PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model...

247
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE LEARNING (SM2CL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI IPA MATA PELAJARAN BIOLOGI. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Biologi pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar Oleh: MUHAMMAD SULTANI TAUFIK NIM: 20500113015 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2018

Transcript of PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model...

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS,

COOPERATIVE LEARNING (SM2CL) TERHADAP KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI IPA

MATA PELAJARAN BIOLOGI.

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar

Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Biologi

pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Alauddin Makassar

Oleh:

MUHAMMAD SULTANI TAUFIK

NIM: 20500113015

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2018

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE
Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE
Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE
Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulilahirabbil’alamin segala puji hanya milik Allah swt., atas rahmat dan

hidayah-Nya yang senantiasa dicurahkan kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Synectics,

Mind Maps, Cooperative Learning (SM2CL) terhadap Kemampuan Berpikir

Kritis Siswa Kelas XI IPA Mata Pelajaran Biologi”, Salam dan shalawat senantiasa

penulis haturkan kepada Rasulullah Muhammad Sallallahu’Alaihi Wasallam sebagai

satu-satunya Uswatun Hasanah dalam menjalankan aktivitas keseharian kita.

Melalui tulisan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus dari

lubuk hati yang paling dalam, dan teristimewa kepada kedua orang tua tercinta yang

sangat penulis kagumi sebagai seorang anak yang sampai kapan pun tidak akan penah

tahu apapun tanpa kedua orang tua yaitu Ayahanda Taufik dan Ibunda Isrianti, yang

terus mendorong dan memotivasi penulis sehingga menjadi manusia yang layaknya

seorang manusia, serta segenap keluarga besar yang telah mengasuh, membimbing dan

membiayai penulis selama dalam pendidikan sampai selesainya skripsi ini. Kepada

beliau, penulis senantiasa memanjatkan doa semoga Allah swt., mengasihi, memberi

keselamatan dunia akhirat dan mengampuni segala dosa-dosanya. Aamiin.

Penulis menyadari, bahwa tanpa adanya bantuan dan partisipasi dari berbagai

pihak, skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan seperti yang diharapkan. Oleh

karena itu, penulis patut menyampaikan terima kasih kepada:

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

vi

1. Prof. Dr. Musafir Pababbari, M.Si., selaku Rektor UIN Alauddin Makasar

beserta Prof. Dr. Mardan, M.Ag (Wakil Rektor I), Prof. Dr. H. Lomba Sultan,

M.A (Wakil Rektor II), Prof. Siti Aisyah, M.A., Ph.D (Wakil Rektor III), dan

Prof. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D (Wakil Rektor IV).

2. Dr. H. Muhammad Amri, Lc, M.Ag., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Alauddin Makassar beserta Dr. Muljono Damopolii, M.Ag (Wakil Dekan

I), Dr. Misykat Malik Ibrahim, M.Si (Wakil Dekan II), dan Prof. Dr. H.

Syaharuddin, M.Pd (Wakil Dekan III).

3. Jamilah, S.Si., M.Si. dan Dr. H. Muh. Rapi, M.Pd., selaku Ketua dan Sekretaris

Jurusan Pendidikan Biologi UIN Alauddin Makassar, beserta segenap staf

Jurusan Pendidikan Biologi yang selalu membantu dari segi administrasi.

4. Dr. Muh. Khalifah Mustami, M.Pd. dan Eka Damayanti, S.Psi., M.A. Selaku

pembimbing I dan II yang telah memberi arahan, pengetahuan baru dan koreksi

dalam penyusunan skripsi ini, serta membimbing penulis sampai tahap

penyelesaian.

5. Para Dosen, Karyawan dan Karyawati Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang

secara konkrit memberikan bantuannya baik langsung maupun tak langsung.

6. Observer, Adinda mahasiswa/i Pendidikan Biologi yang berPPL dan Adik-adik

kelas XI IPA MIA1 dan MIA2 MA Madani Alauddin Pao-Pao yang telah

berpartisipasi dalam penelitian ini.

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

vii

7. Saudaraku tercinta Muhammad Sulkifli Taufik yang telah memberikan

dorongan, semangat dan motor yang kadang dipinjamkan sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Sahabatku, saudara seperjuangan, Sulkifli/Om bob, Alfian Labeda/Hokage,

Asdar/Dadang, Irwan, Riswan, Willi dan Herdin/Mas Jawa, teman yang selalu

hidup bersama melawati suka maupun duka, senang, tertawa dan bercanda

bersama, makan seadanya bersama, tidur bersama dengan tempat yang sangat

sederhana, melawati hari demi hari di kota rantau Makassar dan semua teman-

teman KOPMIK dan sedaerah Kolaka Utara, Amri, Sabar, dll. Terima kasih

telah menemani penulis untuk berjuang bersama melewati kerasnya kehidupan

ini di kota rantau Makassar.

9. Sahabatku Hermil, Rahmat Hayyu, Arfan, Wawan Setiawan, Ansar, Sulhayra,

Isriwani Said, Srikurniawati, Hikma Amelia, Ummiah Syam, Fatmawati,

Risdawati, dan semua teman-teman kelas Bio 1.2 Pendidikan Biologi angkatan

2013 (Evolusi) FTK-UINAM yang menjengkelkan namun asyik, terima kasih

telah menemani penulis dalam suka maupun duka salama 4 tahun berjuang

bersama, belajar bersama, tertawa, bercanda bersama, dan rewel bersama.

Terima kasih teman-teman, maaf jika penulis banyak salah kepada kalian.

10. Sahabatku Dzikrullah, Said, Muhri, Ikra Mursalim, Ahmad Taufiqur Ridwan,

Ihsan Saputra Yunus, Aswir Mandala, Rahmat, Khaeril, Winda Arianti, Reni

Resnita, Absa, dan semua teman-teman Pendidikan Biologi angkatan 2013

(Evolusi) FTK-UINAM, semua pengurus anggota HJM Pendidikan Biologi

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

viii

ketua dan jajarannya, semua pengurus anggota Rumah Kebun Biologi ketua dan

jajarannya, semua Kakak senior Pendidikan Biologi dari angkatan 2004-2012

dan Adik-adik Pendidikan Biologi angkatan 2014-2017. Terima kasih telah

membantu dan menemani penulis dalam suka maupun duka.

11. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua anggota SIMBIOSIS, baik

Kakak senior dewan Pembina, dewan penasehat, dewan kehormatan, dan

seluruh pengurus anggota lembaga SIMBIOSIS yang tak dapat penulis

sebutkan satu-persatu, terima kasih telah menjadi saudara yang tak sedara,

sahabat dan teman. Lembaga yang turut serta membangun jiwa nasionalis,

lembaga yang memberikan banyak pengalaman dan pengetahuan baru, lembaga

yang mengajarkan tentang kejamnya dunia politik, lembaga yang

memberitahukan arti dunia kampus dan dunia luar, lembaga yang mengajarkan

makna arti sebuah kehidupan, lembaga yang pertamakali memperlihatkan

betepa indahnya Negeri Indonesia ini Tuhan sehingga penulis dapat

menemukan jati dirinya. Terima kasih SIMBIOSIS, teruslah menghasilkan

kader yang akan menjadi stapet pembangun Negeri yang memiliki jiwa

Nasionalis dan berakhlak mulia demi terciptanya peradaban baru di Negeri

permai ini. Aamiinnn.

12. Teman-teman KKN UIN Alauddin Makassar Angkatan 54 khususnya yang

mengabdi di Kel. Gantarang Keke, Kec. Gantarang Keke, Kab. Bantaeng.

13. Kak Sofian, S.Pd., selaku senior yang sudah penulis anggap sebagai kakak

kandung yang telah meluangkan setiap waktunya membantu penulis,

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE
Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

x

DAFTAR ISI

JUDUL ………………………………………………………………………….. i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ……………………………………… ii

PENGESAHAN SKRIPSI …………………………………………………….. iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………………………….. iv

KATA PENGANTAR …………………………………………………………. v

DAFTAR ISI …………………………………………………………………… x

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………… xiv

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………... xvii

ABSTRAK ……………………………………………………………………… xviii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………... 1

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………… 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………………. 8

C. Hipotesis ……………………………………………………… 8

D. Definisi Operasional Variabel ………………………………... 10

1. Penerapan Model Pembelajaran SM2CL (Variabel X) ……. 10

2. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

(Variabel Y) ……………………………………………….. 10

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………………. 11

1. Tujuan Penelitian …………………………………………. 11

2. Manfaat Penelitian ………………………………………… 12

a. Manfaat Ilmiah …………………………………………. 12

b. Manfaat Praktis ………………………………………… 12

F. Penelitian Terdahulu …………………………………………. 13

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

xi

1. Hasil Penelitian Terkait Synectics ………………………… 13

2. Hasil Penelitian Terkait Mind Maps ………………………. 15

3. Hasil Penelitian Terkait Cooperative Learning …………… 16

4. Hasil Penelitian Terkait SM2CL …………………………... 20

BAB II TINJAUAN TEORETIS …………………………………………. 23

A. Model Pembelajaran Synectics, Mind Maps, Cooperative

Learning (SM2CL) …………………………………………… 23

1. Pengertian Pembelajaran SM2CL …………………………. 23

a. Synectics ……………………………………………….. 25

1) Pengertian Synectics ………………………………… 25

2) Proses Synectics …………………………………….. 26

3) Synectics Sebagai Model Pembelajaran …………….. 29

b. Mind Maps ……………………………………………... 31

1) Pengertian Mind Maps ……………………………… 31

2) Aktivitas Mind Maps ………………………………... 33

3) Model Mind Maps dan Pembelajaran ………………. 36

c. Cooperative Learning ………………………………….. 38

1) Pengertian Cooperative Learning …………………... 38

2) Perilaku Kelompok dan Dasar Teoritis Belajar

Kelompok …………………………………………… 42

3) Jenis-Jenis dan Tipe-Tipe Pembelajaran Kooperatif .. 45

2. Langkah-Langkah Pembelajaran SM2CL ………………… 51

a. Synectics ……………………………………………….. 51

b. Mind Maps ……………………………………………... 56

c. Cooperative Learning ………………………………….. 58

B. Berpikir Kritis ………………………………………………… 60

1. Pengertian Berpikir Kritis ………………………………… 60

2. Tujuan Berfikir Kritis dalam Pembelajaran ………………. 66

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

xii

3. Ciri-ciri Berpikir Kritis ……………………………………. 70

4. Mengembangan Kemampuan Berpikir Kritis …………….. 73

5. Manfaat Berfikir Kritis ……………………………………. 77

C. Kemampuan Dasar Berfikir Kritis Siswa …………………….. 79

D. Aktivitas Siswa dengan Model Pembelajaran SM2CL terhadap

Kemampuan Berpikir Kritis dalam Pelajaran Biologi ……….. 84

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………………………………... 91

A. Jenis dan Lokasi Penelitian …………………………………... 91

1. Jenis Penelitian ……………………………………………. 91

2. Lokasi Penelitian ………………………………………….. 91

B. Desain Penelitian ……………………………………………... 91

C. Pendekatan Penelitian ………………………………………… 92

D. Populasi dan Sampel …………………………………………. 92

1. Populasi …………………………………………………… 92

2. Sampel …………………………………………………….. 93

E. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ……….. 94

1. Metode Pengumpulan Data ……………………………….. 94

2. Instrumen Penelitian ………………………………………. 94

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ……………………….. 95

1. Statistik Deskriptif ………………………………………… 95

2. Statistik Inferensial ………………………………………… 98

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………………. 102

A. Hasil Penelitian ………………………………………………. 102

1. Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis dengan

Menerapkan Model Pemelajaran Synectics, Mind Maps,

Cooperative Learning (SM2CL) pada Kelas XI IPA MIA1

MA Madani Alauddin Pao-Pao Menggunakan Tes Essai … 103

2. Deskripsi Skala Sikap Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

xiii

MIA1 MA Madani Alauddin Pao-Pao Mata Pelajaran

Biologi …………………………………………………….. 109

3. Pengaruh Model Pembelajaran Synectics, Mind Maps,

Cooperative Learning (SM2CL) terhadap Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA MIA1 MA Madani

Alauddin Pao-Pao Mata Pelajaran Biologi ………………... 111

B. Pembahasan …………………………………………………... 117

1. Gambaran Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dengan

Menerapkan Model Synectics, Mind Maps, Cooperative

Learning (SM2CL) pada Kelas XI IPA MA Madani

Alauddin Pao-Pao …………………………………………. 117

2. Gambaran Post-Tes Skala Sikap Berpikir Kritis Siswa

Kelas XI IPA MA Madani Alauddin Pao-Pao

Menggunakan Angket …………………………………….. 124

3. Pengaruh Model Pembelajaran Synectics, Mind Maps,

Cooperative Learning (SM2CL) terhadap Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA MIA1 MA Alauddin

Pap-Pao Mata Pelajaran Biologi ………………………….. 125

BAB V PENUTUP ……………………………………………………….. 132

A. Kesimpulan …………………………………………………... 132

B. Saran …………………………………………………………. 133

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 134

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Perbedaan Antara Kelompok Pembelajaran Kooperatif dan Non

Kooperatif ……………………………………………………….. 41

Tabel 2.2 : Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif ……………………. 59

Tabel 2.3 : Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Menurut Ennis ………….. 81

Tabel 3.1 : Desain Pretes dan Postes Control Group Design ………………... 92

Tabel 3.2 : Jumlah Keseluruhan Populasi …………………………………… 93

Tabel 3.3 : Jumlah Keseluruhan Sampel …………………………………….. 93

Tabel 3.4 : Kategori Kemampuan Berpikir Kritis …………………………… 97

Tabel 4.1 : Statistik Deskriptif Hasil Pre-Tes dan Post-Tes Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA MIA1 MA Madani Alauddin

Pao - Pao Sebagai Kelas Eksperimen …………………………… 103

Tabel 4.2 : Distribusi Frekuensi dan Persentasi Hasil Pre-tes Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA MIA1 MA Madani Alauddin

Pao-Pao Sebagai Kelas Eksperimen …………………………….. 104

Tabel 4.3 : Distribusi Frekuensi dan Persentasi Hasil Post-Tes Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA MIA1 MA Madani Alauddin

Pao-Pao Sebagai Kelas Eksperimen …………………………….. 105

Tabel 4.4 : Statistik Deskriptif Hasil Pre-Tes dan Post-Tes Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA MIA2 MA Madani Alauddin

Pao – Pao Sebagai Kelas Kontrol ………………….……………. 106

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

xv

Tabel 4.5 : Distribusi Frekuensi dan Persentasi Hasil Pre-tes Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA MIA2 MA Madani Alauddin

Pao-Pao Sebagai Kelas Kontrol …………………………………. 107

Tabel 4.6 : Distribusi Frekuensi dan Persentasi Hasil Post-tes Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA MIA2 MA Madani Alauddin

Pao-Pao Sebagai Kelas Kontrol …………………………………. 108

Tabel 4.7 : Statistik Deskriptif Hasil Skala Sikap Berpikir Kritis Siswa Kelas

XI IPA MIA1 dan MIA2 MA Madani Alauddin Pao – Pao

Sebagai Kelas Eksperimen ………………………………………. 109

Tabel 4.8 : Distribusi Frekuensi dan Persentasi Skala Sikap Berpikir Kritis

Siswa Kelas XI IPA MIA1 MA Madani Alauddin Pao-Pao

Sebagai Kelas Eksperimen ………………………………………. 110

Tabel 4.9 : Uji Normalitas Pre-Tes dan Post-Tes One-Sample Kolmogorov-

Smirnov Test pada Kelas XI IPA MIA1 MA Madani Alauddin

Pao-Pao ………………………………………………………….. 112

Tabel 4.10 : Uji Normalitas Pre-Tes dan Post-Tes One-Sample Kolmogorov-

Smirnov Test pada Kelas XI IPA MIA2 MA Madani Alauddin

Pao-Pao ………………………………………………………….. 113

Tabel 4.11 : Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances Pre-Tes dan

Post-Tes pada Kelas XI IPA MIA1 dan MIA2 MA Madani

Alauddin Pao-Pao ……………………………………………….. 114

Tabel 4.12 : Hasil Tes Uji Paired Samples Test Kemampuan Berpikir Kritis

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

xvi

Siswa Kelas XI IPA MIA1 ……………………………………… 115

Tabel 4.13 : Hasil Tes Uji Paired Samples Test Kemampuan Berpikir Kritis

Siswa Kelas XI IPA MIA2 ……………………………………… 116

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Langkah-langkah Peta-jalan Pembelajaran ……………………… 56

Gambar 4.1 : Hasil Pre-Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA

MIA1 MA Madani Alauddin Pao-Pao Sebagai Kelas

Eksperimen ……………………………………………………… 105

Gambar 4.2 : Hasil Post-Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA

MIA1 MA Madani Alauddin Pao-Pao Sebagai Kelas

Eksperimen ……………………………………………………… 106

Gambar 4.3 : Hasil Pre-Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA

MIA2 MA Madani Alauddin Pao-Pao Sebagai Kelas Kontrol …. 108

Gambar 4.4 : Hasil Post-Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA

MIA2 MA Madani Alauddin Pao-Pao Sebagai Kelas Kontrol …. 109

Gambar 4.5 : Hasil Skala Sikap Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA MIA1

MA Madani Alauddin Pao-Pao Sebagai Kelas Eksperimen ……. 111

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

xviii

ABSTRAK

Nama : Muhammad Sultani Taufik

Nim : 20500113015

Judul : Pengaruh Model Pembelajaran Synectics, Mind Maps, Cooperative

Learning (SM2CL) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas

XI IPA Mata Pelajaran Biologi

Penelitian ini membahas tentang model pembelajaran SM2CL. Model

pembelajaran SM2CL adalah suatu model pembelajaran yang sifatnya memandu

model, strategi dan metode pembelajaran. Model pembelajaran SM2CL yang

menggabungkan synectics (aktivitas analogi), mind maps (peta pikiran), dan

cooperative learning (pembelajaran kelompok) merupakan model pembelajaran

berpikir yang dapat mengembangkan dan meningkatkan kemampuan berpikir kreatif

dan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan : (1) Untuk mengetahui penerapan model

pembelajaran synectics, mind maps, cooperative learning (SM2CL) pada siswa kelas

XI IPA MIA1 MA Madani Alauddin Pao-Pao mata pelajaran biologi (2) Untuk

mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA MIA1 MA Madani

Alauddin Pao-Pao mata pelajaran biologi (3) Untuk menguji adanya pengaruh model

pembelajaran synectics, mind maps, cooperative learning (SM2CL) terhadap

kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA MIA1 MA Madani Alauddin Pao-Pao

mata pelajaran biologi.

Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experimentaI). Populasi dan

sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA MA Madani Alauddin

Pao-Pao. Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group

design. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan berpikir

kritis dan skala sikap berpikir kritis. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis

statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial.

Hasil penelitian ini mengacu pada statistik deskriptif dan statistik inferensial

dengan menggunakan uji-t. Berdasarkan analisis data statistik deskriptif hasil post-tes

kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata 87,92 dan

84,5 untuk nilai rata-rata skala sikap berpikir kritis siswa. Sedangkan nilai post-tes

kemampuan berpikir kritis kelas kontrol diperoleh rata-rata 69,61 dan 69,7 untuk nilai

rata-rata sikap berpikir kritis siswa. Adapun hasil analisis statistik inferensial dengan

uji Paired-Sampel T Tes menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen diperoleh thit =

47,448 dan ttabel = 1,714. Dalam hal ini thit > ttabel, maka Ha diterima dan H0 ditolak

sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penerapan

model pembelajaran SM2CL terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA

MIA1 yang diberikan perlakuan model pembelajaran SM2CL pada mata pelajaran

biologi di MA Madani Alauddin Pao-pao Kabupaten Gowa. Dengan demikian,

diharapkan melalui model SM2CL ini dapat memandu siswa dalam meningkatkan

kemampuan berpikirnya, khususnya berpikir kritis. Seorang pemikir kritis akan lebih

mudah memecahkan masalah dan bijak dalam mengambil keputusan.

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era zaman modern ini, perkembangan globalisasi banyak memberikan

kemudahan pada setiap manusia untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup dengan

mudah, mulai dari kemudahan mendapatkan informasi, kemudahan dalam melakukan

transaksi dan kemudahan dalam melakukan kerjasama ekonomi nasional maupun

internasional. Selain itu, perkembangan globalisasi juga berdampak pada kemajuan

ilmu pengetahuan dalam memenuhi kebutuhan pendidikan. Perkembangan zaman ini

menuntut setiap manusia untuk lebih kritis untuk menghadapi tantangan globalisasi

dalam meningkatkan mutu pendidikan yang ada di negara Indonesia dalam hal

menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean yang dikenal dengan sebutan MEA. Perlu

diketahui bahwa MEA membutuhkan tenaga kerja yang berkompeten dengan daya

saing yang tinggi dengan kematangan mental dalam hal menghadapi tantangan

persaingan hidup.

Dunia pendidikan di Indonesia juga dihadapkan pada suatu tantangan yaitu era

pengetahuan (knowledge era). Era ini ditandai dengan perkembangan teknologi yang

sangat pesat, penuh ketidakpastian, dan dilema. Menurut Handy, era tersebut

merupakan era modal intelektual (intellectual capital). Oleh karena itu, tujuan

pendidikan dan pembelajaran hendaknya bermuara pada pemenuhan keterampilan

intelektual pebelajar, agar kelak dapat berasimilasi dengan era pengetahuan. Untuk

mewujudkan tujuan tersebut, maka perlu diperhatikan pernyataan Raths et al bahwa

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

2

perlu mewujudkan tugas yang terpenting dalam mengajar yaitu membantu siswa

berpikir.1

Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi pendidik (guru) dengan

peserta didik (siswa). Interaksi yang dimaksud yaitu saling mempengaruhi antara

pendidik dengan peserta didik. Pendidikan berfungsi mengembangkan potensi yang

telah dimiliki siswa. Selain guru, peran orang tua dan keluarga sangat terkait dalam

hal pendidikan anak. Keluarga yang merupakan tempat pertama pertumbuhan dan

perkembangan anak sangat menentukan perannya, sebagai lembaga pendidikan

pertama artinya dapat diakatakan disinilah dimulai suatu proses pendidikan. 2

Pendidikan memang penting, agar setiap manusia mampu menempuh jalan

pendidikan sehingga dapat berpikir tentang mana yang benar dan tidak. Di dalam ayat

Al-Qur'an Surah Ali 'Imran Ayat 190-191 menjelaskan sesungguhnya di dalam

tatanan bumi dan langit beserta keindahan atas perkiraan dan keajaiban ciptaan yang

Maha Kuasa juga dalam silih bergantinya antara siang dan malam dengan secara

teratur yang terjadi sepanjang tahun yang dapat dirasakan pengaruhnya langsung ke

tubuh dan bagaimana cara berpikir kita karena pengaruh dari dinginnya malam hari,

panas matahari serta bagaimana pengaruhnya terhadap dunia hewan dan tumbuhan

adalah sebuah tanda bukti yang memperlihatkan ke Esaan sang maha kuasa Allah Swt

1 Muhammad Khalifah Mustami, ―Biologi dan Pembelajaran Biologi Inovatif: Menuju

Persaingan Masyarakat Ekonomi Asean, Model SM2CL Untuk Pembelajaran Biologi Yang Inovatif‖,

Makassar Prosiding Seminar Nasional, vol 1, no. 1 (2015): h. 1. 2 Al-Fatih Bau Makkulau, ―Hubungan antara Pola Asuh Orangtua dan Dukungan Sosial Teman Sebaya

dengan Motivasi Belajar Siswa XII IPA di SMAN 1 Tanete Rilau Kabupaten Barru‖, Skripsi (Makassar: Fak.

Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin, 2011), h. 1.

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

3

terhadap ke-sempurnaan pengetahuan-Nya dan kekuasaan-Nya. Adapun ayat Al-

Qur’an Surah Ali’ Imran Ayat 190-191 yaitu;

Artinya: ―190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih

bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang

berakal, 191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau

duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang

penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah

Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka

peliharalah kami dari siksa neraka‖.3

Kemampuan berpikir kritis merupakan sebuah kemampuan yang perlu dilatih

dan dikembangkan anak sejak usia muda, terutama ketika di bangku sekolah. Siswa

tidak hanya dituntut untuk mampu menyelesaikan tugas, ataupun mendapatkan nilai

yang baik, tetapi siswa juga dituntut untuk memiliki kemampuan berpikir kritis,

sehingga siswa dapat memutuskan mana yang benar dan salah, mana yang perlu

diikuti dan ditinggalkan, dan tidak ikut terseret arus globalisasi. Kemampuan berpikir

kritis juga bermanfaat dalam penyelesaian masalah individu maupun masalah sosial

yang terjadi di masyarakat.4

Menurut penelitian para ahli neurolinguistik, cabang ilmu yang mengkaji

bahasa dan fungsi saraf, otak manusia bisa dilatih fungsi-fungsinya, termasuk untuk

3 Ase Satria, ―Materi Agama Definisi Berpikir Kritis‖, Blog Ase Satria. http://www.materibelajar.id/

2016/01/materi-agama-definisi-berpikir-kritis.html. By Ase Satria — Agama (Januari 2016). 4 Nurhayati, Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran Ips Melalui

Pendekatan Savi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Kelas VIII SMP Negeri 3 Godean”. Jurnal Ringkasan Skripsi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta, tanpa

vol dan no (2014): h 3.

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

4

melahirkan sikap kritis. Menurut mereka, otak manusia dibagi dua, yakni otak kiri

yang memproduksi bahasa verbal, imitatif dan repetitif, dan otak kanan yang

memperoduksi pikiran yang bersifat imajinatif, komprehensif, dan kontemplatif.

Muncul dugaan bahwa orang-orang agung para pembuat sejarah besar adalah orang

yang memiliki otak kanan yang aktif.5

Berdasarkan hasil observasi awal mengenai proses berpikir kritis, siswa kelas

XI IPA MIA1 dan MIA2 MA (Madrasah Aliyah) Madani Alauddin Pao-Pao kurang

memahami suatu materi yang diberikan oleh guru yang disebabkan kurang

optimalnya dalam menggunakan kedua belah otak untuk berpikir. Peserta didik

cenderung berpikir dengan cara linear, dimana peserta didik hanya berpikir

menggunakan otak kiri, sehingga peserta didik kurang semangat dalam belajar. Hal

ini ditandai dengan gaya belajar peserta didik yang hanya fokus pada satu arah saja

yakni hanya fokus pada penjelasan guru tanpa mencatat hal – hal penting yang

dijelaskan oleh guru untuk dipahami lebih lanjut oleh peserta didik sebagai bahan

pelajaran ulang. Sementara otak kanan tidak dimaksimalkan untuk berpikir, sehingga

menyebabkan peserta didik terbiasa berpikir lambat dengan cara linear dibandingkan

berpikir radian.

Pernyataan yang penulis utarakan di atas sejalan dengan pernyataan Widiari

bahwa secara alami, otak manusia dirancang untuk berpikir dengan pola radian

sehingga memungkinkan berpikir secara stimulan. Namun, desain alami ini dirusak

5 Intan Zaki, ―Berpikir Kritis‖, Blog Intan Zaki. http://intanzaki28.blogspot.co.id/2014/12/berfikir-kritis.

html (Desember 2014, pukul 22.07).

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

5

oleh sistem pendidikan yang cenderung menggunakan sistem berpikir linear yang

menyebabkan peserta didik terbiasa berpikir langkah demi langkah yang jauh lebih

lambat dibandingkan berpikir radian.6 Lebih lanjut Lukitasari mengemukakan bahwa

kemampuan berpikir sangat penting bagi pola pikir siswa untuk meningkatkan

kemampuan berpikir siswa dengan menggunakan kedua belahan otaknya, sehingga

dapat membentuk sikap-perilaku yang rasional. Jadi, meningkatkan kemampuan

berpikir kritis sangat perlu dan penting untuk dikembangkan terlebih pada masa

sekarang yang penuh dengan permasalahan-permasalahan atau tantangan-tantangan

hidup.7 Oleh karena itu, penulis ingin menerapkan sebuah model yang menuntut

peserta didik untuk berpikir secara radian dari satu titik ke segala arah sehingga

proses berpikir peserta didik dapat mengalir secara bebas yang dapat memunculkan

gagasan baru secara stimulant seperti yang telah dikemukakan Widiari dan Lukitasari.

Di sinilah pentingnya model pembelajaran berpikir yang menekankan pada

aktivitas dalam menganalisis dan mengkritisi objek sebagai upaya dalam memperoleh

pengetahuan. Model pembelajaran berpikir didasarkan pada perspektif psikologi

kognitif. Ini berarti bahwa siswa dipandang sebagai organisme yang sangat aktif.

Siswa sebagai sumber segala kegiatan pembelajaran, yang memiliki kebebasan dalam

mengkontruksi pengetahuannya dan menggunakannya untuk tujuan yang lebih

6 Made Widiari, ―Pengaruh Metode Pembelajaran Mind Mapping dan Ekspositori Terhadap Hasil

Belajar Matematika di SD Gugus IX Kecamatan Buleleng‖, Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi

Pendidikan, vol: 2 no. 1 (2014): h. 4. 7 Dian Retno Lukitasari, ―Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Model

Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Berbantuan Film Sebagai Sumber Belajar Pada Pokok Bahasan Sikap Pantang Menyerah Dan Ulet Kelas X Pm Smk N 1 Batang‖, Skripsi Online (Semarang: Fak. Ekonomi Universitas

Negeri Semarang, 2013), h. 13.

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

6

efektif. Model pembelajaran berpikir adalah model pembelajaran yang berpijak pada

pengembangan kemampuan berpikir siswa. Melalui model tersebut, siswa melakukan

analisis akan fakta-fakta dan menggunakan pengalamannya sebagai bahan untuk

memperoleh pemahaman yang lebih kompleks dalam pemecahan masalah.

Menurut Nunan, perlu menggunakan eclectics approach dalam kegiatan

pembelajaran agar pembelajaran efektif. Pendekatan eclectics menekankan pada

penggunaan berbagai model, strategi, dan metode pembelajaran dalam satu kegiatan

pembelajaran. Dengan kata lain memadu berbagai model, strategi, dan metode

pembelajaran. Terkait dengan hal tersebut dan kaitannya untuk mewujudkan model

pembelajaran berpikir, maka dalam tulisan ini digagas suatu pembelajaran yang

sifatnya memadu model, strategi dan metode pembelajaran. Wujud pembelajaran,

sebagai hasil perpaduan yang dimaksud adalah model pembelajaran synectics dipandu

mind maps melalui cooperative learning.8

SM2CL (Synectics, Mind Maps, dan Cooperative Learning) sebagai model

pembelajaran untuk membantu berpikir siswa sesungguhnya adalah hasil dari model

pembelajaran SM2CL (Synectics, Mind Maps, dan Cooperative Learning) untuk

pembelajaran biologi yang inovatif dan hasil pengembangan model pembelajaran

Khalifah Mustami. Pemanfaatan mind maps sebagai prasarana dan strategi kooperatif

dalam pembelajaran diharapkan dapat bersinergi dengan model pembelajaran

synectics, yang menggunakan analogi. Menurut Buzan, mind maps merupakan alat

8 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Pusaka Almaida, 2017),

h. 75-77.

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

7

berpikir yang mampu mendorong kerja otak untuk mengembangkan asosiasi antar

gagasan dan merupakan manifestasi visual tentang cara otak dalam berpikir.

Sementara menurut Arends, strategi kooperatif sangat memungkinkan terjadinya

asosiasi-asosiasi gagasan melalui interaksi sosial dalam belajar. 9

Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut, dapat dikemukakan bahwa

menerapkan strategi kooperatif pada pembelajaran model synectics, mampu

meminimalisir kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam melakukan kegiatan

synectics dan pembuatan mind maps.10

SM2CL sebagai model pembelajaran gabungan dari kegiatan Synectics (S)

yang dipandu Mind Maps (M2) dan Cooperative Learning (CL) penting diteliti untuk

melihat kemampuan berpikir kritis (critical thinking) dalam memudahkan peserta

didik dalam belajar sains (biologi). Seperti yang dikemukan oleh Muh. Khalifah

Mustami, dalam bukunya yang berjudul Pembelajaran Sains dengan Model Synectics,

Mind Maps, Cooperative Learning (SM2CL) mengatakan dalam tulisannya dengan

judul ―Urgensi Model Pembelajaran Berpikir pada Lembaga Pendidikan Islam‖

bahwa penting mewujudkan dan menerapkan model pembelajaran yang dapat

mengembangkan kemampuan berpikir siswa, khususnya kemampuan berpikir kreatif,

analitis, dan berpikir kritis. Oleh karena era pengetahuan membutuhkan orang-orang

9 Muhammad Khalifah Mustami, ―Biologi dan Pembelajaran Biologi Inovatif: Menuju Persaingan

Masyarakat Ekonomi Asean, Model SM2CL Untuk Pembelajaran Biologi Yang Inovatif‖, Makassar Prosiding

Seminar Nasional vol 1, no. 1 (2015): h. 2. 10 Muhammad Khalifah Mustami, ―Biologi dan Pembelajaran Biologi Inovatif: Menuju Persaingan

Masyarakat Ekonomi Asean, Model SM2CL Untuk Pembelajaran Biologi Yang Inovatif‖, Makassar Prosiding

Seminar Nasional vol 1, no. 1 (2015): h. 3.

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

8

yang memiliki kemampuan tinggi dalam hal berpikir atau orang-orang yang memiliki

kreativitas.11

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penulis dapat

mengutarakan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan berpikir kritis dengan menerapkan model

pembelajaran synectics, mind maps, cooperative learning (SM2CL) pada

siswa kelas XI IPA MIA1 MA Madani Alauddin Pao-Pao mata pelajaran

biologi?

2. Bagaimana sikap berpikir kritis siswa kelas XI IPA MIA1 MA Madani

Alauddin Pao-Pao mata pelajaran biologi?

3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran synectics, mind maps, cooperative

learning (SM2CL) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA

MIA1 MA Madani Alauddin Pao-Pao mata pelajaran biologi?

C. Hipotesis

Hipotesis diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.12

Sedangkan

Moh Nazir mendefinisikan hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah

penelitian, yang kebenarannya harus diuji secara empiris.13

Sama halnya dengan

Sugiono hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

11 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Pusaka Almaida, 2017),

h. 91. 12 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Cet. XII; Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 93 13 Moh. Nasir, Metode Penelitian (Cet. I; Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), h. 151.

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

9

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan.14

Dalam hipotesis ini peneliti akan memberikan jawaban

sementara, atas permasalahan yang telah dikemukakan di atas. Adapun hipotesis

tersebut adalah ―Adanya pengaruh model pembelajaran synectics, mind maps,

cooperative learning (SM2CL) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI

IPA MIA1 MA Madani Alauddin Pao-Pao mata pelajaran biologi‖.

Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu:

1. Ha: Terdapat pengaruh model pembelajaran synectics, mind maps,

cooperative learning (SM2CL) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa

kelas XI IPA.

2. Ho: Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran synectics, mind maps,

cooperative learning (SM2CL) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa

kelas XI IPA.

Secara statistik, hipotesis penelitian dinyatakan dengan H0: β1 = 0 atau Ha: β1

≠ 0, H0: β2 = 0 atau Ha: β2 ≠ 0 dan H0: β1 = β2 = 0 atau Ha: β1 ≠ β2 ≠ 0 dengan

syarat jika Ho dinyatakan diterima dan Ha ditolak bila nilai F hitung lebih kecil dari

nilai F tabel. Sebaliknya, Ha ditolak dan Ho diterima jika F hitung lebih besar

daripada nilai F tabel untuk taraf signifikan tertentu. 15

14 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Cet. VI; Bandung: Alfabeta, 2009), h.

64. 15 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Cet. XII; Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 93

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

10

D. Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari terjadinya kekeliruan dan penafsiran yang salah terhadap

variabel yang ada pada penelitian ini, maka penulis memberikan definisi operasional

variabel dari judul yang peneliti angkat, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Penerapan Model Pembelajaran SM2CL (Variabel X)

Model pembelajaran SM2CL diterapkan dengan menggabungkan synectics

(aktivitas analogi), mind map (peta pikiran), dan cooperative learning (pembelajaran

kelompok kecil) dalam proses pembelajaran biologi.

Selanjutnya dalam tulisan ini model pembelajaran SM2CL disebut sebagai

model pembelajaran synectics dipandu mind maps melalui kooperatif (SM2K). Model

pembelajaran SM2K sesungguhnya merupakan salah satu bentuk model pembelajaran

kreatif, yang dirancang untuk digunakan oleh guru dalam melakukan pembelajaran

dan siswa dalam belajarnya sebagai wadah pengembangan kemampuan berpikir.

Khususnya kemampuan berpikir kreatif, analitis dan kritis.16

Pada model pembelajaran SM2K terdapat kegiatan synectics sebagai model

pembelajaran, mind maps sebagai prasarana dalam belajar, dan kooperatif sebagai

strategi pembelajaran.

2. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa (Variabel Y)

Berpikir kritis adalah suatu proses berpikir yang dilakukan oleh peserta didik

secara beralasan dalam proses pembelajaran untuk mengidentifikasi dan menafsirkan

16 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Pusaka Almaida, 2017),

h. 76-77.

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

11

informasi yang kredibel (masuk akal) dengan menekankan kemampuan berpikir pada

level yang kompleks dengan mengemukakan fakta dari berbagai informasi yang

meliputi kegiatan menganalisis, mensintesis, mengenali permasalahan yang

didapatkan, agar dapat membedakan dan membandingkan secara logis mengenai

permasalahan dan pemecahannya, mengumpulkan serta mampu mengevaluasi

kebenaran dari informasi tersebut.

Penelitian ini adalah terbatas pada penerapan model pembelajaran SM2CL

yang dilakukan pada siswa XI IPA MIA1 dan MIA2 Madrasah Aliah Madani Pao-

Pao pada mata pelajaran biologi untuk melihat peningkatan berpikir kritis siswa.

Pembatasan ini dilakukan agar penelitian lebih fokus dan mendapatkan hasil yang

lebih tepat.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran synectics, mind maps,

cooperative learning (SM2CL) pada siswa kelas XI IPA MIA1 MA Madani

Alauddin Pao-Pao mata pelajaran biologi.

b. Untuk mengetahui sikap berpikir kritis siswa kelas XI IPA MIA1 MA Madani

Alauddin Pao-Pao mata pelajaran biologi.

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

12

c. Untuk menguji adanya pengaruh model pembelajaran synectics, mind maps,

cooperative learning (SM2CL) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas

XI IPA MIA1 MA Madani Alauddin Pao-Pao mata pelajaran biologi.

2. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Manfaat Ilmiah

Diharapkan penelitian ini dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan,

khususnya dalam penelitian ilmiah. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kajian baru dalam bidang ilmu pengetahuan, sehingga ilmu pengetahuan

semakin berkembang di masa mendatang.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan kontribusi

kepada pihak berikut:

1) Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada para siswa

mengenai pentingnya berpikir kritis untuk dapat meningkatkan motivasi belajar.

2) Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan baru bagi guru-guru yang

mengajar di sekolah untuk dapat menggunakan model pembelajaran SM2CL dalam

meningkatan kemampuan berpikir kritis siswa.

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

13

3) Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan pemahaman

lebih mendalam kepada guru agar dapat membantu siswa, dalam hal meberikan

pendidikan, khususnya dalam hal berpikir kritis pada siswa serta dapat mengontrol

pola pikir siswa.

4) Bagi Peneliti

Memberikan pemahaman dan gambaran yang jelas tentang pola pikir kritis

kepada peneliti terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA.

F. Penelitian Terdahulu

Adapun hasil penelitian terkait penerapan model pembelajaran SM2CL

sebagai model pembelajaran yang mengajak berpikir adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian terkait synectics

Hasil penelitian Shore dan Kanevsky’s menunjukkan bahwa membuat

hubungan-hubungan menjadi sama pentingnya dalam belajar bagi anak-anak yang

berbakat atau bertalenta. Penelitian Torrance membuktikan adanya peningkatan

kreativitas melalui penggunaan analogi. Demikian pula Shaw mengemukakan bahwa

seorang yang kreatif terbukti lebih banyak menggunakan perumpamaan daripada

seorang yang kurang kreatif. Hasil penelitian De Bono menunjukkan, dengan analogi

siswa tidak hanya belajar lebih banyak tentang konsep biologi, tetapi mereka akan

menggunakan sebagai suatu jenis kreativitas berpikir yang disebut berpikir lateral.

Sejalan dengan hal tersebut, hasil penelitian Mathis dan Clark di Middle Tennessee

State University menunjukkan, aktifitas analogi melalui pemodelan mitosis dan

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

14

miosis pada mata kuliah genetika, memberikan pemahaman yang baik pada

mahasiswa, membuat mereka kreatif, dan merespon positif model ini. Demikian pula

halnya Stavy, dalam suatu penelitian eksperimen mengkaji penggunaan analogi

dalam pembelajaran yang memudahkan belajar dan memperjelas konsep mengenai

berat dan penguapan untuk siswa yang berumur 11-14 tahun. Hasilnya menunjukan

bahwa analogi efektif digunakan sebagai alat dalam pembelajaran ilmu pengetahuan

alam. Analogi dapat dijadikan sebagai jembatan antara pengetahuan intuitif yang

telah dimiliki siswa dengan pemahaman yang tidak tepat serta memberikan gambaran

kepada siswa untuk dapat secara lebih baik memahami konsep-konsep yang sulit.17

Wong juga menyimpulkan hasil penelitiannya bahwa dengan analogi mengajarkan

kepada siswa tentang bagaimana mengembangkan, mengevaluasi, dan memodifikasi

pengertian yang mereka dapat. Hasil penelitian tindakan kelas (PTK) Setyowati

menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran synectics dapat meningkatkan

hasil belajar IPS siswa SD.18

Dengan obyek yang berbeda, hasil penelitian Thiele dan Treagust

menunjukkan, para guru dan pengarang buku secara rutin menggunakan analogi-

analogi dalam menjelaskan konsep-konsep sains kepada siswa. Sejalan dengan hal

tersebut, Rahayu dan Sulistina melaporkan bahwa pada buku kelas II SMA dari 7

penerbit juga menggunakan analogi-analogi dalam menjelaskan konsep. Dari 7 buku

tersebut ditemukan 7 penjelasan analogis yang kurang tepat dan berpotensi

17 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 111-112. 18 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 111-112.

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

15

menimbulkan miskonsepsi atau salah konsep pada siswa (pembaca). Hal ini

menunjukkan bahwa penggunaan analogi masih dilakukan secara tidak sempurna.

Penelitian Gabel dan Sherwood dilaporkan bahwa pembelajaran kimia yang

menggunakan analogi akan lebih efektif untuk siswa yang memiliki kemampuan

berpikir formal rendah. Lebih lanjut dijelaskan Mustami, bahwa analogi tidak terlalu

berguna bagi siswa yang telah memiliki kemampuan berpikir formal tinggi.

Walaupun demikian Couch mengemukakan bahwa kegiatan synectics baik untuk

semua umur, dapat membantu siswa mengembangkan respon kereatifnya untuk

memperoleh informasi baru dan menyelesaikan masalah.19

2. Hasil penelitian terkait mind maps

Laporan berupa hasil penelitian tentang efektivitas mind maps dalam

pembelajaran belum banyak. Salah satu yang menarik seperti yang dikemukakan

Buzan adalah hasil praktek pemanfaatan mind maps oleh seorang guru IPA di sekolah

menengah di Lancaster. Ia mencoba menggunakan mind maps sebagai kegiatan

pembuka bagi sebuah topik baru, hasilnya sangat memuaskan. Sejak saat itu setiap

kali ia memulai topik baru, ia meminta para siswa untuk menyalin kata-kata kunci

dari topik itu, kemudian gagasan-gagasan mereka itu dikembangkan dengan mind

maps. Dari kegiatan tersebut ia menyaksikan siswanya benar-benar menikmati saat-

saat melakukannya dan giat berbagi gagasan dengan siswa lainnya. Selain itu ia juga

merasa dibantu untuk mengajar lebih efisien dan efektif, karena ia bisa mengetahui

19 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 112-113.

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

16

tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa sebelumnya tentang sebuah topik dari

mind maps yang dibuat siswa. Penelitian lain dalam bidang bahasa yang dilakukan

Sukma menunjukkan bahwa dengan strategi pemetaan pikiran terbukti telah mampu

meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa. Demikian pula hasil penelitian

tindakan kelas (PTK) Setyowati menunjukkan bahwa penerapan teknik mind map

dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa SD. Demikian juga penerapan Mind

Mapping meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam mata pelajaran ekonomi

pada siswa SMA.20

3. Hasil penelitian terkait cooperative learning

Saat ini, guru dihadapkan dengan berbagai tuntunan inovasi yang harus

mereka terapkan dalam pengajarannya, baik yang berkaitan dengan Bahasa

(language), berpikir kritis (critical thinking), maupun penilaian autentik (authentic

assessment). Beberapa guru bahkan merasa bosan dengan berbagai ―metode‖

pendidikan yang selalu berubah-ubah karena – menurut mereka – perubahan terus-

menerus hanya akan menguras energi dan waktu mereka dalam mempelajari dan

memperaktikannya. Uniknya, pembelajaran ini bisa diterapkan di hampir semua

tingkatan umur, kelas, mata pelajaran dan tugas akademik yang melibatkan proses

berpikir tingkat tinggi seperti pencapaian konsep (concept attainment), kategorisasi

20 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 113-114.

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

17

(categorization), pemecahan masalah secara verbal dan spasial (verbal and spatial

problem solving), retensi dan penilaian (judging).21

Penelitian-penelitian yang di review Newman dan Thompson pada umumnya

melibatkan metode-metode pembelajaran kooperatif yang beragam, mulai dari

STAD-Student Teams Achievement Divisions oleh Slavin, TGT-Team Games

Tournament oleh De Varies dan Slavin, JIG-Jigsaw LT-Learning Together oleh

Johnson & Johnson, GI-Complex Instruction oleh Sharan & Sharan, dan kombinasi

antar beberapa metode. Semua metode ini, seperti yang kita ketahui, dirancang untuk

mendorong siswa agar saling membantu satu sama lain dan semuanya dimaksudkan

untuk meningkatkan, baik pencapaian maupun relasi sosial antarsiswa. Akan tetapi,

ada beberapa perbedaan mendasar di antara metode-metode tersebut, utamanya yang

menyangkut perspektif teoretis dan filosofi pendidikan antar masing-masing metode.

Dua metode pertama (STAD dan TGT), misalnya, lebih menekankan pada evaluasi

individual, materi akademik yang sudah dirancang sebelumnya dan – dalam beberapa

hal – membuka ruang ―kompetisi‖ secara individual ataupun kelompok untuk

meningkatkan hasil pembelajaran. Sebaliknya, tiga metode yang terakhir (JIG, LT,

dan GI) lebih mengandalkan minat intrinsic (hakiki) siswa dan evaluasi kelompok.

Metode GI (Complex Instruction) bahkan menjadi metode yang paling terbuka dan

fleksibel dari sekian metode yang lain, dengan berprinsip bahwa siswalah yang

bertanggung jawab mengarahkan pembelajaran mereka sendiri.22

21 Miftahul Huda, Cooperative Learning (Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 61-64. 22 Miftahul Huda, Cooperative Learning (Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 292-293.

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

18

Webb pernah menyatakan bahwa yang berpengaruh terhadap

prestasi/pencapaian siswa bukanlah sikap saling memberi dan menerima bantuan,

melainkan jenis bantuan apa yang diberikan dan diterima itu. Jadi, menurut Webb,

saling memberi dan menerima bantuan dalam kelompok-kelompok kooperatif

memang tidak terlalu berpengaruh terhadap pencapaian siswa, yang berpengaruh

justru adalah seperti apa bantuan yang mereka berikan dan terima dalam

kelompoknya masing-masing. Misalnya, dari pada saling menerima dan memberi

respon-respon final (terminal responses) yang justru berpengaruh negetif terhadap

keterampilan berpikir siswa, lebih baik siswa diajak untuk saling menerima dan

memberi penjelasan (explanation) dan penjabaran (exploration). Bagaimanapun,

antara memberikan jawaban final dan memberikan penjelasan eksploratif terdapat

perbedaan yang sangat mendasar. Keduanya pun memberikan pengaruh yang juga

berbeda terhadap keterampilan berpikir siswa. Siswa yang terbiasa menerima respon

final pada umumnya tidak termotivasi untuk berpikir kritis. Hal ini berbeda dengan

siswa-siswa yang menerima jawaban yang bersifat penjabaran (eksploratif); mereka

cenderung akan berpikir kreatif dan kritis.23

Berdasarkan hasil penelitiannya Thompson mengemukakan bahwa

pembelajaran kooperatif mempunyai manfaat antara lain: (1) mening-katkan

pencurahan waktu pada tugas, (2) meningkatkan rasa harga diri, (3) mem-perbaiki

sikap terhadap IPA, guru dan sekolah, (4) memperbaiki kehadiran, (5) saling

memahami adanya perbedaan individu, (6) mengurangi konflik antara pribadi, (7)

23 Miftahul Huda, Cooperative Learning (Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 302.

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

19

Mengurangi sikap apatis, (8) memperdalam pemahaman, (9) meningkatkan motivasi,

(10) meningkatkan hasil belajar, dan (11) memperbesar referensi. Demikian juga

hasil-hasil penelitian yang lain seperti yang dilakukan oleh Hasaruddin dan Arnyana

sehubungan dengan penerapan strategi kooperatif dalam berbagai pembelajaran

menunjukkan hasil, seperti: Kooperatif GI digabung dengan model BBM dapat

meningkatkan kemampuan berpikir dan hasil belajar, kooperatif TGT digabung

dengan pendekatan daur belajar memberikan hasil belajar kognitif sangat bagus, dan

pembelajaran kooperatif pada pembelajaran biologi menunjukkan, bahwa siswa tidak

hanya membutuhkan waktu untuk memikirkan tantangan tetapi juga mereka dapat

mendiskusikan pemikiran-pemikiran dan gagasan-gagasannya di kelas, sehingga

mereka memperoleh pengetahuan baru dan mengoreksi kesalahan-kesalahan

interpretasi. Sejalan dengan hasil-hasil penelitian tersebut, penelitian Susianna

mengungkap bahwa kegiatan presentasi kelompok dapat melatih keterampilan

berpikir kreatif. Demikian pula hasil penelitian Mustami menunjukkan penerapan

kooperatif TPS dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa sampai 20%.24

Hasil penelitian seperti yang disebutkan di atas tampaknya bersesuaian

dengan uraian Piaget tentang keuntungan-keuntungan dalam strategi kooperatif,

seperti: (1) siswa bekerjasama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi

norma-norma kelompok, (2) siswa aktif membantu dan mendorong semangat untuk

sama-sama berhasil, (3) aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan

24 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Yogyakarta: Pusaka

Almaida, 2017), h. 35-36.

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

20

keberhasilan kelompok, (4) interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan

kemampuan mereka berpendapat, dan (5) interaksi antar siswa juga membantu

meningkatkan perkembangan kognitif yang non-konservatif menjadi konservatif.25

4. Hasil penelitian terkait SM2CL

Dari hasil penelitian yang dilakukan Dr. Muh. Khalifah Mustami, M.Pd., yang

mengungkapkan bahwa penerapan model SM2CL berpengaruh signifikan terhadap

berpikir kreatif, sikap kreatif, penguasaan materi biologi dan persepsi belajar. Dimana

beliau dalam penelitiannya mengupkankan bahwa ada perbedaan skor rata-rata

kemampuan berpikir kreatif sebagai akibat penerapan SM2CL dalam pembelajaran

biologi. Penerapan SM2CL juga menunjukkan hasil yang berbeda nyata antara

pebelajar yang berkemampuan awal tinggi dengan pebelajar yang berkemampuan

awal rendah dalam hal kemampuan berpikir kreatif. Hasil uji lanjut dengan LSD

menunjukkan bahwa (1) model pembelajaran synectics dipadu mind maps dan

kooperatif STAD lebih efektif pengaruhnya terhadap berpikir kreatif dibandingkan

model pembelajaran synectics dipadu kooperatif STAD dan model pembelajaran

synectics dipadu mind maps. (2) model pembelajaran synectics dipadu kooperatif

STAD dan model pembelajaran synectics dipadu mind maps, antara keduanya tidak

lebih efektif pengaruhnya terhadap berpikir kreatif. (3) model pembelajaran synectics

dipadu mind maps dan model pembelajaran synectics dipadu kooperatif STAD lebih

efektif pengaruhnya terhadap berpikir kreatif dibandingkan model pembelajaran

25 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Yogyakarta: Pusaka

Almaida, 2017), h. 14.

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

21

nonsynectics. Secara ringkas dapat dikemukakan bahwa dari beberapa variasi

perlakuan, perlakuan dengan model pembelajaran synectics dipadu mind maps dan

kooperatif STAD yang paling baik pengaruhnya terhadap berpikir kreatif.26

Dari sikap kreatif beliau mengungkapkan bahwa ada perbedaan skor rata-rata

sikap kreatif sebagai akibat penerapan SM2CL dalam kegiatan pembelajaran.

Walaupun demikian penerapan SM2CL tidak menunjukkan hasil yang berbeda nyata

antara pebelajar yang berkemampuan awal tinggi dengan pebelajar yang

berkemampuan awal rendah dalam hal sikap kreatif. Selain hal tersebut penerapan

SM2CL mengungkap, ada hubungan yang signifikan antara skor rata-rata sikap kreatif

dengan skor rata-rata penguasaan materi biologi pada pebelajar. Oleh Munandar

dikemukakan bahwa secara rinci sikap kreatif dioperasionalisasi dalam dimensi

seperti: keterbukaan terhadap pengalaman baru, kelenturan dalam berpikir, kebebasan

dalam ungkapan diri, menghargai fantasi, minat terhadap kegiatan kreatif,

kepercayaan terhadap gagasan sendiri, dan kemandirian dalam memberi

pertimbangan.27

Pada penguasaan materi biologi beliau mengungkapkan bahwa ada perbedaan

skor rata-rata penguasaan materi ajar sebagai akibat penerapan SM2CL dalam

kegiatan pembelajaran. Penerapan SM2CL menunjukkan hasil yang berbeda nyata

antara pebelajar yang berkemampuan awal tinggi dengan pebelajar yang

berkemampuan awal rendah dalam hal penguasaan materi. Selain hal tersebut

26 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Yogyakarta: Pusaka

Almaida, 2017), h. 115. 27 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Yogyakarta: Pusaka

Almaida, 2017), h. 116.

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

22

penerapan SM2CL mengungkap, ada hubungan yang signifikan antara penguasaan

materi dengan skor rata-rata kemampuan berpikir kreatif dan sikap kreatif pada

pebelajar. Penerapan SM2CL juga mengungkap adanya pengaruh interaksi antara

model pembelajaran yang digunakan dengan kemampuan awal yang berbeda pada

pebelajar terhadap penguasaan materi ajar.28

Sedangkan pada persepsi belajar beliau mengungkapkan hasil penelitian yang

menunjukkan bahwa persepsi pebelajar kaitannya dengan penerapan model SM2CL

dalam kegiatan pembelajaran menunjukkan skor rata-rata persepsi pebelajar pada

kategori baik.29

Oleh karena itu, atas dasar penelitian yang dilakaukan Muh. Khalifah

Mustami, maka peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh model

SM2CL ini terhadap kemampuan berpikir kritis.

28 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Yogyakarta: Pusaka

Almaida, 2017), h. 116. 29 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Yogyakarta: Pusaka

Almaida, 2017), h. 116.

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

23

BAB II

TINJAUAN TEORETIS

A. Model Pembelajaran Synectics, Mind Maps, Cooperative Learning (SM2CL)

1. Pengertian Pembelajaran SM2CL

Pembelajaran merupakan aktivitas (proses) yang sistematis dan sistimik yang

melibatkan banyak komponen. Masing-masing komponen pembelajaran tidak

bersifat/partial (terpisah) atau berjalan sendiri-sendiri, tetapi harus berjalan secara

teratur, saling bergantung, komplementer dan berkesinambungan. Pembelajaran

memang bukan konsep atau praktek yang sederhana. Ia bersifat kompleks, menjadi

tugas dan tanggung jawab guru yang seharusnya. Pembelajaran itu berkait erat dengan

pengembangan potensi manusia (peserta didik), perubahan dan pembinaan dimensi-

dimensi kepribadian peserta didik.1

Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang

meliputi segala aspek sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang

dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau

tidak langsung dalam proses belajar mengajar.2 Joyce dan Weil, model pembelajaran

adalah deskripsi dari lingkungan pembelajaran yang bergerak dari

perencanaan kurikulum, mata pelajaran, bagian-bagian dari pelajaran untuk

merangcang materi pelajaran, buku latihan kerja, program, dan bantuan kompetensi

1 Yasin, Salehuddin dan Borahima, Buku Daras Pengelolaan Pembelajaran. (Makassar:

Alauddin Press, 2012), h 54. 2 Wikipedia, “Model Pembelajaran”, Blog Wikipedia. https://id.wikipedia.org/wiki/Model_

pembelajaran (28 April 2016, pukul 18.50).

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

24

untuk program pembelajaran. Dengan kata lain, model pembelajaran

adalah bantuan alat-alat yang mempermudah siswa dalam belajar. Jadi, keberadaan

model pembelajaran berfungsi membantu siswa memperoleh informasi, gagasan,

keterampilan, nilai-nilai, cara berpikir dan pengertian yang diekspresikan mereka.3

Menurut Slavin, model pembelajaran adalah suatu acuan kepada suatu

pendekatan pembelajaran termasuk tujuannya, sintaksnya, lingkungannya, dan sistem

pengelolaanya.4 Sedangkan menurut Trianto model pembelajaran merupakan

pendekatan yang luas dan menyeluruh serta dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan

pembelajarannya, sintaks (pola urutannya), dan sifat lingkungan belajarnya. Menurut

Arrend ada empat hal yang sangat berkaitan dengan model pembelajaran yaitu: (1)

Teori rasional yang logis yang disusun oleh para penciptanya atau pengembangnya, (2)

Titik pandang/landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar, (3)

Perilaku guru yang mengajar agar model pembelajarannya dapat berlangsung baik, dan

(4) Struktur kelas yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

maksimal.5

Model pembelajaran SM2CL merupakan model gabungan dari kegiatan

synectics (S) yang dipandu Mind Maps (M2) dan Cooperative Learning (CL).6 Model

3 Joice B dan Weil M, Model of Teaching, 2ⁿᵈ Edition (London: Printice-Hal, Inc, 1980), hal. 28. 4 Slavin, R.E, Cooperative Learning, Second Edition (Boston: Allyn and Bacon Publisher, 1995), hal.

28. 5 Ade Sanjaya, “Pengertian Model Pembelajaran Definisi Menurut Para Ahli dan Kriteria” Blog Ade

Sanjaya. http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-model-pembelajaran-definisi.html (September 2015

Pukul, 02:37). 6 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 1.

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

25

pembelajaran SM2CL adalah suatu model pembelajaran berpikir dalam mewujudkan

suatu pembelajaran yang sifatnya memadu model, strategi dan metode pembelajaran.7

Model SM2CL sebagai model pembelajaran yang menggabungkan synectics, (aktivitas

analogi), mind maps (peta pikiran), dan cooperative learning (pembelajaran kelompok

kecil) merupakan model pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan

berpikir siswa, khususnya kemampuan berpikir kreatif, analitis dan berpikir kritis pada

peserta didik dalam belajar sains (biologi) khususnya dan IPA pada umumnya.8

a. Synectics

1) Pengertian synectics

Kata “synectics” berasal dari Bahasa Yunani, “syn” artinya “memadukan” dan

“ectics” artinya “berbagai unsur” dengan demikian, synectics berarti memadukan

berbagai unsur. Oleh Gordon synectics “menggabungkan secara bersama unsur-unsur

yang berbeda dan tampak tidak berhubungan atau terkait” (ASU). Gunter et al

mendefinisikan synectics sebagai suatu proses yang menggunakan kreativitas

sekelompok orang untuk memperoleh gagasan-gagasan baru melalui pemahaman

terhadap yang lainnya. Sejalan dengan hal tersebut Hudson mendefinisikan synectics

sebagai aktivitas kelompok yang tersusun dari para siswa menggunakannya sebagai

cara untuk berpikir kreatif. Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut di atas,

synectics dapat diartikan sebagai kegiatan menggabungkan ide-ide atau pemikiran yang

berbeda-beda dan tampak tidak relevan sehingga diperoleh gagasan-gagasan baru

7 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 77. 8 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 91.

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

26

untuk memecahkan masalah dan mengembangkan kreativitas. Kegiatan synectics

dirancang untuk menggali berbagai kreativitas dari sekelompok orang, namun juga

dapat dilaksanakan dengan sukses secara individual.9

2) Proses synectics

Sekitar tahun 1940-an dan 1950-an William J.J. Gordon mulai mengem-

bangkan synectics sebagai strategi untuk meningkatkan kemampuan kreatif para

insinyur di berbagai organisasi insdustri. Dengan maksud yang sama yaitu

mengembangkan kreativitas, kegiatan synectics penerapannya di dalam kelas baru

dimulai sekitar tahun 1960-an.10

Gordon mengemukakan bahwa kegiatan synectics didasarkan pada psikologi

kreativitas, yaitu: setiap individu pada dasarnya memiliki kreativitas dan dapat

dikembangkan, perbedaannya terletak pada tingkatan kreativitasnya. Ada tiga asumsi

dasar yang digunakan Gordon sebagai dasar synectics, yaitu: (1) proses kreatif dapat

dideskripsikan secara konkrit. Deskripsi ini dapat digunakan untuk mengembangkan

metode pengajaran yang dapat meningkatkan kreativitas secara individual maupun

kelompok. (2) penemuan kreatif dalam bidang seni dan bidang sains serupa, dan

diperoleh melalui proses dasar intelektual yang sama. (3) proses kreatif individu serupa

dengan proses kreatif dalam kelompok.

Di samping itu Gordon juga mengemukakan bahwa pada proses kreatif,

komponen emosional lebih penting dari pada intelektual dan komponen rasional.

9 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 15-16. 10 Joice B dan Weil M, Model of Teaching, 2ⁿᵈ Edition (London: Printice-Hal, Inc, 1980), hal. 28.

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

27

Keterlibatan komponen emosional dan irrasional dalam proses kreatif akan membuka

pemikiran ke arah gagasan-gagasan baru. Walaupun demikian, keputusan akan

pemecahan masalah tetap dilakukan secara rasional. Dengan kata lain komponen

emosional dan irrasional berfungsi untuk meningkatkan kreativitas dalam pemecahan

masalah.11

Berdasarkan hasil penelitiannya, Gordon mengemukakan lima kondisi mental

terkait dengan proses kreatif, yaitu: a. detachment-involvement, b. deferment, c.

speculation, d. autonomy, dan e. hedonic respon. Dalam kondisi detachment-

involvement individu mencoba memindahkan suatu masalah dari konteks biasa untuk

melihat perbedaannya, dan mengembangkan insight baru. Dalam keterlibatan ini,

individu mengimajinasikan bagaimana rasanya seandainya menjadi obyek

permasalahan tersebut.

Kondisi “deferment” merupakan kondisi dimana individu dapat menolak

pemecahan yang diajukan dan mencari kemungkinan munculnya alternatif pemecahan

yang lebih baik. Kondisi yang ketiga adalah spekulasi. Dalam kondisi ini, individu

berspekulasi tentang cara-cara baru dalam memandang masalah dan kemungkinan-

kemungkinan pemecahan yang baru. Adapun kondisi “autonomy” terjadi bila individu

telah membentuk pemecahan. Secara tradisional kondisi “hedonic” dikenal sebagai

inspirasi atau intuisi. Hal ini dirasakan oleh individu bahwa pemecahannya

11 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 16-17.

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

28

menyakinkan. Individu merasa lega karena masalah dapat terpecahkan atau gagasan

dapat diungkapkan secara kreatif.12

Tujuan kegiatan synectics yaitu mendorong siswa ke dalam kondisi psikologi

yang diperlukan sehubungan dengan proses kreatif. Inti kegiatan synectics adalah

aktivitas analogi. Aktivitas analogi adalah suatu kegiatan membentuk perumpamaan

atau pengibaratan, yakni pembandingan suatu obyek atau gagasan dengan suatu obyek

atau gagasan yang lain.13 Mansfield et al menyebutnya sebagai kegiatan untuk

meninjau sesuatu yang asing dari sisi yang lazim. Dalam konsep kebahasaan Wahab

menjelaskan analogi sebagai ungkapan kebahasaan yang maknanya tidak dapat

dijangkau secara langsung dari lambing karena makna yang dimaksud terdapat pada

prediksi kebahasaan itu. Dengan kata lain analogi adalah pemahaman dan pengalaman

akan sejenis hal yang dimaksudkan untuk perihal yang lain. Berdasarkan uraian-uraian

tersebut, dapat disimpulkan bahwa analogi adalah suatu pernyataan yang

mengungkapkan kesamaan atau obyek-obyek atau gagasan-gagasan atas dasar suatu

perbandingan. Misalnya, zat padat dianalogikan dengan siswa yang berkumpul dalam

kelas, zat cair dianalogikan dengan siswa yang keluar main pada jam istirahat, dan gas

dianalogikan dengan siswa yang tersebar luas ketika masing-masing pulang ke

rumah.14

12 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 17-18. 13 Joice B dan Weil M, Model of Teaching, 2ⁿᵈ Edition (London: Printice-Hal, Inc, 1980), hal. 30. 14 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 18.

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

29

Melalui kegiatan analogi terjadi suatu proses kreatif yang disadari dan

membentuk jarak konseptual antara siswa dengan obyek serta memungkinkan adanya

waktu untuk berpikir reflektif. Terbentuknya jarak konseptual dalam kegiatan analogi

akan menciptakan keterlibatan emosional, yang memberikan kebebasan pada struktur

mental untuk mengarahkan ke dalam cara-cara berpikir yang baru. Misalnya siswa

diminta untuk mengumpamakan bukunya sebagai sepatu atau sungai. Kegiatan

synectics yang menggunakan aktivitas analogi, memberikan struktur mental pada siswa

sehingga dapat memandang sesuatu yang dikenal dari perspektif yang baru dan siswa

secara bebas mengembangkan imajinasi serta insight.15 Dengan kata lain analogi

membantu dalam memahami sesuatu yang asing menjadi akrab. Di samping itu,

kegiatan ini juga membantu melepaskan “ikatan struktur mental” yang melekat kuat

dalam memandang suatu obyek atau terlalu menyederhanakan obyek agar menjadi

akrab sehingga mendukung munculnya gagasan-gagasan kreatif.16

3) Synectics sebagai model pembelajaran

Model synectics merupakan model pembelajaran yang memungkinkan

terwujudnya tujuan pembelajaran kreatif. Model pembelajaran synectics

dikembangkan dari seperangkat anggapan dasar tentang psikologi kreativitas.

Anggapan dasar itu oleh Gordon dituangkan dalam tiga asumsi dasar yang mendasari

synectics, yaitu: (1) proses kreatif dapat dideskripsikan secara konkrit, deskripsi ini

dapat metode pengajaran yang dapat mengembangkan kreativitas secara individual

15 Joice B dan Weil M, Model of Teaching, 2ⁿᵈ Edition (London: Printice-Hal, Inc, 1980), hal. 30. 16 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 18-19.

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

30

maupun kelompok, (2) penemuan kreatif dalam bidang seni dan bidang sains serupa,

dan diperoleh melalui proses dasar intelektual yang sama, dan (3) proses kreatif

individu serupa dengan proses kreatif dalam kelompok. Di samping itu Gordon juga

menjelaskan bahwa komponen emosional jauh lebih penting dibandingkan intelektual

pada awal proses kreatif.17

Joyce dan Weil dan Brownoski menjelaskan bahwa model synectics merupakan

model pengembangan kreativitas untuk memecahkan masalah dengan melatih individu

untuk bekerja sama mengatasi problem sehingga mampu meningkatkan produktivitas.

Lebih spesifik Hudson menjelaskan bahwa pembelajaran model synectics merupakan

aktivitas yang disusun dan digunakan para peserta didik sebagai cara untuk berpikir

kreatif. Jika demikian halnya, maka synectics dipahami sebagai seperangkat kreativitas

(pemikiran kreatif) untuk menyatakan permasalahan dan pemecahannya.18

Pembelajaran model synectics menekankan pada adanya kegiatan analogi

dalam belajar, yang bermuara pada perolehan pemahaman baru dan lebih kompleks

terhadap suatu konsep.19 Analogi sebagai cara kerja synectics dalam belajar, dapat

didefinisikan sebagai aktivitas membuat perumpamaan-perumpamaan suatu hal

(konsep baru) terhadap suatu hal lain (konsep yang sudah dipahami) berdasarkan

persamaan-persamaan antara keduanya, untuk memperoleh pemahaman konsep yang

17 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 3. 18 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 4. 19 Gunter, M.A, dkk., Instructional A Model Approach (Boston: Allyn and Bacon, 1990), h. 45.

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

31

lebih kompleks. Analogi sebagai cara berpikir, umumnya orang menggunakan

perbandingan atau kontras.20

Melalui analogi maka terjadi suatu proses kreatif yang disadari, terbentuk jarak

konseptual antara peserta didik dengan obyek, dan memungkinkan untuk berpikir

kreatif. Dengan terbentuknya jarak konseptual maka secara emosional akan

memberikan kebebasan struktur mental dan dapat mengarahkan ke dalam cara berpikir

yang baru. Sejalan dengan hal tersebut, Amien menjelaskan bahwa kegiatan analogi

dapat membantu melepaskan “ikatan struktural mental”, yang melekat kuat dalam

memandang suatu obyek sehingga mendukung munculnya gagasan-gagasan yang

kreatif.21

b. Mind maps

1) Pengertian mind maps

Prase mind maps dapat ditemukan diberbagai tulisan dengan ragam istilah

seperti: mind charting, mindscapes, dan mind clustering yang kesemuanya bermuara

pada makna cara otak bekerja secara kreatif dalam menata informasi. Otak menyimpan

informasi pada dendrit-dendrit yang tampak seperti cabang pohon, ia menyimpan

informasi dengan pola dan asosiasi.22

Mind maps dicetuskan oleh psikolog Tony Buzan sejak tahun 1970. Menurut

Buzan mind maps merupakan bentuk catatan yang penuh warna dan bersifat visual,

20 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 4. 21 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 5. 22 Dryden, The Learning Revolution, terj. Word ++ Translation Service, (Cet. VII; Bandung: KAIFA,

2003), h. 37.

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

32

bisa dikerjakan oleh satu orang atau sebuah tim yang terdiri atas beberapa orang. Secara

harfiah mind maps merupakan pemetaan informasi yang disimpan dalam pikiran.23

Sejalan dengan hal tersebut McGregor mendefinisikan mind maps sebagai metode

untuk membuat catatan untuk berpikir.24 Pengertian-pengertian mind maps tersebut

jika dikaitkan dengan pembelajaran, sesunggunya merupakan contoh yang sangat baik

tentang pendayagunaan teknik belajar atau prasarana belajar yang bisa membantu

siswa memahami konsep-konsep dan menghafalkan informasi secara tepat.25

Caroline Edward mengatakan bahwa metode mind mapping adalah cara paling

efektif dan efisien untuk memasukan, menyimpan dan mengeluarkan data dari atau ke

otak. Sistem ini bekerja sesuai cara kerja alami otak kita, sehingga dapat

mengoptimalkan seluruh potensi dan kapasitas otak manusia.26 Sejalan dengan itu,

Mahmuddin mengemukakan bahwa model mind mapping merupakan suatu teknik

grafik yang sangat ampuh dan menjadi kunci yang universal untuk membuka potensi

dari seluruh otak, karena menggunakan seluruh keterampilan yang terdapat pada

bagian neo-korteks dari otak atau yang lebih dikenal sebagai otak kiri dan otak kanan.

Selain itu, mind mapping juga memungkinkan terjadinya asosiasi yang lebih lengkap

pada informasi yang ingin dipelajari, baik asosiasi antar sesama informasi yang ingin

23 Buzan, Mind Maps at Work, terj. Daniel Wijaya, Cara Cemerlang Menjadi Bintang di Tempat Kerja

(Cet. I; Jakarta: Gramedia, 2005), h. 21. 24 McGregor, Piece of Mind, terj. Yudi Sujana, Mengaktifkan Kekuatan Pikiran Bawah Sadar Untuk

Mencapai Tujuan (Cet. V; Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005), h. 34. 25 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 105. 26 Lihin, “Mengenal Metode Mind Mapping”, Blog Lihin. http://www.referensimakalah.com/2012/04/

mengenal-metode-mind-mapping_6124.html (April 2012).

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

33

dipelajari ataupun dengan informasi yang telah tersimpan sebelumnya di ingatan.27

Lebih lanjut menurut Bobby De Porter mengatakan bahwa metode mind mapping (Peta

Pikiran) adalah pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan

grafis lainya untuk membentuk kesan antara otak kiri dan otak kanan yang ikut terlibat

sehingga mempermudah memasukkan informasi ke dalam otak.

Dari pemaparan diatas dapat kesimpulan bahwa metode mind mapping adalah

suatu teknik mencatat yang dapat memetakan pikiran yang kreatif dan efektif serta

memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak baik belahan otak kanan atau

belahan otak kiri yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan menggunakan metode

mind mapping dapat menghasilkan catatan yang memberikan banyak informasi dalam

satu halaman. Sehingga dengan metode mind mapping daftar informasi yang panjang

bisa dialihkan menjadi petakan yang berwarna-warni, sangat teratur dan mudah diingat

yang selaras dengan cara kerja alami otak. 28

2) Aktivitas mind maps

Pembentukan mind maps selalu dimulai dengan satu gagasan utama atau tema

tunggal, dikelilingi beberapa gagasan lain yang terkait yang dihubungkan dengannya.

Dengan kata lain disetiap cabang “gagasan utama” ada cabang-cabang “sub gagasan”

yang mengeksplorasi tema-tema tersebut secara lebih mendalam. Pada sub cabang

gagasan dapat ditambah lebih banyak lagi sub-sub cabang, sambil mengeksplorasi

27 Rijal, “Pengertian Model Pembelajaran Mind Mapping”, Blog Rijal. http://www.rijal09.com/2016/04/

model-pembelajaran-mind-mapping.html (04 September 2016). 28 Lihin, “Mengenal Metode Mind Mapping”, Blog Lihin. http://www.referensimakalah.com/2012/04/

mengenal-metode-mind-mapping_6124.html (April 2012).

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

34

gagasan secara lebih mendalam lagi. Hal ini membuat mind maps memiliki ruang

lingkup yang dalam dan luas, yang tidak dimiliki oleh daftar gagasan biasa.

Dengan bekerja dari pusat ke arah luar, mind maps mampu mendorong pikiran-

pikiran seorang berprilaku dengan cara kerja yang sama dengan mind maps. Menurut

Buzan dengan mind maps gagasan-gagasan akan segera berkembang dan akan

memancarkan pemikiran kreatif melalui imajinasi yang tidak mengenal batas, oleh

karena mind maps melibatkan kerja sisi otak kiri dan sisi otak kanan. Lebih jauh Buzan

menjelaskan, jika masing-masing sisi otak bekerja dan saling memberi umpan secara

serempak untuk memperkuat sisi lainnya, maka memungkinkan potensi kreatif dapat

berkembang.29

Menurut Buzan mind maps merupakan alat berpikir yang mampu mendorong

kerja otak untuk mengembangkan asosiasi antargagasan dan merupakan manifestasi

visual tentang cara otak dalam berpikir.30 Secara alami, otak manusia dirancang untuk

berpikir dengan pola radian sehingga memungkinkan berpikir secara stimulan. Namun,

desain alami ini dirusak oleh sistem pendidikan yang cenderung menggunakan sistem

berpikir linear yang menyebabkan kita terbiasa berpikir langkah demi langkah yang

jauh lebih lambat dibandingkan berpikir radian. Anak-anak di Indonesia sejak kecil

sudah menggunakan pola berpikir secara linear, sehingga mereka lebih lambat berpikir

dibandingkan dengan anak-anak yang menggunakan pola berpikir radian. Oleh karena

29 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 82-83. 30 Buzan, Mind Maps at Work, terj. Daniel Wijaya, Cara Cemerlang Menjadi Bintang di Tempat Kerja

(Cet. I; Jakarta: Gramedia, 2005), h. 7.

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

35

itu, berpikirlah dengan cara radian dari satu titik ke segala arah yang memungkinkan

proses berpikir dapat mengalir secara bebas, sehingga dengan cara berpikir seperti itu

akan memunculkan banyak ide-ide secara stimulan.31

Berpikir pada umumnya didefinisikan sebagai proses mental yang dapat

menghasilkan pengetahuan sehingga siswa menjadi pemikir kritis yang mampu

mencari informasi baru, memecahkan masalah, dan mengungkapkan pemikiran. Dalam

pembelajaran yang mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa sebagai

pemikir, siswa dapat lebih mudah memahami konsep, peka akan masalah yang terjadi

sehingga dapat memahami dan menyelesaikan masalah serta mampu mengaplikasikan

konsep dalam situasi yang berbeda. Pendidikan perlu mengembangkan peserta didik

agar memiliki keterampilan hidup, memiliki kemampuan bersikap dalam menghadapi

tantangan hidup sehari-hari. Model mind mapping juga memiliki prinsip yang

menyesuaikan prinsip kerja otak yakni menghubungkan kemampuan otak kiri dengan

otak kanan sehingga lebih mudah memahami dan mengingat suatu pengetahuan. 32

Hal tersebut juga bisa diatasi dengan menciptakan sebuah cara berpikir yang

menggunakan otak kiri dan otak kanan secara simultan dan sinergis yaitu mind

mapping yang diciptakan oleh Tony Buzan. Mind mapping menurut Buzan Center,

Pusat mind mapping yang berada di Kanada menjelaskan bahwa mind mapping

31 Made Widiari, “Pengaruh Metode Pembelajaran Mind Mapping dan Ekspositori Terhadap Hasil

Belajar Matematika di SD Gugus IX Kecamatan Buleleng”, Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi

Pendidikan, vol: 2 no. 1 (2014): h. 17. 32 Siska Marviyanasari, “Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran Geografi Melalui

Model Mind Mapping”, Tesis (Program Pascasarjana Magister Pendidikan IPS: Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung Bandar Lampung, 2016), h. 16.

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

36

merupakan metode grafik ampuh yang menyediakan suatu kunci yang universal untuk

membuka seluruh potensi otak manusia sehingga dapat menggunakan seluruh

kemampuan yang ada di kedua belah otak seperti gambar, kata, angka, logika, ritme

dan warna dalam suatu cara yang unik. Mind mapping merupakan cara mencatat yang

kreatif, efektif, dan memetakan pikiran-pikiran kita, secara menarik, mudah dan

berdaya guna.33

3) Model mind maps dan pembelajaran

Salah satu pendekatan yang memungkinkan siswa belajar secara optimal adalah

model mind mapping. Hal ini didukung oleh pendapat Femi Olivia bahwa model

pembelajaran mind mapping bermanfaat untuk pembelajaran, kecepatan, kemampuan

berpikir lebih terstruktur, mendorong terciptanya kreatifitas, ide-ide cemerlang, solusi

inspiratif penyelesaian masalah, bahkan cara baru untuk memotivasi diri dan orang

lain. Selaras dengan pendapat tersebut, Sumarmi menyatakan bahwa “mind mapping

merupakan suatu cara untuk mengungkapkan hal yang dipikirkan melalui suatu catatan

yang menggambarkan hubungan antar kata, warna, dan gambar sehingga materi dapat

dipahami dan diingat”.34

Mind maps sebagai peta-jalan pembelajaran dapat membantu mengembangkan

potensi berpikir secara kreatif. Melalui mind maps orang mampu memfokuskan

perhatian pada apa yang menjadi inti persoalan melalui asosiasi dan pengembangan

33 Made Widiari, “Pengaruh Metode Pembelajaran Mind Mapping dan Ekspositori Terhadap Hasil

Belajar Matematika di SD Gugus IX Kecamatan Buleleng”, Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi

Pendidikan, vol: 2 no. 1 (2014): h. 18. 34 Siska Marviyanasari, “Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran Geografi Melalui

Model Mind Mapping”, Tesis (Program Pascasarjana Magister Pendidikan IPS: Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung Bandar Lampung, 2016), h. 16.

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

37

imajinasi, menyelidiki setiap kemungkinan kesempatan yang terbuka dalam

menyelasaikan masalah, memberikan kebebasan intelektual yang tak terbatas,

memungkinkan melakukan penilaian terhadap gagasan-gagasan yang menjadi

prioritas, memberikan pemahaman konsep yang lebih utuh karena dapat menciptakan

kesan yang lebih sehingga mudah dihafal. Jika demikian halnya, maka mind maps juga

diharapkan dapat mengembangkan sikap kreatif dan sikap kritis sehingga perolehan

hasil belajar menjadi lebih baik.35

Pemanfaatan mind maps dalam kegiatan pembelajaran memberikan

keuntungan-keuntungan, seperti: dapat membantu dan mengembangkan kreativitas

berpikir, menggugah kecerdasan kreatif, menumbuhkan berbagai solusi inspiratif

untuk memecahkan masalah, mengingatkan kembali fakta-fakta saat dalam tekanan,

menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menimbulkan inspirasi secara

kreatif, memberikan kebebasan intelektual yang tidak terbatas, dan dapat melakukan

organisasi konsep-konsep dengan baik lagi menarik karena dapat disertai dengan

gambar-gambar sesuai dengan konsep yang dimaksud.36

Oleh karena itu, guru sebagai pendidik dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif

dalam mengemas materi pembelajaran dan proses pembelajaran yang dapat

menjadikan siswa lebih aktif dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran.

Sebagaimana diungkapkan Mulyasa bahwa untuk meningkatkan kualitas pendidikan

35 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 7. 36 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 32.

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

38

dalam pengembangan kurikulum perlu didukung oleh iklim pembelajaran yang

kondusif, iklim yang demikian akan mendorong terwujudnya proses pembelajaran

yang aktif, kreatif, dan bermakna. Untuk memberikan pengalaman-pengalaman

pembelajaran yang bermakna kepada siswa, guru harus mampu memilih salah satu

bagian penting dalam pembelajaran yaitu pemilihan pendekatan.

Berdasarkan hal tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa model mind

mapping memberikan kesempatan siswa untuk berpikir secara aktif dalam proses

pembelajaran, siswa dapat mengemukakan pendapat secara bebas, mampu

bekerjasama dengan teman yang lain, sehingga melatih siswa berpikir kritis untuk

menemukan informasi dan menggunakan pengetahuan.37

c. Cooperative learning

1) Pengertian cooperative learning

Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dalam kelompok kecil,

anggota kelompok memiliki tingkat kemampuan yang heterogen. Dalam

menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerjasama dan membantu.

Belajar belum selesai, jika salah satu teman dalam sekelompok belum menguasai bahan

pembelajaran. Belajar kooperatif adalah kegiatan yang berlangsung dalam lingkungan

belajar sehingga siswa dalam kelompok kecil saling berbagi ide dan bekerja secara

kolaboratif untuk menyelesaikan tugas akademik (Lord, 1998).38

37 Siska Marviyanasari, “Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran Geografi Melalui

Model Mind Mapping”, Tesis (Program Pascasarjana Magister Pendidikan IPS: Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung Bandar Lampung, 2016), h. 16-18. 38 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 34.

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

39

Roger, dkk. menyatakan cooperative learning is group learning activity

organized in such a way that learning is based on the socially structured change of

information between learners in group in which each learner is held accountable for

his or her own learning and is motivated to increase the learning of others

(Pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang

diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan

informasi secara sosial di antara kelompok-kelompok pembelajar yang di dalamnya

setiap pembelajar bertanggungjawab atas pembelajaranya sendiri dan didorong untuk

meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain).39

Parker mendefinisikan kelompok kecil kooperatif sebagai suasana

pembelajaran di mana para siswa saling berinteraksi dalam kelompok-kelompok kecil

untuk mengerjakan tugas akademik demi mencapai tujuan bersama. Sementara itu,

Davidson mendefinisikan pembelajaran kooperatif secara terminology dan

perbedaannya dengan pembelajaran koolaboratif. Menurutnya, pembelajaran

kooperatif merupakan suatu konsep yang sebenarnya sudah adea sejak dulu dalam

kehidupan sehari-hari.40

Menurut Davidson kooperatif berarti to work or act together or jointly, and

strive to produce an effect (bekerja sama dan berusaha menghasilkan suatu pengaruh

tertentu). Menurut Johnson dan Johnson pembelajaran kooperatif berarti working

together to accomplish shared goals (bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama).

39 Miftahul Huda, Cooperative Learning (Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 29. 40 Miftahul Huda, Cooperative Learning (Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 29-30.

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

40

Dalam suasana kooperatif, setiap anggota sama-sama berusaha mencapai hasil yang

nantinya bisa dirasakan oleh semua anggota kelompok. Dalam konteks pengajaran,

pembelajaran kooperatif sering kali didefinisikan sebagai pembentukan kelompok-

kelompok kecil yang terdiri dari siswa-siswa yang dituntut untuk bekerja sama dan

saling meningkatkan pembelajaran dan pembelajaran siswa-siswa lain. Lanjut menurut

Artz dan Newman mendefinisikanh pembelajaran kooperatif sebagai small group of

learners working together as a team solve a problem, complete a task, or accomplish

a common goal (kelompok kecil pembelajar/siswa yang bekerja sama dalam satu tim

untuk mengatasi suatu masalah, menyelesaikan sebuah tugas, atau mencapai suatu

tujuan bersama).41

Tujuan pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi keberhasilan

individu yang ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. Dengan

bekerja kelompok siswa bersemangat untuk belajar secara aktif, saling menampilkan

diri atau berperan diantara teman-teman sebaya sehingga dapat memacu semangat

siswa untuk saling membantu memecahkan masalah yang mereka hadapi.42

Pembelajaran kooperatif (cooperatif learning) diyakini sebagai praktik

pedagogis untuk meningkatkan proses pembelajaran, gaya berpikir tingkat-tinggi,

perilaku sosial, sekaligus kepedulian terhadap siswa-siswa yang memiliki latar

belakang kemampuan, penyesuaian, dan kebutuhan yang berbeda-beda. Bahkan,

Johnson, dkk., menegaskan bahwa – kecuali pembelajaran kooperatif – tidak ada satu

41 Miftahul Huda, Cooperative Learning (Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 32. 42 Slavin, R.E, Cooperative Learning, Second Edition (Boston: Allyn and Bacon Publisher, 1995), h. 7.

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

41

pun praktik pedagogis yang secara simultan mampu memenuhi tujuan yang beragam

seperti ini.43

Arends; Burrowes; Lord menjelaskan bahwa dengan pembelajaran kooperatif

siswa akan memiliki prestasi akademik yang baik, toleransi terhadap “perbedaan”,

meningkatkan sifat kepemimpinan, sikap positif terhadap materi, membantu siswa

dalam memahami konsep-konsep IPA yang sulit, meningkatkan kemampuan berpikir

tingkat tinggi (kritis dan kreatif), dan memiliki keterampilan sosial.44

Pembelajaran kooperatif berbeda dengan pembelajaran non-kooperatif.

Perbedaan itu secara jelas diuraikan Lundgren seperti pada table berikut:45

Tabel 2.1: Perbedaan antara kelompok pembelajaran kooperatif dan non

kooperatif

a) Kelompok Pembelajaran Kooperatif b) Kelompok Non-Kooperatif

Kepemimpinan bersama

Saling ketergantungan yang positif

Keanggotaan yang heterogen

Mempelajari keterampilan-

keterampilan kooperatif

Tanggung jawab terhadap hasil

belajar seluruh anggota kelompok

Satu pemimpin

Tidak ada saling ketergantungan

Keanggotaan yang homogeny

Asumsi adanya keterampilan sosial

Tanggung jawab terhadap hasil

belajar sendiri

Hanya menekankan pada tugas

43 Miftahul Huda, Cooperative Learning (Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 27 44 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 34. 45 Muhammad Khalifah Mustami, “Biologi dan Pembelajaran Biologi Inovatif: Menuju Persaingan

Masyarakat Ekonomi Asean, Model SM2CL Untuk Pembelajaran Biologi Yang Inovatif”, Makassar Prosiding

Seminar Nasional, vol 1, no. 1 (2015): h. 7.

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

42

Menekankan pada tugas dan

hubungan kooperatif

Ditunjang oleh guru

Satu hasil kelompok

Evaluasi kelompok

Diarahkan oleh guru

Beberapa hasil individu

Evaluasi individual

Dengan demikian, pembelajaran kooperatif bergantung pada efektivitas

kelompok-kelompok siswa tersebut. Singkatnya, pembelajaran kooperatif mengacu

pada metode pembelajaran dimana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil dan

saling membantu dalam belajar. Konsekuensi positif dari pembelajaran ini adalah siswa

diberi kebebasan untuk terlibat secara aktif dalam kelompok mereka. Dalam

lingkungan pembelajaran kooperatif, siswa harus menjadi partisipan aktif dan melalui

kelompoknya, dapat membangun komunitas pembelajaran (learning community) yang

saling membantu antarasatu sama lain.46

2) Perilaku kelompok dan dasar teoritis belajar kelompok

May dan Doob menemukan bahwa kerja sama kelompok (cooperation) akan

terjadi ketika individu-individu tertentu ingin mencapai tujuan yang sama dan

komplementer, ketika mereka dituntut untuk mencapai tujuan tersebut dengan

perhitungan-perhitungan yang adil, dan ketika mereka saling dekat satu sama lain.

Deutsch berargumentasi bahwa anggota kelompok yang berada dalam lingkungan

46 Miftahul Huda, Cooperative Learning (Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 32-33.

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

43

sosial kooperatif akan lebih bersahabat, lebih padu, dan lebih semangat daripada rekan-

rekan mereka dalam situasi kompetitif.47

Dengan berinteraksi satu sama lain, siswa akan menerima feedback atas semua

aktivitas yang mereka lakukan, mereka akan belajar bagaimana perilaku dengan baik,

dan mereka akan memahami apa yang harus dilakukan dalam kerja kelompok yang

kooperatif. Gagasan Dewey ini secara revolusioner mulai dikenal luas oleh para

pendidik di seluruh dunia. Tak pelak, gagasannya tentang dinamika kelompok tersebut

menjadi salah satu sasaran pengembangan dunia pendidikan dewasa ini.48

Salah satu landasan teoritis pertama tentang belajar kelompok ini berasal dari

Vygotsky mengenai pandangan konstruktivitas sosial. Menurut Vygotsky, mental

siswa pertama kali berkembang pada level interpersonal dimana mereka belajar

menginternalisasikan dan mentransformasikan interaksi interpersonal mereka dengan

orang lain, lalu pada level intra-personal dimana mereka mulai memperoleh

pemahaman dan keterampilan baru dari hasil interaksi ini. Landasan teoritis inilah yang

menjadi alasan mengapa siswa perlu diajak untuk belajar berinteraksi bersama orang

dewasa atau temannya yang lebih mampu sehingga mereka bisa menyelesaikan tugas-

tugas yang tidak bisa mereka selesaikan sendiri.49 Lanjut menurut Ibrahim dkk,

menyatakan bahwa cooperative learning merupakan strategi belajar dalam kelompok

kecil dengan kemampuan individu yang berbeda. Dalam menyelesaikan tugas

47 Miftahul Huda, Cooperative Learning (Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 8-9. 48 Miftahul Huda, Cooperative Learning (Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 4. 49 Miftahul Huda, Cooperative Learning (Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 24.

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

44

kelompok, setiap anggota saling bekerjasama dan membantu. Belajar belum selesai

jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pembelajaran.50

Landasan teoritis lain tentang belajar kelompok kecil berasal dari teori Piaget

tentang konflik sosiokognitif. Konflik ini menurut Piaget, muncul ketika siswa mulai

merumuskan kembali pemahamannya akan sesuatu masalah yang bertentangan dengan

pemahaman orang lain yang tengah berinteraksi dengannya. Saat pertantangan ini

terjadi, siswa akan tertuntut untuk merefleksikan pemahamanya sendiri, mencari

informasi tambahan untuk mengklarifikasikan pertentangan tersebut dan berusaha

“mendamaikan “pemahaman dan perspektifnya yang baru untuk kembali

menyelesaikan inkonsistensi-inkonsistensi yang ada. Konflik kognitif, bagaimanapun

merupakan katalisator (penggerak) perubahan karena ia memotivasi siswa untuk

merenungkan kembali pemahamannya tentang suatu masalah dan berusaha

mengkonstruksi pemahaman baru yang lebih sesuai dengan feedback yang mereka

terima.

Singkatnya, pendekatan Vygotskian dan Piagetian di atas mempresentasikan

dua pandangan teoretis tentang bagaimana siswa belajar dari orang lain. Di satu sisi,

teori konstruktivis sosial menyatakan siswa akan lebih mampu menggunakan Bahasa

kognitif dan menyelesaikan masalah secara efektif jika mereka mau berinteraksi

dengan teman-temannya yang lebih dewasa dan mampu lebih dari mereka. Di sisi lain,

kontruktivis personal menyatakan ketika siswa berinteraksi dengan orang lain, mereka

50 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 9.

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

45

akan tertantang untuk memikirkan ulang pemahaman mereka sendiri, mencari

informasi baru untuk menyelesaikan pertentangan yang muncul, lalu berusaha

“mendamaikan” pertentangan tersebut antara dirinya dengan orang lain. Meskipun ada

perbedaan yang cukup menonjol antara kedua teori di atas, keduanya tetap

meneguhkan pentingnya interaksi sosial, cara berpikir dan belajar siswa.51

Dari uraian tersebut di atas menunjukkan bahwa cooperative learning menuntut

peserta didik sebagai pelajar yang aktif, baik fisik maupun mental. Arends menjelaskan

dengan pembelajaran kooperatif peserta didik akan memiliki prestasi akademik yang

baik, toleransi terhadap keragaman, memiliki keterampilan sosial, sikap demokrasi,

dan meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.52

3) Jenis-jenis dan tipe-tipe pembelajaran kooperatif

a) Jenis-jenis pembelajaran kooperatif

Ada beberapa jenis pembelajaran kooperatif menurut Johnson & Smith.

Empat di antaranya adalah: (1) kelompok pembelajaran kooperatif formal (formal

cooperative learning group), (2) kelompok pembelajaran kooperatif informal

(informal cooperative learning group), (3) kelompok besar kooperatif (cooperative

base group), dan (4) gabungan tiga kelompok kooperatif (integrated use of cooperative

learning group).53

Formal cooperative learning group adalah pembelajaran yang di dalamnya

siswa bekerja sama, dalam beberapa minggu kedepan untuk mencapai tujuan

51 Miftahul Huda, Cooperative Learning (Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 24. 52 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 9. 53 Miftahul Huda, Cooperative Learning (Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 87.

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

46

pembelajaran atau menyelesaikan tugas tertentu, seperti menyelasaikan masalah

(problem solving), atau membuat keputusan (decision making), mengerjakan satu

unit/materi kurikulum, menulis laporan, melaksanakan survei atau eksperimen,

membaca buku referensi, mempelajari kosakata, atau menjawab soal-soal dari buku

pelajaran. Kelompok pembelajaran kooperatif formal dibentuk berdasarkan prosedur-

prosedur pembelajaran kooperatif pada umumnya. Prosedur-prosedur itu meliputi

antara lain: keputusan-keputusan pra-instruksional, perancangan tugas dan struktur

kooperatif, pengawasan kelompok-kelompok kooperatif, evaluasi pembelajaran dan

pemrosesan kelompok.54

Informal cooperative learning group adalah pembelajaran yang di dalamnya

siswa bekerja sama dalam kelompok-kelompok kescil sementara untuk beberapa menit

atau satu pertemuan saja. Kelompok pembelajaran kooperatif informal dibentuk untuk

memfokuskan perhatian siswa pada materi yang dipelajari, menciptakan setting dan

mood yang kondusif untuk belajar, memastikan siswa memproses materi yang sudah

diajarkan dan menjadi kegiatan penutup (closure) di akhir pelajaran. Dalam

pembelajaran kooperatif informal, miskonsepsi, kesalahpahaman atau kesenjangan

pengetahuan diidentifikasikan dan dikoreksi agar setiap anggota kelompok benar-benar

menjalani proses pembelajaran secara personal. Dalam pembelajaran informal ini

prosedur yang umumnya digunakan adalah diskusi terfokus (focused discussion)

54 Miftahul Huda, Cooperative Learning (Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 88.

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

47

sebelum atau sesudah pengajaran dan diskusi-berpasangan-berhadapan (turn-to-your-

partner-discussion) sepanjang proses pengajaran.

Cooperative base group merupakan kelompok pembelajaran kooperatif

dengan jumlah anggota yang stabil dan beragam yang biasanya ditugaskan untuk

bekerja selama satu semester atau satu tahun. Setiap anggota bertanggungjawab untuk:

(1) saling memberikan dukungan, dorongan dan bantuan satu sama lain dalam

menyelesaikan tugas bersama, (2) saling memperingkatkan tanggung jawab masing-

masing untuk terus semangat belajar, dan (3) saling memastikan semua anggota

mengalami kemajuan akademik (tidak boleh ada yang tertinggal secara akademik).

Ada dua cara membentuk kelompok besar kooperatif ini, yaitu: (1) dengan

merekrut beberapa siswa dari satu kelas untuk membangun kelompok kooperatif besar

selama satu semester, dan (2) dengan mengorganisasi beberapa siswa dari kelas-kelas

yang berbeda untuk bergabung dalam satu kelompok kooperatif besar yang pada

saatnya bisa menjadi bagian terpentng dari sekolah. 55 Kelompok besar kooperatif fokus

pada kekuatan relasi jangka-panjang antarapara anggotanya dalam mendukung

kemajuan akademik, memotivasi usaha akademik, menciptakan sikap-sikap positif

terhadap pembelajaran, meningkatkan retensi dan rating kelulusan, dan memberikan

kepedulian serta komitmen yang dibutuhkan setelah lulus sekolah nanti.56

Integrated use of cooperative learning group adalah gabungan tiga jenis

kelompok kooperatif dibuat untuk mengektifkan dan memaksimalkan pembelajaran

55 Miftahul Huda, Cooperative Learning (Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 96-97. 56 Miftahul Huda, Cooperative Learning (Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 103-105.

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

48

siswa untuk satu materi pembelajaran atau tugas akademik tertentu. Satu kelas memilki

kesempatan untuk memaduhkan ketiganya sekaligus. Bahkan, untuk setiap materi

pelajaran pun, ketiga kelompok pembelajaran kooperatif tersebut dapat dipadukan

untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi itu.57

b) Tipe-tipe pembelajaran kooperatif

Sebelum membahas tipe pembelajaran kooperatif, terlebih dahulu

dikemukakan unsur-unsur dasar dari pembelajaran kooperatif yang bermacam-macam

itu. Menurut Lundgren, walaupun pembelajaran kooperatif beragam, tetapi

kesemuanya memiliki unsur-unsur dasar, seperti: (1) para siswa harus memiliki

persepsi bahwa mereka "tenggelam atau berenang bersama", (2) para siswa harus

memiliki tanggung jawab terhadap tiap siswa lain kelompoknya, di samping tanggung

jawab terhadap diri sendiri, dalam mempelajari materi yang dihadapi, (3) para siswa

harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuan yang sama, (4) para siswa

harus membagi tugas dan berbagi tanggung jawab di antara para anggota kelompok,

(5) Para siswa akan diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut

berpengaruh terhadap evaluasi kelompok, (6) para siswa berbagi kepemimpinan

sementara mereka memperoleh keterampilan bekerja sama selama belajar, dan (7) para

siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani

dalam kelompok kooperatif.58

57 Miftahul Huda, Cooperative Learning (Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 107-108. 58 Muhammad Khalifah Mustami, “Biologi dan Pembelajaran Biologi Inovatif: Menuju Persaingan

Masyarakat Ekonomi Asean, Model SM2CL Untuk Pembelajaran Biologi Yang Inovatif”, Makassar Prosiding

Seminar Nasional, vol 1, no. 1 (2015): h. 7-8.

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

49

Menurut Muh. Khalifah Mustami, (dalam Jurnal Model Sm2cl Untuk

Pembelajaran Biologi Yang Inovatif), terdapat 9 tipe pembelajaran kooperatif yang

berhasil dikembangkan para peneliti pendidikan, dan telah diterapkan pada berbagai

materi pelajaran. Ada lima tipe pembelajaran kooperatif yang dikembangkan di Johns

Hopkins University yaitu:

a) STAD (Student Teams Achievement Divisions), merupakan tipe kooperatif yang

paling sederhana dan merupakan tipe dasar pada pembelajaran kooperatif.

b) TGT (Team Games Tournament), merupakan pengembangan dari STAD dan

dikembangkan di Johns Hopkins University. Antara TGT dan STAD sebenarnya

hampir sama, perbedaannya terletak pada kegiatan turnamen, hal mana pada

STAD merupakan kegiatan quiz.

c) TAI (Team Accelerated Instruction), merupakan bentuk belajar yang memadukan

antara belajar kooperatif dengan belajar individu. Tiap anggota kelompok akan

diberikan soal-soal bertahap yang harus mereka kerjakan sendiri terlebih dahulu,

setelah itu lalu mengecek hasil kerjanya dengan anggota lain. Jika soal pada tahap

itu dapat diselesaikan, maka siswa dapat menyelesaikan tahap selanjutnya. Tetapi

jika siswa masih mengalami kekeliruan, maka dia harus mengerjakan soal lainnya

ditahap tersebut. Soal-soal yang diberikan disusun berdasarkan tingkat

kesukarannya.

d) CIRC (Cooperative Integrated Reading & Composition), jenis ini sejenis dengan

TAI, hanya lebih menekankan pada pembelajaran membaca, menulis, dan tata

bahasan.

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

50

e) JIGSAW. Pada bentuk belajar kooperatif ini, anggota kelompok diberi tugas yang

berbeda satu dengan lainnya dari sebuah topik yang dibahas. Agar masing-masing

anggota tetap mengetahui keseluruhannya, maka tes tetap diberikan secara

menyeluruh. Demikian juga halnya dengan penilaiannya, tetap didasarkan pada

ratarata skor tes kelompok.

Sedangkan empat tipe yang lain dikembangkan diberbagai universitas yaitu:

a) GI (Group Investigation), dikembangkan di University of Tel Aviv adalah suatu

bentuk belajar kooperatif dimana semua anggotanya dituntut untuk merencanakan

apa yang akan diteliti, dan bersama-sama kelompok membuat rencana

pemecahannya. Kelompok menentukan siapa dan apa yang akan dikerjakan, dan

bagaimana merencanakan penyajiannya di dalam forum diskusi kelas.

b) LG (Learning Together), dikembangkan di University of Minnesota. Pada

pembelajaran kooperatif bentuk LG, siswa bekerja dalam kelompok 4 atau 5 orang

yang beragam kemampuannya, dan bekerja menyelesaikan tugas. Satu kelompok

hanya diberikan satu set lembar kertas. Penghargaan yang diberikan berdasarkan

hasil kelompok itu dari hasil tugas yang diselesaikan bersama.

c) CI (Complex Instruction), dikembangkan di Stanford University adalah bentuk

belajar kooperatif yang menekankan pelaksanaan proyek yang berorientasi pada

penemuan, khususnya dalam sains, matematika dan pengetahuan sosial. Fokusnya

lebih pada membangun keterkaitan semua anggota. Jenis ini biasanya digunakan

dalam pendidikan yang menganut pemakaian bahasa ganda (bilingual), dan kelas-

kelas heterogen yang didalamnya terdapat siswa-siswa yang berbahasa lain/asing.

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

51

d) SDM (Structured Dyadic Methods), merupakan bentuk belajar kooperatif dimana

siswa bekerja berpasangan, salah satunya akan menjadi tutor dan lainnya akan

menjadi tutee. Tutor selanjutnya akan mengajukan pertanyaan yang harus dijawab

tutee. Jika tutee tidak dapat menjawab, maka tutor akan menjawabnya dan

membacanya sebanyak tiga kali. Jika jawaban tutee betul, maka dia akan mendapat

poin. Setiap 10 atau 15 menit mereka akan berganti peran. 59

Walaupun tipe pembelajaran kooperatif berbeda satu dengan lainnya, tetapi

semua mendasarkan pelaksanaannya pada beberapa dari enam karakteristik berikut

(Slavin, 1995): (1) tujuan kelompok (group goal), (2) tanggung jawab individual

(individual accountability), (3) kesempatan yang sama untuk mencapai keberhasilan

(equal opportunities for success), (4) kompetisi secara kelompok (team competition),

(5) spesialisasi tugas (task specialization), dan (6) adaptasi terhadap kebutuhan-

kebutuhan individu (adaptation to individual needs). 60

2. Langkah-Langkah Pembelajaran SM2CL

Adapun langkah-langkah pembelajaran synectics, mind maps, cooperative

learning, (SM2CL), yaitu:

a. Synectics

Langkah-langkah kegiatan synectics menurut Hudson, Brownoski, Gunter,

Joyce, ada enam jenis kegiatan yang dilaksanakan secara berurutan terkait dengan

59 Muhammad Khalifah Mustami, “Biologi dan Pembelajaran Biologi Inovatif: Menuju Persaingan

Masyarakat Ekonomi Asean, Model SM2CL Untuk Pembelajaran Biologi Yang Inovatif”, Makassar Prosiding

Seminar Nasional, vol 1, no. 1 (2015): h. 8-9. 60 Muhammad Khalifah Mustami, “Biologi dan Pembelajaran Biologi Inovatif: Menuju Persaingan

Masyarakat Ekonomi Asean, Model SM2CL Untuk Pembelajaran Biologi Yang Inovatif”, Makassar Prosiding

Seminar Nasional, vol 1, no. 1 (2015): h. 8-9.

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

52

penerapan kegiatan synectics dalam pembelajaran, yaitu: (1) menguraikan topik, (2)

analogi langsung, (3) analogi personal, (4) konflik kempaan, (5) analogi langsung yang

baru, dan (6) kembali ke topik asli atau melakukan evaluasi.61

Kegiatan pertama adalah mendeskripsikan situasi atau mengurangi topik

sebagaimana adanya. Pada tahap ini guru memberikan penjelasan tentang bagaimana

siswa membuat analogi, jika perlu diberi contoh-contoh yang bersifat analogis. Hal ini

dimaksudkan sebagai upaya merangsang siswa membuat analogi. Pada tahap ini juga,

siswa diharapkan sudah memegang buku paket atau materi yang akan dibahas.

Kegiatan kedua adalah kegiatan analogi langsung. Pada tahap ini siswa

diharapkan untuk mengajukan beberapa obyek analogi yang mempunyai persamaan

dengan obyek sebagaimana telah dideskripsikan pada kegiatan pertama. Kemudian

siswa mendeskripsikan persamaan-persamaannya. Sehubungan dengan kegiatan ini,

siswa perlu diberi pengertian dan contoh tentang analogi langsung.

Memberi pengertian (mendefinisikan) kegiatan analogi langsung berarti

menjelaskan pengertiannya atau memberi petunjuk agar siswa memahami tentang

kegiatan tersebut. Untuk lebih jelasnya perlu diberikan contoh. Pertayaan evokatif juga

perlu disajikan. 62

Obyek analogi dapat berkenaan dengan benda mati atau benda hidup. Kriteria

penilaian diukur dari jarak konseptual antara obyek analogi dengan obyek asli.

61 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 22. 62 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 22-23.

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

53

Semakin jauh jarak konseptualnya semakin baik karena memerlukan kegiatan mental

yang tinggi. Perbandingan antara benda mati dengan benda hidup atau sebaliknya lebih

tinggi daripada perbandingan yang kedua-duanya benda mati atau kedua-duanya benda

hidup.

Dalam kegiatan ketiga yaitu kegiatan analogi personal, siswa diharapkan untuk

mengungkapkan perasaannya seandainya menjadi obyek analogi. Penekanan pada

kegiatan ini adalah keterlibatan emphatetik terhadap benda hidup atau benda mati yang

dianalogkan. Ada dua jenis keterlibatan tersebut, yaitu: keterlibatan kinestetik dan

keterlibatan emosional. Dalam keterlibatan kinestetik, siswa diharapkan untuk

memahami gerak-gerik dan kegiatan obyek yang dianalogikan. Misalnya, dalam

mendeskripsikan seekor anjing, siswa mengungkapkan: “jika saya lapar, saya akan lari

ke rumah dengan hidung lebih ke bawah dan mencari makanan”. Di sini terjadi

penyamaan dirinya yang diungkapkan dalam bentuk kegiatan anjing secara nyata.

Keterlibatan emosional mengacu pada penyamaan diri dalam mengidentifikasi

perasaan dan pemahaman yang diungkapkan melalui obyek analogi. Misalnya, dalam

mendeskripsikan banjir, siswa mengatakan: “setiap orang takut dengan saya karena

saya tampak deras dan menghanyutkan, tetapi saya juga Lelah karena lari kencang

sendirian. Penyamaan diri di sini diungkapkan sehubungan dengan identifikasi

perasaan akan aliran air yang deras. Sebelum melaksanakan kegiatan tersebut, siswa

perlu penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan beserta contohnya. Dalam

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

54

kegiatan ini juga perlu diawali dengan pertanyaan-pertanyaan evokatif diberi

penjelasan. 63

Kegiatan keempat dan kelima adalah kegiatan membuat konflik dan analogi

langsung yang baru. Bentuk konflik berupa pasangan dua kata atau phrase yang

berlawanan. Dalam penelitian ini, siswa diharapkan juga mengemukakan pasangan

kata yang digunakan untuk mendeskripsikan suatu obyek. Kata-kata dalam pasangan

ini diambil dari analogi langsung atau analogi personal.

Berdasarkan pasangan kata tersebut, siswa diharapkan untuk mengemu-kakan

obyek sebanyak-banyaknya yang bersifat kontradiktif sebagaimana pada pasangan kata

tersebut. Kemudian siswa diminta untuk menjelaskan mengapa obyek tersebut bersifat

kontradiktif. Kegiatan ini, disebut kagiatan analogi langsung yang baru. Dalam

kegiatan ini, contoh serta pertanyaan-pertanyaan evokatif perlu disajikan.

Kegiatan keenam/terakhir adalah kembali ke topik asli atau evaluasi. Pada tahap

terakhir siswa diharapkan untuk melakukan evaluasi apakah kegiatan-kegiatan

sebelumnya (langkah-langkah synectics) tetap bersesuaian dengan materi/topik yang

sedang dipelajari dan apakah hasil-hasil dalam kegiatan synectics yang dilakukan

diperoleh pemahaman yang kompleks berkenaan dengan topik yang diberikan? 64

Joyce dan Weil juga mengemukakan prinsip reaksi, sistem sosial dan sistem

dukungan sehubungan dengan kegiatan synectics. Prinsip reaksi mengacu pada respon

63 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 23-24. 64 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 24-25.

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

55

guru terhadap siswanya. Disarankan guru menerima semua respon siswa dan menjamin

siswa merasa bahwa keputusan ungkapan kreatifnya berasal dari mereka sendiri. Akan

tetapi, melalui pertanyaan evokatif, guru dapat menstimulasi berpikir kreatifnya. Guru

juga dapat memberikan contoh kegiatan.65

Dalam sistem sosial, difokuskan pada peranan dan hubungan antara guru dan

siswa serta mendeskripsikan jenis norma yang disarankan. Sistem sosial dalam

kegiatan synectics terstruktur secara moderat. Guru mengawali dan mengarahkan siswa

melalui pemecahan masalah dengan analogi. Norma kebebasan intelektual dalam

mengemukakan gagasan-gagasan perlu dikembangkan. Hadia untuk siswa merupakan

kepuasan internal yang diperoleh melalui pemahaman belajar.

Adapun sistem pendukung mengacu pada apa yang diperlukan untuk

implementasi. Sistem pendukung dalam kegiatan synectics meliputi pengenalan guru

terhadap kegiatan synectics, lingkungan yang nyaman, dan laboratorium atau sumber

belajar lainnya. Kegiatan synectics dapat diimplementasikan dalam situasi pengajaran

bermedia. Akan tetapi, karena synectics merupakan proses pengembangan kreatif yang

sering didukung dan dihasilkan dari gagasan-gagasan kelompok. Untuk ini, situasi

pengajaran interaktif atau kolaboratif lebih memungkinkan.66

65 Joice B dan Weil M, Model of Teaching, 2ⁿᵈ Edition (London: Printice-Hal, Inc, 1980), hal. 32. 66 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 25.

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

56

b. Mind maps

Bachman mengemukakan langkah-langkah peta-jalan pembelajaran yang dapat

digunakan agar kegiatan pembelajaran lebih berdaya. Langkah-langkah yang dimaksud

seperti pada kerangka dalam gambar di bawah ini, yaitu:

Gambar 2.1: Langkah-langkah Peta-jalan Pembelajaran

Langkah 2: Konsep-konsep

pemahaman

Langkah 3: Penyimpanan

pengetahuan

Langkah 4, langkah 5,

langkah 6: Inovasi, evaluasi

dan implementsi

Prasarana pemetaan

konsep

Prasarana berpikir

kreatif

Prasarana ingatan

Langkah 1: Perolehan

informasi

Prasarana belajar

efektif

Peta-jalan Pembelajaran

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

57

Dari kerangka peta-jalan pembelajaran di atas dapat dipahami bahwa prasarana

mind maps pemanfaatannya mulai pada langkah ke 3-6 dan dapat mengembangkan

kreativitas berpikir. 67

Mind maps sebagai sarana dalam belajar dengan memetakan informasi, cara

kerjanya didasarkan pada bagaimana otak mengatur dan menyimpan informasi

(Bachman). Proses tersebut penting sebagai peristiwa yang mendahului elaborasi

kognisi seseorang. Menurut teori pemrosesan informasi oleh Dahar; dan Gredler;

bahwa peristiwa-peristiwa psikologi sebagai transformasi-transformasi informasi dari

input ke output, informasi mula-mula diterima oleh reseptor lalu masuk ke dalam

registor penginderaan dan selanjutnya sebagian dari seluruh informasi dipindahkan ke

memori kemudian oleh generator respon diubah menjadi pola-pola perilaku yang

membimbing efektor-efektor menghasilkan serangkaian tindakan. Oleh Buzan

pemrosesan informasi diaktualisasikan dalam bentuk mind maps berupa asosiasi-

asosiasi gagasan kreatif yang memicu potensi otak untuk dikembangkan secara

maksimal. Di sinilah pentingnya mind maps digunakan sebagai alat bantu dalam

membuat analogi-analogi pada kegiatan pembelajaran.

Pemanfaatan mind maps dalam kegiatan pembelajaran memberikan

keuntungan-keuntungan, seperti: dapat membantu dan mengembangkan kreativitas

berpikir, menggugah kecerdasan kreatif, menumbuhkan berbagai solusi inspiratif

untuk memecahkan masalah, mengingatkan kembali fakta-fakta saat dalam tekanan,

67 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 30-31.

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

58

menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menimbulkan inspirasi secara

kreatif, memberikan kebebasan intelektual yang tidak terbatas, dan dapat melakukan

organisasi konsep-konsep dengan baik lagi menarik karena dapat disertai dengan

gambar-gambar sesuai dengan konsep yang dimaksud oleh Buzan; dan Bachman.68

Buzan mengemukakan hasil praktek pemamfaatan mind maps oleh seorang

guru IPA di sekolah menengah di Lancaster. Ia mencoba menggunakan mind maps

sebagai kegiatan pembuka bagi sebuah topik baru, hasilnya sangat memuaskan. Sejak

saat itu setiap kali ia memulai topik baru, ia meminta para siswa untuk menyalin kata-

kata kunci dari topik itu, kemudian gagasan-gagasan mereka itu dikembangkan dengan

mind maps. Dari kegiatan tersebut ia menyaksikan siswanya benar-benar menikmati

saat-saat melakukannya dan giat berbagi gagasan dengan siswa lainnya. Selain itu ia

juga merasa dibantu untuk mengajar lebih efisien dan efektif, karena ia bisa mengetahui

tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa sebelumnya tentang sebuah topik dari mind

maps yang dibuat siswa.69

c. Cooperative learning

Menurut Arends terdapat 6 fase atau langkah-langkah dalam pembelajaran

kooperatif. Fase dalam pembelajaran kooperatif dimulai dengan guru

menginformasikan tujuan-tujuan dari pelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar.

Fase ini diikuti dengan panyajian informasi, sering dalam bentuk teks bukan verbal.

68 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 32-33. 69 Buzan, T, Mind Maps at Work, terj. Daniel Wijaya, Cara Cemerlang menjadi Bintang di Tempat

Kerja (Cet. I; Jakarta: Gramedia, 2005), h. 33.

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

59

Selanjutnya para siswa diorganisir dalam kelompok-kelompok belajar. Langkah ini

diikuti dengan kegiatan di mana para siswa di bawah bimbingan guru bekerja-sama

untuk menyelesaikan tugas-tugas dan mereka saling bergantung. Fase terakhir dari

pembelajaran kooperatif meliputi penyajian produk akhir kelompok atau guru

mengevaluasi apa yang telah dipelajari oleh siswa dan pengenalan kelompok, serta

mendalami usaha-usaha yang dilakukan individu dalam belajarnya. Untuk lebih

jelasnya ke enam fase tersebut disajikan seperti pada tabel berikut: 70

Tabel 2.2: Langkah-langkah pembelajaran kooperatif

Fase Langkah Guru

Fase 1: Menyajikan rencana dan

tujuan pembelajaran

Guru menginformasikan tujuan-tujuan

pembelajaran dan membuat rencana

penyajiannya

Fase 2: Menyajikan Informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa

baik dengan peragaan (demonstrasi) atau

teks

Fase 3: Mengorganisasikan siswa

dalam kelompok

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana

membentuk kelompok-kelompok belajar

dan dalam membentuk itu dibuat transisi

yang efisien

70 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 43-44.

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

60

Fase 4: Membantu kerja kelompok

dalam belajar

Membantu kerja kelompok dalam belajar.

Guru membantu kelompok-kelompok

belajar saat mengerjakan pekerjaannya

Fase 5: Mengetes materi Guru mengetes materi pelajaran atau

kelompok menyajikan hasil-hasil pekerjaan

mereka

Fase 6: Memberikan pengenalan Guru menemukan cara-cara untuk

mengenali upanya dan prestasi individu

maupun kelompok

B. Berpikir Kritis

1. Pengertian Berpikir Kritis

Kata kritis berasal dari bahasa Yunani yaitu kritikos dan kriterion. Kata kritikos

berarti ‘pertimbangan’ sedangkan kriterion mengandung makna ‘ukuran baku’ atau

‘standar’. Sehingga secara etimologi, kata ’kritis’ mengandung makna ‘pertimbangan

yang didasarkan pada suatu ukuran baku atau standar’. Dengan demikian secara

etimologi berpikir kritis mengandung makna suatu kegiatan mental yang dilakukan

seseorang untuk dapat memberi pertimbangan dengan menggunakan ukuran atau

standar tertentu.71 John Dewey, filsuf, psikologi, dan edukator berkebangsaan

Amerika, secara luas dipandang sebagai ‘bapak’ tradisi berpikir kritis modern. Ia

71 Lambertus, “Pentingnya Melatih Keterampilan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Matematika di

SD”, Forum Kependidikan, vol. 28, no. 2 (2009): h. 137.

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

61

mengemukakan sebagai berpikir “reflektif” dan mendefinisikan sebagai

“pertimbangan yang aktif, persistent (terus-menerus), dan teliti mengenai sebuah

kenyakinan atau bentuk pengetahuan yang diterima begitu saja dipandang dari sudut

alasan-alasan yang mendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan lanjutan yang menjadi

kecenderungannya”.72

Berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan tingkat tinggi yang sangat

penting diajarkan kepada siswa selain keterampilan berpikir kreatif.73 Arti kata dari

berpikir memiliki makna fungsi dari akal pikiran yang berarti, dengan adanya berpikir

maka seseorang dapat memanfaatkan akal pikirnya untuk bisa memahami apa saja

kebenaran (hakikat) tentang segala sesuatunya. Kebenaran (hakikat) yang sejati yakni

Allah Swt. Adapun definisi mengenai berpikir kritis (keterampilan berpikir kritis)

menurut beberapa pakar yaitu: 74

1. Definisi berpikir kritis menurut Ennis: Berpikir kritis adalah berpikir secara

beralasan dan reflektif dengan menekankan pada pembuatan keputusan tentang

apa yang harus dipercayai atau dilakukan.

2. Definisi berpikir kritis menurut Beyer: Berpikir kritis adalah kemampuan (1)

menentukan kredibilitas suatu sumber, (2) membedakan antara yang relevan dari

yang tidak relevan, (3) membedakan fakta dari penilaian, (4) mengidentifikasi

72 Alec Fisher, Critical Thingking: An Introduction, terj. Benyamin Hadinata, Berpikir Kritis: Sebuah

Pengantar (Jakarta: Erlangga, 2008): h. 2. 73 Brian Pratama Putra, “Definisi Berpikir Kritis Berpikir”, Blog Brian Pratama Putra.

http://brianstechno.blogspot.co.id/2016/11/10-definisi-berpikir-kritis-berpikir.html (10 November 2016, Pukul

04:18). 74 Ase Satria, “Materi Agama Defiinisi Berpikir Kritis”, Blog Ase Satria. http://www.materibelajar.id/

2016/01/materi-agama-definisi-berpikir-kritis.html (Januari 2016).

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

62

dan mengevaluasi asumsi yang tidak terucapkan, (5) mengidentifikasi bias yang

ada, (6) mengidentifikasi sudut pandang, dan (7) mengevaluasi bukti yang

ditawarkan untuk mendukung pengakuan.

3. Definisi berpikir kritis menurut Mustaji: Berpikir kristis adalah berpikir secara

beralasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa

yang harus dipercayai atau dilakukan. Berikut adalah contoh-contoh kemampuan

berpikir kritis, misalnya (1) membanding dan membedakan, (2) membuat

kategori, (3) meneliti bagian-bagian kecil dan keseluruhan, (4) menerangkan

sebab, (5) membuat sekuen / urutan, (6) menentukan sumber yang dipercayai,

dan (7) membuat ramalan.

4. Definisi berpikir kritis menurut Walker: Berpikir kritis adalah suatu proses

intelektual dalam pembuatan konsep, mengaplikasikan, menganalisis,

mensintesis, dan atau mengevaluasi berbagai informasi yang didapat dari hasil

observasi, pengalaman, refleksi, di mana hasil proses ini diguanakan sebagai

dasar saat mengambil tindakan.

5. Definisi berpikir kritis menurut Hassoubah: Berpikir kritis adalah kemampuan

memberi alasan secara terorganisasi dan mengevaluasi kualitas suatu alasan

secara sistematis.

6. Definisi berpikir kritis menurut Chance: Berpikir kritis adalah kemampuan untuk

menganalisis fakta, mencetuskan dan menata gagasan, mempertahankan

pendapat, membuat perbandingan, menarik kesimpulan, mengevaluasi argumen

dan memecahkan masalah.

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

63

7. Definisi berpikir kritis menurut Mertes: Berpikir kritis adalah sebuah proses yang

sadar dan sengaja yang digunakan untuk menafsirkan dan mengevaluasi

informasi dan pengalaman dengan sejumlah sikap reflektif dan kemampuan yang

memandu keyakinan dan tindakan.

8. Definisi berpikir kritis menurut Paul: Berpikir kritis adalah mode berpikir –

mengenai hal, substansi atau masalah apa saja – di mana si pemikir meningkatkan

kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur-struktur yang

melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar-standar intelektual padanya.

Definisi berpikir kritis menurut Halpern: Berpikir kritis adalah pemberdayaan

kognitif dalam mencapai tujuan.

9. Definisi berpikir kritis menurut Angelo: Berpikir kritis adalah mengaplikasikan

rasional, kegiatan berpikir yang tinggi, meliputi kegiatan menganalisis,

mensintesis, mengenali permasalahan dan pemecahannya, menyimpulkan serta

mengevaluasi.75

Pengertian berpikir kritis dikemukakan oleh banyak pakar, beberapa di

antaranya: Gunawan menyatakan bahwa keterampilan berpikir kritis adalah

kemampuan untuk berpikir pada level yang kompleks dan menggunakan proses

analisis dan evaluasi. Berpikir kritis melibatkan keahlian berpikir induktif seperti

mengenali hubungan, manganalisis masalah yang bersifat terbuka, menentukan sebab

dan akibat, membuat kesimpulan dan mem-perhitungkan data yang relevan. Sedang

75 Ase Satria, “Materi Agama Defiinisi Berpikir Kritis”, Blog Ase Satria. http://www.materibelajar.id/

2016/01/materi-agama-definisi-berpikir-kritis.html (Januari 2016).

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

64

keahlian berpikir deduktif melibatkan kemampuan memecahkan masalah yang bersifat

spasial, logis silogisme dan membedakan fakta dan opini. Keahlian berpikir kritis

lainnya adalah kemampuan mendeteksi bias, melakukan evaluasi, membandingkan dan

mempertentangkan. Sementara itu Rahmat mengemukakan berpikir kritis (critical

thinking) sinonim dengan pengambilan keputusan (decision making), perencanaan

stratejik (strategic planning), proses ilmiah (scientific process), dan pemecahan

masalah (problem solving). Juha yang menyatakan “Critical thinking is reasonable,

reflective thinking, focused on deciding what to believe or do” (Pemikiran kritis itu

masuk akal, pemikiran reflektif, terfokus pada memutuskan apa yang harus dipercaya

atau dilakukan). Paul, R., & Elder, L., menyatakan “Critical thinking is the art of

thinking about thinking while thinking to make thinking better” (Pemikiran kritis

adalah seni berpikir tentang berpikir sambil berpikir untuk membuat berpikir lebih

baik).76

Menurut Santrock pemikiran kritis adalah pemikiran reflektif dan produktif,

dan melibatkan evaluasi bukti. Jensen berpendapat bahwa berpikir kritis berarti proses

mental yang efektif dan handal, digunakan dalam mengejar pengetahuan yang relevan

dan benar tentang dunia. Cece Wijaya juga mengungkapkan gagasannya mengenai

kemampuan berpikir kritis, yaitu kegiatan menganalisis ide atau gagasan ke arah yang

76 Nengah Surata, “Apa itu Berpikir Kritis”, Blog Nengah Surata. http://nengah235.blogspot.co.id/2013/

03/apa-itu-berpikir-kritis.html. (10 Maret 2013, Pukul 08.20).

Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

65

lebih spesifik, membedakannya secara tajam, memilih, mengidentifikasi, mengkaji dan

mengembangkannya ke arah yang lebih sempurna.77

Salah satu berpikir yang menuntut kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah

berpikir kritis, karena dalam berpikir kritis siswa dituntut untuk berpikir secara

beralasan dan reflektif dengan menggunakan penalarannya serta membuat keputusan

tentang apa yang harus dilakukannya. Sehingga berpikir kritis itu berbeda dengan

berpikir biasa. Berpikir kritis menurut Edgen dan Kauchak, “Berpikir kritis adalah

kemampuan dan kecenderungan untuk membuat dan melakukan asesmen terhadap

kesimpulan yang didasarkan pada bukti.” Sedangkan menurut Fisher, definisi dari

berpikir kritis adalah “Interpretasi dan evaluasi yang terampil dan aktif terhadap

observasi dan komunikasi, informasi dan argumentasi”. Ia mendefinisikan berpikir

kritis sebagai proses aktif, karena ia melibatkan tanya jawab dan berpikir tentang

pemikiran diri sendiri. 78

DePoter dan Hernacki mengelompokkan cara berpikir manusia kedalam

beberapa bagian, yaitu: berpikir vertikal, berpikir lateral, berpikir kritis, berpikir

analitis, berpikir strategis, berpikir tentang hasil, dan berpikir kreatif. Menurut

keduanya, berpikir kritis adalah melatih atau memasukan penilaian atau evaluasi yang

77 Nurhayati, Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran Ips Melalui

Pendekatan Savi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Kelas VIII SMP Negeri 3 Godean”. Jurnal Ringkasan

Skripsi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta, tanpa

vol dan no (2014): h 6. 78 Dian Retno Lukitasari, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Model

Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Berbantuan Film Sebagai Sumber Belajar Pada Pokok Bahasan Sikap

Pantang Menyerah Dan Ulet Kelas X Pm Smk N 1 Batang”, Skripsi Online (Semarang: Fak. Ekonomi Universitas

Negeri Semarang, 2013), h. 9.

Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

66

cermat, seperti menilai kelayakan suatu gagasan atau produk. Dalam berpikir kritis juga

bertujuan untuk memberi pertimbangan atau keputusan mengenai sesuatu.79

2. Tujuan Berfikir Kritis dalam Pembelajaran

Menurut Sapriya, tujuan berpikir kritis ialah untuk menguji suatu pendapat atau

ide, termasuk di dalamnya melakukan pertimbangan atau pemikiran yang didasarkan

pada pendapat yang diajukan. Pertimbangan-pertimbangan tersebut biasanya didukung

oleh kriteria yang dapat dipertanggungjawabkan.80

Sutrisno menyebutkan ada empat komponen yang harus ada dalam suatu

pembelajaran dan suatu ketrampilan termasuk ketrampilan berpikir kritis, yaitu:

identifikasi komponen prosedural, instruksi dan pemodelan langsung, latihan

terbimbing, dan latihan bebas.81

Pembelajaran yang berpusat pada siswa memungkinkan terjadinya diskusi.

Diskusi merupakan salah satu cara yang efektif dalam melatih dan mengembangkan

keterampilan berpikir kritis, karena: (1) melalui diskusi, siswa berbagi pendapat,

berpikir perspektif, dan mendapat pengalaman; (2) melalui diskusi siswa dapat

mempertimbangkan, menolak atau menerima pendapatnya sendiri maupun pendapat

siswa lain agar sesuai dengan jawaban atau pendapat kelompok; dan (3) melalui diskusi

79 Mega Achdisty Noordyana, “Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa melalui

Pendekatan Metacognitive Instruction”, Jurnal Pendidikan Matematika STKIP Garut, vol. 8, no. 2 (April 2016):

h. 31. 80 Nurhayati, Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran Ips Melalui

Pendekatan Savi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Kelas VIII SMP Negeri 3 Godean”. Jurnal Ringkasan

Skripsi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta, tanpa

vol dan no (2014): h 6. 81 Harissa Mardiana, “Keterampilan Berpikir Kritis”, Blog Harissa Mardiana. http://harissa-mardiana.

blogspot.co.id/2013/05/ketrampilan-berpikir-kritis-cara.html (8 Mei 2013).

Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

67

pula, siswa dapat melakukan penyesuaian atau mengurangi hambatan-hambatan antara

dirinya dengan siswa lain sehingga ia bebas berpikir dan bertindak. Interaksi antara

sesama siswa, siswa dan guru yang dilakukan dalam diskusi inilah yang sangat

berpengaruh terhadap tumbuh dan berkembangnya disposisi berpikir kritis siswa. 82

Tujuan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis menurut

Zaini, dkk., diantaranya: (1) mengembangkan kecakapan menganalisis; (2)

mengembangkan kemampuan mengambil kesimpulan yang masuk akal dari

pengamatan; (3) memperbaiki kecakapan menghafal; (4) mengembangkan kecakapan,

strategi, dan kebiasaan belajar; (5) belajar fakta-fakta; (6) belajar konsep-konsep dan

teori.

Maksud dari tujuan pembelajaran tersebut adalah agar bisa terbentuknya siswa

yang mampu berpikir netral, objektif, beralasan ataupun logis. Dengan terbiasa berpikir

kritis dalam proses pembelajaran, siswa juga akan terbiasa merefleksi dirinya untuk

menggunakan potensi berpikirnya secara maksimal. Sehingga daya pikir dan nalarnya

terus terasah karena terbiasa digunakan untuk berpikir secara kritis. Akan tetapi hal ini

tidak akan berhasil jika guru juga tidak membentuk suatu pembelajaran yang aktif di

dalam kelas. Sehingga dalam hal ini, guru juga harus mempunyai pemikiran dan

pandangan yang luas supaya dapat menciptakan inovasi pembelajaran yang

menyenangkan bagi siswa serta dapat membentuk karakter siswa yang bisa berpikir

kritis.

82 Lambertus, “Pentingnya Melatih Keterampilan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Matematika Di

SD”, Forum Kependidikan, vol. 28, no. 2 (2009): h. 141.

Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

68

Muslich menyatakan proses pembelajaran sangat berkaitan erat dengan

pembentukan dan penggunaan kemampuan berpikir. Siswa akan lebih mudah

mencerna konsep dan ilmu pengetahuan apabila di dalam dirinya sudah ada struktur

dan strata intelektual sehingga ketika ia berhadapan dengan bahan atau materi

pembelajaran, ia mudah menempatkan, merangkai dan menyusun alur logis,

menguraikan dan mengobjeksinya.83

Siswa dituntut untuk dapat menganalisis, mensintesis dan menyimpulkan

informasi-informasi yang didapatkan dengan kemampuan berpikir kritisnya, sehingga

siswa mampu membedakan antara informasi yang baik dan buruk, serta dapat

mengambil keputusan terhadap informasi yang didapatkannya melalui berpikir kritis.

Selain itu menurut Redhana dan Liliasari, tujuan melatihkan kemampuan berpikir kritis

kepada siswa adalah untuk menyiapkan siswa menjadi seorang pemikir kritis, mampu

memecahkan masalah, dan menjadi pemikir independen, sehingga mereka dapat

menghadapi kehidupan, menghindarkan diri dari indoktrinasi, penipuan, pencucian

otak, mengatasi setiap masalah yang dihadapi, dan membuat keputusan dengan tepat

dan bertanggung jawab.84

Penelitian pendidikan oleh Pott telah mengidentifikasi beberapa keterampilan

yang berhubungan dengan kemampuan berpikir kritis yaitu menemukan analogi dan

83 Dian Retno Lukitasari, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Model

Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Berbantuan Film Sebagai Sumber Belajar Pada Pokok Bahasan Sikap

Pantang Menyerah Dan Ulet Kelas X Pm Smk N 1 Batang”, Skripsi Online (Semarang: Fak. Ekonomi Universitas

Negeri Semarang, 2013), h. 12-15. 84 Zumisa Nudia Prayoga, “Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Materi Pengelolaan

Lingkungan Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Sains”, Skripsi Online (Semarang: Fak. Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang, 2013), h. 1.

Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

69

hubungan lainnya antar informasi, menentukan relevansi dan validitas informasi yang

dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah, dan menentukan dan mengevaluasi

solusi atau cara-cara alternatif penyelesaian. Menegaskan hal tersebut, menurut Ennis

berpikir kritis adalah suatu proses berpikir yang bertujuan untuk membuat keputusan

yang rasional yang diarahkan untuk memutuskan apakah meyakini atau melakukan

sesuatu. Dari definisi Ennis dapat diungkapkan beberapa hal penting. Berpikir kritis

difokuskan ke dalam pengertian sesuatu yang penuh kesadaran dan mengarah pada

sebuah tujuan. Tujuan dari berpikir kritis adalah untuk mempertimbangkan dan

mengevaluasi informasi yang pada akhirnya memungkinkan kita untuk membuat

keputusan.85

Salah satu upaya dalam bidang pendidikan yang dapat dilakukan untuk

mencetak SDM yang berkualitas yaitu dengan membiasakan membentuk budaya

berpikir kritis pada siswa dalam proses pembelajarannya. Ennis mengatakan bahwa

berpikir kritis adalah kemampuan berpikir reflektif yang berfokus pada pola

pengambilan keputusan tentang apa yang harus diyakini dan harus dilakukan. Siswa

dituntut untuk dapat menganalisis, mensintesis dan menyimpulkan informasi-informasi

yang didapatkan dengan kemampuan berpikir kritisnya, sehingga siswa mampu

membedakan antara informasi yang baik dan buruk, serta dapat mengambil keputusan

terhadap informasi yang didapatkannya melalui berpikir kritis.86

85 Hadi Susanto, “kemampuan Berpikir Kritis”, Blog Hadi Susanto. https://bagawanabiyasa.Wordpress.

com/2013/05/02/kemampuan-berpikir-kritis/ (2 Mei 2013). 86 Zumisa Nudia Prayoga, “Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Materi Pengelolaan

Lingkungan Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Sains”, Skripsi Online (Semarang: Fak. Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang, 2013), h. 1.

Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

70

Hal ini dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran adalah suatu proses yang

melibatkan guru dengan semua komponen tujuan, bahan, metode dan alat serta

penilaian. Jadi proses pembelajaran merupakan suatu sistem yang saling terkait antar

komponennya di dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.87

3. Ciri-ciri berpikir kritis

Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu kemampuan yang sangat

diperlukan dalam pemecahan masalah. Terdapat ciri-ciri tertentu yang dapat diamati

untuk mengetahui bagaiamana tingkat kemampuan berpikir kritis seseorang. Berikut

ini ciri-ciri berpikir kritis menurut Cece Wijaya, yaitu: (1) Mengenal secara rinci

bagian-bagian dari keseluruhan; (2) Pandai mendeteksi permasalahan; (3) Mampu

membedakan ide yang relevan dengan yang tidak relevan; (4) Mampu membedakan

fakta dengan diksi atau pendapat; (5) Mampu mengidentifikasi perbedaan-perbedaan

atau kesenjangan-kesenjangan informasi; (6) Dapat membedakan argumentasi logis

dan tidak logis; (7) Mampu mengembangkan kriteria atau standar penilaian data; (8)

Suka mengumpulkan data untuk pembuktian faktual; (9) Dapat membedakan diantara

kritik membangun dan merusak; (10) Mampu mengidentifikasi pandangan perspektif

yang bersifat ganda yang berkaitan dengan data; ...”88

87 Dian Retno Lukitasari, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Model

Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Berbantuan Film Sebagai Sumber Belajar Pada Pokok Bahasan Sikap

Pantang Menyerah Dan Ulet Kelas X Pm Smk N 1 Batang”, Skripsi Online (Semarang: Fak. Ekonomi Universitas

Negeri Semarang, 2013), h. 13. 88 Nurhayati, Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran Ips Melalui

Pendekatan Savi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Kelas VIII SMP Negeri 3 Godean”. Jurnal Ringkasan

Skripsi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta, tanpa

vol dan no (2014): h 7.

Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

71

Alec Fisher menyebutkan ciri-ciri kemampuan berpikir kritis sebagai berikut:

1) Mengenal masalah

2) Menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah-masalah

itu

3) Mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan

4) Mengenal asumsi-asumsi dan nilai-nilai yang tidak dinyatakan

5) Memahami dan menggunakan bahasa yang tepat, jelas, dan khas

6) Menilai fakta dan mengevalusai pernyataan-pernyataan

7) Mengenal adanya hubungn yang logis antara masalah-masalah

8) Menarik kesimpulan-kesimpulan dan kesamaaan-kesamaan yang diperlukan

9) Menguji kesamaan-kesamaan dan kesimpulan-kesimpulan yang seeorang

ambil

10) Menyusun kembali pola-pola keyakinan seseorang berdasarkan pengalaman

yang lebih luas

11) Membuat penilaian yang tepat tentang hal-hal dan kualitas-kualitas tertentu

dalam kehidupan sehari-hari.

Dasar-dasar ini yang pada prinsipnya perlu dikembangkan untuk melatih

kemampuan berpikir kritis kita. Jadi, berpikir kritis adalah bagaimana

menyeimbangkan aspek-aspek pemikiran yang ada di atas menjadi sesuatu yang

sistemik dan mempunyai dasar atau nilai ilmiah yang kuat. Selain itu, kita juga perlu

Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

72

memperhitungkan aspek alamiah yang terdapat dalam diri manusia karena hasil

pemikiran kita tidak lepas dari hal-hal yang kita pikirkan.89

Oleh karena itu, tidak heran jika akhir-akhir ini di dalam suatu proses

pembelajaran mulai ditanamkan kemampuan berpikir kritis pada siswa. Disamping

karena kemampuan berpikir kritis sangat penting bagi pola pikir siswa, berpikir kritis

sekarang juga dipandang luas sebagai suatu kompetensi dasar, seperti membaca dan

menulis yang perlu dikuasai. Sehingga tidak heran jika berpikir kritis dianggap perlu

untuk dimasukkan ke dalam proses pembelajaran siswa baik di dalam maupun di luar

kelas.

Kemampuan berpikir kritis yang baik, dapat membentuk sikap-perilaku yang

rasional. Jadi, meningkatkan kemampuan berpikir kritis sangat perlu dan penting untuk

dikembangkan terlebih pada masa sekarang yang penuh dengan permasalahan-

permasalahan atau tantangan-tantangan hidup. Dengan demikian tidak berlebihan

apabila dalam proses pembelajaran guru seringkali mengharuskan para siswa untuk

mempunyai kemampuan berpikir kritis, agar para siswa juga mampu menghadapi

berbagai permasalahan atau tantangan hidup.90

Dari semua yang telah disampaikan oleh para ahli di atas dapat kita lihat adanya

ciri-ciri dari seseorang telah memiliki kemampuan berpikir kritis. Wade

89 Iqbal Mohammad, “Berpikir Kritis”, Blog Iqbal Mohammad. http://cakul-iqbal.blogspot.co.id/2014/

12/berfikir-kritis.html (16 Desember 2014, Pukul 05.07). 90 Dian Retno Lukitasari, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Model

Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Berbantuan Film Sebagai Sumber Belajar Pada Pokok Bahasan Sikap

Pantang Menyerah Dan Ulet Kelas X Pm Smk N 1 Batang”, Skripsi Online (Semarang: Fak. Ekonomi Universitas

Negeri Semarang, 2013), h. 14.

Page 91: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

73

mengidentifikasi delapan ciri seseorang telah berpikir kritis, antara lain: merumuskan

pertanyaan, membatasi masalah, menguji data, menganalisis berbagai pendapat,

menghindari pertimbangan yang sangat emosional, menghindari penyederhanaan

berlebihan, mempertimbangkan berbagai interprestasi, dan mentoleransi ambiguitas.

Seorang yang berpikir kritis mempunyai sikap terbuka dan mudah untuk menerima

adanya perbedaan. Ia juga sangat teliti dalam segala hal, dan mempunyai standar baku

dalam menilai sesuatu. Argumen yang disampaikan selalu didasari oleh data-data yang

akurat. Dan dia mampu membuat kesimpulan dengan tepat dari beberapa pernyataan

yang ada. Satu lagi, seorang yang berpikir kritis selalu memandang sesuatu dari

berbagai sudut pandang yang berbeda.91

4. Mengembangan Kemampuan Berpikir Kritis

Pengembangan dari kemampuan berpikir kristis yang berkaitan dengan

kehidupan siswa itu sangat penting. Hal tersebut dapat dilatih dengan mengasah

pemahaman pikiran dan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, yang dapat

menuntun siswa untuk berpikir logis dan rasional.92

Menurut Robbins kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan yang dapat

diajarkan, sehingga kemampuan ini dapat dipelajari. Salah satu cara mengembangkan

kemampuan berpikir kritis yaitu melalui pembelajaran sains (biologi). Pada

91 Harissa Mardiana, “Keterampilan Berpikir Kritis”, Blog Harissa Mardiana. http://harissamardiana.

blogspot.co.id/2013/05/ketrampilan-berpikir-kritis-cara.html (8 Mei 2013). 92 Dian Retno Lukitasari, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Model

Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Berbantuan Film Sebagai Sumber Belajar Pada Pokok Bahasan Sikap

Pantang Menyerah Dan Ulet Kelas X Pm Smk N 1 Batang”, Skripsi Online (Semarang: Fak. Ekonomi Universitas

Negeri Semarang, 2013), h. 11.

Page 92: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

74

pembelajaran sains, siswa diajarkan untuk memperoleh pengetahuan melalui

pengumpulan data dengan eksperimen, pengamatan, dan komunikasi untuk

menghasilkan suatu penjelasan yang dapat dipercaya.93

Kemampuan dalam berpikir kritis memberikan arahan yang tepat dalam

berpikir dan bekerja, dan membantu dalam menentukan keterkaitan sesuatu dengan

yang lainnya dengan lebih akurat. Oleh sebab itu kemampuan berpikir kritis sangat

dibutuhkan dalam pemecahan masalah/pencarian solusi. Pengembangan kemampuan

berpikir kritis merupakan integrasi beberapa bagian pengembangan kemampuan,

seperti pengamatan (observasi), analisis, penalaran, penilaian, pengambilan keputusan,

dan persuasi. Semakin baik pengembangan kemampuan kemampuan ini, maka kita

akan semakin dapat mengatasi masalah-masalah/proyek komplek dan dengan hasil

yang memuaskan.94

Menurut Curto dan Bayer, berpikir kritis dapat dikembangkan dengan

memperkaya pengalaman siswa yang bermakna. Pengalaman tersebut dapat berupa

kesempatan berpendapat secara lisan maupun tulisan layaknya seorang ilmuwan.

Selain itu diskusi yang muncul dari pertanyaan-pertanyaan divergen atau masalah tidak

terstruktur (ill-structured problem), serta kegiatan praktikum yang menuntut

93 Zumisa Nudia Prayoga, “Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Materi Pengelolaan

Lingkungan Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Sains”, Skripsi Online (Semarang: Fak. Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang, 2013), h. 1-2. 94 Dian Retno Lukitasari, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Model

Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Berbantuan Film Sebagai Sumber Belajar Pada Pokok Bahasan Sikap

Pantang Menyerah Dan Ulet Kelas X Pm Smk N 1 Batang”, Skripsi Online (Semarang: Fak. Ekonomi Universitas

Negeri Semarang, 2013), h. 11-12.

Page 93: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

75

pengamatan terhadap gejala atau fenomena akan menantang kemampuan berpikir

siswa.95

Kemampuan berpikir kritis dapat ditingkatkan melalui latihan. Berikut ini

diberikan delapan langkah yang dapat membantu siswa atau orang yang ingin

meningkatkan kemampuannya dalam berpikir kritis, yaitu: (1) menentukan masalah

atau isu nyata, proyek, atau keputusan yang betul-betul dipertimbangkan untuk

dikritisi; (2) menentukan poin-poin yang menjadi pandangan; (3) memberikan alasan

mengapa poin-poin itu dipertimbangkan untuk dikritisi; (4) membuat asumsi-asumsi

yang diperlukan; (5) bahasa yang digunakan harus jelas; (6) membuat alasan yang

mendasari dalam fakta-fakta yang meyakinkan; (7) mengajukan kesimpulan; dan (8)

menentukan implikasi dari kesimpulan tersebut.96

Untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa maka perlu adanya

tahapan atau fase-fase yang harus dikembangkan siswa selama proses pembelajaran

berlangsung. Noer merangkum pendapat mengenai fase-fase berpikir kritis dari

beberapa ahli dan membagi berpikir kritis menjadi empat fase yaitu: (1) Fase pertama

(Kepekaan): merupakan proses memicu kejadian, memahami suatu isu, masalah,

dilema dari berbagai sumber (tangap terhadap masalah). Dalam hal ini menggunakan

berbagai istilah antara lain trigger event oleh Brookfield; Garrison, Anderson, dan

Archer, atau klarifikasi oleh Norris dan Ennis, Bullen. (2) Fase kedua (Kepedulian):

95 Zumisa Nudia Prayoga, “Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Materi Pengelolaan

Lingkungan Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Sains”, Skripsi Online (Semarang: Fak. Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang, 2013), h. 11. 96 Hadi Susanto, “Kemampuan Berpikir Kritis”, Blog Hadi Susanto. https://bagawanabiyasa.wordpress.

com/2013/05/02/kemampuan-berpikir-kritis/ (2 Mei 2013).

Page 94: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

76

merupakan proses merencanakan solusi suatu isu, masalah, dilema dari berbagai

sumber. Para ahli menggunakan beberapa istilah antara lain appraisal oleh Brookfield,

klarifikasi dasar oleh Norris dan Ennis, assessing evidence oleh Bullen, dan eksplorasi

oleh Garrison, Anderson, Archer. (3) Fase ketiga (Produktivitas): merupakan proses

mengkonstruksi gagasan untuk menyelesaikan masalah, menyimpulkan dan menilai

kesimpulan. Para ahli menggunakan istilah eksplorasi oleh Brookfield, dan menarik

kesimpulan oleh Norris dan Ennis. (4) Fase keempat (Reflektif): proses memeriksa

kembali solusi yang telah dikerjakan dan mengembangkan strategi alternatif. Para ahli

menggunakan istilah alternatif perspektif oleh Brookfield dan klarifikasi tingkat tinggi

oleh Norris dan Ennis, intergrasi oleh Brookfield, strategi dan cara-cara oleh Norris

dan Ennis; Bullen, dan resolusi oleh Garrison, Anderson, Archer.97

Jensen dalam bukunya yang berjudul “pembelajaran berbasis otak”,

berpendapat bahwa pemikiran intelejen tidak hanya dapat diajarkan, melainkan juga

merupakan bagian fundamental dari paket keterampilan esensial yang diperlukan bagi

kesuksesan dalam dunia. Fokus primer pada kreativitas, keterampilan hidup, dan

pemecahan masalah membuat pengajaran tentang pemikiran menjadi sangat berarti dan

produktif bagi siswa.

Berikut ini beberapa keterampilan yang harus ditekankan pada level

pengembangan abstraksi dalam mengajarkan pemecahan masalah dan berpikir kritis

97 Mega Achdisty Noordyana, “Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa melalui

Pendekatan Metacognitive Instruction”, Jurnal Pendidikan Matematika STKIP Garut, vol. 8, no. 2 (April 2016):

h. 32.

Page 95: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

77

menurut Jensen, yaitu: “(1) Mengumpulkan informasi dan memanfaatkan sumber daya;

(2) Mengembangkan fleksibilitas dalam bentuk dan gaya; (3) Meramalkan; (4)

Mengajukan pertanyaan bermutu tinggi; (5) Mempertimbangkan bukti sebelum

menarik kesimpulan; (6) Menggunakan metafor dan model; (7) Menganalisis dan

meramalkan informasi; (8) Mengkonseptualisasikan strategi (misalnya pemetaan

pikiran, mendaftarkan pro dan kontra, membuat bagang); (9) Bertransaksi secara

produktif dengan ambiguitas, perbedaan, dan kebaruan; (10) Menghasilkan

kemungkinan dan probabilitas (misalnya brainstroming, formula, survei, sebab dan

akibat); ....”98

5. Manfaat Berfikir Kritis

Ibrahim mengemukakan bahwa kemampuan seseorang untuk dapat berhasil

dalam kehidupannya antara lain ditentukan oleh kemampuan berpikirnya, terutama

dalam memecahkan masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya. Selain itu,

Nasution juga mengemukakan bahwa kemampuan berpikir juga sebagai sarana untuk

mencapai tujuan pendidikan yaitu agar siswa mampu memecahkan masalah taraf

tingkat tinggi.99 Seseorang yang memiliki kemampuan berpikir kritis akan ada pada

tingkatan pemikiran yang kompleks yang dapat menganalisa dan mengevaluasi setiap

kajidian untuk mengambil suatu tindakan. Ada beberapa manfaat berpikir kritis, yaitu:

98 Nurhayati, Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran Ips Melalui

Pendekatan Savi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Kelas VIII SMP Negeri 3 Godean”. Jurnal Ringkasan

Skripsi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta, tanpa

vol dan no (2014): h 6. 99 P. Dwijananti, D. Yulianti, “Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Melalui

Pembelajaran Problem Based Instruction Pada Mata Kuliah Fisika Lingkungan”, Semarang: Jurnal Pendidikan

Fisika Indonesia 6, no. 2 (2010): h. 111.

Page 96: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

78

(1) Membantu memperoleh pengetahuan, memperbaiki teori, memperkuat argumen (2)

Mengemukakan dan merumuskan pertanyaan dengan jelas (3)

Mengumpulkan, menilai, dan menafsirkan informasi dengan efektif (4) Membuat

kesimpulan dan menemukan solusi masalah berdasarkan alasan yang kuat (5)

Membiasakan berpikiran terbuka (6) Mengkomunikasikan gagasan, pendapat, dan

solusi dengan jelas kepada lainnya.100

Berpikir kritis mempunyai makna yaitu kekuatan berpikir yang harus dibangun

pada siswa sehingga menjadi suatu watak atau kepribadian yang terpatri di dalam

kehidupan siswa untuk memecahkan segala persoalan hidupnya. Keterampilan berpikir

kritis sangat penting bagi siswa karena dengan keterampilan ini siswa mampu bersikap

rasional dan memilih alternatif pilihan yang terbaik bagi dirinya. Siswa yang memiliki

keterampilan berpikir kritis akan selalu bertanya pada diri sendiri dalam setiap

menghadapi segala persoalannya untuk menentukan yang terbaik bagi dirinya.

Demikian juga jika siswa yang memiliki keterampilan berpikir kritis akan terpatri

dalam watak dan kepribadiannya dan terimplementasi dalam segala aspek

kehidupannya. Dengan demikian Hadi menyatakan bahwa pemberdayaan keterampilan

berpikir kritis pada siswa sangat mendesak dilakukan yang dapat terintegrasi melalui

metode-metode pembelajaran yang akan terbukti mampu memberdayakan

keterampilan berpikir kritis siswa.101

100 Khaii Riah, “Makalah Berpikir Kritis”, (Makalah yang disajikan pada simposium Nasional

Cendikiawan Muslim di Universitas Lampung Mangkurat, Physics Education, Faculty Member 14 Maret 2012), h.

12. https://www.academia.edu/6698550/MAKALAH_BERFIKIR_KRITIS. 101 Hadi Susanto, “Kemampuan Berpikir Kritis”, Blog Hadi Susanto. https://bagawanabiyasa.wordpress.

com/2013/05/02/kemampuan-berpikir-kritis/ (2 Mei 2013).

Page 97: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

79

Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu modal dasar atau modal

intelektual yang sangat penting bagi setiap orang, selain itu menurut Penner

kemampuan ini merupakan bagian yang fundamental dalam kematangan manusia.

Berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan

pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai dan dilakukan. Berpikir kritis

merupakan kegiatan menganalisis ide atau gagasan ke arah yang lebih spesifik,

membedakan secara tajam, memilih, mengidentifikasi, mengkaji dan

mengembangkannya ke arah yang lebih sempurna. Proses mental ini menganalisis ide

dan informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan, pengalaman, akal sehat atau

komunikasi. Penelitian Yulianti, dkk., pada siswa SMP, penerapan PBI dapat

meningkatkan hasil belajar dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa.

Orang yang berpikir kritis akan mengevaluasi dan kemudian menyimpulkan suatu hal

berdasarkan fakta untuk membuat keputusan. Menurut Hassoubah salah satu ciri orang

yang berpikir kritis akan selalu mencari dan memaparkan hubungan antara masalah

yang didiskusikan dengan masalah atau pengalaman lain yang relevan.102

C. Kemampuan Dasar Berfikir Kritis Siswa

Salah satu berpikir yang menuntut kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah

berpikir kritis, karena dalam berpikir kritis siswa dituntut untuk berpikir secara

beralasan dan reflektif dengan menggunakan penalarannya serta membuat keputusan

102 P. Dwijananti, D. Yulianti, “Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Melalui

Pembelajaran Problem Based Instruction Pada Mata Kuliah Fisika Lingkungan”, Semarang: Jurnal Pendidikan

Fisika Indonesia 6, no. 2 (2010): h. 112.

Page 98: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

80

tentang apa yang harus dilakukannya. Sehingga berpikir kritis itu berbeda dengan

berpikir biasa. Berpikir kritis menurut Edgen dan Kauchak, “Berpikir kritis adalah

kemampuan dan kecenderungan untuk membuat dan melakukan asesmen terhadap

kesimpulan yang didasarkan pada bukti.” Sedangkan menurut Fisher, definisi dari

berpikir kritis adalah “Interpretasi dan evaluasi yang terampil dan aktif terhadap

observasi dan komunikasi, informasi dan argumentasi”. Ia mendefinisikan berpikir

kritis sebagai proses aktif, karena ia melibatkan tanya jawab dan berpikir tentang

pemikiran diri sendiri.103

Hampir setiap siswa memiliki kemampuan atau ketrampilan berpikir.

Kemampuan berpikir akan mengarahkan pada pola bertindak setiap individunya dalam

praktek di lingkungan masyarakat kelak. Kemampuan seseorang untuk berhasil dalam

hidupnya ditentukan oleh kemampuan berpikirnya. Ada banyak jenis kemampuan

berpikir, salah satu diantaranya yaitu kemampuan berpikir kritis. Hamzah

mengemukakan bahwa kemampuan berpikir kritis merupakan ketrampilan seseorang

dalam menggunakan proses berpikirnya untuk menganalisis argumen dan memberikan

interpretasi berdasarkan persepsi melalui logical reasoning (penalaran logis), analisis

asumsi dan interpretasi logis. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa

seorang pemikir kritis akan menggunakan akal pikirannya untuk menelaah sesuatu

103 Dian Retno Lukitasari, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Model

Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Berbantuan Film Sebagai Sumber Belajar Pada Pokok Bahasan Sikap

Pantang Menyerah Dan Ulet Kelas X Pm Smk N 1 Batang”, Skripsi Online (Semarang: Fak. Ekonomi Universitas

Negeri Semarang, 2013), h. 9.

Page 99: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

81

dengan hati-hati.104 Menurut Ennis terdapat dua belas indikator berpikir kritis yang

dikelompokkan dalam lima aspek, seperti pada tabel berikut.105

Tabel 2.3: Indikator kemampuan berpikir kritis menurut Ennis

No Aspek Indikator

1 Memberikan penjelasan

sederhana

Memfokuskan pertanyaan

Menganalisis pertanyaan

Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu

penjelasan

2 Membangun

keterampilan dasar

Mempertimbangkan apakah sumber dapat

dipercaya atau tidak

Mengobservasi dan mempertimbangkan suatu

laporan hasil observasi

3 Menyimpulkan Mendeduksi dan mempertimbangkan hasil

deduksi

Menginduksi dan mempertimbangkan induksi

Membuat dan menentukan hasil pertimbangan

4 Memberikan penjelasan

lanjut

Mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan

suatu definisi dalam tiga dimensi

Mengidentifikasi asumsi

5 Mengatur strategi dan

taktik

Menentukan suatu tindakan

Berinteraksi dengan orang lain

104 Dian Retno Lukitasari, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Model

Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Berbantuan Film Sebagai Sumber Belajar Pada Pokok Bahasan Sikap

Pantang Menyerah Dan Ulet Kelas X Pm Smk N 1 Batang”, Skripsi Online (Semarang: Fak. Ekonomi Universitas

Negeri Semarang, 2013), h. 9-10. 105 Zumisa Nudia Prayoga, “Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Materi Pengelolaan

Lingkungan Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Sains”, Skripsi Online (Semarang: Fak. Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang, 2013), h. 10-11.

Page 100: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

82

Perbedaan antara pemikir kritis dan bukan pemikir kritis dapat dilihat pada tabel

indikator kemampuan berpikir kritis Ennis, diantaranya yaitu:106

1. Pemikir kritis

a. Cepat mengidentifikasi informasi yang relevan, memisahkannya dari

informasi yang irelevan

b. Dapat memanfaatkan informasi untuk merumuskan solusi masalah atau

mengambil keputusan, dan jika perlu mencari informasi tambahan yang

relevan

2. Bukan pemikir kritis

a. Mengumpulkan fakta dan informasi, memandang semua informasi sama

pentingnya

b. Tidak melihat, menangkap, maupun memikirkan masalah inti

Marzano, et al menyatakan bahwa Seorang pemikir kritis juga mempunyai

kecenderungan batin untuk: (1) Mencari kejelasan masalah; (2) Mencari alasan; (3)

Berusaha mendapatkan informasi sebanyak mungkin; (4) Menggunakan dan

menyebutkan sumber yang handal; (5) Memperhatikan situasi keseluruhan; (6)

Berusaha konsisten dengan pokok permasalahan; (7) Berperan teguh akan dasar

permasalahan; (8) Mencari alternatif; (9) Berpikiran terbuka; (10) Mengambil atau

berganti posisi karena bukti dan alasan yang cukup; (11) Mencari ketepatan secermat

mungkin (12) Memecahkan persoalan secara teratur pada bagian-bagian keseluruhan;

106 Khaii Riah, “Makalah Berpikir Kritis”, (Makalah yang disajikan pada simposium Nasional

Cendikiawan Muslim di Universitas Lampung Mangkurat, Physics Education, Faculty Member 14 Maret 2012): h.

12. https://www.academia.edu/6698550/MAKALAH_BERFIKIR_KRITIS.

Page 101: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

83

(13) Menggunakan ketrampilan berpikir kritis; dan (14) Sensitif terhadap perasaan,

tahap pengetahuan dan derajat kecanggihan pihak lain.107

Karakteristik kemampuan berpikir kritis menurut Carin dan Sound dibagi

menjadi beberapa kategori diantaranya yaitu mengklasifikasi, mengasumsi,

berhipotesis, membuat kesimpulan, mengukur, merancang sebuah penyelidikan,

mengamati, membuat grafik, meminimalkan kesalahan percobaan, mensintesis,

mengevaluasi, dan menganalisis.

Dengan kemampuan berpikir kritis, siswa akan dapat menganalisis ide atau

gagasan ke arah yang lebih spesifik, mengklasifikasi dan membedakan secara tajam,

memilih, mengidentifikasi, mengkaji serta mengembangkannya ke arah yang lebih

sempurna. Selain itu, siswa juga mampu mengembangkan diri dalam membuat

keputusan serta menyelesaikan masalah. Seseorang yang mampu berpikir kritis akan

dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara tepat, mengumpulkan berbagai

informasi yang dibutuhkan, mampu secara kreatif dan efisien memilah milah informasi

sehingga sampai pada kesimpulan dan keputusan yang dapat dipercaya serta dapat

dipertanggungjawabkan.108

107 Dian Retno Lukitasari, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Model

Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Berbantuan Film Sebagai Sumber Belajar Pada Pokok Bahasan Sikap

Pantang Menyerah Dan Ulet Kelas X Pm Smk N 1 Batang”, Skripsi Online (Semarang: Fak. Ekonomi Universitas

Negeri Semarang, 2013), h. 10. 108 Dian Retno Lukitasari, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Model

Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Berbantuan Film Sebagai Sumber Belajar Pada Pokok Bahasan Sikap

Pantang Menyerah Dan Ulet Kelas X Pm Smk N 1 Batang”, Skripsi Online (Semarang: Fak. Ekonomi Universitas

Negeri Semarang, 2013), h. 11.

Page 102: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

84

D. Aktivitas Siswa dengan Model Pembelajaran SM2CL terhadap Kemampuan

Berpikir Kritis dalam Pelajaran Biologi

Lemahnya pemahaman siswa dalam memahami suatu konsep/materi

disebabkan oleh kurang optimalnya penggunaan kedua belah otak secara simultan.

Selama ini anak lebih banyak berpikir dengan cara yang linear. Artinya, anak hanya

berpikir menggunakan otak kiri, sementara otak kanan tidak dimaksimalkan. Karena

kecerdasan manusia berkembang seiring dengan perkembangan pengetahuan manusia.

Kecerdasan manusia bersifat tetap pada saat dilahirkan, melainkan dapat

dikembangkan sepanjang hidupnya dan tidak ada hubungannya dengan faktor usia.109

Pembelajaran yang menstimulasi keterampilan berpikir kritis akan

meningkatkan hasil belajar peserta didik yang berupa pemahaman materi atau

penguasaan konsep. Oleh karena itulah berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan

keterampilan berpikir kritis atau menggunakan pembelajaran berpikir kritis untuk

meningkatkan hasil pembelajaran. Hasil belajar dan keterampilan ini berkaitan satu

sama lain. Keterampilan berpikir kritis dapat di tingkatkan dengan model pembelajaran

lainnya untuk meningkatkan hasil belajar yang diharapkan. White et al berpendapat

keterampilan berpikir kritis dapat ditingkatkan dengan melaksanakan pembelajaran

yang berpusat pada siswa (student centered learning). Dalam suatu percakapan

pemikiran kritis juga dibutuhkan untuk menyatakan pendapat agar dapat dipahami dan

109 Made Widiari, “Pengaruh Metode Pembelajaran Mind Mapping dan Ekspositori Terhadap Hasil

Belajar Matematika di SD Gugus IX Kecamatan Buleleng”, Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi

Pendidikan, vol: 2 no. 1 (2014): h. 21.

Page 103: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

85

dipercaya oleh orang lain. Oleh karena itu keterampilan berpikir kritis juga dapat dilatih

dan ditingkatkan dengan kebiasaan berdialog dengan orang lain. Salah satu cara untuk

membiasakan berdialog adalah adalah dengan mengitegrasikannya ke dalam

pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pernyataan Fritjers et al, bahwa pembelajaran

dialogis menstimulasi peserta didik untuk berpikir di luar konsep pengetahuan yang

telah disampaikan. Pernyataan yang disampaikan akan menstimulus pemikiran

selanjutnya dan kemudian uintuk menambahkan sudut pandang moral lainnya yang

berkaitan.110

Dalam synectics fungsi guru adalah mendorong siswa untuk melakukan

kegiatan analogi agar dapat menghasilkan rentangan imajinasi semaksimal mungkin.

Untuk menghasilkan rentangan imajinasi secara maksimal, guru memberikan

pertayaan evokatif (evocative question), yaitu suatu bentuk pertanyaan terbuka yang

dimaksudkan untuk membangkitkan siswa ke dalam proses kreatif. Pertanyaan

evokatif berfungsi sebagai rangsangan agar siswa dapat berpikir secara kritis dan

kreatif. 111

Gordon mengemukakan tiga jenis kegiatan analogi dalam synectics, yaitu: (1)

kegiatan membuat analogi langsung (direct analogy), (2) kegiatan membuat analogi

personal (personal analogy), dan (3) kegiatan membuat konflik kempaan (compressed

conflict) atau menekankan pertentangan.

110 Lutfia Nur Hadiyanti, “Keterampilan Berpikir Kritis (Student Centered Learning) Dalam Berbagai

Dimensi Pembelajaran Biologi”. Thesis Jurnal Internasional (Program Magister Pendidikan Biologi Sekolah

Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, (2013): h. 12. 111 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 21.

Page 104: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

86

Kegiatan membuat analogi langsung adalah kegiatan pembandingan sederhana

atau praktis antara dua obyek atau gagasan. Pembandingan ini tidak harus sama semua

aspek. Fungsinya adalah untuk mentransformasikan kondisi obyek atau situasi masalah

yang nyata (lugas) pada situasi yang lain untuk memperoleh pandangan yang baru.

Dalam kegiatan ini dapat menggunakan format “… seperti …karena …”.

Agar dapat melakukan kegiatan tersebut, siswa harus belajar bagaimana

menganalogikan kondisi-kondisi obyek ke dalam latar yang baru dan juga harus belajar

bagaimana mengubah perumpamaan yang biasa menjadi luar biasa. Untuk ini, usia

akan mempengaruhi keterampilannya. Karena pengalaman anak-anak lebih terbatas,

maka mereka cenderung menghasilkan perumpamaan yang biasa. Sedangkan dalam

usia yang lebih tua pada umumnya mereka dapat memperluas gagasan sehingga dapat

diperoleh perumpamaan yang luar biasa.

Pada analogi personal, siswa melibatkan dirinya sebagai obyek atau gagasan

yang dibandingkan, misalnya, siswa diperintahkan, “jadilah mesin mobil. Bagaimana

perasaanmu? Ungkapkan perasaanmu bila kamu dihidupkan. Kapan kamu akan

berhenti?”. Dengan kata lain, kegiatan analogi personal menuntut empati siswa

terhadap ide atau obyek yang dibandingkan.

Tujuan kegiatan analogi personal adalah untuk mengarahkan agar jarak

konseptual terbentuk dengan baik. Semakin besar jarak konseptual semakin besar

kemungkinan diperoleh gagasan-gagasan baru. Jarak konseptual tersebut dapat

tercermin dalam keterlibatan. Gordon mengemukakan 4 (empat) jenis keterlibatan,

yaitu: (1) mendeskripsikan fakta, (2) mengidentifikasi dengan perasaan/emosi, (3)

Page 105: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

87

mengidentifikasi emphatetik pada benda-benda hidup, dan (4) mengidentifikasi

emphatetik dengan benda-benda mati.

Jenis kegiatan analogi yang ketiga adalah konflik kempaan, yakni siswa

mengkombinasikan titik pandang yang berbeda pada suatu obyek atau gagasan

sehingga dapat melihat obyek atau gagasan tersebut dari dua kerangka acuan yang

berbeda. Hasil kegiatan ini berupa diskripsi tentang suatu obyek atau gagasan

berdasarkan dua kata atau phras yang kontradiksi, misalnya, siswa mendeskripsikan

jawaban terhadap pertanyaan: “Bagaimana computer itu penakut dan pemberani?

Bagaimana mesin mobil dapat tertawa dan marah?”. Tujuan kegiatan konflik kempaan

adalah untuk memperluas insight tentang gagasan-gagasan baru dan untuk

memaksimalkan kejutan. Oleh karena itu, konflik kempaan mencerminkan kegiatan

mental yang tinggi.

Berdasarkan kegiatan analogi dalam synectics sebagaimana dikemukakan oleh

Gordon tersebut, Joyce dan Weil dan Gunter mengembangkan kegiatan synectics

dalam pembelajaran di kelas. Ada dua jenis kegiatan synectics yang dikembangkan.

Perbedaan pokok antara keduanya terletak pada penggunaan analogi. Kegiatan jenis

pertama menggunakan analogi untuk melihat sesuatu yang dikenal dengan cara-cara

yang tidak dikenal dan jenis kedua menggunakan analogi untuk menganalisis sesuatu

yang sulit sehingga dapat meningkatkan pemahaman. Kedua jenis kegiatan synectics

tersebut sangat mendukung dalam pembelajaran sains.112

112 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 26-28.

Page 106: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

88

Sementara mind maps kaitannya dengan kegiatan pembelajaran, sesungguhnya

merupakan bagian dari peta-jalan pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Peta-jalan pembelajaran secara keseluruhan menunjukkan proses belajar

secara utuh dan juga bagaimana prasarana belajar dan pembelajaran disesuaikan

dengan seluruh kerangkanya untuk membantu proses belajar.

Mind maps sebagai peta-jalan pembelajaran dapat membantu mengembangkan

potensi berpikir secara kreatif. Melalui mind maps orang mampu memfokuskan

perhatian pada apa yang menjadi inti persoalan melalui asosiasi dan pengembangan

imajinasi, menyelidiki setiap kemungkinan kesempatan yang terbuka dalam

menyelasaikan masalah, memberikan kebebasan intelektual yang tak terbatas,

memungkinkan melakukan penilaian terhadap gagasan-gagasan yang menjadi

prioritas, memberikan pemahaman konsep yang lebih utuh karena dapat menciptakan

kesan yang lebih sehingga mudah dihafal oleh Buzan; Bachman; Dryden.

Sedangkan dalam pembelajaran dengan strategi kooperatif memberi peluang

kepada peserta didik yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling

bergantung satu sama lain atas tugas-tugas bersama. Artinya kesulitan dalam

memahami materi, termasuk menerapkan model dan strategi pembelajaran bisa diatasi

dengan adanya kerja sama. Lundgren menjelaskan bahwa dengan pembelajaran

kooperatif dapat meningkatkan unsur interaksi sosial pada pembelajaran IPA. Selain

itu, dengan pembelajaran kooperatif peserta didik dapat memverbalisasikan gagasan,

mendorong peserta didik untuk mengemukakan ide-ide dalam upanya pembentukan

konsep-konsep, dan memiliki dampak yang sangat positif terhadap peserta didik yang

Page 107: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

89

rendah hasil belajarnya dapat meningkatkan kepercayaan diri peserta didik dan dapat

meningkatkan kemampuan berpikir ilmiah, mengembangkan nilai, sereta sikap.113

Dalam pembelajaran kooperatif, ruang kelas hendaknya ditata sedemikian rupa

sehingga semua siswa dapat melihat ke papan tulis, melihat guru, melihat anggota-

anggota satu kelompoknya dan melihat kelompok-kelompok yang lain. Setiap

kelompok bisa berdekatan, namun tetap perlu dijaga dan dikontrol agar tidak

mengganggu kelompok-kelompok yang lain. Guru perlu menyediakan ruang kosong

untuk aktivitas yang lain yang mungkin harus dilaksanakan di luar materi

pembelajaran.

Ada beberapa model penataan ruang kelas yang bisa diterapkan Kagan; dan Lie;

yaitu:

1. Meja tapal kuda: siswa berkelompok di ujung meja.

2. Meja panjang: siswa berkelompok di ujung meja.

3. Penataan tapal kuda: masing-masing kelompok berdekatan satu sama lain,

membentuk huruf “U”, mirip tapal kuda.

4. Meja laboratorium: siswa saling berhadapan dengan siswa lain dalam satu

kelompok (untuk tugas kelompok) dan saling membelakangi (untuk tugas

individu).

5. Meja kelompok: masing-masing kelompok ditempatkan secara berdekatan satu

sama lain.

113 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Makassar: Pusaka

Almaida, 2017), h. 99-100.

Page 108: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

90

6. Klasikal: masing-masing kelompok ditempatkan berdekatan, semuanya

menghadap ke arah guru.

7. Bangku individu: penataannya seperti tampak pada gambar 1.

8. Meja berbaris: dua kelompok duduk berbagi satu meja. 114

Cooperative learning merupakan strategi belajar dalam kelompok kecil dengan

kemampuan individu yang berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap

anggota saling bekerjasama dan membantu. Ibrahim dkk., Belajar belum selesai jika

salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pembelajaran. Uraian

tersebut menunjukkan bahwa cooperative learning menuntut peserta didik sebagai

pebelajar yang aktif, baik fisik maupun mental. Arends menjelaskan dengan

pembelajaran kooperatif peserta didik akan memiliki prestasi akademik yang baik,

toleransi terhadap keragaman, memiliki keterampilan sosial, sikap demokrasi, dan

meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.115

114 Miftahul Huda, Cooperative Learning (Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 166-167. 115 Miftahul Huda, Cooperative Learning (Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 9.

Page 109: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

91

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu (quasi experimental)

yang melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimental, yang dimana

subyeknya diberi perlakuan (treatment) kemudian diukur akibat perlakuan itu pada diri

subyek.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Madrasah Aliyah Madani Alauddin Pao-Pao

Kabupaten Gowa.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan desain pretest-posttest control group

design, dimana penggunaan desain penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan

hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol di samping

kelompok eksperimental. Dalam desain ini, kelompok eksperimental diberi perlakuan

sedangkan kelompok kontrol tidak. Pada kedua kelompok diawali dengan pre-tes,

setelah pemberian perlakuan diadakan pengukuran kembali (post-tes).1 Model desain

penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

1 Muh. Khalifah Mustami, Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet. I; Yogyakarta: Aynat Publishing,

2015), h. 86-88.

Page 110: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

92

Tabel 3.1: Pretest-Posttest Control Group Design

Subyek Pretes Perlakuan Postes

nR O X O

nR O - O

Keterangan:

nR = Tidak acak

X = Variabel bebas atau perlakuan

O = Observasi (Pengukuran)

C. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan pada bidang pendidikan, dimana

penulis mencoba menemukan seberapa besar pengaruh model pembelajaran synectics,

mind maps, cooperative learning (SM2CL) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa

kelas XI IPA MIA1 MA Madani Alauddin Pao-Pao pada mata pelajaran biologi dengan

materi sistem gerak.

D. Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA MA

Madani Alauddin Pao-Pao yang terdiri atas kelas XI IPA MIA1 dan kelas XI IPA MIA2

dengan jumlah keseluruhan siswa 47 orang.

1. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto, populasi adalah keseluruhan subyek penelitian

dan apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada di wilayah penelitian

maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.2

2 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek) (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h.

108.

Page 111: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

93

Adapun populasi pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini, yaitu:

Tabel 3.2: Jumlah Keseluruhan Populasi

No Kelas Jumlah

1.

2.

MIA1

MIA2

24 Orang

23 Orang

Jumlah 47 Orang

2. Sampel

Menurut Suharsmi Arikunto, sampel adalah sebagian yang diambil dari

keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili dari populasi.3 Sampel pada

penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini, yaitu:

Tabel 3.3: Jumlah Keseluruhan Sampel

No. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1.

2.

MIA1

MIA2

10 Orang

10 Orang

14 Orang

13 Orang

24 Orang

23 Orang

Jumlah 47 Orang

Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa untuk sekedar ancer-ancer jika jumlah

populasinya kurang dari 100, lebih baik semua elemen diambil sebagai sampel,

sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi atau sensus. Selanjutnya jika

jumlah populasinya besar maka jumlah sampel dapat diambil antara 10% s.d 15% atau

20% s.d 25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan peneliti. 4 Oleh

kerena itu, peneliti memilih sampel dari keseluruhan populasi.

3 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Cet. XII; Jakarta: Rineka Cipta,

2002), h. 108. 4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Cet. XIV; Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 6.

Page 112: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

94

E. Metode Pengumpulan Data dan Instrument Penelitian

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan instrumen penelitian dalam bentuk tes essai dan tes skala berpikir kritis

(pre-tes dan post-tes). Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam

rangka melaksanakan kegiatan pengukuran yang di dalamnya terdapat berbagai

pertanyaan-pertanyaan atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh

siswa untuk mengukur kemampuan dan aspek perilaku peserta didik.5 Untuk melihat

kemampuan berpikir kritis siswa, maka siswa diberikan tes dalam bentuk essai (pre-tes

dan post-tes) dan tes dalam bentuk skala berpikir kritis siswa yang telah diuji

validitasnya oleh pakar dibidang tersebut.

2. Instrument Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu pertama dalam

bentuk tes essay (pre-tes dan post-tes) yang berisikan soal-soal kritis yang dibuat

berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis menurut Ennis yang dapat dilihat

pada lampiran B (instrumen penelitian). Instrumen yang kedua adalah tes skala sikap

berpikir kritis yang dibuat dalam bentuk angket. Angket ini memuat pernyataan-

pernyataan kritis untuk memperkuat hasil tes essay yang diberikan pada siswa dengan

sikap yang di tunjukkan pada diri siswa, dimana hasilya dapat dilihat pada angket yang

dikerjakan oleh siswa itu sendiri. Angket ini juga dibuat berdasarkan indikator

5 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Cet. XII; Jakarta: Rineka Cipta,

2002), h. 118.

Page 113: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

95

kemampuan berpikir kritis menurut Ennis yang dapat dilihat pada lampiran B

instrumen penelitian yang dimana instrumen penelitian ini telah diuji validitasnya oleh

pakar di bidang tersebut.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Berdasarkan jenis penelitian pada tulisan ini, yaitu penelitian kuantitatif maka

peneliti menggunakan teknik analisis data statistik, yaitu statistik deskriptif dan

statistik inferensial.

Untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihilnya yang menyatakan bahwa

diantara dua buah mean sampel yang diambil secara tidak acak dari populasi yang sama

terdapat pengaruh yang signifikan, maka digunakan “uji-t”.

Dalam pengerjaan analisis data, data yang diperoleh kemudian dianalisis

deskriptif untuk mendeskripsikan dan mencoba memberi gambaran tentang

kemampuan berpikir kritis siswa. Selanjutnya statistik inferensial digunakan untuk

merumuskan hipotesis yang pengujiannya menggunakan “uji-t” dengan analisis paired

– samples t tes.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum

atau generelisasi.6 Analisis deskriptif untuk menggambarkan nilai-nilai perolehan

6 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Cet. 22;

Bandung: Alfabeta, 2015) h. 133.

Page 114: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

96

siswa dalam menyelesaikan tes yang diberikan dengan materi “sistem gerak” pada

kelas XI IPA MIA1 MA Madani Alauddin Pao-Pao dengan langkah-langkah yang

dapat dilakukan sebagai berikut:

a. Menentukan jumlah kelas interval

K = 1 + 3,3 log N

Keterangan:

K = Jumlah kelas

N = Banyaknya Sampel

b. Menghitung rentang kelas, yakni data terbesar dikurangi data terkecil

R = Xt – Xr

Keterangan:

R = Rentang kelas

Xt = Skor tertinggi

Xr = Skor terendah7

c. Menghitung panjang kelas (interval kelas)

𝑃 = 𝑅

𝐾

Keterangan:

P = Panjang kelas (interval kelas)

R = Range

K = Jumlah kelas

d. Menghitung mean (rata-rata)

𝑀 = ∑𝑋

𝑛

Keterangan:

M = Mean (rata-rata)

X = Jumlah skor

N = Jumlah subjek8

e. Persentase % nilai rata-rata

𝑃 = 𝑓

𝑁 𝑋 100%

7 Fhator Rachman Utsman, Panduan Statistik Pendidikan (Cet. I; Yogyakarta: Diva Press, 2013). h. 48. 8 Fhator Rachman Utsman, Panduan Statistik Pendidikan (Cet. I; Yogyakarta: Diva Press, 2013). h. 49.

Page 115: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

97

Keterangan:

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang di cari persentasenya

N = Banyaknya sampel responden9

f. Menghitung simpangan baku (standar deviasi) dengan menggunakan rumus:

𝑆𝐷 = √∑𝑓𝑥²

𝑁

Keterangan:

SD = Standar deviasi ∑𝑓𝑥²

𝑁 = Jumlah hasil perkalian antara frekuensi masing-masing skor,

dengan deviasi skor yang telah dikuadratkan

g. Mengkategorisasikan

Kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil tes essay dan

hasil tes skala kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA MIA1 dan kelas XI IPA

MIA2 dengan menggunakan kategori persentasi hasil belajar siswa yang digunakan

berdasarkan teknik kategorisasi rumus seperti pada tebel di bawah ini: 10

Tabel 3.4: Kategori Kemampuan Berpikir Kritis

No. Batas Kategori Keterangan

1.

2.

3.

X ˂ (μ – 1,0σ)

(μ – 1,0σ) ≤ X ˂ (μ + 1,0σ)

(μ + 1,0σ) ≤ X

Rendah

Sedang

Tinggi

Berdasarkan tabel ketegori kemampuan berpikir kritis di atas maka dapat

memberikan kemudahan kepada peneliti untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh

siswa serta dapat diketahui bahwa data tersebut termasuk kategori rendah, sedang dan

tinggi.

h. Memberikan interpretasi kemampuan berpikir kritis siswa.

9 Anas Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan (Cet. I; Jakarta: PT. Radja Grafindo Persada, 2009), h. 43. 10 Saifuddin, Azwar. Penyusunan Skala Psikologi (Cet. II; Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2017), h. 149.

Page 116: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

98

2. Statistik Inferensial

Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis

data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.11 Analisis inferensial digunakan

untuk mencari ada tidaknya peningkatan yang signifikan pada kemampuan berpikir

kritis siswa dengan materi “sistem gerak” pada kelas XI IPA MIA1 MA Madani

Alauddin Pao-Pao menggunakan model SM2CL.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data adalah sebagai

berikut:

a. Uji normalitas

Uji normalitas data dimaksudkan apakah data-data yang digunakan

berdistribusi normal atau tidak. Untuk pengujian tersebut digunakan rumus Chi-

kuadrat yang dirumuskan sebagai berikut:

xℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 = ∑

(fo − fh)2

fh

Keterangan:

𝑥2 = Nilai Chi-kuadrat hitung

𝑓𝑜 = Frekuensi hasil pengamatan

𝑓ℎ = Frekuansi harapan

Kriteria pengujian normal bila 𝑥ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 lebih kecil dari 𝑥𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

2 , sementara 𝑥𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2

diperoleh dari daftar 𝑥2 dengan dk = (k-1) pada taraf signifikan 𝛼 = 0,05, sedangkan

kriteria pengujian normalitas dengan hasil olahan SPSS versi 20,0 yaitu jika sig > α =

0,05 maka data berdistribusi normal dan jika sig < α = 0,05 maka data tidak

berdistribusi normal.

11 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Cet. 22;

Bandung: Alfabeta, 2015) h. 209.

Page 117: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

99

b. Uji homogenitas

Uji homogenitas merupakan pengujian terhadap kesamaan beberapa bagian

sampel yakni seragam tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi

yang sama yang bertujuan untuk melihat apakah data pada kedua kelompok berasal

dari populasi yang homogen atau heterogen. Uji homogenitas merupakan syarat

untuk melakukan pengujian dalam analisis inferensial. Pengujian homogenitas

menggunakan rumus uji kesamaan dua varians yaitu:

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

Kriteria pengujiannya jika Fhitung < Ftabel taraf signifikan 𝛼 = 0,05, maka

populasinya mempunyai varians yang homogen.

c. Uji hipotesis

Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis pada penelitian ini, yaitu: 12

1) Merumuskan hipotesis nihil (H0)

Hipotesis nihil atau H0 adalah hipotesis yang biasa ditampilkan dalam bentuk

pernyataan tentang karakteristik populasi seperti: tidak terdapat pengaruh atau tidak

terdapat perbedaan di antara variabel yang diteliti berdasarkan kelompok yang

dibentuk. Statistik bertujuan membuat estimasi tentang keadaan populasi maka H0

dinyatakan dalam bentuk parameter. Misalnya, hipotesis nihil tentang perbedaan

parameter rata-rata dinyatakan dalam bentuk H0: μ₁ = μ₂. sedangkan hipotesis nihil

tentang pengaruh antar variabel dinyatakan dalam bentuk H0: β = 0. Esensi dari

12 Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program SPSS/Lisrel dalam

Penelitian (Cet. III; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2016) h. 136-137.

Page 118: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

100

perumusan hipotesis nihil (H0) adalah untuk mengontrol atau mengendalikan

kemungkinan mengendalikan kemungkinan kekeliruan.

2) Menentukan taraf signifikansi

Taraf signifikansi atau taraf keberartian adalah pedoman tentang besar kecilnya

kesedian peneliti untuk membuat keputusan/mendapat risiko dalam membuat

kekeliruan. Dalam penelitian sosial terdapat dua nilai α yang lazim digunakan, yakni α

= 0,05 dan α = 0,01. Makin tinggi risiko dari kesalahan yang akan dibuat, makin

rendah/kecil taraf signifikansi yang akan digunakan. Suatu penelitian disebut

signifikan atau berarti bila peneliti bisa menolak H0 dengan begitu menerima Ha pada

nilai α yang ditentukan. Dalam hal ini Ha adalah negasi atau lingkaran dari H0.

3) Menentukan kriteria

Menentukan kriteria pada dasarnya menetapkan statistika uji, misalnya: t, F, r

atau X². Nilai dari statistik uji adalah nilai yang akan dipakai sebagai dasar untuk

menerima atau menolak hipotesis nihil H0. Kriteria diperoleh dari tabel distribusi t, F,

r atau X².

4) Melakukan perhitungan statistik

Melakukan perhitungan dalam rangka pengujian hipotesis artinya, menemukan

X², t, F atau r yang diperoleh dari perhitungan data sampel.

5) Menarik kesimpulan

Secara sederhana menarik kesimpulan berarti menolak H0 ataupun menerima

Ha. Kesimpulan lain adalah makna atau implikai dari kesimpulan berkaitan dengan

masalah yang diteliti.

Page 119: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

101

Pengujian hipotesis yang digunakan adalah statistik uji-t dengan analisis paired

– samples t tes. Analisis paired – samples t tes digunakan untuk mempelajari dua

variabel pada penelitian ini apakah mempunyai pengaruh/hubungan atau tidak. Pada

penelitian ini hanya variabel Y yang memiliki nilai, yang nantinya nilai variabel Y

tersebut akan akan dianalisis menggunakan paired – samples t tes.

Adapun langkah – langkah perhitungan analisis paired – samples t tes pada

penlitian ini, yaitu:13

a) Merumuskan hipotesis

b) Menghitung harga “t” observasi ditulis “t0 atau thitung” dengan rumus:

t0 = |Y1 − Y2|

√𝑆�̅�12 + 𝑆�̅�2

2 − 2ry1y2𝑆y̅1𝑆y̅2

Keterangan:

Y1 = Jumlah seluruh data sebelum tes

Y2 = Jumlah seluruh data sesudah tes

𝑆y̅1 = Jumlah gain (selisih) nilai tes awal

𝑆y̅2 = Jumlah gain (selisih) nilai tes akhir

ry1y2 = Jumlah hasil nilai variabel Y14

c) Menentukan harga “ttabel” berdasarkan derajat bebas (db), yaitu dengan rumus:

db = n1 + n2 – 2

Keterangan:

db = Derajat bebas

n = Jumlah data kelompok 1dan 2

d) Membandingkan harga t0 dan ttabel dengan 2 kriteria:

Jika t0 ≤ ttabel maka hipotesis nihil (H0) diterima

Jika t0 > ttabel maka hipotesis nihil (H0) ditolak

e) Kesimpulan pengujian

Jika H0 diterima, berarti tidak ada perbedaan parameter rata – rata populasi

Jika H0 ditolak, berarti ada perbedaan parameter rata – rata populasi

13 Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program SPSS/Lisrel dalam

Penelitian (Cet. III; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2016) h. 296. 14 Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program SPSS/Lisrel dalam

Penelitian (Cet. III; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2016) h. 303.

Page 120: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

102

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini adalah jawaban dari permasalahan yang ada pada rumusan

masalah untuk menguatkan hipotesis pada penelitian ini. Penelitian ini dilakukan untuk

mengatahui lebih lanjut mengenai suatu model pembelajaran yang mengajak siswa

berpikir yang menekankan pada aktivitas dalam menganalisis dan mengkritisi objek

sebagai upaya dalam memperoleh pengetahuan baru bagi siswa.

Penelitian ini menggunakan model pembelajaran synectics, mind maps,

cooperative learning (SM2CL) untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa

dengan menggunakan model pembelajaran yang mangajak berpikir pada mata

pelajaran Biologi di Madrasah Aliyah Madani Alauddin Pao-pao. Pengambilan data

dilakukan dengan observasi (pengamatan) dan tes. Instrumen tes dalam bentuk soal

essai dan angket (pre-tes dan post-tes), dimana tes soal - soal essai digunakan untuk

menguji kemampuan berpikir kritis siswa yang berisikan butir-butir soal kritis dan

angket yang berisikan pernyataan kritis digunakan untuk menguatkan tes essai pada

sikap berpikir kritis siswa dalam setiap aktivitas pembelajaran dengan menerapkan

model pembelajaran SM2CL pada kelas eksperimen, guna untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh model pembelajaran SM2CL terhadap kemampuan berpikir kritis

siswa. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik analisis data statistik, yaitu

statistik deskriptif dan statistik inferensial dengan pengujiannya menggunakan “uji-t”.

Page 121: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

103

Hasil penelitian yang diperolah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis dengan Menerapkan

Model Pembelajaran Synectics, Mind Maps, Cooperative Learning

(SM2CL) pada Siswa Kelas XI IPA MIA1 MA Madani Alauddin Pao-Pao

Menggunakan Tes Essai

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakaukan pada siswa kelas XI IPA

MIA1 sebagai kelas eksperimen yang diberikan perlakuan (treatment) dengan jumlah

siswa 24 orang, dan siswa kelas XI IPA MIA2 sebagai kontrol dengan jumlah siswa 23

orang di MA Madani Alauddin Pao-pao, maka dapat dikumpulkan data melalui tes

yang dikerjakan oleh siswa itu sendiri sebagai responden. Adapun hasil pre-tes dan

post-tes kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA MIA1 dan siswa kelas XI IPA

MIA2 adalah sebagai berikut:

a. Deskripsi hasil pre-tes dan post-tes kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA

MIA1 sebagai kelas eksperimen menggunakan tes essai

Berikut adalah statistik deskriptif hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa

sebagai kelas eksperiman yang dimana datanya diolah menggunakan SPSS versi 24

seperti tabel di bawah ini:

Tabel 4.1: Statistik Deskriptif Hasil Pre-Tes dan Post-Tes Kemampuan Berpikir

Kritis Siswa Kelas XI IPA MIA1 MA Madani Alauddin Pao-Pao

Sebagai Kelas Eksperimen

Statistik Kemampuan Berpikir Kritis

Pre-Tes Post-Tes

Jumlah Sampel

Nilai Terendah

Nilai Tertinggi

Rata-Rata

Standar Deviasi

24

55

75

62.38

6.34

24

80

97

87.92

5.46

Page 122: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

104

Hasil tes data statistik deskriptif yang diperoleh dimasukkan pada kategorisasi

yang telah ditetapkan, maka akan didapatkan frekuensi dan persentase untuk

kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA MIA1 sebagai kelas eksperimen pada

mata pelajaran biologi materi sistem gerak di MA Madani Alauddin Pao-pao.

Kategorisasi terdiri atas kategori rendah, sedang dan tinggi. Kategorisasi tersebut dapat

dilihat pada tabel distribusi frekuensi dan persentase hasil tes sebelum dan setelah

diterapkannya model pembelajaran SM2CL terhadap kemampuan berpikir kritis siswa

di bawah ini:

1) Deskripsi hasil pre-tes kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA MIA1

Tabel 4.2: Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Pre-Tes Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA MIA1 MA Madani Alauddin Pao-

Pao Sebagai Kelas Eksperimen

Interval Kategori Kemampuan Berpikir Kritis

Frekuensi Persentase

X < 56.04

56.04 ≤ X < 68.71

68.71 ≤ X

Rendah

Sedang

Tinggi

7

13

4

29%

54%

17%

Jumlah 24 100%

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dan persentase di atas sebelum

diterapkannya model pembelajaran SM2CL, maka dapat dilihat bahwa terdapat siswa

yang hasil tes kemampuan berpikir kritisnya pada kategori “rendah” dengan frekuensi

7 dan persentase 29%. Pada kategori “sedang” terdapat frekuensi 13 dengan persentase

54% dan pada kategori “tinggi” diperoleh frekuensi 4 dengan persentase 17% pada

kelas XI IPA MIA1 sebagai kelas eksperimen.

Page 123: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

105

Berikut disajikan dalam bentuk diagram lingkaran untuk memperjelas

gambaran hasil tes sebelum diterapkannya model pembelajaran SM2CL pada

kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA MIA1 sebagai kelas eksperimen.

Gambar 4.1

Hasil Pre-Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA MIA1 MA

Madani Alauddin Pao-Pao Sebagai Kelas Eksperimen

2) Deskripsi hasil post-tes kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA MIA1

Tabel 4.3: Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Post-Tes Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA MIA1 MA Madani Alauddin Pao-

Pao Sebagai Kelas Eksperimen

Interval Kategori Kemampuan Berpikir Kritis

Frekuensi Persentase

X < 82.46

82.46 ≤ X < 93.38

93.38 ≤ X

Rendah

Sedang

Tinggi

4

15

5

16.7%

62.5%

20.8%

Jumlah 24 100%

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dan persentase di atas setelah

diterapkannya model pembelajaran SM2CL, maka dapat dikemukakan bahwa terdapat

siswa yang hasil tes kemampuan berpikir kritisnya pada kategori “rendah” dengan

frekuensi 4 dan persentase 16,7%. Pada kategori “sedang” terdapat frekuensi 15 dengan

persentase 62.5% dan pada kategori “tinggi” diperoleh frekuensi 5 dengan persentase

20.8% pada kelas XI IPA MIA1 sebagai kelas eksperimen yang telah diberlakukan

model pembelajaran SM2CL.

29%

54%

17%

Rendah

Sedang

Tinggi

Page 124: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

106

Berikut disajikan dalam bentuk diagram lingkaran untuk memperjelas

gambaran hasil tes setelah diterapkannya model pembelajaran SM2CL pada

kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA MIA1 sebagai kelas eksperimen.

Gambar 4.2

Hasil Post-Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA MIA1 MA

Madani Alauddin Pao-Pao Sebagai Kelas Eksperimen

b. Deskripsi hasil pre-tes dan post-tes kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA

MIA2 sebagai kelas kontrol menggunakan tes essai

Berikut adalah statistik deskriptif hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa

sebagai kelas kontrol yang dimana datanya diolah menggunakan SPSS versi 24 seperti

tabel di bawah ini:

Tabel 4.4: Statistik Deskriptif Hasil Pre-Tes dan Post-Tes Kemampuan Berpikir

Kritis Siswa Kelas XI IPA MIA2 MA Madani Alauddin Pao-Pao

Sebagai Kelas Kontrol

Statistik Kemampuan Berpikir Kritis

Pre Tes Post Tes

Jumlah Sampel

Nilai Terendah

Nilai Tertinggi

Rata-Rata

Standar Deviasi

23

50

70

60.43

6.73

23

62

80

69.61

5.28

Hasil tes data statistik deskriptif yang diperoleh dimasukkan pada kategorisasi

yang telah ditetapkan, maka akan didapatkan frekuensi dan persentase untuk

16.7%

62.5%

20.8%

Rendah

Sedang

Tinggi

Page 125: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

107

kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA MIA2 sebagai kelas kontrol pada mata

pelajaran biologi materi sistem gerak di MA Madani Alauddin Pao-pao. Kategorisasi

terdiri atas kategori rendah, sedang dan tinggi. Kategorisasi tersebut dapat dilihat pada

tabel distribusi frekuensi dan persentase hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa di

bawah ini:

1) Deskripsi hasil pre-tes kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA MIA2

Tabel 4.5: Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Pre-Tes Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA MIA2 MA Madani Alauddin

Pao-Pao Sebagai Kelas Kontrol

Interval Kategori Kemampuan Berpikir Kritis

Frekuensi Persentase

X < 53.71

53.71 ≤ X < 67.16

67.16 ≤ X

Rendah

Sedang

Tinggi

6

13

4

26%

57%

17%

Jumlah 23 100%

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dan persentase di atas pada kelas MIA2

seagabai kelas konrol yang tidak diberikan perlakuan model SM2CL, dimana model

pembelajaran ini adalah salah-satu model yang mengajak siswa berpikir. Dari tabel di

atas maka dapat dilihat bahwa terdapat siswa yang hasil tes kemampuan berpikir

kritisnya pada kategori “rendah” dengan frekuensi 6 dan persentase 26%. Pada kategori

“sedang” diperoleh frekuensi 13 dengan persentase 57% dan pada kategori “tinggi”

diperoleh frekuensi 4 dengan persentase 17%.

Berikut disajikan dalam bentuk diagram lingkaran untuk memperjelas

gambaran hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA MIA2 sebagai kelas

kontrol yang tidak diberikan perlakuan model pembelajaran SM2CL.

Page 126: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

108

Gambar 4.3

Hasil Pre-Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA MIA2 MA

Madani Alauddin Pao-Pao Sebagai Kelas Kontrol

2) Deskripsi hasil post-tes kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA MIA2

Tabel 4.6: Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Post-Tes Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA MIA2 MA Madani Alauddin Pao-

Pao Sebagai Kelas Kontrol

Interval Kategori Kemampuan Berpikir Kritis

Frekuensi Persentase

X < 64.33

64.33 ≤ X < 74.89

74.89 ≤ X

Rendah

Sedang

Tinggi

3

16

4

13%

70%

17%

Jumlah 23 100%

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dan persentase di atas pada kelas MIA2

seagabai kelas konrol yang tidak diberikan perlakuan model SM2CL, dimana model

pembelajaran ini adalah salah-satu model yang mengajak siswa berpikir. Dari tabel di

atas maka dapat dilihat bahwa terdapat siswa yang hasil tes kemampuan berpikir

kritisnya pada kategori “rendah” dengan frekuensi 3 dan persentase 13%. Pada kategori

“sedang” diperoleh frekuensi 16 dengan persentase 70% dan pada kategori “tinggi”

diperoleh frekuensi 4 dengan persentase 17%.

Berikut disajikan dalam bentuk diagram lingkaran untuk memperjelas

gambaran hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA MIA2 sebagai kelas

kontrol yang tidak diberikan perlakuan model pembelajaran SM2CL.

26%

57%

17%Rendah

Sedang

Tinggi

Page 127: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

109

Gambar 4.4

Hasil Post-Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA MIA2 MA

Madani Alauddin Pao-Pao Sebagai Kelas Kontrol

2. Deskripsi Skala Sikap Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA MIA1 MA

Madani Alauddin Pao-Pao Mata Pelajaran Biologi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakaukan pada siswa kelas XI IPA

MIA1 sebagai kelas yang diberikan perlakuan (treatment) di MA Madani Alauddin

Pao-pao dengan jumlah siswa 24 orang, maka dapat dikumpulkan data melalui angket

yang dikerjakan oleh siswa itu sendiri sebagai responden. Berikut adalah statistik

deskriptif sikap berpikir kritis siswa sebagai kelas eksperiman yang dimana datanya

diolah menggunakan SPSS versi 24 seperti tabel di bawah ini:

Tabel 4.7: Statistik Deskriptif Skala Sikap Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA

MIA1 dan MIA2 MA Madani Alauddin Pao - Pao Sebagai Kelas

Eksperimen

Statistik Sikap Berpikir Kritis

MIA1 MIA2

Jumlah Sampel

Skor Terendah

Skor Tertinggi

Rata-Rata

Standar Deviasi

24

76

98

84.5

6.96

23

59

79

69.74

4.86

Hasil tes data statistik deskriptif yang diperoleh dimasukkan pada kategorisasi

yang telah ditetapkan, maka akan didapatkan frekuensi dan persentase untuk skala

sikap berpikir kritis siswa kelas XI IPA MIA1 sebagai kelas eksperimen setelah

13%

70%

17%

Rendah

Sedang

Tinggi

Page 128: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

110

diterapkannya model pembelajaran SM2CL untuk menguatkan hasil tes kemampuan

berpikir kritis siswa pada mata pelajaran biologi materi sistem gerak di MA Madani

Alauddin Pao-pao. Kategorisasi terdiri atas kategori rendah, sedang dan tinggi.

Kategorisasi tersebut dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dan persentase sikap

berpikir kritis siswa di bawah ini:

Tabel 4.8: Distribusi Frekuensi dan Persentase Skala Sikap Berpikir Kritis Siswa

Kelas XI IPA MIA1 MA Madani Alauddin Pao-Pao Sebagai Kelas

Eksperimen

Interal Kategori Sikap Berpikir Kritis

Frekuensi Persentase

X̅ < 77.54

77.54 ≤ X < 91.46

91.46 ≤ X

Rendah

Sedang

Tinggi

1

17

6

4%

71%

25%

Jumlah 24 100%

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dan persentase di atas setelah

diterapkannya model pembelajaran SM2CL, maka dapat dilihat bahwa terdapat siswa

yang hasil angket sikap berpikir kritisnya pada kategori “rendah” dengan frekuensi 1

dan persentase 4% pada kelas XI IPA MIA1 sebagai kelas eksperimen yang telah

diberikan perlakuan model pembelajaran yang mengajak siswa berpikir yaitu model

SM2CL. Pada kategori “sedang” terdapat frekuensi 17 dengan persentase 71%.

Sedangkan pada kategori “tinggi” diperoleh frekuensi 6 dengan persentase 25%.

Berikut disajikan dalam bentuk diagram lingkaran untuk memperjelas

gambaran skala sikap berpikir kritis siswa kelas XI IPA MIA1 sebagai kelas

eksperimen yang diberikan perlakuan model pembelajaran SM2CL.

Page 129: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

111

Gambar 4.5

Hasil Skala Sikap Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA MIA1 MA Madani

Alauddin Pao-Pao Sebagai Kelas Eksperimen

3. Pengaruh model pembelajaran synectics, mind maps, cooperative learning

(SM2CL) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA MIA1

MA Madani Alauddin Pao-Pao mata pelajaran biologi

Pada bagian ini akan menjawab rumusan masalah yang ke tiga, yaitu apakah

ada pengaruh model pembelajaran synectics, mind maps, cooperative learning

(SM2CL) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA MIA1 MA Madani

Alauddin Pao-Pao mata pelajaran biologi. Data yang diperoleh pada bagian ini

dianalisis menggunakan analisis statistik inferesial.

Untuk mencari ada tidaknya peningkatan yang signifikan pada kemampuan

berpikir kritis siswa kelas eksperimen XI IPA MIA1 dan kelas kontrol XI IPA MIA2

MA Madani Alauddin Pao-Pao, maka dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian

hipotesis digunakan untuk menjawab hipotesis yang telah dirumuskan dengan

menggunakan uji-t dengan analisis Paired – Samples T tes. Sebelum di uji hipotesis,

maka dilakukan uji prasyarat yang terdiri atas uji normalitas dan uji homogenitas untuk

mengetahui apakah data tersebut normal dan homogen. Berikut disajikan output SPSS

versi 24 untuk pengujian hipotesis data hasil nilai pre-tes dan post-tes kemampuan

berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

4%

71%

25%

Rendah

Sedang

Tinggi

Page 130: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

112

a. Uji Prasyarat

1) Uji normalitas

Pengujian normal tidaknya data pada penelitian ini menggunakan SPSS versi

24 seperti berikut:

a) Uji normalitas Kolmogorov Smirnov tes kemampuan berpikir kritis kelas XI IPA

MIA1

Pengujian normalitas pertama dilakukan pada data hasil tes kemampuan

berpikir kritis siswa kelas XI IPA MIA1. Taraf signifikan pada uji Kolmogorov

Smirnov adalah bahwa jika nilai sig < α = 0,05 berarti data tersebut tidak normal dan

jika nilai sig > α = 0,05 yang berarti data tersebut normal. Berikut hasil uji normalitas

Kolmogorov Smirnov yang didapatkan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.9: Uji Normalitas Pre-Tes dan Post-Tes One-Sample Kolmogorov-Smirnov

Test pada Kelas XI IPA MIA1 MA Madani Alauddin Pao-Pao

N

Pre-Tes

Kemampuan

Berpikir Kritis

Post-Tes

Kemampuan

Berpikir Kritis

24 24

Asymp. Sig. (2-tailed) .073c .173c

Berdasarkan output uji normalitas hasil pengolahan data di atas menggunakan

uji Kolmogorov Smirnov, maka diperoleh nilai pre-tes kemampuan berpikir kritis

siswa sebesar 0,073 dan nilai post-tes kemampuan berpikir kritis siswa sebesar 0,173.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data hasil tes kemampuan berpikir kritis

siswa pada mata pelajaran biologi sebagai kelas eksperimen sebelum dan setelah

dikenakan perlakuan keduanya berdistribusi normal, karena nilai sig lebih besar dari α

atau (0,073 > 0,05) dan (0,173 > 0,05) yang berarti H₀ diterima.

Page 131: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

113

b) Uji normalitas Kolmogorov Smirnov tes kemampuan berpikir kritis kelas XI IPA

MIA2

Pengujian normalitas kedua dilakukan pada data hasil tes kemampuan berpikir

kritis siswa kelas XI IPA MIA2. Taraf signifikan pada uji Kolmogorov Smirnov adalah

bahwa jika nilai sig < α = 0,05 berarti data tersebut tidak normal dan jika nilai sig > α

= 0,05 yang berarti data tersebut normal. Berikut hasil uji normalitas Kolmogorov

Smirnov yang didapatkan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.10: Uji Normalitas Pre-Tes dan Post-Tes One-Sample Kolmogorov-

Smirnov Test pada Kelas XI IPA MIA2 MA Madani Alauddin Pao-

Pao

N

Pre-Tes

Kemampuan

Berpikir Kritis

Post-Tes

Kemampuan

Berpikir Kritis

23 23

Asymp. Sig. (2-tailed) .146c .186c

Berdasarkan output uji normalitas hasil pengolahan data di atas menggunakan

uji Kolmogorov Smirnov, maka diperoleh nilai pret-tes kemampuan berpikir kritis

siswa sebesar 0,146 dan nilai post-tes kemampuan berpikir kritis siswa sebesar 0,186.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data hasil tes kemampuan berpikir kritis

siswa pada mata pelajaran biologi sebagai kelas kontrol (tanpa perlakuan) juga

berdistribusi normal karena nilai sig lebih besar dari α atau (0,146 > 0,05) dan (0,186

> 0,05) yang berarti H₀ diterima.

2) Uji homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui distribusi data, apakah homogen

atau tidak homogen. Jika data tersebut homogen maka sig > α = 0,05 dan jika data

tersebut tidak homogen maka sig < α = 0,05. Pengujian homogenitas dilakukan pada

Page 132: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

114

data hasil pre-tes dan post-tes kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA MIA1 dan

kelas XI IPA MIA2. Berikut disajikan output SPSS versi 24 untuk uji homogenitas data

hasil kemampuan berpikir kritis dan skala kemampuan berpikir kritis siswa:

Tabel 4.11: Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances Pre-Tes dan Post-

Tes pada Kelas XI IPA MIA1 dan MIA2 MA Madani Alauddin Pao-

Pao

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Pre-Tes Kemampuan

Berpikir Kritis .294 1 45 .591

Post-Tes Kemampuan

Berpikir Kritis .188 1 45 .667

Dari hasil pengolahan analisis data pada tabel di atas, diperoleh uji homogenitas

kelas XI IPA MIA1 dan XI IPA MIA2 dimana nilai pre-tes kemampuan berpikir kritis

siswa adalah 0,591 dan nilai post-tes kemampuan berpikir kritis siswa adalah 0,667.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data kemampuan berpikir kritis siswa

pada mata pelajaran biologi adalah homogen karena nilai sig lebih besar dari α atau

(0,591 > 0,05) dan (0,667 > 0,05) yang berarti H₀ diterima.

b. Uji-t dengan Analisis Paired – Samples T Tes

Analisis Paired – Samples T tes digunakan untuk melihat pengaruh sebelum

dan setelah diterapkannya model pembelajaran synectics, mind maps, cooperative

learning (SM2CL) terhadap kemampuan berpikir siswa kelas XI IPA MIA1 pada mata

pelajaran biologi MA Madani Alauddin Pao-pao, dengan kata lain untuk menguji

hipotesis yang diajukan. Berdasarkan hasil yang diperoleh menggunakan SPSS versi

24 diperoleh hasil analisis sebagai berikut:

Page 133: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

115

1) Pengujian hipotesis tes kemampuan berpikir kritis kelas XI IPA MIA1

Hasil pengujian hipotesis tes kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat

pada tabel uji paired samples test di bawah ini:

Tabel 4.12: Hasil Tes Uji Paired Samples Test Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Kelas XI IPA MIA1

Paired

Differences Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference t df

Sig.

(2-

tailed) Lower Upper

Pre-Tes

KBK - Post-

Tes KBK

25.542 2.637 .538 24.428 26.655 47.448 23 .000

Pada tabel hasil tes uji Paired Samples Test, diperoleh perbedaan mean sebesar

25,542 yang berarti selisih nilai hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa antara setelah

dan sebelum diberlakukan model pembelajaran SM2CL dengan materi sistem gerak.

Harga positif bermakna setelah diberi model pembelajaran SM2CL nilai hasil tes

kemampuan berpikir kritis siswa lebih tinggi daripada sebelum diberi model

pembelajaran SM2CL dengan materi sistem gerak. Selanjutnya pada tabel ini juga

diperoleh std. error mean sebesar 0,538 yang menunjukkan angka kesalahan baku

perbedaan rata-rata. Selanjutnya hasil terpenting dari tabel ini adalah harga statistik t =

47,448 dengan db = 23 dan angka sig. atau p-value = 0,000 < 0,05 atau H0 ditolak.

Dengan demikian, terdapat perbedaan nilai hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa

sebelum dan setelah diberikan perlakuan model pembelajaran SM2CL. Jadi dapat

disimpulkan bahwa “terdapat pengaruh model pembelajaran SM2CL terhadap

kemampuan berpikir kritis kelas XI IPA MIA1 pada mata pelajaran biologi”.

Page 134: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

116

2) Pengujian hipotesis tes kemampuan berpikir kritis kelas XI IPA MIA2

Hasil pengujian hipotesis tes kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat

pada tabel uji paired samples test di bawah ini:

Tabel 4.13: Hasil Tes Uji Paired Samples Test Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Kelas XI IPA MIA2

Paired

Differences Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference t df

Sig.

(2-

tailed) Lower Upper

Pre-Tes KBK

- Post-Tes

KBK

9.174 2.516 .525 10.262 8.086 17.484 22 .000

Pada tabel hasil tes uji Paired Samples Test, diperoleh perbedaan mean sebesar

9,174 yang berarti selisih nilai hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa antara tes awal

dan akhir berbeda ketika telah diberikan materi sistem gerak namun tidak diberlakukan

model pembelajaran SM2CL. Harga positif bermakna tes awal yang tidak diberi model

pembelajaran SM2CL dengan metri sistem gerak, nilai hasil tes kemampuan berpikir

kritis siswa tidak cukup berbeda jauh daripada tes akhir yang tidak diberi penerapan

model pembelajaran SM2CL. Selanjutnya pada tabel ini juga diperoleh std. error mean

sebesar 0,525 yang menunjukkan angka kesalahan baku perbedaan rata-rata.

Selanjutnya hasil terpenting dari tabel ini adalah harga statistik t = 17,484 dengan db =

22 dan angka sig. atau p-value = 0,000 < 0,05 atau H0 ditolak. Dengan demikian,

terdapat perbedaan nilai hasil tes kemampuan berpikir kritis awal dan akhir siswa yang

tidak diberikan perlakuan model pembelajaran SM2CL. Adanya perbedaan hasil tes

Page 135: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

117

awal dan akhir siswa pada kelas kontrol disebabkan soal tes berisikan soal – soal yang

belum dipelajari sebelumnya oleh siswa.

B. Pembahasan

Pembahasan ini didasarkan pada penggunaan model pembelajaran SM2CL pada

mata pelajaran biologi dengan materi sistem gerak untuk mengetahui kemampuan

berpikir kritis siswa dengan penggunaan model pembelajaran yang mengajak siswa

berpikir. Hasil yang telah diperoleh mengacu pada landasan analisis data menggunakan

statistik deskriptif dan statistik inferensial yang telah dianalisis.

Adapun pembahasan pada penelitian ini yaitu sebagai berikut ini:

1. Gambaran Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dengan Menerapkan

Model Pembelajaran Synectics, Mind Maps, Cooperative Learning

(SM2CL) pada Kelas XI IPA MA Madani Alauddin Pao-Pao

Berdasarkan tabel 4.1 statistik deskriptif hasil pre-tes dan post-tes kemampuan

berpikir kritis siswa kelas XI IPA MIA1 MA Madani Alauddin Pao-pao pada kelas

eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran SM2CL, maka dapat diketahui

kemampuan berpikir kritis siswa dengan jumlah sampel 24. Dari data hasil pre-tes yang

telah di analisis didapatkan nilai terendah adalah 55, nilai tertinggi 75, rata-rata 62,38

dan standar deviasi adalah 6,34. Sedangkan dari data hasil post-tes yang telah di

analisis didapatkan nilai terendah adalah 80, nilai tertinggi 97, rata-rata 87,92 dan

standar deviasi adalah 5,46. Hal itu sejalan dengan penelitian yang dilakukan Liliasari

dengan model pembelajaran IPA untuk meningkatkan keterampilan berpikir tingkat

tinggi calon guru sebagai kecenderungan baru pada era globalisasi membuktikan

bahwa skor rata-rata pre-test dan pos-test menunjukkan perbedaan yang signifikan

Page 136: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

118

yang menyatakan MPIK, MPTD dan MPAF efektif. Sebaliknya hasil tes Longeot tidak

menunjukkan perbedaan yang siginifikan untuk aspek inklusi kelompok serta aspek

logika proporsional (MPKA) untuk ketiga matakuliah tersebut pada penelitian ini yang

terlampir pada tabel hasil belajar dan tabel hasil tes Longeot.1

Hasil tes statistik deskriptif yang diperoleh pada penelitian ini, dimasukkan

pada kategorisasi yang telah ditetapkan, dimana kategorisasi tersebut terdiri atas,

rendah, sedang dan tinggi. Dimana hasilnya dapat dilihat pada tebel 4.2 distribusi

frekuensi dan persentase hasil pre-tes kemampuan berpikir kritis siswa sebagai kelas

eksperimen pada mata pelajaran biologi materi sistem gerak sebelum diterapkannya

model pembelajaran SM2CL. Pada kategori “rendah” diperoleh frekuensi 7 dengan

persentase 29%. Pada kategori “sedang” diperoleh frekuensi 13 dengan persentase

54%, dan kategori “tinggi” diperoleh frekuensi 4 dengan persentase 17%. Sedangkan

hasil post-tes dapat dilihat pada tebel 4.3 distribusi frekuensi dan persentase hasil post-

tes kemampuan berpikir kritis siswa sebagai kelas eksperimen pada mata pelajaran

biologi materi sistem gerak setelah diterapkannya model pembelajaran SM2CL. Pada

kategori “rendah” diperoleh frekuensi 4 dengan persentase 16,7%. Pada kategori

“sedang” diperoleh frekuensi 15 dengan persentase 62,5%, dan kategori “tinggi”

diperoleh frekuensi 5 dengan persentase 20,8%. Hal ini juga sejalan dengan penelitian

Usman, Sri Mulyani E.S., dan Priyantini W, yang mengemukakan bahwa kesesuaian

strategi guru dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa masuk dalam

1 Liliasari, “The Science-Learning Model to Improve Teachers' High-Level Thinking Skills as a New

Trend In The Globalization Era”, Journal of Teaching MIPA UPI 2, no. 1 (2001) h. 64.

Page 137: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

119

kategori cukup baik dengan nilai kesesuaian dikelas X mencapai 66,2% dan kelas XI

mencapai 64,6%. Hal ini terbukti dengan rata-rata persentase keterlaksanaan

pembelajaran yang mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa sebesar 66,4%.

Strategi yang digunakan guru biologi MAN se-Kabupaten Tangerang adalah

mengkolaborasikan model Problem Based Learning (PBL), diskusi kelompok,

observasi dan ceramah.2

Setelah dilakukannya penganalisisan data kemampuan berpikir kritis siswa

dalam penelitian ini dengan diterapkannya model SM2CL, maka dapat diketahui

seberapa besar kemampuan berpikir kritis siswa. Data tersebut menjadi acuan bagi

peneliti untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model SM2CL terhadap

kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran biologi. Dari hasil analisis data

tes tersebut maka dapat kemukakan bahwa model pembelajaran SM2CL terbukti sangat

berpengaruh besar terhadap kemampuan berpikir kritis siswa, dimana model

pembelajaran SM2CL ini adalah salah satu model yang mengajak siswa berpikir. Hal

tersebut dibuktikan dari hasil tes yang diujikan pada siswa yang menunjukkan adanya

perubahan dan peningkatan hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa yang diperoleh

setelah diterapkannya model pembelajaran SM2CL seperti yang terlihat pada tabel 4.3

hasil analisis data yaitu sebesar 16,7% untuk kategori “rendah”, 62,5% untuk kategori

“sedang” dan 20,8% untuk kategori “tinggi”. Hasil penelitian yang dilakukan oleh

2 Usman, Sri Mulyani E.S., Priyantini W, “Analysis of Conformity of RPP to the Implementation of

Biology Learning in Developing Student Thinking Critical”, Journal of Innovative Science Education 6, no. 2

(2017) h. 246-247.

Page 138: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

120

peneliti sejalan dengan penelitian yang juga dilakukan Baskoro A.P., Bowo S, dan

Wahyu, pada penerapan integrasi sintaks inkuiri dan STAD (instad) untuk

meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Peningkatan kemampuan

berpikir tingkat tinggi dalam penelitian ini menunjukkan perubahan positif dengan nilai

rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa pada siklus I sebesar 60,49 dengan

ketuntasan 47,7% dan rata-rata pada siklus II 67,57 dengan ketuntasan 63,89%

menggunkan model pembelajaran INSTAD yang mempunyai karakter inkuiri

sekaligus kooperatif. 3

Hal tersebut berbeda dengan kelas XI IPA MIA2 MA Madani Alauddin Pao-

pao selaku kelas kontrol, dimana hasil analisis datanya dapat dilihat pada tabel 4.4

statistik deskriptif hasil tes kemampuan berpikir kritis dengan jumlah sampel 23. Hasil

pre-tes yang telah di analisis didapatkan nilai terendah adalah 50, nilai tertinggi 70,

rata-rata 60,43 dan standar deviasi adalah 6,73. Sedangkan dari data hasil post-tes yang

telah di analisis didapatkan nilai terendah adalah 62, nilai tertinggi 80, rata-rata 69,61

dan standar deviasi adalah 5,28. Penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan Asrizal

W.W., Sri Mulyani E.S., dan Enni S.R., mengenai Problem Based Learning berbasis

Socio-Scientific Issue untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan

komunikasi siswa menunjukkan bahwa kelas eksperimen memperoleh hasil yang lebih

baik dibandingkan kelas kontrol dengan rata-rata nilai berpikir kritis kelas eksperimen

3 Baskoro A.P., Bowo S, Wahyu, “Application of Integration Synthesis of Inkuiri and Stad (Instad) to

Increase Think Ability Level High Student Class VII-D SMPN 27 Surakarta”, Journal of Bioedukasi 6, no. 1 (2013)

h. 44.

Page 139: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

121

78,33 dan kontrol 69,83, nilai rata-rata komunikasi tertulis kelas eksperimen 79,17 dan

kontrol 68,83, dan nilai rata-rata hasil belajar kognitif kelas eksperimen 78,75 dan

kontrol 69,33. Hal tersebut juga didukung dengan uji kesamaan dua rata-rata post-test

pada penelitian ini, menunjukkan bahwa hasil post-test kemampuan berpikir kritis,

komunikasi tertulis, dan hasil belajar kognitif terdapat perbedaan yang signifikan

antara kelas eksperimen dan kontrol. Jadi pembelajaran menggunakan model PBL

berbasis Socio-Scientific Issue berpengaruh terhadap pengembangan kemampuan

berpikir kritis, komunikasi tertulis, dan hasil belajar kognitif siswa. 4

Hasil tes statistik deskriptif yang diperoleh pada penelitian ini, dimasukkan

pada kategorisasi yang telah ditetapkan, dimana kategorisasi tersebut terdiri atas,

kategori rendah, sedang dan tinggi. Dimana data hasil pre-tes dapat dilihat pada tebel

4.5 frekuensi dan persentase hasil pre-tes kemampuan berpikir kritis siswa kelas

kontrol pada mata pelajaran biologi dengan materi sistem gerak. Pada kategori

“rendah” diperoleh frekuensi 6 dengan persentase 26%. Pada kategori “sedang”

diperoleh frekuensi 13 dengan persentase 57%, dan kategori “tinggi” diperoleh

frekuensi 4 dengan persentase 17%. Sedangkan data hasil post-tes dapat dilihat pada

tebel 4.6 frekuensi dan persentase hasil post-tes kemampuan berpikir kritis siswa kelas

kontrol pada mata pelajaran biologi dengan materi sistem gerak. Pada kategori

“rendah” diperoleh frekuensi 3 dengan persentase 13%. Pada kategori “sedang”

4 Asrizal W.W., Sri Mulyani E.S., Enni S.R., “Problem Based Learning Based Socio-Scientific Issue to

Develop The Ability of Critical Thinking and Student Communication”, Journal of Innovative Science Education

6, no. 1 (2017) h. 134.

Page 140: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

122

diperoleh frekuensi 16 dengan persentase 70%, dan kategori “tinggi” diperoleh

frekuensi 4 dengan persentase 17%. Penelitian terkait yang juga dilakukan Cristian

Damayanti, Ani Rusilowati, dan Suharto Linuwih yang mengembangan model

pembelajaran IPA terintegrasi etnosains untuk meningkatkan hasil belajar dan

kemampuan berpikir kreatif yang dapat dilihat pada analisis N-gain kelas eksperimen

dan kelas kontrol pada penelitian ini bahwa kelas eksperimen memperoleh kategori

“tinggi” lebih banyak dari pada kelas kontrol, artinya banyak siswa di kelas eksperimen

memiliki selisih nilai pretest dan posttest dengan rentang yang tinggi. Hasil uji

independent T-tes berdasarkan analisis N gain menunjukkan terdapat perbedaan yang

signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini disebabkan harga t-hitung

yang diperoleh lebih kecil dari signifikansi 5%. Peningkatan hasil belajar kelas

eksperimen disebabkan model pembelajaran IPA terintegrasi etnosains dapat

memotivasi siswa dalam penyelesaian masalah. Salah satu faktor yang menyebabkan

peningkatan kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan peningkatan pada kelas

kontrol yaitu penggunaan model pembelajaran IPA terintegrasi etnosains dan bahan

ajar dalam pembelajaran.5

Setelah dilakukannya penganalisisan data kemampuan berpikir kritis siswa

pada kelas kontrol, maka dapat diketahui seberapa besar kemampuan berpikir kritis

siswa yang tidak diberikan perlakuan model pembelajaran SM2CL. Data tersebut

5 Cristian D, Ani R, dan Suharto L, “Development of Integrated Learning Model of IPA Ethnosains for

Improving Learning Outcomes and Creative Thinking Skills”, Journal of Innovative Science Education 6, no. 1

(2017) h. 125.

Page 141: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

123

menjadi acuan bagi peneliti untuk mengetahui seberapa besar kemampuan berpikir

kritis siswa kelas XI IPA MIA2 sebagai kelas pengontrol untuk kelas XI IPA MIA1

pada mata pelajaran biologi. Dari hasil analisis data pada kelas kontrol tersebut, maka

terbukti bahwasanya kemampuan berpikir kritis siswa biasa-biasa saja atau tidak ada

perubahan yang besar terhadap kemampuan berpikir kritisnya disebabkan karena

model pembelajaran SM2CL tidak diterapkan pada kelas XI IPA MIA2. Hal tersebut

dibuktikan dari hasil tes yang diujikan pada siswa yang menunjukkan tidak terjadi

peningkatan dari hasil tes yang diperoleh, seperti yang terlihat pada tabel 4.6 hasil

analisis data yaitu sebesar 13% untuk kategori “rendah”, 70% untuk kategori “sedang”

dan 17% untuk kategori “tinggi”. Penelitian serupa juga sejalan dengan penelitian

Saheri, Kasmadi I.S., dan Sri Haryani, yang mengembangkan perangkat pembelajaran

yang memadukan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan

tujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Nilai rata-rata

keterampilan berpikir kritis siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.

Ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan model PBL lebih

efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Selain itu, kemampuan

keterampilan berpikir kritis juga berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi

belajar, dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen 86,86 dan kelas

kontrol 78,17. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa kelas

eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Peningkatan hasil belajar siswa untuk

menilai peningkatan berpikir kritis siswa didapatkan melalui uji N-Gain. Pada kelas uji

coba terbatas, diperoleh skor 0,878 yang termasuk dalam kategori tinggi. Pada kelas

Page 142: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

124

eksperimen I, diperoleh skor N-Gain sebesar 0,925 yang termasuk ke dalam kategori

tinggi. Pada kelas kontrol, diperoleh skor N-Gain sebesar 0,875 dan termasuk ke dalam

kategori tinggi. 6

2. Gambaran Skala Sikap Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA MA Madani

Alauddin Pao-Pao

Berdasarkan tabel 4.7 statistik deskriptif hasil skala sikap berpikir kritis siswa

kelas XI IPA MIA1 dan MIA2 MA Madani Alauddin Pao-pao setelah diterapkannya

model pembelajaran SM2CL pada kelas eksperimen, maka dapat dilihat sikap berpikir

kritis siswa dengan jumlah sampel 24. Dari data hasil angket yang telah di analisis

didapatkan skor terendah adalah 76, skor tertinggi 98, rata-rata 84,5 dan standar deviasi

adalah 6,96. Hasil tes statistik deskriptif yang diperoleh, dimasukkan pada kategorisasi

yang telah ditetapkan, dimana kategorisasi tersebut terdiri atas, kategori rendah, sedang

dan tinggi. Maka didapatkan frekuensi dan presentase untuk skala sikap berpikir kritis

siswa pada mata pelajaran biologi setelah diterapkannya model pembelajaran SM2CL,

dimana hasilnya dapat dilihat pada tebel 4.8 distribusi frekuensi dan persentase skala

sikap berpikir kritis siswa. Pada kategori “rendah” diperoleh frekuensi 1 dengan

persentase 4%, kategori “sedang” diperoleh frekuensi 17 dengan persentase 71%, dan

kategori “tinggi” diperoleh frekuensi 6 dengan persentase 25%.

Setelah dilakukannya pengambilan data pendukung untuk menguatkan hasil

penelitian tes kemampuan berpikir kritis siswa setelah diterapkannya model SM2CL

6 Saheri, Kasmadi I.S., Sri Haryani., “Development of Critical Thinking Skills Assessment Instruments

High School Students Through Problem-Based Model Problem Solution Materials Buffer”, Journal of Innovative

Science Education 6, no. 1 (2017) h. 44-45.

Page 143: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

125

dan di analisis, maka dapat diketahui seberapa besar sikap berpikir kritis siswa. Data

tersebut menjadi acuan bagi peneliti untuk menguatkan hasil penelitian dalam

menerapkan model pembelajaran SM2CL untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

model pembelajaran SM2CL terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada mata

pelajaran biologi. Berdasarkan tabel 4.8 dari hasil pengolahan analisis data

menggunakan ststistik deskriptif, maka dapat dikemukakan bahwa sikap berpikir kritis

siswa kelas XI IPA MIA1 MA Madani Alauddin Pao-pao yang diberikan perlakuan

model pembelajaran SM2CL mata pelajaran biologi berpengaruh positif, hal ini

dibuktikan dengan perolehan skor pada angket yang dikerjakan oleh siswa kelas

eksperimen yang berbedah dari skor angket pada kelas kontrol. Skor angket yang

diperoleh kelas eksperimen menunjukkan persentase 25% sedangkan skor angket yang

diperoleh kelas kontrol menunjukkan persentase hanya 17%. Skor angket sikap

berpikir kritis siswa kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran D hasil penelitian

statistik deskriptif dan statistik inferensial. Angket ini berisikan pernyataan-pernyataan

kritis tentang materi sistem gerak yang tentunya menjadi acuan untuk mengukur sikap

berpikir kritis siswa yang dibuat berdasarkan indikator kemampuan berpikir Ennis

seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada penelitian ini.

3. Pengaruh model pembelajaran synectics, mind maps, cooperative learning

(SM2CL) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA MIA1

MA Madani Alauddin Pao-Pao mata pelajaran biologi

Pada pembahasan ini peneliti membahas hasil analisis data kemampuan

berpikir kritis siswa kelas XI IPA MIA1 yang diberikan perlakuan model pembelajaran

Page 144: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

126

SM2CL sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA MIA2 sebagai kelas kontrol yang

tidak diberikan perlakuan model pembelajaran SM2CL terhadap kemampuan berpikir

kritis siswa yang pengujian datanya menggunakan statistik uji-t dengan analisis Paired

Sampel T Tes yang dimana datanya telah diuji normalitas dan homogenitasnya dengan

menggunakan SPSS versi 24.

Hasil uji normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov test kelas XI IPA MIA1

MA Madani Alauddin Pao-Pao yang ditunjukkan pada tabel 4.9 dimana hasil sig nilai

pre-tes kemampuan berpikir kritis siswa adalah 0,073 dan sig nilai post-tes kemampuan

berpikir kritis siswa adalah 0,173. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data

pre-tes dan post-tes kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran biologi

menggunakan model pembelajaran SM2CL berdistribusi normal, karena nilai sig lebih

besar dari α atau (0,073 > 0,05) dan (0,173 > 0,05). Sedangkan hasil uji normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov test kelas XI IPA MIA2 MA Madani Alauddin Pao-

Pao yang ditunjukkan pada tabel 4.10 dimana hasil sig nilai pre-tes kemampuan

berpikir kritis siswa adalah 0,146 dan sig nilai post-tes kemampuan berpikir kritis siswa

adalah 0,186. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data tes kemampuan berpikir

kritis siswa dengan tidak menerapkan model pembelajaran SM2CL pada mata pelajaran

biologi juga berdistribusi normal, karena nilai sig lebih besar dari α atau (0,146 > 0,05)

dan (0,186 > 0,05).

Hasil uji Test of Homogeneity of Variances kelas XI IPA MIA1 dan MIA2 MA

Madani Alauddin Pao-Pao yang ditunjukkan pada tabel 4.11 dimana nilai hasil pre-tes

kemampuan berpikir kritis siswa adalah 0,591 dan hasil nilai post-tes kemampuan

Page 145: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

127

berpikir kritis siswa adalah 0,667. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data tes

kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol pada mata

pelajaran biologi adalah homogen, karena nilai sig lebih besar dari α atau (0,591 > 0,05)

dan (0,667 > 0,05).

Setalah data diketahui normal dan homogen maka peneliti melakukan

pengujian hipotesis pada kelas XI IPA MIA1 dan MIA2 MA Madani Alauddin Pao-

Pao. Hasil pengujian hipotesis kelas XI IPA MIA1 MA Madani Alauddin Pao-Pao yang

ditunjukkan pada tabel 4.12 yang dianalisis menggunakan analisis Paired Sampel - T

Tes diperoleh nilai thitung = 47,448. Setelah dibandingkan dengan nilai ttabel = 1,714 atau

(thitung = 47,448 > ttabel = 1,714). Sedangkan hasil pengujian hipotesis kelas XI IPA

MIA2 MA Madani Alauddin Pao-Pao menggunakan analisis Paired - Sampel T Tes

yang ditunjukkan pada tabel 4.13 diperoleh nilai thitung = 17,484. Setelah dibandingkan

dengan nilai ttabel = 1,717 atau (thitung = 17,484 > ttabel = 1,717). Dalam hal ini berlaku

ketentuan bahwa bila thitung lebih kecil atau sama dengan ttabel maka Ha ditolak. Jika

thitung lebih besar dari ttabel maka Ha diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penerapan model

pembelajaran synectics, mind map, cooperative learning (SM2CL) terhadap

kemampuan berpikir kritis siswa kelas ekperimen. Sedangkan kemampuan berpikir

kritis siswa kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan model pembelajaran SM2CL

berbedah jauh dari hasil kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen. Namun dalam

penelitian ini terdapat juga perubahan/peningkatan hasil post-tes yang diperoleh pada

Page 146: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

128

kelas kontrol yang disebabkan pemberian soal-soal tes kemampuan berpikir kritis

berisikan materi-materi pelajaran yang belum dipelajari sebelumnya oleh siswa kelas

kontrol sehingga hasil pre-tes berbeda dengan post-tes yang dimana hasil post-tes

sedikit meningkat dari hasil pre-tes pada mata pelajaran biologi di MA Madani

Alauddin Pao-pao Kabupaten Gowa.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan Muh. Khalifah Mustami,

yang dikemukan dalam bukunya yang berjudul Pembelajaran Sains dengan Model

SM2CL (Synectics, Mind Maps, Cooperative Learning), mengatakan dalam tulisannya

dengan judul “Urgensi Model Pembelajaran Berpikir pada Lembaga Pendidikan Islam”

bahwa penting mewujudkan dan menerapkan model pembelajaran yang dapat

mengembangkan kemampuan berpikir siswa, khususnya kemampuan berpikir kreatif,

analitis, dan berpikir kritis. Oleh karena era pengetahuan membutuhkan orang-orang

yang memiliki kemampuan tinggi dalam hal berpikir atau orang-orang yang memiliki

kreativitas.7 Hal ini sesuai dengan pendapat White et al., yang mengemukakan bahwa

keterampilan berpikir kritis dapat ditingkatkan dengan mengkolaborasikan berbagai

model pembelajaran dengan pendekatan berpusat pada siswa (student centered

learning). White et al., Ia juga mengatakan bahwa salah-satu pendekatan yang dapat

digunakan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis adalah pendekatan studi

kasus (case study). Beliau mengatakan dalam penelitiannya bahwa pendekatan ini

memungkinkan peserta didik memiliki kesempatan yang lebih untuk mengajukan

7 Muh. Khalifah Mustami, Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL (Cet. I; Pusaka Almaida, 2017), h.

91.

Page 147: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

129

pertanyaan, meninjau respon peserta didik lainnya, dan menggunakan respon tersebut

untuk menunjukkan suatu kesalapahaman serta menjawab pertanyaan.8

Penelitian terkait yang juga dilakukan Muh. Khalifah M., Suryadin dan Ismail

Suardi W., mengenai model pembelajaran kombinasi antara maps pikiran dan koperasi

strategi untuk SMP mahasiswa sekolah menunjukkan bahwa kategori kemampuan

berpikir kreatif pada siswa setelah diajar dengan model yang synectics pembelajaran

dikombinasikan dengan peta pikiran dan STAD koperasi meningkat dari kategori

rendah ke kategori sedang untuk siswa dengan kemampuan awal rendah. Pada siswa

dengan kemampuan awal yang tinggi, keterampilan berpikir kreatif mereka meningkat

dari kategori sedang menjadi kategori tinggi. Hal tersebut dapat dilihat pada analisis

yang menunjukkan bahwa nilai pengobatan F-kelas adalah 234,662 dengan

probabilitas sebesar 0,000 <0,05 yang berarti bahwa pengaruh model pembelajaran

pada kemampuan berpikir kreatif adalah signifikan. Dengan kata lain, kedua

mahasiswa dengan kapasitas awal tinggi atau rendah telah meningkatkan kemampuan

berpikir kreatif jika diajarkan dengan model yang synectics pembelajaran

dikombinasikan dengan peta pikiran dan STAD koperasi.9

Penelitian Quitadamo et al., juga membuktikan bahwa upanya untuk

meningkatkan keterampilan berpikir kritis dapat dilakukan melalui berbagai penelitian

8 White T, Paul W, Terri G, Richard H, Dubear K, Kevin L, Laura L, Anrea L, & Elizabeth H, “The Use

of Interupted Case Studies to Enhance Critical Thingking Skills in Biology”, Journal of MicroBiology and Biology

Education 10, no. 2 (2009): h. 25-31. 9 Muh. Khalifah M., Suryadin., Ismail Suardi W., “Learning Models Combined with Maps of Mind and

Cooperative Strategies for Junior School Student”, Journal of Engineering and Applied Sciences 12, no. 7 (2017)

h. 1682.

Page 148: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

130

dengan menggunakan model, metode dan pendekatan yang bervariasi. Quitadamo et

al., mengatakan bahwa keterampilan berpikir kritis dapat ditingkatkan dengan

penerapan metode penyelidikan berbasis komunitas (Community-based Inquiry / CBI)

yang merupakan gabungan antara critical thinking dan instruksi berbasis penyelidikan.

CBI merupakan salah satu cara untuk mengintegrasi suatu penelitian dengan

keterampilan berpikir kritis.10

Berpikir pada umumnya didefinisikan sebagai proses mental yang dapat

menghasilkan pengetahuan sehingga siswa menjadi pemikir kritis yang mampu

mencari informasi baru, memecahkan masalah, dan mengungkapkan pemikiran.11 Oleh

karena itu seorang pemikir kritis akan lebih mudah memecahkan sebuah masalah dan

bijak dalam mengamil keputusan. Penelitian untuk meningkatkan keterampilan

berpikir kritis tidak hanya berkisar pada penerapan berbagai pendekatan, model, dan

metode tetapi juga dapat melalui pemberian mata pelajaran tertentu yang dapat

merangsang keterampilan tersebut. 12 Menerapkan suatu model pembelajaran yang

mengajak siswa berpikir dapat memicu semangat belajar siswa agar muda memahami

konsep dari mata pelajaran. Oleh karena itu, model SM2CL sebagai model

pembelajaran dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Selain itu, siswa yang

diberikan model pembelajaran SM2CL lebih mudah memfokuskan kedua belahan

10 Quitadamo, I.J., Celia L.F., James E.J., & Marta J.K “Community-based Inquiry Improves Critical

Thinking in General Education Biology”, CBE-Life Science Education, 7, no. 3 (2008): h. 327-337. 11 Siska Marviyanasari, “Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran Geografi Melalui

Model Mind Mapping”, Tesis (Program Pascasarjana Magister Pendidikan IPS: Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung Bandar Lampung, 2016), h. 32. 12 Hadiyanti, Lutfia Nur, “Keterampilan Berpikir Kritis (Critical Thinking Skills) dalam Berbagai Dimensi

Pembelajaran Biologi”, Thesis (Sintesis Jurnal Internasional: Program Magister Pendidikan Biologi, Fakultas

Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, 2013), h. 7.

Page 149: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

131

otaknya untuk berpikir secara radian dalam memahami materi pembelajaran yang

diberikan oleh guru, karna pada dasarnya model pembelajaran SM2CL ini adalah model

pembelajaran yang mengajak siswa untuk berpikir. Dengan demikian, diharapkan

model SM2CL ini dapat memandu siswa dalam meningkatkan kemampuan

berpikirnya, khususnya berpikir kritis.

Page 150: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

132

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan analisis statistik di atas, maka

penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil analisis statistik deskriptif pre-tes dan post-tes menunjukkan bahwa

dengan menerapkan model pembelajaran SM2CL di kelas XI IPA MIA1 MA

Madani Alauddin Pao-Pao pada materi pelajaran biologi, maka diperoleh nilai

rata-rata hasil pre-tes kemampuan berpikir kritis sebesar 62,38 dan nilai rata-

rata hasil post-tes kemampuan berpikir kritis diperoleh 87,92.

2. Hasil analisis statistik deskriptif distribusi frekuensi dan persentase hasil post-

tes menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis kelas XI IPA MIA1 MA

Madani Alauddin Pao-pao sebesar 16,7% pada kategori rendah, 62,5% pada

kategori sedang dan 20,8% pada kategori tinggi.

3. Hasil analisis statistik inferensial menunjukkan bahwa model pembelajaran

SM2CL berpengaruh positif atau signifikan terhadap kemampuan berpikir

kritis siswa kelas XI IPA MIA1 MA Madani Alauddin Pao-Pao pada materi

pelajaran biologi, dengan hasil pengujian hipotesisnya diperoleh nilai thitung =

47,448 dan nilai ttabel = 1,714. Dalam hal ini thitung > ttabel, atau (thitung = 47,448

> ttabel = 1,714) maka Ha diterima dan H0 ditolak. Jadi model pembelajaran

SM2CL baik diterapkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa

sebagai salah satu model pembelajaran yang mengajak berpikir.

Page 151: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

133

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan analisis statistik, maka penulis

mengemukakan saran sebagai berikut:

1. Bagi siswa kelas XI IPA MIA1 MA Madani Alauddin Pao-Pao hendaknya

terus belajar dengan menjadikan setiap orang adalah guru, setiap tempat

adalah sekolah, dan setiap jam adalah waktu belajar, sehingga dapat

meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya demi ilmu pengetahuan yang

akan memanusiakan manusia sehingga bermamfaat bagi kehidupan orang

banyak.

2. Bagi guru diharapkan agar dapat menerapkan model pembelajaran SM2CL ini

dalam proses belajar mengajar sehingga siswa merasa nyaman dan tertarik

untuk terus belajar demi kelangsungan pendidikan yang lebih baik di Negeri

ini dengan terus meningkatkan kemampuan berpikir siswa, khususnya

berpikir kritis siswa.

3. Bagi peneliti selanjutnya, peneliti menyarankan untuk melanjutkan penelitian

yang serupa dengan mengembangkan model pembelajaran SM2CL ini, agar

model pembelajaran SM2CL ini dapat bermanfaat bagi generasi tunas muda

Negeri ini untuk selalu berpikir radian demi meningkatkan kualitas dan

kuantitas pendidikan di Negeri Indonesia yang tercinta ini.

Page 152: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

134

DAFTAR PUSTAKA

Ahmaddahlan. “Defenisi dan Pengertian Model Pembelajaran”, Blog Ahmaddahlan.

http://www.eurekapendidikan.com/2014/10/defenisi-dan-pengertian-

model.html (tanpa tanggal Oktober 2014).

Al-Fatih, Bau Makkulau. “Hubungan antara Pola Asuh Orangtua dan Dukungan Sosial

TemanSebaya dengan Motivasi Belajar Siswa XII IPA di SMAN 1 Tanete Rilau

Kabupaten Barru”. Skripsi. Makassar: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Alauddin, 2011.

Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur. Cet IV; Bandung:

Rosda, 2014.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Cet. XII; Jakarta:

Rineka Cipta, 2002.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Cet. XIV; Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Asrizal W.W., Sri Mulyani E.S., Enni S.R. “Problem Based Learning Based Socio-

Scientific Issue to Develop The Ability of Critical Thinking and Student

Communication”. Journal of Innovative Science Education 6, no. 1 (2017): h.

134.

Azwar, Saifuddin. Penyusunan Skala Psikologi. Cet. II; Yogyakarta: Pustaka Belajar,

2017.

B, Joice dan Weil M. Model of Teaching, 2ⁿᵈ Edition. London: Printice-Hal, Inc, 1980.

Baskoro A.P., Bowo S, Wahyu. “Application of Integration Synthesis of Inkuiri and

Stad (Instad) to Increase Think Ability Level High Student Class VII-D SMPN

27 Surakarta”. Journal of Bioedukasi 6, no. 1 (2013): h. 44.

Buzan, Tony. Mind Maps at Work. Terj. Daniel Wijaya, Cara Cemerlang Menjadi

Bintang di Tempat Kerja. Cet. I; Jakarta: Gramedia, 2005.

Cristian D, Ani R, dan Suharto L. “Development of Integrated Learning Model of IPA

Ethnosains for Improving Learning Outcomes and Creative Thinking Skills”.

Journal of Innovative Science Education 6, no. 1 (2017): h. 125.

Dryden. The Learning Revolution. Terj. Word ++ Translation Service. Cet. VII;

Bandung: KAIFA, 2003.

E, Slavin R. Cooperative Learning, Second Edition. Boston: Allyn and Bacon

Publisher, 1995.

Page 153: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

135

Fisher, Alec. Critical Thingking: An Introduction. Terj. Benyamin Hadinata, Berpikir

Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga, 2008.

Gunter, M.A, dkk., Instructional A Model Approach. Boston: Allyn and Bacon, 1990.

Huda, Miftahul. Cooperative Learning. Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.

Kadir. Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program

SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Cet. III; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2016.

Lambertus. “Pentingnya Melatih Keterampilan Berpikir Kritis dalam Pembelajaran

Matematika Di SD”. Forum Kependidikan, Vol. 28, no. 2, 2009: h. 137.

Liliasari. “The Science-Learning Model to Improve Teachers' High-Level Thinking

Skills as a New Trend In The Globalization Era”. Journal of Teaching MIPA

UPI 2, no. 1 (2001): h. 64.

Lihin. “Mengenal Metode Mind Mapping”, Blog Lihin.

http://www.referensimakalah.com/2012/04/mengenal-metode-mind-

mapping_6124.html (April 2012).

Lukitasari, Dian Retno. “Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Berbantuan Film

Sebagai Sumber Belajar Pada Pokok Bahasan Sikap Pantang Menyerah Dan

Ulet Kelas X Pm Smk N 1 Batang”. Skripsi Online. Semarang: Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang, 2013.

Mardiana, Harissa. “Keterampilan Berpikir Kritis”, Blog Harissa Mardiana.

http://harissa mardiana.blogspot.co.id/2013/05/ketrampilan-berpikir-kritis-

cara.html (8 Mei 2013).

Marviyanasari, Siska. “Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran

Geografi Melalui Model Mind Mapping”. Tesis (Program Pascasarjana

Magister Pendidikan IPS: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung Bandar Lampung, 2016).

McGregor. Piece of Mind. Terj. Yudi Sujana, Mengaktifkan Kekuatan Pikiran Bawah

Sadar Untuk Mencapai Tujuan. Cet. V; Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,

2005.

Mohammad, Iqbal. “Berpikir Kritis”, Blog IqbalMohammad.

http://cakuliqbal.blogspot.co.id/2014/12/berfikir-kritis.html (16 Desember

2014, Pukul 05.07).

Mustami, Muh. Khalifah. “Pengaruh Model Pembelajaran Synectics Dipandu Mind

Maps Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif, Sikap Kreatif, dan Peguasaan

Materi Biologi”. Disertasi. Malang: UM Lentera Pendidikan, 2007.

Page 154: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

136

Mustami, Muh. Khalifah., Suryadin., Ismail Suardi W. “Learning Models Combined

with Maps of Mind and Cooperative Strategies for Junior School Student”.

Journal of Engineering and Applied Sciences 12, no. 7 (2017): h. 1682.

Mustami, Muhammad Khalifah. “Biologi dan Pembelajaran Biologi Inovatif: Menuju

Persaingan Masyarakat Ekonomi Asean, Model SM2CL Untuk Pembelajaran

Biologi Yang Inovatif”. Makassar Prosiding Seminar Nasional, vol 1, no. 1

(2015): h. 1.

Mustami, Muh. Khalifah. Metodologi Penelitian Pendidikan. Cet. I; Yogyakarta:

Aynat Publishing, 2015.

Mustami, Muh. Khalifah. Pembelajaran Sains dengan Model SM2CL. Cet. I;

Makassar: Pusaka Almaida, 2017.

Mustaji. “Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif dalam

Pembelajaran”, Blog Mustaji. http://pasca.tp.ac.id/site/pengembangan-

kemampuan-berpikir-kritis-dan-kreatif-dalam-pembelajaran (23 Desember

2012).

Nasir, Moh. Metode Penelitian. Cet. I; Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003.

Noordyana, Mega Achdisty. “Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Siswa melalui Pendekatan Metacognitive Instruction”. Jurnal Pendidikan

Matematika STKIP Garut, vol. 8, no. 2 (April 2016): h. 31.

Nurhayati. “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran Ips

Melalui Pendekatan Savi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Kelas VIII

SMP Negeri 3 Godean”. Jurnal Ringkasan Skripsi Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.

(2014): h 2-3.

Nur, Hadiyanti, Lutfia. “Keterampilan Berpikir Kritis (Student Centered Learning)

dalam Berbagai Dimensi Pembelajaran Biologi”. Tesis, Program Magister

Pendidikan Biologi Fakultas Pascasarjana: Universitas Pendidikan Indonesia,

2013.

Prayoga, Zumisa Nudia. “Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran

Materi Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendekatan Keterampilan Proses

Sains”. Skripsi Online. Semarang: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Negeri Semarang, 2013).

Putra, Brian Pratama. “Definisi Berpikir Kritis Berpikir”, Blog Brian Pratama Putra.

http://brianstechno.blogspot.co.id/2016/11/10-definisi-berpikir-kritis-

berpikir.html (10 November 2016, Pukul 04:18).

Page 155: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

137

Quitadamo, I.J., Celia L.F., James E.J., & Marta J.K. “Community-based Inquiry

Improves Critical Thinking in General Education Biology”. CBE-Life Science

Education 7, no. 4 (2008): hal. 327-337.

Riah, Khaii. “Makalah Berpikir Kritis”. Makalah yang disajikan pada simposium

Nasional Cendikiawan Muslim di Universitas Lampung Mangkurat, Physics

Education, Faculty Member 14 Maret 2012.

https://www.academia.edu/6698550/MAKALAH_BERFIKIR_KRITIS.

Rijal. “Pengertian Model Pembelajaran Mind Mapping”, Blog Rijal.

http://www.rijal09.com/2016/04/model-pembelajaran-mind-mapping.html (04

September 2016).

Saheri, Kasmadi I.S., Sri Haryani. “Development of Critical Thinking Skills

Assessment Instruments High School Students Through Problem-Based Model

Problem Solution Materials Buffer”. Journal of Innovative Science Education

6, no. 1 (2017): h. 44-45.

Satria, Ase. “Materi Agama Defiinisi Berpikir Kritis”, Blog Ase Satria.

http://www.materibelajar.id/2016/01/materi-agama-definisi-berpikir-

kritis.html (Januari 2016).

Sanjaya, Ade. “Pengertian Model Pembelajaran Definisi Menurut Para Ahli dan

Kriteria” Blog Ade Sanjaya.

http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-model-pembelajaran-

definisi.html (tanpa tanggal September 2015 Pukul, 02:37).

Sudijono, Anas. Pengantar Statistika Pendidikan. Cet. I; Jakarta: PT. Radja Grafindo

Persada, 2009.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cet. VI; Bandung:

Alfabeta, 2009.

Surata, Nengah. “Apa itu Berpikir Kritis”, Blog Nengah Surata.

http://nengah235.blogspot.co.id/2013/03/apa-itu-berpikir-kritis.html (10 Maret

2013, Pukul 08.20).

Susanto, Hadi. “Kemampuan Berpikir Kritis”, Blog Hadi Susanto.

https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2013/05/02/kemampuan-berpikir-

kritis/ (2 Mei 2013).

Usman, Sri Mulyani E.S., Priyantini W. “Analisis Kesesuaian RPP terhadap

Pelaksanaan Pembelajaran Biologi dalam Mengembangkan Keterampilan

Berpikir Kritis Siswa”, Journal of Innovative Science Education 6, no. 2 (2017):

h. 246-247.

Page 156: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

138

Utsman, Fhator Rachman. Panduan Statistik Pendidikan. Cet. I; Yogyakarta: Diva

Press, 2013.

White T, Paul W, Terri G, Richard H, Dubear K, Kevin L, Laura L, Anrea L, &

Elizabeth H. “The Use of Interupted Case Studies to Enhance Critical

Thingking Skills in Biology”. Journal of MicroBiology and Biology Education

10, no. 2 (2009): h. 25-31.

Widiari, Made. “Pengaruh Metode Pembelajaran Mind Mapping dan Ekspositori

Terhadap Hasil Belajar Matematika di SD Gugus IX Kecamatan Buleleng”.

Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan, vol. 2 no. 1

(2014): h. 21.

Wikipedia. “Model Pembelajaran”, Blog Wikipedia.

https://id.wikipedia.org/wiki/Model_pembelajaran (28 April 2016, pukul

18.50).

Yasin, Salehuddin dan Borahima. Buku Daras Pengelolaan Pembelajaran. Makassar:

Alauddin Press, 2012).

Yulianti, P. Dwijananti D. “Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa

Melalui Pembelajaran Problem Based Instruction Pada Mata Kuliah Fisika

Lingkungan”. Semarang: Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6, no. 2 (2010):

h. 111-112.

Zaki, Intan, “Berpikir Kritis”, Blog Intan Zaki.

http://intanzaki28.blogspot.co.id/2014/12/berfikirkritis.html (18 Desember

2014, pukul 22.07).

Page 157: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

Daftar Lampiran

Page 158: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

LAMPIRAN A

VALIDASI

INSTRUMEN PENELITIAN

Page 159: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

LEMBAR VALIDASI

INSTRUMEN TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Satuan Pendidikan : SMA/SMK/MA

Mata Pelajaran : IPA Biologi

Kelas/Semester : XI/I

Pokok Bahasan : Struktur dan Fungsi Tulang, Otot dan Sendi Pada Manusia

Sub Pokok Bahasan : Mekanisme Gerak dan Macam-macam Gerak

Nama Validator : Muchlisah, S.Psi., M.A.

A. Petunjuk

1. Kami mohon, kiranya Bapak/Ibu memberikan penilaian ditinjau dari beberapa

aspek, penilaian umum dan saran-saran untuk merevisi tes hasil belajar yang

telah disusun.

2. Penilaian ditinjau dari beberapa aspek, dimohon Bapak/Ibu memberikan tanda

check list ( √ ) pada kolom nilai yang sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu.

3. Revisi-revisi Bapak/Ibu dapat langsung menuliskan pada kolom saran yang

telah disediakan.

B. Skala Penilaian

1 : berarti “Kurang”

2 : berarti “Cukup”

3 : berarti “Baik”

4 : berarti “Sangat Baik”

Page 160: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

C. Penilaian ditinjau dari beberapa aspek

No. Uraian Aspek

Penilaian

Ket

1 2 3 4

1. Materi Soal

1. Soal-soal tes sesuai dengan indikator.

2. Batasan soal dirumuskan dengan jelas.

Jawaban yang diharapkan jelas.

3. Mencakup materi pelajaran

representatif.

2. Kontruksi

1. Petunjuk mengerjakan soal dinyatakan

dengan jelas.

2. Kalimat soal tidak menimbulkan

penafsiran ganda.

3. Merumuskan pertanyaan soal

menggunakan kalimat tanya atau

perintah yang jelas.

3. Bahasa

1. Menggunakan bahasa sesuai dengan

kaidah bahasa Indonesia yang baik dan

benar.

2. Menggunakan bahasa yang sederhana

dan mudah dimengerti.

3. Menggunakan tulisan, ejaan dan tanda

baca sesuai dengan EYD.

Page 161: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

4. Menggunakan istilah-istilah secara

tepat dan mudah dipahami peserta

didik.

4. Waktu

Kesesuaian antara waktu dan

banyaknya soal.

D. Penilaian Umum

1. Tes Kemampuan Berpikir Kritis ini:

a. Baik sekali

b. Baik

c. Cukup

d. Kurang

2. Tes Kemampuan Berpikir Kritis ini:

a. Dapat digunkan tanpa revisi

b. Dapat digunakan dengan sedikit revisi

c. Dapat digukan dengan banyak revisi

d. Tidak dapat digunakan dan masih memerlukan konsultasi

Page 162: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

Mohon menuliskan butir-butir revisi pada saran atau menuliskan langsung

pada naskah.

Catatan :

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

..........................................................................................................................

Samata-Gowa, 2017

Validator

Muchlisah, S.Psi., M.A. NIP: 1985 1119 201101 2 007

Page 163: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

LEMBAR VALIDASI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA/SMK/MA

Mata Pelajaran : IPA Biologi

Kelas/Semester : XI/I

Pokok Bahasan : Sistem Gerak

Sub Pokok Bahasan : Struktur dan Fungsi Tulang, Otot dan Sendi Pada Manusia

Nama Validator : Muchlisah, S.Psi., M.A.

Dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Model

Pembelajaran Synectics, Mind Maps, Cooperative Learning (SM2CL) terhadap

Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA Mata Pelajaran Biologi”

menggunakan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP). Untuk itu peneliti meminta kesediaan bapak/Ibu untuk memberikan penilaian

terhadap perangkat tersebut.

A. Petunjuk

1. Peneliti mohon, kiranya bapak/Ibu memberikan penilaian ditinjau dari

beberapa aspek, penilaian umum dan saran-saran untuk merevisi RPP yang

peneliti susun.

2. Penilaian ditinjau dari beberapa aspek, dimohon Bapak/Ibu memberikan tanda

Check list ( √ ) pada kolom nilai yang sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu.

3. Penilaian umum, dimohon Bapak/Ibu melingkari huruf yang sesuai dengan

penilaian Bapak/Ibu.

Page 164: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

4. Saran-saran revisi, Bapak/Ibu dapat langsung menuliskannya pada naskah

yang perlu direvisi, atau menuliskannya pada kolom saran yang disediakan.

B. Skala Penilaian

1 : berarti “Kurang”

2 : berarti “Cukup”

3 : berarti “Baik”

4 : berarti “Sangat Baik”

C. Penilaian ditinjau dari beberapa aspek

No. Uraian

Skala Penilaian

1 2 3 4

1. Format RPP

1. Sesuai format kurikulum 2013.

2. Kejelasan rumusan indikator.

3. Tujuan pembelajaran dikembangkan dari indikator.

4. Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan tingkat

perkembangan.

2. Isi Materi (RPP)

1. Kebenaran isi/materi.

2. Kesesuaian konsep dengan tujuan pembelajaran.

3. Kesesuaian antara materi ajar dengan tingkat

perkembangan intelektual peserta didik MA.

Page 165: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

3. Bahasa

1. Penggunaan bahasa sesuai dengan ejaan yang

disempurnakan.

2. Bahasa yang digunakan bersifat komunikatif.

4. Waktu

1. Pembagian waktu setiap kegiatan/langkah

dinyatakan dengan jelas.

2. Kesesuain alokasi waktu yang digunakan langkah-

langkah pembelajaran.

5. Metode/Kegiatan Pembelajaran

1. Metode pembelajaran membuat peserta didik aktif

belajar berpikir secara kritis menggunakan LK

(lembar kerja) analogi.

2. Metode pembelajaran memberikan kesempatan

bertanya kepada peserta didik.

3. Mengembangkan budaya membaca, menulis dan

berpikir.

D. Penilaian Umum

1. RPP ini:

a. Baik Sekali

b. Baik

Page 166: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

c. Cukup

d. Kurang

2. RPP ini:

a. Dapat digunakan tanpa revisi

b. Dapat digunakan dengan sedikit revisi

c. Dapat digunakan dengan banyak revissi

d. Tidak dapat digunakan dan masih memerlukan konsultasi

Mohon menuliskan butir-butir revisi pada saran dan/atau menuliskan langsung

pada naskah.

Catatan :

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

..........................................................................................................................

Samata-Gowa, 2017

Validator

Muchlisah, S.Psi., M.A. NIP: 1985 1119 201101 2 007

Page 167: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

LEMBAR VALIDASI

INSTRUMEN TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Satuan Pendidikan : SMA/SMK/MA

Mata Pelajaran : IPA Biologi

Kelas/Semester : XI/I

Pokok Bahasan : Struktur dan Fungsi Tulang, Otot dan Sendi Pada Manusia

Sub Pokok Bahasan : Mekanisme Gerak dan Macam-macam Gerak

Nama Validator : Asrijal, S.Pd., M.Pd.

A. Petunjuk

1. Kami mohon, kiranya Bapak/Ibu memberikan penilaian ditinjau dari beberapa

aspek, penilaian umum dan saran-saran untuk merevisi tes hasil belajar yang

telah disusun.

2. Penilaian ditinjau dari beberapa aspek, dimohon Bapak/Ibu memberikan tanda

check list ( √ ) pada kolom nilai yang sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu.

3. Revisi-revisi Bapak/Ibu dapat langsung menuliskan pada kolom saran yang

telah disediakan.

B. Skala Penilaian

1 : berarti “Kurang”

2 : berarti “Cukup”

3 : berarti “Baik”

4 : berarti “Sangat Baik”

Page 168: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

C. Penilaian ditinjau dari beberapa aspek

No. Uraian Aspek Penilaian

Ket 1 2 3 4

1. Materi Soal

1. Soal-soal tes sesuai dengan indikator.

2. Batasan soal dirumuskan dengan

jelas.

3. Jawaban yang diharapkan jelas.

4. Mencakup materi pelajaran

representatif.

2. Kontruksi

1. Petunjuk mengerjakan soal

dinyatakan dengan jelas.

2. Kalimat soal tidak menimbulkan

penafsiran ganda.

3. Merumuskan pertanyaan soal

menggunakan kalimat tanya atau

perintah yang jelas.

3. Bahasa

1. Menggunakan bahasa sesuai dengan

kaidah bahasa Indonesia yang baik

dan benar.

2. Menggunakan bahasa yang

sederhana dan mudah dimengerti.

3. Menggunakan tulisan, ejaan dan

tanda baca sesuai dengan EYD.

Page 169: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

4. Menggunakan istilah-istilah secara

tepat dan mudah dipahami peserta

didik.

4. Waktu

Kesesuaian antara waktu dan

banyaknya soal.

D. Penilaian Umum

1. Tes Kemampuan Berpikir Kritis ini:

a. Baik sekali

b. Baik

c. Cukup

d. Kurang

2. Tes Kemampuan Berpikir Kritis ini:

a. Dapat digunkan tanpa revisi

b. Dapat digunakan dengan sedikit revisi

c. Dapat digukan dengan banyak revisi

d. Tidak dapat digunakan dan masih memerlukan konsultasi

Page 170: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

Mohon menuliskan butir-butir revisi pada saran atau menuliskan langsung

pada naskah.

Catatan :

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

..........................................................................................................................

Samata-Gowa, 2017

Validator

Asrijal, S.Pd., M.Pd. NIDN: 2014108501

Page 171: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

LEMBAR VALIDASI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA/SMK/MA

Mata Pelajaran : IPA Biologi

Kelas/Semester : XI/I

Pokok Bahasan : Sistem Gerak

Sub Pokok Bahasan : Struktur dan Fungsi Tulang, Otot dan Sendi Pada Manusia

Nama Validator : Asrijal, S.Pd., M.Pd.

Dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Model

Pembelajaran Synectics, Mind Maps, Cooperative Learning (SM2CL) terhadap

Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA Mata Pelajaran Biologi”

menggunakan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP). Untuk itu peneliti meminta kesediaan bapak/Ibu untuk memberikan penilaian

terhadap perangkat tersebut.

A. Petunjuk

1. Peneliti mohon, kiranya bapak/Ibu memberikan penilaian ditinjau dari

beberapa aspek, penilaian umum dan saran-saran untuk merevisi RPP yang

peneliti susun.

2. Penilaian ditinjau dari beberapa aspek, dimohon Bapak/Ibu memberikan tanda

Check list ( √ ) pada kolom nilai yang sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu.

Page 172: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

3. Penilaian umum, dimohon Bapak/Ibu melingkari huruf yang sesuai dengan

penilaian Bapak/Ibu.

4. Saran-saran revisi, Bapak/Ibu dapat langsung menuliskannya pada naskah

yang perlu direvisi, atau menuliskannya pada kolom saran yang disediakan.

B. Skala Penilaian

1 : berarti “Kurang”

2 : berarti “Cukup”

3 : berarti “Baik”

4 : berarti “Sangat Baik”

C. Penilaian ditinjau dari beberapa aspek

No. Uraian

Skala Penilaian

1 2 3 4

1. Format RPP

1. Sesuai format kurikulum 2013.

2. Kejelasan rumusan indikator.

3. Tujuan pembelajaran dikembangkan dari indikator.

4. Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan tingkat

perkembangan.

2. Isi Materi (RPP)

1. Kebenaran isi/materi.

2. Kesesuaian konsep dengan tujuan pembelajaran.

3. Kesesuaian antara materi ajar dengan tingkat

perkembangan intelektual peserta didik MA.

Page 173: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

3. Bahasa

1. Penggunaan bahasa sesuai dengan ejaan yang

disempurnakan.

2. Bahasa yang digunakan bersifat komunikatif.

4. Waktu

1. Pembagian waktu setiap kegiatan/langkah

dinyatakan dengan jelas.

2. Kesesuain alokasi waktu yang digunakan langkah-

langkah pembelajaran.

5. Metode/Kegiatan Pembelajaran

1. Metode pembelajaran membuat peserta didik aktif

belajar berpikir secara kritis menggunakan LK

(lembar kerja) analogi.

2. Metode pembelajaran memberikan kesempatan

bertanya kepada peserta didik.

3. Mengembangkan budaya membaca, menulis dan

berpikir.

D. Penilaian Umum

1. RPP ini:

a. Baik Sekali

b. Baik

c. Cukup

d. Kurang

Page 174: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

2. RPP ini:

a. Dapat digunakan tanpa revisi

b. Dapat digunakan dengan sedikit revisi

c. Dapat digunakan dengan banyak revissi

d. Tidak dapat digunakan dan masih memerlukan konsultasi

Mohon menuliskan butir-butir revisi pada saran dan/atau menuliskan langsung

pada naskah.

Catatan :

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

..........................................................................................................................

Samata-Gowa, 2017

Validator

Asrijal, S.Pd., M.Pd. NIDN: 2014108501

Page 175: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

LAMPIRAN B

INSTRUMEN

PENELITIAN

Page 176: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

A. Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Ennis

No Aspek Indikator

1 Memberikan penjelasan

sederhana

Memfokuskan pertanyaan

Menganalisis pertanyaan

Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang

suatu penjelasan

2 Membangun

keterampilan dasar

Mempertimbangkan apakah sumber dapat

dipercaya atau tidak

Mengobservasi dan mempertimbangkan suatu

laporan hasil observasi

3 Menyimpulkan Mendeduksi dan mempertimbangkan hasil

deduksi

Menginduksi dan mempertimbangkan induksi

Membuat dan menentukan hasil pertimbangan

4 Memberikan penjelasan

lanjut

Mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan

suatu definisi dalam tiga dimensi

Mengidentifikasi asumsi

5 Mengatur strategi dan

taktik

Menentukan suatu tindakan

Berinteraksi dengan orang lain

Page 177: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

B. Kisi-kisi Soal Pre-Tes dan Kisi-kisi Soal Post-Tes

KISI-KISI SOAL PRE-TES DAN POST-TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

No Aspek Indikator No Item Soal

Bobot

Soal Pre -

Tes

Post -

Tes

1. Memberikan

penjelasan

sederhana

Memfokuskan pertanyaan

Menganalisis pertanyaan

Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan

1 4 25

2. Membangun

keterampilan dasar

Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak

Mengobservasi dan mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi

2 3 20

3. Menyimpulkan Mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi

Menginduksi dan mempertimbangkan induksi

Membuat dan menentukan hasil pertimbangan

3 5 10

4. Memberikan

penjelasan lanjut

Mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu definisi dalam

tiga dimensi

Mengidentifikasi asumsi

4 2 15

5. Mengatur strategi

dan taktik

Menentukan suatu tindakan

Berinteraksi dengan orang lain

5 1 30

Jumlah 100

Page 178: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE
Page 179: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

C. Kisi-kisi Instrumen Skala Sikap Berpikir Kritis Siswa

No Aspek Indikator No Item Pernyataan

Positif Negatif

1. Memberikan

penjelasan

sederhana

Memfokuskan pertanyaan

Menganalisis pertanyaan

Bertanya dan menjawab

pertanyaan tentang suatu

penjelasan

1

3

5, 7

8

10

12,

14

2. Membangun

keterampilan

dasar

Mempertimbangkan apakah

sumber dapat dipercaya atau tidak

Mengobservasi dan

mempertimbangkan suatu laporan

hasil observasi

9

11

16

18

3. Menyimpulkan Mendeduksi dan

mempertimbangkan hasil deduksi

Menginduksi dan

mempertimbangkan induksi

Membuat dan menentukan hasil

pertimbangan

13

15

17

20

22

24

4. Memberikan

penjelasan lanjut

Mendefinisikan istilah dan

mempertimbangkan suatu definisi

dalam tiga dimensi

Mengidentifikasi asumsi

19

21

26

28

5. Mengatur strategi

dan taktik

Menentukan suatu tindakan

Berinteraksi dengan orang lain

23, 25

27, 29

30, 2

4, 6

Jumlah 15 15

Page 180: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

D. Soal Pre-Tes dan Post-Tes Kemampuan Berpikir Kritis

SOAL PRE-TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

1. Mengapa kita dapat bergerak atau melakukan gerakan? (25)

2. Kemukakan dengan bahasa Anda sendiri bagaimana tahapan-tahapan terjadinya

gerak biasa dengan membuka payung dan gerak refleks pada saat kaki tertusuk

paku atau duri! (20)

3. Simpulkan menurut pemahaman Anda sendiri apa yang dimaksud dengan gerak

antagonis dan gerak sinergis! (10)

4. Berikan penjelasan sesuai yang Anda pahami, mengapa tulang disebut alat gerak

pasif, sedangkan otot disebut alat gerak aktif! (15)

5. Gerak dapat berupa gerakan sebagian anggota tubuh maupun seluruh tubuh.

Gerakan seperti apa itu yang kita lakukan? Coba berikan penjelasan sederhana

gerak apa yang kita lakukan! (30)

Page 181: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

SOAL POST-TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

1. Berikan penjelasan sesuai yang Anda pahami, mengapa tulang disebut alat gerak

pasif, sedangkan otot disebut alat gerak aktif! (15)

2. Simpulkan menurut pemahaman Anda sendiri apa yang dimaksud dengan gerak

antagonis dan gerak sinergis! (10)

3. Gerak dapat berupa gerakan sebagian anggota tubuh maupun seluruh tubuh.

Gerakan seperti apa itu yang kita lakukan? Coba berikan penjelasan sederhana

gerak apa yang kita lakukan! (30)

4. Kemukakan dengan bahasa Anda sendiri bagaimana tahapan-tahapan terjadinya

gerak biasa dengan membuka payung dan gerak refleks pada saat kaki tertusuk

paku atau duri! (20)

5. Mengapa kita dapat bergerak atau melakukan gerakan? (25)

Page 182: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

E. Instrumen Skala Sikap Berpikir Kritis

Instrumen Angket Sikap Berpikir Kritis Siswa:

Nama :

NIS :

Kelas/Semester :

Jenis Kelamin :

Alamat :

ANGKET SIKAP BERPIKIR KRITIS

1. Instrumen ini digunakan dalam rangka melakukan penelitian di MA Madani Alauddin

Pao-Pao dengan tujuan mendapatkan data mengenai “Pengaruh Model Pembelajaran

Synectics, Mind Maps, Cooperative Learning (SM2CL), terhadap Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA Mata Pelajaran Biologi”.

2. Pengisian tes ini tidak mempengaruhi nilai siswa, sehingga dimohon kesediannya agar

mengisi tes ini sesuai dengan kondisi pada proses pembelajaran di sekolah ini.

Petunjuk Pengisian:

1) Dimohon agar pernyataan pada tes ini dijawab dengan penuh percaya diri tanpa

meminta pendapat atau tanggapan dari rekan anda!

2) Memberikan tanda ceklis () yang sangat sesuai dengan keadaan/kondisi diri Anda

pada kolom yang disediakan dengan pilihan jawaban:

a. SS : Sangat Sesuai, bila pernyataan tersebut sangat sesuai dengan diri Anda

b. S : Sesuai, bila pernyataan tersebut sesuai dengan diri Anda

c. KS : Kurang Sesuai, bila pernyataan tersebut kurang sesuai dengan diri Anda

d. TS : Tidak Sesuai, bila pernyataan tersebut tidak sesuai dengan diri Anda

3) Apabilah ingin mengubah jawaban yang Anda pilih sebelumnya, maka berikan tanda

(X) pada jawaban yang Anda ceklis () dan memberikan tanda ceklis yang baru.

Missal

4) Kerahasian dalam pengisian angket tes ini kami jaga.

Page 183: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

No Pernyataan Respon

Skor SS S KS TS

1. Saya mudah fokus jika guru memberikan pertayaan

terkait mekanisme gerak

2. Jika saya mendapat masalah, saya ragu-ragu

menentukan tindakan dalam mengambil suatu

keputusan

3. Saya dapat dengan mudah menganalisis pertanyaan

yang diberikan guru terkait makanisme terjadinya

gerak

4. Saya terkadang merasa senang dan terkadang pula

merasa jengkel jika sedang berinteraksi dengan

teman-teman

5. Saya akan bertanya jika ada penjelasan guru yang

tidak dapat saya mengerti terkait mekanisme gerak

6. Saya merasa malu berinteraksi dengan teman-teman

saat sedang belajar karena takut salah

7. Saya mudah menjawab pertanyaan guru jika saya

memahami materi mekanisme terjadinya gerak yang

saya lakukan

8. Saya biasanya meminta guru mengulang

pertanyaannya tentang materi mekanisme gerak jika

saya tidak fokus

9. Ketika ulangan harian mekanisme gerak dan macam-

macam gerak saya tidak mencontoh ulangan harian

teman

10 Jika guru memberikan penjelasan terkait makanisme

terjadinya gerak, saya kadang sulit menguraikan

materi pokoknya

11. Jika guru memberikan tugas membuat laporan

observasi macam-macam gerak, maka saya akan

mengerjakan sendiri tanpa mencontoh laporan teman

12. Penjelasan guru sulit saya pahami terkait mekanisme

gerak dan kadang saya bertanya

Page 184: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

13. Ketika teman menyimpulkan hasil diskusi macam-

macam gerak secara umum maka saya akan

mempertimbangkan dan menyimpulkan diskusi

secara khusus

14. Jika guru memberikan pertanyaan terkait mekanisme

terjadinya gerak, maka saya butuh waktu

memikirkan jawabannya untuk menjawab

15. Dalam pembelajaran diskusi macam-macam gerak

saya kadang-kadang mempertimbangkan kesimpulan

teman karena berbeda pendapat dan membuat

kesimpulan sendiri

16. Setiap akhir bab pembelajaran guru akan

memberikan ulangan harian dan saya kadang-kadang

mencontoh ulangan harian teman

17. Saya sangat suka jika disuruh menyimpulkan diskusi

berdasarkan pertimbangan saya sendiri tanpa

mencomot bahasa buku pada materi macam-macam

gerak

18. Saya hanya mencontoh tugas teman karena

terkadang saya merasa malas mengerjakan tugas dari

guru

19. Saya dengan mudah mendefinisikan dan

mempertimbangkan definisi mekanisme gerak

dengan memberikan penjelasan lanjut dari beberapa

definisi

20. Jika teman-teman selesai menyimpulkan hasil

diskusi, saya sering mempertimbangkannya dan

menunggu kesimpulan dari guru

21. Saya mudah mengidentifikasi asumsi ketika guru

memberikan penjelasan terkait materi mekanisme

gerak

22. Terkadang saya merasa malas untuk

mempertimbangkan kesimpulan teman karena

mengantuk walaupun berbeda pendapat dengan

kesimpulan teman

Page 185: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

23. Saya dapat mengatur strategi belajar dengan baik

untuk menentukan suatu tindakan ketika belajar

24. Jika saya diminta oleh guru menyimpulkan diskusi

maka saya akan menyimpulkan dengan mencomot

bahasa buku

25. Saya menjadi mudah menentukan suatu tindakan

dalam mengambil keputusan ketika menghadapi

suatu masalah

26. Saya terkadang merasa sulit menjelaskan definisi

materi mekanisme gerak dan mempertimbangkan

definisinya

27. Saya memiliki cara sendiri untuk mudah berinteraksi

dengan teman-teman maupun dengan orang lain

28. Ketika guru memberikan penjelasan, saya kadang

merasa sulit mengidentifikasi asumsi dari

penjelasannya terkait materi mekanisme gerak

29. Saya mengatur strategi dan taktik agar aktif dalam

proses pembelajaran untuk dapat berinteraksi dengan

teman-teman ketika proses pembelajaran

berlangsung

30. Untuk mengatur strategi belajar, terkadang saya

kesulitan mengambil langkah dalam menentukan

suatu tindakan

Page 186: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

F. Kunci Jawaban Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis

1. Mengapa kita dapat bergerak atau melakukan gerakan? (25)

Jawab:

Kita dapat bergerak karena disebabkan oleh kontraksi otot yang menggerakkan

tulang. Jadi, tubuh kita melakukan gerakan disebabkan karena kerja sama antara

tulang dan otot melalui rangsangan (impuls) yang mengenai tubuh diterima oleh

organ reseptor untuk diteruskan ke pusat saraf. Dari pusat saraf akan disampaikan

tanggapan (respon) ke organ efektor. Respon ini biasanya berbentuk gerakan. Proses

perambatan impuls ini meliputi atas dua cara, yaitu perambatan impuls melalui sel

saraf dan perambatan impuls melalui sinapsis.

2. Kemukakan dengan bahasa Anda sendiri bagaimana tahapan-tahapan

terjadinya gerak biasa dengan membuka payung dan gerak refleks

pada saat kaki tertusuk paku atau duri! (20)

Jawab:

a. Tahapan-tahapan terjadinya gerak biasa

Gerak ini dimulai dari adanya rangsangan dari titik-titik air hujan yang

mengenai reseptor pada kulit

Selanjutnya reseptor mengirimkan impuls titik-titik air hujan di sepanjang

neuron sensorik menuju ke neuron asosoasi didalam sumsum spinal

Lalu dilanjutkan ke otak dan diproseslah impuls titik-titik air hujan tersebut,

dan memutuskan untuk membuka payung

Setelah dari otak, kemudian impuls membuka payung dikirim melalui neuron

asosiasi menuju sumsum spinal

Selanjutnya impuls diteruskan menuju neuron motorik pada tangan kita.

Neuron motorik megatur gerakan otot-otot tangan. Akhirnya tangan kita

segera bergerak membuka payung

b. Tahapan-tahapan terjadinya gerak refleks

Rangsangan paku atau duri yang mengenai kaki kita akan diterjemahkan oleh

alat indera yaitu kulit menjadi sebuah impuls

Impuls tersebut diteruskan oleh neuron sensorik menuju ke sumsum tulang

belakang

Page 187: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

Setelah impuls diolah di sumsum tulang belakang, impuls akan di jalankan

menuju neuron asosiasi

Dari neuron asosiasi impuls bergerak menuju neuron motorik dan menggerakan

otot-otot kaki kita

Pada akhirnya, kita akan menarik kaki ke atas dengan cepat tanpa disadari

sebelumnya

3. Simpulkan menurut pemahaman Anda sendiri apa yang dimaksud

dengan gerak antagonis dan gerak sinergis! (10)

Jawab:

a. Gerak antagonis adalah gerak yang berlawanan antara dua atau lebih otot yang

melakukan gerak yang berkebalikan. Jadi saat satu bagian berkontraksi, satunya

berelaksasi. Contoh gerak antagonis yaitu kerja otot bisep dan trisep pada lengan

atas dan lengan bawah. Sedangkan,

b. Gerak sinergis adalah gerak selaras yang melibatkan dua atau lebih macam otot

untuk suatu gerakan tubuh. Dengan kata lain, otot-otot yang terlibat akan

berkontraksi atau berelaksasi secara bersamaan. Gerak sinergis terjadi apabila

ada 2 otot yang bergerak dengan arah yang sama. Contoh: gerak tangan

menengadah dan menelungkup. Gerak ini terjadi karena kerja sama antara otot

pronator teres dengan otot pronator kuadratus.

4. Berikan penjelasan sesuai yang Anda pahami, mengapa tulang disebut

alat gerak pasif, sedangkan otot disebut alat gerak aktif! (15)

Jawab:

Tulang disebut alat gerak pasif karena hanya mengikuti kendali otot, sedangkan otot

disebut alat gerak aktif karena mampu berkontraksi, sehingga mampu menggerakkan

tulang.

5. Gerak dapat berupa gerakan sebagian anggota tubuh maupun seluruh

tubuh. Gerakan seperti apa itu yang kita lakukan? Coba berikan

penjelasan sederhana gerak apa yang kita lakukan! (30)

Jawab:

Page 188: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

Gerak yang kita lakukan adalah gerak berpindah tempat. Gerak tidak terjadi begitu

saja, gerak terjadi melalui mekanisme yang rumit dan melibatkan banyak bagian

tubuh. Gerak adalah suatu tanggapan terhadap ransangan baik dari dalam maupun

dari luar. Gerak dapat berupa gerakan sebagian anggota tubuh maupun seluruh tubuh,

misalnya gerak pindah tempat.

Page 189: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

G. Rubrik Penilaian Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis

RUBRIK PENILAIAN PRE-TES DAN POST KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

No

Item

Soal

Skor Deskripsi Penilaian Jumlah

Jawaban

tepat

Jawaban

kurang

tepat

Jawaban

tidak

tepat

Jawaban

tidak ada

1 25 Jika siswa menjawab keseluruhan jawaban secara tepat 25 20 2 0

20 Jika siswa menjawab kurang tepat

2 Jika siswa menjawab tidak tepat

0 Jika siswa tidak memberikan jawaban

2 20 Jika siswa menjawab keseluruhan jawaban secara tepat 20 15 2 0

15 Jika siswa menjawab kurang tepat

2 Jika siswa menjawab tidak tepat

0 Jika siswa tidak memberikan jawaban

3 10 Jika siswa menjawab keseluruhan jawaban secara lengkap 10 5 2 0

5 Jika siswa menjawab kurang tepat

2 Jika siswa menjawab tidak tepat

0 Jika siswa tidak memberikan jawaban

4 15 Jika siswa menjawab keseluruhan jawaban secara tepat 15 10 2 0

10 Jika siswa menjawab kurang tepat

2 Jika siswa menjawab tidak tepat

0 Jika siswa tidak memberikan jawaban

5 30 Jika siswa menjawab keseluruhan jawaban secara tepat 30 25 2 0

20 Jika siswa menjawab kurang tepat

2 Jika siswa menjawab tidak tepat

0 Jika siswa tidak memberikan jawaban

Jumlah Nilai Keseluruhan 100 75 10 0

Page 190: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE
Page 191: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

LAMPIRAN C

PERANGKAT PEMBELAJARAN

SM2CL

Page 192: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

A. RPP SM2CL

1. Mekanisme Gerak

RPP SM2CL

Satuan Pendidikan : MA Madani Alauddin Pao-Pao

Mata Pelajaran : IPA Biologi

Kelas/Semester : MIA1/satu

Materi Pokok : Struktur dan fungsi tulang, otot dan sendi pada manusia

Sub Materi : Mekanisme gerak

Alokasi Waktu : 1 pertemuan (2 JP)

Pertemuan Ke : I

Tahun Ajaran : 2017-2018

Hari/Tanggal : Selasa,

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

proaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan

alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya

tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan

metoda sesuai kaidah keilmuan

Page 193: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

B. Kompetensi Dasar

1. 3.5. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada

sistem gerak dan mengaitkan dengan bioprosesnya sehingga dapat

menjelaskan mekanisme gerak serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi

pada sistem gerak manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan

simulasi.

2. Indikator

1) Kognitif

Siswa mampu:

Menganalisis komponen-komponen yang berperan dalam proses

terjadinya gerak

Menganalisis suatu gerak terhadap rangsangan baik dari luar maupun

dari dalam (gerak biasa dan gerak refleks)

Menganalisis mekanisme dan urutan gerak biasa dan gerak refleks

Menganalisis macam-macam gerak yang terjadi pada manusia

Mengaitkan macam-macam gerak dengan kelainan gerak yang

dilakukan dalam kehidupan sehari-hari

Mengaitkan mekanisme terjadinya gerak dengan macam-macam

gerak yang dilakukan

2) Proses

Siswa mampu:

Mengetahui komponen-komponen yang berperan dalam proses

terjadinya gerak

Menjelaskan mekanisme terjadinya gerak biasa dan gerak refleks

Membedakan gerak biasa dan gerak refleks

Memahami macam-macam gerak yang dilakukan

3) Psikomotor

Menunjukkan komponen-komponen yang berperan dalam peristiwa

kehidupan sehari-hari terkait materi yang sedang dipelajari

Menjabarkan aspek-aspek dari urutan gerak biasa dan gerak refleks

Menunjukan kemampuan berpikir kritis

4) Afektif

Menunjukkan empati dengan kemampuan berpikir kritis

Bertindak sukarela dengan berpikir kritis

Menunjukkan sikap kritis

Page 194: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

C. Tujuan Pembelajaran

1. Mengenali dan menjelaskan struktur dan proses sistem gerak (tulang dan

otot) pada manusia

2. Mengaitkan struktur tulang dan otot dengan fungsi dan proses gerak pada

manusia

3. Mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada sistem gerak

4. Memberi contoh teknologi yang berhubungan dengan kelainan yang terjadi

pada sistem gerak

D. Materi Pembelajaran

Mekanisme gerak

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik

2. Metode : Ceramah dan Tanya jawab

3. Model : SM2CL (synectics, mind maps, cooperative learning)

F. Media Pembelajaran

1. Media : Gambar

2. Alat dan bahan : LCD dan format lembar kerja

3. Sumber belajar : Buku paket

G. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Langkah-langkah

Pembelajaran

Deskripsi degiatan pembelajaran

Alokasi

Waktu

Guru Siswa

Pendahuluan Apersepsi dan

motivasi Memberi salam

dan

mempersilakan

siswa membaca

doa

Mengecek kehadiran

(mengabsen)

siswa

Mengawali

dengan mind

Menjawab salam dan membaca doa

sebelum memulai

pembelajaran

Mendengarkan namanya

Menjawab

pertanyaan yang

diawali dengan

mind maps

Mendengarkan

10

menit

Page 195: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

maps,

memberikan

pertanyaan

kepada siswa,

“mengapa kita

dapat bergerak

(melakukan

gerakan)?”

Memberikan

motivasi

mengenai betapa

pentingnya

mengetahui

terjadinya gerakan

yang kita lakukan

sehingga kita

senantiasa

bersyukur kepada

Allah SWT.

dan menyimak

motiasi yang

disampaikan oleh

guru

Inti Observing

(mengamati) Melakukan

pembelajaran

SM2CL, synetics

dipandu mind

maps melalui

strategi kooperatif

sesuai dengan

bahan ajar

Menjelaskan

tujuan

pembelajaran

Menyajikan informasi terkait

dengan materi

yang akan dibahas

Membimbing siswa untuk

melakukan

kegiatan synectics

dan membuat

mind maps

melalui kooperatif

Selanjutnya guru

Mendengar bahan ajar yang

disampaikan oleh

guru

Mendengar dan

menyimak

penjelasan guru

tentang tujuan

pembelajaran

Menyimak sajian materi yang

disampaikan oleh

guru

Melalui bimbingan guru, siswa

menyimak dan

melihat serta

malakukan

aktivitas kagiatan

synectics dengan

langkah-langkah;

(a) menguraikan

topik (b) membuat

105

menit

Page 196: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

bertindak sebagai

fasilitator dalam

pembelajaran

dengan

menunjukkan

contoh synectics

dipandu mind

maps melalui

kooperatif

analogi langsung

(c) membuat

analogi personal

(d) membuat

konflik dan (e)

kembali ke topik

asli atau evaluasi.

Di sini siswa

menggunakan

format kerja

synectics yang

telah disiapkan

Questioning

(menanya) Memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk bertanya

terkait materi,

kegiatan synectics

(analogi) dan

mind maps (peta

pikiran) melalui

kooperatif yang

digunakan dalam

pembelajaran

untuk memahami

isi pembelajaran

yang belum jelas

Bertanya mengenai bahan

ajar yang belum

dipahami dengan

baik dari

penjelasan guru

yang dilakukan

dengan kagiatan

synectics dipandu

mind maps melalui

kooperatif

Associating

(menalar) Memberikan

penjelasan

mengenai

pertanyaan siswa

Mengolah informasi dari

penjelasan guru

atas pertanyaan

siswa

Experimenting

(mencoba) Mengulangi

langkah observing

(mengamati) dan

Questioning

(menanya)

Mengulangi

langkah observing

(mengamati) dan

Questioning

(menanya)

Page 197: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

Networking

(membentuk

Jejaring/

mengkomunikasikan)

Memberi

kesempatan

kepada siswa

berdiskusi atau

mengkomunikasik

an sesama

kelompoknya

untuk manarik

satu kesimpulan

mengenai materi

yang telah

dipelajari

Memberi kesempatan

kepada siswa

menyampaikan

hasil kesimpulan

kelompok agar di

dengar kelompok

lain

Membuat

kesimpulan

dengan

mengkomunikasik

an bersama teman

kelompok dan

menarik satu

kesimpulan

berdasarkan hasil

komunikasi

dengan teman

kelompok

mengenai materi

yang telah

dipelajari

Menyampaikan kesimpulan hasil

komunikasi

kelompok agar di

dengar kelompok

lain

Penutup Memberikan

rangkuman isi

pembelajaran dan

arahan-arahan

kepada siswa

Mengakhiri pembelajaran

dengan memberi

salam

Menyimak

rangkuman isi

pembelajaran dan

arahan-arahan dari

guru

Menjawab salam

5

menit

Page 198: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

2. Macam-macam Gerak

RPP SM2CL

Satuan Pendidikan : MA Madani Alauddin Pao-Pao

Mata Pelajaran : IPA Biologi

Kelas/Semester : MIA1/satu

Materi Pokok : Struktur dan fungsi tulang, otot dan sendi pada manusia

Sub Materi : Macam-macam gerak

Alokasi Waktu : 1 pertemuan (2 JP)

Pertemuan Ke : II

Tahun Ajaran : 2017-2018

Hari/Tanggal : Selasa,

A. Kompetensi Inti

5. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

6. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

proaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan

alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia

7. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

8. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan

metoda sesuai kaidah keilmuan

Page 199: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

B. Kompetensi Dasar

3. 3.5. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada

sistem gerak dan mengaitkan dengan bioprosesnya sehingga dapat

menjelaskan mekanisme gerak serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi

pada sistem gerak manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan

simulasi.

4. Indikator

5) Kognitif

Siswa mampu:

Menganalisis macam-macam proses terjadinya gerak secara

berpasangan

Menganalisis perbedaan terjadinya gerak antagonis dan gerak

sinergis

Menganalisis jenis-jenis gerak antagonis dan contoh yang

menimbulkan terjadinya gerak sinergis

Mengaitkan macam-macam gerak antagonis dan sinergis yang

dilakukan dalam kehidupan sehari-hari

6) Proses

Siswa mampu:

Mengetahui macam-macam proses terjadinya gerak secara

berpasangan

Menjelaskan peredaan terjadinya gerak antagonis dan sinergis

Membedakan jenis-jenis terjadinya gerak antagonis dan sinergis

Memahami macam-macam gerak antagonis dan sinergis yang

dilakukan dalam kehidupan sehari-hari

7) Psikomotor

Menunjukkan macam-macam terjadinya gerak secara berpasangan

Menjabarkan perbedaan terjadinya gerak antagonis dan sinergis

Menunjukkan jenis-jenis terjadinya gerak antagonis dan sinergis pada

diri sendiri dengan melakukan gerak

Menunjukan kemampuan berpikir kritis

8) Afektif

Menunjukkan empati dengan kemampuan berpikir kritis

Bertindak sukarela dengan berpikir kritis

Menunjukkan sikap kritis

Page 200: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

C. Tujuan Pembelajaran

5. Mengenali dan menjelaskan struktur dan proses sistem gerak (tulang dan

otot) pada manusia

6. Mengaitkan struktur tulang dan otot dengan fungsi dan proses gerak pada

manusia

7. Mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada sistem gerak

8. Memberi contoh teknologi yang berhubungan dengan kelainan yang terjadi

pada sistem gerak

D. Materi Pembelajaran

Macam-macam gerak

E. Metode Pembelajaran

4. Pendekatan : Saintifik

5. Metode : Ceramah dan Tanya jawab

6. Model : SM2CL (synectics, mind maps, cooperative learning)

F. Media Pembelajaran

4. Media : Gambar

5. Alat dan bahan : LCD dan format lembar kerja

6. Sumber belajar : Buku paket

G. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Langkah-langkah

Pembelajaran

Deskripsi degiatan pembelajaran

Alokasi

Waktu

Guru Siswa

Pendahuluan Apersepsi dan

motivasi Memberi salam

dan

mempersilakan

siswa membaca

doa

Mengecek kehadiran

(mengabsen)

siswa

Mengawali

dengan mind

maps,

memberikan

Menjawab salam dan membaca doa

sebelum memulai

pembelajaran

Mendengarkan namanya

Menjawab

pertanyaan yang

diawali dengan

mind maps

Mendengarkan dan menyimak

motiasi yang

10

menit

Page 201: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

pertanyaan

kepada siswa,

“mengapa otot

kita dapat bekerja

secara

berpasangan

sehingga mampu

bergerak

sehingga kita

dapat bergerak

(melakukan

gerakan)?”

Memberikan

motivasi

mengenai betapa

pentingnya

mengetahui

terjadinya

gerakan yang kita

lakukan sehingga

kita senantiasa

bersyukur kepada

Allah SWT.

disampaikan oleh

guru

Inti Observing

(mengamati) Melakukan

pembelajaran

SM2CL, synetics

dipandu mind

maps melalui

strategi kooperatif

sesuai dengan

bahan ajar

Menjelaskan

tujuan

pembelajaran

Menyajikan informasi terkait

dengan materi

yang akan

dibahas

Membimbing siswa untuk

melakukan

Mendengar bahan ajar yang

disampaikan oleh

guru

Mendengar dan

menyimak

penjelasan guru

tentang tujuan

pembelajaran

Menyimak sajian materi yang

disampaikan oleh

guru

Melalui bimbingan guru,

siswa menyimak

dan melihat serta

malakukan

aktivitas kagiatan

105

menit

Page 202: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

kegiatan synectics

dan membuat

mind maps

melalui

kooperatif

Selanjutnya guru

bertindak sebagai

fasilitator dalam

pembelajaran

dengan

menunjukkan

contoh synectics

dipandu mind

maps melalui

kooperatif

synectics dengan

langkah-langkah;

(a) menguraikan

topik (b) membuat

analogi langsung

(c) membuat

analogi personal

(d) membuat

konflik dan (e)

kembali ke topik

asli atau evaluasi.

Di sini siswa

menggunakan

format kerja

synectics yang

telah disiapkan

Questioning

(menanya) Memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk bertanya

terkait materi,

kegiatan synectics

(analogi) dan

mind maps (peta

pikiran) melalui

kooperatif yang

digunakan dalam

pembelajaran

untuk memahami

isi pembelajaran

yang belum jelas

Bertanya mengenai bahan

ajar yang belum

dipahami dengan

baik dari

penjelasan guru

yang dilakukan

dengan kagiatan

synectics dipandu

mind maps melalui

kooperatif

Associating

(menalar) Memberikan

penjelasan

mengenai

pertanyaan siswa

Mengolah informasi dari

penjelasan guru

atas pertanyaan

siswa

Experimenting

(mencoba) Mengulangi

langkah observing

(mengamati) dan

Questioning

(menanya)

Mengulangi

langkah observing

(mengamati) dan

Questioning

(menanya)

Page 203: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

Networking

(membentuk

Jejaring/

mengkomunikasikan)

Memberi

kesempatan

kepada siswa

berdiskusi atau

mengkomunikasi

kan sesama

kelompoknya

untuk manarik

satu kesimpulan

mengenai materi

yang telah

dipelajari

Memberi kesempatan

kepada siswa

menyampaikan

hasil kesimpulan

kelompok agar di

dengar kelompok

lain

Membuat

kesimpulan

dengan

mengkomunikasik

an bersama teman

kelompok dan

menarik satu

kesimpulan

berdasarkan hasil

komunikasi

dengan teman

kelompok

mengenai materi

yang telah

dipelajari

Menyampaikan kesimpulan hasil

komunikasi

kelompok agar di

dengar kelompok

lain

Penutup Memberikan

rangkuman isi

pembelajaran dan

arahan-arahan

kepada siswa

Mengakhiri pembelajaran

dengan memberi

salam

Menyimak

rangkuman isi

pembelajaran dan

arahan-arahan dari

guru

Menjawab salam

5

menit

Page 204: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

C. Hasil Mind Maps

1. Kelompok I

Page 205: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

2. Kelompok II

Page 206: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

3. Kelompok III

Page 207: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

4. Kelompok IV

Page 208: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

5. Kelompok V

Page 209: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

D. Silabus

Page 210: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

B. LK 1

1. Mekanisme Gerak

LEMBAR KEGIATAN ANALOGI PADA

KEGIATAN SYNECTICS

Nama :

Tanggal : .... Oktober 2017

Materi : Mekanisme Gerak

Tingkat Asosiasi : I. Fisik (bentuk, ukuran, warna dll)

II. Fungsi atau proses

III. Struktur atau proses biologi yang lain

No Istilah Analogi

langsung

Analogi personal Menenagkan

pertentangan

Penjelasan atau sketsa (evaluasi)

1. Kontraksi Celana

karet, baju,

dll

Bermanfaat

Digunakan

Kadang dipakai

Menjadi sampah, dll

Bermanfaat,

merugikan, dll

Antara kontraksi dengan celana karet

memiliki kemiripan bentuk, pada terjadinya

kontraksi, ada bagian yang berelaksasi, yaitu

otot dan tulang. Ketika otot berelaksasi

maka otot akan merenggang dan tulang

bergerak. Demikian juga pada celana karet,

ketika ditarik maka akan berelaksasi

sehingga celana karet berkontraksi dan

terjadilah gerak pada celana karet. Demikian

juga dalam hal warna.

Page 211: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

2. Tulang Ban

kendaraan,

pohon,

bambu dll

Bermanfaat

Polusi

Kadang diinjak

Kadang

bermanfaat, dll

Bermanfaat,

merugikan,

udara

tercemar, dll

Ban mobil adalah salah-satu bagian dari

kendaraan yang dapat menggerakkan mobil

secara pasif, yang dimana tulang juga adalah

salah-satu alat gerak pasif pada manusia.

Sumber yang menjadi penggerak pada mobil

adalah energi berupa listrik, bahan bakar dll,

sedangkan pada manusia energi suplemen

makanan berupa karbohidrat, protein, dll

yang sangat dibutuhkan dalam aktivitas

keseharian dalam kerja otot dan tulang untuk

bergerak. Begitupun dengan bambu yang

memiliki kemiripan dengan bentuk tulang.

3. Otot Gabus,

karet, dll. Kadang

bermanfaat

Menjadi sampah

Kadang diinjak

Polusi, dll

Bermanfaat,

udara

tercemar,

merugikan, dll

Otot adalah gerak aktif yang bersifat elastis

dalam artian dapat kembali kebentuk semula

jika telah melakukan gerak, begitupun

dengan gabus dan karet, jika karet di tarik

maka akan bersifat elastis dalam artian dapat

juga kembali kebentuk semula. Jadi antara

otot, gabus, karet memiliki kemiripan, baik

dari segi fisik, fungsi atau proses, dan

struktur atau proses biologi yang lain.

Page 212: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

4. Impuls Pulsa

elektrik,

aliran listrik,

dll

Bermanfaat

Dapat dipantau

Merasa Berbahaya,

Kadang

menyetrum, dll

Bermanfaat,

berbahaya, dll

Impuls dan pulsa elektrik memiliki

kemiripan dari segi fisik, fungsi dan struktur

yang keil. Dimana impuls adalah peristiwa

gaya yang bekerja pada benda dalam waktu

hanya sesaat atau dapat dikatakan bahwa

impuls adalah peristiwa bekerjanya gaya

dalam waktu yang singkat, sedangkan pulsa

elektrik adalah pulsa yang berbentuk

elektrik, dimana peristiwa yang bekerja pada

benda (kilometer) dalam waktu hanya sesaat

atau dapat dikatakan peristiwa bekerjanya

dalam waktu yang singkat dengan menekan

tombol pada kilometer sesuai pada kode

yang tersedia. Contoh impuls yaitu, bola

yang disentuh dengan kaki, dan pulsa

elektrik yaitu, tombol pada kilometer yang

disentuh dengan tangan.

5. Reseptor Jaringan,

kulit, dll Bermanfaat

Kadang gangguan

Merasa kadang

sakit, dll

Bermanfaat,

santai, pusing,

sakit, dll

Antara reseptor dengan jaringan dan kulit

memiliki kemiripan. Dimana reseptor

sebagai penerima sinyal dari luar yang

mengarahkan kegiatan sel seperti

mengizinkan molekul tertentu untuk masuk

atau keluar sel, sedangkan jaringan juga

sebagai sinyal pada handpone dari pusat

kendali tower yang mengizinkan jaringan

untuk mengirim pesan, dan kulit juga

sebagai penerima sinyal dari luar sehingga

kita merasan sebuah respon jika kulit

terkena suatu benda dari luar.

Page 213: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

6. Sel saraf

(neuron)

Komputer,

mesin,

tumbuhan,

dll

Bermanfaat

Merasa kadang susah

Kadang menjadi hiasan rumah, dll

Bermanfaat,

sulit,

memperindah,

dll

Sel saraf atau neuron merupakan satuan

kerja utama dari sistem saraf yang berfungsi

menghantarkan impuls listrik yang

berbentuk akibat adanya suatu stimulus

(rangsang). Sedangkan komputer merupakan

alat yang dipakai mengolah data atau alat

kerja utama dari berbagai aplikasi yang

berfungsi menghantarkan kita dapat

mengerjakan sesuatu dimana komputer juga

dapat dijalankan dengan adanya aliran listrik

akibat adanya suatu tindakan manusia. Dari

segi fisik, fungsi dan proses biologi

memiliki kemiripan baik dengan komputer,

mesin dan tumbuhan.

7. Efektor Kuningan

kabel, cabai,

dll

Menguntungkan

Kadang

membahayakan

Pedas

Penambah rasa makanan, dll

Bermanfaat,

berbahaya,

pedas, enak,

dll

Efektor adalah sel atau organ yang

menghasilkan tanggapan terhadap

rangsangan, sedangkan kuningan kabel

adalah sebuah benda yang juga dapat

menghasilkan tanggapan terhadap

rangsangan jika dialirkan listrik. Begitupun

cabai yang dapat menghasilkan tanggapan

dan rangsangan berupa pedas. Jadi efektor

memiliki kemiripan dengan kuningan kabel

dan cabai dari segi fisik, fungsi dan struktur.

8. Sinapsis Cobekan dan

ulekan, hp

dan charger,

Merasa kuat

Penghalus

bumbu makanan

Alat komunikasi, dll

Bermanfaat-

berbahaya,

membantu,

memudahkan,

dll

Sinapsis adalah titik temu antara terminal

akson salah satu neuron dengan neuron lain.

Sedangkan cobekan dan ulekan akan

mendapat titik temu jika digunakan dalam

menumbuk (melumatkan) bahan makanan.

Page 214: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

Begitupun halnya dengan charger dan hp,

akan bertemu jika hp tersebut dicas. Dari

segi fisik, fungsi dan struktur atau proses

biologis memiliki kemiripan

9. Dendrit Ranting

pohon, dll Kadang sebagai

kayu bakar

Menghasilkan api

Merasa kadang

membahayakan

dll

Bermanfaat,

mengeluarkan

asap,

berbahaya, dll

Dendrit dari bahasa Yunani “dendron”

artinya “pohon” adalah cabang dari neuron.

Dimana dendrit berfungsi mengrimkan

impuls ke badan sel saraf. Sedangkan

rangting pohon adalah bagian dari pohon

atau ranting adalah cabang dari pohon

dimana pohon disini berfungsi sebagai

pengirim ke ranting. Jadi antara dendrit dan

ranting pohon memiliki kesamaan dari segi

fisik, fungsi, dan struktur biologisnya.

10. Depolarisasi Batrei,

remot tv, dll Penyimpan

energi listrik

Alat kontrol media

telekomunikasi,

dll

Bermanfaat-

berbahaya,

memudahkan,

dll

Depolarisasi adalah keadaan dimana saraf

sedang menjalankan rangsang.

Keterbalikan dari proses polarisasi sehingga

pada keadaan ini muatan yang lebih negatif

berada di sisi luar membran sedangkan

muatan yang lebih positif berada di sisi

dalam membran. Sama halnya dengan batrei

yang memiliki keadaan positif negatif dalam

menjalankan aliran listrik jika digunakan

dalam sebuah benda. Depolarisasi akan

mengalami perubahan muatan ion didalam

sel dari negatif menjadi positif, batrei pun

juga demikian. Jadi dari segi fisik, fungsi

dan struktur memiliki kemiripan.

Page 215: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

11. Akson

Kabel LAN,

kabel telpon,

dll

Penghubung

komputer

Merasa bermanfaat

Saluran komunikasi, dll

Bermanfaat,

memudahkan,

proses

komunikasi,

dll

Akson atau neurit adalah sel yang panjang,

tipis dan membawa impuls elektrikal sel

tubuh neuron atau soma, sel ini juga

dilindungi oleh selubung mielin. Kabel LAN

juga begitu, panjang, tipis, dan membawa

aliran listrik ke komputer atau sejenisnya

yang dilindungi oleh serat karet padat.

Akson juga adalah jalur transmisi utama

sistem saraf dan mereka membantu

membuat saraf. Sedangkan kabel telpon juga

adalah jalur utama dalam membantu

berkomunikasi dengan orang lain. Jadi

akson memiliki kemiripan dengan kabel

LAN dan kabel telpon.

12. Selubung

mielin

Kabel, dll Bermanfaat

Merasa

berbahaya

Sebagai penghubung

dll

Bermanfaat,

berahaya,

memudahkan,

dll

selubung mielin adalah lapisan fosfolipid

yang membungkus akson secara konsentrik.

Sedangkan kabel juga memiliki serat karet

padat sebagai lapisan yeng membungkus

kuningan secara keseluruhan. Kuduanya

memiliki kemiripan dari segi fisik, struktur

atau proses biologis.

13. Stimulus Es batu

mencair,

besi

berkarat, dll

Sebagai pendingin

Bermanfaat

Merasa kuat, dll

Dingin,

bermanfaat,

berbahaya, dll

Stimulus dan es batu, besi berkarat memiliki

kemiripan dari segi fisik dan struktur proses

biologis. Stimulus adalah perubahan

lingkungan internal atau eksternal yang

dapat diketahui. Es batu juga akan

mengalami perubahan lingkungan internal

atau eksternal yang dapat diketahui jika

Page 216: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

mencair. Ketika stimulus dimasukan

kedalam reseptor sensoris, stimulus akan

memengaruhi refleks melalui

transduksi stimulus. Es batu juga begitu jika

dimasukkan ke dalam mesin pendingin

maka akan membeku dan akan mencair jika

dikeluarkan.

14. Sitoplasma Buras,

kacang,

telur, dll

Bahan makanan

Bermanfaat

Sebagai asupan protein, dll

Asupan gizi,

bermanfaat,

sumber

protein, dll

Sitoplasma adalah bagian sel yang

terbungkus membran sel. Pada sel

eukariota, sitoplasma adalah bagian non-

nukleus dari protoplasma. Sedangkan buras

adalah bagian yang terbungkus oleh daun.

Pada buras yang matang, daun yang

membungkus buras adalah non-buras.

Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton

sedangkan pada buras terdapat beras.

Begitupun dengan kacang dan telur yang

memiliki kemiripan dengan sitoplasma dari

segi fisik, fungsi dan struktur atau proses

biologis seperti pada penjelasan yang ada

diatas.

15. Vesikula Tabung,

drum, dll Bermanfaat

Kadang

membahayakan

Merasa kuat, dll

Bermanfaat,

berbahaya,

kuat-lemah, dll

Vesikelu adalah sebuah ruang pada sel yang

dikelilingi oleh membran sel. Ruang

biasanya ditempati oleh sitoplasma yang

terdiri dari organel dan sitosol. Lubang

saluran masuk dan keluarnya sesuatu.

Sedangkan tabung adalah sebuah ruang

tempat gas berada yang dikelilingi oleh besi.

Ruang pada tabung ditempati oleh gas yang

Page 217: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

terdiri dari nitrogen, helium, CO2 (karbon

dioksida), H2S (hidrogen sulfida), dll.

Lubang pada mulut tabung adalah tempat

masuknya gas. Jadi vesikula memiliki

kemiripan dengan tabung.

16. Neurotrans

mitter

Gas, spritus,

dll Bermanfaat

Kadang membahayakan

Menimbulkan

api

Bahan pembakaran, dll

Bermanfaat,

berbahaya,

polusi, dll

Neurotransmiter adalah senyawa

organik endogenus membawa sinyal di

antara neuron. Neurotransmiter terbungkus

oleh vesikel sinapsis, sebelum dilepaskan

bertepatan dengan datangnya potensial aksi.

Gas juga senyawa yang dapat menguap,

begitupun spiritus atau metanol, juga dikenal

sebagai metil alkohol, wood

alcohol atau spiritus, adalah senyawa

kimia dengan rumus kimia CH3OH. Jadi

neurotransmiter dan gas, spiritus memiliki

kesamaan sebagai senyawa.

17. Saraf motorik

Pos, Tiki, JNE, dll

Bermanfaat

Merasa terbantu

Jasa pengiriman

dll

Bermanfaat, membantu,

kiriman, dll

saraf motorik adalah sel saraf yang mengirim impuls (sinyal listrik) dari

sistem saraf pusat (otak) ke otot atau

kelenjar tubuh yang menghasilkan

tanggapan tubuh terhadap rangsangan.

Sedangkan pos, tiki, JNE adalah jasa

pengirim yang mengantarkan barang dari

pusat kantor ke alamat yang ingin

dikirimkan barang. Jadi saraf motorik

memiliki kesamaan sebagai pengirim.

Page 218: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

18. Refleks Kaget, dll Gerak

Kadang terjadi, dll

Tindakan,

merasa

kejadian, dll

Refleks adalah gerakan yang dilakukan

tanpa sadar dan merupakan respon segera

setelah adanya rangsang, sedangkan keadaan

kaget berhubungan dengan adanya sentuhan

tanpa sadar sehingga refleks terjadi karena

adanya kaget. Jadi kedua memiliki

kemiripan proses kejadian yang berlangsung

bersamaan.

19. Saraf

sensorik

Pos, Tiki,

JNE, dll Bermanfaat

Merasa terbantu

Jasa pengiriman

dll

Bermanfaat,

membantu,

kiriman dll

Fungsi sel saraf sensorik adalah menghantar

impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat,

yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang

(medula spinalis), sedangkan pos, tiki, JNE

juga memiliki fungsi yang sama yaitu

sebagai mengantar barang. Dari segi fungsi

atau proses memiliki kemiripan.

20. Sumsum

tulang

Pabrik,

dapur, dll Merasa kuat

Merasa panas

dll

Kuat-lemah,

berbahaya-

bermanfaat, dll

Sumsum tulang adalah jaringan lunak yang

ditemukan pada rongga interior tulang yang

merupakan tempat produksi sebagian besar

sel darah baru. Sedangkan pabrik adalah

tempat produksi barang mau benda.

Begitupun dengan dapur yang merupakan

tempat memasak atau tempat mengolah

makanan. Jadi sumsum tulang dan pabrik,

dapur memiliki kesamaan dari segi fisik,

fungsi atau proses

Page 219: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

2. Macam-macam Gerak

LEMBAR KEGIATAN ANALOGI PADA

KEGIATAN SYNECTICS

Nama :

Tanggal : …. Oktober 2017

Materi : Macam-macam Gerak

Tingkat Asosiasi : I. Fisik (bentuk, ukuran, warna dll)

II. Fungsi atau proses

III. Struktur atau proses biologi yang lain

No Istilah Analogi

langsung

Analogi personal Menenagkan

pertentangan

Penjelasan atau sketsa (evaluasi)

1. Antagonis Tricep

machine,

kipas angin,

ensel pintu,

dll

Merasa bermanfaat

Merasa kuat

Kadang

dipegang

Kadang merasa sakit, dll

Bermanfaat, kuat-

lemah, berbahaya,

dll

Antara antagonis dengan kipas angin,

tricep machine dan ensel pintu, memiliki

kemiripan dari segi fungsi atau proses

gerak. Gerak antagonis adalah gerak yang

berlawanan antara dua atau lebih otot yang

melakukan gerak yang berkebalikan.

Sedangkan kipas angina juga melakukan

gerak dua arah secara berlawanan dimana

gerakannya berkebalikan arah yaitu ke kiri

dan kanan. Tricep machine dan ensel pintu

juga melakukan gerakan yang berkebalikan

atau berlawanan.

Page 220: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

2. Sinergis Printer,

aliran air

sungai,

peluru,

kereta, dll

Bermanfaat

Kadang dipegang

Kadang merasa dingin-hangat

Merasa segar

Merasa kuat

Kadang membahayakan,

dll

Bermanfaat, hangat-

dingin, kuat-lemah,

berbahaya, dll

Gerak sinergis adalah gerak selaras yang

melibatkan dua atau lebih macam otot dan

bergerak bersamaan arah atau satu arah

dengan berelaksasi bersama dan

berkontraksi bersama. Sedangkan pada

printer juga melakukan gerak satu arah

atau melakukan gerak menarik kertas

kebawah secara bersamaan kita memprint

file. Begitun dengan aliran sungai dan

kereta yang melakukan gerak satu arah.

Jadi gerak sinergis dan printer, aliran air

sungai, peluru, kereta memiliki kemiripan

dari segi fungsi atau proses.

3. Bisep Ikat

pinggang,

hekter, dll

Merasa

bermanfaat

Merasa kuat

Kadang merasa sakit

Kadang dipegang, dll

Bermanfaat, kuat-

lemah, berbahaya,

dll

Otot bisep memiliki kemiripan dengan

ikan pinggang, dan hekter, dimana jika kita

meluruskan tangan maka otot bisep akan

berelaksasi dan jika kita mengangkat

tangan maka otot bisep akan berkontraksi.

Sedangkan pada ikat pinggang juga akan

mengalami relaksasi jika kita

meluruskannya, dan ikat pinggang akan

berkontraksi jika kita melipatnya. Hal ini

jg terjadi pada hekter. Jadi otot bisep

memiliki kemiripan dari segi fisik, fungsi

atau proses.

Page 221: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

4. Trisep Eskavator,

senapan

angin, dll

Merasa

bermanfaat

Merasa kadang dipegang

Kadang merasa sakit

Kadang menjadi

sampah, dll

Bermanfaat,

berbahaya, polusi,

dll

Antara gerak trisep dengan gerak hidrolik

eskavator memiliki kemiripan, jika kita

meluruskan tangan keluar maka otot trisep

akan berkontraksi dan jika kita

mengayunkan tangan ke dalam mendekati

badan maka otot trisep akan berelaksasi.

Sedangkan pada hidrolik eskavator yang

bergerak menarik tanah juga akan

berkontraksi dan hidrolik eskavator juga

akan berelaksasi jika bergerak melepaskan

tanah dengan menjauhi badan eskavator.

Jadi keduanya memiliki kemiripan dari

segi fisik, fungsi atau proses dan struktur

proses biologis.

5. Tendon Benang, tali

rafia, dll Bermanfaat

Kadang

dipegang

Kadang diinjak

Kadang menjadi sampah, dll

Bermanfaat-

merugikan, polusi,

dll

Tendon adalah jaringan ikat yang

menghubungkan tulang dengan otot.

Sedangkan benang juga dapat

menghubungkan baju dengan baju yang

lain dengan cara dijahit. Sedangkan tali

rafia dapat menghubungkan sesuatu benda

dengan cara mengikat benda dengan benda

yang lain. Jadi tendon dan benang, tali

rafia memiliki kemiripan dari segi fisik,

fungsi atau proses, dan struktur biologis

yang lain.

Page 222: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

6. Ekstensi Lakban,

selang air,

dll

Merasa kadang

bermanfaat

Merasa kuat

Kadang dipegang-injak

Merasa menjadi

sampah, dll

Bermanfaat-

merugikan, polusi,

dll

Antara ekstensi dan lakban, selang terdapat

kemiripan dari segi fungsi atau proses

dimana ekstensi adalah gerak meluruskan

tangan/kaki. Sedangkan jika kita menarik

lakban dari gulungannya, maka lakban

lurus. Selang air pun seperti itu, jika kita

meluruskan selang air yang tergulung

maka selang air akan menjadi lurus, sama

seperti yang terjadi pada gerak ekstensi.

7. Fleksi Selang

regulator,

kabel

charger hp,

dll

Bermanfaat

Merasa kadang membahayakan

Kadang dipegang-injak

Kadang menjadi sampah, dll

Bermanfaat-

merugikan,

berbahaya, polusi,

dll

fleksi adalah gerak membengkokkan.

Contohnya adalah saat jongkok kaki dalam

posisi menekuk. Sama dengan selang

regulator kompor gas. Jika ujung dengan

ujung selang regulator kita tarik kedalam

maka selang regulator kompor gas juga

akan membengkok. Begitupun dengan

kabel charger hp. Jadi fleksi dan selang

regulator, charger hp memiliki kemiripan

dari segi fungsi atau proses dan struktur.

8. Abduksi Payung, dll Kadang bermanfaat

Merasa kadang

terlindungi

Kadang menjadi sampah, dll

Bermanfaat-

merugikan, polusi,

dll

Abduksi dengan payung memiliki

kemiripan dari segi fungsi atau proses.

Dimana abduksi adalah gerakan menjauhi

badan. Contohnya adalah gerak tangan

sejajar bahu. Sedangkan jika kita membuka

payung, maka gerakan membuka pada

payung akan menjauhi tiang/batang

payung dan payung yang telah membuka

akan sejajar pada masing-masing sudut.

Page 223: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

9. Adduksi Payung, dll Kadang

bermanfaat

Merasa kadang terlindungi

Kadang menjadi sampah, dll

Bermanfaat-

merugikan, polusi,

dll

Anatara adduksi dan payung memiliki

kemiripan dari segi fisik dan fungsi atau

proses ketika melakukan gerak. Adduksi

adalah gerakan mendekati badan. Contoh

sikap sempurna. Sedangkan jika kita

menutup payung yang dalam keadaan

terbuka maka gerakan menutup payung

adalah gerakan mendekati batang/tiang

payung. Jadi gerakan menutup pada

payung memiliki kemiripan dengan gerak

adduksi.

10. Elevasi Saklar

lampu, hp

lipat, dll

Bermanfaat

Merasa kadang

membahayakan

Mengeluarkan listrik, dll

Bermanfaat,

berbahaya, dll

Elevasi adalah gerak mengangkat.

Contohnya melihat ke atas yang dapat kita

lakukan. Elavasi ini memiliki kemiripan

dengan saklar lampu dan hp lipat. Dimana

jika kita ingin menyalakan lampu pasti kita

akan menekan saklar lampu ke atas dan hp

lipat juga begitu, akan membuka ke atas.

Jadi elavasi dan saklar lampu, hp lipat

memiliki kemiripan dari segi fungsi atau

proses dan struktur.

Page 224: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

11. Depresi

Lektop,

Antena

parabola, dll

Bermanfaat

Merasa kuat

Kadang membahayakan,

dll

Bermanfaat, kuat-

lemah, berbahaya,

dll

Depresi dengan lektop, antena parabola tv

memiliki kemiripan, dimana depresi

adalah gerak menurunkan. Contohnya

gerakan menunduk. Persis seperti lektop,

jika kita ingin menutup lektop maka akan

terjadi gerakan menurunkan dengan

menutup lektop tersebut. Sama halnya

dengan antena parabola tv yang dapat

digerakkan dengan naik turun. Jadi antara

depresi dengan lektop, antena parabola tv

memiliki kemiripan dari segi fisik, fungsi

atau proses.

12. Pronasi Buku, dll Bermanfaat

Merasa kadang

dipegang-injak

Kadang menjadi sampah, dll

Bermanfaat-

merugikan, polusi,

dll

Antara pronasi dengan buku memiliki

kemiripan dimana pronasi adalah gerak

menelungkupkan tangan. Gerakan ini

seperti gerakan melingkar satu sumbu

sentral sehingga disebut juga rotasi.

Sedangkan jika kita membuka lembaran

buku gerak yang terjadi mirip dengan

gerak menelungkupkan tangan. Jadi

keduanya memiliki kemiripan gerak yang

terjadi dari segi fisik, fungsi atau proses

dan struktur biologi.

13. Supinasi Alas sepatu,

dll Bermanfaat

Merasa diinjak

Kadang menjadi sampah, dll

Bermanfaat-

merugikan, polusi,

dll

Supinasi dengan alas sepatu memiliki

kemiripan dari segi fisik dan struktur atau

proses. Dimana supinasi adalah gerak

menengadahkan tangan. Gerakan ini

seperti gerakan melingkar satu sumbu

sentral sehingga disebut juga rotasi.

Page 225: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

Sedangkan jika kita melihat alas sepatu

yang memiliki bentuk seperti tangan yang

menengadah. Jadi keduanya memiliki

kemiripan.

14. Tulang Ban

kendaraan,

pohon,

bambu, dll

Bermanfaat

Polusi

Kadang diinjak

Kadang bermanfaat, dll

Bermanfaat,

merugikan, udara

tercemar, dll

Ban mobil adalah salah-satu bagian dari

kendaraan yang dapat menggerakkan

mobil secara pasif, yang dimana tulang

juga adalah salah-satu alat gerak pasif pada

manusia. Sumber yang menjadi penggerak

pada mobil adalah energi berupa listrik,

bahan bakar dll, sedangkan pada manusia

energi suplemen makanan berupa

karbohidrat, protein, dll yang sangat

dibutuhkan dalam aktivitas keseharian

dalam kerja otot dan tulang untuk

bergerak. Begitupun dengan bambu yang

memiliki kemiripan dengan bentuk tulang.

15. Otot Gabus,

karet, dll Kadang

bermanfaat

Menjadi sampah

Kadang diinjak

Polusi, dll

Bermanfaat, udara

tercemar, merugikan,

dll

Otot adalah gerak aktif yang bersifat elastis

dalam artian dapat kembali kebentuk

semula jika telah melakukan gerak,

begitupun dengan gabus dan karet, jika

karet di tarik maka akan bersifat elastis

dalam artian dapat juga kembali kebentuk

semula. Jadi antara otot, gabus, karet

memiliki kemiripan, baik dari segi fisik,

fungsi atau proses, dan struktur atau proses

biologi yang lain.

Page 226: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

16. Kontraksi Celana

karet, baju,

dll

Bermanfaat

Digunakan

Kadang dipakai

Menjadi

sampah, dll

Bermanfaat,

merugikan, dll

Antara kontraksi dengan celana karet

memiliki kemiripan bentuk, pada

terjadinya kontraksi, ada bagian yang

berelaksasi, yaitu otot dan tulang. Ketika

otot berelaksasi maka otot akan

merenggang dan tulang bergerak.

Demikian juga pada celana karet, ketika

ditarik maka akan berelaksasi sehingga

celana karet berkontraksi dan terjadilah

gerak pada celana karet. Demikian juga

dalam hal warna.

Page 227: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

LAMPIRAN D

HASIL PENELITIAN STATISTIK DESKRIPTIF dan

STATISTIK INFERENSIAL

Page 228: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30 Pre Tes Post-Tes

1 Abdul Barakah Harun 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 1 3 1 3 2 3 1 78 62 85

2 Ahmad Musyahid 3 2 3 2 3 1 3 2 3 2 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 2 4 2 4 2 76 55 80

3 Fadel Anshori Muslihat 4 2 4 2 4 2 4 2 3 2 3 2 4 2 3 2 4 2 3 1 4 2 3 1 4 2 3 1 3 1 79 60 85

4 Fandi Nasrullah 4 3 3 1 3 2 3 2 4 2 4 2 4 2 3 2 3 2 3 2 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2 78 55 82

5 Farid Wajdy 3 2 4 2 4 2 4 3 4 3 3 2 3 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 3 2 4 2 4 2 88 65 90

6 Hermawan Purnomo 3 2 3 2 4 2 4 2 3 1 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 4 2 4 3 3 1 3 1 3 2 79 55 85

7 Hijril Hadir 4 2 4 2 3 2 4 2 3 2 4 2 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 80 65 87

8 Muh. Akram A. Yani 3 1 3 1 3 1 3 1 3 2 3 2 4 3 4 3 3 1 4 3 3 1 4 2 4 2 3 1 4 2 77 55 80

9 Muh. Fachrul Sandy 3 2 4 2 4 2 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 79 60 85

10 Muhammad Alif Tamirsyah 4 2 3 1 3 1 3 1 4 3 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 1 3 2 3 2 3 2 77 55 80

11 A. Tenri Sri Muntu 4 2 4 3 4 3 4 2 3 2 4 2 4 2 4 3 4 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 98 75 97

12 Adhifa Ananda S. 3 2 3 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 3 4 2 4 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 95 72 97

13 Afiah Zahra 4 3 4 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 2 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 84 62 87

14 Azizah Nur Ramadhani 3 2 4 2 4 3 3 2 4 3 4 3 4 2 3 2 4 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 86 65 90

15 Canita Mahfuzah Rostlank 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 4 3 3 2 3 2 82 55 87

16 Firda Ayu Juliyanti 3 2 4 2 3 2 4 2 3 2 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 1 3 1 83 60 87

17 Fitha Kaamiliyaa H 4 3 3 2 4 3 3 1 4 3 4 2 4 3 4 3 4 2 3 2 4 3 4 2 4 3 4 2 4 3 94 67 95

18 Ima Alfiana 4 3 4 3 4 3 4 3 3 1 3 1 3 1 4 3 4 2 4 2 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 85 65 90

19 Kharitsatul Jannah 3 2 4 3 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 3 4 3 4 3 3 2 4 3 4 2 4 2 4 2 93 70 95

20 Norfazilah 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 77 55 80

21 Nur Adinda Mumtadzah 4 3 3 2 3 2 3 2 4 2 4 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 2 82 62 87

22 Nur Annisa Syahrir 3 2 4 2 4 2 4 2 3 2 4 3 4 3 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 90 65 92

23 Sri Wahyuni Jamil 4 3 4 3 4 3 3 2 4 2 4 2 4 3 4 3 4 3 3 2 4 2 4 3 4 2 3 2 3 2 93 62 92

24 Rezqyah Amalia Ariyanto 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 2 4 2 3 2 3 2 4 3 94 75 95

76 55 80

98 75 97

84,5 62,38 87,92

6,96 6,34 5,46Standar Deviasi

No. Nama RespondenItem Pernyataan

A.      Data Hasil Penelitian Statistik Deskriptif Pre-Tes dan Post-Tes

Data Statistik Deskriptif Hasil Penelitian

Tes Kemampuan Berpikir Kritis dan Skala Sikap Berpikir Kritis Kelas MIA1

SkorNilai Tes Kritis

Nilai Terendah

Nilai Tertinggi

Rata-rata

Page 229: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30 Pre-Tes Post-Tes

1 Muhammad Nur Aslam 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 2 3 1 3 1 3 1 2 1 2 1 3 2 3 2 2 2 2 1 60 50 62

2 Muhammad Rafli Alfian Husain 4 2 3 2 3 2 3 1 3 2 3 2 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 1 67 52 65

3 Muh. Raja Rizky Amalsyah 3 1 3 1 3 2 3 2 3 2 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 2 3 1 3 1 64 57 67

4 Salditya Ramadhan 3 1 3 1 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2 70 52 65

5 Muh. Wahyu Alwi Tosuly 2 1 3 2 3 1 3 1 3 1 3 1 3 2 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 1 3 1 3 1 67 50 62

6 Muhammad Zaki Maulana 4 2 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 1 3 1 3 1 2 1 3 2 2 1 3 1 3 1 2 1 65 60 67

7 Prayogo Saputro 3 2 3 2 4 2 4 2 3 2 3 1 2 1 2 1 2 1 3 1 3 1 2 3 2 2 3 2 3 2 67 62 70

8 Syarwan Sudirman 3 2 3 2 3 2 3 1 3 1 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2 3 1 3 2 3 1 4 2 3 2 71 65 72

9 Theddy Dzikrullah Syahputra 3 1 3 1 3 1 3 2 2 1 3 2 3 1 3 1 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 1 2 1 59 50 62

10 Muh. Farras Fawwas 4 2 3 2 2 1 2 1 2 1 2 1 3 1 4 2 4 2 3 2 3 1 3 2 3 1 3 2 3 2 67 52 65

11 Nur Aulia Usman 3 1 3 1 4 2 3 2 2 1 3 2 3 2 3 2 3 2 2 1 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 70 60 67

12 Nurkhalizah Syarif 3 2 3 2 3 2 4 2 3 2 3 2 3 2 4 2 3 1 3 1 3 1 2 1 3 1 3 2 3 2 71 57 67

13 Nurfadillah Abdul Rahim 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 1 3 2 3 2 4 2 3 2 2 2 3 1 3 2 3 2 2 2 72 65 70

14 Nursyifa Saniah Sanaah 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 2 3 1 3 2 2 1 3 1 71 65 72

15 Nurul Fitriah Akhiruddin 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 4 2 4 3 3 2 4 3 3 2 3 2 4 2 4 3 76 70 77

16 Nurul Hafizah Zakaria 3 1 4 2 4 2 4 2 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 1 3 1 3 1 3 1 74 62 72

17 Putri Nuranifah Taufik 4 2 3 2 4 2 4 2 4 3 3 2 3 1 3 1 3 2 4 2 3 2 3 2 3 2 3 1 3 1 77 70 80

18 Rifka Ayu Istiqamah 3 1 3 1 4 3 2 2 3 2 3 2 4 2 3 2 3 3 3 1 3 1 3 1 3 1 3 2 3 1 71 62 70

19 Salsabila Latifa Alimuddin 4 2 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 1 3 2 3 2 3 2 4 2 3 2 3 2 4 2 4 2 79 70 80

20 Siti Nurkhaliza 3 1 3 1 3 1 3 1 4 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 1 3 1 70 67 77

21 Sri Wahyuni Nur 3 1 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 1 3 1 3 2 4 2 72 65 70

22 St. Uliul Asmi 3 2 3 2 3 2 3 1 3 1 3 1 3 1 3 2 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 2 71 62 70

23 Nur Annisa 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 1 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2 73 65 72

59 50 62

79 70 80

69,74 60,43 69,61

4,86 6,73 5,28

Tes Kemampuan Berpikir Kritis dan Skala Sikap Berpikir Kritis Kelas MIA2

Data Statistik Deskriptif Hasil Penelitian

Nilai Terendah

Nilai Tertiggi

Rata-rata

Standar Deviasi

Nilai Tes KritisNo. Nama Responden

Item PernyataanSkor

Page 230: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

1. Rumusan Masalah 1

a. Data Deskriptif Pre-Tes dan Post-Tes Kemampuan Berpikir Kritis Kelas MIA 1

Statistik Kemampuan Berpikir Kritis

Pre Tes Post Tes

Jumlah Sampel 24 24

Nilai Terendah 55 80

Nilai Tertinggi 75 97

Rata-Rata 62.38 87.92

Standar Deviasi 6.34 5.46

Pre-Tes

Interval Kategori Kemampuan Berpikir Kritis

Frekuensi Persentase

X < 56.04 Rendah 7 29%

56.04 ≤ X < 68.71 Sedang 13 54%

68.71 ≤ X Tinggi 4 17%

Jumlah 24 100%

Post-Tes

Interval Kategori Kemampuan Berpikir Kritis

Frekuensi Persentase

X < 82.46 Rendah 4 16.7%

82.46 ≤ X < 93.38 Sedang 15 62.5%

93.38 ≤ X Tinggi 5 20.8%

Jumlah 24 100%

29%

54%

17%

Persentase Hasil Pre-Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Kelas XI MIA1 MA Madani Alauddin Pao-Pao

Rendah

Sedang

Tinggi

Page 231: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

b. Data Deskriptif Pre-Tes dan Post-Tes Kemampuan Berpikir Kritis Kelas MIA2

Statistik Kemampuan Berpikir Kritis

Pre Tes Post Tes

Jumlah Sampel 23 23

Nilai Terendah 50 62

Nilai Tertinggi 70 80

Rata-Rata 60.43 69.61

Standar Deviasi 6.73 5.28

Pre-Tes

Interval Kategori Kemampuan Berpikir Kritis

Frekuensi Persentase

X < 53.71 Rendah 6 26%

53.71 ≤ X < 67.16 Sedang 13 57%

67.16 ≤ X Tinggi 4 17%

Jumlah 23 100%

16,7%

62,5%

20,8%

Persentase Hasil Post-Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Kelas XI MIA1 MA Madani Alauddin Pao-Pao

Rendah

Sedang

Tinggi

Page 232: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

Post-Tes

Interval Kategori Kemampuan Berpikir Kritis

Frekuensi Persentase

X < 64.33 Rendah 3 13%

64.33 ≤ X < 74.89 Sedang 16 70%

74.89 ≤ X Tinggi 4 17%

Jumlah 23 100%

2. Rumusan Masalah 2

a. Data Deskriptif Angket Kelas MIA1 dan MIA2

Statistik Sikap Berpikir Kritis

MIA1 MIA2

Jumlah Sampel 24 23

Skor Terendah 76 59

Skor Tertinggi 98 79

Rata-Rata 84.5 69.74

Standar Deviasi 6.96 4.86

26%

57%

17%

Persentase Hasil Pre-Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Kelas XI MIA2 MA Madani Alauddin Pao-Pao

Rendah

Sedang

Tinggi

13%

70%

17%

Persentase Hasil Post-Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Kelas XI MIA2 MA Madani Alauddin Pao-Pao

Rendah

Sedang

Tinggi

Page 233: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

MIA1

Interal Kategori Sikap Berpikir Kritis

Frekuensi Persentase

X < 77.54 Rendah 1 4%

77.54 ≤ X < 91.46 Sedang 17 71%

91.46 ≤ X Tinggi 6 25%

Jumlah 24 100%

MIA2

Interal Kategori Sikap Berpikir Kritis

Frekuensi Persentase

X < 64.84 Rendah 2 9%

64.84 ≤ X < 74.56 Sedang 17 74%

74.56 ≤ X Tinggi 4 17%

Jumlah 23 100%

4%

71%

25%

Persentase Skala Sikap Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA

MIA1 MA Madani Alauddin Pao-Pao

Rendah

Sedang

Tinggi

9%

74%

17%

Persentase Skala Sikap Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA

MIA2 MA Madani Alauddin Pao-Pao

Rendah

Sedang

Tinggi

Page 234: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

B. Hasil Penelitian Statistik Inferensial

1. Rumusan Masalah 3 MIA1

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pre-Tes KBK 62.38 24 6.337 1.294

Post-Tes KBK 87.92 24 5.461 1.115

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Pre-Tes KBK & Post-Tes

KBK

24 .911 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig.

(2-tailed) Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

Pre-Tes KBK -

Post-Tes KBK

25.542 2.637 .538 24.428 26.655 47.448 23 .000

2. Rumusan Masalah 3 MIA2

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pre-Tes KBK 60.43 23 6.727 1.403

Post-Tes KBK 69.61 23 5.281 1.101

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Pre-Tes KBK & Post-Tes

KBK

23 .940 .000

Page 235: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig.

(2-tailed) Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

Pre-Tes KBK -

Post-Tes KBK

9.174 2.516 .525 8.086 10.262 17.484 22 .000

Page 236: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

LAMPIRAN E

PERSURATAN

Page 237: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE
Page 238: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE
Page 239: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE
Page 240: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE
Page 241: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE
Page 242: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE
Page 243: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE
Page 244: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE
Page 245: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE
Page 246: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

LAMPIRAN F

DOKUMENTASI

Page 247: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS MIND …repositori.uin-alauddin.ac.id/11600/1/Pengaruh Model Pembelajaran... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS, MIND MAPS, COOPERATIVE

BIOGRAPHY

Muhammad Sultani Taufik, iya itulah nama saya yang telah diresmikan dengan 2

ekor kambing, sering disapa dengan nama yang keren Sul, yang sejak kala itu pertama

kali menghirup udara dunia dan merengek atau

bahasa kunonya adalah dilahirkan tepatnya, yang

bertempat di Kota Palopo Kec. Murante pada tanggal

21 Februari 1995 dan situ pula lah kota kelahiran

Ibu’ku yang tersayang. Saya sendiri anak pertama

dari 3 bersaudara yang merupakan hasil buah cinta

kasih dari pasangan Ayah’ku Taufik dan Isrianti

Ibunda’ku. Saya menjalani hari demi hari atau

bahasa kunonya dibesarkan di kabupaten Kolaka Utara (Kolut), tepatnya di desa

Mikuasi, dimana desa mikuasi adalah tempat kelahiran Ayah’ku tersayang. Saya mulai

menempuh jenjang Pendidikan Formal pada Sekolah Dasar di SDN 1 Mikuasi dan lulus

pada tahun 2007. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah

Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Pakue Kab. Kolut Kec. Pakue dan lulus pada

tahun 2010, dan pada tahun yang sama pula penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah

Menengah atas Negeri (SMAN) 1 Pakue Kab. Kolut selama 1 tahun lebih, dan pindah

Sekolah di Palopo pada tahun 2011 tepatnya di Sekolah Menenga atas (SMA) Negeri

2 Palopo dan lulus pada tahun 2013. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke

jenjang S1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan pada Jurusan Pendidikan Biologi, sampai saat biografi ini ditulis.