PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA...

160
PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP KESADARAN MENGONSUMSI PRODUK MAKANAN DAN MINUMAN HALAL (STUDI KASUS: SMP AN-NURMANIYAH CILEDUG) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh: Tsamrotul Fuadah 11140110000022 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 1440 H/2018

Transcript of PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA...

PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM TERHADAP KESADARAN

MENGONSUMSI PRODUK MAKANAN DAN

MINUMAN HALAL

(STUDI KASUS: SMP AN-NURMANIYAH CILEDUG)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

Tsamrotul Fuadah

11140110000022

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

TAHUN 1440 H/2018

ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

iii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

iv

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

v

ABSTRAK

Tsamrotul Fuadah (11140110000022). “Pengaruh Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam terhadap Kesadaran Mengonsumsi Produk Makanan dan

Minuman Halal (Studi Kasus: SMP An-Nurmaniyah Ciledug)”. Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, September 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran

Pendidikan Agama Islam terhadap kesadaran siswa SMP An-Nurmaniyah dalam mengonsumsi produk makanan dan minuman halal.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

gabungan atau mixed methodology design dengan pendekatan korelasional. Sampel penelitian sebanyak 45 siswa yang diperoleh dari teknik stratified random

sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument non-tes, yaitu kuesioner dengan menggunakan skala likert pada variabel x dan variabel y, serta instrument tambahan berupa wawancara.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signfikan antara pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap kesadaran siswa dalam

mengonsumsi produk makanan dan minuman halal dengan angka korelasi sebesar 0,527 yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang sedang atau cukupan. Kemudian besar pengaruh pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap

kesadaran mengonsumsi produk makanan dan minuman halal sebesar 27,81%.

Kata kunci: pembelajaran Pendidikan Agama Islam, kesadaran mengonsumsi produk makanan dan minuman halal

vi

ABSTRACT

Tsamrotul Fuadah (11140110000022). “The Effect of Islamic Education

Learning on The Awareness of Consuming Halal Food and Beverage Products

(A Case Study: An-Nurmaniyah Junior High School Ciledug).”

A Skripsi of Islamic Education, at Faculty of Tarbiya and Teaching Sciences of Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, September 2018.

The objective of this research was to find out the effect of learning Islamic Education Learning toward awareness of consuming halal food and beverage

products on An-Nurmaniyah Junior High School students. The method used in this research was a mixed methodology design with a

correlation approach. The sample of this research were 45 students obtained from

stratified random sampling technique. The data collection was done by using non-test instrument, namely questionnaires using Likert scale on x variables and y variables.

The results of the research showed that there was a significant effect between Islamic Education Learning on students' awareness in consuming halal

food and beverage products with a correlation rate of 0.527 which indicates that there is a moderate effect. Afterwards, the effect of Islamic Education Learning toward the awareness of consuming halal food and beverage products was 27.81%.

Keywords: Islamic Education Learning, awareness of consuming halal food

and beverages products

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah Tuhan yang Maha

Pengasih dan Maha Penyayang yang telah memberikan segala karunia-Nya kepada

seluruh hamba-Nya khususnya kepada penulis sehingga alhamdulillah penulis

dapat menyelesaikan penulisan skripsi guna memenuhi tugas akhir menyelesa ikan

pendidikan S1.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada panutan umat, baginda

Nabi Muhammad SAW.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam meraih gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, alhamdulillah penulis

mendapat begitu banyak dukungan, bantuan, bimbingan, saran, dan do’a dari

berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu,

penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag., Ketua Jurusan Pendidikan Agama

Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Hj. Marhamah Saleh, Lc. MA., Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

4. Drs. Aminudin Yakub, M.Ag., Dosen Pembimbing Skripsi yang

senantiasa membimbing, mengarahkan, memotivasi, memberikan

waktu luang kepada penulis disela-sela kesibukannya sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan. Terimakasih atas segala kebaikan yang telah

Bapak berikan, semoga Allah memberikan balasan yang terbaik dan

semoga selalu berada dalam ridha-Nya.

viii

5. Drs. Abdul Haris, M.Ag., Dosen Pembimbing Akademik yang

senantiasa memberikan arahan dan bimbingan dari awal kuliah sampai

dengan masa-masa akhir studi. Semoga Allah berkahi dan selalu berada

dalam lindingan Allah.

6. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada

penulis selama masa kuliah. Semoga segala ilmu yang telah diberikan

bermanfaat dan berkah bagi penulis, serta Bapak dan Ibu dosen selalu

diberikan kesehatan, perlindungan, dan keberkahan dari Allah.

7. Bu Isti, serta seluruh staff PAI yang telah membantu dan memudahkan

penulis selama masa kuliah.

8. Purbatin Hadi, S.Pd. MM., Kepala Sekolah SMP An-Nurmaniyah

Ciledug yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

melaksanakan penelitian di SMP An-Nurmaniyah dan memudahkan

penulis selama kegiatan penelitian berlangsung.

9. Ernawati, S.Pd.I, Guru pengampu mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam SMP An-Nurmaniyah, terimakasih telah membantu penulis

selama kegiatan penelitian.

10. Orang Tua tercinta, Mamah Nia Kurniati dan Bapak Maman Dahman.

Terimakasih telah menumpahkan do’a, dukungan moril dan materil,

kesabaran, dan segala sesuatu yang telah diberikan kepada penulis.

Semoga ini menjadi salah satu kebahagiaan yang bisa penulis berikan.

11. My mood booster, Mas Ridhol Mufti. Terimakasih untuk dukungan dan

semangat yang selalu diberikan. Terimakasih untuk kesabaran atas

sasaran badmood yang kadang terjadi. Terimakasih karena

mengingatkan untuk selalu nugas sampai skripsi ini dapat diselesaikan.

12. The Girls dan LTTQ Squad yang sudah menghiasi hari-hariku selama

berada di Ciputat. Terimakasih telah menjadi sahabat terbaik, semoga

Allah menjaga persahabatan kita hingga ke jannah.

13. Teman seperjuanganku PAI A dan seluruh teman-teman PAI angkatan

2014. Terimakasih atas kesan yang tak akan pernah terlupakan,

ix

kerjasama selama masa kuliah, semoga Allah pertemukan kita kembali

dalam kebahagiaan.

14. LTTQ Fathullah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang menjadi tempat

penulis dalam menimba Ilmu Al-Qur’an, semoga ustadz dan ustadzah

selalu dalam lindungan Allah serta diberi keberkahan dalam segala

aspek kehidupan.

15. Semua pihak yang belum penulis sebutkan satu persatu, terimakasih

banyak atas semua do’a dan dukungannya. Semoga Allah membalas

dengan balasan yang paling baik.

Penulis menyadari penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

hasil penulisan skripsi yang lebih baik lagi dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Jakarta, 24 September 2018

Penulis

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ...................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI .................................. iii

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ...................................................... iv

ABSTRAK............................................................................................................... v

ABSTRACT ........................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR BAGAN ............................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 8

C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 9

D. Perumusan Masalah .................................................................................. 9

E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 10

F. Kegunaan Penelitian ............................................................................... 10

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ...........................11

A. Kajian Teori ............................................................................................ 11

B. Hasil Penelitian Yang Relevan ............................................................... 29

C. Kerangka Berpikir................................................................................... 30

D. Hipotesis Penelitian................................................................................. 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..........................................................32

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 32

B. Metode Penelitian ................................................................................... 32

C. Populasi dan Sampel ............................................................................... 33

D. Teknik Pengumpulan Data...................................................................... 34

E. Teknik Pengolahan Data ......................................................................... 39

xi

F. Teknik Analisis Data............................................................................... 41

G. Hipotesis Statistik ................................................................................... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN .............................................................................48

A. Deskripsi Data......................................................................................... 48

B. Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis ........................... 71

1. Uji Syarat Instrumen .......................................................................... 71

2. Uji Prasyarat Analisis ......................................................................... 74

3. Uji Koefisien Korelasi........................................................................ 77

C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 80

D. Interpretasi Data ...................................................................................... 81

E. Keterbatasan Penelitian........................................................................... 83

BAB V PENUTUP.................................................................................................84

A. Kesimpulan ............................................................................................. 84

B. Saran ....................................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................86

LAMPIRAN ...........................................................................................................89

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Materi PAI Kelas VIII SMP ............................................................. 16

Tabel 3.1 : Kisi-kisi Instrumen Angket .............................................................. 35

Tabel 3.2 : Kisi-kisi Wawancara Kepala Sekolah .............................................. 38

Tabel 3.3 : Kisi-kisi Wawancara Guru PAI ....................................................... 39

Tabel 3.4 : Pedoman Skor Angket ..................................................................... 40

Tabel 3.5 : Tabel Interpretasi Nilai r .................................................................. 46

Tabel 4.1 : Guru memeriksa kesiapan siswa sebelum memulai pembelajaran .... 50

Tabel 4.2 : Guru mengucapkan salam ................................................................ 51

Tabel 4.3 : Guru menyampaikan tujuan pembelajaran ...................................... 51

Tabel 4.4 : Guru menyampaikan materi pembelajaran ketentuan makanan dan

minuman halal secara jelas .............................................................. 52

Tabel 4.5 : Saya bertanya kepada guru jika ada materi pembelajaran yang

belum saya pahami .......................................................................... 52

Tabel 4.6 : Guru memberikan games atau permainan yang berhubungan

dengan materi pembelajaran di sela-sela proses pembelajaran ....... 53

Tabel 4.7 : Guru menggunakan media atau alat bantu dalam menyampaikan

materi pembelajaran ........................................................................ 54

Tabel 4.8 : Materi yang disampaikan oleh guru berasal dari buku pelajaran ..... 54

Tabel 4.9 : Guru menyajikan contoh makanan dan minuman halal ................... 55

Tabel 4.10 : Guru meminta siswa untuk berdiskusi ........................................... 55

Tabel 4.11 : Guru mengajukan pertanyaan kemudian meminta salah seorang

siswa untuk menjawab di depan kelas ............................................. 56

Tabel 4.12 : Guru meminta salah seorang siswa untuk menjelaskan kembali

materi pembelajaran yang telah disampaikan ................................. 57

Tabel 4.13 : Guru memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya ................. 57

Tabel 4.14 : Guru memberikan kesimpulan materi sebelum mengakhiri

pembelajaran ................................................................................. 58

Tabel 4.15 : Guru memberikan tugas di akhir pembelajaran ............................. 58

xiii

Tabel 4.16 : Guru memotivasi saya untuk mengonsumsi makanan dan minuman

yang halal ...................................................................................... 59

Tabel 4.17 : Saya mengonsumsi makanan dan minuman setiap hari ................. 59

Tabel 4.18 : Saya mengonsumsi makanan dan minuman dengan pola 4 sehat 5

sempurna setiap hari ...................................................................... 60

Tabel 4.19 : Saya mengonsumsi makanan dan minuman sesuai dengan kriteria

yang dibolehkan oleh Islam untuk dikonsumsi ............................. 61

Tabel 4.20 : Saya mengonsumsi makanan dan minuman orang lain tanpa

izin ................................................................................................. 61

Tabel 4.21 : Saya mengonsumsi makanan dan minuman dari hasil meminta

secara paksa kepada teman ........................................................... 62

Tabel 4.22 : Saya mengonsumsi makanan dan minuman yang sudah

kaladuarsa ...................................................................................... 63

Tabel 4.23 : Saya mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung

khamer atau memabukkan ............................................................ 63

Tabel 4.24 : Saya memeriksa komposisi atau bahan baku produk makanan dan

minuman yang saya konsumsi ...................................................... 64

Tabel 4.25 : Saya mengonsumsi makanan dan minuman yang menyehatkan

bagi tubuh saya .............................................................................. 65

Tabel 4.26 : Sebelum mengonsumsi produk makanan dan minuman, saya

memeriksa adanya label halal pada produk tersebut ..................... 65

Tabel 4.27 : Saya mengonsumsi produk makanan dan minuman yang

mencantumkan label halal ............................................................. 66

Tabel 4.28 : Saya mengonsumsi makanan dan minuman di restoran yang

bersertifikasi halal atau mencantumkan label halal ...................... 66

Tabel 4.29 : Saya tetap mengonsumsi makanan dan minuman yang diragukan

kehalalannya .................................................................................. 67

Tabel 4.30 : Saya mengajak keluarga dan teman untuk mengonsumsi makanan

dan minuman halal ........................................................................ 68

Tabel 4.31 : Saya mencegah keluarga dan teman jika ada yang mengonsumsi

makanan dan minuman yang tidak halal ....................................... 68

Tabel 4.32 : Saya merasa ragu ketika mengonsumsi produk makanan dan

minuman tanpa label halal ............................................................ 69

Tabel 4.33 : Hasil Uji Validitas Variabel X ....................................................... 71

xiv

Tabel 4.34 : Hasil Uji Validitas Variabel Y ....................................................... 72

Tabel 4.35 : Reliabilitas Variabel X ................................................................... 74

Tabel 4.36 : Reliabilitas Variabel Y ................................................................... 74

Tabel 4.37 : Uji Normalitas ................................................................................ 75

Tabel 4.38 : Uji Homogenitas ............................................................................ 75

Tabel 4.39 : Uji Linieritas .................................................................................. 76

Tabel 4.40 : Perhitungan untuk memperoleh angka indeks korelasi antara

variabel x dan variabel y ................................................................. 77

Tabel 4.41 : Uji Korelasi .................................................................................... 80

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 : Data Statistik Sertifikasi Halal LPPOM MUI .............................. 5

Gambar 2.1 : Label Halal MUI .......................................................................... 28

xvi

DAFTAR BAGAN

Tabel 2.1 : Kerangka Berpikir ............................................................................ 31

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Variabel X (Uji Instrumen) ................................... 90

Lampiran 2 : Kuesioner Variabel Y (Uji Instrumen) ................................... 93

Lampiran 3 : Kuesioner Variabel X (Instrumen Penelitian) ........................ 96

Lampiran 4 : Kuesioner Variabel Y (Instrumen Penelitian) ........................ 98

Lampiran 5 : Hasil Kuesioner Variabel X (Uji Instrumen) .......................... 100

Lampiran 6 : Hasil Kuesioner Variabel Y (Uji Instrumen) .......................... 102

Lampiran 7 : Hasil Kuesioner Variabel X (Data Penelitian) ....................... 104

Lampiran 8 : Hasil Kuesioner Variabel Y (Data Penelitian) ....................... 106

Lampiran 9 : Hasil Wawancara dengan Kepala SMP An-Nurmaniyah ....... 108

Lampiran 10 : Hasil Wawancara dengan Guru PAI ..................................... 110

Lampiran 11 : Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment .......................... 112

Lampiran 12 : Hasil Uji Validitas Variabel X .............................................. 113

Lampiran 13 : Hasil Uji Validitas Variabel Y .............................................. 117

Lampiran 14 : RPP Pembelajaran ................................................................ 121

Lampiran 15 : Uji Referensi ......................................................................... 136

Lampiran 16 : Surat Bimbingan Skripsi ....................................................... 141

Lampiran 17 : Surat Permohonan Izin Penelitian ........................................ 142

Lampiran 18 : Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah ............................ 143

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan agama merupakan suatu sistem pendidikan yang memuat

seluruh aspek dalam kehidupan manusia untuk mencapai kehidupan yang

bahagia di dunia dan di akhirat. Salah satu perlunya pendidikan bagi manusia

adalah karena manusia merupakan makhluk Allah yang diberi akal untuk

berpikir.

Pendidikan agama adalah hak peserta didik berdasarkan undang-

undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab V, Pasal 12 ayat

1 poin a tentang Peserta Didik yang berbunyi: “Setiap peserta didik pada setiap

satuan pendidikan berhak: a. mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan

agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama”.1

Haidar Putra Daulay dalam bukunya menyebutkan bahwa isi kurikulum

setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat salah satu dari tiga

mata pelajaran wajib yang diberikan kepada peserta didik yaitu pendidikan

agama. 2 Hal ini berdasar pada Undang-Undang Republik Indonesia No. 2

Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Pendidikan Agama Islam yang menjadi salah satu dari tiga mata

pelajaran yang wajib diberikan kepada peserta didik merupakan salah satu jenis

pendidikan yang kajiannya lebih menfokuskan terhadap pemberdayaan umat

yang berlandaskan Al-Qur’an dan hadis. Dalam pendidikan Islam, bukan

sekedar menyangkut aspek normatif ajaran Islam, namun juga pada unsur

penerapan serta dampaknya terhadap pemberdayaan umat.3

Berdasarkan keterangan di atas, jelas bahwa pendidikan agama sangat

penting untuk diberikan kepada peserta didik. “Pendidikan agama

1 Redaksi Sinar Grafika, Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional),

(Jakarta: Sinar Grafika, 2016), cet. 7, h. 10. 2 Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia,

(Jakarta: Kencana, 2014), cet. 1, h.73. 3 Sri Minarti, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: AMZAH, 2013), cet. 1, h. 25.

2

dikelompokkan kepada pendidikan yang wajib diberikan kepada seluruh

peserta didik sesuai dengan agama yang dianutnya”.4

Salah satu fungsi krusial dari Pendidikan Agama Islam yaitu sebagai

salah satu usaha untuk membina dalam memperbaiki sikap, tingkah laku dan

kepribadian manusia agar dapat berkembang menjadi manusia yang baik dalam

berhubungan dengan Tuhannya (hablun minAllah) maupun berhubungan

dengan sesama manusia (hablun minannas).

Tujuan yang diharapkan dari Pendidikan Agama Islam ialah bukan

hanya tentang pemahaman secara teoritis, namun juga penerapan dan

pembiasaan dari nilai-nilai ajaran yang terkandung.

Zakiyah Daradjat menyebutkan dalam bukunya bahwa salah satu hal

yang diharapkan dari adanya Pendidikan Agama Islam secara keseluruhan

yaitu terbentuknya “kepribadian seseorang yang membuatnya menjadi insan

kamil”. 5 Hal ini berarti Pendidikan Agama Islam diharapkan mampu

mewujudkan generasi penerus yang dapat mengamalkan nilai-nilai ajaran

Islam dalam segala hal baik yang dilakukan untuk dirinya sendiri maupun bagi

masyarakat disekitarnya.

Untuk menjadi generasi penerus yang dapat menerapkan nilai-nila i

ajaran Islam tentunya banyak hal yang harus diperhatikan dalam setiap sisi

kehidupan. Halal dan haram merupakan salah satu bagian penting yang harus

diperhatikan bagi setiap muslim, karena hal tersebut hampir meliputi sebagian

besar ajaran Islam.

Kehalalan merupakan sesuatu yang sangat penting. Aspek halal

mestinya menjadi perhatian bagi seorang muslim dalam segala kondisi, salah

satunya sebelum mengonsumsi produk makanan atau minuman.

4 Loc.cit., 5 Zakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), cet. 10, h.

29.

3

Menurut penjelasan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014, Pasal 1

ayat 2 tentang Jaminan Produk Halal (JPH) menyatakan bahwa “Produk Halal

adalah produk yang telah dinyatakan halal sesuai dengan syariat Islam”.6

Makanan merupakan sumber energi bagi manusia, tanpa makan, tubuh

manusia akan lemas, tidak bertenaga, sehingga tidak dapat melakukan ibadah

atau aktivitas lainnya dengan baik. Namun dalam mengonsumsi suatu produk

makanan atau minuman, bukan hanya memperhatikan sisi nikmat dan kenyang,

jauh lebih penting dari itu adalah apakah makanan dan minuman tersebut halal

dan baik untuk dimakan oleh seorang muslim atau tidak.

Allah SWT memerintahkan kepada manusia untuk mengonsumsi

makanan dan minuman yang halal dan thayyib, hal ini sesuai dengan firman

Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah/2 ayat 168:

ضم حللا رأ ا فم ٱلأ ي ها ٱلناس كلوا مم طنم تم خطو ت تبمعوا ول طي مباا يأ مبمين عدو لكمأ إمنهۥ ٱلشيأ

٨٦١

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah

syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”. (QS. Al-Baqarah/2: 168)

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda:

إمل أ عن أبم هري رة قال قال رسول اللم صلى الل عليهم وسلم ي ب ن ل ي ي ها الناس إم الل طي م

كلو ال: }ي أي ها الرس ا أمر بمهم المرسلمي ف نمي بم ن الطي مباتم الطي مباا وإم الل أمر المؤمم ا مم

ا ت عملو علميمن ناكم{ { وقال: }ي أي ها الذمين آمنوا كلواواعملوا صالماا إمن م بم ن طي مباتم ما رزق مم

ر يد يديهم إمل السماءم ي رب م ي رب م وم السفر أشعث أغب يطمي طعمه حرا ن ث ذكر الرج

لرا م فأن يستجاب لمذلمك ومشربه حرا ن وملبسه ح . را ن وغذمي بم

6 DPR RI, Undang-undang Jaminan Produk Halal, 2018, h. 2,

(https://www.dpr.go.id/dokjdih/document/UU/1615.pdf).

4

“Dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Saw bersabda: "Wahai

manusia, sesungguhnya Allah itu baik, Dia tidak menerima kecuali yang baik, dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang beriman seperti apa yang telah diperintahkan kepada

para Rasul, Dia berfirman, ‘Wahai para Rasul, makanlah dari yang baik-baik dan kerjakanlah amal shalih, sesungguhnya Aku Maha

mengetahui terhadap apa yang kalian kerjakan.’ (QS. al-Mu’minun: 51) Dan Dia berfirman, ‘Hai orang-orang yang beriman, makanlah yang baik-baik dari rezeki yang telah Aku berikan kepada kalian.’ (QS.

al-Baqarah: 172) Kemudian Rasulullah Saw menuturkan tentang seseorang yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan

berdebu, dia menengadahkan kedua tangannya ke langit, ‘Ya Rabb, ya Rabb,’ sedangkan makanannya (yang dia makan) haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan diberi makan dengan yang haram, lalu

bagaimana doa itu bisa terkabul?”7 (HR. Muslim)

Berdasarkan firman Allah SWT dan sabda Rasulullah SAW di atas,

maka jelas bahwa Allah memerintahkan kepada manusia untuk mengonsumsi

makanan dan minuman yang halal. Makanan dan minuman yang halal atau

dibolehkan oleh Allah sudah pasti mengandung gizi yang baik yang dibutuhk an

oleh tubuh manusia, sedangkan makanan dan minuman yang diharamkan oleh

Allah sudah pastilah juga mengandung madharat atau mengandung sesuatu

yang tidak baik jika dikonsumsi oleh manusia. Maka barangsiapa yang tidak

mengonsumsi produk makanan dan minuman yang halal berarti mengingkar i

perintah Allah SWT.

Oleh karena itu, sebagai seorang muslim, sudah seharusnya berusaha

untuk menjaga makanan dan minuman yang dikonsumsi adalah makanan dan

minuman yang sudah jelas kehalalannya.8

Di Indonesia, tentang kehalalan produk makanan dan minuman

ditangani oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika

Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).

7 Muhammad Fuad Abdul Baqi, Shahih Muslim, Terj. Dari صحيح مسلم لإلمام أبي الحسين مسلم بن

oleh Taufiq Nuryana, Lc, MA., (Jakarta: Pustaka As الحجاج الضشيري النيسايوري -Sunnah, 2010), Cet. 1,

Jilid 2, h. 225. 8 Sopa, Sertifikasi Halal Majelis Ulama Indonesia , (Jakarta: Gaung Persada Press, 2013),

cet. 1, h. 3.

5

Dari data statistik sertifikasi halal LPPOM MUI Pusat pada bulan

Januari sampai dengan bulan Oktober 2017, diperoleh data sebagai berikut:

Gambar 1.1

Data Statistik Sertifikasi Halal LPPOM MUI Januari – Oktober 20179

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa tercatat sebanyak 52982

produk makanan, 1169 perusahaan, dan 1516 sertifikat halal (SH) yang telah

diberikan sertifikasi halal oleh LPPOM MUI Pusat pada bulan Januari sampai

dengan bulan Oktober 2017.

Upaya ini tentunya dilakukan oleh LPPOM MUI salah satunya

disebabkan oleh peningkatan produk makanan dan minuman yang luar biasa

serta pentingnya produk makanan dan minuman halal baik dalam lingkup

nasional maupun internasional.

Zaman semakin maju dan berkembang, makanan dan minuman yang

diproduksi dan ditawarkan saat ini kepada konsumen bukan hanya makanan

dan minuman alami yang sudah jelas kehalalannya seperti ubi, singkong, dan

lain-lain. Berbagai produk makanan dan minuman olahan cenderung diolah

9 LPPOM MUI, Statistik Sertifikasi Halal Indonesia, 2018, h.1,

(http://www.halalmui.org/mui14/ index.php/main/go_to_section/59/1368/page/1).

6

dengan cara yang kompleks dan menggunakan teknologi yang modern. Hal ini

menimbulkan pertanyaan apakah makanan tersebut jelas kehalalannya?

Terlebih makanan yang tidak tercantum label halal.

Belakangan ini juga muncul fenomena di kalangan remaja seperti

“challenge makan” yang bisa disaksikan di beberapa media sosial seperti

youtube marak dilakukan. Kegiatan tersebut kurang lebih berisi tentang

kegiatan mengonsumsi produk makanan yang umumnya dilakukan oleh para

remaja, dengan mengonsumsi beberapa produk makanan hitz atau kekinian,

yang tidak semua produk makanan yang dikonsumsi tersebut mengandung

label halal.

Dalam sebuah berita online yang diterbitkan oleh beritasatu.com yang

dipublikasikan pada Jumat, 9 Maret 2018 Pukul 17:16 WIB, terdapat sekitar

7,5 juta Anak Indonesia terjangkit narkoba, diantaranya 5,9 juta anak menjadi

pecandu narkotika, sedangkan 1,6 juta anak menjadi pengedar narkoba. 10 Hal

ini tentu memprihatinkan, karena anak Inonesia merupakan generasi penerus

bangsa.

Berdasarkan penyelidikan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi

Jawa Tengah, ditemukan bahwa salah satu narkotika jenis sabu terdapat di

dalam sebuah bungkus permen.11

Fenomena tersebut tentu menjadi kekhawatiran yang besar apabila

banyak konsumen lain yang menyaksikan terutama konsumen muslim, lalu

tergiur untuk mencicipi produk makanan dan minuman tersebut yang belum

jelas status kehalalannya atau bahkan tidak halal tanpa didasari oleh

pengetahuan tentang produk makanan dan minuman yang halal.

Ketua DPR Bambang Soesatyo menginginkan adanya langkah dari

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menjaga dan

mengawasi makanan dan minuman yang dikonsumsi siswa di sekolah seperti

10 Markus Junianto Sihaloha, 7,5 Juta Anak Indonesia Terkait Narkotika, 2018, h. 1,

(http://www.beritasatu.com/nasional/482400-75-juta-anak-indonesia-terkait-narkotika.html) 11 Ibid,.

7

menyediakan kebutuhan makanan dan minuman yang bergizi, sehat, dan halal

di kantin sekolah.12

Kantin sekolah merupakan salah satu penyedia makanan dan minuman

yang berada di lingkungan sekolah. Sebagian besar makanan dan minuman

yang dikonsumsi oleh siswa di lingkungan sekolah berasal dari kantin.

Dari hasil wawancara penulis dengan kepala sekolah SMP An-

Nurmaniyah Ciledug bahwa makanan dan minuman yang disediakan oleh

kantin sekolah mendapat pemeriksaan secara berkala dari Puskesmas terdekat,

dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, terdapat 3 jenis produk makanan yang

diperiksa positif mengandung bahan formalin dan boraks. Dengan adanya hal

demikian, maka pihak sekolah menindaklanjuti dengan melarang penjual

tersebut untuk menjual makanan yang mengandung bahan berbahaya tersebut

untuk dijual di kantin sekolah.

Penulis juga bertanya kepada beberapa siswa SMP An-Nurmaniyah

tentang keputusan mereka dalam mengonsumsi produk makanan dan

minuman, dari jawaban para siswa tersebut ternyata masih sangat rendah

kesadaran mereka untuk memperhatikan status kehalalan produk makanan dan

minuman yang dikonsumsi. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk melihat

kehalalan pada produk makanan dan minuman adalah dengan melihat adanya

label halal pada kemasan makanan dan minuman tersebut.

Dari fenomena yang terjadi, maka pengetahuan tentang produk

makanan dan minuman yang halal sudah seharusnya ditanamkan sejak dini

kepada seluruh umat muslim.

Pengetahuan terhadap makanan atau minuman yang halal tidak dapat

terjadi dengan sendirinya. Salah satu cara untuk memperoleh pengetahuan

adalah dengan melakukan pembelajaran, karena pembelajaran akan

menghasilkan sebuah pengetahuan. Dengan adanya pembelajaran PAI di

sekolah, penulis berasumsi bahwa pembelajaran PAI menjadi salah satu faktor

12 Ibid,.

8

yang dapat meningkatkan kesadaran siswa/i dalam mengonsumsi produk

makanan dan minuman yang halal.

Pada kurikulum 2013 mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi

pembelajaran tentang “Kriteria Makanan dan Minuman Halal dalam Islam”,

terdapat pada kelas VIII semester genap. Faktanya, proses pembelajaran yang

dilakukan di sekolah masih belum sepenuhnya mengikuti langkah- langkah

pembelajaran dengan pendekatan scientific. Hal ini berarti proses pembelajaran

dengan menggunakan kurikulum 2013 masih perlu dimaksimalkan

Berdasarkan latar belakang yang ada, penulis bermaksud untuk

mengetahui apakah terdapat pengaruh antara pembelajaran Pendidikan Agama

Islam terhadap kesadaran siswa/i SMP An-Nurmaniyah dalam mengonsumsi

produk makanan dan minuman yang halal. Sehingga penulis mengangkat judul,

”Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Terhadap Kesadaran

Mengonsumsi Produk Makanan dan Minuman Halal (Studi Kasus: SMP

An-Nurmaniyah Ciledug)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi beberapa

permasalahan, diantaranya:

1. Metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dengan materi “Kriteria Makanan dan Minuman

Halal dalam Islam” belum menggunakan metode pembelajaran aktif.

2. Langkah-langkah yang ditempuh guru Pendidikan Agama Islam dalam

proses pembelajaran di SMP An-Nurmaniyah dalam menanamkan

kesadaran siswa/i untuk mengonsumsi produk makanan dan minuman yang

halal belum sesuai dengan kurikulum 2013.

3. Adanya produk makanan dan minuman yang mengandung bahan yang

tidak seharusnya digunakan dalam pembuatan produk makanan dan

minuman yang menyebabkan makanan dan minuman tersebut menjadi

tidak baik jika dikonsumsi oleh siswa/i SMP An-Nurmaniyah.

9

4. Ketidaktahuan siswa/i tentang kandungan bahan makanan dan minuman

dalam mengonsumsi produk makanan dan minuman halal.

5. Banyaknya produk makanan yang ditawarkan kepada konsumen yang

belum jelas status kehalalannya.

C. Pembatasan Masalah

Agar pemahaman dalam pembahasan ini tidak terlalu luas, maka

peneliti membatasi permasalahannya, yaitu:

1. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP An-Nurmaniyah dengan

materi pembelajaran tentang “Kriteria Makanan dan Minuman Halal

dalam Islam”.

2. Kesadaran siswa/i SMP An-Nurmaniyah dalam mengonsumsi produk

makanan dan minuman halal, yang dikategorikan halal dari segi wujudnya,

cara memperolehnya, cara mengolahnya yang diketahui dengan adanya

label halal.

3. Pengaruh pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap kesadaran

siswa/i SMP An-Nurmaniyah Ciledug dalam mengonsumsi produk

makanan dan minuman halal.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan materi

pembelajaran tentang “Kriteria Makanan dan Minuman Halal dalam Islam”

di SMP An-Nurmaniyah ?

2. Bagaimana kesadaran siswa/i SMP An-Nurmaniyah dalam mengonsumsi

produk makanan dan minuman halal?

3. Apakah terdapat pengaruh antara pembelajaran Pendidikan Agama Islam

pada materi “Kriteria Makanan dan Minuman Halal dalam Islam” terhadap

kesadaran mengonsumsi produk makanan dan minuman halal siswa/i SMP

An-Nurmaniyah?

10

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah-masalah yang telah penulis rumuskan, maka

tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan materi pembelajaran

tentang “Kriteria Makanan dan Minuman Halal dalam Islam” di SMP An-

Nurmaniyah.

2. Kesadaran siswa/i SMP An-Nurmaniyah dalam mengonsumsi produk

makanan dan minuman halal.

3. Pengaruh pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap kesadaran

mengonsumsi produk makanan dan minuman halal siswa/i SMP An-

Nurmaniyah.

F. Kegunaan Penelitian

Penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai berikut:

1. Untuk penulis, semoga dapat menambah wawasan keilmuan tentang

pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya pada

materi “Kriteria Makanan dan Minuman Halal dalam Islam” di sekolah

dan pengaruhnya terhadap kesadaran siswa dalam mengonsumsi produk

makanan halal.

2. Untuk guru dan sekolah, agar dapat dijadikan sebagai bahan informas i

bahwa pentingnya pembelajaran Pendidikan Agama Islam berkaitan

dengan kesadaran siswa/i dalam mengonsumsi produk makanan dan

minuman halal, serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi, rujukan,

informasi dan evaluasi bagi guru dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah.

11

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Istilah pendidikan dalam bahasa Arab kata yang paling sering

digunakan salah satunya yaitu al-tarbiyah.

Kata tarbiyah berasal dari kata rabba-yarubbu-tarbiyatan yang

berarti “memelihara, mengasuh, mendidik.”1

Menurut Abuddin Nata dalam bukunya, tarbiyah diartikan

sebagai suatu proses untuk menumbuhkan dan mengembangkan

potensi yang dimiliki oleh peserta didik, sehingga potensi tersebut dapat

tumbuh dan berkembang dengan baik, melalui cara memeliha ra,

mengasuh, merawat, memperbaiki, dan mengaturnya berdasarkan

perencanaan, sistematis, dan berkelanjutan atau continue.2

Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.3

Maka, pendidikan dapat diartikan sebagai salah satu usaha sadar

yang dilakukan oleh pendidik untuk menumbuhkan dan

mengembangkan potensi yang dimiliki oleh tiap-tiap peserta didik

secara sistematis dan terencana agar tercapai tujuan pendidikan yang

diinginkan.

1 A. W. Munawir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap, (Surabaya: Pustaka

Progressif, 2002) Cet. 25, Ed. 2, h. 462. 2 Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Predanamedia Group, 2016), cet.3, h. 8 3 Redaksi Sinar Grafika, Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional),

(Jakarta: Sinar Grafika, 2016), cet. 7, h. 3.

12

Kata Islam secara bahasa berasal dari kata aslama-yuslimu-

islaman, yang berarti ketundukan, perdamaian dan tunduk kepada

kehendak Allah.4

Dalam konteks pendidikan, yang dimaksud dengan islam yaitu

ajaran yang diwahyukan oleh Allah SWT untuk umat manusia yang

ajarannya disampaikan melalui Rasulullah SAW.5

Maka, Islam berarti agama yang mengajarkan para pemeluknya

atau yang disebut umat muslim untuk menyebarkan perdamaian,

keamanan, dan keselamatan untuk diri sendiri, sesama manusia, dan

kepada lingkungan sekitarnya.

Pendidikan Agama Islam merupakan usaha memberikan

bimbingan dan asuhan kepada anak didik dengan tujuan agar anak didik

dapat mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran

agama Islam serta menjadikan ajaran Islam sebagai tuntunan hidup

kebahagiaan di dunia dan di akhirat.6

Menurut Direktorat Pembinaan Pendidikan Agama Islam pada

Sekolah Umum Negeri (Ditbinpaisun) yang dikutip oleh Zakiyah

Daradjat, Pendidikan agama Islam adalah:

suatu usaha bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan dapat memahami apa

yang terkandung di dalam Islam secara keseluruhan, menghayati makna dan maksud serta tujuannya dan pada

akhirnya dapat mengamalkannya serta menjadikan ajaran-ajaran agama Islam yang telah dianutnya itu sebagai pandangan hidupnya sehingga dapat mendatangkan keselamatan dunia dan

akhirat kelak.7

Jadi, Pendidikan Agama Islam merupakan suatu usaha yang

dilakukan untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi yang

dimiliki oleh peserta didik melalui cara yang sistematis dan terencana

4 Abuddin Nata, op.cit., h. 32. 5 Ibid. 6 Zakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), cet. 10, h.

86. 7 Ibid., h. 88.

13

agar mengenal, memiliki, menghayati, sampai mengimani ajaran agama

Islam sebagai tuntunan yang dapat digunakan dalam kehiduapan sehari-

hari sehingga dapat mendatangkan keselamatan dunia dan akhirat.

b. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Adanya proses pendidikan merupakan salah satu upaya

perubahan dan perkembangan pengetahuan dalam diri manusia.8

Pembelajaran dan pendidikan Islam secara keseluruhan,

bertujuan untuk membentuk kepribadian seseorang menjadi insan

kamil yang berarti “manusia yang memiliki keutuhan rohani dan

jasmani, dapat hidup dan berkembang secara wajar dan normal karena

takwanya kepada Allah SWT".9

Pendidikan agama Islam diharapkan dapat menciptakan

manusia yang memiliki keutuhan dimulai dari pengetahuan hingga

pengamalan nilai-nilai ajaran Islam baik itu kaitannya dalam

berhubungan dengan Allah dan dengan manusia sesamanya. Sehingga

tercipta kerukunan antar umat manusia dan tercapai kebahagian

kehidupan di akhirat nanti.

Tujuan pendidikan agama Islam tentunya sangat luas jika diliha t

dari berbagai aspek. Salah satu tujuan pendidikan agama Islam pada

tingkat mata pelajaran yaitu tercapainya pemahaman, penghayatan, dan

pengamalan ajaran Islam sesuai dengan bidang-bidang tertentu.10

Pada tingkat mata pelajaran berarti tujuan pendidikan agama

Islam lebih fokus dan terinci sesuai dengan bidangnya. Misalnya dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi ketentuan makanan

dan minuman yang halal dan haram maka tujuan yang diharapkan yaitu

seorang peserta didik dapat memahami, menghayati dan mengamalkan

8 Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, 2011), h. 144 9 Zakiyah Daradjat, op. cit., h. 29. 10 Abuddin Nata, op. cit., h. 65.

14

ajaran agama Islam tentang mengonsumsi makanan dan minuman yang

halal.

c. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Pasal 30 ayat 2 disebutkan bahwa “Pendidikan

keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota

masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran

agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama.”11

Menurut Haidar Putra Daulay dalam bukunya menjelaskan

bahwa pendidikan Agama harus mampu mengantarkan peserta didik

kepada tiga aspek. Pertama, aspek keimanan yaitu mencakup seluruh

rukun iman. Kedua, aspek ibadah yaitu mencakup seluruh rukun islam.

Ketiga, aspek akhlak mencakup seluruh akhlaqul karimah.12

Sehingga Pendidikan Agama Islam yang dilaksanakan di

sekolah berfungsi untuk membentuk peserta didik memenuhi dan

mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya yang mencakup poin

utamanya yaitu keimanan, ibadah dan akhlak.

Maka fungsi dari pembelajaran Pendidikan Agama Islam

dengan materi kriteria makanan dan minuman halal dalam Islam yaitu

untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada peserta didik

mengenai hal-hal yang berkaitan dengan materi tersebut.

d. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Islam sebagai agama dan objek kajian pendidikan memilik i

cakupan dan ruang lingkup yang luas. Secara garis besar Islam memilik i

sejumlah ruang lingkup yang saling terkait yaitu:

1) Akidah

11 Redaksi Sinar Grafika, op.cit., h. 21 12 Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia,

(Jakarta: Kencana, 2014), cet.4, h. 74.

15

Akidah merupakan suatu keyakinan atau kepercayaan yang

diyakini kebenarannya oleh hati. Akidah berarti meyakinkan dengan

hati, mengucapkan dengan lisan dan melaksanakan dengan

perbuatan.

2) Syariat

Syariat merupakan aturan dan norma-norma yang diturunkan

oleh Allah SWT kepada manusia untuk mengatur hubungan manusia

dengan Allah, manusia dengan alam semesta, dan hubungan antar

sesama manusia. Dengan adanya aturan tersebut, maka hidup

manusia akan lebih terarah dan tentunya dapat mencapai ridha

Allah.

3) Akhlak, Etika dan Moral

Akhlak, etika, dan moral merupakan cerminan kualitas

keberagamaan seseorang. Semakin baik tingkat keberagamaan

seseorang, maka akan terlihat baik pula akhlak, etika, dan moral

yang tercermin. Karena akhlak merupakan keadaan yang menjadi

sumber lahirnya suatu perbuatan secara spontan.13

Ketiga komponen diatas merupakan suatu kesatuan dalam

ajaran Islam. Umat muslim yang memiliki akidah yang lurus dan

kuat maka akan mendorong dirinya untuk melaksanakan syariat

Islam yang hanya ditujukan kepada Allah sehingga tercermin akhlak

yang terpuji pada dirinya.

e. Materi Pendidikan Agama Islam Tingkat SMP

Materi pembelajaran merupakan salah satu komponen dari

proses belajar mengajar. Tanpa adanya materi pembelajaran, maka

tujuan pembelajaran tidak akan tercapai dengan baik.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

(Permendikbud) Nomor 24 Tahun 2016 tentang kompetensi inti dan

13 Rois Mahfud, op. cit., h. 9.

16

kompetensi dasar pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

SMP/MTs, materi pendidikan agama islam kelas VIII yaitu terdiri dari

14 materi pembahasan.14

Pada Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas

VIII SMP Kurikulum 2013, yang ditulis oleh Drs. Multahim, dkk.,

terdapat 10 BAB pembahasan, diantaranya yaitu:

Tabel 2.1

Materi PAI Kelas VIII SMP15

No. BAB Materi

1. Bab 1 Perilaku Rendah Hati, Hemat, dan Sederhana

2. Bab 2 Makanan dan Minuman Halal Sesuai Surah an-

Nahl (16) Ayat 114

3. Bab 3 Perilaku Menghindari Minuman Keras, Judi, dan

Pertengkaran

4. Bab 4 Iman Kepada Kitab-kitab Allah

5. Bab 5 Iman Kepada Rasul Allah

6. Bab 6 Shalat Sunah Berjamaah dan Munfarid

7. Bab 7 Macam-macam Sujud

8. Bab 8 Puasa Wajib dan Puasa Sunah

9. Bab 9 Makanan dan Minuman yang Halal dan Haram

10. Bab 10 Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dari

Masa Umayyah Hingga Masa Abbasiyah

Berdasarkan keterangan di atas, maka materi tentang ketentuan

makanan dan minuman yang halal dan haram terdapat pada Bab 9, yang

dipelajari pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VIII

semester genap.

14 Lampiran Permendikbud No. 2 Tahun 2016 Tentang Kurikulum SMP MTs . 15 Multahim, dkk., Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VIII SMP , (Bogor:

Yudhistira, 2016), h. vi-vii.

17

2. Kesadaran Mengonsumsi Produk Makanan dan Minuman

Halal

a. Pengertian Kesadaran Mengonsumsi Kesadaran berasal dari kata sadar dan mendapat imbuhan

awalan ke- dan akhiran –an. Pada Tesaurus Bahasa Indonesia, sadar

berarti ”insaf, mafhum, maklum, mengerti, tahu;”16 Sedangkan arti

kesadaran yaitu ”ingatan, keinsafan, pemahaman, pengertian,

pengetahuan, rekognisi.”17

Kesadaran merupakan bagian dari sikap. Menurut Thomas dan

Znaneiecki yang dikutip oleh Muchith A. Karim, menyatakan bahwa

sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan atau tidak

melakukan, menerima atau menolak sesuatu berdasarkan pengalaman

dan norma yang dimilikinya.18

Kesadaran dapat diartikan sebagai suatu pemahaman yang akan

membentuk sikap seseorang untuk melakukan sesuatu atau tidak

melakukan sesuatu.

Mengonsumsi berasal dari kata konsumsi dan mendapat

imbuhan awalan me- yang berarti ”pemakaian, pengguanaan;” 19

Sedangkan kata mengonsumsi itu sendiri berarti ”memaka i,

menggunakan, memakan, mengayap, menyantap;”20

Mengonsumsi dapat diartikan sebagai kegiatan menggunakan,

memakai, menghabiskan. Pada konteks ini mengonsumsi yang

dimaksud yaitu kegiatan memakan produk makanan dan minuman.

Jadi, kesadaran mengonsumsi merupakan suatu sikap merasa,

mengerti dan mengetahui untuk mengonsumsi hasil olahan makanan

dan minuman berdasarkan pengetahuan atau faktor lain yang dimiliki.

16 Eko Endarmoko, Tesaurus Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

2009), Cet. 3, h. 543. 17 Ibid. 18 Muchith A. Karim (ed.), Perilaku Komunitas Muslim Perkotaan Dalam Mengonsumsi

Produk Halal, (Jakarta: Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian

Agama RI, 2013), h.12. 19 Eko Endarmoko, op.cit., h. 334. 20 Ibid., h. 334-335.

18

b. Pengertian Makanan dan Minuman Halal

Makanan dan minuman merupakan salah satu unsur yang

diperlukan oleh tubuh manusia, tanpa adanya asupan makan, maka

tubuh manusia akan terasa lemas.

Makanan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang

diperuntukan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses

penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan dan minuman.”21

Sama halnya dengan makanan, minuman yang dikonsumsi juga

harus minuman yang halal. Minuman atau dalam bahasa arab disebut

Asyribah ialah segala sesuatu yang diminum oleh manusia.22

Halal atau dalam bahasa Arab bertuliskan حالل berasal dari kata

halla yang mengadung arti ”lepas atau tidak terikat.”23 Dalam bidang

fiqih, kata halal diartikan sebagai “segala sesuatu yang boleh dikerjakan

atau dimakan.24 Halal menurut istilah berarti segala sesuatu yang lepas

dari status keharaman dan boleh/sah digunakan atau dikonsumsi.

Sebagai seorang muslim, dalam kegiatan mengonsumsi

makanan dan minuman hal yang harus diperhatikan adalah kehalalan

suatu makanan dan minuman tersebut. Allah SWT memerintahkan

kepada manusia untuk mengonsumsi makanan yang halal, sebagaimana

tercantum dalam QS. Al-Baqarah:168, yang berbunyi:

21 Panji Adam, Kedudukan Sertifikasi Halal Dalam Sistem Hukum Nasional Sebagai

Upaya Perlindungan Konsumen Dalam Hukum Islam, Amwaluna, vol. 1, 2017, h. 1. 22 Choeroni, dkk. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti , (Jakarta: Erlangga, 2014), h.

155. 23 Muchith A. Karim, op. cit., h. 11. 24 Ibid.,

19

ضم حللا رأ ا فم ٱلأ ي ها ٱلناس كلوا مم تم خ ت تبمعوا ول طي مباا يأ طنم طو عدو لكمأ إمنهۥ ٱلشيأ

٨٦١ مبمين

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-

langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah/2 : 168)

Dalam ayat yang lain juga disebutkan pada QS. Al-

Mu’minun/23 ayat ke 51 yang berbunyi:

ا … لمحا ملوا صن ٱلطي مبتم وٱعأ … كلوا مم

“… Makanlah dari (makanan) yang baik-baik (halal) dan

kerjakanlah kebajikan…” (QS. Al-Mu’minun/23 : 51) Pada ayat tersebut Allah SWT. memerintahkan manusia untuk

mengonsumsi makanan dan minuman yang halal lagi baik. Maka dari

itu, unsur kehalalan dari makanan dan minuman yang dikonsumsi

merupakan unsur yang paling penting.

Dalam ayat Al-Qur’an di atas, kata halal disandingkan dengan

kata thayyib, maksudnya adalah manusia bukan hanya diperintahkan

untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang halal, namun juga

makanan dan minuman yang thayyib, yang baik untuk kesehatan dan

keseimbangan tubuh. Misal, gula merupakan makanan yang halal dan

energinya dibutuhkan oleh tubuh manusia, namun jika mengonsumsi

makanan yang mengandung gula terlalu banyak, maka akan

menyebabkan penyakit. Hal ini berarti dalam kegiatan mengonsumsi

makanan dan minuman, bukan hanya halal, namun juga thayyib, agar

tetap seimbang dalam tubuh manusia.

Seperti yang disebutkan oleh Kasmarini Baharuddin, dkk.,

dalam jurnalnya menjelaskan bahwa, “Halal and Toyyiban which

means clean and wholesome portray the symbol of intolerance to

20

hygiene, safety and quality of food that Muslims consumed.”25 Kalimat

tersebut menjelaskan bahwa halal dan thayyib berarti bersih dan sehat,

hal itu menggambarkan simbol intoleransi terhadap kebersihan,

keamanan dan kualitas makanan yang dikonsumsi oleh umat muslim.

Dalam Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan

Produk Halal Pasal 1 ayat 2, dijelaskan bahwa “produk halal adalah

produk yang telah dinyatakan halal sesuai dengan syariat Islam.”26

Makanan dan minuman halal adalah makanan dan minuman

yang boleh dikonsumsi oleh seorang muslim menurut ketentuan syariat

Islam.

Dalam PP No. 69 Tahun 1999 pasal 1 ayat 5 tentang Label dan

Iklan dinyatakan bahwa,

”Pangan halal adalah pangan yang tidak mengandung unsur

atau bahan yang haram atau dilarang untuk dikonsumsi umat Islam, baik yang menyangkut bahan baku pangan, bahan

tambahan pangan, bahan baku dan bahan penolong lainnya termasuk bahan pangan yang diolah melalui proses rekayasa genetika dan iradiasi pangan, dan yang pengelolaannya

dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum agama Islam.”27

Sehingga makanan dan minuman halal merupakan makanan dan

minuman yang boleh dikonsumsi oleh umat Islam jika memenuhi dan

mengandung unsur-unsur yang diperbolehkan oleh syariat serta tidak

ada dalil syar’i yang melarangnya.

c. Kriteria Makanan dan Minuman Halal

Dalam mengonsumsi suatu produk makanan dan minuman,

bukan hanya unsur nikmat dan kenyang yang diperhatikan, namun jauh

lebih penting dari itu adalah kriteria kehalalan dari makanan dan

minuman yang dikonsumsi apakah sudah terpenuhi atau belum. Islam

25 Kasmarini Baharuddin, dkk., Understanding the Halal Concept and the Importance of

Information on Halal Food Business Needed by Potential Malaysian Entrepreneurs, International

Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, vol.5, 2015, h. 2. 26 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk

Halal. 27 Panji Adam, loc. cit,.

21

telah menetapkan kriteria makanan dan minuman yang dapat

dikonsumsi oleh manusia.

Pada dasarnya semua bahan makanan dan minuman adalah

halal, kecuali yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Allah

mengharamkan bangkai, darah, babi dan hewan yang disembelih

dengan nama selain Allah, sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al-

Baqarah/2 ayat 173:

تة وٱلد مي أ كم ٱلأ ا حر عليأ م ٱللم إمن ۦ لمغيأ بمهم منزميرم وماأ أهمم ٱلأ ر ب ولأ طر غي أ أ فمنم ٱ

فلأ عاد ول هم إمثأ يمن ٱلل غفورن إم عليأ ٨٧١ رحم

“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih)

disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan

tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah/2 : 173)

Bagi seorang muslim, makanan yang dimakan harus

memenuhi dua syarat, yaitu halal artinya dibolehkan berdasarkan

ketentuan syariat Islam, serta thayyib artinya baik, mengandung nutris i,

bergizi dan menyehatkan.

Menurut Dwiwiyati, dkk., dalam jurnalnya menyebutkan bahwa

makanan dan minuman yang termasuk ke dalam kriteria halal harus

memenuhi syarat yang sesuai dengan syari’at Islam yaitu:

a. Tidak mengandung babi dan bahan yang berasal dari babi. b. Tidak mengandung bahan-bahan yang diharamkan seperti:

bahan-bahan yang berasal dari organ manusia, darah, kotoran-kotoran dan lain sebagainya.

c. Semua bahan yang berasal dari hewan halal yang disembelih

menurut tata cara syari’at Islam. d. Semua tempat penyimpanan, tempat penjualan, pengolahan,

tempat pengelolaan dan transportasinya tidak boleh digunakan untuk babi. Jika pernah digunakan untuk babi atau barang yang tidak halal lainnya terlebih dahulu harus

dibersihkan dengan tata cara yang diatur menurut syari’at Islam.

22

e. Semua makanan dan minuman yang tidak mengandung

khamar.28

Dari sisi bahan, kaidah hukum Islam yang berlaku untuk produk

minuman meliputi 4 faktor, yaitu:

1) Memabukkan.

2) Membahayakan.

3) Najis.

4) Terkontaminasi dengan bahan yang haram atau najis.29

Minuman yang memabukkan hukumnya adalah haram, sesuai

dengan firman Allah dalam QS. Al-Maidah/5 ayat 90:

سن ل رمجأ

زأ نصاب وٱلأ ر وٱلأ سم ميأ ر وٱلأ مأا ٱلأ ي ها ٱلذمين ءامن وأا إمن نم عمم نأ م م يأ ط ٱلشيأ

لمحو تنمبوه لعلكمأ ت فأ ٠٩فٱجأ

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum)

khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib

dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka

jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat

keberuntungan”. (QS. Al-Maidah/5: 90)

Makanan dan minuman yang dikategorikan halal, sudah pasti

mengandung unsur thayyib. Dalam sebuah karya yang berjudul

Makanan Indonesia Dalam Pandangan Islam, para ahli tafsir

mengartikan kata thayyib dalam Al-Qur’an yang dihubungkan dengan

makanan merumuskan beberapa pengertian sebagai berikut:

1) Thayyib diartikan sebagai makanan yang tidak dianggap kotor dari segi zatnya, atau tidak tercampur benda yang najis,

dan tidak rusak zatnya (misalnya kadaluarsa).

28 Dwiwiyati Astogini, Wahyudin, dan Siti Zulaikha Wulandari, Aspek Religiusitas Dalam

Keputusan Pembelian Produk Halal (Studi tentang labelisasi halal pada produk makanan dan

minuman kemasan), JEBA, Vol. 13, 2011, h. 3. 29 Sopa, Sertifikasi Halal Majelis Ulama Indonesia Studi atas Fatwa Halal MUI terhadap

Produk Makanan, Obat-Obatan dan Kosmetika, (Jakarta: Gaung Persada Press Group, 2013), Cet.

1, h. 78.

23

2) Thayyib merupakan makanan yang sesuai dengan fitrah

manusia, yang kebutuhan gizinya seimbang dan terpenuhi. 3) Thayyib adalah makanan yang apabila dimakan akan

menumbuhkan selera makan dan tidak membahayakan fisik

dan akalnya. 4) Thayyib juga diartikan sebagai suatu makanan yang lezat,

tidak ada unsur yang membahayakan, bersih dan terbebas dari kotoran.30

Maka dari itu, makanan dapat dikatakan thayyib apabila

makanan tersebut makanan yang bersih, tidak tercampur dengan najis,

menyehatkan, sesuai dengan kebutuhan gizi yang diperlukan manus ia,

tidak kadaluarsa, dan tidak merusak keseimbangan tubuh dan akalnya.

Menurut Ali Mustofa Ya’kub yang dikutip oleh Muchith A.

Karim dalam bukunya menjelaskan makanan dan minuman yang

dikategorikan halal harus memiliki lima kriteria yaitu, thayyib, tidak

mengandung dharar (bahaya), tidak mengandung najis, tidak

memabukkan, serta tidak mengandung organ tubuh manusia.31

Maka, makanan dan minuman yang halal dapat dikelompokkan

menjadi tiga kategori yaitu:

a. Halal dari segi wujudnya/zatnya makanan itu sendiri yaitu tidak

termasuk makanan yang diharamkan oleh Allah swt.

b. Halal dari segi cara mendapatkannya.

c. Halal dalam proses pengolahannya.

Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa thayyib merupakan

bagian dari halal, makanan dan minuman yang halal sudah pasti

didalamnya terdapat thayyib atau kebaikan, baik itu kebaikan di dunia

maupun di akhirat. Kebaikan di dunia misalnya dengan mengonsumsi

makanan dan minuman yang halal dan thayyib tubuh kita akan terhindar

dari penyakit, dan kebaikan akhirat adalah dengan mengonsumsi

makanan dan minuman yang halal dan thayyib maka besar

30 Mastuhu, Makanan Indonesia Dalam Pandangan Islam, Kantor Menteri Negara

Urusan Pangan Republik Indonesia, h. 57-58. 31 Muchiht A. Karim, op. cit., h. 11.

24

kemungkinan ibadah yang kita lakukan dapat diterima oleh Allah SWT

sebagai tambahan amal kebaikan untuk bekal kesalamatan di akhirat

nanti.

d. Manfaat Makanan dan Minuman Halal

Segala sesuatu yang dibolehkan oleh Allah (halal) pastinya akan

memberi manfaat. Sedangkan sesuatu yang dilarang oleh Allah (haram)

tentunya juga akan mendatangkan kerusakan atau madharat. Diantara

manfaat yang akan didapatkan dari mengonsumsi makanan dan

minuman halal yaitu:

1) Terjaga kesehatannya, karena segala makanan dan minuman yang

halal, jika dikonsumsi dengan baik akan mendatangkan kesehatan

untuk tubuh

2) Mendapatkan ridha Allah karena telah menaati perintah-Nya.

3) Memilki akhlakul karimah dan terhindar dari perbuatan dosa karena

dari makanan dan minuman yang halal akan berubah menjadi tenaga

dan darah yang mengalir dalam tubuh untuk melakukan ibadah dan

aktivitas lainnya.32

Dari manfaat tersebut, maka sudah seharusnya manus ia

mengonsumsi produk makanan dan minuman yang halal yang

mengandung banyak manfaat baik bagi kebaikan di dunia maupun di

akhirat

3. Sertifikasi Halal

a. Pengertian Sertifikasi Halal

Halal menjadi faktor yang paling penting dalam mengonsumsi

produk makanan dan minuman. Namun tentunya konsumen tidak dapat

mengetahui secara langsung proses keseluruhan pembuatan makanan

tersebut dari segi pengolahan hingga pengemasan produk makanan atau

32 Choeroni, dkk., op. cit., h. 159.

25

minuman tersebut. Lalu bagaimana konsumen dapat memastikan produk

tersebut halal?

Majelis Ulama Indonesia (MUI) membentuk suatu lembaga yang

disebut Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika atau

disingkat menjadi LPPOM MUI. Lembaga ini bertugas untuk menelit i,

mengkaji, menganalisis serta memutuskan apakah produk makanan,

obat-obatan serta kosmetika yang diolah oleh produsen dan beredar di

masyarakat aman untuk dikonsumsi serta dapat dipastikan

kehalalannya.33

Setelah LPPOM MUI melakukan rangkaian penelitian dan

pengkajian terhadap produk makanan, obat-obatan dan kosmetika, maka

kemudian hasilnya dilaporkan kepada komisi Fatwa MUI untuk

dimintakan fatwanya, kemudian fatwa disampaikan kepada masyarakat

dalam bentuk sertifikasi halal.34

Sertifikasi merupakan proses penyertifikatan. Dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sertifikat berarti “akta, brevet, lisens i,

surat; diploma, dokumen, ijazah.”35

Sertifikat halal merupakan “surat keterangan yang dikeluarkan

oleh MUI Pusat atau Provinsi tentang halalnya suatu produk makanan,

minuman, obat-obatan, dan kosmetika yang diproduksi oleh perusahaan

setelah diteliti dan dinyatakan halal oleh LPPOM-MUI.”36

Maka sertifikasi halal merupakan suatu jaminan halal yang dapat

dijadikan pegangan dan landasan konsumen dalam mengonsumsi produk

makanan dan minuman. Pada kemasan produk makanan dan minuman

sertifikasi halal dapat dijumpai dalam bentuk label halal yang tercantum

pada kemasan produk tersebut.

33 Sopa, op.cit., h. 5. 34 Ibid. 35 Eko Endarmoko, op.cit., h. 591. 36 Mashudi, Konstruksi Hukum&Respons Masyarakat Terhadap Sertifikasi Produk Halal,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), cet. 1, h. 114-115.

26

b. Tujuan Sertifikasi Halal

Sertifikat halal yang dikeluarkan oleh LPPOM MUI sebagai

lembaga yang dibentuk oleh MUI memiliki beberapa tujuan. Diantara

tujuan adanya sertifikasi halal yaitu untuk memberikan kepastian status

kehalalan, sehingga konsumen dalam mengonsumsi produk makanan

dan minuman tidak merasa khawatir terhadap status kehalalan produk

makanan dan minuman tersebut.37

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33

Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, dalam pasal 3 poin a

disebutkan bahwa Jaminan Produk Halal (JPH) bertujuan untuk

”memberikan kenyamanan, keamanan, keselamatan dan kepastian

ketersediaan Produk Halal bagi masyarakat dalam mengonsumsi dan

menggunakan Produk.”38

Kedudukan sertifikasi halal di Indonesia mempunya i

kedudukan yang sentral karena sertifikasi halal menjadi salah satu

upaya perlindungan konsumen dalam hukum Islam.39

Dengan demikian, sertifikasi halal yang dikeluarkan oleh

LPPOM MUI dilakukan dengan tujuan agar masyarakat khususnya

konsumen muslim dalam mengonsumsi produk makanan dan minuman

halal merasa aman dan tidak ragu atas status kehalalan pada produk

makanan dan minuman tersebut.

c. Prosedur Sertifikasi Halal

Setiap produsen yang ingin mendapatkan sertifikasi halal atas

produk makanan atau minuman, obat-obatan, dan kosmetika maka

harus melakukan beberapa tahapan yang telah ditentukan oleh LPPOM

MUI.

37 LPPOM MUI, Sertifikat Halal MUI, 2018,

(http://www.halalmui.org/mui14/ index.php/main/go_to_section/55/1360/page/1). 38 Loc.cit., 39 Panji Adam, op.cit., h. 163.

27

Prosedur untuk memperoleh sertifikat halal mengalami

perubahan dan penyempurnaan dari waktu ke waktu seiring dengan

perkembangan teknologi yang digunakan terutama pada teknologi

pengolahan pangan.40

Produk makanan dan minuman, obat-obatan, dan kosmetika

yang akan diajukan untuk memperoleh sertifikat halal harus melalui

beberapa tahapan.

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari situs resmi

LPPOM MUI, terdapat beberapa tahapan yang harus dilewati

perusahan yang akan mendaftar proses sertifikasi halal, sebagai berikut:

1) Memahami persyaratan sertifikasi halal dan mengikuti

pelatihan Sistem Jaminan Halal (SJH). 2) Menerapkan Sistem Jaminan Halal (SJH). 3) Menyiapkan dokumen sertifikasi halal.

4) Melakukan pendaftaran sertifikasi halal (upload data). 5) Melakukan monitoring pre-audit dan pembayaran akad

sertifikasi. 6) Pelaksanaan audit. 7) Melakukan monitoring pasca audit.

8) Memperoleh sertifikat halal.41

Menurut Mashudi dalam bukunya menjelaskan bahwa,

prosedur yang dilakukan untuk menetapkan kehalalan produk makanan

dan minuman, diantaranya yaitu:

”Pertama, Tim Auditor LPPOM MUI melakukan pemeriksaan

ke lokasi produsen setelah formulir beserta lampiran-lampirannya dikembalikan ke LPPOM MUI dan diperiksa

kelengkapannya. Kedua, hasil pemeriksaan dan hasil laboratorium dievaluasi dalam Rapat Tenaga Ahli LPPOM MUI. Jika telah memenuhi persyaratan, maka dibuat laporan

hasil audit untuk diajukan kepada Sidang Komisi Fatwa MUI untuk diputuskan status kehalalannya. Ketiga, Sidang Komisi

Fatwa MUI dapat menolak laporan hasil audit jika dianggap belum memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan. Keempat, sertifikat Halal dikeluarkan oleh MUI setelah

ditetapkan status kehalalannya oleh Komisi Fatwa MUI.

40 Sopa, op.cit., h. 123. 41 LPPOM MUI, Prosedur Sertifikasi Halal MUI, 2018,

(http://www.halalmui.org/mui14/ index.php/main/go_to_section/56/1362/page/1).

28

Kelima, perusahaan yang produknya telah mendapat Sertifikat

Halal, harus mengangkat Auditor Halal Internal sebagai bagian dari Sistem Jaminan Halal.”42

Produk makanan dan minuman yang sudah melakukan proses

sertifikasi halal, maka produk tersebut dijamin kehalalannya serta

mendapatkan label halal pada kemasan seperti gambar berikut:

Gambar 2.1

Label Halal MUI43

Dari keterangan di atas, dapat dipahami bahwa untuk

mendapatkan sertifikat halal atas suatu produk makanan dan minuman,

obat-obatan dan kosmetika bukanlah suatu proses yang sederhana.

Maka dari itu demi menjamin kehalalan produk makanan dan minuman

yang dikonsumsi, sudah seharusnya memperhatikan logo atau label

halal yang terdapat pada suatu kemasan produk makanan dan minuman

sebagai tanda bahwa produk makanan dan minuman tersebut jelas

kehalalannya karena sudah melewati rangkaian prosedur sertifikas i

halal. Dengan begitu, tidak sulit lagi kiranya bagi konsumen muslim

untuk mengonsumsi produk makanan dan minuman olahan yang halal.

42 Mashudi, op.cit., h. 90. 43 LPPOM MUI, Label Halal, 2018, (http://www.halalmui.org/)

29

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

1. Penelitian tentang pengaruh Pendidikan Agama Islam terhadap akhlak siswa

pernah diteliti oleh Zakiya tahun 2014 dengan judul Pengaruh Pendidikan

Agama Islam terhadap Akhlak Siswa SMA Negeri 51 Jakarta dengan

subyek penelitiannya adalah siswa kelas XI IPA 1, penelitian ini

menggunakan pendekatam kuantitatif, dengan pendekatan metode

korelasional deskriptif. Data dikumpulkan melalui angket dan wawancara.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pembelajaran pendidikan

agama Islam di SMAN 51 Jakarta, serta memperoleh gambaran tentang

akhlak siswa di SMAN 51 Jakarta dan mengetahui bagaiman pengaruh

pendidikan agama islam terhadap pembentukan akhlak siswa di SMAN 51

Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran agama is lam

di sekolah dapat memberikan pengaruh terhadap akhlak siswa.

2. Penelitian tentang pengaruh pembelajaran Pendidikan Agama Islam

terhadap pelaksanaan shalat fardhu pernah diteliti oleh Mutia Sari tahun

2011 dengan judul Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

terhadap Pelaksanaan Shalat Fardu Siswa SMP Islam Al-Ma’arif Cinangka

Sawangan Depok dengan subyek penelitiannya adalah siswa kelas VIII,

penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan

deskriptif korelasional. Data dikumpulkan melalui angket, observasi dan

wawancara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan

Pendidikan Agama Islam di SMP Islam Al-Ma’arif, dan mengetahui

pelaksanaan shalat fardu siswa SMP Islam Al-Ma’arif serta untuk

mengetahui pengaruh pelaksanaan Pendidikan Agama Islam terhadap

pelaksanaan ibadah shalat fardhu siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan

terdapat korelasi positif yang signifikan antara pembelajaran Pendidikan

Agama Islam dengan pelaksanaan shalat fardhu siswa SMP Islam Al-

Ma’arif.

3. Penelitian tentang pengaruh Pendidikan Agama Islam terhadap

pembentukan akhlak siswa pernah diteliti oleh Siti Nurjanah tahun 2014

dengan judul Pengaruh Pendidikan Agama Islam terhadap Pembentukan

30

Akhlak Siswa di SDIT Yasir Cipondoh Kota Tangerang dengan subyek

penelitiannya berjumlah 30 orang. Penelitian ini menggunakan metode

kuantitatif dengan cara uji korelasi. Data dikumpulkan melalui wawancara

dan angket. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengajaran

Pendidikan Agama Islam di SD IT Yasir, mengetahui kualitas akhlak anak-

anak yang belajar di SD IT Yasir, serta mengetahui pengaruh pendidikan

Agama Islam siswa SD IT Yasir terhadap akhlak siswa.

C. Kerangka Berpikir Pentingnya pendidikan agama Islam bagi kehidupan manusia sangat

jelas, karena dengan aturan agama (syariat) hidup manusia dapat terarah.

Pada zaman modern seperti saat ini, kemajuan teknologi sudah

digunakan dalam berbagai sektor kehidupan manusia, salah satunya dalam

pembuatan produk makanan dan minuman, berbeda dengan zaman dahulu

bagaimana produk pembuatan makanan dan minuman dibuat dengan

sesederhana mungkin. Namun saat ini, produk makanan dan minuman yang

ditawarkan kepada konsumen dibuat sedemikian canggih dengan kemajuan

teknologi. Dengan adanya hal tersebut maka status kehalalan produk makanan

dan minuman perlu ditinjau lebih lanjut dan tidak bisa hanya dilihat dengan

mata telanjang.

Untuk dapat mengonsumsi produk makanan dan minuman yang jelas

kehalalannya, diperlukan pengetahuan dan informasi mengenai kriteria

kehalalan produk makanan dan minuman tersebut. Salah satu caranya adalah

melalui proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah.

Maka dari itu Pendidikan Agama Islam menjadi sangat penting dan

dibutuhkan untuk diajarkan sedini mungkin kepada seluruh umat muslim guna

sebagai pelindung diri dari hal-hal yang dilarang oleh syariat bagi umat muslim

serta sebagai penyeimbang bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi agar kehidupan manusia selamat di dunia dan di akhirat.

31

Jika disajikan dalam bentuk bagan maka akan terlihat sebagai berikut:

Bagan 2.1

Kerangka Berfikir

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”.44

Untuk membuktikan apakah ada atau tidaknya pengaruh variabel x

(Pembelajaran Pendidikan Agama Islam) terhadap variabel y (Kesadaran

mengonsumsi produk makanan dan minuman halal), maka peneliti mengajukan

hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Hipotesis nihil (H0): Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap kesadaran siswa SMP An-

Nurmaniyah dalam mengonsumsi produk makanan dan minuman halal.

Hipotesis alternatif (H1): Terdapat pengaruh yang signifikan antara

pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap kesadaran siswa SMP An-

Nurmaniyah dalam mengonsumsi produk makanan dan minuman halal.

44 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,(Jakarta: Rineka

Cipta, 201, Cet. 15, h. 110.

Pembelajaran

Pendidikan Agama

Islam

Kesadaran

Mengonsumsi Produk

Makanan dan

Minuman Halal

Memengaruhi

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SMP An-Nurmaniyah yang terletak di Jl. Dr.

Ciptomangunkusumo (Jl. H. Mencong) No. 62, Paninggilan Utara, Ciledug,

Tangerang.

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran

2017/2018. Tepatnya dimulai sejak bulan Maret sampai dengan bulan Mei

2018.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode gabungan atau mixed methodology

design dengan pendekatan korelasional

Menurut John W. Creswell yang dikutip oleh Nuraida dan Halid Alkaf

dalam bukunya menyebutkan bahwa ”Rancangan metodologi gabungan (mixed

methodology design: peneliti menggabungkan aspek-aspek paradigma

kualitatif dan kuantitatif pada seluruh atau sebagian dari langkah- langkah

penelitiannya.”1

Pada penelitian ini diawali dengan proses pengumpulan data, lalu

setelah data terkumpul maka dilakukan analisis data, kemudian interpretas i

data. Data dikumpulkan menggunakan metode kuantitatif dengan instrumen

angket, ditambah dengan teknik kualitatif dari hasil wawancara yang bertujuan

untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari hasil penelitian ini.

Selanjutnya analisis data pada akhir penelitian menggunakan pendekatan

korelasional.

Penelitian korelasional menurut Cholid Narbuko dan Abu Achmadi

adalah penelitian yang bertujuan ”untuk menyelidiki sejauh mana variasi-

1 Nuraida dan Halid Alkaf, Metodologi Penelitian Pendiidikan , (Tangerang: Islamic

Research Publishing, 2009), cet. 1, h. 43.

33

variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih

faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi”.2

Dalam penelitian ini peneliti mencoba mengungkap hubungan antara

dua variabel, yaitu pengaruh pembelajaran pendidikan agama Islam (variabel

x) dengan kesadaran siswa dalam mengonsumsi produk makanan halal

(variabel y).

C. Populasi dan Sampel

Menurut Sukandarrumidi dalam bukunya menyebutkan bahwa,

“Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda yang

nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan

memiliki karakter tertentu dan sama.”3 Maka, dalam penelitian ini populasinya

adalah seluruh siswa kelas VIII tahun ajaran 2017/2018 di SMP An-

Nurmaniyah.

Sedangkan pengertian sampel yaitu, “bagian dari populasi yang

memiliki sifat-sifat yang sama dari obyek yang merupakan sumber data.”4

Dalam menentukan sampel, Suharsimi Arikunto menjelaskan dalam

bukunya, “Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua

sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah

subjeknya lebih besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.”5

Mengingat banyaknya populasi dalam penelitian ini yaitu sebanyak 206

siswa, maka penulis mengambil sampel sebanyak 45 siswa, jumlah sampel ini

apabila dipresentasikan sekitar 21% dari jumlah populasi.

Sampel ini diambil dari populasi dengan teknik stratified random

sampling, yaitu teknik pengambilan sampel secara acak dari tiap-tiap

2 Cholid Narbuko dan Abu Achamdi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2010), cet. 11, h. 48. 3 Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula ,

(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2012), ce.4, h. 62. 4 Ibid., h. 50. 5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2010), cet.14, h. 122.

34

kelompok yang mewakili.6 Dalam melakukan penelitian, para ahli biasanya

menarik suatu sampel berdasarkan kemungkinan yang terjadi, bukan

berdasarkan pertimbangan pribadi atau yang disebut probability sample. 7

Pengambilan sampel pada penelitian harus bersifat objektif.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik

pengumpulan data, yaitu:

1. Studi Kepustakaan

Studi pustaka atau penelaahan kepustakaan merupakan langkah

pengumpulan data yang dilakukan setelah merumuskan masalah, kemudian

mencari teori dan konsep yang dapat dijadikan landasan teoritis penelitian. 8

Studi pustaka dilakukan di Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, serta Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Observasi

Observasi diartikan sebagai metode pengamatan yang dilakukan

oleh peneliti kepada sasaran penelitian baik berupa benda diam maupun

sebuah proses yang terjadi selama kegiatan penelitian berlangsung. 9

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu berupa pengamatan

sederhana secara langsung kegiatan siswa mengonsumsi makanan dan

minuman di kantin SMP An-Nurmaniyah Ciledug.

3. Kuesioner atau angket

Kuesioner atau disebut juga angket, yaitu suatu teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara mendaftar beberapa pertanyaan sesuai

dengan indikator penelitian dan diberikan kepada responden untuk proses

6 Bambang Suharjo, Statistika Terapan Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), Cet. 1, h. 8. 7 Moh Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2009), cet. 7, h. 271. 8 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), h.

18. 9 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 242.

35

pengisian.10 Kuesioner atau angket ini setelah melalui tahap uji instrumen,

selanjutnya akan diisi oleh responden yang menjadi sasaran penelitian.

Tujuan dari kuesioner ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh atau tidak antara pembelajaran pendidikan agama islam terhadap

kesadaran siswa SMP An-Nurmaniyah dalam mengonsumsi produk

makanan halal. Berikut tabel indikator butir-butir instrumen.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Angket

No. Variabel Dimensi Indikator

No

Butir

Soal

Jml

Soal

1. Pembelajaran

Pendidikan

Agama Islam

Kegiatan

pembelajaran

di dalam

kelas dalam

materi

‟Kriteria

Makanan dan

Minuman

Halal dalam

Islam‟

Melihat

kesiapan siswa

dalam memulai

pembelajaran

1 1

Menyampaikan

tujuan

pembelajaran

2, 3 2

Melakukan

evaluasi 14, 15 2

Memberikan

motivasi 16 1

Materi

Pembelajaran

‟Kriteria

Makanan dan

Minuman

Penyampaian

materi 4, 5 2

Sumber materi

pelajaran 8 1

10 Sukandarrumidi, op. cit., h. 78.

36

Halal dalam

Islam‟.

Metode

Pembelajaran

Metode

Pembelajaran

yang digunakan

6, 10,

11,

12,

4

Media

pembelajaran

yang digunakan

7, 9 2

Jumlah 16

2. Kesadaran

mengonsumsi

produk

makanan dan

minuman

halal

Kegiatan

mengonsumsi

produk

makanan dan

minuman

Aktifitas

mengonsumsi

produk makanan

dan minuman

1, 2, 9 3

Pengetahuan

tentang

makanan dan

minuman

halal

Pengertian

makanan dan

minuman halal

3 1

Kriteria Halal

Kriteria produk

halal dari segi

wujudnya.

6, 7 2

Kriteria

makanan halal

dari cara

mendapatkannya

.

4, 5 2

37

Kesadaran

mengonsumsi

produk

makanan dan

minuman

halal

Memeriksa

komposisi

produk makanan

dan minuman

8 1

Memeriksa label

halal pada

produk makanan

dan minuman.

10,

11, 12 3

Sikap yang

dilakukan jika

status makanan

belum jelas

kehalalannya

13, 16 2

Sikap yang

dilakukan

kepada

lingkungan

sekitar terkait

kesadaran

mengonsumsi

produk makanan

dan minuman

halal.

14, 15 2

Jumlah 16

4. Wawancara

Pada penelitian ini juga digunakan teknik pengumpulan data dengan

metode wawancara. ‟Wawancara adalah proses tanya-jawab dalam

penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih

bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi- informasi atau

38

keterangan-keterangan”.11 Pada penelitian ini wawancara dilakukan dengan

kepala sekolah dan guru Pendidikan Agama Islam SMP An-Nurmaniyah.

Informasi yang didapat dari kepala sekolah mengenai pengelolaan kantin

serta produk makanan dan minuman yang ada didalamnya. Sedangkan

informasi yang didapat dari guru Pendidikan Agama Islam yaitu terkait

proses pembelajaran yang dilakukan di SMP An-Nurmaniyah.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Wawancara Kepala Sekolah

No. Variabel Dimensi Indikator

No

Butir

Soal

Jml

Soal

1. Pembelajaran

Pendidikan

Agama Islam

Kegiatan

pembelajaran

Pendidikan

Agama Islam

di sekolah

Peran kepala

sekolah dalam

mengontrol

pembelajaran

di kelas

4 1

Evaluasi untuk

pengembangan

guru

5 1

2. Produk

Makanan dan

Minuman

Halal

Produk

makanan dan

minuman di

kantin

sekolah

Pengelolaan

kantin di

sekolah

1 1

Pemeriksaan

yang

dilakukan

terhadap

produk

makanan dan

2, 3 2

11 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, op. cit., h. 83.

39

minuman di

kantin

Jumlah 5

Tabel 3.3

Kisi-kisi Wawancara Guru PAI

Variabel Dimensi Indikator

No

Butir

Soal

Jml

Soal

Pembelajaran

Pendidikan

Agama Islam

materi

”Kriteria

Makanan dan

Minuman

Halal dalam

Islam”

Kegiatan

pembelajaran

Pendidikan

Agama Islam

pada materi

”Kriteria

Makanan dan

Minuman

Halal dalam

Islam” di

kelas

Kurikulum yang

digunakanan dalam

proses pembelajaran

1 1

Proses pembelajaran

PAI 2 1

Metode

pembelajaran yang

digunakan dalam

proses pembelajaran 3 1

Produk

makanan dan

minuman

halal dalam

Islam

Cara guru

menjelaskan

makanan dan

minuman halal

4 1

Jumlah 4

E. Teknik Pengolahan Data

Setelah data penelitian terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah

pengolahan data. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengolahan data

diantaranya sebagai berikut:

40

1. Pemeriksaan Angket (Editing)

Angket yang telah terkumpul, sebaiknya diperiksa terlebih dahulu,

untuk memastikan bahwa seluruh butir instrumen telah terisi dengan

lengkap, agar proses analisis data menjadi mudah.12 Jika terdapat data yang

kurang lengkap, maka perlu dikembalikan atau diulang. Untuk memperoleh

responden yang cukup, penulis harus menemukan responden yang masih

dalam wilayah populasi yang sama.

2. Tabulasi

Tabulasi merupakan salah satu teknik pengolahan data yang

dilakukan dengan cara menyajikan data dalam bentuk tabel, baik tabel

distribusi frekuensi maupun tabel silang. Proses pemberian skor (skoring)

terhadap butir instrumen, serta memberikan kode terhadap butir yang tidak

diberi skor termasuk kedalam kegiatan tabulasi.13

Skor untuk tiap-tiap butir instrumen angket berpedoman pada tabel

berikut:

Tabel 3.4

Pedoman Skor Angket

3. Menghitung Presentase Jawaban

Setelah data disajikan dalam bentuk tabulasi, maka langkah

selanjutnya yaitu menghitung presentase jawaban, dengan rumus:

12 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 278 13 Ibid., h. 279.

Butir Positif Butir Negatif

Jawab Skor Jawab Skor

Selalu 4 Selalu 1

Sering 3 Sering 2

Kadang-kadang 2 Kadang-kadang 3

Tidak Pernah 1 Tidak Pernah 4

P = F/N x 100%

41

Keterangan: P = Prosentase untuk setiap kategori jawaban

F = Frekuensi jawaban responden

N = Number of cases

F. Teknik Analisis Data

Setelah data diolah dengan langkah- langkah di atas, maka tahapan

selanjutnya pada kegiatan penelitian ini adalah menganalisis data, hal ini

digunakan untuk mengetahui hasil penelitian sesuai dengan tujuan penelit ian

yang telah disebutkan pada bab sebelumnya.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik

analisis korelasi. Menurut Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, ”Analis is

korelasi yaitu suatu teknik untuk menentukan sampai sejauh mana terdapat

hubungan antara dua variabel.”14

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menganalisis data

diantaranya yaitu:

1. Uji Instrumen

Instrumen merupakan sebuah alat ukur yang digunakan dalam suatu

penelitian. Untuk memperoleh hasil penelitian yang benar, maka harus

menggunakan sebuah instrumen yang tepat. Dalam membuat instrumen

yang tepat harus mempertimbangkan tingkat validitas dan reliabilitasnya.

a. Uji Validitas

Validitas berarti tiap-tiap butir dari instrumen yang diberikan

kepada responden dapat mengukur dengan tepat apa yang harus diukur

(variabel-variabel) dalam penelitian.15 Jadi, validitas akan menentukan

sejauh mana ketepatan instrumen tersebut dalam mengukur apa yang

hendak diukur.

Uji validitas dapat dilakukan dengan menggunakan software

SPSS, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

14 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, op. cit., h. 156 15 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

2011), cet. 10, h. 182.

42

1) Masukan data dalam bentuk ordinal atau skala likert

2) Totalkan seluruh data per kolom atau per indikator dengan nama variabel baru nama misalnya total dengan melakukan transform data

3) Caranya klik trandform tentukan target variabel dengan nama TOTAL dan lakukan penjumlahan seluruh inikator

4) Akan diperoleh hasil total tersebut 5) Hitung nilai korelasi antara masing-masing indikator dengan

total, dengan menggunakan correlate dari bivariate

6) Untuk memudahkan mmba a output tekan paste dan akan intrusi manusal dan lakukan perubahan instuksi sebagai

berikut dengan menambahkan dengan instrusi WITH 7) Untuk mengaktifkan SPSS pilih tombol ► 8) Lakukan pengujian antara korelasi antara masing-mas ing

indikator dengan total, jika terdapat yang signifikan maka dikatakan indikator tersebut valid dan sebaliknya jika tidak

signifikan maka indikator tersebut dikatakan tidak valid.16

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas berarti sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat

dipercaya. Suharsimi Arikunto dalam bukunya menyebutkan bahwa

”Reliabitilas berasal dari kata bahasa Inggris reliable artinya dapat

dipercaya”.17 Maka, sebuah instrumen dapat dikatakan reliable apabila

instrumen tersebut jika digunakan hasilnya dapat untuk menghasi lkan

data yang benar yang tidak menyimpang dari kenyataan yang

sebenarnya.18

Uji reliabilitas dapat menggunakan software SPSS, dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1) Siapkan data yang akan diuji tingkat relibilitas dan validitas.

Memasukan data ke SPSS dapat menggunakan entry atau convert dari perangkat lunak lain seperti excel.

2) Pilih menu Analyze, lalu pilih scale dan selanjutnya pilih realibility analysis

3) Masukan atau pindahkan seluruh variabel ke kotak dialog

items 4) Setelah memindahkan seluruh variabel ke kotak items dan

selanjutnya klik statistics

16 Edy Supriyadi, SPSS+ Amos: Perngkat Lunak Statistik, (Bogor: In Media, 2014), h. 33-

38. 17 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 254. 18 Ibid.

43

5) Pada kotak realibility analysis statistics klik scale dan scale

if item deleted dan continue.19

Setelah melakukan pengujian reliabilitas terhadap instrumen

tes, maka interpretasi yang pada umumnya digunakan yaitu jika nilai

conbanch alpha di atas 0,70 berarti data variabel tersebut bersifat

reliabel.20

2. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

apakah data yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. ”Data yang

baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memilik i

distribusi normal”. 21 Uji normalitas dapat dilakukan dengan

menggunakan software SPSS, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Pada lembar Variable View dari SPSS Data Editor definisikan msing-masing variabel.

2) Kemudian pada lembarData View dari SPSS Data Editor

masukkan data yang akan diuji. 3) Klik Analyze -> Descriptive Statistics -> Explore

4) Pindahkan varibel yang akan diuji normalitasnya ke dalam Dependen List dan Factor List

5) Kemudian klik Plots dan beri tanda check pada kotak disamping kiri Normalityplots with tests

6) Kemudian klik Continue dan klik OK.22

b. Uji Linieritas

Uji linieritas merupakan salah satu uji asumsi yang bertujuan

untuk mengetahui ”bahwa hubungan antara variabel dependen dengan

variabel independen berhubungan secara linier.”23 Uji linieritas dapat

19 Edy Supriyadi, op.cit., h. 29-31. 20 Ibid., h. 32. 21 Nuraida dan Halid Alkaf, op.cit., cet. 1, h. 123. 22 Stanislaus S. Uyanto, Pedoman Analisis Data dengan SPSS , (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2009), Cet. 1, Ed. 3, h. 41-46. 23 Edy Supriyadi, op.cit., h. 91.

44

dilakukan dengan menggunakan software SPSS, dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

1) Siapkan data yang akan diuji linieritasnya. Memasukkan data

ke SPSS dapat menggunakan entry atau convert dari perangkat lunak lain seperti excel.

2) Klik analyze 3) Pilih compare means 4) Pilih variabel yang merupakan dependen dan independen

5) Pilih option dan klik test for liniarity dan continue.24

c. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dua

atau lebih kelompol data sampel berasal dari populasi yang memilik i

varians yang sama. 25 Uji homogenitas dapat dilakukan dengan

menggunakan software SPSS, dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

1) Masukkan data pada Data View.

2) Buka menu Analyze Dn klik Compare Means 3) Kemudian klik One-Way ANOVA

4) Pindahkan variabel ke dalam Dependent List dan Factor, kemudian klik Options

5) Selanjutnya pilih Homogeneity of variance test kemudian

klik Continue lalu OK.26

Ketiga uji prasyarat analisis tersebut, menggunakan software

SPSS. Jika hasil perhitungan uji normalitas, uji linieritas dan uji

homogenitas dengan taraf 0,05 atau 5% memiliki nilai signifikansi lebih

besar dari 0,05, maka data tersebut berasal dari distribusi normal, distribus i

homogen, serta variabel memiliki hubungan yang linier.

3. Uji Koefisien Korelasi

24 Ibid., 25 Ibid., h. 8. 26 Kadir, Statistika Terapan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2015), Cet. ke-2, Ed. Ke-

2, h. 169-170.

45

Tujuan dari penelitian yang dilakukan ini adalah untuk mengetahui

sejauh mana pengaruh antara dua variabel, yakni pengaruh pembelajaran

pendidikan agama Islam (variabel x) dan kesadaran siswa SMP dalam

mengonsumsi produk makanan halal (variabel y). Untuk mengetahui

korelasi atau hubungan dari kedua variabel tersebut maka digunakan

teknik koefisien korelasi bivariant.

Menurut Suharsimi Arikunto, ”Koefisien korelasi bivariant adalah

statistik yang dapat digunakan oleh peneliti untuk menerangkan keeratan

hubungan antara dua variabel.”27

Teknik korelasi yang di gunakan yaitu product moment, dengan

rumus:28

r xy =nΣXY − (ΣX)(ΣY)

√{nΣ𝑋2 − (Σ𝑋)2}{nΣ𝑌2 − (Σ𝑌)2)}

Keterangan:

rxy :Angka indeks korelasi ”r” product moment

n : Jumlah responden

ΣX : jumlah seluruh skor variabel X

ΣY : jumlah seluruh skor variabel Y

ΣXY : jumlah hasil perkalian antara skor variabel X dan Y

Analisis korelasi juga dapat dihitung dengan menggunakan

software SPSS. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Entri data yang akan di hitung korelasi ke perangkat lunak SPSS.

b. Pilih Analyze. c. Selanjutnya pilih Correlate. d. Selanjutnya pilih Bivariate

e. Masukan atau tentukan variabel yang akan dilakukan perhitungan korelasi antara dua variabel ke dalam kotak

variabel.

27 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 314 28 Ibid., h. 318.

46

f. Lalu tekan tombol OK, maka akan keluar output SPSS yang

diinginkan berupa nilai korelasi antara seluruh kombinasi dua variabel.29

Setelah diketahui hasilnya, kemudian diberikan interpretasi dengan

cara berikut:

a. Interpretasi terhadap angka korelasi dengan berpedoman kepada tabel

interpretasi nilai r berikut:

Tabel 3.5

Interpretasi Nilai r30

Besarnya “r” Product Moment Interpretasi

0,00 – 0,20 Antara variabel x dan variabel

y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat

lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi

antara variabel x dan variabel y)

0,20 – 0,40 Antara variabel x dan variabel

y terdapat korelasi yang lemah atau rendah.

0,40 – 0,70 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

sedang atau cukupan.

0,70 – 0,90 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang kuat

atau tinggi.

0,90 – 1,00 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang sangat

kuat atau sangat tinggi.

b. Interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment

dengan cara membandingkan besarnya “r” product moment dengan

“r” yang tercantum pada tabel nilai “r” taraf signifikansi 5%. Sebelum

29 Edy Supriyadi, op.cit., h. 52-53. 30 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan , (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,

2006), Cet. XVI, Ed. I, h. 193.

47

membandingkan, terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db)

dengan cara:31

𝑑𝑏 = 𝑁 − 𝑛𝑟

Keterangan:

db : derajat bebas

N : jumlah responden

nr : banyaknya variable yang dikorelasikan

Jika rxy ≥ r tabel, maka H1 diterima dan H0 ditolak

Jika rxy < r tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak

c. Mencari seberapa besarnya kontribusi antara variabel X dan variabel

Y dengan menggunkan rumus koefisien determinasi (KD), yaitu:

𝐾𝐷 = 𝑟2 𝑥 100%

Keterangan:

KD : Koefisien determinasi (kontribusi variable x terhadap

variable y)

r : Koefisien korelasi

G. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik adalah dugaan atau pernyataan tentang satu atu lebih

populasi yang perlu diuji kebenarannya. 32 Berdasarkan penjabaran metode

penelitian di atas, maka hipotesis statistik dalam penelitian ini yaitu:

H0 : rxy = 0

H1 : rxy ≠ 0

31 Anas Sudjiono, op. cit., h. 181. 32 Bambang Suharjo, op. cit., h. 49.

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

1. Gambaran Umum Sekolah

a. Profil SMP An-Nurmaniyah

Nama Sekolah : SMP An-Nurmaniyah

Nama Kepala Sekolah : Purbatin Hadi, S. Pd., MM

Alamat : Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo (H. Mencong)

no. 62, Paninggilan Utara, Ciledug Kota

Tangerang Telp. (021) 7310766, 73457505

Nama Yayasan : Yayasan Perguruan An-Nurmaniyah

Nama Ketua Yayasan : Dra. Hj. Nurma Nugraha

Alamat : Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo (H. Mencong)

no. 62, Paninggilan Utara, Ciledug Kota

Tangerang Telp. (021) 7310766, 73457505

N S S : 202287101101

NIS / NPSN : 201010 / 20606864

Jenjang Akreditasi : Terakreditasi A

Tahun Didirikan : 1996 / 1997

Tahun Beroperasi : 1997 / 1998

Status Tanah : Hak Milik Yayasan

Sertifikat / Akte : No. AF.630172.10.25.03.01.1.00521 (1.370

M2)

No. AF.630173.10.25.03.01.1.00522 (955

M2)

No. AH.764666.10.25.03.01.1.00559 (1.120

M2)

No. 1803/Kec.Cld/1996 (1.120 M2)

Luas Tanah : 4.445 M2

Status Bangunan : Milik Yayasan

49

Nomor IMB : No. 642.2./520-HUK/IMB/1994

Luas Bangunan : 1.262,95 M2 (tiga lantai)

b. Data Siswa 3 Tahun Terakhir

1) Tahun Pelajaran 2016/2017

Kelas VII : 207 siswa

Kelas VIII : 197 siswa

Kelas IX : 210 siswa

Total : 619 siswa

Jumlah Rombel : 7 Rombongan Belajar

2) Tahun Pelajaran 2017/2018

Kelas VII : 197 siswa

Kelas VIII : 206 siswa

Kelas IX : 185 siswa

Total : 594 siswa

Jumlah Rombel : 6 Rombongan Belajar

3) Tahun Pelajaran 2018/2019

Kelas VII : 215 siswa

Kelas VIII : 191 siswa

Kelas IX : 205 siswa

Jumlah Rombel : 7 Rombongan Belajar

c. Data Guru dan Karyawan

1) Guru

Guru Laki-laki : 16 orang

Guru Perempuan : 14 orang

Total : 30 orang

2) Karyawan

Karyawan Laki-laki : 7 orang

Karyawan Perempuan : 3 Orang

Total : 10 orang

50

2. Hasil Angket

Data yang akan disajikan dalam penelitian ini merupakan hasil dari

penyebaran kuesioner tentang pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan

pengaruhnya terhadap kesadaran siswa/i SMP An-Nurmaniyah Ciledug

dalam mengonsumsi produk makanan dan minuman halal. Data yang telah

terkumpul kemudian diolah dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang

dilengkapi dengan presentase. Artinya, setiap alternatif jawaban pada setiap

butir dihitung frekuensinya dan diolah dengan cara membandingkan jumlah

frekuensi jawaban responden pada setiap item dengan jumlah responden

dikalikan seratus persen. Rumus yang digunakan untuk menghitung

presentase data yaitu:

Keterangan:

P : Prosentase untuk setiap kategori jawaban

F : Frekuensi jawaban responden

N : Number of cases

Setelah dilakukan penyebaran angket kepada siswa, maka penelit i

mendapat hasil data sebagi berikut:

a. Pernyataan yang Berhubungan dengan Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam dengan Materi ”Kriteria Makanan dan Minuman

Halal dalam Islam” (Variabel X)

Tabel 4.1

Guru memeriksa kesiapan siswa sebelum memulai pembelajaran

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Selalu 19 42,2%

2 Sering 23 51,1%

3 Kadang-kadang 3 6,7%

4 Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 45 100%

P = F/N x 100%

51

Item pertama, guru memeriksa kesiapan siswa sebelum

memulai pembelajaran, sebanyak 19 responden atau 42,2% menjawab

selalu, sebanyak 23 responden atau 51,1% menjawab sering, sebanyak

3 responden atau 6,7% menjawab kadang-kadang, dan sebanyak 0

responden atau 0% menjawab tidak pernah. Pada tabel di atas dapat

dilihat bahwa sebagian besar siswa menyatakan bahwa guru sering

memeriksa kesiapan siswa sebelum memulai pembelajaran.

Tabel 4.2

Guru mengucapkan salam

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Selalu 42 93,3%

2 Sering 3 6,7%

3 Kadang-kadang 0 0%

4 Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 45 100%

Item kedua, guru mengucapkan salam, sebanyak 42 responden

atau 93,3% menjawab selalu, sebanyak 3 responden atau 6,7%

menjawab sering, dan sebanyak 0 responden atau 0% menjawab

kadang-kadang dan tidak pernah. Dari hasil tersebut, dapat diketahui

bahwa sebagian besar responden atau 93,3% menyatakan bahwa guru

selalu mengucapkan salam ketika melakukan proses pembelajaran di

kelas, dan sisanya sebanyak 6,7% menyatakan sering.

Tabel 4.3

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Selalu 30 66,7%

2 Sering 15 33,3%

3 Kadang-kadang 0 0%

52

4 Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 45 100%

Item ketiga, guru menyampaikan tujuan pembelajaran,

sebanyak 30 responden atau 66,7% menjawab selalu, sebanyak 15

responden atau 33,3% menjawab sering, dan sebanyak 0 responden atau

0% menjawab kadang-kadang dan tidak pernah. Hal ini berarti sebagian

besar siswa menyatakan bahwa guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Tabel 4.4

Guru menyampaikan materi pembelajaran ketentuan makanan dan

minuman halal secara jelas

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Selalu 29 64,5%

2 Sering 11 24,4%

3 Kadang-kadang 5 11,1%

4 Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 45 100%

Item keempat, guru menyampaikan materi pembelajaran

ketentuan makanan dan minuman halal secara jelas, sebanyak 29

responden atau 64,5% menjawab selalu, sebanyak 11 responden atau

24,4% menjawab sering, sebanyak 5 responden atau 11,1% menjawab

kadang-kadang, dan sebanyak 0 responden atau 0% menjawab tidak

pernah. Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

menyatakan bahwa guru menyampaikan materi secara jelas.

Tabel 4.5

Saya bertanya kepada guru jika ada materi pembelajaran yang belum

saya pahami

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

53

1 Selalu 11 24,4%

2 Sering 17 37,8%

3 Kadang-kadang 15 33,3%

4 Tidak Pernah 2 4,4%

Jumlah 45 100%

Item kelima, saya bertanya kepada guru jika ada materi

pembelajaran yang belum saya pahami, sebanyak 11 responden atau

24,4% menjawab selalu, sebanyak 17 responden atau 37,8% menjawab

sering, sebanyak 15 responden atau 33,3% menjawab kadang-kadang,

dan sebanyak 2 responden atau 4,4% menjawab tidak pernah. Dari hasil

tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa yaitu yang

menjawab selalu dan sering berjumlah 28 responden menyatakan

bertanya kepada guru ketika ada materi yang belum dipahami,

sedangkan yang kadang-kadang bertanya 15 responden, dan yang tidak

bertanya meskipun ada materi yang belum dipahami sebanyak 2

responden.

Tabel 4.6

Guru memberikan games atau permainan yang berhubungan dengan

materi pembelajaran di sela-sela proses pembelajaran

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Selalu 0 0%

2 Sering 20 44,4%

3 Kadang-kadang 23 51,1%

4 Tidak Pernah 2 4,4%

Jumlah 45 100%

Item keenam, guru memberikan games atau permainan yang

berhubungan dengan materi pembelajaran di sela-sela proses

pembelajaran, sebanyak 20 responden atau 44,4% menjawab sering,

sebanyak 23 responden atau 51,1% menjawab kadang-kadang,

sebanyak 2 responden atau 4,4% menjawab tidak pernah, dan sebanyak

54

0 responden atau 0% menjawab selalu. Hal ini berarti guru jarang

memberikan permainan di sela-sela proses pembelajaran.

Tabel 4.7

Guru menggunakan media atau alat bantu dalam menyampaikan

materi pembelajaran

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Selalu 2 4,4%

2 Sering 20 44,4%

3 Kadang-kadang 23 51,1%

4 Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 45 100%

Item ketujuh, guru menggunakan media atau alat bantu dalam

menyampaikan materi pembelajaran, sebanyak 2 responden atau 4,4%

menjawab selalu, sebanyak 20 responden atau 44,4% menjawab sering,

sebanyak 23 responden atau 51,1% menjawab kadang-kadang, dan

sebanyak 0 responden atau 0% menjawab tidak pernah. Dari tabel

tersebut dapat diketahui bahwa guru dalam menyampaikan materi

pembelajaran di kelas cenderung jarang menggunakan media atau alat

bantu, hal ini dapat terlihat dari jawaban siswa yang sebagian besar

menyatakan kadang-kadang.

Tabel 4.8

Materi yang disampaikan oleh guru berasal dari buku pelajaran

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Selalu 29 64,4%

2 Sering 16 35,6%

3 Kadang-kadang 0 0%

4 Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 45 100%

55

Item kedelapan, materi yang disampaikan oleh guru berasal dari

modul pembelajaran, sebanyak 29 responden atau 64,4% menjawab

selalu, sebanyak 16 responden atau 35,6% menjawab sering, dan

sebanyak 0 responden atau 0% menjawab kadang-kadang dan tidak

pernah. Hal ini berarti materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru

cenderung berasal dari modul atau buku pelajaran yang digunakan,

karena sebagian besar siswa menjawab demikian, bahkan tidak ada

responden yang menyatakan tidak pernah guru menyampaikan materi

selain dari modul pembelajaran atau sumber lain selain buku pelajaran.

Tabel 4.9

Guru menyajikan contoh makanan dan minuman halal

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Selalu 25 55,6%

2 Sering 10 22,2%

3 Kadang-kadang 10 22,2%

4 Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 45 100%

Item kesembilan, guru menyajikan contoh makanan dan

minuman halal, sebanyak 25 responden atau 55,6% menjawab selalu,

sebanyak 10 responden atau 22,2% menjawab sering dan kadang-

kadang, dan sebanyak 0 responden atau 0% menjawab tidak pernah.

Dari tabel tersebut maka sebagian besar siswa menyatakan bahwa guru

selalu menyajikan contoh makanan dan minuman halal dalam

pembelajaran materi ketentuan makanan dan minuman yang halal.

Tabel 4.10

Guru meminta siswa untuk berdiskusi

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Selalu 24 53,3%

56

2 Sering 19 42,2%

3 Kadang-kadang 2 4,4%

4 Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 45 100%

Item kesepuluh, guru meminta siswa untuk berdiskusi,

sebanyak 24 responden atau 53,3% menjawab selalu, sebanyak 19

responden atau 42,2% menjawab sering, sebanyak 2 responden atau

4,4% menjawab kadang-kadang, sebanyak 0 responden atau 0%

menjawab tidak pernah. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa guru

banyak memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi, hal ini

berdasarkan jawaban sebagian besar siswa yang menyatakan selalu dan

sering.

Tabel 4.11

Guru mengajukan pertanyaan kemudian meminta salah seorang siswa

untuk menjawab di depan kelas

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Selalu 8 17,8%

2 Sering 23 51,1%

3 Kadang-kadang 14 31,1%

4 Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 45 100%

Item kesebelas, guru mengajukan pertanyaan kemudian

meminta salah seorang siswa untuk menjawab di depan kelas, sebanyak

8 responden atau 17,8% menjawab selalu, sebanyak 23 responden atau

51,1% menjawab sering, sebanyak 14 responden atau 31,1% menjawab

kadang-kadang, dan sebanyak 0 responden atau 0% menjawab tidak

pernah. Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa

menjawab sering dan kadang-kadang, maka dalam hal ini guru tidak

selalu mengajukan pertanyaan dan meminta siswa untuk menjawab di

depan kelas.

57

Tabel 4.12

Guru meminta salah seorang siswa untuk menjelaskan kembali materi

pembelajaran yang telah disampaikan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Selalu 2 4,4%

2 Sering 32 71,1%

3 Kadang-kadang 11 24,4%

4 Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 45 100%

Item kedua belas, guru meminta salah seorang siswa untuk

menjelaskan kembali materi pembelajaran yang telah disampaikan,

sebanyak 2 responden atau 4,4% menjawab selalu, sebanyak 32

responden atau 71,1% menjawab sering, sebanyak 11 responden atau

24,4% menjawab kadang-kadang, dan sebanyak 0 responden atau 0%

menjawab tidak pernah. Pada tabel tersebut terlihat bahwa sebagian

besar siswa menyatakan bahwa guru sering meminta siswa untuk

menjelaskan kembali materi pembelajaran yang telah disampaikan.

Tabel 4.13

Guru memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Selalu 30 66,7%

2 Sering 15 33,3%

3 Kadang-kadang 0 0%

4 Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 45 100%

Item ketiga belas, guru memberikan waktu kepada siswa untuk

bertanya, sebanyak 30 responden atau 66,7% menjawab selalu,

sebanyak 15 responden atau 33,3% menjawab sering, dan sebanyak 0

responden atau 0% menjawab kadang-kadang dan tidak pernah. Pada

58

tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 66,7% menjawab selalu, hal

ini berarti guru selalu atau lebih sering memberikan waktu kepada siswa

untuk bertanya pada saat proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam

berlangsung.

Tabel 4.14

Guru memberikan kesimpulan materi sebelum mengakhiri

pembelajaran

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Selalu 16 35,6%

2 Sering 26 57,8%

3 Kadang-kadang 3 6,6%

4 Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 45 100%

Item keempat belas, guru memberikan kesimpulan materi

sebelum mengakhiri pembelajaran, sebanyak 16 responden atau 35,6%

menjawab selalu, sebanyak 26 responden atau 57,8% menjawab sering,

sebanyak 3 responden atau 6,6% menjawab kadang-kadang, dan

sebanyak 0 responden atau 0% menjawab tidak pernah. Pada tabel ini

terlihat bahwa guru sering memberikan kesimpulan materi sebelum

mengakhiri pembelajaran.

Tabel 4.15

Guru memberikan tugas di akhir pembelajaran

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Selalu 29 64,4%

2 Sering 16 35,6%

3 Kadang-kadang 0 0%

4 Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 45 100%

59

Item kelima belas, guru memberikan tugas di akhir

pembelajaran, sebanyak 29 responden atau 64,4% menjawab selalu,

sebanyak 16 responden atau 35,6% menjawab sering, dan sebanyak 0

responden atau 0% menjawab kadang-kadang dan tidak pernah. Pada

tabel ini terlihat bahwa guru memberikan tugas di akhir pembelajaran,

hal ini terlihat dari responden yang menjawab selalu dan sering.

Tabel 4.16

Guru memotivasi saya untuk mengonsumsi makanan dan minuman

yang halal

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Selalu 24 53,3%

2 Sering 21 46,7%

3 Kadang-kadang 0 0%

4 Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 45 100%

Item keenam belas, guru memotivasi saya untuk mengonsumsi

makanan dan minuman yang halal, sebanyak 24 responden atau 53,3%

menjawab selalu, sebanyak 21 responden atau 46,7% menjawab sering,

dan sebanyak 0 responden atau 0% menjawab kadang-kadang dan tidak

pernah.

b. Pernyataan yang Berhubungan dengan Kesadaran Mengonsumsi

Produk Makanan dan Minuman Halal (Variabel Y)

Tabel 4.17

Saya mengonsumsi makanan dan minuman setiap hari

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Selalu 42 93,3%

2 Sering 2 4,4%

3 Kadang-kadang 1 2,2%

60

4 Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 45 100%

Item pertama, saya mengonsumsi makanan dan minuman setiap

hari, sebanyak 42 responden atau 93,3% menjawab selalu, sebanyak 2

responden atau 4,4% menjawab sering, sebanyak 1 responden atau

2,2% menjawab kadang-kadang, dan sebanyak 0 responden atau 0%

menjawab tidak pernah. Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak

42 siswa menjawab selalu, sebanyak 2 siswa menjawab sering, dan

sebanyak 1 siswa menjawab kadang-kadang. Makan dan minum

merupakan kegiatan setiap hari yang tidak terlewatkan, maka sebagian

besar responden menyatakan selalu mengonsumsi makanan dan

minuman setiap hari.

Tabel 4.18

Saya mengonsumsi makanan dan minuman dengan pola 4 sehat 5

sempurna setiap hari

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Selalu 13 28,9%

2 Sering 17 37,8%

3 Kadang-kadang 15 33,3%

4 Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 45 100%

Item kedua, saya mengonsumsi makanan dan minuman dengan

pola 4 sehat 5 sempurna setiap hari, sebanyak 13 responden atau 28,9%

menjawab selalu, sebanyak 17 responden atau 37,8% menjawab sering,

sebanyak 15 responden atau 33,3% menjawab kadang-kadang, dan

sebanyak 0 responden atau 0% menjawab tidak pernah. Pada tabel di

atas dapat dilihat bahwa tidak seluruh siswa memperhatikan makanan

dan minuman yang dikonsumsi dengan pola 4 sehat 5 sempurna,

padahal kegiatan mengonsumsi makanan dan minuman dengan pola 4

sehat 5 sempurna penting bagi tubuh, karena makanan 4 sehat 5

61

sempurna merupakan pola makanan dan minuman sehat yang

mengandung nutrisi dan gizi yang lengkap untuk tubuh manusia.

Tabel 4.19

Saya mengonsumsi makanan dan minuman sesuai dengan kriteria

yang dibolehkan oleh Islam untuk dikonsumsi

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Selalu 35 77,8%

2 Sering 9 20%

3 Kadang-kadang 1 2,2%

4 Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 45 100%

Item ketiga, saya mengonsumsi makanan dan minuman yang

dibolehkan oleh Islam untuk dikonsumsi, sebanyak 35 responden atau

77,8% menjawab selalu, sebanyak 9 responden atau 20% menjawab

sering, sebanyak 1 responden atau 2,2% menjawab kadang-kadang, dan

sebanyak 0 responden atau 0% menjawab tidak pernah. Pada tabel di

atas dapat dilihat bahwa masih ada siswa yang menyatakan kadang-

kadang. Mengonsumsi makanan dan minuman sesuai dengan kriteria

yang dibolehkan oleh Islam untuk dikonsumsi merupakan keharusan

bagi seorang muslim, karena mengonsumsi makanan dan minuman

yang diharamkan merupakan sesuatu perbuatan yang dilarang oleh

Allah SWT, karena makanan dan minuman yang diharamkan sudah

pasti mengandung hal-hal yang tidak baik jika dikonsumsi oleh

manusia. Kegiatan mengonsumsi makanan dan minuman halal harus

dibiasakan sedini mungkin.

Tabel 4.20

Saya mengonsumsi makanan dan minuman orang lain tanpa izin

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

62

1 Selalu 0 0%

2 Sering 1 2,2%

3 Kadang-kadang 9 20%

4 Tidak Pernah 35 77,8%

Jumlah 45 100%

Item keempat, saya mengonsumsi makanan dan minuman

orang lain tanpa izin, sebanyak 35 responden atau 77,8% menjawab

tidak pernah, sebanyak 9 responden atau 20% menjawab kadang-

kadang, sebanyak 1 responden atau 2,2% menjawab sering, dan

seabnyak 0 responden atau 0% menjawab tidak pernah. Pada tabel di

atas terlihat meskipun sebagian besar siswa menyatakan tidak pernah

mengonsumsi makanan dan minuman orang lain tanpa izin, namun

masih ada 1 siswa yang menjawab sering melakukan hal tersebut.

Mengonsumsi makanan dan minuman orang lain tanpa izin hukumnya

adalah haram.

Tabel 4.21

Saya mengonsumsi makanan dan minuman dari hasil meminta secara

paksa kepada teman

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Selalu 0 0%

2 Sering 0 0%

3 Kadang-kadang 16 35,6%

4 Tidak Pernah 29 64,4%

Jumlah 45 100%

Item kelima, saya mengonsumsi makanan dan minuman dari

hasil meminta secara paksa kepada teman, sebanyak 29 responden atau

64,4% menjawab tidak pernah, sebanyak 16 responden atau 35,6%

menjawab kadang-kadang, dan sebanyak 0 responden atau 0%

menjawab selalu dan sering. Pada tabel di atas terlihat bahwa masih ada

siswa/i yang mengonsumsi makanan dan minuman dengan cara

63

meminta paksa kepada teman, hal ini diketahui dari jawaban 16

responden atau 35,6% yang menyatakan kadang-kadang. Meminta

secara paksa merupakan sikap yang tidak baik.

Tabel 4.22

Saya mengonsumsi makanan dan minuman yang sudah kadaluarsa

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Selalu 0 0%

2 Sering 0 0%

3 Kadang-kadang 3 6,7%

4 Tidak Pernah 42 93,3%

Jumlah 45 100%

Item keenam, saya mengonsumsi makanan dan minuman yang

sudah kadaluarsa, sebanyak 42 responden atau 93,3% menjawab tidak

pernah, sebanyak 3 responden atau 6,7% menjawab kadang-kadang,

dan sebanyak 0 responden atau 0% menjawab selalu dan sering.

Makanan dan minuman yang sudah kadaluarsa merupakan makanan

dan minuman yang sudah tidak boleh dikonsumsi karena tidak baik bagi

kesehatan. Pada tabel di atas terlihat masih ada 3 siswa yang

mengonsumsi makanan kadaluarsa dengan menyatakan jawaban

kadang-kadang.

Tabel 4.23

Saya mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung khamer

atau memabukkan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Selalu 0 0%

2 Sering 0 0%

3 Kadang-kadang 0 0%

4 Tidak Pernah 45 100%

64

Jumlah 45 100%

Item ketujuh, saya mengonsumsi makanan dan minuman yang

mengandung khamer atau memabukkan, sebanyak 45 responden atau

100% menjawab tidak pernah, dan sebanyak 0 responden atau 0%

menjawab selalu, sering dan kadang-kadang. Pada tabel di atas terliha t

bahwa seluruh siswa menyatakan tidak pernah mengonsumsi makanan

dan minuman yang mengandung khamer atau dapat memabukkan.

Makanan dan minuman yang mengandung khamer merupakan

makanan dan minuman yang diharamkan dalam syariat Islam sehingga

tidak boleh dikonsumsi.

Tabel 4.24

Saya memeriksa komposisi atau bahan baku produk makanan dan

minuman yang saya konsumsi

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Selalu 11 24,4%

2 Sering 11 24,4%

3 Kadang-kadang 19 42,2%

4 Tidak Pernah 4 8,9%

Jumlah 45 100%

Item kedelapan, memeriksa komposisi atau bahan baku produk

makanan dan minuman yang dikonsumsi, sebanyak 11 responden atau

24,4% menjawab selalu dan sering, sebanyak 19 responden atau 42,2%

menjawab kadang-kadang, dan sebanyak 4 responden atau 8,9%

menjawab tidak pernah. Pada tabel di atas terlihat bahwa kesadaran

siswa dalam memeriksa komposisi produk makanan dan minuman

masih sangat rendah, hal ini terlihat pada jawaban 19 siswa yang

menjawab kadang-kadang, dan sebanyak 4 siswa menjawab tidak

pernah. Memeriksa komposisi produk makanan dan minuman

merupakan salah satu hal yang penting dilakukan dalam mengonsumsi

65

produk makanan dan minuman, terutama jika produk tersebut tidak

mencantumkan label halal.

Tabel 4.25

Saya mengonsumsi makanan dan minuman yang menyehatkan bagi

tubuh saya

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Selalu 34 75,6%

2 Sering 9 20%

3 Kadang-kadang 2 4,4%

4 Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 45 100%

Item kesembilan, saya mengonsumsi makanan dan minuman

yang menyehatkan bagi tubuh, sebanyak 34 responden atau 75,6%

menjawab selalu, sebanyak 9 responden atau 20% menjawab sering,

sebanyak 2 responden atau 4,4% menjawab kadang-kadang, dan

sebanyak 0 responden atau 0% menjawab tidak pernah. Pada tabel di

atas terlihat masih ada siswa yang menjawab kadang-kadang, yaitu

sebanyak 2 siswa, padahal mengonsumsi makanan dan minuman yang

menyehatkan bagi tubuh merupakan sesuatu yang harus dilakukan.

Tabel 4.26

Sebelum mengonsumsi produk makanan dan minuman, saya memeriksa

adanya label halal pada produk tersebut.

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Selalu 25 55,5%

2 Sering 13 28,9%

3 Kadang-kadang 7 15,6%

4 Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 45 100%

66

Item kesepuluh, sebelum mengonsumsi produk makanan dan

minuman, saya memeriksa adanya label halal pada produk tersebut,

sebanyak 25 responden atau 55,6% menjawab selalu, sebanyak 13

responden atau 28,9% menjawab sering, sebanyak 7 responden atau

15,6% menjawab kadang-kadang, dan sebanyak 0 responden atau 0%

menjawab tidak pernah. Produk makanan dan minuman yang

bersertifikasi halal atau berlabel halal merupakanan produk makanan

dan minuman yang telah lulus uji kehalalan dari Lembaga Pengkajian

Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia

(LPPOM MUI).

Tabel 4.27

Saya mengonsumsi produk makanan dan minuman yang

mencantumkan label halal

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Selalu 34 75,6%

2 Sering 9 20%

3 Kadang-kadang 2 4,4%

4 Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 45 100%

Item kesebelas, saya mengonsumsi produk makanan dan

minuman yang mencantumkan label halal, sebanyak 34 responden atau

75,6% menjawab selalu, sebanyak 9 responden atau 20% menjawab

sering, sebanyak 2 responden atau 4,4% menjawab kadang-kadang, dan

sebanyak 0 responden atau 0% menjawab tidak pernah. Pada tabel di

atas terlihat bahwa sebagian besar siswa mengonsunsi produk makanan

dan minuman yang mencantumkan label halal.

Tabel 4.28

Saya mengonsumsi makanan dan minuman di restoran yang

bersertifikasi halal atau mencantumkan label halal

67

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Selalu 22 48,9%

2 Sering 16 35,6%

3 Kadang-kadang 7 15,6%

4 Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 45 100%

Item kedua belas, mengonsumsi makanan dan minuman di

restoran yang bersertifikasi halal atau mencantumkan label halal,

sebanyak 22 responden atau 48,9% menjawab selalu, sebanyak 16

responden atau 35,6% menjawab sering, sebanyak 7 responden atau

15,6% menjawab kadang-kadang, dan sebanyak 0 responden atau 0%

menjawab tidak pernah. Kesadaran mengonusmsi makanan dan

minuman di restoran yang bersertifikasi halal atau mencantumkan label

halal sudah cukup baik, hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang

menyatakan selalu dan sering, namun masih ada 7 siswa yang

menyatakan kadang-kadang.

Tabel 4.29

Saya tetap mengonsumsi makanan dan minuman yang diragukan

kehalalannya

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Selalu 4 8,9%

2 Sering 4 8,9%

3 Kadang-kadang 14 31,1%

4 Tidak Pernah 23 51,1%

Jumlah 45 100%

Item ketiga belas, saya tetap mengonsumsi makanan dan

minuman yang diragukan kehalalannya, sebanyak 23 responden atau

51,1% menjawab tidak pernah, sebanyak 14 responden atau 31,1%

menjawab kadang-kadang, sebanyak 4 responden atau 8,9% menjawab

selalu dan sering. Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa masih ada

68

siswa yang mengonsumsi makanan dan minuman yang diragukan

kehalalannya, hal ini terlihat dari jawaban siswa yang menyatakan

selalu, sering, dan kadang-kadang.

Tabel 4.30

Saya mengajak keluarga dan teman untuk mengonsumsi makanan dan

minuman halal

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Selalu 38 84,4%

2 Sering 7 15,6%

3 Kadang-kadang 0 0%

4 Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 45 100%

Item keempat belas, saya mengajak keluarga dan teman untuk

mengonsumsi makanan dan minuman halal, sebanyak 38 responden

atau 84,4% menjawab selalu, sebanyak 7 responden atau 15,6%

menjawab sering, dan sebanyak 0 responden atau 0% menjawab

kadang-kadang dan tidak pernah. Pada tabel di atas terlihat bahwa usaha

siswa untuk mengajak orang terdekat seperti keluarga dan teman untuk

mengonsumsi produk makanan dan minuman yang halal sudah cukup

baik.

Tabel 4.31

Saya mencegah keluarga dan teman jika ada yang mengonsumsi

makanan dan minuman yang tidak halal

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Selalu 17 37,8%

2 Sering 8 17,8%

3 Kadang-kadang 12 26,6%

4 Tidak Pernah 8 17,8%

69

Jumlah 45 100%

Item kelima belas, saya mencegah keluarga dan teman jika ada

yang mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak halal, sebanyak

17 responden atau 37,8% menjawab selalu, sebanyak 8 responden atau

17,8% menjawab sering, sebanyak 12 responden atau 26,6% menjawab

kadang-kadang, dan sebanyak 8 responden atau 17,8% menjawab tidak

pernah. Pada tabel di atas terlihat bahwa kesadaran siswa dalam

mencegah keluarga dan teman dekat mengonsumsi makanan yang tidak

halal atau haram masih perlu ditingkatkan.

Tabel 4.32

Saya merasa ragu ketika mengonsumsi produk makanan dan minuman

tanpa label halal

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Selalu 29 64,4%

2 Sering 9 20%

3 Kadang-kadang 2 4,4%

4 Tidak Pernah 5 11,1%

Jumlah 45 100%

Item keenam belas, saya merasa ragu ketika mengonsumsi

produk makanan dan minuman tanpa label halal, sebanyak 29

responden atau 64,4% menjawab selalu, sebanyak 9 responden atau

20% menjawab sering, sebanyak 2 responden atau 4,4% menjawab

kadang-kadang, dan sebanyak 5 responden atau 11,1% menjawab tidak

pernah. Pada tabel di atas terlihat bahwa sebagian besar siswa merasa

ragu jika mengonsumsi makanan dan minuman tanpa label halal.

3. Hasil Wawancara

Kantin merupakan salah satu tempat yang menjual makanan dan

minuman di lingkungan sekolah. Sebagian besar siswa mengonsumsi

produk makanan dan minuman di lingkungan sekolah berasal dari kantin.

70

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala SMP

An-Nurmaniyah diperoleh keterangan bahwa kantin yang berada di

lingkungan sekolah pengelolaannya dilakukan oleh Yayasan. Kantin

mendapat pemeriksaan secara berkala dari puskesmas terdekat (Puskesmas

Paninggilan). Pemeriksaan biasanya dilakukan dalam jangka waktu satu

tahun sekali atau satu tahun dua kali. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan

pada tahun 2015 terdapat 3 jenis produk makanan yang dijual di kantin

sekolah positif mengandung zat boraks dan formalin. Hal ini tentunya

sangat berbahaya jika produk makanan tersebut dikonsumsi secara terus

menerus oleh siswa dalam jangka waktu yang lama. Setelah diperoleh hasil

tersebut, maka tindakan yang dilakukan oleh sekolah diantaranya yaitu

memberhentikan dan melarang pedagang tersebut untuk menjual produk

makanannya di kantin.1

Maka pemeriksaan bahan baku produk makanan dan minuman yang

dijual di kantin merupakan hal yang sangat penting, guna memperoleh hasil

apakah makanan dan minuman tersebut halal dan tidak membahayakan jika

dikonsumsi oleh siswa.

Selain pemeriksaan terhadap produk makanan dan minuman,

pengetahuan siswa tentang kriteria produk makanan dan minuman halal

juga perlu diberikan. Pembelajaran tentang kriteria makanan dan minuman

halal terdapat pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VIII

semester genap.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru

Pendidikan Agama Islam kelas VIII SMP An-Nurmaniyah Ciledug

diperoleh hasil bahwa pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang

dilakukan di kelas prosesnya mengikuti kurikulum yang digunakan yaitu

kurikulum 2013. Pembelajaran dimulai dengan melakukan appersepsi,

siswa diminta mengamati, bertanya kepada guru, siswa diminta untuk

mengumpulkan informasi dengan berinteraksi secara langsung dengan

1 Hasil wawancara dengan Kepala SMP An-Nurmaniyah CIledug.

71

sumber belajar, menghubungkan hasil-hasil pembelajaran yang sudah

didapatkan kemudian menyampaikan hasil tersebut di depan kelas. Sesekali

guru menjelaskan materi pembelajaran sebagai bentuk feed back dari hasil

informasi yang didaptkan oleh siswa. Metode yang digunakan dalam

melakukan pembelajaran variatif, tujuannya agar siswa tidak bosan ketika

belajar. Metode diskusi presentasi, atau kadang dengan permainan

sederhana. Pada materi kriteria makanan dan minuman halal penjelasan

yang diberikan oleh guru yaitu segala sesuatu yang dikonsumsi oleh siswa

haruslah berstatus halal. Kehalalan produk makanan dan minuman halal

dapat dilihat dari label halal yang terdapat pada kemasan produk makanan

dan minuman, atau memeriksa bahan-bahan yang digunakan. Dalam

mengonsumsi produk makanan dan minuman juga tidak boleh dilakukan

secara boros dan berlebihan. Guru selalu mengingatkan siswa untuk

mengonsumsi produk makanan dan minuman halal.2

B. Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis

1. Uji Syarat Instrumen

a. Uji Validitas

Uji validitas kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan software IBM SPSS v.25. Uji validitas dalam penelit ian

ini menghasilkan butir valid dan tidak valid. Berikut daftar hasil butir

yang valid dan tidak valid dalam uji coba instrumen.

Tabel 4.33

Hasil Uji Validitas Variabel X

No. Butir Soal R hitung R Tabel Keterangan

1 0,570 0,361 Valid

2 0,781 0,361 Valid

3 0,117 0,361 Tidak Valid

2 Hasil Wawancara dengan guru Pendidikan Agama Islam Kelas VIII SMP An-

Nurmaniyah.

72

4 0,871 0,361 Valid

5 0,634 0,361 Valid

6 0,142 0,361 Tidak Valid

7 0,506 0,361 Valid

8 0,206 0,361 Tidak Valid

9 0,608 0,361 Valid

10 0,506 0,361 Valid

11 0,871 0,361 Valid

12 0,153 0,361 Tidak Valid

13 0,600 0,361 Valid

14 0,685 0,361 Valid

15 0,818 0,361 Valid

16 0,540 0,361 Valid

17 0,479 0,361 Valid

18 0,431 0,361 Valid

19 0,577 0,361 Valid

20 0,800 0,361 Valid

Tabel 4.34

Hasil Uji Validitas Variabel Y

No. Butir Soal R hitung R Tabel Keterangan

1 0,858 0,361 Valid

2 0,526 0,361 Valid

3 0,915 0,361 Valid

4 0,915 0,361 Valid

5 0,851 0,361 Valid

6 0,242 0,361 Tidak Valid

7 0,714 0,361 Valid

8 0,863 0,361 Valid

73

9 0,621 0,361 Valid

10 0,883 0,361 Valid

11 0,270 0,361 Tidak Valid

12 0,855 0,361 Valid

13 0,127 0,361 Tidak Valid

14 0,891 0,361 Valid

15 0,788 0,361 Valid

16 0,107 0,361 Tidak Valid

17 0,762 0,361 Valid

18 0,707 0,361 Valid

19 0,844 0,361 Valid

20 0,621 0,361 Valid

21 0,168 0,361 Tidak Valid

22 0,036 0,361 Tidak Valid

Berdasarkan tabel di atas maka hasil uji validitas kuesioner

pembelajaran Pendidikan Agama Islam (variabel x) terhadap kesadaran

mengonsumsi produk makanan dan minuman halal (variabel y) yang

diuji cobakan pada 30 responden menghasilkan butir yang valid dan tidak

valid. Butir instrumen dikatakan valid apabila r hitung > r tabel. Dengan

jumlah responden sebanyak 30, maka r tabel sebesar 0,361. Butir yang

tidak valid berjumlah 4 butir pada variabel x dan 6 butir pada variabel y.

Sedangkan butir yang valid sebanyak 16 butir pada variabel x dan 16

butir pada variabel y. Maka total butir instrument yang valid pada

variabel x dan variabel y sebanyak 32 butir.

b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas pada penelitian ini juga menggunakan software

IBM SPSS v. 25. Kriteria yang digunakan dalam reliabilitas yaitu > 0,70.

Jika hasil perhitungan relibilitas lebih besar dari 0,70 maka instrumen

74

dinyatakan reliabel. Berdasarkan perhitungan menggunakan software

IBM SPSS v. 25 diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.35

Reliabilitas Variabel X

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.912 16

Tabel 4.36

Reliabilitas Variabel Y

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.964 16

Berdasarkan hasil dari tabel di atas diperoleh bahwa nilai alpha

untuk pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Variabel X) yaitu 0,912

dan untuk kesadaran mengonsumsi produk makanan dan minuman halal

(Variabel Y) yaitu 0,964. Hal ini berarti nilai alpha lebih besar daripada

0,70, maka instrument yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan

data telah memiliki reliabilitas yang tinggi.

2. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan software IBM

SPSS v.25. Uji yang digunakan yaitu One Simple Kolmogorov-Smirnov

dengan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berasal dari distribus i

normal jika signifikansi lebih besar daripada 0,05 atau 5%. Berdasarkan

perhitungan menggunakan software IBM SPSS v.25 diperoleh hasil

sebagai berikut:

75

Tabel 4.37

Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig.

Pembelajaran PAI .101 45 .200*

Kesadaran Mengonsumsi Produk

Makanan dan Minuman Halal

.111 45 .200*

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan uji normalitas data di atas, variable x memiliki nilai

signifikansi sebesar 0,200 yang lebih besar dari 0,05 (0,200 > 0,05), maka

berarti data berasal dari distribusi normal. Kemudian variabel y memilik i

nilai signifikansi sebesar 0,200 yang lebih besar dari 0,05 (0,200 > 0,05),

maka data berasal dari distribusi normal. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

data kedua variabel tersebu berasal dari distribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dalam penelitian ini juga menggunakan software

IBM SPSS v.25 yaitu dengan menggunakan One-Way ANOVA dengan

taraf signifikansi 0,05. Data dinyataan berasal dari distribusi yang

homogen jika signifikansi lebih besar daripada 0,05 atau 5%.

Berdasarkan perhitugan menggunkan software IBM SPSS v.25 diperoleh

hasil sebagai berikut:

Tabel 4.38

Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

Kesadaran

Mengonsumsi Produk

Makanan dan

Minuman Halal

Based on Mean 1.684 9 35 .130

Based on Median 1.410 9 35 .221

Based on Median and

with adjusted df

1.410 9 19.838 .249

76

Based on trimmed

mean

1.641 9 35 .142

Berdasarkan uji homogenitas data di atas, dapat diperoleh nilai

signifikansi sebesar 0,130 yang lebih besar dari 0,05 (0,130 > 0,05), maka

hal ini berarti data berasal dari distribusi yang homogen.

c. Uji Linieritas

Uji linieritas dalam penelitian ini juga menggunakan software

IBM SPSS v.25 yiatu dengan menggunakan Compare Means dengan taraf

signifikansi 0,05. Variabel dinyatakan mempunyai hubungan yang linier

jika signifikansi deviation from linierity lebih besar daripada 0,05 atau

5%. Berdasarkan perhitungan menggunakan software IBM SPSS v.25

diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.39

Uji Linieritas

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Kesadaran

Mengonsumsi

Produk Makanan

dan Minuman Halal

* Pembelajaran PAI

Between

Groups

(Combined) 220.761 9 24.529 3.351 .005

Linearity 132.693 1 132.693 18.126 .000

Deviation

from Linearity

88.068 8 11.008 1.504 .191

Within Groups 256.217 35 7.320

Total 476.978 44

Berdasarkan hasil uji linieritas pada tabel 4.38 di atas dapat

dilihat bahwa hasil uji linieritas memiliki nilai signifikansi sebesar 0,191

yang berarti lebih besar dari taraf signifikansi yaitu 0,05 (0,191 > 0,05),

maka hal ini berarti variabel Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

(Variabel X) dengan variabel kesadaran mengonsumsi produk makanan

halal (Variabel Y) terdapat hubungan linier secara signifikan.

77

3. Uji Koefisien Korelasi

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara pembelajaran

Pendidikan Agama Islam (variabel x) dan kesadaran siswa/i SMP An-

Nurmaniyah dalam mengonsumsi produk makanan dan minuman yang halal

(variabel y). Maka peneliti menggunakan rumus korelasi product moment

untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kedua variabel tersebut.

Hasil yang diperoleh dari kuesioner dihitung jumlahnya kemudian

dibuat dalam bentuk tabel untuk digunakan sebagai dasar perhitungan

korelasi product moment. Tabel yang disajikam sebagai berikut:

Tabel 4.40

Perhitungan untuk memperoleh angka indeks korelasi antara variabel x

dan variabel y

No

Responden X Y X2 Y2 XY

1 56 60 3136 3600 3360

2 57 53 3249 2809 3021

3 52 56 2704 3136 2912

4 55 57 3025 3249 3135

5 56 58 3136 3364 3248

6 54 57 2916 3249 3078

7 51 53 2601 2809 2703

8 52 53 2704 2809 2756

9 51 62 2601 3844 3162

10 50 55 2500 3025 2750

11 56 55 3136 3025 3080

12 57 56 3249 3136 3192

13 57 62 3249 3844 3534

14 47 52 2209 2704 2444

78

15 50 53 2500 2809 2650

16 56 57 3136 3249 3192

17 53 58 2809 3364 3074

18 53 62 2809 3844 3286

19 57 58 3249 3364 3306

20 57 60 3249 3600 3420

21 55 60 3025 3600 3300

22 53 62 2809 3844 3286

23 49 52 2401 2704 2548

24 49 50 2401 2500 2450

25 50 62 2500 3844 3100

26 51 57 2601 3249 2907

27 51 55 2601 3025 2805

28 47 50 2209 2500 2350

29 55 56 3025 3136 3080

30 49 54 2401 2916 2646

31 53 56 2809 3136 2968

32 52 55 2704 3025 2860

33 52 54 2704 2916 2808

34 55 58 3025 3364 3190

35 54 55 2916 3025 2970

36 54 56 2916 3136 3024

37 54 57 2916 3249 3078

38 47 50 2209 2500 2350

39 54 55 2916 3025 2970

40 50 52 2500 2704 2600

41 51 57 2601 3249 2907

42 49 56 2401 3136 2744

43 50 57 2500 3249 2850

44 51 52 2601 2704 2652

79

45 52 54 2704 2916 2808

N=45 2364 2519 124562 141485 132554

Setelah keseluruhan data dihitung, maka dapat diketahui:

n : 45

∑ X : 2364

∑ Y : 2519

∑ X2 : 124562

∑ Y2 : 141485

∑ XY : 132554

Dari data yang diperoleh pada tabel di atas, maka dapat dicari indeks

korelasinya dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut:

r xy =nΣXY − (ΣX)(ΣY)

√{nΣ𝑋2 − (Σ𝑋)2} {nΣ𝑌2 − (Σ𝑌)2)}

r xy =45 x 132554 − (2364) (2519)

√{45 x 124562 − (2364)2} {45 x 141485 − (2519)2)}

r xy =5964930 − 5954916

√{5605290 − 5588496} {6366825 − 6345361}

r xy =10014

√{16794} {21464}

r xy =10014

√360466416

r xy =10014

18985,9531

r xy = 0,52744258

Perhitungan korelasi juga dapat dilakukan dengan menggunakan

software SPSS, adapun hasil uji korelasi yang peneliti gunakan dengan SPSS

v.25 diperoleh hasil sebagai berikut:

80

Tabel 4.41

Uji Korelasi

Correlations

Pembelajaran

PAI

Kesadaran

Mengonsumsi

Produk

Makanan dan

Minuman Halal

Pembelajaran PAI Pearson Correlation 1 .527**

Sig. (2-tailed) .000

N 45 45

Kesadaran Mengonsumsi

Produk Makanan dan

Minuman Halal

Pearson Correlation .527** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 45 45

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Setelah melakukan perhitungan secara keseluruhan, baik secara

manual maupun menggunakan software SPSS maka hasil yang diperoleh

untuk pengaruh pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap kesadaran

mengonsumsi produk makanan dan minuman halal siswa/i SMP An-

Nurmaniyah, diperoleh angka korelasi ”r” product moment sebesar 0,527.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP An-Nurmaniyah, yang beralamat di Jl.

Dr. Ciptomangunkusumo, Paninggilan Utara, Ciledug, Tangerang, dengan

jumlah responden sebanyak 45 orang. Instrumen dalam penelitian ini

menggunakan kuesioner. Sebelum kuesioner diberikan kepada responden,

kuesioner tersebut diuji cobakan terlebih dahulu untuk mengetahui validitas

dan reliabilitasnya. Peneliti melakukan uji coba instrumen di SMPN 10

Tangerang Selatan dengan jumlah responden sebanyak 30 siswa. Setelah diuji

coba, dan uji validitasnya diperoleh hasil butir kuesioner yang valid sebanyak

32 butir dari 42 butir. Nilai alpha untuk variabel pembelajaran Pendidikan

Agama Islam (variabel x) yaitu 0,912 dan untuk variabel kesadaran

81

mengonsumsi produk makanan dan minuman halal (variabel y) yaitu 0,964.

Hal ini berarti instrumen yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data

dapat dipercaya atau reliabel sebagai instrumen pengumpul data.

Berdasarkan uji prasyarat analisis data yang telah dilakukan dalam

penelitian ini, menunjukkan bahwa data yang akan di uji korelasinya berasal

dari distribusi normal, homogen, dan variabel memiliki hubungan yang linier,

dengan demikian data dalam penelitian ini dapat digunakan dalam analis is

lebih lanjut.

Hasil pengujian hipotesis, diperoleh data yang menunjukkan terdapat

pengaruh positif antara pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap

kesadaran mengonsumsi produk makanan dan minuman halal siswa/i SMP An-

Nurmaniyah. Koefisien korelasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,527, sehingga

hubungan antara kedua variabel termasuk kategori yang sedang atau cukupan.

D. Interpretasi Data

Dalam menginterpretasikan hasil korelasi antara pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dengan kesadaran siswa mengonsumsi produk

makanan dan minuman halal siswa/i SMP An-Nurmaniyah dapat dilakukan

dengan cara:

1. Memberikan interpretasi sederhana terhadap angka korelasi.

Dari perhitungan di atas diperoleh angka korelasi antara variabel x

dan variabel y adalah sebesar 0,527. Dengan melihat tabel indeks korelasi

product moment, maka terletak antara 0,400-0,600, sehingga dapat

dinyatakan bahwa antara variabel x dengan variabel y terdapat korelasi yang

sedang atau cukupan. Dengan demikian secara sederhana peneliti dapat

memberikan interpretasi terhadap rxy bahwa terdapat korelasi anatara

variabel x dan varaibel y dengan kategori sedang atau cukupan.

2. Interpretasi terhadap angka indeks korelasi ”r” product moment dengan

jalan berkonsultasi pada tabel ”r” product moment.

Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan atau

tidak maka angka indeks korelasi ”r” product moment (rxy) dibandingkan

82

dengan nilai tabel ”r” product moment. Sebelum membandingkannya

terlebih dahulu dicari derajat bebasnya (db) atau degree of freedom (df),

yaitu:

𝑑𝑓 = 𝑁 − 𝑛𝑟

𝑑𝑓 = 45 − 2

𝑑𝑓 = 43

Dengan df sebesar 43 maka diperoleh r tabel pada taraf signifikans i

5% sebesar 0,294. Dengan demikian rxy yang nilainya sebesar 0,527 adalah

lebih besar daripada nilai r tabel 0,527 > 0,294. Maka hipotesis alternatif

diterima dan hipotesis nihil ditolak. Berarti terdapat hubungan yang

signifikan antara pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan kesadaran

mengonsumsi produk makanan dan minuman halal siswa/i SMP An-

Nurmaniyah.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, terdapat hubungan

yang signifikan antara pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap

kesadaran mengonsumsi produk makanan dan minuman halal siswa/i SMP

An-Nurmaniyah.

3. Mencari besarnya kontribusi positif variabel x terhadap variabel y.

Setelah memberikan interpretasi, maka langkah selanjutnya yaitu

mencari seberapa besar kontribusi positif variabel x terhadap variabel y,

dengan menggunakan rumus Koefisien Determinasi, yaitu:

𝐾𝐷 = 𝑟2 𝑥 100%

𝐾𝐷 = 0,52742 𝑥 100%

𝐾𝐷 = 0,27815076 𝑥 100%

𝐾𝐷 = 27,815076%

Jadi, angka koefisien determinasi sebesar 27,81% menunjukkan

bahwa kontribusi positif pembelajaran pendidikan Agama Islam terhadap

kesadaran mengonsumsi produk makanan dan minuman siswa SMP An-

Nurmaniyah adalah sebesar 27,81% sedangkan sisanya sebesar 72,19%

adalah faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

83

E. Keterbatasan Penelitian

Meskipun peneliti telah melakukan penelitian dengan sungguh-

sungguh dan sesuai dengan prosedur penelitian yang berlaku supaya dapat

memperoleh hasil yang optimal, namun penelitian ini tentunya masih terdapat

banyak kekurangan. Untuk itu, tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan

penelitian lanjutan. Di antara keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Penelitian ini hanya dilakukan pada satu tempat, yaitu SMP An-

Nurmaniyah, sehingga hasil yang diperoleh dari penelitian ini tidak dapat

digeneralisasikan untuk seluruh SMP. Maka jika dilakukan penelitian di

tempat lain terdapat kemungkinan hasil yang berbeda.

2. Penelitian ini hanya terfokus tentang pengaruh pembelajaran Pendidikan

Agama Islam terhadap kesadaran siswa/i dalam mengonsumsi produk

makanan dan minuman halal, dan tidak meneliti faktor-faktor lain yang

mempengaruhi kesadaran siswa dalam mengonsumsi produk makanan dan

minuman halal, sehingga hasil yang diperoleh bukan merupakan hasil

mutlak bahwa hanya pembelajaran Pendidikkan Agama Islam yang

memengaruhi siswa/i dalam mengonsumsi produk makanan dan minuman

yang halal, tetapi mungkin saja ada faktor lain yang memengaruhi.

3. Penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, yaitu jawaban kuesioner

telah disediakan oleh peneliti sehingga terbatas informasi yang didapatkan

oleh peneliti.

Dari berbagai keterbatasan yang peneliti sampaikan di atas, maka dapat

dikatakan bahwa ini menjadi kekuragan dalam penelitian yang peneliti lakukan

di SMP An-Nurmaniyah.

84

84

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan tentang pengaruh

pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap kesadaran siswa dalam

mengonsumsi produk makanan dan minuman halal yang dilakukan di SMP

An-Nurmaniyah diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang dilakukan di SMP An-

Numaniyah sudah cukup baik namun perlu ditingkatkan untuk mencapai

keberhasilan pembelajaran. Hal ini terlihat dari langkah- langkah yang

dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran sudah cukup baik.

Seperti menyampaikan tujuan pembelajaran, menyajikan contoh

makanan dan minuman halal, melatih siswa belajar aktif, menjelaskan

kriteria makanan dan minuman halal, menggunakan metode

pembelajaran yang variatif serta memberikan motivasi kepada siswa

untuk selalu mengonsumsi produk makanan dan minuman halal dan tidak

boleh menghambur-hamburkan makanan. Namun pengaruh yang

dihasilkan dari pembelajaran PAI terhadap kesadaran siswa/i dalam

mengonsumsi produk makanan dan minuman halal tergolong pada

pengaruh yang kecil/sedikit.

2. Kesadaran mengonsumsi produk makanan dan minuman siswa/i SMP

An-Nurmaniyah jika dilihat dari hasilnya cukup baik. Hal ini terlihat dari

tidak ada siswa/i yang mengonsumsi makanan dan minuman yang

mengandung khamer, tidak mengonsumsi makanan yang kadaluarsa,

serta mengonsumsi makanan dan minuman yang menyehatkan bagi

tubuh siswa. Namun ada beberapa sikap yang masih perlu ditingkatkan

lagi dalam kegiatan mengonsumsi produk makanan dan minuman halal,

seperti memeriksa label halal pada produk makanan dan minuman

sebelum mengonsumsinya, memeriksa komposisi produk makanan dan

minuman jika tidak terdapat label halal pada kemasan produk tersebut,

85

serta tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang diragukan

kehalalannya.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran Pendidikan

Agama Islam terhadap kesadaran siswa dalam mengonsumsi produk

makanan dan minuman yang halal, yaitu berdasarkan hasil penelit ian

diperoleh hasil perhitungan rxy yang nilainya sebesar 0,527 lebih besar

dari nilai r tabel sebesar 0,294. Sedangkan koefisien determinan atau

kontribusi variabel pembelajaran pendidikan Agama Islam terhadap

kesadaran mengonsumsi produk makanan dan minuman siswa SMP An-

Nurmaniyah adalah sebesar 27,81%.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan, maka

penulis dapat mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya dalam materi

pembelajaran ”Kriteria Makanan dan Minuman Halal dalam Islam” harus

ditingkatkan lagi agar kesadaran siswa dalam mengonsumsi produk

makanan dan minuman halal semakin baik pula.

2. Hendaknya guru memperbaiki proses pembelajaran Pendidikan Agama

Islam demi tercapainya tujuan pembelajaran secara optimal.

3. Bagi para siswa, hendaklah selalu menjaga kehalalan produk makanan

dan minuman yang akan di konsumsi.

4. Bagi para orang tua, hendaknya selalu mengawasi dan mengingatkan

serta memberi arahan kepada putra putrinya untuk mengonsumsi

makanan dan minuman yang halal.

86

DAFTAR PUSTAKA

Adam, Panji. Kedudukan Sertifikasi Halal Dalam Sistem Hukum Nasional Sebagai Upaya Perlindungan Konsumen Dalam Hukum Islam. Amwaluna. 1, 2017.

Alim, Muhammad. Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran dan Kepribadian Muuslim. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. 2, 2011.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet. 14, 2010.

Astogini, Dwiwiyati. Wahyudin, dan Siti Zulaikha Wulandari. Aspek Religius itas

Dalam Keputusan Pembelian Produk Halal (Studi tentang labelisasi halal pada produk makanan dan minuman kemasan). JEBA. 13, 2011.

Baqi, Muhammad Fuad Abdul. Shahih Muslim, Terj. Dari صحيح مسلم لإلما أب السي مسلم oleh Taufiq Nuryana, Lc, MA. Jilid 2. Jakarta: Pustaka بن الجاج الضشيي النيسايوري

As-Sunnah, Cet. 1, 2010.

Choeroni, dkk. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas VIII.

Jakarta: Erlangga, 2014.

Daradjat, Zakiyah. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet. 10, 2012.

Daulay, Haidar Putra. Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia. Jakarta: Kencana, 2014.

Endarmoko, Eko. Tesaurus Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, Cet. 3, 2009.

Grafika, Redaksi Sinar. Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan

Nasional). Jakarta: Sinar Grafika, Cet. 7, 2016.

Kadir. Statistika Terapan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, Cet 2, 2015.

Karim, Muchith A. (ed.). Perilaku Komunitas Muslim Perkotaan Dalam Mengonsumsi Produk Halal. Jakarta: Puslitbang Kehidupan Keagamaan

Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, 2013.

Kasmarini., dkk. Understanding the Halal Concept and the Importance of Information on Halal Food Business Needed by Potential Malaysian

Entrepreneurs. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences. 5, 2015.

Mahfud, Rois. Al-Islam Pendidikan Agam Islam. Jakarta: Erlangga, 2011.

87

Mashudi. Konstruksi Hukum&Respons Masyarakat Terhadap Sertifikasi Produk

Halal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. 1, 2015.

Mastuhu. Makanan Indonesia Dalam Pandangan Islam. Jakarta: Kantor Menteri Negara Urusan Pangan Republik Indonesia.

Minarti, Sri. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: AMZAH, 2013.

MUI, LPPOM. ”Label Halal”, http://www.halalmui.org/), 25 Juni 2018.

-----------------. “Prosedur Sertifikasi Halal MUI”,

http://www.halalmui.org/mui14/index.php/main/go_to_section/56/1362/page/1, 14 Maret 2018

-----------------. .“Sertifikat Halal MUI”

http://www.halalmui.org/mui14/index.php/main/go_to_section/55/1360/page/1, 14 Maret 2018.

----------------. ”Statistik Sertifikat Halal Indonesia”, http://www.halalmui.org/mui14/index.php/main/go_to_section/59/1368/pa

ge/1, 1 April 2018.

Multahim, dkk,. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VIII SMP. Bogor: Yudhistira, 2016.

Munawwir, A.W,. Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap. Surabaya:

Pustaka Progressif, Cet. 25, Ed. 2, 2002.

Nata, Abuddin. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Prenadamedia Group, Cet. 3, 2016.

Narbuko, Cholid., dan Abu Achamdi. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet. 11, 2010.

Nazir, Moh. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia, Cet. 7, 2009.

Nuraida dan Halid Alkaf. Metodologi Penelitian Pendiidikan. Tangerang: Islamic

Research Publishing, cet. 1, 2009.

Sihaloha, Markus Junianto. “7,5 Juta Anak Indonesia Terkait Narkoba”, http://www.beritasatu.com/nasional/482400-75-juta-anak- indonesia-

terkait-narkotika.html, 14 Maret 2018.

Sopa. Sertifikasi Halal Majelis Ulama Indonesia. Jakarta: Gaung Persada Press Group, Cet. 1, 2013.

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, Cet. 10, 2011.

88

-------------------. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

Cet. 16, Ed. 1, 2006.

Suharjo, Bambang. Statistika Terapan Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu, cet. 1, 2013.

Sukandarrumidi. Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, Cet. 4, 2012.

Supriyadi, Edy. SPSS+ Amos: Perngkat Lunak Statistik . Bogor: In Media Pustaka, 2014.

Suryabrata, Sumadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005.

Stanislaus S, Uyanto. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu, Cet. 1, 2009.

LAMPIRAN

90

Lampiran 1

Kuesioner Variabel X Uji Coba (Uji Instrumen Penelitian)

UJI ANGKET PENELITIAN

Data Responden

Nama :

Kelas :

Petunjuk Pengisian:

1. Bacalah terlebih dahulu dengan teliti sebelum menjawab.

2. Berilah tanda checklist (√) pada salah satu jawaban dari pernyataan yang

telah disajikan.

3. Mohon diisi dengan jujur serta sesuai dengan kondisi dan pengalaman

anda ketika belajar di sekolah.

4. Jawaban dari pengisian angket ini dijamin kerahasiaannya.

Keterangan Pilihan Jawaban :

SL = Selalu

SR = Sering

KD = Kadang-kadang

TP = Tidak Pernah

Bagian Pertama: Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

No. Pernyataan Jawaban

SL SR KD TP

1. Guru memeriksa kesiapan siswa sebelum

memulai pembelajaran.

2. Guru mengucapkan salam.

3.

Guru mengulang kembali materi yang telah

lalu sebelum menyampaikan materi yang

akan dipelajari.

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

91

5.

Guru menyampaikan materi pembelajaran

ketentuan makanan dan minuman yang halal

secara jelas.

6. Materi yang disampaikan oleh guru mudah

saya pahami.

7. Saya bertanya kepada guru jika ada materi

pembelajaran yang belum saya pahami.

8. Proses pembelajaran di kelas membuat saya

semakin semangat belajar.

9.

Guru memberikan games atau permainan

yang berhubungan dengan materi

pembelajaran di sela-sela proses

pembelajaran.

10. Guru menggunakan media atau alat bantu

dalam menyampaikan materi pembelajaran.

11. Materi yang disampaikan oleh guru berasal

dari modul pembelajaran.

12. Guru menyampaikan materi pembelajaran

selain dari modul pembelajaran.

13. Guru menyajikan contoh makanan dan

minuman yang halal.

14. Guru meminta siswa untuk berdiskusi.

15.

Guru mengajukan pertanyaan kemudian

meminta salah seorang siswa untuk

menjawab di depan kelas.

16.

Guru meminta salah seorang siswa untuk

menjelaskan kembali materi pembelajaran

yang telah disampaikan.

17. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk

bertanya.

92

18. Guru memberikan kesimpulan materi

sebelum mengakhiri pembelajaran.

19. Guru memberikan tugas di akhir

pembelajaran.

20. Guru memotivasi saya untuk mengonsumsi

makanan dan minuman yang halal.

93

Lampiran 2

Kuesioner Variabel Y Uji Coba (Uji Instrumen Penelitian)

UJI ANGKET PENELITIAN

Data Responden

Nama :

Kelas :

Petunjuk Pengisian:

1. Bacalah terlebih dahulu dengan teliti sebelum menjawab.

2. Berilah tanda checklist (√) pada salah satu jawaban dari pernyataan yang

telah disajikan.

3. Mohon diisi dengan jujur serta sesuai dengan kondisi dan pengalaman

anda ketika belajar di sekolah.

4. Jawaban dari pengisian angket ini dijamin kerahasiaannya.

Keterangan Pilihan Jawaban :

SL = Selalu

SR = Sering

KD = Kadang-kadang

TP = Tidak Pernah

Bagian Kedua: Kesadaran Mengonsumsi Produk Makanan dan Minuman

Halal

No. Pernyataan Jawaban

SL SR KD TP

1. Saya mengonsumsi makanan dan minuman

setiap hari.

2. Saya mengonsumsi makanan dan minuman

dengan pola 4 sehat 5 sempurna setiap hari.

3.

Saya mengonsumsi makanan dan minuman

sesuai dengan kriteria yang dibolehkan oleh

Islam untuk dikonsumsi.

94

4. Saya mengonsumsi makanan dan minuman

orang lain tanpa izin

5.

Saya mengonsumsi makanan dan minuman

dari hasil meminta secara paksa kepada

teman.

6. Saya mengonsumsi makanan dan minuman

dari hasil mencuri.

7. Saya mengonsumsi makanan dan minuman

yang sudah kadaluarsa.

8.

Saya mengonsumsi makanan dan minuman

yang mengandung khamer atau

memabukkan.

9.

Saya memeriksa komposisi atau bahan baku

produk makanan dan minuman yang saya

konsumsi.

10. Saya mengonsumsi makanan dan minuman

yang menyehatkan bagi tubuh saya.

11.

Saya mengonsumsi makanan dan minuman

yang halal, walaupun tidak menyehatkan

bagi tubuh saya.

12.

Sebelum mengonsumsi produk makanan

dan minuman, saya memeriksa adanya label

halal pada produk tersebut

13. Saya mengonsumsi makanan dan minuman

yang bersertifikasi halal.

14. Saya mengonsumsi produk makanan dan

minuman yang mencantumkan label halal.

15.

Saya mengonsumsi makanan dan minuman

di restoran yang bersertifikasi halal atau

mencantumkan label halal.

95

16.

Saya merasa ragu ketika mengonsumsi

makanan dan minuman di restoran yang

tidak mencantumkan label halal.

17. Saya tetap mengonsumsi makanan dan

minuman yang diragukan kehalalannya.

18. Saya mengajak keluarga dan teman untuk

mengonsumsi makanan dan minuman halal.

19.

Saya mencegah keluarga atau teman jika

ada yang mengonsumsi makanan dan

minuman yang tidak halal.

20.

Saya merasa ragu ketika mengonsumsi

produk makanan dan minuman tanpa label

halal.

21.

Selain pada makanan dan minuman, saya

juga memperhatikan label halal pada

kosmetik yang saya gunakan.

22. Saya memeriksa komposisi atau bahan baku

kosmetik yang saya gunakan.

96

Lampiran 3

Kuesioner Variabel X Setelah Uji Coba (Instrumen Penelitian)

ANGKET PENELITIAN

Data Responden

Nama :

Kelas :

Petunjuk Pengisian:

1. Bacalah terlebih dahulu dengan teliti sebelum menjawab.

2. Berilah tanda checklist (√) pada salah satu jawaban dari pernyataan yang telah

disajikan.

3. Mohon diisi dengan jujur serta sesuai dengan kondisi dan pengalaman anda,

karena jawaban dari pengisian angket ini dijamin kerahasiaannya.

Keterangan Pilihan Jawaban:

SL = Selalu

SR = Sering

KD = Kadang-kadang

TP = Tidak Pernah

Bagian Pertama: Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

No. Pernyataan Jawaban

SL SR KD TP

1. Guru memeriksa kesiapan siswa sebelum

memulai pembelajaran.

2. Guru mengucapkan salam.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

4.

Guru menyampaikan materi pembelajaran

ketentuan makanan dan minuman yang

halal secara jelas.

5. Saya bertanya kepada guru jika ada materi

pembelajaran yang belum saya pahami.

97

6.

Guru memberikan games atau permainan

yang berhubungan dengan materi

pembelajaran di sela-sela proses

pembelajaran.

7. Guru menggunakan media atau alat bantu

dalam menyampaikan materi pembelajaran.

8. Materi yang disampaikan oleh guru berasal

dari modul pembelajaran.

9. Guru menyajikan contoh makanan dan

minuman yang halal.

10. Guru meminta siswa untuk berdiskusi.

11.

Guru mengajukan pertanyaan kemudian

meminta salah seorang siswa untuk

menjawab di depan kelas.

12.

Guru meminta salah seorang siswa untuk

menjelaskan kembali materi pembelajaran

yang telah disampaikan.

13. Guru memberikan waktu kepada siswa

untuk bertanya.

14. Guru memberikan kesimpulan materi

sebelum mengakhiri pembelajaran.

15. Guru memberikan tugas di akhir

pembelajaran.

16. Guru memotivasi saya untuk mengonsumsi

makanan dan minuman yang halal.

98

Lampiran 4

Kuesioner Variabel Y Setelah Uji Coba (Instrumen Penelitian)

ANGKET PENELITIAN

Data Responden

Nama :

Kelas :

Petunjuk Pengisian:

1. Bacalah terlebih dahulu dengan teliti sebelum menjawab.

2. Berilah tanda checklist (√) pada salah satu jawaban dari pernyataan yang telah

disajikan.

3. Mohon diisi dengan jujur serta sesuai dengan kondisi dan pengalaman anda,

karena jawaban dari pengisian angket ini dijamin kerahasiaannya.

Keterangan Pilihan Jawaban:

SL = Selalu

SR = Sering

KD = Kadang-kadang

TP = Tidak Pernah

Bagian Kedua: Kesadaran Mengonsumsi Produk Makanan dan Minuman

Halal

No. Pernyataan Jawaban

SL SR KD TP

1. Saya mengonsumsi makanan dan minuman

setiap hari

2. Saya mengonsumsi makanan dan minuman

dengan pola 4 sehat 5 sempurna setiap hari

3.

Saya mengonsumsi makanan dan minuman

sesuai dengan kriteria yang dibolehkan oleh

Islam untuk dikonsumsi

4. Saya mengonsumsi makanan dan minuman

orang lain tanpa izin

99

5. Saya mengonsumsi makanan dan minuman

dari hasil meminta secara paksa kepada teman.

6. Saya mengonsumsi makanan dan minuman

yang sudah kadaluarsa.

7. Saya mengonsumsi makanan dan minuman

yang mengandung khamer atau memabukkan.

8.

Saya memeriksa komposisi atau bahan baku

produk makanan dan minuman yang saya

konsumsi.

9. Saya mengonsumsi makanan dan minuman

yang menyehatkan bagi tubuh saya.

10.

Sebelum mengonsumsi produk makanan dan

minuman, saya memeriksa adanya label halal

pada produk tersebut.

11. Saya mengonsumsi produk makanan dan

minuman yang mencantumkan label halal.

12.

Saya mengonsumsi makanan dan minuman di

restoran yang bersertifikasi halal atau

mencantumkan label halal.

13. Saya tetap mengonsumsi makanan dan

minuman yang diragukan kehalalannya

14. Saya mengajak keluarga dan teman untuk

mengonsumsi makanan dan minuman halal.

15.

Saya mencegah keluarga atau teman jika ada

yang mengonsumsi makanan dan minuman

yang tidak halal.

16. Saya merasa ragu ketika mengonsumsi produk

makanan dan minuman tanpa label halal.

Lampiran 5

Tabel Hasil Kuesioner Variabel X Uji Coba (Uji Instrumen)

RESP

No Butir Angket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

R1 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 2 2 3 4 3 3 3 3 4

R2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 2 3 4 2 4

R3 2 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3

R4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4

R5 3 4 3 3 4 3 2 4 2 2 3 4 2 3 3 2 2 4 3 4

R6 2 2 4 2 4 4 3 4 3 3 2 4 3 3 2 3 3 4 2 2

R7 2 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 4 3 3 4 3 2 4 2 4

R8 2 3 4 3 2 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3

R9 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 1 3 4

R10 4 4 3 4 4 3 2 3 3 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4

R11 3 2 3 2 1 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 4 4 3 2

R12 2 2 3 1 1 3 2 3 2 2 1 3 2 2 1 3 2 1 2 2

R13 2 1 3 2 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 4 2 1

R14 2 2 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 4 2 2

R15 2 3 3 3 4 3 2 4 2 2 3 4 2 2 3 2 2 4 2 3

R16 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3

R17 2 4 3 4 3 3 2 2 3 2 4 2 3 3 4 3 4 3 2 4

R18 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4

R19 2 3 2 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3

101

R20 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3

R21 2 2 3 1 2 3 2 4 2 2 1 4 2 2 1 2 2 2 2 1

R22 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4

R23 2 1 3 2 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 4 2 1

R24 2 2 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 4 2 2

R25 2 3 3 3 4 3 2 4 2 2 3 4 2 2 3 2 2 4 2 3

R26 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3

R27 2 4 3 4 3 3 2 2 3 2 4 2 3 3 4 3 4 3 2 4

R28 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4

R29 2 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3

R30 2 3 4 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3

102

Lampiran 6

Tabel Hasil Kuesioner Variabel Y Uji Coba (Uji Instrumen)

RESP

No Butir Angket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

R1 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 3

R2 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4

R3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 3 4 1 4

R4 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 1 4 4 4 2 3 4 4 4 3 1 4

R5 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 1

R6 2 2 2 2 2 2 4 3 2 2 2 4 4 2 3 1 4 4 2 2 4 4

R7 4 2 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 2 2 3

R8 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 4

R9 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4

R10 4 4 4 4 4 1 3 4 3 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4 3

R11 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 2 2 3 3 2 2 2 2 3

R12 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 4 2 2 1 2 2 1 1 1 4

R13 2 2 1 1 2 2 3 1 2 1 1 1 4 1 1 4 1 3 2 2 4 3

R14 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 4

R15 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 1

R16 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 1 4

R17 4 2 4 4 2 1 4 4 4 4 2 3 3 4 4 1 4 4 4 4 2 4

R18 4 3 4 4 3 1 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4

R19 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 1 2

103

R20 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 4 4 3 3 3 2 3 2 1 3

R21 4 2 3 3 4 4 3 4 3 2 2 4 4 3 4 3 3 3 1 3 1 4

R22 1 3 4 4 3 1 3 2 3 4 3 2 4 3 2 3 4 3 4 3 4 3

R23 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 4

R24 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4

R25 4 4 4 4 4 1 3 4 3 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4 3

R26 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 2 2 3 3 2 2 2 2 3

R27 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 4 2 2 1 2 2 1 1 1 4

R28 2 2 1 1 2 2 3 1 2 1 1 1 4 1 1 4 1 3 2 2 4 3

R29 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 4

R30 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 1

104

Lampiran 7

Tabel Hasil Kuesioner Variabel X Setelah Uji Coba (Data

Penelitian)

RESP NO BUTIR ANGKET

TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

R1 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 56

R2 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 2 3 4 3 4 4 57

R3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 52

R4 3 4 3 4 3 3 2 4 4 3 4 2 4 4 4 4 55

R5 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 2 2 4 4 4 4 56

R6 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 2 3 4 4 4 3 54

R7 4 4 4 3 4 3 2 4 2 3 3 3 3 2 4 3 51

R8 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 2 4 3 3 3 52

R9 4 4 3 3 2 1 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 51

R10 3 4 4 2 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 50

R11 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 56

R12 3 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 57

R13 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 57

R14 3 4 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 4 3 47

R15 4 4 4 2 2 3 3 4 4 3 3 2 3 2 4 3 50

R16 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 56

R17 3 4 4 4 2 2 2 4 4 3 3 2 4 4 4 4 53

R18 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 2 4 4 3 4 53

R19 4 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 57

R20 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 4 3 4 4 57

R21 3 4 3 4 4 2 3 4 2 4 4 3 4 3 4 4 55

R22 4 4 4 4 2 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 53

R23 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 2 2 3 3 3 4 49

R24 3 4 3 3 3 2 2 3 4 4 3 2 3 3 3 4 49

105

R25 3 4 4 4 1 3 2 4 4 3 2 3 3 3 4 3 50

R26 3 3 3 4 3 3 2 4 3 4 2 3 4 3 4 3 51

R27 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 51

R28 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 47

R29 4 4 3 3 4 3 2 4 4 4 3 3 4 3 3 4 55

R30 2 4 3 3 4 2 2 3 3 3 4 2 3 4 4 3 49

R31 3 4 4 4 2 3 3 4 4 3 2 3 4 3 4 3 53

R32 3 4 4 4 3 3 2 4 4 4 2 2 3 3 4 3 52

R33 3 4 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 52

R34 3 4 4 4 2 2 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 55

R35 2 4 3 4 3 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 54

R36 4 4 4 4 3 2 3 4 2 3 3 3 4 4 3 4 54

R37 4 4 4 4 3 2 2 3 2 4 3 3 4 4 4 4 54

R38 3 4 4 2 1 2 2 4 2 4 3 2 3 4 4 3 47

R39 4 4 4 4 2 2 3 3 2 4 4 3 4 4 3 4 54

R40 3 4 4 2 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 50

R41 4 4 4 4 2 2 2 4 2 4 3 3 3 3 4 3 51

R42 3 4 4 4 3 2 2 4 2 3 2 2 4 3 4 3 49

R43 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 3 4 50

R44 3 3 4 4 2 3 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 51

R45 3 4 4 4 3 1 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 52

106

Lampiran 8

Tabel Hasil Kuesioner Variabel Y Setelah Uji Coba (Data

Penelitian)

RESP NO BUTIR ANGKET

TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

R1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 60

R2 4 2 4 4 3 4 4 2 3 4 4 3 4 4 1 3 53

R3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 1 4 56

R4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 57

R5 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 58

R6 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 1 4 57

R7 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 1 4 4 1 53

R8 4 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 3 4 4 53

R9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 62

R10 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 2 4 55

R11 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 1 4 55

R12 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 2 3 56

R13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 62

R14 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 1 3 52

R15 2 2 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 2 53

R16 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 1 4 57

R17 4 2 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 58

R18 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 62

R19 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 58

R20 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 60

R21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 60

R22 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 62

R23 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 1 3 3 1 52

R24 4 2 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 1 3 3 1 50

107

R25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 62

R26 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 2 4 57

R27 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 3 4 2 4 55

R28 4 3 4 4 3 4 4 2 3 2 3 2 4 3 2 3 50

R29 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 4 2 4 56

R30 4 3 3 3 4 3 4 2 4 3 4 3 3 4 3 4 54

R31 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 56

R32 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 55

R33 4 2 4 4 3 4 4 2 2 2 4 4 3 4 4 4 54

R34 4 2 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 58

R35 4 3 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 1 55

R36 4 2 4 4 4 4 4 2 3 2 4 3 4 4 4 4 56

R37 4 2 4 4 3 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 57

R38 4 2 2 2 3 4 4 1 4 2 2 4 4 4 4 4 50

R39 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 1 55

R40 4 3 4 4 3 4 4 2 4 3 2 2 4 4 1 4 52

R41 4 4 3 3 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 3 57

R42 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 2 3 4 2 4 56

R43 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4 57

R44 4 2 3 3 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 1 4 52

R45 4 3 4 4 3 4 4 2 4 3 3 3 3 4 2 4 54

108

Lampiran 9

Hasil Wawancara dengan Kepala SMP An-Nurmaniyah

Narasumber : Purbatin Hadi, S.Pd., MM

1. Bagaimana pengelolaan kantin di sekolah?

Jawaban: Pengelolaan kantin baik SMP, SMA, maupun SMK, semuanya

berada di bawah naungan Yayasan An-Nurmaniyah.

2. Apakah makanan dan minuman yang dijual di kantin mendapat pemeriksaan?

Jawaban: Makanan dan minuman yang ada di kantin mendapat pemeriksaan

secara berkala dari puskesmas terdekat. Contoh data hasil

pemeriksaan produk makanan dan minuman yang ada di kantin ada

di tahun 2015. Sebetulnya data terbaru juga ada, namun belum

ditemukan suratnya. Dari hasil pemeriksaan di tahun 2015, terdapat

produk makanan dan minuman yang positif mengandung zat boraks

dan formalin.

3. Bagaimana langkah yang ditempuh sekolah untuk menanggulangi hal tersebut?

Jawaban: Produk makanan dan minuman yang positif mengandung zat

berbahaya, maka langsung kita hentikan kontrak berjualannya.

Mereka tidak boleh berjualan lagi di sekolah.

4. Bagaimana peran Bapak sebagai Kepala Sekolah dalam mengontro l

pembelajaran di kelas?

Jawaban: Pertama, setiap semester dilakukan supervisi kelas dengan cara team

supervisi masuk mengikuti pelajaran pada saat guru yang

bersangkutan mengajar. Kedua, mengontrol proses pembelajaran di

kelas dengan masuk secara tiba-tiba atau mendengarkan proses

belajar dari luar kelas.

5. Apa evaluasi yang diberikan untuk pengembangan guru?

Jawaban: Untuk meningkatkan proses belajar mengajar di kelas, sekolah

melakukan evaluasi antara lain dengan cara:

109

1) Dilihat pencapaian daya serap siswa melalui Penilaian Tengah

Semester (PTS) atau Penilaian Akhir Semester (PAS).

2) Melakukan wawancara langsung kepada guru yang bersangkutan

secara rutin tentang proses pembelajaran.

3) Dilakukan peare teaching secara periodik.

Tangerang, 30 Mei 2018

Yang Mengesahkan

Kepala SMP An-Nurmaniyah

Purbatin Hadi, S.Pd, MM

110

Lampiran 10

Hasil Wawancara dengan Guru PAI

Narasumber: Ernawati, S.Pd.I

1. Kurikulum apa yang digunakan dalam pembelajaran PAI?

Jawaban : Kurikulum 2013

2. Bagaimana proses yang dilakukan dalam pembelajaran PAI khususnya pada

materi “Kriteria Makanan dan Minuman Halal dalam Islam”?

Jawaban: Proses pembelajaran yang dilakukan sama saja dengan proses

pembelajaran pada umumnya. Pembelajaran dimulai dengan cara

siswa diminta mengamati, bertanya kepada guru, siswa diminta

untuk mengumpulkan informasi dengan berinteraksi secara

langsung dengan sumber belajar, menghubungkan hasil-has i l

pembelajaran yang sudah didapatkan kemudian menyampaikan

hasil tersebut di depan kelas. Guru juga menjelaskan materi

pembelajaran sebagai bentuk feed back dari hasil informasi yang

didaptkan oleh siswa

3. Metode pembelajaran apa yang digunakan pada materi “Kriteria Makanan

dan Minuman Halal dalam Islam”?

Jawaban: Metode yang digunakan variatif, agar tidak monoton. Kadang

ceramah, presentasi diskusi, tanya jawab, dll.

4. Bagaimana cara guru PAI menjelaskan tentang produk makanan dan

minuman halal?

Jawaban: Untuk produk makanan dan minuman halal kemasan tentunya

untuk memastikan kehalalannya maka harus memeriksa label

halal pada kemasannya. Jika tidak terdapat label halal pada

kemasan, maka produk makanan atau minuman tersebut

diragukan kehalalannya.

111

Makanan dan minuman yang halal tentunya sesuai dengan

kriteria yang telah disebutkan dalam al-Qur’an dan Sunnah. Tidak

boleh boros terhadap makanan dan minuman, karena mubadzdzir

merupakan salah satu perbutan syaitan.

Tangerang, 30 Mei 2018

Yang Mengesahkan

Guru Pendidikan Agama Islam

Ernawati, S.Pd.I

Lampiran 11

Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment

N

(1)

Interval

(2)

Kepercayaan

(3) N

(1)

Interval

(2)

Kepercayaan

(3) N

(1)

Interval

(2)

Kepercayaan

(3)

95% 99% 95% 99% 95% 99%

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

0,997

0,950

0,878

0,811

0,754

0,707

0,666

0,632

0,602

0,576

0,553

0,532

0,514

0,497

0,482

0,468

0,456

0,444

0,433

0,423

0,413

0,404

0,396

0,999

0,990

0,959

0,917

0,874

0,874

0,798

0,765

0,735

0,708

0,684

0,661

0,641

0,623

0,606

0,590

0,575

0,561

0,549

0,537

0,526

0,515

0,505

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

0,388

0,381

0,374

0,367

0,361

0,355

0,349

0,344

0,339

0,334

0,329

0,325

0,320

0,316

0,312

0,308

0,304

0,301

0,297

0,294

0,291

0,288

0,284

0,281

0,297

0,4906

0,487

0,478

0,470

0,463

0,456

0,449

0,442

0,436

0,430

0,424

0,418

0,413

0,408

0,403

0,396

0,393

0,389

0,384

0,380

0,276

0,372

0,368

0,364

0,361

55

60

65

70

75

80

85

90

95

100

125

150

175

200

300

400

500

600

700

800

900

1000

0,266

0,254

0,244

0,235

0,227

0,220

0,213

0,207

0,202

0,195

0,176

0,159

0,148

0,138

0,113

0,098

0,088

0,080

0,074

0,070

0,065

0,062

0,345

0,330

0,317

0,306

0,296

0,286

0,278

0,270

0,263

0,256

0,230

0,210

0,194

0,181

0,148

0,128

0,115

0,105

0,097

0,091

0,086

0,081

N = Jumlah pasangan yang digunakan untuk menghitung r.

Sumber Tabel: Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, h. 402

113

Lampiran 12

Hasil Uji Validitas Variabel X

Correlations

No1 No2 No3 No4 No5 No6 No7 No8 No9 No10 No11 No12 No13 No14 No15 No16 No17 No18 No19 No20 Total

No1 Pearson

Correlation

1 .458* -

0.133

.458* 0.14

1

0.03

2

0.133 -

0.003

.442* 0.133 .458* -

0.055

0.32

9

.420* .550** 0.21

5

0.299 0.14

1

.893** .520** .570**

Sig. (2-

tailed)

0.01

1

0.48

2

0.011 0.45

9

0.86

7

0.482 0.986 0.01

4

0.482 0.011 0.774 0.07

6

0.02

1

0.00

2

0.25

3

0.108 0.45

9

0.00

0

0.00

3

0.00

1

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No2 Pearson Correlatio

n

.458* 1 0.183

.884** 0.237

0.197

0.161 0.148 0.246

0.161 .884** 0.088 0.246

0.352

.830** 0.314

0.289 0.010

.523** .947** .781**

Sig. (2-tailed)

0.011

0.332

0.000 0.207

0.298

0.397 0.436 0.191

0.397 0.000 0.644 0.191

0.057

0.000

0.091

0.122 0.958

0.003

0.000

0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No3 Pearson Correlatio

n

-0.13

3

0.183

1 0.183 -0.05

6

.811** -0.143 0.190 -0.06

1

-0.143 0.183 0.098 -0.06

1

0.000

0.034

0.061

-0.225

-0.25

8

-0.01

9

0.119

0.117

Sig. (2-

tailed)

0.48

2

0.33

2

0.332 0.76

8

0.00

0

0.451 0.314 0.75

0

0.451 0.332 0.607 0.75

0

1.00

0

0.85

9

0.75

0

0.231 0.16

8

0.92

0

0.53

0

0.53

6

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No4 Pearson

Correlatio

n

.458* .884** 0.18

3

1 .427* 0.19

7

0.214 0.031 .450* 0.214 1.000*

*

-

0.022

.450* .407* .944** .382* 0.334 0.19

9

.458* .911** .871**

Sig. (2-

tailed)

0.01

1

0.00

0

0.33

2

0.01

9

0.29

8

0.256 0.870 0.01

2

0.256 0.000 0.908 0.01

2

0.02

6

0.00

0

0.03

7

0.072 0.29

1

0.01

1

0.00

0

0.00

0

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No5 Pearson

Correlatio

n

0.14

1

0.23

7

-

0.05

6

.427* 1 -

0.03

3

.445* .425* 0.22

1

.445* .427* .420* 0.28

7

.495** .369* 0.22

1

0.156 .666** 0.14

1

0.27

3

.634**

Sig. (2-

tailed)

0.45

9

0.20

7

0.76

8

0.019 0.86

3

0.014 0.019 0.24

1

0.014 0.019 0.021 0.12

4

0.00

5

0.04

5

0.24

1

0.410 0.00

0

0.45

9

0.14

4

0.00

0

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

114

No6 Pearson

Correlation

0.03

2

0.19

7

.811** 0.197 -

0.033

1 -0.299 0.224 0.02

5

-0.299 0.197 0.123 0.02

5

-

0.020

0.11

3

0.15

2

-

0.338

-

0.244

0.15

1

0.12

7

0.14

2

Sig. (2-tailed)

0.867

0.298

0.000

0.298 0.863

0.109 0.233 0.894

0.109 0.298 0.518 0.894

0.915

0.551

0.421

0.068 0.193

0.424

0.504

0.456

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No7 Pearson Correlatio

n

0.133

0.161

-0.14

3

0.214 .445* -0.29

9

1 0.040 .425* 1.000*

* 0.214 0.000 0.33

1 .456* 0.18

4 0.33

1 .588** 0.28

8 0.04

4 0.22

8 .506**

Sig. (2-tailed)

0.482

0.397

0.451

0.256 0.014

0.109

0.832 0.019

0.000 0.256 1.000 0.074

0.011

0.329

0.074

0.001 0.122

0.816

0.227

0.004

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No8 Pearson

Correlatio

n

-

0.00

3

0.14

8

0.19

0

0.031 .425* 0.22

4

0.040 1 -

0.29

9

0.040 0.031 .962** -

0.19

6

0.03

3

-

0.04

0

-

0.09

3

-.497*

*

0.25

3

0.09

4

0.04

2

0.20

6

Sig. (2-

tailed)

0.98

6

0.43

6

0.31

4

0.870 0.01

9

0.23

3

0.832 0.10

9

0.832 0.870 0.000 0.30

0

0.86

2

0.83

3

0.62

6

0.005 0.17

7

0.62

2

0.82

5

0.27

6

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No9 Pearson

Correlatio

n

.442* 0.24

6

-

0.06

1

.450* 0.22

1

0.02

5

.425* -

0.299

1 .425* .450* -

0.310

.880** .504** .531** .759** .544** 0.22

1

0.32

9

0.34

2

.608**

Sig. (2-

tailed)

0.01

4

0.19

1

0.75

0

0.012 0.24

1

0.89

4

0.019 0.109 0.019 0.012 0.095 0.00

0

0.00

4

0.00

3

0.00

0

0.002 0.24

1

0.07

6

0.06

4

0.00

0

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No10 Pearson

Correlatio

n

0.13

3

0.16

1

-

0.14

3

0.214 .445* -

0.29

9

1.000*

*

0.040 .425* 1 0.214 0.000 0.33

1

.456* 0.18

4

0.33

1

.588** 0.28

8

0.04

4

0.22

8

.506**

Sig. (2-

tailed)

0.48

2

0.39

7

0.45

1

0.256 0.01

4

0.10

9

0.000 0.832 0.01

9

0.256 1.000 0.07

4

0.01

1

0.32

9

0.07

4

0.001 0.12

2

0.81

6

0.22

7

0.00

4

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No11 Pearson

Correlation

.458* .884** 0.18

3

1.000*

*

.427* 0.19

7

0.214 0.031 .450* 0.214 1 -

0.022

.450* .407* .944** .382* 0.334 0.19

9

.458* .911** .871**

Sig. (2-tailed)

0.011

0.000

0.332

0.000 0.019

0.298

0.256 0.870 0.012

0.256 0.908 0.012

0.026

0.000

0.037

0.072 0.291

0.011

0.000

0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No12 Pearson Correlatio

n

-0.05

5

0.088

0.098

-0.022 .420* 0.123

0.000 .962** -0.31

0

0.000 -0.022 1 -0.11

6

0.016

-0.08

7

-0.11

6

-.483*

* 0.25

8 0.03

7 -

0.01

0

0.153

115

Sig. (2-

tailed)

0.77

4

0.64

4

0.60

7

0.908 0.02

1

0.51

8

1.000 0.000 0.09

5

1.000 0.908 0.54

0

0.93

5

0.64

9

0.54

0

0.007 0.16

8

0.84

8

0.95

7

0.42

0

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No13 Pearson

Correlation

0.32

9

0.24

6

-

0.061

.450* 0.28

7

0.02

5

0.331 -

0.196

.880** 0.331 .450* -

0.116

1 .504** .464** .759** .465** 0.28

7

0.32

9

0.27

7

.600**

Sig. (2-tailed)

0.076

0.191

0.750

0.012 0.124

0.894

0.074 0.300 0.000

0.074 0.012 0.540 0.004

0.010

0.000

0.010 0.124

0.076

0.138

0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No14 Pearson Correlatio

n

.420* 0.352

0.000

.407* .495** -0.02

0

.456* 0.033 .504** .456* .407* 0.016 .504** 1 0.303

.504** .610** .495** .511** 0.322

.685**

Sig. (2-

tailed)

0.02

1

0.05

7

1.00

0

0.026 0.00

5

0.91

5

0.011 0.862 0.00

4

0.011 0.026 0.935 0.00

4

0.10

4

0.00

4

0.000 0.00

5

0.00

4

0.08

3

0.00

0

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No15 Pearson

Correlatio

n

.550** .830** 0.03

4

.944** .369* 0.11

3

0.184 -

0.040

.531** 0.184 .944** -

0.087

.464** 0.30

3

1 .396* 0.295 0.14

5

.487** .895** .818**

Sig. (2-

tailed)

0.00

2

0.00

0

0.85

9

0.000 0.04

5

0.55

1

0.329 0.833 0.00

3

0.329 0.000 0.649 0.01

0

0.10

4

0.03

0

0.114 0.44

3

0.00

6

0.00

0

0.00

0

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No16 Pearson

Correlatio

n

0.21

5

0.31

4

0.06

1

.382* 0.22

1

0.15

2

0.331 -

0.093

.759** 0.331 .382* -

0.116

.759** .504** .396* 1 0.308 0.02

0

0.32

9

0.27

7

.540**

Sig. (2-

tailed)

0.25

3

0.09

1

0.75

0

0.037 0.24

1

0.42

1

0.074 0.626 0.00

0

0.074 0.037 0.540 0.00

0

0.00

4

0.03

0

0.098 0.91

6

0.07

6

0.13

8

0.00

2

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No17 Pearson

Correlation

0.29

9

0.28

9

-

0.225

0.334 0.15

6

-

0.338

.588** -.497*

*

.544** .588** 0.334 -.483*

*

.465** .610** 0.29

5

0.30

8

1 0.28

7

0.22

5

0.34

8

.479**

Sig. (2-

tailed)

0.10

8

0.12

2

0.23

1

0.072 0.41

0

0.06

8

0.001 0.005 0.00

2

0.001 0.072 0.007 0.01

0

0.00

0

0.11

4

0.09

8

0.12

4

0.23

1

0.06

0

0.00

7

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No18 Pearson

Correlation

0.14

1

0.01

0

-

0.258

0.199 .666** -

0.244

0.288 0.253 0.22

1

0.288 0.199 0.258 0.28

7

.495** 0.14

5

0.02

0

0.287 1 0.14

1

0.05

8

.431*

Sig. (2-tailed)

0.459

0.958

0.168

0.291 0.000

0.193

0.122 0.177 0.241

0.122 0.291 0.168 0.124

0.005

0.443

0.916

0.124 0.459

0.759

0.017

116

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No19 Pearson

Correlatio

n

.893** .523** -

0.01

9

.458* 0.14

1

0.15

1

0.044 0.094 0.32

9

0.044 .458* 0.037 0.32

9

.511** .487** 0.32

9

0.225 0.14

1

1 .459* .577**

Sig. (2-

tailed)

0.00

0

0.00

3

0.92

0

0.011 0.45

9

0.42

4

0.816 0.622 0.07

6

0.816 0.011 0.848 0.07

6

0.00

4

0.00

6

0.07

6

0.231 0.45

9

0.01

1

0.00

1

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No20 Pearson

Correlatio

n

.520** .947** 0.11

9

.911** 0.27

3

0.12

7

0.228 0.042 0.34

2

0.228 .911** -

0.010

0.27

7

0.32

2

.895** 0.27

7

0.348 0.05

8

.459* 1 .800**

Sig. (2-

tailed)

0.00

3

0.00

0

0.53

0

0.000 0.14

4

0.50

4

0.227 0.825 0.06

4

0.227 0.000 0.957 0.13

8

0.08

3

0.00

0

0.13

8

0.060 0.75

9

0.01

1

0.00

0

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

SkorTota

l

Pearson

Correlation

.570** .781** 0.11

7

.871** .634** 0.14

2

.506** 0.206 .608** .506** .871** 0.153 .600** .685** .818** .540** .479** .431* .577** .800** 1

Sig. (2-

tailed)

0.00

1

0.00

0

0.53

6

0.000 0.00

0

0.45

6

0.004 0.276 0.00

0

0.004 0.000 0.420 0.00

0

0.00

0

0.00

0

0.00

2

0.007 0.01

7

0.00

1

0.00

0

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is signif icant at the 0.05 lev el (2-tailed). **. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).

117

Lampiran 13

Hasil Uji Validitas Variabel Y

Correlations

No1 No2 No3 No4 No5 No6 No7 No8 No9 No10 No11 No12 No13 No14 No15 No16 No17 No18 No19 No20 No21 No22 Total

No1 Pearson Correlation

1 0.344 .693** .693** .810** .414* .605** .849** .480** .645** 0.168 .785** -0.180

.762** .762** 0.135 .554** .605** .677** .480** -0.015

0.046 .858**

Sig. (2-tailed)

0.062 0.000 0.000 0.000 0.023 0.000 0.000 0.007 0.000 0.374 0.000 0.340 0.000 0.000 0.477 0.001 0.000 0.000 0.007 0.938 0.811 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No2 Pearson Correlation

0.344 1 .483** .483** .464** -0.220

0.191 0.334 0.237 .557** 0.331 .447* -0.135

.483** 0.314 0.090 .483** 0.267 .503** 0.237 0.275 -0.029

.526**

Sig. (2-tailed)

0.062 0.007 0.007 0.010 0.242 0.313 0.071 0.207 0.001 0.074 0.013 0.478 0.007 0.091 0.637 0.007 0.154 0.005 0.207 0.142 0.880 0.003

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No3 Pearson Correlation

.693** .483** 1 1.000** .760** 0.096 .596** .801** .503** .946** 0.307 .764** -0.158

.926** .786** -0.066

.786** .546** .832** .503** 0.076 -0.049

.915**

Sig. (2-tailed)

0.000 0.007 0.000 0.000 0.614 0.001 0.000 0.005 0.000 0.099 0.000 0.404 0.000 0.000 0.727 0.000 0.002 0.000 0.005 0.691 0.798 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No4 Pearson Correlation

.693** .483** 1.000** 1 .760** 0.096 .596** .801** .503** .946** 0.307 .764** -0.158

.926** .786** -0.066

.786** .546** .832** .503** 0.076 -0.049

.915**

Sig. (2-

tailed)

0.000 0.007 0.000 0.000 0.614 0.001 0.000 0.005 0.000 0.099 0.000 0.404 0.000 0.000 0.727 0.000 0.002 0.000 0.005 0.691 0.798 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No5 Pearson

Correlation

.810** .464** .760** .760** 1 .465** .562** .669** .373* .669** 0.203 .750** -

0.036

.722** .639** 0.255 .609** .512** .740** .373* 0.059 -

0.054

.851**

Sig. (2-tailed)

0.000 0.010 0.000 0.000 0.010 0.001 0.000 0.042 0.000 0.283 0.000 0.851 0.000 0.000 0.173 0.000 0.004 0.000 0.042 0.757 0.778 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No6 Pearson Correlation

.414* -0.220

0.096 0.096 .465** 1 0.080 0.247 0.071 0.071 -0.122

.366* 0.256 0.204 0.108 .379* -0.025

0.129 0.078 0.071 -.425* -0.109

0.242

Sig. (2-tailed)

0.023 0.242 0.614 0.614 0.010 0.673 0.188 0.707 0.711 0.519 0.047 0.173 0.280 0.568 0.039 0.894 0.498 0.681 0.707 0.019 0.565 0.198

118

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No7 Pearson

Correlation

.605** 0.191 .596** .596** .562** 0.080 1 .537** .378* .537** -

0.169

.584** 0.142 .496** .505** 0.016 .578** .933** .652** .378* 0.302 0.136 .714**

Sig. (2-tailed)

0.000 0.313 0.001 0.001 0.001 0.673 0.002 0.040 0.002 0.371 0.001 0.455 0.005 0.004 0.934 0.001 0.000 0.000 0.040 0.104 0.473 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No8 Pearson Correlation

.849** 0.334 .801** .801** .669** 0.247 .537** 1 .477** .750** 0.319 .859** -0.173

.837** .914** -0.115

.658** .537** .577** .477** 0.029 0.000 .863**

Sig. (2-tailed)

0.000 0.071 0.000 0.000 0.000 0.188 0.002 0.008 0.000 0.086 0.000 0.362 0.000 0.000 0.545 0.000 0.002 0.001 0.008 0.878 1.000 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No9 Pearson Correlation

.480** 0.237 .503** .503** .373* 0.071 .378* .477** 1 .521** 0.108 .380* -0.231

.503** 0.351 0.312 0.269 .437* .439* 1.000** 0.183 0.013 .621**

Sig. (2-tailed)

0.007 0.207 0.005 0.005 0.042 0.707 0.040 0.008 0.003 0.572 0.038 0.220 0.005 0.057 0.093 0.150 0.016 0.015 0.000 0.333 0.944 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No10 Pearson Correlation

.645** .557** .946** .946** .669** 0.071 .537** .750** .521** 1 0.265 .752** -0.173

.946** .695** -0.077

.774** .586** .849** .521** 0.029 -0.074

.883**

Sig. (2-tailed)

0.000 0.001 0.000 0.000 0.000 0.711 0.002 0.000 0.003 0.156 0.000 0.362 0.000 0.000 0.687 0.000 0.001 0.000 0.003 0.878 0.699 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No11 Pearson Correlation

0.168 0.331 0.307 0.307 0.203 -0.122

-0.169

0.319 0.108 0.265 1 0.177 -.385* 0.198 0.326 -0.114

.364* -0.242

0.269 0.108 0.102 0.000 0.270

Sig. (2-

tailed)

0.374 0.074 0.099 0.099 0.283 0.519 0.371 0.086 0.572 0.156 0.348 0.036 0.293 0.078 0.549 0.048 0.197 0.150 0.572 0.592 1.000 0.149

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No12 Pearson

Correlation

.785** .447* .764** .764** .750** .366* .584** .859** .380* .752** 0.177 1 -

0.052

.837** .814** -

0.131

.732** .633** .581** .380* -

0.086

0.052 .855**

Sig. (2-tailed)

0.000 0.013 0.000 0.000 0.000 0.047 0.001 0.000 0.038 0.000 0.348 0.785 0.000 0.000 0.491 0.000 0.000 0.001 0.038 0.650 0.786 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No13 Pearson Correlation

-0.180

-0.135

-0.158 -0.158 -0.036

0.256 0.142 -0.173

-0.231 -0.173

-.385* -0.052

1 -0.158

-0.230

0.296 -0.149

0.142 -0.180

-0.231 -0.227

-0.107

-0.127

Sig. (2-tailed)

0.340 0.478 0.404 0.404 0.851 0.173 0.455 0.362 0.220 0.362 0.036 0.785 0.404 0.222 0.112 0.430 0.455 0.340 0.220 0.228 0.574 0.502

119

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No14 Pearson

Correlation

.762** .483** .926** .926** .722** 0.204 .496** .837** .503** .946** 0.198 .837** -

0.158

1 .786** -

0.066

.746** .546** .762** .503** -

0.104

-

0.049

.891**

Sig. (2-tailed)

0.000 0.007 0.000 0.000 0.000 0.280 0.005 0.000 0.005 0.000 0.293 0.000 0.404 0.000 0.727 0.000 0.002 0.000 0.005 0.586 0.798 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No15 Pearson Correlation

.762** 0.314 .786** .786** .639** 0.108 .505** .914** 0.351 .695** 0.326 .814** -0.230

.786** 1 -0.271

.681** .455* .553** 0.351 0.072 -0.079

.788**

Sig. (2-tailed)

0.000 0.091 0.000 0.000 0.000 0.568 0.004 0.000 0.057 0.000 0.078 0.000 0.222 0.000 0.148 0.000 0.011 0.002 0.057 0.705 0.677 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No16 Pearson Correlation

0.135 0.090 -0.066 -0.066 0.255 .379* 0.016 -0.115

0.312 -0.077

-0.114

-0.131

0.296 -0.066

-0.271

1 -0.349

0.016 0.098 0.312 0.227 -0.289

0.107

Sig. (2-tailed)

0.477 0.637 0.727 0.727 0.173 0.039 0.934 0.545 0.093 0.687 0.549 0.491 0.112 0.727 0.148 0.059 0.934 0.605 0.093 0.228 0.122 0.572

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No17 Pearson Correlation

.554** .483** .786** .786** .609** -0.025

.578** .658** 0.269 .774** .364* .732** -0.149

.746** .681** -0.349

1 .578** .701** 0.269 0.002 0.136 .762**

Sig. (2-tailed)

0.001 0.007 0.000 0.000 0.000 0.894 0.001 0.000 0.150 0.000 0.048 0.000 0.430 0.000 0.000 0.059 0.001 0.000 0.150 0.991 0.475 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No18 Pearson Correlation

.605** 0.267 .546** .546** .512** 0.129 .933** .537** .437* .586** -0.242

.633** 0.142 .546** .455* 0.016 .578** 1 .605** .437* 0.182 0.136 .707**

Sig. (2-

tailed)

0.000 0.154 0.002 0.002 0.004 0.498 0.000 0.002 0.016 0.001 0.197 0.000 0.455 0.002 0.011 0.934 0.001 0.000 0.016 0.336 0.473 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No19 Pearson

Correlation

.677** .503** .832** .832** .740** 0.078 .652** .577** .439* .849** 0.269 .581** -

0.180

.762** .553** 0.098 .701** .605** 1 .439* 0.236 -

0.060

.844**

Sig. (2-tailed)

0.000 0.005 0.000 0.000 0.000 0.681 0.000 0.001 0.015 0.000 0.150 0.001 0.340 0.000 0.002 0.605 0.000 0.000 0.015 0.209 0.755 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No20 Pearson Correlation

.480** 0.237 .503** .503** .373* 0.071 .378* .477** 1.000** .521** 0.108 .380* -0.231

.503** 0.351 0.312 0.269 .437* .439* 1 0.183 0.013 .621**

Sig. (2-tailed)

0.007 0.207 0.005 0.005 0.042 0.707 0.040 0.008 0.000 0.003 0.572 0.038 0.220 0.005 0.057 0.093 0.150 0.016 0.015 0.333 0.944 0.000

120

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No21 Pearson

Correlation

-

0.015

0.275 0.076 0.076 0.059 -.425* 0.302 0.029 0.183 0.029 0.102 -

0.086

-

0.227

-

0.104

0.072 0.227 0.002 0.182 0.236 0.183 1 -

0.097

0.168

Sig. (2-tailed)

0.938 0.142 0.691 0.691 0.757 0.019 0.104 0.878 0.333 0.878 0.592 0.650 0.228 0.586 0.705 0.228 0.991 0.336 0.209 0.333 0.610 0.375

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

No22 Pearson Correlation

0.046 -0.029

-0.049 -0.049 -0.054

-0.109

0.136 0.000 0.013 -0.074

0.000 0.052 -0.107

-0.049

-0.079

-0.289

0.136 0.136 -0.060

0.013 -0.097

1 0.036

Sig. (2-

tailed)

0.811 0.880 0.798 0.798 0.778 0.565 0.473 1.000 0.944 0.699 1.000 0.786 0.574 0.798 0.677 0.122 0.475 0.473 0.755 0.944 0.610 0.851

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

SkorTotal Pearson

Correlation

.858** .526** .915** .915** .851** 0.242 .714** .863** .621** .883** 0.270 .855** -

0.127

.891** .788** 0.107 .762** .707** .844** .621** 0.168 0.036 1

Sig. (2-tailed)

0.000 0.003 0.000 0.000 0.000 0.198 0.000 0.000 0.000 0.000 0.149 0.000 0.502 0.000 0.000 0.572 0.000 0.000 0.000 0.000 0.375 0.851

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

135

136

137

138

139

140

141

142

143