PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …
Transcript of PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) BERBANTUAN
MEDIA KOKAMI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PADA KONSEP FLUIDA STATIS
(Kuasi Eksperimen di SMAN 10 Kota Tangerang Selatan)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH:
RENI OKTORA
NIM 1112016300038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017 M / 1438 H
i
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament
(TGT) Berbantuan Media Kokami Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep
Fluida Statis disusun oleh Reni Oktora, NIM 1112016300038, diajukan kepada Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai
karya ilmiah yang berhak untuk diajukan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang
ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, 21 Desember 2017
Yang mengesahkan,
Pembimbing I
Fathiah Alatas, M.Si NIP. 19830215 200912 2 008
Pembimbing II
Devi Solehat, M.Pd
ii
iii
iv
ABSTRAK
RENI OKTORA (1112016300038). Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teams Games Tournament (TGT) Berbantuan Media Kokami
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Fluida Statis . Skripsi Program
Studi Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
Kooperatif Teams Games Tournament (TGT) berbantuan media kokami terhadap
hasil belajar siswa pada konsep fluida statis dan mengetahui respon siswa
terhadap media kokami yang digunakan dalam pembelajaran fisika. Penelitian ini
dilaksanakan di SMAN 10 Kota Tangerang Selatan. Kelas eksperimen dalam
penelitian ini adalah XI IPA 3 dan kelas kontrol adalah kelas XI IPA 1. Penelitian
ini berlangsung pada bulan Mei 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah
kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group design dan
penentuan sampel dalam penelitian ini berdasarkan teknik purposive sampling.
Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes berupa tes objektif pilihan ganda
dan instrumen nontes berupa angket respon siswa dan lembar observasi aktivitas
siswa. Berdasarkan analisis data tes, disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model
pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament (TGT) berbantuan media
kokami terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis. Hal tersebut
didasarkan pada hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji Mann-Whitney
terhadap data posttest diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,031 dan nilai taraf
signifikansi sebesar 0,05 atau Sig. (2-tailed) < 0,05, sehingga H0 ditolak Ha
diterima. Selain itu, rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan rata-rata hasil belajar kelas kontrol. Pembelajaran menggunakan
model pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament (TGT) berbantuan
media kokami unggul pada jenjang kognitif C1 (mengingat), C2 (memahami), C3
(menerapkan), C4 (menganalisis). Respon siswa terhadap model pembelajaran
Kooperatif Teams Games Tournament (TGT) berbantuan media kokami berada
dalam kategori baik.
Kata kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament (TGT)
Media Kokami, Hasil Belajar, Angket, Fluida Statis.
v
ABSTRACT
RENI OKTORA, NIM. 1112016300038. The Effect of Cooperative Learning
Model Teams Games Tournament (TGT) in the From Media Kokami on
Learning Outcomes of Student on The Static Fluids Concept. Skripsi of
Physics Education Program, Faculty of Tarbiya and Teachers Training, Syarif
Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2017.
This research aims to determine the effect of cooperative learning model teams
games tournament (TGT) in the from media kokami on learning outcomes of
students on the static fluids concept and to determine students response to media
kokami used in learning physics. This research did at state vocational high school
10 of South Tangerang City. The experiment class in this research is XI IPA 3,
while the control class is XI IPA 1. The research took place in Mei 2017. The
method used in this research is a quasi experimental with nonequivalent control
group design and technique of sampling is purpusive sampling. The instrument
used are objectives test in multiple choice form and non-tes instrument which is
student qustionnaire responses and student avtivity observation sheet. Based on
the analysis of the test data, it is concluded that there is effect of cooperative
learning model teams games tournament (TGT) in the from media kokami on
learning outcomes of students on the static fluids concept. It is based on the result
of hypothesis testing by using the Mann-Whitney test on to posttest data is
obtained by the Sig. (2-tailed) of 0.031 and the value of the significance level of
0.05 or Sig. (2-tailed) <0.05, so H0 is rejected Ha accepted. In addition, the
average student learning outcomes experimental class is higher than the average
student learning outcomes control class. The learning use cooperative learning
model teams games tournament (TGT) in the from media kokami on learning
outcomes of students on the static fluids concept superior in improving cognitive
level of C1 (remembering), C2 (understanding), C3 (application), C4 (analyzing)
and C5 (evaluating). The result of student questionnaire responses to the use
cooperative learning model teams games tournament (TGT) in the from media
kokami on learning outcomes of students on the static fluids concept are in good
category and the result of observation sheets of students.
Keyword : Cooperative Learning Model Teams Games Tournament (TGT),Media
Kokami, Learning Outcomes, Questionnaire, Static fluids.
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah menciptakan
semesta dengan segala kesempurnaan. Sholawat serta salam semoga senantiasa
tercurah untuk Baginda Rasulullah Muhammad SAW, kepada keluarganya, para
sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa berada dalam lindungan Allah
SWT. Atas ridho-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament
(TGT) Berbantuan Media Kokami Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Konsep Fluida Statis”.
Apresiasi dan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini. Secara khusus, apresiasi dan
terimakasih tersebut disampaikan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Dwi Nanto, Ph.D, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Fathiah Alatas, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik dan
pembimbing skripsi, dosen pembimbing terbaik yang Allah SWT berikan
kepada penulis, yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran demi
terselesaikannya skripsi ini.
6. Ibu Devi Solehat, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi, selaku dosen
pembimbing terbaik yang Allah SWT berikan kepada penulis, yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran demi terselesaikannya skripsi ini.
7. Seluruh dosen, staff, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan ilmu
pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.
vii
8. Mukhlas, S.Pd, Lily Vebrina, S.Si selaku guru mata pelajaran fisika kelas X,
XI IPA dan XII IPA SMAN 10 Kota Tangerang Selatan yang telah
membimbing penulis selama penelitian.
9. Dewan guru, staff, karyawan, dan siswa-siswi SMAN 10 Kota Tangerang
Selatan yang telah memberikan bantuan kepada penulis.
10. Teristimewa untuk keluarga tercinta, Ayahanda (Alm) Rajito, Ibunda Kandiyani,
Kakak dan Adik (Rendinis, Roro Pashi, Rosmay Kumala) serta semua keluarga
yang selalu mendoakan dan mendorong penulis untuk tetap semangat dalam
mengejar dan meraih cita-cita. Skripsi ini saya persembahkan untuk Bapak dan Ibu
11. Sahabat-sahabat SMAN 1 Tangsel, Mila, Renny, Nana, Rara, Astria, Dilla,
Pendidikan fisika 2012 yang selalu memberikan semangat yang tiada henti
kepada penulis, penghibur disaat galau, dan teman hidup di kontrakan.
12. Guru-guru Al –Azkar Lebak Bulus, dan paling utama Bu Rury, Bu Rahma,
Bu Uti yang selalu memberikan semangat untuk tidak pernah berputus asa..
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
skripsi ini. Oleh karena itu, demi kesempurnaan penulisan selanjutnya, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Akhir kata
penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan skripsi ini, semoga apa yang telah dihasilkan dapat bermanfaat dan
berguna bagi kita semua.
Jakarta, 21 Desember 2017
Penulis
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ...............................................ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .................................................iii
ABSTRAK .........................................................................................................iv
ABSTRACT ........................................................................................................v
KATA PENGANTAR .......................................................................................vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................4
C. Batasan Masalah........................................................................5
D. Rumusan Masalah .....................................................................5
E. Tujuan Masalah .........................................................................5
F. Manfaat Penelitian ....................................................................6
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR,
DAN HIPOTESIS PENELITIAN .................................................7
A. Kajian Teoritis ...........................................................................7
1. Model Cooperative Learning .............................................7
2. Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games
Tournament (TGT) ……………………………………..11
3. Media Pembelajaran…………………………. ..................15
4. Media Kokami....................................................................17
a. Kelebihan dan kekurangan media kokami ..................19
b. Aturan dalam penggunaan media kokami ...................19
ix
5. Hasil Belajar .......................................................................20
a. Ranah Kognitif ............................................................20
b. Ranah Afektif ..............................................................22
6. Konsep Fluida Statis ..........................................................24
1. Pengertian Tekanan .....................................................25
2. Tekanan Hidrostatis ....................................................26
3. Prinsip Pascal ..............................................................27
4. Prinsip Archimedes ......................................................28
B. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................33
C. Kerangka Berpikir .....................................................................35
D. Hipotesis Penelitian ...................................................................38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................39
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................39
B. Metode dan Desain Penelitian ...................................................39
C. Variabel Penelitian ....................................................................40
D. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................40
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................41
F. Instrumen Penelitian..................................................................41
1. Instrumen Tes .....................................................................41
2. Instrumen Nontes ...............................................................42
G. Kalibrasi Instrumen ...................................................................44
1. Validitas .............................................................................44
2. Uji Reliabilitas ...................................................................45
3. Daya Pembeda Soal ..........................................................46
4. Taraf Kesukaran .................................................................47
H. Teknik Analisis Data .................................................................48
1. Teknik Uji Prasyarat ..........................................................48
a. Uji Normalitas ...........................................................48
b. Uji Homogenitas .......................................................49
2. Uji Hipotesis ......................................................................49
x
a. Data Berdistribusi Normal dan Homogen ..............50
b. Data Berdistribusi Normal dan Heterogen .............50
c. Data tidak berdistribusi normal ..............................51
I. Teknik Analisis Data Nontes ....................................................51
a. Angket Respon Siswa ..................................................51
b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ..............................52
J. Hipotesis Statistik .....................................................................53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...........................54
A. Hasil Penelitian .........................................................................54
1. Hasil Pretest .........................................................................54
2. Hasil Posttest ........................................................................56
3. Rekapitulasi Hasil Belajar ...................................................57
4. Kemampuan Kognitif Siswa ................................................58
5. Hasil Analisis Data Tes ........................................................59
a. Uji Prasyarat Analisis Statistik ........................................59
1) Uji Normalitas ..........................................................59
2) Uji Homogenitas .......................................................60
b. Uji Hipotesis ...................................................................61
6. Hasil Analisis Data Nontes ...................................................62
a. Angket Respon Siswa .....................................................62
b. Lembar Observasi aktivitas Siswa .................................62
B. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................63
BAB V PENUTUP .......................................................................................68
A. Kesimpulan ...............................................................................68
B. Saran ..........................................................................................68
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................70
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Turnamen .........................................................................13
Gambar 2.2 Amplop dan Kartu Soal ...............................................................18
Gambar 2.3 Peta Konsep FIuida Statis .............................................................24
Gambar 2.4 Tekanan Pada Kedalaman h Pada Zat Cair .................................26
Gambar 2.5 Sistem Pompa Hidrolik................................................................27
Gambar 2.6 Hidrometer dan Bagian-bagiannya ..............................................30
Gambar 2.7 Gelangan Kapal ...........................................................................31
Gambar 2.8 Tegangan Permukaan Zat Cair ....................................................31
Gambar 2.9 Tegangan Permukaan ..................................................................32
Gambar 2.10 Bagan Kerangka Berpikir ..............................................................37
Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol ....................................................54
Gambar 4.2 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol ....................................................56
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dan Tradisional .............10
Tabel 2.2 Cara Menentukkan Penghargaan ......................................................14
Tabel 2.3 Keadaan Benda .................................................................................29
Tabel 3.1 Desain Penelitian ..............................................................................39
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes ....................................................................41
Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Respon Siswa ........................................................43
Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa ...................................43
Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi.........................................................44
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen ...........................................................45
Tabel 3.7 Interpretasi Kriteria Reabilitas Instrumen ........................................45
Tabel 3.8 Daya Pembeda ..................................................................................46
Tabel 3.9 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes ..........................................47
Tabel 3.10 Taraf Kesukaran ...............................................................................48
Tabel 3.11 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes........................................48
Tabel 3.12 Penskoran Alternatif Jawaban Pertanyaan Angkat ..........................52
Tabel 3. 11 Kriteria Penelian Lembar Observasi ................................................53
Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen ........................................................55
Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen ........................................................57
Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen .............................................................................58
Tabel 4.4 Nilai Rata-rata Pretest dan Posttest Berdasarkan Jenjang Kognitif
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ..............................................58
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Pretest - Posttest Kelas Kontrol
dan Kelas Eksperimen ......................................................................60
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest - Posttest Kelas Kontrol
dan Kelas Eksperimen ......................................................................60
Tabel 4.7 Hasil Uji Man Whiteney Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ......61
xiii
Tabel 4.8 Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Media Kokami Pada Konsep
Fluida Statis ......................................................................................62
Tabel 4.9 Hasil observasi Aktivitas Siswa Menggunakan Teams
Games Tournament (TGT) Berbantuan Media Kokami ..................63
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Perangkat Pembelajaran ........................................................74
1. RPP Kelas Eksperimen ......................................................78
2. RPP Kelas Kontrol .............................................................109
3. Lembar Diskusi Siswa .......................................................136
Lampiran B Instrumen Penelitian ...............................................................149
1. Instrumen Tes .....................................................................149
a. Kisi-kisi Instrumen Tes .................................................150
b. Instrumen Tes ................................................................152
c. Instrumen Tes Kokami ..................................................181
2. Analisis Hasil Uji Instrumen Tes ........................................224
a. Uji Validitas Butir Soal .................................................224
b. Uji Reliabilitas Instrumen .............................................225
c. Uji Taraf Kesukaran ......................................................226
d. Uji Daya Pembeda.........................................................227
3. Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen ........................................228
4. Soal Instrumen Penelitian ...................................................231
5. Lembar Jawaban..................................................................240
6. Kisi-kisi Instrumen Nontes .................................................241
a. Kisi-kisi Angket Respon ..............................................241
b. Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa .............................242
7. Instrumen Nontes ................................................................243
a. Angket Respon Siswa ..................................................243
b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ..............................245
8. Instrumen Validasi Ahli Media ...........................................247
Lampiran C Analisis Data Hasil Penelitian ................................................25
1. Hasil Pretest .......................................................................254
2. Hasil Posttest......................................................................262
3. Uji Normalitas Hasil Pretest ..............................................271
xv
4. Uji Normalitas Hasil Posttest ..............................................272
5. Uji Homogenitas Hasil Pretest............................................273
6. Uji Homogenitas Hasil Posttest ..........................................274
7. Uji Hipotesis Hasil Pretest ..................................................275
8. Uji Hipotesis Hasil Posttest ................................................276
9. Data Hasil Angket Respon Siswa .......................................277
10. Data Persentase Ranah Kognitif..........................................280
11. Data Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa ...................284
Lampiran D Media Pembelajaran ...............................................................288
1. Media Kokami....................................................................289
2. Foto Kegiatan Pembelajaran ..............................................291
Lampiran E Surat-surat Penelitian .............................................................292
1. Surat Permohonan Izin Observasi ......................................293
2. Surat Keterangan Penelitian ...............................................294
3. Lembar Uji Referensi .........................................................295
4. Daftar Riwayat Hidup ........................................................305
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi ini pendidikan menjadi faktor pendukung yang
memegang peranan penting di seluruh sektor kehidupan. Kehidupan yang baik
dapat tercermin dari baiknya kualitas pendidikan. Pendidikan adalah upaya untuk
meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas.1 Salah satu upaya yang
dilakukan untuk menciptakan hal tersebut yakni menyelenggarakan kegiatan
pembelajaran.
Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses
membelajarkan siswa yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan
dievaluasi secara sistematis agar siswa dapat mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran secara efektif dan efisien, pembelajaran dapat dipandang dari dua
sudut, yakni sebagai suatu sistem dan sebagai suatu proses.2Sehingga sistem
pembelajaran sangat perlu diperlukan oleh siswa agar proses pembelajaran pun
dapat berjalan dengan baik dan berkesinambungan.
Berdasarkan penelitian pendahuluan di salah satu SMAN Kota Tangerang
Selatan mengalami permasalahan yaitu pada proses pembelajaran fisika dimana
siswa cenderung tidak aktif dan siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran
seperti guru menjelaskan siswa hanya mendengarkan saja. Selain itu dalam
pembelajaran siswa lebih banyak belajar secara individualis, siswa yang pintar
saja aktif dalam pembelajaran sedangkan siswa yang kurang pintar hanya diam,
sehingga sebagian besar siswa nyaman mengobrol saat KBM. Hal itu membuat
siswa dalam kelas belum aktif dan komunikatif secara keseluruhan dalam proses
pembelajaran akibatnya hasil belajar fisika siswa pun masih rendah.
1Komang Srianis, dkk, “Penerapan Metode Bermain Puzzle Geometri untuk Meningkatkan
Perkembangan Kognitif Anak dalam Mengenal Bentuk”, E-Journal PG-PAUD Universitas
Pendidikan Ganesha, Vol. 2 No.1, 2014, h.2 2 Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, (Bandung: PT
Refika Aditama, 2013), h. 3
2
Mengatasi permasalahan di atas, agar siswa tidak individual dan siswa
menjadi aktif serta ada komunikatif dalam pembelajaran maka diperlukan model
pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran
kooperatif merupakan model pembelajaran dimana KBM dilakukan oleh siswa
dalam kelompok-kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran.3 Dalam sistem
belajar yang kooperatif siswa memiliki dua tanggung jawab yaitu mereka belajar
untuk dirinya sendiri dan membantu sesama anggota kelompok untuk belajar
memperoleh keberhasilan.4
Model pembelajaran kooperatif ini terdiri dari
beberapa tipe salah satu diantaranya yakni model pembelajaran kooperatif Teams
Games Tournament (TGT).
Teams Games Tournament (TGT) merupakan pembelajaran dengan
pendekatan pembelajaran kooperatif, dimana para siswa dikelompokkan sebanyak
4-6 orang perkelompok secara heterogen berdasarkan jenis kelamin, agama, etnis
atau suku.5 TGT merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam
menelaah dan memahami materi dengan bermain dan bertanding. Aktivitas belajar
dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif TGT
memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan rasa
tanggung jawab, kerja sama, persaingan yang sehat dan keterlibatan belajar.6
Setiap model pembelajaran tentu memiliki kelemahan masing-masing,
begitu pula dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games
Tournamnent (TGT). Hasil penelitian dari Wahyu Nur Musyafa yang menerapkan
model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) ditemukan kelemahan pada
3 Rusman, Model – Model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru, (Jakarta:
Rajawali Press), h. 203 4 Ibid. h.203
5Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta 2009), Cet. I, h. 145. 6 Rachamawati dan Sunarti, “Penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament
(TGT) berbantuan kartu soal untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa pada materi
hidrokarbon di kelas X-5 SMAN Banjarmasin”,Quantum, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol. 6,
No. 2, 2016, h.88
3
model tersebut yaitu menggabungkan tahapan games dengan tournament dan
kurang menariknya media pada pembelajaran TGT.7
Media juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar
mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan
pembelajaran disekolah pada khususnya.8
Pemilihan media yang tepat akan
menarik perhatian siswa sehingga dapat menghidupkan aktivitas siswa dikelas.9
Oleh karena itu diperlukan media yang mampu menarik perhatian siswa dan dapat
menghidupkan aktivitas siswa. Salah satu solusinya memodifikasi tahapan games
TGT dengan media pembelajaran kreatif dan menarik minat belajar siswa. Salah
satu jenis media pembelajaran yang digunakan dan dipadukan dengan model
pembelajaran TGT adalah media kokami.
Media kokami gabungan antara media dan permainan yang mampu menarik
minat siswa untuk ikut aktif terlibat dalam proses pembelajaran.10
Dikatakan
kokami karena terdiri dari suatu kotak dan kartu misterius, dikatakan misterius
sebab kartu dimasukkan kedalam amplop, kemudian amplop diletakkan didalam
suatu kotak sehingga isi dari kartu tidak diketahui. Permainan kokami dapat
merangsang daya pikir siswa sehingga mereka mampu memahami pesan atau
materi yang diberikan dan memacu siswa untuk mencapai tujuan kelompok
dengan menjawab permasalahan yang ada pada kartu pesan.11
Media kokami juga
mampu merangsang minat siswa dan perhatian siswa sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar fisika siswa.12
7 Wahyu Nur Musyafa, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajran Teknik Penggelasan SMK Negeri 3
Purbalingga”, Skripsi, UNY Yogyakarta, 2015, h.94 8Azhar Arsyad, Media pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Graindo Persada, 2014), h. 2
9Febriana Istiqomah, Arif Widyatmoko, Indah Urwatin, “Pengaruh Media Kokami terhadap
Keterampilan Berpikir Kreatif dan Aktivitas Belajar Tema Bahan Kimia”, Unnes Science
Education Journal,Vol. 5, 2016. h.1204. 10
Siska Fitri Alwi, Murtiani, Letmi Dwiridal, “Penerapan Metode Permainan KOKAMI
Berdasarkan LKPD Saintifik Dalam Model Quantum Learning Terhadap Kompetensi IPA Peserta
Didik Kelas VII SMPN 31 Padang”, Journal Pillar of Physics Education,Vol. 6, 2015. h.63 11
Febriana Istiqomah, dkk, op. cit., h.1204 12
Neneng Paisah, Siska Desy Fatmaryanti , R Wakhid Akhdinirwanto, “Penerapan Media
Kotak dan Kartu Misterius (Kokami) untuk Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis pada Siswa
Kelas VII SMP Negeri 25 Purworejo”, Jurnal Radiasi Vol. 3, No.1. 2014 .h.29
4
Konsep yang dapat diambil pada penelitian ini mengenai konsep fluida
statis, bahwa pada konsep fluida statis rata-rata nilai kognitif siswa dibawah
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu rata-rata 63 dimana nilai KKM yaitu
75. Materi fluida statis pada pembelajaran fisika merupakan salah satu materi
yang sangat dekat aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.13
Namun masih
banyak siswa yang mengalami kesulitan memahami konsep fluida statis.
Penyampaian materi pada konsep fluida statis selama ini dirasa sangat monoton
dan kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa
hasil belajar siswa pada materi fluida statis sangat kurang. Oleh karena itu
diperlukan model yang dapat membuat siswa aktif dalam pembelajaran fisika.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka peneliti tertarik
melakukan penelitian dengan judul sebagai berikut: “Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament (TGT) Berbantuan
Media Kokami Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Fluida Statis ”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka penulis mempunyai
pilihan masalah yang akan dibahas sebagai berikut :
1. Kurang aktifnya siswa saat kegiatan belajar mengajar berlangsung pada mata
pelajaran fisika.
2. Saat pembelajaran siswa lebih banyak belajar secara individualis, siswa yang
pintar saja yang aktif sedangkan siwa kurang pintar sulit mengerti materi.
3. Media yang kurang menarik perhatian siswa pada pembelajaran.
4. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika pada konsep fluida
statis.
13
Nurfatima,Ahmad Swandi, Subaer “Pengaruh Metode Pembelajaran Berbasis Riset pada
Materi Fluida Statis terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas XI Madrasah Aliyah Madani Alauddin”,
Prosiding pertemuan Ilmiah XXIX HFI Jateng & Yogyakarta ,ISSN 0853-0833, 2015. h.96
5
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, agar penelitian ini lebih terarah dan
terfokus, maka perlu dibatasi masalah sebagai berikut :
1. Pembelajaran menggunakan model TGT (Teams Games Tournament)
berbantuan media kokami
2. Pengukuran hasil belajar dalam penelitian ini berorientasi pada ranah
kognitif C1, C2 dan C3.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah diatas, maka
penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Bagaimana perbedaan hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol pada
konsep fluida statis?
2. Bagaimana perbandingan hasil posttest aspek kognitif siswa kelas eksperimen
dan kelas kontrol pada fluida statis?
3. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan media kokami
dalam pembelajaran fisika pada konsep fluida statis?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan
penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui perbedaan hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol pada
konsep fluida statis
2. Mengetahui perbandingan hasil posttest aspek kognitif siswa kelas eksperimen
dan kelas kontrol pada fluida statis?
3. Mengetahui respon siswa terhadap media Kokami yang digunakan dalam
pembelajaran fisika pada konsep fluida statis.
6
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa:
a. Memudahkan siswa dalam menerima pelajaran yang disampaikan guru
menggunakan media kokami sehingga dapat meningkatkan pencapaian
hasil belajar fisika.
b. Mengajarkan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok untuk
memecahkan masalah bersama, berpendapat, bertanggung jawab.
2. Bagi Guru:
a. Memberikan solusi terhadap kendala pelaksanaan pembelajaran fisika
dikelas dengan menggunakan media sederhana.
b. Dapat meningkatkan dan pengetahuan dalam memilih model
pembelajaran.
3. Bagi Peneliti: memberikan wawasan baru bagi peneliti dalam proses
pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran TGT berbantuan
media kokami.
7
BAB II
KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
A. Kajian Teoritis
1. Model Cooperative Learning
Banyak pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai cooperative
learning, diantaranya yakni dikemukakan oleh Slavin dan Johnson. Menurut
Slavin, pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dimana siswa belajar
dalam kelompok kecil, saling membantu untuk memahami suatu bahan
pembelajaran, memeriksa dan memperbaiki jawaban teman, serta kegiatan
lainnya dengan tujuan mencapai prestasi belajar tertinggi.1Menurut Johnson &
Johnson (1994) cooperative learning adalah mengelompokkan siswa di dalam
kelas ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama dengan
kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam
kelompok tersebut.2 Model ini dapat mengurangi ketergantungan siswa terhadap
guru, sehingga siswa bisa semakin mandiri dalam memahami topik dan
mengerjakan tugas.3
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan berdasarkan teori belajar
kooperatif konstruktivis. Hal ini terlihat pada salah satu teori Vigotsky yaitu
penekanan pada hakikat sosiokultural.4 Pembelajaran ini mengacu pada metode
pembelajaran dimana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil dan saling
membantu dalam belajar. Pembelajaran kooperatif umumnya melibatkan
kelompok yang terdiri dari 4 siswa dengan kemampuan yang berbeda dan ada
pula yang menggunakan kelompok dengan ukuran yang berbeda-beda.5Tujuan
1Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta), Cet. I, h.130 2Isjoni, Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok,
(Bandung: Alfabeta), 2013, Cet.7, h.17 3John Afifi, Inovasi-inovasi Kreatif Manajemen Kelas & Pengajaran Efektif, (Yogyakarta:
Divapress), 2014, Cet.1, h. 159 4 Rusman, M.Pd, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), h. 209 5 Miftahul Huda, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), 2015, Cet. IX, h.32
8
utama dalam penerapan model pembelajaran kooperatif ini adalah agar siswa
dapat belajar secara berkelompok bersama teman-temannya dengan cara saling
menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk
mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara
berkelompok.6
Menurut Ibrahim, pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai
setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting, yaitu:7
a. Hasil belajar akademik
Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa
memahami konsep-konsep yang sulit.
b. Penerimaan terhadap keragaman
Pembelajaran kooperatif memberi peluang kepada siswa yang berbeda latar
belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas
tugas-tugas bersama dan melalui penggunaan struktur penghargaan kooperatif,
belajar untuk menghargai satu sama lain.
c. Pengembangan keterampilan sosial.
Keterampilan ini amat penting dimiliki di dalam masyarakat dimana banyak
kerja orang dewasa dilakukan dalam organisasi yang saling bergantung satu
sama lain dan dimana masyarakat secara budaya sangat beragam.
Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang
banyak digunakan hasil penelitian yang dilakukan oleh Slavin yang menyatakan
bahwa: (1) penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan hubungan sosial, menumbuhkan
sikap toleransi, dan menghargai pendapat orang lain, (2) pembelajaran kooperatif
dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam berpikir kritis, memecahkan masalah,
mengintegrasikan pengetahuan dan pengalaman.8
6Isjoni, op. cit., h.21
7Indah Kusumawati, “Penggunaan Metode Pembelajaran TGT disertai Media Gambar
Cetak sabagai Upaya dalam Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Geografi pada
Kompetensi Dasar Atmosfer Bagi Siswa Kelas X”, 2009, Skripsi, FKIP Universitas Sebelas
Maret Surakarta, h. 11-12 8Rusman, op. cit, h. 205
9
Pembelajaran kooperatif berbeda dengan strategi pembelajaran yang lain.
Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang lebih menekankan
pada proses kerjasama dalam kelompok. Adanya kerja sama inilah yang menjadi
ciri khas dari pembelajaran kooperatif.9 Secara umum pembelajaran kooperatif
terdiri dari lima karakteristik, yaitu:10
a. Siswa belajar bersama pada tugas-tugas umum atau aktivitas untuk
menyelesaikan tugas atau aktivitas pembelajaran
b. Siswa saling bergantung secara positif. Aktivitas diatur sehingga siswa
membutuhkan siswa lain untuk mencapai hasil bersama. Pembelajaran yang
paling baik ditangani jika melalui kerja kelompok.
c. Siswa belajar bersama dalam kelompok kecil yang terdiri dari 2 sampai 5
siswa.
d. Siswa menggunakan perilaku kooperatif, pro-sosial (sikap saling tolong
menolong satu sama lain)
e. Setiap siswa secara mandiri bertanggung jawab untuk pekerjaan pembelajaran
mereka
Pelaksanaan prinsip dasar pokok sistem pembelajaran kooperatif dengan
benar akan memungkinkan guru mengelola kelas dengan lebih efektif.11
Bennet
menyatakan ada lima unsur dasar yang dapat membedakan cooperative learning
dengan kerja kelompok, yaitu:12
a. Positive Interdependence, yaitu hubungan timbal balik yang didasari adanya
kepentingan yang sama.
b. Interaction Face to face, yaitu interaksi yang langsung terjadi antar siswa
tanpa adanya perantara.
c. Adanya tanggung jawab pribadi mengenai materi pelajaran dalam anggota
kelompok
d. Membutuhkan keluwesan
9 Ibid, h. 206
10 Zulfiani, op. cit., h.131
11Rusman, op. cit, h. 203
12 Isjoni, op. cit., h.41-42
10
e. Meningkatkan keterampilan bekerja sama dalam memecahkan masalah (proses
kelompok).
Pada pembelajaran kooperatif siswa dikondisikan untuk bekerja dan belajar
dalam kelompok. Aktivitas kerja dan belajar dalam kelompok belajar kooperatif
berbeda dengan kelompok belajar tradisional. Kelompok tradisional adalah
kelompok belajar yang sering diterapkan di sekolah, seperti kelompok diskusi,
kelompok tugas dan kelompok belajar lainnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat
pada Tabel 2.1 berikut:13
Tabel 2.1 Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan Kelompok
Belajar Tradisional
No. Kelompok Belajar Kooperatif Kelompok Belajar Tradisional
1. Kepemimpinan bersama Satu pemimpin
2. Saling ketergantungan positif Tidak saling bergantung
3. Kelompok heterogen Kelompok homogen
4. Mempelajari keterampilan kooperatif Asusmsi adanya keterampilan
sosial
5. Sama-sama bertanggung jawab Tanggungjawab hanya untuk diri
sendiri
6. Menekankan pada penyelesaian tugas
dan mempertahankan hubungan
Hanya menekankan pada
penyelesaian tugas
7. Guru memperhatikan proses
kelompok belajar sehingga efektif
Guru tidak memperhatikan
proses kelompok belajar
8. Satu hasil kelompok Beberapa hasil kelompok
9. Evaluasi kelompok Evaluasi individual
Pada penerapannya tentu model pembelajaran kooperatif memiliki
beberapa kelebihan maupun kekurangan. Kelebihan dari model pembelajaran ini
diantaranya, yaitu: (1) dapat mengurangi ketergantungan siswa terhadap guru, (2)
menambah kemampuan siswa dalam berpikir logis, (3) mengembangkan
kemampuan siswa dalam mengungkapkan ide atau pendapat dengan komunikasi
yanng interaktif. Sedangkan kekurangannya, yaitu: (1) model pembelajaran ini
menekankan nilai atas dasar hasil kerja kelompok, bukan hasil kerja siswa
individual, (2) kurang efektif diterapkan dalam waktu yang singkat untuk
mencapai keberhasilan sosial skill siswa, (3) memungkinkan siswa yang memiliki
13
Zulfiani, op.cit., h. 135
11
kecerdasan tinggi bekerja lebih banyak dan lebih aktif daripada siswa yang
memiliki kecerdasan rata-rata.14
Terdapat lima macam metode belajar kooperatif yang berhasil
dikembangkan peneliti pendidikan di John Hopkins University yaitu: STAD
(Student Team Achievment Division), TGT (Team Games Tournament), TAI
(Team Accelerated Instruction), CIRC (Cooperative Integrated Reading &
Composition) dan Jigsaw.15
2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT)
Team Games Tournament (TGT) merupakan pembelajaran dengan
pendekatan pembelajaran kooperatif, dimana para siswa dikelompokkan
sebanyak 4-6 orang perkelompok secara heterogen berdasarkan jenis kelamin,
agama, etnis atau suku, sehingga dapat dilatih kecakapan sosial.16
Team Games
Tournament (TGT) pada mulanya dikembangkan oleh David DeVries dan Keith
Edwards, ini merupakan model pembelajaran pertama dari John Hopkins. Teknis
pelaksanaannya mirip dengan STAD. Setiap siswa ditempatkan dalam suatu
kelompok yang terdiri dari 3 orang yang berkemampuan rendah, sedang dan
tinggi.17
Terdapat tiga prinsip pembelajaran kooperatif, yaitu:18
a. Interaksi simultan
Interaksi simultan diantara para siswa aterjadi pada metode TGT. Pada saat
pembelajaran, siswa berpartisipasi aktif atau terlibat langsung pada kegiatan
pembelajaran, sehingga siswa tidak mengalami kejenuhan.
b. Ketergatungan positif
Ketergantungan positif timbul pada saat kecenderungan individu atau
kelompok berhubungan secara positif. Keberhasilan salah satu siswa
berhubungan dengan keberhasilan yang diperoleh siswa lain, maka individu
mengalami ketergantungan secara positif.
14
Afifi, op. cit., h. 159-161 15
Zulfiani, op. cit., h. 137 16
Zulfiani, op. cit., h. 145 17
Miftahul Huda, op. cit., h.117 18
Zulfiani, loc. cit
12
c. Pertanggungjawaban individu
Pertanggungjawaban individu dituntut oleh guru, walaupun belajar dan
mengerjakan tugas selalu dalam kelompok, jenis penilaiannya tetap individual.
Model pembelajaran ini terdiri dari lima tahapan yakni: pembelajaran awal,
belajar kelompok, game (permainan), turnamen, dan team recognize
(penghargaan kelompok).19
Slavin menjelaskan ada lima komponen utama dalam
TGT yaitu:20
a. Pembelajaran awal
Pembelajaran awal dalam metode TGT tidaklah berbeda dengan pengajaran
biasa atau pengajaran klasikal oleh guru, hanya pelajaran difokuskan pada materi
yang sedang dibahas saja. Tujuan pembelajaran awal adalah membentuk siswa
dalam kecakapan komunikasi, menggali informasi, kecakapan bekerjasama dalam
kelompok, dan kecakapan dalam memecahkan masalah.
b. Kelompok belajar (Team Study)
Kelompok belajar disusun dengan berangggotakan 4-5 orang yang
mewakili percampuran dari berbagai keragaman dalam kelas, seperti kemampuan
akademik, jenis kelamin, ras atau etnis. Pada kegiatan kelompok belajar, seluruh
siswa mempelajari materi pelajaran dari berbagai sumber belajar (buku teks,
internet) kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disusun guru. Setelah
menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, perwakilan siswa mempresentasikan
hasil belajarnya.
c. Permainan (Games)
Permainan dalam pembelajaran kooperatif akan menimbulkan kekreatifan
siswa. Kegiatan belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran
kooperatif TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks. Pertanyaan
dalam games disusun dan dirancang dari materi-materi yang telah disajikan untuk
menguji pengetahuan siswa yang diperoleh mewakili masing-masing kelompok.
d. Turnamen
19
Robert Slavin, Cooperative Learning, (Bandung: Nusa Indah, 2009), h. 166-167 20
Zulfiani, op. cit., h. 145-147
13
Turnamen adalah susunan beberapa games yang dipertandingkan. Biasanya
dilaksanakan pada akhir minggu atau akhir unit pokok bahasan, setelah guru
memberikan penyajian kelas dan kelompok telah mengerjakan lembar kerjanya.
Sebelum memulai pertandingan guru meminta siswa pindah ke kelompok
pertandingan. Pada meja pertandingan disediakan 1 set lembar pertandingan,
kunci jawaban, kartu nomor (jumlahnya sesuai dengan nomor soal), dan format
skor pertandingan.
Turnamen pertama berlangsung, para siswa akan bertukar meja tergantung
pada kinerja mereka pada turnamen terakhir. Pemenang pada tiap meja “naik
tingkat” ke meja berikutnya yang lebih tinggi (misalnya dari meja 6 ke meja 5).
Sedangkan siswa yang mempunyai skor tertinggi kedua tetap tinggal pada meja
yang sama dan yang skornya paling rendah “diturunkan”. Dengan cara ini, jika
pada awalnya siswa sudah salah ditempatkan, untuk seterusnya mereka akan terus
dinaikkan atau diturunkan sampai mereka mencapa tingkat kinerja mereka yang
sesungguhnya.21
Skema turnamen dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut ini:22
Gambar 2.1 Skema Turnamen
21
Slavin, op.cit., h.166-167 22
Ibid., h.168
14
Dalam turnamen siswa berperan sebagai berikut:23
1) Pembaca (Reader)
Untuk menentukan reader, semua kartu nomor dikocok lalu diletakkan di
atas meja. Semua anggota pertandingan mengambil masing-masing satu kartu.
Anggota yang mendapat kartu nomor tertinggi menjadi reader.
2) Penantang pertama (1st challenger). Siswa yang duduka di sebelah kiri reader.
3) Penantang kedua (2nd
challenger). Siswa yang duduk di sebelah kiri penantang
pertama.
4) Pengecek jawaban (checker). Siswa yang duduk di sebelah kiri penantang
pertama.
e. Penghargaan kelompok (Team Recognition).
Setelah semua skor dihitung, guru segera memberikan penghargaan kepada
tim. Pemberian penghargaan dapat berupa hadiah atau sertifikat atas usaha yang
telah dilakukan kelompok selama belajar sehingga mencapai kriteria yang sudah
disepakati bersama. Kriteria penghargaan sesuai dengan Tabel 2.2 berikut ini:24
Tabel 2.2 Cara Menentukan Penghargaan
Kriteria Rata-rata Tim Penghargaan (award)
31-40 Cukup (Good Team)
41-45 Baik (Great Team)
>46 Amat Baik (Super Team)
Slavin (1995) menyarankan agar TGT diterapkan setiap akhir pertemuan
pembelajaran setiap minggunya. Dengan TGT, siswa akan menikmati bagaimana
suasana turnamen itu, dan karena mereka berkompetisi dengan kelompok-
kelompok yang memiliki komposisi kemampuan yang setara, maka kompetisi
dalam TGT terasa lebih fair dibandingkan kompetisi dalam pembelajaran-
pembelajaran tradisional pada umumnya.25
23
Zulfiani, op. cit., h. 147-148 24
Ibid., h. 150 25
Miftahul Huda, op. cit, h. 117
15
3. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin, merupakan bentuk jamak dari kata
“medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar.
Menurut Heinich, media merupakan alat saluran komunikasi. Heinich
mencontohkan media ini seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak (printed
materials), instruktur dan komputer.26
Sedangkan media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber
secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana
penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.27
Sementara itu, Gagne dan Briggs (1975) secara implisit mengatakan bahwa
media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape
recorder, kaset, video kamera, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan
komputer.28
Pada awal sejarah pembelajaran, media hanyalah merupakan alat bantu
yang digunakan oleh seorang guru untuk menerangkan pelajaran. Namun pada
era globalisasi saat ini fungsi media dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya
sekedar alat bantu guru, melainkan sebagai pembawa informasi atau pesan
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Hamalik (1986)
mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-
pengaruh psikologis terhadap siswa.29
Secara garis besar fungsi media pembelajaran, yaitu sebagai berikut:30
a. Fungsi Media Pembelajaran sebagai Sumber Belajar
26
Rudi Susilana, Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Penilaian, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h.6 27
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Press,
2012), h.7-8 28
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), h.4 29
Ibid., h. 19 30
Yudhi Munadi, op. cit., h. 37
16
Media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar, dimana sumber belajar
pada hakikatnya merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi
pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan, yang mana hal itu dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa.
b. Fungsi Semantik
Yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata (simbol
verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami siswa (tidak
verbalistik).
c. Fungsi Manipulatif
Fungsi manipulatif ini didasarkan pada ciri-ciri umum yang dimilikinya.
Berdasarkan karakteristik umum ini, media memiliki dua kemampuan, yakni
mengatasi batas-batas ruang dan waktu serta mengatasi keterbatasan inderawi.
d. Fungsi Psikologis
Fungsi psikologis ini terbagi menjadi 5, yaitu:
1) Fungsi atensi, yakni fungsi media pembelajaran dalam meningkatkan
perhatian siswa terhadap materi ajar.
2) Fungsi afektif, yakni fungsi media pembelajaran dalam menggugah
perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa tehadap
sesuatu.
3) Fungsi kognitif, yakni fungsi media pembelajaran dalam menciptakan
gagasan dan pengalaman secara langsung.
4) Fungsi imajinatif, yakni fungsi media pembelajaran dalam meningkatkan
dan mengembangkan imajinasi siswa.
5) Fungsi motivasi, yakni fungsi media pembelajaran dalam memotivasi
siswa, sehingga memudahkan mereka dalam menerima dan memahami isi
pelajaran.
e. Fungsi Sosio-kultural
Media pembelajaran dapat mengatasi hambatan sosio-kultural antar peserta
komunikasi pembelajaran.
17
Media dalam proses pembelajaran menurut Rudi Bretz dikelompokkan
menjadi 4 kelompok besar, yakni:31
a. Media audio
Media audio adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan
hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata. Dilihat dari sifat pesan
yang diterimanya media audio ini menerima pesan verbal dan non verbal.
Jenis-jenis media yang termasuk media ini adalah program radio dan program
media rekam (tape recorder).
b. Media visual
Media visual adalah media yang hanya melibatkan indera penglihatan.
Termasuk dalam jenis indera ini adalah media cetak-verbal, cetak-grafis, dan
media visual non-cetak. Jenis-jenis media yang termasuk media ini adalah
koran, modul, buku, poster, dan lainnya.
c. Media audio-visual
Media audio-visual adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan
penglihatan sekaligus dalam satu proses. Sifat pesan yang dapat disalurkan
melalui media dapat berupa pesan verbal dan non verbal yang terlihat
layaknya media visual juga pesan verbal dan non verbal yang terdengar
layaknya media audio di atas.
d. Multimedia
Multimedia yakni media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah
proses pembelajaran. Termasuk dalam media ini adalah segala sesuatu yang
memberikan pengalaman secara langsung bisa melalui komputer dan internet,
bisa juga melalui pengalaman berbuat dan pengalaman terlibat, Contoh media
ini, yaitu karyawisata, forum teater dan permainan atau simulasi.
4. Media Kokami
Hamalik dalam Azhar Arsyad menyatakan bahwa pemakaian media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
31
Ibid., h.54-57
18
terhadap siswa sehingga materi pelajaran dapat lebih mudah dipahami.32
Salah
satu media pembelajaran yang dapat menarik dan merangsang minat dan
perhatian siswa dalam kegiatan belajar adalah penggunaan media KOKAMI
(Kotak Kartu Misterius)33
. Kokami merupakan bagian dari metode permainan
yang menggunakan kotak dan kartu sebagai medianya.
Media kokami merupakan gabungan antara permainan dengan media.
Media permainan kokami ini menjadi salah satu alternatif yang berfungsi
merangsang kegiatan belajar menjadi lebih aktif dan mampu menarik perhatian
siswa dari kejenuhan. Pada permainan ini peran guru dikelas adalah sebagai
instruktor sekaligus fasilitator menyiapkan sebuah kotak yang didalamnya berisi
masalah-masalah terkait materi yang dipelajari.34
Hal yang perlu disiapkan dalam media kokami adalah amplop-amplop
berisi kartu pesan. Kartu pesan tersebut berisi materi pelajaran yang ingin
disampaikan kepada siswa, kemudian memformulasikan kedalam bentuk
perintah, petunjuk, dan pertanyaan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
bahan yang mudah didapatkan. Berikut Gambar 2.3 tentang amplop dan kartu
soal pada kokami.
Gambar 2.2 Amplop dan Kartu soal
32
Azhar Arsyad, op.cit., 15-17 33
Suryadi, “Pengaruh pembelajaran berbasis masalah berbantuan media kokami terhadap
prestasi belajar fisika ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah ”, Jurnal Pendidikan Sains,
Vol. 01, No 4, 2013, h. 376 34
Ibid., h. 376
19
a) Kelebihan dan kekurangan media kokami
Media kokami merupakan bagian dari multimedia pengalaman terlibat karena
kokami disajikan dalam bentuk permainan dengan suasana yang menuntut
keaktifan siswanya. Media yang disajikan dalam bentuk permainan ini
mempunyai beberapa kelebihan, yaitu:
1) Siswa dapat memperoleh pengetahuan tentang konsep meliputi kaidah-
kaidah asas (prinsipnya), unsur – unsur pokoknya, prosesnya, hasil dan
dampaknya dengan cara menyenangkan.
2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir, berimajinasi,
menampilkan gagasan – gagasan baru secara lancar dan orisinil serta
memberikan kesempatan untuk menguasai keterampilan motorik.
3) Siswa dapat belajar untuk bertanggung jawab, tenggang rasa, mandiri, saling
menghargai dan menghormati.
4) Siswa dapat berpartisipasi aktif dan dapat mengenal dirinya sebagai individu
dan sebagai anggota kelompok.
5) Suasana permainan menerima siswa sebagaimana adanya, memberikan
kebebasan dan jauh dari sikap otoriter dalam menumpuk bakat dan minat
anak untuk berprestasi dan berkreasi secara aktual35
Selain kelebihan di atas, media yang disajikan dalam bentuk permainan juga
memiliki kelemahan yaitu siswa lebih tertarik pada permainnya daripada hasil
yang ingin dicapai, siswa akan lupa waktu, dan memerlukan banyak persiapan.
b) Aturan dalam penggunaan media kokami
Pembelajaran menggunakan media kokami memiliki beberapa peraturan
sebagai berikut36
:
1) Masing-masing kelompok terdiri dari 5 – 7 siswa. Tiap kelompok duduk
menghadap papan tulis. Media kokami dan kelengkapannya diletakkan di
depan papan tulis di atas meja, sedangkan pada papan tulis guru sudah
menyiapkan tabel skor.
35
Yudhi Munadi, op.cit., h. 166 36
Neneng Paisah dkk, “ Penerapan media kotak dan kartu misterius (KOKAMI) untuk
peningkatan keterampilan berpikir kritis pada siswa kelas VII SMP Negeri 25 Purworejo ”, Jurnal
Radiasi Pendidikan Fisika , Vol. 03, No 1, 2013, h.29
20
2) Anggota setiap kelompok diwakili seorang ketua yang dipilih oleh guru
bersama-sama siswa.
3) Selama permainan berlangsung, ketua dibantu sepenuhnya oleh anggota.
4) Ketua kelompok selain bertugas mengambil satu amplop dari dalam kokami
secara acak dan tidak boleh diliat, juga membacakan isi amplop dengan keras.
5) Anggota kelompok bertanggung jawab menyelesaikan kartu tersebut.
6) Kelompok lain berhak menyelesaikan tugas yang tidak dapat diselesaikan
oleh satu kelompok.
7) Pemenang ditentukkan dari skor tertinggi dan berhak mendapatkan bonus.
8) Kelompok yang hanya mendapatkan setengah atau kurang dari setengah
jumlah skor pada setiap kartu pesan akan mendapatkan berupa sticker sedih
dan kalimat penyemangat.
Dengan adanya media kokami sebagai media pembelajaran diharapkan dapat
memberikan pengaruh dalam proses belajar – mengajar.
5. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar
Menurut Gagne (1984), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses
dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar
dihasilkan dari pengalaman dengan lingkungan, yang di dalamnya terjadi
hubungan antara stimulus dan respons.37
Pengalaman belajar tentu berhubungan
dengan hasil belajar seorang siswa.
Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku.
Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang
kognitif, afektif dan psikomotoris.38
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan
tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional,
menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis
besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, ranah
37
Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Erlangga), 2006, h.
2-3 38
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda
Karya), 2006, Cet. Ke-16, h.3
21
psikomotorik. Ranah kognitif menurut Gagne adalah suatu proses internal yang
digunakan siswa dalam memberikan perhatian, belajar, mengingat, dan berpikir.39
Ranah kognitif meliputi kemampuan pengembangan keterampilan intelektual
(knowledge) dengan tingkatan-tingkatan sebagai berikut:
1) Mengingat (C1), merupakan kategori proses kognitif yang bertujuan
menumbuhkan kemampuan untuk meretensi materi pelajaran yang sama
seperti materi yang diajarkan.40
Mengingat mencakup ingatan mengenai hal-
hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan. Pengetahuan yang
disimpan dalam ingatan, akan digali pada saat dibutuhkan dengan cara,
mengenali (recognition) atau mengingat kembali (recall).41
2) Memahami (C2), memahami mencakup kemampuan untuk mengkonstruk
makna dan arti dari sesuatu yang dipelajari. Kemampuan ini ditampilkan
dalam bentuk: menguraikan isi pokok bacaan, mengubah rumus matematika
ke dalam bentuk kata-kata, membuat perkiraan tentang kecenderungan yang
nampak dalam data tertentu, seperti dalam grafik.42
Memahami meliputi
menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan,
membandingkan, dan menjelaskan.43
3) Mengaplikasikan (C3), adalah penggunaan abstraksi pada situasi kongkret ata
situasi khusus. Hal ini dapat berupa ide, teori, atau petunjuk teknis.44
Mengaplikasikan mencakup kemampuan untuk menerapkan prosedur pada
suatu kasus yang konkret. Kemampuan ini ditampilkan dalam bentuk
mengaplikasikan suatu rumus pada persoalan yang belum dihadapi.45
Mengaplikasikan meliputi mengeksekusi dan mengimplementasikan.46
39
Wilis Dahar, op. cit., h. 122 40
Lorin W. Anderson, David R. Krathwohl, A Taxonomy for Learning, Teaching, and
Assesing: a Revision of Bloom’s taxonomony of educational objectives. (New York: Addison
Wesley Longman, Inc), 2001, h. 99 41
W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT Grasindo), Cet kelima, 2009, h. 245 42
Ibid., h. 246 43
Lorin, op. cit., h.100 44
Sudjana, op. cit., h.25 45
W. S. Winkel, loc.cit 46
Lorin, op. cit., h. 101
22
4) Menganalisis (C4), adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur
atau bagian-bagian sehingga jelas susunannya.47
Menganalisis mencakup
kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian atau faktor-
faktor yang satu dengan faktor-faktor lainnya.48
Menganalisis meliputi
membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan.49
5) Mengevaluasi (C5), yaitu membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar.
Kriteria-kriteria yang paling sering digunakan adalah kualitas, efektivitas,
efisiensi, dan konsistensi. Kriteria tersebut ditentukan oleh siswa.50
Mengevaluasi mencakup kemampuan untuk membentuk suatu pendapat
mengenai suatu hal, disertai pertanggungjawaban pendapat tersebut,
berdasarkan kriteria tertentu. Kategori evaluasi mencakup proses-proses
kognitif memeriksa atau mengkritik.
6) Mencipta (C6), mencakup kemampuan untuk menggabungkan beberapa unsur
menjadi suatu bentuk kesatuan yang koheren. Tujuan-tujuan yang
diklasifikasikan dalam mencipta meminta siswa membuat produk baru dengan
mereorganisasi sejumlah elemen atau bagian jadi suatu pola atau stuktur yang
tidak pernah ada sebelumnya. Mencipta meliputi merumuskan, merencanakan,
dan memproduksi.51
Dalam proses belajar-mengajar di sekolah saat ini, tipe hasil belajar
kkognitif lebih dominan jika dibandingkan dengan tipe hasil belajar bidang
afektif dan psikomotoris. Sekalipun demikian tidak berarti bidang afektif dan
psikomotoris diabaikan sehingga tak perlu dilakukan penilaian.52
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu:53
47
Sudjana, op. cit., h. 27 48
W. S. Winkel, loc. cit. 49
Lorin, op. cit., h. 101-102 50
Ibid., h. 125 51
Ibid., h. 86 52
Sudjana, loc. cit 53
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), Cet 3,
h. 68.
23
1) Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa)
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang berasalah dari
dalam diri siswa, yaitu:
a. Aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah)
Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat
kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya dapat mempengaruhi semangat
dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah,
apalagi jika disertai pusing misalnya, dapat menurunkan kualitas ranah cipta
(kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya kurang atau tidak berbekas.
b. Aspek psikologis (yang bersifat rohaniah)
Banyak faktor yang mempengaruhi aspek psikologis yang dapat
mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran adalah: tingkat
kecerdasan/intelegasi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, dan motivasi
siswa.
2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa)
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang berasalah dari
luar siswa terdapat dua macam, yaitu:
a. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti guru, para staf administrasi, dan teman-
teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. selain itu
yang termasuk lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga juga
teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut. Dan
lingkungan yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa adalah orang
tua dan keluarga siswa itu sendiri
b. Lingkungan nonsosial
Faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan
letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar,
keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan siswa.
3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning)
24
Pendekatan belajar ini dipahami sebagai segala cara atau strategi yang
digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses pembelajaran
materi tertentu.
6. Konsep Fluida Statis
Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Jadi, termasuk zat cair dan gas.
Perbedaan zat cair dengan gas terutama terletak pada kompresibilitasnya. Gas
mudah dimampatkan, sedang zat cair tidak dapat dimampatkan.54
Zat cair
memiliki volume tetap, akan tetapi bentuknya berubah sesuai wadahnya,
sedangkan gas tidak memiliki bentuk maupun volume yang tetap. Karena zat cair
dan gas tidak mempertahankan bentuk yang tetap sehingga keduanya memiliki
kemampuan untuk mengalir. Zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit
hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan disebut fluida.55
Skema
gambar dapat dilihat pada Gambar 2.3 berikut ini.
Gambar 2.3 Peta Konsep Fluida Statis
54
Sears dan Zemansky, FISIKA UNIVERSITAS I.(Jakarta: Bina Cipta, 1994) h.294.
55
Bambang Hariyadi, FISIKA Untuk SMA/MA KELAS XI BSE. (Jakarta: Pusat Perbukuan,
2009), h.141.
25
Dalam fluida statis ini membahas mengenai fluida dalam keadaan diam.
Untuk lebih jelasnya, perlu memahami dahulu besaran paling penting dalam
fluida statis.
a) Massa Jenis
Salah satu sifat yang penting dari suatu bahan adalah densitas-nya,
didefinisikan sebagai massa persatuan volume. Massa jenis (density)
,
dimana m adalah massa benda dan V merupakan volumenya. Massa jenis
merupakan sifat khas dari suatu zat murni. Benda-benda yang terbuat dari unsur
murni, seperti emas murni, bisa memiliki berbagai ukuran atau massa, tetapi
massa jenis akan sama untuk seluruhnya.56
b) Tekanan
1) Pengertian Tekanan
Tekanan dalam fisika didefinisikan sebagai persatuan luas, dimana gaya
(F) dipahami bekerja tegak lurus terhadap permukaan luas (A). Secara matematis
tekanan dirumuskan dengan persamaan berikut.57
dimana:
P : tekanan (Pa)
F : gaya tekan (N)
A : luas bidang tekan (m2)
Satuan SI untuk tekanan adalah pascal (Pa) untuk memberi penghargaan
kepada Blaise Pascal. Penemu hukum Pascal, dengan58
1 N/m2 = 1 Pa
56
Giancoli Doulas C, FISIKA JILID1 EDISI KELIMA, ( Jakarta: Erlangga 2001) h.325 57
Ibid., h.326. 58
Marthen Kanginan, Op.cit., h.80.
26
2) Tekanan Hidrostatis
A
h
Gambar. 2.4 Tekanan pada kedalaman h pada zat cair59
Gambar 2.4 menjelaskan tekanan yang dilakukan zat cair pada alas kotak
disebabkan oleh berat zat cair di atasnya. Gaya gravitasi menyebabkan zat cair
dalam suatu wadah selalu tertarik kebawah. Makin tinggi zat cair dalam wadah,
makin berat zat cair itu, sehingga makin besar juga tekanan zat cair pada dasar
wawadahnya. Tekanan zat cair hanya disebabkan oleh beratnya sendiri disebut
tekanan hidrostatis.60
Dengan demikian, besarnya tekanan adalah61
Karena dan maka :
dimana
P = tekanan hidrostatik (N/m2)
= massa jenis zat cair (kg/m2)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman (m)
Bunyi hukum pokok hidrostatika adalah sebagai berikut.62
“Semua titik yang terletak pada suatu bidang datar di dalam zat cair yang sejenis
memiliki tekanan yang sama”
59
Bambang, op,cit., h. 143. 60
Marthen Kanginan, Ibid., h.83. 61
Bambang. loc.cit.144 62
Marthen Kanginan, Ibid., h.80
27
c) Prinsip Pascal
Apabila kita memompa sebuah ban sepeda, ternyata ban akan
menggelembung secara merata. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan yang kita
berikan melalui pompa akan diteruskan secara merata ke dalam fluida (gas) di
dalam ban.63
Fakta ini diperkenalkan oleh seorang ilmuan Prancis, Blaise Pascal
tahun (1623-1662) yang akhirnya dikenal sebagai Prinsip Pascal yang
menyatakan bahwa;
“Tekanan yang dikerjakan pada fluida dalam bejana tertutup akan diteruskan
tanpa berkurang kesemua bagian fluida dan dinding bejana itu”.64
Gambar 2.5 Sistem Pompa Hidrolik
Sesuai dengan Gambar 2.5 pompa hidrolik di atas, Hukum Pascal juga
dapat dijumpai pada sistem dongkrak hidrolik. Jika pengisap 1 ditekan dengan
gaya F1, maka zat cair menekan ke atas dengan gaya pA1. Sesuai dengan hukum
Pascal Tekanan zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke pengisap 2 yang
besarnya pA2. Karena tekanannya sama kesegalah arah, maka didapatkan
persamaan berikut.65
63
Bambang, Op.cit., h. 145. 64
Sears dan Zemansky, Op.cit.,h.297. 65
Marthen Kanginan, Op.cit., h.96
pA1
28
d) Prinsip Archimedes
Prinsip Archimedes mempelajari tentang gaya ke atas yang dialami oleh
benda apabila berada dalam fluida. Misalnya, batu terasa lebih ringan ketika
berada di dalam air dibandingkan ketika berada di udara. Berat di dalam air
sesungguhnya tetap, tetapi air melakukan gaya yang arahnya ke atas. Hal ini
menyebabkan berat batu akan berkurang, sehingga batu terasa lebih ringan.66
Archimedes mengaitkan antara gaya apung yang dirasakannya dengan
volume zat cair yang dipindahkan benda. Sehingga dikenal dengan Hukum
Archimedes yang berbunyi: “Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang
dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam fluida sama dengan berat fluida
yang dipindahkan oleh bnda tersebut.”67
Secara matematis, hukum Archimedes dituliskan sebagai berikut.68
dimana,
Fa : gaya Archimedes
wu : berat balok di udara
wa : berat balok di dalam zat cair
: massa jenis zat cair (kg/m3)
Vc : volume benda yang tercelup (m3)
g : percepatan gravitasi bumi (m/s2)
(1) Keadaan Benda
Ada tiga keadaan benda yang tercelup kedalam fluida yaitu terapung,
melayang, dan tenggelam. Seperti terlihat pada Tabel 2.2
66
Bambang, Op.cit.,h.147-148. 67
Marthen Kanginan, Op.cit., h.102. 68
Bambang. loc.cit.
29
Tabel 2.3 Keadaan Benda69
Keadaan
Benda
Terapung (a) Melayang (b) Tenggelam (c)
Pengertian Jika massa jenis rata-
rata benda lebih kecil
daripada massa jenis
zat cair, benda akan
mengapung di
permukaan zat cair
Jika massa jenis rata-
rata benda sama
dengan massa jenis zat
cair, benda akan
melayang dalam zat
cair di antara
permukaan dan dasar
wadah zat cair
Jika massa jenis
rata-rata benda
lebih besar
daripada massa
jenis zat cair,
benda akan
tenggelam di
dasar wadah zat
cair.
Syarat
keadaan
benda
Formulasi
69
Marthen Kanginan, Op.cit., h. 108-110
30
(2) Penerapan Prinsip Archimedes
(a) Hidrometer
Hidrometer adalah alat yang dipakai untuk memgukur massa jenis cairan.
Nilai massa jenis cairan dapat diketahui dengan membaca skala pada hidrometer
yang ditempatkan mengapung pada zat cair.70
Hidrometer terbuat dari tabung
kaca yang bagian bawah tabung dibebani dengan timbal. Berikut adalah prinsip
kerja hidrometer, yakni:
berat hidrometer
( )
Keterangan: m = massa hidrometer (kg)
w = berat hidrometer
A = luas tangkai (m2)
= tinggi hidrometer (m)
= massa jenis cairan (kg/m3)
(m3)
Gambar 2.6 Hidrometer dan Bagian-bagiannya
70
Ibid., h.114
Sumber :
www.google.com
/gambar-
hidrometer
Diakses pada 22
Juli 2016
31
(b) Gelangan kapal
Massa jenis besi lebih besar daripada massa jenis air laut. Badan kapal
dibuat berongga, menyebabkan volume air laut yang dipindahkan oleh badan
kapal menjadi sangat besar. Gaya apung mampu mengatasi berat total kapal,
massa jenis besi berongga dan udara yang menepati rongga lebih kecil daripada
masa jenis air laut. Itulah sebabnya kapal mengapung.71
Berikut Gambar 2.6
tentang gelangan kapal.
Gambar 2.7 Gelangan Kapal
c) Tegangan Permukaan Zat Cair dan Viskositas Fluida
Sumber: www.google.com/contoh-gambar-tegangan-permukaan. Diakses pada 10 April 2017
Gambar 2.8 Tegangan Permukaan Zat Cair
(a) laba-laba hinggap pada permukaan air (b) Klip kertas mengapung di
permukaan air
Pada Gambar 2.7 merupakan percobaan adaya tegangan permukaan pada
zat cair. Tegangan permukaan adalah permukaan zat cair yang berperilaku
71
Ibid., h.279-280.
Sumber : www.google.com/aplikasi-archimedes Diakses pada 10 April 2017
(a) (b)
32
seakan-akan mengalami tegangan, dan tegangan ini yang bekerja sejajar dengan
permukaan, muncul dari gaya tarik antar molekul.72
(1) Formulasi Tegangan Permukaan
Berikut gambar 2.8 tentang tegangan permukaan.
Gambar 2.9 Tegangan Permukaan
Kita misalkan panjang kawat kedua adalah l. Larutan sabun yang
menyentuh kawat kedua memiliki dua permukaan, sehingga gaya tegangan
permukaan yang bekerja sepanjang 2l panjang permukaan. Tegangan permukaan
( ) dalam larutan sabun didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya tegangan
permukaan (F) dan panjang permukaan (d) tempat gaya itu bekerja. Secara
matematis, ditulis73
Dalam kasus ini d = 2l, Sehingga
(2) Viskositas Fluida
(a) Hukum Stokes untuk Fluida kental
Viskositas pada aliran fluida kental sama saja dengan gesekan pada gerak
benda padat. Untuk fluida ideal, viskositas , sehingga benda yang bergerak
dalam fluida ideal tidak mengalami gesekan yang disebabkan oleh fluida. Tetapi,
jika benda tersebut bergerak dengan kelajuan tertentu dalam fluida kental, gerak
72
Giancoli, Op.cit.,h.350. 73
Marthen Kanginan, Op.cit.,h.116
33
benda akan dihambat oleh gaya gesekan fluida pada benda tersebut. Besar gaya
gesekan fluida dirumuskan,74
Maka, Hukum Stokes adalah;
(b) Kecepatan Terminal
Bila suatu benda yang dijatuhkan bebas kedalam suatu fluida kental,
kecepatannya makin besar sampai mencapai suatu kecepatan terbesar yang tetap.
Kecepatan terbesar yang tetap ini dinamakan kecepatan terminal. Besar kecepatan
terminal dalam fluida kental, dirumuskan:75
( )
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang berhubungan dengan penerapan model Teams Games
Tournament dengan permainan digital adalah sebagai berikut:
1. Micheal M. Van Wyk dalam jurnalnya yang berjudul “The Effect of Team
Games Tournaments on Achievment, Retention, and Attitudes of Economics
Education Students”, memberikan informasi bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan prestasi, retensi dan sikap. Hal
tersebut dapat dibuktikan dengan skor tes prestasi untuk kelompok yang
menggunakan TGT sebesar 52.99 sedangkan kelompok kontrol sebesar
50.13.76
2. Mukh. Khudori, dkk, dalam jurnalnya yang berjudul “Pembelajaran IPA
dengan Metode TGT Menggunakan Media Games Ular Tangga dan Puzzle
ditinjau dari Gaya Belajar dan Kreativitas Siswa”, diperoleh informasi bahwa
74
Ibid., h.131. 75
Ibid.,h.123-1245. 76
Micheal M. Van Wyk, The Effect of Team Games Tournaments on Achievment,
Retention, and Attitudes of Economics Education Students, 2011, Journal Social Science
University of Free State South Africa, h. 183
34
terdapat interaksi antara media games ular tangga dan puzzle, gaya belajar
dengan kreativitas terhadap prestasi kognitif siswa, namun tidak terdapat
interaksi terhadap prestasi afektif siswa.77
3. Rachmawati dan Sunarti, dalam jurnalnya yang berjudul “Penarapan Model
Team Games Tournament (TGT) Berbantuan Kartu Soal Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dan Akivitas Siswa Pada Materi
Hidrokarbon Di Kelas X-5 SMAN 4 Banjarmasin”, yang dilakukan di
Banjarmasin, memberikan informasi bahwa peningkatan kualitas siswa
sebesar 37 pada siklus menjadi 52,26 dengan kategori baik. Peningkatan
kualitas pembelajaran terhadap hasil belajar kognitif pada siklus 1 sebesar
61,11% menjadi 88,89% pada siklus 2 dan siswa memberi respon positif.78
4. Miftahul Hidayat dan Rahayu dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh
Model Kooperatif Team Games Tournament (TGT) Berbantuan Media
Permainan Kartu Uno terhadap Peningkatan Motivasi Belajar dan Hasil
Belajar Peserta Didik SMA ” memberikan informasi bahwa berdasarkan nilai
rata-rata standard gain diperoleh peningkatan penguasaan materi peserta
didik menggunakan TGT berbanuan kartu UNO sebesar 0,53 dan termasuk
kategori sedang sedangkan menggunakan kuis sebesar 0,30 dalam kategori
rendah.79
5. Suryadi, dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Berbasis
Masalah Berbantuan Media Kokami terhadap Prestasi Belajar Fisika Ditinjau
dari Kemampuan Pemecahan Masalah”, memberikan informasi bahwa dalam
pengujian hipotesis menggunakan Annava dua jalur dan dilanjutkan Uji
77
Mukh. Khudori, dkk, Pembelajaran IPA dengan Metode TGT Menggunakan Media
Games Ular Tangga dan Puzzle ditinjau dari Gaya Belajar dan Kreativitas Siswa, 2012, Jurnal
Inkuiri Program Pascasarjana UNS, Vol. 1 No.2, h. 161 78
Sunarti dan Rachmawaty, “Penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament
(TGT) berbantuan kartu soal untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa pada materi
hidrokarbon di kelas X-5 SMAN Banjarmasin”,Quantum, Jurnal inovasi pendidikan sains Vol. 6,
No. 2, 2016, h. 94. 79
Miftahul dan Rahayu, “Pengaruh model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)
berbantuan media kartu UNO terhadap peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar peserta
didik SMA”, Jurnal Pendidikan fisika Vol. 6, No. 3, 2017,. h. 236
35
Tukeys prestasi belajar fisika siswa menggunakan PMB berbanuan Kokami
lebih tinggi dibandingan dengan PMB tanpa Kokami.80
6. Siska Fitri dan Murtiani, dalam jurnalnya yang berjudul “Penerapan Metode
Permainan Kokami Berdasarkan LKPD Saintifik Dalam Model Quantum
Learning Terhadap Kompetensi Peserta Didik Kelas VII SMPN 31 Padang”,
memberikan informasi bahwa dalam analisis data pada penerapan metode
permainan kokami berdasrkan LKPD Saintifik dalam model quantum
learning memberikan pengaruh yang berarti terhadap kompetensi IPA peserta
didik pada tiga kompetensi yaitu kompetensi pengetahuan, keterampilan dan
sikap.81
7. Febriana Istiqomah, Arif Widiyatmoko, Indah Urwatin Winsqo, dalam
jurnalnya yang berjudul “ Pengaruh Media Kokami Terhadap Keterampilan
Berpikir Kreatif dan Aktivitas Belajar Tema Bahan Kimia” memberikan
informasi bahwa media kokami yang digunakan dalam pembelajaran pada
tema bahan kimia di SMPN 32 Semarang, berpengaruh kuat terhadap
keterampilan berpikir kreatif siswa dengan rb = 0,632 kelas ekperimen lebih
tinggi dari pada kelas kontrol82
C. Kerangka Berpikir
Konsep fisika yang bersifat abstrak memerlukan bahan ajar yang menarik
minat para siswa agar mudah memahami konsep fisika. Pembelajaran fisika
seharusnya menjadi wadah untuk siswa mempelajari ilmu pengetahuan alam
namun nampaknya tidak sesuai yang diharapkan. Observasi awal yang dilakukan
diSMAN 10 Kota Tangerang Selatan, ditemukan hasil belajar fisika materi fluida
statis sangatlah rendah hal itu karena banyak siswa yang mendapatkan nilai
80
Suryadi, “Pengaruh Pembelajaran Berbabasis Masalah berbantuan Media Kokami
terhadap Prestasi Belajar fiska Ditinjau dari Kemampuan Pemecahan Masalah ”, Jurnal
Pendidikan Sains Vol. 1, No. 4, 2013,. h. 379 81
Siska Fitri Alwi, Murtiani, Letmi Dwiridal, “Penerapan Metode Permainan KOKAMI
Berdasarkan LKPD Saintifik Dalam Model Quantum Learning Terhadap Kompetensi IPA Peserta
Didik Kelas VII SMPN 31 Padang”, Journal Pillar of Physics Education,Vol. 6, 2015 82
Febriana Istiqomah, Arif Widyatmoko, Indah Urwatin, “Pengaruh Media Kokami
terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Aktivitas Belajar Tema Bahan Kimia”, Unnes
Science Education Journal,Vol. 5, 2016.
36
dibawah KKM. Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar
siswa adalah kurang tertariknya siswa terhadap materi pelajaran yang disajikan.
Pembelajaran yang disampaikan secara konvensional lebih banyak mengandalkan
penjelasan dari guru tanpa melibatkan siswa, pembelajaran siswa yang banyak
belajar secara individualis, siswa yang pintar saja yang aktif sedangkan siswa
yang kurang pintar hanya diam saja. Model pembelajaran konvensional pada
pembelajaran fisika pada dasarnya masih bisa dan perlu untuk diterapkan, akan
tetapi pembelajaran ini kurang tepat apabila tidak dimodifikasikan dengan model
dan media pembelajaran lain. Jadi untuk mengatasi permasalahan tersebut
dibutuhkan suatu cara untuk memperbaiki proses pembelajaran agar dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang
banyak digunakan dan menjadi perhatian serta dianjurkan oleh para ahli
pendidikan.83
. Salah tipe model pembelajaran kooperatif, yaitu Team Games
Tournament (TGT). Team Games Tournament (TGT) merupakan pembelajaran
yang terdiri dari lima tahapan, yakni: presentasi kelas atau pengamatan langsung,
belajar kelompok, games (permainan), turnamen, dan team recognize
(penghargaan kelompok).84
Pada, model pembelajaran kooperatif tipe Team
Games Tournament (TGT) ini terkadang pada langkah games dan tournamentnya
digabungkan, namun pada penelitian ini memodifikasikan tahapan games dengan
berbantuan media permainan berupa kartu kotak misterius (Kokami).
Selain menggunakan model pembelajaran yang inovatif dalam kegiatan
belajar mengajar guru juga dapat mengkombinasikan model tersebut dengan
menggunakan media pembelajaran inovatif seperti media kokami. Kokami adalah
permainan dengan kartu yang berisi soal-soal. Penggunaan kokami akan sangat
membantu siswa dalam memahami materi fluida statis dengan menggunakan
media kokami siswa dituntut untuk dapat menyelesaikan soal-soal yang terdapat
di dalam kartu yang telah tersedia sehingga siswa termotivasi untuk
menjawabnya agar dapat memenangkan permainan.
83
Rusman, op. cit, h.205 84
Slavin, op. cit, h. 166-167.
37
Perpaduan model pembelajaran TGT dengan media kokami dirasa tepat
untuk diterapkan dalam pembelajaran agar dapat memudahkan siswa dalam
memahami konsep dengan cara bermain, memberikan suasana yang tidak
membosankan ketika dalam pembelajaran serta dengan adanya model
pembelajaran TGT berbantuan media kokami dalam pembelajaran, diharapkan
hasil belajar fisika siswa lebih baik lagi dari sebelumnya. Kerangka berpikir pada
penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.9 dibawah ini .
Gambar 2.10 Bagan Kerangka Berpikir
Pada pembelajaran fisika dikelas dimana siswa cenderung
tidak aktif dan tidak melibatkan siswa pada proses
pembelajaran
Pembelajaran siswa yang lebih banyak secara
individualis
Media pembelajaran kurang menarik perhatian siswa
Hasil belajar fisika siswa masih tergolong rendah
Pembelajaran menggunakam model Teams
Games Tournament (TGT)
Memodifikasikan model Teams Games Tournament (TGT) pada
tahapan games dengan media kokami
Pembelajaran fisika lebih menarik dan tidak
membosankan
Peningkatan hasil belajar fisika siswa
38
D. Hipotesis penelitian
Berdasarkan teori yang telah dikemukan , maka hipotesis penelitian ini yaitu
terdapat pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Team Games Tournament
(TGT) berbantuan Media Kokami terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida
statis
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMAN 10 Kota Tangerang Selatan yang
berlokasi di Jl. Sektor 9 Bintaro, waktu pelaksanaan penelitian adalah pada
semester genap tahun ajaran 2016/2017.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode eksperimen semu
(quasi experiment). Eksperimen semu merupakan metode yang mempunyai
kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol
variabel-variabel luar yang mempengaruhi eksperimen. Pemilihan metode ini
dikarenakan pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang
digunakan untuk penelitian.1 Usaha yang dilakukan untuk mengontrol variabel-
variabel luar dalam penelitian ini yaitu dengan pengambilan sampel yang
dilakukan memilih sampel yang memiliki kemampuan hampir sama.
Pada penelitian ini desain atau rancangan penelitian yang digunakan
adalah nonequivalent control group design. Desain ini dilakukan pada dua
kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang tidak dipilih
secara random.2 Kedua kelompok dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu agar
kedua kelompok memiliki homogenitas yang relatif sama. Desain penelitian ini
dapat dinyatakan pada Tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Pretest Treatment Posttest
Eksperimen O1 XEksperimen O2
Kontrol O1 Xkontrol O2
1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:CV. Alfabeta,
2012), h. 114. 2 Ibid., h. 116
40
Keterangan:
Xeksperimen = Perlakuan yang diberikan kepada kelas eksperimen
menggunakan model pembelajaran koopertif Teams
Games Tournament (TGT) berbantuan media kokami.
Xkontrol = Perlakuan yang diberikan kepada kelas kontrol berupa
pembelajaran konvensional
O1 = Pretest diberikan kepada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol sebelum diberikan perlakuan.
O2 = Posttest diberikan kepada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol setelah diberikan perlakuan
C. Variabel Penelitian
Dalam penelitian eksperimen variabel-variabel yang ada termasuk
variabel bebas dan variabel terikat.3 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel,
yaitu model pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT)
berbantuan media kokami sebagai variabel bebas dan hasil belajar sebagai
variabel terikat.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi Target
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu, yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.4 Populasi pada penelitian ini adalah
seluruh siswa SMAN 10 Kota Tangerang Selatan. Sampel dalam penelitian ini
dalah siswa kelas XI IPA dipilih dua kelas yaitu kelas XI IPA 3 berjumlah 35
siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 1 berjumlah 35 siswa sebagai
kelas kontrol. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purpossive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu.5 Pertimbangan ini dilihat dari nilai rata-rata terkecil pretest yang
dijadikan sebagai kelas eksperimen.
3 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2013), h. 178
4 Sugiyono, op.cit., h.117
5 Sugiyono, op. cit., h. 124.
41
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan non tes.
Tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa berupa pilihan
ganda, Sedangkan non tes digunakan lembar observasi untuk mengobservasi
kegiatan siswa selama pembelajaran dan mengetahui angket respon siswa selama
pembelajaran menggunakan media kokami. Tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu
pretest (tes awal) dan posttest (tes akhir), sedangkan nontes diberikan diakhir
pembelajaran. Pretest diberikan kepada semua kelas sebelum diberikan perlakuan
khusus, sedangkan posttest diberikan kepada semua kelas setelah diberikan
perlakuan khusus kepada kelas eksperimen.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur
variabel penelitian.6 Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
instrumen tes berupa soal pilihan ganda dan instrumen nontes berupa lembar
observasi aktivitas siswa dan angket respon siswa terhadap media kokami.
1. Instrumen Tes
Instrumen tes dalam penelitian ini menggunakan tes objektif berupa
pilihan ganda. Tes ini disusun berdasarkan pada indikator yang hendak dicapai.
Instrumen ini mencakup ranah kognitif pada aspek pengetahuan (C1) sampai
analisis (C4). Adapun skor yang digunakan untuk pilihan ganda adalah bernilai
satu (1) untuk jawaban benar dan nol (0) untuk jawaban yang salah. Berikut kisi-
kisi instrumen yang digunakan pada penelitian ini terdapat pada Tabel 3.2 berikut
ini.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes
Indikator Aspek Kognitif Jumlah
Soal C1 C2 C3 C4 Menjelaskan pengertian
fluida 1,2* 2
Memahami konsep
tegangan permukaan zat
cair
4* 3 2
6 ibid., h. 148.
42
Menerapkan persamaan
untuk tegangan
permukaan zat cair
5* 6 2
Memahami konsep gejala
kapilaritas dan viskositas. 7 8*,9*,
10* 4
Menerapkan persamaan
untuk gejala kapilaritas dan
viskositas
11*,12 2
Menjelaskan konsep fluida
statis 13*,14 2
Menganalsis hubungan
gaya, tekanan, dan luas
yang dikenai oleh gaya
15*,16* 17* 3
Memahami konsep tekanan
hidrostatis dan prinsip
pascal
18*,21* 19*,22
*
20* 5
Menerapkan persamaan
untuk hukum dasar tekanan
hidrostatis, tekanan
atmosfer, dan prinsip
pascal
24*,25*,
27*,29*
23*,26*,
28 7
Memahami konsep prinsip
Archimedes 30*,31* 32 3
Menerapkan persamaan
untuk prinsip
archimedes
33*,34* 2
Melakukan percobaan
benda mengenai keadaan
terapung, melayang, dan
tenggelam
36 35* 37,38* 4
Menerapkan aplikasi
prinsip archimedes dalam
kehidupan sehari-hari
39* 40* 2
Jumlah Soal 12 8 11 9 40
Persentase soal 30% 20% 27,5% 22, % 100%
Soal yang valid pada pengujian Anates yaitu 30 soal, 2 soal perbaikan
dosen dan terdapat 5 soal yang tidak digunakan karena ada beberapa soal materi
dan indikator sama sudah terwakili, sehingga pada penelitian ini hanya digunakan
25 soal dan agar lebih memudahkan dalam perhitungan nilai.
2. Instrumen Nontes
Instrumen nontes dalam penelitian ini menggunakan angket respon siswa
dan lembar observasi aktivitas siswa. Angket respon siswa ini digunakan untuk
mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan model
43
pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT) berbantuan media
kokami pada konsep fluida statis.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Likert. Model
ini menggunakan skala deskriptif, dimana siswa menjawab pilihan Sangat Tidak
Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Cukup (C), Setuju (S), Sangat Setuju (SS). Kisi-
kisi pernyataan dalam angket ini dapat dilihat Tabel 3.3 dan 3.4 berikut:
Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Respon Siswa
No Indikator Butir
Pernyataan
Positif (+)
Butir
Pernyataan
Negatif (-)
Jumlah
1 Respon siswa dalam
pembelajaran
menggunakan media
kokami
1,2 3,4 4
2 Desain media kokami 5,6 7,8 4
3 Penyajian konsep materi
pada media kokami 9,10 11,12 4
Jumlah 6 6 12
Lembar observasi merupakan lembar penelitian objektif yang dibuat
untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menggunakan model
pembelajaran koopertif Teams Games Tournament (TGT) berbantuan media
kokami dengan prosedur observasi siswa. Kisi-kisi lembar observasi siswa dapat
dilihat pada Tabel 3.4 berikut ini.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
No. Indikator Aktivitas Siswa Skor
Maksimal
1. Pemberian materi 4
2. Tim belajar 4
3. Menjalankan games kokami 4
4. Menjalankan turnamen 4
5. Penghargaan kelompok 4
6. Penutup 4
Jumlah 24
44
G. Kalibrasi Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi
kelayakan maka perlu dilakukan kalibrasi terhadap instrumen tersebut. Kualitas
instrumen ditunjukkan oleh kesahihan dan keajegannya (reliabilitas) dalam
mengungkapkan apa yang akan diukur. Syarat-syarat tes yang baik paling sedikit
memiliki: validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda.
1. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Dalam penelitian ini digunakan validitas isi
(content validity) yang berarti tes disusun sesuai dengan materi pembelajaran
khusus. Sedangkan pengujian validitas instrumen (validitas butir) menggunakan
uji Point Biserial dengan menggunakan rumus sebagai berikut:7
√
Keterangan:
pbi = koefisien korelasi biseria
Mp = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item
yang dicari validatasnya
Mt = rerata skor total
p = proporsi siswa yang menjawab benar
q = proporsi siswa yang menjawab salah
Untuk mengetahui valid tidaknya butir soal interpretasi nilai koefisien
korelasi nilai yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 3.5:8
Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi Kriteria Validitas
0,80 1,00 Sangat tinggi
0,60 0,80 Tinggi
0,40 0,60 Cukup
0,20 0,40 Rendah
0,00 0,20 Sangat rendah
7 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),
h. 93. 8 Ibid, h. 89.
45
Hasil uji validitas dengan menggunakan Anates dapat dilihat pada Tabel
3.6 sebagai berikut:
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen
Statistik Butir Soal
Jumlah soal 40
Jumlah siswa 35
Nomor soal valid 2, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 13,
15,16,17, 18, 19, 20, 21,
22, 23, 25, 26, 27, 29, 30,
31, 33, 34, 35, 38, 39, 40
Jumlah soal valid 30
Persentase 75%
Hasil uji validasi intstrumen tes terdapat pada lampiran B
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat
dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi apabila tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap.9 Uji realibilitas ini dilakukan untuk memperolah
data yang dipercaya, digunakan rumus Kuder-Richardson (K-R 20) dengan rumus
sebagai berikut:10
(
) (
)
Keterangan :
= reliabilitas menggunakan KR-20.
p = proporsi peserta tes menjawab benar.
q = proporsi peserta tes menjawab salah (q = 1 - p)
∑pq = jumlah perkalian antara p dan q
k = banyaknya item
S = standar deviasi dari tes
Penentuan kategori reliabilitas suatu instrumen didasarkan pada Tabel 3.7
berikut.
Tabel 3.7 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen
Koefisien Korelasi Koefisien Reliabilitas
0,91 – 1,00 Sangat tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
9 Ibid, h. 100.
10 Ibid, h. 115
46
0,41 – 0,70 Sedang
0,21 – 0,40 Rendah
<0,21 Kecil
Berdasarkan perhitungan menggunakan Anates, nilai reliabilitas yang
diperoleh instrumen tes ini, yaitu sebesar 0,96. Nilai ini termasuk ke dalam
kategori sangat tinggi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa instrumen ini
layak digunakan dalam penelitian. Hasil perhitungan reliabilitas soal pada
penelitian ini dapat dilihat pada lampiran B.
3. Daya Pembeda soal
Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal dalam membedakan antara
siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.11
Uji
coba soal dilakukan terhadap jumlah sampel yang akan diteliti. Persamaan daya
pembeda soal sebagai berikut12
:
=
Keterangan:
D = daya beda soal
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawa
Penentuan kriteria daya beda soal didasarkan pada Tabel 3.8 berikut ini:13
Tabel 3.8 Daya pembeda
Daya pembeda Kriteria soal Bernilai negative Drop
0,00 0,20 Jelek
0,20 0,40 Cukup
0,40 0,70 Baik
0,70 1,00 Baik sekali
Hasil uji daya beda instrumen tes dengan menggunakan Anates dapat
dilihat pada Tabel 3.9 berikut:
11
Suharsimi, op. cit, h. 226
12
Ibid., h. 228 13
Ibid., h. 232
47
Tabel 3.9 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes
Kriteria Soal
Butir Soal
Jumlah Soal Presentase
Drop 2 5%
Jelek 6 15%
Cukup 5 12,5%
Baik 8 20 %
Baik Sekali 19 47,5%
Jumlah
Berdasarkan Tabel 3.9, dapat terlihat bahwa dari 40 soal, terdapat 2 butir
soal yang dibuang (drop). Selanjutnya, terdapat 6 butir soal atau sebanyak 15%
dari jumlah keseluruhan soal berkriteria buruk. Terdapat 5 butir soal atau
sebanyak 12,5% dari jumlah keseluruhan soal berkriteria cukup, 8 butir soal atau
sebanyak 20% dari jumlah keseluruhan soal berkriteria baik dan 19 butir soal atau
sebanyak 47,5% dari jumlah keseluruhan soal berkriteria sangat baik. Hasil uji
daya pembeda instrumen tes pada penelitian ini dapat dilihat pada lampiran B.
4. Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu
sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks
kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai
dengan 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Taraf
kesukaran dapat icari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:14
Keterangan:
P = Taraf kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
14
Ibid., h. 222&223
48
Interpretasi yang lebih rinci mengenai nilai-nilai tingkat kesukaraan berdasarkan
tabel 3.10 berikut ini:15
Tabel 3.10 Taraf Kesukaran
Interval P Kriteria Soal
0,00 0,30 Sukar
0,30 0,70 Sedang
0,70 1,00 Mudah
Hasil perhitungan taraf kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada Tabel
3.11 berikut ini:
Tabel 3.11 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes
Kriteria Soal Butir Soal
Jumlah Soal Presentase
Mudah 13 32,5%
Sedang 25 62,5 %
Sukar 2 5 %
Jumlah 40 100%
Berdasarkan Tabel 3.11, terlihat bahwa dari 40 butir soal, soal yang
tergolong mudah yakni sebanyak 32,5% dari jumlah keseluruhan soal.
Selanjutnya soal yang tergolong sedang sebanyak 62,5% dan soal yang tergolong
sukar sebanyak 5% dari jumlah keseluruhan soal. Hasil uji taraf kesukaran
instrumen tes pada penelitian ini dapat dilihat pada lampiran B.
H. Teknik Analisis Data
1. Uji Persyaratan Analisis Data
Sebelum analisis statistik dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas dan uji homogenitas sebagai prasyarat analisis data.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang
diteliti berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas
yang digunakan pada penelitian kali ini adalah Kolmogorof-Smirnov. Langkah-
15
Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2010), h. 272
49
langkah uji normalitas Kolmogorof-Smirnov dengan aplikasi SPSS 22 seperti
berikut ini:16
1) Buka lembar kerja atau file pilih menu Analyze sub menu Descriptive
Statistic klik Eksplo.
2) Masukkan variabel terkait pada Dependent List.
3) Pilih Plots aktifkan pilihan Normality Plots with test Continue Ok
4) Kriteria pengujian:
a) Tolak H0, jika probabilitas 0,05, distribusi populasi tidak normal.
b) Terima H0, jika probabilitas > 0,05, distribusi populasi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi –
variansi dua buah distribusi atau lebih.17
Langkah – langkah perhitungan uji
homogenitas dengan menggunakan SPSS 22 sebagai berikut:18
1) Buka Data View masukkan data yang akan diujikan.
2) Pilih menu Analyze Compare Means One-way Anova sampai muncul
jendela One-way Anova.
3) Masukkan variabel terkait pada Dependent List dan Factor.
4) Pilih Options Descriptive Homogenity of variance test Continue
Ok.
5) Kriteria pengujian:
a) Tolak H0, jika probabilitas < 0,05, data heterogen.
b) Terima H0, jika probabilitas > 0,05, data homogen
2. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis merupakan pengujian untuk menjawab rumusan
masalah. Berikut ini kondisi asumsi distribusi dan kehomogenan varians dari data
hasil penelitian serta uji hipotesis yang digunakannya:
16
Kadir, Statistika Terapan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h.156-157. 17
Ruseffendi, Statistika Dasar untuk penelitian pendidikan, (Bandung:IKIP Bandung
Press, 1998), hal 294 18
Kadir, Ibid, h. 169-170.
50
a. Data Berdistribusi Normal dan Homogen
Data berdistribusi normal dan homogen, pengujian hipotesis
menggunkan pengujian homogenitas dengan menggunakan SPSS 22 sebagai
berikut langkah - langkahnya:19
1) Buka Data view pada aplikasi SPSS. Kemudian isi Data View sesuai dengan
data yang akan di ukur. Kemudian isi kolom Variabel view, view pada
Values.
2) Klik Analyze-Compare Means-Independent Sample T test.
3) Isi kolom Tes Variable (s)-Grouping Variable-Define Group-Continue-Ok
4) Interpretasi untuk data yang tidak homogen atau heterogen pilih kolom Equal
variances assumed pada tabel Group Statistic yaitu:
a) Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
b) Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
b. Data Berdistribusi Normal dan Heterogen
Data berdistribusi normal dan heterogen, pengujian hipotesis
menggunakan uji non parametrik. Langkah-langkah pengujian homogenitas
dengan menggunakan SPSS 22 sebagai berikut:20
1) Buka Data view pada aplikasi SPSS. Kemudian isi Data View sesuai dengan
data yang akan di ukur. Kemudian isi kolom Variabel view, view pada
Values.
2) Klik Analyze-Compare Means-Independent Sample T test.
3) Isi kolom Tes Variable (s)-Grouping Variable-Define Group-Continue-Ok
4) Interpretasi untuk data yang tidak homogen atau heterogen pilih kolom Equal
variances not assumed pada tabel Group Statistic yaitu:
c) Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
d) Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
19
Kadir, op. cit., h. 308-310. 20
Kadir, loc. cit.
51
c. Data tidak berdistribusi normal
Data yang tidak berdistribusi normal menggunakan uji Mann-Whitney.
Uji Mann-Whitney adalah uji non-parametrik yang tergolong kuat sebagai uji-t
menguji parameter perbedaan dua rata-rata sampel yang asumsi distribusi
populasinya harus normal dan variansinya harus homogen, maka pada uji Mann-
Whitney untuk data normal dan homogen tidak diperlukan yang penting level
pengukurannya minimal ordinal dan variabel kontinyu.21
Langkah-langkah uji Mann-Whitney menggunakan aplikasi SPSS 22
sebagai berikut:22
1) Masukkan data pada menu Data View.
2) Pilih menu Analyze Nonparametric test legacy Dialogs 2 Independent
Samples.
3) Pada jendela Two Independent Samples Tests, masukkan variabel terkait pada
Test Variabel List dan Grouping Variable klik Define Group klik
Continue kembali ke menu Test Independent Samples Test Test Type
Mann-Whitney U Ok.
4) Kriteria pengujian:
a) Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
b) Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
I. Analisis Data Nontes
Instrumen nontes pada penelitian ini berupa angket respon siswa dan
lembar observasi aktivitas siswa. Berikut penjelasan dari masing-masing teknik
analisis data dari kedua intrumen nontes tersebut.
a. Angket Respon Siswa
Analisis data instrumen nontes pada penelitian ini menggunakan teknik analisis
data deskrptif. Instrumen nontes berupa angket ini memiliki pernyataan yang
terbagi menjadi dua, yaitu pernyataan positif dan negatif. Dalam menganalisis
21
Kadir, op. cit., h.489. 22
Ibid, h.492-493.
52
data yang berasal dari angket berskala 1 sampai dengan 5. Penskoran jawaban
pertanyaan angket dapat dilihat Tabel 3.12 berikut ini23
Tabel 3.12 Penskoran Alternatif Jawaban Pertanyaan Angket
Jawaban
Nilai
Pertanyaan Positif Pertanyaan Negatif
Sangat Tidak Setuju
(STS) 1 5
Tidak Setuju (TS) 2 4
Cukup (C) 3 3
Setuju (S) 4 2
Sangat Setuju (SS) 5 1
Data angket diolah secara kuantitatif menggunakan rumus:
P =
x 100%
P : persentase jawaban
f : frekuensi jawaban
n : jumlah responden
b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lembar observasi siswa dibuat untuk mengetahui aktivitas siswa selama
proses pembelajaran model kooperatif Teams Games Tournament (TGT)
berbantuan media kokami. Observer menilai pada suatu lembar observasi dengan
metode check list sesuai dengan rubrik penilaian yang telah ditentukan.
Selanjutnya data hasil perolehan lembar observasi aktivitas siswa diolah secara
kuantitatif sebagai berikut:
23
Sugiyono, op.cit., h. 135 -136
53
Keterangan:
P = angka persentase
F = frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N= jumlah skor ideal
Data yang diperoleh diubah dalam bentuk persentase, kemudian di
kategorikan ke dalam kategori Tabel 3.13 berikut:24
Tabel 3.13 Kriteria Penilaian Lembar Observasi
Rentang Nilai Kategori
0-20% Sangat kurang
21-40% Kurang
41-60% Cukup
61-80% Baik
81-100% Sangat baik
J. Hipotesis Statistik
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
Keterangan:
= hipotesis nol, nilai rata-rata hasil belajar siswa
yang diajar menggunakan model pembelajaran
kooperatif Teams Games Tournament (TGT)
berbantuan media kokami lebih kecil atau sama
dengan nilai rata-rata hasil belajar fisika siswa
yang diajar dengan pembelajaran konvensional.
= hipotesis alternatif, nilai rata-rata hasil belajar
fisika siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif Teams Games
Tournament (TGT) berbantuan media kokami
lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar fisika
siswa dengan pembelajaran konvensional.
Sig(2-tailed) = nilai probabilitas hasil uji hipotesis
= taraf signifikansi (0,05)
24
Ridwan dan Akdon, Rumus dan Data Aplikasi Statistika, (Bandung: Alfabeta, 2013),
Cet ke-5, h. 18.
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Subbab ini akan menjelaskan gambaran umum dari data yang diperoleh
selama penelitian yang dilaksanakan di SMAN 10 Kota Tangerang Selatan. Data
yang dideskripsikan merupakan data hasil pretest dan posttest kelas kontrol dan
kelas eksperimen yang terdiri dari 35 orang siswa kelas kontrol dan 35 orang
siswa kelas ekperimen, serta hasil lembar observasi aktivitas siswa dan angket
respon siswa dari kelas eksperimen
1. Hasil Pretest
Hasil pretest diperoleh melalui tes tertulis pilihan ganda sebanyak 25 soal.
Perolehan hasil pretest pada kelas kontrol dan eksperimen dapat dilihat pada
Gambar 4.1 berikut:
Gambar 4.1. Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Pretest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat terlihat bahwa rentang tertinggi kelas
kontrol terletak pada rentang nilai 40-45 dengan jumlah siswa 7 sedangkan kelas
eksperimen terletak pada rentang nilai 28-33 dengan jumlah siswa 9. Rentang
6
3
5 5
7
6
3
6
7
9
3
7
3
0 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
16 - 21 22 - 27 28 - 33 34 - 39 40 - 45 46 - 51 52 - 57
Ban
yak
nya
Sis
wa
Rentang Nilai
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
55
nilai terendah pada kelas kontrol terletak di rentang 22-27 dengan jumlah siswa
sebesar 3 sedangkan rentang nilai terendah kelas eksperimen terletak pada rentang
nilai 52-57 dengan jumlah siswa tidak ada. Untuk rentang nilai dikatakan sedang
pada kelas kontrol yaitu 16-21,28-33,34-39,46-51. Sedangkan pada kelas
eksperimen rentang nilai sedang yaitu 16-21,22-27,40-45,46-51. Pada gambar
juga terlihat bahwa rentang nilai 40-45,46-51,52-52 pada kelas kontrol jumlah
siswa lebih banyak dibandingkan dengan kelas ekperimen sedangkan rentang nilai
16-21, 22-27, 28-33, pada kelas eksperimen jumlah siswa lebih banyak
mendapatkan nilai rendah dibandingkan dengan kelas kontrol. Sehingga bisa
dilihat perbeedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Berdasarkan perhitungan statistik, maka diperoleh beberapa nilai
pemusatan dan penyebaran data dari nilai pretest yang ditunjukkan pada Tabel 4.1
berikut:
Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Pemusatan dan
Penyebaran Data
Pretest
Kontrol Eksperimen
Nilai Tertinggi 52 48
Nilai Terendah 16 16
Median 38,00 30,00
Modus 43,50 29,00
Rata-rata 35,54 30,74
SD 11,51 9,96
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai pretest tertinggi kelas kontrol adalah
sebesar 52, sedangkan kelas eksperimen adalah sebesar 48. Nilai terendah pada
kelas kontrol dan eksperimen memiliki nilai sama yaitu sebesar 16. Nilai tengah
(median) yang dihasilkan kelas kontrol adalah sebesar 38,00, sedangkan pada
kelas eksperimen median adalah sebesar 30,00. Nilai yang sering muncul (modus)
pada kelas kontrol adalah 43,50, sedangkan kelas eksperimen adalah 29,00. Nilai
rata-rata yang diperoleh pada hasil pretest kelas kontrol adalah 35,54, sedangkan
nilai rata-rata pada kelas eksperimen adalah sebesar 30,74. Standar deviasi yang
56
diperoleh pada kelas kontrol adalah sebesar 11,51, sedangkan pada kelas
eksperimen adalah sebesar 9,96.
2. Hasil Posttest
Perolehan hasil posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen disajikan
dalam Gambar 4.2 berikut:
Gambar 4.2 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Posttest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan Gambar 4.2 hasil posttest dapat terlihat bahwa rentang
tertinggi kelas kontrol terletak pada rentang nilai 61-68 dengan jumlah siswa 9
sedangkan kelas eksperimen terletak pada rentang nilai 52-60 dengan jumlah
siswa 11. Rentang nilai terendah pada kelas kontrol terletak di rentang 78-85
dengan jumlah siswa tidak ada sedangkan rentang nilai terendah kelas eksperimen
terletak pada rentang nilai 36-43 dengan jumlah siswa 3. Untuk rentang nilai
dikatakan sedang pada kelas kontrol yaitu 36-43,44-51,52-60. Sedangkan pada
kelas eksperimen rentang nilai sedang yaitu 44-51,61-68,69-77,78-85. Perbedaan
yang cukup signifikan terlihat pada rentang nilai 61-68, 69-77 dan 78-85 dimana
rentang nilai tersebut jumlah siswa kelas eksperimen yang mendapatkan
nilainsebanyak 22 orang, sedangkan kelas kontrol sebanyak 12 orang. Rentang
0
2
4
6
8
10
12
36-43 44-51 52-60 61-68 69-77 78-85
8
6
8
9
4
0
3
6
11
8 8
6
Ban
yak
nya
Sis
wa
Rentang Nilai
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
57
nilai 78-85 jumlah siswa kelas eksperimen yang mendapatkan nilai pada rentang
ini sebanyak 6 orang, sedangkan kelas kontrol nol (tidak ada).
Berdasarkan perhitungan statistik, maka diperoleh beberapa nilai
pemusatan dan penyebaran data dari nilai pretest yang ditunjukkan pada Tabel 4.2
berikut:
Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Pemusatan dan
Penyebaran Data
Posttest
Kontrol Eksperimen
Nilai Tertinggi 76 84
Nilai Terendah 36 40
Median 58,00 60,00
Modus 67,31 58,35
Rata-rata 54,51 63,40
Standar Deviasi 12,50 14,12
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai posttest tertinggi kelas kontrol adalah
sebesar 76, sedangkan kelas eksperimen sebesar 84. Nilai terendah pada kelas
kontrol adalah sebesar 36, sedangkan nilai terendah pada kelas eksperimen 40.
Selanjutnya, nilai tengah (median) yang dihasilkan kelas kontrol adalah sebesar
58,00 sedangkan nilai tengah (median) pada kelas eksperimen adalah sebesar
60,00. Nilai yang sering muncul (modus) pada kelas kontrol adalah 67,31,
sedangkan kelas eksperimen adalah sebesar 58,35. Nilai rata-rata yang diperoleh
pada hasil posttest kelas kontrol adalah 54,51, sedangkan nilai rata-rata pada kelas
eksperimen adalah sebesar 63,40. Standar deviasi yang diperoleh pada kelas
kontrol adalah sebesar 12,50, sedangkan pada kelas eksperimen adalah sebesar
14,12.
3. Rekapitulasi Data Hasil Belajar
a. Hasil Pretest dan Posttest
Berdasarkan hasil perhitungan pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas
eksperimen yang terdiri dari 30 siswa, rekapitulasi data dilihat pada Tabel 4.3
sebagai berikut:
58
Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen b.
Penyebaran
dan
Pemusatan
Data
Kelas
Pretest Posttest
Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen
Nilai Terendah 16 16 36 40
Nilai Tertinggi 52 48 76 84
Rata-rata 35,54 30,74 54,51 63,40 Modus 43,50 29,00 67,31 58,35 Median 38,00 30,00 58,00 60,00 Standar Deviasi 11,51 9,96 12,50 14,12
Berdasarkan Tabel 4.3 terlihat bahwa terdapat peningkatan nilai rata-rata
pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Nilai rata-rata kelas kontrol
mengalami kenaikan sebesar 4,80, sedangkan nilai rata-rata kelas eksperimen
mengalami kenaikan sebesar 8,89. Hal ini menunjukkan kelas eksperimen lebih
unggul dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan kelas kontrol.
4. Kemampuan Kognitif Siswa
Kemampuan kognitif siswa pada materi fluida statis dapat dilihat pada
Tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4 Presentase Pretest dan Posttest Berdasarkan Jenjang Kognitif
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 5.
Pengolahan data untuk menentukan persentase jenjang kognitif hasil pretest dan
posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada lampiran C
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa
pada setiap ranah jenjang kognitif di kelas kontrol maupun kelas eksperimen.
Berdasarkan hasil pretest, persentase siswa di kelas kontrol yang menjawab
dengan benar soal-soal jenjang kognitif C1 (mengingat) sebesar 50%, C2
Jenjang
Kognitif
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Pretest Posttest Pretest Posttest C1 50,% 51% 52% 53%
C2 47% 54% 46% 56%
C3 29% 53% 18% 62%
C4 24% 59% 17% 73%
59
(memahami) sebesar 47%, C3 (menerapkan) sebesar 29%, C4 (menganalisis)
sebesar 24%. Pada saat posttest, persentase siswa di kelas kontrol yang menjawab
dengan benar soal-soal jenjang kognitif C1 (mengingat) sebesar 51%, C2
(memahami) sebesar 54%, C3 (menerapkan) sebesar 53%, C4 (menganalisis)
sebesar 59%.
Hasil pretest di kelas eksperimen menunjukkan bahwa persentase siswa
yang menjawab benar soal-soal jenjang kognitif C1 (mengingat) sebesar 52%, C2
(memahami) sebesar 46%, C3 (menerapan) sebesar 18%, C4 (menganalisis)
sebesar 17%. Pada saat posttest, persentase siswa di kelas eksperimen yang
menjawab dengan benar soal-soal jenjang kognitif C1 (mengingat) sebesar 53%,
C2 (memahami) sebesar 56%, C3 (menerapkan) sebesar 62%, C4 (menganalisis)
sebesar 73%.
5. Hasil Analisis Data Tes
a. Uji Prasyarat Analisis Statistik
Uji prasyarat analisis statistik merupakan uji yang dilakukan sebelum
melakukan pengujian hipotesis, meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.
Berikut ini adalah uji prasyarat yang dilakukan dalam penelitian.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data pretest dan
posttest kelas kontrol maupun kelas eksperimen berdistribusi normal atau tidak.
Uji normalitas kedua data menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Penelitian
menggunakan software SPSS 22 dalam melakukan uji normalitas.
Hasil perhitungan uji normalitas pretest dan posttest kedua sampel
penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut:
60
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Pretest-Posttest
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Statistik
Pretest Posttest
Kelas
Kontrol
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
Kelas
Eksperimen
Kolmogorov
Smirnov
0,200 0,041 0,052 0,009
0,05 0,05 0,05 0,05
Keputusan Normal Tidak normal Normal Tidak normal
Berdasarkan Tabel 4.5 nilai sig kelas kontrol pada pretest 0,200 dan
posttest sebesar 0,052. Nilai sig kelas kontrol pada saat pretest maupun posttest
lebih besar dari taraf signifikansi, sehingga kedua data berdistribusi normal. Nilai
sig kelas eksperimen pada pretest 0,041 dan posttest sebesar 0,009. Nilai sig kelas
eksperimen pada saat pretest maupun posttest lebih kecil dari taraf signifikansi,
sehingga kedua data berdistribusi tidak normal.
2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua data
kelompok sampel mempunyai varians yang sama (homogen) atau tidak. Uji
homogenitas dilakukan pada data pretest dan posttest kelas kontrol maupun kelas
eksperimen. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher menggunakan
Pengujian homogenitas software SPSS 22 dengan Test of Homogenity of Variance
digunakan pada saat pretest maupun posttest. Berikut merupakan hasil yang
diperoleh dari uji homogenitas Tabel 4.6
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen
Statistik
Pretest Posttest
Kelas
Kontrol
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
Kelas
Eksperimen
Uji Fisher 0,357 0,315
0,05 0,05
Keputusan Homogen Homogen
61
Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa data pretest dan posttest
kedua data homogen. Pada saat pretest nilai sig ( ) 0,357 lebih besar dari taraf
signifikansinya. Pada saat posttest nilai sig ( ) 0,315 lebih besar dari taraf
signifikansinya. Hal ini menunjukkan kedua data homogen.
b. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan setelah uji normalitas dan uji homogenitas
pada data pretest dan data posttest dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada
uji normalitas kelas kontrol data pretest dan data posttest berdistribusi normal
sedangkan pada kelas eksperimen data pretest dan data posttest berdistribusi
tidak normal. Kemudian uji homogenitas pada data pretest dan data posttest,
kedua data homogen. Oleh karena itu uji hipotesis menggunakan uji Mann
Whiteney Test taraf signifikansi α = 0,05 menggunakan software SPSS 22. Hasil
pengujian uji Mann Whiteney dapat dilihat pada Tabel 4.7 sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil Uji Mann Whiteney Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Statistik Pretest Posttest
Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen
N 35 35 35 35
36,32 31,70 55,20 64,07
SD 11,68 9,60 12,60 13,75
Sig (2-tailed) 0,073 0,031
Taraf Signifikansi
(α)
0,05
Keputusan H1 ditolak H1 diterima
Pengambilan keputusan hipotesis diambil berdasarkan pada kriteria
pengujian, yaitu jika nilai Sig (2-tailed) < α, maka H0 ditolak dan H1 diterima,
sedangkan jika nilai Sig (2-tailed) > α, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Berdasarkan Tabel 4.7, terlihat bahwa Sig (2-tailed) hasil pretest sebesar 0,073
lebih besar dibandingkan dengan taraf signifikansi (α) 0,05, sehingga hipotesis nol
(H0)diterima dan hipotesis alternatif (H1) ditolak. Sehingga dapat disimpulkan
tidak terdapat pengaruh antara hasil pretest kelas kontrol maupun kelas
eksperimen. Untuk hasil posttest, nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,031 lebih kecil
dibandingkan dengan taraf signifikansi (α) 0,05, sehingga hipotesis nol ditolak
dan hipotesis alternatif diterima. Dapat disimpulkan terdapat pengaruh model
62
pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT) berbantuan media
kokami terhadap hasil belajar siswa.
6. Hasil Analisis Data Nontes
Analisis data nontes yang digunakan berupa angket respon siswa untuk
mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaran kooperatif Teams Games
Tournament (TGT) berbantuan media kokami yang diperoleh dari kelas
eksperimen.
a. Angket Respon Siswa
Hasil data angket respon siswa direkapitulasi dan dijumlahkan skor
masing-masing untuk setiap indikator. Skor yang diperoleh kemudian dihitung
persentasenya dan dikonversi menjadi data kualitatif. Hasil perhitungan data
angket respon siswa dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Hasil Angket Respon Siswa terhadap Media Kokami
Pada Konsep Fluida Statis
Pengolahan data angket respon siswa dapat dilihat pada lampiran C
Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa respon siswa terhadap pembelajaran
fisika menggunakan media kokami pada materi fluida statis rata-rata persentase
angket respon siswa 74% dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran menggunakan media kokami dapat membuat siswa lebih memahami
konsep fluida statis, sehingga dalam proses pembelajaran menjadi lebih menarik
tidak membosankan serta dapat menarik perhatian siswa.
b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Tujuan dari lembar observasi aktifitas siswa untuk mengetahui
keterlibatan siswa dalam terlaksananya pembelajaran apakah baik atau buruk.
Indikator Angket Kelas Eksperimen
Persentase Kesimpulan
Respon siswa dalam pembelajaran
menggunakan Media Kokami
76% Baik
Desain Media Kokami 72% Baik
Penyajian konsep materi pada Media
Kokami
74% Baik
Rata-rata 74% Baik
63
Berikut merupakan hasil observasi aktivitas belajar guru dan siswa kelas
eksperimen pada Tabel 4.9:
Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa menggunakan Teams Games
Tournament (TGT) Berbantuan Media Kokami
Teams Games
Tournament
Pertemuan
1
Pertemuan
2
Pertemuan
3
Rata-rata
Pemberian
Materi
82% 84% 86% 84%
(sangat baik)
Tim Belajar 84% 77% 84% 82%
(sangat baik)
Menjalankan
Games Kokami
86% 88% 91% 88%
(sangat baik)
Menjalankan
Turnamen
77% 79% 82% 80%
(sangat baik)
Penghargaan
Kelompok
82% 82% 84% 83%
(sangat baik)
Penutup 75% 82% 84% 80%
(sangat baik)
Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dengan model
pembelajaran Teams Games Tournament bisa dilihat pada Tabel 4.9. Setiap
tahapan model pembelajaran Teams Games Tournament dan setiap pertemuannya
sangat baik. Pengolahan data lembar observasi aktivitas siswa dapat dilihat pada
lampiran C
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMAN 10 Kota Tangerang
Selatan, didapatkan hasil yang berbeda pada kedua kelas setelah diberi perlakuan
yang berbeda, kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen yang dalam proses
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif Teams Games
Tournament (TGT) dan kelas kontrol yang proses pembelajarannya menggunakan
pembelajaran konvensional. Pada kelas kontrol rata-rata nilai pretest sebesar
35,54 dan kelas eksperimen sebesar 30,74. Dari hasil pretest diketahui bahwa
hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen sangat rendah. Hal tersebut
dikarenakan kelas kontrol dan kelas eksperimen belum diberikan perlakuan.
Namun, setelah diberikan perlakuan yang berbeda, didapatkan perbedaan yang
64
signifikan antara nilai rata-rata kelas kontrol dengan nilai rata-rata kelas
eksperimen.
Hasil uji Mann-Whitney pada saat posttest sebesar Sig (2-tailed) 0,031
bisa dilihat pada Tabel 4.7 lebih kecil dibandingkan dengan taraf signifikan
sebesar 0,05 maka terdapat pengaruh model Kooperatif Teams Games
Tournament (TGT) berbantuan media kokami terhadap hasil belajar siswa.
Pengaruh model Kooperatif Teams Games Tournament (TGT) berbantuan media
kokami juga ditunjukkan pada hasil posttest kedua kelas, rata-rata hasil belajar
kelas eksperimen yang dibelajarkan menggunakan model Kooperatif Teams
Games Tournament (TGT) berbantuan media kokami sebesar 63,40 lebih besar
dibandingkan dengan kelas kontrol yang dibelajarkan menggunakan pembelajaran
konvensional sebesar 54,51. Hal ini didukung oleh penelitian Micheal van Wyk
dimana terjadi peningkatan siginifikan terhadap hasil belajar siswa yang
menggunakan model pembelajaran TGT.1 Dari hasil penelitian Nancy juga
menyatakan bahwa model pembelajaran TGT modifikasi dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.2
Berdasarkan hasil angket respon siswa dalam penggunaan media kokami
didapatkan nilai rata-rata sebesar 74% sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh model pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament (TGT)
berbantuan media kokami terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis.
Pada penelitian Nurul dkk mengemukakan bahwa motivasi belajar siswa tinggi
cenderung memiliki prestasi lebih baik dari siswa yang cenderung motivasi
rendah, motivasi dapat dilihat dari respon siswa terhadap pembelajaran yang
menarik. Karena seorang guru berperan sebagai fasilitator dan motivator dengan
1 Micheal M van Wyk, The Effects Of Teams Games Tournament On Achievment,
Retention, And Attitudes Of Economics Education Students, Dublin, Ireland 2010 EABR & ETLC
Conference Proceedings 2 Nancy, M,Si., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games
Tournament) Modifikasi Pada Mata Pelajaran Kimia Dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar
Siswa, Jurnal, Universitas Maritim Raja Ali, 2012, h. 7
65
mengembangkan melalui penerapan metode – metode pembelajaran yang inovatif
dan sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan hasil belajar siswa.3
Perbedaan peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol dikarenakan pada kelas eksperimen diterapkannya model Kooperatif
Teams Games Tournament (TGT) berbantuan media kokami, yang mana setiap
pertemuan diterapkan tahap–tahap TGT dengan berbantuan games soal yang
berada dikartu soal kokami, sedangkan pada kelas kontrol dibelajarkan dengan
pembelajaran biasa dengan metode ceramah dan latihan soal. Sehingga rata-rata
hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi di bandingkan kelas kontrol. Sehingga
model pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament (TGT) berbantuan
media kokami yang berupa kartu soal dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik
secara kognitif dan dapat menimbulkan respon positif. Pertanyaan ini didukung
oleh penelitian Rachmawati dan Sunarti menyatakan bahwa model Teams Games
Tournament (TGT) berbantuan kokami yang berupa kartu akan mengajak siswa
untuk ikut secara aktif dalam pembelajaran, selain dalam kegiatan belajar diskusi
kelompok dalam pengerjaan dapat membantu siswa bekerjasama dalam
memecahkan kesulitan dalam belajar sehingga terbentuk kerjasama yang baik
antar siswa. Siswa yang pandai dapat menjelaskan kepada temannya yang kurang
pandai, kegiatan belajar juga menjadikan siswa lebih aktif sehingga suasana kelas
menjadi lebih asyik dan tidak membosankan, kegiatan belajar menggunakan
model Kooperatif Teams Games Tournament (TGT) berbantuan media kokami
menjadikan siswa memiliki tanggung jawab yang lebih terhadap pembelajaran
tidak cuma secara individu tapi juga secara kelompok karena mereka memiliki
tanggung jawab untuk menjadikan kelompoknya menjadi kelompok yang terbaik
dalam games dan tournament.4
3 Nurul R, Sri Yamtiah, Suryadi Budi Utomo “Pengaruh Penggunaan Metode Teams
Games Tournament Berbantuan Media Teka-teki Silang dan Ular Tangga Dengan Motivasi
Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pada Materi Koloid Kelas XI SMA Negeri 1 Simo Tahun Ajaran
2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, Universitas Sebelas Maret, 2013, h. 195 4 Rachamawati dan Sunarti, “Penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament
(TGT) berbantuan kartu soal untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa pada materi
hidrokarbon di kelas X-5 SMAN Banjarmasin”,Quantum, Jurnal inovasi pendidikan sains Vol. 6,
No. 2, 2016, h. 93-94
66
Peningkatan hasil belajar pada kelas kontrol dan kelas eksperimen juga
bisa dilihat dari persentase nilai rata-rata pretest dan posttest berdasarkan jenjang
kognitif pada Tabel 4.4. Jika dilihat dari persentase nilai rata-rata pada saat
posstest yaitu kelas kontrol siswa yang menjawab benar pada jenjang kognitif C1
sebesar 51% jenjang kognitif C2 sebesar 54%, jenjang kognitif C3 sebesar 53%
dan jenjang kognitif C4 sebesar 59%. Sedangkan pada kelas eksperimen siswa
yang menjawab benar pada jenjang kognitif C1 sebesar 53%, jenjang kognitif C2
sebesar 56%, jenjang kognitif C3 sebesar 62% dan jenjang kognitif C4 sebesar
73%. Namun pada jenjang Jika dibandingkan antara kelas kontrol dan kelas
eksperimen, kelas eksperimen unggul pada kemampuan memahami (C2), dan
menerapkan (C3) dan menganalisis (C4), sedangkan pada kelas kontrol yang
unggul hanya pada kemampuan mengingat (C1) saja karena pada kelas kontrol
hanya diberikan metode konvensial dan tidak diberikan soal-soal.
Pada jenjang kognitif C1 (mengingat) siswa pada kelas eksperimen juga
lebih unggul 1% dibandingkan kelas kontrol. Hal ini disebabkan karena pada
games media kokami terdapat visualisasi berupa gambar yang berhubungan
dengan kehidupan sehari-hari yang terkait konsep fluida statis. Arsyad
mengatakan bahwa media gambar (visual) dapat mempelajari pemahaman
(misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan.5.
Oleh karena itu dari gambar dapat membantu siswa dalam menafsirkan dan
memahami maksud dari pertanyaan yang diajukan.
Jenjang kognitif C2 (memahami) di kelas eksperimen lebih unggul
dibandingkan kelas kontrol, hal ini terjadi karena model Teams Games
Tournament (TGT) berbantuan kokami yang menstimulus siswa untuk
menghubungkan pengetahuan lama dan pengetahuan baru dengan cara berdiskusi
kelompok untuk memecahkan masalah pada tahapan TGT yaitu tahapan tim
belajar. Sementara di kelas kontrol siswa hanya mendapatkan penjelasan dari guru
secara konvensional. Hal ini sejalan dengan penelitian Febriana Istiqomah, Arif
Widiyatmoko, Indah Urwatin Wusqo mengatakan bahwa kegiatan diskusi
5 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran ( Jakarta: PT Raja Grafindo), h.91
67
memancing siswa untuk mengemukakan gagasannya dan dapat menghubungkan
pengetahuan lama dengan pengetahuan baru yang diperolehnya.6
Media kokami dapat meningkatkan kemampuan siswa pada jenjang
kognitif C3 (menerapkan). Peningkatan kemampuan siswa pada jenjang ini
disebabkan karena latihan soal yang terdapat pada media kokami dikemas dalam
bentuk kartu soal atau games akademik. Sesuai dengan penelitian Miftahul dan
Rahayu bahwa mendiskusikan soal yang melibatkan siswa dalam games akademik
atau perlombaan dapat meningkatkan penguasaan materi dan mempermudah
siswa menelaah materi soal dengan bermain dan berlomba.7 Demikian siswa pada
kelas eksperimen lebih terbantu dalam kemampuan C3 (menerapkan) siswa.
Jenjang kognitif C4 (menganalisis), kelas eksperimen memperoleh
persentase yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hal ini dikarenakan
media kokami pada kartu soal menekankan pada partisipasi aktif untuk
pemecahan masalah dalam soal, sehingga sebelum menemukan suatu masalah
siswa harus menganalisis terlebih dahulu soal tersebut agar jawaban soal
dikatakan benar. Hal ini juga di dukung oleh Suryadi menyatakan bahwa media
kokami dapat meningkatkan pemecahan masalah karena dalam pemecahan
masalah merupakan bentuk dari berpikir dengan menganalisis atau mendifinisikan
masalah, menemukan alternatif masalah, mengevaluasi alternatif pemecahan
masalah, menerapkan solusi.8 Demikian siswa pada kelas eksperimen lebih
terbantu dalam meningkatkan kemampuan analisis siswa.
6 Febriana Istiqomah, Arif Widyatmoko, Indah Urwatin Wusqo“Pengaruh Media
Kokami Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif. dan Aktivitas Belajar Tema Bahan Kimia”
Unnes Science Education Journal . Vol. 5, No. 2, 2016, h. 1207. 7 Miftahul dan Rahayu, “Pengaruh Model Pembelajaran Teams Games Tournament
(TGT) Berbantuan Media Kartu UNO terhadap Peningkatan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar
peserta didik SMA”, Jurnal Pendidikan fisika Vol. 6, No. 3, 2017,. h. 236 8 Suryadi, “Pengaruh Pembelajaran Berbabasis Masalah berbantuan Media Kokami
terhadap Prestasi Belajar fiska Ditinjau dari Kemampuan Pemecahan Masalah ”, Jurnal Pendidikan
Sains Vol. 1, No. 4, 2013,. h. 379
68
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang
dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Model pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament (TGT)
berbantuan media kokami berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada
konsep fluida statis. Data posttest memiliki nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,031
lebih kecil dibandingkan dengan taraf signifikansi (α) 0,05 sehingga hipotesis
nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Nilai rata-rata hasil belajar siswa
kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa pada kelas
kontrol. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran
Kooperatif Teams Games Tournament (TGT) berbantuan media kokami
mengalami peningkatan kemampuan kognitif C1 (mengingat), C2
(memahami), C3 (menerapkan), C4 (menganalisis).
2. Hasil angket respon siswa terhadap model pembelajaran Kooperatif Teams
Games Tournament (TGT) berbantuan media kokami menunjukkan bahwa
pembelajaran menggunakan media kokami dalam proses pembelajaran fisika
pada konsep fluida statis secara keseluruhan memperoleh hasil sebesar 74%
dalam kategori baik.
B. Saran
Saran yang dapat diajukan peneliti sebagai tindak lanjut dari hasil
penelitian ini, diantaranya: .
1. Siswa hendaknya mengikuti pembelajaran Kooperatif TGT berbantuan media
kokami dengan sungguh – sungguh karena pembelajaran Kooperatif TGT
mempunyai keunggulan diantaranya menumbuhkan rasa tanggung jawab
pada diri siswa bukan hanya dalam diri sendiri namun juga mampu
bertanggung jawab pada kelompoknya
69
2. Pengelolaan waktu di dalam kelas lebih banyak pada saat pembelajaran
Kooperatif Teams Games Tournament (TGT) sehingga semua latihan yang
terdapat pada lembar kegiatan siswa dapat diselesaikan.
70
DAFTAR PUSTAKA
Afifi, John. 2014. Inovasi-inovasi Kreatif Manajemen Kelas & Pengajaran
Efektif. Yogyakarta: Divapress.
Anderson, Lorin W, dan David R. Krathwohl. 2001. A Taxonomy for Learning,
Teaching, and Assesing: a Revision of Bloom’s taxonomony of educational
objectives. New York: Addison Wesley Longman, Inc.
Arifin, Zainal. 2013. Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur.,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi.. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: PT
Bumi Aksara
Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Dahar, Ratna Wilis. 2006. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Erlangga.
Douglas, C. Giancoli. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta:Erlangga.
Febriana Istiqomah, Arif Widyatmoko, Indah. 2016. Pengaruh Media Kokami
terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Aktivitas Belajar Tema Bahan
Kimia”, Unnes Science Education Journal,Vol. 5
Haryadi, Bambang. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas X BSE. Jakarta: Pusat
Perbukuan.
Huda, Miftahul. 2015. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Isjoni. 2013. Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar
Berkelompok. Bandung: Alfabeta.
Kanginan, Marthen. 2013. Fisika 2B untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Kadir. 2016. Statistika Terapan. Jakarta: Rajawali Press
Khudori, Mukh. dkk. 2012. Pembelajaran IPA dengan Metode TGT
Menggunakan Media Games Ular Tangga dan Puzzle ditinjau dari Gaya
Belajar dan Kreativitas Siswa. Jurnal Inkuiri Program Pascasarjana UNS,
Vol. 1 No.2.
71
Komalasari, Kokom. 2013. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi.
Bandung: PT Refika Aditama.
Komang Srianis, Ni Ketut Suami, Putu. 2014. Penerapan Metode Bermain Puzzle
Geometri untuk Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak dalam
Mengenal Bentuk”, E-Journal, PG-PAUD Universitas Pendidikan
Ganesha, Vol. 2 No.1
Kusumawati, Indah. 2009. Penggunaan Metode Pembelajaran TGT disertai Media
Gambar Cetak sabagai Upaya dalam Meningkatkan Keaktifan dan Hasil
Belajar Geografi pada Kompetensi Dasar Atmosfer Bagi Siswa Kelas X.
Skripsi. FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta.
M, Micheal Van Wyk. 2011. The Effect of Team Games Tournaments on
Achievment, Retention, and Attitudes of Economics Education Students.
Journal Social Science University of Free State South Africa.
Miftahul, Rahayu. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) Berbantuan Media Kartu UNO terhadap Peningkatan
Motivasi Belajar dan Hasil Belajar peserta didik SMA”, Jurnal Pendidikan
fisika Vol. 6, No. 3
Munadi, Yudhi. 2012. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada.
Md Agustini, Kt Dibia. 2014.
Nancy, 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team
Games Tournament) Modifikasi Pada Mata Pelajaran Kimia Dalam Upaya
Peningkatan Hasil Belajar Siswa, Jurnal, Universitas Maritim Raja Ali.
Nurfatima, Swandi, Subaer. 2015. Pengaruh Metode Pembelajaran Berbasis Riset
pada Materi Fluida Statis terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas XI Madrasah
Aliyah Madani Alauddin”, Prosiding pertemuan Ilmiah XXIX HFI Jateng
& Yogyakarta ,ISSN 0853-0833.
Nurul R, Sri Yamtiah, Suryadi. 2013. Pengaruh Penggunaan Metode Teams
Games Tournament Berbantuan Media Teka-teki Silang dan Ular Tangga
Dengan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pada Materi Koloid
Kelas XI SMA Negeri 1 Simo Tahun Ajaran 2011/2012, Jurnal
Pendidikan Kimia, Universitas Sebelas Maret
Neneng paisah, Siska Desy. 2014. Penerapan Media Kotak dan Kartu Misterius
(Kokami) untuk Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis pada Siswa
Kelas VII SMP Negeri 25 Purworejo”, Jurnal Radiasi Vol. 3, No.1
72
Pal, Sujit, dan Sibananda Sana. 2012. Influence of Interactive Multimedia
Courseware: a Case Study among the Students of Physical Science of
Class VII, Bhatter College Journal of Multidisciplinary Studies, Vol. II.
Rachamawati, Sunarti. 2016. Penerapan model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) berbantuan kartu soal untuk meningkatkan hasil
belajar dan aktivitas siswa pada materi hidrokarbon di kelas X-5 SMAN
Banjarmasin”,Quantum, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol. 6, No. 2
Ridwan, dan Akdon. 2013. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung:
Alfabeta
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ruseffendi, 1998. Statistika Dasar Untuk Penelitian Pendidikan, Bandung: IKIP
Bandung Press.
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi . Jakarta: PT.
Rineka Cipta
Sears, dan Zemansky 1994. FISIKA UNIVERSITAS. Jakarta: Bina Cipta
Siska Alwi, Murtiani. 2015. Penerapan Metode Permainan KOKAMI Berdasarkan
LKPD Saintifik Dalam Model Quantum Learning Terhadap Kompetensi
IPA Peserta Didik Kelas VII SMPN 31 Padang. Journal Pillar of Physics
Education, Vol 6.
Slavin, Robert. 2009. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Indah.
Srianis, Komang, dkk. 2014. Penerapan Metode Bermain Puzzle Geometri untuk
Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak dalam Mengenal Bentuk. E-
Journal, PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 2 No.1.
Suryadi. 2013. Pengaruh Pembelajaran Berbabasis Masalah berbantuan Media
Kokami terhadap Prestasi Belajar fiska Ditinjau dari Kemampuan
Pemecahan Masalah ”, Jurnal Pendidikan Sains Vol. 1, No. 4
Sukardi, 2013. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Bandung: Tarsito.
Sudjana, 2005. Metoda Statistika, Jakarta: Bumi Aksara.
Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
73
Sugiyono, 2007, Statistik Nonparametrik, Bandung: Alfabeta
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Susilana, Rudi, dan Cepi Riyana. 2009. Media Pembelajaran Hakikat,
Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: CV Wacana
Prima.
Wahyu Nur. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajran Teknik
Penggelasan SMK Negeri 3 Purbalingga”, Skripsi, UNY Yogyakarta
Winkel, W. S. 2009. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
Zulfiani, dkk. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN
Jakarta.
74
LAMPIRAN A
Perangkat Pembelajaran
1. RPP Kelas Eksperimen
2. RPP Kelas Kontrol
3. Lembar Diskusi Siswa
75
Lampiran A.1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Eksperimen)
Sekolah : SMAN 10 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Fluida Statis
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan Ke- : 1
A. Standar Kompetensi
Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan
masalah.
B. Kompetensi Dasar
2.2 Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
C. Indikator pencapaian kompetensi
1. Menjelaskan pengertian fluida
2. Mendeskripsikan konsep tegangan permukaan zat cair
3. Menerapkan persamaan untuk tegangan permukaan zat cair
4. Mendeskripsikan konsep gejala kapilaritas dan viskositas
5. Menerapkan persamaan pada gejala kapilaritas dan viskositas
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian fluida
2. Siswa dapat mendeskripsikan konsep tegangan permukaan zat cair
3. Siswa dapat menerapkan persamaan pada tegangan permukaan zat cair
4. Siswa dapat mendeskripsikan konsep gejala kapilaritas dan viskositas
76
5. Siswa dapat menerapkan persamaan pada gejala kapilaritas dan viskositas
E. Materi Pembelajaran
Tegangan Permukaan zat cair adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk
menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis.Secara
matematis, tegangan permukaan dituliskan sebagai berikut:
γ =
Keterangan :
γ = Tegangan Permukaan (N/m)
F = Gaya permukaan (N)
d = Panjang permukaan (m)
Kapilaritas adalah gejala naik turunnya permukaan zat cair di dalam pembuluh yang
sempit (pipa kapiler).
Gambar 1 : Kenaikkan (A) dan penurunan (B) permukaan zat cair
Ketinggian zat cair dalam suatu pipa kapiler, dirumuskan sebagai berikut:
h =
Keterangan:
h = ketinggian (m)
= tegangan permukaan (Nm-1
)
= sudut yang dibentuk oleh kelengkungan permukaan zat cair dengan dinding tabung
= massa jenis (kg.m-3
)
g = percepatan gravitasi (m.s-2
)
r = jari-jari dalam pipa kapiler (m)
77
Viskositas Pengertian viskositas fluida (zat cair): adalah gesekan yang ditimbulkan oleh
fluida yang bergerak, atau benda padat yang bergerak didalam fluida. Besarnya gesekan ini
biasa juga disebut sebagai derajat kekentalan zat cair.
Hukum Stokes untuk fluida kental;
Keterangan :
Fs = Gaya Stokes
= jari- jari bola (m)
= nilai viskositas (Pa.s)
= kecepatan terminal (m.s-1
)
Kecepatan terminal dalam konteks percobaan pengukuran kekentalan zat cair. Sebuah
kelereng yang dijatuhkan dalam larutan kental suatu saat akan mengalami kecepatan terbesar
dan tetap, kecepatan ini dinamakan kecepatan terminal.
( )
Keterangan:
= kecepatan terminal (m.s-1
)
= jari- jari bola (m)
= nilai viskositas (Pa.s)
= kecepatan terminal (m.s-1
)
= massa jenis benda (kg.m-3
)
= massa jenis fluida (kg.m-3
)
F. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Teams Games Tournaments (TGT)
Metode : Ceramah, Tanya jawab, Diskusi kelompok
G. Media dan Sumber Pembelajaran
1. Media pembelajaran : Media kokami, papan tulis, spidol, lembar kerja diskusi
2. Sumber belajar :
Agus, Hari. Sains Fisika 2 SMA/MA kelas X, Jakarta : Bumi Aksara, 2007.
Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMA/kelas XI semester 2: Erlangga, 2007.
78
Sunardi. Fisika Bilingual untuk SMA/MA kelas X, Bandung: Penerbit Yrama
Widya, 2007.
H. Kegiatan Pembelajaran
Tahapan Deskripsi Kegitan Alokasi
waktu Guru Siswa
Kegiatan
Pendahulua
n
Pembelajara
n Awal
Guru mengucapkan salam dan
menyapa siswa serta mengecek
kehadiran siswa.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Sebagai persepsi awal dan
motivasi , guru menanyakan
beberapa siswa dengan masalah
sehari – hari.
(Mengapa nyamuk dapat hinggap
dipermukaan air, dan tidak
tenggelam?)
Guru Mengelompokkan siswa
beberapa kelompok
Siswa menjawab salam guru.
Siswa mendengarkan dan
memperhatikan guru yang
sedang menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Siswa menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh guru
dengan menuliskan jawaban
sementara mereka dalam buku
catatan.
Siswa duduk secara
berkelompok
5 menit
Kegiatan
Inti
Eksplorasi
Tahap 1
Pemberian
materi
Tahapan 2
Guru menjelaskan secara singkat
garis besar tegangan permukaan
zat cair, gejala kapilaritas,
viskositas
Guru meminta siswa untuk
Siswa dengan penuh perhatian
mendengarkan penjelasan guru.
Setiap siswa dikelompok
75
menit
79
Tim belajar
Elaborasi
Tahap 3
Games
(Games
kokami)
berdiskusi secara kelompok
mengenai tugas kelompok yang
berada di lembar diskusi.
Guru memantau kegiatan siswa
dan memberi bantuan pada
beberapa kelompok yang
mengalami kendala
Guru meminta perwakilan
kelompok untuk
mempersentasikan hasil diskusi
kelompok
Guru memberikan instruksi
kepada setiap kelompok untuk
mengatur meja permainan yang
menghadap ke papan tulis/papan
skor
Guru memberi arahan untuk
masing kelompok memilih ketua
kelompok
Disediakan 1 kotak kokami
didepan meja kelompok
permainan.
Setiap kelompok diberi waktu
giliran untuk ketua mengambil
satu kartu didalam kokami secara
acak
Setelah itu kelompok yang
mendapat giliran mengambil kartu
membacakan isi pesan kartu
kepada kelompok lain dan diberi
waktu 3 menit untuk menjawab
dengan rasa tanggungjawab
berdiskusi mengenai materi
yang ditugaskan kelompoknya.
Siswa menjelaskan dengan
percaya diri hasil diskusi
kelompok.
Siswa memperhatikan dengan
penuh ketelitian dan cermat
mengenai peraturan permainan
dan melaksanakan permainan.
80
Konfirmasi
Tahapan 4
Turnamen
Tahapan 5
Penghargaa
n kelompok
pertanyaan didalam kartu jika
dalamnya berupa pertanyaan.
Kelompok lain berhak menjawab
pertanyaan yang tidak dapat
diselesaikan dari salah salah satu
kelompok yang tidak
menyelesaikan pertanyaan
Pemenang dari kelompok yang
memiliki skor tertinggi jika
banyak menjawab pertanyaan
dengan benar.
Tahap tersebut diulang kembali
dengan kelompok lain.
Guru menyiapkan meja turnamen
masing-masing meja dipilih salah
satu orang dari kelompok tersebut
yang memiliki kemampuan
homogen
Guru memberikan kartu soal
masing-masing diatas meja
turnamen
Mengumumkan dan memberikan
penghargaan kepada kelompok
yang mendapatkan nilai tertinggi.
Siswa berdiri diatas meja
tanding.
Siswa melakukan turnamen
dengan menjawab kartu soal
yang disediakan dimeja tanding
Menerima penghargaan
kelompok.
Kegiatan
Akhir
Guru menyimpulkan hasil
pembelajaran.
Guru memberikan tugas evaluasi
Siswa mendengarkan
penjelasan guru
Siswa mengerjakan tugas
10
menit
81
Guru mengakhiri pembelajaran
dengan mengucapkan salam.
evaluasi
Siswa menjawab salam guru
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik penilaian : Tertulis
2. Bentuk instrument : Tes (uraian) dalam soal evaluasi dan lembar diskusi
Tangerang Selatan, 17 Mei 2017
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Lily Vebrina, S.Si Reni Oktora
NIP. NIM:1112016300038
82
Lampiran
Penilaian Kognitif
NO PERMASALAHAN Skor
1. Jelaskan Pengertian dari:
a. Fluida
b. Gejala kapilaritas
c. Viskositas
20
2. Sebuah batang jarum yang panjangnya 5 cm diletakkan perlahan –
lahan diatas permukaan air. Apabila tegangan permukaan air
N/m, berapa besarnya gaya pada permukaan tersebut?
15
3. Perhatikan gambar berikut, air berada dalam sebuah pipa kapiler
dengan sudut kontak sebesar θ.
Jika jari-jari pipa kapiler adalah 1 mm, tegangan permukaan air
0,07 N/m dan cos θ = 0,8 tentukan tentukan ketinggian air dalam
pipa kapiler! (g = 10 m/s2, ρair = 1000 kg/m
3)
30
4. Sebuah baja kecil dengan jari-jari 0,5 cm jatuh ke dalam bak
berisi oli yang memiliki koefisien viskositas 100 × 10−3
N.s/m2.
Tentukan besar gesekan yang dialami kelereng jika bergerak
dengan kelajuan 5 m/s!
20
5. Sebuah jarum terapung di atas air. Panjang jarum 5 cm dan
memiliki gaya 5 N. Tentukkan tegangan permukaan air tersebut
15
83
Jawaban Penilaian Kognitif
1.
a. Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap
perubahan bentuk ketika ditekan.
b. Kapilaritas adalah gejala naik atau turunnya zat cair dalam tabung kapiler karena
dipengaruhi adhesi dan kohesi.
c. Viskositas adalah gesekan yang ditimbulkan oleh fluida yang bergerak, atau benda
padat yang bergerak didalam
2. Dik : = 5 cm m
=
Dit : F = …..?
Jawab : F =
=
= N
3. r = 1 mm = 10−3
m
cos θ = 0,8
γ = 0,072N/m
g = 10 m/s2
ρair = 1000 kg/m3
Dit :
Jawab :
= 1,12 m
4. r = 0,5 cm = 5 × 10−3
m
η = 100 × 10−3
N.s/m2
ν = 5 m/s
Dit :
Jawab : = ηv
= ( 5 ( 100 ( 5 = 15000 = 1,5 N
5. Dik : = 5 cm m
= 5
Dit : = …..?
Jawab :
=
= N/m
84
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Eksperimen)
Sekolah : SMAN 10 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Fluida Statis
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan Ke- : 2
A. Standar Kompetensi
Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan
masalah.
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
C. Indikator pencapaian kompetensi
1. Menjelaskan konsep fluida statis
2. Menganalisis hubungan gaya, tekanan dan luas yang dikenai oleh gaya
3. Mendeskripsikan konsep tekanan hidrostatis dan prinsip pascal
4. Menganalisis persamaan untuk hukum dasar tekanan hidrostatis, tekanan atmosfer
fluida dan prinsip pascal
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan fluida statis
2. Siswa mampu menganalisis suatu hubungan gaya, tekanan dan luas yang dikenai
oleh gaya
3. Siswa mampu mendeskripsikan konsep tekanan hidrostatis dan prinsip pascal
4. Siswa mampu menganalisis persamaan untuk hukum dasar tekanan hidrostatis,
tekanan atmosfer fluida dan prinsip pascal.
85
E. Materi Pembelajaran
Fluida adalah zat yang memiliki kemampuan untuk mengalir, seperti zat cair dan gas.
Statis sendiri artinya diam. Maka fluida statis dapat diartikan sebagai fluida dalam keadaan
diam. Salah satu konsep dalam fluida statis adalah tekanan, baik itu tekanan hidrostatis,
tekanan terukur, tekanan atmosfer dan tekanan mutlak.
Tekanan disimbolkan dengan P yang diambil dari kata Pressure, yang didefinisikan
sebagai gaya yang bekerja tiap satuan luas. Tekanan biasa diformulasikan sebagai berikut:
Keterangan :
P = Tekanan (N. m-2
atau Pa)
F = Gaya (N)
A = Luas (m2)
Tekanan hidrostatis (Ph) adalah tekanan yang disebabkan oleh fluida tak bergerak.
Besarnya tekanan hidrostatis dapat diformulasikan sebagai berikut :
Ph = ρ.g.h
Keterangan :
Ph = Tekanan Hidrostatis (Pa)
ρ = massa jenis fluida (kg.m-3
)
g = Percepatan gravitasi (m.s-2
)
h = kedalaman fluida pada titik pengamatan dari permukaan (m)
Tekanan Mutlak (PA) pada Fluida didapatkan dari penjumlahan antara tekanan udara luar
P0 dengan tekanan ukur (Pgauge) atau dalam konsep ini tekanan ukurnya adalah tekanan
hidrostatis. Secara matematis, tekanan mutlak diformulasikan sebagai berikut:
PA = P0 + Pgauge
PA = P0 + ρ.g.h
Prinsip Pascal berbunyi: tekanan yang diberikan kepada fluida di dalam ruang tertutup
diteruskan ke segala arah sama besar.
86
F. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Teams Games Tournaments (TGT)
Metode : Ceramah, Tanya jawab, Diskusi kelompok
G. Media dan Sumber Pembelajaran
1. Media pembelajaran : Media kokami, papan tulis, spidol, lembar kerja diskusi
2. Sumber belajar :
Agus, Hari. Sains Fisika 2 SMA/MA kelas X, Jakarta : Bumi Aksara, 2007.
Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMA/kelas XI semester 2: Erlangga, 2007.
Sunardi. Fisika Bilingual untuk SMA/MA kelas X, Bandung: Penerbit Yrama
Widya, 2007
87
H. Kegiatan Pembelajaran
Tahapan Deskripsi Kegitan Alokasi
waktu Guru Siswa
Kegiatan
Pendahuluan
Pembelajaran
Awal
Guru mengucapkan salam dan
menyapa siswa serta mengecek
kehadiran siswa.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Sebagai persepsi awal dan
motivasi , guru menanyakan
beberapa siswa dengan masalah
sehari – hari.
( Mengapa pada saat kita
menyelam, tekanan yang dialami
akan semakin besar?)
Guru Mengelompokkan siswa
beberapa kelompok
Siswa menjawab salam guru.
Siswa mendengarkan dan
memperhatikan guru yang
sedang menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Siswa menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh guru
dengan menuliskan jawaban
sementara mereka dalam buku
catatan.
Siswa duduk secara
berkelompok
5 menit
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Tahap 1
Pemberian
materi
Tahapan 2
Tim belajar
Guru menjelaskan secara singkat
garis besar tekanan hidrostatis,
tekanan atmofser, prinsip pascal
Guru melakukan demonstrasi
sederhana
Guru meminta siswa untuk
berdiskusi secara kelompok
mengenai tugas kelompok yang
berada di lembar diskusi.
Siswa dengan penuh perhatian
mendengarkan penjelasan
guru.
Siswa memperhatikan guru
melakukan demonstrasi
Setiap siswa dikelompok
dengan rasa tanggungjawab
berdiskusi mengenai materi
yang ditugaskan
75
menit
88
Elaborasi
Tahap 3
Game
(Game
kokami)
Guru memantau kegiatan siswa
dan memberi bantuan pada
beberapa kelompok yang
mengalami kendala
Guru meminta perwakilan
kelompok untuk
mempersentasikan hasil diskusi
kelompok
Guru memberikan instruksi
kepada setiap kelompok untuk
mengatur meja permainan yang
menghadap ke papan tulis/papan
skor
Guru memberi arahan untuk
masing kelompok memilih ketua
kelompok
Disediakan 1 kotak kokami
didepan meja perserta kelompok
permainan.
Setiap kelompok diberi waktu
giliran untuk ketua mengambil
satu kartu didalam kokami secara
acak
Setelah itu kelompok yang
mendapat giliran mengambil
kartu membacakan isi pesan
kartu kepada kelompok lain dan
diberi waktu 3 menit untuk
menjawab pertanyaan didalam
kartu jika dalamnya berupa
pertanyaan.
kelompoknya.
Siswa menjelaskan dengan
percaya diri hasil diskusi
kelompok.
Siswa memperhatikan dengan
penuh ketelitian dan cermat
mengenai peraturan permainan
dan melaksanakan permainan.
89
Konfirmasi
Tahapan 4
Turnamen
Tahapan 5
Penghargaan
kelompok
Kelompok lain berhak menjawab
pertanyaan yang tidak dapat
diselesaikan dari salah salah satu
kelompok yang tidak
menyelesaikan pertanyaan
Pemenang ditentukkan dari
kelompok yang memiliki skor
tertinggi jika banyak menjawab
pertanyaan dengan benar.
Tahap tersebut diulang kembali
dengan kelompok lain.
Guru menyiapkan meja
turnamen masing-masing meja
dipilih salah satu orang dari
kelompok tersebut yang memiliki
kemampuan homogen
Guru memberikan kartu soal
masing-masing diatas meja
turnamen.
Mengumumkan dan memberikan
penghargaan kepada kelompok
yang mendapatkan nilai tertinggi.
Siswa berdiri diatas meja
tanding.
Siswa melakukan turnamen
dengan menjawab kartu soal
yang disediakan dimeja
tanding
Menerima penghargaan
kelompok.
Kegiatan
Akhir
Guru menyimpulkan hasil
pembelajaran
Guru memberikan tugas latihan
evaluasi kepada siswa
Guru mengakhiri pembelajaran
dengan mengucapkan salam.
Siswa mendengarkan
penjelasan guru
Siswa mengerjakan soal
evaluasi
Siswa menjawab salam guru
10
menit
90
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik penilaian : Tertulis
2. Bentuk instrument : Tes (uraian) dalam soal evaluasi dan lembar diskusi
Tangerang Selatan, 20 Mei 2017
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Lily Vebrina, S.Si Reni Oktora
NIP. NIM:1112016300038
91
Lampiran
Penilaian Kognitif
NO PERMASALAHAN Skor
1. Jelaskan Pengertian dari Fluida statis ? 25
2. Berapakah tekanan hidrostatis didasar kolam dengan kedalaman
air 2 m? , g = 10 m/ )?
25
3. Sebuah dongkrak hidrolik mempunyai dua penampang masing –
masing A1 = 10 dan A2 = 50 . Jika pada penampang A1
diberi gaya F1 = 10 N, berapakah berat beban maksimum yang
dapat diangkat penampang A2?
25
4. Sebuah kursi bermassa 6,5 kg. Luas penampang kursi 8 x 10-3
m2.
Berapakah tekanan kursi terhadap lantai? (g = 10 m/s2) ?
25
Jawaban Penilaian Kognitif
1. Fluida statis adalah fluida dalam keadaan diam. Salah satu konsep dalam fluida statis yaitu
tekanan, baik itu tekanan hidrostatis, tekanan terukur, tekanan atmosfer dan tekanan
mutlak.
2. Diketahui : 1000 kg/m3
g = 10 m/
h = 2 m
Ditanya : P…. ?
J awab :
3. Diketahui : 10 cm2
50 cm2
10 cm2
Ditanya : …. ?
Jawab :
.
4. Diketahui : m = 6,4 kg
A = 8 x 10-3
m2
Ditanya : P…. ?
Jawab : *F = m.g
F = 6,4 x 10 = 64 N
P =
92
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Eksperimen)
Sekolah : SMAN 10 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Fluida Statis
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan Ke- : 3
A. Standar Kompetensi
Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan
masalah.
B. Kompetensi Dasar
2.4 Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
C. Indikator pencapaian kompetensi
1. Menjelaskan konsep Prinsip Archimedes
2. Menerapkan persamaan untuk Prinsip Archimedes
3. Mendeskripsikan konsep benda pada keadaan terapung, melayang, dan tenggelam
4. Menganalisis prinsip archimedes dalam kehidupan sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan konsep prinsip Archimedes.
2. Siswa dapat menerapkan persamaan untuk prinsip Archimedes.
3. Siswa dapat mendeskripsikan konsep benda pada keadaan terapung, melayang dan
tenggelam.
4. Siswa dapat menganalisis prinsip Archimedes dalam kehidupan sehari-hari.
93
E. Materi Pembelajaran
Menurut prinsip Archimedes, jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair sebagian
atau seluruhnya, benda tersebut akan mengalami gaya ke atas sebesar berat zat cair yang
dipindahkannya. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:
F = ρ .g.V
Keterangan :
F = gaya angkat keatas yang disebabkan oleh benda (N)
ρ = massa jenis benda / kerapatan benda (kg.m/s2)
g = gaya gravitasi (m/s2)
V = volume benda (m3)
1. Benda dalam zat cair terdiri dari tiga keadaan, yaitu:
a. Mengapung:
- Massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis fluida ( < )
- Gaya ke atas sama dengan gaya berat benda
b. Melayang:
- Massa jenis benda sama dengan massa jenis fluida ( = )
- Gaya berat benda sama dengan gaya ke atas zat cair pada benda
c. Tenggelam
- Massa jenis benda lebih besar dari massa jenis fluida ( > )
- Gaya ke atas lebih kecil dari gaya berat benda
Gambar 1 : Tiga Keadaan Hukum Archimedes
2. Penerapan gaya apung
Kapal laut, galangan kapal, balon udara, hidrometer.
94
F. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Teams Games Tournaments (TGT)
Metode : Ceramah, Tanya jawab, Diskusi kelompok
G. Media dan Sumber Pembelajaran
1. Media pembelajaran : Media kokami, papan tulis, spidol, lembar kerja diskusi
2. Sumber belajar :
Agus, Hari. Sains Fisika 2 SMA/MA kelas X, Jakarta : Bumi Aksara, 2007.
Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMA/kelas XI semester 2: Erlangga, 2007.
Sunardi. Fisika Bilingual untuk SMA/MA kelas X, Bandung: Penerbit Yrama
Widya, 2007.
H. Kegiatan Pembelajaran
Tahapan Deskripsi Kegitan Alokasi
waktu Guru Siswa
Kegiatan
Pendahuluan
Pembelajaran
Awal
Guru mengucapkan salam dan
menyapa siswa serta mengecek
kehadiran siswa.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Sebagai persepsi awal dan
motivasi , guru menanyakan
beberapa siswa dengan masalah
sehari – hari.
( Kenapa saat kita mandi
dikolam renang, tubuh akan
terasa ringan?)
Guru Mengelompokkan siswa
beberapa kelompok
Siswa menjawab salam guru.
Siswa mendengarkan dan
memperhatikan guru yang
sedang menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Siswa menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh guru
dengan menuliskan jawaban
sementara mereka dalam buku
catatan.
Siswa duduk secara
berkelompok
5 menit
95
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Tahap 1
Pemberian
materi
Tahapan 2
Tim belajar
Elaborasi
Tahap 3
Game
(Game
kokami)
Guru menjelaskan secara
singkat garis prinsip
archimedes dan keadaan benda
melayang, terapung, tenggelam
Guru meminta siswa untuk
berdiskusi secara kelompok
mengenai tugas kelompok yang
berada di lembar diskusi.
Guru memantau kegiatan siswa
dan memberi bantuan pada
beberapa kelompok yang
mengalami kendala
Guru meminta perwakilan
kelompok untuk
mempersentasikan hasil diskusi
kelompok
Guru memberikan instruksi
kepada setiap kelompok untuk
mengatur meja permainan yang
menghadap ke papan
tulis/papan skor
Guru memberi arahan untuk
masing kelompok memilih
ketua kelompok
Disediakan 1 kotak kokami
didepan meja kelompok
Siswa dengan penuh perhatian
mendengarkan penjelasan guru.
Setiap siswa dikelompok
dengan rasa tanggungjawab
berdiskusi mengenai materi
yang ditugaskan kelompoknya.
Siswa menjelaskan dengan
percaya diri hasil diskusi
kelompok.
Siswa memperhatikan dengan
penuh ketelitian dan cermat
mengenai peraturan permainan
dan melaksanakan permainan.
75
menit
96
Konfirmasi
Tahapan 4
Turnamen
permainan.
Setiap kelompok diberi waktu
giliran untuk ketua mengambil
satu kartu didalam kokami
secara acak
Setelah itu kelompok yang
mendapat giliran mengambil
kartu membacakan isi pesan
kartu kepada kelompok lain
dan diberi waktu 3 menit untuk
menjawab pertanyaan didalam
kartu jika dalamnya berupa
pertanyaan.
Kelompok lain berhak
menjawab pertanyaan yang
tidak dapat diselesaikan dari
salah salah satu kelompok yang
tidak menyelesaikan
pertanyaan
Pemenang dari kelompok yang
memiliki skor tertinggi jika
banyak menjawab pertanyaan
dengan benar.
Tahap tersebut diulang kembali
dengan kelompok lain.
Guru menyiapkan meja
turnamen masing-masing meja
dipilih salah satu orang dari
kelompok tersebut yang
memiliki kemampuan homogen
Guru memberikan kartu soal
Siswa berdiri diatas meja
tanding
Siswa melakukan turnamen
dengan menjawab kartu soal
97
Tahapan 5
Penghargaan
kelompok
masing-masing diatas meja
turnamen
Mengumumkan dan
memberikan penghargaan
kepada kelompok yang
mendapatkan nilai tertinggi.
yang disediakan dimeja tanding
Menerima penghargaan
kelompok.
Kegiatan
Akhir
Guru menyimpulkan hasil
pembelajaran.
Guru memberikan tugas
evaluasi
Guru mengakhiri pembelajaran
dengan mengucapkan salam.
Siswa mendengarkan
penjelasan guru
Siswa mengerjakan tugas
evaluasi
Siswa menjawab salam guru
10
menit
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik penilaian : Tertulis
2. Bentuk instrumen : Tes (uraian) dalam soal evaluasi dan lembar diskusi
Tangerang Selatan, 24 Mei 2017
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Lily Vebrina, S.Si Reni Oktora
NIP. NIM:1112016300038
98
Lampiran
Penilaian Kognitif
NO PERMASALAHAN Skor
1. Sebutkan bunyi dari Hukum Archimedes? 25
2. Massa jenis air 1.000 kg/m3 dan gravitasi bumi 9,8 m/s
2. Jika
ada benda yang tercelup ke dalam air tersebut dengan volume
benda yang tercelup 10 m3, maka berapakah gaya tekan ke
atasnya?
25
3. Segumpal es dalam keadaan terapung dilaut. Volume
seluruhnya adalah 5150 dm3. Jika massa jenis es 0,9 kg/dm
3,
massa jenis air laut 1,03 kg/dm3, maka volume es yang
menonjol dipermukaan air laut?
25
4. Suatu benda di udara memiliki berat 55 N. Benda tersebut
kemudian ditimbang didalam air dan beratnya 20 N. Tentukkan
besarnya gaya Archimedes yang bekerja?
25
99
Jawaban Penilaian Kognitif
1. Hukum Archimedes, jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair sebagian atau
seluruhnya, benda tersebut akan mengalami gaya ke atas sebesar berat zat cair yang
dipindahkannya
2. Dik : = 9,8 m/s2
= 1000 kg/m3
= 10 m3
Dit : = …..?
Jawab : = g
=
= N
V = 5150 m3
= 0,9 kg/dm3
= 1,03 kg/dm3
Dit :
Jawab : =
0.9 =
4,635 =
= 4500
V yang muncul = = 5150 – 4500 = 650 dm3
4. Wu = 55 N
Wf = 20 N
Dit : fa ?
Jawab : = Wu - Wf
= 55 – 20 = 30 N
100
Lampiran A.2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Kontrol)
Sekolah : SMAN 10 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Fluida Statis
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan Ke- : 1
A. Standar Kompetensi
Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan
masalah.
B. Kompetensi Dasar
2.5 Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
C. Indikator pencapaian kompetensi
1. Menjelaskan pengertian fluida
2. Mendeskripsikan konsep tegangan permukaan zat cair
3. Menerapkan persamaan untuk tegangan permukaan zat cair
4. Mendeskripsikan konsep gejala kapilaritas dan viskositas
5. Menerapkan persamaan pada gejala kapilaritas dan viskositas
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian fluida
2. Siswa dapat mendeskripsikan konsep tegangan permukaan zat cair
3. Siswa dapat menerapkan persamaan pada tegangan permukaan zat cair
4. Siswa dapat mendeskripsikan konsep gejala kapilaritas dan viskositas
5. Siswa dapat menerapkan persamaan pada gejala kapilaritas dan viskositas
101
E. Materi Pembelajaran
Tegangan Permukaan zat cair adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk
menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis.Secara
matematis, tegangan permukaan dituliskan sebagai berikut:
γ =
Keterangan :
γ = Tegangan Permukaan (N/m)
F = Gaya permukaan (N)
d = Panjang permukaan (m)
Kapilaritas adalah gejala naik turunnya permukaan zat cair di dalam pembuluh yang
sempit (pipa kapiler).
Gambar 1 : Kenaikkan (A) dan penurunan (B) permukaan zat cair
Ketinggian zat cair dalam suatu pipa kapiler, dirumuskan sebagai berikut:
h =
Keterangan:
h = ketinggian (m)
= tegangan permukaan (Nm-1
)
= sudut yang dibentuk oleh kelengkungan permukaan zat cair dengan dinding tabung
= massa jenis (kg.m-3
)
g = percepatan gravitasi (m.s-2
)
r = jari-jari dalam pipa kapiler (m)
102
Viskositas Pengertian viskositas fluida (zat cair): adalah gesekan yang ditimbulkan oleh
fluida yang bergerak, atau benda padat yang bergerak didalam fluida. Besarnya gesekan ini
biasa juga disebut sebagai derajat kekentalan zat cair.
Hukum Stokes untuk fluida kental;
Keterangan :
Fs = Gaya Stokes
= jari- jari bola (m)
= nilai viskositas (Pa.s)
= kecepatan terminal (m.s-1
)
Kecepatan terminal dalam konteks percobaan pengukuran kekentalan zat cair. Sebuah
kelereng yang dijatuhkan dalam larutan kental suatu saat akan mengalami kecepatan terbesar
dan tetap, kecepatan ini dinamakan kecepatan terminal.
( )
Keterangan:
= kecepatan terminal (m.s-1
)
= jari- jari bola (m)
= nilai viskositas (Pa.s)
= kecepatan terminal (m.s-1
)
= massa jenis benda (kg.m-3
)
= massa jenis fluida (kg.m-3
)
F. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Konvensional
Metode : Ceramah, Tanya jawab, Diskusi
G. Media dan Sumber Pembelajaran
1. Media pembelajaran :Papan tulis, spidol, lembar soal latihan
2. Sumber belajar :
Agus, Hari. Sains Fisika 2 SMA/MA kelas X, Jakarta : Bumi Aksara, 2007.
Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMA/kelas XI semester 2: Erlangga, 2007.
103
Sunardi. Fisika Bilingual untuk SMA/MA kelas X, Bandung: Penerbit Yrama
Widya, 2007.
H. Kegiatan Pembelajaran
Tahapan Deskripsi Kegitan Alokasi
waktu Guru Siswa
Kegiatan
Pendahuluan
Pembelajaran
Awal
Guru mengucapkan salam
dan menyapa siswa serta
mengecek kehadiran siswa.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Sebagai persepsi awal dan
motivasi , guru menanyakan
beberapa siswa dengan
masalah sehari – hari.
(Mengapa nyamuk dapat
hinggap dipermukaan air,
dan tidak tenggelam?)
Siswa menjawab salam guru.
Siswa mendengarkan dan
memperhatikan guru yang
sedang menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Siswa menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh guru
dengan menuliskan jawaban
sementara mereka dalam buku
catatan.
10 menit
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru menjelaskan materi
tegangan permukaan zat
cair, kapilaritas dan
viskositas.
Guru memberikan contoh
soal tentang tegangan
permukaan, kapilaritas dan
viskositas.
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
jika ada siswa yang belum
mengerti tentang contoh
soal yang diverikan
Siswa menyimak dan
mencatat penjelasan guru.
Siswa bertanya kepada guru
mengenai contoh soal yang
diberikan.
75 menit
104
Elaborasi
Guru memberikan latihan
soal tentang tegangan
permukaan permukaa]n zat
cair, kapilaritas dan
viskositas.
Guru mengontrol dan
membimbing aktivitas siswa
dalam mengerjakan soal.
Guru memeriksa dan
membahas hasil soal latihan
yang telah dikerjakan siswa.
Siswa mengerjakan latihan
soal yang diberikan guru
Konfirmasi
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk merangkum dan
melakukan refleksi terhadap
pengalaman belajar yang
telah dilakukan.
Guru memberikan
kesempatan bertanya
sebelum mengakhiri
pembelajaran.
Guru menyimpulkan hasil
pembelajaran
Siswa merefleksi terhadap
pengalaman belajar yang
telah dilakukan.
Siswa bertanya kepada guru
sebelum guru menyimpulkan
pembelajaran.
Siswa menjelaskan
penjelasan guru
Kegiatan
Akhir
Guru mengakhiri
pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
Siswa menjawab salam guru
5 menit
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik penilaian : tertulis
2. Bentuk instrument : Tes (uraian) dalam soal evaluasi
105
Lampiran
Penilaian Kognitif
NO PERMASALAHAN Skor
1. Jelaskan Pengertian dari:
d. Fluida
e. Gejala kapilaritas
f. Viskositas
20
2. Sebuah batang jarum yang panjangnya 5 cm diletakkan perlahan –
lahan diatas permukaan air. Apabila tegangan permukaan air
N/m, berapa besarnya gaya pada permukaan tersebut?
15
3. Perhatikan gambar berikut, air berada dalam sebuah pipa kapiler
dengan sudut kontak sebesar θ.
Jika jari-jari pipa kapiler adalah 1 mm, tegangan permukaan air
0,07 N/m dan cos θ = 0,8 tentukan tentukan ketinggian air dalam
pipa kapiler! (g = 10 m/s2, ρair = 1000 kg/m
3)
30
4. Sebuah baja kecil dengan jari-jari 0,5 cm jatuh ke dalam bak
berisi oli yang memiliki koefisien viskositas 100 × 10−3
N.s/m2.
Tentukan besar gesekan yang dialami kelereng jika bergerak
dengan kelajuan 5 m/s!
20
5. Sebuah jarum terapung di atas air. Panjang jarum 5 cm dan
memiliki gaya 5 N. Tentukkan tegangan permukaan air tersebut
15
Jawaban Penilaian Kognitif
1.
d. Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap
perubahan bentuk ketika ditekan.
e. Kapilaritas adalah gejala naik atau turunnya zat cair dalam tabung kapiler karena
dipengaruhi adhesi dan kohesi.
f. Viskositas adalah gesekan yang ditimbulkan oleh fluida yang bergerak, atau benda
padat yang bergerak didalam
106
2. Dik : = 5 cm m
=
Dit : F = …..?
Jawab : F =
=
= N
r = 1 mm = 10−3
m
cos θ = 0,8
γ = 0,072N/m
g = 10 m/s2
ρair = 1000 kg/m3
Dit :
Jawab :
= 1,12 m
4. r = 0,5 cm = 5 × 10−3
m
η = 100 × 10−3
N.s/m2
ν = 5 m/s
Dit :
Jawab : = ηv
= ( 5 ( 100 ( 5
= 15000
= 1,5 N 5. Dik : = 5 cm m
= 5
Dit : = …..?
Jawab :
=
= N/m
Tangerang Selatan, 18 Mei 2017
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Lily Vebrina, S.Si Reni Oktora
NIP. NIM:1112016300038
107
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Kontrol)
Sekolah : SMAN 10 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Fluida Statis
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan Ke- : 2
A. Standar Kompetensi
Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan
masalah.
B. Kompetensi Dasar
2.6 Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
C. Indikator pencapaian kompetensi
1. Menjelaskan konsep fluida statis.
2. Menganalisis hubungan gaya, tekanan dan luas yang dikenai oleh gaya.
3. Mendeskripsikan konsep tekanan hidrostatis dan prinsip pascal.
4. Menganalisis persamaan untuk hukum dasar tekanan hidrostatis, tekanan atmosfer
fluida dan prinsip pascal.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan fluida statis
2. Siswa mampu menganalisis suatu hubungan gaya, tekanan dan luas yang dikenai oleh
gaya
3. Siswa mampu mendeskripsikan konsep tekanan hidrostatis dan prinsip pascal
4. Siswa mampu menganalisis persamaan untuk hukum dasar tekanan hidrostatis,
tekanan atmosfer fluida dan prinsip pascal.
108
E. Materi Pembelajaran
Fluida adalah zat yang memiliki kemampuan untuk mengalir, seperti zat cair dan gas.
Statis sendiri artinya diam. Maka fluida statis dapat diartikan sebagai fluida dalam keadaan
diam. Salah satu konsep dalam fluida statis adalah tekanan, baik itu tekanan hidrostatis,
tekanan terukur, tekanan atmosfer dan tekanan mutlak.
Tekanan disimbolkan dengan P yang diambil dari kata Pressure, yang didefinisikan
sebagai gaya yang bekerja tiap satuan luas. Tekanan biasa diformulasikan sebagai berikut:
Keterangan :
P = Tekanan (N. m-2
atau Pa)
F = Gaya (N)
A = Luas (m2)
Tekanan hidrostatis (Ph) adalah tekanan yang disebabkan oleh fluida tak bergerak.
Besarnya tekanan hidrostatis dapat diformulasikan sebagai berikut :
Ph = ρ.g.h
Keterangan :
Ph = Tekanan Hidrostatis (Pa)
ρ = massa jenis fluida (kg.m-3
)
g = Percepatan gravitasi (m.s-2
)
h = kedalaman fluida pada titik pengamatan dari permukaan (m)
Tekanan Mutlak (PA) pada Fluida didapatkan dari penjumlahan antara tekanan udara luar
P0 dengan tekanan ukur (Pgauge) atau dalam konsep ini tekanan ukurnya adalah tekanan
hidrostatis. Secara matematis, tekanan mutlak diformulasikan sebagai berikut:
PA = P0 + Pgauge
PA = P0 + ρ.g.h
Prinsip Pascal berbunyi: tekanan yang diberikan kepada fluida di dalam ruang tertutup
diteruskan ke segala arah sama besar.
109
F. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Konvensional
Metode : Ceramah, Tanya jawab, Diskusi
G. Media dan Sumber Pembelajaran
1. Media pembelajaran : Papan tulis, spidol, lembar soal latihan
2. Sumber belajar :
Agus, Hari. Sains Fisika 2 SMA/MA kelas X, Jakarta : Bumi Aksara, 2007.
Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMA/kelas XI semester 2: Erlangga, 2007.
Sunardi. Fisika Bilingual untuk SMA/MA kelas X, Bandung: Penerbit Yrama
Widya, 2007
110
H. Kegiatan Pembelajaran
Tahapan Deskripsi Kegitan Alokasi
waktu Guru Siswa
Kegiatan
Pendahuluan
Pembelajaran
Awal
Guru mengucapkan salam
dan menyapa siswa serta
mengecek kehadiran
siswa.
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
Sebagai persepsi awal dan
motivasi , guru
menanyakan beberapa
siswa dengan masalah
sehari – hari.
(Mengapa pada saat kita
menyelam tekanan yang
dialami akan semakin
besar?)
Siswa menjawab salam guru.
Siswa mendengarkan dan
memperhatikan guru yang
sedang menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Siswa menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh guru
dengan menuliskan jawaban
sementara mereka dalam buku
catatan.
10 menit
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru menjelaskan materi
tentang besar tekanan
hidrostatis, tekanan
atmofser, prinsip pascal
Guru memberikan contoh
soal tentang besar tekanan
hidrostatis, tekanan
atmofser, prinsip pascal
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
jika ada siswa yang
belum mengerti tentang
contoh soal yang
diverikan
Siswa menyimak dan mencatat
penjelasan guru.
Siswa bertanya kepada guru
mengenai contoh soal yang
diberikan.
75 menit
111
Elaborasi
Guru memberikan latihan
soal tentang besar tekanan
hidrostatis, tekanan
atmofser, prinsip pascal
Guru mengontrol dan
membimbing aktivitas
siswa dalam mengerjakan
soal.
Guru memeriksa dan
membahas hasil soal
latihan yang telah
dikerjakan siswa.
Siswa mengerjakan latihan soal
yang diberikan guru
Konfirmasi
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk merangkum dan
melakukan refleksi
terhadap pengalaman
belajar yang telah
dilakukan.
Guru memberikan
kesempatan bertanya
sebelum mengakhiri
pembelajaran.
Guru menyimpulkan
hasil pembelajaran
Siswa merefleksi terhadap
pengalaman belajar yang telah
dilakukan.
Siswa bertanya kepada guru
sebelum guru menyimpulkan
pembelajaran.
Siswa menjelaskan penjelasan
guru
Kegiatan
Akhir
Guru mengakhiri
pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
Siswa menjawab salam guru
5 menit
112
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik penilaian : Tertulis
2. Bentuk instrument : Tes (uraian) dalam soal evaluasi
Tangerang Selatan, 20 Mei 2017
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Lily Vebrina, S.Si Reni Oktora
NIP. NIM:1112016300038
113
Lampiran
Penilaian Kognitif
NO PERMASALAHAN Skor
1. Jelaskan Pengertian dari Fluida statis ? 25
2. Berapakah tekanan hidrostatis didasar kolam dengan kedalaman
air 2 m? , g = 10 m/ )?
25
3. Sebuah dongkrak hidrolik mempunyai dua penampang masing –
masing A1 = 10 dan A2 = 50 . Jika pada penampang A1
diberi gaya F1 = 10 N, berapakah berat beban maksimum yang
dapat diangkat penampang A2?
25
4. Sebuah kursi bermassa 6,5 kg. Luas penampang kursi 8 x 10-3
m2.
Berapakah tekanan kursi terhadap lantai? (g = 10 m/s2) ?
25
Jawaban Penilaian Kognitif
1. Fluida statis adalah fluida dalam keadaan diam. Salah satu konsep dalam fluida statis yaitu
tekanan, baik itu tekanan hidrostatis, tekanan terukur, tekanan atmosfer dan tekanan mutlak.
2. Diketahui : 1000 kg/m3
g = 10 m/
h = 2 m
Ditanya : P…. ?
J awab :
3. Diketahui : 10 cm2
50 cm2
10 cm2
Ditanya : …. ?
Jawab :
.
4. Diketahui : m = 6,4 kg
A = 8 x 10-3
m2
Ditanya : P…. ?
Jawab : *F = m.g
F = 6,4 x 10 = 64 N
P =
114
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Kontrol)
Sekolah : SMAN 10 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Fluida Statis
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan Ke- : 3
A. Standar Kompetensi
Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan
masalah.
B. Kompetensi Dasar
2.7 Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
C. Indikator pencapaian kompetensi
1. Menjelaskan konsep Prinsip Archimedes.
2. Menerapkan persamaan untuk Prinsip Archimedes.
3. Mendeskripsikan konsep benda pada keadaan terapung, melayang, dan tenggelam.
4. Menganalisis prinsip archimedes dalam kehidupan sehari-hari.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan konsep prinsip Archimedes.
2. Siswa dapat menerapkan persamaan untuk prinsip Archimedes.
3. Siswa dapat mendeskripsikan konsep benda pada keadaan terapung, melayang dan
tenggelam.
4. Siswa dapat menganalisis prinsip Archimedes dalam kehidupan sehari-hari.
115
E. Materi Pembelajaran
Menurut prinsip Archimedes, jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair sebagian
atau seluruhnya, benda tersebut akan mengalami gaya ke atas sebesar berat zat cair yang
dipindahkannya. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:
F = ρ .g.V
Keterangan :
F = gaya angkat keatas yang disebabkan oleh benda (N)
ρ = massa jenis benda / kerapatan benda (kg.m/s2)
g = gaya gravitasi (m/s2)
V = volume benda (m3)
1. Benda dalam zat cair terdiri dari tiga keadaan, yaitu:
a. Mengapung:
- Massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis fluida ( < )
- Gaya ke atas sama dengan gaya berat benda
b. Melayang:
- Massa jenis benda sama dengan massa jenis fluida ( = )
- Gaya berat benda sama dengan gaya ke atas zat cair pada benda
c. Tenggelam
- Massa jenis benda lebih besar dari massa jenis fluida ( > )
- Gaya ke atas lebih kecil dari gaya berat benda
Gambar 1 : Tiga Keadaan Hukum Archimedes
2. Penerapan gaya apung
Kapal laut, galangan kapal, balon udara, hidrometer.
116
F. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Konvensional
Metode : Ceramah, Tanya jawab, Diskusi
G. Media dan Sumber Pembelajaran
1. Media pembelajaran : Papan tulis, spidol, lembar soal latihan
2. Sumber belajar :
Agus, Hari. Sains Fisika 2 SMA/MA kelas X, Jakarta : Bumi Aksara, 2007.
Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMA/kelas XI semester 2: Erlangga, 2007.
Sunardi. Fisika Bilingual untuk SMA/MA kelas X, Bandung: Penerbit Yrama
Widya, 2007.
H. Kegiatan Pembelajaran
Tahapan Deskripsi Kegitan Alokasi
waktu Guru Siswa
Kegiatan
Pendahuluan
Pembelajaran
Awal
Guru mengucapkan salam
dan menyapa siswa serta
mengecek kehadiran siswa.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Sebagai persepsi awal dan
motivasi , guru menanyakan
beberapa siswa dengan
masalah sehari – hari.
(Kenapa saat kita mandi
dikolam renang, tubuh akan
terasa ringan?)
Siswa menjawab salam guru.
Siswa mendengarkan dan
memperhatikan guru yang
sedang menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Siswa menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh guru
dengan menuliskan jawaban
sementara mereka dalam
buku catatan.
10 menit
117
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru menjelaskan materi
tentang prinsip archimedes
dan keadaan benda melayang,
terapung, tenggelam
Guru memberikan contoh
soal tentang prinsip
archimedes dan keadaan
benda melayang, terapung,
tenggelam.
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
jika ada siswa yang belum
mengerti tentang contoh soal
yang diberikan.
Siswa menyimak dan
mencatat penjelasan guru.
Siswa bertanya kepada guru
mengenai contoh soal yang
diberikan.
75 menit
Elaborasi
Guru memberikan latihan
soal tentang prinsip
archimedes dan keadaan
benda melayang, terapung,
tenggelam.
Guru mengontrol dan
membimbing aktivitas siswa
dalam mengerjakan soal.
Guru memeriksa dan
membahas hasil soal latihan
yang telah dikerjakan siswa.
Siswa mengerjakan latihan
soal yang diberikan guru
118
Konfirmasi
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk merangkum dan
melakukan refleksi terhadap
pengalaman belajar yang
telah dilakukan.
Guru memberikan
kesempatan bertanya
sebelum mengakhiri
pembelajaran.
Guru menyimpulkan hasil
pembelajaran
Siswa merefleksi terhadap
pengalaman belajar yang
telah dilakukan.
Siswa bertanya kepada guru
sebelum guru menyimpulkan
pembelajaran.
Siswa menjelaskan
penjelasan guru
Kegiatan
Akhir
Guru mengakhiri
pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
Siswa menjawab salam guru
5 menit
I. Penilaian Hasil Belajar
3. Teknik penilaian : Tertulis
4. Bentuk instrument : Tes (uraian) dalam soal evaluasi
Tangerang Selatan, 23 Mei 2017
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Lily Vebrina, S.Si Reni Oktora
NIP. NIM:1112016300038
119
Lampiran
Penilaian Kognitif
NO PERMASALAHAN Skor
1. Sebutkan bunyi dari Hukum Archimedes? 25
2. Massa jenis air 1.000 kg/m3 dan gravitasi bumi 9,8 m/s
2. Jika ada
benda yang tercelup ke dalam air tersebut dengan volume benda
yang tercelup 10 m3, maka berapakah gaya tekan ke atasnya?
25
3. Segumpal es dalam keadaan terapung dilaut. Volume seluruhnya
adalah 5150 dm3. Jika massa jenis es 0,9 kg/dm
3, massa jenis air
laut 1,03 kg/dm3, maka volume es yang menonjol dipermukaan air
laut?
25
4. Suatu benda di udara memiliki berat 55 N. Benda tersebut
kemudian ditimbang didalam air dan beratnya 20 N. Tentukkan
besarnya gaya Archimedes yang bekerja?
25
120
Jawaban Penilaian Kognitif
1. Hukum Archimedes, jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair sebagian atau
seluruhnya, benda tersebut akan mengalami gaya ke atas sebesar berat zat cair yang
dipindahkannya
2. Dik : = 9,8 m/s2
= 1000 kg/m3
= 10 m3
Dit : = …..?
Jawab : = g
=
= N
3. V = 5150 m3
= 0,9 kg/dm3
= 1,03 kg/dm3
Dit :
Jawab : =
0.9 =
4,635 =
= 4500
V yang muncul = = 5150 – 4500 = 650 dm3
4. Wu = 55 N
Wf = 20 N
Dit : fa ?
Jawab : = Wu - Wf
= 55 – 20 = 30 N
121
Lampiran A.3
LEMBAR DISKUSI SISWA Pertemuan 1
Kelas :
Kelompok :
Anggota :
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendeskripsikan konsep tegangan permukaan zat cair
2. Siswa dapat menerapkan persamaan pada tegangan permukaan zat cair
3. Siswa dapat mendeskripsikan konsep gejala kapilaritas dan viskositas
4. Siswa dapat menerapkan persamaan pada gejala kapilaritas dan viskositas
B. Dasar Teori
Tegangan Permukaan zat cair adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang,
.Secara matematis, tegangan permukaan dituliskan sebagai berikut:
γ =
Keterangan :
γ = Tegangan Permukaan (N/m)
F = Gaya permukaan (N)
d = Panjang permukaan (m)
Kapilaritas adalah gejala naik turunnya permukaan zat cair di dalam pembuluh yang
sempit (pipa kapiler).
Gambar 1: Kenaikkan (A) dan penurunan (B) permukaan zat cair
122
Ketinggian zat cair dalam suatu pipa kapiler, dirumuskan sebagai berikut:
h =
Keterangan:
h = ketinggian (m)
= tegangan permukaan (Nm-1
)
= sudut yang dibentuk oleh kelengkungan permukaan zat cair dengan dinding tabung
= massa jenis (kg.m-3
)
g = percepatan gravitasi (m.s-2
)
r = jari-jari dalam pipa kapiler (m)
Viskositas Pengertian viskositas fluida (zat cair): adalah gesekan yang ditimbulkan oleh
fluida yang bergerak, atau benda padat yang bergerak didalam fluida. Hukum Stokes untuk
fluida kental;
Keterangan :
Fs = Gaya Stokes
= jari- jari bola (m)
= nilai viskositas (Pa.s)
= kecepatan terminal (m.s-1
)
Kecepatan terminal dalam konteks percobaan pengukuran kekentalan zat cair. Sebuah
kelereng yang dijatuhkan dalam larutan kental suatu saat akan mengalami kecepatan terbesar
dan tetap, kecepatan ini dinamakan kecepatan terminal.
( )
Keterangan:
= kecepatan terminal (m.s-1
)
= jari- jari bola (m)
= nilai viskositas (Pa.s)
= kecepatan terminal (m.s-1
)
= massa jenis benda (kg.m-3
)
= massa jenis fluida (kg.m-3
)
123
D. Pertanyaan Diskusi
Diskusikanlah dan jawablah dengan teman kelompok mengenai pertanyaan –
pertanyaan dibawah ini:
1. Seekor serangga air dapat berjalan dipermukaan danau tanpa
tenggelam, hal tersebut dapat disebabkan karena?
..............................................................................................……
…………………………………………………………..……...…
………………………………………………………................
…………………………………………………………………………………………
2. Sebuah pisau silet berukuran 3 cm x 2 cm, diletakkan di atas
permukaan zat cair. Tegangan permukaan zat cair 72 cm.
Tentukkan berat minimum silet tersebut agar tidak tenggelam?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
3. Salah satu gejala kapilaritas yaitu naiknya minyak pada sumbu
kompor yang menyebabkan kompor menyala, Jelaskan kenapa
hal ini bisa terjadi berdasarkan gejala kapilaritas?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
124
LEMBAR DISKUSI SISWA Pertemuan 2
Kelas :
Kelompok :
Anggota :
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menganalisis suatu hubungan gaya, tekanan dan luas yang dikenai oleh
gaya.
2. Siswa mampu menjelaskan konsep tekanan hidrostatis dan prinsip pascal.
3. Siswa dapat menerapkan persamaan untuk hukum dasar tekanan hidrostatis, tekanan
atmosfer dan hukum pascal.
B. Dasar Teori
Fluida adalah zat yang memiliki kemampuan untuk mengalir, seperti zat cair dan gas.
Statis sendiri artinya diam. Maka fluida statis dapat diartikan sebagai fluida dalam keadaan
diam. Salah satu konsep dalam fluida statis adalah tekanan, baik itu tekanan hidrostatis,
tekanan terukur, tekanan atmosfer dan tekanan mutlak.
Tekanan disimbolkan dengan P yang diambil dari kata Pressure, yang didefinisikan
sebagai gaya yang bekerja tiap satuan luas. Tekanan biasa diformulasikan sebagai berikut:
Keterangan :
P = Tekanan (N. m-2
atau Pa)
F = Gaya (N)
A = Luas (m2)
Tekanan hidrostatis (Ph) adalah tekanan yang disebabkan oleh fluida tak bergerak. Besarnya
tekanan hidrostatis dapat diformulasikan sebagai berikut :
125
Ph = ρ.g.h
Keterangan :
Ph = Tekanan Hidrostatis (Pa)
ρ = massa jenis fluida (kg.m-3
)
g = Percepatan gravitasi (m.s-2
)
h = kedalaman fluida pada titik pengamatan dari permukaan (m)
Tekanan Mutlak (PA) pada Fluida didapatkan dari penjumlahan antara tekanan udara luar
P0 dengan tekanan ukur (Pgauge) atau dalam konsep ini tekanan ukurnya adalah tekanan
hidrostatis. Secara matematis, tekanan mutlak diformulasikan sebagai berikut:
PA = P0 + Pgauge
PA = P0 + ρ.g.h
Prinsip Pascal berbunyi: tekanan yang diberikan kepada fluida di dalam ruang tertutup
diteruskan ke segala arah sama besar.
D. Pertanyaan Diskusi
Diskusikanlah dan Jawablah dengan teman kelompok mengenai pertanyaan –
pertanyaan dibawah ini:
1. Kenapa ketika seseorang menyelam didalam air, maka akan
merasakan adanya tekanan pada telinganya?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………....
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
126
2. Seekor ikan berada pada kedalaman 4 m dari permukaan air. Jika
massa jenis air 1000 kg/m3, tentukan tekanan hidrostatik yang
dialami ikan.
…………………………………………………………………………………………
………………….……………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
3. Sebuah dongkrak hidrolik dengan penampang yang luas
penampang 20 m dan 60 m. berapakah gaya minimum yang
harus dikerjakan pada penampang kecil dongkrak tersebut
untuk mengangkat mobil yang beratnya 1200 N?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
127
LEMBAR DISKUSI SISWA Pertemuan 3
Kelas :
Kelompok :
Anggota :
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan hukum archimedes.
2. Siswa mampu menerapkan persamaan untuk hukum archimedes.
3. Siswa mampu menganalisis benda pada keadaan terapung, melayang , tenggelam dan
aplikasi hukum archimedes.
B. Dasar Teori
Menurut prinsip Archimedes, jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair
sebagian atau seluruhnya, benda tersebut akan mengalami gaya ke atas sebesar berat zat cair
yang dipindahkannya. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:
F = ρ .g.V
Keterangan :
F = gaya angkat keatas yang disebabkan oleh benda (N)
ρ = massa jenis benda / kerapatan benda (kg.m/s2)
g = gaya gravitasi (m/s2)
V = volume benda (m3)
1. Benda dalam zat cair terdiri dari tiga keadaan, yaitu:
a. Mengapung:
- Massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis fluida ( < )
- Gaya ke atas sama dengan gaya berat benda
b. Melayang:
- Massa jenis benda sama dengan massa jenis fluida ( = )
128
- Gaya berat benda sama dengan gaya ke atas zat cair pada benda
c. Tenggelam
- Massa jenis benda lebih besar dari massa jenis fluida ( > )
- Gaya ke atas lebih kecil dari gaya berat benda
Gambar 1 : Tiga Keadaan Hukum Archimedes
2. Penerapan gaya apung
Kapal laut, galangan kapal, balon udara, hidrometer.
D. Pertanyaan Diskusi
Diskusikanlah dan Jawablah dengan teman kelompok mengenai pertanyaan –
pertanyaan dibawah ini:
1. Dalam kehidupan sehari-hari, anda mengamati kenapa sebuah kapal
besi yang besar bisa terapung dilaut?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………....
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2. Massa jenis air 1.000 kg/m3 dan gravitasi bumi 10 m/s
2. Jika ada benda yang
tercelup ke dalam air tersebut dengan volume benda yang tercelup 5 m3, maka
berapakah gaya angkat air ke atas?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
129
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
3. Sebutkan dan jelaskan bagaimana keadaan benda saat dimasukkan kedalam air? Sesuai
ilustrasi gambar disamping!
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
130
Lampiran B
Instrumen Penelitian
1. Instrumen Tes
a. Kisi – kisi Instrumen Tes
b. Instrumen Tes Hasil Belajar
c. Instrumen Tes Kokami
2. Analisis Hasil Uji Instrumen
a. Uji Validasi Butir Soal
b. Uji Realibilitas Instrumen
c. Uji Taraf Kesukaran
d. Uji Daya Pembeda
3. Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen
4. Soal Instrumen Penelitian
5. Lembar Jawaban Instrumen
6. Kisi – kisi Instrumen Nontes
a. Kisi-kisi Angket Respon Siswa
b.Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa
7. Instrumen Nontes
a. Angket Respon Siswa
b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
8. Instrumen Validasi Ahli Media
131
Lampiran B.1.a
KISI – KISI INSTRUMEN TES
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Fluida Statis
Kompetensi Dasar :Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik
dan dinamik serta penerepannya dalam kehidupan sehari-hari
Indikator Aspek Kognitif Jumlah
Soal C1 C2 C3 C4
Menjelaskan pengertian
fluida
1,2 2
Memahami konsep tegangan
permukaan zat cair
4 3 2
Menerapkan persamaan untuk
tegangan permukaan zat cair
5 6 2
Memahami konsep gejala
kapilaritas dan viskositas.
7 8,9,10 4
Menerapkan persamaan untuk
gejala kapilaritas dan
viskositas
11,12 2
Menjelaskan konsep fluida
statis
13,14 2
Menganalsis hubungan gaya,
tekanan, dan luas yang
dikenai oleh gaya
15,16 17 3
Memahami konsep tekanan
hidrostatis dan prinsip pascal
18,21 19,22 20 5
Menerapkan persamaan untuk
hukum dasar tekanan
hidrostatis, tekanan atmosfer,
dan prinsip pascal
24,25,
27,29
23,26,
28
7
Memahami konsep prinsip
archimedes
30,31 32 3
Menerapkan persamaan untuk
prinsip archimedes
33,34 2
Melakukan percobaan benda
mengenai keadaan terapung,
melayang, dan tenggelam
36 35 37,38 4
Menerapkan aplikasi prinsip
archimedes dalam kehidupan
sehari-hari
39 40 2
Jumlah Soal 12 8 11 9 40
Persentase soal 30% 20% 27,5% 22, % 100%
132
Lampiran B.1.b
INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR
Sekolah : SMAN 10 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Fluida Statis
Jumlah Soal : 40
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Kompetensi Dasar :Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta penerepannya dalam kehidupan sehari-
hari
Konsep/
Sub Konsep Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian
Ranah
Kogniti
f
Pengertian
fluida,
Tegangan
permukaan,
Kapilaritas,
Viskositas
Menjelaskan
pengertian fluida
Mendefinisikan
fluida
1) Definisi dari fluida adalah....
A. zat yang tidak memiliki kemampuan
untuk mengalir
B. zat yang memiliki kemampuan untuk
mengalir
C. kecenderungan zat cair untuk menegang
D. kecenderungan zat cair untuk tidak
menegang
E. zat yang dapat memberikan tekanan
Jawaban : B
Fluida adalah zat yang memiliki
kemampuan untuk mengalir atau disebut
dengan zat alir
C1
Menunjukkan
suatu zat yang
termasuk dan tidak
termasuk ke dalam
fluida
2) Berikut ini merupakan zat yang tidak
termasuk fluida adalah….
A. Oksigen
B. Minyak
C. Alkohol
D. Air
E. Tanah
Jawaban : E
a. Oksigen
b. Minyak
c. Alkohol
d. Air
C1
133
Mendeskripsikan
konsep tegangan
permukaan zat cair
Mendefinisikan
pengertian dan
peristiwa dari
tegangan
permukaan zat cair
3) Perhatikan gambar berikut ini!
Serangga dapat berjalan pada permukaan air
karena ….
A. Adanya viskositas
B. Adanya gejala kapilaritas
C. Adanya tekanan hidrostatis
D. Adanya tegangan permukaan zat cair
E. Adanya prinsip archimedes
Jawaban : D
Tegangan Permukaan zat cair adalah
Kecenderungan permukaan zat cair
untuk menegang, sehingga
permukaannya seperti ditutupi oleh suatu
lapisan elastik. Salah satu contohnya
serangga yang dapat berjalan pada
permukaan air
C2
4) Kecenderungan permukaan zat cair untuk
menegang, sehingga permukaannya seperti
ditutupi oleh suatu lapisan elastis merupakan
pengertian….
A. Tekanan hidrostatis
B. Viskositas
C. Tegangan permukaan zat cair
D. Prinsip archimedes
E. Prinsip pascal
Jawaban : C
Tegangan Permukaan zat cair adalah
Kecenderungan permukaan zat cair
untuk menegang, sehingga
permukaannya seperti ditutupi oleh suatu
lapisan elastis
C1
Menerapkan
persamaan untuk
tegangan
permukaan zat cair
Menentukan
tegangan
permukaan jika
diketahui besaran
yang lainnya.
5) Sebuah silet dicelupkan kedalam larutan
sabun. Jika silet yang digunakan mempunyai
massa 2 gr, beban penyeimbangnya 3gr dan
panjang silet yang digunakan 100 cm, maka
besar tegangan larutan sabun tersebut
adalah….
Jawaban : E
Diketahui : = 2 g = 2 10-3
kg
= 3 g = 3 10-3
kg
l = 100 cm = 1 m
g = 10 m/s
Ditanya : =….?
Penyelesain:
C3
134
A. 5.10-3
N/m
B. 10.10-3
N/m
C. 15.10-3
N/m
D. 20.10-3
N/m
E. 25.10-3
N/m
= m.g =(m1+m2) g
=( 2 10-3
+ 3 10-3
) 10
= 5 10-3
kg
=
= 25 10
-3 N/m
6) Perhatikan gambar dibawah ini!
h
h
Air Raksa
Terdapat dua pipa kapiler yang masing-
masing berisi air dan raksa. Jika pada pipa
yang berisi air, air naik dengan ketinggian 10
cm, dan pipa yang berisi raksa permukaan
raksa turun 4,7 cm. Perbandingan tegangan
permukaan air dan raksa adalah…
( , , = -0,8 )
A. 1:8
B. 1:6
C. 1:4
D. 1:2
E. 1:1
Jawaban : C
Diketahui : = 0,1 m
= 4,7.10-2
m
= 1000 kg/m3
= 13600 kg/m3
=
=
Ditanya : =….?
Penyelesain:
:
:
( )
( )
1 : 4
C4
135
Mendeskripsikan
konsep gejala
kapilaritas dan
viskositas
Menjelaskan
kapilaritas dan
viskositas
7) Peristiwa naik atau turunnya zat cair dalam
pipa kapiler adalah….
A. Tegangan permukaan zat cair
B. Kapilaritas
C. Viskositas
D. Kohesi
E. Tekanan hidrostatis
Jawaban : B
Kapilaritas adalah peristiwa naik atau
turunnya zat cair dalam pipa kapiler.
C1
8) Naik turunnya suatu cairan dalam pipa
kapiler bergantung pada :
(1) Sudut kontak permukaan fluida
(2) Massa jenis fluida
(3) Jari-jari pipa kapiler
(4) Tekanan udara luar
(5) Tegangan permukaan
Dari pernyataan di atas yang benar adalah….
A. (1), (2), (3), dan (4)
B. (1), (2), (3), dan (5)
C. (1), (3), (5), dan (4)
D. (2), (3), (4), dan (5)
E. (1), (2), (4), dan (5)
Jawaban : B
Kenaikan permukaan fluida dalam pipa
kapiler dirumuskan :
, berdasarkan persamaan
tersebut diketahui bahwa kenaikan
permuakaan fluida (h) bergantung pada
tegangan permukaan, sudut kontak, jari-
jari pipa kapiler, massa jenis.
C2
9) Definisi viskositas adalah ….
A. Peristiwa naik atau turunnya zat cair
dalam pipa kapiler
B. Ukuran kekentalan fluida yang
menyatakan besar kecilnya gesekan atau
hambatan di dalam fluida
C. Kecenderungan permukaan zat cair untuk
menegang sehingga permukaannya seperti
ditutupi oleh suatu lapisan elastis
Jawaban : B
Viskositas adalah Ukuran kekentalan
fluida yang menyatakan besar kecilnya
gesekan atau hambatan di dalam fluida
C2
136
D. Besarnya gaya ke atas yang dialami benda
dalam fluida
E. Tekanan gas berbanding terbalik dengan
volume ruang tertutup
Menyebutkan
contoh peristiwa
kapilaritas dalam
kehidupan sehari-
hari
10) Contoh peristiwa kapilaritas dalam
kehidupan sehari hari adalah….
A. Penggunaan dongkrak hidrolik
B. Kapal laut yang dapat mengapung
diperairan
C. Naiknya minyak tanah pada sumbu
kompor
D. Telur yang melayang pada larutan garam
E. Serangga yang dapat berjalan
dipermukaan air
Jawaban : C
Naiknya minyak tanah pada kompor
C2
Menerapkan
persamaan untuk
gejala kapilaritas
dan viskositas
Menentukkan nilai
kapilaritas dan
koefisien
viskositas
11) Sebuah pipa kapiler dengan jari-jari
penampang 1 mm dicelupkan tegak lurus ke
dalam air memiliki tegangan permukaan 0,1
N/m dan memiliki massa jenis air 1000 kg/m3.
Jika sudut kontaknya 60°, maka kenaikan air
dalam pipa kapiler adalah….
(g = 10 m/s2 )
A. 0,05 m
B. 0,04 m
C. 0,03 m
D. 0,02 m
E. 0,01 m
Jawaban : E
Diketahui : = 1000kg/m3
r = 1 mm = 10-3
m
= 60o
= 0,1 N/m
Ditanya : h = …?
Penyelesaian :
h =
h =
m
h = 0,01 m
C3
12) Sebuah bola kecil terbuat dari logam
dijatuhkan dalam tabung yang berisi alkohol.
Jika gaya gesek adalah 45 , jari-jari
Jawaban : D
Diketahui : =
r = 2 m
C3
137
bola kecil 0,002 m dan kecepatan bola kecil
dalam alkohol 0,2 m/s. Besar koefisien
viskositas alkohol adalah…
A.
s/m
2
B.
s/m
2
C.
s/m
2
D.
s/m
2
E.
s/m
2
v = 2 m/s
g = 10 m/s2
Ditanya : η = ….?
Penyelesaian :
= 6
η =
η =
η =
s/m
2
Fluida
Statis,
Tekanan,
Tekanan
Hidrostatika,
Prinsip
Pascal,
Prinsip
Archimedes
Menjelaskan
konsep fluida statis
Mendefinisikan
fluida statis
13) Fluida dalam keadaan diam adalah….
A. Kapilaritas
B. Viskositas
C. Fluida dinamis
D. Fluida statis
E. Prinsip Archimedes
Jawaban : D
Fluida statis adalah Fluida dalam
keadaan diam.
C1
Menunjukkan
konsep fluida
statis dari
pernyataan yang
disajikan
14) Amati pernyataan dibawah ini!
1) Kerapatan fluida
2) Besar percepatan gravitasi
3) Jarak dari permukaan fluida
4) Luas permukaan bidang
Tekanan fluida pada suatu tempat bergantung
pada pernyataan nomor….
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 2 dan 4
D. 1,2 dan 3
E. 1, 2, 3 dan 4
Jawaban : E
Tekanan fluida bergantung pada
kerapatan fluida, besar kecepatan
gravitasi, jarak dari permukaan fluida,
luas permukaan bidang.
C1
138
Menganalsis
hubungan gaya,
tekanan, dan luas
yang dikenai oleh
gaya
Menentukkan
salah satu besaran
fisis terkait dengan
tekanan
15) Seorang wanita bermassa 60 kg memakai
sepatu hak dengan luas permukaan 1 cm2.
Tekanan hak sepatu yang bekerja pada lantai
adalah…
A. 0,3 kPa
B. 3,0 kPa
C. 30,0 kPa
D. 300,0 kPa
E. 3000,0 kPa
Jawaban : E
Diketahui : m = 60 kg
A = 2 cm2 = 2.10
-4 m
2
Ditanya : P = …?
Penyelesaian :
P =
P =
C3
16) Seorang dokter menggunakan suntikan yang
berdiameter 6 cm supaya tekanan zat cairnya
105
Pa, berarti gaya yang bekerja pada
suntikan adalah….
A. 30 N
B. 60 N d= 6cm
C. 90 N
D. 120 N
E. 150 N
Jawaban : C
Diketahui : d = 6 cm = 6.10-2
m
r = 3 cm = 3.10-2
m
P = 105 Pa
Ditanya : F = ….?
Penyelesaian :
P =
F = P. A
F = P. ( )
F = 105.( . (3.10
-2)
2)
F = 90 N
C3
Menganalisis
hubungan besar
tekanan dengan
luas permukaan
17) Seorang anak sedang menancapkan paku
payung pada kayu dengan ibu jari. Akibat
gaya tekan dari ibu jari timbul tekanan sebesar
x dibagian (1) dan sebesar y pada kayu yang
terkena ujung paku dibagian (2). Hubungan x
dan y yang benar adalah….
Jawaban : B
P = F/A
Berdasarkan persamaan tersebut dapat
kita ketahui bahwa besarnya tekanan
yang dipengaruhi oleh besar gaya dan
luas permukaan. Besar tekanan
berbanding terbalik dengan luas
permukaan artinya semakin kecil luas
permukaan benda maka tekanannya akan
C4
139
(1) X
(2) Y
A. x = y, karena gayanya sama
B. x < y, karena permukaan (1) tidak runcing
C. x > y, karena (1) langsung terkena ibu jari
D. x < y, karena permukaan (1) tidak lebar
E. x > y, karena bagian (1) tidak runcing
semakin besar apabila diberikan gaya
dan sebaliknya. Maka hubungan dari x
dan y adalah x < y karena permukaan (1)
tidak runcing ( luas permukaan 1 lebih
besar dari luas permukaan 2 )
Mendeskripsikan
konsep tekanan
hidrostatis dan
prinsip pascal
Menjelaskan
konsep tekanan
hidrostatis
18) Pernyataan yang benar tentang tekanan
hidrostatis adalah ….
A. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan
oleh berat atau gaya gravitasi yang bekerja
pada tiap bagian zat cair.
B. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan
oleh berat atau gaya gravitasi yang bekerja
pada tiap bagian zat padat
C. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan
oleh tinggi zat cair
D. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan
oleh kedalaman zat cair
E. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan
oleh volume zat cair
Jawaban : A
Tekanan Hidrostatis adalah tekanan zat
cair yang hanya disebabkan oleh berat
atau gaya gravitasi yang bekerja pada
tiap bagian zat cair
C1
KAYU
140
Memahami faktor-
faktor yang
mempengaruhi
besarnya tekanan
hidrostatis
19) Amati pernyataan dibawah ini!
1) Kedalaman
2) Gravitasi
3) Massa jenis
4) Luas penampang
Tekanan hidrostatis yang dialami suatu titik
besarnya bergantung pada pernyataan
nomor….
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 1 dan 4
D. 1,2 dan 3
E. 1,2,3 dan 4
Jawaban : D
Sesuai persamaan di atas tekanan
hidrostatis bergantung massa jenis ( ) ,
Gravitasi ( ), dan kedalaman /
ketinggian ( )
C2
Menggambarkan
grafik hubungan
kedalaman dan
tekanan hidrostatis
20) Grafik yang menunjukkan hubungan
kedalaman dan tekanan hidrostatis adalah…
A. P (Pa)
h (m)
B. P (Pa)
h (m)
Jawaban : C
.
Berdasarkan persamaan di atas dapat kita
ketahui bahwa tekanan hidrostatis
berbanding lurus dengan kedalamannya.
Semakin besar kedalamannya semakin
besar pula tekanan hidrostatisnya, maka
grafik hubungan kedalaman dan tekanan
hidrostatisnya adalah
P (Pa)
h (m)
C4
141
C. P (Pa)
h (m)
D. P (Pa)
h (m)
E. P (Pa)
h (m)
Menyebutkan
bunyi dari prinsip
pascal
21) Pernyataan yang benar tentang Prinsip Pascal
adalah….
A. Tekanan yang diberikan pada zat cair
dalam ruangan tertutup diteruskan ke
segala arah sama besar
B. Tekanan yang diberikan pada zat cair
dalam ruangan tertutup tidak diteruskan
C. Tekanan yang diberikan pada zat cair
dalam ruangan terbuka diteruskan ke
segala arah tidak sama besar
D. Tekanan yang diberikan pada zat cair
dalam ruangan terbuka diteruskan ke
Jawaban : A
Prinsip Pascal adalah tekanan yang
diberikan zat cair pada ruangan tertutup
akan diteruskan ke segala arah sama
besar
C1
142
sebagian arah sama besar
E. Tekanan yang diberikan pada zat cair
dalam ruangan tertutup diteruskan ke
segala arah tidak sama besar
Memahami
penerapan prinsip
pascal pada
kehidupan sehari –
hari
22) Sebuah mobil memiliki massa besar dapat
diangkat oleh mesin hidrolik. Peristiwa
tersebut merupakan penerapan dari…
A. Tegangan permukaan
B. Viskositas
C. Prinsip pascal
D. Tekanan hidrostatis
E. Prinsip archimedes
Jawaban : C
Hukum Pascal berbunyi tekanan yang
diberikan zat cair pada ruangan tertutup
akan diteruskan ke segala arah sama
besar. Dari hukum ini diperoleh prinsip
bahwa dengan gaya yang kecil dapat
dihasilkan gaya yang lebih besar. Prinsip
ini dimanfaatkan dalam mesin hidrolik
C2
Menerapkan
persamaan untuk
hukum dasar
tekanan hidrostatis,
tekanan atmosfer,
dan prinsip pascal
Menganalisis
hubungan gaya
hidrostatis dengan
gaya pegas
23) Perhatikan gambar di bawah ini!
0.01 m
Zat Cair
Pengisap P mempunyai luas penampang 1 cm2
yang bergerak bebas tanpa gesekan sehingga
dapat menekan pegas sejauh 0,6 cm. Jika
konstanta pegas 100 N/m, maka massa jenis zat
cair tersebut (dalam kg/m3) adalah….
Jawaban : A
Diketahui : k = 100 N/m
x = 0,6 cm = 6.10-3
m
g = 10 m/s
h = 0,01 m
A = 1 cm2 = 10
-4 m
2
Ditanya : = ….?
Penyelesaian :
Gaya hidrostatis = gaya pegas
F = k.x
F = 100 N/m . 0,06 m
= 0,6 N
P =
C4
0,6 cm
143
A. 600 kg/m3
B. 650 kg/m3
C. 70 kg/m3
D. 750 kg/m3
E. 850 kg/m3
P =
P = 6.103 Pa
=
=
= 600 kg/m
3
Menentukkan
tekanan hidrostatis
pada kedalaman
tertentu
24) Sebuah kolam ikan lele dalamnya 5,2 m berisi
penuh air dan gravitasi
, Tekanan hidrostatis suatu titik
yang berada 40 cm di atas dasar kolam
adalah….
A. 0,48 kPa
B. 4,8 kPa
C. 48 kPa
D. 480 kPa
E. 4800 kPa
Jawaban : B
Diketahui : h1 = 5,2 m
h2 = 40cm = 0,4 m
h = ( 5,2 – 0,4) = 4,8 m
g = 10 m/s
= 1 gr/cm3 = 1000 kg/m
3
Ditanya : = ….?
Penyelesaian :
Ph =
Ph = ( )( )( ) Ph = 48 kPa
C3
144
25) Sebuah botol setinggi 25 cm berisi air (massa
jenis air dan gravitasi , Tekanan hidrostatis yang bekerja
pada dasar botol tersebut adalah….
A. 3500 Pa
B. 3000 Pa
C. 2500 Pa
D. 2000 Pa
E. 1500 Pa
Jawaban : C
Diketahui : h = 25 cm = 0,25 m
g = 10 m/s
= 1000 kg/m3
Ditanya : = ….?
Penyelesaian :
Ph =
Ph = ( )( )( )
Ph = 2500 Pa
C3
Menganalisis
permasalahan
yang berkaitan
dengan tekanan
hidrostatis
26) Perhatikan gambar pipa U dibawah ini
10cm
Sebuah tabung berbentuk huruf U mula-mula
diisi dengan air yang massa jenisnmya 1
gr/cm3. Kemudian pada kaki kiri tabung
dituangkan minyak, massa jenis minyak 0,8
gr/cm3. Perbedaan ketinggian permukaan air
Jawaban : D
Diketahui : = 1 gr/cm3
= 0,8 gr/cm3
hm = 10 cm
Ditanya : ∆h = ….?
Penyelesaian :
Pa= Pm
Po + a = Po + m
a = m
ha =
×hm
ha =
×10
C4
145
dan minyak pada kedua kaki tabung adalah….
a. 5 cm
b. 4 cm
c. 3 cm
d. 2 cm
e. 1 cm
ha = 8 cm
∆h= hm - ha
=10 cm – 8 cm
= 2 cm
Menganalisis
persoalan yang
berkaitan dengan
prinsip pascal
27)
F1 =…? m = 40 kg
r1 = 1 cm
r2 = 20 cm
Perhatikan gambar di atas!
Jika percepatan gravitasi pada sistem tersebut
10m/s2, maka gaya F1 pada pengisap jari-jari
kecil yang harus diberikan adalah….
A. 0,001 N
B. 0,01 N
C. 0,1 N
D. 1 N
E. 10 N
( )(
)
( )( )
Jawaban : D
Diketahui : r1 = 1 cm = 0,01 m
r2 = 20 cm = 0,20 m
m = 40 kg
Ditanya : F1 =…?
Penyelesaian :
= 1 N
C3
146
28) Pompa hidrolik memiliki perbandingan
diameter penghisap 1 dan penghisap 2 yaitu
1:40. Pada pengisap besar di muat mobil 3200
N, maka pada pengisap kecil harus diberi gaya
sebesar….
A. 8 N
B. 6 N
C. 4 N
D. 2 N
E. 1 N
( )( )
( )
Jawaban : D
Diketahui : d1 : d2 = 1:40
F2 = 3200 N
Ditanya : F1 =…?
Penyelesaian :
(3200)
C4
29) Gambar berikut menunjukan sebuah tabung U
yang berisikan zat cair jika luas penampang
masing-masing kecil dan besar 50cm2 dan
400cm2. Maka berat beban F2 yang harus
diberikan adalah….
A. 10 N
B. 20 N
C. 30 N
D. 35 N
E. 40 N
Jawaban : D
Diketahui : F1 = 5 N
A1 = 50 cm2 = 5.10
-3 m
2
A2 = 400cm2 = 4.10
-2 m
2
Ditanya : F2 =….?
Penyelesaian :
=
( )
= 40 N
C3
147
Mendeskripsikan
konsep prinsip
archimedes
Mendeskripsikan
prinsip archimedes
30) Gaya apung yang bekerja pada suatu benda
yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke
dalam suatu fluida sama dengan berat fluida
yang dipindahkan oleh benda tersebut, adalah
definisi dari ….
A. Prinsip pascal
B. Hukum stokes
C. Prinsip archimedes
D. Bernoullie
E. Tekanan hidrostatis
Jawaban : C
Hukum Archimedes adalah gaya apung
yang bekerja pada suatu benda yang
tercelup sebagian atau seluruhnya ke
dalam suatu fluida sama dengan berat
fluida yang dipindahkan oleh benda
tersebut
C1
31) Gaya apung ke atas sebuah benda dalam fluida
sebanding dengan:
1) Volume benda
2) Massa benda
3) Massa jenis benda
4) Kerapatan benda
Pernyataan di atas yang benar ialah…
A. (1), (2) dan (3)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (1) saja
E. (1),(2),(3) dan (4)
Jawaban : B
Prinsip Archimedes dirumuskan dengan :
Fa = . g.V
Massa jenis, gravitasi bumi, volume
benda
C1
32) Seekor ikan berenang di dasar laut. Besar
tekanan yang dirasakan ikan akan bergantung
dari:
1) Berat ikan
2) Massa jenis air laut
3) Kedalaman posisi ikan dari permukaan
4) Massa ikan
Pernyataan di atas yang benar ialah…
Jawaban: C
Ikan tergantung pada massa jenis air laut
dan massa ikan
C2
148
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 2 dan 4
D. 2 dan 3
E. 1,2 dan 3
Menerapkan
persamaan untuk
prinsip archimedes
Menentukkan
besar gaya sebuah
benda yang terjadi
pada fluida
33) Kubus dengan rusuk 10 cm, dicelupkan
seluruhnya kedalam air akan mendapat gaya
tekan ke atas sebesar…..
( = 1000 kg/m3)
A. 0,01 N
B. 0,1 N
C. 1 N
D. 10 N
E. 100 N
Jawaban : D
Diketahui : V = s3 = (0,1 m)
3 = 10
-3 m
3
= 1000 kg/m3
Ditanya : FA…. ?
Penyelesaian :
FA =
FA = 1000. 10. 10-3
= 10 N
C3
34) Sebuah balok bermassa 10 kg dengan massa
jenis balok 4 × 103 kg/m
3, dicelupkan
seluruhnya ke dalam air yang massa jenisnya
1 × 103 kg/m
3. Jika percepatan gravitasi 10
m/s2. Maka gaya ke atas yang dialami balok
sebesar….
A. 5 N
B. 10 N
C. 15 N
D. 20 N
E. 25 N
Jawaban : E
Diketahui : mb = 10 kg
= 4000 kg/m3
= 1000 kg/m3
g = 10 m/s2
Ditanya : FA…. ?
Penyelesaian :
FA =
FA =
FA = 1000. 10.
= 25 N
C3
Melakukan
percobaan benda
mengenai keadaan
terapung,
melayang, dan
Menunjukkan
syarat terapung,
melayang dan
tenggelam
35) Telur yang dicelupkan ke dalam fluida
tersebut dalam keadaan melayang. Pernyataan
yang benar untuk peristiwa dibawah ini
ialah…..
Jawaban : E
Syarat benda melayang ialah massa
jenis benda yang dimasukkan ke dalam
air harus sama dengan massa jenis zat
cairnya ( )
C2
149
tenggelam
A. massa jenis telur yang dimasukkan ke
dalam fluida tidak sama dengan massa
jenis zat cairnya ( )
B. massa jenis telur yang dimasukkan ke
dalam air lebih kecil sama dengan massa
jenis zat cairnya ( )
C. massa jenis telur yang dimasukkan ke
dalam fluida lebih kecil dari massa jenis
zat cairnya ( )
D. massa jenis telur yang dimasukkan ke
dalam air lebih besar daripada massa jenis
zat cairnya ( )
E. massa jenis telur yang dimasukkan ke
dalam air sama dengan massa jenis zat
cairnya ( )
36) Perhatikan gambar dibawah ini!
Fa
W
Jawaban : D
Syarat benda terapung dalam fluida ialah
Fa W atau massa jenis benda yang
dimasukkan ke dalam fluida lebih kecil
dari massa jenis zat cairnya ( )
C1
150
Sterofoam dikatakan terapung apabila
memenuhi persyaratan…..
A.
B.
C. Fa
D. Fa
E. Fa
Menganalisis
masalah yang
berkaitan dengan
keaadaan benda
didalam zat cair
37) Perhatikan gambar dibawah ini!
Sebuah balok es mengapung dia atas air, jika
massa jenis balok es ( 920 kg/m3 ) dan
masaa jenis air ( = 1000 kg/m3). Maka
bagian es yang terapung di atas permukaan air
adalah…
A. 0,08 bagian es
B. 0,10 bagian es
C. 0,12 bagian es
D. 0,14 bagian es
E. 0,16 bagian es
Jawaban : A
Diketahui :
= 1000 kg/
Ditanya : berapa bagian terapung = …?
Penyelesaian :
Hukum Archimedes
FApung = FBerat
=
Bagian yang tenggelam ialah 0,92, maka
bagian yang terapung ialah 0,08
C4
38) Di dalam sebuah bak berisi air ( =1
gr/c ) terapung sebongkah es ( ) Seperti pada gambar di bawah
ini.
Jawaban : E
Diketahui : = 1 gr/c
Ditanya :Vtot = …?
Penyelesaian :
C4
151
Jika volume es yang muncul di permukaan air
50 cm3, volume es seluruhnya ialah…
A. 45 cm3
B. 50 cm3
C. 90 cm3
D. 95 cm3
E. 500 cm3
W = FA
=
0,9.Vtot = 1.(Vtot - 50)
0,9 Vtot – Vtot = -50
-0,1Vtot = -50
Vtot = 500 cm3
Menerapkan
aplikasi prinsip
archimedes dalam
kehidupan sehari-
hari
Menunjukkan alat
yang menerapkan
konsep prinsip
archimedes
39) Salah satu contoh dari penerapan prinsip
archimedes adalah….
A. Kapal selam
B. Pompa hidrolik
C. Dongkrak hidrolik
D. Pesawat terbang
E. Penyemprot nyamuk
Jawaban : A
Salah satu contoh penerapan hukum
Archimedes adalah kapal selam
C1
Menentukkan
berat suatu benda
berada dalam
fluida
40) Sepotong kaca di udara memiliki berat 25 N
dan massa jenis 2,5 x 103 kg.m
-3. Bila massa
jenis air 1.000 kg.m-3
dan percepatan
gravitasinya 10 m.s-2
, berat kaca di dalam air
ialah…
A. 10 N D. 25 N
B. 15 N E. 30 N
C. 20 N
Jawaban : B
Diketahui : Wu = 25 N
2,5 x 103 kg.m
-3
1.000 kg.m-3
g = 10 m/s2
Ditanya : Wair…..?
Penyelesaian :
W = m.g
C4
152
m =
Wu – FA = Wair
( ) ( )
153
Lampiran B. 1. c
INSTRUMEN TES KOKAMI
Pertemuan 1
Indikator
RPP
Indikator soal Soal Kokami Soal Turnamen Instrumen
Menjelaskan
pengertian
fluida
Mendefinisikan
pengertian fluida
1. Zat yang memiliki kemampuan
untuk mengalir disebut….
Jawaban: fluida
1. Jelaskan pengertian fluida dan
sebutkan zat-zat yang termasuk
fluida?
Jawaban: fluida adalah zat yang
memiliki kemampuan untuk
mengalir. Contoh zat-zatnya
adalah air, minyak, alkohol,
oksigen
1. Definisi dari fluida adalah....
A. zat yang tidak memiliki kemampuan
untuk mengalir.
B. zat yang memiliki kemampuan
untuk mengalir.
C. kecenderungan zat cair untuk
menegang
D. kecenderungan zat cair untuk tidak
menegang
E. zat yang dapat memberikan tekanan
Menyebutkan
suatu zat yang
termasuk dan tidak
termasuk ke dalam
fluida
2.
No Jenis zat
1 Alkohol, air,
tanah
2 Minyak, sabun,
air
3 Alkohol, air,
oksigen
Berdasarkan tabel di atas, yang
termasuk contoh-contoh zat
fluida ditunjukkan tabel
nomor….
2. Berikut ini merupakan zat yang tidak
termasuk fluida adalah….
A. Oksigen
B. Minyak
C. Alkohol
D. Air
E. Tanah
154
Jawaban: Tabel nomor 3.
Contoh-contoh fluida yaitu
air,alkohol, dan oksigen.
Mendeskrips
ikan konsep
tegangan
permukaan
zat cair
Mengaitkan
peristiwa
kehidupan sehari-
hari dengan
konsep tegangan
permukaan zat cair
3.
Silet yang dapat mengapung
diatas air merupakan salah satu
contoh dari…
Jawaban:
Tegangan permukaan
2.
Silet dapat mengapung di air
karena adanya tegangan
permukaan zat cair kenapa hal
itu bisa terjadi….
Jawaban:
Keadaan tersebut disebabkan
oleh keberadaan tegangan
permukaan. Tegangan permukaan
hanya terdapat pada permukaan
zat cair. Dalam hal ini tegangan
adalah kecenderungan dari
permukaan suatu zat cair
berperilaku sebagai membran
(selaput)
3. Perhatikan gambar berikut ini!
Serangga dapat berjalan pada permukaan
air karena ….
A. Adanya viskositas
B. Adanya gejala kapilaritas
C. Adanya tekanan hidrostatis
D. Adanya tegangan permukaan zat
cair
E. Adanya hukum Archimedes
4. Tetes hujan dapat berbentuk
bola seperti pada gambar
diakibatkan adanya
peristiwa….
155
Jawaban: Tegangan
permukaan zat cair
Menjelaskan
tegangan
permukaan zat cair
5. Kecenderungan permukaan zat
cair untuk menegang dan salah
satu contoh peristiwanya
nyamuk yang dapat berjalan di
air disebut….
Jawaban:
Tegangan permukaan
3. Tegangan permukaan zat cair
dipengaruhi oleh ?
Jawaban:
Tegangan permukaan zat cair
dipengaruhi oleh gaya
permukaan ( ) dan panjang
permukaan (d)
4. Kecenderungan permukaan zat cair
untuk menegang, sehingga
permukaannya seperti ditutupi oleh
suatu lapiasan elastis merupakan
pengertian….
A. Tekanan hidrostatis
B. Viskositas
C. Tegangan permukaan zat cair
D. Hukum Archimedes
E. Hukum pascal
Menerapkan
persamaan
untuk
tegangan
permukaan
zat cair
Memformulasikan
persamaan
tegangan
permukaan zat cair
6. Sebuah jarum terapung diatas
air. Panjang jarum 0,5m dan
memiliki gaya 25 N. Tentukkan
tegangan permukan air
adalah…
Jawaban:
Dik = 25 N
d = 0,5 m
Dit: =….?
Penyelesain:
=
= 50 N/m
4.
Sebuah silet terapung di atas air
dengan panjang 5 cm. Jika
diketahui tegangan permukaan air
7 .. Tentukkan gaya
pada permukaan air?
Jawaban:
5. Sebuah silet dicelupkan kedalam
larutan sabun. Jika kawat yang
digunakan mempunyai massa 2 gr dan
beban penyeimbangnya 3gr dan
panjang kawat yang digunakan 100 cm,
tentukanlah besar tegangan larutan
sabun tersebut adalah….
A. 5.10-3
N/m
B. 10.10-3
N/m
C. 15.10-3
N/m
D. 20.10-3
N/m
156
Dik = 7
d = 5 cm = 0,05 m
Dit: =….?
Penyelesain:
(7 )( )
= 35 N
E. 25.10-3
N/m
7. Batang korek api terapung di
atas air dengan panjang 10 cm.
Jika diketahui tegangan
permukaan air 5 .
Maka gaya pada permukaan
adalah?
Jawaban:
Dik = 5
d = 10 cm = 0,1 m
Dit: =….?
Penyelesain:
(5 )( )
= 5 N
6. Perhatikan gambar dibawah ini
h
h
Air Raksa
Terdapat dua pipa kapiler sama yang di
isi dengan air dan raksa. Jika air naik
sampai ketinggian 10 cm dalam suatu
pipa kapiler, dan permukaan raksa turun
4,7 cm. Tentukkan perbandingan antara
tegangan permukaan raksa dan air…
( , , = -0,8 )
A. 1:4
B. 1:8
157
C. 4:1
D. 8:1
E. 1:6
Mendeskrips
ikan konsep
gejala
kapilaritas
dan
viskositas
Menyebutkan
pengertian dari
kapilaritas
8. Kapilaritas adalah….
Jawaban: gejala naik turunnya
permukaan zat cair pada pipa
kapiler.
5. Jelaskan pengertian
kapilaritas?dan berikan 2 contoh
peristiwa sehari-hari yang
berkaitan dengan kapilaritas!
Jawaban: Kapilaritas adalah
gejala naik turunnya permukaan
zat cair pada pipa kapiler. Contoh
peristiwanya naiknya air pada
tembok saat musim hujan,
naiknya minyak pada sumbu
kompor, tetes hujan berbentuk
bola
7. Peristiwa naik atau turunnya zat cair
dalam pipa kapiler adalah….
A. Tegangan permukaan zat cair
B. Kapilaritas
C. Viskositas
D. Kohesi
E. Tekanan hidrostatis
Menunjukkan
faktor-faktor yang
mempengaruhi
dari kapilaritas
9. Kenaikan permukaan zat cair
dalam pipa kapiler bergantung
pada….
Jawaban:
Sesuai dengan persamaan di
atas kenaikan pipa kapiler
bergantung pada tegangan
permukaan zat cair, sudut
kontak, massa jenis zat cair,
percepatan gravitasi, dan jari-
jari pipa kapiler.
8. Naik turunnya suatu cairan dalam pipa
kapiler bergantung pada :
(1) Sudut kontak permukaan fluida
(2) Massa jenis fluid
(3) Jari-jari pipa kapiler
(4) Tekanan udara luar
(5) Tegangan permukaan
Pernyataan yang benar ialah….
A. (1), (2), (3), dan (4)
B. (1), (2), (3), dan (5)
C. (1), (3), (5), dan (4)
D. (2), (3), (4), dan (5)
E. (1), (2), (4), dan (5)
158
Menjelaskan
konsep viskositas
10. Ukuran kekentalan fluida yang
menyatakan besar kecilnya
gesekan atau hambatan di
dalam fluida disebut….
Jawaban: Viskositas
9. Yang dimaksud dengan viskositas adalah
….
A. Peristiwa naik atau turunnya zat cair
dalam pipa kapiler
B. Ukuran kekentalan fluida yang
menyatakan besar kecilnya gesekan
atau hambatan di dalam fluida
C. Kecenderungan permukaan zat cair
untuk menegang sehingga
permukaannya seperti ditutupi oleh
suatu lapisan elastis
D. Besarnya gaya ke atas yang dialami
benda dalam fluida
E. Tekanan gas berbanding terbalik
dengan volume ruang tertutup
11. Dalam viskositas rumus
merupakan
rumus untuk persamaan
hukum ….
Jawaban: Hukum stokes
Mencontohkan
peristiwa
kapilaritas dalam
kehidupan sehari-
hari
12. Naiknya air pada tembok
dimusim hujan, naiknya
minyak pada sumbu kompor
merupakan contoh peristiwa
dari….
Jawaban: Gejala kapilaritas
10. Contoh peristiwa kapilaritas dalam
kehidupan sehari hari adalah….
A. Penggunaan dongkrak hidrolik
B. Kapal laut yang dapat mengapung
diperairan
C. Naiknya minyak tanah pada sumbu
kompor
D. Telur yang melayang pada larutan
garam
E. Serangga yang dapat berjalan
dipermukaan air
159
Menerapkan
persamaan
untuk gejala
kapilaritas
dan
viskositas
Menentukkan nilai
kapilaritas dan
koefisien
viskositas
13.
Air berada dalam sebuah pipa
kapiler dengan jari – jari pipa
kapiler 2 cm, sudut kontak 60°
dan tegangan permukaan 0,01
N/m. Tentukkan ketinggian air
dalam pipa kapiler? (g = 10
m/s2, air = 1000 kg/m
3)
Jawaban:
Dik : = 1000kg/m3
r = 2 cm = 2 ×10-2
m
= 90o
= 0,01 N/m
Dit: h = …?
Penyelesaian :
h =
h =
h = 0,01 m
6.
Sebatang pipa kapiler dengan
jari-jari penampang 1 mm
dicelupkan tegak lurus ke
dalam air (, air = 1000 kg/m3).
Jika tegangan permukaan 0,2
N/m, sudut kontaknya 60°.
Tentukkan ketinggian air
dalam pipa kapiler? (g = 10
m/s2).
Jawaban:
Dik : = 1000kg/m3
r = 1 cm = 10-2
m
= 60o
= 0,2 N/m
Dit: h = …?
Penyelesaian :
h =
h =
m
h = 0,02 m
11. Sebuah pipa kapiler dengan jari-jari
penampang 1 mm dicelupkan tegak
lurus ke dalam air memiliki tegangan
permukaan 0,1 N/m dan memiliki
massa jenis 100 kg/m3. Jika sudut
kontaknya 60°, maka kenaikan air
dalam pipa kapiler adalah….
(g = 10 m/s2 )
A. 0,05 m
B. 0,04 m
C. 0,03 m
D. 0,02 m
E. 0,01 m
160
14. Sebuah baja kecil dengan jari-
jari 0,5 cm jatuh ke dalam bak
berisi oli yang memiliki
koefisien viskositas 2 × 10−3
N.s/m2. Tentukan besar
gesekan yang dialami kelereng
jika bergerak dengan kelajuan 5
m/s!
Jawaban:
Dik : η = 2 × 10−3
N.s/m2
r = 0,5 cm = 5 ×10-3
m
= 5 m/s
Dit : = …?
Penyelesaian :
= ηv
= ( 5 ) ( 2 )
( 5)
= 300
= 3 N
7. Sebuah Sebuah bola kecil
terbuat dari logam dijatuhkan
kedalam tabung yang berisi
alkohol. Jika gaya gesek adalah
6,7 , jari-jari bola
kecil 0,3 cm dan kecepatan bola
kecil dalam alkohol 0,2 m/s.
Besar koefisien viskositas
adalah…
Jawaban:
Dik : = 6,7
r = 3 m
v = 2 m/s
Dit: η = ….?
Penyelesaian :
= 6 η
η =
η =
η =
s/m2
12. Sebuah bola kecil terbuat dari logam
dijatuhkan kedalam tabung yang berisi
alkohol. Jika gaya gesek adalah 45
, jari-jari bola kecil 0,002 m
dan kecepatan bola kecil dalam alkohol
0,2 m/s. Besar koefisien viskositas
adalah…
A.
s/m
2
B.
s/m
2
C.
s/m
2
D.
s/m
2
E.
s/m
2
161
Konsep/ Sub
Konsep
Indikator RPP
Indikator Soal
Soal
Penyelesaian
Menjelaskan
konsep fluida
statis
Menjelaskan fluida
statis
1. Fluida yang dalam keadaan
diam disebut fluida ….
Jawaban:
Fluida statis
1. Jelaskan pengertian fluida
statis?
Jawaban:
Fluida statis adalah fluida dalam
keadaan diam.
1. Fluida dalam keadaan diam
adalah….
A. Kapilaritas
B. Viskositas
C. Fluida dinamis
F. Fluida statis
G. Hukum Archimedes 2.
air danau penyemprot pesawat
nyamuk
Gambar tersebut yang
merupakan salah satu contoh
dari fluida satis….
Jawaban: Air danau
Mengklasiflikasikan
konsep fluida statis
dari pernyataan yang
disajikan
3.
N
o
Sifat fluida
1 Tekanan hidrostatik,
prinsip pascal, hukum
bernoullie
2 Tekanan hidrostatik,
prinsip pascal, prinsip
Archimedes
3 Tekanan hidrostatik,
2. Amati pernyataan dibawah ini!
1. Kerapatan fluida
2. Besar percepatan gravitasi
3. Jarak dari permukaan fluida
4. Luas permukaan bidang
Tekanan fluida pada suatu tempat
bergantung pada pernyataan
nomor….
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
162
persamaan kontuinitas,
hukum bernoullie
Berdasarkan tabel di atas yang
termasuk fluida statis
ditunjukkan tabel nomor…
Jawaban: Tabel nomor 2 yaitu
tekanan hidrostatik, prinsip
pascal, prinsip Archimedes
C. 2 dan 4
D. 1,2 dan 3
E. 1, 2, 3 dan 4
2. Menghitung salah
satu besaran fisis
terkait dengan
tekanan
4. Sebuah balok kayu bermassa
10 kg dan luas alasnya 2 m2
diletakkan di atas lantai, g = 10
m/s2. Tentukkan tekanan yang
diberikan balok kayu tersebut
pada lantai tersebut ?
Jawaban:
Diket : m = 10 kg
A = 2 m2
Dit : P = …?
Penyelesaian :
P =
P =
2. Seorang wanita bermassa 50 kg
memakai sepatu hak dengan luas
permukaan 0,2 m2. Tentukkan
tekanan hak sepatu yang bekerja
pada lantai tersebut ?
(g = 10m/s2)
Jawaban:
Diket : m = 50 kg
A = 0,2 m2
Dit : P = …?
Penyelesaian :
P =
P =
3. Seorang wanita bermassa 60 kg
memakai sepatu hak dengan
luas permukaan 1 cm2. Tekanan
hak sepatu yang bekerja pada
lantai adalah…
A. 0,3 kPa
B. 3,0 kPa
C. 30,0 kPa
D. 300,0 kPa
E. 3000,0 kPa
4. Seorang wanita bermassa 60 kg
memakai sepatu hak dengan
luas permukaan 1 cm2. Tekanan
hak sepatu yang bekerja pada
lantai adalah…
A. 0,3 kPa
B. 3,0 kPa
C. 30,0 kPa
D. 300,0 kPa
E. 3000,0 kPa
163
5. Seorang dokter menggunakan
suntikan yang berdiameter 6 cm
supaya tekanan zat cairnya 105
Pa, berarti gaya yang bekerja
pada suntikan adalah….
A. 262,0 N
B. 274,4 N
C. 282,6 N
D. 302,4 N
E. 304,6 N
Menganalisis
hubungan besar
tekanan dengan luas
permukaan
5. Perhatikan gambar balok
tersebut!
(1) (2)
Balok nomor berapa yang
memiliki tekanan paling kecil
jika gaya yang diberikan sama
besar adalah….
Jawaban:
Balok yang memiliki tekanan
paling besar adalah yang
6.Seorang anak sedang menancapkan
paku payung pada kayu dengan
ibu jari. Akibat gaya tekan dari
ibu jari timbul tekanan sebesar x
dibagian (1) dan sebesar y pada
kayu yang terkena ujung paku
dibagian (2). Hubungan x dan y
yang benar adalah….
(1) X
(2) Y
A. x = y, karena gayanya sama
B. x < y, karena permukaan (1)
tidak runcing
C. x > y, karena (1) langsung
KAYU
164
memiliki luas permukaan
paling kecil, diantara balok
tersebut yang memiliki luas
penampang terkecil adalah
balok nomor 2
terkena ibu jari
D. x < y, karena permukaan (1)
tidak lebar
E. x > y, karena bagian (1)
tidak runcing
Mendeskripsi
kan konsep
tekanan
hidrostatis dan
prinsip pascal
Menjelaskan konsep
tekanan hidrostatis
6. Tekanan zat cair yang hanya
disebabkan oleh berat atau
gaya gravitasi yang bekerja
pada tiap bagian zat cair
disebut….
Jawaban: Tekanan hidrostatis
3. Sebutkan faktor - faktor yang
mempengaruhi tekanan
hidrostatis adalah….
Jawaban:
Sesuai persamaan diatas tekanan
hidrostatis bergantung oleh
massa jenis ( ) , Gravitasi ( ),
dan kedalaman/ketinggian ( )
7. Pernyataan yang benar tentang
tekanan hidrostatis adalah ….
A. Tekanan zat cair yang hanya
disebabkan oleh berat atau
gaya graviatsi yang bekerja
pada tiap bagian zat cair
B. Tekanan zat cair yang hanya
disebabkan oleh berat atau
gaya gravitasi yang bekerja
pada tiap bagian zat padat
C. Tekanan zat cair yang hanya
disebabkan oleh tinggi zat
cair
D. Tekanan zat cair yang hanya
disebabkan oleh kedalaman
zat cair
165
E. Tekanan zat cair yang hanya
disebabkan oleh volume zat
cair
7.
Perhatikan gambar! Jika
tekanan hidrostatis pada titik A
adalah P, maka tekanan
hidrostatis pada titik C akan
menjadi semakin…
Jawaban:
Tekanan hidrostatis titik C akan
menjadi lebih besar dari P.
Semakin kedalamannya besar
maka tekanan hidrostatisnya
semakin besar
8. Amati pernyataan dibawah ini!
1. Kedalaman
2. Gravitasi
3. Massa jenis
4. Luas penampang
Tekanan hidrostatis yang
dialami suatu titik besarnya
bergantung pada pernyataan
nomor….
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 1 dan 4
D. 1,2 dan 3
E. 1,2,3 dan 4
Menyimpulkan grafik
hubungan kedalaman
dan tekanan
hidrostatis.
8.
(1) (2)
9. Grafik yang menunjukkan
hubungan kedalaman dan tekanan
hidrostatis adalah…
A. P (Pa)
h (m)
166
Grafik yang menunjukkan
hubungan kedalaman dan
tekanan hidrostatis pada
nomor…
Jawaban:
Grafik nomor 1 yang
menunjukkan hubungan
kedalaman dan tekanan
hidrostatis karena semakin
besar kedalam semakin besar
hidrostatisnya.
B. P (Pa)
h (m)
C. P (Pa)
h (m)
D. P (Pa)
h (m)
E. P (Pa)
h (m)
167
Menyebutkan bunyi
dari prinsip pascal
9. Tekanan yang diberikan zat
cair pada ruangan tertutup
akan diteruskan kesegala arah
sama besar merupakan bunyi
dari prinsip ….
J awaban: Prinsip pascal
4. Sebutkan contoh penerapan
hukum pascal dalam kehidupan
sehari-hari?
Jawaban:
Dongkrak hidrolik dan rem
mobil, pompa sepeda
10.Pernyataan yang benar tentang
Prinsip Pascal adalah….
A. Tekanan yang diberikan
pada zat cair dalam ruangan
tertutup diteruskan ke segala
arah sama besar
B. Tekanan yang diberikan
pada zat cair dalam ruangan
tertutup tidak diteruskan
C. Tekanan yang diberikan
pada zat cair dalam ruangan
terbuka diteruskan ke segala
arah tidak sama besar
D. Tekanan yang diberikan
pada zat cair dalam ruangan
terbuka diteruskan ke
saebagian arah sama besar
E. Tekanan yang diberikan
pada zat cair dalam ruangan
tertutup diteruskan ke segala
arah tidak sama besar
5. Tulislah persamaan matematis
hukum pascal? Dan beserta
satuannya?
Jawaban:
Persamaan matematis untuk
hukum pascal
Ket:
= Gaya yang bekerja (N)
= Luas penampang (m2)
168
Memahami prinsip
pascal pada
kehidupan sehari –
hari
10.
Gambar tersebut merupakan
salah satu contoh dari
penerapan prinsip....
Jawaban:
Contoh dari penerapan prinsip
pascal adalah dongkrak
hidrolik, pompa sepeda, Rem
mobil
11. Sebuah mobil memiliki massa
besar dapat diangkat oleh mesin
hidrolik. Peristiwa tersebut
merupakan penerapan dari…
A. Tegangan permukaan
B. Viskositas
C. Hukum pascal
D. Hukum hidrostatis
E. Hukum Archimedes
169
Menganalisis
persamaan
untuk hukum
dasar tekanan
hidrostatsis,
tekanan
atmosfer, dan
prinsip pascal.
Menentukkan
tekanan hidrostatis
pada kedalaman
tertentu
11. Sebuah kolam pemancingan
dalamnya 2 m berisi penuh air
dan
, Tekanan
hidrostatis suatu titik yang
berada 20 cm diatas dasar
kolam adalah….
Jawaban:
Diket h1 = 2 m
h2 = 20cm = 0,2 m
h = ( 2 – 0,2) = 1,8 m
g = 10 m/s
= 1000 kg/m3
Dit: = ….?
Penyelesaian :
Ph =
Ph = ( )( )( )
Ph = 18000 Pa
6. Sebuah kolam dalamnya 2,5 m
berisi penuh air dan ,
Tekanan hidrostatis suatu dasar
kolam adalah….
Jawaban:
Diket: h = 2,5 m
g = 10 m/s
= 1 gr/cm3 = 1000 kg/m
3
Dit: = ….?
Penyelesaian :
Ph =
Ph = ( )( )( ) Ph = 25000 Pa
12. Perhatikan gambar di bawah ini!
0.01 m
Zat Cair
Pengisap P mempunyai luas
penampang 1 cm2 yang bergerak
bebas tanpa gesekan sehingga
dapat menekan pegas sejauh 0,6
cm. Jika konstanta pegas 100
N/m, maka massa jenis zat cair
tersebut (dalam kg/m3) adalah….
A. 600 kg/m3
B. 700 kg/m3
C. 650 kg/m3
D. 750 kg/m3
E. 850 kg/m3
0,6 cm
170
12. Sebuah botol setinggi 30 cm
berisi air (massa jenis air
1000 kg/m3). Hitunglah
tekanan hidrostatis yang
bekerja pada dasar botol
adalah….
Jawaban:
Diket: h = 30 cm = 0,3 m
g = 10 m/s
= 1000 kg/m3
Dit: = ….?
Penyelesaian :
Ph =
Ph = ( )( )( )
Ph = 3000 Pa
13.Sebuah kolam ikan lele dalamnya
5,2 m berisi penuh air dan gravitasi , Tekanan hidrostatis
suatu titik yang berada 40 cm
diatas dasar kolam adalah….
A. 0,48 kPa
B. 4,8 kPa
C. 48 kPa
D. 480 kPa
E. 4800 kPa
14. Sebuah botol setinggi 25 cm
berisi air (massa jenis
air dan gravitasi
, Tekanan
hidrostatis yang bekerja pada
dasar botol tersebut adalah…
A. 3500 Pa
B. 3000 Pa
C. 2500 Pa
D. 2000 Pa
E. 1500 Pa
171
Menganalisis
permasalahan yang
berkaitan dengan
tekanan hidrostatis
13.
Tinggi permukaan minyak
lebih tinggi 20 cm terhadap
permukaan air, Tentukkan
selisih ketinggian permukaan
air dan minyak pada kedua
kaki tabung tersebut ! ( ρ air =
1 gr/cm3, ρ minyak = 0,8
gr/cm3)
Jawaban:
Diketahui : = 1 gr/cm3
= 0,8 gr/cm3
hm = 10 cm
Ditanya : ∆h = ….?
Penyelesaian :
Pa= Pm
Po + a = Po + m
a = m
ha =
×hm
ha =
×20
ha = 16 cm
∆h = hm - ha
= 20 cm – 16 cm
= 4 cm
15. Perhatikan gambar pipa U
dibawah ini
10cm
Sebuah tabung berbentuk huruf
U mula-mula diisi dengan air
yang massa jenisnmya 1 gr/cm3.
Kemudian pada kaki kiri tabung
dituangkan minyak, massa jenis
minyak 0,8 gr/cm3. Perbedaan
ketinggian permukaan air dan
minyak pada kedua kaki tabung
adalah….
A. 5 cm
B. 4 cm
C. 3 cm
D. 2 cm
E. 1 cm
172
Membuktikan besar
gaya yang berkaitan
dengan prinsip pascal
( )( )
( )
14. Pompa hidrolik memiliki
perbandingan diameter
penghisap 1 dan penghisap 2
yaitu 1:40. Pada pengisap
besar di muat mobil 1600 N.
Tentukkan besar gaya pada
pengisap kecil?
Jawaban:
Diket : d1 : d2 = 1:40
F2 = 1600 N
Dit : F1 =…?
Penyelesaian :
(3200)
7.Perhatikan gambar dibawah ini!
m = 90 kg
F1 =…?
r1 = 1 cm
r2=30 cm
Massa mobil sebesar 90 kg
dan jari-jari pengisap kecil dan
besar 1 cm dan 30 cm
percepatan gravitasi pada
sistem tersebut 10 m/s2,
tentuukan gaya pengisap kecil
pada F1?
Jawaban:
Diket : r1 = 1 cm = 0,01
r2 = 30 cm = 0,30 m
m = 90 kg
Ditanya : F1 =…?
Penyelesaian :
16. Perhatikan gambar dibawah
ini!
m = 40 kg
F1 =…?
r1 = 1 cm
r2=
20 cm
Jika massa mobil sebesar 40 kg
dan jari-jari pengisap kecil dan
besar 1 cm dan 20 cm
percepatan gravitasi pada sistem
tersebut 10m/s2, maka gaya
pengisap kecil pada F1 yang
harus diberikan adalah….
A. 0,001 N
B. 0,01 N
C. 0,1 N
D. 1 N
E. 10 N
173
( )(
)
( )( )
= 1 N
17.Pompa hidrolik memiliki
perbandingan diameter
penghisap 1 dan penghisap 2
yaitu 1:40. Pada pengisap besar
di muat mobil 3200 N, maka
pada pengisap kecil harus diberi
gaya sebesar….
A. 8 N
B. 6 N
C. 4 N
D. 2 N
E. 1 N
18. Gambar berikut menunjukan
sebuah tabung U yang berisikan
zat cair dengan luas penampang
masing-masing kecil dan besar
50cm2 dan 400cm
2. Tentukkan
berat beban F2 yang harus
diberikan adalah….
A. 10 N
B. 20 N
C. 30 N
D. 35 N
E. 40 N
174
Pertemuan 3
Indikator
RPP
Indikator soal Soal kokami Soal turnamen Soal instrumen
Menjelaskan
konsep
prinsip
archimedes
Menjelaskan prinsip
archimedes 1. Perhatikan gambar tersebut!
Ada sebuah benda yang tercelup sebagian
ataupun seluruhnya ke dalam zat cair.
Gambar tersebut merupakan salah satu
contoh prinsip….
Jawaban:
Prinsip Archimedes
1. Gaya apung yang bekerja pada
suatu benda yang tercelup
sebagian atau seluruhnya ke
dalam suatu fluida yang beratnya
sama merupakan bunyi prinsip….
Jawaban:
Prinsip Archimedes
1. Gaya apung yang bekerja pada
suatu benda yang tercelup sebagian
atau seluruhnya ke dalam suatu
fluida sama dengan berat fluida
yang dipindahkan oleh benda
tersebut, adalah definisi dari ….
A. Prinsip pascal
B. Hukum stokes
C. Prinsip archimedes
D. Bernoullie
E. Tekanan hidrostatis
2. Dalam prinsip archimedes ketika
menggendong seseorang di dalam air akan
terasa lebih ringan dari pada di darat, gaya
apa yang mempengaruhi hal tersebut…
Jawaban:
Hal tersebut dipengaruhi oleh adanya gaya
apung
2. Faktor apa yang mempengaruhi
gaya apung suatu benda
berdasarkan pada rumus prinsip
archimedes adalah…
Jawaban:
Prinsip archimedes dirumuskan
dengan :
Fa = .g.V
Jadi faktor yang mempengaruhi
adalah massa jenis, gravitasi bumi,
volume benda
2. Gaya apung ke atas sebuah benda
dalam fluida sebanding dengan:
1) Volume benda
2) Massa benda
3) Massa jenis benda
4) Kerapatan benda
Pernyataan di atas yang benar
ialah…
A. (1), (2) dan (3)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (1) saja
E. (1),(2),(3) dan (4)
175
3. Gaya angkat ke atas pada zat cair
Fa = .g.V, merupakan perumusan
untuk prinsip….
Jawaban:
Prinsip archimedes
3. Seekor ikan berenang di dasar
laut. Besar tekanan yang
dirasakan ikan akan bergantung
dari:
1) Berat ikan
2) Massa jenis air laut
3) Kedalaman posisi ikan dari
permukaan
4) Massa ikan
Pernyataan di atas yang benar
ialah…
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 2 dan 4
D. 2 dan 3
E. 1,2 dan 3
Menerapkan
persamaan
untuk
prinsip
archimedes
Menentukkan besar
gaya sebuah benda
yang terjadi pada
fluida
4. Sebongkah es dicelupkan seluruhnya
kedalam air dengan rusuk es 20 cm.
Berapa besar gaya tekan ke atas…..
( = 1000 kg/m3)
Diketahui :
V = s3 = (0,2 m)
3 = 20
-3 m
3
= 1000 kg/m3
Ditanya : FA…. ?
Penyelesaian :
FA =
FA = 1000. 10. 20-3
= 20 N
3. Sebuah balok dengan P×L×T
yaitu 2cm×4cm×5cm,
dicelupkan seluruhnya ke
dalam air akan mendapat gaya
tekan ke atas sebesar….
( = 1000 kg/m3)
Diketahui :
V = p× l × t = 2cm×4cm×5cm
= 40-3
m3
= 1000 kg/m3
Ditanya : FA…. ?
Penyelesaian :
FA =
4. Kubus dengan rusuk 10 cm,
dicelupkan seluruhnya kedalam
air akan mendapat gaya tekan
ke atas sebesar…..
( = 1000 kg/m3)
A. 0,01 N
B. 0,1 N
C. 1 N
D. 10 N
E. 100 N
5. Sebuah balok dengan massa jenis
balok 5 × 103 kg/m
3 dan massa balok
5. Sebuah balok bermassa 10 kg
dengan massa jenis balok 4 ×
176
10 kg, dicelupkan seluruhnya ke
dalam air yang massa jenisnya 1 × 103
kg/m3, berapa gaya ke atas yang di
alami balok? (g = 10 m/s2)
Jawaban:
Diketahui : mb = 10 kg
= 4000 kg/m3
= 1000 kg/m3
g = 10 m/s2
Ditanya : FA…. ?
Penyelesaian :
FA =
FA =
FA = 1000. 10.
= 20 N
FA = 1000. 10. 40-3
= 40 N 103 kg/m
3, dicelupkan
seluruhnya ke dalam air yang
massa jenisnya 1 × 103 kg/m
3.
Jika percepatan gravitasi 10
m/s2. Maka gaya ke atas yang
dialami balok sebesar….
A. 5 N
B. 10 N
C. 15 N
D. 20 N
E. 25 N
Mendeskripsi
kan konsep
benda pada
keadaan
terapung,
melayang,
dan
tenggelam
Menjelaskan konsep
terapung, melayang
dan tenggelam
6. Perhatikan gambar berikut!
4. Perhatikan gambar berikut!
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
6. Telur yang dicelupkan ke dalam
fluida tersebut dalam keadaan
melayang. Pernyataan yang
benar untuk peristiwa dibawah
ini ialah…..
177
Gambar tersebut menujukkan bahwa
telur dimasukkan ke dalam larutan
garam, telur tersebut mengalami
keadaan….
Jawaban:
Telur mengalami keadaan melayang
Gambar 1,2,3 menujukkan
gambar pada keadaan benda
masing-masing adalah….
Jawaban:
gambar 1 keadaan benda
tenggelam
gambar 2 keadaan benda
melayang
gambar 3 keadaan benda
terapung
A. massa jenis telur yang
dimasukkan ke dalam
fluida tidak sama dengan
massa jenis zat cairnya
( )
B. massa jenis telur yang
dimasukkan ke dalam air
lebih kecil sama dengan
massa jenis zat cairnya
( )
C. massa jenis telur yang
dimasukkan ke dalam
fluida lebih kecil dari massa
jenis zat cairnya ( )
D. massa jenis telur yang
dimasukkan ke dalam air
lebih besar daripada massa
jenis zat cairnya ( )
E. massa jenis telur yang
dimasukkan ke dalam air
sama dengan massa jenis
178
zat cairnya ( )
7. Perhatikan gambar!
(1)
(2)
(3)
Sterofoam dikatakan melayang atau Fa
ditunjukkan pada gambar
nomor….
Jawaban:
Pada gambar nomor 2 menunjukkan
sterofoam dikatakan melayang
7. Perhatikan gambar di bawah ini !
Fa
w
Sterofoam dikatakan terapung
apabila memenuhi
persyaratan…..
A.
B.
C. Fa
D. Fa
E. Fa
8. Perhatikan gambar berikut!
Pada gambar tersebut streofom
terapung di dalam air, sebuah benda
dikatakan terapung jika….
179
Jawaban:
( ) = Jika massa jenis benda
yang dimasukkan ke dalam air lebih
kecil dari pada massa jenis zat
cairnya
9.
Gambar tersebut menunjukkan telur
mengalami keadaan benda….
Jawaban: Telur mengalami keadaan benda
tenggelam
Menganalisis
masalah yang
berkaitan dengan
keaadaan benda
didalam zat cair
10. Sebongkah es dengan massa jenis
dimasukkan ke dalam air
( =1 gr/c ). Jika volume es
yang menonjol di atas permukaan air
sebesar 100 . Tentukkan volume
es seluruhnya ….
5. Di dalam sebuah wadah berisi
air ( =1 gr/c ) terapung
sebongkah es ( ). Jika volume es
tersebut 200 cm3,Tentukkan
volume es seluruhnya ….
8. Sebuah balok es mengapung di
atas air, seperti pada gambar di
bawah ini.
Masa jenis balok es ialah
920 kg/m3. = 1000 kg/m
3.
180
Jawaban:
Diketahui : = 1 gr/c
Ditanya :Vtot = …?
Penyelesaian :
W = FA
=
0,9.Vtot = 1.(Vtot - 100)
0,9 Vtot – 1 Vtot = -100
-0,1Vtot = -100
Vtot = 1000 cm3
Jawaban:
Diketahui : = 1 gr/c
Ditanya :Vtot = …?
Penyelesaian :
W = FA
=
0,9.Vtot = 1.(Vtot - 100)
0,9 Vtot – 1 Vtot = -100
-0,2Vtot = -200
Vtot = 1000 cm3
bagian es yang terapung di atas
permukaan air ialah…
A. 0,02 bagian es
B. 0,04 bagian es
C. 0,05 bagian es
D. 0,08 bagian es
E. 0,10 bagian es 9. Di dalam sebuah bak berisi air
( =1 gr/c ) terapung
sebongkah es ( )
Seperti pada gambar di bawah ini.
Jika volume es yang muncul di
permukaan air 50 cm3, volume es
seluruhnya ialah…
A. 45 cm3
B. 50 cm3
C. 90 cm3
D. 95 cm3
E. 500 cm3
181
Mencontohkan alat
yang menerapkan
konsep prinsip
Archimedes
11. Perhatikan gambar berikut!
Kapal laut Balon udara
Gambar tersebut merupakan aplikasi
kehidupan sehari – hari pada prinsip….
Jawaban:
Contoh aplikasi prinsip Archimedes kapal
laut, balon udara, hidrometer
6.
Balon gas merupakan salah
satu contoh penerapan prinsip
archimedes, Jelaskan kenapa
balon gas dapat naik ke udara?
Jawaban:
Balon gas dapat naik ke udara
karena massa jenis sistem
balon gas lebih kecil dari pada
masaa jenis udara
10. Salah satu contoh dari
penerapan prinsip archimedes
adalah….
A. Kapal selam
B. Pompa hidrolik
C. Dongkrak hidrolik
D. Pesawat terbang
E. Penyemprot nyamuk
12. Perhatikan gambar berikut!
Mengapa kapal bisa terapung di atas
air?
Jawaban:
Karena berat jenis kapal lebih ringan
dari berat jenis air 13. Perhatiakn gambar!
182
Hidrometer Dongkarak hidrolik, dari
gambar tersebut yang merupakan contoh
alat dari prinsip pascal adalah….
Jawaban:
Alat dongkrak hidrolik
Menganalisis berat
suatu benda yang
berada dalam fluida
14. Sebuah benda dengan berat di air 18
N dan gaya ke atas oleh zat cair 2 N,
berapakah berat benda tersebut di
udara….
Jawaban:
Diketahui : Wair = 18 N
Ditanya : Wudara…..?
Penyelesaian :
Wudara - Wair
Wudara = Wair +
Wudara = 18 N + 2 N
= 20 N
7. Sebuah bola logam yang
beratnya 200 N jika
ditimbang di dalam air
beratnya seakan – akan 160
gr. Jika ditimbang di dalam
minyak yang massa jenisnya
0,8 g/cm3 berat bola logam
adalah….
Jawaban:
Diketahui : W = 25 N
Wair = 160 N
8000
kg.m-3
1.000
kg.m-3
g = 10 m/s2
Ditanya : Wm…..?
Penyelesaian :
= 200 – 160 = 40 N
40 = 1000.10.V
11.Sepotong kaca di udara memiliki
berat 25 N dan massa jenis 2,5 x
103 kg.m
-3. Bila massa jenis air
1.000 kg.m-3
dan percepatan
gravitasinya 10 m.s-2
, berat kaca
di dalam air ialah…
A. 10 N
B. 15 N
C. 20 N
D. 25 N
E. 30 N
183
V = 40 / 10.000 = 4×10-3
m3
= 800. 10. 4×10-3
= 32 N
Wminyak = W -
= 200 – 32
= 168 N
184
184
Lampiran B.2.a
Uji Validitas Butir Soal
185
185
Lampiran B.2.b
Uji Reliabilitas Instrumen Tes
186
186
Lampiran B.2.c
Taraf Kesukaran Instrumen Tes
187
187
Lampiran B.2.d
Uji Daya Pembeda Instrumen
188
Lampiran B.3
Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen
No
Soa
l
Validita
s
Interprestasi Reliabilita
s
Interprestas
i
Tingkat
kesukaran
Interprestasi Daya
Pembeda
Interpresta
si
Keterangan
1 0.01 Sangat rendah 0.96 Sangat tinggi 0.93 Sangat mudah 0.00 Jelek Tidak digunakan
2 0.93 Sangat tinggi 0.36 Sedang 1,00 Baik Sekali Digunakan
3 0.07 Sangat rendah 0.83 Mudah 0.00 Jelek Tidak digunakan
4 0.94 Sangat tinggi 0.33 Sedang 1,00 Baik sekali Digunakan
5 0.89 Sangat tinggi 0,36 Sedang 1,00 Baik sekali Tidak digunakan
6 0.18 Sangat rendah 0.93 Sangat mudah 0.12 Jelek Digunakan
7 0.06 Sangat rendah 0.76 Mudah 0.00 Jelek Tidak digunakan
8 0.03 Sangat rendah 0.60 Sedang 0.62 Baik Tidak digunakan
9 0.43 Sangat rendah 0.80 Mudah 0.50 Baik Digunakan
10 0.91 Sangat tinggi 0.36 Sedang 1,00 Baik sekali Tidak gunakan
11 0.94 Sangat tinggi 0.33 Sedang 1,00 Baik sekali Digunakan
12 -0,09 - 0.76 Mudah -0,12 Drop Tidak digunakan
13 0.53 Cukup 0.70 Sedang 0.50 Baik Digunakan
14 0.06 Sangat rendah 0.26 Sukar 0.12 Jelek Tidak digunakan
15 0.81 Sangat tinggi 0.46 Sedang 1,00 Baik Sekali Digunakan
16 0.62 Tinggi 0.53 Sedang 0.75 Baik sekali Tidak digunakan
17 0.67 Tinggi 0.60 Sedang 1,00 Baik sekali Digunakan
18 0.74 Tinggi 0.43 Sedang 0.87 Baik sekali Digunakan
19 0.80 Tinggi 0.50 Sedang 1,00 Baik sekali Tidak digunakan
20 0.63 Tinggi 0.60 Sedang 0.87 Baik sekali Digunakan
189
21 0.51 Cukup 0.53 Sedang 0.75 Baik sekali Digunakan
22 0.76 Tinggi 0.50 Sedang 1,00 Baik sekali Tidak digunakan
23 0.60 Cukup 0.43 Sedang 0.87 Baik sekali Digunakan
24 0.91 Sangat tinggi 0.36 Sedang 1,00 Baik sekali Digunakan
25 0.61 Tinggi 0.60 Sedang 0.87 Baik sekali Tidak gunakan
26 0.92 Sangat tinggi 0.36 Sedang 1,00 Baik sekali Digunakan
27 0.82 Sangat tinggi 0.40 Sedang 1,00 Baik sekali Digunakan
28 0.23 Rendah 0.90 Sangat mudah 0.12 Jelek Tidak digunakan
29 0.40 Cukup 0.90 Sangat mudah 0.37 Cukup Digunakan
30 0.49 Cukup 0.73 Mudah 0.50 Baik Tidak digunakan
31 0.56 Cukup 0.56 Sedang 0.75 Baik sekali Digunakan
32 0.25 Rendah 0.40 Sedang 0.25 Cukup Tidak digunakan
33 0.88 Sangat tinggi 0.36 Sedang 1,00 Baik sekali Tidak digunakan
34 0.90 Sangat tinggi 0.43 Sedang 1,00 Baik sekali Digunakan
35 0.34 Rendah 0.86 Sangat mudah 0.25 Cukup Digunakan
36 -0,16 - 0,56 Sedang -0,37 Drop Tidak digunakan
37 0,26 Rendah 0,80 Mudah 0,25 Cukup Digunakam
38 0,50 Cukup 0,73 Mudah 0,50 Baik Digunakan
39 0,90 Sangat tinggi 0,40 Mudah 1,00 Baik sekali Digunakan
40 0,34 Rendah 0,73 Mudah 0,37 Cukup Digunakam
190
Lampiran B.4
SOAL INSTRUMEN TES PENELITIAN
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas : XI IPA
Pokok Bahasan : Fluida Statis
Alokasi Waktu : 2 × 45
1. Berikut ini merupakan zat yang tidak termasuk fluida adalah….
A. Oksigen D. Air
B. Minyak E. Tanah
C. Alkohol
2. Kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang, sehingga
permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis merupakan
pengertian ….
A. Tekanan hidrostatis
B. Viskositas
C. Tegangan permukaan zat cair
D. Prinsip Archimedes
E. Prinsip pascal
3. Sebuah silet dicelupkan ke dalam larutan sabun. Jika silet yang
digunakan mempunyai massa 2 gr, beban penyeimbangnya 3gr dan
panjang silet yang digunakan 100 cm, maka besar tegangan larutan
sabun tersebut adalah….
A. 5.10-3
N/m D. 20.10-3
N/m
B. 10.10-3
N/m E. 25.10-3
N/m
C. 15.10-3
N/m
4. Perhatikan gambar dibawah ini!
Terdapat dua pipa kapiler yang masing-masing berisi air dan raksa. Jika
pada pipa yang berisi air, air naik dengan ketinggian 10 cm, dan pipa
yang berisi raksa permukaan raksa turun 4,7 cm. Perbandingan tegangan
permukaan air dan raksa adalah…
191
,
= -0,8
A. 1:8 B. 1:6 C. 1:4 D. 1:2 E. 1:1
B.
5. Definisi viskositas adalah ….
A. Peristiwa naik atau turunnya zat cair dalam pipa kapiler
B. Ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan
atau hambatan di dalam fluida
C. Kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang sehingga
permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis
D. Besarnya gaya ke atas yang dialami benda dalam fluida
E. Tekanan gas berbanding terbalik dengan volume ruang tertutup.
6. Sebuah pipa kapiler dengan jari-jari penampang 1 mm dicelupkan tegak
lurus ke dalam air memiliki tegangan permukaan 0,1 N/m dan memiliki
massa jenis air 1000 kg/m3. Jika sudut kontaknya 60°, maka kenaikan air
dalam pipa kapiler adalah….
(g = 10 m/s2
)
A. 0,05 m D. 0,02 m
B. 0,04 m E. 0,01 m
C. 0,03 m
7. Fluida dalam keadaan diam adalah….
A. Kapilaritas
B. Viskositas
C. Fluida dinamis
D. Fluida statis
E. Prinsip Archimedes
8. Seorang wanita bermassa 60 kg memakai sepatu hak dengan luas
permukaan 1 cm2. Tekanan hak sepatu yang bekerja pada lantai adalah
....
A. 0,3 kPa D. 300,0 kPa
B. 3,0 kPa E. 3000,0 kPa
C. 30,0 kPa
9. Seorang anak sedang menancapkan paku payung pada kayu dengan ibu
jari. Akibat gaya tekan dari ibu jari timbul tekanan sebesar x dibagian
(1) dan sebesar y pada kayu yang terkena ujung paku dibagian (2).
Hubungan x dan y yang benar adalah….
192
A. x = y, karena gayanya sama
B. x < y, karena permukaan (1) tidak runcing
C. x > y, karena (1) langsung terkena ibu jari
D. x < y, karena permukaan (1) tidak lebar
E. x > y, karena bagian (1) tidak runcing
10. Pernyataan yang benar tentang tekanan hidrostatis adalah ….
A. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh berat atau gaya
gravitasi yang bekerja pada tiap bagian zat cair.
B. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh berat atau gaya
gravitasi yang bekerja pada tiap bagian zat padat.
C. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh tinggi zat cair.
D. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh kedalaman zat cair.
E. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh volume zat cair.
11. Grafik yang menunjukkan hubungan kedalaman dan tekanan hidrostatis
adalah…
A. D.
B. E.
C.
193
12. Pernyataan yang benar tentang Prinsip Pascal adalah….
A. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruangan tertutup
diteruskan ke segala arah sama besar.
B. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruangan tertutup tidak
diteruskan.
C. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruangan terbuka
diteruskan ke segala arah tidak sama besar
D. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruangan terbuka
diteruskan ke saebagian arah sama besar.
E. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruangan tertutup
diteruskan ke segala arah tidak sama besar
13. Sebuah mobil memiliki massa besar dapat diangkat oleh mesin hidrolik.
Peristiwa tersebut merupakan penerapan dari…
A. Tegangan permukaan.
B. Viskositas.
C. Prinsip pascal.
D. Tekanan hidrostatis.
E. Prinsip Archimedes.
14. Perhatikan gambar dibawah ini!
Pengisap P mempunyai luas penampang 1 cm2 yang bergerak bebas
tanpa gesekan sehingga dapat menekan pegas sejauh 0,6 cm. Jika
konstanta pegas 100 N/m, maka massa jenis zat cair tersebut (dalam
kg/m3) adalah….
A. 600 kg/m3
D. 750 kg/m3
B. 650 kg/m3 E. 800 kg/m
3
C. 700 kg/m3
15. Sebuah kolam ikan lele dalamnya 5,2 m berisi penuh air
dan gravitasi , Tekanan hidrostatis suatu titik yang berada
40 cm di atas dasar kolam adalah….
A. 0,48 kPa B. 4,8 kPa C. 48 kPa D. 480 kPa E. 4800 kPa
194
16. Perhatikan gambar pipa U di bawah ini!
Sebuah tabung berbentuk huruf U mula-mula diisi dengan air yang
massa jenisnmya 1 gr/cm3. Kemudian pada kaki kiri tabung dituangkan
minyak, massa jenis minyak 0,8 gr/cm3. Perbedaan ketinggian
permukaan air dan minyak pada kedua kaki tabung adalah….
A. 5 cm D. 2 cm
B. 4 cm E. 1 cm
C. 3 cm
17.
Perhatikan gambar di atas!
Jika percepatan gravitasi pada sistem tersebut 10m/s2, maka gaya F1
pada pengisap jari-jari kecil yang harus diberikan adalah….
A. 0,001 N D. 1 N
B. 0,01 N E. 10 N
C. 0,1 N
18. Gambar berikut menunjukan sebuah tabung U yang berisikan zat cair
jika luas penampang masing-masing kecil dan besar 50cm2 dan 400cm
2.
Maka berat beban F2 yang harus diberikan adalah….
A. 10 N D. 40 N
B. 20 N E. 50 N
C. 30 N
195
19. Gaya apung ke atas sebuah benda dalam fluida sebanding dengan:
1) Volume benda
2) Massa benda
3) Massa jenis benda
4) Kerapatan benda
Pernyataan di atas yang benar adalah…
A. 1, 2, dan 3 D. 1 saja
B. 1 dan 3 E. 1, 2, 3, dan 4
C. 2 dan 4
20. Sebuah balok bermassa 10 kg dengan massa jenis balok 4 × 103 kg/m
3,
dicelupkan seluruhnya ke dalam air yang massa jenisnya 1 × 103 kg/m
3.
Jika percepatan gravitasi 10 m/s2. Maka gaya ke atas yang dialami balok
sebesar….
A. 5 N B. 10 N C. 15 N D. 20 N E. 25 N
21. Telur yang dicelupkan ke dalam fluida tersebut dalam keadaan
melayang. Pernyataan yang benar untuk peristiwa di bawah ini ialah…..
A. Massa jenis telur yang dimasukkan ke dalam fluida tidak sama
dengan massa jenis zat cairnya ( )
B. Massa jenis telur yang dimasukkan ke dalam air lebih kecil sama
dengan massa jenis zat cairnya ( )
C. Massa jenis telur yang dimasukkan ke dalam fluida lebih kecil dari
massa jenis zat cairnya ( )
D. Massa jenis telur yang dimasukkan ke dalam air lebih besar daripada
massa jenis zat cairnya ( )
E. Massa jenis telur yang dimasukkan ke dalam air sama dengan massa
jenis zat.
196
22. Perhatikan gambar dibawah ini!
Sebuah balok es mengapung dia atas air, jika massa jenis balok es (
920 kg/m3 ) dan masaa jenis air ( = 1000 kg/m
3). Maka bagian es
yang terapung di atas permukaan air adalah….
A. 0,08 bagian es
B. 0,10 bagian es
C. 0,12 bagian es
D. 0,14 bagian es
E. 0,16 bagian es
23. Di dalam sebuah bak berisi air ( =1 gr/c ) terapung sebongkah es
( ).
Seperti pada gambar di bawah ini!
Jika volume es yang muncul di permukaan air 50
cm3, maka volume es seluruhnya ialah…
A. 300 cm3
D. 450 cm3
B. 350 cm3
E. 500 cm3
C. 400 cm3
24. Salah satu contoh dari penerapan prinsip archimedes adalah….
A. Kapal selam.
B. Pompa hidrolik.
C. Dongkrak hidrolik.
D. Pesawat terbang.
E. Penyemprot nyamuk
25. Sepotong kaca di udara memiliki berat 25 N dan massa jenis 2,5 x 103
kg.m-3
. Bila massa jenis air 1.000 kg.m-3
dan percepatan gravitasinya 10
m.s-2
, berat kaca di dalam air adalah….
A. 10 N D. 25 N
B. 15 N E. 30 N
C. 20
197
Lampiran B.5
LEMBAR JAWABAN
Nama : ....................................
Jurusan/Kelas : ....................................
No. Absen : ....................................
Berilah Tanda Silang (X) Sesuai dengan Jawaban Anda!
NO A B C D E
1 A B C D E
2 A B C D E
3 A B C D E
4 A B C D E
5 A B C D E
6 A B C D E
7 A B C D E
8 A B C D E
9 A B C D E
10 A B C D E
11 A B C D E
12 A B C D E
13 A B C D E
14 A B C D E
15 A B C D E
16 A B C D E
17 A B C D E
18 A B C D E
19 A B C D E
20 A B C D E
21 A B C D E
22 A B C D E
23 A B C D E
24 A B C D E
25 A B c D E
198
Lampiran B.6.a
KISI-KISI INSTRUMEN
ANGKET RESPON SISWA
Satuan Pendidikan : SMAN 10 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Fluida Statis
Kelas/Semester : XI IPA
Standar Kompetensi : Menerapkan konsep dan mekanika klasik sistem
kontinu dalam meyelesaikan masalah.
Kompetensi Dasar : Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan
dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator Butir
Pernyataan
Positif (+)
Butir
Pernyataan
Negatif (-)
Jumlah
Respon siswa dalam
pembelajaran menggunakan
Media Kokami
1,2 3,4 4
Desain Media Kokami 5,6 7,8 4
Penyajian konsep materi
pada Media Kokami 9,10 11,12 4
Jumlah 6 6 12
199
Lampiran B.6.b
KISI-KISI INSTRUMEN
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Satuan Pendidikan : SMAN 10 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Fluida Statis
Kelas/Semester : XI IPA
Standar Kompetensi : Menerapkan konsep dan mekanika klasik sistem
kontinu dalam meyelesaikan masalah.
Kompetensi Dasar : Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan
dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator Aktivitas Siswa Skor
Maksimal
Pemberian Materi 4
Tim Belajar 4
Menjalankan Games Kokami 4
Menjalankan Turnamen 4
Penghargaan Kelompok 4
Penutup 4
Jumlah 24
200
Lampiran B.7.a
Intrumen Nontes (Angket)
ANGKET RESPON SISWA TERHADAP MEDIA KOKAMI PADA
KONSEP FLUIDA STATIS
Nama :
Kelas :
Jenis Kelamin : P/L :
Petunjuk Pengisian :
1. Pada angket ini terdapat 12 butir pernyataan. Pertimbangkan dengan baik
setiap butir pernyataan yang berkaitan dengan media pembelajaran
kokami.
2. Tentukan pilihan Anda atas pernyataan yang tersedia dengan
memberikan tanda checklist (√ ) pada lembar angket. Jawaban yang
diberikan harus sesuai dengan pendapat Anda.
Keterangan Pilihan Jawaban :
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
C : Cukup
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
No Pernyataan STS TS C S SS
1 Media kokami membuat saya lebih senang
dalam belajar fisika pada konsep fluida
statis
2 Media kokami menjadikan pelajaran fisika
menarik dan menyenangkan
3 Menurut saya, belajar menggunakan media
kokami menjenuhkan
4 Media kokami tidak memotivasi rasa
keinginan tahu saya dalam pembelajaran
5 Desain dan tampilan gambar yang
disajikan dalam media kokami menarik
6 Tulisan dan bahasa dalam media kokami
sudah jelas untuk dipahami
7 Tampilan gambar dalam kokami sangat
jelas
8 Tulisan dan bahasa dalam media kokami
tidak jelas
9 Penyajian soal – soal dalam media kokami
mudah dalam menyelesaikannya
10 Materi dan soal yang di sajikan pada media
201
kokami sesuai dengan konsep fluida statis
11 Soal – soal yang terdapat pada media
kokami cukup menyulitkan
12 Materi fluida statis tidak cocok di gunakan
menggunakan media kokami
202
Lampiran B.7.b
Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Fisika Model
Pembelajara TGT ( Teams Games Tournament ) Berbantuan Media
Kokami
Nama Sekolah : SMAN 10 Kota Tangerang Selatan
Kelas/Semester : XI IPA 1
Materi : Fluida statis
Petunjuk Penilaian
1. 4= sangat baik, 3= baik, 2=kurang, 1= sangat kurang
2. Berilah tanda Checklist ( ) pada skor penilaian
3. Jumlahkan skor total dan nilai
Indikator
Aktivitas
Nilai
Keterangan
1
2 3
4
Pendahuluan
Tahap 1
Pemberian
materi
Siswa menjawab salam
Siswa mendengarkan dan
memperhatikan guru yang sedang
menyampaikan tujuan pembelajaran
Tahap 2
Tim belajar
Siswa pada kelompok berdiskusi
mengenai materi yang ditugaskan oleh
guru
Menjelaskan hasil diskusinya setiap
kelompoknya
Tahap 3
Menjalankan
games
kokami
Siswa pada tiap kelompok menjankan
games kokami sesuai dengan peraturan
dan tertib
Kerjasama siswa pada tiap kelompok
dalam menjalankan games kokami
Tahap 4
Menjalankan
turnamen
Siswa pada tiap kelompok
menjalankan turnamen sesuai dengan
peraturan dan tertib
203
Siswa pada tiap kelompok menjawab
soal-soal pada turnamen
Tahap 5
Penghargaan
kelompok
Siswa pada tiap kelompok menyimak
pengumuman kelompok tertinggi
sampai terendah
Tiap kelompok mendapat penghargaan
dari guru sesuai dengan skor yang
tertinggi sampai terendah
Penutup Siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran
Siswa menjawab salam guru
Tangerang selatan, 2017
Mengetahui
Observer
( )
204
Lampiran B. 8
205
206
207
208
Lampiran C
Analisis Data Hasil Penelitian
1. Hasil Pretest
2. Hasil Posttest
3. Uji Normalitas Data Hasil Pretest
4. Uji Normalitas Hasil Posttest
5. Uji Homogenitas Hasil Pretest
6. Uji Homogenitas Hasil Posttest
7. Uji Hipotesis Hasil Pretest
8. Uji Hipotesis Hasil Posttest
9. Data Hasil Angket Respon Siswa
10. Data Persentase Ranah Kognitif
11. Data Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa
209
Lampiran C.1
Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Siswa Nilai Pretest
Kontrol Eksperimen
1 16 16
2 16 16
3 16 16
4 20 16
5 20 20
6 20 20
7 24 24
8 24 24
9 24 24
10 28 24
11 28 24
12 28 24
13 32 24
14 32 28
15 36 28
16 36 28
17 36 28
18 36 28
19 36 28
20 40 32
21 40 32
22 40 32
23 40 36
24 44 36
25 44 36
26 44 40
27 48 40
28 48 40
29 48 40
30 48 44
31 48 44
32 48 44
33 52 48
34 52 48
35 52 48
Nilai Terendah 16 16
Nilai Tertinggi 52 48
Data Hasil Pretest Kelas Kontrol
210
Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil pretest
yang didapat dari kelas kontrol adalah sebagai berikut :
16 16 16 20 20 20 24 24 24 28
28 28 32 32 36 36 36 36 36 40
40 40 40 44 44 44 48 48 48 48
48 48 52 52 52
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu:
a. Banyak data (N) = 35
b. Nilai maksimal (Xmaks) = 52
c. Nilai minimal (Xmin) = 16
d. Jangkauan (J) = Xmaks - Xmin = 52 – 16 = 36
e. Banyak Kelas (k) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 35
= 6,09 ≈ 6,00
f. Interval Kelas (I) =
=
= 6,00
Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol
Interval Frekuensi
(fi)
Batas
kelas
Titik
tengah
(xi)
xi2
16-21 6 15,5 18,5 342,5 111 544,5
22-27 3 21,5 24,5 600,25 73,5 1518,75
28-33 5 27,5 30,5 930,25 152,5 4873,5
34-39 5 33,5 36,5 1332,25 182,5 14283
40-45 7 39,5 42,5 1806,25 297,5 6561
46-51 6 45,5 48,5 2352,25 291 6486,75
52-57 3 51,5 54,5 2970,25 163,5 2756,25
Jumlah 35 1271,5 50834,75
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan
beberapa nilai, yaitu :
a. Rata-rata (
211
b. Median (Me)
Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :
Me = (
)
Keterangan:
: Tepi bawah kelas median = 39,5
n : Banyaknya data = 35
Fm : Frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 19
fm : Frekuensi kelas median = 7
P : Panjang kelas (interval kelas) = 6
Maka :
Me = (
)
Me = 39,5 + (
)
Me = 34,5 + (
)
Me = 39,5 – 1,28
Me = 38,22
c. Modus (Mo)
Nilai modus ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :
Mo = (
)
Keterangan:
Lo = Tepi bawah kelas modus = 39,5
b1 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya = 2
212
b2 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya = 1
P = Panjang kelas (interval kelas) = 6
Maka :
Mo = (
)
Mo = 39,5 + (
)
Mo = 39,5 +
Mo = 43,5
d. Standar deviasi (S)
Nilai standar deviasi ditentukan dengan rumus statistik berikut ini
√
√
√
√
√
Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen
Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil pretest
yang didapat dari kelas kontrol adalah sebagai berikut :
16 16 16 16 20 20 24 24 24 24
24 24 24 24 28 28 28 28 28 28
32 32 32 36 36 36 40 40 40 40
44 44 48 48 48
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu :
213
a. Banyak data (N) = 35
b. Nilai maksimal (Xmaks) = 48
c. Nilai minimal (Xmin) = 16
d. Jangkauan (J) = Xmaks - Xmin = 48 – 16 = 32
e. Banyak Kelas (k) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 35
= 6,00
f. Interval Kelas (I) =
=
= 5,60 ≈ 6
Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen
Interval Frekuensi
(fi)
Batas
Kelas
Titik
Tengah
(xi)
xi²
16 – 21 6 16,5 18,5 342,5 111 2053,5
21 - 27 7 21,5 24,5 600,25 171,5 4201,75
28 – 33 9 27,5 30,5 930,25 274,5 8372,25
34 – 39 3 33,5 36,5 1332,25 109,5 3996,75
40 – 45 7 39,5 42,5 1806,25 297,5 12643,75
46 – 51 3 45,5 48,5 2352,5 145,5 7056,75
Jumlah 32 7363,5 1109,5 38324,75
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan
beberapa nilai, yaitu :
a. Rata-rata (
b. Median (Me)
Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :
214
Me = (
)
Keterangan:
: Tepi bawah kelas median = 27,50
n : Banyaknya data = 35
Fm : Frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 13
fm : Frekuensi kelas median = 9
P : Panjang kelas (interval kelas) = 6
Maka:
Me = (
)
Me = 27,50 + (
)
Me = 27,50 + (
)
Me = 27,50 + 3,00
Me = 30,50
c. Modus (Mo)
Nilai modus ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :
Mo = (
)
Keterangan:
Lo = Tepi bawah kelas modus = 27,5
b1 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya = 2
b2 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya = 6
P = Panjang kelas (interval kelas) = 6
Maka:
Mo = (
)
215
Mo = 27,5 + (
)
Mo = 27,5 + 1,5
Mo = 29,00
d. Standar deviasi
Nilai standar deviasi ditentukan dengan rumus statistik berikut ini
√
√
√
√
√
216
Lampiran C.2
Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Siswa Nilai Posttest
Kontrol Eksperimen
1 36 40
2 36 40
3 36 40
4 36 44
5 40 44
6 40 48
7 40 48
8 40 48
9 44 48
10 44 52
11 48 56
12 48 56
13 48 56
14 48 56
15 52 56
16 52 60
17 52 60
18 52 60
19 56 60
20 60 60
21 60 64
22 60 72
23 64 72
24 64 76
25 64 76
26 64 76
27 64 76
28 64 76
29 64 76
30 64 80
31 68 80
32 72 80
33 76 80
34 76 84
35 76 84
Nilai Terendah 36 40
Nilai Tertinggi 76 84
217
Data Hasil Posttest Kelas Kontrol
Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil postest
yang didapat dari kelas kontrol adalah sebagai berikut :
36 36 36 36 40 40 40 40 44 44
48 48 48 48 52 52 52 52 56 60
60 60 60 64 64 64 64 64 64 64
68 72 76 76 76
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu :
a. Banyak data (N) = 35
b. Nilai maksimal (Xmaks) = 76
c. Nilai minimal (Xmin) = 36
d. Jangkauan (J) = Xmaks - Xmin = 76 – 36 = 40
e. Banyak Kelas (k) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 35
= 6,09 ≈ 6
f. Interval Kelas (I) =
=
= 6,6 ≈ 7
Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol
Interval Frekuensi
(fi)
Batas
kelas
Titik
Tengah
(xi)
xi2
36-42 8 35,5 39 1521 312 12168
43-49 6 42,5 46 2116 276 12696
50-56 5 49,5 53 2809 265 14045
57-63 3 56,5 60 3600 180 10800
64-70 9 63,5 67 4489 603 4041
71-77 4 70,5 74 5476 296 21904
Jumlah 35 20011 1932 112014
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan
beberapa nilai, yaitu:
218
a. Rata-rata (
b. Median (Me)
Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :
Me = (
)
Keterangan:
: Tepi bawah kelas median = 44,5
n : Banyaknya data = 31
Fm : Frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 9
fm : Frekuensi kelas median = 10
P : Panjang kelas (interval kelas) = 8
Maka:
Me = (
)
Me = 44,5 + (
)
Me = 44,5 + (
)
Me = 44,5 + (
)
Me = 44,5 + 5,2
Me = 49,7
c. Modus (Mo)
Nilai modus ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :
Mo = (
)
Keterangan:
Lo = Tepi bawah kelas modus = 44,5
219
b1 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya = 4
b2 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya = 5
P = Panjang kelas (interval kelas) = 8
Maka:
Mo = (
)
Mo = 44,5 + (
)
Mo = 44,5 + 3,55
Mo = 48,05
d. Standar deviasi (S)
Nilai standar deviasi ditentukan dengan rumus statistik berikut ini
√
√
√
√
√
220
Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen
Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil pretest
yang didapat dari kelas kontrol adalah sebagai berikut :
40 40 40 44 44 48 48 48 48 52
56 56 56 56 56 60 60 60 60 60
64 72 72 76 76 76 76 76 76 80
80 80 80 84 84
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu :
a. Banyak data (N) = 35
b. Nilai maksimal (Xmaks) = 84
c. Nilai minimal (Xmin) = 40
d. Jangkauan (J) = Xmaks - Xmin = 84 – 40 = 44
e. Banyak Kelas (k) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 35
= 6,09 ≈ 6
f. Interval Kelas (I) =
=
= 7,60 ≈ 8
221
Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan
beberapa nilai, yaitu :
a. Rata-rata (
b. Median (Me)
Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :
Me = (
)
Keterangan:
: Tepi bawah kelas median = 55,5
n : Banyaknya data = 35
Fm : Frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 10
fm : Frekuensi kelas median = 10
P : Panjang kelas (interval kelas) = 8
Maka :
Me = (
)
Interval Frekuensi
(fi)
Batas
kelas
Titik
Tengah
(xi)
xi²
40-47 5 39,5 43,5 1892,25 217,5 9461,25
48-55 5 47,5 51,5 2652,25 257,5 13261,25
56-53 10 55,5 59,5 3540,25 595 35402,5
64-71 1 63,5 67,5 4556,25 67,5 4556,25
72-79 8 71,5 75,5 5700,25 604 45602
80-87 6 79,5 83 6972,25 501 41833,5
Jumlah 35 25313,5 2242,5 150116,75
222
Me = 55,5 + (
)
Me = 55,5 + (
)
Me = 55,5 + 6
Me = 61,5
c. Modus (Mo)
Nilai modus ditentukan dengan rumus statistik berikut ini:
Mo = (
)
Keterangan:
Lo = Tepi bawah kelas modus = 55,5
b1 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya = 5
b2 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya = 9
P = Panjang kelas (interval kelas) = 8
Maka:
Mo = (
)
Mo = 55,5 + (
)
Mo = 55,5 + 2,85
Mo = 58,35
d. Standar deviasi
Nilai standar deviasi ditentukan dengan rumus statistik berikut ini
√
√
223
√
√
√
224
Lampiran C.3
Uji Normalitas Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pretest kelas eksperiman ,151 35 ,041 ,939 35 ,052
kelas kontrol ,118 35 ,200* ,930 35 ,028
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Uji Normalitas menggunakan Uji Saphiro Wilk
Analisa:
H0 : Data pretest terdistribusi normal
H1 : Data pretest tidak berdistribusi normal
Jika significance < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima
Jika significance ≥ 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
Kesimpulan:
Pretest kelas kontrol 0,028 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima
Pretest kelas eksperimen 0,052 ≥ 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
225
Lampiran C.4
Uji Normalitas Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Posttest kelas eksperiman ,174 35 ,009 ,918 35 ,013
kelas kontrol ,147 35 ,052 ,933 35 ,035
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Uji Normalitas menggunakan Uji Saphiro Wilk
Analisa:
H0 : Data posttest terdistribusi normal
H1 : Data posttest tidak berdistribusi normal
Jika significance < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima
Jika significance ≥ 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
Kesimpulan:
Posttest kelas kontrol 0,035 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima
Posttest kelas eksperimen 0,013 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima
226
Lampiran C.5
Uji Homogenitas Data Pretest
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Pretest Based on Mean ,860 1 68 ,357
Based on Median ,875 1 68 ,353
Based on Median and with
adjusted df ,875 1 67,997 ,353
Based on trimmed mean ,816 1 68 ,370
Analisa:
H0 : Kedua data homogen
H1 : Kedua data tidak homogen (heterogen)
Jika significance < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima
Jika significance ≥ 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
Kesimpulan:
Pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen 0,357 ≥ 0,05 maka H0 diterima dan H1
ditolak
227
Lampiran C.6
Uji Homogenitas Data Posttest
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Pretest Based on Mean 1,025 1 68 ,315
Based on Median ,540 1 68 ,465
Based on Median and with
adjusted df ,540 1 66,693 ,465
Based on trimmed mean 1,040 1 68 ,311
Analisa:
H0 : Kedua data homogen
H1 : Kedua data tidak homogen (heterogen)
Jika significance < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima
Jika significance ≥ 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
Kesimpulan:
Posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen 0,315 ≥ 0,05 maka H0 diterima dan
H1 ditolak
228
Lampiran C.7
Uji Hipotesis Data Pretest
Ranks
Kelas N Mean Rank Sum of Ranks
Pretest kelas eksperiman 35 31,16 1090,50
kelas kontrol 35 39,84 1394,50
Total 70
Test Statisticsa
Pretest
Mann-Whitney U 460,500
Wilcoxon W 1090,500
Z -1,795
Asymp. Sig. (2-
tailed) ,073
. Grouping Variable: Kelas
Analisa:
H0 : tidak terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif Teams Games
Tournament (TGT) berbantuan media kokami terhadap hasil belajar siswa
pada konsep fluida statis
H1 : terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif Teams Games
Tournament (TGT) berbantuan media kokami terhadap hasil belajar siswa
pada konsep fluida statis
Jika significance < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima
Jika significance > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
Kesimpulan:
0,073 > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
229
Lampiran C.8
Uji Hipotesis Data Posttest
Ranks
Kelas N Mean Rank Sum of Ranks
Posttest kelas eksperiman 35 40,71 1425,00
kelas kontrol 35 30,29 1060,00
Total 70
Test Statisticsa
Posttest
Mann-Whitney U 430,000
Wilcoxon W 1060,000
Z -2,154
Asymp. Sig. (2-
tailed) ,031
. Grouping Variable: Kelas
Analisa:
H0 : tidak terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif Teams Games
Tournament (TGT) berbantuan media kokami terhadap hasil belajar siswa
pada konsep fluida statis
H1 : terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif Teams Games
Tournament (TGT) berbantuan media kokami terhadap hasil belajar siswa
pada konsep fluida statis
Jika significance < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima
Jika significance > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
Kesimpulan:
0,031 > 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterim
230
Lampiran C.9
Data Hasil Angket Respon Siswa
No
Jenis Kelamin
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 L 4 3 4 4 3 2 3 3 4 4 4 5
2 P 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 5
3 P 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 3
4 P 5 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4
5 P 4 4 3 3 4 2 4 3 4 4 4 4
6 P 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3
7 L 4 4 5 3 5 3 4 3 4 4 4 4
8 P 5 4 3 4 5 4 2 4 3 3 4 5
9 P 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4
10 L 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3
11 P 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4
12 L 4 3 3 3 4 3 5 3 4 3 4 5
13 P 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 5 3
231
14 L 4 3 4 2 2 2 3 4 4 4 3 3
15 P 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4
16 P 4 5 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3
17 L 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3
18 P 4 5 5 4 3 4 4 3 4 4 4 3
19 L 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3
20 P 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3
21 P 4 5 3 3 4 3 4 3 4 4 4 2
22 L 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 2
23 L 4 3 5 2 4 3 4 4 4 2 3 3
24 L 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3
25 L 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4
26 L 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4
27 L 4 3 3 4 3 3 3 3 4 5 5 5
28 P 3 4 5 3 4 4 5 4 3 3 3 3
29 P 5 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4
30 L 4 3 5 3 4 4 4 4 4 3 3 3
232
31 P 4 4 4 5 4 5 3 3 4 5 5 4
32 L 4 4 4 5 4 4 4 3 3 3 3 4
33 P 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4
34 L 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
35 P 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4
Jumlah 144 131 133 123 130 123 134 119 128 129 134 127
Persentase 82% 75% 76% 70% 74% 70% 77% 68% 73% 74% 77% 73%
Rata-rata 76% 72% 74%
233
233
Lampiran C.10
Data Persentase Ranah Kognitif Hasil Pretest Kelas Kontrol
1 2 7 10 12 19 24 5 13 21 3 6 8 15 17 18 20 4 9 11 14 16 22 23 25
E C D A A B A B C E E E E B D D E C C C A D A E B
S1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 20
S2 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4 16
S3 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 24
S4 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 20
S5 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 7 28
S6 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5 20
S7 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 8 32
S8 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 16
S9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 8 32
S10 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6 24
S11 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 16
S12 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 7 28
S13 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 7 28
S14 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 9 36
S15 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 6 24
S16 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 10 40
S17 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 9 36
S18 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 9 36
S19 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 11 44
S20 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 10 40
S21 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 12 48
S22 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 12 48
S23 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 9 36
S24 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 9 36
S25 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 13 52
S26 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 40
S27 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 11 44
S28 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 10 40
S29 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 11 44
S30 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 12 48
S31 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 12 48
S32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 12 48
S33 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 13 52
S34 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 12 48
S35 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 13 52
Jumlah 24 21 15 21 18 7 16 25 15 9 19 4 17 10 11 6 5 10 7 9 11 4 9 5 13
Rata-rata 0.7 0.6 0.4 0.6 0.5 0.2 0.5 0.7 0.4 0.3 0.5 0.1 0.5 0.3 0.3 0.2 0.1 0.3 0.2 0.3 0.3 0.1 0.3 0.1 0.4
Persentase 69% 60% 43% 60% 51% 20% 46% 71% 43% 26% 54% 11% 49% 29% 31% 17% 14% 29% 20% 26% 31% 11% 26% 14% 37%
Persentase per indikator
Siswa
Indikator Kemampuan Kognitif
50% 47% 29% 24%
JumlahNilai
Mengingat (C1) Memahami (C2) Menghitung (C3) Menganalisis (C4)
234
234
Lampiran C.10
Data Persentase Ranah Kognitif Hasil Pretest Kelas Eksperimen
1 2 7 10 12 19 24 5 13 21 3 6 8 15 17 18 20 4 9 11 14 16 22 23 25
E C D A A B A B C E E E E B D D E C C C A D A E B
S1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 16
S2 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4 16
S3 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 16
S4 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 16
S5 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 8 32
S6 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5 20
S7 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 6 24
S8 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 24
S9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 6 24
S10 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 6 24
S11 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 24
S12 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 7 28
S13 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6 24
S14 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6 24
S15 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 7 28
S16 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 7 28
S17 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 7 28
S18 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 32
S19 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 28
S20 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 9 36
S21 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 9 36
S22 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 10 40
S23 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 32
S24 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 9 36
S25 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 28
S26 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 10 40
S27 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 11 44
S28 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 10 40
S29 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 11 44
S30 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 12 48
S31 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 12 48
S32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 12 48
S33 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 10 40
S34 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 16
S35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 11 44
Jumlah 26 24 18 19 19 8 14 24 16 8 19 0 13 6 7 0 0 8 6 6 8 2 4 3 11
Rata-rata 0.74 0.69 0.51 0.5 0.54 0.23 0.4 0.69 0.46 0.23 0.54 0 0.37 0.17 0.2 0 0 0.2 0.2 0.2 0.2 0.1 0.1 0.1 0.3
Persentase 74% 69% 51% 54% 54% 23% 40% 69% 46% 23% 54% 0% 37% 17% 20% 0% 0% 23% 17% 17% 23% 6% 11% 9% 31%
Persentase per indikator
Siswa
Indikator Kemampuan Kognitif
52% 46% 18% 17%
JumlahNilai
Mengingat (C1) Memahami (C2) Menghitung (C3) Menganalisis (C4)
235
235
Lampiran C.10
Data Persentase Ranah Kognitif Hasil Posttest Kelas Kontrol
1 2 7 10 12 19 24 5 13 21 3 6 8 15 17 18 20 4 9 11 14 16 22 23 25
E C D A A B A B C E E E E B D D E C C C A D A E B
S1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 9 36
S2 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 9 36
S3 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 16 64
S4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 76
S5 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 76
S6 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 16 64
S7 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 13 52
S8 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 11 44
S9 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 10 40
S10 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 12 48
S11 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 14 56
S12 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 10 40
S13 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 9 36
S14 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 13 52
S15 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 64
S16 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 13 52
S17 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 11 44
S18 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 10 40
S19 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 64
S20 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 13 52
S21 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 16 64
S22 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17 68
S23 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 60
S24 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 10 40
S25 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 16 64
S26 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 16 64
S27 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 19 76
S28 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 64
S29 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 72
S30 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 15 60
S31 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 48
S32 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 15 60
S33 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 12 48
S34 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 9 36
S35 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 12 48
Jumlah 16 15 18 18 23 13 23 28 10 19 18 12 16 21 30 14 19 22 20 19 24 21 22 20 16
Rata-rata 0.4571 0.4286 0.5143 0.5143 0.6571 0.3714 0.6571 0.8 0.2857 0.5429 0.5143 0.3429 0.4571 0.6 0.8571 0.4 0.5429 0.6286 0.5714 0.5429 0.6857 0.6 0.6286 0.5714 0.4706
Persentase 46% 43% 51% 51% 66% 37% 66% 80% 29% 54% 51% 34% 46% 60% 86% 40% 54% 63% 57% 54% 69% 60% 63% 57% 47%
Persentase per indikator 51% 54% 53% 59%
Siswa
Indikator Kemampuan Kognitif
NilaiMengingat (C1) Memahami (C2) Menghitung (C3) Menganalisis (C4)
Jumlah
236
236
Lampiran C.10
Data Persentase Ranah Kognitif Hasil Posttest Kelas Ekperimen
Lampiran C.11
1 2 7 10 12 19 24 5 13 21 3 6 8 15 17 18 20 4 9 11 14 16 22 23 25
E C D A A B A B C E E E E B D D E C C C A D A E B
S1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 10 40
S2 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 13 52
S3 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 72
S4 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 72
S5 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 76
S6 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 12 48
S7 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 14 56
S8 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 12 48
S9 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 11 44
S10 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14 56
S11 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 15 60
S12 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 15 60
S13 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 11 44
S14 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 14 56
S15 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 14 56
S16 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 15 60
S17 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 14 56
S18 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 12 48
S19 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 76
S20 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 15 60
S21 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 15 60
S22 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19 76
S23 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 64
S24 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 19 76
S25 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 19 76
S26 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 76
S27 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 20 80
S28 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 80
S29 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 80
S30 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 80
S31 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21 84
S32 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 84
S33 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 12 48
S34 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 10 40
S35 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 10 40
Jumlah 15 19 21 19 23 7 26 28 14 17 25 10 30 25 29 16 18 22 23 23 27 27 28 25 29
Rata-rata 0.4286 0.5429 0.6 0.5429 0.6571 0.2 0.7429 0.8 0.4 0.4857 0.7143 0.2857 0.8571 0.7143 0.8286 0.4571 0.5143 0.6286 0.6571 0.6571 0.7714 0.7714 0.8 0.7143 0.8286
Persentase 43% 54% 60% 54% 66% 20% 74% 80% 40% 49% 71% 29% 86% 71% 83% 46% 51% 63% 66% 66% 77% 77% 80% 71% 83%
Persentase per indikator
Siswa
Indikator Kemampuan Kognitif
NilaiMengingat (C1) Memahami (C2) Menghitung (C3) Menganalisis (C4)
Jumlah
53% 56% 62% 73%
237
237
Data Persentase Observasi Aktivitas Siswa
Pertemuan 1
Kelompok Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6
P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2
1 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3
2 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 3
3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3
4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3
5 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3
6 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
7 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3
Jumlah 24 22 24 23 24 24 21 22 23 23 21 21
Persentase 86% 79% 86% 82% 86% 86% 75% 79% 82% 82% 75% 75%
Rata - Rata 82% 84% 86% 77% 82% 75%
238
238
Lampiran C.11
Data Persentase Observasi Aktivitas Siswa
Pertemuan 2
Kelompok Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6
P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2
1 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4
2 4 4 3 4 4 4 2 2 3 3 3 3
3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3
4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3
5 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3
6 3 4 3 2 3 3 4 2 3 3 3 4
7 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3
Jumlah 24 23 22 21 24 25 23 21 23 23 23 23
Persentase 86% 82% 79% 75% 86% 89% 82% 75% 82% 82% 82% 82%
Rata - Rata 84% 77% 88% 79% 82% 82%
239
239
Lampiran C.11
Data Persentase Observasi Aktivitas Siswa
Pertemuan 3
Kelompok Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6
P1 p2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2
1 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4
2 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 4
3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3
4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3
5 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3
6 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4
7 4 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3
Jumlah 25 23 23 24 24 27 23 23 23 24 23 24
Persentase 89% 82% 82% 86% 86% 96% 82% 82% 82% 86% 82% 86%
Rata -
Rata 86% 84% 91% 82% 84% 84%
240
LAMPIRAN D
Media Pembelajaran
1. Media Kokami
2. Foto Kegiatan Pembelajaran
241
Lampiran D.1
Media Kokami ( Kotak Kartu Misterius)
242
243
Lampiran D.2
FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN
244
LAMPIRAN E
Surat-surat Penelitian
1. Surat Permohonan Izin Observasi
2. Surat Keterangan Penelitian
3. Lembar Uji Referensi
4. Daftar Riwayat Hidup
245
Lampiran E.1
246
Lampiran E.2
247
248
Lampiran E.3
249
250
251
\
252
253
254
255
256
257
Lampiran E.4
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
RENI OKTORA. Anak ketiga dari empat bersaudara
pasangan Bapak (Alm) Rajito dan Kandiyani. Lahir di
Jakarta pada tanggal 09 Oktober 1993 dan bertempat
tinggal di Jalan Perintis Bawah IV No 52 Rt 008/Rw 012.
Kedaung Pamulang, Tangerang Selatan. Banten.
Riwayat Pendidikan. Jenjang pendidikan yang telah ditempuh penulis diantaranya
SD Negeri 4 Ciputat lulus pada tahun 2005, SMP PGRI 1 Ciputat lulus pada tahun
2008. Selanjutnya penulis melanjutkan Sekolah di SMA Negeri 1 Kota Tangerang
Selatan dan lulus pada tahun 2011. Penulis tercatat sebagai mahasiswa Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Program Studi Pendidikan Fisika pada tahun 2012 melalui jalur Seleksi Masuk
Ujian Mandiri.