Pengaruh Partisipasi Anggaran, Teknologi Informasi ...
Transcript of Pengaruh Partisipasi Anggaran, Teknologi Informasi ...
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN,
TEKNOLOGI INFORMASI
TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Jakarta
SKRIPSI
Diajukan Oleh
Nama : Ika Kurniawati
NIM : 104082002614
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2009
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kepada allah swt yang telah mengkaruniakan rahmat dan
hidayah kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada
waktunya, yang berjudul ”Pengaruh Partisipasi Anggaran, Teknologi
Informasi Terhadap Kinerja Perusahaan (studi empiris pada perusahaan
manufaktur di Jakarta).
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi sebagian dari syarat-syarat
untuk mencapai gelar sarjana Ekonomi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan
skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada :
1. Yang tersayang dan tercinta mama dan papa yang selalu mendoakan
anaknya serta memberikan semangat dalam penyusunan skripsi.
2. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku dosen pembimbing I yang
senantiasa melayani di tengah kesibukan untuk memberikan
bimbingan selama penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Hepi Prayudiawan SE, Ak., MM yang tekun dan teliti dalam
memberikan penjelasan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
4. Bapak Prof, Dr, Ms Abdul Hamid selaku Dekan fakultas Ekonomi
dan Ilmu Sosial.
5. Bapak Drs. Abdul Cebba SE, Ak., MBA selaku ketua jurusan
akuntansi yang berjuang demi kemajuan jurusan akuntansi.
6. Seluruh staff dan karyawan fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada
penulis.
7. Terima kasih banyak untuk Haris yang selalu mendukung dan berada
disampingku. Terima kasih atas semua bantuan dalam penyusunan
skripsi, selalu memotivasi dan memberi semangat agar cepat selesai.
8. Terima kasih untuk athien, iepeh, rheny, hamdi dan rina. Terima
kasih atas doanya dan bantuannya dalam penyusunan skripsi.
9. Terima kasih banyak untuk sahabatku fitri yang telah banyak
membantu dalam penyusunan skripsi ini, bhule, neneng, dan nana
terima kasih atas doa dan bantuannya dalam penyusunan skripsi ini.
Dan teman-teman kelas A 2004, makasih kalian telah menjadi teman
yang terbaik.
Semoga allah swt memberikan semua kebaikan dan barokahnya
kepada pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Jakarta, Januari 2009
Penulis
( Ika Kurniawati )
THE INFLUENCE OF BUDGETARY PARTICIPATION, INFORMATION
TECHNOLOGY ON COMPANY PERFORMANCE
( Empirical Study: The Company of Manufacture in Jakarta)
By: Ika Kurniawati
ABSTRACT
The research examines the influence of budgetary participation,
information technology on the company performance.This research used primary
data by questionnaire with likert interval scale. The subject of this research is
middle manager and supervisor. Path analysis is used to analyze and tabulate
data.
The result of this research shows, there are direct influence of budgetary
partisipation to companies performance is not significant and coefficient
determination -5,7%. The influence of budgetary partisipation to information
technology is 43,7% shows coefficient determination. The influence of
information technology to companies performance is 41,1% shows coefficient
determination. Finally, the agregate influence of budgetary partisipation and
information technology to companies performance is 17,9% coefficient
determination.
Key words: Budgetary Participation, Information Technology, Company
Performance.
PENGARUH PERTISIPASI ANGGARAN, TEKNOLOGI INFORMASI
TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN.
( Studi Empiris: Perusahaan Manufaktur di Jakarta)
Oleh: Ika Kurniawati
Penelitian ini menguji pengaruh partisipasi anggaran, teknologi informasi
terhadap kinerja perusahaan. Penelitian ini menggunakan data primer melalui
kuesioner dengan skala likert. Penelitian ini dilakukan terhadap manajer
menengah dan manajer bawah. Metode pengolahan dan analisis data dengan
metode analisis jalur atau path analysis methode dan tabulasi data.
Hasil pengolahan dan analisis data menunjukkan bahwa pengaruh
partisipasi anggaran secara langsung terhadap kinerja perusahaan tidak signifikan
yang menunjukkan hasil koefisien determinasi sebesar -5,7%. Hasil pengaruh
partisipasi anggaran terhadap teknologi informasi memiliki hasil koefisien
determinasi sebesar 43,7% dan pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja
perusahaan memiliki hasil koefisien determinasi sebesar 41,1%. Sedangkan
pengaruh secara simultan partisipasi anggaran dan teknologi informasi terhadap
kinerja perusahaan cukup signifikan yaitu sebesar 17,9%.
Kata Kunci: Partisipasi Anggaran, Teknologi Informasi, Kinerja Perusahaan.
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Skripsi………………………………………………….i
Daftar Riwayat Hidup……………………………………....………………..ii
Abstract………………………………………………………………………iii
Abstrak……………………………………………………………………….iv
Kata Pengantar……………………………………………………………….v
Daftar Isi……………………………………………………………………..vii
Daftar Tabel………………………………………………………………….ix
Daftar Gambar……………………………………………………………….x
Daftar Lampiran……………………………………………………………...xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian………………………………………1
B. Perumusan Masalah…………………………………………….4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………………....4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Anggaran……………………………………………...6
B. Partisipasi Anggaran…………………………………………...7
C. Teknologi informasi…………………………………………....10
D. Kinerja Perusahaan………………………………………….....14
E. Kerangka Pemikiran……………………………………...…....15
F. Hipotesa…………………………………………………….....16
BAB III METODOLOGI PENELITI
A. Ruang Lingkup Penelitian………………………………….....17
B. Metode Penentuan Sampel……………………………….....17
C. Metode Pengumpulan Data…………………………………....18
D. Metode Analisis Data……………………………………….....18
1. Uji Kualitas Data………………………………………......19
2. Uji Asumsi Klasik………………………………………...20
3. Uji Hipotesis……………………………………………....22
E. Operasional Variabel Penelitian……………………………...27
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian………………………29
B. Hasil Analisis Deskriptif……………………………………...30
C. Uji Statistik Data, Pengolahan Data dan Pembahasan……...33
1. Uji Kualitas Data………………………………………..33
2. Uji Asumsi KlasikUji Hipotesis………………………...37
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………53
B. Implikasi……………………………………………………53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Persaingan usaha dalam era globalisasi saat ini semakin ketat, manajemen
dituntut bekerja secara efektif dan efisien sehingga tujuan perusahaan dapat
dicapai. Perusahaan dituntut untuk mengembangkan organisasinya seefektif
dan seefisien mungkin, untuk dapat mencapai keunggulan kompetitif dari
pesaing-pesaingnya. Dalam hal ini manajemen harus memiliki alat untuk
membantu mereka dalam merencanakan dan mengalokasikan sumber daya
yang terbatas.
Partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan pendekatan manajerial
yang umumnya dapat meningkatkan efektifitas organisasional. Penelitian
Sugioko (2004) menyebutkan bahwa dalam praktiknya, banyak ditemukan
anggaran tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sebagai alat bantu
manajemen untuk menyusun perencanaan, koordinasi dan pengendalian,
seharusnya anggaran memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan. Salah
satu jenis anggaran adalah participative budgeting yang menekankan pada
partisipasi manajer tingkat menengah di dalam penyusunan anggaran.
Penelitian bidang akuntansi dan keuangan telah lama mengakui bahwa
sistem penganggaran merupakan bagian yang integral di dalam kinerja
perusahaan dan penganggaran dapat memberikan pengaruh serta informasi
yang penting dalam proses pembuatan keputusan yang berkaitan dengan
kinerja perusahaan (Cha Sandra 2006 : 2).
Saat ini kebutuhan akan teknologi informasi sudah menjadi kebutuhan
dasar bagi setiap perusahaan, terutama dalam menjalankan aktifitasnya mulai
dari proses produksi sampai dengan pemasaran membutuhkan teknologi
informasi sehingga teknologi informasi menjadi hal mutlak yang harus ada
dalam setiap perusahaan yang ingin mempertahankan kelangsungan bisnisnya.
Semakin pesatnya teknologi terutama teknologi informasi, para pelaku
bisnis saat ini semakin terpacu untuk memodifikasi strategi bisnisnya.
Teknologi informasi tersebut diharapkan dapat bermanfaat dalam mendukung
seluruh kegiatan operasional perusahaan. Hampir semua keberhasilan
perusahaan terutama yang berskala internasional menerapkan teknologi
informasi yang canggih dan digunakan untuk menentukan strategi bisnis
perusahaan sehingga diharapkan adanya dukungan yang menyeluruh dari
semua komponen yang ada dalam perusahaan untuk mendukung investasi
daloam teknologi informasi (Cha Sandra 2006 : 5).
Penggunaan teknologi informasi yang canggih berbasis komputer
memungkinkan manajemen untuk menerapkan sistem informasi manajemen
(SIM) yang dapat memberikan informasi-informasi yang diorientasikan untuk
membantu pembuatan keputusan oleh manajer dan melakukan inovasi yang
seluas-luasnya dalam upaya menciptakan berbagai strategi pembangunan
keunggulan daya saing perusahaan sehingga perusahaan akan mampu
mengelola sumber daya secara penuh, efektif, dan efisien.
Teknologi informasi juga disebutkan memiliki peranan yang penting
dalam merancang atau menciptakan suatu keunggulan kompetitif bagi
perusahaan pengggunanya ( Barney, 1991; Clemons, 1987; Clemons dan
Kinbrough, 1991; Clemons dan Row, 1997; Fenny dan Willcock, 1998;
Sadewo, 2004) dalam penelitian Cha Sandra (2006). Dengan perkembangan
teknologi informasi yang pesat, teknologi informasi memiliki potensi untuk
menjadi suatu senjata strategik dalam dunia bisnis, paling tidak dalam empat
cara: (Cha Sandra, 2006: 7)
1. meraih keunggulan kompetitif,
2. meningkatkan produktifitas dan kinerja perusahaan,
3. menyediakan cara baru dalam mengelola dan mengorganisasi,
4. mengembangkan bisnis-bisnis baru.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Cha Sandra et.al (2006).
Penelitian sebelumnya melakukan objek penelitian pada perusahaan dagang
dan jasa, sedangkan peneliti menggunakan objek manajer tingkat menengah
pada perusahaan manufaktur di Jakarta sebagai objek penelitian.
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, peneliti akan melakukan
penelitian mengenai “Pengaruh Partisipasi Anggaran, Teknologi
Informasi Terhadap Kinerja Perusahaan”.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, dapat dirumuskan
masalahnya sebagai berikut:
1. Apakah partisipasi anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja perusahaan?
2. Apakah partisipasi anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap
teknologi informasi?
3. Apakah teknologi informasi berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja perusahaan?
4. Apakah partisipasi anggaran dan teknologi informasi berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja perusahaan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Menguji pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja perusahaan.
2. Menguji pengaruh partisipasi anggaran terhadap teknologi informasi.
3. Menguji pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja perusahaan.
4. Menguji pengaruh partisipasi anggaran dan teknologi informasi terhadap
kinerja perusahaan.
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi manajemen perusahaan, sebagai bahan pertimbangan dalam
merencanakan dan mengandalikan anggaran dalam perusahaan.
2. Untuk para praktisi untuk melihat pengaruh partisipasi anggaran, teknologi
informasi terhadap perilaku para manajer tingkat menengah dalam
pencapaian kinerja perusahaan yang semakin meningkat.
3. Sebagai informasi dalam rangka memperluas pengetahuan mengenai
pengaruh partisipasi anggaran dan teknologi informasi terhadap kinerja
perusahaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Anggaran
Definisi anggaran menurut Anthony dan Reece (1989: 898)
mendefinisikan anggaran sebagai suatu rencana yang rinci, dan dinyatakan
dalam ukuran kuantitif dan biasanya dalam satuan uang yang menunjukkan
sumber dan penggunaan dana suatu organisasi dalam jangka waktu satu tahun.
Schiff dan Lewin (1979) dalam Supomo dan Indriantoro (1998)
mendefinisikan anggaran sebagai rencana keuangan perusahaan yang
digunakan sebagai pedoman menilai kinerja, alat untuk memotivasi kinerja
para anggota organisasi, alat koordinasi dan komunikasi antara pimpinan
dengan bawahan dalam organisasi.
Welsch et. al. (1988) mengemukakan anggaran adalah “ salah satu alat
perencanaan dan pengendalian manajemen perusahaan”. Anggaran
mempunyai berbagai macam fungsi, namun pada dasarnya konsep anggaran
adalah sebagai alat pengendalian. Mundandar (1995: 1) mendefinisikan
anggaran sebagai “suatu rencana yang disusun sistematis yang meliputi
seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter
dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang.
Dari pengertian- pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa anggaran
adalah suatu rencana yang dinyatakan dalam bentuk kuantitif atau angka –
6
angka, mencakup periode tertentu dan suatu kebijaksanaan yang harus dicapai
dalam periode tersebut dengan maksud untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan.
Keikutsertaan dalam penyusunan anggaran atau partisipasi adalah suatu
proses dimana proses individu-individu terlibat didalamnya dan mempunyai
pengaruh pada penyusunan target anggaran yang akan dievaluasi dan perlunya
penghargaan atas pencapaian target anggaran mereka. Partisipasi juga sebagai
suatu proses pengambilan keputusan bersama antara dua pihak atau lebih,
yang akan membawa pengaruh pada masa yang akan datang bagi para
permbuat keputusan. Coch dan French (1984) dalam Supomo dan Indriantoro
(1998) mengemukakan partisipasi mendorong orang melakukan penelitian
pengaruh partisipassi bawahan dalam pengambilan keputusan di bidang
industri dan bisnis, sehingga membuat perusahaan sering mengikutsertakan
manajer tingkat menengah dan bawah dalam proses penyusunan anggaran.
Keikutsertaan para manajer tingkat menengah dan bawah ini sangat penting
dalam upaya memotivasi bawahan untuk turut serta dalam mencapai tujuan
perusahaan melalui kinerja para manajer. Dalam penelitian Arifin (2003)
dalam partisipasi ini akan memungkinkan terjadinya komunikasi yang
semakin baik, berinteraksi satu sama lain, serta bekerjasama dalam tim untuk
mencapai tujuan perusahaan.
B. Partipasi Anggaran
Brownell (1982) dalam penelitian Indriantoro mendefinisikan partisipasi
sebagai “ suatu proses dimana individu-individu terlibat didalamnya dan
mempunyai pengaruh penyusunan target anggaran yang akan dievaluasi dan
perlunya penghargaan atas pencapaian target anggaran”. Selain itu partisipasi
juga merupakan suatu proses kerja sama dalam pengambilan keputusan oleh
dua kelompok atau lebih yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan
itu sendiri di masa yang akan datang. Partisipasi penganggaran ini
menggambarkan keterlibatan manajer dalam menyucun anggaran dalam pusat
pertanggungjawaban.
Partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan factor yang penting
yang dapat mempengaruhi keefektifan perusahaan secara keseluruhasn. Efek-
efek yang ditimbulkan oleh partisipasi secara umum adalah positif dengan
mengacu kinerja, kepuasan kerja, sikap bawahan terhadap pekerjaan,
supervisor, dan perusahaan itu sendiri (Indriantoro, 1993). Kenis (1979) dalam
penelitian Indriantoro (1993) berpendapat bahwa partisipasi anggaran adalah
tingkat keikutsertaan manajer dalam menyusun anggaran dan pengaruh
anggaran tersebut terhadap pusat pertanggungjawabanyang bersangkutan.
Hansen dan Mowen (1997) mengemukakan partisipasi anggaran
merupakan keikutsertaan manajer bawahan untuk mengambil bagian dalam
proses penyusunan anggaran dan mempertanggungjawabkannya untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Keikutsertaan manajer bawah dalam
proses penyusunan anggaran dapat menyebabkan terjadinya pemenuhan tujuan
pribadinya sebagai hasil meningkatnya penyesuaian atas anggaran tersebut
sehingga akan lebih mudah untuk dicapai. Dengan pendekatan partisipasi ini
para manajer diberi kesempatan untuk berperan serta mengajukan ide atau
masukan terhadap anggaran yang kelak harus dilaksanakannya. Dengan
demikian, para manajer ditempatkan menjadi bagian dari aktifitas perusahaan.
Partisipasi dalam penyusunan anggaran dinyatakan sebagai cara yang tepat
untuk mempertemukan kebutuhan aktualisasi diri dari anggota-anggota
organisasi. Partisipasi juga merupakan salah satu tehnik manajemen yang
efektif, karena dengan adanya partisipasi para manajer dapat menerima dan
melaksanakan secara penuh tanggung jawab atas anggaran yang telah disusun,
sehingga pada akhirnya dpat mempengaruhi prestasi kerjanya (Milani, 1975).
Partisipasi dalam penyusunan anggaran juga diharapkan akan
meningkatkan kinerja karena konflik potensial antara tujuan individu dengan
tujuan organisasi dapat dikurangi. Bawahan yang berpartisipasi akan
terdorong untukk membantu atasan dengan memberikan informasi yang
dimilikinya sehingga anggaran yang disusun lebih akurat. Bawahan yang
mempunyai informasi khusus tentang kondisi local akan melaporkan
informasi tersebut kepada atasan. Supomo dan Indriantoro (1998) menyatakan
bahwa partisipasi anggaran merupakan suatu pendekatan manajerial yang
umumnya dinilai dapat meningkatkan keefektifan organisasi melalui
peningkatan kinerja manajerial. Oleh sebab itu, partisipasi dalam penyusunan
anggaran akan mempengaruhi keefektifan secara positif dengan mengacu pada
moral, motivasi, kinerja, kepuasan kerja, serta sikap bawahan terhadap
pekerjaan, supervisor dan perusahaan itu sendiri.
Beberapa penelitian untuk melihat pengaruh partisipasi dalam
penganggaran terhadap kinerja perusahaan telah dilakukan antara lain:
Brownell dan Mc Innes (1986) dalam penelitian Kurniawan (2002) yang
menyatakan adanya hubungan positif antara kedua variabel tersebut dengan
responden manajer tingkat menengah, Nouri dan Parker (1998) dalam
penelitian Sugioko (2004) juga menemukan hubungan positif antara
partisipasi anggaran terhadap kinerja perusahaan.
Dunk (1990) dalam penelitian Supomo dan Indriantoro (1998)
berpendapat bahwa kinerja suatu perusahaan dinyatakan efektif bila tujuan
anggaran tercapai dan bawahan mendapat kesempatan terlibat di dalam proses
penyusunan anggaran. Selain itu, kinerja yang efektif harus mampu
memotivasi bawahan, mengidentifikasi dan melakukan negosiasi dengan
atasan mengenai target anggaran, menerima kesepakatan anggaran dan
melaksanakannya secara lebuh mudah dibandingkan bila tanpa partisipi
(Sugioko, 2004).
C. Teknologi Informasi
Pengertian tentang teknologi informasi dapat bermacam-macam meskipun
masing-masing definisi mempunyai esensi yang sama. Callon (1996) dalam
penelitian Dharmesta (1998), yang menyatakan bahwa teknologi informasi
merupakan sesuatu yang digunakan untuk menciptakan sistem informasi,
termasuk didalamnya adalah komputer, disk file, modem, dan sebagainya
yang semua itu merupakan perangkat keras dan perangkat lunak yang
digunakan untuk mengimplementasikan sistem yang berbasis komputer.
Sedangkan Fletcher (1995) dalam penelitian Dharmestra (1998)
mengemukakan bahwa teknologi informasi mempunyai tiga aspek, yaitu
komputerisasi, mikroelektrik, dan telekomunikasi, yang semuanya
dikombinasikan untuk menyediakan berbagai barang dan jasa. Teknologi
informasi juga dapat diartikan sebagai akuisisi, pengolahan, penyimpanan,
presentasi dan transmisi informasi dalam segala bentuknya.
Mortensen (1988) dalam penelitian Dharmestra (1998) mengemukakan
bahwa teknologi informasi telah menjadi suatu komponen yang tidak
terpisahkan dalam mekanisme kantor. Walaupun banyak program yang
tersedia, namun akan sulit sekali jika digabung dengan personil yang tidak
terlatih. Pemahaman secara lengkap dari sistem merupakan kunci dari
efektifitas penggunaan sistem tersebut.
Tabel 2.1 menyajikan lima kategori tugas pemrosesan informasi yang
mencakup menangkap, menyampaikan, menciptakan, menyimpan, dan
mengkomunikasikan (Haag dan Cummings, 1998). Tiap tugas pemrosesan
informasi tersebut dapat digunakan secara individu, atau dapat juga
digabungkan untuk menciptakan suatu sistem yang menangani semua tugas.
Tabel 2.1
Kategori Pemrosesan Informasi dan Alat TI
Tugas pemrosesan
informasi
Keterangan Alat TI
Menangkap informasi Memperoleh informasi
pada titik asalnya
Teknologi input,
misalnya: Mouse,
Keybord, Bar code
reader
Menyampaikan
informasi
Menyajikan informasi
dalam bentuk yang paling
berguna
Teknologi output,
misalnya: Screen,
Printer, Speaker
Menciptakan informasi Memproses informasi
untuk memperoleh
informasi baru
Teknologi software,
misalnya: Word
processing, Payroll,
Expert system
Menyimpan informasi Menyimpan informasi untuk penggunaan waktu
yang akan datang
Teknologi penyimpanan, misalnya:
Hard disk, CD Room,
Tape
Mengkomunikasikan
informasi
Menyampaikan informasi
ke orang lain atau ke
lokasi lain
Teknologi
telekomunikasi,
misalnya: Modem,
Satellite
( sumber: Muslichah, 2002)
Teknologi yang semakin inovatif sangat mendukung bagi industrialisai,
peningkatan produktivitas, mendukung perkembangan, dan meningkatkan
standar hidup. Pemanfaatan teknologi menunjukkan keyakinan individu untuk
memutuskan menggunakan atau tidak menggunakan teknologi dan seberapa
tinggi ketergantungan pemakai pada sistem informasi berbasis komputer yang
tersedia dalam organisasi atau perusahaan. Selain itu dapat dilihat besarnya
proporsi pemanfaatan teknologi oleh pemakai sehingga dapat meningkatkan
kinerja dan pemanfaatan teknologi informasi dapat memberikan implikasi
kinerja yang lebih baik pada sistem informasi. Pemanfaatan teknologi
berhubungan dengan perilaku pemakainya dalamn menggunakan teknologi
tersebut untuk menyelesaikan tugas harapan pemakai teknologi terhadap
teknologi informasi itu sendiri adalah keyakinan yang dipakai oleh para
pemakai tersebut dikaitkan dengan pemanfaatannya secara nyata dan dengan
kinerja mereka sewaktu menggunkan teknologi tersebut dalam menyelesaikan
tugas (Junaidi & Supomo, 2002).
Menurut Igrabia (1997) dalam penelitian Tjin (2003) persepsi tentang
kemudahan dalam menggunakan teknologi informasi merupakan faktor yang
dominant untuk menjelaskan persepsi dari manfaat dan penggunaan suatu
sistem, persepsi tentang manfaat mempunyai pengaruh yang kuat terhadap
penggunaan sistem.
Pemanfaatan teknologi informasi yang tepat dan didukung oleh keahlian
personil yang mengoperasikannya dapat meningkatkan kinerja perusahaan
maupun kinerja individu yang bersangkutan. Bagi perusahaan, aplikasi
teknologi yang tepat akan mendatangkan competitive advantages, sedangkan
bagi individu keahlian yang dimiliki akan dapat meningkatkan kinerja
individu yang bersangkutan.
Thompson (1991) dalam penelitian Tjin (2003) menyatakan sikap dan
kepercayaan pemakai dapat memprediksi pemanfaatan sistem informasi yang
menggunakan teknologi–teknologi informasi. Sikap pemakai dan faktor-
faktor lainnya berpengaruh pada keinginan untuk menggunakan sistem dan
secara langsung akan meningkatkan pemanfaatan. Peningkatan pemanfaatan
ini akan memberikan dampak positif terhadap kinerja.
Menurut Goodhue dan Thompson (1995) dalam penelitian Tjin (2003)
kinerja yang dicapai berkaitan dengan pencapaian serangkaian tugas–tugas
dengan dukungan teknologi informasi, selain itu pemanfaatan teknologi
informasi dapat memberikan implikasi kinerja yang lebih baik pada sistem
informasi.
D. Kinerja Perusahaan
Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat keberhasilan pelaksanaan suatu
kegiatan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, visi. Kinerja juga
merupakan sebagai tindakan seseorang untuk memenuhi harapan yang
berhubungan fungsinya atau gambaran reaksi dari pekerjaannya. Pemakai
internal yang paling sering menggunakan informasi adalah para manajer.
Menurut Stoner (1992) kinerja adalah ukuran seberapa efektif dan efisien
manajer telah bekerja untuk mencapai tujuan organisasi dalam Rina
Trisnawati. Evaluasi atas kinerja yang dilakukan oleh manajer tergantung pada
budaya yang dikembangkan masing-masing perusahaan.
Kinerja merupakan faktor yang dapat memperbaiki keefektifan organisasi.
Kinerja ini biasanya ditentukan atas dasar fungsi-fungsi manajemen klasik
meliputi prestasi manajerial dalam planning, investigating, coordinating,
evaluating, superviting, staffing, negotiating, dan representating yang
dikembangkan oleh Mahoney (1963) dalam Adia Fauziah (2001).
Elemen-elemen pengukuran kinerja:
1. Menetapkan tujuan, sasaran, dan strategi organisasi
2. Merumuskan indikator dan ukuran kinerja
3. Mengukur tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran organisasi
4. Evaluasi kinerja
Kinerja perusahaan merupakan suatu proses penilaian kemajuan organisasi
terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk
informasi atas efisiensi penggunaan sumder daya yang ada dalam perusahaan
termasuk sumber daya manusia. Berikut ini beberapa ukuran yang digunakan
untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, berdasarkan perspektif non keuangan:
a. Kemampuan manajer untuk membuat perencanaan
Perencanaan yang baik dapat meningkatkan fokus dan fleksibilitas
manajer dalam menangani pekerjaannya. Masalah fokus dan fleksibilitas
merupakan dua hal penting dalam lingkungan persaingan yang tinggi dan
dinamis. Kemampuan manajer dalam membuat perencanaan dapat menjadi
salah satu indikator untuk mengukur kinerja manajer ( Nazaruddin 1998:
149).
b. Kemampuan untuk mencapai target
Kinerja perusahaan dapat diukur dari kemampuan para manajer dalam
mencapai apa yang telah direncanakan. Target harus spesifik, melibatkan
partisipan, realistis dan menantang serta memiliki rentang waktu yang
jelas.
P2 P3
e1
e2 P1
E. Kerangka Penelitian
Gambar dibawah ini menunjukkan kerangka pemikiran yang dibuat dalam
model penelitian mengenai pengaruh partisipasi anggaran, teknologi informasi
terhadap kinerja perusahaan.
GAMBAR 2.1
MODEL HUBUNGAN PARTISIPASI ANGGARAN,
TEKNOLOGI INFORMASI
TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN
Partisipasi
Anggaran
Teknologi
Informasi
Kinerja
Perusahaan
F. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan pemikiran diatas maka hipotesis yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah:
Ha0 : Tidak terdapat pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja
perusahaan.
Ha1 : Terdapat pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja perusahaan.
Ha2 : Terdapat pengaruh partisipasi anggaran terhadap teknologi informasi.
Ha3 : Terdapat pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja perusahaan.
Ha4 : Terdapat pengaruh partisipasi anggaran dan teknologi informasi
terhadap kinerja perusahaan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini membahas tentang seberapa besar pengaruh partisipasi
anggaran, teknologi informasi terhadap kinerja perusahaan. Objek dalam
penelitian ini perusahaan manufaktur di Jakarta. Alasan dipilihnya perusahan
manufaktur sebagai objek penelitian karena perusahaan manufaktur
mempunyai departemen-departemen yang kompleks yang terdiri dari level
tinggi, level menangah, dan level bawah.
Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat individual
dengan sampel penelitian dibatasi pada manajer tingkat menengah dan
manajer tingkat bawah yaitu manajer pemasaran, manajer pabrik, dan manajer
keuangan. Alasan manajer pemasaran, manajer pabrik, dan manajer keuangan
sebagai responden dalam penelitian ini karena mempunyai peran dalam
mengambil keputusan, keterlibatan dalam anggaran, dan memiliki tanggung
jawab terhadap anggaran.
B. Metode Penentuan Sampel
Penentuan sampel dalam penelitian iniu menggunakan metode non-
probabilitas yaitu metode pemilihan sampel secara tidak acak dimana elemen-
elemen populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih
sebagai sampel ( Indriantoro dan Supomo 2002 : 130). Pemilihan sampel non-
probabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan convenience sampling,
yakni unit sampel yang ditarik mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah
diukur, dan bersifat kooperatif (Hamid, 2004: 30).
C. Metode Pengumpulam Data
Adapun metode pengumpulan data-data dan informasi oleh penulis dalam
penyusuna skripsi ini adalah:
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari tempat penulis
mengadakan penelitian. Data ini dikumpulkan dengan menggunakan
teknik observasi langsung melalui penyebaran kuesioner, yaitu dengan
menyebar daftar pertanyaan dimana responden tinggal memilih pilihan
jawaban yang dianggap paling sesuai.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari buku-buku, jurnal, dan
sumber bacaan lain yang memiliki relevansi dengan objek yang diteliti.
Untuk data sekunder, peneliti mengumpulkannya dengan studi
kepustakaan dan literatur pada berbagai perpustakaan didalam dan diluar
kampus maupun pada toko-toko buku.
D. Metode Analisis Data
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data
berdasarkan metode analisis yang sesuai untuk digunakan. Kegiatan analisis
dan pengolahan data dengan melakukan tabulasi terhadap kuesioner dengan
memberikan dan menjumlahkan bobot jawaban pada masing-masing
pertanyaan untuk masing-masing variabel.
1. Uji Kualitas Data
Pengujian kualitas data yang dilakukan dengan penyebaran kuesioner,
maka ketersediaan dan ketelitian dari para responden untuk menjawab
setiap pertanyaan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam
penelitian. Keabsahan suatu jawaban sangat ditentukan oleh alat ukur yang
telah ditentukan. Untuk itu, dalam melakukan uji kualitas atas data primer,
peneliti melakukan uji validitas dan uji reliabilitas.
a. Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengunngkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas dengan menggunakan
pearson correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara skor
masing-masing butir pertanyaan dengan total skor (Ghozali, 2000).
Uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan korelasi antar skor
butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Setelah itu
tentukan hipotesis H0: skor butir pertanyaan berkolerasi positif dengan
total skor konstruk dan Ha: skor butir pertanyaan tidak berkolerasi
positif dengan total skor konstruk. Setelah menentukan hipotesis H0
dan Ha, kemudian uji dengan membandingkan r hitung dengan r tabel
untuk degree of freedom (df) = n-2.
b. Uji Reliabilitas
Setelah menentukan validitas instrumen penelitian, tahap
selanjutnya adalah mengukur reliabilitas data dan instrumen penelitian.
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan teknik cronbach
alpha, dimana suatu instrumen dapat dikatakan reliabel bila memiliki
koefisien kehandalan atau alpha : <0,6 tidak reliabel, 0,6-0,7
acceptable, 0,7-0,8 reliabel, dan >0,8 sangat reliabel (Rhocaety, 2006 :
46).
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Uji
multikolinieritas untuk menguji apakah ada korelasi antara variabel
bebas yaitu partisipasi anggaran dan teknologi informasi.
Pedoman suatu model regresi yang ideal adalah tidak terjadi
korelasi diantara variabel independen (nilai VIF dan tolerance
disekitar angka 1 serta koefisien korelasi antar variabel independen
haruslah dibawah 0,5). Jika variabel independen saling berkorelasi
maka variabel-varibel ini tidak orthogonal yakni orthogonal adalah
variabel independen yang memiliki nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol (Imam Ghozali, 2001: 91).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
tidak terjadi heteroskedastisitas.
Untuk mendeteksi heteroskedastisitas dapat melihat grafik plot.
Deteksinya dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah
residual yang telah di-stundendized (Santoso, 2000: 210). Pedoman
dalam mendeteksi heteroskedastisitas antara lain: (a) jika ada pola
tertentu, seperti titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang
teratur (bergelombang, melebar) maka terjadi heteriskedastisitas. Dan
(b) jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
c. Uji Normalitas
Menguji suatu model regresi yaitu variabel dependen, variabel
independen maupun keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak
(Ghozali, 2001:110). Model regresi yang baik adalah distribusi data
normal atau paling tidak mendekati normal. Untuk mendeteksi
normalitas dapat menggunakan analisa grafik dengan melihat grafik
normal p-p Plot Of Regression Standardized Residual. Deteksinya
dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari
grafik.
Pada penelitian ini uji normalitas terlihat dalam grafik berikut yang
merupakan hasil output pengujian normalitas dengan media bantuan
program SPSS seri 11,5.
Dasar pengambilan keputusan dari analisa grafik tersebut adalah:
a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti
arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
3. Uji Hipotesis
Analisa data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis jalur
atau path analysis yang dimaksudkan untuk menganalisis hubungan kausal
antar variabel dimana variabel-variabel bebas mempengaruhi variabel
tergantung, baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui satu atau
lebih variabel perantara (Jonathan Sarwono, 2007: 147). Pada dasarnya
analisis jalur merupakan bagian dari analisis regresi linier berganda yang
diperluas untuk menaksir secara eksplisit hubungan kausalitas diantara
variabel-variabel yang akan diuji yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dalam analisi jalur (path analysis), pada setiap variabel memiliki
keterkaitan baik itu regresi maupun korelasi dan harus digambarkan
dengan jelas. Dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu
diperhatikan adalah anak panah yang menggambarkan hubungan diantara
variabel tersebut dimana anak panah berkepala satu merupakan hubungan
regresi dan anak panah berkepala dua adalah hubungan korelasi (Imam
Ghozali: 161).
Setiap anak panah terkandung nilai koefisien jalur yang
menggambarkan seberapa besarhubungan ataupun pengaruh variabel-
variabel yang dihubungkan oleh anak panah tersebut. Koefisien jalur
adalah besarnya pengaruh langsung suatu variabel yang mempengaruhi
variabel dependen. Dalam setiap penelitian yang menggunakan analisis
jalur, penentuan model diagram jalur merupakan tahap pertama yang
sangat penting dalam memulai analisis ini.
P2 P3
e1
P1P1
e1 e1
e2
Dalam penelitian ini diagram jalurnya tergambarkan dalam gambar
berikut:
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa partisipasi anggaran dapat
berpengaruh langsung terhadap kinerja perusahaan. Tetapi dapat juga
berpengaruh tidak langsung yaitu melalui variabel teknologi informasi
teerlebih dahulu baru kemudian secara bersama mempengaruhi kinerja
perusahaan yang kompeten. Logikanya, semakin tinggi tingkat partisipasi
anggaran akan meningkatkan pengaruh terhadap teknologi informasi yang
sudah pasti akan meningkatkan pengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Koefisien jalur dalam gambar tersebut dilambangka dengan simbol
‘P’. Nilai yang terkandung dalam simbol ini menunjukkan seberapa kuat
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Total pengaruh
hubungan dari gambar diatas adalah pengaruh langsung dari tingkat
Teknologi
Informasi
Kinerja
Perusahaan
Partisipasi
Anggaran
partisipasi anggaran terhadap kinerja perusahaan (P1) ditambah pengaruh
partisipasi anggaran terhadap teknologi informasi (P2) dikalikan dengan
pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja perusahaan (P3). Secara
sistematis digambarkan ∑P= P1 + (P2 x P3).
Hubungan langsung terjadi apabila suatu variabel mempengaruhi
variabel lainnya tanpa ada variabel ketiga yang memediasi hubungan
kedua variabel tadi. Sedangkan hubungan tidak langsung yaitu jika ada
variabel ketiga yang membiasi hubungan kedua variabel tersebut.
Kemudian pada setiap variabel endogen (variabel yang dipengaruhi)
terdapat anak panah yang menunjukkan besarnya nilai variance yang tidak
dapat dijelaskan (unexplained variance) oleh variabel itu yang
dilambangkan dengan simbol ‘e’.
Dalam penelitian ini yang tergambar dalam diagram jalur diatas
terdapat dua nilai e, yaitu e1 dan e2. Besarnya nilai e1={(1-R2)2}
menggambarkan jumlah variance variabel teknologi informasi yang tidak
dapat dijelaskan oleh variabel partisipasi anggaran. Sedangkan besarnya
nilai e2 ={(1-R2)
2} menggambarkan jumlah variance variabel kinerja
perusahaan yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel partisipasi anggaran
dan teknologi informasi.
Dalam analisis jalur, koefisien jalur dihitung dengan membuat
beberapa persamaan struktural yang ingin dicari koefisien jalurnya. Pada
penelitian ini persamaan tersebut adalah:
Y1= a + b1X1 + e1……………………………(1)
Keterangan 1:
Y1 = Teknologi informasi
X1 = Partisipasi anggaran
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
e = Error term
Y2= a + b1X1 + b2X2 + e1……………………(2)
Keterangan 2:
Y1 = Kinerja perusahaan
X1 = Partisipasi anggaran
X2 = Teknologi informasi
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
e = Unexplined Variance (Error term)
E. Operasional Variabel Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel
yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.
Penjelasan dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain:
1. Partisipasi Anggaran
Partisipasi anggaran yang merupakan ukuran seberapa jauh manajer
suatu perusahaan, terutama manajer tingkat menengah diikutsertakan
didalam proses penyusunan anggaran perusahaan. Skala pengukuran yang
digunakan adalah skala likert yang terdiri atas 11 pertanyaan bernilai 1
sampai 5. Nilai 1 menunjukan tingkat partisipasi dalam penyusunan
anggaran rendah dan nilai 5 menunjukan tingkat partisipasi dalam
penyusunan anggaran tinggi.
2. Teknologi Informasi
Kerja individual yang dicapai berkaitan dengan pencapaian
serangkaian tugas- tugas individu dengan dukungan teknologi informasi
yang ada dapat memberikan implikasi kinerja yang lebih baik pada sistem
informasi sehingga meningkatkan pula kinerja individual dalam perusahaan.
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert yang terdiri atas 20
pertanyaan bernilai 1 sampai 5. nilai 1 menunjukan kemajuan teknologi
tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dan nilai 5 menunjukan
kemajuan teknologi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
3. Kinerja Organisasi
Kinerja organisasi merupakan aktifitas perusahaan didalam satu
periode yang dapat diukur dengan menggunakan ukuran kerja finansial dan
nonfinansial dengan skala likert sebagai skala pengukurannya yang
berjumlah 11 pertanyaan bernilai 1 sampai 5. Nilai 1 menunjukan tingkat
kinerja organisasi yang rendah dan nilai 5 menunjukan tingkat kinerja
organisasi yang tinggi.
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada data yang dikumpulkan dan pengujian yang dilakukan
terhadap permasalahan dengan menggunakan model analisis jalur atau path
analysis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengaruh partisipasi anggaran secara langsung terhadap kinerja
perusahaan menunjukkan hasil yang tidak signifikan dalam analisis yang
menunjukkan koefisien determinasi sebesar -0,057 atau sebesar -5,7%.
2. Pengaruh partisipasi anggaran terhadap teknologi informasi memiliki
koefisien determinasi 0,437 atau sebesar 43,7%, hasil ini menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara partisipasi anggaran
terhadap teknologi informasi.
3. Pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja perusahaan memiliki
koefisien determinasi 0,411 atau sebesar 41,1%, hasil ini menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara teknologi informasi
terhadap kinerja perusahaan.
4. Pengaruh secara simultan partisipasi anggaran dan teknologi informasi
sebesar 0,236 atau 23,6% yang didapat dari total pengaruh langsung dan
pengaruh tidak langsung.
B. Implikasi
Hasil penelitian ini menunjukkan hasil bahwa tidak terdapat pegaruh yang
signifikan antara partisipasi anggaran terhadap kinerja perusahaan, karena
dalam perusahaan manufaktur semua kegiatan operasionalnya sudah
terkomputerisasi, dan hubungan antara teknologi informasi terhadap kinerja
perusahaan menunjukkan hasil yang signifikan, hal ini berarti bahwa peranan
teknologi informasi dalam perusahaan menufaktur sangat berpengaruh bagi
kinerja perusahaan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi bagi pihak
perusahaan bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan
dibutuhkan adanya keterlibatan dari manajer yang lebih rendah yaitu manajer
tingkat menengah dan manajer tingkat bawah pada saat penyusunan anggaran,.
Selain itu, sarana teknologi informasi yang semakin canggih diharapkan dapat
dimanfaatkan dengan maksimal oleh para manajer dalam mengelola anggaran
perusahaan, dengan pengelolaan anggaran yang diimbangi dengan
penggunaan teknologi informasi diharapkan dimasa yang akan datang
perusahaan dapat bersaing sehingga memberikan dampak pada peningkatan
kinerja perusahaan.
Bagi dunia akademis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi
masukan dan pengembangan atas penelitian yang berhubungan dengan
akuntansi manajemen serta dapat melengkapi penelitian-penelitian
sebelumnya berkaitan dengan penerapan partisipasi anggaran, teknologi
informasi dalam hubungannya dengan kinerja perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Anthony dan Govindarajan, “Management Control System”, Edisi II. Buku 2.
Salemba Empat, Jakarta, 2005
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro. 2001.
Hamid, Abdul. “Buku Pedoman Penulisan Skripsi FEIS-UIN. Jakarta”’ 2007
Handoko, T. H. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (Edisi Kedua)
Yogyakarta : BPFE. 1991.
Indriantoro, Nur dan Bambang, Supomo. “Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan Manajemen”, BPFE, Yogyakarta, 2002
Laksmana, Arsono. Dan Muslichah, “Pengaruh Teknologi Informasi, saling
ketergantungan, karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Nopember 2002,
pp 106-125.
Mulyadi, Rusma. “Kualitas Jasa Sistem Informasi dan Kepuasan Para
Penggunanya”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Agustus 1999, pp 120-133.
Nurhayati, “Pengaruh Komitmen Profesional dan Komitmen Organisasi Terhadap
Intensi Keluar: Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening”, Skripsi.
Trisakti School of Management, Jakarta, 2005
Puspaningsih, Abriyani. “Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran
Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Manajer”, Jurnal Akuntansi dan
Auditing Indonesia, Desember 2002, pp 65-79.
Priyatno, Dwi, “Mandiri Belajar SPSS”, Mediakom, Yogyakarta, 2008.
Rochaety, dkk, “Metodologi Penelitian Bisnis: dengan aplikasi SPSS”, Ed.
Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta, 2007.
Sandra, Cha. “Pengaruh Partisipasi Anggaran, Teknologi Informasi Terhadap
Kinerja Perusahaan”, Skripsi. Trisakti School of Management, Jakarta,
2005
Singgih, Santoso. Latihan SPSS: Statistik Parametik, Elex Media Komputindo,
Jakarta, 2000.
Sugiyanto, Eko. Dan Lilik, Subagiyo, “Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap
Kinerja Manajerial : Komitmen Tujuan sebagai variabel Intervening,
Juni 2005, pp 35-49.
Supomo, Bambang, “Pengaruh Struktur dan Kultur Organisasional terhadap
Keefektifan Anggaran Partisipatif dalam Peningkatan Kinerja
Manajerial: Studi Empipris pada Perusahaan Manufaktur Indonesia”. Kelola No 18, 1998/VII. 61-84.
Susanti, “Pengaruh Teknologi Informasi dan Saling Ketergantungan Terhadap
Kinerja Manajerial: KarakteristikSAM BROAD SCORE Sebagai
Variabel Intervening, Skripsi, Trisakti School of Management, Jakarta,
2005.