PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT FEE, AUDIT TENURE, UKURAN KAP, DAN...

24
PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT FEE, AUDIT TENURE, UKURAN KAP, DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP AUDIT SWITCHING (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh: NADIA RAHMA PRATIWI B 200 150 225 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Transcript of PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT FEE, AUDIT TENURE, UKURAN KAP, DAN...

Page 1: PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT FEE, AUDIT TENURE, UKURAN KAP, DAN …eprints.ums.ac.id/77511/2/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · ii HALAMAN PENGESAHAN PENGARUH OPINI

PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT FEE,

AUDIT TENURE, UKURAN KAP, DAN FINANCIAL DISTRESS

TERHADAP AUDIT SWITCHING

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

NADIA RAHMA PRATIWI

B 200 150 225

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT FEE, AUDIT TENURE, UKURAN KAP, DAN …eprints.ums.ac.id/77511/2/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · ii HALAMAN PENGESAHAN PENGARUH OPINI

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT FEE, AUDIT

TENURE, UKURAN KAP, DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP

AUDIT SWITCHING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2015-2017

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2015-2017)

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

NADIA RAHMA PRATIWI

B 200 150 225

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Mengetahui,

Pembimbing

(Dra. Nursiam, M.H., Akt., CA)

NIDN. 0624096401

Page 3: PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT FEE, AUDIT TENURE, UKURAN KAP, DAN …eprints.ums.ac.id/77511/2/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · ii HALAMAN PENGESAHAN PENGARUH OPINI

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT FEE, AUDIT

TENURE, UKURAN KAP, DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP

AUDIT SWITCHING (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017)

Yang ditulis oleh:

NADIA RAHMA PRATIWI

B200150225

Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Senin, 26 Agustus 2019

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji :

1. Dra. Nursiam, M.H., Akt., CA ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Drs. Agus Endro Suwarno, M.Si ( )

(Anggota Dewan Penguji 1)

3. Dr. Erma. Setiawati, M.M., Akt ( )

(Anggota Dewan Penguji 2)

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

(Dr. Syamsudin, M,M.)

NIDN. 0017025701

Page 4: PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT FEE, AUDIT TENURE, UKURAN KAP, DAN …eprints.ums.ac.id/77511/2/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · ii HALAMAN PENGESAHAN PENGARUH OPINI

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka saya akan pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 26 Agustus 2019

Penulis

NADIA RAHMA PRATIWI

B 200 150 225

Page 5: PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT FEE, AUDIT TENURE, UKURAN KAP, DAN …eprints.ums.ac.id/77511/2/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · ii HALAMAN PENGESAHAN PENGARUH OPINI

1

PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT FEE, AUDIT

TENURE, UKURAN KAP, DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP

AUDIT SWITCHING

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2015-2017)

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh opini audit going concer,

audi fee, audit tenure, ukuran KAP dan financial distress terhadap opini audit

switching. Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2017. Pengambilan sampel penelitian

dilakukan dengan metode purposive sampling dan didapatkan 192 perusahaan

sebagai sampel, kemudian terdapat 14 reduksi data yang mengandung outlier.

Sehingga data yang diolah berjumlah 178 data. Data diuji menggunakan metode

regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa opini audit going concer,

audi fee, audit tenure, dan financial distress tidak berpengaruh terhadap audit

switching, sedangkan ukuran KAP berpengaruh terhadap audit switching.

Kata kunci: opini audit going concern, audi fee, audit tenure, ukuran KAP,

financial distress, audit switching.

Abstract

This study aims to analyze the effect of going concern audit opinion, audit fees,

audit tenure, KAP size and financial distress to audit switching. The population of

this study is basic real estate and property companies classification listed on the

Indonesia Stock Exchange (IDX) for2015-2017. The sample is taken by

purposive sampling method and obtained 192 companies as samples, then

contains 14 data reductions containing outliers. The data received was processed

178 data. Data is tested using logistic regression methods. The results show that

the going concern audit opinion, audit fees, audit tenure, and financial distress did

not affect to audit switching, meanwhile the KAP size has effects to audit

switching.

Keywords: going concern audit opinion, audi fee, audit tenure, KAP size,

financial distress, audit switching.

1. PENDAHULUAN

Menurut Himawan dan Emarila (2010) Laporan keuangan menjadi sangat penting

karena laporan tersebut dapat menginformasikan tentang apa yang dilakukan

audior dan kesimpulan yang diperolehnya. Salah satu tugas utama dari jasa

akuntan publik memberikan pendapat yang jelas, akurat dan dapat di percaya

untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan dan memastikan kesesuaian antara

laporan keuangan yang disusun oleh manajemen dengan standar akuntansi yang

ada. Keputusan yang di berikan audit merupakan keputusan yang memiliki

Page 6: PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT FEE, AUDIT TENURE, UKURAN KAP, DAN …eprints.ums.ac.id/77511/2/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · ii HALAMAN PENGESAHAN PENGARUH OPINI

2

dampak baik atau buruk didalam laporan keuangan yang telah di audit kepada

perusahaan maupun Investor. Laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan

publik kewajarannya lebih dapat di percaya dibandingkan laporan keuangan yang

tidak atau belum di audit.

Hubungan perusahaan atau klien dengan audior atau Kantor Akuntan

Publik saling berkaitan dalam hal independensi pendapat auditor. Dalam

hubungan ini dapat menimbulkan kecurigaan karena ditakutkan adanya opini

auditor yang tidak objektif dan independen.hal ini yang dapat mempengaruhi

pepindaan auditor baik secara voluntary maupun mandatory. Rotasi auditor dalam

praktiknya tidak hanya dilakukan secata mandatory, namun dapat dilakukan seara

sukarela (voluntary). Pergantian auditor secara sukarela (voluntary auditor

switching) terjadi apabila klien mengganti auditornya tanpa ada peraturan yang

mewajibkan klien untuk melakukan pergantian auditor. Sedangkan mandatory

auditor switching terjadi apabila mengganti auditor memalui suatu peraturan

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 17/PMK.01/2008

tentang jasa akuntan Publik yang membahas tentang pemberian jasa audit umum

atas laporan keuangan dari suatu entitas dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan

Publik (KAP) paling lama 5 (lima) tahun berturut-turut dan oleh seorang akuntan

publik paling lama 3 (tiga) tahun buku bertutur-turut. Perubahan yang dilakukan

adalah, pertama, pemberian jasa auditumum atas entitas dapat dilakukan oleh

Kantor Akuntan Publik paling lama 6 (enam) tahun buku berturut-turut dan oleh

seoang akuntan publik 3 (tiga) tahun berturut-turut (pasal 3 ayat1). Kedua,

akuntan publik dan kantor akuntan publik dapat menerima kembali penugasan

audit umum untuk klien setelah 1 (satu) tahun buku tidak memberikan jasa audit

umum atas laporan keuangan klien yang sama (pasal 3 ayat 2 dan 3).

Namun pada tahun 2015 pemerintah mengeluarkan peraturan baru yang

mengatur pergantian audior, yaitu PP No. 20/2015 tentang praktik akuntan publik

dalam PP No. 20/2015 pasal 11 ayat (1) dijelaskan bahwa KAP tidak lagi dibatasi

dalam melakukan audit atas suatu perusahaan, pembatasan hanya berlaku pada

AP, yaitu selama 5 tahun berturut-turut. Peraturan Baru tidak memberikan batasan

waktu dalam KAP untuk mengaudit suatu entitas.

Page 7: PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT FEE, AUDIT TENURE, UKURAN KAP, DAN …eprints.ums.ac.id/77511/2/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · ii HALAMAN PENGESAHAN PENGARUH OPINI

3

Permasalahan pergantian auditor atau Kantor Akuntan Publik saat ini

menarik untuk di kaji ulang, hal ini disebabkan banyak faktor yang mempengaruhi

keputusan klien atau perusahaan dalam melakukan pergantian auditor atau KAP.

Pergantian Audit dilakukan untuk menjaga indenpendensi dari auditor, guna

memberikan opini yang objektif sesuai kewajaran laporan keuangan perusahaan.

Dalam Kasus SNP Finance, memperlihatkan bagaimana kualitas audit dapat

mengalami ketidakseimbangan, dimana auditor yang bernama AP Marlinna dan

AP Merliyana Syamsul serta KAP Satrio, Bing, Eny dan Rekan dinilai tidak

memberikan opini yang sesuai dengan kondisi sebenarnya dalam laporan

keuangan tahunan audit milik PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP

Finance). Kedua AP dan satu KAP itu memberikan opini „Wajar Tanpa

Pengecualian‟ dalam hasil audit terhadap laporan keuangan tahunan SNP Finance.

Sedangkan hasil pemeriksaan OJK mengindikasikan SNP Finance menyajikan

laporan keuangan yang tidak sesuai dengan kondisi keuangan yang sebenarnya

secara signifikan. Sehingga, menyebabkan kerugian banyak pihak termasuk

perbankan. Tanggung jawab auditor atas laporan keuangan adalah melakukan

prosedur untuk mendeteksi apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material

yang dicerminkan dalam bentuk pemberian opini. Ia menegaskan tanggung jawab

auditor terletak pada opini tersebut dan bukan pada laporan keuangan, Tirto.id

(2018).

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang telah dilakukan

Sinipar (2017). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah

dengan mengganti ukuran perusahaan klien dan opini audit dengan audit fee dan

Opini audit going concern. Penelitian sekarang menggunakan perusahaan

manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dari periode tahun 2015-

2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh opini audit going

concern, audit fee, audit tenure, ukuran kap, dan financial distress terhadap audit

switching.

Page 8: PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT FEE, AUDIT TENURE, UKURAN KAP, DAN …eprints.ums.ac.id/77511/2/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · ii HALAMAN PENGESAHAN PENGARUH OPINI

4

2. METODE

2.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2017:8),

penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk memberikan

gambaran terhadap objek yang diteliti melalui populasi atau sampel tertentu,

pengumpulan data menggunakan analisis data bersifat kuantitatif atau statistik,

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

2.2 Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia tahun 2015-2017.Teknik pengambilan sampel menggunakan

purposive sampling. Adapun kriteria untuk menentukan sampel adalah sebagai

berikut:

1) Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan lengkap berupa

infromasi mengenai total asset, total hutang, total ekuitas, ROA (Return on

Assets) nama KAP dan Opini Audit yang terdaftar di BEI berturut- turut

selama periode 2015- 2017.

2) Laporan keuangan yang disajikan dalam satuan rupiah

3) Perusahaan yang laporan keuangannya telah diaudit.

4) Perusahaan sampel mempunyai laporan keuangan yang lengkap terkait

variabel penelitian.

5) Perusahaan sektor manufaktur yang melakukan auditor switching selama

periode 2015-2017.

2.3 Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder bersumber dari

annual report dan laporan keuangan tahunan Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesa pada periode 2015 – 2017 dengan mengakses

situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).

2.4 Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan terdiri dari dua variabel yaitu

variabel dependen dan variabel independen. Variabel independennya adalah masa

perikatan audit (audit tenure), rotasi audit, imbalan jasa audit (fee audit), ukuran

Page 9: PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT FEE, AUDIT TENURE, UKURAN KAP, DAN …eprints.ums.ac.id/77511/2/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · ii HALAMAN PENGESAHAN PENGARUH OPINI

5

kantor akuntan publik, dan spesialisasi auditor. Sedangkan variabel dependennya

adalah kualitas audit.

2.5 Variabel Dependen

2.5.1 Audit Switching

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah audit switching. Auditor switching

(AS) adalah pergantian auditor eksternal atau KAP yang dilakukan oleh

perusahaan klien. Pengukuran audit Switching mengacu pada pengukuran yang

dikembangkan oleh R. Meike Erika (2014). Pengukuran variabel ini menggunakan

variabel dummy, Jika perusahaan melakukan auditor switching diberikan kode 1.

Sebaliknya, jika perusahaan tidak melakukan auditor switching diberikan kode 0.

2.6 Variabel Independen

2.6.1 Opini Audit Going Concern

Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah opini audit going concern.

Opini audit going concern merupakan opini audit modifikasi yang diberikan

auditor bila terdapat keraguan atas kemampuan going concern perusahaan atau

terdapat ketidakpastian yang signifikan atas kelangsungan hidup perusahaan

dalam menjalankan operasinya Standar Pelaporan (Seksi 341 SPAP, 2011, par: 2).

Variabel ini merupakan variabel dummy yang akan bernilai 1 bila

perusahaan menerima Going Concern Audit Opinion (GCAO) diantara lain:

Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan (Modified

Unqualified Opinion), Pendapat wajar dengan pengecualian (Qualified opinion),

Pendapat tidak wajar (Adverse Opinion), dan Pernyataan tidak memberikan

pendapat (Disclaimer of Opinion) dan bernilai 0 bila menerima opini Non Going

Concern Audit Opinion (NGCAO) yaitu Pendapat wajar tanpa pengecualian

(Unqualified Opinion) Standar Pelaporan (Seksi 341 SPAP, 2011).

2.6.3 Audit Fee

Fee Audit merupakan upah yang didapatkan auditor atas jasa yang telah

dilakukannya dalam mengaudit laporan keuangan perusahaan. Penelitian ini juga

mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Kurniasih (2014) dimana fee audit

dalam penelitian ini diproksikan pada professional fees yang terdapat dalam

laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Page 10: PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT FEE, AUDIT TENURE, UKURAN KAP, DAN …eprints.ums.ac.id/77511/2/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · ii HALAMAN PENGESAHAN PENGARUH OPINI

6

Indonesia (BEI). Selanjutnya variabel fee audit ini diukur dengan menggunakan

logaritma natural dari data atas akun professional fees.

2.6.4 Audit Tenure (Masa Perikatan Audit)

Audit tenure diukur dengan menghitung jumlah tahun perikatan dimana auditor

melakukan perikatan audit terhadap audit perusahaan, tahun pertama perikatan

dimulai dengan angka 1 dan ditambah dengan satu untuk tahun-tahun berikutnya.

MenurutPanjaitan (2014), Audit Tenure yang di hitung dari jangka waktu

penugasan Kantor Akuntan Publik (KAP) disebuah perusahaan yang sama

memiliki nilai minimum 1 dan nilai maksimum 6. Informasi ini didapat dilihat di

laporan auditor independen selama beberapa tahun untuk memastikan lamanya

auditor KAP yang mengaudit perusahaan tersebut.

2.6.5 Ukuran KAP

Dalam penelitian ini, ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) diukur dengan

menggunakan variable dummy yang memberikan nilai 1 jika KAP berafiliasi

dengan the big four dan nilai 0 jika KAP tidak berafiliasi dengan the big four.

Adapun kategori the big four di Indonesia yaitu (Divianto, 2011):

1) KAP Price Waterhouse Coopers (PWC), bekerjasama dengan KAP Drs. Hadi

Sutanto & Rekan; Haryanto Sahari & Rekan; Tanudreja, wibisana & Rekan

2) KAP Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG), bekerjasama dengan KAP

Sidharta-Sidharta & Widjaja.

3) KAP Ernest & Young (E & Y), bekerjasama dengan KAP Prasetio, Sarwoko,

& Sanjadja; Purwanto, Surwoko & Sandjaja

4) KAP Deloitte Touche Thomatsu (Deloitte), bekerjasama dengan KAP Hans

Tuanakotta & Mustofa; Osman Ramli Satrio & Rekan.

2.6.6 Financial Distress

Financial distress adalah kondisi perusahaan yang sedang dalam keadaan

kesulitan keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh Zmijewski (1984) dan

Gunady (2013) menyatakan bahwa financial distress diukur dengan rasio

solvabilitas. Rasio solvabilitas diwakilkan dengan DER (Debt to Equity Rasio).

Jika perusahaan klien memiliki rasio DER > 100%, maka diberikan nilai 1.

Sedangkan jika perusahaan klien memiliki rasio DER ≤ 100% maka diberikan

Page 11: PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT FEE, AUDIT TENURE, UKURAN KAP, DAN …eprints.ums.ac.id/77511/2/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · ii HALAMAN PENGESAHAN PENGARUH OPINI

7

nilai 0. Dalam penelitian ini variabel financial distress diproksikan dengan rasio

DER (Debt to Equity Ratio). Adapun cara menghitungnya :

DER=

x 100 %

2.7 Metode Analisis Data

Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, digunakan metode

analisis regresi logistik.Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis regresi logistik (logistic regression), dengan melihat pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen. Adapun model regresi dalam penelit ian

ini adalah sebagai berikut:

Y = α + + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + β5X5 + e

Ln

= α + + β1GC + β2 AF + β3AT + β4 UKAP + β5 FD + e

Keterangan :

α = Konstanta

β1, β2, β3, β4, β5 = Koefisien Regresi

AS = Audit Switching

GC = Opini Audit Going Concern

AF = Audit fee

AT = Audit Tenure

UKAP = Ukuran KAP

FD = Financial Distress

e = Error Term, yaitu tingkat kesalahan dalam penelitian

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pemilihan Sampel

Tabel 1. Sampel Penelitian

NO Kriteria Jumlah

1. Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI pada

Tahun 2015-2017 155

2.

Perusahaan manufaktur yang tidak menerbitkan

laporan keuangan lengkap berupa informasi

mengenai total asset, total hutang, total ekuitas,

ROA (Return on Assets) nama KAP dan Opini

Audit yang terdaftar di BEI berturut- turut selama

(31)

Page 12: PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT FEE, AUDIT TENURE, UKURAN KAP, DAN …eprints.ums.ac.id/77511/2/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · ii HALAMAN PENGESAHAN PENGARUH OPINI

8

periode 2015- 2017

3. Laporan keuangan yang tidak menyajikan dalam

satuan rupiah (29)

4. Perusahaan yang tidak menyajikan laporan auditor (6)

5. Perusahaan yang tidak Menyajikan laporan

keuangan yang lengkap terkait variabel penelitian (25)

6. Perusahaan sektor manufaktur yang melakukan

auditor switching selama periode 2015-2017 (0)

Jumlah Perusahaan Sampel 64

Tahun Pengamanatan (3 Tahun) X 3

Jumlah Sampel Selama Periode Penelitian 192

Outlier (14)

Jumlah Sampel Selama Periode Penelitian setelah di

kurangi Outlier 178

Sumber : Hasil Analisis Data 2019

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan pengambilan sampel

menggunaka metode purposive sampling, perusahaan manufaktur yang terpilih

sebagai sampel berjumlah 192 perusahaan. Namun dikarenakan pengujian awal

model kurang baik, terdapat 14 reduksi data yang mengandung outlier. Sehingga

data yang diolah berjumlah 178 data.

3.2 Analisis Data

3.2.1 Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Tabel 2. Hasil Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Keterangan -2 Log Likelihood

Block number : 0 238.585

Block number : 1 224.844

Pada tabel 1 dan tabel 2 menunjukkan perbandingan nilai -2LL block

pertama dengan nilai -2LL block kedua. Nilai -2LL dari block pertama

sebesar 238.587, lebih besar dari nilai -2LL pada block kedua sebesar

224.844, dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model kedua setelah

memasukan variabel independen lebih baik dari model sebelum memasukkan

variabel independen, hal ini artinya model penelitian dikatakan fit dengan

data.

Page 13: PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT FEE, AUDIT TENURE, UKURAN KAP, DAN …eprints.ums.ac.id/77511/2/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · ii HALAMAN PENGESAHAN PENGARUH OPINI

9

3.2.2 Koefisien Determinasi (Negelkerke’s R Square)

Tabel 3. Koefesien Determinasi

Ste

p

-2 Log

likelihood

Cox &

Snell R

Square

Nagelkerke

R Square

1 224.844a .074 .101

Sumber : Hasil Analisis Data 2019

Dari tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa nilai Negelkerke’s R square

sebesar 0,101, hal ini berarti bahwa 10,1% variabel auditor switching dapat

dijelaskan oleh variasi variabel opini audit going concern, audit fee, audit tenure,

ukuran KAP,dan financial distress. Sedangkan sisanya 89,9% dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian.

3.2.3 Kelayakan Model

Tabel 4. Uji Kelayakan Model

Step Chi-square df Sig.

1 11.014 8 .201

Sumber : Hasil Analisis Data 2019

Dari tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikan sebesar 0,201 nilai

ini lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model mampu

memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena

cocok dengan data observasinya sehingga model dapat dilanjutkan untuk uji

hipotesis.

3.2.4 Matriks Klasifikasi

Tabel 5. Matriks Klasifikasi

Observed Predicted

AS Percentage

Correct No Ya

Step

1

AS No 18 52 25.7

Ya 22 86 79.6

Overall

Percentage

58.4

Sumber : Hasil Analisis Data 2019

Page 14: PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT FEE, AUDIT TENURE, UKURAN KAP, DAN …eprints.ums.ac.id/77511/2/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · ii HALAMAN PENGESAHAN PENGARUH OPINI

10

Berdasarkan data dari tabel 5 menunjukkan bahwa menurut prediksi,

kemungkinanan perusahaan yang tidak melakukan auditor switching 178

perusahaan, sedangkan hasil observasi sebanyak 18 perusahaan tidak melakukan

auditor switching. Jadi, ketepatan klasifikasi perusahaan yang tidak melakukan

auditor switching sebesar 25,7%. Menurut prediksi, kemungkinanan perusahaan

yang melakukan auditor switching sebanyak 86 perusahaan, menurut observasi

perusahaan yang melakukan auditor switching sebanyak 38 perusahaan. Jadi,

ketepatan klasifikasi perusahaan yang melakukan auditor switching 79,6%. Secara

keseluruhan model regresi logistik yang digunakan mampu menebak dengan

benar 58,4% kondisi yang terjadi di dalam hasil penelitian ini.

3.2.4 Model Regresi Logistik

Tabel 6. Tabel Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik

B Wald Signifikansi Keterangan

GC .634 3,311 .069 H1 ditolak

AF .151 2,717 .099 H2 ditolak

AT .418 3,647 .056 H3 ditolak

UKAP -.816 4,618 .032 H4 diterima

FD -.002 1,931 .165 H5 ditolak

Konstan -3.278 2,680 0,102

Sumber : Hasil Analisis Data 2019

Berdasarkan tabel diatas maka model regresi logistic yang diperoleh adalah

sebagai berikut :

Ln

= α + + β1 GC + β2 AF + β3 AT + β4 UKAP + β5 FD + e

Ln

= -3.278 +0,634 GC +0,151 AF +0,418 AT –0,816 UKAP -0,002

FD + ε

Persamaan regresi yang terbentuk diatas memiliki pengertian sebagai berikut:

1) Konstanta yang diperoleh sebesar -3.278 menyatakan bahwa jika semua

variabel independen konstan, maka kualitas audit akan menurun.

2) Variabel opini audit going concern mempunyai koefisien sebesar 0,634

dengan parameter positif. Hal ini dapat diartikan bahwa setiap terjadi

peningkatan terhadap opini audit going concern maka akan membuat

kencenderungan pada peningkatan audit switching.

Page 15: PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT FEE, AUDIT TENURE, UKURAN KAP, DAN …eprints.ums.ac.id/77511/2/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · ii HALAMAN PENGESAHAN PENGARUH OPINI

11

3) Variabel audit fee mempunyai koefisien sebesar 0,151 dengan parameter

positif. Hal ini dapat diartikan bahwa setiap terjadi peningkatan terhadap

audit fee maka akan membuat kencenderungan pada peningkatan audit

switching.

4) Variabel audit tenure mempunyai koefisien sebesar 0,418 dengan parameter

positif. Hal ini dapat diartikan bahwa setiap terjadi peningkatan terhadap

audit tenure maka akan membuat kencenderungan pada peningkatan audit

switching.

5) Variabel ukuran KAP mempunyai koefisien sebesar -0,816 dengan

parameter negatif. Hal ini dapat diartikan bahwa setiap terjadi peningkatan

terhadap ukuran KAP maka akan membuat kencenderungan pada penurunan

audit switching.

6) Variabel financial distress mempunyai koefisien sebesar -0,002 dengan

parameter negatif. Hal ini dapat diartikan bahwa setiap terjadi peningkatan

terhadap financial distress maka akan membuat kencenderungan pada

penurunan audit switching.

3.2.5 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan antara tingkat

signifikansi (sig) dengan tingkat kesalahan (α) – 5% atau 0,05. Berdasarkan tabel

6 dapat diperoleh hasil sebagai berikut :

1) Pengujian Hipotesis pertama (H1)

Pada variabel opini audit going concern klien diperoleh koefisien regresi

sebesar 0,634 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,069 > 0,05. Nilai

signifikansi yang berada di atas (α) 0,05 dengan koefisien yang bernilai

positif menunjukkan bahwa variabel opini audit going concern klien tidak

berpengaruh terhadap auditor switching, sehingga H1 ditolak.

2) Pengujian Hipotesis kedua (H2)

Pada variabel audit fee diperoleh koefisien regresi sebesar 0,151 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,099 > 0,05. Nilai signifikansi yang berada

diatas (α) 0,05 dengan koefisien yang bernilai positif menunjukkan bahwa

Page 16: PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT FEE, AUDIT TENURE, UKURAN KAP, DAN …eprints.ums.ac.id/77511/2/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · ii HALAMAN PENGESAHAN PENGARUH OPINI

12

variabel audit fee tidak berpengaruh terhadap auditor switching, sehingga H2

ditolak.

3) Pengujian Hipotesis ketiga (H3)

Pada variabel audit tenure diperoleh koefisien regresi sebesar 0.418 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,056 > 0,05. Nilai signifikansi yang berada di

diatas (α) 0,05 dengan koefisien yang bernilai positif, menunjukkan bahwa

variabel audit tenure tidak berpengaruh secara n terhadap auditor switching,

sehingga H3 ditolak.

4) Pengujian Hipotesis keempat (H4)

Pada variabel ukuran KAP diperoleh koefisien regresi sebesar -0,816 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,032 > 0,05. Nilai signifikansi yang berada di

bawah (α) 0,05 dengan koefisien yang bernilai positif menunjukkan bahwa

variabel ukuran KAP berpengaruh terhadap auditor switching, sehingga H4

diterima.

5) Pengujian Hipotesis kelima (H5)

Pada variabel fincial distress diperoleh koefisien regresi sebesar -0,002

dengan tingkat signifikansi sebesar 0,165 > 0,05. Nilai signifikansi yang

berada diatas (α) 0,05 dengan koefisien yang bernilai negatif menunjukkan

bahwa variabel pergantian manajemen tidak berpengaruh terhadap auditor

switching, sehingga H5 ditolak.

3.3 Pembahasan

3.3.1 Pengaruh Opini Audit Going Concern terhadap Audit Switching

Hasil pengujian hipotesis dalam tabel 4.8 menunjukkan bahwa variabel opini

audit going concern memiliki jumlah tingkat signifikan sebesar 0,069 > α =

0,05, maka variabel opini audit going concern tidak memiliki pengaruh

terhadap audit switching. Sehingga hipotesis tidak dapat didukung atau

dengan kata lain hipotesis ditolak. Penelitian ini didukung oleh penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh lianto (2017). Akan tetapi hasil ini

bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Harvianto

(2015) dan Saputra (2017).

Page 17: PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT FEE, AUDIT TENURE, UKURAN KAP, DAN …eprints.ums.ac.id/77511/2/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · ii HALAMAN PENGESAHAN PENGARUH OPINI

13

Lianto (2017) berpendapat bahwa alasan dari penelitian ini adalah

hasil pengujian menunjukkan bahwa ketakutan perusahaan bahwa going

concern audit opinion akan menurunkan kepercayaan pihak eksternal

terhadap kinerja perusahaan sehingga membuat manajemen perusahaan

mengatasi kondisi tersebut sebelum auditor mengeluarkan opini.

3.3.2 Pengaruh Audit Fee terhadap Audit Switching

Hasil pengujian hipotesis dalam tabel 4.8 menunjukkan bahwa variabel audit

fee memiliki jumlah tingkat signifikan sebesar 0.099 > α = 0,05, maka

variabel opini audit audit fee tidak memiliki pengaruh terhadap audit

switching. Sehingga hipotesis tidak dapat didukung atau dengan kata lain

hipotesis ditolak. Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Dwiyanti dan Sabeni (2014) dan Lianto (2017). Akan tetapi

hasil ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sari

(2016) dan Fajrin (2015).

Menurut Dwiyanti dan Sabeni (2014) perusahaan lebih

mengutamakan kantor akuntan publik dan auditor sesuai dengan yang

dibutuhkan perusahaan dan memiliki pandangan yang sejalan dengan

manajemen perusahaan sehingga jika fee yang diinginkan auditor dan kantor

akuntan publik besar, hal tersebut tidak menjadi masalah untuk perusahaan

dikarenakan perusahaan mendapatkan kualitas laporan keuangan yang sesuai

dengan kebutuhan perusahaan

3.3.3 Pengaruh Audit Tenure terhadap Audit Switching

Hasil pengujian hipotesis dalam tabel 4.8 menunjukkan bahwa variabel audit

tenurememiliki jumlah tingkat signifikan sebesar 0,056 > α = 0,05, maka

variabel opini audit audit tenuretidak memiliki pengaruh terhadap audit

switching. Sehingga hipotesis tidak dapat didukung atau dengan kata lain

hipotesis ditolak. Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Olivia (2014). Akan tetapi hasil ini bertentangan dengan

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sianipan (2015) dan lianto

(2017).

Page 18: PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT FEE, AUDIT TENURE, UKURAN KAP, DAN …eprints.ums.ac.id/77511/2/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · ii HALAMAN PENGESAHAN PENGARUH OPINI

14

3.3.4 Pengaruh ukuran KAP terhadap Audit Swithcing

Hasil pengujian hipotesis dalam tabel 4.8 menunjukkan bahwa variabel

ukuran KAP memiliki jumlah tingkat signifikan sebesar 0,032 > α = 0,05,

maka variabel opini audit audit tenure memiliki pengaruh terhadap audit

switching. Sehingga hipotesis dapat didukung atau dengan kata lain hipotesis

diterima. Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Julintari dan Rasmini (2013) dan lianto (2017). Akan tetapi hasil ini

bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sianipar

(2015).

Pawitri dan Yadnyana (2015) berpendapat dengan memilih KAP yang

bereputasi baik diharapkan dapat menarik simpati para calon investor untuk

menginvestasikan dananya di perusahaan. Hal ini dikarenakan, investor

cenderung lebih percaya pada laporan keuangan auditan dari auditor

bereputasi

3.3.5 Pengaruh Financial Distress terhadap Audit Swithcing

Hasil pengujian hipotesis dalam tabel 4.8 menunjukkan bahwa variabel

financial distress memiliki jumlah tingkat signifikan sebesar 0.165 > α =

0,05, maka variabel opini audit financial distress tidak memiliki pengaruh

terhadap audit switching. Sehingga hipotesis tidak dapat didukung atau

dengan kata lain hipotesis ditolak. Penelitian ini didukung oleh penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Darsono (2015), Fajrin (2015), Sianipar

(2015), dan Sari (2018). Akan tetapi hasil ini bertentangan dengan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Harvianto (2015), Wea (2015), Dwiyanti

dan Sabeni (2012), serta Raharjo dan Nikmah (2014).

Perusahaan disaat terjadi kesulitas keuangan tidak langsung untuk

melakukan pergantian auditor, dikarenakan mempertimbangkan bahwa

auditor atau KAP tersebut sudah mengetahui kondisi perusahaan. Menurut

Fajrin (2015) jika perusahaan mengganti auditor, perusahaan khawatir jika

auditor yang baru akan melakukan pemerikasaan terhadap sistem pembukuan

dan menilai rendah standar mutu pembukuan perusahaan mereka. Hal ini

Page 19: PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT FEE, AUDIT TENURE, UKURAN KAP, DAN …eprints.ums.ac.id/77511/2/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · ii HALAMAN PENGESAHAN PENGARUH OPINI

15

dapat mengakibatkan keterlambatan dalam penyajian laporan keuangan yang

menyebabkan perusahaan menangung biaya denda keterlambatan.

4. PENUTUP

4.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat

diambil suatu kesimpulan sebagai berikut:

1) Opini Audit Going Concern tidak berpengaruh terhadap penerimaan audit

switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode tahun 2015-2017. Berdasarkan hasil pengujian

opini audit going concern memiliki koefesien regresi positif sebesar 0,634

dengan tingkat signifikansi 0,069. Dikarenakan nilai signifikansi lebih besar

dari α = 5% maka hipotesis pertama (H1) ditolak artinya opini audit going

concern tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit switching.

2) Audit Fee tidak berpengaruh terhadap penerimaan audit switching pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

periode tahun 2015-2017. Berdasarkan hasil pengujian audit fee memiliki

koefesien regresi positif sebesar 0,151 dengan tingkat signifikansi 0,099.

Dikarenakan nilai signifikansi lebih besar dari α = 5% maka hipotesis

pertama (H1) ditolak artinya audit fee tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap audit switching.

3) Audit Tenure tidak berpengaruh terhadap penerimaan audit switching pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

periode tahun 2015-2017. Berdasarkan hasil pengujian audit tenure

memiliki koefesien regresi positif sebesar 0,418 dengan tingkat signifikansi

0,056. Dikarenakan nilai signifikansi lebih besar dari α = 5% maka hipotesis

pertama (H1) ditolak artinya audit tenure tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap audit switching.

Page 20: PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT FEE, AUDIT TENURE, UKURAN KAP, DAN …eprints.ums.ac.id/77511/2/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · ii HALAMAN PENGESAHAN PENGARUH OPINI

16

4) Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) berpengaruh terhadap penerimaan

audit switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode tahun 2015-2017. Berdasarkan hasil pengujian

ukuran KAP memiliki koefesien regresi negative sebesar -0,816 dengan

tingkat signifikansi 0,032. Dikarenakan nilai signifikansi kurang dari α =

5% maka hipotesis pertama (H1) ditolak artinya ukuran KAP berpengaruh

secara signifikan terhadap audit switching.

5) Financial Distress tidak berpengaruh terhadap penerimaan audit switching

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

periode tahun 2015-2017. Berdasarkan hasil pengujian financial distress

memiliki koefesien regresi negatif sebesar -0,002 dengan tingkat

signifikansi 0,165. Dikarenakan nilai signifikansi lebih besar dari α = 5%

maka hipotesis pertama (H1) ditolak artinya financial distress tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap audit switching.

4.2 Keterbatasan

1) Keterbatasan penelitian ini hanya menggunakan lima variabel independen

yang terdiri dari dua faktor keuangan (audit fee dan financial distress) dan

3 faktor non keuangan (opini audit going concern, audit tenure, dan

ukuran KAP).

Periode pengamatan hanya tiga tahun sehingga belum mampu melihat

kecenderungan terhadap audit switching.

4.3 Saran

Berdasarkan simpulan dan keterbatasan dalam penelitian ini, peneliti

memberikan rekomendasi sebagai berikut:

1) Menggunakan variabel independen lain yang belum termasuk dalam

penelitian ini atau faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi

penerimaan audit switching seperti ukuran perusahaan, audit delay, dan lain-

lain.

2) Jumlah tahun pengamatan lebih diperpanjang sehingga dapat melihat

kecenderungan terhadap penerbitan audit switching oleh auditor dalam jangka

Page 21: PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT FEE, AUDIT TENURE, UKURAN KAP, DAN …eprints.ums.ac.id/77511/2/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · ii HALAMAN PENGESAHAN PENGARUH OPINI

17

panjang dengan tetap memperhatikan perbedaan antara periode krisis

ekonomi dengan periode kondisi ekonomi normal.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Al-Thuneibat, A.A., Al Issa, R.T.I. & Baker, R.A.A. (2011). Do audit

tenure and firm size contribute to audit quality? : Empirical evidence from

Jordan. Managerial Auditing Journal. Vol. 26. No. 4. Pp: 317 – 334.

[2] Arsih, luki. & Anisykurlillah, Indah. 2015. Pengaruh Opini Going Concern,

Ukuran Kap dan Profitabilitas terhadap Auditor Switching. ISSN 2252-6765

[3] Dewi, Ni Nym. Sri Rahayu Trisn, A.A.N.B. Dwirandra dan Putri, I G.A.

Made Asri Dwija. 2016. Pengaruh Penerbitan Opini Going Concern pada

Pergantian Auditor dengan Ketepat waktuan pelaporan Keuangan dan

Komite Audit sebagai Variabel Pemoderasi. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Udayana 5.2 (2016) : 293-308

[4] Deis, D.R. & Giroux, G.A. 1992. Determinants of Audit Quality in the

Public Sector. The Accounting Review,67, 3, 462-479.

[5] Divianto. 2011. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan dalam

Melakukan Auditor Switch (Studi Kasus: Perusahaan Manufaktur di BEI)”.

Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi, Vol.1 No. 2.

[6] Diyanti, Fitri Tri. (2010). Pengaruh Debt Default, Pergantian Auditor, dan

Ukuran Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern.

Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, Depok

[7] Dwiyanti, R. Meike Erika Dan Sabeni Arifin. 2014. Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Auditor Switching Secara Voluntary. Volume 3, Nomor 3,

Tahun 2014, Halaman 1.

[8] Faradila, Yuka Dan Yahya, M. Rizal. 2016. Pengaruh Opini Audit,

Financial Distress, dan Pertumbuhan Perusahaan Klien terhadap Auditor

Switching. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (Jimeka) Vol. 1,

No. 1, (2016) Halaman 81-100

Page 22: PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT FEE, AUDIT TENURE, UKURAN KAP, DAN …eprints.ums.ac.id/77511/2/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · ii HALAMAN PENGESAHAN PENGARUH OPINI

18

[9] Fajrin, Febrika. 2015. Pengaruh Diferensiasi Kualitas Audit, Kesulitan

Peuangan Perusahaan, Opini Audit, Kepemilikan institusional, dan Fee audit

terhadap Pergantian KAP. Jom Fekon Vol. 2 No. 2 Oktober 20151

[10] Gammal, W, E. 2012. Determinants of Audit Fees: Evidence from Lebanon.

Journal International Business Research. Vol.5, No.11, pp.136-143.

[11] Gavious, I. 2007. Alternative Perspectives Deal With Auditors’ Agency

Problem, Critical Perspectives On Accounting. 18, 451-46

[12] Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Sess. Cetakan

keempat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

[13] ]Ginting, S. dan Erlina Fransiska. Analisis Faktor – Faktor yang

Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan

Manufaktur di Bursa Malaysia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil. Volume 4,

Nomor 01, April 2014

[14] Hamid, Abdul. 2013. Pengaruh Tenur KAP dan Ukuran KAP terhadap

Kualitas Audit. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Negri Padang.

[15] Himawan dan Emarila, 2010. Pengaruh Persepsi Auditor atas Kompetensi,

Independensi dan Kualitas Audit terhadap Umur Kantor Akuntan Publik

(KAP). Jakarta. Volume 13 Nomor 3.

[16] Ismail, Shahnaz, Aliahmed, Huson Joher, Nassir, Annuar Md., dan Hamid,

Mohamad Ali Abdul. 2008. Why Malaysian Second Board Companies

Switch Auditor: Evidence of Bursa Malaysia. International Research

Journal of Finance and Economics, Vol. 13, h: 123-130

[17] Jensen, Michael C. dan William H. Meckling. 1976. Theory of the Firm:

Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Social

Science Research Network. http://papers.ssrn.com/abstract=94043

[18] Juliantari, N. W. A., & Rasmini, N. K. 2013. Auditor Switching Dan Faktor-

Faktor yang Mempengaruhinya. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

3.3 2013: 231-246. ISSN: 2302-8556

Page 23: PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT FEE, AUDIT TENURE, UKURAN KAP, DAN …eprints.ums.ac.id/77511/2/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · ii HALAMAN PENGESAHAN PENGARUH OPINI

19

[19] Karliana, Danela Rosa. 2017. Pengaruh Opini Audit, Reputasi Auditor dan

Audit Fee terhadap Auditor Switching. E-Proceeding Of Management :

Vol.4, No.2 Agustus 2017 | Page 1740

[20] Karina, Aningdita Pratiwi. 2013. Pengaruh Audit Tenure, Reputasi Kap,

Disclosure, Ukuran Perusahaan Klien, Dan Opini Audit Sebelumnya

terhadap Opini Audit Going Concern. SKRIPSI

[21] Kurniasih, Margi. 2014. Pengaruh Audit Fee Audit, Audit Tenure, dan

Rotasi Audit Terhadap Kualitas Audit. Diponegoro Journal of Accounting

Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014.

[22] Mulyadi, 2002, Auditing, Edisi keenam, Cetakan pertama , Jakarta: Salemba

Empat

[23] Nikmah, Lutifatun, dan Raharjo, S. N. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Pergantian Auditor Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014,

Halaman 1-14 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN

(Online): 2337-3806

[24] Olivia. (2014). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Auditor

Switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Makassar:

Universitas Hasanuddin, Skripsi.

[25] Pratitis, Yanwar Titi. 2012. Auditor Switching: Analisis Berdasar Ukuran

Kap, Ukuran Klien dan Financial Distress.

[26] Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa

Akuntan Publik. 2008.Jakarta: Menteri Keuangan Republik Indonesia

[27] Peraturan Menteri Keuangan Nomor 359/KMK.06/2003 tentang Jasa

Akuntan Publik. 2003.Jakarta: Menteri Keuangan Republik Indonesia.

[28] Sari, A. A. I. P., & Astika, I. B P. 2018. “Pengaruh Opini Going Concern,

Financial Distress, dan Kepemilikan Institusional Pada Auditor Switching”.

Bali. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.23.2. Mei (2018): 898-

926 DOI:

[29] Sari, I. W. I. S., & Widanaputra, A. A. G. P. 2016. Reputasi Auditor

Sebagai Pemoderasi Pengaruh Audit Fee Pada Auditor Switching. E-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana Vol.16.1. 527-556. ISSN: 2302-8556

Page 24: PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT FEE, AUDIT TENURE, UKURAN KAP, DAN …eprints.ums.ac.id/77511/2/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · ii HALAMAN PENGESAHAN PENGARUH OPINI

20

[30] Setiyanti, S. W. 2012. Jenis-Jenis Pendapat Auditor (Opini Auditor). Jurnal

STIE Semarang, VOL 4, NO 2, Edisi Juni 2012 (ISSN : 2252_7826)

[31] Standar Profesional Akuntan Publik, 2001. Ikatan Akuntan Indonesia

[32] Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta

[33] Sujarweni, Wiratna. 2015. Spss Untuk Penelitian.Yogyakarta: Purtaka Baru

Press.

[34] Wahyuningsih, N., & Suryanawa, I. K. (2012). Analisis Pengaruh Opini

Audit Going Concern dan Pergantian Manajemen Pada Auditor Switching.

Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis. Vol 7. No.1.pp: 1-20.

[35] Werastuti, S. 2013. Pengaruh Auditor Client Tenure, Debt Default, Reputasi

Auditor, Ukuran Klien dan Kondisi Keuangan Terhadap Kualitas Audit

Melalui Opini Audit Going Concern. Vokasi Jurnal Riset Akuntansi, 2 (1)

[36] Wea, A. N. S., & Murdiawati, Dewi. 2015. Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Auditor Switching Secara Voluntary pada Perusahaan

Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Hal. 154 – 170 Vol. 22, No.

2 ISSN: 1412-3126

[37] Widyantari, AA Ayu Putri. 2012. “Opini Audit Going Concern dan Faktor-

faktor yang Mempengaruhi: Studi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa

Efek Indonesia”. Tesis S-2, Program Studi Akuntansi, Universitas Udayana,

Denpasar.

[38] Wiguna, Metta Yustia dan Badera, I Dewa Nyoman. 2016. Auditor

Switching Memoderasi Pengaruh Audit Tenure pada Kualitas Audit. Bali.

E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.17.1. Oktober (2016): 174-202

[39] Yu, Dong Michael. 2007. The Effect of Big Four Office Size on Audit

Quality. Journal Faculty of the Graduate School at the University of

Missouri: Colum