PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM …

171
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PPKN SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 30 MUARO JAMBI SKRIPSI Disusun Oleh: MUHAMMAD ARIYANSYAH (A1A315015) PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2019

Transcript of PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM …

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM

ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL

BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PPKN

SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI

30 MUARO JAMBI

SKRIPSI

Disusun Oleh:

MUHAMMAD ARIYANSYAH

(A1A315015)

PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2019

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM

ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL

BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PPKN

SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI

30 MUARO JAMBI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Jambi Untuk Memenuhi Salah Satu

Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan

Disusun Oleh:

MUHAMMAD ARIYANSYAH

(A1A315015)

PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2019

i

ii

iii

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Muhammad Ariyansyah

Nim : A1A315015

Program Studi : PPKn

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini benar-benar

karya sendiri dan bukan merupakan jiplakan dari hasil penelitian pihak lain.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini

merupakan jiplakan atau plagiat, saya bersedia menerima sanksi dicabut gelar dan

ditarik ijazah.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

Jambi, Oktober 2019

Yang membuat pernyataan,

Muhammad ariyansyah

A1A315015

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Siapa yang suka untuk dipanjangkan umur dan ditambahkan rizkinya, maka

berbaktilah pada orang tua dan sambunglah tali silaturahmi

(HR. Ahmad)

Usaha dan sukses yang diperoleh hari ini, bukalan lah usaha ku seutuhnya, ada Do’a,

Air Mata, Jerih Payah Tetes Keringat orang tua,

untuk sampai ketahap ini, Sabar, Ikhlas, Tawakal

karena Do’a ridho orang tua jalan sukses yang tak kau duga-duga, dan ingatlah Ridho

Allah tergantung pada ridho orang tua.

(Muhammad Ariyansyah)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini untuk keluargaku tercinta, terkhusus untuk Ayah

dan Ibuk yang telah merawat, mendidik dan menyayangiku dengan sepenuh

hati, dan selalu mendo’akan yang terbaik untuk anak-anaknya, Apa yang saya

dapatkan hari ini, belum mampu membayar semua kebaikan, keringat dan

jerih payahnya. Terima kasih atas segala dukungannya, baik dalam bentuk

materi maupun moril. Semoga setiap yang dilakukan dicatat sebagai pahala

dan selalu dalam lindungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

v

ABSTRAK

Ariyansyah, Muhammad. 2019. Pengaruh Model Pembelajaraan Kooperatif

Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Hasil Belajar

PPKN Pada Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi: Skripsi.

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jurusan

PIPS FKIP Universitas Jambi. Pembimbing (I) Dr. Drs. H. Akmal Sutja,

M.Pd. (II) Heri Usmanto, S.Pd, M.Pd

Kata Kunci: Hasil Belajar, Pembelajaraan Kooperatif Tipe Team Assisted

Individualization

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, salah satu masalah yang terkait

dengan proses pembelajaran PPKn di SMPN 30 Muaro Jambi yaitu guru lebih

sering menggunakan metode konvensional, sehingga peserta didik tampak kurang

menarik dengan apa yang disampaikan oleh guru, guru hanya berfokus pada siswa

yang bisa menjawab saja. Akibatnya rendahnya hasil belajar siswa pada mata

pelajaran PPKn kelas VIII. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan upaya

pengembangan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa

dengan menggunakan model Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization

(TAI).

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh model Kooperatif

Tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap hasil belajar siswa pada

mata pelajaran PPKn siswa kelas VIII di SMPN 30 Muaro Jambi.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan metode Quasi

Eksperimen, yaitu Nonequivalent Control Group Design yang dilakukan kepada

dua kelas sampel yang diberikan perlakuan berbeda Populasi pada penelitian ini

adalah kelas VIII yang terdiri dari 3 kelas dan berjumlah 74, sampel diambil 2

kelas yaitu kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan VIII B sebagai kelas

kontrol.

Hasil penelitian ini menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas

eksperimen lebih tinggi (79,80) dari pada kelas kontrol (66,80) dan pada uji-t

diperoleh thitung lebih besar dari pada ttabel yaitu 4,4360> 1,6772. Dengan demikian

model Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) berpengaruh

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn siswa kelas VIII di SMPN

30 Muaro Jambi.

Kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan model Kooperatif Tipe

Team Assisted Individualization (TAI) terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran PPKn siswa kelas VIII di SMPN 30 Muaro Jambi. Berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan disarankan kiranya untuk diteliti pada pokok bahasan

yang lain dan dalam ruang lingkup yang lebih luas.

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillah, Alhamdulilah puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah

Subhanahu wa ta’ala karena berkat rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Hasil Belajar Pada Mata

Pelajaran PPKn Siswa Kelas VIII Di SMP Negeri 30 Muaro Jambi”

Dalam penyelesaian skripsi ini tidak sedikit bantuan yang telah diberikan

oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya pada kesempatan yang

baik ini penulis dengan rendah hati dan rasa ikhlas menyampaikan rasa terima

kasih untuk kedua orang tua cintai Ayahanda Husin. AY dan Ibunda Susi

Haryanti serta Adik Anisa Rahayu yang penulis cintai, terimakasih tak terhingga

atas do’a, cinta, kasih sayang, dukungan moral dan spiritual serta materi yang tak

ternilai yang telah diberikan. Selain itu, penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dan memberikan

pengalaman berharga yang tak terlupakan bagi penulis terutama pada:

1. Bapak Prof. H. Johni Najwan, SH, MH, Ph.D selaku Rektor Universitas

Jambi.

2. Bapak Prof. Dr. rer. nat Asrial, M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jambi

3. Bapak Drs. M. Salam, M. Si selaku Ketua Jurusan PIPS FKIP Universitas

Jambi sekaligus sebagai Pembimbing Akademik (PA) yang telah memberi

arahan penulis selama mengikuti perkuliahan.

vii

4. Bapak Drs. Irzal Anderson, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan PIPS FKIP Universitas Jambi.

5. Bapak Dr. Akmal Sutja, M.Pd selaku pembimbing skripsi I yang telah

memberikan bimbingan, arahan dan motivasi yang sangat bermanfaat dalam

penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Heri Usmanto, S.Pd, M.Pd selaku pembimbing skripsi II yang telah

memberikan bimbingan, arahan dan motivasi yang sangat bermanfaat dalam

penyusunan skripsi ini.

7. Kepada Bapak/Ibu dosen Program Studi Pendidikan Pancasila Dan

Kewarganegaraan Universitas Jambi yang telah membimbing dan

memberikan ilmu pada penulis.

8. Ibu Popinda Marta, S.Pd, M.Pd selaku kepala sekolah SMP Negeri 30 Muaro

Jambi yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

9. Bapak Evrizal, M.Pdi Selaku guru bidang studi PPKn yang telah membantu,

memotivasi dan membimbing selama proses penelitian.

10. Siswa-siswi kelas VIIIA dan VIIIB yang telah bersedia berpartisipasi dalam

penelitian.

11. Kepada keluarga besar Syababul Jannah, Satriadi, Danang, Khamim, Farid,

Bisma, Untung, Julian, Saptian, Wahyudi Dan Bang Heliks yang telah

menjadi sahabat, kerabat dan keluarga yang telah banyak menghabiskan

waktu bersama dalam banyak hal, seperti ibadah, olahraga, pengajian , dan

saling menguatkan satu sama lain.

12. Kepada keluarga besar Rusunawa Unja, Terkhusus Jujur dan Pendi selaku

rekan dalam pengurusan Rusunawa Unja.

viii

13. Kepada keluarga Alumni Kos Lamo, Arif, Wahyu, Iman, Ajik, Canrico Dan

Heri yang telah memberikan semangat dan motivasi.

14. Dan yang teristimewa, keluarga besar PPKn 2015 yang telah menjadi

keluarga yang telah bersama-sama menghabiskan waktu dalam perkuliahan

dan bersama-sama dalam banyak moment dan kenangan.

15. Kepada seluruh pihak yang telah hadir dan memberikan warna bagi

kehidupan penulis yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini.

Jambi, Oktober 2019

Muhammad Ariyansyah

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii

PERNYATAAN .............................................................................................. iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL........................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah .............................................................................. 6

1.3 Pembatasan Masalah ............................................................................... 7

1.4 Rumusan Masalah ................................................................................... 7

1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................... 7

1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................. 8

1.7 Definisi Operasional ............................................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 10

2.1 Hasil Belajar ........................................................................................... 10

2.1.1 Pengertian Belajar............................................................................ 10

2.1.2 Pengertian Hasil Belajar .................................................................. 11

2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar .......................... 14

2.1.4 Indikator Hasil Belajar..................................................................... 17

2.2 Model Pembelajaran Kooperatif ............................................................. 19

2.2.1 Model Pembelajaran ........................................................................ 19

2.2.2 Pembelajaran Kooperatif ................................................................. 20

2.3 Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) ........................... 23

2.3.1 Pengertian Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) ... 23

2.3.2 Langkah-Langkah Pembelajaran TAI ............................................. 23

2.3.3 Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran TAI .............................. 25

2.4 Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) ............................ 27

2.4.1 Pengertian Mata Pelajaran PPKn ..................................................... 27

2.4.2 Tujuan Pembelajaran PPKn ............................................................. 28

2.5 Kurikulum 2013 ...................................................................................... 29

2.5.1 Pengertian Kurikulum...................................................................... 29

2.5.2 Fungsi Kurikulum ............................................................................ 29

2.5.3 Kurikulum 2013 ............................................................................... 34

2.6 Pengaruh Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)

Terhadap Hasil Belajar ........................................................................... 35

2.7 Penelitian Relevan .................................................................................. 35

x

2.8 Kerangka Berpikir .................................................................................. 37

2.9 Hipotesis Penelitian ................................................................................ 40

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 41

3.1 Desain Penelitian .................................................................................... 41

3.2 Variabel Penelitian.................................................................................. 42

3.2.1 Variabel Bebas (Independen) .......................................................... 42

3.2.2 Variabel Terkait (Dependen) ........................................................... 42

3.3 Populasi Dan Sampel .............................................................................. 43

3.3.1 Populasi ........................................................................................... 43

3.3.2 Sampel ............................................................................................. 43

3.4 Tempat Dan Waktu Penelitian ................................................................ 44

3.5 Prosedur Penelitian ................................................................................. 44

3.6 Jenis Dan Sumber Data ........................................................................... 46

3.6.1 Jenis Data ......................................................................................... 46

3.6.2 Sumber Data .................................................................................... 46

3.7 Instrumen Penelitian ............................................................................... 47

3.8 Uji Coba Instrumen ................................................................................ 48

3.8.1 Uji Validitas ..................................................................................... 48

3.8.2 Taraf Kesukaran Soal ...................................................................... 49

3.8.3 Daya Beda Soal ............................................................................... 49

3.8.4 Uji Reliabilitas ................................................................................. 50

3.9 Teknik Analisis Data .............................................................................. 52

3.9.1 Uji Normalitas ................................................................................. 52

3.9.2 Uji Homogenitas .............................................................................. 52

3.9.3 Uji Hipotesis .................................................................................... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 55

4.1 Deskripsi Data ........................................................................................ 55

4.1.1 Deskripsi Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen ............................. 55

4.1.2 Deskripsi Data Hasil Belajar Kelas Kontrol .................................... 58

4.1.3 Deskripsi Data Perbandingan Hasil Belajar Kelas Eksperimen

Dengan Kelas Kontrol ..................................................................... 60

4.2 Analisis Data ........................................................................................... 61

4.2.1 Uji Normalitas ................................................................................. 61

4.2.2 Uji Homogenitas .............................................................................. 62

4.2.3 Uji Hipotesis .................................................................................... 63

4.3 Pembahasan ............................................................................................ 64

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 68

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 68

5.2 Implikasi ................................................................................................. 68

5.3 Saran ....................................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 70

LAMPIRAN .................................................................................................... 72

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Rata-Rata Nilai Ulangan Semester Ganjil 2019/2020 ............................... 5

3.1 Desain Penelitian (Nonequivalent Control Group Design) ....................... 41

3.2 Jumlah Populasi Penelitian ........................................................................ 43

3.3 Kriteria Nilai Kolerasi ............................................................................... 48

3.4 Kriteria Item Sulit Dan Mudah .................................................................. 49

3.5 kriteria Penapsiran Daya Beda Item ........................................................... 50

3.6 Kriteria Klasifikasi Reliabilitas Soal .......................................................... 51

4.1 Deskripsi frekuensi data Pre-test Siswa (Kelas Eksperimen) .................... 56

4.2 Deskripsi frekuensi data Post-test Siswa (Kelas Eksperimen) .................. 57

4.3 Deskripsi frekuensi data Pre-test Siswa (Kelas Kontrol) ........................... 58

4.4 Deskripsi frekuensi data Post-test Siswa (Kelas Kontrol) ......................... 59

4.5 Perbandingan Rekapitulasi Data Kelas Eksperimen Dan Kontrol

(kolompok TA I dan kelompok konvensional) .......................................... 60

4.6 Uji Normalitas Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol .............................. 62

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Gambar Kerangka Berpikir ............................................................................. 39

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Uji Normalitas Sampel Kelas VIII A ........................................ 72

Lampiran 2 Uji Normalitas Sampel Kelas VIII B ........................................ 73

Lampiran 3 Uji Homogenitas Kelas Sampel ................................................. 74

Lampiran 4 Kisi-Kisi Soal Uji Coba Instrumen Penelitian ........................... 75

Lampiran 5 Soal Uji Coba Instrumen Penelitian .......................................... 80

Lampiran 6 Kunci Jawaban ........................................................................... 86

Lampiran 7 Validitas Uji Coba Instrumen .................................................... 87

Lampiran 8 Uji Validitas Instrumen Soal Nomor 3 ...................................... 89

Lampiran 9 Uji Taraf Kesukaran Soal .......................................................... 91

Lampiran 10 Uji Daya Pembedan Soal ........................................................... 92

Lampiran 11 Uji Reabilitas Soal Uji Coba ..................................................... 93

Lampiran 12 Soal Pre-Test Dan Post-Test ...................................................... 95

Lampiran 13 Kunci Jawaban ........................................................................... 99

Lampiran 14 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Eksperimen ........... 100

Lampiran 15 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kontrol .................. 116

Lampiran 16 Daftar Nilai Pretest Siswa Kelas Eksperimen Dan Kontrol ...... 130

Lampiran 17 Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen ................................. 131

Lampiran 18 Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol ........................................ 132

Lampiran 19 Uji Homogenitas Nilai Pretest kelas

Eksperimen dan Kontrol ........................................................... 133

Lampiran 20 Daftar Nilai Posttest Siswa Kelas Eskperimen Dan Kontrol ..... 134

Lampiran 21 Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen ................................ 135

Lampiran 22 Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol ...................................... 136

Lampiran 23 Uji Homogenitas Nilai Posttest kelas

Eksperimen dan Kontrol ........................................................... 137

Lampiran 24 Selisih Nilai Pretest Dan Posttest Kelas

Eksperimen Dan Kontrol........................................................... 138

Lampiran 25 Uji Hipotesis .............................................................................. 139

Lampiran 26 Hasil Observasi dan Wawancara Dengan

Guru Mata Pelajaran PPKN Kelas VIII

Di SMP Negeri 30 Muaro Jambi ............................................... 140

Lampiran 27 Tabel r Product Moment ............................................................ 143

Lampiran 28 Tabel L Uji Liliefors .................................................................. 144

Lampiran 29 Tabel F ....................................................................................... 145

Lampiran 30 Tabel T ....................................................................................... 146

Lampiran 31 Dokumentasi .............................................................................. 149

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu elemen penting dalam kemajuan suatu

bangsa. Suatu bangsa dikatakan maju apabila bangsa tersebut mempunyai kualitas

pendidikan yang baik. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2003 Pasal 1 dan 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Serta berupaya mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Gentara dan Sofhian (2012:01) Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan

(PPKn), merupakan salah satu komponen kurikulum nasional yang wajib ada pada

setiap penyelenggaraan pendidikan baik dasar, menengah maupun tinggi. Dalam

undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,

khususnya pasal 37 ayat 2 di mana disebutkan bahwa isi kurikulum setiap jalur,

jenis dan jenjang pendidikan dasar, menengah tinggi wajib memuat: pendidikan

agama, pendidikan kewarganegaraan dan bahasa.

2

Adapun hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh seseorang setelah

melakukan proses belajar. Suatu keberhasilan dalam tujuan pendidikan tergantung

dari siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan menurut Pudyo Susanto

(2018:56) Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa selama

melakukan kegiatan belajar kemampuan yang diperoleh itu menyangkut

pengetahuan, pengertian, dan pekerjaan yang dapat dilakukan oleh siswa. Dalam

pencapaian hasil belajar siswa harus merujuk kepada aspek-aspek seperti aspek

kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Purwanto (2011:54) menjelaskan

terdapat tiga domain dalam hasil belajar yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Manusia mempunyai potensi perilaku kejiwaan yang dapat dididik dan diubah

tingkah lakunya meliputi ketiga domain tersebut. Untuk mencapai kepentingan

pengukuran hasil belajar domain-domain disusun secara hirarkis dalam tingkat-

tingkat mulai dari yang paling rendah dan sederhana hingga yang paling tinggi

dan kompleks.

Dari penjelasan diatas hasil belajar PPKn adalah nilai yang dihasilkan oleh

siswa selama mengikuti pembelajaran PPKn merupakan hasil pengukuran dari

proses belajar PPKn yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam

periode pembelajaran tertentu. Hasil belajar siswa dapat dilihat secara nyata

berupa nilai atau hasil skor setelah siswa tersebut mengikuti tes/ulangan/ujian.

Dalam menciptakan keberhasilan dalam proses pembelajaran di sekolah tentunya

peran guru dan siswa memegang peran penting. Menurut Wahab (2007:53)

keberhasilan mengajar pada dasarnya adalah menggambarkan hubungan antara

guru dan siswa dalam suatu sistem. Oleh sebab itu Guru harus bisa memilih model

pembelajaran sesuai dengan kondisi kelas agar pembelajaran menjadi efektif dan

3

siswa menjadi aktif didalam kelas peran seorang guru merupakan faktor utama

sebagai fasilitator demi mewujudkan proses pembelajaran yang diinginkan dan

sesuai dengan tujuan pembelajaran. Proses belajar mengajar di sekolah merupakan

inti dari proses kegiatan pendidikan yang ada di sekolah, dengan guru sebagai

pemegang utama proses kegiatan pembelajaran agar hasil belajar yang didapatkan

peserta didik mencapai atau melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

telah ditetapkan.

Penggunaan model pembelajaran berpengaruh pada keterlibatan siswa

pada proses pembelajaran. Menurut Aunurrahman (2013:143) penggunaan model

pembelajaran yang tepat dapat mendorong tumbuhnya rasa senang siswa terhadap

pelajaran, menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam mengerjakan tugas,

memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami pelajaran sehingga

memungkinkan siswa mencapai hasil belajar yang lebih baik. Oleh karena itu

keterlibatan siswa dalam pembelajaran merupakan faktor penting dalam

mewujudkan tujuan pembelajaran. Siswa dituntut lebih aktif untuk berani

mengungkapkan pendapat dan cara berpikir dalam menanggapi materi yang

sedang diajarkan. Kenyataannya, pembelajaran di sekolah sering terjadi beberapa

masalah yakni siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, pembelajaran masih

berpusat pada guru (teacher centered), model pembelajaran yang dikembangkan

lebih diwarnai pada pembelajaran konvensional seperti ceramah dan pemberian

tugas akibatnya kurang merangsang siswa untuk terlibat aktif untuk

mengungkapkan pendapat dan cara berpikir dalam menanggapi materi dan

mengeluarkan ide-ide dalam pembelajaran.

4

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru PPKn yang

dilaksanakan pada tanggal 12 s/d 16 Agustus 2019 di kelas VIII SMP Negeri 30

Muaro Jambi, terdapat adanya masalah dalam pembelajaran PPKn, khususnya di

kelas VIII, dimana dilihat dan diamati dari proses pembelajaran berlangsung dari

segi siswa, rata-rata kurang baik, siswa kurang memperhatikan mata pelajaran

PPKn karena dianggap kurang menarik karena berisi ceramah, hafalan dan tugas

yang membuat siswa bosan. Permasalahan yang terjadi saat pembelajaran PPKn

berlangsung adalah siswa cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran PPKn,

tidak memperhatikan guru menjelaskan dan cenderung ribut dikelas dan di saat

guru memberi tugas hanya beberapa siswa saja yang bisa menjawab benar dan

sebagian siswa lainnya diam tanpa adanya tanggapan, guru hanya berfokus pada

siswa yang bisa menjawab saja. Dan dari segi guru penulis mengamati dan

mewawancarai dalam proses pembelajaran berlangsung menunjukan, bahwa Guru

PPKn dalam strategi pembelajaran jarang sekali menggunakan model dalam

proses pembelajaran lebih sering menggunakan metode konvensional dan yang

masih bersifat ceramah, dan pemberian tugas dan ini terbukti dari pernyataan

guru tersebut, adanya model pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaraan (RPP) dan buku guru nyatanya tidak dipakai sebagai acuan dalam

mengajar dikelas, hal tersebut menyebabkan siswa cenderung tidak aktif didalam

kelas dan akan berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran

PPKn, padahal dalam proses pembelajaran PPKn memerlukan keterlibatan siswa

secara aktif.

Sehingga pada hasil belajar mata pelajaran PPKn siswa kelas VIII belum

maksimal, dilihat dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 76 pada mata

5

pelajaran PPKn, masih banyak siswa yang belum mencapai (KKM). Dimana hal

ini ditunjukan pada hasil nilai siswa pada semester ganjil seperti terlihat pada

Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Rata-Rata Nilai Ulangan Semester Ganjil 2019/2020 Siswa Kelas VIII

SMP Negeri 30 Muaro Jambi.

No

Kelas

Jumlah

Siswa

KKM

Mencapai

KKM

Tidak

Mencapai

KKM

Nilai Rata-

ratta

1 25 76 4 21 55,04

2 25 76 5 20 53,84

3 24 76 4 20 53,17

Jumlah 74 13 61

Jumlah Nilai Rata-rata seluruh Kelas 54,02

(Sumber: Guru mata pelajaran PPKn SMP Negeri 30 Muaro Jambi)

Berdasarkan tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa dari 74 siswa yang terdiri

dari tiga kelas, siswa yang mencapai KKM sebanyak 13 siswa sedangkan jumlah

siswa yang tidak mencapai KKM sebanyak 61 siswa, dengan jumlah nilai rata-rata

semua kelas 54,02 dari hasil tersebut dilihat bahwa masih banyak siswa yang

belum mencapai KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah, hal ini menunjukkan

bahwa masih banyak siswa yang belum memahami materi yang disampaikan oleh

guru dalam proses pembelajaran, melihat keadaan ini penulis menduga kuarangan

nya penerapan model dalam pembelajaran menyebabkan rendahnya hasil belajar

siswa. Salah satu alternatifnya agar siswa aktif dan berani mengungkapkan

pendapat yakni melalui model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

Individualization (TAI)

6

Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) merupakan pembelajaran

yang menumbuhkan sikap kerjasama, musyawarah serta menghargai pendapat

orang lain yang mana sikap tersebut diharapkan tumbuh dalam pembelajaran

PPKn. Dengan adanya kerja sama antar siswa dalam berbagi dan menerima

informasi pada proses pembelajar, diharapkan hal tersebut berpengaruh kepada

proses pembelajaran yang efektif. Model Team Assisted Individualization (TAI)

salah satu cara yang efektif untuk melaksanakan pembelajaran yang mampu

mengaktifkan siswa proses belajar mengajar. Miftadul Huda (2013:200)

menjelaskan bahwa model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)

Bertujuan untuk meminimalisasi pengajaran individual yang terbukti kurang

efektif, selain itu ditunjukkan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan,

serta motivasi siswa dengan belajar kelompok.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaraan

Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Hasil

Belajar PPKn Pada Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada maka identifikasi masalah

penelitian ini adalah:

1. Proses pembelajaran masih masih berpusat kepada guru (teacher centered),

sehingga siswa pasif dalam proses pembelajaran.

2. Hasil belajar mata pelajaran PPKn siswa kelas VIII SMP Negeri 30 Muaro

Jambi masih rendah.

3. Guru PPKn masih menggunakan metode pembelajaran yang konvensional.

7

4. Dalam proses belajar pembelajaran siswa terlihat pasif dan hanya menerima

informasi dari guru.

5. Strategi pembelajaran yang digunakan kurang menarik bagi siswa.

1.3 Pembatasan Masalah

Agar masalah yang ada tidak meluas dan menyimpang dari sasaran yang

sebenarnya, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

1. Strategi pembelajaran yang dipakai adalah model pembelajaran kooperatif

tipe Team Assisted Individualization (TAI).

2. Peneliti hanya meneliti siswa kelas VIII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi.

3. Strategi yang digunakan dalam pembelajaran digunakan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn

4. Peneliti hanya membatasi hasil belajar siswa dalam proses belajar dalam

ranah kognitif, menggunakan pre-test dan post-test.

1.4 Rumusan Masalah

Agar peneliti ini mencapai sasaran yang diharapkan maka berdasarkan

latar belakang diatas secara umum permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan

dalam pertanyaan sebagai berikut: Apakah terdapat pengaruh Model Pembelajaran

kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap hasil PPKn Pada

Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk :

Memaparkan apakah terdapat pengaruh Model Pembelajaran kooperatif tipe Team

Assisted Individualization (TAI) Terhadap hasil belajar PPKn Pada Siswa Kelas

VIII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi.

8

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis

maupun secara praktis. Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian

adalah:

1. Manfaat Secara Teoritis

a) Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman dan acuan

dalam mengadakan penelitian selanjutnya.

b) Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi penelitian sejenis dan

bagi peneliti dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan

wawasan terutama menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan

model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) untuk

meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PPKn.

2. Manfaat Secara Praktis

a) Bagi Prodi PPKn

Penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan koleksi penelitian yang

diharapkan bermanfaat sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa atau pihak

lain yang berkepentingan.

b) Bagi sekolah

Diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam rangka memperbaiki

model pembelajaran PPKn

c) Bagi guru

Diharapkan Dapat memberikan masukan dalam memperluas pengetahuan

dan wawasan mengenai model pembelajaran.

d) Bagi siswa

9

Diharapkan dapat membantu meningkatkan keaktifan dan hasil belajar

siswa dalam proses pembelajaran.

e) Bagi peneliti

Dapat memberikan manfaat serta pengalaman menjadi seorang guru yang

profesional dan penuh tanggung jawab.

1.7 Definisi Operasional

Memudahkan peneliti dalam mengukur variabel yang diteliti, maka

dijelaskan definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

1. Model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI), merupakan

teknik pembelajaran secara kelompok, Sebuah program yang berusaha

mengadaptasikan pembelajaran terhadap perbedaan individual siswa secara

akademik untuk meminimalisasi pengajaran individual yang terbukti kurang

efektif, dengan adanya bantuan individu dalam kelompok yang memiliki

akademis bagus yang berperan sebagai ketua kelompok dan peer tutoring

(tutor sebaya). Model yang ditunjukkan untuk meningkatkan pengetahuan,

kemampuan serta motivasi siswa dengan belajar kelompok.

2. Hasil Belajar merupakan hasil yang diperoleh seseorang setelah melakukan

proses belajar dalam pencapaian hasil belajar siswa harus merujuk kepada

aspek-aspek seperti aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik

Diantara ranah tersebut, ranah kognitif lah yang paling banyak dinilai, Nilai

yang diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa dalam

menerima materi pembelajaran.

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Hasil Belajar

2.1.1 Pengertian Belajar

Belajar adalah proses perubahan dalam diri manusia setelah belajar,

perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat diwujudkan dalam berbagai

bentuk yang relatif permanen, belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku

atau pribadi seseorang berdasarkan pengalamannya berinteraksi dengan

lingkungannya yang ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti perubahan

pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecekapan,

kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar

(Hamiyah dan Jauhar, 2014:3). Hal ini sejalan dengan pendapat Nana Sudjana

(dalam Hamiyah dan Jauhar, 2014:2) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu

proses yang ditandai dengan perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai

hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti

perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilan,

kecakapan, kebiasan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu

yang belajar.

Menurut Gagne (dalam Pudyo Susanto 2018:20) belajar adalah

penerimaan, pemrosesan, dan penyimpanan informasi di dalam otak serta

pengorekan kembali bila respon untuk menanggapi informasi perlu dijalankan.

Menurut Susanto (2013:4) bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan

seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,

pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya

11

perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam

bertindak.

Berdasarkan pendapat diatas disimpulkan bahwa belajar adalah aktivitas

atau proses dalam diri seseorang, berdasarkan pengalamannya berinteraksi dengan

lingkungannya yang ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti perubahan baik

dari pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilan, kecakapan, dan

kebiasaan dalam proses belajar.

2.1.2 Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar (learning outcomes) adalah kemampuan yang diperoleh

siswa selama melakukan kegiatan belajar kemampuan yang diperoleh itu

menyangkut pengetahuan, pengertian, dan pekerjaan yang dapat dilakukan oleh

siswa dalam konteks pendidikan formal pada umumnya dinyatakan bahwa hasil

belajar adalah pernyataan yang mendeskripsikan pengetahuan, sikap, dan

keterampilan yang dimiliki siswa setelah menempuh pelajaran tertentu (Pudyo

Susanto, 2018:56).

Menurut Susanto (2013:5), makna hasil belajar, yaitu perubahan-

perubahan yang terjadi pada siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif,

dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar, karena belajar itu sendiri

merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu

bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap dalam kegiatan pembelajaran atau

kegiatan instruksional guru menetapkan hasil belajar anak yang berhasil dalam

belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan

instruksional.

12

Menurut Aunurrahman (2014:49) dalam sistem pendidikan nasional

rumusan hasil belajar banyak menggunakan klasifikasi hasil belajar dari

Benyamin Bloom yang membaginya menjadi tiga ranah, yaitu:

1) Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar yang terdiri dari enam aspek

yakni pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis sintesis dan evaluasi.

Adapun penjelasannya sebagai berikut:

a. Pengetahuan, aspek pengetahuan mencakup kemampuan ingatan tentang

hal-hal yang telah dipelajari dan tersimpan di dalam ingatan (fakta,

peristiwa, pengertian, kaidah teori, prinsip atau metode).

b. Pemahaman, aspek pemahaman mencakup kemampuan menangkap sari

dan makna hal-hal yang dipelajari.

c. Penerapan, aspek penerapan mencakup kemampuan menerapkan metode,

kaidan untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru.

d. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu-satuan ke dalam bagian-

bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik.

e. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru, sebagai

contohnya didalam kemampuan menyusun program kerja.

f. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa

hal berdasarkan kriteria tertentu.

2) Ranah Afektif, ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima

aspek yakni penerimaan, partisipasi, penilaian dan penentuan sikap,

organisasi, dan pembentukan pola hidup.

a. Penerimaan, penerimaan mencakup kepekaan tentang hal tertentu dan

ketersediaan memperhatikan hal tersebut.

13

b. Partisipasi, yang mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan dan

berpartisipasi dalam suatu kegiatan.

c. Penilaian dan penentuan sikap, yang mencakup penerimaan terhadap

suatu nilai, mengharga

d. Organisasi, yang mencakup kemampuan membentuk suatu sistem nilai

sebagai pedoman dan pegangan hidup.

e. Pembentukan pola hidup, yang mencakup kemampuan menghayati nilai,

dan membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi.

3) Ranah Psikomotor, hasil belajar psikomotorik tampak dalam bentuk

keterampilan (skill). Ranah psikomotorik terdiri dari tujuh aspek, adapun

ketujuh aspek tersebut adalah:

a. Persepsi, mencakup kemampuan memilah-milahkan (mendeskripsikan)

sesuatu secara khusus dan menyadari adanya perbedaan antara sesuatu

tersebut.

b. Kesiapan, mencakup kemampuan menempatkan diri dalam suatu

keadaan dimana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan.

c. Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan melakukan gerakan sesuai

contoh atau gerakan peniruan.

d. Gerakan terbiasa, mencakup kemampuan melakukan gerakan-gerakan

tanpa contoh.

e. Gerakan kompleks, mencakup kemampuan melakukan gerakan atau

keterampilan yang terdiri dari banyak tahap secara lancar, efisien dan

tepat.

14

f. Penyesuaian pola gerakan, yang mencakup kemampuan mengadakan

perubahan dan penyesuaian pola gerak gerik dengan persyaratan khusus

yang berlaku.

g. Kreativitas, mencakup kemampuan melahirkan pola-pola gerak-gerik

yang baru atas dasar prakarsa sendiri.

Menurut Kunandar (2014:62) hasil belajar adalah kompetensi atau

kemampuan tertentu baik kognitif, afektif, maupun psikomotor yang dicapai atau

dikuasai peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar. Hal ini sejalan

dengan pendapat Hamalik (dalam Kunandar, 2014:62) hasil belajar adalah pola-

pola peraturan, nilai-nilai, pengertian-pengertian dan sikap-sikap serta

kemampuan peserta didik.

Berdasarkan pendapat para beberapa ahli, maka dapat disimpulkan hasil

belajar merupakan penilaian belajar yang diperoleh siswa yang telah melakukan

proses belajar yang menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai

tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari pelajaran.

2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Gestalt (dalam Susanto,2013:12) belajar merupakan suatu proses

perkembangan, artinya bahwa secara kodrati jiwa raga anak mengalami

perkembangan, perkembangan sendiri memerlukan sesuatu baik yang berasal dari

diri siswa sendiri maupun pengaruh dari lingkungan, Pertama siswa, dalam arti

kemampuan berpikir atau tingkah laku intelektual, motivasi, minat, dan kesiapan

siswa baik jasmani maupun rohani. Kedua, lingkungan yaitu sarana dan prasarana,

kompetensi guru, kreativitas guru, sumber-sumber belajar, metode serta

lingkungan, keluarga dan lingkungan.

15

Pendapat yang senada dikemukakan oleh Wasliman (dalam Ahmad

Susanto, 2013:12) hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil

interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun

eksternal. Secara rinci, uraian mengenai faktor internal dan eksternal, sebagai

berikut:

1) Faktor internal, faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam

diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor

internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar,

ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

2) Faktor eksternal, faktor yang berasal dari peserta didik yang mempengaruhi

hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Adapun menurut Slamento (2015:54) lebih jelas mengenai faktor-faktor

yang mempengaruhi belajar baik faktor internal dan eksternal sebagai berikut:

a. Faktor-faktor internal

Dalam faktor internal terdapat tiga faktor, faktor jasmani, psikologis dan

kelelahan.

1) Faktor jasmaniah

a) Faktor kesehatan.

b) Cacat tubuh.

2) Faktor psikologis

a) Inteligensi.

b) Perhatian.

c) Minat.

d) Bakat.

16

e) Motif.

f) Kematangan.

g) Kesiapan.

3) Faktor kelelahan

Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tapi dapat

dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan

rohani (bersifat psikis).

b. Faktor eksternal

Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar, dapat dikelompokkan

menjadi tiga yaitu faktor keluarga, sekolah dan masyarakat.

1) Faktor keluarga

a) Cara orang tua mendidik.

b) Relasi antara anggota keluarga.

c) Suasana rumah.

d) Keadaan ekonomi keluarga.

e) Perhatian orang tua.

f) Latar belakang kebudayaan.

2) Faktor sekolah

a) Metode mengajar.

b) Kurikulum.

c) Relasi guru dengan siswa.

d) Relasi siswa dengan guru.

e) Disiplin sekolah.

f) Alat pelajaran.

17

g) Waktu sekolah.

h) Standar pelajaran diatas ukuran.

i) Keadaan gedung.

j) Metode belajar.

k) Tugas rumah.

3) Faktor masyarakat

a) Kegiatan siswa didalam masyarakat.

b) Mass media.

c) Teman bergaul.

d) Bentuk kehidupan masyarakat.

Berdasarkan penjelasan para ahli mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar itu terbagi 2 (dua), pertama yaitu faktor internal yang

berasal dari dalam diri siswa itu sendiri dan yang kedua adalah faktor eksternal

yang berasal dari luar diri siswa.

2.1.4 Indikator Hasil Belajar

Menurut Kunandar (2014:93) indikator merupakan pertanda atau indikasi

pencapaian kompetensi, ukuran, karakteristik, ciri-ciri, pembuatan atau proses

yang berkontribusi atau menunjukkan ketercapaian suatu kompetensi dasar,

indikator mengacu pada materi pembelajaran sesuai kompetensi. Belajar adalah

perubahan perilaku maka hasil belajar hasil dari perilakunya, perubahan perilaku

menunjukkan perubahan perilaku kejiwaan yang meliputi domain kognitif, afektif

dan psikomotorik. Menurut Blom (dalam purwanto 2011:49-53) mengenai

indikator hasil belajar adalah sebagai berikut:

18

1) Ranah kognitif, terdapat enam tingkat yaitu:

a. Hafalan (C1)

b. Pemahaman (C2)

c. Penerapan (C3)

d. Analisis (C4)

e. Sintesis (C5)

f. Evaluasi (C6)

2) Ranah afektif, terdapat lima tingkat yaitu:

a. Penerimaan atau perhatian.

b. Partisipasi atau merespon.

c. Penilaian atau penentuan sikap.

d. Organisasi.

e. Karakterisasi.

3) Ranah psikomotor. Terdapat enam tingkat:

a. Persepsi.

b. Kesiapan.

c. Gerakan terbimbing.

d. Gerakan terbiasa.

e. Gerakan kompleks.

f. Gerakan kreativitas.

Dalam penelitian ini domain atau ranah yang digunakan adalah ranah

kognitif yang diklasifikasikan menjadi kemampuan hafalan (C1), pemahaman

(C2), penerapan (C3), analisi (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6).

19

2.2 Model Pembelajaran Kooperatif

2.2.1 Model Pembelajaran

Model pembelajaran dapat diartikan sebagai cara, contoh, maupun pola,

yang mempunyai untuk menyajikan pesan kepada siswa yang harus diketahui,

dimengerti, dan dipahami, yaitu dengan cara membuat pola atau contoh dengan

bahan-bahan yang dipilih oleh para pendidik/guru sesuai dengan materi yang

diberikan dan kondisi dalam kelas, dan juga merupakan rancangan yang telah

diprogram melalui media peraga dalam membantu untuk memvisualisasikan

pesan yang terkandung di dalamnya dan mencapai tujuan belajar efektif dan

efisien sebagai pegangan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran (Hamiyah

dan Jauhar, 2014:57-63)

Menurut Wahab (2007:52) model mengajar adalah merupakan sebuah

perencanaan pengajaran yang menggambarkan proses yang ditempuh pada proses

belajar mengajar agar dicapai perubahan spesifik pada perilaku siswa seperti yang

diharapkan. Hal ini sejalan dengan pendapat Mulyanto (2016:14), model

pembelajaran adalah suatu rancangan atau pola yang dapat dipakai untuk

merancang mekanisme suatu pengajaran yang mencangkup sumber belajar, subjek

pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan kurikulum.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, model

pembelajaran merupakan rancangan, cara, dan teknik penyajian menyajikan

pesan kepada siswa yang harus diketahui, dimengerti, dan dipahami, sesuai

dengan pengajaran yang mencangkup sumber belajar, subjek pembelajaran,

lingkungan pembelajaran, dan kurikulum yang digunakan guru dalam proses

pembelajaran agar tercapainya tujuan pembelajaran dan membantu siswa dalam

dalam mencapai keberhasilan belajar.

20

2.2.2 Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan sistem

pengajaran yang memberi kesempatan kepada siswa dalam tugas-tugas yang

terstruktur, pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara

berkelompok sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau

membantu diantara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam

kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat

dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri

(Taniredja,dkk, 2014:55-56).

Menurut Suyatno (2009:51), pembelajaran kooperatif sesuai dengan fitrah

manusia sebagai makhluk sosial yang penuh ketergantungan dengan orang lain,

mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pembagian tugas, dan rasa

senasib, dengan memanfaatkan kenyataan itu, belajar kelompok secara kooperatif

siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan,

pengalaman, tugas, tanggung jawab, saling membantu dan berlatih berinteraksi,

komunikasi, sosialisasi karena kooperatif adalah miniatur dari hidup

bermasyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Berhubungan dengan hal tersebut Shoimin (2014:45), menjelaskan kegiatan

pembelajaran kooperatif, kegiatan pembelajaran dengan dengan cara berkelompok

untuk bekerja sama saling membantu mengonstruksi konsep dan menyelesaikan

persoalan, tiap anggota kelompok terdiri dari 4-5 orang, heterogen (kemampuan,

karakter, gender), ada kontrol dan fasilitasi dan meminta tanggung jawab hasil

kelompok berupa laporan atau presentasi.

21

Strategi pembelajaran kooperatif merupakan serangkaian kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh siswa didalam kelompok, untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Adapun menurut Rusman (2014:204)

terdapat empat hal penting dalam strategi pembelajaran kooperatif, yakni:

1) Adanya peserta didik dalam kelompok

2) Adanya aturan main (role)dalam kelompok

3) Adanya upaya belajar dalam kelompok

4) Adanya kompetensi yang harus dicapai oleh kelompok

Menurut Abdul Majid (2014:175), pembelajaran kooperatif mempunyai

beberapa tujuan, diantaranya:

1) Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas, memiliki keunggulan dalam

membantu siswa untuk memahami konsep-konsep yang sulit.

2) Agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai

perbedaan latar belakang.

3) Mengembangakan keterampilan social siswa, barbagi tugas, aktif bertanya,

menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau

menjelaskan ide atau pendapat, dan bekerja dalam kelompok.

Adapun karakteristik pembelajaran kooperatif menurut Rusman

(2014:207) dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Pembelajaran secara tim, tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan, oleh

karena itu tim harus mampu membuat setiap siswa belajar, setiap anggota tim

harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2) Didasarkan pada manajemen kooperatif, manajemen perencanan

pembelajaran kooperatif dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, dan

22

langkah-langkah pembelajaran yang sudah ditentukan, manajemen

organisasi, menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memerlukan

perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif,

manajemen sebagai kontrol bahwa dalam pelajaran kooperatif perlu

ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui bentuk tes maupun non tes.

3) Kemampuan untuk bekerja sama, pembelajaran kooperatif ditentukan oleh

keberhasilan secara kelompok, oleh karenanya prinsip kebersamaan atau kerja

sama perlu ditekankan dalam pembelajaran kooperatif, tanpa kerja sama yang

baik, pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai hasil yang optimal.

4) Keterampilan bekerja sama, kemampuan bekerja sama itu dipraktekkan

melalui aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara kelompok, dengan

demikian siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan

berkomunikasi dan anggota lain dalam rangka.

5) Mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Berdasarkan pendapat para ahli penulis menyimpulkan bahwa

pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan dengan cara

berkelompok, kelompok-kelompok kecil untuk bekerja sama saling membantu

dan menyelesaikan persoalan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan, Pembelajaran kooperatif juga mengajarkan kerjasama dan saling

ketergantungan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan

antara kelompok dengan kelompok, dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial

yang penuh ketergantungan dengan orang lain sebagai suatu sikap atau perilaku

bersama dalam bekerja.

23

2.3 Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)

2.3.1 Pengertian Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)

Menurut Robert slavin (dalam Huda, 2015:200) Team Assisted

Individualization (TAI) merupakan sebuah program pedagogik yang berusaha

mengadaptasikan pembelajaran dengan perbedaan individual siswa secara

akademik. Pengembangan TAI dapat mendukung praktik-praktik ruang kelas,

seperti pengelompokan kemampuan di dalam kelas. Tujuan Team Assisted

Individualization (TAI) untuk meminimalisasi pengajaran individual yang terbukti

kurang efektif, selain juga ditunjukkan untuk meningkatkan pengetahuan,

kemampuan serta motivasi siswa dengan belajar kelompok. Hal ini sejalan dengan

pendapat Suyatno (2009:57) terjemahan istilah Team Assisted Individualization

(TAI) adalah bantuan individual dalam kelompok (BidaK) dengan karakteristik

bahwa tanggung jawab belajar adalah pada siswa.

Team Assisted Individualization (TAI) memiliki dasar pemikiran untuk

mengadaptasi pembelajaran terhadap perbedaan individual berkaitan dengan

kemampuan maupun pencapain prestasi siswa. Metode ini termasuk dalam

pembelajaran kooperatif. Dalam model pembelajaran TAI, siswa diterapkan

dalam kelompok kecil (4 sampai 5 siswa) yang heterogen. Dalam pembelajaran

kelompok diharapkan para siswa dapat meningkatkan pemikiran kritisnya, kreatif

dan menumbuhkan rasa sosial yang tinggi (Shoimin, 2014:200).

2.3.2 Langkah-langkah pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)

Adapun langkah-langkah pembelajaran menurut Shoimin (2014:200)

adalah:

1) Placement Test, pada langkah ini guru memberikan tes awal kepada siswa,

cara ini dapat digantikan dengan mencermati rata-rata nilai harian atau nilai

24

pada bab sebelumnya yang diperoleh siswa sehingga guru dapat mengetahui

nilai siswa.

2) Teams, langkah ini cukup penting dalam penerapan model pembelajaraan

kooperatif TAI. Pada tahap ini guru membentuk kelompok-kelompok yang

bersifat heterogen yang terdiri dari 4-5 siswa.

3) Teaching Grup, guru memberikan materi secara singkat menjelang pemberian

tugas kelompok.

4) Student Creative, pada langkah ketiga, guru perlu menekankan dan

menciptakan persepsi bahwa keberhasilan setiap siswa (individu) ditentukan

oleh keberhasilan kelompoknya.

5) Team Study, pada tahapan team study siswa belajar bersama dengan

mengerjakan tugas-tugas dan LKS yang diberikan dalam kelompoknya. Pada

tahap ini guru memberikan bantuan secara individual kepada siswa yang

membutuhkan, dengan dibantu siswa-siswa yang memiliki kemampuan

akademis bagus di dalam kelompok tersebut yang berperan sebagai peer

tutoring (tutor sebaya).

6) Team Score and Team Recognition, selanjutnya guru memberikan skor pada

hasil kerja kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok

dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas. Misalnya dengan

menyebut mereka sebagai “kelompok OK” “kelompok dan LUAR BIASA”

dan sebagainya.

7) Fact Test, guru memberikan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh

siswa, misalnya dengan memberikan kuis, dan sebagainya.

25

8) Whole Class Units. Langkah terakhir guru menyajikan kembali materi di

akhir.

Hal ini sejalan dengan pendapat Huda (2015:200), mengenai langkah-langkah

pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) adalah:

1. Tim, dalam TAI siswa dibagi kedalam tim-tim yang beranggotakan 4-5

orang, sebagaimana dalam STAND dan TGT.

2. Tes Penempatan, siswa diberikan pre-test mereka ditempatkan pada tingkatan

yang sesuai dalam program individual berdasarkan kinerja mereka pada tes

ini.

3. Materi, siswa mempelajari materi pelajaran yang akan didiskusikan.

4. Belajar Kelompok, siswa belajar kelompok bersama rekan-rekan dalam satu

tim.

5. Skor dan Rekognisi, hasil kerja siswa di skor di akhir pengajaran, dan setiap

tim yang memenuhi kriteria sebagai “TIM SUPER” harus memperoleh

penghargaan (recognition) dari guru.

6. Tes Fakta, guru meminta siswa untuk mengerjakan tes-tes untuk

membuktikan kemampuan mereka yang sebenarnya.

7. Kelompok Pengajaran, guru memberi pengajaran kepada setiap kelompok

tentang materi yang didiskusikan.

2.3.3 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran pembelajaran Team

Assisted Individualization (TAI)

Menurut Shoimin (2014:202) kelebihan dan kekurangan pembelajaran

Team Assisted Individualization (TAI) adalah sebagai berikut:

1) Kelebihan

26

a. Siswa yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalahnya.

b. Siswa yang pintar dapat mengembangkan kemampuan dan

keterampilannya.

c. Adanya tanggung jawab dalam kelompok dalam menyelesaikan

permasalahanya.

d. Siswa diajarkan bagaimana bekerja sama dalam suatu kelompok.

e. Mengurangi kecemasan (reduction of anxiety)

f. Menghilangkan perasaan “terisolasi” dan panik.

g. Menggantikan bentuk persaingan (competitation) dengan saling kerja

sama (cooperation).

h. Melibatkan siswa untuk aktif dalam belajar.

i. Mereka dapat berdiskusi (discuss), berdebat (debate), atau menyampaikan

gagasan ,konsep, dan keahlian sampai benar-benar memahami.

j. Mereka memiliki rasa peduli (care), rasa tanggung jawab (take

responsibility) terhadap teman lain dalam proses belajarnya.

k. Mereka dapat belajar menghargai (learn to appreciate) perbedaan etnik

(ethnicity), perbedaan tingkat kemampuan (performance level), dan cacat

fisik (disability)

2) Kekurangan

a. Siswa yang lemah dimungkinkan menggantungkan pada siswa yang

pandai.

b. Terhambatnya cara berpikir siswa yang mempunyai kemampuan lebih

terhadap siswa yang kurang.

c. Memerlukan periode lama.

27

d. Suatu yang harus dipelajari dan dipahami belum seluruhnya dicapai

siswa.

e. Bila kerja sama tidak dapat dilaksanakan dengan baik, yang akan bekerja

hanya lah beberapa murid yang pintar dan yang aktif saja.

2.4 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

2.4.1 Pengertian Mata Pelajaran PPKn

Pendidikan moral terdiri dari dua kata, yaitu pendidikan dan

kewarganegaraan, pendidikan kewarganegaraan dijadikan bahan dalam

pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), yaitu

membentuk kemampuan individu mengembangkan dirinya yang kemampuan-

kemampuan dirinya berkembangkan sehingga bermanfaat untuk kepentingan

hidupnya sebagai seorang individu, maupun sebagai warga negara dan warga

masyarakat (Darmadi, 2012:39-40).

Menurut Mansoer (dalam Rahayu 2013:1) Pendidikan kewarganegaraan

sebenarnya dilakukan dan dikembangkan di seluruh dunia, meskipun dengan

berbagai istilah atau nama. Mata pelajaran tersebut sering disebut civic education,

citizenship education, dan bahkan ada yang menyebut democracy education. Mata

pelajaran ini memiliki peran yang strategis dalam mempersiapkan warga yang

cerdas, bertanggung jawab, dan berkeadaban. Berdasarkan rumusan “Civic

Internasional” (1995), disepakati bahwa pendidikan demokrasi penting untuk

pertumbuhan civic culture, untuk keberhasilan pengembangan dan pemeliharaan

pemerintahan demokrasi. Pendidikan PPKn adalah pendidikan moral pancasila,

yang mengembangkan, membina sikap dan membentuk warga Negara pancasilais

atau berjiwa pancasila.

28

2.4.2 Tujuan pembelajaran PPKn

Tujuan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan mengembangkan jiwa

dan nilai-nilai 1945 kepada generasi muda, Secara garis besar penyajian konsep

PPKn bertujuan, untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan diri pribadi

siswa sebagai insan pancasila, dan untuk meningkatkan diri siswa sebagai warga

Negara yang pancasila yang mahir dalam hubungan nasional. Secara khusus

tujuan pendidikan Pancasila yakni, membina moral yang diterapkan dapat

diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku yang memancarkan iman

dan taqwa terhadap Tuhan YME dalam masyarakat yang terdiri berbagai

golongan agama, perilaku yang bersifat kemanusian yang adil dan beradab,

perilaku yang mendukung persatuan bangsa dalam masyarakat yang beraneka

ragam kebudayaan dan beraneka ragam kepentingan, perilaku yang mendukung

kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan

perorangan dan golongan sehingga perbedaan pemikiran, pendapatan atau pun

kepentingan diatas melalui musyawarah dan mufakat, serta perilaku yang

mendukung upaya untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia (Darmadi, 2012:30).

Berdasarkan keputusan Direktorat Jenderal Pembelajaran Dan

Kemahasiswaan DIRJEN Dikti No. 43/ Dikti/ Kep/ 2006 (dalam Rahayu, 2013:2)

, tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah dirumuskan dalam visi, misi, dan

kompetensi sebagai berikut. Visi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

adalah sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan

program studi, guna mengantarkan siswa memantapkan kepribadiannya, sebagai

manusia seutuhnya. Hal ini berdasarkan pada suatu realitas yang dihadapi, bahwa

29

siswa adalah sebagai generasi bangsa yang harus memiliki visi intelektual,

religius, berkeadaban, berkemanusiaan, dan cinta tanah air dan bangsanya. Misi

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah untuk

membantu siswa memantapkan kepribadiannya, agar secara konsisten mampu

mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam

menguasai, menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan

seni dengan rasa tanggung jawab dan bermoral.

2.5 Kurikulum 2013

2.5.1 Pengertian Kurikulum

Menurut Ismawati (2015:5) menjelaskan bahwa kurikulum merupakan

suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai

sejumlah tujuan pendidikan tertentu. Hal ini sejalan dengan pendapat Arifin

(2014:1), bahwa kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan

pendidikan, sekaligus merupakan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran pada

semua jenis jenjang pendidikan.

Dari pengertian ahli tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa

kurikulum sangat penting dalam proses pendidikan. Kurikulum merupakan

pedoman dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran guna tercapainya

tujuan dari pada pendidikan.

2.5.2 Fungsi Kurikulum

Fungsi kurikulum dapat ditinjau dalam berbagai perspektif menurut Arifin

(2014:12-13) adalah sebagai berikut:

1) Fungsi kurikulum dalam mencapai tujuan pendidikan

Fungsi kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan,

yaitu alat untuk membentuk manusia seutuhnya sesuai dengan visi, misi, dan

30

tujuan pendidikan nasional, termasuk berbagai tingkatan tujuan pendidikan

yang ada dibawahnya. Kurikulum sebagai alat dapat diwujudkan dalam

bentuk program, yaitu kegiatan dan pengalaman belajar yang harus

dilaksanakan oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.

2) Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah

Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah merupakan pedoman untuk

mengatur dan membimbing kegiatan sehari-hari disekolah, baik kegiatan

intrakurikuler, ekstrakurikuler maupun kokurikuler.

3) Fungsi kurikulum dalam bagi setiap jenjang pendidikan

Fungsi kurikulum bagi setiap jenjang pendidikan adalah, Dengan

demikian, fungsi kurikulum bagi setiap jenjang pendidikan adalah (a) fungsi

kesinambungan, yaitu sekolah pada tingkat yang lebih atas harus mengetahui

dan memahami kurikulum sekolah yang di bawahnya, sehingga dapat

dilakukan penyesuaian kurikulum, (b) fungsi penyiapan tenaga, yaitu

bilamana sekolah tertentu diberi wewenang mempersiapkan tenaga-tenaga

terampil, maka sekolah tersebut perlu mempelajari apa yang diperlukan oleh

tenaga terampil, baik mengenai kemampuan akademik, kecakapan atau

keterampilan, kepribadian maupun hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan

sosial.

4) Fungsi kurikulum bagi guru

Dalam praktik, guru merupakan ujung tombak pengembangan kurikulum

sekaligus sebagai pelaksana kurikulum di lapangan. Guru juga sebagai faktor

kunci (key factor) dalam keberhasilan suatu kurikulum. Bagaimanapun

baiknya suatu kurikulum disusun, pada akhirnya akan sangat bergantung pada

31

kemampuan guru di lapangan. Efektivitas suatu kurikulum tidak akan

tercapai, jika guru tidak dapat memahami dan melaksanakan kurikulum

dengan baik sebagai pedoman dalam proses pembelajaran. Artinya, guru tidak

hanya berfungsi sebagai pengembang kurikulum, tetapi juga sebagai

pelaksana kurikulum.

5) Fungsi kurikulum bagi pengawas (supervisor)

Bagi para pengawas, fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman,

patokan, atau ukuran dalam membimbing kegiatan guru di sekolah.

Kurikulum dapat digunakan pengawas untuk menetapkan hal-hal apa saja

yang memerlukan penyempurnaan atau perbaikan dalam usaha

pengembangan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan.

6) Fungsi kurikulum bagi masyarakat

Bagi masyarakat, kurikulum dapat memberikan pencerahan dan perluasan

wawasan pengetahuan dalam berbagai bidang kehidupan. Melalui kurikulum,

masyarakat dapat mengetahui apakah pengetahuan. keterampilan, sikap, dan

nilai-nilai yang dibutuhkannya relevan atau tidak dengan kurikulum suatu

sekolah.

7) Fungsi kurikulum bagi pemakai kelulusan

Instansi atau perusahaan mana pun yang mempergunakan tenaga kerja

lulusan suatu lembaga pendidikan tentu menginginkan tenaga kerja yang

bermutu tinggi dan mampu berkompetisi agar dapat mengingatkan

produktivitasnya, Studi kurikulum akan banyak membantu pemakai lulusan

dalam menyeleksi calon tenaga kerja yang andal, energik, disiplin,

bertanggung jawab, jujur, ulet, tepat, dan berkualitas.

32

Hal ini sejalan dengan pendapat Isnawati (2015:5) menjelaskan fungsi

daripada kurikulum, adapun fungsinya yaitu:

1) Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan

Kurikulum suatu sekolah pada dasarnya merupakan suatu alat atau usaha

untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan oleh sekolah

tertentu yang dianggap cukup tepat dan penting untuk dicapai maka salah satu

tindakan yang harus diambil adalah meninjau kembali tujuan yang selama ini

dipancangkan oleh sekolah tersebut.

2) Fungsi kurikulum bagi siswa

Dengan kurikulum diharapkan siswa mendapat sejumlah pengalaman baru

yang kelak di kemudian hari dapat dikembangkan seirama dengan

perkembangan mereka guna melengkapi bekal hidup mereka.

3) Fungsi kurikulum bagi guru

Adapun fungsi kurikulum bagi guru yaitu:

a. Sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisasikan

pengalaman belajar peserta didik

b. Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan

siswa dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan dan

sebagai pedoman dalam mengatur kegiatan pendidikan dan pengajaran.

4) Fungsi kurikulum bagi sekolah dan Pembina

Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah adalah:

a. Sebagai pedoman dalam supervisor, yakni memperbaiki situasi belajar

b. Sebagai pedoman dalam supervisor, yakni menciptakan dan menunjang

situasi belajar agar lebih baik

33

c. Sebagai pedoman dalam memberikan bantuan kepada guru untuk

memperbaiki kinerja yang terkait dengan proses pembelajaran.

d. Sebagai pedoman untuk mengembangkan kurikulum

e. Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi kemajuan belajar-mengajar

5) Fungsi Kurikulum bagi orang tua murid

Bagi orang tua murid kurikulum berfungsi agar mereka turut serta

membantu usaha sekolah dalam memajukan putera-puterinya.

6) Fungsi kurikulum bagi sekolah di atasnya

Fungsi kurikulum bagi sekolah di atasnya dapat ditinjau dari dua fungsi,

yakni:

a. pemelihara keseimbangan

b. penyiapan tenaga baru

7) Fungsi kurikulum bagi masyarakat dan pemakai lulusan

Dengan mengetahui kurikulum sekolah masyarakat pemakai lulusan dapat

melakukan sekurang-kurangnya dua hal:

a. Ikut memberikan bantuan guna memperlancar pelaksanaan program

pendidikan yang membutuhkan kerjasama dengan pihak orang tua atau

masyarakat.

b. Ikut memberikan kritik atau saran yang membangun dalam rangka

penyempurnaan program pendidikan di sekolah agar lebih serasi (program

link and match) dengan kebutuhan masyarakat dan lapangan kerja.

Berdasarkan penjelasan dari beberapa pendapat para ahli maka penulis

dapat menyimpulkan terdapat tujuh fungsi kurikulum baik itu dari kurikulum

dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, kurikulum bagi siswa, kurikulum bagi

34

guru, kurikulum bagi sekolah dan Pembina, bagi orang tua murid, bagi sekolah di

atasnya, bagi masyarakat dan pemakai lulusan dan semua fungsi tersebut untuk

membangun pendidikan yang bermutu.

2.5.3 Kurikulum 2013

Mulyasa (2014:3) berpendapat bahwa kurikulum 2013 memuat

Kompetensi Inti (KI). Kurikulum 2013 merinci KI ke dalam empat kategori

kemampuan: KI-1: sikap spiritual; KI-2: sikap sosial; KI-3: pengetahuan, dan KI-

4: Keterampilan. Menurut Hidayat (2013:113) menjelaskan bahwa orientasi

Kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan keseimbangan antara kompetensi

sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Dalam

Isnawati (2015:254) menjelaskan konsep kurikulum 2013, adapun konsep dalam

kurikulum 2013 yakni sebagai berikut :

1) Kurikulum yang seimbang antara hardskill dan softskill.

2) Standar Kompetensi Lulusan (SKL) ditentukan sebelum menetapkan standar

isi, standar proses, dan standar penilaian.

3) Menganalisis jumlah mapel, kedalaman materi, sesuai dengan tingkatan

pendidikan atau perkembangan peserta didik dan tujuan yang ingin dicapai.

4) Pendidikan merupakan wadah untuk mengembangkan kemampuan.

Dari penjelasan para ahli diatas, penulis menyimpulkan bahwa dalam

pengimplementasian kurikulum 2013 guru harus memiliki peran aktif dalam

membentuk karakter siswa sesuai dengan muatan kompetensi inti. Guru sebagai

pembentuk karakter siswa, harus pandai kreatif dan inovatif dalam memilih

metode pembelajaran dan mengembangkan materi pembelajaran dalam belajar.

35

2.6 Pengaruh Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)

Terhadap Hasil Belajar

Model Pembelajaraan Team Assisted Individualization (TAI) dipilih dalam

penelitian ini berdasarkan permasalahan yang dijelaskan dalam latar belakang di

awal, dimana terlihat bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn masih

sangat rendah dimana siswa cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran

PPKn, tidak memperhatikan guru menjelaskan dan cenderung ribut di kelas dan

guru hanya memperhatikan siswa yang pandai saja. Dengan Model Pembelajaraan

Team Assisted Individualization (TAI) melibatkan untuk siswa aktif dalam proses

pembelajaran, siswa diajarkan bekerja sama dalam kelompok mereka dapat

berdiskusi, berdebat, atau menyampaikan gagasan, konsep sampai benar-benar

memahaminya.

Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dapat

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran

dilaksanakan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Salvin (dalam Shoimin

2014:200) Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) memiliki

dasar pemikiran yaitu untuk mengadaptasi pembelajaran terhadap perbedaan

individual berkaitan dengan kemampuan maupun pencapaian prestasi siswa

dengan pengetahuan, kemampuan dan motivasi. Menurut Huda (2015:200) tujuan

pembelajaran TAI adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, serta

motivasi siswa dengan belajar kelompok.

2.7 Penelitian Relevan

Adapun penelitian relevan untuk mendukung penelitian ini yaitu, sebagai

berikut:

36

1. Penelitian yang dilakukan Nurul Amaliah (2011), Pengaruh Penggunaan

Metode Kooperatif Model Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap

Motivasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas X

SMK Negeri 2 Surabaya.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Amir Mustaqim (2016), Pengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI)

Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas VIII Pada Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMPN 2 Kalinyamatan Jepara Tahun

Ajaran 2015/2016. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh peneliti di

lapangan serta hasil dari perhitungan dengan menggunakan rumus prosentase

dan product moment.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Ratnanigsih Indriani (2016) Pengaruh model

Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI) terhadap Hasil

Belajar IPS berdasarkan hasil penelitian model Kooperatif Tipe Teams

Assisted Individualization (TAI) berpengaruh terhadap Hasil Belajar Dari

hasil uji-t menunjukkan bahwa yaitu 5,779 2,129 Hal ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar

siswa yang menerapkan kooperatif tipe TAI.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Febrian Sutrisno, dkk (2018) Pengaruh

Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI) terhadap Hasil

Belajar PPKn pada Siswa SMP Negeri 1 Kediri dapat disimpulkan bahwa

seperti penelitian ini pun menunjukkan bahwa penerapan kooperatif tipe TAI

mempengaruhi hasil belajar siswa SMPN 1 Kediri pada mata pelajaran PPKn.

37

5. Penelitian yang dilakukan oleh Lita Lestina (2018) Pengaruh Model Team

Assisted Individualization (TAI) terhadap Motivasi Belajar dan Hasil belajar

IPA pada siswa SMP Muhammadiyah 3 Depok. Berdasarkan hasil

berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan model Team Assisted Individualization (TAI) terhadap Motivasi

Belajar dan hasil belajar terdapat pengaruh yang signifikan.

2.8 Kerangka Berpikir

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah

dikemukakan, maka dalam penelitian ini akan dilihat apakah ada pengaruh model

pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) untuk

memecahkan masalah dalam penelitian ini, permasalahan yang terkait dengan

Proses pembelajaran masih berpusat kepada guru (teacher centered), guru tidak

menggunakan model pembelajaran beragam dalam proses pembelajaran, guru

hanya memberikan metode ceramah, dan pemberian tugas. Hal ini tentu membuat

hasil belajar PPKn siswa menjadi rendah.

Model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)

merupakan salah salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam

proses pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

Individualization (TAI) merupakan teknik pembelajaran yang dapat meningkatkan

pengetahuan, kemampuan, motivasi siswa, siswa yang lemah dapat terbantu

dalam menyelesaikan masalah, siswa yang pandai dapat mengembangkan

kemampuan dan keterampilannya, adanya tanggung jawab dalam kelompok,

bekerja sama siswa aktif dalam belajar dan dapat belajar menghargai. berdasarkan

hal tersebut peneliti ingin mengetahui pengaruh model pembelajaraan kooperatif

38

tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap hasil belajar pada kelas

eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Sebelum

diberikan perlakuan pada kelas eksperimen kedua kelas tersebut diberikan tes

awal (Pre-test), kemudian pada kelas eksperimen diberikan pengajaran dengan

model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI), setelah itu peneliti

akan melakukan tes akhir (Post-test) kepada dua sampel dengan tes yang sama.

Dari hasil tes tersebut akan digunakan untuk melihat apakah terdapat

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization

(TAI) terhadap terhadap hasil belajar pada mata pelajaran PPKn siswa kelas VIII

di SMP Negeri 30 Muaro Jambi. Berdasarkan uraian yang telah disampaikan

maka kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Pada Gambar 2.1 halaman 42.

39

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

40

2.9 Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2017: 63) hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena

jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum

didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan

masalah penelitian, belum jawaban yang empirik. Maka pemaparan nya adalah

sebagai berikut:

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif tipe

Team Assisted Individualization (TAI) (X) terhadap Hasil Belajar Siswa

(Y).

41

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono

(2016:72) penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam

kondisi yang terkendalikan. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah metode

Quasi Eksperimen. Desain Quasi eksperimen mempunyai kelompok kontrol, tapi

tidak berfungsi sepenuhnya mengontrol variabel-variabel luar yang

mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Adapun bentuk desain quasi eksperimen

yang digunakan, yaitu Nonequivalent Control Group Design. Desain ini hampir

sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini

kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random

(Sugiyono, 2016: 79).

Tabel 3.1 Desain Penelitian (Nonequivalent Control Group Design)

Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test

Eksperimen X

Kontrol -

Keterangan :

Eksperiment : Kelas yang terpilih sebagai kelompok Eksperimen.

Kontrol : Kelas yang terpilih sebagai kelompok Kontrol.

dan : Pre-test kepada kedua kelompok.

X : Perlakuan khusus pada kelas Eksperimen dengan menggunakan

metode model Team Assisted Individualization (TAI).

: Post-test Pemberian Post-test pada kelompok eksperimen dengan metode model Team Assisted Individualization (TAI).

: Post-test Pemberian Post-tes pada kelompok kontrol dengan metode konvensional.

42

Desain penelitian ini dilakukan dengan cara kedua kelompok diberi tes

awal (pre-test) dengan tes yang sama. Kemudian kelompok Eksperimen diberikan

perlakuan khusus, sedangkan kelompok Kontrol diberikan perlakuan seperti biasa.

Setelah keduanya diberi perlakuan kelompok diberi tes yang sama sebagai tes

akhir (post-test). Setelah itu variabel terikat (Dependen) kedua kelompok tersebut

diukur. Kemudian skor rata-rata ini dibandingkan guna memastikan perlakuan

khusus yang diberikan kepada kelompok eksperimen untuk melihat ada kah ada

perubahan atau pengaruh yang lebih besar dari pada kelompok kontrol yang tidak

diberikan perlakuan khusus.

3.2 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2017:38) variabel penelitian adalah segala sesuatu

yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan permasalahan penelitian ini, maka terdapat dua variabel yaitu

variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y), secara rinci variabel tersebut yaitu:

3.2.1 Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) Sugiyono

(2017:39), dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah model

kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) yang disebut variabel (X).

3.2.2 Variabel Terkait (Dependen)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas Sugiyono (2017:39), dalam penelitian ini

yang menjadi variabel terkait adalah hasil belajar siswa yang disebut variabel (Y).

43

3.3 Populasi Dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2017:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas, dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas

VIII SMP Negeri 30 Muaro jambi. Yang terdiri dari 3 kelas , , dan

dengan jumlah 74 siswa, lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 3.2 dibawah

ini:

Tabel 3.2 Jumlah Populasi Penelitian

No Kelas Jumlah

siswa

1 25

2 25

3 24

Jumlah 74

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2017:81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti

tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel

yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,

kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang

diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Dalam penelitian

44

ini yang dibutuhkan hanya dua kelas, kelas Eksperimen dan kelas Kontrol. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive

sampling. Menurut Rianse dan Abdi (2008:208) sampel dipilih berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan tertentu, sedangkan pertimbangan yang diambil itu

sesuai dengan tujuan penelitian. Oleh sebab itu dipilih lah sampel dalam

penelitian ini kelas dan kelas tersebut dipilih menjadi perwakilan

populasi dikarenakan nilai rata-rata ulangan harian tidak jauh berbeda, jumlah

siswa yang sama dan guru yang mengajar sama. Dan dengan pertimbangan uji

normalitas dan homogenitas sampel antara kelas dan (lampiran 1,2

dan 3), dalam penentuan kelas yang menjadi kelompok eksperimen dan kontrol

dilakukan lah pengundian, agar tidak terjadi keberpihakan peneliti kepada satu

kelas dan terpilih lah kelas menjadi kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol .

3.4 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 30 Muaro Jambi yang beralamat di

Jl. Pematang Gajah, Pematang Gajah, Kec. Jambi Luar Kota, Kab. Muaro Jambi.

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester Ganjil 2019/2020.

3.5 Prosedur Penelitian

Adapun dalam prosedur penelitian ini terdapat 3 (tiga) tahap yaitu, tahap

persiapan penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan evaluasi.

a. Tahap persiapan

Kegiatan ini dilakukan sebelum melakukan penelitian,

1) Menentukan sampel dalam penelitian ini yaitu kelas Eksperimen dan

kelas Kontrol.

45

2) Menetapkan jadwal penelitian.

3) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun sesuai

kurikulum mata pelajaran PPKn sebelum melakukan penelitian.

4) Menyusun instrumen penelitian berupa soal yang digunakan untuk

pretest dan posttest. Adapun langkah-langkahnya:

a) Menyiapkan dan menentukan materi pelajaran yang diajarkan.

b) Menyusun kisi-kisi soal tes yang disusun berdasarkan kurikulum

2013 yang berlaku di sekolah.

c) Menyusun butir-butir soal tes sesuai dengan kisi-kisi yang telah

dibuat.

d) Membuat soal tes, tes yang digunakan adalah tes pilihan ganda

dengan bentuk pilihan jawaban (a, b, c dan d) dan terdapat satu

jawaban yang benar.

e) Menentukan alokasi waktu, jumlah waktu untuk mengerjakan tes

adalah 90 menit.

f) Setelah instrumen disusun, kemudian dilakukan uji coba instrumen

pada kelas uji coba di luar kelas eksperimen penelitian

g) Analisis uji coba soal tes, hal ini dilakukan untuk mengetahui

validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda soal dan reliabilitas.

b. Tahap pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan pembelajaran dilakukan berdasarkan RPP materi

pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 yang berlaku di sekolah yang

telah dirancang peneliti, yaitu RPP yang dirancang di kelas eksperimen

dengan menggunakan pembelajaran model kooperatif tipe Team Assisted

46

Individualization (TAI), dan RPP yang dirancang di kelas kontrol dengan

mengajar secara konvensional. Pembelajaran model kooperatif tipe Team

Assisted Individualization (TAI) dilaksanakan 6 kali pertemuan, begitu juga

dengan pembelajaran konvensional dilaksanakan sebanyak 6 kali pertemuan.

c. Tahap evaluasi

Setelah selesai proses pembelajaran maka diadakan evaluasi tes akhir hasil

belajar baik di kelas eksperimen dan kontrol. Setelah itu dilakukan pengujian

hipotesis dengan menggunakan teknik Uji t. Dan diambil kesimpulan apakah

terdapat pengaruh yang signifikan model kooperatif tipe Team Assisted

Individualization (TAI) terhadap hasil belajar PPKn siswa kelas VIII SMP

Negeri 30 Muaro Jambi.

3.6 Jenis Dan Sumber Data

3.6.1 Jenis Data

Menurut Siregar (2014:37) data adalah bahan mentah yang perlu diolah,

sehingga menghasilkan informasi atau keterangan yang menunjukkan fakta. jenis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Dimana data-

data tersebut berupa angka yang diperoleh dari tes akhir (post-test).

3.6.2 Sumber Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini terbagi atas 2 jenis Menurut

Sugiyono (2017:225) yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah sumber data langsung memberikan data kepada pengumpul

data. Data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung ketika melakukan

penelitian, hasil pre-test dan post-test kedua kelas sampel.

2. Data Sekunder

47

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang tidak langsung

memberikan data pada si pengumpul data, misal lewat orang lain atau lewat

dokumen. Data sekunder dalam penelitian ini berupa data nilai ulangan harian

siswa kelas VIII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi tahun pelajaran 2019/2020.

3.7 Instrumen Penelitian

Menurut Siregar (2014:75) instrumen penelitian adalah suatu alat yang

digunakan untuk memperoleh, mengelola, dan menginterpretasikan informasi

yang diperoleh dari para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola

ukur yang sama. Menurut Sugiyono (2017:92) instrumen penelitian digunakan

untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Untuk melakukan pengukuran dengan

tujuan menghasilkan data yang akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai

skala, dalam penelitian ini menggunakan skala Guttman.

Penelitian ini menggunakan instrumen metode tes berupa soal tes objektif

yaitu pretest dan posttest dengan empat pilihan jawaban (a, b, c, dan d) yang

dijawab dengan memilih salah satu dari empat alternatif jawaban yang tersedia.

Tes yang diujikan berjumlah 25 buah pokok uji, yang belum diketahui validitas

dan reliabilitasnya.

Skor

Instrumen yang digunakan dalam penelitian harus valid dan reliabel.

Menurut Sugiyono (2017:122) dengan menggunakan instrumen yang valid dan

reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian juga akan

menjadi valid dan reliabel. Berhubungan dengan hal tersebut, maka peneliti harus

mengukur validitas dan reliabilitas instrumen penelitian.

48

3.8 Uji Coba Instrumen

3.8.1 Uji Validitas

Menurut Siregar (2014:75) validitas atau kesahihan menunjukkan sejauh

mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Untuk mengetahui

validitas instrumen maka digunakan rumus. Instrumen atau alat yang digunakan

dalam penelitian ini adalah soal tes objektif dan validitas yang dipakai dalam

penelitian ini adalah validitas item. Dalam menentukan soal layak diuji.

Untuk mengkorelasikan skor item instrumen dengan rumus Pearson

Product Moment dengan formula panjang menurut Sutja. dkk., (2017:116) adalah

sebagai berikut:

( ) ( ) ( )

√* ( ) +* ( ) +

Keterangan :

: Korelasi yang dicari.

n : Jumlah data.

∑X : Jumlah skor yang diperoleh dari variabel X.

∑Y : Jumlah skor yang diperoleh dari variabel Y.

∑X : Jumlah kuadrat setiap sekor dari variabel X.

∑ : Jumlah kuadrat setiap sekor dari variabel Y

XY : Perkalian antara X dan Y

kriteria nilai indeks korelasi (r) instrumen penelitian Menurut Werang

(2015:127) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Kriteria Nilai Korelasi

No Kriteria Korelasi Interpretasi

1 0,800 - 1,000 Sangat tinggi

2 0,600 - 0,799 Tinggi

3 0,400 - 0,699 Cukup

4 0,200 - 0, 399 Rendah

5 0,000 - 0,199 Sangat rendah

49

3.8.2 Taraf Kesukaraan Soal

Menurut Daryanto (2010:179) soal yang baik adalah soal yang tidak

terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang

siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaiknya soal yang yang

terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai

semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya.

Rumus yang digunakan untuk menentukan tingkat kesulitan seperti yang

dikemukakan oleh Daryanto (2010:180) adalah sebagai berikut:

P =

Dimana :

P : Indeks Kesukaran.

: Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar.

JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes.

Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering

diklasifikasikan sebagai berikut tabel 3.4:

Tabel 3.4 Kriteria Item Sulit dan Mudah

No Kategori Item Indeks Kesukaran

1 Sukar 0,00 –0,30

2 Sedang 0,30 – 0,70

3 Mudah 0,70 – 1,00

3.8.3 Daya Beda Soal

Menurut Daryanto (2010:183) Daya pembeda soal, adalah kemampuan

sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi)

50

dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Rumus formula yang

digunakan mengukur item dan instrumen adalah sebagai berikut:

D =

Keterangan :

J : Jumlah peserta tes

JA : Banyak peserta kelompok atas

JB : Banyaknya peserta kelompok bawah

BA : Banyak peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

BB : Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar

PA : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar ( P sebagai indeks

kesukaran.

PB : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Batasan atau kriteria yang digunakan untuk menafsirkan daya beda

Daryanto (2010:190). Tabel 3.5 sebagai berikut:

Tabel 3.5 Kriteria Penafsiran Daya Beda Item

No Nilai Klasifikasi

1 0,00 – 0,20 Jelek

2 0,20 – 0,40 Cukup

3 0,40 – 0,70 Baik

4 0,70 – 1,00 Baik sekali

3.8.4 Uji Reliabilitas

Menurut Sutja. dkk., (2017:88) Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui

konsistensi hasil pengukuran instrumen tersebut oleh sebab itu, di samping

51

instrumen harus tepat atau valid juga harus konsisten atau reliable agar bisa

dipercaya sebagai alat pengumpul data. Pada penelitian ini akan dilakukan uji

reliabilitas pada hasil belajar PPKn menggunakan rumus Kuder Richardson

(KR20).

Menurut Sutja. dkk., (2017:91) metode Kuder Richardson (KR20)

merupakan teknik pengukuran reliabilitas internal instrumen. Formula ini

diperuntukan untuk mengukur reliabilitas instrumen tes tunggal dengan item

jawaban deskrit atau dikhotomis, misalkan jawaban Ya-Tidak atau Benar-Salah.

Pengukuran reliabilitas dengan metode Kuder Richardson (KR20) menggunakan

rumus sebagai berikut:

KR20 =

.(

)

Keterangan :

KR20 : Nilai reliabilitas menurut KR 20 yang dicari

i : Banyak item

: Standar deviasi item

P : Propori jawaban benar item ke-i

q : Propori jawaban salah item ke-i

I : Jumlah item instrumen

Sebagai kriteria penghitungan reliabilitas soal didasarkan pada ketentuan

dibawah ini:

Tabel 3.6 Kriteria Klasifikasi Reliabilitas Soal

Tingkat Reliabilitas Klasifikasi

0,0 ≤ KR-20 < 0,20 Reliabilitas Sangat Rendah

0,20 ≤ KR-20 < 0,40 Reliabilitas Rendah

0,40 ≤ KR-20 < 0,60 Reliabilitas Cukup

0,60 ≤ KR-20 < 0,80 Reliabilitas Tinggi

0,80 ≤ KR-20 ≤1,00 Reliabilitas Sangat Tinggi

52

3.9 Teknik Analisis Data

3.9.1 Uji Normalitas

Tujuan dilakukannya uji normalitas terhadap serangkaian data adalah

untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Dalam

menguji penelitian ini menggunakan uji Liliefors (L) jika maka

data berdistribut normal. Langkah-langkah menguji kenormalan data

menggunakan uji Liliefors menurut Noor (2012:174) adalah sebagai berikut:

1 Susun data sampel dari yang terkecil sampai yang terbesar dan tentukan

frekuensi tiap-tiap data.

2 Tentukan nilai z dari tiap-tiap data.

3 Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai z berdasarkan tabel z

dan sebut dengan F (z).

4 Hitung frekuensi kumulatif relatif dari masing-masing nilai z dan sebut

dengan S (z) hitung proporsional, kalau n = 10, maka tiap-tiap frekuensi

kumulatif dibagi dengan n gunkan yang terbesar.

5 Tentukan nilai = F(z)- S(z) dan bandingkan dengan nilai

Liliefors

6 Apabila nilai maka sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal dengan = 0,05

3.9.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah uji yang digunakan apakah data yang diteliti

homogen atau tidak. Menurut Sujta. dkk., (2017: 210) data yang homogen

ditandai apabila varian kelompok data seimbang, tidak jauh berbeda sehingga

dapat dipastikan keragaman data itu karena perbedaan antara kelompok, bukan

53

akibat perbedaan kondisi tertentu atau sesuatu yang luar biasa dalam internal

kelompok, untuk pengujian varian digunakan uji F dengan rumus sebagai berikut:

F =

Keterangan:

F : Homogenitas yang dihitung

:Varians terbesar dari kedua kelompok sampel

:Varians kecil dari kedua kelompok sampel

Harga perlu dibandingkan dengan , dengan dk pembilang

( -1) dan dk penyebut ( -1) dengan taraf kesalahan ditetapkan = 5%.

3.9.3 Uji Hipotesis

Menurut Sugiyono (2017:159) Uji hipotesis adalah jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian. Uji hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaraan kooperatif tipe Team

Assisted Individualization (TAI) terhadap hasil belajar PPKn pada siswa kelas

VIII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi.

Atau dapat ditulis dengan bentuk

Ha:

Dalam penelitian uji hipotesis dengan menggunakan Uji t. Uji t digunakan

untuk menekankan pada hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan

menghitung hasil penelitian yang diperoleh untuk menjawab rumusan masalah.

Hasil penelitian ini untuk menghitung hasil belajar siswa meliputi dari ranah

kognitif. Penilaian ranah kognitif diperoleh selisih dari nilai pretest dan posttest

kelas eksperimen dan kontrol Sebelum melakukan Uji t dilakukan perhitungan

54

mean pada skor awal dan skor akhir Pengujian hipotesis dilakukan dengan

menggunakan uji t dengan rumus sebagai berikut :

t =

keterangan:

: Rata-rata pretest-posttest kelompok eksperimen.

: Rata-rata pretest-posttest kelompok kontrol.

: Variasi kelompok eksperimen.

: Variasi kelompok kontrol.

: Jumlah subjek kelompok eksperimen.

: Jumlah subjek kelompok kontrol.

Kriteria hipotesis diterima adalah jika hasil > pada taraf

signifikansi α = 0.05%. Tetapi apabila < pada taraf signifikansi

α=0,05% maka hipotesis ditolak dengan dk = n1 + n2 - 2.

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bagian ini akan dikemukakan mengenai hasil penelitian dengan judul

Pengaruh Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization

(TAI) Terhadap Hasil Belajar PPKn Pada Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 30

Muaro Jambi semester ganjil tahun ajaran 2019/2020 diperoleh hasil yang

meliputi deskripsi data, analisis data, dan pembahasan.

4.1 Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan di kelas VIII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi yang

terdiri atas 3 kelas, yang semuanya diambil menjadi kelas penelitian, kemudian

barulah dipilih dua kelas homogen untuk dijadikan kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Dari uji homogenitas maka diketahui lah kelas VIII A sebagai kelas

eksperimen dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol.

4.1.1 Deskripsi Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen

Dalam penelitian ini, sebelum dilakukan perlakuan berupa model

Pembelajaraan Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI), terlebih

dahulu peneliti memberikan pretest berupa soal pilihan ganda. Pretest dilakukan

kepada 25 siswa kelas VIII A sebagai kelas eksperimen. Hasil analisis data

pretest menunjukkan bahwa data menyebar antara 40 sampai dengan 85. Dari

sebaran data tersebut terdapat 3 siswa yang mencapai nilai 76 (KKM) dan 22

siswa yang tidak mencapai nilai 76 (Lampiran 17), tabel deskripsi data terdapat

pada tabel 4.1 halaman 56:

56

Tabel 4.1 Deskripsi frekuensi data Pre-test Siswa (Kelas Eksperimen)

No Rentang Nilai Predikat Frekuensi Persentase Kriteria Keterangan

1 96-100 0 0

AB

Mencapai/diatas KKM

2 91-95 0 0

3 86-90 0 0

B 4 81-85 1 4%

5 76-80 2 8%

6 71-75 2 8%

C

Dibawah KKM

7 66-70 2 8%

8 61-65 4 16%

9 56-60 3 12%

D

10 <55 11 44%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel 4.1 diatas, dapat dilihat bahwa siswa memperoleh nilai

paling rendah dengan rentang <55 (D) ada 11 siswa, dengan persentase sebesar

44% dan berkriteria kurang. Kemudian terdapat siswa yang memperoleh nilai

tinggi dengan rentang nilai 81-85 (B), ada 1 siswa, dengan peresentase 4% dan

berkriteria baik. Data hasil belajar lebih dominan dengan rentang nilai <55 (D)

yang mana terdapat 11 siswa dari 25 yang mendapatkan nilai tersebut dengan

persentase 44% dan berkriteria kurang. Setelah diberi pretest maka tahap

selanjutnya yaitu memberikan perlakuan berupa model Kooperatif Tipe Team

Assisted Individualization (TAI) dalam proses mengajar.

Apabila pemberian perlakuan telah selesai, maka dilakukan posttest, dari

hasil analisis data posttest menunjukkan bahwa hasil belajar siswa menyebar

antara 60 sampai 100. Dari sebaran data tersebut terdapat 17 siswa yang mencapai

57

nilai 76 (KKM) dan 8 siswa yang tidak mencapai KKM (Lampiran 21). Dengan

demikian untuk melihat deskripsi data hasil belajar dengan menggunakan model

Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dapat dilihat pada tabel

4.2.

Tabel 4.2 Deskripsi frekuensi data Post-test Siswa (Kelas Eksperimen)

No Rentang Predikat Frekuensi Persentase Kriteria Keterangan

1 96-100 1 4% AB

Mencapai/diatas

KKM

2 91-95

3 12%

3 86-90

3 12%

B 4 81-85 4 16%

5 76-80

6 24%

6 71-75

2 8%

C

Dibawah KKM

7 66-70 0 0

8 61-65

2 8%

9 56-60

4 16%

D

10 <55 0 0

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel 4.2 diatas, dapat dilihat bahwa siswa memperoleh nilai

paling rendah dengan rentang 56-60 ( ) ada 4 siswa, dengan persentase sebesar

16% dan berkriteria kurang. Kemudian terdapat siswa yang memperoleh nilai

tinggi dengan rentang nilai 96-100 (A) ada 1 siswa, dengan persentase 4% dan

berkriteria amat baik. Data hasil belajar lebih dominan dengan rentang nilai 76-80

(B-) yang mana terdapat 6 siswa dari 25 yang mendapatkan nilai tersebut dengan

persentase 24% dan berkriteria baik.

58

4.1.2 Deskripsi Data Hasil Belajar Kelas Kontrol

Dalam penelitian ini, sebelum dilakukan perlakuan berupa metode

pembelajaran konvensional, terlebih dahulu peneliti memberikan pretest berupa

soal pilihan ganda. Pretest dilakukan pada 25 siswa kelas VIII B sebagai kelas

kontrol. Hasil analisis data pretest menunjukkan bahwa data menyebar antara 30

sampai dengan 80. Dari sebaran data tersebut terdapat 2 siswa yang mencapai

nilai 76 (KKM) dan 23 siswa yang tidak mencapai nilai 76 (Lampiran 18). Dapat

dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.3 Deskripsi frekuensi data Pre-test Siswa (Kelas Kontrol)

No Rentang Predikat Frekuensi Persentase Kriteria Keterangan

1 96-100 0 0

AB

Mencapai/diatas

KKM

2 91-95 0 0

3 86-90 0 0

B 4 81-85 0 0

5 76-80 2 8%

6 71-75 3 12%

C

Dibawah KKM

7 66-70 2 8%

8 61-65 3 12%

9 56-60 4 16%

D

10 <55 11 44%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel 4.3 diatas, dapat dilihat bahwa siswa memperoleh nilai

paling rendah dengan rentang <55 (D) ada 11 siswa, dengan persentase sebesar

44% dan berkriteria kurang. Kemudian terdapat siswa yang memperoleh nilai

59

tinggi dengan rentang nilai 76-80 (B-), ada 2 siswa dengan peresentase 8% dan

berkriteria baik. Data hasil belajar lebih dominan dengan rentang nilai <55 (D)

yang mana terdapat 11 siswa dari 25 yang mendapatkan nilai tersebut dengan

persentase 44% dan berkriteria kurang. Setelah diberi pretest maka tahap

selanjutnya yaitu memberikan perlakuan berupa metode pembelajaran

konvensional dalam proses belajar mengajar.

Apabila pemberian perlakuan telah selesai, maka dilakukan posttest, dari

hasil analisis data posttest menunjukkan bahwa hasil belajar siswa menyebar

antara 45 sampai 85. Dari sebaran data tersebut terdapat 7 siswa yang mencapai

nilai 76 (KKM) dan 18 siswa yang tidak mencapai KKM (Lampiran 22). Dengan

demikian untuk melihat deskripsi data hasil belajar dengan menggunakan metode

pembelajaran konvensional dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Deskripsi frekuensi data Post-test Siswa (Kelas Kontrol)

No Rentang Predikat Frekuensi Presentase Kriteria Keterangan

1 96-100 0 0

AB

Mencapai/diatas

KKM

2 91-95 0 0

3 86-90 0 0

B 4 81-85 2 8%

5 76-80 5 20%

6 71-75 4 16%

C

Dibawah KKM

7 66-70 1 4%

8 61-65 3 12%

9 56-60 3 12%

D

10 <55 7 28%

Jumlah 25 100%

60

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, dapat dilihat bahwa siswa memperoleh nilai

paling rendah dengan rentang <55 (D) ada 7 siswa, dengan persentase sebesar

28% dan berkriteria kurang. Kemudian terdapat siswa yang memperoleh nilai

tinggi dengan rentang nilai 81-85 (B) ada 2 siswa, dengan persentase 8% dan

berkriteria baik. Data hasil belajar lebih dominan dengan rentang nilai <55 (D)

yang mana terdapat 7 siswa dari 25 yang mendapatkan nilai tersebut dengan

persentase 28% dan berkriteria kurang.

4.1.3 Deskripsi Data Perbandingan Hasil Belajar Kelas Eksperimen

Dengan kelas Kontrol

Dari hasil pretest yang dilakukan pada awal penelitian dan posttest yang

dilakukan pada akhir penelitian maka diperoleh jumlah total nilai rata-rata (x) dan

simpangan baku (S). Dari perhitungan pada (Lampiran 16 dan 20) maka diperoleh

jumlah total, nilai rata-rata, dan simpangan baku yang dapat dilihat pada tabel 4.5

dibawah ini:

Tabel 4.5 Perbandingan Rekapitulasi Data Kelas Eksperimen Dan Kontrol

(kelompok Team Assisted Individualization dan kelompok konvensional)

No Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Pretest Pretest

1 Jumlah Total 1485 Jumlah Total 1455

2 Mean 59,40 Mean 58,20

3 Simpangan Baku 13,717 Simpangan Baku 14,425

Posttest Posttest

4 Jumlah Total 1995 Jumlah Total 1670

5 Mean 79,80 Mean 66,80

6 Simpangan Baku 12,203 Simpangan Baku 12,738

Dari data diatas menunjukkan bahwa data pretest pada kelas yang

menggunakan model Team Assisted Individualization (TAI) memperoleh jumlah

61

skor total (∑ = 1485), mean ( = 59,40), dan simpangan baku (S = 13,717).

Sedangkan untuk data pretest pada kelas yang menggunakan metode

pembelajaran konvensional memperoleh jumlah skor total (∑ = 1455), mean ( =

58,20), dan simpangan baku (S = 14,425). Selanjutnya untuk data posttest pada

kelas yang menggunakan model Team Assisted Individualization (TAI)

memperoleh jumlah skor total (∑ = 1995), mean ( = 79,80), dan simpangan

baku (S = 12,203). Sedangkan untuk data posttest pada kelas yang menggunakan

metode pembelajaran konvensional memperoleh jumlah skor total (∑ = 1670),

mean ( = 66,80), dan simpangan baku (S = 12,738).

4.2 Analisis Data

Analisis data ini untuk melihat :

Apakah terdapat pengaruh Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Team

Assisted Individualization (TAI) Terhadap Hasil Belajar PPKn Pada Siswa

Kelas VIII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi.

Langkah-langkah yang dilakukan adalah menguji normalitas, homogenitas,

Dan hipotesis.

4.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors. Uji

normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh siswa

berdistribusi normal atau tidak untuk data tes akhir. di dapat harga Lhitung dan Ltabel

pada taraf 0,05 seperti tercantum pada tabel 4.6 halaman 62 berikut:

62

Tabel 4.6 Uji Normalitas Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

Kelompok Keterangan N Lhitung Ltabel Keterangan

Eksperimen Pretest 25 0,133 0,173 Data

Normal Posttest 0,127 0,173

Kontrol

Pretest 25 0,065 0,173 Data Normal Posttest 0,103 0,173

Berdasarkan perhitungan nya, untuk data pretest kelompok Eksperimen

diperoleh Lhitung (0,133) < Ltabel (0,173) dan data posttest kelompok Eskspserimen

diperoleh Lhitung (0,127) < Ltabel (0,173). Untuk data pretest kelompok Kontrol

diperoleh Lhitung (0,065) < Ltabel (0,173) dan data posttest kelompok Kontrol

diperoleh Lhitung (0,103) < Ltabel (0,173). Dari perhitungan tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa data dari kedua kelompok berdistribusi normal pada taraf

kepercayaan 95% (0,05) untuk perhitungan dapat dilihat pada (Lampiran 17,18,

21, 22)

4.2.2 Uji Homogenitas

Dari analisis uji homogenitas dan varians dengan menggunakan Uji F,

pada pretest kedua kelas didapat Fhitung = 1,10 dan Ftabel = 3,44. Karena Fhitung <

Ftabel atau (1,10 < 3,44) maka dapat disimpulkan bahwa kedua varians bersifat

homogen, untuk perhitungan dapat dilihat pada (Lampiran 19). Sementara dari

analisis uji homogenitas dan varians dengan menggunakan uji F, pada posttest

kedua kelas didapat Fhitung = 1,08 dan Ftabel = 3,44. Karena Fhitung < Ftabel atau

(1,08< 3,44) maka dapat disimpulkan bahwa kedua varians bersifat homogen,

untuk perhitungan dapat dilihat pada (Lampiran 23).

63

4.2.3 Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas pada data,

selanjutnya dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis untuk melihat apakah hipotesis

diterima atau ditolak. Dalam penelitian ini menggunakan dua kelas sampel yaitu

kelas eksperimen dan kontrol. Teknik pengumpulan data yaitu dengan

menggunakan pretest dan posttest yang diberikan kepada masing-masing kelas.

Adapun hasil rata-rata pretest pada kelas Eksperimen yaitu 59,40 sedangkan

hasil rata-rata posttest yaitu 79,80. Untuk kelas Kontrol memperoleh hasil rata-

rata pretest yaitu 58,20 sedangkan hasil rata-rata posttest yaitu 66,80.

Berdasarkan desain (Nonequivalent control group design), untuk melihat

pengaruh model Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap

hasil belajar siswa adalah dengan mengetahui selisih antara kelas eksperimen

dan kontrol pretest dan posttest ( ) dan ( ) pada (lampiran 24)

Untuk melihat melihat hasil tersebut signifikan atau tidak maka dilakukan uji t.

Adapun kriteria penerimaan uji t adalah dengan dk = n1 + n2 - 2. Maka

dk = 25+25-2 = 48 dan dapat dilihat pada tabel distribusi t dk = 48 dengan taraf

signifikan 0,05 adalah 1,6772. Dalam uji t, ketentuannya adalah hipotesis

diterima jika hasil > pada taraf signifikansi α = 0.05%. Tetapi

apabila < pada taraf signifikansi α=0,05% maka hipotesis ditolak.

Berdasarkan perhitungan pada (lampiran 25) didapat = 4,4360 >

= 1,6772 maka dapat dinyatakan bahwa Ha diterima Ho ditolak dan dapat

diartikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaraan

kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap hasil belajar

64

PPKn pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi. Setelah diketahui

terdapat perbedaan secara signifikan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen

lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar kelas kontrol. Hal ini mengandung

makna bahwa pengaruh model kooperatif tipe Team Assisted Individualization

pada pembelajaran PPKn dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang lebih

tinggi dibandingkan pembelajaran secara konvensional.

4.3 Pembahasan

Penelitian tentang pengaruh model pembelajaraan kooperatif tipe Team

Assisted Individualization (TAI) terhadap hasil belajar PPKn pada siswa kelas

VIII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

yang signifikan model pembelajaraan kooperatif tipe Team Assisted

Individualization (TAI) terhadap hasil belajar PPKn, Penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan Desain Quasi eksperimen yaitu Nonequivalent Control

Group Design yang menggunakan pretest dan posttest, Hasil belajar siswa

didapat dari nilai pretest dan posttest yang mana untuk soal pretest disebari

sebelum diberi perlakuan sedangkan soal posttest dilakukan setelah kedua kelas

diberi perlakuan berupa model pembelajaran, penelitian ini dilakukan sebanyak

enam kali pertemuan, dimana antara kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi

perlakuan yang berbeda. Sebelum diberi perlakuan untuk kelas eksperimen dan

kontrol, kedua kelas tersebut diberi pretest. Pemberian pretest bertujuan untuk

mengetahui seberapa jauh siswa telah memiliki pengetahuan terhadap materi yang

akan diajarkan. Selanjutnya diberi perlakuan menggunakan model kooperatif tipe

Team Assisted Individualization (TAI) untuk kelas eksperimen dan metode

65

konvensional untuk kelas kontrol dan terakhir diberi tes akhir berupa posttest

setelah diberi nya perlakuan.

Berdasarkan hasil penelitian melalui uji coba soal pilihan ganda dengan 4

pilihan jawaban (a,b, c dan d) terdiri dari 25 butir yang direncanakan, setelah diuji

cobakan ternyata setelah dianalisis hanya 20 butir soal yang dipakai kemudian

dilakukan untuk menguji kemampuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol,

Dari hasil perhitungan statistik dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar posttest

siswa pada mata pelajaran PPKn di kelas VIII pada kelas eksperimen lebih tinggi

(x) = 79,80 Simpangan baku (S) = 12,203 dan Varians (S2) = 148,92. Bila

dibandingkan dengan perolehan nilai pada kelas kontrol (x) = 66,80 Simpangan

baku (S) = 12,738 dan Varians (S2) = 162,25.

Setelah dilakukan pretest dan posttest pada kedua kelas dilakukan uji

hipotesis menggunakan uji t. Untuk menyatakan bahwa terdapat pengaruh model

kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Hasil Belajar

PPKn Pada Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi. Dari hasil analisis

uji t, Kriteria pengujiannya adalah dengan dk = 2. Maka, diketahui dk =

25+25-2 = 48 dan dapat dilihat pada tabel distribusi t dk = 48 dengan taraf

signifikan 0,05 sebesar 1,6772.Berdasarkan perhitungan diperoleh sebesar

4,4360 Dengan demikian nilai (4,4360 1,6772) berarti

diterima dan ditolak. Perbedaan ini disebabkan dari perlakuan yang

diberikan yaitu dengan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization

(TAI) pada kelas eksperimen dan menggunakan metode ceramah pada kelas

kontrol.

66

Melalui pengamatan peneliti selama berlangsungnya penelitian dalam

pembelajaran terlihat bahwa pada kelas eksperimen suasana belajar lebih hidup,

siswa terlihat aktif, siswa termotivasi berani mengemukakan pendapatnya,

adannya tanggung jawab kelompok dalam menyelesaikan permasalahan dan

bekerja sama dengan baik dalam berdiskusi. Selain itu adanya bantuan dalam

kelompok siswa lebih cepat memahami, dapat memecahkan masalah apa yang

disajikan guru dan dari nilai hasil posttest diberikan memiliki hasil yang lebih

tinggi. Sementara pada kelas kontrol, siswa kurang aktif dan cenderung hanya

mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru, jarang memberikan pendapat

atau komentar sehingga pengetahuannya terbatas dan dari nilai posttest diberikan

memiliki hasil yang lebih rendah. Berbedanya hasil belajar siswa pada kelas

eksperimen disebabkan oleh perbedaan perlakuan yang diberikan pada saat proses

belajar mengajar, dimana perbedaan hasil merupakan pengaruh dari penggunaan

model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) yang diterapkan

pada kelas eksperimen dan metode konvensional pada kelas kontrol.

Menurut Robert slavin (dalam Huda, 2015:200) Team Assisted

Individualization (TAI) merupakan sebuah program pedagogik yang berusaha

mengadaptasikan pembelajaran dengan perbedaan individual siswa secara

akademik. Pengembangan TAI dapat mendukung praktik-praktik ruang kelas,

seperti pengelompokan kemampuan di dalam kelas. Tujuan Team Assisted

Individualization (TAI) untuk meminimalisasi pengajaran individual yang terbukti

kurang efektif, selain juga ditunjukkan untuk meningkatkan pengetahuan,

kemampuan serta motivasi siswa dengan belajar kelompok. Menurut pendapat

Suyatno (2009:57) terjemahan istilah Team Assisted Individualization (TAI)

67

adalah bantuan individual dalam kelompok (BidaK) dengan karakteristik bahwa

tanggung jawab belajar adalah pada siswa.

Menurut Shoimin (2014:200) Team Assisted Individualization (TAI)

memiliki dasar pemikiran untuk mengadaptasi pembelajaran terhadap perbedaan

individual berkaitan dengan kemampuan maupun pencapain prestasi siswa. Dari

beberapa pernyataan di atas terlihat sekali bahwa model kooperatif tipe Team

Assisted Individualization (TAI) ini lebih unggul dari pada metode konvensional.

Maka setelah di telah ternyata hasil belajar siswa lebih meningkat pada kelas

eksperimen daripada kelas kontrol.

68

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan

mengenai Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization

(TAI) Terhadap Hasil Belajar PPKn Pada Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 30

Muaro Jambi dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar PPKn siswa kelas

eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan model Kooperatif Tipe Team

Assisted Individualization (TAI) yaitu 79,80 lebih tinggi dibandingkan dengan

rata-rata hasil belajar kelas kontrol yang diajarkan secara konvensional yaitu

66,80. Dan berdasarkan uji-t, diperoleh yaitu 1,6772,

dengan demikian dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh signifikan Model

pembelajaraan kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap

Hasil Belajar PPKn Pada Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi.

Maka, dalam hal ini hipotesis diterima.

5.2 Implikasi

Dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

Individualization (TAI) terbukti memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

hasil belajar siswa dengan adanya bantuan siswa yang menjadi ketua sekaligus

Assisted dalam kelompok menjadikan pembelajaran lebih aktif dan tidak hanya

siswa yang pandai saja dapat memahami materi siswa yang lemah dapat terbantu

dalam memahami materi, Siswa yang pintar dapat mengembangkan kemampuan

dan keterampilannya, saling kerja sama, berdiskusi, peduli dan tanggung jawab

dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

69

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini yang diperoleh maka penulis menyarankan

sebagai berikut:

1. Kepada guru, terutama guru mata pelajaran PPKn sebaiknya dalam

melakukan pembelajaran, ada baiknya menggunakan model pembelajaran

yang bervariasi, salah satunya dengan menggunakan kooperatif tipe Team

Assisted Individualization (TAI) dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil

belajar siswa.

2. Kepada siswa dengan diterapkannya model pembelajaran yang bervariasi

kepada siswa diharapkan siswa lebih aktif dalam mengikuti proses

pembelajaran dan dengan adanya bantuan siswa dalam kelompok dapat

meningkatkan hasil belajar.

3. Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk menganalisis variabel-variabel

yang mempengaruhi hasil belajar akurat dan optimal diluar variabel model

kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI).

70

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2014. Konsep Dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Aunurrahman. 2014. Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Darmadi, Hamid. 2012. Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung:

Alfabeta.

Daryanto. 2010. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Gentara & Sofhian. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education).

Bandung: Fokus Media.

Huda, Miftahul. 2015. Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Hidayat, Sholeh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Isnawati, Esti. 2015. Telaah Kurikulum Dan Pengembangan Bahan Ajar.

Yogyakarta: Ombak.

Jauhar & Hamiyah. 2014. Strategi Belajar Mengajar Dikelas. Jakarta: Prestasi

Pustakarya.

Kunandar. 2014 Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik

Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Majid, Abdul. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. 2014. Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Noor, Juliansyah. 2011. Metodelogi Penelitian.Jakarta: Prenadamedia Gruop

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rusman. 2014. Model-model pembelajaran mengembanagkan profesional guru.

Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Rahayu, Sri Ani. 2013. Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn).

Jakarta: Bumi Aksara.

Rianse & Abdi. 2008. Metodelogi Penelitian Sosial Dan Ekonomi (Teori Dan

Aplikasi). Bandung: Alfabeta.

Sugiono , 2016. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

71

. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Susanto, Ahmad. 2013.Teori Belajar & Pembelajaran Disekolah Dasar. Jakarta:

Perenadamedia.

Suyatno.2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana

Pustaka.

Susanto, Pudyo. 2018. Belajar Tuntas Filosopi, Konsep, Dan Implementasi.

Jakarta: Bumi Aksara.

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Ar- Ruzz Media.

Siregar, Syofian. 2014. Statistic Parametric Untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta:

Bumi Aksara.

Sutja, Akmal.,Dkk. 2017. Penulisan Skripsi Untuk Prodi Bimbingan

Konseling.Yogyakarta: Wahana Resolusi.

Slamento.2015. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Taniredja, Tukiran. Dkk. 2014. Model-Model Pembelajaran Inovatif Dan Efektif.

Bandung: Alfabeta.

Widodo, Mulyanto. 2016. Investasi Kelompok. Yogyakarta: Media Akademi.

Warang, Bisiluis Redan. 2015. Pendekatan Kuantitatif Dalam Penelitian Sosial.

Yogyakarta: Calpulis.

Wahab, Aziz Abdul. 2007. Metode Dan Model-Model Mengajar Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung: Alfabeta.

72

Lampiran 1

Uji Normalitas Sampel Kelas VIII A

No X Z F(z) S(z) {F(z)-S(z)}

1 20 -2,334064394 0,009796175 0,08 0,0702038

2 20 -2,334064394 0,009796175 0,08 0,0702038

3 40 -1,001835858 0,158211438 0,16 0,0017886

4 40 -1,001835858 0,158211438 0,16 0,0017886

5 48 -0,468944444 0,319554673 0,32 0,0004453

6 48 -0,468944444 0,319554673 0,32 0,0004453

7 48 -0,468944444 0,319554673 0,32 0,0004453

8 48 -0,468944444 0,319554673 0,32 0,0004453

9 52 -0,202498737 0,419763423 0,44 0,0202366

10 52 -0,202498737 0,419763423 0,44 0,0202366

11 52 -0,202498737 0,419763423 0,44 0,0202366

12 56 0,06394697 0,525493774 0,56 0,0345062

13 56 0,06394697 0,525493774 0,56 0,0345062

14 56 0,06394697 0,525493774 0,56 0,0345062

15 60 0,330392677 0,629448363 0,72 0,0905516

16 60 0,330392677 0,629448363 0,72 0,0905516

17 60 0,330392677 0,629448363 0,72 0,0905516

18 60 0,330392677 0,629448363 0,72 0,0905516

19 64 0,596838384 0,724692356 0,84 0,1153076

20 64 0,596838384 0,724692356 0,84 0,1153076

21 64 0,596838384 0,724692356 0,84 0,1153076

22 76 1,396175505 0,918669174 0,92 0,0013308

23 76 1,396175505 0,918669174 0,92 0,0013308

24 78 1,529398358 0,93691714 1 0,0630829

25 78 1,529398358 0,93691714 1 0,0630829

Mean 55,04

Standar Deviasi 15,01

Lo 0,115

Ltabel 0,173

Kesimpulan Lo < L tabel, maka data berdistribusi normal.

73

Lampiran 2

Uji Normalitas Sampel Kelas VIII B

No X Z F(z) S(z) {F(z)-S(z)}

1 20 -2,1206405 0,016976036 0,08 0,06302396

2 20 -2,1206405 0,016976036 0,08 0,06302396

3 40 -0,8673069 0,192886952 0,2 0,00711305

4 40 -0,8673069 0,192886952 0,2 0,00711305

5 40 -0,8673069 0,192886952 0,2 0,00711305

6 44 -0,6166401 0,268736059 0,32 0,05126394

7 44 -0,6166401 0,268736059 0,32 0,05126394

8 44 -0,6166401 0,268736059 0,32 0,05126394

9 48 -0,3659734 0,357192458 0,4 0,04280754

10 48 -0,3659734 0,357192458 0,4 0,04280754

11 52 -0,1153067 0,454101017 0,52 0,06589898

12 52 -0,1153067 0,454101017 0,52 0,06589898

13 52 -0,1153067 0,454101017 0,52 0,06589898

14 56 0,13536003 0,553836387 0,6 0,04616361

15 56 0,13536003 0,553836387 0,6 0,04616361

16 60 0,38602675 0,650261571 0,72 0,06973843

17 60 0,38602675 0,650261571 0,72 0,06973843

18 60 0,38602675 0,650261571 0,72 0,06973843

19 64 0,63669347 0,737837736 0,8 0,06216226

20 64 0,63669347 0,737837736 0,8 0,06216226

21 76 1,38869363 0,917537034 0,96 0,04246297

22 76 1,38869363 0,917537034 0,96 0,04246297

23 76 1,38869363 0,917537034 0,96 0,04246297

24 76 1,38869363 0,917537034 0,96 0,04246297

25 78 1,51402699 0,934990503 1 0,0650095

Mean 53,84

Standar Deviasi 15,96

Lo 0,069

Ltabel 0,173

Kesimpulan Lo < L tabel, maka data berdistribusi normal.

74

Lampiran 3

Uji Homogenitas Kelas Sampel

Berdasarkan data nilai ulangan maka diperoleh:

1. Kelas VIIIA

Mean 55,04

S 15,01

225,30

N 25

2. Kelas VIIIB

Mean 53,84

S 15,96

254,72

N 25

Uji Homogenitas dalam penelitian ini menggunakkan uji f, maka dapat dihitung,

F =

F=

F= 1,13

= 1.13

= 3,44

Berdasarkan perhitungan diatas maka diperoleh oleh sebab itu,

dapat disimpulkan bahwa variansi data ulangan harian VIIIA dan VIIIB

mempunyai varian yang homogen.

75

Lampiran 4

KISI-KISI SOAL UJI COBA INSTRUMEN

Nama Sekolah : SMP Negeri 30 Muaro Jambi

Mata Pelajaraan : PPKn

Pokok Bahasan : Menumbuhkan kesadaran terhadap UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945

Kelas/Semester/T.A : VIII/Ganjil /2019/2020

N

o

Materi Pokok Kompetensi Dasar Indikator pencapaian

kompetensi

Indikator soal Nomor

soal

Tingkatan

kognitif

(C1-C6)

1 2 3 4 5 6 7

1

A. Kedudukan dan

Makna Pembukaan

UUD Negara

Republik Indonesia

Tahun 1945.

1.2 Menghargai makna,

kedudukan dan fungsi

Undang-Undang Dasar

Negara Republik

Indonesia Tahun 1945

sebagai bentuk sikap

beriman dan bertakwa.

1.2.1 Berpikir positif dalam

memaknai kedudukan

Undang-Undang

Dasar Negara

Republik Indonesia

Tahun 1945 secara

adil sebagai bentuk

sikap beriman dan

bertakwa.

1.2.2 Berpikir positif dalam

memaknai fungsi

Undang-Undang

Dasar Negara

Republik Indonesia

Tahun 1945 secara

adil sebagai bentuk

sikap beriman dan

bertakwa.

Siswa mampu

menejeskan kedudukan

dan fungsi UUD Negra

indeonesia Tahun 1945.

Siswa mampu

menyebutkan kapan

disahkannya UUD NRI

1945 sebagai bentuk sikap

beriman dan bertakwa.

Siswa mampu

menyebutkan kedudukan

dan fungsi UUD NRI

1945 Berkaitan dengan

pembukan UUD.

Siswa mampu

menjelaskan perbedaan

hukum tertulis dan tidak

tertulis sebagai bentuk

memaknai fungsi UUD

NRI sebgai sikap beriman

dan bertakwa.

Siswa mampu

menjelaskan Pembukaan

UUD 1945 merupakan

1

2

3

4

5

C2

C1

C1

C2

C2

76

2.

B. Kedudukan dan

Fungsi UUD Negara

Republik Indonesia

Tahun 1945.

2.2 Mendukung makna,

kedudukan dan fungsi

Undang-Undang Dasar

Negara Republik

Indonesia Tahun 1945,

serta peraturan

perundangan lainnya

sesuai dengan Undang-

Undang Dasar Negara

Republik Indonesia

1945.

2.2.1 Berperilaku Jujur di

masyarakat dengan

melaksanakan

konstitusi Negara

serta peraturan

perundangan lainnya

sesuai dengan

Undang-Undang

Dasar Negara

Republik Indonesia

Tahun 1945.

2.2.2 Berperilaku

menghargai martabat

manusia di

masyarakat dengan

melaksanakan

konstitusi Negara

serta peraturan

perundangan lainnya

sesuai dengan

Undang-Undang

Dasar Negara

Republik Indonesia

Tahun 1945.

2.2.3 Berperilaku patriotik

di masyarakat dengan

melaksanakan

konstitusi Negara

sumber hukum sebagai

bentuk sikap beriman dan

bertakwa.

Siswa mampu

menjelaskan pentingnya

proklamasi dan

pembukaan juga memuat

kaidah-kaidah yang

fundamental sebagai

bentuk melaksanakan

konstitusi.

Siswa mampu

menjelaskan pentingnya

makna alinea pembukaan

UUD 1945 sebagai bentuk

mendukung makna dan

kedudukan dan fungsi

UUD NRI 1945. Siswa mampu menyebutkan

Pokok kaidah fundamental

yang terdapat dalam

pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun

1945 menghargai dan

melaksanakan konstitusi.

Siswa mampu menyebutkan Salah satu bentuk UUD yang

memiliki nilai-nilai yang

dijunjung tinggi oleh bangsa-

bangsa beradab Berperilaku patriotik

Siswa mampu menjelaskan

Pembukaan UUD Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 memiliki nilai

Universal dan Lestari.

Siswa mampu menjelaskan

fungsi utama UUD 1945 Berperilaku demokratis di

6

7

8

9

10

11

C2

C2

C1

C1

C2

C2

77

serta peraturan perundangan lainnya

sesuai dengan

Undang-Undang

Dasar

Negara Republik

Indonesia Tahun

1945.

2.2.4 Berperilaku

demokratis di

masyarakat dengan

melaksanakan

konstitusi Negara

serta peraturan

perundangan lainnya

sesuai dengan

Undang- Undang

Dasar Negara

Republik Indonesia

Tahun 1945.

2.2.5 Berperilaku

menghargai hasil

karya orang lain di

masyarakat dengan

melaksanakan

konstitusi Negara

serta peraturan

perundangan lainnya

sesuai dengan

Undang-Undang

Dasar Negara

Republik Indonesia

masyarakat dengan melaksanakan konstitusi

Negara serta peraturan

perundangan.

Siswa mampu menjelaskan

Motivasi yang menjadi latar

belakang pembuatan UUD

bagi negara yang satu berbeda dengan negara yang

lain sebagai bentuk

Berperilaku demokratis di

masyarakat. Siswa mampu menjelaskan

Undang-Undang Negara

Republik Indoensia tahun

1945 memiliki fungsi sebagai alat kontrol sebagai bentuk

melaksanakan konstitusi

Negara serta peraturan

perundangan.

Siswa mampu menentukan

Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia

keseluruhan naskah yang terdiri atas pembukaan dan

pasal-pasal baik setelah

amandemen dan sebelum

amandemen. Siswa mampu mengurutkan

Sitimatika UUD Negara

Republik Indonesia 1945

hasil amandemen melaksanakan konstitusi

Negara serta peraturan

perundangan.

Siswa mampu menyebutkan Sifat konstitusi atau UUD

terdiri atas dua fleksibel dan

rigid sebagai bentuk

mendukung makna, kedudukan dan fungsi.

12

13

14

15

16

C2

C2

C3

C3

C1

78

3.

C. Peraturan Perundang-

Undangan Dalam

Sistem Hukum

Nasional

3.2 Menelaah makna,

kedudukan dan fungsi

Undang-Undang Dasar

Negara Republik

Indonesia Tahun 1945,

serta peratuan

perundang-undangan

lainnya dalam sistem

hukum nasional.

Tahun 1945.

3.2.1 Menjelaskan

Kedudukan dan

Makna Pembukaan

UUD Negara

Republik

Indonesia Tahun

1945.

3.2.2 Menelaah makna

hubungan Pembukaan

Undang-Undang

Dasar Negara

Republik Indonesia

tahun 1945 dan

Proklamasi

Kemerdekaan.

3.2.3 Mengidentifikasi

kedudukan dan fungsi

UUD Negara

Republik Indonesia

tahun 1945.

3.2.4 Makna peraturan

perundangan dalam

system hukum

nasional.

Siswa mampu menjelaskan

Sifat Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia

Tahun 1945

Siswa mampu menyebutkan fungsi dari segi

kedudukannya UUD 1945.

Siswa mampu menjelaskan

usaha yang dapat di lakukan pemerintah agar UUD 1945

dapat di laksanakan dengan

baik

Siswa mampu meneyebutkan berapa kali perubahan atau

amendemen terhadap UUD

Negara Republik Indonesia

sebagai bentuk

Mengidentifikasi kedudukan

dan fungsi UUD Negara

Republik Indonesia tahun

1945. Siswa mampu menyebutkan

tata urutan perundang-

undangan nasional yang

merupakan urutan tertinggi sebagai bentuk menelaah

makna peraturan

perundangan dalam system

hukum nasional. Siswa mampu menjelaskan

Peraturan yang dibuat dan

yang disahkan harus ditaati

makna, Makna peraturan perundangan dalam system

hukum nasional.

17

18

19

20

21

22

C2

C2

C2

C1

C1

C2

79

4.

D. Melaksanakan Dan

Mepertahankan UUD

Negara Republik

Indonesia Tahun

1945.

4.2 Menyajikan hasil telaah

makna, kedudukan dan

fungsi Undang-Undang

Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945

dalam penerapan

kehidupan

sehari-hari.

4.2.1 Mengaplikasikan

makna, kedudukan

dan fungsi Undang-

Undang Dasar Negara

Republik Indonesia

Tahun 1945 dalam

kehidupan sehari hari.

4.2.2 Melaksanakan

Undang-Undang

Dasar Negara

Republik Indonesia

Tahun 1945 dan

Peraturan Perundang-

undangan.

Siswa mampu menerapkan

salah satu penyebab

seseoarang melakukan

kejahatan atau pelanagaran

sebagai bentuk Melaksanakan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 dan Peraturan

Perundang-undangan.

Siswa mampu menyebutkan dalam melakukan perubahan

UUD 1945 Adanya

kesepakatan dasar berkaitan

dengan perubahan UUD 1945.

Siswa mampu menerapkan upaya perwujudan

melaksanakan dan

mepertahankan UUD Negara

Republik Indonesia Tahun

1945 dilingkungan sekolah.

23

24

25

C3

C1

C3

80

Lampiran 5

SOAL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PPKn

Materi Pembelajaran : Menumbuhkan kesadaran terhadap UUD

Negara

Republik Indonesia Tahun 1945.

Alokasi Waktu : 3 x 30 Menit

Jumlah Soal : 25 Butir

Nama :

Kelas :

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c atau d di depan jawaban yang

benar !

1. Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia merupakan bentuk

konstitusi yang…

a. Tidak tertulis

b. Tinggi kedudukannya

c. Tertulis

d. Paling Penting

2. Undang- undang Dasar Negara Republik Indonesia disahkan sebagai Undang-

undang dasar dasar Negara oleh PPKI pada tanggal…

a. 17 Agustus 1945 c. 24 Agustus 1945

b. 7 Agustus 1945 d. 18 Agustus 1945

3. Aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktik penyelenggaran

negara merupakan penjelasaan dari hukum yang tidak tertulis atau yang

disebut juga dengan hukum..

a. Rasional c. Konstitusi

b. Konvensi d. Hukum Biasa

81

4. Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indeonesia tahun 1945

memiliki hubungan yang erat dengan proklamasi kemerdekan, pembukaan

juga memuat kaidah-kaidah yang fundamental bagi penyelengaraan negara,

arti fundamental disini adalah…

a. Berubah-ubah c. Mendasar

b. Lurus d. fleksibel

5. Berikut ini merupakan makna pembukaan UUD 1945 alinea kedua adalah …

a. Pernyataan kemedekaan

b. Tujuan negara dan bentuk negara

c. kerja sama antara negara lain

d. motivasi spiritual dan religius

6. Bacalah uraian dibawah ini!

1. Cita-cita nasional.

2. Tujuan negara.

3. Kekuasan negara

4. Kedaulatan rakyat

Pokok kaidah fundamental yang terdapat dalam pembukaan UUD Negara

Republik Indonesia tahun 1945 ditunjukan oleh nomor,..

a. 1, 2 dan 3 c. 1, 3 dan 4

b. 2, 3 dan 4 d. 1, 2 dan 4

7. Pembukaan Undang-Undang 1945 terdiri atas beberapa alinea…

a. 3 Alinea c. 5 Alinea

b. 4 Alinea d. 6 Alinea

8. Pembukaan UUD 1945 merupakan sumber dari …

a. Motivasi dan aspirasi perjuangan dan tekad bangsa Indonesia

b. Penuntun bangsa Indonesia dalam berbagai kehidupan

c. Cita-cita yang hendak di capai

d. Penentuan dalam kehidupan bangsa Indonesia

9. Salah satu bentuk UUD yang memiliki nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh

bangsa-bangsa beradab didunia dalam bentuk perilaku bangsa ialah

mengenai..

82

a. Cita-cita nasional c. Dasar negara

b. Tujuan negara d. Hak asasi manusia

10. Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memiliki nilai

Universal dan Lestari. arti dari Universal dan Lestari ialah,..

a. Tidak ditermima disemua bangsa dan menjadi perjuangan bangsa

b. Menima sebagian kalangan dan selalu jaya dan indah

c. Diterima semua bangsa dan menjadi landasan perjunagan bangsa

d. Negara yang merdeka dan bersatu bangsanya

11. Berikut ini merupakan fungsi utama UUD 1945 adalah …

a. Membatasi atau mengendalikan kekuasaan penguasa negara agar tidak

sewenang-wenang terhadap rakyatnya

b. Sebagai landasan dalam penyelenggaraan negara dan menjamin hak asasi

warga negaranya

c. Melindungi HAM bagi warga negara

d. Sebagai pandangan hidup negara

12. Motivasi yang menjadi latar belakang pembuatan UUD bagi negara yang satu

berbeda dengan negara yang lain; hal ini dapat disebabkan karena beberapa

hal, antara lain..kecuali

a. Sejarah yang dialami oleh bangsa yang bersangkutan

b. Kekayaan alam dan letak geografis negara tersebut

c. Cara memperoleh kemerdekaan bangsanya

d. Situasi dan kondisi pada saat menjelang kemerdekaan bangsanya

13. Undang-Undang Negara Republik Indoensia tahun 1945 memiliki fungsi

sebagai alat kontrol, yang dimaksud dengan alat kontrol dalam UUD Negara

Republik Indoensia tahun 1945 ialah,..

a. Mengendalikan hukum- hukum dan pasal-pasal dalam Undang-Undang

b. Menjalankan Pearturan Undang-Undang

c. Menjaga keaslian pasal-pasal dan Undang-Undang Dasar

d. Mengecek apakah norma hukum yang lebih rendah itu sesuai dengan

Undang-Undang

14. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah

keseluruhan naskah yang terdiri atas pembukaan dan pasal-pasal yang tidak

83

dapat dipisahkan, sebelum amendemen pasal-pasal terdiri dari 16 bab dan 37

pasal, setelah amendemen terdiri atas…

a. 20 bab dan 60 pasal c. 21 bab 73 pasal

b. 20 bab dan 73 pasal d. 21 bab 60 pasal

15. Sitimatika UUD Negara Republik Indonesia 1945 hasil amandemen adalah

sebagai berikut,..

a. 20 bab, 60 pasal, 170 ayat, 3 pasal aturan dan 2 pasal aturan tambahan

b. 21 bab, 73 pasal, 170 ayat, 3 pasal aturan dan 2 pasal aturan tambahan

c. 20 bab, 73 pasal, 173 ayat 3 pasal aturan dan 4 pasal aturan tambahan

d. 21 bab, 60 pasal, 173 ayat 3 pasal aturan dan 4 pasal aturan tambahan

16. Sifat konstitusi atau UUD terdiri atas dua fleksibel dan rigid yang artinya..

a. Dasar dan mendalam

b. Simpel dan tertulis

c. Dapat diubah dan tidak dapat dirubah

d. Luas dan terukur

17. Bacalah uraian dibawah ini!

1. Terukur

2. Tertulis

3. Singkat dan supel

4. Memuat aturan-aturan

Sifat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

ditunjukan oleh nomor,..

a. 1, 2 dan 3 c. 1, 3 dan 4

b. 2, 3 dan 4 d. 1, 2 dan 4

18. Dalam tata urutan perundang-undangan nasional yang merupakan urutan

tertinggi ialah..

a. Peraturan pemerintah c. UUD 1945

b. Peraturan persiden d. PERPU

19. Peraturan yang dibuat dan yang disahkan harus ditaati agar terciptanya..

a. Permusuhan dan kekacauan c. Ketidaknyaman

b. Kerukunan dan ketertiban d. Kerusuhan

84

20. Dari segi kedudukannya UUD 1945 memiliki fungsi sabagai

berikut…Kecuali

a. Alat kontrol c. Penentu

b. Pengatur d. Perencana

21. Salah satu upaya perwujudan melaksanakan dan mepertahankan UUD Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 dilingkungan sekolah antara lain adalah,..

a. Bolos dalam jam pelajaraan

b. Menaati peraturan sekolah yang disukai

c. Tidak masuk kelas saat pelajaran yang tidak digemari

d. Belajar demgan sungguh-sungguh

22. Usaha yang dapat di lakukan pemerintah agar UUD 1945 dapat di laksanakan

dengan baik yaitu …

a. Melaksanakan ketentuan-ketentuan dasar 1945

b. Mengundang para cendekiawan untuk mengkaji isi UUD 1945

c. Menyebarluaskan isi dari UUD 1945 Melalui media masa

d. Menuliskan kembali isi UUD 1945 Hasil amandemen

23. Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) telah

mengadakan perubahan atau amendemen terhadap UUD Negara Republik

Indonesia sebanyak,..

a. 3 kali c. 5 kali

b. 4 kali d. 6 kali

24. Salah satu penyebab seseoarang melakukan kejahatan atau pelanagaran

adalah,..

a. Pemerintahan yang demokrasi

b. Lemahnya penegakan hukum

c. Lingkungan yang terbuka

d. Rendahnya kesadaran hukum

25. Bacalah uraian dibawah ini

1. Tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia

2. Mengamandemen sebagaian pembukaan UUD 1945

3. Mempertegas sistim presidensial

4. melakuakan perubahan dengan cara adendum

85

Dalam melakukan perubahan UUD 1945 Adanya kesepakatan dasar

berkaitan dengan perubahan UUD 1945, kesepakatan dasar itu ditunjukan

dengan nomor,..

a. 1, 2 dan 3 c. 1, 3 dan 4

b. 2, 3 dan 4 d. 1, 2 dan 4

------ GOOD LUCK ------

INGAT!!!

KEJUJURAN MU, MENENTUKAN

BANGSA DAN NEGARA INI

KEDEPANNYA

86

Lampiran 6

Kunci Jawaban

No Soal Kunci Jawaban

1 C

2 D

3 B

4 B

5 C

6 C

7 A

8 D

9 D

10 C

11 A

12 B

13 D

14 C

15 B

16 C

17 B

18 D

19 A

20 B

21 C

22 B

23 D

24 C

25 D

87

Lampiran 7

Validitas Uji Coba Instrumen

No. Nama Peserta Didik

(Testee)

Nomor Butir Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah Nilai 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 ASTRID DWI

APRIANTI 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0

4

2 ADITYA ANGARA 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 5

3 ALVITO

SULAIMAN 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1

17

4 BRYAN

ANTONIUS PANE 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0

18

5 DEDI

KURNIAWAN 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1

20

6 DEFRI ANSON 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 14

7 FERDIAN ALFARIZI

0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 9

8 FIRMAN DAUD S 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 7

9 MELINDA YESI 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 9

10 MADEN HUSNI

AKBAR 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1

21

11 MARADONA

LUKAS S 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0

4

12 M. AZIL

FERNANDO 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

2

13 M. RAZAK MEIZI 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5

14 M. NAUFAL A 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 19

15 M. RADI ALZAKI 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 7

16 M. FAZAR AL

KHADAFI 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1

21

17 MAILINDA

SAFITRI 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1

15

88

18 PERNANDES

SIPAHUTAR 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1

14

19 PARDAMEAN P 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 15

20 PUTRI

WULANDARI 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1

14

21 RM.DANIL ALFAJRI

1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6

22 RIDHO RIZKI MAULANA

1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 11

23 RIZKY AULIA NABILAH

0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 11

24 YAREMI SEHAT SALAMO

1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 13

25 YOMI KRISTIANA SARI

0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 6

26 YOHANA CHIRSTIANI S

0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 11

27 YOHANES WELDA PURBA

1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 9

28 ZAHRA RAMADAHI

1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 14

16 17 13 12 19 14 14 18 19 20 12 9 18 17 10 5 8 8 8 7 7 17 6 8 19

0,63 0,46 0,64 0,56 0,37 0,55 0,16 0,13 0,60 0,57 0,56 0,49 0,69 0,74 0,54 0,57 0,48 -0,05 0,16 0,61 0,04 0,43 0,54 0,74 0,50

0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Drop Drop Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Drop Drop Valid Drop Valid Valid Valid ValidKesimpulan Validasi

Jumlah

r Hitung

r Tabel

89

Lampiran 8

Uji Validitas Instrumen Soal Nomor 3

No X X2 Y Y2 XY

1 0 0 4 16 0

2 1 1 5 25 5

3 1 1 17 289 17

4 1 1 18 324 18

5 1 1 20 400 20

6 1 1 14 196 14

7 0 0 9 81 0

8 0 0 7 49 0

9 0 0 9 81 0

10 1 1 21 441 21

11 0 0 4 16 0

12 0 0 2 4 0

13 0 0 5 25 0

14 1 1 19 361 19

15 0 0 7 49 0

16 1 1 21 441 21

17 1 1 15 225 15

18 0 0 14 196 0

19 1 1 15 225 15

20 0 0 14 196 0

21 1 1 6 36 6

22 0 0 11 121 0

23 0 0 11 121 0

24 1 1 13 169 13

25 0 0 6 36 0

26 0 0 11 121 0

27 0 0 9 81 0

28 1 1 14 196 14

Jumlah 13 13 321 4521 198

90

( ) ( ) ( )

√* ( ) + * ( ) +

( ) ( ) ( )

√* ( ) + * ( ) +

√* + * +

√* + * +

Berdasarkan nilai r tabel pada tabel produc moment diketahui r tabel untuk n =28

adalah 0,374 sedangkan nilai r hitung soal nomor 3 adalah 0,640. Syarat validitas

adalah r hitung > r tabel sehingga r hitung (0,640) > r tabel (0,374) maka butir

soal nomor 3 dinyatakan valid.

91

Lampiran 9

Uji Taraf Kesukaran Soal

No Indeks Kesukaran Interval

1 0,5714 sedang

2 0,6071 sedang

3 0,4642 sedang

4 0,4285 sedang

5 0,6785 sedang

6 0,5 sedang

7 0,5 sedang

8 0,6428 sedang

9 0,6785 sedang

10 0,7142 mudah

11 0,4248 sedang

12 0,3214 sedang

13 0,6428 sedang

14 0,6071 sedang

15 0,3571 sedang

16 0,1785 sukar

17 0,2857 sukar

18 0,2857 sukar

19 0,2857 sukar

20 0,25 sukar

21 0,25 sukar

22 0,6071 sedang

23 0,2142 sukar

24 0,2857 sukar

25 0,6785 sedang

92

Lampiran 10

Uji Daya Pembedan Soal

No J JA BA PA JB BB PB D INTERPRETASI

1 28 14 13 0,93 14 3 0,21 0,71 Baik Sekali

2 28 14 12 0,86 14 5 0,36 0,50 Baik

3 28 14 11 0,79 14 2 0,14 0,64 Baik

4 28 14 10 0,71 14 2 0,14 0,57 Baik

5 28 14 11 0,79 14 8 0,57 0,21 Cukup

6 28 14 10 0,71 14 4 0,29 0,43 Baik

7 28 14 8 0,57 14 6 0,43 0,14 Jelek

8 28 14 11 0,79 14 7 0,50 0,29 Cukup

9 28 14 12 0,86 14 7 0,50 0,36 Cukup

10 28 14 13 0,93 14 7 0,50 0,43 Baik

11 28 14 8 0,57 14 4 0,29 0,29 Cukup

12 28 14 7 0,50 14 2 0,14 0,36 Cukup

13 28 14 13 0,93 14 5 0,36 0,57 Baik

14 28 14 13 0,93 14 4 0,29 0,64 Baik

15 28 14 9 0,64 14 1 0,07 0,57 Baik

16 28 14 5 0,36 14 0 0,00 0,36 Cukup

17 28 14 6 0,43 14 2 0,14 0,29 Cukup

18 28 14 3 0,21 14 5 0,36 0,14 Jelek

19 28 14 4 0,29 14 4 0,29 0,00 Jelek

20 28 14 6 0,43 14 1 0,07 0,36 Cukup

21 28 14 3 0,21 14 4 0,29 0,07 Jelek

22 28 14 12 0,86 14 5 0,36 0,50 Baik

23 28 14 5 0,36 14 1 0,07 0,29 Cukup

24 28 14 8 0,57 14 0 0,00 0,57 Baik

25 28 14 13 0,93 14 6 0,43 0,50 Baik

93

Lampiran 11

Uji Reabilitas Soal Uji Coba

Untuk menghitung bersanya relibilitas soal dipergunakan rumus kunder

richardson -20 (KR20) Sutja. dkk., (2017:91) rumus tersebut adalah sebagai

berikut:

KR20 =

.(

)

No X X2 p q Pq

1 16 256 0,571429 0,428571 0,244898

2 17 289 0,607143 0,392857 0,23852

3 13 169 0,464286 0,535714 0,248724

4 12 144 0,428571 0,571429 0,244898

5 19 361 0,678571 0,321429 0,218112

6 14 196 0,5 0,5 0,25

7 14 196 0,5 0,5 0,25

8 18 324 0,642857 0,357143 0,229592

9 19 361 0,678571 0,321429 0,218112

10 20 400 0,714286 0,285714 0,204082

11 12 144 0,428571 0,571429 0,244898

12 9 81 0,321429 0,678571 0,218112

13 18 324 0,642857 0,357143 0,229592

14 17 289 0,607143 0,392857 0,23852

15 10 100 0,357143 0,642857 0,229592

16 5 25 0,178571 0,821429 0,146684

17 8 64 0,285714 0,714286 0,204082

18 8 64 0,285714 0,714286 0,204082

19 8 64 0,285714 0,714286 0,204082

20 7 49 0,25 0,75 0,1875

21 7 49 0,25 0,75 0,1875

22 17 289 0,607143 0,392857 0,23852

23 6 36 0,214286 0,785714 0,168367

24 8 64 0,285714 0,714286 0,204082

25 19 361 0,678571 0,321429 0,218112

Jumlah 321 4699 11,4643 13,5357 5,47066

94

Untuk mencari rumus (varian), maka rumusnya adalah:

=

( )

=

( )

=

=

=

=

Maka untuk mencari Reliabilitasnya yaitu:

KR20 =

.(

)

KR20 =

.(

)

KR20 =

.(

)

KR20 =

.(0,849)

KR20 =1,037.(0,849)

KR20 = 0,88

Berdasarkan penghitungan mengunkan rumus KR-20, diperoleh bahwa reliabilitas

tes untuk keseluruhan yang diuji cobakan (25 butir soal) adalah 0,88 berarti hasil

tersebut memiliki realiabilitas sangat tinggi.

95

Lampiran 12

SOAL PRE-TEST DAN POST-TEST

Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PPKn.

Materi Pembelajaran : Menumbuhkan Kesadaran Terhadap

UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Alokasi Waktu : 3 x 30 Menit

Jumlah Soal : 20 Butir

Nama :

Kelas :

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c atau d di depan jawaban yang

benar !

1. Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia merupakan bentuk

konstitusi yang…

a. Tidak tertulis

b. Tinggi kedudukannya

c. Tertulis

d. Paling Penting

2. Undang- undang Dasar Negara Republik Indonesia disahkan sebagai Undang-

undang dasar dasar Negara oleh PPKI pada tanggal…

a. 17 Agustus 1945 c. 24 Agustus 1945

b. 7 Agustus 1945 d. 18 Agustus 1945

3. Atura dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktik penyelenggaran negara

merupakan penjelasaan dari hukum yang tidak tertulis atau yang disebut juga

dengan hukum..

a. Rasional c. Konstitusi

b. Konvensi d. Hukum Biasa

4. Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indeonesia tahun 1945

memiliki hubungan yang erat dengan proklamasi kemerdekan, pembukaan

juga memuat kaidah-kaidah yang fundamental bagi penyelengaraan negara,

arti fundamental disini adalah…

a. Berubah-ubah c. Mendasar

b. Lurus d. fleksibel

5. Berikut ini merupakan makna pembukaan UUD 1945 alinea kedua adalah …

a. Pernyataan kemedekaan

b. Tujuan negara dan bentuk negara

c. kerja sama antara negara lain

96

d. motivasi spiritual dan religius

6. Bacalah uraian dibawah ini!

1. Cita-cita nasional.

2. Tujuan negara.

3. Kekuasan negara

4. Kedaulatan rakyat

Pokok kaidah fundamental yang terdapat dalam pembukaan UUD Negara

Republik Indonesia tahun 1945 ditunjukan oleh nomor,..

a. 1, 2 dan 3 c. 1, 3 dan 4

b. 2, 3 dan 4 d. 1, 2 dan 4

7. Salah satu bentuk UUD yang memiliki nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh

bangsa-bangsa beradab didunia dalam bentuk perilaku bangsa ialah

mengenai..

a. Cita-cita nasional c. Dasar negara

b. Tujuan negara d. Hak asasi manusia

8. Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memiliki nilai

Universal dan Lestari. arti dari Universal dan Lestari ialah,..

a. Tidak ditermima disemua bangsa dan menjadi perjuangan bangsa

b. Menima sebagian kalangan dan selalu jaya dan indah

c. Diterima semua bangsa dan menjadi landasan perjunagan bangsa

d. Negara yang merdeka dan bersatu bangsanya

9. Berikut ini merupakan fungsi utama UUD 1945 adalah …

a. Membatasi atau mengendalikan kekuasaan penguasa negara agar tidak

sewenang-wenang terhadap rakyatnya

b. Sebagai landasan dalam penyelenggaraan negara dan menjamin hak asasi

warga negaranya

c. Melindungi HAM bagi warga negara

d. Sebagai pandangan hidup negara

10. Motivasi yang menjadi latar belakang pembuatan UUD bagi negara yang satu

berbeda dengan negara yang lain; hal ini dapat disebabkan karena beberapa

hal, antara lain..kecuali

a. Sejarah yang dialami oleh bangsa yang bersangkutan

b. Kekayaan alam dan letak geografis negara tersebut

c. Cara memperoleh kemerdekaan bangsanya

d. Situasi dan kondisi pada saat menjelang kemerdekaan bangsanya

11. Undang-Undang Negara Republik Indoensia tahun 1945 memiliki fungsi

sebagai alat kontrol, yang dimaksud dengan alat kontrol dalam UUD Negara

Republik Indoensia tahun 1945 ialah,..

a. Mengendalikan hukum- hukum dan pasal-pasal dalam Undang-Undang

b. Menjalankan Pearturan Undang-Undang

c. Menjaga keaslian pasal-pasal dan Undang-Undang Dasar

97

d. Mengecek apakah norma hukum yang lebih rendah itu sesuai dengan

Undang-Undang

12. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah

keseluruhan naskah yang terdiri atas pembukaan dan pasal-pasal yang tidak

dapat dipisahkan, sebelum amendemen pasal-pasal terdiri dari 16 bab dan 37

pasal, setelah amendemen terdiri atas…

a. 20 bab dan 60 pasal c. 21 bab 73 pasal

b. 20 bab dan 73 pasal d. 21 bab 60 pasal

13. Sitimatika UUD Negara Republik Indonesia 1945 hasil amandemen adalah

sebagai berikut,..

a. 20 bab, 60 pasal, 170 ayat, 3 pasal aturan dan 2 pasal aturan tambahan

b. 21 bab, 73 pasal, 170 ayat, 3 pasal aturan dan 2 pasal aturan tambahan

c. 20 bab, 73 pasal, 173 ayat 3 pasal aturan dan 4 pasal aturan tambahan

d. 21 bab, 60 pasal, 173 ayat 3 pasal aturan dan 4 pasal aturan tambahan

14. Sifat konstitusi atau UUD terdiri atas dua fleksibel dan rigid yang artinya..

a. Dasar dan mendalam

b. Simpel dan tertulis

c. Dapat diubah dan tidak dapat dirubah

d. luas dan terukur

15. Bacalah uraian dibawah ini!

1. Terukur

2. Tertulis

3. Singkat dan supel

4. Memuat aturan-aturan

Sifat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

ditunjukan oleh nomor,..

a. 1, 2 dan 3 c. 1, 3 dan 4

b. 2, 3 dan 4 d. 1, 2 dan 4

16. Dari segi kedudukannya UUD 1945 memiliki fungsi sabagai

berikut…Kecuali

a. Alat kontrol c. Penentu

b. Pengatur d. Perencana

17. Usaha yang dapat di lakukan pemerintah agar UUD 1945 dapat di laksanakan

dengan baik yaitu …

a. Melaksanakan ketentuan-ketentuan dasar 1945

b. Mengundang para cendekiawan untuk mengkaji isi UUD 1945

c. Menyebarluaskan isi dari UUD 1945 Melalui media masa

d. Menuliskan kembali isi UUD 1945 Hasil amandemen

18. Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) telah

mengadakan perubahan atau amendemen terhadap UUD Negara Republik

Indonesia sebanyak,..

a. 3 kali c. 5 kali

98

b. 4 kali d. 6 kali

19. Salah satu penyebab seseoarang melakukan kejahatan atau pelanagaran

adalah,..

a. Pemerintahan yang demokrasi

b. Lemahnya penegakan hukum

c. Lingkungan yang terbuka

d. Rendahnya kesadaran hukum

20. Bacalah uraian dibawah ini!

1. Tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia

2. Mengamandemen sebagaian pembukaan UUD 1945

3. Mempertegas sistim presidensial

4. melakuakan perubahan dengan cara adendum

Dalam melakukan perubahan UUD 1945 Adanya kesepakatan dasar berkaitan

dengan perubahan UUD 1945, kesepakatan dasar itu ditunjukan dengan

nomor,..

a. 1, 2 dan 3 c. 1, 3 dan 4

b. 2, 3 dan 4 d. 1, 2 dan 4

------ GOOD LUCK ------

INGAT!!!

KEJUJURAN MU, MENENTUKAN BANGSA DAN

NEGARA INI

KEDEPANNYA

99

Lampiran 13

Kunci Jawaban

No Soal Kunci Jawaban

1 C

2 D

3 B

4 C

5 A

6 D

7 D

8 C

9 A

10 B

11 D

12 C

13 B

14 C

15 B

16 D

17 A

18 B

19 D

20 C

100

Lampiran 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 30 Muaro Jambi

Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Kelas/Semester : VIII/I( Satu )

Materi Pokok : Menumbuhkan Kesadaran Terhadap UUD Negara

Republik Indonesia Tahun 1945

Alokasi Waktu : 12 JP (4X Pertemuan)

A. Kompotensi Inti

K.1.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

K.1.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun,

percaya diri, peduli dan bertanggung jawab dalam berinteraksi

secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan

keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,

negara dan kawasan regional.

K.1.3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik

sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian

tampakmata.

K.1.4. Menunjukkan ketrampilan, menalar, mengolah, danmenyaji,

secarakreatif, produktif, kritis mandiri, kolaborasi dan komunikatif

dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompotensi

1 1.2 Menghargai makna, kedudukan dan 1.2.1 Berpikir positif dalam memaknai

101

fungsi Undang-Undang dasar

Negara Republik Indonesia Tahun

1945 sebagai bentuk sikap beriman

dan bertakwa.

kedudukan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun

1945 secara adil sebagai bentuk sikap

beriman dan bertakwa.

1.2.2 Berpikir positif dalam memaknai

fungsi Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945

secara adil sebagai bentuk sikap

beriman dan bertakwa.

2 2.2 Mendukung makna, kedudukan dan

fungsi Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun

1945, serta peraturan perundangan

lainnya sesuai dengan Undang-

Undang Dasar Negara Republik

Indonesia 1945.

2.2.1 Berperilaku Jujur di masyarakat

dengan melaksanakan konstitusi

Negara serta peraturan perundangan

lainnya sesuai dengan Undang-

Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945.

2.2.2 Berperilaku menghargai martabat

manusia di masyarakat dengan

melaksanakan konstitusi Negara serta

peraturan perundangan lainnya sesuai

dengan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun

1945.

2.2.3 Berperilaku patriotik di masyarakat

dengan melaksanakan konstitusi

Negara serta peraturan perundangan

lainnya sesuai dengan Undang-

Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945.

2.2.4 Berperilaku demokratis di masyarakat

dengan melaksanakan konstitusi

Negara serta peraturan perundangan

lainnya sesuai dengan Undang-

102

Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945.

2.2.5 Berperilaku menghargai hasil karya

orang lain di masyarakat dengan

melaksanakan konstitusi Negara serta

peraturan perundangan lainnya sesuai

dengan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun

1945.

3 3.2 Menelaah makna, kedudukan dan

fungsi Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945,

serta peratuan perundangan-

undangan lainnya dalam sistem

hukum nasional.

3.2.1 Menjelaskan Kedudukan dan Makna

Pembukaan UUD Negara Republik

Indonesia Tahun 1945.

3.2.2 Menelaah makna hubungan

Pembukaan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia tahun

1945 dan Proklamasi Kemerdekaan.

3.2.3 Mengidentifikasi kedudukan dan

fungsi UUD Negara Republik

Indonesia tahun 1945.

3.2.4 Makna peraturan perundangan dalam

system hukum nasional.

4. 4.2 Menyajikan hasil telaah makna,

kedudukan dan fungsi Undang-

Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 dalam

penerapan kehidupan sehari-hari.

4.2.1 Mengaplikasikan makna, kedudukan

dan fungsi Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun

1945 dalam kehidupan sehari hari.

4.2.2 Melaksanakan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 dan Peraturan

Perundang-undangan.

Nilai Karakter Yang Akan Dikembangkan: Religius, Cinta Tanah Air, Patrotisme,

Disiplin, Menghargai Pendapat Orang Lain, Berani, Dan Bertanggung Jawab.

103

C. Tujuan Pembelajaran

Kompetensi Sikap spiritual dan Sikap sosial

Kompetensi Spritual

1.2.1 Berpikir positif dalam memaknai kedudukan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara adil sebagai bentuk

sikap beriman dan bertakwa.

1.2.2 Berpikir positif dalam memaknai fungsi Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 secara adil sebagai bentuk sikap

beriman dan bertakwa.

Kompetensi Sosial

2.2.1 Berperilaku Jujur di masyarakat dengan melaksanakan konstitusi

Negara serta peraturan perundangan lainnya sesuai dengan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2.2.2 Berperilaku menghargai martabat manusia di masyarakat dengan

melaksanakan konstitusi Negara serta peraturan perundangan lainnya

sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945.

2.2.3 Berperilaku patriotik di masyarakat dengan melaksanakan konstitusi

Negara serta peraturan perundangan lainnya sesuai dengan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2.2.4 Berperilaku demokratis di masyarakat dengan melaksanakan konstitusi

Negara serta peraturan perundangan lainnya sesuai dengan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2.2.5 Berperilaku menghargai hasil karya orang lain di masyarakat dengan

melaksanakan konstitusi Negara serta peraturan perundangan lainnya

sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945.

Kompetensi Pengetahuna dan Keterampilan

3.2.1 Menjelaskan Kedudukan dan Makna Pembukaan UUD Negara

Republik Indonesia Tahun 1945.

3.2.2 Menelaah makna hubungan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia tahun 1945 dan Proklamasi Kemerdekaan.

104

3.2.3 Mengidentifikasi kedudukan dan fungsi UUD Negara Republik

Indonesia tahun 1945.

3.2.4 Makna peraturan perundangan dalam system hukum nasional.

D. Materi Pembelajaran

1. Kedudukan dan Makna Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia

Tahun 1945.

2. Kedudukan dan fungsi UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

3. Peraturaan perundang-undangan dalam sistim hukum nasional.

4. Melaksanakan dan mempertahankan UUD Negara Republik Indonesia

tahun 1945.

E. Metode Pembelajaran

1. Model Pembelajaraan : Kooperatif tipe Team Assistend

Individualization (TAI)

2. Metode Pembelajaran : Diskusi Aktif, Penugasan/Bekerja

Dalalm Kelompok, Tanya Jawab

F. Media dan Bahan

1. Media

a. Gambar.

b. Video.

2. Alat/Bahan

a. Papan tulis/media informasi

b. Spidol

c. Proyektor dan Leptop

G. Sumber Belajar

a. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2017.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VIII Edisi Revisi

2017. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia.

b. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016. Buku

Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VIII Edisi Revisi

105

2016. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia.

H. Langkah-langkah Pembelajaran

PERTEMUAN I

Kegiatan Sintak

Model

Kooperatif

Tipe TAI

Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan meminta

ketua kelas untuk mempimpin do’a.

2. Guru memeriksa kebersihan kelas dan

kehadiran pesrta didik

3. Membangun apresiasi dengan menanyakan

materi sebelumnya.

4. Guru memberi motivasi dengan

membimbing peserta didik menyanyikan

lagu wajib nasional

5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaraan

yang akan dicapai.

15 menit

Kegiatan Inti Placement

Test

1. Sebelum memebentuk kelompok siswa

dipilih berdasarkan rata-rata nilai harian

yang diperoleh siswa pada bab sebelumnya

nilai siswa yang tinggi dipilih menjadi

ketua tim.

90 menit

Teams 2. Berdasarkan nilai rata-rata guru membagi

siswa kedalam berapa kelompok yang

terdiri 4-5 siswa, memberikan nama pada

setiap kelompok tersebut untuk

membedakannya.

Teaching

Grup

3. Guru menyampaikan materi secara

singkat dan siswa mengamati, mempelajari

,materi untuk di diskusikan , guru memberi

kan permasalahan kasus, dan tugas

mengenai “Kedudukan dan Makna

Pembukaan UUD Negara Republik

Indonesia Tahun 1945” yang berkaitan

dengan:

Kedudukan Pembukaan UUD Negara

Republik Indonesia Tahun 1945. Hubungan Pembukaan dan Proklamasi

Kemerdekaan.

Pembukaan Memuat Pokok Kaidah

Negara yang Fundamental

106

Makna Alinea Pembukaan UUD

Negara Republik Indonesia Tahun 1945

kepada siswa yang telah dikelompokkan

Student

Creartive

4. Guru memberikan presepsi bahwa dan

menekan kan bahwa keberhasila setiap

siswa ditentukan oleh keberhasilan

kelompoknya

Teams

study

5. Siswa belajar bersama dalam kelompok

berdiskusi memecahkan masalah

meneganai permasalahan dan tugas yang

telah diberikan terkait dengan “Kedudukan

dan Makna Pembukaan UUD Negara

Republik Indonesia Tahun 1945” ketua tim

dalam kelompok berperaan sebagai tutor

sebaya. Dan guru juga memberikan

bantuan apa bila mengalami kesulitan

kepada siswa yang membutuhkan .

Teams

Score

6. Guru memberikan nilai mengenai

kekompakan tim, jawaban dan kecepataan

dalam mejawab dan memecahkan masalah

yang diberikan dan memberikan sebuah

penghargaan bagi kelompok yang mendap

at hasil yang tinggi.

Fact Test 7. Guru memberikan tes-tes fakta kepada

siswa mengenai permasalahan yang telah

dibahas dan yang telah didiskusikan.

Kegiatan

Akhir

Penutup 1. Peserta didik diberikan ulusan singkat

tentang kegiatan pembelajaraan dan hasil

belajarnya.

2. Peserta ditanya apakah sudah memahami

materi pelajaran tersebut.

3. Guru menanamkan bahwa pentingnya

Kedudukan dan Makna Pembukaan UUD

Negara Republik Indonesia Tahun 1945

4. Diakhiri dengan mengucapkan syukur

kepada tuhan karena pembelajaraan dapat

berjalan dengan baik dan lancer.

5. Do’a.

15 menit

107

PERTEMUAN II

Kegiatan Sintak

Model

Kooperatif

Tipe TAI

Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan meminta

ketua kelas untuk mempimpin do’a.

2. Guru memeriksa kebersihan kelas dan

kehadiran pesrta didik

3. Membangun apresiasi dengan menanyakan

materi sebelumnya.

4. Guru memberi motivasi dengan

membimbing peserta didik menyanyikan

lagu wajib nasional

5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaraan

yang akan dicapai.

15 menit

Kegiatan Inti Placement

Test

1. Sebelum memebentuk kelompok siswa

dipilih berdasarkan rata-rata nilai harian

yang diperoleh siswa pada bab

sebelumnya nilai siswa yang tinggi dipilih

menjadi ketua tim.

90 menit

Teams 2. Berdasarkan nilai rata-rata guru membagi

siswa kedalam berapa kelompok yang

terdiri 4-5 siswa, memberikan nama pada

setiap kelompok tersebut untuk

membedakannya.

Teaching

Grup

3. Guru menyampaikan materi secara

singkat dan siswa mengamati, mempelajari

,materi untuk di diskusikan , guru memberi

kan permasalahan kasus, dan tugas

mengenai “Kedudukan dan fungsi UUD

Negara Republik Indonesia Tahun 1945”

yang berkaitan dengan:

Kedudukan UUD Negara Republik

Indonesia Tahun 1945.

Sifat dan Fungsi Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun

1945.

kepada siswa yang telah dikelompokkan

Student

Creartive

4. Guru memberikan presepsi bahwa dan

menekan kan bahwa keberhasila setiap siswa ditentukan oleh keberhasilan

kelompoknya

Teams

study

5. Siswa belajar bersama dalam kelompok

berdiskusi memecahkan masalah

108

meneganai permasalahan dan tugas yang

telah diberikan terkait dengan “Kedudukan

dan fungsi UUD Negara Republik

Indonesia Tahun 1945” ketua tim dalam

kelompok berperaan sebagai tutor sebaya.

Dan guru juga memberikan bantuan apa

bila mengalami kesulitan kepada siswa

yang membutuhkan .

Teams

Score

6. Guru memberikan nilai mengenai

kekompakan tim, jawaban dan kecepataan

dalam mejawab dan memecahkan masalah

yang diberikan dan memberikan sebuah

penghargaan bagi kelompok yang mendap

at hasil yang tinggi

Fact Test 7. Guru memberikan tes-tes fakta kepada

siswa mengenai permasalahan yang telah

dibahas dan yang telah didiskusikan.

Kegiatan

Akhir

Penutup 1. Peserta didik diberikan ulusan singkat

tentang kegiatan pembelajaraan dan hasil

belajarnya.

2. Peserta dapat ditanya apakah sudah

memahami materi pelajaran tersebut.

3. Guru menanamkan bahwa pentingnya

Kedudukan dan fungsi UUD Negara

Republik Indonesia Tahun 1945

4. Diakhiri dengan mengucapkan syukur

kepada tuhan karena pembelajaraan dapat

berjalan dengan baik dan lancer.

5. Do’a

15 menit

PERTEMUAN III

Kegiatan Sintak

Model

Kooperatif

Tipe TAI

Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan meminta

ketua kelas untuk mempimpin do’a.

2. Guru memeriksa kebersihan kelas dan

kehadiran pesrta didik

3. Membangun apresiasi dengan menanyakan

materi sebelumnya.

4. Guru memberi motivasi dengan

membimbing peserta didik menyanyikan

15 menit

109

lagu wajib nasional.

5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaraan

yang akan dicapai.

Kegiatan Inti Placement

Test

1. Sebelum memebentuk kelompok siswa

dipilih berdasarkan rata-rata nilai harian

yang diperoleh siswa pada bab

sebelumnya nilai siswa yang tinggi dipilih

menjadi ketua tim.

90 menit

Teams 2. Berdasarkan nilai rata-rata guru membagi

siswa kedalam berapa kelompok yang

terdiri 4-5 siswa, memberikan nama pada

setiap kelompok tersebut untuk

membedakannya.

Teaching

Grup

3. Guru menyampaikan materi secara

singkat dan siswa mempelajari materi

untuk di diskusikan , guru memberikan per

masalahan dan tugas mengenai “Peraturan

Perundang-Undang Dalam Sistem Hukum

Nasional” kepada siswa yang telah

dikelompokkan.

Student

Creartive

4. Guru memberikan presepsi bahwa dan

menekan kan bahwa keberhasila setiap

siswa ditentukan oleh keberhasilan

kelompoknya

Teams

study

5. Siswa belajar bersama dalam kelompok

berdiskusi memecahkan masalah

meneganai permasalahan dan tugas yang

telah diberikan terkait dengan “Peraturan

Perundang-Undang Dalam Sistem Hukum

Nasional” ketua tim dalam kelompok

berperaan sebagai tutor sebaya. Dan guru

juga memberikan bantuan apa bila

mengalami kesulitan kepada siswa yang

membutuhkan .

Teams

Score

6. Guru memberikan nilai mengenai

kekompakan tim, jawaban dan kecepataan

dalam mejawab dan memecahkan masalah

yang diberikan dan memberikan sebuah

penghargaan bagi kelompok yang mendap

at hasil yang tinggi

Fact Test 7. Guru memberikan tes-tes fakta kepada

siswa mengenai permasalahan yang telah

dibahas dan yang telah didiskusikan.

Kegiatan

Akhir

Penutup 1. Peserta didik diberikan ulusan singkat

tentang kegiatan pembelajaraan dan hasil

belajarnya.

2. Peserta dapat ditanya apakah sudah

15 menit

110

memahami materi pelajaran tersebut.

3. Guru menanamkan bahwa pentingnya

Peraturan Perundang-Undang Dalam

Sistem Hukum Nasional

4. Diakhiri dengan mengucapkan syukur

kepada tuhan karena pembelajaraan dapat

berjalan dengan baik dan lancer.

5. Do’a

PERTEMUAN IV

Kegiatan Sintak

Model

Kooperatif

Tipe TAI

Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan meminta

ketua kelas untuk mempimpin do’a.

2. Guru memeriksa kebersihan kelas dan

kehadiran pesrta didik

3. Membangun apresiasi dengan menanyakan

materi sebelumnya.

4. Guru memberi motivasi dengan

membimbing peserta didik menyanyikan

lagu wajib nasional.

5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaraan

yang akan dicapai.

15 menit

Kegiatan Inti Placement

Test

1. Sebelum memebentuk kelompok siswa

dipilih berdasarkan rata-rata nilai harian

yang diperoleh siswa pada bab

sebelumnya nilai siswa yang tinggi dipilih

menjadi ketua tim.

90 menit

Teams 2. Berdasarkan nilai rata-rata guru membagi

siswa kedalam berapa kelompok yang

terdiri 4-5 siswa, memberikan nama pada

setiap kelompok tersebut untuk

membedakannya.

Teaching

Grup

3. Guru menyampaikan materi secara

singkat dan siswa mempelajari materi

untuk di diskusikan , guru memberikan per

masalahan dan tugas mengenai

“Melaksanakan Dan Mempertahankan

UUD Negara Republik Indonesia Tahun

1945” kepada siswa yang telah

dikelompokkan.

Student 4. Guru memberikan presepsi bahwa dan

111

Creartive menekan kan bahwa keberhasila setiap

siswa ditentukan oleh keberhasilan

kelompoknya

Teams

study

5. Siswa belajar bersama dalam kelompok

berdiskusi memecahkan masalah

meneganai permasalahan dan tugas yang

telah diberikan terkait dengan

“Melaksanakan Dan Mempertahankan

UUD Negara Republik Indonesia Tahun

1945” ketua tim dalam kelompok

berperaan sebagai tutor sebaya. Dan guru

juga memberikan bantuan apa bila

mengalami kesulitan kepada siswa yang

membutuhkan .

Teams

Score

6. Guru memberikan nilai mengenai

kekompakan tim, jawaban dan kecepataan

dalam mejawab dan memecahkan masalah

yang diberikan dan memberikan sebuah

penghargaan bagi kelompok yang mendap

at hasil yang tinggi

Fact Test 7. Guru memberikan tes-tes fakta kepada

siswa mengenai permasalahan yang telah

dibahas dan yang telah didiskusikan.

Kegiatan

Akhir

Penutup 1. Peserta didik diberikan ulusan singkat

tentang kegiatan pembelajaraan dan hasil

belajarnya.

2. Peserta dapat ditanya apakah sudah

memahami materi pelajaran tersebut.

3. Guru menanamkan bahwa pentingnya

Melaksanakan Dan Mempertahankan

UUD Negara Republik Indonesia Tahun

1945

4. Diakhiri dengan mengucapkan syukur

kepada tuhan karena pembelajaraan dapat

berjalan dengan baik dan lancer.

5. Do’a

15 menit

I. Penilaian Hasil Pembelajaran

1. Penilaian Kompetensi Sikap

Teknik penilaian kompetensi sikap menggunakan teknik penilaian

pengamatan sikap. Pedoman pengamatan sikap dapat menggunakan

format :

Pedoman Pengamatan Sikap

112

Kelas : VIII

Hari, Tanggal : …

Pertemuan Ke - : …

Materi Pokok : …

No Nama Peserta

Didik

Aspek Penilaian*

Mensyukuri

Pancasila

Menghargai

Jasa

Pahlawan

Peduli Tanggung

Jawab Kerjasama

1 Adelia Ota Putri

2 Anjelia Tara

Fransiska

3 Avrilla Sabina

4 Anggun Lia

Sanjaya

5 Ari Fransisko

6 Awaludin

7 Dendi

8 Dita Arimbi

9 Enggar Saputra

10 Fachru Okta

Frinsyah

11 Faisson

12 Farhan

13 Fachrizal Akmal

14 Gilang Al Rahman

15 Irma Yanti

16 Jonathan Padang

17 M.Ibnu Saputra

18 M. Febri Albukhari

19 Rina Agustina

20 Sumarlan

21 Vony Gea Azila

22 Tio Okta Mulyadi

23 Windi Regita

Juniarti

113

24 Winny Syakila

Ramadhani

25 Alvin Nasution

* Aspek yang dinilai dapat disesuaikan dengan materi

Skor penilaian menggunakan skala 1-4, yaitu :

Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap yang

dinilai.

Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap

yang dinilai.

Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai.

Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai dengan aspek sikap yang

dinilai.

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Penilaian pengetahuan peserta didikdilakukan dengan teknik penilaian

pengetahuan dengan bentuk instrumen tes tulis (Pilihan Ganda).

Nilai =

X 100

3. Penilaian Kompetensi Keterampilan

Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan

peserta didik dalam presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan

menjawab pertanyaan atau mempertahankan argumentasi kelompok,

kemampuan dalam memberikan masukan/ saran, serta mengapresiasi pada

saat menyampaikan hasil telaah tentang Memperkuat Komitmen

Kebangsaan Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telaah dapat

menggunakan format di bawah ini, dengan ketentuan aspek penilaian dan

rubriknya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta keperluan

guru.

No

Nama

Peserta

Dididk

Kemampuan

Bertanya

Kemampuan

Menjawab/

Berargumentasi

Memberi

Masukan/

Saran

Mengapresiasi

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 Adelia Ota Putri

114

2 Anjelia Tara

Fransiska

3 Avrilla Sabina

4 Anggun Lia

Sanjaya

5 Ari Fransisko

6 Awaludin

7 Dendi

8 Dita Arimbi

9 Enggar Saputra

10 Fachru Okta

Frinsyah

11 Faisson

12 Farhan

13 Fachrizal Akmal

14 Gilang Al

Rahman

15 Irma Yanti

16 Jonathan Padang

17 M.Ibnu Saputra

18 M. Febri

Albukhari

19 Rina Agustina

20 Sumarlan

21 Vony Gea Azila

22 Tio Okta

Mulyadi

23 Windi Regita

Juniarti

24 Winny Syakila

Ramadhani

25 Alvin Nasution

Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist (√)

Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

Nilai = Skor Perolehan × 50

2

Pedoman Penskoran (Rubrik)

115

No. Aspek Penskoran

1 Kemampuan

Bertanya

Skor 4 apabila selalu bertanya.

Skor 3 apabila sering bertanya.

Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya.

Skor 1 apabila tidak pernah bertanya

2

Kemampuan

Menjawab/

Argumentasi

Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas.

Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak jelas.

Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan tidak jelas.

Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan tidak jelas.

3

Kemampuan

Memberi

Masukan

Skor 4 apabila selalu memberi masukan.

Skor 3 apabila sering memberi masukan.

Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan.

Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan.

4 Mengapresiasi

Skor 4 apabila selalu memberikan pujian.

Skor 3 apabila sering memberikan pujian.

Skor 2 apabila kadang-kadang memberi pujian.

Skor 1 apabila tidak pernah memberi pujian.

4. Remedial

1. Memberikan arahan kepada siswa untuk membuat rangkuman materi

pembelajaran dari berbagai sumber yang relevan (media cetak, media

massa, koran, majalah, dll).

2. Memberikan tugas mandiri untuk kembali mempelajari materi

pembelajaran dengan indikator yang belum tercapai.

Mengetahui, Jambi,

Guru Mata Pelajaraan PPKn Mahasiswa Penelitian

Evrizal, MPd.i Muhammad Ariyansyah

NIP:196211111986011002 A1A315015

116

Lampiran 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

KONTROL

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 30 Muaro Jambi

Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Kelas/Semester : VIII/I( Satu )

Materi Pokok : Menumbuhkan Kesadaran Terhadap UUD Negara

Republik Indonesia Tahun 1945

Alokasi Waktu : 12 JP (4X Pertemuan)

A. Kompotensi Inti

K.1.5. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

K.1.6. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun,

percaya diri, peduli dan bertanggung jawab dalam berinteraksi

secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan

keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,

negara dan kawasan regional.

K.1.7. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik

sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian

tampakmata.

K.1.8. Menunjukkan ketrampilan, menalar, mengolah, danmenyaji,

secarakreatif, produktif, kritis mandiri, kolaborasi dan komunikatif

dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompotensi

1 3.2 Menghargai makna, kedudukan dan

fungsi Undang-Undang dasar

1.2.3 Berpikir positif dalam memaknai

kedudukan Undang-Undang Dasar

117

Negara Republik Indonesia Tahun

1945 sebagai bentuk sikap beriman

dan bertakwa.

Negara Republik Indonesia Tahun

1945 secara adil sebagai bentuk sikap

beriman dan bertakwa.

1.2.4 Berpikir positif dalam memaknai

fungsi Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945

secara adil sebagai bentuk sikap

beriman dan bertakwa.

2 4.2 Mendukung makna, kedudukan dan

fungsi Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun

1945, serta peraturan perundangan

lainnya sesuai dengan Undang-

Undang Dasar Negara Republik

Indonesia 1945.

2.2.6 Berperilaku Jujur di masyarakat

dengan melaksanakan konstitusi

Negara serta peraturan perundangan

lainnya sesuai dengan Undang-

Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945.

2.2.7 Berperilaku menghargai martabat

manusia di masyarakat dengan

melaksanakan konstitusi Negara serta

peraturan perundangan lainnya sesuai

dengan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun

1945.

2.2.8 Berperilaku patriotik di masyarakat

dengan melaksanakan konstitusi

Negara serta peraturan perundangan

lainnya sesuai dengan Undang-

Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945.

2.2.9 Berperilaku demokratis di masyarakat

dengan melaksanakan konstitusi

Negara serta peraturan perundangan

lainnya sesuai dengan Undang-

Undang Dasar Negara Republik

118

Indonesia Tahun 1945.

2.2.10 Berperilaku menghargai hasil karya

orang lain di masyarakat dengan

melaksanakan konstitusi Negara serta

peraturan perundangan lainnya sesuai

dengan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun

1945.

3 3.3 Menelaah makna, kedudukan dan

fungsi Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945,

serta peratuan perundangan-

undangan lainnya dalam sistem

hukum nasional.

3.2.5 Menjelaskan Kedudukan dan Makna

Pembukaan UUD Negara Republik

Indonesia Tahun 1945.

3.2.6 Menelaah makna hubungan

Pembukaan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia tahun

1945 dan Proklamasi Kemerdekaan.

3.2.7 Mengidentifikasi kedudukan dan

fungsi UUD Negara Republik

Indonesia tahun 1945.

3.2.8 Makna peraturan perundangan dalam

system hukum nasional.

4. 4.3 Menyajikan hasil telaah makna,

kedudukan dan fungsi Undang-

Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 dalam

penerapan kehidupan sehari-hari.

4.2.3 Mengaplikasikan makna, kedudukan

dan fungsi Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun

1945 dalam kehidupan sehari hari.

4.2.4 Melaksanakan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 dan Peraturan

Perundang-undangan.

Nilai Karakter Yang Akan Dikembangkan: Religius, Cinta Tanah Air, Patrotisme,

Disiplin, Menghargai Pendapat Orang Lain, Berani, Dan Bertanggung Jawab.

119

C. Tujuan Pembelajaran

Kompetensi Sikap spiritual dan Sikap sosial

Kompetensi Spritual

1.2.1 Berpikir positif dalam memaknai kedudukan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara adil sebagai bentuk

sikap beriman dan bertakwa.

1.2.2 Berpikir positif dalam memaknai fungsi Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara adil sebagai bentuk

sikap beriman dan bertakwa.

Kompetensi Sosial

2.2.1 Berperilaku Jujur di masyarakat dengan melaksanakan konstitusi

Negara serta peraturan perundangan lainnya sesuai dengan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2.2.2 Berperilaku menghargai martabat manusia di masyarakat dengan

melaksanakan konstitusi Negara serta peraturan perundangan lainnya

sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945.

2.2.3 Berperilaku patriotik di masyarakat dengan melaksanakan konstitusi

Negara serta peraturan perundangan lainnya sesuai dengan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2.2.4 Berperilaku demokratis di masyarakat dengan melaksanakan

konstitusi Negara serta peraturan perundangan lainnya sesuai dengan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2.2.5 Berperilaku menghargai hasil karya orang lain di masyarakat dengan

melaksanakan konstitusi Negara serta peraturan perundangan lainnya

sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945.

Kompetensi Pengetahuna dan Keterampilan

3.2.1 Menjelaskan Kedudukan dan Makna Pembukaan UUD Negara

Republik Indonesia Tahun 1945.

3.2.2 Menelaah makna hubungan Pembukaan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan Proklamasi Kemerdekaan.

3.2.3 Mengidentifikasi kedudukan dan fungsi UUD Negara Republik

Indonesia tahun 1945.

3.2.4 Makna peraturan perundangan dalam system hukum nasional.

D. Materi Pembelajaran

1. Kedudukan dan Makna Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia

Tahun 1945.

120

2. Kedudukan dan fungsi UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

3. Peraturaan perundang-undangan dalam sistim hukum nasional.

4. Melaksanakan dan mempertahankan UUD Negara Republik Indonesia

tahun 1945.

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik.

2. Model Pembelajaraan : Konvensional (Pembelajaran langsung)

3. Metode Pembelajaran : Ceramah, Tanya Jawab, Tugas

F. Media dan Bahan

1. Media

c. Gambar.

d. Video.

2. Alat/Bahan

d. Papan tulis/media informasi

e. Spidol

f. Proyektor dan Leptop

g. Speaker

G. Sumber Belajar

a. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2017.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VIII Edisi Revisi

2017. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia.

b. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016. Buku

Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VIII Edisi Revisi

2016. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia.

H. Langkah-langkah Pembelajaran

PERTEMUAN I

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan meminta ketua kelas untuk 15 menit

121

mempimpin do’a.

2. Guru memeriksa kebersihan kelas dan kehadiran pesrta

didik.

3. Membangun apresiasi dengan menanyakan materi

sebelumnya.

4. Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didi

k menyanyikan lagu wajib nasional

5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaraan yang akan

dicapai.

Kegiatan Inti Mengamati

Guru menjelaskan secara umum materi Kedudukan

dan Makna Pembukaan UUD Negara Republik

Indonesia Tahun 1945

Guru menjelaskan materi-materi pembelajaran.

Siswa membaca materi semangat dan komitmen

kebangsaan pendiri negara.

Menanya

Guru mengajukan pertanyaan/ memberi kesempatan

kepada siswa untuk bertannya tentang materi

pembelajaran

Mengumpul Informasi

Peserta didik mencari informasi menggukan sumber

lain baik dari internet maupun yang relevan untuk

mengumpulkan informasi tentang semangat dan

komitemen kebangsaan pendiri negara.

Mengasosiasikan

Peserta didik mengumpulkan informasi tersebut dan

mengkaitkannya dengan semangat dan komitemen

kebangsaan pendiri negara.

Mengkomunikasikan

Guru secara acak memnita pesrta didik untuk

melaporkan hasil tugasnya dan pesrta didik laianya

diminta untuk menanggapi hasil pekerjaan tersebut

Guru memberikan klarifikasi dan menyimpulkan hasil

pembelajaraan hari ini.

90 menit

Penutup 1. Peserta didik diberikan ulusan singkat tentang kegiatan

pembelajaraan dan hasil belajarnya.

2. Peserta dapat ditanya apakah sudah memahami materi

pelajaran tersebut.

3. Guru menanamkan bahwa pentingnya Kedudukan dan

Makna Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia

15 menit

122

Tahun 1945 dalam Kehidupan

4. Diakhiri dengan mengucapkan syukur kepada tuhan

karena pembelajaraan dapat berjalan dengan baik dan

lancer.

5. Do’a.

PERTEMUAN II

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan meminta ketua kelas untuk

mempimpin do’a.

2. Guru memeriksa kebersihan kelas dan kehadiran pesrta

didik.

3. Membangun apresiasi dengan menanyakan materi

sebelumnya.

4. Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didi

k menyanyikan lagu wajib nasional

5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaraan yang akan

dicapai.

15 menit

Kegiatan Inti Mengamati

Guru menjelaskan secara umum Kedudukan dan

fungsi UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Guru menjelaskan materi-materi pembelajaran.

Siswa membaca materi Kedudukan dan fungsi UUD

Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Menanya

Guru mengajukan pertanyaan/ memberi kesempatan

kepada siswa untuk bertannya tentang materi

pembelajaran

Mengumpul Informasi

Peserta didik mencari informasi menggukan sumber

lain baik dari internet maupun yang relevan untuk

mengumpulkan informasi tentang Bentuk-bentuk

semangat dan komitmen kebangsaan yang ditunjukan

pendiri negara.

Mengasosiasikan

Peserta didik mengumpulkan informasi tersebut dan

mengkaitkannya dengan Kedudukan dan fungsi UUD

Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Mengkomunikasikan

Guru secara acak memnita pesrta didik untuk

90 menit

123

melaporkan hasil tugasnya dan pesrta didik laianya

diminta untuk menanggapi hasil pekerjaan tersebut

Guru memberikan klarifikasi dan menyimpulkan hasil

pembelajaraan hari ini.

Penutup 1. Peserta didik diberikan ulusan singkat tentang kegiatan

pembelajaraan dan hasil belajarnya.

2. Peserta dapat ditanya apakah sudah memahami materi

pelajaran tersebut.

3. Guru menanamkan bahwa pentingnya Kedudukan dan

fungsi UUD Negara Republik Indonesia Tahun

1945Diakhiri dengan mengucapkan syukur kepada tuhan

karena pembelajaraan dapat berjalan dengan baik dan

lancer.

4. Do’a.

15 menit

PERTEMUAN III

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan meminta ketua kelas untuk

mempimpin do’a.

2. Guru memeriksa kebersihan kelas dan kehadiran pesrta

didik.

3. Membangun apresiasi dengan menanyakan materi

sebelumnya.

4. Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didi

k menyanyikan lagu wajib nasional.

5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaraan yang akan

dicapai.

15 menit

Kegiatan Inti Mengamati

Guru menjelaskan secara umum materi Peraturaan

perundang-undangan dalam sistim hukum nasional.

Guru menjelaskan materi-materi pembelajaran.

Siswa membaca materi Peraturaan perundang-

undangan dalam sistim hukum nasional

Menanya

Guru mengajukan pertanyaan/ memberi kesempatan

kepada siswa untuk bertannya tentang materi

pembelajaran

Mengumpul Informasi

Peserta didik mencari informasi menggukan sumber

lain baik dari internet maupun yang relevan untuk

90 menit

124

mengumpulkan informasi tentang Peraturaan

perundang-undangan dalam sistim hukum nasional

Mengasosiasikan

Peserta didik mengumpulkan informasi tersebut dan

mengkaitkannya dengan Peraturaan perundang-

undangan dalam sistim hukum nasional

Mengkomunikasikan

Guru secara acak memnita pesrta didik untuk

melaporkan hasil tugasnya dan pesrta didik laianya

diminta untuk menanggapi hasil pekerjaan tersebut

Guru memberikan klarifikasi dan menyimpulkan hasil

pembelajaraan hari ini.

Penutup 6. Peserta didik diberikan ulusan singkat tentang kegiatan

pembelajaraan dan hasil belajarnya.

7. Peserta dapat ditanya apakah sudah memahami materi

pelajaran tersebut.

8. Guru menanamkan bahwa pentingnya Peraturaan

perundang-undangan dalam sistim hukum nasional

9. Diakhiri dengan mengucapkan syukur kepada tuhan

karena pembelajaraan dapat berjalan dengan baik dan

lancer.

10. Do’a.

15 menit

PERTEMUAN IV

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan meminta ketua kelas untuk

mempimpin do’a.

2. Guru memeriksa kebersihan kelas dan kehadiran pesrta

didik.

3. Membangun apresiasi dengan menanyakan materi

sebelumnya.

4. Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didi

k menyanyikan lagu wajib nasional.

5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaraan yang akan

dicapai.

15 menit

Kegiatan Inti Mengamati

Guru menjelaskan secara umum materi Melaksanakan dan mempertahankan UUD Negara Republik Indonesia

tahun 1945.

Guru menjelaskan materi-materi pembelajaran.

Siswa membaca materi Melaksanakan dan

90 menit

125

mempertahankan UUD Negara Republik Indonesia

tahun 1945.

Menanya

Guru mengajukan pertanyaan/ memberi kesempatan

kepada siswa untuk bertannya tentang materi

pembelajaran

Mengumpul Informasi

Peserta didik mencari informasi menggukan sumber

lain baik dari internet maupun yang relevan untuk

mengumpulkan informasi tentang Melaksanakan dan

mempertahankan UUD Negara Republik Indonesia

tahun 1945.

Mengasosiasikan

Peserta didik mengumpulkan informasi tersebut dan

mengkaitkannya dengan Melaksanakan dan

mempertahankan UUD Negara Republik Indonesia

tahun 1945.

Mengkomunikasikan

Guru secara acak memnita pesrta didik untuk

melaporkan hasil tugasnya dan pesrta didik laianya

diminta untuk menanggapi hasil pekerjaan tersebut

Guru memberikan klarifikasi dan menyimpulkan hasil

pembelajaraan hari ini.

Penutup 1. Peserta didik diberikan ulusan singkat tentang kegiatan

pembelajaraan dan hasil belajarnya.

2. Peserta dapat ditanya apakah sudah memahami materi

pelajaran tersebut.

3. Guru menanamkan bahwa pentingnya Melaksanakan dan

mempertahankan UUD Negara Republik Indonesia tahun

1945.

4. Diakhiri dengan mengucapkan syukur kepada tuhan

karena pembelajaraan dapat berjalan dengan baik dan

lancer.

5. Do’a.

15 e

n

i

t

126

I. Penilaian Hasil Pembelajaran

5. Penilaian Kompetensi Sikap

Teknik penilaian kompetensi sikap menggunakan teknik penilaian

pengamatan sikap. Pedoman pengamatan sikap dapat menggunakan

format :

Pedoman Pengamatan Sikap

Kelas : VIII

Hari, Tanggal : …

Pertemuan Ke - : …

Materi Pokok : …

No Nama Peserta Didik

Aspek Penilaian*

Mensyukuri

Pancasila

Menghargai

Jasa Pahlawan Peduli

Tanggung

Jawab Kerjasama

1 Anjeli

2 Ariyanto

3 Ciska Nesya

Saraswati

4 Dedek Rizki

5 Dian Wirano

6 Difa Qoziah Evelyna

7 Duta Alfitra

Simatupang

8 Edward Wilfredo

9 Gusti Randa

10 Maryam

11 M. Jefri Alfarizi

12 M. Jofan Alfarizi

13 M. Rizki

14 M. Rianto

15 M. Rahul Sidiq

Irawan

16 Riantoro

17 Rodiyani

18 Rudi Fermadi

19 Salsabilla Putri

127

20 Salis Rachmandani

21 Siti Nurhazizah

22 Supra Saputra

23 Wahyu Septi

24 Yitro Wanalu

25 Frans William Purba

* Aspek yang dinilai dapat disesuaikan dengan materi

Skor penilaian menggunakan skala 1-4, yaitu :

Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap yang

dinilai.

Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap

yang dinilai.

Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai.

Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai dengan aspek sikap yang

dinilai.

6. Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Penilaian pengetahuan peserta didikdilakukan dengan teknik penilaian

pengetahuan dengan bentuk instrumen tes tulis (Pilihan Ganda).

Nilai =

X 100

7. Penilaian Kompetensi Keterampilan

Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan

peserta didik dalam presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan

menjawab pertanyaan atau mempertahankan argumentasi kelompok,

kemampuan dalam memberikan masukan/ saran, serta mengapresiasi pada

saat menyampaikan hasil telaah tentang Memperkuat Komitmen

Kebangsaan Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telaah dapat

menggunakan format di bawah ini, dengan ketentuan aspek penilaian dan

rubriknya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta keperluan

guru.

128

No

Nama

Peserta

Dididk

Kemampuan

Bertanya

Kemampuan

Menjawab/

Berargumentasi

Memberi

Masukan/ Saran Mengapresiasi

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 Anjeli

2 Ariyanto

3 Ciska Nesya

Saraswati

4 Dedek Rizki

5 Dian Wirano

6 Difa Qoziah Evelyna

7 Duta Alfitra Simatupang

8 Edward Wilfredo

9 Gusti Randa

10 Maryam

11 M. Jefri

Alfarizi

12 M. Jofan

Alfarizi

13 M. Rizki

14 M. Rianto

15 M. Rahul

Sidiq Irawan

16 Riantoro

17 Rodiyani

18 Rudi

Fermadi

19 Salsabilla

Putri

20 Salis

Rachmandani

21 Siti

Nurhazizah

22 Supra

Saputra

23 Wahyu Septi

24 Yitro Wanalu

25 Frans William

Purba

Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist (√)

Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

Nilai = Skor Perolehan × 50

2

Pedoman Penskoran (Rubrik)

129

No. Aspek Penskoran

1 Kemampuan

Bertanya

Skor 4 apabila selalu bertanya.

Skor 3 apabila sering bertanya.

Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya.

Skor 1 apabila tidak pernah bertanya

2

Kemampuan

Menjawab/

Argumentasi

Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas.

Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak jelas.

Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan tidak jelas.

Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan tidak jelas.

3 Kemampuan

Memberi Masukan

Skor 4 apabila selalu memberi masukan.

Skor 3 apabila sering memberi masukan.

Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan.

Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan.

4 Mengapresiasi

Skor 4 apabila selalu memberikan pujian.

Skor 3 apabila sering memberikan pujian.

Skor 2 apabila kadang-kadang memberi pujian.

Skor 1 apabila tidak pernah memberi pujian.

8. Remedial

1. Memberikan arahan kepada siswa untuk membuat rangkuman materi

pembelajaran dari berbagai sumber yang relevan (media cetak, media

massa, koran, majalah, dll).

2. Memberikan tugas mandiri untuk kembali mempelajari materi

pembelajaran dengan indikator yang belum tercapai.

Mengetahui, Jambi,

Guru Mata Pelajaraan PPKn Mahasiswa Penelitian

Evrizal, MPd.i Muhammad Ariyansyah

NIP:196211111986011002 A1A315015

130

Lampiran 16

Daftar Nilai Pretest Siswa Kelas Eksperimen Dan Kontrol

No Eksperimen Kontrol

1 65 30

2 50 40

3 80 30

4 60 45

`5 65 60

6 55 50

7 75 50

8 75 55

9 45 55

10 45 40

11 85 45

12 65 55

13 60 60

14 45 75

15 45 65

16 70 70

17 70 60

18 55 70

19 40 75

20 65 75

21 40 60

22 60 80

23 80 65

24 40 80

25 50 65

∑ 1485 1455

X 59,40 58,20

S 13,717 14,425

S2 188,17 208,08

131

Lampiran 17

Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen

No X Z F(z) S(z) {F(z)-S(z)}

1 40 -1,41426 0,078642 0,12 0,041358

2 40 -1,41426 0,078642 0,12 0,041358

3 40 -1,41426 0,078642 0,12 0,041358

4 45 -1,04976 0,146914 0,28 0,133086

5 45 -1,04976 0,146914 0,28 0,133086

6 45 -1,04976 0,146914 0,28 0,133086

7 45 -1,04976 0,146914 0,28 0,133086

8 50 -0,68526 0,246589 0,36 0,113411

9 50 -0,68526 0,246589 0,36 0,113411

10 55 -0,32076 0,374196 0,44 0,065804

11 55 -0,32076 0,374196 0,44 0,065804

12 60 0,04374 0,517444 0,56 0,042556

13 60 0,04374 0,517444 0,56 0,042556

14 60 0,04374 0,517444 0,56 0,042556

15 65 0,408241 0,658452 0,72 0,061548

16 65 0,408241 0,658452 0,72 0,061548

17 65 0,408241 0,658452 0,72 0,061548

18 65 0,408241 0,658452 0,72 0,061548

19 70 0,772742 0,780162 0,8 0,019838

20 70 0,772742 0,780162 0,8 0,019838

21 75 1,137243 0,872282 0,88 0,007718

22 75 1,137243 0,872282 0,88 0,007718

23 80 1,501744 0,933418 0,96 0,026582

24 80 1,501744 0,933418 0,96 0,026582

25 85 1,866245 0,968996 1 0,031004

Mean 59,40

Standar Deviasi 13,717

Lo 0,133

Ltabel 0,173

Kesimpulan Lo < L tabel, maka data berdistribusi normal.

132

Lampiran 18

Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol

No X Z F(z) S(z) {F(z)-S(z)}

1 30 -1,95493 0,025296 0,08 0,054704

2 30 -1,95493 0,025296 0,08 0,054704

3 40 -1,26169 0,10353 0,16 0,05647

4 40 -1,26169 0,10353 0,16 0,05647

5 45 -0,91507 0,180077 0,24 0,059923

6 45 -0,91507 0,180077 0,24 0,059923

7 50 -0,56845 0,284863 0,32 0,035137

8 50 -0,56845 0,284863 0,32 0,035137

9 55 -0,22184 0,412221 0,44 0,027779

10 55 -0,22184 0,412221 0,44 0,027779

11 55 -0,22184 0,412221 0,44 0,027779

12 60 0,124783 0,549652 0,6 0,050348

13 60 0,124783 0,549652 0,6 0,050348

14 60 0,124783 0,549652 0,6 0,050348

15 60 0,124783 0,549652 0,6 0,050348

16 65 0,471401 0,681323 0,72 0,038677

17 65 0,471401 0,681323 0,72 0,038677

18 65 0,471401 0,681323 0,72 0,038677

19 70 0,818019 0,793327 0,8 0,006673

20 70 0,818019 0,793327 0,8 0,006673

21 75 1,164637 0,877917 0,92 0,042083

22 75 1,164637 0,877917 0,92 0,042083

23 75 1,164637 0,877917 0,92 0,042083

24 80 1,511255 0,934638 1 0,065362

25 80 1,511255 0,934638 1 0,065362

Mean 58,20

Standar Deviasi 14,425

Lo 0,065

Ltabel 0,173

Kesimpulan Lo < L tabel, maka data berdistribusi normal.

133

Lampiran 19

Uji Homogenitas Nilai Pretest kelas Eksperimen dan Kontrol

Berdasarkan data nilai ulangan maka diperoleh:

1. Kelas Eksperimen VIIIA

Mean 59,40

S 13,717

188,17

N 25

2. Kelas Kontrol VIIIB

Mean 58,20

S 14,425

208,08

N 25

Uji Homogenitas dalam penelitian ini menggunakkan uji f, maka dapat dihitung,

F =

F=

F= 1,10

= 1.10

= 3,44

Berdasarkan perhitungan diatas maka diperoleh oleh sebab itu,

dapat disimpulkan bahwa variansi data nilai nilai pretest kelas eksperimen dan

kontrol VIIIA dan VIIIB mempunyai varian yang homogen.

134

Lampiran 20

Daftar Nilai Posttest Siswa Kelas Eskperimen Dan Kontrol

No Eksperimen Kontrol

1 90 55

2 75 55

3 90 45

4 80 50

5 95 70

6 60 65

7 95 60

8 85 50

9 90 55

10 80 65

11 100 60

12 80 45

13 85 60

14 60 80

15 60 80

16 80 80

17 85 85

18 80 75

19 60 85

20 80 65

21 65 75

22 85 75

23 95 80

24 65 80

25 75 75

∑ 1995 1670

X 79,80 66,80

S 12,203 12,738

S2 148,92 162,25

135

Lampiran 21

Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen

No X Z F(z) S(z) {F(z)-S(z)}

1 60 -1,62253 0,052345 0,16 0,10766

2 60 -1,62253 0,052345 0,16 0,10766

3 60 -1,62253 0,052345 0,16 0,10766

4 60 -1,62253 0,052345 0,16 0,10766

5 65 -1,2128 0,112603 0,24 0,12740

6 65 -1,2128 0,112603 0,24 0,12740

7 75 -0,39334 0,347034 0,32 0,02703

8 75 -0,39334 0,347034 0,32 0,02703

9 80 0,016389 0,506538 0,56 0,05346

10 80 0,016389 0,506538 0,56 0,05346

11 80 0,016389 0,506538 0,56 0,05346

12 80 0,016389 0,506538 0,56 0,05346

13 80 0,016389 0,506538 0,56 0,05346

14 80 0,016389 0,506538 0,56 0,05346

15 85 0,42612 0,66499 0,72 0,05501

16 85 0,42612 0,66499 0,72 0,05501

17 85 0,42612 0,66499 0,72 0,05501

18 85 0,42612 0,66499 0,72 0,05501

19 90 0,83585 0,79838 0,84 0,04162

20 90 0,83585 0,79838 0,84 0,04162

21 90 0,83585 0,79838 0,84 0,04162

22 95 1,245581 0,893541 0,96 0,06646

23 95 1,245581 0,893541 0,96 0,06646

24 95 1,245581 0,893541 0,96 0,06646

25 100 1,655311 0,951069 1 0,04893

Mean 79,80

Standar Deviasi 12,203

Lo 0,127

Ltabel 0,173

Kesimpulan Lo < L tabel, maka data berdistribusi normal.

136

Lampiran 22

Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol

No X Z F(z) S(z) {F(z)-S(z)}

1 45 -1,71145 0,043499 0,08 0,03650

2 45 -1,71145 0,043499 0,08 0,03650

3 50 -1,31892 0,093599 0,16 0,06640

4 50 -1,31892 0,093599 0,16 0,06640

5 55 -0,92638 0,177124 0,28 0,10288

6 55 -0,92638 0,177124 0,28 0,10288

7 55 -0,92638 0,177124 0,28 0,10288

8 60 -0,53385 0,296724 0,4 0,10328

9 60 -0,53385 0,296724 0,4 0,10328

10 60 -0,53385 0,296724 0,4 0,10328

11 65 -0,14131 0,443812 0,52 0,07619

12 65 -0,14131 0,443812 0,52 0,07619

13 65 -0,14131 0,443812 0,52 0,07619

14 70 0,251222 0,599179 0,56 0,03918

15 75 0,643756 0,740133 0,72 0,02013

16 75 0,643756 0,740133 0,72 0,02013

17 75 0,643756 0,740133 0,72 0,02013

18 75 0,643756 0,740133 0,72 0,02013

19 80 1,036291 0,849967 0,92 0,07003

20 80 1,036291 0,849967 0,92 0,07003

21 80 1,036291 0,849967 0,92 0,07003

22 80 1,036291 0,849967 0,92 0,07003

23 80 1,036291 0,849967 0,92 0,07003

24 85 1,428825 0,923473 1 0,07653

25 85 1,428825 0,923473 1 0,07653

Mean 66,80

Standar Deviasi 12,738

Lo 0,103

Ltabel 0,173

Kesimpulan Lo < L tabel, maka data berdistribusi normal.

137

Lampiran 23

Uji Homogenitas Nilai Posttest kelas Eksperimen dan Kontrol

Berdasarkan data nilai ulangan maka diperoleh:

1. Kelas Eksperimen VIIIA

Mean 79,80

S 12,203

148,92

N 25

2. Kelas Kontrol VIIIB

Mean 66,80

S 12,738

162,25

N 25

Uji Homogenitas dalam penelitian ini mengunakakan uji f, maka dapat dihitung,

F =

F=

F= 1,08

= 1.08

= 3,44

Berdasarkan perhitungan diatas maka diperoleh oleh sebab itu,

dapat disimpulkan bahwa variansi data nilai nilai posttest kelas eksperimen dan

kontrol VIIIA dan VIIIB mempunyai varian yang homogen.

138

Lampiran 24

Selisih Nilai Pretest Dan Posttest Kelas Eksperimen Dan Kontrol

EKSPERIMEN KONTROL

NO PRETEST (O1) POSTEST (O2) X1 (O2-O1) PRETEST (O3) POSTTEST (O4) X2 (O4-O3)

1 65 90 25 30 55 25

2 50 75 25 40 55 15

3 80 90 10 30 45 15

4 60 80 20 45 50 5

5 65 95 30 60 70 10

6 55 60 5 50 65 15

7 75 95 20 50 60 10

8 75 85 10 55 50 -5

9 45 90 45 55 55 0

10 45 80 35 40 65 25

11 85 100 15 45 60 15

12 65 80 15 55 45 -10

13 60 85 25 60 60 0

14 45 60 15 75 80 5

15 45 60 15 65 80 15

16 70 80 10 70 80 10

17 70 85 15 60 85 25

18 55 80 25 70 75 5

19 40 60 20 75 85 10

20 65 80 15 75 65 -10

21 40 65 25 60 75 15

22 60 85 25 80 75 -5

23 80 95 15 65 80 15

24 40 65 25 80 80 0

25 50 75 25 65 75 10

n 25 25 25 25 25 25

∑ 1485 1995 510 1455 1670 215

X 59,40 79,80 20,4 58,20 66,80 8,6

S 8,77 10,05

S2 76,92 101,08

139

Lampiran 25

Uji Hipotesis

Setelah dihitung selisih nilai pretest posttest kelas eksperimen (X1) dan kelas

kontrol (X2), maka diperoleh sebagai berikut:

= 25 = 25

= 20,4 = 8,6

= 76,92

= 101,08

Menghitung nilai dengan rumus:

t =

t =

t =

t =

t =

t =

kriteria pengujian adalah dengan dk = + – 2, maka dk = 25+25-2 = 48 dan

dapat dapat dilihat pada tabel distribusi t dk = 48 dengan taraf signifikan 0,05

adalah 1,6772.

4,4360 1,6772

140

Lampiran 26

Hasil Observasi dan Wawancara Dengan Guru Mata Pelajaran PPKN Kelas

VIII Di SMP Negeri 30 Muaro Jambi.

1. Hasil Observasi awal siswa dalam proses aktivitas pembelajaran

Tanggal : 12 -16 Agustus 2019

No Indikator

Observasi

Penilaian

Presentase

SB B CB KB TB

1 Aktivitas

Kegiatan

penglihatan

(siswa

memperhatikan

guru dalam

menerangkan

dan membaca

materi yang

diajarkan)

40%

2

Aktivitas lisan

(siswa

merumuskan

pembelajaran,

bertanya,

berpendapat,

berdiskusi

dalam proses

pembelajaran)

20%

3 Aktivitas

mendengarkan

(siswa

mendengarkan

materi yang

disampaikan

oleh guru

dalam

pembelajaran)

40%

4 Aktivitas

menulis (siswa

merangkum isi

pembelajaran,

40%

141

mencatat hal-

hal penting

dalam

pelajaran)

5 Aktivitas

mental (siswa

menanggapi,

mengingat, dan

memecahkan

masalah dalam

proses

pembelajaran)

20%

6 Aktivitas

emosional

(siswa

memiliki

keberanian

dalam proses

belajar,

pantang

menyerah dan

tenang dalam

mengikuti

proses belajar)

20%

Jumlah 0 0 0 6 3 180%

Rata-rata 0 0 0 1 0,5 30%

Sumber: data diolah oleh peneliti

Keterangan:

SB = Sangat Baik (5=100%) KB = Kurang Baik (2=40%)

B = Baik (4=80%) TB = Tidak Baik (1=20%)

CB = Cukup Baik (3=60%)

2. Hasil Wawancara

Responden : Evrizal, M.Pdi

P : Assalamualikum pak?

R : Waalikumussalam..

P : Baik pak, sebelumnya saya ingin mewawancarai bapak berapa hal

142

Mengenai proses pembelajaran PPKn di kelas VIII ini, baik yang pertama

yang ingin saya tanyakan apakah bapak punya RPP ?

R : RPP bapak punya.

P : Apakah bapak mengajar menggunkan model pembelajaran?

R : Dalam mengajar jarang bapak mengunakan model pembelajaran

biasanya lagsung mengajar terkait dengan materi apa, bab apa lagsung

bapak mengajar tanya jawab, menjelaskan dan kandang berdiskusi.

P : Apakah bapak mengunakan panduan buku paket guru dalam mengajar?

R : Jarang bapak menggunkan buku guru sebagai panduan, biasanya bapak

Menggunkan buku paket siswa dalam mengajar.

P : Media pembelajaran apa yang pernah bapak gunakan dan sumber belajar

apa?

R : kadang gambar dalam buku paket bapak gunakan, Infokus ada tapi

Biasanya digunakan kalau ada supervisi pengawas kesekolah baru

Digunakan kalo sumber belajar buku paket, LKS UUD bapak gunakan

P : Apakah bapak sudah pernah menggunakan atau menerapkan model

Pembelajaran Tim Asisted Individualization ini ?

R : Belom pernah bapak terapkan sebelumnya untuk itu bapak mau lihat

RPPnya nanti.

P : Yang terahir pak, Bagaiman ya pak proses penilaan bapak dalam

Pembelajaran PPKn?

R : Biasanya bapak menilai tugas siswa dari LKS, dan melakukan ulangan

Setiap akhir BAB pembelajaran berbetuk pilihan ganda.

143

Lampiran 27

TABEL r PRODUCT MOMENT

N

Taraf

N

Taraf

N

Taraf

Signifikan Signifikan Signifikan

5% 1% 5% 1% 5% 1%

3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,345

4 0,950 0,990 28 0,374 0,478 60 0,254 0,330

5 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317

6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,306

7 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,296

8 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,220 0,286

9 0,666 0,798 33 0,344 0,442 85 0,213 0,278

10 0,632 0,765 34 0,339 0,436 90 0,207 0,270

11 0,602 0,735 35 0,334 0,430 95 0,202 0,263

12 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,256

13 0,553 0,684 37 0,325 0,418 125 0,176 0,230

14 0,532 0,661 38 0,320 0,413 150 0,159 0,210

15 0,514 0,641 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194

16 0,497 0,623 40 0,312 0,403 200 0,138 0,181

17 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,148

18 0,468 0,590 42 0,304 0,393 400 0,098 0,128

19 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,115

20 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105

21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,097

22 0,423 0,537 46 0,291 0,376 800 0,070 0,091

23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086

24 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,081

25 0,396 0,505 49 0,281 0,364

26 0,388 0,496 50 0,279 0,361

144

Lampiran 28

TABEL L

UJI LILIEFORS

Ukuran Taraf Nyata

Sampel (N) 0,01 0,05 0,10 0,15 0,20

4 0,417 0,381 0,352 0,319 0,300

5 0,405 0,337 0,315 0,299 0,285

6 0,364 0,319 0,294 0,277 0,265

7 0,348 0,300 0,276 0,258 0,247

8 0,331 0,285 0,261 0,244 0,233

9 0,311 0,271 0,249 0,233 0,223

10 0,294 0,258 0,239 0,224 0,215

11 0,284 0,249 0,230 0,217 0,206

12 0,275 0,242 0,223 0,212 0,199

13 0,268 0,234 0,214 0,202 0,190

14 0,261 0,227 0,207 0,194 0,183

15 0,257 0,220 0,201 0,187 0,177

16 0,250 0,213 0,195 0,182 0,173

17 0,245 0,206 0,289 0,177 0,169

18 0,239 0,200 0,184 0,173 0,166

19 0,235 0,195 0,179 0,169 0,163

20 0,231 0,190 0,174 0,166 0,160

25 0,200 0,173 0,158 0,147 0,142

30 0,187 0,161 0,144 0,136 0,131

n > 30

145

Lampiran 29

TABEL F

146

Lampiran 30

Tabel T

147

148

149

Lampiran 31

DOKUMENTASI

Kelas Eksperimen

150

Kelas Kontrol

151

152

153

154

155

156

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Muhammad Ariyansyah, dilahirkan pada tanggal

03 April 1997 di Muara Bungo, Provinsi Jambi.

Ia merupakan anak pertama dari dua bersaudara

dari pasangan Bapak Husin. Ay dan Ibu Susi

Haryanti. Riwayat Pendidikannya SD, SMP,

SMA. Adapun jenjang pendidikan yang telah

ditempuh ialah SD 219/II BTN Lintas Asri tamat

pada tahun 2009, SMP Negeri 3 Muara Bungo

tamat tahun 2012, SMA Negeri 2 Muara Bungo tamat tahun 2015 dan

melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri di Universitas Jambi pada tahun 2015 di

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan Program Studi Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan.

Note : Untuk yang melihat skripsi ini, untuk bahan referensi tolong

dijagaya ya bukak iya secara perlahan-lahan dan penuh kasih sayang, jaga iya

seperti kamu menjaga hatimu untuknya, karena membuatnya penuh dengan

perjuangan,..

Maaf tidak ada foto, bukan tidak mau memasukkan, apalah arti sebuah

foto jika kamu tidak melihat dan mengenalnya secara langsung, foto bisa berubah

melihat dan mengenalnya lagsung lebih utama,..

Jambi, 25 November 2019

Muhammad Ariyansyah