PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING HASIL …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/3. jurnal...

12
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Malini Oktarina.¹, A. Budi Mulyanto², Fitria Dewi Yanti³ Alumni S1 STKIP-PGRI Lubuklinggau Email:[email protected] ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2014/2015”.Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih randahnya hasil belajar fisika siswa.Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika kelas VIII SMP Negeri 4 Lubuklinggau tahun pelajaran 2014/2015. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, dengan desain penelitian Pretest–Postest Group Design. Populasi dalam penelitian ini siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Lubuklinggau tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 241 siswa. Dua kelas diambil sebagai sampel secara acak, yaitu kelas VIII sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIIc sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes. Data tes siswa dianalisis dengan menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil analisis data post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan taraf kepercayaan α = 0,05 didapat t hitung = 5,15 dan t tabel = 1,66. Karena t hitung > t tabel , maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa. Kata kunci: Problem Based Learning (PBL), Hasil Belajar. ¹ Mahasiswa STKIP-PGRI Lubuklinggau. ²³ Dosen STKIP-PGRI Lubuklinggau.

Transcript of PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING HASIL …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/3. jurnal...

Page 1: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING HASIL …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/3. jurnal malini.pdf · prinsip tersebut.. ... kontrol tidak ada siswa yang mendapatkan nilai

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4

LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Malini Oktarina.¹, A. Budi Mulyanto², Fitria Dewi Yanti³

Alumni S1 STKIP-PGRI Lubuklinggau Email:[email protected]

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2014/2015”.Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih randahnya hasil belajar fisika siswa.Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika kelas VIII SMP Negeri 4 Lubuklinggau tahun pelajaran 2014/2015. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, dengan desain penelitian Pretest–Postest Group Design. Populasi dalam penelitian ini siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Lubuklinggau tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 241 siswa. Dua kelas diambil sebagai sampel secara acak, yaitu kelas VIII� sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIIc sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes. Data tes siswa dianalisis dengan menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil analisis data post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan taraf kepercayaan α = 0,05 didapat thitung = 5,15 dan ttabel = 1,66. Karena thitung> ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa. Kata kunci: Problem Based Learning (PBL), Hasil Belajar.

¹ Mahasiswa STKIP-PGRI Lubuklinggau. ² ³ Dosen STKIP-PGRI Lubuklinggau.

Page 2: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING HASIL …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/3. jurnal malini.pdf · prinsip tersebut.. ... kontrol tidak ada siswa yang mendapatkan nilai

A. PENDAHULUAN Pendidikan dikatakan bermutu bila prosesnya berjalan secara efektif dan efisien. Maka dari itu dibutuhkan upaya dari guru dalam mendidik serta mengayomi siswa yang memiliki berbagai macam perbedaan baikdalam hal kemampuan, keterampilan, latar belakang, dan lain-lain. Adanya perbedaan tersebut menjadikan proses pembelajaran sebagai proses pendidikan memerlukan strategi, pendekatan, metode, dan teknik yang bermacam-macam sehingga peserta didik dapat menguasai serta dapat memahami materi dengan baik.

Giancoli (2005:1) menyatakan bahwa fisika merupakan ilmu pengetahuan yang paling mendasar dari semua cabang sains, karena berhubungan dengan perilaku dan struktur benda. Fisika adalah cabang dari sains.Oleh karena itu, hakikat fisika dapat ditinjau dan dipahami melalui hakikat sains yang mengandung cara-cara bagaimana memperoleh fakta dan prinsip tersebut..

Berdasarkan observasi peneliti dengan guru fisika kelas VIII SMP Negeri 4 Lubuklinggau semester dua tahun pelajaran 2014/2015, beliau mengatakan bahwa hasil belajar fisika siswa masih rendah dan di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 70 atau tuntas dengan remedial atau pengayaan. Dari nilai ulangan harian 35 siswa didapatkan data bahwa 48% siswa mendapatkan nilai diatas KKM dan 52% mendapatkan nilai di bawah KKM, hal ini menunjukkan bahwa masih rendahnya minat belajar siswa terhadap pelajaran fisika.

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan diatas adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yaitu merupakan suatu konsep pembelajaran yang memusatkan pada suatu masalah yang sedang dihadapi.Tan (dalam Rusman, 2011:232) mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis masalah merupakan penggunaan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Lubuklinggau tahun pelajaran 2014/2015?”.

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang signifikan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)terhadap hasil belajar fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Lubuklinggau tahun pelajaran 2014/2015.

B. TINJAUAN PUSTAKA

1. Tinjauan Tentang Belajar Cronbach (dalam Suprijono, 2010:2) mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman.Kemudian Harold

Page 3: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING HASIL …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/3. jurnal malini.pdf · prinsip tersebut.. ... kontrol tidak ada siswa yang mendapatkan nilai

Spears (dalam Suprijono, 2010:2) mengemukakan bahwa belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu. Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perilaku yang tampak melalui aktivitas seseorang untuk mencapai perubahan yang lebih baik setelah proses pembelajaran yang menyangkut ranah kognitif, afektif dan psikomotor, sehingga pola pikir dan potensi individu dapat semakin berkembang setelah proses pembelajaran

2. Tinjauan Tentang Hasil Belajar Suprijono (2010:7) menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilakusecara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja, artinya hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif. Kemudian Gagne (dalam Suprijono, 2010:5) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku peserta didik secara keseluruhan yang didapat setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar yang prosesnya tidak dapat dilihat dan hanya dapat disimpulkan dari hasilnya yang mencakup beberapa ranah dan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar tersebut dapat terlihat setelah siswa mengikuti proses belajar mengajar dan setelah siswa menerima pelajaran yang telah diberikan oleh guru.

3. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) a. Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Tan (dalam Rusman, 2011:232) mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis masalah merupakan penggunaan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada. Kemudian Suprihatiningrum (2013:215) menyatakan bahwa Problem Based Learning (PBL) adalah suatu model pembelajaran yang mana siswa sejak awal dihadapkan pada suatu masalah, kemudian setelah itu pada proses pembelajarannya diikuti oleh proses pencarian informasi yang bersifat student centered. Berdasarkan pendapat tersebut, maka peneliti menyimpulkan bahwa model PBL adalah model pembelajaraan yang dilakukan secara berkelompok yang digunakan untuk melatih dan mengembangkan kemampuan berpikir siswa melalui masalah-masalah yang diberikan oleh guru yang berkaitan dengan kehidupan nyata secara berkesinambungan.

Page 4: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING HASIL …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/3. jurnal malini.pdf · prinsip tersebut.. ... kontrol tidak ada siswa yang mendapatkan nilai

b. Sintaks Pembelajaran Model Problem Based Learning (PBL)

Sintaks Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) (Suprihatiningrum, 2013:223)

Tahap Tingkah Laku Guru Tahap-1 Orientasi siswa pada masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, mengajukan fenomena, demonstrasi, atau cerita untuk memunculkan masalah, memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilih.

Tahap-2 Mengorganisasi siswa untuk belajar

Guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.

Tahap-3 Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

Tahap-4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai, seperti laporan, video, dan model serta membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.

Tahap-5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran menurut ahli, maka langkah-langkah pembelajaran dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 2 Sintaks Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Tahap Tingkah laku guru Tahap 1 Orientasi siswa pada masalah

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sebelum memulai pembelajaran, mendeskripsikan dan memotivasi siswa agar siswa dapat terlibat secara langsung dalam kegiatan pembelajaran dan pemecahan masalah.

Tahap 2 Mengorganisasi siswa untuk belajar

Guru mengorganisasikan dan mendefenisikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah-masalah yang diberikan tersebut.

Page 5: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING HASIL …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/3. jurnal malini.pdf · prinsip tersebut.. ... kontrol tidak ada siswa yang mendapatkan nilai

Tahap 3 Membimbing penyelidikan individual dan kelompok

Guru mendorong siswa untuk mendapatkan informasi dan data yang tepat, melaksanakan eksperimen, dan mencari penjelasan serta solusi yang benar dari masalah tersebut

Tahap 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan hasil-hasil yang tepat, seperti laporan, rekamaan video, dan model-model, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.

Tahap 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi dan guru mengevaluasi terhadap investigasinya dan proses-proses yang telah dilakukan

c. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran PBL

Sanjaya (2008:220) menyatakan bahwa model pembelajaran PBL memiliki keunggulan dan kelemahan, yaitu sebagai berikut: 1) Keunggulannya yaitu antara lain:

(a) Membantu siswa untuk lebih memahami isi pelajaran. (b) Menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan ......menemukan pengetahuan baru bagi siswa. (c) Meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa. (d) Membanttu siswa mentransfer pengetahuan mereka untuk ......memahami masalah dalam kehidupan nyata. (e) Membantu siswa mengembangkan pengetahuan barunyadan ......bertanggung jawab dalam pembelajaran yang merekalakukan. (f) Bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap pelajaran,dasarnya ......merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harusdimengerti. (g) Menyenangkan dan disukai siswa. (h) Mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis. (i) Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan ......pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.

2) Kelemahannya yaitu antara lain: (a) ..Siswa berpikir bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk .......dipecahakan, maka mereka akan enggan untuk mencoba. (b) ..Membutuhkan waktu yang lama untuk percobaan. (c) ..Tanpa pemahaman mereka berusaha untuk memecahkan masalah ......yang dipelajari, mereka tidak belajar apa yang merekaingin ......pelajari.

Untuk mengatasi berbagai macam kelemahan tersebut, maka peneliti akan memanfaatkan waktu seefesien dan seefektif mungkin dengan tidak memberikan permasalahan diluar batas kepada siswa untuk memecahkan permasalahan yang diberikan.

Page 6: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING HASIL …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/3. jurnal malini.pdf · prinsip tersebut.. ... kontrol tidak ada siswa yang mendapatkan nilai

C. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Pretest dan Posttest One Group Design dan dapat dilihat pada tabel 3:

Pretest-Posttest Control Group Design

Group Pre-test Treatment Pos-test

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O3 - O4

dengan X adalah perlakuan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), O1 adalah Tes awal (pre-test), O3 adalah Tes awal (pre-test), O2 adalah Tes akhir (post-test), dan O4 adalah Tes Akhir (post-test). dan (–) adalah perlakuan pembelajaran konvensional dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab pada kelas kontrol

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Lubuklinggau semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015 yang terdiri atas tujuh kelas.

Pengambilan sampel penelitian dilakukan secara simplerandom sampling karena setiap kelas mempunyai kemampuan yang relatif sama. Semua kelas VIII pada penelitian ini berhak untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan mengundi setiap kelas dengan cara memberikan nomor pada gulungan kertas kecil didepan guru mata pelajaran. Kemudian nomor yang keluar dalam pengundian tersebut dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini.

Dari hasil pengundian diperoleh dua kelas yaitu kelas VIIID sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan kelas VIIIc sebagai kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan menggunakan pembelajaran konvensional dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes.Arikunto (2010:193) menyatakan bahwa tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Di dalam rancangan penelitian ini tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum eksperimen (pre-test) dan sesudah eksperimen (post-test).Pre-test diberikan untuk melihat sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi pelajaran yang belum pernah diberikan, sedangkan post-test diberikan untuk melihat hasil belajar siswa setelah materi pelajaran diberikan.Tes yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk uraian sebanyak lima soal yang berfungsi untuk menilai kemampuan kognitif siswa.

Untuk mengetahui hasil dari penelitian berupa hipotesis diterima atau ditolak maka data diuji dengan menggunakan t-test. Sebelum menggunakan t-tes, maka terlebih dahulu menentukan skor rata-rata, simpangan baku dan uji

Page 7: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING HASIL …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/3. jurnal malini.pdf · prinsip tersebut.. ... kontrol tidak ada siswa yang mendapatkan nilai

normalitas data, uji homogenitas dan penelitian, Uji coba instIXC SMP Negeri 4 Lubuklinggauberjumlah lima soal.validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan

D. HASIL dan PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian dengan model pada siswa kelas 2014/2015 dengan materi yang diberikanenergi dan usahadilaksanakan di sampai tanggal 30 Mei 2015 T

Pertemuan pertama pada kelas eksperimen dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2015 dengan jumlah siswa 35kontrol dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2015 dengan jumlah siswa 35 dan materi yang diberikan adalah materi energi.

Berdasarkan kontrol tidak ada siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM yang telah ditetapkan sekolah yaitu 70.siswa relatif sama. rata nilai pre-test kelas kontrol 23,14.46,00 dan kelas kontrol yaitu 36,00. Sedangkan nilai terendah kelas eksperimen yaitu 5,00 dan kelas kontrol yaitu 8,00.

Gambar 1

Pelaksanaan kelas eksperimen dilakisanakan pada tanggal 1935 siswa. Sedangkan pada kelas kontrol dilaksanakan pada tanggal 2015 dengan jumlah 35 siswa

Pada hasil mendapatkan nilai diatas KKM yang telah ditetapkan sekolah yaitu 70. Sedangkan siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM sebanyak 6 siswa. Pada kelas kontrol ada 9 siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM, dan siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM yaitu sebanyak 26 siswa.

22

23

24

25

26

, uji homogenitas dan uji hipotesis. Pertanggungjawaban Uji coba instrumen tes ini dilaksanakan tanggal 2 Mei 2015 di kelas

SMP Negeri 4 Lubuklinggau, soal uji coba instrumen berupa essay soal.Instrumen yang baik harus memenuhi empat syarat, yaitu

ilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran yang baik

D. HASIL dan PEMBAHASAN

Penelitian dengan model Problem Based Learning (PBL) ini diajarkan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Lubuklinggau Tahun Pelajaran

dengan materi yang diberikanenergi dan usahadilaksanakan di SMP Negeri 4 Lubuklinggau pada tanggal sampai tanggal 30 Mei 2015 Tahun Pelajaran 2014/ 2015.

Pertemuan pertama pada kelas eksperimen dilaksanakan pada tanggal 5 15 dengan jumlah siswa 35 orang. Pertemuan pertama pada kelas

kontrol dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2015 dengan jumlah siswa 35 dan materi yang diberikan adalah materi energi.

Berdasarkan hasil pre-test baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol tidak ada siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM yang telah ditetapkan sekolah yaitu 70. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan awal siswa relatif sama. Rata-rata nilai pre-test kelas eksperimen 25,40 dan rata

test kelas kontrol 23,14. Nilai tertinggi kelas eksperimen yaitu 46,00 dan kelas kontrol yaitu 36,00. Sedangkan nilai terendah kelas eksperimen yaitu 5,00 dan kelas kontrol yaitu 8,00.

Grafik Rata-rata Tes Kemampuan Awal (Pre

Pelaksanaan post-test dilakukan diakhir pembelajaran yaitu pada kelas eksperimen dilakisanakan pada tanggal 19 Mei 2015 dengan jumlah

Sedangkan pada kelas kontrol dilaksanakan pada tanggal 2015 dengan jumlah 35 siswa.

Pada hasil post-test pada kelas eksperimen yaitu ada 29 siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM yang telah ditetapkan sekolah yaitu 70. Sedangkan siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM sebanyak 6 siswa. Pada kelas kontrol ada 9 siswa yang mendapatkan nilai diatas

KM, dan siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM yaitu sebanyak

25.4

23.14

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

Pertanggungjawaban tanggal 2 Mei 2015 di kelas

strumen berupa essay Instrumen yang baik harus memenuhi empat syarat, yaitu

yang baik.

(PBL) ini diajarkan VIII SMP Negeri 4 Lubuklinggau Tahun Pelajaran

dengan materi yang diberikanenergi dan usaha. Penelitian pada tanggal 30 April 2015

Pertemuan pertama pada kelas eksperimen dilaksanakan pada tanggal 5 . Pertemuan pertama pada kelas

kontrol dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2015 dengan jumlah siswa 35 orang

baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol tidak ada siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM yang telah

Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan awal kelas eksperimen 25,40 dan rata-

Nilai tertinggi kelas eksperimen yaitu 46,00 dan kelas kontrol yaitu 36,00. Sedangkan nilai terendah kelas

Pre-test)

dilakukan diakhir pembelajaran yaitu pada Mei 2015 dengan jumlah

Sedangkan pada kelas kontrol dilaksanakan pada tanggal 20 Mei

pada kelas eksperimen yaitu ada 29 siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM yang telah ditetapkan sekolah yaitu 70. Sedangkan siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM sebanyak 6 siswa. Pada kelas kontrol ada 9 siswa yang mendapatkan nilai diatas

KM, dan siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM yaitu sebanyak

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

Page 8: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING HASIL …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/3. jurnal malini.pdf · prinsip tersebut.. ... kontrol tidak ada siswa yang mendapatkan nilai

Gambar 2 Hasil uji normalitas

pada table2 sebagai berikut:

Kelas

EksperimenKontrol

Dari tabel 2 menunjukkan bahwa nilai

eksperimen dan kelas kontrol adalah lebih kecil dari pada nilai

Berdasarkan ketentuan dari pengujian normalitas dengan menggunakan uji kecocokan masing-masing kelas mpada taraf kepercayaan

Hasil uji homogenitas varians kelas kontrol dengan taraf kepercayaan α = 0

Tes Pre-test

Pada tabel 5 (kelas eksperimen dan kelas kontrol) Fhitung< Ftabel.

Hipotesis statistik yang diuji dalam perhitungan ujiadalah: Ho: Hipotesis nol atau pembanding, rata

eksperimen lebih rendah atau sama dengan ratasiswa kelas kontrol.

Ha: Hipotesis alternatif atau kerja, rataeksperimen lebih tinggi daripada rata.kontrol.

Hasil uji untuk

60

65

70

75

80

Grafik Rata-Rata Tes Kemampuan Akhir (PostHasil uji normalitas pre-test untuk kedua kelompok dapat dilihat

2 sebagai berikut: Tabel 4

Hasil Uji Normalitas Pre-test Dk

Eksperimen 0,81 5 11,070 1,32 5 11,070

2 menunjukkan bahwa nilai data pre-

eksperimen dan kelas kontrol adalah lebih kecil dari pada nilai

Berdasarkan ketentuan dari pengujian normalitas dengan menggunakan uji (chi-kuadrat) maka dapat disimpulkan bahwa

masing kelas menunjukkan kedua kelompok berdistribusi normal pada taraf kepercayaan α = 0,05

Hasil uji homogenitas varians pre-test untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan taraf kepercayaan α = 0,05 dapat dilihat pada tabel

Tabel 5 Hasil Uji Homogenitas Skor Pre-test Fhitung Dk Ftabel

1,70 34 1,80 Pada tabel 5 menunjukkan bahwa varians kedua kelompok data

(kelas eksperimen dan kelas kontrol) pre-test adalah homogen, karena

Hipotesis statistik yang diuji dalam perhitungan uji

: Hipotesis nol atau pembanding, rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih rendah atau sama dengan rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol.

Ha: Hipotesis alternatif atau kerja, rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol.

Hasil uji untuk pre-test dapat dilihat pada tabel 6 sebagai berikut:

75.8

66.14

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

Post-test) mpok dapat dilihat

Kesimpulan

Normal Normal

-test untuk kelas

eksperimen dan kelas kontrol adalah lebih kecil dari pada nilai .

Berdasarkan ketentuan dari pengujian normalitas dengan menggunakan uji kuadrat) maka dapat disimpulkan bahwa pre-test untuk

enunjukkan kedua kelompok berdistribusi normal

untuk kelas eksperimen dan ,05 dapat dilihat pada tabel 5:

Kesimpulan Homogen

menunjukkan bahwa varians kedua kelompok data adalah homogen, karena

Hipotesis statistik yang diuji dalam perhitungan uji-t untuk pre-test

rata hasil belajar siswa kelas rata hasil belajar

rata hasil belajar siswa kelas rata hasil belajar siswa kelas

sebagai berikut:

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

Page 9: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING HASIL …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/3. jurnal malini.pdf · prinsip tersebut.. ... kontrol tidak ada siswa yang mendapatkan nilai

Tabel 6 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Nilai Pre-test

Tes thitung Dk ttabel Kesimpulan Pre-test 1,21 68 2,000 thitung < ttabel

Ho diterima

Pada tabel 6 menunjukkan bahwa hasil analisis uji-t mengenai kemampuan awal siswa menunjukkan bahwa thitung< ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.Hasil uji normalitas post-test untuk kedua kelompok dapat dilihat pada tabel 7 sebagai berikut:

Tabel 7 Hasil Uji Normalitas Post-test

Kelas �������� Dk ������� Kesimpulan

Eksperimen 0,39 5 11,070 Normal Kontrol 0,49 5 11,070 Normal

Dari tabel 7 menunjukkan nilai �������� data post-test untuk kelas

eksperimen dan kelas kontrol lebih kecil dari pada nilai �������.

Berdasarkan ketentuan pengujian normalitas dengan menggunakan uji kecocokan �� (chi-kuadrat) dapat disimpulkan bahwa post-test untuk masing-masing kelas menunjukkan kedua kelompok berdistribusi normal pada taraf kepercayaan α = 0,05, dimana �������� < �������.

Hasil uji homogenitas varians post-test untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan taraf kepercayaan α = 0,05 dapat dilihat pada tabel 8:

Tabel 8 Hasil Uji Homogenitas Skor Post-test

Tes Fhitung Dk Ftabel Kesimpulan Post-test 1,59 34 1,80 Homogen

Tabel 8 menunjukkan varians kedua kelompok data (kelas eksperimen dan kelas kontrol) post-test adalah homogen, karena Fhitung< Ftabel.

Hipotesis statistik yang diuji dalam perhitungan uji-t untuk post-test adalah:

Ho: Hipotesis nol atau pembanding, rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih rendah atau sama dengan rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol.

Ha: Hipotesis alternatif atau kerja, rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol.

Hasil uji untuk post-test dapat dilihat pada tabel 9. Tabel 9

Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Nilai Post-test Tes thitung Dk ttabel Kesimpulan

Post-test 5,51 68 1,66 thitung > ttabel

Ho ditolak

Page 10: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING HASIL …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/3. jurnal malini.pdf · prinsip tersebut.. ... kontrol tidak ada siswa yang mendapatkan nilai

Pada tabel 9 menunjukkan bahwa hasil analisis uji-t mengenai kemampuan awal siswa menunjukkan bahwa thitung> ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti rata-rata nilai kelas eksperimen lebih besar dari rata-rata nilai kelas kontrol.

2. Pembahasan Berdasarkan analisis data pre-test pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol tidak ada satupun siswa yang tuntas dan memperoleh nilai diatas KKM, hal tersebut membuktikan bahwa siswa belum mempelajari dan memahami materi energi dan usaha tersebut. Sedangkan pada analisis post-test terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini disebabkan perbedaan perlakuan (treatment) yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Setelah kelas eksperimen diberi perlakuan (treatment) dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) diperoleh nilai rata-rata tes akhir sebesar 75,8, dengan nilai terbesar 94,87, nilai terkecil 56,41, rentang nilainya 41,02 serta simpangan baku sebesar 8,10. Sedangkan kelas kontrol setelah siswa belajar pada proses pembelajarannya dengan pembelajaran metode ceramah dan tanya jawab diperoleh nilai rata-rata tes akhir sebesar 66,14 dengan nilai terbesar 79,49, nilai terkecil 51,28, rentang nilainya 28,21 serta simpangan baku sebesar 6,43. Pada kelas eksperimen ada 29 siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM, dan 6 siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM.Sedangkan pada kelas kontrol ada 9 siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM dan 26 siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM.Dengan demikian nilai post-test kelas eksperimen lebih tinggi dari pada nilai post-test kelas kontrol.

E. KESIMPULAN Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2014/2015. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan rata-rata nilai post-test eksperimen sebesar 75,80 dan nilai rata-rata post-test kelas kontrol sebesar 66,14 serta uji kesamaan dua rata-rata nilai post-test yaitu thitung = 5,51 dan ttabel = 1,66 karena �������>������ maka Ho ditolak dan Ha diterima.Dengan demikian kedua rata–rata skor post-test kelas eksperimen lebih besar dari rata–rata nilai post-test kelas kontrol. F. DAFTAR PUSTAKA Aprilia, R. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Lubuklinggau. Skripsi tidak diterbitkan. Lubuklinggau: Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam STKIP-PGRI Lubuklinggau.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Ashad, S, dkk. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap

Page 11: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING HASIL …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/3. jurnal malini.pdf · prinsip tersebut.. ... kontrol tidak ada siswa yang mendapatkan nilai

Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI SMA Negeri 5 PALU, 1 (2), 39-43.

Asrori, M. 2008. Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV. Wahana Prima.

Dalyono. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta. Renika Cipta.

Djamarah, S.B. dan Aswan, Z. 2002.Strategi Belajar Mengajar Jakarta: Rineka Cipta

Hamzah. A. 2014. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jakarta: Rajawali Press. Hariyadi, B. 2009.Fisika unutuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional. Jihad, A. dan Haris, A. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi

Pressindo.

Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Sanjaya. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media

Saripudin, A, dkk. 2009. Praktis Belajar Fisika untuk Kelas XI SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2013a. Metode Penelitian Pendidikaan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

______. 2013b. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suiryanti, S.D. 2014. Pengaruh Model Problem Based Learning Pada Materi Bunyi Terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas VIII SMP Negeri 19 Palembang. Skripsi tidak diterbitkan. Palembang: Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FKIP Universitas Sriwijaya Palembang.

Suprihatiningrum, J. 2013. Strategi Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.

Suprijono, A. 2010. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tim Penyusunan Pedoman Penulisan Makalah dan Skripsi. 2012. Pedoman Penulisan Makalah Dan Skripsi Mahasiswa STKIP-PGRI Lubuklinggau. Lubuklinggau: STKIP-PGRI.

Page 12: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING HASIL …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/3. jurnal malini.pdf · prinsip tersebut.. ... kontrol tidak ada siswa yang mendapatkan nilai

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta: Diperbanyak oleh PT. Maju Bersama.

Purwanto, N. 2010. Evaluasi Pengajaran. Bandung: Rosdakarya.

Young dan Freedman. 2004. Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga.