PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah...

164
i PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI REJOWINANGUN 1 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Veni Melia Sya’ban NIM 12108241002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JULI 2016

Transcript of PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah...

Page 1: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

i

PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS

SISWA KELAS V SD NEGERI REJOWINANGUN 1 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Veni Melia Sya’ban

NIM 12108241002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JULI 2016

Page 2: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal
Page 3: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal
Page 4: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal
Page 5: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

v

MOTTO

“Hiduplah seolah engkau mati besok, belajarlah seolah engkau hidup selamanya”

(Mahatma Gandhi)

Page 6: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahan untuk:

1. Kedua orang tua tercinta.

2. Almamater Universitas Negeri Yogyakarta.

Page 7: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

vii

PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS

SISWA KELAS V SD REJOWINANGUN 1 YOGYAKARTA

Oleh

Veni Melia Sya’ban

NIM. 12108241002

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kelompok yang diajar

dengan menggunakan metode scramble memiliki minat belajar IPS lebih tinggi

daripada kelompok yang diajar dengan menggunakan metode ceramah.

Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experimental Type

Nonequivalent Control Group Design. Penelitian ini menggunakan dua kelompok

yaitu kelompok eksperimen yang diberi perlakuan metode scramble dan

kelompok kontrol yangdiberi perlakuan metode ceramah. Variabel penelitian ini

terdiri dari variabel bebas yaitu metode scramble dan metode ceramah, variabel

terikat yaitu minat belajar IPS. Populasi penelitian ini sebanyak 49 siswa.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala minat. Teknik

analisis statistik data penelitian menggunakan analisis deskriptif dengan

membandingkan rerata kelompok eksperimen dan kontrol.

Hasil penelitian ini menunjukkan kelompok yang diajar menggunakan

metode scramble memiliki minat belajar IPS lebih tinggi daripada kelompok yang

diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri

Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal ini terlihat dari

besarnya skor rata-rata skala minat belajar IPS pada kondisi akhir kelas

eksperimen yang lebih besar dibanding kelas kontrol. Pada kondisi akhir, skor

rata-rata di kelas eksperimen yaitu 79,36 sedangkan skor rata-rata di kelas kontrol

yaitu 75,83.

Kata kunci: metode scramble, metode ceramah, minat belajar IPS

Page 8: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi guna memenuhi tugas

akhir. Adapun judul skripsi ini yaitu “PENGARUH METODE SCRAMBLE

TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI

REJOWINANGUN 1 YOGYAKARTA”

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penyusunan skripsi ini berkat

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan

menuntut ilmu di UNY.

2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang telah

memberikan kemudahan izin dalam penyusunan skripsi ini.

3. Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

yang telah memberikan kemudahan izin dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ketua Jurusan PSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

yang telah memberikan kemudahan izin dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Sekar Purbarini Kawuryan, M.Pd sebagai dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Kepala Sekolah Dasar Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta yang telah

memberikan izin penelitian.

7. Guru-guru SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta yang telah membantu

dalam pelaksanaan penelitian.

Page 9: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal
Page 10: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

x

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL .........................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................ii

HALAMAN PERNYATAAN ...........................................................................iii

HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................iv

MOTTO .............................................................................................................v

PERSEMBAHAN ..............................................................................................vi

ABSTRAK .........................................................................................................vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xvi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 7

C. Batasan Masalah ........................................................................................... 7

D. Rumusan Masalah ......................................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 8

F. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 8

BAB II. KAJIAN TEORI

A. Minat Belajar IPS

1. Pembelajaran IPS di SD ....................................................................... 10

2. Pengertian Minat Belajar IPS................................................................ 15

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar IPS ......................... 17

4. Indikator Minat Belajar IPS .................................................................. 20

Page 11: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

xi

5. Upaya Membangkitkan Minat Belajar IPS ...........................................21

B. Metode Scramble

1. Pengertian Metode Scramble ...............................................................25

2. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Metode Scramble .................. 28

3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Scramble ..................................... 31

C. Metode Ceramah

1. Pengertian Metode Ceramah ................................................................. 32

2. Kelebihan Metode Ceramah .................................................................. 33

3. Kekurangan Metode Ceramah .............................................................. 34

D. Pengaruh Metode Scramble terhadap Minat Belajar IPS Siswa .................. 35

E. Pengaruh Metode Ceramah terhadap Minat Belajar IPS Siswa ................... 36

F. Definisi Operasional ................................................................................... 37

G. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................................... 38

H. Kerangka Pikir ............................................................................................ 40

I. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 42

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian ......................................................................... 43

B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 46

C. Populasi Penelitian ...................................................................................... 46

D. Variabel Penelitian ...................................................................................... 47

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 48

2. Instrumen Pengumpulan Data .............................................................. 49

F. Validitas Isi, Uji Daya Diskriminasi Aitem, dan Uji Estimasi Reliabilitas

1. Validitas Isi .......................................................................................... 51

2. Uji Daya Diskriminasi Aitem Skala Minat ........................................... 52

3. Uji Estimasi Reliabilitas Skala Minat ...................................................53

G. Teknik Analisis Data .................................................................................... 53

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Angket Minat Belajar IPS pada Kondisi Awal............................ 55

Page 12: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

xii

2. Hasil Angket Minat Belajar IPS pada Kondisi Akhir ........................... 58

B. Uji Hipotesis ............................................................................................... 62

C. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................................63

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ..................................................................................................66

B. Saran ............................................................................................................66

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................67

LAMPIRAN .......................................................................................................70

Page 13: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

xiii

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Desain Nonequivalent Control Group Design ..................................44

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ..........................................................46

Tabel 3. Kisi-Kisi Angket Minat Belajar IPS ..................................................50

Tabel 4. Aturan Skoring Instrumen Minat Belajar IPS ...................................51

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Minat Belajar IPS Kelas Eksperimen pada

Kondisi Awal ......................................................................................56

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Minat Belajar IPS Kelas Kontrol pada

Kondisi Awal ......................................................................................57

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Minat Belajar IPS Kelas Eksperimen pada

Kondisi Akhir .....................................................................................59

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Minat Belajar IPS Kelas Kontrol pada

Kondisi Akhir ....................................................................................60

Page 14: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

xiv

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1. Paradigma Penelitian Kelas Eksperimen .........................................45

Gambar 2. Paradigma Penelitian Kelas Kontrol ...............................................45

Gambar 3. Diagram Batang Minat Belajar IPS Kelas Eksperimen pada

Kondisi Awal ...................................................................................56

Gambar 4. Diagram Batang Minat Belajar IPS Kelas Kontrol pada Kondisi

Awal ................................................................................................57

Gambar 5. Diagram Batang Minat Belajar IPS Kelas Eksperimen pada

Kondisi Akhir ...................................................................................59

Gambar 6. Diagram Batang Minat Belajar IPS Kelas Kontrol pada Kondisi

Akhir ................................................................................................60

Gambar 7. Diagram Batang Perbandingan Rata-rata Hasil Skala Minat

Belajar IPS di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .......................61

Page 15: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1. Surat Pernyataan Expert Judgment ..............................................71

Lampiran 2. Surat Pernyataan Validator Instrumen .........................................72

Lampiran 3. Skala Uji Coba .............................................................................73

Lampiran 4. Hasil Uji Daya Diskriminasi Aitem ............................................75

Lampiran 5. Data Uji Coba Angket Minat Belajar IPS ...................................76

Lampiran 6. Hasil Statistik Uji Daya Diskriminasi dan Reliabilitas

Instrumen Skala Minat Belajar IPS .............................................77

Lampiran 7. Skala Minat Belajar IPS ..............................................................78

Lampiran 8. Hasil Data Minat Belajar Awal Kelas Kontrol ............................80

Lampiran 9. Hasil Data Minat Belajar Akhir Kelas Kontrol ...........................81

Lampiran 10. Hasil Data Minat Belajar Awal Kelas Eksperimen .....................82

Lampiran 11. Hasil Data Minat Belajar Akhir Kelas Eksperimen ....................83

Lampiran 12. Rekap Data Penelitian .................................................................84

Lampiran 13. Uji Statistik Deskriptif .................................................................85

Lampiran 14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ..............86

Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ....................132

Lampiran 16. Foto Pembelajaran Kelas Eksperimen .........................................144

Lampiran 17. Foto Pembelajaran Kelas Kontrol ...............................................145

Lampiran 18. Surat Izin Observasi ....................................................................146

Lampiran 19. Surat Izin Penelitian ....................................................................147

Lampiran 20. Surat Keterangan Penelitian ........................................................149

Page 16: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ujung tombak pendidikan adalah pembelajaran dan pengajaran. Wina

Sanjaya (2010: 26) bahwa Pembelajaran adalah proses kerja sama antara guru

dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi yang dimiliki siswa baik dari

dalam diri (minat, bakat, dan lain-lain) maupun dari luar diri siswa

(lingkungan, sarana, dan lain-lain) dalam mencapai tujuan belajar tertentu.

Sedangkan pengajaran merupakan praktik menularkan informasi untuk proses

pembelajaran (Miftahul huda, 2014: 6). Pembelajaran sebagai suatu proses

kerja sama, tidak hanya terpacu pada kegiatan guru atau kegiatan siswa saja,

namun guru dan siswa harus bersama-sama memiliki usaha kesadaran dan

keterpahaman dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

Pembelajaran merupakan terjemahan dari instruction, seperti pendapat

Gagne dalam Wina Sanjaya (2010:27) bahwa mengajar atau teaching

merupakan bagian dari pembelajaran (instruction), dimana peran guru lebih

diarahkan pada bagaimana guru merancang atau mengaransemen berbagai

sumber dan fasilitas yang tersedia untuk digunakan atau dimanfaatkan siswa

dalam mempelajari sesuatu. Guru dalam merancang atau mengaransemen

sumber dan fasilitas yang ada juga harus memperhatikan tujuan pembelajaran

yang sudah ditentukan. Namun dalam pelaksanaannya tidak selalu berjalan

sesuai rencana, terdapat berbagai permasalahan, untuk itu guru berusaha agar

dapat memecahkan permasalahan dalam proses pembelajarannya.

Page 17: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

2

Banyak faktor yang menjadi penyebab permasalahan tersebut, diantaranya

minat belajar siswa yang rendah. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru

dengan menumbuhkan minat belajar siswa.Yudrik Jahja (2011:212)

menyebutkan ada 4 efek minat yang dapat mempengaruhi anak, yaitu: 1)

minat mempengaruhi bentuk dan intensitas cita-cita, 2) minat dapat dan

memang berfungsi sebagai tenaga pendorong yang kuat, 3) prestasi selalu

dipengaruhi oleh jenis dan intensitas minat seseorang, 4) minat yang

terbentuk masa kanak-kanak sering kali menjadi minat seumur hidup, karena

minat menimbulkan kepuasan.

Dengan demikian minat berpengaruh besar dalam kehidupan seseorang

seumur hidup untuk mencapai cita-cita. Anak-anak menunjukkan minat

belajar mereka dengan keinginan untuk diajar atau belajar sendiri. Rendah

tingginya minat akan mempengaruhi hasil belajar siswa, jika minat belajar

tinggi, maka pembelajaran akan berjalan dengan baik, sebaliknya jika minat

belajar rendah, maka kualitas pembelajaran juga masih rendah, dan akan

berpengaruh pada hasil belajar siswa.Yudrik Jahja (2011:63) menyebutkan

bahwa minat merupakan suatu dorongan yang menyebabkan terikatnya

perhatian individu pada objek tertentu seperti pekerjaan, pelajaran, benda, dan

orang. Minat berhubungan dengan sesuatu yang menguntungkan dan dapat

menciptakan kepuasan bagi dirinya.

Dalam pembelajaran khususnya di sekolah dasar minat anak untuk

bermain masih sangat tinggi sehingga guru perlu memilih metode

pembelajaran yang memasukkan unsur permainan di dalamnya. Seto dalam

Page 18: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

3

Dadan Djuanda (2006:86) mengungkapkan bahwa bermain dapat

dikembangkan menjadi semacam alat untuk mengaktualisasikan potensi-

potensi kritis pada diri anak, mempersiapkan fungsi intelektual, dan aspek

emosi dan sosialnya. Oleh karena itu, sebagai guru diharapkan dapat

mengemas pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Dengan bermain diharapkan tidak hanya dapat dinikmati dan menyenangkan

saja namun dapat bersifat mendidik agar menghasilkan proses pembelajaran

yang berkualitas.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan wali kelas V di SD

Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta, sebagian siswa terlihat kurang berminat

ketika pembelajaran IPS berlangsung. Hal ini dibuktikan dengan perilaku

siswa yang berbicara dengan teman ataupun asik sendiri dengan kegiatan

yang dilakukan, siswa tidak memperhatikan penjelasan guru. Kondisi tersebut

diduga karena siswa merasa bosan karena penggunaan metodeyang

digunakan guru saat pembelajaran IPS berlangsung.Metode yang biasanya

digunakan guru dalam pembelajaran IPS di kelas adalah metode ceramah.

Metode ceramah yang digunakan adalah guru menjelaskan materi

pembelajaran di depan kelas, kemudian siswa memperhatikan buku bacaan

yang menjadi panduan guru, diakhiri dengan penugasan di buku LKS.

Dengan memperhatikan materi pembelajaran IPS yang cakupannya cukup

luas, metode ceramah dianggap paling tepat oleh guru. Perilaku siswa

tersebut menunjukkan minat belajar IPS siswa yang rendah, seperti

dikemukakan oleh Muhibbin Syah (2011: 146) bahwa faktor yang

Page 19: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

4

mempengaruhi minat belajar adalah faktor internaldan faktor eksternal.

Faktor internalyang berasal dari dalam diri siswa, dapat berupa perasaan

senang terhadap IPS, perhatian terhadap IPS, aktivitas atau partisipasi dalam

pembelajaran IPS. Sedangkan faktor eksternal yang berasal dari luar diri

siswa dapat berupa peranan guru khususnya pada metode mengajar guru.

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,

konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial (Mendiknas,

2011:17). Ditambahkan oleh Ahmad Susanto (2013:137) bahwa “IPS adalah

ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora

serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka

memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik,

khususnya ditingkat dasar dan menengah”. Dengan demikian, pembelajaran

IPS di sekolah dasar adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai

disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang

berkaitan dengan isu sosial dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman

yang mendalam kepada peserta didik. Tujuan pembelajaran IPS di sekolah

adalah untuk melengkapi siswa dengan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan

nilai-nilai agar mereka dapat mengenali dengan baik berbagai permasalahan

sosial yang ada di sekitarnya. Diharapkan pula seseorang dapat merumuskan

dan memilih alternatif pemecahan melalui proses pengambilan keputusan

yang tepat baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Standar

Kompetensi yang diajarkan pada mata pelajaran IPS kelas V SD adalah

Menghargai peran tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan

Page 20: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

5

mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan tujuan pembelajaran

diantaranya menyebutkan tokoh dan usaha dalam proklamasi kemerdekaan,

menjelaskan peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan, dan menyebutkan

sikap menghargai jasa pahlawan. Pada materi Proklamasi Kemerdekaan

Indonesia ini siswa belajar menggunakan teks bacaan yang cukup banyak.

Keadaan seperti ini diduga dapat membuat minat siswa belajar IPS menjadi

rendah.

Banyak metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPS dan dapat

menumbuhkan minat belajar siswa di sekolah. Metode dapat diartikan sebagai

proses atau prosedur yang hasilnya adalah belajar atau dapat pula merupakan

alat melalui makna belajar menjadi aktif. Metode-metode pembelajaran yang

ada seperti: Problem based learning, Problem solving learning, mind map,

scramble, dan lain-lain. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam

pembelajaran IPS adalah metode scramble. Scramble merupakan sejenis

permainan sehingga sesuai untuk diterapkan di SD. Metode Scramble

merupakan sebuah permainan berupa kegiatan menyusun kembali atau

mengurutkan suatu struktur bahasa yang sebelumnya sudah dikacaukan untuk

disusun kembali.

Menurut Soeparno (1988: 76-79) macam-macam scramble yang kita kenal

diantaranya: scramble kata, scramble kalimat, scramble paragraf dan

scramble wacana. Dengan menggunakan metode ini, selain siswa diajak

berlatih menerka jalan pikiran penulisan aslinya, juga mengajak anak untuk

berkreasi dengan susunan baru yang mungkin lebih baik dari susunan semula.

Page 21: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

6

Berdasarkan hasil riset tentang penggunaan metode scramble oleh Rizka

Restu Ambarwati tahun 2010 terbukti dapat meningkatkan motivasi dan

aktivitas belajar IPS di kelas VII SMPN 1 Tambak Banyumas. Hasil

persentase rata-rata indikator mitivasi belajar dan aktivitas belajar mengalami

kenaikan pada siklus II. Dari penelitian yang telah dilakukan tersebut, dapat

disimpulkan bahwa metode scramble dapat meningkatkan motivasi dan

aktivitas belajar IPS siswa.

Hasil penelitian lain digunakan sebagai pertimbangan dalam penelitian ini

yang berkaitan dengan penerapan metode Scramble. Hasil penelitian Sanjai

Kusuma (2011) menunjukkan adanya peningkatan minat belajar dari sebelum

tindakan sebesar 55% menjadi 78%. Penelitian lain oleh Eni Dwiyaningsih

(2011) menunjukkan bahwa dengan menggunakan teknik scramble wacana

dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V.

Menanggapi permasalahan diatas, peneliti bermaksud melakukan

penelitian untuk mengetahui apakah kelompok yang diajar dengan

menggunakan metode scramble memiliki minat belajar IPS lebih tinggi

daripada kelompok yang diajar dengan menggunakan metode ceramah.

Melalui penggunaan metode scramble diharapkan siswa akan lebih tertarik

terhadap materi yang dipelajari. Dalam penelitian eksperimen ini

diungkapkan mengenai pengaruh metode scramble terhadap minat belajar IPS

siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1, Yogyakarta.

Page 22: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat di identifikasi

beberapa permasalahan yang dapat di kemukakan sebagai berikut:

1. Perilaku sebagian (6orang) siswa yang tidak memperhatikan guru saat

pembelajaran IPS.

2. Sebagian siswa (9 orang) cenderung kurang tertarik pada pembelajaran

IPS. Hal ini ditunjukkan dengan perilaku siswa yang berbicara dengan

temannya atau asik sendiri corat coret di buku.

3. Metode yang digunakan metode ceramah, guru hanya menjelaskan

sedangkan siswa mendengarkan, sehingga siswa pasif.

4. Belum diketahui berapa besar pengaruh penggunaan metode scramble

terhadap minat belajar siswa kelas V.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, agar dalam penyusunan ini tidak

terlepas dari tujuan, maka perlu diberikan pembatasan masalah. Permasalahan

dibatasi hanya yang berkenaan dengan perbedaan minat belajar IPS di

kelompok yang diajar dengan menggunakan metode scramble dan kelompok

yang diajar dengan menggunakan metode ceramah pada kelas V SD Negeri

Rejowinangun 1 Yogyakarta.

D. Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan

permasalahan dalam judul ini adalah: “Apakah kelompok yang diajar dengan

Page 23: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

8

menggunakan metode scramble memiliki minat belajar IPS lebih tinggi

daripada kelompok yang diajar dengan menggunakan metode ceramah?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui apakah kelompok yang

diajar dengan metode scramble memiliki minat belajar IPS lebih tinggi

daripada kelompok yang diajar dengan metode ceramah pada kelas V SD

Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta Tahun pelajaran 2015/ 2016”.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan

praktis.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis ini dapat bermanfaat untuk memperkuat teori bahwa

penggunaan metode scramble dapat berpengaruh terhadap minat belajar

siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman tentang penggunaan

metode scramble terhadap minat belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa

untuk dapat ditularkan kepada guru SD dan mahasiswa PGSD.

b. Bagi Guru

Sebagai salah satu alternatif bagi guru dalam melaksanakan proses

pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan metode scramble

Page 24: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

9

c. Bagi Siswa

Penelitian ini akan memberikan bantuan pada siswa agar dapat berperan

aktif dalam pembelajaran sehingga proses pembelajaran menjadi lebih

mudah,menyenangkan, serta meningkatkan minat dan pemahaman siswa.

Page 25: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

10

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Minat Belajar IPS

1. Pembelajaran IPS di SD

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) membahas hubungan antara manusia

dengan lingkungannya, baik lingkungan keluarga, sekolah atau masyarakat,

dimana anak didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari kehidupan

bermasyarakat yang senantiasa dihadapkan pada berbagai permasalahan yang

terjadi di lingkungan sekitarnya.Ahmad Susanto (2013:137)

mengungkapkanbahwa: “IPS adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji

berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia

yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman

yang mendalam kepada peserta didik, khususnya ditingkat dasar dan

menengah”. Pengertian Ilmu Sosial dalam Merriam Webster Dictionary:

“Definition of social studies is a part of a school or college curriculum

concerned with the study of social relationships and the functioning of society

and usually made up of courses in history, government, economics, civics,

sociology, geography, and anthropology”. Pokok bahasan IPS sesungguhnya

adalah hubungan antar manusia.

Social Studies adalah sebutan mata pelajaran IPS yang ada di sekolah

luar negeri seperti Amerika. Definisi Social Studies (IPS) yang dikemukakan

oleh National Council For The Social Studies (NCSS) yaitu:

Social studies is the integrated study of social science and humanities to

promote civic competence. Within the school program, social studies

Page 26: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

11

provides coordinate, systematic study drawing upon such disciplines as

anthropology, archeology, economic, geography, history, law,

philosophy, political science, psychology, religion, and sociology, as well

as appropriate content from the humanities, mathematics, and natural

science. The primary purpose of social studies is to help young people for

the public good as citizens of culturally diverse, democratic society in an

independent world.

NCSS menjelaskan bahwa pendidikan IPS adalah suatu kajian terpadu

dari ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu kemanusiaan untuk meningkatkan

kemampuan kewarganegaraan (civic competence). Di dalam programsekolah,

pendidikan IPS menyediakan kajian terkoordinasi dan sistematis dengan

mengambil atau meramu dari disiplin-disiplin sosial, seperti antropologi,

arkeologi, ekonomi, geografi, sejarah, hukum, ilmu politik, agama, dan

sosiologi, juga isi yang sesuai dengan ilmu-ilmu kemanusiaan, seperti

matematika dan ilmu-ilmu alam. Dengan demikian, bahwa pendidikan IPS

bukanlah mata pelajaran disiplin ilmu tunggal, melainkan gabungan dari

berbagai disiplin ilmu.

Ciri khas IPS seperti yang dipaparkan oleh Sapriya (2009:7) adalah

bersifat terpadu (integrated) dari sejumlah mata pelajaran dengan tujuan agar

mata pelajaran ini lebih bermakna bagi siswa sehingga pengorganisasian

materi atau bahan pelajaran disesuaikan dengan lingkungan, karakteristik, dan

kebutuhan siswa.Berdasarkan paparan Sapriya tersebut diketahui bahwa IPS

merupakan sejumlah mata pelajaran yang terpadu atau terintegrasi, materi

mata pelajarannya disesuaikan dengan lingkungan siswa, karakteristik siswa

serta kebutuhan siswa.

Page 27: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

12

Ada perbedaan antara pelajaran IPS yang diajarkan di SD, SMP, dan

SMA. Sapriya (2009:20) mengatakan bahwa IPS di sekolah dasar merupakan

nama mata pelajaran yang berdiri sendiri sebagai integrasi dari sejumlah

konsep disiplin ilmu sosial, humaniora, sains bahkan berbagai isu dan

masalah sosial. Berdasarkan penjelasan tersebut pelajaran IPS di SD

mencakup berbagai kajian ilmu dalam Ilmu Sosial yang diintegrasikan ke

dalam suatu mata pelajaran dan disusun dalam sebuah kurikulum yang

berjenjang mulai dari kelas 1 hingga kelas 6, dan selanjutnya akan diteruskan

pada jenjang SMP dan SMA dimana isi pelajaran yang diajarkan masih

berkesinambungan meskipun di SMP dan SMA sudah mulai dipisahkan

antara kajian yang satu dengan yang lain. Inilah yang membedakan

pembelajaran IPS di SD dengan di SMP dan SMA.

Tujuan pembelajaran IPS di sekolah adalah untuk melengkapi siswa

dengan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai agar mereka dapat

mengenali dengan baik berbagai permasalahan sosial yang ada di sekitarnya

serta untuk membentuk dan mengembangkan pribadi warga negara yang baik

(good citizenship). Diharapkan pula seseorang dapat merumuskan dan

memilih alternatif pemecahan melalui proses pengambilan keputusan yang

tepat baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain.

Menurut NCSS (Gloria Alter, 1995) mata pelajaran IPS atau Social

Studies memiliki tujuan untuk “the primary purpose of Social Studies is to

help young develop the ability to make informed and reasoned decision for

the public good as citizens of a culturaly diverse democratic society in an

Page 28: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

13

interdependent world”. Berdasarkanpendapat tersebut, maka tujuan utama

Social Studies ialah mengembangkan kemampuan peserta didik dalam

kehidupan bernegara dan menjadikan peserta didik sebagai masyarakat yang

demokratis dan mampu bekerja sama dengan masyarakat dunia.

Pendidikan IPS sudah lama dikembangkan dan dilaksanakan dalam

kurikulum-kurikulum di Indonesia, khususnya pada jenjang pendidikan dasar.

Pendidikan IPS di sekolah dasar harus memperhatikan kebutuhan anak yang

berada pada usia antara 6-7 tahun sampai 11 atau 12 tahun. Menurut Piaget

dalam perkembangan kemampuan intelektual atau kognitifnya usia siswa SD

termasuk pada tingkatan operasional konkret. Dunia dipandang sebagai

keseluruhan yang utuh dan menganggap masa yang akan datang sebagai

waktu yang masih jauh. Pemikiran mereka adalah masa sekarang yang

konkret, bukan masa yang akan datang yang abstrak dan belum bisa mereka

pahami. Padahal materi pembelajaran IPS di SD penuh dengan pesan-pesan

yang bersifat abstrak. Baharuddin (2009: 152) menyebutkan konsep

pembelajaran IPS di SD meliputi “arah mata angin, lingkungan, ritual agama,

akulturasi, kekuasaan, demokrasi, nilai, peranan, permintaan atau kelangkaan

adalah konsep-konsep abstrak yang dalam program studi IPS harus diajarkan

kepada siswa sekolah dasar tersebut.”

Kaitannya dalam KTSP, pemerintah telah memberikan arah yang jelas

pada tujuan dan ruang lingkup pembelajaran IPS, yaitu: (Ahmad Susanto,

2013: 149)

Page 29: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

14

a. Mengenal konsep- konsep yang berkaitan dengan kehidupan di masyarakat

dan sekitarnya.

b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,

inkuiri, memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan sosial.

c. Memiliki kesadaran dan komitmen terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan.

d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi

dalam masyarakat di setiap tingkat (lokal, nasional, global).

Dari keempat komponen di atas terlihat bahwa pembelajaran IPS

bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang bersifat sosial sebagai bekal

siswa dalam menghadapi kehidupan bermasyarakat dan memberikan peran

serta sesuai dengan kapasitasnya. Siswa dilatih untuk mengembangkan bakat

minat dan kesadaran terhadap masalah-masalah sosial yang terjadi di

masyarakat dan diajak untuk berpikir kritis dalam mencari solusi dari masalah

tersebut.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu

mata pelajaran yang mengkaji masalah-masalah sosial yang terjadi di

masyarakat dan terdiri dari berbagai ilmu sosial (ekonomi, psikologi, ilmu

politik, sosiologi, antropologi, arkeologi, sejarah, hukum, filosofi dan agama)

yang terintegrasi secara terpadu dalam rangka untuk mengembangkan siswa

menjadi warga negara yang memiliki pengetahuan, nilai, sikap, dan

keterampilan yang memadai untuk berperan dalam kehidupan sosial, serta

Page 30: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

15

mengembangkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan

sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Pengertian Minat Belajar IPS

Minat mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan

belajar siswa. Siswa yang menaruh minat pada suatu bidang tertentu, maka

akan berusaha lebih keras dalam menekuni bidang tersebut dibanding siswa

yang tidak menaruh minat. Seperti pendapat Nana Syaodih S (2003: 26)

mengutarakan bahwa setiap anak mempunyai minatnya sendiri-sendiri. Bahan

ajar dan cara penyampaian sebisa mungkin disesuaikan dengan minat siswa.

Pengajaran pun perlu memperhatikan minat dan kebutuhan siswa, sebab

keduanya akan menjadi penyebab timbulnya perhatian siswa.

Djemari Mardapi (2008: 112) menggolongkan definisi minat menjadi dua

yaitu definisi secara konseptual dan operasional. Definisi konseptual: minat

adalah watak yang tersusun melalui pengalaman yang mendorong individu

mencari objek, aktivitas, pengertian, keterampilan untuk tujuan perhatian atau

penguasaan. Definisi operasional: minat adalah keingintahuan seseorang

terhadap tentang keadaan suatu objek.

Menurut Yudrik Jahja (2012:63), minat merupakan suatu dorongan yang

menyebabkan terikatnya perhatian individu pada objek tertentu seperti

pekerjaan, pelajaran, benda, dan orang. Minat berhubungan dengan sesuatu

yang menguntungkan dan dapat menciptakan kepuasan bagi dirinya. Kondisi

belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam

Page 31: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

16

belajar. Minat besar sekali pengaruhnya terhadap belajar, sebab dengan minat

seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya.

Saifudin Azwar (1998: 30) menyatakan minat cenderung menetap dalam

diri subjek sehingga subjek merasa tertarik pada bidang tertentu dan merasa

senang berkecimpung dalam bidang itu. Selain itu menurut Syaiful Bahri

Djamarah (2002: 132) mengungkapkan bahwa minat dapat diekspresikan

anak didik melalui:

a. Pernyataan lebih menyukai sesuatu daripada yang lainnya,

b. Partisipasi aktif dalam suatu kegiatan,

c. Memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang diminatinya

tanpa menghiraukan yang lain (fokus).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa minat merupakan

suatu keadaan dan kondisi seseorang yang berhubungan dengan objek

tertentu yang mengandung unsur perhatian, perasaan senang/ suka, keinginan

terlibat dalam aktivitas tertentu / partisipasi atas dasar kesadaran tanpa ada

paksaan dalam rangka memenuhi suatu kebutuhan.

Menurut Slameto (2013: 2) belajar adalah “proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia(2005:17) disebutkan

bahwa belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian, berlatih, dan berubah

tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Dengan

belajar tindakan atau perilaku siswa berubah menjadi baik. Namun

Page 32: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

17

keberhasilan perubahan itu tergantung pada siswa itu sendiri dan tergantung

oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya.

Slameto (2013: 180) mengungkapkan bahwa minat belajar merupakan rasa

ketertarikan pada suatu hal, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi

serta cenderung untuk memberikan perhatian. Djali (2008: 121) “minat dapat

diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih

menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui

partisipasi dalam suatu aktivitas”.

Dari tinjauan di atas minat belajar IPS adalah suatu keadaan tertarik pada

pelajaran IPS diikuti rasa senang dalam mengikuti pembelajaran IPS dan

memusatkan perhatian pada mata pelajaran IPS, terlibat dalam aktivitas

belajar mengajar IPS atau berpartisipasi atas dasar kesadaran tanpa ada

paksaan dalam rangka memenuhi suatu kebutuhan.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar IPS

Minat menjadi salah satu faktor penunjang keberhasilan proses belajar,

disamping itu bahwa minat yang timbul dari kebutuhan anak akan menjadi

faktor penting bagi anak dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan. Minat

belajar anak harus diperhatikan dengan baik melalui kegiatan membimbing

dan mengarahkan anak belajar, sehingga anak tidak perlu mendapat dorongan

dari luar apabila pekerjaan yang dilakukan tidak cukup menarik minatnya.

Minat belajar yang ada pada diri peserta didik pada dasarnya dipengaruhi oleh

banyak faktor.

Page 33: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

18

Menurut Muhibbin Syah (2011: 146)minat belajar siswa dipengaruhi oleh

dua faktor, yaitu:

a. Faktor dari dalam (internal) yakni sesuatu perbuatan memang di inginkan

karena seseorang senang melakukannya. Disini minat datang dari dalam

diri orang itu sendiri. Seperti: rasa senang, mempunyai perhatian lebih,

semangat, motivasi, emosi.

b. Faktor dari luar (eksternal) yakni suatu perbuatan dilakukan atas dorongan

atau paksaan dari luar. Minat datang bukan dari orang itu sendiri

melainkan adanya dorongan atau paksaan dari luar. Seperti: lingkungan,

orang tua, guru.

Keke T. Aritonang (2008: 18) menyebutkan faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi minat belajar yaitu: cara mengajar guru, karakter guru,

suasana kelas tenang dan aman, dan fasilitas belajar yang digunakan. Peran

yang harus dimiliki dalam hal cara mengajar guru yaitu guru sebagai

demonstrator dan guru sebagai evaluator dimana guru dapat menarik

perhatian siswa, membuat tujuan yang jelas dan mengakhiri pelajaran dengan

berkesan. Faktor karakter guru yang dapat membangkitkan minat belajar

siswa antara lain sabar, memiliki 3S (senyum, salam, sapa), menghargai

kekurangan siswa, adil, baik, disiplin, tidak menakut-nakuti atau mengancam

siswa, dan memiliki semangat. Faktor suasana kelas tenang dan aman

menjadikan guru sebagai pengelola kelas. Peran guru dalam faktor fasilitas

belajar adalah sebagai mediator dan fasilitator.

Page 34: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

19

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar menurut Fatikhatul

Jannah (2010: 97) adalah:

a. Faktor internal

1) Faktor jasmaniah, berupa kesehatan badan saat mengikuti proses

pembelajaran.

2) Faktor psikologi, berupa perhatian siswa terhadap kegiatan

pembelajaran, ketertarikan dengan pembelajaran, memiliki cita-cita,

dan motivasi diri sendiri.

b. Faktor eksternal

1) Faktor keluarga, berupa cara orang tua mendidik, keadaan ekonomi

keluarga, dorongan dan pengertian orang tua.

2) Faktor sekolah, berupa metode mengajar guru, kurikulum sekolah,

motivasi dan relasi antara guru dengan siswa, disiplin sekolah, waktu

belajar di kelas.

Menurut Dapriansyah,dkk (2013:12), minat belajar dipengaruhi oleh

beberapa faktor, baik faktor ekstern maupun faktor intern. Faktor ekstern

meliputi persepsi peserta didik tentang metode mengajar guru dan iklim

sekolah, sedangkan faktor intern meliputi pengelolaan emosi dan cara belajar.

Berdasarkan pendapat diatas, maka disimpulkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi minat belajar seseorang ada dua, yaitu faktor dari dalam diri

siswa itu sendiri (internal) meliputi perasaan senang, perhatian, dan aktivitas

kemudian faktor dari luar (eksternal) meliputi metode mengajar guru. Faktor-

Page 35: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

20

internal tersebut menjadi dasar bagi penyusunan butir pertanyaan atau

pernyataan sebagai alat ukur dalam mengungkap minat belajar IPS siswa.

4. Indikator Minat Belajar IPS

Indikator adalah alat pemantau (sesuatu) yang dapat memberikan

petunjuk atau keterangan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005:430).

Hubungannya dengan minat siswa, indikator sebagai alat pemantau yang

dapat memberikan petunjuk ke arah minat. Kisi-kisi skala minat belajar IPS

yang digunakan adalah perasaan senang terhadap IPS, perhatian dalam

pembelajaran IPS dan partisipasi dalam pembelajaran IPS. Berikut penjelasan

sebagai tolak ukur atau indikator minat yang ditunjukkan siswa:

a. Rasa tertarik

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 1145) tertarik adalah

perasaan senang atau menaruh minat (perhatian) pada sesuatu. Jadi

tertarik merupakan awal dari individu menaruh minat, sehingga seseorang

yang menaruh minat akan tertarik terlebih dahulu terhadap sesuatu.

Ketertarikan yang dimaksud adalah ketertarikan terhadap pelajaran di

kelas.

b. Perhatian

Menurut Dakir (2008: 144) perhatian adalah keaktifan peningkatan

fungsi jiwa yang diarahkan dalam pemusatannya kepada barang atau

individu. Sesuatu yang ada pada diri individu maupun di luar individu.

Perhatian dalam mengikuti suatu kegiatan sangat penting, hal ini akan

berpengaruh terhadap siswa dalam belajar.

Page 36: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

21

Siswa yang menaruh minat pada suatu mata pelajaran akan

memberikan perhatian yang besar. Ia akan menghabiskan banyak waktu

dan tenaga untuk belajar mata pelajaran yang diminatinya serta akan

berusaha keras untuk memperoleh nilai yang bagus yaitu dengan belajar.

c. Partisipasi

Partisipasi adalah peran serta atau keikutsertaan dalam suatu kegiatan

(KBBI, 2002: 831). Siswa yang mempunyai minat terhadap suatu

pelajaran akan melibatkan dirinya dan berpartisipasi aktif dalam hal-hal

yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang diminatinya.

Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran bisa dilihat dari sikap yang

partisipatif. Misalnya siswa rajin bertanya dan mengemukakan

pendapatnya. Selain itu siswa selalu berusaha terlibat atau mengambil

andil dalam setiap kegiatan.

5. Upaya Membangkitkan Minat Belajar

Minat dapat timbul dari dalam hati maupun dorongan dari luar. Minat

yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang besar untuk mencapai

atau memperoleh benda atau tujuan yang diminati itu. Baharuddin (2009: 24)

mengatakan minat sama halnya dengan kecerdasan dan motivasi, karena

mempengaruhi terhadap aktivitas belajar. Jika seseorang tidak memiliki minat

untuk belajar, ia cenderung tidak bersemangat atau bahkan tidak mau belajar.

Oleh karena itu, seorang guru atau pendidik lainnya perlu membangkitkan

minat siswa agar tertarik terhadap materi pelajaran yang diajarkan.

Page 37: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

22

Banyak cara yang dapat digunakan dalam membangkitkan minat belajar

siswa. Terdapat pendapat dari beberapa ahli mengenai upaya-upaya yang

dapat dilakukan dalam membangkitkan minat belajar siswa. Slameto

(2013:181) mengungkapkan bahwa cara paling efektif untuk membangkitkan

minat adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada,

disarankan pula untuk membentuk minat-minat baru pada diri siswa dengan

jalan memberikan informasi mengenai hubungan suatu bahan pengajaran

yang akan diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu serta menguraikan

kegunaannya di masa yang akan datang, dapat pula dengan menghubungkan

bahan pengajaran dengan suatu berita yang sudah diketahui kebanyakan

siswa.

Pendapat lain diutarakan oleh Baharuddin (2009: 24), cara yang dapat

digunakan untuk membangkitkan minat belajar diantaranya adalah dengan:

Membuat materi yang akan dipelajari semenarik mungkin dan tidak

membosankan, baik dari bentuk buku materi, desain pembelajaran yang

membebaskan siswa untuk mengeksplor apa yang dipelajari, melibatkan

seluruh domain belajar siswa (kognitif, afektif, dan psikomotorik)

sehingga siswa menjadi aktif, maupun performansi guru yang menarik saat

mengajar.

Jadi, dari aspek materi yang akan dipelajari, buku materi, desain

pembelajaran, hingga performansi guru sangat berpengaruh terhadap minat

belajar siswa.Sementara itu Lisnawaty Simanjuntak (1993: 58-63)

berpendapat bahwa untuk membangkitkan minat belajar anak diperlukan

beberapa syarat:

1) Belajar harus menarik perhatian

Page 38: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

23

Guru diharapkan mampu merancang pembelajaran agar menarik perhatian

siswa. Pembelajaran hendaknya tidak membosankan sehingga siswa

tertarik dan merasa senang dengan proses pembelajaran yang diberikan

guru mulai dari materi, metode pembelajaran yang digunakan hingga

penampilan guru. Ketika siswa tertarik dan merasa senang dengan

pengajaran guru maka dapat meningkatkan minat belajar siswa.

2) Objek atau keadaan yang kekuatannya menarik akan menimbulkan minat

belajar.

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru hendaknya dapat memberi

kesempatan pada peserta didik untuk turut aktif serta bekerja sendiri

sendiri. Dengan demikian, guru harus berusaha meningkatkan aktivitas

baik jasmani (kegiatan yang nampak bila peserta didik sibuk bekerja)

maupun rohani (kegiatan yang nampak bila peserta didik mengamati

dengan teliti, mengingat, memecahkan persoalan dan mengambil

kesimpulan).

3) Masalahnya berulang-ulang terjadi.

Masalah yang berulang-ulang terjadi akan menjadi pendorong bagi peserta

didik untuk meningkatkan minat belajar, ketika masalah tersebut sering

muncul, maka akan menjadi suatu kebiasaan. Jika situasi ini dirasa sangat

menarik perhatian siswa, maka akan dapat menimbulkan minat belajar

yang lebih besar dan mengulangi masalah, karena disesuaikan dengan

keadaan yang tepat, sehingga tidak menimbulkan kejenuhan.

4) Semua kegiatan harus kontras.

Page 39: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

24

Hal-hal yang tidak sama bahkan menimbulkan kontras akan dapat menarik

perhatian seseorang, sehingga dapat menimbulkan minat. Dalam hal ini

guru harus dapat memadukan dua hal yang berbeda, misalnya jika guru

menyampaikan konsep maka harus dipadukan dengan hal yang konkret.

Hal ini agar siswa lebih tertarik karena guru tidak hanya menekankan

konsep namun siswa juga dapat melihat konkretnya.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa guru perlu untuk

memperhatikan aspek-aspek yang berpengaruh terhadap minat belajar siswa.

Inti dari upaya untuk membangkitkan minat belajar dapat dilakukan dengan

membuat materi ataupun objek yang akan dijadikan untuk bahan belajar

menjadi menarik, merencanakan proses pembelajaran dengan metode yang

tepat, hingga ke performansi guru pun harus dibuat semenarik mungkin,

sehingga siswa tidak merasa bosan ketika belajar.

Seorang guru yang profesional haruslah dapat mengembangkan maupun

menerapkan metode pembelajaran yang tepat untuk membangkitkan minat

belajar siswa. Metode pembelajaran yang menarik dapat memperkecil

kebosanan terhadap pembelajaran. Siswa akan merasa gembira dan

menunjukkan antusiasnya dalam belajar.

Dengan demikian untuk penerapan metode pembelajaran dalam penelitian

ini, guru dan peneliti harus memilih metode yang dapat mengubah suasana

pembelajaran menjadi menarik bagi siswa. Dalam penelitian ini, peneliti

hanya akan melihat adakah pengaruh metode scramble terhadap minat belajar

IPS kelas V SD.

Page 40: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

25

B. Metode Scramble

1. Pengertian Metode Scramble

Scramble berasal dari bahasa Inggris yang diterjemahkan dalam bahasa

Indonesia memiliki arti perebutan, pertarungan, perjuangan. Pipit Sugiharti

(2011: 49) menyatakan bahwa metode scramble adalah metode pembelajaran

dengan membagikan lembar kerja yang harus diisi oleh siswa. Penggunaan

metode scramble dengan membuat beberapa paket soal dan jawaban berupa

kartu-kartu. Misalnya dalam 1 paket terdiri dari 15 kartu soal dan 20 kartu

jawaban sehingga siswa dapat terpacu untuk berpikir logis dan kreatif.

Penjelasan sebelumnya memiliki makna bahwa scrambledigunakan untuk

sejenis permainan anak-anak yang merupakan latihan.

Menurut Kokom Komalasari (2010: 84) mengemukakan bahwa scramble

merupakan model pembelajaran yang mengajak siswa mencari jawaban

terhadap suatu konsep secara kreatif dengan cara menyusun huruf-huruf yang

disusun secara acak sehingga membentuk suatu jawaban atau pasangan

konsep. Suyatno (2009: 72) berpendapat bahwa scramble adalah suatu

metode belajar yang menggunakan kartu soal dan kartu jawaban yang

dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Metode scramble menjadi

alternativ proses belajar mengajar yang didasarkan pada prinsip “belajar

sambil bermain”, dimana siswa melakukan penyusunan atau pengurutan suatu

struktur bahasa yang sebelumnya dengan sengaja telah diacak susunannya.

Robert B. Taylor dalam Miftahul Huda (2014: 303) menyatakan bahwa

scramble merupakan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan

Page 41: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

26

konsentrasi dan kecepatan berpikir siswa. Metode ini secara tidak langsung

menggabungkan otak kanan dan otak kiri. Dalam metode ini mereka tidak

hanya menjawab soal, namun juga menerka dengan cepat jawaban soal yang

sudah tersedia dan masih dalam kondisi acak. Ketepatan dan kecepatan

berpikir dalam menjawab soal menjadi kunci permainan metode

pembelajaran scramble. Skor siswa diperoleh dari seberapa banyak soal yang

dapat dijawab benar dan seberapa cepat soal-soal tersebut dikerjakan.

Sesuai dengan sifat jawabannya scramble terdiri atas bermacam-macam

bentuk(Soeparno, 1988: 76-79), yaitu:

a. Scramble Kata

Yakni sebuah permainan dengan menyusun huruf-huruf yang telah diacak

susunannya sehingga membentuk suatu kata yang bermakna, misalnya:

A-l-p-j-e-r-a= Pelajar, t-u-k-i-l = kulit.

b. Scramble Kalimat

Yakni sebuah permainan dengan menyusun kalimat dari kata-kata yang

telah diacak. Bentuk kalimat hendaknya logis, bermakna, tepat, dan benar.

Contohnya: 1) pergi-ibu-pasar-ke

Menjadi :Ibu pergi ke pasar.

2) pasar-penjual-pembeli-di-ada-dan

Menjadi : Di pasar ada penjual dan pembeli

c. ScrambleParagraf

Yakni sebuah permainan menyusun suatu paragraf berdasarkan kalimat-

kalimat acak. Hasil susunan paragraf hendaknya logis, bermakna.

Page 42: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

27

Contohnya: 1) Paginya ikut pergi ke pasar membeli sayuran bersama ibu.

1) Sehabis makan aku membantu ibu mencuci piring.

2) Setiap hari minggu aku membantu ibu.

4) Membantu ibu memasak di dapur.

Kalimat acak tersebut disusun menjadi kalimat runtut:

Setiap hari minggu aku membantu ibu. Membantu ibu memasak di

dapur. Paginya ikut pergi ke pasar membeli sayuran bersama ibu. Sehabis

makan aku membantu ibu mencuci piring.

d. Scramble Wacana

Yakni, permainan menyusun wacana logis berdasarkan paragraf yang

diacak. Hasil susunan wacana dalam permainan scramble wacana

hendaknya logis dan bermakna.

Aris Shoimin (2014: 167) mengungkapkan bahwa melalui metode

scramble siswa dapat berlatih menyusun kata, kalimat maupun wacana yang

acak susunannya menjadi susunan yang bermakna dan mungkin lebih baik

dari susunan aslinya. Aris Shoimin (2014: 166) menyebutkan sesuai dengan

sifat jawabannya scramble terdiri atas 3 macam bentuk, yaitu: 1)scramble

kata, yakni sebuah permainan menyusun kata-kata dan huruf-huruf yang telah

dikacaukan letaknya sehingga membentuk suatu kata tertentu yang

bermakna;2) scramble kalimat, yakni sebuah permainan menyusun kalimat

dari kata-kata acak; 3)scramble wacana, yakni sebuah permainan menyusun

wacana logis berdasarkan kalimat-kalimat acak. Begitu pula menurut

Budinuryanto, dkk ( 1997:11-12) bahwa berdasarkan sifat jawabannya,

Page 43: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

28

scramble terdiri dari 3 macam bentuk yaitu scramble kata, scramble kalimat,

dan scramble wacana.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode scramble

berbentuk permainan acak kata, kalimat, dan paragraf. Melalui pembelajaran

metode scramble, siswa dapat dilatih berkreasi menyusun kata, kalimat, atau

paragraf yang acak susunannya dengan susunan yang bermakna dan mungkin

lebih baik dari susunan aslinya.Metode permainan ini diharapkan dapat

memacu minat belajar siswa dalam pembelajaran IPS sehingga hasil

belajarnya pun meningkat.

2. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Metode Scramble

Sintaks pembelajaran scramble menurut Miftahul Huda (2014: 304)

adalah sebagai berikut:

a. Menjelaskan materi sesuai topik pembelajaran.

b. Membentuk siswa menjadi beberapa kelompok.

c. Membagikan lembar kerja dengan jawaban yang diacak susunannya

(scramble).

d. Memberikan waktu tertentu untuk mengerjakan soal.

e. Mengerjakan soal berdasarkan waktu yang telah ditentukan.

f. Mengecek waktu dan memeriksa pekerjaan.

g. Jika waktu mengerjakan soal sudah habis, semua lembar kerja wajib

dikumpulkan. Dalam hal ini, baik yang sudah maupun belum selesai harus

mengumpulkan jawaban.

Page 44: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

29

h. Melakukan penilaian yang dilakukan berdasarkan seberapa cepat

mengerjakan soal dan seberapa banyak soal yang dikerjakan dengan

benar.

i. Memberikan apresiasi kepada kelompok yang berhasil dan memberi

semangat kepada yang belum cukup berhasil menjawab dengan cepat dan

benar.

Menurut Aris Shoimin (2014: 167), secara umum pembelajaran scramble

terdiri dari 3 kegiatan, yaitu persiapan, kegiatan inti, dan kegiatan tindak

lanjut. Kegiatannya tidak jauh berbeda dengan yang diungkapkan oleh

Mifathul Huda. Kegiatan persiapan meliputi menyiapkan bahan dan media.

Kegiatan Inti meliputi diskusi kelompok untuk mengerjakan soal dan mencari

kartu soal untuk jawaban yang cocok, kemudian diskusi kelompok besar

untuk menganalisis dan mendengar pertanggungjawaban dari setiap

kelompok kecil atas hasil kerjanya. Kegiatan tindak lanjut meliputi kegiatan

pengayaan dan kegiatan mengoreksi.

Adapun langkah-langkah pembelajaran scramble yangdipaparkan oleh

Imas Kurniasih dan Berlin Sani (2015: 46) pada mata pelajaran IPS adalah

sebagai berikut.

a. Guru menyajikan materi sesuai topik, misalnya guru menyajikan materi

pelajaran tentang “Kegiatan Jual Beli” namun setelah selesai menjelaskan

tentang “Kegiatan Jual Beli”, guru membagikan lembar kerja dengan

jawaban yang diacak susunannya.

Page 45: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

30

b. Media yang digunakan dalam model pembelajaran scramble dengan

membuat pertanyaan yang sesuai dengan topik dan kemudian membuat

jawaban yang diacak hurufnya.

c. Mempersiapkan media:

Untuk membuat media pembelajaran model Scramble guru dapat

mengikuti langkah-langkah berikut ini.

1) Buatlah pertanyaan yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

2) Buatlah jawaban yang diacak hurufnya.

d. Langkah berikutnya, guru menyajikan materi sesuai kompetensi yang

ingin dicapai. Kemudian membagikan lembar kerja sesuai contoh.

e. Kemudian susunlah huruf-huruf pada kolom B sehingga merupakan kata

kunci (jawaban) dari pertanyaan pada kolom A dalam waktu yang telah

ditentukan.

Kolom A

1) Sebelum mengenal uang orang melakukan pertukaran dengan cara ...

2) .... digunakan sebagai alat pembayaran yang sah.

3) Uang ... saat ini banyak dipalsukan.

4) Nilai bahan pembuatan uang disebut nilai ...

5) Kemampuan uang untuk ditukar dengan sejumlah barang atau jasa

disebut nilai ...

6) Nilai perbandingan uang dalam negeri dengan mata uang asing disebut

...

7) Nilai yang tertulis pada uang disebut nilai ...

Page 46: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

31

Kolom B

1) TARREB ...... (Contoh: jawaban yang benar ....BARTER)

2) GANU .....

3) TRASEK .....

4) KISTRINI .....

5) LIRI .....

6) SRUK .....

7) MINALON .....

3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Scramble

Setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangannya

masing-masing. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari metode

pembelajaran scramble.

a. Kelebihan metode pembelajaran scramble, antara lain:

1) Melatih siswa untuk berpikir cepat dan tepat,

2) Mendorong siswa untuk belajar mengerjakan soal dengan jawaban acak,

3) Melatih kedisiplinan dan kekompakan siswa,

4) Semua siswa dapat terlibat aktif,

5) Kegiatan pembelajaran ini mendorong pemahaman siswa terhadap materi

pelajaran dengan bantuan teman-temannya sesama siswa.

6) Belajar bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam

kelompoknya.

7) Metode ini memungkinkan siswa untuk belajar sambil bermain.

b. Kekurangan dari metode pembelajaran scramble, antara lain:

Page 47: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

32

1) Dengan materi yang telah disiapkan, membuat siswa kurang berfikir kritis,

2) Siswa bisa saja mencontek jawaban temannya,

3) Siswa tidak dilatih untuk berpikir kreatif,

4) Siswa menerima bahan mentah yang hanya perlu diolah dengan baik.

5) Terkadang dalam implementasinya, memerlukan waktu yang panjang

sehingga guru sulit menyesuaikan dengan waktu yang ada.

6) Metode permainan seperti ini dapat menimbulkan suara gaduh, sehingga

akan mengganggu pembelajaran kelas yang berdekatan.

Upaya untuk mengatasi kekurangan metode pembelajaran scramble agar

dapat mencapai tujuan yang diinginkan, mengharuskan guru perlu

merencanakan pembelajaran secara baik, terstruktur, dan direncanakan secara

matang. Hal ini karena dalam menggunakan pembelajaran scramble

pemahaman guru sangat penting, sehingga proses pembelajaran dapat

berlangsung secara optimal.

C. Metode Ceramah

1. Pengertian Metode Ceramah

Metode ceramah adalah suatu aktivitas pembelajaran melalui pendekatan

konvensional yang berpusat pada guru (teacher centred approache). Menurut

Roestiyah (2001: 35), ceramah adalah cara mengajar yang paling tradisional

dan telah paling lama dijalankan dalam sejarah pendidikan. Lisan menjadi

cara penyampaian pengetahuan pada siswa sejak dulu. Cara ini kadang-

kadang membosankan, maka dalam pelaksanaannya memerlukan

Page 48: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

33

keterampilan tertentu agar gaya penyajiannya tidak membosankan namun

menarik perhatian siswa. Sugihartono (2007: 81) juga mengungkapkan

metode ceramah merupakan metode penyampaian materi dari guru kepada

siswa dengan guru menyampaikan materi melalui bahasa lisan.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar ceramah menjadi metode

yang baik (Syaiful Sagala 2009: 202), yaitu:

a) Digunakan jika jumlah pendengar cukup banyak,

b) Dipakai jika guru akan memperkenalkan materi ajar yang baru,

c) Dipakai jika pendengar telah mampu menerima informasi melalui kata-

kata,

d) Sebaiknya diselingi oleh penjelasan melalui gambar,

e) Sebelum ceramah dimulai sebaiknya guru berlatih dahulu memberikan

ceramah.

2. Kelebihan Metode Ceramah

Menurut Wina Sanjaya (2007: 146), ada lima kelebihan dalam penggunaan

metode ceramah diantaranya:

a. Ceramah merupakan metode yang “murah” dan “mudah” untuk dilakukan.

Murah dalam artian proses ceramah tidak perlu memerlukan peralatan

yang lengkap. Sedangkan mudah, ceramah hanya mengandalkan suara

guru, tidak memerlukan persiapan yang rumit.

b. Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya materi

pelajaran tersebut hanya dijelaskan secara keseluruhan dalam waktu yang

singkat.

Page 49: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

34

c. Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan

artinya guru dapat mengatur pokok-pokok materi mana yang perlu adanya

penekanan.

d. Guru dapat mengontrol keadaan kelas. Oleh karena itu kelas-kelas

merupakan tanggungjawab guru yang memberikan ceramah.

e. Pengorganisasian kelas dengan ceramah dapat mudah diatur menjadi lebih

sederhana. Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam atau

tidak memerlukan persiapan yang rumit.

3. Kekurangan Metode Ceramah

a. Materi yang dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada

apa yang perlu dikuasai guru. Kelemahan ini adalah kelemahan yang

paling dominan sebab apa yang dikuasai oleh siswa tergantung apa yang

dikuasai oleh guru.

b. Terjadi suatu “verbalisme” dalam pembelajaran. Verbalisme secara

sederhana adalah kemampuan siswa hanya mengandalkan kemampuan

auditif saja. Sedangkan kemampuan siswa dalam mengakomodasi setiap

materi yang diberikan oleh guru berbeda-beda.

c. Guru kurang memiliki kemampuan bertutur kata yang baik sehingga

persepsi siswa ceramah adalah metode yang membosankan.

d. Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui seberapa tingginya

kemampuan siswa dalam menangkap dan merespon pelajaran.

Page 50: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

35

D. Pengaruh Metode Scramble terhadap Minat Belajar IPS Siswa

Metode scramblemerupakan salah satu model pembelajaran kooperatif

yang dapat melatih kekompakan siswa dalam kelompok dan mampu

mendorong siswa untuk mengikuti pelajaran dengan baik karena scramble

merupakan model pembelajaran yang dipadukan dengan permainan yaitu

permainan mengacak atau menyusun huruf menjadi jawaban yang

benar.Menurut Soeparno (1988: 59) metode scramble merupakan salah satu

permainan bahasa, pada hakekatnya permainan bahasa adalah suatu aktivitas

untuk memperoleh suatu ketrampilan dengan cara yang menggembirakan.

Sejalan dengan pendapat di atas, metode scramble akan membuat siswa

memiliki perasaan senang sehingga minat belajar siswa terhadap IPS akan

meningkat.

Selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode scramble siswa

diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk belajar dengan membangun

pengetahuannya sendiri, serta siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dan

berinteraksi dengan temannya dalam menemukan dan memahami konsep

dalam proses pembelajaran. Hal ini penting karena dengan berinteraksi, siswa

akan lebih mudah menyerap materi pelajaran. Menurut Suyatno (2009: 72)

bahwa model pembelajaran kooperatif metode scramble adalah metode

pembelajaran yang menggunakan penekanan latihan soal yang dikerjakan

secara berkelompok yang memerlukan adanya kerjasama antar anggota

kelompok dengan berpikir kritis sehingga dapat lebih mudah dalam mencari

penyelesaian soal.

Page 51: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

36

Sesuai kelebihan metode scramble, setiap anggota kelompok

bertanggungjawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya,

setiap anggota kelompok harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok

mempunyai tujuan yang sama, setiap anggota kelompok harus membagi tugas

dan tanggungjawab yang sama di antara anggota kelompoknya, setiap

anggota kelompok akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual

materi yang ditangani dalam kelompok, sehingga setiap siswa tidak ada yang

diam karena individu di kelompok diberi tanggungjawab akan keberhasilan

kelompoknya. Sehingga setiap siswa akan berpartisipasi aktif, serta memiliki

pemahaman sendiri, dan akan mempengaruhi minat belajar siswa.

E. Pengaruh Metode Ceramah terhadap Minat Belajar IPS Siswa

Nana Sudjana (2005: 77), ceramah adalah penuturan bahan pelajaran

secara lisan.Pola komunikasi metode ceramah terjadi hanya satu arah, yakni

dari sumber belajar (guru) kepada siswa.Selama berlangsungnya ceramah

guru bisa menggunakan alat-alat pembantu seperti gambar-gambar bagan,

agar uraiannya menjadi jelas. Modal utama dalam perhubungan guru dengan

murid adalah berbicara. Tidak semua guru memiliki ketrampilan berbicara

yang dapat menarik perhatian siswa. Sejalan dengan pendapat Roestiyah

(2001: 138) bahwa jika guru bukan pembicara yang baik maka tidak mampu

menarik perhatian siswa. Hal tersebut diduga dapat mempengaruhi minat

belajar siswa menjadi rendah.

Page 52: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

37

Metode ceramah merupakan metode mengajar yang tradisional, dan yang

digunakan oleh setiap guru sejak lama. Ceramah didominasi komunikasi lisan

dari guru/ pengajar (Ridwan Abdullah Sani, 2014: 158). Sedangkan, peranan

murid dalam metode ceramah yang penting adalah mendengarkan dengan

teliti serta mencatat yang pokok yang dikemukakan oleh guru (Suryobroto,

1986: 19). Hal itu mencerminkan bahwa siswa pasif atau kurang

berpartisipasi dalam pembelajaran.

Melihat dari keunggulan yang dimiliki metode ceramah salah satunya

adalah dapat menyajikan materi yang luas dalam waktu yang singkat. Terlihat

bahwa tujuan pendidik sudah terpenuhi, namun terpenuhinya tujuan pendidik

belum tentu sudah membuat siswa memiliki pemahaman tentang materi

tersebut. Adanya siswa yang belum paham menjadi tanggungjawab guru

karena mungkin melalui penjelasan yang diberikan kurang dimengerti siswa.

Sehingga siswa kurang memiliki rasa tanggungjawab yang diduga

mengakibatkan siswa kurang tertarik, kurang perhatian selama pembelajaran.

F. Definisi Operasional

1. Metode Scramble

Metode scramble merupakan sebuah permainan berupa kegiatan

menyusun kembali atau mengurutkan kata, kalimat maupun paragraf yang

sebelumnya sudah dikacaukan untuk disusun kembali. Permainan ini

dilakukan secara kelompok, dapat berupa acak kata, kalimat, dan

paragraf.

Page 53: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

38

2. Metode Ceramah

Metode ceramah merupakan pemberian informasi dari guru kepada siswa

secara lisan.Setelah guru menjelaskan materi, guru memberikan

penugasan LKS di akhir pembelajaran, sesekali guru juga memberikan

tanya jawab.

3. Minat Belajar IPS

Minat Belajar IPS adalah suatu keadaan tertarik pada pelajaran IPS,

memusatkan perhatian selama pembelajaran, terlibat dalam aktivitas/

partisipasi belajar mengajar. Keadaan tertarik, memusatkan perhatian,

serta berpartisipasi terhadap pembelajaran juga dipengaruhi oleh metode

mengajar guru.

G. Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan variabel penelitian antara lain:

1. “Pengaruh Penggunaan Media Permainan Bahasa Scramble terhadap

Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Siswa Kelas II SD Bangunharjo

Tahun Pelajaran 2010/ 2011”, oleh Anggi Ellisa Murti tahun 2011. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa menggunakan media permainan bahasa

scramble berpengaruh positif terhadap penguasaan kosakata bahasa

Indonesia siswa kelas II SD Bangunharjo. Hal ini terbukti dari perbedaan

hasil posttest antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai t hitung 2,39 > ts 5% 2,023 yang

Page 54: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

39

artinya ada perbedaan yang signifikan hasil posttest antara kelompok

eksperimen dengan kelompok kontrol.

2. “Penggunaan Teknik Scramble Wacana dalam Upaya Meningkatkan

Kemampuan Membaca Pemahaman pada Siswa Kelas IV SD Sembungan

Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta”, oleh Mukhlis Hidayat tahun

2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan teknik

scramble wacana pada kelas IV SD Sambungan Bangunjiwo Kasihan

Bantul Yogyakarta dapat mengembangkan daya nalar, keberanian,

tanggung jawab, keaktifan, siswa merasa senang dan antusias dalam

mengikuti proses pembelajaran. Hasil analisis menunjukkan terdapat

peningkatan jumlah siswa yang berhasil mencapai nilai Kriteria

Ketuntasan Minimal pada pretest sebesar 17.85% akhir siklus I sebesar

57.14% dan pada akhir siklus II 85.71% sedangkan nilai rata-rata tes

pratindakan adalah sebesar 53.75, akhir siklus I sebesar 64.73, dan pada

akhir siklus II sebesar 76.07.

3. “Pengaruh Model Pembelajaran Scramble Berbantuan Kartu Pertanyaan

Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD”, oleh Ni Km Triana

Ramadani, dkk tahun 2014. Hasil analisis hasil belajar IPA pada siswa

kelompok eksperimen berada pada kategori sangat tinggi dengan rata-rata

(M) 21.03 sedangkan kelompok kontrol pada kategori sedang dengan rata-

rata (M) 13.73, pada taraf signifikan 5%. Kesimpulannya

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

scrambleberbantuan kartu pertanyaan berpengaruh signifikan terhadap

Page 55: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

40

hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD di Desa Dauhwaru, Kecamatan

Jembrana, Kabupaten Jembrana tahun ajaran 2013/ 2014.

Penelitian ini hampir sama dengan penelitian terdahulu, namun terdapat

perbedaan pada mata pelajaran dan variabel yang digunakan. Dalam

penelitian sebelumnya mata pelajaran yang digunakan adalah Bahasa

Indonesia dan IPA. Peneliti mencoba menggunakan metode scramble pada

pembelajaran IPS dan variabel yang digunakan pada penelitian ini yang

berbeda dari penelitian terdahulu adalah minat belajar siswa. Berdasarkan

penelitian yang relevan di atas, diharapkan metode scramble dapat

memberikan pengaruh positif terhadap minat belajar IPS siswa kelas V SD

Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta.

H. Kerangka Pikir

Pembelajaran IPS di sekolah dasar sebagai salah satu pembelajaran yang

memiliki cakupan materi yang cukup luas. Beberapa guru merasa kesulitan

dalam menciptakan pembelajaran yang menarik bagi siswa. Akibatnya siswa

kurang minat terhadap pembelajaran. Faktor yang mempengaruhi minat

belajar dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal. Metode

mengajar guru menjadi salah satu faktor eksternal. Guru perlu memilih

metode pembelajaran yang memasukkan unsur permainan di dalamnya.

Pembelajaran yang menyenangkan diduga dapat mempengaruhi minat belajar

siswa.

Page 56: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

41

Standar Kompetensi yang diajarkan pada mata pelajaran IPS kelas V SD

adalah Menghargai peran tokoh pejuang dan masyarakat dalam

mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan tujuan

pembelajaran diantaranya menyebutkan tokoh dan usaha dalam proklamasi

kemerdekaan, menjelaskan peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan, dan

menyebutkan sikap menghargai jasa pahlawan. Pada materi Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia ini siswa belajar menggunakan teks bacaan yang

cukup banyak. Keadaan seperti ini diduga dapat membuat minat siswa belajar

IPS menjadi rendah. Oleh karena itu dibutuhkan metode yang dapat

mengatasi keterbatasan tersebut salah satunya berupa metode

scramble.Penggunaan metode scramblepada materi ini sangat membantu

siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, serta

membantu pemahaman siswa.

Metode scramble merupakan permainan acak kata, kalimat, dan paragraf

yang diharapkan dapat menumbuhkan minat belajar siswa dalam

pembelajaran IPS. Prosedur dalam scramble dibagi menjadi kelompok,

kemudian masing-masing kelompok akan mendapatkan lembar kerja berisi

pertanyaan dan jawaban yang acak susunannya. Dalam waktu yang

ditentukan siswa harus menyusun jawaban yang acak menjadi jawaban yang

sesuai penulisan aslinya serta menemukan pasangan pertanyaan. Dengan

scramble siswa dapat mencari pasangan sambil mempelajari suatu konsep

atau topik tertentu dalam suasana yang menyenangkan. Suasana yang

menyenangkan dapat menumbuhkan minat belajar siswa.

Page 57: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

42

Metode ceramah merupakan metode konvensional yang digunakan di

sekolah, metode ini menggunakan alat dan bahan yang cukup sederhana,

selain itu pengkondisian siswa relatif mudah. Peneliti menggunakan metode

ceramah untuk dibandingkan dengan metode scramble dalam mengetahui

minat belajar IPS kelompok yang diajar dengan menggunakan metode

scrambledan kelompok yang diajar dengan menggunakan metode ceramah.

I. Hipotesis Penelitian

Bertitik tolak dari kerangka pemikiran yang telah di kemukakan, maka

penulis mengajukan hipotesis: kelompok yang diajar dengan menggunakan

metode scramble memiliki minat belajar IPS lebih tinggi daripada kelompok

yang diajar dengan menggunakan metode ceramah

Page 58: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen (experimental research).

Eksperimen dapat diartikan sebagai proses penelitian yang digunakan untuk

mencari pengaruh dari suatu perlakuan terhadap yang lain dalam kondisi yang

telah terkendali. Menurut Sugiyono (2012: 107), penelitian eksperimen

merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

Metode penelitian eksperimental menerapkan prinsip dan kaidah-kaidah

penelitian kuantitatif. Sedangkan penelitian eksperimen menurut Purwanto

(2008: 180) adalah penelitian di mana variabel yang hendak diteliti (variabel

terikat) kehadirannya sengaja ditimbulkan dengan memanipulasi

menggunakan perlakuan.

Jenis penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

quasi eksperimental research (Penelitian Eksperimen Semu). Quasi

Eksperimen adalah metode yang mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak

dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang

mempengaruhi eksperimen. Menurut Sugiyono (2012: 116) bentuk desain

eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design yang

sulit dilaksanakan. Ada dua bentuk desain quasi experimental, yaitu Time-

Series Design dan Nonequivalent Control Group Design.

Page 59: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

44

Desain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent

Control Group Design, dengan dua kelompok yakni kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen. Kelompok kontrol adalah kelompok yang diberikan

perlakuan metode ceramah, sedangkan kelompok eksperimen adalah

kelompok yang diberikan perlakuan metode baru yakni pembelajaran dengan

metode scramble. Awalnya siswa diberi pretest berupa skala minat belajar

IPS kepada kedua kelompok tersebut untuk mengetahui keadaan awal, adakah

perbedaan antara kelompok kontrol dan eksperimen. Hasil pretest yang baik

adalah apabila nilai kedua kelompok tidak berbeda secara signifikan. Apabila

digambarkan, desain penelitiannya berikut ini.

Tabel 1. Desain Nonequivalent Control Group Design

Kelompok Pretest Perlakuan Postest

A

B

X

-

Sumber: Sugiyono, 2012: 116

Keterangan:

A = kelompok eksperimen

B = kelompok kontrol

= kondisi minat belajar awal kelompok eksperimen

= kondisi minat belajar akhir kelompok eksperimen

= kondisi minat belajar awal kelompok kontrol

= kondisi minat belajar akhir kelompok kontrol

X = perlakuan atau treatment pembelajaran IPS dengan metode scramble

- = perlakuan pembelajaran IPS dengan metode ceramah

Page 60: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

45

Penelitian dengan model quasi eksperimen dilakukan oleh guru kelas di

SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta. Peneliti disini berperan sebagai

observer yang melakukan pengamatan selama pembelajaran berlangsung.

Secara keseluruhan, tahap-tahap dalam penelitian ini sebagai berikut: (1)

observasi dan wawancara awal serta mengajukan perijinan ke sekolah, (2)

pembuatan instrumen, konsultasi dengan dosen pembimbing, (3) mengadakan

koordinasi dengan guru kelas VA dan VB di SD Negeri Rejowinangun 1

Yogyakarta dalam penyusunan RPP dan menyampaikan kepada guru kelas

VB tentang kegiatan pembelajaran serta langkah-langkah metode scramble,

(4) mengecek kondisi minat belajar awal, (5) melakukan kegiatan penelitian,

(6) mengecek kondisi minat belajar setelah kegiatan penelitian, (7)

melakukan analisis data.

Paradigma penelitian eksperimen ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Paradigma Penelitian Kelas Eksperimen

Gambar 2. Paradigma Penelitian Kelas Kontrol

Perlakuan metode scramble

Perlakuan metode ceramah

Page 61: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

46

B. Tempat dan WaktuPenelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas V SD N Rejowinangun 1 Yogyakarta

yang terletak di Jalan Ki Penjawi no.12, Kelurahan Rejowinangun,

Kecamatan Kota Gede, Kabupaten Kota Yogyakarta. Peneliti memilih SD

N Rejowinangun 1 Yogyakarta sebagai tempat penelitian karena SD ini

memenuhi kriteria untuk dilakukan penelitian serta memiliki kelas paralel

dengan perbandingan jumlah siswa dan umur siswa yang hampir

sama.Setting kelas nya pun sama, yaitu sama-sama dilantai 2 dan berada

ditengah.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2016 (pengambilan data).

Jadwal pelaksanaan penelitian dijelaskan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Hari, tanggal Kelas VA

(kelompok

eksperimen)

Jam

ke-

Kelas VB

(kelompok

kontrol)

Jam

ke-

Senin, 11 April 2016 Pre-test 3 Pre-test 4

Rabu, 13 April 2016 Perlakuan 1 3 & 4 Perlakuan 1 5 & 6

Jumat, 15 April 2016 Perlakuan 2 5 & 6 Perlakuan 2 3 & 4

Rabu, 20 Apil 2016 Perlakuan 3 3 & 4 Perlakuan 3 5 & 6

Jumat, 22 April 2016 Perlakuan 4 5 & 6 Perlakuan 4 3 & 4

Senin, 25 April 2016 Post-test 3 Post-test 4

C. Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah kelas V (A,B,C)SD Negeri Rejowinangun 1

Yogyakarta sejumlah 72 siswa, kelas A terdiri dari 24 siswa, kelas B terdiri

dari 25 siswa dan kelas C terdiri dari 23 siswa. Penentuan kelas yang

Page 62: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

47

digunakanpeneliti menggunakan undian. Kemudian diperoleh dua kelas

sebagai subjek penelitian yaitu kelas VA dan VB.Dari kedua kelas ini

kemudian diundi lagi untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Hasil pengundian peneliti diperoleh kelas VB sebagai kelompok

eksperimen yang mendapatkan perlakuan menggunakan metode scramble,

dan kelas VA sebagai kelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan

metode baru, jadi tetap menggunakan metode konvensional (ceramah).

Pada ketiga kelas V (A, B, C) memiliki guru kelas yang berbeda-beda,

akan tetapi jenjang pendidikan atau kompentensi akademik gurusama yaitu

sama-sama lulusan S1 meskipun lama mengajarnya berbeda. Pengalaman

mengajar yang berbeda tidak menimbulkan perbedaan pada cara mengajar di

kelas. Cara mengajar guru kelas V (A, B, C) pada pembelajaran IPS biasanya

menggunakan metode ceramah, karena pertimbangan materi IPS yang cukup

banyak maka guru memilih metode ceramah, penugasan, dan tanyajawab.

D. Variabel Penelitian

Nana Syaodih Sukmadinata (2009:194) mengungkapkan bahwa variabel

merupakan hal, segi, aspek, atau komponen yang bervariasi serta memiliki

kualitas atau karakteristik. Menurut Sugiyono (2012: 38) variabel penelitian

adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian di tarik kesimpulannya. Dalam penelitian eksperimen hubungan

sebab-akibat dirancang sebagai desain eksperimen yang dibedakan antara

Page 63: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

48

variabel yang memberi pengaruh/ penyebab atau variabel bebas (independent

variable) disimbolkan dengan X, dan variabel akibat atau variabel terikat

(dependent variable) disimbolkan dengan Y. Berdasarkan hal tersebut, maka

penelitian ini terdiri dari:

1. Variabel Bebas : metode scramble

2. Variabel Terikat : minat belajar IPS

E. Teknikdan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh

peneliti untuk mengumpulkan data (Suharsimi Arikunto, 2007: 100).

Penelitian ini menggunakan 2 macam metode pengumpulan data yaitu

Skalaminat danmetode dokumentasi.

a) SkalaMinat

Skala Minat adalah deskripsi mengenai aspek kepribadian individu.

Item pada skala minat berupa terjemahan dari indikator keperilakuan guna

memancing jawaban yang tidak secara langsung menggambarkan keadaan

diri subjek, yang biasanya tidak disadari responden.

Skala Minat dibedakan menjadi dua, yaitu 1) skala terbuka, berisi

pertanyaan atau pernyataan yang bisa dijawab bebas oleh responden, dan

2) skala tertutup, berisi pertanyaan atau pernyataan yang memiliki

alternatif jawaban yang tinggal dipilih responden (Nana Syaodih

Sukmadinata, 2010: 219). Penelitian ini menggunakan skala minat tertutup

Page 64: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

49

yang dibagikan kepada semua siswa untuk mengetahui perkembangan

minat belajar IPS siswa.

b) Metode Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh

dalam observasi dan memberikan gambaran yang nyata mengenai kegiatan

belajar di kelas. Dokumen yang diamati berupa RPP buatan guru dan foto

aktivitas siswa setelah penelitian.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Tim Penyusun

Kamus Pusat Bahasa, 2001: 437) diartikan sebagai alat untuk mengerjakan

sesuatu atau sarana penelitian untuk mengumpulkan data sebagai bahan

pengolahan. Sebelum instrumen penelitian disusun, perlu di buat terlebih

dahulu kisi-kisi penyusunan instrumen tersebut.

Instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur adanya

pengaruh metode scramble terhadap minat belajar IPS siswa kelas V SD.

Atas dasar tersebut, maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalahskala minat.

Skala minat diberikan kepada siswa untuk mengetahui minat belajar siswa

dalam kegiatan pembelajaran IPS dengan metode scramble. Skala minat

berisi pernyataan positif dan negatif tentang minat belajar siswa pada

pembelajaran IPS dengan metode scramble. Skala minat dalam bentuk

checklist pernyataan dengan empat pilihan jawaban. Kisi-kisi skala minat

belajar IPSkemudian dirumuskan menjadi butir-butir instrumen, butir

Page 65: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

50

instrumen yang digunakan dalam penelitian ini mengadaptasi dari skala

yang telah digunakan oleh peneliti sebelumnya yaitu pendapat dari Dwi

Okta Anggraini (2008:180) dan Ely Azlillah ( 2009: 127). Jika dalam skala

minat belajar oleh Dwi Okta Anggraini digunakan pada mata pelajaran IPS

dan untuk kelas IX atau kelas III SMP, sedangkan skala Ely Azlillah

digunakan pada pelajaran matematika kelas V SD. Indikator perasaan

senang, perhatian, dan partisipasi peneliti mengadaptasi dari skala Dwi

Okta Anggraini dan Ely Azlillah. Kisi-kisi skala minat belajar IPS

penelitian ini adalah sebagai berikut.

Tabel 3. Kisi-Kisi Skala Minat Belajar IPS

No. Indikator Butir Pernyataan Jumlah

Butir Positif (+) Negatif(-)

1

2

3

Perasaan senang terhadap

IPS

Perhatian dalam

pembelajaran IPS

Partisipasi dalam

pembelajaran IPS

1,2,3,4,5

10,11,12,13

18,19,20,21,22

6,7,8,9

14,15,16,17

23,24,25,26, 27

9

8

10

Jumlah 14 13 27

Tersedia 4 alternatif jawaban untuk setiap butir pernyataan skala yaitu:

1. Selalu, jika responden selalu melakukan apa yang dimaksud dalam

butir pernyataan.

2. Sering, jika responden lebih sering melakukan daripada tidak

melakukan apa yang dimaksud dalam butir pernyataan.

3. kadang-kadang, jika responden lebih sering tidak melakukan apa yang

dimaksud dalam butir pernyataan.

4. tidak pernah, jika responden sama sekali tidak melakukan apa yang

dimaksud dalam butir pernyataan.

Page 66: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

51

Dalam mengukur minat belajar IPS dalam penelitian ini menggunakan

aturan skoring. Purwanto (2008: 196) mengungkapkan bahwa aturan

skoring harus mempunyai konsistensi baik dalam peringkat maupun

interval antar ukuran. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan aturan

skoring yang dimodifikasi. Berikut aturan skoring instrumen minat belajar

IPS dalam penelitian ini.

Tabel 4. Aturan Skoring Instumen Minat Belajar IPS

Pernyataan

Pilihan Jawaban

Tidak

Pernah

Kadang-

kadang Sering Selalu

Positif (+) 1 2 3 4

Negatif (-) 4 3 2 1

F. Validitas Isi, Uji Daya Diskriminasi Aitem dan Uji Estimasi Reliabilitas

Persyaratan penting dan harus dimiliki oleh suatu alat ukur pengumpulan

data yang baik adalah memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Suatu

alat pengumpulan data diharapkan dapat mengukur apa yang sebenarnya

hendak diukur. Alat ukur yang memenuhi syarat akan menghasilkan

penelitian yang benar dan dapat menggambarkan keadaan yang sesungguhnya

dari masalah yang diselidiki.

1. Validitas Isi

Menurut Saifuddin Azwar (2012: 93) validitas adalah sejauh mana

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi

ukurnya. Suatu instrumen atau alat ukur dikatakan mempunyai validitas

yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau

Page 67: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

52

memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya

pengukuran tersebut.

Pengujian validitas suatu alat ukur berkualitas baik atau valid jika item

tersebut mempunyai dukungan yang kuat terhadap skor total. Sugiyono

(2012: 177) menyatakan bahwa untuk menguji validitas dapat digunakan

pendapat para ahli (expert judgment). Dalam hal ini, instrumen yang telah

disusun dikonsultasikan dengan Ibu Sekar Purbarini Kawuryan, M. Pd

selaku dosen pembimbing skripsi. Peneliti meminta bantuan pada dosen

ahli untuk memberikan pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun

dan selanjutnya diuji cobakan.Konsultasi pertama beliau memberikan

saran perbaikan agar pernyataan mewakili indikator yang telah ditentukan.

Konsultasi kedua saran perbaikan agar indikator memiliki porsi pernyataan

positif dan negatif yang seimbang, selain itu saran untuk menghindari

penggunaan kata yang menyudutkan pada pilihan jawaban, misalnya

penggunaan kata “selalu/ sering/ tidak” pada pernyataan, serta

menghilangkan kata “jika” pada pernyataan. Dosen ahli memutuskan

instrumen tersebut layak digunakan setelah peneliti memperbaiki

instrumen tersebut.

2. Uji Daya Diskriminasi Aitem Skala Minat

Syaifuddin Azwar (2012:86), “semua item yang mencapai koefisien

korelasi minimal 0.30 daya bedanya dianggap memuaskan”. Dari hasil uji

diskriminasi33 item skala minat yang telah diuji cobakan pada 22

responden, diperoleh6 butir item yang gugur yaitu aitem 3,7,9,13,21,24dan

Page 68: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

53

diperoleh 27 butir item diskriminasi tinggi dengan 14 aitem positif dan 13

aitem negatif. Hasil dari uji daya diskriminasi aitem yang telah dilakukan

terhadap aitem-aitem yang terdapat pada skala minat telah diseleksi dan

ditampilkan pada tabel lampiran 4.

3. Uji Estimasi Reliabilitas Skala Minat

Sebuah tes dapat dikatakan memiliki reliabel yang tinggi jika tes tersebut

dapat memberikan ketetapan, artinya memberikan hasil yang tetap dalam

jangka waktu tertentu. Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa

suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpulan data, karena instrumen tersebut dianggap baik.

Hasil perhitungan estimasi reliabilitas menggunakan aplikasi komputer

yaitu SPSS V. 13 dan didapat reliabilitas skala minat belajar siswa sebesar

0,896. Saifuddin Azwar ( 2012:9), hasil ukur skala psikologi harus tinggi

reliabilitasnya secara psikometrik dikarenakan relevansi isi dan konteks

kalimat yang digunakan sebagai stimulus pada skala psikologi lebih

terbuka terhadap berbagai sumber eror. Menurut Suharsimi Arikunto

(2009: 319), reliabilitas tinggi jika ≥0,80. Sehingga, dapat disimpulkan

bahwa instrumen yang digunakan reliabel dan layak digunakan untuk

penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

Page 69: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

54

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam

pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami (Sugiyono, 2012: 335). Tujuannya

agar data yang diperoleh dapat digunakan untuk menjawab rumusan yang

sudah ditetapkan. Teknik analisis statistik data yang digunakan adalah

analisis deskriptif.

Dalam penelitian ini, setelah data dari nilai kondisi awal dan kondisi akhir

dari eksperimen dan kelas kontrol telah terkumpul, maka langkah awal adalah

data minat belajar kedua kelas ditabulasikan pada tabel. Kemudian langkah

selanjutnya menganalisis data dengan membandingkan nilai rata-rata (mean)

yang dimiliki kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Apabila skor rata-rata kondisi akhir kelompok eksperimen lebih tinggi dari

kelompok kontrol maka hipotesis diterima. Namun apabila skor rata-rata

kondisi akhir kelompok eksperimen sama dengan atau lebih kecil dari

kelompok kontrol maka hipotesis ditolak.

Page 70: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini didapat dari data yang diperoleh selama penelitian di

SD Negeri Rejowinangun 1, secara umum ada dua yaitu sebelum treatment

dan sesudah treatment. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah

kelompok yang diajar menggunakan metode scramble memiliki minat belajar

IPS lebih tinggi daripada kelompok yang diajar menggunakan metode

ceramah. Berikut dijelaskan secara lebih rinci mengenai hasil penelitian yang

telah dilakukan.

1. Hasil Skala Minat Belajar IPS pada Kondisi Awal

Hasil skala kondisi awal pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

dilakukan dengan cara menyebarkan skala kepada siswa. Kondisi awal

kelas eksperimen dilaksanakan pada 11 April 2016 dan diperoleh skor

tertinggi sebesar 89, skor terendah 60, serta skor rata-rata sebesar 74.

Kondisi awal kelas kontrol dilaksanakan pada tanggal 11 April 2016 dan

diperoleh skor tertinggi sebesar 93, skor terendah 62, serta skor rata-rata

sebesar 74,375. Hasil kondisi awal kedua kelas tersebut dapat dilihat pada

lampiran 7 dan 9.

Langkah selanjutnya disusun tabel distribusi frekuensi, menurut

Sugiyono (2010: 35) yaitu dengan mencari kelas interval (1+ 3.3 log n),

mencari rentang data (nilai maximal-minimal), dan menentukan panjang

Page 71: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

56

kelas. Berikut ini tabel distribusi frekuensi minat belajar IPS kelas

eksperimen dan kelas kontrol pada kondisi awal.

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Minat Belajar IPS Kelas Eksperimen pada

Kondisi Awal

No Kelas Interval Frekuensi Frekuensi

Relatif

Frekuensi

Kumulatif

1 84,5 – 89,3 2 8% 2

2 79,6 – 84,4 5 20% 7

3 74,7 – 79,5 4 16% 11

4 69,8 – 74,6 7 28% 18

5 64,9 – 69,7 4 16% 22

6 60,0 – 64,8 3 12% 25

Jumlah 25 100%

Untuk memperjelas deskripsi data, diagram batang distribusi

frekuensi minat belajar IPS kelas eksperimen pada kondisi awal sebagai

berikut:

Gambar 3. Diagram Batang Minat Belajar IPS Kelas Eksperimen pada Kondisi

Awal

0

1

2

3

4

5

6

7

8

84,5 – 89,3 79,6 – 84,4 74,7 – 79,5 69,8 – 74,6 64,9 – 69,7 60,0 – 64,8

Minat Belajar IPS Kelas Eksperimen pada Kondisi Awal

Interval

Frek

uen

si

Page 72: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

57

Dari diagram di atas, dapat dilihat sebaran data paling banyak berada

pada interval 69,8-74,6 sebanyak 7 siswa sedangkan sebaran data paling

sedikit berada pada interval 84,5-89,3 sebanyak 2 siswa.

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Minat Belajar IPS Kelas Kontrol pada

Kondisi Awal

No Kelas Interval Frekuensi Frekuensi

Relatif

Frekuensi

Kumulatif

1 88,5 – 93,7 2 8,33% 2

2 83,2 – 88,4 2 8,33% 4

3 77,9 - 83,1 4 16,67% 8

4 72,6 – 77,8 4 16,67% 12

5 67,3 – 72,5 6 25% 18

6 62,0 – 67,2 6 25% 24

Jumlah 24 100%

Untuk memperjelas deskripsi data, diagram batang distribusi

frekuensi minat belajar IPS kelas kontrol pada kondisi awal sebagai

berikut:

Gambar 4. Diagram Batang Minat Belajar IPS Kelas Kontrol pada Kondisi

Awal

0

1

2

3

4

5

6

7

88,5 – 93,7 83,2 – 88,4 77,9 - 83,1 72,6 – 77,8 67,3 – 72,5 62,0 – 67,2

Minat Belajar IPS Kelas Kontrol pada Kondisi Awal

Interval

Frek

uen

si

Page 73: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

58

Dari diagram diatas, dapat dilihat sebaran data paling banyak berada

pada interval 62,0-67,2 dan 67,3-72,5 masing-masing sebanyak 6 siswa

sedangkan sebaran data paling sedikit berada pada interval 83,2-88,4 dan

88,5-93,7 masing-masing sebanyak 2 siswa.

2. Hasil Skala Minat Belajar IPS pada Kondisi Akhir

Kondisi akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan

setelah treatment. Kondisi akhir pada kedua kelas dilakukan pada tanggal

25 April 2016. Hasil minat belajar kondisi akhir dilakukan dengan cara

menyebarkan skala minat belajar IPS kepada seluruh siswa di kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Skala minat belajar IPS yang digunakan

pada kondisi awal dan kondisi akhir sama.

Data hasil skala kondisi akhir pada kelas eksperimen yaitu diperoleh skor

tertinggi sebesar 93, skor terendah 63, serta rata-rata skor sebesar 79,36.

Data hasil kondisi akhir kelas kontrol yaitu diperoleh skor tertinggi 93,

skor terendah sebesar 64, serta rata-rata skor sebesar 75,83. Data

perolehan skor kondisi akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

disajikan dalam lampiran 8 dan 10.

Langkah selanjutnya disusun tabel distribusi frekuensi, menurut

Sugiyono (2010: 35) yaitu dengan mencari kelas interval (1+ 3.3 log n),

mencari rentang data (nilai maximal-minimal), dan menentukan panjang

kelas. Berikut ini tabel distribusi frekuensi minat belajar IPS kelas

eksperimen dan kelas kontrol pada kondisi akhir.

Page 74: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

59

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Minat Belajar IPS Kelas Eksperimen pada

Kondisi Akhir

No Kelas Interval Frekuensi Frekuensi

Relatif

Frekuensi

Kumulatif

1 88,5 – 93,5 3 12% 3

2 83,4 – 88,4 5 20% 8

3 78,3 – 83,3 7 28% 15

4 73,2 – 78,2 5 20% 20

5 68,1 – 73,1 2 10% 22

6 63,0 – 68,0 3 15% 25

Jumlah 25 100%

Untuk memperjelas deskripsi data, diagram batang distribusi

frekuensi minat belajar IPS kelas eksperimen pada kondisi akhir sebagai

berikut:

Gambar 5. Diagram Batang Minat Belajar IPS Kelas Eksperimen pada Kondisi

Akhir

Dari diagram di atas, dapat dilihat sebaran data paling banyak berada

pada interval 78,3-83,3 sebanyak 7 siswa sedangkan sebaran data paling

sedikit berada pada interval 68,1-73,1 sebanyak 2 siswa.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

88,5 – 93,5 83,4 – 88,4 78,3 – 83,3 73,2 – 78,2 68,1 – 73,1 63,0 – 68,0

Minat Belajar IPS Kelas Eksperimen pada Kondisi Akhir

Interval

Fre

kue

nsi

Page 75: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

60

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Minat Belajar IPS Kelas Kontrol pada

Kondisi Akhir

No Kelas Interval Frekuensi Frekuensi

Relatif

Frekuensi

Kumulatif

1 89,4 – 94,4 2 8,33% 2

2 84,3 – 89,3 2 8,33% 4

3 79,3 – 84,2 3 12,5% 7

4 74,2 – 79,2 5 20,83 12

5 69,1 – 74,1 4 16,67% 16

6 64,0 – 69,0 8 33,33% 24

Jumlah 24 100%

Untuk memperjelas deskripsi data, diagram batang distribusi

frekuensi minat belajar IPS kelas kontrol pada kondisi akhir sebagai

berikut:

Gambar 6. Diagram Batang Minat Belajar IPS Kelas Kontrol pada Kondisi

Akhir

Dari diagram diatas, dapat dilihat sebaran data paling banyak berada

pada interval 64,0-69,0sebanyak 8 siswa sedangkan sebaran data paling

sedikit berada pada interval 84,3-89,3 dan 89,4-94,4 masing-masing

sebanyak 2 siswa.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

89,4 – 94,4 84,3 – 89,3 79,3 – 84,2 74,2 – 79,2 69,1 – 74,1 64,0 – 69,0

Minat Belajar IPS Kelas Kontrol pada Kondisi Akhir

Interval

Fre

kue

nsi

Page 76: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

61

Pada kelas eksperimen dapat diketahui bahwa rata-rata dari

keseluruhan data sebesar 79,36 dengan standar devasi (SD) sebesar 7,55

dan std. Error Mean sebesar 1,51 sedangkan pada hasil data

kondisi akhir pada kelas kontrol rata-ratanya sebesar 75,83 dengan

standar deviasi (SD) sebesar 8,08 dan std. Error Mean sebesar

1,65. Dengan demikian, perbedaan rerata diantara dua kelas tersebut

yaitu 3,53 sehingga minat belajar IPS kelas eksperimen dan kelas kontrol

terjadi perbedaan pengaruh yang berarti bahwa Ha diterima dan Ho

ditolak.Data perbandingan skor rata-rata hasil skala minat belajar IPS

siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol selanjutnya disajikan dalam

bentuk diagram sebagaimana yang terdapat pada gambar 7.

Gambar 7. Diagram Batang Perbandingan Rata-rata Hasil Skala Minat

Belajar IPS di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Keterangan:

KE : Kelas Eksperimen

KK : Kelas Kontrol

74

79.36

74.37

75.83

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

Rata-rata KondisiAwal KE

Rata-rata KondisiAkhir KE

Rata-rata KondisiAwal KK

Rata-rata KondisiAkhir KK

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Perbandingan Rata-Rata Hasil Angket Minat Belajar IPS Siswa

Page 77: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

62

B. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah rumusan

hipotesis yang diajukan terima atau ditolak. Rumusan hipotesis yang diajukan

yaitu kelompok yang diajar dengan menggunakan metode scramble memiliki

minat belajar IPS lebih tinggi daripada kelompok yang diajar dengan

menggunakan metode ceramah pada kelas V SD Negeri Rejowinangun 1

Yogyakarta.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan skor rata-rata

hasil skala minat belajar IPS siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

Hipotesis diterima jika perbandingan skor rata-rata pada kondisi akhir kelas

eksperimen lebih besar dibandingkan skor rata-rata kelas kontrol. Hipotesis

ditolak apabila perbandingan skor rata-rata pada kondisi akhir kelas

eksperimen sama dengan atau lebih kecil dibandingkan rata-rata kelas

kontrol.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa skor rata-rata kondisi akhir kelas

eksperimen adalah 79,36 dan kelas kontrol 75,83. Hal tersebut menunjukkan

bahwa hasil kondisi akhir antara kelas eksperimen dan kelas kontrol terdapat

perbedaan yang menonjol, yaitu kelas eksperimen memperolah skor rata-rata

lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.

Berdasarkan perolehan skor rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol,

maka kelompok yang diajar dengan menggunakan metode scramble memiliki

minat belajar IPS lebih tinggi daripada kelompok yang diajar dengan

menggunakan metode ceramah.

Page 78: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

63

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukan bahwa kelompok yang diajar dengan

menggunakan metode scramble memiliki minat belajar IPS lebih tinggi

daripada kelompok yang diajar dengan menggunakan metode ceramah. Skor

rata-rata kondisi akhir kelas eksperimen yang diajar menggunakan metode

scramble sebesar 79,36 dan skor kelas kontrol yang diajar menggunakan

metode ceramah sebesar 75,83. Berdasarkan hasil penelitian, jika diamati dari

minat belajar IPS yang tercermin dalam sikap siswa selama pembelajaran

sangat terlihat perbedaannya. Secara keseluruhan, metode mengajar guru

dengan ceramah/ kontekstual pada saat pembelajaran IPS di kelas kontrol

berjalan dengan baik. Namun, siswa kurang antusias dalam proses

pembelajaran, serta kurang dapat menerima materi Proklamasi Kemerdekaan

dengan cepat karena siswa hanya mendengarkan ceramah dari guru. Sejalan

dengan pendapat Suryobroto, (1986: 19), peranan murid dalam metode

ceramah yang penting adalah mendengarkan dengan teliti serta mencatat yang

pokok yang dikemukakan oleh guru. Selain itu ketika guru mengajukan

pertanyaan harus mengulang pertanyaan dua sampai tiga kali karena siswa

menjawab pertanyaan perlu berpikir lama dalam mengulang materi.

Sebaliknya ketika pembelajaran IPS di kelas eksperimen siswa lebih antusias

serta lebih mudah menerima materi Proklamasi Kemerdekaan, serta dapat

menjawab atau mengulang materi dengan cepat dan tepat. Hal ini sesuai

dengan Suyatno (2009: 72) bahwa scramble adalah suatu metode belajar yang

menggunakan kartu soal dan kartu jawaban yang dipasangkan atau diurutkan

Page 79: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

64

menjadi urutan logis. Setiap kelompok saling berkompetisi untuk

menyelesaikan tugas dalam waktu yang telah ditentukan. Kondisi demikian

akan menimbulkan perasaan senang dalam belajar, siswa lebih

memperhatikan pelajaran dan lebih antusias.

Kelompok yang diajar dengan menggunakan metode scramble

menunjukkan perasaan senang terhadap pembelajaran IPS, karena siswa dapat

belajar sambil bermain sehingga tidak merasa jenuh. Sejalan dengan pendapat

Soeparno (1988: 59) yang mengatakan bahwa scramble salah satu permainan

bahasa untuk memperoleh suatu ketrampilan dengan cara yang

menggembirakan. Selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode

scramble siswa melakukan diskusi kelompok atau berinteraksi dengan

temannya dalam menemukan dan memahami konsep dalam proses

pembelajaran, karena dengan berinteraksi siswa akan lebih mudah menyerap

materi pelajaran. Menurut Suyatno (2009: 72) model pembelajaran kooperatif

metode scramble adalah metode pembelajaran yang menggunakan penekanan

latihan soal yang dikerjakan secara berkelompok yang memerlukan adanya

kerjasama antar anggota kelompok dengan berpikir kritis sehingga dapat lebih

mudah dalam mencari penyelesaian soal.

Kelompok yang diajar menggunakan metode ceramah menunjukkan siswa

kurang tertarik memperhatikan guru saat pembelajaran IPS. Beberapa siswa

sibuk dengan aktivitasnya sendiri ataupun dengan teman selama proses

pembelajaran IPS, sehingga tidak memperhatikan penjelasan guru. Sejalan

dengan pendapat Roestiyah (2001: 138) bahwa jika guru bukan pembicara

Page 80: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

65

yang baik maka tidak mampu menarik perhatian siswa. Kegiatan siswa yang

diajar dengan menggunakan metode ceramah yaitu mendengarkan penjelasan

guru kemudian diakhiri dengan penugasan di LKS, sesekali guru juga

melakukan tanya jawab dengan siswa. Sehingga menyebabkan siswa kurang

berpartisipasi selama pembelajaran IPS. Hal ini sesuai dengan pendapat

Suryobroto (1986: 19) bahwa peranan murid dalam metode ceramah yang

penting adalah mendengarkan dengan teliti serta mencatat yang pokok yang

dikemukakan oleh guru.

Page 81: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa

kelompok yang diajar dengan menggunakan metode scramble memiliki minat

belajar IPS lebih tinggi daripada kelompok yang diajar dengan menggunakan

metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1Yogyakarta

tahun ajaran 2015/2016. Hal ini terlihat dari besarnya skor rata-rata skala

minat belajar IPS pada kondisi akhir kelas eksperimen yang lebih besar

dibanding kelas kontrol. Pada kondisi akhir, skor rata-rata di kelas

eksperimen yaitu 79,36 sedangkan skor rata-rata di kelas kontrol yaitu 75,83.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dan hasil penelitian, maka dapat diajukan

saran bagi peneliti lain sebagai berikut.

1. Dapat melakukan penelitian pengaruh metode scramble dengan

pengambilan sampel yang lebih banyak dan digeneralisasikan tehadap

populasi.

2. Dapat melakukan penelitian tentang penggunaan metode scramble pada

mata pelajaran yang lain.

Page 82: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

67

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Susanto. (2013). Teori Belajar dan Mengajar di SD. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Anggi Ellisa Murti. (2011). Pengaruh Penggunaan Media Permainan Bahasa

Scrambleterhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Siswa Kelas II

SD Bangunharjo Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi. Yogyakarta: FIP

UNY.

Aris Shoimin. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Baharuddin. (2009). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media.

Budinuryanto, J. dkk. (1997). Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Jakarta:

Depdikbud.

Dadan Djuanda. (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Komunikatif dan

Menyenangkan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Departemen Pendidikan Nasional.

Dakir. (2008). Dasar-dasar Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dapriansyah,dkk. (2013). “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial” Jurnal Skripsi. Diakses dari

www.jurnal.fkip.unila.ac.id tanggal 11 Februari 2016 pukul 12.50 WIB.

Djali. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Djemari Mardapi. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes.

Jogjakarta: Mitra Cendikia Press.

Dwi Okta Anggraini (2008). Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas

VIII C SMP Negeri 3 Sewon pada Mata Pelajaran IPS melalui Metode

Penilaian Instan (Instan Assessment). Diakses dari www.digilibuny.ac.id

tanggal 11 Februari 2016 pukul 17.05 WIB.

Eni Dwiyaningsih. (2011). Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman

Dengan Teknik ScrambleI Wacana pada Siswa Kelas VB SD Negeri

Condongcatur, Sleman, Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: FIP UNY.

Elly Azlillah. (2009). Pengaruh Token Economy Terhadap Minat Belajar

Matematika pada Siswa Kelas V SD Negeri Samirono Catur Tunggal

Depok Sleman Yogyakarta. Diakses dari www.digilibuny.ac.id tanggal 13

Februari 2016 pukul 18.32 WIB.

Fatikhatul Jannah. (2010). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Siswa Kelas

X-4 dalam Belajar Bahasa Arab. Diakses dari www.digilib.uin-

suka.ac.id tanggal 11 Februari 2016 pukul 12:37 WIB)

Gloria Alter. (1995). The Emergence of a Diverse, Caring Community: Next Steps

in Responsive Curriculum Design for Elementary Social Studies. Diakses

Page 83: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

68

dari

www.socialstudies.org/system/files/publications/yl/1001/100101.html

Imas Kurniasih dan Berlin Sani. (2015). Ragam Pengembangan Model

Pembelajaran. Jakarta: Kata Pena.

Keke T. Aritonang.(2008). “Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa”. Jurnal Pendidikan Penabur No. 10/ Tahun ke-7/ Juni

2008(www.bpkpenabur.or.id) . Jakarta Barat: BPK Penabur.

Kokom Komalasari. (2010). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi.

Bandung: Refika Aditama.

Lisnawaty Simanjuntak. (1993). Metode Mengajar Matematika (jilid 2). Jakarta:

Rineka Cipta.

Mendiknas. (2011). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sekolah Dasar/

Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Mendiknas.

Merriam- Websteresbster. (2010), “Merriam Webster Online Dictionary” diakses

dari www.merriam–webster.com/dictionary/social%20studies tanggal 8

Februari 2016.

Miftahul Huda. (2014). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Muhibbin Syah. (2011). Psikologi Belajar Ed. Revisi-11. Jakata: PT Rajagrafindo

Persada.

Nana Sudjana. (2005). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru

Nana Syaodih. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

------------------. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya

National Council For The Social Studies (NCSS). (2010), “National Curriculum

Standards for Social Studies Executive Summary” diakses dari

www.socialstudies.org/standards/execsummary tanggal 8 Februari 2016.

Ni Km Triana Ramadani, dkk. (2014). “Pengaruh Model Pembelajaran Scramble

Berbantuan Kartu Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V

SD”. Jurnal mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan

PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)

Pipit Sugiharti. (2011). “Penggunaan Metode scramble pada pembelajaran fisika

untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa” Jurnal Pendidikan

Penabur-Nomor 16/Tahun ke-10/Juni 2011.

(http://scholar.google.co.id/scholar?q=jurnal+penggunaan+metode+scra

mble&hl=en&as_sdt=0,5) .Jakarta Barat: BPK Penabur.

Purwanto. (2008). Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi

Pendidikan.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Page 84: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

69

Ridwan Abdullah Sani. (2014). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Rizka Restu Ambarwati. (2010). Pengingkatan Motivasi dan Aktivitas Belajar IPS

melalui Metode Pembelajaran Scramble di Kelas VII SMPN 1 Tambak

Banyumas. Diakses dari www.digilibuny.ac.id.

Roestiyah. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara

Saifudin Azwar. (1998). Test Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

--------------------. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Sanjai Kusuma. (2011). Penerapan Metode Guided Discovery untuk

Meningkatkan Minat Belajar IPA Siswa Kelas IVA SD Sidomulyo

Magelang Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Yogyakarta: FIP UNY.

Sapriya. (2009). Pendidikan IPS. Bandung: Rosda.

Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta.

Soeparno. (1988). Media Pengajaran Bahasa. Klaten: PT Intan Pariwara.

Sugihartono. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakart: UNY Press

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

-------------------. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Suryobroto. (1986). Mengenal Metode Pengajaran di Sekolah dan Pendekatan

Baru dalam Proses Belajar Mengajar. Yogyakarta: Amarta Buku

Suyatno. (2009). Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Masmedia Buana

Pustaka.

Syaiful Bhari Djamarah. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka

Cipta.

Syaiful Sagala. (2009). Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan.

Bandung: Alfabeta.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia

Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Wina Sanjaya. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

-------------------. (2010). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Yudrik Jahja. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Page 85: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

70

LAMPIRAN

Page 86: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal
Page 87: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal
Page 88: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

73

Lampiran 3. Skala Uji Coba

Skala Minat Belajar IPS

Nama :

Kelas :

No.Absen :

Petunjuk pengisian angket

1. Bacalah dengan teliti setiap butir pertanyaan.

2. Jawablah setiap pertanyaan dengan jujur sesuai dengan keadaan diri adik-

adik yang sebenarnya.

3. Berilah tanda (√) pada kolom jawaban yang disediakan.

4. Pilihan jawabannya adalah:

Tidak pernah = jika tidak dilakukan sama sekali

Kadang-kadang = jika hanya sesekali dilakukan

Sering = jika hanya sesekali ditinggalkan/ tidak dilakukan

Selalu = jika pasti dilakukan secara rutin

5. Tidak ada jawaban yang salah dan adik-adik tidak perlu takut, karena skala

ini tidak mempengaruhi nilai.

6. Setelah diisi, silahkan dikembalikan kepada petugas.

7. Selamat mengisi .

No. Pernyataan

Jawaban

Tidak

Pernah

Kadang

-kadang Sering Selalu

1. Saya merasa pembelajaran IPS

menyenangkan.

2. Saya mempersiapkan buku IPS terlebih

dahulu sebelum pelajaran IPS dimulai.

3. Saya belajar IPS atas kemauan sendiri.

4. Saya belajar IPS saat ada waktu luang.

5. Saya membaca berulang kali materi IPS

yang belum dipahami.

6. Saya mengerjakan tugas IPS sendiri hingga

selesai.

7. Saya merasa pelajaran IPS membosankan.

8. Saya merasa belajar IPS sulit dimengerti.

9. Saya duduk di bangku paling belakang saat

mata pelajaran IPS.

10. Saya mengerjakan tugas IPS dengan asal-

asalan.

11. Saya merasa pelajaran IPS menyia-nyiakan

waktu.

12. Saya mengerjakan tugas atau PR dengan

Page 89: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

74

menyontek hasil pekerjaan teman.

13. Saya mengerjakan tugas atau PR IPS

apabila disuruh orangtua.

14. Saya belajar IPS sendiri sebelum guru

menjelaskan di kelas.

15. Saya memperhatikan saat guru menjelaskan

pelajaran IPS.

16. Saya memperhatikan penjelasan guru

dengan sungguh-sungguh.

17. Saya bersemangat mengikuti kegiatan

pembelajaran IPS

18. Saya bercanda dengan teman saat guru

menjelaskan pelajaran IPS

19. Saya bermain sendiri saat guru menjelaskan

pelajaran IPS.

20. Saya malas untuk mengikuti kegiatan

pembelajaran IPS.

21. Saya melamun saat pembelajaran IPS.

22. Saya mengobrol dengan teman ketika guru

menerangkan di depan kelas.

23. Saya bertanya pada guru tentang hal yang

belum dimengerti.

24. Saya suka membaca buku-buku IPS yang

disediakan oleh sekolah.

25. Saya senang bertanya pada orang lain

tentang IPS.

26. Saya membaca kembali pelajaran IPS di

rumah.

27. Saya berusaha mencari informasi dimana

saja dan kapan saja terkait mata pelajaran

IPS.

28. Saya berani menyampaikan pendapat di

depan kelas saat pembelajaran IPS.

29. Saya menunda-nunda mengerjakan PR IPS

jika sulit.

30. Saya diam saat menemui kesulitan pada

pelajaran IPS.

31. Saya lebih suka membaca buku cerita

daripada membaca buku IPS yang

disediakan guru.

32. Saya malu bertanya pada orang lain saat

kesulitan dalam pelajaran IPS.

33. Saya hanya belajar jika keesokan harinya

ada ulangan IPS.

Page 90: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

75

Lampiran 4. Hasil Uji Daya Diskriminasi Aitem

No. Nomor

Aitem

Corrected Item Total

Correlation Keterangan

1 Aitem 1 0.544 Diskriminasi Tinggi

2 Aitem 2 0.696 Diskriminasi Tinggi

3 Aitem 3 0.047 Diskriminasi Rendah

4 Aitem 4 0.485 Diskriminasi Tinggi

5 Aitem 5 0.549 Diskriminasi Tinggi

6 Aitem 6 0.437 Diskriminasi Tinggi

7 Aitem 7 -0.135 Diskriminasi Rendah

8 Aitem 8 0.417 Diskriminasi Tinggi

9 Aitem 9 -0.049 Diskriminasi Rendah

10 Aitem 10 0.581 Diskriminasi Tinggi

11 Aitem 11 0.594 Diskriminasi Tinggi

12 Aitem 12 0.593 Diskriminasi Tinggi

13 Aitem 13 0.060 Diskriminasi Rendah

14 Aitem 14 0.537 Diskriminasi Tinggi

15 Aitem 15 0.601 Diskriminasi Tinggi

16 Aitem 16 0.641 Diskriminasi Tinggi

17 Aitem 17 0.553 Diskriminasi Tinggi

18 Aitem 18 0.576 Diskriminasi Tinggi

19 Aitem 19 0.573 Diskriminasi Tinggi

20 Aitem 20 0.564 Diskriminasi Tinggi

21 Aitem 21 0.100 Diskriminasi Rendah

22 Aitem 22 0.567 Diskriminasi Tinggi

23 Aitem 23 0.503 Diskriminasi Tinggi

24 Aitem 24 0.093 Diskriminasi Rendah

25 Aitem 25 0.525 Diskriminasi Tinggi

26 Aitem 26 0.527 Diskriminasi Tinggi

27 Aitem 27 0.573 Diskriminasi Tinggi

28 Aitem 28 0.584 Diskriminasi Tinggi

29 Aitem 29 0.499 Diskriminasi Tinggi

30 Aitem 30 0.470 Diskriminasi Tinggi

31 Aitem 31 0.474 Diskriminasi Tinggi

32 Aitem 32 0.581 Diskriminasi Tinggi

33 Aitem 33 0.037 Diskriminasi Rendah

Page 91: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

76

Lampiran 5. Data Uji Coba Skala Minat Belajar IPS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

1 3 2 3 2 3 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 2 4 4 3 2 2 2 2 3 3 2 1 95

2 3 2 3 4 2 4 2 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 1 2 3 4 4 3 3 98

3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 1 2 3 4 2 3 3 2 3 4 2 3 4 89

4 3 2 2 3 3 2 1 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 3 72

5 2 2 2 3 2 4 2 2 4 4 4 4 2 2 3 3 2 3 2 4 3 3 4 3 2 3 1 1 3 3 3 4 3 92

6 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 2 4 3 2 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 2 3 4 4 4 3 103

7 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 2 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 4 4 112

8 2 1 2 2 2 4 2 3 4 2 3 3 1 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 1 1 3 3 3 2 1 73

9 3 2 4 2 3 4 2 3 3 3 4 3 3 1 4 4 2 3 3 4 3 3 2 2 2 3 2 1 3 2 3 3 4 93

10 2 3 3 2 2 3 2 2 4 3 2 3 3 1 2 3 2 2 2 3 3 3 4 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 83

11 2 2 2 2 3 2 3 1 4 2 2 3 4 1 2 3 2 2 2 3 3 2 4 3 2 1 2 2 1 1 2 2 3 75

12 3 4 2 3 4 4 2 3 4 2 4 4 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 4 2 4 2 3 4 3 4 4 4 3 109

13 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 1 1 3 2 3 3 4 95

14 2 1 3 1 2 2 2 3 4 2 3 3 3 1 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 77

15 2 4 4 2 2 3 1 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 2 1 2 1 1 3 3 3 4 4 97

16 2 4 2 4 3 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 2 3 2 4 2 4 4 3 4 3 105

17 2 2 4 2 2 2 2 3 3 2 4 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 1 2 2 1 2 3 3 2 3 78

18 2 2 2 4 2 2 2 3 3 3 3 4 3 2 4 2 2 3 2 3 4 3 2 2 3 2 2 1 3 3 3 3 3 87

19 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 2 2 3 2 2 2 3 3 4 4 4 95

20 3 4 2 2 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 2 4 4 2 3 4 3 3 2 2 3 3 102

21 4 4 4 4 4 3 1 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 2 1 109

22 3 4 2 3 4 4 2 3 1 4 3 4 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 2 3 4 3 4 3 107

ResData Uji Coba Angket Minat Belajar IPS

Jumlah

Page 92: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

77

Lampiran 6. Hasil Statistik Uji Daya Diskriminasi dan Reliabilitas Instrumen Skala

Minat Belajar IPS Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

aitem_1 90.4091 145.396 .544 .892

aitem_2 90.2727 135.922 .696 .888

aitem_3 90.3182 152.894 .047 .900

aitem_4 90.2727 143.541 .485 .892

aitem_5 90.2273 145.041 .549 .892

aitem_6 89.9545 145.665 .437 .893

aitem_7 91.0000 156.095 -.135 .900

aitem_8 90.1818 148.251 .417 .894

aitem_9 89.4091 154.920 -.049 .901

aitem_10 89.9091 142.658 .581 .891

aitem_11 89.5909 142.634 .594 .891

aitem_12 89.7273 145.160 .593 .891

aitem_13 90.0455 152.617 .060 .900

aitem_14 90.7273 143.255 .537 .891

aitem_15 89.8182 142.537 .601 .890

aitem_16 90.0455 141.950 .641 .890

aitem_17 90.5000 143.310 .553 .891

aitem_18 90.2727 146.589 .576 .892

aitem_19 90.1818 143.965 .573 .891

aitem_20 89.6818 145.370 .564 .892

aitem_21 89.8636 152.314 .100 .899

aitem_22 90.0909 143.801 .567 .891

aitem_23 89.8636 143.076 .503 .892

aitem_24 90.3182 151.942 .093 .900

aitem_25 90.7273 144.303 .525 .892

aitem_26 90.6364 145.766 .527 .892

aitem_27 90.7273 138.874 .573 .891

aitem_28 91.0909 140.944 .584 .890

aitem_29 90.1818 147.108 .499 .893

aitem_30 90.0455 144.331 .470 .893

aitem_31 90.0000 146.190 .474 .893

aitem_32 89.9091 142.658 .581 .891

aitem_33 90.0000 152.857 .037 .901

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.896 33

Page 93: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

78

Lampiran 7. Skala Minat Belajar IPS

Skala Minat Belajar IPS

Nama :

Kelas :

No.Absen :

Petunjuk pengisian angket

1. Bacalah dengan teliti setiap butir pertanyaan.

2. Jawablah setiap pertanyaan dengan jujur sesuai dengan keadaan diri adik-adik

yang sebenarnya.

3. Berilah tanda (√) pada kolom jawaban yang disediakan.

4. Pilihan jawabannya adalah:

Tidak pernah = jika tidak dilakukan sama sekali

Kadang-kadang = jika hanya sesekali dilakukan

Sering = jika hanya sesekali ditinggalkan/ tidak dilakukan

Selalu = jika pasti dilakukan secara rutin

5. Tidak ada jawaban yang salah dan adik-adik tidak perlu takut, karena angket

ini tidak mempengaruhi nilai.

6. Setelah diisi, silahkan dikembalikan kepada petugas.

7. Selamat mengisi

No. Pernyataan

Jawaban

Tidak

Pernah

Kadang

-kadang Sering Selalu

1. Saya merasa pembelajaran IPS

menyenangkan.

2. Saya mempersiapkan buku IPS terlebih

dahulu sebelum pelajaran IPS dimulai.

3. Saya belajar IPS saat ada waktu luang.

4. Saya membaca berulang kali materi IPS

yang belum dipahami.

5. Saya mengerjakan tugas IPS sendiri hingga

selesai.

6. Saya merasa belajar IPS sulit dimengerti.

7. Saya mengerjakan tugas IPS dengan asal-

asalan.

8. Saya merasa pelajaran IPS menyia-nyiakan

waktu.

9. Saya mengerjakan tugas atau PR dengan

menyontek hasil pekerjaan teman.

Page 94: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

79

10. Saya belajar IPS sendiri sebelum guru

menjelaskan di kelas.

11. Saya memperhatikan saat guru menjelaskan

pelajaran IPS.

12. Saya memperhatikan penjelasan guru

dengan sungguh-sungguh.

13. Saya bersemangat mengikuti kegiatan

pembelajaran IPS

14. Saya bercanda dengan teman saat guru

menjelaskan pelajaran IPS

15. Saya bermain sendiri saat guru menjelaskan

pelajaran IPS.

16. Saya malas untuk mengikuti kegiatan

pembelajaran IPS.

17. Saya mengobrol dengan teman ketika guru

menerangkan di depan kelas.

18. Saya bertanya pada guru tentang hal yang

belum dimengerti.

19. Saya senang bertanya pada orang lain

tentang IPS.

20. Saya membaca kembali pelajaran IPS di

rumah.

21. Saya berusaha mencari informasi dimana

saja dan kapan saja terkait mata pelajaran

IPS.

22. Saya berani menyampaikan pendapat di

depan kelas saat pembelajaran IPS.

23. Saya menunda-nunda mengerjakan PR IPS

jika sulit.

24. Saya diam saat menemui kesulitan pada

pelajaran IPS.

25. Saya lebih suka membaca buku cerita

daripada membaca buku IPS yang

disediakan guru.

26. Saya malu bertanya pada orang lain saat

kesulitan dalam pelajaran IPS.

27. Saya malu untuk menyampaikan pendapat

di dalam kelas saat pembelajaran IPS.

Page 95: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

80

Lampiran 8. Hasil Data Minat Belajar Awal Kelas Kontrol

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Jumlah

1 3 2 2 3 2 2 3 4 3 2 4 4 3 3 3 4 2 4 3 2 2 2 2 2 3 3 3 75

2 3 2 1 2 2 3 2 3 3 1 3 2 2 2 4 3 3 3 2 2 2 1 4 3 3 2 3 66

3 2 4 2 3 4 2 3 2 2 2 4 3 2 3 2 3 2 1 4 3 3 1 1 2 4 4 2 70

4 2 2 2 2 2 3 3 4 3 1 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 4 4 3 69

5 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 2 4 4 4 3 3 93

6 3 4 2 3 2 2 4 4 3 3 3 4 3 1 2 4 4 2 3 4 3 2 4 3 2 1 2 77

7 2 2 2 2 2 3 3 4 4 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 69

8 3 2 3 3 2 2 4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 4 4 4 4 84

9 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 1 3 3 4 4 2 71

10 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 1 3 3 3 4 3 71

11 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 64

12 2 2 2 2 2 3 4 3 4 2 2 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 3 1 3 3 3 64

13 2 3 4 2 2 1 3 2 2 1 4 4 2 2 3 4 3 4 3 2 2 1 2 3 2 3 3 69

14 4 2 2 3 2 4 4 4 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 2 3 2 3 4 3 4 3 80

15 2 4 2 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 1 2 4 2 3 3 3 4 3 80

16 2 2 1 2 2 3 2 3 3 1 2 3 2 3 4 3 2 1 2 2 2 1 3 2 3 3 3 62

17 2 2 2 2 2 1 3 2 3 2 3 4 2 2 4 3 1 3 2 2 1 2 2 4 3 4 3 66

18 2 4 2 4 2 3 4 4 3 3 4 4 2 2 3 4 2 4 3 2 3 2 2 2 3 2 3 78

19 4 2 4 3 3 2 4 4 4 2 4 4 4 3 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 4 83

20 3 2 3 3 4 4 4 3 2 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 4 2 3 4 4 4 3 85

21 2 2 2 2 2 4 4 4 3 2 2 2 2 4 4 4 2 1 3 2 2 1 4 3 4 4 4 75

22 2 3 1 2 2 2 2 4 4 1 3 4 2 3 3 3 3 4 3 2 1 2 1 1 1 3 3 65

23 2 4 3 3 4 2 3 4 3 3 4 2 2 3 3 2 3 4 4 2 2 2 2 2 3 3 3 77

24 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 3 3 92

Res

Data MinatBelajarAwalKelasKontrol

Page 96: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

81

Lampiran 9. Hasil Data Minat Belajar Akhir kelas Kontrol

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Jumlah

1 3 2 2 3 2 2 3 4 3 2 4 4 3 3 3 4 2 4 3 2 2 2 2 2 3 3 3 75

2 3 2 1 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 4 3 3 3 2 2 2 1 4 3 3 2 3 68

3 2 4 2 3 4 3 3 2 2 2 4 3 2 3 2 3 4 1 4 3 3 1 1 2 4 4 2 73

4 2 2 2 2 2 3 3 4 3 1 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 4 4 3 69

5 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 2 4 4 4 3 3 92

6 3 4 2 3 2 2 4 4 3 3 4 4 3 1 2 4 4 2 3 4 3 2 4 3 2 1 2 78

7 2 2 2 2 2 3 3 4 4 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 69

8 4 2 3 3 2 2 4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 4 4 4 4 85

9 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 3 3 4 4 2 73

10 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 1 3 3 3 4 3 71

11 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 69

12 2 2 2 2 2 3 4 3 4 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 69

13 2 3 4 2 2 1 3 2 2 1 4 4 2 2 3 4 3 4 3 2 2 1 2 3 2 3 3 69

14 4 2 2 3 2 4 4 4 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 2 3 2 3 4 3 4 3 80

15 2 4 2 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 1 2 4 2 3 3 3 4 3 80

16 3 2 1 2 2 3 2 3 3 1 2 3 2 3 4 3 3 1 2 2 2 1 3 2 3 3 3 64

17 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 4 2 3 4 3 3 3 2 2 1 2 2 4 3 4 3 70

18 2 4 2 4 2 3 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 2 4 3 2 3 2 2 2 3 2 3 79

19 4 2 4 3 2 2 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 4 84

20 4 2 3 2 4 4 4 3 4 3 2 3 4 4 2 4 4 3 3 2 2 3 4 4 3 4 3 87

21 2 2 2 2 2 4 4 4 3 2 2 2 2 4 4 4 4 1 3 2 2 1 4 4 4 4 4 78

22 2 3 1 2 2 2 2 4 4 1 3 4 2 3 3 4 3 4 3 2 1 2 1 1 1 3 3 66

23 2 4 3 3 4 2 3 4 3 3 4 2 2 3 3 3 3 4 4 2 2 2 2 3 3 3 3 79

24 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 3 3 93

Res

Data Minat Belajar Akhir Kelas Kontrol

Page 97: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

82

Lampiran 10. Hasil Data Minat Belajar Awal Kelas Eksperimen

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Jumlah

1 2 2 2 2 3 3 2 3 4 1 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 1 3 3 4 3 3 67

2 2 2 2 2 2 2 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 70

3 2 2 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 2 3 3 4 3 2 1 2 2 2 4 3 4 4 3 74

4 2 2 2 2 2 2 3 3 4 2 2 3 2 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 65

5 2 2 2 3 4 3 3 3 4 2 3 4 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 73

6 2 1 2 2 2 1 3 2 2 1 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 4 1 3 3 60

7 2 4 2 2 3 3 3 4 3 2 4 4 2 3 3 4 3 2 3 2 2 1 3 3 3 4 3 77

8 2 2 3 2 2 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 1 1 2 3 1 4 3 4 4 3 80

9 3 2 3 2 3 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 83

10 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 4 3 2 3 2 2 2 4 3 3 3 3 71

11 3 2 2 3 4 3 3 3 4 2 3 4 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 74

12 3 2 2 3 2 3 4 4 4 2 4 4 3 3 3 4 3 4 2 3 2 2 3 4 4 4 3 84

13 2 2 2 4 3 3 3 4 4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 1 4 4 3 4 3 76

14 4 2 1 2 2 2 4 4 4 2 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 73

15 4 3 2 4 4 3 4 4 4 2 4 3 2 3 3 4 4 2 3 2 2 3 4 3 3 3 3 85

16 2 1 2 2 2 3 3 4 4 1 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 4 4 3 3 69

17 2 2 1 1 2 4 4 4 4 1 4 4 2 3 4 3 3 3 1 1 1 1 3 3 4 4 3 72

18 2 1 1 2 2 3 3 4 4 2 3 3 2 3 3 3 3 1 1 1 1 2 3 3 4 2 2 64

19 3 2 3 2 3 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 83

20 2 1 1 1 2 2 4 4 4 1 4 4 2 3 4 3 3 3 1 2 1 1 3 1 1 4 3 65

21 1 2 2 2 2 4 4 4 4 2 2 4 2 3 3 3 3 3 2 4 3 1 4 4 3 4 3 78

22 2 1 1 2 2 2 3 3 4 1 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 60

23 2 2 4 4 2 3 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 1 4 4 4 4 2 89

24 2 1 1 2 4 3 4 4 4 1 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 2 4 4 4 4 4 80

25 3 2 2 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 4 4 78

Res

Data Minat Belajar Awal Kelas Eksperimen

Page 98: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

83

Lampiran 11. Hasil Data Minat Belajar Akhir Kelas Eksperimen

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Jumlah

1 4 2 2 3 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 4 3 2 2 2 2 2 3 3 4 3 3 75

2 2 2 2 2 2 2 3 3 4 2 3 3 4 3 4 4 3 2 3 2 2 3 3 4 3 4 3 77

3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 2 3 2 3 3 3 4 3 2 1 2 2 2 4 3 4 4 4 82

4 4 2 2 3 2 2 3 3 4 3 2 3 4 2 4 3 4 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 74

5 3 3 2 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 2 3 2 2 4 3 2 3 4 4 82

6 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 4 1 3 4 63

7 3 4 2 2 3 3 3 4 3 2 4 4 2 3 3 4 4 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 81

8 3 2 3 2 2 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 1 1 2 3 4 4 4 4 4 4 87

9 4 2 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2 2 4 4 3 3 3 89

10 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 4 4 3 2 3 2 2 2 4 3 3 3 3 73

11 4 2 2 3 4 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 2 3 2 2 4 3 4 3 2 3 81

12 4 3 2 3 2 3 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 3 4 2 3 2 3 3 4 4 4 4 89

13 2 2 2 4 3 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 4 4 3 4 3 79

14 4 2 1 2 2 2 4 4 4 2 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 73

15 4 3 2 4 4 3 4 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 2 3 2 2 4 4 3 3 3 3 88

16 3 1 2 2 2 3 3 4 4 1 2 2 3 3 3 4 3 2 2 2 2 2 3 4 4 4 4 74

17 2 2 1 3 2 4 4 4 4 1 4 4 3 3 4 4 4 3 1 1 1 2 3 3 4 4 4 79

18 2 1 1 2 2 3 3 4 4 2 3 3 2 3 3 3 4 2 1 1 2 2 3 3 4 2 2 67

19 3 2 3 2 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 2 2 4 4 3 3 3 87

20 2 2 1 1 2 2 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 3 3 1 2 1 3 3 3 1 4 4 74

21 3 2 2 2 2 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 3 2 4 3 1 4 4 3 4 3 84

22 4 2 1 2 4 3 3 3 4 1 2 2 2 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 68

23 3 2 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 2 93

24 2 1 1 2 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 2 3 2 4 4 4 4 4 84

25 3 2 2 3 2 4 3 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 4 4 81

Res

Data Minat Belajar Akhir Kelas Eksperimen

Page 99: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

84

Lampiran 12. Rekap Data Penelitian

Res

MinatBelajar

KelasKontrol KelasEksperimen

Awal Akhir Awal Akhir

1 75 75 67 75

2 66 68 70 77

3 70 73 74 82

4 69 69 65 74

5 93 92 73 82

6 77 78 60 63

7 69 69 77 81

8 84 85 80 87

9 71 73 83 89

10 71 71 71 73

11 64 69 74 81

12 64 69 84 89

13 69 69 76 79

14 80 80 73 73

15 80 80 85 88

16 62 64 69 74

17 66 70 72 79

18 78 79 64 67

19 83 84 83 87

20 85 87 65 74

21 75 78 78 84

22 65 66 60 68

23 77 79 89 93

24 92 93 80 84

25 - - 78 81

Page 100: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

85

Lampiran 13. Uji Statistik Deskriptif

Statistics

Minat_Awa

l_Kontrol

Minat_Akh

ir_Kontrol

Minat_Awa

l_Eksperim

en

Minat_Akh

ir_Eksperi

men N Valid 24 24 25 25

Missing 1 1 0 0

Mean 74.3750 75.8333 74.0000 79.3600

Std. Error of Mean 1.78237 1.64918 1.57268 1.51094

Median 73.0000 74.0000 74.0000 81.0000

Std. Deviation 8.73181 8.07932 7.86342 7.55469

Variance 76.245 65.275 61.833 57.073

Range 31.00 29.00 29.00 30.00

Minimum 62.00 64.00 60.00 63.00

Maximum 93.00 93.00 89.00 93.00

Sum 1785.00 1820.00 1850.00 1984.00

Page 101: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

86

Lampiran 14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Negeri Rejowinangun 1

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas / Semester : VB / II

Pertemuan ke- : 1

Alokasi Waktu : 2x 35 menit

A. Standar Kompetensi

2. Menghargai peran tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan

mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

B. Kompetensi Dasar

2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia.

C. Indikator

2.2.1 Menjelaskan beberapa usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan.

2.2.2 Menjelaskan perlunya perumusan dasar negara sebelum kemerdekaan.

D. Tujuan Pembelajaran

a. Melalui penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan beberapa usaha para tokoh

kemerdekaan dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan dengan benar.

b. Melalui penjelasan guru, siswa dapat menceritakan perlunya perumusan dasar

negara sebelum kemerdekaan dengan tepat.

E. Materi Pokok

Persiapan kemerdekaan Indonesia dan perumusan dasar negara.

F. Metode Pembelajaran

Metode : ceramah, scramble, tanya jawab

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Page 102: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

87

1. Kegiatan Awal (5 menit)

a. Pengkondisian kelas dan berdoa.

b. Presensi kelas dan siswa diminta untuk siap mengikuti pelajaran.

c. Siswa mendengarkan dan menjawab pertanyaan guru tentang materi yang

telah siswa pelajari sebelumnya yaitu Perjuangan Bangsa Indonesia

Melawan Penjajah sebagai apersepsi.

d. Siswa mendengarkan guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai.

2. Kegiatan Inti (55 menit)

a. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi pelajaran yang

telah dipelajari sebelumnya dan membaca ulang serta bertanya tentang

materi yang belum dipahaminya untuk memperoleh informasi tentang

jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan

kemerdekaan Indonesia.

b. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok-kelompok kecil.

c. Siswa dibagikan lembar kerja oleh guru, berupa kartu soal dan

kartu jawaban. (scramble)

d. Siswa diberikan waktu durasi untuk pengerjaan soal (20 menit).

e. Siswa mengerjakan soal secara berkelompok berdasarkan waktu yang

telah ditentukan.

f. Guru mengecek durasi waktu sambil berkeliling memeriksa pekerjaan

siswa.

g. Jika waktu sudah habis, semua pekerjaan siswa harus dikumpulkan, baik

sudah selesai maupun belum selesai.

h. Siswa dan guru melakukan penilaian tentang pekerjaan siswa.

i. Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang berhasil dan memberi

semangat kepada siswa yang belum cukup berhasil menjawab dengan

benar.

3. Kegiatan Akhir (10 menit)

Page 103: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

88

a. Siswa merefleksikan pelajaran yang telah mereka lakukan.

b. Siswa mendapat tugas untuk mempelajari materi berikutnya di rumah,

yaitu Tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan.

c. Siswa bersama guru menutup pelajaran IPS dengan doa.

H. Media dan Sumber Belajar

Media : Chart Bacaan dan kartu soal-kartu jawaban

Sumber :

Siti Syamsiyah, dkk. (2008). BSE Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas

5.Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Endang Susilaningsih,dkk. (2008). BSE Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI

Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

I. Lampiran

1. Bahan ajar

2. Kartu soal-kartu jawaban

3. Kunci jawaban

Page 104: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

89

LAMPIRAN 1 (MATERI AJAR)

A. Usaha dalam Mempersiapkan Kemerdekaan

Secara resmi persiapan kemerdekaan Indonesia dilakukan Badan Penyelidik

Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan

Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Mari kita bahas keduanya.

a. Persiapan kemerdekaan oleh BPUPKI

Perdana Menteri Jepang, Jenderal Kuniaki Koiso,pada tanggal 7 September

1944 mengumumkan bahwa Indonesia akan dimerdekakan kelak, sesudah tercapai

kemenangan akhir dalam perang Asia Timur Raya. Dengan cara itu, Jepang

berharap tentara Sekutu akan disambut rakyat Indonesia sebagai penyerbu negara

mereka. Pada tanggal 1 Maret 1945, Pemerintah Militer Jepang di Jawa, Kumakici

Harada,mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan

Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu

Zumbi Coosakai. BPUPKI dibentuk untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal

penting untuk mendirikan negara Indonesia merdeka.

BPUPKI resmi dibentuk pada tanggal 29 April 1945, bertepatan dengan ulang

tahun kaisar Jepang. Dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat ditunjuk menjadi ketua

didampingi dua orang ketua muda, yaitu R.P Suroso dan Ichibangase. Selain

menjadi ketua muda, R.P. Suroso juga diangkat menjadi kepala kantor tata usaha

BPUPKI dibantu Toyohiko Masudadan Mr. A.G. Pringgodigdo.Tanggal 28 Mei

1945, diadakan upacara pelantikan dan sekaligus upacara pembukaan sidang

pertama BPUPKI di gedung Chuo Sangiin (Gedung Pancasila sekarang). Berikut

ini daftar nama anggota-anggota BPUPKI.

Selama berdiri BPUPKI mengadakan dua kali masa sidang resmi, yaitu:

1. Sidang resmi pertama

Sidang resmi pertama berlangsung lima hari, yaitu 28 Mei sampai 1 Juni 1945.

Pada masa sidang resmi pertama ini, dibahas dasar negara. Banyak anggota sidang

yang memberikan pandangannya tentang bentuk negara dan dasar negara. Masa

Page 105: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

90

sidang pertama BPUPKI ini dikenang dengan sebutan detik-detik lahirnya

Pancasila. Seluruh anggota BPUPKI yang berjumlah 62 orang ditambah 6 anggota

tambahan berkumpul dalam satu ruang sidang.

2. Sidang resmi kedua

Sidang resmi kedua berlangsung tanggal 10-17 Juli 1945. Sidang ini membahas

bentuk negara, wilayah negara, kewarganegaraan, rancangan undang-undang

dasar, ekonomi dan keuangan, pembelaan negara, pendidikan dan pengajaran.

Pada termin ini, anggota BPUPKI dibagi-bagi dalam panitia-panitia kecil. Panitia-

panitia yang terbentuk antara lain Panitia Perancang Undang-Undang Dasar

(diketuai Sukarno), Panitia Pembelaan Tanah Air (diketuai Abikusno

Cokrosuyoso), dan Panitia Ekonomi dan Keuangan (diketuai Mohammad Hatta).

Di antara dua sidang resmi itu, berlangsung pula sidang tidak resmi yang

dihadiri 38 orang. Sidang yang dipimpin Bung Karno ini membahas rancangan

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang kemudian dibahas pada sidang

resmi kedua BPUPKI (10-17 Juli 1945).

b. Persiapan kemerdekaan oleh PPKI

Setelah BPUPKI menyelesaikan tugas-tugasnya, pada 7 Agustus 1945 dibentuk

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Badan ini bertugas

mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut masalah ketatanegaraan bagi

negara Indonesia baru. Badan ini beranggotakan 21 orang. Adapun yang ditunjuk

sebagai ketua adalah Ir. Sukarno,sedangkan wakil ketuanya Drs. Moh Hatta.

Sebagai penasihat ditunjuk Mr. Ahmad Subarjo. Kemudian, anggota PPKI

ditambah lagi sebanyak enam orang, yaitu Wiranatakusumah, Ki Hajar Dewantara,

Mr. Kasman Singodimejo, Sayuti Melik, Iwa Kusumasumantri, dan Ahmad

Subarjo.

Ketika PPKI terbentuk, keinginan rakyat Indonesia untuk merdeka semakin

memuncak. Memuncaknya keinginan itu terbukti dengan adanya tekad dari semua

golongan untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Golongan

muda menghendaki agar kemerdekaan diproklamasikan tanpa kerja sama dengan

Page 106: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

91

Jepang sama sekali, termasuk proklamasi kemerdekaan dalam rapat PPKI. Ada

anggapan dari golongan muda bahwa PPKI adalah badan bentukan Jepang. Di lain

pihak PPKI adalah badan yang ada untuk menyiapkan hal-hal yang perlu bagi

suatu negara. Dalam suasana seperti inilah PPKI bekerja sebagai badan yang

bertugas menyiapkan ketatanegaraan Indonesia Baru.

PPKI baru dapat bersidang sehari setelah proklamasi kemerdekaan. Selama

terbentuk PPKI melakukan beberapa kali sidang.

1. Sidang pertama dilaksanakan tanggal 18 Agustus 1945, di Gedung Kesenian

Jakarta. Pada sidang ini dihasilkan beberapa keputusan penting yang

menyangkut kehidupan ketatanegaraan serta landasan politik bagi bangsa

Indonesia yang merdeka, yaitu:

a. mengesahkan UUD1945 setelah mendapat beberapa perubahan pada

pembukannya,

b. memilih presiden dan wakil presiden, yakni Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta,

c. menetapkan bahwa Presiden untuk sementara waktu akan dibantu oleh

sebuah Komite Nasional.

2. Sidang kedua dilakukan pada hari berikutnya, tanggal 19 Agutus 1945. Sidang

hari kedua ini menghasilkan keputusan:

a. membentuk 12 departemen dan sekaligus menunjuk pemimpinnya (menteri),

b.menetapkan pembagian wilayah negara Republik Indonesia menjadi delapan

provinsi dan sekaligus menunjuk gubernurnya,

c. memutuskan agar tentara kebangsaansegera dibentuk.

3. Sidang ketiga (20 Agustus 1945) PPKI membahas tentang Badan Penolong

Keluarga Korban Perang. Sidang ketiga PPKI menghasilkan delapan pasal

ketentuan. Salah satu pasalnya, yakni pasal 2 berisi tentang pembentukan

Badan Keamanan Rakyat (BKR).

4. Sidang keempat dilakukan pada tanggal 22 Agustus 1945 membahas tentang:

a. Komite Nasional

b. Partai Nasional

Page 107: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

92

c. Badan Keamanan Rakyat.

Pada tanggal 23 Agustus 1945, Presiden Sukarno dalam pidatonya menyatakan

berdirinya tiga badan baru, yaitu Komite Nasional Indonesia (KNI), Partai

Nasional Indonesia (PNI), dan Badan Keamanan Rakyat (BKR). Sejak

dibentuknya lembaga-lembaga kenegaraan tersebut, berakhirlah tugas PPKI.

PPKI sangat berperan dalam penataan awal negara Indonesia. Walaupun

kelompok muda menganggap PPKI sebagai lembaga buatan Jepang, peran dan

jasa badan ini tidak boleh kita lupakan. Anggota PPKI telah menjalankan tugas

yang diembankan kepada mereka dengan sebaik-baiknya. Sampai akhirnya PPKI

dapat meletakkan dasar-dasar ketatanegaraan bagi negara Indonesia yang baru saja

berdiri.

B. PERUMUSAN DASAR NEGARA

Perumusan dasar negara untuk negara Indonesia yang akan berdiri dilakukan

oleh BPUPKI. Mengapa sebuah negara perlu dasar? Bagaimana proses perumusan

dasar negara kita? Mari kita bahas lebih lanjut.

a. Perlunya perumusan dasar negara

Seperti sebuah rumah, negara memerlukan dasar atau landasan. Dasar yang

kokoh memungkinkan rumah berdiri dengan mantap. Di atas dasar itulah, sebuah

negara melakukan pembangunan menuju masyarakat makmur. Di atas dasar itulah

kehidupan negara diatur dan diarahkan.

Mengingat begitu besar peran dasar negara bagi kelangsungan hidup suatu

negara, maka dasar negara harus dirumuskan dan ditetapkan. Hal-hal yang menjadi

alasan mengapa suatu dasar negara perlu dirumuskan, antara lain:

1. Nilai-nilai kepribadian bangsa perlu dirumuskan secara resmi.

Semua bangsa di dunia ini mempunyai nilai-nilai kepribadian luhur. Nilai-

nilai itu telah dihayati dari zaman ke zaman sebagai pandangandan

penghayatan hidup. Namun, nilai-nilai itu belum nyata jika belum

dirumuskan secara resmi. Nilai-nilai Pancasila seperti pengakuan adanya

Tuhan Yang Maha Esa, berperikemanusiaan, bela negara, musyawarah,

Page 108: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

93

hidup bersama dalam perbedaan, dan nilai-nilai lainnya telah ada sejak

dahulu. Dengan perumusan dasar negara nilai-nilai itu diakui secara resmi.

2. Negara memerlukan dasar untuk melangkah maju.

Negara membutuhkan dasar untuk melandasi semua kegiatan kenegaraan

yang akan dibuatnya. Semua kegiatan negara akan mendapatkan dasarnya

jika sudah ada dasar negara yang dirumuskan dan ditetapkan.

b. Perumusan dasar negara Indonesia

Dasar negara menjadi salah satu agenda pembicaraan sidang pertama

BPUPKI. Selama sidang pertama BPUPKI yang berlangsung dari tanggal 28 Mei

sampai dengan 1 Juni 1945 ada tiga tokoh yang menawarkan konsep dasar negara,

yaitu Mr. Mohammad Yamin, Prof. Dr. Mr. Supomo, dan Ir. Sukarno.

1. Pada tanggal 29 Mei 1945 Mr. M. Yamin menawarkan lima asas dasar Negara

Republik Indonesia sebagai berikut:

a. Peri Kebangsaan.

b. Peri Kemanusiaan.

c. Peri Ketuhanan.

d. Peri Kerakyatan.

e. Kesejahteraan yang berkebudayaan.

2. Dua hari kemudian, pada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Mr. Supomo,

mengajukan dasar-dasar negara sebagai berikut:

a. Persatuan.

b. Kekeluargaan.

c. Keseimbangan lahir dan batin.

d. Musyawarah.

e. Keadilan rakyat.

3. Ir. Sukarno mengusulkan konsep dasar negara dalam rapat BPUPKI tanggal 1

Juni 1945. Selain mengusulkan konsep dasar negara, Bung Karno juga

Page 109: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

94

mengusulkan nama bagi dasar negara yaitu Pancasila. Berikut ini lima dasar

yang diusulkan oleh Bung Karno.

a. Kebangsaan Indonesia.

b. Internasionalisme atau perikemanusiaan.

c. Mufakat atau demokrasi.

d. Kesejahteraan sosial.

e. Ketuhanan Yang Maha Esa.

Setelah sidang pada tanggal 1 Juni 1945 itu, BPUPKI memasuki masa jeda.

Sampai dengan saat itu belum ada rumusan dasar negara. Yang ada hanyalah

usulan dasar negara Indonesia. Sebelum masuk masa jeda itu telah terbentuk

sebuah panitia kecil yang diketuai Ir. Sukarno,dengan anggota Drs. Mohammad

Hatta, Sutarjo Kartohadikusumo, Wahid Hasjim, Ki Bagus Hadikusumo, Oto

Iskandardinata, M. Yamin, dan A. A. Maramis. Panitia kecil ini bertugas

menampung saran dari anggota BPUPKI.

Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Kecil mengadakan pertemuan dengan 38

anggota BPUPKI. Bung Karno menyebut pertemuan itu sebagai “rapat pertemuan

antara Panitia Kecil dengan anggota BPUPKI.” Pertemuan itu menampung suara-

suara dan usul-usul lisan dari anggota BPUPKI. Dalam pertemuan itu juga

dibentuk Panitia Kecil lain, yang beranggota sembilan orang. Panitia ini dikenal

dengan nama Panitia Sembilan.Anggota Panitia Sembilan terdiri dari Ir. Sukarno,

Drs. Moh. Hatta, Mr. M. Yamin, Mr. Ahmad Subarjo, Mr. A. A. Maramis,

Abdulkadir Muzakir, Wahid Hasyim, H. Agus Salim, dan Abikusno

Cokrosuyoso.Mereka menghasilkan suatu rumusan pembukaan UUD yang

menggambarkan maksud dan tujuan pembentukan negara Indonesia Merdeka.

Rumusan itu disepakati dan ditanda-tangani bersama oleh anggota Panitia

Sembilan. Rumusan Panitia Sembilan itu kemudian diberi nama Jakarta Charter

atau Piagam Jakarta.

Rumusan dasar negara dalam Piagam Jakarta itu berbunyi:

Page 110: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

95

1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan Syari’at Islam bagi pemeluk-

pemeluknya.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Persatuan Indonesia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permu-

syawaratan/perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Perumusan terakhir dasar negara dilakukan pada persidangan BPUPKI tahap

kedua, yang dimulai pada tanggal 10 Juli 1945. Pada kesempatan itu, dibahas

rencana UUD, termasuk pembukaan (preambule) oleh Panitia Perancang Undang-

Undang Dasar yang diketuai oleh Ir. Sukarno. Dalam rapat tanggal 11 Juli 1945,

Panitia Perancang Undang-Undang Dasar menyetujui isi preambuleyang diambil

dari Piagam Jakarta. Panitia ini kemu-dian membentuk “Panitia Kecil Perancang

Undang Undang Dasar”yang diketuai oleh Prof. Dr. Mr. Supomo dengan anggota

Mr. Wongsonegoro, Mr. Ahmad Subarjo, Mr. A. A. Maramis, Mr. R. P. Singgih,

H. Agus Salim, dan dr. Sukiman.Hasil perumusan panitia kecil disempurnakan

bahasanya oleh sebuah “Panitia penghalus bahasa”yang terdiri dari Husein

Jayadiningrat, Agus Salim, dan Supomo.Panitia ini juga bertugas

menyempurnakan dan menyusun kembali rancangan undang-undang dasar yang

sudah dibahas itu.

Pembukaan serta batang tubuh rancangan UUD yang dihasilkan disahkan oleh

PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Namun, sebelum disahkan Pembukaan UUD

yang diambil dari Piagam Jakarta rumusan Panitia Sembilan mengalami

perubahan. Pada tanggal 17 Agustus 1945 sore, seorang opsir angkatan laut Jepang

menemui Drs. Mohammad Hatta. Opsir itu menyampaikan keberatan dari tokoh-

tokoh rakyat Indonesia bagian Timur atas kata-kata “Ketuhanan, dengan

kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya,” dalam Piagam

Jakarta. Sebelum rapat PPKI tanggal 18 Agustus 1945, Drs. Moh. Hatta dan Ir.

Sukarno meminta empat tokoh Islam, yakni Ki Bagus Hadikusumo, Wahid

Page 111: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

96

Hasyim, Mr. Kasman Singodimejo, dan Mr. Teuku Moh. Hassan untuk

membicarakan hal tersebut. Hal ini dilakukan untuk menghindari perdebatan

panjang dalam rapat PPKI. Akhirnya mereka sepakat kata-kata yang menjadi

ganjalan bagi masyarakat Indonesia Timur itu diubah menjadi “Ketuhanan Yang

Maha Esa.”

Dengan demikian, rumusan dasar negara yang resmi bukan rumusan-rumusan

individual yang dikemukakan oleh Mr. Mohammad Yamin, Prof. Dr. Mr. Supomo,

maupun Ir. Sukarno. Dasar negara yang resmi juga bukan rumusan Panitia Kecil.

Pancasila Dasar Negara yang resmi adalah rumusan yang disahkan PPKI pada

tanggal 18 Agustus 1945. Rumusan itu berbunyi, sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Persatuan Indonesia.

4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusya-

waratan/perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Page 112: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

97

Lembar Kerja Siswa

Nama Anggota Kelompok :

1.

2.

3.

4.

5.

Indikator :

2.2.1 Menjelaskan beberapa usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan.

2.2.2 Menjelaskan perlunya perumusan dasar negara sebelum kemerdekaan.

Petunjuk Kerja :

1. Setiap anggota kelompok akan mendapatkan kartu soal dan kartu jawaban.

2. Satu anggota kelompok mengerjakan 2-3 soal yang sudah dibagi oleh ketua

kelompoknya.

3. Carilah jawaban yang benar dengan menyusun kata yang telah diacak pada kartu

jawaban kemudian pasangkan dengan soal yang ada.

4. Tuliskan jawaban yang benar pada lembar jawaban yang sudah disediakan.

Kartu Soal

1. Dokuritsu Zumbi Coosakai merupakan bahasa Jepang dari ...

2. BPUPKI di ketuai oleh ...

3. Pada sidang BPUPKI sidang resmi pertama membahas ...

4. Lembaga BPUPKI diganti oleh ...

5. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia diketuai oleh ...

6. Pada tanggal 29 Mei 1945 beliau menawarkan lima asas dasar Negara RI, beliau adalah

...

7. Diadakan pertemuan panitia kecil dengan 38 anggota BPUPKI pada tanggal 22 Juni

1945, Panitia kecil itu dikenal dengan nama ...

8. Rumusan pembukaan UUD yang ditandatangani bersama oleh Panitia kecil dan

anggota BPUPKI diberi nama ...

9. Sidang pertama dan kedua BPUPKI dilaksanakan di Gedung ...

10. Sidang ketiga PPKI menghasilkan delapan pasal ketentuan. Salah satu pasalnya, yakni

pasal 2 berisi tentang pembentukan...

Page 113: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

98

Kartu Jawaban

A. ORNEOKAS

B. INSANEKE RATAKJA

C. UPIKB

D. HOMDAMA NYIAM

E. IPKP

F. NIPAITA NAMLISEB

G. NABDA MEANKANA YAKTAR

H. APIMAG KRAAJAT

I. SRADA GRANEA

J. JADMANIR NOYINGDITAWRED LEMBAR JAWABAN

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Page 114: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

99

Kunci Jawaban (Pertemuan I)

1. BPUPKI

2. RADJIMAN WEDYODININGRAT

3. DASAR NEGARA

4. PPKI

5. SOEKARNO

6. MOHAMMAD YAMIN

7. PANITIA SEMBILAN

8. PIAGAM JAKARTA

9. KESENIAN JAKARTA

10. BADAN KEAMANAN RAKYAT

Pedoman Penilaian

NILAI =

x 100

Page 115: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Negeri Rejowinangun 1

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas / Semester : VB / II

Pertemuan ke- : 2

Alokasi Waktu : 2x 35 menit

A. Standar Kompetensi

2. Menghargai peran tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan

mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

B. Kompetensi Dasar

2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia.

C. Indikator

2.2.3 Mengidentifikasi beberapa tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan.

2.2.4 Menunjukkan sikap menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan

kemerdekaan.

D. Tujuan Pembelajaran

a. Melalui penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan tokoh yang terlibat dalam

perumusan dasar negara dengan benar.

b. Melalui penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan sikap menghargai jasa

para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan.

A. Materi Pokok

Persiapan kemerdekaan Indonesia dan perumusan dasar negara.

B. Metode Pembelajaran

Metode : ceramah, scramble, tanya jawab

C. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (5 menit)

Page 116: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

101

a. Pengkondisian kelas dan berdoa.

b. Presensi kelas dan siswa diminta untuk siap mengikuti pelajaran.

c. Siswa mendengarkan dan menjawab pertanyaan guru tentang materi yang

telah siswa pelajari sebelumnya yaitu Perjuangan Bangsa Indonesia

Melawan Penjajah sebagai apersepsi.

d. Siswa mendengarkan guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai.

2. Kegiatan Inti (55 menit)

a. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi pelajaran yang

telah dipelajari sebelumnya dan membaca ulang serta bertanya tentang

materi yang belum dipahaminya untuk memperoleh informasi tentang

jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan

kemerdekaan Indonesia.

b. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok-kelompok kecil.

c. Siswa dibagikan lembar kerja oleh guru, berupa kartu soal dan

kartu jawaban. (scramble)

d. Siswa diberikan waktu durasi untuk pengerjaan soal (20 menit).

e. Siswa mengerjakan soal secara berkelompok berdasarkan waktu yang

telah ditentukan.

f. Guru mengecek durasi waktu sambil berkeliling memeriksa pekerjaan

siswa.

g. Jika waktu sudah habis, semua pekerjaan siswa harus dikumpulkan, baik

sudah selesai maupun belum selesai.

h. Siswa dan guru melakukan penilaian tentang pekerjaan siswa.

i. Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang berhasil dan memberi

semangat kepada siswa yang belum cukup berhasil menjawab dengan

benar.

3. Kegiatan Akhir (10 menit)

a. Siswa merefleksikan pelajaran yang telah mereka lakukan.

Page 117: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

102

b. Siswa mendapat tugas untuk mempelajari materi berikutnya di rumah.

c. Siswa bersama guru menutup pelajaran IPS dengan doa.

D. Media dan Sumber Belajar

Media : Chart Bacaan, Gambar tokoh-tokoh pejuang, dan kartu soal-kartu

jawaban

Sumber :

Siti Syamsiyah, dkk. (2008). BSE Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas

5.Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Endang Susilaningsih,dkk. (2008). BSE Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI

Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

E. Lampiran

1. Bahan ajar

2. Kartu soal-kartu jawaban

3. Kunci jawaban

Page 118: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

103

LAMPIRAN 2 (MATERI AJAR)

A. Tokoh- tokoh Persiapan Kemerdekaan

Ada banyak tokoh yang berperan dalam usaha persiapan kemerdekaan. Tentu

saja kita tidak akan dapat membahas semua tokoh dan perannya dalam persiapan

kemerdekaan. Berikut ini akan dibahas beberapa tokoh persiapan kemerdekaan,

yaitu:

a. Ir. Sukarno (1901- 1970)

Sukarno dilahirkan tanggal 6 Juni 1901. Beliau menjadi tokoh penting dalam

persiapan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1928 beliau mendirikan Partai

Nasional Indonesia. Pada tahun 1930-an, karena perjuangannya beliau sering

masuk penjara dan harus menjalani hidup di pengasingan.

Menjelang kemerdekaan, beliau menjadi anggota BPUPKI dan menjadi ketua

PPKI. Sumbangan pemikiran dan perannya dalam kedua badan ini sangat

menonjol. Pada tanggal 1 Juni 1945 beliau menyampaikan usul dasar-dasar

negara dalam sidang BPUPKI. Beliau juga yang mengusulkan nama Pancasila

bagi dasar negara Indonesia.

Bersama dengan Bung Hatta, sebagai wakil rakyat Indonesia beliau

memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1948 bersama dengan

para pemimpin bangsa Indonesia lainnya, beliau diasingkan ke Bangka. Pada

tahun 1949 beliau dipulangkan ke Yogyakarta dan dipilih menjadi presiden RIS.

Beliau menyerahkan pemerintahan kepada Jenderal Suharto pada tanggal 20

Februari 1967. Pada tanggal 21 Juni 1970 beliau wafat di Rumah Sakit Angkatan

Darat Gatot Subroto Jakarta setelah menderita sakit ginjal agak lama. Bung

Karno dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.

b. Dr. K. R. T. Radjiman Wedyodiningrat (1879- 1952)

Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat adalah seorang dokter dan tokoh

pergerak-an. Peran beliau sangat menonjol menjelang kemerdekaan Indonesia.

Khususnya ketika bangsa kita sedang merumuskan dasar-dasar negara.

Beliau masuk Budi Utomo sejak organi-sasi itu berdiri. Beliau termasuk

anggota Volksraadangkatan pertama ketika lembaga ini dibentuk oleh

Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1918. Beliau menjadi anggota

Volksraadhingga tahun 1931. Pada zaman pendudukan Jepang, beliau menjadi

anggo-ta Dewan Pertimbangan Daerah Madiun, ke-mudian ditarik ke pusat

menjadi anggota Dewan Petimbangan Pusat. Setelah Putera terbentuk, beliau

duduk dalam Majelis Pertimbangan. Puncak peranannya terjadi ketika beliau

menjadi ketua BPUPKI menjelang kemerdekaan Indonesia.

Page 119: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

104

c. Prof. Dr. Mr. Supomo (1903- 1958)

Supomodilahirkan di Sukoharjo, Solo. Setelah tamat dari Sekolah Tinggi

Hukum, beliau melanjutkan studi ke Universitas Leiden, Belanda, dan

memperoleh gelar doktor di sana. Sekembalinya di tanah air, beliau bekerja di

Pengadilan Negeri Yogyakarta.

Supomo terpilih menjadi anggota BPUPKI dan PPKI. Beliau sangat ber-peran

dalam perumusan UUD 1945. Sebagai seorang ahli hukum, beliau menjadi

anggota tim perumus Undang-Undang Dasar. Beliau juga mengusulkan dasar-

dasar negara pada rapat BPUPKI tanggal 31 Mei 1945. Setelah Indonesia

merdeka, beliau menjadi menteri kehakiman. Sesudah pengakuan kedaulatan

(1949) beliau kembali menduduki jabatan itu.

Beliau terlibat aktif dalam dunia pendidikan. Beliau merintis pendirian

Universitas Gajah Mada dan menjadi salah satu guru besar dalam universitas

tersebut. Beliau juga pernah menjabat rektor Universitas Indonesia.

d. Mohammad Hatta (1902- 1980)

Mohammad Hatta lahir di Bukit Tinggi, 12 Agustus 1902. Ketika menjadi

mahasiwa di Belanda beliau sudah aktif dalam gerakan mahasiswa nasionalis.

Sepulang dari Belanda beliau bergabung dengan PNI. Tahun 1934 beliau

ditangkap dan dimasukkan penjara kemudian dibuang ke Digul.

Menjelang kemerdekaan, beliau terpilih menjadi anggota BPUPKI. Perannya

sangat besar. Beliau masuk dalam Panitia Sembilan yang menghasilkan Piagam

Jakarta. Bersama dengan Bung Karno, beliau memproklamasikan kemerdekaan

Indonesia. Setelah Indonesia merdeka beliau mendampingi Bung Karno menjadi

wakil presiden.

Pada tahun 1956 beliau mengundurkan diri dari jabatan wakil presiden.

Setelah itu, beliau mengabdikan diri sebagai guru besar ilmu ekonomi di

Universitas Indonesia. Setelah pemerintahan Bung Karno runtuh beliau diangkat

menjadi penasihat khusus dan beberapa kali menjadi ketua misi internasional.

Beliau wafat di Jakarta pada tanggal 14 Maret 1980.

e. Muhammad Yamin (1903- 1962)

Muhammad Yamin adalah seorang ahli hukum, tokoh pergerakan

kemerdekaan, penyair angkatan Pujangga Baru, dan penggali sejarah Indonesia.

Sejak muda beliau sudah berkecimpung dalam kegiatan organisasi. Bersama

Bung Hatta ia mendirikan Jong Sumatranen Bond.Dalam gerakan politik ia mula-

mula bergabung dengan Partindo.

Menjelang kemerdekaan Indonesia, beliau terpilih menjadi anggota BPUPKI.

Beliau salah seorang yang mengajukan usul dasar negara dalam rapat BPUPKI

Page 120: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

105

tanggal 29 Mei 1945. Beliau juga menjadi anggota Panitia Kecil yang

merumuskan Piagam Jakarta.

Ketika Indonesia merdeka beliau beberapa kali memangku jabatan menteri

dan menjadi anggota DPR/MPRS. Sebagai sastrawan beliau menulis banyak

karya sastra yang meliputi sajak dan naskah drama. Studi sejarahnya

menghasilkan karya seperti “Gajah Mada”, “Sejarah Peperangan Diponegoro”,

dan lain-lain.

f. Ahmad Subarjo (1896- 1978)

Ahmad Subarjo adalah pejuang kemerdekaan dari golongan tua. Semasa

kuliah beliau giat dalam Perhimpunan Indonesia. Menjelang proklamasi

kemerdekaan, ia duduk dalam keanggotaan BPUPKI. Beliau juga termasuk

dalam Panitia Sembilan yang menghasilkan Piagam Jakarta. Perannya yang

sangat penting adalah menjadi penengah antara golongan muda dan Sukarno

dalam peristiwa Rengas Dengklok.

Setelah Indonesia merdeka, ia diangkat sebagai Menteri Luar Negeri RI dalam

Kabinet Presidensial. Setelah penyerahan kedaulatan, Subarjo beberapa kali

diangkat sebagai anggota delegasi Indonesia dalam perun-dingan dengan

sejumlah pemerintah asing. Setelah tidak aktif dalam bidang diplomasi dan

pemerintahan, beliau memberi kuliah di berbagai universitas, antara lain di

Universitas Indonesia.

Ir. Soekarno Radjiman Wedyodiningrat Mr.Supomo

Page 121: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

106

Muhammad Hatta Muhammad Yamin Ahmad Subarjo

B. Menghargai Jasa Tokoh dalam Mempersiapkan Kemerdekaan

Kita pantas menghargai usaha tokoh-tokoh bangsa dalam mempersiapkan

kemerdekaan kita. Berkat usaha mereka, kita dapat hidup di alam merdeka dan

menikmati sistem ketatanegaraan yang mereka perjuangkan. Bentuk penghormatan

kepada mereka dapat kita ungkapkan dengan mengenang jasa-jasa mereka. Kita juga

bisa berziarah ke makam mereka dan berdoa untuk mereka.

Bentuk penghargaan yang tak kalah penting adalah mencontoh sikap-sikap positif

yang mereka tunjukkan dan meneruskan perjuangan mereka. Sikap positif tokoh-

tokoh bangsa yang patut kita contoh antara lain:

1. Rela berjuang demi bangsa dan negara.

2. Berpendirian tetapi juga menghormati pendapat orang lain. Para tokoh bangsa

terkenal memegang teguh pendapat dan memperjuangkan pendapatnya. Namun,

ketika suatu kesepakatan bersama telah diambil de-ngan lapang dada mereka

menerima keputusan itu.

Karya mereka membangun dasar negara harus kita teruskan agar sendi-sendi

negara ini makin kokoh. Undang-Undang Dasar 1945 yang mereka hasilkan

merupakan karya yang amat mengagumkan. Namun demikian, seiring dengan

perkembangan zaman undang-undang dasar itu ternyata dirasa perlu untuk

disempurnakan. Maka kita mengenal adanya aman-demen terhadap UUD 1945.

Usaha ini harus tetap kita lakukan agar tercipta suatu sistem yang lebih baik. Ini

menjadi tugas kita sekarang sebagai ge-nerasi penerus bangsa.

Page 122: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

107

Lembar Kerja Siswa

Nama Anggota Kelompok :

1.

2.

3.

4.

5.

Indikator :

2.2.3 Mengidentifikasi beberapa tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan.

2.2.4 Menunjukkan sikap menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan

kemerdekaan.

Petunjuk Kerja :

1. Setiap anggota kelompok akan mendapatkan kartu soal dan kartu jawaban.

2. Satu anggota kelompok mengerjakan 2-3 soal yang sudah dibagi oleh ketua

kelompoknya.

3. Carilah jawaban yang benar dengan menyusun kata yang telah diacak pada kartu

jawaban kemudian pasangkan dengan soal yang ada.

4. Tuliskan jawaban yang benar pada lembar jawaban yang sudah disediakan.

Kartu Soal

1. Pendiri Partai Nasional Indonesia ...

2. Salah satu pejuang kemerdekaan dari golongan tua ...

3. Pendiri Jong Sumatranen Bond adalah Bung Hatta dan ...

4. Wakil presiden yang mendampingi Bung Karno adalah ...

5. Beliau adalah seorang dokter dan tokoh pergerakan, beliau juga termasuk

anggota angkatan pertama Volksraad, beliau adalah ...

6. Lahir di Sukoharjo, Solo. Beliau merintis pendirian Universitas Gajah Mada dan

menjadi salah satu guru besar dalam universitas tersebut. Beliau adalah ...

7. Pencipta lagu Indonesia Raya adalah ...

8. Bendera pusaka dijahit oleh istri Ir. Soekarno yaitu ...

9. Pemberian nama jalan dengan menggunakan nama pahlawan adalah untuk ...

10. Sebagai seorang pelajar, salah satu contoh menghargai jasa para pahlawan

Page 123: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

108

Kartu Jawaban

1. DAMUMAHM NYIMA

2. ITAMAFWAT

3. MAHAD BOJARSU

4. MASUNTRAP

5. NIJAR LEBARAJ

6. DARAJNIM DYOTWEDIRNANGIR

7. HOMAMDAM TAHTA

8. HIRAGANGME SAJA HAPLANAW

9. NOSORAKE

10. OMUSPO

LEMBAR JAWABAN

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Page 124: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

109

Kunci Jawaban (Pertemuan II)

1. I. SOEKARNO

2. C. AHMAD SUBARJO

3. A. MUHAMMAD YAMIN

4. G. MOHAMMAD HATTA

5. F. RADJIMAN WEDYODININGRAT

6. J. SUPOMO

7. D. SUPRATMAN

8. B. FATMAWATI

9. H. MENGHARGAI JASA PAHLAWAN

10. E. RAJIN BELAJAR

Pedoman Penilaian

NILAI =

x 100

Page 125: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

110

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Negeri Rejowinangun 1

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas / Semester : VB / II

Pertemuan ke- : 3

Alokasi Waktu : 2x 35 menit

A. Standar Kompetensi

2. Menghargai peran tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan

mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

B. Kompetensi Dasar

2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

2.3.1 Menyebutkan peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia.

2.3.2 Menyebutkan beberapa tokoh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan

Indonesia.

D. Tujuan Pembelajaran

a. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan peristiwa

sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia.

b. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan beberapa

tokoh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia.

E. Materi Pokok

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

F. Metode Pembelajaran

Metode : ceramah, scramble, tanya jawab

Page 126: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

111

G. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (5 menit)

a. Pengkondisian kelas dan berdoa.

b. Presensi kelas dan siswa diminta untuk siap mengikuti pelajaran.

c. Siswa mendengarkan dan menjawab pertanyaan guru tentang materi yang

telah siswa pelajari sebelumnya yaitu Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan

dan Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan sebagai apersepsi.

d. Siswa mendengarkan guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai dan langkah-langkah pembelajaran yang akan

dilakukan dengan menggunakan metode scramble.

2. Kegiatan Inti (55 menit)

a. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi pelajaran yang

telah dipelajari sebelumnya dan membaca ulang serta bertanya tentang

materi yang belum dipahaminya untuk memperoleh informasi tentang

jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan

kemerdekaan Indonesia.

b. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok-kelompok kecil.

c. Siswa dibagikan lembar kerja oleh guru, berupa kartu soal dan

kartu jawaban. (scramble)

d. Siswa diberikan waktu durasi untuk pengerjaan soal.

e. Siswa mengerjakan soal secara berkelompok berdasarkan waktu yang

telah ditentukan.

f. Guru mengecek durasi waktu sambil berkeliling memeriksa pekerjaan

siswa.

g. Jika waktu sudah habis, semua pekerjaan siswa harus dikumpulkan, baik

sudah selesai maupun belum selesai.

h. Siswa dan guru melakukan penilaian tentang pekerjaan siswa.

Page 127: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

112

i. Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang berhasil dan memberi

semangat kepada siswa yang belum cukup berhasil menjawab dengan

benar.

3. Kegiatan Akhir (10 menit)

a. Siswa merefleksikan pelajaran yang telah mereka lakukan.

b. Siswa mendapat tugas untuk mempelajari materi berikutnya di rumah.

c. Siswa bersama guru menutup pelajaran IPS dengan doa.

H. Media dan Sumber Belajar

Media : Gambar tokoh-tokoh pejuang, chart bacaan, dan kartu soal-kartu

jawaban

Sumber :

Siti Syamsiyah, dkk. (2008). BSE Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas

5.Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Endang Susilaningsih,dkk. (2008). BSE Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI

Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

I. Lampiran

1. Bahan ajar

2. Kartu soal-kartu jawaban

3. Kunci jawaban

Page 128: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

113

Page 129: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

114

LAMPIRAN 3 (MATERI AJAR)

A. Peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Menjelang akhir PD II, Jepang mengalami banyak kekalahan. Pada tanggal 6

dan 9 Agustus 1945 kota Hirosima dan Nagasaki dibom oleh Sekutu. Pada

tanggal 11 Agustus 1945, Jepang memberikan janji kemerdekaan yang

disampaikan kepada tiga orang pemimpin Indonesia, yaitu Ir. Soekarno, Drs.

Moh. Hatta dan Dr. Rajiman Wedyodiningrat. Ketiganya diminta mempersiapkan

kemerdekaan. Dengan janji ini Jepang berharap, rakyat Indonesia mau membantu

Jepang yang semakin terdesak dan mengalami kekalahan di mana-mana. Dalam

situasi yang semakin kritis, pada tanggal 1 Maret 1945 Jepang mengumumkan

tiga tindakan sebagai berikut.

1. Membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan

KemerdekaanIndonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Cosakai.

2. Mempersiapkan lembaga latihan nasional (Kenkuko Gakuin) yang melatih

dan mendidik pemimpin negara yang baru.

3. Memperluas pembicaraan tentang kemerdekaan Indonesia.

Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia diketuai

oleh Dr. Rajiman Wedyodiningrat dan didampingi dua orang wakil yaitu

Icibangase dan R.P. Soeroso. Tugas pokok BPUPKI ialah menyiapkan organisasi

pemerintahan yang akan menerima kemerdekaan dari pemerintahan Jepang. Pada

tanggal 28 Mei 1945 diadakan upacara pembukaan BPUPKI di Jalan Pejambon

Jakarta atau tepatnya di Gedung Cuo Sangi In. Dalam upacara tersebut Jepang

diwakili oleh Jendral Itagaki dan Nagano. BPUPKI menggelar sidang pertama

pada tanggal 29 Mei – 1 Juni 1995 yang menyepakati bentuk negara republik

dengan kepala negara dan kepala pemerintahan dijabat oleh seorang presiden.

Dalam rapat ini juga dibahas dasar negara republik Indonesia serta mengenai

pembentukan sebuah panitia yang disebut Panitia Sembilan.

Adapun anggota panitia sembilan tersebut adalah sebagai berikut.

Page 130: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

115

1. Ir. Soekarno (ketua)

2. Drs. Mohammad Hatta (wakil ketua)

3. Mr. Ahmad Soebarjo

4. Abdul Kahar Muzakir

5. Abikusno Cokrosuyoso

6. K.H. Wahid Hasyim

7. Mohammad Yamin

8. Mr. A.A. Maramis

9. Haji Agus Salim

Sebelum janjinya terpenuhi, pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah

tanpa syarat kepada Sekutu. Berita kekalahan Jepang tersebut masih

dirahasiakan. Tetapi salah seorang pemuda Indonesia yaitu Sutan Syahrir

mendengar lewat siaran radio luar negeri. Akhirnya pada tanggal 15 Agustus

golongan pemuda yang terdiri dari Wikana, Sutan Syahrir, Darwis dan lain-lain

mendesak Bung Karno untuk segera mengumumkan kemerdekaan Indonesia. Hal

ini ditolak oleh para golongan tua dengan alasan harus dibicarakan dalam sidang

PPKI.

1. Peristiwa Rengasdengklok (Jawa Barat)

Golongan tua terdiri dari Bung Karno, Bung Hatta, Ahmad Soebarjo,

Dr.Rajiman dan sebagainya. Pada tanggal 16 Agustus 1945 Bung Karno dan

Bung Hatta diculik oleh golongan muda dibawa ke Rengasdengklok. Tujuan

mereka adalah mengamankan tokoh bangsa dari pengaruh Jepang. Mereka

meyakinkan Soekarno bahwa jepang telah menyerah dan para pejuang telah

siap untuk melawan Jepang, apa pun resikonya.

Di Jakarta, golongan muda, Wikana dan golongan tua, yaitu Mr. Ahmad

Soebardjo melakukan perundingan. Mr. Ahmad Soebardjo menyetujui untuk

memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. Kemudian Yusuf

Kunto diutus untuk mengantar Ahmad Soebardjo ke Rengasdengklok. Mereka

menjemput Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta kembali ke Jakarta. Mr. Ahmad

Page 131: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

116

Subardjo berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu-buru

memproklamasikan kemerdekaan. Setelah tiba di Jakarta, mereka langsung

menuju ke rumah Laksamana Maeda di Jl. Imam Bonjol No. 1 (sekarang

gedung perpustakaan Nasional-Depdiknas) yang diperkirakan aman dari

Jepang. Sekitar 15 pemuda menuntut Soekarno segera memproklamasikan

kemerdekaan pada 16 Agustus.

Malam harinya, Soekarno dan Hatta kembali bertemu dengan Letnan

Jenderal Moichiro Yamamoto, komandan Angkatan Darat pemerintahan

militer Jepang (Gunseikan) di Hindia Belanda dengan sepengetahuan Mayor

Jenderal Otoshi Nishimura, Kepala Departemen Urusan Umum pemerintahan

militer Jepang. Dari komunikasi antara Hatta dan tangan kanan komandan

Jepang di Jawa ini, Soekarnodan Hatta menjadi yakin bahwa Jepang telah

menyerah kepada Sekutu, dan tidak memiliki wewenang lagi untuk

memberikan kemerdekaan. Setelah itu, mereka bermalam di kediaman

Laksamana Maeda (kini Jalan Imam Bonjol No.1). Pada pukul 02.00 WIB

malam itu diadakan rapat PPKI yang dipimpin oleh Bung Karno bertempat di

kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda di Jl. Imam Bonjol No.1 Jakarta

untuk merumuskan teks proklamasi dan membicarakan persiapan

kemerdekaan Indonesia.

2. Perumusan Teks Proklamasi

Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan

teks proklamasi kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 – 04.00 dini

hari. Teks proklamasi ditulis di kediaman Soekarno, Jln. Pegangsaan Timur

56 Jakarta.

Naskah proklamasi disusun oleh tiga orang, yaitu Bung Karno, Bung

Hatta, dan Ahmad Soebarjo. Teks proklamasi terdiri dari dua kalimat, yang

ditulis oleh Bung Karno. Kalimat pertama dikutip oleh Mr. Ahmad Soebarjo

dari piagam Jakarta, kemudian Bung Hatta menyempurnakan dengan kalimat

kedua.

Page 132: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

117

Pada awalnya, para pemuda mengusulkan agar naskah proklamasi

menyatakan semua aparat pemerintahan harus dikuasai oleh rakyat dari pihak

yang masih menguasainya. Tetapi, mayoritas anggota PPKI tidak

menyetujuinya. Pada akhirnya, disetujuilah naskah proklamasi seperti adanya

hingga sekarang.

Para pemuda juga meninginkan agar naskah proklamasi turut

ditandatangani oleh enam pemuda bersama Soekarno dan Hatta dan bukan

para anggota PPKI. Mereka beranggapan bahwa PPKI adalah wakil Jepang.

Kemudian dicapailah kesepakatan dengan menuliskan “atas nama bangsa

Indonesia”.

Naskah teks proklamasi disepakati dan ditandatangani oleh Ir. Soekarno

dan Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Naskah tersebut diketik oleh

Sayuti Melik. Penandatanganan teks proklamasi dilakukan oleh dua tokoh

tersebut atas usul Sukarni. Tokoh yang hadir dalam pertemuan tersebut di

antaranya Chairul Saleh, Sukarni, Sayuti Melik, B.M Diah, Sudiro, dan tokoh-

tokoh tua yang lain.

3. Detik-Detik Proklamasi

Sesuai janji Ahmad Soebarjo, esok harinya Jumat 17 Agustus 1945 di

Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta, diadakan upacara bendera dan pembacaan

teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Tepat pukul 10.00 WIB Ir.

Soekarno berpidato singkat dan membacakan teks proklamasi kemerdekaan

Republik Indonesia. Acara selanjutnya upacara pengibaran bendera sang

merah putih oleh S. Suhud dan Latief Hendraningrat yang diiringi dengan

lagu Indonesia Raya. Bendera tersebut dijahit oleh Ibu Fatmawati Soekarno.

Tokoh yang hadir di antaranya adalah Ki Hajar Dewantara, Dr.

Moewardi, A.A. Maramis, A.G. Pringgodigito dan tokoh-tokoh dari PPKI

maupun para pemuda. Pada saat itu yang hadir lebih dari seribu orang. Guna

mengenang jasanya maka Ir. Soekarno dan Moh. Hatta dijuluki sebagai

pahlawan proklamator Indonesia.

Page 133: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

118

B. Tokoh-Tokoh Kemerdekaan Indonesia

1. Ir. Sukarno (1901-1970)

Sukarno adalah tokoh sangat penting dalam peristiwa Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia. Sebagai pemimpin Indonesia yang menonjol waktu itu,

Bung Karno dipilih menjadi ketua PPKI. PPKI adalah badan yang diberi

wewenang untuk mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut masalah

ketatanegaraan bagi negara Indonesia baru. Sepak terjang Bung Karno pada saat-

saat menjelang kemerdekaan tidak bisa dilepaskan dari kedudukan beliau sebagai

ketua PPKI.

Bung Karno merupakan salah satu dari golongan tua yang menghendaki

pelaksanaan proklamasi di dalam PPKI. Hal ini didasari pertimbangan untuk

menghindari terjadinya pertumpahan darah. Karena pendapat ini, beliau harus

berhadapan dengan para pemuda. Puncaknya adalah peristiwa Rengasdengklok.

Bersama Bung Hatta Beliau diculik para pemuda dan diamankan di

Rengasdengklok.

Sebagai Ketua PPKI, beliau menemui penguasa Jepang di Indonesia, yaitu

Mayjen Nishimura. Mereka membicarakan kemerdekaan Indonesia. Beliau dan

para pemimpin yang lain tetap melanjutkan tekad memproklamasikan

kemerdekaan meskipun tanpa persetujuan penguasa Jepang.

Bung Karno bersama dengan Bung Hatta dan Ahmad Subarjo merumuskan

naskah Prklamasi. Bahkan rumusan awal naskah proklamasi adalah tulisan

tangan Bung Karno. Setelah naskah diketik oleh Sayuti Melik, Bung Karno dan

Hatta menandatanganinya atas nama Bangsa Indonesia.

Peran Bung Karno yang sangat me-nonjol adalah bersama Bung Hatta

bertindak sebagai Proklamator. Bung Karnolah yang akhirnya dengan penuh

keberanian dan kekhidmatan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada

tanggal 17 Agustus 1945.

2. Drs. Mohammad Hatta

Page 134: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

119

Peran Drs. Mohammad Hatta dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan

sangat penting. Waktu itu, Bung Hatta dianggap sebagai pemimpin utama Bangsa

Indonesia selain Bung Karno. Beberapa kali beliau menjadi perantara antara

golongan muda dan golongan tua, terutama dengan Bung Karno. Karena peran

beliau, pendapat golongan tua dan golongan muda bisa dipertemukan. Beliau

berdialog dengan golongan muda tentang cara memproklamasikan kemerdekaan

Indonesia.

Selain itu, Bung Hatta adalah salah seorang perumus naskah

Proklamasi.Bersama Bung Karno, Bung Hatta bertindak sebagai proklamator

kemerdekaan Indonesia. Selain menandatangani naskah Proklamasi, beliau

mendampingi Bung Karno memprokla-masikan kemerdekaan Indonesia.

Bung Hatta juga sangat berjasa atas perubahan beberapa kata dalam

Piagam Jakarta. Sebagai pemimpin bangsa beliau menerima aspirasi seluruh

rakyat Indonesia. Beliau memikirkan keutuhan seluruh bangsa Indonesia.

3. Ahmad Subarjo

Ahmad Subarjo adalah Penasihat PPKI. Beliau menjadi penengah golongan

muda dan kedua pemimpin nasional, Sukarno-Hatta. Beliau mewakili golongan

tua berunding dengan para pemuda ke-tika Sukarno-Hatta diculik dan diamankan

ke Rengasdengklok. Setelah dicapai ke-sepakatan, beliau menjemput Sukarno-

Hatta ke Rengasdengklok. Beliau meyakinkan para pemuda bahwa pada tanggal

17 Agustus 1945 akan diumumkan Prokla-masi Kemerdekaan Indonesia.

Peran penting lain Subarjo adalah turut merumuskan naskah Proklamasi

Ke-merdekaan. Bersama Bung Karno dan Bung Hatta, Beliau merumuskan

naskah

Proklamasi di rumah Laksamana Maeda.

4. Ibu Fatmawati

Sebagai istri pemimpin Bangsa Indonesia, Fatmawati turut mendampingi

Bung Karno. Ibu Fatmawati dikenal sebagai tokoh wanita yang dekat dengan

rakyat Indonesia yang sedang memperjuangkan kemerdekaan. Jasa Ibu Fatmawati

Page 135: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

120

sangat menonjol dalam peristiwa Proklamasi. Beliau menjahit Bendera Pusaka,

Merah Putih. Beliau menjahit Bendera Pusaka ini pada bulan Oktober 1944.

Bendera ini dikibarkan setelah Bung Karno membaca Proklamasi.

5. Sutan Syahrir

Sutan Syahrir adalah tokoh politik, pejuang kemerdekaan, dan perdana

menteri pertama RI. Syahrir dilahirkan di Bukit Tinggi. Pada zaman Jepang,

Syahrir memutuskan untuk tidak bekerja sama dengan pemerintah Jepang.

Beliau salah satu tokoh yang berani mengambil risiko mencari berita

mendengarkan berita radio. Syahrir adalah salah satu tokoh yang paling awal

mengetahui berita Jepang menyerah kepada Sekutu. Setelah beliau mengetahui

berita tersebut beliau

mendesak Sukarno-Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di

luar rapat PPKI.

6. Laksamana Takasi Maeda

Laksamana Maeda adalah seorang perwira penghubung Jepang. Beliau

mendukung gerakan kemerdekaan Indonesia. Dukungannya telah tumbuh sejak

beliau menjabat atase militer di Belanda. Di Belanda, beliau menjalin hubungan

dengan sejumlah tokoh

mahasiswa, misalnya Ahmad Subarjo.

Beliau menjamin keselamatan perencanaan proklamasi. Perumusan teks

Proklamasi dilakukan di rumah beliau. Karena dukungannya terhadap persiapan

proklamasi kemerdekaan Indonesia, beliau ditangkap oleh Sekutu dan

dipenjarakan di Gang Tengah.

Page 136: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

121

Lembar Kerja Siswa

Nama Anggota Kelompok :

1.

2.

3.

4.

5.

Indikator :

2.3.1 Menyebutkan peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia.

2.3.2 Menyebutkan beberapa tokoh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan

Indonesia.

Petunjuk Kerja :

1. Setiap kelompok akan mendapatkan kartu soal dan kartu jawaban.

2. Carilah jawaban yang benar dengan menyusun kalimat yang telah diacak pada

kartu jawaban.

3. Susunlah jawaban yang benar pada lembar jawaban yang sudah disediakan.

Kartu Soal

Ceritakan peristiwa detik-detik dibacakannya proklamasi kemerdekaan Republik

Indonesia.

Kartu Jawaban

1. Perundingan gol.tua dan gol.muda menyusun teks proklamasi yang ditulis di

kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta

2. 16 Agustus 1945 Bung Karno dan Bung Hatta diculik golongan muda ke

Rengasdengklok.

3. Jumat 17 Agustus 1945 di Jl. Pegangsaan Timur 56 Jakarta diadakan upacara

bendera dan pembacaan teks proklamasi kemerdekaan RI pada pukul 10.00 WIB

oleh Ir. Soekarno.

Page 137: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

122

4. Guna mengenang jasa Ir. Soekarno dan Moh. Hatta dijuluki sebagai pahlawan

proklamator Indonesia.

5. Mereka menuju ke rumah Laksamana Maeda di Jl. Imam Bonjol No.1

6. Yusuf Kunto mengantar Ahmad Subarjo ke Rengasdengklok menjemput Ir.

Soekarno dan Drs. Moh Hatta kembali ke Jakarta.

7. Bendera sang merah putih yang dijahit Ibu Fatmawati dikibarkan oleh S. Suhud

dan Latief Hendraningrat yang diiringi dengan lagu Indonesia Raya.

8. Naskah proklamasi disusun oleh tiga orang, yaitu Bung Karno, Bung Hatta, dan

Ahmad Soebarjo.

9. Naskah teks proklamasi disepakati dan ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan

Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia atas usul Sukarni, naskah diketik oleh

Sayuti Melik.

10. Diadakan rapat PPKI pukul 02.00 WIB dipimpin Bung Karno di kediaman

Laksamana Muda Maeda untuk merumuskan teks proklamasi dan membicarakan

persiapan kemerdekaan Indonesia

Page 138: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

123

Kunci Jawaban (Pertemuan III)

1. 16 Agustus 1945 Bung Karno dan Bung Hatta diculik golongan muda ke

Rengasdengklok.

2. Yusuf Kunto mengantar Ahmad Subarjo menjemput Ir. Soekarno dan Drs.

Moh Hatta kembali ke Jakarta.

3. Mereka menuju ke rumah Laksamana Maeda di Jl. Imam Bonjol No.1

4. Diadakan rapat PPKI pukul 02.00 WIB dipimpin Bung Karno di kediaman

Laksamana Muda Maeda untuk merumuskan teks proklamasi dan

membicarakan persiapan kemerdekaan Indonesia

5. Perundingan gol.tua dan gol.muda menyusun teks proklamasi yang ditulis di

kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta

6. Naskah proklamasi disusun oleh tiga orang, yaitu Bung Karno, Bung Hatta,

dan Ahmad Soebarjo.

7. Naskah teks proklamasi disepakati dan ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan

Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia atas usul Sukarni, naskah diketik oleh

Sayuti Melik.

8. Jumat 17 Agustus 1945 di Jl. Pegangsaan Timur 56 Jakarta diadakan upacara

bendera dan pembacaan teks proklamasi kemerdekaan RI pada pukul 10.00

WIB oleh Ir. Soekarno.

9. Bendera sang merah putih yang dijahit Ibu Fatmawati dikibarkan oleh S.

Suhud dan Latief Hendraningrat yang diiringi dengan lagu Indonesia Raya.

10. Guna mengenang jasa Ir. Soekarno dan Moh. Hatta dijuluki sebagai pahlawan

proklamator Indonesia.

Pedoman Penilaian

NILAI =

x 100

Page 139: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

124

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Negeri Rejowinangun 1

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas / Semester : VB / II

Pertemuan ke- : 4

Alokasi Waktu : 2x 35 menit

A. Standar Kompetensi

2. Menghargai peran tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan

mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

B. Kompetensi Dasar

2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

2.3.3 Menjelaskan cara menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam

memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

2.3.4 Mengidentifikasi nilai-nilai positif dari tokoh proklamasi yang dapat

diteladani.

D. Tujuan Pembelajaran

a. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan cara

menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan

kemerdekaan Indonesia dengan tepat.

b. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan nilai-nilai

positif dari tokoh proklamasi yang dapat diteladani dengan benar.

E. Materi Pokok

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

F. Metode Pembelajaran

Metode : ceramah, scramble, tanya jawab

Page 140: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

125

G. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (5 menit)

a. Pengkondisian kelas dan berdoa.

b. Presensi kelas dan siswa diminta untuk siap mengikuti pelajaran.

c. Siswa mendengarkan dan menjawab pertanyaan guru tentang materi yang

telah siswa pelajari sebelumnya yaitu Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan

dan Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan sebagai apersepsi.

d. Siswa mendengarkan guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai dan langkah-langkah pembelajaran yang akan

dilakukan dengan menggunakan metode scramble.

2. Kegiatan Inti (55 menit)

a. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi pelajaran yang

telah dipelajari sebelumnya dan membaca ulang serta bertanya tentang

materi yang belum dipahaminya untuk memperoleh informasi tentang jasa

dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan

Indonesia.

b. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok-kelompok kecil.

c. Siswa dibagikan lembar kerja oleh guru, berupa kartu soal dan kartu

jawaban. (scramble)

d. Siswa diberikan waktu durasi untuk pengerjaan soal.

e. Siswa mengerjakan soal secara berkelompok berdasarkan waktu yang

telah ditentukan.

f. Guru mengecek durasi waktu sambil berkeliling memeriksa pekerjaan

siswa.

g. Jika waktu sudah habis, semua pekerjaan siswa harus dikumpulkan, baik

sudah selesai maupun belum selesai.

h. Siswa dan guru melakukan penilaian tentang pekerjaan siswa.

Page 141: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

126

i. Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang berhasil dan memberi

semangat kepada siswa yang belum cukup berhasil menjawab dengan

benar.

3. Kegiatan Akhir (10 menit)

a. Siswa merefleksikan pelajaran yang telah mereka lakukan.

b. Siswa mendapat tugas untuk mempelajari materi berikutnya di rumah,

yaitu Pembentukan Negara dan Pemerintahan RI.

c. Siswa bersama guru menutup pelajaran IPS dengan doa.

H. Media dan Sumber Belajar

Media : Gambar tokoh-tokoh pejuang, peta Indonesia, dan kartu soal-kartu

jawaban

Sumber :

Siti Syamsiyah, dkk. (2008). BSE Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas

5.Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Endang Susilaningsih,dkk. (2008). BSE Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI

Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

I. Penilaian

1. Prosedur : Penilaian akhir pembelajaran

2. Bentuk Penilaian : tertulis

J. Lampiran

1. Bahan ajar

2. Kartu soal-kartu jawaban

3. Kunci jawaban

4. Pedoman penilaian

Page 142: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

127

Page 143: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

128

LAMPIRAN 4 (MATERI AJAR)

Jasa dan Peranan Tokoh Pejuang dalam Memproklamasikan Kemerdekaan

Indonesia

Proklamasi kemerdekaan Indonesia sebetulnya merupakan bagian dari pidato

proklamasi yang disampaikan oleh Ir. Soekarno sebagai wakil bangsa Indonesia.

Proklamasi tersebut dibacakan tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB bertempat

di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta.

Terjadinya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia melalui proses yang panjang.

Sejarah mencatat bahwa sebelum kedatangan bangsa penjajah, di wilayah Nusantara

ini telah berdiri negara-negara yang dikenal dengan kerajaan-kerajaan yang berdaulat.

Namun, karena adanya politik adu domba dari pihak penjajah, wilayah Nusantara

dapat dikuasai. Sebagai akibatnya, rakyat Indonesia hidup dalam alam penderitaan.

Reaksi dari rakyat adalah melakukan perlawanan terhadap penjajah.

Setelah melalui waktu yang sangat lama disertai pengorbanan besar dari seluruh

rakyat Indonesia, akhirnya kemerdekaan dapat diwujudkan. Adapun saat menjelang

diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia bisa ditegaskan dimulai pada tanggal 16

Agustus 1945. Pada waktu itu terjadi penculikan terhadap 2 tokoh bangsa Indonesia

yang paling terkemuka, yaitu Ir. Soekarno dan Drs. M. Hatta oleh para pemuda

pejuang Indonesia dari Jakarta ke Rengasdengklok Karawang Jawa Barat. Maksud

mereka agar kedua tokoh ini terhindar dari pengaruh ancaman dan tekanan

pemerintah pendudukan Jepang.

Kedua tokoh itupun menegaskan bahwa tidak akan ada tekanan yang mampu

menggoyahkan perjuangan bangsa Indonesia. Akhirnya, mereka dikembalikan lagi ke

Jakarta dan diamankan di rumah Laksamana Muda Tadasyi Maeda sebagai penguasa

Jepang di daerah Jawa (yang simpati terhadap perjuangan rakyat Indonesia untuk

merdeka).

Di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda itulah naskah proklamasi

dirumuskan oleh 3 orang pemimpin golongan tua, yaitu Ir. Soekarno, Drs. M. Hatta,

dan Mr. Achmad Soebardjo. Perumusan naskah proklamasi juga disaksikan 3 orang

wakil golongan muda, yaitu Sukarni, B.M. Diah, dan Mbah Diro. Setelah selesai

ditulis, naskah proklamasi diketik oleh Sayuti Melik. Kemudian, Ir. Soekarno dan

Drs. M. Hatta menandatanganinya atas nama bangsa Indonesia.

Ada banyak tokoh yang turut terlibat dalam peristiwa Proklamasi Kemerdekaan

17 Agustus 1945. Tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa proklamasi dibagi

Page 144: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

129

menjadi dua golongan, yaitu golongan tua dan golongan muda. Kedua golongan ini

sama-sama berjuang agar Indonesia segera merdeka

Sebagai warga negara Indonesia kita harus, menghargai jasa tokoh-tokoh yang

terlibat dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan. Bagaimana kita menghargai jasa-

jasa para tokoh tersebut? Penghargaan kita terhadap jasa para tokoh proklamasi

kemerdekaan dapat kita wujudkan dengan melakukan beberapa hal berikut.

1. Berziarah ke makam para pahlawan yang terlibat dalam peristiwa proklamasi

kemerdekaan dan mendoakan mereka.

2. Melakukan upacara peringatan kemerdekaan dengan penuh hikmat.

3. Mengisi kemerdekaan dengan sebaik-baiknya. Sebagai pelajar, kamu dapat

mengisi kemerdekaan dengan belajar tekun supaya kelak bisa menjadi generasi

penerus yang cerdas, terampil, dan berguna bagi

bangsa dan negara.

4. Mempelajari riwayat para tokoh yang terlibat dalam proklamasi kemerdekaan.

Setelah kita mengetahui riwayat hidup para tokoh tersebut, kita bisa meneladani

hal-hal positif yang telah mereka lakukan.

Page 145: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

130

Lembar Kerja Siswa

Nama Anggota Kelompok :

1.

2.

3.

4.

5.

Indikator :

2.3.3 Menjelaskan cara menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam

memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

2.3.4 Mengidentifikasi nilai-nilai positif dari tokoh proklamasi yang dapat diteladani.

Petunjuk Kerja :

1. Setiap anggota kelompok akan mendapatkan kartu soal dan kartu jawaban.

2. Carilah jawaban yang benar dengan menyusun kata yang telah diacak pada kartu

jawaban kemudian pasangkan dengan soal yang ada.

3. Tuliskan jawaban yang benar pada lembar jawaban yang sudah disediakan.

Kartu Soal

1. Peritiswa 16 Agustus 1945

2. Pristiwa 17 Agustus 1945

3. Tokoh golongan tua

4. Tokoh golongan muda

5. Cara menghargai jasa pahlawan

Kartu Jawaban

A. TAHTA, KONESARO, DHAMA BORJAUS

B. NAAPEBMAC KLAMAPORIS MAREDEKNAE

C. INUSRAK, HADI, HAMB RIDO

D. RAHAIZ KAMAM LANAPHAW, ACAPURA RENDAEB, NAJIR

LAJERAB

E. NUPENICLAK ONSEROKA WIBADA KE DONGKLESKARENG

Page 146: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

131

Kunci Jawaban (Pertemuan IV)

1. E. PENCULIKAN SOEKARNO DIBAWA KE RENGASDENGKLOK

2. B. PEMBACAAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN

3. A. HATTA, SOEKARNO, AHMAD SUBARJO

4. C. SUKARNI, DIAH, MBAH DIRO

5. D. ZIARAH MAKAM PAHLAWAN, UPACARA BENDERA, RAJIN

BELAJAR

Pedoman Penilaian

NILAI =

x 100

Page 147: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

132

Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Negeri Rejowinangun 1

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas / Semester : VA / II

Pertemuan ke- : 1

Alokasi Waktu : 2x 35 menit

B. Standar Kompetensi

2. Menghargai peran tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan

mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

B. Kompetensi Dasar

2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia.

C. Indikator

2.2.1 Menjelaskan beberapa usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan.

2.2.2 Menjelaskan perlunya perumusan dasar negara sebelum kemerdekaan.

D. Tujuan Pembelajaran

c. Melalui penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan beberapa usaha para tokoh

kemerdekaan dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan dengan benar.

d. Melalui penjelasan guru, siswa dapat menceritakan perlunya perumusan dasar

negara sebelum kemerdekaan dengan tepat.

J. Materi Pokok

Persiapan kemerdekaan Indonesia dan perumusan dasar negara.

K. Metode Pembelajaran

Metode : ceramah, tanya jawab, penugasan

L. Langkah-langkah Pembelajaran

Page 148: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

133

4. Kegiatan Awal (5 menit)

e. Pengkondisian kelas dan berdoa.

f. Presensi kelas dan siswa diminta untuk siap mengikuti pelajaran.

g. Siswa mendengarkan dan menjawab pertanyaan guru tentang materi yang

telah siswa pelajari sebelumnya yaitu Perjuangan Bangsa Indonesia

Melawan Penjajah sebagai apersepsi.

h. Siswa mendengarkan guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai.

5. Kegiatan Inti (55 menit)

j. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi pelajaran yang

telah dipelajari sebelumnya dan membaca ulang serta bertanya tentang

materi yang belum dipahaminya untuk memperoleh informasi tentang

jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan

kemerdekaan Indonesia.

k. Siswa mengerjakan tugas secara individu.

6. Kegiatan Akhir (10 menit)

d. Siswa merefleksikan pelajaran yang telah mereka lakukan.

e. Siswa mendapat tugas untuk mempelajari materi berikutnya di rumah,

yaitu Tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan.

f. Siswa bersama guru menutup pelajaran IPS dengan doa.

M. Media dan Sumber Belajar

Media : Chart Bacaan

Sumber :

Siti Syamsiyah, dkk. (2008). BSE Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas

5.Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Endang Susilaningsih,dkk. (2008). BSE Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI

Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

N. Lampiran

4. Bahan ajar

Page 149: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

134

Page 150: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

135

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Negeri Rejowinangun 1

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas / Semester : VA / II

Pertemuan ke- : 2

Alokasi Waktu : 2x 35 menit

B. Standar Kompetensi

2. Menghargai peran tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan

mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

B. Kompetensi Dasar

2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia.

C. Indikator

2.2.3 Mengidentifikasi beberapa tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan.

2.2.4 Menunjukkan sikap menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan

kemerdekaan.

D. Tujuan Pembelajaran

c. Melalui penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan tokoh yang terlibat dalam

perumusan dasar negara dengan benar.

d. Melalui penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan sikap menghargai jasa

para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan.

J. Materi Pokok

Persiapan kemerdekaan Indonesia dan perumusan dasar negara.

K. Metode Pembelajaran

Metode : ceramah, tanya jawab, penugasan

L. Langkah-langkah Pembelajaran

Page 151: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

136

4. Kegiatan Awal (5 menit)

e. Pengkondisian kelas dan berdoa.

f. Presensi kelas dan siswa diminta untuk siap mengikuti pelajaran.

g. Siswa mendengarkan dan menjawab pertanyaan guru tentang materi yang

telah siswa pelajari sebelumnya yaitu Perjuangan Bangsa Indonesia

Melawan Penjajah sebagai apersepsi.

h. Siswa mendengarkan guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai.

5. Kegiatan Inti (55 menit)

j. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi pelajaran yang

telah dipelajari sebelumnya dan membaca ulang serta bertanya tentang

materi yang belum dipahaminya untuk memperoleh informasi tentang

jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan

kemerdekaan Indonesia.

k. Siswa mengerjakan tugas secara individu.

6. Kegiatan Akhir (10 menit)

d. Siswa merefleksikan pelajaran yang telah mereka lakukan.

e. Siswa mendapat tugas untuk mempelajari materi berikutnya di rumah.

f. Siswa bersama guru menutup pelajaran IPS dengan doa.

M. Media dan Sumber Belajar

Media : Chart Bacaan, Gambar tokoh-tokoh pejuang

Sumber :

Siti Syamsiyah, dkk. (2008). BSE Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas

5.Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Endang Susilaningsih,dkk. (2008). BSE Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI

Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

N. Lampiran

4. Bahan ajar

Page 152: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

137

Page 153: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

138

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Negeri Rejowinangun 1

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas / Semester : VA / II

Pertemuan ke- : 3

Alokasi Waktu : 2x 35 menit

A. Standar Kompetensi

2. Menghargai peran tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan

mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

B. Kompetensi Dasar

2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

2.3.1 Menyebutkan peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia.

2.3.2 Menyebutkan beberapa tokoh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan

Indonesia.

D. Tujuan Pembelajaran

c. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan peristiwa

sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia.

d. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan beberapa

tokoh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia.

E. Materi Pokok

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

F. Metode Pembelajaran

Metode : ceramah, tanya jawab, penugasan

G. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (5 menit)

Page 154: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

139

a. Pengkondisian kelas dan berdoa.

b. Presensi kelas dan siswa diminta untuk siap mengikuti pelajaran.

c. Siswa mendengarkan dan menjawab pertanyaan guru tentang materi yang

telah siswa pelajari sebelumnya yaitu Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan

dan Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan sebagai apersepsi.

d. Siswa mendengarkan guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai.

2. Kegiatan Inti (55 menit)

a. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi pelajaran yang telah

dipelajari sebelumnya dan membaca ulang serta bertanya tentang materi

yang belum dipahaminya untuk memperoleh informasi tentang jasa dan

peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan

Indonesia.

b. Siswa mengerjakan tugas secara individu.

3. Kegiatan Akhir (10 menit)

a. Siswa merefleksikan pelajaran yang telah mereka lakukan.

b. Siswa mendapat tugas untuk mempelajari materi berikutnya di rumah.

c. Siswa bersama guru menutup pelajaran IPS dengan doa.

4. Media dan Sumber Belajar

Media : Gambar tokoh-tokoh pejuang, chart bacaan

Sumber :

Siti Syamsiyah, dkk. (2008). BSE Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas

5.Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Endang Susilaningsih,dkk. (2008). BSE Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI

Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

5. Lampiran

4. Bahan ajar

Page 155: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

140

Page 156: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

141

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Negeri Rejowinangun 1

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas / Semester : VA / II

Pertemuan ke- : 4

Alokasi Waktu : 2x 35 menit

A. Standar Kompetensi

2. Menghargai peran tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan

mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

B. Kompetensi Dasar

2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

2.3.3 Menjelaskan cara menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam

memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

2.3.4 Mengidentifikasi nilai-nilai positif dari tokoh proklamasi yang dapat

diteladani.

D. Tujuan Pembelajaran

c. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan cara

menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan

kemerdekaan Indonesia dengan tepat.

d. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan nilai-nilai

positif dari tokoh proklamasi yang dapat diteladani dengan benar.

E. Materi Pokok

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

F. Metode Pembelajaran

Metode : ceramah, tanya jawab, penugasan

Page 157: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

142

G. Langkah-langkah Pembelajaran

4. Kegiatan Awal (5 menit)

e. Pengkondisian kelas dan berdoa.

f. Presensi kelas dan siswa diminta untuk siap mengikuti pelajaran.

g. Siswa mendengarkan dan menjawab pertanyaan guru tentang materi yang

telah siswa pelajari sebelumnya yaitu Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan

dan Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan sebagai apersepsi.

h. Siswa mendengarkan guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai.

5. Kegiatan Inti (55 menit)

j. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi pelajaran yang

telah dipelajari sebelumnya dan membaca ulang serta bertanya tentang

materi yang belum dipahaminya untuk memperoleh informasi tentang jasa

dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan

Indonesia.

k. Siswa mengerjakan tugas secara individu.

6. Kegiatan Akhir (10 menit)

d. Siswa merefleksikan pelajaran yang telah mereka lakukan.

e. Siswa mendapat tugas untuk mempelajari materi berikutnya di rumah,

yaitu Pembentukan Negara dan Pemerintahan RI.

f. Siswa bersama guru menutup pelajaran IPS dengan doa.

H. Media dan Sumber Belajar

Media : Gambar tokoh-tokoh pejuang, peta Indonesia

Sumber :

Siti Syamsiyah, dkk. (2008). BSE Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas

5.Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Endang Susilaningsih,dkk. (2008). BSE Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI

Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

I. Lampiran

Page 158: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

143

5. Bahan ajar

Page 159: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

144

Lampiran 16. Foto Pembelajaran Kelas Eksperimen

1. Siswa mendengarkan penjelasan

guru

2. Siswa dibentuk menjadi

beberapa kelompok

3. Guru membagikan lembar kerja

berupa kartu soal dan kartu

jawaban

4. Siswa bersama kelompoknya

menyusun kalimat yang acak

5. Guru mengecek waktu dan

memeriksa pekerjaan

6. Siswa mengumpulkan lembar

kerja dan membacakan hasil

Page 160: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

145

Lampiran 17. Foto Pembelajaran Kelas Kontrol

1. Siswa mendengarkan penjelasan guru

2. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru

3. Guru mengecek pekerjaan siswa

Page 161: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

146

Lampiran 18. Surat Izin Observasi

Page 162: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

147

Lampiran 19. Surat Izin Penelitian

Page 163: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

148

Page 164: PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP MINAT BELAJAR IPS SISWA ... · diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal

149

Lampiran 20. Surat Keterangan Penelitian