PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN)...

122
PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN AJARAN 2014-2015 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh Meti Safitri NIM 1110018300061 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

Transcript of PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN)...

Page 1: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN)

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN

CEMPAKA I PUTIH TAHUN AJARAN 2014-2015

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh

Meti Safitri

NIM 1110018300061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

LEMB.A.R PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPST

PENGARUH METODE

BELAJAR SISWA PADA

ROLE PLAYING TERHADAP MOTIVASI

MATA PELAJARAN BAIIASA INDONESTA

DI SDN CEMPAKA PUTIH 1KELAS V

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

Meti Safrtri

NrM 1110018300061

Yang Mengesahkan

Pembimbing

Ma

NIP

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436Hl20t5TvI

buki, M.IIum

19800305 200901 I 01s

Page 3: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

LEMBAR PENGE SAHAN PEMBIMBIG SKRIPSI

Skripsi yang berjudul Pengaruh Metode Role Playing (bermain peran) terhadap

Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V di SDN

Cempaka Putih I. Disusun oleh Meti Safitri NIM 1110018300061, Jurusan

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan

dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang

munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan fakultas.

Jakarta l8 Maret 2015

Yang mengesahkan

Pembiming

Mak*un Subuki, M. Hum

NIP. r9800305 200901 l0l5

Page 4: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN MUNAQASAH

Skripsi dengan berjudul Pengaruh Metode Role Playing (bermain peran)

terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Kelas V di SDN Cempaka Putih I Tahun Ajaran 2014-2015 disusun oleh

METI SAFITRI, NIM 1110018300061, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tabiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam

Ujian Munaqasah padatanggal 10 April 2015 dihadapan dewan penguji. Karena

itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana Sl (S.Pd.) dalam bidang Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Jakarta, 14 April 2015

Panitia Ujian Munaqasah

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Panitia (Ketua Jurusan PGMI)

Dr. Fauzan. MA.

NrP. 19761r07 200701 I 013

Sekretaris (Sekretaris Jurusan PGMI)

Asep Ediana Latip. M.Pd.

NrP. 19810623 200912 I 003

Penguji IDr. Faridal Arkam. M.Pd.

NIP. 19500307 197903 1004

Penguji IIDindin Ridwanudin. M.Pd.

NrP. 19771r21 201r0r 1 001

Mengetahui,

Dekan F Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sy Hidaya

lProf. Dr. Ah a, MA.

.1.Y.:.f_m.'"

15.:ty

NIP. 1 203 1 007

Page 5: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Yang bertandatangatdi bawah ini:

Nama

NIM

Jurusan

Alamat

Nama pembimbing

NIP

Jurusan/Program Studi

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh Metode Role Playing @ermain Peran)

terhadap Motivasi Belajar Siswa pada ivlata Pelajaran Bahasa Indonesia

Kelas Y di SDN Cempaka Putih I adalah benar karya sendiri di bawah

bimbingan dosen:

Meti Safitri

I 1 10018300061

: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

: Dsn. Belendung RTiRW 015/006 kel. Lemah Mulya kec.

Majalaya kab. Karawang Jawa Barat

: Makyun Subuki, M. Hum

: 19800305 200901 1 0i5

: Pendidikan Bahasa Indonesia

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap

menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya

sendiri.

Jakarta,lS Maret 2015

Yang Menyatakan

Meti safitri

Page 6: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

i

ABSTRAK

Meti Safitri (1110018300061), “Pengaruh Metode Role Playing (Bermain

Peran) Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia Kelas V Di SDN Cempaka Putih 1”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi belajar siswa dan

pelaksanaan metode role playing (bermain peran) di MI/SD dalam pembelajaran

bahasa Indonesia, serta pengaruh metode role playing (bermain peran) terhadap

motivasi belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini

dilaksanakan di SDN Cempaka Putih I Tangerang Selatan tahun ajaran 2014-

2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra-

eksperimental dengan design penelitian one group pretest-posttes design. Subjek

penelitian ini adalah 23 siswa. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive

sampling. Instrument pengumpul data berupa angket motivasi dan observasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode role playing berpengaruh pada

motivasi belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Berdasarkan

perhitungan diperoleh thitung > ttabel 26,545 > 2,074, sehingga rata-rata skor

motivasi belajar siswa setelah diberi perlakuan lebih tinggi daripada skor motivasi

belajar siswa sebelum diberi perlakuan.

Kata kunci : Metode role playing, motivasi belajar.

Page 7: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

ii

ABSTRACT

The Effect of Method Role Playing Motivation Student In Class Of Bahasa V In

Elementary School Cempaka Putih I.

The purpose of this study was to determine the effect of the students motivation

and implementation method of role playing at elementary school in learning

Bahasa, as well as the influence method of role playing for students motivation in

learning Bahasa. This research was conducted at Cempaka Putih I Elementary

School South Tangerang year of academic 2014-2015. The method used in this

research is a method of pre - experimental research with one group pretest -

posttes design. Subject for this research were 23 students with selected by

purposive sampling technique. The instruments of collected is motivation

questionnaire and observation. The result of research revealed that the method of

role playing affect students motivation in learning Bahasa. Based on the statistic

counting, the tcount > ttable (26,545 > 2,074), so that the average of students

motivation in learning Bahasa after being treated was higher than the average of

students motivation in learning Bahasa before being treated.

Keywords : Method of role playing , learning motivation, Learning Bahasa

Page 8: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT., karena atas

rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Sholawat beserta salam semoga tercurah pada Nabi junjungan kita Nabi

Muhammad Saw dan kepada keluarga serta sahabat-sahabatnya.

Skripsi yang berjudul “Pengaruh metode role playing (bermain

peran) terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa

Indonesia kelas V di SDN Cempaka Putih I tahun ajaran 2014/2015”

ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa selama pembuatan dan penuliasan skripsi

ini kemampuan dan pengetahuan penulis sangat terbatas, maka dengan

adanya bimbingan, pengarahan dan dukungan dari berbagai pihak sangat

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu,

dalam kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang sangat tulus memberikan dukungan dan motivasi dalam segi apapun

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan.

2. Dr. Fauzan, MA, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah.

3. Asep Ediana Latip, M. Pd., selaku Sekretaris Program Studi

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

4. Dra. Manerah, selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan arahan dan bimbingan.

5. Makyun Subuki, M. Hum, selaku dosen pembimbing yang selalu sabar

dan penuh pengertian membantu dan memberikan pemahaman

mengenai materi yang berhubungan dengan skripsi ini.

Page 9: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

iv

6. Seluruh dosen PGMI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang banyak

membantu dan mengembangkan ilmu selama mengikuti proses

perkuliahan.

7. Kepala sekolah SDN Cempaka Putih I, guru kelas V A dan staf yang

telah membantu dalam proses penelitian.

8. Orang tua Saya tercinta, Ayahanda Hasbulloh dan Ibunda Iroh Rohati,

kakak-kakak ku yang tersayang Neni Nur’aini, Dedeh Kurniasih, Jejen

Zainal Abidin, Rosmala Dewi. Yang selalu mendoakan dan

mendorong penulis untuk tetap semangat dan telah banyak

memberikan bantuan materi dan tenaga dalam menyelesaikan skripsi

ini.

9. Sahabat-sahabatku tercinta, Lely Nurfajrina S.Pd., Sri Rahmawati,

S.Pd., Puput Futihatul janah, Nurhalimah, Adhisty Ika Pratiwi, serta

seluruh teman-teman mahasiswa dan mahasiswi Prodi PGMI angkatan

2010, semoga kebersamaan kita menjadi kenangan terindah untuk

menggapai kesuksesan dimasa mendatang.

10. Semua pihak yang telah banyak memberikan doa, bimbingan dan

dukungan serta pendapat yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Alloh SWT dapat menerima sebagai amal kebaikan atas

jasa baik yang diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan-kekurangan karena

terbatasnya kemampuan penulis. Untuk itu kritik dan saran yang

membangun sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan skripsi ini

dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi khasanah

ilmu pengetahuan.

Jakarta, 19 Maret 2015

Penulis

Page 10: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

v

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Pembimbing Skripsi

Abstrak ............................................................................................... i

Abstract .............................................................................................. ii

Kata Pengantar ................................................................................. iii

Daftar Isi ............................................................................................ v

Daftar Tabel ....................................................................................... viii

Daftar Lampiran ............................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 3

C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 3

D. Perumusan Masalah Penelitian ...................................................................... 3

E. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 3

F. Kegunaan Penelitian ...................................................................................... 4

BAB II Kajian Teoretik dan Pengajuan Konseptual Tindakan

A. Hakikat Motivasi ............................................................................................. 5

1. Pengertian Motivasi ................................................................................ 5

2. Jenis-jenis Motivasi ................................................................................ 5

3. Komponen-komponen Motivasi ............................................................. 7

4. Fungsi Motivasi ...................................................................................... 7

5. Teknik-teknik Motivasi ........................................................................... 8

6. Belajar ..................................................................................................... 8

a. Teori Belajar ....................................................................................... 8

b. Pengertian Belajar .............................................................................. 9

c. Tujuan Belajar .................................................................................... 10

d. Jenis-jenis Belajar ............................................................................... 12

7. Motivasi Belajar ..................................................................................... 12

Page 11: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

vi

a. Pengertian Motivasi Belajar Siswa .................................................. 12

b. Pentingnya Motivasi dalam Belajar ................................................. 13

c. Fungsi Motivasi dalam Belajar ........................................................ 14

d. Indikator Motivasi ............................................................................. 15

B. Metode Role Playing (bermain peran) ......................................................... 15

1. Pengertian Metode ................................................................................. 15

2. Pengertian Metode Role Playing (bermain peran) ................................. 17

a. Kelebihan dan Kekurangan Metode Role Playing ........................... 18

b. Tujuan Bermain Peran ...................................................................... 19

c. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Role Playing ...................... 19

C. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Madrasah .............................................. 22

D. Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa ............. 22

E. Merancang Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Drama ..................... 23

F. Hasil Penelitian Yang Relevan .................................................................... 25

G. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 26

H. Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 28

B. Metode dan Desain Penelitian ...................................................................... 28

C. Populasi dan Sampel .................................................................................... 29

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 29

E. Teknik Analisis Data .................................................................................... 31

F. Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Kegiatan Pembelajaran.................................................................................. 33

B. Deskripsi Data ............................................................................................... 37

C. Uji Hipotesis ................................................................................................ 62

D. Pembahasan ................................................................................................... 63

Page 12: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

vii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ...................................................................................................... 65

B. Saran ............................................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 67

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skala Likert ............................................................................... 30

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Instrumen Penelitian ...................................... 30

Tabel 4.1 Pernyataan No.1 ......................................................................... 37

Tabel 4.2 Pernyataan No.2 ......................................................................... 38

Tabel 4.3 Pernyataan No.3 ......................................................................... 38

Tabel 4.4 Pernyataan No.4 ......................................................................... 39

Tabel 4.5 Pernyataan No.5 ......................................................................... 40

Tabel 4.6 Pernyataan No.6 ......................................................................... 40

Tabel 4.7 Pernyataan No.7 ......................................................................... 41

Tabel 4.8 Pernyataan No.8 ......................................................................... 42

Tabel 4.9 Pernyataan No.9 ......................................................................... 42

Tabel 4.10 Pernyataan No.10 ..................................................................... 43

Tabel 4.11 Pernyataan No.11 ..................................................................... 43

Tabel 4.12 Pernyataan No.12 ..................................................................... 44

Tabel 4.13 Pernyataan No.13 ..................................................................... 45

Tabel 4.14 Pernyataan No.14 ..................................................................... 45

Tabel 4.15 Pernyataan No.15 ..................................................................... 46

Tabel 4.16 Pernyataan No.16 ..................................................................... 46

Tabel 4.17 Pernyataan No.17 ..................................................................... 47

Tabel 4.18 Pernyataan No.18 ..................................................................... 47

Page 14: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

ix

Tabel 4.19 Pernyataan No.19 ..................................................................... 48

Tabel 4.20 Pernyataan No.20 ..................................................................... 49

Tabel 4.21 Pernyataan No.21 ..................................................................... 49

Tabel 4.22 Pernyataan No.22 ..................................................................... 50

Tabel 4.23 Pernyataan No.23 ..................................................................... 50

Tabel 4.24 Pernyataan No.24 ..................................................................... 51

Tabel 4.25 Pernyataan No.25 ..................................................................... 51

Tabel 4.26 Pernyataan No.26 ..................................................................... 52

Tabel 4.27 Pernyataan No.27 ..................................................................... 52

Tabel 4.28 Pernyataan No.28 ..................................................................... 53

Tabel 4.29 Pernyataan No.29 ..................................................................... 53

Tabel 4.30 Pernyataan No.30 ..................................................................... 54

Tabel 4.31 Daftar Hasil Angket Motivasi Belajar Sebelum dan Sesudah

diberi perlakuan ........................................................................................ 55

Tabel 4.32 Lembar Observasi Aktifitas Siswa .......................................... 56

Tabel 4.33 Lembar Observasi Aktifitas Siswa .......................................... 57

Tabel 4.34 Lembar Observasi Aktifitas Siswa .......................................... 58

Tabel 4.35 Lembar Observasi Aktifitas Mengajar ..................................... 59

Tabel 4.36 Lembar Observasi Aktifitas Mengajar ..................................... 60

Tabel 4.37 Lembar Observasi Aktifitas Mengajar ..................................... 61

Tabel 4.38 Hasil Pengujian Hipotesis Dengan Uji-t .................................. 63

Page 15: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Lembar Uji Referensi ............................................................ 69

Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ........................... 71

Lampiran 3: Kisi-kisi Insrtument Penelitian .............................................. 89

Lampiran 4: Lembar angket motivasi belajar sebelum diberi perlakuan... 90

Lampiran 5: Lembar angket motivasi belajar setelah diberi perlakuan ..... 91

Lampiran 6: Lembar angket pengaruh metode role playing (bermain

peran) ..................................................................................... 92

Lampiran 7: Hasil angket Motivasi Belajar sebelum diberi tindakan ....... 94

Lampiran 8: Hasil Agket Motivasi Belajar Setelah diberi perlakuan ........ 96

Lampiran 9: Hasil Angket Pengaruh Metode Role Playing ...................... 98

Lampiran 10: Skor angket motivasi sebelum dan sesudah diberi

perlakuan ............................................................................... 100

Lampiran 11: Perhitungan Uji Hipotesis Statistik ..................................... 101

Lampiran 12: Lembar observasi proses kegiatan belajar mengajar ........... 104

Lampiran 13: Hasil wawancara dengan guru pra penelitian...................... 110

Lampiran 14: Surat-surat keterangan ......................................................... 111

Page 16: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib

diikuti oleh siswa mulai dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat sekolah

menengah bahkan sampai ke perguruan tinggi. Salah satu masalah yang

dihadapi dunia pendidikan kita khususnya bahasa Indonesia adalah

masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak

kurang di dorong untuk mengembangkan kemampuan berbicara. Proses

pembelajaran dalam kelas diarahkan kepada kemamppuan anak untuk

menghafal informasi.

Dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia materi pelajaran

Bahasa Indonesia terdiri dari dua kelompok yaitu : Pengetahuan bahasa

(kosa kata dan struktur) dan Keterampilan berbahasa (menyimak,

berbicara, membaca, dan menulis).

Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia ditujukan pada

pengembangan kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia

meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Oleh

karena itu, siswa diharapkan mampu menguasai keempat keterampilan

berbahasa secara aktif integratif dengan komponen bahasa yang sesuai,

sehingga dengan ditunjang kemampuan dan penguasaan bahasa bisa

terampil berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

Masalah yang peneliti temukan setelah melakukan observasi awal

dan wawancara dengan guru wali kelas VA di SDN Cempaka Putih I

tentang motivasi siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia, penulis

memperoleh informasi bahwa siswa kurang perhatian/fokus terhadap

materi yang diajarkan. Selain itu sebagian besar siswa kurang minat

terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia, khususnya pada materi

memahami sebuah cerita pendek atau teks percakapan.1

1 Suwanto Jarot Wibowo, Guru Wali Kelas V A, pada tanggal 4 Desember 2014, Pukul 09.30

Page 17: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

2

Kurangnya fokus dan minat siswa terhadap materi bahasa Indonesia

di sebabkan kurang kreatifnya guru dalam menyampaikan materi bahasa

Indonesia, guru hanya menggunakkan metode ceramah untuk

menyampaikan semua materi bahasa Indonesia, sehingga anak menjadi

jenuh dan itu mempengaruhi kurangnya motivasi siswa dalam belajar

bahasa Indonesia. Dan itu juga yang menyebabkan anak kurang

memahami materi pelajaran dan terkadang mengabaikan tugas yang

diberikan oleh guru.2

Khususnya pada materi-materi yang dianggap agak rumit oleh siswa

seperti contoh dalam materi memahami isi sebuah peristiwa (cerita, teks

percakapan). Terkadang pemahaman siswa terhadap sebuah peristiwa itu

menimbulkan penafsiran yang berbeda. Demikian halnya pemahaman

terhadap karakter tokoh yang ada dalam peristiwa tersebut sering kali ada

miskonsepsi dalam pemahaman siswa. Untuk itu perlunya suatu metode

yang mampu memberikan gambaran nyata sekaligus siswa melakukan

sehingga dengan mudah memahaminya.

Banyak metode pembelajaran aktif yang bisa digunakan guru untuk

kegiatan belajar mengajar d kelas agar terciptanya suasana yang interaktif

dan komunikatif dan merangsang motivasi siswa untuk belajar. Motivasi

belajar yang diberikan kepada siswa merupakan factor psikis yang bersifat

non intelektual yang mempunyai peranan untuk menumbuhkan gairah,

merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi

kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.

Berdasarkan latar belakang yang disebutkan diatas, maka kegiatan

dalam proses pembelajaran sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar

siswa pada pelajaran bahasa Indonesia. Metode role playing (bermain

peran) merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam proses

pembelajaran di kelas. Dengan demikian untuk mengetahui sejauh mana

motivasi siswa dengan menggunakan metode role playing (bermain peran)

dalam pembelajaran bahasa Indonesia, maka perlu dilakukan penelitian

2 Ibid.

Page 18: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

3

yang mendalam. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Metode Role Playing (bermain peran)

Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V SDN Cempaka Putih 1

pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Tahun Ajaran 2014/2015”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang dikemukakan diatas, dapat diidentifikasi

beberapa masalah, yaitu:

1. Perhatian/fokus siswa yang kurang terhadap materi yang diajarkan

sehingga mempengaruhi motivasi siswa dalam pembelajaran bahasa

Indonesia

2. Guru kurang kreatif dalam memilih metode pembelajaran bahasa

Indonesia

3. Siswa kurang minat terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia

sehingga kurang memahami materi bahasa Indonesia.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada pengaruh metode role playing (bermain

peran) terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa

Indonesia kelas V di SDN Cempaka Putih 1 tahun ajaran 2014/2015

D. Perumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan dapat

dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimanakah pengaruh metode role

playing (bermain peran) terhadap motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran bahasa Indonesia kelas V di SDN Cempaka Putih 1 Tahun

Ajaran 2014-2015 ?”

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui

seberapa besar pengaruh metode role playing (bermain peran) terhadap

motivasi belajar siswa pada pelajaran bahasa Indonesia kelas V di SDN

Cempaka Putih 1 Tahun Ajaran 2014-2015.

Page 19: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

4

F. Kegunaan Penelitian

Secara umum hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapakan

dapat dijadikan bahan masukan bagi program pendidikan Bahasa

Indonesia, diantaranya adalah:

1. Manfaat bagi sekolah

Sebagai bahan masukan bagi sekolah terutama guru-guru dalam

memiliih metode pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar

mengajar.

2. Manfaat bagi Guru

Bagi guru mata pelajaran bahasa Indonesia, hasil penelitian ini

diharapkan dapat memberi alternatif pilihan untuk menggunakan metode

pembelajaran yang lebih efektif dalam kegiatan belajar mengajar.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dalam

bidang pendidikan dan pendekatan-pendekatan pembelajaran yang akan

menjadi bekal untuk diaplikasikan dalam kehidupan nyata setelah

menyelesaikan studinya.

Page 20: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

5

BAB II

Kajian Teoretik dan Pengajuan Konseptual Tindakan

A. Hakikat Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi

Secara harfiah “motivasi” berarti suatu yang menggerakkan seorang

individu untuk melakukan suatu tingkah laku atau tindakan. Motivasi

menunjuk kepada kekuatan atau daya pendorongnya. Sedangkan tingkah

laku atau tindakan adalah sebagai akibat atau operasional dari adanya

motivasi. Motivasi mendorong seorang individu untuk bertindak atau

berbuat.1 Menurut Oemar Hamalik, “Motivasi adalah perubahan energy

dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan

dan reaksi untuk mencapai tujuan”.2

Dari pengertian diatas penulis berpendapat jika dikaitkan dengan

belajar motivasi berarti mendorong seorang siswa untuk belajar lebih

giat ataupun lebih semangat dari sebelumnya untuk mencapai tujuannya.

2. Jenis-jenis Motivasi

Muhibbin Syah menjelaskan dalam bukunya mengenai jenis-jenis

motivasi menurut beberapa ahli, diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Menurut Sartai, motivasi itu dapat dibedakan menjadi dua golongan

yaitu:

a) Dorongan-dorongan physiological drive adalah alat yang

bersifat fisik atau jasmaniah, seperti : lapar, haus, seks dan

sebagainya.

b) Social motives adalah dorongan-dorongan yang ada

hubungannya dengan manusia yang lain. Seperti dorongan

estetis, dorongan selalu ingin berbuat baik (etis) dan sebagainya.

1 Masnur M., Nur Hasanah dan Basennang, Siliwangi, Dasar-dasar Interaksi Belajar

Mengajar Bahasa Indonesia, (Bandung: Jemmars, 1987) h. 41 2 Oemar Hamalik. Proses Belajar Mengajar. (Jakarta: Bumi Aksara, 2004). Cet ke-3. H.

158

Page 21: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

6

2) Menurut Woodworth dan Marquis, menggolongkan motif menjadi 3

macam, yaitu:

a) Kebutuhan organis, yaitu motif-motif yang berkaitan dengan

kebutuhan tubuh bagian dalam.

b) Motif-motif darurat (emergency motives) yang mencakup

dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas,

dorongan untuk berusaha/berikhtiar, dorongan untuk mengajar,

dan sebagainya. Dorongan ini timbul jika situasi menuntut

timbulnya kegiatan yang cepat dan kuat dari diri kita, tetapi

karena perangsang dari luar.

c) Motif-motif objektif, yaitu motif yang diarahkan/ditujukan

kepada suatu objek atau tujuan tertentu disekitar kita. Motif ini

mencakup kebutuhan untuk explorasi kebutuhan untuk menaruh

minat, motif-motif ini timbul karena dorongan untuk dapat

menghadapi dunia luar (social dan non sosial).3

Menurut Oemar Hamalik dalam bukunya yang berjudul Proses

Belajar Mengajar, menjelaskan jenis motivasi ke dalam dua bagian

yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik.4

1) Motivasi instrinsik, adalah motif-motif yang menjadi aktif atau

berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam

setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan

sesuatu.5

2) Motivasi ekstrinsik, adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi

karena adanya perangsang dari luar.6

Dari teori diatas penulis menyimpulkan bahwa motivasi itu ada

dua jenis yaitu 1) motivasi intrinsik, dan 2) motivasi ekstrinsik.

Motivasi intrinsik yaitu motivasi yang berasal dari diri siswa itu

3 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja

Rosda Karya, 2003), h 119 4 Oemar Hamalik, op. cit., h. 162-163

5 Syaiful Bahri Djamarah. Psikologi Belajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 2011). Cet ke-3. h.

149 6 Ibid., h. 151

Page 22: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

7

sendiri, motivasi yang tidak membutuhkan pujian dari luar atau pun

hadiah apapun dari luar. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah

motivasi yang berasal dari luar diri siswa itu sendiri, atau bisa

disebut juga kebalikan dari motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik ini

justru membutuhkan pujian atau hadiah dari luar untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa.

3. Komponen-komponen Motivasi

Motivasi memiliki dua komponen, yakni komponen dalam (inner

component) dan komponen luar (outer component). Komponen dalam

adalah perubahan dalam diri seseorang, keadaan merasa tidak puas, dan

ketegangan psikologis. Komponen luar ialah apa yang diinginkan

seseorang, tujuan yang menjadi arah kelakuannya. Jadi, komponen dalam

ialah kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipuaskan, sedangkan komponen

luar ialah tujuan yang hendak dicapai.7

4. Fungsi Motivasi

Menurut Oemar Hamalik fungsi motivasi yaitu: (1) mendorong

timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan (2) sebagai pengarah (3)

sebagai penggerak.8

Menurut teori diatas menjelaskan bahwa ada tiga fungsi motivasi

yaitu 1) mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan, tanpa

adanya motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan sebagai belajar pada

diri seorang siswa, 2) berfungsi sebagai pengarah, misalnya mengarahkan

perbuatan kepada tujuan yang diinginkan oleh seorang siswa yaitu ingin

mendapatkan nilai yang bagus saat ujian, dan 3) berfungsi sebagai

penggerak, maksudnya menggerakkan tingah laku seseorang, semakin

kuat motivasi yang ada pada diri seseorang, maka semakin cepat suatu

pekerjaan itu dilakukan.

7 Ibid., h. 159.

8 Ibid., h. 161

Page 23: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

8

5. Teknik-teknik Motivasi

Berikut ini dijelaskan beberapa teknik/pendekatan untuk

memotivasi siswa agar memiliki gairah dalam belajar. (1) berikan kepada

siswa rasa puas untuk keberhasilan lebih lanjut (2) ciptakanlah suasana

kelas yang menyenangkan (3) aturlah tempat duduk siswa secara

bervariasi (4) pakailah metode penyampaian yang bervariasi sesuai

dengan materi yang disajikan (5) kembangkan pengertian para siswa

secara wajar (6) berikan komentar terhadap pekerjaan siswa.9

Dalam teori diatas yang berkaitan dengan yang penulis tulis ada

pada nomor empat, yaitu “pakailah metode penyampaian yang bervariasi

sesuai dengan materi yang disajikan”. Dalam hal ini penulis menggunkan

metode role palying (bermain peran) untuk meningkatkan motivasi

belajar bahasa Indonesia.

6. Belajar

a. Teori Belajar

Secara global ada tiga teori yakni, teori ilmu jiwa daya, ilmu jiwa gestalt

dan ilmu jiwa asosiasi

1) Teori belajar menurut ilmu jiwa daya

Menurut teori ini, jiwa manusia itu terdiri dari bermacam-macam

daya. Masing-masing daya dapat dilatih dalam rangka untuk memenuhi

fungsinya. Untuk melatih suatu daya itu dapat dipergunakan berbagai

cara atau bahan.

2) Teori belajar menurut ilmu jiwa gestalt

Teori ini berpandangan bahwa keseluruhan lebih penting dari

bagian-bagian/unsur. Sebab keberadaannya keseluruhan itu juga lebih

dulu. Sehingga dalam kegiatan belajar bermuara pada suatu pengamatan.

Pengamatan itu penting dilakukan menyeluruh. Tokoh penting yang

merumuskan penerapan dari kegiatan pengamatan adalah Koffka.

3) Teori belajar menurut ilmu jiwa asosiasi

9 Masnur M., Nur Hasanah dan Basennang Saliwangi. Dasar-dasar Interaksi Belajar

Mengajar Bahasa Indonesi. (Bandung: Jemmars, 1987) h. 59-61

Page 24: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

9

Ilmu jiwa asosiasi berprinsip bahwa keseluruhan itu sebenarnya

terdiri dari penjumlahan bagian-bagian atau unsur-unsurnya. Dari aliran

ini ada dua teori yang sangat terkenal, yakni: teori konektionisme dari

Thorndike dan teori conditioning dari Pavlov.10

b. Pengertian Belajar

Ada beberapa definisi tentang belajar, antara lain dapat diuraikan

sebagai berikut:11

1) Cronbach memberikan definisi: “Learning is shown by a change in

behavior as a result of experience”.

2) Harold spears memberikan batasan: “Learning is to observe, to read,

to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction”.

3) Geoch, mengatakan: “Learning is a changr in performance as a

result of practice”.

Dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar itu

senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan

serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,

mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Belajar juga adalah suatu

perubahan tingkah laku individu dari hasil pengalaman dan latihan.

Perubahan tingkah laku tersebut, baik dalam aspek pengetahuannya

(kognitif), keterampilannya (psikomotor), maupun sikapnya (afektif).

Selanjutnya ada yang mendefinisikan: “belajar adalah berubah”.

Dalam hal ini yang dimaksud belajar berarti usaha mengubah tingkah

laku. Jadi, belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-

individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan

penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan,

keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian

diri. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa belajar itu sebagai

10

Sardiman A. M. Interaksi dan Motivasi belajar mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2003), h. 30-33 11

Ibid., h. 20

Page 25: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

10

rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju ke perkembangan

unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kogitif, afektif, dan psikomotorik.

Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat

latihan dan pengalaman. Belajar sesungguhnya adalah ciri khas manusia

dan yang membedakannya dengan binatang. Belajar yang dilakukan oleh

manusia merupakan bagian dari hidupnya, berlangsung seumur hidup,

kapan saja, dan dimana saja, baik di sekolah, di kelas, di jalanan dalam

waktu yang tidak dapat ditentukan sebelumnya.12

Menurut Suyono dan Hariyanto dalam bukunya yang berjudul

Belajar dan Pembelajaran menjelaskan belajar itu adalah suatu aktivitas

atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan

keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengokohkan

kepribadian.13

Menurut pendapat penulis maksud teori diatas adalah suatu

tindakan atau perbuatan untuk memperoleh suatu pengetahuan, dalam hal

ini bukan hanya pada pengetahuan tentang mata pelajaran di sekolah saja,

tapi juga pengetahuan dalam hal lainnya, seperti ingin memperoleh

pengetahuan tentang alam.

c. Tujuan Belajar

Secara umum tujuan belajar itu ada tiga jenis yaitu:

1) Untuk mendapatkan pengetahuan

Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemikiran

pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai yang tidak dapat

dipisahkan. Dengan kata lain tidak dapat mengembangkan kemampuan

berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan

memperkaya pengetahuan.

2) Penanaman konsep dan keterampilan

12

Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta:

PT Bumi Aksara, 2005) cet ke-5, h.154 13

Suyono dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran (Teori dan Konsep Dasar).

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011) cet ke- 1. h. 9

Page 26: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

11

Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan

suatu keterampilan. Jadi soal keterampilan yang bersifat jasmani dan

rohani. Keterampilan jasmaniah adalah keterampilan yang dapat dlihat,

diamati, sehingga akan menitikberatkan pada keterampilan

gerak/penampilan dari anggota tubuh seseorang yang sedang belajar.

Sedangkan keterampilan rohani lebih rumit, karena tidak selalu berurusan

dengan masalah-masalah keterampilan yang dapat dilihat bagaimana

ujung pangkalnya, tetapi lebih abstrak, menyangkut persoalan-persoalan

penghayatan dan keterampilan berpikir serta kreativitas untuk

menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep. Jadi semata-

mata bukan soal “pengulangan”, tetapi mencari jawab yang cepat dan

tepat.

3) Pembentukan sikap

Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik, tidak kan

terlepas dari soal penanaman nilai-nilai, transfer of values. Oleh karena

itu guru tidak sekedar “pengajar”, tetapi betul-betul sebagai pendidik

yang akan memindahkan nilai-nilai itu kepada anak didiknya.

Jadi intinya tujuan belajar itu adalah ingin mendapatkan

pengetahuan, keterampilan, dan penanaman sikap mental/nilai-nilai.

Pencapaian tujuan belajar berarti akan menghasilkan hasil belajar.

Relevan dengan uraian mengenai belajar tersebut, maka hasil belajar itu

meliputi:

a) Hal ihwal keilmuan dan pengetahuan, konsep atau fakta (kognitif).

b) Hal ihwal personal, kepribadian atau sikap (afektif)

c) Hal ihwal kelakuan, keterampilan atau penampilan (psikomotorik)

Ketiga hasil belajar diatas dalam pengajaran merupakan tiga hal

yang secara perencanaan dan programatik terpisah, namun dalam

kenyataannya pada diri siswa akan merupakan satu kesatuan.14

14

Ibid., h. 26

Page 27: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

12

d. Jenis – jenis Belajar

Muhibbin syah menjelaskan ada 8 jenis-jenis belajar yaitu: (1)

Belajar Abstrak, (2) Belajar Keterampilan, (3) Belajar Sosial, (4) Belajar

Pemecahan Masalah, (5) Belajar Rasional, (6) Belajar Kebiasaan, (7)

Belajar Apresiasi, (8) Belajar Pengetahuan.15

Dalam hal ini penulis hanya akan menjelaskan yang berkaitan

dengan pengetahuan yaitu belajar pengetahuan ialah belajar dengan cara

melakukan penyelidikan mendalam terhadap objek pengetahuan tertentu.

Yang bertujuan agar siswa memperoleh atau menambah informasi dan

pemahaman terhadap pengetahuan tertentu yang biasanya lebih rumit dan

memerlukan kiat khusus dalam mempelajarinya, misalnya dalam

pembelajaran bahasa Indonesia dengan materi mengamati tokoh atau

menyimpulkan isi dalam sebuah cerita atau percakapan dengan

mengguakan metode role playing (bermain peran).

7. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar Siswa

Menurut kamus bahasa Indonesia yang disusun oleh Qonita

Alya, “motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan tindakan dengan tujuan tertentu”.16

Menurut M. Dalyono motivasi adalah “daya penggerak/

pendorong untuk melakukan suatu pekerjaan yang berasal dari dalam

diri dan juga dari luar”.17 Motivasi yang berasal dari dalam diri

(intrinsik) yaitu dorongan yang dating dari hati sanubari. Umumnya

karena kesadaranbakan pentingnya sesuatu.

Jadi, dari pengertian diatas, dapat dipahami bahwa motivasi

belajar adalah pendorong seseorang untuk melakukan kegiatan proses

belajar. Pendorong seseorang dalam proses belajar itu bermacam-

15

Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan (Dengan Pendekatan Baru). (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2010) cet ke- 15. h. 120-122 16

Alya Qonita, Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar (Jakarta: PT Indah

Jaya Adipratama, 2009) h. 472 17

M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Renika Cipta, 2001) cet ke-6. h. 57

Page 28: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

13

macam, bisa berbentuk tujuan, karena hukuman, hadiah, dan lain-lain.

Siswa akan semangat dalam kegiatan belajar apabila memiliki

dorongan motivasi yang jelas. Begitu juga sebaliknya, siswa akan

kurang bergairah jika tidak mempunyai motivasi.

b. Pentingnya motivasi dalam Belajar

Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa

pentingnya motivasi adalah sebagai berikut:

1) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil

akhir.

2) Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang

dibandingkan dengan teman sebaya.

3) Mengarahkan kegiatan belajar

4) Membesarkan semangat belajar.

5) Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian

bekerja (di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang

berkesinambungan, individu dilatih untuk menggunakan

kekuatannya sedemikian rupa sehingga dapat berhasil.

Bagi guru pentingnya motivasi adalah sebagai berikut:

1) Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa

untuk belajar sampai berhasil.

2) Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas

bermacam-ragam.

3) Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di

antara bermacam-macam peran seperti sebagai penasihat,

fasilitator, instruktur, teman diskusi, dan lain sebagainya.

4) Memberi peluang guru “untuk kerja” rekayasa pedagogis. Tugas

guru adalah membuat semu siswa belajar sampai berhasil.

Tantangan profesionalismenya justru terletak pada “mengubah”

Page 29: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

14

siswa tak berminat menjadi beresemangat belajar. “Mengubah”

cerdas yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar.18

c. Fungsi Motivasi dalam Belajar

Untuk belajar sangat diperlukan adanya motivasi.

“Motivation Is An Essential of Learning”. Hasil belajar akan

menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang

diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi

akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para

siswa. Perlu ditegaskan, bahwa motivasi bertalian dengan suatu

tujuan dan dengan demikian motivasi itu mempengaruhi adanya

kegiatan. 19

Sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi:

(1) motivasi sebagai pendorong perbuatan (2) motivasi sebagai

penggerak perbuatan (3) motivasi sebagai pengarah perbuatan.20

Dari ketiga fungsi diatas penulis menyimpulkan, ada tiga

fungsi motivasi yaitu 1) Motivasi sebagai pendorong perbuatan,

2) Motivasi sebagai penggerak perbuatan, 3) Motivasi sebagai

pengarah perbuatan. Maksud dari motivasi sebagai pendorong

perbuatan yaitu ketika seorang anak tidak memiliki minat untuk

mempelajari suatu pelajaran, tapi ada sesuatu yang membuat

seorang anak ingin mengetahuinya dari pelajaran tersebut, maka

muncullah dorongan ingin belajar pada diri seorang anak.

Kemudian motivasi sebagai penggerak perbuatan yaitu setelah

motivasi itu tertanam pada diri seorang anak, kemudian ia akan

menentukan arah perbuatan nya atau aktivitas belajarnya sesuai

dengan tujuannya. Dan yang terakhir motivasi sebagai pengarah

perbuatan yaitu setelah anak tahu arah yang akan dicapainya,

18

Dimyati, Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 85 19

Ibid., h. 84 20

Ibid., h. 157

Page 30: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

15

seorang anak tersebut akan menyeleksi perbuatannya, yakni

menentukan perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan tujuannya.

d. Indikator Motivasi

Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal

pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan

tingkah laku. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai

berikut:

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil

2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan

4) Adanya penghargaan dalam belajar

5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga

memunginkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.21

Keenam Indikator motivasi diatas yang akan digunakan oleh

penulis untuk dijadikan instrument angket pada penelitian ini.

B. Metode Role Playing

1. Pengertian Metode

Metode pembelajaran memegang peran penting dalam rangkaian

system pembelajaran. Maka dari itu diperlukan kecerdasan dan

kemahiran guru dalam memilih metode pembelajaran. Pemilihan

metode yang kurang tepat menjadikan pembelajaran kurang efektif.

Metode pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal tersebut disebabkan

perkembangan teknologi dalam bidang pendidikan yang menuntut

efisiensi dalam pembelajaran.

Pengertian metode menurut Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya

menyatakan bahwa “metode mengajar adalah suatu pengetahuan

21 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Penidikan, (Jakarta: PT

Buki Aksara, 2008), Ed. 1, Cet. 3, h. 23

Page 31: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

16

tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau

instruktur. Pengertian ini adalah teknik penyajian yang dikuasai guru

untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam

kelas baik secara individual maupun secara kelompok/klasikal, agar

pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa

dengan baik. Makin banyak metode mengajar, maka makin efektif pula

pencapaian.”22

Menurut M. Subana dan Sunarti dalam dunia pengajaran metode

adalah rencana penyajian bahan yang menyeluruh dengan urutan yang

sistematis berdasarkan approach tertentu. Jadi, metode merupakan cara

melaksanakan pekerjaan, sedangkan approach bersifat

filosofis/aksioma.23

Metode pembelajaran berfungsi sebagai cara untuk

menyampaikan informasi guru kepada siswa/peserta didik. Metode

pembelajaran di kelas akan efektif apabila dipengaruhi oleh faktor

tujuan, faktor situasi dan faktor guru itu sendiri. Seorang guru yang

ptofesional dalam meningkatkan motivasi siswa di sekolah hendaknya

menguasai, mengetahui, dan memahami semua jenis metode

pembelajaran. Dengan memiliki berbagai macam metode, seorang guru

akan lebih mudah memilih salah satu metode yang tepat sesuai dengan

situasi dan kondisi pembelajaran.

Guru harus memotivasi siswa untuk terbuka, responsive, kreatif,

dan evaluatif. Dalam konteks tersebut metode pembelajaran role

playing (bermain peran) dapat dijadikan salah satu alternatif selain

metode-metode yang telah ada.

22

Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar (Bnadung: CV Pustaka

Setia, 2005) cet ke-2, h. 52 23

M. Subana dan Sunarti, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia (Berbagai

Pendekatan, Metode, Teknik, dan Media Pengajaran), (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011) cet ke-

3, h. 20

Page 32: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

17

2. Pengertian Metode Role Playing (bermain peran)

Masitoh dan Laksmi Dewi menyatakan bahwa role playing

(bermain peran) merupakan permainan dalam bentuk dramatisasi

sekelompok siswa dalam melaksanakan kegiatan tertentu yang telah

diarahkan guru. Simulasi ini menitik beratkan pada tujuan untuk

mengingat atau menciptakan kembali gambaran masa silam yang

memungkinkan terjadi pada masa yang akan datang, peristiwa tersebut

bermakna bagi kehidupan sekarang.24

Menurut Hamzah B. Uno bermain peran sebagai suatu metode

pembelajaran yang berujuan untuk membantu siswa dalam menemukan

makna diri (jati diri) di dunia sosial dan memecahkan dilema dengan

bantuan kelompok. Artinya melalui bermain peran siswa belajar

menggunakan konsep peran menyadari adanya peran-peran yang

berbeda dan memikirkan dirinya juga prilaku orang lain.25

Menurut Oemar Hamalik bermain peran atau teknik sosiodrama

adalah suatu jenis teknik simulasi yang umumnya digunakan untuk

pendidikan sosial dan hubungan antarinsani.26

Menurut Abdul Majid role playing atau bermain peran adalah

metode pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan

untuk mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-peristiwa

aktual, atau kejadian-kejadian yang mungkin muncul pada masa

mendatang.27

Dari beberapa teori diatas penulis menyimpulkan metdoe role

playing (bermain peran) adalah suatu metode pembelajaran yang

dilakukan dalam bentuk simulasi yang dilakukan oleh sekelompok

siswa yang telah diarahkan oleh guru. Metode ini bertujuan untuk

membantu siswa dalam memahami sebuah peristiwa atau kejadian-

24

Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jendral

Pendidikan Islam Departemen Agama, 2009) Cet Pertama, h. 119 25

Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 20011) Cet. 7. h. 26 26

Ibid., h. 199 27

Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), cet ke-

1, h. 206

Page 33: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

18

kejadian yang telah terjadi, sedang terjadi atau mungkin akan terjadi

dimasa yang akan datang.

Seperti telah dikemukakan diatas, bahwa penggunaan metode ini

dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.

Basyiruddin Usman menyatakan metode bermain peran cocok

digunakan bilamana:

a) Pelajaran dimaksudkan untuk menerangkan suatu peristiwa yang

didalamnya menyangkut banyak orang berdasarkan pertimbangan

didaktis.

b) Pelajaran tersebut dimaksudkan untuk melatih siswa agar mereka

menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat psikologis.

c) Untuk melatih siswa agar dapat bergaul dan memberi kemungkinan

pemahaman terhadap orang lain beserta permasalahnya.28

Keberhasilan pembelajaran metode role playing (bermain peran)

tergantung pada kualitas permainan peran (enacement) yang diikuti

dengan analisis terhadapnya. Disamping itu, tergantung pada persepsi

siswa terhadap peran yang dimainkannya terhadap situasi yang nyata

(real life situation).

a. Kelebihan dan kekurangan metode Role Playing (bermain

peran)

Menurut Basyiruddin Usman kelebihan dan kekurangan

metode bermain peran adalah:

1) Kelebihan metode role playing (bermain peran) antara lain:

Siswa terlatih untuk mendramatisasikan sesuatu serta

melatih keberanian mereka

Kelas akan menjadi hidup karena menarik perhatian para

siswa

28

Basyiruddin Usman, Metodologi Pembeljaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,

2002) cet ke- 1, h. 51

Page 34: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

19

Siswa dapat menghayati suatu peristiwa sehingga mudah

mengambil kesimpulan berdasarkan penghayatannya

sendiri

Siswa dilatih dalam menyusun buah pikiran secara teratur

2) Kekurangan metode role playing (bermain peran)

Banyak menyita waktu atau jam pelajaran

Memerlukan persiapan yang teliti dan matang

Kadang-kadang siswa keberatan untuk melakukan peranan

yang diberikan dengan alas an psikologis, sperti rasa malu,

peran yang dberikan kurang cocok dengan minatnya, dan

sebagainya.

Bila dramatisasi gagal, siswa tidak dapat mengambil suatu

kesimpulan29

b. Tujuan bermain peran

Tujuan bermain peran sesuai dengan jenis belajar menurut Oemar

Hamalik adalah: (a) belajar dengan berbuat (b) belajar melalui peniruan

(imitasi) (c) belajar melalui balikan (d) belajar melalui pengkajian,

penilaian, dan pengulangan.30

c. Langkah-langkah pelaksanaan metode role playing (bermain

peran)

Menurut Hamzah B. Uno ada 9 langkah yang harus dikuasai guru

sebelum melaksanakan metode role playing. Langkah-langkah itu

adalah sebagai berikut:

1) Pemanasan. Guru berupaya memperkenalkan siswa pada

pemasalahan yang mereka sadari sebagai suatu hal yang bagi

semua orang perlu mempelajari dan menguasainya. Bagian

berikutnya dari proses pemanasan adalah menggambarkan

29

Ibid. h. 51-52 30

Ibid., h. 199

Page 35: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

20

permasalahan dengan jelas disertai contoh. Hal ini bisa muncul dari

imajinasi siswa atau sengaja disiapkan oleh guru.

2) Memilih partisipan (partisipan). Siswa dan guru membahas

karakter dari setiap pemain dan menentukan siapa yang akan

memainkannya. Dalam pemilihan pemain ini, guru dapat memilih

siswa sendiri yang mengusulkan akan memainkan siapa saja yang

mendeskripsikan peran-perannya. Langkah kedua ini lebih baik.

Langkah pertama dilakukan jika siswa pasif dan enggan untuk

memainkan peran apapun.

3) Menata panggung. Dalam hal ini guru mendiskusikan dengan siswa

dimana dan bagaimana peran itu akan dimainkan. Apa saja

kebutuhan yang diperlukan. Penataan panggung ini dapat sederhana

atau kompleks. Yang paling sederhana adalah hanya membahas

skenario (tanpa dialog lengkap) yang menggambarkan urutan

bermain peran. Misalnya siapa dulu yang muncul, kemudian diikuti

oleh siapa dan seterusnya. Sementara penataan panggung yang

lebih kompleks meliputi aksesoris yang lain seperti kostum dan

lain-lain. Konsep sederhana memungkinkan untuk dilakukan

karena intinya bukan kemewahan panggung, tetapi proses bermain

peran itu sendiri.

4) Guru menunjuk beberapa siswa sebagai pengamat. Namun

demikian, penting untuk dicatat bahwa pengamat disini harus juga

terlibat aktif dalam permainan peran. Untuk itu, walaupun mereka

ditugaskan sebagai pengamat, guru sebaiknya memberikan tugas

peran terhadap mereka agar dapat terlibat aktif dalam permainan

tersebut.

5) Permainan peran dimulai. Permainan peran dilaksanakan secara

spontan. Pada awalnya akan banyak siswa yang masih bingung

memainkan perannya atau bahkan tidak sesuai dengan peran yang

seharusnya ia lakukan. Bahkan mungkin ada yang memainkan

peran yang bukan perannya. Jika permaina peran sudah terlalu jauh

Page 36: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

21

keluar jalur guru dapat menghentikannya untuk segera masuk ke

langkah berikutnya.

6) Guru dan siswa mendiskusikan permainan tadi dan melakukan

evaluasi terhadap peran-peran yang dilakukan. Usulan perbaikan

akan muncul. Mungkin ada siswa yang meminta untuk berganti

peran atau bahkan alur ceritanya akan sedikit berubah. Apapun

hasil diskusi dan evaluasi tidak menjadi masalah.

7) Permainan peran ulang. Seharusnya permainan peran kedua ini

akan lebih baik. Siswa dapat memainkan perannya lebih sesuai

dengan skenario.

8) Pembahasan diskusi dan evaluasi lebih diarahkan pada realitas.

Mangapa demikian? Karena pada saat permainan peran dilakukan,

banyak peran yang melampaui batas kanyataan. Misalnya seorang

siswa memainkan peran sebagai pembeli, ia membeli dengan harga

yang tidak realistis, hal ini dapat menjadi bahan diskusi.

9) Siswa diajak untuk berbagi pengalaman tentang tema permainan

peran yang telah dilakukan dan dilanjutkan dengan membuat

kesimpulan. Misalnya siswa akan berbagi pengalaman tentang

bagaimana ia dimarahi habis-habisan oleh ayahnya. Kemudian guru

membahas bagaimana sebaiknya siswa manghadapi situasi

tersebut. Seandainya jadi ayah dari siswa tersebut, sikap seperti apa

yang sebaiknya dilakukan dengan cara ini, siswa akan belajar

tentang kehidupan.

Dengan mengacu pada langkah-langkah metode role playing

diatas, maka diharapkan semua kelemahan dan kekurangan yang

terdapat pada metode ini dapat diatasi sehingga penggunaan metode

role playing ini dapat berjalan baik dan bermanfat sesuai dengan fungsi

dan tujuannya, terutama dalam meningkatkan motivasi belajar bahasa

Indonesia siswa.

Page 37: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

22

C. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Madrasah

Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi, oleh

karena itu pembelajaran bahasa diarahkan untuk “penguasaan kemampuan

dasar untuk menggunakan bahasa lisan, tulis dan angka dalam

berkomunikasi”31

Dalam hal ini penulis mengkaitkannya dengan belajar bahasa

Indonesia yang membutuhkan kemampuan dasar menggunakan bahasa lisan

dengan metode role playing. Pada materi mengamati sebuah percakapan dan

cerita kemudian memainkan peran yang ada dalam sebuah percakapan dan

cerita setelah itu mendiskusikan bersama-sama dan memberikan

kesimpulan.

Tujuan pembelajaran bahasa menurut Tarigan adalah “belajar

menyimak/mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis”.32 Kemampuan

yang dikembangkan adalah daya tangkap makna, peran, daya tafsir, menilai

mengekspresikan diri dengan berbahasa. Kesemua itu dikelompokkan

menjadi kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan.

D. Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa

Metode pembelajaran memegang peran penting dalam rangkaian

system pembelajaran. Maka dari itu diperlukan kecerdasan dan kemahiran

guru dalam memilih metode pembelajaran. Pemilihan metode yang kurang

tepat menjadikan pembelajaran kurang efektif.

Metode pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal tersebut disebabkan

perkembangan teknologi dalam bidang pendidikan yang menuntut efisiensi

dalam pembelajaran.

Pengertian metode menurut Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya

menyatakan bahwa “metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang

31

Nurhadi dkk, Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK, (Surabaya:

UM Press, 2004) h. 93 32

HG. Trigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung” Angkasa,

2008) h, 1

Page 38: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

23

cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur.

Pengertian ini adalah teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar

atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas baik secara

individual maupun secara kelompok/klasikal, agar pelajaran itu dapat

diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Makin banyak

metode mengajar, maka makin efektif pula pencapaian.”33

Menurut M. Subana dan Sunarti dalam dunia pengajaran metode adalah

rencana penyajian bahan yang menyeluruh dengan urutan yang sistematis

berdasarkan approach tertentu. Jadi, metode merupakan cara melaksanakan

pekerjaan, sedangkan approach bersifat filosofis/aksioma.34

Metode pembelajaran berfungsi sebagai cara untuk menyampaikan

informasi guru kepada siswa/peserta didik. Metode pembelajaran di kelas

akan efektif apabila dipengaruhi oleh faktor tujuan, faktor situasi dan faktor

guru itu sendiri. Seorang guru yang ptofesional dalam meningkatkan

motivasi siswa di sekolah hendaknya menguasai, mengetahui, dan

memahami semua jenis metode pembelajaran. Dengan memiliki berbagai

macam metode, seorang guru akan lebih mudah memilih salah satu metode

yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi pembelajaran.

Guru harus memotivasi siswa untuk terbuka, responsive, kreatif, dan

evaluatif. Dalam konteks tersebut metode pembelajaran role playing

(bermain peran) dapat dijadikan salah satu alternatif selain metode-metode

yang telah ada.

E. Merancang Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Drama

“Materi pembelajaran drama di sekolah dasar harus sesuai dengan

karakteristik usia anak. Hamzah dalam Jauharoti Alfin dkk. menyatakan

bahwa kegiatan drama bagi anak-anak harus merupakan langkah rekreasi,

senilai dengan bermain kelereng, layang-layang, sekolah-sekolahan, rumah-

rumahan dan boneka-bonekaan. Pembelajaran drama di SD berbeda dengan

33

Ibid., h. 52 34

Ibid, h. 20

Page 39: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

24

orang dewasa. Mereka kita ajak bermain peran sekaligus melatih dasar-dasar

bermain drama.”35

Permainan drama di sekolah dasar dapat dilakukan dalam bentuk:36

1. Pantomim

Hamzah menguraikan bentuk pantomime yaitu:

a. Pantomime ialah seni yang menyatakan bermacam ide tanpa media

kata.

b. Pantomime adalah suatu pertunjukan yang para pemainnya

mengekspresikan dirinya melalui isyarat.

c. Pantomime ialah suatu cerita, suatu tema yang diceritakan atau

dikembangkan melalui gerak tubuh dan wajah ekspresif.

2. Sosiodrama sederhana

Sosiodrama adalah peragaan mirip drama yang berisi peragaan gerak

dan bicara.

3. Berekspresi dengan topeng

Pembelajaran dengan topeng dapat dilakukan dengan cara:

a. Guru memperlihatkan beberapa topeng dan karakternya.

b. Anak-anak diminta membayangkan dialog topeng-topeng yang sedang

diperhatikan.

c. Guru memberikan contoh ekspresi sedih gembira, tertawa, takut dan

sebagainya.

d. Guru memanggil beberapa anak untuk memperagakan ekspresi topeng,

kemudian melakukan dialog sesuai dengn lakon yang diberikan.

4. Bermain boneka

Sebagai guru atau calon guru pasti sudah paham dengan

kebiasaan anak-anak bermain boneka ketika di rumah. Dari pengalaman

bermain boneka, anak-anak kita ajak bermain boneka. Mereka kita

minta untuk mengamati boneka-boneka yang kita siapkan, kemudian

35

Jauharoti Alfin, Pembelajaran Bahasa Indonesia MI, (Surabaya: Aprinta, 2009) h. 19 36

Ibid., h. 19-21

Page 40: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

25

mintalah mereka melakukan dialog sesuai dengan karakter dalam lakon

cerita yang kita berikan.

F. Hasil Penelitian yang Relevan

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian

yang akan penulis lakukan diantaranya ialah sebagai berikut:

1. “Pengaruh Metode Role Playing terhadap Motivasi Belajar IPS Siswa

kelas V SDN Pekayon Bekasi Jawa Barat”, Ade Rahmi, Universitas

Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan, Jurusan Penedidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, jenjang

pendidikan S1, 2014.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran

IPS dengan metode role playing berpengaruh terhadap motivasi belajar

IPS siwa. Hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata skor posttes kelas

eksperimen yaitu 76,43, sedangkan rata-rata skor kelas control yaitu

69,00. Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai thitung = 4,66 dan

ttabel = 2,00. Data ini menunjukkkan bahwa thitung > ttabel, maka H0 ditolak

dan H1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang

menggunakan metode role playing dapat mempengaruhi motivasi

belajar IPS siswa kelas V.

2. “Penerapan Metode Bermain Peran (Role Playing) dalam Peningkatan

Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V MI Pangkalan Kota Sukabumi”,

Mia Rosmiati, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Kependidikan

Islam, Prodi Guru Madrasah Ibtidaiyah, Jenjang Pendidikan S1, 2012.

Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran degan metode bermain peran

(role playing) dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas

IV Pangkalan Kota Sukabumi telah terlaksana dengan baik, hal itu bias

dilihat dari:

a. Adanya konsistensi kegiatan belajar mengajar dengan kurikulum

yang ditandai dengan adanya kesesuaian tujuan pengajaran, bahan

Page 41: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

26

pengajaran yang diberikan, jenis kegiatan yang dilaksanakan,

peralatan yang digunakan dan penilaian yang dilakukan.

b. Keaktifan siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan

sesuai dengan harapan, hal itu tampak terlihat dari dipahami dan

diikutinya petunjuk-petunjuk pembelajaran dari guru, terlibatnya

semua siswa dalam melaksanakan tugas belajar dan pemecahan

masalah, munculnya keberanian untuk bertanya kepada sesame

siswa atau guru.

c. Penggunaan metode bermain peran (role playing) dapat

meningkatkan keterampilan berbicara pada aspek isi, aspek

penggunaan bahasa dan aspek performansi.

G. Kerangka Berpikir

Kesulitan siswa dalam memahami karakter tokoh yang ada dalam cerita

pendek atau sebuah percakapan dalam Bahasa Indonesia merupakan salah satu

masalah yang dihadapi oleh guru. Bahasa Indonesia itu membosankan, itulah

yang sering dikatakan para siswa. Mata pelajaran ini identik dengan ceramah

guru. Tanpa disadari guru turut memberikan kontribusi terhadap faktor tersebut.

Fakta yang sering terjadi di kelas diantaranya adalah strategi pembelajaran yang

diterapkan guru masih konvensional dan kurangnya penggunaan metode yang

menarik perhatian serta motivasi siswa. Oleh sebab itu, diperlukan guru yang

kreatif dalam memilih pendekatan, strategi, metode, serta media yang tepat

dengan kondisi siswa, sehingga pembelajaran menjadi berkualitas, efisien, dan

bermanfaat bagi siswa. Agar siswa lebih mudah dan termotivasi mempelajari

mata pelajaran Bahasa Indonesia maka perlu diberikan suatu upaya yang kreatif

yang dilakukan oleh guru terhadap siswa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan

guru adalah dengan menggunakan metode role playing (bermain peran) untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa dan membantu siswa memahami materi

pelajaran. Dengan begitu siswa mengalami proses pembelajaran yang

menyenangkan, siswa lebih termotivasi untuk belajar dan pada akhirnya hasil

belajar mereka bisa optimal.

Page 42: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

27

H. Hipotesis Penelitian

Ha = terdapat pengaruh pada pengunaan metode role playing (bermain

peran) terhadap motivasi belajar siswa kelas V A SDN Cempaka Putih I

pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

Ho = tidak terdapat pengaruh pada penggunaan metode role playing

(bermain peran) terhadap motivasi belajar siswa kelas V A SDN Cempaka

Putih I pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

Page 43: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cempaka Putih 1 yang dilakukan

pada siswa kelas V semester ganjil tahun ajaran 2014-2015 yang

dilaksanakan pada bulan November 2014 – Maret 2015.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra-

eksperimental, karena design ini belum merupakan eksperimen sungguh-

sungguh. Karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh

terhadap terbentuknya variabel dependen.1 Peneliti akan menguji coba

pengaruh metode role playing (bermain peran) terhadap motivasi belajar

siswa. Kemudian proses penelitian berjalan dan di observasi untuk

menentukan perubahan yang terjadi pada kelas eksperimen.

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah one group

pretest-posttest design, yaitu pola yang menggunakan hanya satu kelompok.

Pola ini dikenal pula sebagai pola “sebelum dan sesudah”, dengan struktur

desain sebagai berikut:2

X1 O X2

Keterangan :

X1 : Pretest (sebelum diberi perlakuan)

O :Perlakuan pembelajaran dengan menggunakan Metode

pembelajaran role playing (bermain peran)

X2 : Posttest (setelah diberi perlakuan)

O adalah treatment yang diberikan untuk dilihat pengaruhnya dalam

eksperimen tersebut. X1 adalah tes atau observasi yang dilakukan sebelum

treatment diberikan, sedangkan X2 adalah tes atau observasi yang dilakukan

1 Sugiyono, Metode Penelitina Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D),

(Bandung: CV. Alfabeta, 2009) cet ke-7, h. 109 2 Ine I. Amirman Yousda dan Zainal Arifin, Penelitian dan Statistik Pendidikan, (Jakarta:

PT Bumi AKsara, 1993) cet ke-1, h. 22

Page 44: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

29

setelah treatment diberikan. Pengaruh treatment O dapat diketahui dengan

membandingkan antara hasil X1 dan X2 dalam situasi yang terkontrol.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.3 Populasi dalam

penelitian ini seluruh siswa SDN Cempaka Putih I. sedangkan populasi

terjangkau pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VA SDN Cempaka

Putih I.

Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel bertujuan

(purposive sampling), yaitu dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan

didasarkan atas strata, random atau daerah akan tetapi berdaasarkan atas

adanya tujuan tertentu.4

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun cara pengumpulan data dapat ditempuh dengan beberapa

teknik antara lain:

1. Angket yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya.5 Angket merupakan instrument penelitian

utama yang digunakan peneliti untuk memeproleh data mengenai

motivasi belajar siswa kelas VA pada mata pelajaran bahasa Indonesia di

SDN Cempaka Putih I sebelum dan setelah diberi perlakuan. Angket ini

berupa 15 butir daftar pernyataan tentang motivasi belajar siswa sebelum

diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan, 15 butir pernyataan tentang

pengaruh metode role playing terhadap motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran bahasa Indonesia. Untuk mengukur motivasi belajar siswa

peneliti menggunakan Skala Likert.

3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2010), cet, ke-14, h. 173 4 Ibid., h. 183

5 Sugiyono, op. cit., h. 199

Page 45: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

30

Pernyataan setiap item instrument dengan menggunakan skala Likert

terdiri dari dua kategori yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Skala Likert

No. Pilihan Bobot skor

(+)

Bobot skor

(-)

1 SS : Sangat Setuju 4 1

2 S : Setuju 3 2

3 KS: Kurang Setuju 2 3

4 TS : Tidak Setuju 1 4

Adapun kisi-kisi angket instrument penelitian dapat dilihat pada

tabel 3.3 berikut ini:

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Angket Instrumen Penelitian

No. Variabel Indikator No. soal Jumlah

+ -

1. Pengaruh

metode role

playing

a. Aktif belajar dengan

metode role palying

b. Peserta didik lebih

termotivasi belajar

dengan metode role

playing

c. Pendidik menciptakan

suasana yang

menyenangkan

2, 9

5, 6,

12, 13,

15

1, 10,

3, 4

8, 14

7, 11

4

5

6

2. Motivasi a. Menunjukkan minat 1, 3, 5, 13 4

Page 46: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

31

2. Observasi yaitu alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengamati dan mencatat sistematik gejala-gejala yang diselidiki.

Observasi ini merupakan data pendukung untuk memperoleh data

mengenai motivasi belajar siswa kelas VA SDN Cempaka Putih I pada

mata pelajaran bahasa Indonesia. Penulis melihat dan mengamati secara

langsung dalam kegiatan belajar mengajar terutama pada mata pelajaran

bahasa Indonesia di SDN Cempaka Putih 1. Observasi yang dilakukan

adalah observasi non partisipatif pengamat tidak ikut langsung dalam

kegiatan yang berlangsung, pengamat hanya mengamati kegiatan yang

sedang berlangsung. Dalam penelitian ini yang menjadi observer adalah

teman sejawat.

E. Teknik Analisis Data

Setelah data dikumpulkan maka langkah selanjutnya data di

deskripsikan, dianalisis, ditafsirkan dan dikumpulkan. Hasilnya merupakan

data konkrit. Adapun langkah-langkah menganalisis data adalah sebagai

berikut:

1. Editing, pertama kali dilakukan adalah mengedit atau memeriksa daftar

pernyataan para responden. Tujuannya untuk mengurangi kesalahan dan

kekeliruan.

belajar siswa b. Adanya hasrat dan

keinginan berhasil

c. Lebih senang bekerja

mandiri

d. Adanya dorongan dan

kebutuhan dalam belajar

e. Tekun menghadapi

tugas

4, 10

6

2, 15

9

12

11

7, 8,

14

2

2

3

4

Jumlah 30

Page 47: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

32

2. Skoring, setelah melalui tahap editing, selanjutnya penulis memberi skor

terhadap pernyataan yang ada pada angket. Pernyataan positif diberi nilai

4, 3, 2, 1. Sedangkan negatif sebaliknya.

3. Tabulating, selanjutnya adalah perhitungan terhadap hasil skor yang telah

ada. Data tersebut di analisa dengan analisis metode kuantitatif secara

deskriptif yaitu menuturkan menganalisis data berupa angka-angka yang

diperoleh dari penelitian. Dalam hal ini penulis menggunakan rumus

sebagai berikut :

P =

x 100%

Keterangan :

P : Angka prosentase

F: Frekuensi jawaban responden

N: Jumlah responden

4. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara meninjau hasil penelitian

secara kritis dengan teori yang relevan dan informasi akurat yang diperoleh

dari lapangan dengan analisa kualitatif secara deskriptif dan menyajikan data

hasil penelitian dalam bentuk teks yang bersifat naratif

F. Hipotesis Penelitian

Ha = terdapat pengaruh pada pengunaan metode role playing (bermain

peran) terhadap motivasi belajar siswa kelas V A SDN Cempaka

Putih I pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

Ho = tidak terdapat pengaruh pada penggunaan metode role playing

(bermain peran) terhadap motivasi belajar siswa kelas V A SDN

Cempaka Putih I pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

Page 48: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama guru menjelaskan materi yang akan di

pelajari hari itu. Kemudian guru mengkondisikan siswa untuk menyimak

sebuah peristiwa yang ada dalam sebuah teks percakapan, dan guru

membacakan sebuah teks percakapan. Kemudian guru meminta siswa

untuk menympulkan isi dari teks percakapan tersebut. Selanjutnya guru

memberikan LKS kepada siswa untuk dikerjakan masing-masing siswa. Di

kegiatan akhir guru bersama peserta didik memberikan kesimpulan dari

pembelajaran hari itu.

2. Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua yakni pertemuan pertama dengan

menggunakan metode yaitu metode role playing (bermain peran) deskripsi

kegiatan pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut: guru menjelaskan

materi yang akan di pelajari pada hari itu, kemudian guru mengkondisikan

siswa untuk menyimak sebuah cerita, dan guru membacakan sebuah cerita

di depan kelas, setelah itu guru mengkondisikan siswa untuk menentukan

tokoh-tokoh yang akan diperankan oleh siswa, guru menggunakan kelas

sebagai tempat pementasan, dan kemudian guru meminta siswa untuk

mulai memerankan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita tersebut sesuai

peran yang telah dipilih sebelumnya, guru meminta siswa yang tidak ikut

berperan untuk mengamati permainan peran temannya.

Setelah bermain peran selesai, guru bersama siswa mendiskusikan

pemeranan yang telah dilakukan dan memberikan evaluasi terhadap peran-

peran yang dilakukan. Kemudian guru mengajak siswa untuk berbagi

pengalamannya tentang tema pementasan yang telah dilakukan dan

dilanjutkan membuat kesimpulan.

Page 49: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

34

3. Pertemuan Ketiga

Pada pertemuan ketiga yakni pertemuan terakhir penelitian atau

pertemuan kedua penggunaan metode role playing (bermain peran). sama

seperti pertemuan kedua yang menggunakan metode pembelajaran, tapi

pada pertemuan terakhir ini guru berusaha mengkondisikan kelas dengan

maksimal. Deskripsi kegiatan pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut:

guru menjelaskan materi yang akan di pelajari pada hari itu, kemudian

guru mengkondisikan siswa untuk menyimak sebuah cerita, dan guru

membacakan sebuah cerita di depan kelas. Setelah itu guru

mengkondisikan siswa untuk menentukan tokoh-tokoh yang akan

diperankan oleh siswa, guru menggunakan kelas sebagai tempat

pementasan, dan kemudian guru meminta siswa untuk mulai memerankan

tokoh-tokoh yang ada dalam cerita tersebut sesuai peran yang telah dipilih

sebelumnya, guru meminta siswa yang tidak ikut berperan untuk

mengamati permainan peran temannya.

Setelah bermain peran selesai, guru bersama siswa mendiskusikan

pemeranan yang telah dilakukan dan memberikan evaluasi terhadap peran-

peran yang dilakukan. Kemudian guru mengajak siswa untuk berbagi

pengalamannya tentang tema pementasan yang telah dilakukan dan

dilanjutkan membuat kesimpulan.

4. Tahapan Metode Role Playing (bermain peran)dalam

pembelajaran bahasa Indonesia

Pertemuan ke-1

Sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun

peneliti. Pada pertemuan pertama penggunaan metode role playing

(bermain peran) terhadap motivasi belajar siswa kelas V A SDN Cempaka

Putih I pada mata pelajaran bahasa Indonesia, ada tiga indikator yang akan

dilaksanakan pada pertemuan pertama ini diantaranya adalah mengenal

tokoh dalam sebuah cerita, menyebutkan latar dalam cerita, menceritakan

Page 50: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

35

kembali cerita yang di dengar. Dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan metode role playing (bermain peran) ini peneliti bertindak

sebagai guru.

Pelajaran diawali dengan pra kegiatan yaitu guru mengajak siswa

bersama-sama membaca doa untuk memulai pelajaran, mengucap salam,

mengkondisikan kelas dengan memberikan ice breaking, menyampaikan

tentang materi pelajaran yang akan dipelajari hari ini, guru melakukan

tanya jawab, setelah itu kegiatan eksplorasi yaitu bercerita tentang cerita

pendek yang berjudul “Sahabat Sejati”.

Dilanjutkan dengan kegiatan elaborasi, pada kegiatan ini barulah

penggunaan metode role playing (bermain peran) pada pembelajaran

bahasa Indonesia. Pertama-tama guru mengkondisikan beberapa siswa

untuk menentukan tokoh-tokoh yang akan diperankan oleh siswa, guru

bersama siswa menggunakan kelas sebagai tempat pementasan, guru

memerintahkan siswa untuk mulai menmerankan tokoh-tokoh dalam

cerita, guru bersama siswa mendiskusikan pemeranan tadi dan melakukan

evaluasi terhadap peran-peran yang dilakukan.

Pemeranan tokoh ini dilakukan dengan bergantian oleh beberapa

siswa, pada kegiatan ini siswa terlihat antusias karena baru pertama kali

memainkan peran tanpa melihat teks. Namun, karena baru diterapkan

masih ada siswa yang ramai sendiri saat pemeranan tokoh dilaksanakan,

ada yang masih kurang fokus saat teman-teman nya memerankan tokoh

yang ada dalam cerita pendek. Siswa yang fokus saat menyimak

penjelasan guru akan mampu menyelesaikan lembar kerja siswa yang

sudah disiapkan oleh guru.

Guru mengevaluasi kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

metode role playing (bermain peran) pada kegiatan konfirmasi. Setelah

ittu dilanjutkan dengan kegiatan simpulan dan terakhir penutup. Guru

mengajak siswa bersama-sama berdoa untuk menutup pelajaran.

Page 51: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

36

Pertemuan ke-2

Pada pertemuan kedua penggunaan metode role playing (bermain

peran) terhadap motivasi belajar siswa kelas V A SDN Cempaka Putih I

pada mata pelajaran bahasa Indonesia, ada tiga indikator yang akan

dilaksanakan pada pertemuan kedua ini diantaranya adalah menjelaskan

tema dalam sebuah cerita, menyebutkan amanat yang terkandung dalam

cerita, menceritakan kembali cerita yang di dengar.

Pelajaran diawali dengan pra kegiatan yaitu guru mengajak siswa

bersama-sama membaca doa untuk memulai pelajaran, mengucap salam,

mengkondisikan kelas dengan memberikan ice breaking, menyampaikan

tentang materi pelajaran yang akan dipelajari hari ini, guru melakukan

tanya jawab, setelah itu kegiatan eksplorasi yaitu bercerita tentang cerita

pendek yang berjudul “Ani yang Pelupa”.

Dilanjutkan dengan kegiatan elaborasi, pada kegiatan ini barulah

penggunaan metode role playing (bermain peran) pada pembelajaran

bahasa Indonesia. Pertama-tama guru mengkondisikan beberapa siswa

untuk menentukan tokoh-tokoh yang akan diperankan oleh siswa, guru

bersama siswa menggunakan kelas sebagai tempat pementasan, guru

memerintahkan siswa untuk mulai menmerankan tokoh-tokoh dalam

cerita, guru bersama siswa mendiskusikan pemeranan tadi dan melakukan

evaluasi terhadap peran-peran yang dilakukan.

Pemeranan tokoh ini dilakukan dengan bergantian oleh beberapa

siswa, pada pertemuan kedua ini siswa lebih antusias dan lebih semangat

dalam belajar dibandingkan pada pertemuan sebelumnya. Ini terbukti

ketika guru mengkondisikan siswa untuk menentukan tokoh-tokoh yang

akan diperankan, siswa berebut ingin segera memainkan tokoh tersebut.

Walaupun masih saja ada yang ramai sendiri pemeranan, tapi itu sudah

sedikit berkurang, karena siswa sudah mulai focus terhadap pementasan

yang sedang diperankan oleh temannya di depan kelas.

Page 52: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

37

Guru mengevaluasi kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

metode role playing (bermain peran) pada kegiatan konfirmasi. Setelah

ittu dilanjutkan dengan kegiatan simpulan dan terakhir penutup. Guru

mengajak siswa bersama-sama berdoa untuk menutup pelajaran.

B. Deskripsi Data

1. Angket

Pada penelitian ini, peneliti mencoba mengukur atau menilai motivasi

belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode

role playing (bermain peran) melalui penyebaran angket. Total pertanyaan

adalah sebanyak 30 item yang terdiri dari 15 pertanyaan angket motivasi

belajar siswa dan 15 pertanyaan angket metode role playing (bermain

peran) yang mempengaruhi motivasi belajar siswa dan jumlah responden

yang masuk dalam pengolahan data tersebut sebanyak 23 orang.

Setelah menyebarkan angket, hasil yang didapat dari setiap item

pertanyaan dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini yang

di dalamnya terdapat presentase dengan menggunakan rumus:

P =

X 100 %

Keterangan :

P : Angka prosentase

F: Frekuensi (jumlah responden)

N: Jumlah individu 100% bilangan tetap (konstanta).

Adapun data tabel frekuensi peneliti paparkan sebagai berikut:

Tabel 4.1

Pernyataan No.1

Belajar bahasa Indonesia dengan menggunakan metode role playing

(bermain peran) menarik dan menyenangkan

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Setuju 19 82,61

2 Setuju 4 17,39

Page 53: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

38

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Tabel diatas menunjukkan 19 responden (82,61%) sangat setuju

belajar bahasa Indonesia dengan menggunakan metode role playing

menarik dan menyenangkan, 4 responden (17,39%) setuju belajar bahasa

Indonesia dengan menggunakan metode role playing menarik dan

menyenangkan. Hal ini menunjukkan bahwa responden senang belajar

bahasa Indonesia dengan manggunakan metode pambelajaran aktif role

playing.

Tabel 4.2

Pernyataan No. 2

Dengan menggunakan metode role playing (bermain peran), saya dan

teman-teman aktif dalam proses belajar bahasa Indonesia

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Setuju 21 91,30

2 Setuju 2 8,7

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Tabel diatas menunjukkan 21 responden (91,30%) sangat setuju

menggunakan metode role playing membuat responden aktif dalam proses

belajar bahasa Indonesia, dan sisanya 2 responden (8,7%) setuju

menggunakan metode role playing membuat responden aktif dalam proses

bahasa Indonesia. Hal ini menjelaskan bahwa adanya keaktifan dalam

belajar bahasa Indonesia yang menunjukkan adanya peningkatan motivasi

dalam belajar bahasa Indonesia.

Page 54: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

39

Tabel 4.3

Pernyataan No.3

Belajar dengan menggunakan metode role playing (bermain peran)

membuat saya semakin akrab dengan teman-teman

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Setuju 18 78,26

2 Setuju 5 21,74

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Tabel diatas menunjukkan 18 responden (78,26%) sangat setuju

belajar menggunakan metode role playing membuat responden semakin

akrab dengan teman-teman nya sehingga responden semakin senang dan

bersemangat untuk belajar bersama teman-teman, 5 responden (21,74%)

setuju belajar menggunakan metode role playing membuat responden

semakin akrab dengan teman-teman nya sehingga responden semakin

senang dan bersemangat untuk belajar bersama teman-teman. Hal ini

menunjukkan bahwa adanya peningkatan motivasi belajar bahasa

Indonesia dengan menggunakan metode role playing.

Tabel 4.4

Pernyataan No.4

Belajar dengan menggunakan metode role playing (bermain peran)

membuat saya akrab dengan guru

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Setuju 21 91,30

2 Setuju 2 8,7

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Page 55: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

40

Tabel diatas menunjukkan 21 responden (91,30%) sangat setuju

belajar dengan menggunakan metode role playing membuat responden

akrab dengan guru dan berani bertanya, 2 responden (8,7%) setuju belajar

dengan menggunakan metode role playing membuat responden akrab

dengan guru dan berani bertanya. Hal ini menunjukkan bahwa adanya

peningkatan motivasi belajar bahasa Indonesia dengan menggunakan

metode role playing.

Tabel 4.5

Pernyataan No.5

Belajar dengan meggunakan metode role playing (bermain peran)

dapat meningkatkan keterampilan bertanya bertanya

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Setuju 21 91,30

2 Setuju 2 8,7

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Tabel diatas menunjukkan 21 responden (91,30%) sangat setuju

belajar menggunakan metode role playing dapat meningkatkan

keterampilan bertanya, dan 2 responden (8,7%) setuju belajar

menggunakan metode role playing dapat meningkatkan keterampilan

bertanya. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan motivasi

belajar bahasa Indonesia dengan menggunakan metode role playing.

Tabel 4.6

Pernyataan No. 6

Belajar dengan menggunakan metode role playing (bermain peran)

dapat menumbuhkan rasa percaya diri saya dalam belajar

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Setuju 18 78,26

Page 56: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

41

2 Setuju 5 21,74

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Tabel diatas menunjukkan 18 responden (78,26%) sangat setuju

belajar menggunakan metode role playing dapat menumbuhkan rasa

percaya diri pada diri responden dalam belajar, 5 responden (21,74%)

setuju belajar menggunakan metode role playing dapat menumbuhkan rasa

percaya diri pada diri responden dalam belajar, 1 responden (4,35%)

kurang setuju belajar menggunakan metode role playing dapat

menumbuhkan rasa percaya diri pada diri responden dalam belajar. Hal ini

menunjukkan bahwa adanya peningkatan motivasi belajar bahasa

Indonesia dengan menggunakan metode role playing.

Tabel 4.7

Pernyataan No.7

Lelah saat guru bahasa Indonesia melakukan proses pembelajaran

dengan menggunakan metode role playing (bermain peran)

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Setuju - -

2 Setuju - -

3 Kurang Setuju 1 4,35

4 Tidak Setuju 22 95,65

Jumlah 23 100

Tabel diatas menunjukkan 1 responden (4,35%) kurang setuju

melelahkan jika dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia

menggunakan metode role playing, 22 responden (95,65%) tidak setuju

melelahkan jika dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia

menggunakan metode role playing. Hal ini menjelaskan bahwa adanya

Page 57: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

42

keaktifan dalam belajar bahasa Indonesia yang menunjukkan adanya

peningkatan motivasi dalam belajar bahasa Indonesia

Tabel 4.8

Pernyataan No.8

Guru bahasa Indonesia selalu memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya berkaitan dengan

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Setuju 20 86,95

2 Setuju 3 13,05

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Tabel diatas menunjukkan 20 responden (86,95%) sangat setuju jika

guru bahasa Indonesia selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya, 3 responden (13,05%) setuju jika guru bahasa Indonesia selalu

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Hal ini

menjelaskan bahwa adanya keaktifan dalam belajar bahasa Indonesia yang

menunjukkan adanya peningkatan motivasi dalam belajar bahasa

Indonesia.

Tabel 4.9

Pernyataan No.9

Guru selalu membebaskan siswanya untuk berpendapat berkaitan

dengan peristiwa yang telah diperankan

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Setuju 18 78,26

2 Setuju 5 21,74

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Page 58: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

43

Tabel diatas menunjukkan 18 responden (78,26%) sangat setuju jika

guru selalu membebaskan siswanya untuk berpendapat berkaitan dengan

peristiwa yang telah diperankan, 5 responden (21,74%) setuju jika guru

selalu membebaskan siswanya untuk berpendapat berkaitan dengan

peristiwa yang telah diperankan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya

keaktifan dalam belajar bahasa Indonesia yang menunjukkan adanya

peningkatan motivasi dalam belajar bahasa Indonesia.

Tabel 4.10

Pernyataan No.10

Guru selalu memberikan pujian ketika ada siswa yang memainkan

perannya dengan baik

No. Aternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Setuju 22 95,65

2 Setuju 1 4,35

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Tabel diatas menunjukkan 22 responden (95,65%) sangat setuju jika

guru selalu memberi pujian ketika ada siswa yang memainkan perannya

dengan baik, 1 responden (4,35%) setuju jika guru selalu memberi pujian

ketika ada siswa yang memainkan perannya dengan baik. Hal ini

menunjukkan responden senang belajar bahasa Indonesia dengan metode

pembelajaran aktif role playing (bermain peran).

Tabel 4.11

Pernyataan No.11

Belajar dengan menggunakan metode role playing (bermain

peran) membosankan

No. Alternative Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Setuju - -

Page 59: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

44

2 Setuju - -

3 Kurang Setuju 2 8,7

4 Tidak Setuju 21 91,30

Jumlah 23 100

Tabel diatas menunjukkan 21 responden (91,30%) sangat tidak

setuju belajar dengan menggunakan metode role playing membosankan, 2

responden (8,7%) tidak setuju belajar dengan menggunakan metode role

playing membosankan. Hal ini menunjukkan bahwa responden senang

belajar bahasa Indonesia dengan metode pembelajaran aktif role playing

(bermain peran).

Tabel 4.12

Pernyataan No.12

Belajar dengan menggunakan metode role playing (bermain

peran) membuat siswa semakin senang dan bersemangat untuk

belajar bersama teman-teman

No. Alternative Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Setuju 21 91,30

2 Setuju 2 8,7

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Tabel diatas menunjukkan 21 responden (91,30%) sangat setuju

belajar dengan menggunakan metode role playing (bermain peran)

membuat responden semakin senang dan bersemangat untuk belajar

bersama teman-teman, 2 responden (8,7%) setuju belajar dengan

menggunakan metode role playing (bermain peran) membuat responden

semakin senang dan bersemangat untuk belajar bersama teman-teman. Hal

ini menunjukkan bahwa responden senang belajar dengan menggunakan

metode pembelajaran aktif role playing (bermain peran).

Page 60: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

45

Tabel 4.13

Pernyataan No.13

Belajar dengan menggunakan metode role playing (bermain

peran) mempermudah siswa untuk mengambil kesimpulan dari

sebuah peristiwa

No. Alternative Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Setuju 15 78,26

2 Setuju 8 8,7

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Tabel diatas menunjukkan 15 responden (78,26%) mengatakan

sangat setuju jika belajar dengan menggunakan metode role playing

(bermain peran) mempermudah untuk mengambil kesimpulan dari sebuah

peristiwa, 8 responden (8,7%) mengatakan setuju jika belajar dengan

menggunakan metode role playing (bermain peran) mempermudah untuk

mengambil kesimpulan dari sebuah peristiwa. Hal ini menunjukkan bahwa

adanya peningkatan motivasi belajar siswa bahasa Indonesia dengan

menggunakan metode role playing (bermain peran).

Tabel 4.14

Pernyataan No 14

Tidak suka belajar dengan metode role playing (bermain peran), karena

malu untuk memainkan sebuah peran

No. Alternative Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Setuju - -

2 Setuju - -

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju 23 100

Page 61: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

46

Jumlah 23 100

Tabel diatas menunjukkan 23 responden (100%) mengatakan sangat

tidak setuju jika tidak suka belajar dengan metode role playing (bermain

peran), karena malu untuk memainkan sebuah peran. Hal ini menunjukkan

bahwa adanya keaktifan dalam belajar bahasa Indonesia yang

menunjukkan adanya peningkatan motivasi dalam belajar bahasa

Indonesia.

Tabel 4.15

Pernyataan No. 15

Belajar dengan menggunakan metode role playing (bermain peran)

mempermudah siswa untuk mengingat sebuah peristiwa

No. Alternative Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Setuju 21 91,30

2 Setuju 2 8,7

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Tabel diatas menunjukkan 21 responden (91,30%) mengatakan

sangat setuju belajar dengan menggunakan metode role playing (bermain

peran) mempermudah responden untuk mengingat sebuah peristiwa,

sisanya 2 responden (8,7%) mengatakan setuju belajar dengan

menggunakan metode role playing (bermain peran) mempermudah

responden untuk mengingat sebuah peristiwa. Hal ini menunjukkan bahwa

adanya peningkatan motivasi belajar siswa bahasa Indonesia dengan

menggunakan metode role playing (bermain peran).

Page 62: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

47

Tabel 4.16

Pernyataan No. 16

Hadir tepat waktu pada saat ada pelajaran bahasa Indonesia

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Setuju 18 78,26

2 Setuju 5 21,74

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Tabel diatas menunjukkan 18 responden (78,26%) sangat setuju

hadir tepat waktu pada saat ada pelajaran bahasa Indonesia, 5 responden

(21,74%) setuju hadir tepat waktu pada saat ada pelajaran bahasa

Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa responden mempunyai minat untuk

hadir tepat waktu pada saat ada pelajaran bahasa Indonesia.

Tabel 4.17

Pernyataan No. 17

Mengikuti pelajaran bahasa Indonesia sampai selesai

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Setuju 18 78,26

2 Setuju 5 21,74

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Tabel diatas menunjukkan 18 responden (78,26%) sangat setuju

mengikuti pelajaran bahasa Indonesia sampai selesai, dan sisanya 5

responden (21,74%) setuju mengikuti pelajaran bahasa Indonesia sampai.

Hal ini menunjukkan bahwa responden memiliki minat untuk belajar

bahasa Indonesia.

Tabel 4.18

Page 63: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

48

Pernyataan No. 18

Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang menyenangkan

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Setuju 18 78,26

2 Setuju 5 21,74

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Tabel diatas menunjukkan 18 responden (78,26%) menganggap

bahwa pelajaran bahasa Indonesia itu sangat menyenangkan, dan sisanya 5

responden (21,74%) mennganggap bahwa pelajaran bahasa Indonesia

menyenangkan. Hal ini menunjukkan bahwa pelajaran bahasa Indonesia

adalah pelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

Tabel 4.19

Pernyataan No.19

Mempunyai keinginan untuk mendapatkan nilai tertinggi pada

pelajaran bahasa Indonesia

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Setuju 18 78,26

2 Setuju 5 21,74

3 Kurang Setuju 0 0

4 Tidak Setuju 0 0

Jumlah 23 100

Tabel diatas menunjukkan 18 responden (78,26%) sangat

menginginkan untuk mendapatkan nilai tertinggi pada pelajaran bahasa

Indonesia, dan sisanya 5 responden (21,74 %) menginginkan nilai tertinggi

pada pelajaran bahasa Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa responden

mempunyai hasrat dan keinginan untuk berhasil pada pelajaran bahasa

Indonesia.

Page 64: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

49

Tabel 4.20

Pernyataan No. 20

Malas masuk kelas jika ada pelajaran bahasa Indonesia

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Setuju - -

2 Setuju - -

3 Kurang Setuju 12 52,17

4 Tidak Setuju 11 47,83

Jumlah 23 100

Tabel diatas menunjukkan 12 responden (52,17%) kurang setuju jika

malas masuk kelas ketika ada pelajaran bahasa Indonesia, dan sisanya 11

responden (47,83%) tidak setuju jika malas masuk kelas ketika ada

peljaran bahasa Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa responden

mempunyai minat terhadap pelajaran bahasa Indonesia.

Tabel 4.21

Pernyataan No. 21

Ketika guru bahasa Indonesia tidak masuk, siswa mendiskusikan

pelajaran yang telah lalu dengan teman

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Setuju 17 73,91

2 Setuju 6 26,09

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Tabel diatas menunjukkan 17 responden (73,91%) sangat setuju

ketika guru bahasa Indonesia tidak masuk mendiskusikan pelajaran yang

telah lalu dengan teman, 6 responden (26,09%) setuju ketika guru bahasa

Indonesia tidak masuk mendiskusikan pelajaran yang telah lalu dengan

teman. Hal ini menunjukkan bahwa responden lebh suka bekerja mandiri.

Page 65: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

50

Tabel 4.22

Pernyataan No. 22

Belajar bahasa Indonesia ketika ada tugas atau ulangan

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Setuju - -

2 Setuju - -

3 Kurang Setuju 8 34,78

4 Tidak Setuju 15 65,22

Jumlah 23 100

Tabel diatas menunjukkan 15 responden (65,21%) tidak setuju jika

belajar bahasa Indonesia ketika ada tugas atau ulangan saja, dan sisanya 8

responden (65,22%) kurang setuju jika belajar bahasa Indonesia ketika ada

tugas atau ulangan saja. Hal ini menunjukkan bahwa responden tekun

dalam mengerjakan tugas.

Tabel 4.23

Pernyataan No.23

Jika merasa sulit mengerjakan tugas bahasa Indonesia maka tugas itu

ditinggalkan

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Setuju - -

2 Setuju - -

3 Kurang Setuju 8 34,78

4 Tidak Setuju 15 65,22

Jumlah 23 100

Tabel diatas menunjukkan 15 responden (65,22%) tidak setuju jika

tidak bisa mengerjakan tugas bahasa Indonesia mereka meninggalkannya,

dan sisanya 8 responden (34,78%) kurang setuju jika tidak bisa

mengerjakan tugas bahasa Indonesia mereka meninggalkannya. Hal ini

menunjukkan bahwa responden tekun dalam mengerjakan tugas.

Page 66: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

51

Tabel 4.24

Pernyataan No. 24

Menikmati tugas-tugas yang sifatnya menuntut tanggungjawab

pribadi

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Setuju 14 60,87

2 Setuju 9 39,13

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Tabel diatas menunjukkan 14 responden (60,87%) sangat setuju

menikmati tugas-tugas yang sifatnya menuntut tanggungjawab pribadi,

sisanya 9 responden (39,13%) setuju menikmati tugas yang sifatnya

menuntut tanggungjawab pribadi. Hal ini menunjukkan bahwa responden

tekun dalam mengerjakan tugas.

Tabel 4.25

Pernyataan No. 25

Puas jika mendapatkan nilai bahasa Indonesia lebih baik dari

kemarin

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Setuju 14 60,87

2 Setuju 9 39,13

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Tabel diatas menunjukkan 14 responden (60,87%) sangat setuju

karena merasa puas jika mendapatkan nilai bahasa Indonesia lebih baik

dari kemarin, dan sisanya 9 responden (39,13%) setuju karena merasa puas

jika mendapatkan nilai bahasa Indonesia lebih baik dari kemarin. Hal ini

Page 67: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

52

menunjukkan bahwa responden mempunyai hasrat dan keinginan berhasil

pada pelajaran bahasa Indonesia.

Tabel 4.26

Pernyataan No. 26

Malu bertanya jika belum mengerti dengan materi yang

diajarkan

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Setuju 0 0

2 Setuju 0 0

3 Kurang Setuju 12 52,17

4 Tidak Setuju 11 47,83

Jumlah 23 100

Tabel diatas menunjukkan 12 responden (52,17%) kurang setuju

malu bertanya jika belum mengerti dengan materi yang diajarkan, sisanya

11 responden (47,83%) tidak setuju malu bertanya jika belum mengerti

dengan materi yang diajarkan. Hal ini menunjukkan bahwa responden

memiliki dorongan dan kebutuhan dalam belajar.

Tabel 4.27

Pernyataan No. 27

Lebih suka melihat tugas teman, dari pada harus mengerjakan

sendiri

No. Alternative Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Setuju - -

2 Setuju - -

3 Kurang Setuju 12 52,17

4 Tidak Setuju 11 47,83

Jumlah 23 100

Tabel diatas menunjukkan 12 responden (52,17%) sangat tidak

setuju jika lebih suka melihat tugas teman, dari pada harus mengerjakan

Page 68: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

53

sendiri, 11 responden (47,83%) tidak setuju jika lebih suka melihat tugas

teman, dari pada harus mengerjakan sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa

responden lebih senang bekerja mandiri.

Tabel 4.28

Pernyataan No. 28

Lebih suka mengobrol atau tidur di kelas saat guru

menjelaskan materi pelajaran

No. Alternative Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Setuju - -

2 Setuju - -

3 Kurang Setuju 11 47,83

4 Tidak Setuju 12 52,17

Jumlah 23 100

Tabel diatas menunjukkan 12 responden (52,17%) tidak setuju jika

lebih suka mengobrol atau tidur di kelas saat guru menjelaskan materi

pelajaran, 11 responden (47,83%) kurang setuju jika lebih suka mengobrol

atau tidur di kelas saat guru menjelaskan materi pelajaran. Hal ini

menunjukkan bahwa responden memiliki minat terhadap pelajaran bahasa

Indonesia.

Tabel 4.29

Pernyataan No. 29

Selalu mengerjakan tugas karena takut mendapat hukuman

dari guru

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Setuju - -

2 Setuju - -

3 Kurang Setuju 9 39,13

4 Tidak Setuju 14 60,87

Jumlah 23 100

Page 69: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

54

Tabel diatas menunjukkan 14 responden (60,87%) tidak setuju jika

selalu mengerjakan tugas karena takut mendapat hukuman dari guru, 9

responden (39,13%) kurang setuju jika selalu mengerjakan tugas karena

takut mendapat hukuman dari guru. Hal ini menunjukkan bahwa

responden tekun dalam menghadapi tugas.

Tabel 4.30

Pernyataan No. 30

Belum puas jika belum bisa mengerjakan tugas bahasa

Indonesia

No. Alternative Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Setuju 17 73,91

2 Setuju 6 26,09

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Tabel diatas menunjukkan 17 responden (73,91%) sangat setuju

belum puas jika belum bisa mengerjakan tugas bahasa Indonesia, 6

responden (26,09%) setuju belum puas jika belum bisa mengerjakan tugas

bahasa Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa responden memiliki

dorongan dan kebutuhan dalam belajar.

Di bawah ini juga akan peneliti paparkan tabel perbandingan secara

keseluruhan antara motivasi belajar siswa sebelum diberi peralkuan dan

setelah diberi perlakuan.

Adapun hasil angket yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut

ini:

Page 70: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

55

Tabel 4.31

Daftar Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah

diberi Perlakuan

No Nama Sebelum diberi

perlakuan

Sesudah diberi

perlakuan

1 Siswa A 46 55

2 Siswa B 51 56

3 Siswa C 45 60

4 Siswa D 41 56

5 Siswa E 44 59

6 Siswa F 40 54

7 Siswa G 39 55

8 Siswa H 39 55

9 Siswa I 42 55

10 Siswa J 41 56

11 Siswa K 43 57

12 Siswa L 41 56

13 Siswa M 40 55

14 Siswa N 43 57

15 Siswa O 41 54

16 Siswa P 39 54

17 Siswa Q 41 56

18 Siswa R 43 57

19 Siswa S 42 55

20 Siswa T 42 56

21 Siswa U 42 56

22 Siswa V 41 55

23 Siswa W 38 55

Tabel 4.31 diatas menunjukkan bahwa untuk hasil angket motivasi

belajar sebelum dan sesudah diberi perlakuan mengalami pengingkatan

setelah diberi perlakuan melalui metode role playing (bermain peran).

Hasil terendah pada saat sebelum diberi perlakuan yaitu siswa yang

memiliki skor angket 38, sedangkan hasil tertinggi yaitu 51. Setelah

peserta didik diberi perlakuan, siswa memperoleh peningkatan dengan

hasil terendah yaitu 54, dan hasil tertinggi yaitu 60.

Page 71: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

56

2. Observasi

a. Aktifitas Siswa

Pertemuan ke-1

Aktifitas siswa yang diamati pada pertemuan pertama ini dimulai

dengan kegiatan awal pembelajaran sampai kegiatan akhir

pembelajaran yaitu salam dan membaca doa. Adapun urutan

pelaksanaan pembelajaran antara lain: (1) siswa memperhatikan

penjelasan guru, (2) siswa merespon dan menjawab pertanyaan guru

dengan baik, (3) siswa mengerjakan tugas dengan baik sesuai waktu

yang diberikan, (4) siswa dapat menerima materi dengan baik, (5)

siswa terlibat langsung dalam beragam kegiatan selama pembelajaran

(6) siswa tampak antusias selama mengikuti pelajaran.

Dalam observasi siswa ini digolongkan pada 4 kriteria yaitu

sangat baik, baik, cukup, kurang. Penentuan setiap kriteria ini

dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 4.32

Lembar Observasi Atifitas Siswa (Sebelum diberi Perlakuan)

NO Proses KBM Kriteria

4 3 2 1

1 Siswa memperhatikan penjelasan guru √

2 Siswa merespon dan menjawab pertanyaan

guru dengan baik

3 Siswa mengerjakan tugas dengan baik sesuai

waktu yang diberikan

4 Siswa dapat menerima materi dengan baik √

5 Siswa terlibat langsung dalam beragam

kegiatan selama pembelajaran

6 Siswa tampak antusias selama mengikuti

pelajaran

Jumlah 11

Skor Maksimal 24

Prosentase 45,83%

Kriteria Cukup

Page 72: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

57

Berdasarkan hasil observasi siswa pada pertemuan pertama

menjelaskan bahwa siswa kurang termotivasi pada saat proses KBM

berlangsung, siswa tidak memperhatikan penjelasan guru dengan

sangat baik, siswa tidak merespon dan menjawab pertanyaan guru

dengan sangat baik, siswa masih kurang dalam mengerjakan tugas

sesuai waktu yang diberikan, siswa kurang terlibat langsung dalam

beragam kegiatan selama pembelajaran, siswa terlihat kurang antusias

selama mengikuti pelajaran

Pertemuan ke-2

Tabel 4.33

Lembar Observasi Aktifitas Siswa (Setelah diberi Perlakuan)

NO Proses KBM Kriteria

4 3 2 1

1 Siswa memperhatikan penjelasan guru √

2 Siswa merespon dan menjawab pertanyaan guru

dengan baik

3 Siswa mengerjakan tugas dengan baik sesuai

waktu yang diberikan

4 Siswa dapat menerima materi dengan baik √

5 Siswa terlibat langsung dalam beragam

kegiatan selama pembelajaran

6 Siswa tampak antusias selama mengikuti

pelajaran

Jumlah 20

Skor Maksimal 24

Prosentase 83,33%

Kriteria Sangat baik

Dari tabel aktifitas belajar siswa pada pertemuan kedua atau pada

pertemuan pertama penggunaan metode pembelajaran role playing

(bermain peran) menunjukkan bahwa aktifitas siswa lebih baik dari

pertemuan sebelumnya, dapat dilihat pada aktifitas “siswa merespon

dan menjawab pertanyaan guru dengan baik” masuk kriteria baik, pada

aktifitas “siswa mengerjakan tugas dengan baik sesuai waktu yang

Page 73: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

58

diberikan” termasuk dalam kriteria baik, kemudian pada aktifitas “siswa

dapat menerima materi dengan baik” dan pada aktifitas “siswa terlibat

langsung dalam beragam kegiatan selama pembelajaran” termasuk

kriteria sangat baik, dan pada aktifitas “siswa tampak antusias selama

mengikuti pelajaran” termasuk kriteria baik.

Pertemuan ke-3

Tabel 4.34

Lembar Observasi Aktifitas Siswa (Setelah diberi Perlakuan)

NO Proses KBM Kriteria

4 3 2 1

1 Siswa memperhatikan penjelasan guru √

2 Siswa merespon dan menjawab pertanyaan

guru dengan baik

3 Siswa mengerjakan tugas dengan baik

sesuai waktu yang diberikan

4 Siswa dapat menerima materi dengan baik √

5 Siswa terlibat langsung dalam beragam

kegiatan selama pembelajaran

6 Siswa tampak antusias selama mengikuti

pelajaran

Jumlah 23

Skor Maksimal 24

Prosentase 95,83%

Kriteria Sangat baik

Dari tabel aktifitas belajar siswa pada pertemuan ketiga atau pada

pertemuan kedua penggunaan metode pembelajaran role playing

(bermain peran) menunjukkan bahwa aktifitas siswa lebih baik dari

pertemuan sebelumnya, dapat dilihat pada aktifitas diatas hamper

semua aktifitas siswa termasuk dalam kriteria sangat baik keuali pada

aktifitas “siswa merespon dan menjawab pertanyaan guru dengan baik”

termasuk dalam kriteria baik.

Jadi berdasarkan ketiga observasi yang dilakukan disetiap

pertemuan yakni pertemuan pertama sebelum diberi perlakuan dan

Page 74: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

59

pertemuan kedua dan ketiga setelah diberi perlakuan dapat disimpulkan

bahwa penggunaan metode pembelajaran dalam penelitian ini

menggunakan metode role playing (bermain peran) dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia.

b. Aktifitas Guru

Pertemuan ke-1

Aktifitas pembelajaran guru pada pertemuan pertama dimulai

dengan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Adapun

urutan pelaksanaan pembelajaran antara lain: (1) guru membuka dan

menutup pembelajaran dengan baik, (2) guru mengkondisikan

kesiapan pelaksanaan pembelajaran, (3) guru menyampaikan tujuan

pembelajaran, (4) guru memberi pertanyaan kepada siswa atau

menanggapi siswa dengan baik, (5) guru bekerjasama dan

bertanggungjawab terhadap proses KBM, (6) guru memberikan

kesimpulan materi yang telah dipelajari hari ini. Penilaian terhadap

aktifitas guru ini dilakukan oleh teman sejawat peneliti. Observer

mengamati ketika peneliti sedang mengajar baik pada saat sebelum

diberi perlakuan ataupun setelah diberi perlakuan.

Berikut hasil observasi aktifitas guru dilakukan oleh observer

pada setiap pertemuan:

Tabel 4.35

Lembar Observasi Aktifitas Mengajar (Sebelum diberi Perlakuan)

No Proses KBM Kriteria

4 3 2 1

1 Guru membuka dan menutup pembelajaran

dengan baik

2. Mengkondisikan kesiapan pelaksanaan

pembelajaran

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √

4. Guru menggunakan metode/strategi

pembelajaran selama proses KBM

5. Guru memberi pertanyaan kepada siswa atau √

Page 75: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

60

menanggapi siswa dengan baik

6. Guru bekerjasama dan bertanggungjawab

terhadap proses KBM

7. Guru memberikan kesimpulan materi yang telah

dipelajari hari ini

Jumlah 18

Skor Maksimal 28

Prosentase 64,28%

Kriteria Baik

Dari hasil observasi aktifitas guru yang dilakukan pada pertemuan

pertama ini menunjukkan bahwa pada aktifitas “guru membuka dan

menutup pembelajaran dengan baik” termasuk dalam kriteria sangat

baik, namun pada aktifitas “guru menggunakan metode/strategi

pembelajaran selama proses KBM” termasuk pada kriteria kurang. Ini

dikarenakan peneliti hanya menggunakan metode konvesional yaitu

ceramah pada saat proses KBM berlangsung.

Pertemuan ke-2

Tabel 4.36

Lembar Observasi Aktifitas Mengajar (Setelah diberi Perlakuan)

No Proses KBM Kriteria

4 3 2 1

1 Guru membuka dan menutup pembelajaran

dengan baik

2. Mengkondisikan kesiapan pelaksanaan

pembelajaran

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √

4. Guru menggunakan metode/strategi pembelajaran

selama proses KBM

5. Guru memberi pertanyaan kepada siswa atau

menanggapi siswa dengan baik

6. Guru bekerjasama dan bertanggungjawab

terhadap proses KBM

7. Guru memberikan kesimpulan materi yang telah

dipelajari hari ini

Page 76: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

61

Jumlah 26

Skor Maksimal 28

Prosentase 92,85%

Kriteria Sangat Baik

Dari tabel observasi aktifitas mengajar guru pada pertemuan kedua

atau pada pertemuan pertama dalam menggunakan metode

pembelajaran diatas menunjukkan bahwa pada aktifitas “guru

mengkondisikan kesiapan pelaksanaan pembelajaran” dan “guru

memberikan kesimpulan materi yang telah dipelajari hari ini” termasuk

pada kriteria baik dan pada aktifitas guru yang lainnya masuk pada

kriteria sangat baik.

Pertemuan ke-3

Tabel 4.37

Lembar Observasi Aktifitas Mengajar (Setelah diberi Perlakuan)

No Proses KBM Kriteria

4 3 2 1

1 Guru membuka dan menutup pembelajaran

dengan baik

2. Mengkondisikan kesiapan pelaksanaan

pembelajaran

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √

4. Guru menggunakan metode/strategi

pembelajaran selama proses KBM

5. Guru memberi pertanyaan kepada siswa atau

menanggapi siswa dengan baik

6. Guru bekerjasama dan bertanggungjawab

terhadap proses KBM

7. Guru memberikan kesimpulan materi yang

telah dipelajari hari ini

Jumlah 27

Skor Maksimal 28

Prosentase 96,43%

Kriteria Sangat Baik

Page 77: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

62

Belajar pada peretemuan sebelumnya, pada pertemuan ketiga atau

pertemuan terakhir ini peneliti berusaha mengkondisikan kelas dengan

lebih maksimal sehingga dari tabel observasi aktifitas mengajar guru pada

pertemuan ketiga atau pada pertemuan kedua dalam menggunakan metode

pembelajaran role playing (bermain peran) diatas menunjukkan bahwa

dalam aktifitas mengajar guru lebih baik dari pertemuan sebelumnya,

hampir pada setiap aktifitas guru termasuk kedalam kriteria sangat baik

kecuali pada aktifitas “guru memberikan kesimpulan materi yang telah

dipelajari hari ini” masih termasuk dalam kriteria baik.

C. Uji Hipotesis

Setelah menganalisis data, kemudian dilakukan pengujian hipotesis.

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan

yang signifikan antara motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah

menggunakan metode pembelajaran role palying (bermain peran). Pengujian

hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t. Pengujian Hipotesis

ini dilakukan untuk mengetahui apakah skor motivasi belajar siswa setelah

diberi perlakuan yaitu menggunakan metode role playing lebih tinggi

dibandingkan dengan skor motivasi sebelum diberi perlakuan. Dengan kriteria

pengujian:

Jika harga thitung ≤ ttabel, maka H0 diteima dan Ha ditolak

Jika harga thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus uji-t,

diperoleh harga thitung = 26,545 (lampiran). Dari tabel distribusi t pada taraf

signifikansi 5% diperoleh ttabel = 2,074. Karena thitung > ttabel yaitu 26,545 >

2,074, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak an Ha diterima, artinya skor

motivasi belajar siswa setelah diberi perlakuan lebih tinggi daripada skor

motivasi belajar siswa sebelum diberi perlakuan. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut:

Page 78: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

63

Tabel 4.38

Hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji-t

thitung ttabel Kesimpulan

26,545 2,074 H0 ditolak

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Jika melihat hasil temuan dari keseluruhan data yang diperoleh peneliti

di atas maka dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan prosentase hasil

angket motivasi belajar siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia sebelum

menggunakan metode role playing (bermain peran) dan prosentase hasil

angket motivasi belajar siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia setelah

menggunakan metode role playing (bermain peran). Yaitu data hasil angket

motivasi belajar siswa pada pelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan

metode role playing (bermain peran) lebih tinggi dibandingkan data hasil

angket motivasi belajar siswa pada pelajaran bahasa Indonesia dengan tidak

menggunakan metode role playing (bermain peran).

Berdasarkan hasil angket tentang metode role playing yang diisi oleh

siswa ditemukan bahwa suasana di kelas lebih menyenangkan, tidak

membosanan, membuat siswa lebih akrab dengan teman-teman yang lainnya,

lebih memahami materi pelajaran bahasa Indonseia, dapat menumbuhkan rasa

percaya diri pada diri siswa dan membuat siswa lebih bersemangat dalam

belajar. Ini membuktikan metode role playing (bermain peran) dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

Jika dalam kegiatan belajar siswa memiliki motivasi yang kuat maka siswa

akan menunjukkan keinginannya untuk berhasil dalam pembelajaran, adanya

dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa

depan, dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, sehingga

memungkinkan siswa dapat belajar dengan baik.

Kemudian dapat dilihat juga dari hasil observasi aktifitas mengajar guru

dan hasil observasi aktifitas belajar siswa sebelum diberi perlakuan dan

sesudah diberi perlakuan. Dari hasil observasi tersebut dapat dilihat ada

Page 79: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

64

perbedaan dalam aktifitas belajar mengajar didalam kelas. Aktifitas belajar

mengajar setelah diberi perlakuan lebih efektif dari pada aktifitas belajar

mengajar sebelum diberi perlakuan.

Dilihat dari pengujian uji hipotesis dengan menggunakan rumus uji-t

menunjukkan bahwa rata-rata motivasi belajar siswa sebelum menggunakan

metode role playing (bermain peran) berbeda dengan rata-rata motivasi belajar

siswa setelah menggunakan metode role playing (bermain peran). Hasil

pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus uji-t, diperoleh harga thitung =

26,545 (lampiran). Dari tabel distribusi t pada taraf signifikansi 5% diperoleh

ttabel = 2,074. Karena thitung > ttabel yaitu 26,545 > 2,074, maka dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak an Ha diterima, artinya skor motivasi belajar

siswa setelah diberi perlakuan lebih tinggi daripada skor motivasi belajar

siswa sebelum diberi perlakuan.

Hasil ini menunjukkan bahwa rata-rata motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode role playing

(bermain peran) secara signifikan berbeda dengan rata-rata motivasi belajar

siswa pada mata pelajaran bahasa Indonseia dengan tidak menggunakan

metode role playing (bermain peran).

Page 80: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

65

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Sesuai dengan perumusan masalah penelitian dan berdasarkan hasil

penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pada penggunaan

metode role playing (bermain peran) terhadap motivasi belajar siswa kelas VA

SDN Cempaka Putih 1.

Berdasarkan hasil temuan dari keseluruhan data yang diperoleh peneliti

maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia dengan

menggunakan metode role playing (bermain peran) berpengaruh terhadap

motivasi belajar siswa. hal ini dapat dilihat dari data hasil angket motivasi

belajar siswa pada pelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode

role playing (bermain peran) lebih tinggi dibandingkan data hasil angket

motivasi belajar siswa pada pelajaran bahasa Indonesia dengan tidak

menggunakan metode role playing (bermain peran).

Kemudian dapat dilihat juga dari hasil observasi aktifitas mengajar guru

dan hasil observasi aktifitas belajar siswa sebelum diberi perlakuan dan

sesudah diberi perlakuan. Dari hasil observasi tersebut dapat dilihat ada

perbedaan dalam aktifitas belajar mengajar didalam kelas. Aktifitas belajar

mengajar setelah diberi perlakuan lebih efektif dari pada aktifitas belajar

mengajar sebelum diberi perlakuan.

Dilihat dari pengujian uji hipotesis dengan menggunakan rumus uji-t

menunjukkan bahwa rata-rata motivasi belajar siswa sebelum menggunakan

metode role playing (bermain peran) berbeda dengan rata-rata motivasi belajar

siswa setelah menggunakan metode role playing (bermain peran). Hasil

pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus uji-t, diperoleh harga thitung =

26,545 (lampiran). Dari tabel distribusi t pada taraf signifikansi 5% diperoleh

ttabel = 2,074. Karena thitung > ttabel yaitu 26,545 > 2,074, maka dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak an Ha diterima, artinya skor motivasi belajar

Page 81: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

66

siswa setelah diberi perlakuan lebih tinggi daripada skor motivasi belajar

siswa sebelum diberi perlakuan.

Hasil ini menunjukkan bahwa rata-rata motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode role playing

(bermain peran) secara signifikan berbeda dengan rata-rata motivasi belajar

siswa pada mata pelajaran bahasa Indonseia dengan tidak menggunakan

metode role playing (bermain peran).

B. Saran

Terdapat beberapa saran penulis terkait hasil penelitian diantaranya

sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Pihak sekolah hendaknya memberikan masukan kepada guru-guru SDN

Cempaka Putih I agar dalam proses pembelajaran di kelas menggunakan

metode pembelajaran yang bervariasi. Salah staunya dengan menggunakan

metode role playing (bermain peran). Dengan penggunaan metode

pembelajaran yang bervariasi diharapkan siswa lebih termotivasi lagi dalam

belajar.

2. Bagi Guru

Memberi pengetahuan baru bahwa metode pembelajaran Role Playing

(bermain peran) salah satu metode untuk meningkatkan motivasi belajar siswa

agar siswa lebih bisa memahami materi pelajaran, lebih aktif dan menjadi

lebih berani untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini menjadi pengalaman sebagai masukan sekaligus

pmenambah pengetahuan penulis dalam penerapan metode role playing

(bermain peran) pada saat pembelajaran di dalam kelas.

Page 82: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

67

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar (Bnadung: CV Pustaka

Setia, 2005) cet ke-2, h. 52

Alfin, Jauharoti Pembelajaran Bahasa Indonesia MI, (Surabaya: Aprinta, 2009)

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2006), cet, ke-13

Dalyono, M. Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Renika Cipta, 2001, cet ke-6)

Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 2011). Cet ke-

3

Hamalik, Oemar, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005) cet ke-5

. Proses Belajar Mengajar. (Jakarta: Bumi Aksara, 2004). Cet ke-

3.

Hariyanto dan Suyono. Belajar dan Pembelajaran (Teori dan Konsep Dasar).

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011) cet ke- 1

K. Davies, Ivor. Pengelolaan Belajar, (Jakarta: CV Rajawali, 1990)

Kasiram, Moh. Metodologi Penelitian, (Malang : UIN Malang Press, 2008), cet.

Ke-1

Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013),

cet ke-1

Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jendral

Pendidikan Islam Departemen Agama, 2009) Cet Pertama

Mudjiono, Dimyati. Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009)

M, Sardiman A. Interaksi dan Motivasi belajar mengajar, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2003)

Nurhadi dkk, Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK,

(Surabaya: UM Press, 2004)

Qonita, Alya Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar (Jakarta: PT

Indah Jaya Adipratama, 2009)

Saliwangi, Basennang, dkk,. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar Bahasa

Indonesia, (Bandung: Jemmars, 1987)

Page 83: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

68

Subana, Dasar-dasar penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), cet. Ke-

2, h. 100

Sugiyono, Metode Penelitina Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D),

(Bandung: CV. Alfabeta, 2009) cet ke-7

Sunarti dan M. Subana, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia (Berbagai

Pendekatan, Metode, Teknik, dan Media Pengajaran), (Bandung: CV

Pustaka Setia, 2011) cet ke-3

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan (Dengan Pendekatan Baru). (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2010) cet ke- 15

Tarigan, HG. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung”

Angkasa, 2008)

Uno, Hamzah B., Model Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 20011) Cet. 7

, Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang

Penidikan, (Jakarta: PT Buki Aksara, 2008), Ed. 1, Cet. 3

Usman, Basyiruddin Metodologi Pembeljaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat

Pers, 2002) cet ke- 1

Yousda, Ine I. Amirman dan Zainal Arifin, Penelitian dan Statistik Pendidikan,

(Jakarta: PT Bumi AKsara, 1993) cet ke-1

Page 84: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

Nama

Nim

Jurusan/Fak

Judul Skripsi

U.II REFERENSI

Meti Safitri

I l 10018300061

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah/FlTK

Pengaruh Iv{etode Role Playing terhadap Motivasi Belajariswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VDN Cempaka Putih I

S

S

NO. JUDUL BUKU DAN PENGARANG PARAF

I Alfin, Jauharoti Pembelajaran Bahasa Indonesia MI,(Surabaya: Aprinta, 2009) $J

2 Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu

Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006),

cet, ke-13

I

d/

J Dalyono, M. Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Renika

Cipta, 2001, cet ke-6)-/

4 Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. (Jakarta:

Rineka Cipta, 2011). Cet ke-3 ,J5 Hamalik, Oemar. .Proses Belajar Mengajar. (Jakarta:

Bumi Aksara-, 2004). Cet ke-3.,J

6 Hamalik, Oemar, Perencanaan Pengajaran

Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2005) cet ke-5

-J

7 Hariyanto dan Suyono. Belajar dan Pembelajaran

(Tecri dan Konsep Dasar). (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya,207l) cet ke- I

I

'u/8 K. Davies, Ivor. Pengelolaan Belajar, (Jakarta: CV

Rajawali, 1990),/

9 Kasiram, Moh. Metodologi Penelitian, (Malang :

UIN Malang l0Press,2008), cet. Ke-l ,/

10 Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya,2013), cet ke-i ,/1l Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran,

(Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam

Departemen Agama, 2009) Cet Pertama,J

t2 Mudjiono, Dimyati. Belajar dan Pembelajaran,

Page 85: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

(Jakarta: Rineka Cipta, 2009)

13 M, Sardiman A. Interaksi dan Motivasi belajarmengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003) .J

t4 Nurhadi dkk, Pembelajaran Kontekstual dan

Penerapannya dalam KBK, (Surabaya: UM Press,

2004)-)

15 Qonita, Alya Kamus Bahasa Incionesia untuk

Pendidikan Dasar (Jakarta: PT' Indah Jaya

Adipratama,2009)il

t6 Saliwangi, Basennang, dk,. Dasar-dasar InteraksiBeiajar Mengajar Bahasa Indonesia, (Bandung:

Jemmars, 1987)$

t7 Subana, Dasar-dasar penelitian Ilmiah, (Bandung:

Pustaka Setia, 2005), cet.Ke-2, h. 100 \)18 Sugiyono, N4etode Penelitina Pendidikan

(Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D),(Bandung: CV. Alfabeta, 2009) cet ke-7

\)

19 Sunarti dan M. Subana, Strategi Beiajar Mengajar

Bahasa Indonesia (Berbagai Pendekatan, Metode,

Teknik, dan Media Pengajaran), (Bandung: CVPustaka Setia, 20ll) cet ke-3

\i,

20 Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan (Dengan

Pendekatan Baru). (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 20i0) cet ke- 15

\

\!,I

2l Tarigan, HG. Membaca Sebagai Suatu

Keterampilan Berbahasa, (Bandung" Angkasa, 200 8) \il22 Uno, Hamzah 8., Model Pembelajaran (Jakarta:

Bumi Aksara, 20011) Cet.7 \l23 Uno, Hamzah B., Teori Motivasi dan

Pengukurannya: Analisis di Bidang Penidikan,

(Jakarta: PT Buki Aksara,2008), Ed. 1, Cet. 3

\J\

24 Llsman,,Basyiruddin Metodologi Pembeljaran

Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002) cet ke- 1 \j25 Yousda, Ine I. Amirman dan Zainal Arifin,

Penelitian dan Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT

Bumi AKsara, 1993) cet ke-1il

Page 86: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

77

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : 5/2

Alokasi waktu : 2x 35 Menit

Pertemuan ke- : 2

Standar Kompetensi : 5. Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita

pendek anak yang disampaikan secara lisan

Kompetensi Dasar : 5.2 Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, latar, tema,

amanat)

Indikator : 1. Mengenal tokoh dalam sebuah cerita

2. Menyebutkan latar dalam cerita

3. Menceritakan kembali cerita yang di dengar

Pendekatan : Active Learning

Metode : Role playing (bermain peran), ceramah, diskusi, tanya

jawab, latihan

Materi Ajar : Cerita rakyat

Sumber Belajar : Buku Bahasa Indonesia kelas 5 SD

Lembar Kerja siswa

Langkah-langkah pembelajaran

No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

1. Kegiatan awal

Guru mengucapkan salam

Guru menginstruksikan kepada

ketua kelas untuk memimpin

doa sebelum belajar bersama-

sama

Guru mengkondisikan kelas

Siswa menjawaab salam

Siswa membaca doa bersama

Siswa mengikuti ice breaking

Page 87: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

78

dengan memberikan ice

breaking

Guru menyampaikan tentang

materi pelajaran yang akan

dipelajari hari ini

Guru bertanya tentang tokoh

dalam sebuah cerita

yang diberikan guru

Siswa menyimak guru

Siswa menjawab pertanyaan

guru

2 Kegiatan Inti

Eksplorasi

Guru mengkondisikan siswa

untuk menyimak cerita pendek

anak yang berjudul “Sahabat

Sejati”

Guru bercerita tentang

“Sahabat Sejati”

Elaborasi

Guru mengkondisikan siswa

untuk menentukan tokoh-tokoh

yang akan diperankan oleh

siswa

Guru bersama siswa

menggunakan kelas sebagai

tempat pementasan

Guru memerintahkan siswa

untuk mulai menmerankan

tokoh-tokoh dalam cerita

Guru bersama siswa

mendiskusikan pemeranan tadi

Siswa bersiap-siap untuk

mendengarkan cerita guru

Siswa menyimak cerita guru

Siswa menentukan tokoh-

tokoh yang akan di perankan

Siswa membereskan kelas

untuk dijadikan tempat

pementasan

Siswa memainkan cerita

Siswa dan guru berdiskusi

tentang peran-peran yang

telah dipentaskan

Page 88: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

79

Konfirmasi

Guru melakukan evaluasi

terhadap peran-peran yang

dilakukan.

Guru mengajak siswa berbagi

pengalaman tentang tema

pementasan peran yang telah

dilakukan dan dilanjutkan

membuat kesimpulan.

Guru memberikan penguatan

positif berupa pujian terhadap

pementasan yang dilakukan

oleh siswa.

Siswa menyimak guru

Siswa berbagi pengalaman

tentang tema pementasan

peran yang telah dilakukan

dan membuat kesimpulan

Siswa menyimak guru

3 Kegiatan Penutup

Guru memberikan kesimpulan

tentang materi pembelajaran

hari ini

Guru memberikan penguatan

berupa jawaban benar atau

salah terhadap hasil jawaban

siswa

Guru menugaskan siswa untuk

membaca materi yang akan

dibahas minggu depan

Guru memotivasi siswa untuk

giat belajar di rumah.

Guru menginstruksikan kepada

ketua kelas memimpin doa

selesai belajar

Siswa menyimak

kesimpulan yang diberikan

guru

Siswa menyimak jawaban

yang yang diberikan guru

Siswa menyimak tugas yang

disampaikan guru

Siswa menyimak guru

Siswa berdoa bersama

Page 89: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

80

Indikator Penilaian

Indikator Pencapaian

Kompetensi Teknik Penilaian

Bentuk

Instrument Soal

1. Mengenal tokoh

dalam sebuah cerita

2. Menyebutkan latar

dalam cerita

3. Menceritakan

kembali cerita yang

di dengar

Tanya jawab

Tanya jawab

Tanya jawab

Tes

Tes

Tes

Terlampir

Terlampir

Terlampir

Mengetahui

Guru kelas Peneliti

Suwanto Jarot Wibowo, S.Pd. I Meti Safitri

Page 90: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

81

Sahabat Sejati

Oleh : Brigita Nadya Eman

Sheila, Sintia dan Rosa adalah sahabat, mereka bersahabat sudah lama dan

rumah mereka berdekatan. Di suatu sore pada waktu Sheila dan Sintia duduk di

teras rumah Sintia, tiba-tiba Rosa datang dengan wajah yang murung “Hi…

teman-teman!” Kata Rosa dengan wajah yang tak bersemangat.

“Hi Ros, kenapa wajahmu murung Ros?” Tanya Sheila.

“Hhhmmm… aku seminggu lagi akan pindah ke Makassar” Jawab Rosa.

“Ahh… jangan bercanda deh..” Kata Sheila.

“Dia tidak bercanda Shei, ibunya juga bilang itu tadi padaku, tapi aku lupa bilang

tadi padamu” Kata Sintia.

“Terus rumahmu yang di Manado ini?” Tanya Sheila.

“Rumah ini akan dijual, lagi pula orang yang akan beli rumah ini sudah ketemuan.

Kalian ingat nggak kemarin ada sekeluarga yang datang ke rumahku?, mereka itu

yang akan beli rumah ini” Kata Rosa.

“Ros kamu itu teman yang baik, lagi pula kenapa kamu akan pindah?” Tanya

Sheila.

“Orangtuaku dipindahkan kerja di sana” Kata Rosa.

“Tapi persahabatan kita?” Tanya Sintia.

“Kita akan tetap menjadi sahabat walaupun kita tidak bertemu” Jawab Rosa.

“Teman-teman gimana kalau sekarang kita bermain?” Ajak Sintia.

“Ayo” Jawab Rosa dan Sheila serentak.

Sementara mereka bermain terdengar suara “Rosa.. Ros… ayo siap-siap kita akan

pergi ke rumah nenek” Ternyata itu suara ibunya Rosa.

“Maaf teman-teman aku harus pergi ke rumah nenekku sekarang”

Rosa pun pergi meninggalkan mereka.

Semakin dekat hari pindahnya Rosa dan Rosa pun semakin sibuk mengemasi

barang-barangnya. Seminggu berlalu dan tibalah hari itu. Sintia dan Sheila datang

menghampiri Rosa. “Ros jadi kamu akan pergi ya sekarang?, hati-hati ya Ros

Page 91: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

82

semoga kamu bisa sampai dengan selamat” Kata Sintia dengan wajah yang

tersenyum tipis.

“iya Ros..” tambah Sheila.

“Kamu akan tetep menjadi sahabat kami Ros walau pun kamu ada di jauh sana”

Kata Sintia.

“Terima kasih ya teman-teman, kalian adalah sahabat yang baik dan kalian akan

tetap menjadi sahabatku” Kata Rosa dengan wajah yang tersenyum. Mereka pun

berpelukan.

Tiba-tiba terdengarlah suara “Ros ayo kita akan berangkat” Itu adalah suara

Ayahnya Rosa. Rosa pun segera naik mobilnya. “Selamat tinggal teman-teman”

Kata Rosa dengan wajah yang tersenyum.

“Selamat tinggal Ros” Jawab Sheila dan Sintia serentak. Rosa pun pergi ke

Makassar bersama keluarganya.

Page 92: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

83

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : 5/2

Alokasi waktu : 2x 35 Menit

Pertemuan ke- : 3

Standar Kompetensi : 5. Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita

pendek anak yang disampaikan secara lisan

Kompetensi Dasar : 5.2 Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, latar, tema,

amanat)

Indikator : 1. Menjelaskan tema dalam sebuah cerita

2. Menyebutkan amanat yang terkandung dalam cerita

3. Menceritakan kembali cerita yang di dengar

Pendekatan : Active Learning

Metode : Role playing (bermain peran), ceramah, diskusi, tanya

jawab, latihan

Materi Ajar : Cerita pendek anak

Sumber Belajar : Buku Bahasa Indonesia kelas 5 SD

Lembar kerja siswa

Langkah-langkah pembelajaran

No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

1. Kegiatan awal

Guru mengucapkan salam

Guru menginstruksikan kepada

ketua kelas untuk memimpin

doa sebelum belajar bersama-

sama

Guru mengkondisikan kelas

Siswa menjawaab salam

Siswa membaca doa bersama

Siswa mengikuti ice breaking

Page 93: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

84

dengan memberikan ice

breaking

Guru menyampaikan tentang

materi pelajaran yang akan

dipelajari hari ini

yang diberikan guru

Siswa menyimak guru

2 Kegiatan Inti

Eksplorasi

Guru mengkondisikan siswa

untuk menyimak cerita pendek

anak yang berjudul “Ani yang

pelupa”

Guru bercerita tentang cerita

anak “Ani yang pelupa”

Elaborasi

Guru mengkondisikan siswa

untuk menentukan tokoh-tokoh

yang akan diperankan oleh

siswa

Guru bersama siswa

menggunakan kelas sebagai

tempat pementasan

Guru memerintahkan siswa

untuk mulai menceritakan

tokoh-tokoh dalam cerita si

kancil dan buaya

Guru bersama siswa

mendiskusikan pemeranan tadi

dan melakukan evaluasi

terhadap peran-peran yang

dilakukan.

Siswa bersiap-siap untuk

mendengarkan cerita guru

Siswa menyimak cerita guru

Siswa menentukan tokoh-

tokoh yang akan di perankan

Siswa membereskan kelas

untuk dijadikan tempat

pementasan

Siswa memainkan cerita

Siswa dan guru berdiskusi

tentang peran-peran yang

telah dipentaskan

Siswa berbagi pengalaman

Page 94: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

85

Konfirmasi

Guru mengajak siswa berbagi

pengalaman tentang tema

pementasan peran yang telah

dilakukan dan dilanjutkan

membuat kesimpulan.

Guru memberikan penguatan

positif berupa pujian terhadap

pementasan yang dilakukan

oleh siswa.

tentang tema pementasan

peran yang telah dilakukan

dan membuat kesimpulan

Siswa menyimak guru

3 Kegiatan Penutup

Guru memberikan kesimpulan

tentang materi pembelajaran

hari ini

Guru memberikan penguatan

berupa jawaban benar atau

salah terhadap hasil jawaban

siswa

Guru menugaskan siswa untuk

membaca materi yang akan

dibahas minggu depan

Guru memotivasi siswa untuk

giat belajar di rumah.

Guru menginstruksikan kepada

ketua kelas memimpin doa

selesai belajar

Siswa menyima kesimpulan

yang diberikan guru

Siswa menyimak jawaban

yang yang diberikan guru

Siswa menyimak tugas yang

disampaikan guru

Siswa menyimak guru

Siswa berdoa bersama

Page 95: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

86

Indikator Penilaian

Indikator Pencapaian

Kompetensi Teknik Penilaian

Bentuk

Instrument Soal

1. Menjelaskan tema

dalam sebuah cerita

2. Menyebutkan amanat

yang terkandung

dalam cerita

3. Menceritakan

kembali cerita yang

di dengar

Tanya jawab

Tanya jawab

Tanya jawab

Tes

Tes

Tes

Terlampir

Terlampir

Terlampir

Mengetahui

Guru kelas Peneliti

Suwanto Jarot Wibowo, S.Pd. I Meti Safitri

Page 96: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

87

Ani yang Pelupa

Karya Eva Maria Putri

Ani berambut pendek, kulitnya sawo matang, Ia anak baik, pintar, tetapi

pelupa. Suatu hari, temannya meminta buku yang pernah dipinjam Ani, tetapi Ia

tidak ingat.

“Buku yang mana ya?” Tanya Ani.

“buku yang kamu pinjam, itu… yang ada ditanganmu”/

Ani masih belum ingat, “Yang mana sih?”

Akhirnya Ani ingat. Lalu, ia mengembalikan buku itu. Padahal ia sering

membawa buku itu karena ia senang sekali membacanya. Ani jadi malu.

Pernah sepulang sekolah, diperjalanan Ani membeli sebuah pulpen.

Beberapa menit kemudian, ia tidak tahu dimana pulpen itu ia letakkan. Ternyata

pulpen itu dipegang tangan kanannya sendiri, ia sangat malu karena sempat

bertanya kepada temannya. Tentu saja semua temannya tertawa. Ani malu karena

dilihat banyak temannya. Banyak pula orang yang tak dikenalnya ikut tertawa.

Ia juga pernah lupa mata pelajaran pada saat akan ulangan sehingga dia

bertanya pada temannya. Akan tetapi, temannya malah tertawa. Untunglah Chika

memberitahu Ani bahwa aka nada ulangan PPKn.

Ani berusaha untuk menjadi anak yang tidak pelupa, namun ia tidak tahu

caranya. Ia kemudian bertanya kepada Ibunya.

“Ibu bagaimana caranya supaya Ani tidak lupa?”

Ibu menjawab dengan tersenyum, “Kamu harus bikin catatan, Ani!”

Besoknya Ani membuat catatan di selembar kertas. Ia mencatat jadwal

ulangan, semua benda yang dipinjam, dan juga tugas-tugas hari itu. Akan tetapi

Ani kemudian lupa dimana meletakkan kertas yang ditulisnya. Akibatnya, ia jadi

lupa semua hal yang harus diingat. Dengan sedih dan bingung, Ani mencari kertas

itu. Ani tetap mencari tanpa menangis.

Ani bertanya kepada Ibu,

“Bu, tahu tidak dimana Ani menyimpan kertas?”

“Kertas apa Ani?” tanya Ibu

Page 97: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

88

“kertas catatan yang Ibu bilang supaya Ani tidak lupa,” kata Ani.

Ibu berpikir dulu, lalu menjawab, “Ayo kita cari sama-sama!”

Sampai malam, kertas catatan itu tidak juga ditemukan. Akhirnya Ayah

yang kasihan melihat Ibu dan Ani mencari-cari kertas, ikut membantu. Mereka

mencari di ruang tamu, di ruang makan, di dapur, namun tidak juga diemukan,.

Ani dan Ibu sangat capek. Akhirnya mereka istrahat sebentardan mulai mencari

lagi.

Ani kasihan melihat Ibu yang sedang hamil besar ikut sibuk mencari

kertas itu sampai malam. Padahal, Ibu sudah sibuk dengan pekerjaan rumah

tangga dari pagi. Ani betul-betul kasihan dan merasa bersalah, Ia meminta maaf

kepada Ibu, Ibu hanya tersenyum.

“Ibu bangga ounya anak seperti Ani karena Ani baik dan penurut,” kata

Ibu. Saat itulah Ayah menemukan kertas catatan Ani di bawah tempat tidur Ani

yang berantakan.

“Ani, kertasnya sudah ditemukan!”

“Benarkah, Yah?”

“Iya! Lain kali jangan meletakkan barang sembarangan! Catatan-catatan

penting jangan ditulis dikertas, tetapi memakai buku khusus,” nasihat Ayah.

Sejak saat itu, Ani tidak meletakkan barang sembarangan lagi. Semua hal

penting tidak dicatat di selembar kertas, tetapi dicatat di buku khusus berwarna

hijau pemberian Ibu. Ani tidak pernah lupa mencatat hal-hal yang penting, Ia juga

tidak pernah berkata lupa lagi.

Page 98: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

89

Lampiran 3

KISI-KISI ANGKET INSTRUMEN PENELITIAN

No. Variabel Indikator No. soal Jumlah

+ -

1. Pengaruh

metode role

playing

a. Aktif belajar dengan

metode role palying

b. Peserta didik lebih

termotivasi belajar dengan

metode role playing

c. Pendidik menciptakan

suasana yang

menyenangkan

2, 9

5, 6,

12,

13, 15

1, 10,

3, 4

8, 14

7, 11

4

5

6

2. Motivasi

belajar siswa

a. Adanya hasrat dan

keinginan berhasil

b. Adanya dorongan dan

kebutuhan dalam belajar

c. Adanya harapan dan cita-

cita masa depan

d. Adanya penghargaan

dalam belajar

e. Adanya kegiatan yang

menarik dalam belajar

f. Adanya lingkungan

belajar yang kondusif.

4

1, 2, 6

10

9

3

15

8, 11

5,7

14

13

12

3

5

1

2

2

2

Jumlah 30

Page 99: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

90

Lampiran 4

Angket Motivasi Belajar Siswa (Sebelum Tindakan)

Nama : Rofi Kelas : VA/2

Hari/tanggal : Kamis/8/Januari/2015

Keterangan :

SS : Sangat Setuju KS : Kurang Setuju

S : Setuju TS : Tidak Setuju

No Pernyataan SS S KS TS

1 Hadir tepat waktu pada saat ada pelajaran bahasa Indonesia √

2 Saya mengikuti pelajaran bahasa Indonesia sampai selesai √

3 Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang menyenangkan √

4 Saya mempunyai keinginan untuk medapatkan nilai

tertinggi pada pelajaran bahasa Indonesia

5 Saya malas masuk kelas jika ada pelajaran bahasa Indonesia √

6 Ketika guru bahasa Indonesia tidak masuk saya

mendiskusikan pelajaran yang telah lalu dengan teman

7 Saya baru belajar bahasa Indonesia ketika ada tugas atau

ulangan

8 Jika saya merasa sulit mengerjakan tugas bahasa Indonesia

saya tinggalkan

9 Saya menikmati tugas-tugas yang sifatnya menuntut

tanggungjawab pribadi

10 Saya puas jika mendapatkan nilai bahasa Indonesia lebih

baik dari kemarin

11 Saya malu bertanya jika saya belum mengerti dengan materi

yang diajarkan

12 Saya lebih suka melihat tugas teman, dari pada harus

mengerjakan sendiri

13 Saya lebih suka mengobrol atau tidur di kelas saat guru

menjelaskan materi pelajaran

14 Saya selalu mengerjakan tugas karena takut mendapat

hukuman dari guru

15 Saya belum puas jika belum bisa mengerjakan tugas bahasa

Indonesia

Page 100: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

91

Lampiran 5

Angket Motivasi Belajar Siswa (Setelah Tindakan)

Nama : Rofi Kelas : VA

Hari/tanggal : Kamis/22/Januari/2015

Keterangan :

SS : Sangat Setuju KS : Kurang Setuju

S : Setuju TS : Tidak Setuju

No Pernyataan SS S KS TS

1 Hadir tepat waktu pada saat ada pelajaran bahasa Indonesia √

2 Saya mengikuti pelajaran bahasa Indonesia sampai selesai √

3 Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang menyenangkan √

4 Saya mempunyai keinginan untuk medapatkan nilai

tertinggi pada pelajaran bahasa Indonesia √

5 Saya malas masuk kelas jika ada pelajaran bahasa Indonesia √

6 Ketika guru bahasa Indonesia tidak masuk saya

mendiskusikan pelajaran yang telah lalu dengan teman √

7 Saya baru belajar bahasa Indonesia ketika ada tugas atau

ulangan

8 Jika saya merasa sulit mengerjakan tugas bahasa Indonesia

saya tinggalkan

9 Saya menikmati tugas-tugas yang sifatnya menuntut

tanggungjawab pribadi

10 Saya puas jika mendapatkan nilai bahasa Indonesia lebih

baik dari kemarin

11 Saya malu bertanya jika saya belum mengerti dengan materi

yang diajarkan

12 Saya lebih suka melihat tugas teman, dari pada harus

mengerjakan sendiri

13 Saya lebih suka mengobrol atau tidur di kelas saat guru

menjelaskan materi pelajaran

14 Saya selalu mengerjakan tugas karena takut mendapat

hukuman dari guru

15 Saya belum puas jika belum bisa mengerjakan tugas bahasa

Indonesia

Page 101: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

92

Lampiran 6

Angket Pengaruh Metode Pembelajaran Role Playing

Nama : Oemar Kelas : VA

Hari/tanggal : Kamis/22/Januari

Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju

KS : Kurang Setuju TS : Tidak Setuju

No Pernyataan SS S KS TS

1 Belajar bahasa Indonesia dengan menggunakan metode role

playing menarik dan menyenangkan

2 Dengan menggunakan metode role playing, saya dan teman-

teman aktif dalam proses belajar bahasa Indonesia

3 Belajar dengan menggunakan metode role playing membuat

saya semakin akrab dengan teman-teman,

4 Belajar dengan menggunakan metode role playing membuat

saya akrab dengan guru

5 Belajar dengan meggunakan metode role playing dapat

meningkatkan keterampilan bertanya

6 Belajar dengan menggunakan metode role playing dapat

menumbuhkan rasa percaya diri saya dalam belajar

7 Saya lelah saat guru bahasa Indonesia melakukan proses

pembelajaran dengan menggunakan metode role playing

8 Guru bahasa Indonesia tidak memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya berkaitan dengan peristiwa yang telah

diperankan

9 Guru membebaskan siswanya untuk berpendapat berkaitan

dengan peristiwa yang telah diperankan

10 Guru selalu memberikan pujian ketika ada siswa yang

memainkan perannya dengan baik

11 Belajar dengan menggunakan metode role playing

membosankan

12 Belajar dengan menggunakan metode role playing membuat

saya semakin senang dan bersemangat untuk belajar bersama

teman-teman.

13 Belajar dengan metode role playing mempermudah saya

untuk mengambil kesimpulan dari sebuah peristiwa

14 Saya tidak suka belajar dengan metode role playing, karena

saya malu untuk memainkan sebuah peran

Page 102: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

93

15 Belajar dengan metode role playing mempermudah saya

untuk mengingat sebuah peristiwa

Page 103: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

94

Lampiran 7

Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Sebelum Diberi Perlakuan

No Responden Butir

1

Buitr

2

Butir

3

Butir

4

Butir

5

Butir

6

Butir

7

Butir

8

Butir

9

Butir

10

Butir

11

Butir

12

Butir

13

Butir

14

Butir

15 Jumlah

1 Siswa A 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 46

2 Siswa B 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 51

3 Siswa C 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 45

4 Siswa D 3 3 3 4 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 41

5 Siswa E 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 44

6 Siswa F 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 4 3 40

7 Siswa G 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 39

8 Siswa H 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 39

9 Siswa I 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 42

10 Siswa J 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 41

11 Siswa K 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 43

12 Siswa L 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 41

13 Siswa M 3 3 3 3 2 2 3 3 3 1 3 2 3 3 3 40

14 Siswa N 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 42

15 Siswa O 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 41

16 Siswa P 3 2 3 3 3 1 3 2 3 2 3 2 4 2 3 39

17 Siswa Q 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 41

18 Siswa R 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 43

Page 104: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

95

19 Siswa S 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 4 3 3 3 42

20 Siswa T 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 4 42

21 Siswa U 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 42

22 Siswa V 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 41

23 Siswa W 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 38

Page 105: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

96

Lampiran 8

Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Setelah Diberi Perlakuan

No. Responden Butir

1

Buitr

2

Butir

3

Butir

4

Butir

5

Butir

6

Butir

7

Butir

8

Butir

9

Butir

10

Butir

11

Butir

12

Butir

13

Butir

14

Butir

15 Jumlah

1 Siswa A 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 56

2 Siswa B 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 56

3 Siswa C 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60

4 Siswa D 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 56

5 Siswa E 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59

6 Siswa F 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 54

7 Siswa G 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 55

8 Siswa H 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 55

9 Siswa I 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 55

10 Siswa J 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 56

11 Siswa K 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 57

12 Siswa L 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 56

13 Siswa M 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 55

14 Siswa N 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 57

15 Siswa O 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 54

16 Siswa P 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 54

17 Siswa Q 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 56

18 Siswa R 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 57

Page 106: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

97

19 Siswa S 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 55

20 Siswa T 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 56

21 Siswa U 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 56

22 Siswa V 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 55

23 Siswa W 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 55

Page 107: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

98

Lampiran 9

Hasil Angket Pengaruh Metode Role Playing

No. Responden Butir

1

Buitr

2

Butir

3

Butir

4

Butir

5

Butir

6

Butir

7

Butir

8

Butir

9

Butir

10

Butir

11

Butir

12

Butir

13

Butir

14

Butir

15 Jumlah

1 Siswa A 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59

2 Siswa B 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 58

3 Siswa C 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60

4 Siswa D 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 59

5 Siswa E 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59

6 Siswa F 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58

7 Siswa G 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 58

8 Siswa H 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 58

9 Siswa I 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 57

10 Siswa J 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59

11 Siswa K 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59

12 Siswa L 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59

13 Siswa M 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 57

14 Siswa N 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59

15 Siswa O 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 58

16 Siswa P 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 57

17 Siswa Q 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 58

Page 108: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

99

18 Siswa R 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 58

19 Siswa S 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59

20 Siswa T 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 58

21 Siswa U 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59

22 Siswa V 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 59

23 Siswa W 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 56

Page 109: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

100

Lampiran 10

Daftar Skor Angket Motivasi Belajar Siswa Sebelum dan

Sesudah diberi Perlakuan

No Nama Sebelum diberi

perlakuan

Sesudah dieri

perlakuan

1 Siswa A 46 55

2 Siswa B 51 56

3 Siswa C 45 60

4 Siswa D 41 56

5 Siswa E 44 59

6 Siswa F 40 54

7 Siswa G 39 55

8 Siswa H 39 55

9 Siswa I 42 55

10 Siswa J 41 56

11 Siswa K 43 57

12 Siswa L 41 56

13 Siswa M 40 55

14 Siswa N 43 57

15 Siswa O 41 54

16 Siswa P 39 54

17 Siswa Q 41 56

18 Siswa R 43 57

19 Siswa S 42 55

20 Siswa T 42 56

21 Siswa U 42 56

22 Siswa V 41 55

23 Siswa W 38 55

Page 110: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

101

Lampiran 11

PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS STATISTIK

A. Menentukan Hipotesis statistic

H0 : µ1 ≤ µ2

H1 : µ1 > µ2

Keterangan:

µ1 : rata-rata motivasi belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia

sebelum diberi perlakuan

µ2 : rata-rata motivasi belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia

setelah diberi perlakuan

B. Menentukan ttabel

Untuk mencari ttabel karena hipotesisnya satu pihak, maka untuk menentukan

ttabel = t(1-α),(dk)

Dengan dk = n – 1= 23 – 1 = 22

Pada taraf signifikansi α = 0,05 diperoleh ttabel = 2,074

C. Menentukan thitung

No Nama Motivasi Belajar d D2

Sebelum Sesudah

1 Siswa A 46 55 9 81

2 Siswa B 51 56 5 25

3 Siswa C 45 60 15 225

4 Siswa D 41 56 15 225

5 Siswa E 44 59 15 225

6 Siswa F 40 54 14 196

7 Siswa G 39 55 16 256

8 Siswa H 39 55 16 256

9 Siswa I 42 55 13 169

10 Siswa J 41 56 15 225

11 Siswa K 43 57 14 196

12 Siswa L 41 56 15 225

13 Siswa M 40 55 15 225

14 Siswa N 43 57 14 196

Page 111: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

102

= ∑

=

= 13,91

Sd = √∑

(∑ )

= √

( )

= √

= √

= 2,4664

Thitung =

=

=

= 26,545

D. Kriteria Pengujian

Kriteria pengujian untuk uji hipotesis statistic sebagai berikut:

Jika thitung ≤ ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak

Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima

15 Siswa O 41 54 13 169

16 Siswa P 39 54 15 225

17 Siswa Q 41 56 15 225

18 Siswa R 43 57 14 196

19 Siswa S 42 55 13 169

20 Siswa T 42 56 14 196

21 Siswa U 42 56 14 196

22 Siswa V 41 55 14 196

23 Siswa W 38 55 17 289

Jumlah ∑d = 320 ∑d2 = 4586

Page 112: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

103

E. Kesimpulan

Karena thitung > ttabel, yaitu 26,545 > 2,074 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Page 113: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

104

Lampiran 12

Lembar Observasi Aktivitas Mengajar (sebelum diberi perlakuan)

Pertemuan pertama

No Proses KBM Kriteria

4 3 2 1

1 Guru membuka dan menutup pembelajaran dengan

baik

2. Mengkondisikan kesiapan pelaksanaan

pembelajaran

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √

4. Guru menggunakan metode/strategi pembelajaran

selama proses KBM

5. Guru memberi pertanyaan kepada siswa atau

menanggapi siswa dengan baik

6. Guru bekerjasama dan bertanggungjawab terhadap

proses KBM

7. Guru memberikan kesimpulan materi yang telah

dipelajari hari ini

Jumlah 18

Skor Maksimal 28

Prosentase 64,28%

Kriteria Baik

Skor maksimal : 28

Skor minimal : 0

Presentase : 100%

Keterangan skala penilaian

4 : sangat baik 3 : baik

2 : cukup 1 : kurang

Keterangan kriteria penilaian total

76%-100% : sangat baik 26%-50% : cukup

51%-75% : baik 0 – 25% : kurang

Page 114: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

105

Lembar Observasi Aktivitas Mengajar (setelah diberi perlakuan)

Pertemuan kedua

No Proses KBM Kriteria

4 3 2 1

1 Guru membuka dan menutup pembelajaran dengan

baik

2. Mengkondisikan kesiapan pelaksanaan

pembelajaran

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √

4. Guru menggunakan metode/strategi pembelajaran

selama proses KBM

5. Guru memberi pertanyaan kepada siswa atau

menanggapi siswa dengan baik

6. Guru bekerjasama dan bertanggungjawab terhadap

proses KBM

7. Guru memberikan kesimpulan materi yang telah

dipelajari hari ini

Jumlah 26

Skor Maksimal 28

Prosentase 92,85%

Kriteria Sangat Baik

Skor maksimal : 28

Skor minimal : 0

Presentase : 100%

Keterangan skala penilaian

4 : sangat baik 3 : baik

2 : cukup 1 : kurang

Keterangan kriteria penilaian total

76%-100% : sangat baik 26%-50% : cukup

51%-75% : baik 0 – 25% : kurang

Page 115: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

106

Lembar Observasi Aktivitas Mengajar (setelah diberi perlakuan)

Pertemuan ketiga

No Proses KBM Kriteria

4 3 2 1

1 Guru membuka dan menutup pembelajaran dengan

baik

2. Mengkondisikan kesiapan pelaksanaan

pembelajaran

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √

4. Guru menggunakan metode/strategi pembelajaran

selama proses KBM

5. Guru memberi pertanyaan kepada siswa atau

menanggapi siswa dengan baik

6. Guru bekerjasama dan bertanggungjawab terhadap

proses KBM

7. Guru memberikan kesimpulan materi yang telah

dipelajari hari ini

Jumlah 27

Skor Maksimal 28

Prosentase 96,43%

Kriteria Sangat Baik

Skor maksimal : 28

Skor minimal : 0

Presentase : 100%

Keterangan skala penilaian

4 : sangat baik 3 : baik

2 : cukup 1 : kurang

Keterangan kriteria penilaian total

76%-100% : sangat baik 26%-50% : cukup

51%-75% : baik 0 – 25% : kurang

Page 116: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

107

Lembar Observasi Atifitas Siswa (sebelum diberi perlakuan)

Pertemuan pertama

No

. Proses KBM

Kriteria

4 3 2 1

1 Siswa memperhatikan penjelasan guru √

2 Siswa merespon dan menjawab pertanyaan

guru dengan baik

3 Siswa mengerjakan tugas dengan baik sesuai

waktu yang diberikan

4 Siswa dapat menerima materi dengan baik √

5 Siswa terlibat langsung dalam beragam

kegiatan selama pembelajaran

6 Siswa tampak antusias selama mengikuti

pelajaran

Jumlah 11

Skor Maksimal 24

Prosentase 45,83%

Kriteria Cukup

Skor maksimal : 24

Skor minimal : 0

Presentase : 100%

Keterangan skala penilaian:

4 : sangat baik 3 : baik

2 : cukup 1 : kurang

Keterangan kriteria penilaian total:

76%-100% : sangat baik 26%-50% : cukup

51%-75% : baik 0 – 25% : kurang

Page 117: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

108

Lembar Observasi Atifitas Siswa (setelah diberi perlakuan)

Pertemuan kedua

No

. Proses KBM

Kriteria

4 3 2 1

1 Siswa memperhatikan penjelasan guru √

2 Siswa merespon dan menjawab pertanyaan

guru dengan baik

3 Siswa mengerjakan tugas dengan baik sesuai

waktu yang diberikan

4 Siswa dapat menerima materi dengan baik √

5 Siswa terlibat langsung dalam beragam

kegiatan selama pembelajaran

6 Siswa tampak antusias selama mengikuti

pelajaran

Jumlah 20

Skor Maksimal 24

Prosentase 83,33%

Kriteria Sangat Baik

Skor maksimal : 24

Skor minimal : 0

Presentase : 100%

Keterangan skala penilaian:

4 : sangat baik 3 : baik

2 : cukup 1 : kurang

Keterangan kriteria penilaian total:

76%-100% : sangat baik 26%-50% : cukup

51%-75% : baik 0 – 25% : kurang

Page 118: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

109

Lembar Observasi Atifitas Siswa (sebelum diberi perlakuan)

Pertemuan ketiga

No

. Proses KBM

Kriteria

4 3 2 1

1 Siswa memperhatikan penjelasan guru √

2 Siswa merespon dan menjawab pertanyaan

guru dengan baik

3 Siswa mengerjakan tugas dengan baik sesuai

waktu yang diberikan

4 Siswa dapat menerima materi dengan baik √

5 Siswa terlibat langsung dalam beragam

kegiatan selama pembelajaran

6 Siswa tampak antusias selama mengikuti

pelajaran

Jumlah 23

Skor Maksimal 24

Prosentase 95,83%

Kriteria Cukup

Skor maksimal : 24

Skor minimal : 0

Presentase : 100%

Keterangan skala penilaian:

4 : sangat baik 3 : baik

2 : cukup 1 : kurang

Keterangan kriteria penilaian total:

76%-100% : sangat baik 26%-50% : cukup

51%-75% : baik 0 – 25% : kurang

Page 119: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

110

Lampiran 13

HASIL WAWANCARA GURU PRA PENELITIAN

Pewawancara : Meti Safitri

Responden : Bpk. Suwanto Jarot Wibowo, S.Pd. I

Hari / Tanggal : 4 Desember 2014

Waktu : 09.30 WIB

Tempat : SDN Cempaka Putih I

Daftar Pertanvaan Wawancara Guru Pra Penelitian

1. Bagaimana motivasi siswa kelas VA pada saat proses pembelajaran bahasa

Indonesia berlangsung? Khususnya pada materi tentang bercerita.

Masih banyak yang terlihat kurang fokus dan kurang semangat dalam

mengikuti pelajaran bahasa Indonesia terutama pada materi tentang

bercerita.

2. Apakah bapak menggunakan metode dalam melaksanakan pembelajaran

bahasa Indonesia? Jika iya metode pembelajaran apa yang biasa digunakan

dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia?

Tidak, saya hanya bercerita di depan kelas dan siswa mendengarkan cerita

saya. Kemudian di akhir cerita saya meminta siswa untuk berdiskusi bersama

teman sekelompoknya dan kemudian mengerjakan tugas yang saya berikan.

3. Bagaimana keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran bahasa Indonesia?

Sebagian besar siswa sulit diatur, masih ada yang tidak memperhatikan

penjelasan guru, bahkan mengobrol dengan temannya.

4. Bagaimana respon siswa saat guru memberikan kesempatan untuk bertanya?

Siswa jarang bertanya tentang materi yang belum dipahami.

5. Bagaimana tanggungjawab siswa pada pelajaran bahasa Indonesia, seperti

mengerjakan dan mengumpulkan tugas?

Terkadang banyak siswa mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang

diberikan guru sesuka hati mereka.

Page 120: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

KEMENTERIAN AGAMAUlN JAKARTAFfTKJl. k. H. Juanda No 95 Ci?rlal 15112 lndooe$a

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082

Tgl. Terbil ; 1 Maret 20'10

f'Jo. Revisi: r 01

1/1

SURAT PERMOHONAN IZIN PENEi.ITfAN

Nomor : Un.0 I /F. llKM .A1 il 2\11/2014Larnp. : Outtine/ProposalHal :Perrnohsran Izin Penelitian

J akarta, 03 Desembe r 201 4

Kepada Yth.

Kepala Sel.olahSDN Cempaka Putih 1

diTempat

As s al amu' alaiku m wr.v' b.

Dengan hormat kanri sampaikan baltra'a,

Narna

NIM

Jurusan

Semester

Judui Skripsi

Meti Safitri

I 1 t0018300061

Pendidikan Guru Madrasah lbtidaiyalr

IX {sembilan)

Pengaruh Metode RoIe

peningkatan mativasi belajar sist'ra kelas V

Bahasa nndoresia tahuu ajaran 2A74Dfi15

Plcying (berrnain peran) ter&adap

SDN Cernpaka Putih I mata pelajaran

adalah benar rnalrasisrva/i Fak'-rltas lilnu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jaka*a yang sedang

meilyusur skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi/sekolali/madrasahyang Saudara pimpin.

Untuk itu karni mohon Saudara dapat mengizinkan nrahasis+"a tersebut rnelaksanakan

penelitian dirnaksud.

Atas perhatian dau kerja sarna Saudara, karni u,capli"n terima kasih.

Was s al onru' al ai kum tvr.w b

PGlvll

Dr. Fauzan" N'IANiP, 19761 107 240701 I 013

Ternbusan:I. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akadenrik3 lVlahasiswa yang bersangkutan

Dekan

Page 121: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

PEMERTNTAH KOTA TAI.IGERANG SELATANUPT PENDIDIKAN CIPUTAT TIMUR.

SDN CEMPAKA PUTIH XJl Janlbe RTD;?/oS No I Kei L-!d3;liPlrl;hKet CiputalT:nurIt412Kota?an8(a€S*htiD-PropinsiBa.i?, TelF r2l--!9-i1:')

Ea6iJ i #:[ ioo r. ]i Wctsite: htrp:,4sdrce*EliaMihl-h.{3*i bkr!-.io1a.r

SURAT KETERANGANNomor : 421.210 I 6/SDN-CPI/TI|20| 5

Yang bertanda tangat dibarvah ini Kepala SDN Cempaka Putih 1 Dinas Pendidikan Kecamatan Ciputat'firrrut'Kota Tangerang Selatar:. Pl't-:virrsi Bartten dengan ini meuerangkan bahwa :

NarnaNIPJabatan

Pangkat / GolonganUnit Kerja

i\{enerangkan hahrva;NamaTempat, Tangg:rl LahirJenis kelanrinPenelitianI'lahssisr,va

"ITI ROHAYAT',I, S.Pd

i9650315 19921??0A3Kepala Sekolah SDN Cempaka Futih IPembina / lV aSDN Cempaka Putih I Kecanratan Ciputat J'imurKota Tan_qeran g Sel atan Prov.Banten

T,,IETI SATT?RIApril. 06 April 1992PerempuanKelas 5bUIN S _r,arif Hidal,atul lah .Iakarta

Dengan ini narna tersebui diatas telah melakukarr penelitian Skripsi dengan _1udnl : Penganth metaderale pluying terhadup il1oti1'qsi belajor sinra pocln "atalo pelajaran bahesct ]ndottesic dikelas 5 ,SD]lCentpakct Putih I Ciputat Timur Kota 7-nngerung Selatan.

Demikian Surat Keterangan ini karni buat, agar dapat clipergunakan sebagaimana mestinya.

Cip,.itat Tiurur- 03 Februari ?015Kepala SDN Cempal.:a Pritih I

15 t99212?003

Page 122: PENGARUH METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29248/1/METI... · PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN CEMPAKA I PUTIH TAHUN

Biodata Penulis

Metis Safitri, lahir di kabupaten karawang tanggal 06

April 1992. Anak keempat dari empat bersaudara dari

Bapak Hasbulloh dan Ibu Iroh Rohati. Penulis saat ini

tinggal bersama orang tua yang berlokasi di Dsn.

Belendung RT/RW 015/006 Kel. Lemah Mulya Kec.

Majalaya Kab. Karawang Jawa Barat.

Riwayat pendidikan penulis, SDN Lemah Mulya 1 (1998-

2004), Madrasah Tsanawiyah si MTS Al-I’anah Kosambi

Karawang (2004-2007), SMA PLUS Ibadurrahman Cipondoh Tangerang (2007-

2010), kemudian melanjutkan S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah. Judul skripsi “Pengaruh Metode Role Playing (Bermain Peran)

Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Kelas V di SDN Cempaka Putih I Tahun Ajaran 2014-2015”.

Demikian, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat, Aaamiin.

Skripsi Ini Saya Persembahkan Untuk

Kedua Orang tua Saya Tercinta