Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kangkung Darat (Ipomoea reptans)

download Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kangkung Darat (Ipomoea reptans)

of 14

description

Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kangkung Darat (Ipomoea reptans)

Transcript of Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kangkung Darat (Ipomoea reptans)

  • 5/19/2018 Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kangkung Darat (Ipomoea reptans)

    1/14

    Program Studi Biologi, FMIPA UNLAM, Maret 2014

    Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kangkung Darat (Ipomoea reptans)

    PENGARUH PEMBERIAN PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN

    VEGETATIF KANGKUNG DARAT (I pomoea reptans)

    Rezky Rahmayanti1, Ir. Muhammad Saleh, MP2; Gunawan, S.Si., M.Si3

    Program Studi Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas LambungMangkurat Jl. A. Yani Km 35,8 Banjarbaru Propinsi Kalimantan Selatan E-mail:

    [email protected]

    ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------------

    ABSTRACTThe purpose of this study is to determine the effect of some types of fertilizer on the

    growth of spinach leaves land (Ipomoea reptans) and know the type of fertilizer and proper

    fertilizer for the growth of inland water spinach (Ipomoea reptans) at the Experimental Farm Land

    Swampland Agriculture Research Institute (BALITTRA) Banjarbaru. The research was conducted

    on January 20, 2014 - February 20, 2014 at the Experimental Farm land Swampland Agriculture

    Research Institute (BALITTRA) Banjarbaru, South Kalimantan. The method used is an

    experimental method with a Randomized Block Design with 10 treatments and 3 replications, so

    as to obtain 30 experimental units. The results showed that the addition or giving some sort of

    leaves with a certain dose of fertilizer can give a positive response to support the growth anddevelopment of terrestrial plant spinach (Ipomoea reptans) both in terms of plant height, stemdiameter, and number of leaves produced. Provision of fertilizers and fertilizer are appropriate for

    height, diameter and number of leaves of spinach plants obtained in plants A3 (2.4 ml Seprint + 1

    liter of water) and B3 (3 grams Gandasil-D + 1 liter of water). As for the growth rate of the

    number of spinach plants had no effect on the type of fertilizer that given this is due to the more

    influence it is natural environmental factors and nuisance animals around it.

    Keywords:Ipomoea reptans, leaf fertilizer, and growth ofIpomoea reptans

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian beberapa jenis pupuk daun

    terhadap pertumbuhan kangkung darat (Ipomoea reptans) dan mengetahui jenis pupuk serta dosis

    pupuk yang tepat bagi pertumbuhan kangkung darat (Ipomoea reptans) di lahan kebun percobaanBalai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (BALITTRA) Banjarbaru. Penelitian ini dilaksanakan

    pada 20 Januari 2014 20 Februari 2014 di lahan Kebun Percobaan Balai Penelitian Pertanian

    Lahan Rawa (BALITTRA) Banjarbaru, Propinsi Kalimantan Selatan. Metode yang digunakan

    adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 10 perlakuan dan 3

    ulangan, sehingga memperoleh 30 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa

    penambahan atau pemberian beberapa jenis pupuk daun dengan dosis tertentu dapat memberikan

    respon yang positif sehingga mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman kangkung

    darat (Ipomoea reptans) baik dari segi tinggi tanaman, diameter batang, maupun jumlah daun

    yang dihasilkan.Pemberian jenis pupuk serta dosis pupuk yang tepat untuk tinggi, diameter dan

    jumlah daun tanaman kangkung diperoleh pada tanaman A3 (2,4 ml Seprint + 1 liter air) dan B3

    (3 gram Gandasil-D + 1 liter air). Sedangkan untuk tingkat jumlah pertumbuhan tanamankangkung tidak berpengaruh terhadap jenis pupuk yang diberikan hal ini dikarenakan yang lebih

    mempengaruhinya adalah faktor lingkungan alam dan hewan-hewan pengganggu disekitarnya.

    Kata kunci:Ipomoea reptans,pupuk daun, dan pertumbuhanIpomoea reptan

    PENDAHULUANBerbagai komoditas sayuran

    dapat memenuhi kebutuhan kalori

    manusia. Sebagai bahan pangan,

    sayur bukanlah makanan pokok.

    Melainkan hanya sebagai pelengkap,

    meskipun demikian sayur tidak dapat

    diabaikan begitu saja. Sayuran

    memegang peranan penting dalam

    pemenuhan zat-zat dan gizi yang

    diperlukan oleh tubuh. Agustina et.

    al., (2013) menambahkan bahwa

    selain sumber gizi, vitamin, dan

    mineral, sayuran juga menambah

    ragam rasa, warna, dan tekstur

    makanan.

    Menurut Agustina et.al.,

    (2013), tanaman kangkung terdiridari dua varietas yaitu kangkung

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 5/19/2018 Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kangkung Darat (Ipomoea reptans)

    2/14

    Program Studi Biologi, FMIPA UNLAM, Maret 2014

    Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kangkung Darat (Ipomoea

    reptans)

    darat atau disebut kangkung cina

    (Ipomoea reptans Poir) dan

    kangkung air (Ipomoea aquatica

    Forsk) yang tumbuh secara alami di

    sawah, rawa, atau parit. Perbedaanantara kangkung darat dan kangkung

    air terletak pada warna bunga dan

    bentuk batang serta daun. Kangkung

    air berbunga putih kemerahan,

    batang dan daunnya lebih besar,

    warna batangnya hijau, sedangkan

    kangkung darat daunnya panjang

    dengan ujung runcing berwarna hijau

    keputihan, bunganya berwarna putih.

    Kangkung (Ipomoea reptans)

    merupakan tanaman menetap yangdapat tumbuh lebih dari satu tahun.

    Batang tanaman berbentuk bulat

    panjang, berbuku-buku, banyak

    mengandung air (herbaceous), dan

    berlubang-lubang. Perakaran

    tanaman kangkung berpola perakaran

    tunggang dan cabang akarnya

    menyebar kesemua arah, dapat

    menembus tanah sampai kedalaman

    60 100 cm, dan melebar secaramendatar pada radius 100

    150 cm

    atau lebih, terutama pada jenis

    kangkung air (Ipomoea aquatica

    Forsk.) (Rukmana, 2000).

    Meningkatnya permintaan

    terhadap sayuran harus diimbangi

    dengan peningkatan produktivitas

    sayuran. Kangkung termasuk

    tanaman yang mudah dibudidayakan,

    berumur pendek dan harganya dapat

    dijangkau oleh berbagai kalanganmasyarakat. Oleh karena itu,

    kangkung dapat dijadikan bahan

    diversivikasi pangan di Indonesia.

    Menurul Direktorat gizi Republik

    Indonesia kandungan zat gizi

    tanaman kangkung segar tiap 100 g

    yaitu 3,0 g protein, 0,3 g lemak, 5,4 g

    karbohidrat, 73,0 g kalsium, 50 mg

    fosfor, 2,5 zat besi, 6300,0 SI

    vitamin A, 0,007 mg vitamin B, 32,0

    mg vitamin C, 87,7 mg air dan 29,0

    kalori. Selain sumber vitamin dan

    mineral, tanaman kangkung juga

    dapat berfungsi untuk menenangkan

    syaraf atau sebagai obat tidur

    (Rukmana, 2000).Upaya peningkatan

    produktivitas tanaman kangkung

    dengan pemupukan secara

    konvensional telah banyak dilakukan

    meskipun hasilnya belum cukup

    memuaskan. Untuk mencapai

    produktivitas yang lebih tinggi perlu

    diupayakan dengan berbagai cara.

    Salah satu cara yang mungkin dapat

    meningkatkan produktivitas tanaman

    kangkung adalah dengan pemberianpupuk daun. Pemberian pupuk daun

    diharapkan dapat membantu

    ketersediaan hara secara lebih cepat.

    Oleh karena itu perlu dilakukan

    penelitian untuk membuktikan jenis

    pupuk apa yang paling tepat

    digunakan serta dengan dosis berapa

    kangkung tersebut akan tumbuh

    secara optimal.

    Pemupukan melalui akar seringmengalami hambatan, sehingga

    unsur hara yang diserap tanaman

    berkurang. Keuntungan dari

    pemupukan melalui daun adalah

    penyerapan hara yang lebih cepat

    dan lebih efektif dibandingkan

    melalui akar, sehingga pengaruh

    pupuk pada tanaman akan lebih cepat

    terlihat (Erwin et al., 1997). Lingga

    et al.,(2006) menambahkan bahwa

    penggunaan pupuk melalui daunakan memberikan keuntungan yang

    mencolok karena penyerapan unsur

    hara berjalan lebih cepat daripada

    kalau pupuk diberikan melalui akar.

    Beberapa comoh pupuk daun

    yang mengandung unsur hara makro

    dan mikro sekaligus antara lain

    Gandasil D, Seprint, dan Growmore.

    Pupuk daun Gandasil D merupakan

    pupuk daun lengkap yang dapat

    digunakan untuk berbagai jenis

  • 5/19/2018 Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kangkung Darat (Ipomoea reptans)

    3/14

    Program Studi Biologi, FMIPA UNLAM, Maret 2014

    Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kangkung Darat (Ipomoea

    reptans)

    tanaman, Pupuk Gandasil D

    bentuknya berupa kristal halus, yang

    mudah dilarutkan ke dalam air.

    Seprint merupakan pupuk daun cair

    organik yang dibuat khusus untuktanaman sayuran daun. Pupuk ini

    juga termasuk pupuk daun lengkap

    yang memiliki unsur hara makro

    maupun mikro. Sedangkan

    Growmore merupakan pupuk daun

    lengkap dalam bentuk kristal

    berwarna biru, sangat mudah larut

    dalam air. Dapat diserap dengan

    mudah oleh tanaman baik itu melalui

    penyemprotan daun maupun disiram

    ke dalam tanah, mengandung haralengkap dengan konsentrasi yang

    berbeda sesuai dengan kebutuhan

    (Hartati et al., 1990). Anwar (1994)

    mengatakan bahwa pupuk daun

    untuk pertumbuhan vegetatif selalu

    mengandung unsur nitrogen lebih

    tinggi dari pada unsur lainnya. Pupuk

    Gandasil D, Seprint, dan Growmore

    yang memiliki kandungan nitrogen

    yang sangat tinggi sehinggadiperkirakan sangat baik untuk

    pertumbuhan daun dan batang yang

    nantinya menjadi bagian ekonomis

    tanaman kangkung. Pemberian

    beberapa jenis pupuk daun pada

    tanaman kangkung darat (Ipomoea

    reptans)dengan dosis yang berbeda-

    beda tentu akan sangat

    mempengaruhi pertumbuhan

    kangkung tersebut, baik dalam

    jumlah daun, tingkat persentasipertumbuhan, maupun diameter dari

    tanaman kangkung tersebut.

    Tujuan dari penelitian ini

    adalah untuk mengetahui pengaruh

    pemberian beberapa jenis pupuk

    daun terhadap pertumbuhan

    kangkung darat (Ipomoea reptans)

    dan mengetahui jenis pupuk serta

    dosis pupuk yang tepat bagi

    pertumbuhan kangkung darat

    (Ipomoea reptans) di lahan kebun

    percobaan Balai Penelitian Pertanian

    Lahan Rawa (BALITTRA)

    Banjarbaru, Propinsi Kalimanatan

    Selatan.

    METODE PENELITIAN

    A. Waktu dan Tempat

    Penelitian ini dilaksanakan

    pada tanggal 20 Januari 2014 sampai

    dengan 20 Februari 2014 di lahan

    Kebun Percobaan Balai Penelitian

    Pertanian Lahan Rawa (BALITTRA)

    Banjarbaru, Propinsi Kalimantan

    Selatan.

    B. Bahan dan Alat

    Bahan-bahan yang digunakanadalah bibit kangkung darat

    (Ipomoea reptans), pupuk kandang,

    air bersih, puradan, serta 3 jenis

    pupuk daun yaitu Gandasil-D,

    Seprint, dan Growmore. Sedangkan

    alat-alat yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah cangkul, pisau,

    kayu, tali rapia, jangka sorong,

    timbangan analitik, gelas ukur 100

    ml, kertas minyak, semprotantanaman, camera digital, dan alat

    tulis.

    C. Cara KerjaMetode yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah metode

    eksperimen dengan rancangan acak

    kelompok (RAK). Percobaan ini

    terdiri atas 10 perlakuan dan 3

    ulangan, sehingga diperoleh 30

    satuan percobaan. Kemudian dari

    hasil yang didapatkan dilakukananalisis data dengan membuat data

    ke dalam suatu grafik. Perlakuan

    yang dilakukan pada penelitian ini

    adalah :

    A = Seprint

    B = Gandasil-D

    C = Growmore

    D = Kontrol (Tanpa pupuk)

    A1 : Seprint 2 ml + 1 liter air

    A2 : Seprint 2,2 ml + 1 liter air

    A3 : Seprint 2,4 ml + 1 liter air

  • 5/19/2018 Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kangkung Darat (Ipomoea reptans)

    4/14

    Program Studi Biologi, FMIPA UNLAM, Maret 2014

    Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kangkung Darat (Ipomoea

    reptans)

    B1 : Gandasil-D 1 gram + 1 liter air

    B2 : Gandasil-D 2 gram + 1 liter air

    B3 : Gandasil-D 3 gram + 1 liter air

    C1 : Growmore 1 gram + 1 liter air

    C2 : Growmore 1,5 gram + 1 literair

    C1 : Growmore 2 gram + 1 liter air

    1. Persiapan LahanPersiapan lahan dilakukan

    dengan cara pertama-tama lahan

    dibersihkan dari ilalang dan jenis-

    jenis rumputan lainnya. Pembersihan

    lahan ini dilakukan pada sore hari

    kemudian keesokan harinya lahan

    yang sudah bersih dicangkul dengan

    3 petakan. Petak pertama sebagaiulangan 1, petak kedua sebagai

    ulangan 2, dan petak ketiga sebagai

    ulangan 3. Luas tanah dalam 1 petak

    adalah 2 x 1 m2. Kemudian dalam

    1 petak dibagi menjadi 10 petak

    untuk ditanam dengan 10 jenis

    perlakuan. Jarak tanam antar

    perlakuan adalah 15 cm.

    2. PenanamanPenanaman benih kangkung

    dilakukan dengan cara ditanam

    dengan jarak 10 cm antar tanaman

    dalam 1 perlakuan. Setiap lubang

    tanam diisi dengan empat benih

    kangkung, lalu lubang ditutup

    dengan sedikit tanah agar benih tidak

    hilang karena dimakan hewan atau

    terbawa aliran air saat hujan. Namun

    sebelum lubang ditutup terlebih

    dahulu diberikan pupuk kandang

    pada setiap lubang.3. Pemeliharaan

    Pemeliharaan tanaman meliputi

    penyiraman dan pengendalian dari

    hewan pengganggu serta rumput-

    rumput yang tumbuh disekitar

    tanaman. Penyiraman dilakukan

    setiap hari yaitu pagi dan sore

    apabila tidak turun hujan.

    Pengendalian hewan pengganggu

    seperti semut, serangga, dan bekicot

    yang memungkinkan dapat memakan

    benih kangkung maupun tanaman

    kangkung dapat diatasi dengan

    menaburi puradan disekeliling

    petakan tanah dalam setiap ulangan.

    Kemudian juga dilakukanpembersihan lahan secara rutin per

    minggu untuk mengatasi rumput-

    rumput yang tumbuh disekitar

    tanaman.

    4. PemupukanPemberian pupuk daun

    dilakukan setelah persentasi

    pertumbuhan kangkung 100 % mulai

    hari setelah tanam. Pupuk Daun

    diberikan 1 kali dalam seminggu.

    Pemupukan dilakukan dengan caramelarutkan jenis pupuk daun tersebut

    ke dalam air dengan dosis yang telah

    disediakan, kemudian masukan

    larutan tersebut kedalam botol

    penyemprot, selanjutnya dilakukan

    penyemprotan keseluruh bagian

    tanaman terutama bagian daun.

    D. Variabel Pengamatan

    1. Tinggi Tanaman (Cm)Pengukuran tinggi tanaman

    dilakukan dengan cara mengukur

    mulai dari pangkal batang sampai ke

    titik tumbuh tanaman. Contoh

    pengamatan tinggi tanaman

    dilakukan pada umur setiap minggu

    sebelum dilakukan penyemprotan

    atau pemberian perlakuan.

    2. Diameter Batang (Cm)Pengukuran diameter

    dilakukan pada umur setiap minggu

    sebelum dilakukan penyemprotanatau pemberian perlakuan.

    Pengukuran diameter menggunakan

    dengan jangka sorong yang diukur

    pada bagian batang sebelum buku

    pertama munculnya daun.

    3. Jumlah Daun (helai)Penghitungan jumlah daun

    dilakukan pada daun yang telah

    membuka dan dihitung pada umur

    setiap minggu sebelum dilakukan

  • 5/19/2018 Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kangkung Darat (Ipomoea reptans)

    5/14

    Program Studi Biologi, FMIPA UNLAM, Maret 2014

    Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kangkung Darat (Ipomoea

    reptans)

    penyemprotan atau pemberian

    perlakuan.

    4. Jumlah Tanaman Kangkung

    yang Tumbuh

    Penghitungan jumlahpersentasi tanaman kangkung yang

    tumbuh pada setiap minggu sebelum

    dilakukan penyemprotan atau

    pemberian perlakuan. Perhitungan

    dilakuan menghitum berapa jumlah

    tanaman yang tumbuh dalam setiap

    perlakuan.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Tabel 1. Hasil Perhitungan rata-rata

    tinggi tanaman kangkungdarat (Ipomoea reptans)

    Dosis

    Pupuk

    Daun

    Rata-Rata Tinggi (Cm)

    Tanaman

    Minggu Ke-

    I II III IV

    A1 4,50 6,22 16,42 24,72

    A2 3,94 6,58 17,39 26,00

    A3 4,17 7,22 19,44 28,00

    B1 3,78 6,67 17,78 27,72

    B2 3,86 6,42 17,53 26,11

    B3 4,33 7,06 19,31 28,00

    C1 3,67 6,67 18,64 26,44

    C2 3,75 6,31 18,81 26,72

    C3 3,83 6,67 17,86 25,39

    D 3,42 6,03 17,47 27,00

    Tabel 2. Hasil Perhitungan rata-rata

    diameter batang tanaman

    kangkung darat (Ipomoeareptans)

    Dosis

    Pupuk

    Daun

    Rata-Rata Diameter

    (Cm) Batang

    Minggu Ke-

    I II III IV

    A1 0,03 0,24 0,50 0,65

    A2 0,07 0,25 0,57 0,66

    A3 0,17 0,22 0,61 0,73

    B1 0,14 0,22 0,58 0,66

    B2 0,12 0,23 0,57 0,66

    B3 0,11 0,26 0,63 0,72

    C1 0,06 0,27 0,59 0,66

    C2 0,08 0,24 0,55 0,64

    C3 0,08 0,23 0,53 0,62D 0,16 0,18 0,51 0,65

    Tabel 3. Hasil Perhitungan rata-rata

    jumlah daun pada tanaman

    kangkung darat (Ipomoea

    reptans)

    Dosis

    Pupuk

    Daun

    Rata-Rata Jumlah

    Daun (Helai)

    Minggu Ke-

    I II III IV

    A1 42 103 193 323

    A2 41 93 175 282

    A3 40 98 196 310

    B1 43 101 206 303

    B2 35 87 165 244

    B3 44 103 221 345

    C1 37 83 159 261

    C2 43 97 189 296

    C3 43 99 186 291

    D 41 94 183 292

    Tabel 4. Hasil Perhitungan rata-rata

    jumlah tanaman kangkung

    darat (Ipomoea reptans)

    yang tumbuh

    Dosis

    Pupuk

    Daun

    Rata-Rata Jumlah

    Tanaman Minggu Ke-

    I II III IV

    A1 21 21 20 20

    A2 20 19 19 19

    A3 20 19 18 18

    B1 21 21 21 21

    B2 18 18 17 17

    B3 22 21 21 21

    C1 18 17 17 17

    C2 21 21 20 20

    C3 21 20 20 20

    D 21 21 20 20

  • 5/19/2018 Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kangkung Darat (Ipomoea reptans)

    6/14

    Program Studi Biologi, FMIPA UNLAM, Maret 2014

    Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kangkung Darat (Ipomoea

    reptans)

    Berdasarkan hasil penelitian

    diatas pada tabel 1 menunjukan rata-

    rata tinggi tanaman kangkung darat

    (Ipomoea reptans) pada setiapminggu mengalami kenaikan yang

    signifikan. Kemudian pada grafik 1

    dapat terlihat dengan jelas terdapat

    perbedaan nyata bahwa setiap

    perlakuan dengan memberikan

    berbagai jenis pupuk daun dengan

    dosis yang berbeda-beda sangat

    mempengaruhi tinggi pertumbuhan

    tanaman kangkung tersebut. Pada

    minggu pertama dapat dilihat bahwa

    pertumbuhan tinggi kangkung yangpaling tinggi terjadi pada tanaman

    kangkung A1 (2 ml Seprit + 1 liter

    air) dan B3 (3 gram Gandasil-D + 1

    ml air) yang tingginya mencapai 4,50

    cm dan 4,33 cm. Tinggi tanaman

    terendah ditemukan pada tanaman

    kangkung perlakuan kontrol (tanpa

    pupuk/perlakuan) yaitu mencapai

    tinggi 3,42 cm.

    Selanjutnya setelah 1 mingguperlakuan, pada minggu kedua

    dilakukan pengukuran tinggi yang

    memberikan hasil yaitu tanaman

    tertinggi terdapat pada A3 (2,4 ml

    Seprint + 1 liter air) dan B3 (3 gram

    Gandasil-D + 1 ml air) dengan tinggi

    7,22 cm dan 7,06 cm. Kemudian

    tanaman kangkung terendah terdapat

    pada kangkung dengan perlakuan

    kontrol yaitu 6,03 cm. Minggu ketiga

    juga dilakukan pengukuran setelah 1minggu perlakuan dengan hasil yaitu

    kangkung tertinggi terdapat pada A3

    (2,4 ml Seprint + 1 liter air) dan B3

    (3 gram Gandasil-D + 1 ml air)

    dengan tinggi 19,44 cm dan 19,31

    cm. Kemudian tinggi tanaman

    kangkung terendah terdapat pada

    kangkung dengan perlakuan A1 (2

    ml Seprint + 1 liter air) yaitu 16,42

    cm. Hasil selanjutnya memasuki

    pengukuran ke 4 yang memberikan

    hasil kanggu tertinggi terdapat pada

    A3 (2,4 ml Seprint + 1 liter air) dan

    B3 (3 gram Gandasil-D + 1 ml air)

    dengan tinggi 28,00 cm dan tinggi

    kangkung terendah terdapat pada A1(2 ml Seprint + 1 liter air) yaitu

    24,72 cm.

    Berdasarkan hasil diatas dapat

    disimpulkan bahwa setiap minggu

    mengalami kenaikan yang sangat

    signifikan kurang lebih dari minggu

    pertama ke minggu ke-II adalah 2 cm

    hingga 3 cm, minggu ke-II menuju

    minggu ke-III 10-11 cm, dan minggu

    ke-III menuju minggu ke-IV 8-10

    cm. Selain itu penggunaan pupuk dandosis yang terbaik untuk

    pertumbuhan tinggi tanaman terdapat

    pada dosis terbanyak A3 (2,4 ml

    Seprint + 1 liter air) dan B3 (3 gram

    Gandasil-D + 1 ml air). Hal ini

    disebabkan karena menurut Lingga

    dan Marsono (2006) pupuk daun

    Gandasil-D dan Seprint mengandung

    unsur nitrogen yang lebih tinggi dari

    pada unsur lainnya. Pupuk Gandasil-D dan Seprint yang memiliki

    kandungan nitrogen total sebesar

    20% dan 11% sehingga baik untuk

    pertumbuhan daun dan batang yang

    menjadi bagian ekonomis tanaman

    kangkung.

    Berdasarkan hasil penelitian

    pada tabel 2 dan grafik 2

    menunjukan bahwa terdapat

    perbedaan yang sangat berbeda

    antara tanaman kangkung yang diberiperlakuan dengan tanaman kangkung

    yang tidak diberi perlakuan. Daun

    merupakan organ vegetatif tanaman

    yang diperlukan untuk penyerapan

    dan pengubahan energi matahari

    dalam proses asimilasi sehingga

    menjadi bahan untuk pertumbuhan

    dan perkembangan tanaman. Selain

    itu, daun tanaman sayuran kangkung

    juga menjadi bagian yang akan

    dipanen atau yang akan dikonsumsi.

  • 5/19/2018 Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kangkung Darat (Ipomoea reptans)

    7/14

    Program Studi Biologi, FMIPA UNLAM, Maret 2014

    Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kangkung Darat (Ipomoea

    reptans)

    Oleh karena itu semakin banyak

    asimilat yang dihasilkan akan

    semakin banyak pula daun-daun

    produktif yang terbentuk. Hasil

    analisis jumlah daun pada tabel 2 dangrafik 2 menunjukan bahwa

    perlakuan pupuk daun berpangaruh

    nyata terhadap jumlah daun.

    Penambahan pupuk pada perlakuan

    B3 (3 gram Gandasil-D + 1 liter air)

    memberikan hasil jumlah daun yang

    paling tinggi serta menyatakan dosis

    yang terbaik yaitu mencapai 345

    helai daun. Sedangkan total daun

    yang paling sedikit terdapat pada

    jenis pupuk Growmore danperlakuan kontrol. Hal ini

    disebabkan karena menurut Anwar

    (1994) Gandasil D merupakan pupuk

    foliar yang banyak digunakan

    penggemar tanaman hias dan

    tanaman buah. Pakar nutrisi tanaman

    sering merekomendasikan Gandasil

    untuk pemupukan tanaman. Nutrisi

    Yang Terkandung Dalam Gandasil D

    adalah :Nitrogen (N) = 20%

    Fosfat (P205) = 15%

    Kalium (K20) = 15 %

    Magnesium (MgSO4) = 1%

    Sisanya adalah unsur dan

    senyawa seperti Mangan (Mn),

    Boron (B), Tembaga (Cu), Kobalt

    (Co), Seng (Zn), juga vitamin untuk

    menunjang pertumbuhan tanaman

    Aneurine, Lactoflavin dan

    Nicotinamide, prosentase nutrisiselain nutrisi utama tidak

    dideskripsikan dalam informasi

    produknya. Sedangkan pupuk

    Growmore merupakan pupuk daun

    lengkap dalm bentuk kristal

    berwarna biru, sangat mudah larut

    dalam air. Dapat diserap dengan

    mudah oleh tanaman baik itu melalui

    penyemprotan daun maupun disiram

    ke dalam tanah, mengandung hara

    lengkap dengan konsentrasi yang

    berbeda sesuai dengan

    kebutuhan. Pupuk grownore ini

    memiliki kandungan Nitrogen hanya

    10% sehingga yang memberikan

    pengaruh tingkat jumlah hasil daunyang tinggi adalah pupuk Gandasil-D

    karena terlihat dari kandungan

    Nitrogen (N) yang lebih dominan

    dibandingkan unsur dan senyawa

    lainnya. Selain itu daun yang

    dihasilkan dari tanaman yang diberi

    perlakuan Gandasil-D juga

    memperlihatkan daun yang sangat

    lebar dibandingkan perlakuan jenis

    pupuk daun lainnya. Terlihat lebih

    jelas lagi jika dibandingkan dengantanaman sebagai kontrol, hal ini juga

    dipengaruhi karena kandungan dari

    nutrisi pupuk yang digunakan.

    Berdasarkan hasil penelitian

    selanjutnya adalah pengaruh pupuk

    daun terhadap diameter tanaman.

    Pada tabel 3 dan grafik 3

    menunjukan bahwa terlihat

    perbedaan yang signifikan antara

    diameter tanaman yang diberiperlakuan dengan yang tidak diberi

    perlakuan. Artinya perlakuan jenis

    pupuk daun sangat berpengaruh

    terhadap diameter batang. Diameter

    batang suatu tanaman juga dapat

    menggambarkan pertumbuhan dan

    perkembangan vegetatif tanaman.

    Tanaman yang memiliki diameter

    besar, menunjukan bahwa asimilat

    yang ditranslokasikan ke bagian

    batang, cukup banyak untukpenimbunan asimilat. Proporsi tinggi

    tanaman dengan diameter batang

    dapat menjadikan tanaman kokoh

    berdiri, sehingga mendukung

    pertumbuhan dan perkembangan

    tanaman. Diameter batang kangkung

    yang paling optimal ditunjukan pada

    tanaman A3 (2,4 ml seprint + 1 liter

    air) dan B3 (3 gram Gandasil-D + 1

    liter air) yaitu mencapai diameter

    0,73 dan 0,72 cm. Sedangkan pada

  • 5/19/2018 Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kangkung Darat (Ipomoea reptans)

    8/14

    Program Studi Biologi, FMIPA UNLAM, Maret 2014

    Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kangkung Darat (Ipomoea

    reptans)

    perlakuan kontrol hanya

    menghasilkan diameter 0,65 cm.

    Artinya pupuk daun Seprint dengan

    dosis tinggi yaitu 2,4 ml + 1 liter air

    memberikan hasil yang terbaikdibandingkan dengan perlakuan

    lainnya. Perbedaan laju pertumbuhan

    diameter pada berbagai perlakuan

    yang berbeda ini diduga terjadi

    karena kandungan dari pupuk seprint

    ysng digunakan kemudian karena

    faktor genetik dari tanaman itu

    sendiri. Pertambahan diameter

    diakibatkan oleh penambahan tebal

    batang. Bertambahnya tebal batang

    ini diakibatkan oleh semakinberkembang dan bertambahnya

    jaringan pembuluh. Aktivitas

    penambahan tebal batang adalah

    aktivitas yang menyertai tinggi

    tanaman (Yuniarti et al, 2004).

    Pertumbuhan organ vegetatif akan

    mempengaruhi hasil tanaman.

    Semakin besar pertumbuhan organ

    vegetatif yang berfungsi sebagai

    penghasil asimilat (source) akanmeningkatkan pertumbuhan organ

    pemakai (sink) yang akhirnya akan

    memberikan hasil yang semakin

    besar pula (Kastono, 2005).

    Penelitian selanjutnya adalah

    mengamati tingkat pertumbuhan

    tanaman kangkung dari hari pertama

    setelah tanam hingga hari 4 minggu

    setelah tanam. Berdasarkan hasil

    pada tabel 4 dan grafik 4

    menunjukan bahwa pemberianperlakuan tidak berpengaruh

    terhadap tingkat jumlah pertumbuhan

    kangkung tersebut. Hal yang

    mempengaruhi tingkat

    pertumbuhannya adalah faktor dari

    lingkungan tersebut misalnya adalah

    pergantian musim, angin, iklim, serta

    ada tidaknya hwan pengganggu.

    Berdasarkan penelitian yang telah

    dilakukan menunjukan bahwa tingkat

    optimal tumbuhnya kangkung dalam

    1 petak perlakuan adalah sebanyak

    24 tanaman kangkung. Namun

    setelah beberapa minggu hari setelah

    tanam diamati pertumbuhan

    kangkung hanya mencapai 21tanaman kangkung. Diduga 3

    tanaman lainnya tidak tumbuh

    diakibatkan adanya hewan

    pengganggu seperti bekicot, semut,

    dan belalang yang dapat memakan

    salah satu bagian tanaman. Seperti

    yang telah terjadi ada beberapa

    tanaman yang mati setelah berumur

    dua minggu akibat batang tanaman

    kangkung tersebut di makan oleh

    bekicot secara langsung pada bagianbawah batang sehingga

    menyebabkan tekstur jaringan batang

    menjadi rusak dan mampu

    mematahkan batang yang kokoh

    tersebut sehingga menyebabkan

    tanaman mati. Contoh lain adalah

    kerusakan pada bagian daun yang

    terjadi akibat hewan pengganggu

    belalang. Banyaknya daun yang layu

    dan rusak akibat berbagai jenisinsekta yang dapat merusak

    pertumbuhan tanaman tersebut.

    KESIMPULAN1. Penambahan atau pemberian

    beberapa jenis pupuk daun dengan

    dosis tertentu dapat memberikan

    respon yang positif sehingga

    mendukung pertumbuhan dan

    perkembangan tanaman kangkung

    darat (Ipomoea reptans) baik darisegi tinggi tanaman, diameter

    batang, maupun jumlah daun yang

    dihasilkan.

    2. Pemberian jenis pupuk serta dosis

    pupuk yang tepat untuk tinggi

    tanaman kangkung diperoleh pada

    tanaman A3 (2,4 ml Seprint + 1

    liter air) dan B3 (3 gram

    Gandasil-D + 1 liter air). Untuk

    penghasilan jumlah daun tebanyak

    didapatkan pada tanaman B3 (3

  • 5/19/2018 Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kangkung Darat (Ipomoea reptans)

    9/14

    Program Studi Biologi, FMIPA UNLAM, Maret 2014

    Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kangkung Darat (Ipomoea

    reptans)

    gram Gandasil-D + 1 liter air),

    kemudian untuk diameter batang

    yang terbesar diperoleh pada

    tanaman tanaman A3 (2,4 ml

    Seprint + 1 liter air) dan B3 (3gram Gandasil-D + 1 liter air).

    Sedangkan untuk tingkat jumlah

    pertumbuhan tanaman kangkung

    tidak berpengaruh terhadap jenis

    pupuk yang diberikan hal ini

    dikarenakan yang lebih

    mempengaruhinya adalah faktor

    lingkungan alam dan hewan-

    hewan pengganggu disekitarnya.

    SARANMeskipun pupuk daun

    memberikan respon yang positif,

    namun tetap diperlukan teknologi

    budidaya tanaman yang lebih efektif

    dan efisien untuk meningkatkan

    pertumbuhan dan hasil tanam secara

    maksimal.

    DAFTAR PUSTAKAAgustina, Karlin, Yursida, dan Ruli

    Joko Purwanto. 2013. Tanggap

    Pertumbuhan Kangkung

    (Ipomoea reptans) Terhadap

    Aplikasi Pupuk Organic Cair

    Urin Sapi Dan Pupuk

    Anorganik Di Lahan Pasang

    Surut Tipe Luapan. Fakultas

    Pertanian UIBA. Palembang.

    Anwar, N. 1994. Petunjuk Memilih

    Pupuk Daun. Trubus XXV(290): 52.

    Erwin, D. Lubis, dan R. Simarmata.

    1997. Pemberian Pupuk Cair

    Plant Power 2003 Pada

    Tanaman Semusim. Buletin

    Balai Penelitian Tembakau. XI

    (3): 33-40.

    Hartati, S., A. H. Bakrie, dan

    Rugayah. 1990. Pengujian

    Beberapa Pupuk Daun

    Terhadap Pertumbuhan Dua

    Varietas Selada (Lactuca

    sativa L.). Jurnal Penelitian

    Faperta Universitas Lampung

    V(5): 2642-2655.

    Kastono, D. 2005. Tanggapan

    Pertumbuhan dan HasilKedelai Hitam Terhadap

    Penggunaan Pupuk Organik

    dan Biopestisida Gulma Siam

    (Chromolaena odorata). Ilmu

    Pertanian. Vol. 12 No. 2 : 103-

    116.

    Lingga, P dan Marsono. 2006.

    Petunjuk Penggunaan Pupuk.

    Penebar Swadaya. Jakarta.

    Rukmana, R. 2000. Bertanam

    Kangkung. Kanisus.

    Yogyakarta.

    Yuniarti, N., Y. Heryati. dan T.

    Rostiwati. 2004. Pengaruh

    Media Tanam dan Frekuensi

    Pemupukan Kompos Terhadap

    Pertumbuhan dan Mutu Bibit

    Damar (Agathis loranthifoliaSalisb.). Jurnal Agronomi

    9(2):59-66.

  • 5/19/2018 Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kangkung Darat (Ipomoea reptans)

    10/14

    Program Studi Biologi, FMIPA UNLAM, Maret 2014

    Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kangkung Darat (Ipomoea

    reptans)

    LAMPIRAN 1Grafik 1. Rata-rata Tinggi Tanaman

    Grafik 2. Rata-rata Jumlah Daun Per Perlakuan

    Grafik 3. Rata-rata Diameter BatangIpomoea reptans

    A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 D

    Minggu Ke I 4,50

    3,94

    4,17

    3,78

    3,86

    4,33

    3,67

    3,75

    3,83

    3,42

    Minggu Ke II

    6,22

    6,58

    7,22

    6,67

    6,42

    7,06

    6,67

    6,31

    6,67

    6,03

    Minggu Ke III

    16,42

    17,39

    19,44

    17,78

    17,53

    19,31

    18,64

    18,81

    17,86

    17,47

    Minggu Ke IV

    24,72

    26,00

    28,00

    27,72

    26,11

    28,00

    26,44

    26,72

    25,39

    27,00

    3,00

    7,00

    11,00

    15,00

    19,00

    23,00

    27,00

    Rata-RataTinggiTanaman(Cm)

    Grafik Rata-Rata Tinggi Tanaman

    A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 D

    Minggun Ke IV 323 282 310 303 244 345 261 296 291 292

    Minggu Ke III 193 175 196 206 165 221 159 189 186 183

    Minggu Ke II 103 93 98 101 87 103 83 97 99 94

    Minggu Ke I 42 41 40 43 35 44 37 43 43 41

    0

    100

    200

    300

    400

    500

    600

    700

    800

    JumlahDaun

    Grafik Rata-rata Jumlah Daun

    Jenis Pupuk Daun

    Jenis Pupuk Daun

  • 5/19/2018 Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kangkung Darat (Ipomoea reptans)

    11/14

    Program Studi Biologi, FMIPA UNLAM, Maret 2014

    Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kangkung Darat (Ipomoea

    reptans)

    Grafik 4. Rata-rata Jumlah Pertumbuhan Tanaman Kangkung

    A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 D

    Minggu Ke I0,03 0,07 0,17 0,14 0,12 0,11 0,06 0,08 0,08 0,16

    Minggu Ke II 0,24 0,25 0,22 0,22 0,23 0,26 0,27 0,24 0,23 0,18

    MingguKe III 0,50 0,57 0,61 0,58 0,57 0,63 0,59 0,55 0,53 0,51

    Minggu Ke IV 0,65 0,66 0,73 0,66 0,66 0,72 0,66 0,64 0,62 0,65

    0

    0,1

    0,2

    0,3

    0,4

    0,5

    0,60,7

    0,8

    DiameterBatang(Cm)

    Grafik Diameter Batang I pomoea reptans

    A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 D

    Minggu Ke I 21 20 20 21 18 22 18 21 21 21

    Minggu Ke II 21 19 19 21 18 21 17 21 20 21

    Minggu Ke III 20 19 18 21 17 21 17 20 20 20

    Minggu Ke IV 20 19 18 21 17 21 17 20 20 20

    16

    17

    18

    19

    20

    21

    22

    23

    24

    25

    JumlahPertumbuhan

    (Batang)

    Grafik Rata-Rata Jumlah Pertumbuhan

    Jenis Pupuk Daun

    Jenis Pupuk Daun

  • 5/19/2018 Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kangkung Darat (Ipomoea reptans)

    12/14

    Program Studi Biologi, FMIPA UNLAM, Maret 2014

    Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kangkung Darat (Ipomoea

    reptans)

    LAMPIRAN 2Dokumentasi Penelitian

    Gambar 1. Kondisi Lahan Kebun Percobaan BALITTRA Untuk Ditanami Kangkung Darat

    (Ipomoea reptans)

    Gambar 2. Cara Kerja (Membuat lubang tanam, mengukur jarak tanam, dan menanam benih )

    Gambar 3. Cara Kerja (Menabur pupuk kandang dan menimbang pupuk daun jenis Seprint)

  • 5/19/2018 Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kangkung Darat (Ipomoea reptans)

    13/14

    Program Studi Biologi, FMIPA UNLAM, Maret 2014

    Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kangkung Darat (Ipomoea

    reptans)

    Gambar 4. Jenis Pupuk Daun Growmore, Gandasil-D, Puradan, dan Alat Semprot

    Gambar 5. Proses penyemprotan pupuk daun, pengukuran diameter, pengukuran tinggi, dan

    penyiraman tanaman ketika umur 5 Hari Setelah Tanam

  • 5/19/2018 Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kangkung Darat (Ipomoea reptans)

    14/14

    Program Studi Biologi, FMIPA UNLAM, Maret 2014

    Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kangkung Darat (Ipomoea

    reptans)

    Gambar 6. Proses penyiraman tanaman, pengukuran diameter, dan pengukuran tinggi tanaman

    Minggu Ke-III

    Gambar 7. Salah satu insecta penyerang tanaman belalang yang merusak perkembangan daun,

    dan Salah satu hasil daun terlebar dengan pupuk Gandasil-D