PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH...

202

Click here to load reader

Transcript of PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH...

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA

DISUSUN OLEH:

FITRIAH ULFAH

NIM. 105017000459

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Two Stay Two Stray Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa”,

disusun oleh Fitriah Ulfah, Nomor Induk Mahasiswa 105017000459, Jurusan

Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah

sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai

ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, September 2010

Yang Mengesahkan,

Pembimbing I Pembimbing II

Otong Suhyanto, M.Si Lia Kurniawati, M.Pd

NIP. 19681104 199903 1 001 NIP. 19760521 200801 2 008

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN MUNAQASAH

Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Two Stay Two Stray Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa”

diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah

pada tanggal 15 November 2010 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis

berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan

Matematika.

Jakarta, November 2010

Panitia Ujian Munaqasah

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Panitia (Ketua Jurusan)

Maifalinda Fatra, M.Pd ............................. .............................

NIP. 19700528 199603 2 002

Sekretaris (Sekretaris Jurusan)

Otong Suhyanto, M.Si ............................. .............................

NIP. 19681104 199903 1 001

Penguji I

Dr. Kadir, M.Pd ............................. .............................

NIP. 19670812 199402 1 001

Penguji II

Drs. H. M. Ali Hamzah, M.Si ............................. .............................

NIP. 19480323 198203 1 001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A

NIP. 19571005 198703 1 003

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : FITRIAH ULFAH

NIM : 105017000459

Jurusan : Pendidikan Matematika

Angkatan Tahun : 2005

Alamat : Jalan Yusuf RT 008 RW 03 No.60 Sukabumi Utara Kebon

Jeruk Jakarta Barat, 11540

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik

Siswa” adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:

1. Nama : Otong Suhyanto, M.Si

NIP : 19681104 199903 1 001

Dosen Jurusan : Pendidikan Matematika

2. Nama : Lia Kurniawati, M.Pd

NIP : 19760521 200801 2 008

Dosen Jurusan : Pendidikan Matematika

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap

menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya

sendiri.

Jakarta, September 2010

Yang Menyatakan

Fitriah Ulfah

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

ABSTRAK

FITRIAH ULFAH (105017000459), ”Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa”. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, September 2010.

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui kemampuan komunikasi matematik siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional; (2) mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematik antara siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan siswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran konvensional. Penelitian ini dilakukan di MTs Al-Falah Kebayoran Lama Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2009/2010. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen dengan desain penelitian The Post-test Only Control Group Design. Subyek penelitian ini adalah 68 siswa yang terdiri dari 34 siswa untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diperoleh dengan teknik cluster random sampling pada siswa kelas VII. Pengumpulan data setelah diberikan perlakuan diperoleh dari nilai tes kemampuan komunikasi matematik siswa pada pokok bahasan bangun datar segi empat. Tes yang diberikan terdiri dari 7 soal bentuk uraian. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kemampuan komunikasi matematik siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray lebih baik daripada siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional. Selain itu, dari penelitian ini diperoleh rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray lebih tinggi dari rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional.

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif, Two Stay Two Stray, Kemampuan Komunikasi Matematik

i

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

ii

ABSTRACT

FITRIAH ULFAH (105017000459), “The Effect of Cooperative Learning

Model Technic Two Stay Two Stray to Students Mathematics Communication Ability”. Thesis for Math Education, Faculty of Tarbiya and Teaching Science, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, September 2010.

The purpose of this research is to: (1) determine the students mathematics communication ability who taught with cooperative learning model technic two stay two stray and the students who taught with convensional learning; (2) determine what there difference mathematics communication ability between the students who taught with cooperative learning model technic two stay two stray with the students who taught with convensional learning. The research was conducted at MTs Al-Falah Kebayoran Lama South Jakarta for academic year 2009/2010. The method used in this research is quasi experimental method with The Post-test Only Control Group Design. Subject for this research are 68 students consist of 34 students for each of experimental group and control group which selected in cluster random sampling technique. The data collection after being given treatment obtained from the test scores of students mathematics communication ability at the subject of square flat shape. Tests consisted of 7 questions in essay. The result of research revealed that the students mathematics communication ability who taught with cooperative learning model technic two stay two stray better than the students who taught with convensional learning. And also, from this research got mean score the students mathematics communication ability who taught with cooperative learning model technic two stay two stray higher than mean score the students mathematics communication ability who taught with convensional learning. Keywords: Cooperative Learning, Two Stay Two Stray, Mathematics

Communication Ability

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

iii

 

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas

rahmat dan hidayah-Nya maka skripsi ini dapat diselesaikan. Penulisan skripsi ini

merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika

pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Disadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis sangat

terbatas, maka adanya bimbingan, pengarahan dan dukungan dari berbagai pihak

sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya, kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. H. Dede Rosyada, M.A, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan.

2. Ibu Maifalinda Fatra, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Matematika.

3. Bapak Otong Suhyanto, M.Si, Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika

sekaligus Pembimbing I dan Ibu Lia Kurniawati, M.Pd Dosen Pembimbing II

yang selalu memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi.

4. Ibu Dra. Afidah Mas’ud, Penasihat akademik yang selalu memberikan

bimbingan dan nasihat kepada penulis selama proses perkuliahan.

5. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Pendidikan Matematika.

6. Bapak Yusri, S.Pd.I, Kepala MTs Al Falah Kebayoran Lama Jakarta Selatan

yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.

7. Bapak Asmat Madinah, S.Pd, Guru pamong tempat penulis mengadakan

penelitian.

8. Ayahanda (Bpk. Drs. Rachmat, M.M) dan ibunda (Ibu Dra. Suhanah, M.Pd)

tercinta yang senantiasa memberikan dukungan moril dan materil kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Adik-adikku (Richlahnia, Safarina, dan Dini Amalia) tercinta yang senantiasa

memberikan motivasi, dukungan dan semangat kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

iv

 

10. Siswa dan siswi kelas VII MTs Al Falah Kebayoran Lama Jakarta Selatan,

khususnya kelas VII-2 dan VII-3 yang telah bersikap kooperatif selama

penulis mengadakan penelitian.

11. Teman-temanku tercinta, Siti Kholillah, Masudah, Nurul Qomariyah, Liria

Oktarina, Khairani Munawarah, Ika Rahmatika, Iis Niyawati, Feti Mutiawati

serta seluruh mahasiswa dan mahasiswi jurusan pendidikan matematika

angkatan 2005, semoga kebersamaan kita menjadi kenangan terindah untuk

menggapai kesuksesan di masa mendatang.

12. Teman-teman seperjuanganku, Siti Aisyah, Khairani Munawarah, Masudah,

dan Rahmadini yang selalu memberikan motivasi dan saling bertukar

informasi selama penulisan skripsi ini. Semoga kita bisa wisuda bersama-

sama.

13. Semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan, dorongan dan informasi

serta pendapat yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

Semoga Allah SWT dapat menerima sebagai amal kebaikan atas jasa baik

yang diberikan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan-

kekurangan karena terbatasnya kemampuan penulis. Untuk itu kritik dan saran

yang membangun sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi khasanah ilmu

pengetahuan. Amin.

Jakarta, September 2010

Penulis

Fitriah Ulfah

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................... i

ABSTRACT ..................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 6

D. Perumusan Masalah ...................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 8

BAB II DESKRIPSI TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN........ 9

A. Deskripsi Teoritis .......................................................................... 9

1. Komunikasi Dalam Pembelajaran Matematika ........................ 9

a. Pengertian Matematika.......................................................... 9

b. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Matematika................ 11

c. Kemampuan Komunikasi Matematik.................................... 15

1. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematik ........... 15

2. Aspek-Aspek Komunikasi Dalam Matematika ............... 19

3. Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Komunikasi

Matematik ....................................................................... 20

4. Indikator Kemampuan Komunikasi Matematik .............. 20

v

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

2. Pembelajaran Kooperatif .......................................................... 22

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif ................................... 22

b. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ......................................... 23

c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif.............................. 25

d. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif ....................... 26

e. Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray ........ 27

3. Pembelajaran Konvensional ..................................................... 30

B. Kerangka Berpikir ......................................................................... 31

C. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................... 33

D. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 34

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 34

B. Metode dan Desain Penelitian ....................................................... 34

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ................................... 35

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ............................................. 35

1. Variabel yang Diteliti ............................................................... 35

2. Sumber Data ............................................................................. 36

3. Instrumen Penelitian ................................................................. 36

4. Uji Instrumen Tes Penelitian .................................................... 36

a. Uji Validitas ......................................................................... 36

b. Reliabilitas Interrater ........................................................... 37

5. Kriteria Skor Kemampuan Komunikasi Matematik ............... 38

E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 39

1. Uji Normalitas .......................................................................... 39

2. Uji Homogenitas ...................................................................... 41

3. Uji Hipotesis ............................................................................ 42

F. Hipotesis Statistik .......................................................................... 43

vi

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 45

A. Deskripsi Data ............................................................................... 45

1. Distribusi Frekuensi Kemampuan Komunikasi Matematik

Siswa Kelompok Eksperimen ................................................... 45

2. Distribusi Frekuensi Kemampuan Komunikasi Matematik

Siswa Kelompok Kontrol ......................................................... 47

B. Pengujian Persyaratan Analisis ..................................................... 50

1. Uji Normalitas .......................................................................... 50

a. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen ............................... 50

b. Uji Normalitas Kelompok Kontrol ...................................... 51

2. Uji Homogenitas ....................................................................... 51

C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ........................................... 52

1. Pengujian Hipotesis .................................................................. 52

2. Pembahasan .............................................................................. 53

D. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 58

A. Kesimpulan ................................................................................... 58

B. Saran .............................................................................................. 58

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 60

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 63

vii

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif .......................... 26

Tabel 2. Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay

Two Stray dan Pembelajaran Konvensional ...................................... 31

Tabel 3. Kriteria Penskoran Komunikasi Matematik ...................................... 39

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Kemampuan Komunikasi Matematik

Kelompok Eksperimen ...................................................................... 46

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kemampuan Komunikasi Matematik

Kelompok Kelompok Kontrol.......................................................... 48

Tabel 6. Perbandingan Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematik

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ................................ 50

Tabel 7. Hasil Perhitungan Uji Normalitas ..................................................... 51

Tabel 8. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas ................................................. 52

Tabel 9. Hasil Uji Perbedaan dengan Statistik Uji t ........................................ 53

viii

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pola Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray.. ........ 29

Gambar 2. Desain Penelitian ............................................................................ 34

Gambar 3. Grafik Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Kemampuan

Komunikasi Matematik Kelompok Eksperimen ............................ 47

Gambar 4. Grafik Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Kemampuan

Komunikasi Matematik Kelompok Kontrol................................... 49

Gambar 5. Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two

Stray ............................................................................................... 55

ix

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Wawancara Guru ............................................................ 64

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen 66

Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) ...................................................... 98

Lampiran 4. Mobilitas Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two

Stray........... ............................................................................... 122

Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) Kelas Kontrol ....... 123

Lampiran 6. Kisi-kisi Uji Coba Instrumen........... ........................................ 154

Lampiran 7. Penilaian Instrumen Tes ........................................................... 158

Lampiran 8. Hasil Penilaian Validitas Isi Oleh Para Rater .......................... 174

Lampiran 9. Reliabilitas Interrater ................................................................ 175

Lampiran 10. Kisi-kisi Instrumen Tes ............................................................ 176

Lampiran 11. Instrumen Tes ........................................................................... 181

Lampiran 12 Kunci Jawaban dan Skor Instrumen Tes .................................. 183

Lampiran 13. Nilai Kemampuan Komunikasi Matematik . ........................... 186

Lampiran 14. Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi, Mean, Median,

Modus, Varians, Simpangan Baku, Kemiringan, dan Kurtosis

Kelompok Eksperimen ............................................................. 187

Lampiran 15. Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi, Mean, Median,

Modus, Varians, Simpangan Baku, Kemiringan, dan Kurtosis

Kelompok Kontrol ................................................................... 190

Lampiran 16. Perhitungan Uji Normalitas Kelompok Eksperimen ................ 193

Lampiran 17. Perhitungan Uji Normalitas Kelompok Kontrol ...................... 195

Lampiran 18. Perhitungan Uji Homogenitas .................................................. 197

Lampiran 19. Perhitungan Uji Hipotesis Statistik .......................................... 198

Lampiran 20. Hasil Wawancara Siswa ........................................................... 200

Lampiran 21. Luas Kurva Di Bawah Normal ................................................. 202

Lampiran 22. Nilai Kritis Distribusi Kai Kuadrat (Chi Square) ..................... 203

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

1

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam era

globalisasi ini sudah mengalami kemajuan yang pesat. Dalam menghadapi kondisi

tersebut diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas melalui pendidikan

yang berkualitas pula. Oleh karena itu, segala aspek dalam bidang pendidikan

harus secara terus menerus dikembangkan dan disempurnakan agar pendidikan

senantiasa berkualitas.

Pendidikan merupakan suatu hal yang paling penting bagi kehidupan

manusia. Dalam rangka melaksanakan pendidikan tersebut bangsa Indonesia

melakukan usaha untuk mencapai tujuan nasional diantaranya dengan

mencerdaskan kehidupan bangsa yang tercantum dalam pembukaan Undang-

Undang Dasar 1945. Selain itu, menurut Undang-Undang Sisdiknas BAB II pasal

3, tentang fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional, yaitu:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1

Salah satu mata pelajaran yang menunjang ketersediaan sumber daya

manusia yang berkualitas adalah matematika. Mata pelajaran matematika yang

diberikan di sekolah memberikan sumbangan penting bagi siswa dalam

pengembangan kemampuan yang sejalan dengan tujuan pendidikan. Menurut

                                                            1 Anwar Arifin, Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional, (Jakarta: Ditjen

Kelembagaan Agama Islam Depag, 2003), Cet. III, h. 37.

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

2

 

Depdiknas Jakarta (2006:388) menyatakan bahwa mata pelajaran di SD, SMP,

SMA, dan SMK bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:2

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan mamahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta ulet dan percaya diri dalam pemecahan matematika.

Hal ini, senada dengan yang diungkapkan oleh NCTM (2000) bahwa dalam

pelaksanaan pembelajaran matematika di sekolah, guru harus memperhatikan lima

aspek kemampuan pengajaran matematika yaitu pemecahan masalah (problem

solving), berargumentasi dan penalaran (reasonning and proof), komunikasi

(communication), koneksi (connection), dan representasi (representation).3 Salah

satu kemampuan komunikasi yang harus dimiliki siswa adalah kemampuan

komunikasi matematik yakni bagaimana siswa mampu menggunakan matematika

sebagai alat komunikasi dalam menyampaikan ide-ide atau gagasan matematika

melalui simbol, tabel, diagram, atau media lain sehingga dapat memperjelas suatu

masalah. Dengan demikian, kemampuan komunikasi matematik menjadi

kemampuan yang perlu dikembangkan pada diri siswa.

Kemampuan komunikasi matematik merupakan salah satu aspek yang

termasuk ke dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi, sehingga memegang

peranan penting dalam matematika seperti yang diungkapkan oleh Peressini dan

                                                            2 Fadjar Shadiq, “Apa dan Mengapa Matematika Begitu Penting”, dari

www.fadjarp3g.files.wordpress.com, 1 Januari 2010, 11.00 WIB, h. 7-8. 3 NCTM, Principles and Standart for School Mathematics, (Reston, VA: NCTM, 2000), p. 4.

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

3

 

Bassett (NCTM, 1996) berpendapat “ bahwa tanpa komunikasi dalam matematika

kita akan memiliki sedikit keterangan, data, dan fakta tentang pemahaman siswa

dalam melakukan proses dan aplikasi matematika.4 Ini berarti, komunikasi dalam

matematika dapat membantu guru memahami kemampuan siswa dalam

menginterpretasi dan mengekspresikan pemahaman tentang konsep dan proses

matematika yang mereka pelajari. Secara umum, bentuk-bentuk kemampuan

komunikasi matematik siswa mencakup keterampilan/kemampuan menulis

(writting), membaca (reading), berdiskusi (discussing), dan evaluasi (assessing),

dan wacana (discourse).5

Kemampuan komunikasi matematik siswa dapat berjalan dengan baik,

apabila diciptakan suasana pembelajaran matematika yang kondusif sehingga

dapat mengoptimalkan kemampuan siswa dalam merepresentasi, membaca,

menulis, mendengarkan, mendiskusikan, memberikan jawaban atau alasan,

mengemukakan pendapat/ide dan mengklarifikasi. Siswa harus memiliki

kesempatan dan pengalaman yang luas dan terbuka untuk menyampaikan

informasi atau mengkomunikasikan gagasan dengan bahasa matematika.

Kesempatan yang diberikan kepada siswa, selain dapat mengembangkan

kemampuan komunikasi matematiknya juga mendapatkan pengalaman belajar

untuk mengkontruksi sendiri pengetahuannya. Hal ini sejalan dengan teori

konstruktivisme bahwa belajar adalah kegiatan yang aktif dimana siswa

membangun sendiri pengetahuannya, sedangkan guru berperan sebagai mediator

dan fasilitator untuk membantu optimalisasi belajar siswa.6 Namun, pada

kenyataannya pembelajaran yang dilakukan oleh guru selama ini masih bersifat

konvensional. Ini dapat dilihat dari hasil wawancara, salah satu guru metematika

yang mengajar di kelas VII di MTs Al-Falah (lampiran 1 halaman 64) diperoleh

                                                            4 Bambang Aryan, “Komunikasi dalam Matematika”, dari http://rbaryans.wordpress.com,

17 Februari 2010, 07.30 WIB. 5 Bambang Aryan, “Komunikasi dalam Matematika”......., 17 Februari 2010, 07.30 WIB. 6 Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2008), h. 38.

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

4

 

bahwa pembelajaran yang biasa dilaksanakan adalah metode ceramah dan

pemberian tugas. Siswa terkadang jarang diminta untuk mengkomunikasikan ide-

idenya, sehingga siswa sangat sulit untuk dapat menemukan dan memahami

sendiri konsep matematika yang dipelajari. Jika metode tanya jawab atau metode

diskusi dilaksanakan pun siswa kurang berani untuk mengemukakan pendapatnya.

Kalaupun ada pendapat yang muncul kurang ditanggapi dengan pendapat lain

sebagai respon. Hal ini dapat menjadi penghambat berkembangnya komunikasi

matematik siswa.

Menurut hasil penelitian Tim Pusat Pengembangan Penataran Guru

Matematika di beberapa Sekolah Dasar di Indonesia mengungkapkan bahwa

kesulitan siswa dalam belajar matematika yang paling menonjol adalah

keterampilan berhitung yaitu 51%, penguasaan konsep dasar yaitu 50%, dan

penyelesaian soal pemecahan masalah 49% (Tim PPPG Matematika, 2001: 18).

Dilanjutkan pada tahun 2002 penelitian Pusat Pengembagan Penataran Guru

Matematika mengungkapkan di beberapa wilayah Indonesia yang berbeda,

sebagian besar siswa SD kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal pemecahan

masalah dan menerjemahkan soal kehidupan sehari-hari ke model matematika

(Tim PPPG matematika, 2002: 71). Dari data di atas menunjukkan bahwa

kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematika siswa Indonesia

masih rendah.7

Fakta tersebut memperlihatkan dengan jelas bahwa kemampuan

komunikasi matematik siswa masih rendah. Oleh karena itu, peran guru sangat

diperlukan untuk memacu siswa agar mampu mengkomunikasikan ide matematik

yang dimilikinya. Salah satu caranya dengan mengkondisikan suatu model atau

strategi pembelajaran yang membuat siswa mengeluarkan ide matematiknya serta

menciptakan pembelajaran yang bersifat aktif. Ide matematik tersebut dapat                                                             

7 Mellyirzal, “Mengembangkan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Madrasah Ibtidaiyah Melalui Strategi Think-Talk-Write Berbasis Modul”, http://mellyirzal.blogspot.com/2008/12/mengembangkan-kemampuan-komunikasi-dan.html, 8 Februari 2010, 19.38 WIB. 

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

5

 

disampaikan baik secara lisan maupun tulisan melalui gambar/simbol ataupun

penjelasan secara aljabar.

Banyak model atau strategi pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas

dan dianggap sangat inovatif. Model atau strategi apapun yang diterapkan, yang

paling penting adalah bagaimana model atau strategi pembelajaran tersebut dapat

membuat siswa aktif dalam mengkomunikasikan ide atau gagasan baik lisan

maupun tulisan dan mengkontruksi sendiri pengetahuan konsep yang dimilikinya

sehingga diharapkan belajar menjadi lebih bermakna.

Penerapan sebuah model pembelajaran kooperatif sangat tepat digunakan,

karena model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara

berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkontruksi konsep,

menyelesaikan persoalan, atau inkuri.8 Model pembelajaran kooperatif ini

berdasarkan pada belajar kontruktivisme yang mengutamakan peran aktif siswa

dalam pembelajarannya.

Belajar berkelompok secara kooperatif membuat siswa dilatih dan

dibiasakan untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas, dan

tanggung jawab.9 Sharing dalam diskusi merupakan salah satu manfaat

pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam

mengkomunikasikan pikirannya baik lisan maupun tulisan. Hal ini juga didukung

dari hasil penelitian yang dilakukan Davidson (1990a) yang melaporkan bahwa

banyak pengaruh positif telah dicatat oleh guru dan siswa. Siswa “belajar

bekerjasama dengan siswa lain dan berkomunikasi dalam bahasa matematika.10

Dengan demikian, pembelajaran kooperatif sangat berperan dalam memberikan

kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dan berkomunikasi secara

                                                            8 Suyatno, Menjelajah Seratus Pembelajaran Inovatif, (Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka,

2009), h.51. 9 Suyatno, Menjelajah Seratus Pembelajaran ...., h.51. 10 Sholomo Sharan, Handbook of Cooperative Learning, (Yogyakarta: Imperium, 2009), h.

374.

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

6

 

matematik atau komunikasi matematik. Model pembelajaran kooperatif ini

memiliki bermacam-macam teknik, salah satunya adalah teknik two stay two stray. 

Model pembelajaran kooperatif teknik two stay memberikan kesempatan

kepada setiap siswa untuk berkomunikasi dalam mengungkapkan ide atau gagasan

matematika dengan cara membagikan hasil informasi disertai argumentasi dalam

diskusi intern kelompok maupun antar kelompok. Oleh karena itu, penggunaan

model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dalam pembelajaran

matematika diharapkan dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap

kemampuan komunikasi matematik siswa.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka judul yang dipilih

dalam penelitian ini yaitu: “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Two Stay Two Stray Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Kemampuan komunikasi matematika siswa relatif rendah.

2. Pembelajaran matematika selama ini cenderung konvensional.

3. Siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam proses belajar matematika.

4. Kurangnya variasi guru dalam memilih model, strategi, maupun metode

pembelajaran dalam pembelajaran matematika.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis dalam hal ini membatasi permasalahan pada: 1. Masalah yang diteliti dibatasi pada pengaruh penerapan model pembelajaran

koperatif dalam pembelajaran matematika. Pengaruhnya dilihat dari perbedaan kemampuan komunikasi matematik siswa terhadap pelajaran matematika yang

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

7

 

diajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif dengan siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional.

2. Model pembelajaran kooperatif yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray.

3. Siswa yang dimaksud adalah siswa kelas VII MTs Al-Falah Jakarta Selatan. 4. Kemampuan komunikasi matematik dibatasi pada materi bangun datar

segiempat. Hasil kemampuan komunikasi matematik diperoleh dari nilai postest siswa.

D. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kemampuan komunikasi matematik siswa yang diajarkan

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray

dan siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional?

2. Apakah terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematik antara siswa

yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik two stay

two stray dengan siswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran

konvensional?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Mengetahui kemampuan komunikasi matematik siswa yang diajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dan

siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional.

2. Mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematik

antara siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif

teknik two stay two stray dengan siswa yang diajarkan menggunakan

pembelajaran konvensional.

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

8

 

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi atau masukan untuk

memperoleh gambaran mengenai model pembelajaran kooperatif teknik two

stay two stray dalam meningkatkan komunikasi matematik sehingga dapat

dijadikan alternatif dalam pembelajaran matematika di kelas.

2. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi

matematik siswa.

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan sumbangan yang baik pada

sekolah dalam rangka perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan.

4. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan sebagai bahan

rujukan bagi pengembangan penelitian matematika lebih lanjut.

 

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

9

 

BAB II

DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR,

DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritis

1. Komunikasi Dalam Pembelajaran Matematika

a. Pengertian Matematika

Pengertian matematika hingga saat ini tidak didefinisikan secara tepat

dan menyeluruh. Hal ini dikarenakan belum terdapat kesepakatan mengenai

definisi tunggal dari matematika. Beberapa pengertian matematika

diungkapkan berdasarkan siapa pembuat definisi, dimana dibuat dan dari

sudut pandang apa definisi itu dibuat.  Berikut ini adalah pengertian yang

berbeda-beda tentang matematika.

Istilah mathematics (Inggris), mathematik (Jerman), mathematique (Perancis), matematicc (Italia), matematiceski (Rusia), atau mathematick/wiskunce (Belanda) berasal dari perkataan latin mathematica, yang mulanya diambil dari perkataan Yunani, mathematike, yang berarti “relating to learning”  Perkataan itu, mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Perkataan mathematike berhubungan sangat erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu mathanein yang mengandung arti belajar (berpikir).1

Matematika terbentuk dari pengalaman manusia dalam dunianya

secara empiris. Pengalaman-pengalaman yang diperoleh itu kemudian diolah

dan dianalisis sehingga terbentuklah konsep-konsep matematika yang

ditunjukkan dengan bahasa matematika agar mudah dipahami dan konsep-

konsep tersebut diperoleh dari proses berpikir.

Para ahli banyak menyumbangkan hasil pemikirannya dalam

mengartikan matematika. James dan James mengatakan bahwa matematika                                                             

1 Erman Suherman, dkk., Common Text Book Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung: JICA-UPI, 2001), h. 18.

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

10

 

adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-

konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya. Matematika terbagi

dalam tiga bagian besar yaitu aljabar, analisis dan geometri.2 Konsep-konsep

matematika tersusun secara hierarkis, terstruktur, logis, dan sistematis mulai

konsep yang paling sederhana sampai konsep yang paling kompleks.

Reys, dkk mengatakan bahwa matematika adalah tentang pola

hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu

alat. Sejalan dengan pendapat tersebut, Johnson dan Rising mengatakan

matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang

logik, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang

didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat, representasinya dengan

simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide dari pada

mengenai bunyi.3

Lerner mengemukakan “matematika disamping sebagai bahasa

simbolis juga merupakan bahasa universal yang memungkinkan manusia

memikirkan, mencatat, dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan

kuantitas.4 Paling mengemukakan bahwa matematika adalah “suatu cara

untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia, suatu

cara menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang bentuk dan

ukuran, menghitung, dan yang paling penting adalah memikirkan dalam diri

manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakan hubungan-hubungan”.5

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

matematika adalah suatu ilmu yang diperoleh sebagai hasil pemikiran

manusia mengenai suatu bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang

saling berhubungan satu sama lain dengan menggunakan bahasa simbolis                                                             

2 Erna Suwangsih dan Tiurlina. Model Pembelajaran Matematika, (Jakarta: UPI Press, 2006), Cet. I, h. 4.

3 Erna Suwangsih dan Tiurlina. Model Pembelajaran…, h. 4. 4 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2003), Cet. 2, h. 252. 5 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak ....., h. 252.

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

11

 

sebagai alat komunikasi untuk membantu manusia dalam memahami,

menguasai, dan menemukan jawaban permasalahan yang dihadapi. 

b. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Matematika

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang

sangat penting dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan.

Keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan pendidikan tergantung pada

proses belajar yang dialami siswa. Oleh karena itu, pemahaman yang benar

mengenai arti belajar sangat diperlukan oleh guru. Berikut ini beberapa

pengertian belajar yang diungkapkan oleh para ahli.

Morgan, dalam bukunya Introduction to Psychology mengemukakan:

Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku

yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.6 Sedangkan

menurut Skinner, yang dikutip Barlow dalam buku Educational Psychology:

The Teaching-Leaching Process, mengatakan bahwa belajar adalah suatu

proses adaptasi (penyesuaian tingkah laku) yang berlangsung secara

progresif.7 Seseorang yang belajar berarti ia memiliki usaha dalam

mengubah perbuatannya dengan melakukan penyesuaian tingkah lakunya,

dimana perubahan-perubahan tersebut diakibatkan oleh pengalaman yang

dialaminya sendiri. Makin banyak usaha yang dilakukan, akan semakin

tinggi intensitas belajarnya.

Menurut Slameto, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.8 Sedangkan menurut Thursan Hakim mengartikan kata

belajar yaitu suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan

                                                            6 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), Cet.

XXI, h. 84. 7 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), Ed. I, h. 64. 8 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Cet. IV, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2003), h. 2.

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

12

 

perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan

kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,

kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain

kemampuannya.9 Belajar mengarahkan kearah perubahan yang positif yang

ditunjukkan dalam suatu bentuk peningkatan pada tingkah laku baik secara

kualitatif maupun kuantitatif.  

Berdasarkan dari pengertian yang telah diuraikan maka dapat

disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku

individu yang relatif positif dan menetap sebagai hasil pengalaman atau

latihan dalam interaksi dengan lingkungan.

Pembelajaran merupakan proses yang terjadi yang membuat

seseorang melakukan proses belajar. Kata “pembelajaran” adalah terjemahan

dari “instruction” yang banyak dipakai dalam dunia pendidikan Amerika

Serikat. Istilah ini banyak dipengaruhi oleh aliran psikologi kognitif holistik,

yang menempatkan siswa sebagai sumber dari kegiatan.10 Dalam Undang-

undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan

nasional disebutkan bahwa pembelajaran adalah “proses interaksi peserta

didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.11

Fontana mendefinisikan pembelajaran sebagai upaya penataan

lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan

berkembang secara optimal, dengan demikian proses belajar bersifat internal

dan unik dalam diri individu siswa, sedangkan proses pembelajaran bersifat

eksternal yang sengaja direncanakan dan bersifat rekayasa pelaku.12

Menurut konsep komunikasi pembelajaran adalah proses komunikasi

                                                            9 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna

Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2007), Cet. I, h. 6.

10 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2009), Cet. 5, h 102.

11 Anwar Arifin, Memahami Paradigma Baru...., h. 36. 12 Erman Suherman, dkk., Common Text Book ...., h. 8.

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

13

 

fungsional antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa, dalam rangka

perubahan sikap dan pola pikir yang menjadi kebiasaan bagi siswa yang

bersang

us dirancang terlebih dahulu oleh guru

agar tu

antara

sesama

n masalah yang menantang, berdiskusi, atau membuat

kelomp

                                                           

kutan.13

Interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran memegang

peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif.

Pembelajaran yang efektif ditandai proses belajar dalam diri siswa. Dalam

proses pembelajaran dapat terlihat adanya komunikasi antara guru dengan

siswa dan siswa dengan siswa secara langsung. Oleh sebab itu, agar dapat

berkembang secara optimal melalui proses pembelajaran di kelas, maka

program pembelajaran tersebut har

juan pembelajaran tercapai.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas menunjukkan

bahwa pembelajaran adalah proses belajar mengajar yang sengaja dirancang

oleh guru yang didalamnya terjadi interaksi antara guru dan siswa dan

siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Beberapa prinsip pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme

diantaranya bahwa observasi, mendengar aktivitas, dan pembicaraan

matematika siswa merupakan acuan dan petunjuk di dalam mengajar,

menyusun kurikulum, dan untuk mengevaluasi pertumbuhan pengetahuan

siswa. Aktivitas matematika dalam konstruktivisme dapat diwujudkan dalam

bentuk pemecaha

ok kecil.

Bourne mengemukakan bahwa aliran konstruktivisme dalam

matematika penekannya pada knowing how, yaitu belajar dipandang sebagai

orang yang aktif dalam mengkonstruksi ilmu pengetahuan dengan cara

berinteraksi dengan lingkungannya.14 Ketika siswa mencoba menyelesaikan

 13 Erman Suherman, dkk., Common Text Book ..., h. 9. 14 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif

dan Efektif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), Cet. I, h. 128.

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

14

 

tugas-tugas, maka pengetahuan matematika dikonstruksi secara aktif. Dalam

perspektif konstruktivis, belajar matematika bukanlah suatu proses

pemberian pengetahuan yang sudah jadi melainkan proses aktif yang

dilakuk

tetapi juga pada “mengapa” soal

tersebu

man ide dan konsep yang

sederha

a siswa dapat mengaitkan konsep-konsep yang ada

dalam matematika.

an siswa dalam mengkontruksi pengetahuan matematika.

Menurut Suherman, pada pembelajaran matematika hendaknya guru

menggunakan model atau strategi yang dapat melibatkan siswa untuk aktif

dalam belajar, baik secara mental, fisik maupun sosial. Siswa tidak hanya

pasif, tetapi juga melakukan berbagai kegiatan seperti mengamati, menebak,

mencoba, menjawab pertanyaan bahkan berdebat sehingga diharapkan dapat

menumbuhkan pembelajaran matematika yang kreatif dan kritis. Penekanan

pembelajaran matematika tidak hanya pada melatih keterampilan dan

menghafal fakta, tetapi juga pada pemahaman konsep, tidak hanya

“bagaimana” suatu soal harus diselesaikan

t diselesaikan dengan cara tertentu.

Menurut Skemp, konsep baru dalam matematika diperoleh melalui

konsep yang dicapai sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut dalam

matematika terdapat topik atau konsep prasyarat sebagai dasar untuk

memahami topik atau konsep selanjutnya. Dalam mempelajari matematika,

konsep sebelumnya harus benar-benar dikuasai agar dapat memahami

konsep-konsep selanjutnya. Oleh karena itu pembelajaran matematika harus

dilakukan secara bertahap, dimulai dengan pemaha

na sampai kejenjang yang lebih kompleks.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah

pembelajaran yang menuntut keterlibatan siswa secara aktif dalam

mengkontruksi pengetahuan matematika. Penanaman konsep baru dalam

pembelajaran matematika diperoleh melalui konsep yang telah didapatkan

sebelumnya sehingg

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

15

 

2.

a. Penger

sampaikan dalam bentuk simbol-simbol, notasi-notasi,

grafik,

unikasi merupakan

esensi

ahasa

matem

umarmo (2003) komunikasi matematik meliputi

n

                                                           

Kemampuan Komunikasi Matematik

tian Kemampuan Komunikasi Matematik

Komunikasi merupakan salah satu kemampuan penting dalam

pendidikan matematika sebab komunikasi merupakan cara berbagi ide dan

dapat memperjelas suatu pemahaman. Melalui komunikasi, ide-ide

matematik dapat di

dan istilah.

Komunikasi matematik berperan dalam membantu siswa memahami

matematika maupun mengungkapkan keberhasilan belajar siswa. Hal ini

sesuai dengan yang dikemukakan Lindquist (NCTM, 1996) bahwa “Jika kita

sepakat bahwa komunikasi itu merupakan suatu bahasa dan bahasa terbaik

dalam komunitasnya, maka mudah dipahami bahwa kom

dari mengajar belajar, mengakses matematika.”15

Salah satu standar kurikulum yang dikemukakan NCTM (2000)

adalah komunikasi matematik atau mathematical communication yang

bertujuan membantu siswa untuk mengatur dan mengaitkan mathematical

thinking mereka secara koheren (tersusun logis) dan jelas kepada teman-

temannya, guru dan orang lain, menganalisis dan menilai mathematical

thinking dan strategi yang dipakai orang lain, dan menggunakan b

atika untuk mengekspresikan ide-ide matematik secara benar.16

Menurut S

kemampuan siswa:

1. menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam idea matematika.

2. menjelaskan idea, situasi dan relasi matematik secara lisan atau tulisadengan benda nyata, gambar, grafik dan aljabar.

 15 Mary M. Lindquist, NCTM 1996 year book: Communication in Mathematics K-12 and

Beyond, (Reston: NCTM INC, 1996), p. 2.  16 NCTM, Principles and Standart for School Mathematics. (Reston, VA : NCTM, 2000), p.

225.

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

16

 

3. menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika

njektur, menyusun argumen, merumuskan definisi dan

dan membuat pertanyaan tentang matematika yang telah dipelajari.

pendapat, menilai, dan

mempe 18

dan simbol untuk

mengk 19

ateri matematika

dan cara penyampaiannya dapat berupa lisan dan tertulis.                                                            

4. mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika. 5. membaca dengan pemahaman atau presentasi matematika tertulis. 6. membuat ko

generalisasi. 7. menjelaskan

17

Kemampuan komunikasi matematik merupakan salah satu

kemampuan yang perlu ditumbuhkembangkan di kalangan siswa. Greeness

dan Schulman (Ansari, 2004) mengutarakan, bahwa komunikasi matematika

merupakan: (1) kekuatan sentral bagi siswa dalam merumuskan konsep dan

strategi matematik, (2) modal keberhasilan bagi siswa terhadap pendekatan

dan penyelesaian dalam eksplorasi dan investigasi matematik, (3) wadah

bagi siswa dalam berkomunikasi dengan temannya untuk memperoleh

informasi, membagi pikiran dan penemuan, curah

rtajam ide untuk menyakinkan yang lain.

Komunikasi matematik atau komunikasi dalam matematika (dalam

Abdul Muin, 2006) merupakan suatu aktivitas baik fisik maupun mental

dalam mendengarkan, membaca, menulis, berbicara, merefleksikan, dan

mendemonstrasikan, serta menggunakan bahasa

omunikasikan gagasan-gagasan matematika.

Komunikasi matematik merupakan suatu aktivitas dialog atau saling

berhubungan yang terjadi di lingkungan kelas, dimana terjadi pentransferan

pesan. Dalam hal ini, pesan yang ditransferkan berupa m

 17 Mumun Syaban, “Menumbuhkan Daya Matematis Siswa”, dari http://educare.e-

fkipunla.net/index.php?option =com content&task=view&id=62&Itemid=7, 28 Desember 2010, 11.30 WIB, h. 4.

18 Gusni Satriawati, Algoritma: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol. 1 No. 1 Juni 2006, (Jakarta: CeMED Jurusan Pendidikan Matematika FITK UIN Syarif Hidayattullah, 2006), h. 109.

19 Abdul Muin, Algoritma: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol. 1 No. 1 Juni 2006, (Jakarta: CeMED Jurusan Pendidikan Matematika FITK UIN Syarif Hidayattullah, 2006), h. 36. 

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

17

 

Komunikasi dalam matematika terdiri dari komunikasi lisan seperti

membaca, mendengar, diskusi, menjelaskan, sharing, dan komunikasi tulisan

seperti mengungkap ide matematik dalam fenomena dunia nyata melalui

grafik atau gambar, tabel, persamaan aljabar, ataupun dengan bahasa sehari-

hari. 20

Baroody mengemukakan ada dua alasan penting komunikasi

matematika dijadikan fokus dalam belajar matematika, yaitu (a) matematika

sebagai bahasa, dan (b) matematika sebagai aktivitas sosial.21 Untuk itu,

dalam pembelajaran matematika, siswa harus memiliki kemampuan

komunikasi matematik. Karena pada dasarnya matematik merupakan bahasa

yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita

sampaikan.

Guru dapat menggunakan komunikasi lisan maupun tulisan untuk

memberikan kesempatan siswa dalam berpikir, memecahkan masalah,

menyusun penjelasan, menemukan kata-kata atau notasi-notasi baru,

bereksperimen dalam bentuk argumentasi, menggunakan konjektur,

meninjau kebenaran, dan merefleksikan pemahaman mereka dengan ide-ide

orang lain.22

Pada saat proses pembelajaran di kelas, ketika siswa mencoba

memecahkan permasalahan matematika, komunikasi merupakan bentuk

yang penting pada siswa untuk mengemukakan jawaban dari apa yang

mereka pikirkan baik secara lisan maupun tulisan. Komunikasi merupakan

                                                            20 Bambang, Aryan, “Membangun Ketrampilan Komunikasi Matematika dan Nilai Moral

Siswa Melalui Model Pembelajaran Bentang Pangajen”, dari http://rbaryans.wordpress.com, 20 Januari 2010. 

21 I Gusti Putu Suarta dan I Made Suarjana, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Realistik Untuk siswa Sekolah Dasar yang Berorientasi pada Pemecahan Masalah, Penalaran, dan Komunikasi Matematika, dalam Lembaga Penelitian Universitas Pendidikan GANESHA, November 2007, h. 11.

22 NCTM, Principles and Standart ..., p. 228-229. 

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

18

 

cara untuk mengubah ide-ide matematik yang bersifat abstrak ke dalam

model matematika, sehingga memudahkan siswa untuk memahaminya.

Ketika siswa ditantang untuk berpikir dan bernalar tentang matematika dan mengkomunikasikan hasil-hasil pikiran mereka kepada yang lain, maka mereka belajar menjelaskan dan meyakinkan yang lain.mendengarkan penjelasan siswa lain, berarti memberikan kesempatan siswa untuk mengembangkan pemahaman mereka. Siswa perlu didorong untuk berbicara, menulis, membaca, dan mendengarkan. Di kelas, siswa berkomunikasi untuk belajar matematika dan mereka belajar untuk berkomunikasi secara matematik.23

Guru memiliki peranan yang penting dalam membangun kemampuan

komunikasi matematik siswa karena guru merupakan perancang kegiatan

pembelajaran di kelas. Kegiatan pembelajaran matematika di kelas harus

dapat mengasah kemampuan komunikasi matematika siswa sehingga

menghasilkan suatu pembelajaran yang bermakna.

Bahkan membangun komunikasi matematika menurut National

Center Teaching Mathematics memberikan manfaat pada siswa berupa:

1. Memodelkan situasi dengan lisan, tertulis, gambar, grafik, dan secara aljabar.

2. Merefleksi dan mengklarifikasi dalam berpikir mengenai gagasan-gagasan matematika dalam berbagai situasi.

3. Mengembangkan pemahaman terhadap gagasan-gagasan matematika termasuk peranan definisi-definisi dalam matematika.

4. Menggunakan keterampilan membaca, mendengar, dan menulis untuk menginterpretasikan dan mengevaluasi gagasan matematika.

5. Mengkaji gagasan matematika melalui konjektur dan alasan yang meyakinkan.

6. Memahami nilai dari notasi dan peran matematika dalam pengembangan gagasan matematika. 24

                                                            23 I Gusti Putu Suarta dan I Made Suarjana. Pengembangan Perangkat Pembelajaran...., h. 11-

12. 24 Bambang Aryan, “Bentang Pangajen: Adalah Pembelajaran Matematika yang Simple, Fun,

dan Effective untuk Membangun Skill Komunikasi Matematika dan Nilai Moral Siswa”, dari http://rbaryans.wordpress.com/2008/10/28/membangun-keterampilan-komunikasi-matematika-dan-nilai-moral-siswa-melalui-model-pembelajaran-bentang-pangajen/, 20 Februari 2010, 10.30 WIB, h. 6.

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

19

 

Jadi, kemampuan komunikasi matematik adalah kemampuan siswa

berkomunikasi dalam matematika secara lisan maupun tulisan yang meliputi

keahlian membaca, mendengar, diskusi, sharing, menjelaskan, menulis,

menginterprestasikan dan mengevaluasi ide, simbol, istilah serta informasi

matematika.

b. Aspek-Aspek Komunikasi Dalam Matematika

Menurut Jacob (dalam Nita Puspita Sari) terdapat lima aspek

komunikasi berdasarkan rekomendasi profesional standarts NTCM dalam

lima bagian, yaitu:25

1. Merepresentasi, siswa menunjukkan kembali suatu ide atau suatu masalah

dalam bentuk baru. Misalnya menerjemahkan masalah ke dalam suatu

bentuk konkret dengan gambar atau bagan, menyajikan persoalan atau

masalah ke dalam model matematika yang berupa persamaan atau

pertidaksamaan matematika atau sejumlah kalimat (simbol tertulis) yang

lebih sederhana.

2. Mendengar, siswa dapat menangkap suara (bunyi) dengan telinga yang

kemudian memberi respon terhadap apa yang didengar. Siswa akan

mampu memberikan respon atau komentar dengan baik apabila dapat

mengambil inti dari suatu topik diskusi di kelas.

3. Membaca, menurut Barret (dalam Sudrajat, 2001:13) menyangkut

persepsi visual dari simbol yang diulis dan mentransformasikan simbol

itu secara lisan baik eksplisit maupun implisit. Membaca adalah aktivitas

membaca teks secara aktif untuk mencari jawaban atas pertanyaan-

pertanyaan yang telah disusun.

4. Berdiskusi, merupakan pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran

mengenai suatu masalah. Dalam berdiskusi diharapkan terjadi proses

                                                            25 Nita Puspitasari, “Efektifitas Belajar Mengajar Matematika dengan Teknik Probing”, dari

http://www.sundayana.web.id/efektifitas-belajar-mengajar-matematika-dengan-teknik-probing.html, 23 Februari 2010, 10.00 WIB. 

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

20

 

interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat dalam tukar menukar

informasi, memecahkan masalah, dan membantu siswa dalam

mempraktekkan keterampilan komunikasi matematik.

5. Menulis, kegiatan menulis matematik lebih ditekankan pada

mengekspresikan ide-ide matematik. Menulis merupakan suatu kegiatan

yang dilakukan dengan sadar untuk mengungkapkan dan merefleksikan

pikiran.

c. Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Komunikasi Matematik

Beberapa faktor yang berkaitan dengan kemampuan komunikasi

matematik, antara lain:

1. Pengetahuan Prasyarat (Prior Knowledge) Pengetahuan prasyarat merupakan pengetahuan yang telah dimiliki siswa sebagai akibat proses belajar belajar sebelumnya. Hasil belajar siswa tentu saja bervariasi sesuai dengan kemampuan siswa itu sendiri. Jenis kemampuan yang dimiliki siswa sangat menentukan hasil pembelajaran selanjutnya.

2. Kemampuan membaca, diskusi, dan menulis Dalam komunikasi matematik, kemampuan membaca, diskusi, dan menulis dapat membantu siswa memperjelas pemikiran dan dapat mempertajam pemahaman (NCTM, 1989: 26). Diskusi dan menulis adalah dua aspek penting dari komunikasi untuk semua level (NCTM, 2000).

3. Pemahaman Matematika (Mathematical Knowledge) 26

d. Indikator Kemampuan Komunikasi Matematik

Indikator komunikasi matematik sangat diperlukan dalam proses

pembelajaran di kelas karena kita dapat melihat sejauh mana kemampuan

komunikasi matematik yang dimiliki siswa. Adapun indikator-indikator

kemampuan komunikasi matematik siswa menurut beberapa ahli adalah

sebagai berikut:

Indikator komunikasi matematik yang dikemukakan NCTM (1989)

dalam Abdul Muin diantaranya adalah:27                                                             

26 Gusni Satriawati, Algoritma: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika ...., h. 111. 

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

21

 

1. Mengungkapkan gagasan matematika secara lisan dan tulisan.

2. Merumuskan definisi matematik dan mengekspresikan generalisasi yang

ditemukan melalui pengamatan.

3. Merefleksikan dan menjelaskan pemikiran melalui gagasan matematik

dan hubungan-hubungannya.

Indikator komunikasi matematik menurut NCTM (dalam Mumun

Syaban, 2009), dapat dilihat dari:28

1. Kemampuan komunikasi mengekspresikan ide-ide matematik melalui

lisan, tulisan, dan mendemonstrasikan serta menggambarkannya secara

visual.

2. Kemampuan memahami, menginterprestasikan, dan mengevaluasi ide-ide

matematika baik secara lisan, tulisan, maupun dalam bentuk visual

lainnya.

3. Kemampuan dalam menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi matematika

dan struktur-strukturnya untuk menyajikan ide-ide, menggambarkan

hubungan-hubungan dengan model-model situasi.

Adapun indikator komunikasi matematik yang digunakan dalam

penelitian ini adalah indikator komunikasi matematik yang dikemukakan

oleh Gusni Satriawati (2006), yaitu:29

1. Written Text, yaitu memberikan jawaban dengan menggunakan bahasa

sendiri, memuat model situasi atau persoalan menggunakan model

matematika dalam bentuk: lisan, tulisan, kongkrit, grafik, dan aljabar,

menjelaskan dan membuat pertanyaan tentang matematika yang telah

dipelajari, mendengarkan, mendiskusikan, dan menulis tentang

matematika, membuat konjektur, menyusun argumen dan generalisasi.

                                                                                                                                                                          27 Abdul Muin, Algoritma: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika .... h. 36. 28 Mumun Syaban, “Menumbuhkan Daya Matematis ...., 28 Desember 2010, 11.30 WIB, h. 4. 29 Gusni Satriawati, ”Pembelajaran dengan Pendekatan Open-ended ...., h. 111.

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

22

 

2. Drawing, yaitu merefleksikan benda-benda nyata, gambar, dan diagram

ke dalam ide-ide matematika, dan sebaliknya.

3. Mathematical Expression, yaitu mengekspresikan konsep matematika

dengan menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol

matematika.

3. Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Salah satu pembelajaran yang termasuk ke dalam teori pembelajaran

konstrutivistik yaitu model pembelajaran kooperatif, dimana dalam proses

pembelajaran siswa harus aktif dalam menemukan dan mengkonstruksi

sendiri pengetahuan atau konsep dengan cara saling berdiskusi dengan

teman-temannya. Siswa secara rutin berkerja dalam kelompok untuk saling

membantu dalam memecahkan masalah. 

Menurut Johnson ”Cooperation is working together to accomplish

shared goal” yang artinya pembelajaran kooperatif mengandung pengertian

bekerja sama dalam mencari tujuan bersama.30 Pembelajaran kooperatif

merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa

bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama (Eggen and

Kauchak).31 Pembelajaran kooperatif dapat diartikan sebagai pembelajaran

yang siswanya bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. 

Anita Lie berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif adalah sistem

pengajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama

dengan siswa lain dalam mengerjakan tugas-tugas yang terstruktur.32 Tugas-

tugas tersebut perlu dipersiapkan secara matang, terencana dan terstruktur

agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar, dan guru juga harus selalu                                                             

30 Isjoni, Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasaan Komunikasi Antar Peserta Didik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Cet. I, h.22.

31 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), Cet. I, h. 42. 

32 Anita Lie, Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas, (Jakarta: PT Grasindo, 2008), Cet. VI, h. 12.

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

23

 

membimbing dan mengawasi jalannya pembelajaran agar seluruh siswa

dapat terlibat dalam proses pembelajaran.  

Menurut Slavin, pembelajaran kooperatif adalah suatu model

pembelajaran sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil

yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang

siswa lebih bergairah dalam belajar.33 Selain itu, pembelajaran kooperatif

dirancang untuk membelajarkan kecakapan akademik (academic skill),

sekaligus keterampilan sosial (social skill) termasuk interpersonal skiil.”34

Berdasarkan beberapa pengertian di atas,  dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang siswanya dibagi dalam

kelompok-kelompok kecil beranggotakan antara 4 sampai 6 orang secara

heterogen yang memiliki tingkat kemampuan berbeda untuk belajar dan

bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau permasalahan. Pembelajaran

kooperatif juga dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis,

kemampuan komunikasi, dan kemampuan sosial.

b. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Tujuan utama yang ingin dicapai dalam pembelajaran kooperatif

adalah ketika siswa belajar dalam kelompok mereka dapat saling menghargai

pendapat orang lain, memberi kesempatan kepada orang lain untuk

mengemukakan pendapat dan menyampaikan pendapat mereka secara

berkelompok sehingga melatih siswa untuk mampu berpartisipasi aktif dan

berkomunikasi. Sedangkan menurut Ibrahim yang dikutip dalam Isjoni,

pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya

tiga tujuan, yaitu: 35

                                                            

33 Isjoni, Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan ..., h.22. 34 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran : Sebagai Referensi bagi Pendidik dalam

Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas (Jakarta: Kencana, 2009), h. 271. 35 Isjoni, Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan ..., h. 27-28.

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

24

 

1) Hasil belajar akademik

Salah satu aspek penting pembelajaran kooperatif adalah bahwa

selain membantu meningkatkan perilaku kooperatif dan hubungan

kelompok yang lebih baik diantara para siswa, pada saat yang sama juga

dapat membantu siswa memperbaiki prestasi siswa dan tugas-tugas

akademik lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul

dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit. 

2) Penerimaan terhadap perbedaan individu

Pembelajaran kooperatif mempunyai efek terhadap penerimaan

yang luas terhadap keragaman ras, budaya dan agama, strata sosial,

kemampuan, dan ketidakmampuan. Pembelajaran kooperatif memberikan

peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk

bekerja saling bergantung satu sama lain atas tugas-tugas bersama, dan

melalui penggunaan struktur penghargaan kooperatif, belajar untuk

menghargai satu sama lain.

3) Pengembangan keterampilan sosial

Tujuan ketiga dari pembelajaran kooperatif adalah mengajarkan

kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilan-

keterampilan sosial penting dimiliki karena manusia adalah makhluk

sosial. Falsafah ini menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial.

Berdasarkan uraian tersebut diketahui bahwa setidaknya ada 3 tujuan

yang ingin dicapai melalui pembelajaran kooperatif yaitu hasil belajar

akademik, penerimaan terhadap perbedaan individu dan pengembangan

keterampilan sosial. Semuanya itu dapat tercapai jika siswa dapat

menerapkan pembelajaran kooperatif secara benar dan terstruktur.

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

25

 

c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa prinsip yang

membedakannya dengan pembelajaran lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat

dari proses yang pembelajarannya lebih menekankan pada proses kerja sama

dalam kelompok. Ada empat prinsip dalam pembelajaran kooperatif, yang

dapat dijelaskan sebagai berikut :36

1) Prinsip Ketergantungan Positif (Positive Interdependence)

Dalam pembelajaran kelompok, keberhasilan suatu penyelesaian tugas

sangat tergantung kepada usaha yang dilakukan setiap anggota

kelompoknya. Dengan demikian, semua anggota dalam kelompok akan

merasa saling ketergantungan positif.

2) Tanggung Jawab Perseorangan (Individual Accountability)

Prinsip ini merupakan konsekuensi dari prinsip yang pertama. Oleh

karena keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggotanya, maka

setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai tugasnya.

3) Interaksi Tatap Muka (Face to Face Ptomotion Interaction)

Pembelajaran kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas

kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan

informasi dan saling membelajarkan. Interaksi tatap muka akan

memberikan pengalaman yang berharga kepada setiap perbedaan,

memanfaatkan kelebihan masing-masing anggota, dan mengisi

kekurangan masing-masing.

4) Partisipasi dan komunikasi (Participation and Communication)

Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat mampu berpartisipasi

aktif dan berkomunikasi. Kemampuan ini sangat penting sebagai bekal

mereka dalam kehidupan. Oleh sebab itu, sebelum melakukan kooperatif,

guru harus membekali siswa dengan kemampuan berkomunikasi dengan

                                                            36 Wina Sanjaya Strategi Pembelajaran Berorientasi…, h. 246-247. 

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

26

 

cara memberi kesempatan siswa menyampaikan gagasan dan ide-ide yang

dianggap baik dan berguna.

d. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif

Seorang guru harus memahami langkah-langkah model pembelajaran

kooperatif sebelum pembelajaran dilakukan. Adapun langkah-langkah model

pembelajaran kooperatif dibagi menjadi 6 fase yaitu:37

Tabel 1

Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Tingkah Laku Guru

Fase-1

Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut

dan memotivasi siswa belajar.

Fase-2

Menyampaikan informasi

Guru menyajikan informasi kepada siswa

dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan

bacaan.

Fase-3

Mengorganisasikan siswa

ke dalam kelompok

kooperatif

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana

caranya membentuk kelompok besar dan

membantu setiap kelompok agar melakukan

transisi secara efisien.

Fase-4

Membimbing kelompok

bekerja dan belajar

Guru membimbing kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka mengerjakan tugas

mereka.

Fase-5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang

materi yang telah dipelajari atau masing-

masing kelompok mempresentasikan hasil

hasil kerja kerjanya.

Fase-6 Guru mencari cara-cara untuk menghargai

                                                            37 Trianto, Model-Model Pembelajaran ...., h. 48-49.

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

27

 

Memberikan penghargaan baik upaya maupun hasil belajar individu

dan kelompok.

Oleh karena itu, model pembelajaran kooperatif tidak hanya cukup

ditunjukkan dengan siswa duduk bersama di dalam kelompok-kelompok

kecil tetapi menyelesaikan masalah secara sendiri-sendiri, akan tetapi dalam

kelompok tersebut siswa harus berinteraksi antara sesamanya sebagai sebuah

tim dalam menyelesaikan dan membahas suatu masalah atau tugas.

e. Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray

Teknik belajar mengajar Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two

Stray) dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992). Teknik ini digunakan

dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik.

Struktur Dua Tinggal Dua Tamu dapat memberikan kesempatan kepada

siswa untuk membagikan informasi dengan kelompok lain.38

Kegiatan belajar mengajar di sekolah banyak diwarnai dengan

kegiatan-kegiatan individu. Dalam kondisi ini siswa belajar sendiri dan tidak

diizinkan melihat pekerjaan orang lain. Padahal dalam kehidupan nyata,

siswa cenderung dituntut untuk berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena

itu, hal ini dapat diasah melalui struktur pembelajaran teknik two stay two

stray. Dalam pembelajaran ini sintaknya adalah kerja kelompok, dua siswa

lain tetap dikelompok, dua orang dalam kerja kelompok, kembali ke

kelompok asal, kerja kelompok, dan laporan kelompok.

Langkah-langkah yang harus guru lakukan dalam menerapkan teknik

two stay two stray sebagai berikut: 39

1. Siswa bekerjasama dalam kelompok bertiga, berempat, atau lebih banyak

lagi seperti biasa.

                                                            38 Anita Lie, Cooperative Learning: Mempraktikkan ...., h. 61. 39 M Yudha Saputra dan Iis Marwan, Strategi Pembelajaran Kooperatif. (Bandung: CV.

Bintang WarliArtika, 2008), Cet. I, h. 75.

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

28

 

2. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok akan

meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu ke dua

kelompok yang lain untuk saling berkomunikasi.

3. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil

kerja dan informasi mereka ke tamu yang berkunjung ke kelompok yang

lainnya.

4. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan

melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.

5. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.

Agus Suprijono mengemukakan langkah-langkah pembelajaran

kooperatif teknik two stay two stray diawali dengan pembagian kelompok.

Setelah kelompok terbentuk guru memberikan tugas berupa permasalahan-

permasalahan yang harus mereka didiskusikan jawabannya. Setelah diskusi

intrakelompok usai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan

kelompoknya untuk bertamu kepada kelompok lain untuk saling

berkomunikasi, kemudian anggota kelompok yang tidak mendapat tugas

sebagai duta atau tamu mempunyai kewajiban menerima tamu dari suatu

kelompok. Tugas mereka adalah menyajikan hasil kerja kelompoknya

kepada tamu tersebut, lalu dua orang yang bertugas sebagai tamu diwajibkan

bertamu kepada semua kelompok. Jika mereka telah usai menunaikan

tugasnya, mereka kembali ke kelompoknya masing-masing. Setelah kembali

ke kelompok asal, baik siswa yang bertugas bertamu maupun mereka yang

bertugas menerima tamu mencocokan dan membahas hasil kerja yang

mereka tunaikan.40

Dalam pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray guru

berperan sebagai pembimbing dan pengarah jalannya proses pembelajaran.

Guru membimbing kelompok-kelompok yang mengalami kesulitan ketika                                                             

40 Agus. Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h. 97. 

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

29

 

bertukar informasi dan berdiskusi dengan temannya. Setelah pelaksanaan

teknik two stay two stray siswa bersama guru membahas pekerjaan

kelompok dan membuat kesimpulan, sehingga proses pembelajaran dapat

terlaksana sesuai tujuan yang ingin dicapai.

Berikut ini pola pembelajaran kooperatif teknik Two Stay Two Stray:

B1 A3 A1 A2

B3

B2

Gambar 1

Pola Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray

Keterangan:

= perpindahan siswa ke kelompok lain

= perpindahan siswa ke kelompok lain

Melihat langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran matematika

dengan teknik Two Stay Two Stray, siswa dapat memperoleh banyak manfaat

bagi siswa antara lain siswa dalam kelompoknya mendapatkan informasi

sekaligus dari dua kelompok yang berbeda dan siswa mempunyai banyak

kesempatan untuk berkomunikasi dengan cara mengungkapkan pendapat

dengan menyatakan ide-ide matematika kepada siswa lain, sehingga siswa

dapat meningkatkan keterampilan komunikasi khususnya berkomunikasi secara

matematik atau komunikasi matematik.

A1 B1 A3 B3

Kelompok 1

C1 D1 C3

Kelompok 3

D3

A2 B2

C2 D2

Kelompok 2

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

30

 

4. Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang sering

digunakan oleh guru di sekolah ketika mengajar. ”Dimana guru mengajar

sejumlah siswa, biasanya antara 30 - 40 siswa di dalam sebuah ruangan dan

proses pembelajaran biasanya berpusat pada guru”.41 Beberapa metode yang

biasa digunakan dalam pembelajaran konvensional antara lain, metode

ceramah, metode diskusi, metode tanya jawab, metode ekspositori, metode drill

atau latihan, metode pemberian tugas, metode demonstrasi, metode permainan,

dan lain-lain. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode

ekspositori. Metode ekspositori adalah metode yang menekankan kepada proses

penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa

dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.

Metode ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran

yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dikatakan

demikian, karena dalam metode ini guru memegang peran yang dominan,

namun tidak sedominan dalam metode ceramah. Dengan metode ekspositori

guru tidak hanya berceramah melainkan juga memberikan latihan atau tugas,

serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Oleh karena itu,

metode ekspositori ini dapat dikatakan sebagai gabungan dari metode ceramah,

metode tanya jawab, dan metode pemberian tugas.

Namun, ada beberapa perbedaan antara pembelajaran yang

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan

pembelajaran yang menggunakan pembelajaran konvensional (metode yang

digunakan adalah metode ekspositori), diantaranya:

                                                            41 Erman, S.Ar, dkk, Strategi Pembelajaran …, h. 214.

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

31

 

Tabel 2

Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray

dengan Pembelajaran Konvensional (Metode Ekspositori)

Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Two Stay Two Stray

Pembelajaran Konvensional

(Metode Ekspositori)

Pembelajaran ini mengutamakan

keaktifan siswa (berpusat pada siswa)

Pembelajaran ini berpusat pada

guru (guru lebih mendominasi

pelajaran)

Sumber informasi selain guru terdapat

di lingkungan, media, teman, dsb

Sumber informasi hanya dari guru

Pembelajaran ini berbentuk kelompok-

kelompok

Biasanya siswa tidak dibentuk

dalam kelompok-kelompok

Suasana belajar menjadi lebih hidup Suasana kelas membosankan,

karena guru lebih aktif

Dari perbedaan tersebut dapat disimpulkan bahwa di dalam proses

pembelajaran konvensional tampak adanya kecenderungan untuk

meminimalkan peran dan keterlibatan siswa. Dominasi guru masih terlihat jelas

walaupun banyak dikurangi dan di dalam proses pembelajarannya siswa pasif

serta lebih banyak menunggu sajian dari guru daripada mencari dan

menemukan sendiri pengetahuan, keterampilan, serta yang mereka butuhkan.

Siswa jarang diberi kesempatan untuk berdiskusi, berkomunikasi, memecahkan

masalah, berkolaborasi sehingga proses pembelajarannya pun membosankan.

B. Kerangka Berpikir

Salah satu kemampuan yang sangat penting dalam pembelajaran

matematika adalah komunikasi matematik. Kemampuan komunikasi matematik

adalah kemampuan siswa berkomunikasi dalam matematika secara lisan maupun

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

32

 

tulisan yang meliputi keahlian membaca, mendengar, diskusi, menjelaskan,

menulis, menginterprestasikan dan mengevaluasi ide, notasi, simbol, istilah serta

informasi matematika. Untuk memperoleh kemampuan komunikasi matematik

siswa diperlukan pembelajaran yang merangsang partisipasi aktif siswa dalam

mengkomunikasikan ide-ide matematik yang dimiliki baik secara lisan dan tulisan.

Pembelajaran seperti ini diperoleh dengan menerapkan model pembelajaran.

Salah suatu model pembelajarannya adalah model pembelajaran kooperatif.

Dalam model pembelajaran kooperatif mencakup kelompok-kelompok kecil siswa

yang bekerja sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan suatu masalah,

menyelesaikan suatu tugas atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan

bersama, sehingga siswa lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep

yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan dengan cara berkomunikasi

secara matematik dalam sebuah kelompok.

Model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray adalah suatu

model dalam pembelajaran kooperatif yang digunakan sebagai alternatif bagi guru

untuk mengajar siswa. Model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray

ini meliputi kegiatan membaca, diskusi, sharing, mendengar, menjelaskan dan

menulis. Pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray diyakini dapat

membuat siswa lebih aktif dan memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk

berkomunikasi dalam mengungkapkan ide atau gagasan matematika dengan cara

membagikan hasil informasi disertai argumentasi dalam diskusi intern kelompok

maupun antar kelompok. Pada pembelajaran ini, peran guru sebagai fasilitator

sementara siswa berpikir, mengkomunikasikan alasan, dan melatih siswa

menghargai pendapat orang lain. 

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dapat diasumsikan bahwa model

pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dapat meningkatkan komunikasi

matematik siswa khususnya pada pelajaran matematika.

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

33

 

C. Penelitian yang Relevan

Penelitian terdahulu yang relevan dibidang pendidikan, yaitu: penelitian

yang telah dilakukan berkaitan dengan komunikasi matematik diantaranya: Alima

Eliani Harahap (2009), ditemukan bahwa kemampuan komunikasi matematik

siswa masih rendah. Hasil penelitiannya, didapat bahwa kemampuan komunikasi

matematik siswa yang diberi dengan model pembelajaran KUASAI lebih tinggi

daripada kemampuan komunikasi matematik siswa yang diberi dengan

pembelajaran konvensional.

Ema Mariyana (2006) dalam skripsinya yang berjudul pembelajaran

matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan

komunikasi matematis siswa SMP menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi

matematis yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik

daripada pembelajaran ekspositori.

Muhammad (2009), melakukan penelitian tentang pengaruh pembelajaran

matematika dengan metode Cooperative Learning teknik two stray two stay

terhadap hasil belajar siswa, hasilnya rata-rata hasil belajar siswa yang

menggunakan metode Cooperative Learning teknik two stray two stay lebih tinggi

dan lebih baik dibandingkan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan

pembelajaran konvensional.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir maka dapat dirumuskan

hipotesis sebagai berikut: Rerata kemampuan komunikasi matematik siswa yang

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray lebih

tinggi daripada rerata kemampuan komunikasi matematik siswa yang

menggunakan pembelajaran konvensional.

 

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

34

 

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di MTs Al-Falah Jalan Masjid An Nur Grogol Utara

Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Penelitian dilaksanakan pada kelas VII semester

II tahun ajaran 2009/2010 tanggal 4 Mei sampai 3 Juni 2010.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian quasi

eksperimen. Metode ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat

berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang

mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.1

Peneliti akan mengujicoba model pembelajaran kooperatif teknik two stay

two stray untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa,

kemudian membandingkan dengan hasil tes kemampuan komunikasi matematik

siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik

two stay two stray (kelas eksperimen) dengan siswa yang diajarkan dengan

pembelajaran konvensional (kelas kontrol).

Desain penelitian yang digunakan adalah The Post-test Only Control

Group Design:2

E X O

R K O

Gambar 2

Desain Penelitian

                                                            1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta,

2010), Cet. IX, h. 114. 2 Gempur Santoso, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2005), Cet. I. h. 38.

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

35

 

Keterangan:

E : Kelompok eksperimen

K : Kelompok kontrol

R : Random Kelas (Group)

X : Perlakuan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray

O : Hasil post-test

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTs Al-Falah

Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Sedangkan populasi terjangkau adalah siswa

kelas VII semester II MTs Al-Falah Kebayoran Lama Jakarta Selatan pada tahun

ajaran 2009/2010.

Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling, yaitu

dimana pengambilan sampel dilakukan secara random pada kelompok-kelompok

unit yang kecil atau “kluster”, bukan secara individual. Setelah dilakukan sampling

terhadap empat kelas yang ada, diperoleh sampel secara random adalah kelas VII-

2 sebagai kelompok eksperimen kelas VII-3 sebagai kelompok kontrol.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data diperoleh dari tes kemampuan komunikasi matematik siswa pada

kedua kelompok sampel dengan pemberian tes yang sama yang dilakukan pada

akhir pokok bahasan materi yang dipelajari dan hasil wawancara dengan siswa.

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengumpulan data tersebut

sebagai berikut:

1. Variabel Yang Diteliti

Variabel bebas : Model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray.

Variabel terikat : Kemampuan komunikasi matematik siswa.

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

36

 

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa yang menjadi sampel

penelitian, guru, dan peneliti.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes berbentuk

uraian sebanyak 7 butir soal untuk mengukur kemampuan komunikasi

matematik siswa pada pokok bahasan bangun datar segi empat. Sedangkan,

untuk mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaran kooperatif teknik

two stay two stray digunakan pedoman wawancara. Siswa yang diwawancarai

sebanyak 3 orang dengan pertimbangan masing-masing siswa berasal dari

kelompok atas, kelompok tengah, dan kelompok bawah. 

4. Uji Instrumen Tes Penelitian

a. Uji Validitas

Tes yang digunakan dalam penelitian perlu dilakukan uji validitas

agar ketepatan penilaian terhadap konsep yang dinilai sesuai, sehingga betul-

betul menilai apa yang harus dinilai. Uji validitas yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan validitas tes secara konstruksi dan validitas isi.

“Validitas konstruksi adalah uji validitas dengan meminta pendapat para ahli

tentang instrumen yang telah disusun, mungkin para ahli akan memberi

keputusan: instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan

mungkin dirombak total”.3 Sedangkan validitas isi adalah uji validitas

dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang

telah diajarkan.4 Secara teknis pengujian validitas isi dapat dibantu dengan

menggunakan kisi-kisi instrumen atau matriks pengembangan instrumen.

Dalam kisi-kisi instrumen terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai

                                                            3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, ......, h. 177. 4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, ......., h. 182. 

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

37

 

tolak ukur dan nomor butir (item) pertanyaan atau pernyataan yang

dijabarkan dari indikator.5

Validitas isi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menyusun

tes yang bersumber dari kurikulum (standar kompetensi pokok bahasan).

Kemudian diberikan kepada para rater untuk dinilai dapat dilihat pada

lampiran 6 halaman 154. Diawal pembuatan instrumen penulis membuat 7

butir soal untuk meminta pendapat para panelis, ternyata setelah dikoreksi,

semua soal bisa digunakan sebagai instrumen tes hanya saja ada beberapa

soal yang harus diperbaiki redaksinya atau indikator soal pada lampiran 7

halaman 158. Berikut ini adalah keterangannya:

1. Untuk soal nomor 1, salah satu rater memberikan nilai 1 artinya soal

kurang tepat mengukur indikator dan redaksinya masih kurang tepat,

akhirnya dengan pertimbangan dengan pembimbing indikator soal

dirubah dan soal disesuaikan dengan indikator soal.

2. Untuk soal nomor 2, salah satu panelis mengatakan soalnya kurang jelas

dengan apa yang ditanyakan dan redaksinya masih kurang tepat, akhirnya

indikator soal dirubah dan soal disesuaikan dengan indikator soal.

3. Untuk soal nomor 3, 4, 6, dan 7 hanya perlu diperbaiki redaksinya saja.

4. Untuk soal nomor 5 sudah bisa digunakan.

Dari hasil uji validitas isi instrumen kemampuan komunikasi

matematik siswa, maka kisi-kisi instrumen penelitian dapat dilihat pada

lampiran 10 halaman 176.

b. Reliabilitas Interrater

Koefisien reliabilitas interrater atau antar penilai ditentukan

berdasarkan hasil penilaian ketepatan butir mengukur indikator. Interrater

atau penilai adalah pakar substansi dalam pembelajaran matematika. Untuk

                                                            5 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, ......., h. 182.

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

38

 

mengetahui koefisien reliabilitas instrumen tes komunikasi matematik siswa,

maka digunakan rumus sebagai berikut: 6

; ;b e bb e

b b

e

e

RJK RJK JK JKr RJK RJK

RJK db db−

= = =  

Keterangan:

r = reliabilitas kesesuaian penilai

i = no butir; 1, 2, 3, ....., 7

j = responden; A, B, C, dan D

Adapun prosedur pengujiannya sebagai berikut:

1. Menentukan JKtotal dengan rumus: 2

2total T

XiJK JK XijN

= = −∑

2. Menentukan JKbaris dengan rumus:2

21 ( .)baris bXiJK JK Xi

nk N= = −∑

3. Menentukan JKkolom dengan rumus:2

21 ( . )kolom kXiJK JK X j

nb N= = −∑

4. Menentukan JKkolom dengan rumus: JKerror = JKe = JKT – JKb – JKk

dbb = nb – 1 ; dbe = (na – 1) (nb – 1)

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien realibilitas

interarater adalah 0, 66 dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 175.

5. Kriteria Penskoran Kemampuan Komunikasi Matematik

Data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu data posttest dari kedua

kelompok. Data tersebut merupakan skor aktual, yaitu “skor kenyataan

(empirik) yang diperoleh siswa”. Agar dapat diinterprestasikan, kemudian skor

diubah menjadi nilai. Hal ini dikarenakan skor masih merupakan data mentah

sehingga tidak dapat diinterprestasikan jika masih berdiri sendiri. Berdasarkan

hal ini, agar data yang diperoleh dapat diinterprestasikan, maka diperlukan

nilai. Dalam penelitian ini, nilai dinyatakan dengan skor aktual. Jawaban-                                                            

6 Djaali dan Pudji Mulyono, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, (Jakarta: Grasindo, 2008), h. 95.

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

39

 

jawaban siswa terhadap tipe soal uraian dianalisis dengan berpatokan pada

sistem Rubrics. Adapun rentang skor yang digunakan adalah 0, 1, 2, 3, dan 4

dengan kriteria seperti yang dijelaskan pada tabel berikut:7

Tabel 3

Kriteria Pemberian Skor Dengan Menggunakan Rubrics

Skor Kriteria

4 Jawaban lengkap dan jelas dengan petunjuk soal disertai argumen yang

benar berdasarkan prinsip dan konsep matematika.

3 Jawaban hampir lengkap, sebagian petunjuk soal diikuti dan disertai

argumen yang benar.

2 Jawaban hampir lengkap sebagian petunjuk soal diikuti tetapi argumen

kurang lengkap.

1 Jawaban kurang lengkap dan argumen kurang tepat.

0 Tidak ada jawaban atau menginterprestasikan soal.

E. Teknik Analisis Data

Setelah data diperoleh, kemudian dilakukan perhitungan statistik dan

membandingkan kemampuan komunikasi matematik kelas eksperimen dengan

kelas kontrol. Perhitungan statistik meliputi uji persyaratan analisis dan uji

hipotesis. Uji persyaratan analisis terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji Persyaratan Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data pada dua

kelompok sampel yang diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi

normal atau tidak. Dalam penelitian ini, pengujian normalitas menggunakan

                                                            7 Abdul Muin, Pendekatan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Matematika Siswa

SMA, (Tesis Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia, t.d.), Bandung: PPS UPI, 2005), h. 35.

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

40

 

uji kai kuadrat (chi square). Adapun prosedur pengujiannya adalah sebagai

berikut:8

1. Menentukan hipotesis

H0 : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

2. Menentukan rata-rata.

3. Menentukan standar deviasi.

4. Membuat daftar frekuensi observasi dan frekuensi ekspektasi.

a) Rumus banyak kelas: (aturan Struges)

K = 1 + 3,3 log (n), dengan n adalah banyaknya subjek

b) Rentang (R) = skor terbesar – skor terkecil

c) Panjang kelas (P) = KR

5. Cari hitung2χ dengan rumus:

( )∑ −

=i

iihitung

EEO 2

Keterangan: 2χ = harga kai kuadrat (chi square)

iO = frekuensi observasi

iE = frekuensi ekspektasi

6. Cari tabel2χ dengan derajat kebebasan (dk) = banyak kelas (K) – 3 dan

taraf kepercayaan 95 % atau taraf signifikansi α = 5%.

7. Kriteria pengujian:

Jika ≤ , maka H0 diterima dan H1 ditolak (populasi

berdistribusi normal)

hitung2χ tabel

                                                            8 M. Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: CV Pustaka Setia,

2005), h. 149 – 150.

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

41

 

Jika > , maka H0 ditolak dan H1 diterima (populasi tidak

berdistribusi normal

hitung2χ tabel

Jika populasi tidak berdistribusi normal maka data diuji

menggunakan statistik nonparametrik yaitu dengan menggunakan uji Mann

Whitney atau dengan menggunakan uji Wilcoxon.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua

kelompok sampel berasal dari populasi yang sama (homogen) atau tidak.

Dalam penelitian ini, pengujian homogenitas menggunakan uji Fisher (F).

Adapun prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut:9

1. Menentukan hipotesis

H0 : 22

21 σσ =

H1 : 22

21 σσ ≠

2. Cari Fhitung dengan rumus:

terkecilVarians terbesarVariansF =

3. Tetapkan taraf signifikansi (α)

4. Hitung Ftabel dengan rumus:

( )1 2tabel 1 1, 12

F Fn nα − −

=

5. Tentukan kriteria pengujian H0, yaitu:

Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima (homogen) dan H1ditolak

Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak (tidak homongen) dan H1diterima

Adapun pasangan hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:

H0 : Varians kedua kelompok sampel sama.

H1 : Varians kedua kelompok sampel tidak sama.

                                                            9 Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2001), Cet. 6, h. 249-250.

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

42

 

2. Uji Hipotesis

Untuk uji hipotesis, peneliti menggunakan rumus uji t. Rumus yang

digunakan, yaitu:

a. Untuk sampel yang homogen10

21 nn

21

11s

XXt

gab +

−= dengan

1

11

nXX ∑

= dan 2

22

nXX ∑

=

Sedangkan ( ) ( )

211

21

222

211

−+−+−

=nn

snsnsgab

Keterangan:

thitung : harga t hitung

1X : nilai rata-rata hitung data kelompok eksperimen

2X : nilai rata-rata hitung data kelompok kontrol

s12 : varians data kelompok eksperimen

s22 : varians data kelompok kontrol

sgab : simpangan baku kedua kelompok

n1 : jumlah siswa pada kelompok eksperimen

n2 : jumlah siswa pada kelompok kontrol

Setelah harga thitung diperoleh, kemudian dilakukan pengujian

kebenaran kedua hipotesis dengan membandingkan harga thitung dan ttabel.

Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: 11

Jika thitung < ttabel maka terima H0

Jika thitung ≥ ttabel maka tolak H0

                                                            10 Sudjana, Metoda Statistika, ....., h. 239. 11 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), Ed.

I, h.316.

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

43

 

Harga ttabel diperoleh dari tabel distribusi t student dengan peluang α−1 pada taraf kepercayaan 95 % atau taraf signifikansi (α) 5% dan derajat

kebebasan df = (n1 + n2) – 2.

b. Untuk sampel yang tak homogen (heterogen)12

1) Mencari nilai thitung dengan rumus:

2

22

1

21

21

ns

ns

XXt

+

−=

2) Menentukan derajat kebebasan dengan rumus:

11 2

2

2

22

1

2

1

21

2

2

22

1

21

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

+−

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+

=

n

ns

n

ns

ns

ns

dk

3) Mencari ttabel dengan taraf signifikansi (α) 5%.

4) Kriteria pengujian hipotesisnya:

Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1ditolak

Jika thitung ≥ ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima

F. Hipotesis Statistik Perumusan hipotesis statistik adalah sebagai berikut:

H0 : 1 2μ μ≤

H1 : 21 μμ >

Keterangan:

1μ : rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelompok

eksperimen

                                                            12 M. Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar..., h.165-166. 

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

44

 

2μ : rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelompok

kontrol

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

 

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

kemampuan komunikasi matematik yang terdiri dari 7 butir soal berbentuk

uraian dengan ketentuan soal mengandung aspek komunikasi matematik yang

akan diukur yaitu written text, drawing, dan mathematical expression, setiap

butir soal yang menjawab benar diberikan skor 4 sebagai skor tertinggi

sehingga didapatkan skor keseluruhan adalah 28. Nilai maksimum yang dapat

diperoleh 100 dan nilai minimum yang dapat diperoleh adalah 0. Instrumen

tersebut telah diujicobakan dengan uji validasi isi oleh para rater dan uji

reliabilitas interrater. Tes kemampuan komunikasi matematik siswa diberikan

setelah kedua kelompok sampel menyelesaikan pokok bahasan bangun datar

segi empat, dimana dalam proses pembelajarannya kedua kelompok sampel

diberikan perlakuan yang berbeda, yaitu kelompok kontrol yang diajarkan

dengan pembelajaran konvensional dan kelompok eksperimen yang diajarkan

dengan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray.

Setelah diberikan tes, maka diperoleh hasil kemampuan komunikasi

matematik dari kedua kelompok sampel tersebut untuk kemudian dilakukan

perhitungan pengujian persyaratan analisis dan pengujian hipotesis. Adapun

hasil tes kemampuan komunikasi matematik yang diperoleh oleh kedua

kelompok tersebut adalah sebagai berikut.

1. Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Kelas Eksperimen

Dari tes yang diberikan kepada kelompok eksperimen yang dalam

pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik two

stay two stray, diperoleh nilai terendah adalah 37 dan nilai tertinggi adalah

93. Untuk lebih jelasnya, data kemampuan komunikasi matematik siswa

45

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

46

 

kelompok eksperimen disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

berikut:

Tabel 4

Distribusi Frekuensi Kemampuan Komunikasi Matematik

Kelompok Eksperimen

Nilai Titik

Tengah

Frekuensi

Absolut Relatif

(%) Kumulatif

37 - 46 41,5 2 5,88 2

47 - 56 51,5 3 8,82 5

57 - 66 61,5 7 20,59 12

67 - 76 71,5 13 38,24 25

77 - 86 81,5 5 14,71 30

87 - 96 91,5 4 11,76 34

Jumlah 34 100

Dari tabel 4, dapat dilihat bahwa banyak kelas interval adalah 6 kelas

dengan panjang tiap interval kelas adalah 10. Berdasarkan hasil perhitungan

diperoleh nilai rata-rata sebesar 69,74, median sebesar 70,35, modus sebesar

70,79, simpangan baku sebesar 13,14, varians sebesar 172,55, kemiringan

sebesar -0,08 (kurva model negatif atau kurva menceng ke kiri), dan

ketajaman atau kurtosis sebesar 2,59 (distribusi platykurtis atau bentuk

kurvanya mendatar) untuk perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 14

halaman 187. Pada tabel 4, juga terlihat bahwa nilai yang paling banyak

diperoleh oleh siswa kelompok eksperimen terletak pada interval 67 - 76

yaitu sebesar 38,24%.

 

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

47

 

Distribusi frekuensi kemampuan komunikasi matematik kelompok

eksperimen tersebut dapat disajikan dalam grafik histogram dan poligon

berikut:

Frekuensi 

Gambar 3

Grafik Histogram dan Poligon

Distribusi Frekuensi Kemampuan Komunikasi Matematik

Kelompok Eksperimen

2. Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa Kelompok Kontrol

Dari tes yang diberikan kepada kelompok kontrol yang dalam

pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional, diperoleh nilai

terendah adalah 33 dan nilai tertinggi adalah 88. Untuk lebih jelasnya, data

kemampuan komunikasi matematik siswa kelompok kontrol disajikan dalam

bentuk tabel distribusi frekuensi berikut:

13

7

5 4 3 2

Nilai 36,5 46,5 56,5 66,5 86,5 96,5 76,5

 

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

48

 

Tabel 5

Distribusi Frekuensi Kemampuan Komunikasi Matematik

Kelompok Kontrol

Nilai

Titik

Tengah

Frekuensi

Absolut Relatif f

(%) Kumulatif

33 - 42 37,5 3 8,83 3

43 - 52 47,5 4 11,76 7

53 - 62 57,5 11 32,35 18

63 - 72 67,5 9 26,47 27

73 - 82 77,5 5 14,71 32

83 - 92 87,5 2 5,88 34

Jumlah 34 100

Dari tabel 5, dapat dilihat bahwa banyak kelas interval adalah 6 kelas

dengan panjang tiap interval kelas adalah 10. Berdasarkan hasil perhitungan

diperoleh nilai rata-rata sebesar 61,91, median sebesar 61,59, modus sebesar

60,28, simpangan baku sebesar 13,07, varians sebesar 170,86 kemiringan

sebesar 0,12 (kurva model positif atau kurva menceng ke kanan), dan

ketajaman atau kurtosis sebesar 2,42 (distribusi platikurtik atau bentuk

kurvanya mendatar) untuk perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 15

halaman 190. Pada tabel 5, juga terlihat bahwa nilai pada interval 53 - 62

merupakan nilai yang paling banyak diperoleh siswa kelompok kontrol,

yaitu sebanyak 32,35%.

Distribusi frekuensi kemampuan komunikasi matematik kelompok

kontrol tersebut dapat ditunjukkan dalam grafik histogram dan poligon

berikut:

 

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

49

 

Frekuensi

11

Gambar 4

Grafik Histogram dan Poligon

Distribusi Frekuensi Kemampuan Komunikasi Matematik

Kelompok Kontrol

Berdasarkan uraian mengenai kemampuan komunikasi matematik

siswa kelompok eksperimen dan kemampuan komunikasi matematik siswa

kelompok kontrol di atas, terlihat adanya perbedaan. Untuk lebih

memperjelas perbedaan kemampuan komunikasi matematik antara

kelompok eksperimen (kelompok yang dalam pembelajarannya

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray)

dengan kelompok kontrol (kelompok yang dalam pembelajarannya

menggunakan pembelajaran konvensional), dapat dilihat pada tabel berikut:

32,5 42,5 52,5 62,5 72,5 82,5 92,5 Nilai

3

9

5 4

2

 

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

50

 

Tabel 6

Perbandingan Hasil Kemampuan Komunikasi Matematik

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Statistik Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Banyak sampel 34 34

Mean 69,74 61,91

Median 70,35 61,59

Modus 70,79 60,28

Varians 172,55 170,86

Simpangan Baku 13,14 13,07

Kemiringan -0,08 0,12

Ketajaman/Kurtosis 2,59 2,42

B. Pengujian Persyaratan Analisis

1. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, uji normalitas yang digunakan adalah uji kai

kuadrat (chi square). Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah

data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak, dengan

ketentuan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika

memenuhi kriteria χ2hitung < χ2

tabel diukur pada taraf signifikansi dan tingkat

kepercayaan tertentu.

a. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen

Dari hasil perhitungan uji normalitas kemampuan komunikasi

matematik kelompok eksperimen, diperoleh harga χ2hitung = 3,26

(lampiran 16 halaman 193), sedangkan dari tabel harga kritis uji kai

kuadrat (chi square) diperoleh χ2tabel untuk jumlah sampel 34 pada taraf

signifikansi α = 5% adalah 7,81. Karena χ2hitung kurang dari sama dengan

 

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

51

 

χ2tabel (3,26 ≤ 7,81), maka H0 diterima, artinya data pada kelompok

eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

b. Uji Normalitas Kelompok Kontrol

Dari hasil perhitungan uji normalitas kemampuan komunikasi

matematik kelompok kontrol, diperoleh harga χ2hitung = 1,43 (lampiran 17

halaman 195), sedangkan dari tabel harga kritis uji kai kuadrat (chi

square) diperoleh χ2tabel untuk jumlah sampel 34 pada taraf signifikansi α

= 5% adalah 7,81. Karena χ2hitung kurang dari sama dengan χ2

tabel (1,43 ≤

7,81), maka H0 diterima, artinya data pada kelompok kontrol berasal dari

populasi yang berdistribusi normal.

Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan uji normalitas antara

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 7

Hasil Perhitungan Uji Normalitas

Kelompok n χ2hitung

χ2tabel

(α = 5%)Kesimpulan

Eksperimen 34 3,26 7,81 Data berasal dari populasi

yang berdistribusi normal Kontrol 34 1,43 7,81

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas atau uji kesamaan dua varians digunakan untuk

mengetahui apakah kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang

sama (homogen) atau tidak. Dalam penelitian ini, uji homogenitas yang

digunakan adalah uji Fisher. Kriteria pengujian yang digunakan yaitu, kedua

kelompok dikatakan homogen apabila Fhitung ≤ Ftabel diukur pada taraf

signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu.

Dari hasil perhitungan uji homogenitas diperoleh harga Fhitung = 1,01

(lampiran 18 halaman 197), sedangkan Ftabel = 2,00 pada taraf signifikasi α

 

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

52

 

= 5% dengan derajat kebebasan pembilang 33 dan derajat kebebasan

penyebut 33. Lebih jelasnya, hasil perhitungan uji homogenitas dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 8

Hasil Perhitungan Uji Homogenitas

Kelompok n Fhitung Ftabel Kesimpulan

Eksperimen 34 1,01 2,00

Sampel berasal dari populasi

yang sama atau homogen Kontrol 34

Karena Fhitung ≤ Ftabel maka H0 diterima, artinya kedua kelompok sampel

berasal dari populasi yang sama atau homogen.

C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

1. Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji persyaratan analisis, selanjutnya dilakukan

pengujian hipotesis. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata

kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelompok eksperimen yang

dalam pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif

teknik two stay two stray lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata

kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelompok kontrol yang

dalam pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional. Untuk

pengujian tersebut diajukan hipotesis sebagai berikut:

H0 : 21 μμ ≤

H1 : 21 μμ >

Keterangan:

1μ : rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelompok

eksperimen

2μ : rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelompok

kontrol

 

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

53

 

Pengujian hipotesis tersebut diuji dengan uji t, dengan kriteria

pengujian yaitu, jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Sedangkan, jika thitung ≥ ttabel maka H1 diterima dan H0 ditolak, pada taraf

kepercayaan 95% atau taraf signifikansi α = 5%. Berdasarkan hasil

perhitungan, diperoleh thitung sebesar 2,46 dan ttabel sebesar 2,00 (lampiran 19

halaman 198). Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa thitung ≥ ttabel

(2,46 ≥ 2,00). Dengan demikian, H0 ditolak dan H1 diterima, atau dengan

kata lain rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelompok

eksperimen lebih tinggi dari rata-rata kemampuan komunikasi matematik

siswa pada kelompok kontrol. Secara ringkas, hasil perhitungan uji t

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 9

Hasil Uji Perbedaan Dengan Statistik Uji t

thitung ttabel Kesimpulan

2,46 2,00 Tolak H0 dan Terima H1

2. Pembahasan

Perbedaan rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tersebut menunjukkan bahwa

pembelajaran matematika dengan pembelajaran kooperatif teknik two stay

two stray  lebih baik daripada pembelajaran dengan pembelajaran

konvensional. Hal tersebut didukung oleh hasil wawancara terhadap

beberapa orang siswa yang diambil secara acak dan hasil pengamatan

selama berlangsungnya proses pembelajaran yang menunjukkan respon

positif terhadap diterapkannya pembelajaran kooperatif teknik two stay two

stray dalam pembelajaran matematika seperti: siswa merasa senang dan

tertarik pada pembelajaran sehingga siswa lebih semangat dan termotivasi

dalam belajar matematika, dengan diskusi kelompok siswa dapat bertukar

pendapat dengan teman kelompoknya dan lebih berani menyampaikan ide

 

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

54

 

atau pendapat, permasalahan yang diberikan menuntut siswa untuk berpikir

dengan alasan dan argumentasi dapat dilihat pada lampiran 20 halaman 200.

Penerapan pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray

memuat kegiatan-kegiatan yang melibatkan keaktifan siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi diskusi

kelompok mengenai materi yang sedang dipelajari sehingga membuat siswa

dapat saling berinteraksi dan membangun kerjasama antara siswa sehingga

siswa yang lebih pintar dapat membantu siswa yang kurang pintar.  Pada

awal pertemuan dengan pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray

aktivitas belajar siswa belum bisa dikondisikan dan belum tercapai secara

optimal. Siswa masih terlihat bingung dalam mengerjakan LKS dan kurang

berkomunikasi dengan teman kelompoknya. Pada saat anggota perwakilan

kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya, siswa terlihat

malu-malu dan sulit dalam menyampaikan pendapatnya kepada siswa

lainnya mengenai hasil diskusi kelompoknya, sehingga siswa lain lebih

banyak mengobrol dan enggan menanggapi presentasi temannya hasil

diskusinya.

Pada pertemuan berikutnya, sedikit demi sedikit mengalami

perubahan yang lebih baik, siswa dapat mengerjakan LKS dan lebih aktif

berkomunikasi dengan teman-teman kelompoknya dalam menyampaikan

ide-ide matematiknya. Siswa lebih berani untuk mempresentasikan hasil

diskusinya dan tidak ragu-ragu dalam mengungkapkan pendapatnya serta

merespon pendapat temannya. Berbeda dengan kelas eksperimen, pada kelas

kontrol guru sangat mendominasi proses pembelajaran di kelas. Siswa

hanya duduk diam, memperhatikan penjelasan guru, kemudian siswa

memindahkannya ke buku catatan mereka masing-masing sehingga kurang

interaksi antara guru dan siswa. Apabila ada pertanyaan yang diberikan guru

pada siswa, hanya siswa tertentu saja yang mampu menjawab pertanyaan

yang diberikan, sedangkan siswa lain yang tidak mengerti hanya berdiam

diri menunggu jawaban dari siswa lain atau menunggu guru menuliskan

 

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

55

 

jawaban di papan tulis kemudian dilanjutkan dengan pemberian tugas

kepada siswa, akibatnya pembelajaran menjadi kurang efektif.

Pelaksanaan pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dapat

ditunjukkan pada gambar berikut ini:

Gambar (i) Gambar (ii)

Gambar (iii)

Gambar 4

Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray

Pada gambar (i) siswa saling bekerjasama dalam kelompok-

kelompoknya untuk mengerjakan LKS. Gambar (ii) siswa saling

bekerjasama dengan dua orang dari masing-masing kelompok dan dua orang

yang tinggal dalam kelompok untuk saling berkomunikasi dalam

menyampaikan ide-ide matematik secara lisan maupun tulisan serta

membagikan hasil kerja dan informasi kepada kelompok yang lainnya. Pada

gambar (iii) dua orang dari masing-masing kelompok kembali ke kelompok

mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain, setelah

itu mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.

 

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

56

 

Dalam pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray siswa lebih

mudah memahami konsep materi yang diajarkan, karena siswa dituntut

menyelesaikan masalah dengan cara mengkomunikasikan ide-ide matematik

dengan menggunakan bahasa dan simbol yang disampaikan secara lisan dan

tulisan melalui kegiatan membaca, menjelaskan, menulis, diskusi, serta

siswa dilatih menerjemahkan soal kehidupan sehari-hari ke dalam model

matematika, sehingga dapat berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi

matematik.

Jika kita perhatikan dari tes hasil kemampuan komunikasi matematik

kedua kelompok (lihat lampiran 13 halaman 186) dan kita bandingkan

dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di sekolah yang bernilai 60,

maka dikelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif teknik two stay two stray terdapat 9 siswa (26,47%) yang

memiliki kemampuan komunikasi matematik rendah (di bawah KKM) dan

25 siswa (73,53%) yang memiliki kemampuan komunikasi matematik tinggi

(di atas KKM). Sedangkan dikelompok kontrol yang menggunakan

pembelajaran konvensional, terdapat 13 siswa (38,24%) yang memiliki

kemampuan komunikasi matematik rendah (di bawah KKM) dan 20 siswa

(61,76%) yang memiliki kemampuan komunikasi matematik tinggi (di atas

KKM). Jika kita lihat dari segi persentase, maka siswa yang memiliki

kemampuan komunikasi matematik tinggi atau di atas KKM dikelompok

eksperimen jumlahnya lebih banyak daripada dikelompok kontrol.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa model pembelajaran

kooperatif teknik two stay two stray berpengaruh positif terhadap

kemampuan komunikasi matematik. Hal ini juga terlihat dari nilai rata-rata

kemampuan komunikasi matematik siswa yang diajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray

lebih tinggi dari nilai rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa

kelas kontrol yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional.

 

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

57

 

 

D. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari penelitian ini belum sempurna. Berbagai upaya telah

dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini agar diperoleh hasil yang optimal.

Kendati demikian, masih ada beberapa faktor yang sulit dikendalikan sehingga

membuat penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan diantaranya:

1. Kondisi siswa yang sempat merasa bingung dengan proses pembelajaran

kooperatif teknik two stay two stray karena belum terbiasa dengan

pembelajaran seperti ini.

2. Kondisi siswa yang terbiasa hanya menerima informasi yang diberikan oleh

guru (teacher centered).

3. Kemampuan peneliti yang masih terbatas sehingga belum mampu meninjau

kemampuan komunikasi matematik secara individu.

4. Alokasi waktu yang kurang sehingga diperlukan persiapan dan pengaturan

kelas yang baik.

5. Kontrol terhadap kemampuan subjek penelitian hanya meliputi variabel

pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dan kemampuan

komunikasi matematik siswa. Variabel lain seperti minat, motivasi,

inteligensi, lingkungan belajar, dan lain-lain tidak terkontrol meskipun

penelitian ini dapat saja dipengaruhi variabel lain di luar variabel yang

ditetapkan dalam penelitian ini. 

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

58

 

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kemampuan komunikasi matematik siswa yang diajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray

lebih baik daripada siswa yang diajarkan dengan menggunakan

pembelajaran konvensional. Kemampuan komunikasi matematik yang

berkembang pada siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran

kooperatif teknik two stay two stray adalah kemampuan siswa dalam

mengkomunikasikan ide-ide matematik dengan menggunakan bahasa dan

simbol yang disampaikan secara lisan dan tulisan seperti kemampuan

siswa dalam membaca, mendengar, menjelaskan, menulis, diskusi, dan

menerjemahkan soal kehidupan sehari-hari ke dalam model matematika.

2. Rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa yang diajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray

lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata kemampuan komunikasi

matematik siswa yang diajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai rata-

rata kedua kelompok yaitu 69,74 untuk kelompok eksperimen dan 61,91

untuk kelompok kontrol.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka dapat diberikan saran

sebagai berikut:

1. Guru dapat menggunakan pembelajaran kooperatif teknik two stay two

stray sebagai salah satu alternatif pembelajaran matematika, karena

pembelajaran ini mempunyai potensi untuk meningkatkan kemampuan

komunikasi matematik siswa.  

2. Bahan ajar yang diberikan dalam pembelajaran harus disajikan dalam

bentuk yang menarik serta menggunakan bahasa yang sederhana dan

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

59

 

efektif sehingga siswa lebih tertarik dalam mempelajarinya, tidak merasa

bosan dan lebih termotivasi untuk belajar matematika.  

3. Karena beberapa keterbatasan dalam melaksanakan penelitian ini, maka

disarankan penelitian lebih lanjut apakah pembelajaran kooperatif teknik

two stay two stray ini dapat meningkatkan kemampuan lain selain

kemampuan komunikasi matematik siswa.

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

60

 

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta:

Rineka Cipta, Cet. 2, 2003. Arifin, Anwar, Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional, Jakarta: Ditjen

Kelembagaan Agama Islam Depag, Cet. III, 2003. Aryan, Bambang, “Bentang Pangajen: Adalah Pembelajaran Matematika yang

Simple, Fun, dan Effective untuk Membangun Skill Komunikasi Matematika dan Nilai Moral Siswa”, dari http://rbaryans.wordpress.com/2008/10/28/membangun-keterampilan-komunikasi-matematika-dan-nilai-moral-siswa-melalui-model-pembelajaran-bentang-pangajen/, 20 Februari 2010, 10.30 WIB.

__________________, “Komunikasi dalam Matematika”, dari

http://rbaryans.wordpress.com, 17 Februari 2010, 07.30 WIB __________________, “Membangun Keterampilan Komunikasi Matematik dan

Nilai Moral Siswa Melalui Model Pembelajaran Bentang Pangajen”, dari http://rbaryans.wordpress.com, 20 Januari 2010, 07.30 WIB

Djaali dan Pudji Mulyono, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, Jakarta:

Grasindo, 2008. Fathurrahman, Pupuh dan M. Sobry Sutikno, Strategi Mewujudkan Pembelajaran

Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, Bandung: PT Refika Aditama, Cet. I, 2007.

Isjoni, Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar

Peserta Didik, Bandung: Alfabeta, Cet. I, 2009. Lie, Anita, Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di

Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT Grasindo. Cet. VI, 2008. Lindquist, Mary M., NCTM 1996 year book: Communication in Mathematics K-

12 and Beyond, Reston: NCTM INC, 1996. M, Sardiman A., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2008. Mellyirzal, “Mengembangkan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah

Matematika Siswa Madrasah Ibtidaiyah Melalui Strategi Think-Talk-Write Berbasis Modul”,

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

61

 

http://mellyirzal.blogspot.com/2008/12/mengembangkan-kemampuan-komunikasi-dan.html, 8 Februari 2010, 19.38 WIB.

Muin, Abdul, “Pendekatan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan

Matematika Siswa SMA”, dalam Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, Vol. 1 No. 1 Juni 2006, Jakarta: CeMED Jurusan Pendidikan Matematika FITK UIN Syarif Hidayattullah, 2006.

___________, Pendekatan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan

Matematika Siswa SMA, Tesis, t.d. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2005.

NCTM, Principles and Standart for School Mathematics, Reston VA: NCTM,

2000. Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet.

XXI, 2006. Puspitasari, Nita, “Efektifitas Belajar Mengajar Matematika dengan Teknik

Probing”, dari http://www.sundayana.web.id/efektifitas-belajar-mengajar-matematika-dengan-teknik-probing.html, 23 Februari 2010, 10.00 WIB

Riyanto, Yatim, Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi Pendidik

dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas, Jakarta: Kencana, 2009.

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

Jakarta: Kencana, Cet. 5, 2009. Santoso, Gempur, Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Jakarta:

Pustaka Prestasi, Cet. I, 2005. Saputra, M. Yudha dan Iis Marwan, Strategi Pembelajaran Kooperatif, Bandung:

CV. Bintang WarliArtika, Cet. I, 2008. Satriawati, Gusni, “Pembelajaran dengan Pendekatan Open-ended untuk

Meningkatkan Pemahaman dan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa SMP”, dalam Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, Vol. 1 No. 1 Juni 2006, Jakarta: CeMED Jurusan Pendidikan Matematika FITK UIN Syarif Hidayattullah, 2006.

Shadiq, Fadjar, “Apa dan Mengapa Matematika Begitu Penting”, dari

www.fadjarp3g.files.wordpress.com, 1 Januari 2010, 11.00 WIB. Sharan, Sholomo, Handbook of Cooperative Learning, Yogyakarta: Imperium,

2009.

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

62

 

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003.

Suarta, I Gusti Putu dan I Made Suarjana, Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Matematika Realistik Untuk siswa Sekolah Dasar yang Berorientasi pada Pemecahan Masalah, Penalaran, dan Komunikasi Matematika, dalam Lembaga Penelitian Universitas Pendidikan GANESHA, November 2007.

Subana, M dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Jakarta: Pustaka Setia,

Cet. II, 2005. Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, Cet. 6, 2001. Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Garfindo

Persada, Ed. I, 2006. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung:

Alfabeta, Cet. IX, 2010. Suherman, Erman, dkk., Common Book Strategi Pembelajaran Matematika

Kontemporer, Bandung: JICA – UPI, 2001. Suyatno, Menjelajah Seratus Pembelajaran Inovatif, Sidoarjo: Masmedia Buana

Pustaka, 2009. Suwangsih, Erna dan Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika. Bandung: UPI

Press, Cet. I, 2006. Syaban, Mumun, “Menumbuhkan Daya Matematis Siswa”, dari http://educare.e-

fkipunla.net/index.php?option=comcontent&task=view&id=62&Itemid=7, 28 Desember 2010, 11.30 WIB.

Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Ed. I, 2007. Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Prestasi

Pustaka, Cet. I, 2007. Uno, Hamzah B., Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar

yang Kreatif dan Efektif, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

64

 

Lampiran 1

HASIL WAWANCARA GURU

1. Bagaimana keadaan siswa pada saat pembelajaran matematika di kelas?

Jawab: Keadaan siswa pada saat pembelajaran matematika tenang dan

kondusif, namun motivasi belajar siswa yang masih rendah.

2. Apakah siswa aktif bertanya ketika mereka mengalami kesulitan pada saat

pembelajaran matematika?

Jawab: Ya, hanya siswa tertentu yang aktif dalam bertanya apabila mereka

merasa ada materi atau penjelasan guru yang kurang mereka pahami.

3. Apa saja kesulitan yang bapak alami pada saat pembelajaran matematika di

kelas?

Jawab: Ada beberapa kesulitan antara lain kurangnya alat peraga dalam

pembelajaran matematika, kemampuan dasar matematika siswa masih

rendah. Selain itu, waktu yang relatif singkat menuntut guru untuk segera

menyelesaikan materi namun siswa belum memahami konsep materi tersebut.

4. Metode apa saja yang biasa bapak gunakan pada saat pembelajaran

matematika?

Jawab: Metode yang sering digunakan antara lain ceramah dan pemberian

tugas. Kadang-kadang tanya jawab dan diskusi.

5. Bagaimana hasil belajar matematika siswa khususnya untuk kelas VII?

Jawab: Seperti yang terlihat pada ulangan sebelumnya, ada siswa yang

memiliki hasil belajar tinggi dan ada juga yang memiliki hasil belajar

rendah.

6. Bagaimana kemampuan komunikasi matematik yang dimiliki oleh siswa?

Jawab: Kemampuan komunikasi matematik siswa masih kurang, dilihat dari

sebagian besar siswa kurang berani mengemukakan pendapat/ide-ide

matematika, kalaupun ada pendapat yang muncul kurang ditanggapi dengan

pendapat lain sebagai respon.

7. Menurut pendapat bapak, perlukah meningkatkan kemampuan komunikasi

matematik siswa?

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

65

 

Jawab: Sangat perlu, karena dengan menguasai kemampuan komunikasi

matematik, siswa dapat mengkomunikasikan ide-idenya sehingga siswa dapat

menemukan dan memahami sendiri konsep matematika yang dipelajari.

8. Buku pedoman apa yang bapak gunakan untuk mengajakan matematika?

• Salamah, Umi. 2007. Membangun Kompetensi Matematika 1 untuk Kelas

VII SMP dan MTs. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

• LKS: Muchtinah, Sri Ety. 2009. Matematika untuk SMP/Mts Semester

Genap. Jakarta: Swadaya Murni Bekasi.

• Referensi lain yang relevan.

9. Hal apakah yang biasa bapak lakukan untuk meningkatkan komunikasi

matematik siswa?

Jawab: Yang biasa dilakukan dengan melatih siswa untuk mengemukakan

pendapat/ide-ide matematika yang disampaikan secara lisan dan tulisan

serta menggunakan bahasa yang benar dan ilustrasi yang jelas.

10. Pernahkah bapak menerapkan model pembelajaran kooperatif?

Jawab: Belum pernah.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah benar telah diajukan kepada guru

mata pelajaran matematika kelas VII MTs Al-Falah Kebayoran Lama Jakarta

Selatan pada hari Selasa, 13 April 2010 dan telah dijawab oleh guru yang

bersangkutan sebagaimana tertulis di atas.

Guru Mata Pelajaran Matematika

Asmat Madinah, S.Pd

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

66

 

Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1

KELAS EKSPERIMEN

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VII (tujuh)/ Genap

Tahun Ajaran : 2009/2010

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran

Materi : Bangun Datar Segiempat

I. Standar Kompetensi

Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.

II. Kompetensi Dasar

1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,

jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.

2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya

dalam pemecahan masalah.

III. Indikator

1. Menjelaskan sifat-sifat persegi panjang ditinjau dari sisi, sudut, dan

diagonalnya.

2. Menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal persegi panjang.

3. Menemukan rumus keliling dan luas persegi panjang

4. Menghitung keliling dan luas persegi panjang.

5. Menerapkan rumus keliling dan luas persegi panjang dalam pemecahan

masalah.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat persegi panjang ditinjau dari sisi, sudut,

dan diagonalnya.

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

67

 

2. Siswa dapat menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal

persegi panjang.

3. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas persegi panjang.

4. Siswa dapat menghitung keliling dan luas persegi panjang.

5. Siswa dapat menyelesaikan soal tentang penerapan rumus keliling dan luas

persegi panjang dalam pemecahan masalah.

V. Materi Ajar

1. Sifat-sifat persegi panjang

2. Keliling dan luas persegi panjang

VI. Model Dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray

Metode Pembelajaran : diskusi kelompok, pemberian tugas

VII. Kegiatan Pembelajaran

1. Pendahuluan ( 10 menit) ±

- Guru mengingatkan kembali bangun-bangun segitiga.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kepada

siswa.

- Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang manfaat mempelajari

bangun persegi panjang dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan Inti ( 55 menit) ±

- Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-masing

kelompok beranggota 4 orang (pembagian kelompok bersifat heterogen).

- Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok.

- Setiap kelompok mengerjakan LKS dengan berdiskusi untuk membahas

permasalahan yang terdapat pada LKS.

- Dua orang siswa dari tiap kelompok pergi bertamu ke dua kelompok lain

(dua kelompok yang berbeda) sesuai dengan format yang telah ditentukan

oleh guru.

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

68

 

- Dua orang siswa ini untuk tukar pendapat dengan kelompok lain

mengenai permasalahan dalam LKS dan anggota kelompok yang tetap

tinggal dalam kelompok bertugas sebagai tuan rumah yang akan

memberikan penjelasan dan tukar pendapat mengenai permasalahan

dalam LKS dengan anggota dari dua kelompok lain.

- Siswa yang bertamu kembali ke kelompok masing-masing dan

menjelaskan hasil temuannya kepada temannya yang tetap tinggal dalam

kelompok.

- Perwakilan siswa mempresentasikan jawaban hasil diskusi kelompoknya

di depan kelas untuk menanggapi.

3. Penutup ( 15 menit) ±

- Guru memberikan latihan berupa soal uraian kepada siswa.

- Guru dan siswa membahas latihan soal yang telah diberikan.

- Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.

- Guru memberikan PR kepada siswa.

VIII. Alat dan Sumber Belajar :

Alat : Papan tulis, Spidol, Penghapus, Penggaris, Busur, Gunting

Sumber Belajar : Nurharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep

dan Aplikasinya Untuk SMP/MTs Kelas VII, Jakarta: CV

Usaha Makmur.

Salamah, Umi. 2007. Membangun Kompetensi Matematika 1

untuk Kelas VII SMP dan MTs. Solo: PT Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri.

IX. Evaluasi / Penilaian Hasil Belajar :

Teknik Instrumen : Tertulis

Bentuk Instrumen : Uraian

Instrumen Soal :

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

69

 

1 MN 

LK 

Perhatikan gambar persegi panjang KLMN dengan panjang KL = 7 cm, LM

= 4 cm, NO= 5 cm dan∠NKO = 550. Tentukanlah:

 

  550          5 cm  O 4 cm 

7 cm 

a. Tentukan panjang MN dan KN !

b. Tentukan panjang KO , LO , MO , KM , dan LN !

c. Tentukan besar ∠KNO dan ∠LKO!

d. Tentukan sudut-sudut lain yang besarnya sama dengan∠KNO dan ∠

LKO!

e. Hitunglah keliling dan luas persegi panjang KLMN di atas!

2. Keliling suatu persegi panjang adalah 42 cm dan panjangnya 5 cm lebih

panjang dari lebarnya. Hitunglah lebar, panjang, dan luas persegi panjang

tersebut!

3. Seorang tukang batu ingin memasang keramik pada lantai ruang pertemuan

yang berbentuk persegi panjang. Ukuran ruangan itu 12 m x 8 m. Jika

ukuran setiap keramik 40 cm x 20 cm, berapakah keramik yang diperlukan?

Petunjuk: Hitung dahulu luas lantai kemudian bagilah hasilnya dengan luas

keramik (Ingat 1 m = 100 cm)

Mengetahui Jakarta, 4 Mei 2010 Guru Mata pelajaran Peneliti

Asmat Madinah, S.Pd Fitriah Ulfah

Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

70

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2

KELAS EKSPERIMEN

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VII (tujuh)/ Genap

Tahun Ajaran : 2009/2010

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran

Materi : Bangun Datar Segiempat

I. Standar Kompetensi

Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.

II. Kompetensi Dasar

1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,

jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.

2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya

dalam pemecahan masalah.

III. Indikator

1. Menjelaskan sifat-sifat persegi ditinjau dari sisi, sudut, dan diagonalnya.

2. Menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal persegi.

3. Menemukan rumus keliling dan luas persegi.

4. Menghitung keliling dan luas persegi.

5. Menerapkan rumus keliling dan luas persegi dalam pemecahan masalah.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat persegi ditinjau dari sisi, sudut, dan

diagonalnya.

2. Siswa dapat menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal

persegi.

3. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas persegi.

Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

71

 

4. Siswa dapat menghitung keliling dan luas persegi.

5. Siswa dapat menyelesaikan soal tentang penerapan rumus keliling dan luas

persegi dalam memecahkan masalah.

V. Materi Ajar

1. Sifat-sifat persegi

2. Keliling dan luas persegi

VI. Model Dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray

Metode Pembelajaran : diskusi kelompok, pemberian tugas

VII. Kegiatan Pembelajaran

1. Pendahuluan ( 10 menit) ±

- Guru membahas PR yang dianggap sulit oleh siswa dan mengingatkan

kembali materi sebelumnya

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kepada

siswa.

- Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang manfaat mempelajari

bangun persegi dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan Inti ( 55 menit) ±

- Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-masing

kelompok beranggota 4 orang (pembagian kelompok bersifat heterogen).

- Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok.

- Setiap kelompok mengerjakan LKS dengan berdiskusi untuk membahas

permasalahan yang terdapat pada LKS.

- Dua orang siswa dari tiap kelompok pergi bertamu ke dua kelompok lain

(dua kelompok yang berbeda) sesuai dengan format yang telah ditentukan

oleh guru.

- Dua orang siswa ini untuk tukar pendapat dengan kelompok lain

mengenai permasalahan dalam LKS dan anggota kelompok yang tetap

tinggal dalam kelompok bertugas sebagai tuan rumah yang akan

Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

72

 

memberikan penjelasan dan tukar pendapat mengenai permasalahan

dalam LKS dengan anggota dari dua kelompok lain.

- Siswa yang bertamu kembali ke kelompok masing-masing dan

menjelaskan hasil temuannya kepada temannya yang tetap tinggal dalam

kelompok.

- Perwakilan siswa mempresentasikan jawaban hasil diskusi kelompoknya

di depan kelas untuk menanggapi.

3. Penutup ( 15 menit) ±

- Guru memberikan latihan berupa soal uraian kepada siswa.

- Guru dan siswa membahas latihan soal yang telah diberikan.

- Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.

- Guru memberikan PR kepada siswa.

VIII. Alat dan Sumber Belajar :

Alat : Papan tulis, Spidol, Penghapus, Penggaris, Busur, Gunting

Sumber Belajar : Nurharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep

dan Aplikasinya Untuk SMP/MTs Kelas VII, Jakarta: CV

Usaha Makmur.

Salamah, Umi. 2007. Membangun Kompetensi Matematika 1

untuk Kelas VII SMP dan MTs. Solo: PT Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri.

IX. Evaluasi / Penilaian Hasil Belajar :

Teknik Instrumen : Tertulis

Bentuk Instrumen : Uraian

Instrumen Soal :

Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

73

 

1. S  R

Q

               O    4 cm 

 

6 cm 

Perhatikan gambar persegi KLMN dengan panjang PS = 6 cm dan PO = 4

cm.

a. Tentukan panjang sisi persegi!

b. Tentukan panjang RO , QO , SO , PR , dan QS !

c. Tentukan besar ∠ POQ!

d. Tentukan sudut-sudut lain yang sama dengan ∠ POQ!

e. Hitunglah keliling dan luas persegi KLMN!

2. Jika diketahui keliling suatu persegi 48 cm, tentukan luasnya!

3. Sebuah lantai berbentuk persegi dengan panjang sisinya 6 m. Lantai tersebut

akan dipasang ubin berbentuk persegi berukuran 30 cm x 30 cm. Berapa

banyaknya ubin yang diperlukan untuk menutup lantai? Petunjuk: Hitung

dahulu luas lantai kemudian bagilah hasilnya dengan luas ubin (Ingat 1 m =

100 cm)

Mengetahui Jakarta, 6 Mei 2010 Guru Mata pelajaran Peneliti

Asmat Madinah, S.Pd Fitriah Ulfah

Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

74

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 3

KELAS EKSPERIMEN

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VII (tujuh)/ Genap

Tahun Ajaran : 2009/2010

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran

Materi : Bangun Datar Segiempat

I. Standar Kompetensi

Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.

II. Kompetensi Dasar

1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,

jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.

2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya

dalam pemecahan masalah.

III. Indikator

1. Menjelaskan sifat-sifat jajargenjang ditinjau dari sisi, sudut, dan

diagonalnya.

2. Menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal jajargenjang.

3. Menemukan rumus keliling dan luas jajargenjang.

4. Menghitung keliling dan luas jajargenjang.

5. Menerapkan rumus keliling dan luas jajargenjang dalam pemecahan

masalah.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat jajargenjang ditinjau dari sisi, sudut, dan

diagonalnya.

2. Siswa dapat menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal

jajargenjang.

Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

75

 

3. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas jajargenjang.

4. Siswa dapat menghitung keliling dan luas jajargenjang.

5. Siswa dapat menyelesaikan soal tentang penerapan rumus keliling dan luas

jajargenjang dalam memecahkan masalah.

V. Materi Ajar

1. Sifat-sifat jajargenjang

2. Keliling dan luas jajargenjang

VI. Model Dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray

Metode Pembelajaran : diskusi kelompok, pemberian tugas

VII. Kegiatan Pembelajaran

1. Pendahuluan ( 10 menit) ±

- Guru membahas PR yang dianggap sulit oleh siswa dan mengingatkan

kembali materi sebelumnya.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kepada

siswa.

- Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang manfaat mempelajari

bangun jajargenjang dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan Inti ( 55 menit) ±

- Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-masing

kelompok beranggota 4 orang (pembagian kelompok bersifat heterogen)

- Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok.

- Setiap kelompok mengerjakan LKS dengan berdiskusi untuk membahas

permasalahan yang terdapat pada LKS.

- Dua orang siswa dari tiap kelompok pergi bertamu ke dua kelompok lain

(dua kelompok yang berbeda) sesuai dengan format yang telah ditentukan

oleh guru.

- Dua orang siswa ini untuk tukar pendapat dengan kelompok lain

mengenai permasalahan dalam LKS dan anggota kelompok yang tetap

Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

76

 

tinggal dalam kelompok bertugas sebagai tuan rumah yang akan

memberikan penjelasan dan tukar pendapat mengenai permasalahan

dalam LKS dengan anggota dari dua kelompok lain.

- Siswa yang bertamu kembali ke kelompok masing-masing dan

menjelaskan hasil temuannya kepada temannya yang tetap tinggal dalam

kelompok.

- Perwakilan siswa mempresentasikan jawaban hasil diskusi kelompoknya

di depan kelas untuk menanggapi.

3. Penutup ( 15 menit) ±

- Guru memberikan latihan berupa soal uraian kepada siswa.

- Guru dan siswa membahas latihan soal yang telah diberikan.

- Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.

- Guru memberikan PR kepada siswa.

VIII. Alat dan Sumber Belajar :

Alat : Papan tulis, Spidol, Penghapus, Penggaris, Busur, Gunting

Sumber Belajar : Nurharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep

dan Aplikasinya Untuk SMP/Mts Kelas VII, Jakarta: CV

Usaha Makmur.

Salamah, Umi. 2007. Membangun Kompetensi Matematika 1

untuk Kelas VII SMP dan MTs. Solo: PT Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri.

IX. Evaluasi / Penilaian Hasil Belajar :

Teknik Instrumen : Tertulis

Bentuk Instrumen : Uraian

Instrumen Soal :

1. Pada jajargenjang PQRS diketahui PQ = 8 cm, QR = 5 cm, dan ∠ P = 60°.

a. Gambarlah sketsa dari jajargenjang PQRS!

b. Tentukan panjang sisi-sisi yang lain!

Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

77

 

c. Tentukan besar sudut-sudut yang lain!

d. Hitunglah keliling jajargenjang PQRS!

2. N M

Q

LK  P 

Perhatikan gambar di atas, keliling jajargenjang KLMN = 50 cm, KL = 3x

cm, LM = 2x cm, NQ = 12 cm.

a. Tentukan nilai x!

b. Hitunglah luas jajargenjang KLMN!

c. Tentukan panjang NP !

3. Sebuah spanduk berbentuk jajargenjang dengan alasnya dua kali tingginya.

Jika luas spanduk itu 288 cm2, tentukan panjang alas dan tinggi spanduk itu!

Mengetahui Jakarta, 11 Mei 2010 Guru Mata pelajaran Peneliti Asmat Madinah, S.Pd Fitriah Ulfah

Page 91: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

78

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 4

KELAS EKSPERIMEN

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VII (tujuh)/ Genap

Tahun Ajaran : 2009/2010

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran

Materi : Bangun Datar Segiempat

I. Standar Kompetensi

Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.

II. Kompetensi Dasar

1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,

jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.

2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya

dalam pemecahan masalah.

III. Indikator

1. Menjelaskan sifat-sifat belah ketupat ditinjau dari sisi, sudut, dan

diagonalnya.

2. Menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal belah ketupat.

3. Menemukan rumus keliling dan luas belah ketupat.

3. Menghitung keliling dan luas belah ketupat.

4. Menerapkan rumus keliling dan luas belah ketupat dalam pemecahan

masalah.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat belah ketupat ditinjau dari sisi, sudut,

dan diagonalnya.

2. Siswa dapat menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal

belah ketupat.

Page 92: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

79

 

3. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas belah ketupat.

4. Siswa dapat menghitung keliling dan luas belah ketupat.

5. Siswa dapat menyelesaikan soal tentang penerapan rumus keliling dan luas

belah ketupat dalam memecahkan masalah.

V. Materi Ajar

1. Sifat-sifat belah ketupat

2. Keliling dan luas belah ketupat

VI. Model Dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray

Metode Pembelajaran : diskusi kelompok, pemberian tugas

VII. Kegiatan Pembelajaran

1. Pendahuluan ( 10 menit) ±

- Guru membahas PR yang dianggap sulit oleh siswa dan mengingatkan

kembali materi sebelumnya.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kepada

siswa.

- Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang manfaat mempelajari

bangun belah ketupat dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan Inti ( 55 menit) ±

- Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-masing

kelompok beranggota 4 orang (pembagian kelompok bersifat heterogen).

- Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok.

- Setiap kelompok mengerjakan LKS dengan berdiskusi untuk membahas

permasalahan yang terdapat pada LKS.

- Dua orang siswa dari tiap kelompok pergi bertamu ke dua kelompok lain

(dua kelompok yang berbeda) sesuai dengan format yang telah ditentukan

oleh guru.

- Dua orang siswa ini untuk tukar pendapat dengan kelompok lain

mengenai permasalahan dalam LKS dan anggota kelompok yang tetap

Page 93: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

80

 

tinggal dalam kelompok bertugas sebagai tuan rumah yang akan

memberikan penjelasan dan tukar pendapat mengenai permasalahan

dalam LKS dengan anggota dari dua kelompok lain.

- Siswa yang bertamu kembali ke kelompok masing-masing dan

menjelaskan hasil temuannya kepada temannya yang tetap tinggal dalam

kelompok.

- Perwakilan siswa mempresentasikan jawaban hasil diskusi kelompoknya

di depan kelas untuk menanggapi.

3. Penutup ( 15 menit) ±

- Guru memberikan latihan berupa soal uraian kepada siswa.

- Guru dan siswa membahas latihan soal yang telah diberikan.

- Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.

- Guru memberikan PR kepada siswa.

VIII. Alat dan Sumber Belajar :

Alat : Papan tulis, Spidol, Penghapus, Penggaris, Busur, Gunting

Sumber Belajar : Nurharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep

dan Aplikasinya Untuk SMP/Mts Kelas VII, Jakarta: CV

Usaha Makmur.

Salamah, Umi. 2007. Membangun Kompetensi Matematika 1

untuk Kelas VII SMP dan MTs. Solo: PT Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri. .

IX. Evaluasi / Penilaian Hasil Belajar :

Teknik Instrumen : Tertulis

Bentuk Instrumen : Uraian

Instrumen Soal :

1. Pada belah ketupat ABCD dengan AE = 12 cm, BE = 9 cm, dan BAD =

500.

a. Gambarlah sketsa belah ketupat ABCD tersebut!

Page 94: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

81

 

b. Tentukan panjang sisi belah ketupat ABCD!

c. Tentukan besar ∠ABC, ∠BCD dan ∠ADC!

d. Hitunglah keliling dan luas belah ketupat ABCD!

2. Luas kolam ikan Pak Ali yang berbentuk belah ketupat adalah 288 m2. Jika

panjang salah satu diagonal kolam ikan tersebut 32 m, berapakah panjang

diagonal kolam ikan yang lain?

3. Keliling belah ketupat 68 cm. Jika panjang salah satu diagonalnya 16 cm.

a. Tentukan panjang diagonal yang lain!

b. Hitunglah luas belah ketupat tersebut!

Mengetahui Jakarta, 18 Mei 2010 Guru Mata pelajaran Peneliti Asmat Madinah, S.Pd Fitriah Ulfah

  

 

 

 

 

 

 

 

Page 95: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

82

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 5

KELAS KONTROL

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VII (tujuh)/ Genap

Tahun Ajaran : 2009/2010

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran

Materi : Bangun Datar Segiempat

I. Standar Kompetensi

Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.

II. Kompetensi Dasar

1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,

jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.

2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya

dalam pemecahan masalah.

III. Indikator

1. Menjelaskan sifat-sifat layang-layang ditinjau dari sisi, sudut, dan

diagonalnya.

2. Menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal layang-layang.

3. Menemukan rumus keliling dan luas layang-layang.

4. Menghitung keliling dan luas layang-layang.

5. Menerapkan rumus keliling dan luas layang-layang dalam pemecahan

masalah.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat layang-layang ditinjau dari sisi, sudut,

dan diagonalnya.

2. Siswa dapat menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal

layang-layang.

Page 96: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

83

 

3. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas layang-layang.

4. Siswa dapat menghitung keliling dan luas layang-layang.

5. Siswa dapat menyelesaikan soal tentang penerapan rumus keliling dan luas

layang-layang dalam memecahkan masalah.

V. Materi Ajar

1. Sifat-sifat layang-layang

2. Keliling dan luas layang-layang

VI. Model Dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray

Metode Pembelajaran : diskusi kelompok, pemberian tugas

VII. Kegiatan Pembelajaran

1. Pendahuluan ( 10 menit) ±

- Guru membahas PR yang dianggap sulit oleh siswa dan mengingatkan

kembali materi sebelumnya.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kepada

siswa.

- Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang manfaat mempelajari

bangun layang-layang dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan Inti ( 55 menit) ±

- Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-masing

kelompok beranggota 4 orang (pembagian kelompok bersifat heterogen).

- Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok.

- Setiap kelompok mengerjakan LKS dengan berdiskusi untuk membahas

permasalahan yang terdapat pada LKS.

- Dua orang siswa dari tiap kelompok pergi bertamu ke dua kelompok lain

(dua kelompok yang berbeda) sesuai dengan format yang telah ditentukan

oleh guru.

- Dua orang siswa ini untuk tukar pendapat dengan kelompok lain

mengenai permasalahan dalam LKS dan anggota kelompok yang tetap

Page 97: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

84

 

tinggal dalam kelompok bertugas sebagai tuan rumah yang akan

memberikan penjelasan dan tukar pendapat mengenai permasalahan

dalam LKS dengan anggota dari dua kelompok lain.

- Siswa yang bertamu kembali ke kelompok masing-masing dan

menjelaskan hasil temuannya kepada temannya yang tetap tinggal dalam

kelompok.

- Perwakilan siswa mempresentasikan jawaban hasil diskusi kelompoknya

di depan kelas untuk menanggapi

3. Penutup ( 15 menit) ±

- Guru memberikan latihan berupa soal uraian kepada siswa.

- Guru dan siswa membahas latihan soal yang telah diberikan.

- Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.

- Guru memberikan PR kepada siswa.

VIII. Alat dan Sumber Belajar :

Alat : Papan tulis, Spidol, Penghapus, Penggaris, Busur, Gunting

Sumber Belajar : Nurharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep

dan Aplikasinya Untuk SMP/Mts Kelas VII, Jakarta: CV

Usaha Makmur.

Salamah, Umi. 2007. Membangun Kompetensi Matematika 1

untuk Kelas VII SMP dan MTs. Solo: PT Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri.

IX. Evaluasi / Penilaian Hasil Belajar :

Teknik Instrumen : Tertulis

Bentuk Instrumen : Uraian

Instrumen Soal :

Page 98: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

85

 

N 1.

MO 

Diketahui layang-layang KLMN dengan panjang KO = 16 cm, LO = 12

cm, dan MO = 24 cm seperti tampak pada gambar di atas.

a. Tentukan panjang KL dan MN !

b. Hitunglah keliling dan luas KLMN!

2. Gambar dibawah ini adalah bangun layang-layang ABCD, dengan besar ∠

C

D

A

DA DC = 30° dan ∠C B = 40°.

O

Tentukanlah besar ∠ADB dan ∠ABC!

3. Andi ingin membuat layang-layang dengan luas 396 cm2. Jika panjang salah

satu diagonalnya 22 cm, berapakah panjang diagonal layang-layang yang

lainnya?

Mengetahui Jakarta, 21 Mei 2010 Guru Mata pelajaran Peneliti

Asmat Madinah, S.Pd Fitriah Ulfah

Page 99: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

86

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 6

KELAS EKSPERIMEN

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VII (tujuh)/ Genap

Tahun Ajaran : 2009/2010

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran

Materi : Bangun Datar Segiempat

I. Standar Kompetensi

Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.

II. Kompetensi Dasar

1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,

jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.

2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya

dalam pemecahan masalah.

III. Indikator

1. Menjelaskan sifat-sifat trapesium sembarang ditinjau dari sisi, sudut, dan

diagonalnya.

2. Menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal trapesium

sembarang.

3. Menemukan rumus keliling dan luas trapesium sembarang.

4. Menghitung keliling dan luas trapesium sembarang.

5. Menerapkan konsep rumus keliling dan luas trapesium sembarang dalam

pemecahan masalah.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat trapesium sembarang ditinjau dari sisi,

sudut, dan diagonalnya.

Page 100: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

87

 

2. Siswa dapat menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal

trapesium sembarang. .

3. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas trapesium sembarang.

4. Siswa dapat menghitung keliling dan luas trapesium sembarang.

5. Siswa dapat menyelesaikan soal tentang penerapan keliling dan luas

trapesium sembarang dalam memecahkan masalah.

V. Materi Ajar

1. Sifat-sifat trapesium sembarang

2. Keliling dan luas trapesium sembarang

VI. Model Dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray

Metode Pembelajaran : diskusi kelompok, pemberian tugas

VII. Kegiatan Pembelajaran

1. Pendahuluan ( 10 menit) ±

- Guru membahas PR yang dianggap sulit oleh siswa dan mengingatkan

kembali materi sebelumnya.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kepada

siswa.

- Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang manfaat mempelajari

bangun trapesium sembarang dalam kehidupan sehari-hari

2. Kegiatan Inti ( 55 menit) ±

- Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-masing

kelompok beranggota 4 orang (pembagian kelompok bersifat heterogen).

- Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok.

- Setiap kelompok mengerjakan LKS dengan berdiskusi untuk membahas

permasalahan yang terdapat pada LKS.

- Dua orang siswa dari tiap kelompok pergi bertamu ke dua kelompok lain

(dua kelompok yang berbeda) sesuai dengan format yang telah ditentukan

oleh guru.

Page 101: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

88

 

- Dua orang siswa ini untuk tukar pendapat dengan kelompok lain

mengenai permasalahan dalam LKS dan anggota kelompok yang tetap

tinggal dalam kelompok bertugas sebagai tuan rumah yang akan

memberikan penjelasan dan tukar pendapat mengenai permasalahan

dalam LKS dengan anggota dari dua kelompok lain.

- Siswa yang bertamu kembali ke kelompok masing-masing dan

menjelaskan hasil temuannya kepada temannya yang tetap tinggal dalam

kelompok.

- Perwakilan siswa mempresentasikan jawaban hasil diskusi kelompoknya

di depan kelas untuk menanggapi.

3. Penutup ( 15 menit) ±

- Guru memberikan latihan berupa soal uraian kepada siswa.

- Guru dan siswa membahas latihan soal yang telah diberikan.

- Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.

- Guru memberikan PR kepada siswa.

VIII. Alat dan Sumber Belajar :

Alat : Papan tulis, Spidol, Penghapus, Penggaris, Busur, Gunting

Sumber Belajar : Nurharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep

dan Aplikasinya Untuk SMP/Mts Kelas VII, Jakarta: CV

Usaha Makmur.

Salamah, Umi. 2007. Membangun Kompetensi Matematika 1

untuk Kelas VII SMP dan MTs. Solo: PT Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri.

XI. Evaluasi / Penilaian Hasil Belajar :

Teknik Instrumen : Tertulis

Bentuk Instrumen : Uraian

Instrumen Soal :

Page 102: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

89

 

N M

1. Gambar dibawah ini adalah trapesium sembarang KLMN, dengan panjang

MN = 9 cm, NO = 24 cm, PL = 7 cm, KO = 10 cm, K = 40°, ∠ ∠ S =

50°.

K  LO P

24 cm 

9 cm 

10 cm  7 cm 

a. Tentukan panjang LM , MP , OP , KN , KL !

b. Tentukan besar ∠M dan ∠N!

c. Hitunglah keliling dan luas trapesium sembarang KLMN!

2. Bu Nita mempunyai sebidang tanah berbentuk trapesium sembarang,

sepasang sisi sejajar 35 m dan 45 m. Jika jarak kedua sisi sejajar itu 20 m.

Hitunglah luas tanah bu Nita!

3. Luas trapesium sembarang yang memiliki sisi alas 23 cm dan sisi atas 17 cm

adalah 320 cm2. Berapakah tinggi bangun trapesium itu?

Mengetahui Jakarta, 25 Mei 2010 Guru Mata pelajaran Peneliti

Asmat Madinah, S.Pd Fitriah Ulfah

Page 103: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

90

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 7

KELAS EKSPERIMEN

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VII (tujuh)/ Genap

Tahun Ajaran : 2009/2010

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran

Materi : Bangun Datar Segiempat

I. Standar Kompetensi

Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.

II. Kompetensi Dasar

1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,

jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.

2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya

dalam pemecahan masalah.

III. Indikator

1. Menjelaskan sifat-sifat trapesium sama kaki ditinjau dari sisi, sudut, dan

diagonalnya.

2. Menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal trapesium sama

kaki.

3. Menemukan rumus keliling dan luas trapesium sama kaki.

4. Menghitung keliling dan luas trapesium sama kaki.

5. Menerapkan rumus keliling dan luas trapesium sama kaki dalam pemecahan

masalah.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat trapesium sama kaki ditinjau dari sisi,

sudut, dan diagonalnya

Page 104: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

91

 

2. Siswa dapat menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal

trapesium sama kaki. .

3. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas trapesium sama kaki.

4. Siswa dapat menghitung keliling dan luas trapesium sama kaki.

5. Siswa dapat menyelesaikan soal tentang penerapan rumus keliling dan luas

trapesium sama kaki dalam memecahkan masalah.

V. Materi Ajar

1. Sifat-sifat trapesium sama kaki

2. Keliling dan luas trapesium sama kaki

VI. Model Dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray

Metode Pembelajaran : diskusi kelompok, pemberian tugas

VII. Kegiatan Pembelajaran

1. Pendahuluan ( 10 menit) ±

- Guru membahas PR yang dianggap sulit oleh siswa dan mengingatkan

kembali materi sebelumnya.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kepada

siswa.

- Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang manfaat mempelajari

bangun trapesium sama kaki dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan Inti ( 55 menit) ±

- Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-masing

kelompok beranggota 4 orang (pembagian kelompok bersifat heterogen).

- Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok.

- Setiap kelompok mengerjakan LKS dengan berdiskusi untuk membahas

permasalahan yang terdapat pada LKS.

- Dua orang siswa dari tiap kelompok pergi bertamu ke dua kelompok lain

(dua kelompok yang berbeda) sesuai dengan format yang telah ditentukan

oleh guru.

Page 105: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

92

 

- Dua orang siswa ini untuk tukar pendapat dengan kelompok lain

mengenai permasalahan dalam LKS dan anggota kelompok yang tetap

tinggal dalam kelompok bertugas sebagai tuan rumah yang akan

memberikan penjelasan dan tukar pendapat mengenai permasalahan

dalam LKS dengan anggota dari dua kelompok lain.

- Siswa yang bertamu kembali ke kelompok masing-masing dan

menjelaskan hasil temuannya kepada temannya yang tetap tinggal dalam

kelompok.

- Perwakilan siswa mempresentasikan jawaban hasil diskusi kelompoknya

di depan kelas untuk menanggapi.

3. Penutup ( 15 menit) ±

- Guru memberikan latihan berupa soal uraian kepada siswa.

- Guru dan siswa membahas latihan soal yang telah diberikan.

- Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.

- Guru memberikan PR kepada siswa.

VIII. Alat dan Sumber Belajar :

Alat : Papan tulis, Spidol, Penghapus, Penggaris, Busur, Gunting

Sumber Belajar : Nurharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep

dan Aplikasinya Untuk SMP/Mts Kelas VII, Jakarta: CV

Usaha Makmur.

Salamah, Umi. 2007. Membangun Kompetensi Matematika 1

untuk Kelas VII SMP dan MTs. Solo: PT Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri.

IX. Evaluasi / Penilaian Hasil Belajar :

Teknik Instrumen : Tertulis

Bentuk Instrumen : Uraian

Instrumen Soal :

Page 106: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

93

 

1. Sebuah trapesium sama kaki PQRS dengan PS = QR . panjang = 16 cm,

= 6 cm, dan = 13 cm.

a. Gambarlah bangun trapesium sama kaki PQRS!

b. Tentukan keliling dan luas bangun trapesium sama kaki PQRS! F2. G 

H

ED  H  I 

Luas trapesium sama kaki DEFG di atas 160 . Panjang DE = 26 cm dan

FG = 8 cm, dan E = 45°. ∠

a. Berapakah panjang HG !

30 m 

13 

20  

b. Tentukan besar ∠ F, ∠G, dan ∠H!  m3.

Paman membeli sebidang tanah berbentuk trapesium sama kaki seperti

gambar di atas. Jika harga tanah Rp. 350.000,00 per m2, berapa harga

sebidang tanah tersebut!

Mengetahui Jakarta, 27 Mei 2010 Peneliti Guru Mata pelajaran

Asmat Madinah, S.Pd Fitriah Ulfah

Page 107: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

94

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 8

Mata Pelajaran : Matematika

enap

ran

giempat

. Standar Kompetensi

i empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.

II.

sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,

2. pat serta menggunakannya

III. In

an sifat-sifat trapesium siku-siku ditinjau dari sisi, sudut, dan

2. anjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal trapesium siku-

3. mukan rumus keliling dan luas trapesium siku-siku

u-siku dalam pemecahan

IV. Tu belajaran

n sifat-sifat trapesium siku-siku ditinjau dari sisi,

KELAS EKSPERIMEN

Kelas / Semester : VII (tujuh)/ G

Tahun Ajaran : 2009/2010

Alokasi Waktu : 2 jam pelaja

Materi : Bangun Datar Se

I

Memahami konsep seg

Kompetensi Dasar

1. Mengidentifikasi

jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.

Menghitung keliling dan luas bangun segiem

dalam pemecahan masalah.

dikator

1. Menjelask

diagonalnya.

Menentukan p

siku.

Mene

4. Menghitung keliling dan luas trapesium siku-siku.

5. Menerapkan rumus keliling dan luas trapesium sik

masalah.

juan Pem

1. Siswa dapat menjelaska

sudut, dan diagonalnya.

Page 108: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

95

 

2. Siswa dapat menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal

trapesium siku-siku.

3. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas trapesium siku-siku.

4. Siswa dapat menghitung keliling dan luas trapesium siku-siku.

5. Siswa dapat menyelesaikan soal tentang penerapan rumus keliling dan luas

trapesium siku-siku dalam memecahkan masalah.

V. Materi Ajar

1. Sifat-sifat trapesium siku-siku

2. Keliling dan luas trapesium siku-siku

VI. Model Dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray

Metode Pembelajaran : diskusi kelompok, pemberian tugas

VII. Kegiatan Pembelajaran

1. Pendahuluan ( 10 menit) ±

- Guru membahas PR yang dianggap sulit oleh siswa dan mengingatkan

kembali materi sebelumnya.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kepada

siswa.

- Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang manfaat mempelajari

bangun segiempat dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan Inti ( 55 menit) ±

- Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-masing

kelompok beranggota 4 orang (pembagian kelompok bersifat heterogen).

- Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok.

- Setiap kelompok mengerjakan LKS dengan berdiskusi untuk membahas

permasalahan yang terdapat pada LKS.

- Dua orang siswa dari tiap kelompok pergi bertamu ke dua kelompok lain

(dua kelompok yang berbeda) sesuai dengan format yang telah ditentukan

oleh guru.

Page 109: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

96

 

- Dua orang siswa ini untuk tukar pendapat dengan kelompok lain

mengenai permasalahan dalam LKS dan anggota kelompok yang tetap

tinggal dalam kelompok bertugas sebagai tuan rumah yang akan

memberikan penjelasan dan tukar pendapat mengenai permasalahan

dalam LKS dengan anggota dari dua kelompok lain.

- Siswa yang bertamu kembali ke kelompok masing-masing dan

menjelaskan hasil temuannya kepada temannya yang tetap tinggal dalam

kelompok.

- Perwakilan siswa mempresentasikan jawaban hasil diskusi kelompoknya

di depan kelas untuk menanggapi.

3. Penutup ( 15 menit) ±

- Guru memberikan latihan berupa soal uraian kepada siswa.

- Guru dan siswa membahas latihan soal yang telah diberikan.

- Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.

- Guru memberikan PR kepada siswa.

VIII. Alat dan Sumber Belajar :

Alat : Papan tulis, Spidol, Penghapus, Penggaris, Busur, Gunting

Sumber Belajar : Nurharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep

dan Aplikasinya Untuk SMP/Mts Kelas VII, Jakarta: CV

Usaha Makmur.

Salamah, Umi. 2007. Membangun Kompetensi Matematika 1

untuk Kelas VII SMP dan MTs. Solo: PT Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri.

IX. Evaluasi / Penilaian Hasil Belajar :

Teknik Instrumen : Tertulis

Bentuk Instrumen : Uraian

Instrumen Soal :

Page 110: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

97

 

QP  T

K  L

MN  O 

R

T

1.

550

6 cm 

12  cm 

6 cm 

Pada bangun trapesium siku-siku PQRS di atas, diketahui ∠Q = 55°, SR =

6 cm, PQ = 11 cm, = 12 cm.

a. Tentukan besar ∠ P , ∠R, ∠ S!

b. Hitunglah keliling dan luas bangun trapesium PQRS tersebut!

2.

Luas trapesium siku-siku KLMN di atas adalah 96 cm , dengan panjang, KL

= 8 cm, NM = 16 cm. Tentukan panjang KO !

3. Sebuah taman bunga yang berbentuk trapesium siku-siku dengan panjang

kakinya 20 m. Jika sisi-sisi sejajarnya 26 m dan 10 cm, berapakah luas

taman bunga tersebut?

Mengetahui Jakarta, 1 Juni 2010

Guru Mata pelajaran Peneliti

Asmat Madinah, S.Pd Fitriah Ulfah

Page 111: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

98

Lampiran 3 Kelompok : …………………….....

LEMBAR KERJA SISWA 1

Nama Anggota: …………………….....

Diskusikan dan Kerjakan dengan Kelompokmu!

A. Sifat-Sifat Persegi Panjang 1. Siapkan alat-alat tulismu berupa pensil, penggaris, busur, dan gunting.

Buatlah gambar persegi panjang dengan ukuran panjang 10 cm dan lebar 5

cm. Kemudian guntinglah persegi panjang tersebut!

2. Berilah nama ABCD pada persegi panjang tersebut! Setelah itu

hubungkanlah titik A dengan C, titik B dengan titik D, dan tandailah titik

potong kedua garis tersebut serta berilah nama dengan titik O!

3. Perhatikan persegi panjang ABCD, tentukan sisi-sisinya! Adakah sisi-sisi

yang sama panjang dan sejajar? Jika ada, coba kalian sebutkan!

4. Perhatikan persegi panjang ABCD tersebut, tentukan diagonal-diagonalnya

dan sebutkan sifat dari diagonalnya!

... ...

...

... ...

Jawab:

Jawab:

Page 112: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

99

5. Ukurlah sudut berikut ini dengan menggunakan busur derajat!

∠BAD = ……0 ABC = ……0 ∠ ∠BCD = ……0 ∠ADC = ……0

Coba kalian simpulkan!

Jawab:

6. Apa yang kalian simpulkan mengenai sifat-sifat persegi panjang ABCD

pada kegiatan di atas!

Jawab:

B. Rumus Keliling dan Luas Persegi Panjang

D C

A BA B

1. Keliling Persegi Panjang

Keliling persegi panjang adalah jumlah panjang semua sisi persegi panjang.

.

Perhatikan gambar di atas!

Keliling persegi panjang ABCD = ….. + ….. + ….. + ….

Jika AB = CD = panjang (p) dan BC = AD = lebar (l), maka dapat ditulis:

Keliling ABCD = ….. + .…. + ….. + ….. = 2 (...... + ......)

Page 113: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

100

D C

2. Luas Persegi Panjang

Persegi panjang di bawah ini disusun dari beberapa persegi, dimana setiap 1

persegi berukuran 1 satuan x 1 satuan.

A B

Banyaknya persegi pada panjang AB / DC = …..

Banyaknya persegi pada panjang BC / AD = …..

Banyaknya persegi pada persegi panjang ABCD = luas persegi panjang =

....... x…....

Jika persegi panjang memiliki panjang = p satuan panjang dan lebar = l

satuan lebar dan L = satuan luas maka

Luas Persegi Panjang adalah

....... = ……… x ………

Page 114: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

101

Kelompok : …………………….....

LEMBAR KERJA SISWA 2

Nama Anggota: …………………….....

Diskusikan dan Kerjakan dengan Kelompokmu!

A. Sifat-Sifat Persegi 1. Siapkan alat-alat tulismu berupa pensil, penggaris, busur, dan gunting.

Buatlah gambar persegi dengan panjang sisinya 4 cm. Kemudian guntinglah

persegi tersebut!

2. Berilah nama ABCD pada persegi tersebut! Setelah itu hubungkanlah titik A

dengan C, titik B dengan titik D, dan tandailah titik potong kedua garis

tersebut serta berilah nama dengan titik O!

3. Perhatikan persegi ABCD, tentukan sisi-sisinya! Adakah sisi-sisi yang sama

panjang? Jika ada, coba kalian sebutkan!

4. Perhatikan persegi ABCD tersebut, tentukan diagonal-diagonalnya dan

sebutkan sifat dari diagonalnya!

... ...

...

... ...

Jawab:

Jawab:

Page 115: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

102

5. Ukurlah sudut berikut ini dengan menggunakan busur derajat!

∠BAO = ……0 DAO = ……0 ∠ ∠BCO = ……0 ∠DCO = ……0

Coba kalian simpulkan!

D C

A B

6. Apa yang kalian simpulkan mengenai sifat-sifat persegi ABCD pada

kegiatan di atas!

Jawab:

  Jawab:

B. Rumus Keliling dan Luas Persegi 1. Keliling Persegi

Keliling persegi adalah jumlah panjang semua sisi persegi.

.

Perhatikan gambar di atas!

Keliling persegi ABCD = ….. + ….. + ….. + ….

Karena AB = BC = CD = AD maka

Keliling persegi ABCD = 4 x .....

Jika panjang AB = s maka keliling persegi ABCD = 4 x ….

Page 116: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

103

C D

2. Luas Persegi

Persegi di bawah ini disusun dari beberapa persegi, dimana setiap 1 persegi

berukuran 1 satuan x 1 satuan.

A B

Banyaknya persegi pada panjang AB / DC = …..

Banyaknya persegi pada panjang BC / AD = …..

Banyaknya persegi ABCD = luas persegi = ….. x …..

Karena persegi memiliki ukuran panjang dan lebar yang sama maka panjang

dan lebar persegi disebut panjang sisi (s) dan L = satuan luas maka

Luas Persegi adalah ....... = ……… x ………

Page 117: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

104

.

Kelompok : …………………….....

Nama Anggota: …………………….....

Diskusikan dan Kerjakan dengan Kelompokmu!

A. Sifat-Sifat Jajargenjang 1. Siapkan alat-alat tulismu berupa pensil, penggaris, busur, dan gunting.

Buatlah sebuah gambar segitiga sembarang misalnya ΔABD dengan AB =

5 cm, AD = 3 cm, dan BD = 4 cm. Tentukan titik tengah BD dan berilah

nama O seperti gambar di bawah ini!

2. Putarlah ΔABD setengah putaran (1800) dengan pusat titik O, sehingga

terbentuk bayangan ΔBCD seperti gambar di bawah ini! Kemudian

guntinglah gambar tersebut!

3. Setelah itu hubungkanlah titik A dengan titik C, titik B dengan titik D, dan

tandailah titik potong kedua garis tersebut dan berilah nama dengan titik O

seperti gambar di bawah ini!

4. Perhatikan jajargenjang ABCD, tentukan sisi-sisinya! Adakah sisi-sisi yang

sama panjang dan sejajar? Jika ada, coba kalian sebutkan!

Jawab:

..

..

.

..

..

..

..

..

LEMBAR KERJA SISWA 3

..

..

.. ..

.. .

.

Page 118: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

105

5. Perhatikan jajargenjang ABCD tersebut, tentukan diagonal-diagonalnya dan

sebutkan sifat dari diagonalnya!

Jawab:

6. Ukurlah sudut berikut ini dengan menggunakan busur derajat!

∠A = .....0 ∠B = .....0 ∠C = .....0 ∠D = .....0

Berapakah jumlah A dan ∠ ∠B, ∠C dan ∠D, ∠A dan ∠D, B dan

C? Coba kalian simpulkan!

Jawab:

7. Apa yang kalian simpulkan mengenai sifat-sifat jajargenjang ABCD pada

kegiatan di atas!

Jawab:

Page 119: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

106

B. Rumus Keliling dan Luas Jajargenjang

D C

A B

1. Keliling Jajargenjang

Keliling jajargenjang adalah jumlah panjang semua sisi jajargenjang.

Keliling jajargenjang ABCD = ….. + ….. + ….. + …..

D F C

BA E

2. Luas Jajargenjang

alas Luas jajargenjang ABCD = Luas Δ ........ + Luas Δ ........

= 2 x Luas Δ ........

= ...... x (....... x ....... x ......)

= ...... x ......

Jika AB dan CD merupakan alas (a), DE dan FB merupakan tinggi (t)

dan luas (L) maka

Catatan:

Alas jajargenjang merupakan sisi jajargenjang dan tinggi jajargenjang tegak

lurus terhadap alas

tinggi

Luas Jajargenjang adalah ...... = ........ x .........

Page 120: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

107

Kelompok : …………………….....

Nama Anggota: …………………….....

Diskusikan dan Kerjakan dengan Kelompokmu!

A. Sifat-Sifat Belah Ketupat 1. Siapkan alat-alat tulismu berupa pensil, penggaris, busur dan gunting.

Buatlah segitiga sama kaki misalnya ΔABC dengan AB = BC = 5 cm,

AC = 6 cm, dan O titik tengah AC , seperti gambar di bawah!

2. Putarlah ΔABC setengah putaran (1800) dengan pusat titik O sehingga

terbentuk bayangan ΔADC seperti gambar di bawah ini! Kemudian

guntinglah gambar tersebut!

3. Setelah itu hubungkanlah titik A dengan titik C dan titik B dengan titik D,

seperti gambar di bawah ini!

.... ..

.

..

.. ..

.

..

LEMBAR KERJA SISWA 4

..

.. .. ..

..

Page 121: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

108

4. Perhatikan belah ketupat ABCD, tentukan sisi-sisinya! Adakah sisi-sisi yang

sama panjang? Jika ada, coba kalian sebutkan!

5. Perhatikan belah ketupat ABCD tersebut, tentukan diagonal-diagonalnya

dan sebutkan sifat dari diagonalnya!

Jawab:

Jawab:

6. Ukurlah sudut berikut ini dengan menggunakan busur derajat!

∠BAD = ......0 ABC = ......0 ∠ ∠BCD = ......0 ADC = .......0 ∠

∠BAO = ......0 DAO = ......0 ∠ ∠ABO = ......0 CBO = .......0 ∠

Coba kalian simpulkan!

Jawab:

7. Apa yang kalian simpulkan mengenai sifat-sifat belah ketupat ABCD pada

kegiatan di atas!

Jawab:

Page 122: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

109

B. Rumus Keliling dan Luas Belah Ketupat

B

C

1. Keliling Belah Ketupat

Keliling belah ketupat adalah jumlah panjang semua sisi belah ketupat.

A

D

O

Keliling belah ketupat ABCD = ..... + ..... + ..... +

2. Luas Belah Ketupat B

C A

D

O

Luas belah ketupat ABCD = Luas Δ ........ + Luas Δ ........

= (..... x ..... x .....) + (..... x ..... x .... )

= 12

x ..... x (...... + ......)

= ...... x ...... x .......

Karena AC merupakan diagonal (d1), BD merupakan diagonal (d2) dan

luas (L) maka

Luas Belah Ketupat adalah ........ = ...... x ....................... x ........................

Page 123: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

110

Kelompok : …………………….....

Nama Anggota: …………………….....

Diskusikan dan Kerjakan dengan Kelompokmu!

A. Sifat-Sifat Layang-layang 1. Siapkan alat-alat tulismu berupa pensil, penggaris, busur, dan gunting.

Buatlah gambar segitiga sama kaki ΔABC dengan AB = AC = 5 cm, BC

= 6 cm (gambar (i)) dan ΔBCD dengan BD = CD = 7 cm, BC = 6 cm

(gambar (ii)), kemudian himpitkan alas kedua segitiga tersebut sehingga

terbentuk bangun ABCD seperti gambar (iii) di bawah ini! Kemudian

guntinglah!

Gambar (i) Gambar (ii) Gambar (iii)

2. Setelah itu hubungkanlah titik A dengan titik D, titik B dengan titik C, dan

tandailah titik potong kedua garis tersebut dan berilah nama dengan titik O

seperti gambar di bawah ini!

3. Perhatikan layang-layang ABCD tersebut, tentukan sisi-sisinya! Adakah

sisi-sisi yang sama panjang? Jika ada, coba kalian sebutkan!

..

.. ..

.. ..

..

..

.. ..

..

..

.. ..

..

..

LEMBAR KERJA SISWA 5

Page 124: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

111

Jawab:

4. Perhatikan layang-layang ABCD tersebut, tentukan diagonal-diagonalnya

dan sebutkan sifat dari diagonalnya!

Jawab:

5. Ukurlah sudut berikut ini dengan menggunakan busur derajat!

∠BAC = ......0 ∠ABD = .....0 ∠ACD = .....0 ∠BDC = .....0

Coba kalian simpulkan!

Jawab:

6. Apa yang kalian simpulkan mengenai sifat-sifat layang-layang ABCD pada

kegiatan di atas!

Jawab:

Page 125: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

112

B. Rumus Keliling dan Luas Layang-Layang

A

1. Keliling Layang-Layang

Keliling Layang-layang adalah jumlah panjang semua sisi layang-layang.

B

C

D

Keliling layang-layang ABCD = ..... + ..... + ..... + .....

A

A

B

C

D

2. Luas layang-layang

Luas layang-layang ABCD = Luas Δ ........ + Luas Δ ........

= (..... x ..... x .....) + (..... x ..... x .....)

= 12

x ...... x (...... + ......)

= ..... x ...... x .......

Karena BD merupakan diagonal (d1), AC merupakan diagonal (d2) dan

Luas (L) maka

O

Luas Layang-Layang adalah ......... = ........ x ............... x .................

Page 126: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

113

LEMBAR KERJA SISWA 6

Kelompok : …………………….....

Nama Anggota: …………………….....

Diskusikan dan Kerjakan dengan Kelompokmu!

A. Sifat-Sifat Trapesium Sembarang 1. Siapkan alat-alat tulismu berupa pensil, penggaris, busur, dan gunting.

Buatlah trapesium sembarang dan beri nama ABCD dengan pada trapesium

tersebut seperti gambar di bawah ini! Kemudian guntinglah!

2. Setelah itu hubungkanlah titik A dengan titik C, titik B dengan titik D, dan

tandailah titik potong kedua garis tersebut dan berilah nama dengan titik O

seperti gambar di bawah ini!

3. Perhatikan trapesium sembarang ABCD tersebut, tentukan sisi-sisinya!

Adakah sisi-sisi yang sama panjang dan sejajar? Jika ada, coba kalian

sebutkan!

4. Perhatikan trapesium sembarang ABCD tersebut, tentukan diagonal-

diagonalnya dan sebutkan sifat dari diagonalnya!

Jawab:

Jawab:  

.. ..

.. ..

..

..

..

....

Page 127: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

114

5. Ukurlah sudut berikut ini dengan menggunakan busur derajat!

∠A = .........0 ∠B = ........0 ∠C = .......0 D = .......0 ∠

∠C? Berapakah jumlah A dan D , ∠B dan ∠ ∠

Coba kalian simpulkan!

A B

CD

6. Apa yang kalian simpulkan mengenai sifat-sifat trapesium sembarang

ABCD pada kegiatan di atas!

Jawab:

Jawab:

B. Rumus Keliling dan Luas Trapesium Sembarang 1. Keliling Trapesium Sembarang

Keliling trapesium sembarang adalah jumlah panjang semua sisi trapesium.

.

Keliling trapesium sembarang ABCD = ..... + ..... + ..... + .....

Page 128: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

115

F D C

A BE

2. Luas Trapesium Sembarang

t

Luas trapesium sembarang ABCD = Luas Δ ........ + Luas Δ ........

= (..... x ..... x .....) + (..... x ..... x ......)

= (..... x ..... x .....) + (..... x ..... x ......) AF = CE

= 12

x (..... + .....) x ......

Jika AB dan DC merupakan sisi sejajar, CE dan FA merupakan tinggi

trapesium (t), Luas (L) maka

Luas Trapesium Sembarang adalah ...... = ....... x .......................... x ..........

Page 129: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

116

Kelompok : …………………….....

Nama : …………………….....

Diskusikan dan Kerjakan dengan Kelompokmu!

A. Sifat-Sifat Trapesium Sama Kaki 1. Siapkan alat-alat tulismu berupa pensil, penggaris, busur dan gunting.

Buatlah trapesium sama kaki dan berilah nama ABCD dengan AD = BC =

4 cm seperti gambar di bawah ini! Kemudian guntinglah!

2. Setelah itu hubungkanlah titik A dengan titik C, titik B dengan titik D, dan

tandailah titik potong kedua garis tersebut dan berilah nama dengan titik O

seperti gambar di bawah ini!

3. Perhatikan trapesium sama kaki ABCD tersebut, tentukan sisi-sisinya!

Adakah sisi-sisi yang sama panjang dan sejajar? Jika ada, coba kalian

sebutkan!

4. Perhatikan trapesium sama kaki ABCD tersebut, tentukan diagonal-

diagonalnya dan sebutkan sifat dari diagonalnya!

Jawab:

Jawab:

.. ..

.. ..

..

..

..

..

..

LEMBAR KERJA SISWA 7

Page 130: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

117

5. Ukurlah sudut berikut ini dengan menggunakan busur derajat!

∠A = .....0 ∠B = .....0 ∠C = .....0 D = .....0 ∠

∠C? Berapakah jumlah A dan ∠D , ∠B dan ∠

Coba kalian simpulkan!

CD

A B

6. Apa yang kalian simpulkan mengenai sifat-sifat trapesium sama kaki ABCD

pada kegiatan di atas!

Jawab:

Jawab:

B. Rumus Keliling dan Luas Trapesium Sama kaki 1. Keliling Trapesium Sama Kaki

Keliling trapesium sama kaki adalah jumlah panjang semua sisi trapesium.

Keliling trapesium sama kaki ABCD = ..... + .....+ ..... + .....

Page 131: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

118

F D C2. Luas Trapesium Sama Kaki

A BE

Luas trapesium sama kaki ABCD = Luas Δ ........ + Luas ........ Δ

= (..... x ...... x ......) + (..... x ..... x .....)

= (..... x ...... x ......) + (..... x ..... x .....) = CE AF

= 12

x (...... + ......) x .....

AB FADC CE dan merupakan sisi sejajar dan dan Jika merupakan

tinggi trapesium (t), maka

Luas Trapesium Sama Kaki adalah

.......... = ...... x ............................... x .............

Page 132: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

119

LEMBAR KERJA SISWA 8

Kelompok : …………………….....

Nama Anggota: …………………….....

Diskusikan dan Kerjakan dengan Kelompokmu!

A. Sifat-Sifat Trapesium Siku-Siku 1. Siapkan alat-alat tulismu berupa pensil, penggaris, busur, dan gunting.

Buatlah trapesium siku-siku dan berilah nama ABCD seperti gambar di

bawah ini! Kemudian guntinglah!

2. Setelah itu hubungkanlah titik A dengan titik C, titik B dengan titik D, dan

tandailah titik potong kedua garis tersebut dan berilah nama dengan titik O

seperti gambar di bawah ini!

3. Perhatikan trapesium siku-siku ABCD tersebut, tentukan sisi-sisinya!

Adakah sisi-sisi yang sama panjang dan sejajar? Jika ada, coba kalian

sebutkan!

4. Perhatikan trapesium siku-siku ABCD tersebut, tentukan diagonal-

diagonalnya dan sebutkan sifat dari diagonalnya!

Jawab:

 

Jawab:

..

..

..

..

......

....

Page 133: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

120

5. Ukurlah sudut berikut ini dengan menggunakan busur derajat!

∠A = …..0 ∠B = …..0 ∠C = …..0 D = …..0 ∠

∠C? Berapakah jumlah A dan ∠D , ∠B dan ∠

Coba kalian simpulkan!

CD

A B

6. Apa yang kalian simpulkan mengenai sifat-sifat trapesim siku-siku ABCD

pada kegiatan di atas!

Jawab:

Jawab:

B. Rumus Keliling dan Luas Trapesium Siku-Siku 1. Keliling Trapesium Siku-Siku

Keliling trapesium siku-siku adalah jumlah panjang semua sisi trapesium.

Keliling trapesium siku-siku ABCD = ..... + ..... + ..... + ......

Page 134: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

121

D C

E BA

2. Luas Trapesium Siku-Siku

t

Luas trapesium siku-siku ABCD = Luas Δ ........ + Luas Δ ........

= (..... x ..... x .....) + (..... x ..... x ......)

= (.... x ..... x .....) + (..... x ..... x ......) CE = AD

= 12

x (...... + ......) x ......

Jika AB ADDC dan merupakan sisi sejajar dan merupakan tinggi

trapesium (t), Luas (L) maka,

Luas Trapesium Siku-Siku adalah ........... = ...... x .............................. x ............

Page 135: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

B2

B3

 VII

 VI

I

Lampiran 4 122

Mobilisasi Kelompok Dalam Teknik Two Stay Two Stray

Kel I Kel VII Kel

A1 C1 A8 A8 C8 A7 A7 C7

B1 D1 B1B8 D8 B8

B7 D7

E8 E7

A1 A6 B7

Kel II Kel V Kel

A2 C2 A5 C5 A5 A6 C6

B2 D2 B5 D5 B6B6 D6

A2 A4 B5

Kel III Kel IV

A3 C3 A3 A4 C4

B3 D3 B4B4 D4

Page 136: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

123

 

Lampiran 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1

KELAS KONTROL

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VII (tujuh) / Genap

Tahun Ajaran : 2009/2010

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran

Materi : Bangun Datar Segiempat

I. Standar Kompetensi

Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.

II. Kompetensi Dasar

1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,

jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.

2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya

dalam pemecahan masalah.

III. Indikator

1. Menjelaskan sifat-sifat persegi panjang ditinjau dari sisi, sudut, dan

diagonalnya.

2. Menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal persegi panjang.

3. Menemukan rumus keliling dan luas persegi panjang.

4. Menghitung keliling dan luas persegi panjang.

5. Menerapkan rumus keliling dan luas persegi panjang dalam pemecahan

masalah.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat persegi panjang ditinjau dari sisi, sudut,

dan diagonalnya.

Page 137: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

124

 

2. Siswa dapat menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal

persegi panjang.

3. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas persegi panjang.

4. Siswa dapat menghitung keliling dan luas persegi panjang.

5. Siswa dapat menyelesaikan soal tentang penerapan rumus keliling dan luas

persegi panjang dalam pemecahan masalah.

V. Materi Ajar

1. Sifat-sifat persegi panjang

2. Keliling dan luas persegi panjang

VI. Model Dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Pembelajaran Konvensional

Metode Pembelajaran : Ekspositori

VII. Kegiatan Pembelajaran

1. Pendahuluan ( 10 menit) ±

- Guru mengingatkan kembali bangun-bangun segitiga.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kepada

siswa.

- Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang manfaat mempelajari

bangun persegi panjang dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan Inti (± 55 menit)

- Guru menjelaskan sifat-sifat persegi panjang ditinjau dari sisi, sudut, dan

diagonalnya.

- Dengan tanya jawab, guru meminta siswa untuk menentukan panjang sisi,

besar sudut, dan panjang diagonal persegi panjang.

- Guru mengarahkan siswa untuk menemukan rumus keliling dan luas

persegi panjang melalui gambar di papan tulis serta menjelaskannya.

- Guru memberikan kesempatan siswa bertanya yang belum dipahami.

- Siswa mencatat apa yang telah dijelaskan guru.

Page 138: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

125

 

3. Penutup (± 15 menit)

- Guru memberikan latihan berupa soal uraian kepada siswa.

- Guru dan siswa membahas latihan soal yang telah diberikan.

- Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.

- Guru memberikan PR kepada siswa.

VIII. Alat dan Sumber Belajar :

Alat : Papan tulis, Spidol, Penghapus, Penggaris

Sumber Belajar : Nurharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep

dan Aplikasinya Untuk SMP/MTs Kelas VII, Jakarta: CV

Usaha Makmur.

Salamah, Umi. 2007. Membangun Kompetensi Matematika 1

untuk Kelas VII SMP dan MTs. Solo: PT Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri.

IX. Evaluasi / Penilaian Hasil Belajar :

Teknik Instrumen : Tertulis

Bentuk Instrumen : Uraian

Instrumen Soal :

1. MN 

LK 

Perhatikan gambar persegi panjang KLMN dengan panjang KL = 7 cm, LM

= 4 cm, NO = 5 cm dan∠NKO = 550. Tentukanlah:

a. Tentukan panjang MN dan KN !

b. Tentukan panjang KO , LO , MO , KM , dan LN !

c. Tentukan besar ∠KNO dan ∠LKO!

5 cm O                     

550

4 cm 

7 cm 

Page 139: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

126

 

d. Tentukan sudut-sudut lain yang besarnya sama dengan∠KNO dan

∠LKO!

e. Hitunglah keliling dan luas persegi panjang KLMN di atas!

2. Keliling suatu persegi panjang adalah 42 cm dan panjangnya 5 cm lebih

panjang dari lebarnya. Hitunglah panjang, lebar, dan luas persegi panjang

tersebut!

3. Seorang tukang batu ingin memasang keramik pada lantai ruang pertemuan

yang berbentuk persegi panjang. Ukuran ruangan itu 12 m x 8 m. Jika

ukuran setiap keramik 40 cm x 20 cm, berapakah keramik yang diperlukan?

Petunjuk: Hitung dahulu luas lantai kemudian bagilah hasilnya dengan luas

keramik (Ingat 1 m = 100 cm)

Mengetahui Jakarta, 4 Mei 2010 Guru Mata pelajaran Peneliti Asmat Madinah, S.Pd Fitriah Ulfah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 140: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

127

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2

KELAS KONTROL

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VII (tujuh)/ Genap

Tahun Ajaran : 2009/2010

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran

Materi : Bangun Datar Segiempat

I. Standar Kompetensi

Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.

II. Kompetensi Dasar

1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,

jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.

2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya

dalam pemecahan masalah.

III. Indikator

1. Menjelaskan sifat-sifat persegi ditinjau dari sisi, sudut, dan diagonalnya.

2. Menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal persegi.

3. Menemukan rumus keliling dan luas persegi.

4. Menghitung keliling dan luas persegi.

5. Menerapkan rumus keliling dan luas persegi dalam pemecahan masalah.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan sisi, sudut, dan diagonal-diagonal persegi menurut

sifat-sifatnya.

2. Siswa dapat menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal

persegi.

3. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas persegi.

4. Siswa dapat menghitung keliling dan luas persegi.

Page 141: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

128

 

5. Siswa dapat menyelesaikan soal tentang penerapan rumus keliling dan luas

persegi dalam memecahkan masalah.

V. Materi Ajar

1. Sifat-sifat persegi

2. Keliling dan luas persegi

VI. Model Dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Pembelajaran Konvensional

Metode Pembelajaran : Ekspositori

VII. Kegiatan Pembelajaran

1. Pendahuluan ( 10 menit) ±

- Guru membahas PR yang dianggap sulit oleh siswa dan mengingatkan

kembali materi sebelumnya.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kepada

siswa.

- Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang manfaat mempelajari

bangun persegi dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan Inti ( 55 menit) ±

- Guru menjelaskan sifat-sifat persegi ditinjau dari sisi, sudut, dan

diagonalnya.

- Dengan tanya jawab, guru meminta siswa untuk menentukan panjang sisi,

besar sudut, dan panjang diagonal persegi.

- Guru mengarahkan siswa untuk menemukan rumus keliling dan luas

persegi melalui gambar di papan tulis serta menjelaskannya.

- Guru memberikan kesempatan siswa bertanya yang belum dipahami.

- Siswa mencatat apa yang telah dijelaskan guru.

3. Penutup (± 15 menit)

- Guru memberikan latihan berupa soal uraian kepada siswa.

- Guru dan siswa membahas latihan soal yang telah diberikan.

- Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.

Page 142: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

129

 

- Guru memberikan PR kepada siswa.

VIII. Alat dan Sumber Belajar :

Alat : Papan tulis, Spidol, Penghapus, Penggaris

Sumber Belajar : Nurharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep

dan Aplikasinya Untuk SMP/MTs Kelas VII, Jakarta: CV

Usaha Makmur.

Salamah, Umi. 2007. Membangun Kompetensi Matematika 1

untuk Kelas VII SMP dan MTs. Solo: PT Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri.

IX. Evaluasi / Penilaian Hasil Belajar :

Teknik Instrumen : Tertulis

Bentuk Instrumen : Uraian

Instrumen Soal :

1. S  R

QP 

 

              O 

Perhatikan gambar persegi KLMN dengan panjang PS = 6 cm dan PO = 4

cm.

a. Tentukan panjang sisi persegi!

b. Tentukan panjang RO , QO , SO , PR , dan QS !

c. Tentukan besar ∠ POQ!

d. Tentukan sudut-sudut lain yang sama dengan ∠ POQ!

e. Hitunglah keliling dan luas persegi KLMN!

2. Jika diketahui keliling suatu persegi 48 cm, tentukan luasnya!

4 cm 6 cm 

Page 143: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

130

 

3. Sebuah lantai berbentuk persegi dengan panjang sisinya 6 m. Lantai tersebut

akan dipasang ubin berbentuk persegi berukuran 30 cm x 30 cm. Berapa

banyaknya ubin yang diperlukan untuk menutup lantai? Petunjuk: Hitung

dahulu luas lantai kemudian bagilah hasilnya dengan luas ubin (Ingat 1 m =

100 cm)

Mengetahui Jakarta, 6 Mei 2010 Guru Mata pelajaran Peneliti

Asmat Madinah, S.Pd Fitriah Ulfah

Page 144: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

131

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 3

KELAS KONTROL

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VII (tujuh)/ Genap

Tahun Ajaran : 2009/2010

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran

Materi : Bangun Datar Segiempat

I. Standar Kompetensi

Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.

II. Kompetensi Dasar

1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,

jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.

2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya

dalam pemecahan masalah.

III. Indikator

1. Menjelaskan sifat-sifat jajargenjang ditinjau dari sisi, sudut, dan

diagonalnya.

2. Menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal jajargenjang.

3. Menemukan rumus keliling dan luas jajargenjang.

4. Menghitung keliling dan luas jajargenjang.

5. Menerapkan rumus keliling dan luas jajargenjang dalam pemecahan

masalah.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan sisi, sudut, dan diagonal-diagonal jajargenjang

menurut sifat-sifatnya.

2. Siswa dapat menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal

jajargenjang.

Page 145: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

132

 

3. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas jajargenjang.

4. Siswa dapat menghitung keliling dan luas jajargenjang.

5. Siswa dapat menyelesaikan soal tentang penerapan rumus keliling dan luas

jajargenjang dalam memecahkan masalah.

V. Materi Ajar

1. Sifat-sifat jajargenjang

2. Keliling dan luas jajargenjang

VI. Model Dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Pembealajaran Konvensional

Metode Pembelajaran : Ekspositori

VII. Kegiatan Pembelajaran

1. Pendahuluan ( 10 menit) ±

- Guru membahas PR yang dianggap sulit oleh siswa dan mengingatkan

kembali materi sebelumnya.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kepada

siswa.

- Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang manfaat mempelajari

bangun jajargenjang dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan Inti ( 55 menit) ±

- Guru menjelaskan sifat-sifat jajargenjang ditinjau dari sisi, sudut, dan

diagonalnya.

- Dengan tanya jawab, guru meminta siswa untuk menentukan panjang sisi,

besar sudut, dan panjang diagonal jajargenjang.

- Guru mengarahkan siswa untuk menemukan rumus keliling dan luas

jajargenjang melalui gambar di papan tulis serta menjelaskannya.

- Guru memberikan kesempatan siswa bertanya yang belum dipahami.

- Siswa mencatat apa yang telah dijelaskan guru.

3. Penutup ( 15 menit) ±

- Guru memberikan latihan berupa soal uraian kepada siswa.

Page 146: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

133

 

- Guru dan siswa membahas latihan soal yang telah diberikan.

- Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.

- Guru memberikan PR kepada siswa.

VIII. Alat dan Sumber Belajar :

Alat : Papan tulis, Spidol, Penghapus, Penggaris

Sumber Belajar : Nurharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep

dan Aplikasinya Untuk SMP/MTs Kelas VII, Jakarta: CV

Usaha Makmur.

Salamah, Umi. 2007. Membangun Kompetensi Matematika 1

untuk Kelas VII SMP dan MTs. Solo: PT Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri.

IX. Evaluasi / Penilaian Hasil Belajar :

Teknik Instrumen : Tertulis

Bentuk Instrumen : Uraian

Instrumen Soal :

1. Pada jajargenjang PQRS diketahui PQ = 8 cm, QR = 5 cm, dan ∠P = 60 .

a. Gambarlah sketsa dari jajargenjang PQRS!

b. Tentukan panjang sisi-sisi yang lain!

c. Tentukan besar sudut-sudut yang lain!

d. Hitunglah keliling jajargenjang PQRS!

2. N M

Q

LK

Perhatikan gambar di atas, keliling jajargenjang KLMN = 50 cm, KL = 3x

cm, LM = 2x cm, NQ = 12 cm.

a. Tentukan nilai x!

Page 147: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

134

 

b. Hitunglah luas jajargenjang KLMN!

c. Tentukan panjang NP !

3. Sebuah spanduk berbentuk jajargenjang dengan alasnya dua kali tingginya.

Jika luas spanduk itu 288 cm2, tentukan panjang alas dan tinggi spanduk itu!

Mengetahui Jakarta, 11 Mei 2010 Guru Mata pelajaran Peneliti Asmat Madinah, S.Pd Fitriah Ulfah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 148: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

135

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 4

KELAS KONTROL

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VII (tujuh)/ Genap

Tahun Ajaran : 2009/2010

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran

Materi : Bangun Segiempat

I. Standar Kompetensi

Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.

II. Kompetensi Dasar

1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,

jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.

2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya

dalam pemecahan masalah.

III. Indikator

1. Menjelaskan sifat-sifat belah ketupat ditinjau dari sisi, sudut, dan

diagonalnya.

2. Menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal belah ketupat.

3. Menemukan rumus keliling dan luas belah ketupat.

4. Menghitung keliling dan luas belah ketupat.

5. Menerapkan rumus keliling dan luas belah ketupat dalam pemecahan

masalah.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan sisi, sudut, dan diagonal-diagonal belah ketupat

menurut sifat-sifatnya.

2. Siswa dapat menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal

belah ketupat.

Page 149: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

136

 

3. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas belah ketupat.

4. Siswa dapat menghitung keliling dan luas belah ketupat.

5. Siswa dapat menyelesaikan soal tentang penerapan rumus keliling dan luas

belah ketupat dalam memecahkan masalah.

V. Materi Ajar

1. Sifat-sifat belah ketupat

2. Keliling dan luas belah ketupat

VI. Model Dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Pembelajaran Konvensional

Metode Pembelajaran : Ekspositori

VII. Kegiatan Pembelajaran

1. Pendahuluan ( 10 menit) ±

- Guru membahas PR yang dianggap sulit oleh siswa dan mengingatkan

kembali materi sebelumnya.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kepada

siswa.

- Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang manfaat mempelajari

bangun belah ketupat dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan Inti ( 55 menit) ±

- Guru menjelaskan sifat-sifat belah ketupat ditinjau dari sisi, sudut, dan

diagonalnya.

- Dengan tanya jawab, guru meminta siswa untuk menentukan panjang sisi,

besar sudut, dan panjang diagonal belah ketupat.

- Guru mengarahkan siswa untuk menemukan rumus keliling dan luas

belah ketupat melalui gambar di papan tulis serta menjelaskannya.

- Guru memberikan kesempatan siswa bertanya yang belum dipahami.

- Siswa mencatat apa yang telah dijelaskan guru.

3. Penutup ( 15 menit) ±

- Guru memberikan latihan berupa soal uraian kepada siswa.

Page 150: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

137

 

- Guru dan siswa membahas latihan soal yang telah diberikan.

- Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.

- Guru memberikan PR kepada siswa.

VIII. Alat dan Sumber Belajar :

Alat : Papan tulis, Spidol, Penghapus, Penggaris

Sumber Belajar : Nurharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep

dan Aplikasinya Untuk SMP/MTs Kelas VII, Jakarta: CV

Usaha Makmur.

Salamah, Umi. 2007. Membangun Kompetensi Matematika 1

untuk Kelas VII SMP dan MTs. Solo: PT Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri.

IX. Evaluasi / Penilaian Hasil Belajar :

Teknik Instrumen : Tertulis

Bentuk Instrumen : Uraian

Instrumen Soal :

1. Pada belah ketupat ABCD dengan AE = 12 cm, BE = 9 cm, ∠BAD = 500.

a. Gambarlah sketsa belah ketupat ABCD tersebut!

b. Tentukan panjang sisi belah ketupat ABCD!

c. Tentukan besar ∠ABC, ∠BCD dan ∠ADC!

d. Hitunglah keliling dan luas belah ketupat ABCD!

2. Luas kolam ikan Pak Ali yang berbentuk belah ketupat adalah 288 m2. Jika

panjang salah satu diagonal kolam ikan tersebut 32 m, berapakah panjang

diagonal kolam ikan yang lain?

3. Keliling belah ketupat 68 cm. Jika panjang salah satu diagonalnya 16 cm.

Tentukan panjang diagonal yang lain dan hitunglah luas belah ketupat!

Mengetahui Jakarta, 18 Mei 2010 Guru Mata pelajaran Peneliti Asmat Madinah, S.Pd Fitriah Ulfah

Page 151: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

138

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 5

KELAS KONTROL

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VII (tujuh)/ Genap

Tahun Ajaran : 2009/2010

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran

Materi : Bangun Datar Segiempat

I. Standar Kompetensi

Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.

II. Kompetensi Dasar

1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,

jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.

2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya

dalam pemecahan masalah.

III. Indikator

1. Menjelaskan sifat-sifat layang-layang ditinjau dari sisi, sudut, dan

diagonalnya.

2. Menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal layang-layang.

3. Menemukan rumus keliling dan luas layang-layang.

4. Menghitung keliling dan luas layang-layang.

5. Menerapkan rumus keliling dan luas layang-layang dalam pemecahan

masalah.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan sisi, sudut, dan diagonal-diagonal layang-layang

menurut sifat-sifatnya.

2. Siswa dapat menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal

layang-layang.

Page 152: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

139

 

3. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas layang-layang.

4. Siswa dapat menghitung keliling dan luas layang-layang.

5. Siswa dapat menyelesaikan soal tentang penerapan rumus keliling dan luas

layang-layang dalam memecahkan masalah.

V. Materi Ajar

1. Sifat-sifat layang-layang

2. Keliling dan luas layang-layang

VI. Model Dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Pembelajaran Konvensional

Metode Pembelajaran : Ekspositori

VII. Kegiatan Pembelajaran

1. Pendahuluan ( 10 menit) ±

- Guru membahas PR yang dianggap sulit oleh siswa dan mengingatkan

kembali materi sebelumnya.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kepada

siswa.

- Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang manfaat mempelajari

bangun layang-layang dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan Inti ( 55 menit) ±

- Guru menjelaskan sifat-sifat layang-layang ditinjau dari sisi, sudut, dan

diagonalnya.

- Dengan tanya jawab, guru meminta siswa untuk menentukan panjang sisi,

besar sudut, dan panjang diagonal layang-layang.

- Guru mengarahkan siswa untuk menemukan rumus keliling dan luas

layang-layang melalui gambar di papan tulis serta menjelaskannya.

- Guru memberikan kesempatan siswa bertanya yang belum dipahami.

- Siswa mencatat apa yang telah dijelaskan guru.

3. Penutup ( 15 menit) ±

- Guru memberikan latihan berupa soal uraian kepada siswa.

Page 153: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

140

 

- Guru dan siswa membahas latihan soal yang telah diberikan.

- Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.

- Guru memberikan PR kepada siswa.

VIII. Alat dan Sumber Belajar :

Alat : Papan tulis, Spidol, Penghapus, Penggaris

Sumber Belajar : Nurharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep

dan Aplikasinya Untuk SMP/MTs Kelas VII, Jakarta: CV

Usaha Makmur.

Salamah, Umi. 2007. Membangun Kompetensi Matematika 1

untuk Kelas VII SMP dan MTs. Solo: PT Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri.

IX. Evaluasi / Penilaian Hasil Belajar :

Teknik Instrumen : Tertulis

Bentuk Instrumen : Uraian

Instrumen Soal : N 1.

MO 

Diketahui layang-layang KLMN dengan panjang KO = 16 cm, LO = 12

cm, dan MO = 24 cm seperti tampak pada gambar di atas.

a. Tentukan panjang KL dan MN !

b. Hitunglah keliling dan luas KLMN!

2. Gambar dibawah ini adalah bangun layang-layang ABCD, dengan besar

DAC = 30∠ dan ∠CDB = 40 .

Page 154: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

141

 

A

C

D

O

Tentukanlah besar ∠ADB dan ∠ABC!

3. Andi ingin membuat layang-layang dengan luas 396 cm2. Jika panjang salah

satu diagonalnya 22 cm, berapakah panjang diagonal layang-layang yang

lainnya?

Mengetahui Jakarta, 21 Mei 2010 Guru Mata pelajaran Peneliti

Asmat Madinah, S.Pd Fitriah Ulfah  

 

 

 

 

 

 

 

Page 155: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

142

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 6

KELAS KONTROL

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VII (tujuh) / Genap

Tahun Ajaran : 2009/2010

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran

Materi : Bangun Datar Segiempat

I. Standar Kompetensi

Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.

II. Kompetensi Dasar

1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,

jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.

2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya

dalam pemecahan masalah.

III. Indikator

1. Menjelaskan sifat-sifat trapesium sembarang ditinjau dari sisi, sudut, dan

diagonalnya.

2. Menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal trapesium

sembarang.

3. Menemukan rumus keliling dan luas trapesium sembarang.

4. Menghitung keliling dan luas trapesium sembarang.

5. Menerapkan konsep rumus keliling dan luas trapesium sembarang dalam

pemecahan masalah.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan sisi, sudut, dan diagonal-diagonal trapesium

sembarang menurut sifat-sifatnya.

Page 156: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

143

 

2. Siswa dapat menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal

trapesium sembarang.

3. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas trapesium sembarang.

4. Siswa dapat menghitung keliling dan luas trapesium sembarang.

5. Siswa dapat menyelesaikan soal tentang penerapan keliling dan luas

trapesium sembarang dalam memecahkan masalah.

V. Materi Ajar

1. Sifat-sifat trapesium sembarang

2. Keliling dan luas trapesium sembarang

VI. Model Dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Pembelajaran Konvensional

Metode Pembelajaran : Ekspositori

VII. Kegiatan Pembelajaran

1. Pendahuluan ( 10 menit) ±

- Guru membahas PR yang dianggap sulit oleh siswa dan mengingatkan

kembali materi sebelumnya.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kepada

siswa.

- Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang manfaat mempelajari

bangun trapesium sembarang dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan Inti ( 55 menit) ±

- Guru menjelaskan sifat-sifat trapesium sembarang ditinjau dari sisi, sudut,

dan diagonalnya.

- Dengan tanya jawab, guru meminta siswa untuk menentukan panjang sisi,

besar sudut, dan panjang diagonal trapesium sembarang.

- Guru mengarahkan siswa untuk menemukan rumus keliling dan luas

trapesium sembarang melalui gambar di papan tulis serta

menjelaskannya.

- Guru memberikan kesempatan siswa bertanya yang belum dipahami.

Page 157: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

144

 

- Siswa mencatat apa yang telah dijelaskan guru.

3. Penutup ( 15 menit) ±

- Guru memberikan latihan berupa soal uraian kepada siswa.

- Guru dan siswa membahas latihan soal yang telah diberikan.

- Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.

- Guru memberikan PR kepada siswa.

VIII. Alat dan Sumber Belajar :

Alat : Papan tulis, Spidol, Penghapus, Penggaris

Sumber Belajar : Nurharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep

dan Aplikasinya Untuk SMP/MTs Kelas VII, Jakarta: CV

Usaha Makmur.

Salamah, Umi. 2007. Membangun Kompetensi Matematika 1

untuk Kelas VII SMP dan MTs. Solo: PT Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri.

XI. Evaluasi / Penilaian Hasil Belajar :

Teknik Instrumen : Tertulis

Bentuk Instrumen : Uraian

Instrumen Soal :

1. Gambar dibawah ini adalah trapesium sembarang KLMN, dengan panjang

MN = 9 cm, PLNO = 24 cm,

N M

= 7 cm, KO = 10 cm, K = 40∠ , ∠S =

50 .

K  LO P

a. Tentukan panjang LM , MP , OP , KN , KL !

b. Tentukan besar ∠M dan ∠N!

9 cm 

24 cm 

10 cm  7 cm 

Page 158: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

145

 

c. Hitunglah keliling dan luas trapesium sembarang KLMN!

2. Bu Nita mempunyai sebidang tanah berbentuk trapesium sembarang,

sepasang sisi sejajar 35 m dan 45 m. Jika jarak kedua sisi sejajar itu 20 m.

Hitunglah luas tanah bu Nita!

3. Luas trapesium sembarang yang memiliki sisi alas 23 cm dan sisi atas 17 cm

adalah 320 cm2. Berapakah tinggi bangun trapesium itu?

Mengetahui Jakarta, 25 Mei 2010 Guru Mata pelajaran Peneliti

Asmat Madinah, S.Pd Fitriah Ulfah

Page 159: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

146

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 7

KELAS KONTROL

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VII (tujuh)/ Genap

Tahun Ajaran : 2009/2010

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran

Materi : Bangun Datar Segiempat

I. Standar Kompetensi

Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.

II. Kompetensi Dasar

1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,

jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.

2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya

dalam pemecahan masalah.

III. Indikator

1. Menjelaskan sifat-sifat trapesium sama kaki ditinjau dari sisi, sudut, dan

diagonalnya.

2. Menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal trapesium sama

kaki.

3. Menemukan rumus keliling dan luas trapesium sama kaki.

4. Menghitung keliling dan luas trapesium sama kaki.

5. Menerapkan rumus keliling dan luas trapesium sama kaki dalam pemecahan

masalah.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan sisi, sudut, dan diagonal-diagonal trapesium sama

kaki menurut sifat-sifatnya.

Page 160: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

147

 

2. Siswa dapat menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal

trapesium sama kaki.

3. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas trapesium sama kaki.

4. Siswa dapat menghitung keliling dan luas trapesium sama kaki.

5. Siswa dapat menyelesaikan soal tentang penerapan rumus keliling dan luas

trapesium sama kaki dalam memecahkan masalah.

V. Materi Ajar

1. Sifat-sifat trapesium sama kaki

2. Keliling dan luas trapesium sama kaki

VI. Model Dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Konvensional

Metode Pembelajaran : Ekspositori

VII. Kegiatan Pembelajaran

1. Pendahuluan ( 10 menit) ±

- Guru membahas PR yang dianggap sulit oleh siswa dan mengingatkan

kembali materi sebelumnya.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kepada

siswa.

- Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang manfaat mempelajari

bangun trapesium sama kaki dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan Inti ( 55 menit) ±

- Guru menjelaskan sifat-sifat trapesium sama kaki ditinjau dari sisi, sudut,

dan diagonalnya.

- Dengan tanya jawab, guru meminta siswa untuk menentukan panjang sisi,

besar sudut, dan panjang diagonal trapesium sama kaki.

- Guru mengarahkan siswa untuk menemukan rumus keliling dan luas

trapesium sama kaki melalui gambar di papan tulis serta menjelaskannya.

- Guru memberikan kesempatan siswa bertanya yang belum dipahami.

- Siswa mencatat apa yang telah dijelaskan guru.

Page 161: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

148

 

3. Penutup ( 15 menit) ±

- Guru memberikan latihan berupa soal uraian kepada siswa.

- Guru dan siswa membahas latihan soal yang telah diberikan.

- Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.

- Guru memberikan PR kepada siswa.

VIII. Alat dan Sumber Belajar :

Alat : Papan tulis, Spidol, Penghapus, Penggaris

Sumber Belajar : Nurharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep

dan Aplikasinya Untuk SMP/MTs Kelas VII, Jakarta: CV

Usaha Makmur.

Salamah, Umi. 2007. Membangun Kompetensi Matematika 1

untuk Kelas VII SMP dan MTs. Solo: PT Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri.

XI. Evaluasi / Penilaian Hasil Belajar :

Teknik Instrumen : Tertulis

Bentuk Instrumen : Uraian

Instrumen Soal :

1. Sebuah trapesium sama kaki PQRS dengan = . panjang = 16 cm,

= 6 cm, dan = 13 cm.

a. Gambarlah bangun trapesium sama kaki PQRS!

b. Tentukan keliling dan luas bangun trapesium sama kaki PQRS! F2. G 

H

ED  H  I 

Luas trapesium sama kaki DEFG di atas 160 . Panjang DE = 26 cm dan

FG = 8 cm, dan E = 45∠ .

a. Berapakah panjang HG !

Page 162: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

149

 

20 m b. Tentukan besar ∠F, ∠G, dan ∠H!

3.

30 m 

13 m 

Paman membeli sebidang tanah berbentuk trapesium sama kaki seperti

gambar di atas. Jika harga tanah Rp. 350.000,00 per m2, berapa harga

sebidang tanah tersebut?

Mengetahui Jakarta, 27 Mei 2010

Guru Mata pelajaran Peneliti

Asmat Madinah, S.Pd Fitriah Ulfah  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 163: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

150

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 8

KELAS KONTROL

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VII (tujuh)/ Genap

Tahun Ajaran : 2009/2010

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran

Materi : Bangun Datar Segiempat

I. Standar Kompetensi

Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.

II. Kompetensi Dasar

1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,

jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.

2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya

dalam pemecahan masalah.

III. Indikator

1. Menjelaskan sifat-sifat trapesium siku-siku ditinjau dari sisi, sudut, dan

diagonalnya.

2. Menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal persegi

3. Menemukan rumus keliling dan luas trapesium siku-siku.

4. Menghitung keliling dan luas trapesium siku-siku.

3. Menerapkan rumus keliling dan luas trapesium siku-siku dalam pemecahan

masalah.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan sisi, sudut, dan diagonal-diagonal trapesium siku-

siku menurut sifat-sifatnya

2. Siswa dapat menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal

trapesium siku-siku.

Page 164: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

151

 

3. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas trapesium siku-siku.

4. Siswa dapat menghitung keliling dan luas trapesium siku-siku.

5. Siswa dapat menyelesaikan soal tentang penerapan rumus keliling dan luas

trapesium siku-siku dalam memecahkan masalah.

V. Materi Ajar

1. Sifat-sifat trapesium siku-siku

2. Keliling dan luas trapesium siku-siku

VI. Model Dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Konvensional

Metode Pembelajaran : Ekspositori

VII. Kegiatan Pembelajaran

1. Pendahuluan ( 10 menit) ±

- Guru membahas PR yang dianggap sulit oleh siswa dan mengingatkan

kembali materi sebelumnya.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kepada

siswa.

- Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang manfaat mempelajari

bangun segiempat dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan Inti ( 55 menit) ±

- Guru menjelaskan sifat-sifat trapesium siku-siku ditinjau dari sisi, sudut,

dan diagonalnya.

- Dengan tanya jawab, guru meminta siswa untuk menentukan panjang sisi,

besar sudut, dan panjang diagonal trapesium siku-siku.

- Guru mengarahkan siswa untuk menemukan rumus keliling dan luas

trapesium siku-siku melalui gambar di papan tulis serta menjelaskannya.

- Guru memberikan kesempatan siswa bertanya yang belum dipahami.

- Siswa mencatat apa yang telah dijelaskan guru.

3. Penutup ( 15 menit) ±

- Guru memberikan latihan berupa soal uraian kepada siswa.

Page 165: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

152

 

- Guru dan siswa membahas latihan soal yang telah diberikan.

- Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.

- Guru memberikan PR kepada siswa.

VIII. Alat dan Sumber Belajar :

Alat : Papan tulis, Spidol, Penghapus, Penggaris

Sumber Belajar : Nurharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep

dan Aplikasinya Untuk SMP/MTs Kelas VII, Jakarta: CV

Usaha Makmur.

Salamah, Umi. 2007. Membangun Kompetensi Matematika 1

untuk Kelas VII SMP dan MTs. Solo: PT Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri.

IX. Evaluasi / Penilaian Hasil Belajar :

Teknik Instrumen : Tertulis

Bentuk Instrumen : Uraian

Instrumen Soal :

QP 

R1.

550

6 cm 

T

Pada bangun trapesium siku-siku PQRS di atas, diketahui ∠Q = 55 , SR =

6 cm, PQ = 11 cm, = 12 cm.

a. Tentukan besar ∠P , ∠R, ∠S!

b. Hitunglah keliling dan luas bangun trapesium PQRS tersebut!

12  cm 

6 cm 

Page 166: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

153

 

K  L2.

MN  O 

Luas trapesium siku-siku KLMN di atas adalah 96 , dengan panjang,

= 8 cm, = 16 cm. Tentukan panjang KO !

3. Sebuah taman bunga yang berbentuk trapesium siku-siku dengan panjang

kakinya 20 m. Jika sisi-sisi sejajarnya 26 m dan 10 cm, berapakah luas

taman bunga tersebut?

Mengetahui Jakarta, 1 Juni 2010 Guru Mata pelajaran Peneliti

Asmat Madinah, S.Pd Fitriah Ulfah  

 

Page 167: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

154  

Lampiran 6

PENILAIAN VALIDITAS ISI INSTRUMEN TEST KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK OLEH PARA RATER

A. Identitas

Nama :

Pekerjaan / Bidang keahlian :

B. Pengantar

Berikut ini diberikan skala penilaian validitas isi instrumen test kemampuan awal komunikasi matematik. Bapak/Ibu diminta menilai ketepatan soal (butir) mengukur indikator dengan cara memberi tanda cek list (√) untuk skala penilaian. Adapun skala penilaian adalah sebagai berikut:

1: Jika butir kurang tepat mengukur indikator

2: Jika butir tepat mengukur indikator

3: Jika butir sangat tepat mengukur indikator.

Para penilai juga diminta memberi komentar / koreksi terhadap butir soal yang masih kurang jelas.

 

Page 168: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

155  

C. Indikator, Soal, Aspek Yang Diukur dan Skala Penilaian

No. Butir Indikator Soal Aspek Penilaian Komentar/Koreksi 1 2 3

1 Menentukan sisi, sudut, dan diagonal trapesium menurut sifat-sifatnya

1. Perhatikan gambar trapesium di bawah ini!

    

 Tentukanlah: a. Sisi-sisi yang sejajar trapesium ABCD! b. Sisi-sisi yang sejajar trapesium EBCD! c. Sudut-sudut yang sama besar pada

trapesium ABCD! d. Diagonal-diagonal pada trapesium ABCD! e. Diagonal-diagonal pada trapesium EBCD! f. Jenis trapesium ABCD dan berikan

alasannya! g. Jenis trapesium EBCD dan berikan

alasannya!

Drawing Written

       

2 Menerapkan rumus keliling dan luas persegi panjang dalam menyelesaikan masalah sehari-hari

2. Sawah Pak Amir berbentuk persegi panjang dengan panjangnya 5 m lebih dari lebarnya. Jika keliling sawah tersebut 30 m. Tentukan panjang dan lebar sawah tersebut!

Mathematical Expression Written

D C

A E B

       

Page 169: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

156  

3 Menentukan besar sudut yang belum diketahui pada jajargenjang

3.   Pada jajargenjang PQRS diketahui ∠ P = 600 dan ∠R = (x + 30)0.

Tentukanlah: a. Nilai x! b. Besar ∠Q!

Drawing Written 

       

4 Menentukan panjang diagonal yang belum diketahui pada layang-layang

4. Luas sebuah layang-layang KLMN adalah 96 cm2. Jika panjang LN = 16 cm. Tentukan panjang KM !  

Drawing Written  

       

5 Menghitung keliling dan luas bangun datar

5.

Perhatikan gambar di atas, jika panjang AF = 5 cm, AO = 3 cm, dan FE = 10 cm. a. itH unglah keliling bangun jajargenjang dan

belah ketupat tersebut! b. Hitunglah luas bangun datar yang diarsir!

Drawing  

       

6 Menerapkan rumus luas persegi panjang dan persegi dalam menyelesaikan masalah

6. Pak Ahmad ingin memasang ubin pada lantai rumahnya yang berbentuk persegi panjang dengan ukuran 8 m x 6 m. Jika ukuran setiap ubin 20 cm x 20 cm, berapakah ubin yang

Mathematical Expression Written

F E

A O DC

B

       

Page 170: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

157  

sehari-hari diperlukan Pak Ahmad?

7 Menerapkan rumus keliling dan luas trapesium dalam menyelesaikan masalah sehari-hari

7. Paman membeli sebidang tanah berbentuk trapesium sama kaki dengan sisi-sisi sejajarnya 8 m dan 20 m. Jika keliling tanah 48 m dan harga tanah Rp.100.000,00 per m2. Berapakah harga tanah seluruhnya?

Mathematical Expression Drawing Written

       

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 171: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

174

 

Lampiran 8

Hasil Penilaian Validitas Isi oleh Para Rater

No Butir Nilai

A B C D

1 2 2 3 1

2 2 2 2 2

3 3 3 3 2

4 2 3 3 2

5 2 2 3 2

6 2 3 3 2

7 3 3 3 2

Keterangan Para Rater:

A = Otong Suhyanto, M.Si

B = Lia Kurniawati, M.Pd

C = Maifalinda Fatra, M.Pd

D = Abdul Muin, S.Si, M.Pd

Jakarta, Juni 2010

Mengetahui

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Otong Suhyanto, M.Si Lia Kurniawati, M.Pd NIP.19681104 199903 1 001 NIP.19760521 200801 2 008

 

Page 172: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

175

Lampiran 9

Reliabilitas Interrater No

Butir

Nilai Xi Xi2 Xi.2

A B C D Xi.2 Xi.2 Xi.2 Xi.2 ∑Xi.2

1 2 2 3 1 8 64 4 4 9 1 18

2 2 2 2 2 8 64 4 4 4 4 16

3 3 3 3 2 11 121 9 9 9 4 31

4 2 3 3 2 10 100 4 9 9 4 26

5 2 2 3 2 9 81 4 4 9 4 21

6 2 3 3 2 10 100 4 9 9 4 26

7 3 3 3 2 11 121 9 9 9 4 31

∑Xj 16 18 20 13 67 651 169

Xj2 256 324 400 169

∑Xj2 1149

Data tersebut selanjutnya perlu disajikan dalam bentuk sebagai berikut: dimana Xij, i = 1, 2, 3, ....., 7 dan j = A, B, C, D

; ;b e bb e

b b

e

e

RJK RJK JK JKr RJK RJK

RJK db db−

= = =

r = reliabilitas kesesuaian penilai 2 2

2

2 22

(67)(169) 8,6828

1 1 (67)( .) (651) 2, 434 28

total T

baris b

XiJK JK XijN

XiJK JK Xink N

= = − = − =

= = − = − =

2 221 1 (67( . ) (1149) 3,82

7 28kolom kXiJK JK X j

nb N= = − = − =∑ )

JKerror = JKe = JKT – JKb – JKk = 8,68 – 2,43 – 3,82 = 2,43 dbb = nb – 1 = 7 – 1 = 6 dbe = (na – 1) (nb – 1) = 3 x 6 = 18

maka : 2,43 0, 416

bb

b

JKRJKdb

= = =

2, 43 0,1418

ee

e

JKRJKdb

= = =

0, 41 0,14 0,660, 41

b e

b

RJK RJKrRJK− −

= = =

Jadi, koefisien realibilitas interrater antar ke empat penilai sebesar 0,66.

Page 173: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

176

 

Lampiran 10

KISI-KISI INSTRUMEN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK  

Dalam penelitian ini penulis meneliti 3 sub variabel, yaitu Written Text, Drawing, Mathematical Expression dengan indikator sebagai

berikut:

Variabel Aspek Kemampuan Komunikasi Matematik Indikator Kemampuan Komunikasi Matematik Nomor Item

1 2 3 4

Komunikasi

Matematik

Written Text

memberikan jawaban dengan menggunakan bahasa sendiri,

membuat model situasi atau persoalan menggunakan tulisan

dan aljabar, menjelaskan dan membuat pertanyaan tentang

matematika yang telah dipelajari, mendengarkan,

mendiskusikan, dan menulis tentang matematika, menyusun

argumen dan generalisasi. 

1d, 2b, 3b, 3c, 4b,

6b, 6c, 7c

Drawing merefleksikan benda-benda nyata, gambar, dan diagram ke

dalam ide-ide matematika dan sebaliknya.

1a, 1b, 1c, 3a, 4a,

5a, 5b, 7b

Mathematical

Expression

mengekspresikan konsep matematika dengan menyatakan

peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika.

2a, 6a, 7a

Page 174: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

177

 

PENILAIAN VALIDITAS ISI INSTRUMEN TEST KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK OLEH PARA RATER

A. Identitas

Pembimbing I:

Nama : Otong Suhyanto, M.Si.

Pekerjaan / Bidang keahlian : Dosen Pendidikan Matematika

Pembimbing II:

Nama : Lia Kurniawati, M.Pd.

Pekerjaan / Bidang keahlian : Dosen Pendidikan Matematika

B. Pengantar

Berikut ini diberikan skala penilaian validitas isi instrumen test kemampuan awal komunikasi matematik. Bapak/Ibu diminta menilai ketepatan soal (butir) mengukur indikator dengan cara memberi tanda cek list (√) untuk skala penilaian. Adapun skala penilaian adalah sebagai berikut:

1: Jika butir kurang tepat mengukur indikator

2: Jika butir tepat mengukur indikator

3: Jika butir sangat tepat mengukur indikator.

Para penilai juga diminta memberi komentar / koreksi terhadap butir soal yang masih kurang jelas.

Page 175: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

178

 

C. Indikator, Soal, Aspek Yang Diukur dan Skala Penilaian

No. Butir Indikator Soal Soal Aspek

Pembimbing I Pembimbing II

Komentar/Koreksi 1

2 3 1 2 3

1 Menentukan sisi, sudut, dan diagonal pada bangun trapesium

1. Perhatikan gambar trapesium di bawah ini!

    

 a. Adakah sisi-sisi yang sejajar pada trapesium

ABCD dan trapesium EBCD? Jika ada, tentukanlah sisi-sisi yang sejajar pada trapesium ABCD dan EBCD!

b. Adakah sudut-sudut yang sama besar pada trapesium ABCD? Jika ada, tentukanlah sudut-sudut tersebut!

c. Dari gambar di atas, tentukanlah diagonal-diagonal trapesium ABCD dan EBCD!

d. Apa jenis trapesium ABCD dan EBCD serta berikan alasannya!

Drawing Written

             

2 Menerapkan rumus keliling dan luas persegi panjang dalam menyelesaikan

2. Sawah Pak Amir berbentuk persegi panjang dengan panjang 5 m lebihnya dari lebar. Jika keliling sawah tersebut 30 m. a. Nyatakan model matematika dari soal di atas!

(tulis dalam bentuk simbol dan bahasa matematika)

D  C

A  E B

b. Tentukanlah luas sawah Pak Amir!

             Mathematical Expression Written

Page 176: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

179

 

masalah sehari-hari

3 Menentukan besar sudut yang belum diketahui pada jajargenjang

3.   Pada jajargenjang PQRS diketahui ∠ P = 600 dan ∠R = (x + 30)0 . a. Buatlah gambar bangun jajargenjang di atas! b. Tentukan nilai x! c. Tentukan besar ∠Q!

Drawing Written 

             

4 Menentukan panjang diagonal yang belum diketahui pada layang-layang

4. Luas sebuah layang-layang KLMN adalah 96 cm2. Jika panjang LN = 16 cm. a. Buatlah gambar bangun layang-layang di atas! b. Tentukan panjang KM !  

Drawing Written  

             

5 Menghitung keliling dan luas bangun datar

5.

Perhatikan gambar di atas, jika panjang AF = 5 cm, AO = 3 cm, dan FE = 10 cm. a. Hitunglah keliling bangun jajargenjang dan

belah ketupat tersebut! b. Hitunglah luas bangun datar yang diarsir!

Drawing  

             

6 Menerapkan rumus 6. Pak Ahmad ingin memasang ubin pada lantai Mathematical

F E

A  O DC

B

             

Page 177: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

180

 

luas persegi panjang dan persegi dalam menyelesaikan masalah sehari-hari

rumahnya yang berbentuk persegi panjang dengan ukuran 8 m x 6 m. Jika ukuran setiap ubin 20 cm x 20 cm. a. Informasi apa yang kamu ketahui dari soal di

atas? (tulis dalam simbol dan bahasa matematika)

b. Berapakah ubin yang diperlukan Pak Ahmad? c. Jika ukuran ubin akan dirubah, apakah akan

mempengaruhi ubin yang diperlukan? Kemukakan alasanmu!

Expression Written

7 Menerapkan rumus keliling dan luas trapesium dalam menyelesaikan masalah sehari-hari

7. Paman membeli sebidang tanah berbentuk trapesium sama kaki dengan sisi-sisi sejajarnya 8 m dan 20 m. Jika kelilingnya 48 m dan harga tanah Rp 100.000,00 per m2. a. Informasi apa yang kamu ketahui dari soal di

atas? (tulis dalam simbol dan bahasa matematika)

b. Buatlah sketsa tanah paman! c. Berapakah harga tanah seluruhnya?

Mathematical Expression Drawing Written

             

Jakarta, Juni 2010

Mengetahui

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Otong Suhyanto, M.Si Lia Kurniawati, M.Pd NIP.19681104 199903 1 001 NIP.19760521 200801 2 008 

Page 178: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

181

Lampiran 11

INSTRUMEN TES

Petunjuk:

Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan!

Bacalah soal dengan teliti dan kerjakan terlebih dahulu soal yang kamu

anggap mudah!

Periksalah kembali hasil kerjamu sebelum dikumpulkan!

Alokasi waktu: 80 menit

1. Perhatikan gambar trapesium di bawah ini!

D  C 

    

A  E  B 

a. Adakah sisi-sisi yang sejajar pada trapesium ABCD dan trapesium EBCD?

Jika ada, tentukanlah sisi-sisi yang sejajar pada trapesium ABCD dan

EBCD!

b. Adakah sudut-sudut yang sama besar pada trapesium ABCD! Jika ada,

tentukanlah sudut-sudutnya tersebut!

c. Dari gambar di atas, tentukanlah diagonal-diagonal trapesium ABCD dan

EBCD!

d. Apa jenis trapesium ABCD dan trapesium EBCD serta berikan alasannya!

2. Sawah Pak Amir berbentuk persegi panjang dengan panjang 5 m lebihnya dari

lebar. Jika keliling sawah tersebut 30 m.

a. Nyatakan model matematika dari soal di atas! (tulis dalam bentuk simbol

dan bahasa matematika)!

b. Tentukanlah luas sawah Pak Amir!

3. Pada jajargenjang PQRS diketahui ∠ P = 600 dan ∠R = (x + 30)0 .

a. Buatlah gambar bangun jajargenjang di atas!

Page 179: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

182

b. Tentukan nilai x!

c. Tentukan besar Q!

4. Luas sebuah layang-layang KLMN adalah 96 cm2. Jika panjang LN = 16 cm.

a. Buatlah gambar bangun layang-layang di atas!

b. Tentukan panjang KM !

5.          

Perhatikan gambar di atas, jika panjang AF = 5 cm, AO = 3 cm, FE = 10 cm.

a. Hitunglah keliling bangun jajargenjang dan belah ketupat tersebut!

b. Hitunglah luas bangun datar yang diarsir!

6. Pak Ahmad ingin memasang ubin pada lantai rumahnya yang berbentuk persegi

panjang dengan ukuran 8 m x 6 m. Jika ukuran setiap ubin 20 cm x 20 cm.

a. Informasi apa yang kamu ketahui dari soal di atas? (tulis dalam simbol dan

bahasa matematika)

b. Berapakah ubin yang diperlukan Pak Ahmad?

c. Jika ukuran ubin akan dirubah, apakah akan mempengaruhi ubin yang

diperlukan? Kemukakan alasanmu!

7. Paman membeli sebidang tanah berbentuk trapesium sama kaki dengan sisi-sisi

sejajarnya 8 m dan 20 m. Jika kelilingnya 48 m dan harga tanah Rp 100.000,00

per m2.

a. Informasi apa yang kamu ketahui dari soal di atas? (tulis dalam simbol dan

bahasa matematika)

b. Buatlah sketsa tanah paman!

c. Berapakah harga tanah seluruhnya?

☺☺☺ Selamat Mengerjakan dan Semoga Sukses ☺☺☺

F E

A  O DC

B

Page 180: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

183

 

Lampiran 12 KUNCI JAWABAN DAN SKOR

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK

No Kunci Jawaban Kemampuan Komunikasi Matematik Skor Skor Penuh

1. a. Ada, yaitu / /AB DC dan / /EB DC b. Ada, yaitu ∠A dan D ∠c. Ada, yaitu AC dan BD , EC dan BD d. trapesium ABCD adalah trapesium siku-siku, alasannya karena

kedua sudutnya siku-siku (900) dan kedua sisi-sisinya sejajar. trapesium EBCD adalah trapesium sembarang, alasannya

karena keempat sisinya tidak sama panjang dan kedua sisi-sisinya sejajar.

1 1 1

1

4

2. a. Misalkan lebar (l) = x m Maka panjang (p) = (5 + x) m Keliling (K) = 30 m Model matematikanya: K = 2 (p + l) 30 = 2 (5 + x + x)

b. K = 2 (p + l) 30 = 2 (5 + x + x) 30 = 2 (5 + 2x) 30 = 10 + 4x 30 – 10 = 4x 20 = 4x

x = 204

= 5

l = x m = 5 m p = (5 + x) m = (5 + 5) m = 10 m Luas = p x l = 10 m x 5 m = 50 m2 Jadi, luas sawah adalah 50 m2.

2 2

4

3. a.    

(x + 30)0 600

b. P =∠R (sudut yang berhadapan sama besar) ∠ 600 = (x + 30)0

x0 = 600 - 300 x0 = 300

Jadi, nilai x adalah 300 c. ∠P +∠Q = 1800 (sudut dalam sepihak)

2 1

S  R

P  Q

Page 181: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

184

 

600 + Q = 1800 ∠ ∠Q = 1800 - 600

∠Q = 1200 Jadi, besar Q adalah 1200 ∠

1

4

4. a.

16 cm

b. Luas layang-layang = 12

x KM x LN

96 cm2 = 12

x KM x 16 cm

96 cm2 = 8 cm x KM

KM = 296

8cmcm

KM = 12 cm Jadi, panjang KM adalah 12 cm.

2 2

4

5. a. Keliling jajargenjang = FCEFDECD +++ = 10 cm + 5 cm + 10 cm + 5 cm = 30 cm

Keliling belah ketupat = AB + BC +CF + FA = 5 cm + 5 cm + 5 cm + 5 cm = 20 cm

Jadi, keliling jajargenjang dan belah ketupat adalah 30 cm dan 20 cm.

b. 2

FO = 2

AF - 2

AO = (52 - 32) cm

= (25 – 9) cm 2

FO = 16 cm FO = 16 cm = 4 cm Luas yang diarsir = Luas trapesium

= 12

x ( FE + DO ) x FO

= 12

x ( FE + (CO + CD ) x FO

2 2

4

L

MO

N

Page 182: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

185

 

= 12

x (10 cm + (3 cm + 10 cm)) x 4 cm

= 12

x (10 cm + 13 cm) x 4 cm

= 12

x 23 cm x 4 cm = 46 cm2

Jadi, luas daerah yang diarsir adalah 46 cm2 6. a. Panjang lantai rumah (p) = 8 m = 800 cm

Lebar lantai rumah (l) = 6 m = 600 cm Panjang sisi ubin (s) = 20 cm

b. Luas lantai rumah = Luas persegi panjang = p x l

= 800 cm x 600 cm = 480000 cm2 Luas ubin = Luas persegi

= s x s = 20 cm x 20 cm = 400 cm2

Ubin yang diperlukan= Luas lantaiLuas ubin

=2

2

480000400

cmcm

= 1200 ubin

Jadi, banyaknya ubin yang diperlukan Pak Ahmad 1200 ubin c. Ya, karena jika ukuran sisi ubin ditambah, maka ubin yang

diperlukan lebih sedikit dan jika ukuran sisi ubin dikurangi, maka ubin yang diperlukan lebih banyak.

1 2 1

4

7. a. Keliling tanah = K = 48 m Sisi-sisi sejajar = 8 m dan 20 m

b.

t

c. = (1002 2 2(10 6 )t = − m 36− ) m t2 = 64 m

64t = m = 8 m

Luas tanah = 12

x jumlah sisi sejajar x tinggi

= 12

x (20 m + 8 m) x 8 m = 12

x 28 m x 8 m

= 112 m2

Jadi, harga tanah seluruhnya adalah 112 x Rp.100.000,- = Rp.11.200.000,-

1 1

2

4

Jumlah Skor 28

8  m 

10 m  10 m

20 m 6 m 6 m 

Page 183: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

186

 

 

Page 184: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

186

Lampiran 13

NILAI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK

KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL

A. Kelompok Eksperimen

No Nama Siswa Nilai 1 E1 37 2 E2 75 3 E3 50 4 E4 71 5 E5 57 6 E6 76 7 E7 66 8 E8 68 9 E9 58 10 E10 74 11 E11 46 12 E12 78 13 E13 68 14 E14 60 15 E15 74 16 E16 77 17 E17 88 18 E18 61 19 E19 93 20 E20 72 21 E21 59 22 E22 67 23 E23 54 24 E24 80 25 E25 90 26 E26 71 27 E27 50 28 E28 58 29 E29 78 30 E30 87 31 E31 70 32 E32 83 33 E33 76 34 E34 74

B. Kelompok Kontrol

No Nama Siswa Nilai 1 K1 50 2 K2 79 3 K3 68 4 K4 57 5 K5 67 6 K6 41 7 K7 71 8 K8 68 9 K9 60 10 K10 72 11 K11 78 12 K12 82 13 K13 70 14 K14 40 15 K15 68 16 K16 61 17 K17 88 18 K18 57 19 K19 56 20 K20 51 21 K21 49 22 K22 66 23 K23 52 24 K24 62 25 K25 60 26 K26 55 27 K27 33 28 K28 80 29 K29 58 30 K30 56 31 K31 84 32 K32 67 33 K33 80 34 K34 62

:

100

KeteranganJumlah skor yang benarNilai xJumlah skor keseluruhan

=

Page 185: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

187  

Lampiran 14

PERHITUNGAN DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI, MEAN,

MEDIAN, MODUS, VARIANS, SIMPANGAN BAKU,

KEMIRINGAN DAN KURTOSIS KELOMPOK EKSPERIMEN

A. Distribusi Frekuensi

1. Banyak data (n) = 34

2. Perhitungan Rentang

R = Xmaks - Xmin

= 93 - 37

= 56

3. Perhitungan Banyak Kelas

K = 1 + 3,3 log (n)

= 1 + 3,3 log 34

= 1 + 3,3 (1,53)

= 1 + 5,05

= 6,05

≈ 6

4. Perhitungan Panjang Kelas

5669,33

10

RPK

P

PP

=

=

=≈

Page 186: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

188  

Membuat tabel distribusi sebagai berikut:

Nilai Bb Ba Frekuensi

Xi Xi2 fiXi fiXi

2 iX X− ( )4

i ( )4

i iX X− f X X−

fi fk

37 - 46 36,5 46,5 2 2 41,5 1722,25 83 3444,50 -28,24 636002,42 1272004,84

47 - 56 46,5 56,5 3 5 51,5 2652,25 154,50 7956,75 -18,24 110687,69 332063,07

57 - 66 56,5 66,5 7 12 61,5 3782,25 430,50 26475,75 -8,24 4610,08 32270,56

67 - 76 66,5 76,5 13 25 71,5 5112,25 929,50 66459,25 1,76 9,60 124,80

77 - 86 76,5 86,5 5 30 81,5 6642,25 407,50 33211,25 11,76 19126,23 95631,15

87 - 96 86,5 96,5 4 34 91,5 8372,25 366 33489,00 21,76 224199,98 896799,92

Jumlah 34 2371 171036,50 2628894,34

B. Perhitungan Mean

237134

69,74

i i

i

f XX

f=

=

=

∑∑

C. Perhitungan Median

35,7085,35,66

131217105,66

2

=+=

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

+=

⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜

⎛ −+=

Mebe f

Fn

PBM

D. Perhitungan Modus

666,5 106 8

66,5 4, 2970,79

ao b

a b

fM B Pf f

⎛ ⎞= + ⎜ ⎟+⎝ ⎠

⎛ ⎞= + ⎜ ⎟+⎝ ⎠= +=

Page 187: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

189  

E. Perhitungan Varians

( )( )

( ) (( )

)

222

2

1

34 171036,50 237134 34 1

5815241 56216411122

1936001122

i i i in f X f Xs

n n−

=−

−=

−=

=

∑ ∑

172,55=

F. Perhitungan Simpangan Baku

172,55 13,s = = 14

G. Perhitungan Kemiringan

69, 74 70, 7913,14

1, 05 0, 0813,14

ok

X MSs−

=

−=

−= = −

Karena Sk < 0, maka kurva memiliki ekor memanjang ke kiri, kurva menceng ke kiri,

atau menceng negatif.

H. Perhitungan Ketajaman/Kurtosis

( )

( )

( )

4

4 4

4

1

1 2628894,3434

13,1477320, 4229811,342,59

i if X Xn

−=

=

=

=

Karena nilai kurtosisnya kurang dari 3, maka distribusinya adalah distribusi

platykurtis atau bentuk kurvanya mendatar.

Page 188: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

190  

Lampiran 15

PERHITUNGAN DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI, MEAN,

MEDIAN, MODUS, VARIANS, SIMPANGAN BAKU,

KEMIRINGAN DAN KURTOSIS KELOMPOK KONTROL

A. Distribusi Frekuensi

1. Banyak data (n) = 34

2. Perhitungan Rentang

R = Xmaks - Xmin

= 88 – 33

= 55

3. Perhitungan Banyak Kelas

K = 1 + 3,3 log (n)

= 1 + 3,3 log 34

= 1 + 3,3 (1,53)

= 1 + 5,05

= 6,05

≈ 6

4. Perhitungan Panjang Kelas

556

9,1710

RPK

P

PP

=

=

=≈

Page 189: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

191  

Membuat tabel distribusi sebagai berikut:

Nilai Bb Ba Frekuensi

Xi Xi2 fiXi fiXi

2 iX X− ( )4

i ( )4

i iX X− f X X−

fi fk

33 - 42 32,5 42,5 3 3 37,5 1406,25 112,50 4218,75 -24,41 355034,96 1065104,88 43 - 52 42,5 52,5 4 7 47,5 2256,25 190 9025 -14,41 43117,73 172470,92 53 - 62 52,5 62,5 11 18 57,5 3306,25 632,50 36368,75 -4,41 378,23 4160,53 63 - 72 62,5 72,5 9 27 67,5 4556,25 607,50 41006,25 5,59 976,44 8787,96 73 - 82 72,5 82,5 5 32 77,5 6006,25 387,50 30031,25 15,59 59072,38 295361,90 83 - 92 82,5 92,5 2 34 87,5 7656,25 175 15312,50 25,59 428826,03 857652,06 Jumlah 34 2105 135962,50 2403538,25

 

B. Perhitungan Mean

210534

61,91

i i

i

f XX

f=

=

=

∑∑

C. Perhitungan Median

2

17 752,5 1011

52,5 9,0961,59

e bMe

n FM B P

f

⎛ ⎞−⎜ ⎟= + ⎜ ⎟

⎜ ⎟⎝ ⎠

−⎛ ⎞= + ⎜ ⎟⎝ ⎠

= +=

D. Perhitungan Modus

752,5 107 2

52,5 7,7860, 28

ao b

a b

fM B Pf f

⎛ ⎞= + ⎜ ⎟+⎝ ⎠

⎛ ⎞= + ⎜ ⎟+⎝ ⎠= +=

Page 190: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

192  

E. Perhitungan Varians

( )( )

( ) (( )

)

222

2

1

34 136812,50 210534 34 1

4622725 44310251122

1917001122

i i i in f X f Xs

n n−

=−

−=

−=

=

∑ ∑

170,86=

F. Perhitungan Simpangan Baku

170,86 13,07s = =

G. Perhitungan Kemiringan

61,91 60,2813,07

1,63 0,1213,07

ok

X MSs−

=

−=

= =

Karena Sk > 0, maka kurva memiliki ekor memanjang ke kanan, kurva

menceng ke kanan, atau menceng positif.

H. Perhitungan Ketajaman/Kurtosis

( )

( )

( )

4

4 4

4

1

1 2403538, 2534

13,0770692,3029181,152, 42

i if X Xn

−=

=

=

=

Karena nilai kurtosisnya kurang dari 3, maka distribusinya adalah distribusi

platykurtis atau bentuk kurvanya mendatar. 

Page 191: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

193  

Lampiran 16

PERHITUNGAN UJI NORMALITAS KELOMPOK

EKSPERIMEN

A. Menentukan Hipotesis

H0 : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

B. Menentukan χ2tabel

Dari tabel kai kuadrat untuk jumlah sampel 34 pada taraf signifikasi (α ) 5%

dan dk = K – 3 = 6 – 3 = 3, diperoleh χ2tabel = 7,81.

C. Menentukan χ2hitung

Kelas Interval

Batas Kelas

Z Batas Kelas

Nilai Z Batas Kelas

Luas Z Tabel

Ei Oi (Oi - Ei)2/Ei

36,5 -2,53 0,0057

37 - 46 0,0327 1,1118 2 0,71

46,5 -1,77 0,0384

47 - 56 0,1178 4,0052 3 0,25

56,5 -1,01 0,1562

57 - 66 0,2451 8,3334 7 0,21

66,5 -0,25 0,4013

67 - 76 0,2937 9,9858 13 0,91

76,5 0,51 0,6950

77 - 86 0,2047 6,9598 5 0,55

86,5 1,28 0,8997

87 - 96 0,0796 2,7064 4 0,62

96,5 2,04 0,9793

Rata-rata 69,74

Simpangan Baku 13,14

�2hitung 3,26

�2tabel 7,81

Page 192: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

194  

( )22

0,71 0,25 0,21 0,91 0,55 0,623,26

i ihitung

i

O EE

χ−

=

= + + + + +=

D. Kriteria Pengujian

Kriteria pengujian untuk uji normalitas sebagai berikut :

Jika χ2hitung < χ2

tabel , maka H0 diterima dan H1 ditolak

Jika χ2hitung ≥ χ2

tabel , maka H0 ditolak dan H1 diterima

E. Membandingkan χ2tabel dengan χ2

hitung

Dari hasil perhitungan diperoleh,

χ2hitung < χ2

tabel ⇔ 3,26 < 7,81

F. Kesimpulan

Karena < , maka terima H0 atau tolak H1, artinya data pada

kelompok eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

hitung2χ tabel

Page 193: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

195

 

Lampiran 17

PERHITUNGAN UJI NORMALITAS KELOMPOK KONTROL

A. Menentukan Hipotesis Statistik

H0 : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

B. Menentukan χ2tabel

Dari tabel kai kuadrat untuk jumlah sampel 34 pada taraf signifikasi (α ) 5%

dan dk = K – 3 = 6 – 3 = 3, diperoleh χ2tabel = 7,81.

C. Menentukan χ2hitung

Kelas Interval

Batas Kelas

Z Batas Kelas

Nilai Z Batas Kelas

Luas Z Tabel Ei Oi (Oi - Ei)2/Ei

32,5 -2,25 0,0122

33 - 42 0,0559 1,9006 3 0,64

42,5 -1,49 0,0681

43 - 52 0,1677 5,7018 4 0,51

52,5 -0,72 0,2358

53 - 62 0,2841 9,6594 11 0,19

62,5 0,05 0,5199

63 - 72 0,2711 9,2174 9 0,01

72,5 0,81 0,7910

73 - 82 0,1519 5,1646 5 0,01

82,5 1,58 0,9429

83 - 92 0,0475 1,6150 2 0,09

92,5 2,34 0,9904

Rata-rata 61,91 Simpangan Baku 13,07

�2hitung 1,43

�2tabel 7,81

Page 194: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

196

 

( )22

0,64 0,51 0,19 0,01 0,01 0,091,43

i ihitung

i

O EE

χ−

=

= + + + + +=

D. Kriteria Pengujian

Kriteria pengujian untuk uji normalitas sebagai berikut:

Jika χ2hitung < χ2

tabel , maka H0 diterima dan H1 ditolak

Jika χ2hitung ≥ χ2

tabel , maka H0 ditolak dan H1 diterima

E. Membandingkan χ2tabel dengan χ2

hitung

Dari hasil perhitungan diperoleh,

χ2hitung < χ2

tabel ⇔ 1,43 < 7,81

F. Kesimpulan

Karena < , maka terima H0 dan tolak H1, artinya data pada kelompok kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal

hitung2χ tabel

Page 195: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

197

 

Lampiran 18

PERHITUNGAN UJI HOMOGENITAS

A. Menentukan Hipotesis Statistik

H0 : 22

21 σσ =

H1 : 22

21 σσ ≠

B. Menentukan Ftabel dan Kriteria Pengujian

Dari tabel F untuk jumlah sampel 34 pada taraf signifikasi (α ) 5%

untuk dk penyebut (varian terbesar) 33 dan dk pembilang (varian terkecil) 33.

Mencari Ftabel dengan menggunakan microsoft excel yaitu =FINV(0,025;33;33)

maka diperoleh Ftabel = 2,00. Kriteria pengujian untuk uji homogenitas sebagai

berikut :

Jika Fhitung < Ftabel , maka H0 diterima dan H1 ditolak

Jika Fhitung ≥ Ftabel , maka H0 ditolak dan H1 diterima

C. Menentukan Fhitung

hitungVarians terbesarFVarians terkecil172,55170,861,01

=

=

=

D. Membandingkan Ftabel dengan Fhitung

Dari hasil perhitungan diperoleh,

Fhitung < Ftabel ⇔ 1,01 < 2,00

E. Kesimpulan

Dari pengujian homogenitas dengan uji Fisher diperoleh Fhitung < Ftabel

maka H0 diterima, artinya varians kedua kelompok/kelas sama.

Page 196: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

198

 

Lampiran 19

PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS STATISTIK

A. Menentukan Hipotesis Statistik

H0 : 1 2μ μ≤

H1 : 21 μμ >

Keterangan:

1μ : rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelompok

eksperimen

2μ : rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelompok

kontrol

B. Menentukan ttabel dan Kriteria Pengujian

( ) ( )1 2 2 34 34 2 6dk n n 6= + − = + − = dan taraf signifikasi α = 0,05.

Mencari ttabel dengan menggunakan microsoft excel yaitu =TINV(0,05;66)

maka diperoleh ttabel = 2,00. Kriteria pengujian untuk uji normalitas sebagai

berikut :

Jika thitung < ttabel , maka H0 diterima dan H1 ditolak

Jika thitung ≥ ttabel , maka H0 ditolak dan H1 diterima

C. Menentukan thitung

Page 197: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

199

 

( ) ( )

( )( ) ( )( )

2 21 1 2 2

1 2

1 12

34 1 172,55 34 1 170,8634 34 2

5694,15 5638,3866

11332,5366

171,7113,10

gab

n s n ss

n n− + −

=+ −

− + −=

+ −

+=

=

==

1 2

1 2

1 1

69,74 61,911 113,10

34 347,533,182, 46

hitung

gab

X XtS

n n

−=

+

−=

+

=

=

D. Membandingkan thitung dengan ttabel

Dari hasil perhitungan diperoleh,

thitung > ttabel ⇔ 2, 46 > 2,00

E. Kesimpulan

Dari pengujian hipotesis dengan uji-t diperoleh thitung > ttabel maka H0

ditolak dan H1 diterima atau dengan kata lain rata-rata kemampuan

komunikasi matematik siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi dari

rata-rata kemampuan komunikasi matematik pada kelompok kontrol.

Page 198: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

200  

Lampiran 20

HASIL WAWANCARA SISWA

1. Peneliti : Apakah kamu menyukai pelajaran matematika?

Siswa B : Tidak begitu suka.

Siswa T : Kadang-kadang suka, kadang-kadang gak, kalau gak pas

pelajarannya susah, sukanya kalau pelajarannya lagi gampang.

Siswa A : Ya, saya suka, karena membuat kita jadi pintar.

2. Peneliti : Bagaimana pendapat kamu belajar matematika dengan model

pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray?

Siswa B : Senang, bisa berinteraksi dengan teman yang lain.

Siswa T : Senang, soalnya bisa nanya teman jika ada yang belum ngerti.

Siswa A : Senang sekali, karena kita dapat bertukar pendapat dengan teman,

menghargai pendapat teman, dan bisa menanyakan apa yang kita

tidak mengerti.

3. Peneliti : Bagaimana semangat belajar kamu selama belajar matematika

dengan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray?

Siswa B : Kadang-kadang gak semangat.

Siswa T : Lumayan semangat.

Siswa A : Semangat, karena bisa berdiskusi atau bertukar pendapat dengan

teman.

4. Peneliti : Apakah kamu termotivasi belajar matematika dengan model

pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray?

Siswa B : Kadang-kadang termotivasi.

Siswa T : Ya.

Siswa A : Ya, jadi lebih termotivasi.

5. Peneliti : Bagaimana partisipasi kamu ketika diskusi kelompok?

Siswa B : Bertukar pendapat sama teman, kadang nulis juga.

Siswa T : Kadang nulis, tetapi kebanyakan mikir.

Page 199: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

201  

Siswa A : Diskusi sama teman-teman, kalau ada ide atau pendapat saya

sampaikan ke teman-teman, kadang nulis juga.

6. Peneliti : Apakah pembelajaran matematika dengan diskusi kelompok

membuat kamu lebih berani dalam menyampaikan ide atau

pendapat?

Siswa B : Ya.

Siswa T : Ya.

Siswa A : Ya tentu saja.

7. Peneliti : Menurut kamu, bagaimana dengan materi yang diberikan?

Siswa B : Materinya susah-susah gampang.

Siswa T : Lumayan materinya bisa dimengerti.

Siswa A : Lumayan mengerti, tapi saya agak pusing di bagian kesimpulan.

8. Peneliti : Apakah kamu lebih memahami materi pelajaran setelah dengan

berkelompok?

Siswa B : Pertamanya kurang paham karena masih bingung dengan materi

yang diajarkan tapi lama kelamaan jadi paham karena dikerjakan

dengan berkelompok.

Siswa T : Ya, tapi kadang-kadang ada materi tertentu yang kurang paham.

Siswa A : Ya.

9. Peneliti : Apakah ada kesulitan selama belajar matematika dengan diskusi

kelompok?

Siswa B : Ada, kalo lagi diskusi kelompok, anak-anak yang gak pintar

ngandelin yang pintar terus kalo disuruh presentasi pada gak mau.

Siswa T : Kalo diskusi masih ada yang males-malesan.

Siswa A : Ada, saya bingung kalo disuruh menyimpulkan.

10. Peneliti : Bagaimana kesan dan pesanmu mengenai pembelajaran

matematika dengan pembelajaran yang saya ajarkan?

Siswa B : Kesannya lumayan senang, pesannya kalau kasih soal jangan

susah-susah.

Siswa T : Saya senang, tapi soalnya jangan susah-susah.

Siswa A : Saya senang karena bisa bekerja sama dengan teman yang lain. 

Page 200: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

202

Lampiran 21

Luas Di Bawah Kurva Normal

Page 201: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

203  

Lampiran 22

Nilai Kritis Distribusi Kai Kuadrat (Chi Square)

Page 202: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3725/1...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

204  

Nilai Kritis Distribusi Kai Kuadrat (Lanjutan)