Pengaruh Musik pada Range Frekuensi (3000-6000) Hz Terhadap Pertumbuhan dan … · 2013. 4. 10. ·...

15
1 PENGARUH MUSIK PADA RANGE FREKUENSI (3000-6000) Hz TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS SAWI HIJAU (Brassica Juncea) Triana Susanti 1 , Ferdy S. Rondonuwu 1,2 , Adita Sutresno 1,2,* 1 Program studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika 2 Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Jawa Tengah-Indonesia Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh musik pada pertumbuhan tanaman sawi (Brassica Juncea). Musik yang digunakan dalam perlakuan tanaman adalah jenis musik gamelam Jawa (Lcr Kebogiro Penganten- Nartosabdo) yang memiliki puncak frekuensi 3000-6000 Hz. Masing-masing tanaman diberi perlakuan secara berbeda- beda dengan durasi waktu 1 jam, 2 jam, 3 jam dan tanpa perlakuan setiap hari antara pukul 09.00 sampai 12.00 pada saat penyemprotan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua tanaman yang diberi perlakuan tumbuh lebih baik dibandingkan sampel yang tidak diberi perlakuan (control) . Kesimpulan dari penelitian ini adalah Jenis musik gamelan jawa (Lcr Kebogiro Penganten- Nartosabdo) pada rentang frekuensi 3000 - 6000 Hz memberikan pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan dan produktivitas sawi ketika pemberian treatmennya dengan durasi yang berbeda- beda . Pada saat dipanen, sawi yang paling bagus yaitu tanaman yang diberikan perlakuan musik selama 3 jam dengan berat basah 19,03 gram per 20 tanaman. Kata kunci: akustik, musik, sonic bloom * Alamat kontak: [email protected] LATAR BELAKANG Sawi hijau (Brassica Juncea) merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak dikonsumsi masyarakat. Dari tahun ke tahun, permintaan sawi hijau semakin meningkat. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan komoditas sayuran, terutama sawi hijau, maka diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi dan pendapatan petani sayuran. [1] Salah satu teknologi pertanian yang banyak dikembangkan untuk meningkatkan produksi pertanian adalah sonic bloom. Sonic bloom merupakan suatu teknologi organik yang memanfaatkan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk

Transcript of Pengaruh Musik pada Range Frekuensi (3000-6000) Hz Terhadap Pertumbuhan dan … · 2013. 4. 10. ·...

Page 1: Pengaruh Musik pada Range Frekuensi (3000-6000) Hz Terhadap Pertumbuhan dan … · 2013. 4. 10. · Keempat music tersebut yaitu musik klasik, rock, gamelan jawa dan gamelan bali.

1

PENGARUH MUSIK PADA RANGE FREKUENSI (3000-6000) Hz

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS SAWI HIJAU

(Brassica Juncea)

Triana Susanti 1, Ferdy S. Rondonuwu 1,2, Adita Sutresno1,2,*

1Program studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika 2Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Matematika

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Jawa Tengah-Indonesia

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh musik pada pertumbuhan

tanaman sawi (Brassica Juncea). Musik yang digunakan dalam perlakuan tanaman

adalah jenis musik gamelam Jawa (Lcr Kebogiro Penganten- Nartosabdo) yang

memiliki puncak frekuensi 3000-6000 Hz. Masing-masing tanaman diberi

perlakuan secara berbeda- beda dengan durasi waktu 1 jam, 2 jam, 3 jam dan

tanpa perlakuan setiap hari antara pukul 09.00 sampai 12.00 pada saat

penyemprotan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua tanaman yang

diberi perlakuan tumbuh lebih baik dibandingkan sampel yang tidak diberi

perlakuan (control) . Kesimpulan dari penelitian ini adalah Jenis musik gamelan

jawa (Lcr Kebogiro Penganten- Nartosabdo) pada rentang frekuensi 3000 - 6000 Hz

memberikan pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan dan produktivitas

sawi ketika pemberian treatmennya dengan durasi yang berbeda- beda . Pada

saat dipanen, sawi yang paling bagus yaitu tanaman yang diberikan perlakuan

musik selama 3 jam dengan berat basah 19,03 gram per 20 tanaman.

Kata kunci: akustik, musik, sonic bloom

*Alamat kontak: [email protected]

LATAR BELAKANG

Sawi hijau (Brassica Juncea) merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak

dikonsumsi masyarakat. Dari tahun ke tahun, permintaan sawi hijau semakin meningkat.

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan komoditas sayuran, terutama sawi hijau,

maka diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi dan

pendapatan petani sayuran.[1] Salah satu teknologi pertanian yang banyak dikembangkan

untuk meningkatkan produksi pertanian adalah sonic bloom. Sonic bloom merupakan suatu

teknologi organik yang memanfaatkan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk

Page 2: Pengaruh Musik pada Range Frekuensi (3000-6000) Hz Terhadap Pertumbuhan dan … · 2013. 4. 10. · Keempat music tersebut yaitu musik klasik, rock, gamelan jawa dan gamelan bali.

2

meningkatkan produktivitas tanaman. Teknologi ini bekerja dengan mengoptimalkan

pembukaan stomata pada frekuensi suara tertentu. Banyak petani yang mengkombinasikan

sonic bloom dengan cara pemupukan daun (foliar) melalui pengabutan larutan pupuk yang

mengandung trace mineral[8].

Sonic bloom telah banyak dikembangkan di berbagai negara di dunia. Banyak penelitian

menyebutkan bahwa penggunaan gelombang suara alam dengan frekuensi tinggi dapat

merangsang mulut daun (stomata) tetap terbuka sehingga meningkatkan laju dan efisiensi

penyerapan pupuk yang bermanfaat bagi tanaman. Hasil penggunaan sonic bloom pada

tanaman adalah mampu menstimulir metabolisme sel-sel tanaman, sehingga terjadi

peningkatan penyerapan nutrisi dan uap air lewat daun.

Di Indonesia pada tahun 1998 seorang pengusaha pertanian telah mengaplikasikan

teknologi sonic bloom ini pada perkebunan miliknya. Teknologi yang diterapkannya tersebut

membuahkan hasil pertumbuhan tanaman semakin cepat, subur dan produksinya

mengalami peningkatan. Hasil yang tampak diantaranya adalah pohon durian mencapai

diameter 16 cm pada usia 2 tahun. Tanpa menggunakan sonic bloom pada umur 2 tahun

umumnya baru mencapai diameter 7 cm. Kopi dan coklat yang semula diduga tak mungkin

berproduksi, ternyata mengalami peningkatan dan dapat berproduksi lagi. Selain itu, daun

selada di lahan itu juga semakin renyah rasanya. Teknologi sonic bloom ditemukan oleh Dan

Carlson dari Amerika. Hasil penelitian Carlson baru dikomersialkan pada 1980. Alat sonic

bloom dikatakan dapat bekerja secara efektif ketika suhu di lapangan antara 11o hingga

30oC. Bila suhu lebih rendah dan stomata tetap terbuka, tanaman bisa membeku.

Sebaliknya bila suhu terlalu tinggi tanaman akan mengalami dehidrasi.[2] Penelitian yang lain

yaitu tentang aplikasi sonic bloom pada tanaman kentang. Hasil yang diperolehnya

menunjukkan bahwa pertumbuhan tinggi tanaman kentang dipacu dengan adanya

pemberian nutrisi dan suara sonic bloom. Komponen produksi benih kentang per rumpun

dan per hektar dicapai pada perlakuan nutrisi dan mengalami peningkatan sebesar 24% atau

dari 15,8 ton/ha menjadi 19,6 ton/ha dengan memberikan perlakuan pada tanaman

kentang yaitu pemberian suara sonic bloom dari pukul 06.00 hingga 14.00 setiap hari pada

suhu kurang dari 30oC [3]. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

lamanya pemberian perlakuan musik pada frekuensi 3.000 Hz sampai 6.000 Hz terhadap

pertumbuhan sawi hijau, pembukaan stomata dan terhadap produktivitas sawi hijau

(Brassica Juncea). Dari penelitian ini diharapkan dapat ditemukan lamanya pemberian

perlakuan musik pada frekuensi 3.000 Hz sampai 6.000 Hz yang memberikan pengaruh

pada produktivitas sawi hijau.

Page 3: Pengaruh Musik pada Range Frekuensi (3000-6000) Hz Terhadap Pertumbuhan dan … · 2013. 4. 10. · Keempat music tersebut yaitu musik klasik, rock, gamelan jawa dan gamelan bali.

3

TINJAUAN PUSTAKA

A.Gelombang

Gelombang adalah getaran yang merambat melalui medium. Akan tetapi, tidak semua gelombang memerlukan medium perambatan. Berdasarkan medium perambatannya, gelombang dikelompokkan menjadi dua, yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang mekanik yaitu gelombang yang memerlukan medium di dalam perambatannya. Contoh gelombang mekanik antara lain: gelombang bunyi, gelombang permukaan air, dan gelombang pada tali. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak memerlukan medium dalam perambatannya. Contoh : cahaya, gelombang radio, gelombang TV, sinar – X, dan sinar gamma. Telinga manusia peka terhadap gelombang dalam jangkauan frekuensi dari sekitar 20 sampai 20.000 Hz, gelombang tersebut dinamakan jangkauan dengar manusia (audible range), tetapi juga dikenal istilah bunyi untuk gelombang serupa dengan frekuensi di atas pendengaran manusia atau di atas 20.000 Hz dengan nama ultrasonik dan dibawah jangkauan manusia atau dibawah 20 Hz dengan nama infrasonik. Gelombang bunyi menjalar menyebar ke semua arah dari sumber bunyi dengan amplitudo yang bergantung pada arah dan jarak dari sumber itu.Gelombang bunyi menjalar seperti gelombang menjalar lainnya, memindahkan energi dari satu daerah ruang ke daerah lainnya.

B. Fisiologi daun sawi hijau

Sawi hijau (Brassica rapa convar. parachinensis; suku sawi-sawian atau

Brassicaceae) merupakan jenis sayuran yang cukup populer. Jenis sayuran ini mudah

tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi. Bila ditanam pada suhu sejuk tumbuhan

ini akan cepat berbunga. Karena biasanya dipanen seluruh bagian tubuhnya (kecuali

akarnya).

C .Stomata

Stomata berasal dari bahasa Yunani yaitu stoma yang berarti lubang atau porus, jadi

stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi oleh dua sel

epidermis khusus yang disebut sel penutup (Guard Cell), dimana sel penutup tersebut

adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami kejadian perubahan bentuk dan fungsi yang

dapat mengatur besarnya lubang-lubang yang ada. Peranan stomata dalam pertumbuhan

sawi sangatlah penting. Walaupun tidak ada ketentuan umum tentang mekanisme

membukanya stomata, akan tetapi kebanyakan teori menganggap bahwa mekanisme ini

melibatkan mekanisme turgor[8].. Tekanan turgor adalah tekanan dinding sel oleh isi sel,

banyak sedikitnya isi sel berhubungan dengan besar kecilnya tekanan pada dinding sel.

Semakin banyak isi sel, semakin besar tekanan dinding sel. Tekanan turgor terbesar terjadi

pada pukul 04.00-08.00. Stomata akan membuka jika kedua sel penjaga meningkat.

Peningkatan tekanan sel penjaga disebabkan oleh masuknya air kedalam sel penjaga

tersebut. Pergerakan air dari satu sel ke sel lainnya akan selalu dari sel yang mempunyai

potensi air lebih tinggi ke sel ke potensi air lebih rendah. Tinggi rendahnya potensi air sel

akan tergantung pada jumlah bahan yang terlarut (solute) didalam cairan sel tersebut.

Page 4: Pengaruh Musik pada Range Frekuensi (3000-6000) Hz Terhadap Pertumbuhan dan … · 2013. 4. 10. · Keempat music tersebut yaitu musik klasik, rock, gamelan jawa dan gamelan bali.

4

Semakin banyak bahan yang terlarut maka potensi osmotic sel akan semakin rendah.

Dengan demikian, jika tekanan turgor sel tersebut tetap, maka secara keseluruhan potensi

air sel akan menurun. Untuk memacu agar air masuk ke sel penjaga, maka jumlah bahan

yang terlarut di dalam sel tersebut harus ditingkatkan [8].

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Jl. Patimura Km. 2,8 Desa Blambangan, RT 02, RW 05,

Kauman Kidul, Salatiga. Penelitian dilakukan selama kurang lebih 2 bulan dengan

pengamatan pertumbuhan sawi dari penyemaian hingga panen kurang lebih 1,5 bulan.

Alat dan bahan

Bahan penelitian terdiri dari benih sawi hijau yang berasal dari Kursus Pertanian

Taman Tani (KPTT) Salatiga. Alat-alat penelitian terdiri dari unit suara yang berasal dari jenis

musik gamelan jawa (Lcr Kebogiro Penganten- Nartosabdo). Alat bantu penelitian lainnya

diantaranya adalah alat penyemprot tanaman, jangka sorong, meteran, timbangan,

soundlevel meter,thermometer,lux meter dan media tanam.

Langkah-langkah penelitian

Penelitian ini dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu penyemaian, pemeliharaan dan

panen. Pada proses penyemaian, semua benih mendapatkan perlakuan yang sama yaitu

ditebarkan pada media tanam yang sama. Penyemaian benih hingga tumbuh setinggi kurang

lebih 5 cm membutuhkan waktu 1 minggu. Setelah benih tumbuh, diambil masing-masing

20 bibit dan dipisahkan menjadi 4 bagian untuk diberi perlakuan yang berbeda sesuai jenis

musik yang sudah ditentukan. Tiga bagian diberi perlakuan jenis musik yang sama tetapi

dengan durasi waktu yang berbeda yaitu 1 jam, 2 jam, dan 3 jam, sedangkan satu bagian

dibiarkan tumbuh secara alami tanpa diberi perlakuan.

Tanaman diletakkan di tempat yang sama dengan intensitas cahaya, suhu dan kelembaban

yang relatif sama sebagai variabel yang dikontrol. Selama masa pemeliharaan, tanaman

disiram dua kali sehari dengan diberi perlakuan rutin pada pagi hari yaitu pada pukul 9.00

sampai 12.00. Masing-masing sampel diekspos pada musik selama 1 jam, 2 jam, 3 jam

dengan penyemprotan air. Pada penelitian ini tanaman sawi juga diberi nutrisi tambahan

yaitu pupuk urea pada setiap minggunya sebanyak 1 gram pada setiap tanaman sawi.

Gambar 1,2,3, dan 4 adalah proses penyemaian , pembibitan , pemisahan dan desain

penelitian.

Page 5: Pengaruh Musik pada Range Frekuensi (3000-6000) Hz Terhadap Pertumbuhan dan … · 2013. 4. 10. · Keempat music tersebut yaitu musik klasik, rock, gamelan jawa dan gamelan bali.

5

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 1 adalah gambar desain lahan sampai benih yang siap untuk diberi perlakuan. (a) desain

lahan, (b) penyemaian benih sawi, (c) benih sawi yang tumbuh dan siap dipindahkan, (d) benih sawi

yang sudah dipindahkan sesuai perlakuan jenis musik

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Percobaan

Penelitian ini menggunakan jenis music gamelan jawa (Lcr kebogiro penganten-

nartosabdo). Karakteristik musik tersebut dapat di lihat pada Gambar 2 yang

menggambarkan rentang frekuensi dan intensitas suara yang belum termanipulasi,

sedangkan gambar 3 menunjukkan spectrum bunyi yang sudah di analisis menggunakan

adobe audition 3.0.

Page 6: Pengaruh Musik pada Range Frekuensi (3000-6000) Hz Terhadap Pertumbuhan dan … · 2013. 4. 10. · Keempat music tersebut yaitu musik klasik, rock, gamelan jawa dan gamelan bali.

6

Gambar 2. Karakteristik Frekuensi Musik untuk perlakuan tanaman yang belum

termanipulasi

Gambar 3. Karakteristik Frekuensi Musik untuk perlakuan tanaman

Dari Gambar 2 dapat dilihat karakteristik musik gamelan Jawa memiliki rentang frekuensi 43

- 14.000 Hz. Tetapi pada penelitian ini menggunakan range frekuensi 3000 - 6000 Hz. Hal

tersebut dikarenakan pada penelitian sebelumnya hasil yang didapat menunjukkan bahwa

treatmen keempat music yang berbeda berpengaruh pada pertumbuhan tanaman sawi.

Keempat music tersebut yaitu musik klasik, rock, gamelan jawa dan gamelan bali. Pada

penelitian tersebut didapatkan hasil pertumbuhan yang optimal dengan menggunakan

music gamelan jawa (Lcr kebogiro penganten- nartosabdo) dengan frekuensi 43-14.000 Hz.

Tetapi pada penelitian ini range frekuensi yang digunakan yaitu 3000-6000 Hz, dikarenakan

-140

-120

-100

-80

-60

-40

-20

0

0 5000 10000 15000 20000 25000

Frekuensi (Hz)

Inte

nsi

tas

su

ara

(db

)

Karakteristik suara musik

-140

-120

-100

-80

-60

-40

-20

0

0 5000 10000 15000 20000 25000

Inte

nsi

tas

suar

a (d

b)

Frekuensi (Hz)

Karakteristik suara musik

Page 7: Pengaruh Musik pada Range Frekuensi (3000-6000) Hz Terhadap Pertumbuhan dan … · 2013. 4. 10. · Keempat music tersebut yaitu musik klasik, rock, gamelan jawa dan gamelan bali.

7

spectrum musik gamelan jawa (Lcr Kebogiro Penganten- Nartosabdo) lebih dominan 3000-

6000 Hz. Sumber bunyi tersebut digunaka karena spectrum musik gamelan jawa sama

dengan spectrum suara garengpung. Suara seranggga yang khas tersebut sering digunakan

sebagai pertanda datangnya musim kemarau dan berbunyi pada pukul 08.00-10.00 wib

dianggap dapat mempengaruhi pembukaan stomata tanaman, karena pada waktu tersebut

tanaman tengah melakukan proses asimilasi.

1. Pengaruh treatmen terhadap pertumbuhan panjang dan lebar daun tanaman sawi

hijau

Pertumbuhan panjang daun tanaman sawi dengan perlakuan treatmen music dengan durasi

yang berbeda- beda menggunakan range fekuensi 3000 Hz- 6000 Hz dan penambahan

nutrisi yang dilakukan membuat pertambahan panjang dari minggu ke minggu, pada minggu

pertama sampai minggu ke enam menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal tersebut bisa

dilihat pada tabel 1 dan 2.

No Tanggal Rata-rata

panjang

music 1 jam

(mm)

Rata-rata

panjang music

2 jam

(mm)

Rata-rata

panjang music

3 jam

(mm)

Rata-rata

panjang no

treatmen (mm)

1 7-Mar-12 32.57 36.93 35.13 33.42

2 13-Mar-12 50.62 52.43 54.86 49.72

3 18-Mar-12 72.84 82.39 93.41 72.37

4 24-Mar-12 93.28 105.05 119.20 92.53

5 30-Mar-12 121.76 131.56 142.29 116.2

6 5-Apr-12 143.63 146.51 163.42 135.98

7 11-Apr-12 154.64 148.25 177.86 157.73

Tabel 1

Tabel rata- rata panjang daun

No Tanggal Rata- rata

lebar music

1 jam

(mm)

Rata-rata lebar

music 2 jam

(mm)

Rata-rata lebar

music 3 jam

(mm)

Rata-rata lebar

no treatmen

(mm)

1 7-Mar-12 13,37 14,87 14,12 14,35

2 13-Mar-12 19,17 24,83 22,66 19,38

3 18-Mar-12 37,30 37,75 45,33 32,28

4 24-Mar-12 45,70 47,28 53,25 43,04

5 30-Mar-12 56,87 58,93 65,11 52,86

6 5-Apr-12 60,26 64,90 70,59 57,83

7 11-Apr-12 63,89 67,10 82,72 61,62

Tabel 2

Tabel rata- rata lebar daun

Page 8: Pengaruh Musik pada Range Frekuensi (3000-6000) Hz Terhadap Pertumbuhan dan … · 2013. 4. 10. · Keempat music tersebut yaitu musik klasik, rock, gamelan jawa dan gamelan bali.

8

Pada penelitian ini perlakuan musik diberikan pada tanaman setiap hari pada pukul

9.00 – 12.00 wib di mana tanaman biasanya sedang melakukan fotosintesis. Masing-masing

sampel diberi perlakuan selama 1 jam, 2 jam dan 3 jam secara bergantian. Speaker

diletakkan di ujung tanaman seperti ditunjukkan pada gambar 1 (a). Pemeliharaan tanaman

dilakukan selama 40 hari mulai dari penyemaian benih. Data lebar dan panjang daun diambil

setiap 6 hari sekali. Hasil pengambilan data panjang daun dan lebar daun dapat dilihat pada

gambar berikut:

[

Gambar 4 grafik rata-rata panjang daun (▲) treatmen musik 3 jam, (●) rata panjang daun no

treatmen

Gambar 5 grafik rata-rata panjang daun (▲) treatmen musik 2 jam, (●) rata panjang daun no

treatmen

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

0 6 12 18 24 30 36 42 48

hari ke-

pa

nja

ng

dau

n (

mm

)

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

0 6 12 18 24 30 36 42 48

Pan

jan

g d

aun

(mm

)

hari ke-

Page 9: Pengaruh Musik pada Range Frekuensi (3000-6000) Hz Terhadap Pertumbuhan dan … · 2013. 4. 10. · Keempat music tersebut yaitu musik klasik, rock, gamelan jawa dan gamelan bali.

9

Gambar 6 Grafik rata-rata panjang daun (▲) treatmen musik 1 jam, (●) rata panjang daun no

treatmen

Gambar 7 grafik rata-rata lebar daun (▲) treatmen musik 3 jam, (●) rata lebar daun no treatmen

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

0 6 12 18 24 30 36 42 48

pan

jan

g d

aun

(mm

)

hari ke-

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0 6 12 18 24 30 36 42 48

Leb

ar d

aun

(m

m)

hari ke-

Page 10: Pengaruh Musik pada Range Frekuensi (3000-6000) Hz Terhadap Pertumbuhan dan … · 2013. 4. 10. · Keempat music tersebut yaitu musik klasik, rock, gamelan jawa dan gamelan bali.

10

Gambar 8 grafik rata-rata lebar daun (▲) treatmen musik 2 jam, (●) rata lebar daun no treatmen

Gambar 9 grafik rata-rata lebar daun (▲) treatmen musik 1 jam, (●) rata lebar daun no treatmen

Gambar 4 menunjukkan penambahan panjang daun rata-rata treatmen musik 3 jam dan no

treatmen setiap sampel. Pada minggu pertama dan ke-2 pertumbuhan panjang daun relatif

sama, perbedaan mulai tampak pada minggu ke-3 sampai masa panen, di mana sampel 3

mengalami penambahan panjang daun yang paling pesat. Gambar 5 menunjukkan

penambahan rata-rata panjang daun untuk treatmen musik 2 jam dengan musik no

treatmen, dari hasil penelitian pada minggu pertama dan minggu ke-2 pertumbuhan

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0 6 12 18 24 30 36 42 48

Leb

ar

da

un

(mm

)

hari ke-

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0 6 12 18 24 30 36 42 48

hari ke-

Leb

ar d

aun

(m

m)

Page 11: Pengaruh Musik pada Range Frekuensi (3000-6000) Hz Terhadap Pertumbuhan dan … · 2013. 4. 10. · Keempat music tersebut yaitu musik klasik, rock, gamelan jawa dan gamelan bali.

11

panjang relatif sama,dan pada minggu ke- 3 hingga minggu ke-5 pertumbuhannya

mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Tetapi dalam masa panen sampel yang diberi

treatmen musik 2 jam mengalami pertumbuhan yang tidak relatif bagus dibandingkan

sampel kontrol yang tidak diberi treatmen. Gambar 6 menunjukkan penambahan rata- rata

panjang daun dengan treatmen musik 1 jam dan no treatmen, dalam penelitian tersebut

pertumbuhan panjang daun pada minggu pertama sampai minggu ke-4 relatif sama,

pertumbuhan panjang daun mulai ada perubahan pada minggu ke-5 samapai masa panen.

Gambar 7 menunjukkan rata-rata lebar daun dengan treatmen musik 3 jam dan rata lebar

daun no treatmen atau sampel kontrol, dalam penelitian tersebut pada minggu pertama

pertumbuhan lebar daun cenderung sama pertumbuhannya. Pada minggu ke-2 sampai

masa panen mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan. Gambar 8 menunjukkan rata-

rata lebar daun dengan treatmen musik 2 jam dan no treatmen atau sampel kontrol, pada

hasil penelitiana ini perubahan lebar daun terlihat pada minggu ke-2 sampai masa panen,

tetapi dalam hasil penelitian ini treatmen musik 2 jam tidak lebih baik dari treatmen musik 3

jam yang perubahan lebar daunnya sangat signifikan. Gambar 9 menunjukkan rata-rata

lebar daun dengan treatmen musik 1 jam dan no treatmen, dalam penelitian ini

pertumbuhan lebar daun baru terlihat pada minggu ke-3 sampai masa panen. Tetapi

perubahan yang ditunjukkan relatif sama. Oleh karena itu pada pemberian treatmen musik

pada durasi yang berbeda-beda menunjukkan perubahan pertumbuhan yang berbeda pula,

dan dari hasil penelitian treatmen musik dengan durasi waktu 3 jam menunjukkan hasil

pertumbuhan panjang dan lebar daun yang paling bagus.

Dilihat dari berat sawi setelah dipanen dalam kondisi segar dapat dilihat pada gambar 10 :

Gambar 10 Berat basah sawi

0

5

10

15

20

no 1 2 3

jam

rata

- ra

ta b

erat

(gra

m)

Berat

Page 12: Pengaruh Musik pada Range Frekuensi (3000-6000) Hz Terhadap Pertumbuhan dan … · 2013. 4. 10. · Keempat music tersebut yaitu musik klasik, rock, gamelan jawa dan gamelan bali.

12

Gambar 10 menunjukkan rata- rata berat basah sawi yang sudah ditimbang. Dari hasil

penelitian, rata- rata berat sampel yang paling besar adalah sampel 3 yang diberikan

perlakuan treatmen music gending jawa dengan durasi waktu 3 jam. Pada penelitian

sebelumnya diketahui bahwa panjang dan lebar daun sampel 3 memiliki masa yang lebih

besar dibandingkan dengan sampel yang lain. Demikian pula dengan sampel 2 yang berada

pada urutan kedua dari sampel 3, yang di ikuti dengan sampel 1 dan sampel kontrol. Dari

hasil penelitian ini terlihat bahwa lamanya pemberian treatmen music memberikan

pengaruh yang berbeda-beda pada tanaman sawi. Dibandingkan dengan sampel kontrol,

sampel 1, 2 dan sampel 3 mengalami pertumbuhan yang lebih baik. Hal ini dapat terjadi

karena stomata sampel yang di beri treatmen musik selama 3 jam terbuka lebih lama

sehingga penyerapan air pada saat penyiraman menjadi lebih efektif. Sampel

kontrol,sampel 1,2 dan 3 diberi perlakuan dengan musik yang sama namun dengan

pemberian durasi treatmen yang berbeda-beda tetapi memiliki rentang frekuensi dan

intensitas yang sama.

2. Pengaruh Pemberian treatmen musik Terhadap Bukaan Stomata dan produktivitas

sawi hijau.

Pengamatan pembukaan stomata pada daun sawi menunjukkan bahwa stomata sebelum

dan sesudah diberi treatmen membuka lebih lebar jika dibandingkan dengan tanaman

control atau sawi yang tidak diberi treatmen. Hal ini juga berpengaruh terhadap

produktivitas sawi hijau yang ditunjukkan dengan hasil berat basah sawi sejalan dengan

kondisi pertumbuhan dan perkembangan jumlah daun. Jumlah daun yang disertai

penampakan daun yang berwarna hijau menandakan adanya kandungan klorofil yang dapat

menghasilkan fotosintat untuk pertumbuhan dan perkembangan yang pada aakhirnya

mempengaaruhi berat basah hasil panen [8]. Hasil panen untuk tanaman perlakuan atau

diberi treatmen adalah untuk treatmen music 1 jam 12,29 gram per 20 tanaman, treatmen

music 2 jam 14,01 gram per 20 tanaman, treatmen music 3 jam 19,03 gram per 20 tanaman,

sedangkan tanaman sawi yang tidak mendapat perlakuan 9,49 gram per 20 tanaman. Sawi

yang diberi treatmen menggunakan music memiliki daun yang segar dan pertumbuhan

daunnya lebih banyak dibandingkan dengan sawi yang tidak diberi treatmen,walaupun

sama-sama diberikan pupuk dan penyemprotan air secara rutin. Tetapi hal yang

membedakan yaitu tanaman sawi hijau dengan treatmen music sehingga unsur hara yang

terkandung didalam pupuk terserap secara lebih efektif. Untuk pembukaan stomata bisa

dilihat pada gambar 11 :

Page 13: Pengaruh Musik pada Range Frekuensi (3000-6000) Hz Terhadap Pertumbuhan dan … · 2013. 4. 10. · Keempat music tersebut yaitu musik klasik, rock, gamelan jawa dan gamelan bali.

13

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 11 adalah gambar pembukaan stomata. (a) gambar pembukaan stomata 1 jam, (b) gambar

pembukaan stomata 2 jam, (c) gambar pembukaan stomata no treatmen, (d) gambar pembukaan

stomata 3 jam

Page 14: Pengaruh Musik pada Range Frekuensi (3000-6000) Hz Terhadap Pertumbuhan dan … · 2013. 4. 10. · Keempat music tersebut yaitu musik klasik, rock, gamelan jawa dan gamelan bali.

14

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Jenis music gamelan jawa (Lcr kebogiro penganten- nartosabdo) pada rentang

frekuensi 3000 Hz- 6000 Hz memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan

produktivitas sawi ketika pemberian treatmennya dengan durasi yang berbeda-

beda .

2. Pada saat dipanen, music gamelan jawa (Lcr kebogiro penganten- nartosabdo)

dengan frekuensi antara 3000 Hz sampai 6.000 Hz menghasilkan sawi dengan

panjang dan lebar yang paling tinggi dibandingkan dengan sampel lain dan sampel

kontrol. Berat sawi yang paling besar juga dihasilkan oleh sampel 3 yang diberi

perlakuan music selama 3 jam.

Saran

1. Bagi penelitian mendatang disarankan untuk lebih teliti terhadap faktor luar lahan

tanam yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang intensitas suara yang paling

berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman

3. Dalam mengamati pembukaan stomata perlu menggunakan mikroskop dengan

perbesaran yang lebih besar supaya bukaan stomata bisa diamaati secara lebih

jelas.

Page 15: Pengaruh Musik pada Range Frekuensi (3000-6000) Hz Terhadap Pertumbuhan dan … · 2013. 4. 10. · Keempat music tersebut yaitu musik klasik, rock, gamelan jawa dan gamelan bali.

15

DAFTAR PUSTAKA

[1] I Ketut Kariada dan I Made Sukadana No. Agdex : 253 dan 262/20 No. Seri :

14/Sayuran/2000/Nopember 2000.

[2] Irianti, Endang, Abdul Choliq, Yulianto, Tri Reni P, Aris M. (2005) Kaji Terap Teknologi

Sonic Bloom pada Tanaman Kentang untuk Produksi Benih. Buletin Pertanian dan

Peternakan. Vol. 6 No. 11. 2005. Hal. 7 – 15.

[3] Yulianto. (2006). Sonic Bloom Sebagai Alternatif Teknologi Terobosan untuk

Meningkatkan Produktivitas Padi. Agribisnis Vol. 8 No. 2. 2006. Hal. 87 – 90.

[4] Ekici, Nuran, Feruzan Dane, Leyla Mamedova, Isin Metin, and Murad Huseyinov. (2007).

The Effects of Different Musical Elements of Root Growth and Mitosis in Onion (Allum

cepa) Root Apical Meristem (Musical and Biological Experimental Study). Asian Journal

of Plant Sciences 6 (2): 369 – 373

[5] Sam Guss. 2007. Science Exhibiton – Investigation Rubric.

[6] Yeni Widyawati, Nur Kadarisman, dan Agus Purwanto.Pengaruh Suara “ Garengpung

“(Dundubia manifera) Termanipulasi pada peak frekuensi (6,07±0,04) 103 Hz Terhadap

Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Kacang Dieng (Vicia faba Linn), Prosiding

Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA

Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011

[7] Resnick, Halliday .1991. Fisika Jilid 1, 2 (terjemahan), Jakarta: Penerbit Erlangga.

[8] Afifuddin Dalimunthe. Stomata Biosintesis, Mekanisme Kerja dan Peranannya ,

Program Study Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara