PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5320/1/MAULIDA...

124
PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH, MUSYARAKAH, DANMURABAHAHTERHADAP PROFITABILITAS RETURN ON EQUITY (ROE) DENGAN NON PERFORMING FINANCING(NPF)SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE 2014-2018) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh MAULIDA NURUL BAITI NIM 21314068 PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2019

Transcript of PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5320/1/MAULIDA...

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH,

MUSYARAKAH, DANMURABAHAHTERHADAP

PROFITABILITAS RETURN ON EQUITY (ROE)

DENGAN NON PERFORMING

FINANCING(NPF)SEBAGAI VARIABEL

INTERVENING PADA BANK UMUM SYARIAH DI

INDONESIA (PERIODE 2014-2018)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh

MAULIDA NURUL BAITI

NIM 21314068

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2019

i

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH,

MUSYARAKAH DAN MURABAHAH TERHADAP

PROFITABILITAS RETURN ON EQUITY (ROE)

DENGAN NON PERFORMING FINANCING

(NPF)SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA

BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE

2014-2018)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh

MAULIDA NURUL BAITI

NIM 21314068

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2019

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah diadakannya pengarahan, bimbingan, koreksi, dan perbaikan seperlunya,

maka skripsi Saudara:

Nama : Maulida Nurul Baiti

NIM : 213-14-068

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Jurusan : Perbankan Syariah (S1)

Judul :PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH,

MUSYARAKAH DAN MURABAHAH TERHADAP

PROFITABILITAS RETURN ON EQUITY (ROE) DENGAN

NON PERFORMING FINANCING(NPF)SEBAGAI

VARIABEL INTERVENING PADA BANK UMUM

SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE 2014-2018)

Dapat diajukan dalam sidang munaqosah skripsi. Demikian surat ini

dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Salatiga,18 Maret 2019

Pembimbing

Taufikur Rahman, SE, M.Si

NIP.197705062009121007

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Maulida Nurul Baiti

NIM : 213-14-068

Program Studi: S1 Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Judul Skripsi : PENGARUH PEMBIAYAANMUDHARABAH, MUSYARAKAH,

DAN MURABAHAH TERHADAP PROFITABILITAS (ROE)

DENGAN NON PERFORMING FINANCING (NPF)SEBAGAI

VARIABEL INTERVENING PADA BANK UMUM SYARIAH

(PERIODE 2014-2018)

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

etik ilmiah.

Salatiga, 18 Maret 2019

Penulis,

Maulida Nurul Baiti

NIM. 213 14 068

v

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :Maulida Nurul Baiti

NIM : 213-14-068

Program studi : Perbankan Syariah (S1)

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Judul Skripsi : Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan

Murabahah terhadap Profitabilitas (ROE) Dengan Non Performing

Financing (NPF)Sebagai Variabel Intervening Pada Bank Umum

Syariah Di Indonesia (Periode 2014-2018)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar bebas dari plagiat, dan

apabila pernyataan ini terbukti tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi

sesuai ketentuan yang berlaku.Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk

dipergunakan sebagaimana mestinya..

Salatiga, 18 Maret 2019

Yang membuat pernyataan,

Maulida Nurul Baiti

NIM. 213 14 068

vi

KESEDIAAN PUBLIKASI SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Maulida Nurul Baiti

NIM :213-14-068

Jurusan :S1 Perbankan Syariah

Fakultas :Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Judul :Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Dan Murabahah

Terhadap Profitabilitas Return On Equity (ROE) Dengan Non

Performing Financing (NPF) sebagai Variabel Intervening (Studi

Kasus Pada Bank Umum Syariah Periode 2014-2018).

Dengan ini saya menyatakan bahwa naskah skripsi ini secara keseluruhan

adalah hasil penelitian atau karya sendiri, kecuali bagian-bagian yang dirujuk

sumbernya. Skripsi ini diperkenankan untuk di publikasikan pada E-Responsitory

IAIN Salatiga.

Salatiga, 18 Maret 2019

Maulida Nurul Baiti

NIM. 213 14 068

vii

MOTTO

Jawaban Sebuah Keberhasilan adalah Terus Belajar Dan Tak Kenal

Putus Asa

Selalu Ada Jalan Di Setiap Usaha Kita

Karena Dengan Usaha Yang Sungguh Dan Ikhtiar Yang Lebih, Sebuah

Proses Tidak Akan Pernah Menghianati Hasil

viii

PERSEMBAHAN

Kedua orang tua tercinta saya Bapak (DJumadi) dan Ibu (Muflikhatun), adiksaya (Fitri

Nurul Maghfiroh) serta keluarga besarku yang telahmemberikan doa, dukungan,

semangat dan kepercayaan selama ini.

Teruntuk Mas Imam Miftahul Ilmi yang telah menemaniku dan mensport saya dan

selalu mengingatkan saya

Teruntuk sahabat ku yang telah mendukung dan saling membantu berjalannya skripsi

ini (Annisa Sekarwati,Anis Setyani,Windy Lestyanti,Siti Mahmudah).

Dan teman-teman seperjuangan yang lain.

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil’alamin, segala puji penulis panjatkan kepada

AllahSWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang serta junjungan nabi

agungMuhammad SAW, yang senantiasa kita nantikan syafaatnya di yaumul

kiyamah.Rasa syukur tidak lupa penulis panjatkan atas selesainya laporan

penelitian ilmiahberupa skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Pembiayaan

Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah Terhadap Profitabilitas (ROE) dengan

Non Performing financing (NPF)sebagai Variabel Intervening pada Bank Umum

Syariah di indonesia (Periode 2014-2018)”. Penulis berharap dengan selesainya

skripsi ini dapat bermanfaat bagiseluruh kalangan masyarakat yang

membutuhkan.

Dalam penelitian ini, penulis menyadari bahwa masih banyakkesalahan

serta kekurangan yang penulis lakukan, mulai dari penulisan, referensi,sampai

dengan lamanya waktu yang dibutuhkan dalam penyelesaian. Oleh karenaitu

penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh

pihakyang membantu dalam proses penyelesaian penelitian ini. Ucapan

terimakasihpenulis sampaikan kepada :

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama

IslamNegeri Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, SE,. M.SI selaku Dekan Fakultas Ekonomi

danBisnis Islam IAIN Salatiga.

x

3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.SI selaku Ketua ProgdiS1 Perbankan Syariah

Ekonomidan Bisnis IslamIAIN Salatiga.

4. Bapak Taufikur Rahman, SE, M.Si. selaku pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu, memberikan dorongan, bimbingan dan mengarahkan

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen Program Studi S1-Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi

danBisnis Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan wawasan

kepadapenulis selama perkuliahan.

6. Seluruh karyawan dan staff akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

IAIN Salatiga atas pelayanannya.

7. Kedua orang tuaku BapakDjumadi dan IbuMuflikhatun , serta adik saya

Fitri Nurul Maghfiroh yang telah memberikan do’a kasih sayang dan

dukungannya.

8. Sahabat-sahabat terkasih disaat suka dan duka,

Anis,Nisa,Windy,Itisyangtelah memberikan semangat dan dukungan

selama ini.

9. Keluarga besar PS-S1 angkatan 2014 yang telah memberikan warna

tersendiridalam hidupku. Terima kasih… Teruskan perjuangan kita,

semangat!!!

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang

tidakdapat penulis sebutkan satu per satu.

xi

11. Segenap mahasiswa program studi Perbankan Syariah-S1, khususnya

angkatan 2014, terimakasih atas kebersamaan dan semangatnya selama

perkuliahan sampai penyelesaian skripsi ini.

12. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis

dalammenyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari

kesempurnaandan penuh kekurangan, oleh karena itu dengan segenap

kerendahan hatipenulis menyampaikan permohonan maaf yang sebanyak-

banyaknya, semogaskripsi ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai

pihak. Amin

Salatiga, 18Maret 2019

Penulis

xii

ABSTRAK

Baiti Maulida Nurul. 2019.pengaruh pembiayaan (Mudharabah musyarakah

murabahah) terhadap profitabilitas (ROE) dengan NPF sebagai

Variabel Intervening (Studi Kasus Bank Umum Syariah di Indonesia

Periode 2014-2018). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, program studi

Perbankan Syariah S1, Institute Agama Islam Negeri

Salatiga.Pembimbing Taufikur Rahman, SE. M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pembiayaan

Mudharabah Pembiayaan Murabahah Pembiayaan Musyarakah terhadap

Profitabilitas (ROE) dengan NPF sebagai variabel intervening pada bank umum

syariah. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan populasi bank

umum syariah di Indonesia periode 2014-2018. Pemilihan sampling merupakan

metode sampling jenuh.Metode samplingjenuh merupakanteknik penentuan

sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Alat analisis yang

digunakan adalah analisis regresi berganda dengan menggunakan alat bantu SPSS

versi 16. Berdasarkan hasil uji analisis pathmenunjukkan bahwa variabel

Mudharabah berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah

Variabel musyarakah berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas

bank umum syariah. Variabel murabahah tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas bank umum syariah. Variabel musyarakah dan

murabahahberpengaruh positif dan signifikan terhadap NPF.Variabel

mudharabahtidak berpengaruh terhadap NPF.Sedangkang NPF hanya memediasi

pembiayaan murabahah terhadap ROE, tetapi tidak dapat memediasi pembiayaan

mudharabah dan musyarakah.

Kata kunci: Pembiayaaan Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah, Pembiayaan

Murabahah, ROE dan NPF

xiii

DAFTAR ISI

SKRIPSI ............................................................................................................................... i

SKRIPSI ............................................................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ......................................................................... iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT.................................................................................. v

MOTTO ............................................................................................................................ vii

PERSEMBAHAN ............................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ix

ABSTRAK ........................................................................................................................ xii

DAFTAR ISI .................................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xvi

BAB I .................................................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 9

C. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 10

D. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 11

E. Sistematika Penulisan ........................................................................................... 12

BAB II ............................................................................................................................... 14

A. Telaah Pustaka ...................................................................................................... 14

B. Kerangka Teori ..................................................................................................... 25

1. Agency Theory .................................................................................................. 25

2. Bank Syariah ..................................................................................................... 26

3. Pembiayaan ....................................................................................................... 26

4. Profitabilitas ...................................................................................................... 35

5. NPF ( Non Performing Financing ) .................................................................. 37

C. Kerangka Penelitian .............................................................................................. 38

D. Hipotesis ............................................................................................................... 39

BAB III ............................................................................................................................. 50

A. Jenis Penelitian ...................................................................................................... 50

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................................ 50

xiv

C. Populasi dan Sampel ............................................................................................. 50

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 52

E. Definisi Konsep dan Operasional ......................................................................... 52

F. Uji Asumsi Klasik ................................................................................................. 54

G. Uji Statistik ....................................................................................................... 56

H. Uji Path Analysis .................................................................................................. 57

I. Alat Analisis Data ................................................................................................. 59

BAB IV ............................................................................................................................. 61

A. Deskripsi Objek Penelitian.................................................................................... 61

B. Analisis Data ......................................................................................................... 62

1. Uji asumsi klasik ............................................................................................... 63

2. UJI STATISTIK .................................................................................................... 68

3. Uji Path Analysis .................................................................................................. 72

C. Uji Hipotesis ......................................................................................................... 81

BAB V .............................................................................................................................. 90

A. KESIMPULAN ..................................................................................................... 90

B. SARAN ................................................................................................................. 91

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 93

xv

DAFTAR TABEL

Table 2.1 ........................................................................................................................... 16

Table 2.2 ........................................................................................................................... 18

Table 2.3 ........................................................................................................................... 20

Table 2.4 ........................................................................................................................... 21

Table2. 5 ........................................................................................................................... 23

Table 2.6 ........................................................................................................................... 38

Table 4.7 ........................................................................................................................... 70

Table 4.8 ........................................................................................................................... 71

Table 4.9 ........................................................................................................................... 73

Table 4.10 ......................................................................................................................... 75

Table 4.11 ......................................................................................................................... 78

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 ........................................................................................................... 38

Gambar23.1 ........................................................................................................... 58

Gambar34.1 ........................................................................................................... 77

1

BAB I

PENDAHULUAAN

A. Latar Belakang

Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting dalam

menjalankan kegiatan perekonomian dan perdagangan di suatu

negara.Dalam dunia perbankan terdapat perbankan konvensional dan

perbankan syariah. Perbankan syariah sendiri adalah segala sesuatu yang

menyangkut tentang Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah,

mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

melaksanakan kegiatan usahanya. Perbankan syariah menggunakan

prinsip syariah dimana aturan perjanjian didasarkan pada hukum Islam

antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana, pembiayaan

kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan syariah

(Mustoviyah,2017:1).

Perekonomian pasti ada hubungannya dengan dunia keuangan dan

perbankan.Pertumbuhan ekonomi tergantung dari baik atau buruknya

keadaan keuangan Negara dan peran perbankan berjalan dengan lancar

atau tidak.Seiring keadaan perekonomian Indonesia yang sedikit

memburuk dengan penurunan nilai tukar rupiah, maka masyarakat mulai

banyak mencari penghasilan melalui kegiatan bisnis untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya.Berjalannya kegiatan bisnis tersebut membutuhkan

modal dana yang cukup besar, sehingga kebanyakan dari masyarakat

2

pebisnis bekerjasama dengan pihak bank. Peran bank dalam hal ini

sebagai lembaga intermediasi antara bank dan masyarakat, yaitu

menghimpun dana dari masyarakat dan disalurkan kepada masyarakat

untuk kegiatan yang dapat meningkatkan taraf hidup

Bank syariah di tanah air mendapatkan pijakan yang kokoh setelah

adanya deregulasi sector perbankan pada tahun 1983. Hal ini karena

sejak saat itu diberikan keluasan penentuan suku bunga , termasuk nol

persen. Demikian kesempatan ini belum di manfaatkan karena tidak

diperkenankannya pembukaan kantor bank baru. Kemudian posisi

perbankan syariah semakin pasti setelah disahkan UU Perbankan No. 7

Tahun 1992 dimana bank diberikan kebebasan untuk menentukan jenis

imbalan yang akan diambil dari nasabahnya baik bunga ataupun

keuntungan-keutungan bagi hasil (Muhamad 2016:3).

Pentingnya perbankan syariah disamping adanya kepastian hukum

yang diatur dalam hukum positife juga harus memperhatikan dengan

sungguh-sungguh nilai yang tertera di dalam Al- Qur’an dan

Hadist.Dengan prinsip-prinsip Islam dalam transaksi akad yang

diakomodasikan dalam hukum positif.Kemampuan dalam menghasilkan

lababagi Bank Syariah sangat berdampak dalam meningkatkan

pertumbuhan Bank Syariah itu sendiri.Karena didalam meningkatkan

pertumbuhan Bank, diperlukan adanya sebuah komponen yang dapat

mendukung tingkat keberhasilan dalam pencapaiannya, yaitu tingkat

profitabilitas. Semakin tinggi tingkat profitabilitas Bank Syariah di

3

Indonesia, maka akansemakin banyak investor asing yang tertarik untuk

mendirikan perusahaan atau Bank Syariah di Indonesia. Profitabilitas

yang tinggi tentunya akan mempercepat pertumbuhan aset Bank Syariah

sehingga dapat mencapai skala ekonomi yang efisien (Asriyati, 2017:1).

Bank syariah memperoleh keuntungan salah satunya adalah berupa

bagi hasil dari penyaluran dana kepada nasabah, karena pada bank

syariah tidak mengenal bunga.Pada penilitian ini profitabilitas di

gambarkan dengan return on equity. Menurut (Sari,2017:2) ROE (return

on equity) adalahrasio untuk melihat seberapa besar kemampuanbank

dalam mengelola modal untuk menghasilkanlaba bersih. Melihat urgensi

di atas, makaakan lebih tepat jika menggunakan ROE sebagaiukuran

untuk melihat seberapa baik kinerjabank syariah dalam segi

profitabilitasnya.ROE dihasilkan dari perbandingan lababersih dan

modal, sedangkan laba bersih banksyariah terbesar didapat dari

pembiayaan.Pembiayaandi bank syariah memiliki banyak akad,namun

pada praktiknya yang sering digunakanadalah mudharabah, musyarakah,

murabahah.

Menurut Rivai dan Veithzal (2008,42-44) mudharabah adalah

system kerja sama usaha antara dua pihak atau lebih dimana pihak

pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh 100% kebutuhan

pembiayaan suatu proyek sedangkan custumore sebagai pengelola

(mudharib) mengajukkan permohonan pembiayaan dan untuk ini

customer sebagai pengelola (mudharib) menyediakan keahlianya. Dalam

4

transaksi ini jenis ini biasanya mensyaratkan adanya wakil shahib al-

maal dalam manajemen proyek. Semakin besar pembiayaan yang

disalurkan maka akan semakin besar tinggi pula keuntungan yang di

dapatkan oleh bank sehingga dapat membantu dalam pengembalian

modal dan akan mendapatkan laba. Sesuai dengan konsep profitabilitas

suatu bank yaitu pembiayaan yang disalurkan oleh bank jika mudharabah

itu naik maka pembiayaan akan naik dan akan mempengaruhi

profitabilitas suatu bank. Menurut Aisyah dkk (2016)menunjukkan

bahwa pembiayaan mudharabah berpengaruh positif dan signifikan

terhadap profitabilitas. Pengaruh ini dapat dilihat dari besarnya

penyertaan modal pihak bank pada pembiayaan mudharabah.Sedangkan

menurut Aulia Fuad Rahman dkk (2012) menunjukkan bahwa

pembiayaan mudharabah berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.

Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih

dalam menjalankan suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak

memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan

resiko akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan (Antonio,2001:90).

Apabila pembiayaan musyarakah yang diberikan bank untuk penyaluran

dana maka semakin tinggi pula tingkat laba yang diperoleh bank karena

pendapatan bank akan menaik. Sebagai mana hasil penelitian Ditha Nada

Pratama dkk (2017) menunjukkan bahwa pembiayaan musyarakah

berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Sebagai mana

5

hasil penenlitian Cut Faradila dkk (2017) menunjukkan baahwa

pembiayaan musyarakah berpengaruh negatif terhadap probilitas.

Menurut Karim (2004:98) Murabahah (al-bai’ bi tsaman ajil )lebih

dikenal sebagai Murabahah saja. Murabahah yang berasal dari kata ribhu (

keuntungan ), adalah transaksi jual beli dimana bank menyebut jumlah

keuntungannya . bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah

sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah

keuntungan (margin).Semakin besar pembiayaan yang disalurkan maka

akan semakin besar tinggi pula keuntungan yang di dapatkan oleh bank

sehingga dapat membantu dalam pengembalian modal dan akan

mendapatkan laba. Karena pembiayaan murabahah sangat diminati oleh

semua masyarakat. Sebagaimana hasil penelitian Zaim Nur Afif dkk

(2014) menunjukkan bahwa pembiayaan murabahah berpengaruh positif

terhadap profitabilitas. Sebagaimana hasil penelitian Achmad Saiful Nizar

dkk (2015) menunjukkan bahwa pembiayaan murabahah berpengaruh

negatif terhadap profitabilitas.

Dalam penelitian ini menggunakan variabel intervening untuk

mengetahui pengaruh langsung atau tidak langsung variabel independen

terhadap variabel dependen.Menurut Tuchman dalam Sugiyono2007)

variabel intervening adalah variabel yang secara teoritismempengaruhi

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi

hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan

diukur.Variabel ini merupakan variabel penyela antara variabel

6

independen dengan variabel dependen, sehingga variabel independen tidak

langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.

Penelitian ini menggunakan Non Performing Financing sebagai

variabel mediasi(intervening)dari pengaruh pembiayaan Mudharabah,

pembiayaan Musyarakah, pembiayaan Murabahah terhadap profitabilitas.

Non performing financing adalah pembiayaan bermasalah yang dialami

oleh bank, pembiayaan bermasalah ini jelas akan mempengaruhi kinerja

bank sebagai lembaga keuangan dan akan berdampak pada laba yang akan

didapat oleh bank (Riyadi, 2014:470).

Untuk mengetahui kualitas perbankan dapat dilihat dari kinerja

serta kelangsungan usaha perbankan yang dipengaruhi oleh penghimpunan

dana dan penyaluran dana. Penghimpunan dana yang diperoleh dari

masyarakat biasanya disimpan dalam bentuk giro, tabungan dan deposito,

baik dengan prinsip wadiah maupun prinsip mudharabah. Sedangkan

penyaluran dana dilakukan oleh bank syariah melalui pembiayaan dengan

empat pola, yaitu prinsip bagi hasil, prinsip jual beli, prinsip sewa dan pola

pinjaman (qardh) (Ascarya, 2013:123).

Bentuk pembiayaan yang menggunakan prinsip bagi hasil yaitu

pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah. Untuk pembiayaan dengan

prinsip jual beli dengan pengambilan keuntungan berdasarkan mark

up/margin yaitu pembiayaan Murabahah Istishna dan Salam. Sedangkan

untuk pembiayaan yang menggunakan prinsip sewa yaitu Ijarah.

7

Parameter untuk mengukur kinerja atau profitabilitas perbankan

syariah dapat dilihat dari kualitas pembiayaan bank tersebut. Siamat dalam

Rahman dan Rochmanika (2012:3) menyatakan bahwa penyaluran

pembiayaan merupakan kegiatan yang mendominasi pengalokasian dana

bank. Penggunaan dana untuk penyaluran pembiayaan ini mencapai 70%

sampai 80% dari volume usaha bank. Oleh karena itu, sumber utama

pendapatan bank berasal dari kegiatan penyaluran pembiayaan baik dalam

bentuk bagi hasil, mark up, maupun pendapatan sewa. Semakin baik

pembiayaan suatu bank, maka semakin baik pula kinerja bank tersebut.

Pengaruh pembiayaan terhadap laba kemungkinan tidak

berpengaruh secara langsung akan tetapi melalui variabel lain yang bisa

menjadi mediasinya (intervening). Dalam penelitian ini, Non Performing

Financing (NPF) digunakan sebagai variabel yang memediasi antara

variabel independen dan dependen. Karena pada saat bank menyalurkan

pembiayaan akan dihadapkan dengan risiko, salah satu indikator untuk

mengukur risiko tersebut yaitu Non Performing Financing (NPF).

Terdapat hubungan negatif antara risiko pembiayaan dengan tingkat

keuntungan yang diperoleh bank. Hal ini berarti bahwa semakin besar

risiko pembiayaan yang dikucurkan bank kepada nasabah, maka tinggkat

profitabilitas akan menurun. Pembiayaan yang memiliki risiko akan

memiliki potensi kegagalan dalam pengembalian besar pembiayaan

kepada bank. Kegagalan dalam pengembalian pembiayaan dapat

mempengaruhi pendapatan bank.Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

8

Wahyuni (2016:9) menunjukkan hasil bahwa NPF dapat memediasi

pengaruh pembiayaanterhadap kinerja bank umum syariah.

Menurut Muhammad (2011:358) risiko pembiayaan muncul jika

bank tidak bisa memperoleh kembali cicilan pokok dan atau bunga dari

pinjaman yang diberikan atau investasi yang sedang

dilakukannya.Penyebab utama terjadinya risiko pembiayaan adalah terlalu

mudahnya bank memberikan pinjaman atau melakukan investasi karena

terlalu dituntut untuk memanfaatkan kelebihan likuiditas, sehingga

penilaian kredit kurang cermat dalam mengantisipasi berbagai

kemungkinan risiko usaha yang dibiayainya.

Untuk mengetahui tingkat profitabilitas suatu perusahaan dapat

diukur menggunakan ROE (Return On Equity) yang menggambarkan

kemampuan perusahaan memperoleh laba melalui semua kemampuan dan

sumber daya yang ada. ROE dapat menunjukkan efisiensi manajemen

untuk mendapatkan keuntungan.ROE merupakan suatu rasio untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu

periode (Muhamad, 2002:245).

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya

adalah penggunaan 3 jenis akad pembiayaan pada bank syariah sebagai

variabel independen, kemudian menambahkan variabel intervening berupa

NPF, serta objek dan periode yang digunakan yakni Bank Umum Syariah

di Indonesia tahun 2015-2018. Penelitian mengenai faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap profitabilitas bank umum syariah dirasa masih

9

relevan untuk dilakukan, agar perbankan dapat mengkaji produk-produk

pembiayaan serta menekan risiko pembiayaan yang mungkin terjadi

sehingga diharapkan mampu mendukung pertumbuhan perbankan syariah.

Berdasarkan dari uraian dan beberapa penelitian terdahulu yang

menunjukkan hasil yang tidak konsisten, maka perlu dilakukan penelitian

kembali tentang pengaruh Pembiayaan terhadap ROE dengan NPF sebagai

variabel intervening Bank Umum Syariah sehingga dalam penelitian ini

akan dikaji ulang dengan harapan hasil penelitian nantinya akan

mempertegasdan memperkuat teori yang ada.Dengan demikian penulis

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah dan Murabahah Terhadap

(Return on Equity)ROE Dengan (Non Performing Financing) NPF

Sebagai Variabel Interving pada bank umum syariah di indonesia ”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap Return On

Equity?

2. Bagaimana pengaruh pembiayaan musyarokah terhadap Return On

Equity?

3. Bagaimana pengaruh pembiayaan murabahah terhadap Return On

Equity?

4. Bagaimana pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap Non

Performing Financing

10

5. Bagaimana pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap Non

Performing Financing

6. Bagaimana pengaruh pembiayaan murabahah terhadap Non

Performing Financing

7. Bagaimanna pengaruh Non Performing Financing terhadap Return On

Equity?

8. Bagaimana pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap Return On

Equity melalui Non Performing Financing

9. Bagaimana pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap Return On

Equity melalui Non Performing Financing

10. Bagaimana pengaruh pembiayaan murabahah terhadap Return On

Equity melalui Non Performing Financing

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang di ajukan peneliti di atas, maka

tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembiayaan mudharabah

terhadap Return On Equity.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembiayaan musyarokah

terhadap Return On Equity

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembiayaan murabahah

terhadap Return On Equity

4. Untuk mengetahui seberapa besar pembiayaan mudharabah terhadap

Non performing financing

11

5. Untuk mengetahui seberapa besar pembiayaan musyarakah terhadap

Non performing financing

6. Untuk mengetahui seberapa besar pembiayaan murabahah terhadap

Non performing financing

7. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Non Performing

Financing terhadap Return On Equity

8. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembiayaan mudharabah

terhadap Return On Equity melalui Non Performing Financing

9. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembiayaan musyarakah

terhadap Return On Equity melalui Non Performing Financing

10. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembiayaan mudharabah

terhadap Return On Equity melalui Non Performing Financing

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi pihak-pihak

yang berkepentingan, yaitu :

1. Bagi perbankan syariah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi

pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang akan diambil terhadap

faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perbankan syariah sehingga

nantinya kegiatan perbankan dapat berjalan dengan baik.

2. Bagi Akademik dan Pembaca, diharapkan dapat menambah khasanah

perpustakaan dengan tambahan referensi bagi penelitian selanjutnya,

dengan melihat variabel manakah yang sesuai dengan teori dan bersifat

signifikan. Variabel yang demikian layak menjadi variabel penelitian

12

pada penelitian selanjutnya. Dan diharapkan dapat menambah referensi

terutama bagi mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah.

3. Bagi penulis, diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk memperluas

pengetahuan dan wawasan mengenai dunia perbankan syariah, dan

mengembangkan keilmuan peneliti dalam mengetahui tingkat

profitabilitas perbankan syariah.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini berisi penjelasan tentang isi yang

terkandung dari masing-masing bab secara singkat dari keseluruhan skripsi

ini. Skripsi ini disajikan dengan sistematika sebagai berikut:

BAB IPendahuluan. Bab iniberisi pendahuluan yang mencakup

latar belakang; rumusan masalah; tujuan penelitian; manfaat penelitian

memberi gambaran objek yang akan menggunakan hasil penelitian dan

sistematika penulisan yang berisi urutan penulisan penelitian yang

dilakukan.

BAB II Landasan Teori. Bab ini berisi tentang telaah pustaka

merupakan penjelasan dari penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan

dengan penelitian yang dilakukan, kerangka teori yang berisi bangunan

teori dan konsep yang akan digunakan untuk menganalisis, kerangka

penelitian berisi telaah kritis untuk menghasilkan hipotesis dan model

penelitian yang akan diuji disajikan dalam bentuk gambar dan atau

persamaan, dan hipotesis penelitian berisi hipotesis yang diajukan.

13

BAB IIIMetode Penelitian.Bab ini penulis memaparkan tentang

metodologi penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel,

tehnik pengumpulan data, skala pengukuran, definisi konsep dan

operasional, instrumen penelitian, pengujian instrumen penelitian dan alat

analisis.

BAB IV Analisis Data.Berisi analisis data yang menjelaskan

tentang deskripsi obyek penelitian, analisis data yang meliputi 3 bagian

analisis terhadap tiap variabel, pengujian hipotesis dan pembahasan hasil

uji hipotesis dan berupa gambaran umum obyek penelitian dan deskripsi.

BAB V Penutup.Berisi kesimpulan yang menjelaskan tentang hasil

penelitian dan pembahasan disesuaikan dengan rumusan masalah dan

tujuan penelitian yang disajikan secara singkat dan jelas.Sedangkan saran

merupakan himbauan kepada pembaca atau instansi terkait agar saran yang

dipaparkan dapat memberi pengetahuan dan manfaat serta dapat

dikembangkan menjadi bahan kajian peneliti berikutnya.

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Penelitian ini juga pernah di gunakan sebagai topik penelitian

oleh beberapa peneliti sebelumnya. Maka peneliti juga diharuskan

untuk mempelajari penelitian-penelitian terdahulu yang dapat dijadikan

sebagai acuan bagi peneliti dalam melakukan penelitian.

Nur Amalia dan Fidiana (2016) menyatakan bahwa pembiayaan

Mudharabah berpengaruh positif terhadap profitabilitas.Pengaruh ini dapat

dilihat dari besarnya penyertaan modal pihak bank pada pembiayaan

mudharabah.Akfina Hasanah (2015) menyatakan bahwa pembiayaan

mudharabah berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Karena semakin

tinggi pembiayaan akan meningkatkan profitabilitas.

Cut faradilla (2017) menyatakan bahwa pembiayaan mudharabah

berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Karena mudharabah

mempunyai resiko yang relative tinggi adanya masalah ketidakpastian

pendapatan keuntungan dan masalah klasik principle agent problem.

Sehingga ada kecenderungan bank kurang berminat menyalurkan

pembiayaan dengan akad tersebut ( Siregar, 2002:67)

Ditha Nada (2017) menyatakan bahwa pembiayaan musyarakah

berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Karena pembiayaan

15

musyarakah mengahsilkan pendapatan bank berupa bagi hasil, dengan

bertambahnya pendapatan maka akan bertambah pula keuntungan bank.

Permata (2014) menyatakan bahwa pembiayaan musyarakah berpengaruh

positif terhadap profitabilitas.

Muhammad Arfan (2017) menyatakan bahwa pembiayaan

musyarakah berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.Karena pada

dasarnya pembiyaan mudharabah dan musyarakah resiko yang relative

tinggi karena adanya masalah ketidakpastian keuntungan.

Zaim Nur Afif (2014) menyatakan bahwa pembiayaan murabahah

berpengaruh positif terhadap profitabilitas.Karena pembiayaan murabahah

memiliki tingkat resiko yang sangat rendah dari pada bagi hasil

keuntungan yang ditetapkan diawal akad sehingga kepastian bank

memperoleh imbal hasil jauh lebih mudah diprediksi.

Aulia Fuad Rahman (2012) menyatakan bahwa pembiayaan

murabahah berpengaruh positif terhadap profitabilitas.Karena pembiayaan

murabahah memiliki tingkat resiko yang sangat rendah dari pada bagi hasil

keuntungan yang ditetapkan diawal akad sehingga kepastian bank

memperoleh imbal hasil jauh lebih mudah diprediksi.

Atik Ria Pratika (2013) menyatakan bahwa pembiayaan

murabahah berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Karena pembiayaan

murabahah memiliki tingkat resiko yang sangat rendah dari pada bagi hasil

keuntungan yang ditetapkan diawal akad sehingga kepastian bank

memperoleh imbal hasil jauh lebih mudah diprediksi.

16

Legowati (2016) menyatakan bahwa pembiayaan berpengaruh

positif terhadap NPF. Karena semakin besar pembiayaan maka akan

semakin besar pula tingkat resikonya.Hamdan bin Osman (2013)

menyatakan bahwa pembiayaan mudharabah, musyarakah, murabahah

tidak berpengaruh terhadap NPF. Salah satu penyebabnya adalah krisis

ekonomi adalah kinerja perbankan yang buruk.

Mustoviyah (2017) menyatakan bahwa pembiayaan mudharabah

tidak berpengaruh terhadap NPF.Karena bank syariah dalam penyaluran

dananya selalu memperhatikan aspek ke hati-hatian dan berusaha agar

tidak melanggar prinsip syariah.

Rita (2016) menyatakan bahwa NPL tidak mempengaruhi

profitabilitas karena kondisi NPL yang lebih besar dalam satu periode

tidak secara langsung memberikan penurunan laba pada periode yang

sama.Dewi (2016) menyatakan bahwa NPF tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyaknya kredit

bermasalah membuat bank tidak berani meningkatkan penyaluran

kreditnya apalagi bila dana pihak ketiga tidak dapat dicapai secara optimal

maka dapat mengganggu likuiditas suatu bank.

Table 2.1

Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas

No Nama /tahun / judul Variabel Hasil Beda penelitian

1 Nur Amalia dan Fidiana

(2016) Struktur

Pembiayaan Dan

Pengaruhnya Terhadap

Profitabilitas Bank

Independen:

Mudharabah,

musyarakah,

murabahah, istishna,

dan ijarah

Pembiayaan

Mudharabah

berpengaruh positif

terhadap

profitabilitas

Dalam penelitian

ini untuk

mengetahui faktor

yang

mempengaruhi

17

Muamalat Indonesia Dan

Bank Syariah Mandiri.

Jurnal Ilmu dan Riset

Akuntansi : Volume 5,

Nomor 5

Dependen :

Profitabilitas

profitabilitas yaitu

mengunakan

variable independen

pembiayaan

mudharabah

musyarakah

murabahah serta

mengunakan

varibel intervening

yaitu NPF

2 Aulia Fuad Rahman dan

Ridha Rochmanika (2012)

Pengaruh Pembiayaan

Jual Beli Pembiayaan

Bagi Hasil dan Rasio Non

Performing Financing

Terhadap Profitabilita

Bank Umum Syariah di

Indonesia. Jurnal Ekonomi

dan Bisnis Islam,Vol.8

No1

Independen :

Mudharabah,

musyarakah,

murabahah, dan

istishna

Dependen :

Profitabilitas

Pembiayaan

Mudharabah

berpengaruh negatif

terhadap

profitabilitas

Dalam penelitian

ini untuk

mengetahui faktor

yang

mempengaruhi

profitabilitas yaitu

mengunakan

variable independen

pembiayaan

mudharabah

musyarakah

murabahah serta

mengunakan

varibel intervening

yaitu NPF

3 Achmad Syaiful Nizar dan

Moch. Khairul Anwar

(2015) Pengaruh

Pembiayaan Jual Beli

Pembiayaan Bagi Hasil

dan Intellectual Capital

Terhadap Kinerja

Keuangan Bank Syariah.

Jurnal akuntansi

Independen :

Pembiayaan jual beli

dan bagi hasil

Dependen :

Kinerja keuangan

Pembiayaan

mudharabah

berpengaruh negatif

terhadap

profitabilitas

Dalam penelitian

ini untuk

mengetahui faktor

yang

mempengaruhi

profitabilitas yaitu

mengunakan

variable independen

pembiayaan

mudharabah

musyarakah

murabahah serta

mengunakan

varibel intervening

yaitu NPF

4 Cut Faradilla, Muhammad

Arfan, dan M. Shabr

(2017) Pengaruh

Pembiayaan Murabahah,

Istishna, Ijarah,

Mudharabah Dan

Independen :

Murabahah, istishna,

ijarah, mudharabah dan

musyarakah

Pembiayaan

mudharabah

berpengaruh negatif

terhadap

profitabilitas

Dalam penelitian

ini untuk

mengetahui faktor

yang

mempengaruhi

profitabilitas yaitu

18

Musyarakah Terhadap

Profitabilitas Bank Umum

Syariah Di Indonesia.

Jurnal Magister Akuntansi.

Volume 6, No. 3

Dependen :

Profitabilitas

mengunakan

variable independen

pembiayaan

mudharabah

musyarakah

murabahah serta

mengunakan

varibel intervening

yaitu NPF

5 Akfina Hasanah (2015)

Pengaruh Pembiayaan

Murabahah, Pembiayaan

Musyarakah Dan

Pembiayaan Mudharabah

Terhadap Profitabilitas

Bank Syariah (Studi Kasus

Pada Pt. Bank Muamalat

Indonesia, Tbk.). Skripsi

Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi Dan

Bisnis

Independen :

Murabahah,

musyarakah,

mudharabah

Dependen :

Profitabilitas

Pembiayaan

mudharabah

berpengaruh positif

terhadap kinerja

keuangan

Dalam penelitian

ini untuk

mengetahui faktor

yang

mempengaruhi

profitabilitas yaitu

mengunakan

variable independen

pembiayaan

mudharabah

musyarakah

murabahah serta

mengunakan

varibel intervening

yaitu NPF

Table 2.2

Pengaruh Pembiayaan Musyarakah Terhadap Profitabilitas

No Nama / tahun / judul Variabel Hasil Beda penelitian

1 Ditha Nada Pratama, Lia

Dwi Martika, Teti

Rahmawati (2017)

Pengaruh Pembiayaan

Mudharabah, Pembiayaan

Musyarakah Dan Sewa

Ijarah Terhadap

Profitabilitas. Jurnal Riset

Keuangan Dan Akuntansi,

Vol 3, No 1

Independen :

Murabahah,

musyarakah dan ijarah

Dependen :

Profitabilitas

Pembiayaan

SMusyarakah

berpengaruh positif

terhadap

profitabilitas

Dalam penelitian

ini untuk

mengetahui faktor

yang

mempengaruhi

profitabilitas yaitu

mengunakan

variable independen

pembiayaan

mudharabah

musyarakah

murabahah serta

mengunakan

varibel intervening

yaitu NPF

19

2 Permata dkk (2014)

pengaruh pembiayaan

mudharabah dan

musyarakah terhadap

tingkat ROE pada bank

umum syariah secara

parsial dan simultan

Independen :

Musyarakah,

mudharabah

Dependen :

Profitabilitas

Pembiayaan

musyarakah

berprofitabilitas

pengaruh positif

terhadap

profitabilitas

Dalam penelitian

ini untuk

mengetahui faktor

yang

mempengaruhi

profitabilitas yaitu

mengunakan

variable independen

pembiayaan

mudharabah

musyarakah

murabahah serta

mengunakan

varibel intervening

yaitu NPF

3 Pratama dkk (2017)

pengaruh pembiayaan

mudharabah , pembiayaan

musyarakah dan sewa

ijarah terhadap tingkat

profitabilitas pada PT bank

muamalat indonesia,Tbk

Independen :

Musyarakah

Dependen :

Profitabilitas

Pembiayaan

musyarakah

berpengaruh positif

terhadap tingkat

profitabilitas

Dalam penelitian

ini untuk

mengetahui faktor

yang

mempengaruhi

profitabilitas yaitu

mengunakan

variable independen

pembiayaan

mudharabah

musyarakah

murabahah serta

mengunakan

varibel intervening

yaitu NPF

4 Cut Faradilla, Muhammad

Arfan, dan M. Shabr

(2017) Pengaruh

Pembiayaan Murabahah,

Istishna, Ijarah,

Mudharabah Dan

Musyarakah Terhadap

Profitabilitas Bank Umum

Syariah Di Indonesia.

Jurnal Magister Akuntansi.

Volume 6, No. 3

Independen :

Murabahah, istishna,

ijarah, mudharabah dan

musyarakah

Dependen :

Profitabilitas

Pembiayaan

musyarakah

berpengaruh negatif

terhadap

profitabilitas

Dalam penelitian

ini untuk

mengetahui faktor

yang

mempengaruhi

profitabilitas yaitu

mengunakan

variable independen

pembiayaan

mudharabah

musyarakah

murabahah serta

mengunakan

varibel intervening

yaitu NPF

20

Table 2.3

Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas

No Nama / tahun/ judul Variabel Hasil Beda penelitian

1 Zaim Nur Afif (2014)

Pengaruh Pembiayaan

Murabahah Terhadap

Laba Melalui Variabel

Intervening Pembiayaan

Bermasalah Bank Umum

Syariah Di Indonesia

Periode 2009-2013.

JESTT Vol. 1 No. 8

Independen :

Pembiayaan

murabahah

Dependen :

Laba

Intervening :

NPF

Pembiayaan

murabahah

berpengaruh

positif terhadap

laba bank umum

syariah.

Dalam penelitian

ini untuk

mengetahui faktor

yang

mempengaruhi

profitabilitas yaitu

mengunakan

variable independen

pembiayaan

mudharabah

musyarakah

murabahah serta

mengunakan

varibel intervening

yaitu NPF

2 Atik Ria Pratika (2013)

Pengaruh Pembiayaan

Terhadap Kinerja

Kuangan Perbankan

Syariah di Indonesia.

Skripsi Program Studi

Keuangan Islam Syariah

dan Hukum UIN Kalijaga

Independen :

Musyarakah,

murabahah,

mudharabah

Dependen :

Kinerja keuangan

Pembiayaan

murabahah

berpengaruh

positif terhadap

profitabilitas

bank umum

syariah.

Dalam penelitian

ini untuk

mengetahui faktor

yang

mempengaruhi

profitabilitas yaitu

mengunakan

variable independen

pembiayaan

mudharabah

musyarakah

murabahah serta

mengunakan

varibel intervening

yaitu NPF

3 Aulia Fuad Rahman dan

Ridha Rochmanika (2012)

Pengaruh Pembiayaan

Jual Beli Pembiayaan Bagi

Hasil dan Rasio Non

Performing Financing

Terhadap Profitabilita

Bank Umum Syariah di

Indonesia. Jurnal Ekonomi

dan Bisnis Islam,Vol.8

No1

Independen :

Mudharabah,

musyarakah,

murabahah, dan

istishna

Dependen :

Profitabilitas

Pembiayaan

murabahah

berpengaruh positif

terhadap

profitabilitas

Dalam penelitian

ini untuk

mengetahui faktor

yang

mempengaruhi

profitabilitas yaitu

mengunakan

variable independen

pembiayaan

mudharabah

21

musyarakah

murabahah serta

mengunakan

varibel intervening

yaitu NPF

4 Nur Amalia dan Fidiana

(2016) Struktur

Pembiayaan Dan

Pengaruhnya Terhadap

Profitabilitas Bank

Muamalat Indonesia Dan

Bank Syariah Mandiri.

Jurnal Ilmu dan Riset

Akuntansi : Volume 5,

Nomor 5

Independen :

Pembiayaan

istishna, dan ijarah

Dependen :

Profitabilitas

Pembiayaan

Murabahah

berpengaruh positif

terhadap

profitabilitas

Dalam penelitian

ini untuk

mengetahui faktor

yang

mempengaruhi

profitabilitas yaitu

mengunakan

variable independen

pembiayaan

mudharabah

musyarakah

murabahah serta

mengunakan

varibel intervening

yaitu NPF

Table 2.4

Pengaruh Pembiayaan Terhadap NPF

No Nama / tahun / judul Variabel hasil Beda penelitian

1 Legowati dan Ari (2016)

Pengaruh Pembiayaan

Berdasarkan Jenis

Penggunaan Terhadap

Non Performing Financing

Pada Bank Umum Syariah

(BUS) dan Unit Usaha

Syariah (UUS) Di

Indonesia Periode Januari

2009–Desember 2015.

Jurnal Ekonomi Syariah

Teori dan Terapan Vol. 3

No. 12

Independen

Pembiayaan

Dependen :

NPF

Pembiayaan

berpengaruh positif

siginifikan terhadap

NPF

Dalam penelitian

ini untuk

mengetahui faktor

yang

mempengaruhi

profitabilitas yaitu

mengunakan

variable independen

pembiayaan

mudharabah

musyarakah

murabahah serta

mengunakan

varibel intervening

yaitu NPF

2 Hamdan Bin Osman

(2013) Pengaruh

Pembiayaan Mudharabah

Dan Musyarakah

Terhadap Non Performing

Independen :

Pembiayaan

Mudharabah dan

Musyarakah

Pembiayaan

mudharabah dan

musyarakah

berpengaruh negatif

terhadap NPF

Dalam penelitian

ini untuk

mengetahui faktor

yang

22

Financing (NPF) Pada

Bank Umum Syariah.

Artikel Ilmiah

Dependen :

NPF

mempengaruhi

profitabilitas yaitu

mengunakan

variable independen

pembiayaan

mudharabah

musyarakah

murabahah serta

mengunakan

varibel intervening

yaitu NPF

3 Mustoviah (2017)

pengaruh pembiayaan

mudharabah terhadap

profitabilitas dengan NPF

sebagai variabel

intervening Pada Bank

Umum Syariah (Periode

2011-2015). Skripsi

Program Studi Strata 1

Perbankan Syariah

Independen :

Pembiayaan

Mudharabah

Dependen :

Profitabilitas

Intervening :

NPF

Pembiayaan

Mudharabah tidak

berpengaruh

terhadap NPF

Dalam penelitian

ini untuk

mengetahui faktor

yang

mempengaruhi

profitabilitas yaitu

mengunakan

variable independen

pembiayaan

mudharabah

musyarakah

murabahah serta

mengunakan

varibel intervening

yaitu NPF

4 Mutiara Hanifah (2016)

Pengaruh Pembiayaan

Berdasarkan Jenis Akad

Terhadap Non Performing

Financing Bank

Pembiayaan Rakyat

Syariah di Indonesia

Periode 2011 sampai

2015. Skripsi Departemen

Ilmu Ekonomi IPB

Independen :

Mudharabah,

musyarakah,

murabahah istishna,

Dependen :

NPF

Mudharabah,

musyarakah,

istishna

berpengaruh

positif, sedangkan

salam dan

murabahah

berpengaruh negatif

terhadap NPF

Dalam penelitian

ini untuk

mengetahui faktor

yang

mempengaruhi

profitabilitas yaitu

mengunakan

variable independen

pembiayaan

mudharabah

musyarakah

murabahah serta

mengunakan

varibel intervening

yaitu NPF

23

Table2.5

Pengaruh NPF terhadap Profitabilitas

No Nama / tahun / judul Variabel Hasil Beda penelitian

1 Medina Almunawwaroh,

dan Rina Marliana (2018)

Pengaruh CAR, NPF Dan

FDR Terhadap

Profitabilitas Bank Syariah

Di Indonesia. Amwaluna,

Vol. 2 No.1

Independen :

CAR ,NPF,FDR

Dependen :

Profitabilitas

NPF berpengaruh

negatif signifikan

terhadap

profitabilitas

Dalam penelitian

ini untuk

mengetahui faktor

yang

mempengaruhi

profitabilitas yaitu

mengunakan

variable independen

pembiayaan

mudharabah

musyarakah

murabahah serta

mengunakan

varibel intervening

yaitu NPF

2 Endang Fitriana Dan

Hening Widi Oetomo

(2016)

Pengaruh NPF, CAR, Dan

EVA Terhadap

Profitabilitas Perusahaan

Perbankan Syariah Di

BEI. Jurnal Ilmu dan Riset

Manajemen : Volume 5,

Nomor 4

Independen :

NPF, CAR, EVA

Dependen :

Profitabilitas

NPF berpengaruh

signifikan terhadap

profitabilitas

Dalam penelitian

ini untuk

mengetahui faktor

yang

mempengaruhi

profitabilitas yaitu

mengunakan

variable independen

pembiayaan

mudharabah

musyarakah

murabahah serta

mengunakan

varibel intervening

yaitu NPF

3 Jihan Amanda Putri (2017)

Pengaruh Pembiayaan

Murabahah,Pembiayaan

Mudharabah, Pembiayaan

Musyarakah Dan Ratio

Non Performing Financing

Terhadap Tingkat

Profitabilitas Bank Umum

Syariah Di Kota Medan.

Independen :

Mudharabah

Murabahah

NPF berpengaruh

signifikan terhadap

profitabilitas

Dalam penelitian

ini untuk

mengetahui faktor

yang

mempengaruhi

profitabilitas yaitu

mengunakan

variable independen

24

Skripsi Program Studi

Akuntansi Universitas

Sumatera Utara

Musyarakah

NPF

Dependen :

Profitabilitas

pembiayaan

mudharabah

musyarakah

murabahah serta

mengunakan

varibel intervening

yaitu NPF

4 Rita Septiani dan Putu Vivi

Lestari (2016) Pengaruh

NPL Dan LDR Terhadap

Profitabilitas Dengan Car

Sebagai Variabel Mediasi

Pada PT BPR Pasarraya

Kuta. E-Jurnal Manajemen

Unud, Vol. 5, No.1

Independen :

NPF/NPL, LDR

Dependen :

Profitabilitas

Mediasi :

CAR

NPL berpengaruh

tidak signifikan

terhadap

profitabilitas

Dalam penelitian

ini untuk

mengetahui faktor

yang

mempengaruhi

profitabilitas yaitu

mengunakan

variable independen

pembiayaan

mudharabah

musyarakah

murabahah serta

mengunakan

varibel intervening

yaitu NPF

5 Dewi (2014) Pengaruh

CAR, NPL, FDR BOPO

Terhadap Profitabilitas

pada Bank Devisa.

Independen

NPF

Dependen

ROE

NPF tidak

berpengaruh

terhadap

profitabilitas

Dalam penelitian

ini untuk

mengetahui faktor

yang

mempengaruhi

profitabilitas yaitu

mengunakan

variable independen

pembiayaan

mudharabah

musyarakah

murabahah serta

mengunakan

varibel intervening

yaitu NPF

25

B. Kerangka Teori

1. Agency Theory

Jensen dan Meckling dalam Wahyuni (2016:3) mendefinisikan

agency theory sebagai teori hubungan diantara principal dan agen,

dimana principal telah mendelegasikan wewenang kepada agen dalam

mengelola usaha serta mengambil keputusan yang berkaitan.Agency

Theory dikenal sebagai suatu hubungan kontraktual keuangan yang

melibatkan pihak pemilik dana dengan pihak pengelola dana. Dalam

penerapannya pemilik dana (principal) memberi otorisasi terhadap

managemen selaku agen (agency relationship), tetapi kemudian terjadi

perbedaan kepentingan. Kepentingan yang berbeda tersebut dapat

menyebabkan asimetri informasi dari agen terhadap principal.

Agency Theory dapat dipahami dalam pembiayaan lembaga

perbankan syariah. Bank syariah sebagai principal mempercayakan

nasabah sebagai agen untuk mengelola dana dan akan mengembalikan

dana yang telah diberikan oleh bank syariah. Kepercayaan yang

diberikan oleh bank syariah kepada nasabah, mempunyai harapan agar

nasabah bertindak sesuai dengan tujuan bersama yang dibuat di awal

akad pembiayaan sehingga bank syariah ataupun nasabah dapat

memperoleh keuntungan. Keuntungan yang diperoleh dari pembiayaan

yang diberikan akan menjadi pendapatan dan akan meningkatkan laba

bank syariah sehingga profitabilitas dari bank syariah akan meningkat

(Nizar dan Anwar, 2015:129).

26

2. Bank Syariah

Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak

mengandalkan pada bunga. Menurut UU Republik Indonesia No. 21

Tahun 2008 pasal 1 ayat 7 “bank syariah adalah bank yang

menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan

menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah. ” (Mustoviyah,2017:16).

Pengertian bank syariah berdasarkan UU pasal 2 PBI

No.6/24/PBI/2004 tentang bank umum yang melaksanakan kegiatan

usaha berdasarkan prinsip syariah, mendefinisikan bahwa bank umum

syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan

prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu

lintas pembayaran (Yudiana, 2014:2).

Menurut Soemitro (2009: 61) bank syariah adalah bank yang

menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah. Salah satu

kegiatan bank syariah adalah menyalurkan dana melalui pembiayaan.

3. Pembiayaan

Menurut Dahlan (2012:162), pembiayaan (financing) merupakan

istilah yang dipergunakan dalam bank syariah, sebagaimana dalam

bank konvensional disebut dengan kredit (lending). Dalam

kredit,keuntungan berbasis pada bunga (interest based), sedangkan

dalam pembiayaan (financing) berbasis pada keuntungan riil yang

dikehendaki (margin) ataupun bagi hasil (profit sharing).

27

Menurut Muhammad (2005;260) pembiayaan berarti financing

atau pembelanjaan yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk

mendukung investasi yang telah direncanakan baik dilakukan sendiri

maupun dijalanakan orang lain. Dalam dunia perbankan syariah

pembiayaan merupakan pendanaan yang diberikan oleh bank syariah

kepada nasabah.

Dalam UU No.10 Tahun 1998 tentang perbankan dalam pasal 1

nomer 12 dikatakan bahwa pembiayaan berdasarkan prinsip syariah

adalah penyedian uang atau tagihan dengan berdasarkan persetujuan

atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan

pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut

setelah jangka waktu atau periode tertentu (Asiyah,2015;2).

Menurut Rivai dan Veithzal (2008;3) istilah pembiayaan pada

intinya I Believe, I Trust, ‘saya percaya’ atau ‘saya menaruh

kepercayaan’. Perkataan pembiayaan yang artinya kepercayaan berati

lembaga pembiayaan selaku shahibul maal menaruh kepercayaan

kepada seseorang untuk melaksanakan amanah yang di berikan.Dana

tersebut harus di gunakan dengan benar adil dan harus disertai dengan

ikatan dan syarat-syarat yang jelas dan saling menguntungkan bagi

kedua belah pihak.

Dalam menyalurkan dana, bank syariah dapat memberikan

berbagai bentuk pembiayaan, pembiayaan yang diberikan oleh bank

syariah mempunyai lima bentuk utama, yaitu mudharabah dan

28

musyarakah (dengan polabagi hasil), murabahah dan salam (dengan

pola jual beli) adapula istishna yang hamper sama dengan salam, serta

ijarah (dengan pola sewa operasional maupun finansial) (Menurut

Rivai dan Veithzal 2008;3).

1. Pembiayaan Mudharabah

a. Pengertian Pembiayaan Mudharabah

Menurut PSAK 105 Paragaf 4 Mudharabah adalah akad

kerjasama usaha antar dua pihak dimana pihak pertama

menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak kedua bertindak

selaku pengelola dan keuntungan usaha dibagi diantara mereka

sesuai kesepakatan sedangkan kerugian financial hanya di

tanggung oleh pemilik dana.

Menurut Ascarya (2013;62) dalam suatu kontrak dengan

akad mudharabah pemilik modal dapat bekerja sama dengan lebih

dari satu pengelola. Para pengelola tersebut dapat dikatakan

sebagai mitra usaha terhadap pengelola yang lain. Nisbah bagi

hasil pemilik modal dan pengelola di bagi sesuai kesepakatan

dimuka.Besarnya nisbah bagi hasil lainnya masing-masing pihak

tidak diatur dalam syariah tetapi tergantung kesepakatan mereka.

Menurut Rivai dan Veithzal (2008,42-44) mudharabah

adalah sistem kerja sama usaha antara dua pihak atau lebih dimana

pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh 100%

kebutuhan pembiayaan suatu proyek sedangkan custumore sebagai

29

pengelola (mudharib) mengajukkan permohonan pembiayaan dan

untuk ini customer sebagai pengelola (mudharib) menyediakan

keahlianya. Dalam transaksi ini jenis ini biasanya mensyaratkan

adanya wakil shahib al-maal dalam manajemen proyek.

Mudharabah adalah transaksi penanaman dana dari pemilik

dana (shahibul maal) kepada pengelola dana (mudharib) untuk

melakukan kegiatan usaha tertentu yang sesuai dengan pembagian

hasil usaha antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah

disepakati.

b. Jenis-Jenis Pembiayan Mudharabh

Dalam praktiknya mudharabah digolongkan dalam dua bentuk

yaitu ;(Prasetyo,2018:22-23).

1) Mudharabah Muthlaqah (investasi tidak terikat) yaitu yang

dimana pemilik dana memberikan kebebasan kepada pengelola

dana dalam pengelolaan investasinya.

2) Mudharabah Muqayyadah (investasi terikat ) yaitu dimana

pemilik dana memberikan batasan pada pengelola dana

mengenai tempat , cara , dan objek investasi.

c. Rukun Mudharabah

Rukun dalam mudharabah menurut Asiyah (2015:23)

1) Pelaku (pemilik modal maupun pelaksana usaha )

30

Pelaku pihak pertama bertindak sebagai pemilik modal

(shahibul maal), sedangkan pihak kedua bertindak sebagai

pelaksana usaha (mudharib).

2) Objek mudharabah ( modal dan kerja )

Pemilik modal menerahkah danannya sebagai objek

mudharabah , sedangkan pelaksana usaha menyerahkan

kerjanya sebagai objek mudharabah. Modal yang diserahkan

dapat berupa uang ataupun barang, sedangkan kerja yang

diserahkan dapat berupa keahlian atau ketrampilan.

3) Persetujuan kedua belah pihak ( ijab-qobul )

Persetujuan merupakan konsekuensi dari prinsip an-taraddin

minkum(sama-sama rela).Kedua belah pihak harus secara rela

bersepakat untuk mengikat diri dalam akad mudharabah.

4) Nisbah keuntungan

Nisbah keuntungan merupakan cermin imbalan yang

berhak diterima oleh kedua belah pihak yang menggunakan

akad mudharabah. Pihak pengelola (mudharib) mendapatkan

imbalan atas pekerjaannya , sedangkan pihak pemilik modal

(shahibul maal) mendapatkan imbalan atas pemberian atau

penyertaan modalnya.

d. Syarat – syarat pembiayaan mudharabah menurut Yudiana

(2014;62)

31

1) Kedua belah pihak yang melakukan akad harus memiliki

kemampuan dan kemauan untuk bekerjasama dengan akad

mudharabah.

2) Pihak-pihak yang akan melakukan akad harus jelas.

3) Objek yang akan diakadkan harus dinyatakan dalam jumlah

atau nominal yang jelas.

4) Jenis usaha, jangka waktu kerjasama, dan nisbah bagi hasil

ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.

5) Pemilik modal berhak menyertakan persyaratan tertentu untuk

memperkecil resiko kerugian.

2. Pembiayaan Musyarakah

a. Pengertian Musyarakah

Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih

dalam menjalankan suatu usaha tertentu dimana masing-masing

pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa

keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai

kesepakatan (Antonio,2001:90).

Musyarakah merupakan salah satu produk bank syariah yang

mana terdapat dua pihak atau lebih dimana seluruh pihak

memadukan sumber daya yang mereka miliki baik yang berwujud

maupun yang tidak berwujud. Seluruh pihak yang bekerjasama

memberikan kontribusi baik berupa dana , barang , skill ataupun

asset-aset lainnya. Sudah menjadi ketentuan bahwa dalam

32

musyarakah pemilik modal berhak dalam menentukan kebijakan

usaha yang dijalnkan pelaksana proyek (Yudiana,2014:19).

Menurut Rivai dan Veithzal (2008:45-47) karakteristik dari

transaksi ini karena adanya keinginan dari para pihak (dua pihak

atau lebih ) melakukan kerjasama untuk suatu usaha tertentu.

Masing-masing menyertakan modalnya dengan pembagian

keuntungan dikemudian hari sesuai kesepakatan. Penyertaan setiap

pihak yang melakukan kerjasama berupa dana , keahlian ,

kepemilikan , peralatan , barang perdagangan , atau intenjibel asset

seperti good will atau hak paten , reputasi / nama baik ,

kepercayaan serta barang lain yang dapat dinilai dengan uang.

Lembaga keuangan menyediakan fasilitas pembiayaan dengan cara

menyuntikkan modal berupa dana segar agar usaha customer dapat

berkembang kearah yang lebih baik.

b. Jenis-jenis Pembiayaan Musyarakah

Menurut Aisyah (2015:200) musyarakah dibagi menjadi dua:

1. Syirkah al-milk (musyarakah kepemilikan)

Musyarakah kepemilikan muncul karena adanya warisan ,

wasiat , atau kondisi lainnya yang menyebabkan kepemilikan

satu asset oleh dua orang atau lebih. Dalam hal ini kepemilikan

tersebut berbagi baik dalam sebuah asset nyata maupun dalam

keuntungan yang dihasilkan oleh dari asset tersebut.

2. Syirkah al-aqd (musyarakah akad)

33

Musyarakah akad tercipta dengan cara kesepakatan dimana

dua orang atau lebih menyetujui bahwa setiap orang dari

mereka memberikan modal musyarakah dan mereka pun

menyepakati pembagian keuntungan dan kerugian.

c. Syarat-syarat Pembiayaan Musyarakah

Syarat pembiayaan musyarakah menurut Yudiana (2014:65):

1. Para mitra yang akan melakukan akad musyarakah harus dalam

kondisi cakap hukum dan memiliki kompetensi dalam

memberikan maupun diberi kekuasaan perwakilan.

2. Modal dapat berupa asset perdagangan seperti barang dagang ,

property , perlengkapan dan sebagainnya termasuk juga asset

tidak berwujud seperti hak paten dan lisensi.

3. Tidak diperbolehkan untuk mencantumkan ketidakikutsertaan

pihak lainnya , namun dalam bekerja salah satu pihak oleh

melaksanakan dengan porsi dan lisensi.

4. Akad dianggap sah apabila diucapkan secara verbal atau

dilakukan secara tertulis dan disaksikan.

3. Pembiayaan Murabahah

a. Pengertian Pembiayaan Murabahah

Menurut Karim (2004:98) Murabahah (al-bai’ bi tsaman ajil

)lebih dikenal sebagai Murabahah saja. Murabahah yang berasal

dari kata ribhu ( keuntungan ), adalah transaksi jual beli dimana

bank menyebut jumlah keuntungannya . bank bertindak sebagai

34

penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah

harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan (margin).

Kedua belah pihak harus mensepakati harga jual dan jangka

waktu pembayaran.Harga jual dicantumkan dalam akad jual beli

dan bila telah disepakati tidak dapat diubah selama berjalannya

akad. Dalam perbankan Murabahah selalu dilakukan pembayaran

dengan cicilan (bi tsaman ajil atau muajjal ). Dalam transaksi ini

barang diserahkan segera setelah akad, sementara pembayaran

dilakukan secara tangguh atau cicilan.

a. Jenis-jenis Pembiayaan Murabahah

Menurut Harahap (2008:93) jenis pembiayaan murabahah

antara lain :

1) Murabahah tanpa pesanan artinya ada yang beli atau tidak ,

bank syariah menyediakan barang.

2) Murabahah berdasarkan pesanan artinya bank syariah baru

akan melakukan transaksi jual beli apabila ada yang pesan.

b. Rukun Pembiayaan Murabahah

Menurut Zulkifli (2007:40) Rukun Pembiayaan Murabahah

antara lain:

1) Penjual (ba;i)

2) Pembeli (musytar’i)

3) Barang/ objek (mabi’)

4) Harga (tsaman)

35

5) Ijab qabul (shigat)

c. Syarat-syarat murabahah

Syarat-syarat murabahah menurut Muchlisin 2012:3:

1. Kontrak pertama harus sah

2. Kontrak harus bebas dari riba

3. Bank islam memberitahu biaya modal kepada nasabah

4. Komoditi yang diperjual belikan harus halal

5. Prosedur pembiayaan mudharabah

4. Profitabilitas

Menurut (kasmir,2004:196) Profitabilitas merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur atau menilai kemampuan perusahaan

untuk mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat

efektifitas manajemen suatu perusahaan.Hal ini ditunjukkan oleh laba

yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi.Intinya adalah

penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan.Rasio

profitabilitas merupakan rasio yang melihat kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba atau profitabilitas.Tingkat profitabilitas

bank syariah merupakan suatu kualitas yang dinilai berdasarkan

keadaan atau kemampuan suatu bank syariah dalam menghasilkan

laba. selain itu merupakam suatu hasil akhir bersih dari berbagai

kebijakan dan keputusan manajemen yang akan memberikan

keputusan akhir tentang efektifitas manajemen perusahaan (Fahrul

dkk, 2012: 77).

36

Rasio Profitabilitas atau Rasio Rentabilitas ini dibagi menjadi dua

bagian yaitu sebagai berikut:

1) Rentabilitas Ekonomi, yaitu dengan membandingkan laba

usaha dengan seluruh modal (modal sendiri dan asing).

2) Rentabilitas usaha (sendiri), yaitu dengan membandingkan

laba yang disediakan untuk pemilik dengan modal sendiri.

Rentabilitas tinggi lebih penting dari keuntungan yang

besar.

Return On Equity (ROE) menurut Mustoviyah (2017:22)

merupakan salah satu instrument analisis rasio keuangan yang

dipergunakan untuk mengukur efisiensi kinerja perusahaan dan tingkat

profitabilitas suatu perusahaan. Secara sistematis Return On Equity

(ROE) dapat dirumuskan sebagai rasio antara laba bersih setelah pajak

terhadap modal sendiri dikali 100%.

Semakin tinggi ROE menunjukkan kemampuan perusahaan

menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan tingkat keuntungan

yang tinggi bagi para pemegang saham atau investor. Besarnya laba

yang dihasilkan oleh perusahaan sangat berpengaruh terhadap besar

kecilnya Return On Equity (ROE) pada suatu perusahaan. Semakin

tinggi Return On Equity (ROE) maka semakin tinggi pula laba yang

akan diperoleh oleh perusahaan dan resiko bermasalah semakin kecil

(Kasmir,2010:114).

ROE dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

37

ROE= Laba bersih

Ekuitas

5. NPF ( Non Performing Financing )

Perkembangan pemberian pembiayaan yang paling tidak

menggembirakan bagi pihak bank apabila pembiayaan yang diberikan

menjadi bermasalah. hal ini terutama disebabkan oleh kegagalan pihak

debitur memenuhi kewajiban untuk membayar angsuran (cicilan)

pokok pembiayaan beserta bagi hasil yang telah disepakati oleh kedua

belah pihak dalam perjanjian pembiayaan (Dendawijaya, 2005:81).

Dalam perbankan syariah kegagalan pembayaran angsuran biasa

dikatakan sebagai NPF (Non Performing Financing) adalah pembiayaan

bermasalah yang dialami oleh bank, pembiayaan bermasalah ini jelas

akan mempengaruhi kinerja bank sebagai lembaga keuangan dan akan

berdampak pada laba yang akan didapat oleh bank (Riyadi, 2014:470).

NPF diketahui dengan cara menghitung pembiayaan non lancar terhadap total

pembiayaan. Apabila semakin rendah NPF bank tersebut maka akan semakin

mengalami keuntungan pada bank tersebut, sebaliknya bila tingkat NPF

tinggi maka bank tersebut akan mengalami kerugian yang diakibatkan

pengembalian macet. NPF dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

𝑵𝑷𝑭 =𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥𝐏𝐞𝐦𝐛𝐢𝐚𝐲𝐚𝐚𝐧𝐁𝐞𝐫𝐦𝐚𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡

𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥𝐏𝐞𝐦𝐛𝐢𝐚𝐲𝐚𝐚𝐧𝑿𝟏𝟎𝟎%

38

Table 2.6

Kriteria Penetapan Peringkat Profil Risiko NPF

Sumber :SuratEdaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP Tahun 2004

C. Kerangka Penelitian

Kerangka penilitian ini akan menjelaskan pengaruh variabel

Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah, Pembiayaan

Murabahah Terhadap profitabilitas (ROE) Dengan NPF sebagai variabel

intervening pada bank umum syariah

Gambar 2.1

Kerangka Penelitian

39

Berdasarkan gambar 2.1 diatas , maka dapat dibuat suatu

persamaan matematis sebagai berikut :

ROE=β0 + β1.X1 + β2.X2 + β3.X3 + β4.Z + e1 …… (2)

NPF = β0 + β1.X1 + β2.X2 + β3.X3 + e2 .....(1)

Keterangan :

Y = profitabilitas (ROE)

Z =NPF

X1 = Pembiayaan Mudarabah

X2 = Pembiayaam Musyarakah

X3 = Pembiayaan Murabahah

e = kesalahan (error)

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan kesimpulan teoritis atau sementara dalam

penelitian. Dengan hipotesis peniliti menjadi jelas searah pengujiannya

dengan kata lain hipotesis membimbing peneliti dalam melakukan

penelitian dilapangan baik sebagai objek pengujian maupun dalam

pengumpulan data (Muhammad, 2008:76)

1. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas

Pembiayaan dengan akad mudharabah adalah akad kerjasama

usaha antara bank sebagai pemilik dana (shahibul maal)dengan

nasabah sebagai pengusaha atau pengelola dana (mudharib), untuk

melakukan usaha dengan nisbah bagi hasil (keuntungan atau kerugian)

menurut kesepakatan dimuka ( Nabhan, 2008: 53 ).

40

Pembiayaan mudharabah merupakan pembiayaan yang melibatkan

pengusaha secara langsung.Dengan demikian banyaknya para pelaku

usaha yang minat mengajukkan pembiayaan tersebut. Maka akan

meningkatkan jumlah pembiayaan mudharabah yang akan

menghasilkan pendapatan bank berupa bagi hasil, dengan

bertambahnya pendapatan maka akan bertambah pula tingkat

profitabilitas bank. Jadi dapat dikatakan bahwa pembiayaan

mudharabah akan mempengaruhi tingkat profitabilitas bank

(Muhammad, 2005:262).

Peneliti yang meneliti tentang pengaruh pembiayaan mudharabah

terhadap profitabilitas bank telah dilakukan oleh penelitian terdahulu

yaitu Aisyah (2016), Wibowo (2015) Menyimpulkan bahwa

pembiayaan mudharabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap

profitabilitas. Pengaruh ini dapat dilihat dari besarnya penyertaan modal

pihak bank pada pembiayaan mudharabah.maka hipotesis pertama (H1)

yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : Pembiayaan mudharabah berpengaruh positif dan

signifikan terhadap profitabilitas (ROE)

2. Pengaruh pembiayaan Musyarakah terhadap profitabilitas

Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil lainnya yaitu pembiayaan

dengan akad Musyarakah, merupakan suatu bentuk akad kerjasama

perniagaan antara beberapa pemilik modal untuk menyertakan

modalnya dalam suatu usaha, dimana masing-masing pihak

41

mempunyai hak untuk ikut serta dalam pelaksanaan manajemen usaha

tersebut. Keuntungan dibagi menurut proporsisi penyertaan modal atau

berdasarkan kesepakatan bersama (Yudiana, 2014 : 49).

Pembiayaan musyarakah merupakan pembiayaan yang dapat

melibatkan beberapa pihak yang dikumpulkan dalam suatu bisnis atau

proyek.Diperkirakan banyak pengusaha yang mempercayakan

bisnisnya berdasarkan prinsip syariah. Pembiayaan musyarakah

menghasilkan pendapatan bank berupa bagi hasil, dengan

bertambahnya pendapatan maka akan bertambah pula keuntungan

bank. Jadi dapat disimpulkan pembiayaan musyarakah akan

mempengaruhi tingkat profitabilitas bank (Muhammad, 2005: 262).

Peneliti yang meneliti tentang pengaruh pembiayaan musyarakah

terhadap profitabilitas bank telah dilakukan oleh peneliti terdahulu

yaitu oleh Rahayu dkk (2016), pengaruh pembiayaan bagi hasil

mudharabah dan musyarakah terhadap profitabilitas dengan

menggunakan Return on Equity (ROE) sebagai indikator

profitabilitas.peneliti ini menyimpulkan bahwa pembiayaan

musyarakah mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

profitabilitas.

Kemudian penelitian oleh Permata, dkk (2014) pengaruh

pembiayaan mudharabah dan musyarakah terhadap tingkat ROE pada

Bank Umum Syariah secara parsial dan simultan.Hasil dari penelitian

42

ini menunjukkan bahwa pembiayaaan musyarakah berpengaruh positif

dan signifikan terhadap profitabilitas.

Dari uraian diatas maka hipotesis kedua (H2) yang diajukkan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H2 : Pembiayaan musyarakah berpengaruh positif dan

signifikan terhadap profitabilitas (ROE)

3. Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas

Murabahah adalah jenisi pembiayaan jual beli barang yang

dilakukan oleh Bnak kepada nasabah.Bank membelikan barang dari

supplier untuk memenuhi kebutuhan nasabah sesuai dengan spesifikasi

yang diinginkan. Kemudian Bank menjual kembali barang tersebut

kepada nasabah dan mengambil keuntungan dengan cara

menambahkan harga beli sesuai dengan kesepakatan awal diantara

keduanya. Dalam hal ini pembayaran nasabah dipersilahkan memilihb

jenis transaksi berdasarkan metode yang disnaggupinya. Metode yang

dapat dilakukan diantaranya transaksi secara tunai, cicilan, atau

tangguhan (Karim,2014:99).

Penelitian terdahulu oleh Pratika (2013:2) “Pengaruh Pembiayaan

Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Di Indonesia”,

menunjukkan hasil bahwa murabahah berpengaruh positif terhadap

profitabilitas. Penelitian selanjutnya oleh Afif (2014:565) “Pengaruh

Pembiayaan Murabahah Terhadap Laba Melalui Variabel Intervening

Pembiayaan Bermasalah Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode

2009-2013”, juga menunjukkan bahwa pembiayaan murabahah

43

berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Berdasarkan uraian di atas,

dapat dirumuskan sebagai berikut

H3 : Pembiayaan murabahah berpengaruh positif dan

signifikan terhadap profitabilitas (ROE)

4. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Terhadap NPF

Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak, dimana

pihak pertama (sahibul maal) sebagai pemilik modal menyediakan

seluruh modalnya (100%) untuk dikelola oleh pihak kedua (mudharib)

sebagai pengelola dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan.

Penelitian sebelumnya oleh Afif (2014:565)menyimpulkan bahwa

pembiayaan mudharabah berpengaruh positif terhadap NPF. Dengan

kata lain, semakin besar pembiayaan maka semakin besar pula tingkat

risikonya. Kemudian penelitian oleh Legowati dan Ari (2016:1006)

menunjukkan hasil bahwa pembiayaan berpengaruh terhadap NPF.

Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut :

H4 : Pembiayaan mudharabah berpengaruh positif dan

signifikan terhadap tingkat NPF bank umum syariah.

5. Pengaruh Pembiayaan Musyarakah Terhadap NPF

Musyarakah adalah pembiayaan dengan penyertaan modal, dimana

dua atau lebih mitra berkontribusi untuk memberikan modal suatu

investasi (Amalia dan Fidiana,2016:3). Penelitian sebelumnya oleh

Afif (2014:1) menyimpulkan bahwa pembiayaan musyarakah

berpengaruh positif terhadap NPF. Dengan kata lain, semakin besar

44

pembiayaan maka semakin besar pula tingkat risikonya. Kemudian

penelitian oleh Legowati dan Ari (2016:1006) menunjukkan hasil

bahwa pembiayaan berpengaruh terhadap NPF. Berdasarkan uraian

tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H5: Pembiayaan musyarakah berpengaruh positif dan

signifikan terhadap tingkat NPF bank umum syariah.

6. Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap NPF

Syafi’i (2007:101) mengemukakan bahwa: “Murabahah adalah

akad jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan

yang disepakati”.Kalangan perbankan syariah di Indonesia banyak

menggunakan murabahah secara berkelanjutan (roll over/evergreen)

seperti untuk modal kerja, padahal sebenarnya murabahah adalah

kontrak jangka pendek dengan sekali akad (one short deal).

Murabahah tidak tepat diterapkan untuk modal kerja.Hal ini

mengingat prinsip murabahah memiliki fleksibilitas yang sangat tinggi

(Amalia dan Fidiana, 2016:4).

Penelitian sebelumnya oleh Legowati dan Ari (2016:1006)

menunjukkan hasil bahwa pembiayaan berpengaruh secara signifikan

terhadap NPF.Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut :

H6 : Pembiayaan murabahah berpengaruh positif dan signifikan

terhadap tingkat NPF bank umum syariah.

45

7. Pengaruh NPF terhadap ROE

Non performing financing adalah pembiayaan bermasalah yang

dialami oleh bank, pembiayaan bermasalah ini jelas akan

mempengaruhi kinerja bank sebagai lembaga keuangan dan akan

berdampak pada laba yang akan didapat oleh bank (Riyadi, 2014:470).

Menurut Miller dan Noulas dalam Mukhlis (2012:277) terdapat

hubungan negatif antara risiko kredit dengan tingat keuntungan yang

diperoleh bank. Hal ini berarti bahwa semakin besar risiko kredit yang

dikucurkan bank kepada kreditur, maka tingkat profitabilitas akan

menurun.

Penelitian sebelumnya oleh Almunawwaroh dan Rina

(2018:1),.Menyimpulkan bahwa NPF berpengaruh negatif terhadap

profitabilitas. Kemudian penelitian oleh Fitriana dan Hening (2016:1)

menunjukkan bahwa NPF berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik hipotesis sebagai

H7 = NPF berpengaruh negative dan signifikan terhadap

ROE.

8. Pengaruh Mudharabah terhadap ROE melalui NPF

Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak

dimana pihak pertama (shahibul maal)sebagai pemilik modal

menyediakan seluruh modalnya (100%) untuk dikelola oleh pihak

kedua (mudharib) sebagai pengelola dengan suatu perjanjian

pembagian keuntungan.

46

Menurut Muhammad (2011:358) resiko pembiayaan muncul jika

bank tidak memperoleh kembali cicilan pokok dan atau bunga dari

pinjaman yang diberikan atau investasi yang sedang

dilakukannya.Penyebab utamanya terjadi resiko pembiayaan adalah

terlalu mudahnya bank memberikan pinjamana atau melakukan

investasi karena terlalu dituntut untuk memanfaatkan kelebihan

likuiditas, sehingga penilaian kredit kurang cermat dalam

mengantisipasi berbagai kemungkinan resiko usaha yang dibiayai. Hal

ini menunjukkan bahwa semakin tinggi bank syariah mengeluarkan

pembiayaan maka akan mengakibatkan semakin tingginya resiko

pembiayaan bermasalah yang dinilai dengan non performing

financing(NPF).

Penelitian sebelumnya oleh Cut Faradilla (2017) menyimpulkan

bahwa mudharabah berpengaruh terhadap NPF dengan melalui ROE.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Ari (2016) menyimpulkan

bahwa mudharabah berpengaruh terhadap NPF dengan melalui ROE.

Dengan kata lain semakin tinggi pembiayaan semakin tinggi pula

resikonya. Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan sebagai

berikut :

H8 = NPF memediasi pengaruh pembiayaan mudharabah

terhadap ROE.

47

9. Pengaruh Musyarakah terhadap ROE melalui NPF

Musyarakah adalah pembiayaan dengan penyertaan modal, dimana

dua atau lebih mitra berkontribusi untuk memberikan modal suatu

investasi (Amalia dan Fidiana,2016:3)

Menurut Muhammad (2011:358) resiko pembiayaan muncul jika

bank tidak memperoleh kembali cicilan pokok dan atau bunga dari

pinjaman yang diberikan atau investasi yang sedang

dilakukannya.Penyebab utamanya terjadi resiko pembiayaan adalah

terlalu mudahnya bank memberikan pinjamana atau melakukan

investasi karena terlalu dituntut untuk memanfaatkan kelebihan

likuiditas, sehingga penilaian kredit kurang cermat dalam

mengantisipasi berbagai kemungkinan resiko usaha yang dibiayai. Hal

ini menunjukkan bahwa semakin tinggi bank syariah mengeluarkan

pembiayaan maka akan mengakibatkan semakin tingginya resiko

pembiayaan bermasalah yang dinilai dengan non performing

financing(NPF).

Penelitian sebelumnya oleh Asiyah (2016) dan Wulandari (2017)

menyimpulkan bahwa pembiayaan musyarakah berpengaruh positif

terhadap NPF melalui ROE.Dengan kata lain semakin tinggi

pembiayaan maka semakin tinggi pula tingkat resikonya sehingga

menyebabkan tinggi pula pembiayaan yang macet dan berpengaruh

terhadap profitabilitas. Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan

sebagai berikut :

48

H9 = NPF memediasi pengaruh pembiayaan musyarakah

terhadap ROE

10. Pengaruh Murabahah terhadap ROE melalui NPF

Syafi’i (2007:101) mengemukakan bahwa: “Murabahah adalah

akad jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan

yang disepakati”.

Menurut Muhammad (2011:358) resiko pembiayaan muncul jika

bank tidak memperoleh kembali cicilan pokok dan atau bunga dari

pinjaman yang diberikan atau investasi yang sedang

dilakukannya.Penyebab utamanya terjadi resiko pembiayaan adalah

terlalu mudahnya bank memberikan pinjamana atau melakukan

investasi karena terlalu dituntut untuk memanfaatkan kelebihan

likuiditas, sehingga penilaian kredit kurang cermat dalam

mengantisipasi berbagai kemungkinan resiko usaha yang dibiayai. Hal

ini menunjukkan bahwa semakin tinggi bank syariah mengeluarkan

pembiayaan maka akan mengakibatkan semakin tingginya resiko

pembiayaan bermasalah yang dinilai dengan non performing

financing(NPF).

Penelitian sebelumnya oleh Aisyah dkk (2016) dan Sari (2017)

bahwa penelitian menunjukkan pembiayaan berpengaruh positif

terhadap NPF dengan melalui ROE.Murabahah tidak tepat diterapkan

untuk modal kerja.Hal ini mengingat prinsip murabahah memiliki

49

fleksibilitas yang sangat tinggi. Berdasarkan uraian diatas dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H10 = NPF memediasi pembiayaan murabahah terhadap ROE

50

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif.Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positifmedigunakan untuk

meneliti pada populasi atau sample tertentu, pengumpulan data

menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan (Sugiyono, 2016: 35).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini, data rasio keuangan diperoleh melalui data

statistik yang dipublikasikan oleh website dari masing-masing Bank

Umum Syariah yang akan diteliti. Data-data rasio keuangan yang

digunakan adalah data mulai dari tahun 2014 sampai 2018.Waktu

penelitian ini dilakukan mulai bulan Februari 2019.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek

51

dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar

jumlahyang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi

seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang

diteliti itu (Sugiyono, 2016: 148).Populasi dalam penelitian ini adalah

13 Bank Umum Syariahyang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan

selama periode 2014-2018.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang

dipelajari di sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk

populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-

betul representative(mewakili) (Sugiyono, 2016: 149).

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitianini adalah

teknik sampling jenuh .Menurut Sugiyono (2009: 85) sampling jenuh

adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi

digunakan sampel.

Maka bank umum syariah yang dapat dijadikan sebagai sampel

dalam penelitian ini adalah sebanyak 13 bank umum syariah. Adapun

bank umum syariah tersebut adalah sebagai berikutBank Umum

Syariah yang terdaftar di OJK tercatat berjumlah 13 Bank Umum

52

Syariah terdiri dari Bank Aceh Syariah, Bank BNI Syariah, Bank

Mega Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Bank

Syariah Mandiri, Bank BCA Syariah, Bank BRI Syariah, Bank Jabar

Banten Syariah, Bank Bukopin Syariah, Bank Victoria Syariah, Bank

Maybank Syariah Indonesia, dan Bank Tabungan Pensiun Nasional

Syariah. Periode penelitian dalam penelitian ini yaitu mulai Januari

2014 sampai Desember 2018.

D. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder.Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang

sudah jadi (tersedia) melalui publikasi dan informasi yang dikeluarkan di

berbagai organisasi atau perusahaan, termasuk majalah jurnal, khusus

pasar modal, perbankan, dan keuangan (Ruslan, 2010: 30).Data sekunder

didapat melalui studi kepustakaan yang bisa didapatkan melalui artikel-

artikel yang ada, baik itu dari jumlah buku maupun yang bersumber dari

internet yang terkait dengan penelitian ini.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan

data melalui observasi tidak langsung yaitu dengan mengumpulkan data-

data laporan keuangan bulanan perbankan tahun 2014-2018.

E. Definisi Konsep dan Operasional

Definisi Operasional variabel adalah segala sesuatu yang

ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

53

data penelitian tersebut (Sugiyono,2009:57). Penelitian ini merupakan

penelitian kuantitatif yang berusaha mencari hubungan antara variabel

independen terhadap variable dependen.

Dalam penelitian ini terdapat tambahan variabel mediasi yang

digunakan untuk mengetahui hubungan secara langsung maupun tidak

langsung terhadap variabel independen dan variabel dependen.

Table 3.2

Definisi Konsep dan Operasi

Variabel Konsep Indicator

Pembiayaan

Mudharabah (X1)

Mudharabah adalah dalam

suatu kontrak dengan akad

mudharabah pemilik modal

dapat bekerja sama dengan

lebih dari satu

pengelola.(Ascarya,2013:62)

Pembiayaan mudharabah =

Jumlah pembiayaan

mudharabah

Pembiayaan

Musyarakah (X2)

Musyarakah adalah akad kerja

sama antara dua pihak atau

lebih dalam menjalankan

suatu usaha tertentu dimana

masing-masing pihak

memberikan kontribusi dana

dengan kesepakatan bahwa

keuntungan dan resiko akan

ditanggung bersama sesuai

kesepakatan.(Antonioo,2001:9

0)

Pembiayaan musyarakah =

Jumlah pembiayaan

musyarakah

Pembiayaan

Murabahah (X3)

murabahah adalah transaksi

jual beli dimana bank

menyebut jumlah

keuntungannya . bank

bertindak sebagai penjual ,

sementara nasabah sebagai

pembeli. Harga jual adalah

harga beli bank dari pemasok

ditambah keuntungan

(margin).(Karim,2004:98)

Pembiayaan murabahah =

jumlah pembiayaan

murabahah

NPF (Z) pembiayaan bermasalah yang

dialami oleh bank,

pembiayaan bermasalah ini

jelas akan mempengaruhi

kinerja bank sebagai lembaga

keuangan dan akan berdampak

pada laba yang akan didapat

NPF =

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛𝑏𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛

x 100%

54

oleh bank (Riyadi, 2014:470).

ROE (Y) ROE adalah suatu rasio untuk

menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari

keuntungan atau laba dalam

suatu periode

tertentu(Kasmir,2004:1996).

ROE= Laba bersih

Ekuitas

F. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan dengan uji Jarque-Bera.Jarque-Bera

adalah uji statistik untuk mengetahui apakah data berdistribusi

normal.Pengambilan kesimpulan untuk menentukan apakah suatu data

mengikuti distribusi normal atau tidak adalah dengan melihat dari

gambar histogram. Apabila probabilitasnya lebih besar dari 0,05 maka

data berdistribusi normal (Winarno, 2015: 5.43).

2. Uji Multikolineritas

Multikolinearitas berarti ada hubungan linier yang sempurna atau

pasti diantara beberapa atau semua variabel yang independen dari

model yang ada.Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah

pada model regresi ditemukan kolerasi antar variabel bebas.Pada

model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel bebas (Ghozali, 2005 dalam Sujarweni, 2015:226-

227).Metode untuk menguji adanya multikolinearitas ini dapat

dilakukan dengan regresi auxiliary.Regresi jenis ini dapat digunakan

untuk mengetahui hubungan antara dua (atau lebih) variabel

independen yang secara bersama-sama mempengaruhi satu variabel

55

independen yang lain (Winarno, 2015: 5.2).Jika hasil nilai Fhitung >

Fkritis pada α dan derajat kebebasan tertentu maka model kita

mengandung unsur multikolinieritas (Winarno, 2015: 5.2).

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah suatu keadaan di mana varian dan

kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua variabel

bebas.Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji

White dengan melihat nilai probabilitasnya. Apabila nilai

probabilitasnya lebih kecil dari α=5% maka dapat disimpulkan bahwa

tersebut bersifat heteroskedastisitas, sebaliknya apabila nilai

probabilitasnya lebih besar dari α=5% maka dapat disimpulkan bahwa

tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas (Winarno, 2015: 5.17).

4. Uji Autokorelasi

Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk

mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada

periode tertentu dengan variabel sebelumnya. Untuk data time series

autokorelasi sering terjadi. Mendeteksi autokorelasi dengan

menggunakan nilai Durbin-Watson dengan kriteria :(Nachrowi dan

Usman, 2002 dalam Sujarweni 2015:226)

1) Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasipositif

2) Angka D-W di antara -2 dan +2 berarti tidak adaautokorelasi

3) Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasinegative

56

G. Uji Statistik

1. Uji T

Menurut Sujarweni (2015:161), uji T adalah pengujian koefisien

regresi parsial individual yang digunakan untuk mengetahui apakah

variabel independen (X) secara individual mempengaruhi variabel

dependen (Y). Apabila nilai probabilitas signifikansinya lebih kecil

dari 0,05 (5%) maka suatu variabel independen berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen. Hipotesis diterima jika taraf signifikan (a)

< 0,05 dan hipotesis ditolak jika taraf signifikan (a) > 0,05 (Sujarweni,

2015:229)

2. Uji F

Menurut Sujarweni (2015:162), uji F adalah pengujian signifikansi

persamaan yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel bebas (X1, X2, X3) secara bersama-sama terhadap variabel

tidak bebas (Y). Kriteria (Sujarweni, 2015:228) : Jika p < 0,05, maka

Ho ditolak dan Ha diterima. Jika p > 0,05, maka Ho diterima dan Ha

ditolak.

3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi yang dinotasikan dengan R2 merupakan

suatu ukuran yang penting dalam regresi.Determinasi (R2)

mencerminkan kemampuan variabel dependen.Tujuan analisis ini

adalah unukmenghitung besarnya pengaruh variaabel independen

57

terhadap variabel dependen. Nilai R2 menunjukkan seberapa besar

proporsi dari total variasi variabel tidak bebas yang dapat dijelaskan

oleh variabel penjelasnya. Semakin tinggi nilai R2 maka semakin besar

proporsi dari total variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh

variabel independen (Ghozali, 2005 dalam Sujarweni, 2015:228).

H. Uji Path Analysis

Dalam penelitian inimenggunakan variabel intervening. Variabel

intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan

antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan

yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur (Sugiyono

2007).Cara pengujian regresi dengan variabel intervening yaitu dengan

analisis jalur (Path Analysis).

Analisis jalur (Path Analysis)merupakan perluasan dari analisis

regresi linier berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis

regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variable (model

casual)yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori (Ghozali,

2013: 249).

Menurut Riduwan dan Sunarto (2012: 140) model path analysis

digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variable dengan tujuan

untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat

variable bebas (eksogen) terhadap variable terikat (endogen).Pengambilan

keputusan dalam uji Path Analysis dapatdilihat dari pengaruh langsung

58

dan pengaruh tidak langsung.Apabila pengaruh tidak langsung lebih besar

pengaruh langsung maka variabel tersebut merupakan variabel mediasi.

Berikut ini analisis jalur untuk menguji hubungan antara

pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah pembiayaan

murabahah terhadap profitabilitas ROE dan apakah pembiayaan

mudharabah , pembiayaan musyarakah , pembiayaan murabahah dan ROE

dapat dimediasi oleh variabel NPF dengan gambar seperti di bawah ini.

Gambar23.1

Model Analis Jalur (Path Analysis)

Berdasarkan gambar model jalur diajukan berdasarkan teori

bahwaPembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah,dan

pembiayaan murabahah mempunyai hubungan langsung dengan ROE

(p1, p2, p3), namun juga mempunyai hubungan tak langsung dengan

ROE (p4, p5, p6) melalui NPF (p7). Total pengaruh hubungan

pembiayaan mudharabah , pembiayaan musyarakah , pembiayaan

59

murabahah ke ROE (korelasi antara pembiayaan mudharabah

pembiayaan musyarakah pembiayaan murabahah denganROE) sama

dengan pengaruh langsungdari(koefisien pembiayaan mudharabah

pembiayaan musyarakah pembiayaan murabahah path atau regresi p1,

p2, p3) ditambah pengaruh tidak langsung yaitu koefisien path dari

pembiayaan mudharabah pembiayaan musyarakah pembiayaan

murabahah ke NPF yaitu p4, p5, p6 dikalikan dengan koefisien path

dari NPF ke ROE yaitu p7.

Anak panah dari e1 ke NPF menunjukan jumlah variance

variabel NPF yang tidak dijelaskan oleh pembiayaan mudharabah

pembiayaan musyarakah pembiayaan murabahah Besarnya nilai e1 =

√( 1 − 𝑅2 ) sedangkan anak panah e2 menuju ROE menunjukan

variance ROE yang tidak bisa dijelaskan oleh pembiayaan

mudharabah pembiayaan musyarakah pembiayaan murabahah dan

besarnya e2 = √( 1 − 𝑅2 ). Koefisien jalur dihitung dengan membuat

standardized koefisien regresi. Dalam penelitian ini dapat terbagi

menjadi 2 persamaan yaitu:

NPF = 𝛼 + p4X1+ p5X2 + p6X3 +𝑒1(1)

ROE= 𝛼 + p1X1 + p2X2 + p3X3 + p7Z+ e2 (2)

I. Alat Analisis Data

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalahIBM SPSS

Statistc 16 untuk menguji data yang lain, merupakan sebuah program

komputer statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses

60

data-data statistik secara cepat dan tepat, serta menghasilkan berbagai

output yang dikehendaki oleh para pengambilan keputusan.

61

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Deskripsi Objek Penelitian

Data dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan Bank Umum

Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Laporan keuangan yang

digunakan adalah laporan bulanan mulai bulan Januari-Desember tahun

2014 - 2018 yang diperoleh melalui website dari OJK

Bank Umum Syariah yang terdaftar di OJK tercatat berjumlah 13

Bank Umum Syariah terdiri dari Bank Aceh Syariah, Bank BNI Syariah,

Bank Mega Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Bank

Syariah Mandiri, Bank BCA Syariah, Bank BRI Syariah, Bank Jabar

Banten Syariah, Bank Bukopin Syariah, Bank Victoria Syariah, Bank

Maybank Syariah Indonesia, dan Bank Tabungan Pensiun Nasional

Syariah. Periode penelitian dalam penelitian ini yaitu mulai Januari 2014

sampai Desember 2018.Data laporan bulanan diperoleh dari Statistik

Perbankan Syariah pada website OJK. Penelitian ini akan menganalisis

mengenai pengaruh pembiayaan mudharabah, musyarakah,

murabahahdanterhadap tingkat profitabilitas dengan NPF sebagai variabel

intervening.

62

B. Analisis Data

1. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran umum tentang

obyekpenelitian yang dijadikan sampel dalam penelitian yang

dilakukan.Dengan memberikan penjelasan tentang statistic deskriptif,

diharapkandapat memberikan gambaran awal tentang masalah yang

diteliti dalampenelitian. Tabel yang menunjukkan hasil uji statistik

deskiptif adalah sebagai berikut:

Table 4.1

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

MUDHARABAH 60 60.29 170.90 1.261912 33.38862

MUSYARAKAH 60 90.10 1015.52 4.838812 274.23183

MURABAHAH 60 10.70 1503.12 9.697412 503.55794

ROE 60 .04 .24 .1563 .04318

NPF 60 .03 .06 .0448 .00948

Valid N (listwise) 60

Sumber data yang diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.1 hasil uji statistik deskriptif, diketahui bahwa

terdapat lima variabel penelitian (pembiayaan Mudharabah,

pembiayaan Musyarakah, pembiayaan Murabahah, NPF, dan ROE) dan

sampel yang digunakan dalam penelitian berjumlah 60. Dengan nilai

minimum sebagai nilai terendah untuk setiap variabel, dan nilai

maksimum untuk nilai tertinggi untuk setiap variabel dalam penelitian.

Dalam tabel juga dapat dilihat mean dari setiap nilai dari masing-

63

masing variabel. Selain itu juga dapat dilihat standar deviasi nilai dari

data masing-masing variabel.

Variabel Mudharabah mempunyai nilai rata-rata sebesar

1.261912, dengan nilai minimum 60.29, nilai maxsimum 170.90 dan

std. Deviation 33.38862. Variabel Musyarakah mempunyai nilai rata-

rata sebesar 4.838812, dengan nilai minimum 90.10 , nilai maximum

1015.52 dan standar deviation274.23183. Variabel Murabahah

menunjukkan nilai minimum sebesar 10.70, nilai

maximumdengan1503.12nilai rata-rata9.697412 dan

standardeviation503.55794. Variabel ROE menunjukkan nilai

minimum0.04%, nilaimaximum0.24%,nilai rata-rata0.1563dan standar

deviation 0.04318% Sedangkan pada variabel NPF nilai minimum

menunjukkanangka 0,03% nilai maximum 0,06% dengan nilai rata-rata

0,0448% danstandar deviation 0,.00948%.

2. Uji asumsi klasik

a. Uji multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel indenpenden.Multikolonieritas dapat

dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).

Nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena

VIF = 1/Tolerance). Nilai cuttof yang umum dipakai untuk

64

menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤

0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2013:105-106).

Hasil uji multikolonieritas pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Table 4.2

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Constant) .189 .028 6.655 .000

SINMUDHARABAH .014 .007 .260 1.949 .056 .866 1.154

MUSYARAKAH 1.877E-5 .000 .119 .943 .350 .965 1.036

SINMURABAHAH .003 .008 .055 .438 .663 .981 1.019

NPF -.896 .613 -.197 -1.462 .149 .853 1.173

a. Dependent Variable: ROE

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019

Hasil perhitungan dari nilai Tolerance menunjukan tidak adanya

variabel yang memilki nilai Tolerance yang kurang dari 0,10 yang berarti

tidak ada korelasi. Hasil perhitungan nilai Varian Inflation Factor (VIF)

juga menunjukan hal yang sama, tidak ada satu variabel independen yang

memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan tidak terjadi

multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.

1. Nilai tolerance untuk variable Mudharabah sebesar 0.866>0.10 dan

nilai VIF sebesar 1.154 lebih besar dari 10, sehingga variable

Mudharabah dinyatakan tidak terjadi gejala multikolonieritas.

65

2. Nilai tolerance untuk variableMusyarakah sebesar 0.965>0.10 dan

nilai VIF sebesar 1.036 lebih besar dari 10, sehingga variabel

Musyarakah dinyatakan tidak terjadi gejala multikolonieritas.

3. Nilai tolerance untuk variable Murabahah sebesar 0.981>0.10 dan

nilai VIF sebesar 1.019 lebih besar dari 10, sehingga variable

dinyatakan tidak terjadi gejala multikolonieritas.

4. Nilai tolerance untuk variable NPF sebesar 0.853>0.10 dan nilai VIF

sebesar 1.173 lebih besar dari 10, sehingga variable Pembiayaan

Murabahah dinyatakan tidak terjadi gejala multikolonieritas.

b. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode tdengan kesalahan pengganggu pada periode t-

1(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem

autokorelasi.Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan

sepanjangwaktu berkaitan satu sama lainnya (Ghozali, 2013: 110).

Uji Autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji

Runs Test (Ghozali, 2013: 110-111). Berikut ini adalah hasil

pengujian Autokorelasi

66

Table 4.3

Hasil Uji Autukorelasi

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea .00867

Cases < Test Value 30

Cases >= Test Value 30

Total Cases 60

Number of Runs 24

Z -1.823

Asymp. Sig. (2-tailed) .068

a. Median

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018

Dari uji pada tabel diatas, menunjukkan bahwa nilai asymp.

Sig (2-tailed) adalah 0.068 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi autokorelasi.

c. Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual

satu pengamatan lain tetap, maka disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah terjadi homoskedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139). Untuk

mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan

cara Uji white. Uji white adalah uji yang dilakukan dengan

meregres residual kuadrat (𝑈2𝑡) dengan variabel independen,

67

variabel independen kuadrat, dan perkalian (interaksi) variabel

independen. Hasil dari uji white dapat dilihat di bawah ini:

Table 4.4

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .670a .449 .350 .00116 1.802

a. Predictors: (Constant), MMMN, NPF2, MUDHARABAH, MURABAHAH,

MUSYARAKAH2, NPF, MURABAHAH2, MUSYARAKAH, MUDHARABAH2

b. Dependent Variable: U2i

Sumber: data sekunder yang diolah, 2019

Dari persamaan regresi ini didapatkan nilai R2 untuk

menghitung c2, dimana c2 = n × R2, pengujiannya adalah jika c2

hitung < c2 tabel, maka hipotesis alternatif adanya

heteroskedastisitas dalam model ditolak, berdasarkan perhitungan

dari n × R2 yaitu 60× 0.449 = 26,94 dan c2 tabel adalahnya 79,082

karena c2 hitung < c2 tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa

tidak ada heteroskedatisitas dalam model regresi ( Ghozali,

2013:143).

d. Uji Normalitas

Uji normalitas untuk menguji apakah dalam model

regresi variabel penganggu atau residual memiliki distribusi

normal (Ghozali, 2013:160). Model regresi yang baik adalah yang

berdistribusi normal. Data dikatakan dan terdistribusi normal

ketika lebih dari 0,05. Adapun uji normalitas yang digunakan

68

dalam penelitian ini dengan menggunakan uji statistik

Kolmogorov-Smirnov. Uji K-S dilakukan dengan membuat

hipotesis:

H0 : Data Residual berdistribusi normal

HA :Data residual tidak berdistribusi normal

Hasil uji normalitas dapat terlihat pada gambar di bawah ini:

Table 4.5

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 60

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .03430031

Most Extreme Differences Absolute .086

Positive .055

Negative -.086

Kolmogorov-Smirnov Z .668

Asymp. Sig. (2-tailed) .763

a. Test distribution is Normal.

Sumber data yang diolah, 2019

Dari tabel hasil uji di atas diketahui nilai Asymp. Sig. (2-

tailed) residualsebesar 0,763> 0,05 maka dapat dinyatakan

bahwadata tersebut terdistribusi secara normal.

3. UJI STATISTIK

a. Uji t

Menurut Sujarweni (2015:161), uji T adalah pengujian koefisien

regresi parsial individual yang digunakan untuk mengetahui apakah

variabel independen (X) secara individual mempengaruhi variabel

69

dependen (Y). Apabila nilai probabilitas signifikansinya lebih kecil

dari 0,05 (5%) maka suatu variabel independen berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen. Hipotesis diterima jika taraf signifikan (a)

< 0,05 dan hipotesis ditolak jika taraf signifikan (a) > 0,05 (Sujarweni,

2015:229). Hasil uji 𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡yang diperoleh dalam penelitian ini dapat

dilihat dari tabel 4.6

Table 4.6

Hasil Uji t tabel

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .492 .066 7.489 .000

MUDHARABAH -.003 .001 -2.581 -3.644 .001

MUSYARAKAH .003 .001 1.071 3.487 .001

MURABAHAH .002 .001 1.528 1.990 .052

NPF -2.735 .660 -.600 -4.142 .002

a. Dependent Variable: ROE

Sumber data yang diolah 2019

Berdasarkan tabel 4.6 diatas diketahui bahwa pembiayaan

mudharabah, musyarakah dan NPF signifikan karena lebih kecil dari

0,05 sedangkan pembiayaan murabahah tidak signifikan karena lebih

besar dari 0,05 . hal ini menunjukkan bahwa pembiayaan mudharabah

,musyarakah dan NPF secara individual berpengaruh signifikan

terhadap ROE. Sedangkan secara individualmurabahah tidak

berpengaruh terhadap ROE.

70

b. Uji f

Menurut Sujarweni (2015:162), uji F adalah pengujian

signifikansi persamaan yang digunakan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3) secara bersama-sama

terhadap variabel tidak bebas (Y). Kriteria (Sujarweni, 2015:228) :

Jika p < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika p > 0,05,

maka Ho diterima dan Ha ditolak.Hasil uji 𝐹𝑡𝑒𝑠𝑡yang diperoleh

dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.7.

Table 4.7

Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression .041 4 .010 8.038 .000a

Residual .069 55 .001

Total .110 59

a. Predictors: (Constant), MURABAHAH, NPF, MUSYARAKAH, MUDHARABAH

b. Dependent Variable: ROE

Sumber data yang diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.7 diatas diketahui bahwa nilai F hitung sebesar

8,038 dan nilai signifikasi 0,000. Karena F hitung > F tabel

(2,254) dan nilai signifikasi < 5%, maka dapat dikatakan bahwa

pembiayaan mudharabah,musyarakah,dan murabahah secara

bersama-sama dapat mempengaruhi profitabilitas.

c. Uji R² (Koefisien Determinasi)

Koefisien determinasi (R²) menunjukkan sejauh mana

tingkat hubungan antara variabel independen dan dependen, sejauh

71

mana kontribusi variabel independen mempengaruhi variabel

independen (Bawono,2006:92). Ciri nilai R² adalah besarnya nilai

koefisien determinasi terletak 0 sampai dengan 1 atau ( 0< R²<1),

nilai 0 menunjukkan tidak adanya hubungan antarav variabel

independen dengan variabel dependen dan nilai 1 menunjukkan

bahwa adanya hubungan sempurna antara variabel independen dan

dependen. Hasil uji R² yang diperoleh dalam penelitian ini dapat

dilihat pada tabel 4.8.

Table 4.8

Hasil Uji R²

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .607a .369 .323 .03553

a. Predictors: (Constant), MUDHARABAH, MUSYARAKAH,

MURABAHAH, NPF

b.Dependent Variable: ROE

Sumber data yang diolah 2019

Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa :

1) Koefisien korelasi (R) 0,607, ini artinya ada hubungan yang

kuat antara variabel independen dengan variabel dependen

karena mendekati angka 1.

2) Koevfisien determinasi (R²) 0,369, ini artinya bahwa

kontribusi variabel independen menjelaskan atau

mempengaruhi variabel dependen sebesar 36,9%, sedangkan

72

sisanya sebesar 63,1% dijelaskan atau dipengaruhi oleh

variabel yang lain diluar model.

4. Uji Path Analysis

Penelitian ini menggunakan variabel intervening. Variabel

intervening/variabel perantara adalah variabel yang secara teoritis

mempengarui hubungan variabel yang sedang diteliti tetapi tidak

dapat dilihat, diukur, dan dimanipulasi (Sarwono, 2009:19). Untuk

menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode analisis

jalur (path analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari jalur

analisis regresi linier berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan

analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel

(model causal) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori.

Analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab

akibat dan juga tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti

untuk melihat hubungan kausalitas antar variabel. Hubungan

kausalitas antar variabel telah dibentuk dengan model berdasarkan

landasan teoritis (Ghozali, 2003:249). Berikut ini hasil persamaan

Regresi dan Uji Path Analysis:

a. Hasil persamaan Regresi Pertama

Hasil persamaan regresi pertama dari analisis jalur dalam

penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah:

73

Table 4.9

Persamaan Regresi Pertama

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,651a ,424 ,382 3,43594%

a. Predictors: (Constant),NPF Murabahah (X3), Musyarakah (X2),

Mudharabah (X1)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .492 .066 7.489 .000

MUDHARABAH -.003 .001 -2.581 -3.644 .001

MUSYARAKAH .003 .001 1.071 3.487 .001

MURABAHAH .002 .001 1.528 1.990 .052

NPF -2.735 .660 -.600 -4.142 .002

a. Dependent Variable: ROE

Sumber : data yang diolah 2019

ROE= 0,492 -0,003MUDHARABAH+0,003MUSYARAKAH,+0.002

MURABAHAH -2,735 NPF +0.750

Persamaan regresi di atas diuraikan sebagai berikut:

1. Konstanta sebesar 0.492 menyatakan apabila seluruh

variabelindependen yaitu Mudharabah, Musyarakah,

Murabahah sama dengan nol maka besarnya NPF sama dengan

besarnya konstanta yaitu 0.492. Artinya apabila variabel

independen tidak mengalami perubahan maka nilai ROE

sebesar 0.492. Hal ini menunjukkan akan terjadi penambahan

ROE dalam Bank Umum Syariah apabila Mudharabah,

Musyarakah, Murabahah, NPFvariabel dianggap konstan.

74

2. Koefisien regresi Mudharabah sebesar -0.003menyatakan

bahwa setiap penambahan 1nilai Mudharabahakanmenurunkan

ROE sebesar -0,003. Karena berdasarkan tingkat nilai

signifikan menunjukkan bahwa pembiayaan mudharabah

berpengaruh terhadap ROE.

3. Koefisien regresi Musyarakah sebesar 0.003menyatakan

bahwa setiap penambahan 1 satuan nilai musyarakah akan

meningkatkan ROE sebesar 0,003. Karena berdasarkan tingkat

nilai signifikan menunjukkan bahwa pembiayaan musyarakah

berpengaruh terhadap ROE.

4. Koefisien regresi Pembiayaan Murabahah sebesar

0.002menyatakan bahwa setiap penambahan 1 satuan

pembiayaan murabahah maka tidak akan merubah besarnya

nilai ROE. Karena berdasarkan tingkat nilai signifikansi

menunjukkan bahwa pembiayaan murabahah tidak berpengaruh

terhadap ROE.

5. Koefisien regresi NPF -2.735menyatakan bahwa setiap

penambahan 1 satuan nilai NPF akan menaikan ROE sebesar -

2.735satuan. Artinya apabila NPF meningkat 1 satuan,

mengakibatkan rasio ROEnaik.Karena berdasarkan tingkat nilai

signifikan menunjukkan bahwa NPF berpengaruh terhadap

ROE.

b. Berikut ini adalah hasil persamaan regresi yang kedua

75

Table 4.10

Hasil persamaan regresi kedua

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,770a ,592 ,571 0,62298%

a. Predictors: (Constant), Murabahah (X3), Musyarakah (X2), Mudharabah (X1)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .046 .012 3.897 .000

MUDHARABAH 2.76515 .001 .097 .149 .882

MUSYARAKAH 4.81315 .008 1.393 .6526 .004

MURABAHAH -2.872E-5 .002 -1.526 -2.252 .028

a. Dependent Variable: NPF

Sumber : data yang diolah 2019

NPF = 0.046 + 2,765 MUDHARABAH + 4.813 MUSYARAKAH

- 2.872 MURABAHAH + 0.639

Persamaan regresi di atas diuraikan sebagai berikut:

1. Konstanta sebesar 0.046menyatakan apabila seluruh variabel

independen yaitu Mudharabah, musyarakah, murabahah sama

dengan nol maka besarnya sama dengan besarnya NPF konstanta

yaitu0.046. Artinya apabila variabel independen tidak mengalami

perubahan makanilaiNPF sebesar 0.046.

2. Koefisien regresi mudharabah sebesar 2.765 menyatakan bahwa

setiap penambahan 1 satuan nilai mudharabah maka tidak

76

akanmenambahkan tingkat NPF. Karena berdasarkan tingkat nilai

signifikansi menunjukkan bahwa tingkatpembiayaanmudharabah

tidakberpengaruh terhadap NPF.

3. Koefisien regresi musyarakah sebesar 4.813menyatakan bahwa

setiap penambahan 1 satuan nilai musyarakah makaakan merubah

besarnya nilai NPF. Karena berdasarkan tingkat nilai signifikansi

menunjukkan bahwa tingkat musyarakah berpengaruh terhadap

NPF.

4. Koefisien regresi murabahah sebesar -2.872menyatakan bahwa

setiap penambahan 1 satuan nilai mudharabah maka akan

menurunkan besarnya nilai NPF sebesar -2.872. Karena

berdasarkan tingkat nilai signifikansi menunjukkan bahwa tingkat

murabahah berpengaruh terhadap NPF namun berpengaruh

negative.

c. Hasil Uji Path Analisys

Di bawah ini akan dijelaskan hasil dari uji path analisys

sebagai berikut:

77

Gambar34.1 Model Analis Jalur (Path Analysis)

Berikut ini ada 2 persamaan dalam analisys path yaitu:

Persamaan I

ROE= 0,492 - 0,003 MUDHARABAH + 0,003 MUSYARAKAH

+ 0.002 MURABAHAH -2,735 NPF +0.750

Persamaan II

NPF = 0.046 + 2,765 MUDHARABAH + 4.813 MUSYARAKAH

-2.872 MURABAHAH +0.639

Menurut Ghozali (2013:255) pengaruh mediasi yang ditunjukkan

oleh perkalian koefisian (p2 x p3) signifikan atau tidak, diuji dengan

sobel test sebagai berikut:

Sp2p3 = √𝑝32𝑠𝑝22 + 𝑝22𝑠𝑝32 + 𝑠𝑝22𝑠𝑝32

Berdasarkan hasil Sp2p3 dapat menghitung nilai t statistic pengaruh

mediasi dengan rumus sebagai berikut:

t = 𝑝2𝑝3

𝑆𝑝2𝑝3

78

Apabila nilai t hitung lebih besar nilai t table dengan tingkat

signifikan 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh

mediasi.

Berdasarkan besarnya nilai e1 = e1 = √(1 − 0,424) = 0,750 dan

besarnya nilai e2 = √(1 − 0,592) = 0,639. Maka diperoleh diagram

analisis jalur sebagai berikut:

Table 4.11

Analisis Jalur

Variabel

X ke

Y

(p1)

X ke

Z (p2)

Z ke

Y (p3) Sp2 Sp3

Pengaruh

Tidak

Langsung

Pengaruh

Total

X1 -0,003 2,765 -2,735 0,001 0,660 -7,562 -7,565

X2 0,003 4,813 -2,735 0,008 0,660 -13,163 -13,16

X3 0,002 -2,872 -2,735 0,002 0,660 7,854 7,856

X Total 0,002 4,706 -2,735 0,011 0,660 -12,871 -12.869

Untuk mengetahui pengaruh mediasi yang ditunjukan oleh perkalian

koefisien (p2 x p3) signifikan atau tidak diuji dengan sobel test, yaitu

sebagai berikut:

1) (x1) Sp2p3 = √𝑝32𝑠𝑝22 + 𝑝22𝑠𝑝32 + 𝑠𝑝22𝑠𝑝32

(x1) Sp2p3 =√−2,735²0,001² + 2,765²0,660² + 0,001²0,660

(x1) Sp2p3 = √0,00748 + 3,33016 + 0,00043

(x1) Sp2p3 = √3,33807

(x1) Sp2p3 = 1,82703

2) (x2) Sp2p3 = √𝑝32𝑠𝑝22 + 𝑝22𝑠𝑝32 + 𝑠𝑝22𝑠𝑝32

79

(x2)Sp2p3 = √−2,735²0,0082 + 4,81320,6602 + 0,00820,6602

(x2) Sp2p3 = √0.00047 + 10,0902 + 0.00002

(x2) Sp2p3 = √10,09069

(x2) Sp2p3 = 3,17658

3) (x3) Sp2p3 = √𝑝32𝑠𝑝22 + 𝑝22𝑠𝑝32 + 𝑠𝑝22𝑠𝑝32

(x3)Sp2p3√−2,73520,0022 + −2,87220,6602 + 0,00220,6602

(x3) Sp2p3 = √0.00002 + 3,59299 + 0.00001

(x3) Sp2p3 = √3,59302

(x3) Sp2p3 = 1,89552

4) (x) Sp2p3 = √𝑝32𝑠𝑝22 + 𝑝22𝑠𝑝32 + 𝑠𝑝22𝑠𝑝32

(x) Sp2p3 = √−2,73520,0112 + 4,70620,6602 + 0,01120,6602

(x) Sp2p3 = √0.09050 + 9,64698 + 0.00005

(x) Sp2p3 = √9,73753

(x) Sp2p3 = 3,12050

Berdasarkan perhitungan di atas,maka dapat menghitung nilai t

statistik pengaruh mediasi sebagai berikut:

1) t1 = 𝑝2𝑝3

𝑆𝑝2𝑝3=

−7,562

1,82703= −4,1389

2) t2 = 𝑝2𝑝3

𝑆𝑝2𝑝3=

−13,163

3,17658= −4,1437

3) t3 = 𝑝2𝑝3

𝑆𝑝2𝑝3=

7,854

1,89552= 4,1434

4) t4 = 𝑝2𝑝3

𝑆𝑝2𝑝3=

−12,871

3,12050= −4,124

80

Dengan melihat semua pengukuran diatas maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1) Nilai t1 hitung sebesar -4,1389 lebih kecil dari t table yaitu

1,2958 dengan tingkat signifikansi 5%, maka dapat

disimpulkan bahwa koefisien mediasi sebesar -4,1389 tidak

signifikan.

2) Nilai t2 hitung sebesar −4,1437 lebih kecil dari t table yaitu

1,2958 dengan tingkat signifikansi 5%, maka dapat

disimpulkan bahwa koefisien mediasi sebesar −4,1437 tidak

signifikan.

3) Nilai t3 hitung sebesar 4,1434 lebih besar dari t table yaitu

1,2958 dengan tingkat signifikansi 5%, maka dapat

disimpulkan bahwa koefisien mediasi sebesar 4,1434

signifikan.

4) Nilai t4 hitung sebesar -4,124 lebih kecil dari t table yaitu

1,2958 dengan tingkat signifikansi 5%, maka dapat

disimpulkan bahwa koefisien mediasi sebesar -4,124 tidak

signifikan.

Berdasarkan hasil pengujian di atas disimpulkan bahwa NPF dapat

memediasi pengaruh pembiayaanmurabahahterhadap profitabilitas.Namun

NPF tidak dapat memediasi pengaruh pembiayaan mudharabah dan

pembiayaan musyarakah karena pembiayaan mudharabah dan

musyarakah pada Bank Umum Syariah tahun 2014-2018 cenderung sangat

rendah.

81

C. Uji Hipotesis

1. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Terhadap ROE

Berdasarkan hasil analisis jalur bahwa nilai koefisien

thitungmudharabah sebesar -3,644dengan signifikansi 0.001 yang berarti

lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa mudharabah

berpengaruh terhadap Return On Equity.Dengan demikian secara

empiris H1 yang menyatakan bahwa mudharabah berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas diterima, artinya ketika mudharabah

mengalami kenaikan maka akan meningkatkan tingkat

profitabilitas.Dengan demikian semakin tinggi tingkat pembiayaan

mudharabah maka semakin tinggi tingkat profitabilitas.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Amalia dan Fidiana (2016:1) serta penelitan Hasanah (2015:1) yang

menyatakan bahwa pembiayaan mudharabah berpengaruh positif

terhadap ROE bank syariah akan tetapi bertentangan dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Nizar (2015) dan Bellina (2017) yang

menyatakan bahwa pembiayaan mudharabah berpengaruh nefatif

terhadap ROE

2. Pembiayaan Musyarakah terhadap ROE

Berdasarkan hasil analisis jalur bahwa nilai koefisien thitung

musyarakah sebesar 3,487dengan signifikansi 0.001 yang berarti lebih

kecil dari0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa

musyarakahberpengaruh terhadap Return On Equity.Dengan demikian

82

secara empiris H2 yang menyatakan bahwa musyarakahberpengaruh

positif dan signifikan terhadap profitabilitas diterima,Hal ini

menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan maupun penurunan

pembiayaan musyarakahmempengaruhi tingkat ROE perbankan

syariah. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Pratama (2017:1) dan Amalia dan Fidiana(2016:1) yang menyatakan

bahwa pembiayaan musyarakah berpengaruh positif terhadap

profitabilitas. Kemudian berbeda pula dengan penelitan Pratika

(2013:1) Lubis (2016:1) dan Faradilla (2017:10) yang menyatakan

bahwa pembiayaan musyarakah berpengaruh negatif terhadap ROE

bank syariah.

Musyarakah merupakan pembiayaan dengan prinsip profit/loss

sharing. Apabila usaha nasabah mengalami kerugian, maka bank

sebagai pihak yang menyalurkan modal juga akan menanggung

kerugian. Selain risiko kerugian usaha, terdapat risiko lain yang

mungkin terjadi yaitu penyembunyian keuntungan oleh nasabah

apabila nasabah tidak jujur. Oleh karena itu, walaupun pembiayaan

musyarakah disalurkan dalam porsi yang cukup besar akan tetapi tidak

berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas yang diperoleh bank

syariah.

3. Pembiayaan Murabahah terhadap ROE

Berdasarkan hasil analisis jalur bahwa thitungmurabahah sebesar

1.990dengan signifikansi 0.052 yang berarti lebih besar dari 0.05

83

sehingga dapat dikatakan bahwa murabahahtidakberpengaruh terhadap

Return On Equity. Dengan demikian secara empiris H3 yang

menyatakan bahwa murabahahberpengaruh tidak signifikan terhadap

profitabilitas ditolak, Hal ini berarti bahwa setiap terjadi kenaikan

maupun penurunan pembiayaan murabahahtidak berpengaruh terhadap

tingkat ROE perbankan syariah. Penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Nizar dan Anwar (2015:127) yang

menyatakan bahwa pembiayaan murabahah tidak berpengaruh

terhadap ROE banksyariah, akan tetapi bertentangan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Afif (2014:565), Pratika (2013:53), dan Amalia

dan Fidiana(2016:1) yang menyatakan pembiayaan murabahah

berpengaruh positif terhadap ROE bank syariah.

Berdasarkan teori stewardship, bank syariah yang mempercayakan

dananya melalui penyaluran pembiayaan untuk dikelola dan akan

dikembalikan oleh nasabah sesuai dengan kesepakatan yang dibuat.

Namun bisa saja nasabah menyalah gunakan kepercayaan yang

diberikan oleh bank syariah, sehingga belum tentu pembiayaan jual

beli yang disalurkan oleh bank pada nasabah akan dikembalikan sesuai

perjanjian yang telah disepakati bersama antara bank dengan nasabah.

Hal ini menyebabkan pembiayaan jual beli tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas yang diukur dengan return on equity.

84

4. Pengaruh NPF Terhadap ROE

Berdasarkan hasil analisis jalur bahwathitungNPF sebesar -

4.142dengan signifikansi 0.002 yang berarti lebih kecil dari 0.05

sehingga dapat dikatakan bahwa NPF berpengaruh terhadap Return On

Equityditerima. Dengan demikian secara empiris H4 yangmenyatakan

bahwa NPFberpengaruh negatifsignifikan terhadap profitabilitas

diterima. Hal ini bahwa semakin tinggi NPF maka akan menurunkan

tingkat profitabilitas.

Penelitian ini sejalan dengan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Almunawwarah (2018:1), Septiani (2016:293) dan Hermina

(2013:129) yang menyatakan bahwa NPF berpengaruh negatif

signifikan terhadap profitabilitas. Kemudian penelitian yang dilakukan

oleh Fitriana (2016:1) dan Putri (2017:1) yang menyatakan bahwa

NPF tidakberpengaruh terhadap profitabilitas,

NPF merupakan presentase jumlah kredit bermasalah terhadap total

pembiayaan yang dikeluarkan oleh bank. Rasio NPF ini akan

memperbesar biaya, sehingga berpotensi menyebabkan kerugian

terhadap bank. Oleh karena itu peningkatan nilai NPF akan

menurunkan profitabilitas bank syariah.

5. Pembiayaan Mudharabah terhadap NPF

Berdasarkan hasil analisis jalur bahwa thitungmudharabah sebesar

0,149dengan signifikansi 0.882 yang berarti lebih besar dari 0.05

sehingga dapat dikatakan bahwamudharabah tidakberpengaruh

85

terhadapNPF. Dengan demikian secara empiris H5 yangmenyatakan

bahwa mudharabahberpengaruh signifikan terhadap NPF ditolak.. Hal

ini berarti bahwa setiap terjadi kenaikan maupun penurunan

pembiayaan mudharabah tidak akan berpengaruh terhadap NPF bank

syariah. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Mustoviah (2017:1) yang menyatakan bahwa pembiayaan mudharabah

tidak berpengaruh terhadap NPF.Akan tetapi berbeda dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Legowati (2016:1006), Hanifah

(2016:1), Osman (2013:1) dan Afif (2014:565) yang menyatakan

bahwa pembiayaan berpengaruh terhadap NPF.

Menurut Muhammad (2011:358) risiko pembiayaan muncul jika

bank tidak bisa memperoleh kembali cicilan pokok dan atau bunga dari

pinjaman yang diberikan atau investasi yang sedang

dilakukannya.Penyebab utama terjadinya risiko pembiayaan adalah

terlalu mudahnya bank memberikan pinjaman atau melakukan

investasi karena terlalu dituntut untuk memanfaatkan kelebihan

likuiditas, sehingga penilaian kredit kurang cermat dalam

mengantisipasi berbagai kemungkinan risiko usaha yang

dibiayainya.Pada periode penelitian ini pembiayaan mudharabah yang

disalurkan memiliki porsi yang kecil. Dikarenakan bank syariah

menyadari bahwa pembiayaan mudharabah memiliki risiko yang

cukup tinggi, untuk mengantisipasi hal tersebut bank syariah akan

lebih cermat dan teliti sehingga diperoleh calon nasabah pembiayaan

86

yang benar-benar sesuai dengan segmen dan target yang telah

ditentukan walaupun jumlah yang disalurkan menjadi sedikit.

Porsi yang disalurkan pada pembiayaan mudharabah yaitu sebesar

5% dari total pembiayaan. Oleh karena itu risiko kredit macet dapat

ditekan dari pembiayaan mudharabah, sehingga terjadi kenaikan

maupun penurunan pembiayaan mudharabah tidak kenaikan maupun

penurunan pembiayaan mudharabah tidak akan mempengaruhi Non

Performance Financing bank umum syariah.

6. Pembiayaan Musyarakah Terhadap NPF

Berdasarkan hasil analisis jalur bahwathitung musyarakah

sebesar6.526dengan signifikansi 0.004 yang berarti lebih kecil dari

0.05 sehingga dapat dikatakan bahwamusyarakahberpengaruh

terhadapNPF. Dengan demikian secara empiris H6menyatakan bahwa

musyarakahberpengaruh signifikan terhadap NPF diterima.Hal ini

berarti bahwa setiap 1 satuan kenaikan pembiayaan musyarakah nilai

NPF akan naik. Hal ini berarti bahwa setiap terjadi kenaikan maupun

penurunan pembiayaan musyarakahakan berpengaruh terhadap NPF

bank syariah

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Legowati (2016:1006) yang menyatakan bahwa pembiayaan

berpengaruh signifikan terhadap NPF.Akan tetapi berbeda dengan

penelitian yang dilakukan oleh Osman (2013:1), Hanifah (2016:1) dan

87

Ekanto (2013:1) yang menyatakan bahwa pembiayaan musyarakah

tidak berpengaruh signifikan terhadap NPF bank syariah.

Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih

untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan

kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko

akan ditanggung bersama (Antonio,2001:32). Pada periode penelitian

ini, pembiayaan musyarakah mengalami peningkatan setiap tahunnya

akan tetapi nilai NPF mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan

bahwa banksyariah dalam menyalurkan pembiayaannya telah

melakukan analisis yang menyeluruh terhadap calon nasabah agar

pembiayaan yang diberikan sudah tepat sasaran. Sehingga kenaikan

jumlah pembiayaan musyarakah tidak diikuti dengan kenaikan risiko

gagal bayar (Non Performing Financing).

7. Pembiayaan Murabahah terhadap NPF

Berdasarkan hasil analisis jalur bahwa thitungmurabahahsebesar -

2.252 dengan signifikansi 0.028 yang berarti lebih kecil dari 0.05

sehingga dapat dikatakan bahwamurabahahberpengaruh terhadapNPF.

Dengan demikian secara empiris H7 yang menyatakan bahwa

murabahah berpengaruh signifikan terhadap NPF diterima. Hal ini

berarti bahwa setiap terjadi kenaikan maupun penurunan pembiayaan

murabahahakan berpengaruh terhadap NPF bank syariah.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Hanifah (2016:1), dan Afif (2014:565) yang menyatakan bahwa

88

pembiayaan murabahah berpengaruh positif terhadap NPF.Legowati

(2016:1006) dan Ekanto (2013:1) yang menyatakan bahwa

pembiayaan murabahah berpengaruh negatif signifikan terhadap NPF

bank syariah.

Mekanisme pembiayaan murabahah yang mudah dan keuntungan

yang pasti menjadikan pembiayaan murabahah banyak mendominasi

penyaluran pembiayaan pada perbankan syariah di Indonesia. Hal ini

dapat dilihat dari data yang dikeluarkan SPS OJK bahwa pembiayaan

murabahah memiliki porsi yang paling besar dibanding pembiayaan

dengan akad yang lain, yaitu sebesar 63% dari total pembiayaan.

Menurut Antonio (2001:179) penyebab utama timbulnya NPF

adalah mudahnya bank memberikan pinjaman atau melakukan

investasi karena terlalu dituntut untuk memanfaatkan likuiditas.Akan

tetapi, tidak demikian dengan Bank Syariah.Hubungan berlawanan

antara pembiayaan murabahah dengan Non Performing Financing

justru menunjukkan bank syariah dalam menyalurkan pembiayaan

sangat selektif yaitu memilih nasabah sesuai dengan segmen dan

target.Sehingga, perbankan bisa memastikan nasabah tersebut bisa

membayar sesuai dengan ketentuan.

8. Pembiayaan Mudharabah terhadap NPF dengan melalui

ROEBerdasarkan hasil path menunjukkan mudharabah Nilai t1 hitung

sebesar -4,1389 lebih kecil dari t table yaitu 1,2958, maka dapat

disimpulkan bahwa koefisien mediasi sebesar -4,1389 tidak

89

signifikan.Sehingga dapat dikatakan bahwa NPF tidak dapat

memediasi variabel mudharabah terhadap ROE.Dengan demikian

secara empiris H8 yang menyatakan bahwa NPF tidak dapat

memediasi mudharabah. sehingga H8 ditolak. Penelitian ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Cut Faradillaa (2017) yang

menyatakan bahwa pengaruh mudharabah tidak berpengaruh terhadap

ROE melalui NPF.

9. Pembiayaan Musyarakah terhadap NPF dengan melalui ROE

Berdasarkan hasil path menunjukkan musyarakah nilai t2 hitung

sebesar −4,1437 lebih kecil dari t table yaitu 1,2958, maka dapat

disimpulkan bahwa koefisien mediasi sebesar −4,1437 tidak

signifikan.Sehingga NPF tidak dapat memediasi pengaruh

musyarakah.Sehingga H9 ditolak.Penelitian ini sejalan dengan Dewi

Wulan Sari (2017) dan Aisyah (2016) yang menyatakan bahwa

musyarakah tidak berpengaruh terhadap NPF dengan melalui ROE.

10. Pembiayaan Murabahah terhadap ROE dengan melalui NPF

Berdasarkan hasil path menunjukkan murabahahnilai t3 hitung sebesar

4,1434 lebih kecil dari t table yaitu 1,2958, maka dapat disimpulkan

bahwa koefisien mediasi sebesar 4,1434signifikan.Sehingga NPF

dapat memediasi pengaruh murabahah terhadap ROE.Sehingga H10

diterima.Penelitian ini sejalan dengan Ferdian Arie Bowo (2013) dan

Mohamad Yusak Ansori (2017) yang menyatakan bahwa murabahah

berpengaruh terhadap ROE melalui NPF.

90

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap

pengumpulan, pengelolaan dan analisis data mengenai pengaruh

mudharabah, musyarakah, dan murabahah terhadap Profitabilitas (ROE)

denganNPF sebagai variabel intervening. Makadapat disimpulkan bahwa

hasil dari penelitian ini adalah

1. Terdapat pengaruhsignifikan mudharabahterhadap profitabilitas bank

umum syariah. Hal ini menunjukkan besar kecilnya mudharabah

mempengaruhi profitabilitas ROE.

2. Terdapat pengaruh signifikanmusyarakah terhadap profitabilitas bank

umum syariah. Hal ini menunjukkan semakin tinggi musyarakahmaka

akanmempengaruhi profitabilitas ROE.

3. Terdapat pengaruh tidak signifikanmurabahah terhadap profitabilitas

bank umum syariah. Hal ini menunjukan besar kecilnya murabahah

makatidak berpengaruh nilai profitabilitas bank umum syariah.

4. Terdapat pengaruhtidak signifikan pada variabel mudharabah terhadap

NPF. Hal ini menunjukkan bahwa besar kecilnya mudharabah

tidakberpengaruh terhadap NPF Bank Umum Syariah.

5. Terdapat pengaruhsignifikan musyarakahterhadap NPF. Hal ini

menunjukan semakin tinggi tingkat musyarakahmakaakan

mempengaruhi NPF.

91

6. Terdapat pengaruh signifikan murabahah terhadap NPF. Hal ini

menunjukan semakin tinggi tingkat murabahah maka akan

mempengaruhi NPF.

7. Terdapat pengaruh signifikan NPF terhadapprofitabilitas bank umum

syariah. Hal ini menunjukan semakin tinggi NPF makaakan

berpengaruh nilai profitabilitas bank umum syariah.

8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa NPFdapat memediasi pengaruh

pembiayaanmurabahahterhadap ROE, tetapi tidak dapat memediasi

pengaruh pembiayaan mudharabah dan musyarakahterhadap ROE

B. SARAN

Berdasarkan hasil analisis pembahasan serta beberapa kesimpulan

pada penelitian ini, adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil

penelitian ini agar mendapatkan hasil yang lebih baik, yaitu:

1. Bagi pihak manajemen Bank Umum Syariah, diharapkan mampu

mengembangkan lebih lagi terhadap pembiayaan yang berpotensi dapat

meningkatkan profitabilitas dan lebih memperhatikan faktor

pembiayaan macetnya sehingga mampu menekan kerugian dan

meningkatkan profitabilitas Bank Umum Syariah.

2. Bagi pihak Investor diharapkan mampu memilih bank yang lebih baik

kinerjanya dengan membaca peningkatan pembiayaan, tingkat NPF

serta melihat profitabilitas nya.

92

3. Bagi peneliti diharapkan mampu menambah ruang lingkup yang di

teliti, menambah sampel Bank Umum Syariah dengan lebih

memperbanyak menggunakan indikator untuk pengukuran NPF,

kemudian lebih menambah varibel independen lainnya yang lebih

bervariasi lagi karena penelitian ini hanya fokus pada pembiayaan.

93

DAFTAR PUSTAKA

Afif, Zaim Nur. 2014. Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Laba Melalui

Variabel Intervening Pembiayaan Bermasalah Bank Umum Syariah Di

Indonesia Periode 2009-2013. JESTT Vol. 1 No. 8

Almunawaroh, Medina dan Rina Marlina. 2018. Pengaruh CAR, NPF Dan FDR

Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia. Amwaluna, Vol. 2

No.1

Amalia, Nur dan Fidiana. 2016. Struktur Pembiayaan Dan Pengaruhnya Terhadap

Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia Dan Bank Syariah Mandiri.

Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi : Volume 5, Nomor 5

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. Jakarta:

Gema Insani bekerjasama dengan Tazkia Cendikia.

Ascaraya. 2013. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers.

Asiyah, Binti Nur. 2015. Manajemen Pembiayaan Syariah. Yogyakarta:

Kalimedia.

Asriyati, Siti. 2017. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) dan Financing

To Debt Ratio (FDR) Terhadap Profitabilitas Dengan Capital Adequacy

Ratio Sebagai Variabel Intervening. Skipsi. Salatiga: Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam

Atik Ria Pratika. 2013. Pengaruh Pembiayaan Terhadap Kinerja Kuangan

Perbankan Syariah di Indonesia. Skripsi Program Studi Keuangan

Islam Syariah dan Hukum UIN Kalijaga

Bawono,Anton. 2006. Multivariate Analysis Dengan SPSS. Salatiga: STAIN

Salatiga Press

Buchori, Imam dan Prasetyo. 2013. “Pengaruh Tingkat Pembiayaan Mudharabah

Terhadap Tingkat Rasio Profitabilitas Pada Koperasi Jasa Keuangan

Syariah (KJKS) Manfaat Surabaya”. Jurnal El-Qist. Vol.3,No. 1:22-23.

Dahlan, Ahmad. 2012. Bank Syariah:Teoritik, Praktik, Kritik.Yogyakarta:Teras.

Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan Edisi ke-2.Bogor: Ghalia

Indonesia.

94

Dewi, S.P.2014.Pengaruh CAR,BOPO,NPF dan FDR Terhadap ROE pada Bank

Devisa.Jurnal Ilmu dan Reset Manajemen : Vol 5,No 5, Mei 2016

Faradilla, Cut dkk. 2017. Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Istishna, Ijarah,

Mudharabah Dan Musyarakah Terhadap Profitabilitas Bank Umum

Syariah Di Indonesia. Jurnal Magister Akuntansi. Volume 6, No. 3

Fitriana, Endang dan Hening Widi Oetomo. 2016. Pengaruh NPF, CAR, Dan

EVA Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Syariah Di BEI.

Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor 4

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS

21 Update LPS Regresi. Semarang: Badan penerbit Universitas

Diponegoro.

Hanifah, Mutiara. 2016. Pengaruh Pembiayaan Berdasarkan Jenis Akad Terhadap

Non Performing Financing Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di

Indonesia Periode 2011 sampai 2015.Skripsi Departemen Ilmu Ekonomi

IPB

Harahap, Sofyan Syarif. 2008. Teori Akuntansi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Hasanah, Akfina. 2015. Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan

Musyarakah Dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank

Syariah (Studi Kasus Pada Pt. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.). Skripsi

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Karim, Andriawan A. 2004. Bank Islam, Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta:

IIT Persada.

Kasmir. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Prenada Media Group.

Kasmir.2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Jakarta: Rajawali Pers.

Legowati dan Ari. 2016. Pengaruh Pembiayaan Berdasarkan Jenis Penggunaan

Terhadap Non Performing Financing Pada Bank Umum Syariah (BUS)

dan Unit Usaha Syariah (UUS) Di Indonesia Periode Januari 2009–

Desember 2015.Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No.

12

Muhammad.2002.Manajemen Bank Syari'ah. Yogyakarta: UPP AMP

YKPN,2002

Muhammad. 2005. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UMP APM YKPN.

95

Muhammad. 2008. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan

Kuantitatif.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Muhammad. 2011. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP SekolahTinggi

Manajemen YKPN . 2013. Manajemen Keuangan Syariah.

Yogyakarta

Mukhlis, I. 2012.Kinerja Keuangan Bank Dan Stabilitas Makroekonomi Terhadap

Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia. Jurnal Keuangan Dan

Perbankan.

Mustoviyah. 2017. “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah TerhadapReturn On

Equity (ROE) Dengan Non Performing Financing (NPF) Sebagai

Variabel Intervening Pada Bank Umum Syariah (Periode 2011-

2015)”Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan

Bisnis

Nabhan, Faqih. 2008. Dasar-dasar Akuntansi Bank Syariah. Yogyakarta:

Lumbung Ilmu.

Nizar, Achmad Syaiful dan Moch. Khairul Anwar. 2015. Pengaruh Pembiayaan

Jual Beli Pembiayaan Bagi Hasil dan Intellectual Capital Terhadap

Kinerja Keuangan Bank Syariah.Jurnal akuntansi

Osman, Hamdan Bin. 2013. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Dan Musyarakah

Terhadap Non Performing Financing (NPF) Pada Bank Umum Syariah.

Artikel Ilmiah

Permata, R. I. D. 2014. Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Dan Musyarakah

Terhadap Tingkat Profitabilitas (Return On Equity) (Studi pada Bank

Umum Syariah Yang Terdaftar di Bank Indonesia Periode 2009-2012).

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 12 No. 1 Juli 2014|.

Pratama, Ditha Nada dkk. 2017. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan

Musyarakah Dan Sewa Ijarah Terhadap Profitabilitas. Jurnal Riset

Keuangan Dan Akuntansi, Vol 3, No 1

Putri, Jihan Amanda. 2017. Pengaruh Pembiayaan Murabahah,Pembiayaan

Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah Dan Ratio Non Performing

Financing Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Kota

Medan. Skripsi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara

Rahman, Aulia Fuad dan Ridha Rochmanika.2012. Pengaruh Pembiayaan Jual

Beli Pembiayaan Bagi Hasil dan Rasio Non Performing Financing

Terhadap Profitabilita Bank Umum Syariah di Indonesia.Jurnal

Ekonomi dan Bisnis Islam,Vol.8 No1

96

Riduwan dan Sunarto 2012.Pengantar Statistika. Bandung: ALFABETA.

Rivai, Veithzal, dan Andaria Permata Veithzal.2006. Credit Management

Handbook, Teori, Konsep, Prosedur dan Aplikasi praktisi Mahasiswa,

Bankir, dan Nasabah.Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Riyadi, S. 2014. Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil, Pembiayaan Jual Beli,

Financing To Deposit Ratio (Fdr) Dan Non Performing Financing (Npf)

Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia. Accounting

Analysis Journal 3.

Ruslan, Rosady. 2010. Metode Penelitian Public Relations Dan Komunikasi.

Jakarta: Rajawali Pres

Sari, Dewi Wulan dan Ansori. 2017. “Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Istishna,

Mudharabah, Musyarakah terhadap Profitabilitas (studi pada Bank

Syariah di Indonesia Periode Maret 2015-Agustus 2016)”. Accounting

and Management Journal. Vol. 1,No. 1:1-8.

Septiani, Rita dan Putu Vivi Lestari.2016. Pengaruh NPL Dan LDR Terhadap

Profitabilitas Dengan Car Sebagai Variabel Mediasi Pada PT BPR

Pasarraya Kuta.E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No.1

Siregar,M.E dan Liyas.2002. Penempatan Pada Aktifa Produktifitas Bank

Syariah.Jurnal Ekonomi Syariah “Muamalah”

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis: Metode Penelitian Kuantitatif

Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

------------. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta

Sujarweni, Wiratna. 2015. Metode Penelitian Bisnis Dan Ekonomi. Yogyakarta:

Pustaka Baru Press

Syafi’i, M. A. 2007.Bank Syariah dari Teori ke Praktek.Gema Insani Press.

Jakarta.

Wahyuni, Mirasanti. 2016. Pengaruh Volume Pembiayaan Bagi Hasil dan

Pembiayaan Murabahah terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum

Syariah dengan NPF sebagai Variabel Moderasi. EBBANK Vol. 7, No. 1,

Juni 2016 Halaman : 1 – 10

Winarno, Wing Wahyu. (2015). Analisis Ekonometrika dan Statistik dengan

Eviews. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

97

Yudiana,Fetria E.2014. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Salatiga: STAIN

Salatiga Press

Zulkifli, Sunarta. 2007. Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah. Jakarta:

Zikrul Hakim.

98

LAMPIRAN

LAMPIRAN

1. Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

MUDHARABAH 60 60.29 170.90 1.261912 33.38862

MUSYARAKAH 60 90.10 1015.52 4.838812 274.23183

MURABAHAH 60 10.70 1503.12 9.697412 503.55794

ROE 60 .04 .24 .1563 .04318

NPF 60 .03 .06 .0448 .00948

Valid N (listwise) 60

Sumber : data sekunder diolah2019

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 60

Normal Parametersa

Mean .0000000

Std. Deviation .03430031

Most Extreme Differences

Absolute .086

Positive .055

Negative -.086

Kolmogorov-Smirnov Z .668

Asymp. Sig. (2-tailed) .763

a. Test distribution is Normal.

Sumber :Data Sekunder diolah 2019

b. Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Constant) .189 .028 6.655 .000

SINMUDHARABAH .014 .007 .260 1.949 .056 .866 1.154

MUSYARAKAH 1.877E-5 .000 .119 .943 .350 .965 1.036

SINMURABAHAH .003 .008 .055 .438 .663 .981 1.019

NPF -.896 .613 -.197 -1.462 .149 .853 1.173

a. Dependent Variable: ROE

Sumber : Data Sekunder diolah 2019

c. Uji Heteroskedastisitas

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .670a .449 .350 .00116 1.802

a. Predictors: (Constant), MMMN, NPF2, MUDHARABAH, MURABAHAH,

MUSYARAKAH2, NPF, MURABAHAH2, MUSYARAKAH, MUDHARABAH2

b. Dependent Variable: U2i

Sumber : Data Sekunder diolah 2019

d. Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea .00867

Cases < Test Value 30

Cases >= Test Value 30

Total Cases 60

Number of Runs 24

Z -1.823

Asymp. Sig. (2-tailed) .068

a. Median Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019

3. Uji Statistik

a. Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .492 .066 7.489 .000

MUDHARABAH -.003 .001 -2.581 -3.644 .001

MUSYARAKAH .003 .001 1.071 3.487 .001

MURABAHAH .002 .001 1.528 1.990 .052

NPF -2.735 .660 -.600 -4.142 .002

a. Dependent Variable: ROE

Sumber : Data Sekunder diolah 2019

b. Uji f

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression .041 4 .010 8.038 .000a

Residual .069 55 .001

Total .110 59

a. Predictors: (Constant), MURABAHAH, NPF, MUSYARAKAH, MUDHARABAH

b. Dependent Variable: ROE

Sumber : Data Sekunder diolah 2019

c. Uji R²

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .607a .369 .323 .03553

a. Predictors: (Constant), MUDHARABAH, MUSYARAKAH,

MURABAHAH, NPF

b.Dependent Variable: ROE

Sumber : Data Sekunder diolah 2019

4. Data

Data yang diolah

dalam miliar rupiah

Tahun Mudharabah (X1)

Musyarakah (X2)

Murabahah (X3) ROE(Y) NPF(Z)

2014-Januari 133.22 386.85 1098.03 0.12 0.03

2014-Februari 133.00 392.54 1100.47 0.17 0.04

2014-Maret 134.98 405.83 1117.27 0.16 0.03

2014-April 138.02 428.30 1122.88 0.13 0.03

2014-Mei 138.69 440.55 1128.20 0.10 0.04

2014-Juni 143.12 456.48 1143.22 0.17 0.04

2014-Juli 145.59 467.39 1141.28 0.05 0.04

2014-Agustus 142.77 473.53 1140.02 0.05 0.05

2014-September 143.56 486.11 1148.91 0.05 0.05

2014-Oktober 143.71 486.27 1150.88 0.04 0.05

2014-November 143.07 500.05 1156.02 0.06 0.05

2014-Desember 143.54 493.87 1173.71 0.06 0.04

2015-Januari 60.29 90.10 10.70 0.16 0.06

2015-Februari 60.78 90.95 21.12 0.16 0.06

2015-Maret 61.68 105.82 31.55 0.14 0.05

2015-April 63.51 108.75 41.88 0.15 0.05

2015-Mei 68.65 117.32 52.50 0.15 0.05

2015-Juni 71.01 108.53 62.71 0.16 0.05

2015-Juli 71.46 110.44 73.45 0.16 0.05

2015-Agustus 72.00 115.07 84.57 0.16 0.05

2015-September 68.23 119.87 94.57 0.15 0.05

2015-Oktober 67.11 124.52 105.28 0.15 0.05

2015-November 66.78 128.99 115.37 0.14 0.05

2015-Desember 68.41 133.56 126.20 0.15 0.05

2016-Januari 66.63 135.33 11.32 0.16 0.05

2016-Februari 142.68 608.45 1220.42 0.16 0.06

2016-Maret 142.73 627.37 1221.68 0.15 0.05

2016-April 142.39 633.22 1229.81 0.15 0.05

2016-Mei 148.56 645.16 1243.39 0.14 0.06

2016-Juni 152.98 663.13 1261.79 0.14 0.06

2016-Juli 147.89 657.13 1256.35 0.15 0.05

2016-Agustus 145.77 666.80 1254.78 0.14 0.06

2016-September 146.96 692.28 1368.30 0.18 0.05

2016-Oktober 145.90 707.06 1371.93 0.17 0.05

2016-November 143.74 726.47 1388.23 0.17 0.05

2016-Desember 152.92 784.21 1395.36 0.16 0.04

2017-Januari 146.54 767.07 1384.98 0.17 0.05

2017-Februari 143.98 777.13 1390.75 0.17 0.05

2017-Maret 145.05 803.97 1406.11 0.17 0.05

2017-April 143.16 817.09 1412.74 0.17 0.05

2017-Mei 147.51 842.00 1429.88 0.17 0.05

2017-Juni 157.78 897.63 1450.04 0.16 0.04

2017-Juli 156.43 911.34 1430.36 0.19 0.05

2017-Agustus 160.59 917.29 1443.29 0.19 0.04

2017-September 160.27 940.32 1463.44 0.19 0.04

2017-Oktober 167.47 935.93 1481.40 0.19 0.05

2017-November 167.81 949.10 1486.36 0.19 0.05

2017-Desember 170.90 1015.52 1503.12 0.19 0.05

2018-Januari 150.30 380.96 1896.70 0.23 0.03

2018-Februari 160.57 488.99 2927.95 0.22 0.03

2018-Maret 130.03 508.58 1974.20 0.22 0.04

2018-April 140.27 422.89 983.68 0.22 0.03

2018-Mei 124.70 437.46 1101.85 0.24 0.03

2018-Juni 123.35 550.57 1125.90 0.19 0.03

2018-Juli 190.81 659.97 1147.18 0.18 0.04

2018-Agustus 140.99 458.83 1150.61 0.18 0.03

2018-September 133.65 867.15 1267.79 0.18 0.03

2018-Oktober 213.64 979.21 1274.84 0.17 0.03

2018-November 205.78 686.80 1281.28 0.17 0.03

2018-Desember 250.25 398.74 1205.65 0.17 0.03

DECLARATION

In the name of Allah the most gracious and merciful.

Here by the writer fully declares that the graduating paper is made by writer

himself, and it is not contained the materials written are has been published by

other’s people ideas except the information from the reference.

The writer is capable to account for this graduating paper if in the future it can

be proved of containing other’s ideas of fact the writer imitates the other’s

graduating paper.

Like wise the declaration made by the writer and hope than this declaration

can be understood.

Salatiga, Maret 2019

Writer,

Maulida Nurul Baiti

NIM. 21314068

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Maulida Nurul Baiti

Tempat/Tanggal lahir Salatiga, 19 Juli 1996

Jenis kelamin Perempuan

Agama Islam

Warga Negara Indonesia

Alamat Pulutan Kidul RT 2 RW 3 Kec.

Sidorejo Salatiga

Riwayat Pendidikan

1. SDN 2 PULUTAN 2008

2. MTs N SALATIGA 2011

3. SMA BINA INSANI 2014

4. IAIN Salatiga 2019

Pengalaman Kerja

1. Karyawan pabrik Kaos Kaki Salatiga

2. Staff Konter Lecy Card Salatiga

3. Karyawan di Toko Salatiga

4. Kasir & Waiters di Café Its Milk

Salatiga

5. Les privat Siswa SD

CP HP :082266540551

IG : @maulida_nurul96

Email :[email protected]