PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …
Transcript of PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE …
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE
BERBANTUAN MEDIA AUTOGRAPH TERHADAP
KEMAMPUAN LITERASI SPASIAL SISWA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Linda Fauziah (11140170000044)
Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
2019
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Van Hiele Berbantuan
Media Autograph Terhadap Kemampuan Literasi Spasial Siswa” disusun
oleh Linda Fauziah, dengan NIM 1114017000044, Jurusan Pendidikan
Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah diujikan pada sidang munaqosah tanggal 4
November 2019 dan diperbaiki sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh
fakultas.
Jakarta, November 2019
Yang Mengesahkan,
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Van Hiele Berbantuan Media
Autograph Terhadap Kemampuan Literasi Spasial Siswa disusun oleh Linda
Fauziah, Nomor Induk Mahasiswa 11140170000044, diajukan kepada Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan
lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 4 November 2019 di hadapan dewan
penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd) dalam
bidang Matematika.
Jakarta, November 2019
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Linda Fauziah
NIM : 11140170000044
Jurusan : Pendidikan Matematika
Angkatan Tahun : 2014
Alamat : Jalan Hud No.21 RT 01 RW 05, Kelurahan Sukabumi
Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 11540.
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
Skripsi dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Van Hiele Berbantuan
Media Autograph terhadap Kemampuan Literasi Spasial Siswa adalah benar
hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:
1. Nama : Dr. Kadir, M.Pd.
NIP : 19670812 199402 1 001
Dosen Jurusan : Pendidikan Matematika
2. Nama : Drs. Dindin Sobiruddin, M.Kom.
NIP : 2012 1101 0101
Dosen Jurusan : Pendidikan Matematika
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya
sendiri.
i
ABSTRAK
LINDA FAUZIAH (11140170000044). “Pengaruh Model Pembelajaran Van
Hiele Berbantuan Media Autograph Terhadap Kemampuan Literasi Spasial
Siswa (KLS)”. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, September 2019.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran
Van Hiele-media Autograph terhadap kemampuan literasi spasial (KLS). Penelitian
ini dilaksanakan di SMP Islam Al-Hikmah Jakarta Selatan pada semester ganjil
Tahun Ajaran 2019/2020. Penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain
randomize control group posttest only, yang melibatkan 30 siswa kelompok
eksperimen dan 27 siswa kelompok kontrol yang dipilih dengan teknik cluster
random sampling. Pengumpulan data KLS menggunakan teknik tes. Hasil
penelitian mengungkapkan bahwa KLS yang diajar melalui model pembelajaran
Van Hiele-media Autograph lebih tinggi dibandingkan KLS yang diajar melalui
model pembelajaran konvensional-media PowerPoint. Kemampuan literasi spasial
meliputi kemampuan visualisasi, penalaran spasial, dan komunikasi. Capaian
kemampuan visualisasi meliputi menggambar objek, kemampuan penalaran spasial
meliputi menyelesaikan masalah menggunakan konsep ruang dan perhitungan yang
tepat, selanjutnya kemampuan komunikasi meliputi mengemukakan ide
berdasarkan hasil jawaban. Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan model
pembelajaran Van Hiele-media Autograph lebih efektif meningkatkan KLS siswa
dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional-media PowerPoint.
Kata Kunci: model pembelajaran Van Hiele, media Autograph, kemampuan
literasi spasial
ii
ABSTRACT
LINDA FAUZIAH (11140170000044). “The Effect of Van Hiele Learning Model
assisted Autograph on Student’s Spatial Literacy Skill (SLS)”. Paper of
Departement of Mathematics Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher
Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, September 2019.
The purpose of this research is to analyze the effect of Van Hiele learning
model assisted Autograph on student’s spatial literacy skill (SLS). The research
was conducted at SMP Islamic Al-Hikmah west Jakarta in academic year
2018/2019. The method used was quasi experimental method with randomize
control group posttest only. The sample was 30 students in experimental group and
27 students in control group that chosen by cluster random technique. The SLS’s
data collected by used the test. The result of research that the students SLS tought
by Van Hiele learning model assisted Autograph is higher than those thought by
conventional learning assisted PowerPoint. Spatial Literacy Skill include
indicators of visualization, spatial reasoning, and communication. Achievements of
visualization skill include draw an object, while spatial reasoning skill include used
proper spatial concept and calculation to solve problem, furthermore
communication skill include express idea based on the answer results. The
conclution of research shows that the application of Van Hiele learning model
assisted Autograph is more effective to improve the student’s SLS compared with
conventional learning assisted PowerPoint.
Keyword: Van Hiele learning model, Autograph, literacy spatial skill
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah membimbing umat manusia kepada zaman penuh keilmuan, semoga
syafaat beliau selalu menyertai hingga akhir zaman.
Berbagai hambatan dan kesulitan yang mucul selama penyusunan skripsi ini
dapat teratasi berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan
kali ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua tercinta Mama
Lutfiah, dan Abah Fudhoil Salim (Almarhum) atas do’a yang tidak pernah putus,
kasih saying, beserta dukungannya. Kepada seluruh keluarga besar tertutama Kakak
Hadi, Fadhliah, Fahrurrozy, Fithroty, Eva, dan Yani yang telah memberikan do’a,
motivasi, dukungan, serta bantuan baik moril maupun materil.
Selanjutnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Kadir,
M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I, serta Bapak Drs. Dindin Sobiruddin, M.Kom.
selaku Dosen Pembimbing II sekaligus Dosen Penasehat Akademik atas
bimbingan, arahan, saran, dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi dengan baik. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya atas kebaikan yang telah Bapak berikan.
Ucapan terimakasih penulis ucapkan pula kepada berbagai pihak yang telah
membantu penulisan skripsi ini, yaitu kepada:
1. Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Gelar Dwirahayu, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Gusni Satriawati, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan
motivasi selama masa perkuliahan, serta membantu dan memberikan saran
iv
dalam penulisan skripsi. Semoga ilmu yang diberikan bermanfaat dan
mendapat keberkahan dari Allah SWT.
5. Staff Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah membantu dan memberikan kemudahan pada setiap proses
administrasi.
6. Kepala Sekolah Bapak Dadang, S.Si dan Staff Kurikulum sekaligus Guru
Matematika Ibu Sinta Munika, S.Pd, yang telah memberikan izin untuk
melakukan penelitian di SMP Islam Al-Hikmah Jakarta Selatan, serta
membimbing, memberikan saran, dan motivasi selama pelaksanaan penelitian.
7. Kepala Sekolah dan Guru Matematika Ibu Amelia Rhaudyatun S.Pd yang telah
memberikan izin untuk melakukan validasi soal di SMP IT Insan Madani 8.
8. Keluarga besar penulis, Kakak Faisal, Fathoni, Yudi, Arif, Wawan, Melinda,
Lina, Izza, Sarah atas do’a, bantuan, semangat dan dukungannya dalam
menyelesaikan skripsi.
9. Sahabatku, Khairunnisa yang telah berjuang bersama, mendoakan, membantu,
dan memberikan semangat dalam penulisan skripsi. Sahabatku Syifa, Aal, Nia
dan Nahda yang selalu memberikan perhatian, do’a dan semangat.
10. Ulfah Nurfitri, yang telah merasakan manis pahitnya berjuang bersama dari
awal pengajuan judul, penulisan proposal, seminar proposal, penulisan skripsi,
dan penelitian, serta tempat berbagi cerita, keluh kesah, saran dan semangat.
11. Nur Halimah, yang sudah banyak membantu terutama pada saat penelitian
skripsi, yang mendengarkan keluh kesah dan mencarikan solusi dari masalah
yang ada.
12. Nurul Huda, yang sudah banyak membantu mencarikan tempat penelitian
skripsi.
13. Teman-teman seperjuangan, Peni, Fifi, Nurul, Novi, Wini, Risa dan Nadia
yang banyak mendengarkan, membantu, dan memberikan saran dalam
menghadapi hambatan-hambatan skripsi.
14. Teman-teman bee class Mahasiswa Pendidikan Matematika 2014, yang telah
membantu, memberikan masukan, memberikan semangat, bertukar pikiran
v
dan mendoakan semenjak awal hingga akhir perkuliahan. Sukses selalu untuk
teman-teman semua.
15. Seluruh teman-teman Mahasiswa Pendidikan Matematika Angkatan 2014,
yang sudah membantu dan berbagi pikiran dalam perkuliahan maupun
penulisan skripsi.
Terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh pihak terkait yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga do’a, bantuan, saran, dan semangat yang telah diberikan menjadi ladang
pahala kebaikan dan mendapat keberkahan dari Allah SWT.
Demikian, skripsi ini dibuat dengan sebaik-baiknya, namun demikian
penulis menyadari masih terdapat kekurangan dan kelemahan dalam skripsi ini.
Oleh karena itu, dibutuhkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak.
Semoga skripsi ini dapat membawa manfaat bagi penulis maupun pembaca.
Jakarta, Oktober 2019
Penulis
Linda Fauziah
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 6
D. Perumusan Masalah ................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORITIK DAN HIPOTESIS PENELITIAN ..................... 9
A. Deskripsi Teoritik ....................................................................................... 9
1. Literasi Spasial........................................................................................ 9
a. Literasi ................................................................................................. 9
b. Kemampuan Spasial ......................................................................... 11
c. Berpikir Spasial................................................................................. 12
d. Literasi Spasial .................................................................................. 14
e. Indikator Kemampuan Literasi Spasial ......................................... 18
2. Model Pembelajaran Van Hiele .......................................................... 19
3. Model Pembelajaran Konvensional .................................................... 24
4. Media Pembelajaran ............................................................................ 28
a. Definisi Media ................................................................................... 28
b. Autograph ........................................................................................... 30
B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................. 40
C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 42
D. Hipotesis Penelitian .................................................................................. 44
vii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 45
A. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................. 45
B. Metode dan Desain Penelitian ................................................................. 45
C. Populasi dan Sampel ................................................................................ 46
D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 47
E. Instrumen Penelitian ................................................................................ 47
1. Uji Validitas .......................................................................................... 49
a. Validitas Isi ........................................................................................ 49
b. Validitas Butir (Item) ....................................................................... 50
2. Reliabilitas ............................................................................................. 52
3. Taraf Kesukaran Soal .......................................................................... 53
4. Daya Beda Soal ..................................................................................... 54
5. Hasil Rekapitulasi Uji Coba Instrumen ............................................. 56
F. Teknik Analisis Data ................................................................................ 56
1. Uji Prasyarat Analisis .......................................................................... 57
a. Uji Normalitas ................................................................................... 57
b. Uji Homogenitas ................................................................................ 58
2. Uji Hipotesis .......................................................................................... 59
3. Proporsi Varians (Effect Size) ............................................................. 60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 62
A. Deskripsi Data ........................................................................................... 62
1. Kemampuan Literasi Spasial Siswa Kelompok Eksperimen ........... 62
2. Kemampuan Literasi Spasial Siswa Kelompok Kontrol .................. 64
3. Perbandingan Kemampuan Literasi Spasial Siswa Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol ....................................................... 65
4. Perbandingan Kemampuan Literasi Spasial Siswa Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol Berdasarkan Indikator .............. 66
5. Deskripsi Tahapan Pembelajaran....................................................... 68
B. Pengujian Hipotesis .................................................................................. 77
1. Uji Prasyarat Analisis .......................................................................... 77
a. Uji Normalitas ................................................................................... 77
b. Homogenitas ...................................................................................... 78
2. Uji Hipotesis .......................................................................................... 78
viii
C. Pembahasan .............................................................................................. 79
1. Indikator Visualisasi ............................................................................ 80
2. Indikator Penalaran Spasial ................................................................ 81
3. Indikator Komunikasi .......................................................................... 83
D. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 86
A. Kesimpulan................................................................................................ 86
B. Saran .......................................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 88
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Persentase Level Kemampuan pada Konten Space and Shape… 3
Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Literasi Spasial……………………….... 19
Tabel 3.1 Waktu Penelitian……………………………………………….. 45
Tabel 3.2 Desain Penelitian………………………………………………. 46
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Literasi Spasial……….... 48
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Isi Instrumen Tes Kemampuan Literasi
Spasial dengan Metode CVR…………………………………...
50
Tabel 3.5 Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Empiris Instrumen Tes
Kemampuan Literasi Spasial…………………………………...
51
Tabel 3.6 Soal Valid pada Instrumen Tes Kemampuan Literasi Spasial…. 52
Tabel 3.7 Interpretasi Reliabilitas Soal………………………………….... 53
Tabel 3.8 Tingkat Kesukaran……………………………………………... 54
Tabel 3.9 Hasil Rekapitulasi Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes
Kemampuan Literasi Spasial…………………………………...
54
Tabel 3.10 Daya Pembeda…………………………………………………. 55
Tabel 3.11 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes Kemampuan Literasi
Spasial…………………………………………………………..
55
Tabel 3.12 Hasil Rekapitulasi Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan
Literasi Spasial………………………………………………….
56
Tabel 3.13 Keriteria Kemampuan Siswa…………………………………... 57
Tabel 3.14 Kriteria Effect Size……………………………………………... 61
Tabel 4.1 Based Line Data Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol.........................................................................................
62
Tabel 4.2 Frekuensi Hasil Post-Test KLS Siswa Kelompok
Eksperimen……………………………………………………..
63
Tabel 4.3 Frekuensi Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Spasial Siswa
Kelompok Kontrol……………………………………………...
64
Tabel 4.4 Data Statistik Deskriptif KLS Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol……………………………………………...
65
x
Tabel 4.5 Perbandingan Nilai Rata-Rata KLS Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol Berdasarkan Indikator……………………...
66
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas KLS Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol……………………………………………...
77
Tabel 4.7 Hasil Homogenitas KLS Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol………………………………………………………….
78
Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis KLS Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol………………………………………………………….
78
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Contoh Gambar Tes Kemampuan Spasial…………………. 12
Gambar 2.2 Literasi Matematika versi Jan de Lange……………………. 15
Gambar 2.3 Siklus Literasi Spasial versi Claire…………………………. 16
Gambar 2.4 (Langkah 1) Membuat Bangun Tabung pada Autograph…... 33
Gambar 2.5 (Langkah 2) Membuat Bangun Tabung pada Autograph…... 33
Gambar 2.6 (Langkah 3) Membuat Bangun Tabung pada Autograph…... 34
Gambar 2.7 (Langkah 4) Membuat Bangun Tabung pada Autograph…... 34
Gambar 2.8 (Langkah 5) Membuat Bangun Tabung pada Autograph…... 35
Gambar 2.9 Hasil Membuat Bangun Tabung pada Autograph………….. 35
Gambar 2.10 (Langkah 1) Menentukan Luas Permukaan pada Autograph. 36
Gambar 2.11 (Langkah 2) Menentukan Luas Permukaan pada Autograph. 36
Gambar 2.12 Hasil Luas Permukaan pada Autograph……………………. 37
Gambar 2.13 (Langkah 3) Menentukan Luas Permukaan pada Autograph. 38
Gambar 2.14 Langkah Menentukan Volume pada Autograph…………… 39
Gambar 2.15 Hasil Volume pada Autograph……………………………... 39
Gambar 2.16 Kerangka Berpikir…………………………………………. 44
Gambar 3.1 Teknik Pengambilan Sampel………………………………. 47
Gambar 4.1 Histogram Frekuensi Data KLS Kelas Eksperimen………... 63
Gambar 4.2 Histogram Frekuensi Data KLS Siswa Kelas Kontrol……… 64
Gambar 4.3 Diagram Batang Nilai Rata-Rata KLS Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol Berdasarkan Indikator..
68
Gambar 4.4 Contoh Hasil Diskusi Siswa Pada Tahap Informasi………... 69
Gambar 4.5 Penggunaan Media Autograph pada Tahap Informasi…...… 70
Gambar 4.6 Contoh Hasil Diskusi Siswa Tahap Orientasi Terbimbing… 71
Gambar 4.7 Hasil Diskusi Siswa Pada Tahap Penjelasan…..…………… 72
Gambar 4.8 Hasil Kerja Siswa Pada Tahap Orientasi Bebas….………… 73
Gambar 4.9 Hasil Diskusi Siswa Pada Tahap Integrasi…………………. 74
Gambar 4.10 Kegiatan Pembelajaran Kelas Kontrol…………………….. 76
Gambar 4.10 Contoh Jawaban Indikator Visualisasi……………………... 80
xii
Gambar 4.11 Contoh Jawaban Indikator Penalaran Aljabar……………… 82
Gambar 4.12 Contoh Jawaban pada Indikator Komunikasi ……………… 84
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen…. 91
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol……… 105
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa……………………………………… 118
Lampiran 4 Uji Validitas Isi dengan Metode Content Validity Ratio
(CVR) Instrumen Tes Kemampuan Literasi Spasial……...
160
Lampiran 5 Rekapitulasi Hasil Penilaian Validitas Isi dengan Metode
CVR Instrumen Tes Kemampuan Literasi Spasial……….
167
Lampiran 6 Kriteria Penskoran Instrumen Tes Kemampuan Literasi
Spasial……………………………………………………
171
Lampiran 7 Hasil Uji Validitas Item Instrumen Tes Kemampuan
Literasi Spasial…………………………………………...
173
Lampiran 8 Hasil Reliabilitas Instrumen Tes Kemampuan Literasi
Spasial……………………………………………………
175
Lampiran 9 Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes Kemampuan Literasi
Spasial……………………………………………………
176
Lampiran 10 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes Kemampuan
Literasi Spasial…………………………………………...
177
Lampiran 11 Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Literasi Spasial…... 178
Lampiran 12 Instrumen Kemampuan Literasi Spasial Siswa…………... 179
Lampiran 13 Kunci Jawaban Instrumen Tes Kemampuan Literasi
Spasial……………………………………………………
183
Lampiran 14 Hasil Post Test Kemampuan Literasi Spasial Siswa
Kelompok Eksperimen…………………………………...
186
Lampiran 15 Hasil Post Test Kemampuan Literasi Spasial Siswa
Kelompok Kontrol……………………………………......
187
Lampiran 16 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif Data Hasil
Penelitian Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol.
188
Lampiran 17 Hasil Perhitungan Uji Normalitas………………………... 189
xiv
Lampiran 18 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas……………………... 190
Lampiran 19 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis………………………….. 191
Lampiran 20 Hasil Perhitungan Proporsi Varians (Effect Size)………… 192
Lampiran 21 Hasil Wawancara Pra-Penelitian………………………… 193
Lampiran 22 Uji Referensi……………………………………………... 195
Lampiran 23 Surat Bimbingan Skripsi…………………………………. 201
Lampiran 24 Surat Bimbingan Skripsi…………………………………. 202
Lampiran 25 Surat Permohonan Izin Penelitian………………………... 203
Lampiran 26 Surat Keterangan Penelitian……………………………… 204
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Majunya suatu bangsa tidak hanya dibangun dengan mengandalkan
jumlah penduduk dan kekayaan alam yang melimpah. Melainkan dibangun
melalui masyarakatnya yang literat, memiliki peradaban tinggi, dan aktif
memajukan masyarakat dunia. Bangsa dengan budaya literasi tinggi
menunjukkan kemampuan bangsa tersebut berkolaborasi, berpikir kritis,
kreatif, dan komunikatif sehingga dapat memenangi persaingan global. Hal ini
yang melatar belakangi pemerintah dalam membentuk program Gerakan
Literasi Nasional (GLN).
Literasi spasial sebagai bagian dari literasi mendukung bagaimana
siswa memahami dan berinteraksi dengan dunia nyata.1 Implementasi teknologi
berperan dalam meningkatkan literasi spasial karena teknologi secara
fundamental juga mengubah bagaimana cara siswa melihat dunia dan
berinteraksi didalamnya.2 Literasi spasial merupakan jangkauan luas atas
perspektif, pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan berpikir yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah dan menemukan solusi dari permasalahan nyata.3
Kemampuan literasi spasial merupakan komponen yang dibutuhkan dalam
berbagai profesi seperti arsitektur, ahli geografi, ahli teknik mesin, kedokteran,
pengontrol lalu lintas udara, bahkan seniman. Kemampuan ini sangat
dibutuhkan oleh siswa sebagai bagian dari masyarakat sehingga mampu
bersaing secara global dan memajukan bangsa di mata dunia.
Hal ini sesuai dengan Kompetensi Inti Sekolah Menengah Pertama
(SMP) yang terdiri dari aspek pengetahuan dan keterampilan yang tercantum
1 Deborah Moore-Russo, et al., Teachers’ Spatial Literacy as Visualization, Reasoning, and
Communication, Journal of Teaching and Teacher Education, 29, 2013, pp. 97 2 Sarah Witham Bednarz and Karen Kempt, Understanding and Nurturing Spatial Literacy,
Procedia Social and Behavioral Sciences, 21, 2011, pp. 19 3 Michael F. Goodchild, The Fourth R? Rethinking GIS Education, 2006,
http://www.esri.com/news/arcnews/fall06articles/the-fourth-r.html)
2
dalam Peraturan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (permendikbud).
Kompetensi inti pada aspek pengetahuan terdiri dari memahami pengetahuan
(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata. Sedangkan kompetensi inti pada aspek keterampilan terdiri dari
mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama.”4
Jarvis mengatakan bahwa literasi spasial sangat jarang didefinisikan
secara eksplisit, namun lebih sering didiskusikan sebagai kemampuan spasial
dan berpikir spasial.5 Jan de Lange menyatakan bahwa literasi spasial
mendukung pemahaman seseorang atas dunia (tiga-dimensi).6 Untuk
berliterasi spasial seseorang harus mampu: (1) memvisualisasikan objek
spasial; (2) bernalar tentang sifat dan hubungan antar objek spasial; serta (3)
mengirim dan menerima informasi tentang objek spasial dan hubungannya.
Deborah mengklasifikasikan kemampuan literasi spasial terdiri dari tiga
domain, yaitu visualisasi, penalaran, dan komunikasi.7
Programme for International Student Assessment (PISA)
mengategorikan konten yang mendeskripsikan apa yang membangun
matematika yang terdiri dari quantity, space and shape, change and
relationship, dan uncertainty. Literasi spasial dikategorisasikan oleh Jan de
Lange ke dalam konten space and shape.8 Konten Space and shape terdiri dari
memahami perspektif, membuat dan membaca peta, mengubah bentuk dengan
atau tidak menggunakan teknologi, menginterpretasikan perspektif atas objek
4 BSNP, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016,
http://bsnp-indonesia.org/2016/08/24/peraturan-menteri-pendidikan-dan-kebudayaan-nomor-24-
tahun-2016/, 5 Claire H. Jarvis, Spatial Literacy and the Postgraduate GIS Curriculum, Procedia Social
and Behavorial Sciences, 21, 2011, pp.294 6 Jan de Lange, Mathematical Literacy for Living from OECD-PISA Perspective, Tsukuba
Journal of Education Study in Mathematics, Vol.25, 2006, pp.14 7 Deborah Moore-Russo, et al., loc.cit. 8 Jan de Lange, op.cit., pp.15
3
tiga-dimensi, dan membangun representasi objek.9 Data PISA tahun 2012
menunjukkan kemampuan siswa Indonesia pada konten space and shape masih
berada di bawah rata-rata internasional, yaitu pada angka 383 dari angka rata-
rata 490. Indonesia menduduki peringkat lima terbawah dari seluruh negara
yang mengikuti PISA tahun 2012.10
Data PISA tahun 2012 mendeskripsikan lebih lanjut persentase siswa
yang mencapai level kemampuan matematika tertentu dalam konten space and
shape, data tersebut menunjukkan bahwa hanya sebesar 2,8% siswa Indonesia
yang mampu mencapai level 4 pada konten space and shape.11 Kemampuan
yang diukur pada level 4 ini adalah: (1) menyelesaikan masalah dalam konteks
yang tidak biasa dengan menggunakan pengetahuan dasar matematika,
menggunakan berbagai cara penyelesaian, menggunakan penalaran visual dan
spasial, dan menggunakan pembuktian; (2) menghubungkan dan memadukan
representasi berbeda seperti melihat objek tiga-dimensi dalam perspektif
berbeda dan membandingkan objek berdasarkan sifatnya; serta (3) membangun
dan mengomunikasikan penjelasan atas interpretasi, argumen, dan
penyelesaian masalah.12
Tabel 1.113
Persentase Level Kemampuan pada Konten Space and Shape
Country
Mathematics
Below Level 1
Level 1
Level 2
Level 3
Level 4
Level 5
Level 6
Sum Level 2, 3,
4, 5, 6
% % % % % % % %
Indonesia - 38,8 -30,4 19,8 7,8 2,8 0,4 0,1 30,8
9 OECD, Pisa 2012 Result: What Student Know and Can Do-Student Performance in
Mathematics, Reading and Science, (OECD Publishing Volume 1, Edisi Revisi, 2014), p.38 10 OECD, Pisa Data, 2018 (http://pisadataexplorer.oecd.org/ide/idepisa/report.aspx?p=1-
RMS-1-20123-PVMACS-TOTAL-IN3,IDN-MN_MN-Y_J-0-0-37&Lang=1033)
11 OECD, Pisa 2012 Result: What Student Know and Can Do-Student Performance in
Mathematics, Reading and Science, (OECD Publishing Volume 1, Edisi Revisi, 2014), pp.104 12 Ibid., pp.103 13 Ibid., pp.104
4
Data tersebut juga didukung oleh temuan penelitian Aulia (2019)
mengenai kemampuan literasi matematika siswa SMP berdasarkan konten
PISA space and shape bahwa siswa hanya mencapai skor rata-rata 22,08,
diungkapkan bahwa rendahnya pencapaian tersebut disebabkan oleh siswa
belum mampu memahami soal dalam bentuk cerita dan belum mampu
mengonstruknya ke dalam bentuk matematika14 Hal tersebut menandakan
bahwa kemampuan matematika siswa pada konten space and shape yang
memiliki keterkaitan dengan kemampuan literasi spasial, masih dalam kategori
rendah.
Kemampuan literasi spasial siswa dilihat dari kategori konten space
and shape yang masih rendah dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya
yaitu: (1) siswa belum mampu mengembangkan kemampuan berpikirnya
secara optimal; (2) pembelajaran konvensional yang masih digunakan di
sekolah belum mampu secara optimal meningkatkan kemampuan literasi
spasial; (3) kurangnya penggunaan soal-soal yang berkaitan dengan literasi
spasial; (4) belum tersedianya media yang dapat menunjang kemampuan
literasi spasial di sekolah.15
Berdasarkan pemaparan mengenai rendahnya kemampuan literasi
spasial siswa, maka kemampuan literasi spasial siswa perlu ditingkatkan.
Pembelajaran konvensional yang belum melibatkan siswa secara penuh
menyebabkan siswa terbiasa menerima tanpa membangun pengetahuannya
secara mandiri, menghambat perkembangan potensi. kemampuan
berkomunikasi dan kemampuan menyelesaikan masalah nonrutin. Oleh karena
itu, dibutuhkan alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan
literasi spasial siswa, salah satunya adalah model pembelajaran Van Hiele,
model ini berkaitan dengan perkembangan kemampuan geometri, serta
melibatkan aspek visual dan komunikasi di dalam tahapannya. Tahapan yang
ditempuh dalam pembelajaran ini yaitu (1) Information/Inquiry; (2) Guided
14 Aulia Nurutami dan Fariz Setyawan, Kemampuan Literasi Matematika Siswa
Berdasarkan Konten PISA, Jurnal Wacana Akademika: Majalah Ilmiah Kependidikan, 2019, h.18 15 Kementrian Pendidikan Nasional, Instrumen Penilaian Hasil Belajar Matematika SMP:
Belajar dari PISA dan TIMSS, (PPPPTK, 2011), h.57
5
Orientation; (3) Explictation; (4) Free Orientation; dan (5) Integration.16
Melalui model pembelajaran Van Hiele siswa memahami obek, melihat sifat
dan hubungan objek spasial dengan tugas yang terstruktur, mengemukakan
hasil ide dan pemikirannya, menyelesaikan soal-soal open ended, dan
memberikan kesimpulan.
Selain model pembelajaran yang sesuai, media interaktif juga
diperlukan sebagai penunjang dalam pembelajaran terutama untuk
memudahkan siswa memahami dan mengobservasi objek spasial. Namun,
pembelajaran konvensional umumnya belum memanfaatkan media interakif
sebagai bantuan dalam memaksimalkan pembelajaran. Hal ini menyebabkan
pembelajaran menjadi monoton, siswa kesulitan membayangkan,
mengobservasi, dan mengambar objek. Media Autograph merupakan salah
satu perangkat lunak matematika yang mampu memvisualkan objek 2-dimensi
dan 3-dimensi, mampu merotasi objek, dan memunculkan hasil perhitungan
luas dan volume dari objek tiga-dimensi. Sehingga, media Autograph dapat
digunakan sebagai penunjang model pembelajaran Van Hiele untuk
mengembangkan kemampuan literasi spasial.
Berdasarkan uraian tersebut, selanjutnya penulis bermaksud untuk
melakukan penelitian eksperimen untuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran Van Hiele dengan memanfaatkan media Autgoraph terhadap
kemampuan literasi spasial siswa. Penelitian ini berjudul “Pengaruh Model
Pembelajaran Van Hiele Berbantuan Media Autograph Terhadap
Kemampuan Literasi Spasial Siswa.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah di atas, maka dapat
diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Kemampuan literasi spasial siswa rendah.
16 David Fuys, et al., The Van Hiele Model of Thinking in Geometry Among Adolescents,
(USA: The National Council of Teachers of Mathematics, INC, second printing, 1995), pp.7
6
2. Pembelajaran konvensional yang diterapkan di sekolah belum mampu
secara optimal meningkatkan kemampuan literasi spasial siswa.
3. Kurangnya penggunaan teknologi seperti perangkat lunak matematika
yang dapat menunjang kemampuan literasi spasial siswa terutama pada
domain visualisasi.
4. Soal yang digunakan di sekolah belum melibatkan soal yang terkait
dengan literasi spasial.
5. Perangkat model pembelajaran Van Hiele belum tersedia di sekolah.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah berdasarkan identifikasi masalah yang telah
dipaparkan sebelumnya adalah sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan hanya melihat pengaruh model pembelajaran
Van Hiele berbantuan media Autograph. Tahapan pembelajaran terdiri
dari informasi, orientasi terbimbing, penjelasan, orientasi bebas, dan
integrasi.
2. Indikator kemampuan literasi spasial yang akan ditingkatkan berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan oleh Deborah Moore-Russo yaitu (1)
visualisasi: memvisualisasi objek spasial; (2) penalaran spasial: bernalar
tentang sifat dan hubungan antar objek spasial; dan (3) komunikasi:
mengirim dan menerima komunikasi tentang objek spasial dan
hubungannya.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dipaparkan, maka
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan literasi spasial siswa yang memperoleh model
pembelajaran Van Hiele berbantuan media Autograph?
2. Bagaimana kemampuan literasi spasial siswa yang memperoleh model
pembelajaran konvensional berbantuan media PowerPoint?
7
3. Apakah kemampuan literasi spasial siswa yang memperoleh model
pembelajaran Van Hiele berbantuan media Autograph lebih baik daripada
kemampuan literasi spasial siswa yang memperoleh model pembelajaran
konvensional berbantuan media PowerPoint?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya,
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi kemampuan literasi spasial siswa setelah memperoleh
model pembelajaran Van Hiele berbantuan media Autograph.
2. Mengidentifikasi kemampuan literasi spasial siswa setelah memperoleh
model pembelajaran konvensional berbantuan media PowerPoint.
3. Menganalisis perbandingan kemampuan literasi spasial siswa yang
memperoleh model pembelajaran Van Hiele berbantuan Autograph
dengan siswa yang memperoleh model pembelajaran konvensional
berbantuan PowerPoint.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya,
diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat terutama
penggiat pendidikan.
1. Manfaat teoritis
a. Memberikan informasi bahwa model pembelajaran Van Hiele
berbantuan Autograph dapat meningkatkan kemampuan literasi spasial
siswa.
b. Sebagai referensi untuk penelitian lain yang relevan.
2. Manfaat praktis
a. Guru
Memberikan informasi kepada guru sehingga dapat
mengaplikasikan model pembelajaran Van Hiele berbantuan media
Autograph untuk meningkatkan kemampuan literasi spasial siswa.
8
b. Sekolah
Berdasarkan hasil penelitian diharapkan sekolah dapat
mendukung dan memfasilitasi model pembelajaran Van Hiele,
terutama penggunaan teknologi atau media pembelajaran berbasis
perangkat lunak matematika guna meningkatkan kualitas
pembelajaran dan kemampuan siswa.
c. Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dan bahan untuk
penelitian selanjutnya yang berkaitan maupun yang belum terjangkau
dalam penelitian ini.
45
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Al-Hikmah, yang beralamat di
Jl.Kemajuan No.55, Petukangan Selatan, Kecamatan Pesanggrahan, Kota
Jakarta Selatan. Penelitian dilaksanakan pada kelas IX (sembilan) tahun ajaran
2019/2020 selama tiga minggu pada bulan Agustus. Berikut ini adalah rincian
waktu penelitian.
Table 3.1
Waktu Penelitian
No. Kegiatan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep
1. Persiapan dan Perencanaan √ √
2. Penyusunan Bahan Ajar √ √
3. Penyusunan Instrumen √ √
4. Pengujian Instrumen √ √
5. Penelitian √
6. Analisis Data √
7. Laporan Penelitian √
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah quasi eksperimen.
Quasi eksperimen merupakan metode penelitian yang tidak memungkinkan
adanya pengontrolan dan/atau manipulasi terhadap seluruh variabel yang
relevan.1 Metode ini terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,
tetapi kelompok kontrol tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol
variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.2
Kelompok eksperimen diberikan perlakuan model pembelajaran Van Hiele
berbantuan media Autograph, sedangkan kelompok kontrol diberikan perlakuan
pembelajaran konvensional berbantuan media Power Point.
11 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2011), h.74 2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D),
(Bandung: Alfabeta, Cet.6, 2008), h.114
46
Desain penelitian menggunakan Randomized Control Group Post Test
Only yaitu pengontrolan secara acak hanya pada tes akhir saja. Penggunaan
desain ini karena peneliti hanya ingin melihat perbedaan kemampuan literasi
spasial antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
Tabel 3.2
Desain Penelitian
Kelompok Perlakuan Post Test
Eksperimen XE O
Kontrol XK O
Keterangan:
XE : Perlakuan pada kelompok eksperimen yaitu model pembelajaran
Van Hiele berbantuan media Autograph.
XK : Perlakuan pada kelompok kontrol yaitu pembelajaran konvensional
berbantuan media PowerPoint.
O : Post-test literasi spasial pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol
C. Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX (IX-1, IX-2,
IX-3, IX-4, dan IX-5) SMP Islam Al-Hikmah pada semester ganjil Tahun
Ajaran 2019/2020.
2. Sampel
Sampel pada penelitian ini diambil dua kelas secara acak, yaitu kelas IX-
1 dan IX-3 dari populasi siswa kelas IX (IX-1, IX-2 IX-3, IX-4, dan IX-5) SMP
Islam Al-Hikmah. Penentuan sampel kelas menggunakan teknik Cluster
Random Sample. Selanjutnya penentuan kelas eksperimen dan kontrol dipilih
secara acak dengan koin, sehingga terpilih kelas IX-1 sebagai kelompok
eksperimen dan kelas IX-3 sebagai kelompok kontrol. Secara visual penentuan
sample disajikan pada gambar berikut.
47
Gambar 3.1
Teknik Pengambilan Sampel
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dari hasil tes kedua kelompok ekperimen
dan kelompok kontrol dengan pemberian tes kemampuan literasi spasial yang
sama dan dilakukan pada kegiatan akhir materi pembelajaran. Berikut ini
merupakan variabel yang diteliti dan sumber data penelitian:
1. Variabel yang diteliti
Variabel bebas : Model pembelajaran Van Hiele
Variabel terikat : Kemampuan literasi spasial
2. Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa yang menjadi sampel
penelitian yaitu kelompok eksperimen yang diberikan model pembelajaran
Van Hiele berbantuan media Autograph dan kelompok kontrol yang
diberikan pembelajaran konvensional berbantuan media PowerPoint.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes.
Instrument tes diberikan kepada siswa baik dalam kelompok eksperimen
maupun kelompok kontrol dengan soal yang sama, dimana soal tersebut
48
mengacu pada indikator kemampuan literasi spasial yaitu visualisasi, penalaran
spasial, dan komunikasi. Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen tes kemampuan
literasi spasial.
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Literasi Spasial
No. Komponen
Literasi Spasial
Indikator Kemampuan Literasi
Spasial No. Soal
1. Visualisasi Membuat gambar berdasarkan data
atau informasi dari suatu masalah. 2a dan 7a
2. Penalaran
Spasial
Menyelesaikan masalah menggunakan
konsep, representasi, dan teknik yang
melibatkan aljabar (algebraic
reasoning).
3a dan 7b
Menyelesaikan masalah menggunakan
konsep, representasi, dan teknik yang
melibatkan dimensi (dimensional
reasoning).
1, 5b dan
8
Mengubah situasi tiga-dimensi menjadi
dua-dimensi. 2b dan 6
Mengubah situasi dua-dimensi menjadi
tiga-dimensi. 4
3. Komunikasi Menyampaikan ide kepada orang lain
berkaitan dengan objek dan hubungan
spasial melalui gambar dan/atau tulisan
3b, 5a dan
7c
Rubrik atau pedoman penskoran digunakan sebagai pedoman untuk
mengukur kemampuan literasi spasial, pedoman penskoran ini dibuat
berdasarkan kemungkinan-kemungkinan jawaban yang akan diberikan siswa
terhadap instrument tes. Rubrik yang digunakan dalam penelitian ini masing-
masing terdiri dari empat kriteria dengan skor maksimum 4 dan skor minimum
0.3
Uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal
instrumen perlu diukur terlebih dahulu sebelum instrumen digunakan dalam
penelitian agar dapat digunakan untuk mengukur kemampuan literasi spasial
siswa dengan baik.
3 Lampiran 6, h.175.
49
1. Uji Validitas
Validitas adalah kualitas yang menunjukkan kesesuaian antara alat
pengukur dengan tujuan yang diukur.4 Penelitian ini menggunakan dua uji
validitas, yaitu uji validitas isi dan uji validitas empiris.
a. Validitas Isi
Validitas isi (content validity) dilakukan dengan membandingkan
antara isi instrument dengan indikator kemampuan literasi spasial yang
digunakan dalam penelitian. Pengujian ini dilakukan oleh empat dosen
Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, satu guru SMP
N 88 Jakarta, satu guru SMP Islam Al-Hikmah, dan dua guru SMP IT Insan
Madani 8.
Metode perhitungan validitas isi menggunakan metode CVR
(Content Validity Ration). Rumus perhitungan metode CVR adalah sebagai
berikut:5
𝐶𝑉𝑅 =
(𝑛𝑒 − (𝑁2))
(𝑁2 )
Keterangan:
𝐶𝑉𝑅 : Rasio Validitas Isi (Content Validity Ratio)
𝑛𝑒 : Jumlah penilaian yang menyatakan butir soal esensial
𝑁 : Jumlah Penilai
Uji validitas dengan metode CVR ini menggunakan kriteria Lawshe
yaitu terdiri dari penilaiai esensial (E), tidak esensial (TE), dan tidak relevan
(TR). Dalam kriteria ini ditetapkan nilai minimum oleh Lawshe dengan
panelis sebanyak 8 orang yaitu 0,75, jika soal tidak memenuhi nilai
minimum tersebut maka soal tidak valid dan dilakukan tindakan
4 Rukaesih A. Maolani dan Ucu Cahyana, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta:
Rajawali Press, 2015), h.132. 5 CH. Lawshe, A Quantitative Approach to Content Validity, By Personal Psychology, INC,
1975, pp.567-568
50
menghilangkan atau memperbaiki soal sesuai saran ahli. Berikut hasil uji
validitas isi dengan metode CVR.
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Isi Instrumen Tes
Kemampuan Literasi Spasial dengan Metode CVR
Indikator No
Soal E TE TR N CVR
Min.
Skor Kesimpulan Ket
Visualisasi 2a 8 0 0 8 1 0.75 Valid
Direvisi,
digunakan
7a 8 0 0 8 1 0.75 Valid Digunakan
Penalaran
Spasial
1 8 0 0 8 1 0.75 Valid Direvisi,
Digunakan
2b 8 0 0 8 1 0.75 Valid Direvisi,
digunakan
3a 8 0 0 8 1 0.75 Valid Direvisi,
digunakan
4 8 0 0 8 1 0.75 Valid Direvisi,
digunakan
5b 8 0 0 8 1 0.75 Valid Direvisi,
digunakan
6 8 0 0 8 1 0.75 Valid Digunakan
7b 8 0 0 8 1 0.75 Valid Direvisi,
digunakan
8 8 0 0 8 1 0.75 Valid Digunakan
Komunikasi
3b 8 0 0 8 1 0.75 Valid Direvisi,
digunakan
5a 6 2 0 8 0.5 0.75 Tidak Valid Tidak
Digunakan
7a 8 0 0 8 1 0.75 Valid Digunakan
Tabel 3.5 menunjukkan bahwa terdapat satu soal yang tidak valid
yaitu nomor soal 5a. Berdasarkan saran yang diberikan oleh panelis, soal 5a
tidak perlu digunakan karena sudah terwakili oleh soal 5b. Sehingga soal 5a
di dropout dan tidak digunakan dalam instrumen tes kemampuan literasi
spasial.
b. Validitas Butir (Item)
Uji validitas empiris dilakukan setelah instrumen tes kemampuan
literasi spasial diujikan kepada siswa kelas IX SMP IT Insan Madani 8 yang
berjumlah 35 siswa. Hasil tes tersebut kemudian dianalisis untuk di uji
validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda instrumen tes.
51
Korelasi product moment digunakan untuk mengukur validitas instrumen
dengan rumus sebagai berikut:6
𝑟𝑥𝑦 =𝑁(∑ 𝑋𝑌) − ∑ 𝑋 ∑ 𝑌
√[𝑁(∑ 𝑋2) − (∑ 𝑋)2] − [𝑁(∑ 𝑌2) − (∑ 𝑌)2]
Keterangan:
𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
𝑁 = Banyaknya subjek yang mengikuti tes
𝑋 = Skor butir soal
𝑌 = Skor total
Uji validitas instrumen dilakukan dengan membandingkan hasil
perhitungan 𝑟𝑥𝑦 dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikansi 5%. Soal dikatakan
valid apabila nilai 𝑟𝑥𝑦 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dan soal dikatakan tidak valid apabila nilai
𝑟𝑥𝑦 ≤ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Pengujian validitas instrumen ini dilakukan menggunakan
perangkat lunak SPSS 2.3 dengan hasil sebagai berikut.
Tabel 3.57
Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Empiris
Instrumen Tes Kemampuan Literasi Spasial
Indikator
Literasi Spasial
Nomor
Soal rhitung rtabel Keterangan
Visualisasi 2a 0,466 0,344 Valid
7a 0,471 0,344 Valid
Penalaran
Spasial
1 0,271 0,344 Tidak Valid
2b 0,541 0,344 Valid
3a 0,806 0,344 Valid
4 0,575 0,344 Valid
5 0,583 0,344 Valid
6 -0,161 0,344 Tidak Valid
7b 0,639 0,344 Valid
8 0,294 0,344 Tidak Valid
Komunikasi 3b 0,674 0,344 Valid
7c 0,478 0,344 Valid
Tabel 3.6 menunjukkan bahwa terdapat 3 soal yang tidak valid, yaitu
soal nomor 1, 6, dan 8, sehingga ketiga soal tersebut didropout atau tidak
6 M. Ali Hamzah, Evaluasi Pembelajaran Matematika, (Jakarta: Rajawali Press, 2014),
h.220 7 Lampiran 7, h.177
52
digunakan dalam tes kemampuan literasi spasial. Sehingga soal yang
digunakan dalam instrumen tes kemampuan literasi spasial pada penelitian
ini yaitu:
Table 3.6
Soal Valid pada Instrumen Tes Kemampuan Literasi Spasial
Indikator Literasi Spasial Nomor Soal
Visuaslisasi 2a dan 7a
Penalaran spasial:
• Penalaran Aljabar 3a dan 7b
• Penalaran Dimensi 5
• Mengubah 3D menjadi 2D 2b dan 6
• Mengubah 2D menjadi 3D 4
Komunikasi 3b dan 7c
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah kualitas yang menunjukkan kemantapan atau
konsistensi suatu pengukuran dilakukan.8 Reliabilitas yang digunakan untuk
mengukur tes kemampuan literasi spasial adalah rumus Alpha Crownbach,
yaitu sebagai berikut:9
𝑟11 = (𝑘
𝑘 − 1) (1 −
∑ 𝜎𝑏2
𝜎𝑡2
)
Dengan varians 𝜎𝑡 =∑ 𝑋2−
(∑ 𝑋)2
𝑛
𝑛
Keterangan:
𝑟11 = nilai reliabilitas
𝑘 = banyak item soal
∑ 𝜎𝑏2 = jumlah varians butir
𝜎𝑡 = varians total
𝑥 = skor tiap soal
𝑛 = banyak subjek yang mengikuti tes
8 Rukaesih A. Maolani dan Ucu Cahyana, loc.cit. 9 M. Ali Hamzah, op.cit., h.233
53
Kriteria menurut Guilford untuk menginterpretasikan koefisien
reliabilitas adalah sebagai berikut:10
Table 3.7
Interpretasi Reliabilitas Soal
Koefisien Korelasi Korelasi Interpretasi
0,90 ≤ 𝑟11 ≤ 1,00 Sangat tinggi Sangat baik
0,70 ≤ 𝑟11 < 0,90 Tinggi Baik
0,40 ≤ 𝑟11 < 0,70 Sedang Cukup
0,20 ≤ 𝑟11 < 0,40 Rendah Buruk
𝑟11 < 0,20 Sangat Rendah Sangat Buruk
Hasil pengujian reliabilitas instrument tes kemampuan literasi spasial
menggunakan perangkat lunak SPSS 2.3 menunjukkan 𝑟11 atau koefisien
reliabilitas sebesar 0,752,11 yang berarti bahwa soal tersebut reliabel dan
berada pada korelasi tinggi sehingga dapat digunakan untuk mengukur
kemampuan literasi spasial dengan baik.
3. Taraf Kesukaran Soal
Taraf kesukaran soal diuji untuk mengetahui kualitas butir soal,
apakah masuk dalam kategori soal sulit, mudah, atau sedang. Suatu soal tes
hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah. Cara
memperoleh tingkat kesukaran dari soal adalah sebagai berikut:12
𝑃 =𝐵
𝐽
Keterangan:
P = Tingkat kesukaran
B = Jumlah subjek yang menjawab benar
J = Jumlah seluruh subjek yang mengikuti tes
Klasifikasi untuk menginterpretasikan tingkat kesukaran soal adalah
sebagai berikut:13
10 Karunia Eka Lestari & Mokhamad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan
Matematika, (Bandung: PT. Refika Aditama, Cet.3, 2018), h.206. 11 Lampiran 8, h.179. 12 M.Ali Hamzah, op.cit., h.246 13 Ibid.
54
Tabel 3.8
Tingkat Kesukaran
Nilai D Interpretasi
𝑃 = 0,00 Sangat sukar
0,00 < 𝑃 ≤ 0,30 Sukar
0,30 ≤ 𝑃 ≤ 0,70 Sedang
𝑂, 70 ≤ 𝑃 < 1,00 Mudah
𝑃 = 1,00 Sangat Mudah
Hasil perhitungan uji tingkat kesukaran soal intrumen literasi spasial
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.914
Hasil Rekapitulasi Uji Taraf Kesukaran
Instrumen Tes Kemampuan Literasi Spasial
Indikator Nomor Soal Nilai P Interpretasi
Visualisasi 2a 0,62 Sedang
7a 0,74 Mudah
Penalaran
Spasial
2b 0,49 Sedang
3a 0,61 Sedang
4 0,66 Sedang
5 0,43 Sedang
7b 0,57 Sedang
Komunikasi 3b 0,59 Sedang
7c 0,16 Sukar
Tabel 3.9 menunjukkan hasil perhitungan tingkat kesukaran soal
bahwa terdapat sebanyak tujuh soal dengan kategori sedang, dan satu soal
dengan kategori sukar, dan satu soal dengan kategori mudah.
4. Daya Beda Soal
Uji daya beda soal dilakukan untuk mengetahui apakah soal pada
instrumen dapat membedakan kemampuan siswa, yaitu antara kemampuan
literasi spasial siswa yang tinggi, sedang ataupun rendah. Rumus mencari
daya pembeda suatu butir soal yaitu:15
𝐷𝑃 =𝐵𝑎
𝐽𝑎−
𝐵𝑏
𝐽𝑏
14 Lampiran 9, h.180. 15 M.Ali Hamzah, op.cit., h.241
55
Keterangan:
DP = Daya pembeda
Bb = Banyaknya kelompok bawah yang menjawab betul
Ja = Banyaknya subjek kelompok atas
Jb = Banyaknya subjek kelompok bawah
Berikut ini adalah klasifikasi untuk menginterpretasikan daya
pembeda tiap butir:16
Tabel 3.10
Daya Pembeda
Nilai DP Interpretasi
𝐷𝑃 ≤ 0,00 Sangat buruk
0,00 ≤ 𝐷𝑃 ≤ 0,20 Buruk
0,20 ≤ 𝐷𝑃 ≤ 0,40 Cukup
𝑂, 40 ≤ 𝐷𝑃 ≤ 0,70 Baik
0,70 ≤ 𝐷𝑃 ≤ 1,00 Sangat baik
Tabel 3.11 di bawah ini manyajikan hasil uji daya pembeda
instrument tes kemampuan literasi spaisal. Data tersebut menunjukkan hasil
uji daya pembeda diperoleh bahwa terdapat 6 soal dengan kategori baik, 2
soal dengan kategori cukup, dan 1 soal dengan kategori buruk. Kategori
buruk pada soal nomor 7c disebabkan karena kesalahpamaham siswa
terhadap soal, sehingga redaksi soal perlu diperbaiki.
Table 3.1117
Hasil Uji Daya Pembeda
Instrumen Tes Kemampuan Literasi Spasial
Indikator Nomor Soal Daya Pembeda Kategori
Visualisasi 2a 0,3 Cukup
7a 0,3 Cukup
Penalaran
Spasial
2b 0,4 Baik
3a 0,6 Baik
4 0,4 Baik
5 0,4 Baik
7b 0,6 Baik
Komunikasi 3b 0,6 Baik
7c 0,2 Buruk
16 Karunia Eka Lestari & Mokhamad Ridwan Yudhanegara, op.cit., h.217 17 Lampiran 10, h.181.
56
5. Hasil Rekapitulasi Uji Coba Instrumen
Hasil rekapitulasi uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan
daya pembeda yang telah dilakukan disajikan dalam table 3.12 sebagai
berikut:
Tabel 3.12
Hasil Rekapitulasi Uji Coba
Instrumen Tes Kemampuan Literasi Spasial
Indikator No.
Soal
Uji Validitas TK DP Ket
Isi Butir
Visualisasi 2a V V Sedang Cukup Digunakan
7a V V Mudah Cukup Digunakan
Penalaran
Spasial
1 V TV - - Tidak Digunakan
2b V V Sedang Baik Digunakan
3a V V Sedang Baik Digunakan
4 V V Sedang Baik Digunakan
5 V V Sedang Baik Digunakan
6 V TV - - Tidak Digunakan
7b V V Sedang Baik Digunakan
8 V TV - - Tidak Digunakan
Komunikasi
3b V V Sedang Baik Digunakan
5a TV - - - Tidak Digunakan
7a V V Sukar Buruk Digunakan
Ket : V = Valid; TV = Tidak Valid; TK = Taraf Kesukaran; DP = Daya Pembeda
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis deskriptif dan teknik analisis inferensial. Teknik analisis deskriptif
meliputi ukuran kecenderungan seperti rata-rata, median, modus, dan ukuran
penyebaran seperti varians dan standar deviasi, serta ukuran distribusi data
seperti skewness (kemiringan) dan kurtosis (keruncingan). Berikut interpretasi
skor analisis deskriptif yang diadaptasi dari penilaian UIN Jakarta.18
18 Biro Akademik UIN Jakarta, Pedoman Akademik Program Strata 1 Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2013-2014, (Jakarta: UIN Jakarta, 2013), h.35
57
Tabel 3.13
Keriteria Kemampuan Siswa
Nilai Rata-Rata Keterangan
80 – 100 Sangat Baik
70 – 79 Baik
60 – 69 Cukup Baik
50 – 59 Kurang
< 50 Sangat Kurang
Teknik analisis inferensial berkaitan dengan pengambilan keputusan
dari data yang telah dicatat dan diringkas pada statistik deskriptif.19 Teknik
analisis inferensial dilakukan dengan membandingkan hasil tes literasi spasial
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang diperoleh kemudian
dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji kesamaan dua rata-
rata. Sebelum melakukan uji kesamaan, dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu,
yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji prasyarat analisis dan uji hipotesis
dilakukan menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistical Package for School
Science) 2.3.
1. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi
normal atau dari populasi berdistribusi tidak normal. Normalitas diuji
menggunakan software SPSS, dengan perumusan hipotesis sebagai
berikut:
𝐻0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
𝐻1 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
Apabila jumlah sampel kurang dari 50, maka uji normalitas
dilakukan menggunakan Shapiro-Wilk. Namun apabila jumlah sampel
lebih dari 50, maka uji normalitas dilakukan menggunakan uji
19 Slameto, Metodologi Penelitian dan Inovasi Pendidikan, (Salatiga: Satya Wacana
University Press, 2015), h.284
58
kolmogorov-smirnov. Untuk memutuskan hipotesis yang dipilih dapat
mengacu pada nilai signifikansi yang digunakan, dengan ketentuan:20
• Jika nilai signifikansi (p) > 𝛼 (0,05) maka 𝐻0 diterima, yang berarti
sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
• Jika nilai signifikansi (p) ≤ 𝛼 (0,05) maka 𝐻0 ditolak, yang berarti
sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas
menggunakan perangkat lunak SPSS versi 2.3:
• Buatlah dua variabel yang berjudul “Nilai” dan “Kelompok” melalui
variable view. Masukan value pada kolom “Kelompok”, add value 1
lalu beri label “eksperimen”, kemudian add value 2 lalu beri label
“kontrol”.
• Klik data view, pada kolom “Nilai” masukkan nilai post-test
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kolom
“Kelompok” berikan keterangan angka 1 untuk kelompok
eksperimen, dan angka 2 untuk kelompok kontrol.
• Klik Analyze, lalu klik Descriptive Statistics, lalu klik Explore.
• Masukkan variable Nilai pada Dependent List, dan variable
Kelompok pada Factor List. Kemudian klik Plots dan beri centang
pada Normality plots with tests. Lalu klik Continue, klik Ok.
b. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel
berasal dari populasi yang homogen. Pengujian homogenitas berdasarkan
formula statistik uji F sebagai berikut:21
𝐹 =𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙=
𝑆𝑏2
𝑆𝑘2
𝑑𝑏1 = (𝑛1 − 1) dan 𝑑𝑏2 = (𝑛2 − 1)
20 Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh, dan Analisis Data dengan Program
SPSS/Lisrel dalam Penelitian, (Depok: Rajawali Press, 2017), h.157 21 Ibid., h.164
59
Perumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut:
𝐻0 ∶ varians nilai tes kemampuan literasi spasial kedua kelompok
homogen
𝐻1 ∶ varians nilai tes kemampuan literasi spasial kedua kelompok tidak
homogen
Untuk memutuskan hipotesis yang dipilih dapat mengacu pada nilai
signifikansi, dengan ketentuan:
• Jika nilai signifikansi (p) > 𝛼(0,05) maka 𝐻0 diterima, yang berarti
varians nilai kemampuan literasi spasial kedua kelompok homogen.
• Jika nilai signifikansi (p) ≤ 𝛼(0,05) maka 𝐻0 ditolak, yang berarti
varians nilai kemampuan literasi spasial kedua kelompok tidak
homogen.
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan uji
homogenitas menggunakan perangkat lunak SPSS versi 2.3:
• Gunakan data variabel nilai post-test dan variabel kelompok seperti
langkah awal pada uji normalitas.
• Klik Analyze, klik General Linear Model, lalu klik Univariat.
• Masukkan variabel nilai pada Dependent Variable dan variabel
kelompok pada Fixed Factor. Klik Option lalu beri centang pada
Homogenity tests. Klik EM Means, lalu masukkan variabel kelompok
pada Display Means for.
• Klik Continue, lalu klik Ok.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan setelah uji normalitas dan uji homogenitas.
Apabila sampel berasal dari populasi berdistribusi nomal, maka dilakukan
uji parametrik dengan uji-t. Jika sampel berasal dari populasi berdistribusi
tidak nomal, maka dilakukan uji non-parametrik dengan Uji Mann-
Whitney (uji-u). Perumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut:
𝐻0 ∶ 𝜇1 ≤ 𝜇2
𝐻1 ∶ 𝜇1 > 𝜇2
60
Keterangan:
𝜇1 : rata-rata kemampuan literasi spasial siswa kelompok eksperimen
𝜇2 : rata-rata kemampuan literasi spasial siswa kelompok kontrol
Pada uji hipotesis menggunakan software SPSS, untuk uji-t
menggunakan Independent Sample t-Test, sedangkan untuk uji-u
menggunakan Two Independent Sample t-Test.
Untuk memutuskan hipotesis yang dipilih dapat mengacu pada nilai
Sig. (2-tailed) dengan ketentuan:
• Jika nilai signifikansi p-value (𝑆𝑖𝑔.(2−𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑)
2) > 0,05 maka 𝐻0
diterima, yang berarti rata-rata kemampuan literasi spasial siswa pada
kelas eksperimen lebih kecil atau sama dengan rata-rata kemampuan
literasi spasial siswa pada kelas kontrol.
• Jika nilai signifikansi p-value (𝑆𝑖𝑔.(2−𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑)
2) ≤ 0,05 maka 𝐻0
ditolak, yang berarti rata-rata kemampuan literasi spasial siswa pada
kelas eksperimen lebih besar dari rata-rata kemampuan literasi
spasial siswa pada kelas kontrol.
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan uji hipotesis
menggunakan perangkat lunak SPSS versi 2.3:
• Gunakan data variabel nilai post-test dan variabel kelompok seperti
langkah awal pada uji normalitas.
• Klik Analyze, klik Compare Means, lalu klik Independent Sample t-
Test.
• Masukkan variable nilai pada Test Variable(s), dan variable
kelompok pada Grouping Variable. Klik Define Group lalu
masukkan angka 1 untuk Group 1 dan angka 2 untuk Group 2.
• Klik Continue, lalu klik Ok.
3. Proporsi Varians (Effect Size)
Populasi varians (effect size) adalah ukuran mengenai besarnya
pengaruh variable perlakuan (variable bebas) terhadap kriterium (variable
61
tak bebas). Populasi varians dapat dinyatakan dengan koefisien
determinasi (𝜂2). Cara perhitungan populasi varians adalah sebagai
berikut:22
𝜂2 =𝑡0
2
𝑡02 + 𝑑𝑏
Keterangan:
𝜂2 : Koefisien determinasi
𝑡0 : t-hitung
𝑑𝑏 : Derajat bebas
Kriteria dari effect size berdasarkan nilai koefisien determinasi
sebagai berikut:23
Tabel 3.14
Kriteria Effect Size
𝒓𝟐 Kriteria
0,01 < 𝑟2 ≤ 0,09 Kecil
0,09 < 𝑟2 ≤ 0,25 Sedang
𝑟2 > 0,25 Besar
22 Ibid., h.300. 23 Ibid.
86
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan literasi spasial siswa yang diajar dengan model pembelajaran
Van Hiele berbantuan media Autograph tergolong cukup baik, sedangkan
kemampuan literasi spasial siswa yang diajar melalui model pembelajaran
konvensional-media PowerPoint tergolong sangat kurang. Kemampuan
literasi spasial terdiri dari visualisasi, penalaran spasial, dan komunikasi.
Capaian kemampuan visualisasi meliputi menggambar objek, kemampuan
penalaran spasial meliputi menyelesaikan masalah menggunakan konsep
ruang dan perhitungan yang tepat, selanjutnya kemampuan komunikasi
meliputi mengemukakan ide berdasarkan hasil jawaban.
2. Kemampuan literasi spasial siswa yang diajar melalui model pembelajaran
Van Hiele-media Autograph lebih tinggi dibandingkan kemampuan literasi
spasial siswa yang diajarkan melalui model pembelajaran konvensional-
media PowerPoint. Model pembelajaran Van Hiele-media Autograph lebih
efektif meningkatkan kemampuan literasi spasial dibandingkan model
pembelajaran konvensional-media PowerPoint (𝜂2 = 0,22).
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, saran yang dapat peneliti
berikan adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan keterbatasan penelitian, siswa masih sulit mengoperasikan
Autograph secara mandiri, sehingga guru disarankan untuk memberikan
waktu khusus kepada siswa untuk belajar mengoperasikan media
Autograph.
2. Berdasarkan hasil penelitian, model pembelajaran Van Hiele-media
Autograph berpengaruh terhadap kemampuan literasi spasial, sehingga
87
model tersebut dapat menjadi salah satu alternatif pembelajaran yang dapat
diterapkan di sekolah.
3. Untuk sekolah disarankan dapat memfasilitasi penyediaan media Autograph
untuk menunjang pembelajaran matematika di kelas.
4. Peneliti selanjutnya terkait model pembelajaran Van Hiele-media
Autograph disarankan untuk melakukan penelitian pada pokok bahasan lain
dengan mengukur kemampuan matematika yang lain.
88
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus, dkk. Pembelajaran Literasi: Strategi Meningkatkan Kemampuan
Literasi Matematika, Sains, Membaca, dan Menulis. Jakarta: Bumi Aksara,
2017.
Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2011.
Armah, Robert Benjamin, et al. Investigating the Effect of van Hiele Phase-based
Instruction on Pre-Service Teachers’ Geometric Thinking. IJRES. Vol.4,
Issue 1, 2018.
Autograph. “About the Software: Specification of Autograph”.
http://www.autograph-maths.com/about_autograph/, 12 September 2018
Bednarz, Sarah Witham and Karen Kempt. Understanding and Nurturing Spatial
Literacy. Procedia Social and Behavioral Sciences 21, 2011.
Biro Akademik UIN Jakarta. Pedoman Akademik Program Strata 1 Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2013-2014. Jakarta: UIN
Jakarta, 2013.
BSNP. “Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016”.
https://bsnp-indonesia.org/2016/08/24/peraturan-menteri -pendidikan-dan-
kebudayaan-nomor-24-tahun-2016/, 16 Oktober 2019.
Chotimah, Siti dan Hamidah. Penerapan Model Pembelajaran Van Hiele untuk
Meningkatkan kemampuan Komunikasi Siswa SMP. Jurnal Ilmiah UPT P2M
STKIP Siliwangi. Vol.3, No.2, 2016.
Crowley, Mary L. The Van Hiele Model of the Development of Geometric
Thought, Learning and Teaching Geometri K-12. National Council of
Teachers of Mathematics, 1987.
de Lange, Jan. Mathematical Literacy for Living from OECD-PISA Perspective.
Tsukuba Journal of Education Study in Mathematics. 25, 2006.
Dongwi, Beata Lididimikeni. “Mathematics Teachers’ Experience of Designing
and Implementing a Circle Geometry Teaching Programme using The van
Hiele Phase of Instruction as a Conceptual Framework: A Namibian Case
Study” Thesis Rhodes University: 2012.
Fuys, David, et al. The Van Hiele Model of Thinking in Geometry Among
Adolescents. USA: The National Council of Teachers of Mathematics. INC,
second printing, 1995.
Goodchild, Michael F. “The Fourth R? Rethinking GIS Education”.
http://www.esri.com/news/arcnews/fall06articles/the-fourth-r.html, 29
Oktober 2018
Hamzah, Ali dan Muhlisrarini. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran
Matematika. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2014.
Hamzah, M. Ali. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jakarta: Rajawali Press,
2014.
89
Jarvis, Claire H. Spatial Literacy and the Postgraduate GIS Curriculum. Procedia
Social and Behavorial Sciences. 21, 2011.
Kadir. Statistika Terapan: Konsep, Contoh, dan Analisis Data dengan Program
SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Depok: Rajawali Press, 2017.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring. “Literasi”.
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Literasi, 23 Oktober 2018.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online.“Spasial”. https://kbbi.web.id/spasial, 2
September 2018.
Kemendikbud. Materi Penyegaran Instruktur Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Pertama. Kemendikbud: 2018.
Lawshe, CH. A Quantitative Approach to Content Validity. By Personal
Psychology. INC, 1975.
Lestari, Karunia Eka dan Mokhamad Ridwan Yudhanegara. Penelitian Pendidikan
Matematika. Bandung: PT. Refika Aditama, Cet.3, 2018.
Linn, Marcia C. and Anne C. Petersen. Emergence and Characterization of Sex
Differences in Spatial Ability: A Meta-Analysis. Child Development. Vol.56,
No.6, 1985.
Maolani, Rukaesih A. dan Ucu Cahyana. Metodologi Penelitian Pendidikan.
Jakarta: Rajawali Press, 2015.
Moore-Russo, Deborah, et al. Teachers’ Spatial Literacy as Visualization,
Reasoning, and Communication. Journal of Teaching and Teacher
Education. 29, 2013.
National Research Council. Learning to Think Spatially. Washington D.C: The
National Academies Press, 2006.
Noer, Sri Hastuti. Strategi Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Matematika,
2017.
Novita, Rita, dkk. Penyebab Kesulitan Belajar Geometri Dimensi Tiga. Jurnal Riset
Pendidikan Matematika 5 (1), 2018.
Nurhayana, Erry Trisna, dkk. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Model Van Hiele
Terhadap Pemahaman Konsep Geometri Ditinjau dari Kemampuan
Visualisasi Spasial Siswa. e-Journal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha. Vol.3, 2013.
OECD. “Pisa Data”. http://pisadataexplorer.oecd.org/ide/idepisa/report.aspx?p=1-
RMS-1-20123-PVMACS-TOTAL-IN3,IDN-MN_MN-Y_J-0-0-
37&Lang=1033, 19 Oktober 2018.
OECD. Literacy in the Information Age. Canada: Organization for Economic Co-
Operation and Development, 2000.
OECD. PISA 2012 Assessment and Analytical Framework: Mathematics, Reading,
Science, Problem Solving, and Financial Literacy. OECD Publishing, 2013.
OECD. Pisa 2012 Result: What Student Know and Can Do-Student Performance
in Mathematics, Reading and Science. OECD Publishing Volume 1. Edisi
Revisi, 2014.
90
Putra, Harry Dwi, dkk. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP
pada Materi Bangun Ruang. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika. 6 (2),
2018.
Ramlan, Andi Mariani. The Effect of Van Hiele Learning Model Toward Geometry
Reasoning Ability Based on Self-Efficacy of Senior High School Students.
Journal of Mathematics Education. Vol.1, No.2, 2016.
Reilly, David, et al. Gender Differences in Spatial Ability: Implication for STEM
Education Approach to Reducing the Gender Gap for Parents and Educator.
Springer International, 2016.
Rusman, dkk. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Depok: PT. Rajawali Pers, 2012.
Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenada, Cet.8, 2017.
Septriasa, Aditya Esa. “Pengaruh Penggunaan Autograph-Math Terhadap
Kemampuan Visualisasi Geometri Siswa”. Skripsi pada UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta: 2017.
Slamet. Penelitian dan Inovasi Pendidikan. Salatiga: Satya Wacana University
Press, 2015.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan
R&D). Bandung: Alfabeta, Cet.6, 2008.
Sundayana, Rostina. Media Pembelajaran Matematika. Bandung: Alfabeta, cet.1
2014.
UNESCO. “Literacy”. https://en.unesco.org//themes/literacy-all, 22 Oktober 2018.