PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA...
Transcript of PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA...
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE
ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA (Kuasi Eksperimen pada Kelas XI IPA SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk
Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
Iftahussadiyah
NIM :109016100067
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/2015 M
i
ABSTRAK
Iftahussadiyah. 109016100067. Pengaruh Model Pembelajaran Advance
Organizer dengan Peta Konsep terhadap Hasil Belajar Siswa (Kuasi
Eksperimen di SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan). Skripsi, Program
Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas
IlmuTarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model
pembelajaran advance organizer dengan peta konsep terhadap hasil belajar siswa
pada konsep sistem pencernaan. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 8 Kota
Tangerang Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi
eksperimen dengan desain penelitian non equivalent (pre-test and post-test)
control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple
random sampling. Sampel penelitian berjumlah 85 siswa yang terdiri dari 42
siswa kelas eksperimen dan 43 siswa kelas kontrol. Instrumen penelitian yang
digunakan adalah tes hasil belajar, yang berupa tes objektif berbentuk pilihan
ganda yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Analisis data pada kedua
kelompok menggunakan uji-t, diperoleh thitung 2,93 dan ttabel pada taraf signifikan α
= 0.05 sebesar 1.99, maka maka thitung > dari ttabel. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran advance organizer dengan
peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem pencernaan.
Kata Kunci : Pembelajaran Bermakna, Advance Organizer, Peta Konsep, Hasil
Belajar Siswa.
ii
ABSTRACT
Iftahussadiyah. 109016100067. The Influence of Advance Organizer Learning
Model through Concept Mapping toward Students’ Biology Learning
Outcomes. BA Thesis, Biology Education Study Program, Department of Natural
Sciences Education, Faculty of Tarbiya and Teachers’ Training, ‘Syarif
Hidayatullah’ State Islamic University.
The objective of this study is to know the empirical evidence about the influence
of Advance Organizer learning model through concept mapping toward students’
Biology learning outcomes in dygestive system concept. This research was
conducted at SMAN 8 of South Tangerang. The research method used was quasi-
experimental design. The data were obtained through pretest and posttest. They
were then analyzed by using t-test formula to see the effect of using Advance
Organizer learning model through concept mapping toward students’ Biology
learning outcomes. The cluster random sampling technique was applied in
choosing the sample. The sample was 85 students which were divided into two
classes, namely 42 in experiment and 43 in control class. The research instrument
used in collecting the data was multiple choice objective test. The findings showed
that the value of tarithmetic in experimental group posttest was 2,93 and ttable was
1,99 in the significance degree α=0.05. It indicated that, to > ttable. As the result,
the null hypothesis (Ho) was rejected and the alternative hypothesis (Ha) was
accepted that there was the influence of Advance Organizer learning model
through concept mapping toward students’ Biology learning outcomes in
digestive system concept.
Keyword: Meaningful Learning Advance Organizer, Concept Map, Biology
Learning Outcomes.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat
dan ridho-Nya yang telah memberikan kemudahan dalam penyusunan skripsi
dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer dengan Peta
Konsep terhadap Hasil Belajar Siswa.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih. Dengan ketulusan dan kerendahan hati, penulis
menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Nurlena, M.A, Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Baiq Hana Susanti, M.Sc, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Zulfiani, M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd selaku pembimbing I dan Ibu Meiry Fadillah Noor,
M.Si selaku pembimbing II yang telah memberikan arahan dan koreksi dalam
penyusunan skripsi ini
5. Neni Handayani, S.Pd, selaku guru bidang studi IPA-Biologi kelas XI IPA
Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Tangerang Selatan yang telah
memberikan bimbingan dan arahan selama terlaksananya penelitian skripsi.
6. Ayahanda H.Dudung Hudri dan Ibunda Hj. Eti, terimakasih atas segala kasih
sayang serta kesabaranya.
7. Kakak-kakak tercinta dan adikku tersayang terima kasih untuk semua doa dan
semangatnya.
8. M. Rasyid Ridho atas segala semangat dan dukungannya.
9. Sahabat dekatku, Endah, Awal, Lola, Syarifah, Yunia, Rimba, Ria, Sitmel,
terimakasih atas bantuan dan dukungannya.
iv
10. Pengoreksiku, M. Pahrudin, terima kasih untuk semua waktu dan bantuannya.
11. Sahabat-sahabat biologi angkatan 2009 yang tergabung dalam grup Facebook
“Biogos Hot”, terimakasih atas segala doa dan dukungannya.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu baik secara langsung
maupun tidak langsung, dari lubuk hati yang paling dalam saya ucapkan
terima kasih.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca
pada umumnya.
Jakarta, September 2014
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... i
ABSTRACT ........................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 6
C. PembatasanMasalah .................................................................... 7
D. Perumusan Masalah ..................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian………………………………………………. 7
F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 8
BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretis ........................................................................ 9
1. Model Pemrosesan Informasi ................................................ 9
a. Model Pembelajaran........................................................ 9
b. Teori Pemrosesan Informasi ........................................... 10
c. Pengertian Model Pemrosesan Informasi........................ 11
d. Strategi Model Pemrosesan Informasi ............................ 14
2. Model Pembelajaran Advance Organizer ............................. 14
a. Advance Organizer.......................................................... 14
b. Model Pembelajaran Advance Organizer ....................... 17
c. Peta Konsep ..................................................................... 24
3. Belajar ................................................................................... 28
vi
a. Belajar Bermakna ............................................................ 29
b. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Belajar Bermakna 30
c. Belajar dan Pembelajaran Bermakna ............................... 30
d. Syarat – Syarat Belajar Bermakna ................................... 31
4. Hasil Belajar .......................................................................... 32
a. Pengertian Hasil Belajar .................................................. 32
b. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil
Belajar .............................................................................. 33
B. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................... 34
C. Kerangka Berpikir ....................................................................... 34
D. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 37
B. Metode dan Desain Penelitian ..................................................... 37
C. Populasi dan Sampel Penelitian................................................... 39
D. Prosedur Penelitian ...................................................................... 39
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 40
F. Variabel Penelitian ...................................................................... 40
G. Instrumen Penelitian .................................................................... 41
H. Kalibrasi Instrumen ..................................................................... 43
1. Validitas ................................................................................ 43
2. Reliabilitas ............................................................................ 43
3. Tingkat Kesukaran ................................................................ 43
4. Daya Beda ............................................................................. 44
I. Teknik Analisis Data ................................................................... 44
a. Uji Normalitas ................................................................. 44
b. Uji Homogenitas .............................................................. 45
c. Uji Hipotesis Statistik ...................................................... 46
J. Hipotesis Statistika ...................................................................... 47
vii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................ 48
1. Deskripsi Data Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen ............................................................................ 48
B. Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis ............... 49
1. Uji Normalitas ...................................................................... 49
2. Uji Homogenitas ................................................................... 50
3. Uji Hipotesis ......................................................................... 52
4. Data Rata – Rata Nilai LKS Setiap Pertemuan .................... 53
5. Data Nilai AO dalam Bentuk Skor Peta Konsep .................. 54
C. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 54
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 60
B. Saran ............................................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 61
LAMPIRAN ....................................................................................................... 65
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Rekapitulasi Hasil Ulangan Harian Kelas XI IPA ....................................... 2
2.1 Tahapan Model Advance Organizer ............................................................ 20
2.2 Langkah-Langkah dalam Membuat Peta Konsep ........................................ 24
3.1 Desain Penelitian .......................................................................................... 36
3.2 Kisi=Kisi Instrumen Penelitian .................................................................... 40
3.3 Persentase Ranah Kognitif Instrumen Penelitian ........................................ 41
3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran ....................................................................... 51
3.5 Klasifikasi Daya Pembeda Soal ................................................................... 51
4.1 Data Pretest dan Postest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .................. 47
4.2 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen ...................... 48
4.3 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen .................... 49
4.4 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen .................. 50
4.5 Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen ................. 50
4.6 Hasil Uji t Data Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen .............................. 51
4.7 Hasil Uji t Data Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen ............................ 51
4.8 Nilai Rata-Rata LKS Setiap Pertemuan ........................................................ 52
4.9 Data Nilai AO dalam Bentuk Skor Peta Konsep .......................................... 53
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Penskoran Peta Konsep Menurut Novak dan Gowen ................................ 27
2.2 Skema Kerangka Teoritik .......................................................................... 35
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. RPP Sistem Pencernaan ................................................................................ 65
2. Instrumen Penelitian...................................................................................122
3. LKS Kelas Kontrol dan Eksperimen ..........................................................132
4. Rubrik Penilaian LKS ................................................................................144
5. Tugas Peta Konsep Setiap Pertemuan ........................................................150
6. Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol ...........................................154
7. Data Nilai Prestest dan Posttest Kelas Eksperimen ...................................156
8. Data Nilai LKS Kelas Kontrol ....................................................................158
9. Data Nilai LKS Kelas Eksperimen . ...........................................................160
10. Data Nilai Rekapitulasi Peta Konsep Kelas Eksperimen ............................162
11. Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol ................................................163
12. Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol ...............................................167
13. Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen ..........................................170
14. Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen ........................................174
15. Uji Homogenitas Data Pretest ....................................................................178
16. Uji Homogenitas Data Posttest ...................................................................180
17. Uji Hipotesis ...............................................................................................182
18. Lembar Hasil Wawancara..........................................................................185
19. Uji Referensi ..............................................................................................186
20. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ..........................................................194
21. Hasil Belajar Biologi siswa SMAN 8 Kota Tangsel 2011/2012 dan
2012/2013. .................................................................................................219
22. Peta Konsep Siswa .....................................................................................226
23. Surat-Surat .................................................................................................230
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan di masa mendatang ditentukan oleh kualitas pendidikan yang
terjadi saat ini. Pendidikan yang dapat mendukung pembangunan di masa
mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik
sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema
kehidupan yang dihadapinya.1 Oleh karena itu, pendidikan memegang peranan
penting dalam kehidupan karena pendidikan merupakan proses perubahan sikap
seseorang. Perubahan sikap seseorang dapat terjadi melalui proses pendidikan
yang benar, yaitu dengan pemilihan model dan strategi pembelajaran yang tepat.
Peserta didik tidak hanya mendapatkan pengetahuan akan tetapi mampu
mengembangkan potensi pada diri peserta didik sehingga diharapkan dapat
menghadapi dan memecahkan berbagai masalah di kehidupannya.
Guru memiliki peranan yang penting dalam keberhasilan proses pendidikan.
Di dalam proses pendidikan, guru tidak hanya menjalankan fungsi alih ilmu
pengetahuan (transfer knowledge), tetapi juga berfungsi untuk menanamkan nilai
(value) serta membangun karakter (Character Building) secara berkelanjutan dan
berkesinambungan.2 Oleh karena itu guru memegang peranan penting dalam
dunia pendidikan.
Salah satu tugas guru adalah mengajar. Mengajar tidak hanya sebatas
pentransferan ilmu melainkan bagaimana peserta didik dapat mengekspresikan
diri mereka sesuai dengan potensi dan bakat yang mereka miliki. Guru tidak
hanya bertugas mengajar melainkan juga mendidik siswa agar terjadi perubahan
1 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif,(Jakarta:Kencana Prenadia Media
Group,2009),h.1.
2 Sri Sunarti dan Widyaiswara Pertama, “Peran Guru Sebagai Model dalam Pembelajaran
Karakter dan Budaya Bangsa Melalui Pendidikan Bahasa Inggris,
”http://sumsel.kemenag.go.id/file/file/TULISAN/htbe1341373513.pdf diakses pada 05/07/2014
pukul 01 :10 WIB, h.2.
2
tingkah laku karena di dalam tugas mengajar dan mendidik terdapat proses yang
membelajarkan dan mendidik peserta didik ke arah yang lebih baik.
Pembelajaran merupakan upaya untuk membelajarkan peserta didik. Kegiatan
pembelajaran merupakan bagian penting dari tugas pendidik (guru). Hal ini
berdasarkan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 39 ayat (2) disebutkan bahwa “pendidik merupakan tenaga
profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik
pada perguruan tinggi.”3
Produk dari sebuah proses pembelajaran dinyatakan dalam bentuk hasil
belajar. Hasil belajar sains di Indonesia telah diujikan secara internasional melalui
program TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study).
Berdasarkan hasil belajar sains di Indonesia pada tahun 2011, Indonesia berada
pada peringkat 41 dari 43 negara. Skor ketercapaian untuk bidang sains hanya
mencapai 406 dari rata-rata 500.4 Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa
di Indonesia masih belum memberikan hasil yang baik. Sehingga diperlukan
upaya yang lebih besar dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran
sains.
Salah satu penyebab rendahnya pencapaian skor sains di Indonesia adalah
kualitas pendidikan di Indonesia. Menurut Maisaroh dan Rostrieningsih
menyatakan bahwa dalam proses belajar mengajar, ada banyak faktor yang
mempengaruhi pencapaian nilai hasil belajar siswa, baik yang berasal dari dalam
diri siswa (internal) maupun dari lingkungan luar (eksternal). Faktor internal
terkait dengan disiplin, respon dan motivasi siswa, sementara faktor eksternal
adalah lingkungan belajar, tujuan pembelajaran, kreatifitas pemilihan media
belajar oleh pendidik, serta metode pembelajaran. Faktor-faktor tersebut
3 Undang–Undang Republik Indonesia No. 20 Th 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
4 TIMSS and PIRLS, TIMSS 2011 International Result in Science, 2014, h.2.
(http://timssandpirls.bc.edu/data-release-2011/pdf/Overview-TIMSS-and-PIRLS-2011
Achievement.pdf).
3
mempengaruhi satu sama lain dan merupakan satu kesatuan yang mendasari hasil
belajar siswa.5
Metode pembelajaran yang dipilih oleh seorang pendidik menjadi sumber
rendahnya hasil belajar. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat akan
membawa suasana belajar yang menyenangkan, sehingga siswa dapat memahami
konsep dengan baik. Rendahnya hasil belajar menunjukkan siswa mengalami
kesulitan dalam belajar. Salah satu keadaan siswa yang perlu mendapat perhatian
guru adalah kesulitan di dalam belajar. Kesulitan siswa untuk memahami konsep
yang diajarkan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : pimpinan, guru,
metode dan pendekatan yang digunakan oleh guru, dan latar belakang siswa itu
sendiri.6
Hasil observasi di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan pada tahun pelajaran
2013/2014 pada hasil belajar konsep sistem pencernaan menunjukkan bahwa
mayoritas peserta didik kelas XI IPA mendapatkan nilai di bawah KKM.7 Hal ini
menunjukkan pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih belum berhasil.
Penyebab rendahnya hasil belajar siswa di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan
diperkirakan dalam proses pembelajaran guru bidang studi lebih banyak
menggunakan metode ceramah sehingga siswa tidak berperan aktif dalam proses
pembelajarannya. Metode ceramah tidaklah buruk untuk digunakan dalam proses
pembelajaran, akan tetapi komposisi penggunaannya harus disesuaikan dengan
tujuan pembelajaran. Selain itu, siswa kelas XI IPA di SMAN 8 Kota Tangerang
Selatan tidak menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam proses
pembelajarannya, hanya mendapat buku pelajaran dan penjelasan dari guru.
Penggunaan LKS dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan kemandirian
siswa dalam belajar, sehingga siswa belajar tidak hanya melalui buku pelajaran
dan penjelasan guru saja, akan tetapi dapat menguji kemampuan pengetahuan
5 Maisaroh dan Rostrieningsih, “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan
Metode Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Pada Mata Pelajaran Keterampilan Dasar
Komunikasi Di SMK Negeri 1 Bogor – Maisaroh dan Rostrieningsih”, Jurnal Ekonomi &
Pendidikan, Volume 8 Nomor 2, November, 2010. h.158.
6 Karya Sanulingga & Denny Munte, Jurnal Pendidikan Fisika, “Pengaruh Model Pembelajaran
Advance Organizer Berbasis Mind Map terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Besaran
dan Satuan di Kelas X SMA”, Vol. 1 No 2, Desember 2012. h.2. 7 Lampiran 21 hal.219.
4
siswa dengan menggunakan LKS. Keadaan ini mengakibatkan kurangnya
pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.8
Fakta tersebut menjelaskan masalah utama rendahnya hasil belajar siswa
disebabkan pengunaan model, metode, dan strategi pembelajaran yang kurang
tepat yang berupa ceramah. Diduga sumber masalahnya adalah proses belajar
siswa yang hanya menghafal informasi, hal ini ditunjukkan dengan fakta bahwa
pembelajaran di kelas lebih banyak menggunakan metode ceramah. Dalam
menerima informasi, ada kemungkinan siswa lebih cenderung menghapalkan
informasi yang didapatkan tanpa mencoba mengkaitkan dengan konsep yang
pernah dimilikinya.9
Metode pembelajaran ceramah lebih banyak berpusat pada guru, dimana
komunikasi lebih banyak satu arah dari guru ke siswa menyebabkan siswa terpaku
mendengar dan cenderung membosankan. Dalam proses pembelajaran di SMAN
8 Kota Tangerang Selatan siswa kurang didorong untuk mengembangkan
kemampuan berfikir, siswa lebih banyak diarahkan kepada kemampuan untuk
menghafal informasi yang diberikan oleh guru. Berdasarkan masalah-masalah di
atas, dalam pembelajaran diperlukan upaya untuk meningkatkan hasil belajar
siswa khususnya dalam bidang studi biologi. Karena dalam pembelajaran biologi
siswa tidak hanya dituntut untuk menghapal konsep akan tetapi penguasaan
berfikir kritis juga diperlukan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan
menggunakan model pembelajaran advance organizer.
Model pembelajaran advance organizer (AO) menekankan pada proses
pembelajaran yang bermakna. Advance organizer adalah suatu model yang
membantu siswa untuk memperkuat kemampuan kognitifnya.10
Sehingga dengan
demikian, melalui model pembelajaran ini hasil belajar siswa dalam ranah
kognitif akan ditingkatkan dan tujuan akhirnya siswa akan memahami konsep
pelajaran dengan baik.
Menurut Ausubel dalam Bruce Joyce, bermakna atau tidaknya suatu
materi bergantung pada kesiapan pelajar dan bagaimana mengorganisasikan
8 Lampiran 18 hal 185.
9 R.W. Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran,(Jakarta:Erlangga,2011),h.94.
10
Bruce Joyce, Models of Teaching, Pearson Educational Internatonal, h.249
5
materi. Jika pelajar dimulai dengan “set” yang benar dan jika bahan terorganisir
dengan baik maka pembelajaran bermakna akan terjadi.11
Menurut Abdul Azis,
model pembelajaran advance organizer adalah model pembelajaran yang
dirancang untuk memperkuat struktur kognitif siswa. Struktur kognitif adalah
fakta-fakta, konsep-konsep, dan generalisasi-generalisasi yang telah dipelajari dan
diingat oleh siswa. Dengan kata lain, struktur kognitif merupakan jenis
pengetahuan tertentu yang ada dalam pikiran. Impelementasi model advance
organizer menyuguhkan rekomendasi kepada guru sebagai fasilitator untuk
menyeleksi, mengatur, dan menyajikan informasi baru. Model tersebut berfungsi
sebagai kerangka konseptual bagi pengetahuan pengetahuan berikutnya yang lebih
rinci dan abstrak.12
Oleh karena itu model pembelajaran advance organizer
merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat memberikan pembelajaran
menjadi lebih bermakna.
Model pembelajaran pembelajaran advance organizer mempunyai
kelebihan antara lain siswa dapat berinteraksi dengan memecahkan masalah untuk
menemukan konsep-konsep yang dikembangkan, dapat membangkitkan perolehan
materi akademik dan keterampilan sosial siswa, dapat mendorong siswa untuk
mengetahui jawaban pertanyaan yang diberikan (siswa semakin aktif), dapat
melatih meningkatkan keterampilan siswa melalui diskusi kelompok,
meningkatkan keterampilan berfikir siswa baik secara individu maupun
kelompok, menambah kompetensi siswa dalam kelas. Namun sebagai model
pembelajaran, advance organizer juga memiliki kekurangan dalam proses
pengajaran, yaitu dibutuhkan kontrol yang intensif dari guru sehingga jika siswa
terlalu banyak, proses pembelajaran menjadi kurang efektif.13
Menurut Misran Rahman pembelajaran bermakna (meaningful) pada
dasarnya mengupayakan agar siswa menghubungkan konsep-konsep yang telah
11 Ibid, h.250.
12
Abdul Azis, “Model Advance Organizer dan Penerapannya dalam Pembelajaran”, Ta’allum,
Vol.19, 2009, h.35.
13 Denny Munte, “Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Berbasis Mind Map
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Besaran Fisika Dan Satuannya Di Kelas X
Semester I Sma Negeri 5 Pematang Siantar T.P. 2012/2013”, Skripsi, pada Universitas Negeri
Medan. Diakses dari http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Undergraduate-22515-
BAB%20II.pdf pada 04/07/2014 pada pukul 01 :10 WIB, h. 15.
6
diketahuinya dengan konsep yang akan dipelajari. Salah satu kegiatan
pembelajaran bermakna adalah suatu representasi berupa jaringan konsep sebagai
hasil dari konstruksi yang merupakan keterkaitan antara konsep dan prinsip yang
mengatur struktur serta relasi matematika agar mudah dipahami siswa.
Representasi berupa jaringan konsep tersebut yang dikenal dengan “peta konsep”.
Melalui peta konsep pula proses belajar dan pembelajaran siswa akan menjadi
lebih singkat, sederhana dan sistematis.14
Maka dapat disimpulkan bahwa peta
konsep dapat dijadikan salah satu alat agar pembelajaran bermakna dapat terjadi
karena pengetahuan atau informasi “baru” dengan pengetahuan terstruktur yang
telah dimiliki oleh siswa dapat saling berkaitan sehingga menjadi lebih diserap
dan dipahami oleh siswa.
Beberapa teori yang telah dipaparkan sebelumnya melandasi penulis untuk
menyusun dan melaksanakan sebuah penelitian tentang hasil belajar dalam
pembelajaran sains khususnya Biologi. Dalam penelitian ini diharapkan hasil
belajar siswa mengalami peningkatan. Penggunaan model AO dengan peta konsep
dalam pembelajaran membuat siswa tidak hanya belajar menghafal informasi baru
yang didapat, tetapi juga berusaha menghubungkan dengan pengetahuan yang
sudah ada dalam struktur kognitif siswa, memahami dan mengorganisasikan
pengetahuan mereka sehingga siswa mengalami belajar bermakna dan dapat
membuat hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Oleh karena itu peneliti
mengambil judul “pengaruh pembelajaran advance organizer dengan peta konsep
terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem pencernaan”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat
diidentifikasi masalah yang terjadi, yaitu:
1. Penerapan metode atau model pembelajaran yang kurang tepat oleh guru.
2. Hasil belajar siswa sains di Indonesia masih rendah.
14 Misran Rahman, Pembelajaran dengan Peta Konsep Bidang Studi Matematika di Kelompok
Belajar Paket B”, h.1.
7
3. Siswa kesulitan dalam memahami materi karena masih belajar mengahafal
informasi bukan memahami
4. Siswa kurang aktif terlibat dalam proses pembelajaran.
C. Pembatasan Masalah
Agar masalah ini dibahas dengan jelas dan tidak meluas, maka masalah
dalam penelitian ini harus dibatasi. :
1. Strategi advance organizer yang digunakan adalah peta konsep, karena peta
konsep merupakan salah satu alat agar pembelajaran bermakna dapat terjadi.
2. Hasil belajar siswa dalam penelitian ini diukur pada tingkat pengetahuan
(C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan
evaluasi (C6), karena C1-C6 menjadi indikator untuk menilai ranah kognitif
yaitu hasil belajar.
3. Penelitian ini dilakukan di kelas XI SMA pada konsep sistem pencernaan,
karena sistem pencernaan merupakan salah satu konsep dimana dalam konsep
tersebut siswa harus mempunyai pemahaman yang baik.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut “Apakah penggunaan model pembelajaran
advance organizer dengan peta konsep dapat mempengaruhi hasil belajar siswa?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penggunaan model
pembelajaran advance organizer dengan peta konsep pada konsep sistem
pencernaan terhadap hasil belajar siswa.
8
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru
Menambah wawasan tentang salah satu alternatif model pembelajaran
untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa serta dapat meningkatkan
profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di kelas.
2. Bagi peneliti
Memberikan pengetahuan dan pengalaman baru mengenai penerapan
model pembelajaran advance organizer dengan petakonsep serta memahami
bagaimana kondisi sosial yang cocok dalam sebuah aktivitas belajar.
3. Bagi pembaca
Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan suatu kajian yang menarik
untuk diteliti lebih lanjut dan lebih mendalam sehingga menghasilkan model
pembelajaran baru yang dapat menjadi solusi dari pembelajaran biologi.
9
BAB II
DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN
PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi
a. Model Pembelajaran
Menurut Zulfiani dkk menjelaskan bahwa “model adalah rencana atau pola
yang dapat dipakai untuk merancang mekanisme suatu pengajaran meliputi
sumber belajar, subyek pembelajar, lingkungan belajar dan kurikulum.”1
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
adalah seperangkat prosedur yang sistematis sebagai perancang bagi para pengajar
untuk mencapai tujuan belajar.
Menurut Joyce and Weil dalam Wawan menjelaskan para ahli menyusun
model pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan, teori-teori
psikologis, sosiologis, psikiatri, analisis sistem, atau teori-teori lain. Joyce and
Weil berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang
dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka
panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran
di kelas atau yang lain.
Model pembelajaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1) Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar para ahli pendidikan tertentu.
2) Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu.
3) Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan KBM di kelas.
4) Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan : (1) urutan langkah-langkah
pembelajaran (syntax), (2) adanya prinsip-prinsip reaksi, (3) sistem sosial, (4)
sistem pendukung.
5) Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran yang meliputi
dampak pembelajaran dan dampak pengiring.
1 Zulfiani,dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta,2009),
cet. 1, h.117.
10
6) Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan pedoman model
pebelajaran yang dipilihnya.2
b. Teori Pemrosesan Informasi
Salah satu teori yang kognitif yang menjelaskan proses belajar pada diri
seseorang yang berkenaan dengan tahap-tahap proses pengolahan informasi
adalah Teori Pemrosesan Informasi. Menurut teori ini, proses belajar tidak
berbeda halnya dengan proses menerima, menyimpan, dan mengungkapkan
kembali informasi-informasi yang telah diterima sebelumnya. Gejala-gejala
tentang belajar dapat dijelaskan jika proses belajar itu dianggap sebagai proses
transformasi masukan menjadi keluaran.3 Menurut Trianto teori pemrosesan
informasi menjelaskan pemrosesan, penyimpanan dan pemanggilan kembali
pengetahuan dari otak. Peristiwa-peristiwa mental diuraikan sebagai transformasi-
transformasi informasi dari input (stimulus) ke output (respon).4
Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa teori
pemrosesan informasi adalah teori yang menjelaskan bagaimana seseorang
memperoleh sejumlah informasi dan dapat diingat dalam waktu yang cukup lama.
Oleh karena itu perlu menerapkan suatu strategi belajar tertentu yang dapat
memudahkan semua informasi diproses di dalam otak melalui beberapa indera.
c. Pengertian Model Pemrosesan Informasi
Menurut Rusman, model ini berdasarkan Teori Belajar Kognitif (Piaget)
dan berorientasi pada kemampuan siswa memproses informasi yang dapat
memperbaiki kemampuannya. Pemrosesan informasi merujuk pada cara
mengumpulkan/menerima stimuli dari lingkungan : mengorganisasi data,
2 Wawan Danasasmita, “Model Pembelajaran dan Pendekatannya”,
(http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_JEPANG/195201281982031-
WAWAN_DANASASMITA/Makalah/PENDEKATAN_DAN_MODEL_PEMBELAJARAN.pdf)
diakses pada tanggal 05/06/2014 pukul 02 :24 WIB, h.2.
3 Muthia,”Memahami Belajar dari Sisi Pandang Teori Pemrosesan Informasi,
(http://file.upi.edu/Direktori/FIP/Jur._Kurikulum_dan_Tek._Pendidikan/195806191986012-
Muthia_Alinawati/Memahami_Belajar_Dari_Sisi_Pandang_Teori_Pemrosesan_Informasi.pdf)
diakses pada tanggal 06/07/2014 pukul 02:48 WIB, h.1.
4 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta : Kencana Prenada
Media Group,2009). Cet. 4, h.32.
11
memecahkan masalah, menemukan konsep dan menggunakan simbol verbal dan
visual.5 Pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa mengumpulkan atau
menstimulus dari lingkungan mereka kemudian mengolah stimulus yang mereka
dapat agar kemampuan mereka dalam mengolah dan menggunakan informasi
yang mereka dapat dari lingkungan bisa lebih baik dan dapat digunakan dalam
kehidupan mereka.
Menurut Zulkifli, model belajar pemrosesan informasi ini sering pula
disebut model kognitif information processing, karena dalam proses belajar ini
tersedia tiga taraf struktural sistem informasi, yaitu:
1) Sensory atau intake register: informasi masuk ke sistem melalui sensory
register, tetapi hanya disimpan untuk periode waktu terbatas. Agar tetap
dalam sistem, informasi masuk ke working memory yang digabungkan
dengan informasi di long-term memory.
2) Working memory: pengerjaan atau operasi informasi berlangsung di working
memory, dan di sini berlangsung berpikir yang sadar. Kelemahan
working memory sangat terbatas kapasitas isinya dan memperhatikan
sejumlah kecil informasi secara serempak.
3) Long-term memory, yang secara potensial tidak terbatas kapasitas isinya
sehingga mampu menampung seluruh informasi yang sudah dimiliki peserta
didik. Kelemahannya adalah sulit mengakses informasi yang tersimpan di
dalamnya. 6
Menurut Joyce and Weil dalam Indrawati model pembelajaran informasi
yaitu model-model pembelajaran dalam rumpun ini bertitik tolak dari prinsip-
prinsip pengolahan informasi, yang beracuan pada cara-cara bagaimana manusia
merespon lingkungan, mengorganisasi data, mengidentifikasi masalah, menyusun
konsep, memecahkan masalah, dan menggunakan simbol-simbol. Model-model
pembelajaran dalam rumpun ini berhubungan dengan kemampuan siswa untuk
5 Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:
RajaGrafindo, 2010), h.139.
6 Zulkifli, http://blogzulkifli.wordpress.com/2011/06/08/teori-pemrosesan-informasi/ diakses
pada 05/07/2014 pukul 22 : 09 WIB
12
memecahkan masalah dan siswa dalam belajar ditekankan supaya berpikir
produktif.7
Model pembelajaran pemrosesan informasi dapat dinyatakan sebagai
model pembelajaran yang menjelaskan bagaimana cara individu memberi respon
yang datang dari lingkungannya dengan cara mengorganisasikan data,
memformulasikan masalah, membangun konsep dan rencana pemecahan masalah
serta penggunaan simbol-simbol verbal dan non verbal. Model ini memberikan
kepada pelajar sejumlah konsep, pengetesan hipotesis, dan memusatkan perhatian
pada pengembangan kemampuan kreatif.
Menurut Bruce Joyce and Weil dalam Indrawati menjelaskan tentang
jenis-jenis model pembelajaran yang termasuk ke dalam model pemrosesan
informasi. Model pembelajaran yang termasuk rumpun model pembelajaran
pemrosesan informasi adalah :
1) Model Berpikir Induktif
Tokohnya adalah Hilda Taba. Model ini memiliki keunggulan melatihkan
kemampuan menganalisis informasi dan membangun konsep yang
berhubungan dengan kecakapan berpikir.
2) Model Latihan Inkuiri
Tokohnya adalah Richard Suchman. Model ini bertujuan untuk pembentukan
kemampuan berpikir induktif yang banyak diperlukan dalam kegiatan
akademik.
3) Model Pembentukan Konsep
Tokohnya, Jerome Bruner, Goodnow, dan Austin. Model ini memiliki
tujuan untuk kemampuan berpikir induktif, siswa dilatih untuk mempelajari
konsep secara efektif.
4) Model Perkembangan Kognitif.
Tokohnya, Jean Pieget, Irving sigel, Edmund Sulivan, dan Lawrence
Kohlberg, tujuannya adalah untuk meningkatkan perkembangan intelektual,
7 Indrawati, Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi,
(http://www.p4tkipa.net/modul/Tahun2005/SMP/Kimia/Model%20Pemrosesan%20Informasi.pdf)
diakses pada 05/07/2014 pukul 22 : 15 WIB, h.4.
13
terutama penalaran logis, tetapi dapat pula diterapkan pada perkembangan
sosial moral.
5) Model Advance Organizer
Tokohnya, David ausebel. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan
mengolah informasi melalui penyajian materi beragam (ceramah, membaca,
dan media lainnya) dan menghubungkan pengetahuan baru dengan struktur
kognitif yang telah ada.
6) Model mnemonics
Tokohnya,Pressley, Levin, dan Delaney. Model ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan mengingat dan mengasimilasi informasi.8
Model pemrosesan informasi menjelaskan bagaimana cara individu
memberi respon yang datang dari lingkungannya dengan cara mengorganisasikan
data, memformulasikan masalah, membangun konsep dan rencana pemecahan
masalah. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dinyatakan bahwa model
pembelajaran advance organizer termasuk dalam model pemrosesan informasi
yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kemampuan pemrosesan
informasi guna menyerap dan mengkaitkan bidang-bidang pengetahuan. secara
bermakna.
d. Strategi Model Pemrosesan Informasi
Setiap model pembelajaran memiliki strategi untuk mencapai tujuan
penmbelajaran. Menurut Wawan, model proses informasi ini meliputi beberapa
strategi pembelajaran, diantaranya:
1) Mengajar induktif, yaitu untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan
membentuk teori.
2) Latihan inquiry, yaitu untuk mencari dan menemukan informasi yang
memang diperlukan.
8 Ibid, h.5.
14
3) Inquiry keilmuan, bertujuan untuk mengajarkan sistem penelitian dalam
disiplin ilmu, dan diharapkan akan memperoleh pengalaman dalam domai-
domain disiplin ilmu lainnya.
4) Pembentukan konsep, bertujuan untuk mengembangkan intelegensi umum,
terutama berpikir logis, aspek sosial dan moral.
5) Model advanced organizer bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
memproses informasi yang efisien untuk menyerap dan menghubungkan
satuan ilmu pengetahuan secara bermakna.9
Strategi-strategi model pemrosesan informasi tersebut digunakan agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai. Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang
akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi
pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan peserta didik menerima
dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran
dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar.
2. Model Pembelajaran Advance Organizer
a. Advance Organizer
1) Pengertian Advance Organizer
Menurut Novak, advance organizer adalah jembatan kognitif yang
digunakan guru untuk membantu membuat peserta didik membuat hubungan
antara apa yang mereka tahu dan apa yang akan mereka pelajari. Menurut Ausubel
advance organizer adalah materi yang diperkenalkan sebelum materi/konten yang
asing sehingga memudahkan asimiliasi pengetahuan yang baru. Oleh karena itu,
advance organizer bertindak sebagai pengait untuk penerimaan konten baru.10
Menurut Kirkman & Shaw dalam Dell„Olio mengemukakan bahwa
“advance organizer tidak sama dengan ikhtisar atau rangkuman yang terdiri dari
teks pada tingkat abstraksi yang sama sebagai bahan yang harus dipelajari ,
9 Wawan Danasasmita, op.cit ., h.5.
10
Hudson Shihusa and Fred N. Kerato, Using Advance Organizers to Enhance Students‟
Motivation in Learning Biology, Eurasia Journal of Mathematics, Science&Technology
Education, 2009, h..413-420.
15
melainkan dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara apa yang sudah
siswa tahu dan apa yang dia perlu tahu sebelum ia berhasil mengerjakan tugas
yang diberikan.”11
Menurut Hansiswany dalam Sri Rahayu, “advance organizer adalah suatu
rencana pembelajaran yang digunakan untuk menguatkan struktur kognitif siswa
ketika mempelajari konsep-konsep atau informasi yang baru dan bagaimana
sebaiknya pengetahuan itu disusun serta dipahami dengan benar. Advance
organizer merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran untuk menyiapkan
siswa melihat kebermaknaan konsep yang akan dipelajari dan menghubungkan
dengan konsep yang sudah dimiliki.12
Advance organizer dapat dinyatakan sebagai sebuah alat yang digunakan
sebelum kegiatan pembelajaran yang membantu menghubungkan antara apa yang
akan dipelajari dan apa yang telah siswa ketahui.
Menurut Diptoadi dalam Djoko, strategi dalam pengorganisasian
pembelajaran yang baik, yang dilatarbelakangi oleh teori Ausubel, harus
memenuhi prinsip progressive differentiation dan integrative reconciliation.
Kedua prinsip ini diduga kuat dapat memperkuat struktur kognitif siswa. Prinsip
yang pertama berarti ide-ide yang sangat umum dari kegiatan pembelajaran
kemudian disajikan pertama kali secara bertahap, dirinci dan dispesifikasi,
sedangkan prinsip yang kedua berarti bahwa ide-ide yang sudah ada yang
sebelumnya telah dipelajari kemudian dikaitkan dengan pengetahuan yang telah
ada. 13
Pengorganisasian pembelajaran supaya dapat bermakna (meaningful) dan
bukan hapalan (rote) maka hal yang harus dilakukan adalah mengaitkan bahan
ajar yang kemungkinan bermakna dengan ide-ide yang ada pada struktur kognitif
siswa. Kemudian mengaitkan sifat substansif bahan baru terhadap keterbatasan
11 Dell „Olio and Tony Donk, Models of Teaching : Connecting StudentLearning With
Standards 2007, h. 393.
12 Sri Rahayu, Journal of Innovative Science Education, “Pengembangan Model Pembelajaran
Advance Organizer untuk Meningkatkan Aktivitas dan hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan
Koloid”, 2012, h.29.
13 Djoko Apriono, “Advance Organizer : Konsep, Komponen Model, dan Implementasi dalam
Pembelajaran PPKN”, Prospektus, Tahun VII Nomor 2, Oktober 2009, h. 124.
16
struktur kognitif. Salah satu strategi yang efektif yang bisa diimplementasikan
adalah menggunakan advance oganizer.
2) Jenis – Jenis Advance Organizer
Memilih atau mendesain sebuah advance organizer itu sendiri juga sulit,
karena sebuah advance organizer yang efektif harus sesuai dengan konten dan
siswa. Karena advance organizer ini sebagai alat yang digunakan untuk
menghubungkan pengetahuan yang akan diketahui siswa dan apa yang akan
dipelajari oleh siswa maka pemilihan advance organizer sendiri harus tepat.
Advance organizer tidak perlu panjang lebar tetapi harus bisa dirasakan secara
sadar oleh siswa, dipahami dengan jelas, dan berhubungan dengan bahan
organizer itu sendiri.
Adapun jenis-jenis advance organizer menurut Abdul Azis ada dua tipe
yaitu expository organizer dan comparative organizer. Sebuah Expository
organizer menyediakan informasi untuk mempelajari materi-materi yang tidak
familiar.14
Contoh, jika kita ingin menjelaskan tentang fungsi jaringan hewan
terlebih dahulu dijelaskan tentang struktur jaringan hewan. Kemudian
Comparative organizers. Comparative organizers membandingkan dan
mempertentangkan dua konsep, teori, atau proses untuk menghindari kebingungan
yang ditimbulkan oleh kesamaan keduanya. Advance organizer merupakan alat
untuk memberikan setting atau struktur familiar untuk mengaitkan materi baru
yang berpotensi asing.15
3) Kelebihan dan Kekurangan Advance Organizer
Setiap hal pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan, begitu juga dengan
advance organizer. Menurut Joyce dalam Cahyo adapun kelebihan advance
organizer diantaranya : (1) guru dapat mengontrol guru dapat mengontrol
keleluasaan materi pembelajaran sehingga peserta didik dapat menguasai bahan
pelajaran yang disampaikan. (2) Apabila materi pembelajaran cukup luas dan
14 Abdul Azis, “Model Advance Organizer dan Penerapannya dalam Pembelajaran”, Ta’allum,
Vol.19, 2009, h.39.
15 Ibid, h. 38.
17
waktu yang dimiliki luas maka teori ini sangat tepat dilakukan. (3) Peserta didik
dapat mendengar melalui pearutan dalam suatu materi pembelajaran sekaligus
peserta didik dapat melihat atau mengobservasi. (4) pembelajaran ini dapat
digunakan dalam jumlah peserta didik yang cukup banyak. Selain kelebihan juga
terdapat kekurangan, kekurangannya diantara lain : (1) materi pra syarat harus
sudah diajarkan. (2) Harus ada kerjasama aktif antara guru dan peserta didik.16
b. Model Pembelajaran Advance Organizer
1) Pengertian Model Pembelajaran Advance Organizer
Model pembelajaran advance organizer dikembangkan oleh David
Ausubel. Ia adalah seorang penganut aliran psikologi perkembangan kognitif. Ia
menekankan bahwa pada cara verbal, yaitu suatu cara belajar yang menurut dia
merupakan kenyataan dalam praktik pengajaran yang berlangsung di sekolah.
Menurut Hunaidah “model pembelajaran advance organizer adalah model
pembelajaran yang menekankan pada cara belajar secara verbal bermakna, yaitu
suatu cara belajar dan merupakan kenyataan dalam praktek pengajaran. Model
advance organizer menekankan pada upaya membantu guru dalam menyajikan
informasi secara bermakna dan efisien.”17
Jadi model pembelajaran ini membantu
guru dalam menyajikan informasi secara verbal dan bermakna.
Menurut Ausubel dalam Bruce Joyce menjelaskan bahwa “model
pembelajaran advance organizer dirancang untuk memperkuat struktur kognitif
siswa. Pengetahuan siswa tentang topik tertentu pada waktu tertenu dan
bagaimana mengorganisir secara baik, jelas, dan menstabilkan pengetahuan
tersebut.”18
Menurut Kirkman & Shaw dalam Dell„Olio menjelaskan bahwa “model
pembelajaran advance organizer adalah model yang membantu siswa itu
16 Cahyo Budiarto, ”Implementasi Model Pembelajaran Advance Organizer PADA Materi
Pokok Persamaan Kuadrat untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik X SMA,” Skripsi
pada IAIN Walisongo Semarang, Semarang, 2010, h.25, tidak dipublikasikan.
17 Hunaidah M, “Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika dan Keterampilan Beriquiri melalui
Model Pembelajaran Advance Organizer pada Siswa SMAN 8 Kendari”,MIPA, Vol.7, No 2,
Agustus 2008, h.177-184 .
18 Bruce Joyce, Models of Teaching, Pearson Educational Internatonal, h.249
18
mengorganisasikan informasi dengan menghubungkannya ke struktur kognitif
yang lebih besar dan mencerminkan organisasi dari disiplin ilmu itu sendiri.19
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran advance organizer merupakan suatu cara belajar untuk memperoleh
pengetahuan baru yang dikaitkan dengan pengetahuan yang telah ada dalam
pembelajaran, artinya setiap pengetahuan mempunyai struktur konsep tertentu
yang membentuk kerangka dari sistem pemrosesan informasi yang dikembangkan
dalam pengetahuan (ilmu).
2) Tujuan Model Pembelajaran Advance Organizer
Setiap model pembelajaran pasti memiliki tujuan dan manfaat
pembelajaran masing-masing. Begitu pula dengan model pembelajaran advance
organizer. Model pembelajaran advance organizer memiliki mempunyai tiga
tujuan sebagai berikut:
a) Memberikan arahan bagi siswa untuk mengetahui apa yang terpenting dari
materi yang dipelajarinya.
b) Meng-highlight diantara hubungan-hubungan yang akan dipelajari
c) Memberikan penguatan terhadap pengetahuan yang diperoleh/dipelajari.
Sedangkan manfaatnya adalah:
a) Dapat menyediakan suatu kerangka konseptual untuk materi belajar yang
akan dipelajari siswa.
b) Dapat berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan antara apa yang
sedang dipelajari siswa “saat ini” dengan “apa” yang akan dipelajari siswa.
c) Mampu membantu siswa untuk memahami bahan pelajaran secara lebih
mudah20
19 Dell „Olio and Tony Donk, op. cit., h. 388.
20
Denny Munte, “Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Berbasis Mind Map
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Besaran Fisika Dan Satuannya Di Kelas X
Semester I Sma Negeri 5 Pematang Siantar T.P. 2012/2013”, Skripsi, pada Universitas Negeri
Medan. Diakses dari http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Undergraduate-22515-
BAB%20II.pdf pada 04/07/2014 pada pukul 01 :10 WIB, h. 15.
19
Menurut Syah dalam Herlina menjelaskan bahwa “model pembelajaran
advance organizer dalam suatu pengajaran dimaksudkan untuk mempersiapkan
mental siswa terhadap materi yang akan diberikan guru. Dalam model
pembelajaran advance organizer guru memberikan informasi yang relevan dengan
materi tersebut.”21
Berdasarkan pendapat tersebut, dalam model pembelajaran
advance organizer guru bertugas untuk menyiapkan siswa dalam pembelajaran
sehingga siswa mudah untuk menerima informasi baru pada konsep yang
disajikan guru.
Berbeda dari Syah, Suwama menyebutkan bahwa “model pembelajaran
advance organizer bertujuan untuk memperkuat struktur kognitif siswa dan
menambah daya ingat (retensi) siswa terhadap informasi yang bersifat baru.”22
Berdasarkan pendapat tersebut model pembelajaran advance organizer memiliki
tujuan berbeda dari teori sebelumnya. Model advance organizer dirancang supaya
pengetahuan yang baru bisa bertahan lama di dalam struktur kognitif siswa.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model advance
organizer adalah model pembelajaran yang bertujuan untuk memperkuat struktur
kognitif siswa dan dapat menghubungkan konsep-konsep yang telah ada dalam
struktur kognitif siswa dengan konsep yang akan dipelajari siswa. Model advance
organizer. Kemudian, dengan menggunakan model pembelajaran advance
organizer diharapkan dalam struktur kognitif siswa akan tercipta kerangka
berpikir tentang suatu topik pelajaran yang berguna untuk memulai suatu
pelajaran baru dan mengaitkannya dengan pengetahuan yang relevan yang
sebelumnya sudah ada di dalam stuktur kognitif siswa.
21 Herlina Kusuma Dewi, ”Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Melalui Model
Pembelajaran advance organizer dengan Peta Konsep,” Skripsi pada Universitas Negeri Jakarta,
Jakarta, 2011, h.16, tidak dipublikasikan.
22 Suwama,” Pengaruh Pembelajaran dengan Starter Eksperimen Approach dan Advance
Organizer terhadap Hasil Belajar Biologi dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA”,
(http://pasca.undiksha.ac.id/e-journal/index.php/jurnal_ipa/article/viewFile/482/274) diakses pada
tanggal 07/07/2014 pukul 20: 10 WIB, h.5.
20
3) Tahapan Model Pembelajaran Advance Organizer
Perbedaan antara strategi, metode dan model salah satunya yaitu model
pembelajaran memiliki sintak atau tahapan yang harus dilakukan. Tidak boleh ada
yang dikurangi atau ditambahkan setiap tahapan dalam masing-masing model
pembelajaran. Begitu pula dengan model pembelajaran advance organizer, model
pembelajaran advance organizer juga memiliki tahapan-tahapan yang harus
dilakukan.
Ausubel mengemukakan langkah-langkah yang harus dilalui dalam
melaksanakan model advance organizer. Langkah-langkah yang harus dilalui
dalam melaksanakan model advance organizer adalah23
:
Tabel 2.1 Tahapan model advance organizer
Tahapan Komponen
1. Mempresentasikan
advance organizer
a. Mengklarifikasi tujuan-tujuan pengajaran
b. Mengidentifikasi atribut-atribut pendefinisi
c. Memberi contoh
d. Memberi konteks
e. Mengulangi
f. Membangkitkan kesadaran pengetahuan dan
pengalaman siswa yang relevan.
2. Mempresentasikan
tugas/konten belajar
a. Mempresentasikan materi
b. Mempertahankan perhatian
c. Mengeksplisitkan organisasi
d. Mengeksplisitkan urutan logis dari materi belajar
3. Memperkuat
organisasi kognitif
a. Menggunakan rekonsiliasi integratif
b. Mendorong belajar penerimaan aktif
c. Memunculkan pendekatan kritis terhadap materi
d. Mengklarifikasi
Menurut Hidayat dalam Mawax tahapan dalam pembelajaran advance
organizer terdapat tiga tahapan, yaitu mempresentasikan advance organizer,
penyajian tugas atau bahan ajar, dan penguatan organisasi kognitif. 24 Tahap
pertama yaitu mempresentasikan advance organizer, komponen pada tahap
23 Bruce Joyce, op. cit., h.256.
24
Mawax, (http://mawax.wordpress.com/2011/10/05/model-pembelajaran-advance-organizer/)
di akses pada tanggal 06/07/2014 pukul 13 : 14 WIB
21
pertama diantaranta adalah mengklarifikasi tujuan pengajaran. Penjelasan tujuan
pengajaran adalah suatu cara untuk memperoleh perhatian siswa dan memberikan
prientasi kepada mereka terhadap tujuan pengajaran. Penjelasan tujuan ini juga
penting bagi guru dalam merancang pengajarannya. Kemudian selanjutnya adalah
menyampaikan advance organizer. Advance organizer adalah gagasan dalam
dirinya sendiri dan, seperti materi pelajaran, harus dieksplorasi secara terampil. Ia
juga harus dibedakan dari pernyataan-pernyataan pengenalan, yang hanya berguna
untuk pelajaran tetapi tidak untuk advance organizer. Kemudian dalam
menyajikan advance organizer menurut Herlina dalam menyajikan organizer
terdapat beberapa hal penting dan harus dilakukan yaitu : mengidentifikasi materi
pelajaran, memberi contoh-contoh, menyediakan dan mengatur suasana dan
konsep, dan mengulangi.25
Selanjutnya komponen membangkitkan kesadaran
pengetahuan dan pengalaman siswa yang relevan. Pada bagian ini peran aktif
siswa tampak dalam bentuk memberikan respon terhadap presentasi organizer
yang diberikan oleh guru.
Pada tahap kedua penyajian tugas atau bahan ajar yang terdiri atas
menyajikan bahan, mempertahankan perhatian, membuat organisasi secara
eksplisit, dan menyusun urutan bahan ajar secara logis. Penyajian bahan belajar
bisa dilakukan dengan ceramah, diskusi, film, percobaan, atau membaca. Selama
presentasi bahan ajar kepada siswa perlu dibuat secara eksplisit sehingga mereka
memiliki suatu pengertian secara keseluruhan tentang tujuan dan dapat melihat
urutan logis tentang bahan dan bagaimana organisasi itu berkaitan dengan
advance organizer.
Selanjutnya pada tahap ketiga adalah penguatan organisasi kognitif.
Tujuan tahap ini adalah mengendapkan pengetahuan atau bahan baru ke dalam
struktur kognitif yang ada pada siswa. Hal ini dilakukan dengan cara memperkuat
struktur kognitif siswa. Dalam alur pengajaran yang berlangsung secara wajar,
beberapa prosedur ini mungkin dikaitkan dengan tahap kedua. Namun demikian,
Menurut Joyce, Weil, & Showers seperti yang dikutip Denny Munte, ingin
menekankan bahwa mengolah kembali bahan baru merupakan suatu tugas
25 Herlina, op.cit., h.13.
22
pengajaran yang terpisah dengan serangkaian kegiatan dan keterampilan itu
sendiri.26
Pada tahap ketiga ini ada empat kegiatan yang dilakukan yaitu : (1)
mendorong rekonsiliasi integratif (2) mempromosikan penerimaan belajar aktif,
(3) memunculkan pendekatan kritis dengan materi pelajaran, dan (4) klarifikasi.
Rekonsiliasi integratif yaitu pengetahuan baru yang harus dihubungkan
dengan isi materi pelajaran sebelumnya. Penyusunan ini berguna untuk mengatasi
atau mengurangi pertentangan kognitif. Ada beberapa cara untuk mamfasilitasi
rekonsiliasi integratif. 1) mengingatkan siswa tentang gagasan-gagasan (gambaran
yang lebih besar); (2) meminta ringkasan tentang sifat-sifat penting materi
pembelajaran baru; (3) mengulangi definisi-definisi yang tepat; (4) meminta
perbedaan-perbedaan di antara aspek-aspek materi.
Pembelajaran aktif dapat ditingkatkan dengan (1) meminta siswa untuk
memasok tambahan contoh konsep dalam materi pembelajaran baru; (2) meminta
siswa untuk menggambarkan bagaimana cara pembelajaran baru dihubungkan
dengan aspek pengetahuan mereka atau pengalaman pribadi mereka; (3) meminta
siswa untuk memberikan materi secara lisan dan menerjemahkannya ke dalam
istilah mereka sendiri dan kerangka acuan sendiri.
Pendekatan kritis terhadap pengetahuan dapat dilatih dengan meminta
siswa mengenali asumsi-asumsi atau kesimpulan-kesimpulan yang mungkin
dibuat dalam materi pembelajaran, mempertimbangkan atau menantang asumsi-
asumsi dan kesimpulan- kesimpulan ini, dan mendamaikan kotradiksi antar
keduanya.
4) Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Advance Organizer
Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan model advance organizer dalam pengajaran adalah sebagai berikut:
a) Siswa dapat berinteraksi dengan memecahkan masalah untuk menemukan
konsep-konsep yang dikembangkan
b) Dapat membangkitkan perolehan materi akademik dan keterampilan sosial
siswa
26 Denny Munte, op.cit., h. 18.
23
c) Dapat mendorong siswa untuk mengetahui jawaban pertanyaan yang
diberikan (siswa semakin aktif)
d) Dapat melatih siswa meningkatkan keterampilan siswa melalui diskusi
e) Meningkatkan ketrampilan berfikir siswa baik secara individu mupun
kelompok
f) Menambah kompetensi siswa dalam kelas.
Namun sebagai model pembelajaran, advance organizer juga memiliki
kekurangan dalam proses pengajaran, yaitu dibutuhkan control yang intensif dari
guru, sehingga bila siswa terlalu banyak, proses pembelajaran kurang efektif.27
5) Dampak Model Pembelajaran Advance Organizer
Salah satu ciri model pembelajaran yaitu mempunyai dampak di dalam
pembelajaran. Menurut Solihah dalam Mawax ada dua dampak model
pembelajaran advance organizer.
a) Dampak instruksional
Dampak instruksional dari model ini yaitu ide/gagasan yang pernah
dipelajari digunakan sebagai organizer dan dipresentasikan secara jelas
seperti halnya dalam mempresentasikan materi pelajaran. Sehingga siswa
mampu menggunakan struktur kognitif mereka untuk menunjang materi baru.
b) Dampak pengiring
Dampak model ini secara tidak langsung siswa memperoleh kemampuan
untuk belajar dari membaca, dan media lain yang digunakan dalam penyajian
pembelajaran. Hal ini akan membangkitkan kesadaran akan pengetahuan
yang relevan dan sikap kritis dalam belajar
27 Ibid, h. 15
24
c. Peta Konsep
1) Pengertian Peta Konsep
Menurut Martin dalam Trianto menyatakan bahwa peta konsep adalah ilustrasi
grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal
dihubungkan ke konsep-konsep lain pada kategori yang sama.28
Menurut Martinis Yasmin menyatakan bahwa peta konsep adalah menyatakan
hubungan-hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk
proposisi-proposisi. Proposisi-proposisi merupakan dua atau lebih konsep-konsep
yang dapat dihubungkan antara satu dengan yang lainnya sehingga membentuk
proposisi.29
Menurut beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa peta konsep
merupakan diagram yang menunjukkan hubungan antara konsep-konsep yang
mewakili dalam pembelajaran.
2) Membuat Peta Konsep
Menurut Arends dalam Trianto langkah-langkah dalam membuat peta konsep
adalah sebagai berikut30
:
Tabel 2.2 Langkah-langkah dalam membuat peta konsep
Langkah Keterangan
1 Mengidentifikasi ide pokok atau prinsip yang melingkupi
sejumlah konsep. Contoh : ekosistem
2 Mengidentifikasi ide-ide atau konsep-konsep sekunder yang
menunjang ide utama. Contoh : individu, populasi, dan
komunitas
3 Tempatkan ide-ide utama di tengah atau di puncak peta
tersebut
28 Trianto, loc. cit, h.158
29 Martinis Yasmin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada
Press,2004), h.119.
30 Trianto, op. cit., h.160.
25
4 Kelompokkan ide-ide sekunder di sekeliling ide utama yang
secara visual menunjukkan hubungan ide-ide tersebut dengan
ide utama
Peta konsep memegang peranan penting dalam belajar bermakna. Oleh
karena itu, setiap siswa hendaknya pandai menyusun peta konsep untuk
meyakinkan bahwa pada siswa hal tersebut telah berlangsung. Bagaimana
mengajarkan membuat peta konsep akan dibahas
di bawah ini:
a) Pilihlah suatu bacaan dari buku pelajaran
b) Tentukan konsep-konsep yang relevan
c) Urutkan konsep-konsep itu dari yang paling inklusif ke yang paling tidak
inklusif atau contoh-contoh.
d) Susunlah konsep-konsep itu di atas kertas, mulai dengan konsep yang paling
inklusif di puncak ke konsep yang paling tidak inklusif
e) Hubungkanlah konsep-konsep itu dengan kata-kata atau kata-kata
penghubung.31
3) Kegunaan Peta Konsep
Menurut Dahar dalam Zulfianim dalam pendidikan peta konsep dapat
diterapkan untuk berbagai tujuan. Manfaat peta konsep antara lain :
a) Menyelidiki apa yang telah diketahui siswa. Berdasarkan peta konsep yang
dihasilkan oleh para siswa, guru dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan
para siswa tentang pokok bahasan yang akan diajarkan.
b) Mempelajari cara belajar. Peta konsep sesungguhnya harus dibuat oleh siswa
untuk mengungkapkan konsep-konsep dan proposisi-proposisi. Dengan cara
ini dapat diketahui kekurangan dalam mengaitkan konsep-konsep dan guru
dapat menyaranlan agar siswa bersangkutan lebih baik dalam belajar.
c) Mengungkapkan miskonsepsi atau konsepsi yang salah. Peta konsep dapat
mengungkapkan konsepsi yang salah yang terjadi pada siswa. Konsepsi yang
31 R.W. Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran,(Jakarta:Erlangga,2011), h.108
26
salah biasanya timbul karena terdapat kaitan antara konsep-konsep yang
mengakibatkan proposisi yang salah.
d) Alat evaluasi. Peta konsep dapat digunakan sebagai alat evaluasi. Menurut
Novak dalam Zulfiani memperhatikan empat kriteria penilaian yaitu : (1)
kesahihan proposisi, (2) adanya hierarki, (3) adanya kaitan silang, (4) adanya
contoh-contoh.32
Selain itu, menurut M. Safdar dkk mempunyai pendapat lain tentang
kegunaan peta konsep yaitu:
a) Mengkonstruksi pengetahuan: bagaimana siswa membangun pengetahuan
mereka
b) Belajar
c) Evaluasi (mengevaluasi bagaimana siswa mengatur pengetahuan mereka
d) Penilaian: digunakan sebagai penilaian yang dilakukan sebelum dan sesudah
tentang apa yang sudah siswa pelajari
e) Catatan pemahaman
f) Pemecahan masalah
g) Aplikasi,
h) Integrasi
i) Instruksi33
4) Rubrik Peta Konsep
Penilaian peta konsep menurut Novak dan Gowen seperti yang dikutip oleh
Calvin Hall adalah :
a) Proposisi adalah dua konsep yang dihubungkan oleh kata penghubung.
Proposisi dikatakan sahih jika menggunakan kata penghubung yang tepat.
Untuk setiap proposis yang sahih diberi skor 1.
b) Hirarki adalah tingkatan dari konsep yang paling umum sampai konsep yang
paling khusus. Urutan penempatan konsep yang lebih umum dituliskan di atas
32 Zulfiani, loc. cit. h.32.
33
Safdar et al., European Journal of Education Research Concept Maps : An Instructional Tool
to Facilitate Meaningful Learning, 2012, Vol 1. h. 58.
28
3. Belajar
Belajar merupakan kata yang sudah akrab dengan semua lapisan
masyarakat. Bagi pelajar atau mahasiswa kata “belajar” merupakan kata yang
tidak terpisahkan. Semua kegiatan baik di masyarakat dan menuntut ilmu di
lembaga pendidikan formal terdapat proses belajar. Kegiatan belajar dilakukan
setiap waktu sesuai keinginan.
Masalah pengertian belajar, para ahli psikologi dan pendidikan
mengemukakan rumusan yang berlainan sesuai dengan bidang keahlian mereka
masing-masing. Para ahli mempunyai teori masing-masing dan alasan mengapa
mereka mengemukakan teori tersebut, dan tentunya teori tersebut dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Beberapa pendapat ahli mengenai
pengertian belajar adalah :
a) Cronbach berpendapat bahwa learning is shown by change in behavior as a
result of experience. Belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman;
b) Howard L. Kingskey mengatakan bahwa learning is the process by which
behavior (in the broader sense) is originated or changed through practice or
training. Belajar adalah proses di mana tingkah laku (dalam arti luas)
ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan. Sedangkan Geoch
merumuskan learning is change is performance as a result of practice;
c) Drs.Slameto juga merumuskan pengertian tentang belajar. Menurut beliau
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.35
Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah perubahan seorang individu akibat adanya interaksi dengan lingkungannya
dan hasil dari pengalaman.
35 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2011), Ed. Rev., cet.
3, h.12.
29
a. Belajar Bermakna
Menurut Dahar dalam Ariyanto, Demensi pertama tentang cara penyajian
informasi atau materi kepada siswa. Demensi ini meliputi belajar penerimaan
yang menyajikan informasi itu dalam bentuk final dan belajar penemuan yang
mengharuskan siswa untuk menemukan sendiri sebagian atau seluruh materi yang
diajarkan Demensi kedua, tentang cara siswa mengkaitkan materi yang diberikan
dengan struktur kognitif yang telah dimilikinya. Jika siswa dapat menghubungkan
atau mengaitkan informasi itu pada pengetahuan yang telah dimilikinya maka
dikatakan terjadi belajar bermakna. Tetapi jika siswa menghafalkan informasi
baru tanpa menghubungkan pada konsep yang telah ada dalam struktur
kognitifnya maka dikatakan terjadi belajar hafalan.36
Setelah melihat beberapa uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa substansi
teori Ausubel tentang belajar ialah belajar bermakna. Belajar bermakna
merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep yang
relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar Bermakna
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi belajar bermakna menurut
Ausubel adalah struktur kognitif yang ada, stabilitas, dan kejelasan pengetahuan
dalam suatu bidang studi tertentu dan pada waktu tertentu. Sifat-sifat struktur
kognitif menentukan validitas dan kejelasan arti-arti yang timbul waktu informasi
baru masuk ke dalam struktur kognitif itu; demikian pula sifat proses interaksi
yang terjadi. Jika struktur kognitif itu stabil, dan diatur dengan baik, maka arti-arti
yang sahih dan jelas atau tidak meragukan akan timbul dan cenderung bertahan.
Tetapi sebaliknya jika struktur kognitif itu tidak stabil, meragukan, dan tidak
teratur, maka struktur kognitif itu cenderung menghambat belajar dan retensi37
36 Ariyanto, Penerapan Teori Ausubel pada Pembelajaran Pokok Bahasan
Pertidaksamaan Kuadrat di SMU, Seminar Nasional Pendidikan Matematika, 2012, h.56.
37 http://kuliahgratis.net/teori-belajar-bermakna-menurut-ausubel/ diakses pada 06/07/2014
pukul 21 :27 WIB
30
c. Belajar dan Pembelajaran Bermakna (Meaningful Learning)
Belajar bermakna (meaningfull learning) pada dasarnya merupakan suatu
proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat
pada struktur kognitif seseorang. Kebermaknaan belajar sebagai hasil dari
peristiwa mengajar ditandai oleh terjadinya hubungan substanstif antara aspek-
aspek, konsep-konsep, informasi atau situasi baru dengan komponen-komponen
yang relevan di dalam struktur kognitif siswa. Proses belajar tidak sekedar
menghafal konsep-konsep atau fakta-fakta belaka (root learning), namun berusaha
menghubungkan konsep-konsep tersebut menghasilkan pemahaman yang utuh,
sehingga konsep yang telah dipelajari akan dipahami secara baik dan tidak mudah
dilupakan.
Dengan demikian, agar terjadi belajar bermakna, maka guru harus selalu
berusaha mengetahui dan menggali konsep-konsep yang telah dimiliki siswa dan
membantu memadukannya secara harmonis konsep-konsep tersebut dengan
pengetahuan baru yang akan diajarkan. Bila tidak dilakukan usaha untuk
memadukan pengetahuan baru dengan konsep-konsep relevan yang sudah ada
dalam struktur kognitif siswa, maka pengetahuan baru tersebut cenderung akan
dipelajari secara hafalan.
Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang akan
dipelajarinya, bukan mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi target
penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat jangka pendek,
tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan
jangka panjang.38
d. Syarat – Syarat Belajar Bermakna
Menurut Rosser dalam Ariyanto belajar bermakna dapat terjadi bila
memenuhi tiga komponen yaitu materi pelajaran harus bermakna secara logis,
siswa harus bertujuan untuk memasukkan materi itu kedalam struktur kognitifnya
dan dalam struktur kognitif siswa harus terdapat unsur-unsur yang cocok untuk
mengkaitkan atau menghubungkan materi baru secara nonarbitrar dan substantif.
38 Rusman, loc.cit, h.253.
31
Jika salah satu komponen tidak ada,maka materi itu akan dipelajari secara hafalan.
Materi yang nonarbitrar adalah materi yang konsisten dengan yang telah
diketahui, sedangkan materi yang substantive adalah materi yang dapat
dinyatakan dalam berbagai cara tanpa mengubah artinya.39
Menurut Ausubel dan Novak ada tiga kebaikan belajar bermakna, yaitu:
1) Informasi yang dipelajari secara bermakna lebih lama diingat;
2) Informasi baru yang telah dikaitkan dengan konsep-konsep yang relevan
sebelumnya dapat meningkatkan konsep yang telah dikuasai sebelumnya
sehingga memudahkan proses belajar mengajar berikutnya untuk materi
pelajaran yang mirip;
3) Informasi yang dilupakan setelah pernah dikuasai sebelumnya masih
meninggalkan bekas, sehingga memudahkan proses belajar mengajar untuk
materi pelajaran yang mirip walaupun telah lupa.40
4. Hasil Belajar
a) Pengertian Hasil Belajar
Menurut Bloom dalam Agus, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan,
ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh),
application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan),
synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan
evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima),
responding (memberikan respons), valuing (nilai), organization (organisasi),
characterization (karakteriasasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-
outline, dan rountinized. Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif,
teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual. Sementara, menurut Lindgren
hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap.41
39 Ariyanto, op.cit ., h.58.
40
Ratna WIlis Dahar, op.cit., h.98.
41 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta : Pustaka
Belajar, 2012), Cet.10. h.6.
32
Hasil belajar digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh
seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Untuk mengaktualisasikan
hasil belajar tersebut diperlukan serangkaian pengukuran menggunakan alat
evaluasi yang baik dan memenuhi syarat. Pengukuran demikian dimungkinkan
karena pengukuran merupakan kegiatan ilmiah yang dapat diterapkan pada
berbagai bidang termasuk pendidikan.42
Setelah melihat beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah suatu tujuan yang ingin dicapai oleh suatu proses pembelajaran.
Hasil belajar yang baik tentu diharapkah oleh semua guru yang telah
melaksanakan proses pembelajaran. Kemudian hasil belajar merupakan perubahan
perilaku siswa akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena siswa
mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar
mengajar. Pencapaian itu didasarkan atas tujuan pengajaran yang telah ditetapkan.
Hasil itu dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif, maupun
psikomotorik.
b) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dalam bukunya Psikologi Belajar
menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor
lingkungan, faktor instrumental, kondisi fisiologis, dan kondisi psikologis.43
1) Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Dalam
lingkungannya anak didik berinteraksi dalam mata rantai yang disebut
ekosistem. Selama hidup, anak didik tidak bisa menghindarkan diri dari
lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya. Kedua lingkungan ini
memberikan pengaruh terhadap belajar anak di sekolah.
2) Faktor instrumental
Faktor intrumental merupakan faktor yang berasal dari sekolah, baik dari
tujuan pembelajaran maupun fasititas yang ada di sekolah. Faktor
42 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011), Cet.3, h.44.
43
Syaiful Bahri Djamarah, op.cit, h. 176.
33
instrumental terdiri dari kurikulum, program pendidikan, darana dan
prasarana serta guru.
3) Kondisi fisiologis
Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap
kemampuan belajar seseorang. Tentu akan berbeda hasil yang didapatkan dari
orang yang belajar dalam keadaan segar jasmaninya dengan orang yang
dalam keadaan kelelahan.
4) Kondisi psikologis
Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis. Oleh karena itu, semua
keadaan dan fungsi psikologiis tentu saja mempengaruhi belajar seseorang.
Faktor psikologis sebagai faktor yang berasal dari dalam merupakan hal yang
utama dalam menentukan intensitas belajar seseorang. Yang termasuk ke
dalam faktor ini adalah minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan-
kemampuan kognitif.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Hudson Shihusa dan Fred N Keraro dengan
judul “Using Advance Organizers to Enhance Students’ Motivation in Learning
Biology” mengemukakan bahwa ada perbedaan yang signifikan yang telah
diidentifikasi antara kelompok sarana siswa yang diajarkan dengan menggunakan
advance organizer dan mereka yang diajar dengan pembelajaran konvensional.
Jadi advance organizer dapat meningkatkan motivasi belajar biologi siswa
dibandingkan dengan metode mengajar konvensional
Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Hunaidah M dengan judul
“Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika dan Keterampilan Berinquiri Melalui
Model Pembelajaran Advance Organizer pada Siswa SMAN 8 Kendari”
menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran advance organizer dapat
meningkatkan aktivitas guru selama dalam pembelajaran, meningkatkan
keterampilan inquiri siswa selama dalam pembelajaran dan peningkatan hasil
belajar siswa.
34
Penelitian Napsin Palisoa dengan judul “Strategi Advance Organizer
dalam Pembelajaran Kimia” menyimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran
dan strategi Advance Organizer digunakan oleh guru dalam merancang
pembelajaran dan sebagai inovasi dalam pembelajaran untuk membantu siswa
meningkatkan konsep-konsep baru dan menghubungkannya dengan konsep-
konsep lama yang telah dimiliki.
Selanjutnya, penelitian Zuhairi dengan judul “Pembelajaran Model
Advance Organizer dan Model Tradisional pada mata pelajaran IPS di MIN”
menyimpulkan bahwa model pembelajaran advance organizer mejadikan siswa
lebih aktif dalam pembelajaran dan memudahkan siswa memahami pelajaran.
Penelitian yang dilakukan oleh H.Banjarnahor dengan judul “Application
of Learning Model of Advance Organizer and Concept Map Media ti Increase
Motivation and Learning Achievement of Junior High School Students in
Mathematics” menyimpulkan bahwa penerapan model advance organizer dengan
menggunakan media peta konsep dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa pada pokok bahasan bangun datar segi empat di kelas VII SMP Negeri 22
Kecamatan Percut Sel Tuan Kabupaten Deli Serdang.
Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Sri Rahayu dkk dengan judul
“Pengembangan Model Pembelajaran Advance Organizer untuk Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa” menyimpulkan bahwa pengembangan model
pembelajaran advance organizer pada pelajaran kimia pokok bahasan koloid
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat meningkatkan aktivitas siwa
dalam kegiatan pembelajaran.
C. Kerangka Berfikir
Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh
siswa dan guru dengan berbagai fasilitas dan materi untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Pembelajaran yang biasa digunakan yaitu dengan metode
ceramah yang dapat diindikasikan sebagai salah satu faktor yang dapat
menghambat proses pemahaman siswa terhadap konsep yang diajarkan.
35
Untuk menambah pemahaman konsep siswa SMA Kelas XI pada konsep
sistem pencernaan manusia harus memperhatikan beberapa faktor yang
memengaruhinya. Konsep sistem pencernaan dianggap sebagai salah satu konsep
yang cukup sulit, karena siswa dituntut memiliki pemahaman konsep materi yang
cukup baik. Tingkat kesulitan yang cukup tinggi ini mengharuskan proses belajar
tidak terjadi hanya satu arah yang menyebabkan hanya terjadi proses transfer
informasi dan belajar hapalan. Tetapi terjadi pembelajaran aktif sehingga terjadi
interaksi antara guru dan siswa. Pembelajaran bermakna bisa menjadi salah satu
alternatif di dalam pembelajaran agar siswa lebih memahami konsep.
Pembelajaran bermakna tidak hanya memahami konsep tetapi juga bagaimana
mengaitkan pengetahuan yang sudah ada dalam struktur kognitif siswa dengan
pengetahuan yang akan dipelajarinya. Oleh karena itu diperlukan suatu model
pembelajaran yang bisa menjadikan siswa mengalami pembelajaran bermakna.
Model pembelajaran advance organizer menekankan pada proses
pembelajaran yang bermakna. Yaitu suatu model yang disetiap sintak
pembelajarannya membantu siswa untuk memperkuat kemampuan kognitifnya.
Sehingga dengan demikian, melalui model pembelajaran ini hasil belajar siswa
dalam ranah kognitif akan ditingkatkan dan tujuan akhirnya siswa akan
memahami konsep pelajaran dengan baik.
Peta konsep merupakan salah satu alat agar pembelajaran bermakna dapat
terjadi karena pengetahuan atau informasi “baru” dengan pengetahuan terstruktur
yang telah dimiliki oleh siswa dapat saling berkaitan sehingga menjadi lebih
diserap dan dipahami oleh siswa. Oleh sebab itu, dalam hal ini alternatif
pembelajaran yang dapat digunakan untuk membuat belajar menjadi lebih
bermakna adalah model pembelajaran advance organizer yang dalam
implikasinya di dalam penelitian ini menggunakan peta konsep.
Sehingga dengan mengintegrasikan antara model pembelajaran advance
organizer dan peta konsep diharapkan hasil belajar biologi siswa dapat meningkat.
Adapun skema berpikir sebagai berikut :
36
Gambar 2.2 Skema Kerangka Teoritis
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berfikir yang telah diuraikan di atas, maka
dirumuskan hipotesis sebagai berikut “terdapat pengaruh positif penggunaan
model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep terhadap hasil belajar
siswa SMA Kelas XI dalam konsep Sistem Pencernaan”.
Model advance
organizer dengan peta
konsep
Pembelajaran bermakna,
penstrukturan kognitif,asimilasi
bermakna dari informasi dan ide
Hasil belajar biologi siswa
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran
2013/2014, yaitu pada bulan Januari sampai Februari. Tempat penelitian adalah
SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan yang beralamat di Jalan Cireundeu Raya
5, Ciputat Timur - Tangerang Selatan.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuasi eksperimen atau eksperimen semu. Seperti halnya dalam riset-riset yang
menggunakan pendekatan kuantitatif, riset yang menggunkan kuasi eksperimen
juga melibatkan kegiatan pengukuran variabel, terutama variabel terikat.
Penelitian kuasi eksperimen dalam menentukan kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol tidak dilakukan secara acak dalam memasukannya (nonrandom
assignment)1, hal inilah yang membedakannya dengan true experiment. Desain
penelitian yang digunakan adalah nonequivalent (pre-test and post-test) control
group design. Dalam rancangaan ini, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
diseleksi tanpa prosedur penempatan acak (without random assignment). Pada dua
kelompok tersebut sama-sama dilakukan pretest dan posttest dan kelompok yang
mendapatkan perlakuan (treatment) hanya kelompok eksperimen.2
Desain ini
mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.3
Berikut desain kuasi ekperimen yang dilakukan dalam penelitian ini:
1John W. Creswell, Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed, terj.
Achmad Fawaid, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 238.
2 Ibid., h. 242.
3 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Bandung : Alfabeta, 2011) h.
114.
38
Tabel 3.1 Tabel Desain Penelitian
Group Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O1 X1 O2
Kontrol O1 X2 O2
Keterangan :
O1= Tes diberikan sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, diberukan
kepada dua kelompok (eksperimen dan kontrol).
O2= Tes diberikan setelah kegiatan belajar mengajar, diberikan kepada
kedua kelompok (eksperimen dan kontrol)
X= Treatment di kelas eksperimen berupa penggunaan model advance
organizer dengan peta konsep dalam pembelajaran (X1) dan
kelompok kontrol (X2 ) menggunakan model konvensional berupa
metode ceramah dan diskusi kelompok.
Berdasarkan tabel 3.1, sebelum diberi perlakuan kedua kelas tersebut
(eksperimen dan kontrol) dilakukan tes awal (pretest). Fungsi pretest tesebut
untuk mengukur sejauh mana kemampuan awal siswa terhadap materi yang akan
diajarkan. Kemudian pada kegiatan pembelajaran, kelas eksperimen diberi
perlakuan dengan model advance organizer dengan peta konsep dalam
pembelajaran. Sedangkan pada kelas kontrol dengan menggunakan model
konvensional yaitu berupa metode ceramah dan diskusi kelompok. Setelah diberi
perlakuan pada kedua kelas sampel penelitian, kemudian dilakukan tes akhir
berupa posttest. Pemberian posttest bertujuan untuk mengetahui kemampuan dan
hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi SMA Negeri 8
Tangerang Selatan semester genap tahun ajaran 2013/2014. Sedangkan populasi
39
terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 8 Tangerang
Selatan kelas XI IPA tahun ajaran 2013/2014.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.4
Untuk memudahkan pengambilan dan pengolahan data,
peneliti mengambil dua kelas dari tiga kelas XI IPA yang ada di SMA Negeri 8
Tangerang Selatan sebagai sampel penelitian. Satu kelas sebagai kelas eksperimen
yaitu kelas XI IPA 1 dan satu kelas lainnya sebagai kelas kontrol yaitu kelas XI
IPA 2. Pemilihan sampel kelas dilakukan secara acak (Random Sample) dengan
menuliskan nama kelas di kertas yang kemudian digulung dan dikocok, nama
kelas yang keluar pertama sebagai kelas kontrol dan nama kelas kedua keluar
sebagai kelas eksperimen. Diharapkan sampel yang nantinya terpilih merupakan
sampel yang dapat mewakili dari keseluruhan populasi yang ada di SMA Negeri 8
Tangerang Selatan.
D. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan Penelitian
Langkah awal pada tahap persiapan adalah mengurus surat izin penelitian.
Kemudian melakukan survei tempat penelitian untuk memohon izin uji coba
instrumen dan melaksanakan penelitian. Langkah selanjutnya, terdapat beberapa
hal yang harus dilakukan dalam teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut.
a. Dibuat instrumen penelitian, yaitu tes pilihan ganda yang akan divalidasi oleh
ahli.
b. Setelah didapatkan validasi dari ahli, dilakukan uji coba instrumen pada
kelompok yang telah mendapatkan materi sistem pencernaan.
c. Selanjutnya, dilakukan analisis data hasil uji coba instrumen untuk
menentukan soal-soal yang akan digunakan dalam penelitian.
4 Ibid, h. 118
40
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Beberapa langkah yang harus dilakukan pada tahap pelaksanaan penelitian
adalah sebagai berikut.
a. Ditentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen.
b. Masing-masing kelas diberikan pretest dengan menggunaan soal yang telah
dilakukan uji validitas dan reabilitas.
c. Diberikan perlakuan yang berbeda pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional, video, power
point, dan LKS. Sedangkan kelas eksperimen menggunakan model
pembelajaran advance organizer dengan peta konsep, video, power point,
LKS, dan peta konsep.
d. Diberikan postest kepada masing-masing kelas yang telah diberi perlakuan.
3. Tahap Akhir Penelitian (Pengolahan Data)
Setelah kedua kelompok melaksanakan tes akhir (postest), langkah
selanjutnya adalah melakukan analisis data hasil postest dengan menggunakan uji
statistik. Setelah itu, dilakukan penarikan kesimpulan berdasarkan uji statistik
yang telah dilakukan sesuai dengan hipotesis penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui tes hasil belajar
Biologi pada sistem pencernaan yang berupa tes pilihan ganda. Tes tersebut
berjumlah 25 soal dengan 5 alternatif jawaban. Tes ini dilakukan di awal
penelitian (pretest) dan di akhir penelitian (postest).
F. Variabel Penelitian
Pada penelitian ini, terdapat dua variabel yang menjadi fokus penelitian,
yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
1. Variabel bebas (X) : Model Pembelajaran Advance Organizer dengan peta
konsep
2. Variabel terikat (Y) : Hasil belajar siswa
41
G. Instrumen
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah:
1. Tes Tertulis
Tes pilihan ganda yang berjumlah 25 soal dengan 5 alternatif jawaban.
Dalam penelitian ini, tes yang diberikan pada pretest dan postest sama. Hal
tersebut bertujuan untuk mengetahui pemahaman konsep sistem pencernaan pada
kedua kelompok penelitian sebelum dan sesudah penelitian dengan kompetensi
dasar menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan/ penyakit
yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya
ruminansia) . Adapun kisi-kisi instrumen penelitian dapat dilihat pada tabel 3.2 di
bawah ini:
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Indikator Aspek Kognitif Jumlah soal
yang digunakan C1 C2 C3 C4 C5 C6
Menjelaskan kandungan gizi
pada makanan
1 2 3 4 5 6* 1
Menjelaskan fungsi dari
kandungan gizi pada makanan
7* 8 9* 10 11 12 2
Menjelaskan fungsi enzim
yang terlibat dalam proses
pencernaan
13* 14 15* 16 17* 18 3
Mengidentifikasi struktur dan
organ yang terlibat dalam
sistem pencernaan
19* 20* 21* 22* 23* 24 5
Menjelaskan fungsi struktur
dan organ yang terlibat dalam
sistem pencernaan
25 26* 27* 28* 29* 30* 5
Menjelaskan proses
pencernaan pada manusia
31* 32* 33* 34 35 36* 4
Menjelaskan proses 37 38 39* 40 41 42 1
42
*) soal yang valid
Adapun presentase instrumen penelitian pada ranah kognitif C1 sampai
dengan C6 yang valid dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Persentase Ranah Kognitif Instrumen Penelitian
Ranah Kognitif Persentase Instrumen
C1 (Pengetahuan) 16,67%
C2 (Pemahaman) 16,67%
C3 (Penerapan) 16,67%
C4 (Analisis) 16,67%
C5 (Sintesis) 16,67%
C6 (Evaluasi) 16,67%
Jumlah 100%
2. Lembar Observasi
Selain tes, instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi.
Lembar observasi digunakan sebagai alat evaluasi untuk mengukur sejauh mana
kesesuaian prosedur penelitian dengan kegiatan pembelajaran.
pencernaan pada hewan
(ruminansia)
Mengidentifikasi kelainan dan
penyakit pada sistem
pencernaan
43 44 45* 46 47 48 1
Menjelaskan kelainan dan
penyakit pada sistem
pencernaan dan hubungannya
dengan kesehatan
49 50* 51* 52 53 54* 3
43
H. Kalibrasi Instrumen
1. Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah sejauh mana ketepatan alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya. 5 Pengujian validitas instrumen tertulis tes pilihan ganda menggunakan
program ANATES. Sedangkan validitas instrumen lembar observasi divalidasi
oleh ahli, yaitu oleh dosen pembimbing.
Dari hasil uji instrumen tes pilihan ganda dengan menggunakan program
ANATES, maka diperoleh soal yang valid adalah nomor 6, 7, 9, 13, 15, 17, 19,
20, 21, 22, 23, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 36, 39, 45, 50, 51, dan 54.6
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas dapat menunjukkan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya dan konsisten kemudian dapat digunakan untuk memperoleh data yang
diinginkan.7
Dari hasil uji instrumen dengan program ANATES diperoleh
koefisien reabilitas sebesar 0,79.
3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran adalah analisis kuantitatif yang hasil hitungannya
adalah perbandingan antara siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan
siswa yang mengikuti tes. Semakin mudah butir soal, maka jumlah siswa yang
menjawab benar semakin banyak. Untuk menghitung tingkat kesukaran
digunakan program ANATES. Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran
diperoleh 2 soal dengan kriteria sukar, 20 soal dengan kriteria sedang, dan 3 soal
dengan kriteria mudah.
5 Ahmad Sofyan, et. al., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN
Jakarta press, 2006), h. 105.
6 Lampiran hal.196.
7 Ibid, h.105.
44
Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran8
Indeks Kriteria
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
4. Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal merupakan kemampuan butir soal untuk membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah. Pengujian daya pembeda soal menggunakan program ANATES.
Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda Soal9
Daya Pembeda Keterangan
Negatif Semuanya tidak baik,
sebaiknya tidak digunakan
0,00 – 0,20 Jelek
0,02 – 0,04 Cukup
0,04 – 0,07 Baik
0,07 – 1,00 Baik sekali
I. Teknik Analisis Data
Sebelum dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t untuk melihat
adanya pengaruh dari perilaku yang diberikan, maka diperlukan pengujian
prasyarat analisis dengan menggunakan analisis parametrik sebagai berikut :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui subjek yang diteliti
berdistribusi normal atau tidak.10
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian
8 Ibid, h. 104.
9 Ibid, h.103.
10
Sudjana, Metode Statistika, (Bandung, Penerbit Tarsito, 2005), Cet.3, h. 466.
45
ini adalah uji Liliefors. Pada langkah pertama, sampel diurutkan dari yang terkecil
hingga terbesar. Kemudian, ditentukan nilai Zi dari masing-masing data dengan
rumus:
Dimana:
Zi = Simpangan baku untuk kurva normal standar
= Data ke-I dari suatu kelompok data
= Simpangan baku.
Langkah selanjutnya, ditentukan besar peluang untuk masing-masing nilai
Zi berdasarkan tabel Zi yang disebut F(Zi) dengan aturan: ( ) ( ).
Kemudian dihitung proporsi Z1, Z2, ..., Zn yang lebih kecil atau sama
dengan Zi jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Zi), maka untuk mencari nilai besar
( )
. Setelah itu, dihitung selisih antara F(Zi) dan
S(Zi) yang hasilnya disebut sebagai harga mutlak. Langkah selanjutnya, diambil
harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut. Angka yang
paling besar tersebut dijadikan sebagai Lhitung. Kemudian diberikan interpretasi,
Lhitung dengan membandingkannya pada Ltabel. Ltabel adalah harga yang diambil
dari tabel harga kritis uji Lilliefors. Langkah terakhir, diambil kesimpulan
berdasarkan harga Lhitung dan Ltabel yang telah didapat. Apabila Lhitung< Ltabel maka
sampel berasal dari populasi distribusi normal.11
2. Uji Homogenitas (Uji Fisher)
Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui kesamaan varians antara
dua keadaan atau populasi. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher,
dengan rumus sebagai berikut12
:
11 Lampiran hal.163
12
Supardi, Aplikasi Statistika dalam Penelitian, (Jakarta: PT Ufuk Publishing
House,2011).h.129.
46
=
=
, dimana S
2 = ∑
(∑ )
( )
Kriteria pengujian:
a. Jika Fhit<Ftabel, maka Ho diterima, yang berarti varians kedua populasi
homogen.
b. Jika Fhit Ftabel, maka Ho ditolak, yang berarti varians kedua populasi
tidak homogen.13
3. Uji Hipotesis Statistik
Jika data sudah berdistribusi normal dan homogen maka dilakukan uji
hipotesis statistik menggunakan uji-t dengan taraf signifikan α = 0,05 namun
sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu peningkatan hasil belajar yang
dihitung melalui N-gain:
Dengan kategori perolehan:
G tinggi : G ≥ 0,7
G sedang : 0,3 ≤ G < 0,7
G rendah : G < 0,3
Kemudian dilakukan perhitungan uji-t menggunakan rumus sebagai
berikut:
√
dengan:
√( )
( )
13
Lampiran hal.178
47
Keterangan:
rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran advance organizer dengan peta konsep
rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional
varians besar atau nilai kuadrat data kelompok yang mempunyai
standar deviasi terbesar
varians besar atau nilai kuadrat data kelompok yang mempunyai
standar deviasi terkecil
n1 = jumlah sampel kelompok eksperimen
n2 = jumlah sampel kelompok kontrol
Kriteria pengujiannya adalah:
a. Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima
b. Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak14
J. Hipotesis Statistik
Perumusan hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Keterangan:
Rata-rata hasil belajar Biologi kelas eksperimen
Rata-rata hasil belajar Biologi kelas control
Dengan kriteria pengujian:
Jika thitung < ttabel maka Ho diterima
Jika thitung >ttabel maka Ho ditolak
14
Lampiran hal.182
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang
signifikan antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Hasil belajar di kelas
eksperimen memberikan hasil yang lebih baik daripada hasil belajar pada kelas
kontrol. hasil belajar yang dideskripsikan berupa hasil belajar kognitif pada hasil
pretest dan posttest.
Berikut ini disajikan data dari dua kelompok subjek penelitian, yaitu
kelompok yang menggunakan model pembelajaran konvensional (kelas kontrol)
dan kelompok yang menggunakan model pembelajaran AO (kelas eksperimen)
yang diambil dari hasil pretest dan posttest.
1. Deskripsi Data Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Deskripsi data hasil pretest dan posttest untuk kelas kontrol dan kelas
eksperimen adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Data Pretest dan Postest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Deskripsi
Pretest Posttest
Kelas
Kontrol
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
Kelas
Eksperimen Nilai terkecil 24 24 56 60 Nilai terbesar 64 64 84 88 Mean 47.47 48.21 74,00 78,74 Standar
deviasi 11,50 11,74 6,27 8,11
Berdasarkan tabel 4.1, bahwa nilai pretest terkecil pada kelas kontrol dan
kelas eksperimen adalah sama yaitu 24 dan nilai pretest terbesar pada kelas
kontrol dan kelas eksperimen adalah 64. Hal ini menunjukkan bahwa nilai pretest
kelas kontrol dan eksperimen masih di bawah nilai KKM yaitu 75. Kemudian nilai
mean postest kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol. Begitu pula
dengan nilai standar deviasi, kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol.
49
Hal ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen lebih beragam dari kelas kontrol
dan variasi yang ditunjukkan berbeda nyata. Selain itu, variasi data kelas
eksperimen lebih kecil setelah diberikan perlakuan. Dengan demikian, kedua kelas
menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar.1
B. Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dengan menggunakan uji Liliefors, yang dimaksudkan
untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak pada
taraf signifikan α = 0,05.
a. Normalitas pretest kelas kontrol dengan kelas eksperimen
Hasil uji normalitas pretest pada kelas kontrol dengan kelas eksperimen
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Kelas N .α Lo (Lhitung) Ltabel
Kontrol 38 0.05 0,0957 0,1437
Eksperimen 38 0.05 0,1143 0,1437
Berdasarkan tabel 4.2, didapat Lhitung kelas kontrol sebesar 0.0957 dan
Lhitung kelas eksperimen sebesar 0.1143. Kelas kontrol dengan jumlah sampel
sebanyak 38, didapat Ltabel pada taraf signifikan α = 0,05 sebesar 0,1437. Kelas
eksperimen dengan jumlah sampel sebanyak 38, didapat Ltabel pada taraf
signifikan α = 0,05 sebesar 0,1437.
Perbandingan antara Lhitung < Ltabel untuk kelas kontrol (0.0957 < 0.1437)
dan untuk kelas eksperimen (0.1143 < 0.1437), maka hipotesis nol diterima.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.2
1 Lampiran hal.154.
2 Lampiran hal.163
50
b. Normalitas posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen
Hasil uji normalitas posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Kelas N .α Lo (Lhitung) Ltabel
Kontrol 38 0.05 0,1113 0.1437
Eksperimen 38 0.05 0,1271 0.1437
Berdasarkan tabel 4.3, didapat Lhitung kelas kontrol sebesar 0.1113 dan
Lhitung kelas eksperimen sebesar 0,1271. Kelas kontrol dengan jumlah sampel
sebanyak 38, didapat Ltabel pada taraf signifikan α = 0.05 sebesar 0.1437. Kelas
eksperimen dengan jumlah sampel sebanyak 38, didapat Ltabel pada taraf
signifikan α = 0,05 sebesar 0.1437.
Perbandingan antara Lhitung < Ltabel untuk kelas kontrol (0,1113 < 0.1437)
dan untuk kelas eksperimen (0.1271 < 0.1437), maka hipotesis nol diterima.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.3
2. Uji Homogenitas
Uji normalitas menyatakan bahwa data kelas kontrol dan kelas eksperimen
berdistribusi normal, maka selanjutnya dapat dilakukan uji homogenitas. Uji
homogenitas dengan menggunakan uji Fisher, dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui apakah data untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki
varians yang homogen atau tidak.
a. Homogenitas pretest kelas kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil uji
homogenitas pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah sebagai
berikut:
3 Lampiran 167
51
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen
Kelas N . S2
Fhitung Ftabel
Kontrol 38 132,25 0,96 1.73
Eksperimen 38 137,83
Berdasarkan tabel 4.4, didapat Fhitung pretest untuk kelas kontrol dan kelas
ceksperimen sebesar 0,96. Pada taraf signifikan α = 0,05 dengan sampel sebanyak
38 untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen, maka diperoleh Ftabel sebesar 1.73.
Perbandingan antara Fhitung < Ftabel (0,96 < 1,73), maka hipotesis nol
diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa varians kedua kelompok
homogen. 4
b. Homogenitas posttest kelas kelas kontrol dan kelas eksperimen
Hasil uji homogenitas posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen
Kelas N S2
Fhitung Ftabel
Kontrol 38 39,31 0,6 1.73
Eksperimen 38 65,77
Berdasarkan tabel 4.5, didapat Fhitung posttest untuk kelas kontrol dan
eksperimen sebesar 0,6. Pada taraf signifikan α = 0,05 dengan sampel sebanyak
38 untuk kelas kontrol dan ntuk kelas eksperimen, maka diperoleh Ftabel sebesar
1,73.
Perbandingan antara Fhitung < Ftabel (0,6 < 1,73), maka hipotesis 0 diterima.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa varians kedua kelompok homogen.5
4 Lampiran hal.178.
5 Lampiran hal.180.
52
3. Uji Hipotesis
Berdasarkan uji prasyarat analisis data, data pretest dan posttest untuk
kedua kelompok berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen.
Dengan kata lain, dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t.
a. Uji hipotesis pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen
Hasil penghitungan nilai pretest dengan menggunakan uji t, dapat
diperlihatkan pada tabel berikut:
Tabel 4.6 Hasil Uji t Data Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Kelas N X thitung ttabel Kesimpulan
Kontrol 38 47,47
0,28 1.99 Ho diterima Eksperimen 38 48,21
Hasil penghitungan uji t diperoleh thitung sebesar 0,28, dan pada taraf
signifikan α = 0,05 didapatkan ttabel sebesar 1.99. Perbandingan antara thitung < ttabel
(0,28 < 1.99), maka Ho diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
tidak ada perbedaan pengetahuan awal antara siswa yang berada di kelas kontrol
dengan siswa yang berada di kelas eksperimen. Artinya, kemampuan awal siswa
berada pada level yang sama.
b. Uji hipotesis posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen
Hasil penghitungan nilai posttest dengan menggunakan uji t, dapat
diperlihatkan pada tabel berikut:
Tabel 4.7 Hasil Uji t Data Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Kelas N X thitung ttabel Kesimpulan
Kontrol 38 74,00
2,93 1.99 Ho ditolak Eksperimen 38 78,74
Hasil penghitungan uji t diperoleh thitung sebesar 2,93, dan pada taraf
signifikan α = 0,05 didapatkan ttabel sebesar 1.99. Perbandingan antara thitung > ttabel
53
(2,93 > 1.99), maka Ho ditolak, artinya rata-rata hasil belajar biologi siswa kelas
kontrol berbeda nyata dari hasil belajar biologi siswa kelas eksperimen. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara
yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional dan model
pembelajaran AO.6
4. Data Nilai Rata-Rata LKS Setiap Pertemuan
Proses pembelajaran pada kedua sampel dibantukan melalui Lembar Kerja
Siswa (LKS) sebagai materi belajar. Penggunaan LKS dalam pembelajaran
bertujuan supaya siswa lebih memahami konsep dengan tugas-tugas yang ada
dalam LKS. Tabel 4.8 berikut memperlihatkan hasil rata-rata LKS pada setiap
pertemuan.
Tabel 4.8 Nilai rata-rata LKS setiap pertemuan
Kelas Rata-rata
LKS 1
Rata-rata
LKS 2
Rata-rata
LKS 3
Rata-rata
LKS 4
Rata-rata
keseluruhan
Kontrol 64,33 70,39 71,00 98,29 76,00
Eksperimen 69,86 72,74 75,02 98,60 79,05
Siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran AO dengan
peta konsep memiliki tujuan untuk memperkuat struktur kognitif siswa sehingga
pemahaman materi menjadi lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang
diajar menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini didukung dengan
hasil nilai LKS di setiap pertemuan yang berbeda. Walaupun kedua kelas diberi
bentuk LKS yang sama tetapi didapatkan hasil yang berbeda. Hal ini
menunjukkan bahwa rata-rata nilai LKS kelas eksperimen setiap pertemuan lebih
baik dari kelas kontrol.7
6 Lampiran hal.182.
7 Lampiran hal.158.
54
5. Data Nilai AO dalam bentuk Skor Peta Konsep
Proses pembelajaran di kelas tidak hanya menggunakan LKS juga
digunakan AO yang berbantukan peta konsep untuk memperkuat struktur kognitif
siswa dan menjadikan siswa mengalami belajar bermakna. Perolehan skor siswa
dalam penilaian peta konsep dapat dilihat pada tabel 4.9.
Tabel 4.9 Rekapitulasi Skor Peta Konsep
No Pemusatan dan
Penyebaran
Peta Konsep
Pertemuan 1
Peta Konsep
Pertemuan 2
Peta Konsep
Pertemuan 3
Peta Konsep
Pertemuan 4
1 Nilai Terendah 46,00 42,00 37,00 63,64
2 Nilai Tertinggi 95,00 99,00 70,00 97,73
3 Nilai Maksimum 100,00 100,00 100,00 100,00
4 Rata-rata (Mean) 71,71 78,14 57,14 81,17
Standar Deviasi 24,19 18,00 16,31 13,93
Berdasarkan tabel 4.9 tentang skor peta konsep yaitu dengan mengonversi
nilai peta konsep setiap kelompok dengan nilai maksimal yang dapat diperoleh.
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa perolehan nilai peta konsep
dan nilai rata-rata setiap pertemuan berbeda-beda. Perolehan skor peta konsep dari
pertemuan pertama hingga keempat cenderung mengalami peningkatan, namun
pada pertemuan ketiga mengalami penurunan.8
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis di SMA Negeri
8 Kota Tangerang Selatan, menunjukkan bahwa pengujian hipotesis data pretest
yang dilakukan, diperoleh bahwa thitung < ttabel (0,28 < 1.99), dapat diartikan bahwa
thitung berada diluar daerah penolakan H0 atau dengan kata lain H0 diterima.
Sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal
antara siswa yang berada di kelas kontrol dengan siswa yang berada di kelas
eksperimen. Artinya, kemampuan awal siswa berada pada level yang sama.
8 Lampiran 10 hal.162.
55
Setelah diberi perlakuan pada kedua kelas dalam proses pembelajaran,
hasil uji hipotesis data posttest diperoleh bahwa thitung > ttabel (2,93 > 1.99),
sehingga dapat diartikan bahwa thitung berada diluar daerah penerimaan H0 atau
dengan kata lain H0 ditolak. Maka, hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan
bahwa rata-rata hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran AO lebih tinggi yaitu 78,74 dibandingkan dengan rata-rata
hasil belajar biologi yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional yaitu 74,00 diterima pada taraf signifikansi 5%. Dengan demikian
terdapat perbedaan hasil belajar dari kedua kelas.
Menurut Hudson Shihusa and Fred N. Kerato bahwa AO jenis ekspositori
digunakan untuk memaparkan materi yang belum familiar bagi siswa atau jika
siswa tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang materi yang akan
diajarkan.9 Jenis AO yang digunakan pada kelas pada kelas eksperimen adalah
ekspositori. Jenis ini merupakan jenis AO yang menitikberatkan pada
penggabungan antara pengetahuan awal siswa dan pengetahuan yang akan
dipelajari. Dengan jenis ini, guru menyajikan konsep yang paling umum hingga
konsep paling khusus. Hal ini bertujuan untuk menyajikan AO dalam suatu urutan
sekuensial, terorganisasi, dan menyeluruh supaya siswa dapat memahami materi
yang diajarkan dan mengaitkan pengetahuan baru tersebut dengan pengetahuan
yang ada dalam struktur kognitif mereka.
Pada tahap pertama pada model pembelajaran AO yaitu mempresentasikan
AO. Penerapan AO dalam penelitian ini dibantukan oleh peta konsep. Hal ini
dikarenakan, peta konsep dapat memberikan gambaran umum tentang materi yang
akan dipelajari oleh siswa serta sebagai pengait antara apa yang telah diketahui
siswa dengan apa yang akan dipelajari siswa. AO dalam bentuk peta konsep
direspon baik oleh siswa sehingga siswa memiliki keingintahuan yang besar
tentang apa yang akan mereka pelajari.
Pada tahap kedua yaitu mempresentasikan konten belajar. Konten belajar
yang dipelajari dibuat dalam bentuk power point dan diberikan video pada
9 Hudson Shihusa and Fred N. Kerato, Using AO to Enhance Students’ Motivation in Learning
Biology, Eurasia Journal of Mathematics, Science&Technology Education, 2009, h..413-420.
56
pertemuan kedua dan ketiga. Hal ini bertujuan untuk memotivasi siswa dalam
mempelajari bab sistem pencernaan dan pembelajaran di kelas menjadi aktif.
Kemudian selama pembelajaran di dalam kelas, siswa mengerjakan LKS sebagai
bentuk umpan balik setelah diberikan materi. Peneliti menginstruksikan kepada
semua siswa untuk berdiskusi dengan anggota kelompoknya masing-masing.
Pemberian LKS dimaksudkan agar pengetahuan kognitif yang telah didapat siswa
dapat diorganisasikan dan dieksplisitkan dalam LKS sehingga guru dapat
mengetahui sejauh mana siswa dapat mengorganisasikan dan mengeksplisitkan
pengetahuan yang mereka dapat dengan mengerjakan LKS. Kemudian kegiatan
merangkum materi dengan peta konsep bertujuan untuk mengetahui konsep-
konsep yang siswa terima dan hubungan antara konsep-konsep tersebut.secara
hierarkis sehingga hubungan konsep-konsep tersebut menjadi jelas.
Hasil rekapitulasi nilai rata-rata LKS memperlihatkan bahwa siswa yang
berada di kelas eksperimen memiliki nilai yang lebih tinggi dibanding kelas
kontrol, hal ini dikarenakan model pembelajaran yang digunakan pada kelas
eksperimen adalah model pembelajaran AO sedangkan kelas kontrol
menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini menunjukkan adanya
pengaruh model pembelajaran AO terhadap hasil belajar siswa, dimana pada kelas
eksperimen yang menggunakan model pembelajaran AO membantu siswa dalam
memahami konsep sistem pencernaan. Hal ini sesuai dengan hasil postest pada
tabel 4.1 dimana nilai hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas
kontrol (88>84).
Pada tahap ketiga yaitu memperkuat organisasi kognitif. Hal ini dilakukan
dengan kegiatan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, baik LKS
maupun peta konsep yang telah dikerjakan oleh siswa. Setiap pertemuan dipilih
secara acak kelompok yang akan maju untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
Pada kegiatan diskusi ini akan terjadi pertentangan kognitif antar siswa karena
struktur kognitif siswa yang berbeda-beda maka hasil presentasi antar kelompok
yang maju juga berbeda. Diharapkan pada tahap ketiga ini siswa dapat
mengaitkan materi baru di dalam struktur kognitif siswa berkaitan dengan peta
konsep yang telah dibuat, sehingga mendorong supaya terjadi pembelajaran yang
57
aktif, serta mendorong siswa untuk berpikir kritis terhadap materi sehingga terjadi
penguatan struktur kognitif pada siswa.
Pembelajaran dengan menggunakan AO dapat membuat belajar yang
bersifat hafalan menjadi bermakna dengan menjelaskan hubungan konsep baru
dengan konsep relevan yang ada dalam struktur kognitif siswa. Jadi proses belajar
tidak menghafal konsep-konsep atau fakta-fakta, namun berusaha
menghubungkan konsep-konsep tersebut untuk menghasilkan pemahaman yang
utuh sehingga konsep yang dipelajari akan dipahami secara baik dan mudah
diingat. Penggunaan AO sebagai kerangka isi akan dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam mempelajari informasi baru karena merupakan
ringkasan konsep-konsep dasar tentang apa yang dipelajari, dan hubungannya
dengan materi yang telah ada dalam struktur kognitif siswa.10
. Hal ini sesuai
dengan hasil penelitian Napsin Palisoa yang menyatakan bahwa strategi AO yang
digunakan guru dalam merancang pembelajaran dijadikan sebagai inovasi dalam
pembelajaran untuk membantu siswa meningkatkan konsep-konsep baru dan
menghubungkannya dengan konsep-konsep lama yang telah dimiliki. 11
Salah satu
cara yang dapat digunakan untuk menghubungkan antara pengetahuan yang
diketahui oleh siswa dan yang belum diketahui oleh siswa, yaitu dengan
menggunakan peta konsep supaya terjadi pembelajaran bermakna.
Dalam dunia pendidikan peta konsep dapat diterapkan untuk berbagai
macam kegunaan, antara lain siswa mampu menuangkan pengetahuan apa yang
telah mereka ketahui dalam bentuk peta konsep kemudian mereka dapat
mengalami belajar bermakna. Belajar bermakna membutuhkan kesungguhan
dalam diri siswa untuk menghubungkan pengetahuan baru dengan konsep-konsep
yang sesuai dengan yang dimilikinya. Selain itu, peta konsep dapat meningkatkan
kualitas belajar yang dapat dilihat dari aktivitas siswa. Pada pembelajaran ini guru
menekankan kemampuan siswa dan kreatifitas siswa sehingga siswa benar-benar
10 Herlina Kusuma Dewi, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Melalui Model
Pembelajaran AO dengan Peta Konsep,” Skripsi pada Universitas Negeri Jakarta, Jakarta, 2011,
h.10.
11
Napsin Palisoa, Strategi AO dalam Pembelajaran Kimia, Jurnal Pendidikan Jendela
Pengetahuan, h.40.
58
memahami materi yang disampaikan oleh guru dan hasil belajar yang memuaskan.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yustini Yusuf dkk
yang menyakan bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa
melalui penggunaan peta konsep12
.
Peta konsep merupakan salah satu alat agar pembelajaran bermakna dapat
terjadi karena pengetahuan atau informasi “baru” dengan pengetahuan terstruktur
yang telah dimiliki oleh siswa dapat saling berkaitan sehingga menjadi lebih
diserap dan dipahami oleh siswa. Sesuai dengan penelitian Yola, “salah satu
kegiatan pembelajaran bermakna adalah suatu representasi berupa jaringan konsep
sebagai hasil dari konstruksi yang merupakan keterkaitan antara konsep dan
prinsip yang mengatur struktur serta relasi matematika agar mudah dipahami
siswa. Representasi berupa jaringan konsep tersebut yang dikenal dengan “peta
konsep”. Melalui peta konsep pula proses belajar dan pembelajaran siswa akan
menjadi lebih singkat, sederhana dan sistematis.”13
Menurut Hudojo dalam Yola
menyatakan bahwa peta konsep merupakan skema yang menggambarkan suatu
himpunan konsep-konsep (termasuk teorema, prinsip, sifat, dan lain-lain) dengan
maksud mengaitkan atau menanamkan dalam suatu kerangka kerja dengan
menggunakan “proposisi-proposisi” (kata penghubung)agar menjadi jelas, baik
bagi siswa maupun bagi guru untuk memahami ide-ide kunci yang harus terfokus
pada tugas belajar.14
Oleh sebab itu, dalam hal ini alternatif pembelajaran yang
dapat digunakan untuk membuat belajar menjadi lebih bermakna adalah model
pembelajaran AO yang dalam implikasinya di dalam penelitian ini menggunakan
peta konsep.
Terdapat perbedaan skor peta konsep dari masing-masing kelompok. Hal
ini dikarenakan guru hanya memberikan beberapa konsep yang umum. Untuk
12 Yustini Yusuf,dkk. Jurnal Biogenesis, Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar
Biologi Melalui Penggunaan Peta Konsep Pada Siswa Kelas II4 SMP Negeri 2 Pekanbaru Tahuan
Ajaran 2004/2005, Vol 2(2):59-63, 2006. Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas
Riau. ISSN : 1829-5460), h.63.
13
Misran Rahman, Pembelajaran dengan Peta Konsep Bidang Studi Matematika di Kelompok
Belajar Paket B”, h.1.
14
Yola Fransiska, Pembelajaran AO Berbantuan Peta Konsep untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Teori Kinetik Gas Siswa SMA, Skripsi. 2013,
(http://repository.upi.edu/2352/4/S_FIS_0800306_Chapter%201.pdf) diakses pada tanggal
06/07/2014 pukul : 06:07 WIB, h.3.
59
konsep dan hierarki selanjutnya itu dikembangankan oleh siswa. Hal ini sesuai
dengan tahapan yang dikemukakan oleh Bruce Joyce dalam bukunya “Models of
Teaching” dimana tahapan ini meminta ringkasan atribut utama dari materi
pembelajaran baru yaitu dalam bentuk peta konsep. Siswa membuat peta konsep
dari hasil diskusi dengan anggota kelompoknya masing-masing dan hasil diskusi
setiap kelompok berbeda-beda dan hal tersebut menjadikan nilai peta konsep
berbeda-beda.15
Adanya aktivitas interaksi antar siswa, guru dan siswa, membantu siswa
memahami materi yang disampaikan. Siswa aktif bertanya, mampu
mengungkapkan gagasan-gagasan atau ide-ide yang mereka miliki sehingga
menjadi disiplin dan bertanggung jawab terhadap belajar. Dengan menyusun peta
konsep dapat memberikan pengalaman langsung bagi siswa, mengarahkan siswa
dalam memahami konsep-konsep yang ada sehingga siswa tidak sekedar
menghapal tetapi memahami betul konsep-konsep yang telah dipelajari.
Setelah dilakukan penghitungan nilai LKS yang menjadi media dalam
pembelajaran, rata-rata kelas eksperimen memperoleh nilai yang lebih tinggi
(79,05) dibandingkan kelas kontrol (76,00). Hal tesebut menunjukan bahwa
pembelajaran konsep sistem pencernaan manusia yang dengan menggunakan
model pembelajaran AO dengan peta konsep dapat memudahkan siswa untuk
memahami berbagai proses yang terjadi selama berlangsungnya pencernaan pada
manusia.
Dengan demikian penggunaan model pembelajaran AO dengan peta
konsep memberikan nilai yang lebih baik daripada penggunaan model
pembelajaran konvensional. Hal ini didukung dengan pencapaian nilai rata-rata
keseluruhan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran AO
sebesar 78,74 sedangkan hasil belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran konvensional adalah 74,00. Keberhasilan prestasi siswa dalam
proses pembelajaran sangat didukung oleh penggunaan peta konsep sebagai AO
yang dapat membuat siswa mengalami belajar bermakna sehingga konsep-konsep
yang tadinya bersifat abstrak menjadi lebih mudah dipahami oleh siswa.
15
Bruce Joyce, Models of Teaching, Pearson Educational Internatonal, 2011, h.257
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh positif kegiatan pembelajaran model advance organizer
dengan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem pencernaan.
Hal ini dapat dilihat dari hasil penghitungan uji hipotesis hasil belajar dengan taraf
signifikansi 95% didapat t-hitung sebesar 2,93 lebih besar dari t-tabel yaitu 1,99.
Perbedaan hasil rata-rata posttest antara kelas kontrol yaitu 74,00 dan kelas
eksperimen yaitu 78,74 berbeda secara signifikan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan sebelumnya, berikut ini
beberapa saran:
1. Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, telah diketahui bahwa inovasi
model advance organizer dengan peta konsep meningkatkan hasil belajar
siswa. Untuk membuktikan efektivitas serta berhasilnya model
pembelajaran advance organizer dan model-model pembelajaran yang
terintegrasi peta konsep dalam meningkatkan hasil belajar, hendaknya
dilakukan penerapan dengan model pembelajaran yang lain, atau dengan
penerapan dalam konsep yang berbeda.
2. Kepada para guru hendaknya dapat memanfaatkan model pembelajaran
advance organizer ini dalam pembelajaran, supaya mampu mendukung
siswa dalam memahami materi dan dapat lebih meningkatkan hasil belajar
siswa yang jauh lebih baik dari hasil belajar yang diperoleh dalam
penelitian ini, selain itu juga guru dapat mengatur waktu yang lebih efektif
dengan peta konsep dalam proses pembelajaran di kelas.
61
DAFTAR PUSTAKA
Apriono, Djoko. “Advance Organizer : Konsep, Komponen Model, dan
Implementasi dalam Pembelajaran PPKN”, Prospektus, Tahun VII Nomor
2, Oktober, 2009.
Ariyanto, Penerapan Teori Ausubel pada Pembelajaran Pokok Bahasan
Pertidaksamaan Kuadrat di SMU, Seminar Nasional Pendidikan
Matematika, 2012.
Azis, Abdul. “Model Advance Organizer dan Penerapannya dalam
Pembelajaran”, Ta’allum, Vol.19, 2009.
Banjarnahor, H, Application of Learning Model of Model Advance Organizer and
Concept Map Media ti Increase Motivation and Learning Achievement of
Junior High School Students in Mathematics, Jurnal Ilmiah Pendidikan
Tinggi, Vol.5 No.1 April 2012, Program Studi Matematika, Universitas
Negeri Medan, ISSN LIPI : 1979-9640.
Budiarto, Cahyo. ”Implementasi Model Pembelajaran Advance Organizer PADA
Materi Pokok Persamaan Kuadrat untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Peserta Didik X SMA,” Skripsi pada IAIN Walisongo Semarang,
Semarang, 2010, tidak dipublikasikan.
Dahar, Ratna Wilis. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta:Erlangga,
2011.
Danasasmita, Wawan. “Model Pembelajaran dan Pendekatannya”,
(http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_JEPANG/19
5201281982031_WAWAN_DANASASMITA/Makalah/PENDEKATA_
DAN_MODEL_PEMBELAJARAN.pdf) diakses pada tanggal 05/06/2014
pukul 02 :24 WIB
Dell„Olio and Tony Donk. Models of Teaching : Connecting StudentLearning
With Standards 2007.
Dewi, Herlina Kusuma.”Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa
Melalui Model Pembelajaran advance organizer dengan Peta
Konsep,” Skripsi pada Universitas Negeri Jakarta, Jakarta, 2011,tidak
dipublikasikan.
Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, Ed. Rev.,
cet. 3, 2011.
Fransiska, Yola. Pembelajaran Advance Organizer Berbantuan Peta Konsep
untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Teori Kinetik Gas Siswa SMA,
Skripsi
62
2013,(http://repository.upi.edu/2352/4/S_FIS_0800306_Chapter%201.pdf)
diakses pada tanggal 06/07/2014 pukul : 06:07 WIB
Hall, Calvin. Center of Learning: Concep Maps
Rubrics,(http://centeach.uiowa.edu/materials/Concept%20Map%20Rubric
s.pdf).
http://kuliahgratis.net/teori-belajar-bermakna-menurut-ausubel/ diakses pada
06/07/2014 pukul 21 :27 WIB
Indrawati, Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi,
(http://www.p4tkipa.net/modul/Tahun2005/SMP/Kimia/Model%20Pemros
esan%20Informasi.pdf) diakses pada 05/07/2014 pukul 22 : 15 WIB
Joyce, Bruce. Models of Teaching, Pearson Educational Internatonal, 2011.
M, Hunaidah. “Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika dan Keterampilan
Beriquiri melalui Model Pembelajaran Advance Organizer pada
Siswa SMAN 8 Kendari”,MIPMIPA, Vol.7, No 2, Agustus , 2008.
Maisaroh dan Rostrieningsih, “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan
Menggunakan Metode Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team
Pada Mata Pelajaran Keterampilan Dasar Komunikasi Di SMK Negeri 1
Bogor – Maisaroh dan Rostrieningsih”, Jurnal Ekonomi & Pendidikan,
Volume 8 Nomor 2, November, 2010.
Mawax, (http://mawax.wordpress.com/2011/10/05/model-pembelajaran-advance-
organizer/) di akses pada tanggal 06/07/2014 pukul 13 : 14 WIB
Munte, Denny. “Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Berbasis
Mind Map Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Besaran
Fisika Dan Satuannya Di Kelas X Semester I Sma Negeri 5 Pematang
Siantar T.P. 2012/2013”, Skripsi, pada Universitas Negeri Medan.
Diakses dari http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-
Undergraduate-22515- BAB%20II.pdf pada 04/07/2014 pada pukul
01 :10 WIB
Muthia,”Memahami Belajar dari Sisi Pandang Teori Pemrosesan Informasi,
(http://file.upi.edu/Direktori/FIP/Jur._Kurikulum_dan_Tek._Pendidikan/1
95806191986012-
Muthia_Alinawati/Memahami_Belajar_Dari_Sisi_Pandang_Teori_Pemros
esan_Informasi.pdf) diakses pada tanggal 06/07/2014 pukul 02:48 WIB
Napitupulu, Masita Anggraini.” Pengaruh Media Mind Mapping dalam
Pembelajaran Advance Organizer terhadap Kreativitas Siswa dan Hasil
Belajar Kimia SMA,” Skripsi pada Universitas Negeri Medan,
Medan,2012, tidak dipublikasikan
Palisoa, Napsin. Strategi Advance Organizer dalam Pembelajaran Kimia, Jurnal
Pendidikan Jendela Pengetahuan. 2007.
63
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, Cet.3, 2011.
Rahayu, Sri. Journal of Innovative Science Education,“Pengembangan Model
Pembelajaran Advance Organizer untuk Meningkatkan Aktivitas dan
hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Koloid”, 2012.
Rahman, Misran, Pembelajaran dengan Peta Konsep Bidang Studi Matematika di
Kelompok Belajar Paket B Pembelajaran dengan Peta Konsep Bidang
Studi Matematika di Kelompok Belajar Paket B”.
http://repository.ung.ac.id/karyailmiah/show/253/pembelajaran-dengan-
peta-konsep-bidang-studi-matematika-di-kelompok-belajar-paket-b.html
diakses pada 05/07/2014 pukul 01 :10 WIB
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,
Jakarta: RajaGrafindo, 2010.
Sadiyah, Halimatus.“Efektivitas Metode Diskusi dalam Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam,” Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, Jakarta,2010,h.52. tidak dipublikasikan
Safdar et al. Concept Maps : An Instructional Tool to Facilitate Meaningful
Learning, European Journal of Education Research, Vol 1. 2012.
Sanulingga, Karya dan Denny Munte. Jurnal Pendidikan Fisika, “Pengaruh Model
Pembelajaran Advance Organizer Berbasis Mind Map terhadap
Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Besaran dan Satuan di Kelas
X SMA Vol. 1 No 2, Desember 2012.
Shihusa, Hudson and Fred N. Kerato. Using Advance Organizers to Enhance
Students‟ Motivation in Learning Biology, Eurasia Journal of
Mathematics, Science&Technology Education, 2009.
Sofyan,Ahmad, et. al., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta:
UIN Jakarta press, 2006.
Sudjana, Metode Statistika, Bandung, Penerbit Tarsito, Cet.3, 2005.
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Bandung :
Alfabeta, 2011.
Sunarti, Sri dan Widyaiswara Pertama. “Peran Guru Sebagai Model dalam
Pembelajaran Karakter dan Budaya Bangsa Melalui Pendidikan Bahasa
Inggris”,
http://sumsel.kemenag.go.id/file/file/TULISAN/htbe1341373513.pdf
diakses pada 05/07/2014 pukul 01 :10 WIB
Suprijono, Agus. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta
: Pustaka Belajar, Cet.10. 2012.
64
Suwama,” Pengaruh Pembelajaran dengan Starter Eksperimen Approach dan
Advance Organizer terhadap Hasil Belajar Biologi dan Keterampilan
Berpikir Kritis Siswa SMA” (http://pasca.undiksha.ac.id/e-
journal/index.php/jurnal_ipa/article/viewFile/482/274) diakses pada
tanggal 07/07/2014 pukul 20: 10 WIB
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta:Kencana
Prenadia Media Group, 2009
Undang–Undang Republik Indonesia No. 20 Th 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Yasmin, Martinis. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung
Persada Press, 2004.
Yusuf, Yustini,dkk. Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi
Melalui Penggunaan Peta Konsep Pada Siswa Kelas II4 SMP Negeri 2
Pekanbaru Tahuan Ajaran 2004/2005, (Jurnal Biogenesis Vol 2(2):59-63.
Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau. ISSN : 1829-
5460), 2006.
Zulfiani,dkk. Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta : Lembaga Penelitian UIN
Jakarta, Cet. 1, 2009.
Zulkifli. “Teori Pemrosesan Informasi”, http://blogzulkifli.wordpress.com/
2011/06/08/teori-pemrosesan-informasi/ diakses pada 05/07/2014
pukul 22 : 09 WIB
65
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Kontrol
Nama Sekolah : SMAN 8 KOTA TANGERANG SELATAN
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XI / genap
Pertemuan Ke- : 1
Alokasi Waktu : 2x45 menit
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan
tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya
pada salingtemas.
Kompetensi Dasar : 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses
serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem
pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya
ruminansia)
I. Indikator
1. Menentukan kandungan gizi yang terdapat dalam bahan makanan
2. Mengidentifikasi zat-zat yang terdapat dalam bahan makanan dan fungsinya
bagi tubuh
II. Tujuan
1. Siswa mampu mengidentifikasi zat-zat dalam bahan makanan
2. Siswa mampu menentukan kandungan gizi yang terdapat dalam bahan makanan
3. Siswa diharapkan mampu menjelaskan fungsi zat-zat yang terdapat dalam bahan
makanan bagi tubuh
III. Materi Ajar
Makanan dan zat makanan
IV. Metode Pembelajaran
Model : Pembelajaran Konvensional
Metode : Ceramah, Diskusi kelompok
V. Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Apersepsi Menyapa seluruh siswa
dikelas dan
mengondisikan suasana
kelas untuk memulai
pembelajaran serta
Berdoa bersama
sebelum memulai
pembelajaran
Siswa bersikap
tenang dan siap
Religius
Disiplin
4 menit
Lampiran 1
66
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
mengecek kehadiran.
Guru menanyakan
kepada siswa seputar
materi sistem
pencernaan, “organ
tubuh manakah yang
berperan dalam
pencernaan manusia?”
memulai proses
pembelajaran
Guru menyampaikan
kompetensi dasar
dan tujuan
pembelajaran yang
harus dicapai
Memberitahukan ke siswa
SK, KD dan tujuan
pembelajaran
KD : menjelaskan
keterkaitan antara
struktur, fungsi dan
proses serta kelainan/
penyakit yang dapat
terjadi sistem pencernaan
Tujuan Pembelajaran
Siswa memperhatikan
penjelasan yang
disampaikan oleh
guru
Rasa ingin
tahu
1 menit
B. Kegiatan Inti (75 menit)
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Guru menjelaskan
secara garis besar
tentang makanan
dan zat makanan
di depan kelas
Guru membagi
siswa menjadi 5
kelompok
Guru membagi
tugas masing-
masing siswa
dalam setiap
kelompok tugas
dengan LKS,
tentang materi
makanan dan zat
makanan.
Guru menjelaskan materi.
Guru menjelaskan bahwa :
“pembelajaran kali ini
akan menggunakan
metode diskusi kelompok,
kemudian masing-masing
kelompok menyajikan
hasil diskusi
Guru memerintahkan
siswa untuk berkelompok
menjadi 5 kelompok,
dalam 1 kelompok
terdapat 6-7 siswa.
Guru memberi LKS
kesetiap kelompok dan
menunjuk ketua kelompok
untuk membagi-bagikan
Siswa menyimak
gambar dan
penjelasan guru
dengan baik
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
Siswa berkumpul
dengan kelompok
masing-masing.
Siswa
mendapatkan LKS
dan membagi tugas
masing-masing
dalam kelompok,
Displin
Toleransi
Rasa Ingin
Tahu
Bertanggung
jawab
Saling
menghargai
Komunikatif
Percaya diri
30
menit
30
menit
67
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
tugas dalam kelompoknya
dan mengerjakannya,
selama 30 menit
kemudian
melaksanakan
tugas yang
diinstruksikan oleh
guru
Masing-masing
siswa mengerjakan
sub-sub konsep
makanan dan zat
makanan dalam
LKS yang telah
diberikan
Guru mengawasi
berlangsungnya
diskusi kelompok
dengan memberi
bimbingan kalau
ada siswa yang
masih kurang
mengerti dan perlu
bimbingan secara
mendalam
Guru menunjuk
atau mengundi
kelompok dan
memilih dua
kelompok untuk
maju
mempersentasikan
hasil diskusinya
Guru mengawasi
proses berjalannya
diskusi dan
mencatat
ketrampilan siswa
dalam diskusi.
Guru berjalan keliling
kelas menghampiri
kesetiap kelompok dan
menanyakan dan
membimbing siswa
apabila ada yang kurang
mengerti.
Guru membuat undian
untuk memilih dua
kelompok maju
mempersentasikan hasil
diskusi kelompok siswa
kedepan kelas.
Guru berkeliling dan
memperhatikan setiap
kegiatan dalam diskusi
yang dilakukan oleh siswa
baik antar kelompok
maupun yang persentasi di
depan kelas.
Siswa melakukan
diskusi antar
kelompok
Perwakilan
kelompok maju
mempersentasikan
hasil kerja
(dipilih 2 kelompok
saja)
15
menit
68
C. Kegiatan Penutup (10 menit)
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Guru memberikan
kesempatan kepada
seluruh siswa
untuk bertanya
Guru melempar
pertanyaan siswa
kepada siswa
lainnya dan guru
menegaskan
kembali jawaban
siswa tersebut
Guru
membimbing siswa
secara mandiri
untuk
menyimpulkan
proses
pembelajaran yang
telah berlangsung
dan memberikan
penugasan siswa
untuk membaca
proses pencernaan
pada manusia
Guru
memberitahukan
pada siswa bahwa
pertemuan
selanjutnya masih
meggunakan
metode diskusi
kelompok
Guru bertanya “ apakah
ada yang kurang
dimengerti dari materi kita
kali ini?”
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
yang mengetahui jawaban
dari pertanyaan temannya,
dan mengorganisasikan
pendapat siswa di papan
tulis, kemudian guru
menegaskan kembali
jawaban dari siswa.
Guru memberitahukan
pada siswa, “ pertemuan
kita yang akan datang
masih menggunakan
model diskusi kelompok
seperti tadi, dan agar
semuanya mendapatkan
peran dalam kelompok”
Siswa
mengajukan
pertanyaan
tentang materi
yang masih
diragukan
Siswa
menyimpulkan
materi
pembelajaran
yang telah
berlangsung
Siswa
mendengarkan
dan
memperhatikan
penjelasan
temannya dan
penjelasan guru
Siswa menyimak
perintah guru
Percaya diri
Jujur
Saling
menghargai
5 menit
VI. Alat, bahan, dan sumber belajar
1. Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI karangan D.A. Pratiwi, dkk
2. Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI karangan Diah Aryulina, dkk
3. Slide Power Point
4. LKS
5. Internet
6. Catatan siswa
69
VII. Penilaian
1. Pertanyaan lisan
2. Tugas Kelompok
3. Presentasi Kelompok
Tangerang, Februari 2014
Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti
Neni Handayani, S.Pd Iftahussadiyah
NIP.197111082005022003 NIM. 109016100067
70
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Kontrol
Nama Sekolah : SMAN 8 KOTA TANGERANG SELATAN
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XI / genap
Pertemuan Ke- : 2
Alokasi Waktu : 2x45 menit
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan
tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya
pada salingtemas.
Kompetensi Dasar : 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses
serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem
pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya
ruminansia)
I. Indikator
1. Menghubungkan struktur dan fungsi organ-organ dalam sistem pencernaan
makanan manusia.
2. Menjelaskan proses pencernaan makanan yang terjadi pada organ-organ sistem
pencernaan makanan manusia.
II. Tujuan
1. Siswa diharapkan mampu menjelaskan proses pencernaan makanan yang terjadi
pada organ-organ sistem pencernaan makanan manusia
2. Siswa diharapkan mampu menjelaskan proses pencernaan makanan pada hewan
ruminansia
III. Materi Ajar
Sistem pencernaan pada manusia
IV. Metode Pembelajaran
Model : Pembelajaran Konvensional
Metode : Ceramah, Diskusi kelompok
V. Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Apersepsi Menyapa seluruh siswa
dikelas dan
mengondisikan suasana
kelas untuk memulai
Berdoa bersama
sebelum memulai
pembelajaran
Siswa bersikap
Religius
Disiplin
4 menit
71
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
pembelajaran serta
mengecek kehadiran.
Guru menanyakan kepada
siswa seputar materi
sistem pencernaan, “organ
tubuh manakah yang
berperan dalam
pencernaan manusia?”
tenang dan siap
memulai proses
pembelajaran
Guru menyampaikan
kompetensi dasar
dan tujuan
pembelajaran yang
harus dicapai
Memberitahukan ke siswa
SK, KD dan tujuan
pembelajaran
KD : menjelaskan
keterkaitan antara
struktur, fungsi dan proses
serta kelainan/ penyakit
yang dapat terjadi sistem
pencernaan
Tujuan Pembelajaran
Siswa
memperhatikan
penjelasan yang
disampaikan oleh
guru
Rasa ingin
tahu
1 menit
B. Kegiatan Inti (75 menit)
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Guru menjelaskan
secara garis besar
tentang sistem
pencernaan pada
manusia di depan
kelas
Guru membagi
siswa menjadi 5
kelompok
Guru membagi
tugas masing-
masing siswa
dalam setiap
kelompok tugas
dengan LKS,
tentang materi
sistem pencernaan
pada manusia
Guru menjelaskan materi.
Guru menjelaskan bahwa :
“pembelajaran kali ini
akan menggunakan
metode diskusi kelompok,
kemudian masing-masing
kelompok menyajikan
hasil diskusi
Guru memerintahkan
siswa untuk berkelompok
menjadi 5 kelompok,
dalam 1 kelompok
terdapat 6-7 siswa.
Guru memberi LKS
kesetiap kelompok dan
menunjuk ketua kelompok
untuk membagi-bagikan
Siswa menyimak
gambar dan
penjelasan guru
dengan baik
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
Siswa berkumpul
dengan kelompok
masing-masing.
Siswa
mendapatkan LKS
dan membagi tugas
masing-masing
dalam kelompok,
Displin
Toleransi
Rasa Ingin
Tahu
Bertanggung
jawab
Saling
menghargai
Komunikatif
Percaya diri
30
menit
30
menit
72
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
tugas dalam kelompoknya
dan mengerjakannya,
selama 30 menit
kemudian
melaksanakan
tugas yang
diinstruksikan oleh
guru
Masing-masing
siswa mengerjakan
sub-sub konsep
sistem pencernaan
pada manusia
dalam LKS yang
telah diberikan
Guru mengawasi
berlangsungnya
diskusi kelompok
dengan memberi
bimbingan kalau
ada siswa yang
masih kurang
mengerti dan perlu
bimbingan secara
mendalam
Guru menunjuk
atau mengundi
kelompok dan
memilih dua
kelompok untuk
maju
mempersentasikan
hasil diskusinya
Guru mengawasi
proses berjalannya
diskusi dan
mencatat
ketrampilan siswa
dalam diskusi.
Guru berjalan keliling
kelas menghampiri
kesetiap kelompok dan
menanyakan dan
membimbing siswa
apabila ada yang kurang
mengerti.
Guru membuat undian
untuk memilih dua
kelompok maju
mempersentasikan hasil
diskusi kelompok siswa
kedepan kelas.
Guru berkeliling dan
memperhatikan setiap
kegiatan dalam diskusi
yang dilakukan oleh siswa
baik antar kelompok
maupun yang persentasi di
depan kelas.
Siswa melakukan
diskusi antar
kelompok
Perwakilan
kelompok maju
mempersentasikan
hasil kerja
(dipilih 2 kelompok
saja)
15
menit
73
C. Kegiatan Penutup (10 menit)
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Guru memberikan
kesempatan kepada
seluruh siswa
untuk bertanya
Guru melempar
pertanyaan siswa
kepada siswa
lainnya dan guru
menegaskan
kembali jawaban
siswa tersebut
Guru
membimbing siswa
secara mandiri
untuk
menyimpulkan
proses
pembelajaran yang
telah berlangsung
dan memberikan
penugasan siswa
untuk membaca
proses pencernaan
pada hewan dan
ruminansia
Guru
memberitahukan
pada siswa bahwa
pertemuan
selanjutnya masih
meggunakan
metode diskusi
kelompok
Guru bertanya “ apakah
ada yang kurang
dimengerti dari materi kita
kali ini?”
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
yang mengetahui jawaban
dari pertanyaan temannya,
dan mengorganisasikan
pendapat siswa di papan
tulis, kemudian guru
menegaskan kembali
jawaban dari siswa.
Guru memberitahukan
pada siswa, “ pertemuan
kita yang akan datang
masih menggunakan
model diskusi kelompok
seperti tadi, dan agar
semuanya mendapatkan
peran dalam kelompok”
Siswa mengajukan
pertanyaan tentang
materi yang masih
diragukan
Siswa
menyimpulkan
materi
pembelajaran yang
telah berlangsung
Siswa
mendengarkan dan
memperhatikan
penjelasan
temannya dan
penjelasan guru
Siswa menyimak
perintah guru
Percaya diri
Jujur
Saling
menghargai
5 menit
VI. Alat, bahan, dan sumber belajar
1. Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI karangan D.A. Pratiwi, dkk
2. Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI karangan Diah Aryulina, dkk
3. Slide Power Point
4. LKS
5. Internet
6. Catatan siswa
74
VII. Penilaian
1. Pertanyaan lisan
2. Tugas Kelompok
3. Presentasi Kelompok
Tangerang, Februari 2014
Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti
Neni Handayani, S.Pd Iftahussadiyah
NIP.197111082005022003 NIM. 109016100067
75
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Kontrol
Nama Sekolah : SMAN 8 KOTA TANGERANG SELATAN
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XI / genap
Pertemuan Ke- : 3
Alokasi Waktu : 2x45 menit
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan
tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya
pada salingtemas.
Kompetensi Dasar : 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses
serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem
pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya
ruminansia)
I. Indikator
1. Menjelaskan proses pencernaan makanan pada hewan ruminansia
2. Membandingkan struktur dan fungsi sistem pencernaan pada hewan vertebrata
dan invertebrata
II. Tujuan
1. Siswa diharapkan mampu menjelaskan proses pencernaan makanan pada hewan
ruminansia
2. Siswa diharapkan mampu mengidentifikasi struktur dan fungsi sistem pencernaan
pada hewan invertebrata dan vertebrata.
3. Siswa diharapkan mampu membandingkan struktur dan fungsi sistem pencernaan
pada hewan invertebrata dan vertebrata.
III. Materi Ajar
Sistem pencernaan pada hewan dan ruminansia
IV. Metode Pembelajaran
Model : Pembelajaran Konvensional
Metode : Ceramah, Diskusi kelompok
V. Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Apersepsi Menyapa seluruh siswa
dikelas dan
mengondisikan suasana
kelas untuk memulai
Berdoa bersama
sebelum memulai
pembelajaran
Siswa bersikap
Religius
Disiplin
4 menit
76
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
pembelajaran serta
mengecek kehadiran.
Guru menanyakan
kepada siswa seputar
materi sistem
pencernaan, “organ
tubuh manakah yang
berperan dalam
pencernaan manusia?”
tenang dan siap
memulai proses
pembelajaran
Guru menyampaikan
kompetensi dasar
dan tujuan
pembelajaran yang
harus dicapai
Memberitahukan ke siswa
SK, KD dan tujuan
pembelajaran
KD : menjelaskan
keterkaitan antara
struktur, fungsi dan
proses serta kelainan/
penyakit yang dapat
terjadi sistem
pencernaan
Tujuan Pembelajaran
Siswa memperhatikan
penjelasan yang
disampaikan oleh guru
Rasa ingin
tahu
1 menit
B. Kegiatan Inti (75 menit)
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Guru menjelaskan
secara garis besar
tentang Sistem
pencernaan pada
hewan dan
ruminansia di
depan kelas
Guru membagi
siswa menjadi 5
kelompok
Guru membagi
tugas masing-
masing siswa
dalam setiap
kelompok tugas
dengan LKS,
tentang materi
Guru menjelaskan
materi.
Guru menjelaskan bahwa
: “pembelajaran kali ini
akan menggunakan
metode diskusi
kelompok, kemudian
masing-masing
kelompok menyajikan
hasil diskusi
Guru memerintahkan
siswa untuk
berkelompok menjadi 5
kelompok, dalam 1
kelompok terdapat 6-7
siswa.
Siswa menyimak
gambar dan
penjelasan guru
dengan baik
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
Siswa berkumpul
dengan kelompok
masing-masing.
Siswa mendapatkan
LKS dan membagi
tugas masing-
Displin
Toleransi
Rasa Ingin
Tahu
Bertanggung
jawab
Saling
menghargai
Komunikatif
Percaya diri
30
menit
30
menit
77
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Sistem pencernaan
pada hewan dan
ruminansia
Guru memberi LKS
kesetiap kelompok dan
menunjuk ketua
kelompok untuk
membagi-bagikan tugas
dalam kelompoknya dan
mengerjakannya, selama
30 menit
masing dalam
kelompok,
kemudian
melaksanakan tugas
yang diinstruksikan
oleh guru
Masing-masing
siswa mengerjakan
sub-sub konsep
Sistem pencernaan
pada hewan dan
ruminansia
dalam LKS yang telah
diberikan
Guru mengawasi
berlangsungnya
diskusi kelompok
dengan memberi
bimbingan kalau
ada siswa yang
masih kurang
mengerti dan perlu
bimbingan secara
mendalam
Guru menunjuk
atau mengundi
kelompok dan
memilih dua
kelompok untuk
maju
mempersentasikan
hasil diskusinya
Guru mengawasi
proses berjalannya
diskusi dan
mencatat
ketrampilan siswa
dalam diskusi.
Guru berjalan keliling
kelas menghampiri
kesetiap kelompok dan
menanyakan dan
membimbing siswa
apabila ada yang
kurang mengerti.
Guru membuat undian
untuk memilih dua
kelompok maju
mempersentasikan hasil
diskusi kelompok siswa
kedepan kelas.
Guru berkeliling dan
memperhatikan setiap
kegiatan dalam diskusi
yang dilakukan oleh
siswa baik antar
kelompok maupun
yang persentasi di
depan kelas.
Siswa melakukan
diskusi antar
kelompok
Perwakilan
kelompok maju
mempersentasikan
hasil kerja
(dipilih 2 kelompok
saja)
15
menit
78
C. Kegiatan Penutup (10 menit)
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Guru memberikan
kesempatan kepada
seluruh siswa
untuk bertanya
Guru melempar
pertanyaan siswa
kepada siswa
lainnya dan guru
menegaskan
kembali jawaban
siswa tersebut
Guru
membimbing siswa
secara mandiri
untuk
menyimpulkan
proses
pembelajaran yang
telah berlangsung
dan memberikan
penugasan siswa
untuk membaca
gangguan/panykit
yang terjadi dalam
sistem pencernaan
Guru
memberitahukan
pada siswa bahwa
pertemuan
selanjutnya masih
meggunakan
metode diskusi
kelompok
Guru bertanya “ apakah
ada yang kurang
dimengerti dari materi
kita kali ini?”
Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa yang mengetahui
jawaban dari
pertanyaan temannya,
dan mengorganisasikan
pendapat siswa di
papan tulis, kemudian
guru menegaskan
kembali jawaban dari
siswa.
Guru memberitahukan
pada siswa, “
pertemuan kita yang
akan datang masih
menggunakan model
diskusi kelompok
seperti tadi, dan agar
semuanya mendapatkan
peran dalam
kelompok”
Siswa mengajukan
pertanyaan tentang
materi yang masih
diragukan
Siswa
menyimpulkan
materi pembelajaran
yang telah
berlangsung
Siswa
mendengarkan dan
memperhatikan
penjelasan temannya
dan penjelasan guru
Siswa menyimak
perintah guru
Percaya diri
Jujur
Saling
menghargai
5 menit
VI. Alat, bahan, dan sumber belajar
1. Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI karangan D.A. Pratiwi, dkk
2. Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI karangan Diah Aryulina, dkk
3. Slide Power Point
4. LKS
5. Internet
6. Catatan siswa
79
VII. Penilaian
1. Pertanyaan lisan
2. Tugas Kelompok
3. Presentasi Kelompok
Tangerang, Februari 2014
Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti
Neni Handayani, S.Pd Iftahussadiyah
NIP.197111082005022003 NIM. 109016100067
80
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Kontrol
Nama Sekolah : SMAN 8 KOTA TANGERANG SELATAN
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XI / genap
Pertemuan Ke- : 4
Alokasi Waktu : 2x45 menit
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan
tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya
pada salingtemas.
Kompetensi Dasar : 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses
serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem
pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya
ruminansia)
I. Indikator
Menjelaskan tentang gangguan/penyakit yang terdapat dalam sistem pencernaan
makanan
II. Tujuan
a. Siswa mampu menidentifikasi gangguan/penyakit yang terdapat dalam sistem
pencernaan makana
b. Siswa mampu menjelaskan tentang gangguan/penyakit yang terdapat
dalam sistem pencernaan makanan
III. Materi Ajar
Gangguan/penyakit yang terdapat dalam sistem pencernaan makanan
IV. Metode Pembelajaran
Model : Pembelajaran Konvensional
Metode : Ceramah, Diskusi kelompok
V. Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
Tahapan
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Apersepsi Menyapa seluruh siswa dikelas
dan mengondisikan suasana kelas
untuk memulai pembelajaran serta
mengecek kehadiran.
Guru menanyakan kepada siswa
seputar materi sistem pencernaan,
Berdoa bersama
sebelum
memulai
pembelajaran
Siswa bersikap
tenang dan siap
Religius
Disiplin
4 menit
81
Tahapan
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
“organ tubuh manakah yang
berperan dalam pencernaan
manusia?”
memulai proses
pembelajaran
Guru
menyampaikan
kompetensi dasar
dan tujuan
pembelajaran
yang harus
dicapai
Memberitahukan ke siswa SK, KD
dan tujuan pembelajaran
KD : menjelaskan keterkaitan
antara struktur, fungsi dan proses
serta kelainan/ penyakit yang
dapat terjadi sistem pencernaan
Tujuan Pembelajaran
Siswa
memperhatikan
penjelasan yang
disampaikan oleh
guru
Rasa ingin
tahu
1 menit
B. Kegiatan Inti (75 menit)
Tahapan
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Guru
menjelaskan
secara garis
besar tentang gangguan/penyak
it yang terdapat
dalam sistem
pencernaan
makanan di
depan kelas
Guru membagi
siswa menjadi 5
kelompok
Guru membagi
tugas masing-
masing siswa
dalam setiap
kelompok tugas
dengan LKS,
tentang materi
Sistem
pencernaan
pada hewan dan
ruminansia
Guru menjelaskan materi.
Guru menjelaskan bahwa :
“pembelajaran kali ini akan
menggunakan metode diskusi
kelompok, kemudian masing-
masing kelompok
menyajikan hasil diskusi
Guru memerintahkan siswa
untuk berkelompok menjadi
5 kelompok, dalam 1
kelompok terdapat 6-7 siswa.
Guru memberi LKS kesetiap
kelompok dan menunjuk
ketua kelompok untuk
membagi-bagikan tugas
dalam kelompoknya dan
mengerjakannya, selama 30
menit
Siswa
menyimak
gambar dan
penjelasan guru
dengan baik
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
Siswa
berkumpul
dengan
kelompok
masing-masing.
Siswa
mendapatkan
LKS dan
membagi tugas
masing-masing
dalam
kelompok,
kemudian
melaksanakan
tugas yang
Displin
Toleransi
Rasa Ingin
Tahu
Bertanggung
jawab
Saling
menghargai
Komunikatif
Percaya diri
30
menit
30
menit
82
Tahapan
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
diinstruksikan
oleh guru
Masing-masing
siswa
mengerjakan
sub-sub konsep
gangguan/penya
kit yang
terdapat dalam
sistem
pencernaan
makanan LKS
yang telah
diberikan
Guru
mengawasi
berlangsungnya
diskusi
kelompok
dengan
memberi
bimbingan
kalau ada siswa
yang masih
kurang mengerti
dan perlu
bimbingan
secara
mendalam
Guru menunjuk
atau mengundi
kelompok dan
memilih dua
kelompok untuk
maju
mempersentasik
an hasil
diskusinya
Guru
mengawasi
proses
berjalannya
Guru berjalan keliling kelas
menghampiri kesetiap
kelompok dan menanyakan
dan membimbing siswa
apabila ada yang kurang
mengerti.
Guru membuat undian untuk
memilih dua kelompok maju
mempersentasikan hasil
diskusi kelompok siswa
kedepan kelas.
Guru berkeliling dan
memperhatikan setiap
kegiatan dalam diskusi yang
dilakukan oleh siswa baik
antar kelompok maupun yang
persentasi di depan kelas.
Siswa
melakukan
diskusi antar
kelompok
Perwakilan
kelompok maju
mempersentasik
an hasil kerja
(dipilih 2
kelompok saja)
15
menit
83
Tahapan
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
diskusi dan
mencatat
ketrampilan
siswa dalam
diskusi.
C. Kegiatan Penutup (10 menit)
Tahapan
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Guru
memberikan
kesempatan
kepada seluruh
siswa untuk
bertanya
Guru melempar
pertanyaan
siswa kepada
siswa lainnya
dan guru
menegaskan
kembali
jawaban siswa
tersebut
Guru
membimbing
siswa secara
mandiri untuk
menyimpulkan
proses
pembelajaran
yang telah
berlangsung dan
memberikan
penugasan
siswa untuk
membaca
Guru bertanya “ apakah ada
yang kurang dimengerti dari
materi kita kali ini?”
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
yang mengetahui jawaban
dari pertanyaan temannya,
dan mengorganisasikan
pendapat siswa di papan
tulis, kemudian guru
menegaskan kembali
jawaban dari siswa.
Guru memberitahukan pada
siswa, “ pertemuan kita yang
akan datang masih
menggunakan model diskusi
kelompok seperti tadi, dan
agar semuanya mendapatkan
peran dalam kelompok”
Siswa
mengajukan
pertanyaan
tentang materi
yang masih
diragukan
Siswa
menyimpulkan
materi
pembelajaran
yang telah
berlangsung
Siswa
mendengarkan
dan
memperhatikan
penjelasan
temannya dan
penjelasan guru
Siswa
menyimak
perintah guru
Percaya diri
Jujur
Saling
menghargai
5 menit
84
Tahapan
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
gangguan/panyk
it yang terjadi
dalam sistem
pencernaan
Guru
memberitahuka
n pada siswa
bahwa
pertemuan
selanjutnya
masih
meggunakan
metode diskusi
kelompok
VI. Alat, bahan, dan sumber belajar
1. Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI karangan D.A. Pratiwi, dkk
2. Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI karangan Diah Aryulina, dkk
3. Slide Power Point
4. LKS
5. Internet
6. Catatan siswa
VII. Penilaian
1. Pertanyaan lisan
2. Tugas Kelompok
3. Presentasi Kelompok
Tangerang, Februari 2014
Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti
Neni Handayani, S.Pd Iftahussadiyah
NIP.197111082005022003 NIM. 109016100067
85
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : SMAN 8 KOTA TANGERANG SELATAN
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XI / genap
Pertemuan Ke- : 1
Alokasi Waktu : 2x45 menit
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan
hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi
serta implikasinya pada salingtemas.
Kompetensi Dasar : 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan
proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada
sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan
(misalnya ruminansia)
I. Indikator
1. Menentukan kandungan gizi yang terdapat dalam bahan makanan
2. Mengidentifikasi zat-zat yang terdapat dalam bahan makanan dan
fungsinya bagi tubuh.
II. Tujuan
1. Siswa mampu mejelaskan kandungan gizi yang terdapat dalam makanan
2. Siswa mampu mengidentifikasi zat-zat dalam bahan makanan
3. Siswa mampu menjelaskan fungsi zat-zat yang terdapat dalam bahan
makanan bagi tubuh
III. Materi Ajar
Makanan dan zat-zat makanan
86
IV. Metode Pembelajaran
Model : Pembelajaran Advance Organizer dengan peta konsep
Metode : Ceramah, Diskusi kelompok
V. Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
Tahapan
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Pendahuluan Menyapa seluruh siswa
dikelas dan mengondisikan
suasana kelas untuk
memulai pembelajaran serta
mengecek kehadiran.
Berdoa bersama
sebelum memulai
pembelajaran
Siswa bersikap
tenang dan siap
memulai proses
pembelajaran
Religius
Disiplin
4 menit
Guru
menyampaikan SK
dan KD
Memberitahukan ke siswa
SK dan KD tentang materi
pencernaan
Siswa
memperhatikan
penjelasan yang
disampaikan oleh
guru
Rasa ingin
tahu
1 menit
B. Kegiatan inti (75 menit)
Tahapan
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Fase 1
Pesentasi Advance
Organizer
Memperjelas
tujuan
pembelajaran
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran tentang materi
makanan dan zat-zat
Siswa menyimak
info yang diberikan
guru
Religius
Disiplin
10
menit
87
Tahapan
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Pengidentifikasian
atribut atau hal-hal
yang berkaitan
dengan tujuan
pembelajaran
Pemberian contoh
Menampilkan
hubungan yang
berkaitan dengan
atribut
Pengulangan
makanan
Guru mengidentifikasikan
hal-hal yang berkaiatan
dengan makanan dan zat-zat
makanan
Guru menampilkan contoh
AO yang berkaitan dengan
makanan dan zat-zat
makanan
Guru membuat penghubung
yang mengaitkan perihal-
perihal yang berkenaan
dengan makanan dan zat-zat
makanan
Guru menginformasikan
kembali gambaran besar
tentang AO yang
dipresentasikan di awal
kegiatan
Fase 2
Presentasi tugas
belajar atau
materi
Mempresentasikan
konten belajar
Guru mengelompokkan dan
mengaitkan hal-hal secara
bersama-sama sehingga
materi makanan dan zat-zat
Siswa
memperhatikan
penjelasan yang
disampaikan oleh
Rasa ingin
tahu
Disiplin
Toleransi
50
menit
88
Tahapan
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Mempertahankan
perhatian siswa
Mengeksplisitkan
organisasi secara
eksplisit
Mengeksplisitkan
urutan logis dari
materi belajar
makanan yang disajikan
masuk akal bagi siswa
Guru berusaha
mempertahankan perhatian
siswa dengan memberi
presentasi dalam bentuk
power point
Guru memecah konsep dari
atas ke bawah
Guru menunjukkan
bagaimana materi berkaitan
dengan AO
Guru memerintahkan siswa
untuk berkelompok menjadi
5 kelompok, dalam 1
kelompok terdapat 6-7
siswa.
Guru menjelaskan bahwa :
“pembelajaran kali ini akan
menggunakan model
pembelajaran Advance
Organizer, yang di dalam
model tersebut ada tahapan
yang harus dilakukan oleh
kalian para siswa,
diantaranya yaitu:
1. Merangkum materi
guru
Siswa menyimak
gambar dan
penjelasan guru
dengan baik
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
Siswa berkumpul
dengan kelompok
masing-masing
Siswa
mendapatkan LKS
dan kertas dan
membagi tugas
masing-masing
dalam kelompok,
kemudian
melaksanakan
tugas yang
diinstruksikan oleh
guru
Saing
menghargai
Kerjasama
Jujur
89
Tahapan
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
menggunakan peta konsep
2. Menyajikan hasil
diskusi
3. Membuat contoh-
contoh atribut selain dari
yang dijelaskan
4. Membuat kesimpulan
materi
Guru memberi LKS dan
kertas kesetiap kelompok
dan menunjuk ketua
kelompok untuk membagi-
bagikan tugas dalam
kelompoknya, yaitu:
mengerjakan LKS dan
merangkum materi
dengan peta konsep, guru
bersama siswa merangkum
materi menggunakan peta
konsep selama 25 menit
Siswa berdiskusi
untuk mengerjakan
LKS yang
diberikan
Masing-masing
siswa membuat
peta konsep dan
mengerjakan sub-
sub konsep
makanan dan zat
makanan dalam
kertas yang telah
diberikan
Fase 3
Memperkuat
struktur kognitif
Menggunakan
prinsip rekonsiliasi
integratif
Guru mengaitkan ide-ide
baru dengan gambaran
tentang makanan dan zat-
zat makanan
Siswa melakukan
diskusi antar
kelompok
Perwakilan
15
menit
90
Tahapan
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Mendorong belajar
penerimaan akti
Memunculkan
pendekatan kritis
terhadap materi
belajar
Mengingatkan siswa
tentang gambaran/ide-ide
besar mengenai makanan
dan zat-zat makanan
Guru meminta siswa
mengerjakan LKS dan
membuat peta konsep dari
materi makanan dan zat-zat
makanan
Guru mengulangi definisi-
definisi dengan tepat
Guru meminta siswa
memberikan perbedaan
antara aspek-aspek materi
makanan dan zat-zat
makanan
Guru meminta siswa untuk
menjelaskan bagaimana
materi makanan dan zat-zat
makanan berkaitan dengan
AO
Guru meminta siswa untuk
memberikan contoh lain
yang berkaitan dengan
materi makanan dan zat-zat
makanan
kelompok maju
mempersentasikan
hasil kerja
(dipilih 2 kelompok
saja dengan cara
mengundi)
Siswa
mempresentasikan
organizer (dengan
peta konsep) yang
telah mereka
kerjakan
Melakukan diskusi
interaktif antara
siswa dan guru
Menyimpulkan
materi
91
Tahapan
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Mengklarifikasi
Guru meminta siswa
mempresentasikan
rangkuman yang mereka
buat
Guru meminta siswa untuk
menyimpulkan rangkuman
materi yang mereka buat
Guru mengklarifikasi hal-
hal yang berkaitan dengan
makanan dan zat-zat
makanan
C. Kegiatan Penutup (10 menit)
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Guru memberikan
kesempatan kepada
seluruh siswa untuk
bertanya
Guru melempar
pertanyaan siswa kepada
siswa lainnya dan guru
menegaskan kembali
jawaban siswa tersebut
Guru membimbing siswa
Guru bertanya “ apakah
ada yang kurang
dimengerti dari materi kita
kali ini?”
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
yang mengetahui jawaban
dari pertanyaan temannya,
dan mengorganisasikan
pendapat siswa di papan
Siswa
mengajukan
pertanyaan
tentang materi
yang masih
diragukan
Siswa
menyimpulkan
materi
pembelajaran
Percaya diri
Jujur
Saling
menghargai
10 menit
92
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
secara mandiri untuk
menyimpulkan proses
pembelajaran yang telah
berlangsung dan
memberikan penugasan
siswa untuk membaca
proses pencernaan
makanan yang terjadi
pada organ-organ sistem
pencernaan makanan
manusia
Guru memberitahukan
pada siswa bahwa
pertemuan selanjutnya
masih meggunakan
model Advance
Organizer dengan peta
konsep
tulis, kemudian guru
menegaskan kembali
jawaban dari siswa.
Guru memberitahukan
pada siswa, “ pertemuan
kita yang akan datang
masih menggunakan
model diskusi kelompok
seperti tadi, dan agar
semuanya mendapatkan
peran dalam kelompok
yang telah
berlangsung
Siswa
mendengarkan
dan
memperhatikan
penjelasan
temannya dan
penjelasan guru
Siswa menyimak
perintah guru
VI. Alat, bahan, dan sumber belajar
1. Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI karangan D.A. Pratiwi, dkk
2. Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI karangan Diah Aryulina, dkk
3. Slide Power Point
4. LKS
5. Internet
6. Catatan siswa
93
VII. Penilaian
1. Pertanyaan lisan
2. Tugas Kelompok
3. Presentasi Kelompok
Tangerang, Februari 2014
Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti
Neni Handayani, S.Pd Iftahussadiyah
NIP.197111082005022003 NIM. 109016100067
94
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : SMAN 8 KOTA TANGERANG SELATAN
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XI / genap
Pertemuan Ke- : 2
Alokasi Waktu : 2x45 menit
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan
hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi
serta implikasinya pada salingtemas.
Kompetensi Dasar : 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan
proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada
sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan
(misalnya ruminansia)
I. Indikator
1. Menghubungkan struktur dan fungsi organ-organ dalam sistem
pencernaan makanan manusia
2. Menjelaskan proses pencernaan makanan yang terjadi pada organ-organ
sistem pencernaan makanan manusia.
II. Tujuan
1. Siswa mampu mengidentifikasi struktur organ-organ dalam sistem
pencernaan manusia
2. Siswa mampu menghubungkan struktur dan fungsi organ-organ
dalam sistem pencernaan makanan manusia
3. Siswa mampu menjelaskan proses pencernaan makanan yang terjadi pada
organ-organ sistem pencernaan makanan manusia
III. Materi Ajar
Sistem pencernaan pada manusia
95
IV. Metode Pembelajaran
Model : Pembelajaran Advance Organizer dengan peta konsep
Metode : Ceramah, Diskusi kelompok
V. Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Pendahuluan Menyapa seluruh siswa
dikelas dan
mengondisikan suasana
kelas untuk memulai
pembelajaran serta
mengecek kehadiran.
Berdoa bersama
sebelum memulai
pembelajaran
Siswa bersikap
tenang dan siap
memulai proses
pembelajaran
Religius
Disiplin
4 menit
Guru menyampaikan
SK dan KD
Memberitahukan ke
siswa SK dan KD
tentang materi sistem
pencernaan
Siswa
memperhatikan
penjelasan yang
disampaikan oleh
guru
Rasa ingin
tahu
1 menit
B. Kegiatan inti (75 menit)
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Fase 1
Pesentasi Advance
Organizer
Memperjelas tujuan
Guru menjelaskan tujuan
Siswa menyimak
Religius
10
96
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
pembelajaran
Pengidentifikasian atribut
atau hal-hal yang
berkaitan dengan tujuan
pembelajaran
Pemberian contoh
Menampilkan hubungan
yang berkaitan dengan
atribut
Pengulangan
pembelajaran tentang
materi sistem pencernaan
manusia
Guru mengidentifikasikan
hal-hal yang berkaiatan
dengan sistem pencernaan
manusia
Guru menampilkan contoh
AO yang berkaitan dengan
sistem pencernaan manusia
Guru membuat penghubung
yang mengaitkan perihal-
perihal yang berkenaan
dengan sistem pencernaan
manusia
Guru menginformasikan
kembali gambaran besar
tentang AO yang
dipresentasikan di awal
kegiatan
info yang
diberikan guru
Disiplin menit
97
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Fase 2
Presentasi tugas belajar
atau materi
Mempresentasikan
konten belajar
Mempertahankan
perhatian siswa
Mengeksplisitkan
organisasi secara
eksplisit
Mengeksplisitkan urutan
logis dari materi belajar
Guru mengelompokkan
dan mengaitkan hal-hal
secara bersama-sama
sehingga materi sistem
pencernaan pada manusia
yang disajikan masuk akal
bagi siswa
Guru berusaha
mempertahankan
perhatian siswa dengan
memberi presentasi dalam
bentuk power point
dan video
Guru memecah konsep
dari atas ke bawah
Guru menunjukkan
bagaimana materi
berkaitan dengan AO
Guru memerintahkan
siswa untuk berkelompok
menjadi 5 kelompok,
dalam 1 kelompok
Siswa
memperhatikan
penjelasan yang
disampaikan
oleh guru
Siswa
menyimak
gambar dan
penjelasan guru
dengan baik
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
Siswa
berkumpul
dengan
kelompok
Rasa ingin
tahu
Disiplin
Toleransi
Saing
menghargai
Kerjasama
Jujur
50
menit
98
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
terdapat 6-7 siswa.
Guru menjelaskan bahwa :
“pembelajaran kali ini
akan menggunakan model
pembelajaran Advance
Organizer, yang di dalam
model tersebut ada
tahapan yang harus
dilakukan oleh kalian para
siswa, diantaranya yaitu:
1. Merangkum materi
menggunakan peta
konsep
2. Menyajikan hasil diskusi
3. Membuat contoh-contoh
atribut selain dari yang
dijelaskan
4. Membuat kesimpulan
materi
Guru memberi LKS dan
kertas kesetiap kelompok
dan menunjuk ketua
kelompok untuk
membagi-bagikan tugas
dalam kelompoknya,
yaitu: mengerjakan LKS
masing-masing
Siswa
mendapatkan
LKS dan kertas
dan membagi
tugas masing-
masing dalam
kelompok,
kemudian
melaksanakan
tugas yang
diinstruksikan
oleh guru
Siswa
berdiskusi
untuk
mengerjakan
LKS yang
diberikan
Masing-masing
siswa membuat
peta konsep dan
mengerjakan
sub-sub konsep
sistem
pencernaan
manusia dalam
99
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
dan merangkum materi
dengan peta konsep,
siswa merangkum materi
menggunakan peta konsep
selama 25 menit
kertas yang
telah diberikan
Fase 3
Memperkuat struktur
kognitif
Menggunakan prinsip
rekonsiliasi integratif
Guru mengaitkan ide-ide
baru dengan gambaran
tentang sistem pencernaan
manusia
Mengingatkan siswa
tentang gambaran/ide-ide
besar mengenai sistem
pencernaan manusia
Guru meminta siswa
mengerjakan LKS dan
membuat peta konsep dari
materi sistem pencernaan
manusia
Guru mengulangi definisi-
definisi dengan tepat
Guru meminta siswa
memberikan perbedaan
Siswa
melakukan
diskusi antar
kelompok
Perwakilan
kelompok maju
mempersentasik
an hasil kerja
(dipilih 2
kelompok saja
dengan cara
mengundi)
Siswa
mempresentasik
an organizer
(dengan peta
konsep) yang
telah mereka
kerjakan
15
menit
100
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Mendorong belajar
penerimaan aktif
Memunculkan
pendekatan kritis
terhadap materi belajar
Mengklarifikasi
antara aspek-aspek materi
sistem pencernaan
manusia
Guru meminta siswa
untuk menjelaskan
bagaimana materi sistem
pencernaan manusia
berkaitan dengan AO
Guru meminta siswa
untuk memberikan contoh
lain yang berkaitan
dengan materi makanan
dan zat-zat makanan
Guru meminta siswa
mempresentasikan
rangkuman yang mereka
buat
Guru meminta siswa
untuk menyimpulkan
rangkuman materi yang
mereka buat
Guru mengklarifikasi hal-
hal yang berkaitan dengan
sistem pencernaan
manusia
Melakukan
diskusi
interaktif antara
siswa dan guru
Menyimpulkan
materi
101
C. Kegiatan Penutup (10 menit)
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Guru memberikan
kesempatan kepada
seluruh siswa untuk
bertanya
Guru melempar
pertanyaan siswa
kepada siswa lainnya
dan guru menegaskan
kembali jawaban
siswa tersebut
Guru membimbing
siswa secara mandiri
untuk menyimpulkan
proses pembelajaran
yang telah
berlangsung dan
memberikan
penugasan siswa
untuk membaca
sistem pencernaan
pada hewan dan
ruminansia
Guru
memberitahukan pada
siswa bahwa
Guru bertanya “ apakah
ada yang kurang
dimengerti dari materi
kita kali ini?”
Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa yang mengetahui
jawaban dari pertanyaan
temannya, dan
mengorganisasikan
pendapat siswa di papan
tulis, kemudian guru
menegaskan kembali
jawaban dari siswa.
Guru memberitahukan
pada siswa, “ pertemuan
kita yang akan datang
Siswa
mengajukan
pertanyaan
tentang materi
yang masih
diragukan
Siswa
menyimpulkan
materi
pembelajaran
yang telah
berlangsung
Siswa
mendengarkan
dan
memperhatikan
penjelasan
temannya dan
penjelasan guru
Siswa
menyimak
perintah guru
Percaya
diri
Jujur
Saling
mengharg
ai
10
menit
102
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
pertemuan
selanjutnya masih
meggunakan model
Advance Organizer
dengan peta konsep
masih menggunakan
model diskusi kelompok
seperti tadi, dan agar
semuanya mendapatkan
peran dalam kelompok
VI. Alat, bahan, dan sumber belajar
1. Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI karangan D.A. Pratiwi, dkk
2. Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI karangan Diah Aryulina, dkk
3. Slide Power Point
4. LKS
5. Internet
6. Catatan siswa
VII. Penilaian
1. Pertanyaan lisan
2. Tugas Kelompok
3. Presentasi Kelompok
Tangerang, Februari 2014
Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti
Neni Handayani, S.Pd Iftahussadiyah
NIP.197111082005022003 NIM. 109016100067
103
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : SMAN 8 KOTA TANGERANG SELATAN
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XI / genap
Pertemuan Ke- : 3
Alokasi Waktu : 2x45 menit
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan
hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi
serta implikasinya pada salingtemas.
Kompetensi Dasar : 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan
proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada
sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan
(misalnya ruminansia)
I. Indikator
1. Menjelaskan proses pencernaan makanan pada hewan ruminansia
2. Membandingkan struktur dan fungsi sistem pencernaan pada hewan
invertebrata dan vertebrata
II. Tujuan
1. Siswa mampu mengidentifikasi struktur dan fungsi sistem pencernaan pada
hewan ruminansia
2. Siswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi sistem pencernaan pada
hewan ruminansia
3. Siswa mampu membandingkan struktur dan fungsi sistem pencernaan pada
hewan invertebrata dan vertebrata
4. Siswa mampu membandingkan struktur dan fungsi sistem pencernaan pada
hewan invertebrata dan vertebrata
104
III. Materi Ajar
Sistem pencernaan pada hewan dan ruminansia
IV. Metode Pembelajaran
Model : Pembelajaran Advance Organizer dengan peta konsep
Metode : Ceramah, Diskusi kelompok
V. Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Pendahuluan Menyapa seluruh siswa
dikelas dan
mengondisikan suasana
kelas untuk memulai
pembelajaran serta
mengecek kehadiran.
Berdoa
bersama
sebelum
memulai
pembelajaran
Siswa bersikap
tenang dan siap
memulai
proses
pembelajaran
Religius
Disiplin
4 menit
Guru menyampaikan
SK dan KD
Memberitahukan ke siswa
SK dan KD tentang materi
sistem pencernaan
Siswa
memperhatikan
penjelasan
yang
disampaikan
oleh guru
Rasa ingin
tahu
1 menit
105
B. Kegiatan inti (75 menit)
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Fase 1
Pesentasi Advance
Organizer
Memperjelas tujuan
pembelajaran
Pengidentifikasian
atribut atau hal-hal
yang berkaitan dengan
tujuan pembelajaran
Pemberian contoh
Menampilkan
hubungan yang
berkaitan dengan atribut
Pengulangan
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran tentang
materi sistem pencernaan
hewan dan ruminansia
Guru mengidentifikasikan
hal-hal yang berkaiatan
dengan sistem pencernaan
hewan dan ruminansia
Guru menampilkan contoh
AO yang berkaitan dengan
sistem pencernaan hewan
dan ruminansia
Guru membuat penghubung
yang mengaitkan perihal-
perihal yang berkenaan
dengan sistem pencernaan
hewan dan ruminansia
Guru menginformasikan
Siswa menyimak
info yang
diberikan guru
Religius
Disiplin
10
menit
106
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
kembali gambaran besar
tentang AO yang
dipresentasikan di awal
kegiatan
Fase 2
Presentasi tugas
belajar atau materi
Mempresentasikan
konten belajar
Mempertahankan
perhatian siswa
Mengeksplisitkan
organisasi secara
eksplisit
Mengeksplisitkan
urutan logis dari materi
belajar
Guru mengelompokkan dan
mengaitkan hal-hal secara
bersama-sama sehingga
materi sistem pencernaan
hewan dan ruminansia yang
disajikan masuk akal bagi
siswa
Guru berusaha
mempertahankan perhatian
siswa dengan memberi
presentasi dalam bentuk
power point dan video
Guru memecah konsep dari
atas ke bawah
Guru menunjukkan
bagaimana materi berkaitan
dengan AO
Siswa
memperhatikan
penjelasan yang
disampaikan oleh
guru
Siswa menyimak
gambar dan
penjelasan guru
dengan baik
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
Rasa ingin
tahu
Disiplin
Toleransi
Saing
menghargai
Kerjasama
Jujur
50
menit
107
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Guru memerintahkan siswa
untuk berkelompok menjadi
5 kelompok, dalam 1
kelompok terdapat 6-7
siswa.
Guru menjelaskan bahwa :
“pembelajaran kali ini akan
menggunakan model
pembelajaran Advance
Organizer, yang di dalam
model tersebut ada tahapan
yang harus dilakukan oleh
kalian para siswa,
diantaranya yaitu:
1. Merangkum materi
menggunakan peta konsep
2. Menyajikan hasil
diskusi
3. Membuat contoh-
contoh atribut selain dari
yang dijelaskan
4. Membuat
kesimpulan materi
Guru memberi LKS dan
kertas kesetiap kelompok
dan menunjuk ketua
kelompok untuk membagi-
Siswa berkumpul
dengan kelompok
masing-masing
Siswa
mendapatkan
LKS dan kertas
dan membagi
tugas masing-
masing dalam
kelompok,
kemudian
melaksanakan
tugas yang
diinstruksikan
oleh guru
Siswa berdiskusi
untuk
mengerjakan
LKS yang
diberikan
Masing-masing
siswa membuat
peta konsep dan
mengerjakan sub-
sub konsep
sistem sistem
pencernaan
hewan dan
108
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
bagikan tugas dalam
kelompoknya, yaitu:
mengerjakan LKS dan
merangkum materi
dengan peta konsep,
siswa merangkum materi
menggunakan peta konsep
selama 25 menit
ruminansia dalam
kertas yang telah
diberikan
Fase 3
Memperkuat struktur
kognitif
Menggunakan prinsip
rekonsiliasi integratif
Mendorong belajar
penerimaan aktif
Guru mengaitkan ide-ide
baru dengan gambaran
tentang sistem pencernaan
hewan dan ruminansia
Mengingatkan siswa
tentang gambaran/ide-ide
besar mengenai sistem
pencernaan hewan dan
ruminansia
Guru meminta siswa
mengerjakan LKS dan
membuat peta konsep dari
sistem pencernaan hewan
dan ruminansia
Guru mengulangi definisi-
definisi dengan tepat
Siswa melakukan
diskusi antar
kelompok
Perwakilan
kelompok maju
mempersentasika
n hasil kerja
(dipilih 2 kelompok
saja dengan cara
mengundi)
Siswa
mempresentasika
n organizer
(dengan peta
konsep) yang
telah mereka
kerjakan
15
menit
109
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Memunculkan
pendekatan kritis
terhadap materi belajar
Mengklarifikasi
Guru meminta siswa
memberikan perbedaan
antara aspek-aspek materi
makanan dan zat-zat
makanan
Guru meminta siswa untuk
menjelaskan sistem
pencernaan hewan dan
ruminansia berkaitan
dengan AO
Guru meminta siswa untuk
memberikan contoh lain
yang berkaitan dengan
materi sistem pencernaan
hewan dan ruminansia
Guru meminta siswa
mempresentasikan
rangkuman yang mereka
buat
Guru meminta siswa untuk
menyimpulkan rangkuman
materi yang mereka buat
Guru mengklarifikasi hal-
hal yang berkaitan dengan
sistem pencernaan hewan
dan ruminansia
Melakukan
diskusi interaktif
antara siswa dan
guru
Menyimpulkan
materi
110
C. Kegiatan Penutup (10 menit)
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Guru memberikan
kesempatan kepada
seluruh siswa untuk
bertanya
Guru melempar
pertanyaan siswa
kepada siswa lainnya
dan guru menegaskan
kembali jawaban siswa
tersebut
Guru membimbing
siswa secara mandiri
untuk menyimpulkan
proses pembelajaran
yang telah berlangsung
dan memberikan
penugasan siswa untuk
membaca
gangguan/penyakit
yang terjadi dalam
sistem pencernaan
Guru memberitahukan
Guru bertanya “ apakah ada
yang kurang dimengerti dari
materi kita kali ini?”
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
yang mengetahui jawaban
dari pertanyaan temannya,
dan mengorganisasikan
pendapat siswa di papan
tulis, kemudian guru
menegaskan kembali
jawaban dari siswa.
Guru memberitahukan pada
siswa, “ pertemuan kita
yang akan datang masih
menggunakan model
diskusi kelompok seperti
tadi, dan agar semuanya
mendapatkan peran dalam
kelompok
Siswa
mengajukan
pertanyaan
tentang materi
yang masih
diragukan
Siswa
menyimpulkan
materi
pembelajaran
yang telah
berlangsung
Siswa
mendengarkan
dan
memperhatikan
penjelasan
temannya dan
penjelasan guru
Siswa menyimak
perintah guru
Percaya diri
Jujur
Saling
menghargai
10
menit
111
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
pada siswa bahwa
pertemuan selanjutnya
masih meggunakan
model Advance
Organizer dengan peta
konsep
VI. Alat, bahan, dan sumber belajar
1. Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI karangan D.A. Pratiwi, dkk
2. Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI karangan Diah Aryulina, dkk
3. Slide Power Point
4. LKS
5. Internet
6. Catatan siswa
VII. Penilaian
1. Pertanyaan lisan
2. Tugas Kelompok
3. Presentasi Kelompok
Tangerang, Februari 2014
Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti
Neni Handayani, S.Pd Iftahussadiyah
NIP.197111082005022003 NIM. 109016100067
112
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : SMAN 8 KOTA TANGERANG SELATAN
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XI / genap
Pertemuan Ke- : 4
Alokasi Waktu : 2x45 menit
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan
hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi
serta implikasinya pada salingtemas.
Kompetensi Dasar : 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan
proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada
sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan
(misalnya ruminansia)
I. Indikator
1. Menjelaskan tentang gangguan/penyakit yang terdapat dalam sistem
pencernaan makanan
II. Tujuan
1. Siswa mampu menidentifikasi gangguan/penyakit yang terdapat dalam
sistem
pencernaan makana
2. Siswa mampu menjelaskan tentang gangguan/penyakit yang terdapat
dalam sistem pencernaan makanan
III. Materi Ajar
Gangguan/penyakit yang terdapat dalam sistem pencernaan makanan
113
IV. Metode Pembelajaran
Model : Pembelajaran Advance Organizer dengan peta konsep
Metode : Ceramah, Diskusi kelompok
V. Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Pendahuluan Menyapa seluruh siswa
dikelas dan
mengondisikan suasana
kelas untuk memulai
pembelajaran serta
mengecek kehadiran.
Berdoa bersama
sebelum memulai
pembelajaran
Siswa bersikap
tenang dan siap
memulai proses
pembelajaran
Religius
Disiplin
4 menit
Guru menyampaikan
SK dan KD
Memberitahukan ke
siswa SK dan KD
tentang materi sistem
pencernaan
Siswa
memperhatikan
penjelasan yang
disampaikan oleh
guru
Rasa ingin
tahu
1 menit
B. Kegiatan inti (75 menit)
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Fase 1
Pesentasi Advance
Organizer
Memperjelas tujuan
pembelajaran
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran tentang
materi
gangguan/penyakit yang
Siswa menyimak
info yang diberikan
guru
Religius
Disiplin
10 menit
114
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Pengidentifikasian
atribut atau hal-hal
yang berkaitan dengan
tujuan pembelajaran
Pemberian contoh
Menampilkan
hubungan yang
berkaitan dengan
atribut
Pengulangan
terdapat dalam sistem
pencernaan makanan
Guru
mengidentifikasikan hal-
hal yang berkaiatan
dengan materi
gangguan/penyakit yang
terdapat dalam sistem
pencernaan makanan
Guru menampilkan
contoh AO yang
berkaitan dengan materi
gangguan/penyakit yang
terdapat dalam sistem
pencernaan makanan
Guru membuat
penghubung yang
mengaitkan perihal-
perihal yang berkenaan
dengan
gangguan/penyakit yang
terdapat dalam sistem
pencernaan makanan
Guru menginformasikan
kembali gambaran besar
tentang AO yang
dipresentasikan di awal
kegiatan
115
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Fase 2
Presentasi tugas
belajar atau materi
Mempresentasikan
konten belajar
Mempertahankan
perhatian siswa
Mengeksplisitkan
organisasi secara
eksplisit
Mengeksplisitkan
urutan logis dari
materi belajar
Guru mengelompokkan
dan mengaitkan hal-hal
secara bersama-sama
sehingga materi
gangguan/penyakit yang
terdapat dalam sistem
pencernaan makanan
yang disajikan masuk
akal bagi siswa
Guru berusaha
mempertahankan
perhatian siswa dengan
memberi presentasi
dalam bentuk power
point
Guru memecah konsep
dari atas ke bawah
Guru menunjukkan
bagaimana materi
berkaitan dengan AO
Guru memerintahkan
siswa untuk
berkelompok menjadi 5
Siswa
memperhatikan
penjelasan yang
disampaikan oleh
guru
Siswa menyimak
gambar dan
penjelasan guru
dengan baik
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
Siswa berkumpul
dengan kelompok
masing-masing
Rasa ingin
tahu
Disiplin
Toleransi
Saing
menghargai
Kerjasama
Jujur
50 menit
116
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
kelompok, dalam 1
kelompok terdapat 6-7
siswa.
Guru menjelaskan bahwa
: “pembelajaran kali ini
akan menggunakan
model pembelajaran
Advance Organizer,
yang di dalam model
tersebut ada tahapan
yang harus dilakukan
oleh kalian para siswa,
diantaranya yaitu:
1. Merangkum materi
menggunakan peta
konsep
2. Menyajikan hasil diskusi
3. Membuat contoh-contoh
atribut selain dari yang
dijelaskan
4. Membuat kesimpulan
materi
Guru memberi LKS dan
kertas kesetiap kelompok
dan menunjuk ketua
kelompok untuk
membagi-bagikan tugas
dalam kelompoknya,
Siswa mendapatkan
LKS dan kertas dan
membagi tugas
masing-masing
dalam kelompok,
kemudian
melaksanakan tugas
yang diinstruksikan
oleh guru
Siswa berdiskusi
untuk mengerjakan
LKS yang diberikan
Masing-masing
siswa membuat peta
konsep dan
mengerjakan sub-
sub konsep
gangguan/penyakit
yang terdapat dalam
sistem pencernaan
makanan dalam
kertas yang telah
diberikan
117
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
yaitu: mengerjakan
LKS dan merangkum
materi dengan peta
konsep, siswa
merangkum materi
menggunakan peta
konsep selama 25 menit
Fase 3
Memperkuat
struktur kognitif
Menggunakan prinsip
rekonsiliasi integratif
Guru mengaitkan ide-ide
baru dengan gambaran
tentang
gangguan/penyakit yang
terdapat dalam sistem
pencernaan makanan
Mengingatkan siswa
tentang gambaran/ide-ide
besar mengenai
gangguan/penyakit yang
terdapat dalam sistem
pencernaan makanan
Guru meminta siswa
mengerjakan LKS dan
membuat peta konsep
dari gangguan/penyakit
yang terdapat dalam
sistem pencernaan
Siswa melakukan
diskusi antar
kelompok
Perwakilan
kelompok maju
mempersentasikan
hasil kerja
(dipilih 2 kelompok
saja dengan cara
mengundi)
Siswa
mempresentasikan
organizer (dengan
peta konsep) yang
telah mereka
kerjakan
Melakukan diskusi
interaktif antara
15
menit
118
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Mendorong belajar
penerimaan aktif
makanan makanan
Guru mengulangi
definisi-definisi dengan
tepat
Guru meminta siswa
memberikan perbedaan
antara aspek-aspek
materi makanan dan zat-
zat makanan
Guru meminta siswa
untuk menjelaskan
bagaimana materi
makanan dan zat-zat
makanan berkaitan
dengan AO
Guru meminta siswa
untuk memberikan
contoh lain yang
berkaitan dengan materi
gangguan/penyakit yang
terdapat dalam sistem
pencernaan makanan
Guru meminta siswa
mempresentasikan
rangkuman yang mereka
buat
Guru meminta siswa
siswa dan guru
Menyimpulkan materi
119
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Memunculkan
pendekatan kritis
terhadap materi
belajar
Mengklarifikasi
untuk menyimpulkan
rangkuman materi yang
mereka buat
Guru mengklarifikasi
hal-hal yang berkaitan
dengan sistem
pencernaan hewan dan
ruminansia
C. Kegiatan Penutup (10 menit)
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Guru memberikan
kesempatan kepada
seluruh siswa untuk
bertanya
Guru melempar
pertanyaan siswa
kepada siswa
lainnya dan guru
menegaskan
kembali jawaban
siswa tersebut
Guru bertanya “ apakah
ada yang kurang
dimengerti dari materi
kita kali ini?”
Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa yang mengetahui
jawaban dari pertanyaan
temannya, dan
mengorganisasikan
pendapat siswa di papan
tulis, kemudian guru
menegaskan kembali
jawaban dari siswa.
Siswa mengajukan
pertanyaan tentang
materi yang masih
diragukan
Siswa
menyimpulkan
materi pembelajaran
yang telah
berlangsung
Siswa
mendengarkan dan
memperhatikan
penjelasan temannya
dan penjelasan guru
Percaya diri
Jujur
Saling
menghargai
10
menit
120
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai
Karakter
Siswa
Alokasi
Waktu
Guru membimbing
siswa secara mandiri
untuk
menyimpulkan
proses pembelajaran
yang telah
berlangsung dan
memberikan
penugasan siswa
untuk membaca
materi sistem
respirasi
Guru
memberitahukan
pada siswa bahwa
pertemuan
selanjutnya masih
meggunakan model
Advance Organizer
dengan peta konsep
Guru memberitahukan
pada siswa, “ pertemuan
kita yang akan datang
masih menggunakan
model diskusi kelompok
seperti tadi, dan agar
semuanya mendapatkan
peran dalam kelompok
Siswa menyimak
perintah guru
VI. Alat, bahan, dan sumber belajar
1. Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI karangan D.A. Pratiwi, dkk
2. Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI karangan Diah Aryulina,
dkk
3. Slide Power Point
4. LKS
121
5. Internet
6. Catatan siswa
VII. Penilaian
1. Pertanyaan lisan
2. Tugas Kelompok
3. Presentasi Kelompok
Tangerang, Februari 2014
Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti
Neni Handayani, S.Pd Iftahussadiyah
NIP.197111082005022003 NIM. 109016100067
122
Nama :
Kelas :
No. Absen :
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar di bawah ini !
1. Berikut adalah hasil uji zat makanan terhadap sejenis bahan makanan :
No Reagen Warna
Awal
Bahan
Warna
Akhir
1 Lugol Coklat Biru
kehitam
an
2 Benedict Biru muda Merah
bata
3 Biuret Biru muda Ungu
Berdasarkan data dalam tabel secara berurutan 1,2 dan 3 disimpulkan bahwa
bahan makanan tersebut mengandung zat...
A. Protein, glukosa, amilum
B. Amilum glukosa, protein
C. Amilum, protein, glukosa
D. Glukosa, amilum, protein
E. Protein, amilum, glukosa
2. Untuk menguji makanan yang mengandung amilum,maka digunakan....
A. Fehling A
B. Fehling B
Lampiran 2
124
Enzim yang dihasilkan oleh organ R berfungsi mengubah berfungsi mencerna
susu menjadi kasein adalah....
A. Pepsin
B. Renin
C. Asam Klorida
D. Ptialin
E. Lipase
6. Terdapat enzim yang tidak langsung dipakai dan biasanya diaktifkan dengan
senyawa-senyawa tertentu, dengan demikian enzim ini bersifat nonaktif. Salah
satu enzim tersebut dalam proses pencernaan makanan adalah....
A. Lipase
B. Erepsin
C. Ptialin
D. Pepsin
E. Enterokinase
7. Pencernaan makanan secara kimiawi pada manusia terjadi di dalam....
A. Mulut, lambung, usus halus
B. Mulut, lambung, kerongkongan
C. Mulut, lambung, usus besar
D. Mulut, usus halus, usus besar
E. Mulut, kerongkongan, usus halus
8. Di bawah ini urutan yang tepat organ pencernaan manusia yang berperan
dalam proses pencernaan adalah....
A. Mulut-faring-kerongkongan-lambung-usus besar-ginjal-hati-pankreas-
anus-rektum
B. Mulut-kerongkongan-faring-hati-lambung- usus besar-paru-paru-usus
halus-rektum-anus
C. Mulut-faring-kerongkongan-pankreas-hati-lambung-usus halus-usus
besar-rektum-anus
125
D. Muluit-faring-kerongkongan-lambung-usus besar-usus halus-rektum-anus-
paru-paru-ginjal
E. Mulut-kerongkonga-faring-usus halus-usus besar-rektum-anus
9. Proses pencernaan yang terjadi di mulut berlangsung secara mekanik dan
kimiawi dengan menggunakan enzim sebagai katalisatornya. Zat yang diubah
di dalam mulut dengan perantara enzim adalah....
A. Protein
B. Mineral
C. Lemak
D. Vitamin
E. Karbohidrat
10. Manakah hubungan yang benar antara organ dan enzim yang dihasilkannya?
Organ Enzim
A. Lambung Pepsin, renin, dan
lipase
B. Mulut Lipase, amilase, dan
ptialin
C. Pankreas Amilase, tripsin, dan
renin
D. Usus halus Lipase, laktase, dan
nuklease
E. Usus besar Maltase, lipase, dan
tripsin
126
11. Manakah hubungan yang benar antara organ dan enzim yang dihasilkan dan
fungsi enzim yang benar?
Organ Enzim Fungsi
A. Lambung Pepsin, renin,
dan lipase
menghasilkan
pepton, kasein,
dan asam lemak
dan gliserol
B. Mulut Lipase, amilase,
dan ptialin
menghasilkan
lemak, amilum,
kasein
C. Pankreas Amilase, tripsin,
dan renin
menghasilkan
amlium, asam
amino, lemak
D. Usus
halus
Lipase, laktase,
dan nuklease
menghasilkan
lemak, laktat,
kasein
E. Usus
besar
Maltase, lipase,
dan tripsin
menghasilkan
lemak, glukosa,
asam amino
12. Proses pencernaan yang terjadi di mulut berlangsung secara mekanik dan
kimiawi dengan menggunakan enzim sebagai katalisatornya. Zat yang diubah
di dalam mulut dengan perantara enzim adalah....
A. Protein
B. Mineral
C. Lemak
D. Vitamin
E. Karbohidrat
127
13. Organ-organ pada sistem pencernaan makanan manusia dapat dibedakan
menjadi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Berikut ini organ yang
merupakan saluran pencernaan adalah....
A. Pankreas dan hati
B. Pankreas dan usus halus
C. Lambung dan hati
D. Lambung dan usus halus
E. Usus halus dan hati
14. Zat-zat makanan berikut akan diserap oleh pembuluh-pembuluh darah kapiler
dalam vili/jonjot usus halus menuju ke hati melalui vena porta, kecuali....
A. Glukosa
B. Mineral
C. Asam amino
D. Air
E. Protein gliserol
15. Makanan yang keluar dari lambung menuju ke usus halus sebagian sudah
mengalami pencernaan. Apabila seseorang makan bahan makanan yang
mengandung :
1. Protein
2. Amilum
3. Glukosa
4. Lemak
5. Vitamin
Zat makanan yang sudah mengalami pencernaan secara kimia adalah....
A. 1,2, dan 3
B. 1,2, dan 4
C. 2,4, dan 5
D. 2,3,4, dan 5
E. Semua benar
129
Pada organ yang ditunjuk oleh huruf X dan Y berlangsung proses....
A. Penyerapan garam-garam mineral dan air
B. Pencernaan lemak menjadi asam lemak dan gliserol
C. Mengubah amilum menjadi glukosa
D. Pencernaan makanan secara mekanis dan kimiawi
E. Penyerapan sari-sari makanan
19. Manakah urutan proses pencernaan makanan yang tepat di bawah ini urutan
secara berturut-turut?
A. Mulut-faring-kerongkongan-lambung-usus besar-ginjal-hati-pankreas-
anus-rektum
B. Mulut-kerongkongan-faring-hati-lambung- usus besar-paru0paru-usus
halus-rektum-anus
C. Mulut-faring-kerongkongan-pankreas-hati-lambung-usus halus-usus
besar-rektum-anus
D. Mulut-faring-kerongkongan-lambung-usus besar-usus halus-rektum-anus-
paru-paru-ginjal
E. Mulut-kerongkongan-faring-usus halus-usus besar-rektum-anus
20. Uji Biuret pada produk makanan menunjukkan hasil negatif (tidak timbul
warna merah atau ungu). Bila produk makanan tersebut dijadikan sumber
makanan satu-satunya, maka akan menimbulkan....
A. Penyakit kwashiorkor
B. Gangguan penyerapan kalsium
C. Gangguan transportasi vitamin A,D,E, dan K
D. Rasa cepat lapar
E. pH darah tidak stabil
21. Manakah urutan organ-organ pencernaan yang tepat pada hewan ruminansia?
A. Mulut-kerongkongan-rumen-retikulum-omasum-abomasum-usus halus-
usus besar-rektum-anus
130
B. Mulut-faring-kerongkongan-omasum-abomasum-pankreas-usus halus-
usus besar-anus
C. Mulut-faring-kerongkongan-lambung-hati-pankreas-usus halus-usus
besar-rekteum-anus
D. Mulut-kerongkongan-retikulum-abomasum-usus halus-usus besar-rektum-
anus
E. Mulut-faring-kerongkongan-omasum-abomasum-retikulum-usus halus-
usus besar-rektum-anus
22. Berikut ini merupakan nama-nama penyakit :
1. Konstipasi 4. Leukimia
2. Diare 5. Serostomia
3. Maag 6. Tetanus
Penyakit dan kelainan pada sistem pencernaan ditunjukkan oleh no....
A. 1,2,3,4
B. 1,2,3,5
C. 1,2,5,6
D. 2,3,4,6
E. 1,3,4,5
23. Apakah yang dimaksud dengan flatus pada gangguan sistem pencernaan
manusia?
A. Masuknya gas-gas dalam saluran pencernaan yang dihasilkan oleh bakteri
B. Terjadinya peradangan pada mukosa lambung, yang diakibatkan
banyaknya HCl yang dihasilkan
C. Pergerakan yang cepat dari materi tinja sepanjang usus besar, sehingga
percepatan sekresinya tinggi
D. Kebiasaan buang air yang tidak teratur dan kurangnya makanan-makanan
yang berserat
E. Penyakit yang menyerang pankreas akibat minuman alkohol
131
24. Tukak lambung atau maag dapat disebabkan oleh hal berikut, kecuali....
A. Pola makan teratur dan berimbang
B. Sering makan makanan yang pedas
C. Hipersekresi HCl
D. Kondisi stress
E. Makanan cepat saji
25. Pencernaan enzimatis membantu penguraian lemak di dalam tubuh.
Pencernaan lemak terjadi di duodenum. Kemudian enzim dari pankreas yaitu
lipase/streapsin dialirkan menuju duodenum untuk menghidrolisis emulsi
lemak tersebut. Pada pemeriksaan feses di laboratorium ditemukan adanya
lemak dalam feses tersebut. Hal ini menunjukkan adanya....
A. Saluran pankreas ke kolon tersumbat
B. Pencernaan lemak di lambung terganggu
C. Gangguan pengeluaran garam empedu
D. Hati terlalu sedikit menghasilkan heparin
E. Enzim pencernaan yang dihasilkan hati terlalu sedikit
132
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/II (Genap)
Pertemuan : I
Alokasi waktu : 2x45 menit
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan
tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta
implikasinya pada salingtemas.
Kompetensi Dasar : 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan
proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada
sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan
(misalnya ruminansia)
Indikator : - Menjelaskan jenis-jenis zat makanan yang diperlukan
tubuh
- Menyebutkan sumber dari zat makanan yang diperlukan
oleh tubuh
- Menjelaskan tentang garam-garam mineral
- Menjelaskan tentang vitamin
A. Petunjuk Soal
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat !
1. Tuliskan zat makanan yang diperlukan oleh tubuh manusia minimal 3!
2. Isilah keterangan pada kolom yang kosong dengan tepat !
Jelaskan fungsi zat tersebut dan sumbernya masing-masing minimal 5
!
No Zat Nutrisi Fungsi Sumber
1 Karbohidrat
2 Lemak
3 Protein
Lampiran 3
133
4 Mineral
3. Sebutkan unsur-unsur mineral yang tergolong :
a. Makroelemen
b. Mikroelemen
c. Isilah kolom yang kosong pada tabel di bawah ini ! Jelaskan fungsi
zat tersebut minimal 2 !
No Unsur Fungsi Akibat
kelebihan
Akibat
Kekurangan
1 Kalsium
2 Posfor
3 Yodium
4 Besi
5 Klor
4. a. Vitamin memilik peranan penting bagi fisiologis tubuh, kekurangan
vitamin dapat menyebabkan penyakit ..... . Kemudian, dilihat dari sifat
kelarutannya vitamin ada yang larut dalam air yaitu vitamin ..... dan
vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin .....
b. Isilah kolom yang kosong di bawah ini dengan tepat ! sebutkan
fungsi dari masing-masing vitamin minimal 2!
No Vitamin Fungsi
1 A
2 D
3 E
4 K
5 C
5. a. Tuliskan pengertian dari zat aditif !
b. berdasarkan fungsinya zat aditif makanan dikelompokkan menjadi
beberapa bagian penting. Sebutkan pembagian zat aditif menurut
fungsinya dan berikan contoh masing-masing zat aditif buatan minimal
2 !
134
Jawaban
1. Karbohidrat, lemak, protein, dan mineral
2. a. Karbohidrat
Fungsi : sebagai sumber energi dan mengatur proses metabolisme,
menjaga keseimbangan asam dan basa, serta sebagai bahan pembentuk sel,
jaringan dan organ tubuh
Sumber : padi, jagung, gandum, ubi jalar, talas, ketela pohom, kentang,
sagu
b. Lemak
Fungsi : - pembawa zat-zat makanan yang esensial
- sebagai sumber energi yang paling besar
- pelindung alat-alat tubuh yang lunak dan melindungi tubuh dari
suhu yang rendah
- sebagai bahan penyusun membran sel
- penahan rasa lapar karena pencernaan lemak membutuhkan
waktu yang
lebih lama
Sumber : kelapa, minyak zaitun, kacang tanah, buah alpukat, daging, keju,
mentega,
susu, ikan segar, minyak ikan dan telur
c. Protein
Fungsi : - mensintesis subtansi-subtansi penting seperti hormon, enzim,
antibodi, dan kromosom
- mendorong pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan struktur
tubuh , mulai dari sel, jaringan hingga organ
- memacu dan berpartisipasi dalam berbagai rekasi kimia dan
biologis
- menyeimbangkan cairan dalam tubuh (asam dan basa) karena
bersifat
amfoter (dapat bersifat asam atau basa)
- berfungsi sebagai sistem buffer (penyangga pH) yang efektif
- menyediakan energi
Sumber : daging, ikan, susu, telur, padi-padian, kacang-kacangan, sayuran
d. Mineral
Fungsi : menjaga keseimbangan asam-basa dan pembentukan struktur
tubuh
Sumber : garam dapur, susu, buah-buahan, ikan, kaju, kuning telur,
kacang-kacangan, ikan laut, sayuran hijau
135
3. a. Mikroelemen : Mn, Zn, Cu, Co
b. Makroelemen : Na. K, Ca, Mg, S
c. Kalsium : - membentuk matriks tulang dan gigi
- membantu proses pembekuan darah
- membantu kontraksi otot
- transmisi impuls saraf
Akibat kelebihan : hiperkalsemia (kadar kalsium yang tinggi dalam darah)
Akibat kekurangan : osteoporosis, rakhitis, kejang otot, hipokalsemia
(kadar kalsium yang rendah dalam darah)
Posfor : - membentuk matriks tulang dan gigi
- mengatur keseimbangan asam dan basa dalam tubuh (darah)
- mengerutkan kontraksi otot
- memacu metabolisme
Akibat kelebihan : Pengikisan rahang
Akibat kekurangan : kerapuhan tulang dan gigi, rakhitis
Flour : menguatkan tulang dan gigi
Akibat kelebihan : gigi cokelat, impuls saraf terganggu
Akibat kekurangan : periodential (radang pada jaringan penyangga gigi),
osteoporosis
Yodium : - membantu fungsi kelenjar tiroid
- pembentukan hormon tiroksin
Akibat kelebihan : tidak ada
Akibat kekurangan : penyakit gondok (goiter), penyakit kretinisme,
tumbuh kerdil
Besi : respirasi seluler, membentuk hemoglobin
Akibat kelebihan : Cirrhosis (pembengkakan karena meningkatnya cairan
pada hati )
Akibat kekurangan : lesu, pusing, dan anemia
Klor : komponen penyusun asam lambung, keseimbangan cairan asam-
basa, elektrolit, dan tekanan osmotik
Akibat kelebihan : tidak ada
Akibat kekurangan : gangguan pencernaan, kontraksi otot abnormal
4. a. Avitaminosis
Vitamin yang larut dalam air ( B dan C )
Vitamin yang larut dalam lemak ( A, D, E, K)
b. Vitamin A : - memelihara kesehatan mata dan kulit
- pertumbuhan tulang dan gigi
Vitamin D : - absorpsi posfor dan kalsium
- pembentukan tulang dan gigi
136
Vitamin E : - pembentuk eritrosit
- fungsi reproduksi
- mencegah oksidasi lemak jenuh
Vitamin K : - pembekuan darah
- pembentukan protrombin
dalam hati
5. a. Zat-zat makanan lain baik alami maupun sintetis yang sengaja
ditambahkan ke dalam makanan dan minuman dengan tujuan tertentu.
Tujuannya : - memberikan makanan dan minuman menjadi lebih menarik
(warna, bentuk, aroma)
- Memperbaiki kualitas atau menjaga kestabilan makanan
- Penghematan biaya
- Mempertinggi nilai gizi
b. Pembagian zat aditif menurut fungsinya : pewarna, pemanis, pengawet
dan antioksidan, penyedap rasa, penambah nutrisi / gizi
Contoh : Pewarna : Erythrosin, carmoisin, tartrazine, briliant blue ZF, FD
7 C Yellow
Pemanis : Aspartam, Na-siklamat, sorbitol, sakarin, xilitol
Zat Pengawet : Natrium Benzoat, Na propionate, Kalium nitrat
Zat antioksidan : BHA, BHT, Propil galat, askorbat
Zat penyedap rasa : MSG, amil asetat,
Zat penambah nutrisi : garam iodin, vit B1 ke dalam beras, vit. C
dan berbagai mineral ke dalam minuman ringan, vit. D dan
kalsium ke dalam susu
137
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/II (Genap)
Pertemuan : II
Alokasi waktu : 2x45 menit
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan
tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta
implikasinya pada salingtemas.
Kompetensi Dasar : 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan
proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada
sistem pencernaan makanan pada manusia odan hewan
(misalnya ruminansia)
Indikator : - menjelaskan sistem pencernaan mekanik dan kimiawi
- Menjelaskan organ yang terlibat dalam sistem
pencernaan pada
manusia
- Menjelaskan fungsi organ yang terlibat dalam sistem
pencernaan
- Menjelaskan enzim yang terlibat dalam sistem
pencernaan pada manusia
Jawablah soal di bawah dengan tepat !
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pencernaan mekanik dan kimiawi?
(skor 10)
2. a. Sebutkan secara berurutan organ apa saja yang termasuk ke dalam
sistem pencernaan?
b. Jelaskan fungsi dari organ tersebut beserta fungsi dan enzim yang
dihasilkan dari masing-masing organ tersebut ! (skor 40)
3. Kelenjar pencernaan apa saja yang mengeluarkan sekretnya ke rongga
mulut? Tuliskan fungsinya ! (20)
4. Pada usus halus manusia terjadi pencernaan apa saja? Enzim apakah yang
berperan dan apa fungsi dari masing-masing enzim tersebut? (skor 15)
5. Bagaimana cara usus halus mengabsorpsi lemak dan gliserol? (skor 15)
138
Jawaban
1. a. Pencernaan mekanik adalah pencernaan yang dilakukan gigi di dalam
mulut
b. Pencernaan kimiawi adalah pencernaan yang melibatkan enzim.
Pencernaan kimiawi terjadi mulai dari mulut, lambung, dan usus
2. a. Organ yang termasuk ke dalam sistem pencernaan : mulut – gigi – lidah
– kelenjar ludah – kerongkongan (esofagus) – lambung (ventrikulus) –
pankreas – hati –usus halus – usus besar (kolon)
b. Mulut : tempat awal terjadinya pencernaan baik secara mekanik oleh
gigi dan secara kimiawi oleh enzim
Gigi : Gigi berperan dalam proses pencernaan makanan secara mekanik
Lidah : membantu mencampur makanan dalam mulut, membantu proses
menelan, dan menghasilkan kelenjar ludah
Kelenjar ludah : Berperan dalam proses pencernaan secara kimiawi dengan
bantuan enzim ptialin, membasahi makanan, mencegah mulut dari
kekeringan, membunuh mikroorganisme
Kerongkongan : berperan dalam gerakan peristaltik
Lambung : berperan dalam proses pencernaan secara kimiawi dengan
bantuan enzim pepsin, renin, lipase dan bantuan asam lambung (HCl)
Pankreas : : berperan dalam proses pencernaan secara kimiawi dengan
bantuan enzim amilase, lipase, tripsin dan kimotripsin
Hati : mensekresikan empedu yang memegang peranan penting dalam
pencernaan lemak, metabolisme karbohidrat, metabolisme lemak,
memproses obat-obatan dan hormon, eksresi bilirubin, sintesis garam-
garam empedu, penyimpanan glikogen dan beberapa vitamin ( A,B12,
D,3,K) dan mineral, fagositosis, mengaktifkan vitamin D
Usus halus : : berperan dalam proses pencernaan secara kimiawi dengan
bantuan enzim enterokinase, laktase, erepsin atau dipeptidase, maltase,
disakarase, peptidase, sukrase, lipase
Usus besar : absorpsi air dan pembentukan feses agara tidak cair oleh
bakteri E.coli
3. Kelenjar pencernaan yang berada pada rongga mulut yaitu kelenjar ludah
di sekitar telinga yang disebut glandula parotis, menghasilkan ludah
berbentuk air dan mengandung enzim amilase. Di rahang bawah terdapat
glandula submaksilaris dan glandula sublingualis, keduanya menghasilkan
getah yang mengandung air dan lendir
4. Pada usus halus pencernaan manusia terjadi peyerapan sari makanan yang
dibantu oleh beberapa enzim. Dinding usus halus banyak mengandung
139
kelenjar mukosa halus. Getah ini mengandung enzim sukrase (mencerna
sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa), maltase (mencerna maltose
menjadi glukosa), laktase (mencerna laktosa menjadi glukosa), dan
erepsinogen ( diaktifkan oleh enterokinase menjadi erepsin).
5. Hasil-hasi pencernaan (asam lemak dan gliserol) diabsorpsi oleh vili
(jonjot) usus halus. Pada dinding usus halus terdapat vili dan mikrovili
yang berfungsi memperluas permukaan usus halus.
140
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/II (Genap)
Pertemuan : III
Alokasi waktu : 2x45 menit
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan
hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi
serta implikasinya pada salingtemas.
Kompetensi Dasar : 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan
proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada
sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan
(misalnya ruminansia)
Indikator : - Menjelaskan sistem pencernaan pada hewan
- Menjelaskan sistem pencernaan pada hewan ruminansia
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat !
1. Sebutkan saluran pencernaan pada cacing tanah dan proses pencernaan pada
cacing tanah! (skor 20)
2. Jelaskan perbedaan antara sistem pencernaan hewan ruminansia dan manusia!
(skor 30)
3. Sebutkan susunan alat pencernaan makanan pada sapi ! (skor 10)
4. Jelaskan bagaimana proses pencernaan makanan pada ruminansia ! (40)
141
Jawaban
1. Saluran pencernaan cacing tanah terdiri dari mulut, kerongkongan,
tembolok, empedal, usus, dan anus. Proses pencernaan pada cacing tanah
yaitu makanan masuk ke dalam mulut bersama dengan butiran-butiran
tanah. Setelah itu makanan di dalam kerongkongan yang membesar
(faring) akan dibasahi oleh lendir, kemudia disimpan sementara di dalam
tembolok. Dari tembolok makanan masuk ke empedal. Empedal adalah
lambung pengunyah yg berotot. Di empedal makanan dicerna secara
mekanik dengan bantuan butiran tanah, kemudian dialirkan ke usus.
Pencernaan secara kimiawi dan penyerapan sari makanan terjadi di dalam
usus. Sisa makanan dikeluarkan melalui anus.
2. perbedaan sistem pencernaan hewan dan ruminansia adalah terletak pada
susunan dan fungsi gigi serta lambungnya. Pada hewan memamah biak
struktur giginya seperti kapak yang berguna menjepit dan memotong
makanan. Dibantu dengan lidah, gigi seri mengambil makanan, kemudian
mencampurnya dengan air liur. Gigi geraham berbentuk lebar dan datar,
dengan rahang bergerak menyamping sehingga makanan tergiling secara
mekanik. Berdasarkan susunan giginya terlihat bahwa sapi tidak
mempunyai gigi seri bagian atas dan gigi taring, tetapi memiliki gigi
geraham lebih banyak dibandingkan dengan manusia sesuai dengan
fungsinya untuk mengunyah makanan berserat.
3. Mulut-kerongkongan-rumen (perut besar)-retikulum (perut jala)-omasum
(perut kitab)-abomasum (perut masam)-usus halus-usu besar-rektum-anus
4. Makanan yang masih dalam keadaan kasar ditelan masuk ke dalam rumen
lal menuju retikulum, makanan mengalami pencernaan secara mekanis
oleh gerakan dindingnya yang tebal dan juga terjadi pencernaan secara
biokimiawi karena adanya bantuan bakteri secara fermentasi anaerob,
sehingga terbentuk bubur yang relatif masih kasar. Proses mencerna dan
memasukkan makanan akan berjalan terus dan baru berhenti jika hewan
sudah merasa kenyang, pada hewan yang sedang istirahat, makanan dalam
bentuk bubur kasar dalam retikulum tersebut sedikit demi sedikit akan
dikeluarkan kembali ke mulut dan mengalami pencernaan secara kimiawi
oleh ludah dalam situasi pH netral. Pada saat itulah selulosa dari rumput
akan dirubah menjadi glukosa oleh enzim selulase, kemudian glukosa akan
diubah oleh asam organik menjadi CO2 dan CH4. Makanan yang sudah
dicerna untuk kedua kalinya ini akan masuk ke dalam omasum melewati
rumen dan retikulum. Di dalam omasum, makanan dicerna secara mekanik
kemudian masuk ke dalam abomasum yang fungsinya sama dengan
lambung. Dalam abomasum ini makanan dicerna secara kimiawi oleh
enzim-enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan hewan cilliata yang
bersimbiosis dengan hewan memamah biak tersebut. Selanjutnya,
makanan hasil pencernaan masuk ke dalam usus halus dan terjadi
penyerapan sari-sari makanan yang hasilnya diedarkan oleh darah menuju
seluruh tubuh. Sisa makanan, bakteri, dan hewan ciliata masuk ke usus
besar dan akhirnya dilekuarkan melalui anus.
142
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/II (Genap)
Pertemuan : IV
Alokasi waktu : 2x45 menit
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan
hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi
serta implikasinya pada salingtemas.
Kompetensi Dasar : 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan
proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada
sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan
(misalnya ruminansia)
Indikator : - Mengidentifikasi gangguan/kelainan yang terjadi pada
sistem pencernaan
- Menjelaskan gangguan/kelainan yang terjadi pada sistem
pencernaan
1. Isilah tabel di bawah ini dengan tepat !
No Nama Penyakit Gangguan pada Penyebab
1 Diare
2 Enteritis
3 Gastritis
4 Konstipasi
2. Selain penyakit diatas sebutkan penyakit-penyakit pada sistem pencernaan
manusia, penyebab, dan cara mengobatinya terjadinya minimal 5!
143
Jawaban
1.
No Nama Penyakit Gangguan pada Penyebab
1 Diare usus besar pergerakan yang cepat dari
materi tinja sepanjang usus
besar dan bakteri kolera
2 Enteritis usus halus mengonsumsi makanan atau
minuman yang
terkontaminasi virus atau
bakteri
3 Gastritis mukosa lambung peradangan mukosa
lambung
4 Konstipasi usus besar kebiasaan buang air tidak
teratur dan kurangnya
makan makanan yang
berserat
2. -
144
RUBRIK PENILAIAN KOGNITIF LEMBAR KERJA SISWA 1 (LKS 1)
No.
Soal
Kriteria Penilaian Skor
1 Menyebutkan 3 zat makanan yang diperlukan tubuh dengan
benar.
3 (@ jawaban =1)
Skor Maksimal 3
2 a. Menjelaskan 3 fungsi dari karbohidrat dengan
benar
Menyebutkan sumber karbohidrat minimal 3
dengan benar
b. Menjelaskan 3 fungsi dari lemak dengan benar
Menyebutkan sumber lemak minimal 3 dengan
benar
c. Menjelaskan 3 fungsi dari protein dengan benar
Menyebutkan sumber protein masing-masing
minimal 3 dengan benar
d. Menjelaskan 3 fungsi dari mineral
Menyebutkan sumber mineral masing-masing
minimal 3 dengan benar
3 (@ jawaban =1)
3 (@ jawaban =1)
3 (@ jawaban =1)
3 (@ jawaban =1)
3 (@ jawaban =1)
3 (@ jawaban =1)
3 (@ jawaban =1)
3 (@ jawaban =1)
Skor Maksimal 24
3 a. Menyebutkan 4 unsur mikroelemen dengan tepat
b. Menyebutkan 4 unsur makroelemen dengan tepat
c. Menjelaskan 2 fungsi kalsium dengan tepat
Menjelaskan akibat kelebihan kalsium dengan tepat
4 (@ jawaban =1)
4 (@ jawaban =1)
2 (@ jawaban =1)
2 (@ jawaban =1)
Lampiran 4
145
Menjelaskan kekurangan kalsium dengan tepat
d. Menjelaskan 2 fungsi posfor dengan tepat
Menjelaskan akibat kelebihan posfor dengan tepat
Menjelaskan kekurangan posfor dengan tepat
e. Menjelaskan 2 fungsi yodium dengan tepat
Menjelaskan akibat kelebihan yodium dengan tepat
Menjelaskan kekurangan yodium dengan tepat
f. Menjelaskan 2 fungsi besi dengan tepat
Menjelaskan akibat kelebihan besi dengan tepat
Menjelaskan kekurangan besi dengan tepat
g. Menjelaskan 2 fungsi klor dengan tepat
Menjelaskan akibat kelebihan klot dengan tepat
Menjelaskan kekurangan klor dengan tepat
2 (@ jawaban =1)
2 (@ jawaban =1)
2 (@ jawaban =1)
2 (@ jawaban =1)
2 (@ jawaban =1)
2 (@ jawaban =1)
2 (@ jawaban =1)
2 (@ jawaban =1)
2 (@ jawaban =1)
2 (@ jawaban =1)
2 (@ jawaban =1)
2 (@ jawaban =1)
2 (@ jawaban =1)
Skor Maksimal 38
4 a. Menyebutkan penyakit akibat kekurangan vitamin
dengan benar
Menyebutkan 2 vitamin yang larut dalam air dengan
benar
Menyebutkan 2 vitamin yang larut dalam lemak
dengan benar
b. Menjelaskan 2 fungsi dari vitamin A dengan benar
Menjelaskan 2 fungsi dari vitamin D dengan benar
Menjelaskan 2 fungsi dari vitamin E dengan benar
Menjelaskan 2 fungsi dari vitamin K dengan benar
1
2 (@ jawaban =1)
2 (@ jawaban =1)
2 (@ jawaban =1)
2 (@ jawaban =1)
2 (@ jawaban =1)
2 (@ jawaban =1)
2 (@ jawaban =1)
146
Menjelaskan 2 fungsi dari vitamin C dengan benar
Skor Maksimal 15
5 a. Menyebutkan pengertian zat aditif dan tujuannya
dengan benar
b. Menyebutkan 6 pembagian zat aditif menurut
fungsinya
Memberikan 2 contoh dari masing-masing pembagian
zat aditif
2 (@ jawaban =1)
6 (@ jawaban =1)
12 (@ jawaban =1)
Skor Maksimal 20
147
RUBRIK PENILAIAN KOGNITIF LEMBAR KERJA SISWA 2 (LKS 2)
No.
Soal
Kriteria Penilaian Skor
1 Menjelaskan pencernaan mekanik dengan tepat
Menjelaskan pencernaan kimiawi dengan tepat
5
5
Skor Maksimal 10
2 a. Menyebutkan organ sistem pencernaan secara
berurutan dengan benar
Menjelaskan fungsi masing-masing organ
pencernaan dengan benar
10 (@ jawaban =1)
30 (@ jawaban =3)
Skor Maksimal 40
3 a. Menyebutkan kelenjar pencernaan yang berperan
dalam mengeluarkan sekret di mulut dengan tepat
b. Menjelaskan fungsi kelenjar pencernaan yang
berperan dalam mengeluarkan sekret di mulut dengan
tepat
2
18
Skor Maksimal 20
4 a. Menjelaskan prpses pencernaan yang terjadi di usus
halus dengan benar
b. Menyebutkan dan menjelaskan fungsi enzim yang
berperan dalam proses pencernaan pada usus halus
dengan benar
5
10
Skor Maksimal 15
5 a. Menjelaskan cara usus halus mengabsorpsi lemak dan
gliserol
15
Skor Maksimal 15
148
RUBRIK PENILAIAN KOGNITIF LEMBAR KERJA SISWA 3 (LKS 3)
No.
Soal
Kriteria Penilaian Skor
1 a. Menjelaskan saluran pencernaan pada cacing tanah
dengan tepat
b. Menjelaskan pencernaan pada cacing tanah dengan
tepat
4
16
Skor Maksimal 20
2 a. Menjelaskan perbedaan antara sistem pencernaan
hewan ruminansia dan manusia
30
Skor Maksimal 30
3 a. Menyebutkan susunan alat pencernaan makanan pada
sapi
10
Skor Maksimal 10
4 a. Menjelaskan proses pencernaan makanan pada
ruminansia
40
Skor Maksimal 40
149
RUBRIK PENILAIAN KOGNITIF LEMBAR KERJA SISWA 4 (LKS 4)
No.
Soal
Kriteria Penilaian Skor
1 a. Menyebutkan organ yang mengalami gangguan
penyakit diare dengan tepat
Menjelaskan penyebab penyakit diare dengan tepat
b. Menyebutkan organ yang mengalami gangguan
penyakit enteritis dengan tepat
Menjelaskan penyebab penyakit enteritis dengan tepat
c. Menyebutkan organ yang mengalami gangguan
penyakit gastritis dengan tepat
Menjelaskan penyebab penyakit gastritis dengan tepat
d. Menyebutkan organ yang mengalami gangguan
penyakit konstipasi dengan tepat
Menjelaskan penyebab penyakit konstipasi dengan
tepat
1
4
1
4
1
4
1
4
Skor Maksimal 20
2 a. Menyebutkan 5 gangguan/kelainan pada sistem
pencernaan manusia
b. Menjelaskan penyebab 5 gangguan/kelainan pada
sistem pencernaan manusia
c. Menjelaskan cara mengobati gangguan/kelainan pada
sistem pencernaan manusia
5
25
50
Skor Maksimal 80
150
Petunjuk Mengerjakan Tugas Membuat Peta Konsep Pertemuan ke - 1
Materi Makanan Bergizi dan Zat - Zat Makanan
1. Menentukan perihal-perihal/atribut konsep yang berkaitan dengan
makanan dan zat-zat makanan
2. Setelah itu, kelompokkan konsep-konsep yang telah ditentukan dari
konsep umum ke konsep khusus
3. Urutkan kelompok-kelompok konsep tersebut dari umum ke khusus
4. Susunlah konsep-konsep dari yang umum ke khusus dimana beberapa
konsep dapat terletak sejajar di hierarki yang sama bila termasuk
dalam satu kelompok
5. Lalu kaitkanlah antar hierarki konsep umum ke khusus, hierarki yang
letaknya kedua , ketiga dan seterusnya / ( konsep yang berbeda hierarki
*) dengan kata penghubung/proposisi yang tepat
Keterangan : (*) Bila ada kaitan silang antara hierarki pertama, kedua,
ketiga dan seterusnya
Lampiran 5
151
Petunjuk Mengerjakan Tugas Membuat Peta Konsep Pertemuan ke- 2
Materi Sistem Pencernaan Manusia
1. Menentukan perihal-perihal/atribut konsep yang berkaitan dengan
sistem pencernaan pada manusia
2. Setelah itu, kelompokkan konsep-konsep yang telah ditentukan dari
konsep umum ke konsep khusus
3. Urutkan kelompok-kelompok konsep tersebut dari umum ke khusus
4. Susunlah konsep-konsep dari yang umum ke khusus dimana beberapa
konsep dapat terletak sejajar di hierarki yang sama bila termasuk
dalam satu kelompok
5. Lalu kaitkanlah antar hierarki konsep umum ke khusus, hierarki yang
letaknya kedua , ketiga dan seterusnya / ( konsep yang berbeda hierarki
*) dengan kata penghubung/proposisi yang tepat
Keterangan : (*) Bila ada kaitan silang antara hierarki pertama, kedua,
ketiga dan seterusnya
152
Petunjuk Mengerjakan Tugas Membuat Peta Konsep Pertemuan ke - 3
Materi Sistem Pencernaan pada Hewan dan Mamalia
1. Menentukan perihal-perihal/atribut konsep yang berkaitan dengan
sistem pencernaan pada hewan dan mamalia
2. Setelah itu, kelompokkan konsep-konsep yang telah ditentukan dari
konsep umum ke konsep khusus
3. Urutkan kelompok-kelompok konsep tersebut dari umum ke khusus
4. Susunlah konsep-konsep dari yang umum ke khusus dimana beberapa
konsep dapat terletak sejajar di hierarki yang sama bila termasuk
dalam satu kelompok
5. Lalu kaitkanlah antar hierarki konsep umum ke khusus, hierarki yang
letaknya kedua , ketiga dan seterusnya / ( konsep yang berbeda hierarki
*) dengan kata penghubung/proposisi yang tepat
Keterangan : (*) Bila ada kaitan silang antara hierarki pertama, kedua,
ketiga dan seterusnya
153
Petunjuk Mengerjakan Tugas Membuat Peta Konsep Pertemuan ke – 4
Materi gangguan/penyakit yang terdapat dalam sistem pencernaan makanan
1. Menentukan perihal-perihal/atribut konsep yang berkaitan dengan
gangguan/penyakit yang terdapat dalam sistem pencernaan makanan
2. Setelah itu, kelompokkan konsep-konsep yang telah ditentukan dari
konsep umum ke konsep khusus
3. Urutkan kelompok-kelompok konsep tersebut dari umum ke khusus
4. Susunlah konsep-konsep dari yang umum ke khusus dimana beberapa
konsep dapat terletak sejajar di hierarki yang sama bila termasuk
dalam satu kelompok
5. Lalu kaitkanlah antar hierarki konsep umum ke khusus, hierarki yang
letaknya kedua , ketiga dan seterusnya / ( konsep yang berbeda hierarki
*) dengan kata penghubung/proposisi yang tepat
Keterangan : (*) Bila ada kaitan silang antara hierarki pertama, kedua,
ketiga dan seterusnya
154
Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol
No Nama Siswa Nilai
Pretest Postest
1 Alya Isvara 24 56
2 Alvania R 24 60
3 Alvin A 28 64
4 Anastasya A.W 28 64
5 Azizah P 32 68
6 Barep K 32 68
7 Desi P.S 32 68
8 Delvi R 40 68
9 Desti N 40 72
10 Devin 40 72
11 Dendra P 40 72
12 Dicky F 44 72
13 Dimas P.D 44 72
14 Dwaraka 44 72
15 Eki W 44 72
16 Erina K 44 72
17 Fikri Dian P 48 72
18 Fikri H.F 48 76
19 Fissabillah Y.S 48 76
20 Gery O 48 76
21 Indah M 48 76
22 Lulu W 52 76
23 Maikel 52 76
24 M. Fadhil 52 76
25 M. Rizky Y 52 76
26 Monika Y 56 76
27 Nadya L.M 56 76
28 Noverly 56 76
29 Novitasari 56 80
30 Resnia T 56 80
31 Rizka M 60 80
32 Rian T 60 80
33 Ricky C 60 80
34 Rizky F.B 60 80
Lampiran 6
155
35 Roiyatul J 64 80
36 Ryan E.B 64 84
37 Satria P 64 84
38 Sandra T 64 84
47,47368421 74
156
Data Nilai Pretest dan Postest Kelas Eksperimen
No Nama Siswa Nilai
Pretest Postest
1 Arga P.P 24 60
2 Argelia S 24 60
3 Bagas A 32 64
4 Baiq L.H 32 64
5 Bela M 36 68
6 Biyan A.P 36 68
7 Danang K 36 72
8 Debby P.L 36 72
9 Desi Y 40 72
10 Dwi N.S 40 72
11 Dzaky R 40 76
12 Egisa M 40 76
13 Elza M 40 76
14 Estu B 44 76
15 Fani Y 44 80
16 Franz A 44 80
17 Fitria W 44 80
18 Garry A 44 80
19 Haliza N 48 80
20 Hani R 48 80
21 Kristin A 48 80
22 Lia T 52 80
23 M.Akbar R 52 84
24 M.Ridwan 56 84
25 Nabila W 56 84
26 Nahda S 56 84
27 Naufa D.I 56 84
28 Nurul M 60 84
29 Putri T 60 84
30 Rayessa G 60 84
31 Riri A 60 88
32 Riska W 60 88
33 Robby L 64 88
34 Sahdon F 64 88
Lampiran 7
157
35 Sandy E 64 88
36 Siti Umaroh 64 88
37 Suaibah 64 88
38 Wahyu G 64 88
48,21052632 78,73684211
158
Data Nilai LKS Kelas Kontrol
NAMA
NILAI
LKS 1 LKS 2 LKS 3 LKS 4
Ahmad F 58 68 66 99
Ahmad P 53 68 75 99
Alya Isvara 82 83 66 98
Alvania R 62 85 80 98
Alvin A 53 68 75 98
Anastasya A.W 53 68 70 98
Azizah P 64 78 66 98
Barep K 82 83 66 98
Desi P.S 53 68 70 98
Delvi R 62 85 80 98
Desti N 64 78 66 98
Devin 87 68 66 98
Dendra P 82 83 66 98
Dicky F 82 83 66 98
Dimas P.D 58 68 75 98
Dwaraka 58 60 66 98
Eki W 62 85 80 98
Erina K 87 60 76 98
Fikri Dian P 82 83 66 98
Fikri H.F 82 83 66 98
Fissabillah Y.S 53 60 70 99
Gery O 53 60 66 98
Indah M 64 68 66 98
Lulu W 53 80 75 98
Maikel 58 60 75 98
M. Fadhil 58 60 75 99
M. Rizky Y 53 60 66 99
Monika Y 64 68 66 98
Nadya L.M 53 60 70 99
Noverly 62 85 80 99
Novitasari 53 60 70 99
Resnia T 53 60 75 99
Rizka M 62 85 80 99
Rian T 64 68 66 98
Ricky C 58 60 66 98
Rizky F.B 87 60 76 98
Roiyatul J 62 60 80 99
Lampiran 8
159
Ryan E.B 53 60 70 98
Satria P 82 83 66 98
Sandra T 62 85 80 99
Septiani 53 60 66 99
Suma Tria 53 60 66 99
Virgita 87 60 76 98
Rata-Rata 64,32558 70,39535 71 98,29268
Rata-Rata
Keseluruhan 76,0034
160
Data Nilai LKS Kelas Eksperimen
NAMA
NILAI
LKS 1 LKS 2 LKS 3 LKS
4
Arga P.P 95 85 80 99
Argelia S 76 98 75 99
Bagas A 73 53 65 99.5
Baiq L.H 71 85 60 99.5
Bela M 76 98 75 99
Biyan A.P 95 85 80 99
Danang K 73 53 65 99.5
Debby P.L 95 85 80 99
Desi Y 63 66 72 99
Dwi N.S 71 85 60 99.5
Dywan F 73 53 65 99.5
Dzaky R 73 53 65 99.5
Egisa M 50 53 100 99
Elza M 95 85 80 99
Estu B 50 53 100 98
Fani Y 71 85 60 99.5
Franz A 73 53 65 99.5
Fitria W 95 85 80 98
Garry A 59 66 64 98
Haliza N 63 66 72 98
Hani R 76 98 75 99
Kristin A 76 98 75 99
Lia T 76 98 75 99
M.Akbar R 50 53 100 98
M.Ridwan 50 53 100 98
Nabila W 63 66 72 98
Nahda S 63 66 72 98
Naufa D.I 71 85 60 99.5
Nurul M 63 66 72 98
Putri T 63 66 72 98
Rayessa G 59 66 64 98
Riri A 50 53 100 98
Riska W 76 98 75 99
Robby L 50 53 100 99
Sahdon F 59 66 64 99
Lampiran 9
161
Sandy E 73 53 65 99.5
Siti Umaroh 63 66 72 99
Suaibah 76 98 75 99
Taufik H 50 53 100 99
Tita A 71 85 60 99.5
Tri S 71 85 60 99.5
Wahyu G 95 85 80 99
Rata-Rata 69,8571 72,7381 75,0238 98,6
Rata-Rata
Keseluruhan 79,0548
162
Data Nilai Rekapitulasi Peta Konsep Kelas Eksperimen
Skor Peta Konsep Nilai Akhir (Skala 100)
PK1 PK2 PK3 PK4 per 1 per 2 per 3 per 4 rata2
Nilai
Maksimum 100 100 100 264 100 100 100 100 100
KEL 1 89 84 70 216 89,00 84,00 70,00 81,82 81,20
KEL 2 46 84 70 216 46,00 84,00 70,00 81,82 70,45
KEL 3 95 99 70 258 95,00 99,00 70,00 97,73 90,43
KEL 4 46 70 37 168 46,00 70,00 37,00 63,64 54,16
KEL 5 46 42 46 168 46,00 42,00 46,00 63,64 49,41
KEL 6 87 84 70 216 87,00 84,00 70,00 81,82 80,70
KEL 7 93 84 37 258 93,00 84,00 37,00 97,73 77,93
rata-rata 71,71 78,14 57,14 81,17
standar deviasi 24,19 18,00 16,31 13,93
Lampiran 10
163
Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol
Hasil Pretest kelas kontrol
Tabel Perhitungan Standar Deviasi
No x f f.x x2 f.x
2
1 24 2 48 576 1152
2 28 2 56 784 1568
3 32 3 96 1024 3072
4 40 4 160 1600 6400
5 44 5 220 1936 9680
6 48 5 240 2304 11520
7 52 4 208 2704 10816
8 56 5 280 3136 15680
9 60 4 240 3600 14400
10 64 4 256 4096 16384
Jumlah 38 1804 21760 90672
a. Rata – rata ( )
( ) = ∑
( ) =
= 47,47
b. Standar Deviasi
SD =
√( ) ∑ (∑ )
=
√( ) ( ) ( )
24 24 28 28 32 32
32 40 40 40 40 44
44 44 44 44 48 48
48 48 48 52 52 52
52 56 56 56 56 56
60 60 60 60 64 64
64 64
Lampiran 11
164
=
√( ) ( )
=
√
=
437,173
= 11.50
c. Mencari nilai Z-Score dengan cara
Z =
Z1=
= -2,04
Z2=
= -1,69
Z3=
= -1,35
Z4=
= -0,65
Z5=
= -0,30
Z6=
= 0,05
Z7=
= 0,39
Z8=
= 0,74
Z9=
= 1,09
Z10=
= 1,44
d. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, didapat :
0,4793 0,4545 0,4115 0,2422 0,1179 0,0199 0,1517 0,2703 0,3621 0,4251
e. Mencari F (Zi)
0,5 – 0,4793= 0,0207
0,5 – 0,4545= 0,0455
0,5 – 0,4115= 0,0885
0,5 – 0,2422= 0,2578
0,5 – 0,1179= 0,3821
0,5 + 0,0199= 0,5199
0,5 + 0,1517= 0,6517
0,5 + 0,2703= 0,7703
165
0,5 + 0,3621= 0,8621
0,5 + 0,4251= 0,9251
f. Mencari S (Zi)
2 : 38 = 0,0526
4 : 38 = 0,1053
7 : 38 = 0,1842
11 : 38 = 0,2895
16 : 38 = 0,4211
21 : 38 = 0,5526
25 : 38 = 0,6579
30 : 38 = 0,7895
34 : 38 = 0,8947
38 : 38 = 1,0000
No Z Ztabel Z(Zi) Fkum S(Zi) | F Z (Zi) – S (Zi) |
1 -2,04 0,4793 0,0207 2 0,0526 0,0319
2 -1,69 0,4545 0,0455 4 0,1053 0,0598
3 -1,35 0,4115 0,0885 7 0,1842 0,0957
4 -0,65 0,2422 0,2578 11 0,2895 0,0317
5 -0,3 0,1179 0,3821 16 0,4211 0,0390
6 0,05 0,0199 0,5199 21 0,5526 0,0327
7 0,39 0,1517 0,6517 25 0,6579 0,0062
8 0,74 0,2703 0,7703 30 0,7895 0,0192
9 1,09 0,3621 0,8621 34 0,8947 0,0326
10 1,44 0,4251 0,9251 38 1,0000 0,0749
24 24 28 28 32 32
32 40 40 40 40 44
44 44 44 44 48 48
48 48 48 52 52 52
52 56 56 56 56 56
60 60 60 60 64 64
64 64
166
Dengan jumlah sampel 38 ( n = 38 ) dan pada taraf nyata (n) = 0,05 diperoleh Ltabel
= 0,1437
Kriteria pengujian yang telah ditentukan adalah :
Jika Lhitung > Ltabel , artinya data tidak terdistribusi normal
Jika Lhitung < Ltabel , artinya data terdistribusi normal
Dari hasil perhitungan diperoleh L hitung diperoleh Lhitung = 0,0957 dan Ltabel =
0,1437
Jadi, Lhitung < Ltabel maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal
167
Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol
Hasil Postest kelas kontrol
56 60 64 64 68 68
68 68 72 72 72 72
72 72 72 72 72 76
76 76 76 76 76 76
76 76 76 76 80 80
80 80 80 80 80 84
84 84
Tabel Perhitungan Standar Deviasi
No x f f.x x2 f.x
2
1 56 1 56 3136 3136
2 60 1 60 3600 3600
3 64 2 128 4096 8192
4 68 4 272 4624 18496
5 72 9 648 5184 46656
6 76 11 836 5776 63536
7 80 7 560 6400 44800
8 84 3 252 7056 21168
Jumlah 38 2812 39872 209584
a. Rata – rata ( )
( ) = ∑
( ) =
= 74
b. Standar Deviasi
SD =
√( ) ∑ (∑ )
=
√( ) ( ) ( )
=
√( ) ( )
=
√
=
238,43
= 6,27
Lampiran 12
168
c. Mencari nilai Z-Score dengan cara
Z =
Z1=
= -2,87
Z2=
= -2,23
Z3=
= -1,59
Z4=
= -0,96
Z5=
= -0,32
Z6=
= 0,32
Z7=
= 0,96
Z8=
= 1,59
d. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, didapat :
0,4979 0,4871 0,4441 0,3315 0,1255 0,1255 0,3315 0,4441
e. Mencari F (Zi)
0,5 – 0,4979 = 0,0021
0,5 – 0,4871 = 0,0129
0,5 – 0,4441 = 0,0559
0,5 – 0,3315 = 0,1685
0,5 – 0,1255 = 0,3745
0,5 + 0,1255 = 0,6255
0,5 + 0,3315 = 0,8315
0,5 + 0,4441 = 0,9441
f. Mencari S (Zi)
56 60 64 64 68 68
68 68 72 72 72 72
72 72 72 72 72 76
76 76 76 76 76 76
76 76 76 76 80 80
80 80 80 80 80 84
84 84
169
1 : 38 = 0,0263
2 : 38 = 0,0526
4 : 38 = 0,1053
8 : 38 = 0,2105
17 : 38 = 0,4474
28 : 38 = 0,7368
35 : 38 = 0,9211
38 : 38 = 1,0000
Tabel Uji Liliefors
No Z Ztabel Z(Zi) Fkum S(Zi) | F Z (Zi) – S (Zi) |
1 -2,87 0,4979 0,0021 1 0,0263 0,0242
2 -2,23 0,4871 0,0129 2 0,0526 0,0397
3 -1,59 0,4441 0,0559 4 0,1053 0,0494
4 -0,96 0,3315 0,1685 8 0,2105 0,0420
5 -0,32 0,1255 0,3745 17 0,4474 0,0729
6 0,32 0,1255 0,6255 28 0,7368 0,1113
7 0,96 0,3315 0,8315 35 0,9211 0,0896
8 1,59 0,4441 0,9441 38 1,0000 0,0559
Dengan jumlah sampel 38 ( n = 38 ) dan pada taraf nyata (n) = 0,05 diperoleh Ltabel
= 0,1437
Kriteria pengujian yang telah ditentukan adalah :
Jika Lhitung > Ltabel , artinya data tidak terdistribusi normal
Jika Lhitung < Ltabel , artinya data terdistribusi normal
Dari hasil perhitungan diperoleh L hitung diperoleh Lhitung = 0,1113 dan Ltabel =
0,1437
Jadi, Lhitung < Ltabel maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal
170
Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
Hasil Pretest kelas eksperimen
24 24 32 32 36 36
36 36 40 40 40 40
40 44 44 44 44 44
48 48 48 52 52 56
56 56 56 60 60 60
60 60 64 64 64 64
64 64
Tabel Perhitungan Standar Deviasi
No x f f.x x2 f.x
2
1 24 2 48 576 1152
2 32 2 64 1024 2048
3 36 4 144 1296 5184
4 40 5 200 1600 8000
5 44 5 220 1936 9680
6 48 3 144 2304 6912
7 52 2 104 2704 5408
8 56 4 224 3136 12544
9 60 5 300 3600 18000
10 64 6 384 4096 24576
Jumlah 38 1832 22272 93504
a. Rata – rata ( )
( ) = ∑
( ) =
= 48,21
b. Standar Deviasi
SD =
√( ) ∑ (∑ )
Lampiran 13
171
=
√( ) ( ) ( )
=
√( ) ( )
=
√
=
446,013
= 11,74
c. Mencari nilai Z-Score dengan cara
Z =
Z1=
= -2,06
Z2=
= -1,38
Z3=
= -1,04
Z4=
= -0,70
Z5=
= -0,36
Z6=
= -0,02
Z7=
= 0,32
Z8=
= 0,66
Z9=
= 1,00
Z10=
= 1,34
d. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, didapat :
0,4803 0.4162 0,3508 0,2580 0,1406 0,0080 0,1255 0,2454 0,3413 0.4099
172
e. Mencari F (Zi)
0,5 – 0,4803 = 0,0197
0,5 – 0,4162 = 0,0838
0,5 – 0,3508 = 0,1492
0,5 – 0,2580 = 0,2420
0,5 – 0,1406 = 0,3594
0,5 – 0,0080 = 0,4920
0,5 + 0,1255 = 0,6255
0,5 + 0,2454 = 0,7454
0,5 + 0,3413 = 0,8413
0,5 + 0,4099 = 0,9099
f. Mencari S (Zi)
24 24 32 32 36 36
36 36 40 40 40 40
40 44 44 44 44 44
48 48 48 52 52 56
56 56 56 60 60 60
60 60 64 64 64 64
64 64
2 : 38 = 0,0526
4 : 38 = 0,1052
8 : 38 = 0,2105
13 : 38 = 0,3421
18 : 38 = 0,4737
21 : 38 = 0,5526
23 : 38 = 0,6053
27 : 38 = 0,7105
32 : 38 = 0,8421
38 : 38 = 1,0000
173
No Z Ztabel Z(Zi) Fkum S(Zi) | F Z (Zi) – S (Zi)
|
1 -2,06 0,4803 0,0197 2 0,0526 0,0329
2 -1,38 0.4162 0,0838 4 0,1052 0,0214
3 -1,04 0,3508 0,1492 8 0,2105 0,0613
4 -0,7 0,258 0,242 13 0,3421 0,1001
5 -0,36 0,1406 0,3594 18 0,4737 0,1143
6 -0,02 0,008 0,492 21 0,5526 0,0606
7 0,32 0,1255 0,6255 23 0,6053 0,0202
8 0,66 0,2454 0,7454 27 0,7105 0,0349
9 1 0,3413 0,8413 32 0,8421 0,0008
10 1,34 0.4099 0,9099 38 1 0,0901
Dengan jumlah sampel 38 ( n = 38 ) dan pada taraf nyata (n) = 0,05
diperoleh Ltabel = 0,1437
Kriteria pengujian yang telah ditentukan adalah :
Jika Lhitung > Ltabel , artinya data tidak terdistribusi normal
Jika Lhitung < Ltabel , artinya data terdistribusi normal
Dari hasil perhitungan diperoleh L hitung diperoleh Lhitung = 0,1143 dan
Ltabel = 0,1437
Jadi, Lhitung < Ltabel maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi
normal
174
Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen
Hasil Postest kelas eksperimen
60 60 64 64 68 68
72 72 72 72 76 76
76 76 80 80 80 80
80 80 80 80 84 84
84 84 84 84 84 84
88 88 88 88 88 88
88 88
Tabel Perhitungan Standar Deviasi
No x f f.x x2 f.x
2
1 60 2 120 3600 7200
2 64 2 128 4096 8192
3 68 2 136 4624 9248
4 72 4 288 5184 20736
5 76 4 304 5776 23104
6 80 8 640 6400 51200
7 84 8 672 7056 56448
8 88 8 704 7744 61952
Jumlah 38 2992 44480 238080
a. Rata – rata ( )
( ) = ∑
( ) =
= 78,74
b. Standar Deviasi
SD =
√( ) ∑ (∑ )
=
√( ) ( ) ( )
=
√( ) ( )
=
√
=
308,182
= 8,11
Lampiran 14
175
c. Mencari nilai Z-Score dengan cara :
Z =
Z1=
= -2,31
Z2=
= -1,82
Z3=
= -1,32
Z4=
= -0,83
Z5=
= -0,34
Z6=
= 0,16
Z7=
= 0,65
Z8=
= 1,14
d. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, didapat :
0.4896 0.4656 0,4066 0,2967 0,1331 0,0636 0,2422 0,3729
e. Mencari F (Zi)
0,5 – 0,4896 = 0,0104
0,5 – 0,4656 = 0,0344
0,5 – 0,4066 = 0,0934
0,5 – 0,2967 = 0,2033
0,5 – 0,1331 = 0,3669
0,5 + 0,0636 = 0,5636
0,5 + 0,2422 = 0,7422
0,5 + 0,3729 = 0,8729
176
f. Mencari S (Zi)
60 60 64 64 68 68
72 72 72 72 76 76
76 76 80 80 80 80
80 80 80 80 84 84
84 84 84 84 84 84
88 88 88 88 88 88
88 88
2 : 38 = 0,0526
4 : 38 = 0,1053
6 : 38 = 0,1579
10 : 38 = 0,2632
14 : 38 = 0,3684
22 : 38 = 0,5789
30 : 38 = 0,7895
38 : 38 = 1,0000
Tabel Uji Liliefors
No Z Ztabel Z(Zi) Fkum S(Zi) | F Z (Zi) – S (Zi)
|
1 -2,31 0,4896 0,0104 2 0,0526 0,0422
2 -1,82 0,4656 0,0344 4 0,1053 0,0709
3 -1,32 0,4066 0,0934 6 0,1579 0,0645
4 -0,83 0,2967 0,2033 10 0,2632 0,0599
5 -0,34 0,1331 0,3669 14 0,3684 0,0015
6 0,16 0,0636 0,5636 22 0,5789 0,0153
7 0,65 0,2422 0,7422 30 0,7895 0,0473
8 1,14 0,3729 0,8729 38 1 0,1271
177
Dengan jumlah sampel 38 ( n = 38 ) dan pada taraf nyata (n) = 0,05 diperoleh Ltabel
= 0,1437
Kriteria pengujian yang telah ditentukan adalah :
Jika Lhitung > Ltabel , artinya data tidak terdistribusi normal
Jika Lhitung < Ltabel , artinya data terdistribusi normal
Dari hasil perhitungan diperoleh L hitung diperoleh Lhitung = 0,1271 dan Ltabel =
0,1437
Jadi, Lhitung < Ltabel maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal
178
Uji Homogenitas Hasil Pretest
Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Fisher, dengan
menggunakan rumus :
=
Keterangan :
= (11,50)
2 =132,25
= (11,74)
2 = 137,83
=
= 0,96
Kriteria pengujiannya adalah “
Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari
populasi homogen
Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak. Kedua kelompok berasal dari populasi
tidak homogen
Mencari dk pembilang (varians terbesar) dan dk penyebut (varians terkecil),
dengan rumus :
dk1 = n-1 = 38-1 = 37
dk2 = n-1 = 38-1 = 37
Pada taraf nyata 0,05 diperoleh Ftabel = 1,729507
Dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung = 0,96 dan Ftabel = 1,729507,
maka Fhitung < Ftabel.
Lampiran 15
179
Jadi, H0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa kedua sampel berasal dari
populasi yang homogen.
180
Uji Homogenitas Hasil Postest
Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Fisher, dengan
menggunakan rumus :
=
Keterangan :
= (6,27)
2 = 39,31
= (8,11)
2 = 65,77
=
= 0,6
Kriteria pengujiannya adalah “
Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari
populasi homogen
Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak. Kedua kelompok berasal dari populasi
tidak homogen
Mencari dk pembilang (varians terbesar) dan dk penyebut (varians terkecil),
dengan rumus :
dk1 = n-1 = 38-1 = 37
dk2 = n-1 = 38-1 = 37
Pada taraf nyata 0,05 diperoleh Ftabel = 1,729507
Dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung = 0,6 dan Ftabel = 1,729507,
Lampiran 16
181
maka Fhitung < Ftabel.
Jadi, H0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa kedua sampel berasal dari
populasi yang homogen.
182
PENGUJIAN HIPOTESIS
Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
H0 : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2
Dengan :
µ1 = Rata- rata hasil belajar siswa pada konsep sistem pencernaan di kelas
eksperimen
µ2 = Rata- rata hasil belajar siswa pada konsep sistem pencernaan di kelas kontrol
Setelah dilakukan uji prasyarat statistik berupa uji normalitas dan uji
homogenitas, maka untuk uji hipotesis digunakan uji t (t-test), dengan rumus:
21
21
11
nnS
xxt
Dimana : 2
)1()1(
21
2
22
2
11
nn
SnSnS
Berdasarkan dari data pretest yang telah diperoleh, diketahui:
21,481 x S1 = 11,74 N1 = 38
47,472 x S2 = 11,50 N2 = 38
Dengan demikian S dapat ditentukan, yaitu:
2
)1()1(
21
2
22
2
11
nn
SnSnS
23838
)50,11).(138()74,11).(138( 22
S
74
2500,48936212,5099
= 11,62
Lampiran 17
183
Dari data di atas diperoleh t hitung :
21
21
11
nnS
xxthitung
38
1
38
162,11
47,4721,48
05,062,11
74,0 0,28
Ttabel untuk (dk) = (n1-1)+(n2-1) = (38-1)+(38-1) = 74
Dengan data diatas diperoleh thitung = 0,28, sedangkan ttabel (α = 5%) = 1,9925 ,
ttabel (α = 1%) = 2,6439 dapat dinyatakan bahwa thitung < ttabel (0,3 < 1,99),
sehingga Ho diterima. Maka, dapat disimpulkan bahwa pada tahap uji hipotesis
dalam pretest tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar biologi
siswa di kelas ekperimen dan kelas kontrol
.
Berdasarkan dari data posttest yang telah diperoleh, diketahui:
74,781 x S1 = 8,11 N1 = 38
742 x S2 = 6,27 N2 = 38
Dengan demikian S dapat ditentukan, yaitu:
2
)1()1(
21
2
22
2
11
nn
SnSnS
23838
)27,6).(138()11,8).(138( 22
S
74
5733,14545677,2433
= 7,25
184
Dari data di atas diperoleh t hitung :
21
21
11
nnS
xxt
38
1
38
125,7
00,7474,78
93,205,025,7
74,4
Ttabel untuk (dk) = (n1-1)+(n2-1) = (38-1)+(38-1) = 74
Dengan data diatas diperoleh thitung = 2,93, sedangkan ttabel (α = 5%) = 1,9925 ,
ttabel (α = 1%) = 2,6439 dapat dinyatakan bahwa thitung > ttabel (2,93 > 1,99),
sehingga Ho ditolak. Maka, dapat disimpulkan bahwa pada tahap uji hipotesis
dalam postest terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar biologi
siswa di kelas ekperimen dan kelas kontrol
.
Lampiran 19 186
Nama
NIM
Jurusan/Prodi
Judul Skripsi
Dosen Pembimbing
UJI REFERENSI
. Iftahussadiyah
: 109016100067
: Pendidikan IPA/ Pendidikan Biologi
: Pengaruh Penggunaan Model pembelajaranOrganizer dengan Peta Konsep terhadap HasilSiswa
. 1. Dr. Sujiyo Miranto, M.pd
2. NIeiry Fadilah Noor, M.Si
AdvanceBelajar
Paraf Dosen PembimbinPembimhin
BAB I PendahuluanPembimbins II
Trianto, Mendesain ModelPembelajaran Inovatif-Progresif,(Jakarta:Kencana prenadiaMedia Grouo.2009)-h.1Sri Sunarti dan Widyaiswara pertarna,"Peran Guru Sebagui Uod.t dalamPembelajaranKarakter dan Budaya Bangsa MelaluiPendidikan BahasaInggris"http ://sumsel. kemenag. go. idlfi I e/fi le/TIJLISANihtbe I 34 I 3 73 5 I 3. pdfdiakses pada 0510712014 pukuf Ot :10
Undang-Undang Republik IndonesiaNo. 20 Th 2003 Tentang SistemPendidikan NasionalTIMSS and PIRLS, nlrtSS ZW tInternational Result in Science, 2014,h.2. (trtp:ttt;mssanapirts
Karya Sanulingga & Denny Munt.,Jurnal Pendidikan Fisika, ,,pengaruh
Mode I P embe laj aran Advance Orgini ze rBerbasis Mind Map terhadap HasilBelajar Siswa pada Materi pokokBs;qran dan Satuun di Kelas X SMA
187
L'ol. I No 2, Desember 2012 h2
6 R.W. Dahar, Teori-Teori Belajar danPembelajaran, (Jakarta:Erlangga,20 1 I ),h.94 ,)'
7 Bruce Joyce, Models of Teaching,Pearson Educational Internaton al, h.249
I8 Ibid,h250.
I9 Abdul Azis, "Model Advance Organizer
dan Penerapannya dalamPembelajaranf', Ta'allum, Vol. 19, 2OOg,h.35. )
10 Denny Munte, "Pengaruh lVlodeiPembelajaran Advance OrganizerBerbasis Mind Map Terhadap HasilBelajar Siswa Pada Materi pokokBesaran Fisika Dan Satuannya Di KelasX Semester I Sma Negeri 5 pematangSiantar T.P. 201212013", Skripsi, padaUniversitas Negeri Medan. Diakses darihttp ://digilib.unimed. ac. i d/public/tINIMED-Undergraduate-22 5 I 5-BAB%20tr.pdf pada O4lA7/2014 padapukul 01 :10 WIB, h. 15.
I
11 Misran Rahman, Pembelajaran dr"g""Peta Konsep Bidnng Studi Matematikadi Kelompok Belajar Paket B-,h.\. ),
BAB fI Kaiian Teori1 Zulfiani,dkk., Strategi pembeliiamn
Sains, (Jakarta : Lembaga penelitianUIN Jakartq2009), cet. 1, h 111.
r\
,I2 Pemerhati
Guru, (http ://paneluanguru. com/model-model-pembelaj aran-pengerti annya/)diakses pada 0610712014 pukul 01 .22wIB, h.1. )
J Wawan Danasasmita, "ModelPembelajaran dan Pendekatan ny a,,, h.2-f-)
(http ://fi le.upi edu/Direktori/Fpts S/JIIR_rENp. BAEIASA:JEPANG/ I e52o I 281 98203 1 -IUAWAN= DANAS ASMITA/Makal ahlP
r88
ENDEKAT AN-D AN=MODEL:PEMBELAJARAN.pd0 diakses pada tanggal0510612014 pukul 02 24 WIB. h 2 fl
4 Muthia,"Memahami Belajar dari SisiPandang Teori Pemrosesan Informasi,(http ://fi le.upi. edu/DirektorflFlp/Jur._Kurikulum__tCan_Tek":Perrdidikan/ 1 95 8 06 I91986012-Muthia:Alinar.vati/lv{emaham i_Bglaj ar:Dari Sisi Pandang Teori Pemrosesan Informasi.pd0 diakses pada tanggal06/0712014 pukul 02'.48 WTB, h 1.
5 Trianto, Mendesain ModelPembelajaran Inovati, (Jakarta :
Kencana Prenada Media Group,2009).Cet.4,h.32.
p6 Rusman, Model-Model Pembelajaran
Mengembanglum Profesionalisme Guru,(Jakarta: RajaGrafindo, 2010), h. 139. I
7 Zulkifli,http./blogzulkifl i. wordpress. com/20 1 1/06/0 8/teori-pemrosesan-informasi/diakses pada 0510712014 pukul 22 . 09WIB I,
8 Indrawati, Model P emb e laj arattPemrosesan Informasi,(http.//www. p4tkipa. net/moduVTahun20
20lnformasi.pd0 diakses pada05/07/2014 pukul 22 . t5 WIB, h.4. /I Ibid,h 5.
/ I10 Wawan Danasasmita, op.cit., h.5.
0t'11 Hudson Shihusa and Fred N. Kerato,
Using Advance Organizers to EnhanceStudents' Motivation in LearningBiology, Eurasia Journal ofMathematics, Science& l'echnologyEdtt c ati on, 2009, h. . 4 13 -420
)
t2 Dellolio, Advance Organizer 2007, h.393. k *.
13 Sri Rahayu, Journal of InnoyativeScience Education. "Pengembansafii ---r- L
189
Model Pembelajaran AdvanceOrganizer untuk MeningkatkanAktivitas dan hasil Belajar Siswa pokokBahasan Koloid", 2012, h 29.
I
14 Djoko Apriono, "Advance Organizer :
Konsep, Komponen Model, danImplementasi dalam PembelajaranPPKN", Prospektus, Tahun VII Nomor2, Oktober 2009,h.124. I
15 Abdul Azis, "Model Advance Organizerdan Penerapannya dalamPembelajaran", Ta'allum, Vol. 1 9, 2OOg,h.39
-€-- I16 Abdul Azis.Ibid, h. 38. k17 Cahyo B, "Implementasi Model
Pembelaj ar an Advanc e Organi z e r PADAMateri Pokok Persamaan Kuadrat untukMeningkatkan Hasil Belajar pesertaDidik X SMA," Skripsi pada IAINWalisongo Semarang, Semarang, 2010,h.25, tidak dipublikasikan.
l8 Hunaidah lvl, "MeningkatkanPenguasaan Konsep Fisika danKeterampilan Beriquiri melalui ModelPembelajaran Advance Organizer padaSiswa SMAN 8 Kendari",MIPMIpA,Vo1.7, No 2, Agustus 2008, h.177-lg4 ..
l9 Bruce Joyce, Models of Teaching,Pearson Educational Internaton al, h.249 -F I
20 Dellolio, op. cit., h.38S.
),2t Denny Munte, "Pengaruh Model
Pembelajaran Advance OrganizerBerbasis Mind Map Terhadap HasilBelajar Siswa Pada Materi pokokBesaran Fisika Dan Satuannya Di KelasX Semester I Sma Negeri 5 PematangSiantar T P.201212013", Skripsi, pad,aUniversitas Negeri Medan. Diakses darihttp : //digilib. unimed. ac i d/zubli c/IINIMED-Undergraduate-22 5 1 5-BaB4ZgX+df pada a4l 07 I 201 4 pada
{
190
pularl 01 :10 WIB. h. 15.
22 Herlina Kusuma Dewi, "UpayaMeningkatkan Hasil Belaj ar BiologiSiswa Melalui Model Pembelajaranadt,ance organizer dengan PetaKonsep," Skripsi pada UniversitasNegeri Jakarta, Jakarta, 201 1, h.16, tidakdipublikasikan. )
23 Suwama," Pengaruh Pembelajarandengan Starter Eksperimen Approachdan Advance Organizer terhadap llasilBelajar Biologi dan KeterampilanBerpikir Kritis Siswa SMA"(http : //pasca. undiksha. ac. id/e-j ournaVindex.php/jurnal:ip a/arricl e/viewF1lel482l274) diakses pada tanggai071A712014 pukul20: 10 WIB, h 5
24 Bruce Joyce, op. cit., h.256. je*-25 Mawax,
(httpL'lmawax=yordpress com/20 I 1 / 1 0/05/model-pembelaj aran-advance-organizer/) di akses pada tanggal06107/2014 pukul 13 : 14 WIB
/
I
!26 Herlina, op.cit., h.13. d I27 Denny Munte, op.cit., h. 18 t d
I-28 Ibid, h t5
+'29 Trianto, loc. cit, h.158
I"30 Martinis Yasmi4 Strategi Pembelajaran
Berbasis Kompetensi, (Jakarta: GaungPersada Press,2004), h.1 19. il,
31 Trianto, op. cit., h.160
v) -/. R.W. Dahar, Teori-Teori Belalar dan
P e m b e I aj aran,(Jakarta:Erlangga,20 I I ),h 108 !
JJ Zt;Jftani, loc. cit. h.32. t34 Safclar et al. Concept Maps . An
Instructional Tool to FacilitateMeaningful Learning, European Journaf
r
191
of E&rcation Research, 2012, Vol l. h.55-64. t,
35 Calvin Hall, Center of Learning:Concep MapsRzrDrlcg (http.//centeach. uiowa edui material s/Concept%20Map%2ORubri cs. pd f).h.3 .
x !36 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi
Belajcn, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,2011), Ed. Rev., cet. 3, h.12. t
37 Ariyanto, Penerapan Teori Ausubel padaPembelaj aran Pokok BahasanPertidaksamaan Kuadrat di SMU,Seminar Nasional PendidikanMatematika, 2072, h.56.
),
J6 http :/lkuliahgratis. net/teori-bei aj ar-bermakna-menurut-ausubeV diakses
-pudu0Sl0720l4 pukul 21 27 WIB39 Rusmarq loc.cit,h.253 r40 r \
i
41 A*- f,42 Agus Suprijono, Cooperative Learning
Teori dan Aplikasi PAIKEM,(Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2OlZ),Cet.10. h.6.
,\
F43 Purwanto, Evahrasi Hasil Belajar,
(Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2O1l),Cet.3,h.44. I
44 Syaiful Bahri Djamarah, op.cit,h. 176
!.BAB trI Nletodolog Penelitian
I John W. Creswell, Research De.sign:P e ndekcrtan Kualitatif, Kuantitctti.f, danMixed, terj. Achmad Fawaid,(Yogyakarta. Pustaka Pelajar, 2010), h.238 [,
2 Ibid., h. 242. --F l('J Sugiono, Metode Penelitian Kuanti I atif
Kualitatif danR &D @andung :
Alfabeta, 20i 1) h 114 f;4 Ibid,h 118
t92
4 Ibid,h.t1g.If'
5 Ahmad Sofyan, et. al., EvoltrctsiPembelaj aran IPA B erbas is Kompetens i,(Jakarta: UIN Jakarla press, 2006), h.1 05.
n
I'6 Ibid,h.105. .H x^,1 Ibid,h.la4
V8 Ibid,h.t03.
t9 Sudjdna, Metode Stotistika, (Banciung,
Penerbit Tarsito, 2005), Cet.3, h. 466n'
v10 Supardi, Aplikasi Statistika dalam
Penelitian, (Jakarta: PT Ufuk publishinoHcuse,201 1).h.129. I
BAB IV PembahasanI Hudson Shihusa and Fred N. Kerato,
Using Advance Organizers to EnhanceStudents' Motivation in LeamingBiology, Eurasia Journal ofMathematics, Science&TechnologyE dttc ati qn, 2A09, h..4I3 -420.
)'
2 Herlina Kusuma Dewi, "UpayaMeningkatkan Hasil B elajar Biolo giSiswa Melalui Model PembelajaranAdvance Organizer dengan petaKonsep," Skripsi pada Universitas\egeri Jakarlia, Jakarta, 2011. h.10.
)
J Napsin Palisoa, Strategi AdvanceOrganizer dalam Pembelajaran Kimia,Jurnal Pendidihan JendelaPengeta huan, 2A01 . h.40.
),
4 Yustini Yusuf,dkk. Jurnal Biogenesis,Upaya Peningkatan Aktivitas dan HctsilBelajar Biologi MelaltLi PenggttnctcutPeta Konsep Pada Siswa Kelas II4 SMpNegeri 2 Pekanbaru Tahtnn Ajarcut2004/2005, Vol 2(2):59-63, 20A6.Program Studi Pendidikan Biologi FKIPUniversitas Riau. ISSN : 1829-546A),h.63
t\P'
/
5 Misrarr Rahman, Pembelajaran dengcmPeta Konsep Bidang Snrdi Mcrtemotiko
Ik.
r93
di Kelompok Belajar Paket B",h.l.
Yola Frans iska, P emb el aj ar an Adv anceOrganizer Berbantuan Peta Konsepuntuk Meningkatkan P emahamanKonsep Teori Kinetik Gas Siswa SMA,Skripsi. 2013,(http ://repo sitory.upi. edui23 5 2/4/S:F I S:08003 06:Chapter%20 1 .pd0 diaksespada tanggal0610112014 pukul : 06:01wIB, h.3.Bruce Joyce, Models of Teaching,P earson Educational Intematon al, h.2 57
Jakarta, September2014
Dosen Pembimbing IIDosen Pembimbing I
iranto M.PdNIP: 19540310 198803 1 001 NIP: 19800516200710 2 001
194
VALIDASI FIX
REABILITAS DAN VALIDITAS SKOR DATA DIBOBOT ================= Jumlah Subyek = 38 Butir soal = 54 Bobot utk jwban benar = 1 Bobot utk jwban salah = 0 Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA No Urt No Subyek Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot 1 1 Aditya... 29 25 0 29 29 2 2 Afifat... 29 25 0 29 29 3 3 Adira ... 26 28 0 26 26 4 4 Alvi N... 25 29 0 25 25 5 5 Andrie... 15 39 0 15 15 6 6 Annast... 28 26 0 28 28 7 7 Azian ... 21 33 0 21 21 8 8 Bangun... 31 23 0 31 31 9 9 Desi S... 23 31 0 23 23 10 10 Dhiya ... 24 30 0 24 24 11 11 Dyanti... 18 36 0 18 18 12 12 Erisca... 31 23 0 31 31 13 13 Eva Ri... 26 28 0 26 26 14 14 Fitra ... 31 23 0 31 31 15 15 Ilman ... 22 32 0 22 22 16 16 Irfan S 19 35 0 19 19 17 17 Laras ... 18 36 0 18 18 18 18 M. Fad... 23 31 0 23 23 19 19 Nadia ... 36 18 0 36 36 20 20 Nadya ... 32 22 0 32 32 21 21 Natasy... 20 34 0 20 20 22 22 Naufal... 21 33 0 21 21 23 23 Nur An... 33 21 0 33 33 24 24 Nurida... 23 31 0 23 23 25 25 Oliver... 17 37 0 17 17 26 26 Priank... 24 30 0 24 24 27 27 Rr. De... 35 19 0 35 35 28 28 Rafika... 22 32 0 22 22 29 29 Rangga... 29 25 0 29 29 30 30 Reinha... 14 40 0 14 14 31 31 Ristik... 29 25 0 29 29 32 32 Salsab... 25 29 0 25 25 33 33 Seto B... 28 26 0 28 28 34 34 Shelly... 18 36 0 18 18 35 35 Stevan... 27 27 0 27 27 36 36 Tapu S... 22 32 0 22 22 37 37 Triven... 31 23 0 31 31 38 38 Veroni... 16 38 0 16 16 RELIABILITAS TES ================ Rata2= 24,76 Simpang Baku= 5,72 KorelasiXY= 0,66 Reliabilitas Tes= 0,79 Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total 1 1 Aditya Raynaldi 16 13 29 2 2 Afifatus Shol... 17 12 29
Lampiran 20
195
3 3 Adira Ghassani Z 14 12 26 4 4 Alvi Nurlatifah 16 9 25 5 5 Andrie Aris M 7 8 15 6 6 Annastasya Ni... 15 13 28 7 7 Azian Yuliana P 14 7 21 8 8 Bangun Pamungkas 17 14 31 9 9 Desi Safitri 12 11 23 10 10 Dhiya Rahma 13 11 24 11 11 Dyanti Utami 11 7 18 12 12 Erisca Ningsih H 17 14 31 13 13 Eva Ribka A 14 12 26 14 14 Fitra Adina 19 12 31 15 15 Ilman Luthfi H 13 9 22 16 16 Irfan S 9 10 19 17 17 Laras Ayu P 12 6 18 18 18 M. Fadilla A 13 10 23 19 19 Nadia Herlina 20 16 36 20 20 Nadya Oiva 17 15 32 21 21 Natasya Agustin 10 10 20 22 22 Naufal Aji K 10 11 21 23 23 Nur Annisa 19 14 33 24 24 Nurida Rosidah 13 10 23 25 25 Olivert Boan T 8 9 17 26 26 Prianka Anisa 12 12 24 27 27 Rr. Desti Kur... 18 17 35 28 28 Rafika Barkah 14 8 22 29 29 Rangga Maulana 16 13 29 30 30 Reinhard P.T.P.S 5 9 14 31 31 Ristika Fitri... 17 12 29 32 32 Salsabila Kar... 15 10 25 33 33 Seto Bayu I 15 13 28 34 34 Shelly Augina 8 10 18 35 35 Stevanie Vero... 15 12 27 36 36 Tapu Saji I 11 11 22 37 37 Trivena Fajari Y 17 14 31 38 38 Veronica Dian F 6 10 16 KELOMPOK UNGGUL & ASOR ====================== Kelompok Unggul Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA 1 2 3 4 5 6 7 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 1 19 Nadia Herlina 36 1 1 1 1 - 1 1 2 27 Rr. Desti Kur... 35 1 1 1 1 - 1 1 3 23 Nur Annisa 33 1 - 1 - - 1 1 4 20 Nadya Oiva 32 1 - 1 - 1 1 1 5 8 Bangun Pamungkas 31 1 - - - - 1 1 6 12 Erisca Ningsih H 31 1 - 1 1 1 1 1 7 14 Fitra Adina 31 1 - 1 1 - - 1 8 37 Trivena Fajari Y 31 1 - - 1 - 1 1 9 1 Aditya Raynaldi 29 1 - 1 1 1 1 1 10 2 Afifatus Shol... 29 1 - - 1 - 1 1 Jml Jwb Benar 10 2 7 7 3 9 10 8 9 10 11 12 13 14 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14 1 19 Nadia Herlina 36 - 1 1 1 1 1 - 2 27 Rr. Desti Kur... 35 1 1 1 1 1 1 - 3 23 Nur Annisa 33 - 1 1 1 1 1 1 4 20 Nadya Oiva 32 1 - 1 - 1 1 1 5 8 Bangun Pamungkas 31 1 - 1 - 1 1 1 6 12 Erisca Ningsih H 31 1 1 - - 1 1 1 7 14 Fitra Adina 31 1 1 - 1 1 1 1
196
8 37 Trivena Fajari Y 31 1 1 1 1 1 1 - 9 1 Aditya Raynaldi 29 1 1 - - 1 1 1 10 2 Afifatus Shol... 29 1 1 - 1 1 1 1 Jml Jwb Benar 8 8 6 6 10 10 7 15 16 17 18 19 20 21 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21 1 19 Nadia Herlina 36 1 1 1 - 1 1 1 2 27 Rr. Desti Kur... 35 1 - - - 1 1 1 3 23 Nur Annisa 33 1 - 1 - 1 1 1 4 20 Nadya Oiva 32 1 - - - 1 1 1 5 8 Bangun Pamungkas 31 1 - - 1 1 1 1 6 12 Erisca Ningsih H 31 1 - 1 1 1 1 - 7 14 Fitra Adina 31 1 - 1 - 1 - - 8 37 Trivena Fajari Y 31 - 1 1 1 1 - 1 9 1 Aditya Raynaldi 29 1 - 1 1 1 - 1 10 2 Afifatus Shol... 29 1 - 1 1 - 1 1 Jml Jwb Benar 9 2 7 5 9 7 8 22 23 24 25 26 27 28 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28 1 19 Nadia Herlina 36 1 1 - - 1 1 1 2 27 Rr. Desti Kur... 35 1 1 - - 1 1 1 3 23 Nur Annisa 33 1 1 1 1 1 1 - 4 20 Nadya Oiva 32 1 1 - 1 1 1 1 5 8 Bangun Pamungkas 31 1 1 - 1 1 1 - 6 12 Erisca Ningsih H 31 - - - 1 1 1 - 7 14 Fitra Adina 31 1 1 - 1 - 1 1 8 37 Trivena Fajari Y 31 - 1 - - 1 1 - 9 1 Aditya Raynaldi 29 - - - - 1 1 - 10 2 Afifatus Shol... 29 - - 1 - 1 1 - Jml Jwb Benar 6 7 2 5 9 10 4 29 30 31 32 33 34 35 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30 31 32 33 34 35 1 19 Nadia Herlina 36 1 - 1 1 1 - 1 2 27 Rr. Desti Kur... 35 1 - 1 1 1 - 1 3 23 Nur Annisa 33 - 1 1 1 1 - 1 4 20 Nadya Oiva 32 - 1 1 1 1 - - 5 8 Bangun Pamungkas 31 1 - 1 1 1 - 1 6 12 Erisca Ningsih H 31 1 - 1 1 1 1 - 7 14 Fitra Adina 31 1 - 1 1 - - 1 8 37 Trivena Fajari Y 31 1 - 1 1 - - 1 9 1 Aditya Raynaldi 29 - 1 1 1 1 1 - 10 2 Afifatus Shol... 29 1 - 1 1 1 - 1 Jml Jwb Benar 7 3 10 10 8 2 7 36 37 38 39 40 41 42 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 36 37 38 39 40 41 42 1 19 Nadia Herlina 36 1 - 1 1 - - - 2 27 Rr. Desti Kur... 35 1 - 1 1 - - - 3 23 Nur Annisa 33 1 - - 1 - - - 4 20 Nadya Oiva 32 - 1 - 1 1 - - 5 8 Bangun Pamungkas 31 - 1 1 1 - - 1 6 12 Erisca Ningsih H 31 1 - 1 - - - - 7 14 Fitra Adina 31 1 - 1 - - - - 8 37 Trivena Fajari Y 31 - - 1 1 - - - 9 1 Aditya Raynaldi 29 1 - - - - - - 10 2 Afifatus Shol... 29 - - - 1 - - - Jml Jwb Benar 6 2 6 7 1 0 1
197
43 44 45 46 47 48 49 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 43 44 45 46 47 48 49 1 19 Nadia Herlina 36 - 1 1 - 1 - - 2 27 Rr. Desti Kur... 35 - 1 1 - - 1 - 3 23 Nur Annisa 33 - 1 1 - - - - 4 20 Nadya Oiva 32 - - 1 - 1 1 - 5 8 Bangun Pamungkas 31 - - 1 - - 1 - 6 12 Erisca Ningsih H 31 - 1 1 - 1 - - 7 14 Fitra Adina 31 1 1 1 - 1 1 - 8 37 Trivena Fajari Y 31 - 1 1 - 1 - - 9 1 Aditya Raynaldi 29 - 1 - - 1 - 1 10 2 Afifatus Shol... 29 1 1 1 - - - - Jml Jwb Benar 2 8 9 0 6 4 1 50 51 52 53 54 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 50 51 52 53 54 1 19 Nadia Herlina 36 1 1 - - 1 2 27 Rr. Desti Kur... 35 1 1 - - 1 3 23 Nur Annisa 33 1 1 - - 1 4 20 Nadya Oiva 32 1 - - - 1 5 8 Bangun Pamungkas 31 1 - - 1 - 6 12 Erisca Ningsih H 31 1 1 - - - 7 14 Fitra Adina 31 - 1 - - 1 8 37 Trivena Fajari Y 31 1 1 1 - 1 9 1 Aditya Raynaldi 29 1 1 - - - 10 2 Afifatus Shol... 29 1 1 - - - Jml Jwb Benar 9 8 1 1 6 Kelompok Asor Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA 1 2 3 4 5 6 7 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 1 22 Naufal Aji K 21 1 - 1 1 1 1 1 2 21 Natasya Agustin 20 1 - 1 1 - 1 1 3 16 Irfan S 19 1 - 1 1 - 1 1 4 11 Dyanti Utami 18 1 - 1 1 - 1 1 5 17 Laras Ayu P 18 1 - 1 - - 1 1 6 34 Shelly Augina 18 1 1 - 1 - 1 1 7 25 Olivert Boan T 17 1 - 1 1 - - - 8 38 Veronica Dian F 16 1 - - 1 - - - 9 5 Andrie Aris M 15 1 - 1 1 - - - 10 30 Reinhard P.T.P.S 14 1 - 1 - - 1 - Jml Jwb Benar 10 1 8 8 1 7 6 8 9 10 11 12 13 14 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14 1 22 Naufal Aji K 21 - 1 1 1 1 1 1 2 21 Natasya Agustin 20 1 - 1 - 1 1 - 3 16 Irfan S 19 1 - 1 1 1 1 - 4 11 Dyanti Utami 18 1 1 - 1 1 1 1 5 17 Laras Ayu P 18 - 1 - 1 1 1 - 6 34 Shelly Augina 18 1 - 1 1 1 1 - 7 25 Olivert Boan T 17 - - - - 1 1 1 8 38 Veronica Dian F 16 1 1 1 - 1 - - 9 5 Andrie Aris M 15 1 - 1 1 1 1 - 10 30 Reinhard P.T.P.S 14 - - - 1 1 1 1 Jml Jwb Benar 6 4 6 7 10 9 4 15 16 17 18 19 20 21 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21 1 22 Naufal Aji K 21 - 1 - - 1 1 1 2 21 Natasya Agustin 20 - - - 1 1 1 1 3 16 Irfan S 19 1 - - - - - -
198
4 11 Dyanti Utami 18 - - - - 1 - - 5 17 Laras Ayu P 18 - - - - 1 - - 6 34 Shelly Augina 18 1 - - - - - - 7 25 Olivert Boan T 17 - - 1 1 - - - 8 38 Veronica Dian F 16 - 1 - - 1 - - 9 5 Andrie Aris M 15 1 - - - - - - 10 30 Reinhard P.T.P.S 14 - - - - - 1 - Jml Jwb Benar 3 2 1 2 5 3 2 22 23 24 25 26 27 28 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28 1 22 Naufal Aji K 21 - 1 - - - - - 2 21 Natasya Agustin 20 - - - 1 1 - - 3 16 Irfan S 19 - - - 1 - - - 4 11 Dyanti Utami 18 - 1 - - - - - 5 17 Laras Ayu P 18 - 1 - - - - - 6 34 Shelly Augina 18 1 - - - - - - 7 25 Olivert Boan T 17 - - - - - - 1 8 38 Veronica Dian F 16 - - - - - - - 9 5 Andrie Aris M 15 1 - - - - - - 10 30 Reinhard P.T.P.S 14 - - 1 - 1 - - Jml Jwb Benar 2 3 1 2 2 0 1 29 30 31 32 33 34 35 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30 31 32 33 34 35 1 22 Naufal Aji K 21 - - - 1 - - - 2 21 Natasya Agustin 20 - - - - 1 - 1 3 16 Irfan S 19 - - - 1 - 1 1 4 11 Dyanti Utami 18 1 - - - - 1 - 5 17 Laras Ayu P 18 - - - 1 - - - 6 34 Shelly Augina 18 - - - - - 1 1 7 25 Olivert Boan T 17 - 1 1 - - 1 - 8 38 Veronica Dian F 16 - - - - - - 1 9 5 Andrie Aris M 15 - - - - - 1 1 10 30 Reinhard P.T.P.S 14 - - 1 - - 1 - Jml Jwb Benar 1 1 2 3 1 6 5 36 37 38 39 40 41 42 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 36 37 38 39 40 41 42 1 22 Naufal Aji K 21 - - 1 - 1 - - 2 21 Natasya Agustin 20 - - 1 - 1 - - 3 16 Irfan S 19 - - 1 - - - - 4 11 Dyanti Utami 18 - - - - - - - 5 17 Laras Ayu P 18 - - 1 - 1 - - 6 34 Shelly Augina 18 - - 1 - - - - 7 25 Olivert Boan T 17 1 - - 1 - - - 8 38 Veronica Dian F 16 1 - 1 - - - - 9 5 Andrie Aris M 15 - - 1 - - - - 10 30 Reinhard P.T.P.S 14 - - - - - - - Jml Jwb Benar 2 0 7 1 3 0 0 43 44 45 46 47 48 49 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 43 44 45 46 47 48 49 1 22 Naufal Aji K 21 - - - - - - - 2 21 Natasya Agustin 20 - - - - 1 - - 3 16 Irfan S 19 - 1 - - - - - 4 11 Dyanti Utami 18 - - 1 - - - 1 5 17 Laras Ayu P 18 1 - 1 - 1 - - 6 34 Shelly Augina 18 1 1 - - - - - 7 25 Olivert Boan T 17 1 - - - - - 1 8 38 Veronica Dian F 16 - 1 - - 1 - - 9 5 Andrie Aris M 15 - 1 - - - - - 10 30 Reinhard P.T.P.S 14 - 1 - - - 1 - Jml Jwb Benar 3 5 2 0 3 1 2
199
50 51 52 53 54 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 50 51 52 53 54 1 22 Naufal Aji K 21 - - - - 1 2 21 Natasya Agustin 20 - - - - - 3 16 Irfan S 19 - 1 1 - - 4 11 Dyanti Utami 18 - - 1 - - 5 17 Laras Ayu P 18 - 1 1 - - 6 34 Shelly Augina 18 - 1 - - - 7 25 Olivert Boan T 17 - - 1 - - 8 38 Veronica Dian F 16 1 1 1 - - 9 5 Andrie Aris M 15 - 1 - - - 10 30 Reinhard P.T.P.S 14 - - - - - Jml Jwb Benar 1 5 5 0 1 DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 38 Klp atas/bawah(n)= 10 Butir Soal= 54 Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%) 1 1 10 10 0 0,00 2 2 2 1 1 10,00 3 3 7 8 -1 -10,00 4 4 7 8 -1 -10,00 5 5 3 1 2 20,00 6 6 9 7 2 20,00 7 7 10 6 4 40,00 8 8 8 6 2 20,00 9 9 8 4 4 40,00 10 10 6 6 0 0,00 11 11 6 7 -1 -10,00 12 12 10 10 0 0,00 13 13 10 9 1 10,00 14 14 7 4 3 30,00 15 15 9 3 6 60,00 16 16 2 2 0 0,00 17 17 7 1 6 60,00 18 18 5 2 3 30,00 19 19 9 5 4 40,00 20 20 7 3 4 40,00 21 21 8 2 6 60,00 22 22 6 2 4 40,00 23 23 7 3 4 40,00 24 24 2 1 1 10,00 25 25 5 2 3 30,00 26 26 9 2 7 70,00 27 27 10 0 10 100,00 28 28 4 1 3 30,00 29 29 7 1 6 60,00 30 30 3 1 2 20,00 31 31 10 2 8 80,00 32 32 10 3 7 70,00 33 33 8 1 7 70,00 34 34 2 6 -4 -40,00 35 35 7 5 2 20,00 36 36 6 2 4 40,00 37 37 2 0 2 20,00 38 38 6 7 -1 -10,00 39 39 7 1 6 60,00 40 40 1 3 -2 -20,00 41 41 0 0 0 0,00 42 42 1 0 1 10,00 43 43 2 3 -1 -10,00
200
44 44 8 5 3 30,00 45 45 9 2 7 70,00 46 46 0 0 0 0,00 47 47 6 3 3 30,00 48 48 4 1 3 30,00 49 49 1 2 -1 -10,00 50 50 9 1 8 80,00 51 51 8 5 3 30,00 52 52 1 5 -4 -40,00 53 53 1 0 1 10,00 54 54 6 1 5 50,00 TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 38 Butir Soal= 54 Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 1 38 100,00 Sangat Mudah 2 2 8 21,05 Sukar 3 3 31 81,58 Mudah 4 4 27 71,05 Mudah 5 5 8 21,05 Sukar 6 6 33 86,84 Sangat Mudah 7 7 33 86,84 Sangat Mudah 8 8 24 63,16 Sedang 9 9 24 63,16 Sedang 10 10 24 63,16 Sedang 11 11 20 52,63 Sedang 12 12 38 100,00 Sangat Mudah 13 13 37 97,37 Sangat Mudah 14 14 25 65,79 Sedang 15 15 22 57,89 Sedang 16 16 15 39,47 Sedang 17 17 18 47,37 Sedang 18 18 15 39,47 Sedang 19 19 24 63,16 Sedang 20 20 21 55,26 Sedang 21 21 16 42,11 Sedang 22 22 16 42,11 Sedang 23 23 20 52,63 Sedang 24 24 6 15,79 Sukar 25 25 15 39,47 Sedang 26 26 17 44,74 Sedang 27 27 18 47,37 Sedang 28 28 7 18,42 Sukar 29 29 15 39,47 Sedang 30 30 7 18,42 Sukar 31 31 17 44,74 Sedang 32 32 24 63,16 Sedang 33 33 21 55,26 Sedang 34 34 11 28,95 Sukar 35 35 20 52,63 Sedang 36 36 12 31,58 Sedang 37 37 9 23,68 Sukar 38 38 20 52,63 Sedang 39 39 16 42,11 Sedang 40 40 7 18,42 Sukar 41 41 2 5,26 Sangat Sukar 42 42 1 2,63 Sangat Sukar 43 43 11 28,95 Sukar 44 44 19 50,00 Sedang 45 45 24 63,16 Sedang 46 46 1 2,63 Sangat Sukar 47 47 23 60,53 Sedang
201
48 48 9 23,68 Sukar 49 49 7 18,42 Sukar 50 50 15 39,47 Sedang 51 51 25 65,79 Sedang 52 52 15 39,47 Sedang 53 53 1 2,63 Sangat Sukar 54 54 9 23,68 Sukar KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL ================================= Jumlah Subyek= 38 Butir Soal= 54 Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi 1 1 NAN NAN 2 2 0,274 Signifikan 3 3 0,104 - 4 4 -0,072 - 5 5 0,148 - 6 6 0,180 - 7 7 0,503 Sangat Signifikan 8 8 -0,301 - 9 9 0,306 Signifikan 10 10 0,009 - 11 11 -0,004 - 12 12 NAN NAN 13 13 0,206 - 14 14 0,141 - 15 15 0,423 Sangat Signifikan 16 16 0,051 - 17 17 0,329 Sangat Signifikan 18 18 0,129 - 19 19 0,375 Sangat Signifikan 20 20 0,381 Sangat Signifikan 21 21 0,573 Sangat Signifikan 22 22 0,331 Sangat Signifikan 23 23 0,388 Sangat Signifikan 24 24 0,045 - 25 25 0,187 - 26 26 0,560 Sangat Signifikan 27 27 0,731 Sangat Signifikan 28 28 0,389 Sangat Signifikan 29 29 0,383 Sangat Signifikan 30 30 0,278 Signifikan 31 31 0,599 Sangat Signifikan 32 32 0,573 Sangat Signifikan 33 33 0,515 Sangat Signifikan 34 34 -0,422 - 35 35 0,111 - 36 36 0,441 Sangat Signifikan 37 37 0,210 - 38 38 0,063 - 39 39 0,438 Sangat Signifikan 40 40 -0,129 - 41 41 0,089 - 42 42 0,211 - 43 43 -0,096 - 44 44 0,177 - 45 45 0,583 Sangat Signifikan 46 46 -0,057 - 47 47 0,184 - 48 48 0,221 - 49 49 -0,104 - 50 50 0,685 Sangat Signifikan 51 51 0,241 -
202
52 52 -0,281 - 53 53 0,211 - 54 54 0,592 Sangat Signifikan Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01 10 0,576 0,708 60 0,250 0,325 15 0,482 0,606 70 0,233 0,302 20 0,423 0,549 80 0,217 0,283 25 0,381 0,496 90 0,205 0,267 30 0,349 0,449 100 0,195 0,254 40 0,304 0,393 125 0,174 0,228 50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208 Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung. KUALITAS PENGECOH ================= Jumlah Subyek= 38 Butir Soal= 54 Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA No Butir Baru No Butir Asli a b c d e * 1 1 0 0 0 38** 0 0 2 2 0-- 8** 0-- 22--- 8++ 0 3 3 1+ 31** 3- 2++ 1+ 0 4 4 3++ 6--- 2+ 27** 0-- 0 5 5 8** 17--- 4+ 2- 7++ 0 6 6 1++ 33** 2- 1++ 1++ 0 7 7 2- 1++ 33** 2- 0-- 0 8 8 6- 2+ 2+ 24** 4++ 0 9 9 24** 4++ 6- 2+ 2+ 0 10 10 24** 3++ 1- 5+ 5+ 0 11 11 20** 4++ 5++ 0-- 9-- 0 12 12 0 0 0 0 38** 0 13 13 37** 1--- 0-- 0-- 0-- 0 14 14 3++ 1- 5- 4++ 25** 0 15 15 10--- 22** 3+ 1-- 2- 0 16 16 18--- 1-- 15** 0-- 4+ 0 17 17 8- 3+ 6++ 3+ 18** 0 18 18 5++ 15** 9- 6++ 3+ 0 19 19 24** 3++ 4++ 1- 6- 0 20 20 2- 5++ 21** 0-- 10--- 0 21 21 8+ 6++ 5++ 3+ 16** 0 22 22 16** 8+ 4+ 8+ 2- 0 23 23 20** 4++ 3+ 7- 4++ 0 24 24 5+ 7++ 6** 12+ 8++ 0 25 25 20--- 15** 0-- 1-- 2- 0 26 26 10-- 9- 2- 0-- 17** 0 27 27 4++ 7+ 7+ 18** 2- 0 28 28 15-- 2- 8++ 6++ 7** 0 29 29 15** 8+ 4+ 0-- 11-- 0 30 30 9++ 7** 3- 5+ 14-- 0 31 31 13--- 17** 0-- 2- 6++ 0 32 32 3++ 6- 5+ 24** 0-- 0 33 33 1-- 6+ 21** 1-- 9--- 0 34 34 5+ 8++ 13-- 1-- 11** 0 35 35 20** 12--- 2- 0-- 4++ 0 36 36 12** 6++ 11- 9+ 0-- 0 37 37 6++ 15--- 9** 2- 6++ 0 38 38 4++ 3+ 2- 9-- 20** 0 39 39 16** 3+ 1-- 6++ 12--- 0 40 40 7** 10+ 8++ 5+ 8++ 0 41 41 9++ 13+ 8++ 6+ 2** 0
203
42 42 8++ 4- 18-- 1** 7++ 0 43 43 3- 2- 11** 11- 11- 0 44 44 19** 15--- 3+ 0-- 1-- 0 45 45 7-- 24** 2+ 4++ 1- 0 46 46 3- 4- 27--- 1** 3- 0 47 47 0-- 4++ 10--- 23** 1- 0 48 48 8++ 2- 4+ 15--- 9** 0 49 49 7** 15-- 6++ 2- 8++ 0 50 50 15** 17--- 2- 3+ 1-- 0 51 51 25** 4++ 2+ 2+ 5- 0 52 52 8+ 15** 9- 2- 4+ 0 53 53 5+ 6+ 26--- 1** 0-- 0 54 54 19--- 6++ 9** 1-- 3- 0 Keterangan: ** : Kunci Jawaban ++ : Sangat Baik + : Baik - : Kurang Baik -- : Buruk ---: Sangat Buruk REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Rata2= 24,76 Simpang Baku= 5,72 KorelasiXY= 0,66 Reliabilitas Tes= 0,79 Butir Soal= 54 Jumlah Subyek= 38 Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi 1 1 0,00 Sangat Mudah NAN NAN 2 2 10,00 Sukar 0,125 - 3 3 -10,00 Mudah 0,004 - 4 4 -10,00 Mudah -0,078 - 5 5 20,00 Sukar 0,125 - 6 6 20,00 Sangat Mudah 0,287 Signifikan 7 7 40,00 Sangat Mudah 0,549 Sangat Signifikan 8 8 20,00 Sedang 0,152 - 9 9 40,00 Sedang 0,316 Signifikan 10 10 0,00 Sedang 0,026 - 11 11 -10,00 Sedang -0,012 - 12 12 0,00 Sangat Mudah NAN NAN 13 13 10,00 Sangat Mudah 0,255 Signifikan 14 14 30,00 Sedang 0,156 - 15 15 60,00 Sedang 0,417 Sangat Signifikan 16 16 0,00 Sedang 0,015 - 17 17 60,00 Sedang 0,329 Sangat Signifikan 18 18 30,00 Sedang 0,110 - 19 19 40,00 Sedang 0,345 Sangat Signifikan 20 20 40,00 Sedang 0,384 Sangat Signifikan 21 21 60,00 Sedang 0,555 Sangat Signifikan 22 22 40,00 Sedang 0,357 Sangat Signifikan 23 23 40,00 Sedang 0,399 Sangat Signifikan 24 24 10,00 Sukar 0,018 - 25 25 30,00 Sedang 0,215 - 26 26 70,00 Sedang 0,535 Sangat Signifikan 27 27 100,00 Sedang 0,740 Sangat Signifikan 28 28 30,00 Sukar 0,393 Sangat Signifikan 29 29 60,00 Sedang 0,434 Sangat Signifikan 30 30 20,00 Sukar 0,272 Signifikan 31 31 80,00 Sedang 0,553 Sangat Signifikan 32 32 70,00 Sedang 0,596 Sangat Signifikan 33 33 70,00 Sedang 0,534 Sangat Signifikan
204
34 34 -40,00 Sukar -0,426 - 35 35 20,00 Sedang 0,082 - 36 36 40,00 Sedang 0,400 Sangat Signifikan 37 37 20,00 Sukar 0,210 - 38 38 -10,00 Sedang 0,044 - 39 39 60,00 Sedang 0,480 Sangat Signifikan 40 40 -20,00 Sukar -0,136 - 41 41 0,00 Sangat Sukar 0,073 - 42 42 10,00 Sangat Sukar 0,182 - 43 43 -10,00 Sukar -0,127 - 44 44 30,00 Sedang 0,200 - 45 45 70,00 Sedang 0,615 Sangat Signifikan 46 46 0,00 Sangat Sukar -0,022 - 47 47 30,00 Sedang 0,224 - 48 48 30,00 Sukar 0,210 - 49 49 -10,00 Sukar -0,136 - 50 50 80,00 Sedang 0,654 Sangat Signifikan 51 51 30,00 Sedang 0,265 Signifikan 52 52 -40,00 Sedang -0,243 - 53 53 10,00 Sangat Sukar 0,182 - 54 54 50,00 Sukar 0,594 Sangat Signifikan SKOR DATA DIBOBOT ================= Jumlah Subyek = 38 Butir soal = 54 Bobot utk jwban benar = 1 Bobot utk jwban salah = 0 Keterangan: data terurut berdasarkan skor (tinggi ke rendah) Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA No Urt No Subyek Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot 1 19 Nadia ... 36 18 0 36 36 2 27 Rr. De... 35 19 0 35 35 3 23 Nur An... 33 21 0 33 33 4 20 Nadya ... 32 22 0 32 32 5 8 Bangun... 31 23 0 31 31 6 12 Erisca... 31 23 0 31 31 7 14 Fitra ... 31 23 0 31 31 8 37 Triven... 31 23 0 31 31 9 1 Aditya... 29 25 0 29 29 10 2 Afifat... 29 25 0 29 29 11 29 Rangga... 29 25 0 29 29 12 31 Ristik... 29 25 0 29 29 13 6 Annast... 28 26 0 28 28 14 33 Seto B... 28 26 0 28 28 15 35 Stevan... 27 27 0 27 27 16 3 Adira ... 26 28 0 26 26 17 13 Eva Ri... 26 28 0 26 26 18 4 Alvi N... 25 29 0 25 25 19 32 Salsab... 25 29 0 25 25 20 10 Dhiya ... 24 30 0 24 24 21 26 Priank... 24 30 0 24 24 22 9 Desi S... 23 31 0 23 23 23 18 M. Fad... 23 31 0 23 23 24 24 Nurida... 23 31 0 23 23 25 15 Ilman ... 22 32 0 22 22 26 28 Rafika... 22 32 0 22 22 27 36 Tapu S... 22 32 0 22 22 28 7 Azian ... 21 33 0 21 21 29 22 Naufal... 21 33 0 21 21 30 21 Natasy... 20 34 0 20 20 31 16 Irfan S 19 35 0 19 19 32 11 Dyanti... 18 36 0 18 18 33 17 Laras ... 18 36 0 18 18 34 34 Shelly... 18 36 0 18 18
205
35 25 Oliver... 17 37 0 17 17 36 38 Veroni... 16 38 0 16 16 37 5 Andrie... 15 39 0 15 15 38 30 Reinha... 14 40 0 14 14 RELIABILITAS TES ================ Rata2= 24,76 Simpang Baku= 5,72 KorelasiXY= 0,66 Reliabilitas Tes= 0,79 Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total 1 1 Aditya Raynaldi 16 13 29 2 2 Afifatus Shol... 17 12 29 3 3 Adira Ghassani Z 14 12 26 4 4 Alvi Nurlatifah 16 9 25 5 5 Andrie Aris M 7 8 15 6 6 Annastasya Ni... 15 13 28 7 7 Azian Yuliana P 14 7 21 8 8 Bangun Pamungkas 17 14 31 9 9 Desi Safitri 12 11 23 10 10 Dhiya Rahma 13 11 24 11 11 Dyanti Utami 11 7 18 12 12 Erisca Ningsih H 17 14 31 13 13 Eva Ribka A 14 12 26 14 14 Fitra Adina 19 12 31 15 15 Ilman Luthfi H 13 9 22 16 16 Irfan S 9 10 19 17 17 Laras Ayu P 12 6 18 18 18 M. Fadilla A 13 10 23 19 19 Nadia Herlina 20 16 36 20 20 Nadya Oiva 17 15 32 21 21 Natasya Agustin 10 10 20 22 22 Naufal Aji K 10 11 21 23 23 Nur Annisa 19 14 33 24 24 Nurida Rosidah 13 10 23 25 25 Olivert Boan T 8 9 17 26 26 Prianka Anisa 12 12 24 27 27 Rr. Desti Kur... 18 17 35 28 28 Rafika Barkah 14 8 22 29 29 Rangga Maulana 16 13 29 30 30 Reinhard P.T.P.S 5 9 14 31 31 Ristika Fitri... 17 12 29 32 32 Salsabila Kar... 15 10 25 33 33 Seto Bayu I 15 13 28 34 34 Shelly Augina 8 10 18 35 35 Stevanie Vero... 15 12 27 36 36 Tapu Saji I 11 11 22 37 37 Trivena Fajari Y 17 14 31 38 38 Veronica Dian F 6 10 16 KELOMPOK UNGGUL & ASOR ====================== Kelompok Unggul Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA 1 2 3 4 5 6 7 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 1 19 Nadia Herlina 36 1 1 1 1 - 1 1 2 27 Rr. Desti Kur... 35 1 1 1 1 - 1 1 3 23 Nur Annisa 33 1 - 1 - - 1 1
206
4 20 Nadya Oiva 32 1 - 1 - 1 1 1 5 8 Bangun Pamungkas 31 1 - - - - 1 1 6 12 Erisca Ningsih H 31 1 - 1 1 1 1 1 7 14 Fitra Adina 31 1 - 1 1 - - 1 8 37 Trivena Fajari Y 31 1 - - 1 - 1 1 9 1 Aditya Raynaldi 29 1 - 1 1 1 1 1 10 2 Afifatus Shol... 29 1 - - 1 - 1 1 Jml Jwb Benar 10 2 7 7 3 9 10 8 9 10 11 12 13 14 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14 1 19 Nadia Herlina 36 - 1 1 1 1 1 - 2 27 Rr. Desti Kur... 35 1 1 1 1 1 1 - 3 23 Nur Annisa 33 - 1 1 1 1 1 1 4 20 Nadya Oiva 32 1 - 1 - 1 1 1 5 8 Bangun Pamungkas 31 1 - 1 - 1 1 1 6 12 Erisca Ningsih H 31 1 1 - - 1 1 1 7 14 Fitra Adina 31 1 1 - 1 1 1 1 8 37 Trivena Fajari Y 31 1 1 1 1 1 1 - 9 1 Aditya Raynaldi 29 1 1 - - 1 1 1 10 2 Afifatus Shol... 29 1 1 - 1 1 1 1 Jml Jwb Benar 8 8 6 6 10 10 7 15 16 17 18 19 20 21 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21 1 19 Nadia Herlina 36 1 1 1 - 1 1 1 2 27 Rr. Desti Kur... 35 1 - - - 1 1 1 3 23 Nur Annisa 33 1 - 1 - 1 1 1 4 20 Nadya Oiva 32 1 - - - 1 1 1 5 8 Bangun Pamungkas 31 1 - - 1 1 1 1 6 12 Erisca Ningsih H 31 1 - 1 1 1 1 - 7 14 Fitra Adina 31 1 - 1 - 1 - - 8 37 Trivena Fajari Y 31 - 1 1 1 1 - 1 9 1 Aditya Raynaldi 29 1 - 1 1 1 - 1 10 2 Afifatus Shol... 29 1 - 1 1 - 1 1 Jml Jwb Benar 9 2 7 5 9 7 8 22 23 24 25 26 27 28 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28 1 19 Nadia Herlina 36 1 1 - - 1 1 1 2 27 Rr. Desti Kur... 35 1 1 - - 1 1 1 3 23 Nur Annisa 33 1 1 1 1 1 1 - 4 20 Nadya Oiva 32 1 1 - 1 1 1 1 5 8 Bangun Pamungkas 31 1 1 - 1 1 1 - 6 12 Erisca Ningsih H 31 - - - 1 1 1 - 7 14 Fitra Adina 31 1 1 - 1 - 1 1 8 37 Trivena Fajari Y 31 - 1 - - 1 1 - 9 1 Aditya Raynaldi 29 - - - - 1 1 - 10 2 Afifatus Shol... 29 - - 1 - 1 1 - Jml Jwb Benar 6 7 2 5 9 10 4 29 30 31 32 33 34 35 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30 31 32 33 34 35 1 19 Nadia Herlina 36 1 - 1 1 1 - 1 2 27 Rr. Desti Kur... 35 1 - 1 1 1 - 1 3 23 Nur Annisa 33 - 1 1 1 1 - 1 4 20 Nadya Oiva 32 - 1 1 1 1 - - 5 8 Bangun Pamungkas 31 1 - 1 1 1 - 1 6 12 Erisca Ningsih H 31 1 - 1 1 1 1 - 7 14 Fitra Adina 31 1 - 1 1 - - 1 8 37 Trivena Fajari Y 31 1 - 1 1 - - 1 9 1 Aditya Raynaldi 29 - 1 1 1 1 1 - 10 2 Afifatus Shol... 29 1 - 1 1 1 - 1 Jml Jwb Benar 7 3 10 10 8 2 7
207
36 37 38 39 40 41 42 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 36 37 38 39 40 41 42 1 19 Nadia Herlina 36 1 - 1 1 - - - 2 27 Rr. Desti Kur... 35 1 - 1 1 - - - 3 23 Nur Annisa 33 1 - - 1 - - - 4 20 Nadya Oiva 32 - 1 - 1 1 - - 5 8 Bangun Pamungkas 31 - 1 1 1 - - 1 6 12 Erisca Ningsih H 31 1 - 1 - - - - 7 14 Fitra Adina 31 1 - 1 - - - - 8 37 Trivena Fajari Y 31 - - 1 1 - - - 9 1 Aditya Raynaldi 29 1 - - - - - - 10 2 Afifatus Shol... 29 - - - 1 - - - Jml Jwb Benar 6 2 6 7 1 0 1 43 44 45 46 47 48 49 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 43 44 45 46 47 48 49 1 19 Nadia Herlina 36 - 1 1 - 1 - - 2 27 Rr. Desti Kur... 35 - 1 1 - - 1 - 3 23 Nur Annisa 33 - 1 1 - - - - 4 20 Nadya Oiva 32 - - 1 - 1 1 - 5 8 Bangun Pamungkas 31 - - 1 - - 1 - 6 12 Erisca Ningsih H 31 - 1 1 - 1 - - 7 14 Fitra Adina 31 1 1 1 - 1 1 - 8 37 Trivena Fajari Y 31 - 1 1 - 1 - - 9 1 Aditya Raynaldi 29 - 1 - - 1 - 1 10 2 Afifatus Shol... 29 1 1 1 - - - - Jml Jwb Benar 2 8 9 0 6 4 1 50 51 52 53 54 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 50 51 52 53 54 1 19 Nadia Herlina 36 1 1 - - 1 2 27 Rr. Desti Kur... 35 1 1 - - 1 3 23 Nur Annisa 33 1 1 - - 1 4 20 Nadya Oiva 32 1 - - - 1 5 8 Bangun Pamungkas 31 1 - - 1 - 6 12 Erisca Ningsih H 31 1 1 - - - 7 14 Fitra Adina 31 - 1 - - 1 8 37 Trivena Fajari Y 31 1 1 1 - 1 9 1 Aditya Raynaldi 29 1 1 - - - 10 2 Afifatus Shol... 29 1 1 - - - Jml Jwb Benar 9 8 1 1 6 Kelompok Asor Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA 1 2 3 4 5 6 7 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 1 22 Naufal Aji K 21 1 - 1 1 1 1 1 2 21 Natasya Agustin 20 1 - 1 1 - 1 1 3 16 Irfan S 19 1 - 1 1 - 1 1 4 11 Dyanti Utami 18 1 - 1 1 - 1 1 5 17 Laras Ayu P 18 1 - 1 - - 1 1 6 34 Shelly Augina 18 1 1 - 1 - 1 1 7 25 Olivert Boan T 17 1 - 1 1 - - - 8 38 Veronica Dian F 16 1 - - 1 - - - 9 5 Andrie Aris M 15 1 - 1 1 - - - 10 30 Reinhard P.T.P.S 14 1 - 1 - - 1 - Jml Jwb Benar 10 1 8 8 1 7 6 8 9 10 11 12 13 14 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14 1 22 Naufal Aji K 21 - 1 1 1 1 1 1 2 21 Natasya Agustin 20 1 - 1 - 1 1 -
208
3 16 Irfan S 19 1 - 1 1 1 1 - 4 11 Dyanti Utami 18 1 1 - 1 1 1 1 5 17 Laras Ayu P 18 - 1 - 1 1 1 - 6 34 Shelly Augina 18 1 - 1 1 1 1 - 7 25 Olivert Boan T 17 - - - - 1 1 1 8 38 Veronica Dian F 16 1 1 1 - 1 - - 9 5 Andrie Aris M 15 1 - 1 1 1 1 - 10 30 Reinhard P.T.P.S 14 - - - 1 1 1 1 Jml Jwb Benar 6 4 6 7 10 9 4 15 16 17 18 19 20 21 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21 1 22 Naufal Aji K 21 - 1 - - 1 1 1 2 21 Natasya Agustin 20 - - - 1 1 1 1 3 16 Irfan S 19 1 - - - - - - 4 11 Dyanti Utami 18 - - - - 1 - - 5 17 Laras Ayu P 18 - - - - 1 - - 6 34 Shelly Augina 18 1 - - - - - - 7 25 Olivert Boan T 17 - - 1 1 - - - 8 38 Veronica Dian F 16 - 1 - - 1 - - 9 5 Andrie Aris M 15 1 - - - - - - 10 30 Reinhard P.T.P.S 14 - - - - - 1 - Jml Jwb Benar 3 2 1 2 5 3 2 22 23 24 25 26 27 28 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28 1 22 Naufal Aji K 21 - 1 - - - - - 2 21 Natasya Agustin 20 - - - 1 1 - - 3 16 Irfan S 19 - - - 1 - - - 4 11 Dyanti Utami 18 - 1 - - - - - 5 17 Laras Ayu P 18 - 1 - - - - - 6 34 Shelly Augina 18 1 - - - - - - 7 25 Olivert Boan T 17 - - - - - - 1 8 38 Veronica Dian F 16 - - - - - - - 9 5 Andrie Aris M 15 1 - - - - - - 10 30 Reinhard P.T.P.S 14 - - 1 - 1 - - Jml Jwb Benar 2 3 1 2 2 0 1 29 30 31 32 33 34 35 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30 31 32 33 34 35 1 22 Naufal Aji K 21 - - - 1 - - - 2 21 Natasya Agustin 20 - - - - 1 - 1 3 16 Irfan S 19 - - - 1 - 1 1 4 11 Dyanti Utami 18 1 - - - - 1 - 5 17 Laras Ayu P 18 - - - 1 - - - 6 34 Shelly Augina 18 - - - - - 1 1 7 25 Olivert Boan T 17 - 1 1 - - 1 - 8 38 Veronica Dian F 16 - - - - - - 1 9 5 Andrie Aris M 15 - - - - - 1 1 10 30 Reinhard P.T.P.S 14 - - 1 - - 1 - Jml Jwb Benar 1 1 2 3 1 6 5 36 37 38 39 40 41 42 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 36 37 38 39 40 41 42 1 22 Naufal Aji K 21 - - 1 - 1 - - 2 21 Natasya Agustin 20 - - 1 - 1 - - 3 16 Irfan S 19 - - 1 - - - - 4 11 Dyanti Utami 18 - - - - - - - 5 17 Laras Ayu P 18 - - 1 - 1 - - 6 34 Shelly Augina 18 - - 1 - - - - 7 25 Olivert Boan T 17 1 - - 1 - - - 8 38 Veronica Dian F 16 1 - 1 - - - - 9 5 Andrie Aris M 15 - - 1 - - - - 10 30 Reinhard P.T.P.S 14 - - - - - - - Jml Jwb Benar 2 0 7 1 3 0 0
209
43 44 45 46 47 48 49 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 43 44 45 46 47 48 49 1 22 Naufal Aji K 21 - - - - - - - 2 21 Natasya Agustin 20 - - - - 1 - - 3 16 Irfan S 19 - 1 - - - - - 4 11 Dyanti Utami 18 - - 1 - - - 1 5 17 Laras Ayu P 18 1 - 1 - 1 - - 6 34 Shelly Augina 18 1 1 - - - - - 7 25 Olivert Boan T 17 1 - - - - - 1 8 38 Veronica Dian F 16 - 1 - - 1 - - 9 5 Andrie Aris M 15 - 1 - - - - - 10 30 Reinhard P.T.P.S 14 - 1 - - - 1 - Jml Jwb Benar 3 5 2 0 3 1 2 50 51 52 53 54 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 50 51 52 53 54 1 22 Naufal Aji K 21 - - - - 1 2 21 Natasya Agustin 20 - - - - - 3 16 Irfan S 19 - 1 1 - - 4 11 Dyanti Utami 18 - - 1 - - 5 17 Laras Ayu P 18 - 1 1 - - 6 34 Shelly Augina 18 - 1 - - - 7 25 Olivert Boan T 17 - - 1 - - 8 38 Veronica Dian F 16 1 1 1 - - 9 5 Andrie Aris M 15 - 1 - - - 10 30 Reinhard P.T.P.S 14 - - - - - Jml Jwb Benar 1 5 5 0 1 DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 38 Klp atas/bawah(n)= 10 Butir Soal= 54 Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%) 1 1 10 10 0 0,00 2 2 2 1 1 10,00 3 3 7 8 -1 -10,00 4 4 7 8 -1 -10,00 5 5 3 1 2 20,00 6 6 9 7 2 20,00 7 7 10 6 4 40,00 8 8 8 6 2 20,00 9 9 8 4 4 40,00 10 10 6 6 0 0,00 11 11 6 7 -1 -10,00 12 12 10 10 0 0,00 13 13 10 9 1 10,00 14 14 7 4 3 30,00 15 15 9 3 6 60,00 16 16 2 2 0 0,00 17 17 7 1 6 60,00 18 18 5 2 3 30,00 19 19 9 5 4 40,00 20 20 7 3 4 40,00 21 21 8 2 6 60,00 22 22 6 2 4 40,00 23 23 7 3 4 40,00 24 24 2 1 1 10,00 25 25 5 2 3 30,00 26 26 9 2 7 70,00 27 27 10 0 10 100,00
210
28 28 4 1 3 30,00 29 29 7 1 6 60,00 30 30 3 1 2 20,00 31 31 10 2 8 80,00 32 32 10 3 7 70,00 33 33 8 1 7 70,00 34 34 2 6 -4 -40,00 35 35 7 5 2 20,00 36 36 6 2 4 40,00 37 37 2 0 2 20,00 38 38 6 7 -1 -10,00 39 39 7 1 6 60,00 40 40 1 3 -2 -20,00 41 41 0 0 0 0,00 42 42 1 0 1 10,00 43 43 2 3 -1 -10,00 44 44 8 5 3 30,00 45 45 9 2 7 70,00 46 46 0 0 0 0,00 47 47 6 3 3 30,00 48 48 4 1 3 30,00 49 49 1 2 -1 -10,00 50 50 9 1 8 80,00 51 51 8 5 3 30,00 52 52 1 5 -4 -40,00 53 53 1 0 1 10,00 54 54 6 1 5 50,00 TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 38 Butir Soal= 54 Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 1 38 100,00 Sangat Mudah 2 2 8 21,05 Sukar 3 3 31 81,58 Mudah 4 4 27 71,05 Mudah 5 5 8 21,05 Sukar 6 6 33 86,84 Sangat Mudah 7 7 33 86,84 Sangat Mudah 8 8 24 63,16 Sedang 9 9 24 63,16 Sedang 10 10 24 63,16 Sedang 11 11 20 52,63 Sedang 12 12 38 100,00 Sangat Mudah 13 13 37 97,37 Sangat Mudah 14 14 25 65,79 Sedang 15 15 22 57,89 Sedang 16 16 15 39,47 Sedang 17 17 18 47,37 Sedang 18 18 15 39,47 Sedang 19 19 24 63,16 Sedang 20 20 21 55,26 Sedang 21 21 16 42,11 Sedang 22 22 16 42,11 Sedang 23 23 20 52,63 Sedang 24 24 6 15,79 Sukar 25 25 15 39,47 Sedang 26 26 17 44,74 Sedang 27 27 18 47,37 Sedang 28 28 7 18,42 Sukar 29 29 15 39,47 Sedang 30 30 7 18,42 Sukar 31 31 17 44,74 Sedang
211
32 32 24 63,16 Sedang 33 33 21 55,26 Sedang 34 34 11 28,95 Sukar 35 35 20 52,63 Sedang 36 36 12 31,58 Sedang 37 37 9 23,68 Sukar 38 38 20 52,63 Sedang 39 39 16 42,11 Sedang 40 40 7 18,42 Sukar 41 41 2 5,26 Sangat Sukar 42 42 1 2,63 Sangat Sukar 43 43 11 28,95 Sukar 44 44 19 50,00 Sedang 45 45 24 63,16 Sedang 46 46 1 2,63 Sangat Sukar 47 47 23 60,53 Sedang 48 48 9 23,68 Sukar 49 49 7 18,42 Sukar 50 50 15 39,47 Sedang 51 51 25 65,79 Sedang 52 52 15 39,47 Sedang 53 53 1 2,63 Sangat Sukar 54 54 9 23,68 Sukar KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL ================================= Jumlah Subyek= 38 Butir Soal= 54 Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi 1 1 NAN NAN 2 2 0,274 Signifikan 3 3 0,104 - 4 4 -0,072 - 5 5 0,148 - 6 6 0,180 - 7 7 0,503 Sangat Signifikan 8 8 -0,301 - 9 9 0,306 Signifikan 10 10 0,009 - 11 11 -0,004 - 12 12 NAN NAN 13 13 0,206 - 14 14 0,141 - 15 15 0,423 Sangat Signifikan 16 16 0,051 - 17 17 0,329 Sangat Signifikan 18 18 0,129 - 19 19 0,375 Sangat Signifikan 20 20 0,381 Sangat Signifikan 21 21 0,573 Sangat Signifikan 22 22 0,331 Sangat Signifikan 23 23 0,388 Sangat Signifikan 24 24 0,045 - 25 25 0,187 - 26 26 0,560 Sangat Signifikan 27 27 0,731 Sangat Signifikan 28 28 0,389 Sangat Signifikan 29 29 0,383 Sangat Signifikan 30 30 0,278 Signifikan 31 31 0,599 Sangat Signifikan 32 32 0,573 Sangat Signifikan 33 33 0,515 Sangat Signifikan 34 34 -0,422 - 35 35 0,111 -
212
36 36 0,441 Sangat Signifikan 37 37 0,210 - 38 38 0,063 - 39 39 0,438 Sangat Signifikan 40 40 -0,129 - 41 41 0,089 - 42 42 0,211 - 43 43 -0,096 - 44 44 0,177 - 45 45 0,583 Sangat Signifikan 46 46 -0,057 - 47 47 0,184 - 48 48 0,221 - 49 49 -0,104 - 50 50 0,685 Sangat Signifikan 51 51 0,241 - 52 52 -0,281 - 53 53 0,211 - 54 54 0,592 Sangat Signifikan Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01 10 0,576 0,708 60 0,250 0,325 15 0,482 0,606 70 0,233 0,302 20 0,423 0,549 80 0,217 0,283 25 0,381 0,496 90 0,205 0,267 30 0,349 0,449 100 0,195 0,254 40 0,304 0,393 125 0,174 0,228 50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208 Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung. KUALITAS PENGECOH ================= Jumlah Subyek= 38 Butir Soal= 54 Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA No Butir Baru No Butir Asli a b c d e * 1 1 0 0 0 38** 0 0 2 2 0-- 8** 0-- 22--- 8++ 0 3 3 1+ 31** 3- 2++ 1+ 0 4 4 3++ 6--- 2+ 27** 0-- 0 5 5 8** 17--- 4+ 2- 7++ 0 6 6 1++ 33** 2- 1++ 1++ 0 7 7 2- 1++ 33** 2- 0-- 0 8 8 6- 2+ 2+ 24** 4++ 0 9 9 24** 4++ 6- 2+ 2+ 0 10 10 24** 3++ 1- 5+ 5+ 0 11 11 20** 4++ 5++ 0-- 9-- 0 12 12 0 0 0 0 38** 0 13 13 37** 1--- 0-- 0-- 0-- 0 14 14 3++ 1- 5- 4++ 25** 0 15 15 10--- 22** 3+ 1-- 2- 0 16 16 18--- 1-- 15** 0-- 4+ 0 17 17 8- 3+ 6++ 3+ 18** 0 18 18 5++ 15** 9- 6++ 3+ 0 19 19 24** 3++ 4++ 1- 6- 0 20 20 2- 5++ 21** 0-- 10--- 0 21 21 8+ 6++ 5++ 3+ 16** 0 22 22 16** 8+ 4+ 8+ 2- 0 23 23 20** 4++ 3+ 7- 4++ 0 24 24 5+ 7++ 6** 12+ 8++ 0 25 25 20--- 15** 0-- 1-- 2- 0
213
26 26 10-- 9- 2- 0-- 17** 0 27 27 4++ 7+ 7+ 18** 2- 0 28 28 15-- 2- 8++ 6++ 7** 0 29 29 15** 8+ 4+ 0-- 11-- 0 30 30 9++ 7** 3- 5+ 14-- 0 31 31 13--- 17** 0-- 2- 6++ 0 32 32 3++ 6- 5+ 24** 0-- 0 33 33 1-- 6+ 21** 1-- 9--- 0 34 34 5+ 8++ 13-- 1-- 11** 0 35 35 20** 12--- 2- 0-- 4++ 0 36 36 12** 6++ 11- 9+ 0-- 0 37 37 6++ 15--- 9** 2- 6++ 0 38 38 4++ 3+ 2- 9-- 20** 0 39 39 16** 3+ 1-- 6++ 12--- 0 40 40 7** 10+ 8++ 5+ 8++ 0 41 41 9++ 13+ 8++ 6+ 2** 0 42 42 8++ 4- 18-- 1** 7++ 0 43 43 3- 2- 11** 11- 11- 0 44 44 19** 15--- 3+ 0-- 1-- 0 45 45 7-- 24** 2+ 4++ 1- 0 46 46 3- 4- 27--- 1** 3- 0 47 47 0-- 4++ 10--- 23** 1- 0 48 48 8++ 2- 4+ 15--- 9** 0 49 49 7** 15-- 6++ 2- 8++ 0 50 50 15** 17--- 2- 3+ 1-- 0 51 51 25** 4++ 2+ 2+ 5- 0 52 52 8+ 15** 9- 2- 4+ 0 53 53 5+ 6+ 26--- 1** 0-- 0 54 54 19--- 6++ 9** 1-- 3- 0 Keterangan: ** : Kunci Jawaban ++ : Sangat Baik + : Baik - : Kurang Baik -- : Buruk ---: Sangat Buruk REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Rata2= 24,76 Simpang Baku= 5,72 KorelasiXY= 0,66 Reliabilitas Tes= 0,79 Butir Soal= 54 Jumlah Subyek= 38 Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi 1 1 0,00 Sangat Mudah NAN NAN 2 2 10,00 Sukar 0,125 - 3 3 -10,00 Mudah 0,004 - 4 4 -10,00 Mudah -0,078 - 5 5 20,00 Sukar 0,125 - 6 6 20,00 Sangat Mudah 0,287 Signifikan 7 7 40,00 Sangat Mudah 0,549 Sangat Signifikan 8 8 20,00 Sedang 0,152 - 9 9 40,00 Sedang 0,316 Signifikan 10 10 0,00 Sedang 0,026 - 11 11 -10,00 Sedang -0,012 - 12 12 0,00 Sangat Mudah NAN NAN 13 13 10,00 Sangat Mudah 0,255 Signifikan 14 14 30,00 Sedang 0,156 - 15 15 60,00 Sedang 0,417 Sangat Signifikan 16 16 0,00 Sedang 0,015 - 17 17 60,00 Sedang 0,329 Sangat Signifikan
214
18 18 30,00 Sedang 0,110 - 19 19 40,00 Sedang 0,345 Sangat Signifikan 20 20 40,00 Sedang 0,384 Sangat Signifikan 21 21 60,00 Sedang 0,555 Sangat Signifikan 22 22 40,00 Sedang 0,357 Sangat Signifikan 23 23 40,00 Sedang 0,399 Sangat Signifikan 24 24 10,00 Sukar 0,018 - 25 25 30,00 Sedang 0,215 - 26 26 70,00 Sedang 0,535 Sangat Signifikan 27 27 100,00 Sedang 0,740 Sangat Signifikan 28 28 30,00 Sukar 0,393 Sangat Signifikan 29 29 60,00 Sedang 0,434 Sangat Signifikan 30 30 20,00 Sukar 0,272 Signifikan 31 31 80,00 Sedang 0,553 Sangat Signifikan 32 32 70,00 Sedang 0,596 Sangat Signifikan 33 33 70,00 Sedang 0,534 Sangat Signifikan 34 34 -40,00 Sukar -0,426 - 35 35 20,00 Sedang 0,082 - 36 36 40,00 Sedang 0,400 Sangat Signifikan 37 37 20,00 Sukar 0,210 - 38 38 -10,00 Sedang 0,044 - 39 39 60,00 Sedang 0,480 Sangat Signifikan 40 40 -20,00 Sukar -0,136 - 41 41 0,00 Sangat Sukar 0,073 - 42 42 10,00 Sangat Sukar 0,182 - 43 43 -10,00 Sukar -0,127 - 44 44 30,00 Sedang 0,200 - 45 45 70,00 Sedang 0,615 Sangat Signifikan 46 46 0,00 Sangat Sukar -0,022 - 47 47 30,00 Sedang 0,224 - 48 48 30,00 Sukar 0,210 - 49 49 -10,00 Sukar -0,136 - 50 50 80,00 Sedang 0,654 Sangat Signifikan 51 51 30,00 Sedang 0,265 Signifikan 52 52 -40,00 Sedang -0,243 - 53 53 10,00 Sangat Sukar 0,182 - 54 54 50,00 Sukar 0,594 Sangat Signifikan DATA MENTAH =========== Jumlah Subyek= 38 Jumlah Butir Soal= 54 Jumlah Pilihan Jawaban= 5 Nama berkas: F:\VALIDASI SOAL.ANA Nomor Nomor No. Butir Baru -----> 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Urut Subyek No. Butir Asli ---> 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nama Subyek | Kunci -> D B B D A B C D A 1 1 Adira Ghassani Z D B B D E C C D A 2 2 Aditya Raynaldi D B C D A B C A A 3 3 Afifatus solihah D D D D B D D B B 4 4 Alfi Nurlatfah D B B D A B C C C 5 5 Andri Aris M D C E D C D C D D 6 6 Anastasya Niendewi R D B B D D B C C A 7 7 Azian Yulian P D B D D E B C E A 8 8 Bangun Pamungkas D A B C B B C D D 9 9 Desi Safitri D B A A E B C E E 10 10 Dhiya Rahma D A E D B B B D A 11 11 Dyanti Utami D D B D D B C B D 12 12 Erisca Ningsih H D D A D A B C C A 13 13 Eva Ribka A D B B D B B D D E 14 14 Fitra Adina D B B D C B E B A 15 15 Ilman Luthfi H D B C C B B C D A 16 16 Irfan S D B E D B B A B B 17 17 Laras Ayu P D E A B D B C A C 18 18 M. Fadilla A D A B C A B B C D
215
19 19 Nadia Herlina D D D D C B C D A 20 20 Nadya Oiva D A C C A B C D C 21 21 Natasya Agustin D A C D B B D D C 22 22 Naufal Aji K D C E D A B C A A 23 23 Nur Annisa C D B D C B D B A 24 24 Nurida Rosidah D C C B B B C D C 25 25 Prianka Anisa D D C D E B E D A 26 26 Rr. Desti K B B B D C B C D A 27 27 Rafika Barkah D B B E A B C A C 28 28 Rangga Maulana D C C B C B C D C 29 29 Reindhard P.T.P.S B E C C B C A E B 30 30 Ristika Fitri A.S. D B C D E B C C A 31 31 Salsabila Karimah C B C D B B C D A 32 32 Seto Bayu I D D B D B D C D A 33 33 Selly Augina D B B D B B C D B 34 34 Stevani Veronika D B B D E C C D A 35 35 Tapu Saji I D B B E D E A A A 36 36 Olivert Boan T B B B D B B D E D 37 37 Trivena Raja R A B B E B B C D D 38 38 Veronika Dian F E B B D B B D D D Nomor Nomor No. Butir Baru -----> 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Urut Subyek No. Butir Asli ---> 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Nama Subyek | Kunci -> A A E A E B C E B 1 1 Adira Ghassani Z A C E A E B C A C 2 2 Aditya Raynaldi D E E A E B C E B 3 3 Afifatus solihah E A E A E B A E B 4 4 Alfi Nurlatfah A E E A A B C C C 5 5 Andri Aris M A B D A B B E A C 6 6 Anastasya Niendewi R E B E A A A C C A 7 7 Azian Yulian P A A E A E B A D A 8 8 Bangun Pamungkas A B A A E B A A B 9 9 Desi Safitri A D E A C B C E C 10 10 Dhiya Rahma A C E A D B C E B 11 11 Dyanti Utami D A B A E A C C A 12 12 Erisca Ningsih H A E E A E B A E B 13 13 Eva Ribka A A E A A E B A C B 14 14 Fitra Adina B A B A E B A E D 15 15 Ilman Luthfi H A C D A E B C E B 16 16 Irfan S A B E A D B E B C 17 17 Laras Ayu P E A A A A A E B C 18 18 M. Fadilla A A A B A B C C E E 19 19 Nadia Herlina A B E A C B C E D 20 20 Nadya Oiva A B E A E B A D B 21 21 Natasya Agustin A B C A B A A A B 22 22 Naufal Aji K A A E A E C C C C 23 23 Nur Annisa A A A A E B A E B 24 24 Nurida Rosidah B E E A E D C E B 25 25 Prianka Anisa A C D A E E A D B 26 26 Rr. Desti K A A B A E B A A D 27 27 Rafika Barkah D A C A E A A E D 28 28 Rangga Maulana B D A A E B A B A 29 29 Reindhard P.T.P.S C A A A E A A A D 30 30 Ristika Fitri A.S. A A B A E B A E B 31 31 Salsabila Karimah A A C A E B C E E 32 32 Seto Bayu I A A E A E A C C C 33 33 Selly Augina A A E A D B E A B 34 34 Stevani Veronika A C E A E E A E A 35 35 Tapu Saji I A E A A E A C C B 36 36 Olivert Boan T A E E A E A B E B 37 37 Trivena Raja R A A E A C A C E B 38 38 Veronika Dian F A E E B D C C D D Nomor Nomor No. Butir Baru -----> 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Urut Subyek No. Butir Asli ---> 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Nama Subyek | Kunci -> A C E A A C B E D 1 1 Adira Ghassani Z A C C B A C B A D
216
2 2 Aditya Raynaldi E E E B E D B E D 3 3 Afifatus solihah A C E D A A A A D 4 4 Alfi Nurlatfah B E B D A A A B D 5 5 Andri Aris M E B D A B D A E B 6 6 Anastasya Niendewi R A C E A A E A E C 7 7 Azian Yulian P D E B B C D B B D 8 8 Bangun Pamungkas A C E A A E B E D 9 9 Desi Safitri A C A A A A A C C 10 10 Dhiya Rahma A C C C D B A A B 11 11 Dyanti Utami A C E A A E A B C 12 12 Erisca Ningsih H A C C E E B C E A 13 13 Eva Ribka A C A A B B B D E D 14 14 Fitra Adina E E A A A B B D E 15 15 Ilman Luthfi H A C C D D B B C B 16 16 Irfan S B B B D A D E A B 17 17 Laras Ayu P D E C C B D A B D 18 18 M. Fadilla A A C A B C D E B E 19 19 Nadia Herlina A C A A D E B E B 20 20 Nadya Oiva A C E A A B B E D 21 21 Natasya Agustin A C D B B A B E C 22 22 Naufal Aji K A C B D C E A B E 23 23 Nur Annisa A C C A D C B E D 24 24 Nurida Rosidah D B A D A C D E D 25 25 Prianka Anisa A C B A E E C B C 26 26 Rr. Desti K A C E A A D D E D 27 27 Rafika Barkah C E E A E A E A C 28 28 Rangga Maulana C C E A B D B E D 29 29 Reindhard P.T.P.S C C A C E C D E A 30 30 Ristika Fitri A.S. B E E D D C A E D 31 31 Salsabila Karimah D C A D D A C A B 32 32 Seto Bayu I A C E A A E A B C 33 33 Selly Augina E B D A D D A A B 34 34 Stevani Veronika E C B A A E E B D 35 35 Tapu Saji I C E E A C C B E D 36 36 Olivert Boan T D E D B B D A A A 37 37 Trivena Raja R A E C B A A B E D 38 38 Veronika Dian F A B B C B D A C C Nomor Nomor No. Butir Baru -----> 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Urut Subyek No. Butir Asli ---> 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Nama Subyek | Kunci -> E A B B D C E A A 1 1 Adira Ghassani Z E A A B D C B C D 2 2 Aditya Raynaldi C B B B D C E B A 3 3 Afifatus solihah C A E B D C C A C 4 4 Alfi Nurlatfah A C E B C E B B D 5 5 Andri Aris M A D D E B B E A C 6 6 Anastasya Niendewi R A E B B D E B B A 7 7 Azian Yulian P C A A E C E E C C 8 8 Bangun Pamungkas C A E B D C B A D 9 9 Desi Safitri A E E B D C A A B 10 10 Dhiya Rahma B E E C A C A A D 11 11 Dyanti Utami A D E B D E C B D 12 12 Erisca Ningsih H D A E B D C E B A 13 13 Eva Ribka A D D E A C C E B A 14 14 Fitra Adina E C A B D E C A A 15 15 Ilman Luthfi H C E A B D C A A D 16 16 Irfan S A B D A C A E A C 17 17 Laras Ayu P A B A B D E B B C 18 18 M. Fadilla A D E A A E C E E C 19 19 Nadia Herlina E A E D B C C A A 20 20 Nadya Oiva E E B B D C C E B 21 21 Natasya Agustin A B C B B C A A B 22 22 Naufal Aji K A E E B D E B B C 23 23 Nur Annisa B B B B D C C A A 24 24 Nurida Rosidah C C C A D C B A B 25 25 Prianka Anisa D A A D D B C B D 26 26 Rr. Desti K E A E A B C C A A 27 27 Rafika Barkah A A E A B B B A C
217
28 28 Rangga Maulana E E B B D C C E A 29 29 Reindhard P.T.P.S C C C B B E E B D 30 30 Ristika Fitri A.S. A A E B D C C A C 31 31 Salsabila Karimah A E A E E C A A D 32 32 Seto Bayu I A E B A C E B B B 33 33 Selly Augina A B D C B B E A C 34 34 Stevani Veronika D A A B D C C B D 35 35 Tapu Saji I A C D B D B C A D 36 36 Olivert Boan T E E B B C B E E A 37 37 Trivena Raja R A A E B D E C A C 38 38 Veronika Dian F D C E E D B C A A Nomor Nomor No. Butir Baru -----> 37 38 39 40 41 42 43 44 45 Urut Subyek No. Butir Asli ---> 37 38 39 40 41 42 43 44 45 Nama Subyek | Kunci -> C E A A E D C A B 1 1 Adira Ghassani Z E D A A C D E A B 2 2 Aditya Raynaldi B B E B D C D A A 3 3 Afifatus solihah E A A C C C C A B 4 4 Alfi Nurlatfah D B A A E C D B C 5 5 Andri Aris M E E D C C C D A D 6 6 Anastasya Niendewi R C E B C E A C B B 7 7 Azian Yulian P B E A C C B E B D 8 8 Bangun Pamungkas C E A E B D D B B 9 9 Desi Safitri B D E E B E A A D 10 10 Dhiya Rahma B D E A B C C C C 11 11 Dyanti Utami B E B A A B C B B 12 12 Erisca Ningsih H B E B B D A E A B 13 13 Eva Ribka A B E B B D A E A B 14 14 Fitra Adina A E E E A E C A E 15 15 Ilman Luthfi H B D E B D A C C A 16 16 Irfan S E E D C C C D A D 17 17 Laras Ayu P A E D A B C C B B 18 18 M. Fadilla A C E E C C C C B A 19 19 Nadia Herlina A E A B A B E A B 20 20 Nadya Oiva C D A A B C D B B 21 21 Natasya Agustin B E C A B C D B A 22 22 Naufal Aji K A E E A B C D E A 23 23 Nur Annisa E A A E A A D A C 24 24 Nurida Rosidah C E D C D E D B B 25 25 Prianka Anisa B C A D B E E A E 26 26 Rr. Desti K A E A B A B E A D 27 27 Rafika Barkah B A A A B C C B A 28 28 Rangga Maulana C D A D B A D B B 29 29 Reindhard P.T.P.S A D E E B E E A A 30 30 Ristika Fitri A.S. E E A B C C E A B 31 31 Salsabila Karimah B D E E A B A B B 32 32 Seto Bayu I C E E D B C C B B 33 33 Selly Augina E E D C C C C A C 34 34 Stevani Veronika B C A D B E E A B 35 35 Tapu Saji I C D E E D C A B B 36 36 Olivert Boan T B A A E A C C B E 37 37 Trivena Raja R B E A B C A E A B 38 38 Veronika Dian F B E D D A D B A D Nomor Nomor No. Butir Baru -----> 46 47 48 49 50 51 52 53 54 Urut Subyek No. Butir Asli ---> 46 47 48 49 50 51 52 53 54 Nama Subyek | Kunci -> D D E A A A B D C 1 1 Adira Ghassani Z C D D E A A B C A 2 2 Aditya Raynaldi C D D A A C B B A 3 3 Afifatus solihah C C D E A B B C A 4 4 Alfi Nurlatfah C D E A B C B A A 5 5 Andri Aris M C C C B B D D C B 6 6 Anastasya Niendewi R C D A B A A D C A 7 7 Azian Yulian P C D D D B E A C B 8 8 Bangun Pamungkas C B E B A C A D A 9 9 Desi Safitri C D D B D E B C B 10 10 Dhiya Rahma A B B B D D B C D
218
11 11 Dyanti Utami C D A C C C B C A 12 12 Erisca Ningsih H C D A B A D C C A 13 13 Eva Ribka A C D A B A A E C A 14 14 Fitra Adina C D E B B A A C C 15 15 Ilman Luthfi H C D B B B A A A A 16 16 Irfan S C C C C B A B C A 17 17 Laras Ayu P C D A B C A B C A 18 18 M. Fadilla A B C C A B B C B E 19 19 Nadia Herlina C D A C A B A C C 20 20 Nadya Oiva C D E E A D C C C 21 21 Natasya Agustin C D A B B C A C B 22 22 Naufal Aji K B C D C B C C A C 23 23 Nur Annisa C B D C A A E C C 24 24 Nurida Rosidah A D E E B D C B E 25 25 Prianka Anisa D D D E B B B C A 26 26 Rr. Desti K C E E C A A C C C 27 27 Rafika Barkah A D E D B C B A A 28 28 Rangga Maulana C D E E C B C B C 29 29 Reindhard P.T.P.S E B E B D A E A E 30 30 Ristika Fitri A.S. C C D B A D C C C 31 31 Salsabila Karimah C D D B A E E C B 32 32 Seto Bayu I C D B A B B B C A 33 33 Selly Augina C C A B B B D C B 34 34 Stevani Veronika C D D E E A B C A 35 35 Tapu Saji I E C C A D D C B A 36 36 Olivert Boan T E C A A B C B C A 37 37 Trivena Raja R C D D E A B B C C 38 38 Veronika Dian F B D D C A A B B A
Lampiran 2lKlll-AS :XI iPA l
DAF..T..!R HIl..,{lSE]I,t IIS'I'I]R GEN.dP
TAHITN PU t,?t"IAR{N 201 1/201 2219
Ket tJH I Sistem Pencenuanlrll l Sistem [kskrcsi dan sistcm respirasiUIt 3 Sislenr rcgulasi dan sistenr rcproduksi
Guru Matr Pelaiamr Biologi
Neni Handavmi, S.Pd
Mata KM ..7
N( NAMANILAI
uHI LII{ J LItJ |gas 6090 tl 2{i0..6 t ,\s
l.iAsKnnod
Pk* Prakie Pl'li rralitel l,PK ttal: 1'? T] Ralr] Pp( PPI{ PrallcL
I ABIA DEIIA ASKUBA 7 9t 7t 9') 65 95 7t 90 80 i.x) 8{;1 .,17 75 8€ 17.2 ^79 qil
2AUI I YA I'I{AY(JLj(Jzl lo^ll nt 76 92 a1 100 80 l)5 7{t 9( 75 .l8.rl ']( r6.8 84
3
AI5YAfl MAHLII\UAQ i Dt iTot 7 9C 75 9? 78 9,i 75 9t: ?: 90 .1* t6 { 86 7.) 82 .lJ
4 ANA ROPIAH 80 8( 75 10{ 75 95 76.'.] 95 80 9A tIt.-t 49.5 81 66 71 48 RI 94
5 ANDHiKA JULIANTO '7il 75 65 99 16 oc 7$.3 9{ 15 100 88.-l 17.6 90 76 81 90
6 ANGGI FERDIYANI 75 75 78 99 9-s 7"7 9{ tiil 80 ;lS.l 8l 162 88 7_6 82 90
"t ANNISA OURROTUL AINI 7? 9: 75 99 70 95 72.3 95 75 95 88..1 4t{ ? 7g g4 t6.g 8l 95
8
qHHILIKA NANUA7' 72 99 71 95 73 85 75 I{l$ 867 .r7 I I t64 78 r 5.fi 80 89
9 3UT FINI RISKYANTI '11 92 80 It)0 75 95 75 9f) ?5 loel 88.1 "l! 7 78 15 6 80 ?(r
10 :ZEDRIO TRI PUTRO ?i 7: ?0 98 16 95 7 i.7 80 ?5 i 1.)il 85 ?5 5 7.J 14.8 1? 89
UUAVIN$NA UUliIAI-IDECn A{r A 7 8t (rli 97 74 95 85 tt( t00 88.1 .t8': 93 t8.( 84 t6.8 9
t2UAYANAHAi,ADNUIA\A'ATI DI ITDI 6i 70 97 18 95 77 85 ?5 l0{ 86? 9l 18.2 a2 16.4 82 8I
i3 DEA WiDYA MUTIA 75 70 95 95 90 75 9A 85 "1? I 7',7 15.4 82 16.1 79 8t
l4Utr,LIANA IKII'AI YAADDil tih[ .?
72 100 7A 95 85 75 l0i 86.? "1? R 9t-l tl 82 16.4 82 9a
t5 DETTY KURNIA ASTUTI 62 7: 7 ()l 72 95 rt9 85 70 9{) 16_t 15.6 78 88
l6UilIMAb HHAHAHA
6i 1 71 oa 95 69.7 90 15 I (:.!t 88.: -t7 ..1,l:
72 i4.4 't"l 88
t"l D{$TI ALJA VESTIANI 8{l 1A 99 75 95 71 85 75 85 81 ;15.8 7a t5 76 15.2 "l{; 9l
l8 DITA PRATIWI '15 8C 8"1 o: 80 95 79.3 85 75 4tt 1\ l5 RO 19 89
l9,UVIANUA INUIKA:III A} NV 'l t) 8{ 7n qt 72 q5 80 75 85 8i 4( 75 8{i l( 'J'l
20JYAN II\UAH\IN EITA C ADI 7,1 92 72 t0( 72 95 72.7 90 75 g0 85 75 I 80 l6 78
21 FAJAR HAKIIM61 90 72 q4 74 95 6A7 90 75 90 8 .16 75 t5 82 i6.4 7t 93
22-AKAil AULIYAA.ULarcTul 8C 78 g7 8{ 95 8rl 90 ?5 1fi0 88i rr2 18.{ 8: 16.4 85 91
23 HAURA ULFAH "12 8! 73 100 1t 95 85 't5 85 81 7 +tl 92 t8.4 70 t+ 78 92
HELGA IRENA PRATIWI ?lJ 92 64 100 75 95 69.7 71 It5 $1 7 4J4 8tl l( 0 6l 96
25 INDRA ADRIYAN BUSRO 60 8fi o1 94 '70 95 6i 90 75 00 45.7 15 l5 71 14.8 76 92
26 INDRI YANDITA ANDINI 65 75 7l 98 7g 95 68.3 90 75 9a Qi {6 7J 15 ,{ l6 li!,
27 JETMI ADE CECASMI 50 92 60 100 6t) 9:i i6.? (r{} 70 95 8i .t 78 i i.6 84 16.8 75 96
28MtrIUY UAEUARcv unti r r 56 92 64 9\) 65 95 6t 85 75 8i Iri +1 75 l5 8,1 16.& ?5 95
29 MUDRIKATUL JANNAH 75 8$ o7 72'iJ
7?.. 8{} ?5 10r') g5 ,+7 1 75 l5 8: 16..1 7, 91
30THAMAUI I YAppaqTa]\A,/fi 7 75 74 10( 75 95 r)t 75 85 83 1 J/J "1' 15.6 QA 16.4 7{) 9{.}
3l(AUHMAI\ ULVVAqaTol6 ?5 t)2 73 9t 70 95 72.7 9i 80 r)0 8ai ? .1, 8t 16.8 84 I ri.8 8l 95
32KIUYA AI.<UI IA(APTANII AE 75 86 72 9q '15 o< 9t 80 g0 &67 48.2 qt 84 r6.8 8-l 9l
33 RINALDI NUGRAHA 6f 72 ?0 96 7A 9,s 69.-l 8{ 75 9A ril T 4l 8{ 82 16.4 18 uli
34<t.KY HU!iNUL1AI DAt\I 56 17 6i) 94 72 t-l 62.7 8{ 8ii I {}{} ,a6.7 4.1 I 75 ii 8il lfi 87
-15SYFA ULHANNAH .l 92 50 99 J2 9i .{9 75 90 81.1 ]q? 75 l5 74 l4_8 71) 9-{
:16IAUFIA KAHMA
6t 70 98 ?l 95 7{i.:1 9$ 7a 8i 8l +6_i 88 l7 .t 8.1 16_t{ til 95
37U'AMI KAHAYUNiltrtnntAU 6t s0 64 98 70 95 67.-l 80 75 t5 6L 4J) 75 l5 78 15 6 75 q4
l8 WIDYA TRISNA NINGS|H 5r 75 50 100 q5 95 .18-3 r)0 75 9{l 8i .10 75 i5 82 16.4 7l 9t
l9 YENA PUTRI FADILLA 68 g( 62 97 60 95 90 75 g0 It5 4.1 I l5 72 t.1.4 74 q,1
40 YUSUF MAULANA q, 75 58 98 5,5 95 :{.5 95 75 9( 86 1 4 88 l7 6 80 l6 76 8!45
'alaJale b9.4 97.9 9i b9.t 87.5 7 5.6 92 85 4fr."i 8{1.525 i6 78. r 5a /E 9 t .EE:
I)A}TTAR NII'AISE}IESTER GENAP
T..\I'IliN Pl-lI,A.IAR!\ 201 112012
220E[,AS : )C IPA 2 Mata -i2
NO NAN{ALt
I I ht tIl .l rjt{ 'l ucA! &l!o I 20o14
iiTsPp'li PPK FPh Ril, TI Ritaf PP( PTK PraLle JPil Pr*1ek
AGUSTO TANTOHARI,:1 i 75 75 54 75 50 1 75 7a 75 37.6 75 80 15 78 i 5.6 6S 76
ALIF PURNAMA SHIDIQ 7{ 98 7.1 97 78 85 777 90 95 &il 88_3 48.6 95 I.l 68 13.6 76 95
ANNISA IRIANTI 5a 9{ OU or 62 7{, 593 9C 90 8l 86.7 4-1.8 n{ 95 lirtl f;: i6_-l 77 8?
4 APRILIA LIANJANI 70 t( 99 50 q( 54 I 96 90 85 90 +-1..1 80 95 o 1 15.6 75
ARNESA LAILA HUSNAH 4ll 45 100 -18 70 J.l l 90 t{iil 85 9t 40.8 6li q5 136 t6 7O 86
6 EKLESIA BULOUWOU 90 55 94 65 6( 98 80 85 8].7 44.J 95 t5.8 8:1 t6.8 7',l 9l
7-HAI\UKA UIUKY[I il t Arrr^(l 70 96 72 80 75 70 "12., g5 80 88..1 +8.? 78 95 j5 6 l6 11 75 8)
8 DEVI WULANDARI 4! 96 48 ot 5.1 70 .tB 7 100 80 9ir :,I ti s4 95 l6 Ir 82 lo.4 75 8g
s EKA FITR| SUSANTI 6t 7{ 62 95 (i5 7A 62 I 9C 101 85 91.7 46.? 84 95 i6f 78 1 83
l0 AHMI BAHARUDDIN 7i 96 75 98 80 98 757 98 1fi1 3rj t)2.7 50.5 87 95 t74 64 tt x 81
FA.TIMAH 4C 9( 48 98 54 98 90 I0( 80 90 .4t.2 85 g5 7 16.8 75 9?
, FEBIANA EKA SAFITRI 7{ 56 96 -58 8.1 56 1 95 t0{ 8i 93 +.+.9 75 s5 80 to 76
ll HARDIAN ESA PUTRA 7tt 93 10 98 7t 80 7n 90 90 85 88..3 47.5 95 ,I l( t5.2 8{r 92
HARTZQA ALLIE3.:l 9{) 45 9i 48 70 .r2 i 9r 100 8i 9l .? +{.}_2 &-l 95 I6 6 iF I 1.6 68 87
t5 JOHAN CAESAREAN 4J 8{ 55 9l 6tl v* itl.3 t0 !r0 85 88.3 8l q.5 8.1 I6.8 76 8+
l6 JUNG JUNG MARANATA 5( 9C 55 8l 58 75 5;l i 00 80 qi 43..1 72 a5 t4 n 8(] 74 85
'lNHAIUIX IMAM7"t uIDkrAetrl 68 96 {i8 7{ 98 ?r, x 85 q0 88.-1 ,rf .5 78 s5 I5 16.8 80
l8 KINTAN FANINA 6t 80 7A 95 75 7A 7l 9{: 85 85 86.7 +/.J 110 95 7A lf, "t1 8ilo LIZA DWI KUSUMAWATI 6.t 9t 7{) 93 8S 70 1 9a 85 8S 8f'.7 47.4 7? 95 t4,1 8i) i6 ?8 It
MARLITA L}LIAN DARUS 50 98 t8 10,0 7{) 9{ 62? 98 90 80 89..1 45.{t t4 9i tnB 7A l4 J4 96
21 MAULIDiNA UTAMI 60 98 7A s1 75 7( 68 1 90 90 85 88.3 80 95 17.6 81 aar
22 M}FTA ARIESTU TASBIH 61 77 $-l 9'| 70 70 tt1 7 gfi l0ll 80 yn 46.,j q5 1r1,1 I O.4 77 85MUHAMAU MUAI-ItsTtr)r ar 40 9-1 (i3 95 70 80 57'1 8-5 q0 86.7 +J .1 68 95 1.6 6L l6 73 si
24 NOVA ENZELIA6.1 70 58 r)4 78 ?ti {i6 ? 90 85 80 8i 4]_5 79 ()5 l5I 7,1 .tt 82
25 NURUL FATHIA i( 9l 59 92 60 qi) 58.-l 9t t00 91.1 4J u.t q5 l6 li 88 79 9-3
2.6 NURUL HABIBAH 67 8C 65 100 't$ 7l ftJ q{ 9i 80 86.7 +o.l 97 95 i9.r q2 i8.d 84 rt6
27\UKVIIA$TT'IYA\llili(:Dt n, 7t 1)6 65 96 76 7A 70.3 92 9l 80 89 .17.8 77 95 15.4 8a 16.8 80 89
28UN'AHINAKl ttlNilnNilNr:qrLl 84 o( 8(] 98 75 g0 79'l 98 85 85 89._i 50_7 q7 95 q? t8.,1 o\
79ru5rl tA utliAHANINAVA\II 73 9-l 73 q8 80 7fi 1f 95 l${ 8(.1
(.ll.? 56_:i 72 95 14.,I 78 ir 8!
30 PUTRI INDRIATI 68 96 7A 92 73 70 7t 9C 85 8: 86.7 17.] 7i 95 l4 8t 77 tiri
-lt PUTRI LIANA SARI 66 BO 6{ g',] 7A 80 65 95 90 8( 88._1 46.1 ?,r 95 88 176 78 8{l
l2KAINA W'UIYAPl lqnl.At\lI 98 75 t00 80 80 90 90 80 86.',7 4!.? 78 95 I56 82 16.4 8t o1
33 RESTI FAJAR NINGSIH ,a 9_l 8{ t0{ 85 ?0 9fl 90 ,i8,-l 50.8 q5 l.i 4 Ri 9()
J{ RIKI MAULANA 73 70 75 80 75 '7t 9r 1ilO as 9l.7 50. 75 95 t5 88 l7 8-l 82
l5 RIYAN ADI SAPUTRA 7^1 8t) 96 85 90 79 1 90 98 80 86_7 49.I 8t 95 I fr.2 90 l8 84 90
-16SEryAAJI NUGROHO 67 ?0 7-3 72 80 81 73: 9{) 85 80 85 47.5 7{1 q5 t,l 8ii It0
37 SRI RAHAYU 73 71 80 90 8{ 8{) 7't 7 98 85 85 89.1 50. I 85 95 86 17.2 6+ I.t6
.18 SUCI RAMADHANI 80 96 a1 90 80 90 9{ 85 88..1 {I ? 8l 95 t6a 86 85 9i
39VIT,AI{IU JUNA IUA A.paeaPtar I 85 li0 83 96 80 7' 82 9t) 90 80 tt6.7l 50.8 q5 I44 84 16.8 82
4t) WISNU BUDI LAKSONO 8t 9() 80 99 80 7f ROt 95 90 80 8rJ.3l 50.6 7' 95 t4 78 5r( 80 92Qrb-rr 51. I tt7 fr5 8 fi.|.2 /X.1 66.4 9I 9l.r f12.t 88 5i 46 i t.l.f t j.t x{ lf 7ri.0&71 8838t
ffi,8 Jmi 2t,$1geErlg
Guru Mata Pelajaran Biologi
Neoi l{mdavani- S.Pd
Ket llFI I Sistenr PencemanUI{ 2 Sis'teni Ekskresi dar sisteru rospirasiIJII 3 Sistc,rn rcgulasi dan sistem reproduksi
DATT.{R NII-AISI]I{ESTOR GTI{AP
TdHU N PE L-.IJ.{BLN 201 1 t2$12221
KE'.AS :xl Matn an : Irrorogr t Kll 7
NO NAMANILi
1 3 LTH Eas &to3
}JH2roa :090
5i.d.jRap,rl
PPK PPK PPK lnktcl Ratl r1 3 R!trl PFk- PPL ,\diro PPI\ Plrktel:
ADNAN BINUR AL WAHD 52 53 98 it 8{r 5-r.7 65 l{xl 100 9a 7t 9i l"+.2 ,ld l{i.8 '16 ti6,) AFRIAZI ATMMA 5t) o1 63 100 64 90 59 8i 100 I00 q5 46.; do 95 8..1 1(:.li 8( 94
l AGNI NABILA ISLAMIATI 57 ?5 6C 5{ 88 57.1 90 85 sfi 8,5 ,J2 I ?8 It? l0 4
4 AHMAD ERLANGGA ADJI 62 7( 60 ,4 72 75 64.'] 80 100 0 60 1{\ 1* l4 81 l6 67 7{,
5 ANI FARIDAH 64 75 7l 99 73 8t 69 85 95 81 ,1 45? 8t 9J t6.2 8.1 16.8 89
6 ANISYA RAHMAWATI SA] 65 80 74 94 68 8i 69 8J 100 100 9_5 49) 8tl 9t) 17 .6 t6 8-1 ta't
7 ANUGRAH KRISNANTO ! 60 52 88 62 78 5T 8{l r00 -10 76.", :t{} .l 72 85 l.+.4 7( 15.2 t'r) 8.1
I APRILIA, S.S.R.S 7A 6! {}'7 70 90 6t 9{l l{xi t(N:1 {}6.} +9 i1 8i i5.4 86 t7 81 8*
9 AULIA FHARABY 7l 7 62 96 7) 80 ()6 --1 85 90 8 t.? ;15 71 14_6 Rd t6_ti 7i 88
l0 BAYU AJI ARPIYANDA 68 !to 7A qR 61 75 68.1 9i 100 5ti 80 4,{.1 ?t 9{l 1{.6 I6.{ 76 86
ll DELLA KARINA NURHAS 7\8C 66 98 73 75 70.7 9( 95 80 88.3 7 95 14.t; 76 15.2 78 87
t2 DEWI PRATIWI ?5 8i 64 100 1 85 69.1 85 I {10 8i, 88 1 47.4 9l g\ t8.2 8.{ Iri. I 82 9{}
l3 DITA LEVIANTI ?E 7t; 7 q9 '76 85 7 5.3 90 I (10 80 9{l .lq 6 i)(l 9{ i8 8.{ 16,8 8,' 86
EVO DWI YULIANTI 60 t)fr 7{\ 96 72 80 67.-l 90 i0i 100 967 ,ls 2 7q C) I5.8 86 t1.2 82 L)2
t5 EWIT YUAN PUTRI ?{} ?rl 1,t 97 77 o< 7 i.7 95 l0l ,-1.3 50.1 7 7t t4.4 84 16.8 81 8.1
16 FEBRIANTI AYU ANGGRI 75 9( 76 r00 67 qt 85 100 l0( (_15 50 l qI q< 18.; l{i.8 85
t7 GUSRI DIAN SAPUTRA 5f 1t 68 89 6tl 9( -s9.1 8i 100 10, 95 .14; 1 ,{? Ir11) 174 8( 17,2 lil fil8 INDRA DESTRIYO 80 g5 74 96 74 78 76 90 100 i{ 80 468 72 70 14.4 't8 15.6 71 85
t9 INDRY RIZOI YAN| 80 st 8: 98 80 9tl 8 1.7 90 i00 l0{ 9{:.'? 5_1 laj{l t7.6 8 16.4 88 96
20 IRFAN RAMADHAN 70 9( 6) 99 90 68.7 8{l to0 I f)0 93 48.6 ai'C
i6.4 78 9,+
2l JORDAN AJIE 60 95 64 92 7C 78 85 t00 1{10 95 6i 95 r2.4 84 15.8 71 90
22 MADE NOVIANDARI 65 i,.i 72 9t 78 78 71.1 9{ t0t1 i0B {Xl 7 5il i ?1 I L){) I4.{ 8,1 16.8 82 ol
23 MARIDA BAYYINAH 54 92 60 10( 71 90 61.7 80 100 I00 9l.l 465 84 88 16.8 88 17.6 8l q1
MAULIDINA ARDHIANTI 55 95 7A 97 7( 75 (r7 85 9tl 100 91 7 47 I 8! q{ 1) 14.{ 8r 89
25 MICKORIZA OURROTA A 58 75 70 98 73 88 67 90 95 100 95 48.( 84 t0( l6.t 8C l6 8l 90
26 MUHAMMAD FUAD FADI. 72 96 bt 91 7\ 85 68 80 t0{ 50 .16.7 .13.1 trg 95 l3 7\ 1.+ 7l q3
77 NONI YUNTSA 70 8J 78 98 7\ 85 72.7 85 l0r 80 88.ti 48r 86 9i t7.2 86 i7.2 8.1 9t
28 NOSEV RANDY MUKHTA 75 92 ?6 100 79 1t 76.7 85 t00 88] .19 i 6t 95 ,l.8 16..1 80 91
fo RiESKI PERLITA RUCITA 68 80 6l 99 70 67.-l 90 r00 t00 9{t } .19 i 8,.1 9{ t6.t 74 1q..8 8l 6't
30 RR, SASMITHA AMANDA 7A7A 76 94 77 1i 7,:1.-1 85 9l) It( 85 47.8 83 8i t6a "1\ IJ 78 82
31 SISKA DANUARI 8tt 85 60 94 7A 8T vt) 90 100 8{ 90 '18'11 95 15.4 8{ It) 7S )I
32 SITI HINDUN 75 83 80 100 75 88 76.7 tt5 95 80 867 4q 86 88 t7 .2 84 I6.8 8l 90
33 SOFAN WIRAHADIANSYT 80 8a 86 9l 80 85 82 :t0 100 8{ 86.? 506 9( 95 t8 88 tl_5 86 90
1+ SUKMAWIDYAYANTI {iri 95 70 t00 7t 80 67 8J 95 8{ 86? 46t 7',| go Ii{ xf 16.8 18 9l
35 TIO MULYAWARMAN 658C 70 95 71 80 68.7 85 to0 Ir10 95 49 1 78 t7 78 i5 ol 8-1
TRI CAHYANINGSIH 72 9{ 7t) 95 fr9 95 t{5 95 l\t\t gl .1 49 I 9t g5 18.2 7,t 14.8 95
37 YELDA MEITRA BAHARI 75 92 82 t00 73 95 76.7 85 90 t0c 91 7 50.5 9.:l 95 i 8.8 88 17.( 87 96
-18YAZIR AHMAD 50 a< 62 88
,?185 6l 85 100 I {}0 g5 45_r 8..1 95 16.8 88 I /.O 8l 8ti
39 YUNDA ANDINI WULAND Itu {i3 7'7 99 72 90 76.3 85 100 100 9J 514 93 q5 8.6 86 t? 1 87 92
40 TUSRON FADILAH 80 83 87 97 7l 78 7',1 .7 85 Irli t00 95 5l q1 qr 8.6 86 17.2 88 87
rl 67.4 6+.1 69.J 96.{ 7t RI 8U. i 9 t..1 t6 It!.4 1J{'. l tat.)^1
rg
C;uru l\,lala Pelsiamtr tsiol0gi
Ned Handar,mi.: S.Pd
Kel IIIJ I Sisteia PenccmmrllH 2 Sistenr F-kskresi dan sislem respirasillH -l Sistsm regulasi das aistetrr reprodulisi
ALIFTIYA ARIFA
ASTRID DITA LISryANA
IRENE DEA FEBRICA
NADA VERRELL MENTARI
RAYINDA SAZKYAAGHIDYA
SHIFA SAPTA RAHMAYANI
SUNIYAH ISTIOOMAH
DAFTAR h.ILAISENIESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 20I2120I3
222
Sistgrn PetrcemaanSistern Ekskresi dan sistern rtspirasiSistern regulasi dm sisteln reproduksi
Tugerang Selatm, I I Juni 2013
Guru Mata Pelajam Biologi
Neni Hmdayani, S.Pd
Ket UH IUH2UH3
IANITRINITA DEBORA
STEVANIE VERONIKA L
DAFTAR NILAISEl\TESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 20I2i2OI3
223
Sistern PencemaatrSistern Ekskresi dan sisten respirasiSistern regulasi dan sistern reproduksi
Tangemng Selatm, t I Jui 2013
Guru Mata Pelajaran Biologi
Neni Hmdayani, S.Pd
Ket UH IUH2UH3
DAFTAR NILAISEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2OT2l2013
224
Sisteln PencemaanSistern Ekskresi dan sistem respirasiSistern regulasi dm sistem reproduksi
Tmgerag Selatu, l1 Jui 2013
Guru Mata Pelajaru Biologi
Neni Hmdayani, S.PC
Ket L[l IUH2tllt 3
ADLI HIDAYATUL FIRDAUS
DAFTAR NILAISEN1ESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 201 2/20-r3
Tangerang Selatu, I I .luni 2013
Guru Mata Pelajaran Biologi
Neni Hmdayani, S.Pd
22s
Ket UH I Sisteur PencernaanUH 2 Sistem Ekskesi dan sisterr rcspirasiUH 3 Sistern regulasi dan sistetn reproduksi