PENGARUH MOTIVASI, SUPERVISI DAN PELATIHAN...
Transcript of PENGARUH MOTIVASI, SUPERVISI DAN PELATIHAN...
i
PENGARUH MOTIVASI, SUPERVISI DAN PELATIHAN
TERHADAP KINERJA AUDITOR JUNIOR
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi
Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
YOURA ADINDA
NIM : 106082002695
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H/2011 M
ii
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Youra Adinda
2. Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 30 Juli 1988
3. Alamat : Jurang Mangu Permai Jln. Pondok
Belimbing No. 1 RT 002/04, Pondok Aren,
Tangerang Selatan 15223
4. Telepon : 085697792963 / 02192546319
5. Agama : Islam
6. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN FORMAL
1. TK Aisyiah 7 Jakarta 1993-1994
2. SDN 08 Petang Pesanggrahan Jakarta 1994-2000
3. SMPN 177 Jakarta 2000-2003
4. SMAN 47 Jakarta 2003-2006
5. FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2006-2011
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Staf dep.kesorga BEM Jurusan Akuntansi 2007-2008
2. Penanggungjawab ekskul Perisai Diri SMAN 47 2008-2010
3. Pelatih Perisai Diri SMAN 47 dan Perisai Diri UIN 2009-sekarang
IV. PENGALAMAN KERJA
1. Interviewer Polling Litbang Harian Kompas Gramedia Jakarta, Juli 2008 -
Desember 2009.
2. Interviewer Lapangan Pemilihan Umum Legislatif 2009 Litbang Harian
Kompas Gramedia Jakarta, 20 Februari - 8 Maret 2009.
3. Surveyor Japanese Technical Cooperation for Jabodetabek Urban
Transportation Policy Integration Project, 1 Maret - 31 Mei 2010.
vi
INFLUENCE OF MOTIVATION, SUPERVISION, AND TRAINING OF
JUNIOR AUDITOR’S PERFORMANCE
ABSTRACT
The purpose of this research is to get empirical evidence about the
influence of motivation, supervision, and training toward junior auditor’s
performance. Junior auditors who work at public accountant office that located
in Jakarta are the population of this research.
The convenience sampling is used in this research and 73 junior auditors
are chosen as the respondent. In this research the test are reliability that using
cronbach’s alpha, validity that pearson correlation, and hypothesis that using
determinant coefficient (r2)
, F test and T test. The method of data analysis used in
this research was multiple regression method.
The result of this research showed that (1) motivation has influenced
junior auditor’s performance, (2) supervision has influenced junior auditor’s
performance, (3) training has influenced junior auditor’s performance.
Keywords : motivation, supervision, training, junior auditor’s performance.
vii
PENGARUH MOTIVASI, SUPERVISI DAN PELATIHAN TERHADAP
KINERJA AUDITOR JUNIOR
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai
pengaruh motivasi, supervisi dan pelatihan terhadap kinerja auditor junior.
Populasi dalam penelitian ini adalah para auditor junior yang bekerja di Kantor
Akuntan Publik yang berada di Jakarta.
Convinience sampling yang digunakan dalam penelitian ini dan 73 auditor
junior yang dipilih sebagai responden. Dalam penelitian ini ada beberapa
pengujian, yaitu uji realibilitas yang menggunakan nilai cronbach’s alpha, uji
validitas yang menggunakan pearson correlation, dan hipotesis yang
menggunakan koefisien determinasi (r2), uji F dan uji T. Metode analisis data
yang digunakan adalah regresi berganda.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) motivasi mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja auditor junior. (2) supervisi
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja auditor junior, (3)
pelatihan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja auditor junior.
Kata Kunci: motivasi, supervisi, pelatihan, kinerja auditor junior.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ‘alamiin, tak ada kata yang pantas penulis ucapkan
selain ungkapan puja dan puji serta rasa syukur atas karunia yang tak terhingga
yang diberikan Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi untuk
memenuhi syarat-syarat meraih gelar Sarjana Ekonomi, penulis
mempersembahkan skripsi dengan judul “Pengaruh Motivasi, Supervisi, dan
Pelatihan Terhadap Kinerja Auditor Junior ”.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dari
orang-orang terdekat, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini
terutama kepada:
1. Kedua orang tuaku yang telah dan selalu memberikan semangat serta doa
yang tiada henti-hentinya kepada penulis. Mami makasih ya. Papa makasih ya
telah meluangkan waktu papa untuk mengantar dan menemani youra dalam
penyebaran kuesioner.
2. Uda David, uda Rully dan uda Ruki yang selalu menanyakan kapan lulusnya.
3. Saudara-saudara yang ada di kampung halaman (Padang) yang telah
menyemangati dan mendoakan penulis sampai skripsi ini selesai.
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Rahmawati, SE., MM selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Ibu Yessi Fitri, SE., Ak., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang
bersedia meluangkan waktunya, memberikan pengarahan dan bimbingan
dalam penulisan skripsi.
8. Ibu Zuwesty Eka Putri, SE., M.Ak selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang
bersedia meluangkan waktunya, memberikan pengarahan dan bimbingan
dalam penulisan skripsi..
ix
9. Amir Maulana yang memberikan semangat, doa serta ceramah-ceramahnya
jika penulis malas mengerjakan skripsi dan akhirnya sampai skripsi ini
selesai.
10. Sahabat-sahabatku angkatan 2006 yaitu Ifah yang memberi saran-saran
kepada penulis, Intan, mba Tamie, Astri, Cici, Silvi, Weni, Vila, Tompra,
Sahrul, Sukma, Syahroni, Zezen, Opi, Sidik, Ono, Dika, Bewok, Sem, Asep,
Eva, Anton mereka yang selalu memberikan kata ‘ayo semangat Youra, pasti
bisa’.
11. Seluruh teman-teman jurusan akuntansi angkatan 2006 yang telah bersedia
menjadi tempat berkeluh kesah selama penulis menyelesaikan skripsi ini,
maaf teman-teman penulis tidak bisa sebutkan satu persatu.
12. Teman-teman angkatan 2007 seperjuangan waktu sidang, daftar wisuda dan
minta tanda tangan yaitu neng Herfi, Kodariah, Karina, Silvi, Endang, Farida.
13. Seluruh staf pengajar dan karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah memberikan bantuan kepada penulis.
14. Seluruh anggota Perisai Diri 47 (kak gita, kak joko, kak yofi, mas ucup, kak
farah, kak diyan, mas ruhiyat, mba dina, mas chaerul, bu murdiyah, dll) dan
Perisai Diri UIN (haris, tajudin, kevin, ulfi, anisa, wirno, dll) tetep latian ya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang
dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis menerima segala bentuk saran serta
masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Jakarta, Maret 2011
Youra Adinda
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................... ……………………………………………… i
Lembar Pengesahan Skripsi....................................................................... ii
Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ................................................ iii
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ............................................................ iv
Daftar Riwayat Hidup ................................................................................ v
Abstract ......................................................................................................... vi
Abstrak ......................................................................................................... vii
Kata Pengantar ........................................................................................... viii
Daftar Isi ...................................................................................................... x
Daftar Tabel ................................................................................................. xii
Daftar Gambar ............................................................................................ xiii
Daftar Lampiran ....................................................................................... .. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………….……….... 1
B. Perumusan Masalah …………….…………………………….……... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …….……………………………...… 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Auditing ……………….……………………….……...…...………. 7
B. Motivasi ……………………..……...….....………………………... 13
C. Supervisi ……………………..…………………………………….. 17
D. Pelatihan ………………………………………………………….... 21
xi
E. Kinerja Auditor …………………….………….………………….... 23
F. Hipotesis ……..…...……………….………...……...…………….... 24
G. Penelitian Terdahulu …………..………………..……………..….... 25
H. Kerangka Pemikiran ……………………………………………….. 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ………..……...………………….……... 28
B. Metode Penentuan Sampel ………….…………….…………...…... 28
C. Metode Pengumpulan Data …….....……………….……...……..… 29
D. Metode Analisis Data ………...…..….……...……….………….…. 29
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian …..……………………...…...... 33
BAB 1V PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ……………………………...… 37
B. Uji Kualitas Data ………...….……………..………………………. 40
C. Hasil Uji Asumsi Klasik ………..………………..…...……………. 44
D. Hasil Uji Hipotesis ………………………..………..………………. 48
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……...…………………………………………………. 55
B. Implikasi ……………………………………………….…...……… 56
Daftar Pustaka ………………………………………………………………... 57
Lampiran ………………………………..……………………………….……. 59
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Tabel Hal
2.1 Penelitian Terdahulu ……………………………………… 25
3.1 Operasional Variabel Penelitian ………...………………... 35
4.1 Daftar KAP Yang Menjadi Responden……..…………….. 38
4.2 Distribusi Kuesioner Penelitian …….………………..…… 38
4.3 Data Statistik Responden ……...…………………………. 39
4.4 Hasil Uji Reliabilitas …………………………………..…. 40
4.5 Hasil Uji Validitas Untuk Variabel Motivasi ……………. 41
4.6 Hasil Uji Validitas Untuk Variabel Supervisi ………….… 42
4.7 Hasil Uji Validitas Untuk Variabel Pelatihan .…………..... 43
4.8 Hasil Uji Validitas Untuk Variabel Kinerja Auditor Junior .. 43
4.9 Hasil Uji Multikolinieritas …………………………………. 45
4.10 Hasil Uji Regresi Berganda ……………………………….. 48
4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi ……………………..……. 50
4.12 Hasil Uji F ………………………………………………..... 51
4.13 Hasil Uji T ………………………………..………………... 52
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Gambar Hal
2.1 Kerangka Pemikiran ……………………...………………………… 27
4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ……………………………………….. 46
4.2 Hasil Uji Normalit Menggunakan Grafik P-Plot……………………. 47
4.3 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histrogram……………. 47
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Lampiran Halaman
1 Surat Riset Izin Penelitian ............................................................................. 59
2 Kuesioner Penelitian ..................................................................................... 61
3 Skor Jawaban Kuesioner ............................................................................... 68
4 Hasil Uji Validitas………………….. ………….....…. 77
5 Hasil Uji Reliabilitas ..................................................................................... 83
6 Hasil Uji Asumsi Klasik dan Hipotesis ......................................................... 86
7 Surat Izin Penelitian Dari KAP ..................................................................... 89
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari
profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas dan
tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan
dalam laporan keuangan. Profesi akuntan publik bertanggungjawab untuk
menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan, sehingga
masyarakat memperoleh informasi keuangan yang andal sebagai dasar
pengambilan keputusan.
Tantangan dan persaingan yang dihadapi oleh Kantor Akuntan Publik
semakin tinggi dan profesi auditor dengan kinerjanya menjadi sorotan
masyarakat luas. Keberadaan auditor juga tidak terlepas dari adanya
kebutuhan manajemen akan transparansi dan pertanggungjawaban atas kinerja
perusahaan. Untuk kebutuhan tersebut auditor dituntut memberikan kinerja
yang baik.
Atas dasar kebutuhan, regenerasi dan pendistribusian tugas, suatu KAP
akan terus melakukan penerimaan auditor-auditor baru yang selanjutnya
mereka akan menyandang status auditor junior. Auditor junior adalah orang
yang melakukan sebagian besar pekerjaan audit yang terinci dengan
pengalaman terbatas.
2
Para auditor junior biasanya juga mendapat beraneka ragam pengalaman
dari penugasan melayani klien. Berkat kemajuan teknologi komputer dan audit
para auditor junior dalam audit dengan cepat diberi tanggung jawab dan
tantangan lebih besar.
Menurut Mangkunegara dalam Bahri (2010:2) motivasi dalam diri sangat
penting peranannya dalam mendorong seseorang untuk selalu meningkatkan
kinerjanya. Motivasi yang dimiliki auditor junior mendorong personal auditor
junior tersebut untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai
suatu tujuan yaitu kualitas audit yang baik. Motivasi dapat pula dikatakan
sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dalam diri.
Motivasi penting karena dengan motivasi diharapkan setiap individu
bekerja keras dan antusias untuk mencapai hasil kerja yang tinggi. Motivasi
kerja secara umum dapat diidentifikasikan sebagai serangkaian kekuatan
penggerak yang muncul dari dalam dan diluar diri masing-masing individu.
Kedua kekuatan itu menimbulkan minat kerja dan berhubungan dengan
tingkah laku dan menentukan arah, intensitas dan durasi dari tingkah laku atau
kebiasaan individual (Hasibuan 2001) dalam Chandra (2006:20).
Berdasarkan berbagai studi, AECC (Accounting Education Change
Commission), sebagai badan yang dibentuk untuk menangani para akuntan
publik akan lebih responsif jika diberikan penghargaan intrinsik. Menurut
Sherman dan Tymon (1997) dalam Nurahma dan Indriantoro (2000:103),
akuntan akan bekerja lebih baik jika mereka memiliki motivasi intrinsik
3
karena semangat kerja dibangkitkan oleh tugas yang mereka tangani dan
mereka memiliki perasaan positif terhadap tugas tersebut.
Isi dari AECC Recommendations for Supervisors of Early Work
Experiences adalah sejumlah rekomendasi AECC kepada supervisor akuntan
pemula untuk melaksanakan supervisi dengan tepat khususnya dalam tiga
aspek utama tindakan supervisi sebagaimana yang disarankan AECC. Ketiga
aspek tindakan supervisi yang dimaksud adalah :
1. Supervisor hendaknya menunjukkan sikap kepemimpinan dan mentoring
yang kuat.
2. Supervisor hendaknya menciptakan kondisi kerja yang mendorong
tercapainya kesuksesan.
3. Supervisor hendaknya memberikan penugasan yang menantang dan
menstimulasi terselesaikannya tugas.
Untuk memenuhi persyaratan sebagai seorang professional, auditor harus
melalui pelatihan teknis yang cukup. Pelatihan ini harus cukup mencakup
aspek teknis maupun pendidikan umum. Selanjutnya dalam Pernyataan
Standar Auditing (PSA) No. 4 tahun 2001 dikatakan bahwa yang dimaksud
dengan pelatihan seorang professional mencakup pula kesadarannya yang
terus-menerus terhadap perkembangan yang terjadi dalam bisnis dan profesi
(Cahyono, 2005:677). Melalui program pelatihan para auditor juga mengalami
proses sosialisasi agar dapat menyesuaikan diri dengan perubahan situasi yang
akan ia temui (Noviyani dan Bandi, 2002:482).
4
Menurut Bahri (2010) melakukan penelitian tentang pengaruh motivasi,
tindakan supervisi dan budaya organisasi terhadap kinerja auditor junior
mempunyai pengaruh yang signifikan. Cholifah (2010) melakukan penelitian
mengenai pengaruh supervisi dan pelatihan terhadap kinerja auditor junior
mempunyai pengaruh yang signifikan.
Dari penelitian yang akan dilakukan, peneliti memiliki perbedaan dari
peneliti sebelumnya. Perbedaannya adalah pada variabel peneliti, dimana
peneliti akan melakukan variabel kinerja auditor junior apakah akan
berpengaruh pada motivasi, supervisi, dan pelatihan pada Kantor Akuntan
Publik.
Berdasarkan penelitian sebelumnya dalam penyusunan skripsi ini, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul
“Pengaruh Motivasi, Supervisi dan Pelatihan Terhadap Kinerja Auditor
Junior”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat
dirumuskan masalah-masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Apakah motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor junior?
2. Apakah supervisi berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor junior?
3. Apakah pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor junior?
5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh bukti empiris mengenai
besarnya pengaruh.
a. Untuk menganalisis pengaruh motivasi terhadap kinerja auditor junior.
b. Untuk menganalisis pengaruh supervisi terhadap kinerja auditor junior.
c. Untuk menganalisis pengaruh pelatihan terhadap kinerja auditor junior.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak, diantaranya:
a. Kantor Akuntan Publik
Bagi Kantor Akuntan Publik penelitian ini diharapkan berguna sebagai
bahan masukan pada kondisi auditor junior terhadap motivasi,
supervisi dan pelatihan baik berupa saran ataupun koreksi dengan
memberikan bukti empiris.
b. Auditor
Bagi auditor sebagai tinjauan yang diharapkan dapat dijadikan sumber
informasi untuk meningkatkan kinerja auditor.
c. Penulis
Bagi penulis penelitian ini diharapkan berguna sebagai pengetahuan
tambahan mengenai teori dan praktek yang sesungguhnya mengenai
pengaruh motivasi, supervisi, dan pelatihan terhadap kinerja auditor
junior.
6
d. Dapat dijadikan referensi pada penelitian selanjutnya
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
referensi serta dapat digunakan untuk menambah pengetahuan,
wawasan dan pemahaman terbatas mengenai judul yang diteliti.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Auditing
1. Pengertian Auditing
Untuk mengetahui dengan jelas pengertian auditing, maka berikut
ini akan dikemukakan pengertian-pengertian auditing yang diambil dari
beberapa ahli. Menurut Agoes (2004:3) mengartikan auditing sebagai:
“Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis
oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah
disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan
bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan
pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut”
“Report of the Committee on Basic Auditing Concepts of the
American Accounting Association” (Accounting Review, vol. 47) seperti
yang dikutip Boynton et al (2006:6) memberikan definisi auditing sebagai
berikut:
“Suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi
bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa
ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara
asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak
yang berkepentingan”.
Sedangkan menurut Arens et al (2008:4) memberikan definisi audit
sebagai berikut:
“Audit is the accumulation and evaluation of evidence about
information to determine and report on the degree of
correspondence between the information and established criteria.
Auditing should be done by a competent, independent person”.
8
Audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti atas suatu informasi
untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut
dengan kriteria yang telah ditetapkan. Audit harus dilaksanakan oleh
seorang yang kompeten dan independen.
Berdasarkan pengertian auditing yang telah disebutkan diatas dari
beberapa ahli. Maka dengan ini penulis memberi kesimpulan dari
pengertian tersebut, yaitu suatu proses pemeriksaan atau pengujian yang
dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak auditor yang independen,
kompeten, dan objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan beserta
evaluasi bukti-bukti penting yang mendukung, dengan tujuan untuk
memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.
2. Standar Auditing
Standar audit merupakan panduan audit atas laporan keuangan
historis, yang terdiri dari 10 standar dan dirinci dalam bentuk Pernyataan
Standar Audit (PSA). Dengan demikian PSA merupakan penjabaran lebih
lanjut masing-masing standar yang tercantum dalam standar audit.
PSA berisi ketentuan-ketentuan dan panduan utama yang harus
diikuti oleh akuntan publik dalam melaksanakan perikatan audit. Sepuluh
standar auditing tersebut dibagi menjadi tiga kelompok: (1) standar umum,
(2) standar pekerjaan lapangan, dan (3) standar pelaporan.
Standar auditing yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia dalam Pernyataan Standar Auditing (PSA) No.1 (SA Seksi 150),
disajikan sebagai berikut:
9
a. Standar umum
1) Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki
keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
2) Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan,
independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.
3) Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor
wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan
seksama.
b. Standar pekerjaan lapangan
1) Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan
asisten harus disupervisi dengan semestinya.
2) Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh
unutk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup
pengujian yang akan dilakukan.
3) Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,
pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar
memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keungan yang
diaudit.
c. Standar pelaporan
1) Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
10
2) Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada,
ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan
laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan
prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
3) Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang
memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
4) Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat
mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi
bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat
secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus
dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan
keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas
mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan
tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.
Menurut penjelasan diatas standar umum menekankan pada
pentingnya kualitas diri yang harus dimiliki oleh auditor. Standar
pekerjaan lapangan menekankan pada pengumpulan bukti audit serta
aktivitas lainnya selama pelaksanaan audit. Standar pelaporan
menghendaki agar auditor mempersiapkan suatu laporan atas keseluruhan
laporan keuangan, termasuk pengakuan informatif.
11
3. Jenis-Jenis Audit
Menurut Mulyadi (2002:30) auditing umumnya digolongkan
menjadi tiga golongan, yaitu: audit laporan keuangan, audit kepatuhan,
dan audit operasional. Berikut penjelasannya:
a. Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan adalah audit yang dilakukan oleh auditor
independen terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh kliennya
untuk menyatakan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan
tersebut. Dalam audit laporan keuangan ini, auditor independen
menilai kewajaran laporan keuangan atas dasar kesesuaiannya dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum.
b. Audit Kepatuhan
Audit kepatuhan bertujuan mempertimbangkan apakah diaudit telah
sesuai prosedur atau aturan tertentu. Hasil audit kepatuhan umumnya
dilaporkan kepada pihak yang berwenang membuat kinerja.
c. Audit Operasional
Audit operasional merupakan review secara sistematik kegiatan
organisasi, atau bagian daripadanya, dalam hubungannya dengan
tujuan tertentu.
Dari berbagai jenis audit di atas dapat disimpulkan bahwa audit
operasional memberikan sejumlah rekomendasi untuk meningkatkan
kegiatan operasional perusahaan. Audit kepatuhan umumnya disampaikan
kepada seseorang didalam unit organisasi yang diaudit daripada
12
disampaikan pada suatu lingkup pengguna yang lebih luas. Audit laporan
keuangan harus sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum dalam
menentukan apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material.
4. Jenis-Jenis Auditor
Menurut Boynton et al (2006:10) mengemukakan tiga jenis
auditor, yaitu sebagai berikut: Type of auditor are: government auditors,
internal auditors, and independent auditors.
Berikut adalah penjelasan mengenai ketiga jenis auditor tersebut:
a. Auditor Pemerintah
Auditor pemerintah adalah audit professional yang bekerja di instansi
pemerintah, yang tugas pokoknya melakukan audit atas
pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi
atau entitas pemerintahan atau pertanggungjawaban keuangan yang
ditujukan kepada pemerintah.
b. Auditor Internal
Auditor internal adalah auditor yang bekerja pada perusahaan yang
bertugas menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan
oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya
penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan
efektivitas prosedur kegiatan organisasi, menentukan keandalan
informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi.
13
c. Auditor Independen
Auditor independen sering juga disebut auditor eksternal merupakan
akuntan publik bersertifikat yang mempunyai kantor praktik sendiri
dan menawarkan jasa audit serta jasa lainnya kepada masyarakat
umum, terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan yang dibuat
oleh kliennya.
B. Motivasi
Bermotivasi adalah keinginan pergi ke suatu tempat berdasarkan
keinginan sendiri atau terdorong oleh apa saja yang ada agar dapat pergi
dengan sengaja dan untuk mencapai keberhasilan setelah tiba disana (Michael
Armstrong, 1994) dalam Chandra (2006:36).
Menurut Rivai (2009:837) pengertian motivasi adalah sebagai berikut:
“Serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk
mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individual”.
Sedangkan menurut Mangkunegara (2005:61) memberikan pengertian
motivasi sebagai berikut:
“Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri
karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi”.
Menurut Hasibuan (2000: 142) dalam Djumino (2002) motivasi adalah
pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang agar
mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya
upayanya untuk mencapai kepuasan. Jadi motivasi mempersoalkan bagaimana
caranya mengarahkan daya dan potensi bawahannya, agar mau bekerja sama
14
secara produktif, berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah
ditentukan. Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang
menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya mau
bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.
Menurut Rivai (2009:840) teori yang dikenal tentang motivasi antara
lain:
a. Hierarki Teori Kebutuhan (Hierarchical of Needs Theory)
Teori motivasi yang sangat terkenal adalah teori kebutuhan yang
dikemukan oleh Abraham Maslow. Menurut Maslow bahwa pada setiap
diri manusia terdiri atas lima kebutuhan, yaitu:
1. Kebutuhan fisiologis, misalnya kebutuhan makan, minum, dan
perlindungan fisik.
2. Kebutuhan rasa aman, misalnya kebutuhan perlindungan dari
ancaman, bahaya, pertentangan dan lingkungan hidup.
3. Kebutuhan kepemilikan social, misalnya kebutuhan rasa memiliki,
kebutuhan untuk diterima dalam kelompok, berafiliasi, berinteraksi
dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai.
4. Kebutuhan penghargaan diri, misalnya kebutuhan akan harga diri,
kebutuhan dihormati dan dihargai orang lain.
5. Kebutuhan aktualisasi diri, misalnya kebutuhan untuk menggunakan
kemampuan, skill, potensi, kebutuhan untuk memberikan ide-ide,
penilaian dan kritik terhadap sesuatu.
15
b. McClelland Theory of Needs
David McCelland menganalisis tentang tiga kebutuhan manusia yang
sangat penting dalam perusahaan, yaitu:
1. Kebutuhan dalam mencapai kesuksesan (need for achievement) adalah
kemampuan untuk mencapai hubungan kepada standar perusahaan
yang telah ditentukan juga perjuangan karyawan untuk menuju
keberhasilan.
2. Kebutuhan dalam kekuasaan (need for power) adalah kebtuhan untuk
membuat orang berperilaku dalam keadaan yang wajar dan bijaksana
di dalam tugasnya masing-masing.
3. Kebutuhan untuk berafiliasi (need for affiliation) adalah hasrat untuk
bersahabat dan mengenal lebih dekat rekan kerja di dalam organisasi.
c. Theory X dan Theory Y
Douglas McGregor mengajukan dua pandangan yang berbeda tentang
manusia, yaitu:
1. Teori X (negatif), menyatakan karyawan sebenarnya tidak suka
bekerja dan jika ada kesempatan dia akan menghindari atau bermalas-
malasan bekerja.
2. Teori Y (positif), menyatakan karyawan memandang pekerjaan
sebagai sesuatu yang wajar, lumrah, alamiah, bertanggung jawab dan
mengambil keputusan yang cerdas serta inovatif.
16
d. Theory ERG
Teori menyebutkan ada tiga kategori kebutuhan individu, yaitu :
1. Kebutuhan eksistensi (existence) adalah kebutuhan untuk bertahan
hidup dan kebutuhan fisik.
2. Kebutuhan keterhubungan (relatedness) adalah kebutuhan untuk
berinteraksi dengan orang lain yang bermanfaat seperti keluarga,
sahabat atau atasan.
3. Kebutuhan pertumbuhan (growth) adalah kebutuhan untuk menjadi
produktif dan kreatif.
e. Pola Dasar Pemikiran Content Theory
Teori ini mencoba menjawab beberapa pertanyaan seperti kebutuhan
apa yang dicoba dipuaskan oleh seseorang dan apa yang menyebabkan
mereka melakukan sesuatu. Dalam pandangan ini, setiap individu
mempunyai kebutuhan yang ada di dalam (inner needs), yang
menyebabkan mereka didorong, ditekan atau menentukan tindakan yang
mereka lakukan, yaitu para individu akan bertindak untuk memuaskan
kebutuhan mereka. Contohnya, seseorang yang sangat kuat kebutuhan
akan prestasi, mungkin terdorong untuk bekerja lembur hanya untuk
menyelesaikan pekerjaannya yang sulit tepat pada waktunya.
f. Pola Dasar Pemikiran Process Theory
Dalam teori ini, kebutuhan menekan pada bagaimana dan dengan
tujuan apa setiap individu dimotivasi agar menjalankan tugasnya dengan
sebaik-baiknya. Contohnya, seseorang melihat adanya kemungkinan besar
17
untuk menerima suatu imbalan (kenaikan gaji) apabila mereka melakukan
suatu tindakan tertentu, misalnya bekerja keras dan bersunguh-sungguh.
g. Pola Dasar Pemikiran Reinforcement Theory
Dalam teori ini, individu bertingkah laku tertentu karena dimasa lalu
mereka belajar bahwa perilaku tertentu akan berhubungan dengan hasil
yang menyenangkan dan perilaku tertentu akan menghasilkan akibat yang
tidak menyenangkan, karena umumnya individu lebih suka akibat yang
menyenangkan. Contohnya, individu akan mentaati hukum dan peraturan
karena dengan itu masyarakat atau pemerintah mendapat pujian.
h. Pola Dasar Pemikiran Expectancy Theory
Teori ini mengemukakan bahwa tindakan seseorang cenderung untuk
dilakukan karena harapan hasil yang akan dia dapatkan. Dalam hal ini
seperti harapa bonus, kenaikan gaji, promosi dan penghargaan.
C. Supervisi
Supervisi merupakan tindakan mengawasi atau mengarahkan
penyelesaian pekerjaan. Menurut Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP:2001), pengertian supervisi adalah:
“Supervisi mencakup pengarahan usaha asisten dalam mencapai tujuan
audit dan penentuan apakah tujuan tersebut tercapai. Unsur supervisi
adalah memberikan instruksi kepada asisten, tetap menjaga
penyampaian informasi. Masalah-masalah penting yang dijumpai
dalam mengaudit, mereview pekerjaan yang dilaksanakan dan
menyelesaikan perbedaan pendapat staf audit kantor akuntan”.
In public accounting, the initial phases of a mentoring may focus on
job tasks, with the mentor explaining why certain functions are performed and
18
now to get the job done, especially given constraints imposed by the firm or
the client. As the mentor and protégé observen each other over time, the
subsequent phases of mentoring can focus on the proteges’s career
development, his/her visibility within the firm, and additional social support
for protégé. A critical factor for building a mentoring relationship is that both
the informal mentor and protégé establish a sense of trust and commitment.
(Viator, 2000:39).
Dalam profesi akuntan publik, supervisi merupakan hal yang penting.
Dalam bidang pemeriksaan akuntansi, supervisi diatur dalam Standar
Pekerjaan Lapangan pertama yang mengharuskan bahwa “pekerjaan harus
direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi
dengan semestinya” (Myrna Nurahma dan Nur Indriantoro, 2000:104).
Menurut Syamsul Hadi (2007) dalam Cholifah (2010:16) supervisi
harus menciptakan lingkungan senyaman mungkin untuk meminimalkan
stress dengan meningkatkan peran konseling, keteladanan dari supervisi yang
merupakan fungsi psikologi sosial, sebagai akibat dari perkembangan karir di
KAP yang didukung pengetahuan, pelatihan dan pemberian tugas yang
menantang.
Accounting Education Change Commision (AECC) menerbitkan
Issues statement No.4, yang salah satu pembahasannya adalah AECC
Recommendations For Supervisors of Early Work Experience (Myrna
Nurahma dan Nur Indriantoro, 2000:104).
19
Isi dari AECC Recommendations For Supervisors of Early Work
Experience adalah sejumlah rekomendasi kepada supervisor akuntan pemula
untuk melaksanakan supervisi dengan tepat khususnya dalam tiga aspek utama
tindakan supervisi sebagaimana yang disarankan AECC. Rincian saran-saran
yang dikemukakan AECC adalah:
1. Supervisor hendaknya menunjukkan sikap kepemimpinan dan mentoring
yang kuat. Rincian aktivitas yang disarankan AECC adalah:
a. supervisor sering memberikan feedback yang jujur, terbuka dan
interaktif kepada akuntan pemula dibawah supervisinya.
b. supervisor memperhatikan pesan-pesan tak langsung dari akuntan
pemula dan jika yang disampaikan adalah ketidakpuasan, secara
langsung supervisor menanyakan keadaan dan penyebabnya.
c. supervisor meningkatkan konseling dan mentoring, misalnya dengan
memberikan pujian terhadap kinerja yang baik, memperlakukan
akuntan pemula sebagai professional, membantu akuntan pemula
untuk mengenali peluang kerja masa depan dan mempedulikan minat
serta rencana akuntan pemula.
d. supervisor dituntut mampu menjadi panutan sebagai professional di
bidangnya, mampu menumbuhkan kebanggaan akan profesi dan
mampu menunjukkan kepada klien dan masyarakat akan peran penting
profesi yang digeluti tersebut.
20
2. Supervisor hendaknya menciptakan kondisi kerja yang mendorong
tercapainya kesuksesan. Rincian aktivitas yang disarankan adalah sebagai
berikut:
a. menumbuhkan sikap mental kepada akuntan pemula untuk bekerja
dengan benar sejak awal dan menciptakan kondisi yang
memungkinkan hal itu terjadi. Hal tersebut bisa dilaksanakan dengan
menjelaskan suatu penugasan kepada akuntan pemula secara
gamblang, mengalokasikan waktu yang cukup dalam penugasan yang
rumit sehingga bisa terselesaikan dengan baik, menampung semua
keluhan akan hambatan yang dihadapi termasuk di antaranya hambatan
budgeter, dan menjelaskan bagaimana suatu penugasan sesuai dengan
penugasan keseluruhan serta senantiasa mengawasi akuntan pemula
sampai penugasan selesai.
b. mendistribusikan tugas dan beban secara adil dan sesuai dengan
tingkat kemampuan akuntan pemula.
c. Meminimalkan stress yang berkaitan dengan pekerjaan.
3. Supervisor hendaknya memberikan penugasan yang menantang dan
menstimulasi terselesaikannya tugas. Rinciannya sebagai berikut:
a. Supervisor mendelegasikan tanggung jawab sesuai kemampuan dan
kesiapan akuntan pemula.
b. Memaksimalkan kesempatan akuntan pemula untuk menggunakan
kemampuan verbal, baik lisan maupun tulisan, berpikir kritis dan
21
menggunakan teknik analitis serta membantu akuntan pemula untuk
meningkatkan kemampuan tersebut.
D. Pelatihan
Menurut Hamalik (2000) dalam Noviyani dan Bandi (2002:484),
pelatihan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan kerja peserta. Akhirnya akan menimbulkan perubahan perilaku
aspek-aspek kognitif, keterampilan dan sikap.
Menurut E. Sikula dalam Mangkunegara (2003:50) pelatihan adalah
suatu proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur
sistematis dan terorganisasi, pegawai non manajerial mempelajari dan
keterampilan teknis dalam tujuan yang terbatas.
Pelatihan sebagai bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar
untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan
yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dengan metode yang lebih
mengutamakan pada praktik daripada teori. (Rivai, 2009:211).
Pelatihan di tempat kerja membantu auditor junior dalam melakukan
pekerjaan lapangan. Hal ini merupakan salah satu cara agar auditor junior
mempertajam kemampuannya dalam proses audit, misalnya dalam hal
menjaga penyampaian informasi masalah-masalah penting yang dijumpai
dalam audit serta akan lebih cepat tanggap atas kondisi yang dihadapinya
selama proses audit di lapangan (Djohari, 2008:39).
22
Untuk memenuhi persyaratan sebagai seorang professional, auditor
harus menjalani pelatihan teknis yang cukup. Pelatihan disini dapat berupa
kegiatan-kegiatan, seperti seminar, symposium, lokakarya pelatihan itu sendiri
dan kegiatan penunjang keterampilan lainnya. Program pelatihan mempunyai
pengaruh yang besar dalam peningkatan keahlian auditor, khususnya auditor
junior.
Menurut Cholifah (2010:24) jenis-jenis pelatihan yang diperlukan oleh
auditor junior, seperti pelatihan audit, pelatihan perpajakan (brevet), dan juga
pelatihan perbankan. Pelatihan-pelatihan tersebut berguna untuk kemampuan
teknis para auditor.
Pelatihan bagi akuntan publik meliputi jenis dan kualitas pelatihan.
Materi pelatihan harus dirancang dengan sebaik-baiknya. Pelatihan harus
dibuat secara sistematis dan berjenjang sesuai dengan tingkatan auditor yang
ada di Kantor Akuntan Publik. Pelatihan terhadap junior auditor akan berbeda
dengan pelatihan untuk manajer auditor. Pelatihan bisa diadakan oleh
organisasi profesi atau dilakukan secara mandiri oleh KAP terhadap staf
auditor.
Auditor junior perlu mengikuti pelatihan karena auditor yang baru
bekerja belum memahami secara benar bagaimana melakukan pekerjaan
dalam penugasan audit sehingga dengan pelatihan auditor junior dapat
meningkatkan pengetahuan, kemampuan kerja serta memperbaiki prestasi
kerja pada pekerjaan yang menjadi tanggug jawabnya.
23
E. Kinerja Auditor
Soeprihanto (2000) dalam Anas (2010:3), menyatakan bahwa kinerja
seorang karyawan pada dasarnya adalah hasil kerja seorang karyawan selama
periode waktu tertentu dibandingkan berbagai kemungkinan, misalnya standar
atau target/kriteria lain yang ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati
bersama.
Menurut Rivai (2009:548) kinerja merupakan suatu fungsi dari
motivasi dan kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan
seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan
tertentu.
Kinerja (performance) adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang
atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral
maupun etika (Yogyasari, 2007) dalam Cholifah (2010:25).
Menurut Suprayitno (2002) dalam Bahri (2010:40) menyatakan bahwa
kinerja merupakan hasil yang diperoleh atau dicapai menurut ukuran yang
berlaku untuk suatu pekerjaan tertentu dalam periode tertentu. Sehingga
berarti kinerja merupakan tolok ukur keberhasilan suatu organisasi perusahaan
dalam menjalankan roda organisasinya.
Ukuran kinerja auditor dapat dilihat dari kemampuan teknis akan suatu
pekerjaan, professional, bertanggung jawab atas pekerjaan, mampu
24
mengkomunikasikan hasil kepada klien, dan mampu bekerja sama dengan
rekan kerja lainnya (Djohari, 2008:30).
Pengertian kinerja auditor menurut Trisnaningsih (2007) dalam
Cholifah (2010) adalah akuntan publik yang melaksanakan penugasan
pemeriksaan secara objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau
organisasi lain dengan tujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan
tersebut menyajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum, dalam semua hal material, posisi keuangan dan hasil usaha
perusahaan.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
kinerja auditor merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas pemeriksaan yang
telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun waktu tertentu, mempunyai
kemampuan dalam audit dan sebagai tolok ukur keberhasilan terhadap
kemampuan bekerja.
F. Hipotesis
Berdasarkan penelitian terdahulu dan landasan teori yang telah
dijabarkan, maka hipotesis yang dibuat dalam penelitian ini adalah:
H1 = Motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor junior.
H2 = Supervisi berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor junior.
H3 = Pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor junior.
H4 = Motivasi, supervisi dan pelatihan secara bersama-sama atau
simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor junior.
25
G. Penelitian Terdahulu
Berikut ini akan dipaparkan mengenai penelitian yang pernah
dilakukan sebelumnya terkait dengan spengaruh supervisi dan pelatihan
terhadap kinerja auditor junior.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Peneliti
(Tahun)
Judul
Variabel
Metode
Penelitian
Hasil
Nurahma
dan
Indriantoro
(2000)
Tindakan
Supervisi
dan
Kepuasan
Kerja
Akuntan
Pemula di
Kantor
Akuntan
Publik
Tindakan
Supervisi (X1)
Kepuasan Kerja
Akuntan
Pemula (Y)
Sampel
penelitian
ini adalah
staf
akuntan
pada
Kantor
Akuntan
Publik di
DKI
Jakarta
dalam
jurnalnya
mendapatkan
bukti bahwa
kepuasan kerja
akuntan
pemula di
kantor akuntan
publik
dipengaruhi
oleh sikap
supervisor
Noviyani
dan Bandi
(2002)
Pengaruh
Pengalaman
dan
Pelatihan
Terhadap
Struktur
Pengetahuan
Auditor
Tentang
Kekeliruan
Pengalaman
(X1)
Pelatihan (X2)
Struktur
Pengetahuan
Auditor
Tentang
Kekekeliuan(Y)
Sampel
penelitian
ini adalah
para
auditor di
Kantor
Akuntan
Publik di
Jawa
Penelitian ini
menyatakan
bahwa
pelatihan tidak
memiliki
pengaruh yang
signifikan
terhadap
struktur
pengetahuan
auditor tentang
kekeliruan.
26
Lanjutan Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Peneliti
(Tahun)
Judul
Variabel Metode
Penelitian
Hasil
Bahri
(2010)
Pengaruh
Motivasi,
Tindakan
Supervisi dan
Budaya
Organisasi
Terhadap
Kinerja
Auditor
Junior
Motivasi (X1)
Tindakan
Supervisi (X2)
Budaya
Organisas (X3)
Kinerja Auditor
Junior
Sampel
penelitian
ini adalah
auditor
junior di
Kantor
Akuntan
Publik
wilayah
DKI
Jakarta
Dalam
penelitiannya
menyatakan
terdapat
pengaruh yang
signifikan
antara tindakan
supervisi
dengan kinerja
auditor junior
pada KAP di
DKI Jakarta
Cholifah
(2010)
Pengaruh
Supervisi dan
Pelatihan
Terhadap
Kinerja
Auditor
Junior
Supervisi (X1)
Pelatihan (X2)
Kinerja Auditor
Junior (Y)
Sampel
penelitian
ini adalah
auditor
junior di
Kantor
Akuntan
Publik
wilayah
Jakarta
Selatan dan
Tangerang
Selatan
Dalam
penelitiannya
menyatakan
terdapat
pengaruh yang
signifikan
antara
supervisi dan
pelatihan
dengan kinerja
auditor junior
pada KAP di
Jakarta Selatan
dan Tangerang
Selatan
Anas
(2010)
Pengaruh
Motivasi
Terhadap
Kinerja
Pegawai
Pada Kantor
Balai
Perbenihan
Tanaman
Hutan
Sulawesi
(2010)
Motivasi (X2)
Kinerja
Pegawai (Y)
Sampel
penenelitia
n ini adalah
pegawai
yang
bekerja di
balai
perbenihan
tanaman
hutan
sulawesi
Peneltian ini
menyatakan
motivasi
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
kinerja
pegawai
Sumber : Data yang diolah
27
H. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Auditor Junior di Kantor Akuntan Publik
X1
Motivasi X2
Supervisi
X3
Pelatihan
Y
Kinerja Auditor Junior
Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
b. Uji Realibilitas
Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
b. Uji Heteroskedastisitas
c. Uji Normalitas
Uji Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi
b. Uji F
c. Uji T
Interpretasi
Kesimpulan dan Implikasi
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Ligkup Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah auditor junior yang bekerja di
kantor akuntan publik yang terletak di Jakarta. Auditor junior menjadi
responden dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh motivasi,
supervisi, dan pelatihan terhadap kinerja mereka yang belum lama
berpatisipasi dalam kantor akuntan publik dan melaksanakan penugasan
audit.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah auditor junior yang bekerja
pada Kantor Akuntan Publik yang terletak di Jakarta.
B. Metode Penentuan Sampel
Penelitian ini menggunakan metode convenience sampling, yaitu
memilih sampel dari elemen populasi (orang atau kejadian) yang datanya
mudah diperoleh peneliti. Elemen populasi yang dipilih sebagai subjek sampel
adalah tidak terbatas sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih
sampel yang paling cepat dan murah (Indriantoro dan Supomo, 2002 : 130).
29
C. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data-data dan informasi yang dapat mendukung
penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Penelitian Kepustakaan
Pada penelitian kepusatakaan, data dikumpulkan dari berbagai jurnal-
jurnal, skripsi, tesis, buku, serta dari internet yang berhubungan dengan
penelitian ini. Data-data dan informasi yang diperoleh melalui teknik ini
merupakan data sekunder.
2. Penelitian Lapangan
Penelitian lapangan dilakukan dengan cara survey, yaitu melalui
penyebaran kuesioner secara langsung kepada para responden yaitu
auditor junior yang bekerja di Kantor Akuntan Publik yang berada di
wilayah Jakarta. Penyebaran secara langsung dengan harapan jumlah
kuesioner yang disebar sesuai dengan jumlah kuesioner yang
dikembalikan. Maka data yang diperoleh dengan teknik ini merupakan
data primer.
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan di penelitian ini adalah metode
analisis statistik yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan SPSS.
Analisis ini bertujuan untuk menentukan keeratan hubungan antar variabel
yaitu motivasi, supervisi, dan pelatihan terhadap kinerja auditor junior.
30
1. Uji Kualitas Data
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan konsistensi dari data yang dikumpulkan.
Suatu kuesioner dikatakan reliable (handal) jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu (Ghozali,
2009). Pengukuran reliabilitas diuji menggunakan nilai Cronbach’s
Alpha, apabila nilai dari Cronbach’s Alpha > 0,60 maka variabel dapat
dikatakan reliabel.
c. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh
kuesioner tersebut (Ghozali, 2009). Pengujian validitas dalam
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Correlation
yang terdapat dalam program SPSS 16.0. Suatu pertanyaan dikatakan
valid jika tingkat signifikansinya berada dibawah 0,05.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Uji multikoloniearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen. Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan
nilai Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cutoff yag umum dipakai
31
untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai
tolerance<0.10 atau sama dengan nilai VIF>10 (Imam Ghozali,
2009:95).
b. Uji Heteroskedastisitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,
2009:125).
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi, variabel independen dan variabel dependen atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Analisis grafik adalah salah
satu cara termudah untuk melihat normalitas data dengan cara
membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang
mendekati normal (Ghozali, 2009).
3. Uji Hipotesis
Peneliti menggunakan analisis regresi berganda karena ingin
mengetahui bagaimana variabel independen yaitu motivasi, supervisi dan
pelatihan, dapat mempengaruhi variabel dependen yaitu kinerja auditor.
Maka model persamaannya adalah sebagai berikut:
32
Y = α + βx1 + βx2 + βx3 + e
Dimana:
Y = Kinerja auditor junior
α = Konstanta
β = Koefisien regresi
x1 = Motivasi
x2 = Supervisi
x3 = Pelatihan
e = error
a. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2
yang
kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen terbatas. Nilai yang mendekati
satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen (Ghozali, 2009:87).
b. Uji Statistik F
Uji ini digunakan untuk menjelaskan apakah variabel-variabel
independen, yaitu motivasi, supervisi dan pelatihan secara bersama-
sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen yaitu kinerja
auditor junior. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 5%.
33
c. Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan apakah satu variabel
independen secara individual, yaitu motivasi, supervisi dan pelatihan
dalam menjelaskan variabel dependen, kinerja auditor junior.
E. Operasional Variabel Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran yang telah
ditentukan sebelumnya, maka variabel operasional dalam penelitian ini dapat
dijabarkan sebagai berikut :
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
a. Motivasi (X1)
Motivasi merupakan semua kekuatan yang ada dalam diri seseorang
yang memberi daya, memberi arah dan memelihara tingkah laku yang
dinyatakan dalam istilah kebutuhan, desakan, keinginan dan dorongan
sesuai tempat dan keadaan masing‐masing (Anas, 2010:3). Pengukuran
motivasi menggunakan instrument yang dikembangkan oleh James E
Hunton dalam Chandra (2006) dengan instrument yang dimodifikasi
oleh peneliti terdiri 10 pertanyaan dengan skala interval 1-5.
b. Supervisi (X2)
Variabel tindakan supervisi yang dimaksud dalam penelitian ini seperti
yang dikemukakan di Issue Statement No. 4 pada telaah studi AECC
dalam Nurahma dan Indriantoro (2000). Pengukuran supervisi
menggunakan instrument yang digunakan oleh Bahri (2010 yang
34
dimodifikasi oleh peneliti terdiri 10 pertanyaan dengan skala interval
1-5.
c. Pelatihan (X3)
Kurikulum yang ada tidak cukup untuk membangun kesuksesan
akuntan, untuk itu diperlukan pelatihan melalui kursus-kursus
pendidikan professional lanjutan (Eynon et al,1994) dalam Noviyani
dan Bandi (2007:484). Pengukuran pelatihan menggunakan instrument
yang digunakan oleh Cholifah (2010) yang dimodifikasi oleh peneliti
terdiri 10 pertanyaan dengan skala interval 1-5.
2. Variabel Tidak Bebas (Variable Dependent)
Kinerja auditor juinior adalah kemampuan seorang auditor junior
dalam menyelesaikan penugasan dalam kurun waktu tertentu misalnya
dalam selama satu tahun. Variabel tidak bebas (Y) dalam penelitian ini
adalah kinerja auditor junior yang diduga depengaruhi oleh motivasi,
supervisi, dan pelatihan sebagai variabel bebas.
Variabel kinerja auditor junior dalam penelitian ini diukur dengan
instrument yang digunakan oleh Chandra (2006), Bahri (2010) dan
Cholifah (2010) yang telah dimodifikasi oleh peneliti terdiri dari 10
pertanyaan.
35
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Indikator
No.
Peryataan
Skala
Pengukuran
1. Motivasi
(X1) Motivasi dalam melakukan
pekerjaan
Gaji yang diterima
Kenaikan jabatan
Dekat dengan atasan
Lingkungan kerja
Penghargaan atas prestasi kerja
Hubungan baik dengan rekan
kerja
Evaluasi kinerja yang memuaskan
Pekerjaan yang dilakukan dalam
waktu tertentu
Pekerjaan merupakan tanggung
jawab
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Interval
2. Supervisi
(X2) Feedback atas kinerja secara jujur,
terbuka dan interaktif
Pujian terhadap kinerja
Membantu mengenal peluang
kerja masa depan
Supervisor menjadi panutan yang
profesional
Penjelasan tentang tugas yang
dilakukan
Pengawasan kerja dari supervisor
Pendistribusian tugas dan beban
kerja
Membantu meminimalkan stress
Kepercayaan kepada bawahan
Membantu meningkatkan
kemampuan bawahan
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Interval
3. Pelatihan
(X3)
Mengikuti pelatihan pajak atau
brevet
Mengikuti pelatihan perbankan
Pelatihan dibiayai oleh KAP
KAP mengadakan pelatihan audit
Mengikuti pelatihan audit
Pelatihan sesuai dengan tingkatan
auditor
Mengikuti seminar/simposium
Memperbaiki prestasi kerja
21
22
23
24
25
26
27
28
Interval
36
Lanjutan Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Indikator
No.
Peryataan
Skala
Pengukuran
Waktu pelatihan
Pelatihan untuk auditor yang baru
bekerja
29
30
Interval
4. Kinerja
Auditor
Junior
(Y)
Mampu menyelesaikan tugas
tepat waktu
Mampu menyelesaikan tugas
dengan baik
Patuh terhadap prosedur audit
Mampu mengembangkan teknik
audit
Mampu menyiapkan kertas kerja
audit
Mengutamakan kerja sama
dengan rekan kerja
Mampu berdiskusi dengan ketua
tim
Mampu mengkomunikasikan
hasil audit
Mendahulukan kualitas daripada
kuantitas
Mampu mengerjakan tugas tanpa
disuruh
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Interval
37
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap auditor yang bekerja di Kantor
Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah Jakarta. Sesuai dengan
tujuan penelitian, maka auditor yang menjadi responden dalam penelitian
ini adalah yang memiliki jabatan sebagai auditor junior dengan
pengalaman kurang dari tiga tahun.
Pengumpulan data dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner
penelitian secara langsung kepada responden di KAP yang dituju dengan
konfirmasi terlebih dahulu agar tingkat pengembalian yang lebih pasti,
serta melalui teman yang bekerja sebagai auditor junior di KAP.
Penyebaran serta pengembalian kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 25
Jan 2011 hingga 23 Februari 2011.
Peneliti mengirim kuesioner kepada 15 KAP yang dipilih
berdasarkan akses dan jarak, namun dari 15 KAP tersebut hanya 14 KAP
yang mengembalikan kuesioner yang dikirim. Beberapa KAP menolak
untuk menerima kuesioner karena alasan kesibukan dan ketidakpastian
pengembalian kuesioner. Berikut adalah nama-nama KAP yang menjadi
responden dalam penelitian ini:
38
Tabel 4.1
Daftar KAP Yang Menjadi Responden
No. Nama KAP Jumlah
1. KAP Usman dan Rekan 4
2. KAP Drs. Arifin Faqih 5
3. KAP Drs. Basri Hardjosumarto 5
4. KAP Drs. Wirawan dan Rekan 0
5. KAP Drs. Amir Hadyi 5
6. KAP Drs. Danny Sughanda 5
7. KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah dan Rekan 4
8. KAP Armen, Budiman dan Rekan 6
9. KAP Abdul Hamid dan Khairunnas 4
10, KAP Ishak, Saleh, Soewondo dan Rekan 5
11. KAP Drs. Heru Teguh Irianto 5
12. KAP Meidina Ratna Adityasih 7
13. KAP Riza, Wahono dam Rekan 10
14. KAP Hasnil M. Yasin dan Rekan 5
15. KAP Junaedi Chairul Labib Subyakto dan Rekan 3
Total Kuesioner 73
Sumber: Data yang diolah
2. Response Rate
Kuesioner yang disebarkan berjumlah 85 kuesioner pada 15 KAP
yang berada di wilayah DKI Jakarta. Rincian pendistribusian dapat dilihat
pada tabel 4.2.
Tabel 4.2
Distribusi Kuesioner Penelitian
Keterangan Jumlah Persentase
Jumlah kuesioner yang disebar 85 100%
Jumlah kuesioner yang kembali 73 86%
Jumlah kuesioner yang tidak kembali 12 14%
Jumlah kuesioner yang dapat diolah 73 86%
Sumber: Data yang diolah
Dari jumlah tersebut sebanyak 73 kuesioner atau sekitar 86% yang
kembali dan sebanyak 12 kuesioner atau sekitar 14% yang tidak kembali.
39
3. Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah auditor junior yang bekerja
di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah DKI Jakarta.
Tabel 4.3 menyajikan rangkuman informasi demografi responden
berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan lama bekerja
sebagai auditor di KAP. Informasi dengan demografi tersebut diperoleh
dari kuesioner yang telah dikembalikan oleh responden.
Tabel 4.3
Data Statistik Responden
No. Keterangan Jumlah Persentase
1. Umur
1) 21-23 tahun
2) 23-25 tahun
3) > 25 tahun
17
16
40
23%
22%
55%
2. Jenis Kelamin
1) Laki-Laki
2) Perempuan
47
26
64%
36%
3. Pendidikan Terakhir
1) D3
2) S1
3) S2
11
62
0
15%
85%
0%
4. Lama Bekerja
1) < 1 tahun
2) 1-2 tahun
3) 2-3 tahun
29
15
29
40%
20%
40%
Sumber : Data yang diolah
Pada hasil persentase di atas terlihat bahwa responden yang berusia
21-23 tahun berjumlah 23%, responden yang usianya 23-25 tahun adalah
22%, sedangkan responden lebih dari 25 tahun berjumlah 55%.
40
Pada hasil persentase di atas terlihat bahwa responden yang
berjenis kelamin perempuan berjumlah 36%, sedangkan responden yang
laki-laki berjumlah 64%.
Auditor junior yang menjadi responden dalam penelitian ini
memiliki latar belakang pendidikan terakhir yaitu antara D3 dan S1. Pada
hasil persentase di atas terlihat bahwa responden yang pendidikan
terakhirnya D3 berjumlah 15%, sedangkan responden yang pendidikan
terakhirnya S1 berjumlah 85%.
Sesuai dengan tujuan, responden adalah auditor junior yang
bekerja di KAP selama < 1 tahun, 1-2 tahun, atau 2-3 tahun. Pada hasil
persentase di atas terlihat bahwa responden yang lama bekerjanya kurang
dari satu tahun berjumlah 40%, responden yang lama bekerjanya antara
satu sampai dua tahun berjumlah 20%, sedangkan responden yang lama
bekerjanya antara dua sampai tiga tahun berjumlah 40%.
B. Uji Kualitas Data
1. Hasil Uji Reliabilitas
Suatu data dapat dikatakan reliable adalah jika nilai Cronbach’s
Alpha > 0,6. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4
Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel Nilai Cronbach’s Alpha Keterangan
1. Motivasi 0,717 Reliabel
2. Supervisi 0,827 Reliabel
3. Pelatihan 0,641 Reliabel
4. Kinerja Auditor Junior 0,758 Reliabel
Sumber: Data yang diolah
41
Hasil uji reliabilitas pada tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa
seluruh pernyataan dari variabel motivasi, supervisi, pelatihan, dan kinerja
auditor junior dalam penelitian ini reliabel.
2. Hasil Uji Validitas
Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan Pearson Correlation. Suatu pertanyaan dikatakan valid jika
tingkat signifikannya berada dibawah 0,05. Hasil uji validitas untuk
variabel motivasi dapat dilihat pada Tabel 4.5 dan hasil uji validitas untuk
variabel supervisi dapat dilihat Tabel 4.6 dan hasil uji validitas untuk
variabel pelatihan dapat dilihat pada Tabel 4.7 serta Tabel 4.8 untuk hasil
uji validitas variabel kinerja auditor junior.
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas untuk Variabel Motivasi
Pernyataan Sig. Pearson Correlation Keterangan
Mot1 .000 .640** Valid
Mot2 .000 .533** Valid
Mot3 .000 .690** Valid
Mot4 .000 .516** Valid
Mot5 .014 .287* Valid
Mot6 .000 .674** Valid
Mot7 .000 .410** Valid
Mot8 .000 .624** Valid
Mot9 .000 .565** Valid
Mot10 .000 .474** Valid
Sumber : Data yang diolah
42
Berdasarkan table 4.5 di atas, menunjukan semua butir pertanyaan
untuk variabel motivasi (X1) mempunyai nilai signifikan lebih kecil dari
0,05. Dapat diambil kesimpulan bahwa butir-butir pertanyaan yang
digunakan untuk mengukur variabel motivasi (X1) adalah valid. Untuk itu
item-item tersebut dapat digunakan dalam pengujian.
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas untuk Variabel Supervisi
Pernyataan Sig. Pearson Correlation Keterangan
Spv1 .000 .565** Valid
Spv2 .031 .252* Valid
Spv3 .000 .623** Valid
Spv4 .000 .642** Valid
Spv5 .000 .734** Valid
Spv6 .000 .723** Valid
Spv7 .000 .718** Valid
Spv8 .000 .630** Valid
Spv9 .000 .637** Valid
Spv10 .000 .762** Valid
Sumber : Data yang diolah
Berdasarkan table 4.6 di atas, menunjukan semua butir pertanyaan
untuk variabel supervisi (X2) mempunyai nilai signifikan lebih kecil dari
0,05. Dapat diambil kesimpulan bahwa butir-butir pertanyaan yang
digunakan untuk mengukur variabel supervisi (X2) adalah valid. Untuk itu
item-item tersebut dapat digunakan dalam pengujian.
43
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas untuk Variabel Pelatihan
Pernyataan Sig. Pearson Correlation Keterangan
Pel1 .002 .357** Valid
Pel2 .000 .516** Valid
Pel3 .000 .467** Valid
Pel4 .000 .585** Valid
Pel5 .000 .585** Valid
Pel6 .000 .604** Valid
Pel7 .000 .459** Valid
Pel8 .000 .645** Valid
Pel9 .000 .449** Valid
Pel10 .021 .265* Valid
Sumber : Data yang diolah
Berdasarkan table 4.7 di atas, menunjukan semua butir pertanyaan
untuk variabel pelatihan (X3) mempunyai nilai signifikan lebih kecil dari
0,05. Dapat diambil kesimpulan bahwa butir-butir pertanyaan yang
digunakan untuk mengukur variabel pelatihan (X3) adalah valid. Untuk itu
item-item tersebut dapat digunakan dalam pengujian.
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas untuk Variabel Kinerja Auditor Junior
Pernyataan Sig. Pearson Correlation Keterangan
Knj1 .000 .500** Valid
Knj2 .000 .627** Valid
Knj3 .000 .538** Valid
Knj4 .000 .559** Valid
Knj5 .000 .455** Valid
Knj6 .000 .508** Valid
44
Lanjutan Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas untuk Variabel Kinerja Auditor Junior
Pernyataan Sig. Pearson Correlation Keterangan
Knj7 .000 .609** Valid
Knj8 .000 .407** Valid
Knj9 .000 . 782** Valid
Knj10 .000 . 661** Valid
Sumber : Data yang diolah
Berdasarkan table 4.8 di atas, menunjukan semua butir pertanyaan
untuk variabel kinerja auditor junior (Y) mempunyai nilai signifikan lebih
kecil dari 0,05. Dapat diambil kesimpulan bahwa butir-butir pertanyaan
yang digunakan untuk mengukur variabel kinerja auditor junior (Y) adalah
valid. Untuk itu item-item tersebut dapat digunakan dalam pengujian.
C. Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada atau
tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel
independen lain. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas
dapat dilihat dari nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor).
Hasil uji multikolinearitas untuk variabel independen kinerja
auditor junior dapat dilihat pada tabel 4.9
45
Tabel 4.9
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 15.702 3.780
4.154 .000
Mot .279 .139 .242 2.004 .049 .451 2.218
Spv .631 .105 .730 5.998 .000 .445 2.246
Pel .250 .093 .265 2.683 .009 .675 1.482
a. Dependent Variable: Knj
Hasil pada nilai tolerance juga menunjukkan tidak adanya variabel
independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti
tidak ada korelasi antar variabel independen tersebut. Hasil perhitungan
Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama, yaitu
tidak ada variabel yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas antar variabel
independen dalam model regresi.
2. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalammodel regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
pengamatan ke pengamatan lain. Hasil pengujian heteroskedastisitas
dalam penelitian ini berupa grafik Scatterplot yang dapat dilihat pada
gambar 4.1.
46
Gambar 4.1
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dari grafik Scatterplot terlihat bahwa titik-titik tersebar secara acak
serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dari
hasil gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak
dipakai untuk memprediksi kinerja auditor junior berdasarkan masukan
variabel motivasi, supervisi dan pelatihan.
3. Hasil Uji Normalitas
Uji Normalitas ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data
dalam variabel yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik adalah
data yang memiliki distribusi normal. Hasil Uji Normalitas ini berupa
grafik normal probability plot dan grafik histogram. Gambar 4.2
menunjukkan hasil uji normalitas.
47
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
Gambar 4.2 menunjukkan grafik normal probability plots data
yang digunakan dalam variabel independen dan dependen terdistribusi
normal. Hal ini terlihat dari penyebaran data (titik) menyebar di sekitar
garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah diagonal. Untuk lebih
meyakinkan pendistribusian data secara normal dapat dilihat dari gambar
4.3.
Gambar 4.3
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram
48
Pada gambar 4.3, bahwa grafik histogram memperlihatkan pola
distribusi yang mendekati normal (tidak terjadi kemencengan). Dapat
disimpulkan grafik normal plot dan grafik histogram menunjukkan bahwa
model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.
D. Hasil Uji Hipotesis
1. Hasil Uji Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan sebagai alat untuk mengukur
seberapa besar pengaruh antara variabel independen dengan variabel
dependen.
Tabel 4.10
Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 15.702 3.780
4.154 .000
Mot .279 .139 .242 2.004 .049
Spv .631 .105 .730 5.998 .000
Pel .250 .093 .265 2.683 .009
a. Dependent Variable: Knj
Berdasarkan tabel 4.15, maka diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut:
Keterangan:
Y : Kinerja Auditor Junior
X1 : Motivasi
X2 : Supervisi
X3 : Pelatihan
℮ : Errror
Y = 15,702+0,279X1+0,631X2+0,250X3+℮
49
Pada persamaan regresi diatas menunjukkan nilai konstanta sebesar
15,702. Hal ini menyatakan bahwa jika variabel motivasi, supervisi dan
pelatihan dianggap konstan, maka kinerja auditor junior akan konstan
sebesar 15,702.
Koefisien regresi pada variabel motivasi sebesar 0,279, hal ini
berarti jika variabel motivasi bertambah satu satuan maka variabel kinerja
auditor junior akan bertambah sebesar 0,279. Koefisien regresi pada
variabel supervisi sebesar 0,631 hal ini berarti jika variabel supervisi
bertambah satu satuan maka variabel kinerja auditor junior akan
bertambah sebesar 0,631. Koefisien regresi pada variabel pelatihan sebesar
0,250 hal ini berarti jika variabel pelatihan bertambah satu satuan maka
variabel kinerja auditor junior akan bertambah sebesar 0,250.
2. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Uji Koefisien determinasi digunakan untuk menentukan seberapa
besar kemampuan variabel independen dapat menjelaskan variabel
dependen. Pada penelitian ini R Square yang digunakan adalah R Square
yang sudah disesuaikan atau Adjusted R Square, karena sudah disesuaikan
dengan dengan jumlah variabel independen yang dipakai dalam penelitian
ini. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel 4.11.
50
Tabel 4.11
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square adalah
0,525 atau 52,5%. Hal ini berarti bahwa variabel independen, yaitu
motivasi, supervisi dan pelatihan hanya mampu menjelaskan variabel
dependen kinerja auditor junior sebesar 52,5% dan selebihnya 47,5%
dijelaskan oleh faktor lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini, seperti
kepuasan kerja dan komitmen organisasi.
Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah suatu sikap seseorang
terhadap pekerjaan sebagai perbedaan antara banyaknya ganjaran yang
diterima pegawai dan banyaknya yang diyakini yang seharusnya diterima.
Pertama, bahwa kepuasan tidak dapat dilihat, tetapi hanya dapat diduga.
Kedua, kepuasan kerja sering ditentukan oleh sejauh mana hasil kerja
mencerminkan hubungan dengan berbagai sikap lainnya dari para
individual. Kepuasan kerja merupakan suatu ungkapan emosional yang
bersifat atau menyenangkan sebagai hasil dari penilaian terhadap suatu
pekerjaan atau pengalaman kerja (Robbins, 2006: 78).
Komitmen organisasi merupakan sifat, rasa atau dorongan
seseorang sebagai bagian dari suatu organisasi untuk dapat melakukan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .738a .545 .525 2.399 1.439
a. Predictors: (Constant), Pel, Mot, Spv
b. Dependent Variable: Knj
51
sesuatu atau tetap bekerja atau berbakti guna menunjang keberhasilan
organisasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai bersama. Disamping
itu, komitmen organisasi mengandung pengertian sebagai sesuatu hal yang
lebih dari kesetiaan yang pasif terhadap organisasi, dengan kata lain
komitmen organisasi menyiratkan hubungan pegawai dengan perusahaan
atau organisasi secara aktif (Ningrum, 2009).
3. Hasil Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen
motivasi, supervisi dan pelatihan secara bersama-sama atau simultan
berpengaruh terhadap variabel dependen kinerja auditor junior. Hasil uji F
disajikan dalam Tabel 4.12 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05.
Tabel 4.12
Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 475.936 3 158.645 27.570 .000a
Residual 397.051 69 5.754
Total 872.986 72
a. Predictors: (Constant), Pel, Mot, Spv
b. Dependent Variable: Knj
Pada Tabel 4.12 dalam model ANOVA diperoleh F hitung sebesar
27,570 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena tingkat
signifikansinya lebih kecil dari 0,05, maka variabel independen motivasi,
supervisi dan pelatihan secara bersama-sama atau simultan berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen kinerja auditor junior.
52
4. Hasil Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil uji t dapat dilihat
pada tabel 4.13, jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha
diterima dan menolak H0, sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari
0,05 maka H0 diterima dan menolak Ha.
Tabel 4.13
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 15.702 3.780
4.154 .000
Mot .279 .139 .242 2.004 .049
Spv .631 .105 .730 5.998 .000
Pel .250 .093 .265 2.683 .009
a. Dependent Variable: Knj
Hasil uji hipotesis 1, pengaruh motivasi terhadap kinerja auditor
junior.
Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.13. Variabel motivasi mempunyai
tingkat signifikansi 0,049. Hal ini berarti menerima Ha1 sehingga dapat
dikatakan bahwa motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
auditor junior karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel motivasi
lebih kecil dari 0,05.
53
Dalam kantor akuntan publik, motivasi dapat meningkatkan kinerja
auditor. Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang
menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya
mau bekerja giat dan antusias sehingga mencapai hasil kerja yang optimal.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Anas (2010) yang
menyatakan bahwa motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja pegawai. Hasil penelitiannya Anas (2010)
mengidentifikasikan bahwa untuk menaikkan motivasi kinerja pegawai
perlu adanya pemberian penghargaan atas prestasi yang dicapai, membina
saling percaya antar rekan kerja, dan membina hubungan yang akrab antar
rekan kerja dan pimpinan.
Hasil uji hipotesis 2, pengaruh supervisi terhadap kinerja auditor
junior.
Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.13. Variabel supervisi
mempunyai tingkat signifikansi 0,000. Hal ini berarti menerima Ha2
sehingga dapat dikatakan bahwa supervisi berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja auditor junior karena tingkat signifikansi yang dimiliki
variabel supervisi lebih kecil dari 0,05.
Supervisor dalam kantor akuntan publik diharuskan memberikan
instruksi kepada auditor junior, tetap menjaga penyampaian informasi
masalah-masalah penting yang dijumpai dalam audit, dan me-review
pekerjaan yang dilaksanakan. Sehingga supervisi dapat dilaksanakan
secara efektif dan tepat oleh kantor akuntan publik. Hal ini sesuai dengan
54
penelitian Bahri (2010) yang menyatakan bahwa supervisi mempunyai
pengaruh yang signifikan tehadap kinerja auditor junior. Hasil penelitian
Bahri (2010) mengidentifikasikan keberadaan supervisor yang dekat
dengan auditor junior dapat meningkatkan kinerja.
Hasil uji hipotesis 3, pengaruh supervisi terhadap kinerja auditor
junior.
Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.13. Variabel pelatihan
mempunyai tingkat signifikansi 0,009. Hal ini berarti menerima Ha3
sehingga dapat dikatakan bahwa pelatihan berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja auditor junior karena tingkat signifikansi yang dimiliki
variabel pelatihan lebih kecil dari 0,05.
Dilaksanakannya pelatihan di tempat kantor akuntan publik sangat
membantu auditor junior dalam melakukan pekerjaan lapangan kelak.
Sehingga auditor junior dapat mempertajam kemampuannya dalam
penugasan audit. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Cholifah (2010)
yang menyatakan bahwa pelatihan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja auditor. Hasil penelitian Cholifah (2010) menjelaskan pelatihan
sangat diperlukan dalam melakukan pekerjaan audit yang akan
memberikan pengaruh terhadap kinerja auditor junior.
55
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris
mengenai pengaruh motivasi, supervisi dan pelatihan terhadap kinerja auditor
junior. Berdasarkan hasil pengujian dan analisis terhadap data, dapat diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji t, motivasi memiliki pengaruh secara signifikan
terhadap kinerja auditor junior. Hal ini sesuai dengan penelitian Anas
(2010) yang menyatakan bahwa motivasi mempunyai pengaruh yang
signifikan tehadap kinerja pegawai.
2. Berdasarkan hasil uji t, supervisi memiliki pengaruh signifikan terhadap
kinerja auditor junior. Hal ini sesuai dengan penelitian Bahri (2010) yang
menyatakan bahwa supervisi mempunyai pengaruh yang signifikan
tehadap kinerja auditor. Keberadaan supervisor yang dekat dengan auditor
junior dan melaksanakan supervisi secara efektif dalam Kantor Akuntan
Publik dapat meningkatkan kinerja.
3. Berdasarkan hasil uji t pada variabel pelatihan, menunjukkan bahwa
pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor junior.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian Cholifah (2010) yang menyatakan
bahwa pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor junior.
Pelatihan sangat diperlukan dalam melakukan pekerjaan audit yang akan
memberikan pengaruh terhadap kinerja auditor junior.
56
B. Implikasi
Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel motivasi mempunyai
pengaruh terhadap kinerja auditor junior. Hal ini perlu diperhatikan oleh KAP
agar lebih meningkatkan kinerja auditornya. Dengan adanya motivasi internal
dan eksternal pada auditor junior maka akan lebih meningkatkan kinerja
auditor junior.
Dalam variabel supervisi mempunyai pengaruh terhadap kinerja auditor
junior. Supervisor harus melaksanakan supervisi secara efektif dan
memberikan feedback atas hasil kerja auditor junior agar auditor junior merasa
ada peningkatan atas kinerja mereka. Hal itu dapat meningkatkan kinerja
auditor junior tersebut dalam penugasan-penugasan selanjutnya.
Dalam variabel pelatihan penelitian menunjukkan kinerja auditor junior
juga dipengaruhi oleh pelatihan. Hal ini tentu membuktikan bahwa pelatihan
sangat diperlukan dalam melakukan pekerjaan audit. Diharapkan Kantor
Akuntan Publik dapat memfasilitasi adanya pelatihan tersebut bagi para
auditornya.
Untuk penelitian selanjutnya dengan tema berkaitan dengan penelitian
ini, peneliti menyarankan waktu penyebaran kuesioner tidak dilakukan dihari-
hari sibuk para auditor sehingga tingkat pengembalian kuesioner dapat lebih
tinggi dan mendapatkan hasil yang akurat. Diharapkan dapat menambahkan
variabel independen lainnya guna dapat mempengaruhi dan memperkuat
variabel dependen dan juga menambah jumlah sampel penelitian sehingga
dapat diperoleh hasil penelitian dengan tingkat generalisasi yang lebih tinggi.
57
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. 2004. “Auditing ( Pemeriksaan Akuntansi) oleh Kantor akuntan
Publik”. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Jakarta.
Anas, Muhammad. “Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor
Balai Perbenihan Tananaman Hutan Sulawesi”. Jurnal Hipotesis, Edisi
Februari 2010
Arens, Alvin & Beasley. 2008. “Auditing and Assurance Service an Integrated
Approach, 13th
edition”. Global Edition, Pearson Education International.
New Jersey.
Ayudyah Ningrum, Dewi. 2009. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komitmen
Organisasi Terhadap Kinerja Auditor Junior”. Skripsi UIN.
Bahri, Syamsul. 2010. “Pengaruh Motivasi, Tindakan Supervisi, dan Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja Auditor Junior”. Skripsi UIN.
Boynton, William & Johnson. 2006. “Modern Auditing”. John Willey & Sons,
Inc. New Jersey.
Cahyono, Dwi. 2005. “Pengaruh Mentoring Terhadap Kepuasan Kerja, Konflik
Peran, dan Prestasi Kerja serta Niatan Untuk Pindah”. Simposium
Nasional Akuntansi VIII. Solo.
Chandra, Ferdinan Kris. 2006. “Pengaruh Tindakan Supervisi Terhadap Kinerja
Auditor Internal dengan Motivasi Kerja sebagai Variabel Intervening.
Skripsi Universitas Diponegoro, Semarang.
Cholifah, Wahidah Rizqi. 2010. “Pengaruh Supervisi dan Pelatihan Terhadap
Kenerja Auditor Junior”. Skripsi UIN.
Djumino, Wahyudin. “Analisis Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja
Pegawai Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat di
Kabupaten Wonogiri”. Artikel Djumino, Wonogiri. 2002.
Djohari, Galih Putri. “Pengaruh Pelaksanaan Supervisi Oleh Senior Auditor
Terhadap Kinerja Auditor Junior. Skripsi Widyatama Bandung.
58
Ghozali, Imam. 2009. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”.
Universitas Diponegoro. Semarang.
Hamid, Abdul. 2007. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”. Fakultas Ekonomi dan
Ilmu Sosial UIN Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. “Standar Profesional Akuntan Publik”. PT.
Salemba Emban Patria.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. “Metodologi Penelitian Bisnis”.
Edisi pertama. BPFE Yogyakarta.
Noviyani, Putri dan Bandi. 2002. “Pengaruh Pengalaman dan Pelatihan
Terhadap Struktur Pengetahuan Auditor Tentang Kekeliruan”. Simposium
Nasional Akuntansi V. Semarang.
Nurahma, Myrna dan Nur Indriantoro. “Tindakan Supervisi dan Kepuasan Kerja
Akuntan Pemula di Kantor Akuntan Publik”. Jurnal Riset Akuntansi
Indonesia. Vol. 3 No. 1 Januari 2000.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2003. “Perencanaan dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia”. Refika Aditama. Bandung.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. “Evaluasi Kinerja SDM”. Refika Aditama.
Bandung
Mulyadi. 2002. “Auditing I”, Edisi Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.
Rivai, Veithzal dan Ella Jauvani Sagala. 2009. “Manajemen Sumber Daya
Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik”. Edisi kedua. PT.
Rajagrafindo Persada.
Viator, Ralph E. “An Analysis of Formal Mentoring Programs and Perceived
Barriers to Obtaining a Mentor at Large Public Accounting Firms”.
Accounting Horizons Vol. 13 No.1 March 2000.
59
Lampiran 1
60
61
Lampiran 2
62
Kepada
Yth. Auditor Junior Independen
Di Kantor Akuntan Publik
Jakarta
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan tugas akhir yang saya tempuh, bersama ini saya :
Nama : Youra Adinda
NIM : 106082002695
Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Mengajukan permohonan pengisian kuesioner sehubungan dengan tugas
akhir dengan topik “Pengaruh Motivasi, Supervisi dan Pelatihan Terhadap
Kinerja Auditor Junior”.
Besar harapan saya, bahwa Bapak/Ibu/Sdr bersedia untuk meluangkan
waktu mengisi kuesioner ini secara objektif, demi kepentingan akademik dan
kelancaran penelitian ini. Semua informasi yang diberikan hanya untuk
kepentingan akademik.
Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kerja sama yang baik, saya
ucapkan banyak terima kasih.
Hormat Saya,
Youra Adinda
63
Kuesioner
I. Deskripsi Responden
Mohon pertanyaan di bawah ini diisi dengan data Bapak/Ibu/Sdr. Jika
keberatan mencantumkan nama, maka pertanyaan tersebut boleh untuk
dikosongkan.
Nama :
Umur : ……. Tahun
Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan
Pendidikan Terakhir : 1. D3 2. S1 3. S2
Nama KAP Tempat Kerja :
Lama Bekerja Di KAP : 1. < 1 th 2. 1-2 th 3. 2-3 th
II. Kuesioner Penelitian
Petunjuk pengisian :
Bapak/Ibu/Sdr dimohon untuk mengisi kuesioner dengan cara memberikan
tanda Checklist (√ ) pada kolom yang tersedia.
Keterangan :
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
N : Netral
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
64
MOTIVASI
No. Pertanyaan STS
1
TS
2
N
3
S
4
SS
5
1. Pekerjaan saya merupakan bagian dari pengabdian
terhadap KAP, maka memotivasi saya untuk bekerja
dengan baik.
2. Gaji yang saya terima merupakan hasil kerja saya
sebagai auditor, maka memotivasi saya untuk bekerja
keras dengan antusias.
3. Bagi saya, bekerja keras dengan antusias memberikan
dorongan dalam diri saya agar cepat naik jabatan dan
mendapat penilaian lebih dari atasan.
4. Dibandingkan dengan auditor lain yang setingkat
dengan saya, saya dikenal dekat dengan atasan.
5. Dengan lingkungan kerja yang menyenangkan di KAP
membuat saya nyaman dalam bekerja.
6. Penghargaan yang saya peroleh atas prestasi kerja
adalah hasil kerja keras saya dalam melakukan
pekerjaan dengan baik.
7. Bagi saya, menjaga hubungan baik dengan auditor
lainnya merupakan bagian penting dari pekerjaan.
8. Saya mendapat evaluasi kinerja yang memuaskan
terhadap pekerjaan yang saya lakukan.
9. Saya dapat menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang
ditentukan dengan hasil yang baik.
10. Betapapun sulitnya pekerjaan, saya tidak pernah
menghindar dari tanggung jawab sepanjang untuk
kepentingan KAP ini.
65
SUPERVISI
No. Pertanyaan STS
1
TS
2
N
3
S
4
SS
5
11. Supervisor saya memberikan feedback yang jujur,
terbuka, dan interaktif.
12. Supervisor saya memberikan pujian terhadap kinerja
saya yang baik.
13. Supervisor saya membantu auditor junior untuk
mengenali peluang kerja di masa mendatang.
14. Supervisor saya mampu menjadi panutan yang
professional di bidangnya.
15. Supervisor saya menjelaskan suatu pekerjaan secara
jelas.
16. Supervisor saya dengan senantiasa mengawasi auditor
junior sampai pekerjaan selesai.
17. Supervisor saya cukup adil dalam mendistribusikan
tugas dan beban kepada auditor junior.
18. Supervisor saya berusaha meminimalkan stress yang
berkaitan dengan pekerjaan.
19. Supervisor saya memberikan kepercayaan kepada
bawahannya bila dianggap telah mampu menangani
tugas.
20. Supervisor saya membantu auditor junior untuk
meningkatkan kemampuannya baik secara lisan maupun
tulisan.
PELATIHAN
No. Pertanyaan STS
1
TS
2
N
3
S
4
SS
5
21. Mengikuti pelatihan pajak atau brevet dapat berguna
66
dalam melaksanakan tugas audit.
22. Mengikuti pelatihan perbankan dapat mempengaruhi
dalam penugasan audit.
23. Saya sering mengikuti pelatihan yang dibiayai oleh
kantor akuntan publik tempat saya bekerja.
24. KAP tempat saya bekerja pernah mengadakan pelatihan
audit dan menambah pengetahuan baru.
25. Saya sering mengikuti pelatihan audit dan memberikan
kemampuan baru untuk menyelesaikan pekerjaan
dengan baik.
26. Pelatihan yang diadakan oleh KAP dibuat secara
sistematis dan berjenjang sesuai dengan tingkatan
auditor.
27. Saya sering mengikuti seminar/simposium yang dapat
meningkatkan kemampuan kinerja.
28. Saya mengikuti pelatihan agar dapat memperbaiki
prestasi kerja pada pekerjaan yang menjadi tanggung
jawab saya.
29. Kegiatan pelatihan setidaknya dilaksanakan minimal
dua kali dalam setahun.
30. Untuk auditor yang baru bekerja perlu mengikuti
pelatihan karena belum memahami secara benar
bagaimana melakukan pekerjaan dalam penugasan
audit.
67
KINERJA AUDITOR
No. Pertanyaan STS
1
TS
2
N
3
S
4
SS
5
31. Saya mampu menyelesaikan tugas dengan tepat waktu
sesuai dengan permintaan klien.
32. Saya memiliki kemampuan untuk menyelesaikan
penugasan dengan baik.
33. Saya selalu berusaha patuh terhadap prosedur audit
dalam melaksanakan tugas.
34. Saya merasa memiliki kemampuan untuk
mengembangkan teknik audit dalam pencapaian tujuan
penugasan.
35. Saya mampu menyiapkan kertas kerja audit dengan
baik.
36. Saya mengutamakan kerja sama dengan rekan sekerja
agar kinerja dapat lebih baik.
37. Saya akan selalu berdiskusi dengan ketua tim karena
dapat berpengaruh terhadap hasil audit tim.
38. Saya mampu untuk mengkomunikasikan hasil audit
dengan klien secara baik.
39. Saya lebih mendahulukan kualitas dari pada kuantitas
dalam bekerja.
40. Saya mampu mengerjakan tugas yang menjadi tanggung
jawab saya tanpa disuruh oleh atasan.
68
Lampiran 3
69
Jawaban Kuesioner Motivasi
Responden Mot1 Mot2 Mot3 Mot4 Mot5 Mot6 Mot7 Mot8 Mot9 Mot10 Total
1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 32
2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 36
4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 36
5 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 35
6 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 36
7 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 36
8 3 3 3 3 3 3 3 3 4 5 33
9 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 37
10 3 3 3 3 5 4 4 4 4 4 37
11 4 3 3 4 5 4 4 4 3 4 38
12 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 46
13 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 40
14 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 47
15 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 38
16 5 4 3 4 4 4 5 4 3 5 41
17 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41
18 4 4 3 2 5 4 4 4 4 4 38
19 5 4 3 3 4 4 5 4 4 4 40
20 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 38
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
22 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 40
23 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 40
24 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
25 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
26 4 4 4 2 4 4 5 4 4 4 39
27 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 38
28 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 40
29 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 40
30 5 4 4 3 4 5 4 4 5 5 43
31 4 3 5 3 5 5 4 4 4 4 41
32 5 4 5 4 5 5 4 3 4 4 43
33 4 5 3 4 5 4 5 4 5 4 43
34 5 4 5 3 5 5 4 4 4 4 43
35 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 38
36 4 3 3 4 4 4 4 4 5 5 40
37 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 35
70
38 3 2 3 2 3 4 5 3 4 4 33
39 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 38
40 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
41 4 4 4 2 4 4 5 4 4 4 39
42 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 37
43 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 40
44 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 40
45 4 5 4 5 5 4 4 4 3 4 42
46 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 41
47 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 42
48 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 38
49 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 42
50 5 4 4 4 3 3 4 3 3 4 37
51 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 41
52 4 4 4 2 4 4 5 4 4 5 40
53 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 43
54 4 4 5 4 3 4 4 4 5 5 42
55 3 4 4 3 4 5 5 4 4 5 41
56 3 4 4 2 4 4 4 2 3 4 34
57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
58 4 4 4 4 3 4 3 3 5 5 39
59 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
61 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 33
62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
63 4 4 2 2 2 4 4 4 4 3 33
64 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 35
65 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 35
66 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 38
67 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 38
68 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 38
69 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 38
70 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 38
71 4 4 4 2 3 4 5 4 4 4 38
72 3 4 1 3 4 4 4 3 3 3 32
73 4 4 3 4 4 4 5 3 3 4 38
71
Jawaban Keusioner Supervisi
Responden Spv1 Spv2 Spv3 Spv4 Spv5 Spv6 Spv7 Spv8 Spv9 Spv10 Total
1 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 36
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 33
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
5 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 33
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
7 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 36
8 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 33
9 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 37
10 4 4 4 4 5 3 4 4 4 5 41
11 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 33
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
15 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 38
16 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 47
17 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
19 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
21 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 38
22 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39
23 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 37
24 5 3 4 4 5 5 5 4 4 4 43
25 5 3 4 4 5 5 5 4 4 4 43
26 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 41
27 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 41
28 4 3 4 4 5 5 5 4 5 5 44
29 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 41
30 4 4 4 3 4 5 4 3 5 4 40
31 5 4 5 3 4 4 3 3 5 4 40
32 4 5 4 5 4 5 4 3 4 4 42
33 3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 42
34 5 5 4 4 5 5 4 3 5 5 45
35 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41
36 4 4 3 4 4 5 5 4 4 5 42
37 4 3 4 4 3 4 2 2 3 3 32
72
38 4 4 4 3 3 2 4 3 2 2 31
39 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 48
40 5 3 4 4 5 5 5 4 4 4 43
41 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 41
42 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 37
43 4 3 4 4 5 5 5 4 5 5 44
44 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 41
45 4 5 4 4 5 4 4 3 3 4 40
46 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 41
47 4 4 4 5 5 4 4 5 3 4 42
48 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 42
49 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 41
50 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 40
51 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 42
52 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 44
53 4 4 5 5 4 4 5 4 4 3 42
54 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 41
55 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 42
56 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 38
57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
58 5 3 4 5 3 5 4 4 5 4 42
59 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39
60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
61 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 33
62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
63 4 4 4 4 3 4 2 2 4 3 34
64 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 35
65 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 34
66 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 37
67 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 36
68 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 37
69 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 37
70 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 37
71 4 4 5 4 4 5 3 3 4 5 41
72 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39
73 4 3 4 4 5 4 4 3 3 4 38
73
Jawaban Kuesioner Pelatihan
Responden Pel1 Pel2 Pel3 Pel4 Pel5 Pel6 Pel7 Pel8 Pel9 Pel10 Total
1 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 35
2 4 4 3 5 3 3 3 4 4 5 38
3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 35
4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 37
5 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 34
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
7 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 32
8 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 33
9 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 36
10 4 3 4 5 3 3 3 4 4 3 36
11 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
12 4 2 4 5 5 5 2 5 5 5 42
13 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 36
14 5 4 2 5 5 5 1 5 5 5 42
15 4 4 2 4 4 4 4 4 2 5 37
16 5 4 2 2 2 3 3 3 4 4 32
17 4 3 2 3 3 3 2 4 3 3 30
18 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 44
19 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 36
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
24 4 4 3 5 3 2 3 4 4 4 36
25 4 4 3 5 3 2 3 4 4 4 36
26 4 3 2 4 3 2 2 4 5 5 34
27 4 3 3 4 3 2 2 4 4 5 34
28 4 3 3 4 4 2 2 4 4 5 35
29 4 3 3 4 4 2 2 4 4 5 35
30 4 3 4 4 5 4 4 4 2 4 38
31 3 4 5 4 4 3 4 3 3 4 37
32 3 3 3 4 5 4 3 4 3 3 35
33 4 5 4 5 4 5 4 5 4 3 43
34 5 4 4 4 4 5 5 4 3 5 43
35 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 43
36 4 4 3 5 4 3 4 4 4 5 40
37 4 4 2 2 2 3 3 3 4 5 32
74
38 5 4 2 4 3 2 2 4 2 5 33
39 5 5 3 4 3 4 4 5 4 5 42
40 4 4 3 5 3 2 3 4 4 4 36
41 4 3 2 4 3 2 2 4 5 5 34
42 4 3 3 3 3 4 2 4 4 4 34
43 4 3 3 4 4 2 2 4 4 5 35
44 4 3 3 4 4 2 2 4 4 5 35
45 5 4 3 4 4 4 3 4 3 4 38
46 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 42
47 4 4 3 5 4 4 4 3 4 4 39
48 5 5 2 4 4 4 4 5 4 4 41
49 3 4 5 4 3 4 1 4 4 4 36
50 4 5 4 4 4 2 3 4 4 4 38
51 4 4 2 4 4 3 2 4 4 4 35
52 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 41
53 4 4 2 4 4 4 5 4 4 4 39
54 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 40
55 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 34
56 4 4 2 4 2 2 4 2 4 4 32
57 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 37
58 5 4 4 5 3 5 4 4 5 4 43
59 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 38
60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
61 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 35
62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
63 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 24
64 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 34
65 4 4 2 3 3 3 4 4 3 4 34
66 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 34
67 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 34
68 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 34
69 4 2 4 4 4 4 4 4 2 3 35
70 4 2 4 4 4 4 4 4 3 2 35
71 4 4 3 5 4 4 3 4 4 5 40
72 4 3 2 4 3 4 2 4 3 4 33
73 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 34
75
Jawaban Kuesioner Kinerja Auditor Junior
Responden KAJ1 KAJ2 KAJ3 KAJ4 KAJ5 KAJ6 KAJ7 KAJ8 KAJ9 KAJ10 Total
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 36
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
5 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 33
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
7 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 35
8 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 32
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
10 5 5 5 4 4 3 4 4 5 5 44
11 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 35
12 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 47
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
16 3 4 5 4 4 5 5 4 4 4 42
17 3 3 4 4 3 5 4 4 5 4 39
18 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 43
19 2 4 5 4 5 5 4 2 3 2 36
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
24 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 40
25 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 40
26 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 41
27 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 40
28 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39
29 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 40
30 2 4 4 4 4 4 4 4 3 2 35
31 2 4 4 3 4 4 4 5 2 2 34
32 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 33
33 2 3 4 5 4 5 4 3 3 4 37
34 2 5 4 4 5 5 4 4 4 3 40
35 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 43
36 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 40
37 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 33
76
38 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 35
39 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 40
40 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 40
41 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 41
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
43 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39
44 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 40
45 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 41
46 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 44
47 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 42
48 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 42
49 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 39
50 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 42
51 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5 41
52 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 42
53 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 39
54 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 41
55 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 44
56 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 37
57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
58 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 41
59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
63 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 36
64 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 34
65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
66 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 34
67 4 4 4 4 4 3 2 4 2 4 35
68 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 34
69 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 34
70 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 34
71 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41
72 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
73 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
77
Lampiran 4
78
Hasil Uji Validitas Motivasi
Correlations
Mot1 Mot2 Mot3 Mot4 Mot5 Mot6 Mot7 Mot8 Mot9 Mot10 MotTotal
Mot1 Pearson Correlation 1 .498** .366** .254* .040 .363** .178 .354** .282* .189 .640**
Sig. (2-tailed)
.000 .001 .030 .739 .002 .132 .002 .016 .110 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Mot2 Pearson Correlation .498** 1 .237* .231* .036 .247* .203 .331** .125 .023 .533**
Sig. (2-tailed) .000
.043 .049 .761 .035 .086 .004 .291 .848 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Mot3 Pearson Correlation .366** .237* 1 .236* .092 .408** .202 .322** .356** .346** .690**
Sig. (2-tailed) .001 .043
.044 .440 .000 .086 .006 .002 .003 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Mot4 Pearson Correlation .254* .231* .236* 1 .104 .154 .016 .134 .108 .244* .516**
Sig. (2-tailed) .030 .049 .044
.383 .193 .896 .258 .361 .037 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Mot5 Pearson Correlation .040 .036 .092 .104 1 .314** -.013 .108 -.098 -.138 .287*
Sig. (2-tailed) .739 .761 .440 .383
.007 .911 .365 .411 .244 .014
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Mot6 Pearson Correlation .363** .247* .408** .154 .314** 1 .278* .355** .421** .269* .674**
Sig. (2-tailed) .002 .035 .000 .193 .007
.017 .002 .000 .021 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Mot7 Pearson Correlation .178 .203 .202 .016 -.013 .278* 1 .275* .093 .143 .410**
Sig. (2-tailed) .132 .086 .086 .896 .911 .017
.018 .434 .226 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Mot8 Pearson Correlation .354** .331** .322** .134 .108 .355** .275* 1 .482** .168 .624**
Sig. (2-tailed) .002 .004 .006 .258 .365 .002 .018
.000 .155 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Mot9 Pearson Correlation .282* .125 .356** .108 -.098 .421** .093 .482** 1 .446** .565**
Sig. (2-tailed) .016 .291 .002 .361 .411 .000 .434 .000
.000 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
79
Mot10 Pearson Correlation .189 .023 .346** .244* -.138 .269* .143 .168 .446** 1 .474**
Sig. (2-tailed) .110 .848 .003 .037 .244 .021 .226 .155 .000
.000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
MotTotal Pearson Correlation .640** .533** .690** .516** .287* .674** .410** .624** .565** .474** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .014 .000 .000 .000 .000 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Hasil Uji Validitas Supervisi
Correlations
Spv1 Spv2 Spv3 Spv4 Spv5 Spv6 Spv7 Spv8 Spv9 Spv10 SpvTotal
Spv1 Pearson Correlation 1 .100 .436** .343** .479** .445** .333** .045 .327** .294* .565**
Sig. (2-tailed)
.401 .000 .003 .000 .000 .004 .704 .005 .012 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Spv2 Pearson Correlation .100 1 .211 .208 .074 .088 .061 -.080 -.090 .081 .252*
Sig. (2-tailed) .401
.073 .077 .535 .459 .611 .502 .449 .494 .031
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Spv3 Pearson Correlation .436** .211 1 .528** .323** .344** .346** .228 .382** .337** .623**
Sig. (2-tailed) .000 .073
.000 .005 .003 .003 .053 .001 .004 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Spv4 Pearson Correlation .343** .208 .528** 1 .339** .396** .445** .328** .279* .362** .642**
Sig. (2-tailed) .003 .077 .000
.003 .001 .000 .005 .017 .002 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Spv5 Pearson Correlation .479** .074 .323** .339** 1 .450** .555** .394** .303** .677** .734**
Sig. (2-tailed) .000 .535 .005 .003
.000 .000 .001 .009 .000 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Spv6 Pearson Correlation .445** .088 .344** .396** .450** 1 .432** .317** .476** .561** .723**
Sig. (2-tailed) .000 .459 .003 .001 .000
.000 .006 .000 .000 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
80
Spv7 Pearson Correlation .333** .061 .346** .445** .555** .432** 1 .556** .348** .381** .718**
Sig. (2-tailed) .004 .611 .003 .000 .000 .000
.000 .003 .001 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Spv8 Pearson Correlation .045 -.080 .228 .328** .394** .317** .556** 1 .435** .516** .630**
Sig. (2-tailed) .704 .502 .053 .005 .001 .006 .000
.000 .000 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Spv9 Pearson Correlation .327** -.090 .382** .279* .303** .476** .348** .435** 1 .471** .637**
Sig. (2-tailed) .005 .449 .001 .017 .009 .000 .003 .000
.000 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Spv10 Pearson Correlation .294* .081 .337** .362** .677** .561** .381** .516** .471** 1 .762**
Sig. (2-tailed) .012 .494 .004 .002 .000 .000 .001 .000 .000
.000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
SpvTotal Pearson Correlation .565** .252* .623** .642** .734** .723** .718** .630** .637** .762** 1
Sig. (2-tailed) .000 .031 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Hasil Uji Validitas Pelatihan
Correlations
Pel1 Pel2 Pel3 Pel4 Pel5 Pel6 Pel7 Pel8 Pel9 Pel10 PelTotal
Pel1 Pearson Correlation 1 .276* -.269* .044 -.037 .162 .117 .330** .194 .354** .357**
Sig. (2-tailed)
.018 .021 .709 .755 .170 .323 .004 .100 .002 .002
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Pel2 Pearson Correlation .276* 1 -.062 .102 -.044 .085 .310** .128 .352** .371** .516**
Sig. (2-tailed) .018
.604 .391 .714 .475 .008 .280 .002 .001 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Pel3 Pearson Correlation -.269* -.062 1 .322** .427** .396** .329** .183 -.021 -.312** .467**
Sig. (2-tailed) .021 .604
.005 .000 .001 .004 .121 .857 .007 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
81
Pel4 Pearson Correlation .044 .102 .322** 1 .433** .183 .090 .437** .274* .078 .585**
Sig. (2-tailed) .709 .391 .005
.000 .120 .451 .000 .019 .509 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Pel5 Pearson Correlation -.037 -.044 .427** .433** 1 .501** .220 .475** -.043 -.067 .585**
Sig. (2-tailed) .755 .714 .000 .000
.000 .062 .000 .720 .572 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Pel6 Pearson Correlation .162 .085 .396** .183 .501** 1 .407** .400** -.034 -.254* .604**
Sig. (2-tailed) .170 .475 .001 .120 .000
.000 .000 .778 .030 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Pel7 Pearson Correlation .117 .310** .329** .090 .220 .407** 1 .029 -.209 -.282* .459**
Sig. (2-tailed) .323 .008 .004 .451 .062 .000
.807 .076 .016 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Pel8 Pearson Correlation .330** .128 .183 .437** .475** .400** .029 1 .296* .154 .645**
Sig. (2-tailed) .004 .280 .121 .000 .000 .000 .807
.011 .192 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Pel9 Pearson Correlation .194 .352** -.021 .274* -.043 -.034 -.209 .296* 1 .497** .449**
Sig. (2-tailed) .100 .002 .857 .019 .720 .778 .076 .011
.000 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Pel10 Pearson Correlation .354** .371** -.312** .078 -.067 -.254* -.282* .154 .497** 1 .265*
Sig. (2-tailed) .002 .001 .007 .509 .572 .030 .016 .192 .000
.024
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
PelTotal Pearson Correlation .357** .516** .467** .585** .585** .604** .459** .645** .449** .265* 1
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .024
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
82
Hasil Uji Validitas Kinerja Auditor Junior
Correlations
Knj1 Knj2 Knj3 Knj4 Knj5 Knj6 Knj7 Knj8 Knj9 Knj10 KnjTotal
Knj1 Pearson Correlation 1 .354** .188 .199 .053 -.159 .013 .207 .299* .579** .500**
Sig. (2-tailed) .002 .112 .091 .659 .178 .911 .079 .010 .000 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Knj2 Pearson Correlation .354** 1 .372** .394** .485** .087 .162 .352** .252* .398** .627**
Sig. (2-tailed) .002 .001 .001 .000 .464 .170 .002 .032 .000 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Knj3 Pearson Correlation .188 .372** 1 .257* .319** .218 .279* .147 .261* .169 .538**
Sig. (2-tailed) .112 .001 .028 .006 .064 .017 .214 .025 .153 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Knj4 Pearson Correlation .199 .394** .257* 1 .433** .118 .056 .193 .274* .508** .559**
Sig. (2-tailed) .091 .001 .028 .000 .319 .641 .101 .019 .000 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Knj5 Pearson Correlation .053 .485** .319** .433** 1 .157 .115 .118 .136 .118 .455**
Sig. (2-tailed) .659 .000 .006 .000 .184 .333 .319 .251 .322 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Knj6 Pearson Correlation -.159 .087 .218 .118 .157 1 .736** -.064 .558** .000 .508**
Sig. (2-tailed) .178 .464 .064 .319 .184 .000 .592 .000 1.000 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Knj7 Pearson Correlation .013 .162 .279* .056 .115 .736** 1 -.031 .705** .133 .609**
Sig. (2-tailed) .911 .170 .017 .641 .333 .000 .794 .000 .261 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Knj8 Pearson Correlation .207 .352** .147 .193 .118 -.064 -.031 1 .162 .314** .407**
Sig. (2-tailed) .079 .002 .214 .101 .319 .592 .794 .170 .007 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Knj9 Pearson Correlation .299* .252* .261* .274* .136 .558** .705** .162 1 .497** .782**
Sig. (2-tailed) .010 .032 .025 .019 .251 .000 .000 .170 .000 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Knj10 Pearson Correlation .579** .398** .169 .508** .118 .000 .133 .314** .497** 1 .661**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .153 .000 .322 1.000 .261 .007 .000 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
KnjTotal Pearson Correlation .500** .627** .538** .559** .455** .508** .609** .407** .782** .661** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
83
Lampiran 5
84
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Motivasi
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 73 100.0
Excludeda 0 .0
Total 73 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.717 10
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Supervisi
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 73 100.0
Excludeda 0 .0
Total 73 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.827 10
85
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pelatihan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 73 100.0
Excludeda 0 .0
Total 73 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.641 10
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Auditor Junior
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 73 100.0
Excludeda 0 .0
Total 73 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.758 10
86
Lampiran 6
87
Hasil Uji Asumsi Klasik dan Hipotesis
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 15.702 3.780
4.154 .000
Mot .279 .139 .242 2.004 .049 .451 2.218
Spv .631 .105 .730 5.998 .000 .445 2.246
Pel .250 .093 .265 2.683 .009 .675 1.482
a. Dependent Variable: Knj
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .738a .545 .525 2.399 1.439
a. Predictors: (Constant), Pel, Mot, Spv
b. Dependent Variable: Knj
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 475.936 3 158.645 27.570 .000a
Residual 397.051 69 5.754
Total 872.986 72
a. Predictors: (Constant), Pel, Mot, Spv
b. Dependent Variable: Knj
88
89
Lampiran 7
90
91
92
93