profit Expense Ratio

Page 110: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

97

Page 111: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

98

Waktu murabahah'

(%) mudharabah

(%) musyarakah'

(%) total

finance Murabahah

(Miliar) Mudharabah

(Miliar) Musyarakah

(Miliar) BOPO

(%) Profit

(Miliar) Beban (Miliar)

PER (%)

Jan-13 59,23953712 8,035571116 18,76904164 149672 88665 12027 28092 70,43 359 1307 27,46748

Feb-13 60,22638766 7,824913028 18,75486785 154072 92792 12056 28896 72,06 659 2665 24,72795

Mar-13 60,47578547 7,512990359 19,15620092 161081 97415 12102 30857 72,95 1044 4238 24,63426

Apr-13 60,19815553 7,359537841 19,75925144 163407 98368 12026 32288 73,95 1360 5803 23,43615

Mei-13 59,8975242 7,274944846 20,17410124 167259 100184 12168 33743 76,87 1636 7309 22,38336

Jun-13 59,91344823 7,37558913 20,47399067 171227 102588 12629 35057 76,18 1921 9411 20,41228

Jul-13 60,01513015 7,611498917 20,63030845 174486 104718 13281 35997 77,87 2185 11369 19,21893

Agu-13 60,19411357 7,619587824 20,55896457 174537 105061 13299 35883 77,98 2514 14138 17,78186

Sep-13 60,21824949 7,536656891 20,70550417 177320 106779 13364 36715 79,06 2894 16279 17,7775

Okt-13 59,9518083 7,621427456 21,15135762 179284 107484 13664 37921 78,59 3086 18579 16,61015

Nov-13 59,79439593 7,674484193 21,38990118 180833 108128 13878 38680 78,59 3443 20549 16,75507

Des-13 60,04985825 7,399984793 21,65629311 184122 110565 13625 39874 78,21 4230 22843 18,51771

Jan-14 59,63600222 7,235419993 21,01052563 184122 109803 13322 38685 89,48 305 2102 14,50999

Feb-14 60,54122747 7,316858482 21,59518518 181772 110047 13300 39254 86,72 531 4745 11,19073

Mar-14 60,40472741 7,297636297 21,94102636 184964 111727 13498 40583 87,55 817 7483 10,91808

Apr-14 59,76421747 7,345982915 22,79585917 187885 112288 13802 42830 87,93 1037 9374 11,06251

Mei-14 59,47598714 7,311402815 23,22473509 189690 112820 13869 44055 87,95 1231 9382 13,12087

Jun-14 59,19248612 7,41032226 23,63515864 193136 114322 14312 45648 87,51 1471 10386 14,1633

Jul-14 58,80491965 7,501584406 24,08246127 194079 114128 14559 46739 89,77 1613 11393 14,15782

Agu-14 58,76906739 7,359923292 24,41090199 193983 114002 14277 47353 89,65 1665 13689 12,16305

Sep-14 58,44996261 7,303510834 24,73049353 196563 114891 14356 48611 89,13 1977 14503 13,63166

Okt-14 58,57163941 7,313820989 24,74769837 196491 115088 14371 48627 88,49 1825 17545 10,40182

Nov-14 58,27418639 7,212061943 25,20718232 198376 115602 14307 50005 88,5 1831 20283 9,027264

Des-14 58,88275724 7,201123765 24,77650128 199330 117371 14354 49387 87,79 1004 22663 4,430128

Jan-15 58,78932882 7,201476082 25,02496464 197279 115979 14207 49369 94,8 225 2116 10,63327

Feb-15 58,85705897 7,161478767 25,13123725 197543 116268 14147 49645 94,23 428 3852 11,11111

Mar-15 58,4708438 7,042927179 25,75132528 200712 117358 14136 51686 95,98 681 6534 10,42241

Apr-15 58,16122982 7,139525421 26,12516499 201526 117210 14388 52649 96,69 878 9875 8,891139

Page 112: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42277...PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN BOPO TERHADAP PROFIT EXPENSE

99

Mei-15 57,76383807 7,310661422 26,50004414 203894 117777 14906 54032 96,51 1103 11891 9,275923

Jun-15 57,56299258 7,603272897 26,573844 206056 118612 15667 54757 96,98 1070 12524 8,543596

Jul-15 57,57970739 7,678563583 26,52372793 204843 117948 15729 54332 97,08 1254 15209 8,245118

Agu-15 57,47058881 7,614366069 26,86886154 205874 118317 15676 55316 97,3 1433 16758 8,55114

Sep-15 57,36248637 7,275767141 27,44651514 208143 119396 15144 57128 96,94 1715 17687 9,696387

Okt-15 57,49489816 7,183493127 27,63755728 207768 119456 14925 57422 96,71 1921 19403 9,900531

Nov-15 57,54145866 7,019758612 27,92171152 209124 120333 14680 58391 96,75 2107 22604 9,321359

Des-15 57,3301846 6,957877143 28,50429116 212996 122111 14820 60713 97,01 1786 25314 7,055384

Sumber : Statisktik Perbankan Syariah periode 2013-2015