PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan...

93
1 PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN KEDUDUKAN WARGA NEGARA TERHADAP SIKAP MULTIKULTURAL (STUDI PADA SISWA KELAS X SMA ASSALAAM DI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012) Skripsi Oleh : DWI PRASTYA K 6408026 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Transcript of PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan...

Page 1: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

1

PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN KEDUDUKAN

WARGA NEGARA TERHADAP SIKAP MULTIKULTURAL

(STUDI PADA SISWA KELAS X SMA ASSALAAM DI SUKOHARJO

TAHUN AJARAN 2011/2012)

Skripsi

Oleh :

DWI PRASTYA

K 6408026

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

2

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Dwi Prastya

NIM : K6408026

Jurusan/Program Studi : P. IPS/PPKN

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENGARUH PEMAHAMAN

MENGENAI PERSAMAAN KEDUDUKAN WARGA NEGARA

TERHADAP SIKAP MULTIKULTURAL (STUDI PADA SISWA KELAS X

SMA ASSALAAM DI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012) ” ini

benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi

yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012

Yang membuat pernyataan

Dwi Prastya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

3

PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN KEDUDUKAN

WARGA NEGARA TERHADAP SIKAP MULTIKULTURAL

(STUDI PADA SISWA KELAS X SMA ASSALAAM DI SUKOHARJO

TAHUN AJARAN 2011/2012)

Oleh :

DWI PRASTYA

K 6408026

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Jurusan Pendidikan Ilmu pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

4

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji

Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan pembimbing

Dosen Pembimbing I

Dra. Rusnaini, M. Si

NIP. 19600229 198803 2 001

Dosen Pembimbing II

Drs. Hassan Suryono, SH, MH, M. Pd

NIP. 19560515 198503 1 002

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

5

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

6

ABSTRACT

Dwi Prastya. EFFECT ON UNDERSTANDING OF EQUAL CITIZENSHIP STATUS Multicultural Attitude (X CLASS STUDENTS TO STUDY SMA Assalaam Sukoharjo ACADEMIC YEAR 2011/2012). Thesis, Surakarta: Faculty of Education and Pedagogy University of Surakarta of March.

The purpose of this study was to determine whether there is significant influence between the understanding of the equality of the citizens of multicultural attitudes (study on high school class X Assalaam Sukoharjo Academic Year 2011/2012.

The research was carried out using quantitative descriptive method. The study population is the entire high school class X Assalaam Sukoharjo Academic Year 2011/2012 which amounted to 170 students. The sample used by 42 student researchers. Data collection techniques for variable understanding of citizen equality using the test, while for the multicultural attitudes using a questionnaire. Data analysis technique used is a predictor of regression analysis techniques.

Based on the results of the study concluded: "There was a significant influence on the understanding of equality of citizens of multicultural attitudes in high school class X Assalaam Sukoharjo Academic Year 2011/2012. This is shown in the tcount of 2.28 and has consulted with the TTable of 1.684 with a significant level of 5% (tcount> TTable or 2.28> 1, 684) means that the t count> t table shows the influence of variable X to variable Y . As for the correlation coefficient advance of the variables X and Y are rxy = 0.3408 and r = 0.304 table with significant level of 5% means that the variables X and Y have a positive relationship. For the regression equation was Y = 70.9867 + 0.2010X means that every increase of one unit of the variable Y will be followed by the variable X increases by 0.2010 units. As for the determination of the amount of the contribution of 11.61% means that the multicultural attitudes are influenced by an understanding of the equality of citizens and the remaining 11.61% 88.39% influenced by other factors.

Key words: Attitude, Multicultural, Equation position, Citizens

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

7

ABSTRAK

Dwi Prastya. PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN KEDUDUKAN WARGA NEGARA TERHADAP SIKAP MULTIKULTURAL (STUDI PADA SISWA KELAS X SMA ASSALAAM SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012). Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan antara pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga Negara terhadap sikap multikultural (Studi pada siswa kelas X SMA Assalaam Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Assalaam Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012 yang berjumlah 170 siswa. Sampel yang digunakan peneliti sebanyak 42 siswa. Teknik pengumpulan data untuk variabel pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga Negara menggunakan tes, sedangkan untuk sikap multikultural menggunakan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi satu prediktor.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: “Ada pengaruh signifikan pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multicultural pada siswa kelas X SMA Assalaam Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012. Hal ini ditunjukkan pada hasil thitung sebesar 2,28 dan telah dikonsultasikan dengan ttabel sebesar 1,684 dengan taraf signifikan 5% (thitung> ttabel atau 2,28 > 1, 684) artinya bahwa t hitung > t tabel menunjukkan adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Sedangkan untuk koefisien korelasi anatar variabel X dan variabel Y adalah rxy = 0,3408 dan r tabel =0,304 dengan taraf signifikan 5% artinya antara variabel X dan variabel Y ada hubungan positif. Untuk persamaan garis regresinya adalah Y = 70.9867 + 0.2010X artinya bahwa setiap ada kenaikan satu unit variabel Y akan diikuti dengan kenaikan variabel X sebesar 0,2010 unit. Sedangkan untuk besarnya sumbangan determinasi sebesar 11,61% artinya bahwa sikap multikultural dipengaruhi oleh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara sebesar 11,61% dan sisanya 88,39% dipengaruhi oleh faktor lain.

Kata kunci : Sikap , Multikultural, Persamaan kedudukan, Warga negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

8

MOTTO

Demokrasi tidak menjamin kesamaan kondisi kehidupan, melainkan

hanya menjamin kesamaan kesempatan. (Irving Kristol)

In the end antiblack, antifemale, and all forms of discrimination are

equivalent to the same thing. Pada akhirnya antikulit hitam,

antiperempuan, dan semua bentuk diskriminasi lainnya sama dengan

antikemanusiaan. (Shirley Chisholm)

Attitude is a little thing, but can make big differences. – Sikap adalah

suatu hal kecil, tetapi dapat menciptakan perbedaan yang besar. (Skinner)

Kita senantiasa memerlukan impian sebagai kontrol terhadap sikap dan

mencapai kemajuan hidup yang berarti. (William Faulkner)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

9

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan kepada :

1. Bapak dan Ibu tercinta yang telah

memberikan dukungan dan doa selama ini

2. Dik Mur dan Mbak Ika yang memberikan

keceriaan dirumah

3. Diajeng Lilis Janatun Rohmah sebagai

tempat mencari Inspirasi, berbagi, dan

berdiskusi

4. Sahabatku Dimas, Chairul, Ari, Danang,

Anggit, Danau, dan Mifta terima kasih untuk

semangat dan motivasinya selama ini.

5. Temen-temen PPKn 2008

6. Almamater

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

10

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas

berkat dan rahmat-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi ini ditulis

untuk memenuhi persyaratan dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Menyadari bahwa penulisan skrpsi ini banyak mengalami hambatan, tapi

berkat bantuan dari berbagai pihak, maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada

yang terhormat :

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, yang telah memberikan ijin

untuk penelitian.

2. Drs. Saiful Bachri, M. Pd, ketua Jurusan pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret,

yang telah memberikan ijin untuk penelitian.

3. Dr. Sri Haryati, M. Pd, Ketua Program Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan, yang telah memberikan ijin untuk penelitian.

4. Dra. Rusnaini, M. Si, Pembimbing I yang memberikan pengarahan dan

bimbingan, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Drs. Hassan Suryono, SH, MH, M. Pd, pembimbing II yang memberikan

pengarahan dan bimbingan, sehingga penulisan skripsi ini dapat

terselesaikan.

6. Bambang Arif Rahman, M. A selaku kepala SMA Assalaam Sukoharjo,

yang telah memberi kesempatan dan tempat guna pengambilan data dalam

penelitian.

7. Ustad Wahyudi selaku wakil kepala sekolah bidang kesiswaan SMA

Assalaam Sukoharjo, yang telah memberi bimbingan dan bantuan dalam

penelitian.

8. Para siswa kelas X SMA Assalaam Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012

yang telah bersedia berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

11

9. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih ada kekurangan karena

keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

12

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ………………………………………………………. i

HALAMAN PERNYATAAN……………………………………………… ii

HALAMAN PENGAJUAN ………………………………………………... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………... iv

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………... v

HALAMAN ABSTRAK…………………………………………………… vi

HALAMAN MOTTO………………………………………………………. viii

HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………. ix

KATA PENGANTAR…………………………………………………….... x

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. xii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………... xv

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………. Xvi

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….. Xvii

BAB I PENDAHULUHAN …………………………………………… 1

A. Latar belakang Masalah ………………………………………... 1

B. Identifikasi Masalah …………………………………………… 4

C. Pembatasan Masalah …………………………………………… 4

D. Perumusan Masalah ……………………………………………. 4

E. Tujuan Penelitian ………………………………………………. 5

F. Manfaat Penelitian ……………………………………………... 5

BAB II LANDASAN TEORI ………………………………………….. 6

A. Tinjauan Pustaka …………………………………….................. 6

1. Tinjauan Tentang Pemahaman Persamaan Kedudukan

Warga Negara ……………………………………………..

6

2. Tinjauan TentangSikap Multikultural …………………….. 14

B. Penelitian yang Relevan………………………………………... 22

C. Kerangka Berpikir ……………………………………………... 23

D. Hipotesis ……………………………………………………….. 25

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

13

BAB III METODE PENELITIAN………………………………………. 26

A. Tempat Dan Waktu Penelitian …………………………………. 26

1. Tempat Penelitian………………………………………….. 26

2. Waktu Penelitian…………………………………………... 26

B. Rancangan Penelitian…………………………………………... 26

1. Pengertian Metode…………………………………………. 26

2. Pengertian Penelitian………………………………………. 27

C. Populasi dan Sampel……………………………….................... 28

1. Populasi …………………………………………………… 28

2. Sampel ……………………………………………………. 28

D. Teknik pengambilan Sampel …………………………………... 30

E. Pengumpulan Data …………………………………………….. 32

1. Variabel Penelitian………………………………………… 32

2. Penyusunan Instrumen ……………………………………. 32

a. Pengertian Tes …………………………………………. 33

b. Pengertian Angket……………………………………… 37

F. Analisis Data …………………………………………………. 44

1. Uji Prasyarat Analisis ……………………………………... 44

2. Uji Hipotesis ………………………………………………. 48

BAB IV HASIL PENELITIAN…………………………………………. 50

A. Deskripsi Data………………………………………………….. 50

1. Data Tentang Pemahaman mengenai Persamaan

Kedudukan Warga Negara (X) ……………………………

50 2. Data Tentang Sikap Multikultural (Y) …………………… 52

B. Pengujian Prasyarat Analisis…………………………………… 53

1. Uji Normalitas…………………………………………….. 53

2. Uji Linearitas……………………………………………… 54

3. Uji Independen…………………………………………….. 54

4. Uji Keberartian Regresi…………………………………… 54

C. Pengujian Hipotesis…………………………………………….. 55

1. Menghitung Koefisien Korelasi Sederhana Antara X dan Y 55

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

14

2. Uji Keberartian Koefisien Korelasi……………………….. 56

3. Menghitung Besarnya Sumbangan Determinasi………… 56

4. Menghitung Harga Dari Persamaan Regresi Linear………. 56

D. Pembahasan Hasil Analisis Data………………………………. 57

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN………………… 60

A. Kesimpulan……………………………………………………... 60

B. Implikasi………………………………………………………... 60

C. Saran……………………………………………………………. 60

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………... 62

LAMPIRAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

15

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar

1.

Kerangka

Berpikir………………………………….................

25

Gambar

2.

Grafik Histogram Data Pemahaman Mengenai Persamaan

Kedudukan Warga Negara pada siswa SMA Assalaam

Tahun Ajaran

2011/2012……………………………………………...

51

Gambar

3.

Grafik Histogram data sikap multikultural pada siswa SMA

Assalaam Tahun Ajaran

2011/2012…………………………...

52

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

16

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jadwal

Kegiatan………………………………………………..

26

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Data Pemahaman mengenai Persamaan

kedudukan Warga Negara pada siswa SMA Assalaam Tahun

Ajaran

2011/2012……………………………………………….

51

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Sikap Multikultural pada siswa SMA

Assalaam Tahun Ajaran

2011/2012…………………………….

52

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

17

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Daftar Responden Uji Coba ………………………………...... 65

Lampiran 2. Kisi-kisi Uji Coba Tes Pemahaman Mengenai Persamaan

Kedudukan Warga Negara…………………………………….

66

Lampiran 3. Tes Uji Coba Pemahaman Persamaan Kedudukan Warga

Negara……………………………………………………........

69

Lampiran 4. Uji Validitas dan Uji Reliabelitas Tes Pemahaman mengenai

Persamaan Kedudukan Warga Negara………………………..

78

Lampiran 5. Contoh Perhitungan Uji validitas Tes Pemahaman Mengenai

Persamaan Kedudukan Warga Negara………………………..

81

Lampiran 6. Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Angket Sikap Multikultural….... 82

Lampiran 7. Uji Coba Angket Sikap Multikultural ………………………... 83

Lampiran 8. Uji Validitas dan Uji Reliabelitas Sikap Multikultural ………. 86

Lampiran 9. Contoh Perhitungan Uji Reliabelitas Pemahaman mengenai

Persamaan Kedudukan Warga Negara dan Sikap

Multikultural……………………………………………….....

89

Lampiran 10. Daftar Sampel Penelitian Siswa Kelas X SMA Assalaam

Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012 …………………………

91

Lampiran 11. Kisi-Kisi Tes Pemahaman mengenai Persamaan Kedudukan

Warga Negara…………………………………………………

92

Lampiran 12. Tes Pemahaman Persamaan Kedudukan Warga Negara…….. 95

Lampiran 13. Kisi-kisi Angket Sikap Multikultural………………………… 100

Lampiran 14. Angket Sikap Multikultural………………………………….. 101

Lampiran 15. Data Induk Penelitian………………………………………… 104

Lampiran 16. Uji Normalitas Tes Pemahaman mengenai Persamaan

Kedudukan Warga Negara……………………………………

105

Lampiran 17. Uji Normalitas Angket Sikap Multikultural …………………. 106

Lampiran 18. Tabel nilai kritis Uji Lilifors ……………………………........ 107

Lampiran 19. Data Uji Linearitas …………………………………………… 108

Lampiran 20. Tabel Harga Distribusi F …………………………………….. 109

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

18

Lampiran 21. Contoh Perhitungan Uji Independen ……………………....... 112

Lampiran 22. Contoh perhitungan Uji keberartian Regresi ……………....... 114

Lampiran 23. Contoh Perhitungan Koefisien Korelasi Sederhana Antara X

dan Y …………………………………………………………

117

Lampiran 24. Tabel Nilai R Product Moment …………………………........ 118

Lampiran 25. Contoh Perhitungan Uji Signifikansi……………………........ 119

Lampiran 26. Tabel Harga T ……………………………………………….. 120

Lampiran 27. Besarnya Sumbangan Determinasi …………………………... 121

Lampiran 28. Contoh Perhitungan harga Persamaan Regresi …………........ 122

Lampiran 29. Dokumentasi Penelitian…………………………………….... 123

Lampiran 30. Surat Permohonan mencari data Pra Penelitian ……………… 127

Lampiran 31. Surat Permohonan Ijin menyusun Skripsi Kepada Dekan

FKIP UNS…………………………………………………....

128

Lampiran 32. Surat Keputusan Dekan FKIP UNS Tentang Ijin Penyusunan

Skripsi…………………………………………………………

129

Lampiran 33. Surat Permohonan Ijin Reaserch/Try out Kepada Mudir PPMI

ASSALAAM…………………………………………………

130

Lampiran 34. Surat Permohonan Ijin reacserch/ try out kepada Rektor

UNS……………………….. …………………………………

131

Lampiran 35. Surat Pengantar Ijin Penelitian kepada Badan Kesbang dan

Linmas Kabupaten Sukoharjo…………………………............

132

Lampiran 36. Surat keterangan Pemberian Ijin Bapeda Sukoharjo………..... 133

Lampiran 37. Surat Disposisi Pimpinan Assalaam………………………….. 134

Lampiran 38. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian dari SMA

ASSALAAM………………………………………………….

135

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

19

BAB I

PENDAHULUHAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan dengan keragaman suku,

bahasa, adat istiadat dan agama. Faktor geografis tersebut berpengaruh besar

terhadap terciptanya multikultural suku bangsa di Indonesia, maka dengan adanya

bentuk kepualauan tersebut mengakibatkan perbedaan budaya. Penyebab

perbedaan itu dapat ditemukan pada etnik. Setiap satuan etnik terdiri dari

sejumlah orang yang disatukan oleh ikatan emosional serta memandang diri

mereka sebagai suatu jenis tersendiri.

Untuk menggambarkan tentang Indonesia Lombard dalam penelitiannya

mengungkapkan bahwa “ Indonesia berada dalam persimpangan pengaruh budaya

internasional, bangsa Indonesia bukan hanya terdiri dari berbagai suku, tetapi juga

dengan berbagai jenis kebudayaan sesuai dengan pengaruh kebudayaan dunia

yang telah memasuki Indonesia sejak berabad-abad lalu”, (H. A. Dandri Hasyim

dan Yadi Hartono, 2008:3)

Sehingga dengan adanya perbedaan tersebut di Indonesia kultur awal

menunjukkan suatu kesatuan yang jelas dalam sikap budaya. Keragaman

merupakan salah satu realitas utama yang dialami masyarakat dan kebudayaan di

masa silam, kini dan waktu-waktu yang akan datang. Sebagai fakta, keragaman

sering disikapi secara berbeda. Di satu sisi diterima sebagai fakta yang dapat

memperkaya kehidupan bersama, tetapi disisi lain dianggap sebagai faktor

penyulit. Kemajemukkan bisa mendatangkan manfaat yang besar, namun juga

bisa menjadi pemicu konflik yang dapat merugikan masyarakat Indonesia sendiri

jika tidak terkelola dengan baik.

Sehingga dengan corak masyarakat yang majemuk tersebut dipandang

bukan sekedar keaanekaragaman suku bangsa dan kebudayaannya, melainkan

keanekaragaman kebudayaan yang ada dalam masyarakat Indonesia. Dalam

penjelasan kostitusi di Negara Indonesia UUD 1945 terungkap seperti dalam

penjelasan Pasal 32 ayat 1 UUD 1945 yang telah diamandemen berbunyi: “Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

20

memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan

menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-

nilai budayanya”. Maka dengan adanya kostitusi yang telah menjamin kepastian

mengenai kebudayaan daerah maupun nasional diharapkan pemahaman, sikap

menghargai, dan keterbukaan terhadap budaya lain hendaknya lebih ditingkatkan.

Berdasarkan pemahaman dan sikap menghargai terhadap perbedaan

tersebut ditingkat pendidikan juga disajikan materi belajar tentang pendidikan

yang menghargai perbedaan. Pada materi pelajaran PKn untuk SMA kelas X telah

tersaji dalam kurikulum yaitu Standar Kompetensi Menghargai persamaan

kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan, dengan adanya

pembelajaran diharapkan peserta didik bisa lebih memahami tentang persamaan

kedudukan warga negara tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan,

budaya dan suku. Untuk selanjutnya saat peserta didik sudah memahaami materi

dan lulus dari sekolah serta berada dalam masyarakat akan tercipta kebiasaan yang

akan terbentuk sikap multikultural, dalam hal ini pengertian sikap multkiultural

adalah sikap yang memahami, menghormati, tolerasi dengan berbagai perbedaan

baik berupa budaya, ras, gender, suku juga agama.

Melihat kenyataan di sekolah SMA ASSALAAM menurut survey awal

penelitian, mendapatkan titik permasalahan yaitu ketika siswa SMA pada waktu

awal masuk sekolah masih berteman secara berkelompokan baik itu berdasarkan

asal daerah, sekolah, maupun status yang sama. Berdasarkan pengelompokan

yang terjadi seperti itu akan mengakibatkan gejala yang menjadikan peserta didik

yang biasa akan cenderung pasif. Keadaan ini juga ditemukan dalam organisasi

kelas maupun intrasekolah yang ikut juga sebagian besar anak yang mempunyai

status yang tinggi dalam hal budaya. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh

Andrik Purwarsito (2003:228) bahwa “Etnosentrisme adalah egoisme budaya,

sebuah komunitas mengganggap bahwa budaya dirinya paling superior diantara

budaya lainnya atau dengan kata lain penilaian budaya sendiri yang lebih baik.”

Sedangkan untuk masalah sikap yang terjadi akibat adanya perpedaan persepsi di

masyarakat, dalam hal ini peneliti mengambil contoh seperti yang terjadi di kota

Solo, di mana kota Solo merupakan salah satu kota yang terdiri dari berbagai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

21

macam budaya maupun golongan penduduknya. Kajian mengenai sikap seseorang

terhadap seseorang yang berbeda akan lebih nampak. Untuk faktor-faktor yang

mempengaruhi ketegangan tersebut, Yadi Hartono menyatakan bahwa

“Ketegangan di kota Solo disebabkan ketidaksesuaian antara kerangka kerja

makna dan pola interaksi sosial, ketidaksesuaian yang disebabkan oleh ketahanan

sebuah realitas keagamaan dengan realitas soaial ekonomi, dan relasi kuasa yang

tidak seimbang antarentitas sosial.” (H. A. Dandri Hasyim dan Yadi Hartono

2008:11)

Beberapa usaha untuk mewujudkan masyarakat yang saling menghargai

perbedaan budaya maupun perbedaan yang lain, dalam dunia pendidikan untuk

pembelajaran dan pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara

lebih dioptimalkan lagi, karena dengan adanya pemahaman tersebut akan

terbentuk sikap yang lebih baik. Seperti pendapat para ahli yang mengkaitkan

antara pemahaman mengenai perbedaan terhadap sikap. Lawrence J. Saha

menyatakan “Pendidikan multikultural diarahkan untuk mewujudkan kesadaran,

toleransi, pemahaman, dan pengetahuan yang mempertimbangkan perbedaan

kultural, dan juga perbedaan dan persamaan antar budaya dan kaitannya dengan

pandangan dunia, konsep, nilai, keyakinan, dan sikap”.( Eko Winarto, 2007:54)

Dari uraian di atas dapat ditarik suatu pengertian bahwa untuk

membentuk sikap menghargai perbedaan budaya atau sikap multikultural

kemungkinan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, dalam hal ini faktor tersebut

meliputi pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara. Untuk

membuktikan apakah faktor itu benar-benar memiliki pengaruh dengan sikap

multikultural pada seseorang, maka penelitian ini mengambil judul “Pengaruh

Pemahaman mengenai Persamaan Kedudukan Warga Negara terhadap sikap

Multikultural (Studi pada siswa Kelas X SMA Assalaam Di Sukoharjo Tahun

Ajaran 2011/2012)”.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

22

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah yang telah diajukan, dapat

diidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut:

1. Adanya sikap multikultural yang rendah disebabkan karena rendahnya

pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara yang rendah.

2. Dengan terdapatnya berbagai pemahaman mengenai persamaan kedudukan

warga negara dari setiap orang kemungkinan berpengaruh pada sikap

multikultural setiap orang juga.

3. Adanya perbedaan sikap multikultural seseorang yang memiliki tingkat

pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara yang tinggi dan

tingkat pemahaman mengenai persamaaan kedudukan warga negara yang

rendah.

C. Pembatasan Masalah

Suatu penelitian akan lebih jelas dan spesifik apabila dibatasi ruang

lingkupnya. Dari sekian banyak permasalahan yang dapat diteliti sebagaimana

tersebut diatas, maka dapat dibatasi penelitian ini pada masalah nomor 2, yaitu

pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap

sikap multikultural.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah atau sering diistilahkan problematika merupakan

bagian penting yang harus ada di dalam penulisan suatu karya ilmiah. Oleh karena

itu sebelum melakukan penelitihan harus mengetahui terlebih dahulu

permasalahan yang ada. Dengan adanya permasalahan yang jelas, maka proses

pemecahannya pun akan terarah dan terfokus pada permasalahan tersebut.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat

dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: Adakah pengaruh yang

signifikan pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga Negara terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

23

sikap multikultural pada siswa kelas X SMA Assalaam Di Sukoharjo Tahun

Ajaran 2011/2012?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan penelitian,

sebab dengan adanya tujuan maka efektifitas penelitian yang akan dilakukan

semakin jelas dan terarah. Adapun dalam penelitian ini mempunyai tujuan untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan pemahaman mengenai

persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural pada siswa kelas

X SMA Assalaam Di Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Sebagai suatu karya ilmiah maka hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan bagi UNS pada

khususnya dan masyarakat luas pada umumnya berkaitan dengan pengaruh

pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap

multikultural (Studi pada siswa kelas X SMA Assalaam Di Sukoharjo Tahun

Ajaran 2011/2012. Dengan demikian untuk meningkatkan sikap multikultural

pada siswa perlu dikaji lebih lanjut berkaitan dengan pemahaman mengenai

persamaan kedudukan warga negara dalam materi PKn.

2. Manfaat Praktis

Sebagai bahan sumbangan pemikiran bagi masyarakat umum agar

berupaya meningkatkan pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga

negara, dengan adanya pemahaman tersebut diharapkan sikap multikultural yang

menghargai budaya orang lain dapat meningkat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

24

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan Tentang Pemahaman Mengenai Persamaan Kedudukan Warga

Negara

a. Pengertian Pemahaman

Mengenai pengertian pemahaman seseorang atau memaknai sesuatu

tersebut selalu berbeda-beda, untuk itu peneliti mengkaji terlebih dahulu

mengenai pemahaman tersebut dari para ahli antara lain definisi pemahaman

yang disampaikan oleh Dilthey “Pemahaman adalah pengertian tentang akal

pikiran manusia. Akal pikiran membentuk gabungan-gabungan dan hubungan-

hubungan berbagai macam peristiwa dalam membentuk pola” (Sumaryono,

1993:54)

Sedangkan definisi yang lain mengenai pemahaman Suharsimi

Arikunto (1999:134) menyatakan bahwa, “Pemahaman (Comprehension)

adalah mempertahankan, membedakan, menduga (estimatis), menerangkan,

memperluas, menyimpulkan, mengganalisis, memberikan contoh, menuliskan

kembali, memperkirakan.”

Pemahaman dalam arti ini tidak hanya menghendaki seseorang

mengerti, tetapi menambah agar dapat menggunakan bahan-bahan yang telah

dipahami dengan layak dan efektif. Pemahaman sebagai kerja pikir dimana

seseorang pengajar dalam taraf ini hanya menyampaikan isi pelajaran dan

individu (subjek didik) harus membuat gambaran tentang objek tersebut.

Berdasarkan uraian di atas jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa

pemahaman adalah merupakan suatu proses, perbuatan dan kemampuan

menangkap makna, arti serta penguasaan terhadap bahan-bahan yang

dipelajari. Pemahaman meletakkan pola dasar suatu kegiatan belajar, tanpa hal

tersebut maka suatu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diharapkan

tidak akan bermakna serta proses belajar yang dialami oleh peserta didik tidak

membawa hasil yang maksimal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

25

b. Persamaan Kedudukan

Dalam bahasa ilmu politik, persamaan kedudukan warga negara biasa

disebut dengan istilah’persamaan politik’ (political equality), dalam hal ini

peneliti mengutip pendapatnya Ranney mengenai definisi persamaan politik

bahwa, “Persamaan politik dapat didefinisikan sebagai keadaan di mana setiap

anggota masyarakat memiliki kesempatan yang sama sebagaimana yang

lainnya untuk berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan politik negara”

(Bambang Suteng, 2007:168)

Berdasarkan pendapat Ranney maka dengan demikian lebih

menekankan prinsip persamaan politik adalah persamaan kesempatan untuk

berpartisipasi, bukan persamaan partisipasi nyata masyarakat. Lebih jelasnya

adalah secara sosial ekonomi kedudukan warga negara yang satu dengan yang

lainnya berbeda-beda. Ada yang kaya, ada pula yang miskin. Ada yang secara

sosial ekonomi mampu, ada yang kurang mampu. Ada yang lebih kuat, karena

memiliki kekuasaaan ada pula yang lemah, karena tak memiliki kekuasaan.

Demikian pula, mereka memiliki latar belakang ras, agama, jender, golongan,

budaya, ataupun suku yang berbeda-beda.

Berbagai perbedaan tersebut tidak boleh menjadi alasan adanya

perbedaan dalam hal kesempatan untuk ikut serta dalam proses pembuatan

keputusan politik. Dalam arti semua harus diberikan kesempatan yang sama

untuk ikut serta berpartisipasi menentukan jalannya kehidupan bernegara.

Dalam hal ini ada dua prinsip persamaan menurut Harnol J. Laski menurutnya

prinsip persamaan kedudukan warga negara memiliki dua dimensi, yaitu:

“Tidak adanya keistimewaan khusus, kesempatan yang sama diberikan kepada

setiap orang”. (Bambang Suteng, 2007:169)

c. Landasan Yang Menjamin Persamaan Kedudukan Warga Negara

1) Makna Persamaan Kedudukan Warga Negara

Persamaan merupakan perwujudan kehidupan di dalam masyarakat

yang saling menghormati dan menghargai orang tanpa membedakan suku,

agama, ras, dan antar golongan (SARA). Menurut Setiadi & Retno Listyarti

(2006:136) “Pada Umumnya, Negara-negara berkembang (termasuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

26

Indonesia) lebih memaknai persamaan hidup secara kultur, karena faktor

adapt istiadat dan budaya yang ditetapkan secara turun-menurun”.

Berdasarkan pasal 26 ayat 2 UUD 1945 menyatakan bahwa

“Warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan

undang-undang sebagai warga negara”. Pengertian yang lebih sederhana

menyatakan bahwa” warga negara artinya warga atau anggota dari suatu

negara (Winarno, 2006:47). Jadi, warga negara adalah anggota dari suatu

negara yang disahkan undang-undang sebagai warga negara

2) Jaminan Persamaan Hidup (Pendekatan Kultur)

Jaminan persamaan hidup dalam kehidupan bangsa Indonesia

secara kultur telah tertanam melalui adat dan budaya yang relative memiliki

nilai-nilai yang sama. Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” mengindikasikan

bahwa dalam kurun waktu perjalanan hidup bangsa Indonesia hingga saat

ini. Beberapa nilai kultur bangsa Indonesia yang patut dilestarikan dalam

upaya memberikan jaminan persamaan keidupan bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara antara lain:

a) Nilai religius

b) Nilai gotong-royong

c) Nilai ramah-tamah, dan

d) Nilai kerelaan berkorban dan cintah tanah air

3) Jaminan Persamaan Hidup Dalam Konstitusi Negara

Oleh karena konstruksi yang dibangun oleh bangsa Indonesia

bersumber dari keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan dengan

semboyan Bhineka Tunggal Ika, Negara berkewajiban untuk mampu

memberikan jaminan persamaan hidup dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara. Adapun beberapa bidang kehidupan di Indonesia

yang telah dijamin dalam konstitusi untuk masalah persamaan kedudukan

warga Negara adalah sebagai berikut:

a) Dalam bidang ekonomi antara lain terdapat pada pasal:

(1) Pasal 27 ayat 2 berbunyi, “Tiap-tiap warga Negara berhak atas

pekerjaaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

27

(2) Pasal 28 C ayat 1 berbunyi, “Setiap orang berhak mengembangkan

diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan

pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan

teknologi, seni budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan

demi kesejahteraan umat manusia”.

(3) Pasal 28 D ayat 2 berbunyi, “Setiap orang berhak untuk bekerja serta

mendapat imbalan dan perlakuan yang sama di hadapan hukum”.

b) Dalam bidang hukum dan politik

(1) Pasal 28 D ayat 1 berbunyi, “setiap orang berhak atas pengakuan,

jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan

yang sama di hadapan hukum”.

(2) Pasal 28 D ayat 3 berbunyi, “Setiap warga Negara berhak memperoleh

kesempatan yang sama dalam pemerintahan”.

(3) Pasal 28 E ayat 3 berbunyi, “Setiap orang berhak atas kebebasan

berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat”.

(4) Pasal 28 G ayat 2 berbunyi, “Setiap orang berhak untuk bebas dari

penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat

manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain”.

c) Dalam bidang keagamaan dan bidang sosial budaya

(1) Pasal 28 C ayat 1 berbunyi, “Setiap orang berhak mengembangkan

diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat

pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan

teknologi, seni budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan

demi kesejahteraan umat manusia”.

(2) Pasal 31 ayat 1 berbunyi, “Setiap warga Negara berhak mendapatkan

pendidikan”.

(3) Pasal 28 E ayat 1 berbunyi, “Setiap orang bebas memeluk agama dan

beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran,

memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat

tinggal di wilayah Negara dan meninggalkannya, serta berhak

kembali”.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

28

(4) Pasal 28 E ayat 2 berbunyi, “Setiap orang berhak atas kebebasan

menyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan

hati nuraninya.”

(5) Pasal 28 F berbunyi, “Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan

memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan

sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki,

menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan

menggunakan segala jenis saluran yang tersedia”.

(6) Pasal 28 I ayat 3 berbunyi, “Identitas budaya dan hak masyarakat

tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman

peradapan”.

(7) Pasal 29 ayat 2 berbunyi, “Negara menjamin kemerekaan tiap-tiap

penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk

beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.

d) Dalam bidang pertahanan dan keamanan

Pasal 30 ayat 1 berbunyi, “tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut

serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara”.

d. Pengertian Warga Negara

Upaya untuk mendefinisikan warga Negara dan siapa yang menjadi

warga negara untuk suatu negara tidak mudah karena pengertian warga negara

sangat dipengaruhi oleh ketentuan Konstitusi yang berlaku di negara masing-

masing. Hal inilah yang mengakibatkan pengertian warga negara di suatu

negara berbeda dengan pengertian warga negara di negara lainnya. Adapun

beberapa definisi warga negara dari beberapa ahli sebagai berikut:

Pengertian warga negara menurut pendapat Turner adalah bahwa,

“Warga negara merupakan anggota dari sekelompok manusia yang hidup atau

tinggal di wilayah hukum tertentu.” (Abdul Aziz Wahad dan Sapriya

,2011:202)

Sedangkan untuk pengertian warga negara dalam UUD 1945 pasal 26

ayat 1 sebagai konstitusi tertulis di Indonesia merumuskan bahwa ”Yang

menjadi warga negara Indonesia ialah orang-orang Indonesia asli dan orang-

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

29

orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga

negara”.

Sementara itu Bambang Suteng (2007: 151) menyatakan bahwa

“Warga Negara adalah orang-orang yang memiliki kedudukan resmi sebagai

anggota penuh suatu negara. Mereka dituntut untuk memberikan kesetiaannya

kepada negara itu, menerima perlindungan darinya serta menikmati hak untuk

ikut dalam proses politik.”

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian

warga negara adalah anggota dari sekelompok orang yang ada dalam wilayah

suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku pada negara tersebut yang disahkan dengan undang-undang sebagai

warga negara.

e. Perspektif Teori Belajar Gestalt Tentang Pemahaman Mengenai

Persamaan Kedudukan Warga Negara terhadap Sikap Multikultural

Teori Gestalt untuk pembelajaran, Max Wertheimer dalam pendapatnya

“menekankan insight (pemahaman) untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran.

Artinya bahwa dalam teori gestalt, belajar yang penting bukan mengulang hal-hal

yang dipelajari, tetapi mengerti atau memperoleh insight (pemahaman).” (Winfred

F. Hill, 2009:137)

Teori Belajar gestalt meneliti tentang pengamatan dan problem solving,

dari pengamatannya ia menyesalkan penggunaan metode menghafal di sekolahan

dan menghendaki agar murid belajar dengan pengertian bukan hafalan akademis.

Suatu konsep yang penting dalam psikologi Gestalt tentang insight yaitu

pengamatan dan pemahaman mendadak terhadap hubungan-hubungan antar

bagian-bagian dalam suatu situasi permasalahan. Dalam pelaksanaan

pembelajaran dengan teori Gestalt, guru tidak memberikan potongan-potongan

atau bagian-bagian dalam bahan ajaran, tetapi selalu satu kesatuan yang utuh.

Dalam teori Gestalt perbuatan belajar itu tidak berlangsung seketika,

tetapi berlangsung berproses kepada hal-hal yang esensial, sehingga aktivitas

belajar itu akan menimbulkan makna yang berarti. Artinya proses pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

30

secara keseluruhan sangat dipentingkan dalam teori Gestalt ini. Hal tersebut

berguna untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.

Dalam materi belajar Pendidika Kewarganegaraan ada salah satu cakupan materi

yaitu mengenai persamaan kedudukan warga Negara yang terdapat pada kelas X

tingkat SMA.

Seperti pendapat Winfred F. Hill (2009:136-137) yang menyatakan

bahwa:

“Pendekatan Wertheimer bersifat dinamis,yang berurusan dengan pola-

pola utuh yang ada dalam kesadaran setiap peserta didik. Seringkali pembelajaran

terjadi secara tiba-tiba disertai perasaan bahwa peserta didik itu benar-benar telah

mengerti setelah mengikuti pembelajaran. Perubahan tersebut bisa berlangsung

melalui pengalaman baru yang diperoleh peserta didik bisa melalui pikiran atau

sekedar dengan berlalunya waktu.”

Dalam proses belajar, dalam teori gestalt ini bahwa makin lama akan

timbul suatu pemahaman yang mendalam terhadap materi terhadap materi

pelajaran yang dipelajari, sehingga tujuan pembelajaran dapat dengan mudah

tercapai. Artinya bahwa, menurut teori gestalt ini bahwa proses pembelajaran

dengan menekankan pemahaman terhadap peserta didik itu sangat penting untuk

dapat mencapai tujuan pembelajaran.

Demikian juga dengan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Pada dasarnya Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran

yang memiliki cakupan materi untuk membentuk sikap atau karakter siswa dan

mempunyai peran penting dalam mengembangkan perilaku dan sikap

multikultural dikalangan siswa dalam pergaulan sehari-hari. Pada pembentukan

sikap multikultural tersebut dapat terrealisasi pada siswa dengan pemahaman yang

benar terhadap materi mengenai persamaan kedudukan warga negara yang ada

pada materi pendidikan kewarganegaraan.

Oleh karena itu mengacu pada teori gestalt tersebut dimana pemahaman

merupakan sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka pemahaman peserta

didik mengenai persamaan kedudukan warga negara yang terintegrasikan pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

31

mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan yang secara tersirat tercantum dalam

materi pokok persamaan kedudukan warga negara merupakan hal terpenting

untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran. Dengan adanya pemahaman pada

peserta didik mengenai persamaan kedudukan warga negara, maka akan terbentuk

sikap multikultural dikalangan peserta didik tersebut. Untuk membentuk

pemahaman yang mendalam pada diri peserta didik, maka pembelajaran

pendidikan kewarganegaraan ditekankan pembentukan sikap yang diperoleh dari

pemahaman mengenai materi yang ada pada pelajaran pendidikan

kewarganegaraan tersebut.

f. Definisi Konseptual Pemahaman Mengenai Persamaan Kedudukan

Warga Negara

Pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara adalah

suatu proses, perbuatan dan kemampuan menangkap makna, arti serta

penguasaan terhadap persamaan kedudukan anggota dari sekelompok orang

yang ada dalam wilayah suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku pada negara.

g. Definisi Operasional Pemahaman Mengenai Persamaan Kedudukan

Warga Negara

Untuk definisi Operasional dalam pemahaman mengenai persamaan

kedudukan warga Negara peneliti mengacu pada Kompetesi Dasar yang

diajarkan di kelas X pada Standar Kompetensi menghargai persamaan

kedudukan warga negara antara lain:

1) Mendeskripsikan kedudukan warga negara dan pewarganegaraan di

Indonesia.

2) menganalisis persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

3) menghargai persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras,

agama, gender, golongan, budaya dan suku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

32

1. Tinjauan Tentang Sikap Multikultural

a. Pengertian Sikap

Sudah kita ketahui bahwa orang di dalam berhubungan dengan orang

lain tidak hanya berbuat begitu saja, tetapi juga menyadari perbuatan yang

dilakukan dan menyadari pula situasi yang ada sangkut pautnya dengan

perbuatan yang dilakukan itu. Kesadaran ini tidak hanya mengenai tingkah

laku yang sudah terjadi, tetapi juga tingkah laku yang mungkin akan terjadi.

Kesadaran individu yang menentukan perbuatan-perbuatan nyata dan

perbuatan-perbuatan yang mungkin akan terjadi itulah yang dinamakan sikap.

Berkaitan dengan pengertian sikap, ada beberapa ahli yang mengemukakan

diantaranya sebagai berikut:

Definisi sikap menurut Allport adalah, “Sikap merupakan kesiapan

mental, yaitu suatu proses yang berlangsung dalam diri seseorang, bersama

dengan pengalaman individual masing-masing, mengarahkan dan menentukan

respon terhadap berbagai objek dan situasi.” (Tim Penulis Fakultas Psikologi

UI ,2009:81)

Adapun pendapat lain mengenai definisi sikap di dalam Jurnal

Business And Economics--Banking And Finance dikemukakan bahwa:

Attitude is all about how you relate to your clients. Your style of connecting with them, your way of communicating, your respect of them and your behavior towards them are all reflections of your attitude. Ultimately, your professional image and your attitude help form the first impression your clients have of you. (Dana May Casperson, 2001, http://search.proquest.com/docview/230138232?accountid=44945)

Artinya bahwa sikap adalah tentang bagaimana anda berhubungan

dengan klien anda. Gaya anda menghubungkan dengan mereka, cara anda

berkomunikasi, rasa hormat dari mereka dan perilaku anda terhadap mereka

semua adalah refleksi dari sikap anda. Pada akhirnya, citra profesional anda

dan sikap anda membantu membentuk kesan pertama klien anda miliki tentang

anda

Sehubungan dengan definisi sikap menurut Thustone dan Charles

Osgood mengemukakan bahwa, “Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

33

reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap objek adalah perasaan mendukung

atau memihak (Favorable) ataupun perasaan tidak mendukung (unfavorable)

objek tertentu”. (Saifuddin Azwar 2002:3)

Pendapat yang lain mengemukakan, “Sikap adalah disposisi atau

keadaan mental di dalam jiwa dan diri seseorang individu untuk bereaksi

terhadap lingkungan, maupun fisiknya” (Koentjaraningrat, 1994 : 26)

Berdasarkan beberapa pendapat tentang sikap tersebut maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa, sikap adalah kesiapan mental yang ada pada diri

seseorang bersamaan dengan pengalaman individual masing-masing yang

mengarahkan dan menentukan respon terhadap berbagai objek dan situasi yang

nantinya akan ditentukan oleh perasaan mendukung atau perasaan yang tidak

mendukung.

1) Karakter sikap

Sax menyatakan karakter sikap antara lain, “Arah, intensitas,

keluasan, konsistensi, dan spontanitas”, (Saifuddin Azwar , 2002:2-4).

Adapun penjelasannya sebagai berikut:

a) Arah

Arah dalam sikap ada dua yakni sikap positif, artinya sikap yang

menunjukkan dan memperlihatkan persetujuan serta melaksanakan

norma-norma yang berlaku di tempat individu itu berada serta masyarat

dapat menerimanya dengan yang disesukan dengan adat istiadat

setempat. Yang kedua yaitu sikap negative, artinya sikap yang

menunjukkan atau memperlihatkan penolakan atau tidak menyetujui

terhadap norma-norma yang berlaku di tempat individu itu berada yang

biasanya akan berdampak negatif dalam kehidupan di masyarakat.

b) Intensitas

Intensitas merupakan derajat kekuatan sikap seseorang, di mana

sikap positif atau negative yang sama-sama dimiliki oleh dua orang

terhadap sesuatu mungkin tidak sama intensitasnya, bisa saja yang satu

lebih positif atau lebih negative daripada yang satunya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

34

c) Keluasaan

Keluasaan sikap menunjukkan kepada luas tidaknya cakupan

aspek obyek yang disetujui atau tidak disetujui oleh seseorang. Dan

bagaimana seseorang tersebut menghendaki atas cangkupan yang ada

sehingga pembentukan sikap terbentuk.

d) Kosistensi

Konsistensi sikap ditunjukkan oleh kesesuaian antara pernyataan

sikap yang dikemukakan oleh subyek dengan responnya terhadap obyek

sikap. Sehingga kesesuaian antara perilaku yang ditunjukan oleh

seseorang dalam waktu yang lama akan senantiasa tetap.

e) Spontanitas

Spontanitas menunjukkan sejauh mana kesiapan obyek untuk

menyatakan sikapnya secara spontan. Subyek dikatakan memiliki

spontanitas yang tinggi apabila sikap yang dinyatakan tanpa perlu

pengungkapan atau desakan.

2) Faktor -Faktor yang Mempengaruhi Sikap

Menurut Saifuddin Azwar (2002:30-35) faktor yang mempengaruhi

pembentukan sikap adalah “pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain

yang dianggap penting, media massa, institusi atau lembaga pendidikan dan

lembaga agama, serta faktor emosi dalam diri individu”,

Adapun penjelasannya sebagai berikut:

a) Pengalaman Pribadi

Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman

pribadi haruslah meningalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan

lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam

situasi yang melibatkan faktor emosional. Dalam situasi yang melibatkan

emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih

lama berbekas dalam diri seseorang. Untuk itu pengalaman yang ada

pada diri seseorang tersebut yang baik agar diberi kesempatan yang baik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

35

juga, agar seseorang yang mendapatkan pengalaman tersebut dapat

bersikap baik juga terhadap orang lain maupun pada dirinya.

b) Pengaruh Orang Lain yang Dianggap Penting

Seseorang kita anggap penting, seseorang yang kita harapkan

persetujuannya bagi setiap gerak tingkah dan pendapat kita, seseorang

yang tidak ingin kita kecewakan, atau seseorang yang berarti khusus bagi

kita (significant others), akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap

kita terhadap sesuatu. Diantara orang yang biasanya dianggap penting

bagi individu adalah orang tua, orang yang status sosialnya lebih tinggi,

teman sebaya, teman dekat, guru, teman kerja, istri atau suami, dan lain-

lain.

c) Pengaruh Kebudayaan

Kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap kita

terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota

masyarakatnya, karena kebudayaan itulah yang member corak

pengalaman individu-individu yang menjadi anggota kelompok

masyarakat asuhannya. Hanya kepribadian individu yang telah mapan

dan kuatlah yang dapat memudarkan dominasi kebudayaan dalam

pembentukan sikap individu.

d) Media Massa

Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media

massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat

mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu

hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap

hal tersebut. Pesan-pesan sugesti yang dibawa oleh informasi tersebut,

apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu

hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu

e) Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama

Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai suatu sistem

mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya

meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

36

Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang

boleh dan yang tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari

pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya.

f) Pengaruh Faktor Emosional

Suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh

emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau

pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian

merupakan sikap yang sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah

hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih konsisten dan

tahan lama.

b. Pengertian Multikultural

Perlu dilakukan penumbuhan rasa saling memiliki aset-aset nasional

yang berasal dari nilai-nilai adiluhung bangsa Indonesia, khususnya dari suku-

suku bangsa, sehingga mendorong terbentuknya persatuan antar budaya yang

kokoh. Artinya upaya membuat seseorang dari kawasan Indonesia berbagai

daerah dapat menghargai, menikmati dan merasakan sebagai milik sendiri

berbagai unsur kebudayaan yang terdapat di kawasan Indonesia seluruhnya,

sehingga nantinya meningkatkan pemahaman multikulturalisme di Indonesia.

Berkaitan dengan pengertian multikultural, ada beberapa pendapat dari para

ahli antara lain:

Sebelum mengemukakan pengertian tentang multikultural, terlebih

dahulu akan dikemukakan definisi kultur itu sendiri. Untuk definisi kultur

menurut pendapat Sir E.B. Taylor bahwa,”Kultur adalah keseluruhan hal yang

kompleks termasuk pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat

istiadat, dan kemampuan serta kebiasaan yang lain yang diperoleh manusia

sebagai anggota manusia”. (Andrik Purwasito, 2003:96)

Sedangkan untuk definisi multikulturalisme menurut C.W. Waston

mengemukakan bahwa,”multikulturalisme merupakan paham yang mengakui

dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan, baik secara individual

maupun secara kebudayaan yang ada pada masyarakat tersebut”, (H. A. Dadiri

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

37

Hasyim dan Yudi Hartono, 2008:23). Dalam hal ini multikultural lebih menitik

beratkan pada mengakui perbedaan dan kesederajatan dalam kebudayaan.

Adapun pendapat dari Ngaiun Naim dan Achmad Sauqi (2008:126)

bahwa, “multikulturalisme merupakan konsep dimana sebuah komunitas dalam

konteks kebangsaan dapat mengakui keberagaman, perbedaan, dan

kemajemukan budaya, baik ras, suku, etnis dan agama.”

Sementara pendapat lain menurut Calhoun, light, & keller

menjelaskan tentang Multikultural yaitu “Multiculturalism is an approach to

life in a pluralistic society which calls for finding ways for people to

understand and interact with one another that do not depend on their sameness

but rather on respect for their differences.” (Hermana Somantri, 2011: 35)

yang artinya bahwa multikulturalisme adalah suatu pendekatan untuk

kehidupan dalam suatu masyarakat pluralistik, yang menuntut untuk

menemukan cara-cara bagi orang-orang untuk memahami dan berhubungan

dengan yang lainnya yang tidak tergantung kepada persamaan mereka, tetapi

lebih pada penghargaan dari perbedaan mereka.

Dari pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa multikultural

adalah suatu pemahaman maupun paham yang mengakui tentang perbedaan

budaya, adat istiadat, kemampuan serta kebiasaan yang lain yang diperoleh

manusia baik secara individual maupun secara kebudayaan dapat mengakui

keberagaman, perbedaan, dan kemajemukan budaya, baik ras, suku, etnis dan

agama.

1) Jenis-jenis Multikulturalisme

Dalam cara pandang untuk mengartikan multikultural definisi yang

timbul dari beberapa ahli berbeda-beda, di satu pihak merupakan suatu

paham dan di lain pihak merupakan suatu pendekatan yang menawarkan

paradigma kebudayaan untuk mengerti perbedaan-perbedaan yang selama

ini ada di tengah-tengah masyarakat. Untuk lebih jelas mengenai

multikultalisme menurut Ibid Alfons Taryadi mengemukakan ada lima jenis

multikulturalisme yaitu: “multikulturalisme isolasionis, multikulturalisme

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

38

akomodatif, multikulturalisme mandiri, multikulturalisme kritis atau

interaktif, dan multikulturalisme cosmopolitan.”, (Andre Atan Ujan et al,

2009:15-16)

Adapun penjelasannya sebagai berikut:

a) Multikultural Isolasionis

Mengacu pada visi masyarakat sebagi tempat kelompok-kelompok

budaya yang berbeda, menjalani hidup mandiri dan terlibat dalam saling

interaksi minimal sebagai syarat yang niscaya untuk hidup bersama

sehingga membentuk suatu masyarakat yang harmonis.

b) Multikultural Akomodatif

Multikultural Akomodatif mengacu pada visi masyarakat yang bertumpu

pada satu budaya dominan, dengan penyesuaian-penyesuaian dan

pengaturan yang pas untuk kebutuhan budaya minoritas.

c) Multikultural Mandiri

Mengacu pada visi masyarakat dimana kelompok-kelompok budaya

besar mencari kesetaraan dengan budaya dominan dan bertujuan

menempuh hidup mandiri dalam satu kerangka politik kolektif yang

dapat diterima oleh masyarakat itu sendiri, sehingga nantinya masyarakat

tersebut dapat dengan sendirinya membentuk masyarakat yang terdiri

dari beragam kebudayaan.

d) Multikultural Kritis atau Interaktif

Multikultural kritis atau interaktif merujuk pada sebuah visi masyarakat

sebagai tempat kelompok-kelompok kultural kurang peduli untuk

menempuh hidup mandiri, dan lebih peduli dalam menciptakan satu

budaya kolektif yang mencerminkan dan mengakui perspektif mereka

yang berbeda-beda.

e) Multikultural Cosmopolitan

Mengacu pada visi masyarakat yang berusaha menerobos ikatan-ikatan

cultural dan membuka peluang bagi para individu yang kini tidak terikat

pada budaya khusus, secara bebas bergiat dalam eksperimen-eksperimen

antarkultur dan mengembangkan satu budaya milik mereka sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

39

Untuk mengkaji tentang gambaran yang lebih luas mengenai

multikultural peneliti mengutip dari pendapat ahli ciri khas atau karakteristik dari

masyarakat multikultural. Adapun karakteristik masyarakat multikultural menurut

Pierre L. van de Berghe mengemukakan bahwa masyarakat multikultural

mempunyai beberapa karakteristik yang khas, sebagai berikut:

1) masyarakat terbagi dalam segmentasi dalam bentuk kelompok-kelompok latar budaya subbudaya yang berbeda,

2) memiliki struktur social yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplementer, kurang adanya kemauan untuk mengembangkan consensus antaranggota masyarakatnya tentang nilai-nilai sosial yang fundamental,

3) kurangnya kesadaran mengembankan consensus relative sering menumbuhkan konflik antarkelompok subbudaya tersebut,

4) konflik bisa dihindari dan integrasi sosial dapat terjadi, tetapi dengan jalan secara relative menggunakan paksaan ditambah adanya ketergantungan satu sama lain dalam bidang ekonomi,

5) adanya dominasi politik kelompok satu atas kelompok yang lain. Andrik Purwasito (2003:301)

c. Definisi Konseptual Variabel Sikap multikultural

Sikap multikultural adalah sikap bersedia menerima adanya

kesederajatan diantara keragaman budaya, kebiasaan yang lain yang diperoleh

manusia baik secara individual maupun secara kebudayaan dapat mengakui

keberagaman, perbedaan, dan kemajemukan budaya, baik ras, suku, etnis dan

agama.

d. Definisi Operasional variabel sikap multikultural

Sikap atau perilaku yang mencerminkan rasa

1) Keadilan

2) Bertoleransi

3) Menghormati perbedaan

4) Menghargai perbedaan

5) Menjalin kerjasama.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

40

B. Penelitian yang Relevan

1. Ali Rachman, 2007, Penerapan Bimbingan kelompok dalam Pengembangan

kesadaran Multikultural Siswa SMA

Berdasarkan penerapan bimbingan kelompok dalam pengembangan kesadaran

multikultural siswa SMA, ditemukan bahwa Pemahaman dan sikap

multikultural siswa mengalami peningkatan. Hal ini bermanfaat bagi konselor

sekolah. Melalui penelitian ini, konselor memperoleh gambaran bagaimana

membimbing siswa di sekolah. Konselor dapat merancang dan menggunakan

bimbingan kelompok sesuai dengan tujuan yaitu meningkatkan pemahaman

dan sikap sosial siswa terhadap keberagaman budaya yang ada disekitarnya.

2. Muhammad Fauzi, 2009, Peran Pendidikan Islam untuk mengembangkan sikap

Multikultural Siswa (Studi korelasi di MTs. Pembangunan UIN Jakarta)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan

antara peran pendidikan Islam dengan sikap multikultural siswa MTs.

Pembangunan UIN Jakarta. Dan penelitian ini juga menunjukan kontribusi

yang besar mengenai pendidikan agama Islam terhadap sikap multikultural

siswa MTs. Pembangunan UIN Jakarta.

3. Santoso, 2005, Implementasi synoptic method dalam meningkatkan kesadaran

Multikultural

Gambaran synoptic method yang ditemukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut: pertama, kegiatan berkomunikasi. Kedua, kegiatan

mengkonstruk pengetahuan. Ketiga, kegiatan berpikir dan bertindak. Keempat,

siswa diminta untuk mengekspresikan diri. Berdasarkan implementasi tersebut,

ditemukan bahwa pengetahuan dan sikap multikultural siswa mengalami

peningkatan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

41

Dari beberapa penelitian yang relevan tersebut menunjukkan bahwa

variabel sikap multikultural telah banyak digunakan di dalam beberapa penelitian.

Hal yang paling menarik dalam penelitian ini adalah mengkaitkan pemahaman

mengenai persamaan kedudukan warga negara yang ada pada materi belajar

Pendidikan Kewarganegaraan tingkat SMA kelas X mempunyai pengaruh atau

tidak terhadap sikap multikultural pada siswa kelas X yang telah mendapatkan

materi pelajaran pendidikan kewarganegaraan tersebut. Berdasarkan pada teori

belajar gestalt yang menitikberatkan proses belajar pada pemahaman siswa,

sehingga siswa tersebut dalam mengaplikasikan materi yang telah diterima sesuai

dengan apa yang akan dilakukannya.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berfikir pada dasarnya merupakan alur atau penalaran untuk

dapat sampai pada pemberian jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.

Mengacu pada permasalahan dan kajian teori sebagaimana yang telah diuraikan di

atas, maka peneliti dapat mengemukakan kerangka pemikiran dalam penelitian ini

sebagai berikut:

Pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang

wajib diajarkan dalam setiap jenjang setiap jenjang alur pendidikan formal.

Pendidikan kewarganegaraan sebagai salah satu mata pelajaran mempunyai peran

dalam membelajarkan materi persamaan kedudukan warga negara. Setelah adanya

pembelajaran persamaan kedudukan warga negara berarti pendidikan

kewarganegaraan memberikan pengaruh pada perubahan sikap atau kepribadian

pada siswa untuk bersikap saling menghormati, menghargai, toleransi terhadap

perbedaan orang lain atau bisa disebut dengan sikap multikultural.

Keberhasilan di dalam pembelajaran persamaan kedudukan warga

negara yang ada dalam pendidikan kewarganegaraan dapat dilihat dari proses

belajar mengajar dalam mentransformasikan materi tentang pemahaman mengenai

persamaan kedudukan warga negara pada siswa. Pemahaman mengenai

persamaan kedudukan warga negara yang ada dalam mata pelajaran Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

42

Kewarganegaraan akan membawa perubahan pada cara berfikir dan akhirnya

terwujud dalam cara bersikap maupun berkepribadian siswa.

Berdasarkan pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara

yang ada dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan ini jika bisa

dipahami dengan baik, maka siswa tersebut dapat dengan baik pula dalam

menentukan sikap multikultural dalam kehidupan sehari-hari terhadap orang lain

tanpa memandang orang lain tersebut dari segi apapun. Dari penerimaan proses

pembelajaran yang baik dapat mendorong siswa untuk berkepribadian baik pula

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman

mengenai persamaan kedudukan warga Negara yang terdapat dalam mata

pelajaran pendidikan kewarganegaraan mempunyai pengaruh terhadap sikap

multikultural pada siswa. Untuk memperjelas kerangka pemikiran ini dapat

digambarkan dengan kerangka berpikir sebagai berikut:

Gambar 1: Kerangka Berpikir

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu kesimpulan yang sifatnya sementara atau

menduga, dimana kebenarannya masih harus dibuktikan. Untuk definisi hipotesa

dari Winarno Surakhmad (1992:39) “Hipotesis adalah perumusan jawaban

sementara terhadap suatu hal yang dimaksud sebagai tuntutan sementara dalam

penelitian untuk mencari jawaban yang sebenar-benarnya”. Sedangkan dari ahli

Materi PKn

Pembelajaran

Teori gestalt

Civic disposition

Civic knowledge

Sikap multikultural

Pemahaman

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

43

lain menyatakan untuk definisi hipotesa tersebut adalah “pernyataan yang masih

lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kenyataannya.” (Sutrisno Hadi

,1992:157)

Untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh variabel X terhadap variabel

Y dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis bahwa,”Ada pengaruh yang

signifikan pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap

sikap multikultural (studi pada siswa kelas X SMA Assalaam Di Sukoharjo Tahun

Ajaran 2011/2012)”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

44

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini mengambil lokasi di SMA Assalaam Sukoharjo,

yang beralamat di Pabelan, Kartasura, Kotak Pos 286 Surakarta 57102. Alasan

mengambil tempat di SMA Assalaam Sukoharjo karena sekolah ini merupakan

sekolah yang berbasis multikultural, sehingga dalam pemilihan tempat sesuai

dengan judul yang diajukan.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat dalam tabel, sebagai

berikut:

Tabel. 1 Jadwal Kegiatan

Kegiatan TAHUN 2012

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

Pengajuan judul

Penyusunan

Proposal

Pengumpulan

Data

Pengolahan

Data

Penyusunan

Laporan

B. Rancangan Penelitian

1. Pengertian Metode

Dalam melakukan suatu penelitian seorang peneliti harus menggunakan

metode penelitian tersebut secara tepat dan akurat supaya nantinya akan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

45

mendapatkan hasil yang baik dan tepat. Pengertian mengenai metode penelitian

peneliti mengutip pendapat dari beberapa ahli antara lain sebagai berikut:

Dalam mendefinisikan metode perlu acuan dari para ahli antara lain

pengertian metode oleh Winarno Surakhmad (1982:96) “metode adalah cara yang

dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan”,.

Adapun pendapat lain mengenai metode penelitian dari Sugiyono

(2009:3) bahwa, “metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Sedangkan pengertian yang lain dari Sutrisno Hadi (1992:4) metodologi

research adalah “Pelajaran yang memperbincangkan tentang bagaimana cara atau

jalan yang harus ditempuh guna mencapai suatu tujuan, khususnya dalam

kegiatan-kegiatan ilmiah”. Berdasarkan definisi tersebut dapat diambil suatu

kesimpulan bahwa metode adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh guna

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunanan tertentu khususnya dalam

kegiatan ilmiah.

2. Pengertian Penelitian

Sutrisno Hadi memberikan definisi research atau penelitian sebagai

berikut: Sesuai dengan tujuannya, research dapat didefinisikan sebagai usaha

untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan,

usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.

Sedangkan menurut Djarwanto Ps (1986:5) “Penelitian adalah

penyaluran hasrat ingin tahu manusia dalam taraf keilmuan”.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian

adalah kegiatan yang terencana, sistematis dan mengikuti metode ilmiah dalam

mencari jawaban atas suatu masalah dengan tujuan untuk memperoleh pengertian,

pengetahuan, dan pemahaman dari gejala-gejala atau proses penyelidikan bidang

ilmu tertentu.

Berdasarkan beberapa pengertian metodologi di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa pada hakekatnya metodologi penelitian adalah cara-cara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

46

ilmiah yang harus dilakukan untuk mencari jawaban atas masalah-masalah yang

dihadapi dalam rangka untuk mencapai tujuan tertentu.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

kuantitatif. Metode deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk

mengungkapkan masalah dengan jalan mengumpulkan data, menyusun,

mengklarifikasikan, menganalisa, dan menginterpretasikan data berupa angka dan

skor.

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi dapat diberi makna yang cukup beragam, Sutrisno Hadi

(1992:34) berpendapat Populasi adalah “Seluruh penduduk yang dimaksud untuk

diselidiki disebut universum”.

Menurut Sumanto (1995:39) “Populasi adalah seluruh subjek di dalam

wilayah penelitian yang dijadika subjek penelitian”. Sedangkan menurut

Suharsimi Arikunto (2010:173) “Populasi adalah Keseluruhan subjek Penelitian”.

Selanjutnya Hadari Nawawi (1988:37) menyatakan bahwa “Populasi adalah

keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda, tumbuhan, gejala-

gejala, nilai test atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu sebagai sumber pilihan”.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas yang dimaksud dengan populasi

adalah keseluruhan subjek penelitian yang mempunyai sifat-sifat yang sama.

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X

SMA Assalaam Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012”.

2. Sampel

Berbagai sumber banyak yang mendefinisikan pengertian sampel. Dalam

penelitian ini, penulis mengambil pengertian sampel dan cara menentukan ukuran

maupun jumlah dari sampel tersebut dari beberapa ahli antara lain:

Menurut Sutrisno Hadi (1992:75), yang dimaksud dengan sampel adalah

“Sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

47

Sedangkan pengertian sampel menurut Sugiyono (2009:118) adalah

“Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Iqbal Hasan (2002:56) yang mengutip pendapat L.R. Gay mengatakan

jumlah sampel yang terkecil yang dapat diterima tergantung pada jenis risetnya,

yaitu:

“a. Riset deskriptif = 10% dari populasi

b. Riset korelasi = 25% dari subjek

c. Riset kausal komperatif = 30% dari subjek/kelompok

d. Riset eksperimen = 50% dari subjek”

Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka dalam penelitian ini peneliti

mengambil sample sebanyak 25% dari jumlah subjek. Untuk pengambilan sampel

dalam sebuah penelitian itu sangat penting, berdasarkan pendapat dari Nayak

Barun di dalam jurnal internasioanal Indian Journal of Ophthalmology

(November, 2010) menyatakan bahwa:

sample size calculation is a very important aspect of any study. It should be done at the time of planning a study, based on the type of the research question and study design. It is advisable to take the help of a statistician at this stage of the study as well. Authors must provide detailed information regarding the sample size calculation used

Artinya bahwa perhitungan ukuran sampel adalah aspek yang sangat penting

studi apapun. Ini harus dilakukan pada saat perencanaan studi, didasarkan

pada jenis pertanyaan penelitian dan desain penelitian. Dianjurkan untuk

mengambil bantuan ahli statistik pada tahap penelitian juga. Penulis harus

memberikan informasi rinci tentang perhitungan ukuran sampel digunakan.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam

penentuan besarnya sampel penelitian sangat penting, maka sebelum melakukan

penelitian hendaknya konsultasi terlebih dahulu dengan ahli statistika. Sampel

yang diambil di dalam penelitian agar benar-benar sampel yang representative

sehingga dapat untuk digeneralisasikan dalam penelitian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

48

D. Teknik Pengambilan Sampel

1. Sampling

Dalam setiap kegiatan penelitian sampel yang digunakan haruslah benar-

benar mencerminkan kondisi riil populasi yang ada, melalui serangkaian aturan

tertentu dalam pengambilan sampel yang disebut sampling. Menurut Sutrisno

Hadi (1992:226) “Sampling adalah cara atau teknik yang digunakan untuk

mengambil sampel”. Untuk pengertian macam-macam sampling menurut

Suharsimi Arikunto (2010:181-185) antara lain “sampel berstrata, sampel

wilayah, sampel proporsi, sampel bertujuan, sampel kuota, sampel kelompok,

sampel kembar”. Adapun penjelasan mengenai sampling tersebut adalah:

a. Sampel Berstrata atau Stratified Sample

Teknik dalam pengambilan sampel ini adalah berdasarkan tingkatan-tingkatan

atau strata. Adanya strata tidak boleh diabaikan dan setiap strata tersebut harus

diwakili sebagai sampel. Sampel berstrata digunakan apabila peneliti

berpendapat ada perbedaan ciri atau karakteristik antara strara-strata yang ada

karena perbedaan tersebut mempengaruhi variabel.

b. Sampel Wilayah atau Area Probability Sample

Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengambil wakil dari

setiap wilayah yang terdapat dalam populasi.

c. Sampel Proporsi atau Proportional Sample

Teknik pengambilan sampel secara proporsi atau sampel imbangan ini

dilakukan apabila jumlah subjek yang terdapat dalam strata atau wilayah tidak

sama. Sehingga nantinya dalam pengambilan menurut banyaknya subjek

masing-masing.

d. Sampel bertujuan atau Purposive Sample

Teknik pengambilan sampel dengan cara ini dilakukan bukan dasar pada strata

maupun wilayah subjek tertentu melainkan berdasarkan adanya tujuan tertentu

dalam sebuah penelitian.

e. Sampel Kuota atau Quota Sample

Teknik pengambilan sampel ini juga tidak dilakukan mendasarkan diri pada

strata atau daerah, tetapi mendasarkan pada jumlah yang sudah ditentukan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

49

f. Sampel kelompok atau Cluster Sample

Teknik pengambilan sampel ini berdasarkan kelompok-kelompok yang bukan

merupakan kelas atau strata. Di dalam menentukan jenis kelompok harus

dipertimbangkan dengan masak-masak dan cirri-ciri yang ada.

g. Sampel Kembar atau Double Sampel

Teknik pengambilan sampel ini adalah dua sampel yang sekaligus diambil pleh

peneliti dengan tujuan untuk melengkapi jumlah apabila ada data yang tidak

masuk dari sampel pertama.

Penelitian ini yang digunakan untuk mengambil sampel adalah

proporsional random sample atau sampel proporsi dengan cara undian. Adapun

langkah-langkahnya sebagai berikut:

1) Membuat suatu daftar yang berisi semua objek, peristiwa yang ada dalam populasi.

2) Memberi kode-kode yang berwujud angka-angka, peristiwa, atau kelompok-kelompok.

3) Menulis kode masing-masing dalam selembar kertas kecil. 4) Menggulung kertas itu baik-baik. 5) Memasukkan gulungan kertas tersebut ke dalam kaleng atau tempat

semacamnya. 6) Mengocok baik-baik kaleng itu. 7) Mengambil kertas gulungan itu sebanyak yang dibutuhkan (Sutrisno

hadi, 1992:76).

Dalam pengambilan sampel penelitian agar mendapatkan sampel yang

benar-benar representative harus melakukan pengambilan secara proporsional

random sampling. Artinya bahwa pengambilan sampel penelitian diambil secara

random tetapi yang mengambil proporsional menurut jumlah bagian-bagian

sampel. Dalam penelitian ini untuk populasi yaitu siswa kelas X SMA

ASSALAAM Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012 yang terdiri atas 170 siswa dan

tersebar pada 6 kelas, yaitu untuk kelas putrid 3 kelas dan putra 3 kelas. Untuk

sampel yang digunakan berjumlah 42 dari hasil perhitungan dari 25% x 170.

Sehingga dapat digambarkan persebaran siswanya untuk sampel sebagai berikut:

Kelas X1 = 27 170

27= x 42 = 6

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

50

Kelas X2 = 28170

28= x 42 = 7

Kelas X3 = 30170

30= x 42 = 8

Kelas X4 = 24170

24= x 42 = 5

Kelas X5 = 30170

30= x 42 = 8

Kelas X6 = 30170

30= x 42 = 8

Penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 42 siswa dan agar

mendapatkan sampel yang representative peneliti menggunakan pengambilan

sampel dengan proposional random sampling.

E. Pengumpulan Data

Untuk menguji kebenaran hipotesis diperlukan data-data relevan dan

dapat dipertanggungjawabkan, yang didasarkan pada tujuan penelitian untuk itu

data yang dikumpulkan juga harus sesuai dengan yang diperlukan. Adapun cara

pengumpulan data dan instrument yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari 2 variabel sebagai berikut:

a. Variabel bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau disebut variabel

penyebab, dalam penelitian ini yaitu pemahaman mengenai persamaan

kedudukan warga negara(X)

b. Variabel terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau disebut variabel tergantung.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sikap multikultural(Y)

2. Penyusunan Instrumen

Teknik penyusunan instrumen untuk memperoleh data dengan

menggunakan tes dan angket.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

51

a. Pengertian Tes

Menurut Suharsimi Arikunto (1999:5) “Tes adalah alat ukur, prosedur

yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan

cara atau aturan yang sudah ditentukan”. Sedangkan menurut W.S Winkel

(1994:325), “tes adalah suatu seri pertanyaan, soal yang harus dijawab dan

dipecahkan”.

Dapat disimpulkan bahwa tes adalah suatu alat mengukur sesuatu yang

berupa pertanyaan atau tugas yang harus diselesaikan oleh seorang individu yang

akan diukur kemampuannya itu dengan standar penilaian tertentu pula.

1) Bentuk-bentuk Tes

Menurut Suharsimi Arikunto (1999:162-163), “bentuk tes ada

dua yaitu tes subyektif dan tes Objektif”. Penjelasan dari kedua bentuk

tes tersebut adalah sebagai berikut:

a) Tes subjektif yang pada umumnya berbentuk essay (uraian). Tes ini

untuk mengukur prestasi belajar yang memerlukan jawaban yang

bersifat pembahasan atau uraian kata-kata

b) Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan

secara objektif. Tes ini macamnya adalah tes benar salah, tes pilihan

ganda, tes menjodohkan, tes isi

2) Syarat-syarat Tes

Agar tes dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah sebagai

alat ukur untuk mengetahui pemahaman mengenai persamaan kedudukan

warga Negara, maka tes harus memenuhi syarat. Menurut Suharsimi

Arikunto (1999:57-58) “Persyaratan tes yang baik adalah harus memiliki:

Validitas, reliabelitas, objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis”.

Pendapat tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Validitas. Suatu tes disebut valid apabila tes itu dapat mengukur apa

yang hendak diukur. Istilah valid dapat disamakan dengan istilah

sahih.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

52

b) Reliabelitas. Suatu tes dikatakan reliable jika hasil tes tersebut

menunjukan ketepatan. Dengan kata lain, jika kepada siswa

diberikan tes yang sama pada waktu yang berlainan, maka setiap

siswa akan tetap berada dalam urutan yang sama dalam

kelompoknya.

c) Objektifitas. Suatu tes dikatakan memiliki objektivitas apabila dalam

melaksanakan tes itu tidak ada faktor subjektif atau unsure pribadi

yang mempengaruhi terutama dalam pemberian skornya.

d) Praktikabilitas. Suatu tes dikatakan memiliki praktibilitas yang tinggi

apabila tes tersebut bersifat praktis, mudah dan waktu yang lama.

e) Ekonomis. Suatu tes dikatakan ekonomis jika tes tersebut dalam

pembuatannya, pelaksanaannya dan pemeriksaannya tidak

memerlukan biaya yang banyak.

3) Langkah-Langkah Penyusunan Tes

Langkah-langkah dalam penyusunan tes adalah sebagai berikut:

a) Menentukan tujuan menggunakan tes, b) Mengadakan pembatasan terhadap bahan yang akan diteskan, c) Merumuskan tujuan instruksional khusus dari tiap bagian bahan, d) Menyusun dan mengidentifikasi tingkah laku yang dikehendaki

berdasarkanaturan yang telah disusun, e) Menyusun tabel spesifikasi yang memuat pokok materi aspek berpikir

yang diukur beserta imbangan antara kedua hal tersebut, f) Menuliskan butir-butir soal didasarkan atas aturan, dan aspek tingkah

laku yang telah disusun (Suharsimi Arikunto, 1999:53)

Sebelum tes digunakan sebagai alat ukur, maka tes tersebut perlu try out

atau diuji cobakan lebih dahulu. Pelaksanaan try out adalah hari senin 8 Mei 2012

pada siswa kelas X SMA Assalaam di Sukoharjo tahun ajaran 2011/2012 dengan

jumlah subjek responden 30 siswa. Untuk perinciannya dalam uji coba yaitu 15

siswa kelas XE dan 15 siswa kelas XF. Dalam penelitian ini mengambil setengah

dari jumlah siswa tiap kelas karena dalam pengambilan responden uji coba

dianjurkan untuk responden tersebut diluar sampel penelitian. Untuk data

responden uji coba lihat lampiran 1. Adapun untuk kisi-kisi uji coba tes

pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terdapat pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

53

lampiran 2 , sedangkan untuk tes uji coba pemahaman mengenai persamaan

kedudukan warga negara terdapat pada lampiran 3 .

b. Uji Coba Tes

1) Uji validitas

Dalam pengujian validitas tes ini peneliti menggunakan pengujian

validitas isi. Menurut pendapatnya Sugiyono (2009:182), “Pengujian

validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara instrument

dengan materi yang telah diajarkan”. Dalam variabel pemahaman

mengenai persamaan kedudukan warga Negara ini merupakan salah satu

materi yang diajarkan pada SMA kelas X sehingga instrument

dibandingkan terlebih dulu. Pengujian validitas tes pemahaman

mengenai persamaan kedudukan warga negara yang dipakai adalah

menggunakan formula korelasi Point-Biserial (pbr ), dengan rumus

sebagai berikut:

i

i

t

tipbi q

p

S

XXr

−=

Keterangan :

iX : Rata-rata skor total responden yang menjawab benar butir-

butir ke-i

tX : Rata- rata skor total semua responden

iP : Proporsi jawaban benar untuk butir ke-i

iq : Proporsi jawaban yang salah ke-i

tS Standar deviasi total

2) Uji reliabilitas

Untuk menguji reliabelitas tes pemahaman persamaan kedudukan

warga negara dalam pengujian reliabelitas ini lebih sesuai dengan

menggunakan teknik KR-20. Dalam Penelitian ini lebih memilih teknik

pengujian reliabelitas dengan teknik KR-20 karena dalam teknik ini tidak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

54

terikat instrument dengan jumlah ganjil maupun genap. Teknik KR-20 ini

rumusnya sebagai berikut:

−= ∑

tV

pq

K

Kr 1

111

Keterangan:

11r : Koefisien reliabelitas KR-20

K : Banyaknya butir soal

P : Proporsi siswa yang menjawab benar pada suatu butir

q : Proporsi siswa yang menjawab salah

tV : Varians total (Suharsimi Arikunto, 2010: 231)

a) Uji analisis item soal

(1) tingkat kesukaran, dengan rumus:

N

niP =

Keterangan:

in : banyaknya siswa yang menjawab item dengan benar

N : banyaknya siswa yang menjawab item

Kriteria harga P adalah:

0,0 ≤ P < 0,3 = Sukar

0,3 ≤ P < 0,7 = Sedang

0,7 ≤ P < 1,0 = Mudah

(2) daya beda, dengan rumus:

NR

n

NT

nd tRiT −=

Keterangan:

iTn : Banyaknya penjawab item dengan benar dari kelompok tinggi

NT : Banyaknya penjawab dari kelompok tinggi

tRn : banyaknya penjawab item dengan benar dari kelompok rendah

NR : Banyaknya penjawab dari kelompok rendah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

55

Setelah instrument tes telah diujicobakan pada siswa kelas X SMA

Assalaam Tahun Ajaran 2011/2012 yang tidak dijadikan sampel , maka

selanjutnya adalah melakukan uji validitas dan uji reliabelitas pada instrument tes

pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara. Adapun untuk hasil

uji validitas dan uji reliabelitas pada tes pemahaman mengenai persamaan

kedudukan warga negara dapat dilihat pada lampiran 4, sedangkan untuk contoh

perhitungan uji validitas dan uji reliabelitas tes pemahaman mengenai persamaan

kedudukan warga negara dapat dilihat pada lampiran 5.

a. Pengertian Angket

Suharsimi Arikunto (1999:124) mengatakan bahwa “Angket adalah

sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia

ketahui”. Kemudian Husaini Usman (2000:24) mengemukakan” Anget

adalah daftar pertanyaan atau pernyataan yang dikirimkan kepada responden

baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui pos atau perantara)”.

Sedangkan Iqbal Hasan (2002:83) berpendapat bahwa “Angket adalah

teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar

pertanyaan untuk diisi oleh responden”.

Dari beberapa pengertian tentang angket di atas dapat disimpulkan

bahwa angket adalah teknik pengumpulan data berupa daftar pertanyaan

atau pernyataan yang harus diisi oleh responden untuk memperoleh

informasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Penggunaan metode

angket dalam penelitian ini berfungsi untuk mendapatkan informasi tentang

sikap multikultural siswa.

1) Jenis-Jenis Angket

Suharsimi Arikunto (2010: 195) mengemukakan bahwa “Kuesioner dapat

dibeda-bedakan atas beberapa jenis tergantung pada sudut pandang antara lain

:cara menjawab, jawaban yang diberikan, bentuknya.” Adapun penjelasannya

sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

56

a) Dipandang dari cara menjawab, maka ada:

(1) Kuesioner terbuka, yang memberikan kesempatan kepada responden untuk

menjawab dengan kalimat sendiri.

(2)Kuesioner tertutup, yang disediakan jawabannya sehingga responden

tinggal memilih.

b) Dipandang dari jawaban yang diberikan ada:

(1) Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya sendiri

(2) Kuesioner tidak langsung yaitu responden menjawab tentang orang lain.

c) Dipandang dari bentuknya ada:

(1) Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner

tertutup.

(2) Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.

(3) Check list, sebuah daftar, dimana responden tinggal membubuhkan tanda

check (√) pada kolom.

(4) Rating scale (skala bertingkat) yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh

kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan misalnya mulai dari

sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.

Dipandang dari cara menjawab dan bentuk angketnya, dalam penelitian ini

macam angket yang digunakan adalah kuesioner tertutup dengan bentuk check list

sehingga responden tinggal membubuhkan tanda check (√) pada kolom jawaban yang

telah disediakan.

2) Kelemahan dan Kelebihan Kuesioner

Alasan digunakannya angket sebagai alat atau instrumen pengumpulan

data, bahwa angket mempunyai beberapa keuntungan seperti yang

dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2010: 195) yaitu:

a) Tidak memerlukan hadirnya peneliti b) Dapat dibagikan secara serempak kepada responden c) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masingmasing dan

menurut waktu senggang responden. d) Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas jujur dan tidak malu-

malu menjawab. e) Dapat stándar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan

yang benar-benar sama.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

57

Selain memiliki kelebihan, angket juga memiliki kelemahan. Menurut

Suharsimi Arikunto (2010: 195-196) kelemahan-kelemahan angket sebagai

berikut:

“a) Untuk Responden tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan

yang tidak dijawab, padahal jika diberikan kembali angket tersebut

kepada responden yang telah mengisi, peneliti mengalami kesulitan.

b) Dalam hal mencari validitas tiap instrument soal sulit ditemukan.

c) Walaupun dibuat tanpa adanya identitas dilembar angket, responden

dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan keadaan

dirinya.

d) Untuk angket yang dikirim lewat pos seringkali tidak kembali.

e) Untuk Pengembalian angket waktunya tidak serentak.

f) Sebagian ada yang tidak kembali kepada peneliti.”

3) Langkah-langkah Menyusun Angket

Dalam penyusunan angket ada beberapa tahapan yang harus dilalui.

Faisal Sanapiah (1981: 30) menyatakan bahwa prosedur penyusunan angket

yaitu: “ Spesifikasi data dan sumbernya, Menyusun angket, Uji coba dan

revisi angket”. Agar lebih jelas akan diuraikan sebagai berikut:

a) Spesifikasi Data dan Sumbernya

Langkah ini merupakan langkah pertama yang perlu dilakukan dalam

penyusunan angket, yaitu melakukan spesifikasi data dan sumbernya.

Pertama-tama penyusunan angket harus menjabarkan sespesifik mungkin

data yang diperlukan, selain itu penyusunan angket juga harus

menegaskan sumber atau responden yang diperlukan dari masing-masing.

b) Menyusun angket

Langkah ini meliputi penyusunan item-item pertanyaan, membuat

petunjuk pengisian angket dan membuat surat pengantar. Sehubungan

dengan hal tersebut maka prosedur yang ditempuh adalah :

(1) Merencanakan dan menetapkan jumlah item angket

Jumlah item angket direncanakan dan ditetapkan berdasarkan jumlah

indikator masing-masing variabel. Setelah menetapkan jumlah item

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

58

angket maka langkah selanjutnya adalah menyusun kisi-kisi angket

berdasarkan variabel dan indikator. Maksud penyusunan kisi-kisi

angket adalah untuk mempermudah pembuatan item-item pertanyaan

atau pernyataan.

(2) Merumuskan dan membuat item

Item pertanyaan atau pernyataan dirumuskan dan dibuat berdasarkan

kisi-kisi angket. Item pertanyaan atau pernyataan yang disusun

meliputi item positif dan item negatif.

(3) Pemberian skor angket

Menurut ET Ruseffendi (1994: 120) ada beberapa model skala sikap

yaitu: “(1) Skala Likert, (2) Skala Diferensial, Sematik, (3) Skala

Thurstone, (4) Skala Guttman”. Dalam penelitian ini pemberian Skor

Penilaian Angket berpedoman pada skala Likert. Digunakannya skala

Likert karena dalam penelitian ini responden diminta untuk

menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap isi pertanyaan

atau pernyataan sesuai kategori jawaban yang telah disediakan. Dalam

skala Likert yang asli tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan

responden dalam angket dikelompokkan dalam lima kategori. Skala

Likert meminta pada kita sebagai individual untuk menjawab suatu

pertanyaan dengan jawaban angat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak

Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (ST). Masing-masing jawaban

dikaitkan dengan angka atau nilai misalnya, SS = 4, S = 3, T = 2, ST =

1 bagi suatu pernyataan yang mendukung sikap positif dan sebaliknya

yaitu SS=1, S = 2, N = 3, ST = 4 bagi suatu pernyataan yang

mendukung sikap negatif.

Dalam penelitian ini memodifikasi opsi jawaban menjadi 4 (empat)

tingkat atau 4 (empat) pilihan. Memodifikasi terhadap skala Likert ini

dimaksud untuk menghilangkan kelemahan yang terkandung dalam skala lima

tingkat dengan alasan seperti yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi (2001:

19) sebagai berikut :

(a) Kategori undecided itu mempunyai arti ganda, bisa diartikan belum dapat memutuskan atau memberi jawaban (menurut konsep

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

59

aslinya) bisa diartikan netral, setuju tidak, tidak setuju tidak, bahkan ragu-ragu. Kategori jawaban yang ganda arti (multi interpretable) ini tentu saja tidak diharapkan dalam satu instrumen.

(b) Tersedianya jawaban di tengah itu menimbulkan kecenderungan menjawab ke tengah (central tendency effect) terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas kecenderungan jawabannya ke arah setuju ataukah ke arah tidak setuju.

(c) Maksud kategori jawaban SS-S-TS-STS ialah terutama untuk melihat kecenderungan pendapat responden, ke arah setuju atau ke arah tidak setuju jika disediakan kategori jawaban itu akan menghilangkan banyak data sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dapat dijaring dari para responden.

Sebelum angket digunakan sebagai alat ukur, maka angket tersebut

perlu try out atau diuji cobakan lebih dahulu. Pelaksanaan try out sama pada

pelaksanaan uji coba tes yaitu pada siswa kelas X SMA Assalaam di

Sukoharjo tahun ajaran 2011/2012 dengan jumlah subjek responden 30

orang siswa. Adapun untuk kisi-kisi angket uji coba sikap multikultural

dapat dilihat pada lampiran 6, sedangkan untuk angket uji coba sikap

multikultural dapat dilihat pada lampiran 7

b. Uji Coba Angket

Setelah angket diedarkan dan dijawab oleh responden, maka

hasilnya dianalisis untuk diuji terlebih dahulu. Untuk menguji angket uji

yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Uji Validitas

Validitas adalah ketepatan alat pengukur sebagai gejala yang

diteliti. Ada dua macam validitas sesuai dengan cara pengujiannya, yaitu

Validitas Eksternal dan Validitas Internal. Adapun penjelasan macam-

macam validitas sebagai berikut:

a) Validitas Eksternal adalah instrument yang dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrument tersebut sesuai dengan data atau informasi lain yang mengenai variabel penelitian dimaksud.

b) Validitas Internal dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrument dengan instrument secara keseluruhan (Suharsimi Arikunto, 2010: 2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

60

Di sini peneliti dalam menguji validitas angket sikap multikultural

menggunakan Validitas Konstruk. Untuk penghitungannya menggunakan rumus

product moment dengan angka kasar. Adapun rumusnya seperti yang

diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto (2010: 213)

( )( )( ){ } ( ){ }∑∑ ∑

∑ ∑∑−Σ−

−=

2222 yYNxxN

yxxyNrxy

Dimana :

N : banyaknya subyek

xyr : koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y

x : skor yang diperoleh subyek dalam tiap item

y : skor yang diperoleh subyek dari seluruh item

∑ x : jumlah skor dalam distribusi x

∑ y : jumlah skor dalam distribusi y

∑ xy : jumlah perkalian x dan y

Selanjutnya untuk mengukur taraf validitas tiap butir (item) dalam

angket tersebut maka hasil perhitungannya dikonsultasikan dengan tabel r

product moment pada taraf signifikasi 5% dengan N : 30 adalah 0,361

dengan ketentuan:

Bila r hitung > r tabel berarti valid

Bila r hitung < r tabel berarti tidak valid

2) Uji Reliabelitas

Menurut Suharsimi Arikunto (1999:83) “Reliabelitas adalah

ketepatan suatu tes apabila diteskan terhadap subjek yang sama”. Dengan

kata lain reliabelitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan

sejauh mana suatu hasil pengukuran relative konsisten apabila

pengukuran diulang dua kali atau lebih. Secara garis besar ada dua jenis

reliabelitas, yaitu reliabelitas eksternal dan reliabelitas internal. Untuk

lebih jelasnya mengenai macam-macam reliabelitas menurut pendapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

61

Suharsimi Arikunto ada dua yaitu “Reliabelitas Eksternal dan

Reliabelitas Internal” adapun penjelasannya sebagai berikut:

a) Reliabelitas eksternal

Untuk reliabelitas ini diperoleh dengan cara mengolah hasil pengetesan

yang berbeda, baik dari instrument yang berbeda maupun yang sama.

b) Reliabelitas internal

Untuk reliabelitas internal ini diperoleh dengan cara menganalisis data

dari satu kali hasil pengetesan. ( 2010:170)

Dalam pengujian reliabilitas yang digunakan adalah dengan

reliabelitas Internal. Pengujian angket teknik yang digunakan adalah

dengan rumus alpha. Dalam ini sesuai dengan pendapatnya Suharsimi

Arikunto (1999:193), “ Untuk tes prestasi belajar yang berbentuk uraian

atau angket dan skala bertingkat (rating scale) diuji dengan rumus

alpha”. Peneliti menyesuaikan adanya angket sikap multikultural dengan

Check List yang penyusunan instrumennya menggunakan berbagai

pilihan pada jawaban yang telah tersedia, sehingga responden tinggal

membubuhkan tanda check (√) pada kolom yang sesuai. Reliabelitas

angket sikap multikultural menggunakan teknik alpha dari Suharsimi

Arikunto (2010:239), sebagai berikut:

−= ∑

2

2

11 11 t

i

k

kr

σσ

Keterangan:

11r = koefisien reliabelitas instrumen

k = banyaknya butir soal

∑ 2iσ = Jumlah varians butir

2tσ = Varians total

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

62

Setelah dilakukan uji coba angket terhadap responden uji coba, maka

selanjutnya dilakukan uji validitas dan uji reliabelitas. Untuk uji validitas dan uji

reliabelitas angket sikap multikultural dapat dilihat pada lampiran 8, sedangkan

untuk contoh perhitungan uji validitas dan uji reliabelitas sikap multikultural

dapat dilihat pada lampiran 9.

F. Analisis Data

Setelah data terkumpul dengan lengkap dan benar, maka langkah

selanjutnya adalah menganallisis data dengan cara menyederhanakan data

kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca agar dapat menjawab hipotesis yang

peneliti lakukan.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis regresi. Analisis regresi adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk

mengukur ada atau tidaknya korelasi antar variabel. Sebelum dianalisis terlebih

dahulu dilakukan uji prasyarat antara lain sebagai berikut:

1. Uji Prasarat Analisis

a. Uji Normalitas

Ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemahaman

mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural

mengikuti distribusi normal. Uji normalitas ini akan menggunakan uji lilefors

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Hitung:

Zi : angka baku

X : rata-rata

N

xi∑=

S = Simpangan baku

( ) ( )( )1

2

2

2

1

−−

= ∑∑NN

xxN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

63

2) Setiap angka baku dengan menggunakan daftar distribusi normal baku,

hitung peluang F(zi)=P (Z S Zi)

3) Menghitung S (Zi)

S(Zi) = N

Zi yang.Zn , Z, ZBanyaknya 21 <…

4) Hitung selisih F (Zi)-S (Zi) tentukan harga mutlaknya

5) Cari nilai yang terbesar dari selisih F (Zi)-S (Zi) jadikan L hitung atau l

hit

6) Kesimpulan :

a) Jika L hit ≥ L tabel atau L kritis, hipotesis ditolak, jadi tidak normal

b) Jika L hit < tabel hipotesis diterima, jadi normal

(Hassan Suryono, 2005:79)

b. Uji Linearitas

Menurut Hassan Suryono (2005 : 86) “Uji linearitas ini dimaksudkan

untuk mengetahui apakah model persamaan yang kita peroleh cocok atau

tidak”. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

1) Nilai Xi yang sama disusun beserta pasangannya.

2) Menghitung :

a) JK (E)

−= ∑

N

YiYi

22

b) JK =TC JKres-JK (E)

3) Menghitung :

a) dFe = N-K atau d Fres-dFTC

K= banyaknya kelompok X

b) JKTC = K-2

4) Menghitung : RJK (TC) RJK (E)

a) RJK )(

)(

EdF

EJK=

b) RJK (TC) )(

)(

TCdF

TCJK=

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

64

5) F hitung = (E)RJK

(TC)RJK

6) Ftabel (1-x)(k-2,N-K)

a) Jika F hitung ≥ Ho ditolak, berarti persamaannya tidak linear

b) Jika F hitung < F tabel Ho diterima, berarti persamaannya

linear

c. Uji Independen

Menurut Hassan Suryono (2005: 83), uji independen dimaksudkan

untuk “memberikan informasi apakah kriterium benar-benar tergantung pada

prediktor atau tidak”.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

1) Menghitung :

a) JKT ∑= Yi2

b) JKregN

Yi∑=2

c) JKreg (b/a)( )( )

−= ∑∑∑

N

YiXiXiYib

2

d) JKres = JKT – JKreg(b/a)

Catatan : b( )( )

( )∑ ∑∑ ∑∑

−=

2XiXiN

YiXiXiYiN

2) Menghitung :

a) dFreg (a) : banyak predictor = 1

b) dFreg (b/a) : banyak predictor = 1

c) dFres : N- (d Freg (a) + dFreg (b/a))

3) Menghitung :

a) RJKreg (a) )(

)(

adFreg

aJKreg=

b) RJKreg (b/a) )/(

)/(

abdFreg

abJKreg=

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

65

c) RJKreg dFreg

aJKreg )(=

d) RJKreg RJKreg

abRJKreg )/(=

4) F tabel (1−α)(1.N−2)

a) Jika Fhit ≥ Ftabel Ho ditolak

Berarti Y tidak independent atau dependen pada X

Jadi X dapat mempredikasi Y

b) Jika Fhit < Ftabel Ho diterima

Berarti Y independent pada X

Jadi X tidak dapat mempredikasi Y (Hassan Suryono, 2005 : 83)

d. Uji Keberartian Regresi

Uji ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan regresi linear dalam

meramalkan hubungan antara variabel bebas deangan variabel terikat dan

keberartian dari arah regresi tersebut untuk menguji signifikansi garis

regresinya perlu digunakan analisis regresi. Analisis regresi sebenarnya adalah

analisis variansi terhadap garis regresi, dengan maksud untuk menguji

signifikansi garis F sebagaimana halnya jika kita mengadakan analisis variansi.

Untuk analisis regresi bilangan F diperoleh dari rumus :

JKreg( )∑∑=

2

2

x

xy

JKres( )

∑∑∑−=

2

2

2

x

xyy

Dbreg = 1

Dbres + N – 2

Keterangan :

Freg = harga bilangan F untuk garis regresi

RKreg =Rerata kuadrat garis regresi; dan

RKres =Rerata kuadrat residu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

66

2. Uji Hipotesis

Setelah data terkumpul selanjutnya adalah menganalisis data. Dengan uji

prasyarat yang dilakukan semua sudah memenuhi. Untuk selanjutnya dilakukan

uji Hipotesis dalam hal ini supaya lebih mudah untuk dibaca dan dipahami.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis

regresi. Analisis regresi adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur

ada atau tidaknya korelasi antar variabel. Adapun tugas pokok regresi adalah :

a. Mencari korelasi antar kriterium dengan prediktor. b. Menguji apakah korelasi itu signifikan ataukah tidak. c. Mencari persamaan garis regresinya. d. Menemukan sumbangan relative antar sesama prediktor, jika prediktor

lebih dari satu (Sutrisno Hadi, 2001 : 2)

Teknik analisis data yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah

sebagai berikut:

a. Menghitung Koefisien Korelasi antara X dan Y

( )( )( ){ } ( ){ }∑∑ ∑

∑ ∑∑−Σ−

−=

2222 yYNxxN

yxxyNrxy

Keterangan :

N : banyaknya subyek

xyr : koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y

x : skor yang diperoleh subyek dalam tiap item

y : skor yang diperoleh subyek dari seluruh item

∑ x : jumlah skor dalam distribusi x

∑ y : jumlah skor dalam distribusi y

∑ xy : jumlah perkalian x dan y

Berdasarkan rumus di atas Riduwan (2003:227) menyatakan bahwa

“Apabila rhitung > r tabel maka terdapat hubungan antara variabel X terhadap

Variabel Y (H0 ditolak dan Ha diterima), sebaliknya jika rhitung < rtabel ,

maka tidak terdapat hubungan antara variabel X terhadap variabel Y (H0

diterima dan Ha ditolak).”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

67

b. Uji Signifikansi

21

2

r

Nrt

−=

Keterangan :

thitung = uji signifikansi

r = koefisien korelasi

n = jumlah sampel

Untuk menentukan kesimpulan uji signifikansi menurut Riduwan

(2003:229) adalah “Jika t hitung > t tabel maka koefisiennya berarti. Jika t

hitung < t tabel maka koefisien korelasinya tidak berarti”

c. Menentukan Besarnya Sumbangan Koefisien Determinasi

Untuk menentukkan besarnya sumbangan koefisien determinasi, dalam

penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut:

“KP = r2 x 100%

Keterangan:

KP = Besarnya koefisien determinasi

r2 = koefisien korelasi” (Riduwan, 2009:228)

d. Menghitung Harga dari Persamaan Regresi Linear

Sedangkan untuk menghitung model persamaan regresi linear dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

“Y = a0 + a1X

dimana

∑ ∑∑ ∑ ∑

−−

=221 )(

))(()(

XXN

YXXYNa

−−−= 11 XaYao ” (Riduwan, 2003:230)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

68

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian ini, maka data yang

dikumpulkan bertujuan untuk menguji hipotesis penelitian. Data tersebut meliputi

dua variabel, yaitu pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara

dan sikap multikultural. Data yang terkumpul untuk variabel pemahaman

mengenai persamaan kedudukan warga negara diperoleh dari hasil tes yang diisi

oleh para siswa-siswa kelas X SMA Assalaam Sukoharjo sebagai populasi

penelitian ini. Sedangkan data tentang sikap multikultural diperoleh dari angket.

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada hari Senin, dan Rabu, tanggal 15 dan 17

Mei 2012 dengan sampel sebanyak 42 siswa kelas X SMA Assalaam Sukoharjo

tahun ajaran 2011/2012. Adapun untuk data sampel penelitian lebih lanjut dapat

dilihat pada lampiran 10.

Dalam penelitian ini dibutuhkan data sebagai berikut: Data pemahaman

mengenai persamaan kedudukan warga negara (X), Data sikap multikultural (Y).

Data pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara (X) dikumpulkan

dengan memberi tes, adapun untuk kisi-kisi tes dalam penelitian ini dapat dilihat

pada lampiran 11, sedangkan untuk tes pemahaman mengenai persamaan

kedudukan warga negara dapat dilihat pada lampiran 12

Data sikap multikultural (Y) dikumpulkan dengan menggunakan angket

kepada siswa, di mana kisi-kisi angket sikap multikultural dalam penelitian ini

untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 13, sedangkan angket sikap

multikultural dapat dilihat pada lampiran 14.

1. Data Tentang Pemahaman Mengenai Persamaan Kedudukan Warga

Negara (X)

Untuk mendapatkan data pemahaman mengenai persamaan kedudukan

warga negara, dalam penelitian ini dibuat soal tes yang terdiri dari 30 butir soal.

Dari tes tersebut telah diuji cobakan, maka diperoleh 28 butir soal yang memenuhi

syarat validitas dan reliabilitas, sehingga siap digunakan untuk mengumpulkan

data yang diperlukan dalam penelitian terhadap 42 siswa yang menjadi anggota

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

69

sampel dari 170 jumlah populasi. Adapun hasil tersebut dapat dilihat pada data

induk penelitian lampiran 15.

Berdasarkan data tersebut diperoleh skor terendah 53.57 dan skor

tertinggi 85.71 dan Rentang nilai (R) 32.14 Banyaknya Kelas (K) 6.35 dibulatkan

6 dan Panjang Kelas (i) 5.06 dibulatkan 5, sedangkan Mean (x ) 68.53, Median

67.85 , dan Modus 71.42 Tabel Distribusi frekuensinya sebagai berikut ini:

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Data Pemahaman mengenai persamaan kedudukan

warga Negara pada siswa SMA Assalaam Tahun Ajaran 2011/2012

NO Interval Skor Nilai Tengah Frekuensi

1 53.57 – 58.57 56.07 8

2 59.57 – 64.57 62.07 10

3 65.57 – 70.57 68.07 4

4 71.57 – 76.57 74.07 9

5 77.57 – 82.57 78.07 10

6 83.57 – 88.57 84.07 1

Daftar distribusi frekuensi kumulatif pemahaman mengenai

persamaan kedudukan warga negara sebagaimana tersebut di atas dapat

digambarkan dengan grafik histogram sebagai berikut:

0

2

4

6

8

10

56.07 62.07 68.07 74.07 78.07 84.07

kelas interval

Gambar 2. Grafik histogram data Pemahaman mengenai persamaan

kedudukan warga Negara pada siswa SMA Assalaam Tahun

Ajaran 2011/2012

2. Data Tentang Sikap Multikultural (Y)

Kriteria penilaian untuk skala tentang sikap multikultural yang digunakan dengan kriteria penilaian pada uji coba. Hasil skor nilai dari 42 siswa yang

Frekuensi Nilai Tengah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

70

terkumpul didapat skor tertinggi 95 dan skor terendah 77, Mean (x ) 84.76, Median 85 , dan Modus 92 . untuk rentang nilai (R) 18 , banyaknya kelas (K) 6.35 dibulatkan 6 dan Panjang Kelas (i) 3. Bentuk distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5. Distribusi Frekuensi Sikap Multikultural pada siswa SMA Assalaam

Tahun Ajaran 2011/2012

NO Interval Skor Nilai Tengah Frekuensi

1 75 – 78 76.5 6

2 79 – 82 80.5 12

3 83 – 86 84.5 9

4 87- 90 88.5 8

5 91- 94 92.5 5

6 95 – 98 96.5 2

Dari data distribusi frekuensi pada tabel 6. dapat dibuat grafik histogram

0

2

4

6

8

10

12

76.5 80.5 84.5 88.5 92.5 96.5

kelas Interval

Gambar 3. Grafik histogram, data sikap multikultural pada siswa SMA Assalaam

Tahun Ajaran 2011/2012

B. Uji Prasyarat Analisis

Dalam pengujian hipotesis yang telah dirumuskan, maka data yang

terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisa regresi 1 prediktor, yang

sebelumnya dianalisis terlebih dahulu dengan uji persyarat. Adapun uji

persyaratan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Nilai Tengah

Frekuensi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

71

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang akan

dianalisa berasal dari distribusi normal atau tidak, dikatakan data berdistribusi

normal apabila L hitung lebih kecil dari pada L tabel

a. Data Tentang Pemahaman Mengenai Persamaan Kedudukan Warga

Negara (X)

Dari uji normalitas data tentang persamaan kedudukan warga negara

yang telah dilakukan diperoleh L hitung = 0,1094 sedang L tabel. sebesar

0,1367 untuk N = 42.

Dari hasil L hitung = 0,1094 maka Lhitung lebih kecil dari pada Ltabel

Sebesar 0,1367 atau 0,1094 < 0,1367 dengan demikian data pemahaman

mengenai persamaan kedudukan warga Negara dalam penelitian ini

berdistribusi normal. Adapun uji normalitas Pemahaman mengenai persamaan

kedudukan warga negara dapat dilihat pada lampiran 16

b. Data Tentang Sikap Multikultural (Y)

Dari uji normalitas data tentang Sikap multikultural yang telah

dilakukan diperoleh Lhitung= 0.1271 sedang Ltabel sebesar 0.1367 untuk N=42.

Dari hasil Lhitung= 0.1271 maka Lhitung lebih kecil dari pada Ltabel

Sebesar 0,1367 atau 0.1271 < 0,1367 dengan demikian data Sikap multikultural

dalam penelitian ini berdistribusi normal. Adapun uji normalitas Sikap

multikultural dapat dilihat pada lampiran 17, sedangkan untuk mengetahui

besarnya L tabel pada uji normalitas ini dapat dilihat dengan menghitung

berdasarkan tabel nilai kritis pada Uji lilifors dengan sampel 42 dan taraf

signifika 5% dapat dilihat pada lampiran 18

2. Uji Linieritas

Uji linearitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah model

persamaan yang diperoleh cocok atau tidak. Adapun uji linearitas antara data

pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara(X) terhadap sikap

multikultural (Y):

Dari uji linearitas antara data pemahaman mengenai persamaan

kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural diperoleh Fhitung= -3.99

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

72

telah dikonsultasikan dengan Ftabel dengan dk pembilang 8 dan dk penyebut 32

pada taraf signifikansi 5% diperoleh Ftabel= 2,25 sehingga dapat diketahui bahwa

Fhitung= -3,99 dari Ftabel= 2,25, maka Ho diterima, sebab Fhitung= -3,99 jatuh diluar

daerah kritik. Jadi model regresi antara pemahaman mengenai persamaan

kedudukan warga Negara(X) dengan sikap multikultural (Y) adalah linear. Untuk

mengetahui data dari uji linearitas dapat dilihat pada lampiran 19 , sedangkan

untuk mencari F tabel dengan dk pembilang 8 dan dk penyebut 32 pada taraf

signifikansi 5% dapat dilihat tabel harga distribusi F pada lampiran 20.

3. Uji Independen

Uji independen ini dimaksudkan untuk memberi informasi apakah

kriterium (Y) benar-benar tergantung pada prediktor (X) atau tidak.

Dari Uji Independen antara data pemahaman mengenai persamaan

kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural diperoleh Fhitung= 5,25 Dan

telah dikonsultasikan dengan Ftabel dengan db pembilang 1 dan db penyebut 40

pada taraf signifikansi 5% diperoleh Ftabel = 4,08 sehingga dapat diketahui bahwa

Fhitung= 5,25 lebih besar dari Ftabel= 4,08 atau 5,25 > 4,08, maka Ho ditolak, Y

tidak dependen terhadap X. Karena itu X dapat memprediksi Y. Perhitungan lebih

lanjut dapat dilihat pada lampiran 21

4. Uji keberartian Regresi

Uji keberartian regresi yang digunakan dalam penelitian ini dengan

menggunakan uji analisis regresi 1 prediktor.

Dari tabel pengujian regresi (Freg) diperoleh nilai F reg sebesar 5,25. Hasil

ini kemudian dikonsultasikan dengan F tabel pada taraf signifikansi 5% =4,08

disimpulkan bahwa keberartian regresi sampel dapat diterima (Ho awal diterima).

Dengan kata lain X dapat memprediksi Y. Perhitungan lebih lanjut mengenai cara

mendapatkan hasil F reg pada uji keberartian regresi dapat dilihat pada lampiran

22

C. Pengujian Hipotesis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

73

Pengujian hipotesis pada dasarnya merupakan langkah untuk menguji

apakah persyaratan yang akan dikemukakan dalam perumusan hipotesis bisa

diterima kebenarannya atau ditolak kebenarannya. Hipotesis diterima apabila data

yang didapat mendukung persyaratan dalam hipotesis yang diajukan. Dan

sebaliknya ditolak apabila fakta-fakta empiris yang ada tidak dapat mendukung

persyaratan dalam hipotesis yang diajukan. Adapun teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis korelasi sederhana.

Berdasarkan penghitungan uji hipotesis diperoleh hasil sebagai berikut.

1. Menghitung Koefisien Korelasi Sederhana Antara X dan Y.

Setelah membuat tabel kerja langkah selanjutnya adalah melakukan

penghitungan sesuai dengan rumus yang telah ditentukan sebelumnya.

Penghitungan selengkapnya lihat pada lampiran 23

Berdasarkan penghitungan dengan menggunakan rumus Product Moment

diketahui hasil sebagai berikut r hit = 0,3408 dan r tabel= 0,304 Karena r hit > r tabel

yaitu 0,3408 > 0,304 maka dapat dibuat kesimpulan bahwa antara variabel

pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap

multikultural ada hubungan yang positif (H0 ditolak dan Ha diterima). Untuk

mengetahui cara mencari r tabel dapat dilihat nilai-nilai r product moment pada

lampiran 24.

2. Uji Keberartian Koefisien Korelasi

Berdasarkan penghitungan dengan menggunakan rumus, maka diperoleh

nilai t hitung sebesar 2,29. Hasil tersebut dikonsultasikan dengan nilai ttabel dengan

n = 42 dan taraf signifikansi 5% sebesar 1,684 untuk mengetahui lebih lanjut

perhitungan dalam mencari t tabel dapat dilihat pada lampiran 25

Karena t hitung > t tabel yaitu t hitung = 2,28 > t tabel = 1,684 , maka dapat

dibuat kesimpulan bahwa koefisien korelasinya signifikan (H0 ditolak sedangkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

74

Ha diterima). Lebih lanjut untuk mencari nilai t tabel dengan n = 42 dan taraf

signifikansi 5% dapat dilihat pada lampiran 26

3. Menghitung Besaran Sumbangan Determinasi

Dari hasil perhitungan besaran pengaruh pemahaman mengenai

persamaan kedudukan warga Negara terhadap sikap multikultural pada siswa

kelas X SMA Assalaam Sukoharjo tahun ajaran 2011/2012 diketahui besarnya

pengaruh yaitu 11,61%. Artinya 11,61% sikap multikultural pada siswa kelas X

SMA Assalaam Sukoharjo tahun ajaran 2011/2012 dipengaruhi oleh pemahaman

mengenai persamaan kedudukan warga negara. Untuk mengetahui peghitungan

besarnya sumbangan determinasi dapat dilihat pada lampiran 27

4. Menghitung Harga Dari Persamaan Regresi Linear

Persamaan garis regresi yang dicari yaitu Y = a+bX. Dari hasil

penghitungan dari persamaan tersebut diperoleh Y = 70,9867+ 0,2010X.

Kemudian hasil perhitungan dari persamaan garis regresi linear tersebut dapat

diintrepretasikan sebagai berikut: Y menyatakan sikap multikultural pada siswa

kelas X SMA Assalaam Sukoharjo tahun ajaran 2011/2012, X menyatakan

pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara.

Artinya sikap multikultural pada siswa kelas X SMA Assalaam

Sukoharjo tahun ajaran 2011/2012 akan tetap atau konstan apabila tidak ada

peningkatan pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga Negara sebesar

70,9867 dan setiap ada kenaikan satu unit sikap multikultural pada siswa kelas X

SMA Assalaam Sukoharjo tahun ajaran 2011/2012 akan diikuti dengan kenaikan

pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara sebesar 0,2010 unit.

Perhitungan lebih lanjut mencari harga persamaan regresi linear dapat dilihat

pada lampiran 28.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

75

Setelah melakukan analisis data untuk pengujian hipotesis, maka langkah

selanjutnya adalah melakukan pembahasan terhadap hasil analisis data.

Pembahasan hasil analisis data selengkapnya sebagai berikut:

Pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural pada siswa kelas X SMA Assalaam Sukoharjo tahun ajaran 2011/2012 hipotesisnya berbunyi “Ada pengaruh yang signifikan pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas X SMA Assalaam Sukoharjo tahun ajaran 2011/2012)” dinyatakan diterima. Hal ini disebabkan karena r hitung > r tabel, yaitu 2,21 > 1,684 dan r hitung > r tabel atau 2,21 > 1,684

Dari hasil penghitungan tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan variabel pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara (X) terhadap sikap multikultural (Y). adapun besaran sumbangan pengaruh variabel X terhadap variabel Y dapat diketahui sebesar 11.61%, artinya 11.61% sikap multikultural pada siswa kelas X SMA Assalaam Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012 dipengaruhi oleh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat dinyatakan bahwa 11,61% sikap multikultural pada siswa SMA Assalaam Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012 dipengaruhi oleh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara. Sedangkan 88,39% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini.

Berdasarkan hal tersebut maka pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi sikap multikultural, sedangkan menurut Saifuddin Azwar (1995:30) faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah “pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta faktor emosi dalam diri individu”. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Pengalaman Pribadi

Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah meningalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional. Dalam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lama berbekas.

2. Pengaruh Orang Lain yang Dianggap Penting

Seseorang kita anggap penting, seseorang yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap gerak tingkah dan pendapat kita, seseorang yang tidak ingin kita kecewakan, atau seseorang yang berarti khusus bagi kita (significant others), akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap kita terhadap sesuatu. Diantara orang yang biasanya dianggap penting baggi individu adalah orang tua,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

76

orang yang status sosialnya lebih tinggi, teman sebaya, teman dekat, guru, teman kerja, istri atau suami , dan lain-lain.

3. Pengaruh Kebudayaan

Kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaan itulah yang member corak pengalaman individu-individu yang menjadi anggota kelompok masyarakat asuhannya. Hanya kepribadian individu yang telah mapan dan kuatlah yang dapat memudarkan dominasi kebudayaan dalam pembentukan sikap individu.

4. Media Massa

Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugesti yang dibawa oleh informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu

5. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama

Lembaga Pendidikan serta Lembaga Agama sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya.

6. Pengaruh Faktor Emosional

Suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian merupakan sikap yang sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih konsisten dan tahan lama

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

77

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengajuan hipotesis dan hasil analisis data, maka dalam bab ini akan disampaikan kesimpulan hasil penelitian. Adapun hasil penelitiannya adalah: “Ada pengaruh signifikan pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (Studi Pada Siswa kelas X SMA ASSALAAM Sukoharjo tahun Ajaran 2011/2012)”.

Hal ini didasarkan atas hasil analisis data yaitu hasil t hitung= 2,28 dan telah dikonsultasikan dengan t tabel = 1,684 atau 2,28 > 1,684 dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan tersebut diterima.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang dikemukakan di atas, maka implikasi yang dapat disampaikan sebagai berikut:

Karena ada pengaruh signifikan antara pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (Studi Pada Siswa kelas X SMA ASSALAAM Sukoharjo tahun Ajaran 2011/2012) , maka pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara merupakan salah satu penentu dalam pembentukan sikap multikultural pada siswa.

C. Saran

Dalam rangka turut menyunbangkan pemikiran-pemikiran yang

berkenaan dengan pembentukan sikap pada diri siswa terutama untuk sikap multikultural, maka berdasarkan hasil penelitian ini diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Hendaknya guru (pendidik) dapat memberikan suri teladan bagi murid terutama pada saat mengampu pelajaran agar di dalam memberikan pelajaran menyeluruh sehingga siswa akan mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapatkan pelajaran dan merasa diperlakukan sama dengan teman yang lain. Dengan adanya pengaruh yang signifikan dari penelitian ini, maka hendaknya guru dalam memberikan materi pelajaran terutama mengenai persamaan kedudukan warga negara dapat dioptimalkan. Sehingga nantinya siswa akan bersikap multikultural.

2. Bagi Siswa

Hendaknya siswa selalu memperlakukan sama terhadap teman yang lain. Selalu bersikap positif terhadap teman tanpa membeda-bedakan teman tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

78

dari segi apapun. Sehingga akan terbentuk sikap yang selalu terbuka, menghormati, tolerasi, memperlakukan orang secara adil dan menghargai perbedaan.

3. Bagi Akademisi

Dalam penelitian ini terdapat kesimpulan bahwa pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan sikap multikultural, sehingga hendaknya bagi para akademisi dan peneliti di bidang ilmu sosial khususnya bisa melakukan penelitian selanjutnya mengenai sikap multikultural.

4. Bagi Yayasan

Sesuai dengan hasil penelitian, untuk saran bagi pihak yayasan hendaknya memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh siswa dan membentuk lingkungan yang berbasis multikultural sesuai dengan karakter siswa yang terdapat di komplek Assalaam yaitu siswa yang beranekaragam baik dari budaya, asal daerah, ras, suku, dan golongan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

79

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz Wahab dan Sapriya. 2011. Teori dan Landasan Pendidikan

Kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta

Ali Rachman. 2007. Penerapan Bimbingan kelompok dalam Pengembangan

kesadaran Multikultural Siswa SMA. http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.

php/disertasi /article/view/1081 Diakses Pada hari rabu 14 maret 2012

jam 12.50 wib

Andre Atan Ujan. 2009. Multikultural Belajar Hidup Bersama dalam Perbedaan.

Jakarta: Indeks

Andrik Purwasito. 2003. Komunikasi Multikultural. Surakarta : Muhammadiyah

University Press

Anonim. 2010. UUD Negara Republik Indonesia. Jakarta: Sekretariat jendral dan

kepaniteraan Mahkamah Konstitusi republik Indonesia.

Bambang Suteng et al. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas X.

Jakarta : Erlangga

Dana May Camerson. 2001. Could your attitude be killing the deal. Business And Economics--Banking And Finance , volum 103, nomor 8, hal 53-60 Diperoleh 24 April 2012, dari http://search.proquest. com/docview/ 230138232?accountid=44945

Djarwanto Ps. 1986. Pokok-pokok Metode Riset dan Bimbingan Teknik Penulisan

Skripsi. Yogyakarta: Liberty

Eko Winarto. 2007. Pendidikan kewarganegaraan Sebagai Alat Dalam mendidik

Di Masyarakat Multikultural. Jakarta: Erlangga

ET. Ruseffendi et. al. 1994. Data-data Penelitian Pendidikan dan Bidang Non

Eksakta Lainnya. Semarang: IKIP Semarang Press.

Faisal Sanapiah. 1981. Dasar dan Teknik Menyusun Angket. Surabaya: Usaha

Nasional

Hadari nawawi. 1988. Metodologi Research Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah

Mada University

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

80

Hassan Suryono. 2005. Statistik Pedoman, Terapan dan Aplikasi. Surakarta : UNS

Press

Hermana Somantrie. 2011. Konflik dalam perspektif pendidikan multikultural.

Jurnal pendidikan dan kebudayaan. Vol 17, nomor 6, November 2011,

halaman 34 – 42

Husnaini Usman. 2000. Metodologi Penelitian Sosial. Yogyakarta :Gajah Mada

University

H.A. Dandiri Hasyim dan Yadi Hartono. 2008. Pendidikan Multikultural di

Sekolah. Surakarta : UNS Press

Iqbal Hasan. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.

Jakarta : Ghalia Indonesia

Jallaludin Rachmad. 1996. Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya

Koentjaraningrat. 1994. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta:

Gramedia

Muhammad Fauzi. 2009. Peran Pendidikan Islam untuk mengembangkan sikap

Multikultural Siswa (Studi korelasi di MTs. Pembangunan UIN Jakarta).

http://tulis.uinjkt.ac.id/opac/themes/katalog/detail.jsp?id=92765&lokasi=

lokal diakses pada hari rabu 14 maret 2012 pukul 13.17 wib

Nayak Barun. 2010. studies may be underpowered to detect. Indian Journal of

Ophthalmology volume 58 no 6 (Nov 2010): halaman 469-476.

http://search.proquest.com/docview/762286866/13826224741538A4AF7

/2?accountid=44945 Diakses tanggal 13 maret 2012 pukul 11

Ngainun Naim dan Achmad Sauqi. 2008. Pendidikan Multikultural Konsep dan

Aplikasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz media

Riduwan. 2003. Dasar-dasar Statistika. Bandung : Alfabeta

Santosa. 2005 . Implementasi synoptic method dalam meningkatkan kesadaran

Multikultural http://library.um.ac.id/freecontents/index.php/pub/detail/

implementasisynoptic method-dalam-meningkatkan-kesadaran-

multikultural karolus-sola-35441. html Diakses pada hari rabu 14

maret 2012 pukul 13.35 wib

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

81

Setiadi & Retno Listyarti. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK Kelas

X. Jakarta: Erlangga

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R dan D. Bandung : Alfabeta

Suharsimi Arikunto. 1999. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakara : Bina

Aksara

_______________ . 2010. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek edisi

revisi. Jakarta : Rineka Cipta

Sumanto. 1995. Evaluasi Instruksional .Bandung: Remaja Rosdakarya

Sumaryono. 1993. Hermeneutik. Yogyakarta: Kanisius

Sutrisno Hadi. 1992. Metodologi Research Jilid III. Yogyakarta: Andi Offset

___________ . 2001. Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset

Saifuddin Azwar. 2002. Sikap manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta.

Liberty

Tim Penulis Fakultas Psikologi UI. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta : Salemba

Humanika

W. S Winkel. 1994. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta:

Gramedia

Winfred F. Hill. 2009. Theories of learning teori-teori pembelajaran. Bandung:

Nusa Media

Winarno. 2006. Paradigma Baru pendidikan kewarganegaraan. Jakarta: Bumi

Aksara

Winarno Surakhmad. 1982. Dasar-dasar dan Teknik Research. Bandung:

Tarsitoode dan teknik. Bandung : Tarsito

------------------------- . 1992. Pengantar Penelitian Ilmiah, dasar, metode dan

teknik. Bandung : Tarsito

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

82

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

83

KISI-KISI UJI COBA

INSTRUMEN TES PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN

KEDUDUKAN WARGA NEGARA

Variabel Definisi Konsep Definisi Operasional Indikator

No

item

soal

Pemahaman

mengenai

persamaan

kedudukan

warga

Negara (X)

Pemahaman

mengenai

persamaan

kedudukan

warga negara

adalah suatu

proses,

perbuatan dan

kemampuan

menangkap

makna, arti

serta

penguasaan

terhadap

bahan-bahan

yang dipelajari

pada materi

persamaan

kedudukan

warga Negara

(Standar

Kompetensi)

Menghargai

1) Mendeskripsika

n kedudukan

warga Negara

dan pewarga

negaraan di

Indonesia.

2) Menganalisis

a. Mendeskripsika

n kedudukan

warga Negara

yang diatur

dalam UUD

1945

b. Menguraikan

persyaratan

untuk menjadi

warga Negara

Indonesia dan

hal yang

menyebabkan

hilangnya status

kewarganegaraa

n

c. Menjelaskan

asas

kewarganegaraa

n yang berlaku

secara umum

a. Menunjukkan

1, 3,

4

2, 5,

6

7,8,9

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

84

persamaan

kedudukan

warga Negara

dalam berbagai

aspek

kehidupan.

persamaan

kedudukan

warga Negara

dalam

kehidupan

bermasyarakat,

berbangsa, dan

bernegara

persamaan

kedudukan

warga Negara

dalam

kehidupan

bermasyarakat,

berbangsa dan

bernegara

b. Mendeskripsika

n landasan

persamaan

kedudukan

warga Negara

dalam

kehidupan

bermasyarakat,

berbangsa dan

bernegara

c. Memberikan

contoh perilaku

yang

menampilkan

persamaan

kedudukan

warga Negara

dalam

kehidupan

bermasyarakat,

berbangsa dan

bernegara

10,

11,

12

13,

14,

15

16,

17,

18

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

85

3) Menghargai

persamaan

kedudukan

warga Negara

tanpa

membedakan

ras, agama,

gender,

golongan,

budaya dan

suku

a. Menunjukkan

persamaan

kedudukan

warga Negara

tanpa

membedakan

ras, agama,

gender,

golongan,

budaya dan

suku

b. Mengidentifikas

i cirri ras,

agama, gender,

golongan,

budaya, dan

suku secara

garis besar

c. Menghargai

persamaan

kedudukan

warga Negara

tanpa

membedakan

ras, agama,

gender,

golongan,

budaya dan

suku

19, 20, 21, 22 23, 24, 25, 26 27, 28, 29, 30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

86

KISI-KISI UJI COBA INSTRUMEN ANGKET SIKAP MULTIKULTURAL

Variabel Definisi

Konsep

Definisi

Operasional Indikator

No Item Soal

Positi

f

Negativ

e

Sikap

multikultur

al (Y)

Sikap

multikultura

l adalah

sikap

bersedia

menerima

adanya

kesederajata

n diantara

keragaman

budaya.

1) Suatu

bentuk

evaluasi

atau reaksi

perasaan

dalam

memandan

g orang

lain yang

berbeda-

beda.

2) pengalama

n

individual

masing-

masing,

mengarah

kan dan

menentuka

n respon

terhadap

berbagai

Sikap yang

mencerminka

n rasa

keadilan,

Sikap yang

mencerminka

n rasa

bertoleransi,

Sikap yang

mencerminka

n

menghormati

perbedaan,

Sikap yang

mencerminka

n menghargai

perbedaan,

Sikap yang

mencerminka

n menjalin

1, 2

5, 6,

7, 8

11,

12

17,

18,19

22,

23,

24 ,

3, 4

9, 10

13, 14,

15, 16

20, 21

30

25, 26,

27, 28

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

87

objek dan

situasi.

kerjasama. 29

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

88

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

89

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

90

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

91

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 92: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

92

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 93: PENGARUH PEMAHAMAN MENGENAI PERSAMAAN …/Pengaruh...pengaruh pemahaman mengenai persamaan kedudukan warga negara terhadap sikap multikultural (studi pada siswa kelas x sma assalaam

93

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user