PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat...

136
PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU PROSOSIAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh : Pancaring Aruno Wibowo 139114167 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat...

Page 1: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP

PENINGKATAN PERILAKU PROSOSIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh :

Pancaring Aruno Wibowo

139114167

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

i

PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP

PENINGKATAN PERILAKU PROSOSIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh :

Pancaring Aruno Wibowo

139114167

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

SKRIPSI

PENGARTIH NTIMBACA CERITA PENDEK TERHADAP

PENINGKATAN PERILAKTI PROSOSIAL

Oleh:

Pancanng Aruno Wibowo

139114167

Telah disetujui oleh :

Dosen pembimbing

Ratri Sunar Astuti, M.Si. Tanggal : 11 I IAN Z0lg

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

SKRIPSI

PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP

PENINGKATAI{ PERILAKU PROSOSIAL

Dipersiapkan dan ditulis oleh :

Pancaring Aruno Wibowo

139114t67

Telah dipertahankan di depan penguji

pada tanggal l3 Desember 2017

dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji :

Penguji I : Ratri Sunar Astuti, M.Si.

Penguji II : Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si.

Penguji trI : Paulus Eddy Suhartanto, M.Si.

Mrp

Yosrakart4 .i it jAN 2018

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

,;h'ff"'+

?''.8,t

lll

. Priyo Widiyanto, M.Si.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

iv

Jer Basuki Mawa Bea

Kawula mung saderma, mobah-mosik kersaning

Hyang sukmo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

v

Tulisan ini saya persembahkan untuk :

Allah SWT

Bapak, Ibu, dan kedua Kakak tercinta

Teman-teman angkatan 2013, khususnya teman-teman kelas C

Semua sahabat dan teman-temanku yang telah memberikan dukungan

Terima kasih untuk Pancaring Aruno Wibowo atas usahamu dalam menyelesaikan

tulisan ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya rnenyatakan bahwa skripsi yang saya tulis tidak mernuat karya orang lain,

kecuali yang telah disebutkan dalam daltar pustaka sesLrai dengan etika karya

ilrn iah.

Yogyaf,rlta. 2J Nor crnbcr 2U | 7

tutPancaring Aruno Wiborvo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Pancaring Aruno Wibowo

NIM :139114167

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma, karya saya yang berjudul :

PENGARUH MEMBACA CtrRITA PENDEK TERHADAP

PENINGKATAN PERILAKU PROSOSIAL

Beserta perangkat-perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian. saya

memberikan kepada Universitas Sanata Dharma, hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di intemet atau media lain

untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberi

royalti kepada saya selama tetap mencanfumkan nama saya sebagai penulis.

Dengan demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenamya.

Yogyakarta, 22 Jarruai 2018

Yang menyatakan,

/I/Ilh /-l/=4_

Pancaring Aruno Wibowo

vl1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

viii

PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP

PENINGKATAN PERILAKU PROSOSIAL

Pancaring Aruno Wibowo

ABSTRAK

Perilaku prososial dalam penelitian ini merujuk pada perilaku menolong. Perilaku

menolong adalah tindakan yang bermanfaat bagi orang lain. Peneliti mengajukan hipotesis bahwa

membaca cerita pendek dapat meningkatkan perilaku menolong. Partisipan penelitian adalah 40

mahasiswa non-Psikologi. Alat ukur perilaku menolong berupa kegiatan berdonasi untuk Panti

Asuhan Yatim Piatu. Peneliti menggunakan desain eksperimen randomized two-groups, posttest

only. Analisis data menggunakan uji Mann-Whitney U independent sample t-test. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kelompok eksperimen dan kontrol tidak memiliki perbedaan perilaku

menolong yang signifikan (p > 0.05), sehingga membaca cerita pendek tidak terbukti meningkatkan

perilaku menolong.

Kata kunci : Perilaku prososial, perilaku menolong, dan cerita pendek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

ix

THE INFLUENCE OF READING SHORT STORY TOWARDS THE

ENHANCEMENT OF PROSOCIAL BEHAVIOR

Pancaring Aruno Wibowo

ABSTRACT

Prosocial behavior in this research referred to helping behavior. Helping behavior is an

action that has consequence of providing benefit to others. This research proposed a hypotheses

that reading short story could enhance in helping behavior. The participants of this research were

40 non-Psychology students. The research used donation activity for orphanage as a helping

behavior’s measurement. In addition, researcher used randomized two-groups, posttest only as

design experimental. The data analysis used Mann-Whitney U independent sample t-test. The result

of this research showed that experiment and control groups did not have significant difference of

helping behavior (p > 0.05), therefore reading short story did not give influence in enhancing helpful

behavior.

Keywords: Prosocial behavior, helping behavior, reading, short story

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kepada Allah SWT atas segala berkat yang penuh

kasih sehingga saya mampu menyelesaikan karya tulis ini. Saya juga mengaturkan

rasa terima kasih kepada semua yang telah memberikan dukungan terutama pada :

1. Dr. T. Priyo Widiyanto, M. Si., dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma.

2. P. Eddy Suhartanto, M. Si., Kaprodi Psikologi Universitas Sanata Dharma.

3. Robertus Landung Eko Prihatmoko, M.Psi., selaku dosen pembimbing

akademik tahun 2013-2016 dan Drs. Hadrianus Wahyudi, M. Si., selaku

dosen pembimbing akademik tahun 2017.

4. Dr. Priyono Marwan, SJ., selaku dosen pembimbing skripsi semester 8 dan

Ratri Sunar Astuti, M. Si., selaku dosen pembimbing skripsi semester 9.

5. Bapak dan ibu dosen, serta seluruh karyawan Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma.

6. Kepala, Psikolog, dan seluruh asisten P2TKP angkatan 2014-2017, Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma.

7. Maria Suci Apriani, S.Pd., M.Sc., selaku dosen yang telah membimbing

dalam perumusan alat ukur.

8. Keluarga saya, Parwanto, Sri Martini, Marwoko Bayu Sasongko dan Fuat

Tirta Prihadi, beserta keluarga besar.

9. Seluruh teman angkatan 2013 Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

xi

10. Seluruh teman kelas C angkatan 2013 Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma.

11. Ceng, Ignatius Aji, Agustinus Aji, Nana, Anas, Lusiana Jessica, Yesa, Rio,

Dimas, Edo, Ivan, dan Koleta yang telah membantu dalam tryout bacaan

penelitian.

12. Fanny dan Ella yang telah menjadi asisten eksperimen.

13. Seluruh teman Non-Psikologi yang telah menjadi partisipan penelitian.

Yogyakarta, 20 November 2017

Penulis,

Pancaring Aruno Wibowo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... iii

HALAMAN MOTTO........................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................................ vi

ABSTRAK.......................................................................................................... vii

ABSTRACT........................................................................................................ viii

PERNYATAAN PUBLIKASI........................................................................... ix

KATA PENGANTAR........................................................................................ x

DAFTAR ISI....................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL............................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................. 1

A. Latar Belakang............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah....................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian........................................................................................ 7

D. Manfaat Penelitian...................................................................................... 7

1. Manfaat Teoritis...................................................................................... 7

2. Manfaat Praktis....................................................................................... 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 9

A. Perilaku Prososial....................................................................................... 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

xiii

1. Definisi Perilaku Prososial...................................................................... 9

2. Kategori Perilaku Prososial..................................................................... 10

3. Perspektif Perilaku Prososial................................................................... 13

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Prososial............................ 20

B. Membaca...................................................................................................... 24

1. Definisi Membaca.................................................................................... 24

2. Faktor-faktor Membaca............................................................................ 25

3. Tujuan Membaca...................................................................................... 32

C. Cerita Pendek............................................................................................... 33

1. Definisi Cerita Pendek............................................................................. 33

2. Unsur-unsur Cerita Pendek...................................................................... 34

D. Membaca Cerita Pendek.............................................................................. 38

1. Definisi Membaca Cerita Pendek............................................................ 38

2. Teori Transportation dalam Membaca Cerita Pendek............................ 39

3. Manfaat Membaca Cerita Pendek........................................................... 40

E. Masa Dewasa Awal..................................................................................... 41

1. Tugas Perkembangan.............................................................................. 41

2. Konflik.................................................................................................... 41

3. Dinamika Individu di Masa Dewasa Awal............................................. 42

F. Dinamika Antar Variabel............................................................................ 43

G. Skema......................................................................................................... 44

H. Hipotesis..................................................................................................... 45

BAB III. METODE PENELITIAN.................................................................. 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

xiv

A. Jenis dan Desain Penelitian......................................................................... 46

B. Variabel Penelitian...................................................................................... 46

C. Definisi Operasional.................................................................................... 47

D. Partisipan Penelitian.................................................................................... 48

E. Metode Pengumpulan Data.......................................................................... 48

F. Alat Ukur..................................................................................................... 52

G. Metode Analisis Data.................................................................................. 56

H. Uji Coba dan Pilot Study............................................................................. 56

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................. 59

A. Pelaksanaan Penelitian................................................................................ 59

B. Hasil Penelitian........................................................................................... 60

1. Uji Normalitas......................................................................................... 61

2. Uji Homogenitas..................................................................................... 62

3. Uji Hipotesis........................................................................................... 62

4. Pembahasan............................................................................................ 63

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................ 68

A. Kesimpulan...................................................................................................... 68

B. Saran................................................................................................................ 68

C. Keterbatasan dan Kelebihan Penelitian........................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

xv

Daftar Tabel

Tabel 1. Desain Penelitian Randomized Two-Groups, Posttest Only

Tabel 2. Perbandingan Rata-rata Bacaan Uji Coba 1

Tabel 3. Perbandingan Rata-rata Ketiga Cerita Pendek Uji Coba 2

Tabel 4. Perbandingan Rata-rata Ketiga Bacaan Informatif Uji Coba 2

Tabel 5. Deskripsi Partisipan Penelitian Kelompok Eksperimen

Tabel 6. Deskripsi Partisipan Penelitian Kelompok Kontrol

Tabel 7. Statistik Deskriptif Penelitian

Tabel 8. Uji Normalitas

Tabel 9. Uji Homogenitas

Tabel 10. Independent Sample T-test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

xvi

Daftar Lampiran

Lampiran 1. Lembar Peer Rating

Lampiran 2. Hasil Peer Rating Uji Coba 1

Lampiran 3. Hasil Peer Rating Uji Coba 2

Lampiran 4. Cerita Pendek

Lampiran 5. Bacaan Informatif

Lampiran 6. Informed Consent

Lampiran 7. Instruksi Penelitian

Lampiran 8. Teknis Pelaksanaan Penelitian

Lampiran 9. Hasil Pengukuran

Lampiran 10. Tabel Uji Normalitas

Lampiran 11. Hasil Independent Sample T-test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan

terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

DeWall, dan Bartels, 2007). Asih dan Pratiwi (2010) menambahkan bahwa

perilaku prososial adalah tindakan yang tidak direncanakan dan tidak

mengharapkan imbalan materi dari orang lain. Salah satu bentuk perilaku

prososial adalah perilaku menolong (Dovidio, Piliavin, Schroeder, & Penner,

2006). Perilaku menolong sangat dibutuhkan dalam menjalani kehidupan

sosial, terlebih dalam masyarakat kolektif seperti di Indonesia. Perilaku

menolong dihargai sebagai bentuk tanggung jawab seseorang terhadap orang

lain (Koster, Schuhmacher, & Kartner, 2015; Twenge dkk., 2007). Misalnya,

orang membantu tetangga yang sakit demam berdarah dengan memberikan

buah jambu agar sembuh.

Kenyataan menunjukkan bahwa perilaku menolong orang masih rendah.

Sebagaimana pada kasus 7 orang yang membuang sampah sembarangan di

pinggir jalan dusun Purworejo, Sleman (Purnama, 2016). Ketidakpedulian

terhadap lingkungan berujung pada proses hukum. Ketidakpedulian tersebut

merugikan orang di sekitar tempat pembuangan sampah karena lingkungan

menjadi tercemar dan warga rentan penyakit. Rendahnya perilaku menolong

juga ditunjukkan oleh salah satu penumpang kereta yang tidak mempersilakan

ibu hamil untuk menempati tempat duduknya (Curhatan Penumpang, 2017).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

2

Penumpang tersebut justru membuat status di media sosial mengenai

ketidaksukaannya terhadap wanita hamil yang harus diprioritaskan untuk

duduk. Penumpang tersebut hanya mementingkan diri sendiri dan apatis

terhadap kondisi orang lain. Wardani dan Trisnani (2015) menambahkan

bahwa berdasarkan wawancara terhadap beberapa remaja di Jawa Timur,

perilaku menolong remaja saat ini masih rendah sehingga sikap kepedulian

terhadap sesama teman masih kurang.

Individu perlu memiliki perilaku menolong dalam berelasi dengan orang

lain karena berdampak positif. Orang yang berperilaku menolong terkadang

melibatkan suatu pengorbanan, namun pada saat yang sama penolong juga

memperoleh kepuasan pribadi (Baron & Byrne, 2003/2005). Seseorang yang

berperilaku menolong percaya bahwa hal tersebut merupakan strategi yang

baik dalam berelasi sosial (Matsumoto, Yamagishi, Li, & Kiyonari, 2016).

Biasanya seseorang lebih banyak membantu orang lain yang dikenal, namun

beberapa orang juga membantu orang lain yang asing. Hal tersebut tidak

terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku menolong

seseorang, seperti daya tarik, kemiripan, dan kualitas relasi dengan orang lain

(Dovidio dkk. 2006). Keanggotaan dalam satu kelompok dan kesamaan ras

juga mempengaruhi perilaku menolong orang tersebut.

Perilaku menolong seseorang perlu ditingkatkan karena memberikan

banyak manfaat dalam hubungan sosial. Orang yang berperilaku menolong

berkemampuan baik dalam memecahkan masalah, mampu mengendalikan

pikiran negatif dan rasa marah (Fung, 2008). Aknin dan Broesch (2015)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

3

menjelaskan bahwa perilaku menolong menimbulkan kebahagiaan bagi

pelaku, terlebih pada perilaku menolong yang bersifat mengeluarkan biaya

untuk orang lain. Klein (2016) menambahkan bahwa perilaku menolong

meningkatkan harga diri dan pemaknaan hidup penolong. Orang yang

berperilaku menolong cenderung mempunyai perilaku agresif rendah, baik

secara fisik maupun verbal (Caprara, Kanacri, Gerbino, Zuffiano, Alessandri,

Vecchio, Caprara, Pastorelli, & Bridglall, 2014).

Banyak program peningkatan perilaku menolong terbukti berdampak

positif. Fung (2008) menggunakan terapi kognitif-perilakuan dengan

pendekatan keluarga untuk meningkatkan perilaku menolong pada remaja

awal. Terapi ini terbukti lebih efektif dibanding terapi psikodinamika,

perilakuan, atau kognitif. Caprara dkk. (2014) menggunakan intervensi

berbasis sekolah untuk meningkatkan perilaku menolong. Perilaku menolong

juga dikembangkan dengan menciptakan norma menolong dalam suatu

komunitas, sehingga orang menginternalisasi nilai-nilai yang berlaku dan

mengimitasi perilaku di kelompok tersebut (Hoorn dkk., 2014; Krupka dan

Weber, 2009; Nook, Ong, Morelli, Mitchell, dan Zaki, 2016).

Perilaku menolong ditingkatkan pula dengan menggunakan media yang

berkonten menolong, seperti menggunakan lagu (Greitemeyer, 2009;

Kennedy, 2013; dan Ruth, 2007), tayangan televisi (Mares & Woodard, 2010),

dan video game (Harrington & O’Connel, 2016). Prot, Gentile, Anderson,

Suzuki, Swing, Lim, Horiuchi, Jelic, Krahe, Liuqing, Liau, Khoo, Petrescu,

Sakamoto, Tajima, Toma, Warburton, Zhang, dan Lam (2014) membuktikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

4

bahwa video game yang berkonten perilaku menolong berhubungan dengan

perilaku menolong dalam jangka panjang.

Media menyajikan pengalaman pembelajaran sosial melalui contoh-

contoh perilaku menolong. Pengguna media mengalami proses modelling

(Buckley & Anderson, 2006, dalam Kennedy, 2013). Individu mempunyai

konsep yang terhubung ke otak dalam bentuk skrip. Skrip tersebut diperkuat

dengan pengulangan informasi melalui paparan media (Anderson, Benjamin,

& Bartholow, 1998; Berkowitz, 1990, dalam Kennedy, 2013). Huesmann

(1986, dalam Kennedy, 2013) berpendapat bahwa ketika stimulus datang

dalam situasi mirip dengan situasi yang diperoleh sebelumnya, maka pembaca

mengaktifkan skrip yang tersedia terlebih dahulu dan bertindak sesuai dengan

stimulus yang muncul. Contohnya, orang bertindak lebih menolong setelah

mendengarkan lagu berkonten menolong daripada lagu berkonten netral karena

mengalami pengulangan informasi menolong dalam otak melalui lagu tersebut

(Greitemeyer, 2009; Kennedy, 2013; dan Ruth, 2007).

Peneliti memilih cerita pendek sebagai media dalam penelitian. Konten

cerita pendek yang sederhana lebih menarik dan mendorong pembaca untuk

menyelesaikan cerita dalam waktu singkat dibanding novel, buku, atau media

lain. Cerita pendek melibatkan proses membaca. Membaca berarti terjadi

komunikasi antara pembaca dengan penulis melalui bacaan. Membaca cerita

pendek mendorong pembaca untuk menyerap pengalaman yang disajikan

secara mendalam dibanding media lain (Stansfield & Bunce, 2014). Membaca

cerita pendek juga dapat mempengaruhi perilaku pembaca melalui isi cerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

5

(Ziller, 1964). Pembaca dapat berimajinasi dan belajar nilai moral melalui

rangkaian cerita yang berhubungan dengan dunia nyata. Hal tersebut

disebabkan karena membaca melibatkan proses kognisi, yaitu berpikir

terhadap isi bacaan dan terdorong untuk mengambil kesimpulan setelah

membaca cerita (Crawley & Mountain, 1995, dalam Rahim, 2007).

Cerita pendek juga menyajikan pembelajaran sosial berupa modelling.

Pengalaman sosial seseorang terstimulasi melalui isi cerita yang disajikan saat

membaca (Mar & Oatley’s, 2008, dalam Johnson, 2012). Pembaca cenderung

mengikuti perasaan dan pikiran karakter dalam cerita. Pembaca belajar

mengenai dunia sosial yang kompleks. Pembaca juga memahami hubungan

interpersonal dalam cerita tersebut. Membaca cerita pendek menuntut proses

tranportation, yaitu proses mental yang terfokus ketika membaca cerita (Bal

& Veltkamp, 2013). Proses tersebut membuat pembaca lupa akan dunia di

sekitarnya. Greitemeyer, Osswald, dan Brauer (2010, dalam Johnson 2012)

menambahkan bahwa pembaca yang mendalami cerita cenderung

mengembangkan perilaku yang sama seperti tokoh dalam cerita, termasuk

perilaku menolong.

Dovidio dkk., (2006) membagi perilaku prososial menjadi tiga bentuk,

yaitu menolong, kerjasama, dan altruisme. Peneliti tertarik untuk menguji

pengaruh cerita pendek pada peningkatan perilaku menolong. di antara

mahasiswa. Peneliti tertarik meneliti perilaku menolong karena perilaku

tersebut bersifat personal dan mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Peneliti meneliti perilaku menolong pada konteks masa dewasa awal karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

6

seseorang pada masa tersebut mulai menyadari bahwa berperilaku menolong

merupakan strategi yang bijaksana dalam berhubungan sosial (Matsumoto

dkk., 2016). Pada masa tersebut, seseorang juga mulai mengembangkan relasi

yang lebih luas dalam dunia perkuliahan maupun pekerjaan, sehingga

beperilaku menolong menjadi hal yang penting. Pembelajaran perilaku

menolong pada konteks dewasa awal akan lebih mudah diterapkan

dibandingkan dengan tahap perkembangan yang lain.

Peneliti juga tertarik menggunakan cerita pendek karena membaca cerita

pendek merupakan media yang sederhana, mudah didapatkan, mudah dibaca

dalam waktu singkat, dan diminati oleh berbagai usia (Cahyono, Suwandi,

Waluyo, & Wardani, 2016; Krishna & Sandhya, 2015). Cerita pendek

menuntut seseorang untuk membaca secara aktif (tranportation) sehingga

individu menginternalisasi konten cerita yang diberikan dan meniru perilaku

dalam cerita (modelling) melalui tokoh simbolik dalam kehidupan nyata.

B. Rumusan Masalah

Individu pada masa dewasa awal memiliki kesempatan menjalin

pertemanan yang lebih luas dan beragam (Santrock, 2011/2012). Individu

tersebut hendaknya memiliki perilaku yang baik, seperti perilaku menolong.

Perilaku menolong berdampak positif bagi orang lain dan menjadi tanggung

jawab sosial seseorang untuk melakukannya (Koster dkk., 2015). Perilaku

menolong juga berdampak baik bagi penolong, seperti dapat meningkatkan harga

diri dan pemaknaan hidup (Klein, 2016). Kenyataan menunjukkan bahwa

perilaku menolong seseorang masih rendah, misalnya tidak memprioritaskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

7

penumpang kereta yang sedang hamil dan membiarkan penumpang tersebut

berdiri (Curhatan Penumpang, 2017).

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, peneliti melihat masih terdapat

kesenjangan antara teori dan kenyataan. Penelitian mengenai peningkatan

perilaku menolong pada konteks dewasa awal juga jarang dilakukan di

Indonesia. Penelitian di Indonesia lebih banyak meneliti perilaku menolong

dalam konteks remaja dan sedikit penelitian yang menggunakan metode

eksperimen (Asih & Pratiwi, 2010; Wardani & Trisnani, 2015). Berdasarkan hal

tersebut, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh

membaca cerita pendek terhadap meningkatkan perilaku menolong.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh membaca cerita pendek

terhadap peningkatan perilaku menolong.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian mempunyai manfaat teoretis dan praktis sebagai berikut :

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini memiliki dua manfaat teoretis sebagai berikut :

a. Hasil penelitian diharapkan menguatkan teori modelling terhadap

perilaku menolong melalui tokoh simbolik dalam cerita pendek

b. Hasil penelitian juga diharapkan memperkaya penelitian mengenai

peningkatan perilaku menolong melalui membaca cerita pendek di

Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

8

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini memiliki lima manfaat praktis sebagai berikut :

a. Hasil penelitian menjadi acuan dalam membuat intervensi

menggunakan cerita pendek untuk meningkatkan perilaku menolong

b. Hasil penelitian berguna bagi pemilik media untuk memilih cerita

pendek bertema menolong sebagai ajang edukasi

c. Hasil penelitian juga bermanfaat bagi dosen, guru, dan pembuat

kebijakan dalam memilih materi pengajaran menggunakan cerita

pendek

d. Hasil penelitian berguna pula untuk mahasiswa dewasa awal dalam

memilih bacaan yang tepat, yaitu bacaan cerita pendek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perilaku Prososial

1. Definisi Perilaku Prososial

Perilaku prososial adalah tindakan yang bermanfaat bagi orang lain dan

dihargai oleh masyarakat. Seseorang berperilaku prososial karena ia merasa

bertanggung jawab terhadap orang lain (Koster dkk, 2015). Taylor dkk.

(2009/2009) melihat perilaku prososial sebagai wujud tindakan menolong

orang lain yang membutuhkan bantuan dan terlepas dari motif penolong.

Baron dan Byrne (2003/2005) menambahkan bahwa perilaku prososial

terkadang melibatkan suatu risiko dan menimbulkan kerugian bagi penolong.

Sebagai contoh, orang menyelamatkan anak yang terseret banjir.

Dovidio dkk. (2006) memiliki pendapat lain dalam menjelaskan

perilaku prososial. Dovidio dkk. (2006) menjelaskan bahwa perilaku

prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan bersifat

interpersonal. Perilaku prososial harus melibatkan penolong dan penerima

bantuan. Perilaku prososial berhubungan secara positif dengan penggunaan

media berkonten prososial (Prot dkk., 2014). Semakin lama seseorang

menggunakan media berkonten prososial, maka semakin tinggi empati dan

perilaku prososial orang tersebut.

Sebenarnya, perilaku prososial adalah perilaku yang juga didefinisikan

oleh masyarakat dan mengikuti sistem politik yang berlaku, sehingga perilaku

tersebut bersifat kontekstual (Dovidio dkk., 2006). Contohnya, orang mencuri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

10

obat di apotek untuk membantu korban kecelakaan di jalan. Orang tersebut

bisa dikatakan pahlawan atau pencuri sesuai dengan sistem hukum yang

berlaku di masyarakat tersebut.

Dovidio dkk. (2006) mengesampingkan perilaku prososial yang

didefinisikan oleh masyarakat dan mengikuti aturan politik tersebut karena

akan menyulitkan orang yang belajar perilaku prososial. Dovidio dkk. (2006)

berfokus untuk menyederhanakan definisi perilaku prososial yang luas

menjadi tiga kategori yang lebih jelas. Tiga kategori tersebut adalah helping

(menolong), altruisme, dan cooperation (kerjasama). Ketiga kategori

memiliki perbedaan definisi yang jelas, sehingga tidak membingungkan

pembaca dalam penggunaan istilah perilaku prososial.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, peneliti tertarik

menggunakan definisi perilaku prososial dari Dovidio dkk. (2006) karena

penjelasan teori yang bersifat lebih spesifik. Perilaku prososial adalah

tindakan yang bermanfaat bagi orang lain dan melibatkan interaksi antara dua

orang atau lebih. Perilaku prososial juga melibatkan penolong dan penerima

bantuan atau korban dalam interaksinya. Kategori perilaku prososial yang

spesifik juga dijelaskan lebih lanjut dalam subbab berikut.

2. Kategori Perilaku Prososial

Dovidio dkk. (2006) membagi perilaku prososial dalam tiga sub

kategori, yaitu menolong (helping), altruisme, dan kerja sama (cooperation).

Masing-masing sub kategori dijelaskan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

11

a. Menolong

Menolong adalah tindakan yang memberikan manfaat atau

meningkatkan kesejahteraan bagi orang lain (Dovidio dkk. 2006).

Kesejahteraan yang dimaksud adalah selama orang lain menjadi lebih baik

karena tindakan penolong. Penolong tidak harus bertemu langsung dengan

orang yang dibantu. Menolong dapat bersifat langsung dan tidak langung.

Contoh menolong secara langsung adalah mengambilkan pensil teman

yang jatuh, sedangkan contoh menolong secara tidak langsung adalah

memberi donasi kepada korban bencana alam. McGuire (1994, dalam

Dovidio dkk., 2006) membagi perilaku menolong menjadi empat bagian

dalam konteks mahasiswa.

Pertama, casual helping, yaitu tindakan kecil yang mengandung

kemurahan hati kepada teman. Misalnya, orang yang meminjamkan pensil

kepada teman. Kedua, substantial personal helping, yaitu tindakan yang

berusaha memberikan manfaat nyata bagi teman. Seperti orang membantu

teman yang sedang berpindah kos. Ketiga, emotional helping, yaitu

menolong dengan menyediakan dukungan emosi untuk teman. Sebagai

contoh, orang mendengarkan teman yang bercerita mengenai

permasalahan keluarga. Keempat, emergency helping, yaitu membantu

permasalahan orang lain yang belum dikenal. Contohnya, orang

membantu korban kecelakaan mobil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

12

b. Altruisme

Altruisme adalah tindakan yang secara murni ditujukan agar

bermanfaat bagi orang lain dan tidak bermanfaat bagi penolong, bahkan

menimbulkan kerugian. Altruisme didasarkan pada motivasi internal atau

niat penolong. Penolong yang altruis tidak mengharapkan pamrih dari

orang lain. Contoh perilaku altruis adalah seseorang yang membantu

korban gempa bumi karena ingin meringankan beban korban tersebut,

bukan dengan alasan agar dianggap baik oleh orang lain.

Orang terkadang sulit membedakan antara menolong dan altrusime.

Dovidio dkk. (2006) menjelaskan bahwa semua tindakan altruisme

mengandung unsur menolong, namun semua tindakan menolong belum

tentu mengandung unsur altruisme.

c. Kerjasama

Kerjasama adalah tindakan lebih dari satu orang dalam hubungan

sosial. Kerjasama memberikan keuntungan kelompok dan memberikan

sedikit keuntungan pribadi (Dovidio dkk., 2006; Hoorn dkk., 2014). Para

anggota saling menyumbang sesuai kebutuhan dan kemampuan masing-

masing. Sumbangan yang berbeda dalam kelompok membentuk hubungan

interpersonal yang lebih erat. Contoh dari kerjasama yaitu setiap pemain

voli yang masing-masing mempunyai perbedaan peran tetapi saling

melengkapi untuk memperoleh kemenangan.

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan, kategori perilaku

prososial yang menjadi fokus penelitian adalah menolong. Peneliti tertarik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

13

untuk meneliti perilaku menolong karena perilaku tersebut mudah

dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku menolong juga mudah

diamati secara langsung karena tidak mempertimbangkan motivasi

internal penolong.

3. Perspektif Perilaku Prososial

Perspektif adalah cara pandang terhadap munculnya perilaku prososial

seseorang. Dovidio dkk. (2006) melihat perilaku prososial melalui empat

macam sudut pandang, yaitu evolusi, sosial kognitif, belajar sosial, dan

untung-rugi. Masing-masing perspektif dijabarkan sebagai berikut :

a. Perspektif Evolusi

Perspektif evolusi mempelajari perilaku prososial yang bersifat

bawaan. Tiga hal dasar penurunan genetik perilaku prososial dijelaskan

sebagai berikut :

1) Seleksi Kerabat

Orang berperilaku prososial karena mempunyai gen menolong

yang diwariskan melalui keturunan untuk bertahan hidup. Orangtua

cenderung memiliki sifat altruisme, sehingga rela berkorban melindungi

anak. Misalnya, seorang ibu menjual ginjal untuk membayar biaya

perawatan anak di rumah sakit. Secara biologis, gen altruisme orantua

diturunkan pada anak sebesar 50% untuk melestarikan ke generasi

berikutnya. Seseorang cenderung menolong orang lain yang memiliki

hubungan genetis. Seleksi kerabat juga mendorong seseorang secara

tidak sadar untuk menolong korban yang mirip dengan diri penolong.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

14

2) Altruisme Timbal Balik

Setiap budaya memiliki norma timbal balik. Norma tersebut

mendorong seseorang menolong orang lain yang pernah menolong diri

mereka. Altruisme timbal balik mudah ditemukan dalam kelompok

yang bekerjasama mencapai tujuan. Altruisme timbal balik disebut

sebagai mutual helping karena saling memberikan manfaat antar

individu. Taylor dkk. (2009/2009) menegaskan bahwa mutual helping

membentuk sifat menolong dalam diri seseorang yang diwariskan

melalui evolusi genetik. Seperti orang yang membantu tetangga

membuat makanan untuk acara pernikahan dan berharap suatu saat juga

dibantu oleh tetangga tersebut.

3) Seleksi Kelompok

Pewarisan gen menolong juga berlaku pada tingkat populasi.

Kelompok yang beranggota altruis hidup lebih lama dibanding

kelompok yang beranggota individualis jika kedua kelompok tersebut

saling berkompetisi. Kelompok altruis lebih bermanfaat bagi anggota

dibanding kelompok individualis. Kelompok altruis juga lebih

mendominasi dan mempengaruhi kelompok individualis agar lebih

altruis. Disposisi altruis dalam populasi kemudian diwariskan antar

generasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

15

b. Perspektif Sosial Kognitif

Perspektif sosial kognitif melibatkan proses kognitif yang berkaitan

dengan perilaku sosial. Kemampuan sosial kognitif mencakup dua hal

sebagai berikut :

1) Empati Kognitif

Seseorang berperilaku prososial karena mampu memahami

pikiran orang lain. Empati Kognitif sering disebut sebagai perspective

taking. Perspective taking berkembang mulai umur delapan tahun dan

semakin berkembang saat dewasa. Kemampuan perspective taking

yang baik mendorong seseorang melihat suatu peristiwa dari berbagai

sudut pandang, sehingga orang tersebut menolong dengan tepat. Teori

empati kognitif menjelaskan bahwa orang yang tidak berperilaku

prososial bukan berarti ia tidak peduli dengan orang lain, melainkan

karena ia memiliki kemampuan perspektive taking rendah.

2) Atribusi Internal

Atribusi internal adalah penilaian suatu kejadian yang

disebabkan karena faktor dalam diri seseorang. Orang berperilaku

prososial karena mampu mengenali dan menafsirkan penyebab suatu

tindakan dengan tepat. Semakin dewasa, orang cenderung

mengembangkan atribusi internal. Orang yang belajar menolong dan

mengatribusikan diri berjiwa menolong, maka ia cenderung

membantu orang pada kesempatan lain. Pemberian label dari orang

lain terkait perilaku seseorang juga mempengaruhi pembentukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

16

atribusi internal. Orang yang memiliki atribusi internal tidak

terpengaruh oleh penghargaan atau nasehat dari orang lain saat

menolong.

c. Perspektif Belajar Sosial

Perspektif belajar sosial menjelaskan bahwa perkembangan

perilaku prososial tidak terlepas dari lingkungan di sekitar penolong.

Tiga hal dasar dari pembelajaran sosial adalah sebagai berikut

(Rushton, 1982, dalam Dovidio dkk., 2006) :

1) Penguatan Langsung

Perilaku prososial seseorang adalah hasil pengkondisian

operan. Seseorang mengulangi perilaku yang sama jika perilaku

tersebut memiliki konsekuensi positif (reward), namun orang

mengurangi intensi untuk menolong jika merasakan konsekuensi

negatif (punishment). Perilaku prososial terbentuk karena orang

mendapatkan penghargaan setelah menolong. Penghargaan dapat

berupa fisik dan non-fisik. Salah satu penghargaan fisik adalah

memberikan barang yang disukai penolong, sedangkan

penghargaan non-fisik berupa pujian atau ucapan terima kasih.

2) Modelling (Belajar melalui Pengamatan)

Perilaku prososial adalah hasil pengamatan tindakan orang

lain (model) di lingkungan sekitar (Bandura, 1977, dalam Dovidio

dkk. 2006). Model yang diamati tidak harus hadir secara nyata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

17

(Taylor dkk., 2009/2009). Model berupa tokoh dalam sinetron,

novel, dan lain-lain.

Bandura (1997) menegaskan bahwa seseorang membentuk

perilaku baru (modelling) melalui empat proses. Pertama, proses

atensional, yaitu terdapat model yang diperhatikan oleh pengamat.

Kedua, proses retensional, yaitu pengamat menyimpan informasi

dalam konitif. Ketiga, proses pembentukan perilaku, yaitu

pengamat menerjemahkan perilaku yang diamati dalam otak,

mengulangi informasi tersebut, dan membandingkan dengan

dirinya. Pengulangan informasi tersebut membentuk skrip dalam

otak (Kennedy, 2013). Keempat, proses motivasional, yaitu

pandangan pengamat terhadap kemampuan diri untuk merespon

perilaku sesuai dengan stimulus yang muncul. Jika pengamat

merasa yakin bahwa dirinya mampu merespon stimulus yang

muncul, maka ia mengaktifkan skrip yang sudah terbentuk tersebut

dalam bentuk perilaku. Sebagaimana pada kejadian beberapa

sukarelawan yang menggalang dana di pinggir jalan untuk korban

bencana alam dan pengguna jalan menolong dengan memberikan

uang.

Dovidio dkk. (2006) menambahkan bahwa modelling

mempengaruhi perilaku prososial seseorang melalui dua hal.

Pertama, modelling mengajarkan perilaku menolong yang belum

pernah diketahui oleh penolong. Kedua, modelling menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

18

konsekuensi ketika seseorang terlibat dalam perilaku prososial.

Perkataan dan perbuatan model adalah dua hal penting yang

mempengaruhi pengamat.

3) Membicarakan tentang Menolong dan Altruisme

Kata adalah salah satu hal penting dalam pembentukan

perilaku prososial, terlebih saat masih anak-anak. Komunikasi

verbal yang mempengaruhi perilaku prososial memiliki tiga

bentuk, yaitu intruksi langsung, preaching, dan penjelasan.

a) Instruksi Langsung

Instruksi langsung adalah komunikasi verbal dengan cara

memberikan intruksi secara eksplisit mengenai perilaku

prososial yang harus diwujudkan. Instruksi langsung mendorong

orang memahami hal yang dikerjakan. Hasil instruksi langsung

digeneralisasikan pada situasi yang baru. Contoh dari instruksi

langsung adalah guru yang menyuruh siswa untuk menjenguk

teman yang sedang sakit.

b) Pengajaran

Pengajaran adalah nasihat yang diberikan orangtua pada

anak terkait perilaku prososial. Nasihat tersebut mencakup nilai-

nilai perilaku menolong. Pemahaman nilai-nilai menolong

mendorong seseorang lebih membantu orang lain. Nilai-nilai

yang dipahami kemudian digeneralisasikan pada situasi yang

mirip. Contohnya, guru menasihati siswa bahwa meminjamkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

19

pensil kepada teman adalah perbuatan yang baik karena

menunjukkan kepedulian.

c) Penjelasan

Penjelasan adalah keyakinan seseorang untuk menilai

perilaku yang disebabkan oleh faktor internal. Penjelasan juga

disebut sebagai atribusi. Penjelasan bertujuan untuk menjaga

karakteristik atau disposisi seseorang agar konsisten dalam diri

orang tersebut. Orang yang beranggapan bahwa ia memiliki

karakteristik penolong, maka ia lebih banyak membantu orang

lain. Misalnya, orang menolong teman yang jatuh dari sepeda

karena ia menganggap berjiwa penolong.

d. Perspektif Untung dan Rugi

Orang berperilaku prososial mempertimbangkan prinsip

ekonomi. Seseorang termotivasi untuk memaksimalkan keuntungan

dan meminimalkan kerugian (Epstein & Hornstein, 1969; Piliavin,

Dovidio, Gaertner, & Clark, 1981, dalam Dovidio dkk. 2006). Orang

cenderung berfokus pada kebutuhan diri sendiri. Sebelum menolong,

orang terlebih dahulu menganalisis keadaan di sekitar,

mempertimbangkan kemungkinan kerugian dan keuntungan jika

menolong, dan menarik kesimpulan yang memberi hasil terbaik bagi

diri penolong. Sebagai contoh, mahasiswa psikologi mendengarkan

teman yang menceritakan permasalahan keluarga. Perilaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

20

mahasiswa mendengarkan teman dianggap sebagai keuntungan

karena meningkatkan kemampuan konseling.

Berdasarkan penjelasan perspektif perilaku prososial yang telah

dipaparkan, peneliti tertarik menggunakan perspektif pembelajaran sosial

melalui modelling. Perilaku prososial dilihat sebagai hasil pengamatan dari

perilaku orang lain. Perilaku prososial muncul melalui empat tahap, yaitu

proses atensional, retensional, pembentukan perilaku, dan motivasional.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Prososial

Perilaku prososial disebabkan oleh faktor situasional dan personal

(Dovidio dkk., 2006). Faktor situasional meliputi daya tarik, kemiripan,

kualitas hubungan, dan anggota kelompok. Faktor personal meliputi

kepribadian, pola asuh, kebutuhan dan nilai. Masing-masing faktor dijelaskan

sebagai berikut :

A. Faktor Situasional

1) Daya Tarik

Ketertarikan dengan korban meningkatkan perilaku menolong.

Ketertarikan tersebut meliputi penampilan fisik, perilaku yang ramah,

dan kualitas diri (Dovidio & Gaertner, 1983; Harrel, 1978; Kelley &

Byrne, 1976; Kleinke, 1977, dalam Dovidio dkk. 2006). Orang yang

menolong karena daya tarik juga memiliki keuntungan. Keuntungan

tersebut bersifat non-fisik. Contohnya, orang menolong lawan jenis

yang menarik sehingga berkesempatan menjalin relasi bersama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

21

2) Kemiripan

Kemiripan mempengaruhi perilaku prososial. Penolong cenderung

menyukai dan menolong orang yang mirip dengan diri mereka (Dovidio

dkk. 2006; Myers, 2010/2012). Kemiripan berupa bentuk wajah, agama,

nama panggilan, pakaian, negara, sikap dan lain-lain. Byrne (1971,

dalam Dovidio dkk. 2006) menjelaskan bahwa kemiripan mendorong

ketertarikan interpersonal, sehingga orang menolong. Penolong juga

cenderung menolong orang lain yang sesuai dengan diri penolong,

seperti kesesuaian nilai, keyakinan, dan lain-lain (Cialdini, Brown,

Lewis, Luce, & Neuberg, 1997, dalam Dovidio dkk., 2006).

3) Kualitas Hubungan

Seseorang menawarkan pertolongan pada orang lain yang

memiliki ikatan perasaan kuat dengan diri mereka. Orang yang

menjalani hubungan secara mendalam, tertutup, dan mendukung

cenderung saling memberikan pertolongan (Anderson & Williams,

1996; Bryan, Hammer, & Fisher, 2000, dalam Dovidio dkk. 2006).

Orang yang berelasi dalam waktu lama dan tertutup mengalami

perasaan positif, baik saat menolong maupun memberikan pertolongan.

4) Anggota dalam Kelompok

Seseorang cenderung menolong orang lain dalam kelompok yang

sama. Orang lebih mengingat detail informasi mengenai anggota dalam

satu kelompok dibanding orang dalam kelompok lain. Orang juga

berpikir lebih positif, mengevaluasi lebih baik, dan lebih dermawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

22

terhadap anggota kelompok (Gaertner & Dovidio, 2000, dalam Dovidio

dkk. 2006). Contoh kesamaan kelompok adalah perkumpulan anggota

penggemar sepak bola, kelompok kelas, kelompok fakultas dan lain-

lain.

5) Karakteristik Rasial

Seseorang cenderung menolong orang lain dalam ras yang sama.

Orang yang memiliki ras berbeda menjadi target prasangka dan stigma

sehingga sedikit ditolong. Misalnya, orang berkulit putih lebih sedikit

memberikan pertolongan pada orang berkulit hitam di United States.

B. Faktor Personal

1) Kepribadian Prososial

Kepribadian seseorang mempengaruhi perilaku prososial.

Kepribadian agreebleness dan conscientiousness dalam Big Five

berhubungan dengan perilaku prososial. Kedua kepribadian tersebut

mendorong seseorang untuk berfokus pada kebutuhan orang lain dan

merasa kompeten ketika membantu.

Agreebleness adalah kepribadian yang berkaitan dengan

kepercayaan dan kelembutan hati terhadap orang lain (Graziano &

Tobin, 2002, dalam Dovidio dkk. 2006). Orang dengan agreebleness

tinggi lebih kooperatif (Ross, Rausch, & Canada, 2003, dalam Dovidio

dkk. 2006) dan lebih sukarela untuk membantu orang lain (Carlo, Okun,

Knight, & de Guzman, 2005, dalam Dovidio dkk. 2006). Kepribadian

yang juga berhubungan dengan perilaku prososial adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

23

conscientiousness. Conscientiousness adalah kepribadian yang

berhubungan dengan kompetensi dan lebih dipercaya aktif dalam donor

darah (Ferguson, 2004, dalam Dovidio dkk. 2006).

2) Pola Asuh

Pola asuh adalah hasil relasi seseorang terhadap orang lain yang

memiliki hubungan dekat. Pola asuh adalah hasil pengalaman seseorang

saat bayi dengan pengasuh (Bowlby, 1988 dalam Dovidio dkk. 2006).

Pengalaman tersebut meliputi respon pengasuh terhadap kebutuhan

fisik dan emosional bayi. Respon pengasuh terhadap bayi saat

mengalami distres juga mempengaruhi pola asuh. Miskulincer dan

Shaver (2005, dalam Dovidio dkk. 2006) mempertegas bahwa pola asuh

yang aman mendorong seseorang untuk menolong. Orang dengan pola

asuh yang aman cenderung berfokus pada kebutuhan dan kesejahteraan

orang lain. Ia tidak khawatir terhadap peristiwa yang terjadi pada diri

mereka saat menolong. Rasa aman berhubungan dengan keyakinan

yang optimis ketika seseorang mengatasi distres orang lain.

3) Kebutuhan dan Nilai

Nilai yang dihidupi oleh seseorang mempengaruhi perilaku

menolong. Nilai adalah ide yang mengarahkan seseorang dalam

bertindak, mengevaluasi peristiwa dan orang lain, serta menjelaskan

tindakan diri mereka sendiri dan mengevaluasi tindakan tersebut

(Schwartz, 1994, dalam Dovidio dkk. 2006). Hitlin (2003, dalam

Dovidio dkk. 2006) menambahkan bahwa nilai yang berkaitan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

24

perbuatan baik kepada orang lain berhubungan dengan perilaku

sukarela, namun nilai yang berfokus pada pencapaian diri sendiri

cenderung tidak memiliki perilaku sukarela. Orang menolong juga

untuk menyalurkan kebutuhan personal atau sosial (Omoto & Snyder,

2002, dalam Dovidio dkk. 2006). Orang yang memiliki beberapa

kebutuhan lebih menunjukkan perilaku menolong.

Berdasarkan penjelasan faktor perilaku prososial yang telah

dipaparkan, peneliti berfokus pada faktor situasional. Perilaku prososial

dilihat sebagai hasil interaksi dengan orang lain yang terus berkembang,

sehingga lingkungan sangat mempengaruhi perilaku seseorang.

B. Membaca

1. Definisi Membaca

Membaca sudah menjadi hal yang sering kita temukan dalam kehidupan

sehari-hari. Misalnya, membaca petunjuk jalan, berita di surat kabar,

membaca novel, dan lain-lain. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan

membaca penting untuk dimiliki setiap orang di zaman sekarang. Beberapa

peneliti memiliki definisi membaca yang berbeda-beda. Menurut Ziller

(1964), membaca merupakan interaksi antara penulis buku dan pembaca yang

tidak harus bertemu secara langsung. Komunikasi dalam bahan bacaan

cenderung bersifat persuasif. Membaca juga merupakan suatu agen dalam

perubahan diri (Ziller, 1964). Pembaca dapat mengintegrasikan pengalaman

dalam cerita ke dalam konsep diri mereka sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

25

Membaca merupakan penerimaan bentuk bahasa tertulis (Liu, 2010).

Membaca melibatkan pemrosesan pesan dari bahasa tertulis tersebut.

Crawley dan Mountain (1995, dalam Rahim, 2007) menambahkan bahwa

membaca adalah aktivitas yang melibatkan beberapa proses. Pertama, proses

visual, yaitu proses menerjemahkan tulisan ke dalam kata-kata lisan. Kedua,

proses berpikir, yaitu adanya pengenalan kata, pemahaman literal, aktivitas

interpretatif, membaca secara kritis, dan pemahaman kreatif. Ketiga, proses

linguistik. Proses linguistik merupakan proses membangun makna dan

mengkomunikasikan pesan. Keempat, proses metakognitif, yaitu aktivitas

perencanaan, pembetulan suatu strategi, memonitor, dan mengevaluasi.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, peneliti menyimpulkan

bahwa membaca adalah komunikasi antara penulis dan pembaca melalui

tulisan yang melibatkan proses visual, berpikir, linguistik, dan metakognitif,

sehingga memungkinkan pembaca untuk mengubah perilakunya.

2. Faktor yang Mempengaruhi Membaca

Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca seseorang.

Menurut Chester (1974), terdapat delapan faktor yang mempengaruhi

kemampuan membaca, seperti inteligensi, persepsi, pemahaman, gaya

kognisi, kepribadian, bahasa, keterbacaan, dan kebersihan. Lamb dan Arnold

(1976, dalam Rahim, 2007) mengelompokkan faktor yang mempengaruhi

kemampuan membaca menjadi empat, yaitu faktor fisiologis, intelektual,

lingkungan, dan psikologis. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi

kemampuan membaca adalah kondisi alat indera, kecerdasan, emosi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

26

kesehatan, budaya, dan faktor pendidikan (Bader, 1980, dalam Pertiwi &

Sugiyanto, 2007).

Berdasarkan beberapa faktor kemampuan membaca yang telah

dikemukakan oleh beberapa tokoh di atas, peneliti menggunakan faktor dari

Chester (1974) karena faktor tersebut tidak terbatas oleh usia pada masa anak-

anak dan bukan faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca pada tahap

permulaan. Faktor-faktor tersebut lebih relevan untuk digunakan dalam

penelitian ini. Masing-masing faktor dijelaskan sebagai berikut :

a) Inteligensi

Banyak tokoh yang memiliki definisi inteligensi berbeda-beda.

Gregory (2011/2013) menemukan tema besar tentang definisi inteligensi

yang sering muncul dari penjelasan para tokoh. Inteligensi adalah

kapasitas belajar dari pengalaman dan kapasitas beradaptasi dengan

kondisi lingkungan sekitar (Gregory, 2011/2013). Menurut Chester

(1974), kemampuan membaca seseorang dipengaruhi oleh inteligensi. Ia

melihat bahwa banyak tes inteligensi yang melibatkan kemampuan

membaca sebagai komponen pokok dan berpengaruh besar dalam skor

inteligensi tersebut.

Beberapa contoh tes inteligensi yang melibatkan kemampuan

membaca adalah Lorge-Thorndike Intelligence Tests, California Short

Form Test of Mental Ability, Stanford-Binet Intelligence Tests, dan

Wechsler Intelligence Scale for Children (Chester, 1974). Durel (1993,

dalam Chester, 1974) juga menambahkan bahwa klasifikasi inteligensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

27

berkaitan dengan kemampuan membaca seseorang. Orang yang memiliki

inteligensi rendah biasanya mengalami kesulitan dalam membaca.

b) Persepsi

Chester (1974) berpendapat bahwa membaca melibatkan proses

persepsi sederhana dari stimulus berbentuk grafis. Informasi dalam bacaan

diserap melalui proses sensori. Pada saat membaca, terjadi mediasi, yaitu

pengorganisasian dan modifikasi informasi yang dilihat. Akhir dari proses

persepsi, misalnya pemaknaan bacaan, tergantung pada persepsi setiap

stimulus dan informasi yang didapatkan setiap orang. Dalam psikologi

sosial, hasil persepsi setiap orang dapat berbeda-beda.

Anak yang berumur diantara empat hingga delapan tahun mulai

belajar kemampuan perseptual dan diasosiasikan dengan membaca

(Chester, 1974). Namun, banyak anak yang berusia enam tahun belum

benar-benar dewasa dalam perkembangan perseptual visual untuk

memulai tugas membaca. Chester (1974) menegaskan bahwa kemampuan

perseptual dan membaca berkorelasi tinggi saat anak-anak berada di awal

sekolah dasar atau pada saat TK, namun korelasi tersebut berkurang secara

terus menurus seiring bertambahnya usia dan tingkatan sekolah.

c) Pemahaman

Pemahaman dalam membaca memiliki beberapa faktor yang

mendasari. Davis (1968, dalam Chester, 1974) menunjukkan bahwa 32%

faktor pemahaman disebut sebagai memori untuk pemaknaan kata dan

20% faktor untuk menarik kesimpulan dari konten bacaan. Beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

28

persen bagian yang tersisa adalah faktor untuk mengikuti struktur bagian

cerita, mengenali tujuan, sikap, intonasi, dan suasana hati penulis, serta

menemukan jawaban untuk menjawab pertanyaan eksplisit atau

memparafrasekan informasi yang diperoleh. Sedangkan, menurut

pendapat Chester (1975), area yang paling banyak mendapat perhatian

dalam kaitannya dengan pemahaman adalah struktur kalimat dan sintaksis.

Gough (1966, dalam Chester, 1974) menambahkan bahwa kalimat

aktif lebih cepat dibaca daripada kalimat pasif dalam memahami suatu

bacaan. Pembaca juga lebih cepat membaca kalimat yang bersifat

afirmatif. Oaken dan Wiener (1971, dalam Chester, 1974) menemukan

bahwa pemahaman pembaca berkaitan dengan cara penyajian bacaan.

Pembaca juga menunjukkan tingkat pemahaman yang tinggi ketika bacaan

berupa visual, bukan auditori .

d) Gaya Kognisi

Terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan gaya kognisi, seperti

independensi, kategorisasi, dan refleksi-impulsif. Secara umum, seseorang

yang bersifat independen memiliki kemampuan membaca lebih baik

dibandingkan dengan mereka yang dependen (Chester, 1974). Hal tersebut

terlihat sangat berbeda pada siswa sebelum masuk SMA dan kuliah

(Higgins & Gage, 1968, Peterson & Magaro, 1969, dalam Chester, 1974).

Selain independensi, kategorisasi juga berkaitan dengan gaya kognisi

(Chester, 1974). Setiap orang memiliki gaya kategorisasi yang berbeda-

beda. Perbedaan gaya kategorisasi dapat berperan secara aktif dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

29

membaca. Serafica dan Sigel (1970, dalam Chester, 1974), menemukan

bahwa terdapat perbedaan antara anak laki-laki yang mengalami

permasalahan membaca dengan yang tidak bermasalah, terkait dengan

kemampuan konseptual dan integratif. White (1971, dalam Chester, 1974),

membagi gaya kategorisasi menjadi tiga bentuk, yaitu deskriptif,

relasional, dan inferensial. Ketiga bentuk kategorisasi tersebut dapat

ditemukan dari masa kanak-kanak hingga remaja.

Hal lain yang berkaitan dengan gaya kognisi adalah refleksi impulsif.

Refleksi impulsif berkaitan sejauh mana anak merefleksikan solusi

alternatif dalam situasi yang menyediakan beberapa kemungkinan respon

secara bersamaan (Chester, 1974). Penalaran induktif, konsep

pembelajaran, dan hal yang berkaitan dengan pembelajaran termasuk

dalam refleksi impulsif tersebut.

e) Kepribadian

Kepribadian mempengaruhi kemampuan membaca seseorang. Ali

(2012) meneliti keterkaitan antara kepribadian Big-Five dengan

kemampuan membaca. Kepribadian extraversion, agreeableness,

conscientiousness, dan openness berhubungan positif dengan kemampuan

membaca seseorang.

Pertama, extraversion (ekstraversi). Orang yang berkepribadian

ekstraversi berkemampuan lebih baik dibanding mereka yang

berkepribadian intraversi. Orang yang berkepribadian ekstraversi lebih

berkesempatan untuk mengekspresikan kata melalui tulisan maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

30

ucapan. Hal tersebut berdampak baik pada kemampuan membaca orang

tersebut. Kedua, agreeblessness. Orang yang berkepribadian

agreeablessness cenderung menyelesaikan permasalahan dalam

kehidupan sehari-hari dan mereka cenderung memiliki relasi interpersonal

yang baik. Hal tersebut mendorong mereka lebih berkemampuan baik

dalam membaca karena lebih berkesempatan untuk menemukan tugas-

tugas terkait membaca dibanding menulis.

Ketiga, kepribadian conscientiousness. Orang dengan kepribadian

conscientiousness lebih terorganisir dalam menjalankan tugas di

kehidupan sehari-hari. Hal tersebut mendorong mereka lebih fokus dalam

membaca bacaan. Keempat, openness. Orang yang berkepribadian

openness lebih terbuka untuk mempelajari pengalaman baru, termasuk

membaca buku atau bacaan yang lain, sehingga berkemampuan membaca

lebih baik. Secara umum, laki-laki lebih menikmati cerita yang berkaitan

dengan petualangan, olahraga, ilmu pengetahuan, dan detektif, sedangkan

perempuan cenderung lebih menyukai cerita keluarga dan fantasi (Chester,

1974).

f) Bahasa

Bahasa juga menjadi faktor yang berpengaruh dalam kaitannya

dengan membaca (Chester, 1974). Hildreth (1948, dalam Chester, 1974)

menemukan bahwa pemahaman bahasa yang lemah secara signifikan

berkontribusi terhadap ketidakmampuan membaca seseorang. Secara

umum, peningkatan dan pemaknaan perbendaharaan kata dalam bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

31

secara positif berhubungan pula dengan hasil nilai dalam membaca

bersuara dan membaca dalam hati (Chester, 1974).

Hunt (1953, dalam Chester, 1974) menemukan bahwa

perbendaharaan kata dan analisis struktural bacaan berhubungan dengan

membaca, bahkan ketika peneliti mengontrol faktor inteligensi. Bahasa

verbal menjadi prediktor yang baik dalam performansi membaca.

Peningkatan pemahaman dalam membaca dapat dilakukan dengan

menuliskan bahan bacaan dengan mengikuti pola bahasa verbal pembaca

(Tatham, 1970, dalam Chester, 1974).

g) Keterbacaan

Keterbacaan adalah tingkat keserasian antara bacaan dengan pembaca

(Gilliland, 1975, dalam Wray & Janan, 2013). Bacaan yang tidak menarik

akan membuat pembaca bosan, sedangkan bacaan yang terlalu sulit akan

membuat pembaca menjadi frustasi. Isu mengenai keterbacaan sering

terjadi pada konteks sekolah. Guru harus menyesuaikan tingkat kesulitan

bahan bacaan sesuai dengan konteks usia, sehingga pembelajaran dapat

berlangsung dengan baik (Wray & Janan, 2013).

Keterbacaan menjadi faktor yang penting di samping faktor bahasa.

Secara umum, faktor keterbacaan dalam membaca didasarkan pada konten

area bacaan yang meliputi panjang kalimat, frekuensi distribusi kata, dan

perbedaan elemen sintaksis (Chester, 1974). Wray dan Janan (2013)

menambahkan bahwa semakin panjang kalimat, maka pembaca akan

semakin sulit memahami kalimat tersebut. Pembaca juga akan lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

32

mudah memahami bacaan ketika bacaan tersebut menggunakan kosakata

yang umum. Selain itu, penyusunan kalimat yang terstruktur

mempermudah pembaca pula dalam memahami maksud bacaan.

h) Kesehatan dalam Membaca

Penelitian mengenai kesehatan dalam membaca berkaitan dengan

kondisi penerangan dan tipografi. Kondisi kecepatan dan penerangan yang

efisien dalam membaca setara dengan nyala 10-25 buah lilin (Tinker,

1959, dalam Chester, 1974). Faktor lain yang termasuk efektifitas

membaca adalah kontras dan kilauan cahaya dalam penerangan tersebut

(Tinker, 1959, Luckish, 1947, dalam Chester, 1974).

Tipografi juga mempengaruhi kemampuan membaca seseorang.

Zachrisson (1957, dalam Chester, 1974) melaporkan bahwa anak awal

Sekolah Dasar lebih menyukai ukuran huruf sebesar 16 poin, sedangkan

siswa kelas 4 kebih cenderung menyukai huruf yang berukuran 12 poin.

McNamara, Paterson, and Tinker (1953, dalam Chester, 1974) memiliki

pendapat yang berbeda. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa tipe

ukuran huruf tidak secara konsisten berpengaruh pada kecepatan

membaca.

3. Tujuan Membaca

Seseorang tentunya memiliki tujuan saat membaca suatu bacaan. Gibson

dan Levin (1975) membagi tujuan membaca menjadi tiga hal. Pertama,

seseorang membaca suatu bacaan untuk mengasah kemampuan kognitif

mereka. Hal tersebut terkadang juga terdorong oleh suatu kondisi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

33

menuntut mereka untuk membaca. Misalnya, mahasiswa membaca suatu

jurnal penelitian karena disuruh oleh Dosen. Proses membaca mahasiswa

tersebut selain karena tuntutan matakuliah tertentu, juga untuk meningkatkan

kemampuan berpikir mereka, seperti memahami pentingnya suatu penelitian

hingga mempelajari metodenya. Hal tersebut berdampak pada proses berpikir

yang lebih kritis.

Kedua, seseorang membaca suatu bacaan dengan tujuan meningkatkan

pengetahuan mereka. Hal tersebut berguna dalam kehidupan sehari-hari, baik

dalam pendidikan formal maupun informal. Contoh membaca untuk

meningkatkan pengetahuan adalah mahasiswa yang membaca majalah

national geographic tentang kandungan buah apel.

Ketiga, membaca digunakan untuk mendapatkan hiburan. Pembaca dapat

mendapatkan kepuasan batin melalui membaca bacaan. Sebagai contoh,

mahasiswa membaca novel untuk mengisi waktu luang mereka setelah ujian

akhir semester berakhir.

C. Cerita Pendek

1. Definisi Cerita Pendek

Pujiharto (2012) menjelaskan bahwa cerita pendek adalah salah satu

bentuk karya fiksi yang menarik. Isi cerita pendek tidak berdasarkan pada

kehidupan nyata. Cerita pendek mengandung manifestasi pengalaman yang

unik karena disusun menggunakan pemikiran imajinatif pengarang.

Cahyono dkk. (2016) menambahkan bahwa pengarang menyusun isi cerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

34

dengan mempertimbangkan gaya bahasa, karakter, konflik, tema, dan alur

sehingga mengandung unsur estetika.

Cerita pendek mempunyai karakteristik yang khas. Cerita pendek

memiliki jumlah teks yang pendek dan padat, sehingga pembaca

menyelesaikan bacaan dalam waktu singkat (Cahyono dkk., 2016; Krishna

& Sandhya, 2015; Sudheer, 2012; Thahar, 2014). Cerita pendek adalah jenis

fiksi favorit yang paling banyak ditulis untuk menghibur dan mendidik

pembaca (Sudheer, 2012; Thahar, 2014). Cerita pendek mengandung satu

peristiwa utama (Cahyono dkk., 2016). Peristiwa utama didukung oleh

peristiwa-peristiwa lain yang berujung pada peristiwa puncak di akhir cerita.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menggunakan teori cerita pendek

dari Pujiharto (2012) karena memiliki pembahasan yang lebih rinci

mengenai konsep karya fiksi. Teori tersebut juga membahas cerita pendek

sebagai manifestasi pengalaman manusia yang terwujud dalam isi cerita.

Teori tersebut mengorganisasikan setiap unsur cerita pendek secara

sistematis dan saling berkaitan.

2. Unsur-unsur Cerita Pendek

Pujiaharto (2012) membagi unsur cerita berdasarkan fakta, sarana, dan

tema cerita. Masing-masing unsur dijelaskan sebagai berikut :

A. Fakta Cerita

Fakta cerita adalah kejadian dalam dunia imajinasi pada cerita. Fakta

cerita mudah ditemukan oleh pembaca. Fakta cerita meliputi alur, tokoh,

dan latar. Berikut adalah penjelasan masing-masing bagian :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

35

1) Alur

Alur adalah rangkaian peristiwa secara sistematis yang membuat

cerita pendek menjadi lebih menarik. Setiap peristiwa memiliki

hubungan sebab-akibat dengan peristiwa lain, sehingga isi cerita

berkesinambungan. Ibnian (2010) menambahkan bahwa hubungan

antar peristiwa membentuk suasana semakin menenggangkan.

Peristiwa dalam alur bersifat fisis. Peristiwa fisis adalah peristiwa

yang tampak dalam kehidupan nyata. Sebagai contoh, tokoh utama

memberi buah-buahan kepada tetangga. Peristiwa dalam alur juga

bersifat non fisis. Peristiwa non-fisis adalah peristiwa yang tidak

tampak dalam kehidupan nyata. Seperti tokoh utama yang lebih

bersabar setelah mengalami kecelakaan.

2) Tokoh

Tokoh adalah pelaku yang muncul dalam cerita (Ibnian, 2010;

Pujiharto, 2012). Jumlah tokoh dalam cerita pendek lebih sedikit

dibanding karya fiksi lain. Tokoh memiliki sifat masing-masing yang

disampaikan melalui dialog dan tindakan dalam cerita (Irshad &

Ahmed, 2015; Pujiharto, 2012). Deskripsi mengenai tokoh utama

membantu pembaca membayangkan tokoh utama tersebut dalam

pikiran. Cerita pendek juga memiliki tokoh tambahan. Tokoh

tambahan adalah tokoh yang jarang muncul dalam cerita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

36

3) Latar

Latar adalah waktu dan tempat peristiwa dalam sebuah cerita

pendek (Ibnian, 2010; Pujiharto, 2012). Penulis mempertegas latar

cerita pendek dengan mendeskripsikan kondisi lingkungan di sekitar

tokoh, seperti kondisi alam, pemandangan, dan cuaca. Selain

mendeskripsikan lingkungan, latar juga dipertegas dengan

mendeskripsikan suasana lingkungan yang dirasakan tokoh, sehingga

membawa pengaruh emosional bagi pembaca (Pujiharto, 2012).

B. Sarana Cerita

Sarana cerita adalah metode memilih dan menyusun detail cerita

agar tujuan yang disampaikan kepada pembaca tercapai (Stanton, 1965,

dalam Pujiharto, 2012). Sarana cerita meliputi judul, sudut pandang,

konflik dan klimaks. Berikut adalah penjelasan masing-masing bagian :

1) Judul

Judul adalah bagian paling awal dalam cerita pendek yang

mempermudah pembaca menemukan makna cerita. Judul mendorong

pembaca menyelami cerita hingga akhir untuk menemukan makna

cerita terebut. Judul cerita pendek terkadang tidak disebutkan dalam isi

cerita, sehingga pembaca lebih penasaran terhadap maksud dari cerita

tersebut.

2) Sudut Pandang

Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam menyampaikan

cerita. Sudut pandang dalam penelitian ini adalah sudut pandang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

37

orang pertama. Sudut pandang orang pertama utama digambarkan

oleh tokoh utama yang menggunakan kata-kata dari diri sendiri dalam

bercerita. “Saya” atau “Aku” adalah kata yang digunakan sebagai

pusat pengisahan dari awal hingga kahir cerita.

3) Konflik dan Klimaks

Konflik dan klimaks adalah metode pengarang dalam

mengembangkan sebuah cerita. Sebuah cerita pendek hanya memiliki

satu konflik (Thahar, 2014). Ibnian (2010) menegaskan bahwa

konflik dalam cerita pendek dialami oleh tokoh utama. Tokoh utama

berjuang melawan perilaku negatif dari tokoh lain, kondisi alam yang

buruk, bahkan melawan pikiran atau perasaan yang mengganggu

dalam diri tokoh utama tersebut saat menghadapi konflik. Pujiharto

(2012) menambahkan bahwa konflik yang terjadi dalam cerita

bersifat relevan dengan konflik dalam kehidupan sehari-hari.

Permasalahan dalam cerita yang mirip dengan kehidupan nyata

bermanfaat bagi pembaca karena pesan dalam cerita mudah

diaplikasikan.

C. Tema Cerita

Tema adalah ide yang mengontrol isi cerita secara keseluruhan

(Ibnian, 2010; Irshad & Ahmed, 2015). Tema memberikan makna atau

tujuan dalam cerita untuk pembaca. Pujiharto (2012) menjelaskan bahwa

tema memiliki arti atau gagasan yang tersembunyi melalui cerita. Tema

dikembangkan melalui konflik yang dialami tokoh utama dalam setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

38

peristiwa. Pembaca memahami tema cerita setelah membaca secara

keseluruhan dengan membiarkan diri hanyut pada cerita yang dibaca.

Pembaca yang memahami tema cerita mendapatkan keuntungan berupa

nilai-nilai kehidupan yang disampaikan oleh penulis melalui cerita

(Pujiharto, 2012).

D. Membaca Cerita Pendek

1. Definisi Membaca Cerita Pendek

Membaca merupakan proses penyampaian pesan antara penulis dan

pembaca. Penyampaian pesan tersebut melibatkan proses sensori visual dan

kognitif (berpikir, belajar linguistik, mengevaluasi, menyimpulkan, dan lain-

lain) melalui tulisan. Tulisan yang dimaksud dalam penelitian adalah cerita

pendek. Cerita pendek merupakan salah satu bentuk cerita fiksi yang tidak

didasarkan pada kisah nyata (Pujiharto, 2012). Pembaca tidak memerlukan

banyak waktu untuk membaca cerita pendek karena jumlah teks dalam cerita

pendek cukup singkat dan padat (Cahyono dkk., 2016; Krishna & Sandhya,

2015; Suudheer, 2012; Thahar, 2012).

Berdasarkan uraian di atas, membaca cerita pendek adalah proses

memahami pesan yang disampaikan oleh penulis melalui bacaan yang

singkat. Pembaca secara aktif memahami bacaan tersebut dengan melibatkan

proses sensori visual dan kognitif (Crawley & Mountain, 1995, dalam Rahim,

2007). Membaca cerita pendek berarti mempelajari nilai kehidupan nyata

melalui kisah fiktif dalam cerita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

39

2. Teori Transportation dalam Membaca Cerita Pendek

Pembaca cerita pendek dapat belajar mengenai kehidupan sosial

melalui cerita. Hal tersebut disebabkan karena pembaca mengalami

transportation (Johnson, 2012; Green & Brock, 2000). Transportation adalah

proses mental yang terfokus ketika membaca cerita (Bal & Veltkamp, 2013;

Green & Brock, 2000). Transportation terjadi ketika perhatian seseorang

terlibat dalam cerita, mengalami high imagery, dan secara emosional

dipengaruhi oleh cerita tersebut. Green dan Brock (2000) menambahkan

bahwa pembaca yang mengalami transportation dapat mengubah keyakinan

dalam diri mereka setelah membaca cerita.

Pembaca yang mengalami transportation saat membaca memiliki tiga

konsekuensi (Green & Brock, 2000). Pertama, transportation membuat

pembaca melupakan dunia nyata karena terfokus dalam kehidupan cerita. Hal

tersebut terjadi dalam taraf fisik dan psikologis. Taraf fisik misalnya pembaca

tidak mengetahui orang yang masuk ruangan ketika ia sedang membaca cerita

pendek, sedangkan tingkat psikologis misalnya pembaca yang tidak

menyadari bahwa pernyataan dalam cerita tidak sesuai dengan kehidupan

nyata namun ia mengabaikannya.

Konsekuensi kedua, transportation membuat pembaca mengalami

pengalaman emosi dan motivasi yang kuat, terlebih ketika mereka

mengetahui bahwa cerita tersebut fiktif. Misalnya, ketika pembaca

mengalami transportation pada cerita yang berakhir tidak menyenangkan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

40

maka ia akan berpikir untuk mengubah hasil perasaan tersebut seperti

perasaan semula.

Konsekuensi ketiga, transportation dapat mengubah pengalaman

pembaca. Pembaca yang mengalami transportation memiliki empati afektif

yang lebih tinggi setelah membaca cerita yang berunsur empati (Johnson,

2012). Selain itu, Green dan Brock (2000) juga menemukan bahwa keyakinan

pembaca berubah setelah membaca cerita non fiksi. Pembaca mengadopsi

nilai-nilai keyakinan dalam cerita dan menerapkan keyakinan tersebut pada

kehidupan nyata.

3. Manfaat Membaca Cerita Pendek

Membaca cerita pendek memberikan beberapa manfaat bagi pembaca.

Krishna dan Sandhya (2015) menjelaskan bahwa membaca cerita pendek

melatih kemampuan imajinatif seseorang. Pembaca cerita pendek cenderung

mengikuti isi cerita, sehingga informasi cerita tersebut masuk ke pikiran

pembaca. Kognisi yang terstimulasi oleh informasi baru mendorong pembaca

menemukan ide-ide untuk lebih berpikir kritis.

Fiksi naratif seperti cerita pendek juga berfungsi untuk menstimulasi

dan memberikan pembelajaran melalui pengalaman sosial fiksional (Mar &

Oatley’s, 2008, dalam Johnson, 2012). Emosi dan pikiran pembaca kongruen

dengan karakter dalam cerita pendek setelah terstimulasi isi cerita. Pembaca

cerita pendek juga belajar mengenai dunia sosial yang kompleks, mengambil

kesimpulan, dan membuat prediksi mengenai perkembangan alur dan

hubungan interpersonal dalam cerita tersebut (Mar & Oatley’s, 2008, dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

41

Johnson, 2012). Selain itu, cerita pendek juga bermanfaat untuk menghibur

pembaca (Rubin, 1994, dalam Green & Brock, 2000).

E. Masa Dewasa Awal

a. Tugas Perkembangan

Setiap tahap perkembangan manusia memiliki karakteristik yang khas.

Salah satu tahapan dalam perkembangan manusia adalah masa dewasa awal.

Santrock (2011/2012) menjelaskan bahwa masa dewasa awal berada dalam

rentang usia 18-25 tahun. Orang pada masa dewasa awal lebih banyak

mengeksplorasi diri mereka. Santrock (2011/2012) menjelaskan bahwa

mereka berinteraksi dengan teman-teman dalam latar belakang yang berbeda-

beda. Secara psikologis, tugas perkembangan yang harus diselesaikan dalam

tahap ini adalah menemkuan identitas diri, menjadi mandiri dari orangtua,

mengembangkan sistem nilai yang baik, dan menjalin relasi (Papalia,

2014/2014). Pada tahap ini, mereka cenderung mencoba hal-hal baru, mencari

pengalaman, dan cara hidup yang berbeda (Papalia, 2014/2014).

b. Konflik

Orang dewasa awal menghadapi situasi yang baru karena telah

meninggalkan SMA dan melanjutkan ke perguruan tinggi atau bekerja.

Montgomery dan Corey (2003, dalam Papalia, 2014/2014) menjelaskan

bahwa hal penting bagi orang dewasa awal adalah mampu membangun relasi

sosial dan akademis yang kuat antar teman sebaya. Papalia (2014/2014)

menambahkan bahwa salah satu hal yang juga menjadi penting mahasiswa

dalam menjalani kuliah adalah kualitas interaksi sosialnya. Konflik penting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

42

yang harus diselesaikan dalam tahap ini adalah keintiman versus isolasi

(Erikson, 1968, dalam Santrock, 2011/2012).

Menurut Erikson (1968, dalam Santrock, 2011/2012) menjelaskan bahwa

keintiman adalah proses menemukan diri sendiri dan meleburkan diri mereka

dalam diri orang lain. Hal ini membutuhkan suatu komitmen dengan orang

lain. Sebaiknya, seseorang dalam tahap ini mampu membangun persahabatan,

baik di lingkungan tempat tinggal mereka maupun di tempat kerja. Jika

seseorang gagal membangun relasi akrab dengan orang lain, maka mereka

mengalami isolasi atau terkucilkan. Santrock (2011/2012) menegaskan

bahwa orang yang terisolasi pada tahap ini cenderung tidak mau mengakui,

mengabaikan, dan menyerang orang yang dianggap menjadi sumber

permasalahan. Kesuksesan seseorang dalam mengatasi konflik tersebut

tentunya akan berdampak bagi kehidupan selanjutnya.

c. Dinamika Individu di Masa Dewasa Awal

Persahabatan merupakan hal yang sebaiknya dicapai oleh seseorang pada

masa dewasa awal. Peneliti telah menjelaskan pada sub bab sebelumnya

bahwa interaksi sosial merupakan hal yang penting dalam membangun

persahabatan tersebut. Carbery dan Buhrmester (1998, dalam Papalia,

2014/2014) juga menegaskan bahwa menjalin persahabatan merupakan hal

yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sosial. Seseorang pada tahap

dewasa awal cenderung mengembangkan perilaku yang positif agar diterima

oleh orang lain dalam lingkungan sosialnya, seperti berperilaku menolong

dengan teman yang mengalami kesulitan. Mereka akan saling membantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

43

dengan orang lain untuk mempertahankan interaksi yang saling

menguntungkan (Matsumoto dkk., 2016). Perilaku menolong sebagai

perilaku yang positif tentunya akan terus dipertahankan dan dikembangkan

ditahap perkembangan ini. Hasil konsekuensi positif dari perilaku menolong

tersebut juga akan menjadi bekal untuk beradaptasi dikemudian hari

(Matsumoto dkk., 2016).

F. Dinamika Antar Variabel

Perilaku menolong adalah perilaku interpersonal yang bermanfaat bagi

orang lain. Perilaku tersebut dapat dipelajari dan dilatih dalam kehidupan

keseharian. Perilaku menolong yang berdampak positif bagi orang lain penting

untuk ditingkatkan. Peningkatan perilaku menolong dapat menggunakan media

berupa cerita pendek yang bertema menolong.

Cerita pendek memiliki unsur penting yaitu tema. Tema mengarahkan

makna yang disampaikan dan mempengaruhi unsur-unsur lain dalam cerita,

seperti penokohan, latar, konflik dan lain-lain. Tema tentang perilaku menolong

akan mempengaruhi unsur-unsur tersebut untuk mengarahkan cerita pada

konsep menolong. Pembaca belajar mengenai nilai-nilai dari perilaku menolong

setelah membaca cerita secara keseluruhan dengan teliti.

Pembaca yang membaca dan mengulang isi cerita mengalami proses

transportation, yaitu perasaan dan pikiran terfokus dalam isi cerita, serta

mengalami high imagery (Green & Brock, 2000). Pembaca akan membawa

dirinya ke dalam cerita dan berimajinasi mengikuti isi cerita. Pembaca belajar

tentang peristiwa dalam kehidupan sehari-hari melalui cerita. Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

44

menolong akan semakin mudah terserap ketika seseorang berada dalam masa

dewasa awal karena perilaku menolong orang tersebut sedang berkembang.

Pembaca yang mengalami transportation mendorong terjadinya proses

modelling melalui tokoh simbolik.

Pembaca mengamati tokoh dalam cerita yang berperilaku menolong

(atensional) dan menyimpan pembelajaran perilaku menolong tersebut dalam

kognisi. Pembaca mengulang pembelajaran menolong dalam kognisi

(retensional). Pembelajaran perilaku menolong semakin terserap dengan baik

ketika pembaca juga mengulang informasi tersebut melalui proses merangkum

cerita. Pengulangan informasi tersebut memperkuat skrip perilaku menolong

dalam kognisi. Pembaca membandingkan informasi tersebut dengan diri sendiri

sehingga pembaca berkesempatan membentuk perilaku baru seperti tokoh

dalam cerita. Pembaca akan mengaktifkan skrip perilaku menolong tersebut

ketika menemukan stimulus yang mirip dengan cerita dalam dunia nyata.

Pembaca meniru perilaku menolong dari tokoh simbolik setelah membaca cerita

pendek (motivasional). Pembaca akan menolong ketika situasi memberitahukan

bahwa dirinya harus menolong.

G. Skema

Skema penelitian berikut memperlihatkan proses peningkatan variabel

tergantung (perilaku menolong) dengan menggunakan variabel bebas (membaca

cerita pendek). Peneliti melihat hasil peningkatan perilaku menolong tersebut

dengan membandingkan dengan kelompok yang tidak diberi cerita pendek,

melainkan hanya diberi bacaan informatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

45

H. Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah terdapat perbedaan perilaku menolong

yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Kelompok eksperimen yang diberi cerita pendek bertema menolong

memiliki perilaku menolong yang lebih tinggi dibanding kelompok kontrol

yang diberi bacaan informatif.

Kelompok

Eksperimen

Mahasiswa non-

Psikologi membaca

dan merangkum

cerita pendek

bertema perilaku

menolong

Mahasiswa non

Psikologi membaca

dan merangkum

bacaan informatif

yang tidak bertema

perilaku menolong

Mahasiswa non-

Psikologi mengalami

modelling perilaku

menolong melalui

tokoh dalam cerita

pendek

Mahasiswa non-

Psikologi memiliki

perilaku menolong

lebih tinggi dibanding

mahasiswa dalam

kelompok kontrol

Kelompok Kontrol

Mahasiswa non-

Psikologi tidak

mengalami modelling

perilaku menolong

melalui bacaan

informatif

Mahasiswa non-

Psikologi memiliki

perilaku menolong

lebih rendah dibanding

mahasiswa dalam

kelompok eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

46

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain

eksperimen. Pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji suatu teori dengan

mengindentifikasi variabel yang diteliti. Peneliti mengukur variabel secara

numerik dengan menerapkan pendekatan bebas bias (Creswell, 2009/2013).

Penggunaan desain eksperimen bertujuan menguji efektivitas suatu jenis

intervensi dengan mempelajari hubungan sebab-akibat (Creswell, 2009/2013;

Seniati, Yulianto, & Setiadi, 2008). Peneliti merancang situasi khusus untuk

menguji hubungan sebab akibat dan mengontrol variabel sekunder. Peneliti

menggunakan randomized two-groups design, posttest only. Peneliti membagi

partisipan secara acak dalam dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan

kontrol. Keunggulan desain tersebut adalah kondisi kedua kelompok tampak

setara, serta terdapat kelompok pembanding. Gambaran desain penelitian

seperti berikut :

Tabel 1

Desain Penelitian Randomized Two-Groups, Posttest Only

R (KE) X O

R (KK) O

Catatan. R = randomisasi; KE = kelompok eksperimen; KK = kelompok

kontrol; X = Perlakuan; O = Pengukuran.

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian mencakup satu variabel tergantung dan satu variabel

bebas. Masing-masing variabel sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

47

1. Variabel tergantung : Perilaku menolong

2. Variabel bebas : Membaca cerita pendek

C. Definisi Operasional

1. Perilaku Menolong

Perilaku menolong adalah tindakan yang memberikan manfaat atau

meningkatkan kesejahteraan bagi orang lain. Penolong tidak harus bertemu

langsung dengan orang yang diberikan bantuan. Perilaku menolong diukur

dari jumlah sumbangan uang yang diberikan partisipan kepada Panti Asuhan

Yatim Piatu yang membutuhkan bantuan.

2. Membaca Cerita Pendek

Cerita pendek adalah bacaan yang memiliki jumlah teks pendek dan

padat, sehingga dapat dibaca dalam waktu singkat. Partisipan membaca cerita

pendek selama 10-15 menit. Partisipan merangkum cerita pendek setelah

membaca cerita agar lebih mendalami perilaku yang mengandung nilai-nilai

menolong. Berikut perbedaan perlakuan antara kelompok eksperimen dan

kontrol :

a. Kelompok Eksperimen

Partisipan membaca dan meringkas cerita pendek bertema menolong yang

berjudul “Kebaikan Kecil yang Bermakna”.

b. Kelompok Kontrol

Partisipan membaca dan meringkas bacaan informatif yang berjudul

“Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca yang Menyebabkan Pemanasan

Global”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

48

D. Partisipan Penelitian

Partisipan dalam penelitian adalah 40 orang yang berada pada masa

dewasa awal, yaitu mereka yang berusia 18-25 tahun (Santrock, 2011/2012).

Pemilihan partisipan dilakukan secara convenience. Convenience merupakan

pemilihan partisipan secara tidak acak dan atas dasar keterjangkauan (Creswell,

2013). Dalam penelitian ini, peneliti memilih partisipan yang bersifat

sukarelawan. Meskipun demikian, peneliti mendiskriminasi partisipan yang

berasal dari di Fakultas Psikologi.

Peneliti tidak menggunakan mahasiswa dari Fakultas Psikologi karena

mahasiswa tersebut diasumsikan telah mengenal konsep dan administrasi

metode penelitian eksperimen. Mahasiswa yang mengetahui konsep dan

administrasi metode penelitian eksperimen akan mempengaruhi hasil penelitian

sehingga mengancam validitas internal (Creswell, 2013). Peneliti membagi 40

partisipan dalam dua kelompok, yaitu eksperimen dan kontrol secara

randomisasi. Randomisasi adalah penempatan partisipan secara acak dalam

kelompok eksperimen atau kontrol (Creswell, 2013; Seniati, 2008).

E. Metode Pengumpulan Data

1. Alat dan Bahan Penelitian

a) Lembar persetujuan

b) Empat amplop yang terdiri atas cerita pendek atau bacaan deskriptif,

kertas kosong untuk merangkum cerita, alat ukur posttest, dan lembar

identitas. Setiap amplop memiliki instruksi masing-masing

c) Ballpoint

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

49

d) Karet gelang untuk mengikat keempat amplop.

2. Langkah Eksperimen

a) Peneliti membagi partisipan dalam kelompok eksperimen dan kontrol

secara randomisasi dengan mempertimbangkan jenis kelamin

b) Asisten peneliti memberikan ballpoint dan lembar persetujuan

c) Asisten peneliti mengambil lembar persetujuan yang telah diberi tanda

tangan oleh partisipan dan menjelaskan prosedur penelitian

d) Asisten peneliti memberikan empat amplop yang terdiri atas cerita pendek

atau bacaan deskriptif, kertas kosong untuk merangkum bacaan, alat ukur

posttest, dan lembar identitas

e) Asisten peneliti mengambil keempat amplop jika partisipan telah

menyelesaikan tugas hingga selesai

f) Peneliti menjelaskan tujuan penelitian yang sebenarnya kepada partisipan.

3. Kontrol

Penelitian bertujuan mengukur pengaruh cerita pendek terhadap

peningkatan perilaku menolong. Peneliti mengontrol variabel sekunder agar

kesimpulan hubungan sebab akibat antara kedua variabel kuat. Peneliti

mengontrol faktor internal dan situasional yang mempengaruhi perilaku

menolong partisipan.

Pertama, faktor internal, yaitu variabel sekunder yang sudah ada pada

subjek sebelum penelitian. Faktor internal tersebut meliputi kepribadian

prososial, pola asuh, kebutuhan dan nilai. Peneliti mengontrol faktor internal

dengan teknik randomisasi. Randomisasi adalah proses membagi partisipan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

50

secara acak dalam kelompok eksperimen dan kontrol, sehingga kedua

kelompok tampak setara (Creswell, 2009/2013; Seniati dkk., 2008). Peneliti

menuliskan nama partisipan pada kertas kecil, kemudian peneliti menggulung

kertas tersebut. Peneliti mengundi dan menempatkan partisipan tersebut

dalam kelompok eksperimen atau kontrol. Peneliti mengundi dengan

mempertimbangkan jenis kelamin sehingga kedua kelompok memiliki

komposisi jenis kelamin yang seimbang.

Kedua, faktor situasional, yaitu variabel sekunder di luar partisipan

yang mempengaruhi perilaku menolong. Peneliti mengontrol faktor

situasional dengan teknik eliminasi. Eliminasi adalah menghilangkan variabel

sekunder saat merancang penelitian (Seniati dkk, 2007). Faktor situasional

meliputi daya tarik, kemiripan, kualitas hubungan, anggota dalam satu

kelompok, dan karakteristik rasial. Berikut adalah penjelasan masing-masing

kontrol faktor situasional :

a) Daya Tarik

Peneliti mengontrol faktor daya tarik dengan menggunakan instruksi

secara non-verbal dalam penelitian, termasuk saat posttest. Peneliti tidak

menghadirkan secara langsung peminta bantuan dalam posttest. Hal

tersebut bertujuan agar perilaku menolong partisipan tidak terpengaruh

oleh penampilan fisik, perilaku yang ramah, dan kualitas diri dari orang

yang dibantu. Peneliti lebih berfokus pada penjelasan kebutuhan yang

diperlukan dari pihak penerima bantuan tersebut. Cryder, Loeweinstein,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

51

dan Seltman (2013) juga menggunakan instruksi secara non-verbal untuk

mengukur perilaku menolong partisipan dalam berdonasi melalui internet.

b) Kemiripan

Peneliti mengontrol faktor kemiripan dengan tidak menghadirkan

peminta bantuan secara langsung. Hal tersebut bertujuan agar penolong

tidak saling mengidentifikasikan kemiripan dirinya dengan penerima

bantuan. Penolong tidak berkesempatan untuk mengetahui bentuk wajah,

jenis kelamin, agama, nilai atau keyakinan pihak yang diberikan bantuan

karena tidak bertemu secara langsung.

c) Kualitas Hubungan

Peneliti memilih Panti Asuhan Yatim Piatu yang cukup jauh yaitu di

Gunung Kidul dan tidak menyebutkan nama Panti Asuhan tersebut. Hal

tersebut diharapkan agar partisipan belum pernah menjalin relasi dengan

pihak Panti Asuhan, sehingga partisipan tidak memiliki kualitas hubungan

yang kuat. Perilaku menolong partisipan diharapkan tidak terpengaruh

oleh emosi masa lalu dengan pihak penerima bantuan.

d) Anggota dalam Satu Kelompok

Peneliti memilih Panti Asuhan sebagai pihak penerima bantuan. Hal

tersebut bertujuan agar partisipan menganggap penerima bantuan bukan

sebagai anggota satu kelompok dari mereka. Penolong adalah mahasiswa,

sedangkan penerima bantuan adalah instansi non-mahasiswa. Nama Panti

Asuhan juga tidak disebutkan dalam posttest. Hal tersebut diharapkan agar

partisipan belum pernah mengetahui pihak kelompok Panti Asuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

52

Partisipan tidak berkesempatan untuk membandingkan dirinya dengan

kelompok Panti Asuhan.

e) Karakteristik Rasial

Peneliti mengontrol faktor karakteristik rasial dengan menggunakan

partisipan dengan karakteristik ras yang sama. Partisipan dalam penelitian

adalah mahasiswa dari Indonesia, khususnya Yogyakarta. Pihak penerima

bantuan juga berasal dari provinsi yang sama, namun dari kabupaten yang

berbeda.

F. Alat Ukur

Peneliti mengukur perilaku menolong dengan melihat perilaku donasi

uang partisipan. Beberapa penelitian juga menggunakan metode pemberian

uang kepada orang lain untuk mengukur perilaku prososial dalam konteks

eksperimen (Greitemeyer, 2009; Krupka & Weber, 2009; Nook dkk., 2016; Tear

& Nielsen, 2014) dan non eksperimen (Piff, Kraus, Cheng, & Keltner, 2010).

Donasi adalah perilaku memberikan uang untuk tujuan sosial, keagamaan,

budaya, amal, dan berderma (Korndofer, Egloff, & Schmukle, 2015). Partisipan

bebas dalam memberikan jumlah uang. Korndofer dkk. (2015) menjelaskan

bahwa donasi adalah salah satu bentuk terbaik untuk mengukur perilaku

prososial.

Peneliti mengukur perilaku menolong melalui kegiatan berdonasi pada

posttest. Peneliti hanya sekali dalam mengukur perilaku menolong karena

paradigma ekonomi, seperti berdonasi, tidak mengizinkan peneliti untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

53

melakukan pengulangan pengukuran pada orang yang sama (Leiberg, Klimecki,

& Singer, 2011).

Peneliti merancang situasi khusus untuk memunculkan perilaku menolong

partisipan. Cryeder, Loewenstein, dan Scheines (2013) menegaskan bahwa

perilaku menolong dalam berdonasi lebih mudah muncul jika peneliti

menjelaskan secara detail informasi kebutuhan dari obyek sasaran yang diberi

bantuan kepada partisipan. Detail informasi tersebut lebih meyakinkan

partisipan dalam berkontribusi untuk menolong. Peneliti menjelaskan detail

informasi tersebut dalam alat ukur posttest.

1. Validitas Alat Ukur

Validitas adalah kualitas penting yang menunjukkan sejauh mana suatu

alat ukur mengukur atribut psikologis yang hendak diukur (Supratiknya,

2014). Berdasar pada beberapa penelitian sejenis yang mengukur perilaku

menolong dengan berdonasi, peneliti yang dibantu oleh expert judgement

merancang situasi khusus untuk memunculkan perilaku menolong sesuai

konteks penelitian.

Peneliti menjelaskan bahwa Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas

(BEMF) Psikologi, Universitas Sanata Dharma sedang mengadakan bakti

sosial di salah satu Panti Asuhan Yatim Piatu di Gunung Kidul. Panti Asuhan

tersebut sedang membutuhkan bantuan. Partisipan berkesempatan untuk

membantu Panti Asuhan melalui penelitian dengan memberikan donasi uang

secara sukarela. Peneliti menyediakan kuitansi dalam amplop posttest untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

54

menjaga kerahasiaan dan kebebasan partisipan dalam memberikan donasi

uang. Partisipan berdonasi melalui kuitansi tersebut.

Berdasarkan evaluasi beberapa penelitian sebelumnya yang

menggunakan alat ukur menolong melalui kegiatan berdonasi, peneliti yang

juga dibantu tiga expert judgement merumuskan kembali perilaku menolong

sebagai berikut :

Catatan. Jumlah uang pemasukan dan pengeluaran adalah per bulan.

Alat ukur dengan rumus perilaku menolong tersebut valid karena lebih

sensitif dalam membedakan perilaku menolong partisipan. Peneliti tidak

hanya melihat perilaku menolong melalui uang yang diberikan partisipan,

melainkan dibandingkan dengan sisa uang per bulan. Partisipan dengan

jumlah donasi yang sama belum tentu memiliki perilaku menolong yang

sama pula.

2. Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas adalah konsistensi hasil pengukuran secara berulang

terhadap suatu populasi individu atau kelompok. Alat ukur penelitian adalah

manipulasi situasi khusus yang memunculkan perilaku menolong partisipan

melalui berdonasi. Peneliti melakukan pilot study untuk mengurangi

kesalahan pengukuran pada alat ukur. Peneliti menguji cobakan alat ukur

perilaku menolong pada enam orang mahasiswa dengan kriteria yang sama

dengan partisipan penelitian.

Perilaku menolong =Jumlah Donasi

Jumlah Uang Pemasukan − Jumlah Uang Pengeluaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

55

Peneliti memperbaiki hasil alat ukur perilaku menolong berdasarkan

evaluasi partisipan. Peneliti kemudian mendesain alat ukur tersebut secara

ketat dan konsisten sesuai prosedur administrasi tes. Standar penilaian

perilaku menolong juga sama untuk setiap partisipan, yaitu menggunakan

rumus perilaku menolong. Hal tersebut berguna untuk mengurangi

kesalahan pengukuran, sehingga hasil penelitian reliabel (Supratiknya,

2014).

G. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan uji beda (t-test) untuk mengukur pengaruh

cerita pendek dalam meningkatkan perilaku menolong. Peneliti menggunakan

independent sample t-test untuk menguji perbedaan perilaku menolong dari

kelompok eksperimen dan kontrol (Santoso, 2016). Peneliti melihat perbedaan

perilaku menolong dengan membandingkan presentase skor posttest kelompok

eksperimen dan kontrol.

H. Uji Coba dan Pilot Study

Peneliti memilih satu bacaan yang dirasa mengandung nilai menolong,

yaitu cerita pendek berjudul “Kebaikan Kecil yang Bermakna”. Peneliti juga

memilih satu bacaan yang dirasa tidak mengandung nilai menolong, yaitu

bacaan informatif berjudul “Candi Borobudur”. Peneliti meminta 6 orang

mahasiswa untuk memberi skala penilaian untuk memastikan perbedaan

kandungan nilai menolong kedua bacaan tersebut. Skala bergerak dari angka 1

hingga 10. Berikut perbandingan kedua bacaan tersebut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

56

Tabel 2

Perbandingan Rata-rata Bacaan

Catatan, skala penilaian Candi Borobudur hanya berdasarkan kemenarikan

cerita dan kandungan nilai menolong.

Partisipan beranggapan bahwa bacaan tersebut mengandung menolong

karena memberi informasi kepada dirinya. Skor kandungan nilai menolong

pada bacaan informatif yang dimaksud partisipan berbeda dengan konsep

menolong penelitian, sehingga peneliti melanjutkan proses pilot study.

Peneliti melaksanakan pilot study untuk menguji keefektifan instruksi,

kualitas alat ukur, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan penelitian,

dan kejelasan prosedur dalam eksperimen secara keseluruhan. Pilot study

dilaksanakan pada hari Jumat, 23 Juni 2017 di ruang Psikologi Umum pada

pukul 13.00-15.00 WIB. Partisipan pilot study sebanyak 6 orang mahasiswa

Non-Fakultas Psikologi yang terdiri atas 3 laki-laki dan 3 perempuan. Peneliti

memperbaiki instruksi dan prosedur penelitian berdasarkan evaluasi dari

partisipan dan expert judgment agar penelitian berjalan lebih baik.

Berdasarkan evaluasi dalam pilot study, prosedur pemilihan bacaan

dirasa belum tepat karena peneliti hanya memberi satu bacaan pada masing-

masing kelompok. Peneliti memilih cerita pendek tanpa membandingkan

cerita pendek tersebut dengan cerita pendek lain yang berkonten menolong,

begitu juga dengan bacaan informatif. Berdasarkan evaluasi terebut, peneliti

Judul Cerita

Menarik

Mengandung

nilai menolong

Tergerak

untuk

Menolong

Waktu

Kebaikan Kecil

yang Bermakna 8 9 8 00.10.30

Candi

Borobudur 8 7 - 00.09.41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

57

melakukan uji coba kembali dalam pemilihan bacaan untuk kelompok

eksperimen dan kontrol.

Peneliti melaksanakan uji coba sebanyak dua kali. Pertama, peneliti

melaksanakan uji coba untuk menyeleksi cerita pendek yang mengandung

unsur menolong. Peneliti melaksanakan uji coba tersebut pada hari Rabu, 23

Agustus 2017 sampai hari Jumat, 02 September 2017 di Fakultas Psikologi,

Universitas Sanata Dharma. Peneliti melaksanakan uji coba pada 6 partisipan

yang terdiri atas 3 laki-laki dan 3 perempuan.

Peneliti menyajikan tiga cerita pendek yang mengandung konten

menolong dalam uji coba. Peneliti meminta 6 partisipan tersebut untuk

membaca ketiga cerita pendek dan mengisi skala setelah selesai membaca

cerita. Skala tersebut terdiri atas 3 item yang meliputi kemenarikan cerita,

kandungan nilai menolong, dan keinginan pembaca untuk menerapkan nilai

cerita dalam kehidupan sehari-hari. Kategori penilaian bergerak dari angka 1

hingga 10. Hasil perbandingan ketiga cerita pendek sebagai berikut :

Tabel 3

Perbandingan Rata-rata Skor Ketiga Cerita Pendek

Judul Cerita

Pendek

Cerita

Menarik

Mengandung

nilai

menolong

Tergerak

untuk

Menolong

Waktu

Kebaikan Kecil

yang Bermakna

8 9.2 8.7 00.10.35

Senyuman

Seorang Sahabat

7.7 7.5 7.7 00.09.53

Satu Ginjal Satu

Dunia

8.2 8.2 7.8 00.09.44

Berdasarkan hasil uji coba, cerita pendek yang berunsur menolong

tertinggi berjudul “Kebaikan Kecil yang Bermakna”. Peneliti menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

58

cerita pendek tersebut pada kelompok eksperimen untuk pengambilan data

selanjutnya.

Kedua, peneliti melaksanakan uji coba untuk menyeleksi bacaan

informatif yang tidak mengandung unsur menolong. Peneliti melaksanakan

uji coba tersebut dalam rentang waktu dan tempat yang sama dengan uji coba

cerita pendek. Peneliti juga melaksanakan uji coba pada 6 partisipan yang

terdiri atas 3 laki-laki dan 3 perempuan.

Peneliti menyajikan tiga bacaan informatif yang tidak mengandung

unsur menolong dalam uji coba. Peneliti meminta 6 partisipan tersebut untuk

membaca ketiga bacaan informatif dan mengisi skala setelah selesai

membaca. Skala tersebut terdiri atas 2 item, yaitu tentang kemenarikan cerita

dan kandungan nilai menolong. Kategori penilaian sama seperti skala pertama

pada bacaan cerita pendek. Hasil perbandingan ketiga bacaan informatif

adalah sebagai berikut :

Tabel 4

Perbandingan Rata-rata Skor Ketiga Bacaan Informatif

Bacaan Informatif Cerita

Menarik

Mengandung nilai

menolong Waktu

Candi Borobudur 7.5 5.7 00.08.29

Abdi Dalem 8.7 6.8 00.08.25

Efek Rumah Kaca 6.2 4.2 00.07.09

Berdasarkan hasil uji coba, bacaan informatif yang berunsur menolong

terendah adalah “Efek Rumah Kaca”. Peneliti menggunakan bacaan tersebut

pada kelompok kontrol untuk pengambilan data selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

59

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian berlangsung pada hari Sabtu, 16 September 2017 pukul 10.30-

11.45 WIB di ruang 403 dan 405, Universitas Sanata Dharma. Penelitian kurang

berjalan dengan lancar karena partisipan datang terlambat. Dua partisipan dari

kelompok eksperimen dan satu partisipan dari kelompok kontrol memasuki

ruang penelitian saat partisipan lain selesai mengisi lembar persetujuan. Suasana

di luar ruang penelitian juga kurang kondusif karena terdengar suara musik yang

cukup keras di awal penelitian. Jumlah partisipan keseluruhan adalah 40 orang.

Tabel 5

Deskripsi Subjek Penelitian Kelompok Eksperimen

Nama Usia Jenis

Kelamin Jurusan

MIF 22 Laki-laki Pendidikan Fisika

Syaf 19 Laki-laki Akuntansi

Kur 22 Laki-laki Pendidikan Matematika

Irv 22 Laki-laki Teknik Tambang

HP 22 Laki-laki Teknik Nuklir

J 21 Laki-laki Kedokteran Gigi

Her 23 Laki-laki Teknik Mesin

FH 22 Laki-laki Pendidikan Matematika

Will 22 Laki-laki Teknik Perminyakan

A 22 Laki-laki Teknik Elektro

PJ 22 Laki-laki Ilmu Komunikasi

HD 22 Laki-laki Teknik Geologi

FA 23 Laki-laki Ilmu Hukum

NR 21 Perempuan Arsitektur

FSF 22 Perempuan Teknik Kimia

Vind 19 Perempuan Pendidikan Matematika

Dell 21 Perempuan Pendidikan Ekonomi

Sasi 21 Perempuan Ilmu Hukum

Nir 22 Perempuan Pembangunan Wilayah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

60

Tabel 6

Deskripsi Subjek Penelitian Kelompok Kontrol

Nama Usia Jenis

Kelamin Jurusan

Jum 22 Laki-laki Akuntansi

V 22 Laki-laki Teknik Industri

Ar 22 Laki-laki Teknik Geologi

Nda 23 Laki-laki Pendidikan Olahraga

APP 22 Laki-laki Teknik Minyak

C 22 Laki-laki Akuntansi

Han 22 Laki-laki Desain Interior

AN 23 Laki-laki Desain Interior

PPW 23 Laki-laki Manajemen

FB 23 Laki-laki Pendidikan Sejarah

RD 22 Laki-laki Sastra Inggris

FP 21 Laki-laki Sastra Indonesia

AA 23 Laki-laki Teknik Industri

DP 22 Perempuan Manajemen Kebijakan Publik

Nand 21 Perempuan Teknologi Industri Pertanian

Kinan 23 Perempuan Gizi

RWD 22 Perempuan Pendidikan Matematika

AA 24 Perempuan Sastra Indonesia

Monse 20 Perempuan Pendidikan Matematika

Dhe 22 Perempuan Manajemen Kebijakan Publik

B. Hasil Penelitian

Peneliti tidak menyertakan data dari satu partisipan karena memiliki data

pencilan. Data pencilan adalah data yang bernilai ekstrim (Hidayat, 2016). Data

yang bernilai ekstrim dalam penelitian ini adalah data yang bernilai tak

terhingga. Hidayat (2016) menyarankan agar mengeluarkan data pencilan dari

pengolahan data statistik jika nilainya terlalu menyimpang. Peneliti mengolah

data hasil perilaku menolong dari 39 partisipan. Skor perilaku menolong adalah

Mar 22 Perempuan Geografi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

61

jumlah uang posttest dibagi sisa uang. Berikut hasil statistik deskriptif kedua

kelompok :

Tabel 7

Statistik Deskriptif Penelitian

N Minimum Maximum Sum Mean Std.

Deviation Variance

Eksperimen 20 .010 1.000 3.983 .19915 .289887 .084

Kontrol 19 .000 1.000 7.619 .40100 .459230 .211

Valid N

(listwise) 19

Peneliti melakuan uji asumsi sebelum menerapkan metode statistik. Uji

asumsi meliputi uji normalitas dan uji homogenitas (Santoso, 2014).

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah cara untuk menguji kenormalan data penelitian

(Santoso, 2014). Data normal adalah data yang terdistribusi berbentuk

lonceng. Peneliti melakukan uji normalitas dengan uji Shapiro-Wilk karena

partisipan penelitian kurang dari 50 orang dan data bersifat independen.

Berikut hasil uji normalitas penelitian :

Tabel 8

Uji Normalitas

Kelompok

Shapiro-Wilk

Statistic df Sig.

Nilai Kelompok Eksperimen .618 20 .000

Kelompok Kontrol .714 19 .000

Nilai Shapiro-Wilk (Sig.) mencerminkan data yang normal apabila p >

0.05 dan sebaliknya. Kelompok eksperimen bernilai signifikansi 0.00 < 0.05

dan kelompok kontrol bernilai signifikansi 0.00 < 0.05. Hasil penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

62

menunjukkan bahwa kedua kelompok memiliki distribusi data yang

menyimpang dari populasi normal. Distribusi data yang menyimpang dapat

disebabkan karena ukuran sampel penelitian yang sedikit.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah cara untuk melihat variasi atau keberagaman

data dari kedua sampel kelompok (Santoso, 2014). Peneliti menguji

homogenitas data menggunakan uji Levene Statistic. Berikut hasil uji

homogenitas tersebut :

Tabel 9

Uji Homogenitas

Levene Statistic df1 df2 Sig.

15.956 1 37 .000

Data berasal dari populasi yang memiliki variansi sama apabila nilai

signifikansi > 0.05 dan sebaliknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai

signifikansi adalah 0.00 < 0.05, sehingga kedua kelompok berasal dari

populasi yang memiliki variansi berbeda.

3. Uji Hipotesis

Peneliti menguji hipotesis dengan analisis data non-parametrik karena

data berdistribusi tidak normal dan memiliki variansi populasi yang berbeda.

Peneliti melihat perbedaan perilaku menolong kelompok eksperimen dan

kontrol dengan two independent sample t-test Mann-Whitney karena data

kedua kelompok tidak saling berhubungan (Santoso, 2014). Hasil

independent sample t-test adalah sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

63

Tabel 10

Uji Beda Independent Sample T-test

Nilai

Mann-Whitney U 180.500

Wilcoxon W 390.500

Z -.268

Asymp. Sig. (2-tailed) .788

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)] .792a

Kedua kelompok memiliki perbedaan perilaku menolong apabila nilai

signifikansi < 0.05 dan sebaliknya. Peneliti menguji hipotesis menggunakan

2-tailed untuk mengetahui perbedaan perlakuan kedua kelompok yang belum

diketahui arahnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai asymp. sig. (2-

tailed) sebesar 0.788 > 0.05, sehingga hipotesis ditolak. Kelompok

eksperimen yang diberi cerita menolong tidak memiliki perbedaan perilaku

menolong yang signifikan dengan kelompok kontrol yang hanya diberikan

bacaan informatif.

4. Pembahasan

Penelitian bertujuan menguji pengaruh cerita pendek terhadap

peningkatan perilaku prososial. Penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa

penggunaan cerita fiksi dapat meningkatkan perilaku prososial (Johnson,

2012; Stansfield & Bunce, 2014). Hal tersebut bertentangan dengan hasil

penelitian yang menunjukkan bahwa cerita pendek tidak signifikan

meningkatkan perilaku menolong (p = 0.788 > 0.05). Peneliti telah

melakukan pengetatan metode pengumpulan data, yaitu dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

64

menggunakan instruksi secara non verbal selama penelitian. Pengukuran

perilaku menolong juga bersifat lebih rahasia dibanding beberapa penelitian

sebelumnya karena menggunakan amplop dan kuitansi, namun hasil

penelitian justru tidak signifikan.

Peneliti menelaah lebih lanjut mengenai hasil penelitian yang tidak

sesuai dengan hipotesis berdasarkan perspektif desain penelitian, kemampuan

membaca cerita, dan perilaku menolong.

a. Desain Penelitian

Prot dkk., (2014) menjelaskan bahwa semakin lama orang menggunakan

media berkonten prososial, maka semakin tinggi perilaku prososial orang

tersebut. Penggunaan media berkonten prososial dalam jangka panjang

berhubungan dengan perubahan keyakinan, sikap, dan sifat afektif seseorang.

Penggunaan media prososial secara terus menerus akan membentuk

kebiasaan dan berpengaruh pada kepribadian menolong orang tersebut.

Peneliti memberikan cerita pendek dalam waktu yang singkat untuk

mengetahui dampak langsung cerita tersebut pada perilaku menolong. Hal

tersebut memungkinkan pemrosesan informasi perilaku menolong yang

terinternalisasi dalam diri pembaca tergolong sedikit, terlebih pada partisipan

yang kurang fokus membaca cerita.

Peneliti juga tidak mengukur hasil rangkuman cerita partisipan setelah

membaca cerita pendek. Peneliti hanya meminta peserta merangkum cerita

pendek agar mereka lebih menyerap nilai-nilai perilaku menolong dalam

cerita. Hal tersebut berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

65

mengukur seberapa jauh partisipan mendalami cerita dengan menggunakan

skala (Johnson, 2012; Stansfield & Bunce, 2014). Penelitian-penelitian

tersebut tidak memberikan tugas partisipan untuk merangkum cerita. Peneliti

beranggapan bahwa proses merangkum cerita pendek lebih baik dalam

memperkuat internalisasi nilai menolong dibanding hanya menggunakan

skala. Namun hasil rangkuman cerita justru akan menimbulkan variabel lain

yang mempengaruhi perilaku menolong. Partisipan yang merangkum cerita

dengan asal tidak teridentifikasi oleh peneliti. Hasil rangkuman cerita

sebaiknya juga terukur secara kuantitatif.

Kondisi awal terkait kepemilikan faktor internal perilaku menolong

partisipan berpengaruh pula terhadap hasil penelitian (Dovidio dkk., 2006).

Peneliti tidak mengetehaui faktor internal partisipan kedua kelompok secara

kuantitatif. Peneliti hanya melakukan randomisasi untuk pembagian

kelompok. Randomisasi secara statistik diasumsikan membagi kelompok

secara seimbang (Seniati dkk., 2008). Hal tersebut masih berkemungkinan

bahwa partisipan yang memiliki faktor internal perilaku prososial tinggi

mengumpul di salah satu kelompok. Pembagian kelompok secara

randomisasi tidak berdasarkan data konkrit, namun hanya berdasarkan asumsi

“kebolehjadian” bahwa kedua kelompok setara (Seniati dkk., 2008). Hal

tersebut tidak seperti pembagian kelompok menggunakan teknik blocking

dan matching yang lebih ketat dan obyektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

66

b. Kemampuan Membaca Cerita

Kemampuan seseorang dalam membaca cerita dipengaruhi oleh perpsepsi

dan gaya kognisi orang tersebut (Chester, 1974). Proses pengorganisasian dan

modifikasi informasi terjadi saat orang membaca cerita. Selanjutnya,

pembaca akan memaknai bacaan tersebut dan merefleksikan nilai dalam

cerita untuk mengambil kesimpulan. Dalam penelitian ini, peneliti tidak

mengetahui sejauh mana pembaca memaknai isi cerita terkait nilai menolong.

Hasil persepsi dan refleksi pembaca terhadap nilai menolong setelah

membaca cerita tidak terukur secara kuantitatif. Hal tersebut berdampak pada

respon perilaku menolong partisipan. Partisipan dalam kelompok eksperimen

yang tidak dapat memaknai bacaan menolong dengan baik, mungkin perilaku

menolongnya juga tidak berubah, sehingga perilaku menolong dalam

kelompok eksperimen tidak berbeda dengan kelompok kontrol.

c. Faktor Perilaku Menolong

Peneliti tidak mempertimbangkan tingkat ekonomi partisipan terkait

dengan faktor perilaku menolong. Piff dkk., (2010) menyatakan bahwa

tingkat ekonomi seseorang mempengaruhi perilaku prososial. Partisipan yang

berasal dari keluarga berekonomi rendah menujukkan perilaku prososial yang

lebih tinggi dibanding partisipan yang berekonomi lebih tinggi. Peneliti

hanya melihat hasil pemasukan dan pengeluaran uang partisipan per bulan.

Peneliti tidak mengidentifikasi dan membagi partisipan berdasarkan tingkat

ekonomi keluarga, sehingga partisipan yang berekonomi tinggi

berkemungkinan mengumpul disalah satu kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

67

Peneliti juga tidak mengontrol status kehidupan orangtua partisipan. Hal

tersebut akan menjadi variabel pengganggu dalam penelitian. Perilaku

menolong partisipan yang tidak memiliki orangtua (yatim piatu) tentunya

lebih menonjol dibanding partisipan lain yang masih memiliki orangtua. Hal

tersebut disebabkan karena faktor kemiripan antara kondisi yang dirasakan

partisipan dengan alat ukur perilaku menolong, yaitu memberi bantuan di

Panti Asuhan yatim piatu (Dovidio dkk. 2006; Myers, 2010/2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerita pendek bertema menolong

tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan bacaan informatif dalam

meningkatkan perilaku prososial. Kesimpulan diperoleh dari hasil uji

independent sample t-test kelompok eksperimen dan kontrol dengan nilai

signifikansi 0.788 > 0.05.

B. Saran

Hasil penelitian tidak sesuai dengan dugaan awal penelitian. Hal

tersebut tidak berarti bahwa penelitian ini gagal, melainkan peningkatan

perilaku menolong menggunakan faktor-faktor pembaca, penerima bantuan,

dan metode tertentu tidak terbukti efektif. Peneliti memiliki beberapa saran

sebagai berikut :

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

a) Peneliti selanjutnya hendaknya menggunakan desain yang lebih ketat,

yaitu pretest-posttest design untuk meneliti peningkatan perilaku

prososial melalui cerita pendek.

b) Peneliti diharapkan menggunakan alat ukur lain yang tidak

menggunakan uang, misalnya menggunakan tangrams task,

mengambilkan pensil yang jatuh, kesediaan mengikuti kegiatan suka

rela, dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

69

c) Peneliti mengukur hasil rangkuman cerita pendek (proses

transportation) dan hasil persepsi dari bacaan secara kuantitatif.

d) Peneliti mengontrol variabel lain, seperti status sosial, ekonomi dan

agama yang memiliki kemungkinan mempengaruhi perilaku

prososial.

e) Peneliti mengukur faktor internal perilaku prososial partisipan untuk

membagi partisipan di kelompok eksperimen atau kontrol.

f) Peneliti memberikan cerita pendek bertema menolong secara berkala,

sehingga partisipan lebih menginternalisasi nilai-nilai dalam cerita.

2. Bagi Pendidik dan Pemiliki Media

a) Pendidik dan pemilik media hendaknya lebih mempertimbangkan

faktor-faktor membaca cerita pendek jika ingin menyajikan pada

orang di masa dewasa awal. Pendidik dan pemilik media dapat

memanipulasi bacaan agar tidak terlalu singkat, sehingga pembaca

lebih mendalami isi cerita.

b) Intruksi pengkondisian sebelum membaca hendaknya juga

dipertimbangan. Pendidik dan pemilik media dapat membuat instruksi

agar pembaca dalam kondisi lingkungan yang kondusif dan kondisi

kognitif yang tenang sebelum memulai membaca. Hal tersebut

dimaksudkan agar pembaca lebih fokus dalam membaca cerita

pendek, sehingga lebih mudah dalam memaknai bacaan dan

mendorong terjadinya proses transportation.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

70

3. Bagi Mahasiswa Dewasa Awal

a) Mahasiswa hendaknya lebih serius dan tidak terpaksa untuk membaca

cerita pendek. Hal tersebut mendorong pembaca agar berorientasi

pada isi bacaan daripada waktu penyelesaian. Pembaca yang lebih

fokus mendorong pikiran dan perasaan kongruen dengan tokoh cerita,

sehingga proses pemaknaan terhadap nilai cerita lebih mendalam.

C. Keterbatasan dan Kelebihan Penelitian

Peneliti memiliki lima keterbatasan penelitian. Pertama, komposisi

jenis kelamin yang tidak seimbang. Jenis kelamin laki-laki lebih banyak

dibanding perempuan, baik di kelompok eksperimen maupun kontrol.

Penelitian tidak berfokus pada perbedaan jenis kelamin, namun menjadi

pertimbangan penelitian selanjutnya untuk mencari partisipan dengan

komposisi jenis kelamin yang seimbang.

Kedua, jumlah partisipan kelompok eksperimen dan kontrol tidak

seimbang. Kelompok eksperimen berjumlah 20 orang, sedangkan

kelompok kontrol berjumlah 19 orang. Perbedaan jumlah partisipan

disebabkan karena data satu orang di kelompok kontrol berupa data

pencilan, sehingga data tersebut dikeluarkan dalam pengolahan data.

Jumlah partisipan dalam dua kelompok sebaiknya seimbang.

Ketiga, peneliti tidak mengevaluasi proses transportation atau hasil

rangkuman bacaan setiap partisipan. Peneliti tidak mengukur sejauh mana

perasaan dan pikiran partisipan terfokus dengan isi bacaan. Setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

71

partisipan memiliki perbedaan dalam merangkum bacaan. Hal tersebut

memiliki kemungkinan mempengaruhi hasil penelitian.

Keempat, peneliti tidak menyalurkan bantuan ke pihak Panti Asuhan

karena penelitian bersifat manipulatif. Peneliti belum memilih Panti

Asuhan nyata untuk menyalurkan uang bantuan partisipan. Hal tersebut

menghambat partisipan yang benar-benar ingin membantu Panti Asuhan.

Penelitian selanjutnya sebaiknya menyalurkan uang sumbangan partisipan

ke Panti Asuhan agar niat menolong partisipan dapat terwujud.

Kelima, peneliti mengukur perilaku menolong dengan melihat uang

sumbangan partisipan (cost giving). Peneliti kesulitan dalam mengukur

perilaku menolong partisipan yang tidak menyumbang karena tidak

memiliki sisa uang. Hal tersebut menjadi pertimbangan bagi peneliti

selanjutnya untuk mengukur perilaku menolong dengan alat ukur lain.

Peneliti juga memiliki lima kelebihan penelitian jika dibanding dengan

penelitian sebelumnya. Pertama, sejauh studi literatur peneliti, penelitian

mengenai peningkatan perilaku menolong menggunakan cerita pendek

belum pernah dilakukan di Indonesia. Hal tersebut mendorong penelitian

lain agar meneliti peningkatan perilaku menolong menggunakan media

baca lain, seperti novel, komik, puisi, atau jenis cerita pendek lain.

Kedua, peneliti menggunakan rumus perilaku menolong yang

membagi uang sumbangan partisipan dengan sisa uang per bulan.

Penggunaan rumus perilaku menolong dirasa lebih sensitif untuk mengukur

perilaku menolong. Partisipan yang menyumbang uang dengan jumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

72

sama bisa memiliki perilaku menolong yang berbeda. Penggunaan rumus

perilaku menolong belum pernah dilakukan dalam beberapa penelitian

terdahulu. Sejauh pencarian peneliti, perilaku menolong dalam kegiatan

menyumbang uang diukur dengan menghitung uang yang diberikan tanpa

membandingkan dengan sisa uang per bulan partisipan (Greitemeyer, 2009;

Hoorn dkk., 2014; Matsumoto dkk., 2016; Nook dkk., 2016; Twenge dkk.,

2007).

Ketiga, partisipan penelitian adalah mahasiswa non-psikologi mulai

dari peer rating pemilihan bacaan, pilot study, hingga pelaksanaan

penelitian. Pemilihan partisipan mahasiswa non-psikologi bertujuan untuk

mengurangi pengetahuan dan harapan partisipan tentang penelitian, serta

memiliki peluang generalisasi penelitian dalam populasi mahasiswa yang

lebih luas. Penelitian ini tidak seperti penelitian sebelumnya yang

cenderung memilih partisipan mahasiswa psikologi (Tear & Nielsen, 2014;

Twenge dkk., 2007).

Keempat, penelitian berlangsung secara non-verbal. Hal tersebut

berdampak pada suasana penelitian lebih tenang dan partisipan lebih fokus

mengerjakan tugas penelitian. Peneliti mengurangi interaksi antar

partisipan maupun interaksi partisipan dengan asisten peneliti. Pengukuran

perilaku menolong juga bersifat lebih rahasia karena partisipan hanya

memberikan uang dengan cara mengisi kuitansi. Hal tersebut berbeda

dengan beberapa penelitian sebelumnya yang meminta partisipan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

73

menyumbang uang melalui kotak amal (Greitemeyer, 2009; Tear &

Nielsen, 2014; Twenge dkk., 2007).

Kelima, peneliti melakukan randomisasi untuk membagi partisipan

dalam kelompok eksperimen dan kontrol. Penempatan partisipan secara

acak diasumsikan kedua kelompok tampak setara dalam kepemelikan

variabel internal perilaku prososial. Hal tersebut berbeda dengan penelitian

eksperimen sebelumnya yang tidak melakukan randomisasi (Caprara dkk.,

2014; Johnson, 2012) atau hanya semi-random (Hoorn dkk., 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

74

Daftar Pustaka

Aknin, L. B. & Broesch, T. (2015). Prosocial behavior leads to happiness in a small-

scale rural society. Journal of Experimental Psychology. 144, 788–795.

Ali, D. A. (2012). Personality types and reading: a correlational study.

Interdisciplinary Journal Of Contemporary Research In Business. 4, 254-269.

Asih, G. Y. & Pratiwi. M. M. S. (2010). Perilaku prososial ditinjau dari empati dan

kematangan emosi. Jurnal Psikologi Universitas Muria Kudus. 1.

Bal, P. M., & Veltkamp, M. (2013). How does fiction reading influence empathy?

An experimental investigation on the role of emotional transportation. PloS

ONE. 8, 1-12.

Bandura, A. (1971). Social Learning Theory. New York: General Learning Press.

Baron, R. A. & Byrne, D. (2005). Psikologi Sosial (Ed ke-10). (Djuwita, R.,

Parman, M. M., Yasmina, D., & Lunanta, L. P., Terj.). Jakarta : Erlangga. (Karya

asli terbit 2003).

Candi Borobudur. (n.d). Diunduh dari http://kumpulan.info/wisata/tempat-

wisata/182-candi-borobudur.html.

Cahyono, B. E. H., Suwandi, S., Waluyo, H. J., & Wardani, N. E. (2016). Short

story-based learning at the indonesian education and literature study programs

of higher education institutions in madiun regency, indonesia: an explorative

study. International Journal of Advanced Research. 4, 413-420.

Caprara, G. V., Kanacri, B. P. L., Gerbino, M., Zuffiano, A., Alessandri, G.,

Vecchio, G., Caprara, E., Pastorelli, C., & Bridglall, B. (2014). Positive effects

of promoting prosocial behavior in early adolescence: Evidence from a school-

based intervention. International Journal of Behavioral Development. 38, 386–

396.

Chester, R. D. (1974). The psychology of reading. The Journal of Educational

Research. 67 (9), 403-411.

Creswell, J. W. (2013). Research Design, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

Mixed (Ed ke-3) (Fawaid, A., Terj.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (Karya asli

terbit 2009).

Cryder, C. E., Loewenstein, G., & Scheines, R. (2013). The donor is in the details.

Organizational Behavior and Human Decision Processes. 120, 15-23.

Cryder, C. E., Loewenstein, G., & Seltman, H. (2013). Goal gradient in helping

behavior. Journal of Experimental Social Psychology. 49, 1078-1083.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

75

Curhatan Penumpang (2017, 13 Juni). Diunduh dari

http://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/06/13/lagi-curhatan-

penumpang-gerbong-wanita-soal-ibu-hamil-di-krl?page=3

Dovidio, J. F., Piliavin, J. A., Schroeder, D. A., & Penner, L. A. (2006). The Social

Psychology of Prosocial Behavior. Mahwah : Lawrence Erlbaum Associates.

Fung, A. L. C. (2008). Developing prosocial behaviors in early adolescence with

reactive aggression. Journal of Progressive Education. 4, No.3.

Gibson, E. J., & Levin, H. (1975). The Psychology of Reading. United States: MIT

Press.

Green, M. C., & Brock, T. C. (2000). The role of transportation in the

persuasiveness of public narratives. Journal of Personality and Social

Psychology. 79 (5), 701-721.

Gregory, R. J. (2013). Tes Psikologi, ed. 6 (1). (Kumara, A., & Seno, M., terj.)

Jakarta: Erlangga. (Karya asli terbit 2011).

Greitemeyer, T. (2009). Effects of song with prosocial lyrics on prosocial thought,

affect, and behavior. Journal of Experimental Social Psychology. 45, 186-190.

Harrington, B., & O’Connel, M. (2016). Video games as virtual teachers prosocial

video game use by children and adolescents from different socioeconomic

groups is associated with increased empathy and prosocial behaviour.

Computers in Human Behavior. 63, 650-658.

Hidayat, A. (2016). Pengertian data outlier univariat dan multivariat.

Statistikian.com. Diunduh dari https://www.statistikian.com/2016/05/data-

outlier.html.

Hoorn, J. V., Dijk, E. V., Meuwese, R., Rieffe, C., & Crone, E. A. (2014). Peer

influence on prosocial behavior in adolescence. Journal Of Research On

Adolescence. 26 (1), 90–100.

Ibnian, S. S. K. (2010). The effect of using the story-mapping technique on

developing tenth grade students’ short story writing skills in EFL. English

Language Teaching. 3, 4.

Ibrahim, F. Y. (2017, 22 Maret). Kebaikan kecil yang bermakna. Cerpenmu.com.

Diunduh dari http://cerpenmu.com/cerpen-kehidupan/kebaikan-kecil-yang-

bermakna-2.html

Irshad, A. & Ahmed, M. (2015). The structural analysis of “take pity”: a short story

by Bernard Malamud. European Journal of English Language, Linguistics and

Literature. 2 (1), 26-31.

Janan, D., & Wray, D. (2012). Readability: The limitations of an approach through

formulae. Education-Line. 1-16.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

76

Johnson, D. R. (2012). Transportation into story increases empathy, prosocial

behavior, and perceptual bias toward fearful expressions. Personality and

Individual Differences. 52, 150-155.

Kennedy, P. E. (2013). The relationship between prosocial music and helping

behaviour and its mediators: an irish college sample. Journal of European

Psychology Students. 4, 1-15.

Klein, N. (2016). Prosocial behavior increases perceptions of meaning in life. The

Journal of Positive Psychology. 12 (4), 1-9.

Korndofer, M., Egloff, B., & Schmukle, S. C. (2015). A large scale test of the effect

of social class on prosocial behavior. PLoS ONE. 10 (7). 1-48.

Koster, M., Schuhmacher, N., & Kartner, J. (2015). A cultural perspective on

prosocial development. Human Ethology Bulletin. 71-82.

Krupka, E. & Weber, R. A. (2009). The focusing and informational effect of norms

on prosocial behavior. Journal of Economic Psychology. 30, 307-320.

Krishna, T. M., & Sandhya, K. (2015). The impact of short stories on teaching of

english. Journal of English Language and Literature. 2, 58-62.

Leiberg, S., Klimecki, O., & Singer, T. (2011). Short-term compassion training

increases prosocial behavior in a newly developed prosocial game. PLoS ONE.

6 (3). 1-10.

Liu, F. (2010). A short analysis of the nature of reading. English Language

Teaching. 3 (3), 152-157.

Madyasari, A. (2013, 13 Juni). Senyuman seorang sahabat. Cerpenmu.com.

Diunduh dari http://cerpenmu.com/cerpen-sedih/senyuman-seorang-

sahabat.html

Makna dibalik pelepasan lampion. (2017, 10 Mei). Diunduh dari

https://kumparan.com/dotcom-creative-solutions/makna-dibalik-pelepasan-

lampion-pada-perayaan-waisak-di-candi-borobudur.

Mares, M. L. & Woodard, E. (2010). Positive effects of television on children's

social interactions: A meta-analysis. Media Psychology. 7, 301-322.

Matsumoto, Y., Yamagishi, T., Li, Y., & Kiyonari, T. (2016). Prosocial behavior

increases with age across five economic games. PLoS ONE. 11(7), 1-16.

Myers, D. G. (2012). Psikologi sosial, ed.10. (Tusyani, A., Sembiring, L. S.,

Gayatri, P. G., Sofyan, P. N., Terj.). Jakarta: Salemba Humanika. (Karya asli

terbit 2010).

Nook, E. C.. Ong, D. C., Morelli, S. A., Mitchell, J.P., & Zaki, J. (2016). Prosocial

conformity: prosocial norms generalize across behavior and empathy.

Personality and Social Psychology Bulletin. 42, 1045 –1062.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

77

Pangkat dan kedudukan abdi dalem. (2017, 18 Juni). Diunduh dari

http://kratonjogja.id/abdi-dalem/2/pangkat-dan-kedudukan-abdi-dalem

Papalia, D. E., & Feldman, R. D. (2014). Menyelami Perkembangan Manusia,

ed.12 (1). (Herarti, F, W., Terj.). Jakarta: Salemba Humanika. (Karya asli terbit

2014).

Pertiwi, P. P., & Sugiyanto. (2007). Efektivitas permainan konstruktif untuk

meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas 2 Sekolah Dasar. Jurnal

Psikologi. 34 (2), 151-163.

Piff, P. K., Kraus, M. W., Cheng, B. H., & Keltner, D. (2010). Having less, giving

more: the influence of social class on prosocial behavior. Journal of Personality

and Social Psychology.1-14.

Pujiharto. (2012). Pengantar Teori Fiksi. Yogyakarta : Penerbit Ombak.

Purnama, A. (2016, 4 Maret). Buang sampah sembarangan berujung di persidangan.

jogja.tribunnews.com. Diunduh dari

http://jogja.tribunnews.com/2016/03/04/buang-sampah-sembarangan-berujung-

di-persidangan

Proses terjadinya efek rumah kaca. (2015, 1 Oktober). Diunduh dari

http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/meteorologi/proses-terjadinya-efek-rumah-

kaca-yang-menyebabkan-pemanasan-global

Prot, S., Gentile, D. A., Craig A. Anderson, C. A., Suzuki, K., Swing, E., Lim, K.

M., Horiuchi, Y., Jelic, M., Krahe, B., Liuqing, W., Liau, A. K., Khoo, A.,

Petrescu, P. D., Sakamoto, A., Tajima, S., Toma, R. A., Warburton, W., Zhang,

X., & Lam, B. C. P. (2014). Long-term relations among prosocial-media use,

empathy, and prosocial behavior. Psychological Science. 25(2), 358–368.

Rahim, F. (2007). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Ruth, N. (2017). “Heal the World”: A field experiment on the effects of music with

prosocial lyrics on prosocial behavior. Psychology of Music. 45, 298–304.

Sagala, S. D. (2016, 29 Februari). Satu Ginjal Satu Dunia. Cerpenmu.com. Diunduh

dari http://cerpenmu.com/cerpen-keluarga/satu-ginjal-satu-dunia.html

Santoso, S. (2014). SPSS 22 from Essential to Expert Skilss. Jakarta: Kompas

Gramedia.

Santoso, S. (2016). Panduan Lengkap SPSS Versi 23. Jakarta: Kompas Gramedia.

Santrock, J. W. (2012). Life span development (ed Ke-13). (Widyasinta, B., Terj).

Jakarta : Erlangga. (Karya asli terbit 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

78

Seniati, L., Yulianto, A., & Setiadi, B. N. (2008). Psikologi Eksperimen. Jakarta :

Indeks.

Stansfield, J. & Bunce, L. (2014). The relationship between empathy and reading

fiction: separate roles for cognitive and affective components. Journal of

European Psychology Students. 5 (3), 9-18.

Sudheer, V. (2012). The story of short story. International Journal of

Multidisciplinary Educational Research. 1 (3), 244-247.

Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta : Universitas Sanata

Dharma.

Taylor, S. E., Peplau, L. A., & Sears, D. O. (2009). Psikologi sosial, ed.12.

(Wibowo, T., Ter.). Jakarta: Kencana. (Karya asli terbit 2009).

Tear, M. J. & Nielsen, M. (2014). Video games and prosocial behavior: A study

of the effects of non-violent, violent, and ultra-violent gameplay. Computers in

Human Behavior. 42, 8-13.

Thahar, H. E. (2014). Kiat Menulis Cerita Pendek. Bandung: Angkasa.

Tugas dan fungsi abdi dalem. (2016, 02 Agustus). Diunduh dari

http://kratonjogja.id/abdi-dalem/3/tugas-dan-fungsi-abdi-dalem

Twenge, J. M., Ciarocco, J. N., Baumeister, R. F., DeWall, C. N., & Bartels, J. M.

(2007). Social exclusion decreases prosocial behavior. Journal of Personality

and Social Psychology. 92 (1), 56–66.

Wardani, S. Y. & Trisnani, R. P. (2015). Konseling sebaya untuk meningkatkan

perilaku prososial siswa. Psikopedagogia. 4 (2), 87-92.

Ziller, R. C. (1964). The social psychology of reading. The Reading Teacher. 17

(8), 583-588.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

79

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

80

Lampiran 1. Lembar Peer Rating

a. Kuesioner Cerita Pendek

Kuesioner

Nama : Usia : Jenis Kelamin :

Kuesioner berikut berkaitan dengan cerita pendek yang telah Anda baca.

Berilah tanda centang (√) pada salah satu angka dalam kolom “kategori penilaian”

sesuai dengan pernyataan yang disajikan. Angka bergerak dari nomor 1 hingga 10.

Semakin tinggi angka yang Anda berikan menunjukkan bahwa Anda semakin

setuju dengan pernyataan tersebut dan sebaliknya.

No

. Pernyataan

Kategori Penilaian

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Cerita pendek tersebut

menarik

2. Cerita pendek tersebut

mengandung nilai menolong

3. Saya tergerak untuk

menerapkan nilai-nilai cerita

tersebut dalam kehidupan

sehari-hari

b. Kuesioner Bacaan Informatif

Kuesioner

Nama : Usia : Jenis Kelamin :

Kuesioner berikut berkaitan dengan bacaan yang telah Anda baca. Berilah

tanda centang (√) pada salah satu angka dalam kolom “kategori penilaian” sesuai

dengan pernyataan yang disajikan. Angka bergerak dari nomor 1 hingga 10.

Semakin tinggi angka yang Anda berikan menunjukkan bahwa Anda semakin

setuju dengan pernyataan tersebut dan sebaliknya.

No. Pernyataan Kategori Penilaian

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Bacaan tersebut

menarik

2. Bacaan tersebut

mengandung nilai

menolong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

81

Lampiran . Hasil Peer Rating Uji Coba 1

a. Kuesioner Kelompok Eksperimen “Kebaikan Kecil yang Bermakna”

No. Nama Cerita

menarik

Cerita mengandung

nilai menolong

Tergerak

menolong Waktu

1. U 7 8 8 00.11.12

2. V 8 9 9 00.09.43

3. W 9 10 9 00.12.57

4. X 7 9 8 00.12.42

5. Y 7 9 8 00.08.39

6. Z 10 9 6 00.07.48

Jumlah 48 54 48 01.03.01

Rata-rata 8 9 8 00.10.30

b. Kuesioner Kelompok Kontrol “Candi Borobudur”

No. Nama Cerita

menarik

Cerita mengandung

nilai menolong Waktu

1. U 9 7 00.09.46

2. V 7 6 00.10.02

3. W 7 8 00.09.45

4. X 8 7 00.08.27

5. Y 8 6 00.10.39

6. Z 9 8 00.09.50

Jumlah 48 42 00.58.09

Rata-rata 8 7 00.09.41

Lampiran . Hasil Peer Rating Uji Coba 2

a. Kuesioner Kelompok Eksperimen (Cerita Pendek)

“Kebaikan Kecil yang Bermakna”

No. Nama Cerita

menarik

Cerita mengandung

nilai menolong

Tergerak

menolong Waktu

1. U 7 8 8 00.11.12

2. V 8 9 9 00.09.43

3. W 9 10 9 00.12.57

4. X 7 9 8 00.12.42

5. Y 7 9 8 00.08.39

6. G 10 10 10 00.08.18

Jumlah 48 55 52 01.03.31

Rata-rata 8 9.2 8.7 00.10.35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

82

“Senyuman Seorang Sahabat”

No. Nama Cerita

menarik

Cerita mengandung

nilai menolong

Tergerak

menolong Waktu

1. U 8 8 7 00.09.39

2. V 7 8 8 00.10.09

3. W 7 7 8 00.09.25

4. X 9 7 7 00.11.20

5. Y 9 9 9 00.08.58

6. G 6 6 7 00.09.47

Jumlah 46 45 46 00.59.18

Rata-rata 7.7 7.5 7.7 00.09.53

“Satu Ginjal Satu Dunia”

No. Nama Cerita

menarik

Cerita mengandung

nilai menolong

Tergerak

menolong Waktu

1. U 8 7 7 00.09.16

2. V 9 9 9 00.10.27

3. W 8 9 8 00.09.26

4. X 8 8 8 00.11.31

5. Y 9 8 8 00.08.44

6. G 7 8 7 00.09.00

Jumlah 49 49 47 00.58.24

Rata-rata 8.2 8.2 7.8 00.09.44

b. Kuesioner Kelompok Kontrol (Bacaam Informatif)

“Candi Borobudur”

No. Nama Cerita

menarik

Cerita mengandung

nilai menolong Waktu

1. A 6 8 00.09.00

2. B 8 7 00.06.40

3. C 7 5 00.07.45

4. D 9 8 00.07.42

5. E 6 1 00.08.10

6. F 9 5 00.12.42

Jumlah 45 34 00.50.59

Rata-rata 7.5 5.7 00.08.29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

83

“Abdi Dalem”

No. Nama Cerita

menarik

Cerita mengandung

nilai menolong Waktu

1. A 9 9 00.10.10

2. B 8 7 00.08.10

3. C 8 6 00.06.53

4. D 9 5 00.07.25

5. E 9 7 00.07.23

6. F 9 7 00.10.29

Jumlah 52 41 00.50.30

Rata-rata 8.7 6.8 00.08.25

“Efek Rumah Kaca”

No. Nama Cerita

menarik

Cerita mengandung

nilai menolong Waktu

1. A 6 2 00.07.10

2. B 6 4 00.07.08

3. C 8 7 00.08.10

4. D 4 8 00.07.49

5. E 6 1 00.05.26

6. F 7 3 00.07.16

Jumlah 37 25 00.42.59

Rata-rata 6.2 4.2 00.07.09

Lampiran 2. Cerita Pendek

a. Cerita pendek “Kebaikan Kecil yang Bermakna”

Kebaikan Kecil Yang Bermakna

Karangan: Fardan Yusuf Ibrahim

Suara sirine mengaung-ngaung, membubarkan tidur Bahran. Satpol PP

datang menertibkan jalanan dari para gelandangan dan preman. Bahran lari terbirit-

birit meninggalkan beberapa temannya. Jika pada posisi seperti ini banyak yang tak

setia kawan, meninggalkan kawannya diterkam petugas satpol pp.

Pengejaran terus dilanjutkan, beberapa sudah ada yang tertangkap. Bahran

mulai kelelahan, di dekat sebuah gang badannya tertarik. Mengajak Bahran

bersembunyi di antara celah sempit rumah warga. Bahran berusaha mengenal tapi

susah untuk menengokkan kepala, karena celahnya sangat sempit. Satpol PP

mencari-cari, merasa Bahran tidak ada di situ, petugas Satpol PP melesat ke gang

lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

84

“Untung kamu aku selamatkan, jika tidak…” Suaranya seperti tidak asing di

telinga Bahran. Bicaranya terpotong-potong, sembari mengambil nafas. Bahran

ingin menjawab tapi lagi-lagi terlambat. Tangan Bahran ditarik menuju suatu

tempat dengan kasar, kuat, tangan ini adalah tangan laki-laki.

Dibawanya Bahran ke sebuah rumah kecil yang sederhana. Bahran tidak

mengenali laki-laki seumurannya yang menolong Bahran tadi. Tapi dalam pikiran

Bahran terus melayang-layang, mengingat apakah dia pernah bertemu dengannya.

“Untuk sementara kamu tinggal di sini dulu”. Suara yang halus terucap di mulut

remaja yang tak dikenal. Bahran bingung.

“Apa maksudmu?” Bahran melihat-lihat sebuah ruangan kecil, berisi puluhan

anak kecil yang bermain-main. Ruangan yang sangat pengap, sempit dan dihuni

banyak orang. Bahran tidak mengetahui anak siapakah semua ini? Dari mana

mereka berasal. Bahran ingin sekali mengucap terima kasih dan bertanya mengenai

dirinya, tapi lagi-lagi ia terlambat. Remaja itu telah keluar entah kemana. Bahran

mengitari sudut-sudut ruangan. Dapur yang sangat kumuh, satu kamar mandi kecil

untuk sebanyak anak ini. Apakah ini penampungan?

Terpaksa malam ini Bahran menginap di sebuah gubuk kecil berisi para

kelinci malang, tepatnya anak-anak tanpa orangtua. Remaja yang menolongnya

datang dengan membawa sekantung plastik makanan, dibagikannya makananan

yang tak banyak itu kepada anak-anak kecil. Berebutan seperti ayam. Remaja itu

hanya tersenyum, Bahran melihat ada sebuah penderitaan yang terpancar dari

matanya. Suasana hening, anak-anak telah tertidur, belum ada yang memulai

pembicaraan dari Bahran dan remaja tak dikenal. Suara muncul mengagetkan

Bahran.

“Mengapa kamu nggelandang? Di mana keluargamu?” Remaja tadi bertanya

tentang apa yang tidak ingin dibicarakan oleh Bahran. Dia telah muak dengan

pertanyaan yang selalu muncul, selalu terdengar di telinganya. Ibu Bahran

meninggal diwaktu kecil, dan ayahnya pergi meninggalkannya. Entah pergi ke

mana, tak tahu rimbanya. “Itu bukan urusanmu!” Jawaban Bahran membuat remaja

itu terkejut. “Memangnya kenapa? Apa ada yang salah dengan pertanyaanku?” “Itu

bukan urusanmu!” Bahran menjawab dengan sedikit lebih keras. Remaja itu

terdiam, hanya sebuah senyuman yang selalu terurai di wajahnya, apakah itu

senyum palsu? Bahran bertanya mengenai siapakah remaja itu dan mengapa ia

menolong dirinya.

“Kamu itu siapa? Mengapa kamu menolongku dan membawaku ke gubuk

ini?” Pertanyaan Bahran hanya dijawab dengan senyuman. Remaja itu ternyata

bernama Wisnu, dan dia menceritakan semuanya pada Bahran. Bahran tak berkutik

apapun, terdiam ketika diceritakan masalah Wisnu dan mengapa ada anak-anak di

gubuk ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

85

Gubuk sederhana ini adalah peninggalan satu-satunya dari alm. Ayahnya.

Hanya gubuk inilah yang paling berharga bagi Wisnu. Dan anak-anak itu ia pungut

dari jalanan kota. Dua puluh anak lebih ia pungut, dan dicukupi oleh dirinya

bersama beberapa rekannya. Dikenalkannya aku dengan teman-teman Wisnu.

Mereka semua tidak nampak menakutkan, tapi sangatlah bersahabat.

Seorang gadis cantik menghampiriku, tangan yang mulus ia julurkan,

mengajakku berjabat tangan dan berkenalan. “Kenalkan aku Risma”. Suara yang

merdu dari seorang gadis yang cantik jelita. Gadis cantik yang seharusnya tidak

berada di tempat seperti ini. Hatinya seputih salju, ia sangat ramah. Dan tiga sisanya

adalah Ahmad, Toha, dan Karin. Ahmad berbadan kekar, tinggi semampai. Jauh di

lubuk hatiku aku sangat kagum dengan mereka. Mereka yang telah menjadi yatim

piatu malah merawat anak-anak terlantar. Sungguh para pemuda yang berhati baik.

Bahran ingin sekali membantu mereka. Membantu membersihkan ruangan

ataupun apapun yang bisa ia lakukan untuk membayar semua ini. Tapi semua itu

dilarang oleh Wisnu. Bahran tetap saja membersihkan apa yang seharusnya

dibersihkan. Wisnu sudah berkali-kali melarangnya tapi semua itu dianggap angin

lewat saja oleh Bahran. Wisnu membiarkan Bahran melakukan semua itu. Bahran

sangat heran mengenai pekerjaan lima serangkai itu, pekerjaan apakah yang mereka

lakukan untuk membiayai semua ini. Sampai suatu siang, Wisnu keluar rumah

tanpa pamit, mencurigakan. Bahran mengikutinya sampai ke beberapa gang. Wisnu

terhenti di sebuah gang sempit, di sana terlihat ada Ahmad dan Toha. Mereka

mencurigakan.

Mereka menyusuri pasar. Orang-orang berdesak-desakan, sehingga membuat

Bahran kehilangan jejak mereka. Teriakan ibu-ibu dengan sangat lantang mengucap

Copet!!! Di sisi lain beberapa anak lari menyusuri gerombolan para ibu-ibu dan

bapak-bapak di pasar. Mereka adalah Wisnu, Toha dan Ahmad. Tak disangka,

mereka semua mendapat uang dari pencopetan. Bahran mengelus-eluskan dada,

kemudian lari menyusul Wisnu.

Pada sebuah gang kecil, komplotan itu terhenti, membuka dompet,

menghitung uang-uang yang ada pada isi dompet. Bahran mendekati mereka.

Wisnu terkejut. “Oooh, jadi ternyata kelakuan kamu seperti ini, Wisnu! Aku tak

menyangka ternyata kamu adalah pencopet!!” Bahran sangat kesal, Wisnu berusaha

menjelaskan tapi semua itu ditolak oleh Bahran. Dia pergi, Wisnu mengejarnya.

“Bahran, dengarkan aku, ini semua ada alasannya.” Tangan Wisnu menarik-narik

tangan Bahran. Dia tetap saja diam seribu bahasa. Semuanya telah terungkap jika

ternyata Wisnu adalah pencopet.

Sekitar satu minggu Wisnu berhenti mencopet, anak-anak terlantar di gubuk

itu lambat laun meringik kelaparan. Wisnu dan kawan-kawan bingung, apa yang

harus dilakukan. Bahran ternyata kerap hilir mudik di dekat gubuk kecil itu,

memastikan keadaan anak-anak. Sekarang keadaan anak-anak sungguh

memprihatinkan, hati Bahran tersentuh untuk membantu. Pintu diketuk, dibuka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

86

pintu, seisi gubuk itu terkejut melihat kedatangan Bahran. Terutama Wisnu.

“Bahran, kau datang, syukurlah, mereka membutuhkanmu”. Suara Wisnu dengan

memelas. Tapi masih dianggap angin lewat saja oleh Bahran, kekecewaan itu masih

ada di benak Bahran.

“Aku datang ke sini ingin membantu kalian, aku ingin kita mencari pekerjaan

apapun untuk bisa memberi makan anak-anak itu, tapi syaratnya harus halal…”

Semuanya mengangguk, mendengarkan setiap perkataan Bahran. “… kita bisa

bekerja di warung-warung atau membersihkan piring-piring di warung makan”.

“Tapi semua itu sangat sulit didapatkan di kota ini, Bahran”. Toha mulai angkat

bicara, ia tak setuju, ia juga ragu. “Apapun pasti bisa, kan kita belum mencoba. Kita

harus berdoa dan terus berusaha, pasti dimudahkan oleh Allah SWT”. “Jadi kita

akan bekerja apa?”

Semuanya mencoba mencari pekerjaan. Risma dan Karin menetap menjadi

pelayan warung makan Padang. Toha bekerja menjadi tukang sol sepatu. Ahmad

yang berbadan kekar menjadi tukang pengangkat barang-barang di pasar. Wisnu

dan aku menjadi tukang parkir. Rupiah demi rupiah mereka kumpulkan, satu mingu

terkumpul lima ratus ribu. Mereka terus mengumpulkan uang itu. Mereka juga ingin

membeli rumah yang layak untuk para anak-anak itu.

Sebuah mobil mewah BMW baru saja memarkirkan mobilnya di area parkir

Wisnu. Bapak-bapak berjas hitam rapi dengan sepatu mengkilat keluar dari mobil

itu. Sangat anggun, tapi mataku terpaku pada apa yang jatuh dari saku belakangnya.

Sebuah dompet hitam besar terjatuh. Bahran menghampiri Wisnu dan mendekati

dompet itu. Diambillah dompet itu, bapak-bapak tadi telah hilang. Mereka

mencarinya, memasuki gedung dekat parkiran. Tapi kami dihadang oleh satpam

yang menakutkan. “Mau apa kalian anak busuk!”. “Ini bukan urusan, Bapak!”

Wisnu membantahnya. Pak Satpam menjadi amarah, didoronglah kami keluar dari

pintu kaca. Kami terjatuh di aspal. Pak Satpam meneriaki kami, mengusir kami.

Tapi, Pak Satpam itu terdiam ketika melihat Bosnya datang. “Ada apa ini? Mengapa

ribut-ribut!” “Itu Pak, anak-anak jalanan yaang ingin masuk ke apartemen Bapak!”

Ternyata bapak-bapak tadi adalah bos apartemen ini. Mereka berdiri, dan

memberikan dompet hitam itu pada pemiliknya. Awalnya bapak tadi bingung, tapi

kemudian menundukkan badannya dan mengacak-acak rambut Bahran dan Wisnu.

Bapak itu tersenyum.

“Kalian anak-anak yang baik, terima kasih telah menyelamatkan saya dari

kehilangan dompet yang beharga ini…” Lantas bapak itu mengajak Bahran dan

Wisnu memasuki ruangannya. Wisnu terkagum-kagum pada pandangannya,

Bahran juga. “… ngomong-ngomong di mana orangtua kalian? Dimana kalian

tinggal?” pertanyaan yang selalu membuat hati Bahran tertekan, kembali muncul.

“Kami yatim piatu, Pak” Wisnu menjawab dengan menundukkan kepala, seperti

bawahan pada pimpinannya. Percakapan itu terus berlanjut. Diceritakannya usaha

mereka yang ingin membeli sebuah rumah untuk anak-anak malang itu. Bapak yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

87

bernama Pak Basran itu tersentuh. Beliau ingin membantu mereka. Awalnya Wisnu

menolak tapi terus dipaksa oleh Beliau. Siang itu juga Beliau menyempatkan diri

untuk mengunjungi gubuk mereka. Wisnu dan Bahran ikut menaiki mobil BMW

milik Pak Basran.

“Inikah yang kamu anggap sebagai rumah? Sekecil ini untuk menampung

banyak anak?”. Mereka memasuki gubuk itu. Anak-anak sedang bermain, gubuk

itu sangat berantakan. Langit-langit rumah kotor karena sarang laba-laba, di

beberapa bagian tembok telah pecah. Pak Basran terdiam menatapi gubuk itu,

pipinya dibasahi oleh air mata. Seketika itu juga Pak Basran menelepon seseorang

dan menanyakan rumah kosong untuk dibuat panti asuhan. Wisnu dan Bahran

terkejut mendengar semua itu, mereka tak menyangka akan kebaikan Pak Basran

pada mereka.

“Apa maksud Bapak?” Wisnu bertanya setelah Pak Basran menutup

teleponnya. “Ini semua untuk kalian, Bapak belikan sebuah rumah untuk dibuat

panti asuhan, serta semuanya, fasilitas memadai”. Pak Basran memegangi pundak

Wisnu, pipinya kembali dibasahi oleh air mata. Wisnu seperti biasa, hanya

tersenyum dan mengucap terima kasih dengan lirih. Bahran mendekat dan

berpelukan pada Wisnu. Empat teman Wisnu lainnya datang, memasuki rumah

dengan bingung. Wisnu masih saja tersenyum, Bahran tak kuasa menahan air mata.

Semuanya terharu, bahagia, senang dengan kebaikan Pak Basran ini.

Sebuah rumah impian yang dijadikan Panti Asuhan telah resmi milik mereka.

Beberapa karyawan telah ada di Panti Asuhan itu. Sebuah panti asuhan yang

dibilang mewah itu dibeli Pak Basran, dan nama panti itu bernama Panti Asuhan

Kebaikan. Anak-anak sangat senang karena dibagian depan panti ada taman, juga

ada beberapa mainan. Mereka semua tak khawatir pada kebersihan ataupun soal

masak memasak, karena semua itu telah dikerjakan oleh karyawan dan baby sister.

Pembiayaannya semua ditanggung oleh Pak Basran. Mereka berenam —Bahran,

Wisnu, Toha, Ahmad, Karin, dan Risma— tak henti-hentinya mengucap syukur

pada Allah SWT. Mereka semua menangis, menangis bersama, bahagia bersama.

Pak Basran juga menangis, semuanya menangis, semuanya menangis bahagia.

“Pak Basran, kami sangat berterima kasih pada Bapak…” Suara Bahran

terpotong-potong karena isak tangis. “Tak apa, ini semua juga karena kalian”.

Pertemuan yang tak pernah diduga oleh siapapun, tapi telah dicatat oleh sang

Kuasa. Sebuah pertemuan singkat yang telah merubah nasib mereka semua, nasib

para anak-anak yang sangat menderita karena lapar. Satu kebaikan kecil dibalas

dengan kebaikan besar, itulah kebaikan. Seseorang yang melakukan kebaikan

balasannya adalah kebaikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

88

b. Cerita Pendek “Senyuman Seorang Sahabat”

Senyuman Seorang Sahabat

Oleh : Anitrie Madyasari

Hari ini cuaca sangat cerah. Seperti hari-hari biasanya, aku menyusuri jalanan

untuk berangkat sekolah, aktivitas pedagang di pinggir jalan dan para pengamen di

lampu merah sudah menjadi pemandanganku setiap hari.

Letak sekolahku tidak terlalu jauh dengan rumahku, hanya saja gedung yang

menjulang tinggi membuat rumahku tak terlihat. Hidupku berbeda dengan teman-

teman sekolahku lainnya. Mereka bisa saja mendapatkan apa yang mereka

inginkan, tas bagus, sepatu baru, seragam bersih. Sedangkan aku, beralaskan sepatu

buntut yang dibelikan Ayahku waktu aku masih kelas 1 SMP dan untungnya sampai

sekarang masih muat aku pakai walaupun kusam dan bolong. Seragamku pun lusuh

karena Ibuku tak punya setrika. Tapi itu semua tak pernah menyurutkan

semangatku manggapai ilmu, walau hanya berbekal beasiswa. Sekarang aku sudah

duduk dibangku 3 SMA.

Ayahku bekerja sebagai kuli bangunan dan ibuku tukang cuci baju. Aku tidak

memiliki banyak teman di sekolah karena mereka akan berpikir 2 kali untuk bergaul

dengan orang sepertiku. Tetapi aku mempunyai seorang sahabat yang tak pernah

malu dengan keadaanku. “Yuki” panggil Mia, ya namaku Yuki Pertiwi dan itu

sahabatku Mia Susanti. Sejak dari SMP dia yang selalu ada buat aku, walau Mia

terlahir dari keluarga kaya tetapi dia tak malu berteman denganku. Prestasi yang

kumiliki membuatku terkenal dimata guru-guru, tetapi tidak dimata temanku,

mereka menganggapku rendah.

“Hay, Mia” sapaku pada Mia, dia menungguku di gerbang setiap pagi, gadis

berkaca mata ini sangat cantik, kulitnya putih, rambutnya lurus sebahu, badannya

langsing. Dia juga pintar di kelas.

“Lama ah kamu” ucapnya dengan senyuman, dia menggandeng tanganku dan

mengajakku masuk. Inilah yang terjadi setiap kali aku berjalan dengan Mia, siswa-

siswa lainnya pada ngeliatin. Mereka melihat si cantik dan si kusam jalan bareng.

“Kalau beteman liat-liat dong, anak kampungan kayak gini… iihh gak level”

kata Lena yang berdiri di depan kelas. Lena ini adalah perempuan Ular bagiku, dia

tak bosan-bosannya membuat ulah denganku, memang sih dia anak orang kaya, tapi

gayanya selangit. Padahal kalau dibandingin sama Mia, dia kalah jauh, cantikan

juga Mia, kalau masalah kaya, bisa dibilang Mia anak dari keluarga paling kaya di

sekolah ini.

“Mendingan lihat tu dirimu, ini sekolah bukan acara arisan ibu-ibu, menor

banget tau.. iihh gak level” balas Mia, aku hanya tersenyum “Ayo Yuki masuk”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

89

“minggir” ucapnya pada Lena, Lena mulai memeganggi wajahnya, memastikan

kalau yang diucapkan Mia gak benar. Tapi ya emang benar. Dimanapun ada aku

pasti ada Mia, walau terkadang takut kalau Mia ikutan tak punya teman gara-gara

dekat sama aku. Tapi Mia tak merasa takut dengan semua itu, dia berfikir anak-

anak disini yang diandalkan uang, mereka mau berteman dengan orang yang punya

uang, jadi intinya di sekolahan ini Money is Everything.

Bel pulang berbunyi, semua siswapun berseru, inilah yang mereka tunggu-

tunggu. “Yuki, aku ke rumah kamu ya?” ucap Mia.

“Ngapain? Nanti kamu dimarahin lo” ucapku, orangtua Mia memang sedikit

tak menyukaiku, jadi setiap Mia ingin ke rumahku dia terkadang berbohong kepada

orangtuanya.

“Enggak kok, ya ya ya”, “terserah deh” diapun melonjak kegirangan, entah

apa yang dia suka dari rumahku, padahal kan rumahku kumuh, bau, kotor. Tidak

kayak rumahnya yang kayak istana.

Setelah berjalan lima belas menit akhirnya sampai di rumahku, seperti biasa

Mia langsung duduk di bawah pohon depan rumahku, mungkin itu yang dia suka,

pohon yang berdiri rindang dengan daun yang berbentuk i love u.

“Mau minun?” tanyaku. Mia hanya mengangguk. Dia mengeluarkan pisau

kecil dari tasnya, dia membuat sesuatu di pohon tersebut.

“Ini minumnya, maaf cuma air putih” ucapku memberikan segelas air putih.

“gak apa-apa kok” dia tersenyum dan langsung meneguk segelas air putih itu.

“Kamu ngapain?” tanyaku.

“Gak ada” katanya, lalu memberikan gelas yang tadinya penuh sekarang

kosong, dia pun kembali mengukir sesuatu di pohon, aku pun melihatnya. Dia

mencoba menggambar sesuatu.

“Kamu mau gambar apa sih?” tanyaku penasaran.

“Liat aja kalau udah jadi” ucapnya, dia masih konsentrasi dengan

gambarannya.

Setengah jam berlalu, akhirnya Mia menyelesaikan gambarannya.

“Wow” seruku, setelah melihat gambaran Mia.

“Bagus kan?” tanyanya. Aku mengangguk. Dia menggambar sosok 2 gadis

yang bergandengan tangan dengan menggunakan seragam sekolah. Di sana Mia

juga mengukir nama kita berdua. Aku mengambil pisau kecil yang dipenggang Mia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

90

“Mau ngapain?” tanyanya. Aku kemudian mengukir sebuah tulisan di bawah

gambar Mia “SAHABAT SELAMANYA” ucap Mia, membaca ukiran yang aku

tulis, dia tersenyum dan memelukku. Akupun tersenyum. Ku pandang langit biru,

Tuhan masih menyayangiku, engkau memberikan sahabat terbaik untukku.

Hari menjelang sore, supir pribadi Mia pun tiba. Tidak, aku salah. Ternyata

yang datang adalah ibu Mia.

“Sore tante” sapaku pada ibu Mia, aku berniat menyalaminya, tapi dia

menghiraukan uluran tanganku.

“Mama” ucap Mia, dia merasa tak enak hati dengan sikap Mamanya.

“Sore” jawabnya ketus.

“Ayo pulang, kenapa sih kamu ke tempat kayak gini”

“Iya iya” jawab Mia sebal.

“Semenjak kamu temenan sama anak kumuh ini, kamu suka mbangkang

Mama” aku pun hanya terdiam mendengar ucapan Mama Mia.

“Apaan sih ma, udah pulang yuk” ajaknya. “maaf ya Yuki, aku pulang dulu”

ucapnya padaku, sambil tersenyum, aku pun membalas senyumannya.

Mobil mewah Mia pun menghilang, aku masih duduk di bawah pohon. Entah

mengapa aku mulai menyukai tempat ini, ku pandangi gambaran Mia, hari mulai

larut. Aku masih duduk di bawah pohon menantikan Ayah dan Ibuku pulang. Tiba-

tiba hujan turun dengan derasnya, aku pun beranjak dari bawah pohon itu dan

berlari menuju rumah, aku berhenti sejenak dan memalingakan wajahku menatap

gambaran Mia. Hujan bertambah deras, aku pun berlari masuk rumah. Jam 10.05

malam, Ayah dan Ibuku belum pulang. Pikiranku kacau, tak biasanya selarut ini

mereka belum pulang. Akupun tertidur di kursi ruang tamu, malam ini dingin sekali.

“Ayah… Ibu…” aku terus memanggil nama mereka.

“Ayah… Ibu…” sebuah tangan menepuk bahuku, perlahan ku buka mataku.

“Budhe, kok disini” tanyaku pada Budheku yang tinggal jauh dari keluargaku,

mengapa dia ada disini. Ternyata aku ketiduran sampai pagi. Budhe masih tak

menjawab pertanyaanku. Aku pun melihat sekeliling, seingatku aku tertidur di

ruang tamu, kenapa sekarang aku dikamarku.

“Yuki…” suara Budhe terdengar menyedihkan. Ku dengar suara banyak

orang di luar, suara orang menangis. Aku pun beranjak dari ranjangku, aku berjalan

keluar. Ku tatap Budheku, wajahnya pucat seperti habis menangis, ku buka pintu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

91

kamarku. DEG… jantungku berdegup kencang, tubuhku lemas. Seperti dunia ini

hancur. Ku lihat sepasang jazad tertidur dengan lelap.

“Ayah… Ibu…!” aku pun berteriak setelah melihat jazad kedua orangtuaku.

Orang-orang disitu pun mencoba menguatkanku. Aku pun menangis.

“Ayah… Ibu… kenapa kalian ninggalin aku” ucapku di depan jazad mereka.

“ajak aku Ayah, Ibu” pikiranku kacau.

“Yuki” panggil seseorang, ya Mia, dia datang kerumahku. Dia juga kaget

melihat semua itu. Dia memelukku, aku pun menangis dalam pelukannya.

“Ayah… Ibu…” aku masih memanggil mereka. Kenapa tuhan lakukan ini

semua padaku. Mia melepaskan pelukannya.

“Yuki, yang sabar ya” ucapnya. Aku masih tak percaya dengan semua ini. Ku

pukul-pukul dadaku, karena aku mulai sesak dengan semua ini. Mia menahan

tanganku. Dia menangis. Tuhan… teriakku dalam hati.

Sebulan setelah kepergian orangtuaku, aku mulai tak semangat menghadapi

hari-hariku. Yang kulakukan hanya duduk terdiam di bawah pohon. Ku lihat

gambaran Mia mulai rusak. Tangan yang bergandengan menjadi hilang. Entah

tandanya apa. Wajah kami yang dulu terlihat bahagia, sekarang pudar.

Aku sudah tak sanggup dengan ini semua.

“Yuki” panggil Mia, dia hari datang ke rumahku. Karena Mamanya Mia yang

tak suka denganku, Mia mulai tak diizinkan untuk kerumahku.

Aku masih terdiam. “Yuki” panggilnya lagi. “Yuki” dia mendekatiku, aku

masih tak bergerak dari posisiku. Dia memelukku. Aku menangis.

“Mia, kenapa hidupku kayak gini, Tuhan tak adil padaku?” tanyaku pada Mia.

“Yuki, kamu gak boleh ngomong kayak gitu” ucapnya.

“Tapi emang kenyataanya kan?” aku pun terisak. “Ki, Tuhan akan selalu

memberikan yang terbaik untuk hambanya, semua telah tertulis, hidup mati kita

Tuhan telah mengaturnya, kebahgiaan, kesedihan. Semua telah dalam rencana

Tuhan. Tanpa adanya kesedihan kita tak akan tau rasanya kebahagiaan. Kita terlahir

di dunia ini tanpa apa-apa dan kita akan kembali pada-Nya lagi” jelas Mia. Aku

terdiam, memang apa yang Mia bilang.

“Ki, tak ada yang salah dengan rencana Tuhan” Mia tersenyum, aku menatap

senyuman itu. Ah senyuman seorang sahabat yang akan selalu terkenang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

92

“Terima kasih Mia” ucapku. Mia mengangguk.

Mia!” teriakku. Melihat Mia tertabrak mobil. Tuhan, rencana apalagi yang

engkau tuliskan. Ambulanpun membawa Mia ke rumah sakit. Mia masih sadar,

sayup-sayup berusaha membuka matanya, tetapi dia harus mendapatkan

pertolongan cepat. Pihak rumah sakit menghubungi keluarga Mia. Tetapi Mia

masih sempat memberikan senyuman untukku. Oh akan kah aku kehilangan

senyuman itu. Tidak! ini tak boleh terjadi.

Dokter menjelaskan kondisi Mia kepada orang tuanya, aku mencoba

mendengarkan pembicaraan mereka.

“Maaf pak, Mia harus segera mendapatkan donor jantung secepatnya,

Jantungnya rusak karena kecelakaan tadi, dan mungkin hanya dapat bertahan

beberapa jam lagi” Papa Mama Mia menangis.

Apa yang harus aku lakukan, kutatap wajah Mia yang terbaring. Mama dan

Papa Mia masuk ke dalam, entah aku merasa bersalah pada mereka. Aku hendak

keluar meninggalkan mereka. Tapi tiba-tiba Mama Mia memelukku. Aku pun

membalas pelukannya. Kemudian aku keluar dari ruangan Mia. Ku lihat wajah Mia

dari jendela. Aku tersenyum. “Aku bahagia mengenalmu Mia” ucapku. Saat itu aku

bertemu dengan Dokter yang merawat Mia. “Dok, tolong lakukan operasi

secepatnya buat Mia” ucapku

“Tapi, kita belum dapat pendonornya dik” ucapnya.

“Ada Dok” akupun meninggalkan tempat itu.

Aku berlari keluar rumah sakit. Lari dan Lari. Ini pilihanku, aku berhenti di

pinggir jalan. Ku lihat Mobil melaju dengan cepat, ini pilihanku. Aku berlari dan

berhenti. Ku tutup mataku. Suara klakson mobil tak kuhiraukan. “Terima kasih

Mia” kata terakhirku. Tubuhku pun terhempas tertabrak mobil. Ayah… Ibu…

Jemput aku. Aku takut tersesat.

c. Cerita Pendek “Satu Ginjal Satu Dunia”

Satu Ginjal Satu Dunia

Oleh : Sesilia Della Sagala

Hei, Alex. Tetaplah hidup sampai aku kembali!”

Itulah kata terakhir yang diucapkan Ray padaku sebelum ia berangkat menuju

Singapura untuk mengejar cita-citanya, yaitu menjadi dokter. Dan saat itu aku

hanya bisa mengangguk sambil tersenyum pedih untuk menanggapinya. Sungguh,

aku masih belum bisa menerima keputusan Ray untuk sekolah di luar negeri. Ia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

93

memberitahuku seminggu sebelum keberangkatannya, dan tentu saja itu

membuatku spontan menggeleng. Tapi mau bagaimana lagi? Aku tak mungkin

melarangnya untuk mencapai cita-citanya, itu sangat egois. Aku tiba-tiba

diingatkan pada masa kecilku dengan Ray. Aku masih ingat, sewaktu itu Ayah

menerima telepon dari sepupu jauhnya tentang Ray.

Sepupu Ayah itu menemukan Ray yang masih berumur sepuluh tahun itu

tergeletak tak berdaya di pinggir jalan, dan ia berniat untuk mengadopsinya kala itu

juga karena tidak tega. Tetapi faktor ekonomi yang agak pas-pasan itu membuat

niat baiknya terhalang, dan tiba-tiba ia teringat pada Ayah. Dan saat itu juga

pamanku langsung menelepon Ayah dan menyuruhnya untuk mengadposinya.

Nama Ray bukanlah nama aslinya karena ketika ditanya ia hanya menggeleng dan

mengedikkan bahunya. Tiba-tiba aku teringat pada pemain tinju yang bernama Ade

Ray itu. Agak berlebihan, memang, tetapi karena badannya tinggi besar dan ia

terlihat gagah, jadi aku mengatakan pada Ayahku untuk menamainya Ray. Dan

sewaktu itu ia mengangguk dengan mata berbinar. Dan dari situlah ia tinggal

bersama kami.

“Alex?” panggil seseorang membuyarkan lamunanku. Aku pun menoleh,

ternyata perawat yang tadi kulihat bolak-balik itu memanggilku. Ayah, yang duduk

di sampingku langsung berdiri, “Ayo Alex!”

Aku menunduk sebentar sebelum aku mengekori Ayah yang sedang berjalan

ke ruang pemeriksaan itu. Ah, aku lupa memberitahumu mengapa aku tiba-tiba

berada di poliklinik ini. Sedari kecil, aku divonis mengidap lupus, semacam

penyakit yang menyerang seluruh tubuh atau sistem internal manusia, dan

kebetulan penyakit lupusku itu menyerang ginjalku. Lama kelamaan, dokter

mengatakan bahwa lupusku itu telah membuat ginjalku mengalami komplikasi dan

aku terpaksa menjalani operasi pengangkatan ginjal. Jadi, sampai saat ini, aku hidup

dengan satu ginjal dan harus menjalani cuci darah yang rutin.

“Alex? Kau siap?” lagi-lagi lamunanku terhenti karena panggilan itu. Aku

menengadah dan mendapati Dr. Adrian sedang mempersiapkan segala peralatan

untuk pencucian darahku ini. “Yup. Karena aku tidak punya pilihan lain selain siap,

kan?” Dr. Adrian tertawa, “Bukalah mata lebar-lebar dan lihatlah dunia ini Alex.

Kau masih punya rIbuan bahkan jutaan pilihan. Tapi pada akhirnya kau harus

memilih satu.” Aku hanya mengangguk. Dr. Adrian ini memang paling sering

menasihatiku.

Satu tahun telah berlalu semenjak kepergian Ray ke Singapura. Bahkan

sampai sekarang, aku masih belum lupa pada kata-kata terakhirnya yang memang

terlihat konyol itu. Dan sampai sekarang juga, aku masih menjalani perawatan cuci

darah yang membosankan itu, walaupun jadwalnya sudah mulai renggang, karena

aku tidak ingin mengecewakan Ray. Aku berjuang mati-matian melawan segala

penyakit yang tinggal dalam tubuhku, hanya karena satu alasan: aku ingin tetap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

94

hidup sampai Ray kembali dengan profesi dokter dan gelarnya yang patut diacungi

jempol.

“Hei, telepon dari Ray!” teriak Ayah di lantai bawah, membuatku dan Ibu

langsung berlari tergopoh-gopoh mendekati Ayah. Memang, semenjak 6 bulan

yang lalu Ray berhenti mengabari kami. Dan telepon yang tiba-tiba ini membuat

kami semua melonjak kegirangan. Tetapi terlambat, Ray sudah menutup teleponnya

bahkan sebelum aku dan Ibu mencapai tangga terakhir. “Ia berhasil!” ujar Ayah

singkat, sambil tersenyum lebar.

Aku memasang telingaku baik-baik, mencoba mendengarkan puluhan kata

yang ke luar dari mulut Dr. Adrian. Aku sangat yakin aku tidak mengalami kelainan

pada telingaku, tetapi entah mengapa aku tak yakin pada perkataan-perkataan Dr.

Adrian di poliklinik. Bahkan ketika aku dan Ayah tiba di rumah pun, aku masih

belum yakin pada kata-kata Dr. Adrian. Tapi aku diam saja, sampai akhirnya

Ayahku memulai pembicaraan.

“Alex..” Dengan enggan aku menoleh pada Ayah.

“Aku tahu. Aku tahu aku mengidap gagal ginjal.”

“Bukan itu maksud Ayah.”

Kemudian aku diam saja, tapi mulutku seolah bekerja sendiri dan tiba-tiba

mengeluarkan beberapa kata secara spontan, “lalu apa lagi? Apakah Ayah mau

mengatakan bahwa hidupku tidak akan lama lagi hanya karena infeksi pada ginjalku

yang satunya?” Ayah mengangguk pelan. “Tapi Ayah berjanji akan mendapat

donor secepatnya.” Aku hanya membuang muka untuk menanggapinya. Tak

mungkin Ayah bisa mendapat donor secepat yang diharapkan. Tiba-tiba ponselku

berdering memecah keheningan yang canggung ini. Aku menatap layar. Nama Ray

terpampang jelas di layar ponselku. Lalu dengan cepat aku menekan tombol hijau.

“Alex? Kau baik-baik saja?” tanya suara di seberang sana dengan khawatir.

“Tidak. Ada masalah lagi dengan ginjalku yang satu ini.”

“Oh, astaga. Aku akan segera pulang, oke?”

“Tidak, tidak Ray. Donor akan datang secepatnya dan sesudah itu aku akan

baik-baik saja. Kau tak perlu pulang, oke? Jangan jadikan aku orang egois yang

akan menghalangi mimpi terbesarmu. Dan..” Tut.. tut.. tut…, telepon terputus. Ray

yang memutuskannya.

Seminggu ini keadaanku memburuk. Aku masuk rumah sakit dan mendapat

perawatan yang intens karena aku belum juga menemukan ginjal yang tepat

sementara ginjalku yang tersisa ini sudah semakin terinfeksi. Dan sampai saat ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

95

juga aku belum menerima kabar Ray. Hatiku memang sedikit sakit mengingat ia

bahkan tak bisa menjengukku. Tapi tak apa, aku tak mau ia gagal dalam mencapai

cita-citanya hanya karena aku. Tiba-tiba mesin di sampingku mengeluarkan suara

bip-bip yang keras. Ayah, yang sedang tertidur di sofa langsung terbangun dan

dengan panik memanggil-manggil nama Dr. Adrian beberapa kali. Tak sampai satu

menit, Dr. Adrian bersama para suster datang dengan tergesa-gesa. Begitu tiba, Dr.

Adrian langsung mengambil suntikan dan langsung menyuntikku. Mungkin itu

diberi obat bius, karena sesudahnya aku tertidur pulas sekali.

Hal pertama yang aku sadari adalah bahwa aku sedang dalam keadaan di

antara alam sadar dan tidak sadar. Aku dapat mendengar bunyi bip… bip… bip…

yang konstan dan terus-menerus, seperti bunyi air menetes dari keran yang tidak

ditutup rapat. Bunyi itulah yang membangunkanku. Ku coba berkata-kata dan

meminta seseorang agar memberiku minum, tetapi lidahku terasa berat dan kelu.

Aku mencoba membuka mataku, usaha yang juga tidak membuahkan hasil. Ku

tenangkan diriku dan berusaha membuka mataku sekali lagi. Kali ini aku berhasil

membukanya sedikit, tetapi aku harus segera menutupnya kembali karena ada sinar

terang yang tiba-tiba membutakan penglihatanku. Ketika mataku tertutup lagi, aku

baru sadar bahwa ada sesuatu yang menempel pada hidungku dan membuatku sulit

bernapas.

Sekali lagi ku buka mataku, tetapi kini lebih perlahan. Awalnya semuanya

terlihat buram, namun lama-kelamaan aku dapat menangkap warna dinding di

hadapanku. Putih keabu-abuan, ucapku dalam hati. Bunyi bip… bip… bip… yang

tadi aku dengar menjadi semakin keras. Bunyi itu ternyata berasal dari sebuah

mesin di sebelah kiriku. Garis hijau pada layarnya melonjak-lonjak setiap detik,

menunjukkan aku masih hidup. Samar-samar aku bisa mendengar suara orang

bercakap-cakap, tetapi aku tidak bisa mendengar dengan jelas topik percakapannya.

Ku alihkan perhatianku untuk mengenali sekelilingku. Ada jendela besar di sebelah

kananku, dan beberapa bingkisan di atas satu-satunya meja yang bisa aku lihat.

Ketika aku sedang menggerakkan tangan kananku untuk menyingkapkan

selimutku, tiba-tiba aku mendengar suara orang berbisik, “Dia bangun.”

Ku alihkan tatapanku dari jendela ke arah seorang wanita, yang dari

pakaiannya jelas-jelas seorang suster. Tiba-tiba ku lihat wajah Ayah yang terlihat

cemas. Kemudian dia tersenyum lebar karena melihatku sudah sadar dan buru-buru

berjalan menghampiriku. Suster itu kemudian berdiri di sebelah kiriku.

“Beruntung saudaramu mau mendonorkan satu ginjalnya padamu.”

Aku menatapnya bingung, lalu bergantian menatap Ayah. “Ray datang kesini

minggu lalu. Kebetulan ginjalnya cocok dengan ginjalmu. Dan ia bersedia untuk

mendonorkannya,” jelas Ayah panjang lebar. Lalu, secara mendadak, Ray sudah

berdiri di belakang Ayah. Wajahnya pucat, tetapi senyumnya masih selebar dulu

dan matanya masih berbinar menatapku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

96

“Aku bersyukur kau tetap hidup sampai saat ini.” Mataku langsung melebar.

Aku masih tidak percaya aku hidup dengan ginjalnya Ray. Tentu saja aku senang,

tetapi di sisi lain aku merasa marah pada diriku sendiri. Tak mungkin hidup Ray

akan berjalan lancar dengan satu ginjal. Dan, yeah, aku sudah menghalangi

mimpinya. Aku pun melemparkan tatapanku pada Ayah. Ia mengerti dan langsung

meninggalkanku disusul oleh Dr. Adrian dan para suster. Sekarang, tinggal aku

berdua dengan Ray di ruangan berbau obat ini.

“Kau seharusnya tak perlu melakukan ini, Ray! Dasar bodoh!” entah

mengapa, aku mengucapkannya dengan marah. Itu membuat Ray terkejut dan

langsung membuang mukanya ke arah jendela. “Lihat! Kau telah menjadikanku

orang egois yang sudah menghalang-halangi mimpimu.”Aku berseru marah dengan

dengan tertahan karena infus ini menggangguku. “Ray!” bentakku sekali lagi

karena Ray masih menatap ke jendela seolah-olah aku tidak ada di situ.

Tetapi kemudian dengan tatapan lembut ia menoleh, menatapku dengan binar

matanya, dan mengatakan, “Tak apa. Sejak kecil aku selalu merepotkan kalian. Dan

dari situ aku berpikir, apakah suatu hari nanti hidupku akan berguna bagi orang

lain? Aku tidak percaya, tapi sekarang akau melakukannya. Aku bahagia kau hidup

dengan ginjalku. Itu sama saja seperti dokter yang menyelamatkan orang. Dan kau

tahu, ini bahkan lebih dari menyelamatkan orang saja. Ini menyelamatkan nyawa.

Dan aku telah berhasil. Kita hidup dengan masing-masing satu ginjal. Satu

untukmu..” ia menunjuk ke arah perutku, lalu ke perutnya, “dan satu untukku.”

Kemudian Ray meninggalkanku dalam kebisuan.

Lampiran 3. Bacaan Informatif

a. Bacaan informatif “Candi Borobudur”

Candi Borobudur

Borobudur merupakan candi terbesar di Indonesia. Candi Borobudur yang

terletak di Magelang, Jawa Tengah, selain menjadi obyek wisata yang ramai

dikunjungi, juga menjadi pusat ibadat bagi penganut Buddha di Indonesia

khususnya pada setiap perayaan Waisak. Hal ini sesuai dengan arti namanya yaitu

"biara di perbukitan". Saat ini Borobudur ditetapkan sebagai salah satu Warisan

Dunia UNESCO.

Sejarah Candi Borobudur

Borobudur dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau abad ke-9. Candi

Borobudur dibangun oleh para penganut agama Buddha Mahayana pada masa

pemerintahan Wangsa Syailendra. Candi ini dibangun pada masa kejayaan dinasti

Syailendra. Pendiri Candi Borobudur yaitu Raja Samaratungga yang berasal dari

wangsa atau dinasti Syailendra. Kemungkinan candi ini dibangun sekitar tahun 824

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

97

M dan selesai sekitar menjelang tahun 900-an Masehi pada masa pemerintahan

Ratu Pramudawardhani. Ratu Pramudawardhani adalah putri dari Samaratungga.

Sedangkan arsitek yang berjasa membangun candi ini menurut kisah turun-temurun

bernama Gunadharma.

Kata Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis oleh

Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa, yang

memberi nama candi ini. Tidak ada bukti tertulis yang lebih tua yang memberi nama

Borobudur pada candi ini. Satu-satunya dokumen tertua yang menunjukkan

keberadaan candi ini adalah kitab Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu

Prapanca pada tahun 1365. Di kitab tersebut ditulis bahwa candi ini digunakan

sebagai tempat meditasi penganut Buddha.

Arti nama Borobudur yaitu "biara di perbukitan", yang berasal dari kata

"bara" (candi atau biara) dan "beduhur" (perbukitan atau tempat tinggi) dalam

bahasa Sansekerta. Karena itu, sesuai dengan arti nama Borobudur, maka tempat

ini sejak dahulu digunakan sebagai tempat ibadat penganut Buddha.

Candi ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan. Kemudian karena

letusan gunung berapi, sebagian besar bangunan Candi Borobudur tertutup tanah

vulkanik. Selain itu, bangunan juga tertutup berbagai pepohonan dan semak belukar

selama berabad-abad. Kemudian bangunan candi ini mulai terlupakan pada zaman

Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-15.

Pada tahun 1814 saat Inggris menduduki Indonesia, Sir Thomas Stamford

Raffles mendengar adanya penemuan benda purbakala berukuran raksasa di desa

Bumisegoro daerah Magelang. Karena minatnya yang besar terhadap sejarah Jawa,

maka Raffles segera memerintahkan H.C. Cornelius, seorang insinyur Belanda,

untuk menyelidiki lokasi penemuan yang saat itu berupa bukit yang dipenuhi semak

belukar.

Cornelius dibantu oleh sekitar 200 pria menebang pepohonan dan

menyingkirkan semak belukar yang menutupi bangunan raksasa tersebut. Karena

mempertimbangkan bangunan yang sudah rapuh dan bisa runtuh, maka Cornelius

melaporkan kepada Raffles penemuan tersebut termasuk beberapa gambar. Karena

penemuan itu, Raffles mendapat penghargaan sebagai orang yang memulai

pemugaran Candi Borobudur dan mendapat perhatian dunia. Pada tahun 1835,

seluruh area candi sudah berhasil digali. Candi ini terus dipugar pada masa

penjajahan Belanda.

Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1956, pemerintah Indonesia meminta

bantuan UNESCO untuk meneliti kerusakan Borobudur. Lalu pada tahun 1963,

keluar keputusan resmi pemerintah Indonesia untuk melakukan pemugaran Candi

Borobudur dengan bantuan dari UNESCO. Namun pemugaran ini baru benar-benar

mulai dilakukan pada tanggal 10 Agustus 1973. Proses pemugaran baru selesai pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

98

tahun 1984. Sejak tahun 1991, Candi Borobudur ditetapkan sebagai World Heritage

Site atau Warisan Dunia oleh UNESCO.

Candi Borobudur

Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah, sekitar 40 km dari

Yogyakarta. Candi Borobudur memiliki 10 tingkat yang terdiri dari 6 tingkat

berbentuk bujur sangkar, 3 tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa

utama sebagai puncaknya. Di setiap tingkat terdapat beberapa stupa. Seluruhnya

terdapat 72 stupa selain stupa utama. Di setiap stupa terdapat patung Buddha.

Sepuluh tingkat menggambarkan filsafat Buddha yaitu sepuluh tingkatan

Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha di

nirwana. Kesempurnaan ini dilambangkan oleh stupa utama di tingkat paling atas.

Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur mandala yang

menggambarkan kosmologi Buddha dan cara berpikir manusia.

Di keempat sisi candi terdapat pintu gerbang dan tangga ke tingkat di atasnya

seperti sebuah piramida. Hal ini menggambarkan filosofi Buddha yaitu semua

kehidupan berasal dari bebatuan. Batu kemudian menjadi pasir, lalu menjadi

tumbuhan, lalu menjadi serangga, kemudian menjadi binatang liar, lalu binatang

peliharaan, dan terakhir menjadi manusia. Proses ini disebut sebagai reinkarnasi.

Proses terakhir adalah menjadi jiwa dan akhirnya masuk ke nirwana. Setiap tahapan

pencerahan pada proses kehidupan ini berdasarkan filosofi Buddha digambarkan

pada relief dan patung pada seluruh Candi Borobudur.

Bangunan raksasa ini hanya berupa tumpukan balok batu raksasa yang

memiliki ketinggian total 42 meter. Setiap batu disambung tanpa menggunakan

semen atau perekat. Batu-batu ini hanya disambung berdasarkan pola dan

ditumpuk. Bagian dasar Candi Borobudur berukuran sekitar 118 m pada setiap sisi.

Batu-batu yang digunakan kira-kira sebanyak 55.000 meter kubik. Semua batu

tersebut diambil dari sungai di sekitar Candi Borobudur. Batu-batu ini dipotong lalu

diangkut dan disambung dengan pola seperti permainan lego. Semuanya tanpa

menggunakan perekat atau semen.

Sedangkan relief mulai dibuat setelah batu-batuan tersebut selesai ditumpuk

dan disambung. Relief terdapat pada dinding candi. Candi Borobudur memiliki

2670 relief yang berbeda. Relief ini dibaca searah putaran jarum jam. Relief ini

menggambarkan suatu cerita yang cara membacanya dimulai dan diakhiri pada

pintu gerbang di sebelah timur. Hal ini menunjukkan bahwa pintu gerbang utama

Candi Borobudur menghadap timur seperti umumnya candi Buddha lainnya.

Perayaan Waisak di Borobudur

Setiap tahun pada bulan purnama penuh pada bulan Mei (atau Juni pada tahun

kabisat), umat Buddha di Indonesia memperingati Waisak di Candi Borobudur.

Waisak diperingati sebagai hari kelahiran, kematian dan saat ketika Siddharta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

99

Gautama memperoleh kebijaksanaan tertinggi dengan menjadi Buddha

Shakyamuni. Ketiga peristiwa ini disebut sebagai Trisuci Waisak. Upacara Waisak

dipusatkan pada tiga buah candi Buddha dengan berjalan dari Candi Mendut ke

Candi Pawon dan berakhir di Candi Borobudur.

Pada malam Waisak, khususnya saat detik-detik puncak bulan purnama,

penganut Buddha berkumpul mengelilingi Borobudur. Pada saat itu, Borobudur

dipercayai sebagai tempat berkumpulnya kekuatan supranatural. Menurut

kepercayaan, pada saat Waisak, Buddha akan muncul secara kelihatan pada puncak

gunung di bagian selatan.

Makna dibalik pelepasan Lampion pada Perayaan Waisak di Candi

Borobudur

Perayaan Hari Raya Waisak di Candi Borobudur menjadi tujuan wisatawan

lokal maupun asing. Selama upacara berlangsung, wisatawan tetap dapat

mengunjungi Candi Borobudur. Terdapat salah satu acara dalam rangkaian

perayaan waisak yang ditunggu-tunggu dan menjadi tujuan utama wisatawan dan

juga fotografer.

Pelepasan lampion menjadi acara puncak dari serangkaian upacara waisak di

Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Wisatawan dapat mengikuti dan

mengabadikan momen saat melepas ribuan lampion ke udara. Momen ini menjadi

pengalaman yang sangat menarik bagi para wisatawan, tidak lupa selalu

mengabadikan momen ini dengan memotret pelepasan lampion atau berfoto

ditengah pelepasan ribuan lampion.

Namun kita perlu mengetahui arti dari pelepasan lampion itu sendiri, jangan

sampai sudah bercerita mengenai pengalaman tersebut namun tidak mengetahui arti

atau filosofi dari pelepasan ribuan lampion dalam rangkaian acara waisak. Bagi

umat Budha, api diartikan sebagai semangat dalam diri manusia dalam menjalani

kehidupan dan mengharapkan petunjuk. Maka dari itu, api menjadi unsur penting

dalam perayaan waisak.

Lampion yang dilepaskan ke udara juga memiliki arti yang sangat penting.

Pelepasan lampion menjadi simbol yang sakral untuk melepaskan hal-hal yang

bersifat negatif di dalam diri setiap umat Budha. Setiap lampion yang

diterbangkan ini berisikan doa dan harapan bagi setiap umat Budha dan menjadi

sebuah simbol harapan yang lebih baik dalam menjalani kehidupan.

Borobudur

Saat ini, Borobudur telah menjadi obyek wisata yang menarik banyak

wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Selain itu, Candi Borobudur telah

menjadi tempat suci bagi penganut Buddha di Indonesia dan menjadi pusat

perayaan tahunan paling penting penganut Buddha yaitu Waisak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

100

Borobudur menjadi salah satu bukti kehebatan dan kecerdasan manusia yang

pernah dibuat di Indonesia. Borobudur menjadi obyek wisata dan budaya utama di

Indonesia selain Bali dan Jakarta. Setelah mengunjungi Borobudur, Anda bisa juga

mengunjungi desa di sekitarnya seperti Karanganyar yang memiliki beberapa obyek

wisata menarik.

b. Bacaan informatif “Abdi Dalem”

Abdi Dalem

Tugas dan Fungsi Abdi Dalem

Abdi Dalem harus bisa menjadi contoh kehidupan di masyarakat, bertindak

berdasarkan unggah-ungguh dan paham akan tata krama.

Setelah diproklamasikan pada tanggal 13 Maret 1755 (29 Jumadilawal 1680

TJ), Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat membutuhkan aparatur negara yang

berasal baik dari golongan sipil maupun militer. Abdi Dalem merupakan aparatur

sipil, sedangkan aparatur militernya adalah prajurit keraton. Abdi Dalem bertugas

sebagai pelaksana operasional di setiap organisasi yang dibentuk oleh Sultan. Tanpa

adanya Abdi Dalem, roda pemerintahan tidak akan berjalan.

Selain menjalankan tugas operasional pada setiap organisasi di keraton, Abdi

Dalem juga merupakan ‘abdi budaya’. Abdi budaya adalah orang yang bisa dan

mampu memberi suri tauladan bagi masyarakat luas. Abdi Dalem harus bisa

menjadi contoh kehidupan di masyarakat, bertindak berdasarkan unggah-ungguh

dan paham akan tata krama. Oleh karena itu, senyum yang selalu merekah, ramah

dan sopan santun yang tinggi merupakan hal yang selalu ditunjukan oleh para Abdi

Dalem Keraton Yogyakarta.

Ciri khas Abdi Dalem Keraton Yogyakarta terletak pada pakaian. Pakaian

atau busana khas Abdi Dalem disebut peranakan. Peranakan berasal dari kata

‘diper-anak-kan’. Artinya menjadi Abdi Dalem akan dianggap seolah-olah satu

saudara yang dilahirkan dari seorang ibu. Semua Abdi Dalem pakaiannya sama dan

menjalankan tugas tanpa mengenakan alas kaki. Selain itu, Abdi Dalem wanita tidak

boleh memakai perhiasan. Semua ini bertujuan untuk meniadakan perbedaan antara

si miskin dan si kaya, sehingga semua Abdi Dalem setara kedudukannya. Di

samping itu, di dalam keraton, Abdi Dalem dipanggil dengan sebutan “kanca” yang

berarti teman atau saudara.

Hal menarik lainnya adalah komunikasi diantara para Abdi Dalem. Bahasa

yang digunakan di dalam Keraton Yogyakarta adalah Bahasa “Bagongan”. Bahasa

Bagongan berbeda dengan Bahasa Jawa pada umumnya. Dengan Bahasa

Bagongan, komunikasi antar Abdi Dalem kemudian tidak mengenal perbedaan

derajat dan pangkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

101

Abdi Dalem Keraton Yogyakarta dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu:

Punakawan dan Kaprajan. Abdi Dalem Punakawan merupakan abdi yang berasal

dari kalangan masyarakat umum. Abdi Dalem Punokawan adalah tenaga

operasional yang menjalankan tugas keseharian di dalam keraton. Dibagi menjadi

2 golongan, yaitu Abdi Dalem Punakawan Tepas dan Abdi

Dalem Punakawan Caos. Abdi Dalem Punakawan Tepas mempunyai jam kerja

selayaknya pegawai yang bekerja di kantor, sedangkan Abdi

Dalem Punakawan Caos hanya menghadap ke keraton setiap periode sepuluh hari

sekali. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan tanda hormat dan kesetiaan sebagai

abdi.

Abdi Dalem Keprajan adalah mereka yang berasal dari TNI, Polri, dan

Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diterima dan diangkat sebagai Abdi Dalem. Pada

umumnya Abdi Dalem Keprajan adalah orang-orang yang telah memasuki masa

pensiun kemudian mendarmabaktikan waktu, ilmu dan tenaganya untuk membantu

keraton secara suka rela.

Abdi Dalem yang lingkup perkerjaannya paling dekat dengan Sultan adalah

Keparak. Kelompok ini umumnya didominasi oleh para Abdi Dalem perempuan.

Abdi Dalem Keparak menjadi salah satu kelompok yang paling dekat dengan Sultan

karena tugas-tugasnya antara lain: menjaga ruang pusaka, menyiapkan

perlengkapan upacara, serta menyiapkan keperluan Sri Sultan, Permaisuri dan

Putra-Putri Sultan yang tinggal di dalam keraton.

Sebelum secara resmi disahkan menjadi Abdi Dalem, calon Abdi Dalem akan

menjalani proses magang selama 2 tahun. Selama 2 tahun ini para abdi magang

akan dinilai mulai dari rajin atau tidaknya untuk sowan ke keraton, tekatnya untuk

mengabdi, serta bakat dan juga latar belakang pendidikannya. Setelah dinilai layak

untuk menjadi Abdi Dalem baru kemudian diangkat melalui wisuda. Wisuda Abdi

Dalem dilaksanakan setiap 2 kali setahun, yaitu pada bulan Bakda Mulud dan

Syawal.

Dasar menjadi Abdi Dalem adalah komitmen pribadi. Abdi Dalem yang sudah

tidak mampu lagi menjalankan tugas karena usia lanjut, kesehatan, dan sebab-sebab

lain akan menjalani proses pemberhentian yang disebut miji. Namun demikian

sangat jarang terjadi dimana Abdi Dalem merasa bosan atau mengajukan

pengunduran diri.

Berikut beberapa ketentuan terkait miji atau proses pemberhentian Abdi

Dalem:

1. Miji Sudono Mulyo: telah mengabdi di atas 20 tahun

2. Miji Sudono Saroyo: telah mengabdi antara 10-20 tahun

3. Miji Tumpuk: lama pengabdian di bawah 10 tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

102

4. Miji Pocot: diberhentikan dengan tidak hormat sehingga harus

mengembalikan gelar yang diberikan oleh Sultan (asma paring Dalem)

dan dilarang masuk ke keraton.

Dalam melaksanakan tugasnya para Abdi Dalem Keraton Yogyakarta terikat

dengan credo Watak Satriya yang dicetuskan oleh pendiri Keraton Yogyakarta,

Pangeran Mangkubumi atau Sri Sultan Hamengku Buwono I. Diantaranya adalah :

1. Nyawiji: total, fokus dan selalu berserah kepada tuhan YME.

2. Greget: penuh penghayatan & penjiwaa

3. Sengguh: percaya diri

4. Ora mingkuh: tidak gentar menghadapi ujian dan hambatan.

Menjadi seorang abdi di keraton bukan berarti akan mendapatkan honor

yang tinggi. Alasan utama menjadi Abdi Dalem umumnya adalah untuk

mendapatkan ketentraman dan kebahagiaan batin. Ada juga yang dilandasi oleh

rasa terimakasih sudah diperbolehkan tinggal di tanah milik Sultan. Selain itu,

faktor lain yang ingin diperoleh dari menjadi Abdi Dalem adalah untuk

mendapatkan berkah Dalem. Menurut para Abdi Dalem, ada saja rejeki yang datang

dan dapat mencukupi kebutuhan keluarganya setelah menjadi Abdi Dalem.

Seiring dengan perkembangan jaman dimana keraton memerlukan banyak

tenaga profesional, dewasa ini banyak Abdi Dalem yang memiliki pendidikan

tinggi. Latar belakang pendidikannya beragam, mulai dari bidang seni, hingga

komputer dan akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa Abdi Dalem tidak selalu

identik dengan orang-orang lanjut usia dan berpendidikan rendah. Abdi Dalem

adalah orang-orang yang memiliki wawasan budaya, keahlian sekaligus dedikasi

yang tinggi.

Pada akhirnya, keberadaan Abdi Dalem sangat berarti. Tidak saja untuk

mendukung keberlangsungan segala aktifitas di dalam keraton, tetapi juga menjadi

benteng perilaku pada jaman yang semakin cepat berubah.

Pangkat dan Kedudukan Abdi Dalem

Seperti dalam pemerintahan modern, terdapat jenjang kepangkatan dalam

struktur organisasi Abdi Dalem. Setelah melalui proses magang selama dua tahun

seorang calon Abdi Dalem akan diwisuda menjadi Abdi Dalem.

Jenjang kepangkatan Abdi Dalem berurutan dari bawah adalah sebagai

berikut:

Jajar

Bekel Anom

Bekel Sepuh

Lurah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

103

Penewu

Wedono

Riya Bupati

Bupati Anom

Bupati Sepuh

Bupati Kliwon

Bupati Nayoko

Pangeran Sentana

Kenaikan jenjang karir seorang Abdi Dalem berbeda antara Abdi Dalem

Tepas dan Abdi Dalem Caos. Abdi Dalem Tepas merupakan Abdi Dalem yang

setiap hari memiliki kewajiban untuk berkantor di keraton. Kenaikan pangkat

reguler dari seorang Abdi Dalem Tepas dapat diajukan setiap 3 tahun.

Sementara itu, kenaikan pangkat yang diterima oleh Abdi Dalem Caos dapat

diajukan setiap 4-5 tahun sekali. Abdi Dalem Caos merupakan Abdi Dalem yang

tidak mempunyai kewajiban untuk masuk setiap hari. Abdi Dalem Caos hanya

masuk pada periode waktu tertentu. Kenaikan pangkat seorang Abdi Dalem dikelola

oleh Parentah Hageng. Parentah Hageng mempunyai kewenangan untuk

mengangkat, menaikkan pangkat dan mempensiunkan Abdi Dalem. Setiap Abdi

Dalem akan mendapatkan Asma Paring Dalem (nama Abdi Dalem), Pangkat, dan

Penugasan yang tertuang di dalam Serat Kekancingan (SK) yang dikeluarkan oleh

Parentah Hageng.

Syarat Kenaikan Pangkat Abdi Dalem

Terdapat beberapa aspek penilaian yang dapat mempengaruhi jenjang

kenaikan pangkat seorang Abdi Dalem. Penilaian ini meliputi rajin atau tidaknya

Abdi Dalem untuk sowan ke keraton, memiliki konduite yang baik, dan rajin dalam

melaksanakan tugasnya. Bukan tidak mungkin seorang Abdi Dalem dapat ditunda

kenaikan jabatannya jika tidak menjalankan tugas dengan baik dan jarang sowan ke

keraton.

Selain kenaikan pangkat regular setiap 3 atau 4 tahun sekali, seorang Abdi

Dalem yang memiliki latar belakang pendidikan dan keahlian tertentu bisa

mendapatkan kenaikan pangkat setiap tahun. Kenaikan tiap tahun ini dapat

diperoleh hingga menjadi wedono. Setelah mencapai wedono, Abdi Dalem tersebut

akan mengikuti jenjang kenaikan pangkat reguler layaknya Abdi Dalem yang lain.

Bupati Kliwon merupakan jabatan yang paling tinggi yang dapat diperoleh

secara reguler oleh setiap Abdi Dalem. Selain kenaikan pangkat yang bersifat

reguler, ada juga kenaikan yang bersifat khusus. Kenaikan khusus ini atas perintah

sultan. Jabatan tersebut adalah Bupati Nayaka dan Pangeran Sentana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

104

Seorang Abdi Dalem dapat diangkat menjadi Bupati Nayaka dan Pangeran

Sentana hanya atas perkenan dari sultan. Tentunya kenaikan pangkat ini memiliki

dasar pertimbangan. Salah satu pertimbangan tersebut adalah jasa-jasa dan

prestasinya sebagai Abdi Dalem. Tidak menutup kemungkinan seorang Abdi Dalem

memperoleh kenaikan jabatan khusus atas keputusan sultan.

Tanggung Jawab yang Menyertai Jabatan Abdi Dalem

Setiap kenaikan pangkat yang diperoleh seorang Abdi Dalem akan

meningkatkan tugas dan tanggung jawab yang diembannya. Abdi Dalem yang

memiliki jabatan yang lebih tinggi pun harus bisa menjadi pimpinan bagi Abdi

Dalem yang ada di bawahnya. Tentunya tugas yang diberikan ini akan disesuaikan

dengan latar belakang pendidikan dan kecakapan dari Abdi Dalem tersebut.

Penyesuaian ini bertujuan agar tatanan dan roda pemerintahan di dalam keraton

tetap berjalan dengan baik.

Walaupun telah memiliki pangkat yang tinggi, seorang Abdi Dalem tidak

boleh semena-mena dengan mereka yang ada dibawahnya. Sopan santun, unggah-

ungguh tetap harus dijunjung tinggi agar kondisi dan suasana di dalam keraton tetap

nyaman. Sejatinya menjadi seorang Abdi Dalem bukan untuk mengejar

kepangkatan atau materi. Menjadi Abdi Dalem adalah murni untuk mengabdikan

diri sebagai penjaga budaya.

c. Bacaan informatif “Efek Rumah Kaca”

Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca yang Menyebabkan

Pemanasan Global

Anda pasti pernah mendengar istilah ‘efek rumah kaca’ bukan? Memang

pembahasan mengenai efek rumah kaca saat ini tengah menjadi perbincangan

dunia, menjadi salah satu faktor yang menjadi penyebab pemanasan global atau

global warming. Yang biasa kita dengar adalah penyebab pemanasan global lebih

besar dipengaruhi oleh efek rumah kaca. Rumah kaca memang cukup banyak

digunakan oleh para petani yang tinggal di negara yang mengenal empat musim. Di

bangun khusus untuk tanaman, dimana sekelilingnya dipenuhi oleh kaca kaca

bening. Karena cukup membantu di sektor pertanian, beberapa petani Indonesia

yang hanya memiliki lahan kecil ikut menerapkan.

Apa itu efek rumah kaca ?

Rumah kaca di bangun dengan fungsi menjaga panas sinar matahari di dalam

ruangan. Ketika siang hari, panas matahari mampu menembus kaca, sehingga

membantu proses asimilasi tumbuhan. Karena dindingnya terbuat dari kaca, maka

sisa panas matahari yang dikeluarkan ke atmosfer kembali memantul. Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

105

menjadikan suhu udara di dalam rumah tersebut naik dan menghangat. Bahkan

radiasi panas matahari ini bergelombang pendek yakni sebesar 0,3 sampai 3 um

yang bisa ditangkap oleh atmosfer bumi. Radiasi yang sepanjang 3 um inilah yang

mampu meningkatkan pemanasan di bumi.

Selain efek rumah kaca terjadi karena adanya kenaikan konsentrasi gas CO2

serta beberapa gas yang ada di atmosfer bumi. Adanya pembakaran minyak, batu

bara, serta bahan bakar organik yang kadarnya berlebih sehingga tidak bisa diserap

oleh tumbuhan dan tanah.

Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca yang Menyebabkan Pemanasan Global

Efek rumah kaca memang sudah tidak asing lagi untuk didengar, efek rumah

kaca yang dapat menyebabkan kerusakan pada bumi seperti memberikan dampak

akibat kerusakan hutan yang terkena populasi dari efek rumah kaca, menyebarkan

polusi di sekitar lingkungan, dan menyebabkan kerugian lain yang diakibatkan oleh

efek rumah kaca. Dalam terjadinya efek rumah kaca, melewati beberapa tahapan

seperti :

Awalnya cahaya dari matahari yang keluar dipantulkan oleh dinding kaca,

kemudian kembali ke angkasa. Beberapa sinarnya diserap oleh bumi yang nantinya

berwujud sinar inframerah.

Di dalam efek rumah kaca, terdapat gas kaca yang keluar dan membentuk

lapisan yang menyelimuti bumi. Gas kaca ini berupa CO2 (karbon dioksida),

metana, NO2 (nitrogen dioksida), serta beberapa gas lainnya yang merupakan reaksi

alamiah industri. Jika gas efek rumah kaca ini terlepas, maka partikelnya mampu

naik sampai lapisan troposfer lalu membentuk lapisan yang menyelimuti bumi.

Inilah rincian energi yang memantul ke bumi lagi :

25% : dipantulkan awan dan partikel partikel lain

25% : diserap oleh awan

45% : diserap oleh permukaan bumi

10% : dipantulkan lagi oleh permukaan bumi

Bumi sendiri dilapisi oleh selimut yang dinamakan lapisan atmosfer. Dengan

adanya gas rumah kaca, akan ada partikel yang melayang di antara bumi dan lapisan

atmosfer tersebut. Hal ini menyebabkan panas bumi memantul dari panas bumi

yang harusnya dibawa keluar, namun panas bumi kembali masuk, sehingga suhu

bumi naik dan akhirnya menghangat.

Adanya efek rumah kaca yang memantulkan panas kembali ke bumi memang

menaikkan suhu di dalam bumi. Pada awalnya bumi hanya menghangat saja.

Namun jika terus berlanjut, bumi bukan hanya menghangat tapi juga memanas yang

sifatnya mengglobal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

106

Penelitian seputar efek rumah kaca

Kenaikan suhu bumi sudah dimulai sejak 100 tahun lalu. Menurut para ahli

klimatologi, rata-rata per 100 tahun kenaikan hanya 0,5 derajat celcius. Sedangkan

kenaikan rata-rata bumi menurut letak astronomis Indonesia hanya pada 30 tahun

terakhir ini sudah mencapai 2 derajat celcius. Itu pun di daerah tertentu mengalami

kenaikan suhu yang lebih dahsyat, seperti kota Bandung yang naik hampir 4 derajat

celcius dan kota Jakarta 5 derajat celcius. Kenaikan suhu akan terus berlanjut jika

manusia tidak berusaha menghentikan aktivitas yang memicu pemanasan global.

Inilah dampak terbesar didirikan rumah kaca.

Akibat Dari Efek Rumah Kaca

Menggunakan rumah kaca memang sangat membantu tanaman untuk

melakukan asimilasi. Sayangnya bangunan kaca yang difungsikan untuk

memantulkan panas ke dalam rumah membawa efek alamiah. Bahkan secara

langsung akan mempengaruhi perubahan suhu di bumi serta pemanasan yang

sifatnya mengglobal.

Global warming juga berakibat pada beberapa sektor, yakni :

Kenaikan permukaan air laut

Semakin tinggi kenaikan permukaan air laut, akan sangat berdampak pada

pulau yang tinggal di dataran rendah dan dikelilingi air. Dengan meningginya

permukaan air laut, maka dataran yang berada lebih rendah akan terjadi banjir besar

yang mampu menenggelamkan dataran yang lebih rendah dari permukaan laut.

Namun dari pasang surut air laut tersebut dapat memberikan manfaat pasang surut

air laut bagi kehidupan manusia yang bergantung hidup di pinggiran laut atau

pantai.

Perubahan cuaca yang ekstrim

Global warming juga mampu menjadi penyebab adanya perubahan cuaca

yang sifatnya ekstrim. Apalagi di wilayah Indonesia yang memiliki iklim yang

selalu berganti yang bergantung pada pembagian musim di Indonesia. Dengan

adanya iklim di Indonesia Anda dapat merasakannya dengan panas yang begitu

terik dalam kurun waktu lebih lama dari sebelumnya. Dan ketika musim dingin,

juga merasakan dingin yang luar biasa.

Hasil pertanian menurun

Bahkan pemanasan global dapat menyebabkan hasil pertanian di tanah luas

akan menurun. Resiko gagal panen lebih tinggi kurvanya. Sedangkan di Indonesia

memiliki berbagai macam jenis hujan yang dapat mempengaruhi musim yang akan

terjadi pada wilayah Indonesia, dan biasanya memberikan dampak negatif bagi para

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

107

petani ketika musim kemarau berkepanjangan yang akan menghasilkan hasil

pertanian menurun.

Mencairnya gletser

Beberapa gletser dan es di kutub sudah mulai mencair. Ini merupakan akibat

dari pemanasan global yang sudah memberikan dampak keseluruhan. Dengan

mencairnya es di kutub akan memperlebar luasan perairan di bumi yang semula

perbandingannya 2:1 antara lautan dan daratan. Jika sudah mencair, akan mengalir

ke laut yang berpotensi menaikkan permukaannya. Sangat berbahaya jika sampai

menenggelamkan pulau-pulau penting di dunia.

Kepunahan beberapa jenis hewan

Hewan yang hidup berada di lereng gunung berapi akan sangat terkena

dampak pemansan global. Suhu panas akan semakin menaik, cuaca yang berubah

secara ekstrim, mampu mengganggu kehidupan hewan. Jika ia tidak mampu

bertahan dengan kondisi alam yang terus memburuk, beberapa hewan akan mati

kelaparan, kehausan, atau kepanasan. Kelestariannya sudah tidak bisa diselamatkan

lagi, kecuali manusia yang bertindak untuk menyelamatkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

108

Lampiran 4. Informed Consent

LEMBAR PERSETUJUAN

Lembar persetujuan ini terkait dengan penelitian tentang Manfaat Bacaan

bagi Mahasiswa. Penelitian ini dilakukan oleh :

Nama : Pancaring Aruno Wibowo

Pekerjaan : Mahasiswa Psikologi, Universitas Sanata Dharma

Semester : IX

Kegiatan penelitian ini melibatkan aktivitas menulis dan membaca. Dalam

penelitian ini, Anda akan diberikan empat buah amplop yang bernomor 1 hingga 4.

Setiap amplop memiliki isi yang berbeda terkait dengan tugas yang akan Anda

lakukan.

Peneliti menjamin bahwa Anda tidak akan menerima ancaman atau

mengalami bahaya karena mengikuti kegiatan ini. Anda memiliki hak menolak

untuk mengikuti kegiatan ini. Anda juga berhak berhenti ketika kegiatan sedang

berlangsung dengan memberitahu peneliti terlebih dahulu. Partisipasi dalam

kegiatan ini bersifat suka rela dan tanpa paksaan.

Peneliti menjamin kerahasiaan semua data yang Anda berikan selama

penelitian. Data yang Anda berikan menggunakan nama inisial. Jika data Anda akan

digunakan untuk penelitian lebih lanjut, peneliti akan meminta izin kepada Anda

terlebih dahulu dan Anda berhak untuk menolak. Peneliti memastikan bahwa data

yang terkumpul akan digunakan secara bijaksana sesuai kebutuhan.

Yogyakarta, 16 September 2017

_________________

(Nama inisial partisipan)

_________________

(Tanda tangan partisipan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

109

Lampiran 5 : Instruksi Penelitian

INSTRUKSI TUGAS

Saya akan memberikan empat buah amplop kepada teman-teman. Setiap

amplop memiliki nomor yang berbeda, mulai dari nomor 1 hingga nomor 4. Setiap

amplop juga memiliki instruksi yang berbeda. Nanti, teman-teman dimohon untuk

membuka masing-masing amplop sesuai dengan urutan nomor. Kemudian teman-

teman dimohon untuk mengikuti instruksi yang diberikan dalam masing-masing

amplop tersebut.

Apakah ada pertanyaan?

Jika tidak ada pertanyaan, saya akan membagikan empat buah amplop

tersebut. Silahkan memastikan bahwa teman-teman sudah menerima empat buah

amplop. Teman-teman dimohon untuk tidak membuka amplop terlebih dahulu

sebelum ada instruksi dari saya. Teman-teman akan membuka amplop pertama

bersama-sama dan membuka amplop selanjutnya sendiri-sendiri sesuai dengan

waktu penyelesaian masing-masing.

Apakah sudah siap? Jika sudah siap silahkan dimulai dengan membuka

amplop pertama. Selamat mengerjakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

110

Lampiran 6. Teknis Pelaksanaan Penelitian

a. Kelompok Eksperimen

Amplop 1

1) Intruksi awal

Tugas Anda sekarang adalah membaca cerita pendek berikut hingga

selesai. Anda diperbolehkan untuk memberi coretan atau mengulang cerita

pendek tersebut. Cerita pendek berada di lembar selanjutnya. Jika sudah

siap silahkan dimulai.

2) Cerita pendek “Kebaikan Kecil yang Bermakna”

3) Intruksi akhir

Bacalah instruksi berikut hingga selesai, mulai dari nomor 1 hingga nomor

2 :

1. Jika sudah selesai membaca, Anda dipersilahkan memasukkan kembali

cerita pendek yang telah Anda baca dalam amplop bernomor 1

2. Kemudian, Anda dipersilahkan membuka amplop bernomor 2 dan tidak

diperbolehkan membuka amplop bernomor 1 kembali.

Amplop 2

1) Intruksi awal

Berikut ini saya melampirkan sebuah kertas HVS kosong. Anda dimohon

untuk merangkum cerita pendek yang telah Anda baca pada kertas HVS

yang telah disediakan. Anda bebas dalam merangkum cerita pendek. Jika

Anda melakukan kesalahan penulisan, Anda diperbolehkan untuk

menghapus dengan penghapus, tipe-X, atau mencoret menggunakan

ballpoint. Jika sudah siap silahkan dimulai.

2) Kertas HVS kosong

3) Instruksi akhir

Bacalah instruksi berikut hingga selesai, mulai dari nomor 1 hingga nomor

2 :

1. Jika sudah selesai merangkum cerita pendek, Anda dimohon untuk

memasukkan lembar ini dalam amplop bernomor 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

111

2. Kemudian, Anda dipersilahkan membuka amplop bernomor 3.

Amplop 3

1) Pengukuran

Saya mengucapkan terima kasih karena Anda telah mengikuti kegiatan

hari ini hingga selesai. Kegiatan pada hari ini bekerja sama dengan Badan

Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF) Psikologi, Universitas Sanata

Dharma, divisi Sosial Kerohanian. Salah satu program divisi tersebut

adalah Bakti Sosial. Pada hari Sabtu, 23 September 2017 divisi tersebut

akan mengadakan Bakti Sosial di salah satu Panti Asuhan Yatim Piatu

yang terletak di daerah Gunung Kidul. Saat ini, Panti Asuhan tersebut

sedang membutuhkan sumbangan berupa uang untuk menunjang biaya

kebersihan sehari-hari.

Anda dapat berpartisipasi untuk ikut membantu Panti Asuhan tersebut

melalui kegiatan pada hari ini. Anda dimohon untuk menyumbang

seikhlasnya. Jika Anda ingin berpartisipasi memberikan sumbangan untuk

Panti Asuhan tersebut, silahkan Anda menuliskan jumlah sumbangan yang

ingin Anda berikan pada kuitansi yang terlampir di balik lembar ini.

Catatan: Jika Anda belum membawa uang pada hari ini, Anda dimohon

tetap menuliskan jumlah uang yang ingin Anda sumbangkan pada kuitansi

terlampir.

Peneliti akan menghubungi Anda lebih lanjut.

Tuliskan nomor handphone Anda : ...................................

2) Instruksi akhir

Bacalah instruksi berikut hingga selesai, mulai dari nomor 1 hingga nomor

2 :

1. Jika sudah selesai, silahkan Anda memasukkan kembali lembar ini dan

kuitansi dalam amplop bernomor 3

2. Kemudian, Anda dipersilahkan membuka amplop bernomor 4 dan tidak

diperbolehkan membuka amplop bernomor 3 kembali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

112

Amplop 4

1) Identitas

Silahkan mengisi identitas di bawah ini :

Nama inisial :

Tempat, tanggal lahir :

Jenis kelamin :

Uang saku : / bulan

Jumlah pengeluaran : / bulan

Agama :

Jurusan Kuliah :

2) Instruksi akhir

Bacalah instruksi berikut hingga selesai, mulai dari nomor 1 hingga nomor

3 :

1. Jika sudah selesai mengisi identitas, silahkan Anda memasukkan

kembali lembar ini dalam amplop bernomor 4

2. Kemudian, Anda dimohon mengangkat tangan untuk memberitahu

peneliti bahwa Anda telah selesai

3. Anda dimohon untuk menunggu teman-teman yang belum selesai di

tempat duduk Anda masing-masing dan tetap menjaga ketenangan.

b. Kelompok Kontrol

Amplop 1

1) Intruksi awal

Tugas Anda sekarang adalah membaca bacaan berikut hingga selesai.

Anda diperbolehkan untuk memberi coretan atau mengulang bacaan

tersebut. Bacaan berada di lembar selanjutnya. Jika sudah siap silahkan

dimulai.

2) Bacaan informatif “Efek Rumah Kaca”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

113

3) Intruksi akhir

Bacalah instruksi berikut hingga selesai, mulai dari nomor 1 hingga nomor

2 :

1. Jika sudah selesai membaca, Anda dipersilahkan memasukkan kembali

bacaan yang telah Anda baca dalam amplop bernomor 2

2. Kemudian, Anda dipersilahkan membuka amplop bernomor 3 dan tidak

diperbolehkan membuka amplop 2 kembali.

Amplop 2

1) Instruksi awal

Berikut ini saya menyediakan sebuah kertas HVS kosong. Anda dimohon

untuk merangkum bacaan yang telah Anda baca pada kertas HVS yang telah

disediakan. Anda bebas dalam merangkum bacaan tersebut. Jika Anda

melakukan kesalahan penulisan, Anda diperbolehkan untuk menghapus

dengan penghapus, tipe-X, atau mencoret menggunakan ballpoint. Jika sudah

siap silahkan dimulai.

2) Kertas HVS

3) Instruksi akhir

Bacalah instruksi berikut hingga selesai, mulai dari nomor 1 hingga nomor

2 :

1. Jika sudah selesai merangkum bacaan, Anda dimohon untuk

memasukkan lembar ini dalam amplop bernomor 2

2. Anda dipersilahkan membuka amplop bernomor 3.

Amplop 3

1) Pengukuran

Saya mengucapkan terima kasih karena Anda telah mengikuti kegiatan

hari ini hingga selesai. Kegiatan pada hari ini bekerja sama dengan Badan

Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF) Psikologi, Universitas Sanata

Dharma, divisi Sosial Kerohanian. Salah satu program divisi tersebut

adalah Bakti Sosial. Pada hari Sabtu, 23 September 2017 divisi tersebut

akan mengadakan Bakti Sosial di salah satu Panti Asuhan Yatim Piatu

yang terletak di daerah Gunung Kidul. Saat ini, Panti Asuhan tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

114

sedang membutuhkan sumbangan berupa uang untuk menunjang biaya

kebersihan sehari-hari.

Anda dapat berpartisipasi untuk ikut membantu Panti Asuhan tersebut

melalui kegiatan pada hari ini. Anda dimohon untuk menyumbang

seikhlasnya. Jika Anda ingin berpartisipasi memberikan sumbangan untuk

Panti Asuhan tersebut, silahkan Anda menuliskan jumlah sumbangan yang

ingin Anda berikan pada kuitansi yang terlampir di balik lembar ini.

Catatan: Jika Anda belum membawa uang pada hari ini, Anda dimohon

tetap menuliskan jumlah uang yang ingin Anda sumbangkan pada kuitansi

terlampir.

Peneliti akan menghubungi Anda lebih lanjut.

Tuliskan nomor handphone Anda : ...................................

2) Instruksi akhir

Bacalah instruksi berikut hingga selesai, mulai dari nomor 1 hingga nomor

2 :

3. Jika sudah selesai, silahkan Anda memasukkan kembali lembar ini dan

kuitansi dalam amplop bernomor 3

4. Kemudian, Anda dipersilahkan membuka amplop bernomor 4 dan tidak

diperbolehkan membuka amplop bernomor 3 kembali.

Amplop 4

1) Identitas

Silahkan mengisi identitas di bawah ini :

Nama inisial :

Tempat, tanggal lahir :

Jenis kelamin :

Uang saku : / bulan

Jumlah pengeluaran : / bulan

Agama :

Jurusan Kuliah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

115

2) Instruksi akhir

Bacalah instruksi berikut hingga selesai, mulai dari nomor 1 hingga nomor

3 :

1. Jika sudah selesai mengisi identitas, silahkan Anda memasukkan

kembali lembar ini dalam amplop bernomor 4

2. Kemudian, Anda dimohon mengangkat tangan untuk memberitahu

peneliti bahwa Anda telah selesai

3. Anda dimohon untuk menunggu teman-teman yang belum selesai di

tempat duduk Anda masing-masing dan tetap menjaga ketenangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

116

Lampiran 7. Hasil Pengukuran

a. Perilaku menolong kelompok eksperimen

Posttest Uang

Pemasukkan

Uang

Pengeluaran Sisa Uang Hasil *

50.000 800.000 300.000 500.000 0.1

20.000 1.000.000 400.000 600.000 0.03

20.000 300.000 200.000 100.000 0.2

100.000 1.000.000 500.000 500.000 0.2

20.000 1.200.000 1.050.000 150.000 0.13

50.000 3.000.000 2.000.000 1.000.000 0.05

20.000 1.000.000 950.000 50.000 0.4

20.000 1.500.000 1.300.000 200.000 0.1

50.000 2.000.000 1.700.000 300.000 0.167

20.000 1.000.000 900.000 100.000 0.2

10.000 1.200.000 550.000 650.000 0.015

50.000 500.000 450.000 50.000 1

50.000 700.000 650.000 50.000 1

10.000 1.500.000 1.000.000 500.000 0.02

20.000 500.000 300.000 200.000 0.1

20.000 1.120.000 1.000.000 120.000 0.167

20.000 1.000.000 500.000 500.000 0.04

10.000 1.700.000 800.000 900.000 0.01

10.000 1.900.000 1.500.000 400.000 0.025

20.000 1.900.000 1.200.000 700.000 0.029

Catatan. * adalah pembagian skor posttest dengan sisa uang

b. Perilaku menolong kelompok kontrol

Posttest Uang

Pemasukkan

Uang

Pengeluaran Sisa Uang Hasil *

0 1.600.000 800.000 800.000 0

10.000 450.000 400.000 50.000 0.2

50.000 3.250.000 250.000 3.000.000 0.017

50.000 2.100.000 1.500.000 600.000 0.83

50.000 800.000 650.000 150.000 0.33

10.000 750.000 350.000 400.000 0.025

0 1.800.000 800.000 1.000.000 0

50.000 300.000 250.000 50.000 1

0 1.700.000 1.250.000 450.000 0

20.000 1.600.000 1.000.000 600.000 0.033

2.000 900.000 898.000 2.000 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

117

10.000 650.000 640.000 10.000 1

10.000 600.000 590.000 10.000 1

50.000 1.200.000 450.000 750.000 0.067

10.000 500.000 300.000 200.000 0.05

100.000 300.000 200.000 100.000 1

0 800.000 650.000 150.000 0

20.000 1.000.000 980.000 20.000 1

20.000 900.000 600.000 300.000 0.067

0 300.000 300.000 0 ̴ Catatan. * adalah pembagian skor posttest dengan sisa uang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

118

Lampiran 8. Tabel Uji Normalitas

a. Case Processing Summary

Kelompok

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Nilai Kelompok

Eksperimen 20 100.0% 0 .0% 20 100.0%

Kelompok Kontrol 19 100.0% 0 .0% 19 100.0%

b. Normal Q-Q Plots Kelompok Eksperimen

c. Normal Q-Q Plots Kelompok Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGARUH MEMBACA CERITA PENDEK TERHADAP … · Perilaku prososial adalah perilaku yang bermanfaat bagi orang lain dan terkadang berisiko bagi pemberi bantuan (Twenge, Ciarocco, Baunmeister,

119

Lampiran 9.

Tabel Uji Beda Independent Sample T-test

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Nilai Kelompok Eksperimen 20 19.52 390.50

Kelompok Kontrol 19 20.50 389.50

Total 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI