PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PROBLEM...
Transcript of PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PROBLEM...
PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF
BERBASIS PROBLEM SOLVING
TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA
PADA KONSEP KESETIMBANGAN DAN DINAMIKA ROTASI
(Kuasi Eksperimen di SMA IT Al-Qur’aniyyah Tahun Ajaran 2019/2020)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh:
Sri Ratnaningsih
NIM 11140163000038
JURUSAN TADRIS FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019
i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
iv
ABSTRAK
SRI RATNANINGSIH (11140163000038) Pengaruh Multimedia Interaktif
Berbasis Problem Solving terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada
Konsep Kesetimbangan dan Dinamika Rotasi. Skripsi Jurusan Tadris Fisika,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2019.
Masalah utama dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran fisika belum
melibatkan aktivitas yang melatih keterampilan berpikir kritis, sehingga
keterampilan berpikir kritis siswa menjadi rendah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh multimedia interaktif berbasis problem solving terhadap
keterampilan berpikir kritis siswa pada konsep kesetimbangan dan dinamika rotasi.
Penelitian dilakukan di SMA IT Al-Qur’aniyyah Tangerang Selatan, pada semester
ganjil Tahun Ajaran 2019/2020. Sampel penelitian diambil secara purposive
sampling yang terdiri dari kelas X1 IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan X1 IPA 1
sebagai kelas kontrol. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen
dengan desain nonequivalent control group. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah instrumen tes berupa 12 butir soal esai dan instrumen nontes
berupa angket. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji-t’ yang dilakukan
terhadap data posttest, diperoleh nilai Sig. (2-tailed) < taraf signifikansi yang berarti
H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
multimedia interaktif berbasis problem solving terhadap keterampilan berpikir
kritis siswa. Selain itu, hasil perhitungan N-Gain menunjukkan bahwa kelas
eksperimen mengalami peningkatan keterampilan berpikir kritis yang lebih unggul
dibandingkan dengan kelas kontrol. Sementara, hasil angket siswa menunjukkan
bahwa pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif berbasis problem
solving terkategori baik (78%).
Kata kunci: berpikir kritis; keterampilan; interaktif; multimedia; problem
solving
v
ABSTRACT
SRI RATNANINGSIH (11140163000038). The Effect of Interactive
Multimedia Base Problem Solving on Students’ Critical Thinking Skills in
Equilibrium and Rotational Dynamics Concept. Physics Education Research,
Faculty of Tarbiya and Teaching, Syarif Hidayatullah State Islamic University
Jakarta, 2019.
The main problem of this study is physics learning process in school that has not
involved activity that can train critical thinking skill, so that affects students’ critical
thinking skill low. This study aims to determine the effect of interactive multimedia
base problem solving on students’ critical thinking skills in equilibrium and
rotational dynamics concept. The study was conducted at Al-Qur’aniyyah
Integrated Islamic Senior High School on academic year 2019/2020. Purposive
sampling was used in order to determine the samples of the test that consisted of
11 Nature Science 2 as experimental class and 11 Nature Science 1 as controlled
class. This study used quasi-experimental method as research methodology and
nonequivalent control group research design. The study used 12 essay questions as
instrumental test and questionaire as instrumental nontest. Based on hypothesis test
of posttest score by using t’ test showed Sig. (2-tailed) < significancy standard. It
meant that H0 was rejected and Ha was accepted. This study shows that there is an
effect of interactive multimedia base problem solving on students’ critical thinking
skills. According to the N-Gain result, the increase of students' critical thinking
skills in experimental class is higher than controlled class. Meanwhile, the result of
students' questionaire shows that learning using interactive multimedia base
problem solving got a good category (78%).
Keywords: critical thinking; interactive; multimedia; problem solving; skills
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Multimedia
Interaktif Berbasis Problem Solving terhadap Keterampilan Berpikir Kritis
Siswa pada Konsep Kesetimbangan dan Dinamika Rotasi”. Shalawat serta
salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para
sahabatnya, dan kita semua selaku umatnya hingga akhir zaman. Aamiin.
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam pembuatan skripsi ini. Secara khusus, ucapan terimakasih
tersebut penulis sampaikan kepada:
1. Dr. Sururin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Iwan Permana Suwarna, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Tadris Fisika Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Erina Hertanti, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
memberikan bimbingan, saran, dan pengarahan selama proses pembelajaran.
4. Dwi Nanto, Ph.D, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing penulis selama menjadi mahasiswa Tadris Fisika.
5. Ai Nurlaela, M.Si, Anugrah Azhar, M.Si, dan Muhammad Abdul Hadi, S.Si,
M.TI selaku dosen yang telah bersedia menjadi validator dari media yang telah
penulis buat.
6. Iwan Permana Suwarna, M.Pd dan Kinkin Suartini, M.Pd selaku dosen Tadris
Fisika yang telah bersedia menjadi dosen penguji munaqosah.
7. Seluruh dosen, staf, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya Jurusan Tadris Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan,
pemahaman, dan pelayanan selama perkuliahan.
8. Misbakhus Shobar, S.Hum, M.Pd, selaku kepala SMA IT Al-Qur’aniyyah
yang telah memberikan izin penelitian di sekolah tersebut, serta Sunarto, S.Pd
vii
selaku guru bidang studi fisika yang telah memberikan motivasi, bimbingan,
dan saran kepada penulis selama penelitian berlangsung.
9. Kedua orang tua tercinta (Bapak Ahmad dan Ibu Mimin Sulastri) yang telah
memberikan dukungan baik moril maupun materil serta do’a yang tidak pernah
putus, Adik tersayang (Andy) yang selalu memberikan do’a dan motivasi.
10. Sahabat penulis, Laela Sari, Ifo Fauziyah, dan Dini Nurfitria yang telah
menjadi penyemangat dan tempat penulis berbagi cerita.
11. Teman seperjuangan, Mila Nurmalasari, Puput Handayani, Siti Rahayu,
Kusrini dan Alm. Fitrian Saraswati Yuswandini yang selalu memberikan
dukungan dan saran kepada penulis.
12. Dini Nurhayati, Kak Nindya Novianti, Kak Sarlita Hidayati, Kak Irna Hasanah,
Subekha, Intan Komala Sari, dan Lisa Ariani yang selalu meluangkan waktu
untuk membagi ilmu kepada penulis dan memberikan arahan dalam pembuatan
skripsi dan pendaftaran wisuda.
13. Teman-teman Tadris Fisika 2014, khususnya Tadris Fisika 2014B yang selalu
berbagi suka dan duka dengan penulis selama perkuliahan.
14. Ari Wahyudin, S.M selaku teman, sahabat, kakak, dan orang terkasih yang
selalu memberikan dukungan dan do’a.
15. Seluruh pihak yang telah membantu penulis selama perkuliahan dan penelitian
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga segala kebaikan yang diberikan kepada peneliti mendapatkan balasan
terbaik dari Allah SWT. Aamiin.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
diharapkan untuk kebaikan penulis. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Jakarta, Oktober 2019
Sri Ratnaningsih
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .................................................. iii
ABSTRAK ........................................................................................................... iv
ABSTRACT .......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 5
C. Batasan Masalah ............................................................................... 5
D. Rumusan Masalah............................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6
F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN
HIPOTESIS PENELITIAN ............................................................... 7
A. Kajian Teoritis .................................................................................. 7
1. Media Pembelajaran ..................................................................... 7
2. Multimedia ................................................................................. 10
3. Multimedia Interaktif ................................................................. 12
4. Multimedia interaktif berbasis Problem Solving........................ 16
5. Keterampilan Berpikir Kritis ..................................................... 20
6. Kesetimbangan dan Dinamika Rotasi ........................................ 26
B. Hasil Penelitian Relevan ................................................................. 32
C. Kerangka Berpikir .......................................................................... 34
D. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 36
ix
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 37
A. Tempat dan Waktu Penelitian......................................................... 37
B. Metode Penelitian ........................................................................... 37
C. Desain Penelitian ............................................................................ 37
D. Variabel Penelitian ......................................................................... 38
E. Populasi dan Sampel ....................................................................... 38
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 39
G. Instrumen Penelitian ....................................................................... 39
1. Instrumen Tes ............................................................................. 39
2. Instrumen Nontes ....................................................................... 40
H. Kalibrasi Instrumen ........................................................................ 41
1. Kalibrasi Instrumen Tes ............................................................. 41
a. Uji Validitas ........................................................................... 41
b. Uji Reliabilitas ....................................................................... 43
c. Taraf Kesukaran ..................................................................... 43
d. Daya Pembeda ....................................................................... 44
2. Kalibrasi Instrumen Nontes........................................................ 46
I. Teknik Analisis Data ...................................................................... 46
1. Uji Prasyarat Analisis ................................................................. 46
2. Uji Hipotesis .............................................................................. 48
3. Hipotesis Statistik ...................................................................... 49
4. N-Gain ........................................................................................ 50
5. Analisis Data Nontes .................................................................. 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 52
A. Hasil Penelitian ............................................................................... 52
1. Hasil Pretest ............................................................................... 52
2. Hasil Posttest .............................................................................. 53
3. Rekapitulasi Keterampilan Berpikir Kritis................................. 53
4. Hasil N-Gain .............................................................................. 56
5. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik ......................................... 57
6. Hasil Uji Hipotesis ..................................................................... 59
x
7. Hasil Analisis Data Angket ........................................................ 60
B. Pembahasan .................................................................................... 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 66
A. Kesimpulan ..................................................................................... 66
B. Saran ............................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 68
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Aspek Keterampilan Berpikir Kritis Menurut Ennis ...................... 22
Tabel 2. 2 Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Menurut Inch .................... 25
Tabel 3. 1 Nonequivalent Control Group Design ............................................ 38
Tabel 3. 2 Kisi-kisi Keterampilan Berpikir Kritis ............................................ 40
Tabel 3. 3 Kisi-kisi Instrumen Nontes (Angket) .............................................. 41
Tabel 3. 4 Kriteria Koefisien Korelasi Nilai r .................................................. 42
Tabel 3. 5 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes ................................................... 42
Tabel 3. 6 Kriteria Reliabilitas Instrumen ........................................................ 43
Tabel 3. 7 Kriteria Taraf Kesukaran................................................................. 44
Tabel 3. 8 Hasil Perhitungan Taraf Kesukaran Instrumen Tes ........................ 44
Tabel 3. 9 Kriteria Daya Pembeda ................................................................... 45
Tabel 3. 10 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Instrumen Tes ........................... 45
Tabel 3. 11 Uji Validitas Instrumen Nontes ....................................................... 46
Tabel 3. 12 Kriteria Uji N-Gain ......................................................................... 50
Tabel 3. 13 Kriteria Skor Penilaian Angket ....................................................... 51
Tabel 3. 14 Kriteria Interval Data Nontes .......................................................... 51
Tabel 4. 1 Rekapitulasi Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ............................................................................................ 54
Tabel 4. 2 Hasil N-Gain Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ............................................................................................ 57
Tabel 4. 3 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol ....................................................... 58
Tabel 4. 4 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol ....................................................... 59
Tabel 4. 5 Uji Hipotesis Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ............................................................................................ 60
Tabel 4. 6 Hasil Angket Respon Siswa terhadap Pembelajaran Menggunakan
Multimedia Interaktif Berbasis Problem Solving ............................ 60
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Peta Konsep Kesetimbangan dan Dinamika Rotasi ...................... 27
Gambar 2. 2 Torsi dengan gaya pada sudut tertentu .......................................... 28
Gambar 2. 3 Partikel bermassa m berotasi mengelilingi sumbunya dengan jari-
jari r ............................................................................................... 28
Gambar 2. 4 Penari yang berotasi dengan (a) kedua tangan direntangkan
(b) kedua tangan dilipat ................................................................. 30
Gambar 2. 5 Gerak menggelinding .................................................................... 31
Gambar 2. 6 Kerangka berpikir .......................................................................... 36
Gambar 4. 1 Diagram Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol .......................................................................................... 52
Gambar 4. 2 Diagram Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol .......................................................................................... 53
Gambar 4. 3 Diagram Hasil Pretest dan Posttest Aspek Keterampilan Berpikir
Kritis Siswa pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .............. 55
Gambar 4. 4 Diagram Hasil Pretest dan Posttest Indikator Keterampilan Berpikir
Kritis Siswa pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .............. 56
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Perangkat Pembelajaran ....................................................... 72
Lampiran A. 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ........... 73
Lampiran A. 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ................ 111
Lampiran B Instrumen Penelitian ............................................................. 145
Lampiran B. 1 Kisi-kisi Instrumen Tes ........................................................... 146
Lampiran B. 2 Tabel Kisi-kisi Instrumen Tes Keterampilan Berpikir Kritis .. 147
Lampiran B. 3 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen ................................... 190
Lampiran B. 4 Instrumen Tes Keterampilan Berpikir Kritis ........................... 192
Lampiran B. 5 Kisi-kisi Instrumen Nontes (Angket) ...................................... 214
Lampiran B. 6 Angket Respon Siswa terhadap Multimedia Interaktif Berbasis
Problem Solving ...................................................................... 215
Lampiran B. 7 Lembar Validasi Instrumen Nontes (Angket) ......................... 217
Lampiran B. 8 Lembar Validasi Ahli Materi ................................................... 218
Lampiran B. 9 Lembar Validasi Ahli Media ................................................... 222
Lampiran C Analisis Data Hasil Penelitian .............................................. 226
Lampiran C. 1 Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ....... 227
Lampiran C. 2 Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen ...................................... 228
Lampiran C. 3 Data Hasil Pretest Kelas Kontrol ............................................ 230
Lampiran C. 4 Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...... 232
Lampiran C. 5 Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen .................................... 233
Lampiran C. 6 Data Hasil Posttest Kelas Kontrol ........................................... 235
Lampiran C. 7 Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen ...................... 237
Lampiran C. 8 Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol ............................. 238
Lampiran C. 9 Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen ..................... 239
Lampiran C. 10 Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol............................ 240
Lampiran C. 11 Uji Homogenitas Data Pretest ................................................. 241
Lampiran C. 12 Uji Homogenitas Data Posttest................................................ 242
Lampiran C. 13 Uji Hipotesis Data Pretest ....................................................... 243
Lampiran C. 14 Uji Hipotesis Data Posttest ...................................................... 244
xiv
Lampiran C. 15 Data Presentase Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Siswa
................................................................................................. 246
Lampiran C. 16 Normal Gain (N-Gain) Kelas Eksperimen .............................. 254
Lampiran C. 17 Data Hasil Angket Respon Siswa ............................................ 259
Lampiran D Surat-surat ............................................................................. 260
Lampiran D. 1 Surat Permohonan Izin Penelitian ........................................... 261
Lampiran D. 2 Surat Keterangan Penelitian .................................................... 262
Lampiran E Lain-lain ................................................................................. 263
Lampiran E. 1 Print Screen Multimedia Interaktif Berbasis Problem Solving 264
Lampiran E. 2 Lembar Uji Referensi .............................................................. 269
Lampiran E. 3 Profil Peneliti ........................................................................... 279
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisika merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menguraikan dan
menganalisis fenomena alam agar dapat memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari. Guna memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, kurikulum mata
pelajaran fisika membekali siswa agar memiliki sejumlah keterampilan berpikir,
salah satu di antaranya adalah keterampilan berpikir kritis.1 Keterampilan berpikir
kritis yang optimal membuat seseorang dapat mengambil keputusan yang bijaksana
dalam kehidupan sehari-hari.2 Namun, dalam melatih keterampilan berpikir kritis
siswa masih terkendala oleh beberapa faktor. Pertama, kegiatan pembelajaran fisika
seringkali masih terpusat pada guru, sehingga siswa cenderung pasif dan kurang
menggali kemampuan berpikirnya.3 Kedua, siswa hanya dilatih menyelesaikan soal
fisika pada aspek ingatan dan pemahaman, namun jarang dilibatkan dalam proses
pemecahan masalah.4 Permasalahan ini menyebabkan kemampuan siswa dalam
menganalisis argumen suatu masalah dan mempertimbangkan definisi belum
optimal.5 Hal ini menunjukkan keterampilan berpikir kritis siswa cenderung rendah.
Salah satu konsep fisika yang keterampilan berpikir kritisnya tergolong rendah
adalah konsep kesetimbangan dan dinamika rotasi.6 Hal ini terlihat dari kemampuan
siswa dalam menganalisis berbagai persoalan yang melibatkan keterampilan
1Khaeruddin, “Model Pembelajaran Fisika Berbasis Keterampilan Proses Sains”, Buku Model
(Produk Disertasi), (Surabaya: Universitas Negeri Surabaya), 2017, h. 1. 2Desi Fitria Wulandari, dkk, “Physics of Learning Strategy to Train Critical and Creatif
Thinking Skills”, International Journal of Science and Research, Vol. 3, 2014, h. 2976. 3Dyah Shinta Damayanti, dkk, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan
Pendekatan Inkuiri Terbimbing untuk Mengoptimalkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik
pada Materi Listrik Dinamis SMA Negeri 3 Purworejo Kelas X Tahun Pelajaran 2012/2013”,
Radiasi, Vol. 3 No. 1, 2013, h. 58. 4Diena Sulhi Asysyifa, dkk, “Analysis of Students Critical Thinking Skills Using Partial Credit
Models (PCM) in Physics Learning”, International Journal of Education Research Review, 2018,
h. 251. 5Loc. Cit. 6Sulardi, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Model Problem Based Learning
(PBL) untuk Melatih Keterampilan Berpikir Kritis Siswa”, Jurnal Universitas Negeri Surabaya,
2015, h. 803.
2
berpikir kritis pada konsep ini masih rendah.7 Ada beberapa faktor yang
menyebabkan rendahnya keterampilan berpikir kritis siswa pada konsep
kesetimbangan dan dinamika rotasi. Pertama, konsep kesetimbangan dan dinamika
rotasi adalah konsep fisika yang kompleks dan mendasar karena sangat
berhubungan dengan konsep-konsep pada bab sebelumnya.8 Kedua, siswa
mengalami kesulitan pada subkonsep torsi dan kesetimbangan ketika menggambar
diagram bebas gaya yang bekerja pada suatu benda.9 Ketiga, siswa banyak
mengalami kesulitan ketika mempelajari gerak menggelinding karena merupakan
gabungan gerak rotasi dan translasi.10 Berdasarkan fakta tersebut, dapat
disimpulkan bahwa rendahnya keterampilan berpikir kritis siswa pada konsep
kesetimbangan dan dinamika rotasi disebabkan karena konsep tersebut cenderung
abstrak dan kompleks. Salah satu solusi dari permasalahan ini adalah penggunaan
media pembelajaran untuk memvisualisasikan konsep abstrak dan
menyederhanakan konsep yang bersifat kompleks. Pada penelitian ini, media
pembelajaran yang dipilih adalah multimedia interaktif.
Multimedia interaktif dapat menjadi solusi untuk meningkatkan keterampilan
berpikir kritis siswa karena memungkinkan pembelajaran berfokus pada siswa dan
memunculkan ketertarikan untuk memecahkan masalah. Multimedia interaktif juga
dapat memvisualisasikan konsep yang abstrak menjadi lebih konkret, terutama
dalam menggambar diagram bebas gaya pada torsi dan kesetimbangan benda tegar.
Selain itu, multimedia interaktif mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis
siswa terutama dalam membangun keterampilan dasar, menganalisis argumen, dan
membuat inferensi.11 Namun, multimedia interaktif yang ada saat ini kurang
7Loc. Cit. 8Lalu Amirullah, “Analisis Kesulitan Penguasaan Konsep Mahasiswa pada Topik Rotasi
Benda Tegar dan Momentum Sudut”, Jurnal Fisika Indonesia, No. 55 Vol. XIX, 2015, h. 34-35. 9Dios Sarkity, dkk, “ Kesulitan Siswa SMA dalam Memecahkan Masalah Kesetimbangan dan
Dinamika Rotasi”, Pros. Semnas Pendidikan IPA Pascasarjana UM, Vol. 1, 2016, h. 171. 10D.N. Setyawan, “Pengembangan Pembelajaran Berbasis Saintifik pada Materi Dinamika
Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan
Komunikasi Verbal Siswa SMA”, Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika, Vol. 8 No. 1, 2017, h.
15. 11Sadam Husein, “Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif terhadap Penguasaan Konsep
dan Keterampilan Berpikir Kritis siswa pada Materi Suhu dan Kalor”, Jurnal Pendidikan Fisika dan
Teknologi, Vol. 1 No. 3, 2013, h. 223.
3
optimal dalam mengajak siswa memecahkan masalah.12 Padahal, pemecahan
masalah dapat melatih keterampilan berpikir kritis siswa.13 Kebanyakan multimedia
interaktif yang ada hanya berisi materi, video percobaan, dan soal evaluasi yang
kurang mendukung berpikir kritis. Oleh karena itu pada penelitian ini, multimedia
interaktif yang diterapkan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis adalah
multimedia interaktif berbasis problem solving.
Multimedia interaktif pada penelitian ini disajikan dengan tujuh menu utama.
Pada menu pertama, multimedia interaktif menyajikan kompetensi inti, kompetensi
dasar, dan indikator pembelajaran. Pada menu kedua, multimedia interaktif
menyajikan peta konsep. Sebelum menyajikan bagan peta konsep, multimedia
interaktif menyajikan animasi tentang garis besar konsep kesetimbangan dan
dinamika rotasi, serta hubungan dengan konsep sebelumnya. Penyajian peta konsep
seperti ini diharapkan dapat memberi gambaran kepada siswa tentang pembelajaran
kesetimbangan dan dinamika rotasi. Pada menu ketiga, multimedia interaktif
menyajikan kegiatan pembelajaran yang mengikuti langkah-langkah model
problem solving. Adapun langkah-langkah tersebut terdiri dari memahami masalah
(understanding), merencanakan strategi pemecahan masalah (planning),
melaksanakan strategi pemecahan masalah (solving), dan memeriksa kembali
masalah (checking).14
Pada tahap understanding, multimedia interaktif menyajikan video fenomena
yang berhubungan dengan kehidupan nyata. Misalnya, pada subkonsep
kesetimbangan disajikan fenomena suatu objek yang diletakkan bukan pada posisi
setimbangnya. Penyajian video tersebut diharapkan dapat membuat siswa
merumuskan masalah. Siswa diminta merumuskan masalah pada kotak yang
tersedia di multimedia interaktif. Kegiatan merumuskan masalah dapat melatih
12Kristiyono, Op.Cit., h. 3. 13Buchori Muslim, “Pengaruh Model Pembelajaran Pemecahan Masalah terhadap
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa dan Efikasi Diri pada Konsep Hidrolisis Garam”. Tesis pada
Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, 2014, h. 86. 14Zahra Chairani, Metakognisi Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika,(Yogyakarta:
CV Budi Utama, 2016), h. 69.
4
keterampilan berpikir kritis siswa, terutama pada indikator memfokuskan
pertanyaan.15
Pada tahap planning, multimedia interaktif menyajikan simulasi dan teori
tentang kesetimbangan dan dinamika rotasi. Simulasi dan teori didesain dengan
memperlihatkan hubungan antara variabel-variabel yang mempengaruhi masalah,
sehingga siswa dapat mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah.
Selain itu, teori juga dilengkapi dengan audio dan animasi yang meningkatkan
pemahaman siswa. Desain simulasi dan teori tersebut diharapkan dapat membuat
siswa menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah.
Pada tahap solving, siswa diminta menuliskan penyelesaian masalah disertai
alasan yang logis pada kotak yang tersedia di multimedia interaktif. Siswa dilatih
untuk menghubungkan masalah yang dihadapi dengan konsep yang telah dipelajari.
Kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa, terutama pada
indikator membuat dan menilai pernyataan nilai.16
Pada tahap checking, multimedia interaktif menuntun siswa untuk memeriksa
kembali penyelesaian masalah yang telah diberikan pada tahap solving atau
memberikan alternatif yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah.
Kegiatan ini bertujuan untuk melatih siswa dalam merumuskan alternatif.
Merumuskan alternatif dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis, terutama
pada indikator memutuskan tindakan.17 Setelah siswa memberikan alternatif
pemecahan masalah, siswa diminta memberikan kesimpulan pada kotak yang
tersedia. Kegiatan menarik kesimpulan berdasarkan suatu fenomena dapat
meningkatkan berpikir kritis siswa, terutama pada aspek menyimpulkan.18
Pada menu keempat, multimedia interaktif menyajikan ringkasan materi. Pada
menu kelima, multimedia interaktif menyajikan soal evaluasi. Pada menu keenam,
15Zalpita Agustia, dkk, “Implementasi Pembelajaran Hands on Activities untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran Fisika SMP”, Artikel Universitas Riau,
2016, h. 8. 16Evin Kustantia, “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving dengan Argument Mapping
terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Konsep Protista Kelas X”, Skripsi pada Sekolah
Stratasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2018, h, 71. 17Ennis, Op. Cit. h. 46. 18Desi Nurul Agnafia, “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran
Biologi”, Florea, Vol. 6 No.1, 2019, h. 51.
5
multimedia interaktif menyajikan daftar pustaka. Pada menu ketujuh, multimedia
interaktif menyajikan profil peneliti. Selain itu, pada multimedia interaktif
dilengkapi dengan ‘Pojok Info’, yang berisi informasi mengenai aplikasi
kesetimbangan dan dinamika rotasi dalam kehidupan sehari-hari, serta ‘Seputar
Tokoh’ yang berisi biodata tokoh fisika dan penemuannya. Multimedia interaktif
juga menyajikan ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan konsep kesetimbangan
dan dinamika rotasi. Multimedia interaktif berbasis problem solving dilengkapi
audio, membantu siswa dalam memahami materi secara lebih mendalam karena
siswa menggali informasi sesuai kecepatan belajarnya, serta dapat dibuka kapan
saja dan di mana saja. Dengan demikian, diharapkan dapat membantu
memaksimalkan pembelajaran yang melatih siswa dalam berpikir kritis.
Berdasarkan pemikiran di atas, perlu dilakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Multimedia Interaktif Berbasis Problem Solving terhadap
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Konsep Kesetimbangan dan
Dinamika Rotasi”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
dapat diidentifikasi beberapa masalah, antara lain:
1. Keterampilan berpikir kritis siswa pada konsep kesetimbangan dan dinamika
rotasi tergolong rendah.
2. Pembelajaran fisika masih berpusat pada guru, serta belum melibatkan
aktivitas yang dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa.
3. Multimedia interaktif yang ada saat ini kurang mengasah keterampilan berpikir
kritis, karena kurang mengajak siswa memecahkan masalah.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini
dibatasi sebagai berikut:
1. Keterampilan berpikir kritis yang diukur yaitu pada ranah kognitif
menggunakan aspek keterampilan berpikir kritis menurut Robert H. Ennis yang
terdiri dari 5 aspek, yaitu klasifikasi dasar (elementary clasification),
6
membangun keterampilan dasar (basic support), menyimpulkan (inference),
klasifikasi lanjut (advanced clasification), serta strategi dan taktik (strategies
and tactics).19
2. Multimedia interaktif berbasis problem solving digunakan oleh siswa secara
berkelompok.
3. Interaktivitas dalam multimedia interaktif berbasis problem solving adalah
kegiatan yang melibatkan interaksi antara multimedia dengan pengguna, yaitu
pemberian respon oleh siswa pada kolom yang tersedia dan umpan balik.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah “Apakah terdapat pengaruh
multimedia interaktif berbasis problem solving terhadap keterampilan berpikir
kritis siswa pada konsep kesetimbangan dan dinamika rotasi?”.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh multimedia
interaktif berbasis problem solving terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada
konsep kesetimbangan dan dinamika rotasi.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu memberikan
informasi mengenai penggunaan multimedia interaktif berbasis problem solving
dalam mengatasi permasalahan keterampilan berpikir kritis.
19 Ennis, Op. Cit., h. 46.
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA IT Al-Qur’aniyah yang berlokasi di Jalan
Panti Asuhan, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Penelitian ini dilakukan pada
semester ganjil Tahun Ajaran 2019/2020.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi-exsperiement
research). Metode ini bertujuan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dengan melibatkan kelas kontrol dan kelas eksperimen.1 Pada
metode ini, kelas kontrol tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol
variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.2
C. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan nonequivalent control group design. Pada desain
ini, kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dipilih secara tidak random.3
Sebelum diberi perlakuan, peneliti memberikan pretest pada kedua kelas untuk
mengetahui keterampilan berpikir kritis siswa pada konsep kesetimbangan dan
dinamika rotasi. Setelah itu, peneliti menentukan kelas kontrol dan kelas
eksperimen berdasarkan hasil pretest. Kelas yang memiliki rata-rata hasil pretest
lebih tinggi dijadikan sebagai kelas kontrol, sedangkan kelas yang memiliki rata-
rata hasil pretest lebih rendah dijadikan sebagai kelas eksperimen.
Dalam pembelajaran, kelas kontrol diberi perlakuan berupa pembelajaran
konvensional, sedangkan kelas eksperimen diberi perlakuan berupa pembelajaran
dengan menggunakan multimedia interaktif berbasis problem solving. Setelah
diberi perlakuan, kedua kelas akan diberikan posttest untuk mengetahui
1Sugiyono, Metodologi Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2015), h. 72. 2Ibid., h. 77. 3Ibid., 79.
38
keterampilan berpikir kritis pada konsep kesetimbangan dan dinamika rotasi.
Adapun desain penelitian tersebut dinyatakan pada Tabel 3.1 berikut:4
Tabel 3. 1 Nonequivalent Control Group Design
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O1 X1 O2
Kontrol O1 X2 O2
Keterangan:
O1 : pretest yang diberikan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen
X1 : perlakuan yang diberikan kepada kelas eksperimen, yaitu dengan
menggunakan multimedia interaktif berbasis problem solving
X2 : perlakuan yang diberikan kepada kelas kontrol, yaitu dengan pembelajaran
konvensional
O2 : posttest yang diberikan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat, atau nilai dari orang, objek, atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.5 Berdasarkan peranan dan
fungsinya, variabel penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu variabel bebas
(independen) dan variabel terikat (dependen).6
1. Variabel bebas (independen) adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi
penyebab. Variabel bebas pada penelitian ini adalah penggunaan multimedia
interaktif bebasis problem solving.
2. Variabel terikat (dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat.7 Variabel terikat pada penelitian ini, adalah keterampilan berpikir kritis
siswa pada konsep kesetimbangan dan dinamika rotasi.
E. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi dari subjek/objek dengan kualitas dan
karakteristik tertentu untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulan.8 Populasi
4Loc. Cit. 5Ibid., h. 38. 6Loc. Cit. 7Ibid., h. 39. 8Ibid., h. 80.
39
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA IT Al-Qu’aniyah. Sementara,
sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki suatu populasi.9
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 sebagai
kelas eksperimen dan XI IPA 1 sebagai kelas kontrol. Sampel diambil dengan
teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu.10
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang dilakukan untuk
mengumpulkan data penelitian.11 Penelitian ini menggunakan dua teknik
pengumpulan data, yaitu pengumpulan data tes dan pengumpulan data nontes.
Pengumpulan data tes berupa pemberian pretest dan posttest kepada kelas kontrol
dan kelas eksperimen untuk mengetahui keterampilan berpikir kritis siswa sebelum
dan setelah diberi perlakuan. Sementara, pengumpulan data nontes berupa
pengisian angket yang hanya diberikan kepada kelas eksperimen untuk mengetahui
respon siswa setelah perlakuan berupa penggunaan multimedia interaktif bebasis
problem solving.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data. Penelitian ini menggunakan instrumen tes dan instrumen
nontes.
1. Instrumen Tes
Penelitian ini menggunakan instrumen tes berupa uraian sebanyak 12 soal yang
telah divalidasi. Tes yang diberikan disusun untuk mengukur keterampilan berpikir
kritis siswa yang meliputi 5 aspek, yaitu klasifikasi dasar, membangun
keterampilan dasar, menyimpulkan, klasifikasi lanjut, serta strategi dan taktik.12
9Ibid., h. 81. 10Ibid., h. 85. 11Ali Idris Soentoro, Cara Mudah Belajar Metodologi Penelitian dengan Aplikasi Statistika,
(Depok: PT Taramedia Bakti Persada, 2015), 79. 12Robert H. Ennis, “Logical Basic For Measuring Critical Thinking Skills”, Education
Leadership, Vol. 4, h. 43.
40
Adapun kisi-kisi instrumen tes keterampilan berpikir kritis dapat ditunjukkan pada
Tabel 3.2 berikut:
Tabel 3. 2 Kisi-kisi Keterampilan Berpikir Kritis
Indikator Soal
Aspek Keterampilan Berpikir Kritis
Jumlah
Soal Klasifikasi
Dasar
Membangun
keterampilan
dasar
Menyim-
pulkan
Klasifikasi
lanjut
Mengatur
strategi
dan taktik
Memecahkan
masalah yang
berkaitan dengan
gerak rotasi
1*
2
3**
4*
5** 5
Mengkritisi
peristiwa yang
berkaitan dengan
momen inersia
6*
7**
8*
9*
10**
11*
12 7
Menganalisis
masalah
momentum sudut
dalam kehidupan
sehari-hari
13
14**
15**
16* 4
Memecahkan
masalah gerak
menggelinding
17**
18*
19**
20*
21*
5
Menelaah cara
agar benda
berada dalam
keadaan
setimbang
22
23*
24**
25*
26*
27**
28*
7
Menganalisis
masalah titik
berat dalam
kehidupan sehari-
hari
29**
30*
31*
32*
33** 5
Jumlah 9 7 5 5 7 33
Presentase 27,2% 21,2% 15,2% 15,2% 21,2% 100%
*soal yang valid
**soal yang digunakan
2. Instrumen Nontes
Penelitian ini menggunakan instrumen nontes berupa angket. Angket
digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan multimedia
interaktif berbasis problem solving. Pada penelitian ini, angket yang digunakan
adalah model angket dengan skala Likert yang berbentuk ratting scale, di mana
siswa memberikan respon terhadap pernyataan-pernyataan dengan pilihan, yaitu:
41
STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak Setuju), Netral (N), S (Setuju), SS (Sangat
Setuju). Adapun kisi-kisi instrumen nontes yang digunakan pada penelitian ini
dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut:
Tabel 3. 3 Kisi-kisi Instrumen Nontes (Angket)
No Indikator Angket
Multimedia Interaktif
Berbasis Problem Solving Jumlah
Soal Positif Negatif
1
Penggunaan multimedia
interaktif berbasis problem
solving dalam pembelajaran
3
4
1
2 4
3
Pengaruh multimedia
interaktif berbasis problem
solving terhadap keterampilan
berpikir kritis
6
7
10
5
8
9
6
Jumlah 5 5 10
H. Kalibrasi Instrumen
Hal utama yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian adalah kelayakan
instrumen penelitian. Oleh karena itu, sebelum digunakan dalam penelitian,
instrumen harus dikalibrasi terlebih dahulu. Kalibrasi instumen yang digunakan
dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu kalibrasi instrumen tes dan kalibrasi
instrumen nontes.
1. Kalibrasi Instrumen Tes
Sebelum digunakan untuk penelitian, instrumen tes harus memiliki kriteria
kelayakan yaitu validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan taraf kesukaran. Berikut
ini adalah pengujian dan perhitungan berkaitan dengan kriteria kelayakan:
a. Uji Validitas
Validitas adalah ukuran yang menunjukkan kemampuan suatu instrumen untuk
dapat mengukur objek yang hendak diukur secara tepat.13 Validitas suatu instrumen
digunakan untuk memperoleh data yang valid.14 Uji validitas dalam penelitian ini
13Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2013), h. 73. 14Ibid., h. 79.
42
menggunakan korelasi product moment dengan bantuan software AnatesV4,
dengan rumus sebagai berikut.15
𝑟𝑋𝑌 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√{𝑁 ∑ 𝑋2−(∑ 𝑋)2}{{𝑁 ∑ 𝑌2−(∑ 𝑌)2}}
(3.1)
Keterangan :
𝑟𝑋𝑌 = koefisien korelasi
𝑋 = skor butir soal yang menjawab benar
𝑌 = skor total siswa yang menjawab benar
𝑁 = jumlah siswa Validitas suatu instrumen dapat dilihat berdasarkan kriteria penafsiran koefisien
korelasinya (r) pada Tabel 3.4 berikut:16
Tabel 3. 4 Kriteria Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Validitas
0,80-1,00 Sangat tinggi
0,60-0,80 Tinggi
0,40-0,60 Cukup
0,20-0,40 Rendah
0,00-0,20 Sangat rendah
Adapun hasil uji validitas instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut:
Tabel 3. 5 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes
Statistik Butir Soal
Jumlah soal 33
Jumlah siswa 43
Nomor soal yang valid 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,
20, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33
Jumlah soal yang valid 29
Presentase soal yang valid 87,88%
Berdasarkan Tabel 3.5, terlihat bahwa dari 33 soal yang diujicobakan
kepada 43 siswa, terdapat 29 soal yang valid. Artinya, terdapat 4 soal yang tidak
valid. Dengan demikian, presentase soal valid sebesar 87,88%.
15Ibid., h. 87. 16Ibid., h. 89.
43
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah derajat konsistensi dan stabilitas instrumen.17 Reliabilitas
berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu instrumen dikatakan memiliki
taraf kepercayaan yang tinggi jika dapat memberikan hasil yang tetap. Reliabilitas
dapat dicari mengunakan rumus Alpha dengan bantuan software AnatesV4, dengan
rumus sebagai berikut.18
𝑟11 = (𝑛
𝑛−1) (1 −
∑ 𝜎𝑖2
𝜎𝑡2 ) (3.2)
Keterangan:
𝑟11 = reliabilitas
∑ 𝜎𝑖2 = jumlah varians skor tiap-tiap item
𝜎𝑡2 = varians total
Reliabilitas suatu instrumen dapat dilihat berdasarkan kriteria penafsiran indeks
reliabilitasnya pada Tabel 3.6 berikut:
Tabel 3. 6 Kriteria Reliabilitas Instrumen
Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas
0,00 9 r 0,20 Sangat Rendah
0,20 r 0,40 Rendah
0,40 r 0,70 Sedang
0,70 r 0,90 Tinggi
0,90 r 1,00 Sangat Tinggi
Berdasarkan perhitungan menggunakan Anates V4, diperoleh bahwa nilai
reliabilitas instrumen sebesar 0,95 dan termasuk dalam kategori sangat tinggi.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa instrumen tes layak digunakan dalam
penelitian.
c. Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran (difficult index) adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan
mudahnya suatu soal.19 Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau
tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak meransang siswa mempertinggi
usaha untuk memecahkannya. Sebaliknya, soal yang terlalu sulit menyebabkan
siswa putus asa dan tidak semangat untuk mecoba lagi karena di luar
17Sugiyono, Op. Cit., h. 268. 18Arikunto, Op. Cit., 122. 19Ibid., h. 223.
44
jangkauannya.20 Taraf kesukaran dihitung menggunakan software AnatesV4
dengan rumus sebagai berikut:21
JS
BP (3.3)
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Taraf kesukaran suatu soal dapat dilihat berdasarkan kriteria penafsiran pada
Tabel 3.7 berikut:22
Tabel 3. 7 Kriteria Taraf Kesukaran
Indeks Taraf Kesukaran Kriteria Taraf Kesukaran
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
Adapun hasil perhitungan taraf kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada Tabel
3.8 berikut:
Tabel 3. 8 Hasil Perhitungan Taraf Kesukaran Instrumen Tes
Taraf Kesukaran Kriteria Taraf Kesukaran
Jumlah Soal Presentase
Sukar 29 87,88%
Sedang 3 9,09%
Mudah 1 3,03%
Jumlah 33 100%
Berdasarkan Tabel 3.4, terlihat bahwa dari 33 soal yang diujicobakan,
terdapat 3,03% soal dengan kriteria mudah, 9,09% soal dengan kriteria sedang, dan
87,88% soal dengan kategori sukar.
d. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara
siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.23 Soal
20Ibid., h. 222. 21Ibid., h. 223. 22Ibid., h. 225. 23Ibid., h. 226
45
yang baik adalah soal yang mempunyai daya pembeda tinggi.24 Daya pembeda
dalam penelitian ini menggunakan bantuan software AnatesV4, dengan rumus
sebagai berikut:25
𝐷𝑃 =𝐵𝐴
𝐽𝐴−
𝐵𝐵
𝐽𝐵= 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵 (3.4)
Keterangan:
DP = indeks daya pembeda satu butir soal tertentu
𝐵𝐴 = banyaknya kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
𝐵𝐵 = banyaknya kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
𝐽𝐴 = banyaknya peserta kelompok atas
𝐽𝐵 = banyaknya peserta kelompok bawah
𝑃𝐴 = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
𝑃𝐵 = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Daya pembeda suatu soal dapat dilihat berdasarkan kriteria daya pembeda pada
Tabel 3.9 sebagai berikut:26
Tabel 3. 9 Kriteria Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda
Negatif Sangat buruk, harus dibuang
0,00 – 0,20 Buruk (poor)
0,21 – 0,40 Cukup (satisfactory)
0,41 – 0,70 Baik (good)
0,71 – 1,00 Sangat baik (excellent)
Adapun hasil perhitungan daya pembeda instrumen tes dapat dilihat pada Tabel
3.10 berikut:
Tabel 3. 10 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Instrumen Tes
Kriteria Daya Pembeda Butir Soal
Jumlah Soal Presentase
Sangat buruk 0 0
Buruk (poor) 8 75,76%
Cukup (satisfactory) 25 24,24%
Baik (good) 0 0
Sangat baik (excellent) 0 0
Jumlah 33 100%
24Loc. Cit. 25Ibid., h. 228. 26Ibid., h. 232.
46
Berdasarkan Tabel 3.5, terlihat bahwa dari 33 soal, terdapat 75,76% soal
dengan kriteria buruk dan 24,24% soal dengan kriteria cukup.
2. Kalibrasi Instrumen Nontes
Sebelum instrumen nontes diberikan kepada siswa, maka perlu divalidasi
terlebih dahulu.27 Pada penelitian ini, kalibrasi instrumen nontes dilakukan dengan
pertimbangan dosen pembimbing. Pertimbangan ini berhubungan dengan validitas
isi yang berkaitan dengan butir-butir pernyataan dalam angket yang akan diajukan
kepada siswa. Adapun pertimbangan-pertimbangan tersebut dapat dilihat pada
Tabel 3.11 berikut:
Tabel 3. 11 Uji Validitas Instrumen Nontes
No Aspek yang dinilai Kriteria
Ya Tidak
1 Pernyataan mewakili seluruh indikator.
2 Pernyataan terdiri dari kalimat positif dan negatif.
3 Bahasa yang digunakan efektif.
4 Struktur kalimat mudah dipahami.
5 Petunjuk pengisian jelas.
I. Teknik Analisis Data
Analisis data bertujuan untuk memperoleh makna dari data yang telah
terkumpul. Pada penelitian ini, analisis data terdiri dari uji prasyarat dan uji
hipotesis.
1. Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat dilakukan sebelum dilakukan uji hipotesis, bertujuan untuk
menentukan rumus statistik yang akan digunakan dalam uji hipotesis. Uji prasyarat
analisis terdiri atas dua uji yang harus dipenuhi, yaitu uji normalitas dan uji
homogenitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji asumsi yang bertujuan untuk membuktikan data
dari sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak.28 Uji normalitas dalam
27Sugiyono, Op. Cit., h. 144. 28Tri Cahyono, Statistik Uji Normalitas, (Purwokerto, Yasamas, 2015), h. 1
47
penelitian ini menggunakan uji Saphiro Wilk dengan bantuan Statistical Product
and Service Solution (SPSS), yang dirumuskan sebagai berikut:29
𝑇3 =1
𝐷[∑ 𝑎𝑖 (𝑋𝑛−𝑖+1 − 𝑋𝑖)
𝐾𝐼=1 ]2 (3.5)
di mana
𝐷 = ∑ (𝑋𝑖 − �̅�)2𝑛𝑖=1 (3.6)
Keterangan:
𝑎𝑖 = koefisien uji Saphiro Wilk
𝑋𝑛−𝑖+1 = data ke n-i+1
𝑋𝑖 = data ke i
�̅� = rata-rata data Hasil 𝑇3 dibandingkan dengan tabel Saphiro Wilk untuk melihat nilai proporsi (p).
Penentuan kategori uji Saphiro Wilk adalah sebagai berikut:
1) Jika 𝑝 < 𝛼, 𝐻0 diterima; 𝐻𝑎 ditolak, berarti data terdistribusi normal
2) Jika 𝑝 > 𝛼, 𝐻0 ditolak; 𝐻𝑎 diterima, berarti data tidak terdistribusi normal
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas merupakan uji asumsi yang dilakukan untuk mengetahui
apakah sampel yang diteliti memiliki kemampuan yang sama atau tidak.30 Sampel
yang memiliki kemampuan yang sama (homogen) dapat dilihat dari variansi data
yang sama. Uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan uji Levene dengan
bantuan Statistical Product and Service Solution (SPSS), yang dirumuskan sebagai
berikut:31
𝑊 =(𝑛−𝑘) ∑ 𝑛𝑖(𝑍𝑖−𝑍)2𝑘
𝑖=1
(𝑘−1) ∑ ∑ 𝑛𝑖𝑁𝑖𝑗=1
𝑘𝑖=1 (𝑍𝑖𝑗−�̅�𝑖)
2 (3.7)
di mana
�̅�𝑖𝑗 = |�̅�𝑖𝑗 − �̅�𝑖| (3.8)
Keterangan:
n = jumlah observasi
k = jumlah kelompok
�̅�𝑖 = rata-rata kelompok ke-i
29Ibid., h. 23. 30Russefendi, Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV Andira, 1998), h.
294. 31Edi Riadi, Statistika Penelitian (Analisis Manual dan IBM SPSS), (Jakarta: CV Andi Offset,
2016), h. 135.
48
�̅�𝑖𝑗 = rata-rata keseluruhan data
�̅�𝑖 = rata-rata subkelompok ke-i Penentuan kategori uji Levene adalah sebagai berikut:
1) Jika 𝑊 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, 𝐻0 diterima; 𝐻𝑎 ditolak, berarti varians kedua populasi
homogen.
2) Jika 𝑊 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, 𝐻0 ditolak; 𝐻𝑎 diterima, berarti varians kedua populasi tidak
homogen.
2. Uji Hipotesis
Setelah melakukan uji prasyarat berupa uji normalitas dan homogenitas,
selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Uji hipotesis dilakukan untuk
mengetahui pengaruh penggunaan multimedia interaktif berbasis problem solving
secara signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada konsep
kesetimbangan dan dinamika rotasi. Uji hipotesis dihitung dengan bantuan
Statistical Product and Service Solution (SPSS). Uji hipotesis yang digunakan
harus sesuai dengan asumsi-asumsi statistik yang terdiri dari distribusi dan variansi
data. Asumsi distribusi dan variansi data yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Data Terdistribusi Normal dan Variansnya Sama
Pada data terdistribusi normal dan variansnya sama, pengujian hipotesis
dilakukan dengan analisis tes statistik parametrik. Pengujian hipotesis
menggunakan uji-t, yang dirumuskan sebagai berikut:32
t = �̅�1− �̅�2
√(𝑛1−1) 𝑆1
2+ (𝑛2−1)𝑆22
𝑛1+ 𝑛2−2(
1
𝑛1+
1
𝑛2)
(3.9)
Keterangan:
�̅�1 = rata-rata data kelas eksperimen
�̅�2 = rata-rata data kelas kontrol
𝑛1 = banyaknya sampel pengukuran kelas eksperimen
𝑛2 = banyaknya sampel pengukuran kelas kontrol
𝑆12 = varians kelas eksperimen
𝑆22 = varians kelas kontrol
Penentuan kategori uji t adalah sebagai berikut:
1) thitung ≤ ttabel, H0 diterima dan Ha ditolak
32Riadi, Op. Cit., 249.
49
2) thitung > ttabel, H0 ditolak dan Ha diterima
b. Data Terdistribusi Normal dan Variansnya Berbeda
Pada data terdistribusi normal dan variansnya berbeda, pengujian hipotesis
dengan analisis tes nonparametrik. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t’, yang
dirumuskan sebagai berikut:33
t’ = �̅�1− �̅�2
√𝑆1
2
𝑛1+
𝑆22
𝑛2
(3.10)
Penentuan kategori uji t’ adalah sebagai berikut:
3) t'hitung ≤ t’tabel, H0 diterima dan Ha ditolak
4) t’hitung > t’tabel, H0 ditolak dan Ha diterima
c. Data Tidak Berdistribusi Normal
Pada data yang tidak berdistribusi normal, digunakan statistik nonparametrik
Mann-Whitney, yang dirumuskan sebagai berikut.34
𝑈1 = 𝑛1𝑛2 +𝑛2(𝑛2+1)
2− ∑ 𝑅2 (3.11)
𝑈2 = 𝑛1𝑛2 +𝑛1(𝑛1+1)
2− ∑ 𝑅1 (3.12)
Keterangan:
𝑅1 = jumlah ranking sampel 1
𝑅2 = jumlah ranking sampel 2
𝑛1 = banyaknya sampel 1
𝑛2 = banyaknya sampel 2 Nilai U terkecil merupakan nilai Uhitung. Penentuan kategori uji Mann-Whitney
adalah sebagai berikut:
1) Uhitung < Utabel, H0 diterima dan Ha ditolak
2) Uhitung ≥ Utabel, H0 ditolak dan Ha diterima
3. Hipotesis Statistik
Hipotesis adalah jawaban sementara dari masalah penelitian yang
kebenarannya masih perlu diuji secara empiris.35 Hipotesis statistik dalam
33Loc. Cit. 34Ibid., h. 344. 35Punaji Setyosari, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, (Jakarta: Kencana,
2013), h. 123.
50
penelitian ini menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS), yaitu
sebagai berikut:
H0 : 𝜇 = 𝜇0 (3.13)
Ha : 𝜇 ≠ 𝜇0 (3.14)
Keterangan:
H0 : tidak terdapat perbedaan rata-rata keterampilan berpikir kritis siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol
Ha : terdapat perbedaan rata-rata keterampilan berpikir kritis siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol
𝜇 : Rata-rata keterampilan berpikir kritis siswa kelas eksperimen yang
diberikan perlakuan pembelajaran dengan multimedia interaktif berbasis
problem solving
𝜇0 : Rata-rata keterampilan berpikir kritis siswa kelas kontrol yang diberikan
perlakuan pembelajaran konvensional
4. N-Gain
N-Gain adalah selisih antara nilai pretest dan posttest yang menunjukkan
peningkatan penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran yang diberikan oleh
guru.36 Pada penelitian ini, N-gain menunjukkan peningkatan keterampilan berpikir
krits siswa pada konsep kesetimbangan dan dinamika rotasi. Nilai N-Gain dihitung
dengan menggunakan rumus berikut:37
𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡−𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙−𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 (3.15)
Kriteria perolehan N-gain dapat dilihat pada Tabel 3.12 berikut:38
Tabel 3. 12 Kriteria Uji N-Gain
Nilai N-Gain Kategori
N-gain > 0,7 Tinggi
N-gain 0,3-0,7 Sedang
N-gain < 0,3 Rendah
5. Analisis Data Nontes
Analisis data instrumen nontes menggunakan teknik analisis deskriptif.
Instrumen nontes pada penelitian ini berupa angket yang memiliki pernyataan
36Yanti Herlanti, Buku Saku Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta: UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), h.76. 37Loc. Cit. 38Ibid., h. 77.
51
positif dan pernyataan negatif. Hasil angket dihitung menggunakan skala Likert 1
sampai dengan 5 yang dapat dilihat pada Tabel 3.13 berikut.39
Tabel 3. 13 Kriteria Skor Penilaian Angket
Jawaban
Skor
Pernyataan
Positif
Pernyataan
Negatif
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
Tidak Setuju (TS) 2 4
Netral (N) 3 3
Setuju (S) 4 2
Sangat Setuju (SS) 5 1
Selanjutnya data dari setiap item pada angket diolah secara kuantitatif
menggunakan persamaan berikut:40
𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 (%) =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100% (3.16)
di mana
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚 × 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑖𝑡𝑒𝑚 (3.17)
Setelah data diolah secara kuantitatif, data diklasifikasikan ke dalam kategori
seperti pada Tabel 3.14 berikut:41
Tabel 3. 14 Kriteria Interval Data Nontes
Interval (%) Kriteria
81-100 Sangat baik
61-80 Baik
41-60 Cukup
21-40 Kurang
0-20 Sangat kurang
39Riduwan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Analisis Statistika, (Bandung, Alfabeta, 2013),
h. 16. 40 Sugiyono, Ibid., h. 95. 41Riduwan dan Akdon, Op. Cit., h. 18.
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan multimedia interaktif berbasis problem solving berpengaruh secara
signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada konsep kesetimbangan
dan dinamika rotasi. Hal ini dapat dilihat pada hasil uji hipotesis statistik data
posttest yang menunjukkan nilai Sig. 2-tailed (0,017) < taraf signifikansi (0,05).
Selain itu, hasil N-Gain menunjukkan bahwa kelas eksperimen mengalami
peningkatan keterampilan berpikir kritis yang lebih unggul dari kelas kontrol pada
seluruh aspek dengan kategori sedang. Respon siswa terhadap pembelajaran dengan
menggunakan multimedia interaktif berbasis problem solving mendapat kategori
baik (78%).
B. Saran
Saran yang diajukan peneliti sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, di
antaranya:
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan multimedia
interaktif berbasis problem solving dapat meningkatkan keterampilan berpikir
kritis siswa pada konsep kesetimbangan dan dinamika rotasi, sehingga
multimedia interaktif berbasis problem solving bisa dijadikan pilihan utama
dalam pembelajaran yang membuat siswa aktif untuk memecahkan masalah dan
melatih keterampilan berpikir kritisnya.
2. Contoh dan latihan soal pada multimedia interaktif berbasis problem solving
sebaiknya diperbanyak, sehingga dapat melatih siswa dalam menjawab
pertanyaan.
3. Soal evaluasi pada multimedia interaktif berbasis problem solving sebaiknya
disertai dengan umpan balik agar siswa dapat mengetahui secara langsung
jawaban yang telah diberikan benar atau salah.
67
4. Simulasi percobaan pada tahap planning dalam multimedia interaktif berbasis
problem solving sebaiknya dilengkapi dengan grafik hasil percobaan, sehingga
memudahkan siswa dalam menghubungkan antara variabel dalam suatu konsep.
68
DAFTAR PUSTAKA
Agnafia, Desi Nurul. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam
Pembelajaran Biologi. Florea. 6, 2019.
Agustia, Zalpita, dkk. Implementasi Pembelajaran Hands on Activities untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran Fisika
SMP. Artikel Universitas Riau, 2016.
Amaniyah, Faridatul. “Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat
terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Konsep Archaebacteria dan
Eubacteria”. Skripsi pada Stratasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:
2015. Tidak dipublikasikan.
Amirullah, Lalu. “Analisis Kesulitan Penguasaan Konsep Mahasiswa pada Topik
Rotasi Benda Tegar dan Momentum Sudut”. Jurnal Fisika Indonesia. 19,
2015.
Anitah, Sri. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka, 2010.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2013.
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013.
Asysyifa, Diena Sulhi. Analysis of Student Critical Thinking Skills Using Partial
Credit Models (PCM) in Physics Learning. International Journal of Education
Research Review. 4, 2018.
Cahyono, Tri. Statistik Uji Normalitasi. Purwokerto: Yasamas, 2015.
Chairani, Zahra. Metakognisi Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika.
Yogyakarta: CV Budi Utama, 2016.
Damayanti, Dyah Shinta. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan
Pendekatan Inkuiri Terbimbing untuk Mengoptimalkan Keterampilan Berpikir
Kritis Peserta Didik pada Materi Listrik Dinamis SMA Negeri 3 Purworejo
Kelas X Tahun Pelajaran 2012/2013. Radiasi. 3, 2013.
Pradana, Shan Duta Sukma, Parno dan Supriyono Koes Handayanto.
Pengembangan Tes Kemampuan Berpikir Kritis pada Materi Optik Geometri
untuk Mahasiswa Fisika. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. 1, 2017.
69
Ennis, Robert H. Logical Basic for Measuring Critical Thinking Skills. Education
Leadership. 4, 1985.
Fisher, Alec. Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga, 2008.
Giancoli, Douglas C. Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga, 2001.
Herlanti, Yanti. Buku Saku Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains.
Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.
Husein, Sadam, dkk. Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif terhadap
Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Suhu
dan Kalor. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi. 1, 2015.
Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga, 2014.
Khaeruddin. Model Pembelajaran Fisika Berbasis Keterampilan Proses Sains. Buku
Model (Produk Disertasi), 2017.
Khodijah, Nyayu. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2014.
Kristiyono, Agus, dkk. Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Problem
Solving pada Siswa Kelas XI SMAN 1 Suruh, Kab. Semarang. Naskah
Publikasi. Surakarta: UMS, 2016.
Kustandi, Cecep dan Sutjipto, Bambang. Media Pembelajaran. Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2013.
Kustantia, Evin. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving dengan Argument
Mapping Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Konsep Protista
Kelas X. Skripsi pada Stratasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2018.
Tidak dipublikasikan.
Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung
Persada Press, 2010.
Munir. Multimedia: Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta,
2012.
Muslim, Buchori. Pengaruh Model Pembelajaran Pemecahan Masalah terhadap
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa dan Efikasi Diri pada Konsep Hidrolisis
Garam”. Tesis pada Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia: 2014.
Tidak dipublikasikan.
70
Neo, Mai, dkk. “Problem Solving in Multimedia Learning Environment: The
MILE@HOME Project”. International Educational Tecnologi Conference.
64, 2012.
Novianti, Nindya. Pengaruh Media Simulasi terhadap Keterampilan Berpikir Kritis
Siswa pada Konsep Fluida Statis. Skripsi pada Sekolah Stratasarjana UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. 2014. Tidak dipublikasikan.
Puspitaningrum, Hellen. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Biologi Melalui
Penggunaan Media Animasi pada Pokok Bahasan Sistem Koordinasi untuk
Siswa Kelas XI SMA 2 Simpang Hilir. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan. 3, 2015.
Rasiman. Leveling of Students’ Critical Thinking Ability in Solving Matematics
Problem Based on Gender Differences. International Journal of Education and
Research. 3, 2015.
Redoni. How to Solve Your Problem. Yogyakarta: Psikologi Corner, 2017.
Riadi Edi. Statistika Penelitian (Analisis Manual dan IBM SPSS). Jakarta: CV Andi
Offset, 2016.
Riduwan dan Akdon. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung,
Alfabeta, 2013.
Russefendi. Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Andira,
1998.
Sarkity, Dios, dkk. Kesulitan Siswa SMA dalam Memecahkan Masalah
Kesetimbangan dan Dinamika Rotasi. Prosiding Semnas Pendidikan IPA
Pascasarjana UM. 1, 2016.
Serway, Raymond A. dan Jewwet. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Salemba
Empat, 2009.
Setyawan D.N. Pengembangan Pembelajaran Berbasis Saintifik pada Materi
Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar untuk Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis dan Komunikasi Verbal Siswa SMA. Jurnal
Penelitian Pembelajaran Fisika. 8, 2017.
Setyosari, Punaji. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:
Kencana, 2013.
Soentoro, Ali Idris. Cara Mudah Belajar Metodologi Penelitian dengan Aplikasi
Statistika. Depok: PT Taramedia Bakti Persada, 2015.
71
Sugiyono. Metodologi Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta, 2015.
Sulardi. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Model Problem Based
Learning (PBL) untuk Melatih Keterampilan Berpikir Kritis Siswa. Jurnal
Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya, 5, 2015. Tidak
diterbitkan.
Suryadi, Nunuk dan Leo Agung. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Penerbit
Ombak, 2012.
Susanti, Try. Asesmen Penalaran Inch. Jurnal Al-Ta’lim. 21, 2014.
Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Prenadamedi Group, 2013.
Susilana Rudi dan Riyana, Cepi. Media Pembelajara: Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: CV Wacana Prima, 2007.
Wulandari, Desi Fitria. Physics of Learning Strategy to Train Critical and Creative
Thinking Skills. International Journal of Science and Research. 3, 2014.
Yaumi, Muhammad dan Ibrahim, Nurdin. Kecerdasan Jamak (Multiple
Intelligences), Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013.
Yeritia Suci, dkk. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap
Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kritis Fisika Peserta Didik
Kelas X SMAN 1 Kuripan Tahun Ajaran 2017/2018. Jurnal Pendidikan Fisika
dan Teknologi. 2, 2017.