PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

48
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE BERBANTUAN MEDIA AUTOGRAPH TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI SPASIAL SISWA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : Linda Fauziah (11140170000044) Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2019

Transcript of PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE

BERBANTUAN MEDIA AUTOGRAPH TERHADAP

KEMAMPUAN LITERASI SPASIAL SISWA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Linda Fauziah (11140170000044)

Jurusan Pendidikan Matematika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

2019

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Van Hiele Berbantuan

Media Autograph Terhadap Kemampuan Literasi Spasial Siswa” disusun

oleh Linda Fauziah, dengan NIM 1114017000044, Jurusan Pendidikan

Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah diujikan pada sidang munaqosah tanggal 4

November 2019 dan diperbaiki sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh

fakultas.

Jakarta, November 2019

Yang Mengesahkan,

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Van Hiele Berbantuan Media

Autograph Terhadap Kemampuan Literasi Spasial Siswa disusun oleh Linda

Fauziah, Nomor Induk Mahasiswa 11140170000044, diajukan kepada Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan

lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 4 November 2019 di hadapan dewan

penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd) dalam

bidang Matematika.

Jakarta, November 2019

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Linda Fauziah

NIM : 11140170000044

Jurusan : Pendidikan Matematika

Angkatan Tahun : 2014

Alamat : Jalan Hud No.21 RT 01 RW 05, Kelurahan Sukabumi

Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 11540.

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Skripsi dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Van Hiele Berbantuan

Media Autograph terhadap Kemampuan Literasi Spasial Siswa adalah benar

hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:

1. Nama : Dr. Kadir, M.Pd.

NIP : 19670812 199402 1 001

Dosen Jurusan : Pendidikan Matematika

2. Nama : Drs. Dindin Sobiruddin, M.Kom.

NIP : 2012 1101 0101

Dosen Jurusan : Pendidikan Matematika

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap

menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya

sendiri.

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

i

ABSTRAK

LINDA FAUZIAH (11140170000044). “Pengaruh Model Pembelajaran Van

Hiele Berbantuan Media Autograph Terhadap Kemampuan Literasi Spasial

Siswa (KLS)”. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, September 2019.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran

Van Hiele-media Autograph terhadap kemampuan literasi spasial (KLS). Penelitian

ini dilaksanakan di SMP Islam Al-Hikmah Jakarta Selatan pada semester ganjil

Tahun Ajaran 2019/2020. Penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain

randomize control group posttest only, yang melibatkan 30 siswa kelompok

eksperimen dan 27 siswa kelompok kontrol yang dipilih dengan teknik cluster

random sampling. Pengumpulan data KLS menggunakan teknik tes. Hasil

penelitian mengungkapkan bahwa KLS yang diajar melalui model pembelajaran

Van Hiele-media Autograph lebih tinggi dibandingkan KLS yang diajar melalui

model pembelajaran konvensional-media PowerPoint. Kemampuan literasi spasial

meliputi kemampuan visualisasi, penalaran spasial, dan komunikasi. Capaian

kemampuan visualisasi meliputi menggambar objek, kemampuan penalaran spasial

meliputi menyelesaikan masalah menggunakan konsep ruang dan perhitungan yang

tepat, selanjutnya kemampuan komunikasi meliputi mengemukakan ide

berdasarkan hasil jawaban. Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan model

pembelajaran Van Hiele-media Autograph lebih efektif meningkatkan KLS siswa

dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional-media PowerPoint.

Kata Kunci: model pembelajaran Van Hiele, media Autograph, kemampuan

literasi spasial

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

ii

ABSTRACT

LINDA FAUZIAH (11140170000044). “The Effect of Van Hiele Learning Model

assisted Autograph on Student’s Spatial Literacy Skill (SLS)”. Paper of

Departement of Mathematics Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher

Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, September 2019.

The purpose of this research is to analyze the effect of Van Hiele learning

model assisted Autograph on student’s spatial literacy skill (SLS). The research

was conducted at SMP Islamic Al-Hikmah west Jakarta in academic year

2018/2019. The method used was quasi experimental method with randomize

control group posttest only. The sample was 30 students in experimental group and

27 students in control group that chosen by cluster random technique. The SLS’s

data collected by used the test. The result of research that the students SLS tought

by Van Hiele learning model assisted Autograph is higher than those thought by

conventional learning assisted PowerPoint. Spatial Literacy Skill include

indicators of visualization, spatial reasoning, and communication. Achievements of

visualization skill include draw an object, while spatial reasoning skill include used

proper spatial concept and calculation to solve problem, furthermore

communication skill include express idea based on the answer results. The

conclution of research shows that the application of Van Hiele learning model

assisted Autograph is more effective to improve the student’s SLS compared with

conventional learning assisted PowerPoint.

Keyword: Van Hiele learning model, Autograph, literacy spatial skill

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan

rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

yang telah membimbing umat manusia kepada zaman penuh keilmuan, semoga

syafaat beliau selalu menyertai hingga akhir zaman.

Berbagai hambatan dan kesulitan yang mucul selama penyusunan skripsi ini

dapat teratasi berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan

kali ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua tercinta Mama

Lutfiah, dan Abah Fudhoil Salim (Almarhum) atas do’a yang tidak pernah putus,

kasih saying, beserta dukungannya. Kepada seluruh keluarga besar tertutama Kakak

Hadi, Fadhliah, Fahrurrozy, Fithroty, Eva, dan Yani yang telah memberikan do’a,

motivasi, dukungan, serta bantuan baik moril maupun materil.

Selanjutnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Kadir,

M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I, serta Bapak Drs. Dindin Sobiruddin, M.Kom.

selaku Dosen Pembimbing II sekaligus Dosen Penasehat Akademik atas

bimbingan, arahan, saran, dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi dengan baik. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan karunia-

Nya atas kebaikan yang telah Bapak berikan.

Ucapan terimakasih penulis ucapkan pula kepada berbagai pihak yang telah

membantu penulisan skripsi ini, yaitu kepada:

1. Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Gelar Dwirahayu, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Gusni Satriawati, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan

motivasi selama masa perkuliahan, serta membantu dan memberikan saran

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

iv

dalam penulisan skripsi. Semoga ilmu yang diberikan bermanfaat dan

mendapat keberkahan dari Allah SWT.

5. Staff Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah membantu dan memberikan kemudahan pada setiap proses

administrasi.

6. Kepala Sekolah Bapak Dadang, S.Si dan Staff Kurikulum sekaligus Guru

Matematika Ibu Sinta Munika, S.Pd, yang telah memberikan izin untuk

melakukan penelitian di SMP Islam Al-Hikmah Jakarta Selatan, serta

membimbing, memberikan saran, dan motivasi selama pelaksanaan penelitian.

7. Kepala Sekolah dan Guru Matematika Ibu Amelia Rhaudyatun S.Pd yang telah

memberikan izin untuk melakukan validasi soal di SMP IT Insan Madani 8.

8. Keluarga besar penulis, Kakak Faisal, Fathoni, Yudi, Arif, Wawan, Melinda,

Lina, Izza, Sarah atas do’a, bantuan, semangat dan dukungannya dalam

menyelesaikan skripsi.

9. Sahabatku, Khairunnisa yang telah berjuang bersama, mendoakan, membantu,

dan memberikan semangat dalam penulisan skripsi. Sahabatku Syifa, Aal, Nia

dan Nahda yang selalu memberikan perhatian, do’a dan semangat.

10. Ulfah Nurfitri, yang telah merasakan manis pahitnya berjuang bersama dari

awal pengajuan judul, penulisan proposal, seminar proposal, penulisan skripsi,

dan penelitian, serta tempat berbagi cerita, keluh kesah, saran dan semangat.

11. Nur Halimah, yang sudah banyak membantu terutama pada saat penelitian

skripsi, yang mendengarkan keluh kesah dan mencarikan solusi dari masalah

yang ada.

12. Nurul Huda, yang sudah banyak membantu mencarikan tempat penelitian

skripsi.

13. Teman-teman seperjuangan, Peni, Fifi, Nurul, Novi, Wini, Risa dan Nadia

yang banyak mendengarkan, membantu, dan memberikan saran dalam

menghadapi hambatan-hambatan skripsi.

14. Teman-teman bee class Mahasiswa Pendidikan Matematika 2014, yang telah

membantu, memberikan masukan, memberikan semangat, bertukar pikiran

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

v

dan mendoakan semenjak awal hingga akhir perkuliahan. Sukses selalu untuk

teman-teman semua.

15. Seluruh teman-teman Mahasiswa Pendidikan Matematika Angkatan 2014,

yang sudah membantu dan berbagi pikiran dalam perkuliahan maupun

penulisan skripsi.

Terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh pihak terkait yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga do’a, bantuan, saran, dan semangat yang telah diberikan menjadi ladang

pahala kebaikan dan mendapat keberkahan dari Allah SWT.

Demikian, skripsi ini dibuat dengan sebaik-baiknya, namun demikian

penulis menyadari masih terdapat kekurangan dan kelemahan dalam skripsi ini.

Oleh karena itu, dibutuhkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak.

Semoga skripsi ini dapat membawa manfaat bagi penulis maupun pembaca.

Jakarta, Oktober 2019

Penulis

Linda Fauziah

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

ABSTRACT ........................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 6

D. Perumusan Masalah ................................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORITIK DAN HIPOTESIS PENELITIAN ..................... 9

A. Deskripsi Teoritik ....................................................................................... 9

1. Literasi Spasial........................................................................................ 9

a. Literasi ................................................................................................. 9

b. Kemampuan Spasial ......................................................................... 11

c. Berpikir Spasial................................................................................. 12

d. Literasi Spasial .................................................................................. 14

e. Indikator Kemampuan Literasi Spasial ......................................... 18

2. Model Pembelajaran Van Hiele .......................................................... 19

3. Model Pembelajaran Konvensional .................................................... 24

4. Media Pembelajaran ............................................................................ 28

a. Definisi Media ................................................................................... 28

b. Autograph ........................................................................................... 30

B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................. 40

C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 42

D. Hipotesis Penelitian .................................................................................. 44

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

vii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 45

A. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................. 45

B. Metode dan Desain Penelitian ................................................................. 45

C. Populasi dan Sampel ................................................................................ 46

D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 47

E. Instrumen Penelitian ................................................................................ 47

1. Uji Validitas .......................................................................................... 49

a. Validitas Isi ........................................................................................ 49

b. Validitas Butir (Item) ....................................................................... 50

2. Reliabilitas ............................................................................................. 52

3. Taraf Kesukaran Soal .......................................................................... 53

4. Daya Beda Soal ..................................................................................... 54

5. Hasil Rekapitulasi Uji Coba Instrumen ............................................. 56

F. Teknik Analisis Data ................................................................................ 56

1. Uji Prasyarat Analisis .......................................................................... 57

a. Uji Normalitas ................................................................................... 57

b. Uji Homogenitas ................................................................................ 58

2. Uji Hipotesis .......................................................................................... 59

3. Proporsi Varians (Effect Size) ............................................................. 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 62

A. Deskripsi Data ........................................................................................... 62

1. Kemampuan Literasi Spasial Siswa Kelompok Eksperimen ........... 62

2. Kemampuan Literasi Spasial Siswa Kelompok Kontrol .................. 64

3. Perbandingan Kemampuan Literasi Spasial Siswa Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol ....................................................... 65

4. Perbandingan Kemampuan Literasi Spasial Siswa Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol Berdasarkan Indikator .............. 66

5. Deskripsi Tahapan Pembelajaran....................................................... 68

B. Pengujian Hipotesis .................................................................................. 77

1. Uji Prasyarat Analisis .......................................................................... 77

a. Uji Normalitas ................................................................................... 77

b. Homogenitas ...................................................................................... 78

2. Uji Hipotesis .......................................................................................... 78

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

viii

C. Pembahasan .............................................................................................. 79

1. Indikator Visualisasi ............................................................................ 80

2. Indikator Penalaran Spasial ................................................................ 81

3. Indikator Komunikasi .......................................................................... 83

D. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 86

A. Kesimpulan................................................................................................ 86

B. Saran .......................................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 88

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Persentase Level Kemampuan pada Konten Space and Shape… 3

Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Literasi Spasial……………………….... 19

Tabel 3.1 Waktu Penelitian……………………………………………….. 45

Tabel 3.2 Desain Penelitian………………………………………………. 46

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Literasi Spasial……….... 48

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Isi Instrumen Tes Kemampuan Literasi

Spasial dengan Metode CVR…………………………………...

50

Tabel 3.5 Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Empiris Instrumen Tes

Kemampuan Literasi Spasial…………………………………...

51

Tabel 3.6 Soal Valid pada Instrumen Tes Kemampuan Literasi Spasial…. 52

Tabel 3.7 Interpretasi Reliabilitas Soal………………………………….... 53

Tabel 3.8 Tingkat Kesukaran……………………………………………... 54

Tabel 3.9 Hasil Rekapitulasi Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes

Kemampuan Literasi Spasial…………………………………...

54

Tabel 3.10 Daya Pembeda…………………………………………………. 55

Tabel 3.11 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes Kemampuan Literasi

Spasial…………………………………………………………..

55

Tabel 3.12 Hasil Rekapitulasi Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan

Literasi Spasial………………………………………………….

56

Tabel 3.13 Keriteria Kemampuan Siswa…………………………………... 57

Tabel 3.14 Kriteria Effect Size……………………………………………... 61

Tabel 4.1 Based Line Data Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol.........................................................................................

62

Tabel 4.2 Frekuensi Hasil Post-Test KLS Siswa Kelompok

Eksperimen……………………………………………………..

63

Tabel 4.3 Frekuensi Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Spasial Siswa

Kelompok Kontrol……………………………………………...

64

Tabel 4.4 Data Statistik Deskriptif KLS Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol……………………………………………...

65

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

x

Tabel 4.5 Perbandingan Nilai Rata-Rata KLS Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol Berdasarkan Indikator……………………...

66

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas KLS Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol……………………………………………...

77

Tabel 4.7 Hasil Homogenitas KLS Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol………………………………………………………….

78

Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis KLS Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol………………………………………………………….

78

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh Gambar Tes Kemampuan Spasial…………………. 12

Gambar 2.2 Literasi Matematika versi Jan de Lange……………………. 15

Gambar 2.3 Siklus Literasi Spasial versi Claire…………………………. 16

Gambar 2.4 (Langkah 1) Membuat Bangun Tabung pada Autograph…... 33

Gambar 2.5 (Langkah 2) Membuat Bangun Tabung pada Autograph…... 33

Gambar 2.6 (Langkah 3) Membuat Bangun Tabung pada Autograph…... 34

Gambar 2.7 (Langkah 4) Membuat Bangun Tabung pada Autograph…... 34

Gambar 2.8 (Langkah 5) Membuat Bangun Tabung pada Autograph…... 35

Gambar 2.9 Hasil Membuat Bangun Tabung pada Autograph………….. 35

Gambar 2.10 (Langkah 1) Menentukan Luas Permukaan pada Autograph. 36

Gambar 2.11 (Langkah 2) Menentukan Luas Permukaan pada Autograph. 36

Gambar 2.12 Hasil Luas Permukaan pada Autograph……………………. 37

Gambar 2.13 (Langkah 3) Menentukan Luas Permukaan pada Autograph. 38

Gambar 2.14 Langkah Menentukan Volume pada Autograph…………… 39

Gambar 2.15 Hasil Volume pada Autograph……………………………... 39

Gambar 2.16 Kerangka Berpikir…………………………………………. 44

Gambar 3.1 Teknik Pengambilan Sampel………………………………. 47

Gambar 4.1 Histogram Frekuensi Data KLS Kelas Eksperimen………... 63

Gambar 4.2 Histogram Frekuensi Data KLS Siswa Kelas Kontrol……… 64

Gambar 4.3 Diagram Batang Nilai Rata-Rata KLS Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol Berdasarkan Indikator..

68

Gambar 4.4 Contoh Hasil Diskusi Siswa Pada Tahap Informasi………... 69

Gambar 4.5 Penggunaan Media Autograph pada Tahap Informasi…...… 70

Gambar 4.6 Contoh Hasil Diskusi Siswa Tahap Orientasi Terbimbing… 71

Gambar 4.7 Hasil Diskusi Siswa Pada Tahap Penjelasan…..…………… 72

Gambar 4.8 Hasil Kerja Siswa Pada Tahap Orientasi Bebas….………… 73

Gambar 4.9 Hasil Diskusi Siswa Pada Tahap Integrasi…………………. 74

Gambar 4.10 Kegiatan Pembelajaran Kelas Kontrol…………………….. 76

Gambar 4.10 Contoh Jawaban Indikator Visualisasi……………………... 80

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

xii

Gambar 4.11 Contoh Jawaban Indikator Penalaran Aljabar……………… 82

Gambar 4.12 Contoh Jawaban pada Indikator Komunikasi ……………… 84

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen…. 91

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol……… 105

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa……………………………………… 118

Lampiran 4 Uji Validitas Isi dengan Metode Content Validity Ratio

(CVR) Instrumen Tes Kemampuan Literasi Spasial……...

160

Lampiran 5 Rekapitulasi Hasil Penilaian Validitas Isi dengan Metode

CVR Instrumen Tes Kemampuan Literasi Spasial……….

167

Lampiran 6 Kriteria Penskoran Instrumen Tes Kemampuan Literasi

Spasial……………………………………………………

171

Lampiran 7 Hasil Uji Validitas Item Instrumen Tes Kemampuan

Literasi Spasial…………………………………………...

173

Lampiran 8 Hasil Reliabilitas Instrumen Tes Kemampuan Literasi

Spasial……………………………………………………

175

Lampiran 9 Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes Kemampuan Literasi

Spasial……………………………………………………

176

Lampiran 10 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes Kemampuan

Literasi Spasial…………………………………………...

177

Lampiran 11 Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Literasi Spasial…... 178

Lampiran 12 Instrumen Kemampuan Literasi Spasial Siswa…………... 179

Lampiran 13 Kunci Jawaban Instrumen Tes Kemampuan Literasi

Spasial……………………………………………………

183

Lampiran 14 Hasil Post Test Kemampuan Literasi Spasial Siswa

Kelompok Eksperimen…………………………………...

186

Lampiran 15 Hasil Post Test Kemampuan Literasi Spasial Siswa

Kelompok Kontrol……………………………………......

187

Lampiran 16 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif Data Hasil

Penelitian Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol.

188

Lampiran 17 Hasil Perhitungan Uji Normalitas………………………... 189

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

xiv

Lampiran 18 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas……………………... 190

Lampiran 19 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis………………………….. 191

Lampiran 20 Hasil Perhitungan Proporsi Varians (Effect Size)………… 192

Lampiran 21 Hasil Wawancara Pra-Penelitian………………………… 193

Lampiran 22 Uji Referensi……………………………………………... 195

Lampiran 23 Surat Bimbingan Skripsi…………………………………. 201

Lampiran 24 Surat Bimbingan Skripsi…………………………………. 202

Lampiran 25 Surat Permohonan Izin Penelitian………………………... 203

Lampiran 26 Surat Keterangan Penelitian……………………………… 204

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Majunya suatu bangsa tidak hanya dibangun dengan mengandalkan

jumlah penduduk dan kekayaan alam yang melimpah. Melainkan dibangun

melalui masyarakatnya yang literat, memiliki peradaban tinggi, dan aktif

memajukan masyarakat dunia. Bangsa dengan budaya literasi tinggi

menunjukkan kemampuan bangsa tersebut berkolaborasi, berpikir kritis,

kreatif, dan komunikatif sehingga dapat memenangi persaingan global. Hal ini

yang melatar belakangi pemerintah dalam membentuk program Gerakan

Literasi Nasional (GLN).

Literasi spasial sebagai bagian dari literasi mendukung bagaimana

siswa memahami dan berinteraksi dengan dunia nyata.1 Implementasi teknologi

berperan dalam meningkatkan literasi spasial karena teknologi secara

fundamental juga mengubah bagaimana cara siswa melihat dunia dan

berinteraksi didalamnya.2 Literasi spasial merupakan jangkauan luas atas

perspektif, pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan berpikir yang digunakan

untuk menyelesaikan masalah dan menemukan solusi dari permasalahan nyata.3

Kemampuan literasi spasial merupakan komponen yang dibutuhkan dalam

berbagai profesi seperti arsitektur, ahli geografi, ahli teknik mesin, kedokteran,

pengontrol lalu lintas udara, bahkan seniman. Kemampuan ini sangat

dibutuhkan oleh siswa sebagai bagian dari masyarakat sehingga mampu

bersaing secara global dan memajukan bangsa di mata dunia.

Hal ini sesuai dengan Kompetensi Inti Sekolah Menengah Pertama

(SMP) yang terdiri dari aspek pengetahuan dan keterampilan yang tercantum

1 Deborah Moore-Russo, et al., Teachers’ Spatial Literacy as Visualization, Reasoning, and

Communication, Journal of Teaching and Teacher Education, 29, 2013, pp. 97 2 Sarah Witham Bednarz and Karen Kempt, Understanding and Nurturing Spatial Literacy,

Procedia Social and Behavioral Sciences, 21, 2011, pp. 19 3 Michael F. Goodchild, The Fourth R? Rethinking GIS Education, 2006,

http://www.esri.com/news/arcnews/fall06articles/the-fourth-r.html)

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

2

dalam Peraturan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (permendikbud).

Kompetensi inti pada aspek pengetahuan terdiri dari memahami pengetahuan

(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian

tampak mata. Sedangkan kompetensi inti pada aspek keterampilan terdiri dari

mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,

membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama.”4

Jarvis mengatakan bahwa literasi spasial sangat jarang didefinisikan

secara eksplisit, namun lebih sering didiskusikan sebagai kemampuan spasial

dan berpikir spasial.5 Jan de Lange menyatakan bahwa literasi spasial

mendukung pemahaman seseorang atas dunia (tiga-dimensi).6 Untuk

berliterasi spasial seseorang harus mampu: (1) memvisualisasikan objek

spasial; (2) bernalar tentang sifat dan hubungan antar objek spasial; serta (3)

mengirim dan menerima informasi tentang objek spasial dan hubungannya.

Deborah mengklasifikasikan kemampuan literasi spasial terdiri dari tiga

domain, yaitu visualisasi, penalaran, dan komunikasi.7

Programme for International Student Assessment (PISA)

mengategorikan konten yang mendeskripsikan apa yang membangun

matematika yang terdiri dari quantity, space and shape, change and

relationship, dan uncertainty. Literasi spasial dikategorisasikan oleh Jan de

Lange ke dalam konten space and shape.8 Konten Space and shape terdiri dari

memahami perspektif, membuat dan membaca peta, mengubah bentuk dengan

atau tidak menggunakan teknologi, menginterpretasikan perspektif atas objek

4 BSNP, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016,

http://bsnp-indonesia.org/2016/08/24/peraturan-menteri-pendidikan-dan-kebudayaan-nomor-24-

tahun-2016/, 5 Claire H. Jarvis, Spatial Literacy and the Postgraduate GIS Curriculum, Procedia Social

and Behavorial Sciences, 21, 2011, pp.294 6 Jan de Lange, Mathematical Literacy for Living from OECD-PISA Perspective, Tsukuba

Journal of Education Study in Mathematics, Vol.25, 2006, pp.14 7 Deborah Moore-Russo, et al., loc.cit. 8 Jan de Lange, op.cit., pp.15

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

3

tiga-dimensi, dan membangun representasi objek.9 Data PISA tahun 2012

menunjukkan kemampuan siswa Indonesia pada konten space and shape masih

berada di bawah rata-rata internasional, yaitu pada angka 383 dari angka rata-

rata 490. Indonesia menduduki peringkat lima terbawah dari seluruh negara

yang mengikuti PISA tahun 2012.10

Data PISA tahun 2012 mendeskripsikan lebih lanjut persentase siswa

yang mencapai level kemampuan matematika tertentu dalam konten space and

shape, data tersebut menunjukkan bahwa hanya sebesar 2,8% siswa Indonesia

yang mampu mencapai level 4 pada konten space and shape.11 Kemampuan

yang diukur pada level 4 ini adalah: (1) menyelesaikan masalah dalam konteks

yang tidak biasa dengan menggunakan pengetahuan dasar matematika,

menggunakan berbagai cara penyelesaian, menggunakan penalaran visual dan

spasial, dan menggunakan pembuktian; (2) menghubungkan dan memadukan

representasi berbeda seperti melihat objek tiga-dimensi dalam perspektif

berbeda dan membandingkan objek berdasarkan sifatnya; serta (3) membangun

dan mengomunikasikan penjelasan atas interpretasi, argumen, dan

penyelesaian masalah.12

Tabel 1.113

Persentase Level Kemampuan pada Konten Space and Shape

Country

Mathematics

Below Level 1

Level 1

Level 2

Level 3

Level 4

Level 5

Level 6

Sum Level 2, 3,

4, 5, 6

% % % % % % % %

Indonesia - 38,8 -30,4 19,8 7,8 2,8 0,4 0,1 30,8

9 OECD, Pisa 2012 Result: What Student Know and Can Do-Student Performance in

Mathematics, Reading and Science, (OECD Publishing Volume 1, Edisi Revisi, 2014), p.38 10 OECD, Pisa Data, 2018 (http://pisadataexplorer.oecd.org/ide/idepisa/report.aspx?p=1-

RMS-1-20123-PVMACS-TOTAL-IN3,IDN-MN_MN-Y_J-0-0-37&Lang=1033)

11 OECD, Pisa 2012 Result: What Student Know and Can Do-Student Performance in

Mathematics, Reading and Science, (OECD Publishing Volume 1, Edisi Revisi, 2014), pp.104 12 Ibid., pp.103 13 Ibid., pp.104

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

4

Data tersebut juga didukung oleh temuan penelitian Aulia (2019)

mengenai kemampuan literasi matematika siswa SMP berdasarkan konten

PISA space and shape bahwa siswa hanya mencapai skor rata-rata 22,08,

diungkapkan bahwa rendahnya pencapaian tersebut disebabkan oleh siswa

belum mampu memahami soal dalam bentuk cerita dan belum mampu

mengonstruknya ke dalam bentuk matematika14 Hal tersebut menandakan

bahwa kemampuan matematika siswa pada konten space and shape yang

memiliki keterkaitan dengan kemampuan literasi spasial, masih dalam kategori

rendah.

Kemampuan literasi spasial siswa dilihat dari kategori konten space

and shape yang masih rendah dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya

yaitu: (1) siswa belum mampu mengembangkan kemampuan berpikirnya

secara optimal; (2) pembelajaran konvensional yang masih digunakan di

sekolah belum mampu secara optimal meningkatkan kemampuan literasi

spasial; (3) kurangnya penggunaan soal-soal yang berkaitan dengan literasi

spasial; (4) belum tersedianya media yang dapat menunjang kemampuan

literasi spasial di sekolah.15

Berdasarkan pemaparan mengenai rendahnya kemampuan literasi

spasial siswa, maka kemampuan literasi spasial siswa perlu ditingkatkan.

Pembelajaran konvensional yang belum melibatkan siswa secara penuh

menyebabkan siswa terbiasa menerima tanpa membangun pengetahuannya

secara mandiri, menghambat perkembangan potensi. kemampuan

berkomunikasi dan kemampuan menyelesaikan masalah nonrutin. Oleh karena

itu, dibutuhkan alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan

literasi spasial siswa, salah satunya adalah model pembelajaran Van Hiele,

model ini berkaitan dengan perkembangan kemampuan geometri, serta

melibatkan aspek visual dan komunikasi di dalam tahapannya. Tahapan yang

ditempuh dalam pembelajaran ini yaitu (1) Information/Inquiry; (2) Guided

14 Aulia Nurutami dan Fariz Setyawan, Kemampuan Literasi Matematika Siswa

Berdasarkan Konten PISA, Jurnal Wacana Akademika: Majalah Ilmiah Kependidikan, 2019, h.18 15 Kementrian Pendidikan Nasional, Instrumen Penilaian Hasil Belajar Matematika SMP:

Belajar dari PISA dan TIMSS, (PPPPTK, 2011), h.57

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

5

Orientation; (3) Explictation; (4) Free Orientation; dan (5) Integration.16

Melalui model pembelajaran Van Hiele siswa memahami obek, melihat sifat

dan hubungan objek spasial dengan tugas yang terstruktur, mengemukakan

hasil ide dan pemikirannya, menyelesaikan soal-soal open ended, dan

memberikan kesimpulan.

Selain model pembelajaran yang sesuai, media interaktif juga

diperlukan sebagai penunjang dalam pembelajaran terutama untuk

memudahkan siswa memahami dan mengobservasi objek spasial. Namun,

pembelajaran konvensional umumnya belum memanfaatkan media interakif

sebagai bantuan dalam memaksimalkan pembelajaran. Hal ini menyebabkan

pembelajaran menjadi monoton, siswa kesulitan membayangkan,

mengobservasi, dan mengambar objek. Media Autograph merupakan salah

satu perangkat lunak matematika yang mampu memvisualkan objek 2-dimensi

dan 3-dimensi, mampu merotasi objek, dan memunculkan hasil perhitungan

luas dan volume dari objek tiga-dimensi. Sehingga, media Autograph dapat

digunakan sebagai penunjang model pembelajaran Van Hiele untuk

mengembangkan kemampuan literasi spasial.

Berdasarkan uraian tersebut, selanjutnya penulis bermaksud untuk

melakukan penelitian eksperimen untuk mengetahui pengaruh model

pembelajaran Van Hiele dengan memanfaatkan media Autgoraph terhadap

kemampuan literasi spasial siswa. Penelitian ini berjudul “Pengaruh Model

Pembelajaran Van Hiele Berbantuan Media Autograph Terhadap

Kemampuan Literasi Spasial Siswa.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah di atas, maka dapat

diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Kemampuan literasi spasial siswa rendah.

16 David Fuys, et al., The Van Hiele Model of Thinking in Geometry Among Adolescents,

(USA: The National Council of Teachers of Mathematics, INC, second printing, 1995), pp.7

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

6

2. Pembelajaran konvensional yang diterapkan di sekolah belum mampu

secara optimal meningkatkan kemampuan literasi spasial siswa.

3. Kurangnya penggunaan teknologi seperti perangkat lunak matematika

yang dapat menunjang kemampuan literasi spasial siswa terutama pada

domain visualisasi.

4. Soal yang digunakan di sekolah belum melibatkan soal yang terkait

dengan literasi spasial.

5. Perangkat model pembelajaran Van Hiele belum tersedia di sekolah.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah berdasarkan identifikasi masalah yang telah

dipaparkan sebelumnya adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan hanya melihat pengaruh model pembelajaran

Van Hiele berbantuan media Autograph. Tahapan pembelajaran terdiri

dari informasi, orientasi terbimbing, penjelasan, orientasi bebas, dan

integrasi.

2. Indikator kemampuan literasi spasial yang akan ditingkatkan berdasarkan

penelitian yang telah dilakukan oleh Deborah Moore-Russo yaitu (1)

visualisasi: memvisualisasi objek spasial; (2) penalaran spasial: bernalar

tentang sifat dan hubungan antar objek spasial; dan (3) komunikasi:

mengirim dan menerima komunikasi tentang objek spasial dan

hubungannya.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dipaparkan, maka

dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan literasi spasial siswa yang memperoleh model

pembelajaran Van Hiele berbantuan media Autograph?

2. Bagaimana kemampuan literasi spasial siswa yang memperoleh model

pembelajaran konvensional berbantuan media PowerPoint?

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

7

3. Apakah kemampuan literasi spasial siswa yang memperoleh model

pembelajaran Van Hiele berbantuan media Autograph lebih baik daripada

kemampuan literasi spasial siswa yang memperoleh model pembelajaran

konvensional berbantuan media PowerPoint?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya,

tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi kemampuan literasi spasial siswa setelah memperoleh

model pembelajaran Van Hiele berbantuan media Autograph.

2. Mengidentifikasi kemampuan literasi spasial siswa setelah memperoleh

model pembelajaran konvensional berbantuan media PowerPoint.

3. Menganalisis perbandingan kemampuan literasi spasial siswa yang

memperoleh model pembelajaran Van Hiele berbantuan Autograph

dengan siswa yang memperoleh model pembelajaran konvensional

berbantuan PowerPoint.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya,

diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat terutama

penggiat pendidikan.

1. Manfaat teoritis

a. Memberikan informasi bahwa model pembelajaran Van Hiele

berbantuan Autograph dapat meningkatkan kemampuan literasi spasial

siswa.

b. Sebagai referensi untuk penelitian lain yang relevan.

2. Manfaat praktis

a. Guru

Memberikan informasi kepada guru sehingga dapat

mengaplikasikan model pembelajaran Van Hiele berbantuan media

Autograph untuk meningkatkan kemampuan literasi spasial siswa.

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

8

b. Sekolah

Berdasarkan hasil penelitian diharapkan sekolah dapat

mendukung dan memfasilitasi model pembelajaran Van Hiele,

terutama penggunaan teknologi atau media pembelajaran berbasis

perangkat lunak matematika guna meningkatkan kualitas

pembelajaran dan kemampuan siswa.

c. Peneliti

Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dan bahan untuk

penelitian selanjutnya yang berkaitan maupun yang belum terjangkau

dalam penelitian ini.

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

45

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Al-Hikmah, yang beralamat di

Jl.Kemajuan No.55, Petukangan Selatan, Kecamatan Pesanggrahan, Kota

Jakarta Selatan. Penelitian dilaksanakan pada kelas IX (sembilan) tahun ajaran

2019/2020 selama tiga minggu pada bulan Agustus. Berikut ini adalah rincian

waktu penelitian.

Table 3.1

Waktu Penelitian

No. Kegiatan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep

1. Persiapan dan Perencanaan √ √

2. Penyusunan Bahan Ajar √ √

3. Penyusunan Instrumen √ √

4. Pengujian Instrumen √ √

5. Penelitian √

6. Analisis Data √

7. Laporan Penelitian √

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah quasi eksperimen.

Quasi eksperimen merupakan metode penelitian yang tidak memungkinkan

adanya pengontrolan dan/atau manipulasi terhadap seluruh variabel yang

relevan.1 Metode ini terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,

tetapi kelompok kontrol tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol

variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.2

Kelompok eksperimen diberikan perlakuan model pembelajaran Van Hiele

berbantuan media Autograph, sedangkan kelompok kontrol diberikan perlakuan

pembelajaran konvensional berbantuan media Power Point.

11 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2011), h.74 2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D),

(Bandung: Alfabeta, Cet.6, 2008), h.114

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

46

Desain penelitian menggunakan Randomized Control Group Post Test

Only yaitu pengontrolan secara acak hanya pada tes akhir saja. Penggunaan

desain ini karena peneliti hanya ingin melihat perbedaan kemampuan literasi

spasial antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Tabel 3.2

Desain Penelitian

Kelompok Perlakuan Post Test

Eksperimen XE O

Kontrol XK O

Keterangan:

XE : Perlakuan pada kelompok eksperimen yaitu model pembelajaran

Van Hiele berbantuan media Autograph.

XK : Perlakuan pada kelompok kontrol yaitu pembelajaran konvensional

berbantuan media PowerPoint.

O : Post-test literasi spasial pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol

C. Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX (IX-1, IX-2,

IX-3, IX-4, dan IX-5) SMP Islam Al-Hikmah pada semester ganjil Tahun

Ajaran 2019/2020.

2. Sampel

Sampel pada penelitian ini diambil dua kelas secara acak, yaitu kelas IX-

1 dan IX-3 dari populasi siswa kelas IX (IX-1, IX-2 IX-3, IX-4, dan IX-5) SMP

Islam Al-Hikmah. Penentuan sampel kelas menggunakan teknik Cluster

Random Sample. Selanjutnya penentuan kelas eksperimen dan kontrol dipilih

secara acak dengan koin, sehingga terpilih kelas IX-1 sebagai kelompok

eksperimen dan kelas IX-3 sebagai kelompok kontrol. Secara visual penentuan

sample disajikan pada gambar berikut.

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

47

Gambar 3.1

Teknik Pengambilan Sampel

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dari hasil tes kedua kelompok ekperimen

dan kelompok kontrol dengan pemberian tes kemampuan literasi spasial yang

sama dan dilakukan pada kegiatan akhir materi pembelajaran. Berikut ini

merupakan variabel yang diteliti dan sumber data penelitian:

1. Variabel yang diteliti

Variabel bebas : Model pembelajaran Van Hiele

Variabel terikat : Kemampuan literasi spasial

2. Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa yang menjadi sampel

penelitian yaitu kelompok eksperimen yang diberikan model pembelajaran

Van Hiele berbantuan media Autograph dan kelompok kontrol yang

diberikan pembelajaran konvensional berbantuan media PowerPoint.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes.

Instrument tes diberikan kepada siswa baik dalam kelompok eksperimen

maupun kelompok kontrol dengan soal yang sama, dimana soal tersebut

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

48

mengacu pada indikator kemampuan literasi spasial yaitu visualisasi, penalaran

spasial, dan komunikasi. Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen tes kemampuan

literasi spasial.

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Literasi Spasial

No. Komponen

Literasi Spasial

Indikator Kemampuan Literasi

Spasial No. Soal

1. Visualisasi Membuat gambar berdasarkan data

atau informasi dari suatu masalah. 2a dan 7a

2. Penalaran

Spasial

Menyelesaikan masalah menggunakan

konsep, representasi, dan teknik yang

melibatkan aljabar (algebraic

reasoning).

3a dan 7b

Menyelesaikan masalah menggunakan

konsep, representasi, dan teknik yang

melibatkan dimensi (dimensional

reasoning).

1, 5b dan

8

Mengubah situasi tiga-dimensi menjadi

dua-dimensi. 2b dan 6

Mengubah situasi dua-dimensi menjadi

tiga-dimensi. 4

3. Komunikasi Menyampaikan ide kepada orang lain

berkaitan dengan objek dan hubungan

spasial melalui gambar dan/atau tulisan

3b, 5a dan

7c

Rubrik atau pedoman penskoran digunakan sebagai pedoman untuk

mengukur kemampuan literasi spasial, pedoman penskoran ini dibuat

berdasarkan kemungkinan-kemungkinan jawaban yang akan diberikan siswa

terhadap instrument tes. Rubrik yang digunakan dalam penelitian ini masing-

masing terdiri dari empat kriteria dengan skor maksimum 4 dan skor minimum

0.3

Uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal

instrumen perlu diukur terlebih dahulu sebelum instrumen digunakan dalam

penelitian agar dapat digunakan untuk mengukur kemampuan literasi spasial

siswa dengan baik.

3 Lampiran 6, h.175.

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

49

1. Uji Validitas

Validitas adalah kualitas yang menunjukkan kesesuaian antara alat

pengukur dengan tujuan yang diukur.4 Penelitian ini menggunakan dua uji

validitas, yaitu uji validitas isi dan uji validitas empiris.

a. Validitas Isi

Validitas isi (content validity) dilakukan dengan membandingkan

antara isi instrument dengan indikator kemampuan literasi spasial yang

digunakan dalam penelitian. Pengujian ini dilakukan oleh empat dosen

Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, satu guru SMP

N 88 Jakarta, satu guru SMP Islam Al-Hikmah, dan dua guru SMP IT Insan

Madani 8.

Metode perhitungan validitas isi menggunakan metode CVR

(Content Validity Ration). Rumus perhitungan metode CVR adalah sebagai

berikut:5

𝐶𝑉𝑅 =

(𝑛𝑒 − (𝑁2))

(𝑁2 )

Keterangan:

𝐶𝑉𝑅 : Rasio Validitas Isi (Content Validity Ratio)

𝑛𝑒 : Jumlah penilaian yang menyatakan butir soal esensial

𝑁 : Jumlah Penilai

Uji validitas dengan metode CVR ini menggunakan kriteria Lawshe

yaitu terdiri dari penilaiai esensial (E), tidak esensial (TE), dan tidak relevan

(TR). Dalam kriteria ini ditetapkan nilai minimum oleh Lawshe dengan

panelis sebanyak 8 orang yaitu 0,75, jika soal tidak memenuhi nilai

minimum tersebut maka soal tidak valid dan dilakukan tindakan

4 Rukaesih A. Maolani dan Ucu Cahyana, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta:

Rajawali Press, 2015), h.132. 5 CH. Lawshe, A Quantitative Approach to Content Validity, By Personal Psychology, INC,

1975, pp.567-568

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

50

menghilangkan atau memperbaiki soal sesuai saran ahli. Berikut hasil uji

validitas isi dengan metode CVR.

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Isi Instrumen Tes

Kemampuan Literasi Spasial dengan Metode CVR

Indikator No

Soal E TE TR N CVR

Min.

Skor Kesimpulan Ket

Visualisasi 2a 8 0 0 8 1 0.75 Valid

Direvisi,

digunakan

7a 8 0 0 8 1 0.75 Valid Digunakan

Penalaran

Spasial

1 8 0 0 8 1 0.75 Valid Direvisi,

Digunakan

2b 8 0 0 8 1 0.75 Valid Direvisi,

digunakan

3a 8 0 0 8 1 0.75 Valid Direvisi,

digunakan

4 8 0 0 8 1 0.75 Valid Direvisi,

digunakan

5b 8 0 0 8 1 0.75 Valid Direvisi,

digunakan

6 8 0 0 8 1 0.75 Valid Digunakan

7b 8 0 0 8 1 0.75 Valid Direvisi,

digunakan

8 8 0 0 8 1 0.75 Valid Digunakan

Komunikasi

3b 8 0 0 8 1 0.75 Valid Direvisi,

digunakan

5a 6 2 0 8 0.5 0.75 Tidak Valid Tidak

Digunakan

7a 8 0 0 8 1 0.75 Valid Digunakan

Tabel 3.5 menunjukkan bahwa terdapat satu soal yang tidak valid

yaitu nomor soal 5a. Berdasarkan saran yang diberikan oleh panelis, soal 5a

tidak perlu digunakan karena sudah terwakili oleh soal 5b. Sehingga soal 5a

di dropout dan tidak digunakan dalam instrumen tes kemampuan literasi

spasial.

b. Validitas Butir (Item)

Uji validitas empiris dilakukan setelah instrumen tes kemampuan

literasi spasial diujikan kepada siswa kelas IX SMP IT Insan Madani 8 yang

berjumlah 35 siswa. Hasil tes tersebut kemudian dianalisis untuk di uji

validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda instrumen tes.

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

51

Korelasi product moment digunakan untuk mengukur validitas instrumen

dengan rumus sebagai berikut:6

𝑟𝑥𝑦 =𝑁(∑ 𝑋𝑌) − ∑ 𝑋 ∑ 𝑌

√[𝑁(∑ 𝑋2) − (∑ 𝑋)2] − [𝑁(∑ 𝑌2) − (∑ 𝑌)2]

Keterangan:

𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

𝑁 = Banyaknya subjek yang mengikuti tes

𝑋 = Skor butir soal

𝑌 = Skor total

Uji validitas instrumen dilakukan dengan membandingkan hasil

perhitungan 𝑟𝑥𝑦 dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikansi 5%. Soal dikatakan

valid apabila nilai 𝑟𝑥𝑦 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dan soal dikatakan tidak valid apabila nilai

𝑟𝑥𝑦 ≤ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Pengujian validitas instrumen ini dilakukan menggunakan

perangkat lunak SPSS 2.3 dengan hasil sebagai berikut.

Tabel 3.57

Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Empiris

Instrumen Tes Kemampuan Literasi Spasial

Indikator

Literasi Spasial

Nomor

Soal rhitung rtabel Keterangan

Visualisasi 2a 0,466 0,344 Valid

7a 0,471 0,344 Valid

Penalaran

Spasial

1 0,271 0,344 Tidak Valid

2b 0,541 0,344 Valid

3a 0,806 0,344 Valid

4 0,575 0,344 Valid

5 0,583 0,344 Valid

6 -0,161 0,344 Tidak Valid

7b 0,639 0,344 Valid

8 0,294 0,344 Tidak Valid

Komunikasi 3b 0,674 0,344 Valid

7c 0,478 0,344 Valid

Tabel 3.6 menunjukkan bahwa terdapat 3 soal yang tidak valid, yaitu

soal nomor 1, 6, dan 8, sehingga ketiga soal tersebut didropout atau tidak

6 M. Ali Hamzah, Evaluasi Pembelajaran Matematika, (Jakarta: Rajawali Press, 2014),

h.220 7 Lampiran 7, h.177

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

52

digunakan dalam tes kemampuan literasi spasial. Sehingga soal yang

digunakan dalam instrumen tes kemampuan literasi spasial pada penelitian

ini yaitu:

Table 3.6

Soal Valid pada Instrumen Tes Kemampuan Literasi Spasial

Indikator Literasi Spasial Nomor Soal

Visuaslisasi 2a dan 7a

Penalaran spasial:

• Penalaran Aljabar 3a dan 7b

• Penalaran Dimensi 5

• Mengubah 3D menjadi 2D 2b dan 6

• Mengubah 2D menjadi 3D 4

Komunikasi 3b dan 7c

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah kualitas yang menunjukkan kemantapan atau

konsistensi suatu pengukuran dilakukan.8 Reliabilitas yang digunakan untuk

mengukur tes kemampuan literasi spasial adalah rumus Alpha Crownbach,

yaitu sebagai berikut:9

𝑟11 = (𝑘

𝑘 − 1) (1 −

∑ 𝜎𝑏2

𝜎𝑡2

)

Dengan varians 𝜎𝑡 =∑ 𝑋2−

(∑ 𝑋)2

𝑛

𝑛

Keterangan:

𝑟11 = nilai reliabilitas

𝑘 = banyak item soal

∑ 𝜎𝑏2 = jumlah varians butir

𝜎𝑡 = varians total

𝑥 = skor tiap soal

𝑛 = banyak subjek yang mengikuti tes

8 Rukaesih A. Maolani dan Ucu Cahyana, loc.cit. 9 M. Ali Hamzah, op.cit., h.233

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

53

Kriteria menurut Guilford untuk menginterpretasikan koefisien

reliabilitas adalah sebagai berikut:10

Table 3.7

Interpretasi Reliabilitas Soal

Koefisien Korelasi Korelasi Interpretasi

0,90 ≤ 𝑟11 ≤ 1,00 Sangat tinggi Sangat baik

0,70 ≤ 𝑟11 < 0,90 Tinggi Baik

0,40 ≤ 𝑟11 < 0,70 Sedang Cukup

0,20 ≤ 𝑟11 < 0,40 Rendah Buruk

𝑟11 < 0,20 Sangat Rendah Sangat Buruk

Hasil pengujian reliabilitas instrument tes kemampuan literasi spasial

menggunakan perangkat lunak SPSS 2.3 menunjukkan 𝑟11 atau koefisien

reliabilitas sebesar 0,752,11 yang berarti bahwa soal tersebut reliabel dan

berada pada korelasi tinggi sehingga dapat digunakan untuk mengukur

kemampuan literasi spasial dengan baik.

3. Taraf Kesukaran Soal

Taraf kesukaran soal diuji untuk mengetahui kualitas butir soal,

apakah masuk dalam kategori soal sulit, mudah, atau sedang. Suatu soal tes

hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah. Cara

memperoleh tingkat kesukaran dari soal adalah sebagai berikut:12

𝑃 =𝐵

𝐽

Keterangan:

P = Tingkat kesukaran

B = Jumlah subjek yang menjawab benar

J = Jumlah seluruh subjek yang mengikuti tes

Klasifikasi untuk menginterpretasikan tingkat kesukaran soal adalah

sebagai berikut:13

10 Karunia Eka Lestari & Mokhamad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan

Matematika, (Bandung: PT. Refika Aditama, Cet.3, 2018), h.206. 11 Lampiran 8, h.179. 12 M.Ali Hamzah, op.cit., h.246 13 Ibid.

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

54

Tabel 3.8

Tingkat Kesukaran

Nilai D Interpretasi

𝑃 = 0,00 Sangat sukar

0,00 < 𝑃 ≤ 0,30 Sukar

0,30 ≤ 𝑃 ≤ 0,70 Sedang

𝑂, 70 ≤ 𝑃 < 1,00 Mudah

𝑃 = 1,00 Sangat Mudah

Hasil perhitungan uji tingkat kesukaran soal intrumen literasi spasial

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.914

Hasil Rekapitulasi Uji Taraf Kesukaran

Instrumen Tes Kemampuan Literasi Spasial

Indikator Nomor Soal Nilai P Interpretasi

Visualisasi 2a 0,62 Sedang

7a 0,74 Mudah

Penalaran

Spasial

2b 0,49 Sedang

3a 0,61 Sedang

4 0,66 Sedang

5 0,43 Sedang

7b 0,57 Sedang

Komunikasi 3b 0,59 Sedang

7c 0,16 Sukar

Tabel 3.9 menunjukkan hasil perhitungan tingkat kesukaran soal

bahwa terdapat sebanyak tujuh soal dengan kategori sedang, dan satu soal

dengan kategori sukar, dan satu soal dengan kategori mudah.

4. Daya Beda Soal

Uji daya beda soal dilakukan untuk mengetahui apakah soal pada

instrumen dapat membedakan kemampuan siswa, yaitu antara kemampuan

literasi spasial siswa yang tinggi, sedang ataupun rendah. Rumus mencari

daya pembeda suatu butir soal yaitu:15

𝐷𝑃 =𝐵𝑎

𝐽𝑎−

𝐵𝑏

𝐽𝑏

14 Lampiran 9, h.180. 15 M.Ali Hamzah, op.cit., h.241

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

55

Keterangan:

DP = Daya pembeda

Bb = Banyaknya kelompok bawah yang menjawab betul

Ja = Banyaknya subjek kelompok atas

Jb = Banyaknya subjek kelompok bawah

Berikut ini adalah klasifikasi untuk menginterpretasikan daya

pembeda tiap butir:16

Tabel 3.10

Daya Pembeda

Nilai DP Interpretasi

𝐷𝑃 ≤ 0,00 Sangat buruk

0,00 ≤ 𝐷𝑃 ≤ 0,20 Buruk

0,20 ≤ 𝐷𝑃 ≤ 0,40 Cukup

𝑂, 40 ≤ 𝐷𝑃 ≤ 0,70 Baik

0,70 ≤ 𝐷𝑃 ≤ 1,00 Sangat baik

Tabel 3.11 di bawah ini manyajikan hasil uji daya pembeda

instrument tes kemampuan literasi spaisal. Data tersebut menunjukkan hasil

uji daya pembeda diperoleh bahwa terdapat 6 soal dengan kategori baik, 2

soal dengan kategori cukup, dan 1 soal dengan kategori buruk. Kategori

buruk pada soal nomor 7c disebabkan karena kesalahpamaham siswa

terhadap soal, sehingga redaksi soal perlu diperbaiki.

Table 3.1117

Hasil Uji Daya Pembeda

Instrumen Tes Kemampuan Literasi Spasial

Indikator Nomor Soal Daya Pembeda Kategori

Visualisasi 2a 0,3 Cukup

7a 0,3 Cukup

Penalaran

Spasial

2b 0,4 Baik

3a 0,6 Baik

4 0,4 Baik

5 0,4 Baik

7b 0,6 Baik

Komunikasi 3b 0,6 Baik

7c 0,2 Buruk

16 Karunia Eka Lestari & Mokhamad Ridwan Yudhanegara, op.cit., h.217 17 Lampiran 10, h.181.

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

56

5. Hasil Rekapitulasi Uji Coba Instrumen

Hasil rekapitulasi uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan

daya pembeda yang telah dilakukan disajikan dalam table 3.12 sebagai

berikut:

Tabel 3.12

Hasil Rekapitulasi Uji Coba

Instrumen Tes Kemampuan Literasi Spasial

Indikator No.

Soal

Uji Validitas TK DP Ket

Isi Butir

Visualisasi 2a V V Sedang Cukup Digunakan

7a V V Mudah Cukup Digunakan

Penalaran

Spasial

1 V TV - - Tidak Digunakan

2b V V Sedang Baik Digunakan

3a V V Sedang Baik Digunakan

4 V V Sedang Baik Digunakan

5 V V Sedang Baik Digunakan

6 V TV - - Tidak Digunakan

7b V V Sedang Baik Digunakan

8 V TV - - Tidak Digunakan

Komunikasi

3b V V Sedang Baik Digunakan

5a TV - - - Tidak Digunakan

7a V V Sukar Buruk Digunakan

Ket : V = Valid; TV = Tidak Valid; TK = Taraf Kesukaran; DP = Daya Pembeda

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis deskriptif dan teknik analisis inferensial. Teknik analisis deskriptif

meliputi ukuran kecenderungan seperti rata-rata, median, modus, dan ukuran

penyebaran seperti varians dan standar deviasi, serta ukuran distribusi data

seperti skewness (kemiringan) dan kurtosis (keruncingan). Berikut interpretasi

skor analisis deskriptif yang diadaptasi dari penilaian UIN Jakarta.18

18 Biro Akademik UIN Jakarta, Pedoman Akademik Program Strata 1 Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2013-2014, (Jakarta: UIN Jakarta, 2013), h.35

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

57

Tabel 3.13

Keriteria Kemampuan Siswa

Nilai Rata-Rata Keterangan

80 – 100 Sangat Baik

70 – 79 Baik

60 – 69 Cukup Baik

50 – 59 Kurang

< 50 Sangat Kurang

Teknik analisis inferensial berkaitan dengan pengambilan keputusan

dari data yang telah dicatat dan diringkas pada statistik deskriptif.19 Teknik

analisis inferensial dilakukan dengan membandingkan hasil tes literasi spasial

siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang diperoleh kemudian

dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji kesamaan dua rata-

rata. Sebelum melakukan uji kesamaan, dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu,

yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji prasyarat analisis dan uji hipotesis

dilakukan menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistical Package for School

Science) 2.3.

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi

normal atau dari populasi berdistribusi tidak normal. Normalitas diuji

menggunakan software SPSS, dengan perumusan hipotesis sebagai

berikut:

𝐻0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

𝐻1 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal

Apabila jumlah sampel kurang dari 50, maka uji normalitas

dilakukan menggunakan Shapiro-Wilk. Namun apabila jumlah sampel

lebih dari 50, maka uji normalitas dilakukan menggunakan uji

19 Slameto, Metodologi Penelitian dan Inovasi Pendidikan, (Salatiga: Satya Wacana

University Press, 2015), h.284

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

58

kolmogorov-smirnov. Untuk memutuskan hipotesis yang dipilih dapat

mengacu pada nilai signifikansi yang digunakan, dengan ketentuan:20

• Jika nilai signifikansi (p) > 𝛼 (0,05) maka 𝐻0 diterima, yang berarti

sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

• Jika nilai signifikansi (p) ≤ 𝛼 (0,05) maka 𝐻0 ditolak, yang berarti

sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas

menggunakan perangkat lunak SPSS versi 2.3:

• Buatlah dua variabel yang berjudul “Nilai” dan “Kelompok” melalui

variable view. Masukan value pada kolom “Kelompok”, add value 1

lalu beri label “eksperimen”, kemudian add value 2 lalu beri label

“kontrol”.

• Klik data view, pada kolom “Nilai” masukkan nilai post-test

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kolom

“Kelompok” berikan keterangan angka 1 untuk kelompok

eksperimen, dan angka 2 untuk kelompok kontrol.

• Klik Analyze, lalu klik Descriptive Statistics, lalu klik Explore.

• Masukkan variable Nilai pada Dependent List, dan variable

Kelompok pada Factor List. Kemudian klik Plots dan beri centang

pada Normality plots with tests. Lalu klik Continue, klik Ok.

b. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel

berasal dari populasi yang homogen. Pengujian homogenitas berdasarkan

formula statistik uji F sebagai berikut:21

𝐹 =𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙=

𝑆𝑏2

𝑆𝑘2

𝑑𝑏1 = (𝑛1 − 1) dan 𝑑𝑏2 = (𝑛2 − 1)

20 Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh, dan Analisis Data dengan Program

SPSS/Lisrel dalam Penelitian, (Depok: Rajawali Press, 2017), h.157 21 Ibid., h.164

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

59

Perumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut:

𝐻0 ∶ varians nilai tes kemampuan literasi spasial kedua kelompok

homogen

𝐻1 ∶ varians nilai tes kemampuan literasi spasial kedua kelompok tidak

homogen

Untuk memutuskan hipotesis yang dipilih dapat mengacu pada nilai

signifikansi, dengan ketentuan:

• Jika nilai signifikansi (p) > 𝛼(0,05) maka 𝐻0 diterima, yang berarti

varians nilai kemampuan literasi spasial kedua kelompok homogen.

• Jika nilai signifikansi (p) ≤ 𝛼(0,05) maka 𝐻0 ditolak, yang berarti

varians nilai kemampuan literasi spasial kedua kelompok tidak

homogen.

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan uji

homogenitas menggunakan perangkat lunak SPSS versi 2.3:

• Gunakan data variabel nilai post-test dan variabel kelompok seperti

langkah awal pada uji normalitas.

• Klik Analyze, klik General Linear Model, lalu klik Univariat.

• Masukkan variabel nilai pada Dependent Variable dan variabel

kelompok pada Fixed Factor. Klik Option lalu beri centang pada

Homogenity tests. Klik EM Means, lalu masukkan variabel kelompok

pada Display Means for.

• Klik Continue, lalu klik Ok.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan setelah uji normalitas dan uji homogenitas.

Apabila sampel berasal dari populasi berdistribusi nomal, maka dilakukan

uji parametrik dengan uji-t. Jika sampel berasal dari populasi berdistribusi

tidak nomal, maka dilakukan uji non-parametrik dengan Uji Mann-

Whitney (uji-u). Perumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut:

𝐻0 ∶ 𝜇1 ≤ 𝜇2

𝐻1 ∶ 𝜇1 > 𝜇2

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

60

Keterangan:

𝜇1 : rata-rata kemampuan literasi spasial siswa kelompok eksperimen

𝜇2 : rata-rata kemampuan literasi spasial siswa kelompok kontrol

Pada uji hipotesis menggunakan software SPSS, untuk uji-t

menggunakan Independent Sample t-Test, sedangkan untuk uji-u

menggunakan Two Independent Sample t-Test.

Untuk memutuskan hipotesis yang dipilih dapat mengacu pada nilai

Sig. (2-tailed) dengan ketentuan:

• Jika nilai signifikansi p-value (𝑆𝑖𝑔.(2−𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑)

2) > 0,05 maka 𝐻0

diterima, yang berarti rata-rata kemampuan literasi spasial siswa pada

kelas eksperimen lebih kecil atau sama dengan rata-rata kemampuan

literasi spasial siswa pada kelas kontrol.

• Jika nilai signifikansi p-value (𝑆𝑖𝑔.(2−𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑)

2) ≤ 0,05 maka 𝐻0

ditolak, yang berarti rata-rata kemampuan literasi spasial siswa pada

kelas eksperimen lebih besar dari rata-rata kemampuan literasi

spasial siswa pada kelas kontrol.

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan uji hipotesis

menggunakan perangkat lunak SPSS versi 2.3:

• Gunakan data variabel nilai post-test dan variabel kelompok seperti

langkah awal pada uji normalitas.

• Klik Analyze, klik Compare Means, lalu klik Independent Sample t-

Test.

• Masukkan variable nilai pada Test Variable(s), dan variable

kelompok pada Grouping Variable. Klik Define Group lalu

masukkan angka 1 untuk Group 1 dan angka 2 untuk Group 2.

• Klik Continue, lalu klik Ok.

3. Proporsi Varians (Effect Size)

Populasi varians (effect size) adalah ukuran mengenai besarnya

pengaruh variable perlakuan (variable bebas) terhadap kriterium (variable

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

61

tak bebas). Populasi varians dapat dinyatakan dengan koefisien

determinasi (𝜂2). Cara perhitungan populasi varians adalah sebagai

berikut:22

𝜂2 =𝑡0

2

𝑡02 + 𝑑𝑏

Keterangan:

𝜂2 : Koefisien determinasi

𝑡0 : t-hitung

𝑑𝑏 : Derajat bebas

Kriteria dari effect size berdasarkan nilai koefisien determinasi

sebagai berikut:23

Tabel 3.14

Kriteria Effect Size

𝒓𝟐 Kriteria

0,01 < 𝑟2 ≤ 0,09 Kecil

0,09 < 𝑟2 ≤ 0,25 Sedang

𝑟2 > 0,25 Besar

22 Ibid., h.300. 23 Ibid.

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

86

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan literasi spasial siswa yang diajar dengan model pembelajaran

Van Hiele berbantuan media Autograph tergolong cukup baik, sedangkan

kemampuan literasi spasial siswa yang diajar melalui model pembelajaran

konvensional-media PowerPoint tergolong sangat kurang. Kemampuan

literasi spasial terdiri dari visualisasi, penalaran spasial, dan komunikasi.

Capaian kemampuan visualisasi meliputi menggambar objek, kemampuan

penalaran spasial meliputi menyelesaikan masalah menggunakan konsep

ruang dan perhitungan yang tepat, selanjutnya kemampuan komunikasi

meliputi mengemukakan ide berdasarkan hasil jawaban.

2. Kemampuan literasi spasial siswa yang diajar melalui model pembelajaran

Van Hiele-media Autograph lebih tinggi dibandingkan kemampuan literasi

spasial siswa yang diajarkan melalui model pembelajaran konvensional-

media PowerPoint. Model pembelajaran Van Hiele-media Autograph lebih

efektif meningkatkan kemampuan literasi spasial dibandingkan model

pembelajaran konvensional-media PowerPoint (𝜂2 = 0,22).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, saran yang dapat peneliti

berikan adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan keterbatasan penelitian, siswa masih sulit mengoperasikan

Autograph secara mandiri, sehingga guru disarankan untuk memberikan

waktu khusus kepada siswa untuk belajar mengoperasikan media

Autograph.

2. Berdasarkan hasil penelitian, model pembelajaran Van Hiele-media

Autograph berpengaruh terhadap kemampuan literasi spasial, sehingga

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

87

model tersebut dapat menjadi salah satu alternatif pembelajaran yang dapat

diterapkan di sekolah.

3. Untuk sekolah disarankan dapat memfasilitasi penyediaan media Autograph

untuk menunjang pembelajaran matematika di kelas.

4. Peneliti selanjutnya terkait model pembelajaran Van Hiele-media

Autograph disarankan untuk melakukan penelitian pada pokok bahasan lain

dengan mengukur kemampuan matematika yang lain.

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

88

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus, dkk. Pembelajaran Literasi: Strategi Meningkatkan Kemampuan

Literasi Matematika, Sains, Membaca, dan Menulis. Jakarta: Bumi Aksara,

2017.

Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2011.

Armah, Robert Benjamin, et al. Investigating the Effect of van Hiele Phase-based

Instruction on Pre-Service Teachers’ Geometric Thinking. IJRES. Vol.4,

Issue 1, 2018.

Autograph. “About the Software: Specification of Autograph”.

http://www.autograph-maths.com/about_autograph/, 12 September 2018

Bednarz, Sarah Witham and Karen Kempt. Understanding and Nurturing Spatial

Literacy. Procedia Social and Behavioral Sciences 21, 2011.

Biro Akademik UIN Jakarta. Pedoman Akademik Program Strata 1 Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2013-2014. Jakarta: UIN

Jakarta, 2013.

BSNP. “Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016”.

https://bsnp-indonesia.org/2016/08/24/peraturan-menteri -pendidikan-dan-

kebudayaan-nomor-24-tahun-2016/, 16 Oktober 2019.

Chotimah, Siti dan Hamidah. Penerapan Model Pembelajaran Van Hiele untuk

Meningkatkan kemampuan Komunikasi Siswa SMP. Jurnal Ilmiah UPT P2M

STKIP Siliwangi. Vol.3, No.2, 2016.

Crowley, Mary L. The Van Hiele Model of the Development of Geometric

Thought, Learning and Teaching Geometri K-12. National Council of

Teachers of Mathematics, 1987.

de Lange, Jan. Mathematical Literacy for Living from OECD-PISA Perspective.

Tsukuba Journal of Education Study in Mathematics. 25, 2006.

Dongwi, Beata Lididimikeni. “Mathematics Teachers’ Experience of Designing

and Implementing a Circle Geometry Teaching Programme using The van

Hiele Phase of Instruction as a Conceptual Framework: A Namibian Case

Study” Thesis Rhodes University: 2012.

Fuys, David, et al. The Van Hiele Model of Thinking in Geometry Among

Adolescents. USA: The National Council of Teachers of Mathematics. INC,

second printing, 1995.

Goodchild, Michael F. “The Fourth R? Rethinking GIS Education”.

http://www.esri.com/news/arcnews/fall06articles/the-fourth-r.html, 29

Oktober 2018

Hamzah, Ali dan Muhlisrarini. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran

Matematika. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2014.

Hamzah, M. Ali. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jakarta: Rajawali Press,

2014.

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

89

Jarvis, Claire H. Spatial Literacy and the Postgraduate GIS Curriculum. Procedia

Social and Behavorial Sciences. 21, 2011.

Kadir. Statistika Terapan: Konsep, Contoh, dan Analisis Data dengan Program

SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Depok: Rajawali Press, 2017.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring. “Literasi”.

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Literasi, 23 Oktober 2018.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Online.“Spasial”. https://kbbi.web.id/spasial, 2

September 2018.

Kemendikbud. Materi Penyegaran Instruktur Kurikulum 2013 Sekolah Menengah

Pertama. Kemendikbud: 2018.

Lawshe, CH. A Quantitative Approach to Content Validity. By Personal

Psychology. INC, 1975.

Lestari, Karunia Eka dan Mokhamad Ridwan Yudhanegara. Penelitian Pendidikan

Matematika. Bandung: PT. Refika Aditama, Cet.3, 2018.

Linn, Marcia C. and Anne C. Petersen. Emergence and Characterization of Sex

Differences in Spatial Ability: A Meta-Analysis. Child Development. Vol.56,

No.6, 1985.

Maolani, Rukaesih A. dan Ucu Cahyana. Metodologi Penelitian Pendidikan.

Jakarta: Rajawali Press, 2015.

Moore-Russo, Deborah, et al. Teachers’ Spatial Literacy as Visualization,

Reasoning, and Communication. Journal of Teaching and Teacher

Education. 29, 2013.

National Research Council. Learning to Think Spatially. Washington D.C: The

National Academies Press, 2006.

Noer, Sri Hastuti. Strategi Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Matematika,

2017.

Novita, Rita, dkk. Penyebab Kesulitan Belajar Geometri Dimensi Tiga. Jurnal Riset

Pendidikan Matematika 5 (1), 2018.

Nurhayana, Erry Trisna, dkk. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Model Van Hiele

Terhadap Pemahaman Konsep Geometri Ditinjau dari Kemampuan

Visualisasi Spasial Siswa. e-Journal Program Pascasarjana Universitas

Pendidikan Ganesha. Vol.3, 2013.

OECD. “Pisa Data”. http://pisadataexplorer.oecd.org/ide/idepisa/report.aspx?p=1-

RMS-1-20123-PVMACS-TOTAL-IN3,IDN-MN_MN-Y_J-0-0-

37&Lang=1033, 19 Oktober 2018.

OECD. Literacy in the Information Age. Canada: Organization for Economic Co-

Operation and Development, 2000.

OECD. PISA 2012 Assessment and Analytical Framework: Mathematics, Reading,

Science, Problem Solving, and Financial Literacy. OECD Publishing, 2013.

OECD. Pisa 2012 Result: What Student Know and Can Do-Student Performance

in Mathematics, Reading and Science. OECD Publishing Volume 1. Edisi

Revisi, 2014.

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …

90

Putra, Harry Dwi, dkk. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP

pada Materi Bangun Ruang. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika. 6 (2),

2018.

Ramlan, Andi Mariani. The Effect of Van Hiele Learning Model Toward Geometry

Reasoning Ability Based on Self-Efficacy of Senior High School Students.

Journal of Mathematics Education. Vol.1, No.2, 2016.

Reilly, David, et al. Gender Differences in Spatial Ability: Implication for STEM

Education Approach to Reducing the Gender Gap for Parents and Educator.

Springer International, 2016.

Rusman, dkk. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Depok: PT. Rajawali Pers, 2012.

Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Prenada, Cet.8, 2017.

Septriasa, Aditya Esa. “Pengaruh Penggunaan Autograph-Math Terhadap

Kemampuan Visualisasi Geometri Siswa”. Skripsi pada UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta: 2017.

Slamet. Penelitian dan Inovasi Pendidikan. Salatiga: Satya Wacana University

Press, 2015.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan

R&D). Bandung: Alfabeta, Cet.6, 2008.

Sundayana, Rostina. Media Pembelajaran Matematika. Bandung: Alfabeta, cet.1

2014.

UNESCO. “Literacy”. https://en.unesco.org//themes/literacy-all, 22 Oktober 2018.