PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF fileKoefisien reliabilitas tes = 0,774 ini...
Transcript of PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF fileKoefisien reliabilitas tes = 0,774 ini...
1
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC ( COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI
SISWA KELAS V SDN PESANGGRAHAN 03 PAGI JAKARTA SELATAN
SKRIPSI
Oleh Lina Murti Safitri
0701045134
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA
2011
2
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI
SISWA KELAS V SDN PESANGGRAHAN 03 PAGI JAKARTA SELATAN
SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Lina Murti Safitri
0701045134
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA 2011
i
ii
iii
“Sesungguhnya Alloh SWT tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sehingga
iv
Motto
Belajarlah dari kesalahan yang pernah dilakukan
untuk menjadi diri yang lebih baik.
v
ABSTRAK
Lina Murti Safitri. NIM : 0701045134. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SDN PESANGGRAHAN 03 PAGI JAKARTA SELATAN. Skripsi. Jakarta : Program Studi Ilmu Pendidikan. Jurusan SI Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan, kelas V semester II tahun ajaran 2010/2011.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen.
Sampel penelitian ini meliputi 30 siswa kelas eksperimen dan 30 siswa kelas kontrol. Instrumen penelitian berupa tes obyektif sebanyak 17 soal dengan 4 pilihan. Validitas tes dihitung dengan menggunakan rumus korelasi biseral. Koefisien reliabilitas tes = 0,774 ini dihitung dengan menggunakan rumus K-R 20 (Kuder-Richardson). Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu dengan uji-t, pada taraf signifikan = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = 58.
Uji normalitas hasil tes menggunakan chi-kuadrat. Pada kelompok
eksperimen hitung = 2,56, tabel pada α = 0,05 dan dk = 4 adalah 9,488. Pada kelompok kontrol hitung = 3,7, tabel pada α = 0,05 dan dk = 4 adalah 9,488. Pada kedua kelompok berdistribusi normal. Uji homogenitas hasil tes menggunakan uji Fisher. Diperoleh Fhitung = 1,28; Ftabel = 1,85 pada α= 0,05 dengan dk pembilang = 29 dan dk penyebut = 29. Ternyata Fhitung = 1,28< 1,85 = Ftabel maka disimpulkan data hasil tes kedua kelompok bervariasi sama. Uji analisis data dengan menggunakan uji-t diperoleh thitung = 2,082 > ttabel = 2,002, maka H1 yang menyatakan terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi siswa diterima. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi siswa.
vi
KATA PENGANTAR
Bissmillahirrahmanirrahiim
Asalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah S.W.T yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar
sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
HAMKA.
Penulisan skripsi ini tidak selalu berjalan lancar, banyak kesulitan dan
hambatan yang dihadapi. Kesulitan dan hambatan tersebut terkadang
menimbulkan perasaan jenuh, namun dengan dukungan, bantuan, dan bimbingan
dari berbagai pihak sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh
karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Dr. H. Sukardi, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UHAMKA.
2. Drs. H. Kusmadjid Abdullah, M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar.
3. Dra. Rahmiati, M.Psi, Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar sekaligus menjadi Dosen Pembimbing II yang selalu mengoreksi,
vii
mengarahkan, memotivasi, membimbing serta memberikan nasihat selama
penulisan skripsi ini.
4. Drs. Yamin, M.Pd, dosen pembimbing I yang selalu mengoreksi,
mengarahkan, memotivasi, membimbing serta memberikan nasihat selama
penulisan skripsi ini.
5. Dr. Hj. Nini Ibrahim, M.Pd penguji I yang mengoreksi, mengarahkan,
membimbing serta memberikan nasihat dalam menyelesaikan revisi skripsi ini.
6. Drs. Walija penguji II yang mengoreksi, mengarahkan, membimbing serta
memberikan nasihat dalam menyelesaikan revisi skripsi ini.
7. N. Maimunawati, M.Pd Kepala Sekolah SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta
Selatan, yang telah memberikan izin penelitian.
8. Lis Kurniasih, S.Pd guru kelas VA SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan,
yang telah memberikan izin penelitian di kelasnya.
9. Sugeng, S.Pd guru kelas VB SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan, yang
telah memberikan izin penelitian di kelasnya.
10. Sahabat seperjuangan Indah Bathi, Karniawati, Kiki, Icha, Tika, Ifti, Indah
Purwaningsih, yang selalu menyemangati, mengingatkan dan memberikan
saran kepadaku.
11. Teman-teman mahasiswa PGSD S1, khususnya teman-teman mahasiswa kelas
VIII C yang selalu memberikan semangat dan membantu dalam memberikan
kritik serta saran sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
viii
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan di dalam penulisan
skripsi ini yang perlu diperbaiki, maka kritik dan saran sangat diharapkan dalam
upaya penyempurnaan.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan dan penyusunan Skripsi ini.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Jakarta, Juli 2011
Lina Murti Safitri
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii
SURAT PERNYATAAN ..................................................................................... iii
MOTTO ................................................................................................................ iv
LEMBAR PERSEMBAHAN ...............................................................................v
ABSTRAK ............................................................................................................vi
KATA PENGANTAR ..........................................................................................vii
DAFTAR ISI
...............................................................................................................................
x
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah....................................................................... 6 C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 7 D. Perumusan Masalah ....................................................................... 7 E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 8 F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. ............................................................................................ Kajian Teori......................................................................................9 1. ....................................................................................... M
odel Pembelajaran Kooperatif ...............................................9
x
a. .................................................................................. Pengertian Pembelajaran .....................................................9
b. .................................................................................. Model Pembelajaran............................................................10
c. .................................................................................. Pembelajaran Kooperatif .....................................................12
2. ....................................................................................... Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC..........................................16 a. .................................................................................. Pe
ngertian CIRC..................................................................16 b. .................................................................................. K
omponen-komponen dalam pembelajaran CIRC ............17 c. .................................................................................. La
ngkah-langkah CIRC dalam pembelajaran......................18 d. .................................................................................. Ke
lebihan Pembelajaran CIRC ............................................19 e. .................................................................................. Ke
lemahan Pembelajaran CIRC...........................................19 3. ....................................................................................... Pe
mbelajaran Konvensional ......................................................19 a. .................................................................................. Pe
ngertian pembelajaran Konvensional ..............................19 b. .................................................................................. Ke
lebihan Pembelajaran Konvensional ...............................20 c. .................................................................................. Ke
lemahan Pembelajaran Konvensional..............................20 4. ....................................................................................... M
embaca ...................................................................................20 a. .................................................................................. Pe
ngertian Membaca ...........................................................20 b. .................................................................................. Tu
juan Membaca..................................................................21 c. .................................................................................. Fa
ktor-faktor yang mempengaruhi Membaca .....................22 5. ....................................................................................... Ka
rangan Narasi .........................................................................24 a. .................................................................................. Pe
ngertian Karangan Narasi ................................................24 b. .................................................................................. Ke
mampuan Membaca Karangan Narasi.............................25
xi
B. ............................................................................................ Kerangka Berpikir ............................................................................27
C. ............................................................................................ Hipotesis Penelitian .........................................................................29
BAB III METODE PENELITIAN
A. ............................................................................................ Tempat Dan Waktu Penelitan ..........................................................30
B. ............................................................................................ Metode Penelitian............................................................................30
C. ............................................................................................ Polulasi Dan Sampel Penelitian.......................................................31
D. ............................................................................................ Definisi Operasional.........................................................................32
E. ............................................................................................ Teknik Pengumpulan Data...............................................................33
F. ............................................................................................ Uji coba Instrumen Penelitian .........................................................34
G. ............................................................................................ Teknik Analisis Data .......................................................................37
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. ............................................................................................ Deskripsi Data ..................................................................................38
B.............................................................................................. Pengujian Prasyarat Analisis Data ...................................................42 1. ....................................................................................... Uj
i Normalitas ...........................................................................43 2. ....................................................................................... Uj
i Linieritas..............................................................................44 C.............................................................................................. Pe
ngujian Hipotesis..........................................................................42 D. ............................................................................................ Pe
mbahasan Hasil Penelitian ...........................................................44
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. ............................................................................................ Simpulan .........................................................................................46
B. ............................................................................................ Implikasi...........................................................................................48
xii
C. ............................................................................................ Saran ................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................50
LAMPIRAN.........................................................................................................52
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Langkah-langkah Model Pembelajaran ...............................................15
Tabel 2 Distribusi Kelompok Eksperimen........................................................38
Tabel 3 Distribusi Kelompok Kontrol ..............................................................40
Tabel 4 Lembar Pengamatan Kelompok Eksperimen (Pertemuan Pertama)....66
Tabel 5 Lembar Pengamatan Kelompok Eksperimen (Pertemuan Kedua) ......80
Tabel 6 Kisi-kisi Soal........................................................................................104
Tabel 7 Data Validitas Uji Coba Instrumen......................................................120
Tabel 8 Data Hasil Uji Coba Validitas Instrumen ............................................125
Tabel 9 Data Reabilitas Uji Coba Instrumen ....................................................126
Tabel 10 Skor Hasil Kemampuan Membaca Karangan Narasi
Kelompok Eksperimen.........................................................................129
Tabel 11 Hasil Uji Normalitas Kelompok Eksperimen ......................................130
Tabel 12 Skor Hasil Kemampuan Membaca Karangan Narasi
Kelompok Kontrol ...............................................................................137
Tabel 13 Hasil Uji Normalitas Kelompok Kontrol .............................................138
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Histogram dan Poligon Frekuensi hasil Kemampuan Membaca
Karangan Narasi Siswa Kelas VA (Kelompok Eksperimen) .............39
Gambar 2 Histogram dan Poligon Frekuensi hasil Kemampuan Membaca
Karangan Narasi Siswa Kelas VB (Kelompok Kontrol) ....................41
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama....................................52
Lampiran 2 Teks Bacaan Materi Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama...........61
Lampiran 3 LKS Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama ...................................64
Lampiran 4 Lembar Pengamatan Kelompok Kelas Eksperimen
Pertemuan Pertama..........................................................................65
Lampiran 5 Soal Evaluasi Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama .....................67
Lampiran 6 RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua.......................................68
Lampiran 7 Teks Bacaan Materi Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua ............77
Lampiran 8 LKS kelas Eksperimen Pertemuan Kedua ......................................79
Lampiran 9 Lembar Pengamatan Kelompok Kelas Eksperimen
Pertemuan Kedua ............................................................................80
Lampiran 10 Soal Evaluasi Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua .......................82
Lampiran 11 RPP Kelas Kontrol Pertemuan Pertama ..........................................83
Lampiran 12 Teks Bacaan Materi Kelas Kontrol Pertemuan Pertama
Pertemuan Pertama .........................................................................90
Lampiran 13 Soal Evaluasi Kelas Kontrol Pertemuan Pertama ...........................93
Lampiran 14 RPP Kelas Kontrol Pertemuan Kedua ............................................94
Lampiran 15 Teks Bacaan Materi Kelas Kontrol pertemuan Kedua .................101
Lampiran 16 Soal Evaluasi Kelas Kontrol Pertemuan Kedua ............................103
xvi
Lampiran 17 Kisi-Kisi Insrumen Soal ................................................................104
Lampiran 18 Teks Bacaan Uji Coba Instrumen..................................................105
Lampiran 19 Soal Uji Coba Instrumen ...............................................................107
Lampiran 20 Kunci Jawaban Soal Uji Coba.......................................................113
Lampiran 21 Teks Bacaan Instrumen Penelitian ................................................114
Lampiran 22 Soal Instrumen Penelitian..............................................................116
Lampiran 23 Kunci Jawaban Soal Instrumen Penelitian ....................................119
Lampiran 24 Data Validitas Uji Coba Instrumen ...............................................120
Lampiran 25 Langkah-Langkah Perhitungan Validitas Uji Coba Instrumen .....121
Lampiran 26 Data Hasil Uji Coba Validitas Instrumen ......................................125
Lampiran 27 Data Reliabilitas Uji Coba Instrumen............................................126
Lampiran 28 Langkah-Langkah Perhitungan Reliabilitas Instrumen .................127
Lampiran 29 Skor Hasil Tes Kelas Eksperimen .................................................129
Lampiran 30 Uji Normalitas Kelas Eksperimen .................................................130
Lampiran 31 Skor Hasil Tes Kelas Kontrol........................................................137
Lampiran 32 Uji Normalitas Kelas Kontrol........................................................138
Lampiran 33 Uji Homogenitas kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol .................................................................................145
Lampiran 34 Analisis Uji Statistik......................................................................148
Lampiran 35 Gambar Proses pembelajaran Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol .........................................................................151
xvii
Lampiran 36 Nilai kritis dari r product moment .................................................153
Lampiran 37 Luas Bawah Lengkungan Normal Standar
Dari 0 Ke Z ...................................................................................154
Lampiran 38 Nilai-nilai Chi Kuadrat ..................................................................155
Lampiran 39 Nilai-nilai untuk distribusi F ......................................................... 156
Lampiran 40 Nilai-nilai dalam distribusi t .......................................................... 159
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang mempunyai peran penting di
dalam komunikasi baik secara lisan maupun tulisan, karena Bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional kita. Seseorang dikatakan mampu berbahasa
Indonesia apabila mampu menggunakan bahasa tersebut dengan baik.
Pengukuran kemampuan berbahasa dapat dilihat dari kemampuan seseorang
menggunakan bahasa yang baik secara lisan maupun tulisan.
Pendidikan Bahasa Indonesia sebaiknya difokuskan pada empat
keterampilan berbahasa. Dalam kurikulum di sekolah biasanya mencakup
empat segi yaitu keterampilan menyimak (listening skills), berbicara
(speaking skills), membaca (reading skills) dan menulis (writing skills).
Dawson, seperti yang dikutip Tarigan keempat keterampilan tersebut
dasarnya, merupakan satu kesatuan dan merupakan catur tunggal.1 Setiap
keterampilan erat sekali berhubungan dengan proses–proses yang mendasari
bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya, semakin terampil
seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas jalan pemikirannya.
Membaca merupakan keterampilan dasar yang perlu dimiliki oleh setiap
orang, tidak hanya untuk meraih keberhasilan bersekolah melainkan
sepanjang hayatnya. Membaca perlu mendapat perhatian khusus dari semua
1 Henry Guntur Tarigan. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa hlm 1
1
2
pihak baik sekolah sebagai penyelenggara pendidikan, masyarakat, orang tua
dan pemerintah. Membaca mempunyai manfaat yang penting dalam
kehidupan manusia, karena dengan membaca dapat memperluas wawasan
dan pengetahuan seseorang. Membaca perlu diterapkan saat anak masih
sedini mungkin, ketika anak memasuki lembaga pendidikan formal.
Kemampuan membaca anak sejak dini akan menolong perkembangan
membaca siswa. Dengan membaca siswa diharapkan akan memperoleh
berbagai informasi yang sebelumnya pernah didapatkan. Siswa harus
membiasakan membaca karena diri sendiri bukan atas dasar paksaan dari
pihak lain. Semakin banyak membaca semakin banyak informasi yang akan
diperoleh.
Kemampuan membaca merupakan keterampilan dasar bagi siswa, yang
harus dikuasai agar mereka dapat mengikuti seluruh proses pembelajaran.
Kemampuan membaca sangat penting bagi siswa karena banyak kegiatan
belajar adalah membaca. Berbagai mata pelajaran dapat dikuasai apabila
siswa terbiasa membaca. Para guru Sekolah Dasar (SD) bertanggung jawab
untuk memberikan kemampuan membaca yang memadai kepada para siswa.
Sebagian meneruskan pelajaran ke sekolah yang lebih tinggi. Untuk itu,
mereka harus dibekali kemampuan membaca yang memungkinkan mereka
memperoleh dan memahami informasi.
Tujuan utama pembelajaran membaca adalah memperoleh informasi,
mencakup isi, dan memahami makna bacaan. Hal ini mendorong terciptanya
kerjasama antara guru dan siswa dalam pembelajaran membaca. Kemampuan
3
membaca di SD masih rendah, karena masih banyak siswa yang malas untuk
membaca. Siswa harus lebih banyak dihadapkan dengan berbagai ragam
bacaan yang bertujuan untuk meningkatkan dan menumbuhkan kebiasaan
membaca. Guru harus memberi materi bacaan yang menarik dan menantang,
sehingga siswa termotivasi dan membangun semangat siswa untuk membaca
dengan sungguh-sungguh. Bacaan yang dipilih hendaknya dari berbagai
sumber misalnya buku teks, buku cerita, majalah, surat kabar dan karya sastra
anak.
Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD saat ini masih bersifat satu arah
atau berpusat kepada guru dan siswa masih terlihat pasif, sehingga merasa
cepat bosan dalam proses belajar. Hal itu disebabkan karena guru masih
belum dapat menggunakan model pembelajaran dengan baik dan kurang
bervariasi dalam proses mengajar. Guru selama ini hanya menggunakan
model pembelajaran yang monoton, karena tidak mempunyai kemampuan
dan keterampilan untuk menggunakan model pembelajaran lainnya.
Keberhasilan belajar siswa akan tercapai apabila terjadi interaksi dua arah
antara guru dengan siswa sudah dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu,
pemilihan model pembelajaran yang tepat akan meningkatkan motivasi siswa
dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Guru dalam menyampaikan materi biasanya hanya menggunakan model
pembelajaran konvensional yang biasa disebut ceramah. Hal ini dikarenakan
model pembelajaran konvensional dianggap lebih efektif dari segi waktu dan
masih kurangnya pemahaman guru tentang pemilihan model yang tepat
4
dalam pembelajaran. Model pembelajaran konvensional berupa penyampaian
materi secara lisan. Hal tersebut cenderung membuat siswa kurang berminat
terhadap pembelajaran terutama Bahasa Indonesia dan menyebabkan
kemampuan membaca siswa rendah, sehingga tujuan pembelajaran tidak
dapat tercapai dengan baik. Guru hendaknya memilih model pembelajaran
yang tepat dan bervariasi sesuai dengan pokok bahasan.
Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam
mengajar adalah model pembelajaran kooperatif (cooperatif learning).
Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada
penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan
kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.2 Model pembelajaran
kooperatif dapat digunakan secara efektif pada semua tingkat kelas dan
semua mata pelajaran. Dengan pembelajaran kooperatif, interaksi yang terjadi
di dalam kelompok dapat melatih siswa untuk menerima dan menghargai
pendapat dari teman.
Ada banyak pembelajaran cooperative learning, salah satu model
pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan dalam mengajarkan
pembelajaran membaca adalah tipe Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC). Pembelajaran CIRC adalah komposisi terpadu
membaca dan menulis secara kooperatif-kelompok.3 Dalam CIRC siswa
2 Sugianto. 2010. Model – Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.
hlm37 3Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo : Masmedia Buana Pustaka.
Hlm 68
5
dituntut untuk menguasai pikiran utama dari suatu wacana dan kemampuan
membaca dan menulis lainnya secara bersama-sama. Siswa dibagi kelompok
oleh guru, kemudian menyelesaikan masalah yang terdapat dari bacaan
tersebut secara bersama-sama.
Dalam pembelajaran membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
dapat menggunakan model pembelajaran CIRC, dimana guru memberikan
sebuah cerita yang berbentuk karangan narasi atau novel. Tujuan utama
menggunakan pendekatan tipe CIRC dalam pembelajaran membaca adalah
membantu siswa meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dan
meningkatkan hasil belajar siswa yang rendah. Pembelajaran CIRC
diharapkan dapat meningkatkan cara siswa berfikir kritis, kreatif dan
menumbuhkan rasa sosial yang tinggi sesama teman.
Membaca karangan narasi bertujuan untuk menyampaikan pengetahuan
atau informasi kepada orang lain atau para pembaca. Narasi dapat menambah
ilmu pengetahuan melalui jalan cerita, bagaimana suatu peristiwa itu
berlangsung. Narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha
menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa
yang telah terjadi.4 Guru dapat memberi contoh bentuk karangan narasi dari
novel atau cerita yang membuat menarik siswa membaca, sehingga siswa
menjadi mengerti tentang karangan narasi. Dengan menggunakan
pembelajaran CIRC siswa dapat latihan membaca atau saling membaca,
4 Gorys Keraf. 2010. Argumentasi dan Narasi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. hlm
136
6
memahami ide pokok, menuliskan kembali isi cerita dan memberikan
tanggapan terhadap isi bacaan yang telah dibaca secara berkelompok.
Pada kenyataannya kemampuan membaca siswa di SD masih rendah atau
kurang diminati siswa karena siswa merasa cepat bosan dengan apa yang
dibacanya. Menurut Ita Dwaita Lantari, rendahnya minat baca anak, tentu
tidak hanya sebatas masalah kuantitas dan kualitas buku saja, melainkan
terkait juga pada banyak hal yang saling berhubungan. Misalnya, mental anak
dan lingkungan keluarga yang tidak mendukung.5 Banyak kalangan seperti
guru yang menganggap bahwa membaca itu telah berakhir ketika siswa telah
mampu membaca. Padahal guru mempunyai peran penting dalam
meningkatkan minat dan kebiasaan siswa dalam membaca. Dengan
menggunakan model pembelajaran tipe CIRC diharapkan dapat
meningkatkan minat membaca siswa.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC
(Cooperative Integrated Reading and Composition) terhadap kemampuan
membaca karangan narasi siswa kelas V SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta
Selatan”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah yang terjadi sebagai berikut.
5 http://pencilbooks.wordpress.com/2008/08/26/rendahnya-minat-baca/, diakses tanggal
18 Februari 2001
7
1. Mengapa saat pembelajaran Bahasa Indonesia siswa masih terlihat
pasif ?
2. Mengapa kemampuan membaca karangan narasi masih rendah?
3. Apakah penggunaan model pembelajaran berpengaruh terhadap
kemampuan membaca siswa ?
4. Apakah model pembelajaran CIRC dapat meningkatkan minat baca
siswa ?
5. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC
terhadap kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas V SDN
Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan ?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti akan
mengkaji lebih dalam permasalahan yang akan diteliti adalah pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap kemampuan membaca karangan
narasi siswa kelas V SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka penulis
dapat merumuskan masalah sebagai berikut Apakah terdapat pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap kemampuan membaca karangan
narasi siswa kelas V SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan?
8
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini khususnya adalah untuk mendapat gambaran tentang
pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap kemampuan
membaca karangan narasi siswa kelas V SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta
Selatan.
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan agar dapat bermanfaat bagi :
1. Bagi Siswa
Menumbuhkan minat dan semangat siswa dalam membaca.
2. Bagi Guru
Sebagai bahan acuan guru dalam memilih model pembelajaran
dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa.
3. Bagi Kepala Sekolah
Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas pembelajaran
di sekolah.
4. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan terkait dengan
pengaruh model pembelajaran CIRC terhadap kemampuan membaca
karangan narasi siswa.
9
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
a. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang
untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau
nilai yang baru.6 Pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari
kombinasi dua aspek, yaitu : belajar tertuju kepada apa yang harus
dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus
dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran. Kedua aspek ini akan
berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi
interaksi antara guru dengan siswa, serta antara siswa dengan siswa
disaat pembelajaran sedang berlangsung.
Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat
untuk siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk
membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Tujuan pembelajaran
6 Syaiful Sagala. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran.. Bandung : Alfabeta. hlm 61.
9
10
adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan
peserta didik.7
Suherman dalam Jihad mengatakan, bahwa dengan kata lain
pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses komunikasi antara
peserta didik dengan pendidik serta antar peserta didik dalam rangka
perubahan sikap.8
Dari beberapa teori di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
adalah proses komunikasi dua arah, interaksi belajar-mengajar yang
pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta
didik melakukan kegiatan belajar.
b. Model Pembelajaran
Mills dalam Suprijono mengatakan bahwa model adalah bentuk
representasi akurat sebagai suatu proses aktual yang memungkinkan
seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan
model itu.9 Model merupakan interpretasi terhadap hasil observasi dan
pengukuran yang diperoleh dari beberapa sistem.
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan di kelas atau
pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat
7Isjoni. 2009. Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung : Alfabeta. hlm. 11.
8 Asep Jihad dan Abdul Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Multi Presindo. hlm 11.
9Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:
Pustaka Belajar. hlm 45
11
pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, kurikulum dan
lain-lain .10
Adapun Soekamto dalam Trianto mengemukakan maksud dari
model pembelajaran adalah:
kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.11
Dari pengertian model pembelajaran tersebut, maka penulis menyimpulkan
model pembelajaran dapat dipahami sebagai suatu desain, pola atau
rancangan yang digunakan untuk pedoman dalam merencanakan pembelajaran
di kelas. Hal itu dilakukan untuk menciptakan suasana yang menunjang
agar siswa merasa bebas untuk merespon secara alami dan teratur.
Sehingga tujuan belajar tercapai dengan baik.
Model pembelajaran perlu dipahami guru agar dapat melaksanakan
pembelajaran secara efektif dalam meningkatkan hasil pembelajaran.
Dalam penerapannya model pembelajaran harus dilakukan dengan
kebutuhan siswa karena masing-masing model pembelajaran memiliki
tujuan, prinsip dan tekanan utama yang berbeda.
c. Pembelajaran Kooperatif
1) Pengertian
10 Trianto 2007. Model Pembelajran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. Jakarta:
Prestasi Pustaka hlm 5 11 Ibid. Hlm 5
12
Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan
lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika
mereka saling berdiskusi dengan temannya.
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah
pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok
kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi
belajar untuk mencapai tujuan belajar.12 Tujuan dibentuknya
kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada
semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir
dan kegiatan belajar.
Pembelajaran kooperatif dibutuhkan kemauan dan kemampuan
serta kreatifitas guru dalam mengelola lingkungan kelas. Guru harus
mampu menciptakan kelas sebagai suatu laboratorium demokrasi
dimana siswa belajar untuk terlatih dan terbiasa untuk menerima
serta berbeda pendapat dengan temannya.
2) Ciri – ciri Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang terdapat
berbagai elemen – elemen yang terkait menurut Lie dalam Sugianto,
yaitu :
a) Saling Ketergantungan Positif Guru menciptakan suasana yang mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan. Hubungan yang saling membutuhkan inilah yang dimaksud dengan saling ketergantungan positif.
12 Sugianto. Loc.Cit.
13
b) Interaksi Tatap Muka Interaksi tatap muka akan memaksa siswa saling tatap muka dalam kelompok sehingga mereka dapat berdialog. Interaksi semacam ini sangat penting, karena siswa merasa lebih mudah belajar dari sesamanya.
c) Akuntabilitas Individual Penilaian kelompok yang didasarkan penguasaan semua anggota kelompok secara individual ini yang dimaksud dengan akuntabilitas individual.
d) Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi Keterampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide dan bukan mengkritik teman, berani mempertahankan pikiran logis, tidak mendominasi orang lain, mandiri bermanfaat dalam menjalin hubungan antar pribadi.13
3) Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Pada dasarnya model kooperatif dikembangkan untuk mencapai
setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum
Ibrahim yaitu:
a) Hasil belajar akademik dapat memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting, b) Penerimaan terhadap perbedaan individu memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling menghargai satu sama lain, c) Pengembangan keterampilan sosial untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. 14
4) Keuntungan Pembelajaran Kooperatif
Ada banyak nilai pembelajaran kooperatif antara lain: a) Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial b) Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap,
keterampilan, informasi, perilaku sosial, dan pandangan-pandangan
c) Memudahkan siswa melakukan penyesuain sosial d) Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial
dan komitmen e) Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois f) Membangun persahabatan yang berlanjut hingga masa dewasa
13 Ibid. hlm 37 14 Isjoni. 2010 .Cooperatif Learning (cet 4). Bandung: Alfabeta. hlm 27-28
14
g) Berbagai keterampilan sosial yang diperlukan untuk memelihara hubungan saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan
h) Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia i) Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari
berbagai perspektif j) Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang
dirasakan lebih baik15
5) Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kooperatif juga mempunyai kelemahan, yaitu : a) Siswa yang dianggap kurang memiliki kemampuan. Akibatnya,
keadaan semacam ini dapat menggangu iklim kerja sama dalam kelompok.
b) Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran cooperative learning didasarkan kepada hasil kerja kelompok.
c) Memerlukan periode waktu yang cukup panjang dan hal ini tidak mungkin dapat tercapai hanya dengan satu kali atau sekali-kali penerapan strategi ini.
d) Banyak aktifitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan secara individual.16
6) Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran
yang menggunakan pembelajaran kooperatif. Langkah-langkah itu
ditunjukkan dalam tabel di bawah ini :
Tabel 1
Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
15 Sugianto. Op.Cit. Hlm 43-44 16 Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta : Kencana. hlm. 250-251
FASE KEGIATAN GURU
15
2. P
e
m
b
el
aj
ar
an Kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition
(CIRC)
a. Pengertian
Model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dikembangkan oleh
Steven, Slavin dan kolega pada akhir tahun 1980. CIRC adalah teknik
pembelajaran kooperatif yang digunakan dalam pembelajaran bahasa,
yakni kemampuan menulis dan membaca tingkat tinggi.18 Di dalam
CIRC, siswa dituntut untuk menguasai pikiran utama dari suatu wacana
dan kemampuan membaca dan menulis lainnya secara bersama-sama.
17 Trianto. Op.Cit. hlm 48 18 Suyatno. Loc.Cit
Fase 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.
Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
Fase 2 Menyajikan/menyampaikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa baik dengan jalan demonstrasi atau teks.
Fase 3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
Belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan perubahan yang efisien.
Fase 4 Membantu kerja kelompok dalam belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas.
Fase 5 Mengetes materi.
Guru mengetes materi pelajaran atau kelompok menyajikan hasil-hasil pekerjaan mereka.
Fase 6 Memberikan penghargaan.
Guru memberikan cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok. 17
16
Dalam model pembelajaran ini, siswa ditempatkan dalam
kelompok-kelompok kecil yang heterogen, yang terdiri atas empat atau
lima siswa. Dalam kelompok ini terdapat siswa yang pandai, sedang
atau lemah dan masing-masing siswa sebaiknya merasa cocok satu
sama lain. Dalam kelompok ini tidak dibedakan jenis kelamin, suku /
bangsa, atau tingkat kecerdasan siswa. Sebelum dibentuk kelompok,
siswa diajarkan cara bekerja sama dalam kelompok. Siswa diajarkan
menjadi pendengar yang baik, dapat memberikan penjelasan kepada
teman sekelompok, berdiskusi, mendorong teman lain untuk bekerja
sama, dan menghargai pendapat teman lain.
b. Komponen-komponen dalam pembelajaran CIRC
Model pembelajaran CIRC menurut Slavin dalam Suyitno (2005:
3-4) memiliki delapan komponen. Kedelapan komponen tersebut antara
lain: (1). Teams, yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri
atas 4 atau 5 siswa; (2). Placement test, misalnya diperoleh dari rata-
rata nilai ulangan harian sebelumnya atau berdasarkan nilai rapor agar
guru mengetahui kelebihan dan kelemahan siswa pada bidang tertentu;
(3). Student creative, melaksanakan tugas dalam suatu kelompok
dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan
atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya; (4). Team study,
yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok
dan guru memberikan bantuan kepada kelompok yang
17
membutuhkannya; (5). Team scorer and team recognition, yaitu
pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria
penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara cemerlang dan
kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas;
(6). Teaching group, yakni memberikan materi secara singkat dari guru
menjelang pemberian tugas kelompok; (7). Facts test, yaitu
pelaksanaan test atau ulangan berdasarkan fakta yang diperoleh siswa;
(8). Whole-class units, yaitu pemberian rangkuman materi oleh guru di
akhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah. 19
c. Langkah – langkah CIRC dalam pembelajaran
Dalam model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terdapat langkah-
langkah dalam pembelajaran yaitu :
1) Membentuk kelompok yang anggotanya empat orang yang
secara heterogen
2) Guru memberikan wacana / kliping sesuai dengan topik
pembelajaran
3) Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide
pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana / kliping dan
ditulis pada lembar kertas.
4) Mempresentasikan / membacakan hasil kelompok
19 http://matematikacerdas.wordpress.com/category/model‐pembelajaran/, diakses tanggal 27 Januari 2011
18
5) Guru membuat kesimpulan bersama
6) Penutup20
d. Kelebihan Pembelajaran CIRC
Secara khusus, Slavin dalam Suyitno (2005:6) menyebutkan
kelebihan model pembelajaran CIRC sebagai berikut :
1) CIRC sangat tepat untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah
2) Dominasi guru dalam pembelajaran berkurang 3) Siswa termotivasi pada hasil secara teliti, karena bekerja dalam
kelompok 4) Para siswa dapat memahami makna soal dan saling mengecek
pekerjaannya 5) Membantu siswa yang lemah 6) Meningkatkan hasil belajar khususnya dalam menyelesaikan
soal yang berbentuk pemecahan masalah.21
e. Kekurangan Pembelajaran CIRC
Pada saat dilakukan presentasi, terjadi kecenderungan hanya siswa
pintar yang secara aktif tampil menyampaikan pendapat dan gagasan.22
3. Pembelajaran Konvensional
a. Pengertian Pembelajaran Konvensional
Salah satu model yang masih digunakan dan masih berlaku oleh
guru adalah model pembelajaran konvensional. Pembelajaran
20 Agus Suprijono. Op.Cit. Hlm. 130-131 21 http://matematikacerdas.wordpress.com/category/model‐pembelajaran/,
diakses tanggal 27 Januari 2011 22http://www.blogger.com/emailpost.g?blogID=1059879259322287372&postID=3
193235784249743742, diakses tanggal 27 Januari 2011
19
Konvensional yang dimaksud secara umum adalah pembelajaran
dengan menggunakan model yang biasa digunakan oleh guru yaitu
memberi materi melalui ceramah, latihan soal kemudian pemberian
tugas.23
b. Kelebihan pembelajaran konvensional
Siswa lebih memperhatikan guru dan pandangan peserta didik hanya tertuju pada guru.
c. Kelemahan pembelajaran Konvensional 1) Pembelajaran berjalan membosankan, siswa hanya membuat catatan
saja 2) Pengetahuan yang diperoleh melalui ceramah lebih terlupakan 3) Ceramah menyebabkan belajar siswa menjadi benar menghafal yang
tidak menimbulkan pengertian.24
4. Membaca
a. Pengertian Membaca
Membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan yang terpadu yang
mencakup beberapa kegiatan seperti mengenali huruf dan kata-kata,
menghubungkan bunyi dan maknanya, serta menarik kesimpulan
mengenai maksud bacaan.
Menurut Anderson yang dikutip oleh Prof. Dr. Henry Guntur
Tarigan, pendapat sisi linguistik menjelaskan bahwa :
Membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi (a recording dan decoding process). Pembacaan sandi (decoding) adalah menghubungkan kata-kata tulis (written word) dengan makna bahasa lisan (oral language meaning) yang
23 http://muhfida.com/pembelajaran‐konvensional/, diakses tanggal 25 Mei 2011 24 Ibid
20
mencakup pengubahan tulisan atau cetakan menjadi bunyi yang bermakna.25 Selain penjelasan di atas, beliau juga mengemukakan bahwa :
Membaca dapat pula dianggap sebagai suatu proses untuk memahami yang tersirat dari yang tersurat, melihat pemikiran yang terkandung dalam kata-kata yang tertulis. Tingkat hubungan antara makna yang hendak dikemukakan oleh penulis dengan interpretasi pembaca turut menentukan ketepatan membaca. Makna bacaan tidak terletak pada halaman tertulis tetapi berada pada pikiran pembaca.26
Pendapat lain mengatakan bahwa membaca disebut sebagai aktivitas yang rumit atau kompleks karena bergantung pada keterampilan berbahasa pelajar dan tingkat penalarannya. Bahkan membaca adalah perbuatan yang dilaksanakan berdasarkan kerja sama atas beberapa keterampilan yaitu mengamati, memahami, dan memikirkan.27 Dari pengertian membaca diatas maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa membaca merupakan suatu proses keterampilan
untuk mengamati, memahami, menghubungkan dan memikirkan isi
suatu bacaan. Membaca juga untuk mendapatkan informasi serta
makna yang terkandung di dalam bacaan.
b. Tujuan Membaca
Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta
memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan.
Tarigan mengemukakan tujuh tujuan membaca yaitu;
25 Tarigan.Op.Cit. hlm 7 26 Ibid. hlm 8 27 Drs.Listiyanto Ahmad. 2010. Speed Reading Teknik dan Metode Membaca Cepat.
Jogjakarta:A+Plus Books.hlm15
21
1) Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta (reading for details or facts)
2) Membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas) 3) Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan cerita (reading for
sequence or organization) 4) Membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi (reading for
inference) 5) Membaca untuk mengelompokkan, membaca untuk
mengklasifikasikan (reading to classify) 6) Membaca menilai, membaca mengevaluasi (reading to evaluate) 7) Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan
(reading to compare or contrast)28
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi membaca
Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca, baik
membaca permulaan maupun membaca pemahaman. Faktor-faktor
yang mempengaruhi membaca permulaan menurut Lamb dan Arnold
dalam Rahim ialah ;
1) Faktor Fisiologis Faktor fisiologis menyangkut kesehatan fisik, perkembangan neurologis dan jenis kelamin.
2) Faktor Intelektual Intelektual yang terkait dengan intelegensi merupakan kemampuan berpikir yang terdiri dari pemahaman yang mendasar tentang situasi yang diberikan dan merespon secara tepat.
3) Faktor Lingkungan Faktor lingkungan meliputi latar dan pengalaman siswa di rumah dan sosial ekonomi keluarga siswa.
4) Faktor Psikologis Faktor Psikologis mencakup a) Motivasi
Eanes menyarankan kepada guru untuk melakukan berbagai kegiatan yang bisa membangkitkan motivasi siswa dalam membaca yaitu: (1) menekankan pada kebersamaan dan kebaruan, (2) menjadikan isi pelajaran relevan dan bermakna melalui kontroversi, (3) mengajar dengan fokus antarmata pelajaran, (4) membantu siswa memprediksi dan
28 Tarigan. Op cit. hlm 9-10
22
melatih mereka membuat pertanyaan bahan bacaan yang dibacanya, (5) memberikan wewenang kepada siswa dengan memberikan pilihan, (6) memberikan pengalaman belajar yang sukses dan menyenangkan, (7) memberikan kesempatan belajar mandiri, (8) meningkatkan derajat perhatian.
b) Minat Anak yang mempunyai minat membaca yang kuat akan
diwujudkan dalam kesediannya untuk mencari bahan bacaan dan membacanya atas kesadaran sendiri.
c) Kematangan sosial, emosional, dan penyesuaian diri Harris & Sipay mengajukan empat langkah untuk
membangun kepercayaan diri siswa dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca, yaitu : (1) pembaca yang lemah harus dibantu agar dia merasakan bahwa dia disukai, dihargai dan dipahami, (2)pengalamannya tentantang keberhasilan mengerjakan tugas harus dirasakannya sebagai suatu prestasi, (3) anak-anak yang berusaha dengan semangat harus tetap diberi dorongan dengan memberinya bacaan yang menarik, (4) siswa dilibatkan dalam menganalisis masalah yang ditemui dalam teks.29
5. Karangan Narasi
a. Pengertian Karangan Narasi
Salah satu kemampuan membaca yang biasa diterapkan di SD
adalah kemampuan membaca sebuah karangan cerita. Karangan
adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan
pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan
juga sebagai rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke
dalam bentuk tulisan yang teratur.30 Hasil mengarang dapat berupa
29 Dr. Farida Rahim, M.Ed. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta :
Bumi Aksara hlm 16-24 30 Umri Nur’aini, Indriyani. 2008. Bahasa Indonesia Untuk SD kelas V. Jakarta: Pusat
Perbukuan, DEPDIKNAS. Hlm 35
23
tulisan, cerita, artikel, buah pena, ciptaan atau gubahan (lagu, musik
dan nyayian). Karangan yang baik adalah karangan yang dapat dibaca
dan dipahami oleh para pembaca.
Karangan dapat dibedakan menjadi karangan deskripsi, eksposisi,
narasi, persuasi. Narasi adalah ragam wacana yang menceritakan
proses kejadian suatu peristiwa.31 Sasarannya adalah memberikan
gambaran sejelas-jelasnya kepada pembaca mengenai fase, langkah,
urutan atau rangkaian terjadinya sesuatu hal.
Gorys Keraf berpendapat bahwa narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi. 32
Jadi, karangan narasi (berasal dari narration = bercerita) adalah
suatu bentuk tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan,
merangkaikan tindak-tanduk perbuatan manusia dalam sebuah
peristiwa secara kronologis atau yang berlangsung dalam suatu
kesatuan waktu.33 Karangan narasi berusaha menjawab keingintahuan
pembaca yang selalu bertanya, “Apa yang terjadi?”.
Seperti halnya karangan deskripsi, karangan narasi memiliki dua
macam sifat yaitu, 1) narasi ekspositoris, menggugah pikiran para
pembaca untuk mengetahui apa yang dikisahkan. Sasaran utamanya
31 Suparno, Mohamad Yunus. 2004.Keterampilan Dasar Menulis (modul 1-6). Jakarta:
Universitas Terbuka. Hlm 1.10 32 Gorys Keraf. Loc cit 33 Lamuddin Finoza. 2002. Komposisi Bahasa Indonesia (cet 8). Jakarta: Diksi Intan
Mulia hlm 191
24
yaitu perluasan pengetahuan para pembaca sesudah membaca kisah
tersebut, 2) narasi sugestif, peristiwa yang disajikan sekian macam
sehingga merangsang daya khayal (imajinasi) para pembaca. Narasi
ekspositoris digunakan untuk karangan faktual seperti biografi,
aotobiografi, sejarah atau proses dan cara melakukan suatu hal.
Sedangkan narasi sugestif digunakan untuk karangan imajinatif seperti
novel, cerpen, roman dan drama.34
b. Kemampuan Membaca Karangan Narasi
Di dalam kamus Bahasa Indonesia, kemampuan berasal dari kata
“mampu” yang berarti sanggup; dapat; berada, sedangkan
kemampuan adalah suatu kesanggupan, kekuatan.35 Seseorang
dikatakan mampu apabila ia bisa melakukan sesuatu yang harus
ia lakukan.
Kemampuan membaca merupakan kemampuan yang kompleks
yang menuntut kerja sama antara sejumlah kemampuan. Kemampuan
membaca siswa banyak ditentukan oleh pengalamannya membaca dan
kemampuannya menguasai pengetahuan yang berkaitan dengan aspek-
aspek kebahasaan, misalnya kosakata dan struktur. Faktor metode
mengajar, prosedur, dan kompetensi guru juga dapat mempengaruhi
kemampuan membaca permulaan anak. Oleh karena itu, seorang guru
34 Ibid.hlm 191 35 J.S.Badudu, Sutan Mohammad Zain. 1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan. Hlm 854
25
harus dapat menggunakan metode mengajar yang bervariasi untuk
membuat semangat siswa dalam menerima pelajaran.
Kemampuan membaca karangan narasi perlu mendapat perhatian
dari guru, karena siswa masih merasa malas dihadapkan dengan teks
bacaan yang tidak menarik, sehingga siswa masih belum memahami
tentang isi bacaan. Guru sebaiknya memilih bahan bacaan yang
menarik dan membuat siswa ingin membaca serta mengerti isi dari
bacaan tersebut. Bahan bacaan yang dapat diberikan guru untuk
karangan narasi dapat diperoleh dari berbagai sumber misalnya,
sejarah cerita pahlawan yang sudah dimengerti siswa, cerita imajinasi
dari kehidupan hewan-hewan.
Kemampuan membaca karangan narasi diharapkan siswa dapat
menyebutkan tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita, menjawab
pertanyaan isi teks bacaan, memahami isi karangan, latar cerita, ide
pokok, dan membuat kesimpulan atas bacaan yang telah di baca.
Langkah-langkah penyusunan karangan narasi adalah:
a) Menentukan tema atau amanat apa yang akan disampaikan b) Menetapkan sasaran pembaca c) Merancang peristiwa-peristiwa utama yang akan disampaikan
skema alur d) Membagi peristiwa utama ke dalam bagian awal, perkembangan
dan akhir cerita e) Memerinci peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail
peristiwa sebagai pendukung cerita f) Susun tokoh dan perwatakan, latar dan sudut pandang36
36 Suparno, Mohamad Yunus. Op.Cit. hlm 4.45-4.46
26
B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan diatas, salah satu upaya
untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dengan cara melakukan
perbaikan dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran merupakan hal
yang terpenting bagi keefektifan proses mengajar di sekolah. Salah satu
model pembelajaran yang dapat digunakan guru adalah model pembelajaran
cooperative learning tipe CIRC. Pembelajaran kooperatif (cooperative
learning) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan
kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi
belajar untuk mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran cooperative
learning siswa diberi kesempatan untuk berkomunikasi dan berinteraksi
sosial dengan temannya sementara guru hanya bertindak sebagai motivator
dan fasilitator.
Model pembelajaran kooperatif tipe CIRC adalah komposisi terpadu
membaca dan menulis secara kelompok. Tujuan utama menggunakan model
pembelajaran ini untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa terhadap
suatu wacana yang disediakan guru. CIRC adalah suatu model dalam
pembelajaran kooperatif yang digunakan bagi guru unuk mengajar siswa.
Di dalam model pembelajaran CIRC terdapat komponen-komponen yang
dapat membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan
membuat siswa lebih kreatif, karena siswa bersama kelompoknya bertukar
pendapat untuk menyelesaikan materi atau tugas yang diberikan oleh guru.
27
Selain itu siswa dapat memunculkan ide-idenya dan saling berdiskusi untuk
menyelesaikan atau memecahkan suatu permasalahan. Untuk dapat
mencapai tujuan pembelajaran guru harus dapat memilih model
pembelajaran yang tepat dan sesuai kebutuhan siswa.
Kemampuan membaca karangan narasi siswa diharapkan dapat
menentukan dan memahami isi dari bacaan yang disediakan guru. Siswa
dapat menjawab pertanyaan isi teks, menyebutkan tokoh-tokoh, memahami
isi karangan, latar cerita, ide pokok, dan menyimpukan isi bacaan. Bahan
bacaan yang dapat dipakai guru dapat berupa novel, cerpen, atau cerita
pahlawan. Narasi adalah ragam wacana yang menceritakan proses kejadian
suatu peristiwa. Dengan membaca karangan narasi siswa dapat
menggunakan daya khayal (imajinasi) seperti mereka ikut berperan dalam
bacaan yang dibacanya. Diharapkan dengan menggunakan model
pembelajaran CIRC dapat meningkatkan kemampuan membaca karangan
narasi siswa secara berkelompok atau saat individu.
C. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan rumusan dugaan sementara terhadap
permasalahan yang diteliti.37 Dari kajian teori dan kerangka berfikir di atas
maka hipotesis yang diajukan adalah:
- H1 : Terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC
terhadap kemampuan membaca karangan narasi.
37 Tim FKIP UHAMKA. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta : UHAMKA. hlm. 37.
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pesanggrahan
03 Pagi beralamat di jalan Raya Kodam Bintaro Pesanggrahan-Jakarta
12320.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan berdasarkan jam pembelajaran pada
semester genap tahun 2011.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah quasi ekperimen. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran
kooperatif CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi.
Pada penelitian ini dikelompokkan menjadi 2 kelas yaitu kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Kelompok kelas eksperimen, yaitu kelompok siswa yang
diberikan perlakuan dengan model pembelajaran CIRC dan kelompok kelas
kontrol yaitu kelompok siswa yang diberikan perlakuan dengan model
pembelajaran konvensional.
28
29
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.38 Di dalam penelitian
ini yang dijadikan populasi adalah seluruh siswa kelas V SDN
Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan yang terdiri dari:
Kelas V-A = 56 siswa
Kelas V-B = 56 siswa
Jumlah = 112 siswa
Kelas V-A (kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan model
pembelajaran CIRC) yang berjumlah 56 orang siswa dan kelas V-B (kelas
kontrol yang diberi perlakuan model pembelajaran konvensional) yang
berjumlah 56 orang siswa.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.39 Pengambilan
sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik Simple
Random Sampling. Teknik sampling dalam pengambilan sampel, cara
pengambilan sampel pada teknik tersebut yaitu dengan mengambil secara
38 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. 2002. Jakarta:
Rineka Cipta.hlm.130 39 Ibid.hlm 131
30
acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi
tersebut.
Dalam penelitian ini populasi berjumlah 112 orang siswa, karena
jumlah populasi terlalu banyak sehingga tidak memungkinkan dijadikan
semuanya sebagai sampel, maka peneliti hanya mengambil sebagian yakni
30 orang tiap kelas. Jumlah sampel yang diambil dari 53,6% dari populasi
tersebut. Jika dihitung sehingga dibulatkan menjadi
60 siswa. Dengan demikian, sampel yang akan digunakan adalah kelas VA
dengan jumlah 30 siswa, terpilih menjadi kelas eksperimen yang diajarkan
dengan menggunakan model pembelajaran CIRC dan kelas VB yang
berjumlah 30 siswa, terpilih menjadi kelas kontrol yang diajarkan dengan
model pembelajaran konvensional.
D. Definisi Operasional
1. Model pembelajaran kooperatif tipe CIRC adalah komposisi terpadu
membaca dan menulis secara kelompok. CIRC adalah suatu model dalam
pembelajaran kooperatif yang digunakan bagi guru unuk mengajar siswa.
Di dalam model pembelajaran CIRC terdapat komponen-komponen yang
dapat membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan
membuat siswa lebih kreatif, karena siswa bersama kelompoknya bertukar
pendapat untuk menyelesaikan materi atau tugas yang diberikan oleh guru.
2. Kemampuan membaca karangan narasi adalah suatu bentuk tulisan yang
berusaha menciptakan, mengisahkan, merangkaikan tindak-tanduk
31
perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau yang
berlangsung dalam suatu kesatuan waktu. Kemampuan membaca karangan
narasi diharapkan siswa dapat menentukan tokoh/pelaku cerita, setting,
watak masing-masing tokoh, alur dan siswa dapat menuliskan kesimpulan
dari isi bacaan tersebut.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data berisi tentang teknik untuk mendapatkan data -
data yang diperlukan dalam penelitian yang menggunakan metode quasi
eksperimen. Hal-hal yang diperhatikan dalam pengumpulan data pada
penelitian ini adalah :
1. Sumber Data
Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berasal dari
sampel yang diambil secara acak atau menggunakan teknik Simple
Random Sampling pada kelas VA sebanyak 30 siswa dan kelas VB
sebanyak 30 siswa dari 112 siswa. Data berupa skor yang diperoleh dari
hasil tes kemampuan membaca karangan narasi.
2. Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas (X) : Model Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC
b. Variabel Terikat (Y) : Kemampuan membaca karangan narasi
3. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang nantinya akan
diproses lebih lanjut maka digunakan instrumen penelitian yaitu tes
32
kemampuan membaca karangan narasi. Bentuk tes kemampuan membaca
adalah siswa diberi teks bacaan untuk dipahami atau dibaca dengan teliti
yang berjudul “Cut Nyak Dien”, kemudian siswa mengerjakan soal
pemahaman terhadap isi bacaaan yang telah dibaca siswa. Soal yang
diberikan berupa tes objektif (pilihan ganda) yang berjumlah 25 soal
dengan empat pilihan jawaban. Pemberian skor untuk jawaban yang benar
adalah satu, sedangkan untuk jawaban yang salah diberi skor nol.
F. Uji Coba Instrumen
Instrumen penelitian yang akan digunakan adalah tes, tes untuk
mengetahui hasil belajar yang diperoleh siswa setelah siswa memperoleh
pengajaran. Sebelum pengambilan data terlebih dahulu dilakukan uji coba
instrumen tes untuk mengetahui validitas dan reliabilitas butir soal.
1. Validitas Instrumen
Agar penelitian ini dapat menghasilkan data yang valid, maka
instrumen penelitiannya pun harus valid. Untuk mengetahui valid tidaknya
instrumen suatu penelitian yang digunakan pada penelitian ini, penulis
akan melakukan uji validitas isi dari soal yang dibuat, yaitu validitas yang
menunjukan bahwa soal tes tersebut dapat mengukur tujuan pembelajaran
khusus tertentu sesuai dengan materi isi pelajaran yang diberikan.
Validitas instrumen dilakukan dengan rumus korelasi biserial.
Keterangan:
33
koefisien korelasi biserial
= rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang
dicari validitasnya.
= rerata skor total
= standar deviasi dari skor total
= proporsi siswa yang menjawab benar
p = siswaseluruh jumlah benar menjawab yang siswa banyaknya
= proporsi siswa yang menjawab salah ( q = 1- p)
Kriteria pengujian validitas ;
rpbi hitung > rpbi tabel = valid.
rpbi hitung < rpbi tabel = tidak valid
2. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas merupakan perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui
ketepatan dan tingkat kepercayaan instrumen yang digunakan. Reliabilitas
instrumen dilakukan dengan rumus K-R 20 (Kuder dan Richardson).
r11 =
Keterangan :
r11 : Reliabilitas tes secara keseluruhan.
p : Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar.
q : Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 – p).
Σpq : Jumlah hasil perkalian antara p dan q
34
n : Banyaknya item.
s : Standar deviasi dari tes.
3. Uji Normalitas
Setelah mendapatkan nilai tes kemampuan membaca karangan
narasi dengan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC data tersebut
diuji kenormalannya apakah data kedua kelompok berdistribusi normal
atau tidak. Uji statistik yang digunakan adalah rumus chi kuadrat,
yaitu:
Keterangan :
= Chi Kuadrat
= hasil pengamatan
= frekuensi yang diharapkan
4. Uji Homogenitas
Uji homogenitas atau uji kesamaan dua varians populasi dua
kelompok dilakukan dengan uji fisher, yaitu :
F =
35
G. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul dengan lengkap, maka tahap berikutnya adalah
tahap analisis data untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh kemampuan
membaca karangan narasi siswa yang diajar dengan model pembelajaran
kooperatif CIRC dengan siswa yang diajar dengan menggunakan metode
ceramah. Rumus yang digunakan adalah t-test :
ttest =
Keterangan :
X1 : Skor kemampuan membaca karangan narasi (kelas eksperimen)
X2 : Skor kemampuan membaca karangan narasi (kelas kontrol)
SD1 : Simpangan baku siswa (kelas eksperimen)
SD2 : Simpangan baku siswa (kelas kontrol)
n1 : Jumlah sampel siswa (kelas eksperimen)
n2 : Jumlah sampel siswa (kelas kontrol)
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Hasil kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas VA di SDN
Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan, diperoleh skor terendah 9 dan skor
tertinggi 17 dengan rata-rata 14,7 dan standar deviasi 2,20 (Lampiran 30,
halaman 130), sedangkan untuk hasil kemampuan membaca karangan narasi
siswa kelas VB di SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan, diperoleh skor
terendah 8 dan skor tertinggi 17 dengan rata-rata 13,43 dan standar deviasi 2,50
(Lampiran 32, halaman 138). Untuk lebih jelasnya data kelas VA disajikan dalam
bentuk distribusi berkelompok sebagai berikut :
Tabel 2
Distribusi Berkelompok Hasil Kemampuan Membaca
Karangan Narasi Siswa Kelas VA
Kelas Interval Frekuensi (f) Nilai Tengah (x)
9-10 1 9,5
11-12 4 11,5
13-14 8 13,5
15-16 10 15,5
17-18 7 17,5
Jumlah 30
29
37
Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dideskripsikan kelas
interval dimulai dari 9-10 dengan panjang kelas 2 dan banyaknya kelas 5.
Untuk skor 9-10 engan 1 orang siswa memiliki batas tengah 9,5. Kelas
interval 11-12 memiliki frekuensi 4 siswa dan batas tengah 11,5. Untuk kelas
interval 13-14 memiliki frekuensi 8 siswa dan batas tengah 13,5. Kelas
interval selanjutnya 15-16 memiliki frekuensi 10 siswa dengan batas tengah
15,5. Kelas interval yang terakhir 17-18 memiliki frekuensi 7 siswa dengan
batas tengah 17,5.
Selain bentuk tabel data hasil kemampuan membaca karangan narasi,
juga digambarkan dalam bentuk grafik histogram dan poligon frekuensi
sebagai berikut :
38
Frekuensi
10
8
6
4
2
0 Nilai Tengah
9,5 11,5 13,5 15,5 17,5
Gambar 1
Histogram dan Poligon Frekuensi Hasil Kemampuan Membaca
Karangan Narasi Siswa Kelas VA
Pada grafik di atas terlihat bahwa batas tengah 9,5 memiliki jumlah
frekuensi 1 dari kelas interval 9-10. Batas tengah 11,5 memiliki jumlah frekuensi 4
dari kelas interval 11-12. Grafik selanjutnya batas tengah 13,5 memiliki frekuensi
8 dari kelas interval 13-14. Batas tengah 15,5 memiliki frekuensi 10 dari kelas
interval 15-16. Grafik yang terakhir batas tengah 17,5 memiliki frekuensi 7 dari
kelas interval 17-18.
Grafik Histogram
Poligon Frekuensi
39
Untuk hasil kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas VB lebih
jelasnya data disajikan dalam bentuk distribusi berkelompok sebagai berikut :
Tabel 3
Distribusi Berkelompok Hasil Kemampuan Membaca
Karangan Narasi Siswa Kelas VB
Kelas Interval Frekuensi (f) Nilai Tengah (x)
8-9 3 8,5
10-11 3 10,5
12-13 8 12,5
14-15 9 14,5
16-17 7 16,5
Jumlah 30
Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dideskripsikan kelas
interval dimulai dari 8-9 dengan panjang kelas 2 dan banyaknya kelas 5.
Untuk skor 8-9 dengan 3 orang siswa memiliki batas tengah 8,5. Kelas
interval 10-11 memiliki frekuensi 3 siswa dan batas tengah 10,5. Untuk kelas
interval 12-13 memiliki frekuensi 8 siswa dan batas tengah 12,5. Kelas
interval selanjutnya 14-15 memiliki frekuensi 9 siswa dengan batas tengah
14,5. Kelas interval yang terakhir 16-17 memiliki frekuensi 7 siswa dengan
batas tengah 16,5.
40
Selain bentuk tabel penyebaran data hasil kemampuan membaca karangan
narasi juga digambarkan dalam bentuk grafik histogram dan poligon frekuensi
sebagai berikut :
Frekuensi
99999
9
7
5
3
1
0 Nilai Tengah
Gambar 2
Histogram dan Poligon Frekuensi Hasil Kemampuan
Membaca Karangan Narasi Kelas VB
Pada grafik di atas terlihat bahwa batas tengah 8,5 memiliki jumlah
frekuensi 3 dari kelas interval 8-9. Batas tengah 10,5 memiliki jumlah frekuensi 3
dari kelas interval 10-11. Grafik selanjutnya batas tengah 12,5 memiliki frekuensi
8,5 10,5 12,5 14,5 16,5 18,5
Grafik Histogram
Poligon Frekuensi
41
8 dari kelas interval 12-13. Batas tengah 14,5 memiliki frekuensi 9 dari kelas
interval 14-15. Grafik yang terakhir batas tengah 16,5 memiliki frekuensi 7 dari
kelas interval 16-17.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan uji chi
kuadrat. Hasil kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas VA di SDN
Pesanggrahan 03 Pagi adalah berdistribusi normal dengan uraian sebagai
berikut: diperoleh X2hitung = 2,56; X2
tabel = 9,488 pada taraf signifikan α =
0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 5 – 1 = 4, karena X2hitung <
X2tabel = 2,56 < 9,488 ( Lampiran 30, halaman 136).
Sedangkan hasil kemampuan membaca karangan narasi siswa pada
kelas VB SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan adalah berdistribusi
normal dengan uraian sebagai berikut: diperoleh X2hitung = 3,7 ; X2
tabel =
9,488 pada taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) k – 1 = 5-
1 = 4 karena X2hitung > X2
tabel = 3,7 > 9,488 ( Lampiran 32, halaman 144).
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas atau uji kesamaan dua varians populasi dua
kelompok dilakukan dengan uji fisher. Hasil pengujian diperoleh bahwa
varians kedua kelompok tersebut homogen dengan Fhitung = 1,28
42
(Lampran 33, halaman 145) Ftabel = 1,85 dan taraf signifikan α = 0,05
dengan dk pembilang = 29 dan dk penyebut = 29. Karena Fhitung tidak
melebihi Ftabel.
C. Pengujian Hipotesis
Hasil kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas VA di SDN
Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan adalah rata-rata 14,7 dengan standar
deviasi 2,20 (Lampiran 30, halaman 130), sedangkan hasil kemampuan
membaca karangan narasi siswa kelas VB di SDN Pesanggrahan 03 Pagi
Jakarta Selatan adalah rata-rata 13,43 dengan standar deviasi 2,50 (Lampiran 32,
halaman 138). Untuk mengetahui apakah ada pengaruh harga rata-rata hasil
kemampuan membaca karangan narasi kedua kelompok tersebut bermakna,
maka perlu analisis lebih lanjut.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menguji kesamaan dua rata-rata.
Sesuai dengan hipotesis yang diajukan, maka pengujian ini merupakan uji
kesamaan dua rata-rata dua pihak. Untuk menguji H1 yang menyatakan
terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap
kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas VA dan kelas VB di SDN
Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan, maka digunakan uji-t.
Hasil perhitungan thitung = 2,082 (Lampiran 34, halaman 150),
sedangkan ttabel = 2,002 pada taraf signifikan α = 0,05 dengan derajat kebebasan
adalah 58. Berarti thitung > ttabel menyatakan H1 diterima. Ini menunjukkan bahwa
43
terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap
kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas V SDN Pesanggrahan 03
Pagi Jakarta Selatan.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada bab II terdahulu telah diuraikan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe CIRC di kelas dapat membuat siswa
meningkatkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan
masalah, siswa termotivasi pada hasil secara teliti karena bekerja dalam
kelompok, dapat membantu siswa yang lemah dan dapat meningkatkan hasil
belajar khususnya dalam menyelesaikan soal yang berbentuk pemecahan
masalah. Hal tersebut terbukti saat pelaksanaan pembelajaran di lapangan.
Pada saat peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
model kooperatif tipe CIRC, ditemukan beberapa fakta yang diantaranya
siswa lebih antusias dan bersemangat dalam belajar. Hal itu juga membuat
siswa lebih mudah mengingat dan menyerap materi pelajaran, karena proses
belajar terjadi secara berkelompok sehingga mereka saling bekerja sama
mengerjakan tugas yang diberikan.
Pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe
CIRC dapat lebih optimal jika disesuaikan dengan materi pelajaran, dan hal
tersebut dapat lebih meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan
44
perolehan hasil belajar siswa yang dilakukan. Setelah seluruh proses
pembelajaran berlangsung, rata-rata siswa memperoleh hasil yang
memuaskan.
Berbeda halnya dengan kelas yang penerapannya dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional, siswa terlihat kurang
tertarik dan kurang bersemangat dalam belajar. Selain itu, siswa terlihat
kurang aktif karena tidak ditemukan siswa yang antusias bertanya tentang
materi pembelajaran.
Penggunaan model pembelajaran konvensional guru lebih monoton,
hal ini mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada
apa yang diberikan guru. Dalam proses pembelajaran pun ditemukan
beberapa siswa yang mengobrol dengan teman sebangku dan ada pula siswa
yang mengganggu temannya sehingga proses belajar tidak efektif. Hal
tersebut mengakibatkan siswa kurang dapat menangkap dan menerima materi
yang diajarkan, sehingga berpengaruh pada hasil belajar yang kurang
maksimal.
45
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN-SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hipotesis yang diajukan sebelumnya dan setelah dilakukan
penelitian pada siswa kelas V SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan,
penelitian dilakukan pada dua kelas yang berbeda, di mana kelas V A diberikan
perlakuan yang berbeda dengan kelas V B. Untuk kelas V A pembelajaran
dilaksanakan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC,
sedangkan untuk kelas V B pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan
model pembelajaran konvensional.
Mengacu pada data dan informasi yang diperoleh selama mengadakan
penelitian dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut
1. Hasil kemampuan membaca karangan narasi untuk siswa yang diberi
pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe CIRC mencapai
rata-rata 14,7, sedangkan hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran
menggunakan model pembelajaran konvensional dengan rata-rata 13,43.
2. Uji normalitas hasil tes menggunakan chi-kuadrat. Pada kelompok
eksperimen hitung = 2,56, tabel pada α = 0,05 dan dk = 4 adalah 9,488.
Pada kelompok kontrol hitung = 3,7, tabel pada α = 0,05 dan dk = 4
adalah 9,488. Pada kedua kelompok bedistribusi normal.
Uji homogenitas hasil tes menggunakan uji Fisher adalah homogen dengan
uraian sebagai berikut: diperoleh F hitung = 1,28; Ftabel = 1,85pada α = 0,05
45
46
dengan dk pembilang = 29 dan dk penyebut = 29. Ternyata Fhitung = 1,28 <
1,85 F tabel.
3. Hasil penghitungan uji hipotesis didapatkan t hitung = 2,082, sedangkan nilai t
tabel = 2,002 pada taraf signifikansi α= 0,05 dengan derajat kebebasan
sebesar 58. Berdasarkan nilai tersebut maka diperoleh nilai thitung > ttabel, ini
berarti bahwa H1 diterima.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap kemampuan membaca
karangan narasi.
4. Suasana belajar yang dilaksanakan dengan pembelajaran melalui model
pembelajaran kooperatif tipe CIRC mampu memberikan kesempatan kepada
siswa untuk belajar dan mengerjakan tugas secara berkelompok, dan
pembelajaran jadi lebih aktif .
5. Kegiatan belajar yang diterapkan melalui model pembelajaran kooperatif
CIRC, mampu membantu siswa yang mengalami kesulitan karena bekerja
secara berkelompok.
6. Penggunaan model pembelajaran konvensional kurang menarik dan siswa
kurang aktif dalam bertanya sehingga tidak terdapat peningkatan pada hasil
belajar siswa.
47
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC merupakan
pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil kemampuan membaca karangan
narasi. Penerapannya di kelas dapat membuat pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan karena siswa terlibat secara berkelompok sehingga siswa saling
bekerja sama dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Selain itu dapat
membantu siswa yang mengalami kesulitan.
Menerapkan model pembelajaran ini, dapat meningkatkan keterampilan
siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah, dominasi guru dalam
pembelajaran berkurang, siswa termotivasi pada hasil secara teliti karena
bekerja dalam kelompok, membantu siswa yang lemah, dan meningkatkan
hasil belajar khususnya dalam menyelesaikan soal yang berbentuk pemecahan
masalah.
Dengan demikian, pembelajaran menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe CIRC dapat diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran
Bahasa Indonesia. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe CIRC dapat digunakan, dan dapat terus disempurnakan lebih lanjut.
48
C. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka penulis menyampaikan
saran sebagai berikut
1. Sebaiknya guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif
dalam bertanya pada saat pembelajaran tentang materi yang kurang
dimengerti.
2. Diharapkan kepada guru kelas menerapkan model pembelajaran yang dapat
menarik minat siswa dalam belajar bahasa indonesia.
3. Diharapkan kepada guru bahasa indonesia meningkatkan kemampuan
dan keterampilan penguasaan model pembelajaran untuk membangkitkan
motivasi belajar siswa.
4. Mengingat keterbatasan yang ada dalam penelitian ini dapat dijadikan bahan
referensi untuk penelitian lebih lanjut, dengan memperhatikan kemungkinan
adanya variabel-variabel lain yang turut mempengaruhi pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC.
49
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Listiyanto. 2010. Speed Reading (Teknik dan Metode Membaca Cepat). Jogjakarta : A+ Plus Books Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. . 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Rineka
Cipta. Badudu & Sutan Mohammad Zain. 1996 . Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan Finoza, Lamuddin. 2002. Komposisi Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswi Nonjurusan Bahasa. Jakarta : Diksi Intan Mulia http://matematikacerdas.wordpress.com/category/model-pembelajaran/ diakses tanggal 27 Januari 2011 http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=1059879259322287372
&postID=3193235784249743742, diakses 27 Januari 2011. http://pencilbooks.wordpress.com/2008/08/26/rendahnya-minat-baca/, diakses
tanggal 18 Februari 2011
http://muhfida.com/pembelajaran‐konvensional/, diakses tanggal 25 Mei 2011 Isjoni. 2009. Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok.
Bandung: Alfabeta. Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta:
Multi Presindo.
Keraf, Gorys. 2010. Argumentasi dan Narasi (cet 18). Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Nur’aini, Umri & Indriyani. 2008. Bahasa Indonesia Untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara.
50
50
Riduwan. 2009. Belajar Mudah Penelitian Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Jakarta : Alfabeta. Sagala, Saiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran.. Bandung : Alfabeta. Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana. Sugiyanto. 2010. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : Yuma Pustaka Suparno & Mohamad Yunus. 2004. Keterampilan Dasar Menulis (modul 1-6). Jakarta : Universitas terbuka. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo : Masmedia Buana Pustaka
Tarigan, H. G. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa. Tim FKIP UHAMKA. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta : UHAMKA.
Trianto. 2007. Modelmodel Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka.
51
Lampiran 1 ( Kelas Eksperimen)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Pertemuan 1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : V (Lima)/ II (Dua)
Alokasi Waktu : 2X 35 menit
I. Standar kompetensi
Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang dapat
disampaikan secara lisan.
II. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat)
III. Indikator
1. Menuliskan nama dan watak tokoh cerita
2. Menuliskan latar cerita
3. Memahami isi cerita
4. Menentukan tema cerita
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menuliskan nama dan watak tokoh cerita
2. Siswa dapat menuliskan latar cerita
3. Siswa dapat memahami isi cerita
4. Siswa dapat menentukan tema cerita
52
Karakteristik siswa yang diharapkan :
Disiplin, perhatian, kerja sama dan tanggung Jawab
V. Materi Pembelajaran
1. Nama tokoh adalah sebuah nama atau identitas suatu tokoh yang berfungsi
untuk membedakan tokoh yang satu dengan tokoh yang lain.
Watak adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter
tokoh-tokoh dalam cerita. Ada beberapa karakter watak dalam cerita adalah:
a. Protagonis adalah tokoh yang memegang peranan utama pada cerita.
b. Antagonis adalah tokoh yang berperan sebagai pesaing atau penentang
tokoh utama pada cerita dengan kata lain seseorang yang bermusuhan
dengan tokoh protagonis.
c. Figuran adalah tokoh yang kehadirannya mendampingi tokoh utama.
2. Latar dalam cerita adalah tempat terjadinya suatu peristiwa dalam sebuah
cerita. Langkah yang dapat dilakukan untuk menentukan latar adalah dengan
menemukan unsur-unsur latar dan mencatatnya.
3. Isi cerita adalah cerita yang ditulis oleh pengarang. Memahami isi cerita
adalah dengan cara membaca dan menulis hal-hal yang penting yang terdapat
dalam cerita.
4. Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita. Tema sering diartikan
sebagai ide atau tujuan utama cerita.
Langkah-langkah menemukan tema antara lain :
a. Membaca cerita dengan sunguh-sunguh.
b. Memperhatikan dan menginggat tokoh-tokoh dalam cerita
53
c. Catatlah hal-hal yang sering dibicarakan
d. Setelah mengingat tokoh-tokoh dan mencatat hal-hal yang sering
dibicarakan, maka dapat menemukan tema.
VI. Model Pembelajaran
Kooperatif tipe CIRC
VII. Langkah-langkah Pembelajaran
1.
2.
Kegiatan Awal
a. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kondisi kelas,
kebersihan dan kerapihan kelas.
b. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdo’a bersama, guru mengecek
kehadiran siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa.
c. Siswa disiapkan secara praktis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran yaitu yel-yel .
d. Siswa dijelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
a. Siswa dilibatkan mencari informasi yang luas tentang materi yang
akan dipelajari
b. Guru memberikan materi dengan menggunakan model pembelajaran
CIRC dan membagikan teks cerita “Batu Badaon”
c. Siswa diberi kesempatan untuk berinteraksi antar siswa untuk Tanya
Jawab dan juga interaksi dengan sumber belajar yang ada.
54
3.
2) Elaborasi
a. Siswa diminta untuk membagi kelompok menjadi empat sampai
lima orang tiap kelompok
b. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa
c. Siswa diberi kesempatan untuk berpikir dan memecahkan masalah
secara berkelompok
d. Salah satu anggota kelompok dari masing-masing kelompok
melaporkan hasil diskusi mereka ke depan kelas.
3) Konfirmasi
a. Setelah siswa maju mengungkapkan pendapatnya tentang hasil
diskusinya di depan kelas, siswa diberikan umpan balik positif dan
penguatan berupa hadiah (reward) dalam bentuk lisan maupun
benda.
b. Siswa bersama guru menarik kesimpulan atas hasil kerja kelompok
yang telah dikerjakan siswa untuk menetapkan jawaban yang tepat.
Kegiatan Akhir
a. Siswa bersama guru membuat rangkuman kesimpulan pelajaran.
b. Guru memberikan lembar evaluasi.
c. Pembahasan soal bersama-sama dan penilain dilakukan guru
d. Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama.
55
VIII. Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Alat : teks cerita “ Batu Badaon” (Lampiran 2)
2. Sumber : 1) Surana. 2004. Aku Cinta Bahasa Indonesia Kelas 5.
Solo: Tiga Serangkai
2) Nuraini, Umri. 2008. Bahsa Indonesia Untuk SD Kelas
V. Jakarta: Depdiknas
3) Atisah. 2004. Tangkas Berbahasa Indonesia SD Kelas
5. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
IX. Penilaian
1. Prosedur Penilaian : a. Tes Awal
b. Tes Proses
c. Tes Akhir
2. Bentuk Tes : Tertulis
3. Jenis Tes : a.Tes Awal (Esai)
b. Tes Proses (Esai)
c. Tes Akhir (Isian)
4. Soal :
a. Tes Awal
1. Apakah yang dimaksud dengan nama tokoh?
2. Tuliskan karakter yang terdapat dalam watak tokoh?
3. Apa yang dimaksud dengan latar?
4. Apakah yang dimaksud dengan isi cerita?
5. Apakah yang dimaksud dengan tema?
56
b. Tes Proses (Lampiran 3)
c. Tes Akhir (Lampiran 4)
5. Kunci Jawaban
a. Tes Awal
1. Nama tokoh adalah sebuah nama atau identitas suatu tokoh yang
berfungsi untuk membedakkan tokoh yang satu dengan tokoh yang
lain.
2. Protagonis, antagonis dan figuran
3. Latar dalam cerita adalah tempat terjadinya suatu peristiwa dalam
sebuah cerita.
4. Isi cerita adalah cerita yang ditulis oleh pengarang.
5. Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita.
b. Tes Proses
1. Bais : sombong dan durhaka kepada orang tuanya
Bunameni : memaafkan kesalahan bais
Matia : durhaka kepada ibunya karena tidak mendengarkan nasihat
ibunya
2. Latar: Pulau Rote, bukit, di rumah Bumameni, lereng bukit
3. Bais pergi mencari moyangnya dan mendapatkan kekebalan untuk
mengalahkan pasukan Helong. Bais diambil menantu oleh Raja
Rote karena berhasil mengalahkan pasukan Helong. Ketika orang
tuanya datang ke istana ditolak dan mengatakan bahwa orang
57
tuanya telah meninggal. Orang tua Bais pergi ke bukit dan
menangis sehingga istana Bais terlanda banjir dan Bais berubah
menjadi buaya.
4. Tema nya adalah Kesombongan Bais
c. Tes Akhir
1. Baidalelole
2. Rote
3. Sombong dan durhaka kepada orang tuanya
4. Di sebuah bukit
5. Pulau Rote
6. Gunung Lamola
7. Di Lereng Bukit
8. Bais mengatakan bahwa Ibu dan Bapaknya telah meninggal
9. Orang tua Bais yang menangis dan membuat istana Bais pun
terlanda banjir
10. Kesombongan Bais
6. Kriteria Penilaian
a. Tes Awal
Nilai = Benar X 10
58
b. Tes Proses
Unjuk kerja / performance
Penilaian unjuk kerja adalah penilaian berdasarkan pengamatan
terhadap aktivitas kelompok sebagaimana yang terjadi. Penilaian
dilakukan terhadap aktivitas unjuk kerja, tingkah laku, ataupun
interaksi selama diberi perlakuan.
Pengamatan Kelompok
Keterangan :
SB (Sangat Baik) : 4
B (Baik) : 3
C (Cukup) : 2
K (Kurang) : 1
c. Tes Akhir
Nilai = Benar x 10
Nilai
No
Aspek Penilaian SB B C K
1. Kerja sama
2. Perhatian
3. Partisipasi dalam
memberikan pendapat
4. Minat
5. Motivasi
59
Jakarta, 02 Mei 2011
Guru Kelas Penulis
LIS KURNIASIH, S.Pd LINA MURTI SAFITRI
NIP 196109291985032005 NIM 0701045134
Mengetahui,
Kepala SDN Pesanggrahan 03 Pagi
N. MAIMUNAWATI, M.Pd
NIP 196305161986032009
Lampiran 2
Batu Badaon
60
Bajak laut sering datang ke Pulau Rote. Ia merampas harta rakyat. Rakyat
hidupnya tak tentram. Mereka menyingkir ke gunung –gunung. Tampillah
seorang muda bernama Bais. Ia meninggalkan istrinya. Lalu, dengan mengendarai
kuda ia pergi mencari moyangnya. Baidalelole, moyang Bais tinggal di Gunung
Lamola. Ia kebal pada senjata.
Dari moyangnya itu, Bais mendapatkan kekebalan. Ketika hendak pulang,
Bais dibekali seruas bambu berisi obat kebal. Dengan bantuan beberapa orang
teman, Bais berhasil menumpas bajak laut. Enam tahun kemudian, Pulau Rote
diserang pasukan Helong. Pasukan Rote kalah karena kurang latihan. Raja Rote
ditawan.
Pasukan Bais berhasil mengalahkan pasukan Helong. Bais diambil menantu
oleh Raja Rote. Ia dikawinkan dengan Beis. Pada suatu hari, Bunameni istri Bais
datang ke istana tetapi ditolak. Suatu ketika bapak dan ibu Bais pun datang ke
istana, tetapi juga ditolak. Bais mengatakan bahwa bapak dn ibunya telah
meninggal.
Orang tua Bais pergi ke sebuah bukit. Di sana mereka menangis. Air mata
mereka berubah menjadi banjir besar. Istana Bais pun terlanda banjir. Bais dan
Beis pun menjadi buaya. Bunameni meminta kepada Dewata agar suaminya bisa
kembali menjadi manusia. Permintaan itu tidak dikabulkan. Dewata menyuruh
Bunameni pulang karena anak-anaknya telah rindu.
Di rumah Bunameni telah tersedia beras sebakul. Jika ditanak sebutir saja,
butir beras akan menjadi nasi yang cukup dimakan sekeluarga. Bunameni hidup
61
dengan dua orang anaknya, yaitu Matia dan Lilo. Keajaiban beras itu tak pernah
diceritakan kepada anaknya.
Pada suatu hari, Bunameni diajak tetangganya mencari ikan ke laut. Ia
berpesan kepada Matia agar menanak sebutir beras saja. Pesan itu tidak
diindahkan Matia. Ia mengambil siliter beras lalu ditanaknya. Ketika air beras
mendidih, tumpahlah airnya. Akhirnya, periuk berubah menjadi sebuah mata air,
menjadi anak sungai hingga ke tepi laut.
Bunameni sangat marah, ia berkata kepada anaknya, “Matia, Ibu mau pergi
untuk selama-lamanya. Lebih baik Ibu tinggal di dalam perut Batu Badaon
daripada tinggal bersama anak yang tak mau mendengarkan nasehat orang tua.”
Bunameni pergi mendapatkan sebuah batu besar di lereng bukit. Konon batu
itu datang sendiri dari Hindia Belakang karena penduduk di sana tidak mau lagi
memujanya. Disebut “Batu Badaon” karena tertutup banyak daun. Pada batu itu
ada pintu yang bisa membuka dan menutup sendiri. Untuk membuka pintu itu,
orang harus menyanyi. Bunameni menyanyi, pintu batu terbuka. Bunameni lalu
masuk, tiba-tiba Matia menyusul dengan menggendong adiknya, “Ibu, jangan
masuk!” seru Matia.” Matia sudah bertobat, Bu!”
Mendengar suara Matia itu, batu pun cepat-cepat menutup mulutnya.
Hingga rambut Bunameni tertinggal di luar. Matia meletakkan adiknya di tanah,
ia lalu menyanyi, namun ibunya tidak mau keluar. Matia pun meninggalkan batu
seraya berkata, “Adikku, Ibu telah membenci kita karena telah mengabaikan
pesannya.”
Sumber: Aku Cinta Bahasa Indonesia kelas 5
62
Lampiran 3
Lembar Kerja Siswa
Nama Kelompok :
1. Tuliskan nama-nama dan watak tokoh yang terdapat dalam cerita “Batu
Badaon”!
2. Tuliskan latar (tempat dan waktu) cerita tersebut !
3. Ceritakan kembali isi cerita itu secara singkat dengan kalimat yang mudah
dipahami !
4. Tuliskan tema dari cerita “Batu Badaon”!
63
1
Lampiran 4
Tabel 4
Lembar Pengamatan Kelompok Eksperimen (Pertemuan 1)
Kerjasama Perhatian Partisipasi Minat Motivasi No Nama Siswa 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Almas V V V V V 2. Desria R V V V V V 3. Devania P V V V V V 4. Devara B V V V V V 5. Fajar A V V V V V 6. Gusti V V V V V 7. Ilham A V V V V V 8. Kania D V V V V V 9. Lestari V V V V V
10. M.Nirwansyah V V V V V 11. Rizqi A V V V V V 12. Tatra P V V V V V
13. Yoane V V V V V 14. Yusuf N V V V V V 15. Yusuf D V V V V V 16. Annisariskhie V V V V V 17. Bella A V V V V V 18. Diandini V V V V V 19. Farhan V V V V V 20. Indah Nur V V V V V 21. Jasmina V V V V V 22. Lado R V V V V V 23. M. Arya V V V V V 24. Ovi Triana V V V V V 25. Rahardan V V V V V
64
26. Rizka Dwi V V V V V 27. Rizki S V V V V V 28. Raihanah V V V V V 29. R.Putra V V V V V 30. Shinta A V V V V V 31. Vepy V V V V V V 32. Raihan A V V V V V 33. Rizki A V V V V V 34. Farhan N V V V V V 35. Farizh V V V V V 36. Habibah V V V V V 37. Ari K V V V V V 38. Rizqi Yoga V V V V V 39. Bintang H V V V V V 40. Nadilla V V V V V 41. Farhad A V V V V V 42. Hafizh I V V V V V 43. Roro Ayu V V V V V 44. Mutiara V V V V V 45. Muh.Naufal V V V V 46. Anindya V V V V V 47. M.Satrio V V V V V 48. Arfan V V V V V 49. Farhan V V V V V 50. Firman V V V V V 51. Kadek Intan V V V V V 52. M.Aditya V V V V V 53. Reza A V V V V V 54. Ridwan F V V V V V 55. Rona C V V V V V 56. Wahyu Efri V V V V V
Ket : 4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang
65
1
Lampiran 5
Soal Evaluasi
Nama :
Kelas :
No Absen :
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Nama moyang Bais adalah ...
2. Beis adalah seorang anak dari Raja ...
3. Watak dari tokoh Bais adalah ...
4. Orang tua Bais menangis di...
5. Pulau yang sering di datangi bajak laut adalah ...
6. Bais mencari moyangnya di ...
7. Bunameni pergi saat marah kepada anaknya ke ....
8. Yang menyebabkan orang tua Bais menangis adalah ...
9. Yang menyebabkan Bais dan Beis menjadi buaya adalah ...
10. Tema dari cerita “Batu Badaon” adalah ...
66
Lampiran 6 (Kelas Eksperimen)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Pertemuan 2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : V (Lima)/ II (Dua)
Alokasi Waktu : 2X 35 menit
I. Standar kompetensi
Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang dapat
disampaikan secara lisan.
II. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat)
III. Indikator
1. Menuliskan gagasan utama cerita
2. Menjelaskan kesimpulan isi cerita
3. Menuliskan amanat yang terkandung dalam cerita
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menuliskan gagasan utama cerita
2. Siswa dapat menjelaskan kesimpulan isi cerita
3. Siswa dapat menuliskan amanat yang terkandung dalam cerita.
Karakteristik siswa yang diharapkan :
Disiplin, perhatian, kerja sama dan tanggung Jawab
67
V. Materi Pembelajaran
1. Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan suatu teks
bacaan. Fungsinya sebagai pokok, patokan atau dasar acuan suatu paragraf.
Gagasan utama dapat ditemukan :
a. di awal paragraf yang disebut juga paragraf deduktif
b. akhir paragraf yang disebut juga paragraf induktif
c. di awal dan di akhir paragraf yang disebut paragraf deduktif-induktif
2. Kesimpulan adalah mengambil inti atau pokok-pokok yang diuraikan dalam
karangan atau cerita.
3. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dari sebuah
karya sastra. Amanat dapat berupa pesan moral.
VI. Model Pembelajaran
Kooperatif tipe CIRC
VII. Langkah-langkah Pembelajaran
1.
2.
Kegiatan Awal
a. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kondisi kelas,
kebersihan dan kerapihan kelas.
b. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdo’a bersama, guru mengecek
kehadiran siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa.
c. Siswa disiapkan secara praktis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan yel-yel .
d. Siswa dijelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
a. Siswa dilibatkan mencari materi informasi yang luas tentang materi
yang akan dipelajari
68
3.
b. Guru memberikan materi dengan menggunakan model pembelajaran
CIRC dan membagikan teks cerita “Si Lancang”
c. Siswa diberi kesempatan untuk berinteraksi antar siswa untuk tanya
jawab dan juga interaksi dengan sumber belajar yang ada.
2) Elaborasi
a. Siswa diminta untuk membagi kelompok menjadi empat sampai lima
orang tiap kelompok
b. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa
c. Salah satu siswa tiap kelompok membacakan cerita dan yang lain
mendengarkan
d. Siswa diberi kesempatan untuk berpikir dan memecahkan masalah
secara berkelompok
e. Salah satu anggota kelompok dari masing-masing kelompok
melaporkan hasil diskusi mereka ke depan kelas.
3) Konfirmasi
a. Setelah siswa maju mengungkapkan pendapatnya tentang hasil
diskusinya di depan kelas, siswa diberikan umpan balik positif dan
penguatan berupa hadiah (reward) dalam bentuk lisan maupun benda.
b. Siswa bersama guru menarik kesimpulan atas hasil kerja kelompok
yang telah dikerjakan siswa untuk menetapkan jawaban yang tepat.
Kegiatan Akhir
a. Siswa bersama guru membuat rangkuman kesimpulan pelajaran.
b. Guru memberikan lembar evaluasi.
c. Pembahasan soal bersama-sama dan penilain dilakukan guru
d. Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama.
69
VIII. Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Alat : teks cerita “Si Lancang ” (Lampiran 7)
2. Sumber : 1) Surana. 2004. Aku Cinta Bahasa Indonesia Kelas 5.
Solo: Tiga Serangkai
2) Nuraini, Umri. 2008. Bahsa Indonesia Untuk SD Kelas
V. Jakarta: Depdiknas
3) Atisah. 2004. Tangkas Berbahasa Indonesia SD Kelas
5. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
IX. Penilaian
1. Prosedur Penilaian : a. Tes Awal
b. Tes Proses
c. Tes Akhir
2. Bentuk Tes : Tertulis
3. Jenis Tes : a.Tes Awal (Esai)
b.Tes Proses (Esai)
c. Tes Akhir (Esai)
4. Soal
a. Tes Awal
1. Apakah yang dimaksud dengan gagasan utama?
2. Apakah yang dimaksud dengan paragraf deduktif?
3. Apakah yang dimaksud dengan paragraf deduktif-induktif?
4. Apakah yang dimaksud dengan kesimpulan?
5. Apakah yang dimaksud dengan amanat?
70
b. Tes Proses (Lampiran 8)
c. Tes Akhir (Lampiran 9)
5. Kunci Jawaban
a. Tes Awal
1. Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan
suatu teks bacaan.
2. Paragraf yang terdapat di awal paragraf
3. Paragraf yang terdapat di awal dan di akhir paragraf.
4. Kesimpulan adalah mengambil inti atau pokok-pokok yang
diuraikan dalam karangan atau cerita.
5. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dari
sebuah karya sastra
b. Tes Proses
1. Paragraf 1 : Pada zaman dahulu di daerah Kampar hiduplah si
Lancang bersama ibunya.
Paragraf 2 : Pada suatu hari, ia meminta izin kepada ibunya. Ibunya
berpesan agar di rantau orang kelak, si Lancang selalu inggat kepada
ibu dan kampung halamannya.
Paragraf 3 : Di rantau si Lancang sangat beruntung. Ia menjadi
saudagar yang kaya raya
71
Paragraf 4 : Pada suatu hari, si Lancang berlayar ke Andalas.
Paragraf 5 : Begitu menyatakan bahwa dirinya adalah ibu si Lancang,
tidak ada seorang kelasi pun yang mempercayainya.
Paragraf 6 : Si Lancang menepis dan berteriak “Mana mungkin aku
mempunyai Ibu perempuan miskin seperti kamu. Klasi! Usir
perempuan ini.!”
Paragraf 7: Ibu yang malang ini akhirnya pulang dengan perasaan
hancur.
Paragraf 8 : Dalam sekejap, turunlah badai topan. Badai tersebut
menghancurkan kapal-kapal dagang milik si Lancang.
2. Seorang anak yang durhaka dan tidak mengakui ibunya sebagai
orang tuanya.
3. Kita tidak boleh durhaka kepada orang tua.
c. Tes Akhir
1) a. Gagasan utama paragraf 1: Pada zaman dahulu di daerah Kampar
hiduplah si Lancang bersama ibunya.
b. Gagasan utama paragraf 3 : Di rantau si Lancang sangat beruntung.
Ia menjadi saudagar yang kaya raya
c. Gagasan utama paragraf 4 : Pada suatu hari, si Lancang berlayar ke
Andalas
2) a. Gagasan utama paragraf 5 : Begitu menyatakan bahwa dirinya adalah
ibu si Lancang, tidak ada seorang kelasi pun yang mempercayainya
72
b. Gagasan utama paragraf 7: Ibu yang malang ini akhirnya pulang
dengan perasaan hancur.
c. Gagasan utama paragraf 8 : Dalam sekejap, turunlah badai topan.
Badai tersebut menghancurkan kapal-kapal dagang milik si Lancang.
3) Kesimpulan dari cerita tersebut adalah Lancang meminta izin kepada
ibunya untuk merantau. Setelah menjadi saudagar yang kaya raya
Lancang menadi sombong dan tidak menganggap ibunya sebagai orang
tuanya. Ibu Lancang yang menemui anaknya pulang dengan perasaan
hancur dan berdoa kepada Tuhan untuk menghukum anaknya.
4) Amanat yang terdapat dari cerita tersebut adalah kita harus
menghormati dan menyayangi orang tua kita.
6. Bentuk Penilaian :
a. Tes Awal
Nilai= Benar X 10
b. Tes Proses
Unjuk kerja / performance
Penilaian unjuk kerja adalah penilaian berdasarkan pengamatan
terhadap aktivitas kelompok sebagaimana yang terjadi. Penilaian
dilakukan terhadap aktivitas unjuk kerja, tingkah laku, ataupun interaksi
selama diberi perlakuan.
73
Pengamatan Kelompok
Keterangan : BS (Baik Sekali) : 4 B (Baik) : 3 C (Cukup) : 2 K (Kurang) : 1 c. Tes Akhir
Soal 1 2 3 4 Jumlah
Skor Nilai 3 3 2 2 10
Nilai
No
Aspek Penilaian BS B C K
1. Kerja sama
2. Perhatian
3. Partisipasi dalam
memberikan pendapat
4. Minat
5. Motivasi
74
Jakarta, 04 Mei 2011
Guru Kelas Penulis
LIS KURNIASIH, S.Pd LINA MURTI SAFITRI
NIP 196109291985032005 NIM 0701045134
Mengetahui,
Kepala SDN Pesanggrahan 03 Pagi
N. MAIMUNAWATI, M.Pd
NIP 196305161986032009
75
Lampiran 7
Si Lancang
Pada zaman dahulu di daerah Kampar hiduplah si Lancang bersama ibunya.
Mereka hidup sangat miskin. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, si Lancang
berniat merantau.
Pada suatu hari, ia meminta izin kepada ibunya. Ibunya berpesan agar di
rantau orang kelak, si Lancang selalu inggat kepada ibu dan kampung
halamannya. Ibunya berpesan agar si Lancang jangan menjadi anak durhaka. Si
Lancang pun berjanji kepada ibunya akan selalu inggat ibu dan kampung
halamannya. Ibunya menjadi terharu saat si Lancang mencium lututnya untuk
minta doa.
Di rantau si Lancang sangat beruntung. Ia menjadi saudagar yang kaya raya.
Ia memiliki berpuluh-puluh buah kapal dagang. Dikabarkan pula, ia pun
mempunyai tujuh orang istri. Mereka semua berasal dari keluarga saudagar yang
kaya. Sementara itu, ibu si Lancang masih tinggal di Kampar dalam keadaan yang
sangat miskin.
Pada suatu hari, si Lancang berlayar ke Andalas. Berita kedatangan si
Lancang didengar oleh ibunya. Dengan perasaan terharu, ia bergegas menyambut
kedatangan anak satu-satunya tersebut.
Begitu menyatakan bahwa dirinya adalah ibu si Lancang, tidak ada seorang
kelasi pun yang mempercayainya. Dengan kasarnya, ia mengusir ibu tua tersebut.
Ia bersikeras minta untuk dipertemukan dengan anaknya si Lancang. Keadaan itu
76
menimbulkan keributan. Mendengar kegaduhan di atas geladak, si Lancang
dengan diiringi ketujuh istrinya mendatangi tempat itu. “Engkau Lancang
.....anakku! Oh.... betapa rindunya hati emak padamu!”
Mendengar sapaan itu, dengan congkaknya si Lancang menepis. Anak
durhaka ini pun teriak, “Mana mungkin aku mempunyai ibu perempuan miskin
seperti kamu. Kelasi!Usir perempuan ini!”
Ibu yang malang ini akhirnya pulang dengan perasaan hancur. Sesampainya
di rumah ia berdoa, “Ya, Tuhanku ... hukumlah si anak durhaka itu.”
Dalam sekejap, turunlah badai topan. Badai tersebut menghancurkan kapal-
kapal dagang milik si Lancang. Harta benda miliknya juga terbang kemana-mana.
Kain sutranya melayang-layang dan jatuh menjadi negeri Lipat Kain yang terletak
di Kampar Kiri. Gongnya terlempar ke Kampar Kanan dan menjadi sungai
Oguong. Tembikarnya melayang menjadi Pasubilah, sedangkan tiang bendera
kapal si Lancang terlempar hingga sampai di sebuah danau yang di beri nama
Danau si Lancang.
Sumber :
Aku Cinta Bahasa Indonesia Kelas 5
77
Lampiran 8
Lembar Kerja Siswa
Nama Kelompok :
1. Tuliskan gagasan utama tiap paragraf !
2. Tuliskan kesimpulan dari cerita “Si Lancang”!
3. Tuliskan amanat yang terdapat dalam cerita “Si Lancang”!
78
1
Lampiran 9
Tabel 5
Lembar Pengamatan Kelompok Eksperimen (Pertemuan 2)
Kerjasama Perhatian Partisipasi Minat Motivasi No Nama Siswa 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Almas V V V V V 2. Desria R V V V V V 3. Devania P V V V V V 4. Devara B V V V V V 5. Fajar A V V V V V 6. Gusti V V V V V 7. Ilham A V V V V V 8. Kania D V V V V V 9. Lestari V V V V V
10. M.Nirwansyah V V V V V 11. Rizqi A V V V V V 12. Tatra P V V V V V 13. Yoane V V V V V 14. Yusuf N V V V V V 15. Yusuf D V V V V V 16. Annisariskhie V V V V V 17. Bella A V V V V V 18. Diandini V V V V V 19. Farhan V V V V V 20. Indah Nur V V V V V 21. Jasmina V V V V V 22. Lado R V V V V V 23. M. Arya V V V V V 24. Ovi Triana V V V V V 25. Rahardan V V V V V
79
. Rizka Dwi V V V V V 27. Rizki S V V V V V 28. Raihanah V V V V V 29. R.Putra V V V V V 30. Shinta A V V V V V 31. Vepy V V V V V V 32. Raihan A V V V V V 33. Rizki A V V V V V 34. Farhan N V V V V V 35. Farizh V V V V V 36. Habibah V V V V V 37. Ari K V V V V V 38. Rizqi Yoga V V V V V 39. Bintang H V V V V V 40. Nadilla V V V V V 41. Farhad A V V V V V 42. Hafizh I V V V V V 43. Roro Ayu V V V V V 44. Mutiara V V V V V 45. Muh.Naufal V V V V 46. Anindya V V V V V 47. M.Satrio V V V V V 48. Arfan V V V V V 49. Farhan V V V V V 50. Firman V V V V V 51. Kadek Intan V V V V V 52. M.Aditya V V V V V 53. Reza A V V V V V 54. Ridwan F V V V V V 55. Rona C V V V V V 56. Wahyu Efri V V V V V
80
1
Lampiran 11(Kelas Kontrol)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Pertemuan 1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : V (Lima)/ II (Dua)
Alokasi Waktu : 2X 35 menit
I. Standar kompetensi
Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang dapat
disampaikan secara lisan.
II. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat)
III. Indikator
1. Menuliskan nama dan watak tokoh cerita
2. Menuliskan latar cerita
3. Memahami isi cerita
4. Menentukan tema cerita
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menuliskan nama dan watak tokoh cerita
2. Siswa dapat menuliskan latar cerita
3. Siswa dapat memahami isi cerita
4. Siswa dapat menentukam tema cerita
81
Karakteristik siswa yang diharapkan :
Disiplin, perhatian dan tanggung Jawab
V. Materi Pembelajaran
1. Nama tokoh adalah sebuah nama atau identitas suatu tokoh yang berfungsi
untuk membedakkan tokoh yang satu dengan tokoh yang lain.
Watak adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter
tokoh-tokoh dalam cerita. Ada beberapa karakter watak dalam cerita adalah:
a. Protagonis adalah tokoh yang memegang peranan utama pada cerita.
b. Antagonis adalah tokoh yang berperan sebagai pesaing atau penentang
tokoh utama pada cerita dengan kata lain seseorang yang bermusuhan
dengan tokoh protagonis.
c. Figuran adalah tokoh yang kehadirannya mendampingi tokoh utama.
2. Latar dalam cerita adalah tempat terjadinya suatu peristiwa dalam sebuah
cerita. Langkah yang dapat dilakukan untuk menentukan latar adalah dengan
menemukan unsur-unsur latar dan mencatatnya.
3. Isi cerita adalah cerita yang ditulis oleh pengarang. Memahami isi cerita
adalah dengan cara membaca dan menulis hal-hal yang penting yang terdapat
dalam cerita.
4. Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita. Tema sering diartikan
sebagai ide atau tujuan utama cerita.
Langkah-langkah menemukan tema antara lain :
a. Membaca cerita dengan sunguh-sunguh.
b. Memperhatikan dan menginggat tokoh-tokoh dalam cerita
82
c. Catatlah hal-hal yang sering dibicarakan
d. Setelah mengingat tokoh-tokoh dan mencatat hal-hal yang sering
dibicarakan, maka dapat menemukan tema.
VI. Model Pembelajaran
Model pembelajaran Konvensional
VII. Langkah-langkah Pembelajaran
1.
2.
Kegiatan Awal
a. Guru Mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kondisi
kelas, kebersihan dan kerapihan kelas.
b. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdo’a bersama, guru mengecek
kehadiran siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa.
c. Siswa disiapkan secara praktis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan memberikan yel-yel .
d. Siswa dijelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
a. Siswa dilibatkan mencari informasi yang luas tentang materi yang
akan dipelajari
b. Guru memberikan materi dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional dan membagikan teks cerita “Batu
Badaon”
c. Siswa diberi kesempatan untuk berinteraksi antar siswa untuk
Tanya Jawab dan juga interaksi dengan sumber belajar yang ada.
2) Elaborasi
a. Guru memberikan teks cerita “Batu Badaon”
b. Beberapa siswa membacakan cerita di depan kelas dan siswa yang
lain menyimaknya.
c. Siswa diberi kesempatan untuk berpikir dan mengerjakan soal
yang diberikan guru secara individu
83
3.
3) Konfirmasi
a. Setelah siswa maju membacakan cerita di depan kelas, siswa
diberikan umpan balik positif dan penguatan berupa hadiah
(reward) dalam bentuk lisan maupun benda.
b. Siswa bersama guru menarik kesimpulan atas hasil kerja kelompok
yang telah dikerjakan siswa untuk menetapkan jawaban yang
tepat.
Kegiatan Akhir
a. Siswa bersama guru membuat rangkuman kesimpulan pelajaran.
b. Guru memberikan lembar evaluasi.
c. Pembahasan soal bersama-sama dan penilain dilakukan guru
d. Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama.
VIII. Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Alat : teks cerita “ Batu Badaon” (Lampiran 12)
2. Sumber : 1) Surana. 2004. Aku Cinta Bahasa Indonesia Kelas 5.
Solo: Tiga Serangkai
2) Nuraini, Umri. 2008. Bahsa Indonesia Untuk SD Kelas
V. Jakarta: Depdiknas
3) Atisah. 2004. Tangkas Berbahasa Indonesia SD Kelas
5. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
IX. Penilaian
1. Prosedur Penilaian : a. Tes Awal
b. Tes Akhir
2. Bentuk Tes : Tertulis
84
3. Jenis Tes : a. Tes Awal : Essay
b. Tes Akhir : Isian
4. Soal :
a. Tes Awal
1. Apakah yang dimaksud dengan nama tokoh?
2. Tuliskan karakter yang terdapat dalam watak tokoh?
3. Apa yang dimaksud dengan latar?
4. Apakah yang dimaksud dengan isi cerita?
5. Apakah yang dimaksud dengan tema?
b. Tes Akhir (Lampiran 13)
5. Kunci Jawaban
a. Tes Awal
1. Nama tokoh adalah sebuah nama atau identitas suatu tokoh yang
berfungsi untuk membedakkan tokoh yang satu dengan tokoh yang lain.
2. Protagonis, antagonis dan figuran
3. Latar dalam cerita adalah tempat terjadinya suatu peristiwa dalam
sebuah cerita.
4. Isi cerita adalah cerita yang ditulis oleh pengarang.
5. Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita.
85
b. Tes Akhir
1. Baidalelole
2. Rote
3. Sombong dan durhaka kepada orang tuanya
4. Di sebuah bukit
5. Pulau Rote
6. Gunung Lamola
7. Di Lereng Bukit
8. Bais mengatakan bahwa Ibu dan Bapaknya telah meninggal
9. Orang tua Bais yang menangis dan membuat istana Bais pun terlanda
banjir
10. Kesombongan Bais
6. Kriteria Penilaian
a. Tes Awal
Nilai = Benar X 10
b. Tes Akhir
Nilai = Benar X 10
86
Jakarta, 02 Mei 2011
Guru Kelas Penulis
SUGENG, S.Pd LINA MURTI SAFITRI
NIP 195903011979081001 NIM 0701045134
Mengetahui,
Kepala SDN Pesanggrahan 03 Pagi
N. MAIMUNAWATI, M.Pd
NIP 196305161986032009
87
Lampiran 12
Batu Badaon
Bajak laut sering datang ke Pulau Rote. Ia merampas harta rakyat. Rakyat
hidupnya tak tentram. Mereka menyingkir ke gunung –gunung. Tampillah
seorang muda bernama Bais. Ia meninggalkan istrinya. Lalu, dengan mengendarai
kuda ia pergi mencari moyangnya. Baidalelole, moyang Bais tinggal di Gunung
Lamola. Ia kebal pada senjata.
Dari moyangnya itu, Bais mendapatkan kekebalan. Ketika hendak pulang,
Bais dibekali seruas bambu berisi obat kebal. Dengan bantuan beberapa orang
teman, Bais berhasil menumpas bajak laut. Enam tahun kemudian, Pulau Rote
diserang pasukan Helong. Pasukan Rote kalah karena kurang latihan. Raja Rote
ditawan.
Pasukan Bais berhasil mengalahkan pasukan Helong. Bais diambil menantu
oleh Raja Rote. Ia dikawinkan dengan Beis. Pada suatu hari, Bunameni istri Bais
datang ke istana tetapi ditolak. Suatu ketika bapak dan ibu Bais pun datang ke
istana, tetapi juga ditolak. Bais mengatakan bahwa bapak dn ibunya telah
meninggal.
Orang tua Bais pergi ke sebuah bukit. Di sana mereka menangis. Air mata
mereka berubah menjadi banjir besar. Istana Bais pun terlanda banjir. Bais dan
Beis pun menjadi buaya. Bunameni meminta kepada Dewata agar suaminya bisa
kembali menjadi manusia. Permintaan itu tidak dikabulkan. Dewata menyuruh
Bunameni pulang karena anak-anaknya telah rindu.
88
Di rumah Bunameni telah tersedia beras sebakul. Jika ditanak sebutir saja,
butir beras akan menjadi nasi yang cukup dimakan sekeluarga. Bunameni hidup
dengan dua orang anaknya, yaitu Matia dan Lilo. Keajaiban beras itu tak pernah
diceritakan kepada anaknya.
Pada suatu hari, Bunameni diajak tetangganya mencari ikan ke laut. Ia
berpesan kepada Matia agar menanak sebutir beras saja. Pesan itu tidak
diindahkan Matia. Ia mengambil siliter beras lalu ditanaknya. Ketika air beras
mendidih, tumpahlah airnya. Akhirnya, periuk berubah menjadi sebuah mata air,
menjadi anak sungai hingga ke tepi laut.
Bunameni sangat marah, ia berkata kepada anaknya, “Matia, Ibu mau pergi
untuk selama-lamanya. Lebih baik Ibu tinggal di dalam perut Batu Badaon
daripada tinggal bersama anak yang tak mau mendengarkan nasehat orang tua.”
Bunameni pergi mendapatkan sebuah batu besar di lereng bukit. Konon batu
itu datang sendiri dari Hindia Belakang karena penduduk di sana tidak mau lagi
memujanya. Disebut “Batu Badaon” karena tertutup banyak daun. Pada batu itu
ada pintu yang bisa membuka dan menutup sendiri. Untuk membuka pintu itu,
orang harus menyanyi. Bunameni menyanyi, pintu batu terbuka. Bunameni lalu
masuk, tiba-tiba Matia menyusul dengan menggendong adiknya, “Ibu, jangan
masuk!” seru Matia.” Matia sudah bertobat, Bu!”
Mendengar suara Matia itu, batu pun cepat-cepat menutup mulutnya.
Hingga rambut Bunameni tertinggal di luar. Matia meletakkan adiknya di tanah,
ia lalu menyanyi, namun ibunya tidak mau keluar. Matia pun meninggalkan batu
89
seraya berkata, “Adikku, Ibu telah membenci kita karena telah mengabaikan
pesannya.”
Sumber: Aku Cinta Bahasa Indonesia kelas 5
90
Lampiran 13
Soal Evaluasi
Nama :
Kelas :
Absen :
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !
1. Nama moyang Bais adalah ...
2. Beis adalah seorang anak dari Raja ...
3. Watak dari tokoh Bais adalah ...
4. Orang tua Bais menangis di ...
5. Pulau yang sering di datangi bajak laut adalah ...
6. Bais mencari moyangnya di ...
7. Bunameni pergi saat marah kepada anaknya ke ....
8. Yang menyebabkan orang tua Bais menangis adalah ...
9. Yang menyebabkan Bais dan Beis menjadi buaya adalah ...
10. Tema dari cerita “Batu Badaon” adalah ...
91
Lampiran 14 (Kelas Kontrol)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Pertemuan 2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : V (Lima) / II (Dua)
Alokasi Waktu : 2X 35 menit
I. Standar kompetensi
Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang dapat
disampaikan secara lisan.
II. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat)
III. Indikator
1. Menuliskan gagasan utama cerita
2. Menjelaskan kesimpulan isi cerita
3. Menuliskan amanat yang terkandung dalam cerita
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menuliskan gagasan utama cerita
2. Siswa dapat menjelaskan kesimpulan isi cerita
3. Siswa dapat menuliskan amanat yang terkandung dalam cerita
92
Karakteristik siswa yang diharapkan :
Disiplin, perhatian dan tanggung Jawab
V. Materi Pembelajaran
1. Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan suatu teks
bacaan. Fungsinya sebagai pokok, patokan atau dasar acuan suatu paragraf.
Gagasan utama dapat ditemukan :
a. di awal paragraf yang disebut juga paragraf deduktif
b. akhir paragraf yang disebut juga paragraf induktif
c. di awal dan di akhir paragraf yang disebut paragraf deduktif-induktif
2.Kesimpulan adalah mengambil inti atau pokok-pokok yang diuraikan dalam
karangan atau cerita.
3. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dari sebuah
karya sastra. Amanat dapat berupa pesan moral.
VI. Model Pembelajaran
Model pembelajaran Konvensional
VII. Langkah-langkah Pembelajaran
1.
Kegiatan Awal
a. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kondisi
kelas, kebersihan dan kerapihan kelas.
b. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdo’a bersama, guru mengecek
kehadiran siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa.
c. Siswa disiapkan secara praktis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan memberikan yel-yel .
93
2.
d. Siswa dijelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
a. Siswa dilibatkan mencari informasi yang luas tentang materi yang
akan dipelajari
b. Guru memberikan materi dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional dan membagikan teks cerita “Si
Lancang”
c. Siswa diberi kesempatan untuk berinteraksi antar siswa untuk
Tanya Jawab dan juga interaksi dengan sumber belajar yang ada.
2) Elaborasi
a. Guru memberikan teks cerita “Si Lancang”
b. Beberapa siswa membacakan cerita di depan kelas dan siswa yang
lain menyimaknya.
c. Siswa diberi kesempatan untuk berpikir dan mengerjakan soal
yang diberikan guru secara individu.
3) Konfirmasi
a. Setelah siswa maju membacakan cerita di depan kelas, siswa
diberikan umpan balik positif dan penguatan berupa hadiah
(reward) dalam bentuk lisan maupun benda.
b. Siswa bersama guru menarik kesimpulan atas hasil kerja
kelompok yang telah dikerjakan siswa untuk menetapkan
jawaban yang tepat.
94
3. Kegiatan Akhir
a. Siswa bersama guru membuat rangkuman kesimpulan pelajaran.
b. Guru memberikan lembar evaluasi.
c. Pembahasan soal bersama-sama dan penilain dilakukan guru
d. Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama.
VIII. Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Alat : teks cerita “ Si Lancang” (Lampiran 15)
2. Sumber : 1) Surana. 2004. Aku Cinta Bahasa Indonesia Kelas 5.
Solo: Tiga Serangkai
2) Nuraini, Umri. 2008. Bahsa Indonesia Untuk SD Kelas
V. Jakarta: Depdiknas
3) Atisah. 2004. Tangkas Berbahasa Indonesia SD Kelas
5. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
IX. Penilaian
1. Prosedur Penilaian : a. Tes Awal
b. Tes Akhir
2. Bentuk Tes : Tertulis
3. Jenis Tes : a. Tes Awal : Essay
b. Tes Akhir : Essay
4. Soal
95
a. Tes Awal
1. Apakah yang dimaksud dengan gagasan utama?
2. Apakah yang dimaksud dengan paragraf deduktif?
3. Apakah yang dimaksud dengan paragraf deduktif-induktif?
4. Apakah yang dimaksud dengan kesimpulan?
5. Apakah yang dimaksud dengan amanat?
b. Tes Akhir (Lampiran 16)
5. Kunci Jawaban
a. Tes Awal
1. Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan
suatu teks bacaan.
2. Paragraf yang terdapat di awal paragraf
3. Paragraf yang terdapat di awal dan di akhir paragraf.
4. Kesimpulan adalah mengambil inti atau pokok-pokok yang diuraikan
dalam karangan atau cerita.
5. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dari
sebuah karya sastra.
b. Tes Akhir
1) a. Gagasan utama paragraf 1: Pada zaman dahulu di daerah Kampar
hiduplah si Lancang bersama ibunya.
b.Gagasan utama paragraf 3 : Di rantau si Lancang sangat beruntung.
Ia menjadi saudagar yang kaya raya
96
c. Gagasan utama paragraf 4 : Pada suatu hari, si Lancang berlayar ke
Andalas
2) a. Gagasan utama paragraf 5 : Begitu menyatakan bahwa dirinya adalah
ibu si Lancang, tidak ada seorang kelasi pun yang mempercayainya
b. Gagasan utama paragraf 7: Ibu yang malang ini akhirnya pulang
dengan perasaan hancur.
c. Gagasan utama paragraf 8 : Dalam sekejap, turunlah badai topan.
Badai tersebut menghancurkan kapal-kapal dagang milik si Lancang.
3) Kesimpulan dari cerita tersebut adalah Lancang meminta izin kepada
ibunya untuk merantau. Setelah menjadi saudagar yang kaya raya
Lancang menadi sombong dan tidak menganggap ibunya sebagai orang
tuanya. Ibu Lancang yang menemui anaknya pulang dengan perasaan
hancur dan berdoa kepada Tuhan untuk menghukum anaknya.
4) Amanat yang terdapat dari cerita tersebut adalah kita harus
menghormati dan menyayangi orang tua kita.
6. Kriteria Penilaian
a. Tes Awal
Nilai = Benar X 10
b. Tes Akhir
Soal 1 2 3 4 jumlah
Skor Nilai1 3 3 2 2 10
Jakarta, 04 Mei 2011
Guru Kelas Penulis
97
SUGENG, S.Pd LINA MURTI SAFITRI
NIP 195903011979081001 NIM 0701045134
Mengetahui,
Kepala SDN Pesanggrahan 03 Pagi
N. MAIMUNAWATI, M.Pd
NIP 196305161986032009
98
Lampiran 15
Si Lancang
Pada zaman dahulu di daerah Kampar hiduplah si Lancang bersama ibunya.
Mereka hidup sangat miskin. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, si Lancang
berniat merantau.
Pada suatu hari, ia meminta izin kepada ibunya. Ibunya berpesan agar di
rantau orang kelak, si Lancang selalu inggat kepada ibu dan kampung
halamannya. Ibunya berpesan agar si Lancang jangan menjadi anak durhaka. Si
Lancang pun berjanji kepada ibunya akan selalu inggat ibu dan kampung
halamannya. Ibunya menjadi terharu saat si Lancang mencium lututnya untuk
minta doa.
Di rantau si Lancang sangat beruntung. Ia menjadi saudagar yang kaya raya.
Ia memiliki berpuluh-puluh buah kapal dagang. Dikabarkan pula, ia pun
mempunyai tujuh orang istri. Mereka semua berasal dari keluarga saudagar yang
kaya. Sementara itu, ibu si Lancang masih tinggal di Kampar dalam keadaan yang
sangat miskin.
Pada suatu hari, si Lancang berlayar ke Andalas. Berita kedatangan si
Lancang didengar oleh ibunya. Dengan perasaan terharu, ia bergegas menyambut
kedatangan anak satu-satunya tersebut.
Begitu menyatakan bahwa dirinya adalah ibu si Lancang, tidak ada seorang
kelasi pun yang mempercayainya. Dengan kasarnya, ia mengusir ibu tua tersebut.
Ia bersikeras minta untuk dipertemukan dengan anaknya si Lancang. Keadaan itu
99
menimbulkan keributan. Mendengar kegaduhan di atas geladak, si Lancang
dengan diiringi ketujuh istrinya mendatangi tempat itu. “Engkau Lancang
.....anakku! Oh.... betapa rindunya hati emak padamu!”
Mendengar sapaan itu, dengan congkaknya si Lancang menepis. Anak
durhaka ini pun teriak, “Mana mungkin aku mempunyai ibu perempuan miskin
seperti kamu. Kelasi!Usir perempuan ini!”
Ibu yang malang ini akhirnya pulang dengan perasaan hancur. Sesampainya
di rumah ia berdoa, “Ya, Tuhanku ... hukumlah si anak durhaka itu.”
Dalam sekejap, turunlah badai topan. Badai tersebut menghancurkan kapal-
kapal dagang milik si Lancang. Harta benda miliknya juga terbang kemana-mana.
Kain sutranya melayang-layang dan jatuh menjadi negeri Lipat Kain yang terletak
di Kampar Kiri. Gongnya terlempar ke Kampar Kanan dan menjadi sungai
Oguong. Tembikarnya melayang menjadi Pasubilah, sedangkan tiang bendera
kapal si Lancang terlempar hingga sampai di sebuah danau yang di beri nama
Danau si Lancang.
Sumber :
Aku Cinta Bahasa Indonesia Kelas 5
100
Lampiran 16
Soal Evaluasi
Nama :
Kelas :
Absen :
Jawablah pertanyaan di bawah ini !
1) Tuliskan gagasan utama paragraf 1, 3, dan 4!
2) Tuliskan gagasan utama paragraf 5, 7 dan 8 !
3) Tuliskan kembali kesimpulan dari cerita “Si Lancang” !
4) Tuliskan kembali amanat yang terdapat dalam cerita “Si Lancang”!
101
TABEL 6
KISI-KISI SOAL
Jenis Sekolah : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
No Kompetensi Dasar Indikator No Soal Jumlah Soal
1 Mengidentifikasi Menentukan tema 2 1 Unsur cerita ( tokoh, tema, latar, Menuliskan nama dan watak 11, 17, 22 3 Amanat) tokoh dalam cerita Memahami isi cerita 3, 4, 5, 7, 8, 13, 15, 11 16, 18, 21, 23 Menyebutkan latar cerita 9, 12, 20 3 Gagasan utama 1, 6, 10, 14 4 Amanat 19 1 Kesimpulan 24, 25 2 JUMLAH 25
102
Lampiran 18
UJI COBA INSTRUMEN KEMAMPUAN
MEMBACA KARANGAN NARASI
Cut Nyak Dien
Cut Nyak Dien lahir di Lampadang, Aceh Besar, sekitar tahun 1850. Ia
adalah anak seorang Ulebalang daerah Enam Mukim, bernama Nanta Setia.
Konon ayahnya itu adalah seorang pejuang. Sementara itu, suami pertamanya
(Ibrahim Lamnga) juga terkenal sebagai pejuang yang gagah berani.
Sebagai anak pejuang, tidaklah mengherankan jika di tubuh Cut Nyak Dien
mengalir darah pejuang. Ia tak segan-segan ikut membantu suami dan pejuang-
pejuang lainnya (salah satunya Teuku Umar) maju ke medan laga, melawan
Belanda.
Karena daerah Enam Mukim tidak dapat dipertahankan lagi, Cut Nyak Dien
beserta pejuang-pejuang lainnya terpaksa mengungsi ke gunung. Di sana mereka
menyusun kekuatan kembali. Dipegunungan itu pula Cut Nyak Dien, yang sudah
ditinggal mati suami pertamanya, menikah dengan Teuku Umar. Pasangan suami-
istri itu terus mengobarkan semangat juang rakyat Aceh untuk mengusir Belanda.
Pada sebuah pertempuran besar, Teuku Umar gugur. Cut Nyak Dien
kemudian menggantikan kedudukan suaminya, memimpin pasukan. Bersama
pasukan yang masih tersisa, Cut Nyak Dien terus mengadakan perlawanan dengan
cara bergerilya. Mereka tanpa kenal lelah terus bergerilya meskipun harus keluar
masuk hutan.
103
Sepak terjang Cut Nyak Dien seperti itu membuat Pang Lot terkagum-
kagum sekaligus merasa iba. Pang Lot adalah bekas tangan kanan Teuku Umar. Ia
sebenarnya merasa bangga melihat istri bekas junjungannya itu memiliki
semangat baja. Namun ia juga merasa iba karena kondisi fisik Cut Nyak Dien
sudah melemah. Oleh karena itu, tanpa berniat untuk berkhianat, Pang Lot
memberitahukan tempat persembunyian Cut Nyak Dien kepada Belanda.
Tak lama kemudian Belanda pun menyerbu tempat persembunyian Cut
Nyak Dien. Cut Nyak Dien terkejut, ia sama sekali tidak menduga musuh akan
datang ke tempat persembunyiannya. Akhirnya, ia ditangkap dan dibuang ke
Sumedang, Jawa Barat.
Karena kondisi tubuhnya terus melemah, akhirnya Cut Nyak Dien
meninggal dunia di pengasingan itu pada tanggal 6 November 1908.
Sumber :
Buku Tangkas Berbahasa Indonesia 5
104
Lampiran 19
SOAL INSTRUMEN UJI VALIDITAS
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : V
I. Setelah membaca cerita “Cut Nyak Dien” di atas, Berilah tanda (x)
pada huruf a, b, c atau d di jawaban yang benar!
1. Gagasan utama paragraf pertama adalah ...
a. Cut Nyak Dien lahir di Lampadang, Aceh Besar sekitar tahun 1850
b. Sebagai anak pejuang di tubuh Cut Nyak Dien mengalir darah pejuang
c. Pada sebuah pertempuran besar, Teuku Umar gugur
d. Kelahiran Cut Nyak Dien
2. Tema yang tepat untuk cerita diatas adalah ...
a. Biografi Cut Nyak Dien c. Perjuangan Cut Nyak Dien
b. Biografi pejuang wanita d. Perjuangan Teuku Umar
3. Di mana Cut Nyak Dien berasal ?
a. Lampadang, Aceh Barat c. Padang, Aceh Besar
b. Lampadang, Aceh Besar d. Sumedang, Jawa Barat
4. Siapakah Cut Nyak Dien ?
a. Anak dari Ibrahim Lamnga
b. Cut Nyak Dien adalah anak seorang Ulebalang yang bernama Nanta
Setia
c. Istri Dari Pang lot
105
d. Seorang yang sedang menyamar
5. Kapan Cut Nyak Dien dilahirkan ?
a. Tahun 1850 c. Tahun 1950
b. Tahun 1805 d. Tahun 1908
6. Gagasan utama paragraf kedua adalah ...
a. Membantu suamianya ke medan laga, melawan Belanda
b. Sebagai anak pejuang, tidak heran Cut Nyak Dien mengalir darah
pejuang
c. Cut Nyak Dien beserta pejuang terpaksa mengungsi ke gunung
d. Pada sebuah pertempuran besar, Teuku Umar gugur
7. Siapakah nama suami pertama Cut Nyak Dien ?
a. Teuku Umar c. Ibrahim Lamnga
b. Ibrahim Langga d. Pang Lot
8. Mengapa Cut Nyak Dien beserta pejuang lainnya mengungsi ke gunung ?
a. Karena Belanda menghancurkan rumah Cut Nyak Dien
b. Karena Lampadang sudah mulai tidak tenang
c. Karena daerah Enam Mukim tidak dapat dipertahankan lagi
d. Karena Aceh sudah diserang pasukan Belanda
9. Berdasarkan paragraf di atas paragraf manakah yang menyebutkan latar
cerita ?
a. Paragraf 3 c. Paragraf 5
b. Paragraf 4 d. Paragraf 6
106
10. Gagasan utama paragraf empat adalah ...
a. Cut Nyak Dien mengalir darah pejuang
b. Cut Nyak Dien mengungsi ke gunung
c. Pada sebuah pertempuran besar, Teuku Umar gugur
d. Cut Nyak Dien menggantikan kedudukan suaminya
11. Siapakah nama Ayah Cut Nyak Dien ?
a. Nanta Setia c. Teuku Umar
b. Ibrahim Lamnga d. Nanta Umar
12. Di manakah Cut Nyak Dien dan Teuku Umar menikah ?
a. Daerah Enam Mukim c. Sumedang
b. Ulebalang d. Pegunungan
13. Kapan Cut Nyak Dien wafat ?
a. 6 Oktober 1908 c. 6 November 1980
b. 6 November 1908 d. 6 September 1908
14. Gagasan utama paragraf enam adalah ...
a. Belanda pun menyerbu tempat persembunyian Cut Nyak Dien
b. Cut Nyak Dien mengungsi ke gunung
c. Cut Nyak Dien dibuang dan ditangkap ke Sumedang, Jawa Barat
d. Kondisi tubuh Cut Nyak Dien terus melemah
15. Mengapa di tubuh Cut Nyak Dien mengalir darah pejuang ?
a. Karena adalah anak dari Ibrahim Lamnga
b. Karena Cut Nyak Dien adalah anak seorang pejuang
c. Karena istri dari seorang pejuang
107
d. Karena dianggap sebagai pahlawan
16. Mengapa Pang Lot iba terhadap Cut Nyak Dien ?
a. Karena kasihan dengan Cut Nyak Dien
b. Karena mendapat amanah dari Teuku Umar untuk menjaga Cut Nyak
Dien
c. Karena kondisi fisik Cut Nyak Dien sudah melemah
d. Karena jatuh hati terhadap Cut Nyak Dien
17. Siapakah Pang Lot ?
a. Bekas tangan kanan Teuku Umar
b. Bekas Bawahan Belanda
c. Bekas tangan kanan Belanda
d. Bekas bawahan Cut Nyak Dien
18. Bagaimana Belanda mengetahui tempat persembunyian Cut Nyak Dien?
a. Memasang pengumuman c. Diberi tahu Pang Lot
b. Menyuruh orang mencari tahu d. Mengikuti Cut Nyak Dien
19. Amanat yang terdapat dalam cerita “Cut Nyak Dien” adalah...
a. Demi cinta tanah air harus merusak lingkungan sekitar
b. Semangat melawan penjajah
c. Berjuang melawan penjajah sampai lelah
d. Demi cinta tanah air kepada negara, kita sebagai penerus harus
senantiasa berjuang demi kebenaran.
20. Di mana Cut Nyak Dien di tangkap dan di buang ?
a. Sumedang, Jawa Tengah c. Sumedang, Jawa Barat
108
b. Medang, Jawa Barat d. Sumedang, Jawa Timur
21. Apa penyebab Cut Nyak Dien meninggal?
a. Karena Cut Nyak Dien sudah tua
b. Karena dibunuh oleh Belanda
c. Karena tidak diberi makan di tempat pengasingan
d. Karena kondisi tubuhnya terus melemah
22. Siapa saja tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita “Cut Nyak Dien” diatas?
a. Teuku Imam Bonjol, Belanda, Teuku Amir, Cut Nyak Dien
b. Teuku Amir, Belanda, Cut Nyak Dien, Pang Lot
c. Belanda, Teuku Umar, Cut Nyak Dien, Pang Lot
d. Teuku Umar, Teuku Imam Bonjol, Cut Nyak Dien, Pang Lot
23. Mengapa Panglot memberitahukan tempat persembunyian Cut Nyak Dien
kepada Belanda ?
a. Karena Pang Lot jatuh hati kepada Cut Nyak Dien
b. Karena sakit hati dengan Cut Nyak Dien
c. Karena diberi imbalan oleh Belanda
d. Karena merasa iba dengan kondisi fisik Cut Nyak Dien
24. Kalimat berikut yang sesuai dengan cerita “Cut Nyak Dien” adalah ...
a. Cut Nyak Dien terus mengadakan perlawanan secara bergerilya
b. Cut Nyak Dien meninggal akibat di bunuh Belanda
c. Teuku Umar adalah suami pertama Cut Nyak Dien
d. Cut Nyak Dien lahir tahun
25. Kesimpulan isi wacana di atas adalah ....
109
a. Cut Nyak Dien di buang ke Sumedang, Jawa Barat
b. Cut Nyak Dien tidak segan-segan berjuang maju ke medan laga
melawan Belanda
c. Cut Nyak Dien meninggal di bunuh Belanda
d. Belanda dapat mengalahkan Teuku Umar
110
Lampiran 20
KUNCI JAWABAN UJI SOAL INSTRUMEN VALIDITAS
1. A 11. A 21. D
2. C 12. D 22. C
3. B 13. B 23. D
4. B 14. C 24. A
5. A 15. B 25. B
6. B 16. C
7. C 17. A
8. C 18. C
9. D 19. D
10. C 20. C
111
Lampiran 21
INSTRUMEN PENELITIAN KEMAMPUAN
MEMBACA KARANGAN NARASI
Cut Nyak Dien
Cut Nyak Dien lahir di Lampadang, Aceh Besar, sekitar tahun 1850. Ia
adalah anak seorang Ulebalang daerah Enam Mukim, bernama Nanta Setia.
Konon ayahnya itu adalah seorang pejuang. Sementara itu, suami pertamanya
(Ibrahim Lamnga) juga terkenal sebagai pejuang yang gagah berani.
Sebagai anak pejuang, tidaklah mengherankan jika di tubuh Cut Nyak Dien
mengalir darah pejuang. Ia tak segan-segan ikut membantu suami dan pejuang-
pejuang lainnya (salah satunya Teuku Umar) maju ke medan laga, melawan
Belanda.
Karena daerah Enam Mukim tidak dapat dipertahankan lagi, Cut Nyak Dien
beserta pejuang-pejuang lainnya terpaksa mengungsi ke gunung. Di sana mereka
menyusun kekuatan kembali. Dipegunungan itu pula Cut Nyak Dien, yang sudah
ditinggal mati suami pertamanya, menikah dengan Teuku Umar. Pasangan suami-
istri itu terus mengobarkan semangat juang rakyat Aceh untuk mengusir Belanda.
Pada sebuah pertempuran besar, Teuku Umar gugur. Cut Nyak Dien
kemudian menggantikan kedudukan suaminya, memimpin pasukan. Bersama
pasukan yang masih tersisa, Cut Nyak Dien terus mengadakan perlawanan dengan
cara bergerilya. Mereka tanpa kenal lelah terus bergerilya meskipun harus keluar
masuk hutan.
112
Sepak terjang Cut Nyak Dien seperti itu membuat Pang Lot terkagum-
kagum sekaligus merasa iba. Pang Lot adalah bekas tangan kanan Teuku Umar. Ia
sebenarnya merasa bangga melihat istri bekas junjungannya itu memiliki
semangat baja. Namun ia juga merasa iba karena kondisi fisik Cut Nyak Dien
sudah melemah. Oleh karena itu, tanpa berniat untuk berkhianat, Pang Lot
memberitahukan tempat persembunyian Cut Nyak Dien kepada Belanda.
Tak lama kemudian Belanda pun menyerbu tempat persembunyian Cut
Nyak Dien. Cut Nyak Dien terkejut, ia sama sekali tidak menduga musuh akan
datang ke tempat persembunyiannya. Akhirnya, ia ditangkap dan dibuang ke
Sumedang, Jawa Barat.
Karena kondisi tubuhnya terus melemah, akhirnya Cut Nyak Dien
meninggal dunia di pengasingan itu pada tanggal 6 November 1908.
Sumber
Buku Tangkas Berbahasa Indonesia 5
113
Lampiran 22
SOAL INSTRUMEN PENELITIAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : V
I. Setelah membaca cerita “Cut Nyak Dien” di atas, Berilah tanda (x) pada huruf
a, b, c atau d di jawaban yang benar!
1. Di mana Cut Nyak Dien berasal ?
a. Lampadang, Aceh Barat c. Padang, Aceh Besar
b. Lampadang, Aceh Besar d. Sumedang, Jawa Barat
2. Siapakah Cut Nyak Dien ?
a. Anak dari Ibrahim Lamnga
b. Cut Nyak Dien adalah anak seorang Ulebalang yang bernama Nanta
Setia
c. Istri Dari Pang lot
d. Seorang yang sedang menyamar
3. Kapan Cut Nyak Dien dilahirkan ?
a. Tahun 1850 c. Tahun 1950
b. Tahun 1805 d. Tahun 1908
4. Gagasan utama paragraf kedua adalah ...
a. Membantu suamianya ke medan laga, melawan Belanda
b. Sebagai anak pejuang, tidak heran Cut Nyak Dien mengalir darah
pejuang
c. Cut Nyak Dien beserta pejuang terpaksa mengungsi ke gunung
d. Pada sebuah pertempuran besar, Teuku Umar gugur
5. Siapakah nama suami pertama Cut Nyak Dien ?
a. Teuku Umar c. Ibrahim Lamnga
b. Ibrahim Langga d. Pang Lot
114
6. Mengapa Cut Nyak Dien beserta pejuang lainnya mengungsi ke gunung ?
a. Karena Belanda menghancurkan rumah Cut Nyak Dien
b. Karena Lampadang sudah mulai tidak tenang
c. Karena daerah Enam Mukim tidak dapat dipertahankan lagi
d. Karena Aceh sudah diserang pasukan Belanda
7. Gagasan utama paragraf empat adalah ...
a. Cut Nyak Dien mengalir darah pejuang
b. Cut Nyak Dien mengungsi ke gunung
c. Pada sebuah pertempuran besar, Teuku Umar gugur
d. Cut Nyak Dien menggantikan kedudukan suaminya
8. Siapakah nama Ayah Cut Nyak Dien ?
a. Nanta Setia c. Teuku Umar
b. Ibrahim Lamnga d. Nanta Umar
9. Di manakah Cut Nyak Dien dan Teuku Umar menikah ?
a. Daerah Enam Mukim c. Sumedang
b. Ulebalang d. Pegunungan
10. Kapan Cut Nyak Dien wafat ?
a. 6 Oktober 1908 c. 6 November 1980
b. 6 November 1908 d. 6 September 1908
11. Mengapa di tubuh Cut Nyak Dien mengalir darah pejuang ?
a. Karena adalah anak dari Ibrahim Lamnga
b. Karena Cut Nyak Dien adalah anak seorang pejuang
c. Karena istri dari seorang pejuang
d. Karena dianggap sebagai pahlawan
12. Mengapa Pang Lot iba terhadap Cut Nyak Dien ?
a. Karena kasihan dengan Cut Nyak Dien
b. Karena mendapat amanah dari Teuku Umar untuk menjaga Cut Nyak
Dien
c. Karena kondisi fisik Cut Nyak Dien sudah melemah
d. Karena jatuh hati terhadap Cut Nyak Dien
115
13. Di mana Cut Nyak Dien di tangkap dan di buang ?
a. Sumedang, Jawa Tengah c. Sumedang, Jawa Barat
b. Medang, Jawa Barat d. Sumedang, Jawa Timur
14. Apa penyebab Cut Nyak Dien meninggal?
a. Karena Cut Nyak Dien sudah tua
b. Karena dibunuh oleh Belanda
c. Karena tidak diberi makan di tempat pengasingan
d. Karena kondisi tubuhnya terus melemah
15. Siapa saja tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita “Cut Nyak Dien” diatas ?
a. Teuku Imam Bonjol, Belanda, Teuku Amir, Cut Nyak Dien
b. Teuku Amir, Belanda, Cut Nyak Dien, Pang Lot
c. Belanda, Teuku Umar, Cut Nyak Dien, Pang Lot
d. Teuku Umar, Teuku Imam Bonjol, Cut Nyak Dien, Pang Lot
16. Mengapa Panglot memberitahukan tempat persembunyian Cut Nyak Dien
kepada Belanda ?
a. Karena Pang Lot jatuh hati kepada Cut Nyak Dien
b. Karena sakit hati dengan Cut Nyak Dien
c. Karena diberi imbalan oleh Belanda
d. Karena merasa iba dengan kondisi fisik Cut Nyak Dien
17. Kesimpulan isi wacana di atas adalah ....
a. Cut Nyak Dien di buang ke Sumedang, Jawa Barat
b. Cut Nyak Dien tidak segan-segan berjuang maju ke medan laga melawan
Belanda
c. Cut Nyak Dien meninggal di bunuh Belanda
d. Belanda dapat mengalahkan Teuku Umar
116
Lampiran 23
KUNCI JAWABAN SOAL INSTRUMEN PENELITIAN
1. B 11. B
2. B 12. C
3. A 13. C
4. B 14. D
5. C 15. C
6. C 16. D
7. C 17. B
8. A
9. D
10. B
117
1
Data Validitas Uji Coba Instrumen
No Nama Siswa Y Y2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 Abi Ramadhan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 22 484
2 Mustafa Kemal 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23 529
3 Ajeng Yundha 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 15 225
4 Alifah Wanda 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 12 144
5 Annisa Auliyah 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 18 324
6 Amin Karim 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 20 400
7 Arya Dwi P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 19 361
8 Bagas Putra R 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 21 441
9 Bima Prasetyo 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 20 400
10 Defi M 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 21 441
11 Dhamas P 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 21 441
12 Diar Riski 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 18 324
13 Dimas Abdilah 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23 529
14 Dimas Adiansyah 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 21 441
15 Fendy Sandya 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 24 576
16 Hasby Dwi L 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 15 225
17 Hendi Aghsal 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23 529
18 Iqbal Pramudyak 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 19 361
19 Leni Nurtawiyah 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 11 121
20 Lukman N 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 576
21 Putra Difa S 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 529
22 Riswan Prasetya 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 19 361
23 Rosuliani Nurul 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 23 529
24 Salsabila A 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23 529
25 Sabrina Anisa 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 21 441
26 Septya Ari P 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 16 256
27 Shintya Hestyani 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 484
28 Syahira Aninda 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 20 400
29 Tiara Amanda 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 19 361
30 Vera Vidiati 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 14 196
31 Wisnu Murti P 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 13 169
32 Zalfa Putri R 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 11 121
33 Annisa Sri W 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 14 196
34 Muchafith 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 14 196
∑X 15 28 20 31 30 30 30 29 34 32 20 30 28 26 22 30 29 20 21 20 27 22 26 18 24 642 12640
p 0.44 0.82 0.58 0.91 0.88 0.88 0.88 0.85 1 0.94 0.58 0.88 0.82 0.76 0.64 0.88 0.85 0.58 0.61 0.58 0.79 0.64 0.76 0.52 0.7
q 0.56 0.18 0.42 0.09 0.12 0.12 0.12 0.15 0 0.06 0.42 0.12 0.18 0.24 0.36 0.12 0.15 0.42 0.39 0.42 0.21 0.36 0.24 0.48 0.3
∑pq 0.2464 0.1476 0.2436 0.0819 0.1056 0.1056 0.1056 0.1275 0 0.0564 0.2436 0.1056 0.1476 0.1824 0.2304 0.1056 0.1275 0.2436 0.2379 0.2436 0.1659 0.2304 0.1824 0.2496 0.21 4.15
Butir Soal
Tabel 7
118
1
Lampiran 25
Langkah-langkah Perhitungan Validitas Uji Coba Butir Soal
Hasil Kemampuan Membaca Karangan Narasi
Contoh perhitungan butir soal no.1
1.
Mp = = 18,53
2. Mt =
Mt = = 18,88
3.
119
4. p =
p =
5. q = 1- p = 1 – 0,44 = 0,56
6. =
=
=-
= -0,08 (0,88)
= -0,070
Dari perhitungan tersebut didapat = -0,070 sedangkan = 0,339.
Karena < , maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no. 1 Tidak
valid (drop).
120
Contoh perhitungan butir soal no.3
1.
Mp = = 20,6
2. Mt =
Mt = = 18,88
3.
4. p =
p =
5. q = 1- p = 1 – 0,58 = 0,42
121
6. =
=
=
= 0,44 (1,17)
= 0,514
Dari perhitungan tersebut didapat = 0,514 sedangkan = 0,339. Karena
� , maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no. 3 Valid.
122
Lampiran 26
TABEL 8
Data Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Hasil
Kemampuan Membaca Karangan Narasi
No. ∑X Mp Mt p q SD rpbi rtabel Kesimp. Soal 1 15 278 18,88 0,44 0,56 3,9 ‐0,07 0,339 Drop
2 28 542 18,88 0,82 0,18 3,9 0,255 0,339 Drop
3 20 412 18,88 0,58 0,42 3,9 0,515 0,339 Valid
4 31 605 18,88 0,91 0,09 3,9 0,508 0,339 Valid
5 30 589 18,88 0,88 0,12 3,9 0,542 0,339 Valid
6 30 590 18,88 0,88 0,12 3,9 0,542 0,339 Valid
7 30 590 18,88 0,88 0,12 3,9 0,542 0,339 Valid
8 29 575 18,88 0,85 0,15 3,9 0,571 0,339 Valid
9 34 642 18,88 1 0 3,9 0 0,339 Drop
10 32 618 18,88 0,94 0,06 3,9 0,435 0,339 Valid
11 20 415 18,88 0,58 0,42 3,9 0,5616 0,339 Valid
12 30 590 18,88 0,88 0,12 3,9 0,542 0,339 Valid
13 28 548 18,88 0,82 0,18 3,9 0,362 0,339 Valid
14 26 503 18,88 0,76 0,24 3,9 0,212 0,339 Drop
15 22 434 18,88 0,64 0,36 3,9 0,292 0,339 Drop
16 30 582 18,88 0,88 0,12 3,9 0,352 0,339 Valid
17 29 581 18,88 0,85 0,15 3,9 0,714 0,339 Valid
18 20 378 18,88 0,58 0,42 3,9 0,006 0,339 Drop
19 21 410 18,88 0,62 0,38 3,9 0,204 0,339 Drop
20 20 408 18,88 0,58 0,42 3,9 0,456 0,339 Valid
21 27 543 18,88 0,79 0,21 3,9 0,601 0,339 Valid
22 22 447 18,88 0.64 0,36 3,9 0,478 0,339 Valid
23 26 520 18,88 0,76 0,24 3,9 0,495 0,339 Valid
24 18 361 18,88 0,53 0,47 3,9 0,318 0,339 Drop
25 24 480 18,88 0,7 0,3 3,9 0,428 0,339 Valid
123
124
1
Data Reliabilitas Uji Coba Instrumen
No Nama Siswa Y Y2
3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 16 17 20 21 22 23 251 Abi Ramadhan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 2892 Mustafa Kemal 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 2893 Ajeng Yundha 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 11 1214 Alifah Wanda 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 8 645 Annisa Auliyah 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 13 1696 Amin Karim 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 14 1967 Arya Dwi P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 16 2568 Bagas Putra R 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15 2259 Bima Prasetyo 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 13 169
10 Defi M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 28911 Dhamas P 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 15 22512 Diar Riski 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 19613 Dimas Abdilah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 28914 Dimas Adiansyah 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15 22515 Fendy Sandya 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 28916 Hasby Dwi L 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 11 12117 Hendi Aghsal 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 28918 Iqbal P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 13 16919 Leni N 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 7 4920 Lukman N 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 28921 Putra Difa S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 28922 Riswan P 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15 22523 Rosuliani Nurul 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16 25624 Salsabila A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 28925 Sabrina Anisa 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 25626 Septya Ari 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 10 10027 Shintya H 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 16 25628 Syahira A 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 13 16929 Tiara Amanda 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 15 22530 Vera Vidiati 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 10 10031 Wisnu Murti 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 5 2532 Zalfa Putri 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 7 4933 Annisa Sri 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 9 8134 Muchafith 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 8 64
∑X 20 31 30 30 30 29 32 20 30 28 30 29 20 27 22 26 24 458 18496P 0.58 0.91 0.88 0.88 0.88 0.85 0.94 0.58 0.88 0.82 0.88 0.85 0.58 0.79 0.64 0.76 0.7q 0.42 0.09 0.12 0.12 0.12 0.15 0.06 0.42 0.12 0.18 0.12 0.15 0.42 0.21 0.36 0.24 0.3
∑pq 0.24 0.08 0.11 0.11 0.11 0.13 0.06 0.24 0.11 0.15 0.11 0.13 0.24 0.16 0.23 0.18 0.21 2.6
Butir Soal
Tabel 9
125
1
Lampiran 28
Langkah-langkah Perhitungan Reliabilitas Instrumen
Hasil Kemampuan Membaca Karangan Narasi
Diketahui :
∑Y : 642 ∑Y² : 12640 ∑pq : 4,15
N : 34 k :17
1. Mencari Varians :
2. Mencari reliabilitas yang dihitung dengan rumus K-R 20, maka :
126
(1,06) (0,73)
0,774
Dari perhitungan tersebut didapat = 0,774 sedangkan dari tabel didapat
= 0,339. Karena � , maka dapat disimpulkan bahwa
instrumen tersebut reliabel.
127
Lampiran 29
TABEL 10
Skor Hasil Kemampuan Membaca Karangan Narasi Kelas VA
SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan
No Nama Siswa Skor Nilai 1. Rizqi Yoga Pratama 9 5.3 2. Bintang Hendrawan 11 6.47 3. M.Aditya Fajar 11 6.47 4. Reza Alfarezy 12 7.01 5. Rizqi Ardian 12 7.01 6. M.Arya Hidayat 13 7.64 7. Mutiara Ghina 13 7.64 8. Ilham Akbar F. 13 7.64 9. Jasmina Allya 13 7.64 10. R.Putra Utama 14 8.23 11. Habibah 14 8.23 12. Gusti Dewi A 14 8.23 13. Tartra Paramaressi 14 8.23 14. Yusuf Noermas 15 8.82 15. Yusuf Dewo L 15 8.82 16. Desria Ramadanti 15 8.82 17. Devania Putri V 15 8.82 18. Devara Brian 15 8.82 19. Kania Dwiningtyas 15 8.82 20. Lestari Ayu Clarisa 16 9.41 21. Fajar Azhari Ramadhan 16 9.41 22. Yoane Yustin 16 9.41 23. Farhan Darmawan 16 9.41 24. Rizki Setyadi 17 10 25. Ovi Triana Zulfa 17 10 26. Rahardan Tri Wibawa 17 10 27. Raihanah Nabila 17 10 28. Farizh Haffiyan 17 10 29. Ari Kuncoroningtyas 17 10 30. Roro Ayu Intan 17 10
Jumlah 436
128
Lampiran 30
Tabel 11
Uji Normalitas Kelas VA SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan
(Kelas Eksperimen)
Langkah-langkah pengujian dan perhitungannya adalah sebagai berikut :
No Skor (xi) fi (Xi)2 fiXi fi(Xi)2
1. 17 7 289 119 2023
2. 16 4 256 64 1024
3. 15 6 225 90 1350
4. 14 4 196 56 784
5. 13 4 169 52 676
6. 12 2 144 24 288
7. 11 2 121 22 242
8. 9 1 81 9 81
Jumlah 30 1481 436 6468
1. Mencari skor terbesar dan terkecil
Skor terbesar = 17
Skor terkecil = 9
2. Mencari nilai Rentangan (R)
R = Skor terbesar – skor terkecil
129
= 17 – 9 = 8
3. Mencari Banyaknya Kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 30
= 1 + 3,3(1,48)
= 1 + 4,88
= 5,88 (5 atau 6)
4. Mencari Interval Kelas (i)
i =
= = 1,6
5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong
Distribusi Frekuensi variabel tes kemampuan membaca karangan narasi :
No Kelas
interval
Frekuensi
(f)
Nilai
Tengah
(Xi)
Xi2
f.Xi
f.Xi2
1. 9-10 1 9,5 90,25 9,5 90,25
2. 11-12 4 11,5 132,25 46 529
3. 13-14 8 13,5 182,25 108 1458
4. 15-16 10 15,5 240,25 155 2402,5
5. 17-18 7 17,5 306,25 122,5 2143,75
Jumlah 30 ∑fXi=441 ∑fXi2=6623,5
130
6. Mencari Rata-rata (Mean)
=
=
= 14,7
7. Mencari Simpangan baku (standard deviasi)
=
=
=
=
=
= 2,20
8. Varians Skor Nilai
S =
=
=
131
=
= 4,53
9. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara :
a. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama
dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah
0,5. Sehingga diperoleh nilai : 8,5; 10,5; 12,5; 14,5; 16,5; 18,5
b. Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus :
Z =
Z1 = = = -2,81
Z2 = = = -1,91
Z3 = = = -1
Z4 = = = -0,09
Z5 = = = 0,81
Z6 = = = 1,72
132
c. Mencari luas O-Z dari tabel Kurve Normal dari O-Z dengan menggunakan
angka-angka untuk btas kelas, sehingga diperoleh : 0,4975; 0,4719;
0,3413; 0,0359; 0,2910; 0,4753
d. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka
O-Z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua
dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang
berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris
berikutnya.
0,4975 - 0,4719 = 0,0256
0,4719 – 0,3413 = 0,1306
0,3413 + 0,0359 = 0,3772
0,0359– 0,2910 = 0,2551
0,2910 – 0,4573 = 0,1663
e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap
interval dengan jumlah responden (n=30), sehingga diperoleh :
0,0256 X 30 = 0,768
0,1306 X 30 = 3,918
0,3772 X 30 = 11,316
0,2551 X 30 = 7,653
0,1663 X 30 = 4,989
133
Frekuensi yang diharapkan (fe) dari Hasil Pengamatan (fo) untuk variabel
kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas VA SDN Pesanggrahan 03
Pagi.
No Batas
Kelas
Z
Luas
O-Z
Luas Tiap
Kelas
Interval
fe
fo
1. 8,5 -2,81 0,4975 0,0256 0,768 1
2. 10,5 -1,91 0,4719 0,1306 3,918 4
3. 12,5 -1 0,3413 0,3772 11,316 8
4. 14,5 -0,09 0,0359 0,2551 7,653 10
5. 16,5 0,81 0,2910 0,1663 4,989 7
18,5 1,72 0,4573
Jumlah ∑fo = 30
10. Menghitung Nilai X2 (Chi-Kuadrat)
X2 =
= + + + +
= 0,06 + 0,002 + 0,97 + 0,72 + 0,81
= 2,56
134
11. Membandingkan X2 hitung dengan X2 tabel
Dengan membandingkan X2 hitung dengan nilai X2 tabel untuk α = 0,05 dan derajat
kebebasan (dk) = k – 1 = 5 – 1 = 4, maka dicari pada tabel chi-kuadrat didapat X2
tabel = 9,488 dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
Jika X2 hitung ≥ X2 tabel artinya distribusi data tidak normal
Jika X2hitung ≤ X2
tabel, artinya data berdistribusi normal.
Ternyata X2hitung < X2
tabel, atau 2,56< 9,488 maka data hasil belajar Bahasa
Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC di
kelas V A SDN Pesanggrahan 03 Pagi adalah berdistribusi normal.
135
Lampiran 31
TABEL 12
Skor Hasil Kemampuan Membaca Karangan Narasi Kelas VB
SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan
No Nama Siswa Skor Nilai 1. Aldio Febrian 8 4.71 2. M.Fajri 9 5.3 3. M. Nuriyadin 9 5.3 4. Audrey Alysha 11 6.47 5. Fazar Bintang 11 6.47 6. Risma Ayu D 11 6.47 7. Aditya Rizki D 12 7.01 8. Hery Kiswanto 12 7.01 9. Aisyah Tania 13 7.64 10. Alif Rahmat 13 7.64 11. Baiq Berliana 13 7.64 12. Elza Assifa 13 7.64 13. Fatimah Wahyu 13 7.64 14. Irsyad Toyyibi 13 7.64 15. Ahmad Hidayat 14 8.23 16. Melian Sukma 14 8.23 17. Putri Nur A 14 8.23 18. Rainanda Naufal 14 8.23 19. Adhiyani Ranindita 15 8.82 20. Arka Krisna 15 8.82 21. Choirunisa Prilia 15 8.82 22. Putri Aulia 15 8.82 23. Ramba Masula 15 8.82 24. Alma Dhita S 16 9.41 25. Danta Arkana 16 9.41 26. M.Fairuz Daffa 16 9.41 27. Mahdiyah Syifa 16 9.41 28. Dyah Hayu K 17 10 29. M.Haikal 17 10 30. Mentari Anisa 17 10 Jumlah 407
136
Lampiran 32
Tabel 13
Uji Normalitas Kelas VB SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan
(Kelas Kontrol)
Langkah-langkah pengujian dan perhitungannya adalah sebagai berikut :
No Skor (xi) fi (xi)2 fixi fi(xi)2
1. 17 3 289 51 867
2. 16 4 256 64 1024
3. 15 5 225 75 1125
4. 14 4 196 56 784
5. 13 6 169 78 1014
6. 12 2 144 24 288
7. 11 3 121 33 363
8. 9 2 81 18 162
9. 8 1 64 8 64
Jumlah 30 1545 407 5691
1. Mencari skor terbesar dan terkecil
Skor terbesar = 17 Skor terkecil = 8
2. Mencari nilai Rentangan (R)
R = Skor terbesar – skor terkecil
137
= 17 – 8= 9
3. Mencari Banyaknya Kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 30
= 1 + 3,3(1,48)
= 1 + 4,88
= 5,88 (5 atau 6)
4. Mencari Interval Kelas (i)
i =
= = 1,8
5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong
Distribusi Frekuensi variabel tes kemampuan membaca karangan narasi
No Kelas
interval
Frekuensi
(f)
Nilai
Tengah
(Xi)
Xi2
f.Xi
f.Xi2
1. 8-9 3 8,5 72,25 25,5 216,75
2. 10-11 3 10,5 110,25 31,5 330,75
3. 12-13 8 12,5 156,25 100 1250
4. 14-15 9 14,5 210,25 130,5 1892,25
5. 16-17 7 16,5 272,25 115,5 1905,75
Jumlah 30 62,5 ∑fXi=403 ∑fXi2=5595,5
138
6. Mencari Rata-rata (Mean)
=
=
= 13,43
7. Mencari Simpangan baku (standard deviasi)
=
=
=
=
=
= 2,50
8. Varians Skor Nilai
S =
=
=
139
=
= 5,84
9. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara
a. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama
dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah
0,5. Sehingga diperoleh nilai : 7,5; 9,5; 11,5; 13,5; 15,5; 17,5
b. Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus :
Z
Z1 ‐2,37
Z2 ‐1,57
140
Z3 ‐0,77
Z4 0,03
Z5 0,83
Z6 1,63
141
c. Mencari luas O-Z dari tabel Kurve Normal dari O-Z dengan menggunakan
angka-angka untuk btas kelas, sehingga diperoleh : 0,4911; 0,4419;
0,2794; 0,0120; 0,2967; 0,4484
d. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka
O-Z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua
dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang
berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris
berikutnya.
0,4911 – 0,4419 = 0,0492
0,4419 – 0,2794 = 0,1625
0,2794 + 0,0120 = 0,2914
0,0120 – 0,2967 = 0,2847
0,2967 – 0,4484 = 0,1517
e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap
interval dengan jumlah responden (n=30), sehingga diperoleh :
0,0492 X 30 = 1,476
0,1625 X 30 = 4,875
0,2914 X 30 = 8,742
0,2847 X 30 = 8,541
0,1517 X 30 = 4,551
142
Frekuensi yang diharapkan (fe) dari Hasil Pengamatan (fo) untuk variabel
kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas VB SDN Pesanggrahan 03
Pagi
No
Batas
Kelas
Z
Luas
O-Z
Luas Tiap
Kelas
Interval
fe
fo
1. 7,5 -2,37 0,4911 0,0492 1,476 3
2. 9,5 -1,57 0,4419 0,1625 4,875 3
3. 11,5 -0,77 0,2794 0,2914 8,742 8
4. 13,5 -0,33 0,0120 0,2847 8,541 9
5. 15,5 0,83 0,2967 0,1517 4,551 7
17,5 1,63 0,4484
Jumlah ∑fo=30
10. Menghitung Nilai X2 (Chi-Kuadrat)
X2 =
= + + + +
143
= 1,58 + 0,72 + 0,06 + 0,02 + 1,32
= 3,7
11. Membandingkan X2 hitung dengan X2 tabel
Dengan membandingkan X2 hitung dengan nilai X2 tabel untuk α = 0,05 dan derajat
kebebasan (dk) = k – 1 = 5 – 1 = 4, maka dicari pada tabel chi-kuadrat didapat X2
tabel = 9,488 dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
Jika X2 hitung ≥ X2 tabel artinya distribusi data tidak normal
Jika X2hitung ≤ X2
tabel, artinya data berdistribusi normal.
Ternyata X2hitung < X2
tabel, atau 3,7 < 9,488 maka data hasil belajar Bahasa
Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran konvensional di kelas VB
SDN Pesanggrahan 03 Pagi adalah berdistribusi normal.
144
Lampiran 33
UJI HOMOGENITAS DI KELAS VA DAN KELAS VB
SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan
Langkah-langkah pengujian dan perhitungannya adalah sebagai berikut :
Nilai
Varians
Sampel
Jenis variabel : Pengaruh model pembelajaran CIRC terhadap
kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas VA dan kelas
VB di SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan.
S 4,53 5,84
N 30 30
1. Mencari Nilai Fhitung
F
145
1,28
2. Menentukan Derajat Kebebasan
db1 = n1 – 1
= 30 – 1
= 29
db2 = n2 – 1
= 30 – 1
= 29
3. Menentukan Nilai F Dari Daftar
Rumus mencari Interpolasi tabel F
C = C0 + . (B-B0)
Dimana:
146
B = nilai dk yang dicari
B0 = nilai dk pada awal nilai yang sudah ada
B1 = nilai dk pada akhir nilai yang sudah ada
C = nilai F tabel yang dicari
C0 = nilai F tabel pada awal nilai yang sudah ada
C1 = nilai F tabel pada akhir nilai yang sudah ada
Dimana nilai
B = 29 B0 = 24
B1 = 30 C0 = 1,90
C1 = 1,85
C = C0 + . (B−B0)
= 1,90 + . ( 29−24)
= 1,90 + .(5)
= 1,90 − 0,041
= 1,85
4. Penentuan Homogenitas
Ternyata Fhitung < Ftabel 0,05 (29/29) = 1,28 < 1,85, maka kedua variansi
tersebut homogen.
147
Lampiran 34
ANALISIS UJI STATISTIK
Pengujian hipotesis menggunakan uji ttest dengan taraf signifikan α = 0,05
ttest =
148
dimana nilai :
= 14,7 = 13,43
SD12 = 2,20 SD2
2 = 2,50
n1 = 30 n2 = 30
ttest =
=
=
=
=
=
= 2,082
db = n1 + n2 – 2
= 30 + 30 – 2
= 58
149
Mencari interpolasi pada tabel t.
C = C0 + (B – B0)
B = nilai dk yang dicari
B0 = nilai dk pada awal nilai yang sudah ada
B1 = nilai dk pada akhir nilai yang sudah ada
C = nilai ttabel yang dicari
C0 = nilai ttabel pada awal nilai yang sudah ada
C1 = nilai ttabel pada akhir nilai yang sudah ada
Dimana nilai :
B = 58 C0 = 2,021
B0 = 40 C1 = 2,000
B1 = 60
C = C0 + (B – B0)
C = 2,021 + (58 – 40)
= 2,021 + (18)
= 2,021 – 0,019
150
= 2,002
Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil uji ttest dapat diketahui bahwa thitung = 2,082 serta ttabel (α =
0,05 ; n = 58) = 2,002. Oleh karena thitung > ttabel, maka H1 diterima, ini berarti
terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap
kemampuan membaca karangan narasi.
Lampiran 35
Gambar Proses Pembelajaran
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen ( Model Pembelajaran CIRC)
151
Kelas Kontrol (Model Pembelajaran Konvensional)
152
Lampiran 36
153
Nilai – Nilai r Product Moment
N Taraf
Signifikansi N Taraf
Signifikansi N Taraf
Signifikansi 5% 1% 5% 1% 5% 1% 3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,345 4 0,950 0,990 28 0,374 0,478 60 0,254 0,330 5 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317 6 0,611 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,306 7 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,296 8 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,220 0,286 9 0,666 0,798 33 0,344 0,442 85 0,213 0,278 10 0,632 0,765 34 0,339 0,436 90 0,207 0,270
11 0,602 0,735 35 0,334 0,430 95 0,202 0,263 12 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,256 13 0,553 0,684 37 0,325 0,418 125 0,176 0,230 14 0,532 0,661 38 0,320 0,413 150 0,159 0,210 15 0,514 0,641 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194
16 0,497 0,623 40 0,312 0,403 200 0,138 0,181 17 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,148 18 0,468 0,590 42 0,304 0,393 400 0,098 0,128 19 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,115 20 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105
21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,097 22 0,423 0,537 46 0,291 0,376 800 0,070 0,091 23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086 24 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,081 25 0,396 0,505 49 0,281 0,364 26 0,388 0,496 50 0,279 0,361
Sumber: Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
Lampiran 37
154
LUAS DI BAWAH LENGKUNGAN NORMAL STANDAR DARI O KE Z
(Bilangan Dalam Daftar Menyatakan Desimal)
Z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0,0 0,1 0,2 0,3 0,4
0,5 0,6 0,7 0,8 0,9
1,0 1,1 1,2 1,3 1,4
1,5 1,6 1,7 1,8 1,9
2,0 2,1 2,2 2,3 2,4
2,5 2,6 2,7 2,8 2,9
3,0 3,1 3,2 3,3 3,4
3,5 3,6 3,7 3,8 3,9
0000 0398 0793 1179 1554
1915 2258 2580 2881 3159
3413 3643 3849 4032 4192
4332 4452 4554 4641 4713
4772 4821 4861 4893 4918
4938 4953 4965 4974 4981
4987 4990 4993 4995 4997
4998 4998 4999 4999 5000
0040 0438 0832 1217 1591
1950 2291 2619 2910 3186
3438 3665 3869 4049 4207
4345 4463 4564 4649 4719
4778 4826 4864 4896 4920
4940 4955 4966 4975 4982
4987 4991 4993 4995 4997
4998 4998 4999 4999 5000
0080 0478 0871 1255 1628
1985 2324 2642 2939 3212
3461 3686 3888 4066 4222
4357 4474 4573 4656 4726
4783 4830 4868 4898 4922
4941 4956 4967 4976 4982
4987 4991 4994 4995 4997
4998 4999 4999 4999 5000
0120 0517 0910 1293 1664
2019 2357 2673 2967 3238
3485 3708 3907 4082 4236
4370 4484 4582 4664 4732
4788 4834 4871 4901 4925
4943 4957 4968 4977 4983
4988 4991 4994 4996 4997
4998 4999 4999 4999 5000
0160 0557 0948 1331 1700
2054 2389 2704 2996 3264
3508 3729 3925 4099 4251
4382 4495 5491 4671 4738
4793 4838 4875 4904 4927
4945 4959 4969 4977 4984
4988 4992 4994 4996 4997
4998 4999 4999 4999 5000
0199 0596 0987 1368 1736
2088 2422 2734 3023 3289
3531 3749 3944 4115 4265
4394 4505 4599 4678 4744
4798 4842 4878 4906 4929
4946 4960 4970 4978 4984
4989 4992 4994 4996 4997
4998 4999 4999 4999 5000
0239 0636 1026 1406 1772
2123 2454 2764 3051 3315
3554 3770 3962 4131 4279
4406 4515 4608 4686 4750
4803 4846 4881 4909 4931
4948 4961 4971 4979 4985
4989 4992 4994 4996 4997
4998 4999 4999 4999 5000
0279 0675 1064 1443 1808
2157 2486 2794 3078 3340
3577 3790 3980 4147 4292
4418 4525 4616 4693 4756
4808 4850 4884 4911 4932
4949 4962 4972 4979 4985
4989 4992 4995 4996 4997
4998 4999 4999 4999 5000
0319 0714 1103 1480 1844
2190 2518 2823 3106 3365
3599 3810 3997 4162 4306
4429 4535 4625 4699 4761
4812 4854 4887 4913 4934
4951 4963 4973 4980 4986
4990 4993 4995 4996 4997
4998 4999 4999 4999 5000
0359 0754 1141 1517 1879
2224 2549 2852 3133 3389
3621 3830 4015 4177 4319
4441 4545 4633 4706 4767
4817 4857 4899 4916 4936
4952 4964 4974 4981 4986
4990 4993 4995 4997 4998
4998 4999 4999 4999 5000
Sumber: Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito
155
Lampiran 38
NILAI-NILAI CHI KUADRAT
Taraf signifikansi dk
50% 30% 20% 10% 5% 1% 1 0.455 1.074 1.642 2.706 3.841 6.635 2 1.386 2,408 3.219 4,605 5.991 9.210 3 2,366 3,665 4.642 6,251 7.815 11.341 4 3,357 4.878 5,989 7,779 9.483 13,277 5 4.351 5.054 7,289 9,236 11.070 15,086 6 5,348 7.231 8.558 10.645 12,592 16.812 7 6.345 8,383 9.803 12.017 14,067 18.475 8 7.344 9,524 11.030 13.362 15.507 20.090 9 8,343 10,656 12.242 14.684 16,919 21.666
10 9,342 11.781 13.442 15.987 18.307 23.209 11 10.341 12.899 14,631 17,275 19.675 24.725 12 11,340 14,011 15,812 18,549 21,026 26.217 13 12.340 15,119 16,985 19.812 22,362 27.688 14 13,339 16,222 18,151 21.064 23.685 29.141 15 14,339 17.322 19,311 22.307 24,996 30,578 16 15.338 18,418 20,465 23.542 26.296 32,000 17 16,338 19.511 21.615 24.769 27.587 33.409 18 17,338 20.601 22.760 25.989 28,869 34.805 19 18.338 21.689 23.900 27.204 30.144 36.191 20 19,337 22,775 25,038 28.412 31.410 37.566 21 20.337 23.858 26.171 29.615 32.671 38.932 22 21.337 24.939 27.301 30.813 33.924 40.289 23 22,337 26,018 28.429 32.007 35.172 41.638 24 23.337 27.096 29.553 33.196 35.415 42.980 25 24,337 28.172 30.675 34.382 37.652 44.314 26 25.336 29.246 31,795 35.563 38.885 45.642 27 26,336 30,319 32,912 36.741 40,113 46.963 28 27.336 31,391 34.027 37.916 41.337 48.278 29 28.336 32.461 35.139 39.087 42.557 49.588 30 29,336 33,530 36,250 40,256 43.773 50.892
156
157
1
Lampiran 39
Nilai Persentil untuk Distribusi F
Bilangan Dalam Daftar Menyatakan Fp;
Baris Atas untuk Menyatakan p = 0,05
V2 = dk V1 = dk pembilangpenyebut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 16 20 24 30 40 50 75 100 200 500 §
1 161 200 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 246 248 249 250 251 252 253 253 254 254 2544052 4999 5403 5625 5764 5859 5828 5981 6022 6056 6082 6106 6142 6169 6208 6234 6258 6286 6323 6323 6334 6352 6361 6366
2 18,51 19,00 19,16 19,25 19,30 19,33 19,36 19,37 19,38 19,39 19,40 19,41 19,42 19,43 19,44 19,45 19,46 19,47 19,47 19,48 19,49 19,49 19,50 19,5098,49 99,01 99,17 99,25 99,30 99,33 99,34 99,36 99,38 99,40 99,41 99,42 99,43 99,44 99,45 99,46 99,47 99,48 99,48 99,49 99,49 99,49 99,50 99,50
3 10,13 9,55 9,28 9,12 9,01 8,94 8,88 8,48 8,81 8,78 8,76 8,74 8,71 8,69 8,66 9,64 8,62 8,60 8,58 8,57 8,57 8,54 8,54 8,5334,12 30,81 29,46 28,71 28,24 27,91 27,67 27,49 27,34 27,23 27,13 27,05 26,92 26,83 26,69 26,60 26,50 26,41 26,30 26,27 26,23 26,18 26,14 26,12
4 7,71 6,94 5,41 6,39 6,26 6,16 6,09 6,04 6,00 5,96 5,93 5,91 5,87 5,84 5,80 5,77 5,74 5,71 5,70 5,68 5,66 5,65 6,64 5,6321,20 18,00 12,06 15,98 15,52 15,21 14,98 14,80 14,66 14,54 14,45 14,37 14,24 14,15 14,02 13,93 13,83 13,74 13,69 13,61 13,57 13,52 13,48 13,46
5 6,61 5,79 5,41 5,19 5,05 4,95 4,88 4,82 4,78 4,74 4,70 4,68 4,64 4,60 4,56 4,53 4,50 4,46 4,44 4,42 4,40 4,38 4,37 4,3616,26 13,27 12,06 11,39 10,97 10,67 10,45 10,27 10,15 10,05 9,96 9,89 9,77 9,68 9,55 9,47 9,38 9,29 9,24 9,17 9,13 9,07 9,04 9,02
6 5,99 5,14 4,76 4,53 4,39 4,28 4,21 4,15 4,10 4,06 4,03 4,00 3,96 3,92 3,87 3,84 3,81 2,77 3,75 3,72 3,71 3,69 3,68 3,6713,74 10,92 9,78 9,15 8,75 8,47 8,26 8,10 7,98 7,87 7,79 7,72 7,60 7,52 7,39 7,31 7,23 7,14 7,09 7,02 6,99 6,94 6,90 6,88
7 5,59 4,74 4,35 4,12 3,97 3,87 3,79 3,73 3,68 3,63 3,60 3,57 3.52 3,49 3,44 3,41 3,38 3,34 3,32 3,29 3,28 3,25 3,24 3,2312,25 9,55 8,45 7,85 7,46 6,37 7,00 6,84 6,71 6,62 6,54 6,47 6,35 6,27 6,15 6,07 5,98 5,90 5,85 5,78 5,75 5,70 5,67 5,65
8 5,32 4,46 4,07 3,84 3,69 3,37 3,50 3,44 3,39 3,34 3,31 3,28 3.23 3,20 3,15 3,12 3,08 3,05 3,03 3,00 2,98 2,96 2,94 2,9311,26 8,65 7,59 7,01 6,63 5,80 6,19 6,03 5,91 5,82 5,74 5,67 5,56 5,48 5,36 5,28 5,20 5,11 5,06 5,00 4,94 4,91 4,88 4,86
9 5,12 4,25 3,86 3,63 3,48 3,22 3,29 3,23 3,18 3,13 3,10 3,07 3,02 2,98 2,93 2,90 2,86 2,82 2,80 2,77 2,76 2,73 2,72 2,7110,56 8,02 6,99 6,42 6,06 5,39 5,62 5,47 5,35 5,26 5,18 5,11 5,00 5,92 4,80 4,73 4,64 4,56 4,51 4,45 4,41 4,36 4,33 4,31
10 4,96 4,10 3,71 3,48 3,33 3,09 3,14 3,07 3,02 2,97 2,94 2,91 2,86 2,82 2,77 2,74 2,70 2,67 2,64 2,61 2,59 2,56 2,55 2,5410,04 7,56 6,55 5,99 5,64 5,07 5,21 5,06 4,95 4,85 4,78 4,71 4,60 5,52 4,41 4,33 4,25 41,7 4,12 4,05 4,01 3,96 3,93 3,91
11 8,84 3,98 3,59 3,36 3,20 3,09 3,01 2,95 2,90 2,86 2,82 2,79 2,74 2,70 2,65 2,61 2,57 2,53 2,50 2,47 2,45 2,42 2,41 2,409,65 7,20 6,22 5,67 5,32 5,07 4,88 4,74 4,63 4,54 4,46 4,40 4,29 4,21 4,10 4,02 3,94 3,86 3,80 3,74 3,70 3,66 3,62 3,60
158
V2 = dk V1 = dk pembilangpenyebut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 16 20 24 30 40 50 75 100 200 500 §
12 4,75 3,88 3,49 3,26 3,11 3,00 2,92 2,85 2,80 2,76 2,72 2,69 2,64 2,60 2,54 2,50 2,46 2,42 2,40 2,36 2,35 2,32 2,31 2,309,33 6,93 5,95 5,41 5,06 4,82 4,65 4,50 4,39 4,30 4,22 4,16 4,05 3,98 3,86 3,78 3,70 3,61 3,56 3,49 3,46 3,41 3,38 3,36
13 4,67 3,80 3,41 3,18 3,02 2,92 2,84 2,77 2,72 2,60 2,63 2,60 2,55 2,51 2,46 2,42 2,38 2,34 2,32 2,28 2,26 2,24 2,22 2,219,07 6,70 5,74 5,20 4,86 4,62 4,14 4,30 4,49 3,94 4,02 3,96 3,85 3,78 3,67 3,59 3,51 3,42 3,37 3,30 3,27 3,21 3,18 3,16
14 4,60 3,74 3,34 3,11 2,96 2,85 2,77 2,70 2,65 2,55 2,56 2,53 2,48 2,44 2,39 2,35 2,31 2,77 2,24 2,21 2,19 2,16 2,14 2,138,86 6,51 5,56 5,03 4,69 4,46 4,28 4,14 4,03 3,80 3,86 3,80 3,70 3,62 3,51 3,43 3,34 3,26 3,21 3,14 3,11 3,06 3,02 3,00
15 4,54 3,68 3,29 3,06 2,90 2,79 2,70 2,64 2,59 2,49 2,51 2,48 2,43 2,39 2,33 2,29 2,25 2,21 2,18 2,15 2,12 2,10 2,08 2,078,68 6,36 5,42 4,89 4,56 4,32 4,14 4,00 3,89 3,69 3,73 3,67 3,56 3,48 3,36 3,29 3,20 3,12 3,07 3,00 2,97 2,92 2,89 2,87
16 4,49 3,63 3,24 3,01 2,85 2,74 2,66 2,59 2,54 2,45 2,45 2,42 2,37 2,33 2,28 2,24 2,20 2,16 2,13 2,09 2,07 2,04 2,02 2,018,53 6,23 5,29 4,77 4,44 4,20 4,03 3,89 3,78 3,59 3,61 3,55 3,45 3,37 3,25 3,18 3,10 3,01 2,96 2,89 2,86 2,80 2,77 2,75
17 4,45 3,59 3,20 2,96 2,81 2,70 2,62 2,55 2,50 2,45 2,41 2,38 2,33 2,29 2,23 2,19 2,15 2,11 2,08 2,04 2,02 1,99 1,97 1,968,40 6,11 5,18 4,67 4,34 4,10 3,93 3,79 3,68 3,59 3.52 3,45 3,35 3,27 3,16 3,08 3,00 2,92 2,86 2,79 2,76 2,70 2,67 2,65
18 4,41 3,55 3,16 2,93 2,77 2,66 2,58 2,51 2,46 2,41 2,37 2,34 2,29 2,25 2,19 2,15 2,11 2,07 2,04 2,00 1,98 1,95 1,93 1,928,28 6,01 5,09 4,58 4,25 4,01 3,85 3,71 3,60 3,51 3,44 3,37 3,19 3,19 3,07 3,00 2,91 2,83 2,78 2,79 2,68 2,62 2,59 2,57
19 4,38 3.52 3,13 2,90 2,74 2,63 2,55 2,48 2,43 2,38 2,34 2,31 2,26 2,21 2,15 2,11 2,07 2,02 2,00 1,96 1,94 1,91 1,90 1,888,18 5,93 5,01 4,50 4,17 3,94 3,77 6,63 3,52 3,43 3,30 3,30 3,19 3,12 3,00 2,92 2,84 2,76 2,70 2,63 2,60 2,54 2,51 2,49
20 4,35 3,49 3,10 2,87 2,71 2,60 2,52 2,45 2,40 2,35 2,31 2,28 2,23 2,18 2,12 2,08 2,04 1,99 1.06 1,92 1,90 1,87 1,85 1,848,10 5,85 4,94 4,43 4,10 3,87 3,71 3,56 3,45 3,37 3,30 3,23 3,13 3,05 2,94 2,86 2,77 2,69 2,63 2,56 2,53 2,47 2,44 2,42
21 4.32 3,47 3,07 2,84 2,68 2,57 2,49 2,42 2,37 2,32 2,28 2,25 2,20 2,15 2,09 2,05 2,00 1,96 1,93 1,89 1,87 1,84 1,82 1,818,02 5,78 4,87 4,37 4,04 3,81 3,65 3.51 3,40 3,31 3,18 3,17 3,07 2,99 2,88 2,80 2,72 2,63 2,58 2,51 2,47 2,42 2,38 2,36
22 4,30 3,44 3,05 2,82 2,66 2,55 2,47 2,40 2,35 2,30 2,24 2,23 2,18 2,13 2,07 2,03 1,98 1,93 1,91 1,87 1,84 1,81 1,80 1,787,49 5,72 4,82 4,31 3,99 3,76 3,59 3,45 3,35 3,26 3.14 3,12 3,02 2,94 2,83 2,75 2,67 2,58 2,53 2,46 2,42 2,37 2,33 2,31
23 4,28 3,42 3,03 2,80 2,64 2,53 2,45 2.38 2,32 2,28 2,22 2,20 2,14 2,10 2,04 2,00 1,96 1,91 1,88 1,84 1,82 1,79 1,77 1,767,88 5,66 4,76 4,26 3,94 3,71 3,54 3,41 3,30 3,21 3,09 3,07 2,97 2,89 2,78 2,70 2,62 2,53 2,48 2,41 2,37 1,32 2,28 2,26
24 4,26 3.4 3,01 2,78 2,62 2,51 2,43 2,36 2,30 2,26 2,22 2,18 2,13 2,09 2,02 1,98 1,94 1,89 1,86 1,82 1,80 1,76 1,74 1,737,77 5,61 4,72 4,22 3,90 3,67 3,50 3,56 3,25 3,17 3,09 3,03 2,93 2,85 2,74 2,66 2,58 ]2,49 2,44 2,36 2,33 2,27 2,23 2,21
25 4,24 3,38 2,99 2,76 2,60 2,49 2,41 2,34 2,28 2,24 2,20 2,16 2,11 2,05 2,00 2,96 1,92 1,87 1,84 1,80 1,77 1,74 1,72 1,717,77 5,57 4,68 4,18 3,86 3,63 3,46 3,32 3,21 3,13 3,05 2,99 2,89 2,81 2,70 2,62 2,54 2,45 2,40 2,32 2,29 2,23 2,19 2,17
159
Sumber: Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito
V2 = dk V1 = dk pembilangpenyebut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 16 20 24 30 40 50 75 100 200 500 §
26 4,22 3,37 2,89 2,74 2,59 2,47 2,39 2,32 2,27 2,22 2,18 2,15 2,10 2,05 1,99 1,95 1,90 1,85 1,82 1,78 1,76 1,72 1,70 1,697,73 5,53 4,64 4,14 3,82 3,59 3,42 3,29 3,17 3,09 3,02 3,96 2,86 2,77 2,66 2,58 2,50 2,41 2,36 2,28 2,25 2,19 2,15 2,13
27 4,21 3,35 2,96 2,73 2,57 2,46 2,37 2,30 2,25 2,20 2,16 2,13 2,08 2,03 1,97 1,93 1,88 1,84 1,80 1,76 1,74 1,71 1,68 1,677,68 5,49 4,60 4,11 3,79 3,56 3,39 3,26 3,14 3,06 2,98 2,93 2,83 2,74 2,63 2,55 2,47 2,38 2,33 2,25 2,21 2,16 2,12 2,10
28 4,20 3,34 2,95 2,71 2,56 2,44 2,36 2,29 2,24 2,19 2,15 2,12 2,06 2,02 1,96 1,91 1,87 1,81 1,78 1,75 1,72 1,69 1,67 1,657,64 5,45 4,57 4,07 3,76 3,33 3,36 3,23 3,11 2,03 2,95 2,90 2,80 2,71 2,60 2,52 2,44 2,35 2,30 2,22 2,18 2,13 2,09 2,06
29 4,18 5,33 2,93 2,70 2,54 2,43 2,35 2,28 2,22 2,18 2,14 2,10 2,05 2,00 1,94 1,90 1,85 1,80 1,77 1,73 1,71 1,68 1,65 1,647,60 5,52 4,54 4,04 3,73 3,50 3,33 3,20 3,06 3,00 2,92 2,87 2,77 2,68 2,57 2,49 2,41 2,32 2,77 2,19 2,15 2,10 2,06 2,03
30 4,17 3,32 2,92 2,69 2,53 2,42 2,34 2,27 2,21 2,16 2,12 2,09 2,04 1,99 1,93 1,89 1,84 1,79 1,76 1,72 1,69 1,66 1,64 1,627,56 5,39 4,51 4,02 3,70 3,47 3,30 3,17 3,06 2,98 2,90 2,84 2,74 2,66 2,55 2,47 2,38 2,29 2,24 2,16 2,13 2,07 2,03 2,01
32 4,15 3,30 2,90 2,67 2,51 2,40 2,32 2,25 2,19 2,14 2,10 2,07 2,02 1,97 1,91 1,86 1,82 1,76 1,74 1,69 1,67 1,64 1,61 1,597,50 5,34 4,46 3,97 3,66 3,42 3,25 3,12 3,01 2,94 2,86 2,80 2,70 2,62 2,51 2,42 2,34 2,25 2,20 2,12 2,08 2.02 1,98 1,96
34 4,13 3,28 2,88 2,65 2,49 2,38 2,30 2,23 2,17 2,12 2,08 2,05 2,00 1,95 1,89 1,84 1,80 1,74 1,71 1,67 1,64 1,61 1,59 1,577,44 5,29 4,42 3,93 3,61 3,38 3,21 3,08 2,97 2,89 2,82 2,76 2,66 2,58 2,47 2,38 2,30 2,21 2,15 2,08 2,04 1,98 1,94 1,91
36 4,11 3,26 2,86 2,63 2,48 2,36 2,28 2,21 2,15 2,10 2,06 2,03 1,98 1,93 1,87 2,82 1,78 1,72 1,69 1,65 1,62 1,59 1,56 1,557,39 5,25 4,38 3,89 3,58 3,35 3,18 3,04 2,94 2,86 2,78 2,72 2,62 2,54 2,43 2,35 2,26 2,17 2,12 2,04 2,00 1,90 1,86 1,87
38 4,10 3,25 2,85 2,62 2,46 2,35 3,26 2,19 2,14 2,09 2,05 2,02 1,96 1,92 1,85 1,80 1,76 1,71 1,67 1,63 1,60 1,55 1,53 1,537,35 5,21 3,34 3,86 3,54 3,32 3,15 3,02 2,91 2,82 2,73 2,69 2,59 2,51 2,40 2,32 2,22 2,14 2,08 2,00 1,97 1,88 1,84 1,84
40 4,08 3,23 2,84 2,61 2,45 2,34 2,25 2,18 2,12 2,07 2,02 2,00 1,95 1,90 1,84 1,79 1,74 169 1,66 1,61 1,59 1,54 1,51 1,517,31 5,18 4,31 3,83 3,51 3,29 3,12 2,99 2,88 2,80 2,70 2,66 2,56 2,49 2,37 2,29 2,20 2,11 2,05 1,97 1,94 1,85 1,80 1,81
42 4,07 3,22 2,83 2,59 2,44 2,32 2,24 2,17 2,11 2,06 2,01 1,99 1,94 1,89 1,82 1,78 1,73 1,68 1,64 1,60 1,57 1,52 1,50 1,497,27 5,15 4,29 3,80 3,49 3,26 3,10 2,95 2,86 2,77 2,68 2,64 2,54 2,46 2,35 2,26 2,17 2,08 2,02 1,94 1,91 1,82 1,78 1,78
44 4,06 3,21 2,82 2,58 2,43 2,31 2,23 2,16 2,10 2,05 2,00 1,98 1,92 1,88 1,81 2,76 1,72 1,88 1,63 1,58 1,56 1,51 1,50 1,487,24 5,12 4,29 3,78 3,46 3,24 3,07 2,94 2,84 2,75 2,66 2,62 2,52 2,44 2,32 2,24 2,15 2,06 2,00 1,92 1,88 1,80 1,70 1,75
46 4,05 3,20 2,81 2,57 2,42 2,30 2,22 2,14 2,09 2,04 1,99 1,97 1,91 1,87 1,80 1,75 1,71 1,65 1,62 1,57 1,54 1,50 1,48 1,467,21 5,10 4,24 3,76 3,44 3,22 3,65 2,92 2,82 2,73 2,64 2,60 2,50 2,42 2,30 2,22 2,13 2,04 1,98 1,90 1,86 1,78 1,76 1,72
48 4,04 3,19 2,80 2,56 2,41 2,30 2,21 2,14 2,08 2,03 1,96 1,90 1,86 1,79 1,74 1,70 1,64 1,61 1,56 1,53 1,50 1,47 1,457,19 5,08 4,22 3,74 3,42 3,20 3,04 2,90 2,80 2,71 2,58 2,48 2,40 2,28 2,20 2,11 2,02 1,96 1,88 1,84 1,78 1,73 1,70
160
1
Lampiran 40
Nilai – Nilai Dalam Distribusi – t
α untuk uji dua fihak (two tail test) 0,50 0,20 0,10 0,05 0,02 0,01
α untuk uji satu fihak (one tail test) dk 0,25 0,10 0,05 0,025 0,01 0,005 1 1,000 3,078 6,314 12,706 31,821 63,657 2 0,816 1,886 2,920 4,303 6,965 9,925 3 0,765 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841 4 0,741 1,553 2,132 2,776 3,747 4,604 5 0,727 1,476 2,015 2,571 3,365 4,032 6 0,718 1,440 1,943 2,447 3,143 3,707 7 0,711 1,415 1,895 2,365 2,998 3,499 8 0,706 1,397 1,860 2,306 2,896 3,355 9 0,703 1,382 1,833 2,262 2,821 3,250
10 0,700 1,372 1,812 2,228 2,764 3,169 11 0,697 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106 12 0,695 1,356 1,782 2,179 2,681 3,055 13 0,692 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012 14 0,691 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977 15 0,690 1,341 1,753 2,131 2,602 2,947 16 0,689 1,337 1,746 2,120 2,583 2,921 17 0,688 1,333 1,740 2,110 2,567 2,898 18 0,688 1,330 1,734 2,101 2,552 2,878 19 0,687 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861 20 0,687 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845 21 0,686 1,323 1,721 2,080 2,518 2,831 22 0,686 1,321 1,717 2,074 2,508 2,819 23 0,685 1,319 1,714 2,069 2,500 2,807 24 0,685 1,318 1,711 2,064 2,492 2,797 25 0,684 1,316 1,708 2,060 2,485 2,787 26 0,684 1,315 1,706 2,056 2,479 2,779 27 0,684 1,314 1,703 2,052 2,473 2,771 28 0,683 1,313 1,701 2,048 2,467 2,763 29 0,683 1,311 1,699 2,045 2,462 2,756 30 0,683 1,310 1,697 2,042 2,457 2,750 40 0,681 1,303 1,684 2,021 2,423 2,704 60 0,679 1,296 1,671 2,000 2,390 2,660 120 0,677 1,289 1,658 1,980 2,358 2,617 ∞ 0,674 1,282 1,645 1,960 2,326 2,576
Sumber: Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
161
162
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Lina Murti Safitri merupakan anak pertama dari pasangan
Jasmuri dan Sukartini. Ia merupakan anak pertama dari dua
bersaudara. Ia dilahirkan pada tanggal 26 Desember 1989 di
Jakarta.
Ia menempuh pendidikan dari Sekolah Dasar Negeri di SDN Pesanggrahan 04
Pagi Jakarta Selatan lulus tahun 2001, kemudian melanjutkan pada tingkat SLTP di
SLTP Negeri 177 Jakarta, lulus pada tahun 2004. Selanjutnya melanjutkan di tingkat
SMA bertempat di SMA Negeri 2 Blora, Jawa Tengah dan lulus pada tahun 2007.
Setelah itu melanjutkan ke tingkat Perguruan Tinggi di Universitas Muhammadiyah
Prof.DR.Hamka di Jakarta, sejak tahun 2007 hingga 2011.
Dalam menyelesaikan program Sarjana pada tahun 2011 di Universitas
Muhammadiyah Prof. DR. Hamka penulis membuat skripsi yang berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Circ (Cooperative Integrated
Reading And Composition) terhadap Kemampuan Membaca Karangan Narasi
Siswa Kelas V SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan”.